istilah konservasi

12
Kawasan Konservasi Berdasarkan ketentuan Undang-undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan kita mengenal mengenai hutan dan klasifikasinya, sebagai berikut : Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh Pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Pemerintah menetapkan hutan berdasarkan fungsi pokok atas : 1. Hutan konservasi 2. hutan lindung, dan 3. hutan produksi Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. terdiri dari : 1. Kawasan hutan suaka alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok sebagai sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan, 2. Kawasan hutan pelestarian alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya, dan 3. Taman buru adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata berburu.

Upload: clearesta-akin

Post on 18-Jun-2015

313 views

Category:

Documents


37 download

DESCRIPTION

Konservasi Satwa Liar. FKH USK

TRANSCRIPT

Page 1: Istilah Konservasi

Kawasan Konservasi

Berdasarkan ketentuan Undang-undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan kita mengenal mengenai hutan dan klasifikasinya, sebagai berikut :

Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh Pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Pemerintah menetapkan hutan berdasarkan fungsi pokok atas :

1. Hutan konservasi2. hutan lindung, dan3. hutan produksi

Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. terdiri dari :

1. Kawasan hutan suaka alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok sebagai sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan,

2. Kawasan hutan pelestarian alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya, dan

3. Taman buru adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata berburu.

Sedang dalam ketentuan Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alama Hayati dan Ekosistemnya, kita mengenal mengenai kawasan konservasi dan klasifikasinya sebagai berikut :

Kawasan Suaka Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di daratan maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan, yang mencakup :

Page 2: Istilah Konservasi

1. Kawasan cagar alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami.

2. Kawasan suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.

Kawasan Pelestarian Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di daratan maupun diperairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya, yang mencakup :

1. Kawasan taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk keperluan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.

2. Kawasan taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam dengan tujuan utama untuk dimanfaatkan bagi kepentingan pariwisata dan rekreasi alam.

3. Kawasan taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi.

Page 3: Istilah Konservasi

ISTILAH KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelang-sungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain;

Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup

Ekosistem adalah tatanan unsure lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuk menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.

Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup adalah rangkaian untuk memelihara kelang-sungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup

Daya Dukung Lingkungan Hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendu-kung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Pelestarian Daya Dukung Lingkungan Hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan/atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain.

Daya Tampung Lingkungan Hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya.

Pelestarian Daya Tampung Lingkungan Hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang dibuang ke dalamnya.

Sumber Daya adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya manusia, sumber daya alam, baik hayati maupun non hayati, dan sumber daya buatan.

Dampak Lingkungan Hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

Sumber: UU.No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Page 4: Istilah Konservasi

ISTILAH DAN DEFINISI YANG BERKAITAN DENGAN PENANGKARAN  SATWA LIAR BERASASKAN KONSERVASI HAYATI

Acuan normativ/Legalitas Konservasi

2.1    Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

2.2    Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

2.3    Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.

2.4    Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1994 tentang Perburuan Satwa Buru.

2.5    Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

2.6    Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999  tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar.

2.7    Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom.

2.8    Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 479/Kpts-II/1998 tanggal 8 Juni 1998 tentang Lembaga Konservasi Tumbuhan dan Satwa Liar.

Istilah dan Definisi

Istilah dan definisi yang digunakan dalam pedoman ini sebagai berikut :

Asas konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnyatercapainya keserasian dan keseimbangan antara pelestarian kemampuan dengan pemanfaatan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya

Biodiversitaskeanekaragaman diantara makhluk hidup dari semua sumber  termasuk diantaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik lainnya yang mencakup keanekaragaman di dalam spesies, diantara spesies dan ekosistem

Convention on international trade in endangered species of wild fauna and flora / CITESkonvensi internasional yang mengatur perdagangan flora dan fauna yang sudah terancam punah

Ekosistem sumber daya alam hayatisistem hubungan timbal balik antara unsur dalam alam, baik hayati maupun non-hayati yang saling tergantung dan pengaruh mempengaruhi

Habitatlingkungan tempat satwa dapat hidup dan berkembang secara alami

Page 5: Istilah Konservasi

Inventarisasi jenis satwaupaya untuk mengetahui kondisi dan status populasi secara lebih rinci serta daerah penyebarannya yang dilakukan di dalam dan di luar habitatnya maupun di lembaga konservasi

 Jenis satwa yang endemik|jenis satwa yang terbatas dengan daerah penyebaran tertentu

Jenis satwajenis yang secara ilmiah disebut species atau anak-anak jenis yang secara ilmiah disebut sub species baik di dalam maupun di luar habitatnya

Jenis satwa yang terancam punahjenis satwa yang karena populasinya sudah sangat kecil serta mempunyai tingkat perkembangan yang sangat lambat, baik karena pengaruh habitat maupun ekosistemnya

Lembaga konservasi satwalembaga yang mengelola sumber daya alam hayati terutama untuk satwa yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan peredaran dengan tetap memelihara dan meningkatkan serta nilainya yang terbatas (endemik)

Melepaskan  kembali ke habitatnya/Reintroduksikegiatan mengembalikan ke habitat alamnya satwa hasil pengembangbiakan, penyelamatan, rehabilitasi atau hasil sitaan agar dapat berkembangbiak secara alami dengan memperhatikan daerah sebaran asli jenis yang bersangkutan, populasi yang telah mendiami habitat tujuan, daya dukung habitat tujuan dan lingkungannya

Pengawetanupaya untuk menjaga agar keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya baik di dalam maupun di luar habitatnya tidak punah

Pengawetan jenis satwa di luar habitatnyaupaya yang dilaksanakan diluar habitat aslinya untuk menjaga keanekaragaman jenis satwa agar tidak punah

Pemanfaatan jenispenggunaan sumber daya alam baik tumbuhan maupun satwa liar dan atau bagian-bagiannya serta hasil dari padanya dalam bentuk pengkajian; penelitian dan pengembangan; penangkaran; perburuan; perdagangan; peragaan; pertukaran; budidaya tanaman obat-obatan; dan pemeliharaan untuk kesenangan

Penangkapan satwa liarkegiatan memperoleh satwa liar dari habitat alam untuk kepentingan pemanfaatan jenis satwa liar diluar perburuan

Penangkar satwa liarorang, badan hukum, koperasi dan lembaga yang melakukan kegiatan penangkaran satwa liar

Penandaanpemberian tanda bersifat fisik pada bagian tertentu dari jenis satwa liar atau bagian-bagiannya serta hasil dari padanya baik dari hasil penangkaran atau pembesaran

Page 6: Istilah Konservasi

Penangkaranupaya perbanyakan melalui pengembangbiakan dan pembesaran satwa liar dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya

Penangkaran satwa liar berazaskan konservasi hayatiupaya perbanyakan melalui pengembangbiakan dan pembesaran satwa liar dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya dan tercapainya keserasian dan keseimbangan antara pengawetan dan pemanfaatan sumber daya alam hayati ekosistemnya

Pembesaranupaya memelihara dan membesarkan benih atau bibit dan anakan dari satwa liar dari alam dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya

Pengembangbiakanusaha memperbanyak individu secara buatan baik di dalam maupun di luar habitatnya melalui cara-cara : memperbanyak individu dengan cara mengawinkan secara alami maupun buatan (inseminasi buatan) apabila cara reproduksinya adalah kawin dan dengan cara lain apabila cara reproduksinya tidak kawin baik di dalam maupun di luar habitatnya

Plasma nutfahkumpulan flora dan fauna yang terdapat di alam dan masih membawa sifat-sifat yang asli

Populasikelompok individu dari jenis tertentu di tempat tertentu yang secara alami dan dalam jangka panjang mempunyai kecenderungan untuk mencapai keseimbangan populasi secara dinamis sesuai dengan kondisi habitat beserta lingkungannya

Satwasemua jenis sumber daya alam hewani yang hidup di darat, dan atau di air, dan atau di udara

Satwa liarsemua binatang yang hidup di darat, dan atau di air, dan atau di udara yang masih mempunyai sifat-sifat liar, baik yang hidup bebas maupun yang dipelihara oleh manusia

Satwa liar yang dapat diperdagangkanjenis satwa liar yang tidak dilindungi dan tercantum dalam daftar kuota perdagangan

Sumber daya alam hayatiunsur-unsur hayati di alam yang terdiri dari sumber daya alam nabati (tumbuhan) dan sumber daya alam hewani (satwa) yang bersama dengan unsur non-hayati disekitarnya secara keseluruhan membentuk ekosistem

Usaha penangkaran komersialkegiatan yang berhubungan dengan penangkaran satwa liar yang meliputi kegiatan penangkaran, pengolahan sampai dengan pemasaran hasil penangkaran

Usaha penangkaran non komersialkegiatan yang berhubungan dengan penangkaran satwa liar yang hasil penangkarannya tidak untuk diperdagangkan melainkan hanya untuk hobi, penelitian, rekreasi dan ilmu pengetahuan

Page 7: Istilah Konservasi

Cagar Alam : Kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan    satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya    berlangsung secara alami.

Cagar Biosfer : Suatu kawasan yang terdiri dari ekosistem asli, ekosistem unik, dan/atau ekosistem yang telah mengalami degradasi yang keseluruhan unsur alamnya dilindungi dan dilestarikan bagi kepentingan penelitian dan pendidikan.

Hutan Lindung : Kawasan hutan yang karena keadaan sifat alamnya diperuntukkan guna mengatur tata air, pencegahan bencana banjir dan erosi serta pemeliharaan kesuburan tanah.

Hutan Suaka : Kawasan hutan yang karena sifatnya khas diperuntukkan secara khusus untukperlindungan alam hayati dan/atau manfaat-manfaat lainnya.

Hutan Wisata : Kawasan Hutan yang diperuntukkan secara khusus untuk dibina dan dipelihara guna kepentingan pariwisata dan/atau wisata buru.

Kawasan : Wilayah dengan fungsi utama lindung atau budidaya.

Kawasan Budidaya : Kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan.

Kawasan Lindung : Kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan   hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumberdaya buatan.

Kawasan Pantai Berhutan Bakau : Kawasan pesisir laut yang merupakan habitat alami hutan bakau    (mangrove) yang berfungsi memberikan perlindungan kepada perikehidupan pantai dan lautan.

Kawasan Pelestarian Alam (KPA) : Kawasan dengan ciri khas tertentu, baik didarat maupun diperairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, sertapemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

Kawasan Suaka Alam Laut dan Perairan lainnya : Daerah yang mewakili ekosistem khas di lautan maupun perairan lainnya, yang merupakan habitat alami yang memberikan tempat maupun perlindungan bagi perkembangan keanekaragaman tumbuhan dan satwa yang ada.

Kawasan Suaka Alam : Kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan

Page 8: Istilah Konservasi

satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan.

Kawasan Terlindungi : Kawasan yang ditetapkan secara geografis yang dirancang atau diatur dan dikelola untuk mencapai tujuan konservasi yang spesifik.

Page 9: Istilah Konservasi

Konservasi eks-situ : Konservasi komponen-komponen keanekaragaman hayati diluar habitat alaminya.

Konservasi in-situ : Kondisi sumber daya genetik yang terdapat di dalam ekosistem dan habitat alami serta pemeliharaan dan pemulihan populasi jenis-jenis berdaya hidup dalam lingkungan alaminya, dan dalam hal jenis-jenis terdomestikasi atau budidaya, di dalam lingkungan tempat sifat-sifat khususnya berkembang.

Pengelolaan Kawasan Lindung : Upaya penetapan, pelestarian dan pengendalian pemanfaatankawasan lindung.

Suaka Margasatwa : Hutan Suaka Alam yang ditetapkan sebagai suatu tempat hidup margasatwa yang mempunyai nilai khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta merupakan kekayaan dan kebanggaan nasional.

Taman Buru : Hutan Wisata yang di dalamnya terdapat satwa buru yang memungkinkan diselenggarakan pemburuan yang teratur bagi kepentingan rekreasi.

Taman Hutan Raya : Kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi.

Taman Nasional (TN) : Kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.

Taman Wisata : Hutan Wisata yang memiliki kekayaan alam, baik keindahan nabati, keindahanhewani, maupun keindahan alamnya sendiri mempunyai corak khas untuk dimanfaatkan bagikepentingan rekreasi dan kebudayaan.