isi
DESCRIPTION
Bahasa IndonesiaTRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dewasa ini, kita banyak menjumpai karangan opini di berbagai media massa,
baik dalam bentuk media cetak maupun media elektronik. Karangan opini
tersebut dapat memberikan informasi dan pemikiran kepada kita tentang hal yang
dimuat di dalamnya. Kedua media itu juga mempermudah kita dalam
menyampaikan opini kita.
Jika kita mempunyai pendapat, kritik, ataupun saran demi kebaikan bersama,
atau lebih luas lagi untuk kemajuan bangsa Indonesia yang kita cintai, mengapa
tidak kita salurkan?
Ide-ide atau aspirasi yang ada di pikiran kita maupun yang kita rasakan di hati
kita dapat kita tuangkan melalui suatu tulisan yang berisi opini-opini kita,
kemudian, dapat kita salurkan kepada media yang tepat agar dapat diketahui oleh
masyarakat luas. Opini kita yang berada di suatu media yang tepat mungkin
dapat membuat orang untuk memikirkan hal yang sama dengan kita dan
memberikan solusi yang lebih baik.
Karangan opini berintikan pada ide-ide penulis. Unsur subjektivitas adalah
unsur yang paling menonjol dalam karangan tersebut. Oleh karena itu, tak jarang
kita jumpai suatu kolom yang berisikan opini dalam suatu media cetak, baik
koran maupun majalah. Kolom tersebut sengaja disediakan oleh pihak redaksi
untuk khalayak umum maupun penulis dari luar redaksi untuk menyampaikan
opini mereka.
Sangat penting bagi kita untuk dapat memahami arti dari karangan opini, cara
membuat karangan opini, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat
karangan opini, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan
dibahas mengenai hal-hal yang terkait dengan tulisan opini.
1.2. Tujuan Penulisan
Tujuan dari makalah ini adalah
1. Untuk mendeskripsikan tulisan opini
2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Definisi
Opini berasal dari bahasa Latin yaitu opinari yang berarti berpikir atau
menduga. Kata opinion sendiri dalam bahasa Inggris berhubungan erat dengan
kata option, dan dalam bahasa Latin, optio yang artinya pilihan.Menurut KBBI,
opini adalah pendapat; pikiran; pendirian.. Secara umum opini adalah pendapat,
ide, dan pikiran yang menjelaskan sesuatu terhadap perspektif dan ideologi,
namun tidak bersifat objektif karena belum mengalami pengujian.
Seperti yang telah kita ketahui tulisan opini adalah tulisan yang
berdasarkan pikiran atau pendapat atau topik pribadi atau kelompok. Tulisan
opini lebih bersifat subjektif karena berdasarkan pendapat, pikiran, topik pribadi
atau kelompok (Parera, 1991:21).
Namun dalam pembuatan opini kekuatan, ketajaman, dan kejernihan
berpikir sangat menentukan hasil akhir karena segala macam unsur subjektif
harus diminimalkan namun tetap ada, terutama yang akan menimbulkan logika
yang miring. Bisa diminimalisasi sedemikian rupa dengan pengujian-pengujian
hipotesa dan segala macam tes logika. Tulisan ini mengandalkan pikiran, hampir
tanpa unsur perasaan alias subjektifitas, kecuali dari latar belakang penulisnya
dan ilmu yang dipelajarinya.
2.2. Prinsip Penulisan Opini
1. Mencari ide atau permasalahan secara general
2. Menentukan sikap
3. Titik permasalahan (Spesifikasi)
4. Mencari data
5. Mengolah data (penafsiran)
2.3. Strategi Penulisan Opini
3
1. Memilih tema yang membumi, artinya suatu kejadian atau peristiwa yang
terjadi di lingkungan sekitar dan menjadi perhatian banyak orang. Tak perlu
memilih tema yang muluk-muluk.
2. Membuat kerangka dari aspek-aspek relevan yang akan dikembangkan.
3. Membagi tulisan dalam tiga tahap secara proporsional. Bagian pendahuluan
merupakan pembuka dari pokok persoalan yang akan disampaikan.
Menjelaskan tentang isu dan latar belakang dengan presentase antara 20-25 %
dari keseluruhan panjang tulisan.
4. Setelah pembuka, memasuki penjabaran inti permasalahan. Ada baiknya
pendapat dari beberapa tokoh atau narasumber yang relevan dimuat sebagai
pemuat opini yang disampaikan. Presentase panjang uraian adalah 60-70%.
5. Pada bagian penutup, memasukkan saran, pendapat, atau kesimpulan pribadi
terhadap persoalan yang diangkat. Presentase bagian penutup 10% dari bagan
keseluruhan karangan.
6. Hal yang mudah untuk mencari gaya penulisan adalah mempelajari langsung
dari media yang diharapkan langsung bisa memuat tulisan kita.
7. Seringnya membaca harian yang memiliki reputasi baik.
2.4. Struktur Penulisan Opini
2.4.1. Tulisan opini
Tulisan semi-semi ilmiah, namun unsur subjektifnya besar karena
penulis bebas memasukkan sudut pandang dari hatinya sendiri.
Struktur tulisan-tulisan opini biasanya dimulai dengan introduksi yang
bisa juga berbentuk kalimat tanya atau suatu asumsi.
Tubuh artikelnya lebih memerlukan banyak data dan pengolahan
pikiran.
2.4.2. Struktur Opini
Pengantar, berisi informasi tentang tema yang diangkat dengan tata
cara penulisan yang merujuk pada rumus 5W + 1H
Isi, dapat ditulis dengan menggunakan sub-sub judul.
Penutup, closing statement (solusi, rekomendasi, pertanyaan yang
membuat penasaran, dll)
2.5. Tujuan Opini
4
1. Informatif
Informatif yaitu tulisan opini yang sekedar memberi informasi, review,
atau mengumumkan fakta atau peristiwa tertentu.
2. interpretatif
interpretatif yaitu yang menjelaskan atau menunjukkan pentingnya
peristiwa, situasi atau ide tertentu.
3. Merombak atau Mereformasi
Merombak atau Mereformasi yaitu yang mengkritik kondisi tertentu,
kemudian menyarankan solusi atau perubahan : atau yang sekedar member
pesan reformasi tanpa harus menunjukkan suatu problem atau kondisi
buruk tertentu.
4. Kejadian-kejadian Khusus
Kejadian-kejadian khusus yaitu yang ditulis untuk pemaknaan terhadap
kejadian tertentu, misalnya : Hari Kemerdekaan, hari besar keagamaan,
atau peristiwa signifikan lainnya.
5. Memuji
Memuji yaitu yang mengekspresikan apresiasi terhadap tindakan baik yang
layak dipuji.
6. Menghibur
Menghibur yaitu yang ditulis untuk menyenangkan pembaca
7. Tribute
Tribute yaitu untuk mengenang orang-orang tertentu.
2.6. Jenis - jenis Opini
Opini berdasarkan subjek penyampainya :
1. Opini individual merupakan pendapat seseorang mengenai sesuatu yang
terjadi di masyarakat. Untuk mengetahui orang lain ada yang sependapat
atau tidak, seseorang harus melakukan perbincangan kepada orang lain
terlebih dahulu, sehingga sesuatu yang dibicarakan tersebut kini menjadi
opini publik.
2. Opini pribadi merupakan pendapat asli seseorang mengenai suatu
masalah sosial. Opini pribadi timbul apabila seseorang tanpa dipengaruhi
oleh orang lain, menyetujui atau tidaknya suatu masalah sosial,
5
kemudian dalam nalarnya ia menemukan sebuah kesimpulan sebagai
tanggapan atas masalah sosial tersebut.
3. Opini kelompok merupakan pendapat sekelompok orang mengenai
masalah sosial yang menyangkut kepentingan orang banyak. Contohnya,
keharusan pancasila dijadikan asas tungal bagi organisasi
kemasyarakatan, maka diantara kelompok itu ada yang pro dan ada yang
kontra.
4. Opini minoritas merupakan pendapat dari orang-orang yang jumlahnya
relatif lebih sedikit dari mereka yang terkait suatu masalah sosial, baik
yang pro, kontra, atau dengan pandangan lainnya. Lawan dari opini
minoritas adalah opini mayoritas.
5. Opini mayoritas merupakan pendapat orang-orang terbanyak dari mereka
yang berkaitan dengan suatu masalah sosial, baik sebagai yang pro,
kontra, maupun yang memiliki penilaian lainnya.
6. Opini massa merupakan kelanjutan dari opini publik . Opini massa
adalah pendapat seluruh masyarakat sebagai hasil dari perkembangan
pendapat yang berbeda mengenai masalah yang menyangkut
kepentingan umum.
7. opini umum . Opini umum merupakan pendapat yang sama dari semua
orang dalam suatu masyarakat mengenai masalah yang menyangkut
kepentingan umum. Secara sederhana, opini umum merupakan satu
pendapat yang diamini oleh masyarakat pada umumnya.
2.7. Ciri - Ciri
Ciri - ciri opini meliputi :
1. tidak dapat dibuktikan kebenarannya
2. bersifat subyektif dan dilengkapi uraian tentang pendapat, saran, atau ramalan
tentang sebab dan akibat terjadi peristiwa
3. tidak terdapat narasumber atas pemikiran sendiri
4. tidak memiliki data yang akurat
5. berisi tanggapan terhadap peristiwa yang terjadi, berisi jawaban atas
pertanyaan: mengapa, bagaimana
6
6. menunjukkan peristiwa yang belum atau akan terjadi pada masa yang akan
datang
7. belum pasti kejadiannya dan biasanya diawali dengan kata-kata: "menurut
saya", "sepertinya", "saya rasa"
8. berisi pendapat seseorang
9. biasanya menggunakan kata-kata: "bisa jadi", "sangat", "menurut", "tidak
mungkin", "sebaiknya", atau "seharusnya"
2.8. Perbedaan Opini dengan Tulisan Lain
1. Pengertian
a. Opini adalah pendapat atau pandangan (views) yang sifatnya subjektif
mengenai suatu masalah atau peristiwa yang dituangkan dalam bentuk
tulisan.
b. Berita (news) adalah laporan peristiwa berupa paparan fakta dan data
tentang peristiwa tersebut.
c. Feature (karangan khas) adalah laporan jurnalistik bergaya sastra (gaya
penulisan karya fiksi seperti cerpen) yang menuturkan peristiwa.
d. Resensi secara bahasa artinya “pertimbangan atau perbincangan
(tentang) sebuah buku” (WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa
Indonesia, 1984:821).
e. Kolom (column) adalah sebuah rubrik khusus para pakar yang berisikan
karangan atau tulisan pendek, yang berisikan pendapat subjektif
penulisnya tentang suatu masalah.
f. Tajuk rencana (biasa disingkat “tajuk” saja) dikenal sebagai “induk
karangan” sebuah media massa. Disebut juga “Opini Redaksi”, yakni
penilaian redaksi sebuah media tentang suatu peristiwa atau masalah.
g. Esai (essay) artinya (1) karangan, esei (sastra) dan (2) skripsi. KBBI
mendefinisikan esai sebagai “karangan prosa (karangan bebas) yang
membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi
penulisnya”.
h. Tulisan ilmiah dikenal sebagai “tulisan akademis” (academic writing).
Memerlukan kalimat tesis, premis, dan hipotesis, diikuti “kerangka
berpikir” untuk diuraikan lagi dalam beberapa bab dengan riset
7
mendalam.
i. Tulisan Ilmiah populer yaitu tulisan ilmiah yang ditulis dengan gaya
penyajian artikel populer atau gaya jurnalistik yang mengedepankan unsur
informasi, keumuman, dan mudah dimengerti.
2. Susunan :
a. Struktur umum tulisan opini/artikel: judul (head), penulis (by line),
pembuka tulisan (opening), pengait (bridge), isi tulisan (body), dan
penutup (closing).
b. Struktur tulisan dalam berita terdiri dari judul (head), baris tanggal
(dateline), teras berita (lead), dan isi berita (body).
c. Struktur tulisan dalam resensi :
1.) Pendahuluan –berisi informasi objektif atau identitas buku, meliputi
judul, penulis, penerbit dan tahun terbitnya, jumlah halaman, dan –
bila perlu– harga.
2.) Isi –ulasan tentang tema atau judul buku, paparan singkat isi buku
(mengacu kepada daftar isi) atau gambaran tentang keseluruhan isi
buku, dan informasi tentang latar belakang serta tujuan penulisan
buku tersebut. Diulas pula tentang gaya penulisan, perbandingan buku
itu dengan buku bertema sama karangan penulis lain atau buku
karangan penulis yang sama dengan tema lain.
3.) Penutup –peresensi menilai bobot (kualitas) isi buku tersebut secara
keseluruhan, menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut,
memberi kritik atau saran kepada penulis dan penerbitnya (misalnya
menyangkut cover, judul, editing), serta memberi pertimbangan
kepada pembaca tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan
dimiliki/dibeli.
d. Struktur tulisan kolom tidak mempunyai struktur tertentu, tapi langsung
berisi tubuh tulisan, yakni berupa pengungkapan pokok bahasan dan
pendapat penulisnya tentang masalah tersebut. Judulnya pun biasanya
singkat saja. Bahkan, dapat hanya satu kata.
e. Struktur tulisan esai akademis atau sistematika penulisannya dibagi
menjadi tiga bagian:
1.)Pendahuluan (berisi latar belakang informasi yang
8
mengidentifikasi),
2.)Subjek bahasan dan pengantar tentang subjek),
3.)Tubuh atau isi/pembahasan (menyajikan seluruh informasi tentang
subjek), dan
4.)Penutup berupa kesimpulan (konklusi yang memberikan
kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari
tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subjek).
f. Tulisan Ilmiah
g. Tulisan Ilmiah Populer dalam cara dan struktur penulisan sama dengan
penulisan artikel opini.
3. Jenis-jenis :
a. Jenis-jenis naskah opini antara lain artikel opini (article), kolom
(column), tinjauan (essay), tajukrencana (editorial atau opini redaksi),
surat pembaca (letter to the editor), karikatur, dan pojok.
b. Ada beberapa jenis berita yang dikenal di dunia jurnalistik, antara lain
berita langsung (straight news), berita mendalam (depth news), berita
opini (opinion news), dan berita foto.
c. Jenis-jenis feature antara lain feature berita (news feature), feature artikel
(article feature), tips (how to do it feature), feature biografi, feature
perjalanan atau petualangan (catatan perjalanan), dan sebagainya.
d. Jenis tulisan ilmiah: disertasi, tesis, skripsi, dan artikel-artikel dalam
jurnal-jurnal ilmiah.
4. Ciri-ciri :
a. Opini :
1.) Isi tulisan berupa pendapat pribadi penulis berdasarkan fakta ataupun
ungkapan pemikiran semata.
b. Berita :
1.) Unsur fakta yang dilaporkan mencakup 5W+1H: What (Apa yang
terjadi), Who (Siapa pelaku atau orang yang terlibat dalam kejadian
itu), Why (Kenapa hal itu terjadi), When (Kapan kejadiannya), Where
(Di mana terjadinya), dan How (Bagaimana proses kejadiannya).
2.) Prinsip penulisannya antara lain mengedepankan fakta terpenting
9
(mode piramida terbalik, inverted pyramid), tidak mencampurkan
fakta dan opini, dan berimbang (balance, covering both side).
3.) Isi berita merupakan fakta peristiwa yang benilai berita (news value),
yakni aktual, faktual, penting, dan menarik.
c. Feature :
1.) Isinya penonjolan segi (angle) tertentu dalam sebuah peristiwa,
biasanya unsur yang mengandung segi human interest, yakni
memberikan penekanan pada fakta-fakta yang dianggap mampu
menggugah emosi —keharuan, simpati, kegembiraan, atau bahkan
amarah atau kejengkelan.
2.) Mengedepankan unsur hiburan ketimbang informasi.
3.) Biasanya menggunakan “kata berona” (colorful word) untuk
menambah daya tulisan.
d. Resensi :
1.) Kamus Besar Bahasa Indonesia: pertimbangan atau pembicaraan
tentang buku; ulasan buku.
2.) Berisi penilaian tentang kelebihan atau kekurangan sebuah buku,
menarik-tidaknya tema dan isi buku itu, kritikan, dan memberi
dorongan kepada khalayak tentang perlu tidaknya buku tersebut
dibaca dan dimiliki atau dibeli.
3.) Selain resensi buku, ada pula resensi film dan resensi pementasan
drama.
4.) Penulis resensi disebut resensator (peresensi). M.L. Stein (1993:80)
menyebut penulis resensi sebagai pengkritik (kritikus). Pendapat
mereka, kata Stein, adalah penting karena kadang-kadang mereka
dapat menilai apakah sebuah buku akan mencapai keberhasilan atau
sebaliknya.
e. Kolom :
1.) Rubrik khusus ini umumnya bernama asli (“Kolom”), namun ada pula
media massa yang menggunakan nama lain seperti “Resonansi”
(Republika), “Asal Usul” (Kompas), dan sebagainya.
2.) Penulisnya disebut kolomnis (columnist). Dalam kamus bahasa,
kolomnis diartikan sebagai seorang penulis yang menyumbangkan
10
karangan (artikel) pada suatu media massa secara tetap.
3.) Isinya hanya pendapat, berbeda dengan tulisan artikel yang berisi
pendapat namun disertai tuturan data, fakta, berita, atau argumentasi
berdasarkan teori keilmuan yang mendukung pendapatnya tentang
suatu masalah.
f. Tajuk :
1.) Merupakan “jatidiri” atau identitas sebuah media massa. Melalui
tajuklah redaksi media tersebut menunjukkan sikap atau visinya
tentang sebuah masalah aktual yang terjadi di masyarakat.
2.) Tajukrencana yang berupa artikel pendek dan mirip dengan tulisan
kolom ini, biasanya ditulis oleh pemimpin redaksi atau redaktur senior
yang mampu menyuarakan pendapat korannya mengenai suatu
masalah aktual.
3.) Sikap, opini, atau pemikiran yang disuarakan lewat tajuk adalah visi
dan penilaian orang, kelompok, atau organisasi yang mengelola atau
berada di belakang media tersebut.
g. Esai :
1.) Esai dikenal di tiga dunia: jurnalistik, akademis, dan sastra/seni.
2.) Dalam konteks jurnalistik, esai adalah tulisan pendek yang biasanya
berisi pandangan penulis tentang subjek tertentu.
3.) Dalam konteks akademis, esai diartikan sebagai “komposisi prosa
singkat yang mengekspresikan opini penulis tentang subjek tertentu”.
4.) Bentuk esai dalam konteks akademis dikenal sebagai “esai formal”
yang sering dipergunakan para pelajar, mahasiswa, dan peneliti untuk
mengerjakan tugas-tugasnya.
5.) Di dunia sastra atau seni, esai adalah karya sastra berupa tulisan
pendek berisi tinjauan subjektif penulisnya atas suatu masalah di
bidang kesusastraan dan kesenian. Esai adalah tulisan berisi ulasan
tentang sebuah karya sastra dan seni.
6.) Sedikitnya ada tiga jenis esai: narastif, deskriptif, dan persuasif.
h. Tulisan Ilmiah :
1.) Metodologi penelitian dan deviasi mesti bisa diuraikan dengan jelas.
i. Tulisan Ilmiah Populer :
11
1.) Tulisan ilmiah populer bisa juga diartikan sebagai tulisan ilmiah yang
disusun dengan menggunakan bahasa jurnalistik (language of mass
communication).
2.) Prinsipnya, menulis artikel ilmiah populer sama dengan menulis
artikel populer biasa –proses kerja intelektual yang membutuhkan
keahlian khusus (writing technique), latihan, kejelian, daya nalar,
wawasan, referensi, etika, waktu, dan… kesabaran.
3.) Seperti halnya semua tulisan, artikel ilmiah populer juga menjadikan
komunikasi sebagai tujuan utama.
4.) Perbedaan utama artikel biasa dengan artikel ilmiah populer utamanya
dalam hal dukungan fakta dan teori. Dalam artikel biasa, penulis tidak
dituntut menyertakan fakta atau teori sebagai pendukung argumentasi
atau opininya.
5.) Karakter utama artikel ilmiah populer adalah opini subjektif penulis
disertai fakta-data (biasanya hasil riset) dan teori pendukung tentang
suatu masalah atau peristiwa.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Tulisan opini adalah tulisan yang berdasarkan pikiran atau pendapat atau
topik yang disampaikan oleh pribadi atau kelompok. Sehingga,tulisan opini
lebih bersifat subjektif karena berdasarkan pendapat, pikiran, topik pribadi atau
kelompok. Dalam membuat tulisan opini ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan agar tulisan opini dapat dikomunikasikan dengan masyarakat
secara baik. Jika dierhatikan, struktur penulisan opini tidak serumit tulisan
ilmiah lainnya.
3.2. Saran
Pembaca disarankan untuk memperhatikan kekurangan dan kelemahan
yang ada di dalam penulisan makalah ini. Makalah tipe penulisan opini ini
diharapkan dapat menambah wawasan pembaca dalam menyampaikan opini
secara baik dan benar.
13