isi

14
Makalah — Pedosfer KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, kar rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah geografi yang ber “PEDOSFER DAN PENCEMARAN TANAH” ini dengan penuh perjuangan. Tanpa pertolongan-Nya, saya yakin makalah ini tidak akan selesai seba mestinya dan tidak pada waktu yang telah ditetapkan. “Tak Ada Gading yang Tak Retak”, itulah peribahasa yang tepat untuk menggambarkan makalah ini. Walaupun saya sudah berusaha keras unt menjadikan makalah ini yang terbaik di mata semua orang yang telah membac tetapi pasti ada saja kekurangan yang tidak disadari. Oleh karena itu, saya mengharapkan masukan dan saran dari para pembaca agar di lain kesempatan tidak mengulang kesalahan. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada orangtua dan teman-teman k yang memberikan dukungan baik materi dan moriil. Makalah ini disusunbukan hanya untuk memenuhi tugas GEOGRAFI, tetapi saya juga berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi orang yang membacanya. Terima kasih. Bandung, Mei 2012 Penyusun 1

Upload: mutthausyll-ramadhan

Post on 21-Jul-2015

845 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Makalah Pedosfer

1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah geografi yang bertajuk PEDOSFER DAN PENCEMARAN TANAH ini dengan penuh perjuangan. Tanpa pertolongan-Nya, saya yakin makalah ini tidak akan selesai sebagaimana mestinya dan tidak pada waktu yang telah ditetapkan. Tak Ada Gading yang Tak Retak, itulah peribahasa yang tepat untuk menggambarkan makalah ini. Walaupun saya sudah berusaha keras untuk menjadikan makalah ini yang terbaik di mata semua orang yang telah membacanya, tetapi pasti ada saja kekurangan yang tidak disadari. Oleh karena itu, saya mengharapkan masukan dan saran dari para pembaca agar di lain kesempatan saya tidak mengulang kesalahan. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada orangtua dan teman-teman kami yang memberikan dukungan baik materi dan moriil. Makalah ini disusun bukan hanya untuk memenuhi tugas GEOGRAFI, tetapi saya juga berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya. Terima kasih.

Bandung, Mei 2012 Penyusun

Makalah Pedosfer

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................1 DAFTAR ISI....................................................................................................2 PENDAHULUAN...........................................................................................3 LATAR BELAKANG MASALAH...............................................................3 PERUMUSAN MASALAH...........................................................................3 TUJUAN PENYUSUNAN MAKALAH........................................................3 METODE PENYUSUNAN MAKALAH......................................................3 PEMBAHASAN..............................................................................................4 PEDOSFER......................................................................................................4 Lahan Kritis dan Lahan Potensial....................................................................8 Pencemaran Tanah...........................................................................................9 A. Sumber Pencemaran Tanah........................................................................9 B. Komponen - Komponen Bahan Pencemaran Tanah................................10 Limbah industri..........................................................................................................11 Limbah pertanian........................................................................................................11 Penanggulangan Komponen Bahan Pencemaran Tanah...............................11 C. Dampak Dari Pencemaran Tanah.............................................................12 D. Penanganan Pencemaran Tanah...............................................................12 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................14

Makalah Pedosfer

3

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAHTanah begitu penting bagi kehidupan manusia. Dewasa ini banyak manusia yang mencemari tanah dengan tindakan tindakan mereka. Penyusunan makalah ini ditujukan untuk membahas tentang pedosfer dan pencemaran tanah.

PERUMUSAN MASALAHApa itu pedosfer? Bagaimana pencemaran tanah itu?

TUJUAN PENYUSUNAN MAKALAHTujuan saya menyusun makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pedosfer dan tanah, khususnya bagi saya pribadi dan umumnya bagi para pembaca.

METODE PENYUSUNAN MAKALAHMetode yang saya gunakan kali ini adalah studi pustaka. Metode studi pustaka adalah sebuah metode dalam pembuatan makalah yang sumber informasinya didapatkan dari buku dan internet ditambah pengetahuan dan wawasan yang saya miliki.

Makalah Pedosfer

4

PEMBAHASAN

PEDOSFER

Ciri dan Proses Pembentukan Tanah di Indonesia Pada dasarnya, tanah berasal dari batuan atau zat organik lainnya yang mengalami pelapukan. Berubahnya batuan atau zat organik menjadi butir-butir tanah dikarenakan oleh beberapa faktor : Pemanasan matahari pada siang hari dan pendinginan pada malam hari. Batuan yang sudah retak, pelapukan dipercepat oleh air. Akar tumbuh-tumbuhan dapat menerobos dan memecah batu-batuan sehingga hancur. Binatang-binatang kecil seperti cacing tanah, rayap dan sebagainya yang membuat lubang dan mengeluarkan zat-zat yang dapat menghancurkan batuan. Pemadatan dan tekanan pada sisa-sisa zat organik akan mempercepat terbentuknya tanah. Berdasarkan bahan induk dan proses perubahan yang disebabkan oleh tenaga oksigen, tanah di Indonesia dibedakan menjadi beberapa jenis seperti berikut : Tanah podzolik merah kuning, adalah tanah yang terjadi ari pelapukan batuan yang mengandung kwarsa pada iklim basah dengan curah hujan 2.500 3.500 mm/tahun. Jika terkena air mudah basah, tanah ini banyak terdapat di pegunungan. Tanah organosol adalah tanah y terjadi dari bahan induk organik seperti gambut dan rumput rawa pada iklim basah dengan curah hujan lebih dari 2.500 mm/tahun. Tanah oluvial adalah tanah yang berasal dari endapan lumpur yang dibawa melalui sungai-sungai. Tanah ini bersifat subur sehingga baik untuk pertanian dan bahan-bahan makanan. Tanah kapur adalah tanah yang berasal dari batuan kapur yang umumnya terdapat di daerah pegunungan kapur berumur tua. Tanah ini tidak subur, tetapi masih dapat ditanami pohon jati.

Makalah Pedosfer

5

Tanah vulkanis adalah yang berasal dari pelapukan batuan-batuan vulkanis baik dari lava atau batuan yang telah membeku (effusif) maupun dari abu vulkanis yang telah membeku (efflata). Tanah pasir adalah tanah yang berasal dari batuan pasir yang telah melapuk. Tanah ini sangat miskin dan kadar air di dalamnya sangat sedikit. Tanah humus (bunga tanah) adalah tanah yang terjadi dari tumbuhtumbuhan yang telah membusuk. Tanah ini mengandung humus bersifat sangat subur dan umumnya berwarna hitam. Tanah laterit adalah tanah yang banyak mengandung zat besi dan aluminium, karena tua sekali, maka tanah ini sudah tidak subur lagi. Tanah ini berwarna merah muda sehingga disebut tanah merah. Erosi Tanah dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Tanah adalah akumulasi tubuh-tubuh alam yang bebas dan menduduki sebagian besar lapisan atas permukaan bumi. Peranan tanah bagi kehidupan manusia Tanah berperan penting bagi kehidupan manusia disebabkan karena : Digunakan untuk bertempat tinggal dan melakukan kegiatan Tempat tumbuhnya vegetasi yang sangat berguna bagi kepentingan hidup manusia Mengandung barang tambang atau bahan galian yang berguna bagi manusia Erosi merusak kesuburan tanah Adapun sebab-sebab erosi tanah karena beberapa hal berikut : Tanah gundul atau tidak ada tanamannya Tanah miring tidak dibuat teras-teras dan guludan sebagai penyangga air dan tanah yang larut Tanah yang tidak dibuat tanggul pasangan sebagai penahan erosi Tanah di kawasan hutan rusak karena pohon-pohon ditebang secara liar Permukaan tanah yang berlumpur digunakan untuk pengembangan liar sehingga tanah atas semakin rusak Keadaan tanah yang serasi bisa menjadi habitat tumbuh-tumbuhan, kalau perbandingan komponen-komponennya sebagai berikut : : mineral 45%, bahan organik 5%, air antara 20 30% dan udara tanah antara 20 30%. Ikatan senyawa organik yang terdapat dalam tanah cukup banyak macamnya namun sedikit yang dapat menyebabkan terjadinya kombinasi-kombinasi warna

Makalah Pedosfer

6

tanah, antara lain oksida besi dan bahan organis. Adapun asal dari warna-warna itu adalah : Kuning, berasal dari mineral limonit (2Fe2O33H3O) Cokelat, berasal dari bahan-bahan organis asam yang lapuk sebagian Putih, berasal dari mineral silika kuarsa (SiO2), kapur (CaCO3), kaolin, bauksit aluminium dan silikat, gypsum (CaCO42H2O) Hitam, berasal dari bahan-bahan organis yang telah terurai dengan hebat dan biasanya ada hubungannya dengan unsur-unsur karbon (C), magnesium (Mg) serta belerang (S) Merah, berasal dari mineral hematit (Fe2O3) atau turgit (2Fe2O3H2O) Hijau, berasal dari oksida ferrous Biru, berasal dari mineral lilianit Dilihat dari segi kesuburannya, tanah dibedakan menjadi 4 yaitu : Tanah muda, berciri unsur hara yang terkandung di dalamnya belum banyak sehingga belum subur. Tanah dewasa, berciri unsur hara yang terkandung di dalamnya sangat banyak sehingga tanah ini sangat subur. Tanah tua, berciri unsur hara yang terkandung di dalamnya sudah berkurang. Tanah mati, berciri unsur hara yang terkandung di dalamnya sudah sangat sedikit bahkan hampir habis. Tanah ini sangat tidak subur. Tanah memerlukan unsur-unsur untuk berubah dan berkembang. Unsur yang diperlukan tanah adalah : K, P, N, C, H, O, Na, Ca, S, Mg, Fe, Zn, B, Cu, dan Mn. Apabila salah satu unsur tersebut tidak ada, maka tanaman yang ada tidak sempurna atau tidak dapat tumbuh. Maka untuk melengkapi kekurangan bahan makanan dapat mempergunakan pupuk. Berdasarkan asal senyawanya ada 2 macam pupuk : Pupuk alam (organik), yaitu pupuk yang dihasilkan dari sisa-sisa tanaman, hewan dan manusia seperti pupuk hijau, pupuk kandang, dan pupuk kompos. Pupuk ini dapat menyerap air hujan, memperbaiki daya pengikat air, mengurangi erosi dan untuk perkembangan akar atau biji. Pupuk buatan (anorganik), yaitu pupuk yang dibuat oleh pabrik, yang terbagi 2 jenis, pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Keuntungan pupuk pabrik adalah praktis, ringan, mudah larut dan cepat bereaksi.

Makalah PedosferMenjaga Kesuburan Tanah dan Usaha Mengurangi Erosi Tanah Kesuburan tanah dapat dijaga dengan usaha-usaha sebagai berikut : Pemupukan Sistem irigasi yang baik Pada lereng-lereng gunung dibuat hutan-hutan cadangan Menanami lereng-lereng yang telah gundul Menyelenggarakan pertanian di daerah miring secara benar

7

Untuk mengurangi erosi tanah, maka diperlukan beberapa langkah berikut : Terrasering Contour farming Pembuatan tanggul pasangan Contour plowing Contour strip cropping Crop rotation Reboisasi Lahan atau tanah mempunyai kemampuan yang berbeda-beda, perbedaan tersebut disebabkan oleh : Tekstur tanah Permeabilitas tanah Solum tanah atau ketebalan Kemiringan lereng Tingkat erosi Penyaluran air Kelas Kemampuan Lahan Berdasarkan kelas kemampuannya, lahan dikelompokkan dalam 8 kelas. Lahan I sampai IV merupakan lahan yang sesuai bagi usaha pertanian, sedangkan lahan kelas V sampai VIII merupakan lahan yang tidak sesuai untuk usaha pertanian. Secara lebih rinci, kelas-kelas kemampuan lahan dapat dideskripsikan yaitu :

Makalah Pedosfer

8

Kelas I : Dengan ciri tanah datar, butiran tanah agak halus, mudah diolah, sangat responsif terhadap pemupukan atau memiliki sistem pengaliran air yang baik. Kelas II : Dengan ciri lereng landai, butiran tanahnya halus sampai agak kasar, agak peka terhadap erosi dan sesuai untuk usaha pertanian. Kelas III : Dengan ciri tanah terletak pada wilayah yang agak miring dengan sistem pengairan yang kurang baik dan sesuai untuk usaha pertanian. Kelas IV : Dengan ciri tanah terletak pada wilayah yang miring sekitar 15 30% dengan sistem pengairan yang buruk tapi masih dapat dijadikan lahan pertanian. Kelas V : Dengan ciri tanah terletak di wilayah yang datar atau agak cekung, seringkali tergenang air sehingga tingkat keasaman tanahnya tinggi, tidak cocok untuk lahan pertanian, tapi sesuai ditanami rumput. Kelas VI : Dengan ciri ketebalan tanahnya tipis dan terletak di daerah yang agak curam dengan kemiringan sekitar 30% - 45%, mudah tererosi, sesuai untuk padang rumput. Kelas VII : Dengan ciri terletak di wilayah yang sangat curam dengan kemiringan antara 45% - 65%, tanahnya sudah mengalami erosi berat, dan lebih sesuai ditanami tanaman keras/tahunan. Kelas VIII : Dengan ciri terletak di daerah dengan kemiringan diatas 65%, butiran tanah kasar dan mudah lepas dari induknya, sangat rawan terhadap kerusakan.

Lahan Kritis dan Lahan Potensial Lahan Kritis Adalah lahan yang tidak produktif. Meskipun dikelola, produktivitasnya sangat rendah. Bahkan dapat terjadi jumlah produksi yang diterima jauh lebih sedikit daripada biaya pengelolaannya. Lahan ini bersifat tandus, gundul dan tidak dapat digunakan untuk pertanian. Sebab-sebab dari lahan kritis antara lain : Kekeringan Genangan air yang terus menerus Erosi tanah atau mass wasting Pembekuan air Pencemaran tanah Masuknya material yang bertahan lama di tanah

Makalah Pedosfer

9

Pengelolaan lahan yang kurang memperhatikan aspek-aspek kelestarian lingkungan Lahan Potensial Adalah lahan yang belum dimanfaatkan atau belum diolah dan jika diolah akan mempunyai nilai ekonomi yang besar karena tingkat kesuburan yang tinggi dan mempunyai daya dukung terhadap kebutuhan manusia. Lahan potensial merupakan modal dasar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di daerah di luar Jawa banyak memiliki daerah produktif yang sangat potensial tetapi belum atau tidak dimanfaatkan sehingga daerah ini dikenal dengan daerah yang sedang tidur. Pencemaran Tanah Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat. Jika suatu zat berbahaya telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

A. Sumber Pencemaran Tanah Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa dikatakan mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, maka sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah.

Makalah Pedosfer

10

Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah. Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut. Maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari, sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah rumah sakit, gunung berapi yang meletus / kendaraan bermotor dan limbah industri.

B. Komponen - Komponen Bahan Pencemaran Tanah 1. Limbah domestik Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantorkantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair. 1.1. Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian. Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk berkembang. 1.2. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.

Makalah Pedosfer

11

Limbah industri Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah. Merupakan zat yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah.

Limbah pertanian Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorganisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut

Penanggulangan Komponen Bahan Pencemaran Tanah Limbah domestic, yang sangat banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan cara memisahkan antara sampah organik atau sampah yang dapat atau mudah terurai oleh tanah, dan sampah anorganik atau sampah yang akan terurai tanah tetapi membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk terurai oleh tanah. Sampah organik yang mudah terurai oleh tanah, misalnya dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi, dibuat kompos dan khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dan lain-lain. S edangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah industri, cara penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut sebelum dibuang kesungai atau kelaut. Limbah pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan penggunaan pupuk kompos.

Makalah Pedosfer

12

C. Dampak Dari Pencemaran Tanah 1. Dampak Pada Kesehatan Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium , berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan mungkin tidak bisa diobati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati, Organofosfat dan karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa macam dampak pada kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian.. 2. Dampak Pada Lingkungan Atau Ekosistem Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama. Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.

D. Penanganan Pencemaran Tanah Ada 2 cara untuk penanganan pencemaran tanah 1. Remidiasi

Makalah Pedosfer

13

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit. 2. Bioremediasi Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

Makalah Pedosfer

14

DAFTAR PUSTAKA

www.google.com