isi

19
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, kita banyak menjumpai karangan opini di berbagai media massa, baik dalam bentuk media cetak maupun media elektronik. Karangan opini tersebut dapat memberikan informasi dan pemikiran kepada kita tentang hal yang dimuat di dalamnya. Kedua media itu juga mempermudah kita dalam menyampaikan opini kita. Jika kita mempunyai pendapat, kritik, ataupun saran demi kebaikan bersama, atau lebih luas lagi untuk kemajuan bangsa Indonesia yang kita cintai, mengapa tidak kita salurkan? Ide-ide atau aspirasi yang ada di pikiran kita maupun yang kita rasakan di hati kita dapat kita tuangkan melalui suatu tulisan yang berisi opini-opini kita, kemudian, dapat kita salurkan kepada media yang tepat agar dapat diketahui oleh masyarakat luas. Opini kita yang berada di suatu media yang tepat mungkin dapat membuat orang untuk memikirkan hal yang sama dengan kita dan memberikan solusi yang lebih baik. Karangan opini berintikan pada ide-ide penulis. Unsur subjektivitas adalah unsur yang paling menonjol dalam karangan tersebut. Oleh karena itu, tak jarang kita jumpai suatu kolom yang berisikan opini dalam suatu media cetak, baik koran maupun majalah. Kolom tersebut sengaja disediakan oleh pihak redaksi untuk

Upload: intansusmita

Post on 16-Feb-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bahasa Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Isi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dewasa ini, kita banyak menjumpai karangan opini di berbagai media massa,

baik dalam bentuk media cetak maupun media elektronik. Karangan opini

tersebut dapat memberikan informasi dan pemikiran kepada kita tentang hal yang

dimuat di dalamnya. Kedua media itu juga mempermudah kita dalam

menyampaikan opini kita.

Jika kita mempunyai pendapat, kritik, ataupun saran demi kebaikan bersama,

atau lebih luas lagi untuk kemajuan bangsa Indonesia yang kita cintai, mengapa

tidak kita salurkan?

Ide-ide atau aspirasi yang ada di pikiran kita maupun yang kita rasakan di hati

kita dapat kita tuangkan melalui suatu tulisan yang berisi opini-opini kita,

kemudian, dapat kita salurkan kepada media yang tepat agar dapat diketahui oleh

masyarakat luas. Opini kita yang berada di suatu media yang tepat mungkin

dapat membuat orang untuk memikirkan hal yang sama dengan kita dan

memberikan solusi yang lebih baik.

Karangan opini berintikan pada ide-ide penulis. Unsur subjektivitas adalah

unsur yang paling menonjol dalam karangan tersebut. Oleh karena itu, tak jarang

kita jumpai suatu kolom yang berisikan opini dalam suatu media cetak, baik

koran maupun majalah. Kolom tersebut sengaja disediakan oleh pihak redaksi

untuk khalayak umum maupun penulis dari luar redaksi untuk menyampaikan

opini mereka.

Sangat penting bagi kita untuk dapat memahami arti dari karangan opini, cara

membuat karangan opini, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat

karangan opini, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan

dibahas mengenai hal-hal yang terkait dengan tulisan opini.

1.2. Tujuan Penulisan

Tujuan dari makalah ini adalah

1. Untuk mendeskripsikan tulisan opini

2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Page 2: Isi

2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Definisi

Opini berasal dari bahasa Latin yaitu opinari yang berarti berpikir atau

menduga. Kata opinion sendiri dalam bahasa Inggris berhubungan erat dengan

kata option, dan dalam bahasa Latin, optio yang artinya pilihan.Menurut KBBI,

opini adalah pendapat; pikiran; pendirian.. Secara umum opini adalah pendapat,

ide, dan pikiran yang menjelaskan sesuatu terhadap perspektif dan ideologi,

namun tidak bersifat objektif karena belum mengalami pengujian.

Seperti yang telah kita ketahui tulisan opini adalah tulisan yang

berdasarkan pikiran atau pendapat atau topik pribadi atau kelompok. Tulisan

opini lebih bersifat subjektif karena berdasarkan pendapat, pikiran, topik pribadi

atau kelompok (Parera, 1991:21).

Namun dalam pembuatan opini kekuatan, ketajaman, dan kejernihan

berpikir sangat menentukan hasil akhir karena segala macam unsur subjektif

harus diminimalkan namun tetap ada, terutama yang akan menimbulkan logika

yang miring. Bisa diminimalisasi sedemikian rupa dengan pengujian-pengujian

hipotesa dan segala macam tes logika. Tulisan ini mengandalkan pikiran, hampir

tanpa unsur perasaan alias subjektifitas, kecuali dari latar belakang penulisnya

dan ilmu yang dipelajarinya.

2.2. Prinsip Penulisan Opini

1. Mencari ide atau permasalahan secara general

2. Menentukan sikap

3. Titik permasalahan (Spesifikasi)

4. Mencari data

5. Mengolah data (penafsiran)

2.3. Strategi Penulisan Opini

Page 3: Isi

3

1. Memilih tema yang membumi, artinya suatu kejadian atau peristiwa yang

terjadi di lingkungan sekitar dan menjadi perhatian banyak orang. Tak perlu

memilih tema yang muluk-muluk.

2. Membuat kerangka dari aspek-aspek relevan yang akan dikembangkan.

3. Membagi tulisan dalam tiga tahap secara proporsional. Bagian pendahuluan

merupakan pembuka dari pokok persoalan yang akan disampaikan.

Menjelaskan tentang isu dan latar belakang dengan presentase antara 20-25 %

dari keseluruhan panjang tulisan.

4. Setelah pembuka, memasuki penjabaran inti permasalahan. Ada baiknya

pendapat dari beberapa tokoh atau narasumber yang relevan dimuat sebagai

pemuat opini yang disampaikan. Presentase panjang uraian adalah 60-70%.

5. Pada bagian penutup, memasukkan saran, pendapat, atau kesimpulan pribadi

terhadap persoalan yang diangkat. Presentase bagian penutup 10% dari bagan

keseluruhan karangan.

6. Hal yang mudah untuk mencari gaya penulisan adalah mempelajari langsung

dari media yang diharapkan langsung bisa memuat tulisan kita.

7. Seringnya membaca harian yang memiliki reputasi baik.

2.4. Struktur Penulisan Opini

2.4.1. Tulisan opini

 Tulisan semi-semi ilmiah, namun unsur subjektifnya besar karena

penulis bebas memasukkan sudut pandang dari hatinya sendiri.

Struktur tulisan-tulisan opini biasanya dimulai dengan introduksi yang

bisa juga berbentuk kalimat tanya atau suatu asumsi.

Tubuh artikelnya  lebih memerlukan banyak data dan pengolahan

pikiran.

2.4.2. Struktur Opini

Pengantar, berisi  informasi tentang tema yang diangkat dengan tata

cara  penulisan yang merujuk pada rumus 5W + 1H

Isi, dapat ditulis dengan menggunakan sub-sub judul.

Penutup, closing statement (solusi, rekomendasi, pertanyaan yang

membuat penasaran, dll)

2.5. Tujuan Opini

Page 4: Isi

4

1. Informatif

Informatif yaitu tulisan opini yang sekedar memberi informasi, review,

atau mengumumkan fakta atau peristiwa tertentu.

2. interpretatif

interpretatif yaitu yang menjelaskan atau menunjukkan pentingnya

peristiwa, situasi atau ide tertentu.

3. Merombak atau Mereformasi

Merombak atau Mereformasi yaitu yang mengkritik kondisi tertentu,

kemudian menyarankan solusi atau perubahan : atau yang sekedar member

pesan reformasi tanpa harus menunjukkan suatu problem atau kondisi

buruk tertentu.

4. Kejadian-kejadian Khusus

Kejadian-kejadian khusus yaitu yang ditulis untuk pemaknaan terhadap

kejadian tertentu, misalnya : Hari Kemerdekaan, hari besar keagamaan,

atau peristiwa signifikan lainnya.

5. Memuji

Memuji yaitu yang mengekspresikan apresiasi terhadap tindakan baik yang

layak dipuji.

6. Menghibur

Menghibur yaitu yang ditulis untuk menyenangkan pembaca

7. Tribute

Tribute yaitu untuk mengenang orang-orang tertentu.

2.6. Jenis - jenis Opini

Opini berdasarkan subjek penyampainya :

1. Opini individual merupakan pendapat seseorang mengenai sesuatu yang

terjadi di masyarakat. Untuk mengetahui orang lain ada yang sependapat

atau tidak, seseorang harus melakukan perbincangan kepada orang lain

terlebih dahulu, sehingga sesuatu yang dibicarakan tersebut kini menjadi

opini publik.

2. Opini pribadi merupakan pendapat asli seseorang mengenai suatu

masalah sosial. Opini pribadi timbul apabila seseorang tanpa dipengaruhi

oleh orang lain, menyetujui atau tidaknya suatu masalah sosial,

Page 5: Isi

5

kemudian dalam nalarnya ia menemukan sebuah kesimpulan sebagai

tanggapan atas masalah sosial tersebut.

3. Opini kelompok merupakan pendapat sekelompok orang mengenai

masalah sosial yang menyangkut kepentingan orang banyak. Contohnya,

keharusan pancasila dijadikan asas tungal bagi organisasi

kemasyarakatan, maka diantara kelompok itu ada yang pro dan ada yang

kontra.

4. Opini minoritas merupakan pendapat dari orang-orang yang jumlahnya

relatif lebih sedikit dari mereka yang terkait suatu masalah sosial, baik

yang pro, kontra, atau dengan pandangan lainnya. Lawan dari opini

minoritas adalah opini mayoritas.

5. Opini mayoritas merupakan pendapat orang-orang terbanyak dari mereka

yang berkaitan dengan suatu masalah sosial, baik sebagai yang pro,

kontra, maupun yang memiliki penilaian lainnya.

6. Opini massa merupakan kelanjutan dari opini publik . Opini massa

adalah pendapat seluruh masyarakat sebagai hasil dari perkembangan

pendapat yang berbeda mengenai masalah yang menyangkut

kepentingan umum.

7. opini umum . Opini umum merupakan pendapat yang sama dari semua

orang dalam suatu masyarakat mengenai masalah yang menyangkut

kepentingan umum. Secara sederhana, opini umum merupakan satu

pendapat yang diamini oleh masyarakat pada umumnya.

2.7. Ciri - Ciri

Ciri - ciri opini meliputi :

1. tidak dapat dibuktikan kebenarannya

2. bersifat subyektif dan dilengkapi uraian tentang pendapat, saran, atau ramalan

tentang sebab dan akibat terjadi peristiwa

3. tidak terdapat narasumber atas pemikiran sendiri

4. tidak memiliki data yang akurat

5. berisi tanggapan terhadap peristiwa yang terjadi, berisi jawaban atas

pertanyaan: mengapa, bagaimana

Page 6: Isi

6

6. menunjukkan peristiwa yang belum atau akan terjadi pada masa yang akan

datang

7. belum pasti kejadiannya dan biasanya diawali dengan kata-kata: "menurut

saya", "sepertinya", "saya rasa"

8. berisi pendapat seseorang

9. biasanya menggunakan kata-kata: "bisa jadi", "sangat", "menurut", "tidak

mungkin", "sebaiknya", atau "seharusnya"

2.8. Perbedaan Opini dengan Tulisan Lain

1. Pengertian

a. Opini adalah pendapat atau pandangan (views) yang sifatnya subjektif

mengenai suatu masalah atau peristiwa yang dituangkan dalam bentuk

tulisan.

b. Berita (news) adalah laporan peristiwa berupa paparan fakta dan data

tentang peristiwa tersebut.

c. Feature (karangan khas) adalah laporan jurnalistik bergaya sastra (gaya

penulisan karya fiksi seperti cerpen) yang menuturkan peristiwa.

d. Resensi secara bahasa artinya “pertimbangan atau perbincangan

(tentang) sebuah buku” (WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa

Indonesia, 1984:821).

e. Kolom (column) adalah sebuah rubrik khusus para pakar yang berisikan

karangan atau tulisan pendek, yang berisikan pendapat subjektif

penulisnya tentang suatu masalah.

f. Tajuk rencana (biasa disingkat “tajuk” saja) dikenal sebagai “induk

karangan” sebuah media massa. Disebut juga “Opini Redaksi”, yakni

penilaian redaksi sebuah media tentang suatu peristiwa atau masalah.

g. Esai (essay) artinya (1) karangan, esei (sastra) dan (2) skripsi. KBBI

mendefinisikan esai sebagai “karangan prosa (karangan bebas) yang

membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi

penulisnya”.

h. Tulisan ilmiah dikenal sebagai “tulisan akademis” (academic writing).

Memerlukan kalimat tesis, premis, dan hipotesis, diikuti “kerangka

berpikir” untuk diuraikan lagi dalam beberapa bab dengan riset

Page 7: Isi

7

mendalam.

i. Tulisan Ilmiah populer yaitu tulisan ilmiah yang ditulis dengan gaya

penyajian artikel populer atau gaya jurnalistik yang mengedepankan unsur

informasi, keumuman, dan mudah dimengerti.

2. Susunan :

a. Struktur umum tulisan opini/artikel: judul (head), penulis (by line),

pembuka tulisan (opening), pengait (bridge), isi tulisan (body), dan

penutup (closing).

b. Struktur tulisan dalam berita terdiri dari judul (head), baris tanggal

(dateline), teras berita (lead), dan isi berita (body).

c. Struktur tulisan dalam resensi :

1.) Pendahuluan –berisi informasi objektif atau identitas buku, meliputi

judul, penulis, penerbit dan tahun terbitnya, jumlah halaman, dan –

bila perlu– harga.

2.) Isi –ulasan tentang tema atau judul buku, paparan singkat isi buku

(mengacu kepada daftar isi) atau gambaran tentang keseluruhan isi

buku, dan informasi tentang latar belakang serta tujuan penulisan

buku tersebut. Diulas pula tentang gaya penulisan, perbandingan buku

itu dengan buku bertema sama karangan penulis lain atau buku

karangan penulis yang sama dengan tema lain.

3.) Penutup –peresensi menilai bobot (kualitas) isi buku tersebut secara

keseluruhan, menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut,

memberi kritik atau saran kepada penulis dan penerbitnya (misalnya

menyangkut cover, judul, editing), serta memberi pertimbangan

kepada pembaca tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan

dimiliki/dibeli.

d. Struktur tulisan kolom tidak mempunyai struktur tertentu, tapi langsung

berisi tubuh tulisan, yakni berupa pengungkapan pokok bahasan dan

pendapat penulisnya tentang masalah tersebut. Judulnya pun biasanya

singkat saja. Bahkan, dapat hanya satu kata.

e. Struktur tulisan esai akademis atau sistematika penulisannya dibagi

menjadi tiga bagian:

1.)Pendahuluan (berisi latar belakang informasi yang

Page 8: Isi

8

mengidentifikasi),

2.)Subjek bahasan dan pengantar tentang subjek),

3.)Tubuh atau isi/pembahasan (menyajikan seluruh informasi tentang

subjek), dan

4.)Penutup berupa kesimpulan (konklusi yang memberikan

kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari

tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subjek).

f. Tulisan Ilmiah

g. Tulisan Ilmiah Populer dalam cara dan struktur penulisan sama dengan

penulisan artikel opini.

3. Jenis-jenis :

a. Jenis-jenis naskah opini antara lain artikel opini (article), kolom

(column), tinjauan (essay), tajukrencana (editorial atau opini redaksi),

surat pembaca (letter to the editor), karikatur, dan pojok.

b. Ada beberapa jenis berita yang dikenal di dunia jurnalistik, antara lain

berita langsung (straight news), berita mendalam (depth news), berita

opini (opinion news), dan berita foto.

c. Jenis-jenis feature antara lain feature berita (news feature), feature artikel

(article feature), tips (how to do it feature), feature biografi, feature

perjalanan atau petualangan (catatan perjalanan), dan sebagainya.

d. Jenis tulisan ilmiah: disertasi, tesis, skripsi, dan artikel-artikel dalam

jurnal-jurnal ilmiah.

4. Ciri-ciri :

a. Opini :

1.) Isi tulisan berupa pendapat pribadi penulis berdasarkan fakta ataupun

ungkapan pemikiran semata.

b. Berita :

1.) Unsur fakta yang dilaporkan mencakup 5W+1H: What (Apa yang

terjadi), Who (Siapa pelaku atau orang yang terlibat dalam kejadian

itu), Why (Kenapa hal itu terjadi), When (Kapan kejadiannya), Where

(Di mana terjadinya), dan How (Bagaimana proses kejadiannya).

2.) Prinsip penulisannya antara lain mengedepankan fakta terpenting

Page 9: Isi

9

(mode piramida terbalik, inverted pyramid), tidak mencampurkan

fakta dan opini, dan berimbang (balance, covering both side).

3.) Isi berita merupakan fakta peristiwa yang benilai berita (news value),

yakni aktual, faktual, penting, dan menarik.

c. Feature :

1.) Isinya penonjolan segi (angle) tertentu dalam sebuah peristiwa,

biasanya unsur yang mengandung segi human interest, yakni

memberikan penekanan pada fakta-fakta yang dianggap mampu

menggugah emosi —keharuan, simpati, kegembiraan, atau bahkan

amarah atau kejengkelan.

2.) Mengedepankan unsur hiburan ketimbang informasi.

3.) Biasanya menggunakan “kata berona” (colorful word) untuk

menambah daya tulisan.

d. Resensi :

1.) Kamus Besar Bahasa Indonesia: pertimbangan atau pembicaraan

tentang buku; ulasan buku.

2.) Berisi penilaian tentang kelebihan atau kekurangan sebuah buku,

menarik-tidaknya tema dan isi buku itu, kritikan, dan memberi

dorongan kepada khalayak tentang perlu tidaknya buku tersebut

dibaca dan dimiliki atau dibeli.

3.) Selain resensi buku, ada pula resensi film dan resensi pementasan

drama.

4.) Penulis resensi disebut resensator (peresensi). M.L. Stein (1993:80)

menyebut penulis resensi sebagai pengkritik (kritikus). Pendapat

mereka, kata Stein, adalah penting karena kadang-kadang mereka

dapat menilai apakah sebuah buku akan mencapai keberhasilan atau

sebaliknya.

e. Kolom :

1.) Rubrik khusus ini umumnya bernama asli (“Kolom”), namun ada pula

media massa yang menggunakan nama lain seperti “Resonansi”

(Republika), “Asal Usul” (Kompas), dan sebagainya.

2.) Penulisnya disebut kolomnis (columnist). Dalam kamus bahasa,

kolomnis diartikan sebagai seorang penulis yang menyumbangkan

Page 10: Isi

10

karangan (artikel) pada suatu media massa secara tetap.

3.) Isinya hanya pendapat, berbeda dengan tulisan artikel yang berisi

pendapat namun disertai tuturan data, fakta, berita, atau argumentasi

berdasarkan teori keilmuan yang mendukung pendapatnya tentang

suatu masalah.

f. Tajuk :

1.) Merupakan “jatidiri” atau identitas sebuah media massa. Melalui

tajuklah redaksi media tersebut menunjukkan sikap atau visinya

tentang sebuah masalah aktual yang terjadi di masyarakat.

2.) Tajukrencana yang berupa artikel pendek dan mirip dengan tulisan

kolom ini, biasanya ditulis oleh pemimpin redaksi atau redaktur senior

yang mampu menyuarakan pendapat korannya mengenai suatu

masalah aktual.

3.) Sikap, opini, atau pemikiran yang disuarakan lewat tajuk adalah visi

dan penilaian orang, kelompok, atau organisasi yang mengelola atau

berada di belakang media tersebut.

g. Esai :

1.) Esai dikenal di tiga dunia: jurnalistik, akademis, dan sastra/seni.

2.) Dalam konteks jurnalistik, esai adalah tulisan pendek yang biasanya

berisi pandangan penulis tentang subjek tertentu.

3.) Dalam konteks akademis, esai diartikan sebagai “komposisi prosa

singkat yang mengekspresikan opini penulis tentang subjek tertentu”.

4.) Bentuk esai dalam konteks akademis dikenal sebagai “esai formal”

yang sering dipergunakan para pelajar, mahasiswa, dan peneliti untuk

mengerjakan tugas-tugasnya.

5.) Di dunia sastra atau seni, esai adalah karya sastra berupa tulisan

pendek berisi tinjauan subjektif penulisnya atas suatu masalah di

bidang kesusastraan dan kesenian. Esai adalah tulisan berisi ulasan

tentang sebuah karya sastra dan seni.

6.) Sedikitnya ada tiga jenis esai: narastif, deskriptif, dan persuasif.

h. Tulisan Ilmiah :

1.) Metodologi penelitian dan deviasi mesti bisa diuraikan dengan jelas.

i. Tulisan Ilmiah Populer :

Page 11: Isi

11

1.) Tulisan ilmiah populer bisa juga diartikan sebagai tulisan ilmiah yang

disusun dengan menggunakan bahasa jurnalistik (language of mass

communication).

2.) Prinsipnya, menulis artikel ilmiah populer sama dengan menulis

artikel populer biasa –proses kerja intelektual yang membutuhkan

keahlian khusus (writing technique), latihan, kejelian, daya nalar,

wawasan, referensi, etika, waktu, dan… kesabaran.

3.) Seperti halnya semua tulisan, artikel ilmiah populer juga menjadikan

komunikasi sebagai tujuan utama.

4.) Perbedaan utama artikel biasa dengan artikel ilmiah populer utamanya

dalam hal dukungan fakta dan teori. Dalam artikel biasa, penulis tidak

dituntut menyertakan fakta atau teori sebagai pendukung argumentasi

atau opininya.

5.) Karakter utama artikel ilmiah populer adalah opini subjektif penulis

disertai fakta-data (biasanya hasil riset) dan teori pendukung tentang

suatu masalah atau peristiwa.

Page 12: Isi

12

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Tulisan opini adalah tulisan yang berdasarkan pikiran atau pendapat atau

topik yang disampaikan oleh pribadi atau kelompok. Sehingga,tulisan opini

lebih bersifat subjektif karena berdasarkan pendapat, pikiran, topik pribadi atau

kelompok. Dalam membuat tulisan opini ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan agar tulisan opini dapat dikomunikasikan dengan masyarakat

secara baik. Jika dierhatikan, struktur penulisan opini tidak serumit tulisan

ilmiah lainnya.

3.2. Saran

Pembaca disarankan untuk memperhatikan kekurangan dan kelemahan

yang ada di dalam penulisan makalah ini. Makalah tipe penulisan opini ini

diharapkan dapat menambah wawasan pembaca dalam menyampaikan opini

secara baik dan benar.

Page 13: Isi

13