isi makalah pklh yuli

21
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Hutan sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang dianugerahkan kepada Bangsa Indonesia, merupakan kekayaan yang dikuasai oleh Negara yang memberikan manfaat serbaguna bagi umat manusia, cenderung kondisinya semakin menurun. Hutan juga merupakan salah satu sumber daya alam yang berperan dalam menjaga, mempertahankan dan meningkatkan ketersediaan air dan kesuburan tanah. Ketersediaan air dan kesuburan tanah merupakan urat nadi kehidupan manusia. Hutan merupakan sumber daya alam yang tidak ternilai karena didalamnya terkandung keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah, sumber hasil hutan kayu dan non-kayu, pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta kesuburan tanah, perlindungan alam hayati untuk kepentingan ilmu pengetahuan, kebudayaan, rekreasi, pariwisata dan sebagainya. Karena itu pemanfaatan hutan dan perlindungannya telah diatur dalam UUD 45, UU No. 5 tahun 1990, UU No 23 tahun 1997, UU No. 41 tahun 1999, PP No 28 tahun 1985 dan beberapa keputusan Menteri Kehutanan serta beberapa keputusan Dirjen PHPA dan Dirjen Pengusahaan Hutan. Namun gangguan terhadap sumber

Upload: yuli-wahyuni

Post on 31-Dec-2015

43 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Makalah PKLH tentang Pencemaran Lingkungan

TRANSCRIPT

Page 1: Isi Makalah Pklh Yuli

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Hutan sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang dianugerahkan

kepada Bangsa Indonesia, merupakan kekayaan yang dikuasai oleh Negara

yang memberikan manfaat serbaguna bagi umat manusia, cenderung

kondisinya semakin menurun. Hutan juga merupakan salah satu sumber daya

alam yang berperan dalam menjaga, mempertahankan dan meningkatkan

ketersediaan air dan kesuburan tanah. Ketersediaan air dan kesuburan tanah

merupakan urat nadi kehidupan manusia.

Hutan merupakan sumber daya alam yang tidak ternilai karena

didalamnya terkandung keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma

nutfah, sumber hasil hutan kayu dan non-kayu, pengatur tata air, pencegah

banjir dan erosi serta kesuburan tanah, perlindungan alam hayati untuk

kepentingan ilmu pengetahuan, kebudayaan, rekreasi, pariwisata dan

sebagainya. Karena itu pemanfaatan hutan dan perlindungannya telah diatur

dalam UUD 45, UU No. 5 tahun 1990, UU No 23 tahun 1997, UU No. 41

tahun 1999, PP No 28 tahun 1985 dan beberapa keputusan Menteri Kehutanan

serta beberapa keputusan Dirjen PHPA dan Dirjen Pengusahaan Hutan.

Namun gangguan terhadap sumber daya hutan terus berlangsung bahkan

intensitasnya makin meningkat.

Kondisi hutan di Indonesia sekarang sangat memprihatinkan.

Karena luas hutan di Indonesia setiap tahun semakin menurun yang

disebabkan oleh pengerusakan hutan. Di Indonesia pengerusakan hutan yang

sering terjadi ialah penebangan liar atau pembalakan liar. Selain penebangan

liar, kasus pengerusakan hutan yang sering terjadi di Indonesia adalah

kebakaran hutan. Kebakaran hutan adalah merupakan salah satu bentuk

gangguan yang makin sering terjadi. Kebakaran hutan ini bisa disebabkan

karena adanya aktifitas pembukaan lahan oleh warga setempat untuk lahan

bercocok tanam, atau disebabkan oleh kemarau panjang yang bisa memicu

Page 2: Isi Makalah Pklh Yuli

terjadinya kebakaran hutan. Dengan terjadinya kerusakan hutan ini, maka

ekosistem di alam juga terganggu. Sehingga tidak menutup kemungkinan

bahwasanya faktor terbesar yang menyebabkan sering terjadinya bencana

alam seperti banjir, tanah longsor dan lain-lain adalah kerusakan hutan itu

sendiri.

Berbagai upaya pencegahan dan perlindungan kebakaran hutan dan

penebangan liar telah dilakukan termasuk mengefektifkan perangkat hukum

(undang-undang, PP, dan SK Menteri sampai Dirjen). Selain itu harus adanya

sanksi tegas bagi siapa saja yang melakukan pengrusakan hutan seperti

pembalakan liar dari pemerintahan terkait. Pemerintah juga harus malakukan

penanggulangan melalui kegiatan – kegiatan seperti memberi kesadaran

kepada masyarakat di sekitar kawasan hutan tentang kerugian yang di

akibatkan oleh kerusakan hutan. Dan pemerintah harus cepat tanggap dengan

menyediakan alat – alat untuk menanggulangi kerusakan hutan.

B.Rumusan Masalah

1.Apa fungsi hutan?

2.Mengapa hutan kita rusak?

3.Bagaimana upaya pemerintah?

C.Tujuan Penulisan

1.Untuk mengetahui fungsi hutan?

2. Untuk mengetahui penyebab kerusakan hutan?

3. Bagaimana cara menanggulanginya?

Page 3: Isi Makalah Pklh Yuli

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hutan

Hutan merupakan lahan yang di dalamnya terdiri dari berbagai

tumbuhan yang membentuk suatu ekosistem dan saling ketergantungan. Spurr

(1973), mendefinisikan bahwa hutan merupakan sekumpulan pohon-pohon

atau tumbuhan berkayu lainnya yang pada kerapatan dan luas tertentu mampu

menciptakan iklim setempat serta keadaan ekologis berbeda dengan di

luarnya. Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan mengatakan

bahwa hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi

sumberdaya alam hayati yang didominasi jenis pepohonan dalam persekutuan

dengan lingkungannya, yang satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan.

Dalam Pasal 1 angka (4 s/d 11) UU No. 41 Tahun 1999, hutan dibagi

kepada 8 (delapan) jenis, yaitu:

a. Hutan negara adalah hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani

hak atas tanah.

b. Hutan hak adalah hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak atas

tanah.

c. Hutan adat adalah hutan negara yang berada dalam wilayah masyarakat

hukum adat.

d. Hutan produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok

memproduksi hasil hutan.

e. Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok

sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata

air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan

memelihara kesuburan tanah.

f. Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang

mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan

satwa serta ekosistemnya.

g. Kawasan hutan suaka alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang

mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman

Page 4: Isi Makalah Pklh Yuli

tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai

wilayah sistem penyangga kehidupan.

h. Kawasan hutan pelestarian alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu,

yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga

kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta

pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya

Macam-macam hutan :

1. Hutan Bakau

Hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di daerah pantai berlumpur.

Contoh : pantai timur kalimantan, pantai selatan cilacap, dll.

2. Hutan Sabana

Hutan sabana adalah hutan padang rumput yang luas dengan jumlah pohon

yang sangat sedikit dengan curah hujan yang rendah. Contoh : Nusa

tenggara.

3. Hutan Rawa

Hutan rawa adalah hutan yang berada di daerah berawa dengan tumbuhan

nipah tumbuh di hutan rawa. Contoh : Papua selatan, Kalimantan, dsb.

4. Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropis adalah hutan lebat / hutan rimba belantara yang tumbuh

di sekitar garis khatulistiwa / ukuator yang memiliki curah turun hujan

yang sangat tinggi. Hutan jenis yang satu ini memiliki tingkat kelembapan

yang tinggi, bertanah subur, humus tinggi dan basah serta sulit untuk

dimasuki oleh manusia. Hutan ini sangat disukai pembalak hutan liar dan

juga pembalak legal jahat yang senang merusak hutan dan merugikan

negara trilyunan rupiah. Contoh : hutan kalimantan, hutan sumatera, dsb.

4. Hutan Musim

Hutan musim adalah hutan dengan curah hujan tinggi namun punya

periode musim kemarau yang panjang yang menggugurkan daun di kala

kemarau menyelimuti hutan.

Page 5: Isi Makalah Pklh Yuli

Di samping itu hutan terbagi / dibagi berdasarkan fungsinya, yaitu :

1. Hutan Wisata

Hutan wisata adalah hutan yang dijadikan suaka alam yang ditujukan

untuk melindungi tumbuh-tumbuhan serta hewan / binatang langka agar

tidak musnah / punah di masa depan. Hutan suaka alam dilarang untuk

ditebang dan diganggu dialih fungsi sebagai buka hutan. Biasanya hutan

wisata menjadi tempat rekreasi orang dan tempat penelitian.

2. Hutan Cadangan

Hutan cadangan merupakan hutan yang dijadikan sebagai lahan pertanian

dan pemukiman penduduk. Di pulau jawa terdapat sekitar 20 juta hektar

hutan cadangan.

3. Hutan Lindung

Hutan lindung adalah hutan yang difungsikan sebagai penjaga ketaraturan

air dalam tanah (fungsi hidrolisis), menjaga tanah agar tidak terjadi erosi

serta untuk mengatur iklim (fungsi klimatologis) sebagai penanggulang

pencematan udara seperti C02 (karbon dioksida) dan C0 (karbon

monoksida). Hutan lindung sangat dilindungi dari perusakan penebangan

hutan membabibuta yang umumnya terdapat di sekitar lereng dan bibir

pantai.

4. Hutan Produksi / Hutan Industri

Hutan produksi yaitu adalah hutan yang dapat dikelola untuk

menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomi. Hutan produksi dapat

dikategorikan menjadi dua golongan yakni hutan rimba dan hutan

budidaya. Hutan rimba adalah hutan yang alami sedangkan hutan budidaya

adalah hutan yang sengaja dikelola manusia yang biasanya terdiri dari satu

jenis tanaman saja. Hutan rimba yang diusahakan manusia harus

menebang pohon denga sistem tebang pilih dengan memilih pohon yang

cukup umur dan ukuran saja agar yang masih kecil tidak ikut rusak.

Page 6: Isi Makalah Pklh Yuli

B. Fungsi Hutan

1. Fungsi hutan bagi kehidupan manusia antara lain :

a. Pelestarian Plasma nutfah

Plasma nutfah merupakan bahan baku yang penting untuk

pembangunan di masa depan, terutama dibidang pangan, sandang,

papan, obat-obatan dan industri.

b. Penahan dan penyaring partikel padat dari udara

2. Fungsi hutan dan program penyelamatan paru-paru bumi

a. Daun,ranting dahan rapat menjaga sinar matahari agar tidak tembus

leluasa kebawah pohon. Kerapatan daun fungsinya Sangat besar yaitu

melindungi kawasan semak belukar dibawahnya agar dedaunan yang

membusuk menjadi humus dan menyerap air sebagai persediaan air

hujan jira musim kemarau tiba

b. Fungsi hutan sebagai penyimpan air tanah akan terganggu akibat

pengrusakan hutan yang terus menerus

c. Hutan yang masih perawan. Sinar matahari tidak menembus kebawah

sehingga daun-daun lapuk selalu basah walau di musim kemarau

sekalipun sehingga tidak tidak mudah dilalap api.

d. Indonesia memiliki 10% hutan tropis dunia yang masih tersisa. Hutan

indonesia memiliki 12% dari jumlah spesies binatang menyusui

(mamalia), 16% binatang reptil dan ampibi, 1.519 spesies burung dan

25% dari spesies ikan dunia.

e. Pencanagan program pemerintah yang dikoordinasikan oleh cantor

Menneg LH, antara lain7 kegiatan utama yakni bumi lestari,program

kali bersih, program langit biru, adipura, laut dan pantai lestari serta

manajemen lingkungan memerlukan dukungan dan peran serta

masyarakat luas dan instansi terkait serta masyarakat internacional

dalam pelaksannaannya.

f. Peringatan hari lingkungan hidup sedunia perlu diapresiasi dengan

sikap aktif pro-aktif.

g. Orientasi ecónomo nasional perlu digalakkan Namur pemberdayaan

lingkungan termasuk didalamnya.

Page 7: Isi Makalah Pklh Yuli

h. Kelembagaan lingkungan hidup yang sudah berdiri seperti Bapedalda

dan lembaga non-pemerintah seperti WALHI, serta masyarakat luas

perlu melakukan control terhadap kebijuakan pemerintah yang tidak

perpihak lepada kepentingan rakyat.

i. Penghijauan kembali dengan menanam pohon bukan dengan

membabat habis pohon dan menggantinya dengan tanaman sawit atau

buah jarak. Sebab tanaman sawit tidak dapat meresap air.

3. Fungsi hutan dalam suatu sistem lingkungan

a. Fungsi Lindung

b. Fungsi Produksi

c. Fungsi Konservasi (perlindungan)

C. Kerusakan Hutan di Indonesia

Indonesia memiliki 10% hutan tropis dunia yang masih tersisa. Hutan

Indonesia memiliki 12% dari jumlah spesies binatang menyusui/mamalia,

pemilik 16% spesies binatang reptil dan ampibi, 1.519 spesies burung dan

25% dari spesies ikan dunia. Sebagian dianataranya adalah endemik atau

hanya dapat ditemui di daerah tersebut.

Luas hutan alam asli Indonesia menyusut dengan kecepatan yang

Sangat mengkhawatirkan. Hingga saat ini, Indonesia telah kehilangan hutan

aslinya sebesar 72 persen [World Resource Institute, 1997]. Penebangan hutan

Indonesia yang tidak terkendali selama puluhan tahun dan menyebabkan

terjadinya penyusutan hutan tropis secara besar-besaran. Laju kerusakan hutan

periode 1985-1997 tercatat 1,6 juta hektar per tahun, sedangkan pada periode

1997-2000 menjadi 3,8 juta hektar per tahun. Ini menjadikan Indonesia

merupakan salah satu tempat dengan tingkat kerusakan hutan tertinggi di

dunia. Di Indonesia berdasarkan hasil penafsiran citra landsat tahun 2000

terdapat 101,73 juta hektar hutan dan lahan rusak, diantaranya seluas 59,62

juta hektar berada dalam kawasan hutan. [Badan Planologi Dephut, 2003].

Pada abad ke-16 sampai pertengahan abad ke-18, hutan alam di Jawa

diperkirakan masih sekitar 9 juta hektar. Pada akhir tahun 1980-an, tutupan

hutan alam di Jawa hanya tinggal 0,97 juta hektar atau 7 persen dari luas total

Page 8: Isi Makalah Pklh Yuli

Pulau Jawa. Saat ini, penutupan lahan di pulau Jawa oleh pohon tinggal 4 %.

Pulau Jawa sejak tahun 1995 telah mengalami defisit air sebanyak 32,3 miliar

meter kubik setiap tahunnya. 

C. Faktor-faktor penyebab kerusakan hutan ádalah sebagai berikut:

a.Segi biofisik

1. Illegal logging (Penebangan liar)

Terjadinya penebangan liar dalam suatu kawasan hutan semakin

memicu terjadinya kereusakan hutan dan menurunnya/berubah fungsi

hutan, walaupun penebangan liar telah dilarang selama bertahun-tahun

oleh pemerintah setempat dan pihak militer, namun sekarang ini

terdapat bahaya besar yang mengancam dengan merajalelanya

pandangan “bebas bagi siapa saja” termasuk penduduk untuk

menebang kayu sebanyak-banyaknya.

2. Kebakaran hutan

Kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia ini, karena keteledoran dari

masyarakat itu sendiri yang tidak memperhatikan/tidak memperdulikan

seperti membuang puntung rokok ke hutan dan lain-lain.

3. Perambahan hutan.

Petani yang menanam tanaman tahunan perkebunan dapat

mengakibatkan ancaman utama berupa kerusakan hutan yang

diciptakan oleh petani kaya, imigran dan pengusaha dari kota yang

mengubah hutan menjadi lahan penanaman tanaman keras yang

menguntungkan. Hal ini menyebabkan semakin meluasnya

perambahan sehingga melewati tata batas hutan yang telah ditetapkan

untuk tidak dijadikan sebagai lahan pertanian atau perkebunan.

4. Program pembangunan.

Page 9: Isi Makalah Pklh Yuli

Program pembangunan yang mendayagunakan lahan hutan seperti

sawah, transmigrasi (pemukiman), perkebunan, dan lain-lain sehingga

hutan menjadi berubah fungsi dan akan berakibat buruk bagi

lingkungan.

5. Serangan hama dan penyakit. Timbulnya ledakan hama secara besar-

besaran akibat dari penggunaan pestisida yang berlebihan sehingga

membuat hama dan penyakit ada yang menjadi kebal terhadap

pestisida dan menyerang semua tumbuhan atau pepohonan yang ada

dalam suatu kawasan hutan.

b. Segi manajemen

1. Kebijakan pemerintah yang tidak memihak kepada lingkungan

misalnya, dalam penyusunan tata ruang, yang seharusnya suatu lahan

itu adalah kawasan hutan, menjadi kawasan pertanian, pemukimam

dan lain-lain.

2 Perencanaan pembangunan yang kurang memperhatikan kelestarian

hutan seperti pembangunan rumah dari batu merah, dimana pabrik batu

merah berdiri di sekitar kawasan hutan, dimana pabrik itu

menggunakan bahan bakar kayu yang diambil dari hutan sehingga

masyarakat beramai-ramai menggunduli hutan untuk memenuhi

kebutuhan pasokan kayu bakar dari pabrik batu merah.

3. Persepsi dan pemahaman masyarakat yang tidak tepat terhadap sumber

daya hutan, dimana masyarakat lebih dominan menanam tanaman

pertanian dari pada tanaman kehutanan karena waktu yang dibutuh kan

oleh tanaman pertanian lebih cepat menghasilkan daripada tanaman

kehutanan.

Ekosistem adalah suatu sistem dimana terdapat hubungan timbal balik

antara organisme dan lingkungannya (biotik dan abiotik) serta terdapat

pula pertukaran/arus energi dan materi diantara organisme dengan

lingkungan tersebut. Ekosistem terbagi dua yaitu : ekosistem alami

Page 10: Isi Makalah Pklh Yuli

yaitu hutan alam dan sungai, sedangkan ekosistem buatan antara lain

waduk, lahan pertanian, pemukiman dan lain-lain. Ekosistem alami

mempunyai kemantapan yang tinggi dibanding ekosistem buatan. Ciri-

ciri dari ekosistem yaitu terjadinya hubungan ekologi dan sistem yang

ada atau hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan dan

membentuk suatu kesatuan.

4. Penegakan Hukum yang lemah, Mentri Kehutanan Republik Indonesia

M.S.Kaban, SE.MSi menyebutkan bahwa lemahnya penegakan hukum

di Indonesia telah turut memperparah kerusakan hutan Indonesia.

Menurut kaban penegakan hukum barulah menjangkau para pelaku

dilapangan saja.

5.. Mentalitas Manusia

Manusia sering memposisikan dirinya sebagai pihak yang memiliki

otonomi untuk menyusun blue print dalam perencanaan dan

pengelolaan hutan, baik untuk kepentingan generasi Sekarang maupun

anak-cucunya nanti. Hal ini kemungkinan disebabkan karena manusia

sering menganggap dirinya sebagai ciptaan yang lebih sempurna dari

yang lainnya.

D. Dampak Kerusakan Hutan

Kerusakan Hutan akan menimbulkan Dampak negatif yang besar dibumi:

1. Efek Rumah Kaca (Green house effect).

Hutan merupakan paru-paru bumi yang mempunyai fungsi mengabsorsi gas

CO2. Berkurangnya hutan dan meningkatnya pemakaian energi fosil (minyak, batubara

dll) akan menyebabkan kenaikan gas CO2 di atmosfer yang menyelebungi bumi. Gas

ini makin lama akan semakin banyak, yang akhirnya membentuk satu lapisan yang

mempunyai sifat seperti kaca yang mampu meneruskan pancaran sinar matahari yang

berupa energi cahaya ke permukaan bumi, tetapi tidak dapat dilewati oleh pancaran

energi panas dari permukaan bumi. Akibatnya energi panas akan dipantulkan kembali

Page 11: Isi Makalah Pklh Yuli

ke permukaan bumi oleh lapisan CO2 tersebut, sehingga terjadi pemanasan di

permukaan bumi. Inilah yang disebut efek rumah kaca. Keadaan ini menimbulkan

kenaikan suhu atau perubahan iklim bumi pada umumnya. Kalau ini berlangsung terus

maka suhu bumi akan semakin meningkat, sehingga gumpalan es di kutub utara dan

selatan akan mencair. Hal ini akhirnya akan berakibat naiknya permukaan air laut,

sehingga beberapa kota dan wilayah di pinggir pantai akan terbenam air, sementara

daerah yang kering karena kenaikan suhu akan menjadi semakin kering.

2. Kerusakan Lapisan Ozon.

Lapisan Ozon (O3) yang menyelimuti bumi berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet

yang berbahaya bagi kehidupan di bumi. Di tengah-tengah kerusakan hutan,

meningkatnya zat-zat kimia di bumi akan dapat menimbulkan rusaknya lapisan ozon.

Kerusakan itu akan menimbulkan lubang-lubang pada lapisan ozon yang makin lama

dapat semakin bertambah besar. Melalui lubang-lubang itu sinar ultraviolet akan

menembus sampai ke bumi, sehingga dapat menyebabkan kanker kulit dan kerusakan

pada tanaman-tanaman di bumi.

3. Kepunahan Species.

Hutan di Indonesia dikenal dengan keanekaragaman hayati di dalamnya. Dengan

rusaknya hutan sudah pasti keanekaragaman ini tidak lagi dapat dipertahankan bahkan

akan mengalami kepunahan. Dalam peringatan Hari Keragaman Hayati Sedunia dua

tahun yang lalu Departemen Kehutanan mengumumkan bahwa setiap harinya

Indonesia kehilangan satu species (punah) dan kehilangan hampir 70% habitat alami

pada sepuluh tahun terakhir ini.

4. Merugikan Keuangan Negara..

Sebenarnya bila pemerintah mau mengelola hutan dengan lebih baik, jujur dan adil,

pendapatan dari sektor kehutanan sangat besar. Tetapi yang terjadi adalah sebaliknya.

Misalnya tahun 2003 jumlah produksi kayu bulat yang legal (ada ijinnya) adalah

sebesar 12 juta m3/tahun. Padahal kebutuhan konsumsi kayu keseluruhan sebanyak 98

juta m3/tahun. Data ini menunjukkan terdapat kesenjangan antara pasokan dan

Page 12: Isi Makalah Pklh Yuli

permintaan kayu bulat sebesar 86 juta m3. Kesenjangan teramat besar ini dipenuhi dari

pencurian kayu (illegal loging). Dari praktek tersebut diperkirakan kerugian yang

dialami Indonesia mencapai Rp.30 trilyun/tahun. Hal inilah yang menyebabkan

pendapatan sektor kehutanan dianggap masih kecil yang akhirnya mempengaruhi

pengembangan program pemerintah untuk masyarakat Indonesia.

5. Banjir.

Dalam peristiwa banjir yang sering melanda Indonesia akhir-akhir ini, disebutkan

bahwa salah satu akar penyebabnya adalah karena rusaknya hutan yang berfungsi

sebagai daerah resapan dan tangkapan air (catchment area). Hutan yang berfungsi untuk

mengendalikan banjir di waktu musim hujan dan menjamin ketersediaan air di waktu

musim kemarau, akibat kerusakan hutan makin hari makin berkurang luasnya. Tempat-

tempat untuk meresapnya air hujan (infiltrasi) sangat berkurang, sehingga air hujan yang

mengalir di permukaan tanah jumlahnya semakin besar dan mengerosi daerah yang

dilaluinya. Limpahannya akan menuju ke tempat yang lebih rendah sehingga

menyebabkan banjir. Bencana banjir dapat akan semakin bertambah dan akan berulang

apabila hutan semakin mengalami kerusakan yang parah. Tidak hanya akan

menimbulkan kerugian materi, tetapi nyawa manusia akan menjadi taruhannya. Banjir

di Jawatimur dan Jawa tengah adalah contoh nyata .

F Cara Menanggulangi Kerusakan Hutan

Masyarakat seharusnya melakukan lobby, menulis surat ataupun

melakukan tekanan kepada pemerintah agar serius menjaga hutan

Indonesia yang tersisa. Selain itu, lakukan pengawasan terhadap peredaran

kayu di wilayah terdekat, dan berikan laporan kepada Wahana Lingkungan

Hidup Indonesia (WALHI) terdekat ataupun lembaga non pemerintah

lainnya dan kepada instansi penegak hukum, serta media massa, bila

menemukan terjadinya peredaran kayu tanpa ijin maupun kegiatan

pengrusakan hutan. Dan mulailah menanam pohon untuk kebutuhan kayu

keluarga di masa datang, memanfaatkan kayu dengan bijak dan tidak lagi

membeli kayu-kayu hasil penebangan yang merusak hutan.

Page 13: Isi Makalah Pklh Yuli

Untuk pemerintah harus mulai serius untuk tidak lagi

mengeluarkan ijin-ijin baru pengusahaan hutan, pemanfaatan kayu

maupun perkebunan, serta melakukan penegakan hukum terhadap pelaku

ekspor kayu bulat dan bahan baku serpih. Pemerintah juga harus

melakukan uji menyeluruh terhadap kinerja industri kehutanan dan

melakukan penegakan hukum bagi industri yang bermasalah. Setelah

tahapan ini, perlu dilakukan penataan kembali kawasan hutan yang rusak

dan juga menangani dampak sosial akibat penghentian penebangan hutan,

misalkan dengan mempekerjakan pekerja industri kehutanan dalam proyek

penanaman pohon. Kemudian, bila telah tertata kembali sistem

pengelolaan hutan, maka pemberian ijin penebangan kayu hanya pada

hutan tanaman atau hutan yang dikelola berbasiskan masyarakat lokal.

Selama penghentiansementara (moratorium) dijalankan, industri-industri

kayu tetap dapat jalan dengan cara mengimport bahan baku kayu. Untuk

memudahkan pengawasan tersebut, maka jenis kayu yang diimpor

haruslah berbeda dengan jenis kayu yang ada di Indonesia. .

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Kerusakan hutan disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: segi

biofisik misalnya: penebangan liar, kebakaran hutan, perambahan hutan,

program pembangunan. Berbagai upaya perbaikan yang perlu dilakukan antara

lain dibidang penyuluhan kepada masyarakat khususnya yang berkaitan

dengan faktor-faktor penyebab kebakaran hutan, peningkatan kemampuan

aparatur pemerintah terutama dari Departemen Kehutanan, peningkatan

fasilitas untuk mencegah dan menanggulagi kebakaran hutan, dan penebangan

liar ,pembenahan bidang hukum dan penerapan sangsi secara tegas

B.    Saran

Page 14: Isi Makalah Pklh Yuli

Bagi para pembaca makalah ini dan juga semua orang bahwa hutan

merupakan sumber kehidupan bagi manusia apabila hutan sudah tidak ada lagi

maka kehidupan manusia akan berubah dan kemiskinan akan terjadi. Maka

dari itu menjaga kelestarian hutan jangan lah dianggap mudah.Dan bagi para

pecinta alam ,teruskanlah usaha penjagaan itu dengan sebaik-baiknya dan juga

tingkatkan kewaspadaan terhadap orang-orang yang mau merusaknya, cegah

agar tidak terjadi kerusakan dihutan kita ini.