istilah istilah dalam rancangan percobaan

10
NAMA : ZAWIL KIRAM NIM : 11.03.1.0786 JURUSN/SMTR: AGROTEKNOLOGI LOKAL IDI V (LIMA) JUDUL : ISTILAH-ISTILAH DALAM RANCANGAN PERCOBAAN UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA FAKULTAS PERTANIAN / AGROTEKNOLOGI

Upload: ir-zakaria-mm

Post on 19-Jan-2015

375 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Istilah istilah dalam rancangan percobaan

NAMA : ZAWIL KIRAM

NIM : 11.03.1.0786

JURUSN/SMTR : AGROTEKNOLOGI LOKAL IDI V (LIMA)

JUDUL : ISTILAH-ISTILAH DALAM RANCANGAN PERCOBAAN

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

FAKULTAS PERTANIAN / AGROTEKNOLOGI

Page 2: Istilah istilah dalam rancangan percobaan

TAHUN AKEDEMIK 2013/2014

1) Rancangan Perlakuan

Perlakuan dapat diartikan sebagai suatu keadaan tertentu yang diberikan pada satuan

percobaan dan berkaitan dengan bagaimana perlakuan-perlakuan tersebut dibentuk

(Faktor tunggal, Faktorial, Split plot, Split blok).

Umumnya perlakuan dirancang dalam bentuk silang (crossed) atau tersarang (nested)

Perlakuan dirancang dalam struktur silang (crossed) atau pola faktorial apabila setiap

level dari salah satu perlakuan tampak pada setiap level perlakuan lainnya. 

Jenis perlakuan menurut sifatnya, ada 2, yaitu:

kualitatif; misalnya jenis pupuk, varietas, cara pengolahan tanah, dll

kuantitatif; misalnya dosis pupuk, volume pestisida, dll

Jenis Perlakuan menurut jumlahnya, ada 2, yaitu:

Faktor tunggal; hanya satu faktor yang diteliti.

Faktorial; terdiri dari 2 atau lebih perlakuan.

2) Rancangan Lingkungan (Rancangan Percobaan)

Berkaitan dengan bagaimana perlakuan-perlakuan tersebut ditempatkan pada unit-unit

percobaan (RAL, RAK, RBSL, Lattice)

Rancangan percobaan merupakan pengaturan pemberian perlakuan kepada satuan-

satuan percobaan dengan maksud agar keragaman respons yang ditimbulkan oleh

keadaan lingkungan dan keheterogenan bahan percobaan yang digunakan dapat

diwadahi dan disingkirkan.

Beberapa hal yang perlu diketahui dalam Rancangan Lingkungan, yaitu:

Bahan Percobaan: dapat berupa organisme (hewan, tumbuhan, manusia), benda atau

substansi lainnya seperti pupuk, pestisida, tanah.

Satuan Percobaan. Satuan percobaan adalah satuan/obyek terkecil (petakan, pot,

polibag, hewan, tanaman) yang ditempatkan secara acak pada perlakuan. Misalnya:

Tanaman yang tumbuh dalam pot diberi perlakuan tiga tipe pemupukan yang

diberikan pada masing-masing pot. Respons yang diukur adalah bobot kering

tanaman. Satuan percobaan = pot; pemupukan yang diberikan pada pot-pot

percobaan dan bukan tanaman.

Peneliti ingin mempelajari pengaruh berbagai jenis ransum terhadap

pertambahan bobot ikan. Ransum tersebut ditempatkan dalam tank tempat

ikan itu berada. Satuan percobaan = tank, bukan ikan.

Satuan percobaan ada 2 macam, yaitu:

tunggal; satu bahan percobaan dalam satu satuan percobaan, misalnya dalam polybag.

kelompok; satuan percobaan dalam petakan

Page 3: Istilah istilah dalam rancangan percobaan

3) Rancangan Respons.

Perancangan respons berkaitan dengan pemilihan/penentuan sifat atau karakteristik

satuan percobaan yang akan digunakan untuk menilai atau mengukur pengaruh

perlakuan serta cara bagaimana cara penilaian atau pengukurannya.

Hal-hal yang perlu diketahui dalam Rancangan Respons :

Harus mencerminkan pengaruh yang dipelajari. Misalkan anda melakukan percobaan

tentang pengaruh pemberian pupuk kandang kotoran sapi terhadap pertumbuhan

jagung. Maka anda harus membuat rancangan respons yang seperti apa yang bisa

mencerminkan pengaruh pupuk kandang tersebut terhadap pertumbuhan jagung.

Misanya tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, dsb.

Ada skala ukur;

Kualitatif: nominal dan ordinal (tidak bisa dianalisis ragam). Skala ini bersifat

subjektif serta pedoman pelaksanaan pengukurannnya kebanyakan belum baku.

Kuantitatif: interval/selang dan rasio/nisbah. Skala ini bersifat objektif dan alat

ukurnya sudah sering tersedia.

Ada satuan pengamatan, yaitu satuan terkecil yang dipergunakan dalam pengukuran.

Ada satuan evaluasi, yaitu satuan terkecil sebagai pewakil satuan percobaan yang

dipergunakan dalam analisis data atau satuan evaluasi adalah rata-rata dari satuan

pengamatan.

4) Pengulangan.

Ulangan dilakukan dengan memberikan perlakuan yang sama pada satuan percobaan lebih

dari satu kali. Fungsi dari ulangan :

Pendugaan galat.Jika suatu percobaan tidak mengandung ulangan, maka galat

percobaan tidak dapat diduga. Kita tidak dapat menjelaskan secara tepat apakah

perbedaan yang timbul disebabkan oleh perbedaan diantara perlakuan atau perbedaan

di antara satuan-satuan percobaan

Meningkatkan ketelitian percobaanPengguaan teknik-teknik yang kurang teliti atau

pegnggunaan satuan percobaan yang kurang homogen dapat diatasi dengan

menambah jumlah ulangan. Dengan bertambahnya ulangan, dugaan mean populasi

akan semakin teliti.

Memperluas cakupan kesimpulan. Hal ini dilakukan melalui pemilihan satuan

percobaan yang lebih bervariasi, misalnya ulangan yang dilakukan dalam waktu yang

berbeda.

Mengendalikan ragam galat. Dengan membuat kelompok sebagai ulangan, maka

satuan percobaan di dalam kelompok mempunyai keragaman minimum dan satuan

Page 4: Istilah istilah dalam rancangan percobaan

percobaan antar kelompok mempunyai keragaman maksimum, sehingga usaha untuk

melihat perbedaan perlakuan di dalam kelompok akan lebih teliti. Dengan cara ini

keragaman galat dapat dikendalikan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan jumlah ulangan

keragaman alat, bahan, media, dan lingkungan percobaan. Untuk bahan yg sudah

terdeskripsi secara jelas seperti pupuk buatan, pestisida, benih varietas unggul, maka

diperlukan ulangan yang kecil. Untuk bahan yg belum terdeskripsi seperti pupuk

kandang, pupuk alami, benih varietas lokal, maka perlu jumlah ulangan yang besar,

biaya dan tenaga yang tersedia.

5) Model Tetap.

Percobaan yang perlakuannya atau taraf faktornya ditetapkan sebelum penelitian oleh

peneliti, dalam hal ini peneliti tentunya mempunyai suatu alasan berdasarkan bidang

ilmunya menetapkan bahwa, taraf-taraf faktor tersebut mempunyai suatu ciri tertentu

yang dapat membedakan dengan taraf yang lain. Jadi tiap taraf dapat mewakili

populasi yang dihipotesiskan atau dibayangkan ada.

Sebagai teladan, penelitian pengaruh pejantan sapi Bali terhadap berat lahir anak dari

induk yang dikawini. Misalnya digunakan 4 ekor pejantan yang masing-masing

dikawinkan dengan 5 ekor sapi betina yang seragam, maka faktor pejantan bisa model

tetap bisa juga model acak.

Pejantan sapi Bali dikatakan model tetap, jika tiap-tiap pejantan dapat diidentifikasi

mempunyai ciri-ciri tertentu yang dapat ditetapkan oleh peneliti sebelum penelitian

dilakukan. Misalnya pejantan pertama umur 2 tahun, pejantan kedua umur 2,5

tahun,pejantan ketiga umur 3 tahun dan pejantan keempat umur 3,5 tahun. Bisa juga

diidentifikasi berdasarkan bobot tubuhnya pada umur yang sama, misalkan bobotnya

masing-masing 250, 300, 350, dan 400 kg. jadi tiap-tiap pejantan dapat mewakili

himpunan populasi yang dihipotesiskan atau dibayangkan oleh peneliti.

Sebaliknya pejantan sapi Bali dikatakan model acak, jika peneliti tidak menetapkan

ciri-ciri tertentu dari pejantan yang digunakan sebelum penelitian dilakukan. Peneliti

menambil 4 ekor pejantan secara acak dari suatu populasi sapi jantan. Jadi, tiap

pejantan tidak dapat mewakili suatu populasi hipotetik, melainkan mewakili populasi

sapi jantan. Dalam penelitian ini peneliti ingin menguji apakah ada variasi dari

pejantan dalam memberikan berat lahir anak sapi dari induk yang dikawininya.

Kesimpulan ditunjukkan kepada populasi pejantan, bukan himpunan dari sapi jantan

dengan ciri tertentu.

Page 5: Istilah istilah dalam rancangan percobaan

Pada model tetap, peneliti sebenarnya telah mendefinisikan T=t populasi inferensinya,

dalam hal ini dibayangkan ada T=t populasi. Secara statistika suatu faktor model tetap

dicirikan sebagai berikut. Misalkan αi (i=1,2,3,…..t) melambangkan pengaruh tetap

taraf ke-I factor A. Karena αi dianggap konstan, maka E(αi)= αi, yaitu rataan

sebenarnya αi.

6) Model Acak.

Seperti teladan pada model tetap suatu faktor termasuk dalam model acak, jika

peneliti mengambil t taraf dari suatu factor (t

Dalam pengertian statistika , suatu faktor model acak dicirikan sebagai berikut.

Misalkan Ai (I,1, 2, 3,……..,t) melambangkan pengaruh acak taraf ke-I faktor A,

rataan sebenarnya Ai=E(Ai)=0, untuk semua I, karena Ai dianggap sebagai peubah

acak. Pengulangan untuk memperoleh t taraf faktor A mengandung unsur

ketakpastian. Keragaman timbul bukan karena keragaman nilai-nilai Ai, tetapi juga

oleh keragaman contoh-contoh berukuran t berdasarkan penarikan dengan pemilihan.

Dalam pengujian hipotesis model acak ditunjukkan kepada variasi antar taraf yang

diteliti, bukan perbedaan anta taraf yang diteliti, dengan kata lain uji-uji lanjutan antar

taraf ke-I tidak diperlukan lagi.

Dalam percobaan yang melibatkan lebih dari satu factor, baik klasifikasi silang,

tersaranr maupun berjanjang yang salah satu faktornya factor tetap dan faktor yang

lain faktor acak disebut model campuran.

7) Pengacakan. 

Pengacakan adalah proses memasangkan masing masing level pada tiap faktor dengan

acak dalam sebuah percobaan. Pengacakan dilakukan sebagai jaminan akan peluang yang

sama bagi setiap satuan percobaan untuk mendapat suatu perlakuan. Lebih jauh lagi, tanpa

pengacakan hampir semua rumusan statistika yang diterapkan dalam analisis akan menjadi

tidak valid karena digunakannya asumsi independensi dalam setiap pengaruh galat yang

muncul. Tanpa pengacakan tidak ada jaminan bagi munculnya kovariansantargalat.

Hal ini dilakukan dengan memberikan kesempatan yang sama pada tiap satuan

percobaan untuk dikenakan perlakuan Terkadang konsep pengacakan ini dilakukan untuk

menghilangkan bias.

8) Blocking

Blocking adalah mengatur percobaan menjadi beberapa group (block) yang masing

masing group berisi faktor yang sejenis. Blocking membantu untuk mengetahui apakah ada

pengaruh block terhadap hasil percobaan.

Page 6: Istilah istilah dalam rancangan percobaan

9) Ortgonal (Orthogonality)

Ortogonalitas adalah prinsip yang penting dalam hal rancangan-rancangan berblok

tidak lengkap atau data tidak setimbang (unbalanced). Ortogonalitas menjamin bahwa

pendugaan (estimation) dapat dilakukan. Selain itu, ortogonalitas akan menjaga agar efisiensi

suatu rancangan tetap tinggi.

Contoh design yang ortogonal

10) Factorial experiments

Factorial experiment berati, dalam percobaan semua level dari tiap faktor di

perhitungkan, bukan mengubah satu persatu faktor yang ada. Metode ini membuat percobaan

menjadi lebih efisien.

11) Perlakuan (Treatment)

Perlakuan dapat diartikan sebagai kondisi yang pengaruhnya diamati dalam

penelitian. Perlakuan selalu terkait dengan pertanyaan atau hipothesis yang akan dijawab atau

dibuktikan dalam percobaan.

12) Aras (level)

Aras merupakan perbedaan kondisi suatu perlakuan. Aras biasanya merupakan

perluasan atau pengembangan dari perlakuan. Terdapat aras kualitatif dan aras kuantitatif.

Aras kualitatif misalnya dalam kajian jenis obat dikaji obat sejenis tapi lain pabrik atau lain

jenis molekulnya. Sedangkan aras kuantitatif adalah kadar dari obat yang diuji misalnya 1, 2

dan 3 ppm.

13) Kontrol (control)

Kontrol adalah standar perlakuan yang biasanya digunakan sebagai pembanding

dalam mengkaji pengaruh perlakuaan. Kontrol pada umumnya diartikan sebagai tanpa

perlakuan. Penggunaan kontrol dalam suatu percobaan sangat embantu dalam melihat

pengaruh suatu perlakuan. Penggunaan kontrol memungkinkan peneliti dapat segera melihat

kelemahan atau keunggulan dari perlakuan yang sedang dikaji.

14) Satuan percobaan (experimental unit/plot)

Page 7: Istilah istilah dalam rancangan percobaan

Satuan percobaan adalah individu atau kelompok individu yang mendapat satu

perlakuan. Pengukuran peubah dilakukan pada setiap satuan percobaan. Berbagai jenis

pengukuran dapat dilakukan dalam setiap satu satuan percobaan.

15) Peubah (variable)

Peubah adalah penampilan unit percobaan yang diamati dan merupakan respon

terhadap perlakuan. Contoh peubah adalah konsumsi ransum, produksi susu, bobot badan

atau pertambahan bobot badan. Peubah yang diukur harus disesuaikan dengan tujuan

penelitian atau hipothesis yang diuji dalam penelitian.

16) Keragaman (variation)

Keragaman adalah perbedaan nilai suatu peubah hasil pengukuran antara satu individu

dengan individu lainnya yang diamati. Jika suatu kelompok ternak mempunyai keragaman

genetis tinggi maka tampilan produksi ternak akan sangat beragam walaupun kondisi

lingkungannya sama.

17) Kelompok (group/block)

Kelompok adalah sejumlah individu yang mempunyai kesamaan sifat tertentu. Pada

percobaan biasanya dikenal pengelompokan satuan percobaan. Pengelompokan satuan

percobaan dilakukan untuk mengurangi atau memisahkan sumber keragaman dalam suatu

percobaan agar pengaruh perlakuan yang diuji lebih terlihat

DOSEN PEMBIMBIG IDI, OKTOBER 2013

IR.ZAKARIA PENULIS

ZAWIL KIRAM