issn : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · ahmad dahlan lamongan pengaruh penerimaan pajak daerah dan...

51

Upload: doanthuan

Post on 01-Jul-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015
Page 2: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

ISSN : 1979-9101

MELATI

JURNAL MEDIA KOMUNIKASI ILMU EKONOMI

Diterbitkan Oleh : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) KH. Ahmad Dahlan

Lamongan JL. Ahmad Dahlan Lamongan Telp/Fax (0322) 315 987

Terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember): 1979-9101 berisi tentang hasil

penelitian, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori, resensi buku dan tulisan praktis

dalam bidang Ilmu Ekonomi.

Pelindung/Penasehat

Drs. H. Munadji

(Ketua BPH PT Muhammadiyah Lamongan)

Drs. H. Mustofa Nur, MM

(Ketua STIE KH. Ahmad Dahlan Lamongan)

Ketua Pengarah:

Dr. H. Masram, MM., M.Pd., MMKes

Drs. Arfian Mudayan, SE., M.Pd

Ketua Penyunting:

Dr. Hj. Mu’ah, MM., M.Pd

Penyunting Pelaksana:

Drs. Sugeng Utomo., M.Pd

Drs. Matali, MM

Annita Mahmudah, SE., S.Pd., M.Ak

Drs. Salamun, M.Pd

Drs. Maghfur, M.Pd

Drs. Sukahar, MM

Dra. Yulis Saidah, M.Pd

Heti Nur Aini, SE., M.Si

Drs. H. Muhammad Mahbub, MM

Penyunting Ahli/Mitra Bestari:

Dr. Supriyanto, MM (Dosen FE-Universitas Negeri Malang)

Dr. Anang Kistyanto, MM (Dosen FE-Universitas Negeri Surabaya

Alamat Penyunting Pelaksana dan Tata Usaha: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) KH.

Ahmad Dahlan Lamongan, JL. KH. Ahmad Dahlan Lamongan, Telp/Fax (0322) 315987.

Jurnal ini diterbitkan di bawah pembinaan Ketua BPH PT Muhammadiyah Lamongan (Drs.

H. Munadji) dan Ketua STIE KH. Ahmad Dahlan Lamongan (Drs. H. Mustofa Nur, MM).

Page 3: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

ISSN: 1979-9101

DAFTAR ISI

Pengaruh Promosi Penjualan Dan Kualitas Terhadap Keputusan Pembelian 1

Rumah Di Joko Tingkir Residence Lamongan

Erna Nur Faizah STIE KH. Ahmad Dahlan Lamongan

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Persediaan Barang Terhadap Minat Beli Konsumen 7

Di Jaya Cell Lamongan

Suryani Yuli Astuti STIE KH.Ahmad Dahlan Lamongan

Pengaruh Kepemimpinan Perempuan Terhadap Kualitas Akademik Pada Akper 14

Pemkab Lamongan

Abdul Majid STIE KH. Ahmad Dahlan Lamongan

Pengaruh Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Tingkat Kepuasan Pengguna Perpustakaan 20

(Study Di Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kabupaten Lamongan)

Ardiansyah Ahsanul Hayat STIE KH. Ahmad Dahlan Lamongan

Hubungan Kualitas Produk, Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Tabungan Britama 28

Pada Pt. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Lamongan Manajemen

Darianto STIE KH. Ahmad Dahlan Lamongan

Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35

Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

Rina STIE KH. Ahmad Dahlan Lamongan

Page 4: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

1

PENGARUH PROMOSI PENJUALAN DAN KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN RUMAH DI JOKO TINGKIR RESIDENCE LAMONGAN

ERNA NUR FAIZAH

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh promosi penjualan dan kualitas

terhadap keputusan pembelian rumah di Joko Tingkir Residence Lamongan. Data yang

digunakan bersumber dari user perumahan Joko Tingkir Residence Lamongan dengan

menggunakan metode Random Sampling dalam pemilihan responden. Jumlah sampel 52 user

perumahan Joko Tingkir Residence Lamongan.

Metode pengolahan data menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil

penelitian ini secara parsial menunjukan bahwa promosi penjualan berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian sebesar 0.339 atau 33.9%, kualitas berpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan pembelian sebesar 0.591 atau 59.1%. secara simultan promosi

penjualan dan kualitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sebesar 66.2%

dan sisanya 33.8% di pengaruhu oleh faktor – faktor lain yang tidak termasuk dalam analisis

regresi ini.

Kata Kunci: Promosi Penjualan, Kualitas dan Keputusan Pembelian

PENDAHULUAN

Dalam perkembangan dunia yang

semakin maju dan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang semakin

pesat menyebabkan pengaruh yang cukup

besar dalam berbagai segi kehidupan, baik

sosial, ekonomi atau bisnis, politik, hukum

serta agama.

Dari berbagai perubahan yang

terjadi saat ini kehidupan ekonomi bisnis

mengalami perubahan yang cukup pesat,

sebagai contoh permasalahan sekarang

bagi banyak perusahaan baik perusahaan

yang bergerak di bidang produk barang

maupun jasa bukan lagi masalah produk

saja melainkan dari itu yaitu masalah

pemasaran, karena pemasaran merupakan

kegiatan yang paling utama bagi

perusahaan baik perusahaan kecil (home

industry) maupun perusahaan besar juga

bagi pengusaha properti.

Bila suatu perusahaan kita

misalkan tubuh manusia maka kegiatan

pemasaran atau marketing merupakan

kerja jantung manusia. Dengan kata lain

apabila kerja jantung terganggu maka

terganggulah saluran tubuh dan apabila

jantung berhenti maka meninggalah

manusia tersebut. Dari pendapat ini

kegiatan pemasaran merupakan kegiatan

yang paling penting dalam perusahaan dan

yang paling diperlukan bagi kelangsungan

hidup perusahaan.

Salah satu usaha yang menjanjikan

saat ini adalah bisnis yang bergerak dalam

bidang properti. Kebutuhan di bidang

perumahan ini digunakan untuk memenuhi

kebutuhan penduduk yang diakibatkan

oleh peningkatan jumlah penduduk dari

waktu ke waktu, untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat di bidang

perumahan diperlukan kawasan hunian

atau biasa disebut dengan kawasan

perumahan.

Dalam usaha menentukan langkah

- langkah maju agar sesuai dengan tujuan

perusahaan yaitu untuk memperoleh

keuntungan semaksimal mungkin dengan

potensi dan kemampuan yang maksimal,

salah satu usaha yang harus dilakukan

Page 5: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

2

untuk mencapai tujuan tersebut adalah

dengan melakukan kegiatan promosi.

Perusahaan harus melakukan

kegiatan promosi untuk memperkenalkan

dan memasarkan produk, promosi

merupakan kegiatan perusahaan dalam

usahanya untuk berkomunikasi dengan

konsumen. Dengan adanya komunikasi

diharapkan ada tanggapan dari konsumen

atas produk yang ditawarkan, tanggapan

ini oleh konsumen bisa di kategorikan

dalam kesiapan pembeli yaitu

pengetahuan, keyakinan dan pembelian.

Sektor properti (konstruksi dan

bangunan) telah tumbuh menjadi industri

yang terbesar. Bangunan mencerminkan

share yang besar dari asset individu,

organisasi dan bangsa. Sektor ini

merupakan penyedia pekerjaan, bahan

bangunan dan proses konstruksi, serta juga

memiliki dampak terhadap kesehatan dan

keselamatan pekerja konstruksi dan orang-

orang yang tinggal dan bekerja di

bangunan (Hatta, 2011).

Kualitas bangunan menjadi

penting karena menyangkut keselamatan

penghuni rumah tinggal pada saat

digunakan oleh konsumen. Kualitas

merupakan sebuah kebutuhan utama dalam

sebuah proyek konstruksi. Kualitas saat ini

sudah tidak lagi diartikan sebagai sebuah

pengertian tradisional dimana sebagai

suatu pemenuhan (reconformance)

terhadap suatu persyaratan, melainkan

dikaitkan sebagai suatu produk/hasil yang

dapat memuaskan konsumen.

Ketika proyek konstruksi

berlangsung, berbagai tahapan proses yang

di lalui seperti inisiasi (inisiating),

perencanaan (planning),

pengerjaan/palaksanaan (executing),

pengontrolan (controlling) dan penutupan

(closing) tidak luput dari sebuah penjagaan

kualitas (management quality) agar dapat

menghasilkan output yang optimal.

Tahapan dalam penjagaan sebuah

kualitas agar tetap berada pada sebuah

standar baku yang telah ditetapkan,

menjadi sebuah penekanan terpenting

dalam keberlangsungan sebuah proyek

konstruksi. Tahapan tersebut diantaranya:

pada tahap perencanaan diperlukan sebuah

prosedur perencanaan kualitas (quality

planning), tahap pelaksanaan diperlukan

sebuah jaminan kualitas (quality

assurance), tahap evaluasi diperlukan

sebuah pengontrolan terhadap kualitas

(quality control) dan tahap penjagaan serta

pengembangan mutu (quality

improvement). Kontrol kualitas adalah

merupakan pekerjaan penting dalam suatu

manajemen proyek konstruksi (Latif,

2009)

Bertitik tolak dari pemikiran diatas

maka penelitih tertarik untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh promosi dan

kualitas terhadap penjualan rumah di

“Joko Tingkir Residence” yang terletak di

Desa Deket Kulon Kecamatan Deket

Kabupaten Lamongan. Lokasi perumahan

yang sangat strategis terletak di dekat jalan

raya Babat - Surabaya menjadikan

penghuni perumahan mudah untuk

bepergian ke pusat kota lamongan atau

keluar kota. Keberadaan Perumahan Joko

Tingkir Residence menjadi solusi

kebutuhan tempat tinggal terutama bagi

mereka yang menginginkan hunian di

tengah kota tapi masih dengan nuansa

alami, mengingat perumahan ini dibangun

di atas lahan yang masih dikelilingi areal

persawahan.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan

adalah pendekatan kuantitatif atau

kualitatif research yaitu jenis penelitian

yang berusaha menentukan teori, yaitu

teori subtantif atau formal, yang semuanya

jelas berasal dari data (Sadjana,

1996:160).

Data penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif deskriptif. Metode

Page 6: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

3

statistik deskriptif ialah statistik yang

digunakan untuk menganalisa data dengan

cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi

(Sugiyono, 2008:147). Penelitian

deskriptif disini menggunakan metode

survei yaitu penyelidikan yang diadakan

untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-

gejala yang ada dan mencari ketrangan-

keterangan secara faktual, baik tentang

institusi sosial, ekonomi atau politik dari

suatu kelompok ataupun suatu daerah

(Nazir, 1988:65).

Populasi dalam penelitian ini

adalah pembelian rumah di joko tingkir

residence lamongan sebanyak 52 orang.

Tehnik penganbilan sampel menggunakan

Random sampling

HASIL PENELITIAN

DISKRIPSI VARIABEL PENELITIAN

1. Variabel Promosi Penjualan (X1)

Tabel tanggapan responden terhadap

Variabel Promosi Penjualan (X1)

menunjukkan bahwa sebagian

besar user yang memberikan tanggapan

bahwa Joko Tingkir Residence

memberikan karakteristik promosi

penjualan yang baik, user menilai

karakteristik promosi penjualan yang

diberikan berjumlah 53.85% dengan

frekuensi 28 user. Kemudian dalam

memberikan tanggapan terhadap kekuatan

dan kelemahan promosi yang diberikan

kepada user Joko Tingkir, user

memberikan tanggapan bahwa kekuatan

dan kelemahan promosi yang diberikan

pihak Joko Tingkir adalah baik dengan

jumlah 55,77% dengan frekuensi 29 user.

Kemudian penilaian user terhadap alat –

alat promosi di perumahan Joko Tingkir

yaitu sangat baik dengan jumlah 69,23%

dengan frekuensi 36 user.

2. Variabel Kualitas (X2)

Tabel tanggapan responden terhadap

Variabel Kualitas (X2)

menunjukkan bahwa sebagian besar user

yang memberikan tanggapan bahwa

perumahan Joko Tingkir Residence

memberikan performa yang baik kepada

para user dengan jumlah 48,08% yang

memiliki frekuensi 25 user. Kemudian user

memberikan tanggapan yang sangat baik

terhadap konformasi dengan jumlah

73,08% dengan frekuensi 38 user.

Mengenai daya tahan produk user juga

memberikan tangggapan yang baik dengan

jumlah 57,69% dan frekuensi 30 user.

Dengan demikian dapat dikatakan

menunjukkan pengakuan yang baik

mengenai kualitas perumahan. Maka user

akan merasa nyaman tinggal di kawasan

perumahan Joko Tingkir Residence

Lamongan.

3. Keputusan Pembelian (Y)

Tabel tanggapan responden terhadap

Variabel Keputusan Pembelian (Y)

menunjukkan bahwa user

memberikan tanggapan yang sangat baik

terhadap pengenalan kebutuhan sebelum

melakukan pembelian dengan jumlah

55,77% dengan frekuensi 29 user.

Penilaian baik terhadap pencarian

informasi sebelum memutuskan pembelian

berjumlah 42,31% dengan frekuensi 22

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

P1 13 28 11 0 0 210 25.00 53.85 21.15 0.00 0.00 100.00

P2 13 29 10 0 0 211 25.00 55.77 19.23 0.00 0.00 100.00

P3 6 36 10 0 0 204 11.54 69.23 19.23 0.00 0.00 100.00

625 100.00

sumber: data yang diolah, 2015

TOTAL TOTAL

totalSKOR

NO totalPERSENTASE (%)

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

P1 15 25 12 0 0 211 28.85 48.08 23.08 0.00 0.00 100.00

P2 11 38 3 0 0 216 21.15 73.08 5.77 0.00 0.00 100.00

P3 18 30 4 0 0 222 34.62 57.69 7.69 0.00 0.00 100.00

649 100.00TOTAL TOTAL

Sumber: Data yang diolah, 2015

totalSKOR

NO TOTALPERSENTASE (%)

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

P1 8 29 15 0 0 201 15.38 55.77 28.85 0.00 0.00 100.00

P2 16 22 14 0 0 210 30.77 42.31 26.92 0.00 0.00 100.00

P3 16 30 6 0 0 218 30.77 57.69 11.54 0.00 0.00 100.00

629 100.00TOTAL TOTAL

Sumber: Data yang diolah, 2015

totalSKOR

NO TOTALPERSENTASE (%)

Page 7: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

4

user. Sedangkan untuk evaluasi alternatif

user memberikan penialian yang sangat

baik dengan jumlah 57,69% frekuensi 30

user.

HIPOTESIS

UJI HIPOTESIS I

Untuk menguji pengaruh variabel Promosi

penjualan dan kualitas terhadap kepuasan

pembelin rumah di joko tingkir residence

lamongan. Dengan menggunakan uji t atau

parsial. Apabila nilai thitung > ttabel maka Ho

ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya

apabila thitung < ttabel maka Ho diterima Ha

ditolak maka pengujian hiposesis secara

parsial dapat dilihat pada tabel dibawah

ini:

Variabel

t

hitung

t

table

Keterangan

X1 3,488 2,01 Signifikan

X2 5,112 2,01 Signifikan

a) Pengaruh Promosi Penjualan (X1)

terhadap Keputusan Pembelian (Y)

1. Nilai thitung = 3.488

Tingkat signifikan =5% dengan

derajat bebas (degree of freedom/df) =

(n-2) = 52-2 = 50

Ttabel = 2/ = (0,025 : 50) ≈ 2.01

2. Kesimpulan :

Karena thitung lebih besar dari ttabel pada

tingkat = 5% maka H0 ditolak dan

H1 diterima. Hal ini menunjukkan

bahwa variabel promosi penjualan(X1)

secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian (Y).

b) Pengaruh Kualitas (X2) Terhadap

Keputusan Pembelian (Y)

1. Nilai thitung = 5.112

Tingkat signifikan = 5% dengan

derajat bebas (degree of freedom/df) =

(n-2) = 52-2 = 50

Ttabel = 2/ = (0,025 : 50) ≈ 2.01

2. Kesimpulan :

Karena thitung lebih besar dari ttabel

pada tingkat = 5% maka H0 ditolak

dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan

bahwa variabel kualitas(X2) secara

parsial berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian (Y).

UJI HIPOTESIS II

Untuk menguji pengaruh variabel Promosi

penjualan dan kualitas terhadap kepuasan

pembelin rumah di joko tingkir residence

lamongan.. Dengan menggunakan uji F

Atau simultan. Apabila nilai Fhitung > Ftabel

maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel maka Ho

diterima Ha ditolak maka pengujian

hiposesis secara simultan dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regress

ion 81.142 2 40.571

48.04

6 .000a

Residua

l 41.377 49 .844

Total 122.519 51

a. Predictors: (Constant),

VAR00003, x1

b. Dependent Variable:

y

Dilihat dari tabel diatas diperoleh

gambaran bahwa nilai Fhitung sebesar

48,046 sedangkan nilai Ftabel sebesar

3,17. Angka ini didapat dari tabel F

dengan nilai v1 sebesar 2 sebagai residual

dan v2 sebesar 49 sebagai df (derajat

kebebasan) dengan taraf kesalahan 0,05

(5%). Oleh karena Fhitung lebih besar dari

Ftabel pada tingkat = 5% (48,046 >

3,17) maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Hal ini menunjukkan bahwa variabel X1

dan X2 secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap (Y).

Page 8: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

5

Adapun langkah – langkah dalam uji F

adalah :

1. Nilai Fhitung = 48.046

Ftabel (df pembilang/k ; df penyebut/ n-

(k+1)

Ftabel (2 ; 49 ; 0.05%) = 3,17

2. Kesimpulan

Karena Fhitung lebih besar dari Ftabel

pada tingkat = 5% (48.046 > 3.17)

maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal

ini menunjukkan bahwa variabel X1

promosi penjualan, X2 Kualitas, secara

simultan berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian (Y).

PEMBAHASAN

Dilihat dari variabel promosi

penjualan dan kualitas, ada dua yang

signifiksn terhadap pergerakan

keputusan pembelian, sehingga dapat

dijelaskan tisp variabel sebagia berikut

:

1. Dari variabel promosi penjualan

terdapat pengaruh positif terhadap

keputusan pembelian rumah Joko

Tingkir yang berarti dengan

meningkatnya variabel promosi

penjualan sebesar satu poin maka

keputusan pembelian akan naik 0.339

poin dengan catatan variabel kualitas

tetap. Menurut Fajar Laksana

(2008:134) promosi penjualan adalah

suatu kegiatan komunikasi yang dapat

membentuk kesadaran informasi

tertentu, dan selanjutnya memberikan

pengaruh untuk melakukan sesuatu

yang diharapkan seperti realisasi

pembelian. Berdasarkan hasil

penelitian ini, jika nilai promosi

penjualan meningkat maka tingkat

keputusan pembelian akan naik.

2. Dari variabel kualitas terdapat

pengaruh yang positif terhadap

keputusan pembelian itu berarti

dengan meningkatnya variabel

kualitas sebesar satu poin maka

keputusan pembelian akan naik

sebesar 0.591 poin dengan catatan

variabel keputusan pembelian tetap.

Sesuai dengan teori Kotler dan

Amstrong (2008) menyatakan kualitas

produk adalah salah satu yang paling

diandalkan oleh seorang pemasar

dalam memasarkan suatu produk.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008)

menyebutkan bahwa semakin baik

kualitas produk yang dihasilkan maka

akan memberikan kesempatan kepada

konsumen untuk melakukan

pembelian. Berdasarkan penelitian ini

menunjukkan bahwa kualitas

berpengaruh terhadap keputusan

pembelian, semakin baik/tinggi

kualitas maka keputusan pembelian

terhadap rumah semakin tinggi pula.

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan

pembahasan setelah dilakukan

pengujian mengenai pengaruh

promosi penjualan dan kualitas

terhadap keputusan pembelian rumah

Joko tingkir Residence, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa :

1. Secara parsial disimpulkan bahwa

promosi penjualan berpengaruh

signifikan terhadap keputusan

pembelian rumah Joko Tingkir

Residence Lamongan.

2. Secara parsial disimpulkan bahwa

kualitas berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian rumah

Joko Tingkir Residence Lamongan.

3. Secara serentak variabel promosi

penjualan dan kualitas berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian rumah Joko

Tingkir Residence Lamongan.

SARAN

Dari pembahsan dan kesimpulan diatas

maka dapat diperoleh saran sebagai berikut

1. Bahwa variabel promosi penjualan

berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian. Maka

diharapkan kepada pihak Joko Tingkir

Page 9: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

6

Residence agar tetap memperhatikan

strategi promosi penjualan yang lebih

baik agar user semakin yakin untuk

memutuskan pembelian.

2. Bagi pihak Joko Tingkir Residence

Lamongan untuk hal kualitas haruslah

diperhatikan dan ditingkatkan agar

user semakin yakin dan nyaman untuk

tinggal dan memutuskan pembelian

rumah di Joko Tingkir Residence.

3. Diharapkan penelitian ini dapat

digunakan sebagai acuan bagi

penelitian selanjutnya dengan variable

yang lain. Variabel yang lebih banyak

seperti variabel harga sehingga

penelitian dapat berkembang dan

dapat mengungkap lebih banyak

permasalahan yang dapat

mempengaruhi keputusan Pembelian

rumah Joko Tingkir Residence.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,2006, Prosedur Penelitian,

Rineka Cipta Jakarta.

Assauri,sofjan.2008 Manajemen Produksi

Dan Operasi (edisi revisi).

Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Indonesia: Depok-Jawa

barat.

Cholid Narbuko Dan Abu Achmadi. 2001

Metodelogi Penelitian,Bumi

Aksara, Jakarta.

Ghozali, imam 2005. Aplikasi analisis

multivariate dengan program

SPSS. Gramedia

Kotler, Philip & Gery Armstrong, 1997,

Alih Bahasa; Alexander Sindoro,

Penyunting; Benyamin Molan,

Dasar-dasar Pemasaran, Edisi

Jilid dua, Prenhalindo,

Kotler, Philip 2007, Alih Bahasa:

Benyamin Molan; Penyunting:

Bambang Sarwiji, SE;

Manajemen Pemasaran, edisi 12

Jilid 2; PT.INDEKS, Jakarta.

Kotler, Philip dan killer,2009, manajemen

pemasaran,edisi 13 jilid 1.

Jakarta.

Kotler, Philip dan killer,2009,manajemen

pemasaran,edisi 13 jilid 2.

Jakarta.

Ratih hurriyati,2008. Bauran Pemasaran

dan Loyalitas

Konsumen,alfabeta,Bandung.

Santoso Singgih, 2002, Statistik

Parametrik,Cetakan Ketiga, PT.

Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.

Santoso Singgih,2002,Mengolah Data

Statistik Secara Professional,Elex

Media Komputindo, Jakarta.

Sumarwan,ujang.2003.Prilaku konsumen,

Teori dan Penerapannya Dalam

Pemasaran. Galia Indonesia,

Jakarta.

Sugiyono, 2004, Metode Penelitian Bisnis,

Cetakan keenam, Bandung :

Penerbit CV. Alfabeta.

Sugiyono.2008.Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan

R&D.Bandung Alfabeta.

Sugiyono.2009. Metode Penelitian

Kuantitatif Dan Kualitatif.CV.

Alfabeta:Bandung.

Umar, Husein, 2005, Metode Penelitian

Untuk Skipsi dan Tesis Bisnis, PT.

Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Page 10: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

7

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PERSEDIAAN BARANG TERHADAP

MINAT BELI KONSUMEN DI JAYA CELL LAMONGAN

SURYANI YULI ASTUTI

ABSTRAK

Dalam menjalankan usaha, hal yang perlu diperhatikan dalam menarik minat beli

konsumen adalah sanggup memberi kesan yang baik sebelum menjual barang, kesan yang

dapat membentuk suatu pandangan baik terhadap perusahaan melalui pelayanan yang

diberikan, perusahaan juga harus mampu memberikan suatu permintaan barang/keinginan

konsumen sesuai dengan apa yang dibutuhkan dengan adanya persediaan barang. Jika

terdapat pelayanan yang baik dan penyediaan barang yang sangat bagus maka dapat menarik

minat beli konsumen

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh dari kualitas pelayanan dan

persediaan barang terhadap minat beli konsumen, menggunakan teknik Total Sampling

dengan mengambil keseluruhan total populasi untuk dijadikan sampel penelitian. Data dari

penelitian ini merupakan hasil dari kuesioner yang telah disebarkan. Sumber datanya berasal

dari data primer yang diolah oleh peneliti diperoleh dari tanggapan responden atas pertanyaan

yang diberikan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner, yang kemudian diolah melalui editing, coding, scoring dan tabulating. Analisa

yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif.

Dari data primer yang diperoleh dilakukan pngujian dan dapat diketahui bahwa

kedua variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan dan persediaan barang sama-sama

mempunyai pengaruh yang positif terhadap minat beli konsumen di Jaya Cell Lamongan

pada tahun

Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Persediaan Barang, Minat Beli Konsumen

PENDAHULUAN

Pada era globalisasi, persaingan bisnis

semakin ketat. Pemberian kualitas

pelayanan yang baik bisa menjadi salah

satu cara untuk menarik perhatian

konsumen agar bisnis bisa terus

berkembang. Memberikan pelayanan yang

baik sudah menjadi tanggung jawab

perusahaan untuk menarik minat

konsumen. Tanpa adanya pelayanan yang

baik, perusahaan tidak mungkin bisa

mendapatkan banyak konsumen dalam

bisnisnya.

Customer merupakan sumber

penjualan ulang, testimonial dan acuan.

Sebuah customer relations dapat tertuang

dalam kegiatan pelayanan yang diberikan

kepada customer. Dalam pelayan inilah

customer dapat merasakan sebuah kegiatan

langsung dan nyata atas perhatian dan

penghargaan kepada mereka atas

berlangsungnya sebuah perusahaan.

Pelayanan merupakan salah satu usaha

yang dapat dijadikan dasar untuk membuat

perbedaan dengan perusahaan lain. Bentuk

pelayanan yang dilakukan perusahaan

yang satu dapat berbeda dengan

perusahaan lain. Setiap perusahaan

berusaha menarik minat konsumen agar

kemudian menjadi konsumen yang loyal.

Diperlukan adanya strategi khusus untuk

menghadapi persaingan yang ada yaitu

dengan melakukan komunikasi pemasaran.

Memang banyak perusahaan yang

sudah sadar mengenai pentingnya

pelayanan yang baik terhadap konsumen

Page 11: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

8

sebagai salah satu bentuk tanggung

jawabnya. Namun terkadang, tidak sedikit

perusahaan yang kurang memperhatikan

mengenai hal ini. Mereka menganggap

kualitas produk jauh lebih penting.

Memang kualitas dari produk juga menjadi

hal yang penting, namun pelayanan

tersebut tidak kalah pentingnya dengan

kualitas produk. Sebaik-baiknya kualitas

produk yang ditawarkan, jika tanpa adanya

pelayanan yang baik, belum tentu

konsumen tertarik untuk membeli produk

tersebut. Bisa jadi konsumen justru

membeli produk dari perusahaan lain yang

memiliki kualitas produk tidak jauh

berbeda namun memiliki kualitas

pelayanan yang sangat memuaskan. Dan

pada akhirnya, perusahaan pun akan

kehilangan konsumennya. Untuk itulah

kualitas pelayanan yang baik memang

sangat diperlukan dalam bisnis sebagai

salah satu bentuk tanggung jawabnya.

Disamping itu pengendalian

persediaan barang juga merupakan salah

satu masalah yang sering dihadapi oleh

suatu perusahaan, dimana sejumlah barang

diharapkan dapat diperoleh pada tempat

dan waktu yang tepat, dengan harga yang

murah. Persediaan barang diperlukan

karena dalam pengadaan barang

dibutuhkan sejumlah waktu untuk proses

pemesanan barang. Sehingga akhirnya

menimbulkan permintaan dalam suatu

perusahaan, maka permintaan suatu barang

yang datang diharapkan dapat dipenuhi

dengan segera pada saat adanya

permintaan barang yang dilakukan

konsumen.

Menurut Martani (2012:245)

Persediaan merupakan salah satu aset yang

penting bagi suatu entitas baik bagi

perusahaan ritel, manufaktur, jasa, maupun

entitas lainnya. Menurut Ristono (2009)

inventory atau persediaan (stok baranng)

adalah suatu teknik untuk manajemen

material yang berkaitan dengan

persediaan. Manajemen material dalam

investory dilakukan dengan beberapa input

yang digunakan yaitu: permintaan yang

terjadi (demand) dan biaya - biaya yang

terkait dengan penyimpanan serta biaya

apabila terjadi kekurangan persediaan

(shortage). Sistem penjualan dan stok

barang merupakan bagian yang penting

dalam pengoperasiaan suatu perusahaan,

baik perusahaan manufaktur maupun

perusahaan dagang. Pembuatan atau

pengaturan sistem penjualan berpengaruh

pada tingkat penerimaan pendapatan

perusahaan, dan minat beli serta rasa

kepuasan konsumen terhadap suatu

perusahaan. Oleh karena itu perusahaan

harus benar - benar mengawasi dan

mengendalikan kegiatan penjualan serta

stok barang dengan menerapkan sistem

yang memadai, sehingga target penjualan

dapat dicapai karena minat beli konsumen

yang semakin meningkat.

Menurut Kotler dan Keller

(2003:181), minat beli konsumen adalah

sebuah perilaku konsumen dimana

konsumen mempunyai keinginan dalam

membeli atau memilih suatu produk,

berdasarkan pengalaman dalam memilih

menggunakan dan mengkonsumsi atau

bahkan menginginkan suatu produk. Minat

beli diperoleh dari suatu proses belajar dan

proses pemikiran yang membentuk suatu

persepsi. Minat yang muncul dalam

melakukan pembelian menciptakan suatu

motivasi yang terus terekam dalam

benaknya dan mernjadi suatu kegiatan

yang sangat kuat, yang pada akhirnya

ketika seorang konsumen harus memenuhi

kebutuhannya mereka akan

mengaktualisasikan apa yang ada di dalam

benaknya itu. Perilaku pembelian dari

konsumen merupakan hal yang sangat

penting untuk dipelajari dan diperhatikan

oleh para peritel saat ini. Perilaku

pembelian adalah proses pengambilan

keputusan dan tindakan seseorang dalam

pembelian dan penggunaan produk

tertentu. Minat beli konsumen bisa dilihat

dari keinginan untuk membeli barang,

intensitas dalam pembelian barang, dan

tindakan merekomendasikan pembelian

Page 12: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

9

barang kepada orang lain. Oleh sebab itu,

para pengusaha harus mampu membuat

beberapa strategi yang mampu menarik

banyak konsumen untuk percaya terhadap

perusahaan tersebut.

Jaya Cell Lamongan merupakan

sebuah usaha yang bergerak dibidang

perdagangan dan jasa. Salah satu usaha

yang menyediakan berbagai assesoris dan

spare part handphone, perusahaan ini

juga melayani jasa service berupa

perbaikan hardware dan software.

Mempunyai letak yang strategis, yaitu di

tepi jalan, sehingga mudah dijangkau oleh

alat transportasi. Jaya Cell memiliki tata

ruang yang rapi, nyaman, menyediakan

barang yang cukup lengkap dan harga

yang ditawarkan sebanding dengan mutu

dan kualitas barang yang ditawarkan.

Ketika memasuki, para konsumen bisa

merasakan keramahan dari para pegawai

sehingga membuat para konsumen lebih

nyaman untuk melakukan pembelian.

Untuk itulah Jaya Cell harus berusaha

semaksimal mungkin untuk memberikan

pelayanan sesuai dengan yang diinginkan

dan dibutuhkan oleh para pelanggan.

Pemberian atau pelayanan jasa yang

diberikan mungkin dapat mengalami

kegagalan dalam memberikan kepuasan

kepada para pelanggan apabila retail tidak

mengetahui bentuk layanan yang

sesungguhnya yang diinginkan pelanggan

dan membuat daya tarik sendiri untuk

menarik minat para konsumennya.

Hal pertama yang harus

diperhatikan dalam menarik minat beli

konsumen yakni harus sanggup memberi

kesan yang baik sebelum menjual barang,

kesan yang dapat membentuk suatu

pandangan baik terhadap perusahaan,

suatu perusahaan juga akan menentukan

citra perusahaan itu sendiri. Jika

perusahaan dilengkapi dengan sebuah

pelayanan yang ramah, ruangan yang

nyaman, penyejuk udara, dan artistik

penggunaan warna cat dinding yang sejuk,

semuanya menunjukkan suasana

perusahaan yang berkualitas. Selain itu

perusahaan harus mampu memberikan

suatu permintaan barang/keinginan

konsumen sesuai dengan apa yang

dibutuhkan, ketika konsumen tersebut

mendapatkan apa yang mereka inginkan

maka tidak menutup kemungkinan untuk

mnimbulkan minat beli para konsumen

yang lebih meningkat lagi dari

sebelumnya.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan

adalah pendekatan kuantitatif atau

kualitatif research yaitu jenis penelitian

yang berusaha menentukan teori, yaitu

teori subtantif atau formal, yang semuanya

jelas berasal dari data (Sadjana, 1996:160).

Data penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif deskriptif. Metode

statistik deskriptif ialah statistik yang

digunakan untuk menganalisa data dengan

cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum atau generalisasi (Sugiyono,

2008:147). Penelitian deskriptif disini

menggunakan metode survei yaitu

penyelidikan yang diadakan untuk

memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala

yang ada dan mencari ketrangan-

keterangan secara faktual, baik tentang

institusi sosial, ekonomi atau politik dari

suatu kelompok ataupun suatu daerah

(Nazir, 1988:65).

Populasi dalam penelitian ini adalah

Konsumen di Jaya Cell Lamongan

sebanyak 60 pelanggan tetap.

HASIL PENELITIAN

DISKRIPSI VARIABEL

PENELITIAN

1. Variabel Kualitas Pelayanan (X1

Tabel tanggapan responden terhadap

Kualitas Pelayanan (X1)

Page 13: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

10

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

P1 19 20 21 0 0 238 31.67 33.33 35.00 0.00 0.00 100.00

P2 18 32 10 0 0 248 30.00 53.33 16.67 0.00 0.00 100.00

P3 16 33 11 0 0 245 26.67 55.00 18.33 0.00 0.00 100.00

P4 9 43 8 0 0 241 15.00 71.67 13.33 0.00 0.00 100.00

P5 34 22 4 0 0 270 56.67 36.67 6.67 0.00 0.00 100.00

1242 100.00

total

TOTAL TOTAL

SKORNO TOTAL

PERSENTASE (%)

jawaban 60 responden dapat

diketahui jawaban responden

berkaitan dengan pernyataan bukti

fisik kualitas pelayanan yang telah

diberikan, jumlah jawaban responden

yang memilih setuju yaitu sebanyak

20 responden atau 33,33%, responden

yang menjawab sangat setuju yaitu 19

responden atau 31,67%

Pada pernyataan keandalan

pelayanan yang diberikan sudah sesuai

keinginan responden, jumlah

responden banyak memilih netral

yaitu sebanyak 10 responden atau

16,67%, jumalah responden dengan

jawaban sangat setuju yaitu 18

responden atau 30,00% dan jawaban

seuju yaitu 32 responden atau 53,33%.

Pada pernyatan mengenai

ketanggapan memberikan informasi

dengan cepat dan tepat responden

dengan jawaban netral sebanyak 11

responden atau 18,33%, jawaban

paling banyak yaitu setuju dengan

jumlah 33 responden atau 55,00%.

Pada pernyataan pelayanan dan

pegetahuan karyawan yang terjamin

kepercayaannya, jawaban netral 8

responden atau 13,33% dan banyak

jawaban setuju yaitu 43 responden

atau 71,67% sedangkan jawaban

sangat setuju 9 responden atau

15,00%.

Pada pernyataan pemahaman

responden dengan jawaban setuju

yaitu 22 responden atau 26,67%,

jawaban paling banyak yaitu sangat

setuju sebanyak 34 responden atau

56,67% yang memilih jawaban netral

yaitu 4 responden atau 6,67%.

2. Variabel Persediaan Barang (X2)

Tabel tanggapan responden terhadap

Variabel Persediaan Barang (X2)

jawaban 60 responden dapat

diketahui jawaban responden

berkaitan dengan pernyataan

persediaan barang mampu

memenuhi kebutuhan, jumlah

responden yang memilih setuju yaitu

9 responden atau 15,00%, banyak

yang memilih jawaban netral yaitu

30 responden atau 50,00%

menjawab tidak setuju, sedangkan

jawaban sangat setuju 21 responden

atau 35,00%. Pada pernyataan

mengenai jumlah dan harga baramg

persediaan responden dengan

jawaban setuju yaitu 33% atau

55,00% sedangkan responden yang

memilih sangat setuju yaitu 12

responden atau 20,00%. Jawaban

netral sebanyak 15 responden atau

25,00%. Pada pernyataan kepastian

jangka waktu pemesanan barang,

jumlah responden paling banyak

memilih setuju yaitu 28 responden

atau 46,67%, jawaban sangat setuju

sebanyak 18 responden atau 30,00%.

Respoden dengan jawaban netral

sebanyak 14 responden atau 23,33%.

Pada pernyataan pemesanan barang

dapat memenuhi kebutuhan

responden, jawaban lebih banyak

memilih setuju yaitu 35 responden

atau 58,33%, jawaban sangat setuju

19 responden atau 31,67%, dan

jawaban netral sebanyak 6 responden

atau 10,00%. Pada pernyataan

kualitas barang, jawaban sangat

setuju 16 responden atau 26,67%,

jawaban setuju 41 responden atau

68,33%, jawaban netral 3 responden

atau 5,00% dan untuk jawaban tidak

setuju dan sangat tidak setuju yaitu 0

responden atau 0,00%.

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

P1 21 9 30 0 0 231 35.00 15.00 50.00 0.00 0.00 100.00

P2 12 33 15 0 0 237 20.00 55.00 25.00 0.00 0.00 100.00

P3 18 28 14 0 0 244 30.00 46.67 23.33 0.00 0.00 100.00

P4 19 35 6 0 0 253 31.67 58.33 10.00 0.00 0.00 100.00

P5 16 41 3 0 0 253 26.67 68.33 5.00 0.00 0.00 100.00

1218 100.00

total

TOTAL TOTAL

SKORNO TOTAL

PERSENTASE (%)

Page 14: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

11

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

P1 17 32 11 0 0 246 28.33 53.33 18.33 0.00 0.00 100.00

P2 20 27 13 0 0 247 33.33 45.00 21.67 0.00 0.00 100.00

P3 14 44 2 0 0 252 23.33 73.33 3.33 0.00 0.00 100.00

P4 23 32 5 0 0 258 38.33 53.33 8.33 0.00 0.00 100.00

P5 13 46 1 0 0 252 21.67 76.67 1.67 0.00 0.00 100.00

1255 100.00

total

TOTAL TOTAL

SKORNO TOTAL

PERSENTASE (%)

3. Variabel Minat Beli Konsumen (Y)

Tabel tanggapan responden terhadap

Variabel Minat Beli Konsumen (Y)

pernyataan minat transaksional

(pembelian), jawaban paling banyak

setuju yaitu 32 responden atau

53,33%, jawaban sangat setuju 17

responden atau 28,33% dan

responden yang memilih jawaban

netral sebanyak 11 responden atau

18,33%.

Pada pernyataan minat

referensial, jumlah responden

memilih jawaban netral yaitu 13

responden atau 21,67%. Jawaban

sangat setuju yaitu 20 responden

atau 33,33% dan paling banyak

memilih setuju yaitu 27 responden

atau 45,00%.

Pada pernyataan minat

prerefensial atau tidak

mereferensikan, responden yang

memilih jawaban netral 2 responden

atau 3,33%, memilih jawaban setuju

sebanyak 44 responden atau

72,33%% dan paling memilih

jawaban sangat setuju yaitu 14

responden atau 23,33%.

Pada pernyataan minat untuk

selalu mencari informasi, jawaban

responden yang memilih setuju yaitu

32 responden atau 53,33%

sedangkan jawaban sangat setuju

sebanyak 23 responden atau 38,33%

dan jawaban netral yaitu 5 responden

atau 8,33%.

Sedangkan untuk pernyataan

minat pembelian ulang, reaponden

memilig jawaban netral sebanyak 1

responden atau 1,67%, responden

yang memilih setuju sebanyak 46

responden atau 76,67% dan jawaban

sangat setuju 13 responden atau

21,67%.

HIPOTESIS

UJI HIPOTESIS I

Untuk menguji Pengaruh Kualitas

Pelayanan dan Persediaan Barang

Terhadap Minat Beli Konsumen di Jaya

Cell Lamongan Tahun 2015. Dengan

menggunakan uji t atau parsial. Apabila

nilai thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Sebaliknya apabila thitung < ttabel

maka Ho diterima Ha ditolak maka

pengujian hiposesis secara parsial dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Adapun langkah-langkah dalam uji t

adalah :

1) Pengaruh Kualitas Pelayanan

(X1) terhadap Minat Beli

Konsumen (Y)

1. Nilai thitung = 4,590

Tingkat signifikan = 5%

dengan derajat bebas (degree

of freedom/df) = (n-2) = 60-2 =

58

ttabel = 2/ = (0,025 : 58) ≈

2,001

2. Kesimpulan :

Karena thitung lebih besar dari

ttabel pada tingkat = 5%

maka H0 ditolak dan H1

diterima. Hal ini menunjukkan

bahwa variabel Kualitas

Pelayanan (X1) secara parsial

berpengaruh signifikan

terhadap Minat Beli Konsumen

(Y).

VARIABEL t hitung t tabel KETERANGAN

X1 Kualitas

Pelayanan 4,590 2,001 Signifikan

X2

Persediaan

Barang

3,920 2,001 Signifikan

Page 15: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

12

2) Pengaruh Persediaan Barang (X2)

terhadap Minat Beli Konsumen

(Y).

1. Nilai thitung = 3,920

Tingkat signifikan = 5%

dengan derajat bebas (degree

of freedom/df) = (n-2) = 60-2 =

58

ttabel = 2/ = (0,025 : 58) ≈

2,001

2. Kesimpulan :

Karena thitung lebih besar dari

ttabel pada tingkat = 5%

maka H0 diterima. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel

Persediaan Barang (X2) secara

parsial berpengaruh signifikan

terhadap Minat Beli Konsumen

(Y).

UJI HIPOTESIS II

Untuk menguji Pengaruh Kualitas

Pelayanan dan Persediaan Barang

Terhadap Minat Beli Konsumen di Jaya

Cell Lamongan Tahun 2015. Dengan

menggunakan uji F Atau simultan. Apabila

nilai Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel

maka Ho diterima Ha ditolak maka

pengujian hiposesis secara simultan dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regressi

on 236.997 2 118.499 83.454 .000a

Residual 80.936 57 1.420

Total 317.933 59

a. Predictors: (Constant), Persediaan Barang (X2),

Kualitas Pelayanan (X1)

b. Dependent Variable: Minat Beli

Konsumen (Y)

Dapat diperoleh gambaran bahwa

nilai F hitung sebesar 83,454 sedangkan

nilai F tabel sebesar 3,17, angka ini

didapat dari tabel F dengan nilai v1

sebesar 2 sebagai residual dan v2

sebesar 57 sebagai df (derajat

kebebasan) dengan taraf kesalahan 0,05

(5%),

Adapun langkah-langkah dalam uji F

adalah :

1. Nilai Fhitung = 83,454

Ftabel (df pembilang/k ; df

penyebut/ n-(k+1)

Ftabel (2 ; 57; 0.05) = 3,17

2. Kesimpulan :

Karena Fhitung lebih besar dari

Ftabel pada tingkat = 5%

(83,454 > 3,17) maka H0

ditolak dan H1 diterima. Hal

ini mampu menunjukkan

bahwa variabel

Kualitas Pelayanan (X1) dan

Persediaan Barang (X2) secara

simultan berpengaruh

signifikan terhadap minat beli

konsumen (Y), sehingga

hipotesis pertama teruji

kebenarannya.

PEMBAHASAN

dapat dilihat dari variabel kualitas

pelayanan dan persediaan barang dua -

duanya signifikan terhadap pergerakan

minat beli konsumen, sehingga dapat

dijelaskan tiap-tiap variabel sebagai

berikut:

a. Dari variabel kualitas pelayanan

mempunyai pengaruh yang positif

terhadap minat beli konsumen yang

berarti dengan meningkatnya kualitas

pelayanan sebesar satu poin maka

minat beli konsumen akan mengalami

peningkatan sebesar 0,462 poin,

dengan asumsi variabel bebas yang

lain tetap.

Melalui hasil perhitungan yang telah

dilakukan diperoleh nilai t hitung

sebesar 4,590 dengan taraf

Page 16: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

13

signifikansi hasil sebesar 0,000

tersebut lebih kecil dari 0,05, yang

berarti bahwa hipotesis dalam

penelitian ini menerima Ha dan

menolak Ho. Pengujian ini secara

statistik membuktikan bahwa kualitas

pelayanan berpengaruh positif

terhadap minat beli konsumen.

Artinya bahwa ada pengaruh antara

variabel kualitas pelayanan terhadap

minat beli konsumen di Jaya Cell

Lamongan.

Kenyataan ini sesuai dengan teori

yang ada, bahwa kualitas pelayanan

penting untuk meningkatkan

profitabilitas dari kesuksesan

perusahaan (Aydin Ozer dalam

Retansa, 2009).

b. Variabel persediaan barang

mempunyai hubungan yang positif

dengan minat beli konsumen yang

berarti apabila persediaan barang

meningkat satu poin, maka minat beli

akan mengalami peningkatan sebesar

0,378 poin dengan asumsi variabel

asumsi variabel bebas yang lain tetap.

Dari hasil perhitungan yang telah

dilakukan diperoleh nilai t hitung

sebesar 3,90 dengan taraf signifikansi

hasil sebesar 0,000 tersebut lebih kecil

dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis

dalam penelitian ini menerima Ha dan

menolak Ho. Pengujian ini secara

statistik membuktikan bahwa

persediaan barang berpengaruh positif

terhadap minat beli konsumen.

Artinya bahwa ada pengaruh antara

variabel persediaan barang terhadap

minat beli konsumen di Jaya Cell

Lamongan.

Kenyataan ini sesuai dengan teori

yang ada, produk/barang adalah segala

sesuatu yang bisa ditawarkan kepada

sebuah pasar agar diperhatikan,

diminta, dipakai atau dikonsumsi

sehingga mungkin memuaskan

keinginan, minat atau kebutuhan

konsumen (Kottler dalam Saputra,

2008).

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Dari pembahasan yang telah

diuraikan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengujian hipotesis telah

membuktikan terdapat pengaruh

antara kualitas pelayanan dengan

minat beli konsumen. Pengujian

membuktikan bahwa kualitas

pelayanan memiliki pengaruh positif

terhadap minat beli konsumen.

Jadi jika kualitas pelayanan

mendapatkan tanggapan yang positif

dari konsumen maka akan

menghasilkan kepuasan konsumen

dan selanjutnya akan menimbulkan

loyalitas. Sehingga perusahaan akan

berusaha agar pelayanan yang

diberikan dapat melebihi harapan

pelanggan, maka akan meningkat

minat untuk membeli ulang dan

mereferensikan haal yang baik kepada

orang lain.

2. Hasil pengujian hipotesis telah

membuktikan terdapat pengaruh

antara persediaan barang dengan

minat beli konsumen. Pengujian

membuktikan bahwa persediaan

barang memiliki pengaruh positif

terhadap minat beli konsumen.

Jadi jika persediaan barang

mendapatkan tanggapan yang positif

dari konsumen karena dapat

memenuhi kebutuhannya dan

perusahaan berusaha agar persediaan

barangnya yang disediakan dapat

melebihi harapan pelanggan, maka

akan meningkat minat konsumen

untuk melakukan pembelian.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang telah

dilakukan maka saran yang dapat

diberikan dalam penelitian ini yaitu:

1. Bahwa variabel kualitas pelayanan

berpengaruh signifikan terhadap

Page 17: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

14

minat beli konsumen. Maka

diharapkan kepada pihak Jaya Cell

Lamongan agar tetap memperhatikan

lebih baik agar kosumen merasa

nyaman dan berminat untuk

melakukan pembelian.

2. Bagi pihak Jaya Cell Lamongan

untuk hal persediaan barang haruslah

diperhatikan dan ditingkatkan agar

konsumen semakin terpenuhi

kebutuhannya dan akhirnya timbul

minat dan keyakinan untuk

melakukan pembelian di Jaya Cell

Lamongan.

3. Diharapkan penelitian ini dapat

digunakan sebagai acuan bagi

penelitian selanjutnya dengan

variabel yang lain. Variabel yang

lebih banyak seperti variabel tempat

yang strategis, promosi penjualan

dan kualitas barang sehingga

penelitian dapat berkembang dan

dapat mengungkap lebih banyak

permasalahan yang dapat

mempengaruhi minat beli konsumen

di Jaya Cell Lamongan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,2006, Prosedur Penelitian,

Rineka Cipta Jakarta.

Assauri,sofjan.2008 Manajemen Produksi

Dan Operasi (edisi revisi).

Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Indonesia: Depok-Jawa

barat.

Cholid Narbuko Dan Abu Achmadi. 2001

Metodelogi Penelitian,Bumi

Aksara, Jakarta.

Ghozali, imam 2005. Aplikasi analisis

multivariate dengan program

SPSS. Gramedia

Kotler, Philip & Gery Armstrong, 1997,

Alih Bahasa; Alexander Sindoro,

Penyunting; Benyamin Molan,

Dasar-dasar Pemasaran, Edisi

Jilid dua, Prenhalindo,

Kotler, Philip 2007, Alih Bahasa:

Benyamin Molan; Penyunting:

Bambang Sarwiji, SE;

Manajemen Pemasaran, edisi 12

Jilid 2; PT.INDEKS, Jakarta.

Kotler, Philip dan killer,2009, manajemen

pemasaran,edisi 13 jilid 1.

Jakarta.

Kotler, Philip dan killer,2009,manajemen

pemasaran,edisi 13 jilid 2.

Jakarta.

Ratih hurriyati,2008. Bauran Pemasaran

dan Loyalitas

Konsumen,alfabeta,Bandung.

Santoso Singgih, 2002, Statistik

Parametrik,Cetakan Ketiga, PT.

Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.

Santoso Singgih,2002,Mengolah Data

Statistik Secara Professional,Elex

Media Komputindo, Jakarta.

Sumarwan,ujang.2003.Prilaku konsumen,

Teori dan Penerapannya Dalam

Pemasaran. Galia Indonesia,

Jakarta.

Sugiyono, 2004, Metode Penelitian Bisnis,

Cetakan keenam, Bandung :

Penerbit CV. Alfabeta.

Sugiyono.2008.Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan

R&D.Bandung Alfabeta.

Sugiyono.2009. Metode Penelitian

Kuantitatif Dan Kualitatif.CV.

Alfabeta:Bandung.

Umar, Husein, 2005, Metode Penelitian

Untuk Skipsi dan Tesis Bisnis, PT.

Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Page 18: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

15

Page 19: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

15

PENGARUH KEPEMIMPINAN PEREMPUAN TERHADAP KUALITAS

AKADEMIK PADA AKPER PEMKAB LAMONGAN

ABDUL MAJID

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan perempuan

terhadap kualitas akademik pada Akepr Pemkab Lamongan. Pengujuan data dilakukan

dengan kuesioner yang dinalasis dengan uji Regresi Linier Sederhana dengan bantuan SPSS

18.0 for windows

Berdasarkan pengujian hipotesis dengan uji thitung sebesar 4.617 dan ttabel sebesar 2.01

sehingga thitung > ttabel (4.617 > 2.01) pada α 5% sehingga disimpulkan bahwa kepemimpinan

peremuan (X) berpengaruh secara signifikan (nyata) terhadap kualitas akademik (Y) pada

Akeper Pemkab Lamongan

Kata Kunci: Kepemimpinan, Kualitas.

PENDAHULUAN Setiap manusia pada hakikatnya

adalah pemimpin minimal mampu

memimpin dirinya sendiri. Setiap organisasi

harus ada pemimpinnya, yang secara ideal

dipatuhi dan disegani bawahannya. Oleh

karena itu harus ada seorang pemimpin yang

memerintah bawahannya, mengarahkan dan

mempengaruhi bawahannya dalam mencapai

tujuan individu, kelompok, dan

organisasinya. Kesempatan menjadi

pemimpin itu terbuka kepada siapa pun baik

itu laki-laki maupun sebagai perempuan.

Salah satu impian yang diperjuangkan oleh

gerakan perempuan adalah bertambahnya

pemimpin perempuan. Terbukanya

kesempatan kepada perempuan sebagai

pemimpin, berarti terbuka pula

Kesempatan perempuan untuk

mengambil bagian dalam pengambilan

keputusan. Selama ini, pemimpin hampir

selalu dikaitkan dengan sifat laki-laki atau

maskulin yang menunjukkan laki-laki hampir

selalu mengambil keputusan secara dominan.

Perempuan mempunyai peranan dalam

pengambilan keputusan ini. Namun

perannya hanya sebagai orang kedua,

subordinat. Dalam hal ini perempuan belum

secara otomatis mendapatkan hak dan

kedudukan yang sama dengan laki-laki.

Perempuan yang dijadikan sebagai

subordinat terhadap laki-laki akan

menghasilkan ketidakadilan gender.

Untuk meningkatkan kedudukan dan

peran perempuan, dapat digunakan

pendekatan gender, yang didasarkan pada

keyakinan bahwa laki-laki dan perempuan

mempunyai peran yang sama termasuk

dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat

dan bernegara. Berdasakan pendekatan

kesetaraan gender, harus dicegah

kesenjangan hak, kedudukan, dan peranan

laki-laki dan perempuan.

Hakekat peningkatan peran

perempuan adalah meningkatkan kedudukan,

peranan, kemampuan, kemandirian dan

ketahanan mental spritual perempuan.

Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan

hakekat tersebut adalah dengan pendekatan

Women In Development (WID) dimana

perempuan dilibatkan dalam pembangunan

disamping bertujuan meningkatkan

kemandirian dan kemampuannya sehingga

dapat mengejar ketertinggalannya dari laki-

laki. Pendekatan lain yang digunakan adalah

Gender and Development (GAD) dimana

perempuan dan laki-laki secara bersama

sama menjadi subyek dan obyek

pembangunan.

Didalam pembangunan di Indonesia,

perempuan mempunyai peran yang cukup

besar mengingat jumlah wanita di Indonesia

lebih besar dibandingkan jumlah laki-laki.

Page 20: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

16

Namun dalam kenyataannya, wanita kurang

dapat berperan aktif disebabkan kondisi

kurangnya peluang dan kesempatan yang

sama seperti peluang dan kesempatan yang

dimiliki oleh laki-laki. Walaupun sebenarnya

perempuan mempunyai peran yang strategis

baik dalam keluarga maupun lingkungannya.

Beberapa peran strategis yang dimiliki

perempuan antara lain : Peranan dalam

keluarga, dimana perempuan sebagai

pendidik utama dalam keluarga yang

membantu menciptakan keluarga yang

sejahtera. Selain itu perempuan juga berperan

dalam menopang kelangsungan hidup

keluarga yaitu dengan semakin banyaknya

perempuan yang bekerja untuk memenuhi

kebutuhan keluarganya.

Perempuan sebagai ibu juga sangat

berperan besar dalam hal pendidikan anak

karena pendidikan yang pertama didapatkan

anak adalah dari keluarga sendiri terutama

dari ibu. Pada dewasa ini, perempuan sebagai

pemimpin institusi pendidikan sudah sering

kita temukan baik itu kepala sekolah dasar

sampai kepala sekolah menengah atas.

Menurut Mien Ratoe Oedjoe (dalam Usman

2006) bahwa kepemimpinan kepala sekolah

merupakan salah satu faktor yang mendorong

sekolah untuk mencapai tujuan secara efektif

dan efisien. Oleh karena itu, dituntut

keefektifan kepemimpinan, baik perempuan

maupun laki-laki sebagai kepala sekolahnya.

Kepemimpinan perempuan sebagai kepala

sekolah berlangsung secara efektif..

Beberapa karakteristik keefektifan

kepemimpinan kepala sekolah tampak dalam

menyusun visi, misi, tujuan dan sasaran

sekolah serta mensosialisasikannya kepada

warga sekolah guna mendapat dukungan

warga sekolah. Perempuan sebagai kepala

sekolah mampu bekerja sesuai dengan

program sekolah, serta mampu menjalin

hubungan kerja yang harmonis baik dengan

orang tua siswa maupun dengan masyarakat.

Perempuan sebagai kepala sekolah mampu

mempergunakan kepemimpinannya didalam

menjalin komunikasi dua arah antara sekolah

dan orang tua serta masyarakat sehingga

terwujud kerja sama yang harmonis.

Perempuan mempunyai kemampuan,

kekuatan, keberanian dan hati untuk

memimpin masyarakat, bisnis, organisasi

nirlaba, serta kelompok orang. Kantor hukum

Dickstein Shapiro di Amerika Serikat

melaporkan bahwa pada tahun 1994, ketika

mereka mempunyai 63 pengacara perempuan

dari 213 orang secara keseluruhan,

keuntungan per partner adalah 364 ribu dolar

per tahun. Pada tahun 2004, ketika jumlah

perempuan bertambah menjadi 122 dari total

363 orang pengacara, keuntungan perpartner

naik menjadi 815 ribu dolar. Para eksekutif

disana percaya pemimpin perempuan

memberikan sumbangan yang besar karena

perempuan mempunyai kecenderungan lebih

besar untuk berkonsultasi dengan orang lain,

mampu melakukan beberapa pekerjaan

sekaligus dengan nyaman, dan mencari

pendekatan yang lebih bersifat kerjasama,

(Frankel 2006:5)

Di Indonesia, perempuan sebagai

pemimpin telah berlangsung terutama pada

profesi tenaga akademis, keperawatan dan

usaha-usaha kesejahteraan sosial. Persepsi

yang mengatakan bahwa kepemimpinan hanya

didominasi laki-laki tidak sepenuhnya benar

karena pada saat ini sudah banyak pemimpin-

pemimpin perempuan yang menunjukkan

kemampuannya. Sebagai contoh, Megawati

yang sudah menjadi presiden RI, Miranda

Gultom yang menjadi Deputi BI, dan ada

banyak lagi para pemimpin perempuan yang

sudah dipercaya menempati jabatan strategis

dalam perusahaan besar seperti Yuanita Rohali

yang menjadi Direktur Keuangan PT. Bakrie

& Brothers Tbk.(Kompas 2007)

.

METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan

survei, Singarimbun dan Efendy (2005)

menyatakan bahwa “Survei merupakan

penelitian yang mengambil sampel dari satu

populasi dengan menggunakan kuesioner

sebagai alat pengumpulan data yang pokok

dan secara umum menggunakan metode

statistik”

Berdasarkan jenis masalah yang diteliti,

jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif

Page 21: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

17

karena adanya hipotesis yang akan diuji

menggunakan alat uji statistik. Wibiosono

(2003), menyatakan bahwa “Penelitian

deskriptif merupakan penelitian yang

mempunyai tujuan utama untuk

menggambarkan karakteristik sebuah populasi

atau sebuah fenomena yang sedang terjadi,

tetapi harus mengutamakan akurasi”.

Adapun sifat penelitian ini adalah

penelitian eksplanatory (explanatory research).

Menurut Singarimbun (2005), “Penelitan

eksplanatory adalah penelitian yang

menjelaskan atau menyoroti hubungan antar

dua variabel penelitian dan menguji

heipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.

Populasi dalam penelitian ini adalah

mahasiswa Akper Pemkab Lamongan II – VI

tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 229

0rang. Sampel diambil dengan menggunakan

metode Proportionate Stratified Random yaitu

metode penarikan sampel acak secara

proporsional untuk setiap kelompok strata

dalam populasi.

Jumlah sampel yang diambil adalah 20%

dari populasi yaitu mahasiswa. Menurut Gay

(Umar,2000:50) sampel dapat diambil sebesar

20% apabila populasi terlalu kecil. Jumlah ini

sudah dianggap 17epresentative dan dapat

mewakili populasi.

Tingkat Jumlah Populasi

Jumlah Sampel

II 94 20 IV 74 15 VI 61 12

Jumlah Responden

229 47

Model analisis data yang digunakan

dalam hipotesis ini adalah analisis Model

Regresi Linear sederhana

HASIL PENELITIAN Tanggapan responden atas variabel

Kepemimpinan perempuan

Tabel 4.2 Tanggapan Responden Atas Variabel

Kepemimpinan perempuan

N

o

Menunjuk

an

Kuesioner

Katagori %

SS S RG TS ST

S

Tot

al

1 X.1 8.5 70.2 12.8 4.2 4.3 100

2 X.2 8.5 70.2 19.1 0 2.2 100

3 X.3 6.4 63.8 19.2 8.5 2.1 100

4 X.4 12.8 57.4 17 8.5 4.3 100

5 X.5 8.5 80.8 6.4 0 4.3 100

6 X.6 6.4 61.7 21.3 8.5 2.1 100

7 X.7 12.8 59.6 17 8.5 2.1 100

8 X.8 25.6 61.7 10.6 0 2.1 100

9 X.9 17 63.8 12.8 4.3 2.1 100

1

0

X.10 10.6 61.7 19.1 4.3 4.3 100

Rata-rata 11.7

1

65.0

9

15.5

3

4.6

8

2.9

9

100

Penjelasan responden tentang

Kepemimpinan perempuan yang ada di Akper

Lamongan Lamongan pada table 4.2 adalah

rata-rata 11.71% responden menjawab Sangat

Setuju, 65.09% responden menjawab setuju,

15,53% menjawab Ragu, 4,68% menjawab

tidak setuju dan 2.99% menjawab sangat tidak

setuju.

Tanggapan responden atas Kualitas

Akademik

Tabel 4.3 Tanggapan Responden Atas Kualitas

Akademik

N

o

Menunjuk

an

Kuesioner

Katagori %

SS S RG TS ST

S

Tot

al

1 Y.1 14.9 63.8 2.1 17.

0

2.2 100

2 Y.2 19.1 61.7 14.9 0 4.3 100

3 Y.3 17.0 63.8 12.8 4.3 2.1 100

4 Y.4 10.6 61.7 19.1 4.3 4.3 100

Rata-rata 15.4

0

62.7

5

12.2

3

6.4

0

3.2

3

100

Penjelasan responden tentang Kualitas

Akademik yang ada di Akper Lamongan

Lamongan pada table 4.3 adalah rata-rata

15,40% responden menjawab sangat setuju,

62.75% responden menjawab setuju, 12.23%

menjawab ragu, 6,40% menjawab tidak setuju

dan 3.23% menjawab sangat tidak setuju.

Regresi Liner Sederhana

Tabel 4.6 Koefisiensi Regresi Liner Sederhana

Coefficientsa

Model Unstandardi

zed Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Tolerance VIF

1 (Constant) 6.288

1.946

3.231

.002

Page 22: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

18

Kepemimpinan Perempuan

.237 .051 .567 4.617

.000

1.000 1.000

a. Dependent Variable: Kualitas Akademik

Sumber : Hasil penelitian, 2014 (data

diolah)

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dituliskan

persamaan regresi linier berganda sebagai

berikut :

Y = 6.288 + 0.237 X1 + e

Hasil persamaan regresi linier berganda

menunjukkan bahwa jika dilakukan perubahan

Kepemimpinan perempuan (X1), kearah

perubahan yang lebih baik maka hal ini akan

menyebabkan perubahan kepada Kualitas

Akademik di Akper Pemkab Lamongan (Y).

Uji Hipotesis

Pengaruh Kepemimpinan perempuan

terhadap Kualitas Akademik di Akper

Pemkab Lamongan Lamongan

Dari Tabel 4.13 di atas diperoleh nilai

thitung dari setiap variabel independen dalam

penelitian ini. Nilai thitung dari setiap variabel

independen akan dibandingkan dengan nilai

ttable dengan menggunakan tingkat kepercayaan

(confidence interval) 95% atau α = 0,05 maka

diperoleh nilai ttabel 2,01.

Hasil pengujian hipotesis secara parsial

menunjukkan bahwa variabel Kepemimpinan

perempuan (X1) memiliki nilai thitung (4.617) >

nilai ttabel (2,01), maka keputusannya adalah

menerima Ha dan H0 ditolak. Hal ini berarti

variabel Kepemimpinan perempuan

berpengaruh signifikan terhadap Kualitas

Akademik di Akper Lamongan Pemkab

Lamongan

PEMBAHASAN

Hasil pengujian hipotesis secara parsial

menunjukkan bahwa variabel Kepemimpinan

perempuan (X1) memiliki nilai thitung (4.617) >

nilai ttabel (2,01), maka keputusannya adalah

menerima Ha dan H0 ditolak. Hal ini berarti

variabel Kepemimpinan perempuan

berpengaruh signifikan terhadap Kualitas

Akademik di Akper Lamongan Lamongan

Lamongan

Sunarto (2007) meneliti “Pengaruh

Gaya Kepemimpinan Perempuan Terhadap

Kepuasan Kerja Pada PT. Asuransi Sinar Mas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kepemimpian perempuan mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan

kerja karyawan.

Pemimpin perempuan mengindikasikan bahwa

mereka cenderung berperilaku model

manajemen transformatif dan partisipatif.

Pemimpin perempuan tampil bekerja secara

koperatif dan memberdayakan koleganya serta

memfungsikan team work secara efektif.

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan, maka ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

Ada pengaruh kepemimpinan perempuan

terhadap kualitas akademik Akper Lamongan

SARAN 1. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan

bagi Akper Pemkab Lamongan dalam

meningkatkan kualitas akademik.

2. Menambah wawasan dan pengetahuan

bagi peneliti dalam mengembangkan hal-

hal yang berhubungan dengan manajemen

khususnya pengaruh kepemimpinan

perempuan terhadap kualitas Akademi

Akper Pemkab Lamongan

3. Sebagai tambahan khasanah penelitian

bagi Program Studi Manajemen Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi KH Ahmad Dahlan

Lamongan.

4. Sebagai referensi atau perbandingan bagi

peneliti selanjutnya yang akan melakukan

penelitian di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA Bush, Tony dan Marianne Coleman. 2006.

Leadership and Strategic

Manajemen In Education.

Page 23: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

19

Manajemen Strategis

Kepemimpinan Pendidikan.

IRCiSoD, Jogjakarta

Brotohasojo, Hartanto. 2005. Psiklogi

Ekonomi & Konsumen. Bagian

Psikologi Industri dan Organisasi

Fakultas Psikologi Universitas

Indonesia, Bogor

Danim, Sudarwan. 2003. Menjadi Komunitas

Pembelajar :

epemimpinanTransformational

Dalam Komunitas Organisasi

Pembelajaran. Bumi Akasara,

Jakarta.

Fakih, Mansour. 2004. Analisis Gender dan

Transformasi Sosial. Pustaka

Pelajar, Yogyakarta.

Frankel, Lois P. 2007. See Jane Lead 99 Kiat

Sukses : Memimpin Bagi

Perempuan. Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta

Kartono, Kartini. 2002. Psikologi Sosial

Untuk Manajemen, Perusahaan

dan Industri. Raja Grafindo

Persada, Jakarta

Kartono, Kartini 2005. Pemimpin dan

Kepemimpinan. PT.Raja

Grafindo Persada, Jakarta

Kompas Minggu Edisi 17 Juni 2007. Hal.20

Murniati, A.Nunuk P.2004. Getar Gender.

Yayasan Indonesia Tera, Magelang

Nawawi, Hadari dan Martini Hadari.

Kepemimpinan Yang Efektif.

Pedoman teknis Penyusunan

Perencanaan Pembangunan

Berperspektif Jender. Kantor

Menteri Negara Peranan Wanita,

Jakarta

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis.

Alfabeta, Bandung

Usman, Husaini. 2006. Manajemen Teori,

Praktik dan Riset Pendidikan.

Bumi Aksara, Jakarta.

Umar, Husein. 2007. Metode Penelitian

Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.

Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Page 24: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

21

PENGARUH PELAYANAN DAN FASILITAS TERHADAP TINGKAT KEPUASAN

PENGGUNA PERPUSTAKAAN

(STUDY DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN

LAMONGAN)

ARDIANSYAH AHSANUL HAYAT

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pelayanan dan fasilitas terhadap kepuasan

pengguna perpustakaan. Tingkat kualitas pelayanan dan fasilitas dijadikan latar belakang

masalah dalam penelitian ini.

Dalam penelitian ini menggunakan pengumpulan data dengan metode kuesioner dengan

jumlah sampel 80 responden, teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dan

metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik, uji validitas

dan reliabilitas, analisis regresi linier berganda, pengujian hipotesis melalui uji t dan uji F, serta

analisis koefisien determinasi (R2).

Data-data yang telah memenuhi uji validitas, uji reliabilitas dan uji asumsi klasik diolah

sehingga menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 1.746 + 0.555 X1 + 0.359 X2 + e

Dimana variabel Kepuasan Pengguna (Y), variabel Kualitas Pelayanan (X1) dan variabel

Fasilitas (X2). Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa kedua variabel

independen yang diteliti terbukti secara signifikan berpengaruh secara parsial terhadap variabel

dependen Kepuasan Pengguna. Kemudian melalui uji F dapat diketahui bahwa kedua variabel

independen yang diteliti secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen Kepuasan

Pengguna. Angka R Square sebesar 0.673 menunjukkan bahwa 67.3 persen variabel Kepuasan

Pengguna dapat dijelaskan oleh kedua variabel independen dalam persamaan regresi. Sedangkan

sisanya sebesar 33.7 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar kedua variabel yang digunakan

dalam penelitian ini.

Kata kunci : Pelayanan, Fasilitas, dan Kepuasan Pengguna.

PENDAHULUAN

Keberlangsungan sebuah negara

tentu tak lepas dari fungsi pemerintah, yaitu

sebagai fungsi penyelenggaraan pemerintah,

fungsi penyelenggaraan pembangunan, serta

fungsi penyelenggaraan pelayanan kepada

masyarakat. Perkembangan informasi saat

ini mulai berkembang semakin cepat dan

sejalan dengan perkembangan teknologi

informasi yang semakin canggih. Saat ini

sudah memasuki abad informasi dimana

informasi diproduksi secara besar – besaran

dan di distribusikan ke semua masyarakat

melalui media cetak dan elektronik. Ada dua

golongan kesenjangan masyarakat untuk

memperoleh informasi yaitu masyarakat

diuntungkan dengan kemudahan dan

keluasan mengakses segala informasi yang

ada, dan ada yang di rugikan karena sangat

terbatas untuk mengakses. Saat ini perlu

adanya bahan bacaan untuk membangun

budaya membaca masyarakat dalam

memperoleh sebuah informasi.

Seiring dengan perkembangan ilmu

pengetahuan, pemerintah membangun

perpustakaan sebagai sarana yang paling

demokratis untuk belajar sepanjang hayat.

Definisi perpustakaan adalah mencakup

suatu ruangan, bagian dari gedung /

bangunan atau gedung tersendiri yang berisi

buku – buku koleksi, yang diatur dan

disusun sedemikian rupa, sehingga mudah

untuk dicari dan dipergunakan apabila

sewaktu – waktu diperlukan oleh pembaca

(Sutarno NS, 2006:11). Sedangkan menurut

(Lasa, 2007:12) mengartikan perpustakaan

adalah kumpulan atau bangunan fisik

sebagai tempat buku dikumpulkan dan

disusun menurut sistem tertentu atau

keperluan pemakai. Perpustakaan sebagai

organisasi publik memberikan pelayanan

informasi kepada masyarakat umum dengan

mengutamakan kepuasan pengunjung

perpustakaan.

Perpustakaan dititikberatkan pada

sistem, sumber daya manusia, koleksi,

tempat, dan seperangkat sistem yang

mengaturnya. Pengertian ini didasarkan pada

pemikiran bahwa perpustakaan sebagai ilmu

pengetahuan dan informasi yang selalu

berkembang seirama dengan perkembangan

pemikiran dan kultur masyarakatnya. Dari

berbagai jenis perpustakaan di Indonesia,

perpustakaan umum

Page 25: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

22

yang boleh disebut perpustakaannya

masyarakat luas. Sebab perpustakaan umum

menyediakan koleksi sesuai dengan

kebutuhan masyarakat tanpa membedakan

suku bangsa, agama, jenis kelamin dan

tingkat sosial, umur dan pendidikan

(Sutarno, 2006:43).

Sebagai penyedia layanan tentunya

pemerintah memiliki kewenangan untuk

memenuhi kebutuhan warganya. Kepuasan

dan ketidakpuassan masyarakat dalam

menerima pelayanan yang diberikan oleh

pemerintah merupakan cerminan publik

yang di sediakan. Pengevaluasian terhadap

pelayanan publik yang disediakan

pemerintah, setidaknya mampu memberikan

gambaran tentang layanan yang diberikan.

Dengan adanya evaluasi tersebut diharapkan

pemerintah dapat meningkatkan kinerja

kualitas layanan yang ada, yang nantinya

juga diberikan kepada masyarakat.

Pemerintah sebagai penyelenggara

pembangunan harus berorientasi pada

pelanggan yang berarti pelanggan harus

diutamakan, hal tersebut merupakan prinsip

dari Customer Driven Goverment : Meeting

the Needs of the Customer yang berarti

Pelayanan diutamakan pada pelanggan atau

konsumen bukan para birokrasi yang ada.

Prinsip tersebut merupakan satu dari sepuluh

prinsip Reinventing Goverment (Tri

Yuniningsih, 2004:122).

Fasilitas dalam suatu aktifitas baik

dalam menunjang kegiatan yang dilakukan

oleh perorangan maupun

kelompok,merupakan hal yang perlu

mendapatkan perhatian tersendiri, bahkan

keberadaan fasilitas yang baik akan turut

menentukan hasil akhir dari suatu kegiatan.

Demikian pula perpustakaan sebagai

sarana memperoleh pengetahuan bagi

masyarakat, akan senantiasa berkaitan

dengan orang-orang yang mengelolanya

(pustakawan dan pegawai perpustakaan).

Tanpa adanya petugas perpustakaan dengan

kemampuan yang baik, perpustakaan akan

kurang dilirik oleh masyarakat walaupun

perpustakaan tersebut memiliki fasilitas

yang lengkap.

Secara umum perpustakaan

mempunyai arti sebagai suatu tempat yang

didalamnya terdapat kegiatan

penghimpunan, pengelolaan, dan

penyebarluasan (pelayanan) segala macam

informasi, baik yang tercetak maupun yang

terekam dalam berbagai media seperti buku,

majalah, surat kabar, film, kaset, tape

recorder, video, komputer dan lain-lain

(Pawit M.yusuf, 2007:01).

Berdasarkan Perkembangan ilmu

pengetahuan dan tekhnologi informasi yang

telah banyak merubah arti suatu

perpustakaan. Salah satu penyebabnya yaitu

berkembangnya sistem pelayanan disuatu

perpustakaan, ini disebabkan juga karena

berkembangnya fasilitas yang ada pada

perpustakaan, sehingga pustakawan juga

dituntut untuk lebih kreatif dan lebih

mengerti tentang fasilitas yang tersedia

didalam perpustakaan.

Tjiptono (2001: 129) dalam bukunya

menerangkan bahwa kepuasan pengguna

perpustakaan dapat dicapai dengan

melakukan 4 hal, yang pertama yaitu

mengidentifikasi/ mengenali siapa

penggunanya. Perpustakaan perlu

mengidentifikasi pengguna, baik itu

pengguna pasif maupun aktif. Kedua,

memahami tingkat harapan pengguna atas

kualitas yang diberikan penyedia jasa

pelayanan. Ketiga memahami strategi

kualitas layanan pengguna. Keempat,

memahami siklus pengukuran dan umpan

balik dari kepuasan pengguna.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan

adalah pendekatan kuantitatif atau

kualitatif research yaitu jenis penelitian

yang berusaha menentukan teori, yaitu

teori subtantif atau formal, yang

semuanya jelas berasal dari data

(Sadjana, 1996:160).

Data penelitian ini

menggunakan pendekatan kuantitatif

deskriptif. Metode statistik deskriptif

ialah statistik yang digunakan untuk

menganalisa data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan

data yang telah terkumpul sebagaimana

adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum

atau generalisasi (Sugiyono, 2008:147).

Penelitian deskriptif disini

menggunakan metode survei yaitu

penyelidikan yang diadakan untuk

memperoleh fakta-fakta dari gejala-

gejala yang ada dan mencari ketrangan-

keterangan secara faktual, baik tentang

institusi sosial, ekonomi atau politik

dari suatu kelompok ataupun suatu

daerah (Nazir, 1988:65).

Populasi dalam penelitian ini

adalah pengunjung perpusakan daerah

lamongan sebanyak 80 orang. Tehnik

penganbilan sampel menggunakan

aksidental sampling

Page 26: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

23

METODE PENELITIAN

DISKRIPSI VARIABEL PENELITIAN

1. Tanggapan Responden terhadap

Variabel Pelayanan (X1)

Tabel Tanggapan Responden

terhadap Variabel Pelayanan

(X1)

menunjukkan bahwa dari 80 responden yang

menilai Perpustakaan Umum memberikan

pelayanan dengan baik berjumlah 60,00%

dengan frekuensi 48 responden. Responden

memberikan tanggapan baik dalam

memberikan tanggapan terhadap informasi

yang diberikan kepada pengguna

perpustakaan dengan jumlah 65% dengan

frekuensi 52 responden. Sebagian besar

responden yang memberikan tanggapan baik

terhadap kenyamanan di lingkungan unit

pelayanan dengan jumlah 37,50% dengan

frekuensi 30 responden. Penilaian responden

terhadap kecepatan pelayanan di

perpustakaan umum yaitu baik dan cukup

baik dengan jumlah masing – masing 40%

dengan frekuensi 32 responden. Sebanyak

42,50% dengan frekuensi 34 responden

menilai bahwa cukup kesopanan dan

keramahan petugas cukup baik dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat.

2. Tanggapan Responden Terhadap

Variabel Fasilitas (X2)

Tabel tanggapan responden terhadap

variabel fasilitas (X2)

menunjukkan bahwa dari 80

responden, responden yang memberikan

tanggapan baik terhadap adanya fasilitas

untuk masyarakat dengan jumlah 52,50%

dengan frekuensi 42 responden. Kemudian

responden memberikan tanggapan terhadap

koleksi buku menilai cukup baik dengan

jumlah 45% dengan frekuensi 36 responden.

Tersedianya teknologi informasi atau

ketersediaan katalog online responden

menilai baik dengan tingkat persentase

42,50% dengan frekuensi 34 responden.

Responden menilai baik tersedianya ruang

baca perpustakaan umum dengan jumlah

42,50% dengan frekuensi 34 responden.

Masyarakat menilai lokasi perpustakaan

cukup baik dengan jumlah 43,75% dengan

frekuensi 35 responden.

3. Tanggapan Responden Terhadap

Variabel Kepuasan Pengguna (Y)

Tabel tanggapan responden terhadap

variabel keuasan pengguna (Y)

menunjukkan bahwa dari 80

responden, responden yang memberikan

tanggapan baik terhadap kepuasan

pelayanan yang ada di perpustakaan umum

dengan jumlah 41,25% dengan frekuensi 33

responden. Penilaian baik terhadap kepuasan

pengguna perpustakaan dengan adanya

koleksi buku perpustakaan dengan jumlah

43,75% dengan frekuansi 35 responden.

Ruang baca pada perpustakaan umum dinilai

baik oleh masyarakat dengan jumlah 50%

atau 40 responden. Kemudian responden

yang memberikan tanggapan cukup baik

terhadap keamanan di perpustakaan umum

dengan jumlah 47,50% atau 38 responden.

Dalam ketepatan pelaksanaan terhadap

jadwal waktu pelayanan masyarakat menilai

cukup baik dengan persentase 50% dengan

frekuensi 40 responden.

HIPOTESIS

UJI HIPOTESIS I

Untuk menguji pengaruh variabel pelayaan

dan fasilitas terhadap kepuasan pengguna

perpustakaan daerah lamongan. Dengan

menggunakan uji t atau parsial. Apabila nilai

thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Sebaliknya apabila thitung < ttabel

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Q1 22 48 10 0 0 332 27,50 60,00 12,50 0,00 0,00 100,00

Q2 11 52 17 0 0 314 13,75 65,00 21,25 0,00 0,00 100,00

Q3 23 30 27 0 0 316 28,75 37,50 33,75 0,00 0,00 100,00

Q4 12 32 32 4 0 292 15,00 40,00 40,00 5,00 0,00 100,00

Q5 14 28 34 3 1 291 17,50 35,00 42,50 3,75 1,25 100,00

1545 100,00

Total

TOTAL TOTAL

SKORNO TOTAL

PERSENTASE (%)

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Q1 20 42 17 0 1 320 25,00 52,50 21,25 0,00 1,25 100,00

Q2 7 35 36 2 0 287 8,75 43,75 45,00 2,50 0,00 100,00

Q3 9 34 32 5 0 287 11,25 42,50 40,00 6,25 0,00 100,00

Q4 15 34 31 0 0 304 18,75 42,50 38,75 0,00 0,00 100,00

Q5 13 32 35 0 0 298 16,25 40,00 43,75 0,00 0,00 100,00

1496 100,00

Total

TOTAL TOTAL

SKORNO TOTAL

PERSENTASE (%)

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Q1 23 33 21 3 0 316 28,75 41,25 26,25 3,75 0,00 100,00

Q2 12 35 31 1 1 296 15,00 43,75 38,75 1,25 1,25 100,00

Q3 15 40 21 4 0 306 18,75 50,00 26,25 5,00 0,00 100,00

Q4 9 31 38 1 1 286 11,25 38,75 47,50 1,25 1,25 100,00

Q5 11 21 40 7 1 274 13,75 26,25 50,00 8,75 1,25 100,00

1478 100,00

total

TOTAL TOTAL

SKORNO TOTAL

PERSENTASE (%)

Page 27: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

24

maka Ho diterima Ha ditolak maka

pengujian hiposesis secara parsial dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Adapun langkah – langkah dalam uji t

adalah :

a) Pengaruh Pelayanan (X1) terhadap

Kepuasan (Y) 1. Nilai thitung = 6.674

Tingkat signifikan = 5%

dengan derajat bebas (degree of

freedom/df) = (n-2) = 80-2 = 78

ttabel = 2/ = (0,05 : 78) ≈ 1.665

2. Kesimpulan :

Karena thitung lebih besar dari ttabel

pada tingkat = 5% maka H0

ditolak dan H1 diterima. Hal ini men

unjukkan bahwa variabel

Pelayanan (X1) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap

Kepuasan (Y).

b) Pengaruh Fasilitas (X2) Terhadap

Kepuasan (Y)

1. Nilai thitung = 4.211

Tingkat signifikan = 5%

dengan derajat bebas (degree of

freedom/df) = (n-2) = 80-2 = 78

ttabel = 2/ = (0,05 : 78) ≈ 1.665

2. Kesimpulan :

Karena thitung lebih besar dari ttabel

pada tingkat = 5% maka H0

ditolak dan H1 diterima. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel

Fasilitas (X2) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan (Y).

UJI HIPOTESIS II

Untuk menguji pengaruh variabel pelayaan

dan fasilitas terhadap kepuasan pengguna

perpustakaan daerah lamongan. Dengan

menggunakan uji F Atau simultan. Apabila

nilai Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel

maka Ho diterima Ha ditolak maka

pengujian hiposesis secara simultan dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

dapat diperoleh gambaran bahwa nilai

F hitung sebesar 79.193 sedangkan nilai F tabel

sebesar 3.115, angka ini didapat dari tabel F

dengan nilai v1 sebesar 2 sebagai residual

dan v2 sebesar 77 sebagai df (derajat

kebebasan) dengan taraf kesalahan 0,05

(5%),

Adapun langkah-langkah dalam uji F

adalah :

1. Nilai Fhitung = 79.193

` Ftabel (df pembilang/k ; df penyebut/

n-(k+1)

Ftabel (2 ; 77; 0.05) = 3.115

2. Kesimpulan :

Karena Fhitung lebih besar dari Ftabel

pada tingkat = 5% (79.193 > 3.115)

maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel X1

Pelayanan, X2 Fasilitas, secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap

Kepuasan (Y), sehingga hipotesis

pertama teruji kebenarannya.

PEMBAHASAN

Dilihat dari variabel penyusun

Kepuasan yang di teliti di atas sesuai dengan

tabel 4.15 didapat nilai R 0,673 atau sekitar

67.3%. Sedangkan sisanya disebabkan oleh

faktor yang lain.

Dilihat dari model pengujian anova

pada tabel 4.14 dapat dianalisis bahwa

seluruh variabel yang menjadi penyusun

penggerak Kepuasan yang terdapat dalam

penelitian ini secara keseluruhan dinilai

mampu menerangkan pergerakan Kepuasan, hal ini dapat dijelaskan karena nilai

signifikan dari pengujian secara keseluruhan

atau simultan mempunyai nilai < 0,05. Dari

model ini didapat kesimpulan bahwa model

ini dinilai layak untuk menyusun laju

Kepuasan. menunjukkan tingkat signifikan

masing – masing variabel melalui uji t. Pada

variabel pelayanan menunjukkan bahwa

variabel pelayanan berpengaruh signifikan

VARIABEL t hitung t tabel KETERANGAN

X1 Pelayanan 6.674 1.664 Signifikan

X2 Fasilitas 4.211 1.664 Signifikan

Uji F (Uji Simultan)

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regres

sion 304.133 2 152.066

79.19

3 .000a

Residu

al 147.855 77 1.920

Total 451.987 79

a. Predictors: (Constant), Fasilitas

(X2), Pelayanan (X1)

b. Dependent Variable:

Kepuasan (Y)

Page 28: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

25

terhadap kepuasan. Hal ini dikarenakan

thitung lebih besar

dari ttabel pada tingkat = 5% maka H0 ditol

ak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan

bahwa variabel Pelayanan (X1) secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap

Kepuasan (Y). Pada variabel Fasilitas

menunjukkan bahwa variabel fasilitas

berpengaruh terhadap kepuasan. Hal ini

dikarenakan Karena thitung lebih besar dari

ttabel pada tingkat = 5% maka H0 ditolak

dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan

bahwa variabel Fasilitas (X2) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan

(Y).

Dapat dilihat dari variabel Pelayanan

dan Fasilitas, ada dua yang signifikan

terhadap pergerakan Kepuasan, sehingga

dapat dijelaskan tiap-tiap variabel sebagai

berikut:

1. Dari variable tingkat Pelayanan

terdapat pengaruh positif terhadap tingkat

kepuasan pengguna perpustakaan yang

berarti dengan meningkatnya variabel

Pelayanan sebesar satu poin maka kepuasan

akan naik sebesar 0.555 poin dengan catatan

variabel fasilitas tetap. Hal ini sesuai dengan

teori dari Tjiptono yaitu dengan definisi

“kualitas pelayanan sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan dan keinginan

konsumen serta ketepatan penyampaiannya

dalam mengimbangi harapan konsumen.

Konsumen akan merasa puas jika suatu

perusahaan / instansi memberikan pelayanan

dengan baik” (Tjiptono, 2004). Tujuan

perpustakaan memberikan pelayanan kepada

para pembaca ialah agar bahan pustaka yang

telah dikumpulkan dan diolah sebaik –

baiknya itu dapat sampai ke tangan

pembaca. Bahan – bahan pustaka yang

dikumpulkan itu terutama dimaksudkan agar

dapat dipakai oleh pembaca. Variable

pelayanan mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap tingkat kepuasan

pengguna perpustakaan. Tingkat pelayanan

meningkat sehingga mempengaruhi

kepuasan terhadap pengguna perpustakaan.

Dengan meningkatnya pelayanan yang

diberikan kepada penguna maka akan

mempengaruhi tingkat kepuasan seseorang

terhadap pelayanan yang diberikan.

Berdasarkan hasil penelitian ini, jika nilai

pelayanan meningkat, maka maka tingkat

kepuasan akan naik dan sebaliknya.

Variabel pelyanan berpengaruh secara

signifikan terhadap pergerakan kepuasan.

2. Dari variable tingkat fasilitas terdapat

pengaruh positif terhadap kepuasan yang

berarti dengan meningkatnya variable

Fasilitas sebesar satu poin maka kepuasan

akan naik sebesar 0.359 poin dengan catatan

variable pelayanan tetap. Hal ini sesuai

dengan teori Suhaisimi Arikunto “fasilitas

dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang

dapat memudahkan dan memperlancar

pelaksanaan segala sesuatu usaha. Adapun

yang dapat memudahkan dan

memperlancarkan usaha ini dapat berupa

benda – benda maupun uang”. Peningkatan

fasilitas berarti mencerminkan tingkat

keinginan masyarakat dalam menggunakan

fasilitas dalam sarana dan prasarana yang

disediakan oleh pemerintah dalam

meningkatkan masyarakat gemar membaca

dengan adanya fasilitas yang ada di

perpustakaan umum. dengan demikian dapat

memberikan kepuasan terhadap pengguna

perpustakaan. Variable Fasilitas

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

pengguna perpustakaan.

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan

pembahasan yang dilakukan, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa

variabel pelayanan memiliki pengaruh

positif terhadap kepuasan pengguna

perpustakaan. Hal ini memberikan bukti

bahwa pelayanan dari penyedia jasa

yang ditunjukkan dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat akan

menentukan kepuasan pengguna

perpustakaan. Hasil dari Regresi linier

berganda menunjukkan bahwa variabel

pelayanan memberikan pengaruh

signifikan terhadap kepuasan pengguna

perpustakaan.

2. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa

variabel Fasilitas memiliki pengaruh

positif terhadap kepuasan pengguna.

Hal ini memberikan bukti bahwa

dengan adanya fasilitas yang memadai

akan mempengaruhi tingkat kepuasan

pengguna perpustakaan. Hasil regresi

linier berganda menunjukkan bahwa

variabel fasilitas berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan pengguna

perpustakaan.

3. Secara bersama – sama, variabel

pelayanan dan fasilitas memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap

tingkat kepuasan pengguna

perpustakaan.

Page 29: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

26

SARAN

Berdasarkan hasil analisis dan

pembahasan yang dilakukan, maka saran

yang diajukan adalah sebagai berikut :

1. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa

menurut responden, pelayanan yang ada

di Perpustakaan Umum sudah baik. Oleh

karena itu penulis menyarankan supaya

perpustakaan umum tetap menjaga

kualitas pelayanan dengan baik agar

pengguna perpustakaan umum merasa

puas terhadap pelayanan yang diberikan,

seperti keramahtamahan petugas, jam

pelayanan, menjaga sopan santun dalam

memberikan pelayanan kepada

masyarakat, serta mengucapkan

terimakasih karena telah berkunjung dan

menggunakan fasilitas yang ada di

perpustakaan umum.

2. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa

menurut responden, fasilitas yang ada

pada perpustakaan umum sudah baik.

Oleh sebab itu, perpustakaan umum tetap

menjaga fasilitas yang ada dan

menambah fasilitas guna untuk

menunjang kebutuhan masyarakat dalam

memperoleh informasi, seperti

menambah koleksi buku, teknologi

informasi (OPAC) yang digunakan untuk

memudahkan mencari buku yang dicari

pengguna perpustakaan. Sehingga

pengunjung / pengguna perpustakaan

akan merasa nyaman berada di

perpustakaan umum karena adanya

fasilitas yang memadai dan merasa puas

terhadap fasilitas yang tersedia.

3. Bagi peneliti lain masih terbuka peluang

dan disarankan untuk menambah

variabel-variabel lain yang lebih banyak

seperti variabel promosi dan variabel

SDM dan adanya variabel lingkungan

kerja sehingga penelitian dapat

berkembang dan dapat mengungkap lebih

banyak permasalahan yang dapat

mempengaruhi kepuasan pengguna

perpustakaan umum.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi. Prosedur

Penelitian.Cet. VIII; Jakarta:

Rineka Cipta, 1992.

Hasugian, Jonner. Katalog Perpustakaan:

Dari Katalog Manual Sampai

Katalog Online (OPAC). Medan:

USU Digital Library, 2009.

http://id.wikipedia.org/wiki/Perpustakaan

http://khofiya.blogspot.com/2012/05/pengert

ian-dan-layanan-perpustakaan.html

http://pustakabakul.blogspot.com/2013/05/p

engertian-dan-definisi-

kepuasan_8.html/diambil pada

tanggal 20/2/2015

http://pustakabakul.blogspot.com/2013/05/p

engertian-dan-definisi-

kepuasan_8.html

http://sobatbaru.blogspot.com/2008/10/pengertian -fasilitas-belajar.html/diambil pada tanggal 13/04/2015

http://www.pendidikanekonomi.com/2012/0

7/pengertian-dan-pengukuran-

kepuasan.html/diambil pada tanggal

20/2/2015

http://zharq.blogspot.com/2010/03/dasar-

dasar-layanan-perpustakaan.html

https://sugithewae.wordpress.com/2012/11/1

3/pengertian-populasi-dan-sampel-

dalam-penelitian/diambil pada

tanggal 09/03/2015

Ikbar, Yanuar., (2012), “Metode Penelitian

Sosial Kualitatif”, Bandung, Refika

Aditama.

Kotler Philip, 2009, Manajemen Pemasaran,

Edisi Ketiga Belas, Erlangga,

Jakarta

Kotler, Philip Dan Kevin Lane Keller. 2007.

Manajemen Pemasaran. Edisi

Kedua Belas. Indeks : Jakarta

Lasa H.S., (2005), “Manajemen

Perpustakaan”, Yogyakarta,Gama

Media.

Martoatmojo, Karmidi. (2009), “Materi

pokok pelayanan bahan pustaka; 1-6”,

Jakarta, Universitas Terbuka.

Masyhuri dan M. Zainudin, (2011), “

Metodologi Penelitian Pendekatan

Praktis dan Aplikatif”, Bandung,

Refika Aditama.

Pedoman Umum Penyelenggaraan

Perpustakaan Umum, 2000.

Rutoto, Sabar. 2007. Pengantar Metedologi

Penelitian. FKIP: Universitas Muria

Kudus

Soewadji, Jusuf., (2012), “Pengantar

Metodologi Penelitian”, Jakarta, Mitra

Wacana Media.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: AFABETA, cv.

Suharsaputra, Uhar., (2012), “Metode

Penelitian”, Bandung, Refika Aditama.

Sunyoto, Danang., (2013), “Metodologi

Penelitian Akuntansi”, Bandung,

Refika Aditama.

Tjiptono Ph.D., Fandy., Gregorius chandra

(2011), “Service, Quality &

Page 30: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

27

Satisfaction Edisi : 3”, Yogyakarta,

ANDI.

Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2003.

Total Quality Manajemen. Edisi

Revisi. Andy: Yogyakarta

Tjiptono, Fandy. (2008), “Strategi

Pemasaran Edisi : 3”, Yogyakarta,

ANDI.

Umar, Husein. 1997. Study Kelayakan

Bisnis. Edisi Ketiga. Gramedia

Pustaka Utama : Jakarta

Yulia, Yuyu., (2009), “Materi pokok

pengembangan koleksi ; 1-9, Jakarta,

Universitas Terbuka.

Page 31: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

28

Page 32: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

28

HUBUNGAN KUALITAS PRODUK, PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN

NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA

(PERSERO) Tbk. CABANG LAMONGAN

DARIANTO

ABSTRAK

Pada situasi persaingan perbankan, bank-bank membutuhkan usaha yang keras untuk

mendapat calon nasabah dan mempertahankan yang sudah ada ditangan. Keberhasilan usaha

tersebut sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang

berkualitas. Kualitas pelayanan tercermin dari kepuasan nasabah untuk melakukan

penggunaan ulang jasa perbankan. Kepuasan nasabah dalam menggunakan jasa atau produk

yang ditawarkan dapat dijadikan masukan bagi pihak manajemen untuk meningkatkan dan

memperbaiki kualitas pelayanan yang diberikan. Untuk itu karyawan bagian pelayanan

sebaiknya selalu memantau kepuasan yang dirasakan oleh nasabah perbankan untuk

mencapai loyalitas dari para nasabah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengalisa seberapa besar Hubungan

Kualitas Produk, Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Produk Tabungan Britama Pada

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Lamongan tahun 2015. Model yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, kuesioner, dan studi

kepustakaan dengan menggunakan skala likert dan metode penentuan sampel yang digunakan

adalah aksidental sampling sebanyak 67 sampel. Metode analisis yang digunakan adalah

metode regresi linear berganda (multi linear regression).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang terdiri atas kualitas

produk dan pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah Selain itu, dengan

uji F dilihat bahwa kualitas produk dan pelayanan memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kepuasan nasabah dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000.

Keyword: kualitas produk, pelayanan dan kepuasan nasabah

PENDAHULUAN

Perkembangan dunia perbankan yang

dewasa ini, semakin banyaknya tuntutan

dan kebutuhan masyarakat akan jasa produk perbankan semakin meningkat,

seiring meningkatnya pengetahuan atau

kemajuan. Agar masyarakat mau

menyimpan uangnya di bank, maka pihak

perbankan memberikan rangsangan berupa

balas jasa yang akan diberikan kepada para

nasabah. Rangsangan tersebut dapat

berupa kemudahan pembukaan rekening

tabungan, bunga yang tinggi, hadiah-

hadiah/ souvenier, gratis biaya transfer

antar rekening, jaminan keamanan atas

dana yang disimpan nasabah, fasilitas

ATM yang tersebar diseluruh Indonesia,

nasabah dapat mengambil dan menyetor

setiap harinya tanpa dibatasi.

Pada situasi persaingan perbankan,

bank-bank membutuhkan usaha yang keras

untuk mendapat calon nasabah dan

mempertahankan yang sudah ada ditangan.

Keberhasilan usaha tersebut sangat

ditentukan oleh kemampuan perusahaan

dalam memberikan pelayanan yang

berkualitas. Kualitas pelayanan tercermin

dari kepuasan nasabah untuk melakukan

penggunaan ulang jasa perbankan.

Kepuasan nasabah dalam menggunakan

jasa atau produk yang ditawarkan dapat

dijadikan masukan bagi pihak manajemen

untuk meningkatkan dan memperbaiki

kualitas pelayanan yang diberikan. Untuk

itu karyawan bagian pelayanan sebaiknya

Page 33: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

29

selalu memantau kepuasan yang dirasakan

oleh nasabah perbankan untuk mencapai

loyalitas dari para nasabah.

Kehandalan dapat dilihat dari

kemampuan untuk memberikan jasa secara

akurat sesuai yang dijanjikan, jaminan

dapat dilihat dari pengetahuan dan

kemampuankaryawan untuk melayani

dengan rasa percaya diri, bukti fisik dapat

dilihat dari fasilitas yang kasat mata yang

dapat dinikmati langsung oleh nasabah,

komunikasi yaitu karyawan harus

memberikan perhatian secara individu

kepada nasabah dan mengerti kebutuhan

nasabah, sedangkan cepat tanggap

kemampuan karyawan untuk membantu

nasabah menyediakan jasa dengan cepat

sesuai dengan yang diinginkan oleh

nasabah.

Salah satu cara menciptakan

pelayanan yang berkualitas adalah bank

dapat membedakan dirinya sendiri dengan

cara konsisten menyampaikan mutu lebih

tinggi ketimbang pesaingnya, pihak bank

melakukan interaksi dengan nasabah yang

disertai umpan balik sebagai kontrol dan

ukuran keberhasilan. Pelayanan yang

diterima nasabah dapat dijadikan standar

dalam menilai kinerja suatu bank yang

berarti bahwa kepuasan nasabah adalah hal

yang utama. PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk berusaha memberikan

pelayanan yang sesuai dengan harapan

nasabah dan fasilitas yang baik untuk

mempertahankan nasabah yang sudah ada

serta untuk mendapatkan calon nasabah.

Dari sistem pelayanan yang diberikan

oleh bank BRI apakah ada nasabah yang

merasa puas, sehingga loyal terhadap bank

ini sehingga nasabah menggunakan serta

memanfaatkan kembali. Jika nasabah puas

maka yang diharapkan oleh bank adalah

perekomendasian ke rekannya yang lain

untuk menggunakan jasa bank BRI dan

meningkatkan proporsi pembelanjaan

layanan bank.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan

adalah pendekatan kuantitatif atau

kualitatif research yaitu jenis penelitian

yang berusaha menentukan teori, yaitu

teori subtantif atau formal, yang semuanya

jelas berasal dari data (Sadjana, 1996:160).

Data penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif deskriptif. Metode

statistik deskriptif ialah statistik yang

digunakan untuk menganalisa data

dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi

(Sugiyono, 2008:147). Penelitian

deskriptif disini menggunakan metode

survei yaitu penyelidikan yang diadakan

untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-

gejala yang ada dan mencari ketrangan-

keterangan secara faktual, baik tentang

institusi sosial, ekonomi atau politik dari

suatu kelompok ataupun suatu daerah

(Nazir, 1988:65).

Populasi dalam penelitian ini

adalah nasabah bank BRI sebanyak 67

orang. Tehnik penganbilan sampel

menggunakan aksidental sampling

METODE PENELITIAN

DISKRIPSI VARIABEL PENELITIAN

1. TANGGAPAN RESPONDEN ATAS

VARIABEL KUALITAS PRODAK

TABEL 1 TANGGAPAN

RESPONDEN ATAS VARIABEL

KUALITAS PRODAK

menunjukkan bahwa sebagian besar

nasabah yang memberikan tanggapan

bahwa PT. Bank Rakyat Indonesia

Cabang Lamongan memberikan

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Q1 23 10 34 0 0 257 34.33 14.93 50.75 0.00 0.00 100.00

Q2 13 38 16 0 0 265 19.40 56.72 23.88 0.00 0.00 100.00

Q3 22 29 16 0 0 274 32.84 43.28 23.88 0.00 0.00 100.00

Q4 20 41 6 0 0 282 29.85 61.19 8.96 0.00 0.00 100.00

Q5 20 43 4 0 0 284 29.85 64.18 5.97 0.00 0.00 100.00

1362 100.00

total

TOTAL TOTAL

SKORNO TOTAL

PERSENTASE (%)

Page 34: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

30

pelayanan yang baik, nasabah menilai

Responsiveness (Ketanggapan) yang

diberikan berjumlah 50,75 % dengan

frekuensi 34 nasabah. Kemudian

dalam memberikan tanggapan

terhadap Reability (Keandalan),

nasabah memberikan tanggapan

bahwa informasi yang diberikan

karyawan adalah baik dengan jumlah

56,72% dengan frekuensi 38 nasabah.

Sebagian besar responden yang

memberikan tanggapan baik terhadap

Empaty (Empati) dengan jumlah

43,28% dengan frekuensi 29 nasabah.

Kemudian penilaian nasabah terhadap

Assurance (Jaminan) yaitu baik

dengan jumlah 61,19% dengan

frekuensi 41 nasabah. Sebanyak

64,18% dengan frekuensi 43 nasabah

menilai bahwa Tangible (Bukti

langsung) baik dalam memberikan

pelayanan kepada nasabah.

2. TANGGAPAN RESPONDEN

ATAS VARIABEL PELAYANAN

TABEL 2 TANGGAPAN

RESPONDEN ATAS VARIABEL

PELAYANAN

menunjukkan bahwa sebagian besar

responden yang memberikan tanggapan

baik terhadap Tangibles (bukti fisik) untuk

masyarakat dengan jumlah 34,33% dengan

frekuensi 23 nasabah. Kemudian

responden memberikan tanggapan

terhadap Reliability (kehandalan) baik

dengan jumlah 53,73% dengan frekuensi

36 nasabah. Responsiveness

(ketanggapan) sudah baik dengan tingkat

persentase 55,22% dengan frekuensi 37

nasabah. Dengan adanya Assurance

(jaminan dan kepastian) dengan jumlah

68,66% dengan frekuensi 46 nasabah yang

memberikan tanggapan baik terhadap

pelayanan PT. Bank Rakyat Indonesia

Cabang Lamongan. Masyarakat menilai

Emphaty (empati) baik dengan jumlah

55,22% dengan frekuensi 37 nasabah.

3. TANGGAPAN RESPONDEN ATAS

VARIABEL KEPUASAN

NASABAH

TABEL 3 TANGGAPAN

RESPONDEN ATAS VARIABEL

PELAYANAN

menunjukkan bahwa

responden yang memberikan

tanggapan baik terhadap kepuasan

pelayanan yang ada di PT. Bank

Rakyat Indonesia Cabang Lamongan

dengan jumlah 53,73% dengan

frekuensi 36 nasabah. Penilaian baik

terhadap kepuasan nasabah PT. Bank

Rakyat Indonesia Cabang Lamongan

dengan lokasi dan bentuk fisinya yang

baik dengan jumlah 46,27% dengan

frekuansi 31 nasabah. Kepuasan

nasabah terhadap penyampaian

produk Britama kepada nasabah

dinilai baik oleh nasabah pruduk

tabungan Britama dengan jumlah

68,66% atau 46 nasabah. Kemudian

nasabah yang memberikan tanggapan

cukup baik terhadap keamanan di PT.

Bank Rakyat Indonesia Cabang

Lamongan dengan jumlah 55,22%

atau 37 responden. Dalam ketepatan

pelaksanaan terhadap jadwal waktu

pelayanan nasabah menilai baik

dengan persentase 77,61% dengan

frekuensi 52 nasabah.

UJI HIPOTESIS I

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Q1 22 23 22 0 0 268 32.84 34.33 32.84 0.00 0.00 100.00

Q2 20 36 11 0 0 277 29.85 53.73 16.42 0.00 0.00 100.00

Q3 18 37 12 0 0 274 26.87 55.22 17.91 0.00 0.00 100.00

Q4 10 46 11 0 0 267 14.93 68.66 16.42 0.00 0.00 100.00

Q5 37 26 4 0 0 301 55.22 38.81 5.97 0.00 0.00 100.00

1387 100.00

total

TOTAL TOTAL

SKORNO TOTAL

PERSENTASE (%)

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Q1 19 36 12 0 0 275 28.36 53.73 17.91 0.00 0.00 100.00

Q2 22 31 14 0 0 276 32.84 46.27 20.90 0.00 0.00 100.00

Q3 18 46 3 0 0 283 26.87 68.66 4.48 0.00 0.00 100.00

Q4 25 37 5 0 0 288 37.31 55.22 7.46 0.00 0.00 100.00

Q5 14 52 1 0 0 281 20.90 77.61 1.49 0.00 0.00 100.00

1403 100.00

total

TOTAL TOTAL

SKORNO TOTAL

PERSENTASE (%)

Page 35: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

31

Untuk menguji pengaruh variabel kualitas

prodak dan pelayanan terhadap kepuasan

nasabah bank BRI Lamongan. Dengan

menggunakan uji t atau parsial. Apabila

nilai thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Sebaliknya apabila thitung < ttabel

maka Ho diterima Ha ditolak maka

pengujian hiposesis secara parsial.

Adapun langkah – langkah dalam uji t

adalah :

a. Pengaruh Kualitas Produk (X1)

terhadap Kepuasan Nasabah (Y)

1. Nilai thitung = 4.540

Tingkat signifikan =5% dengan

derajat bebas (degree of freedom/df) =

(n-2) = 67-2 = 65

Ttabel = 2/ = (0,05 : 65) ≈ 2.385

2. Kesimpulan :

Karena thitung lebih besar dari ttabel

pada tingkat = 5% maka H0 ditolak

dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan

bahwa variabel kualitas produk (X1)

secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan nasabah (Y).

b. Pengaruh Pelayanan (X2) Terhadap

Kepuasan Nasabah (Y)

1. Nilai thitung = 4.573

Tingkat signifikan = 5%

dengan derajat bebas (degree of

freedom/df) = (n-2) = 67-2 = 65

Ttabel = 2/ = (0,05 : 65) ≈ 2.01

2. Kesimpulan :

Karena thitung lebih besar dari

ttabel pada tingkat = 5% maka

H0 ditolak dan H1 diterima. Hal

ini menunjukkan bahwa

pelayanan (X2) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap

kepuasan nasabah (Y).

UJI HIPOTESIS II

Untuk menguji pengaruh variabel kualitas

prodak dan pelayanan terhadap kepuasan

nasabah bank BRI Lamongan.. Dengan

menggunakan uji F atau Simultan. Apabila

nilai Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel

maka Ho diterima Ha ditolak maka

pengujian hiposesis secara simultan.

diperoleh gambaran bahwa nilai Fhitung

sebesar 93.595 sedangkan nilai Ftabel

sebesar 2.383. Angka ini didapat dari tabel

F dengan nilai v1 sebesar 2 sebagai

residual dan v2 sebesar 64 sebagai df

(derajat kebebasan) dengan taraf kesalahan

0,05 (5%). Oleh karena Fhitung lebih besar

dari Ftabel pada tingkat = 5% (93.595 >

2.383) maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Hal ini menunjukkan bahwa variabel X1

dan X2 secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap (Y), sehingga hipotesis

pertama teruji kebenarannya.

Adapun langkah – langkah dalam uji F

adalah :

1. Nilai Fhitung = 93.595

Ftabel (df pembilang/k ; df penyebut/ n-

(k+1)

Ftabel (2 ; 64 ; 0.05) = 2.383

2. Kesimpulan

Karena Fhitung lebih besar dari Ftabel

pada tingkat = 5% (93.595 >

2.383) maka H0 ditolak dan H1

diterima. Hal ini menunjukkan bahwa

variabel X1 kualitas pruduk, X2

pelayanan, secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap

kepuasan nasabah (Y), sehingga

hipotesis pertama teruji kebenarannya.

PEMBAHASAN

Dilihat dari variabel penyusun

Kepuasan nasabah yang di teliti di atas

sesuai dengan tabel 4.16 didapat nilai R

0.745 atau sekitar 74,5%. Sedangkan

faktor lain yang lain yang berpengaruh

cukup besar sekitar 25,5%.

Dilihat dari model pengujian anova

dapat dianalisis bahwa seluruh variabel

yang menjadi penyusun penggerak

Kepuasan nasabah yang terdapat dalam

penelitian ini secara keseluruhan dinilai

mampu menerangkan pergerakan

Kepuasan nasabah, hal ini dapat dijelaskan

karena nilai signifikan dari pengujian

Page 36: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

32

secara keseluruhan atau simultan

mempunyai nilai < 0,1. Dari model ini

didapat kesimpulan bahwa model ini

dinilai layak untuk menyusun laju

Kepuasan nasabah.

1. Dari variable kualitas produk terdapat

pengaruh positif terhadap tingkat

kepuasan nasabah PT. BRI Cabang

Lamongan yang berarti dengan

meningkatnya variabel kualitas

produk sebesar satu poin maka

kepuasan akan naik sebesar 0,418 poin dengan catatan variable fasilitas

tetap. Berdasarkan hasil penelitian ini,

jika kualitas produk meningkat maka

tingkat kepuasan nasabah akan naik.

Jika pemasar memperhatikan kualitas,

bahkan diperkuat dengan periklanan

dan harga yang wajar maka konsumen

tidak akan berpikir panjang untuk

melakukan pembelian terhadap

produk (Kotler dan Amstrong, 2008).

Dapat disimpulkan bahwa kualitas

merupakan suatu produk dan jasa

yang melalui beberapa tahapan proses

dengan memperhitungkan nilai suatu

produk dan jasa tanpa adanya

kekurangan sedikitpun nilai suatu

produk dan jasa, dan menghasilkan

produk dan jasa sesuai harapan tinggi

dari pelanggan. Untuk mencapai

kualitas produk yang diinginkan maka

diperlukan suatu standarisasi kualitas.

Cara ini dimaksudkan untuk menjaga

agar produk yang dihasilkan

memenuhi standar yang telah

ditetapkan sehingga konsumen tidak

akan kehilangan kepercayaan terhadap

produk yang bersangkutan. Pemasar

yang tidak memperhatikan kualitas

produk yang ditawarkan akan

menanggung tidak loyalnya konsumen

sehingga penjualan produknya pun

akan cenderung menurun.

2. Dari variabel pelayanan terdapat

pengaruh yang positif terhadap

kepuasan nasabah itu berarti dengan

meningkatnya variabel pelayanan

sebesar satu poin maka kepuasan

nasabah akan naik sebesar 0,426 poin

dengan catatan variabel kepuasan

nasabah tetap. Hal ini sesuai dengan

teori dari Tjiptono yaitu dengan

definisi “kualitas pelayanan sebagai

upaya pemenuhan kebutuhan dan

keinginan konsumen serta ketepatan

penyampaiannya dalam mengimbangi

harapan konsumen. Konsumen akan

merasa puas jika suatu perusahaan /

instansi memberikan pelayanan

dengan baik” (Tjiptono, 2004).

Pelayanan diberikan kepada

konsumen harus berfungsi untuk lebih

memberikan kepuasan yang maksimal,

oleh karena itu dalam rangka

memberikan pelayanan harus

dilakukan sesuai dengan fungsi

pelayanan. Kualitas pelayanan yang

diberikan oleh setiap perusahaan

tentunya mempunyai tujuan.

Umumnya tujuan dengan diadakannya

pelayanan adalah agar konsumen

merasakan adanya kepuasan dan

dampaknya bagi perusahaan akan

memperoleh laba maksimum.

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan

pembahasan setelah dilakukan

pengujian mengenai Hubungan

Kualitas Produk, Pelayanan Terhadap

Kepuasan Nasabah Tabungan Britama

Pada PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk Cabang Lamongan,

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

:

1. Berdasarkan hasil analisis koefisien regresi antara dimensi kualitas

layanan terhadap kepuasan nasabah

semuanya positif. Dimana pengaruh

perubahan naik/turunya variabel

kualitas layanan terhadap kepuasan

nasabah signifikan. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin baik

dimensi kualitas layanan yang

meliputi keandalan, jaminan, bukti

fisik, komunikasi dan tanggapan

Page 37: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

33

maka akan semakin tinggi pula

tingkat kepuasan nasabah. 2. Hasil uji statistik menunjukkan

bahwa variabel pelayanan memiliki

pengaruh positif terhadap kepuasan

nasabah. Hal ini memberikan bukti

bahwa dengan adanya pelayanan

yang memadai akan mempengaruhi

tingkat kepuasan nasabah.

3. Secara bersama – sama, variabel

kualitas produk dan pelayanan

memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap tingkat kepuasan nasabah

tabungan Britama pada PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Cabang Lamongan.

SARAN

Dari hasil simpulan yang telah

dikemukakan, maka saran penulis

dapat sebagai bahan pertimbangan

bagi pihak PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk.Cabang Lamongan

adalah sebagai berikut :

1. Disarankan kepada perusahaan agar

dalam memberikan pelayanan

kepada nasabah PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk. Cabang

Lamongan nasabah produk

BritAma, hendaknya tetap

mempertahatikan faktor-faktor

dimensi kualitas pelayanan yang

meliputi keandalan (reability),

jaminan (assurance), bukti fisik

(tangible), komunikasi (empathy)

dan cepat tanggap (responsiveness)

dalam melakukan layanan kepada

nasabah.supaya semakin meningkat

pula kualitas dan pelayanan di masa

depan.

2. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa

menurut responden, kualitas produk

yang ada pada PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk Cabang

Lamongan sudah baik. Oleh sebab

itu, PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk Cabang Lamongan

tetap menjaga kualitas produk yang

ada dan menambah kualitas produk

yang lebih baik guna untuk

menunjang kebutuhan masyarakat

dalam mendapatkan kepuasan pada

produk tabungan Britama.

DAFTAR PUSTAKA

Freddy Rangkuti, 2003, Riset

Pemasaran.Cetakan Kelima, PT.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Fandy Tjiptono, 2005, Strategi

Pemasaran, Edisi Kedua,

Yogyakarta : Penerbit Andi.

Fandy Tjiptono, 2006, Manajemen

Pelayanan Jasa, Penerbit Andi,

Yogyakarta.

Kasmir, 2004, Pemasaran Bank,Prenada

Media, Jakarta.

Kasmir, 2005, Dasar-dasar

Perbankan,Jakarta: Penerbit PT.

Raja Grafindo persada.

Kotler, Philip & Gery Armstrong, 1997,

Alih Bahasa; Alexander Sindoro,

Penyunting; Benyamin Molan,

Dasar-dasar Pemasaran, Edisi

Jilid dua, Prenhalindo, Jakarta.

Kotler, Philip 2007, Alih Bahasa:

Benyamin Molan; Penyunting:

Bambang Sarwiji, SE;Manajemen

Pemasaran, edisi 12 Jilid 2;

PT.INDEKS, Jakarta.

Kotler, Philip, 2009, Manajemen

Pemasaran, Jilid I dan II,

terjemahan Hendra Teguh,

Penerbit : PT. Prenhalindo,

Jakarta.

Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen

Pemasaran Jasa. Edisi Pertama.

Salemba Empat: Jakarta.

Nurgiyantoro, Burhan, Gunawan dan

Marzuki. 2004. Statistik Terapan

: Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu

Sosial.Cetakan Ketiga (Revisi).

Gadjah Mada University

Press.Yogyakarta.

Page 38: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

34

Ratminto dan Atik Winarsih,

2005, Manajemen Pelayanan.

Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Riduawan dan Akdom, Rumusan dan Data

Dalam Analisis Statistik, cetakan

kedua, penerbit : Alfabeta,

Bandung.

Sugiyono, 2004, Metode Penelitian Bisnis,

Cetakan keenam, Bandung :

Penerbit CV. Alfabeta.

Supranto. 2006. Pengukuran Tingkat

Kepuasan Pelanggan. Cetakan

Ketiga. Rineka Cipta: Jakarta.

Tjiptono, Fandy dan Gregodius Chandra,

2005,Service, Quality &

Satisfaction. Yogyakarta :

Penerbit Andi.

Umar, Husein, 2005, Metode Penelitian

Untuk Skipsi dan Tesis Bisnis, PT.

Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Page 39: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

35

PENGARUH PENERIMAAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

TAHUN 2013-2015

RINA

ABSTRAK

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah selain sebagai salah satu sumber penerimaan bagi

pemerintah daerah juga merupakan faktor yang dominan peranan dan kontribusinya. Maka

dari itu keduanya harus terus ditingkatkan untuk pertumbuhan ekonomi.

Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui pengaruh Pajak Daerah terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lamongan tahun 2013 – 2015. (2) Untuk mengetahui

pengaruh Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lamongan tahun

2013 – 2015. (3) Untuk mengetahui pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lamongan tahun 2013 - 2015.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan deskriptif

kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data time series (runtut

waktu) selama tahun 2013 sampai dengan 2015 meliputi data : Pajak Daerah, Retribusi

Daerah dan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lamongan. Analisis yang digunakan adalah

analisis regresi linier berganda.

Hasil regresi linier berganda menunjukkan bahwa Pajak Daerah berpengaruh positif

dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lamongan tahun 2013 – 2015

karena thitung sebesar 7,119 dan taraf signifikan sebesar 0,000. Retribusi Daerah

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lamongan

tahun 2013 – 2015 karena thitung sebesar 2,902 dan taraf signifikan sebesar 0,007.

Sedangkan secara simultan, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah memiliki pengaruh positif

dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lamongan tahun 2013 – 2015

karena Fhitung sebesar 31,655 dan taraf signifikan sebesar 0,000.

Kata Kunci : Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Pendapatan Asli Daerah.

PENDAHULUAN

Sejak lama bangsa Indonesia telah

mencanangkan suatu gerakan

pembangunan yang dikenal dengan istilah

Pembangunan Nasional. Pembangunan

Nasional adalah sebuahkegiatan

pembangunan yang berlangsung secara

terus-menerus yang sifatnya memperbaiki

dan bertujuan untuk menciptakan suatu

masyarakat yang adil dan makmur.

Pembangunan nasional diawali dengan

pembangunan pondasi ekonomi yang kuat

sehingga menciptakan pertumbuhan

ekonomi yang baik. Untuk itu pemerintah

harus berusaha meningkatkan pendapatan

guna menunjang keberhasilan

pembangunan. Keberhasilan pembangunan

dapat terwujud dengan adanya

penerimaan yang kuat, dimana sumber

pembiayaan diusahakan tetap bertumpu

pada penerimaan dalam negeri baik migas

maupun nonmigas.

Page 40: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

36

Penerimaan pemerintah yang paling

utamaadalah dari sektor pajak, sumbangan

pajak bagi anggaran pemerintah sangat

besar, sehingga peran pajak begitu

sentral. Untuk itu pemerintah selalu

berupaya meningkatkan pendapatan dari

sektor pajak, melalui upaya-upaya

pemberantasan mafia pajak. Pemerintah

saat ini memperbaiki sistem pajaknya

karena sistem lama dianggap banyak

mempunyai kelemahan-kelemahan, ini

dilakukan untuk mengamankan

pendapatan negara dari sektor pajak agar

tidak bocor, upaya ini dilakukan agar

penerimaan negara dari pajak dari tahun ke

tahun selalu terus mengalami peningkatan.

Tindakan dari kebijakan pemerintah

pusat untuk memberikan kewenangan

kepada pemerintah daerah sebagai

penggerak dari suatu pembangunan pada

pemerintah yang paling dekat dengan

masyarakat. Dasar dari otonomi daerah

dan kebijakan fiskal itu sendiri untuk

penyelenggaraan pembangunan negara.

Sedangkan tujuan ekonomi yang mungkin

ingin dicapai melalui desentralisasi adalah

mewujudkan kesejahteraan melalui

penyediaan pelayanan publik yang lebih

merata dan memperdekat antara suatu

penyedia publik dengan masyarakat.

Kemandiria pembangunan diperlukan

baik di tingkat pusat maupun di tingkat

daerah. Hal ini tidak terlepas dari

keberhasiln penyelenggaraan pemerintahan

propinsi maupun pemerintahan kabupaten

atau kota yang merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari pemerintah pusat

dengan kebijakannya. Kebijakan tentang

keuangan daerah ditempuh oleh

pemerintah pusat dengan melakukan

otonomi daerah agar pemerintah daerah

mempunyai kemampuan untuk

membiayai pembangunan daerahnya

sesuai dengan prinsip daerah otonomi.

Pembiayaan daerah dahulu, berasal dari

pemerintah pusat saja. Dengan adanya

otonomi, pembiayaan tidak hanya berasal

dari pusat saja akan tetapi juga berasal dari

daerahnya sendiri, sehingga pemerintah

daerah berusaha meningkatkan Pendapatan

Asli Daerah itu sendiri. Untuk

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

pemerintah berusaha memperbaiki sistem

pajak daerahnya. Pajak daerah merupakan

pendapatan yang paling besar yang

diperoleh daerah.

Kabupaten Lamongan merupakan

salah satu kabupaten yang ada di Propinsi

Jawa Timur. Guna meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, pemerintah

Kabupaten Lamongan berusaha untuk

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

salah satunya melalui pajak dan retribusi

daerah. Di Kabupaten Lamongan sistem

pemungutan pajak daerah berbeda dengan

pajak pemerintah pusat.Perbedaan terletak

pada sistem penarikannya, pajak daerah di

Kabupaten Lamongan ditarik secara

langsung oleh pegawai pemerintahan dan

ada pajak-pajak tertentu dimana wajib

pajak bisa membayar langsung di kantor

Kabupaten. Sistem pemungutan retribusi

daerah menggunakan karcis. Karcis

sebagai bukti dalampembayaran dari

penyediaan jasa layanan kepada

masyarakat. Perbedaan ini meminimalisir

adanya kebocoran-kebocoran dari

Pendapatan Asli Daerah dari sektor pajak

daerah dan retribusi daerah. Dan

diharapkan akan meningkatkan

Pendapatan Asli Daerah dari pajak daerah

dan retribusi daerah. Terdapat hubungan

yang erat antara penerimaan daerah,

pembangunan ekonomi dan kesejahteraan

masyarakat. Dimana semakin tinggi

penerimaan yang diterima daerah maka

semakin tinggi peluang untuk membangun

Page 41: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

37

perekonomian daerah dan mensejahterakan

masyarakat.

METODE PENELITIAN

Pengertian dan Jenis Penelitian

Pengertian penelitian

Menurut Yvonne dan Robert (2013:5)

penelitian adalah sebuah aktivitas yang

memberikan kontribusi dalam memahami

fenomena yang menjadi perhatian.

Jenis penelitian

Menurut Lexy J., Moleong, (2000:44)

jenis-jenis penelitian data ada dua yaitu :

a. Penelitian kuantitatif adalah analisa

yang menggunakan alat analisa bersifat

kuantitatif, dimana alat yang digunakan

berupa model-model (ex. Matematika)

dengan hasil yang disajikan berupa angka-

angka yang kemudian diuraikan

/dijelaskan atau diinterpretasikan dalam

suatu uraian.

b. Penelitian kualitatif adalah analisa

kualitatif terbatas pada teknik pengolahan

datanya, seperti pengecekan data dan

tabulasi, dalam hal ini sekedar membaca

tabel-tabel, grafik-grafik atau angka-angka

yang tersedia, kemudian melakukan

uraian dan penafsiran

Kerangka Kerja

Gambar 2.1 Kerangka Kerja

HASIL PENELITIAN

Penyajian Data Khusus

Data Variabel Bebas (X)

1. Pajak Daerah (X1)

Dalam penelitian ini Pajak Daerah

dianalisis mulai tahun 2013-2015 dan tiap

tahunnya diperinci menjadi 12 bulan

sesuai tabel di bawah ini :

Tabel 3.1 Pajak Daerah (X1)

Untuk memudahkan dapat dilihat pada

grafik histogram di bawah ini :

Gambar 3.1 Grafik Histogram Pajak

Daerah (Tahun 2013-2015)

Dari tabel dan grafik histogram di atas

dapat dijelaskan bahwa untuk jumlah

Pajak Daerah pada tahun 2013 adalah

terendah terjadi pada bulan Januari

sejumlah Rp. 2.306.835.955,04 dan

tertinggi terjadi pada bulan Desember

sejumlah Rp. 4.401.650.213,00. Untuk

jumlah Pajak Daerah pada tahun 2014

adalah terendah terjadi pada bulan Januari

Page 42: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

38

sejumlah Rp. 4.965.399.765,44 dan

tertinggi terjadi pada bulan Nopember

sejumlah Rp. 5.274.085.597,00. Untuk

jumlah Pajak Daerah pada tahun 2015

adalah terendah terjadi pada bulan

Februari sejumlah Rp. 3.056.879.876,00

dan tertinggi terjadi pada bulan Desember

sejumlah Rp. 14.661.277.917,00.

Dapat dianalisa menurut data yang

disajikan di atas selama tiga tahun adalah

jumlah realisasi Pajak Daerah tiap

tahunnya selalu dapat melebihi target yang

telah ditentukan. Realisasi terendah selama

tiga tahun (2013-2015) adalah pada bulan

Januari tahun 2013 sejumlah Rp.

2.306.835.955,04 dan realisasi tertinggi

selama tiga tahun (2013-2015) adalah pada

bulan Desember tahun 2015 sejumlah Rp.

14.661.277.917,00.

Untuk mempermudah analisa data,

maka peneliti melakukan pengelompokan

data dengan memberi kode sebagai berikut

:

n = 36 bulan

(k) = 1 + 3,322 Log 36

(k) = 1 + 3,322 (1,556)

(k) = 1 + 5,169

(k) = 6,169 dibulatkan jadi 6 kelompok.

Sedangkan untuk mencari jarak (interval)

digunakan rumus :

Interval = nilai terbesar – nilai terkecil

kategori

Interval=14.661.277.917,00-2.306.835.955,04

6

= 2.059.073.660,33.

Jadi pemberian kodenya adalah :

2.306.835.955,04 - 4.365.909.615,37

Kode : 1

4.365.909.616,37 - 6.424.983.276,69

Kode : 2

6.424.983.277,69 - 8.484.056.938,02

Kode : 3

8.484.056.939,02 - 10.543.130.599,35

Kode : 4

10.543.130.600,35 - 12.602.204.260,67

Kode : 5

12.602.204.261,67 - 14.661.277.922,00

Kode : 6

2. Retribusi Daerah (X2)

Dalam penelitian ini Retribusi Daerah

dianalisis mulai tahun 2013-2015 dan tiap

tahunnya diperinci menjadi 12 bulan

sesuai tabel di bawah ini :

Tabel 3.2 Retribusi Daerah (X2)

Untuk memudahkan dapat dilihat pada

grafik histogram di bawah ini :

Gambar 3.2 Grafik Histogram Retribusi

Daerah (Tahun 2013-2015)

Dari tabel dan grafik histogram di atas

dapat dijelaskan bahwa untuk jumlah

Retribusi Daerah pada tahun 2013 adalah

terendah terjadi pada bulan Februari

sejumlah Rp. 1.000.258.675,00 dan

tertinggi terjadi pada bulan Desember

Page 43: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

39

sejumlah Rp. 15.034.404.057,00. Untuk

jumlah Retribusi Daerah pada tahun 2014

adalah terendah terjadi pada bulan

Februari sejumlah Rp. 1.989.567.896,45

dan tertinggi terjadi pada bulan Desember

sejumlah Rp. 4.625.388.654,20. Untuk

jumlah Retribusi Daerah pada tahun 2015

adalah terendah terjadi pada bulan Januari

sejumlah Rp. 1.187.209.890,00 dan

tertinggi terjadi pada bulan Nopember

sejumlah Rp. 3.604.036.023,39.

Dapat dianalisa menurut data yang

disajikan di atas selama tiga tahun adalah

jumlah realisasi Retribusi Daerah pada

tahun 2013 jumlah realisasi Retribusi

Daerah dapat melebihi target yang telah

ditentukan sedangkan pada tahun 2014 dan

2015 tidak dapat mencapai target yang

telah ditentukan. Realisasi terendah selama

tiga tahun (2013-2015) adalah pada bulan

Februari tahun 2013 sejumlah Rp.

1.000.258.675,00 dan realisasi tertinggi

selama tiga tahun (2013-2015) adalah pada

bulan Desember tahun 2013 sejumlah Rp.

15.034.404.057,00.

Untuk mempermudah analisa data,

maka peneliti melakukan pengelompokan

data dengan memberi kode sebagai berikut

:

n = 36 bulan

(k) = 1 + 3,322 Log 36

(k) = 1 + 3,322 (1,556)

(k) = 1 + 5,169

(k) = 6,169 dibulatkan jadi 6 kelompok.

Sedangkan untuk mencari jarak (interval)

digunakan rumus :

Interval = nilai terbesar – nilai terkecil

kategori

Interval=15.03 4.404.057,00-1.000.258.675,00

6

= 2.339.024.230,33.

Jadi pemberian kodenya adalah :

1.000.258.675,00 - 3.339.282.905,33

Kode : 1

3.339.282.906,33 - 5.678.307.136,67

Kode : 2

5.678.307.137,67 - 8.017.331.368,00

Kode : 3

8.017.331.369,00 - 10.356.355.599,33

Kode : 4

10.356.355.600,33 - 12.695.379.830,67

Kode : 5

12.695.379.831,67 - 15.034.404.062,00

Kode : 6

3. Pendapatan Asli Daerah (Y)

Tabel 3.3 Pendapatan Asli Daerah (Y)

Untuk memudahkan dapat dilihat pada

grafik histogram di bawah ini :

Page 44: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

40

Gambar 3.3 Grafik Histogram

Pendapatan Asli Daerah (Tahun

2013-2015)

Dari tabel dan grafik histogram di atas

dapat dijelaskan bahwa untuk jumlah

Pendapatan Asli Daerah pada tahun 2013

adalah terendah terjadi pada bulan

Februari sejumlah Rp. 9.323.993.007,08

dan tertinggi terjadi pada bulan Desember

sejumlah Rp. 27.668.827.661,21. Untuk

jumlah Pendapatan Asli Daerah pada tahun

2014 adalah terendah terjadi pada bulan

Januari sejumlah Rp. 13.985.678.098,56

dan tertinggi terjadi pada bulan Desember

sejumlah Rp. 45.615.081.104,43. Untuk

jumlah Pendapatan Asli Daerah pada tahun

2015 adalah terendah terjadi pada bulan

Maret sejumlah Rp. 18.987.456.867,56

dan tertinggi terjadi pada bulan Desember

sejumlah Rp. 45.087.915.896,82.

Dapat dianalisa menurut data yang

disajikan di atas selama tiga tahun adalah

jumlah realisasi Pendapatan Asli Daerah

tiap tahunnya selalu dapat melebihi target

yang telah ditentukan. Realisasi terendah

selama tiga tahun (2013-2015) adalah pada

bulan Februari tahun 2013 sejumlah Rp.

9.323.993.007,08 dan realisasi tertinggi

selama tiga tahun (2013-2015) adalah pada

bulan Desember tahun 2014 sejumlah Rp.

45.615.081.104,43.

Untuk mempermudah analisa data,

maka peneliti melakukan pengelompokan

data dengan memberi kode sebagai berikut

:

n = 36 bulan

(k) = 1 + 3,322 Log 36

(k) = 1 + 3,322 (1,556)

(k) = 1 + 5,169

(k) = 6,169 dibulatkan jadi 6 kelompok.

Sedangkan untuk mencari jarak (interval)

digunakan rumus :

Interval = nilai terbesar – nilai terkecil

kategori

Interval=45.615.081.104,43-9.323.993.007,08

6

= 6.048.514.682,89.

Jadi pemberian kodenya adalah :

9.323.993.007,08 - 15.372.507.689,97

Kode : 1

15.372.507.690,97 - 21.421.022.373,86

Kode : 2

21.421.022.374,86 - 27.469.537.057,76

Kode : 3

27.469.537.058,76 - 33.518.051.741,65

Kode : 4

33.518.051.742,65 - 39.566.566.425,54

Kode : 5

39.566.566.426,54 - 45.615.081.109,43

Kode : 6

Uji Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

Uji Asuksi Klasik digunakan agar dapat

menghasilkan estimator linier yang akurat

dan mendekati atau sama dengan

kenyataan. Uji Asumsi Klasik terdiri dari :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui

apakah variabel pengganggu atau residual

memiliki distribusi normal. Sebagai dasar

bahwa uji t dan uji F mengasumsikan

bahwa nilai residu mengikuti distribusi

normal.

Page 45: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

41

Gambar 3.4 P-P Plot of Regression

Standardized Residual

Dari gambar normal P-P Plot of

Regression Standardized Residual

Dependent Variable Pendapatan Asli

Daerah dapat di lihat bahwa sebaran data

mengikuti garis normal, maka dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa data

terdistribusi normal.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi linier

ada korelasi antara kesalahan pengganggu

pada periode t dengan kesalahan pada

periode t-1 (sebelumnya). Pengambilan

keputusan ada autokorelasi dengan cara

melihat besarnya Durbin Watson (D-W)

sebagai berikut :

Angka D-W dibawah -2, berarti ada

autokorelasi positif.

Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti

tidak ada autokorelasi.

Angka D-W diatas +2, berarti ada

autokorelasi negatif.

Berdasarkan tabel 3.4 diatas Durbin

Watson (D-W) sebesar 0,487. Jadi angka

D-W diantara -2 sampai +2, ini berarti

tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian

ini.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

melihat apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variabel dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap maka disebut

homoskedastisitas, dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas. Model regresi

yang baik adalah tidak terjadi

heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas

dalam penelitian ini dengan cara melihat

grafik scatterplot dan uji Gjejser.

Gambar 3.5 Scatterplot Dependent

Variable

Dari gambar Scatterplot Dependent

Variable di atas dapat dilihat titik-titik

tidak membentuk pola tertentu dan titik-

titik menyebar di atas dan di bawah angka

nol pada sumbu Y sehingga dapat

disimpulkan bahwa model regresi dalam

penelitian ini tidak mengandung

heteroskedastisitas.

d. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas untuk mengetahui

antar variabel yang digunakan dalam

penelitian ini mempunyai korelasi. Uji

multikolinearitas dilakukan dengan

menghitung nilai Variance Inflation

Factor (VIF) tiap-tiap variabel independen.

Multikolinearitas terjadi jika nilai VIF

melebihi 10. Jika nilai VIF kurang dari 10

menunjukkan bahwa korelasi antar

variabel independen masih dapat di tolerir.

Page 46: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

42

e. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisa regresi linier berganda

menggunakan program SPSS untuk

mengukur ada tidaknya pengaruh anatara

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

terhadap Pendapatan Asli Daerah dengan

persamaan regresi linier berganda sebagai

berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Pendapatan Asli Daerah = -0,186 + 1,041

X1 + 0,521X2 + e

Dari persamaan hasil regresi di atas

mempunyai arti yang dapat disampaikan

sebagai berikut :

X1 (Pajak Daerah) = 1,041

Artinya apabila terjadi kenaikan pada

variabel Pajak Daerah dalam satu satuan,

maka dapat meningkatkan Pendapatan Asli

Daerah sebesar 1,041 dimana faktor

lainnya dalam keadaan konstan atau nol.

X2 (Retribusi Daerah) = 0,521

Artinya apabila terjadi kenaikan pada

variabel Retribusi Daerah dalam satu

satuan, maka dapat meningkatkan

Pendapatan Asli Daerah sebesar 0,521

dimana faktor lainnya dalam keadaan

konstan atau nol.

Uji Hipotesis

a. Uji t

Uji t merupakan pengujian untuk

mengetahui apakah secara individu

variabel bebas mempunyai pengaruh yang

nyata atau tidak terhadap variabel terikat.

Menurut Yvonne dan Robert

(2013:136) dengan ketentuan α = 0,05

dengan df = n – 2

Dimana :

df : degree of freedom

n : jumlah sampel

maka df = 36 – 2 = 32

1) Pengaruh Pajak Daerah terhadap

Pendapatan Asli Daerah

Dari Hasil olah data pada tabel 4.9 di

atas diketahui thitung sebesar 7,119 maka

diperoleh ttabel sebesar 2,032, sehingga

thitung > ttabel dan diketahui taraf signifikan

0,000 < 0,05 di mana kriteria uji tes ini

adalah H0 ditolak dan Ha diterima ini

berarti Pajak Daerah secara individu

berpengaruh terhadap Pendapatan Asli

Daerah Kabupaten Lamongan Tahun

2013-2015.

2) Pengaruh Retribusi Daerah terhadap

Pendapatan Asli Daerah

Dari Hasil olah data pada tabel 4.9 di

atas diketahui thitung sebesar 2,902 maka

diperoleh ttabel sebesar 2,032, sehingga

thitung > ttabel dan diketahui taraf signifikan

0,007 < 0,05 di mana kriteria uji tes ini

adalah H0 ditolak dan Ha diterima ini

berarti Retribusi Daerah secara individu

berpengaruh terhadap Pendapatan Asli

Daerah Kabupaten Lamongan Tahun

2013-2015.

b. Uji f

Uji F merupakan pengujian untuk

mengetahui pengaruh secara keseluruhan

dari variabel bebas terhadap variabel

terikat.

Page 47: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

43

Dari olah data di atas dapat diketahui

bahwa nilai uji F sebesar 31,655 jadi df1 =

2 dan df2 = 33, dengan tingkat signifikan

0,05 maka dapat diketahui Ftabel 3,28

sedangkan Fhitung sebesar 31,655

sehingga Fhitung > Ftabel dan diketahui

taraf signifikan 0,000 < 0,05 di mana

kriteria uji tes ini adalah H0 ditolak dan Ha

diterima ini berarti Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah secara bersama sama

berpengaruh terhadap Pendapatan Asli

Daerah Kabupaten Lamongan Tahun

2013-2015.

Koefisien Determinasi R2

Dalam analisa ini digunakan untuk

mengukur kuat lemahnya pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat.

Nilai R sebesar 0,811 ini berarti variabel

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

mempunyai pengaruh sebesar 81,1%

terhadap Pendapatan Asli Daerah,

sedangkan sisanya 18,9% dijelaskan oleh

variabel-variabel lain selain variabel Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah. Hal ini

menunjukkan terjadinya hubungan positif

antara variabel Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah dengan variabel Pendapatan Asli

Daerah karena hasil Nilai R antara 0

sampai dengan 1.

PEMBAHASAN

1. Pengaruh Pajak Daerah terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Lamongan Tahun 2013-2015.

Dari Hasil olah data diketahui thitung

sebesar 7,119 maka diperoleh ttabel

sebesar 2,032, sehingga thitung > ttabel

dan diketahui taraf signifikan 0,000 < 0,05

yang artinya Pajak Daerah berpengaruh

terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015.

Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Marpen

(2013) menyatakan bahwa Penerimaan

Pajak Daerah berpengaruh positif terhadap

peningkatan Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten dan Kota di wilayah Sumatra

Bagian Selatan.

Pajak Daerah sangat berpengaruh

terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

karena sebagian besar pendapatan

Kabupaten Lamongan berasal dari sektor

Pajak Daerah sehingga realisasi Pajak

Daerah di Kabupaten Lamongan harus

selalu ditingkatkan agar dapat melebihi

target yang telah di tetapkan.

2. Pengaruh Retribusi Daerah terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Lamongan Tahun 2013-2015.

Dari Hasil olah data diketahui thitung

sebesar 2,902 maka diperoleh ttabel

sebesar 2,032, sehingga thitung > ttabel

dan diketahui taraf signifikan 0,007 < 0,05

yang artinya Retribusi Daerah berpengaruh

terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015.

Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Marpen

(2013) menyebutkan hasil Retribusi

Daerah berpengaruh positif terhadap

peningkatan Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten dan Kota di wilayah Sumatra

Bagian Selatan.

Page 48: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

44

Retribusi Daerah sangat berpengaruh

terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

karena sebagian dari pendapatan

Kabupaten Lamongan berasal dari sektor

Retribusi Daerah dikarenakan masyarakat

Kabupaten Lamongan banyak yang

menggunakan layanan atau jasa dari

retribusi daerah.

3. Pengaruh Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Lamongan Tahun 2013-2015.

Dari hasil olah data dapat diketahui

bahwa nilai uji F sebesar 31,655, dengan

tingkat signifikan 0,05 maka dapat

diketahui Ftabel 3,28 sedangkan Fhitung

sebesar 31,655 sehingga Fhitung > Ftabel

dan diketahui taraf signifikan 0,000 < 0,05

yang berarti Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah secara bersama sama berpengaruh

terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015.

Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Okta

(2013) menunjukkan bahwa Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah berpengaruh

signifikan terhadap Pendapatan Asli

Daerah Karesidenan Surakarta.

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sangat

berpengaruh terhadap Pendapatan Asli

Daerah Kabupaten Lamongan tahun 2013-

2015 dikarenakan sebagian besar

pendapatan yang didapat oleh Kabupaten

Lamongan adalah dari hasil Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah yang nantinya akan

digunakan untuk membiayai belanja

daerah.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan oleh peneliti di kantor Dinas

Pendapatan Kabupaten Lamongan dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pajak Daerah berpengaruh terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Lamongan Tahun 2013-2015 karena dari

hasil olah data dapat diketahui bahwa nilai

thitung sebesar 7,119 maka diperoleh

ttabel sebesar 2,032, sehingga thitung >

ttabel dan diketahui taraf signifikan 0,000

< 0,05.

2. Retribusi Daerah berpengaruh terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Lamongan Tahun 2013-2015 karena dari

hasil olah data dapat diketahui bahwa nilai

thitung sebesar 2,902 maka diperoleh

ttabel sebesar 2,032, sehingga thitung >

ttabel dan diketahui taraf signifikan 0,007

< 0,05.

3. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

secara simultan berpengaruh terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Lamongan Tahun 2013-2015 karena dari

hasil olah data dapat diketahui bahwa nilai

uji F sebesar 31,655, maka dapat diketahui

Ftabel sebesar 3,28 sehingga Fhitung >

Ftabel dan diketahui taraf signifikan 0,000

< 0,05.

Saran

Saran yang bisa disampaikan dari hasil

penelitian yang didapat adalah sebagai

berikut :

1. Untuk bisa meningkatkan Pendapatan

Asli Daerah Pemerintah Daerah harus

bekerja secara optimal untuk melakukan

sosialisasi ke masyarakat tentang

kewajiban membayar pajak sehingga

terciptanya kesadaran masyarakat untuk

membayar pajak daerah dan penarikan

pajaknya agar diawasi dengan benar.

2. Hasil penelitian ini bisa dijadikan

referensi dalam ilmu pengetahuan,

khususnya di bidang akuntansi sektor

Page 49: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

45

publik. Dengan membandingkan teori-teori

yang ada.

3. Hasil penelitian ini semoga bisa

menjadi bahan informasi untuk penelitian

lebih lanjut, sehingga dapat terciptanya

generasi bangsa yang lebih baik dan

bertanggung jawab.

DAFTAR PUSTAKA

Apriani, E., 2012, Pengaruh Penerimaan

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kota Tasikmalaya, Skripsi,

Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Bengkulu, Bengkulu.

Augustine, Y., dan Kristaung, R., 2013,

Metodologi Penelitian Bisnis dan

Akuntansi, PT. Dian Rakyat,

Jakarta.

Bastian, I., 2002, Sistem Akuntansi Sektor

Publik, Salemba Empat, Jakarta.

Darise, N., 2009, Pengelolaan Keuangan

Daerah, Indeks, Jakarta.

Darwin, 2010, Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah, Mitra Wacana Media,

Bogor.

Dila, L.O., 2014, Analisis Pengaruh

Penerimaan Pajak Daerah Dan

Retribusi Daerah Terhadap

Peningkatan Pendapatan Asli

Daerah Pada Kota dan Kabupaten

di Wilayah Indonesia, Skripsi,

Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Bengkulu, Bengkulu.

Dipenda, 2016, Dinas Pendapatan Daerah,

http://www.lamongankab.go.id,

diakses tanggal 02 April 2016.

Halim, A., 2004, Akuntansi Keuangan

Daerah, Salemba Empat,

Jakarta.

Halim, A., dan Kusufi, S., 2012, Akuntansi

Sektor Publik Teori, Konsep dan

Aplikasi, Salemba Empat, Jakarta.

Mardiasmo, 2002, Perpajakan, Andi,

Yogyakarta.

Marpen, A., 2013, Pengaruh Penerimaan

Pajak dan Retribusi Daerah

terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten dan Kota di wilayah

Sumatra Bagian Selatan, Skripsi,

Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Bengkulu, Bengkulu.

Marsyahrul, T., 2004, Pengantar

Perpajakan , Grasindo, Jakarta.

Moleong, L.J., 2000, Metode Penelitian

Kualitatif, Remaja Rosdakarya,

Bandung.

Narbuko, C., dan Achmadi, A., 2010,

Metodologi Penelitian, PT. Bumi

Aksara, Jakarta.

Pemerintah Kabupaten Lamongan, 2016,

Kabupaten Lamongan,

http://www.lamongankab.go.id,

diakses tanggal 02 April 2016.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

No. 58 Tahun 2005 Tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 66 Tahun 2001 Tentang

Retribusi Daerah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 91 Tahun 2010 Tentang

Jenis Pajak Daerah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 97 Tahun 2012 Tentang

Retribusi Daerah.

Permendagri No. 21 Tahun 2011 Tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah.

Prakosa, K.B., 2005, Pajak dan Retribusi

Daerah, UII Press, Yogyakarta.

Saragih, J.P., 2003, Desentralisasi Fiskal

dan Keuangan Daerah Dalam

Otonomi, Gahlia Indonesia, Jakarta.

Page 50: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

46

Siahaan, P.M., 2005, Pajak Daerah dan

Reetribusi Daerah, PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

Siahaan, P.M., 2013, Pajak Daerah dan

Reetribusi Daerah, PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

Suandy, E., 2005, Hukum Pajak, Salemba

Empat, Jakarta.

Sugiyono, 2007, Metode Penelitian

Administrasi, Alfabeta, Bandung.

Sugiyono, 2008, Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan R&D,

Alfabeta, Bandung.

Sugiyono, 2011, Statistika Untuk

Penelitian, Edisi 19, Alfabeta,

Bandung.

Sugiyono, 2012, Memahami Penelitian

Kualitatif, Alfabeta, Bandung.

Sugiyono, 2013, Metode Penelitian, Edisi

19, Alfabeta, Bandung.

Suharsimi, A., 2001, Prosedur Penelitian,

Rineka Cipta, Jakarta.

Sunarto, 2005, Pajak dan Retribusi

Daerah, AMUS dan Citra Pustaka,

Yogyakarta.

Suparmoko, 2002, Ekonomi Publik Untuk

Keuangan dan Pembangunan

Daerah, Andi, Yogyakarta.

Sutedi, A., 2008, Hukum Pajak dan

Retribusi Daerah, Gahlia

Indonesia, Jakarta.

TMBook, 2013, Perpajakan Esensi dan

Aplikasi, Andi, Yogyakarta.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009

Tentang Pajak Daerah dan Retribusi.

Undang-Undang Nomor No. 23 Tahun

2014 Tentang Pemerintahan

Daerah.

Utama, O.S., 2013, Analisis Pengaruh

Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah

Terhadap Pendapatan Asli Daerah

di wilayah Karesidenan Surakarta,

Skripsi, Ekonomi Bisnis,

Universitas Muhammadiyah,

Surakarta.

Yani, A., 2002, Hubungan

KeuanganAntara Pemerintah Pusat

dan Daerah di Indonesia, PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta

Page 51: ISSN : 1979-9101 - stiekhad.ac.id · Ahmad Dahlan Lamongan Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli 35 Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2015

47