analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten...

42
ANALISIS KOMPLEKSITAS, FORMALISASI DAN SENTRALISASI STRUKTUR ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN Diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester Pengembangan Kapasitas dan Kelembagaan Sektor Publik diampu oleh Bpk. Heru Ribawanto, Drs, M.S. Oleh: Ria Isdiana NIM: 135030100111008 JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

Upload: riaisdiana22

Post on 11-Apr-2017

1.578 views

Category:

Government & Nonprofit


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten lamongan

ANALISIS KOMPLEKSITAS, FORMALISASI DAN SENTRALISASI STRUKTUR

ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

Diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester Pengembangan Kapasitas dan

Kelembagaan Sektor Publik diampu oleh Bpk. Heru Ribawanto, Drs, M.S.

Oleh:

Ria Isdiana

NIM:

135030100111008

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

Page 2: Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten lamongan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyelenggaraan pemerintahan dewasa ini telah bergeser ke arah desentralisasi yang lebih

kuat, lebih luas, nyata dan bertanggung jawab secara proporsional serta lebih efisien dan efektif

seiring dengan digulirkannya semangat reformasi di segala bidang. Undang-Undang Nomor 22

Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah menjadi Undang- Undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Pergeseran dimaksud guna mempercepat

terwujudnya kesejahteraan masyarakat, yang diformulasikan melalui peningkatan pelayanan,

pemberdayaan dan peran serta masyarakat, yang senantiasa menerima dan memunculkan koreksi

serta perbaikan terhadap tatanan lama. Konsep dasar otonomi daerah mengamanatkan bahwa

pemerintah daerah harus mempunyai semangat pembaharuan dan reformasi (Osborne dan

Plastrik, 2001: 16-17), guna meningkatkan daya saing dengan tetap memperhatikan prinsip

demokrasi, pemerataan, keadilan, dan keistemewaan sebagaimana potensi serta keanekaragaman

daerah dalam kerangka sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Perubahan atau pergeseran yang terjadi diharapkan mendatangkan peluang lebih besar bagi

setiap daerah untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan, dengan lebih memberdayakan berbagai potensi

yang ada dengan dilandasi oleh aspirasi kepentingan dan masyarakat dalam kerangka Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Menurut Osborne dan Plastrik (2001) dijelaskan bahwa perubahan/ pembaharuan

kepemerintahan adalah:

Transformasi sistem dan organisasi pemerintah secara fundamental guna menciptakan

peningkatan dramatis dalam efektivitas, efisiensi, dan kemampuan SDM untuk melakukan

inovasi dengan mengubah tujuan, sistem insentif, pertanggungjawaban, struktur

kekuasaan, dan budaya sistem dan organisasi pemerintah.

Efisiensi dan efektivitas menjadi hal yang mengemuka dan senantiasa menjadi pembicaraan

hangat di semua lapisan masyarakat hal tersebut disebabkan oleh semakin meningkatnya

aspirasi dan keinginan masyarakat dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia menuju

desentralisasi pemerintahan mengingat bahwa sumber daya (resources) semakin terbatas.

Page 3: Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten lamongan

Efektivitas sangat berkait dengan pencapaian tujuan. Tujuan bangsa Indonesia yang makmur dan

sejahtera yang berkelanjutan, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 22 Tahun

1999 yang telah diubah menjadi Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah sangat jelas dan nyata dicantumkannya langkah-langkah efisiensi dan efektivitas dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, sehingga berdaya guna yang tinggi dengan

memperhatikan peluang dan tantangan global.

Pemerintah kabupaten/kota sebagai pelaksana otonomi daerah menanggung beban dan

tanggung jawab yang berlebih. Mendasarkan pada filosopi dan konsep dasar Undang-Undang

Nomor 22 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 tentang Pemerintah Daerah, bahwa pembangunan serta pelayanan pemerintahan

diselenggarakan lebih diorientasikan oleh dan untuk daerah, sehingga dengan demikian

diperlukan optimalisasi kegiatan di segala bidang sebagai upaya penggalian potensi-potensi

pendapatan asli daerah, guna mewujud-nyatakan bentuk rasa tanggungjawab telah

dilaksanakannya otonomi daerah dengan konsekwen dan berkelanjutan. Agar dapat memberikan

pelayanan yang baik yaitu efektif dan efisien, maka setiap instansi pemerintahan harus

mempunyai kinerja yang bagus.Kinerja yang bagus tersebut tentunya juga berasal bagaimana

struktur organisasi pada instansi tersebut, karena baik buruknya organisasi tergantung dengan

struktur, tugas dan wewenang dalam organisasi.

Salah satunya yaitu instansi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamonng. Badan

Kepegawaian Daerah (BKD) adalah merupakan salah satu unsur pendukung tugas Kepala

Daerah dibidang pengelolaan Pegawai Negeri Sipil di daerah dengan sistem dan prosedur yang

telah diatur dalam perundang-undangan dan dalam tugasnya berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Kedudukan.Badan Kepegawaian Daerah atau

disingkat (BKD) merupakan salah satu unit kerja, organisasi, instansi yang dibentuk oleh

pemerintah/ Pemerintah daerah dan sekaligus dipercaya untuk menyelenggarakan berbagai

urusan di bidang kepegawaian daerah termasuk dalam hal pengadaan atau pengangkatan pelamar

umum dan tenaga honorer menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan pegawai negeri sipil

(PNS). Untuk dapat menyelenggarakan berbagai urusan di bidang kepegawaian daerah maka

dibutuhkan juga adanya kinerja yang bagus dari BKD Kabupaten Lamongan. Baik buruknya

kinerja dalam BKD Kabupaten Lamongan tergantung dari struktur organisasi dan pembagian

tugas dari organisasi itu sendiri. Alasan lain mengapa penulis mengambil tempat dilamongan,

Page 4: Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten lamongan

hal tersebut lamongan merupakan kabupaten yang masih dalam perkembangan, sehingga fungsi

BKD ini sangat penting agar mampu untuk mencetak atau merekrut para birokrat yang sangat

berkualitas ataupun pegawai yang mempunyai SDM yang memadai. Hal tersebut agar nantinya

para birokrat mampu untuk menjadikan Kabupaten lamongan menjadi lebih baik lagi seperti

Kota Surabaya, Kota Bandung maupun Kabupaten Banyuwangi. Berdasarkan uraian tersebut

maka penulis tertarik untuk menganggkat judul “Analisis Kompleksitas, formalisasi dan

sentralisasi Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Lamongan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Struktur Organisa, Pembagian Tugas Dan Wewenang Di BKD Kabupaten

Lamongan?

2. Bagaimana Kompleksitas, Formulasi dan sentralisasi Organisasi Bkd Kabupaten

Lamongan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Struktur organisasi, pembagian tugas dan wewenang di BKD

Kabupaten Lamongan

2. Untuk mengetahui Kompleksitas, Formulasi dan sentralisasi Organisasi Bkd Kabupaten

Lamongan.

Page 5: Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten lamongan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Organisasi

1. Pengertian Organisasi

Manajemen sangat berhubungan erat dengan organisasi sebagai suatu wadah atau tempat

manajemen itu akan berperan aktif. Organisasi tanpa manajemen yang baik akan mengakibatkan

rutinitas organisasi tidak dapat bertahan lama. Pada dasarnya pengertian organisasi dapat

dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu statis dan dinamis (Makmur; 2014)

a. Organisasi statis

Dalam artian statis organisasi dipandang sebagai suatu tidak bergerak seperti organisasi

yang tergambar dalam bagan.

Ada beberapa pandangan organisaai dalam arti statis:

organisasi dipandang sebagai alat

1) Organisasi dipandang sebagai jaringan hubungan kerja yang bersifat formal seperti pada

bagan

2) organisasi dipandang sebagai saluran hirarki kedudukan dan menggambarkan tentang garis

wewenang

b. Organisasi dalam arti dinamis

Dalam artian dinamis organisasi dipandang sebagai organ hidup yang tidak hanya dilihat

dari bentuk dan wujudnya tetapu juga isi organisasi tersebut. Artinya dalam artian ini berarti

menyoroti aktifitas dalam organisasi atau aspek apapun yang berhubungan dengan usaha

pencapaian tujuan.

Ada beberapa macam pandangan tentang organisasi dalam arti tersebut:

1) Selalu bergerak mengadakan pembagian tugas sesuai sistem.

2) Memandang organisasi dari segi isinya

3) Kemungkinan berkembang sesuai perkembangan zaman

4) Kemungkinan organisasi itu akan mati.

Adapun pengertian organisasi dari berbagai sistem dalam artian dinamis :

Page 6: Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten lamongan

1) Organisasi sebagai sistem kerja adalah suatu sistem daripada aktivitas kerja sama dari

sekelompok orang yang mengadakan kerja sama untuk mencapai tujuan.

2) Organisasi sebagai suatu sistem tata hubungan kerja adalah suatu jaringan kerja yang

mewujudkan suatu bentuk kerja sama yang baik dan serasi antar para anggota atau unit

satuan kerja sehingga tujuan bisa tercapai.

3) Organisasi sebagai proses pembagian tugas adalah organisasi sebagai proses pembagian

tugas mempunyai pengertian memandang organisasi dari segi sistem dustribusi tugas

sehingga masing masing unit satuan kerja memegang tugas tertentu.

4) Organisasi sebagai proses pembagian tugas adalah suatu proses kegiatan menyusun,

menggembangkan, memelihara pola hubungan kerja dari bagian atau orang yang ada

dalam suatu usaha.

Menurut Louis A Allen, organisasi adalah suatu proses penentuan dan pengelompokan

pekerjaan yang akan dikerjakan, menetapkan dan melimpahkan wewenang dan tanggung jawab,

dengan maksud memungkinkan orang orang bekerja sama secara aktif mencapai tujuan. Menurut

James D. Mooney, organisasi adalah setiap bentuk perserikatan manusia untuk mencapai tujuan.

2. Struktur Organisasi

Setiap perusahaan maupun instansi pada umumnya mempunyai struktur organisasi.

Penyusunan struktur organisasi merupakan langkah awal dalam memulai pelaksanaan kegiatan

perusahaan dengan kata lain penyusunan struktur organisasi adalah langkah terencana dalam

suatu perusahaan untuk melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

pengawasan. Pengertian yang jelas tentang struktur organisasi dikemukakan oleh beberapa ahli

sebagai berikut

a. Struktur organisasi dapat diartikan sebagai kerangka kerja formal organisasi yang dengan

kerangka kerja itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi dikelompokkan, dan dikoordinasikan.

b. Struktur organisasi didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana

organisasi dikelolah.

c. Struktur organisasi adalah pola formal mengelompokkan orang dan pekerjaan

d. Struktur organisasi yaitu menggambarkan tipe organisasi, pendepartemenan organisasi,

kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan

tanggungjawab, rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi.

Page 7: Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten lamongan

Dari beberapa definisi tersebut dapat diketahui bahwa struktur organisasi menggambarkan

kerangka dan susunan hubungan diantara fungsi, bagian atau posisi, juga menunjukkan hierarki

organisasi dan struktur sebagai wadah untuk menjalankan wewenang, tanggung jawab dan

sistem pelaporan terhadap atasan dan pada akhirnya memberikan stabilitas dan kontinuitas yang

memungkinkan organisasi tetap hidup walaupun orang datang dan pergi serta pengkoordinasian

hubungan dengan lingkungan. Struktur organisasi dapat menghindari atau mengurangi

kesimpangsiuran dalam pelaksanaan tugas.

Struktur berkaitan dengan hubungan-hubungan logis antara berbagai funsi dalam organisasi.

Teori teori klasik berfokus pada dua struktur dasaryang disebut lini dan staf. Struktur lini

menyangkut saluran-saluran kewenangan organisasi yang berkaitan dengan pencapaian tujuan

utama organisasi. Misalnya sebuah perusahaan, struktur lininya mengikuti suatu tatanan jabatan

yang bertanggungjawab atas produktivitas. Sedangkan struktur staf menyangkut pelaksanaan

tugas dan wewenang yang ada dalam sttruktur lini.

Nilai dasar yang membedakan lini dan staf terletak pada wilayah pembuatan keputusan.

Istilah ini berarti bahwa kewenangan terakhir terletak pada jabatan-jabatan dalam struktur itu.

Tenaga staf secara tradisional memberi nasihat dan jasa untuk membantu lini. Lini mempunyai

otoritas komando. Staf memberikan nasihat dan melakukan persuasi dalam bentuk usulan-usulan,

namun tidk mempunyai kewenangan untuk memberikan perintah kepada manajer lini untuk

mengikuti usulan-usulan tersebut. Bila usulan seorang ahli dari staf diterima oleh atasan lininya,

usulan itu disebarkan atas kewenangan manajer lini, bukan atas kewenangan spesialis staf itu.

Para peneliti dan praktisi manajemen telah berusaha mengembangkan pemahaman mereka

mengenai hubungan antara struktur dan kinerja, sikap, keefektifan, dan variabel lain yang dirasa

penting. Pengembangan pemahaman ini dihalangi tidak hanya oleh kerumitan hubungan antara

dimensi-dimensi itu sendiri, namun juga oleh kesulitan menetapkan dan mengukur konsep

struktur organisasi.Struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor

kepada siapa, dan mekanisme koordinasi yang formal serta pola interaksi yang akan diikuti.

Sebuah struktur organisasi mempunyai tiga komponen dimensi: kompleksitas, formalisasi, dan

sentralisasi (Robbins, 1994:6).Sehingga dimensi struktur organisasi yang lebih sering digunakan

dalam riset dan praktik yang menggambarkan dimensi struktur, yaitu Kompleksitas, Formalisasi,

dan Sentralisasi.

Page 8: Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten lamongan

a. Kompleksitas

Kompleksitas merujuk pada tingkat differensiasi yang ada didalam sebuah organisasi.

Differensiasi horizontal mempertimbangkan tingkat pemisahan horizontal diantara unit-unit.

Differensiasi vertical merujuk pada kedalaman hierarki organisasi. Differensiasi spasial meliputi

tingkat sejauh mana lokasi fasilitas dan para pegawai organisasi tersebar secara geografis.

Differensiasi horizontalmerujuk pada pengelompokan berdasarkan spesialisasi-spesialisasi yang

ada dalam sebuah organisasi, baik spesialisasi fungsional maupun sosial. Pembagian

departemen-departeman dalam organisasi dapat dilakukan berdasarkan jumlah orang, fungsi,

produk atau jasa, klien, geografis, atau proses (Kusdi, 2009:169).

Differensiasi vertical Merujuk pada kedalaman struktur. Diferensiasi meningkat, demikian

pula kompleksitasnya, karena jumlah tingkatan hierarki didalam organisasi bertambah(Robbins,

1994 : 95).Organisasi dengan jumlah pegawai yang sama, tidak perlu mempunyai tingkat

diferensiasi vertikal yang sama. Organisasi dapat berbentuk tinggi (tall), dengan banyak lapisan

hierarki, atau mendatar (flat), dengan sedikit tingkatan. Faktor yang menentukan adalah Rentang

Kendali (Robbins, 1994).

Organiasi dapat melakukan aktivitas yang sama dengan tingkat diferensiasi horizontal dan

pengaturan hierarki yang sama diberbagai lokasi. Tetapi keberadaan barbagai lokasi tersebut

meningkatkan kompleksitas (Robbins, 1994:98). Oleh karena itu, elemen ketiga dalam

kompleksitas adalah diferensiasi spasial, yang merujuk pada tingkat sejauh mana lokasi kantor,

pabrik dan personalia sebuah organisasi tersebar secara geografis.

b. Formalisasi

“Jika sebuah pekerjaan sangat diformalisasikan, maka pemegang pekerjaan itu hanya

mempunyai sedikit kebebasan mengenai apa yang harus dikerjakan, bilamana mengerjakannya,

dan bagaimana ia harus melakukannya”(Robbins, 1994:103).

Para manajer mempunyai sejumlah teknik formalisasi yang diambil dari pendapat

StepenP.Robbins dalam Kusdi (2009:173), untuk dapat menstandarisasikan perilaku para

pegawai. Teknik-teknik yang digunakan dalam menstandarisasikan adalah:

Page 9: Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten lamongan

1) Proses Seleksi (selection)

Organisasi memilih pegawainya bukan secara acak. Para pelamar diproses melalui

sejumlah rintangan yang dirancang untuk membedakan para individu yang mungkin dapat

berprestasi dengan baik dari mereka yang mungkin tidak akan berhasil.

2) Persyaratan Jabatan (role requirement)

Para individu di dalam organisasi mempunyai jabatan.Setiap pekerjaan membawa serta

harapan mengenai bagaimana si pemegang jabatan seharusnya berperilaku.

3) Peraturan, Prosedur, dan Kebijakan (rules, procedures, and policies)

Peraturan merupakan pernyataan eksplisit yang ditujukan kepada seorang pegawai

tentang apa yang harus atau tidak boleh dilakukan. Prosedur adalah rangkaian langkah yang

saling berhubungan satu sama lain secara sekuensial yang diikuti pegawai dalam

melaksanakan tugasnya. Kebijakan adalah pedoman yang menetapkan hambatan terhadap

pengambilan keputusan yang dibuat oleh pegawai.

4) Proses pelatihan (training)

Pelatihan ada yang bersifat on-the-job-training (misalnya pemagangan, pendampingan

(coaching), atau penugasan-penugasan yang bersifat studi), ada pula yang bersifat off-the-

job-training (ceramah, demonstrasi, simulasi, atau instruksi terprogram).

5) Ritual (rituals)

Ritual atau upacara adalah semacam “pengesahan” bahwa seseorang menyandang status

tertentu.

c. Sentralisasi

Penjelasan terkait sentralisasi secara lebih khusus yaitu jenjang kepada siapa kekuasaan

formal untuk membuat pilihan-pilihan secara leluasa dikonsentrasikan pada seorang individu,

unit, atau tingkatan (biasanya berada tinggi pada organisasi), dengan demikian mengizinkan

para pegawai (biasanya pada tingkat rendah dalam organisasi) untuk member masukan yang

minimal ke dalam pekerjaan mereka (Robbins, 1994).

Sentralisasi dapat dijelaskan juga bahwa hal ini merujuk pada bentuk-bentuk keputusan yang

mengandung kebebasan bagi seseorang. Istilah kuncinya adalah pilihan-pilihan bebas

(discretionary choice), “jika dikatakan the director possesses certain discretionary funds, artinya

direktur memiliki dana-dana tertentu yang boleh dikeluarkan atau digunakan sesukannya”.

Page 10: Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten lamongan

(Kusdi, 2009:174). Kebebasan dalam memilih ini biasanya di konsentrasikan pada pucuk

pimpinan.

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Bentuk Struktur Organisasi, Pembagian tugas dan Wewenang BKD Kabupaten

Lamongan.

Sumber: bkd.Lamongankab.go.id

Gambar 1. Struktur Organisasi BKD Kabupaten Lamongan

1. Kepala Badan Kepegawaian Daerah.

a. Memimpin BKD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

b. Menyiapkan kebijakan daerah dan kebijakan umum sesuai dengan tugas BKD

Kepala BKD

Sekertaris

Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Program

Sub Bagian Keuangan

Kel. Jabatan Fungsional

Bidang Pendidikan dan Latihan

Bidang Pengembangan Karir dan Kesejahtraan

Pegawai

Bidang Mutasi Pegawai

Bidang Informasi dan Pengadaan

Pegawai

SUBBID Bidang Struktural

SUBBID Pengembangan Karir

SUBBID Mutasi ISubbid Informasi dan Dokumentasi

SUBBID Pengadaan SUBBID Mutasi II SUBBID

Pengembangan Karir

SUBBID Bidang Teknis Umum

dan Fungsional

Page 11: Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten lamongan

c. Menetapkan kebijakan teknis pelaksanaan tugas BKD yang menjadi tanggung jawabnya

d. Membina dan menyelenggarakan kerja sama dengan instansi dan organisasi lain.

Dalam menyelenggarakan tugasnya, Kepala dibantu oleh seorang Sekretaris yang

bertanggung jawab langsung kepada Kepala.

2. Sekretariat BKD

Merupakan unsur staf umum yang melaksanakan pelayanan administratif terhadap seluruh

satuan organisasi dilingkungan Badan, yang dipimpin oleh seorang Sekretaris berada dibawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Sekretariat BKD mempunyai tugas melaksanakan

pengelolaan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kerumahtanggaan,

hukum, kelembagaan, penyusunan program, evaluasi dan pelaporan serta tugas-tugas hubungan

masyarakat. Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretariat mempunyai fungsi:

a. Penyusunan perencanaan program dan pelaporan ;

b. Pelaksanaan pengelolaan kepustakaan dan urusan kehumasan ;

c. Pengelolaan keuangan, administrasi gaji pegawai dan perlengkapan ;

d. Pengelolaan administrasi kepegawaian dan kesejahteraan pegawai ;

e. Pengelolaan administrasi urusan umum dan kearsipan ;

f. Pelayanan teknis administrasi kepada Kepala Badan dan semua unit organisasi di

lingkungan Badan

g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dab

fungsinya.

Sekretariat BKD terdiri dari Sub Bagian Program, Sub Bagian Keuangan dan Sub Bagian

Umum. Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud, dipimpin oleh seorang Kepala Sub

Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris BKD.

3. Sub Bagian Keuangan

a. Menghimpun data dan menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan anggaran keuangan.

b. Melakukan pengelolaan keuangan termasuk pembayaran gaji pegawai dan hak-haknya.

c. Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan.

d. Melakukan verifikasi pengelolaan anggaran belanja Badan.

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Page 12: Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten lamongan

4. Sub Bagian Program

a. Menghimpun, mengintegrasikan, menyusun rencana dan evaluasi rencana kegiatan

tahunan ;

b. Melakukan urusan dokumentasi, informasi serta pengelolaan perpustakaan dinas;

c. Melakukan pengolahan data, pelayanan informasi dan kehumasan ;

d. Melakukan evaluasi pelaksanaan/realisasi program unit kerja ;

e. Melakukan hubungan kerja yang bersifat fungsional dalam rangka koordinasi dengan unit

kerja yang menangani pengolahan data elektronik dalam rangka sistem informasi

manajemen, penyusunan dan monitoring/ evaluasi program dan dalam rangka penelitian

dan pengembangan ;

f. Membantu mengkoordinasikan penyusunan rencana strategis dan Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ;

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

5. Bidang Informasi dan pengadaan Pegawai

Merupakan unsur pelaksana Badan yang dipimpin oleh seorang Kepala bidang yang berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang Informasi dan Pengadaan

Pegawai mempunyai tugas melaksanakan perencanaa dan penyiapan perumusan kebijakan teknis

dan pelayanan administrasi informasi kepegawaian, pengadaan dan pemberhentian Pegawai.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Bidang Informasi dan Pengadaan   Pegawai mempunyai

fungsi :

a. Penyiapan dan pelaksanaan pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian Calon

Pegawai Negeri Sipil Daerah sesuai dengan norma, standar dan prosedur yang ditetapkan

dalam perundang-undangan;

b. Pelaksanaan dan penyiapan bahan penetapan Nomor Induk Pegawai (NIP) bagi peserta

ujian Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah yang dinyatakan lulus ujian

c. Penyiapan pertimbangan teknis kepada Pejabat Pembina Kepegawaian daerah untuk

penetapan pensiun Pegawai Negeri Sipil Daerah yang memasuki usia pensiun ;

Page 13: Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten lamongan

d. Pengelolaan dokumentasi, pengolahan data dan penyediaan informasi manajemen

kepegawaian

e. Pengelolaan dan pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian ;

f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan Daerah sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Bidang Informasi dan Pengadaan   Pegawai, terdiri dari Sub Bidang Informasi dan

Dokumentasi, dan Sub Bidang Pengadaan dan Pemberhentian Pegawai. Masing-masing Sub

Bidang dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada

Kepala Bidang Informasi, Pengadaan dan Pemberhentian Pegawai.

6. Sub Bidang Informasi dan Dokumentasi

a. Menghimpun, menyusun dan mendokumentasikan serta mendistribusikan peraturan

bidang kepegawaian daerah.

b. Menyiapkan bahan, merumuskan dan menyusun serta menerbitkab peraturan dan

petunjuk teknis bidang kepegawaian daerah.

c. Mengelola arsip naskah teknis bidang kepegawaian daerah.

d. Mengelola data file perorangan pegawai.

e. Melakukan koordinasi dengan unit kerja pengelola data elektronik dalam rangka

pengembangan sistem informasi manajemen, penyusunan dan monitoring/evaluasi data.

f. Menghimpun dan mengolah data fisik serta menyediakan informasi kepegawaian daerah.

g. Memberikan informasi hukum di Bidang Kepegawaian bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah

h. Menyiapkan, mengelola dan mengembangkan sistem informasi kepegawaian daerah

(SIMPEGDA).

i. Menyiapkan bahan dan menyusun daftar urut kepangkatan (DUK) Pegawai Negeri Sipil

Daerah.

j. Menyiapkan bahan dan menyelesaikan administrasi Laporan Pajak-pajak Pribadi Pegawai

(LP-2P).

k. Menyiapkan petunjuk teknis dan melaksanakan pembinaan Tata Usaha Kepegawaian

daerah.

l. Menyiapkan, menyediakan dan menyampaikan laporan Kepegawaian Daerah kepada

Badan Kepegawaian Negara.

Page 14: Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten lamongan

m. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Informasi, Pengadaan

dan Pemberhentian Pegawai sesuai dengan tugas dan fungsinya.

7. Sub Bagian Pengadaan

a. Menyiapkan dan menyusun rencana formasi Pegawai sesuai Anforjab

b. Menyusun rencana dan melaksanakan pengadaan pegawai, yang meliputi penyusunan

jadwal kegiatan, mengumumkan pendaftaran dan persyaratan administrasi, melaksanakan

tes kemampuan dan pengetahuan, kesehatan dan persyaratan lain.

c. Menyiapkan bahan pengusulan penetapan Nomor Induk Pegawai bagi peserta ujian Calon

Pegawai Negeri Sipil Daerah yang dinyatakan lulus ujian.

d. Melakukan pelayanan administrasi dalam rangka pemrosesan penerbitan keputusan

pengangkatan calon pegawai negeri sipil daerah.

e. Menyiapkan bahan dan pemrosesan pengunduran diri dan pembatalan untuk menjadi

Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah

f. Menyiapkan data Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah.

g. Melakukan pelayanan administrasi pengangkatan, pemindahan, perpanjangan dan

pemberhentian Pegawai tidak tetap (pegawai tenaga kontrak kerja).

h. Menyiapkan bahan dan menerbitkan putusan pengangkatan dan pemberhentian Calon

PNS Daerah.

i. Melakukan pelayanan administrasi untuk menyiapkan bahan dan menerbitkan keputusan

perpanjangan batas usia pensiun Pegawai Negeri Sipil Daerah.

j. Melakukan pelayanan administrasi untuk menyiapkan bahan dan menerbitkan

pertimbangan teknis pensiun Pegawai Negeri Sipil daerah yang memasuki usia pension.

k. Melakukan pelayanan administrasi untuk menyiapkan bahan dan menerbitkan keputusan

pensiun dini Pegawai Negeri Sipil Daerah.

l. Melakukan pelayanan administrasi untuk menyiapkan bahan dan menerbitkan keputusan

Pensiun Pegawai Negeri Sipil Daerah yang mengalami cacat/ meninggal dunia karena

dinas.

Page 15: Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten lamongan

m. Melakukan pelayanan administrasi untuk menyiapkan bahan dan menerbitkan keputusan

pensiun janda/ duda pensiunan anak PNS Daerah, penetapan Pengangkatan Anumerta

dan pengabdian PNS Daerah.

n. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Informasi, Pengadaan

dan Pemberhentian Pegawai sesuai dengan tugas dan fungsinya

8. Bidang Mutasi Pegawai

Merupakan unsur pelaksanaan Badan yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang Mutasi Pegawai mempunyai

tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, koordinasi dan pelayanan

adminstrasi mutasi pegawai. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Mutasi Pegawai,

mempunyai fungsi:

1. Penyiapan dan pelaksanaan pengangkatan dan pemindahan dalam dan dari jabatan

struktural atau fungsional sesuai dengan norma, standar dan prosedur yang ditetapkan

dalam peraturan perundang-undangan;

2. Penyiapan pertimbangan teknis untuk penetapan kenaikan pangkat PNS Daerah ;

3. Pemberian pertimbangan teknis peninjauan masa kerja ;

4. Penetapan kenaikan pangkat anumerta dan pengabdian PNS Daerah ;

5. Penyiapan bahan kegiatan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan lingkup

Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Badan, Dinas, Kantor, Kecamatan dan Kelurahan

6. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Bidang Mutasi Pegawai terdiri dari Sub Bidang Mutasi I dan Sub Bidang Mutasi II. Masing-

masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Mutasi Pegawai.

9. Sub Bidang Mutasi I

a. Melakukan pelayanan administrasi untuk menyiapkan bahan dan penerbitkan

pertimbangan teknis kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Daerah di lingkup

Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Badan, Dinas, Kantor, Kecamatan dan

Kelurahan ;

Page 16: Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten lamongan

b. Melakukan pelayanan adminstrasi untuk menyiapkan bahan dan menerbitkan

pertimbangan teknis peninjauan masa kerja Pegawai Negeri Sipil Daerah di lingkup

Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Badan, Dinas, Kantor, Kecamatan dan

Kelurahan ;

c. Melakukan pelayanan adminstrasi untuk menyiapkan bahan dan menerbitkan keputusan

penyesuaian masa kerja Pegawai Negeri Sipil Daerah di lingkup Sekretariat Daerah,

Sekretariat DPRD, Badan, Dinas, Kantor, Kecamatan dan Kelurahan

d. Melakukan pelayanan adminstrasi untuk menyiapkan bahan dan menerbitkan keputusan

pindah antar instansi lingkup daerah, antar daerah dan pindah dari/ke instansi vertikal

Departemen/Non Departemen di lingkup Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Badan,

Dinas, Kantor, Kecamatan dan Kelurahan ;

e. Menyiapkan bahan kegiatan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan lingkup

Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Badan, Dinas, Kantor, Kecamatan dan Kelurahan.

f. Melakukan pelayanan adminstrasi untuk menyiapkan bahan dan menerbitkan keputusan

pengangkatan dan pemindahan dalam dan dari jabatan struktural, di lingkup Sekretariat

Daerah, Sekretariat DPRD, Badan, Dinas, Kantor, Kecamatan dan Kelurahan ;

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Mutasi Pegawai

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

10. Sub Bidang Mutasi II

a. Melakukan pelayanan administrasi dalam rangka pemrosesan penerbitan keputusan

pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah menjadi Pegawai Negeri Sipil Daerah

dari unsur guru SMU/SMK/MAN, SLTP/MTs, SD dan guru Taman Kanak-Kanak di

Daerah.

b. Melakukan pelayanan administrasi untuk menyiapkan bahan dan menerbitkan

pertimbangan teknis kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Daerah dari unsur, guru

SMU/SMK/MAN, SLTP/MTs, SD dan guru Taman Kanak-Kanak di Daerah.

c. Melakukan pelayanan administrasi untuk menyiapkan bahan dan menerbitkan

pertimbangan teknis peninjauan masa kerja Pegawai Negeri Sipil Daerah menjadi

Pegawai Negeri Sipil Daerah dari unsur guru SMU/SMK/MAN, SLTP/MTs, SD dan

guru Taman Kanak-Kanak di Daerah.

Page 17: Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten lamongan

d. Melakukan pelayanan administrasi untuk menyiapkan bahan dan menerbitkan keputusan

penyesuaian masa kerja Pegawai Negeri Sipil Daerah dari unsur guru SMU/SMK/MAN,

SLTP/MTs, SD dan guru Taman Kanak-Kanak di Daerah.

e. Melakukan pelayanan administrasi untuk menyiapkan bahan dan menerbitkan keputusan

pindah antar instansi lingkup daerah, antar daerah dan pindah dari/ke instansi vertikal

Departemen/Non Departemen Pegawai Negeri Sipil Daerah dari unsur guru

SMU/SMK/MAN, SLTP/MTs, SD dan guru Taman Kanak-Kanak di Daerah.

f. Menyiapkan bahan kegiatan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan lingkup guru

SMU/SMK/MAN, SLTP/MTs, SD dan Guru Taman Kanak-Kanak di  Daerah

g. Melakukan pelayanan administrasi untuk menyiapkan bahan dan menerbitkan keputusan

pengangkatan, pemindahan dalam dan dari jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil

Daerah dari unsur guru SMU/SMK/MAN, SLTP/MTs, SD dan guru Taman Kanak-

Kanak di Daerah.

h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Mutasi Pegawai

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

11. Bidang Pengembangan Karier dan Kesejahtraan Pegawai

Merupakan unsur pelaksana Badan yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang Pengembangan Karier dan

Kesejahteraan Pegawai mempunyai tugas melaksanakan perencanaan kegiatan, menyusun

pedoman dan petunjuk teknis serta mengkoordinasikan pembinaan disiplin dan peningkatan

kesejahteraan pegawai.  Dalam melaksanakan tugas dimaksud,   Bidang Pengembangan Karier

dan Kesejahteraan Pegawai, mempunyai fungsi:

a. Penyiapan bahan dan perumusan kebijaksanaan teknis pembinaan, pengendalian dan

pengembangan Pegawai ;

b. Penyiapan bahan dan penyusunan peraturan di bidang Kepegawaian Daerah ;

c. Penyiapan program dan kebijakan teknis peningkatan kesejahteraan dan pengembangan

karier pegawai.

d. Penyiapan, pelaksanaan pembinaan dan evaluasi pemberian penilaian prestasi kerja

pegawai (Penerbitan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan/DP-3) ;

e. Penyiapan, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi penerapan penilaian angka kredit bagi

pejabat fungsional ;

Page 18: Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten lamongan

f. Pengelolaan, penyusunan, pembinaan dan evaluasi terhadap daftar urut kepangkatan PNS

Daerah ;

g. Pembinaan Korps, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan hak dan kewajiban serta

kedudukan hukum Pegawai Negeri Sipil Daerah ;

h. Pemberian penghargaan dan tanda jasa kepada Pegawai Negeri Sipil Daerah yang purna

tugas, berprestasi luar biasa dan penghargaan lainnya ;

i. Menyiapankan bahan dan menangani administrasi pembinaan dan persyaratan

permohonan perkawinan dan perceraian pegawai.

j. Melaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Kesejahteraan dan Pengembangan Karier, terdiri dari Sub Bidang Kesejahteraan dan

Sub Bidang Pengembangan Karier. Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala

Sub Bidang, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Kesejahteraan

dan Pengembangan Karier.

12. Sub Bidang Pengembangan Karier

a. Menghimpun, mengolah dan menganalisis tingkat kehadiran Pegawai Negeri Sipil

Daerah dalam melaksanakan tugas kedinasan ;

b. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan, penyidikan dan pemeriksaan terhadap

PNS Daerah yang melakukan pelanggaran peraturan disiplin kedinasan, [pengendalian

dan evaluasi disiplin PNS Daerah serta melakukan penyiapan bahan dan penerbitan

keputusan penjatuahn disiplin PNS Daerah;

c. Melaksanakan pembinaan tata cara penyidikan dan pemeriksaan terhadap Pegawai

Negeri Sipil Daerah yang melakukan pelanggaran peraturan disiplin kedinasan ;

d. Menyiapkan bahan dan menangani penyelesaian masalah sengketa atau gugatan cerai,

kasus-kasus pelanggaran disiplin dan perkara ijazah palsu serta melaksanakan

penindakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;

e. Menyiapkan bahan dan menangani penyelesaian masalah sengketa dan gugatan di bidang

kepegawaian

f. Menyiapkan bahan dan menyusun pola pengembangan karir pegawai Negeri Sipil Daerah

g. Melaksanakan evaluasi terhadap pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil Daerah

Page 19: Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten lamongan

h. Menyiapkan bahan dan melaksanakan psikotest dan penelitian khusus bagi Pegawai

Negeri Sipil Daerah

i. Menyiapkan bahan, membina dan melaksanakan evaluasi terhadap Penilaian Pelaksanaan

Pekerjaan Pegawai

j. Memberikan pelayanan konsultasi dan pembimbingan psikologis di Bidang Kepegawaian

bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah ;

k. Melaksanakan pelayanan adminstrasi untuk menyiapkan bahan, membina dan

menetapkan penilaian angka kredit (PAK) bagi pejabat fungsional

l. Melaksanakan evaluasi terhadap kinerja Pegawai negeri Sipil daerah dalam

mengaplikasikan hasil pendidikan dan pelatihan jabatan yang diberikan ;

m. Melaksanakan pelayanan administrasi untuk menyiapkan bahan, membina dan

menetapkan penilaian kinerja pejabat struktural dan fungsional sebagai dasar pelaksanaan

mutasi dan promosi jabatan

n. Menyiapkan bahan dan mengevaluasi persyaratan jabatan sebagai dasar untuk

melaksanakan mutasi dan promosi jabatan struktural dan jabatan fungsional

o. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesejahteraan dan

Pengembangan Karier.

13. Sub Bidanag Kesejahtraan

a. Menyiapkan program dan kebijakan teknis peningkatan kesejahteraan Pegawai ;

b. Melaksanakan pelayanan administrasi untuk penerbitan Kartu Pegawai (Karpeg), Kartu

Isteri/Suami (Karis/su), Kartu Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) dan

proses realisasi Tabungan Perumahan

c. Melakukan pelayanan administrasi untuk menyiapkan bahan dan menerbitkan surat

pemberitahuan kenaikan gaji berkala Pegawai Negeri Sipil Daerah

d. Menyiapkan bahan, melaksanakan pembinaan dan menangani penerbitan cuti Pegawai

Negeri Sipil Daerah

e. Melaksanakan pelayanan administrasi untuk menyiapkan bahan dan menerbitkan ijin

Pegawai Negeri Sipil Daerah yang mencalonkan sebagai Pejabat Negara, Kepala Desa

dan Perangkat Desa

f. Melaksanakan pelayanan administrasi untuk menyiapkan bahan dan menerbitkan ijin

Pegawai Negeri Sipil Daerah yang melakukan usaha di luar kedinasan

Page 20: Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten lamongan

g. Menyiapkan bahan dan melaksanakan penerbitan surat ijin belajar Pegawai Negeri Sipil

Daerah

h. Menyiapkan bahan dan melaksanakan ujian dinas dan ujian kenaikan pangkat

penyesuaian ijazah

i. Melaksanakan pelayanan administrasi untuk menyiapkan bahan dan pemberian

penghargaan satya lencana karya satya, bantuan uang duka, dan penghargaan pensiunan

bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan yang

berlaku

j. Melaksanakan penilaian Pegawai Negeri Sipil Daerah yang berprestasi dan atau teladan

k. Melaksanakan sumpah/janji dan pelantikan pejabat struktural Pegawai Negeri Sipil

Daerah

l. Menyiapkan bahan dan melaksanakan rencana penyelenggaraan general check up dan

asuransi kecelakaan diri Pegawai

m. Menyiapkan bahan dan menangani administrasi pembinaan dan persyaratan permohonan

perkawinan dan perceraian Pegawai

n. Pembinaan korps, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan hak dan kewajiban serta

kedudukan hukum Pegawai Negeri Sipil

o. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesejahteraan dan

Pengembangan Karier.

14. Bidang Pendidikan dan Pelatihan

Merupakan unsur pelaksana Badan yang dipimpin oleh seorang Kepala bidang yang berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang Pendidikan dan Latihan

mempunyai tugas melaksanakan perencanaan kegiatan, menyusun pedoman dan petunjuk teknis

serta mengkoordinasikan pendidikan dan latihan bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah. Dalam

melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pendidikan dan Latihan mempunyai fungsi :

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan pendidikan dan latihan

Pegawai Negeri Sipil Daerah

b. Penyiapan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan pendidikan dan latihan pegawai

Negeri Sipil Daerah

Page 21: Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten lamongan

c. Penyiapan penyusunan peraturan perundang-undangan dibidang pendidikan dan latihan

Pegawai Negeri Sipil Daerah :

d. Perencanaan dan peaksanaan pendidikan dan latihan Pegawai Negeri Sipil Daerah ;

e. Penyiapan dan penyelenggaraan analisis kebutuhan pendidikan dan latihan ;

f. Penyiapan dan penyelenggaraan analisis kebutuhan pendidikan dan latihan (Diklat)

Pegawai Negeri Sipil Daerah

g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang Pendidikan dan Latihan, terdiri dari Sub Bidang Diklat Struktural dan Sub Bidang

Diklat Teknis Umum dan Fungsional. Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh Kepala Sub

Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pendidikan dan

Latihan.

15. Sub Bagian Diklat Struktural

a. Menyiapkan bahan dalam rangka merencanakan dan melaksanakan testing serta

menyiapkan bahan persyaratan pegawai yang akan mengikuti pendidikan dan latihan

struktural, Tugas Belajar dan seleksi penerimaan IPDN ;

b. Mengumpulkan dan mengolah data untuk penyusunan program Latihan Pra Jabatan

(LPJ)

c. Menyiapkan pelaksanaan penunjukan Pegawai Negeri Sipil Daerah yang akan mengikuti

pendidikan dan latihan struktural ;

d. Menyelenggarakan Latihan Pra Jabatan (LPJ) Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah ;

e. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Struktural Pegawai Negeri Sipil Daerah ;

f. Mengadakan evaluasi pelaksanaan dan hasil pendidikan dan latihan struktural;

g. Mengumpulkan bahan dan menyusun inventarisasi data pegawai Negeri Sipil daerah

yang telah mengikuti pendidikan dan latihan struktural dan tugas belajar  ;

h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pendidikan dan

Latihan.

16. Sub Bidang Diklat Teknis Umum dan Fungsional

a. Menyiapkan bahan dalam rangka merencanakan dan melaksanakan testing serta

menyiapkan bahan persyaratan pegawai yang akan mengikuti pendidikan dan latihan

struktural, Tugas Belajar dan seleksi penerimaan IPDN ;

Page 22: Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten lamongan

b. Mengumpulkan dan mengolah data untuk penyusunan program Latihan Pra Jabatan

(LPJ)

c. Menyiapkan pelaksanaan penunjukan Pegawai Negeri Sipil Daerah yang akan mengikuti

pendidikan dan latihan struktural ;

d. Menyelenggarakan Latihan Pra Jabatan (LPJ) Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah ;

e. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Struktural Pegawai Negeri Sipil Daerah ;

f. Mengadakan evaluasi pelaksanaan dan hasil pendidikan dan latihan struktural;

g. Mengumpulkan bahan dan menyusun inventarisasi data pegawai Negeri Sipil daerah

yang telah mengikuti pendidikan dan latihan struktural dan tugas belajar.

h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pendidikan dan

Latihan.

B. Kompleksitas, Formalisasi dan Sentralisasi Organisasi Badan Kepegawaian Daerah

Kabupaten Lamongan

Berdasarkan data yang penulis dapatkan dari website BKD Kabupaten lamongan dengan

melihat struktur organisasi beserta pembagian tugas dan wewenag tersebut jika berpedoman

pada UU 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat daerah, maka dapat disimpulkan

bahwasanya organisasi BKD ini sudah sangat bagus dengan adanya pembagian tugas yang jelas

dan sesuai dengan UU 41 Tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah. Hal ini terbukti

dengan adanya struktur dan pembagian tugas sesuai dengan kebutuhan rill dalam organisasi

tersebut. Selain itu dalam pembagian tugas baik bidang maupun subbid sudah bagus, didak ada

tumpang tindih dalam pembagian kerjanya. Dan juga semua pembagian tugas dalam BKD

Kabupaten Lamongan sudah sesuai dengan bidan dan subbid masing-masing tidak terdapat

kesalahan dalam pembagian tugas. Adapun yang menjadi dasar dari pembagian wewenang, tugas

dan fungsi yaitu Berdasarkan Keputusan Bupati Lamongan Nomor 33 Tahun 2008, yang

ditentukan bahwa Kepala Badan Kepegawaian Daerah mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kepegawaian daerah dan pendidikan

dan pelatihan. Selain itu didukung pula program dari masing-masing bidang dalam menjalankan

tugasnya antara lain seperti inventaris pendataan honorer, penyusunan perencanaan kegiatan

SKPD, penyediaan jasa surat menyurat dan lain sebagainya.

Page 23: Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten lamongan

Formulasi Organisasi BKD. Pertama mencangkup Proses seleksi, selain BKD melakukan

pelatihan maupun pengembangan pegawai instansi yang sudah ada BKD juga bertugas untuk

melakukan proses perekrutan untuk instansi pemerintahan di setiap daerah. Dalam melakukan

proses seleksi BKD Kabupaten Lamongan berpedman pada UU yang mengatur tentang

perekrutan pegawai hal ini dapat terbukti dengan adanya tes untu para CPNS yang terdiri dari tes

tulis maupun teknis dan tidak menggunakan sistem like and dislike. Perekrutan CPNS menjadi

PNS Berdasarkan ketentuan Pasal 65 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara juncto Pasal 14 Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan

Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 78 Tahun 2013 beserta petunjuk pelaksanaannya. Hal tersebut dapat terbukti dengan

adanya pemuda dari keluarga miskin yang lolos menjadi PNS. Dengan berita tersebut maka

terbukti BKD dalam proses seleksi tersebut sesuai dengan UU yang diberlakukan

Kedua, Persyaratan Jabatan. Dalam rangka penetapatan pegawai pada jabatannya BKD

dilakukan sesuai dengan norma, standar dan prosedur yang ditetapkan dalam perundang-

undangan aturan bagaiman disesuaikan dengan kemampuan para pegawai tersebut. Dalam artian

penetapannya sesuai dengan SDM yang dimiliki. Ketiga, Peraturan, procedure dan kebijakan.

Langkah awal yang harus dilakukan dan dibuat oleh instansi pemerintah untuk menjawab

tuntutan saat ini dan kedepan terhadap lingkungan stratejik lokal, nasional dan global adalah

dengan dibentuknya Rencana Strategis untu mampu mendukung visi,misi dan sasaran dan

susunan strategis daerah dan juga dibentuk Renja yang merupakan pedoman dan rujukan dalam

menyusun program dan kegiatan BKD tahun 2012 yang telah ditetapkan Prioritas Pembangunan

Daerah, yang mengarah pada pencapaian sasaran-sasaran pembangunan yang dalam

penyusunannya juga memperhatikan program dan kebijakan dari Pemerintah Pusat yang

dilaksanakan di daerah. Adapun Sasaran strategik merupakan hasil yang akan dicapai secara

lebih nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dan telah dirancang indikator sasarannya.

Dalam usaha mencapai tujuan strategik tersebut, maka ditetapkan dan dipilih sasaran strategik

jangka menengah Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan sebagai berikut:

1. Untuk mewujudkan pencapai tujuan “Peningkatan kepuasan pelayanan dan kesejahteraan

masyarakat,” ditetapkan dan dipilih sebagai sasaran strategiknya adalah “Meningkatnya

kualitas dan kuantitas pelayanan kepegawaian.”

Page 24: Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten lamongan

2. Untuk mewujudkan pencapaian tujuan “Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan

daerah,” ditetapkan dan dipilih sebagai sasaran strategiknya adalah “Meningkatnya kualitas

pengelolaan penatausahaan dan kerumahtanggaan kepegawaian.”

3. Untuk mewujudkan pencapai tujuan “Peningkatan kualitas SDM Aparatur,” ditetapkan dan

dipilih sebagai sasaran strategiknya adalah “Meningkatnya kompetensi aparatur sesuai

bidang keahlian yang dibutuhkan.”

Selanjutnya tiap-tiap sasaran harus diberikan kebijakan agar dapat disusun program dan

kegiatan yang harus dijalankan. Kebijakan stratejik pada dasarnya merupakan ketentuan yang

ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam

pengembangan ataupun pelaksanaan berbagai program dan kegiatan, guna memperlancar dan

keterpaduan pencapaian dan perwujudan sasaran, tujuan, misi dan visi satuan unit kerja

pemerintah. Kebijakan harus disusun dengan didasarkan atas faktor lingkungan strategis yang

melingkupinya, untuk dapat ditemukan pilihan-pilihan strategis dan faktor-faktor kunci

keberhasilannya (key success factors). Sebagai kebijakan stratejik Badan Kepegawaian Daerah

Kabupaten Lamongan dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran strateginya, secara

umum disampaikan sebagai berikut:

1. Meningkatkan kecepatan, ketelitian dan ketepatan penyelesaian naskah dokumen

kepegawaian dan pemenuhan kewajiban serta hak-hak kepegawaian sesuai standart, norma

dan ketentuan yang berlaku.

2. Meningkatkan kualitas pengelolaan penatausahaan dan kerumahtanggaan untuk kelancaran,

ketertiban dan keamanan proses pengambilan kebijakan teknis kepegawaian, sesuai standart,

norma dan ketentuan yang berlaku.

3. Meningkatnya kompetensi aparatur untuk peningkatan profesonalitas dan kinerja dalam

penanganan dan penyelesaian tugas penyelenggaraan pemerintahan, pembinaan dan

pelayanan masyarakat dan pengendalian pelaksanaan pembangunan yang menjadi

tanggungjawab pemerintah.

Selain kebijakan, peraturan dan procedure diatas ada juga program lainya yang mewujudkan

visi misi, tujuan dan sasaran dengan mengacu pada Renstra. Dan untuk peraturan mengenai

kepegawain adapun sebagai berikut SK Pengangkatan CPNS, Surat Penyataan melaksanakan

tugas, SK. Pengangkantan PNS, SK Kenaikan Gaji Berkala, Surat

Page 25: Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten lamongan

Pengangkatan/Pemberhentian ke/dari Jabatan (Struktural/Fungsional), Surat Pernyataan

Pelantikan, Surat Pernyataan Menduduki Jabatan, Surat Keputusan Kenaikan Pangkat mulai dari

KP pertama sampai dengan terakhir, Surat Keputusan Hukuman Disiplin, Surat Keputusan

Peninjauan Masa Kerja, Surat Keputusan Perbantuan pada Instansi lain, Surat Keputusan

dipekerjakan pada Instansi, Surat Keputusan Pemindahan Wilayah/ Instansi dan Surat Keputusan

tanda Kehormatan /jasa /Penghargaan;

Keempat, Proses Pelatiahan. Dalam rangka peningkatan kapasitas pegawai instansi di

Kabupaten Lamongan BKD melakukan berbagai pelatihan, antara lain Program dan kegiatan

sebagai implementasi pencapaian tujuan “Peningkatan kualitas SDM Aparatur,” dan untuk

mewujudkan sasaran strategik “Meningkatnya kompetensi aparatur sesuai bidang keahlian yang

dibutuhkan,” adalah sebagai berikut :

1. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur, dijabarkan dalam kegiatan yaitu

Pendidikan dan pelatihan formal, Bantuan tugas belajar dan ikatan dinas, Penyelenggaraan

seleksi penerimaan praja IPDN dan Pemberian ijin belajar PNS.

2. Program pendidikan kedinasan, dijabarkan dalam kegiatan sbb, Penyelenggaraan pendidikan

dan pelatihan teknis, Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan structural dan

Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan prajabatan CPNS Program.

Dan baru baru ini telah dilaksanakan diklat orientasi tugas kedinasan, diklat tersebut mengambil

temaMewujudkan Aparatur Sipil Negara yang Profesional untuk Melanjutkan Pembangunan

Lamongan yang Lebih Sejahtera. Dengan demikian, diharapkan setelah acara diklat ini, peserta

akan benar-benar memahami akan hak dan kewajibannya sebagai PNS, dalam menjalankan

tugas-tugas kedinasannya sehari-hari. “Peserta diklat juga harus senantiasa adaptif terhadap

berbagai perkembangan pemerintahan yang ada, termasuk diantaranya penerapan e-Government.

Kelima, Ritual yaitu adanya upacara khusus untuk pengesahan bahwa seseorang menyandang

status tertentu. Terutama pada jabatan jabatan strategis yang memiliki dampak jangka panjang

pada perusahaan. Seperti upacara pemberian penghargaan pada BKD sebagai intansi yang

kinerjanya sangat bagus nomer 2 se Kabupaten Lamongan.

Sentralisasi, UU No.5/2014 tentang ASN, banyak diharapkan mampu memperbaiki Sistem

Manajemen SDM Aparatur karena selama ini UU Kepegawaian sebelumnya  dinilai belum

mampu  menyelesaikan berbagai persoalan dalam manajemen  saat ini. Presiden selaku

Page 26: Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten lamongan

pemegang kekuasaan tertinggi pembinaan ASN dapat mendelegasikan kewenangan menetapkan

pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian pejabat selain pejabat pimpinan tinggi utama dan

madya, dan pejabat fungsional keahlian utama kepada menteri di kementerian, pimpinan

lembaga di lembaga pemerintah nonkementerian, Sekretaris jenderal di sekretariat lembaga

negara dan lembaga nonstructural, gubernur di provinsi; dan Bupati/walikota di kabupaten/kota

Kemudian ketentuan pasal 25 UU No.8/1974 tersebut dilakukan perubahan dengan UU

No.43/1999 tertuang pada pasal 25 ayat (2), sehingga ketentuan ini berbunyi  “Untuk

memperlancar pelaksanaan pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil

sebagaimana dimaksud ayat (1), Presiden dapat mendelegasikan sebagian wewenangnya kepada

Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat dan menyerahkan sebagaian wewenangnya kepada Pejabat

Pembina Kepegawaian Daerah yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Pengambilamn keputusan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten lamongan masih dilakukan

oleh lini Top Manager yaitu Kepala BKD. Hal tersebut terbukti dari adanya pembagian tugas

dimana kepela daerah bertugas Menyiapkan kebijakan daerah dan kebijakan umum sesuai

dengan tugas BKD dan Menetapkan kebijakan teknis pelaksanaan tugas BKD yang menjadi

tanggung jawabnya. Untuk dijajaran middle dan sampai kebawah hanya bertugas melakukan

penyusunan, pelayanan, pengelolaan dan perencanaan yang merupakan turunan dari kebijakan

yang diambil atau dipilih oleh Top Manager.Tetapi meskipun kebijakan tersebut diambil oleh

Top Manager tetap usulan tersebut diperoleh dari para middle, permasalahan apa saja yang

dihadapi dan bagaimana solusinya. Solusi tersebut nantinya akan diserahkan kepada Top

Manager agar dapat mempersiapkan kebijakan yang akan diambil dan menetapkannya tentunya

dengan melibatkan berbagai pihak yang terlibat.

Page 27: Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten lamongan

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Organisasi BKD Kabupaten Lamongan dapat dikatakan sudah sangat kompleks. Hal ini

terbukti dengan adanya struktur dan pembagian tugas sesuai dengan kebutuhan rill dalam

organisasi tersebut. Selain itu dalam pembagian tugas baik bidang maupun subbid sudah bagus,

Tidak ada tumpang tindih dalam pembagian kerjanya. Dan juga semua pembagian tugas dalam

BKD Kabupaten Lamongan sudah sesuai dengan bidan dan subbid masing-masing tidak terdapat

kesalahan dalam pembagian tugas. Untuk Formalisasinya sendiri BKD Kabupaten Lamongan

sudah menerpakan berbagai program sebagai bentuk kebijakan dalam rangka mewujudkan visi

misi, tujuan dan sasaran strategis. Dalam perekrutan pegawai di BKD Kabupaten Lamongan

dilakukan berdasarkan pada Berdasarkan ketentuan Pasal 65 Undang-Undang Nomor 5 Tahun

2014 tentang Aparatur Sipil Negara juncto Pasal 14 Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000

tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2013 beserta petunjuk pelaksanaannya. Selain itu

diadakan juga berbagai pelatihan dalam meningkatkan kapasitas pegawai di Kabupaten

Lamongan salah satu yang baru saja diadakan yaitu Diklat Orientasi Tugas Kedinasan.

Sentralisasi dalam pengambilan keputusan pada organisasi Badan Kepegawaian Daerah yaitu

Page 28: Analisis struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi badan kepegawaian daerah kabupaten lamongan

masih dilakukan oleh Top Manager tetapi atas dasar atau usulan dari para midlle dan law.

Dengan melibatkan berbagai pihak dalam menyiapkan kebijakan dan pemilihan kebijakan.

B. Saran

Belum ada peraturan tersendiri yang penulis ketahui mengenai procedure penempatan

pegawai, sehingga diperlukan adanya peraturan dan pembuatan procedure sendiri penempatan

jabatan yang dibentuk oleh instansi BKD Kabupaten Lamongan sendiri tetapi harus tetap

berdasarkan pada UU yang berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

Anomie. 2013. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 Badan

Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan. Lamongan: Pemerintah Kabupaten Lamongan.

Bkd.lamongankab.go.id

Makmur. 2014. Dasar-dasar teori dan konsep organisasi. Malang: Universitas Brawijaya

Robbins, Stephen P. 1994. Teori Organisasi: Konsep, Struktur, Proses. Jakarta: Penerbit Arcan