(iv-2012) bab i pendahuluan 1.1 latar belakang masalah...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam Undang-Undang (UU) No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) menyebutkan salah satu tujuan Pendidikan
Nasional Republik Indonesia adalah mempersiapkan peserta didik menjadi warga
negara yang bertanggung jawab. Disebutkan pula, bahwa prinsip penyelenggaraan
pendidikan adalah mewujudkan manusia pembelajar seumur hidup (long life
learning). Pendidikan dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan
individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap, dan sebagainya. Untuk
mencapai tujuan tersebut perlu adanya peningkatan kualitas dan hasil pendidikan
melalui perbaikan dan penyempurnaan proses belajar mengajar. Salah satu hal
yang dapat mendukung proses belajar mengajar adalah kemampuan literasi
informasi.
Di era globalisasi, dimana informasi semakin banyak dan cepat menyebar
di masyarakat. Diperlukan sebuah keterampilan yang harus dimiliki oleh peserta
didik dalam menunjang proses pembelajaran. Literasi informasi menjadi sebuah
perangkat keterampilan untuk memecahkan masalah dan mencari jalan keluar
melalui pemanfaatan informasi yang diterapkan dengan efisien dan beretika. Oleh
karena itu, literasi informasi dapat menjadi sebuah alternatif kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Literasi informasi juga menjadi sebuah alat untuk melatih
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran
Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id
(IV-2012)
2
peserta didik menjadi pembelajar seumur hidup dan mandiri di bangku pendidikan
formal.
Literasi informasi tidak bisa dilepaskan dengan dunia pendidikan dan
sangat berpengaruh karena menjadi inti terwujudnya peserta didik yang
bertanggung jawab dan menjadi pembelajar seumur hidup sesuai dengan tujuan
SISDIKNAS. Dengan dimilikinya kemampuan literasi informasi pada diri peserta
didik, akan memudahkan mereka untuk merealisasikan slogan “long life
education”. Pendidikan dibutuhkan untuk mendidik para pelajar untuk
menghadapi masa depan dengan perubahan kebutuhan dan informasi.
Untuk memiliki kemampuan literasi informasi, ada beberapa langkah yang
harus dikuasai. Langkah-langkah tersebut disusun sebagai suatu model yang
disebut model literasi informasi. Model literasi informasi menyediakan sebuah
mekanisme atau langkah untuk mengukur dan menguji kemampuan literasi
informasi seseorang serta dapat membantu pelajar untuk memecahkan masalah
dalam proses belajar dengan keterampilan memanfaatkan informasi yang tersedia.
Salah satu model literasi informasi yang dapat digunakan untuk tingkat
sekolah adalah The Big 6. Model literasi ini banyak digunakan di seluruh dunia
antara lain Amerika Serikat, Italia, Belanda, Afrika Selatan, Taiwan, Selandia
Baru, dan Indonesia. The Big 6 dikembangkan di Amerika Serikat oleh dua
pustakawan bernama Robert E. Berkowitz dan Michael B. Eisenberg pada tahun
1987 (Gunawan, 2008:3). Model ini terdiri dari 6 keterampilan dan 12 langkah
efektif yang bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah “step by step”.
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran
Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id
(IV-2012)
3
Keunikan dari model The Big 6 antara lain karena model ini diklaim oleh
pembuatnya sebagai sebuah model “problem solving” dalam menyelesaikan
masalah informasi. Hal ini berbeda dengan beberapa model lainnya yang memang
sudah diarahkan secara khusus untuk menyelesaikan masalah dalam penulisan.
Oleh karena itu, model ini sifatnya lebih fleksibel dari model-model literasi
informasi lainnya. The Big 6 bisa diterapkan pada hampir semua permasalahan
manusia yang berkaitan dengan pengambilan keputusan yang menggunakan
informasi sebagai dasar pengambilan keputusannya.
Hasil belajar seseorang bisa disebut sebagai prestasi belajar. Untuk
memperoleh hasil atau prestasi belajar tersebut tidak bisa dilepaskan dengan
adanya pengaruh faktor internal dan eksternal. Peran kemampuan literasi
informasi menjadi penting sebagai faktor internal yang mendukung dalam proses
belajar mengajar yang efektif dan efisien untuk menunjang prestasi belajar siswa.
Prestasi belajar di sekolah tidak dapat dipisahkan dari proses yang
mendahului prestasi tersebut, dimana proses informasi dapat disebut sebagai
proses belajar. Di dalam proses belajar ini akan terdapat interaksi dari berbagai
faktor yang mempengaruhi proses itu sendiri. Dengan memiliki keterampilan
literasi informasi akan mempermudah siswa dalam meraih prestasi belajar.
SMA Negeri 3 Sukabumi merupakan lembaga pendidikan unggulan yang
difavoritkan di kota Sukabumi. Sekolah ini banyak mencetak siswa-siswa
berprestasi, baik akademik maupun non akademik. Berdasarkan surat dari
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor : 156/C4/MN/2007,
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran
Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id
(IV-2012)
4
SMA Negeri 3 Kota Sukabumi dipercaya untuk melaksanakan program RSBI
(Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional). Sehingga SMAN 3 Sukabumi memiliki
visi untuk mewujudkan sekolah unggul, religius, dan mandiri yang berbudaya
nasional dan berwawasan global tahun 2012 (Creating on excellen, religious and
independent school which is national culture and has global vision in 2012).
Sesuai visi dan misi SMAN 3 Sukabumi tentunya menuntut pengajar dan
peserta didik untuk bisa menjadi seorang information literate, yaitu dengan
mengikuti perkembangan dunia pendidikan nasional maupun internasional dan
memiliki kompetensi terhadap perkembangan informasi yang berlangsung terus
menerus mengikuti kemajuan teknologi yang ada. Keterampilan literasi informasi
menjadi sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik.
SMAN 3 Sukabumi memiliki berbagai kegiatan ekstrakurikuler, salah
satunya yaitu Ikatan Pustakawan Pelajar (IPP) yang dibina langsung oleh
koordinator perpustakaan sekolah. Dalam kegiatannya, anggota IPP bertugas dan
belajar menjadi seorang pustakawan junior yang membantu mengelola bahan
pustaka di perpustakaan, bertugas dalam kegiatan pelayanan, dan mengadakan
kegiatan literasi di lingkungan sekolah seperti lomba menulis cerpen, membaca
berita, membuat mading, dan lain-lain. Kegiatan tersebut bertujuan untuk
mengembangkan minat baca siswa. Walaupun ekskul IPP bergerak dalam bidang
literasi, namun mereka belum pernah mendapat pelatihan mengenai literasi
informasi secara khusus di sekolah. Mereka belajar library skill secara mandiri.
Dan dari perolehan data, sebagian besar anggota yang tergabung dalam Ikatan
Pustakawan Pelajar (IPP) selalu memiliki prestasi belajar yang baik di sekolah.
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran
Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id
(IV-2012)
5
Oleh karena itu, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
apakah ada hubungan antara kemampuan literasi informasi yang dimiliki oleh
anggota Ikatan Pustakawan Pelajar dengan Prestasi belajar di sekolah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalahnya
sebagai berikut: “Apakah terdapat hubungan antara kemampuan literasi informasi
siswa anggota Ikatan Pustakawan Pelajar (IPP) dengan prestasi belajar di Sekolah
Menengah Atas Negeri 3 Sukabumi?”
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut dapat
diidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat hubungan antara kemampuan literasi informasi siswa
dalam merumuskan masalah dengan prestasi belajar di sekolah?
2. Apakah terdapat hubungan antara kemampuan literasi informasi siswa
dalam strategi pencarian informasi dengan prestasi belajar di sekolah?
3. Apakah terdapat hubungan antara kemampuan literasi informasi siswa
dalam menentukan lokasi dan akses informasi dengan prestasi belajar di
sekolah?
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran
Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id
(IV-2012)
6
4. Apakah terdapat hubungan antara kemampuan literasi informasi siswa
dalam menggunakan informasi dengan prestasi belajar di sekolah?
5. Apakah terdapat hubungan antara kemampuan literasi informasi siswa
dalam mensintesa informasi dengan prestasi belajar di sekolah?
6. Apakah terdapat hubungan antara kemampuan literasi informasi siswa
dalam melakukan evaluasi dengan prestasi belajar di sekolah?
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan antara kemampuan literasi
informasi siswa dalam merumuskan masalah dengan prestasi belajar di
sekolah.
2. Untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan antara kemampuan literasi
informasi siswa dalam strategi pencarian informasi dengan prestasi belajar
di sekolah.
3. Untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan antara kemampuan literasi
informasi siswa dalam menentukan lokasi dan akses informasi dengan
prestasi belajar di sekolah.
4. Untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan antara kemampuan literasi
informasi siswa dalam pemanfaatan informasi dengan prestasi belajar di
sekolah.
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran
Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id
(IV-2012)
7
5. Untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan antara kemampuan literasi
informasi siswa dalam mensintesa informasi dengan prestasi belajar di
sekolah.
6. Untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan antara kemampuan literasi
informasi siswa dalam melakukan evaluasi dengan prestasi belajar di
sekolah.
1.5 Kegunaan Penelitian
Ada dua kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini yakni sebagai
berikut:
1.5.1 Kegunaan teoritis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan
manfaat bagi pengembangan ilmu informasi dan perpustakaan terutama dalam
bidang kajian literasi informasi. Serta dapat menjadi acuan atau pandangan bagi
peneliti selanjutnya.
1.5.2 Kegunaan praktis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara
khusus mengenai hubungan kemampuan literasi informasi siswa dengan prestasi
belajar di sekolah. Selain itu, untuk memberi masukan bagi kepala sekolah dan
pengelola perpustakaan SMAN 3 Sukabumi dalam menentukan arah kebijakan
perlu atau tidaknya diadakan pembelajaran atau pelatihan literasi informasi secara
berkala untuk siswa di perpustakaan maupun di kurikulum sekolah.
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran
Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id
(IV-2012)
8
1.6 Kerangka Pemikiran
Literasi informasi pertama kali ditemukan oleh pemimpin American
Information Industry Association Paul G.Zurkowski pada tahun 1974 dalam
proposalnya yang ditujukan kepada The National Commission on Libraries and
Information Science (NCLIS) di Amerika Serikat. Zurkowski (1974:6) menulis:
People trained in the application of information resources to their work can be called information literate. They have learned techniques and skill for utilizing the wide range of information tools as well as primary sources in molding information solutions for their problems. Paul Zurkowski menggunakan ungkapan tersebut untuk menggambarkan
"teknik dan kemampuan" yang dikenal dengan istilah literasi informasi yaitu
kemampuan untuk memanfaatkan berbagai alat-alat informasi serta sumber-
sumber informasi primer untuk memecahkan masalah mereka. Merujuk pada
tulisannya dapat diartikan orang-orang yang dilatih dalam mengaplikasikan
sumber-sumber informasi untuk pekerjaan mereka dapat disebut dengan
information literate (orang yang terpelajar dalam memanfaatkan informasi).
Dalam laporan penelitian America Library Association’s Presidental
Commite on Information Literacy (1989:1) dikatakan bahwa “information literacy
is a set of abilities requiring individuals to recognize when information is needed
and have the ability to locate, evaluate, and use effectivelly the needeed
information”.
Berdasarkan pendapat di atas dikatakan bahwa literasi informasi adalah
seperangkat kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki seseorang untuk
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran
Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id
(IV-2012)
9
mengetahui kapan informasi dibutuhkan, kemampuan untuk menempatkan,
mengevaluasi dan menggunakan secara efektif kebutuhan informasinya.
Bila dikaitkan dengan pendidikan sekolah, maka penerapan literasi informasi
dapat diterapkan oleh siswa, guru, kepala sekolah dan karyawan sekolah dalam
menentukan apa yang mereka butuhkan dan bekerjasama dengan pustakawan sekolah
untuk dapat memanfaatkan sumber informasi yang tersedia di perpustakaan.
Menurut Hancock (1999:1) manfaat literasi informasi untuk pelajar yaitu
pelajar dan guru akan dapat menguasai pelajaran mereka dalam proses belajar
mengajar dan siswa tidak akan tergantung kepada guru karena dapat belajar secara
mandiri dengan kemampuan literasi informasi yang dimiliki. Hal ini dapat dilihat
dari penampilan dan kegiatan mereka di lingkungan belajar. Pelajar yang literat
juga akan berusaha belajar mengenai berbagai sumber daya informasi dan cara
penggunaan sumber-sumber informasi.
Pendidikan berperan dalam menjadikan seseorang literat terhadap
informasi sehingga semua orang dapat memperoleh informasi sesuai dengan
kebutuhannya. Saat ini literasi informasi merupakan komponen yang penting di
dunia pendidikan.
Dalam konsep pembelajaran, cara belajar yang baik adalah mengarahkan
dan mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan memperluas materi
secara mandiri melalui diskusi, observasi, studi literatur, dan studi dokumentasi
serta cara belajar yang dapat menumbuhkan dan memupuk motivasi internal
peserta didik untuk belajar lebih jauh dan lebih dalam (Sulipan dalam Fitrihana,
2009:2). Hal ini diungkapkan dalam salah satu pilar pendidikan yang menyatakan
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran
Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id
(IV-2012)
10
bahwa proses pembelajaran harus mampu mengajarkan kepada peserta didik
“Learning how to learn” (belajar bagaimana cara untuk belajar).
Dalam dunia pendidikan dan pengajaran, tingkat keberhasilan seseorang
biasanya dilihat melalui suatu ukuran prestasi, yang disebut dengan prestasi
belajar. Menurut Saifuddin Azwar dalam bukunya Psikologi Intelegensi,
mengatakan bahwa “Prestasi atau keberhasilan belajar dapat dioperasionalkan
dalam bentuk indikator-indikator berupa nilai rapor, indeks prestasi studi, angka
kelulusan, predikat keberhasilan dan semacamnya.” (Azwar, 1996:164)
Data dari Bagian Kurikulum SMAN 3 Sukabumi menyebutkan bahwa standar
penilaian hasil belajar siswa SMAN 3 Sukabumi adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1 Kriteria Range Nilai Hasil Belajar Siswa
Range Nilai Kategori 65 – 70 Sangat Kurang 71 – 75 Kurang 76 – 80 Cukup 81 – 85 Baik 86 – 100 Sangat Baik
Sumber : Data Bagian Kurikulum SMAN 3 Sukabumi
Untuk memiliki kemampuan literasi informasi ada beberapa langkah yang
harus dikuasai. Langkah-langkah tersebut disusun sebagai suatu model yang
disebut model literasi informasi. Model literasi informasi menyediakan sebuah
mekanisme atau langkah untuk mengukur dan menguji literasi informasi serta
membantu siswa untuk memecahkan masalah dalam belajar dengan keterampilan
literasi informasi.
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran
Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id
(IV-2012)
11
Salah satu model literasi informasi yang dapat digunakan untuk tingkat
sekolah adalah The Big 6. Model literasi ini banyak digunakan di seluruh dunia
antara lain Amerika Serikat, Italia, Belanda, Afrika Selatan, Taiwan, Selandia
Baru, dan Indonesia. The Big 6 dikembangkan di Amerika Serikat oleh dua
pustakawan bernama Robert E. Berkowitz dan Michael B. Eisenberg pada tahun
1987 (Gunawan, 2008:3) yang terdiri dari 6 keterampilan dan 12 langkah, yaitu :
1. Perumusan Masalah
1.1. Mendefinisikan masalah informasi
1.2. Mengidentifikasikan kebutuhan informasi
2. Strategi Pencarian Informasi
2.1. Menetapkan semua sumber yang dapat digunakan
2.2. Menyeleksi sumber terbaik
3. Lokasi dan Akses
3.1. Melokasikan sumber-sumber (baik isi maupun fisik)
3.2. Menemukan informasi dalam sumber-sumber yang ada
4. Pemanfaatan Informasi
4.1. Mengikat Makna (Menghubung-hubungkan informasi)
4.2. Menyarikan informasi yang relevan
5. Sintesa
5.1. Mengorganisasi informasi dari berbagai sumber
5.2. Mempresentasikan informasi
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran
Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id
(IV-2012)
12
6. Evaluasi
6.1. Menilai produk (efektif atau tidak)
6.2. Menilai proses (efisien atau tidak)
Gambar 1.1 Bagan Kerangka Penelitian
Rumusan Masalah
Sumber: Information Literacy for Lifelong Learning (Hancock, 1999:2), The Big 6 (Eisenberg dan Bob Berkowitz, 1987:1), Psikologi Intelegensi (Azwar,
1996:164)
Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa dan Prestasi Belajar
Kemampuan Literasi Informasi Belajar Mandiri Keberhasilan Belajar
(Menurut: Vicky E. Hancock, Information Literacy for Lifelong Learning)
Kemampuan
Literasi Informasi
Prestasi Belajar
Variabel Y ( Prestasi Belajar)
Variabel X ( The Big 6)
Indikator :
Nilai Rapor Sekolah
X1 : Merumuskan Masalah
X2 : Strategi Pencarian Informasi
X3 : Lokasi dan Akses
X4 : Penggunaan Informasi
X5 : Sintesa
X6 : Evaluasi
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran
Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id
(IV-2012)
13
1.7 Operasional Variabel
Penelitian ini memiliki dua variabel yang kemudian dijabarkan menjadi
enam sub variabel dan 1 sub variabel dengan beberapa indikatornya sebagai
berikut :
Tabel 1.2 Sub Variabel Independent
Variabel Independent (X) = Kemampuan Literasi Informasi Siswa
NO SUB VARIABEL INDIKATOR
1. X1 : Perumusan Masalah 1.Mendefinisikan masalah informasi
2. Mengidentifikasikan kebutuhan informasi
2. X2 : Strategi Pencarian
Informasi
3. Menetapkan semua sumber yang dapat
digunakan
4. Menyeleksi sumber terbaik
3. X3 : Lokasi dan Akses
Informasi
5. Melokasikan sumber-sumber (baik isi
maupun fisik)
6. Menemukan informasi dalam sumber-
sumber yang ada
4. X4 : Pemanfaatan Informasi 7. Menghubung-hubungkan informasi
8. Menyarikan informasi yang relevan
5. X5 : Sintesa Informasi
9. Mengorganisasi informasi dari berbagai
sumber
10. Mempresentasikan informasi
6. X6 : Evaluasi
11. Menilai produk (efektif atau tidak)
12. Menilai proses (efesien atau tidak)
Sumber : Model Literasi Informasi The Big 6 (1987)
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran
Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id
(IV-2012)
14
Tabel 1.3 Sub Variabel Dependent
Variabel Dependent (Y) = Prestasi Belajar di Sekolah
NO SUB VARIABEL INDIKATOR
1 Y : Prestasi Belajar Nilai Rata-Rata Kognitif Rapor di Sekolah
Sumber : Psikologi Intelegensi (Azwar:1996)
1.8 Hipotesis
1.8.1 Hipotesis Mayor
Ho : Tidak ada hubungan antara kemampuan literasi informasi siswa
dengan prestasi belajar di sekolah
H1 : Ada hubungan antara kemampuan literasi informasi siswa dengan
prestasi belajar di sekolah
1.8.2 Hipotesis Minor
1. Ho : Tidak ada hubungan antara kemampuan siswa dalam merumuskan
masalah dengan prestasi belajar di sekolah.
H1 : Ada hubungan antara kemampuan siswa dalam merumuskan masalah
dengan prestasi belajar di sekolah.
2. Ho : Tidak ada hubungan antara kemampuan siswa dalam strategi
pencarian informasi dengan prestasi belajar di sekolah.
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran
Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id
(IV-2012)
15
H1 : Ada hubungan antara kemampuan siswa dalam strategi pencarian
informasi dengan prestasi belajar di sekolah.
3. Ho : Tidak ada hubungan antara kemampuan siswa dalam menentukan
lokasi dan akses informasi dengan prestasi belajar di sekolah.
H1 : Ada hubungan antara kemampuan siswa dalam menentukan lokasi
dan akses informasi dengan prestasi belajar di sekolah.
4. Ho : Tidak ada hubungan antara kemampuan siswa dalam pemanfaatan
informasi dengan prestasi belajar di sekolah.
H1 : Ada hubungan antara kemampuan siswa dalam pemanfaatan
informasi dengan prestasi belajar di sekolah.
5. Ho : Tidak ada hubungan antara kemampuan siswa dalam mensintesa
informasi dengan prestasi belajar di sekolah.
H1 : Ada hubungan antara kemampuan siswa dalam mensintesa informasi
dengan prestasi belajar di sekolah.
6. Ho : Tidak ada hubungan antara kemampuan siswa dalam melakukan
evaluasi dengan prestasi belajar di sekolah.
H1 : Ada hubungan antara kemampuan siswa dalam melakukan evaluasi
dengan prestasi belajar di sekolah.
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran
Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id
(IV-2012)
16
1.9 Metode dan Teknik Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
korelasional yang bertujuan untuk meneliti sejauhmana variasi-variasi pada satu
atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi (Rakhmat, 1997:27).
Metode penelitian berupa teori-teori dari sumber yang didapat dari
perpustakaan dan melakukan survey dengan mengumpulkan informasi dari suatu
populasi dengan menanyakannya melalui angket dan wawancara.
Untuk menguji korelasi antara dua variabel digunakan korelasi Rank
Spearman (Rs). Korelasi ini mempunyai kegunaan untuk mencari korelasi dimana
kedua data yang dikorelasikan mempunyai skala ordinal. Dalam pengujian dengan
skala ordinal masing-masing diberi ranking sesuai dengan nilai yang didapat,
mulai dari ranking yang terkecil.
1.9.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah objek atau sumber data yang dibutuhkan dalam suatu
penelitian. Menurut Sugiyono (2002:72) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas subyek atau obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota Ikatan Pustakawan
Pelajar SMAN 3 Sukabumi sebanyak 30 siswa.
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran
Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id
(IV-2012)
17
1.9.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Angket, yaitu pengumpulan data terperinci berupa daftar pertanyaan yang
diisi sendiri oleh responden.
2. Wawancara, yaitu kegiatan mengumpulkan data melalui tanya-jawab
secara langsung, baik secara terstuktur kepada beberapa anggota
pustakawan maupun tidak langsung kepada sumber lain.
3. Studi pustaka, yaitu dengan mengkaji berbagai sumber pustaka dalam
bentuk buku, jurnal serta referensi lain yang berkaitan dengan masalah
yang diteliti.
1.9.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data penelitian ini adalah :
1. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui angket dan
data nilai rapor siswa anggota Ikatan Pustakawan Pelajar (IPP).
2. Data Sekunder
Yaitu data yang diambil langsung dari buku, jurnal, majalah, laporan
tahunan, dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran
Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id
(IV-2012)
18
1.9.4 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari penelitian kemudian dianalisis dengan teknik
analisis deskriptif, sedangkan pengujian hipotesis menggunakan statistik
inferensial yaitu pengukuran korelasi nonparametrik dengan koefisien korelasi
Rank Spearman, dengan menggunakan bantuan program SPSS for windows versi
13.0.
1.9.4.1 Analisis deskriptif
Analisis deskriptif yaitu teknik dengan menggunakan data yang diperoleh
dengan memasukkannya ke dalam tabel-tabel setelah dihitung melalui distribusi
frekuensi dan dianalisis dengan tabel tunggal.
Analisis dalam penelitian ini disajikan dengan menggunakan tabel
distribusi frekuensi serta narasi untuk memberikan penjelasan tentang
kemampuan literasi informasi siswa anggota Ikatan Pustakawan Pelajar. Setelah
dihitung berdasarkan frekuensi, jumlah dan presentase, kemudian dianalisis dan
diinterpretasikan secara deskriptif. Untuk menghitung presentase jawaban dan
pendapat yang diberikan responden, digunakan rumus :
P =
f
x 100 %
n
dimana: P = Persentase
f = Frekuensi (Jumlah Responden)
n = Jumlah Responden Seluruhnya
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran
Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id
(IV-2012)
19
Untuk menafsirkan besarnya presentase yang didapat dari tabulasi data,
penulis menggunakan pedoman penafsiran data menurut Suharsimi Arikunto
dengan perincian sebagai berikut :
“0% Tidak satupun responden 1 - 26% Sebagian kecil responden 27 - 49% Hampir setengah responden 50 % Setengahnya 51 – 75 % Sebagian besar 76 - 99% Hampir seluruhnya 100% Seluruhnya.” (Arikunto, 2002: 313)
1.9.4.2 Analisis Korelasional
Teknik statistik inferensial (analisis korelasional) digunakan untuk
menganalisis data dan populasi, untuk mengetahui derajat hubungan (koefisien
korelasi) diantara variabel-variabel (bebas dan terikat) diperlukan sebagai
prosedur statistik yang dinamakan analisis hubungan dengan menggunakan
ukuran asosiasi yang disesuaikan dengan jenis (skala pengukuran) data (Rakhmat,
1997:34). Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal. Pengujian
hipotesis menggunakan pengukuran korelasi nonparametrik dengan koefisien
korelasi Rank Spearman.
rs = ∑ R�XiR�Yi- n�n+12 �2ni=1
��∑ R2�Xi-n�n+12 �2ni=1 � �∑ R2ni=1 �Yi-n�n+12 �2�
Keterangan :
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran
Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id
(IV-2012)
20
�� = koefisien korelasi rank Spearman
n = jumlah sampel
R(Xi) = nilai rapor untuk untuk variabel X
R(Yi) = nilai rapor untuk variabel Y
Dimana statistik uji untuk pengujian hipotesisnya menggunakan statistik uji t :
thitung= rs√n-2�1-rs2
Keterangan :
�� = koefisisen korelasi spearman
n = jumlah sampel
Kriteria uji untuk pengujian hipotesisnya adalah dengan taraf kesalahan
�% tolak Ho jika nilai � !"#$% ≥ �',$)* atau �"+,-.. Berikut pedoman untuk
memberikan interpretasi koefisien korelasi :
Tabel 1.4 Interval Koefisien dan Tingkat Hubungan
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
(Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, 2002:73)
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran
Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id
(IV-2012)
21
1.9.5 Uji Validitas dan Reabilitas
Uji Validitas
Untuk pengujian validitas instrumen penelitian yang berupa skor yang
memiliki tingkatan (ordinal), rumus yang digunakan adalah dengan menggunakan
koefisien validitas dengan koefisien korelasi item-total:
r/�0)/ = riSx-Si
34Sx2+Si2-2rixSiSx5
Keterangan:
r/0= koefisisen korelasi skor item-total sebelum dikoreksi
S/ = deviasi standar skor suatu item
S0= Deviasi standar skor tes
Uji Reabilitas
Koefisien Reabilitas didapat dari persamaan koefisien-� (Cronbach,
1951):
α= 7 kk-19 �1- ∑ Sj2SX2 �
Keterangan :
k = banyaknya belahan tes
Sj = varians belahan j; j=1,2, ...... k
Sx = varians skor test
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran
Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id
(IV-2012)
22
1.10 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada lembaga pendidikan SMA Negeri 3
Sukabumi RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional). Jl. Ciaul Baru No. 21
Kota Sukabumi 43116.
Penelitian dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Juli 2012.
Tabel 1.5 Jadwal Penelitian
No Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli
1. Studi Literatur Penelitian
� � � � � �
2. Penyusunan makalah penelitian
� � � � �
3. Observasi Wilayah
� �
4. Pengambilan data
� �
5. Pengolahan data
� �
6. Analisis Data
�
7. Presentasi
�
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran
Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id
(IV-2012)
23
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran
Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id
(IV-2012)