kependudukan dan aspek aspek kehidupan manusia pklh

35
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia, sejak permulaan keberadaannya di bumi, sudah hidup dari dan dengan lingkungannya. Semasih segala kebutuhan manusia dapat dipenuhi dengan memanfaatkan sumber daya alam di sekitarnya, dan semasih bumi mampu memproses secara alamiah buangan/sisa yang diperlukan manusia, tidak ada masalah yang perlu dikhawatirkan pada lingkungan. Namun, sejalan dengan peningkatan kebutuhan dan perkembangan teknologi manusia, tampak masalah lingkungan menjadi semakin memprihatinkan. Masalah lingkungan bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan sangat erat hubungannya dengan masalah kependudukan dalam konteks penduduk dan pembangunan (Ananta, 1992; Mantra,2001; Moertopo, 1992). Dalam hal ini, kerusakan lingkungan tidak hanya sebagai akibat dari bertambahnya penduduk serta meningkatnya kebutuhan hidup. Terdapat proses lain yang menyertai yang menyebabkan menipisnya sumber daya alam menjadi jauh lebih parah. Indonesia merupakan negara berpenduduk terbesar ke-lima sesudah RRC, India, USSR, dan USA sangat merasakan betapa berat tekanan-tekanan akibat adanya masalah kependudukan dan kemerosotan kualitas lingkungan hidupnya. Masalah kependudukan yang sangat berat dirasakan tersebut adalah pertumbuhan yang pesat dan persebarannya ke seluruh wilayah negeri yang sangat timpang. Sementara itu, karena pertumbuhan Makalah kelompok-1 (Kependudukan dan aspek-aspek kehidupan)

Upload: novi-cahyaningrum

Post on 09-Aug-2015

109 views

Category:

Education


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia, sejak permulaan keberadaannya di bumi, sudah hidup dari dan dengan

lingkungannya. Semasih segala kebutuhan manusia dapat dipenuhi dengan memanfaatkan

sumber daya alam di sekitarnya, dan semasih bumi mampu memproses secara alamiah

buangan/sisa yang diperlukan manusia, tidak ada masalah yang perlu dikhawatirkan pada

lingkungan. Namun, sejalan dengan peningkatan kebutuhan dan perkembangan teknologi

manusia, tampak masalah lingkungan menjadi semakin memprihatinkan. Masalah lingkungan

bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan sangat erat hubungannya dengan masalah

kependudukan dalam konteks penduduk dan pembangunan (Ananta, 1992; Mantra,2001;

Moertopo, 1992). Dalam hal ini, kerusakan lingkungan tidak hanya sebagai akibat dari

bertambahnya penduduk serta meningkatnya kebutuhan hidup. Terdapat proses lain yang

menyertai yang menyebabkan menipisnya sumber daya alam menjadi jauh lebih parah.

Indonesia merupakan negara berpenduduk terbesar ke-lima sesudah RRC, India,

USSR, dan USA sangat merasakan betapa berat tekanan-tekanan akibat adanya masalah

kependudukan dan kemerosotan kualitas lingkungan hidupnya. Masalah kependudukan yang

sangat berat dirasakan tersebut adalah pertumbuhan yang pesat dan persebarannya ke seluruh

wilayah negeri yang sangat timpang. Sementara itu, karena pertumbuhan penduduk yang

pesat, maka pemanfaatan sumber daya alamnya diperluas dan dipergiat. Dengan pengetahuan

penduduk yang relatif rendah, maka akhirnya masalah yang dihadapi meluas hingga

terjadinya kemerosotan kualitas lingkungan hidup di negara ini.

Bertambahnya penduduk dalam jumlah besar memberikan pengaruh positif sekaligus

negatif bagi suatu daerah. Pertumbuhan penduduk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi,

tetapi juga dapat sebagai penghalang bagi pertumbuhan ekonomi. Selain itu juga,

pertambahan penduduk dapat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Dimana

pelayanan kesehatan yang merata merupakan aspek penting yang harus dipenuhi dalam

mempercepat tercapainya tujuan pembangunan nasional di bidang kesehatan. Pertimbangan

situasi distribusi penduduk, kepadatan penduduk, kondisi geografis dan luas wilayahnya

menjadikan pemerataan pelayanan kesehatan sebagai suatu tuntutan dalam upaya

mengoptimalkan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

Page 2: KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH

2

Pengertian pelayanan kesehatan yang dimaksud selayaknya mengandung pengertian

yang kompleks, tidak hanya memandang aspek fisik sarana pelayanan semata, akan tetapi

secara luas juga meliputi keterjangkauan dari segi jarak,ekonomi dan budaya. Permasalahan

utama yang dihadapi adalah masih rendahnya kualitas kesehatan masyarakat.Kondisi

penduduk yang berkualitas, sejahtera, hidup yang cukup baik akan menjadi aset pemerintah

yang menguntungkan karena akan berdampak terhadap kemajuan dan perkembangan bangsa

dan negara. Sebaliknya penduduk yang tidak berkualitas, yang serba kekurangan ,kesehatan

masyarakat buruk, kemiskinan akan menjadi beban pemerintah dan masyarakat akhirnya

akan berdampak pada perkembangan bangsa dan negara terutama dalam hal kemajuan

negara.

Hal tersebut merupakan nilai filosofi dasar, bahwa negara secara sadar dalam unsur

terbentuknya negara salah satu pondasinya adalah adanya masyarakat atau penduduk.

Pemerintah berkewajiban memperhatikan penduduk mulai dari status, hak-hak asasinya,

sampai pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan berdasarkan keadilan dan kemakmuran,

hal ini tentu saja sebagaimana diamanatkan Pembukaan UUD 1945, alinea keempat : “…….

Dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa ……..”

Jelas bahwa negara berkewajiban untuk memperhatikan masyarakatnya termasuk

dalam pendataan jumlah penduduk. Karena adanya data secara kuantitatif akan diketahui

indikator-indikator yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Sehingga dapat

dijadikan suatu dasar pijakan dalam mengambil dan menentukan arah suatu kebijakan

pemerintah (public policy).

Menyadari paparan di atas dan memperhatikan hakikat pendidikan (Salam, 1997),

maka dalam rangka menumbuhkembangkan sikap dan perilaku masyarakat yang

berwawasan kependudukan dan lingkungan hidup, peran pedidikan menjadi sangat penting.

Hal-hal inilah yang kemudian mendorong timbulnya gagasan diantara para pendidik dan ahli

di bidang ini yang menyarankan perlunya penyusunan dan pelaksanaan program pendidikan

kependudukan dan lingkungan hidup secara formal dan non formal.

Berdasarkan pemikiran di atas, maka judul makalah yang kami ambil adalah

“Kependudukan dan Aspek-Aspek Kehidupan Manusia”.

B. Rumusan Masalah

Page 3: KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH

3

Berdasarkan latar belakang yang diungkapkan di atas, maka rumusan masalah dalam

makalah ini adalah :

1. Apakah yang dimaksud dengan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup

(PKLH)?

2. Apakah tujuan pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH)?

3. Apa hubungannya manusia dengan alam lingkungan hidupnya?

4. Bagaimanakah peran manusia dalam melestarikan potensi lingkungan hidup?

5. Apakah hubungannya antara pertambahan penduduk dengan produksi, distribusi dan

penyediaan pangan?

6. Bagaimana keterkaitan antara penduduk, kesehatan dan pelayanan kesehatan?

7. Bagaimana cara menanggulangi pertambahan penduduk, penyediaan dan pelayanan

pendidikan?

8. Bagaimana keterkaitan antara pertambahan penduduk dengan aspek–aspek

pembangunan sosial ekonomi dan agama?

C. Tujuan Penyusunan Makalah

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengertian Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH)

2. Mengetahui tujuan pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH)

3. Mengetahui hubungannya manusia dengan alam lingkungan hidupnya

4. Mengetahui peran manusia dalam melestarikan potensi lingkungan hidup

5. Mengetahui hubungan antara pertambahan penduduk dengan produksi, distribusi dan

penyediaan pangan.

6. Mengetahui keterkaitan antara penduduk, kesehatan dan pelayanan kesehatan.

7. Mengetahui penanggulangan pertambahan pendudukan, penyediaan dan pelayanan

pendidikan.

8. Mengetahui keterkaitan antara pertambahan penduduk dengan aspek-aspek

pembangunan sosial ekonomi dan agama.

BAB II

Page 4: KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH

4

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup

Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman belajar diberbagai lingkungan

yang berlangsung sepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi perkembangan individu.

Pendidikan dalam arti sempit dalam prakteknya identik dengan penyekolahan (schooling),

yaitu pengajaran formal dibawah kondisi-kondisi yang terkontrol, jadi pendidikan hanya

berlangsung  bagi mereka yang menjadi siswa pada suatu sekolah atau mahasiswa pada suatu

perguruan tinggi.

Menururut UU SPN No. 20 Tahun 2003 “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian

diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masayarakat, bangsa dan negara”.

Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan segala makhluk hidup, makhluk tak hidup,

dan daya serta manusia dengan segala perilakunya, yang saling berhubungan secara timbal

balik, jika ada perubahan salah satu komponen akan mempengaruhi  komponen lainnya.

Yang dimaksud dengan Kependudukan adalah sejumlah orang yang tinggal disuatu

wilayah atau daerah dengan segala kebudayaan, tata kehidupan dan adanya peraturan

pemerintahan yang mengaturnya.

Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa PKLH adalah program pendidikan

untuk membina anak didik agar memiliki pengertian, kesadaran, sikap, dan perilaku yang

rasional serta bertanggung jawab tentang pengaruh timbal balik antara penduduk dengan

lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia

B. Tujuan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup

PKLH (Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup ) merupakan salah satu

program pendidikan agar memiliki pengertian, kesadaran, sikap, dan perilaku yang rasional

serta bertanggung jawab tentang pengaruh timbal balik antara penduduk dengan lingkungan

hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia , dalam batas ini memiliki tujuan umum yang

terkandung di dalamnya.

Tujuan umum dari PKLH tersebut dapat dianalisis menjadi dua arah sasaran yaitu:

Tujuan yang mengarah pada kemanfaatan individu dan tujuan yang mengarah pada

Page 5: KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH

5

kemanfaatan suatu kelompok masyarakat. Melalui pembelajaran PKLH ini diharapkan kedua

sasaran tersebut dapat dicapai, khususnya mahasiswa yang akan berperanan sebagai guru,

maupun mahasiswa yang berkedudukan sebagai warga Negara Indonesia memiliki

pengetahuan, sikap, perilaku rasional, dan bertanggung jawab yang berwawasan

kependudukan dan lingkungan hidup.

PKLH bukanlah sekadar menyajikan kepada murid contoh-contoh kerusakan

lingkungan yang diakibatkan oleh perilaku manusia, yang bahan-bahannya dapat diambil dari

guntingan-guntingan koran atau yang sejenisnya. Pembelajaran PKLH harus mengandung

etika lingkungan dengan mengajak anak didik atau mahasiswa menyadari makna lingkungan

baginya dan keterkaitannya dengan penduduk (Sumaatmadja, 2001; Kastama, 1996).

Keberhasilan pelaksanaan PKLH ditentukan oleh kejelasan tujuan atau sasaran yang

hendak dicapai. Secara umum tujuan PKLH adalah membina dan mengembangkan anak

didik agar memiliki sikap dan tingkah laku kependudukan serta dapat mengelola lingkungan

hidup secara rasional dan bertanggung jawab dalam rangka memelihara keseimbangan sistem

lingkungan dan penggunaan sumber daya alam secara spiritual maupun material.

Tujuan umum di atas dapat dikelompokkan menjadi dua aspek besar yang ingin

dicapai, yaitu:

a. Anak didik mau bersikap dan bertingkah laku reproduktif yang rasional dan

bertanggung jawab melalui pembentukan keluarga kecil dalam lingkungan hidup yang

dikelola secara serasi dengan kepentingan individu dan keluarganya sendiri.

b. Anak didik bersikap dan bertingkah laku yang rasional dan bertanggung jawab terhadap

pemecahan masalah kependudukan dan pengelolaan lingkungan hidup dilihat dari

kepentingan masyarakat umum, bangsa dan dunia secara keseluruhan.

C. Tinjauan Filsafah Hubungan Manusia dan Lingkungannya

Dalam abad ke 21, dimana modernisasi teknologi dan industri terus berkembang,

kondisi tersebut akan menciptakan persaingan yang ketat antar bangsa dalam menggunakan

bahan baku dan sumber energi. Sementara itu, persediaan cadangan bahan baku dan sumber

energi akan semakin berkurang, sehingga hubungan antar manusia, antar bangsa dalam

mengeksplorasi sumberdaya alam akan membawa permasalahan yang cukup serius dalam

kehidupan umat manusia.

Akibat pola perilaku manusia yang serakah dan hanya mementingkan diri sendiri, tanpa

menghiraukan daya dukung sumberdaya alam, telah terjadi pula berbagai macam konflik

Page 6: KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH

6

kepentingan. Persoalan sumberdaya alam memiliki berbagai macam dimensi yang berkaitan

erat dengan ekonomi, politik, budaya dan keamanan.

Dengan demikian, dampak yang terjadi terhadap pelestarian sumberdaya alam acap kali

menimbulkan terjadinya konflik kepentingan. Perilaku manusia yang hanya mementingkan

hasrat dan nafsu konsumtifisme dalam hubungannya dengan pemanfaatan sumberdaya alam

akan berdampak terjadinya berbagai macam konflik kepentingan (Armawi, 2007).Masalah

pemanfaatan sumberdaya alam sebagai komponen lingkungan hidup memiliki berbagai

macam keterkaitan, seperti dengan ekonomi, politik budaya dan keamanan. Oleh karena itu,

tidak dapat dipungkiri jika siapapun dapat mengangkatnya sebagai isu dalam berbagai kasus

yang tidak pernah selesai terhadap pelestarian sumberdaya alam. Berbagai kasus tersebut bila

ditelusur lebih dalam sering kali memunculkan adanya konflik kepentingan.

Pada kenyataannya, konflik kepentingan dalam pemanfaatan sumberdaya alam ini akan

berdampak kelangsungan hidup dan eksistensi umat manusia. Hanya saja dalam konflik

kepentingan ini motivasinya akan terselubung dari hal-hal yang kelihatannya menawarkan

suatu harapan. Konflik kepentingan yang berdimensi kawasan dalam kaitannya dengan

sumberdaya alam, seperti perebutan kepulauan Spratly oleh beberapa negara yang berada di

kawasan Asia Tenggara, di mana di kepulauan tersebut terdapat sumberdaya alam yang

sangat potensial. Dalam skala nasional terjadinya konflik antara penduduk asli dengan

pendatang dalam mengelola sumberdaya alam, baik berupa penambangan, hutan, dan air,

atau penggunaan bahan-bahan kimia aktif, baik berupa cairan maupun gas.

D. Peranan Manusia dalam Melestarikan Potensi Lingkungan Hidup

Sebagai penduduk bumi, manusia bertanggung jawab kepada tuhannya, dalam arti

menjaga kelangsungan hidup manusia dan kelestarian lingkungannya. Manusia

mempengaruhi lingkungan hidupnya dan juga dipengaruhi oleh lingkungannya. Dalam usaha

menjaga kelangsungan hidupnya, manusia berusaha memanfaatkan sumber-sumber alam

yang ada dengan disertai pengelolaan yang baik. Manusia sangat dominan dalam mengelola

lingkungannya, sedangkan kelangsungan hidup manusia tergantung pada kelestarian

ekosistemnya. Sebagai contoh, ekosistem sungai yang mengalami pencemaran logam berat

Mercuri (Hg), air tawar yang terdapat dalam sungai itu tidak dapat lagi digunakan untuk

keperluan hidupnya, khususnya minum. Pembuangan limbah yang banyak megandung

mercuri ke sungai, merupakan perbuatan yang tidak bertanggung jawab terhadap kelestarian

ekosistem.

Page 7: KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH

7

Dalam kasus ini manusia merupakan perusak lingkungan yang tidak memperhatikan

orang lain. Manusia harus sadar terhadap lingkungannya bahwa dirinya merupakan bagian

dari keseluruhan ekosistem, dan kelangsungan hidup manusia sangat tergantung terhadap

kondisi lingkungannya, jadi perilaku manusia harus seimbang dan selaras dengan alam

lingkungannya. Dengan kata lain manusia harus dapat menjadi pengelola lingkungannya.

Hubungan manusia dengan lingkungannya, ditinjau dari sejarah hidup manusia adalah

sebagai berikut:

a. Manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungan fisik

Pada masa ini, kebudayaan manusia masih sangat sederhana. Alat-alat digunakan

untuk mengeksploitasi alam, kemampuannya masih rendah sehingga manusia tidak

mampu mengatasi rintangan alam dan akibatnya manusia sangat dipengaruhi alam

b. Manusia mempengaruhi lingkungan fisik

Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat, sehingga dengan teknologi yang

dimilikinya manusia dapat menguasai dan mengendalikan alam, mengolah hasil alam

secara optimal untuk memenuhi kebutuhannya.

c. Manusia dan kingkungan fisik saling mempengaruhi

Akibat dari perkembangan IPTEK dan perkembangan sosial budaya masyarakat,

maka hubungan manusia dan lingkungannya berubah pula yaitu manusia dan

lingkunganya saling mempengaruhi

d. Kebudayaan menjadi faktor perantara hubungan manusia dengan lingkungannya

Pandangan manusia mengalami perubahan bahwa lingkungan fisik tidak lagi

menentukankegiatan manusia, tetapi manusia justru dapat memilih apa yang

dikehendakinya, sesuai dengan apa yang tersedia pada lingkungan fisik. Dalam hal ini

manusia dapat memilih sesuai dengan tingkat sosial budayanya

e. Hubungan manusia dengan lingkungan fisik

Lingkungan fisik ternyata sangat komplek, seperti tanah, udara, cuaca, air, mineral,

cahaya, lautan, dan sebagainya merupakan senyawa yang sangat majemuk. Manusia

mempunyai faktor sosial budaya serta faktor-faktor fisiologis, psikologis, serta

keadaan fisik yang beraneka ragam. Hal ini menimbulkan hubungan yang sangat

komplek pula dengan alam dan lingkungannya.

E. Masalah-Masalah Pertambahan Pendudukan, Distribusi dan Penyediaan Pangan

1. Pertambahan Penduduk

Jumlah penduduk pada suatu negara selalu mengalami perubahan yang

disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian dan migrasi atau perpindahan penduduk.

Page 8: KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH

8

Perubahan keadaan penduduk tersebut dinamakan dinamika penduduk. Dinamika atau

perubahan penduduk cenderung kepada pertumbuhan. Pertumbuhan penduduk yaitu

perkembangan jumlah penduduk suatu daerah atau negara.

Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan

survei penduduk. Jumlah penduduk Indonesia sejak sensus pertama sampai dengan

sensus terakhir jumlahnya terus bertambah. Sensus pertama dilaksanakan pada tahun

1930 oleh pemerintah Hindia Belanda. Sedangkan sensus yang pernah dilakukan oleh

pemerintah Indonesia adalah pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990 dan yang terakhir

2000. Sensus di Indonesia dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan waktu

pelaksanaan sensus di Indonesia diadakan sepuluh tahun sekali.

Gambar 1: Pertumbuhan Penduduk yang semakin meningkat.

Gambar 2: Dampak Pertumbuhan Penduduk Terhadap Negara Maju.

Page 9: KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH

9

Gambar 3: Dampak Pertumbuhan Penduduk Terhadap Negara Berkembang

Perkembangan jumlah penduduk Indonesia:

Perbandingan jumlah, kepadatan dan laju pertumbuhan penduduk Indonesia dengan

beberapa negara lain:

1. Di wilayah Asia Tenggara , Indonesia dalam urutan pertama.

2. Di wilayah Asia, Indonesia dalam urutan ketiga setelah Cina dan India.

3. Di dunia, Indonesia urutan ke lima setelah Republik Rakyat Cina, India, Rusia

dan Amerika Serikat.

Bertambahnya penduduk dalam jumlah besar memberikan pengaruh positif

sekaligus negatif bagi suatu daerah.Pertumbuhan penduduk dapat mendorong

pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dapat sebagai penghalang bagi pertumbuhan

ekonomi. Di negara maju pertumbuhan penduduk mampu meningkatkan pertumbuhan

ekonomi, karena didukung oleh investasi yang tinggi, teknologi yang tinggi dan lain-

lain. Akan tetapi di negara berkembang, akibat pertumbuhan penduduk terhadap

Page 10: KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH

10

pembangunan tidaklah demikian, karena kondisi yang berlaku sama sekali berbeda

dengan kondisi ekonomi negara maju. Ekonomi negara berkembang modal kurang,

teknologi masih sederhana, tenaga kerja kurang ahli. Karena itu, pertumbuhan

penduduk benar-benar dianggap sebagai hambatan pembangunan ekonomi, dimana

pertumbuhan penduduk yang cepat memperberat tekanan pada lahan dan menyebabkan

pengangguran dan akan mendorong meningkatnya beban ketergantungan. Penyediaan

fasilitas pendidikan dan sosial secara memadai semakin sulit terpenuhi.

Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia memiliki masalah-masalah

kependudukan yang cukup serius dan harus segera diatasi agar tidak terjadi ledakan

penduduk. Faktor terjadinya ledakan penduduk antara lain adalah :

1. Jumlah penduduk yang besar.

2. Pertumbuhan penduduk yang cepat.

3. Penyebaran penduduk yang tidak merata.

4. Banyaknya yang menikah di usia dini.

5. Program KB tidak terlaksana dengan baik.

6. Menurunnya angka kematian,yang disebabkan oleh berkembangnya bidang

kesehatan atau medis.

7. Banyak penduduk desa yang berurbanisasi, sehingga pusat kota menjadi lebih

padat.

2. Distribusi dan Penyediaan Pangan.

Dalam rangka pembangunan nasional, suatu pemerintahan termasuk Indonesia

sangat fokus terhadap ketahanan pangan nasional. Jangan harap pembangunan suatu

Bangsa berjalan dengan baik apabila ketahanan pangan negara tersebut masih lemah.

Pembangunan berbagai sektor termasuk pembangunan Sumber Daya Manusia tidak

akan berhasil jika masih terhambat dengan ketahanan pangan.Indonesia sebenarnya

mampu memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri jika kita mampu mengolah hasil

bumi Indonesia secara maksimal. Indonesia dikenal sebagai negara agraris dan negara

maritim, namun miris rasanya jika ketahanan pangan di negara berlambang burung

garuda ini sangat lemah. Banyak para warganya yang belum bisa memenuhi gizinya

setiap hari. Pekerjaan kita semua adalah mengelola sumber daya alam dalam negeri

untuk penguatan pangan Indonesia serta mewujudkan pembangunan nasional yang akan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Pangan merupakan salah satu kebutuhan yang sangat pokok dan tidak boleh

diganggu gugat. Pangan merupakan sesuatu hak asasi bagi setiap individu yang harus

Page 11: KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH

11

terpenuhi setiap saat. Karena makanan sangat vital untuk mendukung kehidupan

manusia, terutama makanan pokok harus tersedia setiap waktu. Hal ini tentu sangat

terkait dengan ketersediaan pangan di suatu tempat, dalam hal ini adalah negara.

Besarnya jumlah penduduk terkait langsung dengan penyediaan pangan.

Konsumsi pangan utama sumber karbohidrat adalah beras. Sebagaimana dilaporkan

Pasandaran, sejak tahun 1970–1990 konsumsi beras per kapita per tahun meningkat

nyata, yaitu 109 kg (1970), 122 kg (1980) menjadi 149 kg (1990). Meskipun setelah

tahun 1990, konsumsi beras sedikit turun, tapi dipandang masih cukup besar, yaitu 114

kg/orang/tahun pada 2000 (BPS). Rerata konsumsi per kapita ini merupakan yang

terbesar di dunia.

Ketidakmampuan menyediakan pangan pokok yang ditandai dengan besarnya

impor beras beberapa saat lalu menjadi pertanda yang serius bagi kita agar memiliki

perhatian pada persoalan kependudukan dan penyediaan pangan.

Program pengendalian penduduk diikuti program pendukung seperti layanan

sosial, pendidikan dan kesehatan menjadi prasyarat dan prioritas. Pemerintah pusat dan

daerah harus saling bersinergi dan bermintra dengan kalangan swasta dan korporasi

terkait dengan hal ini.

Penciptaan lahan baru perlu didorong terutama untuk daerah yang layak dan

potensial. Program ini tidak bisa sepenuhnya diharapkan karena kendala sosial, teknis,

dan biaya. Solusi lain adalah mengoptimalkan pemanfaatan lahan kering.Diversifikasi

pangan menjadi salah satu kata kunci. Bahan pangan nonpadi yang bisa diproduksi dari

lahan kering nonsawah sangat potensial untuk dikembangkan dan dikampanyekan terus

menerus kepada publik.

Penelitian, pengkajian, dan penyebarluasan melalui penyuluhan akan teknologi

produksi baru seperti benih yang memiliki produktivitas tinggi, tahan terhadap

kekurangan air dan guncangan cuaca ekstrem mutlak diupayakan.Program

pengendalian alih fungsi lahan pertanian utamanya sawah sangat mendesak dilakukan.

Beberapa laporan mengindikasikan selama 20 tahun terakhir, kita telah kehilangan 1

juta ha sawah subur di Jawa karena alih fungsi lahan.

Di Indonesia sendiri yang memiliki jumlah penduduk terbanyak ke empat dunia

juga mengalami permasalahan ketersediaan bahan pangan. Sekarang ini, ketersediaan

bahan pangan di Indonesia masih mencukupi. Namun, kegagalan program KB

(Keluarga Berencana) yang disebut-sebut oleh Dosen Pascasarjana Ilmu Kedokteran

Dasar Universitas Padjadjaran, Wildan Yatim yang secara otomatis akan meningkatkan

Page 12: KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH

12

pertumbuhan jumlah penduduk yang di masa akan datang mengakibatkan kekurangan

bahan pangan jika tidak ditangani secara dini.

Kepala BKKBN Pusat Sugiri Syarief sendiri memperkirakan jumlah penduduk

Indonesia bisa membengkak menjadi 270 juta orang tahun 2015 jika program KB gagal

atau 30 juta orang di atas kondisi normal jika KB berjalan baik.

Distribusi pangan berfungsi mewujudkan sistem distribusi yang efektif dan

efisien, sebagai prasyarat untuk menjamin agar seluruh rumah tangga dapat

memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu dengan

harga yang terjangkau.Pencapaian standar pelayanan minimal distribusi pangan dan

akses pangan, dioperasionalkan melalui indikator ketersediaan informasi pasokan,

harga dan akses pangan, dan indikator stabilisasi harga dan pasokan pangan.

Goal dari pelayanan distribusi pangan adalah untuk menjamin agar seluruh

wilayah dan rumah tangga dapat memperoleh pasokan pangan yang cukup dengan

harga yang stabil dan terjangkau.

F. Keterkaitan antara Masalah-Masalah Pertambahan Penduduk dengan

Penyediaan dan Pelayanan Kesehatan.

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan

setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah

upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan,

pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.

Pendidikan kesehatan adalah proses membantu seseorang, dengan bertindak secara

sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan

mengenai hal-hal yang mempengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.

Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak

mampu mendapat jaminan kesehatan dari lembaga atau perusahaan di bidang pemeliharaan

kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek. Golongan masyarakat yang dianggap

'teranaktirikan' dalam hal jaminan kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat kecil

dan pedagang. Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung

dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia, tetapi

juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri.

UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah keadaan

sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan

ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh

Page 13: KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH

13

terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan

bagian integral kesehatan.

Masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang merupakan resultante dari

berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah buatan manusia, social

budaya, perilaku, populasi penduduk, genetika, dan sebagainya.

Derajat kesehatan masyarakat yang disebut sebagai psycho socio somatic health well

being , merupakan resultante dari 4 faktor yaitu:

1. Environment atau lingkungan.

2. Behaviour atau perilaku, Antara yang pertama dan kedua dihubungkan dengan

ecological balance.

3. Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk, dan

sebagainya.

4. Health care service berupa program kesehatan yang bersifat preventif, promotif,

kuratif, dan rehabilitatif.

Dari empat faktor tersebut di atas, lingkungan dan perilaku merupakan faktor yang

paling besar pengaruhnya (dominan) terhadap tinggi rendah nya derajat kesehatan

masyarakat.

Bentuk dan jenis pelayanan kesehatan adalah:

1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primer)

Pelayanan yang lebih mengutamakan pelayanan yang bersifat dasar dan dilakukan

bersama masyarakat dan dimotori oleh:

a. Dokter Umum (Tenaga Medis)

b. Perawat Mantri (Tenaga Paramedis)

Pelayanan kesehatan primer (primary health care), atau pelayanan kesehatan

masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang paling depan, yang pertama kali

diperlukan masyarakat pada saat mereka mengalami gangguan kesehatan atau

kecelakaan. Primary health care pada pokoknya ditunjukan kepada masyarakat yang

sebagian besarnya bermukim di pedesaan, serta masyarakat yang berpenghasilan

rendah di perkotaan. Pelayanan kesehatan ini sifatnya berobat jalan (Ambulatory

Services). Diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang sehat

untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan.Contohnya :

Puskesmas, Puskesmas keliling, klinik.

2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (sekunder)

Page 14: KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH

14

Pelayanan kesehatan sekunder adalah pelayanan yang lebih bersifat spesialis dan

bahkan kadang kala pelayanan subspesialis, tetapi masih terbatas. Pelayanan kesehatan

sekunder dan tersier (secondary and tertiary health care), adalah rumah sakit, tempat

masyarakat memerlukan perawatan lebih lanjut (rujukan). Di Indonesia terdapat

berbagai tingkat rumah sakit, mulai dari rumah sakit tipe D sampai dengan rumah sakit

kelas A.

Pelayanan kesehatan dilakukan oleh:

a. Dokter Spesialis

b. Dokter Subspesialis terbatas

Pelayanan kesehatan ini sifatnya pelayanan jalan atau pelayanan rawat (inpantient

services).Diperlukan untuk kelompok masyarakat yang memerlukan perawatan inap,

yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer.Contoh : Rumah

Sakit tipe C dan Rumah Sakit tipe D.

3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tersier)

Pelayanan kesehatan tersier adalah pelayanan yang lebih mengutamakan pelayanan

subspesialis serta subspesialis luas.Pelayanan kesehatan dilakukan oleh:

a. Dokter Subspesialis

b. Dokter Subspesialis Luas

Pelayanan kesehatan ini sifatnya dapat merupakan pelayanan jalan atau pelayanan

rawat inap (rehabilitasi).Diperlukan untuk kelompok masyarakat atau pasien yang

sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder.Contohnya: Rumah

Sakit tipe A dan Rumah sakit tipe B.

Menurut pendapat Hodgetts dan Casio, jenis pelayanan kesehatan secara umum

dapat dibedakan atas dua, yaitu:

a. Pelayanan kedokteran

Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan kedokteran

(medical services) ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat bersifat

sendiri (solo practice) atau secara bersama-sama dalam satu organisasi. Tujuan

utamanya untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan, serta

sasarannya terutama untuk perseorangan dan keluarga.

b. Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok kesehatan masyarakat

(public health service) ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya

secara bersama-sama dalam suatu organisasi. Tujuan utamanya untuk memelihara

Page 15: KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH

15

dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, serta sasarannya untuk

kelompok dan masyarakat.

G. Keterkaitan antara Masalah-Masalah Pertambahan Penduduk dengan Aspek

Pembangunan Sosial-Ekonomi dan Agama.

Jumlah penduduk merupakan hal penting di dalam suatu Negara, apalagi di Indonesia.

Karena jumlah penduduk yang selalu bertambah, maka pemerintah banyak melakukan

tindakan untuk mengatasi pertambahan penduduk. Namun, pertumbuhan penduduk banyak

mengundang masalah.

Pertumbuhan penduduk yang besar memerlukan sarana tambahan investasi serta sarana

yang mendukung kesejahteraan rakyat seperti perekonomian, pendidikan, kesehatan dan lain

sebagainya. Hal ini merupakan masalah pemerintah untuk memenuhi taraf hidup masyarakat.

Pemerintah menyediakan berbagai lowongan pekerjaan tetapi akibat pertumbuhan penduduk

yang begitu pesat, jumlah lowongan kerja menjadi semakin sedikit hingga menyebabkan

banyak pengangguran dan terjadinya perilaku kriminalitas. Maka,hal tersebut juga

menimbulkan kurangnya kesejahteraan rakyat dalam perekonomian dan sosial.

Peranan ekonomi dalam pertambahan penduduk sangatlah penting. Seperti dalam hal

pembangunan, kunci sukses pembangunan adalah terjadinya pertumbuhan ekonomi yang

cukup tinggi, pemerataan distribusi pembangunan, maka perlunya peningkatan dari sisi

investasi yang akan menunjang pertumbuhan ekonomi.

Kondisi awal jumlah penduduk memang dapat meningkatkan jumlah perekonomian

namun pada suatu keadaan pertumbuhan penduduk tidak hanya menaikkan ekonomi namun

juga dapat menurunkannya. Pada tahun tahun 2000, jumlah penduduk Indonesia

menunjukkan angka sebesar 205.135 juta jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 10.380 juta

jiwa atau sebesar 5.33 persen dari tahun 1995. Sementara itu persentase penduduk miskin

selama periode 1996- 2008 mengalami fluktuasi dengan kecenderungan mengalami

penurunan. Sejalan dengan itu kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan

penduduk merupakan sasaran utama pembangunan sebagaimana tertuang dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). Hal ini tidak mungkin tercapai jika pemerintah

belum bisa memecahkan masalah kependudukan.

Ledakan penduduk sebagai akibat pertumbuhan penduduk yang cepat seperti itu

memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Hal ini pun

membuat pemerintah berusaha untuk mengatasinya.

Dampak-Dampak Ledakan Penduduk antara lain :

Page 16: KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH

16

1. Jumlah pengangguran semakin meningkat.

2. Kekurangan pangan yang menyebabkan kelaparan dan gizi rendah.

3. Kebutuhan pendidikan, kesehatan dan perumahan sulit diperoleh.

4. Terjadinya polusi dan kerusakan lingkungan.

5. Tingkat kemiskinan semakin meningkat.

Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Kesejahteraan Sosial

Jumlah penduduk yang besar, selain membuat kerugian, juga ada keuntungannya,

dengan pertumbuhan penduduk rakyat jadi makin bisa saling bersosialisai, bermusyawarah,

dan bersilahturahmi untuk memperkuat kerukunan dan kesatuan. Jadi pada dasarnya

hubungan Pertumbuhan Penduduk terhadap kesejahteraan sangat banyak diantaranya :

1. Dengan adanya SDM baru (muda) yang berprestasi sehingga dapat menggantikan

orangtua-orangtua terdahulu untuk membuat negara semakin maju dan mengerti akan

teknologi.

2. Dengan Membuat lapangan pekerjaan, maka akan meningkatkan kesejahteraan rakyat

terutama bagi para orang yang membutuhkanm pekerjaan atau bagi orang yang tidak

dapat melanjutkan sekolah.

3. Dengan banyaknya pertumbuhan penduduk kita bisa saling bahu membahu untuk bisa

menjaga persatuan dan kesatuan negara kita.

4. Dengan pertumbuhan penduduk kita bisa saling bantu dengan bergotong royong bila

mengalami musibah atau kesusahan.

5. Saling menjaga keamanan dan kedamaian lingkungan negara kita.

Pertumbuhan penduduk yang signifikan akan berdampak pada perubahan sosial

kehidupan masyarakat Indonesia. Ledakan penduduk adalah masalah yang harus segera

ditangani dengan serius oleh pihak-pihak yang terkait karena apabila permasalahan ini terus

berlanjut akan mengakibatkan dampak-dampak yang sangat kompleks dan saling terkait satu

dengan lainnya.

Adapun solusi yang dapat menyelesaikan permasalahan ledakan penduduk yaitu:

1. Melakukan program transmigrasi.

2. Menggalakkan program keluarga berencana.

3. Mengoptimalkan lahan dengan menggunakan teknologi.

4. Pemerataan pembangunan

5. Memperluas lapangan kerja melalui industrialisasi.

6. Meningkatkan produksi pangan sesuai kebutuhan penduduk.

7. Menambah sarana pendidikan dan perumahan sederhana.

Page 17: KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH

17

Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam

masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti

proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh

lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi

sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.

Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :

1. Faktor Ekonomi :

Faktor ini merupakan faktor terbesar terjadinya masalah sosial. Apalagi setelah

terjadinya krisis global PHK mulai terjadi di mana-mana dan bisa memicu tindak

kriminal karena orang sudah sulit mencari pekerjaan. Contoh: Kemiskinan,

pengangguran, dll.

2. Faktor Budaya :

Kenakalan remaja menjadi masalah sosial yang sampai saat ini sulit dihilangkan

karena remaja sekarang suka mencoba hal-hal baru yang berdampak negatif seperti

narkoba, padahal remaja adalah aset terbesar suatu bangsa merekalah yang

meneruskan perjuangan yang telah dibangun sejak dahulu. Contoh: Perceraian,

kenakalan remaja, dll.

3. Faktor Biologis :

Penyakit menular bisa menimbulkan masalah sosial bila penyakit tersebut sudah

menyebar disuatu wilayah atau menjadi pandemik. Contoh: Penyakit menular,

keracunan makanan, dsb.

4. Faktor Psikologis :.

Aliran sesat sudah banyak terjadi di Indonesia dan meresahkan masyarakat walaupun

sudah banyak yang ditangkap dan dibubarkan tapi aliran serupa masih banyak

bermunculan di masyarakat sampai saat ini. Contoh: penyakit syaraf, aliran sesat, dsb

Di Indonesia sendiri terjadi banyak masalah social yang tidak kunjung terselesaikan,

salah satunya adalah masalah kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS),

persentase penduduk miskin di Indonesia tahun 1996 masih sangat tinggi, yaitu sebesar 17,5

persen atau 34,5 juta orang. Hal ini bertolak belakang dengan pandangan banyak ekonom

yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat meningkatkan pendapatan

masyarakat dan pada akhirnya mengurangi penduduk miskin.

Pada dasarnya ada dua faktor penting yang dapat menyebabkan kegagalan program

penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Pertama, program- program penanggulangan

kemiskinan selama ini cenderung berfokus pada upaya penyaluran bantuan sosial untuk orang

Page 18: KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH

18

miskin.Hal itu, antara lain, berupa beras untuk rakyat miskin dan program jaring pengaman

sosial (JPS) untuk orang miskin. Upaya seperti ini akan sulit menyelesaikan persoalan

kemiskinan yang ada karena sifat bantuan tidaklah untuk pemberdayaan, bahkan dapat

menimbulkan ketergantungan.

Program-program bantuan yang berorientasi pada kedermawanan pemerintah ini

justru dapat memperburuk moral dan perilaku masyarakat miskin. Program bantuan untuk

orang miskin seharusnya lebih difokuskan untuk menumbuhkan budaya ekonomi produktif

dan mampu membebaskan ketergantungan penduduk yang bersifat permanen. Di lain pihak,

program-program bantuan sosial ini juga dapat menimbulkan korupsi dalam penyalurannya.

Hal ini lah yang menjadi penyebab lambannya pengetasan kemiskinan di Indonesia.

Cara Penyelesaian Masalah Sosial

Pengangguran dapat menyebabkan kemiskinan, dan selanjutnya menimbulkan

kejahatan dan permusuhan atau pertikaian dalam masyarakat. Hal ini merupakan masalah

sosial yang harus kita atasi.

Pemerintah selalu berusaha mengatasi berbagai persoalan sosial dengan peran serta

tokoh masyarakat, pengusaha, pemuka agama, tetua adat, dan Iain-Iain. Berbagai cara yang

dapat dilakukan oleh berbagai pihak dalam membantu mengatasi masalah sosial antara lain :

1. Menjadi orang tua asuh bagi anak sekolah yang kurang mampu.

2. Tokoh agama memberikan penyuluhan tentang keimanan dan moral dalam

menghadapi persoalan sosial.

3. Para pengusaha dan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan lain ikut memberikan

beasiswa.

4. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) membantu

dalam berbagai bidang dimulai dengan penyuluhan sampai bantuan berupa materi.

5. Lembaga-lembaga dari PBB seperti UNESCO, UNICEF, dan WHO memberikan

bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah sosial.

6. Para dermawan yang secara pribadi banyak memberi bantuan kepada masyarakat

sekitarnya berupa materi.

7. Organisasi pemuda seperti karang taruna yang mendidik dan mengarahkan para

remaja putus sekolah dan pemuda untuk berkarya dan berusaha mengatasi

pengangguran.

8. Perguruan tinggi melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan

berbagai penyuluhan.

Page 19: KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH

19

Selain cara-cara tersebut di atas, pemerintah juga menggalakkan berbagai program

untuk mengatasi masalah sosial antara lain :

1. Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

BOS diberikan kepada siswa-siswa sekolah mulai dari sekolah dasar sampai tingkat

SLTA. Tujuannya untuk meringankan biaya pendidikan.

2. Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT).

BLT diberikan kepada masyarakat miskin yang tidak berpenghasilan sebagai dana

kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

3. Pemberian Kartu Askes.

Bagi keluarga miskin pemerintah memberikan kartu Askes untuk berobat ke

puskesmas atau rumah sakit yang ditunjuk dengan biaya ringan atau gratis.

4. Pemberian Beras Untuk Masyarakat Miskin (Raskin).

Pemberian bantuan pangan dari pemerintah berupa beras dengan harga yang sangat

murah.

5. Pemberian Sembako.

H. Hubungan Agama dan Kesehatan

Agama adalah suatu ajaran dimana setiap pemeluknya dianjurkan untuk selalu berbuat

baik. Untuk itu semua penganut agama yang mempercayai ajaran dan melaksanakan

ajarannya mereka akan senantiasa melaksanakan segala hal yang ada dalam ajaran tersebut.

Manusia tidak bisa dilepaskan dengan agama, ketika manusia jauh dari agama maka akan ada

kekosongan dalam jiwanya. Walaupun mungkin kebutuhan materialnya mereka terpenuhi.

Akan tetapi kebutuhan batin mereka tidak, sehingga mereka akan mudah terkena penyakit

hati.

Penyakit hati yang melanda manusia yang tidak beragama akan senantiasa

menghantui mereka sehingga mereka akan mudah putus asa. Oleh karena itu orang yang tidak

beragama ketika mendapatkan persolan hidup mereka akan mudah putus asa dan akhirnya

mereka akan melakukan penyimpangan atau tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma

atau ajaran agama.

Banyak penyakit karena emosi-emosi buruk itu, yang tidak mungkin dapat

disembuhkan oleh obat. Penyakit-penyakit sejenis ini dinamakan penyakit psikosomatik.

Krisis akhlak pun mempunyai sebab-sebab dalam emosi tercela yang sedang merajalela.

Karena emosi itu merupakan kenyataan yang dapat disaksikan pada tubuh manusia dan dapat

dibagi dalam emosi yang negatif dan positif, sedangkan yang positif dapat melenyapkan atau

Page 20: KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH

20

menetralkan yang negatif dan menjadi peserta dalam insting religius, lantas akan menjadi

bukti nyata bahwa religi itu anasir yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Jadi, religi

bukan obat bius atau racun. Bahkan, sebaliknya religi menjadi obat mujarab bagi penyakit-

penyakit yang disebabkan oleh gangguan emosi negatif.

Pintu gerbang ke neraka ada tiga buah, yang merusak jiwa, yakni keinginan

(syahwat), marah, dan serakah. Dalam ilmu kedokteran baru yang dinamai psikosomatik,

yang sedang marak dipelajari di Eropa dan Amerika oleh Dr J.L.C. Wortman, dikatakan

bahwa ilmu psikosomatik, ilmu kedokteran, agama, dan filsafat berjabatan tangan. Hal itu

benar-benar akan menjadi pembuka jalan ke arah dunia baru, yang sejak lama kita nanti-

nantikan dan yang akan menjamin kehidupan bahagia bagi seluruh umat manusia, lahir dan

batin.

Ilmu kedokteran psikosomatik -oleh ilmuwan Belanda Prof V. Rijnberk- dinamai juga

ilmu kedokteran kesusilaan. Alasannya, bila seseorang sakit, seluruh jasmani dan rohaninya

sakit. Bukan sebagian atau hanya jasmaninya yang sakit. Pendapat baru ini mungkin dapat

digunakan sebagai pembuka jalan ke arah dunia kedokteran baru.

Ilmu kedokteran menjadi pembuka tabir rahasia seperti yang terbukti dalam

kehidupan manusia. Alexis Carel, Freud, Jung, dan Robert, misalnya, adalah nama-nama ahli

ilmu kedokteran yang memecahkan masalah-masalah yang tidak mungkin dapat diperoleh

oleh ahli-ahli di lapangan ilmu pengetahuan lain. Dengan pendapat baru itu, ilmu

kedokteranlah yang pertama mengerti bahwa di antara ilmu kedokteran, filsafat, dan agama,

ada tali hubungan. Dengan tali-tali hubungan itu, kita dapat mengerti kesatuan berupa

makhluk hidup yang dinamai manusia sebagai keseluruhan, bukan sebagai reduksi.

Terutama agama, yang sejak masa kesombongan ilmu pengetahuan, menjelma

sebagai positivisme akibat diperolehnya hasil-hasil yang menyilaukan, mula-mula diejek,

kemudian diingkari, tapi sekarang diakui oleh ilmu psikosomatik sebagai anasir yang sangat

penting di dalam kehidupan tiap-tiap orang yang ingin memperoleh kebahagiaan.

Pada zaman dahulu penyakit yang diderita oleh manusia sering dihubungkan dengan

gejala-gejala spiritual. Ketika ada salah seorang dari mereka ada yang sakit, maka dengan

spontanitas mereka akan mengkaitkan penyakit tersebut karena adanya gangguan dari

makhluk halus. Oleh karena itu pada zaman dahulu ketika ada orang yang menderita penyakit

selalu berkaitan dengan para dukun yang dipercaya mampu untuk berkomunikasi dengan

makhluk tersebut sehingga diharapkan sang dukun dapat mengobati penyakitnya atau

menahan gangguannya.

Page 21: KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH

21

Ketika pemikiran manusia mengalami perkembangan, maka hal yang demikian tidak

berlaku lagi di tengah-tengah masyarakat kita yang sudah mengenal modernisasi. Segala

macam bentuk penyakit yang di derita oleh manusia akan selalu mereka hubungkan dengan

keadaan sang penderita dan untuk mengobati penyakit tersebut mereka akan selalu pergi

kepada seorang dokter yang sesuai dengan bidangnya masing-masing. Kepercayaan ini

memang sebagian besar dapat dibuktikan oleh keberhasilan pengobatan dengan

menggunakan peralatan dan pengobatan hasil temuan di bidang kedokteran modern.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kehadiran Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) sebagai suatu

program pendidikan di indonesia untuk bukti nyata bahwa dunia pendidikan memperhatikan

dan turut berusaha menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh bangsa dan negara.

Keberhasilan pelaksanaan PKLH ditentukan oleh kejelasan tujuan atau sasaran yang

hendak dicapai. Secara umum tujuan PKLH adalah membina dan mengembangkan

masyarakat agar memiliki sikap dan tingkah laku kependudukan serta dapat mengelola

lingkungan hidup secara rasional dan bertanggung jawab dalam rangka memelihara

Page 22: KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH

22

keseimbangan sistem lingkungan dan penggunaan sumber daya alam secara spiritual

maupunmaterial.

Dari makalah ini, dapat disimpulkan bahwa :

1. Pertumbuhan jumlah penduduk sangat erat kaitannya dengan ketersediaan bahan pangan

di dunia. Dengan bertambahnya jumlah penduduk semakin besar kemungkinan tidak

mencukupinya ketersediaan bahan pangan untuk penduduk itu sendiri, begitupula

sebaliknya. Dan jika permasalahan ini tidak diatasi sedini mungkin, maka tidak menutup

kemungkinan waktu ke depan kita akan mengalami krisis bahan pangan.

2. Masalah kependudukan khususnya yang berada di Indonesia ialah Masalah akibat angka

kelahiran, Masalah akibat angka kematian, Masalah Jumlah Penduduk, Masalah mobilitas

Penduduk, Masalah Kepadatan Penduduk

3. Kita harus melakukan terobosan-terobosan baru untuk mengendalikan pertumbuhan

penduduk melalui program Keluarga Berencana (KB).

4. Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan dalam memberikan layanan

kesehatan kepada masyarakat. Upaya yang diharapkan secara bersama-sama dapat

memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan mencembuhkan penyakit serta

memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat.

5. Kearifan terhadap lingkungan hidup terdapat di masyarakat tradisional, maupun

masyarakat modern.

DAFTAR PUSTAKA

Maftuchah Yusuf , Pengaruh Timbal Balik Antara Kependudukan Dengan Berbagai Aspek

Kehidupan Manusia, Fakultas Pasca Sarjana IKIP Jakarta bekerjasama dengan BKKBN,

Jakarta, 1985

Maftuchah Yusuf, Pendidikan kependudukan dan Lingkungan Hidup di IKIP dan FKIP,

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Jakarta,

1988

http://marskrip.blogspot.com/2009/12/kependudukan-dan-lingkungan-hidup.html

http://okghiqowiy.blogspot.com/2013/01/dampak-negatif-masalah-kependudukan.html