(iv-2012) bab i pendahuluan 1.1 latar belakang masalah...

23
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Undang-Undang (UU) No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) menyebutkan salah satu tujuan Pendidikan Nasional Republik Indonesia adalah mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Disebutkan pula, bahwa prinsip penyelenggaraan pendidikan adalah mewujudkan manusia pembelajar seumur hidup (long life learning). Pendidikan dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap, dan sebagainya. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya peningkatan kualitas dan hasil pendidikan melalui perbaikan dan penyempurnaan proses belajar mengajar. Salah satu hal yang dapat mendukung proses belajar mengajar adalah kemampuan literasi informasi. Di era globalisasi, dimana informasi semakin banyak dan cepat menyebar di masyarakat. Diperlukan sebuah keterampilan yang harus dimiliki oleh peserta didik dalam menunjang proses pembelajaran. Literasi informasi menjadi sebuah perangkat keterampilan untuk memecahkan masalah dan mencari jalan keluar melalui pemanfaatan informasi yang diterapkan dengan efisien dan beretika. Oleh karena itu, literasi informasi dapat menjadi sebuah alternatif kegiatan belajar mengajar di sekolah. Literasi informasi juga menjadi sebuah alat untuk melatih Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://pustaka.unpad.ac.id (IV-2012)

Upload: buique

Post on 14-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: (IV-2012) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...media.unpad.ac.id/thesis/210210/2008/210210080019_1_1309.pdf · Literasi informasi juga menjadi sebuah alat untuk melatih

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-Undang (UU) No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) menyebutkan salah satu tujuan Pendidikan

Nasional Republik Indonesia adalah mempersiapkan peserta didik menjadi warga

negara yang bertanggung jawab. Disebutkan pula, bahwa prinsip penyelenggaraan

pendidikan adalah mewujudkan manusia pembelajar seumur hidup (long life

learning). Pendidikan dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan

individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap, dan sebagainya. Untuk

mencapai tujuan tersebut perlu adanya peningkatan kualitas dan hasil pendidikan

melalui perbaikan dan penyempurnaan proses belajar mengajar. Salah satu hal

yang dapat mendukung proses belajar mengajar adalah kemampuan literasi

informasi.

Di era globalisasi, dimana informasi semakin banyak dan cepat menyebar

di masyarakat. Diperlukan sebuah keterampilan yang harus dimiliki oleh peserta

didik dalam menunjang proses pembelajaran. Literasi informasi menjadi sebuah

perangkat keterampilan untuk memecahkan masalah dan mencari jalan keluar

melalui pemanfaatan informasi yang diterapkan dengan efisien dan beretika. Oleh

karena itu, literasi informasi dapat menjadi sebuah alternatif kegiatan belajar

mengajar di sekolah. Literasi informasi juga menjadi sebuah alat untuk melatih

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

(IV-2012)

Page 2: (IV-2012) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...media.unpad.ac.id/thesis/210210/2008/210210080019_1_1309.pdf · Literasi informasi juga menjadi sebuah alat untuk melatih

2

peserta didik menjadi pembelajar seumur hidup dan mandiri di bangku pendidikan

formal.

Literasi informasi tidak bisa dilepaskan dengan dunia pendidikan dan

sangat berpengaruh karena menjadi inti terwujudnya peserta didik yang

bertanggung jawab dan menjadi pembelajar seumur hidup sesuai dengan tujuan

SISDIKNAS. Dengan dimilikinya kemampuan literasi informasi pada diri peserta

didik, akan memudahkan mereka untuk merealisasikan slogan “long life

education”. Pendidikan dibutuhkan untuk mendidik para pelajar untuk

menghadapi masa depan dengan perubahan kebutuhan dan informasi.

Untuk memiliki kemampuan literasi informasi, ada beberapa langkah yang

harus dikuasai. Langkah-langkah tersebut disusun sebagai suatu model yang

disebut model literasi informasi. Model literasi informasi menyediakan sebuah

mekanisme atau langkah untuk mengukur dan menguji kemampuan literasi

informasi seseorang serta dapat membantu pelajar untuk memecahkan masalah

dalam proses belajar dengan keterampilan memanfaatkan informasi yang tersedia.

Salah satu model literasi informasi yang dapat digunakan untuk tingkat

sekolah adalah The Big 6. Model literasi ini banyak digunakan di seluruh dunia

antara lain Amerika Serikat, Italia, Belanda, Afrika Selatan, Taiwan, Selandia

Baru, dan Indonesia. The Big 6 dikembangkan di Amerika Serikat oleh dua

pustakawan bernama Robert E. Berkowitz dan Michael B. Eisenberg pada tahun

1987 (Gunawan, 2008:3). Model ini terdiri dari 6 keterampilan dan 12 langkah

efektif yang bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah “step by step”.

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

(IV-2012)

Page 3: (IV-2012) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...media.unpad.ac.id/thesis/210210/2008/210210080019_1_1309.pdf · Literasi informasi juga menjadi sebuah alat untuk melatih

3

Keunikan dari model The Big 6 antara lain karena model ini diklaim oleh

pembuatnya sebagai sebuah model “problem solving” dalam menyelesaikan

masalah informasi. Hal ini berbeda dengan beberapa model lainnya yang memang

sudah diarahkan secara khusus untuk menyelesaikan masalah dalam penulisan.

Oleh karena itu, model ini sifatnya lebih fleksibel dari model-model literasi

informasi lainnya. The Big 6 bisa diterapkan pada hampir semua permasalahan

manusia yang berkaitan dengan pengambilan keputusan yang menggunakan

informasi sebagai dasar pengambilan keputusannya.

Hasil belajar seseorang bisa disebut sebagai prestasi belajar. Untuk

memperoleh hasil atau prestasi belajar tersebut tidak bisa dilepaskan dengan

adanya pengaruh faktor internal dan eksternal. Peran kemampuan literasi

informasi menjadi penting sebagai faktor internal yang mendukung dalam proses

belajar mengajar yang efektif dan efisien untuk menunjang prestasi belajar siswa.

Prestasi belajar di sekolah tidak dapat dipisahkan dari proses yang

mendahului prestasi tersebut, dimana proses informasi dapat disebut sebagai

proses belajar. Di dalam proses belajar ini akan terdapat interaksi dari berbagai

faktor yang mempengaruhi proses itu sendiri. Dengan memiliki keterampilan

literasi informasi akan mempermudah siswa dalam meraih prestasi belajar.

SMA Negeri 3 Sukabumi merupakan lembaga pendidikan unggulan yang

difavoritkan di kota Sukabumi. Sekolah ini banyak mencetak siswa-siswa

berprestasi, baik akademik maupun non akademik. Berdasarkan surat dari

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor : 156/C4/MN/2007,

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

(IV-2012)

Page 4: (IV-2012) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...media.unpad.ac.id/thesis/210210/2008/210210080019_1_1309.pdf · Literasi informasi juga menjadi sebuah alat untuk melatih

4

SMA Negeri 3 Kota Sukabumi dipercaya untuk melaksanakan program RSBI

(Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional). Sehingga SMAN 3 Sukabumi memiliki

visi untuk mewujudkan sekolah unggul, religius, dan mandiri yang berbudaya

nasional dan berwawasan global tahun 2012 (Creating on excellen, religious and

independent school which is national culture and has global vision in 2012).

Sesuai visi dan misi SMAN 3 Sukabumi tentunya menuntut pengajar dan

peserta didik untuk bisa menjadi seorang information literate, yaitu dengan

mengikuti perkembangan dunia pendidikan nasional maupun internasional dan

memiliki kompetensi terhadap perkembangan informasi yang berlangsung terus

menerus mengikuti kemajuan teknologi yang ada. Keterampilan literasi informasi

menjadi sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik.

SMAN 3 Sukabumi memiliki berbagai kegiatan ekstrakurikuler, salah

satunya yaitu Ikatan Pustakawan Pelajar (IPP) yang dibina langsung oleh

koordinator perpustakaan sekolah. Dalam kegiatannya, anggota IPP bertugas dan

belajar menjadi seorang pustakawan junior yang membantu mengelola bahan

pustaka di perpustakaan, bertugas dalam kegiatan pelayanan, dan mengadakan

kegiatan literasi di lingkungan sekolah seperti lomba menulis cerpen, membaca

berita, membuat mading, dan lain-lain. Kegiatan tersebut bertujuan untuk

mengembangkan minat baca siswa. Walaupun ekskul IPP bergerak dalam bidang

literasi, namun mereka belum pernah mendapat pelatihan mengenai literasi

informasi secara khusus di sekolah. Mereka belajar library skill secara mandiri.

Dan dari perolehan data, sebagian besar anggota yang tergabung dalam Ikatan

Pustakawan Pelajar (IPP) selalu memiliki prestasi belajar yang baik di sekolah.

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

(IV-2012)

Page 5: (IV-2012) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...media.unpad.ac.id/thesis/210210/2008/210210080019_1_1309.pdf · Literasi informasi juga menjadi sebuah alat untuk melatih

5

Oleh karena itu, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang

apakah ada hubungan antara kemampuan literasi informasi yang dimiliki oleh

anggota Ikatan Pustakawan Pelajar dengan Prestasi belajar di sekolah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalahnya

sebagai berikut: “Apakah terdapat hubungan antara kemampuan literasi informasi

siswa anggota Ikatan Pustakawan Pelajar (IPP) dengan prestasi belajar di Sekolah

Menengah Atas Negeri 3 Sukabumi?”

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut dapat

diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat hubungan antara kemampuan literasi informasi siswa

dalam merumuskan masalah dengan prestasi belajar di sekolah?

2. Apakah terdapat hubungan antara kemampuan literasi informasi siswa

dalam strategi pencarian informasi dengan prestasi belajar di sekolah?

3. Apakah terdapat hubungan antara kemampuan literasi informasi siswa

dalam menentukan lokasi dan akses informasi dengan prestasi belajar di

sekolah?

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

(IV-2012)

Page 6: (IV-2012) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...media.unpad.ac.id/thesis/210210/2008/210210080019_1_1309.pdf · Literasi informasi juga menjadi sebuah alat untuk melatih

6

4. Apakah terdapat hubungan antara kemampuan literasi informasi siswa

dalam menggunakan informasi dengan prestasi belajar di sekolah?

5. Apakah terdapat hubungan antara kemampuan literasi informasi siswa

dalam mensintesa informasi dengan prestasi belajar di sekolah?

6. Apakah terdapat hubungan antara kemampuan literasi informasi siswa

dalam melakukan evaluasi dengan prestasi belajar di sekolah?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan antara kemampuan literasi

informasi siswa dalam merumuskan masalah dengan prestasi belajar di

sekolah.

2. Untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan antara kemampuan literasi

informasi siswa dalam strategi pencarian informasi dengan prestasi belajar

di sekolah.

3. Untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan antara kemampuan literasi

informasi siswa dalam menentukan lokasi dan akses informasi dengan

prestasi belajar di sekolah.

4. Untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan antara kemampuan literasi

informasi siswa dalam pemanfaatan informasi dengan prestasi belajar di

sekolah.

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

(IV-2012)

Page 7: (IV-2012) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...media.unpad.ac.id/thesis/210210/2008/210210080019_1_1309.pdf · Literasi informasi juga menjadi sebuah alat untuk melatih

7

5. Untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan antara kemampuan literasi

informasi siswa dalam mensintesa informasi dengan prestasi belajar di

sekolah.

6. Untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan antara kemampuan literasi

informasi siswa dalam melakukan evaluasi dengan prestasi belajar di

sekolah.

1.5 Kegunaan Penelitian

Ada dua kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini yakni sebagai

berikut:

1.5.1 Kegunaan teoritis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan

manfaat bagi pengembangan ilmu informasi dan perpustakaan terutama dalam

bidang kajian literasi informasi. Serta dapat menjadi acuan atau pandangan bagi

peneliti selanjutnya.

1.5.2 Kegunaan praktis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara

khusus mengenai hubungan kemampuan literasi informasi siswa dengan prestasi

belajar di sekolah. Selain itu, untuk memberi masukan bagi kepala sekolah dan

pengelola perpustakaan SMAN 3 Sukabumi dalam menentukan arah kebijakan

perlu atau tidaknya diadakan pembelajaran atau pelatihan literasi informasi secara

berkala untuk siswa di perpustakaan maupun di kurikulum sekolah.

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

(IV-2012)

Page 8: (IV-2012) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...media.unpad.ac.id/thesis/210210/2008/210210080019_1_1309.pdf · Literasi informasi juga menjadi sebuah alat untuk melatih

8

1.6 Kerangka Pemikiran

Literasi informasi pertama kali ditemukan oleh pemimpin American

Information Industry Association Paul G.Zurkowski pada tahun 1974 dalam

proposalnya yang ditujukan kepada The National Commission on Libraries and

Information Science (NCLIS) di Amerika Serikat. Zurkowski (1974:6) menulis:

People trained in the application of information resources to their work can be called information literate. They have learned techniques and skill for utilizing the wide range of information tools as well as primary sources in molding information solutions for their problems. Paul Zurkowski menggunakan ungkapan tersebut untuk menggambarkan

"teknik dan kemampuan" yang dikenal dengan istilah literasi informasi yaitu

kemampuan untuk memanfaatkan berbagai alat-alat informasi serta sumber-

sumber informasi primer untuk memecahkan masalah mereka. Merujuk pada

tulisannya dapat diartikan orang-orang yang dilatih dalam mengaplikasikan

sumber-sumber informasi untuk pekerjaan mereka dapat disebut dengan

information literate (orang yang terpelajar dalam memanfaatkan informasi).

Dalam laporan penelitian America Library Association’s Presidental

Commite on Information Literacy (1989:1) dikatakan bahwa “information literacy

is a set of abilities requiring individuals to recognize when information is needed

and have the ability to locate, evaluate, and use effectivelly the needeed

information”.

Berdasarkan pendapat di atas dikatakan bahwa literasi informasi adalah

seperangkat kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki seseorang untuk

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

(IV-2012)

Page 9: (IV-2012) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...media.unpad.ac.id/thesis/210210/2008/210210080019_1_1309.pdf · Literasi informasi juga menjadi sebuah alat untuk melatih

9

mengetahui kapan informasi dibutuhkan, kemampuan untuk menempatkan,

mengevaluasi dan menggunakan secara efektif kebutuhan informasinya.

Bila dikaitkan dengan pendidikan sekolah, maka penerapan literasi informasi

dapat diterapkan oleh siswa, guru, kepala sekolah dan karyawan sekolah dalam

menentukan apa yang mereka butuhkan dan bekerjasama dengan pustakawan sekolah

untuk dapat memanfaatkan sumber informasi yang tersedia di perpustakaan.

Menurut Hancock (1999:1) manfaat literasi informasi untuk pelajar yaitu

pelajar dan guru akan dapat menguasai pelajaran mereka dalam proses belajar

mengajar dan siswa tidak akan tergantung kepada guru karena dapat belajar secara

mandiri dengan kemampuan literasi informasi yang dimiliki. Hal ini dapat dilihat

dari penampilan dan kegiatan mereka di lingkungan belajar. Pelajar yang literat

juga akan berusaha belajar mengenai berbagai sumber daya informasi dan cara

penggunaan sumber-sumber informasi.

Pendidikan berperan dalam menjadikan seseorang literat terhadap

informasi sehingga semua orang dapat memperoleh informasi sesuai dengan

kebutuhannya. Saat ini literasi informasi merupakan komponen yang penting di

dunia pendidikan.

Dalam konsep pembelajaran, cara belajar yang baik adalah mengarahkan

dan mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan memperluas materi

secara mandiri melalui diskusi, observasi, studi literatur, dan studi dokumentasi

serta cara belajar yang dapat menumbuhkan dan memupuk motivasi internal

peserta didik untuk belajar lebih jauh dan lebih dalam (Sulipan dalam Fitrihana,

2009:2). Hal ini diungkapkan dalam salah satu pilar pendidikan yang menyatakan

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

(IV-2012)

Page 10: (IV-2012) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...media.unpad.ac.id/thesis/210210/2008/210210080019_1_1309.pdf · Literasi informasi juga menjadi sebuah alat untuk melatih

10

bahwa proses pembelajaran harus mampu mengajarkan kepada peserta didik

“Learning how to learn” (belajar bagaimana cara untuk belajar).

Dalam dunia pendidikan dan pengajaran, tingkat keberhasilan seseorang

biasanya dilihat melalui suatu ukuran prestasi, yang disebut dengan prestasi

belajar. Menurut Saifuddin Azwar dalam bukunya Psikologi Intelegensi,

mengatakan bahwa “Prestasi atau keberhasilan belajar dapat dioperasionalkan

dalam bentuk indikator-indikator berupa nilai rapor, indeks prestasi studi, angka

kelulusan, predikat keberhasilan dan semacamnya.” (Azwar, 1996:164)

Data dari Bagian Kurikulum SMAN 3 Sukabumi menyebutkan bahwa standar

penilaian hasil belajar siswa SMAN 3 Sukabumi adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1 Kriteria Range Nilai Hasil Belajar Siswa

Range Nilai Kategori 65 – 70 Sangat Kurang 71 – 75 Kurang 76 – 80 Cukup 81 – 85 Baik 86 – 100 Sangat Baik

Sumber : Data Bagian Kurikulum SMAN 3 Sukabumi

Untuk memiliki kemampuan literasi informasi ada beberapa langkah yang

harus dikuasai. Langkah-langkah tersebut disusun sebagai suatu model yang

disebut model literasi informasi. Model literasi informasi menyediakan sebuah

mekanisme atau langkah untuk mengukur dan menguji literasi informasi serta

membantu siswa untuk memecahkan masalah dalam belajar dengan keterampilan

literasi informasi.

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

(IV-2012)

Page 11: (IV-2012) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...media.unpad.ac.id/thesis/210210/2008/210210080019_1_1309.pdf · Literasi informasi juga menjadi sebuah alat untuk melatih

11

Salah satu model literasi informasi yang dapat digunakan untuk tingkat

sekolah adalah The Big 6. Model literasi ini banyak digunakan di seluruh dunia

antara lain Amerika Serikat, Italia, Belanda, Afrika Selatan, Taiwan, Selandia

Baru, dan Indonesia. The Big 6 dikembangkan di Amerika Serikat oleh dua

pustakawan bernama Robert E. Berkowitz dan Michael B. Eisenberg pada tahun

1987 (Gunawan, 2008:3) yang terdiri dari 6 keterampilan dan 12 langkah, yaitu :

1. Perumusan Masalah

1.1. Mendefinisikan masalah informasi

1.2. Mengidentifikasikan kebutuhan informasi

2. Strategi Pencarian Informasi

2.1. Menetapkan semua sumber yang dapat digunakan

2.2. Menyeleksi sumber terbaik

3. Lokasi dan Akses

3.1. Melokasikan sumber-sumber (baik isi maupun fisik)

3.2. Menemukan informasi dalam sumber-sumber yang ada

4. Pemanfaatan Informasi

4.1. Mengikat Makna (Menghubung-hubungkan informasi)

4.2. Menyarikan informasi yang relevan

5. Sintesa

5.1. Mengorganisasi informasi dari berbagai sumber

5.2. Mempresentasikan informasi

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

(IV-2012)

Page 12: (IV-2012) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...media.unpad.ac.id/thesis/210210/2008/210210080019_1_1309.pdf · Literasi informasi juga menjadi sebuah alat untuk melatih

12

6. Evaluasi

6.1. Menilai produk (efektif atau tidak)

6.2. Menilai proses (efisien atau tidak)

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Penelitian

Rumusan Masalah

Sumber: Information Literacy for Lifelong Learning (Hancock, 1999:2), The Big 6 (Eisenberg dan Bob Berkowitz, 1987:1), Psikologi Intelegensi (Azwar,

1996:164)

Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa dan Prestasi Belajar

Kemampuan Literasi Informasi Belajar Mandiri Keberhasilan Belajar

(Menurut: Vicky E. Hancock, Information Literacy for Lifelong Learning)

Kemampuan

Literasi Informasi

Prestasi Belajar

Variabel Y ( Prestasi Belajar)

Variabel X ( The Big 6)

Indikator :

Nilai Rapor Sekolah

X1 : Merumuskan Masalah

X2 : Strategi Pencarian Informasi

X3 : Lokasi dan Akses

X4 : Penggunaan Informasi

X5 : Sintesa

X6 : Evaluasi

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

(IV-2012)

Page 13: (IV-2012) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...media.unpad.ac.id/thesis/210210/2008/210210080019_1_1309.pdf · Literasi informasi juga menjadi sebuah alat untuk melatih

13

1.7 Operasional Variabel

Penelitian ini memiliki dua variabel yang kemudian dijabarkan menjadi

enam sub variabel dan 1 sub variabel dengan beberapa indikatornya sebagai

berikut :

Tabel 1.2 Sub Variabel Independent

Variabel Independent (X) = Kemampuan Literasi Informasi Siswa

NO SUB VARIABEL INDIKATOR

1. X1 : Perumusan Masalah 1.Mendefinisikan masalah informasi

2. Mengidentifikasikan kebutuhan informasi

2. X2 : Strategi Pencarian

Informasi

3. Menetapkan semua sumber yang dapat

digunakan

4. Menyeleksi sumber terbaik

3. X3 : Lokasi dan Akses

Informasi

5. Melokasikan sumber-sumber (baik isi

maupun fisik)

6. Menemukan informasi dalam sumber-

sumber yang ada

4. X4 : Pemanfaatan Informasi 7. Menghubung-hubungkan informasi

8. Menyarikan informasi yang relevan

5. X5 : Sintesa Informasi

9. Mengorganisasi informasi dari berbagai

sumber

10. Mempresentasikan informasi

6. X6 : Evaluasi

11. Menilai produk (efektif atau tidak)

12. Menilai proses (efesien atau tidak)

Sumber : Model Literasi Informasi The Big 6 (1987)

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

(IV-2012)

Page 14: (IV-2012) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...media.unpad.ac.id/thesis/210210/2008/210210080019_1_1309.pdf · Literasi informasi juga menjadi sebuah alat untuk melatih

14

Tabel 1.3 Sub Variabel Dependent

Variabel Dependent (Y) = Prestasi Belajar di Sekolah

NO SUB VARIABEL INDIKATOR

1 Y : Prestasi Belajar Nilai Rata-Rata Kognitif Rapor di Sekolah

Sumber : Psikologi Intelegensi (Azwar:1996)

1.8 Hipotesis

1.8.1 Hipotesis Mayor

Ho : Tidak ada hubungan antara kemampuan literasi informasi siswa

dengan prestasi belajar di sekolah

H1 : Ada hubungan antara kemampuan literasi informasi siswa dengan

prestasi belajar di sekolah

1.8.2 Hipotesis Minor

1. Ho : Tidak ada hubungan antara kemampuan siswa dalam merumuskan

masalah dengan prestasi belajar di sekolah.

H1 : Ada hubungan antara kemampuan siswa dalam merumuskan masalah

dengan prestasi belajar di sekolah.

2. Ho : Tidak ada hubungan antara kemampuan siswa dalam strategi

pencarian informasi dengan prestasi belajar di sekolah.

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

(IV-2012)

Page 15: (IV-2012) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...media.unpad.ac.id/thesis/210210/2008/210210080019_1_1309.pdf · Literasi informasi juga menjadi sebuah alat untuk melatih

15

H1 : Ada hubungan antara kemampuan siswa dalam strategi pencarian

informasi dengan prestasi belajar di sekolah.

3. Ho : Tidak ada hubungan antara kemampuan siswa dalam menentukan

lokasi dan akses informasi dengan prestasi belajar di sekolah.

H1 : Ada hubungan antara kemampuan siswa dalam menentukan lokasi

dan akses informasi dengan prestasi belajar di sekolah.

4. Ho : Tidak ada hubungan antara kemampuan siswa dalam pemanfaatan

informasi dengan prestasi belajar di sekolah.

H1 : Ada hubungan antara kemampuan siswa dalam pemanfaatan

informasi dengan prestasi belajar di sekolah.

5. Ho : Tidak ada hubungan antara kemampuan siswa dalam mensintesa

informasi dengan prestasi belajar di sekolah.

H1 : Ada hubungan antara kemampuan siswa dalam mensintesa informasi

dengan prestasi belajar di sekolah.

6. Ho : Tidak ada hubungan antara kemampuan siswa dalam melakukan

evaluasi dengan prestasi belajar di sekolah.

H1 : Ada hubungan antara kemampuan siswa dalam melakukan evaluasi

dengan prestasi belajar di sekolah.

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

(IV-2012)

Page 16: (IV-2012) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...media.unpad.ac.id/thesis/210210/2008/210210080019_1_1309.pdf · Literasi informasi juga menjadi sebuah alat untuk melatih

16

1.9 Metode dan Teknik Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

korelasional yang bertujuan untuk meneliti sejauhmana variasi-variasi pada satu

atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi (Rakhmat, 1997:27).

Metode penelitian berupa teori-teori dari sumber yang didapat dari

perpustakaan dan melakukan survey dengan mengumpulkan informasi dari suatu

populasi dengan menanyakannya melalui angket dan wawancara.

Untuk menguji korelasi antara dua variabel digunakan korelasi Rank

Spearman (Rs). Korelasi ini mempunyai kegunaan untuk mencari korelasi dimana

kedua data yang dikorelasikan mempunyai skala ordinal. Dalam pengujian dengan

skala ordinal masing-masing diberi ranking sesuai dengan nilai yang didapat,

mulai dari ranking yang terkecil.

1.9.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah objek atau sumber data yang dibutuhkan dalam suatu

penelitian. Menurut Sugiyono (2002:72) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas subyek atau obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota Ikatan Pustakawan

Pelajar SMAN 3 Sukabumi sebanyak 30 siswa.

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

(IV-2012)

Page 17: (IV-2012) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...media.unpad.ac.id/thesis/210210/2008/210210080019_1_1309.pdf · Literasi informasi juga menjadi sebuah alat untuk melatih

17

1.9.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Angket, yaitu pengumpulan data terperinci berupa daftar pertanyaan yang

diisi sendiri oleh responden.

2. Wawancara, yaitu kegiatan mengumpulkan data melalui tanya-jawab

secara langsung, baik secara terstuktur kepada beberapa anggota

pustakawan maupun tidak langsung kepada sumber lain.

3. Studi pustaka, yaitu dengan mengkaji berbagai sumber pustaka dalam

bentuk buku, jurnal serta referensi lain yang berkaitan dengan masalah

yang diteliti.

1.9.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data penelitian ini adalah :

1. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui angket dan

data nilai rapor siswa anggota Ikatan Pustakawan Pelajar (IPP).

2. Data Sekunder

Yaitu data yang diambil langsung dari buku, jurnal, majalah, laporan

tahunan, dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

(IV-2012)

Page 18: (IV-2012) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...media.unpad.ac.id/thesis/210210/2008/210210080019_1_1309.pdf · Literasi informasi juga menjadi sebuah alat untuk melatih

18

1.9.4 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian kemudian dianalisis dengan teknik

analisis deskriptif, sedangkan pengujian hipotesis menggunakan statistik

inferensial yaitu pengukuran korelasi nonparametrik dengan koefisien korelasi

Rank Spearman, dengan menggunakan bantuan program SPSS for windows versi

13.0.

1.9.4.1 Analisis deskriptif

Analisis deskriptif yaitu teknik dengan menggunakan data yang diperoleh

dengan memasukkannya ke dalam tabel-tabel setelah dihitung melalui distribusi

frekuensi dan dianalisis dengan tabel tunggal.

Analisis dalam penelitian ini disajikan dengan menggunakan tabel

distribusi frekuensi serta narasi untuk memberikan penjelasan tentang

kemampuan literasi informasi siswa anggota Ikatan Pustakawan Pelajar. Setelah

dihitung berdasarkan frekuensi, jumlah dan presentase, kemudian dianalisis dan

diinterpretasikan secara deskriptif. Untuk menghitung presentase jawaban dan

pendapat yang diberikan responden, digunakan rumus :

P =

f

x 100 %

n

dimana: P = Persentase

f = Frekuensi (Jumlah Responden)

n = Jumlah Responden Seluruhnya

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

(IV-2012)

Page 19: (IV-2012) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...media.unpad.ac.id/thesis/210210/2008/210210080019_1_1309.pdf · Literasi informasi juga menjadi sebuah alat untuk melatih

19

Untuk menafsirkan besarnya presentase yang didapat dari tabulasi data,

penulis menggunakan pedoman penafsiran data menurut Suharsimi Arikunto

dengan perincian sebagai berikut :

“0% Tidak satupun responden 1 - 26% Sebagian kecil responden 27 - 49% Hampir setengah responden 50 % Setengahnya 51 – 75 % Sebagian besar 76 - 99% Hampir seluruhnya 100% Seluruhnya.” (Arikunto, 2002: 313)

1.9.4.2 Analisis Korelasional

Teknik statistik inferensial (analisis korelasional) digunakan untuk

menganalisis data dan populasi, untuk mengetahui derajat hubungan (koefisien

korelasi) diantara variabel-variabel (bebas dan terikat) diperlukan sebagai

prosedur statistik yang dinamakan analisis hubungan dengan menggunakan

ukuran asosiasi yang disesuaikan dengan jenis (skala pengukuran) data (Rakhmat,

1997:34). Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal. Pengujian

hipotesis menggunakan pengukuran korelasi nonparametrik dengan koefisien

korelasi Rank Spearman.

rs = ∑ R�XiR�Yi- n�n+12 �2ni=1

��∑ R2�Xi-n�n+12 �2ni=1 � �∑ R2ni=1 �Yi-n�n+12 �2�

Keterangan :

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

(IV-2012)

Page 20: (IV-2012) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...media.unpad.ac.id/thesis/210210/2008/210210080019_1_1309.pdf · Literasi informasi juga menjadi sebuah alat untuk melatih

20

�� = koefisien korelasi rank Spearman

n = jumlah sampel

R(Xi) = nilai rapor untuk untuk variabel X

R(Yi) = nilai rapor untuk variabel Y

Dimana statistik uji untuk pengujian hipotesisnya menggunakan statistik uji t :

thitung= rs√n-2�1-rs2

Keterangan :

�� = koefisisen korelasi spearman

n = jumlah sampel

Kriteria uji untuk pengujian hipotesisnya adalah dengan taraf kesalahan

�% tolak Ho jika nilai � !"#$% ≥ �',$)* atau �"+,-.. Berikut pedoman untuk

memberikan interpretasi koefisien korelasi :

Tabel 1.4 Interval Koefisien dan Tingkat Hubungan

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat Kuat

(Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, 2002:73)

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

(IV-2012)

Page 21: (IV-2012) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...media.unpad.ac.id/thesis/210210/2008/210210080019_1_1309.pdf · Literasi informasi juga menjadi sebuah alat untuk melatih

21

1.9.5 Uji Validitas dan Reabilitas

Uji Validitas

Untuk pengujian validitas instrumen penelitian yang berupa skor yang

memiliki tingkatan (ordinal), rumus yang digunakan adalah dengan menggunakan

koefisien validitas dengan koefisien korelasi item-total:

r/�0)/ = riSx-Si

34Sx2+Si2-2rixSiSx5

Keterangan:

r/0= koefisisen korelasi skor item-total sebelum dikoreksi

S/ = deviasi standar skor suatu item

S0= Deviasi standar skor tes

Uji Reabilitas

Koefisien Reabilitas didapat dari persamaan koefisien-� (Cronbach,

1951):

α= 7 kk-19 �1- ∑ Sj2SX2 �

Keterangan :

k = banyaknya belahan tes

Sj = varians belahan j; j=1,2, ...... k

Sx = varians skor test

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

(IV-2012)

Page 22: (IV-2012) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...media.unpad.ac.id/thesis/210210/2008/210210080019_1_1309.pdf · Literasi informasi juga menjadi sebuah alat untuk melatih

22

1.10 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada lembaga pendidikan SMA Negeri 3

Sukabumi RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional). Jl. Ciaul Baru No. 21

Kota Sukabumi 43116.

Penelitian dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Juli 2012.

Tabel 1.5 Jadwal Penelitian

No Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli

1. Studi Literatur Penelitian

� � � � � �

2. Penyusunan makalah penelitian

� � � � �

3. Observasi Wilayah

� �

4. Pengambilan data

� �

5. Pengolahan data

� �

6. Analisis Data

7. Presentasi

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

(IV-2012)

Page 23: (IV-2012) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...media.unpad.ac.id/thesis/210210/2008/210210080019_1_1309.pdf · Literasi informasi juga menjadi sebuah alat untuk melatih

23

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Rahmi Nurfadhilah - Hubungan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Anggota...Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

(IV-2012)