isi.doc

18

Click here to load reader

Upload: ade-andre-payadnya

Post on 01-Jul-2015

66 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Isi.doc

1

PEMBELAJARAN BAHASA SANSEKERTA PADA SISWA SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

SISWA TERHADAP AGAMA HINDU

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, banyak umat hindu yang tidak memahami arti dari doa-doa yang biasa mereka ucapkan sehari-hari. Padahal memahami arti dari doa-doa ini sangatlah penting karena doa tanpa kita ketahui artinya akan percuma saja. Permasalahan ini sepertinya dapat dikatakan suatu keanehan yang terjadi dalam praktek beragama umat Hindu. Umat Hindu terbiasa mempelajari doa-doa dan mantram-mantram pemujaan sejak dini, namun yang terjadi selama ini adalah pembelajaran terhadap doa-doa ini utamanya yang ada di jenjang sekolah dasar tidak memperhatikan apakah siswa mengerti arti dari doa-doa yang mereka pelajari atau tidak.

Hal ini tentunya sangat aneh jika seorang terbiasa mengucapkan mentram-mantram agama tetapi tidak mengerti akan artinya. Jika kita melihat perbandingan pada umat lain, umat lain terbiasa mempelajari doa-doa agamanya juga sama seperti umat Hindu. Namun selain itu, mereka juga mempelajari arti dari doa-doa mereka dan bahkan mereka mempelajari bahasa serta huruf-huruf dari kitab suci mereka. Hal ini tidak lain bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap agama mereka dan selain itu juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan mereka. Di Hindu, kita hanya mempelajari doa-doa dan mantram-mantram agama Hindu dengan menghapal dan cenderung bertujuan untuk lancar dalam pengucapan saja. Cara pembelajaran seperti ini tidaklah baik untuk kita, dengan hanya mempelajari pengucapan saja kita tidak akan memiliki pemahaman dan wawasan terhadap agama kita. Bagaimana bisa kita memehami agama kita jika kita bahkan tidak memahami arti dari doa-doa umum agama kita?

Untuk meningkatkan kesadaran umat Hindu untuk lebih mempelajari arti dari doa-doa serta mantram-mantram agamanya demi terwujudnya pamahaman yang baik terhadap agama Hindu tidaklah mudah. Kebanyakan orang-orang dewasa ini cenderung tidak peduli atau hanya menguasai mantram-mantram agama sekedar saja. Mereka yang merasa sudah terlambat untuk mempelajari mantram agama akan lebih memilih untuk melakukan pemujaan dengan kata-kata sederhana yang diucapkan sehari-hari. Itu tidaklah salah, namun lambat laun akan menyebabkan efek yang buruk terhadap jiwa kehinduan dari seseorang. Seperti yang kita ketahui, Veda menggunakan Bahasa Sansekerta sama seperti mantram-mantram lainnya dalam Hindu. Yang terjadi dewasa ini adalah banyaknya penyimpangan pemahaman oleh

Page 2: Isi.doc

2

umat Hindu. Salah satu penyebabnya karena umat Hindu tidak mengetahui apa yang sebenarnya terkandung dalam Kitab Suci Veda.

Dari hal ini, penulis beranggapan bahwa jika pembelajaran terhadap mantram-mantram agama diterapkan pada siswa sejak dini. Maka siswa akan dapat memiliki pemahaman terhadap agama yang lebih baik. Pembelajaran ini dapat diwujudkan dengan pembelajaran Bahasa Sansekerta sejak dini, sama seperti yang dilakukan oleh umat agama lain, kita sebagai umat agama Hindu sebenarnya wajib mengetahui arti dari kitab suci kita. Dengan mempelajari Bahasa Sansekerta tidak hanya akan memberikan pemahaman yang lebih bagi kita, namun akan berguna dalam praktek agama kita sehari-harinya, dan meningkatkan spiritualitas Hindu kita dengan melestarikan bahasa yang digunakan dalam kitab suci Veda.

Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari PKM-GT ini adalah memberikan gambaran tentang Program Pembelajaran Bahasa Sansekerta pada Siswa Sekolah Dasar dan Menengah untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Agama Hindu.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari PKM-GT ini adalah untuk menetahui seberapa jauh program Pembelajaran Bahasa Sansekerta pada Siswa Sekolah Dasar dan Menengah ini dapat meningkatkan pemahaman serta rasa spiritualitas kehinduan siswa Hindu.

Manfaat

Melalui PKM-GT ini kan memberikan manfaat yaitu :

1. Memberikan gambaran secara umum tentang program pembelajaran Bahasa Sansekerta pada siswa sekolah dasar dan menengah.

2. Meningkatkan keinginan siswa Hindu untuk dapat mandalami serta memahami agama Hindu dengan lebih baik.

3. Mengurangi penyimpangan pemahaman agama Hindu dan meningkatkan rasa spiritualitas Hindu siswa.

Page 3: Isi.doc

3

GAGASAN

Permasalahan Kekurangpahaman Umat Hindu terhadap Arti Mantram-mantram Agama Hindu

Permasalahan banyaknya umat Hindu yang kurang memahami dan mengerti arti dari mantram-mantram agama Hindu sangat sering terjadi dalam praktek beragama umat hindu khususnya Umat Hindu di Bali. Umat Hindu sering menganggap remeh pemahaman terhadap mantram-mantram agama Hindu yang biasanya menggunakan Bahasa Sansekerta sebagai hal yang tidak perlu untuk dilakukan. Umat hindu di Bali cenderung fokus untuk melakukan upacara-upacara agama sebagai praktek agamanya. Namun, umat Hindu di Bali sering bingung jika harus dihadapkan dengan pemahaman terhadap mantram-mantram dan doa-doa sehari-hari agama Hindu. Hal ini membuat kesan bahwa agama Hindu adalah agama upacara, dimana praktek agama cenderung hanya dilakukan dengan upacara. Tidak banyak umat Hindu yang berusaha melakukan praktek dan pemahaman agama dengan mempelajari doa-doa Hindu dan mempelajari isi-isi Veda. Padahal pemahaman terhadap agama Hindu dapat dilakukan dengan mempelajari arti dari Veda. Hal ini terjadi karena kebanyakan umat Hindu dari kecil memang tidak dapat membaca kitab sucinya. Ini menyebabkan kurang tertariknya Umat Hindu untuk mempelajari mantram-mantram suci yang ada pada Veda.

Doa-doa sehari-hari ini mungkin sebagian orang sering mengucapkannya, namun tidak semua orang memahami artinya. Contohnya, bisa dikatakan berapa orang yang menetahui arti dari mantram-mantram Tri Sandhya yang biasa kita lakukan setiap hari sebagai umat Hindu. Jika kita berpandang pada umat agama lain, misalnya Islam, jika seorang umat agama Islam ditanya apakah biasa mengucapkan mantram-mantram atau doa-doa sehari-harinya, mereka akan menjawab iya, demikian juga pada umat agama Hindu. Namun ketika umat agama Islam ditanya apakah mereka mengerti artinya, mereka akan menjawab iya, dan akan berbeda pada umat agama Hindu yang akan menjawab tidak atau sedikit-sedikit. Di sinilah terlihat kita sebagai umat hindu kurang mendapat pembelajaran terhadap bahasa yang digunakan dalam kitab suci kita yaitu Bahasa Sansekerta. Padahal umat agama lain dari kecil sudah terbiasa mendapat pembelajaran terhadap bahasa kitab suci mereka.

Cara yang pernah diterapkan untuk mengatasi masalah ini adalah mengajarkan Bahasa Sansekta melalui penghapalan doa-doa dan artinya yang dimulai dari sekolah menengah. Namun cara ini ternyata kurang efektif karena siswa masih saja tidak memahami mantra-mantra tersebut. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Paertama, penerapan pembelajaran Bahasa Sansekerta yang hanya dimulai dari sekolah menengah tidak memberikan pondasi yang baik bagi siswa serta tidak memberikan ketertarikan dari siswa untuk menerapkan pembelajaran Bahasa

Page 4: Isi.doc

4

Sansekerta ini. Kedua, materi yang disajikan terlalu sedikit dan tidak secara spesifik dan tidak diperhatikan bobot materi serta pengaplikasiannya sehingga menyebabkan cara ini kurang efektif dan belum bisa mengatasi permasalahan tersebut

Penerapan Pembelajaran Bahasa Sansekerta pada Siswa Sekolah dasar dan Menengah

Dari permasalahan tersebut penulis menawarkan solusi berupa gagasan yang dapat memberikan pengaruh positif. Salah satu solusi yang akan membantu adalah melakukan penerapan pembelajaran Bahasa Sansekerta pada siswa sekolah dasar dan menengah. Pembelajaran Bahasa Sansekerta ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman umat Hindu terhadap agamanya serta sejak dini memeiliki wawasan serta pengetahuan terhadap agama Hindu.

Hal yang menyebabkan peningkatan pemahaman tersebut adalah dengan umat Hindu dari sejak dini telah mempelajari Bahasa Sansekerta, meskipun ini yang dimaksud adalah bukan mempelajari secara khusus atau keseluruhan, akan memberikan kontribusi yang baik bagi umat Hindu dimana mereka yang awalnya tidak memahami arti dari mantram-mantram dan doa-doa agama Hindu akan dapat memahami dengan baik. Tidak hanya untuk memahami arti dari mantram-mantram doa agama Hindu, jika lebih berkembang, orang yang memiliki pengetahuan terhadap Bahasa Sansekerta akan dapat melakukan aktivitas-aktivitas untuk meningkatkan pemahaman terhadap Veda seperti Pengkajian Veda dengan lancar. Di samping itu, kemampuan berBahasa Sansekerta juga akan dapat memberikan kita wawasan yang lebih luas terhadap Hindu dan dapat menjadi bekal serta kekuatan kita sebagai umat agama Hindu. Jika dijabarkan, manfaat dari penerapan program ini adalah :

1. Meningkatkan pemahaman umat Hindu terhadap agamanya.2. Menambah wasawasan umat Hindu terhadap nilai-nilai hindu.3. Memberikan pengetahuan mengenai Hindu kepada umat agama Hindu sejak

dini.4. Memberikan kebiasaan positif bagi umat Hindu, misalnya kebiasaan untuk

mengucapkan mantram-mantram doa agama Hindu yang dimana akan meningkatkan spiritualitasnya sebagai umat Hindu.

5. Secara tidak langsung dapat mencegah penyelewengan pemahaman terhadap agama Hindu oleh umatnya yang sering terjadi dewasa ini.

Pihak-pihak yang Dapat Membantu Penerapan Program Pembelajaran Bahasa Sansekerta pada Siswa Sekolah Dasar dan Menengah

1. Tenaga Pendidik/Guru

Guru adalah pihak yang akan bertindak sebagai penjalan program ini. Karena itu, sangat diperlukan tenaga pendidik yang memiliki wawasan serta pemahaman luas terhadap agama Hindu. Dengan seorang tenaga pendidik yang ahli, akan dapat

Page 5: Isi.doc

5

dengan mudah menyampaikan materi pembelajaran Bahasa Sansekerta. Selain itu juga diperlukan tenaga pendidik yang memiliki pengalaman yang cukup terhadap agama agar siswa dapat menjadikan tenaga pendidik sebagai pedoman sekaligus motivator yang dapat meningkatkan keinginan serta semangat peserta didik untuk mendalami dan memahami agama Hindu dengan lebih baik.

2. Sekolah

Sekolah dapat membantu dengan mewujudkan suatu sistem yang baik bagi penyelenggaraan program ini. Sekolah yang dapat terus memberikan dukungan serta memiliki komitmen yang tinggi terhadap penyelenggaraan program ini akan dapat membuat program pembelajaran Bahasa Sansekerta ini berjalan dengan baik.

3. Masyarakat Umum

Kontribusi masyarakat luas adalah dengan memberikan tempat dan kesempatan bagi peserta didik untuk dapat mengiplementasikan kemapuannya. Masyarakat yang terbuka dan dapat memberikan tempat akan menimbulkan rasa dihargai pada peserta didik untuk terus berpacu pada program pembelajaran Bahasa Sansekerta ini sehingga siswa mampu terus bepartisipasi aktif pada program ini.

4. Keluarga

Support atau dukungan dari keluarga sangat diperlukan bagi seorang siswa. Siswa yang mendapatkan dukungan akan memiliki semangat yang tinggi untuk mendalami agama Hindu melalui program ini. Selain itu, keluarga juga dapat sebagai pengawas jika terjadi penyimpangan atau permasalahan pada diri siswa serta dapat mengatasi kebingungan yang mungkin siswa alami saat penyelenggaraan program ini.

Cara dan Langkah Penerapan Pembelajaran Bahasa Sansekerta pada Siswa Sekolah Dasar dan Menengah

Penerapan program ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Yang pertama adalah menambahkan materi pembelajaran Bahasa Sansekerta menjadi salah satu mata pelajaran baru. Keuntungan dari cara pertama ini adalah dapat memberikan waktu dan perhatian lebih bagi tenaga pengajar terhadap siswa untuk mengajarkan Bahasa Sansekerta. Namun, tentu saja bukan hanya belajar Bahasa Sansekerta. Dilihat dari tujuan program ini, yang lebih diharapkan adalah siswa Hindu dapat memiliki ketertarikan yang lebih terhadap agamanya. Dengan memiliki ketertarikan tersebut, siswa Hindu dapat lebih meningkatkan pemahamannya terhadap agama Hindu dan kemampuan berBahasa Sansekerta dapat memberikan bekal baru pada siswa Hindu yang menyatakan bahwa siswa Hindu juga tidak kalah dengan siswa umat agama lainnya dalam mendalami agama. Siswa Hindu juga akan dapat melakukan pengkajian Veda yang bertujuan untuk mengetahui dan memahami maksud dari Veda sebenarnya.

Page 6: Isi.doc

6

Cara kedua adalah menambahkan pembelajaran Bahasa Sansekerta pada mata pelajaran Agama Hindu. Cara ini mungkin memiliki kelebihan dalam efisiensi waktu dan kepraktisan dalam pembelajaran Bahasa Sansekerta oleh tenaga pendidik, namun cara ini memiliki kekurangan dimana materi pembelajaran Bahasa Sansekerta mungkin akan kurang dapat tersampaikan dengan baik.

Pembelajaran Bahasa Sansekerta yang dimaksudkan bukan merupakan pembelajaran Bahasa Sansekerta secara khusus dan menyeluruh seperti yang dilakukan oleh para pendeta-pendeta Hindu. Pembelajaran ini terlebih pada memahami dasar-dasar Bahasa Sansekerta yang dimana memiliki tujuan awal yaitu membantu siswa untuk memahami mantram-mantram agamanya, utamanya mantram-mantram sehari-hari. Hal ini dilakukan karena disadari jika siswa Hindu diberikan pembelajaran Bahasa Sansekerta secara menyeluruh malah akan membuat siswa menjadi bingung karena seperti yang kita ketahui agama Hindu memiliki ajaran yang sangat luas dan bersifat universal. Karena itu akan sangat susah bagi seorang siswa untuk memahaminya sekaligus ataupun tanpa bimbingan.

Materi Bahasa Sansekerta diberikan secara bertahap pada siswa menurut jenjangnya. Misalnya pada sekolah dasar diberikan pengenalan secara umum terhadap Bahasa Sansekerta yang kemudian berlangsung pada pemahaman Bahasa Sansekerta yang umum digunakan dalam mantram-mantram doa sehari-hari umat Hindu. Pembelajaran yang bertahap ini akan memberikan pengetahuan yang bertahap pula pada siswa, kemudian secara perlahan namun pasti rasa kecintaan terhadap agama Hindu akan tumbuh pada siswa. Siswa yang memilki rasa kecintaan terhadap agama akan memiliki ketertarikan pula untuk meningkatkan pemahamannya terhadap agama. Dengan bekal yang didapatkan dari pembelajaran Bahasa Sansekerta, tidak akan susah bagi siswa untuk melakukan langkah-langkah pemahaman agama misalnya dengan melakukan pengkajian Veda. Hal ini tentu saja akan membawa dampak baik bagi kehinduan seorang siswa, meningkatkan kesadaran serta kebanggaan siswa menjadi seorang umat Hindu. Penyimpangan pemahaman terhadap agamapun akan berkurang.

KESIMPULAN

Dari penulisan PKM ini dapat disimpulkan bahwa pemahaman umat Hindu terhadap agama Hindu dewasa ini dapat dikatakan sangat kurang. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya umat Hindu yang tidak memahami arti dari mantram-mantram doa Hindu yang sangat umum, misalnya Tri Sandhya dan doa sehari-hari. Perlu adanya tindakan yang dapat mengatasi permasalahan ini dimana tindakan tersebut harus diterapkan sejak dini pada umat Hindu untuk dapat memupuk rasa kehinduan umat Hindu. Salah satu program yang dapat dilakukan adalah Penerapan Pembelajaran Bahasa Sansekerta pada Siswa Sekolah Dasar dan Menengah yang secara tidak

Page 7: Isi.doc

7

langsung akan memupuk rasa kehinduan umat Hindu dan meningkatkan kemauan umat Hindu untuk mendalami agamanya. Penerapan dari program ini akan dilakukan dengan sosialisasi pada sekolah-sekolah dan badan-badan pendidikan. Sosialisasi yang dilakukan adalah dengan memaparkan secara umum dan spesifik tentang program ini dan menjelaskan keuntungan yang dapat diperoleh dari program ini. Manfaat yang diharapkan untuk tercapai dari program ini adalah program ini dapat meningkatkan pemahaman serta spiritualitas anak-anak siswa Sekolah Dasar dan Menengah terhadap Agama Hindu serta dapat memperkaya pengetahuan, keterampilan, dan wawaswan yang dimiliki seghingga siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan beragama sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. 2010. Bahasa Sansekerta.

URL:

http://id.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utama.

Sun Putu. 2006. Doa Sehari-hari:Menurut Hindu.

URL:

http://sunputu.multiply.com/journal/item/2/Doa_Sehari-hari_Menurut_Hindu.

Jack. 2009. Tau ga kalo bahasa klasik sansekerta sama bahasa Eropa adalah bahasa serumpun.

URL:

http://ilovecassava.multiply.com/journal/item/59/Tau_ga_kalo_bahasa_klasik_sansekerta_sama_bahasa_Eropa_adalah_bahasa_serumpun.

Page 8: Isi.doc

8

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama dan Biodata Ketua Kelompok

Nama : I Putu Ade Andre Payadnya

Tempat /Tgl. Lahir : Gianyar, 28 Mei 1992

Jenis kelamin : Laki-Laki

NIM : 1013011065

Jurusan : Pendidikan Matematika

Fakultas : MIPA

Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Ganesha

Riwayat Pendidikan :

SD : SD Negeri 1 Suwat (1998-2004)

SMP : SMP Negeri 1 Gianyar (2004-2007)

SMA : SMA Negeri 1 Gianyar (2007-2010)

PT : UNDIKSHA Singaraja (2010-sekarang)

Karya Tulis yang Pernah Ditulis

1. PKMM, Pengembangan Usaha Dupa Daun Liligundi sebagai Sarana Persembahyangan, Pengusir Nyamuk, dan Pengharum Ruangan. (2010)

Singaraja, 18 Februari 2011Yang tersebut di atas,

I Putu Ade Andre Payadnya

NIM 1013011065

Page 9: Isi.doc

9

Nama dan Biodata Anggota Kelompok

Nama : I Wayan Sumiarta

Tempat /Tgl. Lahir : Gelogor, 8 Mei 1991

Jenis kelamin : Laki-Laki

NIM : 0913011031

Jurusan : Pendidikan Matematika

Fakultas : MIPA

Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Ganesha

Riwayat Pendidikan :

SD : SD Negeri 2 Siangan (1997-2003)

SMP : SMP Negeri 2 Gianyar (2003-2006)

SMA : SMA Negeri 1 Gianyar (2006-2009)

PT : UNDIKSHA Singaraja (2009-sekarang)

Karya Tulis yang Pernah Ditulis

1. PKMGT, Pemilahan Sampah sebagai Upaya Meminimalisir Polusi2. PKMM, Menumbuhkembangkan Kemandirian Anak-anak SLBC Singaraja

Melalui Program DL (Didik Latih). (didanai dikti tahun 2010)

Singaraja, 23 Februari 2011

Yang tersebut di atas

I Wayan Sumiarta

Page 10: Isi.doc

10

NIM 0913011031

Nama dan Biodata Anggota Kelompok

Nama : I Komang Sesara Ariyana

Tempat /Tgl. Lahir : Negara, 2 November 1992

Jenis kelamin : Laki-Laki

NIM : 1013011032

Jurusan : Pendidikan Matematika

Fakultas : MIPA

Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Ganesha

Riwayat Pendidikan :

SD : SD Negeri 5 Baler Bale Agung (1998-2004)

SMP : SMP Negeri 2 Negara (2004-2007)

SMA : SMA Negeri 1 Negara (2007-2010)

PT : UNDIKSHA Singaraja (2010-sekarang)

Karya Tulis yang Pernah Ditulis

1. PKMM, Merancang Sebuah Perangkat Keras yang Digunakan untuk Meningkatkan Signal dalam Mengakses Internet di Personal Komputer dengan Menggunakan Modem dan Menambahkan Perabotan Rumah Tangga Seperti Wajan. (lolos dikti tahun 2010)

Singaraja, 23 Februari 2011

Yang tersebut di atas

I Komang Sesara Ariyana

Page 11: Isi.doc

11

NIM 1013011032

BIODATA DOSEN PENDAMPING

Nama Lengkap : Prof. Dr. I Nengah Suparta

Pangkat/Golongan : Lektor Kepala/IVA

NIP : 19650711 1990031 003

Jurusan : Pendidikan Matematika

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas : Universitas Pendidikan Ganesha

Waktu untuk kegiatan PKM : 4jam/minggu

Singaraja, 24 Februari 2011

Yang tersebut di atas

Prof. Dr. I Nengah Suparta

NIP 19650711 1990031 003

Page 12: Isi.doc

12

LAMPIRAN

GAMBAR BUKU-BUKU DAN SUMBER-SUMBER PEMBELAJARAN BAHASA SANSEKERTA

Gambar 1. Buku karangan Acharya Ratnakar Gambar 2. Buku karangan JR

JR Ballantyne

Gambar 3. Kamus karangan Dr. Purwadi, Gambar 4. CD pembelajaran Bahasa

M.Hum dan Eko Priyo Purnomo,Sp Sansekerta yang diproduksi oleh

Page 13: Isi.doc

13

American Sanskrit Institute