terhadapminatberwirausaha lamongan)

16
PENGARUH MOTIVASI BERWIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA (Studi Kasus pada Dusun Beton Desa Tritunggal Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan) Isye Fera Alifia dan Jojok Dwiridotjahjono Prodi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh: (1)Motivasi Berwirausaha dan Lingkungan Sosial terhadap Minat Berwirausaha masyarakat Dusun Beton. (2)Motivasi Berwirausaha terhadap Minat Berwirausaha masyarakat Dusun Beton. (3)Lingkungan Sosial terhadap Minat Berwirausaha masyarakat Dusun Beton. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif.Populasi berjumlah 163 masyarakat Dusun Beton pemilik usaha konveksi.Sampel berjumlah 116 responden.Menggunakan teknik Probability Sampling.Pengumpulan data menggunakan kuesioner.Uji prasyarat analisis meliputi uji multikolinearitas, autokorelasi, heteroskedastisitas, dan uji normalitas.Teknik analisis data menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan: (1)Secara simultan terdapat pengaruh positif dan signifikan Motivasi Berwirausaha dan Lingkungan Sosial terhadap Minat Berwirausaha masyarakat Dusun Beton. (2)Secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan Motivasi Berwirausaha terhadap Minat Berwirausaha masyarakat Dusun Beton. (3) Secara parsial terdapat pengaruh negatif dan signifikan Lingkungan Sosial terhadap Minat Berwirausahamasyarakat Dusun Beton. Hal ini karena masyarakat Dusun Beton tidak serta- merta dapat menerima pengaruh Lingkungan Sosial (faktor eksternal) dalam menumbuhkan Minat Berwirausaha. Dibutuhkan faktor lain yang mampu menunjang Minat Berwirausaha, terutama dari faktor internal. Motivasi Berwirausaha merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap Minat Berwirausaha masyarakat Dusun Beton Desa Tritunggal Kecamatan Babat. Kata kunci: Motivasi Berwirausaha, Lingkungan Sosial, Minat Berwirausaha. 139 Jurnal Bisnis Indonesia, Vol. 10 No. 2 Oktober 2019, 139-154

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TERHADAPMINATBERWIRAUSAHA Lamongan)

PENGARUHMOTIVASI BERWIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN SOSIALTERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

(Studi Kasus pada Dusun Beton Desa Tritunggal Kecamatan Babat KabupatenLamongan)

Isye Fera Alifia dan Jojok DwiridotjahjonoProdi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur

ABSTRAKSIPenelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh: (1)Motivasi Berwirausaha dan

Lingkungan Sosial terhadap Minat Berwirausaha masyarakat Dusun Beton. (2)MotivasiBerwirausaha terhadap Minat Berwirausaha masyarakat Dusun Beton. (3)Lingkungan Sosialterhadap Minat Berwirausaha masyarakat Dusun Beton.

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif.Populasi berjumlah 163 masyarakatDusun Beton pemilik usaha konveksi.Sampel berjumlah 116 responden.Menggunakan teknikProbability Sampling.Pengumpulan data menggunakan kuesioner.Uji prasyarat analisismeliputi uji multikolinearitas, autokorelasi, heteroskedastisitas, dan uji normalitas.Teknikanalisis data menggunakan teknik analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan: (1)Secara simultan terdapat pengaruh positif dansignifikan Motivasi Berwirausaha dan Lingkungan Sosial terhadap Minat Berwirausahamasyarakat Dusun Beton. (2)Secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan MotivasiBerwirausaha terhadap Minat Berwirausaha masyarakat Dusun Beton. (3) Secara parsialterdapat pengaruh negatif dan signifikan Lingkungan Sosial terhadap MinatBerwirausahamasyarakat Dusun Beton. Hal ini karena masyarakat Dusun Beton tidak serta-merta dapat menerima pengaruh Lingkungan Sosial (faktor eksternal) dalam menumbuhkanMinat Berwirausaha. Dibutuhkan faktor lain yang mampu menunjang Minat Berwirausaha,terutama dari faktor internal. Motivasi Berwirausaha merupakan variabel yang palingdominan berpengaruh terhadap Minat Berwirausaha masyarakat Dusun Beton DesaTritunggal Kecamatan Babat.

Kata kunci: Motivasi Berwirausaha, Lingkungan Sosial, Minat Berwirausaha.

139

Jurnal Bisnis Indonesia, Vol. 10 No. 2 Oktober 2019, 139-154

Page 2: TERHADAPMINATBERWIRAUSAHA Lamongan)

ABSTRACTION

This study aims to determine the influence of: (1) Entrepreneurship Motivation andSocial Environment on Entrepreneurship Interest in Beton Hamlet people. (2)Entrepreneurship Motivation on Entrepreneurship Interest in Beton Hamlet people. (3)Social Environment on Entrepreneurship Interest in Beton Hamlet people.

This study is quantitative research. The population of this study is 163 Beton Hamletpeople as convection business owner. The sample is 116 respondents among them. Theprobability sampling technique was employed to obtain the sample of the study. The data ofthis study were obtained through questionnaires. Analysis Prerequisite Test of this studyconsisted of multicolinearity test, autocorrelation test, heteroscedasticity test, and normalitytest. Multiple linear regression technique were employed as the data analysis technique.

The result shows that: (1) Simultaneously, there is a positive and significant influenceof Entrepreneurship Motivation and Social Environment on Entrepreneurship Interest inBeton Hamlet people (2) Partially, there is a positive and significant influence ofEntrepreneurship Motivation on Entrepreneurship Interest in Beton Hamlet people. (3)Partially, there is a negative and significant influence of Social Environment onEntrepreneurship Interest in Beton Hamlet people. This is becauseBeton Hamlet people cannot immediatelly accept the influence of Social Environment (external factor) in fosteringEntrepreneurship Interest. Other factors are needed that can support the EntrepreneurshipInterest, especially from internal factors. Entrepreneurship Interest is the most dominantvariable influencing on Entrepreneurship Interest in Beton Hamlet people Tritunggal VillageBabat District Lamongan Regency.

Keywords: Entrepreneurship Motivation, Social Environment, Entrepreneurship Interest.

140

Jurnal Bisnis Indonesia, Vol. 10 No. 2 Oktober 2019, 139-154

Page 3: TERHADAPMINATBERWIRAUSAHA Lamongan)

PENDAHULUANBerdasarkan data keadaan

ketenagakerjaan Indonesia pada Agustus2017 menunjukkan bahwa masih cukuptingginya jumlah pengangguran yang adadi Indonesia. Dengan kondisi sempitnyalapangan kerja dan banyaknya para pencarikerja menyebabkan kondisiketenagakerjaan yang tidak seimbang.Untuk itu perlu adanya solusi untukmengatasi ketidakseimbangan antaralapangan pekerjaan yang tersedia denganjumlah pencari kerja.

Para ahli berpendapat bahwa suatuNegara dapat dikatakan sebagai Negaramaju dan memiliki ekonomi yang kuatsalah satu indikatornya adalah minimal 2%persen dari seluruh jumlah penduduknyaadalah berprofesi sebagai wirausaha ataupengusaha. Karena dengan adanya parapelaku usaha atau wirausahawan tersebutakan mampu untuk menciptakan danmenambah lapangan kerja baru bagipenduduk yang belum bekerja sekaligussebagai salah satu solusi permasalahanekonomi yang sedang dihadapi Indonesiaselama ini.

Berwirausaha merupakan salahsatu alternatif cara yang bisa dilakukanuntuk meningkatkan kualitas ekonomiditengah sulitnya mencari lapanganpekerjaan dan semakin meningkatnyajumlah pencari kerja. Denganberwirausaha mereka tidak lagi bergantunghanya pada bidang pekerjaan disektorpemerintahan (Pegawai Negeri Sipil)maupun bergantung pada orang laindengan kata lain sebagai seorang karyawan,selain itu juga dengan berwirausaha berartimenyediakan lapangan kerja bagi dirisendiri dan juga orang lain yang secaratidak langsung dengan adanya kegiatanwirausaha ini akan mampu mengurangijumlah pengangguran yang ada karenausaha yang berkembang akanmembutuhkan dan menyerapkan tenagakerja.

Peningkatan jumlah wirausahaakan sulit tercapai apabila dari pihak

masyarakat kurang berminat dalammelakukan kegiatan wirausaha. Minat bisadiartikan sebagai gairah atau keinginanyang tinggi dari seseorang dalammelakukan sesuatu. Menurut Fuad’i danFadli (2009:93) minat berwirausahamerupakan suatu ketertarikan, keinginandan kesediaan seseorang melalui ide daninovasi yang dimiliki untuk bekerja kerasuntuk memenuhi kebutuhan hidupnyatanpa rasa takut dengan risiko yang akanterjadi, dapat menerima tantangan, percayadiri, kreatif dan inovatif, serta memilikikemampuan dalam memenuhikebutuhannya.

Motivasi berwirausaha sangatdiperlukan dan harus ada dalam setiap diriindividu yang akan memulai berwirausahaagar minat berwirausaha dapatterealisasikan. Menurut Kamus BesarBahasa Indonesi (KBBI) motivasi adalah(n)dorongan yang timbul pada diriseseorang secara sadar atau tidak sadaruntuk melakukan suatu tindakan dengantujuan tertentu.

Lingkungan merupakan salah satuunsur yang turut membangun iklimwirausaha di masyarakat. Lingkungansosial berperan penting untukmenimbulkan minat seseorang dalammemilih bidang pekerjaan yang akandigelutinya, termasuk untuk berwirausaha.Seorang individu yang tinggal di daerahyang mayoritas masyarakatnya memilikiusaha maka individu tersebut juga akantimbul minatnya untuk berwirausaha.

Dusun Beton Desa TritunggalKecamatan Babat Kabupaten LamonganolehFadheli disebut sebagai DesaKonveksi, hal ini bisa dilihat dari spandukyang terpampang di gapura masuk DusunBeton. (http://surabaya.tribunnews.com,2012: Online) Tidak berlebihan jika BupatiLamongan menyebut dusun ini sebagaiDesa Konveksi, karena hampir disetiaprumah, masyarakatnya menggeluti usahakonveksi. Mayoritas masyarakatnya yangmemiliki usaha konveksi inimengindikasikan bahwa minat

141

Jurnal Bisnis Indonesia, Vol. 10 No. 2 Oktober 2019, 139-154

Page 4: TERHADAPMINATBERWIRAUSAHA Lamongan)

berwirausaha yang dimiliki masyarakatcukup tinggi.Di Dusun Beton terdapat 163industri rumahan (home industry).

Berdasarkan uraian singkat yangtelah dipaparkan di atas, maka dalampenelitian ini penulis tertarik untukmelakukan penelitiandengan judul“Pengaruh Motivasi Berwirausaha danLingkungan Sosial terhadap MinatBerwirausaha (Studi Kasus pada DesaKonveksi Dusun Beton Desa TritunggalKecamatan Babat KabupatenLamongan)”.

Tinjauan Pustaka

Pengertian KewirausahaanPengertian kewirausahaan menurut

instruksi Presiden RI No. 4 Tahun 1995:“Kewirausahaan adalah semangat, sikap,perilaku, dan kemampuan seseorang dalammenangani usaha dan atau kegiatan yangmengarah pada upaya mencari,menciptakan, dan menerapkan cara kerja,teknologi, dan produk baru denganmeningkatkan efisiensi dalam rangkamemberikan pelayanan yang lebih baikdan atau memperoleh keuntungan yanglebih besar”.Pengertian MotivasiMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesi(KBBI) motivasi adalah (n)dorongan yangtimbul pada diri seseorang secara sadaratau tidak sadar untuk melakukan suatutindakan dengan tujuan tertentu.Pengertian Wirausaha

Dalam lampiran KeputusanMenteri Koperasi dan PembinaanPengusaha Kecil Nomor961/KEP/M/XI1995, dicantumkan bahwayang dimaksud dengan wirausaha adalahorang yang mempunyai semangat, sikap,perilaku dan kemampuan kewirausahaan.Pengertian Motivasi Berwirausaha

Dapat ditarik kesimpulan bahwamotivasi berwirausaha merupakandorongan psikologis yang muncul daridalam maupun luar individu untuk

melakukan sesuatu secara mandiri. Dengandorongan yang muncul tersebut, makaindividu tersebut akan mampu menentukanusaha apa yang akan digelutinya sekaligusdapat menentukan tujuan dan harapanmasa depan. Motivasi berwirausaha yangtinggi harus dimiliki oleh setiap orangyang ingin menjadi wirausaha yang sukses,karena motivasi berwirausaha yang tinggiakan bisa membentuk pola pikir danmental mereka untuk selalu berusahamenjadi unggul dalam setiap usahanya.

Indikator untuk Mengukur MotivasiBerwirausahaDalam penelitian ini, penelitimenggunakan indikator yang dipaparkanoleh Shane, Locke & Collins (2003).Indikator untuk mengukur variabelmotivasi berwirausaha yakni kebutuhanakan prestasi, pengambilan risiko, toleransiketidakpastian, kepercayaan pada dirisendiri maupun orang lain, kepercayaandiri, kemerdekaan, keinginan yang kuatdan kretivitas.

Pengertian Lingkungan SosialMenurut Yusuf (2012:23) dalam Setiawan(2016) lingkungan adalah keseluruhanfenomena (peristiwa, situasi atau lokasi)fisik/alam atau sosial yang mempengaruhiperkembangan individu.MenurutSukmadinata(2013:46) lingkungan adalahsegala faktor yang melibat danmempengaruhi individu.Menurut Wibowo(2013:35)lingkungan sosial merupakanlingkungan masyarakat dimana terjadiinteraksi antara individu satu dengan yanglain individu dengan kelompok, ataukelompok dengan kelompok. MenurutSertain yang dikutip oleh Dalyono(2015:132) yang dimaksud denganlingkungan sosial adalah semua orang ataumanusia lain yang mempengaruhiseseorang. Pengaruh lingkungan sosial ituada yang diterima secara langsung dan adayang tidak diterima secara langsung.(Purwanto, 2014:28-29) lingkungan sosialmeliputi bentuk hubungan antara manusiasatu dengan yang lainnya, sering juga

142

Jurnal Bisnis Indonesia, Vol. 10 No. 2 Oktober 2019, 139-154

Page 5: TERHADAPMINATBERWIRAUSAHA Lamongan)

disebut lingkungan yang berwujudmanusia dan hubungannya dengan atauantar manusia. (Ahmadi, 2014:65).Indikator untuk MengukurLingkunganSosialDalam penelitian ini, penelitimenggunakan indikator yang dipaparkanoleh para ahli yang dikutip oleh Slameto(2013:69-72)Indikator untuk mengukurvariabel lingkungan sosial yakni kegiatanseseorang dalam masyarakat, media massadan Teman bergaul atau warga lain sebagaisarana bersosialisasi.Pengertian Minat BerwirausahaPendapat yang dikemukakan oleh Yantoyang dikutip oleh Suryana (2013:22)bahwa minat wirausaha adalah pemusatanperhatian dalam menciptakan usaha barudengan kekuatan yang ada pada diri sendiri.Sedangkan menurut Kartin (2014),minatwirausaha adalah kecenderungan hatidalam diri subjek untuk tertarikmenciptakan suatu usaha yang kemudianmengorganisir, mengatur, menanggungresiko dan mengembangkan usaha yangdiciptakannya tersebut.

Menurut penelitian Mahesa (2012)tentang minat dan wirausaha, minatberwirausaha adalah kecenderungan hatidalam diri subjek untuk tertarikmenciptakan suatu usaha yang kemudianmengorganisir, mengatur, menanggungrisiko dan mengembangkan usaha yangdiciptakannya tersebut.Indikator Minat BerwirausahaMenurut Zimmer, Scarborough & Wilson(2014:11) untuk mengukur minarberwirausaha maka dapat digunakanindikator-indikator yakni tidak bergantungpada orang lain, membantu lingkungansosial dan perasaan senang menjadiseorang wirausaha.Kerangka Berpikir

Hipotesis1. H1 : Motivasi Berwirausaha (X1) dan

Lingkungan Sosial(X2) secarasimultan dan signifikanberpengaruh terhadap MinatBerwirausaha (Y).

2. H2 : Motivasi Berwirausaha (X1)secaraparsial dan signifikanberpengaruh terhadap MinatBerwirausaha (Y).

3. H3 : Lingkungan Sosial (X2) secaraparsial dan signifikanberpengaruh terhadapMinatBerwirausaha (Y).

METODE PENELITIANJenis PenelitianPenelitian ini menggunakan jenispenelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatifmenekankan analisisnya pada data-datanumerikal (angka) yang lebih sistematisdan diolah dengan metode statistika.Dalam proses pengumpulan datanya,penelitian ini menggunakan kuesioner(angket). Sumber data yang digunakanberupa data primer. Data tersebutdiperoleh melalui kuesioner yang disebarkepada responden yang menjadi objekdalam penelitian ini yaitu pada masyarakatDusun Beton Desa Tritunggal KecamatanBabat Kabupaten Lamongan yangberprofesi sebagai wirausahawan.Definisi Operasional dan PengukuranVariabelVariabel Bebas (X)Motivasi Berwirausaha (X1)Motivasi Berwirausaha dapat diukurdengan menggunakan skala likert yangterdiri atas 5 skala. Cara pengukurannyadengan menghadapkan responden padasuatu pertanyaan dan selanjutnya dimintauntuk memilih jawaban yang tersedia.Lima poin skala respon yang digunakantersebut yakni sebagai berikut:

A. Sangat Setuju = 5B. Setuju = 4C. Cukup Setuju = 3D. Kurang Setuju = 2E. Sangat Tidak Setuju = 1

143

Jurnal Bisnis Indonesia, Vol. 10 No. 2 Oktober 2019, 139-154

Page 6: TERHADAPMINATBERWIRAUSAHA Lamongan)

Lingkungan Sosial (X2)Lingkungan Sosial dapat diukur

dengan menggunakan skala likert yangterdiri atas 5 skala. Cara pengukurannyadengan menghadapkan responden padasuatu pertanyaan dan selanjutnya dimintauntuk memilih jawaban yang tersedia.Lima poin skala respon yang digunakantersebut yakni sebagai berikut:

A. Sangat Setuju = 5B. Setuju = 4C. Cukup Setuju = 3D. Kurang Setuju = 2E. Sangat Tidak Setuju = 1

Variabel Terikat (Minat Berwirausaha(Y))

Minat Berwirausaha dapat diukurdengan menggunakan skala likert yangterdiri atas 5 skala. Cara pengukurannyadengan menghadapkan responden padasuatu pertanyaan dan selanjutnya dimintauntuk memilih jawaban yang tersedia.Lima poin skala respon yang digunakantersebut yakni sebagai berikut:

A. Sangat Setuju = 5B. Setuju = 4C. Cukup Setuju = 3D. Kurang Setuju = 2E. Sangat Tidak Setuju = 1

PopulasiMenurut Yusuf (2015:147) populasi

merupakan totalitas semua nilai-nilai yangmungkin daripada karakteristik tertentusejumlah objek yang ingin dipelajarisifatnya. Menurut Bailey (1978) yangdikutip oleh Yusuf (2015) menyatakanbahwa populasi atau universe ialah jumlahkeseluruhan dari unit analisis, sedangkanSpiegel (1961) dalam Yusuf (2015)menyatakan pula bahwa populasi adalahkeseluruhan unit (yang telah ditetapkan)mengenai dan dari mana informasi yangdiinginkan. Dengan demikian populasimerupakan keseluruhan atas objekpenilaian yang akan diteliti. Sebagaipopulasinya adalah seluruh masyarakatDusun Beton Desa Tritunggal KecamatanBabat Kabupaten Lamongan yangmempunyai usaha konveksi yaknisejumlah 163 pengusaha konveksi.

SampelMenurut Yusuf (2015:150) sampel

adalah sebagaian dari jumlah karakteristikpopulasi yang terpilih dan mewakilipopulasi tersebut.Untuk mempermudahdalam menentukan jumlah sampel yangdiketahui, dapat digunakan rumus Slovinseperti berikut:

n� ������

� �(Umar, 2013:108)

Keterangan:N = Jumlah Populasin = Jumlah Sampele = Tingkat kesalahan

pengambilan sampel yang telahditoleransi (5%)

n =�⤈

���⤈ �esela��n =�⤈

���⤈ �esee�lan =

�⤈��ese쁄e謈l

n =�⤈

�s쁄e謈ln = 115,808n= 116

Responden

Teknik Penarikan SampelTeknik penarikan sampel yang digunakandalam penelitian ini adalah teknikProbability Sampling. Teknik inidigunakan karena atas dasar bahwakeseluruhan unit populasi memilikikesempatan yang sama untuk dijadikansebagai sampel. (Bungin: 2013).Teknik Pengumpulan Data

Jenis data dalam penelitian adalahdata kuantitatif.Sumber data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah dataprimer yang diperoleh secara langsung darisumber asli (tidak melalui mediaperantara). Data primer secara khususdikumpulkan oleh peneliti untukmenjawab pertanyaan penelitian. Indriantodan Supomo (2014:147). Pengumpulan

144

Jurnal Bisnis Indonesia, Vol. 10 No. 2 Oktober 2019, 139-154

Page 7: TERHADAPMINATBERWIRAUSAHA Lamongan)

data dalam penelitian bertujuan untukmendapatkan informasi sebagai penunjangkeberhasilan dari suatu penelitian. Adapunteknik pengumpulan data yang digunakanadalah dengan menggunakan kuesioner(angket) sebagai alat pengumpulan datasecara langsung yang berupa daftarpertanyaan untuk disebarkan kepada objekpenelitian yang kemudian dari hasilresponden tersebut diolah sehinggamenghasilkan informasi tertentu.Uji Validitas

Suatu kuesioner valid jikapertanyaan pada kuesioner mampu untukmengungkapkan sesuatu yang akan diukuroleh kuesioner tersebut denganmenggunakan rumus :

.....

.....

.................. Umar (2013 : 111)Keterangan:rxy = Koefisien korelasiΣx = Skor tiap-tiap itemΣy = Skor totalΣxy = Hasil kali antara x dan y

2x =Jumlahkuadratnilaitiapitem

2y =Jumlahkuadratskortiapitemn = JumlahsubjekDimana : X dan Y = Skormasing-masing subjek

n = Banyaknyasubjek

Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukandengan menilai r hasil yaitu nilai ALPHA(Alpha Cronbach).Untuk mencari Alpha Cronbach = N – 1dari tabel product moment.

Dengan pengambilan keputusan yaitu :a. Jika r ALPHA positif dan r ALPHA > rtabel, maka butir atau variabel tersebutReliabel, b. Jika r ALPHA positif dan rALPHA < r tabel, maka butir atau variabeltersebut Reliabel, c. Jika r ALPHA > rtabel tapi bertanda negatif variabel tersebuttidak Reliabel.

Uji Asumsi KlasikUji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuanuntuk menguji apakah dalam persamaanregresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas.Multikolinearitas dapatdilihat dari nilai tolerance danVarianceInflationFactor (VIF).Jika nilai tolerance> 0,10 maka artinya tidak terjadimultikolinearitasterhadap data yang diuji.Namun apabila nilai tolerance < 0,10maka artinya terjadi multikolinearitasterhadap data yang diuji. Batas nilai nonmultikolinearitas yaitu nilai VIF < 10maka tidak terjadi multikolinearitas, tetapiapabila VIF > 10 maka terjadimultikolinearitas. (Santoso 2014:220).Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefinisikansebagai korelasi antara data observasi yangdiurutkan berdasarkan urut waktu (datatime series) atau data yang diambil padawaktu tertentu (data cross sectional).(Gujarati 2015 : 215).

2222 yyNxxN

yxxyNrxy

145

Jurnal Bisnis Indonesia, Vol. 10 No. 2 Oktober 2019, 139-154

Page 8: TERHADAPMINATBERWIRAUSAHA Lamongan)

Pedoman model regresi untukmendeteksi autokorelasi menurut besaranD-W (Durbin-Watson) dapat dicari daritabel dengan mengetahui nilai K = jumlahvariabel bebas dan N = jumlah data.Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuanuntuk menguji apakah dalam model regresiterjadi ketidaksamaan Variance dariresidual satu pengamatan ke pengamatanlain (Ghozali, 2016 : 69). Untukmendeteksi ada atau tidak adanyaheteroskedastisitas dapat diuji dengan alatuji Rank Spearman menurut Santoso(2014:301).Deteksi adanyaheteroskedastisitas yaitu sebagai berikut :

1. Nilai probabilitas > 0,05 berartibebas dari heteroskedastisitas

2. Nilai probabilitas < 0,05 berartiterkena heteroskedastisitas.

Uji NormalitasSalah satu cara mengecek

kenormalitasan adalah dengan plotprobabilitas normal, menurut Ghozali(2016: 89) dengan plot ini, masing-masingnilai harapan pada distribusi normal.Normalitas terpenuhi apabila titik (data)terkumpul disekitar garis lurus.Selaindengan melihat sebaran titik (data) padaplot, dasar pengambilan keputusan dalamuji normalitas juga bisa dengan melihatnilai signifikansi. Jika nilai signifikansi >0,05 maka data tersebut berdistribusinormal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi< 0,05 maka data tersebut tidakberdistribusi normal.

Hipotesis :H0 : Sampel ditarik dari populasidengan distribusi tertentu.H1 : Sampel ditarik bukan daripopulasi dengan distribusi tertentu.Jika :

A. Nilai signifikansi ≤ α makaH0 ditolak

B. Nilai signifikansi > α makaH0 diterima

Analisis Regresi Linear BergandaYaitu untuk mengukur seberapa

jauh pengaruh Motivasi Berwirausaha danLingkungan Sosial terhadap MinatBerwirausaha, dengan analisa yangdigunakan analisa regresi linear berganda,maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

� � � � ���� � ���� � �

Dimana :Y = Minat

Berwirausaha

� = Konstantapersamaan regresi

�� = Koefisien regresidari variabelX1(dimensiMotivasiBerwirausaha)

X1 = MotivasiBerwirausaha

�� = Koefisien regresidari variabel X2(LingkunganSosial)

X2 = LingkunganSosiale = Residual atau

kesalahan prediksi.

Uji F (Simultan)Untuk membuktikan pengaruh nyataantaraMotivasi Berwirausaha (X1),Lingkungan Sosial (X2) secara simultanterhadap Minat Berwirausaha (Y) padamasyarakat Dusun Beton Desa TritunggalKecamatan Babat Kabupaten Lamongan.Karakteristik pengujian yang digunakandalam uji F adalah sebagai berikut:

1. Jika Fhitung ≤Ftabel, maka Ho diterimaHi ditolak.

146

Jurnal Bisnis Indonesia, Vol. 10 No. 2 Oktober 2019, 139-154

Page 9: TERHADAPMINATBERWIRAUSAHA Lamongan)

2. Jika Fhitung �Ftabel, maka Ho ditolak Hiditerima.

Uji t (Parsial)Uji t digunakan untuk menguji

pengaruh variabel independen (MotivasiBerwirausaha dan Lingkungan Sosial)secara parsial terhadap variabel dependen(Minat Berwirausaha).Untuk membuktikankebenaran pengaruh secara parsialdilakukan dengan uji t yang menyatakanada tidaknya pengaruh dari variabelindependen terhadap variabel dependen.

Kriteria pengujian yangdigunakan dalam uji t adalahsebagai berikut :

1. Jika -t tabel ≤ t hitung ≤ ttabel, maka Ho diterima danHi ditolak.

2. Jika -t hitung � -t tabel ataut hitung > t tabel, maka Hoditolak dan Hi diterima.

Jadi :1. Ho diterima, jika -t tabel ≤ t

hitung ≤ t tabel. Artinyasecara parsial dan signifikantidak ada pengaruh antaravariabel MotivasiBerwirausaha (X1) danLingkungan Sosial (X2)terhadap MinatBerwirausaha (Y)

2. Ho ditolak, jika -t hitung ≤ -ttabel atau t hitung � t tabel.Artinya secara parsial dansignifikan ada pengaruhantara variabel MotivasiBerwirausaha (X1) danLingkungan Sosial (X2)terhadap MinatBerwirausaha (Y).

HASIL DAN PEMBAHASANAnalisa dan Pengujian HipotesisUji Validitas

Uji Validitas Variabel Motivasi Berwirausaha (X1)No Koefisien Korelasi Signifikansi Keterangan1 0,777 0,000 Valid

2 0,349 0,000 Valid3 0,420 0,000 Valid4 0,720 0,000 Valid5 0,670 0,000 Valid6 0,370 0,000 Valid7 0,303 0,001 Valid8 0,714 0,000 Valid9 0,275 0,003 Valid10 0,334 0,000 Valid11 0,779 0,000 Valid12 0,370 0,000 Valid13 0,404 0,000 Valid14 0,449 0,000 Valid15 0,715 0,000 Valid

Uji Validitas Variabel Lingkungan Sosial (X2)No Koefisien Korelasi Signifikansi Keterangan1 0,468 0,000 Valid2 0,513 0,000 Valid3 0,560 0,000 Valid

147

Jurnal Bisnis Indonesia, Vol. 10 No. 2 Oktober 2019, 139-154

Page 10: TERHADAPMINATBERWIRAUSAHA Lamongan)

4 0,489 0,000 Valid5 0,387 0,000 Valid

Uji Validitas Variabel Minat Berwirausaha (Y)No Koefisien Korelasi Signifikansi Keterangan1 0,506 0,000 Valid2 0,496 0,000 Valid3 0,530 0,000 Valid4 0,658 0,000 Valid5 0,523 0,000 ValidUji Reliabilitas

Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Berwirausaha (X1), Lingkungan Sosial (X2) danMinat Berwirausaha (Y)

No. Atribut Cronbach Alpha Kesimpulan1. Motivasi Berwirausaha (X1) 0,799 Reliabel2. Lingkungan Sosial (X2) 0,189 Reliabel3. Minat Berwirausaha (Y) 0,402 Reliabel

Uji MultikolinearitasHasil Uji Multikolinearitas

Variabel Bebas Tolerance Nilai VIFMotivasi Berwirausaha (X1) 0,989 1,011Lingkungan Sosial (X2) 0,989 1,011

Berdasarkan hasil perhitungan di atasdapat dilihat bahwa nilai tolerance dariseluruh variabel bebas> 0,10 dan nilaiVIF semua variabel bebas < 10. Sehingga

dapat ditarik kesimpulan bahwa tidakditemukan adanya korelasi antar variabelbebas atau dengan kata lain tidak terjadigejala multikolinearitas.

Uji AutokorelasiPenentuan Nilai Durbin-Watson

Berdasarkan hasil pada tabeldi atas nilaiDurbin-Watson hitung adalah sebesar1,828. Dengan nilai N=116 dan K=2, makauntuk mencari nilai Durbin-Watson adalahdengan 116 X 2. Nilai dL=1,67972 dannilai dU=1,71446. Dari Tabel Durbin-Watson diperoleh nilai DW 1,828 > dU1,71446 dan < (4-dU) 2,28554. Makadengan demikian dapat disimpulkan bahwatidak terdapat autokorelasi.

Uji HeteroskedastisitasDiketahui bahwa nilai signifikansi atau Sig.(2-tailed) variabel Motivasi Berwirausaha(X1) sebesar 0,924 dan variabelLingkungan Sosial (X2) sebesar 0,654.Karena nilai kedua variabel independen >0,05 maka dapat ditarik kesimpulan bahwatidak terdapat masalah atau bebas dariheteroskedastisitas.Uji Normalitas

148

Jurnal Bisnis Indonesia, Vol. 10 No. 2 Oktober 2019, 139-154

Page 11: TERHADAPMINATBERWIRAUSAHA Lamongan)

diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar0,200 > 0,05 sehingga dapat disimpulkanbahwa data tersebut setelah dilakukan uji

normalitas menunjukkan hasil bahwa datatersebut berdistribusi normal.

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Variabel KoefisienRegresi (b)

StandarEror

THitung

Signifikansi

Constant (a) 6,724 1,661 4,047 0,000Motivasi Berwirausaha (X1) 0,271 0,019 14,070 0,000Lingkungan Sosial (X2) -0,122 0,058 -0,120 0,037F HitungR SquareR MultipleAdjusted R SquareStandard Error of Estimated

99,2020,6370,7980,6310,949

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diatas, maka dapat diperoleh persamaanregresi linear berganda sebagai berikut:

� � �� ���� � ���� � �

� � ⤈쳌謈�쁄 � e쳌�謈��� �− e쳌����� � �

Interprestasi dari model persamaan regresidi atas adalah:

1. Konstanta (�a sebesar 6,724 artinyaMinat Berwirausaha (Y)akan naiksebesar 6,724 satuan denganasumsi atau anggapan variabelMotivasi Berwirausaha (X1) danLingkungan Sosial (X2) konstan.Nilai koefisien regresi padavariabel-variabel bebasnyamenggambarkan apabiladiperkirakan variabel bebasnyanaik sebesar satu satuan dan nilaivariabel bebas lainnya diperkirakankonstan atau sama dengan nol,maka nilai variabel terikatdiperkirakan dapat naik atau dapatturun sesuai dengan tanda koefisienregresi variabel bebasnya.

2. Koefisien regresi untuk MotivasiBerwirausaha (X1) sebesar 0,271,bernilai positif, berartimenunjukkan adanya pengaruhyang searah antara MotivasiBerwirausaha (X1) terhadap MinatBerwirausaha (Y). Koefisienregresi variabel Motivasi

Berwirausaha (X1) sebesar 0,271menunjukkan bahwa setiappertambahan MotivasiBerwirausaha (X1) sebesar satusatuan maka akan menyebabkanmeningkatnya Minat Berwirausaha(Y) sebesar 0,271 dengan asumsiLingkungan Sosial (X2) bernilaikonstan atau tetap.

3. Koefisien regresi untuk variabelLingkungan Sosial (X2) sebesar− e쳌��� bernilai negatifmenunjukkan tidak adanyapengaruh yang searah antaraLingkungan Sosial (X2) terhadapMinat Berwirausaha (Y). Koefisienregresi variabel Lingkungan Sosial(X2) sebesar -0,122 mengandungarti bahwa jika variabel independenlain nilainya tetap dan LingkunganSosial (X2) mengalami kenaikansebesar satu satuan, maka MinatBerwirausaha (Y) akan mengalamipenurunan sebesar -0,122 denganasumsi Motivasi Berwirausaha (X1)

bernilai konstan atau tetap.

149

Jurnal Bisnis Indonesia, Vol. 10 No. 2 Oktober 2019, 139-154

Page 12: TERHADAPMINATBERWIRAUSAHA Lamongan)

Uji HipotesisHasil Perhitungan Uji FBerdasarkan hasil perhitunganmenunjukkan bahwa F hitung berada didaerah penolakan H0. Sehingga dapatdisimpulkan bahwa MotivasiBerwirausaha (X1) dan Lingkungan Sosial(X2) secara simultan dan signifikanberpengaruh terhadap Minat Berwirausaha(Y) masyarakat Dusun Beton DesaTritunggal Kecamatan Babat KabupatenLamongan.Hasil Perhitungan Uji t (Parsial)Berdasarkan hasil perhitunganmenunjukkan bahwa t hitung berada didaerah penolakan H0. Sehingga dapatdisimpulkan bahwa MotivasiBerwirausaha (X1) secara parsialberpengaruh positif dan signifikanterhadap Minat Berwirausaha (Y)masyarakat Dusun Beton Desa TritunggalKecamatan Babat Kabupaten Lamongan.Berdasarkan tabel di atas menunjukkanbahwa t hitung berada di daerahpenerimaan Hi. Sehingga dapatdisimpulkan bahwa Lingkungan Sosial(X2) secara parsial berpengaruh negatifdan signifikan terhadap MinatBerwirausaha (Y) masyarakat DusunBeton Desa Tritunggal Kecamatan BabatKabupaten Lamongan.PembahasanPengaruh Motivasi Berwirausaha (X1)dan Lingkungan Sosial (X2) terhadapMinat Berwirausaha (Y) masyarakatDusun Beton Desa TritunggalKecamatan Babat KabupatenLamongan.

Hasil penelitian ini mendukunghipotesis pertama yang menyatakan bahwaMotivasi Berwirausaha (X1) danLingkungan Sosial (Y) secara simultanberpengaruh terhadap Minat Berwirausaha(Y) masyarakat Dusun Beton DesaTritunggal Kecamatan Babat KabupatenLamongan.Hal tersebut sejalan denganteori yang dipaparkan oleh Bygrave dalamBuchari (2015:11) bahwa minatberwirausaha dipengaruhi oleh faktor

personal (faktor yang berkaitan denganaspek kepribadian), faktor environment(faktor yang berkaitan dengan aspeklingkungan fisik) dan faktor sociological(faktor yang berkaitan dengan keluargadan sebagainya).Faktor-faktor yangmempengaruhi tumbuhnya keputusanuntuk berwirausaha merupakan hasil daribeberapa faktor yaitu karakter kepribadianseseorang dan lingkungannya (Bygravedalam Wahyono, 2014).Pengaruh Motivasi Berwirausaha (X1)terhadap Minat Berwirausaha (Y)masyarakat Dusun Beton DesaTritunggal Kecamatan BabatKabupaten Lamongan.

Hasil penelitian ini mendukunghipotesis kedua yang menyatakan bahwaMotivasi Berwirausaha (X1) secara parsialberpengaruh terhadap Minat Berwirausaha(Y) masyarakat Dusun Beton DesaTritunggal Kecamatan Babat KabupatenLamongan.Dalam penelitian ini, MotivasiBerwirausaha (X1) menunjukkan bahwamotivasi sebagai faktor yang palingmenonjol dalam mempengaruhi MinatBerwirausaha karena motivasi dapatmendorong, menggerakkan danmengarahkan seseorang untuk mencapaitujuan tertentu yang disebabkan oleh suatukebutuhan Suparyadi (2015:417).Darihasil analisis regresi linear berganda,terlihat bahwa Motivasi Berwirausaha (X1)memiliki pengaruh yang lebih kuatdibanding Lingkungan Sosial (X2)terhadap Minat Berwirausaha (Y)Masyarakat Dusun Beton Desa TritunggalKecamatan Babat Kabupaten Lamongan.

Pengaruh Lingkungan Sosial (X2)terhadap Minat Berwirausaha (Y)masyarakat Dusun Beton DesaTritunggal Kecamatan BabatKabupaten Lamongan.

Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa hipotesis ketiga yang menyatakanbahwa Lingkungan Sosial (X2)secaraparsial berpengaruh terhadap MinatBerwirausaha (Y) masyarakat Dusun

150

Jurnal Bisnis Indonesia, Vol. 10 No. 2 Oktober 2019, 139-154

Page 13: TERHADAPMINATBERWIRAUSAHA Lamongan)

Beton Desa Tritunggal Kecamatan BabatKabupaten Lamongan terbukti dalampenelitian ini.Berdasarkan hasil analisismenunjukkan bahwa Lingkungan Sosial(X2) berpengaruh signifikan terhadapMinat Berwirausaha masyarakat DusunBeton. Hal ini sesuai dengan teori yangdikutip oleh Walgito (2014:49)bahwalingkungan mempunyai peran yangpenting dalam perkembangan individu danteori ini pada kenyataan umumnyamenunjukkan kebenaran.Karenalingkungan sosial juga ikut andil dalammempengaruhi perkembangan, pola pikirdan kebiasaan individu yang tinggal didalamnya yang secara tidak langsunglingkungansosial juga dapatmempengaruhi minat masyarakatnyadalam memilih suatu bidang pekerjaan,termasuk dalam menjadi seorangwirausaha.Namun, berdasarkan hasilperhitungan uji t menunjukkan bahwaLingkungan Sosial (X2) berpengaruhnegatif dan signifikan terhadap MinatBerwirausaha (Y) masyarakat DusunBeton.Hal ini menunjukkan bahwa kondisi

Lingkungan Sosial yang ada di DusunBeton yang mayoritasnya berprofesisebagai pengusaha konveksi justru menjadipenghambat Minat Berwirausaha bagimasyarakat Dusun Beton. Denganbanyaknya masyarakat yang sudahmemiliki usaha konveksi tidak lantasmenjadikan masyarakat yang lain berminatmengikuti jejaknya untuk berwirausahapula. Di sisi lain, kondisi lingkungan sosialDusun Beton menghambat minatberwirausaha masyarakat lainnya untukmemulai sebagai wirausahawan konveksibaru adalah karena melihat jumlahpengusaha konveksi yang telah begitubanyak membuat kondisi persaingan jugasemakin ketat antar para pengusaha,terlebih berada di lokasi satu dusun yangsama. Selain itu, sebagian masyarakatyang belum memiliki usaha konveksi,untuk bisa mendapatkan pekerjaan tidakharus ikut mendirikan usaha yang serupa,karena dalam wirausaha terdapat beberaparisiko tak terduga yang harus ditanggungpara wirausahawan.

KESIMPULAN DAN SARANKESIMPULAN1. Secara simultan terdapat pengaruhpositif dan signifikan variabel MotivasiBerwirausaha (X1) dan Lingkungan Sosial(X2) terhadap Minat Berwirausaha (Y)masyarakat Dusun Beton Desa TritunggalKecamatan Babat Kabupaten Lamongan.Maka dengan demikian hipotesis pertamayang berbunyi “Motivasi Berwirausaha(X1) dan Lingkungan Sosial(X2) secarasimultan dan signifikan berpengaruhterhadap Minat Berwirausaha (Y)”terbukti kebenarannya.

2. Secara parsial terdapat pengaruhsignifikan variabel MotivasiBerwirausaha (X1) terhadap MinatBerwirausaha (Y) masyarakat DusunBeton Desa Tritunggal KecamatanBabat Kabupaten Lamongan. Makadengan demikian hipotesis kedua yangberbunyi “Motivasi Berwirausaha (X1)secara parsial dan signifikan

berpengaruh terhadap MinatBerwirausaha (Y)” terbuktikebenarannya.3. Secara parsial terdapat pengaruhsignifikan variabel Lingkungan Sosial(X2) terhadap Minat Berwirausaha (Y)masyarakat Dusun Beton DesaTritunggal Kecamatan BabatKabupaten Lamongan. Maka dengandemikian hipotesis ketiga yangberbunyi “Lingkungan Sosial (X2)secara parsial dan signifikanberpengaruh terhadap MinatBerwirausaha (Y)” terbuktikebenarannya.

Saran1. Bagi masyarakat Dusun Beton Desa

Tritunggal Kecamatan Babat KabupatenLamongana. Diharapkan masyarakat Dusun

Beton Desa Tritunggal KecamatanBabat Kabupaten Lamongan yangberprofesi sebagai pengusaha

151

Jurnal Bisnis Indonesia, Vol. 10 No. 2 Oktober 2019, 139-154

Page 14: TERHADAPMINATBERWIRAUSAHA Lamongan)

konveksi tetap memiliki danmeningkatkan kreativitas dalammenciptakan dan mengembangkaninovasi-inovasi produk konveksiagar dengan kreativitas yang tinggitersebut mampu mempengaruhimotivasi masyarakat untukberwirausaha.

b. Diharapkan masyarakat DusunBeton Desa Tritunggal KecamatanBabat Kabupaten Lamongan yangbelum berprofesi sebagai pengusaha,dengan melihat tetangga danlingkungan sekitar yang suksesdengan usahanya mampumendorong minat masyarakat untukmengikuti jejak wirausahanyasehingga kondisi lingkungan sosialtersebut mampu meningkatkanminat berwirausaha masyarakatsekitar.

c. Diharapkan masyarakat DusunBeton Desa Tritunggal KecamatanBabat Kabupaten Lamonganmempertahankan dan meningkatkanminat berwirausahanya. Karenadengan berwirausaha dapatmembantu mengurangi jumlahpengangguran dan mampumenciptakan lapangan pekerjaan,sehingga jumlah pengangguranmenurun dan meningkatkan tarafekonomi masyarakat sekitar.

2. Bagi penelitian selanjutnyaa. Sebaiknya dalam penelitian

selanjutnya, khususnya yangberkaitan dengan minatBerwirausaha, penelitian dilakukandengan skala yang lebih besar danmenambah faktor-faktor lain di luarpenelitian ini yang dapatmenjelaskan variabel dependenMinat Berwirausaha masyarakatDusun Beton Desa TritunggalKecamatan Babat KabupatenLamongan.

DAFTAR PUSTAKAAgustina, Tri Siwi. 2015. Kewirausahaan

Teori dan Penerapan pada Wirausahadan UKM di Indonesia. Jakarta; MitraWacana Media.

Ahmadi, Rulam. 2014. MetodologiPenelitian Kuantitatif. Yogyakarta;Ar-ruzz Media.

Alma, Buchari. 2015. Kewirausahaan.Bandung; Alfabeta.

Anwar, Muhammad. 2014. PengantarKewirausahaan Teori dan Aplikasi.Jakarta; Prenada Group.

Army Map Service USA. 1944. Herziendoor den Topografischen dienst in1939 : Babat, Blad 53/XL A (oud No.LVII A)Schaal 1:50.000.

Baskara, Agus & Has, Zakir. 2018.Pengaruh Motivasi, Kepribadian danLingkungan terhadap MinatBerwirausaha Mahasiswa FakultasKeguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Islam Riau (UIR). Jurnal.PeKA: Jurnal Pendidikan EkonomiAkuntansi FKIP UIR Vol 6 No 1Tahun 2018 P- ISSN: 2337-652x | E-ISSN: 2598-3253

Basrowi. 2016. Kewirausahaan UntukPerguruan Tinggi. Bogor; GhaliaIndonesia.

Bungin, M. Burhan. 2013. MetodologiPenelitian Sosial & Ekonomi.Format-Format Kuantitatif danKualitatif untuk Studi Sosiologi,Kebijakan Publik, Komunikasi,Manajemen, Pemasaran. Jakarta;Kencana Prenada Group.

Dalyono, M. 2015. Psikologi Pendidikan.Jakarta Timur; Rineka Cipta

Dharmawati, D. Made. 2016.Kewirausahaan. Jakarta; PTRajaGrafindo Persada.

Fu’adi, & Fadli, I. 2009. Hubungan MinatBerwirausaha dengan Prestasi PraktikKerja Industri Siswa Kelas XIITeknik Otomotif SMK N 1 AdiwernaKab. Tegal TA 2008/2009. JurnalPendidikan Teknik Mesin (PTM), 93.

Gerungan. 2010. Psikologi Sosial.Bandung; PT Refika Aditama

152

Jurnal Bisnis Indonesia, Vol. 10 No. 2 Oktober 2019, 139-154

Page 15: TERHADAPMINATBERWIRAUSAHA Lamongan)

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi AnalisisMultivariete dengan Program IBMSPSS 23 (Edisi 8). Cetakan ke VIII.Semarang; Badan PenerbitUniversitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar N. 2015. Dasar-DasarEkonometrika. Buku II. Edisi Kelima.Jakarta; Salemba Empat.

Hidayat, A. 2016. Tiap Tahun PendudukIndonesia Bertambah 3 Juta Orang.

(http://www.google.com/amp/s/nasional.tempo.co/amp/726151/tiap-tahun-penduduk-indonesia-bertambah-3-juta-orang 2016. Diakses pada 23Oktober 2016 pukul 10.11 WIB.

http://www.google.com/amp/surabaya.tribunnews.com/amp/2012/12/11/bupati-lamongan-resmikan-show-room-konveksi-tritunggal. Diakses pada 6Januari 2019 pukul 15.28 WIB.

https://www.bps.go.id/pressrelease/2017/11/06/1377/agustus-2017--tingkat-pengangguran-terbuka--tpt--sebesar-5-50-persen.html. Diakses pada 23Oktober 2018 pukul 11.31 WIB

https://kominfo.go.id/content/detail/9503/peluang-besar-jadi-pengusaha-di-era-digital/0/berita. Diakses pada 23Oktober 2018 pukul 13.37 WIB.

Indrianto, Nur & Supomo, Bambang. 2014.Metodologi Penelitian Bisnis.Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Kartin, Dwika Prilla. 2014. AnalisisFaktor-Faktor yang MempengaruhiMinat Berwirausaha. Skripsi.Universitas Pendidikan Indonesia.Bandung.

KBBI. 2016. Kamus Besar BahasaIndonesia (KBBI). [Online] Tersediadihttp://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/motivasi . Diakses pada 2 November 2018pukul 17.41 WIB

KBBI. 2016. Kamus Besar BahasaIndonesia (KBBI). [Online]Tersedia dihttp://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/sosial . Diakses pada 4Desember 2018 pukul 15.15WIB

KBBI. 2016. Kamus Besar BahasaIndonesia (KBBI). [Online] Tersediadihttp://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/minat . Diakses pada 6 Desember 2018pukul 12.42 WIB.

Keputusan Menteri Koperasi danPembinaan Pengusaha Kecil Nomor961/KEP/M/XI1995.

Koninklijk Instituut voor de Tropen teAmsterdam. 1884. TopographischeKaart der ResidentieSoerabayaSchaal van 1:100000.

Mahesa, Aditya Dion. 2012. AnalisisFaktor-Faktor Motivasi yangMempengaruhi Minat Berwirausaha.Skripsi.Fakultas Ekonomika danBisnis. Universitas Diponegoro.Semarang.

Nuril. 2013. Desa Tritunggal Kec BabatKab Lamongan, (Online),(http://nourelhay.blogspot.com/2013/11/desa-tritunggal-kec-babat-kab-lamongan.html), diakses pada 08Februari 2018.

Paramitasari, F. (2016). PengaruhMotivasi Berwirausaha danPengetahuan Kewirausahaanterhadap Minat Berwirausaha SiswaKelas XI Kompetensi KeahlianAdministrasi Perkantoran SMK N 1Bantul.Skripsi.Yogyakarta: UNY.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 6Tahun 2016

Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta; Pustaka Pelajar. 2016.Analisis Faktor-Faktor yangMempengaruhi Minat Berwirausahapada Mahasiswa Program StudiManajemen Fakultas EkonomiUniversitas Kadiri. Jurnal Vol. 1 No.2 September 2016, pp. 153-169.

Santoso, Singgih. 2014. StatistikMultivariat Edisi Revisi. Jakarta;Erlangga.

Setiawan, D. (2016). Pengaruh EkspektasiPendapatan, Lingkungan Keluargadan Pendidikan KewirausahaanTerhadap Minat Berwirausaha. Skripsi.Yogyakarta: UNY.

153

Jurnal Bisnis Indonesia, Vol. 10 No. 2 Oktober 2019, 139-154

Page 16: TERHADAPMINATBERWIRAUSAHA Lamongan)

Shane S., Locke E.A & Collins C.J. (2013).Entrepreneurial Motivation. HumanResource ManagementReview.Hlm.263-269. Journal.Diambildarihttp://faculty.utep.edu/LinkClick.aspx?fileticket=MhnG9hB2iQg%3D&tabid=12093&mid=26055, pada 14Desember 2018.

Slameto. 2013. Belajar Dan Faktor yangMempengaruhinya. Jakarta; PTRineka Cipta.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi SuatuPengantar. Jakarta; Rajawali Pers.2012

Soemanto, Wasty. 2016. PendidikanWiraswasta. Jakarta; Bumi Aksara.

Sugiono. 2013. Statistik untuk Penelitian.Jakarta; Alfabeta.

Sujanto, Agus. 2014. PsikologiKepribadian. Jakarta; Bumi Aksara.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013.Landasan Psikologi ProsesPendidikan. Bandung; PT RemajaRosdakarya.

Suparyadi. 2015. Manajemen SumberDaya Manusia. Yogyakarta; ANDI.

Supriyatno, Bambang. 2017. PengaruhKepercayaan Diri dan MotivasiTerhadap Minat BerwirausahaMahasiswa Program StudiPendidikan Ekonomi STKIP PGRINgawi. Jurnal. Media Prestasi Vol.XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 -9225 e-ISSN 2356-2692

Susanto. 2013. LeaderpreneurshipStrategic Management Approach inEntrepreneurship. Jakarta; Erlangga.

Suriani, Ni Made. 2014. Entrepreneurs.Yogyakarta; Graha Ilmu.

Suryana. 2013. Kewirausahaan PedomanPraktis: Kia dan Proses MenujuSukses. Jakarta; Salemba Empat.

Tambunan, Tulus. 2012 Usaha MikroKecil dan Menengah di Indonesia:Isu-Isu Penting. Jakarta; LP3ES

Umar, Husein. 2013. Metode Penelitianuntuk Skripsi dan Tesis. Jakarta;Rajawali

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008tentang UMKM, Bab IV Pasal 6.

Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Versteeg, W.F. 1858. Kaart van deResidentie SoerabayaSchaal van1:250000.

Walgito, Bimo. 2014. Pengantar PsikologiUmum. Jakarta; Andi

Wahyono, B. 2014. Pengertian MinatBerwirausaha. Diambil darihttp://www.pendidikanekonomi.com/2014/07pengertian-minatberwirausaha.html Diakses padatanggal 9 Desember 2018 Pukul 19.29WIB.

Wibowo. 2013. Manajemen Kinerja.Jakarta; Rajawali Pers.

Winarsih, Puji. 2014. Minat BerwirausahaDitinjau dari Motivasi dan SikapKewirausahaan pada MahasiswaProgram Studi Pendidikan AkuntansiFakultas Keguruan dan IlmuPendidikan UniversitasMuhammdiyah Surakarta Angkatan2011/2014.Jurnal Publikasi, hlm. 1-3.

Yusuf, A. Muri.2015. Metode PenelitianKuantitatif, Kualitatif & PenelitianGabungan. Jakarta; KencanaPrenadamedia Group.

Zoetmulder, P.J. 2006.Kamus Jawa KunoIndonesia.Terjemahan olehDarusuprapta dan Sumarti Suprayitna.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.1982.

Zimmer, Scarborough & Wilson. 2014.Esssentials of Entrepreneurship andSmall Business Management SeventhEdition. Pearson Edition. Inc.

154

Jurnal Bisnis Indonesia, Vol. 10 No. 2 Oktober 2019, 139-154