isi lpj kkn

98
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Lokasi KKN 1. Luas dan Batas Wilayah a. Desa Salam termasuk salah satu desa dari 11 desa di wilayah Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar. b. Luas Wilayah 230,9035 Ha. c. Batas desa Sebelah utara : Desa Puntukrejo, Kec. Ngargoyoso Sebelah selatan : Desa Gerdu, Kec. Karangpandan Sebelah barat : Desa Karangpandan, Kec. Karangpandan Sebelah timur : Desa Karang, Kec. Karangpandan. d. Pembagian Wilayah Jumlah dusun : 4 Jumlah RW : 8 Jumlah RT : 16. 2. Kondisi Geografis a. Ketinggian tanah dari permukaan air laut kurang lebih 600 meter. b. Banyaknya curah hujan kurang lebih 70 mm/th. c. Suhu udara rata-rata 23°C. 6

Upload: ariesta-adies-susanto

Post on 08-Dec-2015

289 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

isi LPJ KKN

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Lokasi KKN

1. Luas dan Batas Wilayah

a. Desa Salam termasuk salah satu desa dari 11 desa di wilayah

Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar.

b. Luas Wilayah 230,9035 Ha.

c. Batas desa

Sebelah utara : Desa Puntukrejo, Kec. Ngargoyoso

Sebelah selatan : Desa Gerdu, Kec. Karangpandan

Sebelah barat : Desa Karangpandan, Kec. Karangpandan

Sebelah timur : Desa Karang, Kec. Karangpandan.

d. Pembagian Wilayah

Jumlah dusun : 4

Jumlah RW : 8

Jumlah RT : 16.

2. Kondisi Geografis

a. Ketinggian tanah dari permukaan air laut kurang lebih 600 meter.

b. Banyaknya curah hujan kurang lebih 70 mm/th.

c. Suhu udara rata-rata 23°C.

d. Orbitasi

Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan : 4,2 km

Jarak dari Ibukota Kabupaten : 22 km

Jarak dari Ibukota Provinsi : 138,5 km.

3. Gambaran Umum Demografis

a. Jumlah penduduk

Jumlah penduduk Desa Salam sebanyak 3.136 jiwa, yang terdiri dari:

- Laki-laki : 1.567 jiwa

- Perempuan : 1.569 jiwa

b. Tingkat pendidikan

6

Tingkat pendidikan Desa Salam tahun 2014 sebagai berikut:

No. Indikator Tahun 2014(jiwa)

1. Tidak tamat SD 52. Tamat SD 1.8923. SMP 6174. SMA 4605. Sarjana muda/D-3 1346. Sarjana/S-1 25

c. Potensi unggulan desa

Desa Salam mempunyai beberapa potensi unggulan yang bisa

dikembangkan, sebagaimana berikut:

- Usaha pertanian, berupa ubi, padi, ketela, sayuran, palawija,

buah-buahan

- Usaha industri pengolahan pangan

- Usaha peternakan

- Usaha perdagangan

- Usaha penyulingan minyak atsiri

d. Pertumbuhan ekonomi

Desa Salam dengan mayoritas mata pencaharian petani dengan

pendapatan per kapita rata-rata Rp 600.000,00 per bulan dengan

kategori desa miskin/sedang/kaya diantara 11 desa di Kecamatan

Karangpandan. Adapun industri lokal/home industry yang ada di

Desa Salam adalah anyaman bambu, konveksi, dan pembuatan

makanan tradisional.

Model yang dikembangkan dalam proses penggalian tingkat

kesejahteraan masyarakat dilakukan mulai dari kelompok

masyarakat tingkat dusun. Masyarakat menyampaikan secara terbuka

tentang kriteria rumah tangga miskin yang selanjutnya telah

ditetapkan di tingkat Desa Salam. Adapun kriteria rumah tangga

miskin adalah:

1) Memiliki rumah sangat sederhana

2) Tidak memiliki MCK

7

3) Penghasilan di bawah UMK Karanganyar

4) Pendidikan rendah dan/atau tidak tamat SD

Dengan kriteria di atas maka Rumah Tangga Miskin (RTM)

berjumlah 1.011 jiwa, terdiri dari 405 orang laki-laki dan 566 orang

perempuan.

B. Maksud dan Tujuan Laporan

Maksud dan tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memberikan

informasi tentang kegiatan KKN, baik untuk mahasiswa kelompok KKN di

Desa Salam, Karangpandan, pengelola KKN Universitas Sebelas Maret

Surakarta, Kepala Desa Salam beserta perangkatnya, pemerintah Kabupaten

Karanganyar, dan dinas-dinas serta instansi yang berkepentingan.

C. Program Pembangunan Yang Telah Ada Di Lokasi

1. Pimpinan desa sebelumnya

Desa Salam telah mengalami beberapa kali pergantian pemimpin,

tepatnya Desa Salam telah berganti kepimpinan sebanyak 6 kali. Kepala

Desa yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa Salam adalah sebagai

berikut:

a. Pak Suto Prawiro menjabat pada tahun 1950-1976

b. Pak Kastono menjabat pada tahun 1976-1983

c. Pak Sadimin menjabat pada tahun 1983-1993

d. Pak Sarjito W. S. menjabat pada tahun 1993-2001

e. Pak Sunar menjabat pada tahun 2001-2013

f. Pak Sutardi menjabat pada tahun 2013-sekarang

2. Program KKN sebelumnya

Desa Salam telah banyak menerima mahasiswa yang melakukan

praktek KKN. KKN pertama kali di Desa Salam diadakan pada tahun

1987 oleh Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kemudian, Universitas

Gadjah Mada juga melaksanakan KKN pada tahun 1989 dan 1991. Selain

2 perguruan tinggi tersebut, ada perguruan tinggi lain yang melaksanakan

8

kegiatan KKN di Desa Salam, seperti Universitas Veteran (Univet), dan

Universitas Tunas Pembangunan (UTP).

3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah

a. Bidang Pembangunan:

1) Pembangunan jalan Tram (Jalan Usaha Tani)

2) Normalisasi Lapangan Olahraga

3) Pemeliharaan Jalan dan irigasi

4) Penyelesaian infrastruktur desa

b. Bidang Sosial Kemasyarakatan:

1) Perbaikan pembinaan masyarakat

c. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Generasi Muda:

1) Meningkatkan Kegiatan olahraga, seni dan budaya

2) Optimalisasi Karang Taruna

3) Pembinaan TPQ / Kelompok Pengajian Remaja dan Ibu-ibu

4) Pemberdayaan Dasa Wisma dan Posyandu

5) Peningkatan kelompok wirausaha

4. Rencana Pembangunan Jangka Panjang

a. Melengkapi fasilitas, gedung kelembagaan BPD, LPMD, Karang

Taruna

b. Rehabilitasi gedung balai desa

c. Pengembangan bidang pertanian dan peternakan

D. Metode dan Sistematika Pembahasan

1. Metode

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan

melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang terkait, seperti

wawancara kepada Kepala Desa, dan beberapa pamong desa lainnya.

2. Sistematika pembahasan

Laporan akhir ini terdiri dari 4 bab, yang terdiri dari bagian-bagian

sebagai berikut:

a. Bab I Pendahuluan

9

Pada bab ini diuraikan tentang keadaan umum lokasi KKN, kondisi

geografis dan kondisi demografi lokasi KKN, maksud dan tujuan

penulisan laporan, program pembangunan desa yang telah ada

sebelumnya, dan metode dan sistematika pembahasan.

b. Bab II Beberapa Bidang Permasalahan Desa

Pada bab II diuraikan tentang permasalahan-permasalahan yang ada

saat dilakukan survei

c. Bab III Realisasi Kegiatan Mahasiswa KKN

Pada bab ini diuraikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara

mandiri dan kelompok selama KKN berlangsung, yang terdiri dari

kegiatan utama, penunjang, dan tambahan. Selain menguraikan

kegiatan-kegiatan yang dilakukan, juga dijelaskan maksud dan

tujuan pelaksanaan kegiatan, manfaat dan sasaran, partisipasi

masyarakat dan dinas terkait, peserta kegiatan, daktor pendukung

dan penghambat, hasil yang dicapai, rekapitulasi biaya, dan follow

up kegiatan.

d. Bab IV Penutup

Bab IV merupakan penutup, berisi kesimpulan dan saran-saran

kepada Kepala Desa beserta warga Desa Salam, Pemerintah

Kecamatan Jumantono dan Kabupeten Karanganyar, instansi lain

yang terkait, UP KKN, dan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

10

BAB II

BIDANG PERMASALAHAN DI LOKASI

A. Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya

Desa Salam termasuk salah satu desa dari 11 (sebelas) desa di wilayah

kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar. Desa Salam memiliki luas

wilayah 230,9035 Ha. Ketinggian tanah dari permukaan air laut 600 meter.

Desa Salam terdiri dari 4 dusun, 8 RW, dan 16 RT. Rincian pembagian

wilayah pada tiap-tiap dusun yaitu terdiri dari 2 RW dan 4 RT. Dusun yang

terdapat di Desa Salam yaitu Dusun Bulu, Dusun Gedangan, Dusun Salam,

dan Dusun Cempo. Jumlah penduduk Desa Salam adalah 3136 orang dan 825

Kepala Keluarga (KK). Pendidikan di Desa Salam cukup berkembang

sebanyak 5 orang tidak tamat SD, 1.892 orang lulusan SD, 617 orang lulusan

SMP, 460 orang lulusan SMA, 134 orang lulusan sarjana muda (D-3), dan 25

orang sarjana (S-1).

Bidang keagamaan, penduduk Desa Salam seluruhnya memeluk agama

Islam.

Kondisi ekonomi Desa Salam merupakan desa pertanian, karena

masyarakatnya sebagian bekerja dalam bidang pertanian, sedangkan yang

lainnya adalah PNS, buruh, pedagang, dan lain-lain, sebagaimana dalam tabel

Struktur mata pencaharian penduduk sebagai berikut :

No Mata Pencaharian Jumlah1 PNS 632 Buruh 1.2923 Petani 4124 Pedagang 645 Pengusaha 896 TNI/Polri 57 Pensiunan 158 Lain-lain 92

Potensi unggulan Desa Salam dalam mengembangkan perekonomian

antara lain usaha pertanian berupa padi, ubi, dan sayuran, usaha industri

pengolahan pangan, usaha peternakan, dan usaha perdagangan.

11

Bidang sosial dan budaya Desa Salam seperti halnya masih memiliki

unsur kejawen serta budaya yang terjadi di desa ini yaitu gotong-royong dan

menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para leluhur.

Sosial masyarakat Desa Salam juga beranekaragam dalam bermasyarakat

karena di Desa Salam juga terdapat penduduk yang berasal dari luar pulau

Jawa sehingga semakin banyak budaya yang dimiliki oleh masyarakat di

Desa Salam.

B. Prasarana dan Sarana

Sarana dan prasarana di Desa Salam Karangpandan tergolong sudah

cukup baik. Akses jalan pada Desa Salam terbuat dari beton dan sudah

mencakup seluruh dusun yang ada di Desa Salam. Lebar badan jalan juga

sudah cukup untuk menunjang aktivitas masyarakat di Desa Salam, karena

dapat dilewati alat transportasi seperti truk, minibus, dan mobil. Akses jalan

tani juga menjadi perhatian utama dalam pembangunan desa, karena sebagian

besar penduduk di Desa Salam bermatapencaharian sebagai petani. Sehingga

diharapkan dapat menunjang peningkatan pendapatan petani oleh karena

mempermudah akses pertanian.

Sarana dan prasarana lainnya untuk menunjang aktivitas masyarakat

Desa Salam juga tergolong sudah cukup baik yaitu seperti tempat beribadah,

tempat olahraga yaitu lapangan sepakbola dan gedung badminton, serta balai

desa. Selain itu masih banyak lagi sarana dan prasarana yang diciptakan oleh

masyarakat secara swadaya untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang

diadakan oleh masyarakat sekitar. Seperti peralatan pesta pernikahan, sound

system, dan peralatan dapur umum yang dapat digunakan oleh masyarakat

untuk menunjang kegiatan-kegiatan yang ada di Desa. Untuk sarana dan

prasarana pendidikan, di Desa Salam juga sudah terbangun dengan baik tetapi

belum lengkap.

Akses listrik juga sudah tersalurkan kepada semua warga di Desa Salam

tetapi masih dengan rata-rata daya yang kecil per rumah tangga. Tetapi untuk

12

penerangan jalan di Desa Salam masih sangat minim, sehingga kondisi di

hampir semua dusun masih gelap di malam hari. Sedangkan untuk akses air

bersih sudah tercipta dengan baik karena letak geografis Desa Salam yang

berada di lereng pegunungan, sehingga air bersih berlimpah. Warga

masyarakat menggunakan bak penampungan bersama yang dibangun oleh

pemerintah desa untuk menyalurkan air bersih kepada semua rumah. Oleh

karena itu, dapat dikatakan bahwa untuk menunjang pemenuhan kebutuhan

pokok masyarakat di Desa Salam sarana dan prasarana sudah tersedia dengan

baik, tetapi masih perlu untuk menambah dan memperbaiki guna mendukung

semua kegiatan masyarakat Desa Salam.

C. Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan

1. Kesehatan

Di Desa Salam Kecamatan Karangpandan tersedia 1 poliklinik, 1 rumah

bersalin, dan 6 posyandu untuk lansia dan balita. Untuk posyandu lansia

dan balita di masing-masih dusun sudah ada jadwalnya yang diadakan

satu bulan sekali.

2. Kebersihan Lingkungan

Kebersihan di Desa Salam sangat dijaga oleh para warga, sering

mengadakan gotong royong untuk pembangunan jalan, kerja bakti setiap

hari minggu pagi untuk membersihkan sampah-sampah yang berserakan

di jalan serta membersihkan selokan di masing-masih RT yang dilakukan

oleh ibu-ibu.

D. Administrasi dan Pemerintahan Desa

Administrasi desa Salam dari tahun ke tahun cukup tertib karena

pengarsipannya juga dilakukan secara rutin dan teratur serta perbidang

kesekretariatan juga diatur sedemikian rupa. sehingga dapat membentuk

database yang teratur tertib administrasi. Bidang-bidang dalam administrasi

Desa Salam terbagi antara lain PKK, Pembangunan Desa, Program

pengembangan sumber daya manusia yang meliputi sosialisasi kepada

13

masyarakat desa dengan memberikan pelatihan-pelatihan keterampilan

meliputi menjahit, membuat olahan produk lokal, dan lain sebagainya.

Pemerintahan Desa Salam dipimpin oleh kepala desa beserta perangkat

desa lainnya. Berikut struktur organisasi pemerintahan Desa Salam

No Jabatan Nama Pendidikan1 Kepala Desa Sutardi SLTA2 Sekretaris Desa Santoso J. M. SLTA3 Kasie Peman Saryanto SLTA4 Kasie Pembangunan Sri Rejeki SLTA5 Kaur Umum Sutarman SLTP6 Kasie Kesejahteraan Kusnendar SLTP7 Kaur Keuangan Sugino SLTP8 Kadus Bulu Suratman SLTP9 Kadus Gedangan Sukirno SLTP10 Kadus Salam Sutarno SLTP11 Kadus Cempo Tarwanto SLTP12 Pembantu Kaur Darso Giyono SLTP

14

BAB III

REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN

A. Kegiatan Mandiri

Riani Resianingrum

1. Bidang Kegiatan yang Dipilih

Kepramukaan

Pendidikan kepramukaan merupakan kegiatan ekstrakurikuler

yang diselenggarakan di SD N 1 Salam maupun SD N 2 Salam.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan melatih kemandirian serta

kecintaan anak-anak terhadap alam dan juga kepramukaan itu sendiri.

Dalam pendidikan kepramukaan, anak-anak dilatih agar menjadi

generasi penerus bangsa yang penuh tanggung jawab serta mencintai

negara Indonesia dengan berbagai macam perbedaan di dalamnya.

Kepramukaan di SD N 1 Salam maupun SD N 2 Salam, tidak

sepenuhnya berjalan secara rutin, namun hanya saat-saat tertentu jika

akan diadakan event atau perlombaan, sehingga tujuan dari kegiatan ini

belum sepenuhnya tercapai.

Dalam kegiatan ini, kami berperan sebagai pelatih pramuka yang

melibatkan diri dalam setiap kegiatan pramuka yang diadakan oleh SD

N 1 Salam maupun SD N 2 Salam. Kegiatan yang kami lakukan dalam

kepramukaan ini adalah memberi berbagai macam materi perlombaan

yang akan diikuti oleh regu putra maupun putri pada hari Pramuka yang

jatuh pada tanggal 14 Agustus yang meliputi pengetahuan

kepramukaan, sandi kotak, senam pramuka, yel-yel, bacaan ayat

pendek, empat pilar pembangunan Indonesia, tali-temali, baris-berbaris,

serta kebersihan tenda. Selain itu, kami berusaha menumbuhkan

kecintaan anak-anak terhadap pramuka dengan kegiatan outdoor yang

lebih bervariasi juga menumbuhkan semangat untuk meneruskan

kegiatan kepramukaan di kemudian hari.

15

2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Maksud diadakannya program pendidikan kepramukaan ini

adalah menumbuhkan jiwa kepramukaan dalam diri anak-anak SD N 1

Salam dan SD N 2 Salam. Tujuan dari kegiatan ini mengikutsertakan

anak-anak pada lomba kepramukaan serta memberi semangat agar

meneruskan kegiatan kepramukaan di kemudian hari. Sasaran dari

pendidikan kepramukaan adalah siswa siswi SD N 1 Salam dan SD N 2

Salam kelas empat, lima dan enam yang diharapkan mampu

meneruskan estafet kepramukaan dengan baik dan terarah.

3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Adapun hasil yang telah dicapai dari kegiatan pelatihan

kepramukaan ini adalah bertambahnya semangat siswa siswi untuk

mengikuti kegiatan kepramukaan. Antusiasme ini tertuang dalam

kegiatan perkemahan dan lomba pada Hari Pramuka. Selain itu, dalam

setiap pelatihan kebanyakan peserta selalu mengikuti dengan sungguh-

sungguh. Beberapa peserta meminta kami untuk selalu mengajar

pramuka di sana, dan juga guru yang ada di SD N 1 Salam dan SD N 2

Salam sangat berterimakasih dengan program ini. Untuk selanjutnya

diharapkan pendidikan kepramukaan di SD N 1 Salam dan SD N 2

Salam dapat berjalan secara rutin.

4. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor yang menjadi pendukung berjalannya pendidikan

kepramukaan ini adalah semangat dari peserta pramuka serta dukungan

dari para guru terhadap kegiatan ini. Sedangkan, yang menjadi faktor

penghambat adalah penyesuaian jadwal pelatihan dengan kegiatan

belajar mengajar serta jadwa kegiatan program kerja KKN yang lain.

Dewi Tri Kusumo

1. Bidang Kegiatan yang Dipilih

Sosialisasi Bank Sampah

Bank sampah merupakan program kerja yang bertujuan untuk

membentuk suatu sistem pengelolaan sampah yang terarah serta

16

pengadaan tabungan masyarakat. Secara umum kegiatan yang

dilakukan dalam program kerja bank sampah ini adalah sosialisasi,

pengumpulan sampah, dan penjualan ke pengepul. Sosialisasi dilakukan

sebanyak 7 kali, dilakukan di perkumpulan PKK di 4 dusun, yaitu

Dusun Cempo, Dusun Salam, Dusun Gedangan, dan Dusun Bulu.

Proses pengumpulan sampah dilakukan 3 kali, yaitu di Dusun Bulu dan

Dusun Gedangan. Untuk penjualan ke pengepul dilakukan sekali,

Pengepul yang menampung sampah yang sudah dikumpulkan oleh ibu-

ibu adalah pengepul di Karangpandan. Sasaran dari kegiatan ini adalah

ibu-ibu PKK desa Salam

Dalam sosialisasi bank sampah, materi yang diberikan antara lain

pengertian sampah secara umum beserta jenis sampah, pengelolaan

sampah, pengertian bank sampah dan penerapan serta teknis

pelaksanaan program bank sampah. Selain sosialisasi, dilakukan juga

praktek bank sampah dengan melakukan pendampingan ibu-ibu dalam

pemilahan sampah, sekaligus penimbangan sampai tahap penjualan ke

pengepul sampah. Uang yang diperoleh dari hasil pengumpulan

sampah, ditabung serta dikelola oleh ibu-ibu melalui koordinator yang

telah ditunjuk.

2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Bank sampah merupakan salah satu program kerja yang berkaitan

dengan pengelolaan sampah yang baik, untuk kemudian dijual ke

pengepul. Bank sampah erat kaitannya dengan pemilahan jenis sampah.

Pengelolaan sampah sesuai jenisnya, sebagai contoh ada sampah kertas,

sampah plastik, dan jenis sampah lainnya dijual ke pengepul. Uang

yang diperoleh dari hasil penjualan ditabung dan dikelola oleh salah

satu pengurus di dusun yang bersangkutan. Program kerja Bank sampah

bertujuan untuk menyadarkan masyarakat bahwa kebersihan lingkungan

itu penting, dan mengajarkan menabung sedikit demi sedikit dari

sampah yang telah dikumpulkan. Program kerja Bank sampah ini

17

ditujukan untuk Ibu-ibu warga Desa Salam, yang terdiri dari Dusun

Bulu, Dusun Gedangan, Dusun Salam, dan Dusun Cempo.

3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Program kerja Bank sampah ini berjalan di empat Dusun di Desa

Salam. Dusun Bulu merupakan salah satu Dusun yang menjalankan

program Bank sampah dengan baik, telah melakukan proses

penimbangan dan proses penjualan ke pengepul. Uang hasil penjualan

sampah itu kemudian ditabung dan dikelola oleh salah satu pengurus di

Dusun Bulu. Kami kelompok KKN Desa Salam memberikan fasilitas

berupa buku tabungan untuk masing-masing individu, buku rekapitulasi

tabungan untuk pengurus, dan alat timbangan untuk menimbang

sampah sebelum dijual ke pengepul. Kami juga telah bekerja sama

dengan salah satu pengepul di Karangpandan, sehingga apabila sampah

sudah terkumpul banyak, salah satu pengurus di Dusun Bulu dapat

menghubungi pihak pengepul untuk mengambil dan mengganti sampah

dengan uang.

4. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung dalam kegiatan ini yaitu adanya kesadaran

masyarakat terkait pentingnya kebersihan lingkungan, dan tingginya

tekad masyarakat untuk belajar menabung dari barang-barang yang

sudah tidak digunakan (sampah). Faktor penghambat yaitu sebagian

besar warga Desa Salam masih menggunakan tungku untuk memasak,

dengan memanfaatkan sampah plastik ataupun kertas untuk menyalakan

api tungku, sehingga tidak ada sampah yang siap untuk dikumpulkan

dan dijual ke pengepul.

18

Hafid Tamimi

1. Bidang Kegiatan yang Dipilih

Penyuluhan Lembaga Keuangan Mikro-Agribisnis (LKM-A)

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Pengembangan Usaha

Agribisnis Perdesaan (PUAP)

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan utama KKN Tematik

Kemitraan Desa Salam. Lembaga Keuangan Mikro-Agribisnis

merupakan program Kementerian Pertanian yang bertujuan untuk

memberdayakan hasil pengolahan pertanian melalui pemberian kredit

usaha agribisnis yang mudah dan bebas jaminan. Program ini

dilaksanakan oleh Pemerintah sebagai penyokong dana dan penyuluhan

bekerjasama dengan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani

yang bertindak sebagai pelaksana teknis Lembaga Keuangan Mikro-

Agribisnis. Sistem dari LKM-A akan diatur dalam Anggaran

Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang sepenuhnya

diserahkan kepada Gapoktan sebagai pelaksana. Gapoktan juga

berkewajiban untuk membentuk struktur kepengurusan LKM-A yang

berindak sebagai pelaksana kegiatan.

Desa Salam menjadi salah satu desa yang ditunjuk oleh

Pemerintah untuk menerima program LKM-A Pengembangan Usaha

Agribisnis Perdesaan (PUAP). Pada tahun 2011 Pemerintah

memberikan dana bantuan sebesar Rp. 100.000.000 kepada Gapoktan

Desa Salam dan diberikan pelatihan-pelatihan sampai akhirnya

terbentuklah struktur pengurus LKM-A yang terditi dari manajer umum

beserta stafnya. Dana itu kemudian dibagi kepada empat (4) kelompok

tani yang mewakili empat (4) dusun, yaitu Dusun Cempo, Dusun

Salam, Dusun Gedhangan, dan Dusun Bulu masing-masing senilai Rp.

25.000.000.

Dalam praktiknya, selama kurun waktu tahun 2011-2014 ini

banyak kendala yang dihadapi. Kendala yang paling utama adalah

permasalahan sumber daya manusia yang tidak bisa menjalankan

19

program LKM-A dengan baik. Struktur LKM-A meliputi Manajer

Umum, Keuangan dan Administrasi, Pembiayaan, Penggalangan Dana,

dan Kasir, dimana permasalahannya bermula ketika manajer umum

melepas LKM-A karena kesibukan pekerjaan dan melimpahkan kepada

stafnya. Ternyata selama ini yang mengurusi pembukuan dan lain-lain

adalah manajer umum, sehingga ketika manajer umum tidak bisa

mengurusi terjadi kemacetan dalam LKM-A desa Salam. Hal ini

kemudian menimbulkan kredit macet dan munculnya jaminan yang

seharusnya tidak diperbolehkan dalam LKM-A.

Permasalahan selanjutnya adalah kurang pengetahuan pengurus

LKM-A terkait laporan keuangan dan pembukuan, sehingga uang yang

seharusnya berputar, justru macet bahkan tidak diketahui kemana dana

tersebut beredar.

2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Tujuan dari diadakannya kegiatan tersebut yakni memberikan

solusi atas permasalahan yang terjadi. Kegiatan ini juga bertujuan untuk

mempertemukan antara Tim Penyuluh PUAP Kabupaten Karanganyar

dan Gapoktan Desa Salam untuk dapat memecahkan masalah dan

melakukan pendampingan secara berkala. Acara ini juga dimaksudkan

untuk menjadi sarana bagi Gapoktan Desa Salam untuk saling bertemu

dan kembali meluruskan segala permasalahan, karena selama ini

intensitas pertemuan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani

sangatlah sedikit.

Dalam keberjalanan acara kami mengundang Tim Penyuluh

PUAP Kabupaten Karanganyar yang memang bertugas di Desa Salam

dan juga Kepala Desa, Bapak Sutardi yang dahulu menjabat sebagai

ketua Gapoktan, serta pengurus inti Kelompok Tani dari empat (4)

kelompok yang mewakili empat (4) dusun, yaitu Cempo, Gedhangan,

Salam, dan Bulu. Dalam hal ini kami juga mengundang Bapak Kepala

Dusun. Hasil yang ingin dicapai adalah bertemunya pengurus kelompok

20

tani dan juga dibentuknya jadwal pertemuan kelompok tani masing-

masing dusun, serta dibentuknya struktur pengurus LKM-A yang baru.

3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Seperti apa yang kami harapkan, warga terlihat sangat antusias

mengikuti acara penyuluhan LKM-A tersebut. Terbukti dari keseriusan

warga dalam menyimak informasi dari narasumber dan banyaknya

pertanyaan yang diajukan kepadanya. Pengurus Poktan dan Gapoktan

mendapatkan solusi atas permasalahannya, sehingga masalah yang ada

dapat terselesaikan dengan baik.

Follow up dari acara ini adalah terbentuknya jadwal pertemuan

kelompok tani, sehingga kami bisa melihat hasilnya dari pertemuan-

pertemuan yang ada. Karena permasalahan yang ada sangatlah

kompleks, harapan kami hanya sekedar mempertemukan poktan dan itu

mendapat respon yang bagus.

4. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung acara tersebut dapat terselenggara dengan baik

karena adanya kerjasama yang baik dari semua pihak. Baik dari

mahasiswa KKN Tematik Kemitraan Desa Salam, kepala desa beserta

perangkat desa, Tim Penyuluh PUAP Kabupaten Karanganyar dan

warga Desa Salam. Walaupun mungkin secara keseluruhan acara

tersebut telah terselenggara dengan baik namun tetap ada beberapa

hambatan yang kami temui. Hambatan yang paling kami rasakan yaitu

waktu acara yang dilaksanakan pagi hari sehingga beberapa tamu

undangan tidak bisa hadir dalam kegiatan tersebut. Dan juga adanya

miss communication antara Tim KKN dan Penyuluh, sehingga terjadi

keterlambatan kedatangan, sehingg acara sedikit terhambat.

Dewi Kurniasari

1. Bidang Kegiatan yang Dipilih

Pendampingan Taman Pendidikan Al-Quran (TPA)

Kegiatan ini berupa kegiatan pengajaran belajar mengaji.

Kegiatan yang dilakukan berupa pengajaran dalam kegiatan belajar

21

mengaji yang dilakukan kepada santri TPA yang masih anak-anak yaitu

berusia antara 4-12 tahun. Hal ini dikarenakan usia anak-anak

merupakan usia emas untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan yang

akan berpengaruh terhadap kebermanfaatannya pada usia dewasa kelak

karena mampu membentuk karakter dan moral anak-anak menjadi

generasi yang berakhlakul karimah. TPA merupakan salah satu upaya

penanaman agama dan nilai-nilai moral pada anak-anak terutama di

Desa Salam, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar.

Waktu dan tempat pelaksanaan : 14-23 Juli 2014 yang bertempat

di Masjid setiap dusun di Desa

Salam.

Sasaran : Anak-anak berusia 4-12 tahun.

Deskripsi singkat : Materi yang diberikan yaitu

belajar huruf hijaiyah dan tajwid

serta mengaji Al-Qura’an.

2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Kegiatan pendampingan TPA merupakan kegiatan untuk mengajar

santri-santri TPA agar menjadi generasi yang berakhlakul karimah.

Kegiatan yang dilakukan adalah ikut serta dalam kegiatan pembelajaran

di TPA yang bertujuan mengetahui sejauh mana keefektifan pengajaran

TPA yang telah dilakukan dalam keagamaan. Sasaran dari kegiatan ini

adalah beberapa TPA yang berada di Desa Salam.

3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Hasil dari pendampingan TPA ini adalah berjalannya kegiatan

belajar mengaji di TPA secara rutin. Tindak lanjut dari kegiatan ini

adalah tetap berjalannya kegiatan belajar mengaji di TPA secara rutin.

4. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung dari kegiatan ini adalah sudah adanya kegiatan

TPA yang berdiri sebelum kegiatan KKN berlangsung sehingga mampu

mendukung keberlangsungan kegiatan belajar mengaji tanpa harus

memulainya dari nol. Antusiasme santri dan santriwati juga sangat

22

tinggi sehingga memudahkan dalam pengajaran mengaji. Akan tetapi,

kegiatan ini memiliki faktor penghambat yaitu minimnya tenaga

pengajar TPA yang berkompeten.

Trias Ida Pratiwi

1. Bidang Kegiatan yang Dipilih

Pelatihan Pengolahan Ubi Jalar Ungu

Pelatihan Pengolahan Ubi Jalar Ungu merupakan kegiatan yang

ditujukan untuk para ibu rumah tangga di Desa Salam. Pelatihan ini

dilaksanakan dengan tujuan untuk membekali para ibu dengan

kreativitas dalam pengolahan ubi jalar menjadi produk pangan sehingga

diharapkan dapat memunculkan semangat berwirausaha dengan

memanfaatkan potensi sumber daya pangan lokal yang melimpah di

Desa Salam yaitu ubi jalar. Program ini dilaksanakan selaras dengan

misi Kabupaten Karanganyar untuk menciptakan 10.000 pengusaha

karena setelah diadakan pelatihan akan dilanjutkan dengan program

sosialisasi kewirausahaan. Program ini dilaksanakan satu kali dengan

mendatangkan sebuah tim tentor atau pelatih yang sudah lama

berkecimpung dalam bidang pengolahan ubi jalar ungu.

Dalam kegiatan ini, kami berperan sebagai vasilitator dan

pemberi ide serta penumbuh semangat para peserta pelatihan untuk

mengolah ubi jalar khususnya jenis ungu menjadi produk makanan

yang layak jual dengan cara pengolahan dan pengemasan yang baik dan

benar. Kreativitas yang muncul melahirkan produk olahan dari ubi jalar

ungu yang berhasil dibuat saat pelatihan. Dan produk yang dibuat

tersebut diharapkan dapat menjadi produk oleh-oleh Khas Desa Salam.

2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Maksud diadakannya program pelatihan pengolahan ubi jalar

ungu ini adalah untuk memanfaatkan potensi sumber daya pangan lokal

yang melimpah serta memberdayakan potensi para ibu rumah tangga

dengan kreativitas yang tiada batas. Tujuan dari kegiatan ini adalah

untuk membekali para ibu dengan kreativitas dalam pengolahan ubi

23

jalar menjadi produk pangan sehingga diharapkan dapat memunculkan

semangat berwirausaha. Diharapkan, setelah kegiatan pelatihan

pengolahan ubi jalar dan sosialisasi kewirausahaan usai para ibu dapat

terus mengembangkan dan mengeksplorasi kreativitas sehingga dapat

dimunculkan produk-produk lain sehingga muncul para wirausahawan

baru dengan mengangkat produk pangan lokal khas Desa Salam.

3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Hasil yang telah dicapai dari kegiatan pelatihan pengolahan ubi

jalar ungu adalah bertambahnya kreativitas dan semangat para ibu

rumah tangga untuk mengolah ubi jalar menjadi produk makanan

dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi. Antusiasme ini terlihat saat

pelatihan dan pada sosialisasi kewirausahaan. Bahkan, telah muncul dua

buah produk dari pelatihan yaitu bakpia kering ubi jalar ungu yang

diberi label “BAKPIU” serta cake ubi jalar ungu dengan label

“CATELU”. Dua produk ini diharapkan dapat menjadi rintisan produk

khas Desa Salam. Kedepannya, Tim PKK Desa Salam akan membuat

sebuah tim perintis untuk pengolahan ubi jalar ungu yang secara rutin

akan mengadakan pelatihan pengolahan.

4. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor yang menjadi pendukung program pelatihan pengolahan

ubi jalar ungu adalah semangat dan kemauan para ibu serta dukungan

dari Pemerintah Desa Salam dan Ketua PKK Desa Salam untuk

mengembangkan kreativitas dan menggerakkan para ibu untuk “keluar”

dari rumah dan berpikir out of the box bahwa seorang ibu pun bisa

berperan untuk menambah penghasilan keluarga dengan kodratnya

seorang ibu yaitu memasak. Sedangkan, yang menjadi faktor

penghambat adalah penyesuaian jadwal pelatihan dengan kegiatan para

ibu serta keterbatasan alat untuk pelatihan pengolahan.

24

Elsa Devinensi

1. Bidang Kegiatan yang Dipilih

Pengajaran TK

Pengajaran TK merupakan salah satu kegiatan tambahan dalam

KKN Tematik Kemitraan Desa Salam. Kegiatan ini dilakukan di TK

Salam 1 dan TK Salam 2. Pengajaran di kedua TK tersebut dilakukan

oleh 4 anggota KKN, yang terbagi menjadi 2 orang di TK Salam 1 dan

2 orang berada di TK Salam 2. Pengajaran di TK Salam 1 dan TK

Salam 2 tentu tidak terlepas dari bimbingan dari guru TK tersebut.

2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Tujuan dari pengajaran TK yaitu memberikan pengajaran materi

sesuai dengan siswa TK, memberikan pengajaran membaca dan

menulis, serta pembelajaran keterampilan untuk siswa TK. Sasarn yang

ingin dicapai yaitu siswa TK dapat brlajar membaca dan menulis, serta

memiliki ketrampilan untuk anak TK.

3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Seperti yang diharapkan, siswa TK terlihat antusias pada waktu

pengajaran. Mereka merasa senang jika diajak bermain bersama. Tindak

lanjutnya, kami meminta tolong pada guru TK agar tetap melanjutkan

beberapa keterampilan dari kami.

4. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukungnya antara lain para siswa antusias dengan

kami, para guru sangat terbantu dengan kehadiran kami, orang tua siswa

senang dengan kehadiran kita, sarana dari TK juga cukup mendukung.

Faktor penghambat antara lain ada beberapa siswa TK yang masih perlu

pendampingan orang tua dan waktu pengajaran di TK hanya sebentar.

Nanda Adhi Purusa

25

1. Bidang Kegiatan yang Dipilih

Acara Perpisahan Tim KKN Tematik Kemitraan UNS

Kegiatan KKN Tematik Kemitraan UNS yang dilaksanakan di

Desa Salam selama kurang lebih satu setengah bulan merupakan kegiatan

yang melibatkan masyarakat Desa Salam. Oleh karena itu, dalam acara

perpisahan tim KKN yang diadakan pada hari Minggu, 17 Agustus 2014

mengajak seluruh warga Desa Salam menghadiri dan memeriahkan acara

supaya tujuan kegiatan dan pesan-pesan yang kita sampaikan dapat lebih

terkenang dengan kepada semua masyarakat Desa Salam Karangpandan

serta menumbuhkan semangat kepada masyarakat.

Mengumpulkan seluruh warga desa merupakan hal yang harus

dipersiapkan dengan baik. Dengan konsep memberikan tontonan dan

tuntunan kepada semua warga, acara ini juga memerlukan koordinasi yang

baik dengan semua perangkat desa maupun pihak-pihak yang terkait.

Semua pengisi acara membawa pesan untuk melestarikan budaya yang ada

di sekitar, seperti gamelan yang sudah tidak terawat dan ada di Desa Salam

digunakan kembali untuk menampilkan suatu tontonan. Acara ini juga

dikemas menarik supaya pesan-pesan kegiatan dari tim KKN dapat

tersampaikan dengan baik kepada semua warga di Desa Salam.

Selain itu, konsep acara yang digabungkan dengan peringatan hari

kemerdekaan Republik Indonesia juga mendapat antusias yang baik dari

semua warga. Lomba mewarnai dan menggambar diadakan untuk melatih

dan mengapresiasi kreativitas dari anak-anak SD di Desa Salam. Lomba

memasak diadakan untuk ibu-ibu di Desa Salam.

2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Menumbuhkan kreativitas dan meningkatkan skill dalam mengolah

ubi jalar menjadi produk yang lebih tinggi nilainya dari ibu-ibu di Desa

Salam serta mengapresiasi semangat yang telah ditumbuhkan ketika

diadakan pelatihan pengolahan ubi dan penyuluhan kewirausahaan oleh

tim KKN.

26

Melatih kemampuan anak-anak dalam bidang non akademik dan

menyediakan sarana untuk meningkatkan kreativitasnya. Lomba mewarnai

ditujukan kepada anak-anak kelas 1-3 SD dan Lomba menggambar

ditujukan kepada anak-anak kelas 4-6 SD. Kemudian untuk semua warga

diharapkan dapat terus aktif menjalankan kegiatan-kegiatan yang telah

dicanangkan oleh tim KKN Tematik Kemitraan UNS tahun 2014.

3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Hasil lomba memasak dari ibu-ibu yang dinilai oleh juri yang

dianggap berkompeten yakni dari Ibu Sri Suratmi (Pemateri pelatihan

pengolahan ubi jalar). Kriteria penilaian meliputi rasa, keindahan dan

kerapian, proporsi bahan baku, kesesuaian harga dengan resep, serta nilai

gizi produk. Diharapkan ibu-ibu dapat mempunyai semangat dalam

mengembangkan pengolahan ubi menjadi suatu produk yang lebih bernilai

lagi.

Kriteria penilaian lomba mewarnai meliputi harmoni, motorik,

finishing, dan kriteria penilaian untuk lomba menggambar merupakan ide,

kreativitas, harmoni. Diharapkan siswa-siswi SD Desa Salam dapat

menyalurkan kreativitasnya dan dapat memanfaatkan kreativitasnya dalam

meraih cita-cita mereka.

4. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung yaitu tanggapan yang baik dari semua warga di

Desa Salam sehingga warga dapat membantu dalam persiapan acara.

Kemudian terdapat kemudahan dalam penyediaan alat untuk menunjang

terselenggaranya acara. Dukungan yang baik dari kepala desa dan

perangkat desa juga memudahkan persiapan acara.

Faktor penghambat yaitu terdapat acara lomba yang diadakan di

beberapa RT pada waktu yang sama sehingga sedikit mengurangi antusias

peserta, khususnya dari peserta anak-anak.

27

Asbari Nurpatria Kristin

1. Kegiatan yang dipilih

Sosialisasi Kewirausahaan

Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja KKN Tematik

Kemitraan Desa Salam yang bertujuan untuk membangun semangat ibu

ibu untuk dapat menjalankan wirausaha baik dalam bidang pangan

maupun dalam bidang agribisnis yang lain. Program ini dilaksanakan

untuk dapat memberdayakan ibu – ibu rumah tangga agar dapat memiliki

pemasukan yang lebih baik untuk kebutuhan pribadi maupun kebutuhan

Desa Salam.

Program kerja sosialisai kewirausahaan ini sangat penting

dilakukan karena mengubah mindset dari ibu – ibu untuk lebih giat

berwirausaha daripada menjadi pegawai atau buruh sangatlah susah, oleh

karena itu penting sekali dilakukan sosialisasi sekaligus motivasi untuk

menjadi wirausaha.

2. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai

Tujuan dari diadakannya sosialisasi kewirausahaan yakni

memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi terkait pemanfaatan

hasil komoditas Desa yaitu ubi jalar yang masih belum diolah secara

maksimal. Acara ini dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang

kewirausahaan, semangat dan motivasi untuk memulai berwirausaha

terutama untuk ibu – ibu Desa Salam.

Dalam keberjalanan acara sosialisasi kewirausahaan, kami

mengundang 2 pembicara yaitu dari akademisi dan praktisi yang sudah

berpengalaman dibidangnya. Dari Akademisi (dosen) menyampaikan

materi tentang semangat untu berwirausaha dan motivasi, sedangkan untuk

pemateri dari praktisi (pengusaha bakery) menyampaikan semangat

perjuangannya dari memulai usaha sampai sukses menjadi pengusaha.

3. Hasil yang dicapai dan Tindak lanjut

Sesuai dengan apa yang sudah dilaksanakan, antusiasme ibu - ibu

untuk mengikuti sosialisasi kewirausahaan ini sangat tinggi. Hal ini

28

dibuktikan dengan keaktifan ibu – ibu dalam sosialisasi untuk bertanya

maupu sharing berbagi pengalaman dan mencari informasi terkait tips –

tips untu dapat bersemangat dari awal sampai akhir dan tidak goyah untuk

fokus dalam satu bidang wirausaha.

Tindak lanjut (follow up) dari acara ini yaitu terbentuknya

kelompok wirausaha dari ibu – ibu perwakilam masing – masing dusun

untuk dapat memulai membuat suatu produk yang dapat menambah

pemasukan pribadi maupun desa, sehingga kami dapat melihat hasilnya

dari pemasukan yang didapat dari penjualan suatu produk dan kesolidan

ibu – ibu dalam mempertahankan serta memperkuat hubungan dalam

kelompok untuk dapat memajukan usaha yang ada.

4. Faktor pendukunng dan Penghambat

Faktor pendukung acara tersebut dpat terselenggara dengan baik

karena ada kerja sama yang baik dari semua pihak. Baik dari mahasiswa

KKN Tematik Kemitraan Desa Salam, kepala desa beserta perangkat desa,

ibu – ibu Desa Salam, Pemateri. Walaupun mungkin secara keseluruhan

acara tersebut telah terselenggara dengan baik namun tetap ada beberapa

hambatan yang kami temui. Hambatan yang paling kami rasakan yaitu

ketika peserta sosialisasi tidak datang tepat waktu sehingga acara sedikit

terhambat

Fuadi Seto Jati

1. Bidang Kegiatan yang Dipilih

Pesantren Kilat

Sekolah dasar merupakan dasar dalam pendidikan di Indonesia

ini. Oleh karena pendidikan dasar ini penting bagi seorang anak didik

untuk pengembangan mereka selanjutnya. Maka dengan dasar ini perlu

adanya modal yang kuat bagi anak dalam hal agama atau ketauhidan

mereka agar ketika mereka menginjak jejang yang lebih tinggi, yang

lebih besar tantangannya mereka tidak mudah untuk tergoyahkan.

Kita tahu bahwa sekarang ini para pemuda bahkan para

pelajarpun banyak yang terpengaruh kepada hal-hal yang negatif.

29

Banayk diantaranya yang kecanduan minuman keras, kacanduan

alkohol, kemaksiatan, hubungan bebas, tawuran, tidak adanya adab-

adab dan sopan santun kepada orang lain, dan banyak lagi hal negatif

yang banyak diikuti para pemuda kita.

2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Adapun maksud dari berbagai kegiatan tersebut adalah untuk

meningkatkan pengetahuan mereka akan pengetahuan agama

khususnya, menguatkan keimanan dan katauhidan anak didik,

memberikan modal yang cukup bagi anak didik untuk menghadapi

jenjang kehidupan yang lebih keras, serta menguatkan ikatan

silaturrahim antar peserta didik dan pengajar.

3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan ini diharapkan mampu membentuk generasi yang

berkompeten, cerdas, berpengetahuan dan kuat didalam pendiriannya

yang benar.

4. Faktor Pendukung dan Penghambat

Dalam kegiatan pesantren kilat ini ada beberapa hal sebagai daya

dukung. Beberapa hal diantaranya adalah anak-anak didik yang masih

dalam wilayah pedesaan sehingga belum terlalu banyak terpengaruh

dengan kegiatan-kegiatan yang negatif. Selain itu anak-anaknya yang

juga aktif dalam mengikuti kegiatan dan mau menurut pada

pengajarnya. Selain faktor pendukung juga ada beberapa faktor

penghambat yang menjadikan kegiatan ini kurang maksimal. Diantara

faktor penghamabnya adalah tidak adanya media untuk pengajaran

seperti LCD dan juga alat peraga lain. Seperti dalam mendongeng yang

butuh alat peraga sehingga ceritanya lebih menarik.

Bagas Julianto

1. Bidang Kegiatan yang Dipilih

Pembuatan dan Pemberian Kartu Motivasi

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan KKN Tematik

Kemitraan Desa Salam yang bertujuan untuk memberikan motivasi

30

kepada siswa Sekolah Dasar. Motivasi sangat penting untuk seorang

individu agar tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai. Motivasi

bagi siswa sangat penting karena dalam menghadapi kegiatan belajar

mengajar di sekolah kadang mengalami suatu kebosanan atau motivasi

diri menurun. Sehingga kartu motivasi ini dapat membuat mind set

siswa menjadi positif dan mengurangi pengaruh eksternal yang kurang

baik.

2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Tujuan dari diadakannya kegiatan tersebut yakni memberikan

motivasi kepada siswa melalui kata mutiara yang dicetak dalam suatu

kartu yang dikemas secara menarik dan membentuk kesadaran diri

siswa akan pentingnya memiliki motivasi diri. Kartu motivasi ini dibuat

seumlah 250 buah, dan dibagikan kepada seluruh siswa SD N Salam 1

dan SD N Salam 2 yang jumlah total siswanya 220 siswa.

3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Seperti apa yang kami harapkan, siswa terlihat antusias menerima kartu

motivasi yang diberikan.

Follow up dari acara ini adalah kami meminta siswa untuk menyimpan

dan memahami kalimat di dalam kartu motivasi. Untuk selanjutnya

kami meminta beberapa guru untuk memberikan motivasi kepada siswa

secara rutin.

4. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung acara tersebut dapat terselenggara dengan baik

karena adanya kerjasama yang baik dari semua pihak. Baik dari

mahasiswa KKN Tematik Kemitraan Desa Salam, Kepala Sekolah,

Bapak dan Ibu Guru SD N Salam 1 dan SD N Salam 2 yang telah

memberikan kesempatan bagi kami untuk memberikan kartu motivasi

kepada siswa. Hambatan yang kami temui adalah pembuatan kartu yang

kami desain sendiri sehingga desain kartu terbatas jumlahnya dan

terdapat kartu yang sama.

31

Agung Dwi R.

1. Bidang Kegiatan yang Dipilih

Pendidikan Kreatif Anak Melalui Bimbingan Belajar Melalui

Bimbingan Belajar

Pendidikan kreatif bertujuan untuk melatih kemampuan non-

akademis anak-anak Desa Salam. Kegiatan ini ditempuh dengan

kegiatan kelompok belajar bersama. Kegiatan ini dilakukan sebanyak

11 kali dengan materi konsep diri, harga diri, mengenal hewan dan

tumbuhan, mengenal wilayah Indonesia, mengenal pahlawan, sampah,

kerja bakti, dan menabung. Kegiatan ini dilakukan di empat dusun di

Desa Salam yaitu Dusun Bulu, Gedangan, Salam, dan Cempo.

2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Pembelajaran yang kreatif adalah salah satu strategi pembelajaran

yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa.

Pembelajaran ini juga merupakan strategi yang mendorong siswa untuk

lebih bebas mempelajari makna yang dipelajari. Pembelajaran yang

kreatif sangat penting untuk pembentukan generasi muda yang kreatif,

yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan

orang lain.

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan utama KKN Tematik

Kemitraan Desa Salam. Bimbingan belajar adalah suatu proses diluar

kegiatan sekolah untuk memperdalam materi dari berbagai bidang

pelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan

menambah skil. Program Bimbingan Belajar ini untuk peserta didik SD

di 1 Desa yang tediri dari empat dusun yaitu Salam, Bulu, Gedangan,

dan Cempo. Tujuan dari kegiatan ini adalah:

a. Agar siswa memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif,

seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar,

mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif

mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan. 

b. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat. 

32

c. Memiliki keterampilan dan menambah skill.

3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Yang kami inginkan dalam Program pendidikan kreatif melalui

bimbingan belajar yang berjalan di empat Dusun di Desa Salam, yaitu

semua siswa mengerti tentang manfaat dari alamnya sebagai fasilitas

dalam belajar yang menjadikan siswa di desa salam tersebut menjadi

kreatif menfaatkan alam sekitarnya dan mebentuk kelompok belajar.

Follow up dari program ini adalah terbentuknya jadwal

bimbingan belajar siswa di empat dusun atau kelompok belajar,

sehingga kami dapat memantau kelompok belajar tersebut serta dapat

melihat hasil dari belajar tersebut dari nilai di sekolahnya, da dari

bersosialisasinya di masyarakat.

4. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung dari kegiatan ini adalah semangat siswa dalam

belajar serta adanya kesadaran setiap siswa akan penting belajar untuk

masa depannya. Sedangkan faktor penghambatnya adalah terjadinya

benturan jadwal mengajar dengan jadwal kegiatan yang di adakan tiap

dusun tersebut yaitu lomba untuk memperingati hari kemerdekaan dan

TPA. Sehingga ada sebagian siswa yang tidak ikut bimbingan belajar

memilih kegiatan yang diadakan dusun.

Anindya R.

1. Bidang Kegiatan yang Dipilih

Posyandu Balita

Posyandu balita merupakan kegiatan wajib dan rutin yang

diselenggarakan oleh pemerintah guna meningkatkan kesehatan balita

dan ibunya. Posyandu balita adalah garda terdepan dalam pengentasan

persoalan gizi buruk bagi balita dan kesehatan anak, penimbangan yang

dilakukan di posyandu sebagai instrumen awal mendeteksi balita itu

mengidap gizi buruk atau tidak. Posyandu balita di Desa Salam telah

dilaksanakan secara rutin pada tiap dusun yang digerakkan oleh ibu-ibu

kader Posyandu serta ibu bidan desa. Dalam Posyandu balita

33

dilaksanakan penimbangan balita, pencatatan berat badan balita dalam

KMS, mengevaluasi kesehatan balita dan pemberian makanan sehat

tambahan. Dalam kegiatan ini kami berpartisipasi di dua tempat

Posyandu balita Desa Salam yaitu di Dusun Gedangan dan Dusun

Cempo.

Waktu dan tempat pelaksanaan: Tanggal 18 Juli 2014 pukul 09.00 di

Dusun Gedangan, dan tanggal 22 Juli

2014 pukul 13.00 di Dusun Cempo.

Sasaran : Ibu-ibu dan balita Desa Salam.

Deskripsi singkat : Dalam kegiatan Posyandu balita

tersebut diberikan materi sosialisasi

mengenai pangan sehat untuk balita,

serta tata cara pemberian dan

penyimpanan makanan yang benar.

Selain itu juga membantu menimbang

balita, mencatat berat badannya dalam

KMS dan membagikan makanan sehat

tambahan.

2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Kegiatan posyandu balita dimaksudkan untuk mengawasi proses

tumbuh kembang balita, melakukan screening awal gangguan tumbuh

kembang balita, melakukan promosi kesehatan untuk meningkatkan

kesehatan balita dan mencegah penyakit yang sering menyerang balita.

Selain itu, ibu-ibu juga dibekali materi penyuluhan yang berguna untuk

merawat dan mendidik putra-putrinya agar tumbuh kembang optimal.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anak-anak berusia kurang dari lima

tahun pada masing-masing dusun.

3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan posyandu balita diikuti secara antusias oleh warga Desa

Salam khususnya Dusun Gedangan dan Dusun Cempo. Di awal

kegiatan Posyandu, ibu-ibu mengikuti materi penyuluhan mengenai

34

pangan sehat untuk balita, serta tata cara pemberian dan penyimpanan

makanan yang benar. Kemudian balita ditimbang berat badannya oleh

ibu kader dan dicatat dalam KMS. Peserta juga diberikan makanan

tambahan berupa bubur kacang hijau. Kegiatan ini diharapkan dapat

berjalan rutin dan terjadi peningkatan pelayanan kesehatan meliputi

imunisasi, konseling, dan penyuluhan.

4. Faktor Pendukung dan Penghambat

Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh masyarakat khususnya

ibu-ibu yang memiliki anak balita, ibu bidan serta ibu-ibu kader

Posyandu. Kendala yang dihadapi antara lain beberapa balita tidak

secara rutin hadir dalam kegiatan Posyandu, serta ada beberapa ibu-ibu

yang datang terlambat sehingga tidak mengikuti materi penyuluhan di

awal kegiatan Posyandu.

Maratus Solikhah S. A

1. Bidang Kegiatan yang Dipilih

Sosialisasi dan Cek Kesehatan Masyarakat Lanjut Usia (Lansia)

Lansia saat ini sangat rawan terserang penyakit. Apalagi lansia

yang tinggal di desa dan kurang memperhatikan asupan makanan.

Mereka sering terserang penyakit mulai dari yang ringan sampai

penyakit jantung. Oleh sebab itu, kami dari tim KKN Tematik

Kemitraan UNS mengadakan sosialisasi kesehatan pada lansia yang

disertai pengecekan tekanan darah, gula darah serta asam urat dengan

tujuan untuk menyadarkan para lansia disini tentang pentingnya

menjaga asupan makanan yang dikonsumsi, penyakit yang rawan di

derita lansia, cara pencegahannya, serta pola hidup yang benar. Dalam

sosialisasi ini kami mengundang dua pembicara yaitu dr. Hj. Amanatus

Solikhah dan Esti Widowati, S.Si, M.Sc.. Program kerja ini dihadiri

oleh lansia Desa Salam, kader lansia, dan perangkat desa.

Setelah sosialisasi, dilakukan cek gula darah, asam urat, dan

tekanan darah oleh dr. Hj. Amanatus Solikhah dan bidan Desa Salam.

35

Peserta yang hadir dalam sosialisasi ini yaitu sebanyak 115 orang.

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 23 Juli 2014 di Balai Desa Salam

2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Sosilaisasi dan Cek Kesehatan Lansia di Desa Salam merupakan

salah satu program kerja yang berkaitan dengan pola hidup lansia yang

akan berpengaruh terhadap kesehatan para lansia di Desa Salam.

Sosialisasi ini erat kaitannya dengan pemilihan bahan makanan yang

akan diproses sehari-hari sesuai dengan kebutuhan indivdu, kandungan

dalam bahan makanan tersebut, kadar vitamin, serta manfaatnya bagi

tubuh.

Program kerja Sosialisasi untuk Lansia di Desa Salam bertujuan

untuk menyadarkan masyarakat khususnya lansia bahwa pemilihan

bahan makanan tidak bisa sembarangan dan pola hidup yang benar akan

berpengaruh baik bagi tubuh. Sedangkan program kerja Pengecekan

Gula Darah dan Asam Urat untuk Lansia Desa Salam bertujuan untuk

mengetahui keadaan kesehatan Lansia Desa Salam pada saat itu agar

mereka mengetahui kondisinya serta cara penanganannya. Program

kerja Sosilaisasi dan Cek Kesehatan Lansia di Desa Salam ini ditujukan

untuk Para Lansia di Desa Salam, yang terdiri dari Dusun Bulu, Dusun

Gedangan, Dusun Salam, dan Dusun Cempo.

3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Program kerja Sosilaisasi dan Cek Kesehatan Lansia di Desa

Salam ini telah berlangsung pada tanggal 24 Juli 2014 di Balai Desa

Salam, Karangpandan dengan pembicara dr. Hj. Amanatus Solikah dan

Ibu Esti Widowati S.Si., Mp. Acara ini diikuti oleh kurang lebih 100

orang lansia, perangkat desa di Desa Salam, serta perwakilan Kader

Lansia dari Dusun Bulu, Dusun Gedangan, Dusun Cempo, dan Dusun

Salam. Sedangkan untuk pengecekan Asam Urat dan Gula Darah serta

Tensi dibantu oleh Ibu Bidan Desa Salam, Ibu Tintin, drh. Rosyid

Ridho, dan Sdri. Khabibah Solikhah S.Psi. Saat ini para kader lansia

tersebut mensosialisasikan kembali hasil dari sosialisasi kemaren di

36

posyandu kepada para lansia lain yang pada saat itu tidak datang

maupun yang sudah datang.

4. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung kegiatan ini adalah adanya kesadaran para

lansia untuk menjaga pola hidupnya agar kesehatan selalu terjaga serta

adanya bantuan dari para kader lansia untuk mensosialisasikan kembali

kepada para lansia di Desa Salam serta melakukan pengawasan

langsung terhadap kesehatan lansia. Sedangkan faktor penghambatnya

adalah adanya kendala saat mencari ijin ke kepala Puskesmas

Karangpandan dikarenakan dalam kelompok kami tidak ada mahasiswa

dari fakultas kedokteran.

Riandini Tri Astuti

1. Bidang Kegiatan yang Dipilih

Sosialisasi Lubang Resapan Biopori

Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara

vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10-30 cm, kedalaman sekitar

100 cm. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk

mensosialisasikan pembuatan, penerapan dan manfaat adanya lubang

resapan biopori. Penerapan teknologi lubang resapan biopori

dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah dan luas liang pori yang

terbentuk ke segala arah di dalam tanah, dengan bertambahnya luas

liang pori tersebut maka jumlah (volume) peresapan air kedalam tanah

akan semakin meningkat.

Sampah organik yang dijadikan sebagai pengisi lubang dapat

menjadi pupuk alami yang dapat menambah kesuburan tanah. Pupuk

yang terbentuk secara alami dapat diganti secara berkala dan pupuk

tersebut dapat digunakan pula untuk menanam tanaman di tanah yang

dijadikan sebagai lahan pertanian.

Waktu dan tempat pelaksanaan : Sosialisasi dilakukan pada tanggal 15

Agustus 2014 di rumah Kepala Desa Salam, Bapak Sutardi.

2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai

37

Dalam sosialisasi biopori, materi yang diberikan antara lain

pengertian lubang resapan biopori secara umum, penerapan, manfaat,

cara pembuatan, dan perawatan lubang resapan biopori. Setelah acara

sosialisasi dilakukan pembuatan lubang biopori secara bersama sebagai

percontohan, yang dilakukan di tanah pekarangan Bapak Sutardi kepala

Desa Salam. Dalam program kerja biopori ini, tim KKN memberikan

seperangkat alat biopori untuk membuat lubang resapan biopori yang

selanjutnya pembuatan lubang resapan biopori dikelola oleh masyarakat

secara mandiri.

3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Setiap kepala dusun diberikan satu alat pembuat lubang biopori

supaya pembuatan lubang biopori dapat terlaksana dengan baik kepada

seluruh warga Desa Salam dan diharapkan dapat dijadikan desa

percontohan. Lubang-lubang dibuat di pekarangan perangkat desa

untuk memberikan gambaran kepada semua warga masyarakat di desa

salam tentang pentingnya pengolahan sampah.

Program ini adalah program yang bersinergi dengan bank sampah

yang memilah sampah anorganik sedangkan lubang biopori dapat

digunakan untuk sarana pengolahan sampah organik.

4. Faktor Pendukung dan Penghambat

Tanggapan yang baik dari seluruh perangakat desa dapat

menunjang kelancaran diskusi penerapan lubang biopori. Sedangkan

waktu pelaksanaan KKN yang terbatas membuat tim KKN melakukan

praktek pembuatan lubang hanya di beberapa bagian dan tidak

memenuhi target.

38

B. Kegiatan Kelompok

1. Bidang-bidang Kegiatan

a. Kegiatan Utama

Kegiatan utama yang dilakukan oleh tim KKN Tematik Kemitraan ada

tiga yaitu:

1) Pendidikan Kreatif Anak Melalui Bimbingan Belajar

Pendidikan kreatif bertujuan untuk melatih kemampuan non-

akademis anak-anak Desa Salam. Kegiatan ini ditempuh dengan

kegiatan kelompok belajar bersama. Kegiatan ini dilakukan

sebanyak 11 kali.

Waktu dan tempat pelaksanaan : 3 kali dalam semingu pada

minggu ke-2 hingga minggu ke-5

yang bertempat di masing-masing

dusun.

Sasaran : Anak-anak Desa Salam

khususnya jenjang Sekolah

Dasar.

Deskripsi singkat : Materi yang diberikan antara lain

deskripsi diri, pengenalan

tumbuhan dan hewan,

pengenalan geografis Indonesia,

mengenal lebih jauh wilayah

Indonesia, mengenal

kepahlawanan, mengenal

sampah, cara penanganan

sampah, kerja bakti dan proses

menabung.

2) Pelatihan Pengolahan Ubi Jalar Ungu

Pelatihan Pengolahan Ubi Jalar Ungu adalah salah satu

program kerja yang bertujuan untuk mengembangkan produk

utama dari Desa Salam yaitu ubi jalar. Dalam pelatihan

39

pengolahan ubi jalar ungu menjadi produk makanan yaitu bakpia

dan cake, didatangkan pelatih yang memang sudah lama

berkecimpung dalam pengolahan ubi jalar guna mendapatkan hasil

yang maksimal. Untuk melengkapi produk ubi jalar tersebut juga

diarahkan atau dilatih dalam hal pengemasan dan labelling.

Waktu dan tempat pelaksanaan : 9 Agustus 2014 di rumah Kepala

Desa Salam.

Sasaran : Ibu-ibu Desa Salam.

Deskripsi singkat : Pelatihan Pengolahan Ubi Jalar

Ungu ini dengan memberikan

materi pembuatan bakpia dan

cake dari bahan dasar ubi ungu

dari awal pembuatan sampai

packaging serta pelabelan.

3) Sosialisasi Kewirausahaan

Program kerja kewirausahaan ditujukan kepada para ibu

rumah tangga dengan tujuan utama untuk membangun motivasi

dan menumbuhkan keinginan untuk berwirausaha dengan

memanfaatkan potensi sumber daya alam lokal khususnya pangan

lokal yaitu ubi jalar. Program kerja ini selaras dengan misi

Kabupaten Karanganyar untuk menciptakan 10.000 pengusaha.

Dalam program sosialisasi kewirausahaan didatangkan 2

orang motivator dari praktisi dan akademisi dengan harapan untuk

lebih mematangkan minat para ibu untuk berwirausaha setelah

diadakan pelatihan pengolahan ubi jalar.

Waktu dan tempat pelaksanaan : 11 Agustus 2014 di Aula Balai

Desa Salam.

Sasaran : Ibu-ibu Desa Salam.

Deskripsi singkat : Materi yang disampaikan dalam

sosialisasi kewirausahaan ini

terdiri dari pemberian motivasi

40

oleh akademisi serta kiat sukses

oleh praktisi kewirausaahan.

Selain itu, diadakan sesi diskusi

yang cukup aktif diikuti oleh ibu-

ibu peserta seminar

kewirausahaan.

b. Kegiatan Penunjang

Kegiatan penunjang yang dilakukan oleh tim KKN Tematik

Kemitraan ada tiga yaitu:

1) Sosialisasi dan Cek Kesehatan Lansia

Lansia saat ini sangat rawan terserang penyakit. Apalagi

lansia yang tinggal di desa dan kurang memperhatikan asupan

makanan. Mereka sering terserang penyakit mulai dari yang ringan

sampai penyakit jantung. Oleh sebab itu, kami dari tim KKN

Tematik Kemitraan UNS mengadakan sosialisasi kesehatan pada

lansia yang disertai pengecekan tekanan darah, gula darah serta

asam urat dengan tujuan untuk menyadarkan para lansia disini

tentang pentingnya menjaga asupan makanan yang dikonsumsi,

penyakit yang rawan di derita lansia, cara pencegahannya, serta

pola hidup yang benar. Dalam sosialisasi ini kami mengundang

dua pembicara yaitu dr. Hj. Amanatus Solikhah dan Esti

Widowati, S.Si, M.Sc.. Program kerja ini dihadiri oleh lansia Desa

Salam, kader lansia, dan perangkat desa.

Setelah sosialisasi, dilakukan cek gula darah, asam urat, dan

tekanan darah oleh dr. Hj. Amanatus Solikhah dan bidan Desa

Salam. Peserta yang hadir dalam sosialisasi ini yaitu sebanyak 115

orang.

Waktu dan tempat pelaksanaan : Tanggal 23 Juli 2014 pukul 12.30

WIB di Aula Balai Desa Salam.

Sasaran : Lansia

41

Deskripsi : Materi yang disampaikan dalam

sosialisasi antara lain adalah

pentingnya menjaga asupan

makanan yang dikonsumsi,

penyakit yang menyerang lansia,

cara pencegahannya serta pola

hidup yang benar bagi lansia.

2) Sosialisasi Bank Sampah

Bank sampah merupakan program kerja yang bertujuan untuk

membentuk suatu sistem pengelolaan sampah yang terarah serta

pengadaan tabungan masyarakat. Secara umum kegiatan yang

dilakukan dalam program kerja bank sampah ini adalah sosialisasi,

pengumpulan sampah, dan penjualan ke pengepul.

Waktu dan tempat pelaksanaan : Sosialisasi dilakukan sebanyak 7

kali, dilakukan di perkumpulan

PKK di 4 dusun, yaitu Dusun

Cempo, Dusun Salam, Dusun

Gedangan, dan Dusun Bulu.

Proses pengumpulan sampah

dilakukan 3 kali, yaitu di Dusun

Bulu dan Dusun Gedangan.

Untuk penjualan ke pengepul

dilakukan sekali, Pengepul yang

menampung sampah yang sudah

dikumpulkan oleh ibu-ibu adalah

pengepul di Karangpandan.

Sasaran : Ibu-ibu PKK desa Salam.

Deskripsi singkat : Dalam sosialisasi bank sampah,

materi yang diberikan antara lain

pengertian sampah secara umum

beserta jenis sampah,

42

pengelolaan sampah, pengertian

bank sampah dan penerapan serta

teknis pelaksanaan program bank

sampah. Selain sosialisasi,

dilakukan juga praktek bank

sampah dengan melakukan

pendampingan ibu-ibu dalam

pemilahan sampah, sekaligus

penimbangan sampai tahap

penjualan ke pengepul sampah.

Uang yang diperoleh dari hasil

pengumpulan sampah, ditabung

serta dikelola oleh ibu-ibu

melalui koordinator yang telah

ditunjuk.

3) Sosialisasi Lubang Resapan Biopori

Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara

vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10-30 cm, kedalaman

sekitar 100 cm. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk

mensosialisasikan pembuatan, penerapan dan manfaat adanya

lubang resapan biopori. Penerapan teknologi lubang resapan

biopori dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah dan luas liang

pori yang terbentuk ke segala arah di dalam tanah, dengan

bertambahnya luas liang pori tersebut maka jumlah (volume)

peresapan air kedalam tanah akan semakin meningkat.

Waktu dan tempat pelaksanaan : Sosialisasi dilakukan pada

tanggal 15 Agustus 2014 di

rumah Kepala Desa Salam,

Bapak Sutardi.

Sasaran : Bapak-bapak Desa Salam.

43

Deskripsi singkat : Dalam sosialisasi biopori, materi

yang diberikan antara lain

pengertian lubang resapan

biopori secara umum, penerapan,

manfaat, cara pembuatan, dan

perawatan lubang resapan

biopori. Setelah acara sosialisasi

dilakukan pembuatan lubang

biopori bersama sebagai

percontohan. Dalam program

kerja biopori ini, tim KKN

memberikan seperangkat alat

biopori untuk membuat lubang

resapan biopori yang selanjutnya

pembuatan lubang resapan

biopori dikelola oleh masyarakat

secara mandiri.

4) Penyuluhan Lembaga Keuangan Mikro-Agribisnis (LKM-A)

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Pengembangan Usaha

Agribisnis Perdesaan (PUAP)

Lembaga Keuangan Mikro-Agribisnis (LKM-A) adalah

program yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian bertujuan

untuk memberikan kemudahan kepada petani untuk mendapatkan

modal kerja dengan mudah dan tanpa jaminan. Program ini

diberikan kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa

yang telah memenuhi syarat dan ditunjuk oleh Pemerintah.

Program ini diberikan dalam bentuk bantuan dana dan pelatihan-

pelatihan Tim Penyuluh Kabupaten/Kota sampai terbentuk

struktur kepengurusan LKM-A dan terbentuk lembaga secara

mandiri.

44

Dalam hal ini Desa Salam menjadi salah satu Desa yang

ditunjuk Pemerintah untuk melaksanakan program Lembaga

Keuangan Mikro-Agribisnis (LKM-A). Desa Salam memiliki

empat (4) Kelompok Tani (Poktan) yang terbagi ke dalam empat

(4) Dusun, yaitu Cempo, Bulu, Salam, dan Gedangan. Bantuan

dana yang diberikan Pemerintah sebesar Rp. 100.000.000,00

dibagi ke dalam empat (4) Kelompok Tani masing-masing sebesar

Rp. 25.000.000,00. Dalam keberjalanannya, program LKM-A

Desa Salam mengalami beberapa kendala terutama adalah

kurangnya sumber daya manusia (SDM). Akibatnya, dana yang

seharusnya bisa bergulir untuk dipinjaman kepada anggota Poktan

menjadi bermasalah dan macet.

Program Penyuluhan LKM-A Gapoktan PUAP ini bertujuan

untuk memberikan jalan keluar atau solusi atas permasalahan yang

ada, sehingga program Lembaga Keuangan Mikro-Agribisnis

(LKM-A) bisa berjalan dengan baik. Selain itu, program ini

dilaksanakan untuk menjadi jembatan antara Gapoktan desa Salam

dan Tim Penyuluh PUAP Kabupaten Karanganyar untuk bisa

saling berkomunikasi dan menemukan titik temu atas

permasalahan yang ada.

Waktu dan tempat pelaksanaan : Rabu, 13 Agustus 2014/Balai

Desa Salam.

Sasaran : Ketua Gapoktan dan Pengurus

Poktan masing-masing Dusun.

Deskripsi singkat : Acara dikemas dalam bentuk

pemberian materi singkat dan

tanya jawab seputar LKM-A dan

permasalahannya, serta diberikan

materi singkat tentang Grameen

Bank. Solusi yang didapatkan

dalam acara ini adalah dibuat

45

jadwal pertemuan Kelompok

Tani per Dusun.

5) Pembuatan dan Pemberian Kartu Motivasi

Program ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada

peserta didik melalui kata-kata mutiara atau pesan dalam sebuah

kartu berukuran 9 cm x 5,5 cm dilengkapi dengan gambar yang

menarik.

Waktu dan tempat pelaksanaan : Kartu motivasi dibuat tanggal 12

Agustus 2014 dan diberikan pada

tanggal 20 Agustus 2014. Tempat

pelaksanaan di SDN 1 Salam dan

SDN 2 Salam.

Sasaran : Kartu diberikan di SDN 1 Salam

dan SDN 2 Salam.

Deskripsi singkat : Kartu motivasi dibuat sebanyak 250

buah, dan diberikan kepada seluruh siswa di SDN 1 Salam dan

SDN 2 Salam.

6) Penutupan KKN

Pelaksanaan acara penutupan KKN Tematik Kemitraan

bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat desa

tentang kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan selama KKN,

supaya dapat selalu terkenang terhadap masyarakat desa. Dengan

tema yang diusung oleh tim KKN dan dituliskan dalam bahasa

jawa yaitu: “Ndherek nyengkuyung dumadining desa mandiri, lan

ngudi laku utomo kanthi santoso ing budi.” (Mendorong

kemandirian desa, dan menghayati perilaku mulia, dengan berbudi

pekerti luhur). Dengan perjuangan tim KKN demi meningkatkan

kemandirian desa, semua anggota tim KKN juga belajar untuk

memahami perilaku di dalam masyarakat dan menjadikan

pelajaran yang menunjang perkembangan pribadi masing-masing

anggota. Selain itu yang terpenting adalah beberapa sistem yang

46

coba ditanamkan tim KKN di Desa Salam dapat berjalan sesuai

harapan walaupun tim KKN UNS sudah tidak berada di lokasi.

Kemudian acara perpisahan tim KKN juga bertujuan untuk

memberikan hiburan kepada masyarakat Desa Salam melalui

penampilan teater Jawa “Sandilara”.

Waktu dan tempat pelaksanaan : Minggu, 17 Agustus 2014 di

Balai Desa Salam.

Sasaran : Seluruh masyarakat Desa Salam.

Diskripsi singkat : Acara terdiri dari Lomba

Memasak Ibu-ibu, Lomba

Mewarnai dan Menggambar

anak-anak SD, kemudian Acara

Puncak Perpisahan KKN. Acara

Lomba Memasak, menggambar

dan mewarnai dimulai pukul

09.00 WIB dan selesai pukul

12.00 WIB kemudian acara

puncak perpisahan dimulai pada

pukul 19.00 WIB.

a) Lomba Memasak Ubi Jalar Kuning untuk ibu-ibu

Berdasarkan program pelatihan pengolahan ubi jalar dan

sosialisasi kewirausahaan yang telah dilaksanakan tim KKN,

maka ajang lomba memasak ini bertujuan untuk meningkatkan

kreativitas ibu-ibu dalam mengolah ubi jalar dan

mengapresiasi semangat dari ibu-ibu untuk berkarya dalam hal

memasak.

Diskripsi:

Dalam 1 RW diminta untuk mengikutsertakan 4 orang

anggotanya untuk membuat suatu produk makanan dengan

bahan baku ubi jalar kuning dengan harga bahan tidak lebih

dari Rp 35.000,-. Kemudian hasilnya dinilai oleh juri yang

47

dinilai berkompeten yakni dari Ibu Sri Suratmi (Pemateri

pelatihan pengolahan ubi jalar). Kriteria penilaian meliputi

rasa, keindahan dan kerapian, proporsi bahan baku, kesesuaian

harga dengan resep, serta nilai gizi produk.

b) Lomba Menggambar dan Mewarnai untuk anak SD

Lomba ini diadakan untuk meningkatkan kemampuan non-

akademik siswa-siswa SD supaya dapat meningkatkan

kreativitas dan menjadi sarana untuk menyalurkan bakat sejak

dini. Sehingga diharapkan hasil karya dari anak-anak dapat

diapresiasi dengan baik.

Deskripsi:

Lomba mewarnai ditujukan kepada anak-anak kelas 1-3 SD,

kemudian materi dipersiapkan oleh tim KKN dan kriteria

penilaian meliputi harmoni, motorik, finishing.

Lomba menggambar ditujukan kepada anak-anak kelas 4-6 SD

kemudian kriteria penilaian meliputi ide, kreativitass, harmoni.

c) Acara Puncak Perpisahan KKN Tematik Kemitraan UNS:

Sejalan dengan semangat yang diusung yakni melestarikan budaya

lokal, pada akhir acara ditutup dengan penampilan dari Teater Jawa

“Sandilara” yang menampilkan lakon dengan judul “Lelayu”.

c. Kegiatan yang Sudah Ada di Masyarakat

Kegiatan yang sudah ada di masyarakat yang dilakukan oleh tim KKN

Tematik Kemitraan ada tiga yaitu:

1) Pengajaran TK

Pengajaran TK adalah bentuk kegiatan yang bertujuan untuk

membantu dan memberikan metode pengajaran TK yang lebih

kreatif dan inovatif kepada para pengajar agar murid-murid dapat

lebih mengeksplore kemampuannya.

Waktu dan tempat pelaksanaan : Seminggu pada mingu pertama

awal KKN di TK 1 Salam dan

TK 2 Salam.

48

Sasaran : Semua murid TK 1 Salam dan

TK 2 Salam.

Deskripsi singkat : Materi yang diberikan antara lain

pengenalan huruf, angka,

tumbuhan dan hewan sekitar,

mengajarkan lagu-lagu anak,

mengajak anak untuk belajar

sambil bermain.

2) Pendampingan TPA (Taman Pendidikan Al Qur’an)

Kegiatan ini berupa kegiatan pengajaran belajar mengaji.

Kegiatan yang dilakukan berupa pengajaran dalam kegiatan

belajar mengaji yang dilakukan kepada santri TPA yang masih

anak-anak yaitu berusia antara 4-12 tahun. Hal ini dikarenakan

usia anak-anak merupakan usia emas untuk menanamkan nilai-

nilai keagamaan yang akan berpengaruh terhadap

kebermanfaatannya pada usia dewasa kelak karena mampu

membentuk karakter dan moral anak-anak menjadi generasi yang

berakhlakul karimah. TPA merupakan salah satu upaya penanaman

agama dan nilai-nilai moral pada anak-anak terutama di Desa

Salam, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar.

Waktu dan tempat pelaksanaan : 14-23 Juli 2014 yang bertempat

di Masjid setiap dusun di Desa

Salam.

Sasaran : Anak-anak berusia 4-12 tahun.

Deskripsi singkat : Materi yang diberikan yaitu

belajar huruf hijaiyah dan tajwid

serta mengaji Al-Qura’an.

3) Pesantren Kilat

Kecerdasan Intelektual dan Emosional sangat penting, namun

harus diimbangi dengan kecerdasan spiritual. Keseimbangan

antara intelektual, emosional, dan spiritual mutlak diperlukan.

49

Kecerdasan spiritual akan membimbing manusia ke dalam

mulianya perbuatan dan mencapai indahnya kemenangan.

Program Pesantren Kilat bertujuan untuk memberikan materi

keislaman untuk menyeimbangkan antara kecerdasan intelektual

dan spiritual. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan materi

Islam yang dikemas dalam bentuk dongeng dan pemutaran film

kisah-kisah Islam. Program ini dilaksanakan di SDN 1 Salam dan

SDN 2 Salam bertepatan dengan datangnya bulan suci Ramadhan

1435 H.

a) SDN 1 Salam

Pesantren kilat yang dilaksanakan di SDN 1 Salam

dilaksanakan di Masjid As-Salam dihadiri oleh peserta didik

kelas 3, 4, 5, dan 6. Acara dibuka dengan hafalan Al-Qur’an

Surat An-Naba oleh salah satu peserta didik yang sudah hafal

juz 30. Kegiatan dilanjutkan dengan dongeng dengan judul

“Gembal dan Gembul” yang berisikan tentang materi

kebiasaan Rasulullah. Kegiatan diakhiri dengan pemberian

hadiah dan ditutup dengan pembacaan do’a.

b) SDN 2 Salam

Pesantren kilat yang dilaksanakan di SDN 2 Salam

dilaksanakan di kelas yang terbagi menjadi dua kelas, yaitu

kelas 1,2, 3, dan 4, 5, 6. Materi yang disampaikan adalah

kisah-kisah Islam dengan memutarkan film kartun tentang

kisah Islam. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengajaran

secara kreatif dan mampu untuk menarik perhatian siswa.

Kegiatan ini diakhiri dengan pemberian hadiah dan ditutup

dengan do’a.

Waktu dan tempat pelaksanaan : Rabu, 16 Juli 2014 di Masjid

Assalam (SDN 1 Salam).

Kamis, 17 Juli 2014 di SDN 2

Salam (SDN 2 Salam).

50

Sasaran : Peserta didik kelas 3, 4, 5, dan 6

SDN 1 Salam dan seluruh peserta

didik SDN 2 Salam.

Deskripsi singkat : Materi yang diberikan antara lain

dongeng dan kisah-kisah Islam

dan diselingi dengan menghafal

surat-surat pendek dan kuis.

4) Posyandu Balita

Posyandu balita merupakan kegiatan wajib dan rutin yang

diselenggarakan oleh pemerintah guna meningkatkan kesehatan

balita dan ibunya. Posyandu balita adalah garda terdepan dalam

pengentasan persoalan gizi buruk bagi balita dan kesehatan anak,

penimbangan yang dilakukan di posyandu sebagai instrumen awal

mendeteksi balita itu mengidap gizi buruk atau tidak. Posyandu

balita di desa Salam telah dilaksanakan secara rutin pada tiap

dusun yang digerakkan oleh ibu-ibu kader posyandu. Dalam

posyandu balita dilaksanakan penimbangan balita, pencatatan

berat badan balita dalam KMS, mengevaluasi kesehatan balita dan

pemberian makanan sehat tambahan. Dalam kegiatan ini kami

berpartisipasi di dua tempat Posyandu balita desa Salam yaitu di

dusun Gedangan dan dusun Cempo.

Waktu dan tempat pelaksanaan : Tanggal 18 Juli 2014 pukul 09.00

di dusun Gedangan, dan tanggal

22 Juli 2014 pukul 13.00 di

dusun Cempo.

Sasaran : Ibu-ibu dan balita Desa Salam.

Deskripsi singkat : Dalam kegiatan Posyandu balita

tersebut diberikan materi

sosialisasi mengenai pangan

sehat untuk balita, serta tata cara

pemberian dan penyimpanan

51

makanan yang benar. Selain itu

juga membantu menimbang

balita, mencatat berat badannya

dalam KMS dan membagikan

makanan sehat tambahan.

5) Kepramukaan

Pengajaran Pramuka adalah bentuk kegiatan mengajar

pramuka kepada peserta didik SDN 1 Salam dan SDN 2 Salam

kelas 4, 5, dan 6 yang bertujuan untuk membantu peserta didik

SDN 1 Salam dan SDN 2 Salam dalam mempersiapkan kemah

sekecamatan Karangpandan yang diselenggarakan pada tanggal

13-14 Agustus 2014 yang bertepatan pada hari Pramuka di

lapangan Bangsri, Karangpandan.

Waktu dan tempat pelaksanaan : Tanggal 7-12 Agustus 2014 pukul

08.00-11.00 WIB bertempat di

SDN 1 Salam dan SDN 2 Salam.

Sasaran : Peserta didik SDN 1 Salam dan

SDN 2 Salam kelas 4, 5,dan 6.

Deskripsi singkat : Dalam penagajaran pramuka

materi yang diberikan kepada

pesrta didik meliputi hafalan

surat Al-Qur’an (Al-Fatihah, An-

Nas, Al-Ma’un), pengetahuan

umum (4 pilar kebangsaan,

sejarah pramuka, lambang

pramuka), PBB dasar, tali temali,

dan lagu-lagu pramuka.

52

2. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

a. Kegiatan Utama

Adapun hasil yang dicapai dan tindak lanjut dari beberapa program

utama yang dilaksanakan oleh peserta KKN Tematik Kemitraan antara

lain:

1) Pendidikan Kreatif Anak Melalui Bimbingan Belajar

Yang kami inginkan dalam Program pendidikan kreatif anak

melalui bimbingan belajar yang berjalan di empat Dusun di Desa

Salam, yaitu semua siswa mengerti tentang manfaat dari alamnya

sebagai fasilitas dalam belajar yang menjadikan siswa di desa

salam tersebut menjadi kreatif menfaatkan alam sekitarnya dan

mebentuk kelompok belajar.

Follow up dari program ini adalah terbentuknya jadwal

bimbingan belajar siswa di empat dusun atau kelompok belajar,

sehingga kami dapat memantau kelompok belajar tersebut serta

dapat melihat hasil dari belajar tersebut dari nilai di sekolahnya,

dan dari bersosialisasinya di masyarakat.

2) Pelatihan Pengolahan Ubi Jalar Ungu

Hasil yang telah dicapai dari kegiatan pelatihan pengolahan

ubi jalar ungu adalah bertambahnya kreativitas dan semangat para

ibu rumah tangga untuk mengolah ubi jalar menjadi produk

makanan dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi. Antusiasme ini

terlihat saat pelatihan dan pada sosialisasi kewirausahaan. Bahkan,

telah muncul dua buah produk dari pelatihan yaitu bakpia kering

ubi jalar ungu yang diberi label “BAKPIU” serta cake ubi jalar

ungu dengan label “CATELU”. Dua produk ini diharapkan dapat

menjadi rintisan produk khas Desa Salam. Kedepannya, Tim PKK

Desa Salam akan membuat sebuah tim perintis untuk pengolahan

ubi jalar ungu yang secara rutin akan mengadakan pelatihan

pengolahan.

53

3) Sosialisasi Kewirausahaan

Sesuai dengan apa yang sudah dilaksanakan, antusiasme ibu -

ibu untuk mengikuti sosialisasi kewirausahaan ini sangat tinggi.

Hal ini dibuktikan dengan keaktifan ibu – ibu dalam sosialisasi

untuk bertanya maupu sharing berbagi pengalaman dan mencari

informasi terkait tips – tips untu dapat bersemangat dari awal

sampai akhir dan tidak goyah untuk fokus dalam satu bidang

wirausaha.

Tindak lanjut (follow up) dari acara ini yaitu terbentuknya

kelompok wirausaha dari ibu – ibu perwakilam masing – masing

dusun untuk dapat memulai membuat suatu produk yang dapat

menambah pemasukan pribadi maupun desa, sehingga kami dapat

melihat hasilnya dari pemasukan yang didapat dari penjualan

suatu produk dan kesolidan ibu – ibu dalam mempertahankan

serta memperkuat hubungan dalam kelompok untuk dapat

memajukan usaha yang ada

b. Kegiatan Penunjang

Adapun hasil yang dicapai dan tindak lanjut dari beberapa program

penunjang yang dilaksanakan oleh peserta KKN Tematik Kemitraan

antara lain:

1) Sosialisasi dan Cek Kesehatan Masyarakat Lanjut Usia

(Lansia)

Sosilaisasi dan Cek Kesehatan Lansia di Desa Salam

merupakan salah satu program kerja yang berkaitan dengan pola

hidup lansia yang akan berpengaruh terhadap kesehatan para

lansia di Desa Salam. Sosialisasi ini erat kaitannya dengan

pemilihan bahan makanan yang akan diproses sehari-hari sesuai

dengan kebutuhan indivdu, kandungan dalam bahan makanan

tersebut, kadar vitamin, serta manfaatnya bagi tubuh.

Program kerja Sosialisasi untuk Lansia di Desa Salam

bertujuan untuk menyadarkan masyarakat khususnya lansia bahwa

54

pemilihan bahan makanan tidak bisa sembarangan dan pola hidup

yang benar akan berpengaruh baik bagi tubuh. Sedangkan

program kerja Pengecekan Gula Darah dan Asam Urat untuk

Lansia Desa Salam bertujuan untuk mengetahui keadaan

kesehatan Lansia Desa Salam pada saat itu agar mereka

mengetahui kondisinya serta cara penanganannya. Program kerja

Sosilaisasi dan Cek Kesehatan Lansia di Desa Salam ini ditujukan

untuk Para Lansia di Desa Salam, yang terdiri dari Dusun Bulu,

Dusun Gedangan, Dusun Salam, dan Dusun Cempo.

2) Sosialisasi Bank Sampah

Program kerja Bank sampah ini berjalan di empat Dusun di

Desa Salam. Dusun Bulu merupakan salah satu Dusun yang

menjalankan program Bank sampah dengan baik, telah melakukan

proses penimbangan dan proses penjualan ke pengepul. Uang hasil

penjualan sampah itu kemudian ditabung dan dikelola oleh salah

satu pengurus di Dusun Bulu. Kami kelompok KKN Desa Salam

memberikan fasilitas berupa buku tabungan untuk masing-masing

individu, buku rekapitulasi tabungan untuk pengurus, dan alat

timbangan untuk menimbang sampah sebelum dijual ke pengepul.

Kami juga telah bekerja sama dengan salah satu pengepul di

Karangpandan, sehingga apabila sampah sudah terkumpul banyak,

salah satu pengurus di Dusun Bulu dapat menghubungi pihak

pengepul untuk mengambil dan mengganti sampah dengan uang.

3) Sosialisasi Lubang Resapan Biopori

Dalam sosialisasi biopori, materi yang diberikan antara lain

pengertian lubang resapan biopori secara umum, penerapan,

manfaat, cara pembuatan, dan perawatan lubang resapan biopori.

Setelah acara sosialisasi dilakukan pembuatan lubang biopori

secara bersama sebagai percontohan, yang dilakukan di tanah

pekarangan Bapak Sutardi kepala Desa Salam. Dalam program

kerja biopori ini, tim KKN memberikan seperangkat alat biopori

55

untuk membuat lubang resapan biopori yang selanjutnya

pembuatan lubang resapan biopori dikelola oleh masyarakat secara

mandiri.

Setiap kepala dusun diberikan satu alat pembuat lubang

biopori supaya pembuatan lubang biopori dapat terlaksana dengan

baik kepada seluruh warga Desa Salam dan diharapkan dapat

dijadikan desa percontohan. Lubang-lubang dibuat di pekarangan

perangkat desa untuk memberikan gambaran kepada semua warga

masyarakat di desa salam tentang pentingnya pengolahan sampah.

Program ini adalah program yang bersinergi dengan bank

sampah yang memilah sampah anorganik sedangkan lubang

biopori dapat digunakan untuk sarana pengolahan sampah organik.

4) Penyuluhan Lembaga Keuangan Mikro-Agribisnis (LKM-A)

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Pengembangan Usaha

Agribisnis Perdesaan (PUAP)

Seperti apa yang kami harapkan, warga terlihat sangat

antusias mengikuti acara penyuluhan LKM-A tersebut. Terbukti

dari keseriusan warga dalam menyimak informasi dari narasumber

dan banyaknya pertanyaan yang diajukan kepadanya. Pengurus

Poktan dan Gapoktan mendapatkan solusi atas permasalahannya,

sehingga masalah yang ada dapat terselesaikan dengan baik.

Follow up dari acara ini adalah terbentuknya jadwal

pertemuan kelompok tani, sehingga kami bisa melihat hasilnya

dari pertemuan-pertemuan yang ada. Karena permasalahan yang

ada sangatlah kompleks, harapan kami hanya sekedar

mempertemukan poktan dan itu mendapat respon yang bagus.

5) Pembuatan dan Pemberian Kartu Motivasi

Seperti apa yang kami harapkan, siswa terlihat antusias

menerima kartu motivasi yang diberikan. Follow up dari acara ini

adalah kami meminta siswa untuk menyimpan dan memahami

kalimat di dalam kartu motivasi. Untuk selanjutnya kami meminta

56

beberapa guru untuk memberikan motivasi kepada siswa secara

rutin.

6) Penutupan KKN

Menumbuhkan kreativitas dan meningkatkan skill dalam

mengolah ubi jalar menjadi produk yang lebih tinggi nilainya dari

ibu-ibu di Desa Salam serta mengapresiasi semangat yang telah

ditumbuhkan ketika diadakan pelatihan pengolahan ubi dan

penyuluhan kewirausahaan oleh tim KKN.

Melatih kemampuan anak-anak dalam bidang non

akademik dan menyediakan sarana untuk meningkatkan

kreativitasnya. Lomba mewarnai ditujukan kepada anak-anak

kelas 1-3 SD dan Lomba menggambar ditujukan kepada anak-

anak kelas 4-6 SD. Kemudian untuk semua warga diharapkan

dapat terus aktif menjalankan kegiatan-kegiatan yang telah

dicanangkan oleh tim KKN Tematik Kemitraan UNS tahun 2014.

c. Kegiatan yang Sudah Ada di Masyarakat

Adapun hasil yang dicapai dan tindak lanjut dari beberapa program

yang sudah ada di masyarakat yang dilaksanakan oleh peserta KKN

Tematik Kemitraan antara lain:

1) Pengajaran TK

Seperti yang diharapkan, siswa TK terlihat antusias pada

waktu pengajaran. Mereka merasa senang jika diajak bermain

bersama. Tindak lanjutnya, kami meminta tolong pada guru TK

agar tetap melanjutkan beberapa keterampilan dari kami.

2) Pengajaran TPA (Taman Pendidikan Al-Quran)

Hasil dari pendampingan TPA ini adalah berjalannya kegiatan

belajar mengaji di TPA secara rutin. Tindak lanjut dari kegiatan ini

adalah tetap berjalannya kegiatan belajar mengaji di TPA secara

rutin.

57

3) Pesantren Kilat

Kegiatan ini diharapkan mampu membentuk generasi yang

berkompeten, cerdas, berpengetahuan dan kuat didalam

pendiriannya yang benar.

4) Pendampingan Posyandu

Kegiatan posyandu balita dimaksudkan untuk mengawasi

proses tumbuh kembang balita, melakukan screening awal

gangguan tumbuh kembang balita, melakukan promosi kesehatan

untuk meningkatkan kesehatan balita dan mencegah penyakit yang

sering menyerang balita. Selain itu, ibu-ibu juga dibekali materi

penyuluhan yang berguna untuk merawat dan mendidik putra-

putrinya agar tumbuh kembang optimal. Kegiatan ini diikuti oleh

seluruh anak-anak berusia kurang dari lima tahun pada masing-

masing dusun.

5) Kepramukaan

Adapun hasil yang telah dicapai dari kegiatan pelatihan

kepramukaan ini adalah bertambahnya semangat siswa siswi untuk

mengikuti kegiatan kepramukaan. Antusiasme ini tertuang dalam

kegiatan perkemahan dan lomba pada Hari Pramuka. Selain itu,

dalam setiap pelatihan kebanyakan peserta selalu mengikuti

dengan sungguh-sungguh. Beberapa peserta meminta kami untuk

selalu mengajar pramuka di sana, dan juga guru yang ada di SD N

1 Salam dan SD N 2 Salam sangat berterimakasih dengan program

ini. Untuk selanjutnya diharapkan pendidikan kepramukaan di SD

N 1 Salam dan SD N 2 Salam dapat berjalan secara rutin.

58

3. Partisipasi Masyarakat dan Peran Serta Pemda/Dinas/Instansi

a. Kegiatan Utama

Adapun partisipasi masyarakat dan peran serta pemda/dinas/instansi

dari beberapa program utama yang dilaksanakan oleh peserta KKN

Tematik Kemitraan antara lain:

1) Pendidikan Kreatif Anak Melalui Bimbingan Belajar

Masyarakat yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah anak-

anak sekolah. Dalam pendidikan kreatif ini, tidak dilakukan dalam

satu tempat melainkan dilakukan di empat tempat yaitu di Dusun

Bulu, Dusun Gedangan, Dusun Salam, dan Dusun Cempo.

Antusiame anak-anak dalam kegiatan ini cukup baik. Keaktifan

anak-anak semakin lama semakin meningkat. Hal tersebut

dibuktikan dengan keberanian mereka untuk bertanya dan

memimpin suatu permainan.

2) Pelatihan Pengolahan Ubi Jalar Ungu

Sasaran kegiatan pelatihan pengolahan ubi jalar ungu adalah ibu-

ibu Desa Salam, dan antusias ibu-ibu sangat bagus dalam

mengikuti kegiatan. Ibu-ibu sangat nyaman dalam mengikuti

pelatihan. Teknis pelaksanaan sebagaimana peserta dibagi dalam

kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 orang per

kelompok membuat kegiatan begitu efektif dalam menyalurkan

ilmu yang disampaikan. Ibu Sri Suratmi adalah salah satu yang

memberikan pelatihan kepada ibu-ibu, berdasarkan

pengalamannya yang merintis usaha yang berawal dari

pemberdayaan pnpm mandiri dari pemerintah, beliau berhasil

membuat ibu-ibu peserta pelatihan menjadi lebih antusias

mengikuti jalannya pelatihan sampai selesai.

3) Sosialisasi Kewirausahaan

Sejalan dengan pelatihan yang sudah dilaksanakan sebelumnya,

sosialisasi kewirausahaan juga ditujukan kepada ibu-ibu supaya

dapat menggugah semangat ibu-ibu untuk berwirausaha dan

59

meningkatkan pendapatan mereka dengan mengolah ubi jalar

menjadi produk yang lebih bernilai. Acara sosialisasi

kewirausahaan tersebut mengundang 2 pembicara yaitu dari

akademisi dan praktisi yang sudah berpengalaman dibidangnya.

Dari akademisi, kami bekerjasama dengan R. Kunto Adi,S.P., M.P.

(dosen agribisnis) untuk menyampaikan materi tentang semangat,

motivasi dan pengertian tentang wirausaha, sedangkan untuk

pemateri dari praktisi kami bekerjasama dengan Ibu Surati

(pemilik “Salsabila Cake”) yang menyampaikan materi tentang

motivasi dan share mengenai cara-cara bangkit dari keterpurukan

maupun cara memperoleh legalitas dari dinas terkait.

b. Kegiatan Penunjang

1) Sosialisasi dan Cek Kesehatan Masyarakat Lanjut Usia

(Lansia)

Masyarakat yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah para

lansia. Antusiasme masyarakat sangat tinggi yang dibuktikan

dengan kehadiran peserta yang mencapai 85%. Dalam acara ini

mengundang perangkat desa, Ketua RT, Ketua RW, Kepala Dusun,

bidan desa, dan kader lansia. Selain itu, dalam acara ini juga

mengundang pembicara dari akademisi yaitu Esti Widowati S.Si.,

MP. dan dari praktisi yaitu dr. Hj. Amanatus Solikhah.

2) Sosialisasi Bank Sampah

Kegiatan pembentukan bank sampah memanfaatkan perkumpulan

ibu-ibu PKK yang berada di 4 dusun berbeda. Berbagai macam

tanggapan diberikan oleh ibu-ibu mengenai program bank sampah.

Pendampingan untuk keberlanjutan program bank sampah masih

sangat diperlukan, sementara pembentukan koordinator bank

sampah sudah dilakukan, yaitu menunjuk salah satu orang setiap

dasa wisma di semua wilayah Desa Salam.

60

3) Sosialisasi Lubang Resapan Biopori

Kegiatan sosialisasi biopori melibatkan seluruh perangkat desa

maupun RT/RW. Kegiatan tersebut nantinya akan menyasar

kepada semua masyarakat Desa Salam untuk menciptakan

keberhasilan program biopori itu sendiri. Sedangkan tanggapan

dan antusias para undangan yakni perangkat desa dan RT/RW

sangat baik, tinggal bagaimana penyampaian dan pelaksanaan

kepada seluruh warga Desa Salam. Kehadiran tamu undangan

dalam sosialisasi tersebut mencapai 80%.

4) Penyuluhan Lembaga Keuangan Mikro-Agribisnis (LKM-A)

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Pengembangan Usaha

Agribisnis Perdesaan (PUAP)

Sasaran dari kegiatan ini adalah perangkat poktan tiap dusun

dan gapoktan desa serta kepala dusun. Partisipasi masyarakat

dalam kegiatan ini masih kurang. Kegiatan ini melibatkan seorang

pendamping LKM-A PUAP Bapak Paryanto dari Badan Pelaksana

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K)

Kabupaten Karanganyar.

5) Pembuatan dan Pemberian Kartu Motivasi

Sasaran dari kegiatan ini adalah murid-murid SDN 1 Salam

dan SDN2 Salam serta anak-anak yang ikut kegiatan pendidikan

alternatif. Partisipasi anak-anak sangat baik karena semua kartu

sudah diterima oleh mereka. Kegiatan ini juga diikuti dengan

pemberian buku untuk perpustakaan sekolah.

6) Penutupan KKN

Antusiasme warga terhadap acara ini cukup tinggi. Hal ini

dibuktikan dengan banyaknya warga yang hadir dalam acara

tersebut. Pejabat Desa Salam pun juga ikut memeriahkan acara

tersebut dan bersedia menyediakan tempat yaitu Lapangan, Aula,

dan GOR Balai Desa Salam.

61

c. Kegiatan yang Sudah Ada di Masyarakat

1) Pengajaran TK

Antusias anak-anak TK Salam 1 maupun Salam 2 sangat tinggi,

ketika sebagian dari tim KKN UNS memberikan pengajaran

kepada anak-anak. Dalam melakukan pengajaran, kami tidak

menyasar langsung pada kemampuan kognitif tetapi lebih kepada

permainan yang mendidik secara moral maupun tanggung jawab.

2) Pendampingan Taman Pendidikan Al-Quran (TPA)

Masyarakat yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah

anak-anak muslim Desa Salam. Antusiasme anak-anak cukup

tinggi yang dibuktikan dengan jumlah kehadiran mereka yang

tetap di setiap pertemuan TPA.

3) Pesantren Kilat

Antusiasme murid-murid SDN 1 Salam dan SDN 2 Salam

sangat tinggi. murid-murid sebagai subjek dalam kegiatan ini,

dapat mengikuti kegiatan ini hingga selesai dengan keaktifan

cukup tinggi. Kegiatan ini juga didukung oleh guru-guru dan

Kepala Sekolah SDN 1 Salam dan SDN 2 Salam.

4) Pendampingan Posyandu

Kegiatan posyandu ini mendapatkan perhatian di dalam

masyarakat. Antusiasme masyarakat yang ikut ke dalam posyandu

ini sangat terlihat. Masyarakat yang menjadi subjek dalam

kegiatan ini mengikuti setiap kegiatan secara berkala sesuai

dengan jadwal. Posyandu sudah silakukan secara berkala dengan

mengundang dari Bidan setempat yang bertugas untuk membina

kesehatan warga Desa Ngunut secara umum, dan para balita dan

lansia secara khususnya.

5) Kepramukaan

Masyarakat yang menjadi sasaran dari kegiatan ini adalah

murid-murid SDN 1 Salam dan SDN 2 Salam. Antusiasme murid-

murid sangat tinggi. Murid-murid mengikuti setiap kegiatan sesuai

62

jadwal. Kegiatan ini juga didukung oleh guru-guru dan Kepala

Sekolah SDN 1 Salam dan SDN 2 Salam.

4. Kegiatan yang Belum Terlaksana

Berdasarkan rancangan program-program tim KKN yang telah

direncanakan sebelum kegiatan KKN dilaksanakan, tidak ada program

yang belum terlaksana. Justru kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan diluar

rencana program. Seperti program bank sampah, pengajaran pesantren

kilat, pengajaran TK, dan pemberian materi di kegiatan posyandu. Hal

tersebut dilakukan karena berdasarkan survei pada seminggu awal

pelaksanaan KKN, terdapat beberapa bidang kegiatan masyarakat di Desa

Salam membutuhkan partisipasi dari tim KKN Tematik Kemitraan UNS.

63

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Desa Salam termasuk salah satu desa dari 11 desa di wilayah

Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar. Luas Wilayah 230,9035

Ha.. Desa ini terdiri dari 4 dusun yaitu Dusun Bulu, Gedangan, Salam, dan

Cempo. Setiap dusun terdiri dari 4 RT 2 RW. Jumlah penduduk Desa Salam

adalah 3.136 orang sedangkan jumlah Kepala Keluarga (KK) yaitu 825

dengan tingkat pendidikan yang beragam dari SD sampai dengan S-1.

Kondisi ekonomi Desa Salam merupakan desa pertanian, karena

masyarakatnya sebagian bekerja dalam bidang pertanian, sedangkan yang

lainnya adalah wiraswasta, jasa, dan lain-lain. Untuk fasilitas penunjang

aktivitas warga pun sudah tersedia dengan baik dan fasilitas tersebut akan

terus ditingkatkan karena hal tersebut telah menjadi program pembanguan

desa. Untuk urusan kesehatan pun sudah menjadi perhatian utama dari desa.

Terutama untuk balita dan lansia dengan mengadakan posyandu bagi balita

dan lansia di tiap-tiap dukuh.

Beberapa program yang dilakukan oleh KKN Tematik Kemitraan

meliputi tiga kegiatan utama, yaitu: 1) Pendidikan Kreatif Anak Melalui

Bimbingan Belajar; 2) Pelatihan Pengolahan Ubi Jalar Ungu; dan 3)

Sosialisasi Kewirausahaan. Sedangkan program penunjang yaitu: 1)

Sosialisasi dan Cek Kesehatan Masyarakat Lanjut Usia (Lansia); 2)

Sosialisasi Bank Sampah; 3) Sosialisasi Lubang Resapan Biopori; 4)

Penyuluhan Lembaga Keuangan Mikro-Agribisnis (LKM-A) Gabungan

Kelompok Tani (Gapoktan) Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan

(PUAP); 5) Pembuatan dan Pemberian Kartu Motivasi; dan 6) Penutupan

KKN. Selain itu, juga dilakukan program yang telah ada di masyarakat

seperti: 1) Pengajaran TK; 2) Pendampingan Taman Pendidikan Al-Quran

(TPA); 3) Pesantren Kilat; 4) Pendampingan Posyandu; dan 5) Kepramukaan.

64

Semua program yang diagendakan baik program utama maupun pendukung

telah terlaksana.

B. Saran

Dalam waktu satu setengah bulan kami melakukan KKN Tematik

Kemitraan di Desa Salam Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar,

kami telah berhasil membentuk suatu fondasi baru bagi terbentuknya

kelompok usaha, kelompok belajar dan sistem pengelolaan lingkungan. Kami

mengharapkan bantuan bagi semua pihak untuk tetap mendukung

keberlangsungan kelompok usaha, kelompok belajar, maupun sitem

pengelolaan lingkungan yang ada di Desa Salam.

Kamipun mengharapkan kepada dinas-dinas terkait untuk terus

memperhatikan dan mengayomi kelompok-kelompok yang sudah terbentuk

yang ada di Desa Salam. Tidak hanya dari aspek materi saja namun juga dari

aspek motivasi dan semangat terus maju. Peninjauan berkala dari dinas terkait

sangatlah diperlukan. Guna memberikan dorongan dan semangat bagi warga.

Pelatihan-pelatihan yang diberikanpun jangan hanya terkesan setengah hati

dan tidak hanya dijadikan formalitas belaka. Karena memang seringkali

program yang diadakan pemerintah menggunakan pola semacam itu. Jangan

Setengah hati yang dimaksud di sini adalah jangan hanya dilakukan dalam

satu kali periode setelah itu selesai dan tidak ada tindak lanjut. Harus ada

kesinambungan pengajaran secara terus menerus sampai warga benar-benar

mandiri dan siap untuk dilepas. Sehingga kelompok usaha binaan ini nantinya

bisa terus bertahan bahkan berkembang menjadi lebih besar. Pengadaan

peralatan pun sangat penting untuk dilakukan karena menunjang

keberlangsungan usaha. Selanjutnya, program pelatihan desa vokasipun

seharusnya lebih menekankan pada pengembangan potensi ataupun sumber

daya yang banyak tersedia ada di daerah bersangkutan. Dengan ketersedian

bahan baku maka keberlanjutan suatu usaha akan lebih terjamin dan hal

tersebut tentunya dapat menjadi ciri khas dari daerah tersebut.

65

Diharapkan tim akademisi seperti tim KKN UNS yang telah

melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk menunjang pembangunan

kemandirian Desa Salam dapat dilanjutkan oleh tim KKN yang lain. Karena

pihak akademisi juga mempunyai andil dalam pembentukan kemandirian

desa maupun penyampaian ilmu-ilmu yang dapat bermanfaat guna

menciptakan kemandirian desa dan penciptaan desa yang lebih baik.

66