isi askep hi.docx
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Cedera kepala merupakan suatu traume yang mengenai daerah kulit kepala baik
mengenai tulang tengkorak atau otak akibat terbenturnya atau terjadinya injury baik secara
langsung maupun tidak langsung Seorang perawat sangat berperan di dalam penanganan
gawat darurat dalam kasus cedera kepala bagaimana cara kita melakukan pengkajian
keperawatan tentang cedara kepala sampai dengan melakukan evaluasi dari kasus yang telah
tersedia
Cedera kepala merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan utama pada
kelompok usia produktif dan sebagian besar terjadi akibat kecelakaan lalu lintas Di samping
penanganan di lokasi kejadian dan selama transportasi korban ke rumah sakit Penilaian dan
tindakan awal diruang gawat darurat sangat menetukan penatalaksanaan dan prognosis
selanjutnya Tindakan resusitasi anamnesis dan pemeriksaan fisik umum serta neurologis
harus dilakukan secara serentak Pendekatan yang sistematis dapat mengurangi kemungkinan
terlewatinya evaluasi unsure vital Tingkat keparahan cedera kepala menjadi ringan segera
ditentukan saat pasien tiba di rumah sakit Cedera kepala meliputi kepala tengkorak dan
otak Cedera kepala paling sering dan penyakit neurologik yang serius Lebih dari setengah
dari semua pasien cedera kepala berat mempunyai signifikansi terhadap cedera bagian tubuh
lainnya Adanya syok hipovelemikpada pasien cedera kepala biasanya karena cedera bagian
tubuh lainnya
B Rumusan Masalah
1 Apa definisi dari cedera kepala
2 Apa etiologi dari cedera kepala
3 Apa klasifikasi serta jenis-jenis cedera kepala
4 Apa patofisiologi dari cedera kepala
5 Apa Manifestasi Klinis dari cedera kepala
6 Apa pemeriksaan diagnostik dari cedera kepala
7 Apa Penatalaksanaan Medis dari cedera kepala
8 Apa Komplikasi dari cedera kepala
ASKEP HEAD INJURY 1
C Tujuan
1 Mengetahui definisi dari cedera kepala
2 Mengetahui etiologi dari cedera kepala
3 Mengetahui klasifikasi dan jenis-jenis cedera kepala
4 Mengetahui patofisilogi dari cedera kepala
5 Mengetahui Manifestasi Klinis dari cedera kepala
6 Mengetahui Pemeriksaan diagnostic pada cedera kepala
7 Mengetahui penatalaksanna medis dari cedera kepala
8 Mengetahui Komplikasi dari cedera kepala
D Manfaat
Mahasiswa mengetahui semua hal tentang cedera kepala
ASKEP HEAD INJURY 2
BAB II
Tinjauan Pustaka (huruf gede)
1 Definisi
Cedera kepala adalah cedera yang meliputi trauma kulit kepala tengkorak dan otak
Cedera kepala paling sering dan serius diantara penyakit neurologik dan merupakan proporsi
epidemic sebagai hasil kecelakaan jalan raya (Smeltzer amp Bare 2001)
Cedera kepala adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala tulang tengkorak
atau otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun tidak langsung pada kepala
(Suriadi amp Rita Yuliani 2001)
Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau
pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan
Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu
gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities
dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak
Cedera kepala yaitu adanya deformitas berupa penyimpangan bentuk atau penyimpangan
garis pada tulang tengkorak percepatan dan perlambatan (accelerasi ndash descelarasi) yang
merupakan perubahan bentuk dipengaruhi oleh perubahan peningkatan pada percepatan factor
dan penurunan percepatan serta rotasi yaitu pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak
sebagai akibat perputaran pada tindakan pencegahan
2 Etiologi
Penyebab dari cedera kepala adalah adanya trauma pada kepala meliputi trauma oleh
benda serpihan tulang yang menembus jaringan otak efek dari kekuatanenergi yang
diteruskan ke otak dan efek percepatan dan perlambatan (akselerasi-deselerasi) pada otak
selain itu dapat disebabkan oleh Kecelakaan Jatuh Trauma akibat persalinan
Menurut tarwoto (2007) mekanisme cedera memegang peranan yang sangat sadar dalam
berat ringannya dari trauma kepala Mekanisme cedera kepala dapat dibagi menjadi
a Cedera Percepatan (akselerasi) yaitu jika benda yang bergerak membentur kepala yang
diam misalnya pada orang-orang diam kemudian terpukul atau terlempar batu
ASKEP HEAD INJURY 3
b Cedera Perlambatan (Deselerasi) yaitu jika kepala bergerak membentur benda yang diam
misalnya pada saat kepala terbentur
c Deformitas adalah perubahan atau kerusakan pada bagian tubuh yang terjadi akibat
trauma misalnya ada fraktur kepala kompresi ketegangan atau pemotongan pada
jaringan otak
3 Klasifikasi dan Jenis Cedera Kepala
Klasifikasi Cedera Kepala jika dilihat dari ringan sampai berat maka dapat kita lihat
sebagai berikut
1 Cedera kepala ringan ( CKR ) Jika GCS antara 13-15 dpt terjadi kehilangan kesadaran
kurang dari 30 menit tetapi ada yang menyebut kurang dari 2 jam jika ada penyerta
seperti fraktur tengkorak kontusio atau temotom (sekitar 55)
2 Cedera kepala kepala sedang ( CKS ) jika GCS antara 9-12 hilang kesadaran atau amnesia
antara 30 menit -24 jam dapat mengalami fraktur tengkorak disorientasi ringan (bingung)
3 Cedera kepala berat ( CKB ) jika GCS 3-8 hilang kesadaran lebih dari 24 jam juga
meliputi contusio cerebral laserasi atau adanya hematoina atau edema selain itu ada istilah-
istilah lain untuk jenis cedera kepala sebagai berikut
o Cedera kepala terbuka kulit mengalami laserasi sampai pada merusak tulang tengkorak
o Cedera kepala tertutup dapat disamakan gagar otak ringan dengan disertai edema cerebra
Untuk Jenis-jenis Cedera Kepala yaitu
1) Fraktur tengkorak
Susunan tulang tengkorak dan beberapa kulit kepala membantu menghilangkan tenaga
benturan kepala sehingga sedikit kekauatan yang ditransmisikan ke dalam jaringan otak 2
bentuk fraktur ini fraktur garis (linier) yang umum terjadi disebabkan oleh pemberian
kekuatan yang amat berlebih terhadap luas area tengkorak tersebut dan fraktur tengkorak
seperti batang tulang frontal atau temporil Masalah ini bisa menjadi cukup serius karena
les dapat keluar melalui fraktur ini
2) Cedera otak dan gegar otak
Kejadian cedera minor dapat menyebabkan kerusakan otak bermakna Otak tidak dapat
menyimpan oksigen dan glukosa sampai derajat tertentu Otak tidak dapat menyimpan
ASKEP HEAD INJURY 4
oksigen dan glukosa sampai derajat tertentu yang bermakna Sel-sel selebral membutuhkan
suplay darah terus menerus untuk memperoleh makanan Kerusakan otak belakang dapat
pulih dan sel-sel mati dapat diakibatkan karena darah yang mengalir berhenti hanya
beberapa menit saja dan keruskan neuron tidak dapat mengalami regenerasi Gegar otak ini
merupakan sinfrom yang melibatkan bentuk cedera otak tengah yang menyebar ganguan
neuntosis sementara dan dapat pulih tanpa ada kehilangan kesadaran pasien mungkin
mengalami disenenbisi ringanpusing ganguan memori sementara kurang
konsentrasi amnesia rehogatedan pasien sembuh cepat Cedera otak serius dapat terjadi
yang menyebabkan kontusiolaserasi dan hemoragi
3) Komosio serebral
Adalah hilangnya fungsi neurologik sementara tanpa kerusakan struktur Komosio
umumnya meliputi sebuah periode tidak sadarkan diri dalam waktu yang berakhir selama
beberap detik sampai beberapa menitgetaran otak sedikit saja hanya akan menimbulkan
amnesia atau disonentasi
4) Kontusio cerebral
Merupakan cedera kepala berat dimana otak mengalami memar dengan kemungkinan
adanya daerah hemorasi pada subtansi otak Dapat menimbulkan edema cerebral 2-3 hari
post trumaAkibatnya dapat menimbulkan peningkatan TIK dan meningkatkan mortabilitas
(45)
5) Hematuma cerebral ( Hematuma ekstradural atau nemorogi )
Setelah cedera kepaladarah berkumpul di dalam ruang epidural (ekstradural) diantara
tengkorak durakeadaan ini sering diakibatkan dari fraktur hilang tengkorak yang
menyebabkan arteri meningeal tengah putus atau rusak (laserasi)dimana arteri ini benda
diantara dura dan tengkorak daerah infestor menuju bagian tipis tulang temporalHemorogi
karena arteri ini dapat menyebabkan penekanan pada otak
6) Hemotoma subdural
Adalah pengumpulan darah diantara dura dan dasar otakPaling sering disebabkan oleh
truma tetapi dapat juga terjadi kecenderungan pendarahan dengan serius dan aneusrisma
Hemorogi subdural lebih sering terjadi pada vena dan merupakan akibat putusnya
pembuluh darah kecil yang menjembatani ruang subdural Dapat terjadi akut subakut atau
kronik
ASKEP HEAD INJURY 5
hemotoma subdural akut dihubungkan dengan cedera kepala mayor yang meliputi
kontusio atau lasersi
Hemotoma subdural subakut adalah suatu kontusio sedikit berat dan dicurigai pada
pasien yang gagal untuk meningkatkan kesadaran setelah trauma kepala
Hemotuma subdural kronik dapat terjadi karena cedera kepala minor terjadi pada
lansia
7) Hemotuma subaradinoid
Pendarahan yang terjadi pada ruang amchnoid yakni antara lapisan amchnoid dengan
diameter Seringkali terjadi karena adanya vena yang ada di daerah tersebut terluka Sering
kali bersifat kronik
8) Hemorasi infracerebral
Adalah pendarahan ke dalam subtansi otak pengumpulan daerah 25ml atau lebih pada
parenkim otak Penyebabanya seringkali karena adanya infrasi fraktur gerakan akselarasi
dan deseterasi yang tiba-tiba
4 Patofisiologi
Patofisiologis dari cedera kepala traumatic dibagi dalam proses primer dan proses
sekunder Kerusakan yang terjadi dianggap karena gaya fisika yang berkaitan dengan suatu
trauma yang relative baru terjadi dan bersifat irreversible untuk sebagian besar daerah otak
Walaupun kontusio dan laserasi yang terjadi pada permukaan otak terutama pada kutub
temporal dan permukaan orbital dari lobus frontalis memberikan tanda-tanda jelas tetapi
selama lebih dari 30 tahun telah dianggap jejas akson difus pada substasi alba subkortex
adalah penyebab utama kehilangan kesadaran berkepanjangan gangguan respon motorik dan
pemulihan yang tidak komplit yang merupakan penanda pasien yang menderita cedera kepala
traumatik berat
o Proses Primer
Proses primer timbul langsung pada saat trauma terjadi Cedera primer biasanya
fokal (perdarahan konusi) dan difus (jejas akson difus)Proses ini adalah kerusakan otak
tahap awal yang diakibatkan oleh benturan mekanik pada kepala derajat kerusakan
tergantung pada kuat dan arah benturan kondisi kepala yang bergerak diam percepatan
ASKEP HEAD INJURY 6
dan perlambatan gerak kepala Proses primer menyebabkan fraktur tengkorak perdarahan
segera intrakranial robekan regangan serabu saraf dan kematian langsung pada daerah
yang terkena
o Proses Sekunder
Kerusakan sekunder timbul beberapa waktu setelah trauma menyusul kerusakan
primer Dapat dibagi menjadi penyebab sistemik dari intrakranial Dari berbagai
gangguan sistemik hipoksia dan hipotensi merupakan gangguan yang paling berarti
Hipotensi menurunnya tekanan perfusi otak sehingga mengakibatkan terjadinya iskemi
dan infark otak Perluasan kerusakan jaringan otak sekunder disebabkan berbagai faktor
seperti kerusakan sawar darah otak gangguan aliran darah otak metabolisme otak
gangguan hormonal pengeluaran bahan-bahan neurotrasmiter dan radikal bebas Trauma
saraf proses primer atau sekunder akan menimbulkan gejala-gejala neurologis yang
tergantung lokasi kerusakan
Kerusakan sistem saraf motorik yang berpusat dibagian belakang lobus frontalis akan
mengakibatkan kelumpuhan pada sisi lain Gejala-gejala kerusakan lobus-lobus lainnya baru
akan ditemui setelah penderita sadar Pada kerusakan lobus oksipital akan dujumpai ganguan
sensibilitas kulit pada sisi yang berlawanan Pada lobus frontalis mengakibatkan timbulnya
seperti dijumpai pada epilepsi lobus temporalis
Kelainan metabolisme yang dijumpai pada penderita cedera kepala disebabkan adanya
kerusakan di daerah hipotalamus Kerusakan dibagian depan hipotalamus akan terjadi
hepertermi Lesi di regio optika berakibat timbulnya edema paru karena kontraksi sistem
vena Retensi air natrium dan klor yang terjadi pada hari pertama setelah trauma tampaknya
disebabkan oleh terlepasnya hormon ADH dari daerah belakang hipotalamus yang
berhubungan dengan hipofisis Setelah kurang lebih 5 hari natrium dan klor akan dikeluarkan
melalui urine dalam jumlah berlebihan sehingga keseimbangannya menjadi negatif
Hiperglikemi dan glikosuria yang timbul juga disebabkan keadaan perangsangan pusat-pusat
yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat didalam batang otak
Batang otak dapat mengalami kerusakan langsung karena benturan atau sekunder akibat
fleksi atau torsi akut pada sambungan serviks medulla karena kerusakan pembuluh darah atau
karena penekanan oleh herniasi unkus Gejala-gejala yang dapat timbul ialah fleksiditas
umum yang terjadi pada lesi tranversal dibawah nukleus nervus statoakustikus regiditas
ASKEP HEAD INJURY 7
deserebrasi pada lesi tranversal setinggi nukleus rubber lengan dan tungkai kaku dalam sikap
ekstensi dan kedua lengan kaku dalam fleksi pada siku terjadi bila hubungan batang otak
dengan korteks serebri terputus
Gejala-gejala Parkinson timbul pada kerusakan ganglion basal Kerusakan-kerusakan
saraf-saraf kranial dan traktus-traktus panjang menimbulkan gejala neurologis khas Nafas
dangkal tak teratur yang dijumpai pada kerusakan medula oblongata akan menimbulkan
timbulnya Asidesil Nafas yang cepat dan dalam yang terjadi pada gangguan setinggi
diensefalon akan mengakibatkan alkalosisi respiratorik
5 Manifestasi Klinis
1 Nyeri yang menetap atau setempat
2 Bengkak pada sekitar fraktur sampai pada fraktur kubah cranial
3 Fraktur dasar tengkorak hemorasi dari hidung faring atau telinga dan darah terlihat
dibawah konjungtivamemar diatas mastoid (tanda battle)otorea serebro spiral ( cairan
cerebros piral keluar dari telinga ) minorea serebrospiral (les keluar dari hidung)
4 Laserasi atau kontusio otak ditandai oleh cairan spinal berdarah
5 Penurunan kesadaran
6 Pusing berkunang-kunang
7 Absorbsi cepat les dan penurunan volume intravaskuler
8 Peningkatan TIK
9 Dilatasi dan fiksasi pupil atau paralysis edkstremitas
10 Peningkatan TD penurunan frek Nadi peningkatan pernafasan
6 Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik yang diperlukan pada klien dengan cedera kepala meliputi
a) CT scan (dengan tanpa kontras)
Mengidentifikasi luasnya lesi perdarahan determinan ventrikuler dan perubahan jaringan
otak
b) MRI
Digunakan sama dengan CT scan dengan tanpa kontras radioaktif
ASKEP HEAD INJURY 8
c) Cerebral Angiography
Menunjukkan anomali sirkulasi serebral seperti perubahan jaringan otak sekunder menjadi
edema perdarahan dan trauma
d) Serial EEG
Dapat melihat perkembangan gelombang patologis
e) Sinar-X
Mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur) perubahan struktur garis (perdarahan
edema) fragmen tulang
f) BAER
Mengoreksi batas fungsi korteks dan otak kecil
g) PET
Mendeteksi perubahan aktivitas metabolism otak
h) CSS
Lumbal pungsi dapat dilakukan jika diduga terjadi perdarahan subarachnoid
i) Kadar elektrolit
Untuk mengoreksi keseimbangan elektrolit sebagai peningkatan tekanan intracranial
j) Screen Toxicology
Untuk mendeteksi pengaruh obat yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran
k) Rontgen thoraks 2 arah (PAAP dan lateral)
Rontgen thoraks menyatakan akumulasi udara cairan pada area pleural
l) Toraksentesis menyatakan darah cairan
m)Analisa Gas Darah (AGD Astrup)
AGD adalah salah satu tes diagnostic untuk menentukan status respirasi Status respirasi
yang dapat digambarkan melalui pemeriksaan AGD ini adalah status oksigenasi dan status
asam basa
7 Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan saat awal trauma pada cedera kepala selain dari factor mempertahankan
fungsi ABC (airway breathing circulation) dan menilai status neurologis (disability
exposure) maka factor yang harus diperhitungkan pula adalah mengurangi iskemia serebri
yang terjadi Keadaan ini dapat dibantu dengan pemberian oksigen dan glukosa sekalipun
ASKEP HEAD INJURY 9
pada otak yang mengalami trauma relative memerlukan oksigen dan glukosa yang lebih
rendah
Selain itu perlu pula dikontrol kemungkinan tekanan intracranial yang meninggi
disebabkan oleh edema serebri Sekalipun tidak jarang memerlukan tindakan operasi tetapi
usaha untuk menurunkan tekanan intracranial ini dapat dilakukan dengan cara menurunkan
PaCO2 dengan hiperventilasi yang mengurangi asidosis intraserebral dan menambah
metabolisme intraserebral Adapun usaha untuk menurunkan PaCO2 ini yakin dengan intubasi
endotrakeal hiperventilasi Tin membuat intermittent iatrogenic paralisis Intubasi dilakukan
sedini mungkin kepala klien-lkien yang koma untuk mencegah terjadinya PaCO2 yang
meninggi Prinsip ABC dan ventilasi yang teratur dapat mencegah peningkatan tekanan
intracranial
Penatalaksanaan konservatif meliputi
1 Bedrest total
2 Observasi tanda-tanda vital (GCS dan tingkat kesadaran)
3 Pemberian obat-obatan
o Dexmethason kalmethason sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai
dengan berat ringannya trauma
o Terapi hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
o Pengobatan anti-edema dengan larutan hipertonis yaitu manitol 20 atau glukosa
40 atau gliserol 10
o Antibiotika yang mengandung barrier darah otak (pensilin) atau untuk infeksi
anaerob diberikan metronidasol
4 Makanan atau cairan Pada trauma ringan bila muntah-muntah tidak dapat diberikan
apa-apahanya cairan infuse dextrose 5 aminofusin aminofel (18 jam pertama dari
terjadinya kecelakaan) 2-3 hari kemudian diberikan makanan lunak
5 Pada trauma berat Karena hai-hari pertama didapat klien mengalami penurunan
kesadaran dan cenderung terjadi retensi natrium dan elektrolit maka hari-hari pertama
(2-3 hari) tidak terlalu banyak cairan Dextosa 5 8 jam pertama ringer dextrosa 8
jam kedua dan dextrose 5 8 jam ketiga pada hari selanjutnya bila kesadaran rendah
maka makanan diberikan melalui nasogastric tube (2500-300 TKTP) Pemberian
protein tergantung dari nilai urenitrogennya
ASKEP HEAD INJURY 10
8 Komplikasi
a Perdarahan ulang
b Kebocoran cairan otak
c Infeksi pada luka atau sepsis
d Timbulnya edema serebri
e Timbulnya edema pulmonum neurogenik akibat peninggian TIK
f Nyeri kepala setelah penderita sadar
g Konvulsi
ASKEP HEAD INJURY 11
BAB III
PEMBAHASAN
A Khasus
Pasien Ny N masuk ke IGD RSUD pukul 1200 siang karena kehilangan kesadaran yang
disebabkan oleh benturan pada kepala akibat terjatuh dari tangga plusmn 3 jam SMRS penderita
terjatuh dari tangga dengan ketinggian plusmn 2 meter pada saat kejadian tidak ada anggota
keluarga yang melihat saat ditemukan pasien sudah tidak sadarkan diri Pasien sempat
dibaringkan dirumah dan sadar plusmn 15 menit kemudian
Saat sadar pasien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri
pinggang dan nyeri kaki sebelah kanan tetapi pasien masih dapat berjalan dibantu oleh
keluarga Tidak ada darah yang keluar dari kedua lubang hidung mulut serta kedua lubang
telinga pandangan mata kabur tidak ada Pasien muntah 1x setelah diberi minum dan makan
nyeri perut tidak ada kejang tidak ada Setelah kejadian pasien tidak ingat peristiwa
sebelumnya dan tidak bisa mengenal anggota keluarga Pasien masuk bangsal saraf pukul
1300 siang
B Asuhan Keperawatan
1 Pengkajian
A Pengumpulan data
Identitas klien
Nama Ny N
Umur 38 Tahun
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Sukubangsa Indonesia
Status Marital -
Tanggal masuk 31 Maret 2013
Tanggal Pengkajian 31 Maret 2013
No Medrec 04023830
Alamat Babakan kalijati Rt 09Rw 03 Batusari Bandung
Ruangan III
ASKEP HEAD INJURY 12
Identitas Penanggung Jawab
Nama Tn T
Umur 40 Tahun
Agama Islam
Pekerjaan Guru
Sukubangsa Indonesia
Status Menikah
Hubungan dengan Klien Suami
Alamat Babakan kalijati Rt 09 Rw 03 Batusari Bandung
B Riwayat Kesehatan
o Keluhan Utama
Klien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri pinggang
dan nyeri pada kaki sebelah kanan
C Pemeriksaan Fisik
1 Pengkajian Primer
a Airway
Kaji adanya obstruksi jalan nafas antara lain suara stidor gelisah karena
hipoksia penggunaan otot bantu pernafasan sianosis
b Breathing
Inspeksi frekuensi nafas apakah terjadi sianosis karena luka tembus dada fail
chest gerakan otot pernafasan tambahan Kaji adanya suara nafas tambahan
seperti ronchi wheezing apakah berhub dengan kasus HI
c Sirkulasi
Kaji adanya tanda-tanda syok seperti hipotensi takikardi takipnea hipotermi
pucat penurunan produksi urine
d Disability
Kaji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum
e Eksposure
Buka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka
ASKEP HEAD INJURY 13
2 Pengkajian Sekunder
a Kepala
Inspeksi klien terhadap luka kulit kepala dan bola mata telinga bagian luar dan
hidung
Pasien mengalami benturan pada Lobus Frontal (Otak bagian depan) dan pasien
juga mengalami amnesia karena untuk lobus bagian depan itu berfungsi sebagai
proses berfikir Dan pasien mengalami benturan pada kepala bagian belakang
(medulla spinalis) pasien mengalami gangguan motorik pada pinggang dan
kaki sebelah kanan untuk berjalan pasienpun dibantu oleh keluarganya
b Neurologis
Penilaian fungsi otak dengan GCS dan CT Scan
c Dada
Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga suara nafas dan jantung
d Pelvis dan Ekstremitas
Kaji adanya fraktur denyut nadi perifer pada daerah trauma memar dan cedera
yang lain
3 Pengkajian Pemeriksaan Glassgow Coma Scale (GCS)
No
ASKEP PENILAAN RESPON SKOR
1 Eye (Membuka Mata) Dengan Nyeri 2
2 Verbal Bicara Membingungkan 4
3 Motorik Dengan Perintah 6
TOTAL 12 (artinya
apa point
12)
ASKEP HEAD INJURY 14
D Analisis Data
No Diagnose Etiologi Masalah
1 Perfusi jaringan tak efektif
(spesifik serebral) bd aliran arteri
dan vena terputus
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Gangguan autogenasi
Airan darah ke otak
O2 gangguan metabolism
Asam laktat naik
Oedem otak
Gangguan perfusi jaringan cerebral
Gangguan
perfusi
jaringan
cerebral
2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd
agen injuri fisik
Cidera kepala
Respon biologis
Nyeri
Gangguan
rasa nyeri
3 Kerusakan memori bd gangguan
neurologis
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Kerusakan sel otak
Gangguan
kerusakan
memori
ASKEP HEAD INJURY 15
Kerusakan memori
E Diagnosa Keperawatan
No
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
1 Perfusi jaringan tak
efektif (spesifik
serebral) bd aliran
arteri dan vena
terputus dengan
batasan karakteristik
Perubahan respon
motorik
Amnesia retrograde
(gangguan memori)
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2x24 jam klien
dapat
1 Status sirkulasi dengan
indicator
Tekanan darah
sistolik dan
diastolik dalam
rentang yang
diharapkan
Tidak ada tanda
PTIK
2 Perfusi jaringan
serebral dengan
indicator
Klien mampu
berkomunikasi
dengan jelas dan
sesuai kemampuan
Klien mampu
memeperoleh
informasi
1 Monitor tanda-
tanda vital
2 Perubahan respon
klien terhadap
stimulusrangsang
an
3 Perhatikan dalam
berkomunikasi
dan berikan
1 Variasi mungkin
terjadi oleh karena
tekanantrauma
serebral pada
daerah vasomotor
otak Hipertensi
atau hipotensi
postural dapat
menjadi faktor
pencetus
rasional itu cara yg
ditempuh agar
tujuan berhasil
2 Mengkaji status
neurologistanda-
tanda kegagalan
untuk menentukan
perawatan
kegawatan atau
tindakan
pembedahan
3 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
ASKEP HEAD INJURY 16
umpan balik
4 Tunjukan objek
dan minta pasien
untuk
menyebutkan
nama benda
tersebut
sensorik
4 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
motorik seperti
pasien mungkin
mengenalinya tetapi
dapat
menyebutkannya
2 Nyeri akut dengan
sekala 9 bd agen injuri
fisik dengan batasan
karakteristik
Laporkan nyeri
kepala secara verbal
Tingkah laku
ekspresi (gelisah)
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengontrol nyeri
dengan indicator
Mengenali faktor-
faktor Penyebab
Melaporkan Gejala-
gejala nyeri kepada
tim kesehatan
2 Tingkah laku ekspresi
dengan indicator
Mengungkapkan
pengetahuan
tentang situasi
1 Kaji keluhan
nyeri lokasi
karakteristik
frekuensi kualitas
dan beratnya
benturan
2 Obesitas (obesitas
= kegemukan)
respon
ketidaknyamanan
secara verbal
1 Nyeri merupakan
pengalaman
subjektif dan harus
dijelaskan oleh
pasien Identifikasi
karakteristik nyeri
dan faktor yang
berhubungan
merupakan hal
untuk mengevaluasi
keefektifan dari
terapi yang
diberikan
2 Merupakan
indicator nyeri yang
tidak langsung yang
dialami Sakit
kepala mungkin
bersifat akut atau
kronis jadi
Manifestasi
fisiologis bisa
ASKEP HEAD INJURY 17
3 Ajarkan latihan
teknik relaksasi
seperti latihan
nafas dalam
muncultidak
BUKAN DEFINISI
tapi caranya
3 Untuk mengurangi
rsa nyeri dan
memfokuskan
perhatian klien
Terbalik ga dengan
intervensi ingat
intervensi =
rencanahellip
3 Kerusakan memori bd
gangguan neurologis
dengan batasan
karakteristik
Ketidakmampuan
mengingat
peristiwa
Mengeluh
mengalami lupa
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengenali perubahan
berfikirperilaku
2 Berpartisipasi dalam
aturan terapeutik
penyerapan kognitif
1 Orang terdekat
untuk
membandingkan
kepribadian
tingkah laku
pasien sebelum
mengalami
trauma dengan
respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk
menghadirkan
realitas secara
konsisten dan
jelas hindari
pikiran-pikiran
1 Masa pemulihan
cedera kepala
meliputi fase
agitasi respon
marah munculnya
halusinasi atau
perubahan pada
interpretasi atau
tergantung dari
berkembangnya
bagian tertentu dari
otak yang
bengalami trauma
tersebut
2 Pasien mungkin
tidak menyadari
ada trauma secara
total (amnesia)
atau dari perluasan
trauma dank arena
ASKEP HEAD INJURY 18
yang tidak masuk
akal
itu pasien perlu
dihadapkan pada
kenyataan terhadap
terjadinya cedera
[ada dirinya
Orientasi realitas
yang terstuktur
dapat menurunkan
reaksi perlawanan
dari pasien
F Implementasi
Tangga
l
DX Jam Implementasi Paraf
2 April
2013
1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital
2 Perubahan respon klien terhadap
stimulusrangsang
3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan
umpan balik
4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk
menyebutkan nama benda tersebut
2 April
2013
2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik
frekuensi kualitas dan beratnya benturan
2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal
3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan
nafas dalam
2 April
2013
1 Orang terdekat untuk membandingkan
kepribadian tingkah laku pasien sebelum
mengalami trauma dengan respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara
ASKEP HEAD INJURY 19
konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang
tidak masuk akal
G Evaluasi
Tanggal Evaluasi
4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang
O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari
skala berapa Dijelaskan lagi
TTV
TD 12080 mmHg (12080-14090)
RR 16 xmenit (16-24 xmenit)
N 80 xmenit (60-100 xmenit)
Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)
A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana
P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya
ASKEP HEAD INJURY 20
BAB IV
PENUTUP
a Kesimpulan
Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau
pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan
Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu
gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities
dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak
Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas
Klasifikasi cedera kepala
Cedera kepala ringan
Cedera kepala sedang
Cedera kepala berat
Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral
Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat
dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan
larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak
Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12
Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat
Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran
lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami
amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor
Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral
pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason
sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi
hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
ASKEP HEAD INJURY 21
DAFTAR PUSTAKA
Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan
pasienJakartaEGC
NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North
American Nursing Diagnosis Association
httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml
httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm
httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm
http
PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA
htm
1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN
TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA
LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG
CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN
2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS
MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI
SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON
ASKEP HEAD INJURY 22
C Tujuan
1 Mengetahui definisi dari cedera kepala
2 Mengetahui etiologi dari cedera kepala
3 Mengetahui klasifikasi dan jenis-jenis cedera kepala
4 Mengetahui patofisilogi dari cedera kepala
5 Mengetahui Manifestasi Klinis dari cedera kepala
6 Mengetahui Pemeriksaan diagnostic pada cedera kepala
7 Mengetahui penatalaksanna medis dari cedera kepala
8 Mengetahui Komplikasi dari cedera kepala
D Manfaat
Mahasiswa mengetahui semua hal tentang cedera kepala
ASKEP HEAD INJURY 2
BAB II
Tinjauan Pustaka (huruf gede)
1 Definisi
Cedera kepala adalah cedera yang meliputi trauma kulit kepala tengkorak dan otak
Cedera kepala paling sering dan serius diantara penyakit neurologik dan merupakan proporsi
epidemic sebagai hasil kecelakaan jalan raya (Smeltzer amp Bare 2001)
Cedera kepala adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala tulang tengkorak
atau otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun tidak langsung pada kepala
(Suriadi amp Rita Yuliani 2001)
Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau
pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan
Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu
gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities
dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak
Cedera kepala yaitu adanya deformitas berupa penyimpangan bentuk atau penyimpangan
garis pada tulang tengkorak percepatan dan perlambatan (accelerasi ndash descelarasi) yang
merupakan perubahan bentuk dipengaruhi oleh perubahan peningkatan pada percepatan factor
dan penurunan percepatan serta rotasi yaitu pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak
sebagai akibat perputaran pada tindakan pencegahan
2 Etiologi
Penyebab dari cedera kepala adalah adanya trauma pada kepala meliputi trauma oleh
benda serpihan tulang yang menembus jaringan otak efek dari kekuatanenergi yang
diteruskan ke otak dan efek percepatan dan perlambatan (akselerasi-deselerasi) pada otak
selain itu dapat disebabkan oleh Kecelakaan Jatuh Trauma akibat persalinan
Menurut tarwoto (2007) mekanisme cedera memegang peranan yang sangat sadar dalam
berat ringannya dari trauma kepala Mekanisme cedera kepala dapat dibagi menjadi
a Cedera Percepatan (akselerasi) yaitu jika benda yang bergerak membentur kepala yang
diam misalnya pada orang-orang diam kemudian terpukul atau terlempar batu
ASKEP HEAD INJURY 3
b Cedera Perlambatan (Deselerasi) yaitu jika kepala bergerak membentur benda yang diam
misalnya pada saat kepala terbentur
c Deformitas adalah perubahan atau kerusakan pada bagian tubuh yang terjadi akibat
trauma misalnya ada fraktur kepala kompresi ketegangan atau pemotongan pada
jaringan otak
3 Klasifikasi dan Jenis Cedera Kepala
Klasifikasi Cedera Kepala jika dilihat dari ringan sampai berat maka dapat kita lihat
sebagai berikut
1 Cedera kepala ringan ( CKR ) Jika GCS antara 13-15 dpt terjadi kehilangan kesadaran
kurang dari 30 menit tetapi ada yang menyebut kurang dari 2 jam jika ada penyerta
seperti fraktur tengkorak kontusio atau temotom (sekitar 55)
2 Cedera kepala kepala sedang ( CKS ) jika GCS antara 9-12 hilang kesadaran atau amnesia
antara 30 menit -24 jam dapat mengalami fraktur tengkorak disorientasi ringan (bingung)
3 Cedera kepala berat ( CKB ) jika GCS 3-8 hilang kesadaran lebih dari 24 jam juga
meliputi contusio cerebral laserasi atau adanya hematoina atau edema selain itu ada istilah-
istilah lain untuk jenis cedera kepala sebagai berikut
o Cedera kepala terbuka kulit mengalami laserasi sampai pada merusak tulang tengkorak
o Cedera kepala tertutup dapat disamakan gagar otak ringan dengan disertai edema cerebra
Untuk Jenis-jenis Cedera Kepala yaitu
1) Fraktur tengkorak
Susunan tulang tengkorak dan beberapa kulit kepala membantu menghilangkan tenaga
benturan kepala sehingga sedikit kekauatan yang ditransmisikan ke dalam jaringan otak 2
bentuk fraktur ini fraktur garis (linier) yang umum terjadi disebabkan oleh pemberian
kekuatan yang amat berlebih terhadap luas area tengkorak tersebut dan fraktur tengkorak
seperti batang tulang frontal atau temporil Masalah ini bisa menjadi cukup serius karena
les dapat keluar melalui fraktur ini
2) Cedera otak dan gegar otak
Kejadian cedera minor dapat menyebabkan kerusakan otak bermakna Otak tidak dapat
menyimpan oksigen dan glukosa sampai derajat tertentu Otak tidak dapat menyimpan
ASKEP HEAD INJURY 4
oksigen dan glukosa sampai derajat tertentu yang bermakna Sel-sel selebral membutuhkan
suplay darah terus menerus untuk memperoleh makanan Kerusakan otak belakang dapat
pulih dan sel-sel mati dapat diakibatkan karena darah yang mengalir berhenti hanya
beberapa menit saja dan keruskan neuron tidak dapat mengalami regenerasi Gegar otak ini
merupakan sinfrom yang melibatkan bentuk cedera otak tengah yang menyebar ganguan
neuntosis sementara dan dapat pulih tanpa ada kehilangan kesadaran pasien mungkin
mengalami disenenbisi ringanpusing ganguan memori sementara kurang
konsentrasi amnesia rehogatedan pasien sembuh cepat Cedera otak serius dapat terjadi
yang menyebabkan kontusiolaserasi dan hemoragi
3) Komosio serebral
Adalah hilangnya fungsi neurologik sementara tanpa kerusakan struktur Komosio
umumnya meliputi sebuah periode tidak sadarkan diri dalam waktu yang berakhir selama
beberap detik sampai beberapa menitgetaran otak sedikit saja hanya akan menimbulkan
amnesia atau disonentasi
4) Kontusio cerebral
Merupakan cedera kepala berat dimana otak mengalami memar dengan kemungkinan
adanya daerah hemorasi pada subtansi otak Dapat menimbulkan edema cerebral 2-3 hari
post trumaAkibatnya dapat menimbulkan peningkatan TIK dan meningkatkan mortabilitas
(45)
5) Hematuma cerebral ( Hematuma ekstradural atau nemorogi )
Setelah cedera kepaladarah berkumpul di dalam ruang epidural (ekstradural) diantara
tengkorak durakeadaan ini sering diakibatkan dari fraktur hilang tengkorak yang
menyebabkan arteri meningeal tengah putus atau rusak (laserasi)dimana arteri ini benda
diantara dura dan tengkorak daerah infestor menuju bagian tipis tulang temporalHemorogi
karena arteri ini dapat menyebabkan penekanan pada otak
6) Hemotoma subdural
Adalah pengumpulan darah diantara dura dan dasar otakPaling sering disebabkan oleh
truma tetapi dapat juga terjadi kecenderungan pendarahan dengan serius dan aneusrisma
Hemorogi subdural lebih sering terjadi pada vena dan merupakan akibat putusnya
pembuluh darah kecil yang menjembatani ruang subdural Dapat terjadi akut subakut atau
kronik
ASKEP HEAD INJURY 5
hemotoma subdural akut dihubungkan dengan cedera kepala mayor yang meliputi
kontusio atau lasersi
Hemotoma subdural subakut adalah suatu kontusio sedikit berat dan dicurigai pada
pasien yang gagal untuk meningkatkan kesadaran setelah trauma kepala
Hemotuma subdural kronik dapat terjadi karena cedera kepala minor terjadi pada
lansia
7) Hemotuma subaradinoid
Pendarahan yang terjadi pada ruang amchnoid yakni antara lapisan amchnoid dengan
diameter Seringkali terjadi karena adanya vena yang ada di daerah tersebut terluka Sering
kali bersifat kronik
8) Hemorasi infracerebral
Adalah pendarahan ke dalam subtansi otak pengumpulan daerah 25ml atau lebih pada
parenkim otak Penyebabanya seringkali karena adanya infrasi fraktur gerakan akselarasi
dan deseterasi yang tiba-tiba
4 Patofisiologi
Patofisiologis dari cedera kepala traumatic dibagi dalam proses primer dan proses
sekunder Kerusakan yang terjadi dianggap karena gaya fisika yang berkaitan dengan suatu
trauma yang relative baru terjadi dan bersifat irreversible untuk sebagian besar daerah otak
Walaupun kontusio dan laserasi yang terjadi pada permukaan otak terutama pada kutub
temporal dan permukaan orbital dari lobus frontalis memberikan tanda-tanda jelas tetapi
selama lebih dari 30 tahun telah dianggap jejas akson difus pada substasi alba subkortex
adalah penyebab utama kehilangan kesadaran berkepanjangan gangguan respon motorik dan
pemulihan yang tidak komplit yang merupakan penanda pasien yang menderita cedera kepala
traumatik berat
o Proses Primer
Proses primer timbul langsung pada saat trauma terjadi Cedera primer biasanya
fokal (perdarahan konusi) dan difus (jejas akson difus)Proses ini adalah kerusakan otak
tahap awal yang diakibatkan oleh benturan mekanik pada kepala derajat kerusakan
tergantung pada kuat dan arah benturan kondisi kepala yang bergerak diam percepatan
ASKEP HEAD INJURY 6
dan perlambatan gerak kepala Proses primer menyebabkan fraktur tengkorak perdarahan
segera intrakranial robekan regangan serabu saraf dan kematian langsung pada daerah
yang terkena
o Proses Sekunder
Kerusakan sekunder timbul beberapa waktu setelah trauma menyusul kerusakan
primer Dapat dibagi menjadi penyebab sistemik dari intrakranial Dari berbagai
gangguan sistemik hipoksia dan hipotensi merupakan gangguan yang paling berarti
Hipotensi menurunnya tekanan perfusi otak sehingga mengakibatkan terjadinya iskemi
dan infark otak Perluasan kerusakan jaringan otak sekunder disebabkan berbagai faktor
seperti kerusakan sawar darah otak gangguan aliran darah otak metabolisme otak
gangguan hormonal pengeluaran bahan-bahan neurotrasmiter dan radikal bebas Trauma
saraf proses primer atau sekunder akan menimbulkan gejala-gejala neurologis yang
tergantung lokasi kerusakan
Kerusakan sistem saraf motorik yang berpusat dibagian belakang lobus frontalis akan
mengakibatkan kelumpuhan pada sisi lain Gejala-gejala kerusakan lobus-lobus lainnya baru
akan ditemui setelah penderita sadar Pada kerusakan lobus oksipital akan dujumpai ganguan
sensibilitas kulit pada sisi yang berlawanan Pada lobus frontalis mengakibatkan timbulnya
seperti dijumpai pada epilepsi lobus temporalis
Kelainan metabolisme yang dijumpai pada penderita cedera kepala disebabkan adanya
kerusakan di daerah hipotalamus Kerusakan dibagian depan hipotalamus akan terjadi
hepertermi Lesi di regio optika berakibat timbulnya edema paru karena kontraksi sistem
vena Retensi air natrium dan klor yang terjadi pada hari pertama setelah trauma tampaknya
disebabkan oleh terlepasnya hormon ADH dari daerah belakang hipotalamus yang
berhubungan dengan hipofisis Setelah kurang lebih 5 hari natrium dan klor akan dikeluarkan
melalui urine dalam jumlah berlebihan sehingga keseimbangannya menjadi negatif
Hiperglikemi dan glikosuria yang timbul juga disebabkan keadaan perangsangan pusat-pusat
yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat didalam batang otak
Batang otak dapat mengalami kerusakan langsung karena benturan atau sekunder akibat
fleksi atau torsi akut pada sambungan serviks medulla karena kerusakan pembuluh darah atau
karena penekanan oleh herniasi unkus Gejala-gejala yang dapat timbul ialah fleksiditas
umum yang terjadi pada lesi tranversal dibawah nukleus nervus statoakustikus regiditas
ASKEP HEAD INJURY 7
deserebrasi pada lesi tranversal setinggi nukleus rubber lengan dan tungkai kaku dalam sikap
ekstensi dan kedua lengan kaku dalam fleksi pada siku terjadi bila hubungan batang otak
dengan korteks serebri terputus
Gejala-gejala Parkinson timbul pada kerusakan ganglion basal Kerusakan-kerusakan
saraf-saraf kranial dan traktus-traktus panjang menimbulkan gejala neurologis khas Nafas
dangkal tak teratur yang dijumpai pada kerusakan medula oblongata akan menimbulkan
timbulnya Asidesil Nafas yang cepat dan dalam yang terjadi pada gangguan setinggi
diensefalon akan mengakibatkan alkalosisi respiratorik
5 Manifestasi Klinis
1 Nyeri yang menetap atau setempat
2 Bengkak pada sekitar fraktur sampai pada fraktur kubah cranial
3 Fraktur dasar tengkorak hemorasi dari hidung faring atau telinga dan darah terlihat
dibawah konjungtivamemar diatas mastoid (tanda battle)otorea serebro spiral ( cairan
cerebros piral keluar dari telinga ) minorea serebrospiral (les keluar dari hidung)
4 Laserasi atau kontusio otak ditandai oleh cairan spinal berdarah
5 Penurunan kesadaran
6 Pusing berkunang-kunang
7 Absorbsi cepat les dan penurunan volume intravaskuler
8 Peningkatan TIK
9 Dilatasi dan fiksasi pupil atau paralysis edkstremitas
10 Peningkatan TD penurunan frek Nadi peningkatan pernafasan
6 Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik yang diperlukan pada klien dengan cedera kepala meliputi
a) CT scan (dengan tanpa kontras)
Mengidentifikasi luasnya lesi perdarahan determinan ventrikuler dan perubahan jaringan
otak
b) MRI
Digunakan sama dengan CT scan dengan tanpa kontras radioaktif
ASKEP HEAD INJURY 8
c) Cerebral Angiography
Menunjukkan anomali sirkulasi serebral seperti perubahan jaringan otak sekunder menjadi
edema perdarahan dan trauma
d) Serial EEG
Dapat melihat perkembangan gelombang patologis
e) Sinar-X
Mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur) perubahan struktur garis (perdarahan
edema) fragmen tulang
f) BAER
Mengoreksi batas fungsi korteks dan otak kecil
g) PET
Mendeteksi perubahan aktivitas metabolism otak
h) CSS
Lumbal pungsi dapat dilakukan jika diduga terjadi perdarahan subarachnoid
i) Kadar elektrolit
Untuk mengoreksi keseimbangan elektrolit sebagai peningkatan tekanan intracranial
j) Screen Toxicology
Untuk mendeteksi pengaruh obat yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran
k) Rontgen thoraks 2 arah (PAAP dan lateral)
Rontgen thoraks menyatakan akumulasi udara cairan pada area pleural
l) Toraksentesis menyatakan darah cairan
m)Analisa Gas Darah (AGD Astrup)
AGD adalah salah satu tes diagnostic untuk menentukan status respirasi Status respirasi
yang dapat digambarkan melalui pemeriksaan AGD ini adalah status oksigenasi dan status
asam basa
7 Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan saat awal trauma pada cedera kepala selain dari factor mempertahankan
fungsi ABC (airway breathing circulation) dan menilai status neurologis (disability
exposure) maka factor yang harus diperhitungkan pula adalah mengurangi iskemia serebri
yang terjadi Keadaan ini dapat dibantu dengan pemberian oksigen dan glukosa sekalipun
ASKEP HEAD INJURY 9
pada otak yang mengalami trauma relative memerlukan oksigen dan glukosa yang lebih
rendah
Selain itu perlu pula dikontrol kemungkinan tekanan intracranial yang meninggi
disebabkan oleh edema serebri Sekalipun tidak jarang memerlukan tindakan operasi tetapi
usaha untuk menurunkan tekanan intracranial ini dapat dilakukan dengan cara menurunkan
PaCO2 dengan hiperventilasi yang mengurangi asidosis intraserebral dan menambah
metabolisme intraserebral Adapun usaha untuk menurunkan PaCO2 ini yakin dengan intubasi
endotrakeal hiperventilasi Tin membuat intermittent iatrogenic paralisis Intubasi dilakukan
sedini mungkin kepala klien-lkien yang koma untuk mencegah terjadinya PaCO2 yang
meninggi Prinsip ABC dan ventilasi yang teratur dapat mencegah peningkatan tekanan
intracranial
Penatalaksanaan konservatif meliputi
1 Bedrest total
2 Observasi tanda-tanda vital (GCS dan tingkat kesadaran)
3 Pemberian obat-obatan
o Dexmethason kalmethason sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai
dengan berat ringannya trauma
o Terapi hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
o Pengobatan anti-edema dengan larutan hipertonis yaitu manitol 20 atau glukosa
40 atau gliserol 10
o Antibiotika yang mengandung barrier darah otak (pensilin) atau untuk infeksi
anaerob diberikan metronidasol
4 Makanan atau cairan Pada trauma ringan bila muntah-muntah tidak dapat diberikan
apa-apahanya cairan infuse dextrose 5 aminofusin aminofel (18 jam pertama dari
terjadinya kecelakaan) 2-3 hari kemudian diberikan makanan lunak
5 Pada trauma berat Karena hai-hari pertama didapat klien mengalami penurunan
kesadaran dan cenderung terjadi retensi natrium dan elektrolit maka hari-hari pertama
(2-3 hari) tidak terlalu banyak cairan Dextosa 5 8 jam pertama ringer dextrosa 8
jam kedua dan dextrose 5 8 jam ketiga pada hari selanjutnya bila kesadaran rendah
maka makanan diberikan melalui nasogastric tube (2500-300 TKTP) Pemberian
protein tergantung dari nilai urenitrogennya
ASKEP HEAD INJURY 10
8 Komplikasi
a Perdarahan ulang
b Kebocoran cairan otak
c Infeksi pada luka atau sepsis
d Timbulnya edema serebri
e Timbulnya edema pulmonum neurogenik akibat peninggian TIK
f Nyeri kepala setelah penderita sadar
g Konvulsi
ASKEP HEAD INJURY 11
BAB III
PEMBAHASAN
A Khasus
Pasien Ny N masuk ke IGD RSUD pukul 1200 siang karena kehilangan kesadaran yang
disebabkan oleh benturan pada kepala akibat terjatuh dari tangga plusmn 3 jam SMRS penderita
terjatuh dari tangga dengan ketinggian plusmn 2 meter pada saat kejadian tidak ada anggota
keluarga yang melihat saat ditemukan pasien sudah tidak sadarkan diri Pasien sempat
dibaringkan dirumah dan sadar plusmn 15 menit kemudian
Saat sadar pasien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri
pinggang dan nyeri kaki sebelah kanan tetapi pasien masih dapat berjalan dibantu oleh
keluarga Tidak ada darah yang keluar dari kedua lubang hidung mulut serta kedua lubang
telinga pandangan mata kabur tidak ada Pasien muntah 1x setelah diberi minum dan makan
nyeri perut tidak ada kejang tidak ada Setelah kejadian pasien tidak ingat peristiwa
sebelumnya dan tidak bisa mengenal anggota keluarga Pasien masuk bangsal saraf pukul
1300 siang
B Asuhan Keperawatan
1 Pengkajian
A Pengumpulan data
Identitas klien
Nama Ny N
Umur 38 Tahun
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Sukubangsa Indonesia
Status Marital -
Tanggal masuk 31 Maret 2013
Tanggal Pengkajian 31 Maret 2013
No Medrec 04023830
Alamat Babakan kalijati Rt 09Rw 03 Batusari Bandung
Ruangan III
ASKEP HEAD INJURY 12
Identitas Penanggung Jawab
Nama Tn T
Umur 40 Tahun
Agama Islam
Pekerjaan Guru
Sukubangsa Indonesia
Status Menikah
Hubungan dengan Klien Suami
Alamat Babakan kalijati Rt 09 Rw 03 Batusari Bandung
B Riwayat Kesehatan
o Keluhan Utama
Klien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri pinggang
dan nyeri pada kaki sebelah kanan
C Pemeriksaan Fisik
1 Pengkajian Primer
a Airway
Kaji adanya obstruksi jalan nafas antara lain suara stidor gelisah karena
hipoksia penggunaan otot bantu pernafasan sianosis
b Breathing
Inspeksi frekuensi nafas apakah terjadi sianosis karena luka tembus dada fail
chest gerakan otot pernafasan tambahan Kaji adanya suara nafas tambahan
seperti ronchi wheezing apakah berhub dengan kasus HI
c Sirkulasi
Kaji adanya tanda-tanda syok seperti hipotensi takikardi takipnea hipotermi
pucat penurunan produksi urine
d Disability
Kaji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum
e Eksposure
Buka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka
ASKEP HEAD INJURY 13
2 Pengkajian Sekunder
a Kepala
Inspeksi klien terhadap luka kulit kepala dan bola mata telinga bagian luar dan
hidung
Pasien mengalami benturan pada Lobus Frontal (Otak bagian depan) dan pasien
juga mengalami amnesia karena untuk lobus bagian depan itu berfungsi sebagai
proses berfikir Dan pasien mengalami benturan pada kepala bagian belakang
(medulla spinalis) pasien mengalami gangguan motorik pada pinggang dan
kaki sebelah kanan untuk berjalan pasienpun dibantu oleh keluarganya
b Neurologis
Penilaian fungsi otak dengan GCS dan CT Scan
c Dada
Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga suara nafas dan jantung
d Pelvis dan Ekstremitas
Kaji adanya fraktur denyut nadi perifer pada daerah trauma memar dan cedera
yang lain
3 Pengkajian Pemeriksaan Glassgow Coma Scale (GCS)
No
ASKEP PENILAAN RESPON SKOR
1 Eye (Membuka Mata) Dengan Nyeri 2
2 Verbal Bicara Membingungkan 4
3 Motorik Dengan Perintah 6
TOTAL 12 (artinya
apa point
12)
ASKEP HEAD INJURY 14
D Analisis Data
No Diagnose Etiologi Masalah
1 Perfusi jaringan tak efektif
(spesifik serebral) bd aliran arteri
dan vena terputus
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Gangguan autogenasi
Airan darah ke otak
O2 gangguan metabolism
Asam laktat naik
Oedem otak
Gangguan perfusi jaringan cerebral
Gangguan
perfusi
jaringan
cerebral
2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd
agen injuri fisik
Cidera kepala
Respon biologis
Nyeri
Gangguan
rasa nyeri
3 Kerusakan memori bd gangguan
neurologis
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Kerusakan sel otak
Gangguan
kerusakan
memori
ASKEP HEAD INJURY 15
Kerusakan memori
E Diagnosa Keperawatan
No
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
1 Perfusi jaringan tak
efektif (spesifik
serebral) bd aliran
arteri dan vena
terputus dengan
batasan karakteristik
Perubahan respon
motorik
Amnesia retrograde
(gangguan memori)
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2x24 jam klien
dapat
1 Status sirkulasi dengan
indicator
Tekanan darah
sistolik dan
diastolik dalam
rentang yang
diharapkan
Tidak ada tanda
PTIK
2 Perfusi jaringan
serebral dengan
indicator
Klien mampu
berkomunikasi
dengan jelas dan
sesuai kemampuan
Klien mampu
memeperoleh
informasi
1 Monitor tanda-
tanda vital
2 Perubahan respon
klien terhadap
stimulusrangsang
an
3 Perhatikan dalam
berkomunikasi
dan berikan
1 Variasi mungkin
terjadi oleh karena
tekanantrauma
serebral pada
daerah vasomotor
otak Hipertensi
atau hipotensi
postural dapat
menjadi faktor
pencetus
rasional itu cara yg
ditempuh agar
tujuan berhasil
2 Mengkaji status
neurologistanda-
tanda kegagalan
untuk menentukan
perawatan
kegawatan atau
tindakan
pembedahan
3 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
ASKEP HEAD INJURY 16
umpan balik
4 Tunjukan objek
dan minta pasien
untuk
menyebutkan
nama benda
tersebut
sensorik
4 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
motorik seperti
pasien mungkin
mengenalinya tetapi
dapat
menyebutkannya
2 Nyeri akut dengan
sekala 9 bd agen injuri
fisik dengan batasan
karakteristik
Laporkan nyeri
kepala secara verbal
Tingkah laku
ekspresi (gelisah)
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengontrol nyeri
dengan indicator
Mengenali faktor-
faktor Penyebab
Melaporkan Gejala-
gejala nyeri kepada
tim kesehatan
2 Tingkah laku ekspresi
dengan indicator
Mengungkapkan
pengetahuan
tentang situasi
1 Kaji keluhan
nyeri lokasi
karakteristik
frekuensi kualitas
dan beratnya
benturan
2 Obesitas (obesitas
= kegemukan)
respon
ketidaknyamanan
secara verbal
1 Nyeri merupakan
pengalaman
subjektif dan harus
dijelaskan oleh
pasien Identifikasi
karakteristik nyeri
dan faktor yang
berhubungan
merupakan hal
untuk mengevaluasi
keefektifan dari
terapi yang
diberikan
2 Merupakan
indicator nyeri yang
tidak langsung yang
dialami Sakit
kepala mungkin
bersifat akut atau
kronis jadi
Manifestasi
fisiologis bisa
ASKEP HEAD INJURY 17
3 Ajarkan latihan
teknik relaksasi
seperti latihan
nafas dalam
muncultidak
BUKAN DEFINISI
tapi caranya
3 Untuk mengurangi
rsa nyeri dan
memfokuskan
perhatian klien
Terbalik ga dengan
intervensi ingat
intervensi =
rencanahellip
3 Kerusakan memori bd
gangguan neurologis
dengan batasan
karakteristik
Ketidakmampuan
mengingat
peristiwa
Mengeluh
mengalami lupa
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengenali perubahan
berfikirperilaku
2 Berpartisipasi dalam
aturan terapeutik
penyerapan kognitif
1 Orang terdekat
untuk
membandingkan
kepribadian
tingkah laku
pasien sebelum
mengalami
trauma dengan
respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk
menghadirkan
realitas secara
konsisten dan
jelas hindari
pikiran-pikiran
1 Masa pemulihan
cedera kepala
meliputi fase
agitasi respon
marah munculnya
halusinasi atau
perubahan pada
interpretasi atau
tergantung dari
berkembangnya
bagian tertentu dari
otak yang
bengalami trauma
tersebut
2 Pasien mungkin
tidak menyadari
ada trauma secara
total (amnesia)
atau dari perluasan
trauma dank arena
ASKEP HEAD INJURY 18
yang tidak masuk
akal
itu pasien perlu
dihadapkan pada
kenyataan terhadap
terjadinya cedera
[ada dirinya
Orientasi realitas
yang terstuktur
dapat menurunkan
reaksi perlawanan
dari pasien
F Implementasi
Tangga
l
DX Jam Implementasi Paraf
2 April
2013
1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital
2 Perubahan respon klien terhadap
stimulusrangsang
3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan
umpan balik
4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk
menyebutkan nama benda tersebut
2 April
2013
2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik
frekuensi kualitas dan beratnya benturan
2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal
3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan
nafas dalam
2 April
2013
1 Orang terdekat untuk membandingkan
kepribadian tingkah laku pasien sebelum
mengalami trauma dengan respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara
ASKEP HEAD INJURY 19
konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang
tidak masuk akal
G Evaluasi
Tanggal Evaluasi
4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang
O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari
skala berapa Dijelaskan lagi
TTV
TD 12080 mmHg (12080-14090)
RR 16 xmenit (16-24 xmenit)
N 80 xmenit (60-100 xmenit)
Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)
A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana
P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya
ASKEP HEAD INJURY 20
BAB IV
PENUTUP
a Kesimpulan
Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau
pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan
Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu
gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities
dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak
Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas
Klasifikasi cedera kepala
Cedera kepala ringan
Cedera kepala sedang
Cedera kepala berat
Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral
Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat
dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan
larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak
Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12
Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat
Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran
lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami
amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor
Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral
pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason
sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi
hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
ASKEP HEAD INJURY 21
DAFTAR PUSTAKA
Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan
pasienJakartaEGC
NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North
American Nursing Diagnosis Association
httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml
httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm
httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm
http
PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA
htm
1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN
TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA
LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG
CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN
2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS
MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI
SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON
ASKEP HEAD INJURY 22
BAB II
Tinjauan Pustaka (huruf gede)
1 Definisi
Cedera kepala adalah cedera yang meliputi trauma kulit kepala tengkorak dan otak
Cedera kepala paling sering dan serius diantara penyakit neurologik dan merupakan proporsi
epidemic sebagai hasil kecelakaan jalan raya (Smeltzer amp Bare 2001)
Cedera kepala adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala tulang tengkorak
atau otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun tidak langsung pada kepala
(Suriadi amp Rita Yuliani 2001)
Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau
pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan
Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu
gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities
dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak
Cedera kepala yaitu adanya deformitas berupa penyimpangan bentuk atau penyimpangan
garis pada tulang tengkorak percepatan dan perlambatan (accelerasi ndash descelarasi) yang
merupakan perubahan bentuk dipengaruhi oleh perubahan peningkatan pada percepatan factor
dan penurunan percepatan serta rotasi yaitu pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak
sebagai akibat perputaran pada tindakan pencegahan
2 Etiologi
Penyebab dari cedera kepala adalah adanya trauma pada kepala meliputi trauma oleh
benda serpihan tulang yang menembus jaringan otak efek dari kekuatanenergi yang
diteruskan ke otak dan efek percepatan dan perlambatan (akselerasi-deselerasi) pada otak
selain itu dapat disebabkan oleh Kecelakaan Jatuh Trauma akibat persalinan
Menurut tarwoto (2007) mekanisme cedera memegang peranan yang sangat sadar dalam
berat ringannya dari trauma kepala Mekanisme cedera kepala dapat dibagi menjadi
a Cedera Percepatan (akselerasi) yaitu jika benda yang bergerak membentur kepala yang
diam misalnya pada orang-orang diam kemudian terpukul atau terlempar batu
ASKEP HEAD INJURY 3
b Cedera Perlambatan (Deselerasi) yaitu jika kepala bergerak membentur benda yang diam
misalnya pada saat kepala terbentur
c Deformitas adalah perubahan atau kerusakan pada bagian tubuh yang terjadi akibat
trauma misalnya ada fraktur kepala kompresi ketegangan atau pemotongan pada
jaringan otak
3 Klasifikasi dan Jenis Cedera Kepala
Klasifikasi Cedera Kepala jika dilihat dari ringan sampai berat maka dapat kita lihat
sebagai berikut
1 Cedera kepala ringan ( CKR ) Jika GCS antara 13-15 dpt terjadi kehilangan kesadaran
kurang dari 30 menit tetapi ada yang menyebut kurang dari 2 jam jika ada penyerta
seperti fraktur tengkorak kontusio atau temotom (sekitar 55)
2 Cedera kepala kepala sedang ( CKS ) jika GCS antara 9-12 hilang kesadaran atau amnesia
antara 30 menit -24 jam dapat mengalami fraktur tengkorak disorientasi ringan (bingung)
3 Cedera kepala berat ( CKB ) jika GCS 3-8 hilang kesadaran lebih dari 24 jam juga
meliputi contusio cerebral laserasi atau adanya hematoina atau edema selain itu ada istilah-
istilah lain untuk jenis cedera kepala sebagai berikut
o Cedera kepala terbuka kulit mengalami laserasi sampai pada merusak tulang tengkorak
o Cedera kepala tertutup dapat disamakan gagar otak ringan dengan disertai edema cerebra
Untuk Jenis-jenis Cedera Kepala yaitu
1) Fraktur tengkorak
Susunan tulang tengkorak dan beberapa kulit kepala membantu menghilangkan tenaga
benturan kepala sehingga sedikit kekauatan yang ditransmisikan ke dalam jaringan otak 2
bentuk fraktur ini fraktur garis (linier) yang umum terjadi disebabkan oleh pemberian
kekuatan yang amat berlebih terhadap luas area tengkorak tersebut dan fraktur tengkorak
seperti batang tulang frontal atau temporil Masalah ini bisa menjadi cukup serius karena
les dapat keluar melalui fraktur ini
2) Cedera otak dan gegar otak
Kejadian cedera minor dapat menyebabkan kerusakan otak bermakna Otak tidak dapat
menyimpan oksigen dan glukosa sampai derajat tertentu Otak tidak dapat menyimpan
ASKEP HEAD INJURY 4
oksigen dan glukosa sampai derajat tertentu yang bermakna Sel-sel selebral membutuhkan
suplay darah terus menerus untuk memperoleh makanan Kerusakan otak belakang dapat
pulih dan sel-sel mati dapat diakibatkan karena darah yang mengalir berhenti hanya
beberapa menit saja dan keruskan neuron tidak dapat mengalami regenerasi Gegar otak ini
merupakan sinfrom yang melibatkan bentuk cedera otak tengah yang menyebar ganguan
neuntosis sementara dan dapat pulih tanpa ada kehilangan kesadaran pasien mungkin
mengalami disenenbisi ringanpusing ganguan memori sementara kurang
konsentrasi amnesia rehogatedan pasien sembuh cepat Cedera otak serius dapat terjadi
yang menyebabkan kontusiolaserasi dan hemoragi
3) Komosio serebral
Adalah hilangnya fungsi neurologik sementara tanpa kerusakan struktur Komosio
umumnya meliputi sebuah periode tidak sadarkan diri dalam waktu yang berakhir selama
beberap detik sampai beberapa menitgetaran otak sedikit saja hanya akan menimbulkan
amnesia atau disonentasi
4) Kontusio cerebral
Merupakan cedera kepala berat dimana otak mengalami memar dengan kemungkinan
adanya daerah hemorasi pada subtansi otak Dapat menimbulkan edema cerebral 2-3 hari
post trumaAkibatnya dapat menimbulkan peningkatan TIK dan meningkatkan mortabilitas
(45)
5) Hematuma cerebral ( Hematuma ekstradural atau nemorogi )
Setelah cedera kepaladarah berkumpul di dalam ruang epidural (ekstradural) diantara
tengkorak durakeadaan ini sering diakibatkan dari fraktur hilang tengkorak yang
menyebabkan arteri meningeal tengah putus atau rusak (laserasi)dimana arteri ini benda
diantara dura dan tengkorak daerah infestor menuju bagian tipis tulang temporalHemorogi
karena arteri ini dapat menyebabkan penekanan pada otak
6) Hemotoma subdural
Adalah pengumpulan darah diantara dura dan dasar otakPaling sering disebabkan oleh
truma tetapi dapat juga terjadi kecenderungan pendarahan dengan serius dan aneusrisma
Hemorogi subdural lebih sering terjadi pada vena dan merupakan akibat putusnya
pembuluh darah kecil yang menjembatani ruang subdural Dapat terjadi akut subakut atau
kronik
ASKEP HEAD INJURY 5
hemotoma subdural akut dihubungkan dengan cedera kepala mayor yang meliputi
kontusio atau lasersi
Hemotoma subdural subakut adalah suatu kontusio sedikit berat dan dicurigai pada
pasien yang gagal untuk meningkatkan kesadaran setelah trauma kepala
Hemotuma subdural kronik dapat terjadi karena cedera kepala minor terjadi pada
lansia
7) Hemotuma subaradinoid
Pendarahan yang terjadi pada ruang amchnoid yakni antara lapisan amchnoid dengan
diameter Seringkali terjadi karena adanya vena yang ada di daerah tersebut terluka Sering
kali bersifat kronik
8) Hemorasi infracerebral
Adalah pendarahan ke dalam subtansi otak pengumpulan daerah 25ml atau lebih pada
parenkim otak Penyebabanya seringkali karena adanya infrasi fraktur gerakan akselarasi
dan deseterasi yang tiba-tiba
4 Patofisiologi
Patofisiologis dari cedera kepala traumatic dibagi dalam proses primer dan proses
sekunder Kerusakan yang terjadi dianggap karena gaya fisika yang berkaitan dengan suatu
trauma yang relative baru terjadi dan bersifat irreversible untuk sebagian besar daerah otak
Walaupun kontusio dan laserasi yang terjadi pada permukaan otak terutama pada kutub
temporal dan permukaan orbital dari lobus frontalis memberikan tanda-tanda jelas tetapi
selama lebih dari 30 tahun telah dianggap jejas akson difus pada substasi alba subkortex
adalah penyebab utama kehilangan kesadaran berkepanjangan gangguan respon motorik dan
pemulihan yang tidak komplit yang merupakan penanda pasien yang menderita cedera kepala
traumatik berat
o Proses Primer
Proses primer timbul langsung pada saat trauma terjadi Cedera primer biasanya
fokal (perdarahan konusi) dan difus (jejas akson difus)Proses ini adalah kerusakan otak
tahap awal yang diakibatkan oleh benturan mekanik pada kepala derajat kerusakan
tergantung pada kuat dan arah benturan kondisi kepala yang bergerak diam percepatan
ASKEP HEAD INJURY 6
dan perlambatan gerak kepala Proses primer menyebabkan fraktur tengkorak perdarahan
segera intrakranial robekan regangan serabu saraf dan kematian langsung pada daerah
yang terkena
o Proses Sekunder
Kerusakan sekunder timbul beberapa waktu setelah trauma menyusul kerusakan
primer Dapat dibagi menjadi penyebab sistemik dari intrakranial Dari berbagai
gangguan sistemik hipoksia dan hipotensi merupakan gangguan yang paling berarti
Hipotensi menurunnya tekanan perfusi otak sehingga mengakibatkan terjadinya iskemi
dan infark otak Perluasan kerusakan jaringan otak sekunder disebabkan berbagai faktor
seperti kerusakan sawar darah otak gangguan aliran darah otak metabolisme otak
gangguan hormonal pengeluaran bahan-bahan neurotrasmiter dan radikal bebas Trauma
saraf proses primer atau sekunder akan menimbulkan gejala-gejala neurologis yang
tergantung lokasi kerusakan
Kerusakan sistem saraf motorik yang berpusat dibagian belakang lobus frontalis akan
mengakibatkan kelumpuhan pada sisi lain Gejala-gejala kerusakan lobus-lobus lainnya baru
akan ditemui setelah penderita sadar Pada kerusakan lobus oksipital akan dujumpai ganguan
sensibilitas kulit pada sisi yang berlawanan Pada lobus frontalis mengakibatkan timbulnya
seperti dijumpai pada epilepsi lobus temporalis
Kelainan metabolisme yang dijumpai pada penderita cedera kepala disebabkan adanya
kerusakan di daerah hipotalamus Kerusakan dibagian depan hipotalamus akan terjadi
hepertermi Lesi di regio optika berakibat timbulnya edema paru karena kontraksi sistem
vena Retensi air natrium dan klor yang terjadi pada hari pertama setelah trauma tampaknya
disebabkan oleh terlepasnya hormon ADH dari daerah belakang hipotalamus yang
berhubungan dengan hipofisis Setelah kurang lebih 5 hari natrium dan klor akan dikeluarkan
melalui urine dalam jumlah berlebihan sehingga keseimbangannya menjadi negatif
Hiperglikemi dan glikosuria yang timbul juga disebabkan keadaan perangsangan pusat-pusat
yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat didalam batang otak
Batang otak dapat mengalami kerusakan langsung karena benturan atau sekunder akibat
fleksi atau torsi akut pada sambungan serviks medulla karena kerusakan pembuluh darah atau
karena penekanan oleh herniasi unkus Gejala-gejala yang dapat timbul ialah fleksiditas
umum yang terjadi pada lesi tranversal dibawah nukleus nervus statoakustikus regiditas
ASKEP HEAD INJURY 7
deserebrasi pada lesi tranversal setinggi nukleus rubber lengan dan tungkai kaku dalam sikap
ekstensi dan kedua lengan kaku dalam fleksi pada siku terjadi bila hubungan batang otak
dengan korteks serebri terputus
Gejala-gejala Parkinson timbul pada kerusakan ganglion basal Kerusakan-kerusakan
saraf-saraf kranial dan traktus-traktus panjang menimbulkan gejala neurologis khas Nafas
dangkal tak teratur yang dijumpai pada kerusakan medula oblongata akan menimbulkan
timbulnya Asidesil Nafas yang cepat dan dalam yang terjadi pada gangguan setinggi
diensefalon akan mengakibatkan alkalosisi respiratorik
5 Manifestasi Klinis
1 Nyeri yang menetap atau setempat
2 Bengkak pada sekitar fraktur sampai pada fraktur kubah cranial
3 Fraktur dasar tengkorak hemorasi dari hidung faring atau telinga dan darah terlihat
dibawah konjungtivamemar diatas mastoid (tanda battle)otorea serebro spiral ( cairan
cerebros piral keluar dari telinga ) minorea serebrospiral (les keluar dari hidung)
4 Laserasi atau kontusio otak ditandai oleh cairan spinal berdarah
5 Penurunan kesadaran
6 Pusing berkunang-kunang
7 Absorbsi cepat les dan penurunan volume intravaskuler
8 Peningkatan TIK
9 Dilatasi dan fiksasi pupil atau paralysis edkstremitas
10 Peningkatan TD penurunan frek Nadi peningkatan pernafasan
6 Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik yang diperlukan pada klien dengan cedera kepala meliputi
a) CT scan (dengan tanpa kontras)
Mengidentifikasi luasnya lesi perdarahan determinan ventrikuler dan perubahan jaringan
otak
b) MRI
Digunakan sama dengan CT scan dengan tanpa kontras radioaktif
ASKEP HEAD INJURY 8
c) Cerebral Angiography
Menunjukkan anomali sirkulasi serebral seperti perubahan jaringan otak sekunder menjadi
edema perdarahan dan trauma
d) Serial EEG
Dapat melihat perkembangan gelombang patologis
e) Sinar-X
Mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur) perubahan struktur garis (perdarahan
edema) fragmen tulang
f) BAER
Mengoreksi batas fungsi korteks dan otak kecil
g) PET
Mendeteksi perubahan aktivitas metabolism otak
h) CSS
Lumbal pungsi dapat dilakukan jika diduga terjadi perdarahan subarachnoid
i) Kadar elektrolit
Untuk mengoreksi keseimbangan elektrolit sebagai peningkatan tekanan intracranial
j) Screen Toxicology
Untuk mendeteksi pengaruh obat yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran
k) Rontgen thoraks 2 arah (PAAP dan lateral)
Rontgen thoraks menyatakan akumulasi udara cairan pada area pleural
l) Toraksentesis menyatakan darah cairan
m)Analisa Gas Darah (AGD Astrup)
AGD adalah salah satu tes diagnostic untuk menentukan status respirasi Status respirasi
yang dapat digambarkan melalui pemeriksaan AGD ini adalah status oksigenasi dan status
asam basa
7 Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan saat awal trauma pada cedera kepala selain dari factor mempertahankan
fungsi ABC (airway breathing circulation) dan menilai status neurologis (disability
exposure) maka factor yang harus diperhitungkan pula adalah mengurangi iskemia serebri
yang terjadi Keadaan ini dapat dibantu dengan pemberian oksigen dan glukosa sekalipun
ASKEP HEAD INJURY 9
pada otak yang mengalami trauma relative memerlukan oksigen dan glukosa yang lebih
rendah
Selain itu perlu pula dikontrol kemungkinan tekanan intracranial yang meninggi
disebabkan oleh edema serebri Sekalipun tidak jarang memerlukan tindakan operasi tetapi
usaha untuk menurunkan tekanan intracranial ini dapat dilakukan dengan cara menurunkan
PaCO2 dengan hiperventilasi yang mengurangi asidosis intraserebral dan menambah
metabolisme intraserebral Adapun usaha untuk menurunkan PaCO2 ini yakin dengan intubasi
endotrakeal hiperventilasi Tin membuat intermittent iatrogenic paralisis Intubasi dilakukan
sedini mungkin kepala klien-lkien yang koma untuk mencegah terjadinya PaCO2 yang
meninggi Prinsip ABC dan ventilasi yang teratur dapat mencegah peningkatan tekanan
intracranial
Penatalaksanaan konservatif meliputi
1 Bedrest total
2 Observasi tanda-tanda vital (GCS dan tingkat kesadaran)
3 Pemberian obat-obatan
o Dexmethason kalmethason sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai
dengan berat ringannya trauma
o Terapi hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
o Pengobatan anti-edema dengan larutan hipertonis yaitu manitol 20 atau glukosa
40 atau gliserol 10
o Antibiotika yang mengandung barrier darah otak (pensilin) atau untuk infeksi
anaerob diberikan metronidasol
4 Makanan atau cairan Pada trauma ringan bila muntah-muntah tidak dapat diberikan
apa-apahanya cairan infuse dextrose 5 aminofusin aminofel (18 jam pertama dari
terjadinya kecelakaan) 2-3 hari kemudian diberikan makanan lunak
5 Pada trauma berat Karena hai-hari pertama didapat klien mengalami penurunan
kesadaran dan cenderung terjadi retensi natrium dan elektrolit maka hari-hari pertama
(2-3 hari) tidak terlalu banyak cairan Dextosa 5 8 jam pertama ringer dextrosa 8
jam kedua dan dextrose 5 8 jam ketiga pada hari selanjutnya bila kesadaran rendah
maka makanan diberikan melalui nasogastric tube (2500-300 TKTP) Pemberian
protein tergantung dari nilai urenitrogennya
ASKEP HEAD INJURY 10
8 Komplikasi
a Perdarahan ulang
b Kebocoran cairan otak
c Infeksi pada luka atau sepsis
d Timbulnya edema serebri
e Timbulnya edema pulmonum neurogenik akibat peninggian TIK
f Nyeri kepala setelah penderita sadar
g Konvulsi
ASKEP HEAD INJURY 11
BAB III
PEMBAHASAN
A Khasus
Pasien Ny N masuk ke IGD RSUD pukul 1200 siang karena kehilangan kesadaran yang
disebabkan oleh benturan pada kepala akibat terjatuh dari tangga plusmn 3 jam SMRS penderita
terjatuh dari tangga dengan ketinggian plusmn 2 meter pada saat kejadian tidak ada anggota
keluarga yang melihat saat ditemukan pasien sudah tidak sadarkan diri Pasien sempat
dibaringkan dirumah dan sadar plusmn 15 menit kemudian
Saat sadar pasien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri
pinggang dan nyeri kaki sebelah kanan tetapi pasien masih dapat berjalan dibantu oleh
keluarga Tidak ada darah yang keluar dari kedua lubang hidung mulut serta kedua lubang
telinga pandangan mata kabur tidak ada Pasien muntah 1x setelah diberi minum dan makan
nyeri perut tidak ada kejang tidak ada Setelah kejadian pasien tidak ingat peristiwa
sebelumnya dan tidak bisa mengenal anggota keluarga Pasien masuk bangsal saraf pukul
1300 siang
B Asuhan Keperawatan
1 Pengkajian
A Pengumpulan data
Identitas klien
Nama Ny N
Umur 38 Tahun
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Sukubangsa Indonesia
Status Marital -
Tanggal masuk 31 Maret 2013
Tanggal Pengkajian 31 Maret 2013
No Medrec 04023830
Alamat Babakan kalijati Rt 09Rw 03 Batusari Bandung
Ruangan III
ASKEP HEAD INJURY 12
Identitas Penanggung Jawab
Nama Tn T
Umur 40 Tahun
Agama Islam
Pekerjaan Guru
Sukubangsa Indonesia
Status Menikah
Hubungan dengan Klien Suami
Alamat Babakan kalijati Rt 09 Rw 03 Batusari Bandung
B Riwayat Kesehatan
o Keluhan Utama
Klien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri pinggang
dan nyeri pada kaki sebelah kanan
C Pemeriksaan Fisik
1 Pengkajian Primer
a Airway
Kaji adanya obstruksi jalan nafas antara lain suara stidor gelisah karena
hipoksia penggunaan otot bantu pernafasan sianosis
b Breathing
Inspeksi frekuensi nafas apakah terjadi sianosis karena luka tembus dada fail
chest gerakan otot pernafasan tambahan Kaji adanya suara nafas tambahan
seperti ronchi wheezing apakah berhub dengan kasus HI
c Sirkulasi
Kaji adanya tanda-tanda syok seperti hipotensi takikardi takipnea hipotermi
pucat penurunan produksi urine
d Disability
Kaji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum
e Eksposure
Buka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka
ASKEP HEAD INJURY 13
2 Pengkajian Sekunder
a Kepala
Inspeksi klien terhadap luka kulit kepala dan bola mata telinga bagian luar dan
hidung
Pasien mengalami benturan pada Lobus Frontal (Otak bagian depan) dan pasien
juga mengalami amnesia karena untuk lobus bagian depan itu berfungsi sebagai
proses berfikir Dan pasien mengalami benturan pada kepala bagian belakang
(medulla spinalis) pasien mengalami gangguan motorik pada pinggang dan
kaki sebelah kanan untuk berjalan pasienpun dibantu oleh keluarganya
b Neurologis
Penilaian fungsi otak dengan GCS dan CT Scan
c Dada
Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga suara nafas dan jantung
d Pelvis dan Ekstremitas
Kaji adanya fraktur denyut nadi perifer pada daerah trauma memar dan cedera
yang lain
3 Pengkajian Pemeriksaan Glassgow Coma Scale (GCS)
No
ASKEP PENILAAN RESPON SKOR
1 Eye (Membuka Mata) Dengan Nyeri 2
2 Verbal Bicara Membingungkan 4
3 Motorik Dengan Perintah 6
TOTAL 12 (artinya
apa point
12)
ASKEP HEAD INJURY 14
D Analisis Data
No Diagnose Etiologi Masalah
1 Perfusi jaringan tak efektif
(spesifik serebral) bd aliran arteri
dan vena terputus
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Gangguan autogenasi
Airan darah ke otak
O2 gangguan metabolism
Asam laktat naik
Oedem otak
Gangguan perfusi jaringan cerebral
Gangguan
perfusi
jaringan
cerebral
2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd
agen injuri fisik
Cidera kepala
Respon biologis
Nyeri
Gangguan
rasa nyeri
3 Kerusakan memori bd gangguan
neurologis
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Kerusakan sel otak
Gangguan
kerusakan
memori
ASKEP HEAD INJURY 15
Kerusakan memori
E Diagnosa Keperawatan
No
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
1 Perfusi jaringan tak
efektif (spesifik
serebral) bd aliran
arteri dan vena
terputus dengan
batasan karakteristik
Perubahan respon
motorik
Amnesia retrograde
(gangguan memori)
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2x24 jam klien
dapat
1 Status sirkulasi dengan
indicator
Tekanan darah
sistolik dan
diastolik dalam
rentang yang
diharapkan
Tidak ada tanda
PTIK
2 Perfusi jaringan
serebral dengan
indicator
Klien mampu
berkomunikasi
dengan jelas dan
sesuai kemampuan
Klien mampu
memeperoleh
informasi
1 Monitor tanda-
tanda vital
2 Perubahan respon
klien terhadap
stimulusrangsang
an
3 Perhatikan dalam
berkomunikasi
dan berikan
1 Variasi mungkin
terjadi oleh karena
tekanantrauma
serebral pada
daerah vasomotor
otak Hipertensi
atau hipotensi
postural dapat
menjadi faktor
pencetus
rasional itu cara yg
ditempuh agar
tujuan berhasil
2 Mengkaji status
neurologistanda-
tanda kegagalan
untuk menentukan
perawatan
kegawatan atau
tindakan
pembedahan
3 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
ASKEP HEAD INJURY 16
umpan balik
4 Tunjukan objek
dan minta pasien
untuk
menyebutkan
nama benda
tersebut
sensorik
4 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
motorik seperti
pasien mungkin
mengenalinya tetapi
dapat
menyebutkannya
2 Nyeri akut dengan
sekala 9 bd agen injuri
fisik dengan batasan
karakteristik
Laporkan nyeri
kepala secara verbal
Tingkah laku
ekspresi (gelisah)
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengontrol nyeri
dengan indicator
Mengenali faktor-
faktor Penyebab
Melaporkan Gejala-
gejala nyeri kepada
tim kesehatan
2 Tingkah laku ekspresi
dengan indicator
Mengungkapkan
pengetahuan
tentang situasi
1 Kaji keluhan
nyeri lokasi
karakteristik
frekuensi kualitas
dan beratnya
benturan
2 Obesitas (obesitas
= kegemukan)
respon
ketidaknyamanan
secara verbal
1 Nyeri merupakan
pengalaman
subjektif dan harus
dijelaskan oleh
pasien Identifikasi
karakteristik nyeri
dan faktor yang
berhubungan
merupakan hal
untuk mengevaluasi
keefektifan dari
terapi yang
diberikan
2 Merupakan
indicator nyeri yang
tidak langsung yang
dialami Sakit
kepala mungkin
bersifat akut atau
kronis jadi
Manifestasi
fisiologis bisa
ASKEP HEAD INJURY 17
3 Ajarkan latihan
teknik relaksasi
seperti latihan
nafas dalam
muncultidak
BUKAN DEFINISI
tapi caranya
3 Untuk mengurangi
rsa nyeri dan
memfokuskan
perhatian klien
Terbalik ga dengan
intervensi ingat
intervensi =
rencanahellip
3 Kerusakan memori bd
gangguan neurologis
dengan batasan
karakteristik
Ketidakmampuan
mengingat
peristiwa
Mengeluh
mengalami lupa
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengenali perubahan
berfikirperilaku
2 Berpartisipasi dalam
aturan terapeutik
penyerapan kognitif
1 Orang terdekat
untuk
membandingkan
kepribadian
tingkah laku
pasien sebelum
mengalami
trauma dengan
respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk
menghadirkan
realitas secara
konsisten dan
jelas hindari
pikiran-pikiran
1 Masa pemulihan
cedera kepala
meliputi fase
agitasi respon
marah munculnya
halusinasi atau
perubahan pada
interpretasi atau
tergantung dari
berkembangnya
bagian tertentu dari
otak yang
bengalami trauma
tersebut
2 Pasien mungkin
tidak menyadari
ada trauma secara
total (amnesia)
atau dari perluasan
trauma dank arena
ASKEP HEAD INJURY 18
yang tidak masuk
akal
itu pasien perlu
dihadapkan pada
kenyataan terhadap
terjadinya cedera
[ada dirinya
Orientasi realitas
yang terstuktur
dapat menurunkan
reaksi perlawanan
dari pasien
F Implementasi
Tangga
l
DX Jam Implementasi Paraf
2 April
2013
1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital
2 Perubahan respon klien terhadap
stimulusrangsang
3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan
umpan balik
4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk
menyebutkan nama benda tersebut
2 April
2013
2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik
frekuensi kualitas dan beratnya benturan
2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal
3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan
nafas dalam
2 April
2013
1 Orang terdekat untuk membandingkan
kepribadian tingkah laku pasien sebelum
mengalami trauma dengan respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara
ASKEP HEAD INJURY 19
konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang
tidak masuk akal
G Evaluasi
Tanggal Evaluasi
4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang
O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari
skala berapa Dijelaskan lagi
TTV
TD 12080 mmHg (12080-14090)
RR 16 xmenit (16-24 xmenit)
N 80 xmenit (60-100 xmenit)
Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)
A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana
P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya
ASKEP HEAD INJURY 20
BAB IV
PENUTUP
a Kesimpulan
Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau
pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan
Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu
gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities
dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak
Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas
Klasifikasi cedera kepala
Cedera kepala ringan
Cedera kepala sedang
Cedera kepala berat
Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral
Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat
dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan
larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak
Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12
Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat
Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran
lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami
amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor
Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral
pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason
sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi
hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
ASKEP HEAD INJURY 21
DAFTAR PUSTAKA
Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan
pasienJakartaEGC
NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North
American Nursing Diagnosis Association
httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml
httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm
httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm
http
PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA
htm
1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN
TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA
LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG
CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN
2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS
MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI
SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON
ASKEP HEAD INJURY 22
b Cedera Perlambatan (Deselerasi) yaitu jika kepala bergerak membentur benda yang diam
misalnya pada saat kepala terbentur
c Deformitas adalah perubahan atau kerusakan pada bagian tubuh yang terjadi akibat
trauma misalnya ada fraktur kepala kompresi ketegangan atau pemotongan pada
jaringan otak
3 Klasifikasi dan Jenis Cedera Kepala
Klasifikasi Cedera Kepala jika dilihat dari ringan sampai berat maka dapat kita lihat
sebagai berikut
1 Cedera kepala ringan ( CKR ) Jika GCS antara 13-15 dpt terjadi kehilangan kesadaran
kurang dari 30 menit tetapi ada yang menyebut kurang dari 2 jam jika ada penyerta
seperti fraktur tengkorak kontusio atau temotom (sekitar 55)
2 Cedera kepala kepala sedang ( CKS ) jika GCS antara 9-12 hilang kesadaran atau amnesia
antara 30 menit -24 jam dapat mengalami fraktur tengkorak disorientasi ringan (bingung)
3 Cedera kepala berat ( CKB ) jika GCS 3-8 hilang kesadaran lebih dari 24 jam juga
meliputi contusio cerebral laserasi atau adanya hematoina atau edema selain itu ada istilah-
istilah lain untuk jenis cedera kepala sebagai berikut
o Cedera kepala terbuka kulit mengalami laserasi sampai pada merusak tulang tengkorak
o Cedera kepala tertutup dapat disamakan gagar otak ringan dengan disertai edema cerebra
Untuk Jenis-jenis Cedera Kepala yaitu
1) Fraktur tengkorak
Susunan tulang tengkorak dan beberapa kulit kepala membantu menghilangkan tenaga
benturan kepala sehingga sedikit kekauatan yang ditransmisikan ke dalam jaringan otak 2
bentuk fraktur ini fraktur garis (linier) yang umum terjadi disebabkan oleh pemberian
kekuatan yang amat berlebih terhadap luas area tengkorak tersebut dan fraktur tengkorak
seperti batang tulang frontal atau temporil Masalah ini bisa menjadi cukup serius karena
les dapat keluar melalui fraktur ini
2) Cedera otak dan gegar otak
Kejadian cedera minor dapat menyebabkan kerusakan otak bermakna Otak tidak dapat
menyimpan oksigen dan glukosa sampai derajat tertentu Otak tidak dapat menyimpan
ASKEP HEAD INJURY 4
oksigen dan glukosa sampai derajat tertentu yang bermakna Sel-sel selebral membutuhkan
suplay darah terus menerus untuk memperoleh makanan Kerusakan otak belakang dapat
pulih dan sel-sel mati dapat diakibatkan karena darah yang mengalir berhenti hanya
beberapa menit saja dan keruskan neuron tidak dapat mengalami regenerasi Gegar otak ini
merupakan sinfrom yang melibatkan bentuk cedera otak tengah yang menyebar ganguan
neuntosis sementara dan dapat pulih tanpa ada kehilangan kesadaran pasien mungkin
mengalami disenenbisi ringanpusing ganguan memori sementara kurang
konsentrasi amnesia rehogatedan pasien sembuh cepat Cedera otak serius dapat terjadi
yang menyebabkan kontusiolaserasi dan hemoragi
3) Komosio serebral
Adalah hilangnya fungsi neurologik sementara tanpa kerusakan struktur Komosio
umumnya meliputi sebuah periode tidak sadarkan diri dalam waktu yang berakhir selama
beberap detik sampai beberapa menitgetaran otak sedikit saja hanya akan menimbulkan
amnesia atau disonentasi
4) Kontusio cerebral
Merupakan cedera kepala berat dimana otak mengalami memar dengan kemungkinan
adanya daerah hemorasi pada subtansi otak Dapat menimbulkan edema cerebral 2-3 hari
post trumaAkibatnya dapat menimbulkan peningkatan TIK dan meningkatkan mortabilitas
(45)
5) Hematuma cerebral ( Hematuma ekstradural atau nemorogi )
Setelah cedera kepaladarah berkumpul di dalam ruang epidural (ekstradural) diantara
tengkorak durakeadaan ini sering diakibatkan dari fraktur hilang tengkorak yang
menyebabkan arteri meningeal tengah putus atau rusak (laserasi)dimana arteri ini benda
diantara dura dan tengkorak daerah infestor menuju bagian tipis tulang temporalHemorogi
karena arteri ini dapat menyebabkan penekanan pada otak
6) Hemotoma subdural
Adalah pengumpulan darah diantara dura dan dasar otakPaling sering disebabkan oleh
truma tetapi dapat juga terjadi kecenderungan pendarahan dengan serius dan aneusrisma
Hemorogi subdural lebih sering terjadi pada vena dan merupakan akibat putusnya
pembuluh darah kecil yang menjembatani ruang subdural Dapat terjadi akut subakut atau
kronik
ASKEP HEAD INJURY 5
hemotoma subdural akut dihubungkan dengan cedera kepala mayor yang meliputi
kontusio atau lasersi
Hemotoma subdural subakut adalah suatu kontusio sedikit berat dan dicurigai pada
pasien yang gagal untuk meningkatkan kesadaran setelah trauma kepala
Hemotuma subdural kronik dapat terjadi karena cedera kepala minor terjadi pada
lansia
7) Hemotuma subaradinoid
Pendarahan yang terjadi pada ruang amchnoid yakni antara lapisan amchnoid dengan
diameter Seringkali terjadi karena adanya vena yang ada di daerah tersebut terluka Sering
kali bersifat kronik
8) Hemorasi infracerebral
Adalah pendarahan ke dalam subtansi otak pengumpulan daerah 25ml atau lebih pada
parenkim otak Penyebabanya seringkali karena adanya infrasi fraktur gerakan akselarasi
dan deseterasi yang tiba-tiba
4 Patofisiologi
Patofisiologis dari cedera kepala traumatic dibagi dalam proses primer dan proses
sekunder Kerusakan yang terjadi dianggap karena gaya fisika yang berkaitan dengan suatu
trauma yang relative baru terjadi dan bersifat irreversible untuk sebagian besar daerah otak
Walaupun kontusio dan laserasi yang terjadi pada permukaan otak terutama pada kutub
temporal dan permukaan orbital dari lobus frontalis memberikan tanda-tanda jelas tetapi
selama lebih dari 30 tahun telah dianggap jejas akson difus pada substasi alba subkortex
adalah penyebab utama kehilangan kesadaran berkepanjangan gangguan respon motorik dan
pemulihan yang tidak komplit yang merupakan penanda pasien yang menderita cedera kepala
traumatik berat
o Proses Primer
Proses primer timbul langsung pada saat trauma terjadi Cedera primer biasanya
fokal (perdarahan konusi) dan difus (jejas akson difus)Proses ini adalah kerusakan otak
tahap awal yang diakibatkan oleh benturan mekanik pada kepala derajat kerusakan
tergantung pada kuat dan arah benturan kondisi kepala yang bergerak diam percepatan
ASKEP HEAD INJURY 6
dan perlambatan gerak kepala Proses primer menyebabkan fraktur tengkorak perdarahan
segera intrakranial robekan regangan serabu saraf dan kematian langsung pada daerah
yang terkena
o Proses Sekunder
Kerusakan sekunder timbul beberapa waktu setelah trauma menyusul kerusakan
primer Dapat dibagi menjadi penyebab sistemik dari intrakranial Dari berbagai
gangguan sistemik hipoksia dan hipotensi merupakan gangguan yang paling berarti
Hipotensi menurunnya tekanan perfusi otak sehingga mengakibatkan terjadinya iskemi
dan infark otak Perluasan kerusakan jaringan otak sekunder disebabkan berbagai faktor
seperti kerusakan sawar darah otak gangguan aliran darah otak metabolisme otak
gangguan hormonal pengeluaran bahan-bahan neurotrasmiter dan radikal bebas Trauma
saraf proses primer atau sekunder akan menimbulkan gejala-gejala neurologis yang
tergantung lokasi kerusakan
Kerusakan sistem saraf motorik yang berpusat dibagian belakang lobus frontalis akan
mengakibatkan kelumpuhan pada sisi lain Gejala-gejala kerusakan lobus-lobus lainnya baru
akan ditemui setelah penderita sadar Pada kerusakan lobus oksipital akan dujumpai ganguan
sensibilitas kulit pada sisi yang berlawanan Pada lobus frontalis mengakibatkan timbulnya
seperti dijumpai pada epilepsi lobus temporalis
Kelainan metabolisme yang dijumpai pada penderita cedera kepala disebabkan adanya
kerusakan di daerah hipotalamus Kerusakan dibagian depan hipotalamus akan terjadi
hepertermi Lesi di regio optika berakibat timbulnya edema paru karena kontraksi sistem
vena Retensi air natrium dan klor yang terjadi pada hari pertama setelah trauma tampaknya
disebabkan oleh terlepasnya hormon ADH dari daerah belakang hipotalamus yang
berhubungan dengan hipofisis Setelah kurang lebih 5 hari natrium dan klor akan dikeluarkan
melalui urine dalam jumlah berlebihan sehingga keseimbangannya menjadi negatif
Hiperglikemi dan glikosuria yang timbul juga disebabkan keadaan perangsangan pusat-pusat
yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat didalam batang otak
Batang otak dapat mengalami kerusakan langsung karena benturan atau sekunder akibat
fleksi atau torsi akut pada sambungan serviks medulla karena kerusakan pembuluh darah atau
karena penekanan oleh herniasi unkus Gejala-gejala yang dapat timbul ialah fleksiditas
umum yang terjadi pada lesi tranversal dibawah nukleus nervus statoakustikus regiditas
ASKEP HEAD INJURY 7
deserebrasi pada lesi tranversal setinggi nukleus rubber lengan dan tungkai kaku dalam sikap
ekstensi dan kedua lengan kaku dalam fleksi pada siku terjadi bila hubungan batang otak
dengan korteks serebri terputus
Gejala-gejala Parkinson timbul pada kerusakan ganglion basal Kerusakan-kerusakan
saraf-saraf kranial dan traktus-traktus panjang menimbulkan gejala neurologis khas Nafas
dangkal tak teratur yang dijumpai pada kerusakan medula oblongata akan menimbulkan
timbulnya Asidesil Nafas yang cepat dan dalam yang terjadi pada gangguan setinggi
diensefalon akan mengakibatkan alkalosisi respiratorik
5 Manifestasi Klinis
1 Nyeri yang menetap atau setempat
2 Bengkak pada sekitar fraktur sampai pada fraktur kubah cranial
3 Fraktur dasar tengkorak hemorasi dari hidung faring atau telinga dan darah terlihat
dibawah konjungtivamemar diatas mastoid (tanda battle)otorea serebro spiral ( cairan
cerebros piral keluar dari telinga ) minorea serebrospiral (les keluar dari hidung)
4 Laserasi atau kontusio otak ditandai oleh cairan spinal berdarah
5 Penurunan kesadaran
6 Pusing berkunang-kunang
7 Absorbsi cepat les dan penurunan volume intravaskuler
8 Peningkatan TIK
9 Dilatasi dan fiksasi pupil atau paralysis edkstremitas
10 Peningkatan TD penurunan frek Nadi peningkatan pernafasan
6 Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik yang diperlukan pada klien dengan cedera kepala meliputi
a) CT scan (dengan tanpa kontras)
Mengidentifikasi luasnya lesi perdarahan determinan ventrikuler dan perubahan jaringan
otak
b) MRI
Digunakan sama dengan CT scan dengan tanpa kontras radioaktif
ASKEP HEAD INJURY 8
c) Cerebral Angiography
Menunjukkan anomali sirkulasi serebral seperti perubahan jaringan otak sekunder menjadi
edema perdarahan dan trauma
d) Serial EEG
Dapat melihat perkembangan gelombang patologis
e) Sinar-X
Mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur) perubahan struktur garis (perdarahan
edema) fragmen tulang
f) BAER
Mengoreksi batas fungsi korteks dan otak kecil
g) PET
Mendeteksi perubahan aktivitas metabolism otak
h) CSS
Lumbal pungsi dapat dilakukan jika diduga terjadi perdarahan subarachnoid
i) Kadar elektrolit
Untuk mengoreksi keseimbangan elektrolit sebagai peningkatan tekanan intracranial
j) Screen Toxicology
Untuk mendeteksi pengaruh obat yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran
k) Rontgen thoraks 2 arah (PAAP dan lateral)
Rontgen thoraks menyatakan akumulasi udara cairan pada area pleural
l) Toraksentesis menyatakan darah cairan
m)Analisa Gas Darah (AGD Astrup)
AGD adalah salah satu tes diagnostic untuk menentukan status respirasi Status respirasi
yang dapat digambarkan melalui pemeriksaan AGD ini adalah status oksigenasi dan status
asam basa
7 Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan saat awal trauma pada cedera kepala selain dari factor mempertahankan
fungsi ABC (airway breathing circulation) dan menilai status neurologis (disability
exposure) maka factor yang harus diperhitungkan pula adalah mengurangi iskemia serebri
yang terjadi Keadaan ini dapat dibantu dengan pemberian oksigen dan glukosa sekalipun
ASKEP HEAD INJURY 9
pada otak yang mengalami trauma relative memerlukan oksigen dan glukosa yang lebih
rendah
Selain itu perlu pula dikontrol kemungkinan tekanan intracranial yang meninggi
disebabkan oleh edema serebri Sekalipun tidak jarang memerlukan tindakan operasi tetapi
usaha untuk menurunkan tekanan intracranial ini dapat dilakukan dengan cara menurunkan
PaCO2 dengan hiperventilasi yang mengurangi asidosis intraserebral dan menambah
metabolisme intraserebral Adapun usaha untuk menurunkan PaCO2 ini yakin dengan intubasi
endotrakeal hiperventilasi Tin membuat intermittent iatrogenic paralisis Intubasi dilakukan
sedini mungkin kepala klien-lkien yang koma untuk mencegah terjadinya PaCO2 yang
meninggi Prinsip ABC dan ventilasi yang teratur dapat mencegah peningkatan tekanan
intracranial
Penatalaksanaan konservatif meliputi
1 Bedrest total
2 Observasi tanda-tanda vital (GCS dan tingkat kesadaran)
3 Pemberian obat-obatan
o Dexmethason kalmethason sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai
dengan berat ringannya trauma
o Terapi hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
o Pengobatan anti-edema dengan larutan hipertonis yaitu manitol 20 atau glukosa
40 atau gliserol 10
o Antibiotika yang mengandung barrier darah otak (pensilin) atau untuk infeksi
anaerob diberikan metronidasol
4 Makanan atau cairan Pada trauma ringan bila muntah-muntah tidak dapat diberikan
apa-apahanya cairan infuse dextrose 5 aminofusin aminofel (18 jam pertama dari
terjadinya kecelakaan) 2-3 hari kemudian diberikan makanan lunak
5 Pada trauma berat Karena hai-hari pertama didapat klien mengalami penurunan
kesadaran dan cenderung terjadi retensi natrium dan elektrolit maka hari-hari pertama
(2-3 hari) tidak terlalu banyak cairan Dextosa 5 8 jam pertama ringer dextrosa 8
jam kedua dan dextrose 5 8 jam ketiga pada hari selanjutnya bila kesadaran rendah
maka makanan diberikan melalui nasogastric tube (2500-300 TKTP) Pemberian
protein tergantung dari nilai urenitrogennya
ASKEP HEAD INJURY 10
8 Komplikasi
a Perdarahan ulang
b Kebocoran cairan otak
c Infeksi pada luka atau sepsis
d Timbulnya edema serebri
e Timbulnya edema pulmonum neurogenik akibat peninggian TIK
f Nyeri kepala setelah penderita sadar
g Konvulsi
ASKEP HEAD INJURY 11
BAB III
PEMBAHASAN
A Khasus
Pasien Ny N masuk ke IGD RSUD pukul 1200 siang karena kehilangan kesadaran yang
disebabkan oleh benturan pada kepala akibat terjatuh dari tangga plusmn 3 jam SMRS penderita
terjatuh dari tangga dengan ketinggian plusmn 2 meter pada saat kejadian tidak ada anggota
keluarga yang melihat saat ditemukan pasien sudah tidak sadarkan diri Pasien sempat
dibaringkan dirumah dan sadar plusmn 15 menit kemudian
Saat sadar pasien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri
pinggang dan nyeri kaki sebelah kanan tetapi pasien masih dapat berjalan dibantu oleh
keluarga Tidak ada darah yang keluar dari kedua lubang hidung mulut serta kedua lubang
telinga pandangan mata kabur tidak ada Pasien muntah 1x setelah diberi minum dan makan
nyeri perut tidak ada kejang tidak ada Setelah kejadian pasien tidak ingat peristiwa
sebelumnya dan tidak bisa mengenal anggota keluarga Pasien masuk bangsal saraf pukul
1300 siang
B Asuhan Keperawatan
1 Pengkajian
A Pengumpulan data
Identitas klien
Nama Ny N
Umur 38 Tahun
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Sukubangsa Indonesia
Status Marital -
Tanggal masuk 31 Maret 2013
Tanggal Pengkajian 31 Maret 2013
No Medrec 04023830
Alamat Babakan kalijati Rt 09Rw 03 Batusari Bandung
Ruangan III
ASKEP HEAD INJURY 12
Identitas Penanggung Jawab
Nama Tn T
Umur 40 Tahun
Agama Islam
Pekerjaan Guru
Sukubangsa Indonesia
Status Menikah
Hubungan dengan Klien Suami
Alamat Babakan kalijati Rt 09 Rw 03 Batusari Bandung
B Riwayat Kesehatan
o Keluhan Utama
Klien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri pinggang
dan nyeri pada kaki sebelah kanan
C Pemeriksaan Fisik
1 Pengkajian Primer
a Airway
Kaji adanya obstruksi jalan nafas antara lain suara stidor gelisah karena
hipoksia penggunaan otot bantu pernafasan sianosis
b Breathing
Inspeksi frekuensi nafas apakah terjadi sianosis karena luka tembus dada fail
chest gerakan otot pernafasan tambahan Kaji adanya suara nafas tambahan
seperti ronchi wheezing apakah berhub dengan kasus HI
c Sirkulasi
Kaji adanya tanda-tanda syok seperti hipotensi takikardi takipnea hipotermi
pucat penurunan produksi urine
d Disability
Kaji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum
e Eksposure
Buka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka
ASKEP HEAD INJURY 13
2 Pengkajian Sekunder
a Kepala
Inspeksi klien terhadap luka kulit kepala dan bola mata telinga bagian luar dan
hidung
Pasien mengalami benturan pada Lobus Frontal (Otak bagian depan) dan pasien
juga mengalami amnesia karena untuk lobus bagian depan itu berfungsi sebagai
proses berfikir Dan pasien mengalami benturan pada kepala bagian belakang
(medulla spinalis) pasien mengalami gangguan motorik pada pinggang dan
kaki sebelah kanan untuk berjalan pasienpun dibantu oleh keluarganya
b Neurologis
Penilaian fungsi otak dengan GCS dan CT Scan
c Dada
Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga suara nafas dan jantung
d Pelvis dan Ekstremitas
Kaji adanya fraktur denyut nadi perifer pada daerah trauma memar dan cedera
yang lain
3 Pengkajian Pemeriksaan Glassgow Coma Scale (GCS)
No
ASKEP PENILAAN RESPON SKOR
1 Eye (Membuka Mata) Dengan Nyeri 2
2 Verbal Bicara Membingungkan 4
3 Motorik Dengan Perintah 6
TOTAL 12 (artinya
apa point
12)
ASKEP HEAD INJURY 14
D Analisis Data
No Diagnose Etiologi Masalah
1 Perfusi jaringan tak efektif
(spesifik serebral) bd aliran arteri
dan vena terputus
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Gangguan autogenasi
Airan darah ke otak
O2 gangguan metabolism
Asam laktat naik
Oedem otak
Gangguan perfusi jaringan cerebral
Gangguan
perfusi
jaringan
cerebral
2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd
agen injuri fisik
Cidera kepala
Respon biologis
Nyeri
Gangguan
rasa nyeri
3 Kerusakan memori bd gangguan
neurologis
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Kerusakan sel otak
Gangguan
kerusakan
memori
ASKEP HEAD INJURY 15
Kerusakan memori
E Diagnosa Keperawatan
No
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
1 Perfusi jaringan tak
efektif (spesifik
serebral) bd aliran
arteri dan vena
terputus dengan
batasan karakteristik
Perubahan respon
motorik
Amnesia retrograde
(gangguan memori)
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2x24 jam klien
dapat
1 Status sirkulasi dengan
indicator
Tekanan darah
sistolik dan
diastolik dalam
rentang yang
diharapkan
Tidak ada tanda
PTIK
2 Perfusi jaringan
serebral dengan
indicator
Klien mampu
berkomunikasi
dengan jelas dan
sesuai kemampuan
Klien mampu
memeperoleh
informasi
1 Monitor tanda-
tanda vital
2 Perubahan respon
klien terhadap
stimulusrangsang
an
3 Perhatikan dalam
berkomunikasi
dan berikan
1 Variasi mungkin
terjadi oleh karena
tekanantrauma
serebral pada
daerah vasomotor
otak Hipertensi
atau hipotensi
postural dapat
menjadi faktor
pencetus
rasional itu cara yg
ditempuh agar
tujuan berhasil
2 Mengkaji status
neurologistanda-
tanda kegagalan
untuk menentukan
perawatan
kegawatan atau
tindakan
pembedahan
3 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
ASKEP HEAD INJURY 16
umpan balik
4 Tunjukan objek
dan minta pasien
untuk
menyebutkan
nama benda
tersebut
sensorik
4 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
motorik seperti
pasien mungkin
mengenalinya tetapi
dapat
menyebutkannya
2 Nyeri akut dengan
sekala 9 bd agen injuri
fisik dengan batasan
karakteristik
Laporkan nyeri
kepala secara verbal
Tingkah laku
ekspresi (gelisah)
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengontrol nyeri
dengan indicator
Mengenali faktor-
faktor Penyebab
Melaporkan Gejala-
gejala nyeri kepada
tim kesehatan
2 Tingkah laku ekspresi
dengan indicator
Mengungkapkan
pengetahuan
tentang situasi
1 Kaji keluhan
nyeri lokasi
karakteristik
frekuensi kualitas
dan beratnya
benturan
2 Obesitas (obesitas
= kegemukan)
respon
ketidaknyamanan
secara verbal
1 Nyeri merupakan
pengalaman
subjektif dan harus
dijelaskan oleh
pasien Identifikasi
karakteristik nyeri
dan faktor yang
berhubungan
merupakan hal
untuk mengevaluasi
keefektifan dari
terapi yang
diberikan
2 Merupakan
indicator nyeri yang
tidak langsung yang
dialami Sakit
kepala mungkin
bersifat akut atau
kronis jadi
Manifestasi
fisiologis bisa
ASKEP HEAD INJURY 17
3 Ajarkan latihan
teknik relaksasi
seperti latihan
nafas dalam
muncultidak
BUKAN DEFINISI
tapi caranya
3 Untuk mengurangi
rsa nyeri dan
memfokuskan
perhatian klien
Terbalik ga dengan
intervensi ingat
intervensi =
rencanahellip
3 Kerusakan memori bd
gangguan neurologis
dengan batasan
karakteristik
Ketidakmampuan
mengingat
peristiwa
Mengeluh
mengalami lupa
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengenali perubahan
berfikirperilaku
2 Berpartisipasi dalam
aturan terapeutik
penyerapan kognitif
1 Orang terdekat
untuk
membandingkan
kepribadian
tingkah laku
pasien sebelum
mengalami
trauma dengan
respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk
menghadirkan
realitas secara
konsisten dan
jelas hindari
pikiran-pikiran
1 Masa pemulihan
cedera kepala
meliputi fase
agitasi respon
marah munculnya
halusinasi atau
perubahan pada
interpretasi atau
tergantung dari
berkembangnya
bagian tertentu dari
otak yang
bengalami trauma
tersebut
2 Pasien mungkin
tidak menyadari
ada trauma secara
total (amnesia)
atau dari perluasan
trauma dank arena
ASKEP HEAD INJURY 18
yang tidak masuk
akal
itu pasien perlu
dihadapkan pada
kenyataan terhadap
terjadinya cedera
[ada dirinya
Orientasi realitas
yang terstuktur
dapat menurunkan
reaksi perlawanan
dari pasien
F Implementasi
Tangga
l
DX Jam Implementasi Paraf
2 April
2013
1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital
2 Perubahan respon klien terhadap
stimulusrangsang
3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan
umpan balik
4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk
menyebutkan nama benda tersebut
2 April
2013
2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik
frekuensi kualitas dan beratnya benturan
2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal
3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan
nafas dalam
2 April
2013
1 Orang terdekat untuk membandingkan
kepribadian tingkah laku pasien sebelum
mengalami trauma dengan respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara
ASKEP HEAD INJURY 19
konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang
tidak masuk akal
G Evaluasi
Tanggal Evaluasi
4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang
O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari
skala berapa Dijelaskan lagi
TTV
TD 12080 mmHg (12080-14090)
RR 16 xmenit (16-24 xmenit)
N 80 xmenit (60-100 xmenit)
Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)
A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana
P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya
ASKEP HEAD INJURY 20
BAB IV
PENUTUP
a Kesimpulan
Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau
pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan
Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu
gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities
dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak
Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas
Klasifikasi cedera kepala
Cedera kepala ringan
Cedera kepala sedang
Cedera kepala berat
Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral
Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat
dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan
larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak
Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12
Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat
Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran
lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami
amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor
Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral
pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason
sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi
hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
ASKEP HEAD INJURY 21
DAFTAR PUSTAKA
Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan
pasienJakartaEGC
NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North
American Nursing Diagnosis Association
httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml
httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm
httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm
http
PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA
htm
1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN
TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA
LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG
CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN
2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS
MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI
SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON
ASKEP HEAD INJURY 22
oksigen dan glukosa sampai derajat tertentu yang bermakna Sel-sel selebral membutuhkan
suplay darah terus menerus untuk memperoleh makanan Kerusakan otak belakang dapat
pulih dan sel-sel mati dapat diakibatkan karena darah yang mengalir berhenti hanya
beberapa menit saja dan keruskan neuron tidak dapat mengalami regenerasi Gegar otak ini
merupakan sinfrom yang melibatkan bentuk cedera otak tengah yang menyebar ganguan
neuntosis sementara dan dapat pulih tanpa ada kehilangan kesadaran pasien mungkin
mengalami disenenbisi ringanpusing ganguan memori sementara kurang
konsentrasi amnesia rehogatedan pasien sembuh cepat Cedera otak serius dapat terjadi
yang menyebabkan kontusiolaserasi dan hemoragi
3) Komosio serebral
Adalah hilangnya fungsi neurologik sementara tanpa kerusakan struktur Komosio
umumnya meliputi sebuah periode tidak sadarkan diri dalam waktu yang berakhir selama
beberap detik sampai beberapa menitgetaran otak sedikit saja hanya akan menimbulkan
amnesia atau disonentasi
4) Kontusio cerebral
Merupakan cedera kepala berat dimana otak mengalami memar dengan kemungkinan
adanya daerah hemorasi pada subtansi otak Dapat menimbulkan edema cerebral 2-3 hari
post trumaAkibatnya dapat menimbulkan peningkatan TIK dan meningkatkan mortabilitas
(45)
5) Hematuma cerebral ( Hematuma ekstradural atau nemorogi )
Setelah cedera kepaladarah berkumpul di dalam ruang epidural (ekstradural) diantara
tengkorak durakeadaan ini sering diakibatkan dari fraktur hilang tengkorak yang
menyebabkan arteri meningeal tengah putus atau rusak (laserasi)dimana arteri ini benda
diantara dura dan tengkorak daerah infestor menuju bagian tipis tulang temporalHemorogi
karena arteri ini dapat menyebabkan penekanan pada otak
6) Hemotoma subdural
Adalah pengumpulan darah diantara dura dan dasar otakPaling sering disebabkan oleh
truma tetapi dapat juga terjadi kecenderungan pendarahan dengan serius dan aneusrisma
Hemorogi subdural lebih sering terjadi pada vena dan merupakan akibat putusnya
pembuluh darah kecil yang menjembatani ruang subdural Dapat terjadi akut subakut atau
kronik
ASKEP HEAD INJURY 5
hemotoma subdural akut dihubungkan dengan cedera kepala mayor yang meliputi
kontusio atau lasersi
Hemotoma subdural subakut adalah suatu kontusio sedikit berat dan dicurigai pada
pasien yang gagal untuk meningkatkan kesadaran setelah trauma kepala
Hemotuma subdural kronik dapat terjadi karena cedera kepala minor terjadi pada
lansia
7) Hemotuma subaradinoid
Pendarahan yang terjadi pada ruang amchnoid yakni antara lapisan amchnoid dengan
diameter Seringkali terjadi karena adanya vena yang ada di daerah tersebut terluka Sering
kali bersifat kronik
8) Hemorasi infracerebral
Adalah pendarahan ke dalam subtansi otak pengumpulan daerah 25ml atau lebih pada
parenkim otak Penyebabanya seringkali karena adanya infrasi fraktur gerakan akselarasi
dan deseterasi yang tiba-tiba
4 Patofisiologi
Patofisiologis dari cedera kepala traumatic dibagi dalam proses primer dan proses
sekunder Kerusakan yang terjadi dianggap karena gaya fisika yang berkaitan dengan suatu
trauma yang relative baru terjadi dan bersifat irreversible untuk sebagian besar daerah otak
Walaupun kontusio dan laserasi yang terjadi pada permukaan otak terutama pada kutub
temporal dan permukaan orbital dari lobus frontalis memberikan tanda-tanda jelas tetapi
selama lebih dari 30 tahun telah dianggap jejas akson difus pada substasi alba subkortex
adalah penyebab utama kehilangan kesadaran berkepanjangan gangguan respon motorik dan
pemulihan yang tidak komplit yang merupakan penanda pasien yang menderita cedera kepala
traumatik berat
o Proses Primer
Proses primer timbul langsung pada saat trauma terjadi Cedera primer biasanya
fokal (perdarahan konusi) dan difus (jejas akson difus)Proses ini adalah kerusakan otak
tahap awal yang diakibatkan oleh benturan mekanik pada kepala derajat kerusakan
tergantung pada kuat dan arah benturan kondisi kepala yang bergerak diam percepatan
ASKEP HEAD INJURY 6
dan perlambatan gerak kepala Proses primer menyebabkan fraktur tengkorak perdarahan
segera intrakranial robekan regangan serabu saraf dan kematian langsung pada daerah
yang terkena
o Proses Sekunder
Kerusakan sekunder timbul beberapa waktu setelah trauma menyusul kerusakan
primer Dapat dibagi menjadi penyebab sistemik dari intrakranial Dari berbagai
gangguan sistemik hipoksia dan hipotensi merupakan gangguan yang paling berarti
Hipotensi menurunnya tekanan perfusi otak sehingga mengakibatkan terjadinya iskemi
dan infark otak Perluasan kerusakan jaringan otak sekunder disebabkan berbagai faktor
seperti kerusakan sawar darah otak gangguan aliran darah otak metabolisme otak
gangguan hormonal pengeluaran bahan-bahan neurotrasmiter dan radikal bebas Trauma
saraf proses primer atau sekunder akan menimbulkan gejala-gejala neurologis yang
tergantung lokasi kerusakan
Kerusakan sistem saraf motorik yang berpusat dibagian belakang lobus frontalis akan
mengakibatkan kelumpuhan pada sisi lain Gejala-gejala kerusakan lobus-lobus lainnya baru
akan ditemui setelah penderita sadar Pada kerusakan lobus oksipital akan dujumpai ganguan
sensibilitas kulit pada sisi yang berlawanan Pada lobus frontalis mengakibatkan timbulnya
seperti dijumpai pada epilepsi lobus temporalis
Kelainan metabolisme yang dijumpai pada penderita cedera kepala disebabkan adanya
kerusakan di daerah hipotalamus Kerusakan dibagian depan hipotalamus akan terjadi
hepertermi Lesi di regio optika berakibat timbulnya edema paru karena kontraksi sistem
vena Retensi air natrium dan klor yang terjadi pada hari pertama setelah trauma tampaknya
disebabkan oleh terlepasnya hormon ADH dari daerah belakang hipotalamus yang
berhubungan dengan hipofisis Setelah kurang lebih 5 hari natrium dan klor akan dikeluarkan
melalui urine dalam jumlah berlebihan sehingga keseimbangannya menjadi negatif
Hiperglikemi dan glikosuria yang timbul juga disebabkan keadaan perangsangan pusat-pusat
yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat didalam batang otak
Batang otak dapat mengalami kerusakan langsung karena benturan atau sekunder akibat
fleksi atau torsi akut pada sambungan serviks medulla karena kerusakan pembuluh darah atau
karena penekanan oleh herniasi unkus Gejala-gejala yang dapat timbul ialah fleksiditas
umum yang terjadi pada lesi tranversal dibawah nukleus nervus statoakustikus regiditas
ASKEP HEAD INJURY 7
deserebrasi pada lesi tranversal setinggi nukleus rubber lengan dan tungkai kaku dalam sikap
ekstensi dan kedua lengan kaku dalam fleksi pada siku terjadi bila hubungan batang otak
dengan korteks serebri terputus
Gejala-gejala Parkinson timbul pada kerusakan ganglion basal Kerusakan-kerusakan
saraf-saraf kranial dan traktus-traktus panjang menimbulkan gejala neurologis khas Nafas
dangkal tak teratur yang dijumpai pada kerusakan medula oblongata akan menimbulkan
timbulnya Asidesil Nafas yang cepat dan dalam yang terjadi pada gangguan setinggi
diensefalon akan mengakibatkan alkalosisi respiratorik
5 Manifestasi Klinis
1 Nyeri yang menetap atau setempat
2 Bengkak pada sekitar fraktur sampai pada fraktur kubah cranial
3 Fraktur dasar tengkorak hemorasi dari hidung faring atau telinga dan darah terlihat
dibawah konjungtivamemar diatas mastoid (tanda battle)otorea serebro spiral ( cairan
cerebros piral keluar dari telinga ) minorea serebrospiral (les keluar dari hidung)
4 Laserasi atau kontusio otak ditandai oleh cairan spinal berdarah
5 Penurunan kesadaran
6 Pusing berkunang-kunang
7 Absorbsi cepat les dan penurunan volume intravaskuler
8 Peningkatan TIK
9 Dilatasi dan fiksasi pupil atau paralysis edkstremitas
10 Peningkatan TD penurunan frek Nadi peningkatan pernafasan
6 Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik yang diperlukan pada klien dengan cedera kepala meliputi
a) CT scan (dengan tanpa kontras)
Mengidentifikasi luasnya lesi perdarahan determinan ventrikuler dan perubahan jaringan
otak
b) MRI
Digunakan sama dengan CT scan dengan tanpa kontras radioaktif
ASKEP HEAD INJURY 8
c) Cerebral Angiography
Menunjukkan anomali sirkulasi serebral seperti perubahan jaringan otak sekunder menjadi
edema perdarahan dan trauma
d) Serial EEG
Dapat melihat perkembangan gelombang patologis
e) Sinar-X
Mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur) perubahan struktur garis (perdarahan
edema) fragmen tulang
f) BAER
Mengoreksi batas fungsi korteks dan otak kecil
g) PET
Mendeteksi perubahan aktivitas metabolism otak
h) CSS
Lumbal pungsi dapat dilakukan jika diduga terjadi perdarahan subarachnoid
i) Kadar elektrolit
Untuk mengoreksi keseimbangan elektrolit sebagai peningkatan tekanan intracranial
j) Screen Toxicology
Untuk mendeteksi pengaruh obat yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran
k) Rontgen thoraks 2 arah (PAAP dan lateral)
Rontgen thoraks menyatakan akumulasi udara cairan pada area pleural
l) Toraksentesis menyatakan darah cairan
m)Analisa Gas Darah (AGD Astrup)
AGD adalah salah satu tes diagnostic untuk menentukan status respirasi Status respirasi
yang dapat digambarkan melalui pemeriksaan AGD ini adalah status oksigenasi dan status
asam basa
7 Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan saat awal trauma pada cedera kepala selain dari factor mempertahankan
fungsi ABC (airway breathing circulation) dan menilai status neurologis (disability
exposure) maka factor yang harus diperhitungkan pula adalah mengurangi iskemia serebri
yang terjadi Keadaan ini dapat dibantu dengan pemberian oksigen dan glukosa sekalipun
ASKEP HEAD INJURY 9
pada otak yang mengalami trauma relative memerlukan oksigen dan glukosa yang lebih
rendah
Selain itu perlu pula dikontrol kemungkinan tekanan intracranial yang meninggi
disebabkan oleh edema serebri Sekalipun tidak jarang memerlukan tindakan operasi tetapi
usaha untuk menurunkan tekanan intracranial ini dapat dilakukan dengan cara menurunkan
PaCO2 dengan hiperventilasi yang mengurangi asidosis intraserebral dan menambah
metabolisme intraserebral Adapun usaha untuk menurunkan PaCO2 ini yakin dengan intubasi
endotrakeal hiperventilasi Tin membuat intermittent iatrogenic paralisis Intubasi dilakukan
sedini mungkin kepala klien-lkien yang koma untuk mencegah terjadinya PaCO2 yang
meninggi Prinsip ABC dan ventilasi yang teratur dapat mencegah peningkatan tekanan
intracranial
Penatalaksanaan konservatif meliputi
1 Bedrest total
2 Observasi tanda-tanda vital (GCS dan tingkat kesadaran)
3 Pemberian obat-obatan
o Dexmethason kalmethason sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai
dengan berat ringannya trauma
o Terapi hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
o Pengobatan anti-edema dengan larutan hipertonis yaitu manitol 20 atau glukosa
40 atau gliserol 10
o Antibiotika yang mengandung barrier darah otak (pensilin) atau untuk infeksi
anaerob diberikan metronidasol
4 Makanan atau cairan Pada trauma ringan bila muntah-muntah tidak dapat diberikan
apa-apahanya cairan infuse dextrose 5 aminofusin aminofel (18 jam pertama dari
terjadinya kecelakaan) 2-3 hari kemudian diberikan makanan lunak
5 Pada trauma berat Karena hai-hari pertama didapat klien mengalami penurunan
kesadaran dan cenderung terjadi retensi natrium dan elektrolit maka hari-hari pertama
(2-3 hari) tidak terlalu banyak cairan Dextosa 5 8 jam pertama ringer dextrosa 8
jam kedua dan dextrose 5 8 jam ketiga pada hari selanjutnya bila kesadaran rendah
maka makanan diberikan melalui nasogastric tube (2500-300 TKTP) Pemberian
protein tergantung dari nilai urenitrogennya
ASKEP HEAD INJURY 10
8 Komplikasi
a Perdarahan ulang
b Kebocoran cairan otak
c Infeksi pada luka atau sepsis
d Timbulnya edema serebri
e Timbulnya edema pulmonum neurogenik akibat peninggian TIK
f Nyeri kepala setelah penderita sadar
g Konvulsi
ASKEP HEAD INJURY 11
BAB III
PEMBAHASAN
A Khasus
Pasien Ny N masuk ke IGD RSUD pukul 1200 siang karena kehilangan kesadaran yang
disebabkan oleh benturan pada kepala akibat terjatuh dari tangga plusmn 3 jam SMRS penderita
terjatuh dari tangga dengan ketinggian plusmn 2 meter pada saat kejadian tidak ada anggota
keluarga yang melihat saat ditemukan pasien sudah tidak sadarkan diri Pasien sempat
dibaringkan dirumah dan sadar plusmn 15 menit kemudian
Saat sadar pasien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri
pinggang dan nyeri kaki sebelah kanan tetapi pasien masih dapat berjalan dibantu oleh
keluarga Tidak ada darah yang keluar dari kedua lubang hidung mulut serta kedua lubang
telinga pandangan mata kabur tidak ada Pasien muntah 1x setelah diberi minum dan makan
nyeri perut tidak ada kejang tidak ada Setelah kejadian pasien tidak ingat peristiwa
sebelumnya dan tidak bisa mengenal anggota keluarga Pasien masuk bangsal saraf pukul
1300 siang
B Asuhan Keperawatan
1 Pengkajian
A Pengumpulan data
Identitas klien
Nama Ny N
Umur 38 Tahun
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Sukubangsa Indonesia
Status Marital -
Tanggal masuk 31 Maret 2013
Tanggal Pengkajian 31 Maret 2013
No Medrec 04023830
Alamat Babakan kalijati Rt 09Rw 03 Batusari Bandung
Ruangan III
ASKEP HEAD INJURY 12
Identitas Penanggung Jawab
Nama Tn T
Umur 40 Tahun
Agama Islam
Pekerjaan Guru
Sukubangsa Indonesia
Status Menikah
Hubungan dengan Klien Suami
Alamat Babakan kalijati Rt 09 Rw 03 Batusari Bandung
B Riwayat Kesehatan
o Keluhan Utama
Klien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri pinggang
dan nyeri pada kaki sebelah kanan
C Pemeriksaan Fisik
1 Pengkajian Primer
a Airway
Kaji adanya obstruksi jalan nafas antara lain suara stidor gelisah karena
hipoksia penggunaan otot bantu pernafasan sianosis
b Breathing
Inspeksi frekuensi nafas apakah terjadi sianosis karena luka tembus dada fail
chest gerakan otot pernafasan tambahan Kaji adanya suara nafas tambahan
seperti ronchi wheezing apakah berhub dengan kasus HI
c Sirkulasi
Kaji adanya tanda-tanda syok seperti hipotensi takikardi takipnea hipotermi
pucat penurunan produksi urine
d Disability
Kaji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum
e Eksposure
Buka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka
ASKEP HEAD INJURY 13
2 Pengkajian Sekunder
a Kepala
Inspeksi klien terhadap luka kulit kepala dan bola mata telinga bagian luar dan
hidung
Pasien mengalami benturan pada Lobus Frontal (Otak bagian depan) dan pasien
juga mengalami amnesia karena untuk lobus bagian depan itu berfungsi sebagai
proses berfikir Dan pasien mengalami benturan pada kepala bagian belakang
(medulla spinalis) pasien mengalami gangguan motorik pada pinggang dan
kaki sebelah kanan untuk berjalan pasienpun dibantu oleh keluarganya
b Neurologis
Penilaian fungsi otak dengan GCS dan CT Scan
c Dada
Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga suara nafas dan jantung
d Pelvis dan Ekstremitas
Kaji adanya fraktur denyut nadi perifer pada daerah trauma memar dan cedera
yang lain
3 Pengkajian Pemeriksaan Glassgow Coma Scale (GCS)
No
ASKEP PENILAAN RESPON SKOR
1 Eye (Membuka Mata) Dengan Nyeri 2
2 Verbal Bicara Membingungkan 4
3 Motorik Dengan Perintah 6
TOTAL 12 (artinya
apa point
12)
ASKEP HEAD INJURY 14
D Analisis Data
No Diagnose Etiologi Masalah
1 Perfusi jaringan tak efektif
(spesifik serebral) bd aliran arteri
dan vena terputus
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Gangguan autogenasi
Airan darah ke otak
O2 gangguan metabolism
Asam laktat naik
Oedem otak
Gangguan perfusi jaringan cerebral
Gangguan
perfusi
jaringan
cerebral
2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd
agen injuri fisik
Cidera kepala
Respon biologis
Nyeri
Gangguan
rasa nyeri
3 Kerusakan memori bd gangguan
neurologis
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Kerusakan sel otak
Gangguan
kerusakan
memori
ASKEP HEAD INJURY 15
Kerusakan memori
E Diagnosa Keperawatan
No
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
1 Perfusi jaringan tak
efektif (spesifik
serebral) bd aliran
arteri dan vena
terputus dengan
batasan karakteristik
Perubahan respon
motorik
Amnesia retrograde
(gangguan memori)
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2x24 jam klien
dapat
1 Status sirkulasi dengan
indicator
Tekanan darah
sistolik dan
diastolik dalam
rentang yang
diharapkan
Tidak ada tanda
PTIK
2 Perfusi jaringan
serebral dengan
indicator
Klien mampu
berkomunikasi
dengan jelas dan
sesuai kemampuan
Klien mampu
memeperoleh
informasi
1 Monitor tanda-
tanda vital
2 Perubahan respon
klien terhadap
stimulusrangsang
an
3 Perhatikan dalam
berkomunikasi
dan berikan
1 Variasi mungkin
terjadi oleh karena
tekanantrauma
serebral pada
daerah vasomotor
otak Hipertensi
atau hipotensi
postural dapat
menjadi faktor
pencetus
rasional itu cara yg
ditempuh agar
tujuan berhasil
2 Mengkaji status
neurologistanda-
tanda kegagalan
untuk menentukan
perawatan
kegawatan atau
tindakan
pembedahan
3 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
ASKEP HEAD INJURY 16
umpan balik
4 Tunjukan objek
dan minta pasien
untuk
menyebutkan
nama benda
tersebut
sensorik
4 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
motorik seperti
pasien mungkin
mengenalinya tetapi
dapat
menyebutkannya
2 Nyeri akut dengan
sekala 9 bd agen injuri
fisik dengan batasan
karakteristik
Laporkan nyeri
kepala secara verbal
Tingkah laku
ekspresi (gelisah)
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengontrol nyeri
dengan indicator
Mengenali faktor-
faktor Penyebab
Melaporkan Gejala-
gejala nyeri kepada
tim kesehatan
2 Tingkah laku ekspresi
dengan indicator
Mengungkapkan
pengetahuan
tentang situasi
1 Kaji keluhan
nyeri lokasi
karakteristik
frekuensi kualitas
dan beratnya
benturan
2 Obesitas (obesitas
= kegemukan)
respon
ketidaknyamanan
secara verbal
1 Nyeri merupakan
pengalaman
subjektif dan harus
dijelaskan oleh
pasien Identifikasi
karakteristik nyeri
dan faktor yang
berhubungan
merupakan hal
untuk mengevaluasi
keefektifan dari
terapi yang
diberikan
2 Merupakan
indicator nyeri yang
tidak langsung yang
dialami Sakit
kepala mungkin
bersifat akut atau
kronis jadi
Manifestasi
fisiologis bisa
ASKEP HEAD INJURY 17
3 Ajarkan latihan
teknik relaksasi
seperti latihan
nafas dalam
muncultidak
BUKAN DEFINISI
tapi caranya
3 Untuk mengurangi
rsa nyeri dan
memfokuskan
perhatian klien
Terbalik ga dengan
intervensi ingat
intervensi =
rencanahellip
3 Kerusakan memori bd
gangguan neurologis
dengan batasan
karakteristik
Ketidakmampuan
mengingat
peristiwa
Mengeluh
mengalami lupa
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengenali perubahan
berfikirperilaku
2 Berpartisipasi dalam
aturan terapeutik
penyerapan kognitif
1 Orang terdekat
untuk
membandingkan
kepribadian
tingkah laku
pasien sebelum
mengalami
trauma dengan
respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk
menghadirkan
realitas secara
konsisten dan
jelas hindari
pikiran-pikiran
1 Masa pemulihan
cedera kepala
meliputi fase
agitasi respon
marah munculnya
halusinasi atau
perubahan pada
interpretasi atau
tergantung dari
berkembangnya
bagian tertentu dari
otak yang
bengalami trauma
tersebut
2 Pasien mungkin
tidak menyadari
ada trauma secara
total (amnesia)
atau dari perluasan
trauma dank arena
ASKEP HEAD INJURY 18
yang tidak masuk
akal
itu pasien perlu
dihadapkan pada
kenyataan terhadap
terjadinya cedera
[ada dirinya
Orientasi realitas
yang terstuktur
dapat menurunkan
reaksi perlawanan
dari pasien
F Implementasi
Tangga
l
DX Jam Implementasi Paraf
2 April
2013
1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital
2 Perubahan respon klien terhadap
stimulusrangsang
3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan
umpan balik
4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk
menyebutkan nama benda tersebut
2 April
2013
2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik
frekuensi kualitas dan beratnya benturan
2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal
3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan
nafas dalam
2 April
2013
1 Orang terdekat untuk membandingkan
kepribadian tingkah laku pasien sebelum
mengalami trauma dengan respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara
ASKEP HEAD INJURY 19
konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang
tidak masuk akal
G Evaluasi
Tanggal Evaluasi
4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang
O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari
skala berapa Dijelaskan lagi
TTV
TD 12080 mmHg (12080-14090)
RR 16 xmenit (16-24 xmenit)
N 80 xmenit (60-100 xmenit)
Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)
A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana
P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya
ASKEP HEAD INJURY 20
BAB IV
PENUTUP
a Kesimpulan
Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau
pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan
Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu
gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities
dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak
Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas
Klasifikasi cedera kepala
Cedera kepala ringan
Cedera kepala sedang
Cedera kepala berat
Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral
Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat
dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan
larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak
Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12
Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat
Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran
lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami
amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor
Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral
pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason
sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi
hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
ASKEP HEAD INJURY 21
DAFTAR PUSTAKA
Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan
pasienJakartaEGC
NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North
American Nursing Diagnosis Association
httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml
httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm
httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm
http
PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA
htm
1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN
TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA
LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG
CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN
2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS
MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI
SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON
ASKEP HEAD INJURY 22
hemotoma subdural akut dihubungkan dengan cedera kepala mayor yang meliputi
kontusio atau lasersi
Hemotoma subdural subakut adalah suatu kontusio sedikit berat dan dicurigai pada
pasien yang gagal untuk meningkatkan kesadaran setelah trauma kepala
Hemotuma subdural kronik dapat terjadi karena cedera kepala minor terjadi pada
lansia
7) Hemotuma subaradinoid
Pendarahan yang terjadi pada ruang amchnoid yakni antara lapisan amchnoid dengan
diameter Seringkali terjadi karena adanya vena yang ada di daerah tersebut terluka Sering
kali bersifat kronik
8) Hemorasi infracerebral
Adalah pendarahan ke dalam subtansi otak pengumpulan daerah 25ml atau lebih pada
parenkim otak Penyebabanya seringkali karena adanya infrasi fraktur gerakan akselarasi
dan deseterasi yang tiba-tiba
4 Patofisiologi
Patofisiologis dari cedera kepala traumatic dibagi dalam proses primer dan proses
sekunder Kerusakan yang terjadi dianggap karena gaya fisika yang berkaitan dengan suatu
trauma yang relative baru terjadi dan bersifat irreversible untuk sebagian besar daerah otak
Walaupun kontusio dan laserasi yang terjadi pada permukaan otak terutama pada kutub
temporal dan permukaan orbital dari lobus frontalis memberikan tanda-tanda jelas tetapi
selama lebih dari 30 tahun telah dianggap jejas akson difus pada substasi alba subkortex
adalah penyebab utama kehilangan kesadaran berkepanjangan gangguan respon motorik dan
pemulihan yang tidak komplit yang merupakan penanda pasien yang menderita cedera kepala
traumatik berat
o Proses Primer
Proses primer timbul langsung pada saat trauma terjadi Cedera primer biasanya
fokal (perdarahan konusi) dan difus (jejas akson difus)Proses ini adalah kerusakan otak
tahap awal yang diakibatkan oleh benturan mekanik pada kepala derajat kerusakan
tergantung pada kuat dan arah benturan kondisi kepala yang bergerak diam percepatan
ASKEP HEAD INJURY 6
dan perlambatan gerak kepala Proses primer menyebabkan fraktur tengkorak perdarahan
segera intrakranial robekan regangan serabu saraf dan kematian langsung pada daerah
yang terkena
o Proses Sekunder
Kerusakan sekunder timbul beberapa waktu setelah trauma menyusul kerusakan
primer Dapat dibagi menjadi penyebab sistemik dari intrakranial Dari berbagai
gangguan sistemik hipoksia dan hipotensi merupakan gangguan yang paling berarti
Hipotensi menurunnya tekanan perfusi otak sehingga mengakibatkan terjadinya iskemi
dan infark otak Perluasan kerusakan jaringan otak sekunder disebabkan berbagai faktor
seperti kerusakan sawar darah otak gangguan aliran darah otak metabolisme otak
gangguan hormonal pengeluaran bahan-bahan neurotrasmiter dan radikal bebas Trauma
saraf proses primer atau sekunder akan menimbulkan gejala-gejala neurologis yang
tergantung lokasi kerusakan
Kerusakan sistem saraf motorik yang berpusat dibagian belakang lobus frontalis akan
mengakibatkan kelumpuhan pada sisi lain Gejala-gejala kerusakan lobus-lobus lainnya baru
akan ditemui setelah penderita sadar Pada kerusakan lobus oksipital akan dujumpai ganguan
sensibilitas kulit pada sisi yang berlawanan Pada lobus frontalis mengakibatkan timbulnya
seperti dijumpai pada epilepsi lobus temporalis
Kelainan metabolisme yang dijumpai pada penderita cedera kepala disebabkan adanya
kerusakan di daerah hipotalamus Kerusakan dibagian depan hipotalamus akan terjadi
hepertermi Lesi di regio optika berakibat timbulnya edema paru karena kontraksi sistem
vena Retensi air natrium dan klor yang terjadi pada hari pertama setelah trauma tampaknya
disebabkan oleh terlepasnya hormon ADH dari daerah belakang hipotalamus yang
berhubungan dengan hipofisis Setelah kurang lebih 5 hari natrium dan klor akan dikeluarkan
melalui urine dalam jumlah berlebihan sehingga keseimbangannya menjadi negatif
Hiperglikemi dan glikosuria yang timbul juga disebabkan keadaan perangsangan pusat-pusat
yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat didalam batang otak
Batang otak dapat mengalami kerusakan langsung karena benturan atau sekunder akibat
fleksi atau torsi akut pada sambungan serviks medulla karena kerusakan pembuluh darah atau
karena penekanan oleh herniasi unkus Gejala-gejala yang dapat timbul ialah fleksiditas
umum yang terjadi pada lesi tranversal dibawah nukleus nervus statoakustikus regiditas
ASKEP HEAD INJURY 7
deserebrasi pada lesi tranversal setinggi nukleus rubber lengan dan tungkai kaku dalam sikap
ekstensi dan kedua lengan kaku dalam fleksi pada siku terjadi bila hubungan batang otak
dengan korteks serebri terputus
Gejala-gejala Parkinson timbul pada kerusakan ganglion basal Kerusakan-kerusakan
saraf-saraf kranial dan traktus-traktus panjang menimbulkan gejala neurologis khas Nafas
dangkal tak teratur yang dijumpai pada kerusakan medula oblongata akan menimbulkan
timbulnya Asidesil Nafas yang cepat dan dalam yang terjadi pada gangguan setinggi
diensefalon akan mengakibatkan alkalosisi respiratorik
5 Manifestasi Klinis
1 Nyeri yang menetap atau setempat
2 Bengkak pada sekitar fraktur sampai pada fraktur kubah cranial
3 Fraktur dasar tengkorak hemorasi dari hidung faring atau telinga dan darah terlihat
dibawah konjungtivamemar diatas mastoid (tanda battle)otorea serebro spiral ( cairan
cerebros piral keluar dari telinga ) minorea serebrospiral (les keluar dari hidung)
4 Laserasi atau kontusio otak ditandai oleh cairan spinal berdarah
5 Penurunan kesadaran
6 Pusing berkunang-kunang
7 Absorbsi cepat les dan penurunan volume intravaskuler
8 Peningkatan TIK
9 Dilatasi dan fiksasi pupil atau paralysis edkstremitas
10 Peningkatan TD penurunan frek Nadi peningkatan pernafasan
6 Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik yang diperlukan pada klien dengan cedera kepala meliputi
a) CT scan (dengan tanpa kontras)
Mengidentifikasi luasnya lesi perdarahan determinan ventrikuler dan perubahan jaringan
otak
b) MRI
Digunakan sama dengan CT scan dengan tanpa kontras radioaktif
ASKEP HEAD INJURY 8
c) Cerebral Angiography
Menunjukkan anomali sirkulasi serebral seperti perubahan jaringan otak sekunder menjadi
edema perdarahan dan trauma
d) Serial EEG
Dapat melihat perkembangan gelombang patologis
e) Sinar-X
Mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur) perubahan struktur garis (perdarahan
edema) fragmen tulang
f) BAER
Mengoreksi batas fungsi korteks dan otak kecil
g) PET
Mendeteksi perubahan aktivitas metabolism otak
h) CSS
Lumbal pungsi dapat dilakukan jika diduga terjadi perdarahan subarachnoid
i) Kadar elektrolit
Untuk mengoreksi keseimbangan elektrolit sebagai peningkatan tekanan intracranial
j) Screen Toxicology
Untuk mendeteksi pengaruh obat yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran
k) Rontgen thoraks 2 arah (PAAP dan lateral)
Rontgen thoraks menyatakan akumulasi udara cairan pada area pleural
l) Toraksentesis menyatakan darah cairan
m)Analisa Gas Darah (AGD Astrup)
AGD adalah salah satu tes diagnostic untuk menentukan status respirasi Status respirasi
yang dapat digambarkan melalui pemeriksaan AGD ini adalah status oksigenasi dan status
asam basa
7 Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan saat awal trauma pada cedera kepala selain dari factor mempertahankan
fungsi ABC (airway breathing circulation) dan menilai status neurologis (disability
exposure) maka factor yang harus diperhitungkan pula adalah mengurangi iskemia serebri
yang terjadi Keadaan ini dapat dibantu dengan pemberian oksigen dan glukosa sekalipun
ASKEP HEAD INJURY 9
pada otak yang mengalami trauma relative memerlukan oksigen dan glukosa yang lebih
rendah
Selain itu perlu pula dikontrol kemungkinan tekanan intracranial yang meninggi
disebabkan oleh edema serebri Sekalipun tidak jarang memerlukan tindakan operasi tetapi
usaha untuk menurunkan tekanan intracranial ini dapat dilakukan dengan cara menurunkan
PaCO2 dengan hiperventilasi yang mengurangi asidosis intraserebral dan menambah
metabolisme intraserebral Adapun usaha untuk menurunkan PaCO2 ini yakin dengan intubasi
endotrakeal hiperventilasi Tin membuat intermittent iatrogenic paralisis Intubasi dilakukan
sedini mungkin kepala klien-lkien yang koma untuk mencegah terjadinya PaCO2 yang
meninggi Prinsip ABC dan ventilasi yang teratur dapat mencegah peningkatan tekanan
intracranial
Penatalaksanaan konservatif meliputi
1 Bedrest total
2 Observasi tanda-tanda vital (GCS dan tingkat kesadaran)
3 Pemberian obat-obatan
o Dexmethason kalmethason sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai
dengan berat ringannya trauma
o Terapi hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
o Pengobatan anti-edema dengan larutan hipertonis yaitu manitol 20 atau glukosa
40 atau gliserol 10
o Antibiotika yang mengandung barrier darah otak (pensilin) atau untuk infeksi
anaerob diberikan metronidasol
4 Makanan atau cairan Pada trauma ringan bila muntah-muntah tidak dapat diberikan
apa-apahanya cairan infuse dextrose 5 aminofusin aminofel (18 jam pertama dari
terjadinya kecelakaan) 2-3 hari kemudian diberikan makanan lunak
5 Pada trauma berat Karena hai-hari pertama didapat klien mengalami penurunan
kesadaran dan cenderung terjadi retensi natrium dan elektrolit maka hari-hari pertama
(2-3 hari) tidak terlalu banyak cairan Dextosa 5 8 jam pertama ringer dextrosa 8
jam kedua dan dextrose 5 8 jam ketiga pada hari selanjutnya bila kesadaran rendah
maka makanan diberikan melalui nasogastric tube (2500-300 TKTP) Pemberian
protein tergantung dari nilai urenitrogennya
ASKEP HEAD INJURY 10
8 Komplikasi
a Perdarahan ulang
b Kebocoran cairan otak
c Infeksi pada luka atau sepsis
d Timbulnya edema serebri
e Timbulnya edema pulmonum neurogenik akibat peninggian TIK
f Nyeri kepala setelah penderita sadar
g Konvulsi
ASKEP HEAD INJURY 11
BAB III
PEMBAHASAN
A Khasus
Pasien Ny N masuk ke IGD RSUD pukul 1200 siang karena kehilangan kesadaran yang
disebabkan oleh benturan pada kepala akibat terjatuh dari tangga plusmn 3 jam SMRS penderita
terjatuh dari tangga dengan ketinggian plusmn 2 meter pada saat kejadian tidak ada anggota
keluarga yang melihat saat ditemukan pasien sudah tidak sadarkan diri Pasien sempat
dibaringkan dirumah dan sadar plusmn 15 menit kemudian
Saat sadar pasien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri
pinggang dan nyeri kaki sebelah kanan tetapi pasien masih dapat berjalan dibantu oleh
keluarga Tidak ada darah yang keluar dari kedua lubang hidung mulut serta kedua lubang
telinga pandangan mata kabur tidak ada Pasien muntah 1x setelah diberi minum dan makan
nyeri perut tidak ada kejang tidak ada Setelah kejadian pasien tidak ingat peristiwa
sebelumnya dan tidak bisa mengenal anggota keluarga Pasien masuk bangsal saraf pukul
1300 siang
B Asuhan Keperawatan
1 Pengkajian
A Pengumpulan data
Identitas klien
Nama Ny N
Umur 38 Tahun
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Sukubangsa Indonesia
Status Marital -
Tanggal masuk 31 Maret 2013
Tanggal Pengkajian 31 Maret 2013
No Medrec 04023830
Alamat Babakan kalijati Rt 09Rw 03 Batusari Bandung
Ruangan III
ASKEP HEAD INJURY 12
Identitas Penanggung Jawab
Nama Tn T
Umur 40 Tahun
Agama Islam
Pekerjaan Guru
Sukubangsa Indonesia
Status Menikah
Hubungan dengan Klien Suami
Alamat Babakan kalijati Rt 09 Rw 03 Batusari Bandung
B Riwayat Kesehatan
o Keluhan Utama
Klien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri pinggang
dan nyeri pada kaki sebelah kanan
C Pemeriksaan Fisik
1 Pengkajian Primer
a Airway
Kaji adanya obstruksi jalan nafas antara lain suara stidor gelisah karena
hipoksia penggunaan otot bantu pernafasan sianosis
b Breathing
Inspeksi frekuensi nafas apakah terjadi sianosis karena luka tembus dada fail
chest gerakan otot pernafasan tambahan Kaji adanya suara nafas tambahan
seperti ronchi wheezing apakah berhub dengan kasus HI
c Sirkulasi
Kaji adanya tanda-tanda syok seperti hipotensi takikardi takipnea hipotermi
pucat penurunan produksi urine
d Disability
Kaji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum
e Eksposure
Buka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka
ASKEP HEAD INJURY 13
2 Pengkajian Sekunder
a Kepala
Inspeksi klien terhadap luka kulit kepala dan bola mata telinga bagian luar dan
hidung
Pasien mengalami benturan pada Lobus Frontal (Otak bagian depan) dan pasien
juga mengalami amnesia karena untuk lobus bagian depan itu berfungsi sebagai
proses berfikir Dan pasien mengalami benturan pada kepala bagian belakang
(medulla spinalis) pasien mengalami gangguan motorik pada pinggang dan
kaki sebelah kanan untuk berjalan pasienpun dibantu oleh keluarganya
b Neurologis
Penilaian fungsi otak dengan GCS dan CT Scan
c Dada
Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga suara nafas dan jantung
d Pelvis dan Ekstremitas
Kaji adanya fraktur denyut nadi perifer pada daerah trauma memar dan cedera
yang lain
3 Pengkajian Pemeriksaan Glassgow Coma Scale (GCS)
No
ASKEP PENILAAN RESPON SKOR
1 Eye (Membuka Mata) Dengan Nyeri 2
2 Verbal Bicara Membingungkan 4
3 Motorik Dengan Perintah 6
TOTAL 12 (artinya
apa point
12)
ASKEP HEAD INJURY 14
D Analisis Data
No Diagnose Etiologi Masalah
1 Perfusi jaringan tak efektif
(spesifik serebral) bd aliran arteri
dan vena terputus
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Gangguan autogenasi
Airan darah ke otak
O2 gangguan metabolism
Asam laktat naik
Oedem otak
Gangguan perfusi jaringan cerebral
Gangguan
perfusi
jaringan
cerebral
2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd
agen injuri fisik
Cidera kepala
Respon biologis
Nyeri
Gangguan
rasa nyeri
3 Kerusakan memori bd gangguan
neurologis
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Kerusakan sel otak
Gangguan
kerusakan
memori
ASKEP HEAD INJURY 15
Kerusakan memori
E Diagnosa Keperawatan
No
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
1 Perfusi jaringan tak
efektif (spesifik
serebral) bd aliran
arteri dan vena
terputus dengan
batasan karakteristik
Perubahan respon
motorik
Amnesia retrograde
(gangguan memori)
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2x24 jam klien
dapat
1 Status sirkulasi dengan
indicator
Tekanan darah
sistolik dan
diastolik dalam
rentang yang
diharapkan
Tidak ada tanda
PTIK
2 Perfusi jaringan
serebral dengan
indicator
Klien mampu
berkomunikasi
dengan jelas dan
sesuai kemampuan
Klien mampu
memeperoleh
informasi
1 Monitor tanda-
tanda vital
2 Perubahan respon
klien terhadap
stimulusrangsang
an
3 Perhatikan dalam
berkomunikasi
dan berikan
1 Variasi mungkin
terjadi oleh karena
tekanantrauma
serebral pada
daerah vasomotor
otak Hipertensi
atau hipotensi
postural dapat
menjadi faktor
pencetus
rasional itu cara yg
ditempuh agar
tujuan berhasil
2 Mengkaji status
neurologistanda-
tanda kegagalan
untuk menentukan
perawatan
kegawatan atau
tindakan
pembedahan
3 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
ASKEP HEAD INJURY 16
umpan balik
4 Tunjukan objek
dan minta pasien
untuk
menyebutkan
nama benda
tersebut
sensorik
4 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
motorik seperti
pasien mungkin
mengenalinya tetapi
dapat
menyebutkannya
2 Nyeri akut dengan
sekala 9 bd agen injuri
fisik dengan batasan
karakteristik
Laporkan nyeri
kepala secara verbal
Tingkah laku
ekspresi (gelisah)
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengontrol nyeri
dengan indicator
Mengenali faktor-
faktor Penyebab
Melaporkan Gejala-
gejala nyeri kepada
tim kesehatan
2 Tingkah laku ekspresi
dengan indicator
Mengungkapkan
pengetahuan
tentang situasi
1 Kaji keluhan
nyeri lokasi
karakteristik
frekuensi kualitas
dan beratnya
benturan
2 Obesitas (obesitas
= kegemukan)
respon
ketidaknyamanan
secara verbal
1 Nyeri merupakan
pengalaman
subjektif dan harus
dijelaskan oleh
pasien Identifikasi
karakteristik nyeri
dan faktor yang
berhubungan
merupakan hal
untuk mengevaluasi
keefektifan dari
terapi yang
diberikan
2 Merupakan
indicator nyeri yang
tidak langsung yang
dialami Sakit
kepala mungkin
bersifat akut atau
kronis jadi
Manifestasi
fisiologis bisa
ASKEP HEAD INJURY 17
3 Ajarkan latihan
teknik relaksasi
seperti latihan
nafas dalam
muncultidak
BUKAN DEFINISI
tapi caranya
3 Untuk mengurangi
rsa nyeri dan
memfokuskan
perhatian klien
Terbalik ga dengan
intervensi ingat
intervensi =
rencanahellip
3 Kerusakan memori bd
gangguan neurologis
dengan batasan
karakteristik
Ketidakmampuan
mengingat
peristiwa
Mengeluh
mengalami lupa
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengenali perubahan
berfikirperilaku
2 Berpartisipasi dalam
aturan terapeutik
penyerapan kognitif
1 Orang terdekat
untuk
membandingkan
kepribadian
tingkah laku
pasien sebelum
mengalami
trauma dengan
respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk
menghadirkan
realitas secara
konsisten dan
jelas hindari
pikiran-pikiran
1 Masa pemulihan
cedera kepala
meliputi fase
agitasi respon
marah munculnya
halusinasi atau
perubahan pada
interpretasi atau
tergantung dari
berkembangnya
bagian tertentu dari
otak yang
bengalami trauma
tersebut
2 Pasien mungkin
tidak menyadari
ada trauma secara
total (amnesia)
atau dari perluasan
trauma dank arena
ASKEP HEAD INJURY 18
yang tidak masuk
akal
itu pasien perlu
dihadapkan pada
kenyataan terhadap
terjadinya cedera
[ada dirinya
Orientasi realitas
yang terstuktur
dapat menurunkan
reaksi perlawanan
dari pasien
F Implementasi
Tangga
l
DX Jam Implementasi Paraf
2 April
2013
1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital
2 Perubahan respon klien terhadap
stimulusrangsang
3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan
umpan balik
4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk
menyebutkan nama benda tersebut
2 April
2013
2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik
frekuensi kualitas dan beratnya benturan
2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal
3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan
nafas dalam
2 April
2013
1 Orang terdekat untuk membandingkan
kepribadian tingkah laku pasien sebelum
mengalami trauma dengan respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara
ASKEP HEAD INJURY 19
konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang
tidak masuk akal
G Evaluasi
Tanggal Evaluasi
4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang
O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari
skala berapa Dijelaskan lagi
TTV
TD 12080 mmHg (12080-14090)
RR 16 xmenit (16-24 xmenit)
N 80 xmenit (60-100 xmenit)
Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)
A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana
P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya
ASKEP HEAD INJURY 20
BAB IV
PENUTUP
a Kesimpulan
Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau
pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan
Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu
gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities
dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak
Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas
Klasifikasi cedera kepala
Cedera kepala ringan
Cedera kepala sedang
Cedera kepala berat
Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral
Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat
dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan
larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak
Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12
Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat
Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran
lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami
amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor
Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral
pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason
sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi
hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
ASKEP HEAD INJURY 21
DAFTAR PUSTAKA
Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan
pasienJakartaEGC
NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North
American Nursing Diagnosis Association
httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml
httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm
httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm
http
PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA
htm
1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN
TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA
LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG
CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN
2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS
MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI
SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON
ASKEP HEAD INJURY 22
dan perlambatan gerak kepala Proses primer menyebabkan fraktur tengkorak perdarahan
segera intrakranial robekan regangan serabu saraf dan kematian langsung pada daerah
yang terkena
o Proses Sekunder
Kerusakan sekunder timbul beberapa waktu setelah trauma menyusul kerusakan
primer Dapat dibagi menjadi penyebab sistemik dari intrakranial Dari berbagai
gangguan sistemik hipoksia dan hipotensi merupakan gangguan yang paling berarti
Hipotensi menurunnya tekanan perfusi otak sehingga mengakibatkan terjadinya iskemi
dan infark otak Perluasan kerusakan jaringan otak sekunder disebabkan berbagai faktor
seperti kerusakan sawar darah otak gangguan aliran darah otak metabolisme otak
gangguan hormonal pengeluaran bahan-bahan neurotrasmiter dan radikal bebas Trauma
saraf proses primer atau sekunder akan menimbulkan gejala-gejala neurologis yang
tergantung lokasi kerusakan
Kerusakan sistem saraf motorik yang berpusat dibagian belakang lobus frontalis akan
mengakibatkan kelumpuhan pada sisi lain Gejala-gejala kerusakan lobus-lobus lainnya baru
akan ditemui setelah penderita sadar Pada kerusakan lobus oksipital akan dujumpai ganguan
sensibilitas kulit pada sisi yang berlawanan Pada lobus frontalis mengakibatkan timbulnya
seperti dijumpai pada epilepsi lobus temporalis
Kelainan metabolisme yang dijumpai pada penderita cedera kepala disebabkan adanya
kerusakan di daerah hipotalamus Kerusakan dibagian depan hipotalamus akan terjadi
hepertermi Lesi di regio optika berakibat timbulnya edema paru karena kontraksi sistem
vena Retensi air natrium dan klor yang terjadi pada hari pertama setelah trauma tampaknya
disebabkan oleh terlepasnya hormon ADH dari daerah belakang hipotalamus yang
berhubungan dengan hipofisis Setelah kurang lebih 5 hari natrium dan klor akan dikeluarkan
melalui urine dalam jumlah berlebihan sehingga keseimbangannya menjadi negatif
Hiperglikemi dan glikosuria yang timbul juga disebabkan keadaan perangsangan pusat-pusat
yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat didalam batang otak
Batang otak dapat mengalami kerusakan langsung karena benturan atau sekunder akibat
fleksi atau torsi akut pada sambungan serviks medulla karena kerusakan pembuluh darah atau
karena penekanan oleh herniasi unkus Gejala-gejala yang dapat timbul ialah fleksiditas
umum yang terjadi pada lesi tranversal dibawah nukleus nervus statoakustikus regiditas
ASKEP HEAD INJURY 7
deserebrasi pada lesi tranversal setinggi nukleus rubber lengan dan tungkai kaku dalam sikap
ekstensi dan kedua lengan kaku dalam fleksi pada siku terjadi bila hubungan batang otak
dengan korteks serebri terputus
Gejala-gejala Parkinson timbul pada kerusakan ganglion basal Kerusakan-kerusakan
saraf-saraf kranial dan traktus-traktus panjang menimbulkan gejala neurologis khas Nafas
dangkal tak teratur yang dijumpai pada kerusakan medula oblongata akan menimbulkan
timbulnya Asidesil Nafas yang cepat dan dalam yang terjadi pada gangguan setinggi
diensefalon akan mengakibatkan alkalosisi respiratorik
5 Manifestasi Klinis
1 Nyeri yang menetap atau setempat
2 Bengkak pada sekitar fraktur sampai pada fraktur kubah cranial
3 Fraktur dasar tengkorak hemorasi dari hidung faring atau telinga dan darah terlihat
dibawah konjungtivamemar diatas mastoid (tanda battle)otorea serebro spiral ( cairan
cerebros piral keluar dari telinga ) minorea serebrospiral (les keluar dari hidung)
4 Laserasi atau kontusio otak ditandai oleh cairan spinal berdarah
5 Penurunan kesadaran
6 Pusing berkunang-kunang
7 Absorbsi cepat les dan penurunan volume intravaskuler
8 Peningkatan TIK
9 Dilatasi dan fiksasi pupil atau paralysis edkstremitas
10 Peningkatan TD penurunan frek Nadi peningkatan pernafasan
6 Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik yang diperlukan pada klien dengan cedera kepala meliputi
a) CT scan (dengan tanpa kontras)
Mengidentifikasi luasnya lesi perdarahan determinan ventrikuler dan perubahan jaringan
otak
b) MRI
Digunakan sama dengan CT scan dengan tanpa kontras radioaktif
ASKEP HEAD INJURY 8
c) Cerebral Angiography
Menunjukkan anomali sirkulasi serebral seperti perubahan jaringan otak sekunder menjadi
edema perdarahan dan trauma
d) Serial EEG
Dapat melihat perkembangan gelombang patologis
e) Sinar-X
Mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur) perubahan struktur garis (perdarahan
edema) fragmen tulang
f) BAER
Mengoreksi batas fungsi korteks dan otak kecil
g) PET
Mendeteksi perubahan aktivitas metabolism otak
h) CSS
Lumbal pungsi dapat dilakukan jika diduga terjadi perdarahan subarachnoid
i) Kadar elektrolit
Untuk mengoreksi keseimbangan elektrolit sebagai peningkatan tekanan intracranial
j) Screen Toxicology
Untuk mendeteksi pengaruh obat yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran
k) Rontgen thoraks 2 arah (PAAP dan lateral)
Rontgen thoraks menyatakan akumulasi udara cairan pada area pleural
l) Toraksentesis menyatakan darah cairan
m)Analisa Gas Darah (AGD Astrup)
AGD adalah salah satu tes diagnostic untuk menentukan status respirasi Status respirasi
yang dapat digambarkan melalui pemeriksaan AGD ini adalah status oksigenasi dan status
asam basa
7 Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan saat awal trauma pada cedera kepala selain dari factor mempertahankan
fungsi ABC (airway breathing circulation) dan menilai status neurologis (disability
exposure) maka factor yang harus diperhitungkan pula adalah mengurangi iskemia serebri
yang terjadi Keadaan ini dapat dibantu dengan pemberian oksigen dan glukosa sekalipun
ASKEP HEAD INJURY 9
pada otak yang mengalami trauma relative memerlukan oksigen dan glukosa yang lebih
rendah
Selain itu perlu pula dikontrol kemungkinan tekanan intracranial yang meninggi
disebabkan oleh edema serebri Sekalipun tidak jarang memerlukan tindakan operasi tetapi
usaha untuk menurunkan tekanan intracranial ini dapat dilakukan dengan cara menurunkan
PaCO2 dengan hiperventilasi yang mengurangi asidosis intraserebral dan menambah
metabolisme intraserebral Adapun usaha untuk menurunkan PaCO2 ini yakin dengan intubasi
endotrakeal hiperventilasi Tin membuat intermittent iatrogenic paralisis Intubasi dilakukan
sedini mungkin kepala klien-lkien yang koma untuk mencegah terjadinya PaCO2 yang
meninggi Prinsip ABC dan ventilasi yang teratur dapat mencegah peningkatan tekanan
intracranial
Penatalaksanaan konservatif meliputi
1 Bedrest total
2 Observasi tanda-tanda vital (GCS dan tingkat kesadaran)
3 Pemberian obat-obatan
o Dexmethason kalmethason sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai
dengan berat ringannya trauma
o Terapi hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
o Pengobatan anti-edema dengan larutan hipertonis yaitu manitol 20 atau glukosa
40 atau gliserol 10
o Antibiotika yang mengandung barrier darah otak (pensilin) atau untuk infeksi
anaerob diberikan metronidasol
4 Makanan atau cairan Pada trauma ringan bila muntah-muntah tidak dapat diberikan
apa-apahanya cairan infuse dextrose 5 aminofusin aminofel (18 jam pertama dari
terjadinya kecelakaan) 2-3 hari kemudian diberikan makanan lunak
5 Pada trauma berat Karena hai-hari pertama didapat klien mengalami penurunan
kesadaran dan cenderung terjadi retensi natrium dan elektrolit maka hari-hari pertama
(2-3 hari) tidak terlalu banyak cairan Dextosa 5 8 jam pertama ringer dextrosa 8
jam kedua dan dextrose 5 8 jam ketiga pada hari selanjutnya bila kesadaran rendah
maka makanan diberikan melalui nasogastric tube (2500-300 TKTP) Pemberian
protein tergantung dari nilai urenitrogennya
ASKEP HEAD INJURY 10
8 Komplikasi
a Perdarahan ulang
b Kebocoran cairan otak
c Infeksi pada luka atau sepsis
d Timbulnya edema serebri
e Timbulnya edema pulmonum neurogenik akibat peninggian TIK
f Nyeri kepala setelah penderita sadar
g Konvulsi
ASKEP HEAD INJURY 11
BAB III
PEMBAHASAN
A Khasus
Pasien Ny N masuk ke IGD RSUD pukul 1200 siang karena kehilangan kesadaran yang
disebabkan oleh benturan pada kepala akibat terjatuh dari tangga plusmn 3 jam SMRS penderita
terjatuh dari tangga dengan ketinggian plusmn 2 meter pada saat kejadian tidak ada anggota
keluarga yang melihat saat ditemukan pasien sudah tidak sadarkan diri Pasien sempat
dibaringkan dirumah dan sadar plusmn 15 menit kemudian
Saat sadar pasien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri
pinggang dan nyeri kaki sebelah kanan tetapi pasien masih dapat berjalan dibantu oleh
keluarga Tidak ada darah yang keluar dari kedua lubang hidung mulut serta kedua lubang
telinga pandangan mata kabur tidak ada Pasien muntah 1x setelah diberi minum dan makan
nyeri perut tidak ada kejang tidak ada Setelah kejadian pasien tidak ingat peristiwa
sebelumnya dan tidak bisa mengenal anggota keluarga Pasien masuk bangsal saraf pukul
1300 siang
B Asuhan Keperawatan
1 Pengkajian
A Pengumpulan data
Identitas klien
Nama Ny N
Umur 38 Tahun
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Sukubangsa Indonesia
Status Marital -
Tanggal masuk 31 Maret 2013
Tanggal Pengkajian 31 Maret 2013
No Medrec 04023830
Alamat Babakan kalijati Rt 09Rw 03 Batusari Bandung
Ruangan III
ASKEP HEAD INJURY 12
Identitas Penanggung Jawab
Nama Tn T
Umur 40 Tahun
Agama Islam
Pekerjaan Guru
Sukubangsa Indonesia
Status Menikah
Hubungan dengan Klien Suami
Alamat Babakan kalijati Rt 09 Rw 03 Batusari Bandung
B Riwayat Kesehatan
o Keluhan Utama
Klien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri pinggang
dan nyeri pada kaki sebelah kanan
C Pemeriksaan Fisik
1 Pengkajian Primer
a Airway
Kaji adanya obstruksi jalan nafas antara lain suara stidor gelisah karena
hipoksia penggunaan otot bantu pernafasan sianosis
b Breathing
Inspeksi frekuensi nafas apakah terjadi sianosis karena luka tembus dada fail
chest gerakan otot pernafasan tambahan Kaji adanya suara nafas tambahan
seperti ronchi wheezing apakah berhub dengan kasus HI
c Sirkulasi
Kaji adanya tanda-tanda syok seperti hipotensi takikardi takipnea hipotermi
pucat penurunan produksi urine
d Disability
Kaji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum
e Eksposure
Buka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka
ASKEP HEAD INJURY 13
2 Pengkajian Sekunder
a Kepala
Inspeksi klien terhadap luka kulit kepala dan bola mata telinga bagian luar dan
hidung
Pasien mengalami benturan pada Lobus Frontal (Otak bagian depan) dan pasien
juga mengalami amnesia karena untuk lobus bagian depan itu berfungsi sebagai
proses berfikir Dan pasien mengalami benturan pada kepala bagian belakang
(medulla spinalis) pasien mengalami gangguan motorik pada pinggang dan
kaki sebelah kanan untuk berjalan pasienpun dibantu oleh keluarganya
b Neurologis
Penilaian fungsi otak dengan GCS dan CT Scan
c Dada
Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga suara nafas dan jantung
d Pelvis dan Ekstremitas
Kaji adanya fraktur denyut nadi perifer pada daerah trauma memar dan cedera
yang lain
3 Pengkajian Pemeriksaan Glassgow Coma Scale (GCS)
No
ASKEP PENILAAN RESPON SKOR
1 Eye (Membuka Mata) Dengan Nyeri 2
2 Verbal Bicara Membingungkan 4
3 Motorik Dengan Perintah 6
TOTAL 12 (artinya
apa point
12)
ASKEP HEAD INJURY 14
D Analisis Data
No Diagnose Etiologi Masalah
1 Perfusi jaringan tak efektif
(spesifik serebral) bd aliran arteri
dan vena terputus
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Gangguan autogenasi
Airan darah ke otak
O2 gangguan metabolism
Asam laktat naik
Oedem otak
Gangguan perfusi jaringan cerebral
Gangguan
perfusi
jaringan
cerebral
2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd
agen injuri fisik
Cidera kepala
Respon biologis
Nyeri
Gangguan
rasa nyeri
3 Kerusakan memori bd gangguan
neurologis
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Kerusakan sel otak
Gangguan
kerusakan
memori
ASKEP HEAD INJURY 15
Kerusakan memori
E Diagnosa Keperawatan
No
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
1 Perfusi jaringan tak
efektif (spesifik
serebral) bd aliran
arteri dan vena
terputus dengan
batasan karakteristik
Perubahan respon
motorik
Amnesia retrograde
(gangguan memori)
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2x24 jam klien
dapat
1 Status sirkulasi dengan
indicator
Tekanan darah
sistolik dan
diastolik dalam
rentang yang
diharapkan
Tidak ada tanda
PTIK
2 Perfusi jaringan
serebral dengan
indicator
Klien mampu
berkomunikasi
dengan jelas dan
sesuai kemampuan
Klien mampu
memeperoleh
informasi
1 Monitor tanda-
tanda vital
2 Perubahan respon
klien terhadap
stimulusrangsang
an
3 Perhatikan dalam
berkomunikasi
dan berikan
1 Variasi mungkin
terjadi oleh karena
tekanantrauma
serebral pada
daerah vasomotor
otak Hipertensi
atau hipotensi
postural dapat
menjadi faktor
pencetus
rasional itu cara yg
ditempuh agar
tujuan berhasil
2 Mengkaji status
neurologistanda-
tanda kegagalan
untuk menentukan
perawatan
kegawatan atau
tindakan
pembedahan
3 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
ASKEP HEAD INJURY 16
umpan balik
4 Tunjukan objek
dan minta pasien
untuk
menyebutkan
nama benda
tersebut
sensorik
4 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
motorik seperti
pasien mungkin
mengenalinya tetapi
dapat
menyebutkannya
2 Nyeri akut dengan
sekala 9 bd agen injuri
fisik dengan batasan
karakteristik
Laporkan nyeri
kepala secara verbal
Tingkah laku
ekspresi (gelisah)
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengontrol nyeri
dengan indicator
Mengenali faktor-
faktor Penyebab
Melaporkan Gejala-
gejala nyeri kepada
tim kesehatan
2 Tingkah laku ekspresi
dengan indicator
Mengungkapkan
pengetahuan
tentang situasi
1 Kaji keluhan
nyeri lokasi
karakteristik
frekuensi kualitas
dan beratnya
benturan
2 Obesitas (obesitas
= kegemukan)
respon
ketidaknyamanan
secara verbal
1 Nyeri merupakan
pengalaman
subjektif dan harus
dijelaskan oleh
pasien Identifikasi
karakteristik nyeri
dan faktor yang
berhubungan
merupakan hal
untuk mengevaluasi
keefektifan dari
terapi yang
diberikan
2 Merupakan
indicator nyeri yang
tidak langsung yang
dialami Sakit
kepala mungkin
bersifat akut atau
kronis jadi
Manifestasi
fisiologis bisa
ASKEP HEAD INJURY 17
3 Ajarkan latihan
teknik relaksasi
seperti latihan
nafas dalam
muncultidak
BUKAN DEFINISI
tapi caranya
3 Untuk mengurangi
rsa nyeri dan
memfokuskan
perhatian klien
Terbalik ga dengan
intervensi ingat
intervensi =
rencanahellip
3 Kerusakan memori bd
gangguan neurologis
dengan batasan
karakteristik
Ketidakmampuan
mengingat
peristiwa
Mengeluh
mengalami lupa
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengenali perubahan
berfikirperilaku
2 Berpartisipasi dalam
aturan terapeutik
penyerapan kognitif
1 Orang terdekat
untuk
membandingkan
kepribadian
tingkah laku
pasien sebelum
mengalami
trauma dengan
respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk
menghadirkan
realitas secara
konsisten dan
jelas hindari
pikiran-pikiran
1 Masa pemulihan
cedera kepala
meliputi fase
agitasi respon
marah munculnya
halusinasi atau
perubahan pada
interpretasi atau
tergantung dari
berkembangnya
bagian tertentu dari
otak yang
bengalami trauma
tersebut
2 Pasien mungkin
tidak menyadari
ada trauma secara
total (amnesia)
atau dari perluasan
trauma dank arena
ASKEP HEAD INJURY 18
yang tidak masuk
akal
itu pasien perlu
dihadapkan pada
kenyataan terhadap
terjadinya cedera
[ada dirinya
Orientasi realitas
yang terstuktur
dapat menurunkan
reaksi perlawanan
dari pasien
F Implementasi
Tangga
l
DX Jam Implementasi Paraf
2 April
2013
1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital
2 Perubahan respon klien terhadap
stimulusrangsang
3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan
umpan balik
4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk
menyebutkan nama benda tersebut
2 April
2013
2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik
frekuensi kualitas dan beratnya benturan
2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal
3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan
nafas dalam
2 April
2013
1 Orang terdekat untuk membandingkan
kepribadian tingkah laku pasien sebelum
mengalami trauma dengan respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara
ASKEP HEAD INJURY 19
konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang
tidak masuk akal
G Evaluasi
Tanggal Evaluasi
4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang
O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari
skala berapa Dijelaskan lagi
TTV
TD 12080 mmHg (12080-14090)
RR 16 xmenit (16-24 xmenit)
N 80 xmenit (60-100 xmenit)
Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)
A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana
P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya
ASKEP HEAD INJURY 20
BAB IV
PENUTUP
a Kesimpulan
Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau
pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan
Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu
gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities
dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak
Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas
Klasifikasi cedera kepala
Cedera kepala ringan
Cedera kepala sedang
Cedera kepala berat
Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral
Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat
dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan
larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak
Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12
Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat
Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran
lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami
amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor
Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral
pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason
sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi
hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
ASKEP HEAD INJURY 21
DAFTAR PUSTAKA
Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan
pasienJakartaEGC
NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North
American Nursing Diagnosis Association
httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml
httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm
httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm
http
PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA
htm
1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN
TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA
LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG
CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN
2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS
MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI
SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON
ASKEP HEAD INJURY 22
deserebrasi pada lesi tranversal setinggi nukleus rubber lengan dan tungkai kaku dalam sikap
ekstensi dan kedua lengan kaku dalam fleksi pada siku terjadi bila hubungan batang otak
dengan korteks serebri terputus
Gejala-gejala Parkinson timbul pada kerusakan ganglion basal Kerusakan-kerusakan
saraf-saraf kranial dan traktus-traktus panjang menimbulkan gejala neurologis khas Nafas
dangkal tak teratur yang dijumpai pada kerusakan medula oblongata akan menimbulkan
timbulnya Asidesil Nafas yang cepat dan dalam yang terjadi pada gangguan setinggi
diensefalon akan mengakibatkan alkalosisi respiratorik
5 Manifestasi Klinis
1 Nyeri yang menetap atau setempat
2 Bengkak pada sekitar fraktur sampai pada fraktur kubah cranial
3 Fraktur dasar tengkorak hemorasi dari hidung faring atau telinga dan darah terlihat
dibawah konjungtivamemar diatas mastoid (tanda battle)otorea serebro spiral ( cairan
cerebros piral keluar dari telinga ) minorea serebrospiral (les keluar dari hidung)
4 Laserasi atau kontusio otak ditandai oleh cairan spinal berdarah
5 Penurunan kesadaran
6 Pusing berkunang-kunang
7 Absorbsi cepat les dan penurunan volume intravaskuler
8 Peningkatan TIK
9 Dilatasi dan fiksasi pupil atau paralysis edkstremitas
10 Peningkatan TD penurunan frek Nadi peningkatan pernafasan
6 Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik yang diperlukan pada klien dengan cedera kepala meliputi
a) CT scan (dengan tanpa kontras)
Mengidentifikasi luasnya lesi perdarahan determinan ventrikuler dan perubahan jaringan
otak
b) MRI
Digunakan sama dengan CT scan dengan tanpa kontras radioaktif
ASKEP HEAD INJURY 8
c) Cerebral Angiography
Menunjukkan anomali sirkulasi serebral seperti perubahan jaringan otak sekunder menjadi
edema perdarahan dan trauma
d) Serial EEG
Dapat melihat perkembangan gelombang patologis
e) Sinar-X
Mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur) perubahan struktur garis (perdarahan
edema) fragmen tulang
f) BAER
Mengoreksi batas fungsi korteks dan otak kecil
g) PET
Mendeteksi perubahan aktivitas metabolism otak
h) CSS
Lumbal pungsi dapat dilakukan jika diduga terjadi perdarahan subarachnoid
i) Kadar elektrolit
Untuk mengoreksi keseimbangan elektrolit sebagai peningkatan tekanan intracranial
j) Screen Toxicology
Untuk mendeteksi pengaruh obat yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran
k) Rontgen thoraks 2 arah (PAAP dan lateral)
Rontgen thoraks menyatakan akumulasi udara cairan pada area pleural
l) Toraksentesis menyatakan darah cairan
m)Analisa Gas Darah (AGD Astrup)
AGD adalah salah satu tes diagnostic untuk menentukan status respirasi Status respirasi
yang dapat digambarkan melalui pemeriksaan AGD ini adalah status oksigenasi dan status
asam basa
7 Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan saat awal trauma pada cedera kepala selain dari factor mempertahankan
fungsi ABC (airway breathing circulation) dan menilai status neurologis (disability
exposure) maka factor yang harus diperhitungkan pula adalah mengurangi iskemia serebri
yang terjadi Keadaan ini dapat dibantu dengan pemberian oksigen dan glukosa sekalipun
ASKEP HEAD INJURY 9
pada otak yang mengalami trauma relative memerlukan oksigen dan glukosa yang lebih
rendah
Selain itu perlu pula dikontrol kemungkinan tekanan intracranial yang meninggi
disebabkan oleh edema serebri Sekalipun tidak jarang memerlukan tindakan operasi tetapi
usaha untuk menurunkan tekanan intracranial ini dapat dilakukan dengan cara menurunkan
PaCO2 dengan hiperventilasi yang mengurangi asidosis intraserebral dan menambah
metabolisme intraserebral Adapun usaha untuk menurunkan PaCO2 ini yakin dengan intubasi
endotrakeal hiperventilasi Tin membuat intermittent iatrogenic paralisis Intubasi dilakukan
sedini mungkin kepala klien-lkien yang koma untuk mencegah terjadinya PaCO2 yang
meninggi Prinsip ABC dan ventilasi yang teratur dapat mencegah peningkatan tekanan
intracranial
Penatalaksanaan konservatif meliputi
1 Bedrest total
2 Observasi tanda-tanda vital (GCS dan tingkat kesadaran)
3 Pemberian obat-obatan
o Dexmethason kalmethason sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai
dengan berat ringannya trauma
o Terapi hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
o Pengobatan anti-edema dengan larutan hipertonis yaitu manitol 20 atau glukosa
40 atau gliserol 10
o Antibiotika yang mengandung barrier darah otak (pensilin) atau untuk infeksi
anaerob diberikan metronidasol
4 Makanan atau cairan Pada trauma ringan bila muntah-muntah tidak dapat diberikan
apa-apahanya cairan infuse dextrose 5 aminofusin aminofel (18 jam pertama dari
terjadinya kecelakaan) 2-3 hari kemudian diberikan makanan lunak
5 Pada trauma berat Karena hai-hari pertama didapat klien mengalami penurunan
kesadaran dan cenderung terjadi retensi natrium dan elektrolit maka hari-hari pertama
(2-3 hari) tidak terlalu banyak cairan Dextosa 5 8 jam pertama ringer dextrosa 8
jam kedua dan dextrose 5 8 jam ketiga pada hari selanjutnya bila kesadaran rendah
maka makanan diberikan melalui nasogastric tube (2500-300 TKTP) Pemberian
protein tergantung dari nilai urenitrogennya
ASKEP HEAD INJURY 10
8 Komplikasi
a Perdarahan ulang
b Kebocoran cairan otak
c Infeksi pada luka atau sepsis
d Timbulnya edema serebri
e Timbulnya edema pulmonum neurogenik akibat peninggian TIK
f Nyeri kepala setelah penderita sadar
g Konvulsi
ASKEP HEAD INJURY 11
BAB III
PEMBAHASAN
A Khasus
Pasien Ny N masuk ke IGD RSUD pukul 1200 siang karena kehilangan kesadaran yang
disebabkan oleh benturan pada kepala akibat terjatuh dari tangga plusmn 3 jam SMRS penderita
terjatuh dari tangga dengan ketinggian plusmn 2 meter pada saat kejadian tidak ada anggota
keluarga yang melihat saat ditemukan pasien sudah tidak sadarkan diri Pasien sempat
dibaringkan dirumah dan sadar plusmn 15 menit kemudian
Saat sadar pasien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri
pinggang dan nyeri kaki sebelah kanan tetapi pasien masih dapat berjalan dibantu oleh
keluarga Tidak ada darah yang keluar dari kedua lubang hidung mulut serta kedua lubang
telinga pandangan mata kabur tidak ada Pasien muntah 1x setelah diberi minum dan makan
nyeri perut tidak ada kejang tidak ada Setelah kejadian pasien tidak ingat peristiwa
sebelumnya dan tidak bisa mengenal anggota keluarga Pasien masuk bangsal saraf pukul
1300 siang
B Asuhan Keperawatan
1 Pengkajian
A Pengumpulan data
Identitas klien
Nama Ny N
Umur 38 Tahun
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Sukubangsa Indonesia
Status Marital -
Tanggal masuk 31 Maret 2013
Tanggal Pengkajian 31 Maret 2013
No Medrec 04023830
Alamat Babakan kalijati Rt 09Rw 03 Batusari Bandung
Ruangan III
ASKEP HEAD INJURY 12
Identitas Penanggung Jawab
Nama Tn T
Umur 40 Tahun
Agama Islam
Pekerjaan Guru
Sukubangsa Indonesia
Status Menikah
Hubungan dengan Klien Suami
Alamat Babakan kalijati Rt 09 Rw 03 Batusari Bandung
B Riwayat Kesehatan
o Keluhan Utama
Klien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri pinggang
dan nyeri pada kaki sebelah kanan
C Pemeriksaan Fisik
1 Pengkajian Primer
a Airway
Kaji adanya obstruksi jalan nafas antara lain suara stidor gelisah karena
hipoksia penggunaan otot bantu pernafasan sianosis
b Breathing
Inspeksi frekuensi nafas apakah terjadi sianosis karena luka tembus dada fail
chest gerakan otot pernafasan tambahan Kaji adanya suara nafas tambahan
seperti ronchi wheezing apakah berhub dengan kasus HI
c Sirkulasi
Kaji adanya tanda-tanda syok seperti hipotensi takikardi takipnea hipotermi
pucat penurunan produksi urine
d Disability
Kaji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum
e Eksposure
Buka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka
ASKEP HEAD INJURY 13
2 Pengkajian Sekunder
a Kepala
Inspeksi klien terhadap luka kulit kepala dan bola mata telinga bagian luar dan
hidung
Pasien mengalami benturan pada Lobus Frontal (Otak bagian depan) dan pasien
juga mengalami amnesia karena untuk lobus bagian depan itu berfungsi sebagai
proses berfikir Dan pasien mengalami benturan pada kepala bagian belakang
(medulla spinalis) pasien mengalami gangguan motorik pada pinggang dan
kaki sebelah kanan untuk berjalan pasienpun dibantu oleh keluarganya
b Neurologis
Penilaian fungsi otak dengan GCS dan CT Scan
c Dada
Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga suara nafas dan jantung
d Pelvis dan Ekstremitas
Kaji adanya fraktur denyut nadi perifer pada daerah trauma memar dan cedera
yang lain
3 Pengkajian Pemeriksaan Glassgow Coma Scale (GCS)
No
ASKEP PENILAAN RESPON SKOR
1 Eye (Membuka Mata) Dengan Nyeri 2
2 Verbal Bicara Membingungkan 4
3 Motorik Dengan Perintah 6
TOTAL 12 (artinya
apa point
12)
ASKEP HEAD INJURY 14
D Analisis Data
No Diagnose Etiologi Masalah
1 Perfusi jaringan tak efektif
(spesifik serebral) bd aliran arteri
dan vena terputus
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Gangguan autogenasi
Airan darah ke otak
O2 gangguan metabolism
Asam laktat naik
Oedem otak
Gangguan perfusi jaringan cerebral
Gangguan
perfusi
jaringan
cerebral
2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd
agen injuri fisik
Cidera kepala
Respon biologis
Nyeri
Gangguan
rasa nyeri
3 Kerusakan memori bd gangguan
neurologis
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Kerusakan sel otak
Gangguan
kerusakan
memori
ASKEP HEAD INJURY 15
Kerusakan memori
E Diagnosa Keperawatan
No
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
1 Perfusi jaringan tak
efektif (spesifik
serebral) bd aliran
arteri dan vena
terputus dengan
batasan karakteristik
Perubahan respon
motorik
Amnesia retrograde
(gangguan memori)
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2x24 jam klien
dapat
1 Status sirkulasi dengan
indicator
Tekanan darah
sistolik dan
diastolik dalam
rentang yang
diharapkan
Tidak ada tanda
PTIK
2 Perfusi jaringan
serebral dengan
indicator
Klien mampu
berkomunikasi
dengan jelas dan
sesuai kemampuan
Klien mampu
memeperoleh
informasi
1 Monitor tanda-
tanda vital
2 Perubahan respon
klien terhadap
stimulusrangsang
an
3 Perhatikan dalam
berkomunikasi
dan berikan
1 Variasi mungkin
terjadi oleh karena
tekanantrauma
serebral pada
daerah vasomotor
otak Hipertensi
atau hipotensi
postural dapat
menjadi faktor
pencetus
rasional itu cara yg
ditempuh agar
tujuan berhasil
2 Mengkaji status
neurologistanda-
tanda kegagalan
untuk menentukan
perawatan
kegawatan atau
tindakan
pembedahan
3 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
ASKEP HEAD INJURY 16
umpan balik
4 Tunjukan objek
dan minta pasien
untuk
menyebutkan
nama benda
tersebut
sensorik
4 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
motorik seperti
pasien mungkin
mengenalinya tetapi
dapat
menyebutkannya
2 Nyeri akut dengan
sekala 9 bd agen injuri
fisik dengan batasan
karakteristik
Laporkan nyeri
kepala secara verbal
Tingkah laku
ekspresi (gelisah)
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengontrol nyeri
dengan indicator
Mengenali faktor-
faktor Penyebab
Melaporkan Gejala-
gejala nyeri kepada
tim kesehatan
2 Tingkah laku ekspresi
dengan indicator
Mengungkapkan
pengetahuan
tentang situasi
1 Kaji keluhan
nyeri lokasi
karakteristik
frekuensi kualitas
dan beratnya
benturan
2 Obesitas (obesitas
= kegemukan)
respon
ketidaknyamanan
secara verbal
1 Nyeri merupakan
pengalaman
subjektif dan harus
dijelaskan oleh
pasien Identifikasi
karakteristik nyeri
dan faktor yang
berhubungan
merupakan hal
untuk mengevaluasi
keefektifan dari
terapi yang
diberikan
2 Merupakan
indicator nyeri yang
tidak langsung yang
dialami Sakit
kepala mungkin
bersifat akut atau
kronis jadi
Manifestasi
fisiologis bisa
ASKEP HEAD INJURY 17
3 Ajarkan latihan
teknik relaksasi
seperti latihan
nafas dalam
muncultidak
BUKAN DEFINISI
tapi caranya
3 Untuk mengurangi
rsa nyeri dan
memfokuskan
perhatian klien
Terbalik ga dengan
intervensi ingat
intervensi =
rencanahellip
3 Kerusakan memori bd
gangguan neurologis
dengan batasan
karakteristik
Ketidakmampuan
mengingat
peristiwa
Mengeluh
mengalami lupa
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengenali perubahan
berfikirperilaku
2 Berpartisipasi dalam
aturan terapeutik
penyerapan kognitif
1 Orang terdekat
untuk
membandingkan
kepribadian
tingkah laku
pasien sebelum
mengalami
trauma dengan
respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk
menghadirkan
realitas secara
konsisten dan
jelas hindari
pikiran-pikiran
1 Masa pemulihan
cedera kepala
meliputi fase
agitasi respon
marah munculnya
halusinasi atau
perubahan pada
interpretasi atau
tergantung dari
berkembangnya
bagian tertentu dari
otak yang
bengalami trauma
tersebut
2 Pasien mungkin
tidak menyadari
ada trauma secara
total (amnesia)
atau dari perluasan
trauma dank arena
ASKEP HEAD INJURY 18
yang tidak masuk
akal
itu pasien perlu
dihadapkan pada
kenyataan terhadap
terjadinya cedera
[ada dirinya
Orientasi realitas
yang terstuktur
dapat menurunkan
reaksi perlawanan
dari pasien
F Implementasi
Tangga
l
DX Jam Implementasi Paraf
2 April
2013
1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital
2 Perubahan respon klien terhadap
stimulusrangsang
3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan
umpan balik
4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk
menyebutkan nama benda tersebut
2 April
2013
2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik
frekuensi kualitas dan beratnya benturan
2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal
3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan
nafas dalam
2 April
2013
1 Orang terdekat untuk membandingkan
kepribadian tingkah laku pasien sebelum
mengalami trauma dengan respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara
ASKEP HEAD INJURY 19
konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang
tidak masuk akal
G Evaluasi
Tanggal Evaluasi
4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang
O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari
skala berapa Dijelaskan lagi
TTV
TD 12080 mmHg (12080-14090)
RR 16 xmenit (16-24 xmenit)
N 80 xmenit (60-100 xmenit)
Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)
A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana
P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya
ASKEP HEAD INJURY 20
BAB IV
PENUTUP
a Kesimpulan
Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau
pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan
Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu
gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities
dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak
Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas
Klasifikasi cedera kepala
Cedera kepala ringan
Cedera kepala sedang
Cedera kepala berat
Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral
Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat
dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan
larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak
Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12
Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat
Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran
lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami
amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor
Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral
pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason
sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi
hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
ASKEP HEAD INJURY 21
DAFTAR PUSTAKA
Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan
pasienJakartaEGC
NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North
American Nursing Diagnosis Association
httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml
httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm
httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm
http
PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA
htm
1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN
TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA
LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG
CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN
2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS
MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI
SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON
ASKEP HEAD INJURY 22
c) Cerebral Angiography
Menunjukkan anomali sirkulasi serebral seperti perubahan jaringan otak sekunder menjadi
edema perdarahan dan trauma
d) Serial EEG
Dapat melihat perkembangan gelombang patologis
e) Sinar-X
Mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur) perubahan struktur garis (perdarahan
edema) fragmen tulang
f) BAER
Mengoreksi batas fungsi korteks dan otak kecil
g) PET
Mendeteksi perubahan aktivitas metabolism otak
h) CSS
Lumbal pungsi dapat dilakukan jika diduga terjadi perdarahan subarachnoid
i) Kadar elektrolit
Untuk mengoreksi keseimbangan elektrolit sebagai peningkatan tekanan intracranial
j) Screen Toxicology
Untuk mendeteksi pengaruh obat yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran
k) Rontgen thoraks 2 arah (PAAP dan lateral)
Rontgen thoraks menyatakan akumulasi udara cairan pada area pleural
l) Toraksentesis menyatakan darah cairan
m)Analisa Gas Darah (AGD Astrup)
AGD adalah salah satu tes diagnostic untuk menentukan status respirasi Status respirasi
yang dapat digambarkan melalui pemeriksaan AGD ini adalah status oksigenasi dan status
asam basa
7 Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan saat awal trauma pada cedera kepala selain dari factor mempertahankan
fungsi ABC (airway breathing circulation) dan menilai status neurologis (disability
exposure) maka factor yang harus diperhitungkan pula adalah mengurangi iskemia serebri
yang terjadi Keadaan ini dapat dibantu dengan pemberian oksigen dan glukosa sekalipun
ASKEP HEAD INJURY 9
pada otak yang mengalami trauma relative memerlukan oksigen dan glukosa yang lebih
rendah
Selain itu perlu pula dikontrol kemungkinan tekanan intracranial yang meninggi
disebabkan oleh edema serebri Sekalipun tidak jarang memerlukan tindakan operasi tetapi
usaha untuk menurunkan tekanan intracranial ini dapat dilakukan dengan cara menurunkan
PaCO2 dengan hiperventilasi yang mengurangi asidosis intraserebral dan menambah
metabolisme intraserebral Adapun usaha untuk menurunkan PaCO2 ini yakin dengan intubasi
endotrakeal hiperventilasi Tin membuat intermittent iatrogenic paralisis Intubasi dilakukan
sedini mungkin kepala klien-lkien yang koma untuk mencegah terjadinya PaCO2 yang
meninggi Prinsip ABC dan ventilasi yang teratur dapat mencegah peningkatan tekanan
intracranial
Penatalaksanaan konservatif meliputi
1 Bedrest total
2 Observasi tanda-tanda vital (GCS dan tingkat kesadaran)
3 Pemberian obat-obatan
o Dexmethason kalmethason sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai
dengan berat ringannya trauma
o Terapi hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
o Pengobatan anti-edema dengan larutan hipertonis yaitu manitol 20 atau glukosa
40 atau gliserol 10
o Antibiotika yang mengandung barrier darah otak (pensilin) atau untuk infeksi
anaerob diberikan metronidasol
4 Makanan atau cairan Pada trauma ringan bila muntah-muntah tidak dapat diberikan
apa-apahanya cairan infuse dextrose 5 aminofusin aminofel (18 jam pertama dari
terjadinya kecelakaan) 2-3 hari kemudian diberikan makanan lunak
5 Pada trauma berat Karena hai-hari pertama didapat klien mengalami penurunan
kesadaran dan cenderung terjadi retensi natrium dan elektrolit maka hari-hari pertama
(2-3 hari) tidak terlalu banyak cairan Dextosa 5 8 jam pertama ringer dextrosa 8
jam kedua dan dextrose 5 8 jam ketiga pada hari selanjutnya bila kesadaran rendah
maka makanan diberikan melalui nasogastric tube (2500-300 TKTP) Pemberian
protein tergantung dari nilai urenitrogennya
ASKEP HEAD INJURY 10
8 Komplikasi
a Perdarahan ulang
b Kebocoran cairan otak
c Infeksi pada luka atau sepsis
d Timbulnya edema serebri
e Timbulnya edema pulmonum neurogenik akibat peninggian TIK
f Nyeri kepala setelah penderita sadar
g Konvulsi
ASKEP HEAD INJURY 11
BAB III
PEMBAHASAN
A Khasus
Pasien Ny N masuk ke IGD RSUD pukul 1200 siang karena kehilangan kesadaran yang
disebabkan oleh benturan pada kepala akibat terjatuh dari tangga plusmn 3 jam SMRS penderita
terjatuh dari tangga dengan ketinggian plusmn 2 meter pada saat kejadian tidak ada anggota
keluarga yang melihat saat ditemukan pasien sudah tidak sadarkan diri Pasien sempat
dibaringkan dirumah dan sadar plusmn 15 menit kemudian
Saat sadar pasien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri
pinggang dan nyeri kaki sebelah kanan tetapi pasien masih dapat berjalan dibantu oleh
keluarga Tidak ada darah yang keluar dari kedua lubang hidung mulut serta kedua lubang
telinga pandangan mata kabur tidak ada Pasien muntah 1x setelah diberi minum dan makan
nyeri perut tidak ada kejang tidak ada Setelah kejadian pasien tidak ingat peristiwa
sebelumnya dan tidak bisa mengenal anggota keluarga Pasien masuk bangsal saraf pukul
1300 siang
B Asuhan Keperawatan
1 Pengkajian
A Pengumpulan data
Identitas klien
Nama Ny N
Umur 38 Tahun
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Sukubangsa Indonesia
Status Marital -
Tanggal masuk 31 Maret 2013
Tanggal Pengkajian 31 Maret 2013
No Medrec 04023830
Alamat Babakan kalijati Rt 09Rw 03 Batusari Bandung
Ruangan III
ASKEP HEAD INJURY 12
Identitas Penanggung Jawab
Nama Tn T
Umur 40 Tahun
Agama Islam
Pekerjaan Guru
Sukubangsa Indonesia
Status Menikah
Hubungan dengan Klien Suami
Alamat Babakan kalijati Rt 09 Rw 03 Batusari Bandung
B Riwayat Kesehatan
o Keluhan Utama
Klien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri pinggang
dan nyeri pada kaki sebelah kanan
C Pemeriksaan Fisik
1 Pengkajian Primer
a Airway
Kaji adanya obstruksi jalan nafas antara lain suara stidor gelisah karena
hipoksia penggunaan otot bantu pernafasan sianosis
b Breathing
Inspeksi frekuensi nafas apakah terjadi sianosis karena luka tembus dada fail
chest gerakan otot pernafasan tambahan Kaji adanya suara nafas tambahan
seperti ronchi wheezing apakah berhub dengan kasus HI
c Sirkulasi
Kaji adanya tanda-tanda syok seperti hipotensi takikardi takipnea hipotermi
pucat penurunan produksi urine
d Disability
Kaji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum
e Eksposure
Buka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka
ASKEP HEAD INJURY 13
2 Pengkajian Sekunder
a Kepala
Inspeksi klien terhadap luka kulit kepala dan bola mata telinga bagian luar dan
hidung
Pasien mengalami benturan pada Lobus Frontal (Otak bagian depan) dan pasien
juga mengalami amnesia karena untuk lobus bagian depan itu berfungsi sebagai
proses berfikir Dan pasien mengalami benturan pada kepala bagian belakang
(medulla spinalis) pasien mengalami gangguan motorik pada pinggang dan
kaki sebelah kanan untuk berjalan pasienpun dibantu oleh keluarganya
b Neurologis
Penilaian fungsi otak dengan GCS dan CT Scan
c Dada
Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga suara nafas dan jantung
d Pelvis dan Ekstremitas
Kaji adanya fraktur denyut nadi perifer pada daerah trauma memar dan cedera
yang lain
3 Pengkajian Pemeriksaan Glassgow Coma Scale (GCS)
No
ASKEP PENILAAN RESPON SKOR
1 Eye (Membuka Mata) Dengan Nyeri 2
2 Verbal Bicara Membingungkan 4
3 Motorik Dengan Perintah 6
TOTAL 12 (artinya
apa point
12)
ASKEP HEAD INJURY 14
D Analisis Data
No Diagnose Etiologi Masalah
1 Perfusi jaringan tak efektif
(spesifik serebral) bd aliran arteri
dan vena terputus
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Gangguan autogenasi
Airan darah ke otak
O2 gangguan metabolism
Asam laktat naik
Oedem otak
Gangguan perfusi jaringan cerebral
Gangguan
perfusi
jaringan
cerebral
2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd
agen injuri fisik
Cidera kepala
Respon biologis
Nyeri
Gangguan
rasa nyeri
3 Kerusakan memori bd gangguan
neurologis
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Kerusakan sel otak
Gangguan
kerusakan
memori
ASKEP HEAD INJURY 15
Kerusakan memori
E Diagnosa Keperawatan
No
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
1 Perfusi jaringan tak
efektif (spesifik
serebral) bd aliran
arteri dan vena
terputus dengan
batasan karakteristik
Perubahan respon
motorik
Amnesia retrograde
(gangguan memori)
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2x24 jam klien
dapat
1 Status sirkulasi dengan
indicator
Tekanan darah
sistolik dan
diastolik dalam
rentang yang
diharapkan
Tidak ada tanda
PTIK
2 Perfusi jaringan
serebral dengan
indicator
Klien mampu
berkomunikasi
dengan jelas dan
sesuai kemampuan
Klien mampu
memeperoleh
informasi
1 Monitor tanda-
tanda vital
2 Perubahan respon
klien terhadap
stimulusrangsang
an
3 Perhatikan dalam
berkomunikasi
dan berikan
1 Variasi mungkin
terjadi oleh karena
tekanantrauma
serebral pada
daerah vasomotor
otak Hipertensi
atau hipotensi
postural dapat
menjadi faktor
pencetus
rasional itu cara yg
ditempuh agar
tujuan berhasil
2 Mengkaji status
neurologistanda-
tanda kegagalan
untuk menentukan
perawatan
kegawatan atau
tindakan
pembedahan
3 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
ASKEP HEAD INJURY 16
umpan balik
4 Tunjukan objek
dan minta pasien
untuk
menyebutkan
nama benda
tersebut
sensorik
4 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
motorik seperti
pasien mungkin
mengenalinya tetapi
dapat
menyebutkannya
2 Nyeri akut dengan
sekala 9 bd agen injuri
fisik dengan batasan
karakteristik
Laporkan nyeri
kepala secara verbal
Tingkah laku
ekspresi (gelisah)
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengontrol nyeri
dengan indicator
Mengenali faktor-
faktor Penyebab
Melaporkan Gejala-
gejala nyeri kepada
tim kesehatan
2 Tingkah laku ekspresi
dengan indicator
Mengungkapkan
pengetahuan
tentang situasi
1 Kaji keluhan
nyeri lokasi
karakteristik
frekuensi kualitas
dan beratnya
benturan
2 Obesitas (obesitas
= kegemukan)
respon
ketidaknyamanan
secara verbal
1 Nyeri merupakan
pengalaman
subjektif dan harus
dijelaskan oleh
pasien Identifikasi
karakteristik nyeri
dan faktor yang
berhubungan
merupakan hal
untuk mengevaluasi
keefektifan dari
terapi yang
diberikan
2 Merupakan
indicator nyeri yang
tidak langsung yang
dialami Sakit
kepala mungkin
bersifat akut atau
kronis jadi
Manifestasi
fisiologis bisa
ASKEP HEAD INJURY 17
3 Ajarkan latihan
teknik relaksasi
seperti latihan
nafas dalam
muncultidak
BUKAN DEFINISI
tapi caranya
3 Untuk mengurangi
rsa nyeri dan
memfokuskan
perhatian klien
Terbalik ga dengan
intervensi ingat
intervensi =
rencanahellip
3 Kerusakan memori bd
gangguan neurologis
dengan batasan
karakteristik
Ketidakmampuan
mengingat
peristiwa
Mengeluh
mengalami lupa
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengenali perubahan
berfikirperilaku
2 Berpartisipasi dalam
aturan terapeutik
penyerapan kognitif
1 Orang terdekat
untuk
membandingkan
kepribadian
tingkah laku
pasien sebelum
mengalami
trauma dengan
respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk
menghadirkan
realitas secara
konsisten dan
jelas hindari
pikiran-pikiran
1 Masa pemulihan
cedera kepala
meliputi fase
agitasi respon
marah munculnya
halusinasi atau
perubahan pada
interpretasi atau
tergantung dari
berkembangnya
bagian tertentu dari
otak yang
bengalami trauma
tersebut
2 Pasien mungkin
tidak menyadari
ada trauma secara
total (amnesia)
atau dari perluasan
trauma dank arena
ASKEP HEAD INJURY 18
yang tidak masuk
akal
itu pasien perlu
dihadapkan pada
kenyataan terhadap
terjadinya cedera
[ada dirinya
Orientasi realitas
yang terstuktur
dapat menurunkan
reaksi perlawanan
dari pasien
F Implementasi
Tangga
l
DX Jam Implementasi Paraf
2 April
2013
1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital
2 Perubahan respon klien terhadap
stimulusrangsang
3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan
umpan balik
4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk
menyebutkan nama benda tersebut
2 April
2013
2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik
frekuensi kualitas dan beratnya benturan
2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal
3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan
nafas dalam
2 April
2013
1 Orang terdekat untuk membandingkan
kepribadian tingkah laku pasien sebelum
mengalami trauma dengan respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara
ASKEP HEAD INJURY 19
konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang
tidak masuk akal
G Evaluasi
Tanggal Evaluasi
4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang
O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari
skala berapa Dijelaskan lagi
TTV
TD 12080 mmHg (12080-14090)
RR 16 xmenit (16-24 xmenit)
N 80 xmenit (60-100 xmenit)
Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)
A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana
P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya
ASKEP HEAD INJURY 20
BAB IV
PENUTUP
a Kesimpulan
Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau
pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan
Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu
gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities
dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak
Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas
Klasifikasi cedera kepala
Cedera kepala ringan
Cedera kepala sedang
Cedera kepala berat
Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral
Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat
dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan
larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak
Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12
Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat
Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran
lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami
amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor
Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral
pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason
sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi
hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
ASKEP HEAD INJURY 21
DAFTAR PUSTAKA
Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan
pasienJakartaEGC
NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North
American Nursing Diagnosis Association
httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml
httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm
httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm
http
PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA
htm
1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN
TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA
LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG
CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN
2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS
MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI
SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON
ASKEP HEAD INJURY 22
pada otak yang mengalami trauma relative memerlukan oksigen dan glukosa yang lebih
rendah
Selain itu perlu pula dikontrol kemungkinan tekanan intracranial yang meninggi
disebabkan oleh edema serebri Sekalipun tidak jarang memerlukan tindakan operasi tetapi
usaha untuk menurunkan tekanan intracranial ini dapat dilakukan dengan cara menurunkan
PaCO2 dengan hiperventilasi yang mengurangi asidosis intraserebral dan menambah
metabolisme intraserebral Adapun usaha untuk menurunkan PaCO2 ini yakin dengan intubasi
endotrakeal hiperventilasi Tin membuat intermittent iatrogenic paralisis Intubasi dilakukan
sedini mungkin kepala klien-lkien yang koma untuk mencegah terjadinya PaCO2 yang
meninggi Prinsip ABC dan ventilasi yang teratur dapat mencegah peningkatan tekanan
intracranial
Penatalaksanaan konservatif meliputi
1 Bedrest total
2 Observasi tanda-tanda vital (GCS dan tingkat kesadaran)
3 Pemberian obat-obatan
o Dexmethason kalmethason sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai
dengan berat ringannya trauma
o Terapi hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
o Pengobatan anti-edema dengan larutan hipertonis yaitu manitol 20 atau glukosa
40 atau gliserol 10
o Antibiotika yang mengandung barrier darah otak (pensilin) atau untuk infeksi
anaerob diberikan metronidasol
4 Makanan atau cairan Pada trauma ringan bila muntah-muntah tidak dapat diberikan
apa-apahanya cairan infuse dextrose 5 aminofusin aminofel (18 jam pertama dari
terjadinya kecelakaan) 2-3 hari kemudian diberikan makanan lunak
5 Pada trauma berat Karena hai-hari pertama didapat klien mengalami penurunan
kesadaran dan cenderung terjadi retensi natrium dan elektrolit maka hari-hari pertama
(2-3 hari) tidak terlalu banyak cairan Dextosa 5 8 jam pertama ringer dextrosa 8
jam kedua dan dextrose 5 8 jam ketiga pada hari selanjutnya bila kesadaran rendah
maka makanan diberikan melalui nasogastric tube (2500-300 TKTP) Pemberian
protein tergantung dari nilai urenitrogennya
ASKEP HEAD INJURY 10
8 Komplikasi
a Perdarahan ulang
b Kebocoran cairan otak
c Infeksi pada luka atau sepsis
d Timbulnya edema serebri
e Timbulnya edema pulmonum neurogenik akibat peninggian TIK
f Nyeri kepala setelah penderita sadar
g Konvulsi
ASKEP HEAD INJURY 11
BAB III
PEMBAHASAN
A Khasus
Pasien Ny N masuk ke IGD RSUD pukul 1200 siang karena kehilangan kesadaran yang
disebabkan oleh benturan pada kepala akibat terjatuh dari tangga plusmn 3 jam SMRS penderita
terjatuh dari tangga dengan ketinggian plusmn 2 meter pada saat kejadian tidak ada anggota
keluarga yang melihat saat ditemukan pasien sudah tidak sadarkan diri Pasien sempat
dibaringkan dirumah dan sadar plusmn 15 menit kemudian
Saat sadar pasien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri
pinggang dan nyeri kaki sebelah kanan tetapi pasien masih dapat berjalan dibantu oleh
keluarga Tidak ada darah yang keluar dari kedua lubang hidung mulut serta kedua lubang
telinga pandangan mata kabur tidak ada Pasien muntah 1x setelah diberi minum dan makan
nyeri perut tidak ada kejang tidak ada Setelah kejadian pasien tidak ingat peristiwa
sebelumnya dan tidak bisa mengenal anggota keluarga Pasien masuk bangsal saraf pukul
1300 siang
B Asuhan Keperawatan
1 Pengkajian
A Pengumpulan data
Identitas klien
Nama Ny N
Umur 38 Tahun
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Sukubangsa Indonesia
Status Marital -
Tanggal masuk 31 Maret 2013
Tanggal Pengkajian 31 Maret 2013
No Medrec 04023830
Alamat Babakan kalijati Rt 09Rw 03 Batusari Bandung
Ruangan III
ASKEP HEAD INJURY 12
Identitas Penanggung Jawab
Nama Tn T
Umur 40 Tahun
Agama Islam
Pekerjaan Guru
Sukubangsa Indonesia
Status Menikah
Hubungan dengan Klien Suami
Alamat Babakan kalijati Rt 09 Rw 03 Batusari Bandung
B Riwayat Kesehatan
o Keluhan Utama
Klien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri pinggang
dan nyeri pada kaki sebelah kanan
C Pemeriksaan Fisik
1 Pengkajian Primer
a Airway
Kaji adanya obstruksi jalan nafas antara lain suara stidor gelisah karena
hipoksia penggunaan otot bantu pernafasan sianosis
b Breathing
Inspeksi frekuensi nafas apakah terjadi sianosis karena luka tembus dada fail
chest gerakan otot pernafasan tambahan Kaji adanya suara nafas tambahan
seperti ronchi wheezing apakah berhub dengan kasus HI
c Sirkulasi
Kaji adanya tanda-tanda syok seperti hipotensi takikardi takipnea hipotermi
pucat penurunan produksi urine
d Disability
Kaji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum
e Eksposure
Buka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka
ASKEP HEAD INJURY 13
2 Pengkajian Sekunder
a Kepala
Inspeksi klien terhadap luka kulit kepala dan bola mata telinga bagian luar dan
hidung
Pasien mengalami benturan pada Lobus Frontal (Otak bagian depan) dan pasien
juga mengalami amnesia karena untuk lobus bagian depan itu berfungsi sebagai
proses berfikir Dan pasien mengalami benturan pada kepala bagian belakang
(medulla spinalis) pasien mengalami gangguan motorik pada pinggang dan
kaki sebelah kanan untuk berjalan pasienpun dibantu oleh keluarganya
b Neurologis
Penilaian fungsi otak dengan GCS dan CT Scan
c Dada
Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga suara nafas dan jantung
d Pelvis dan Ekstremitas
Kaji adanya fraktur denyut nadi perifer pada daerah trauma memar dan cedera
yang lain
3 Pengkajian Pemeriksaan Glassgow Coma Scale (GCS)
No
ASKEP PENILAAN RESPON SKOR
1 Eye (Membuka Mata) Dengan Nyeri 2
2 Verbal Bicara Membingungkan 4
3 Motorik Dengan Perintah 6
TOTAL 12 (artinya
apa point
12)
ASKEP HEAD INJURY 14
D Analisis Data
No Diagnose Etiologi Masalah
1 Perfusi jaringan tak efektif
(spesifik serebral) bd aliran arteri
dan vena terputus
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Gangguan autogenasi
Airan darah ke otak
O2 gangguan metabolism
Asam laktat naik
Oedem otak
Gangguan perfusi jaringan cerebral
Gangguan
perfusi
jaringan
cerebral
2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd
agen injuri fisik
Cidera kepala
Respon biologis
Nyeri
Gangguan
rasa nyeri
3 Kerusakan memori bd gangguan
neurologis
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Kerusakan sel otak
Gangguan
kerusakan
memori
ASKEP HEAD INJURY 15
Kerusakan memori
E Diagnosa Keperawatan
No
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
1 Perfusi jaringan tak
efektif (spesifik
serebral) bd aliran
arteri dan vena
terputus dengan
batasan karakteristik
Perubahan respon
motorik
Amnesia retrograde
(gangguan memori)
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2x24 jam klien
dapat
1 Status sirkulasi dengan
indicator
Tekanan darah
sistolik dan
diastolik dalam
rentang yang
diharapkan
Tidak ada tanda
PTIK
2 Perfusi jaringan
serebral dengan
indicator
Klien mampu
berkomunikasi
dengan jelas dan
sesuai kemampuan
Klien mampu
memeperoleh
informasi
1 Monitor tanda-
tanda vital
2 Perubahan respon
klien terhadap
stimulusrangsang
an
3 Perhatikan dalam
berkomunikasi
dan berikan
1 Variasi mungkin
terjadi oleh karena
tekanantrauma
serebral pada
daerah vasomotor
otak Hipertensi
atau hipotensi
postural dapat
menjadi faktor
pencetus
rasional itu cara yg
ditempuh agar
tujuan berhasil
2 Mengkaji status
neurologistanda-
tanda kegagalan
untuk menentukan
perawatan
kegawatan atau
tindakan
pembedahan
3 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
ASKEP HEAD INJURY 16
umpan balik
4 Tunjukan objek
dan minta pasien
untuk
menyebutkan
nama benda
tersebut
sensorik
4 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
motorik seperti
pasien mungkin
mengenalinya tetapi
dapat
menyebutkannya
2 Nyeri akut dengan
sekala 9 bd agen injuri
fisik dengan batasan
karakteristik
Laporkan nyeri
kepala secara verbal
Tingkah laku
ekspresi (gelisah)
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengontrol nyeri
dengan indicator
Mengenali faktor-
faktor Penyebab
Melaporkan Gejala-
gejala nyeri kepada
tim kesehatan
2 Tingkah laku ekspresi
dengan indicator
Mengungkapkan
pengetahuan
tentang situasi
1 Kaji keluhan
nyeri lokasi
karakteristik
frekuensi kualitas
dan beratnya
benturan
2 Obesitas (obesitas
= kegemukan)
respon
ketidaknyamanan
secara verbal
1 Nyeri merupakan
pengalaman
subjektif dan harus
dijelaskan oleh
pasien Identifikasi
karakteristik nyeri
dan faktor yang
berhubungan
merupakan hal
untuk mengevaluasi
keefektifan dari
terapi yang
diberikan
2 Merupakan
indicator nyeri yang
tidak langsung yang
dialami Sakit
kepala mungkin
bersifat akut atau
kronis jadi
Manifestasi
fisiologis bisa
ASKEP HEAD INJURY 17
3 Ajarkan latihan
teknik relaksasi
seperti latihan
nafas dalam
muncultidak
BUKAN DEFINISI
tapi caranya
3 Untuk mengurangi
rsa nyeri dan
memfokuskan
perhatian klien
Terbalik ga dengan
intervensi ingat
intervensi =
rencanahellip
3 Kerusakan memori bd
gangguan neurologis
dengan batasan
karakteristik
Ketidakmampuan
mengingat
peristiwa
Mengeluh
mengalami lupa
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengenali perubahan
berfikirperilaku
2 Berpartisipasi dalam
aturan terapeutik
penyerapan kognitif
1 Orang terdekat
untuk
membandingkan
kepribadian
tingkah laku
pasien sebelum
mengalami
trauma dengan
respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk
menghadirkan
realitas secara
konsisten dan
jelas hindari
pikiran-pikiran
1 Masa pemulihan
cedera kepala
meliputi fase
agitasi respon
marah munculnya
halusinasi atau
perubahan pada
interpretasi atau
tergantung dari
berkembangnya
bagian tertentu dari
otak yang
bengalami trauma
tersebut
2 Pasien mungkin
tidak menyadari
ada trauma secara
total (amnesia)
atau dari perluasan
trauma dank arena
ASKEP HEAD INJURY 18
yang tidak masuk
akal
itu pasien perlu
dihadapkan pada
kenyataan terhadap
terjadinya cedera
[ada dirinya
Orientasi realitas
yang terstuktur
dapat menurunkan
reaksi perlawanan
dari pasien
F Implementasi
Tangga
l
DX Jam Implementasi Paraf
2 April
2013
1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital
2 Perubahan respon klien terhadap
stimulusrangsang
3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan
umpan balik
4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk
menyebutkan nama benda tersebut
2 April
2013
2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik
frekuensi kualitas dan beratnya benturan
2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal
3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan
nafas dalam
2 April
2013
1 Orang terdekat untuk membandingkan
kepribadian tingkah laku pasien sebelum
mengalami trauma dengan respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara
ASKEP HEAD INJURY 19
konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang
tidak masuk akal
G Evaluasi
Tanggal Evaluasi
4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang
O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari
skala berapa Dijelaskan lagi
TTV
TD 12080 mmHg (12080-14090)
RR 16 xmenit (16-24 xmenit)
N 80 xmenit (60-100 xmenit)
Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)
A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana
P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya
ASKEP HEAD INJURY 20
BAB IV
PENUTUP
a Kesimpulan
Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau
pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan
Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu
gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities
dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak
Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas
Klasifikasi cedera kepala
Cedera kepala ringan
Cedera kepala sedang
Cedera kepala berat
Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral
Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat
dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan
larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak
Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12
Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat
Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran
lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami
amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor
Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral
pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason
sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi
hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
ASKEP HEAD INJURY 21
DAFTAR PUSTAKA
Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan
pasienJakartaEGC
NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North
American Nursing Diagnosis Association
httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml
httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm
httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm
http
PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA
htm
1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN
TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA
LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG
CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN
2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS
MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI
SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON
ASKEP HEAD INJURY 22
8 Komplikasi
a Perdarahan ulang
b Kebocoran cairan otak
c Infeksi pada luka atau sepsis
d Timbulnya edema serebri
e Timbulnya edema pulmonum neurogenik akibat peninggian TIK
f Nyeri kepala setelah penderita sadar
g Konvulsi
ASKEP HEAD INJURY 11
BAB III
PEMBAHASAN
A Khasus
Pasien Ny N masuk ke IGD RSUD pukul 1200 siang karena kehilangan kesadaran yang
disebabkan oleh benturan pada kepala akibat terjatuh dari tangga plusmn 3 jam SMRS penderita
terjatuh dari tangga dengan ketinggian plusmn 2 meter pada saat kejadian tidak ada anggota
keluarga yang melihat saat ditemukan pasien sudah tidak sadarkan diri Pasien sempat
dibaringkan dirumah dan sadar plusmn 15 menit kemudian
Saat sadar pasien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri
pinggang dan nyeri kaki sebelah kanan tetapi pasien masih dapat berjalan dibantu oleh
keluarga Tidak ada darah yang keluar dari kedua lubang hidung mulut serta kedua lubang
telinga pandangan mata kabur tidak ada Pasien muntah 1x setelah diberi minum dan makan
nyeri perut tidak ada kejang tidak ada Setelah kejadian pasien tidak ingat peristiwa
sebelumnya dan tidak bisa mengenal anggota keluarga Pasien masuk bangsal saraf pukul
1300 siang
B Asuhan Keperawatan
1 Pengkajian
A Pengumpulan data
Identitas klien
Nama Ny N
Umur 38 Tahun
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Sukubangsa Indonesia
Status Marital -
Tanggal masuk 31 Maret 2013
Tanggal Pengkajian 31 Maret 2013
No Medrec 04023830
Alamat Babakan kalijati Rt 09Rw 03 Batusari Bandung
Ruangan III
ASKEP HEAD INJURY 12
Identitas Penanggung Jawab
Nama Tn T
Umur 40 Tahun
Agama Islam
Pekerjaan Guru
Sukubangsa Indonesia
Status Menikah
Hubungan dengan Klien Suami
Alamat Babakan kalijati Rt 09 Rw 03 Batusari Bandung
B Riwayat Kesehatan
o Keluhan Utama
Klien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri pinggang
dan nyeri pada kaki sebelah kanan
C Pemeriksaan Fisik
1 Pengkajian Primer
a Airway
Kaji adanya obstruksi jalan nafas antara lain suara stidor gelisah karena
hipoksia penggunaan otot bantu pernafasan sianosis
b Breathing
Inspeksi frekuensi nafas apakah terjadi sianosis karena luka tembus dada fail
chest gerakan otot pernafasan tambahan Kaji adanya suara nafas tambahan
seperti ronchi wheezing apakah berhub dengan kasus HI
c Sirkulasi
Kaji adanya tanda-tanda syok seperti hipotensi takikardi takipnea hipotermi
pucat penurunan produksi urine
d Disability
Kaji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum
e Eksposure
Buka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka
ASKEP HEAD INJURY 13
2 Pengkajian Sekunder
a Kepala
Inspeksi klien terhadap luka kulit kepala dan bola mata telinga bagian luar dan
hidung
Pasien mengalami benturan pada Lobus Frontal (Otak bagian depan) dan pasien
juga mengalami amnesia karena untuk lobus bagian depan itu berfungsi sebagai
proses berfikir Dan pasien mengalami benturan pada kepala bagian belakang
(medulla spinalis) pasien mengalami gangguan motorik pada pinggang dan
kaki sebelah kanan untuk berjalan pasienpun dibantu oleh keluarganya
b Neurologis
Penilaian fungsi otak dengan GCS dan CT Scan
c Dada
Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga suara nafas dan jantung
d Pelvis dan Ekstremitas
Kaji adanya fraktur denyut nadi perifer pada daerah trauma memar dan cedera
yang lain
3 Pengkajian Pemeriksaan Glassgow Coma Scale (GCS)
No
ASKEP PENILAAN RESPON SKOR
1 Eye (Membuka Mata) Dengan Nyeri 2
2 Verbal Bicara Membingungkan 4
3 Motorik Dengan Perintah 6
TOTAL 12 (artinya
apa point
12)
ASKEP HEAD INJURY 14
D Analisis Data
No Diagnose Etiologi Masalah
1 Perfusi jaringan tak efektif
(spesifik serebral) bd aliran arteri
dan vena terputus
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Gangguan autogenasi
Airan darah ke otak
O2 gangguan metabolism
Asam laktat naik
Oedem otak
Gangguan perfusi jaringan cerebral
Gangguan
perfusi
jaringan
cerebral
2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd
agen injuri fisik
Cidera kepala
Respon biologis
Nyeri
Gangguan
rasa nyeri
3 Kerusakan memori bd gangguan
neurologis
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Kerusakan sel otak
Gangguan
kerusakan
memori
ASKEP HEAD INJURY 15
Kerusakan memori
E Diagnosa Keperawatan
No
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
1 Perfusi jaringan tak
efektif (spesifik
serebral) bd aliran
arteri dan vena
terputus dengan
batasan karakteristik
Perubahan respon
motorik
Amnesia retrograde
(gangguan memori)
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2x24 jam klien
dapat
1 Status sirkulasi dengan
indicator
Tekanan darah
sistolik dan
diastolik dalam
rentang yang
diharapkan
Tidak ada tanda
PTIK
2 Perfusi jaringan
serebral dengan
indicator
Klien mampu
berkomunikasi
dengan jelas dan
sesuai kemampuan
Klien mampu
memeperoleh
informasi
1 Monitor tanda-
tanda vital
2 Perubahan respon
klien terhadap
stimulusrangsang
an
3 Perhatikan dalam
berkomunikasi
dan berikan
1 Variasi mungkin
terjadi oleh karena
tekanantrauma
serebral pada
daerah vasomotor
otak Hipertensi
atau hipotensi
postural dapat
menjadi faktor
pencetus
rasional itu cara yg
ditempuh agar
tujuan berhasil
2 Mengkaji status
neurologistanda-
tanda kegagalan
untuk menentukan
perawatan
kegawatan atau
tindakan
pembedahan
3 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
ASKEP HEAD INJURY 16
umpan balik
4 Tunjukan objek
dan minta pasien
untuk
menyebutkan
nama benda
tersebut
sensorik
4 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
motorik seperti
pasien mungkin
mengenalinya tetapi
dapat
menyebutkannya
2 Nyeri akut dengan
sekala 9 bd agen injuri
fisik dengan batasan
karakteristik
Laporkan nyeri
kepala secara verbal
Tingkah laku
ekspresi (gelisah)
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengontrol nyeri
dengan indicator
Mengenali faktor-
faktor Penyebab
Melaporkan Gejala-
gejala nyeri kepada
tim kesehatan
2 Tingkah laku ekspresi
dengan indicator
Mengungkapkan
pengetahuan
tentang situasi
1 Kaji keluhan
nyeri lokasi
karakteristik
frekuensi kualitas
dan beratnya
benturan
2 Obesitas (obesitas
= kegemukan)
respon
ketidaknyamanan
secara verbal
1 Nyeri merupakan
pengalaman
subjektif dan harus
dijelaskan oleh
pasien Identifikasi
karakteristik nyeri
dan faktor yang
berhubungan
merupakan hal
untuk mengevaluasi
keefektifan dari
terapi yang
diberikan
2 Merupakan
indicator nyeri yang
tidak langsung yang
dialami Sakit
kepala mungkin
bersifat akut atau
kronis jadi
Manifestasi
fisiologis bisa
ASKEP HEAD INJURY 17
3 Ajarkan latihan
teknik relaksasi
seperti latihan
nafas dalam
muncultidak
BUKAN DEFINISI
tapi caranya
3 Untuk mengurangi
rsa nyeri dan
memfokuskan
perhatian klien
Terbalik ga dengan
intervensi ingat
intervensi =
rencanahellip
3 Kerusakan memori bd
gangguan neurologis
dengan batasan
karakteristik
Ketidakmampuan
mengingat
peristiwa
Mengeluh
mengalami lupa
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengenali perubahan
berfikirperilaku
2 Berpartisipasi dalam
aturan terapeutik
penyerapan kognitif
1 Orang terdekat
untuk
membandingkan
kepribadian
tingkah laku
pasien sebelum
mengalami
trauma dengan
respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk
menghadirkan
realitas secara
konsisten dan
jelas hindari
pikiran-pikiran
1 Masa pemulihan
cedera kepala
meliputi fase
agitasi respon
marah munculnya
halusinasi atau
perubahan pada
interpretasi atau
tergantung dari
berkembangnya
bagian tertentu dari
otak yang
bengalami trauma
tersebut
2 Pasien mungkin
tidak menyadari
ada trauma secara
total (amnesia)
atau dari perluasan
trauma dank arena
ASKEP HEAD INJURY 18
yang tidak masuk
akal
itu pasien perlu
dihadapkan pada
kenyataan terhadap
terjadinya cedera
[ada dirinya
Orientasi realitas
yang terstuktur
dapat menurunkan
reaksi perlawanan
dari pasien
F Implementasi
Tangga
l
DX Jam Implementasi Paraf
2 April
2013
1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital
2 Perubahan respon klien terhadap
stimulusrangsang
3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan
umpan balik
4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk
menyebutkan nama benda tersebut
2 April
2013
2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik
frekuensi kualitas dan beratnya benturan
2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal
3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan
nafas dalam
2 April
2013
1 Orang terdekat untuk membandingkan
kepribadian tingkah laku pasien sebelum
mengalami trauma dengan respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara
ASKEP HEAD INJURY 19
konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang
tidak masuk akal
G Evaluasi
Tanggal Evaluasi
4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang
O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari
skala berapa Dijelaskan lagi
TTV
TD 12080 mmHg (12080-14090)
RR 16 xmenit (16-24 xmenit)
N 80 xmenit (60-100 xmenit)
Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)
A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana
P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya
ASKEP HEAD INJURY 20
BAB IV
PENUTUP
a Kesimpulan
Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau
pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan
Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu
gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities
dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak
Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas
Klasifikasi cedera kepala
Cedera kepala ringan
Cedera kepala sedang
Cedera kepala berat
Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral
Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat
dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan
larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak
Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12
Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat
Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran
lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami
amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor
Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral
pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason
sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi
hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
ASKEP HEAD INJURY 21
DAFTAR PUSTAKA
Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan
pasienJakartaEGC
NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North
American Nursing Diagnosis Association
httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml
httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm
httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm
http
PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA
htm
1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN
TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA
LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG
CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN
2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS
MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI
SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON
ASKEP HEAD INJURY 22
BAB III
PEMBAHASAN
A Khasus
Pasien Ny N masuk ke IGD RSUD pukul 1200 siang karena kehilangan kesadaran yang
disebabkan oleh benturan pada kepala akibat terjatuh dari tangga plusmn 3 jam SMRS penderita
terjatuh dari tangga dengan ketinggian plusmn 2 meter pada saat kejadian tidak ada anggota
keluarga yang melihat saat ditemukan pasien sudah tidak sadarkan diri Pasien sempat
dibaringkan dirumah dan sadar plusmn 15 menit kemudian
Saat sadar pasien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri
pinggang dan nyeri kaki sebelah kanan tetapi pasien masih dapat berjalan dibantu oleh
keluarga Tidak ada darah yang keluar dari kedua lubang hidung mulut serta kedua lubang
telinga pandangan mata kabur tidak ada Pasien muntah 1x setelah diberi minum dan makan
nyeri perut tidak ada kejang tidak ada Setelah kejadian pasien tidak ingat peristiwa
sebelumnya dan tidak bisa mengenal anggota keluarga Pasien masuk bangsal saraf pukul
1300 siang
B Asuhan Keperawatan
1 Pengkajian
A Pengumpulan data
Identitas klien
Nama Ny N
Umur 38 Tahun
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Sukubangsa Indonesia
Status Marital -
Tanggal masuk 31 Maret 2013
Tanggal Pengkajian 31 Maret 2013
No Medrec 04023830
Alamat Babakan kalijati Rt 09Rw 03 Batusari Bandung
Ruangan III
ASKEP HEAD INJURY 12
Identitas Penanggung Jawab
Nama Tn T
Umur 40 Tahun
Agama Islam
Pekerjaan Guru
Sukubangsa Indonesia
Status Menikah
Hubungan dengan Klien Suami
Alamat Babakan kalijati Rt 09 Rw 03 Batusari Bandung
B Riwayat Kesehatan
o Keluhan Utama
Klien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri pinggang
dan nyeri pada kaki sebelah kanan
C Pemeriksaan Fisik
1 Pengkajian Primer
a Airway
Kaji adanya obstruksi jalan nafas antara lain suara stidor gelisah karena
hipoksia penggunaan otot bantu pernafasan sianosis
b Breathing
Inspeksi frekuensi nafas apakah terjadi sianosis karena luka tembus dada fail
chest gerakan otot pernafasan tambahan Kaji adanya suara nafas tambahan
seperti ronchi wheezing apakah berhub dengan kasus HI
c Sirkulasi
Kaji adanya tanda-tanda syok seperti hipotensi takikardi takipnea hipotermi
pucat penurunan produksi urine
d Disability
Kaji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum
e Eksposure
Buka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka
ASKEP HEAD INJURY 13
2 Pengkajian Sekunder
a Kepala
Inspeksi klien terhadap luka kulit kepala dan bola mata telinga bagian luar dan
hidung
Pasien mengalami benturan pada Lobus Frontal (Otak bagian depan) dan pasien
juga mengalami amnesia karena untuk lobus bagian depan itu berfungsi sebagai
proses berfikir Dan pasien mengalami benturan pada kepala bagian belakang
(medulla spinalis) pasien mengalami gangguan motorik pada pinggang dan
kaki sebelah kanan untuk berjalan pasienpun dibantu oleh keluarganya
b Neurologis
Penilaian fungsi otak dengan GCS dan CT Scan
c Dada
Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga suara nafas dan jantung
d Pelvis dan Ekstremitas
Kaji adanya fraktur denyut nadi perifer pada daerah trauma memar dan cedera
yang lain
3 Pengkajian Pemeriksaan Glassgow Coma Scale (GCS)
No
ASKEP PENILAAN RESPON SKOR
1 Eye (Membuka Mata) Dengan Nyeri 2
2 Verbal Bicara Membingungkan 4
3 Motorik Dengan Perintah 6
TOTAL 12 (artinya
apa point
12)
ASKEP HEAD INJURY 14
D Analisis Data
No Diagnose Etiologi Masalah
1 Perfusi jaringan tak efektif
(spesifik serebral) bd aliran arteri
dan vena terputus
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Gangguan autogenasi
Airan darah ke otak
O2 gangguan metabolism
Asam laktat naik
Oedem otak
Gangguan perfusi jaringan cerebral
Gangguan
perfusi
jaringan
cerebral
2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd
agen injuri fisik
Cidera kepala
Respon biologis
Nyeri
Gangguan
rasa nyeri
3 Kerusakan memori bd gangguan
neurologis
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Kerusakan sel otak
Gangguan
kerusakan
memori
ASKEP HEAD INJURY 15
Kerusakan memori
E Diagnosa Keperawatan
No
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
1 Perfusi jaringan tak
efektif (spesifik
serebral) bd aliran
arteri dan vena
terputus dengan
batasan karakteristik
Perubahan respon
motorik
Amnesia retrograde
(gangguan memori)
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2x24 jam klien
dapat
1 Status sirkulasi dengan
indicator
Tekanan darah
sistolik dan
diastolik dalam
rentang yang
diharapkan
Tidak ada tanda
PTIK
2 Perfusi jaringan
serebral dengan
indicator
Klien mampu
berkomunikasi
dengan jelas dan
sesuai kemampuan
Klien mampu
memeperoleh
informasi
1 Monitor tanda-
tanda vital
2 Perubahan respon
klien terhadap
stimulusrangsang
an
3 Perhatikan dalam
berkomunikasi
dan berikan
1 Variasi mungkin
terjadi oleh karena
tekanantrauma
serebral pada
daerah vasomotor
otak Hipertensi
atau hipotensi
postural dapat
menjadi faktor
pencetus
rasional itu cara yg
ditempuh agar
tujuan berhasil
2 Mengkaji status
neurologistanda-
tanda kegagalan
untuk menentukan
perawatan
kegawatan atau
tindakan
pembedahan
3 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
ASKEP HEAD INJURY 16
umpan balik
4 Tunjukan objek
dan minta pasien
untuk
menyebutkan
nama benda
tersebut
sensorik
4 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
motorik seperti
pasien mungkin
mengenalinya tetapi
dapat
menyebutkannya
2 Nyeri akut dengan
sekala 9 bd agen injuri
fisik dengan batasan
karakteristik
Laporkan nyeri
kepala secara verbal
Tingkah laku
ekspresi (gelisah)
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengontrol nyeri
dengan indicator
Mengenali faktor-
faktor Penyebab
Melaporkan Gejala-
gejala nyeri kepada
tim kesehatan
2 Tingkah laku ekspresi
dengan indicator
Mengungkapkan
pengetahuan
tentang situasi
1 Kaji keluhan
nyeri lokasi
karakteristik
frekuensi kualitas
dan beratnya
benturan
2 Obesitas (obesitas
= kegemukan)
respon
ketidaknyamanan
secara verbal
1 Nyeri merupakan
pengalaman
subjektif dan harus
dijelaskan oleh
pasien Identifikasi
karakteristik nyeri
dan faktor yang
berhubungan
merupakan hal
untuk mengevaluasi
keefektifan dari
terapi yang
diberikan
2 Merupakan
indicator nyeri yang
tidak langsung yang
dialami Sakit
kepala mungkin
bersifat akut atau
kronis jadi
Manifestasi
fisiologis bisa
ASKEP HEAD INJURY 17
3 Ajarkan latihan
teknik relaksasi
seperti latihan
nafas dalam
muncultidak
BUKAN DEFINISI
tapi caranya
3 Untuk mengurangi
rsa nyeri dan
memfokuskan
perhatian klien
Terbalik ga dengan
intervensi ingat
intervensi =
rencanahellip
3 Kerusakan memori bd
gangguan neurologis
dengan batasan
karakteristik
Ketidakmampuan
mengingat
peristiwa
Mengeluh
mengalami lupa
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengenali perubahan
berfikirperilaku
2 Berpartisipasi dalam
aturan terapeutik
penyerapan kognitif
1 Orang terdekat
untuk
membandingkan
kepribadian
tingkah laku
pasien sebelum
mengalami
trauma dengan
respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk
menghadirkan
realitas secara
konsisten dan
jelas hindari
pikiran-pikiran
1 Masa pemulihan
cedera kepala
meliputi fase
agitasi respon
marah munculnya
halusinasi atau
perubahan pada
interpretasi atau
tergantung dari
berkembangnya
bagian tertentu dari
otak yang
bengalami trauma
tersebut
2 Pasien mungkin
tidak menyadari
ada trauma secara
total (amnesia)
atau dari perluasan
trauma dank arena
ASKEP HEAD INJURY 18
yang tidak masuk
akal
itu pasien perlu
dihadapkan pada
kenyataan terhadap
terjadinya cedera
[ada dirinya
Orientasi realitas
yang terstuktur
dapat menurunkan
reaksi perlawanan
dari pasien
F Implementasi
Tangga
l
DX Jam Implementasi Paraf
2 April
2013
1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital
2 Perubahan respon klien terhadap
stimulusrangsang
3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan
umpan balik
4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk
menyebutkan nama benda tersebut
2 April
2013
2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik
frekuensi kualitas dan beratnya benturan
2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal
3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan
nafas dalam
2 April
2013
1 Orang terdekat untuk membandingkan
kepribadian tingkah laku pasien sebelum
mengalami trauma dengan respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara
ASKEP HEAD INJURY 19
konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang
tidak masuk akal
G Evaluasi
Tanggal Evaluasi
4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang
O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari
skala berapa Dijelaskan lagi
TTV
TD 12080 mmHg (12080-14090)
RR 16 xmenit (16-24 xmenit)
N 80 xmenit (60-100 xmenit)
Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)
A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana
P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya
ASKEP HEAD INJURY 20
BAB IV
PENUTUP
a Kesimpulan
Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau
pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan
Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu
gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities
dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak
Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas
Klasifikasi cedera kepala
Cedera kepala ringan
Cedera kepala sedang
Cedera kepala berat
Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral
Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat
dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan
larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak
Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12
Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat
Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran
lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami
amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor
Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral
pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason
sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi
hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
ASKEP HEAD INJURY 21
DAFTAR PUSTAKA
Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan
pasienJakartaEGC
NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North
American Nursing Diagnosis Association
httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml
httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm
httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm
http
PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA
htm
1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN
TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA
LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG
CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN
2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS
MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI
SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON
ASKEP HEAD INJURY 22
Identitas Penanggung Jawab
Nama Tn T
Umur 40 Tahun
Agama Islam
Pekerjaan Guru
Sukubangsa Indonesia
Status Menikah
Hubungan dengan Klien Suami
Alamat Babakan kalijati Rt 09 Rw 03 Batusari Bandung
B Riwayat Kesehatan
o Keluhan Utama
Klien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri pinggang
dan nyeri pada kaki sebelah kanan
C Pemeriksaan Fisik
1 Pengkajian Primer
a Airway
Kaji adanya obstruksi jalan nafas antara lain suara stidor gelisah karena
hipoksia penggunaan otot bantu pernafasan sianosis
b Breathing
Inspeksi frekuensi nafas apakah terjadi sianosis karena luka tembus dada fail
chest gerakan otot pernafasan tambahan Kaji adanya suara nafas tambahan
seperti ronchi wheezing apakah berhub dengan kasus HI
c Sirkulasi
Kaji adanya tanda-tanda syok seperti hipotensi takikardi takipnea hipotermi
pucat penurunan produksi urine
d Disability
Kaji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum
e Eksposure
Buka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka
ASKEP HEAD INJURY 13
2 Pengkajian Sekunder
a Kepala
Inspeksi klien terhadap luka kulit kepala dan bola mata telinga bagian luar dan
hidung
Pasien mengalami benturan pada Lobus Frontal (Otak bagian depan) dan pasien
juga mengalami amnesia karena untuk lobus bagian depan itu berfungsi sebagai
proses berfikir Dan pasien mengalami benturan pada kepala bagian belakang
(medulla spinalis) pasien mengalami gangguan motorik pada pinggang dan
kaki sebelah kanan untuk berjalan pasienpun dibantu oleh keluarganya
b Neurologis
Penilaian fungsi otak dengan GCS dan CT Scan
c Dada
Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga suara nafas dan jantung
d Pelvis dan Ekstremitas
Kaji adanya fraktur denyut nadi perifer pada daerah trauma memar dan cedera
yang lain
3 Pengkajian Pemeriksaan Glassgow Coma Scale (GCS)
No
ASKEP PENILAAN RESPON SKOR
1 Eye (Membuka Mata) Dengan Nyeri 2
2 Verbal Bicara Membingungkan 4
3 Motorik Dengan Perintah 6
TOTAL 12 (artinya
apa point
12)
ASKEP HEAD INJURY 14
D Analisis Data
No Diagnose Etiologi Masalah
1 Perfusi jaringan tak efektif
(spesifik serebral) bd aliran arteri
dan vena terputus
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Gangguan autogenasi
Airan darah ke otak
O2 gangguan metabolism
Asam laktat naik
Oedem otak
Gangguan perfusi jaringan cerebral
Gangguan
perfusi
jaringan
cerebral
2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd
agen injuri fisik
Cidera kepala
Respon biologis
Nyeri
Gangguan
rasa nyeri
3 Kerusakan memori bd gangguan
neurologis
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Kerusakan sel otak
Gangguan
kerusakan
memori
ASKEP HEAD INJURY 15
Kerusakan memori
E Diagnosa Keperawatan
No
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
1 Perfusi jaringan tak
efektif (spesifik
serebral) bd aliran
arteri dan vena
terputus dengan
batasan karakteristik
Perubahan respon
motorik
Amnesia retrograde
(gangguan memori)
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2x24 jam klien
dapat
1 Status sirkulasi dengan
indicator
Tekanan darah
sistolik dan
diastolik dalam
rentang yang
diharapkan
Tidak ada tanda
PTIK
2 Perfusi jaringan
serebral dengan
indicator
Klien mampu
berkomunikasi
dengan jelas dan
sesuai kemampuan
Klien mampu
memeperoleh
informasi
1 Monitor tanda-
tanda vital
2 Perubahan respon
klien terhadap
stimulusrangsang
an
3 Perhatikan dalam
berkomunikasi
dan berikan
1 Variasi mungkin
terjadi oleh karena
tekanantrauma
serebral pada
daerah vasomotor
otak Hipertensi
atau hipotensi
postural dapat
menjadi faktor
pencetus
rasional itu cara yg
ditempuh agar
tujuan berhasil
2 Mengkaji status
neurologistanda-
tanda kegagalan
untuk menentukan
perawatan
kegawatan atau
tindakan
pembedahan
3 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
ASKEP HEAD INJURY 16
umpan balik
4 Tunjukan objek
dan minta pasien
untuk
menyebutkan
nama benda
tersebut
sensorik
4 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
motorik seperti
pasien mungkin
mengenalinya tetapi
dapat
menyebutkannya
2 Nyeri akut dengan
sekala 9 bd agen injuri
fisik dengan batasan
karakteristik
Laporkan nyeri
kepala secara verbal
Tingkah laku
ekspresi (gelisah)
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengontrol nyeri
dengan indicator
Mengenali faktor-
faktor Penyebab
Melaporkan Gejala-
gejala nyeri kepada
tim kesehatan
2 Tingkah laku ekspresi
dengan indicator
Mengungkapkan
pengetahuan
tentang situasi
1 Kaji keluhan
nyeri lokasi
karakteristik
frekuensi kualitas
dan beratnya
benturan
2 Obesitas (obesitas
= kegemukan)
respon
ketidaknyamanan
secara verbal
1 Nyeri merupakan
pengalaman
subjektif dan harus
dijelaskan oleh
pasien Identifikasi
karakteristik nyeri
dan faktor yang
berhubungan
merupakan hal
untuk mengevaluasi
keefektifan dari
terapi yang
diberikan
2 Merupakan
indicator nyeri yang
tidak langsung yang
dialami Sakit
kepala mungkin
bersifat akut atau
kronis jadi
Manifestasi
fisiologis bisa
ASKEP HEAD INJURY 17
3 Ajarkan latihan
teknik relaksasi
seperti latihan
nafas dalam
muncultidak
BUKAN DEFINISI
tapi caranya
3 Untuk mengurangi
rsa nyeri dan
memfokuskan
perhatian klien
Terbalik ga dengan
intervensi ingat
intervensi =
rencanahellip
3 Kerusakan memori bd
gangguan neurologis
dengan batasan
karakteristik
Ketidakmampuan
mengingat
peristiwa
Mengeluh
mengalami lupa
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengenali perubahan
berfikirperilaku
2 Berpartisipasi dalam
aturan terapeutik
penyerapan kognitif
1 Orang terdekat
untuk
membandingkan
kepribadian
tingkah laku
pasien sebelum
mengalami
trauma dengan
respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk
menghadirkan
realitas secara
konsisten dan
jelas hindari
pikiran-pikiran
1 Masa pemulihan
cedera kepala
meliputi fase
agitasi respon
marah munculnya
halusinasi atau
perubahan pada
interpretasi atau
tergantung dari
berkembangnya
bagian tertentu dari
otak yang
bengalami trauma
tersebut
2 Pasien mungkin
tidak menyadari
ada trauma secara
total (amnesia)
atau dari perluasan
trauma dank arena
ASKEP HEAD INJURY 18
yang tidak masuk
akal
itu pasien perlu
dihadapkan pada
kenyataan terhadap
terjadinya cedera
[ada dirinya
Orientasi realitas
yang terstuktur
dapat menurunkan
reaksi perlawanan
dari pasien
F Implementasi
Tangga
l
DX Jam Implementasi Paraf
2 April
2013
1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital
2 Perubahan respon klien terhadap
stimulusrangsang
3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan
umpan balik
4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk
menyebutkan nama benda tersebut
2 April
2013
2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik
frekuensi kualitas dan beratnya benturan
2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal
3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan
nafas dalam
2 April
2013
1 Orang terdekat untuk membandingkan
kepribadian tingkah laku pasien sebelum
mengalami trauma dengan respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara
ASKEP HEAD INJURY 19
konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang
tidak masuk akal
G Evaluasi
Tanggal Evaluasi
4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang
O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari
skala berapa Dijelaskan lagi
TTV
TD 12080 mmHg (12080-14090)
RR 16 xmenit (16-24 xmenit)
N 80 xmenit (60-100 xmenit)
Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)
A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana
P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya
ASKEP HEAD INJURY 20
BAB IV
PENUTUP
a Kesimpulan
Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau
pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan
Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu
gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities
dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak
Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas
Klasifikasi cedera kepala
Cedera kepala ringan
Cedera kepala sedang
Cedera kepala berat
Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral
Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat
dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan
larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak
Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12
Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat
Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran
lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami
amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor
Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral
pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason
sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi
hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
ASKEP HEAD INJURY 21
DAFTAR PUSTAKA
Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan
pasienJakartaEGC
NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North
American Nursing Diagnosis Association
httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml
httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm
httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm
http
PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA
htm
1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN
TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA
LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG
CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN
2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS
MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI
SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON
ASKEP HEAD INJURY 22
2 Pengkajian Sekunder
a Kepala
Inspeksi klien terhadap luka kulit kepala dan bola mata telinga bagian luar dan
hidung
Pasien mengalami benturan pada Lobus Frontal (Otak bagian depan) dan pasien
juga mengalami amnesia karena untuk lobus bagian depan itu berfungsi sebagai
proses berfikir Dan pasien mengalami benturan pada kepala bagian belakang
(medulla spinalis) pasien mengalami gangguan motorik pada pinggang dan
kaki sebelah kanan untuk berjalan pasienpun dibantu oleh keluarganya
b Neurologis
Penilaian fungsi otak dengan GCS dan CT Scan
c Dada
Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga suara nafas dan jantung
d Pelvis dan Ekstremitas
Kaji adanya fraktur denyut nadi perifer pada daerah trauma memar dan cedera
yang lain
3 Pengkajian Pemeriksaan Glassgow Coma Scale (GCS)
No
ASKEP PENILAAN RESPON SKOR
1 Eye (Membuka Mata) Dengan Nyeri 2
2 Verbal Bicara Membingungkan 4
3 Motorik Dengan Perintah 6
TOTAL 12 (artinya
apa point
12)
ASKEP HEAD INJURY 14
D Analisis Data
No Diagnose Etiologi Masalah
1 Perfusi jaringan tak efektif
(spesifik serebral) bd aliran arteri
dan vena terputus
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Gangguan autogenasi
Airan darah ke otak
O2 gangguan metabolism
Asam laktat naik
Oedem otak
Gangguan perfusi jaringan cerebral
Gangguan
perfusi
jaringan
cerebral
2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd
agen injuri fisik
Cidera kepala
Respon biologis
Nyeri
Gangguan
rasa nyeri
3 Kerusakan memori bd gangguan
neurologis
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Kerusakan sel otak
Gangguan
kerusakan
memori
ASKEP HEAD INJURY 15
Kerusakan memori
E Diagnosa Keperawatan
No
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
1 Perfusi jaringan tak
efektif (spesifik
serebral) bd aliran
arteri dan vena
terputus dengan
batasan karakteristik
Perubahan respon
motorik
Amnesia retrograde
(gangguan memori)
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2x24 jam klien
dapat
1 Status sirkulasi dengan
indicator
Tekanan darah
sistolik dan
diastolik dalam
rentang yang
diharapkan
Tidak ada tanda
PTIK
2 Perfusi jaringan
serebral dengan
indicator
Klien mampu
berkomunikasi
dengan jelas dan
sesuai kemampuan
Klien mampu
memeperoleh
informasi
1 Monitor tanda-
tanda vital
2 Perubahan respon
klien terhadap
stimulusrangsang
an
3 Perhatikan dalam
berkomunikasi
dan berikan
1 Variasi mungkin
terjadi oleh karena
tekanantrauma
serebral pada
daerah vasomotor
otak Hipertensi
atau hipotensi
postural dapat
menjadi faktor
pencetus
rasional itu cara yg
ditempuh agar
tujuan berhasil
2 Mengkaji status
neurologistanda-
tanda kegagalan
untuk menentukan
perawatan
kegawatan atau
tindakan
pembedahan
3 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
ASKEP HEAD INJURY 16
umpan balik
4 Tunjukan objek
dan minta pasien
untuk
menyebutkan
nama benda
tersebut
sensorik
4 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
motorik seperti
pasien mungkin
mengenalinya tetapi
dapat
menyebutkannya
2 Nyeri akut dengan
sekala 9 bd agen injuri
fisik dengan batasan
karakteristik
Laporkan nyeri
kepala secara verbal
Tingkah laku
ekspresi (gelisah)
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengontrol nyeri
dengan indicator
Mengenali faktor-
faktor Penyebab
Melaporkan Gejala-
gejala nyeri kepada
tim kesehatan
2 Tingkah laku ekspresi
dengan indicator
Mengungkapkan
pengetahuan
tentang situasi
1 Kaji keluhan
nyeri lokasi
karakteristik
frekuensi kualitas
dan beratnya
benturan
2 Obesitas (obesitas
= kegemukan)
respon
ketidaknyamanan
secara verbal
1 Nyeri merupakan
pengalaman
subjektif dan harus
dijelaskan oleh
pasien Identifikasi
karakteristik nyeri
dan faktor yang
berhubungan
merupakan hal
untuk mengevaluasi
keefektifan dari
terapi yang
diberikan
2 Merupakan
indicator nyeri yang
tidak langsung yang
dialami Sakit
kepala mungkin
bersifat akut atau
kronis jadi
Manifestasi
fisiologis bisa
ASKEP HEAD INJURY 17
3 Ajarkan latihan
teknik relaksasi
seperti latihan
nafas dalam
muncultidak
BUKAN DEFINISI
tapi caranya
3 Untuk mengurangi
rsa nyeri dan
memfokuskan
perhatian klien
Terbalik ga dengan
intervensi ingat
intervensi =
rencanahellip
3 Kerusakan memori bd
gangguan neurologis
dengan batasan
karakteristik
Ketidakmampuan
mengingat
peristiwa
Mengeluh
mengalami lupa
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengenali perubahan
berfikirperilaku
2 Berpartisipasi dalam
aturan terapeutik
penyerapan kognitif
1 Orang terdekat
untuk
membandingkan
kepribadian
tingkah laku
pasien sebelum
mengalami
trauma dengan
respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk
menghadirkan
realitas secara
konsisten dan
jelas hindari
pikiran-pikiran
1 Masa pemulihan
cedera kepala
meliputi fase
agitasi respon
marah munculnya
halusinasi atau
perubahan pada
interpretasi atau
tergantung dari
berkembangnya
bagian tertentu dari
otak yang
bengalami trauma
tersebut
2 Pasien mungkin
tidak menyadari
ada trauma secara
total (amnesia)
atau dari perluasan
trauma dank arena
ASKEP HEAD INJURY 18
yang tidak masuk
akal
itu pasien perlu
dihadapkan pada
kenyataan terhadap
terjadinya cedera
[ada dirinya
Orientasi realitas
yang terstuktur
dapat menurunkan
reaksi perlawanan
dari pasien
F Implementasi
Tangga
l
DX Jam Implementasi Paraf
2 April
2013
1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital
2 Perubahan respon klien terhadap
stimulusrangsang
3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan
umpan balik
4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk
menyebutkan nama benda tersebut
2 April
2013
2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik
frekuensi kualitas dan beratnya benturan
2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal
3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan
nafas dalam
2 April
2013
1 Orang terdekat untuk membandingkan
kepribadian tingkah laku pasien sebelum
mengalami trauma dengan respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara
ASKEP HEAD INJURY 19
konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang
tidak masuk akal
G Evaluasi
Tanggal Evaluasi
4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang
O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari
skala berapa Dijelaskan lagi
TTV
TD 12080 mmHg (12080-14090)
RR 16 xmenit (16-24 xmenit)
N 80 xmenit (60-100 xmenit)
Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)
A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana
P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya
ASKEP HEAD INJURY 20
BAB IV
PENUTUP
a Kesimpulan
Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau
pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan
Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu
gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities
dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak
Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas
Klasifikasi cedera kepala
Cedera kepala ringan
Cedera kepala sedang
Cedera kepala berat
Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral
Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat
dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan
larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak
Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12
Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat
Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran
lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami
amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor
Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral
pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason
sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi
hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
ASKEP HEAD INJURY 21
DAFTAR PUSTAKA
Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan
pasienJakartaEGC
NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North
American Nursing Diagnosis Association
httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml
httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm
httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm
http
PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA
htm
1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN
TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA
LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG
CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN
2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS
MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI
SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON
ASKEP HEAD INJURY 22
D Analisis Data
No Diagnose Etiologi Masalah
1 Perfusi jaringan tak efektif
(spesifik serebral) bd aliran arteri
dan vena terputus
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Gangguan autogenasi
Airan darah ke otak
O2 gangguan metabolism
Asam laktat naik
Oedem otak
Gangguan perfusi jaringan cerebral
Gangguan
perfusi
jaringan
cerebral
2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd
agen injuri fisik
Cidera kepala
Respon biologis
Nyeri
Gangguan
rasa nyeri
3 Kerusakan memori bd gangguan
neurologis
Cidera kepala
Cidera otak sekunder
Kerusakan sel otak
Gangguan
kerusakan
memori
ASKEP HEAD INJURY 15
Kerusakan memori
E Diagnosa Keperawatan
No
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
1 Perfusi jaringan tak
efektif (spesifik
serebral) bd aliran
arteri dan vena
terputus dengan
batasan karakteristik
Perubahan respon
motorik
Amnesia retrograde
(gangguan memori)
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2x24 jam klien
dapat
1 Status sirkulasi dengan
indicator
Tekanan darah
sistolik dan
diastolik dalam
rentang yang
diharapkan
Tidak ada tanda
PTIK
2 Perfusi jaringan
serebral dengan
indicator
Klien mampu
berkomunikasi
dengan jelas dan
sesuai kemampuan
Klien mampu
memeperoleh
informasi
1 Monitor tanda-
tanda vital
2 Perubahan respon
klien terhadap
stimulusrangsang
an
3 Perhatikan dalam
berkomunikasi
dan berikan
1 Variasi mungkin
terjadi oleh karena
tekanantrauma
serebral pada
daerah vasomotor
otak Hipertensi
atau hipotensi
postural dapat
menjadi faktor
pencetus
rasional itu cara yg
ditempuh agar
tujuan berhasil
2 Mengkaji status
neurologistanda-
tanda kegagalan
untuk menentukan
perawatan
kegawatan atau
tindakan
pembedahan
3 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
ASKEP HEAD INJURY 16
umpan balik
4 Tunjukan objek
dan minta pasien
untuk
menyebutkan
nama benda
tersebut
sensorik
4 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
motorik seperti
pasien mungkin
mengenalinya tetapi
dapat
menyebutkannya
2 Nyeri akut dengan
sekala 9 bd agen injuri
fisik dengan batasan
karakteristik
Laporkan nyeri
kepala secara verbal
Tingkah laku
ekspresi (gelisah)
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengontrol nyeri
dengan indicator
Mengenali faktor-
faktor Penyebab
Melaporkan Gejala-
gejala nyeri kepada
tim kesehatan
2 Tingkah laku ekspresi
dengan indicator
Mengungkapkan
pengetahuan
tentang situasi
1 Kaji keluhan
nyeri lokasi
karakteristik
frekuensi kualitas
dan beratnya
benturan
2 Obesitas (obesitas
= kegemukan)
respon
ketidaknyamanan
secara verbal
1 Nyeri merupakan
pengalaman
subjektif dan harus
dijelaskan oleh
pasien Identifikasi
karakteristik nyeri
dan faktor yang
berhubungan
merupakan hal
untuk mengevaluasi
keefektifan dari
terapi yang
diberikan
2 Merupakan
indicator nyeri yang
tidak langsung yang
dialami Sakit
kepala mungkin
bersifat akut atau
kronis jadi
Manifestasi
fisiologis bisa
ASKEP HEAD INJURY 17
3 Ajarkan latihan
teknik relaksasi
seperti latihan
nafas dalam
muncultidak
BUKAN DEFINISI
tapi caranya
3 Untuk mengurangi
rsa nyeri dan
memfokuskan
perhatian klien
Terbalik ga dengan
intervensi ingat
intervensi =
rencanahellip
3 Kerusakan memori bd
gangguan neurologis
dengan batasan
karakteristik
Ketidakmampuan
mengingat
peristiwa
Mengeluh
mengalami lupa
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengenali perubahan
berfikirperilaku
2 Berpartisipasi dalam
aturan terapeutik
penyerapan kognitif
1 Orang terdekat
untuk
membandingkan
kepribadian
tingkah laku
pasien sebelum
mengalami
trauma dengan
respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk
menghadirkan
realitas secara
konsisten dan
jelas hindari
pikiran-pikiran
1 Masa pemulihan
cedera kepala
meliputi fase
agitasi respon
marah munculnya
halusinasi atau
perubahan pada
interpretasi atau
tergantung dari
berkembangnya
bagian tertentu dari
otak yang
bengalami trauma
tersebut
2 Pasien mungkin
tidak menyadari
ada trauma secara
total (amnesia)
atau dari perluasan
trauma dank arena
ASKEP HEAD INJURY 18
yang tidak masuk
akal
itu pasien perlu
dihadapkan pada
kenyataan terhadap
terjadinya cedera
[ada dirinya
Orientasi realitas
yang terstuktur
dapat menurunkan
reaksi perlawanan
dari pasien
F Implementasi
Tangga
l
DX Jam Implementasi Paraf
2 April
2013
1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital
2 Perubahan respon klien terhadap
stimulusrangsang
3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan
umpan balik
4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk
menyebutkan nama benda tersebut
2 April
2013
2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik
frekuensi kualitas dan beratnya benturan
2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal
3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan
nafas dalam
2 April
2013
1 Orang terdekat untuk membandingkan
kepribadian tingkah laku pasien sebelum
mengalami trauma dengan respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara
ASKEP HEAD INJURY 19
konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang
tidak masuk akal
G Evaluasi
Tanggal Evaluasi
4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang
O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari
skala berapa Dijelaskan lagi
TTV
TD 12080 mmHg (12080-14090)
RR 16 xmenit (16-24 xmenit)
N 80 xmenit (60-100 xmenit)
Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)
A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana
P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya
ASKEP HEAD INJURY 20
BAB IV
PENUTUP
a Kesimpulan
Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau
pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan
Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu
gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities
dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak
Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas
Klasifikasi cedera kepala
Cedera kepala ringan
Cedera kepala sedang
Cedera kepala berat
Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral
Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat
dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan
larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak
Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12
Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat
Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran
lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami
amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor
Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral
pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason
sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi
hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
ASKEP HEAD INJURY 21
DAFTAR PUSTAKA
Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan
pasienJakartaEGC
NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North
American Nursing Diagnosis Association
httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml
httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm
httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm
http
PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA
htm
1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN
TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA
LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG
CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN
2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS
MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI
SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON
ASKEP HEAD INJURY 22
Kerusakan memori
E Diagnosa Keperawatan
No
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
1 Perfusi jaringan tak
efektif (spesifik
serebral) bd aliran
arteri dan vena
terputus dengan
batasan karakteristik
Perubahan respon
motorik
Amnesia retrograde
(gangguan memori)
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2x24 jam klien
dapat
1 Status sirkulasi dengan
indicator
Tekanan darah
sistolik dan
diastolik dalam
rentang yang
diharapkan
Tidak ada tanda
PTIK
2 Perfusi jaringan
serebral dengan
indicator
Klien mampu
berkomunikasi
dengan jelas dan
sesuai kemampuan
Klien mampu
memeperoleh
informasi
1 Monitor tanda-
tanda vital
2 Perubahan respon
klien terhadap
stimulusrangsang
an
3 Perhatikan dalam
berkomunikasi
dan berikan
1 Variasi mungkin
terjadi oleh karena
tekanantrauma
serebral pada
daerah vasomotor
otak Hipertensi
atau hipotensi
postural dapat
menjadi faktor
pencetus
rasional itu cara yg
ditempuh agar
tujuan berhasil
2 Mengkaji status
neurologistanda-
tanda kegagalan
untuk menentukan
perawatan
kegawatan atau
tindakan
pembedahan
3 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
ASKEP HEAD INJURY 16
umpan balik
4 Tunjukan objek
dan minta pasien
untuk
menyebutkan
nama benda
tersebut
sensorik
4 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
motorik seperti
pasien mungkin
mengenalinya tetapi
dapat
menyebutkannya
2 Nyeri akut dengan
sekala 9 bd agen injuri
fisik dengan batasan
karakteristik
Laporkan nyeri
kepala secara verbal
Tingkah laku
ekspresi (gelisah)
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengontrol nyeri
dengan indicator
Mengenali faktor-
faktor Penyebab
Melaporkan Gejala-
gejala nyeri kepada
tim kesehatan
2 Tingkah laku ekspresi
dengan indicator
Mengungkapkan
pengetahuan
tentang situasi
1 Kaji keluhan
nyeri lokasi
karakteristik
frekuensi kualitas
dan beratnya
benturan
2 Obesitas (obesitas
= kegemukan)
respon
ketidaknyamanan
secara verbal
1 Nyeri merupakan
pengalaman
subjektif dan harus
dijelaskan oleh
pasien Identifikasi
karakteristik nyeri
dan faktor yang
berhubungan
merupakan hal
untuk mengevaluasi
keefektifan dari
terapi yang
diberikan
2 Merupakan
indicator nyeri yang
tidak langsung yang
dialami Sakit
kepala mungkin
bersifat akut atau
kronis jadi
Manifestasi
fisiologis bisa
ASKEP HEAD INJURY 17
3 Ajarkan latihan
teknik relaksasi
seperti latihan
nafas dalam
muncultidak
BUKAN DEFINISI
tapi caranya
3 Untuk mengurangi
rsa nyeri dan
memfokuskan
perhatian klien
Terbalik ga dengan
intervensi ingat
intervensi =
rencanahellip
3 Kerusakan memori bd
gangguan neurologis
dengan batasan
karakteristik
Ketidakmampuan
mengingat
peristiwa
Mengeluh
mengalami lupa
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengenali perubahan
berfikirperilaku
2 Berpartisipasi dalam
aturan terapeutik
penyerapan kognitif
1 Orang terdekat
untuk
membandingkan
kepribadian
tingkah laku
pasien sebelum
mengalami
trauma dengan
respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk
menghadirkan
realitas secara
konsisten dan
jelas hindari
pikiran-pikiran
1 Masa pemulihan
cedera kepala
meliputi fase
agitasi respon
marah munculnya
halusinasi atau
perubahan pada
interpretasi atau
tergantung dari
berkembangnya
bagian tertentu dari
otak yang
bengalami trauma
tersebut
2 Pasien mungkin
tidak menyadari
ada trauma secara
total (amnesia)
atau dari perluasan
trauma dank arena
ASKEP HEAD INJURY 18
yang tidak masuk
akal
itu pasien perlu
dihadapkan pada
kenyataan terhadap
terjadinya cedera
[ada dirinya
Orientasi realitas
yang terstuktur
dapat menurunkan
reaksi perlawanan
dari pasien
F Implementasi
Tangga
l
DX Jam Implementasi Paraf
2 April
2013
1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital
2 Perubahan respon klien terhadap
stimulusrangsang
3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan
umpan balik
4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk
menyebutkan nama benda tersebut
2 April
2013
2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik
frekuensi kualitas dan beratnya benturan
2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal
3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan
nafas dalam
2 April
2013
1 Orang terdekat untuk membandingkan
kepribadian tingkah laku pasien sebelum
mengalami trauma dengan respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara
ASKEP HEAD INJURY 19
konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang
tidak masuk akal
G Evaluasi
Tanggal Evaluasi
4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang
O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari
skala berapa Dijelaskan lagi
TTV
TD 12080 mmHg (12080-14090)
RR 16 xmenit (16-24 xmenit)
N 80 xmenit (60-100 xmenit)
Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)
A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana
P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya
ASKEP HEAD INJURY 20
BAB IV
PENUTUP
a Kesimpulan
Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau
pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan
Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu
gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities
dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak
Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas
Klasifikasi cedera kepala
Cedera kepala ringan
Cedera kepala sedang
Cedera kepala berat
Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral
Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat
dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan
larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak
Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12
Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat
Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran
lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami
amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor
Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral
pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason
sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi
hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
ASKEP HEAD INJURY 21
DAFTAR PUSTAKA
Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan
pasienJakartaEGC
NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North
American Nursing Diagnosis Association
httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml
httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm
httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm
http
PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA
htm
1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN
TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA
LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG
CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN
2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS
MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI
SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON
ASKEP HEAD INJURY 22
umpan balik
4 Tunjukan objek
dan minta pasien
untuk
menyebutkan
nama benda
tersebut
sensorik
4 Melakukan
penilaian terhadap
adanya kerusakan
motorik seperti
pasien mungkin
mengenalinya tetapi
dapat
menyebutkannya
2 Nyeri akut dengan
sekala 9 bd agen injuri
fisik dengan batasan
karakteristik
Laporkan nyeri
kepala secara verbal
Tingkah laku
ekspresi (gelisah)
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengontrol nyeri
dengan indicator
Mengenali faktor-
faktor Penyebab
Melaporkan Gejala-
gejala nyeri kepada
tim kesehatan
2 Tingkah laku ekspresi
dengan indicator
Mengungkapkan
pengetahuan
tentang situasi
1 Kaji keluhan
nyeri lokasi
karakteristik
frekuensi kualitas
dan beratnya
benturan
2 Obesitas (obesitas
= kegemukan)
respon
ketidaknyamanan
secara verbal
1 Nyeri merupakan
pengalaman
subjektif dan harus
dijelaskan oleh
pasien Identifikasi
karakteristik nyeri
dan faktor yang
berhubungan
merupakan hal
untuk mengevaluasi
keefektifan dari
terapi yang
diberikan
2 Merupakan
indicator nyeri yang
tidak langsung yang
dialami Sakit
kepala mungkin
bersifat akut atau
kronis jadi
Manifestasi
fisiologis bisa
ASKEP HEAD INJURY 17
3 Ajarkan latihan
teknik relaksasi
seperti latihan
nafas dalam
muncultidak
BUKAN DEFINISI
tapi caranya
3 Untuk mengurangi
rsa nyeri dan
memfokuskan
perhatian klien
Terbalik ga dengan
intervensi ingat
intervensi =
rencanahellip
3 Kerusakan memori bd
gangguan neurologis
dengan batasan
karakteristik
Ketidakmampuan
mengingat
peristiwa
Mengeluh
mengalami lupa
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengenali perubahan
berfikirperilaku
2 Berpartisipasi dalam
aturan terapeutik
penyerapan kognitif
1 Orang terdekat
untuk
membandingkan
kepribadian
tingkah laku
pasien sebelum
mengalami
trauma dengan
respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk
menghadirkan
realitas secara
konsisten dan
jelas hindari
pikiran-pikiran
1 Masa pemulihan
cedera kepala
meliputi fase
agitasi respon
marah munculnya
halusinasi atau
perubahan pada
interpretasi atau
tergantung dari
berkembangnya
bagian tertentu dari
otak yang
bengalami trauma
tersebut
2 Pasien mungkin
tidak menyadari
ada trauma secara
total (amnesia)
atau dari perluasan
trauma dank arena
ASKEP HEAD INJURY 18
yang tidak masuk
akal
itu pasien perlu
dihadapkan pada
kenyataan terhadap
terjadinya cedera
[ada dirinya
Orientasi realitas
yang terstuktur
dapat menurunkan
reaksi perlawanan
dari pasien
F Implementasi
Tangga
l
DX Jam Implementasi Paraf
2 April
2013
1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital
2 Perubahan respon klien terhadap
stimulusrangsang
3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan
umpan balik
4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk
menyebutkan nama benda tersebut
2 April
2013
2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik
frekuensi kualitas dan beratnya benturan
2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal
3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan
nafas dalam
2 April
2013
1 Orang terdekat untuk membandingkan
kepribadian tingkah laku pasien sebelum
mengalami trauma dengan respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara
ASKEP HEAD INJURY 19
konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang
tidak masuk akal
G Evaluasi
Tanggal Evaluasi
4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang
O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari
skala berapa Dijelaskan lagi
TTV
TD 12080 mmHg (12080-14090)
RR 16 xmenit (16-24 xmenit)
N 80 xmenit (60-100 xmenit)
Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)
A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana
P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya
ASKEP HEAD INJURY 20
BAB IV
PENUTUP
a Kesimpulan
Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau
pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan
Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu
gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities
dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak
Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas
Klasifikasi cedera kepala
Cedera kepala ringan
Cedera kepala sedang
Cedera kepala berat
Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral
Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat
dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan
larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak
Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12
Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat
Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran
lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami
amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor
Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral
pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason
sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi
hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
ASKEP HEAD INJURY 21
DAFTAR PUSTAKA
Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan
pasienJakartaEGC
NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North
American Nursing Diagnosis Association
httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml
httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm
httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm
http
PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA
htm
1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN
TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA
LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG
CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN
2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS
MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI
SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON
ASKEP HEAD INJURY 22
3 Ajarkan latihan
teknik relaksasi
seperti latihan
nafas dalam
muncultidak
BUKAN DEFINISI
tapi caranya
3 Untuk mengurangi
rsa nyeri dan
memfokuskan
perhatian klien
Terbalik ga dengan
intervensi ingat
intervensi =
rencanahellip
3 Kerusakan memori bd
gangguan neurologis
dengan batasan
karakteristik
Ketidakmampuan
mengingat
peristiwa
Mengeluh
mengalami lupa
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24
jam klien dapat
1 Mengenali perubahan
berfikirperilaku
2 Berpartisipasi dalam
aturan terapeutik
penyerapan kognitif
1 Orang terdekat
untuk
membandingkan
kepribadian
tingkah laku
pasien sebelum
mengalami
trauma dengan
respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk
menghadirkan
realitas secara
konsisten dan
jelas hindari
pikiran-pikiran
1 Masa pemulihan
cedera kepala
meliputi fase
agitasi respon
marah munculnya
halusinasi atau
perubahan pada
interpretasi atau
tergantung dari
berkembangnya
bagian tertentu dari
otak yang
bengalami trauma
tersebut
2 Pasien mungkin
tidak menyadari
ada trauma secara
total (amnesia)
atau dari perluasan
trauma dank arena
ASKEP HEAD INJURY 18
yang tidak masuk
akal
itu pasien perlu
dihadapkan pada
kenyataan terhadap
terjadinya cedera
[ada dirinya
Orientasi realitas
yang terstuktur
dapat menurunkan
reaksi perlawanan
dari pasien
F Implementasi
Tangga
l
DX Jam Implementasi Paraf
2 April
2013
1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital
2 Perubahan respon klien terhadap
stimulusrangsang
3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan
umpan balik
4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk
menyebutkan nama benda tersebut
2 April
2013
2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik
frekuensi kualitas dan beratnya benturan
2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal
3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan
nafas dalam
2 April
2013
1 Orang terdekat untuk membandingkan
kepribadian tingkah laku pasien sebelum
mengalami trauma dengan respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara
ASKEP HEAD INJURY 19
konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang
tidak masuk akal
G Evaluasi
Tanggal Evaluasi
4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang
O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari
skala berapa Dijelaskan lagi
TTV
TD 12080 mmHg (12080-14090)
RR 16 xmenit (16-24 xmenit)
N 80 xmenit (60-100 xmenit)
Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)
A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana
P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya
ASKEP HEAD INJURY 20
BAB IV
PENUTUP
a Kesimpulan
Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau
pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan
Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu
gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities
dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak
Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas
Klasifikasi cedera kepala
Cedera kepala ringan
Cedera kepala sedang
Cedera kepala berat
Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral
Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat
dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan
larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak
Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12
Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat
Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran
lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami
amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor
Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral
pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason
sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi
hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
ASKEP HEAD INJURY 21
DAFTAR PUSTAKA
Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan
pasienJakartaEGC
NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North
American Nursing Diagnosis Association
httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml
httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm
httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm
http
PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA
htm
1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN
TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA
LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG
CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN
2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS
MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI
SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON
ASKEP HEAD INJURY 22
yang tidak masuk
akal
itu pasien perlu
dihadapkan pada
kenyataan terhadap
terjadinya cedera
[ada dirinya
Orientasi realitas
yang terstuktur
dapat menurunkan
reaksi perlawanan
dari pasien
F Implementasi
Tangga
l
DX Jam Implementasi Paraf
2 April
2013
1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital
2 Perubahan respon klien terhadap
stimulusrangsang
3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan
umpan balik
4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk
menyebutkan nama benda tersebut
2 April
2013
2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik
frekuensi kualitas dan beratnya benturan
2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal
3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan
nafas dalam
2 April
2013
1 Orang terdekat untuk membandingkan
kepribadian tingkah laku pasien sebelum
mengalami trauma dengan respon pasien
sekarang
2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara
ASKEP HEAD INJURY 19
konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang
tidak masuk akal
G Evaluasi
Tanggal Evaluasi
4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang
O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari
skala berapa Dijelaskan lagi
TTV
TD 12080 mmHg (12080-14090)
RR 16 xmenit (16-24 xmenit)
N 80 xmenit (60-100 xmenit)
Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)
A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana
P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya
ASKEP HEAD INJURY 20
BAB IV
PENUTUP
a Kesimpulan
Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau
pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan
Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu
gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities
dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak
Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas
Klasifikasi cedera kepala
Cedera kepala ringan
Cedera kepala sedang
Cedera kepala berat
Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral
Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat
dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan
larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak
Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12
Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat
Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran
lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami
amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor
Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral
pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason
sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi
hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
ASKEP HEAD INJURY 21
DAFTAR PUSTAKA
Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan
pasienJakartaEGC
NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North
American Nursing Diagnosis Association
httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml
httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm
httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm
http
PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA
htm
1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN
TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA
LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG
CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN
2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS
MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI
SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON
ASKEP HEAD INJURY 22
konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang
tidak masuk akal
G Evaluasi
Tanggal Evaluasi
4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang
O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari
skala berapa Dijelaskan lagi
TTV
TD 12080 mmHg (12080-14090)
RR 16 xmenit (16-24 xmenit)
N 80 xmenit (60-100 xmenit)
Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)
A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana
P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya
ASKEP HEAD INJURY 20
BAB IV
PENUTUP
a Kesimpulan
Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau
pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan
Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu
gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities
dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak
Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas
Klasifikasi cedera kepala
Cedera kepala ringan
Cedera kepala sedang
Cedera kepala berat
Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral
Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat
dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan
larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak
Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12
Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat
Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran
lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami
amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor
Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral
pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason
sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi
hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
ASKEP HEAD INJURY 21
DAFTAR PUSTAKA
Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan
pasienJakartaEGC
NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North
American Nursing Diagnosis Association
httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml
httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm
httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm
http
PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA
htm
1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN
TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA
LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG
CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN
2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS
MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI
SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON
ASKEP HEAD INJURY 22
BAB IV
PENUTUP
a Kesimpulan
Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau
pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan
Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu
gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities
dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak
Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas
Klasifikasi cedera kepala
Cedera kepala ringan
Cedera kepala sedang
Cedera kepala berat
Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral
Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat
dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan
larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak
Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12
Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat
Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran
lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami
amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor
Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral
pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason
sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi
hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi
ASKEP HEAD INJURY 21
DAFTAR PUSTAKA
Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan
pasienJakartaEGC
NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North
American Nursing Diagnosis Association
httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml
httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm
httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm
http
PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA
htm
1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN
TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA
LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG
CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN
2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS
MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI
SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON
ASKEP HEAD INJURY 22
DAFTAR PUSTAKA
Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan
pasienJakartaEGC
NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North
American Nursing Diagnosis Association
httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml
httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm
httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm
http
PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA
htm
1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN
TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA
LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG
CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN
2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS
MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI
SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON
ASKEP HEAD INJURY 22