isi askep hi.docx

33
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cedera kepala merupakan suatu traume yang mengenai daerah kulit kepala baik mengenai tulang tengkorak atau otak akibat terbenturnya atau terjadinya injury baik secara langsung maupun tidak langsung. Seorang perawat sangat berperan di dalam penanganan gawat darurat dalam kasus cedera kepala, bagaimana cara kita melakukan pengkajian keperawatan tentang cedara kepala sampai dengan melakukan evaluasi dari kasus yang telah tersedia. Cedera kepala merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan utama pada kelompok usia produktif dan sebagian besar terjadi akibat kecelakaan lalu lintas. Di samping penanganan di lokasi kejadian dan selama transportasi korban ke rumah sakit, Penilaian dan tindakan awal diruang gawat darurat sangat menetukan penatalaksanaan dan prognosis selanjutnya. Tindakan resusitasi, anamnesis dan pemeriksaan fisik umum serta neurologis harus dilakukan secara serentak. Pendekatan yang sistematis dapat mengurangi kemungkinan terlewatinya evaluasi unsure vital. Tingkat keparahan cedera kepala menjadi ringan segera ditentukan saat pasien tiba di rumah sakit. Cedera kepala meliputi kepala, tengkorak, dan otak. Cedera kepala paling sering dan penyakit neurologik yang serius. Lebih dari setengah dari semua pasien cedera kepala berat mempunyai signifikansi terhadap cedera bagian tubuh lainnya. Adanya syok ASKEP HEAD INJURY 1

Upload: ririn-khaerunnisa

Post on 12-Dec-2014

124 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: isi ASKEP HI.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Cedera kepala merupakan suatu traume yang mengenai daerah kulit kepala baik

mengenai tulang tengkorak atau otak akibat terbenturnya atau terjadinya injury baik secara

langsung maupun tidak langsung Seorang perawat sangat berperan di dalam penanganan

gawat darurat dalam kasus cedera kepala bagaimana cara kita melakukan pengkajian

keperawatan tentang cedara kepala sampai dengan melakukan evaluasi dari kasus yang telah

tersedia

Cedera kepala merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan utama pada

kelompok usia produktif dan sebagian besar terjadi akibat kecelakaan lalu lintas Di samping

penanganan di lokasi kejadian dan selama transportasi korban ke rumah sakit Penilaian dan

tindakan awal diruang gawat darurat sangat menetukan penatalaksanaan dan prognosis

selanjutnya Tindakan resusitasi anamnesis dan pemeriksaan fisik umum serta neurologis

harus dilakukan secara serentak Pendekatan yang sistematis dapat mengurangi kemungkinan

terlewatinya evaluasi unsure vital Tingkat keparahan cedera kepala menjadi ringan segera

ditentukan saat pasien tiba di rumah sakit Cedera kepala meliputi kepala tengkorak dan

otak Cedera kepala paling sering dan penyakit neurologik yang serius Lebih dari setengah

dari semua pasien cedera kepala berat mempunyai signifikansi terhadap cedera bagian tubuh

lainnya Adanya syok hipovelemikpada pasien cedera kepala biasanya karena cedera bagian

tubuh lainnya

B Rumusan Masalah

1 Apa definisi dari cedera kepala

2 Apa etiologi dari cedera kepala

3 Apa klasifikasi serta jenis-jenis cedera kepala

4 Apa patofisiologi dari cedera kepala

5 Apa Manifestasi Klinis dari cedera kepala

6 Apa pemeriksaan diagnostik dari cedera kepala

7 Apa Penatalaksanaan Medis dari cedera kepala

8 Apa Komplikasi dari cedera kepala

ASKEP HEAD INJURY 1

C Tujuan

1 Mengetahui definisi dari cedera kepala

2 Mengetahui etiologi dari cedera kepala

3 Mengetahui klasifikasi dan jenis-jenis cedera kepala

4 Mengetahui patofisilogi dari cedera kepala

5 Mengetahui Manifestasi Klinis dari cedera kepala

6 Mengetahui Pemeriksaan diagnostic pada cedera kepala

7 Mengetahui penatalaksanna medis dari cedera kepala

8 Mengetahui Komplikasi dari cedera kepala

D Manfaat

Mahasiswa mengetahui semua hal tentang cedera kepala

ASKEP HEAD INJURY 2

BAB II

Tinjauan Pustaka (huruf gede)

1 Definisi

Cedera kepala adalah cedera yang meliputi trauma kulit kepala tengkorak dan otak

Cedera kepala paling sering dan serius diantara penyakit neurologik dan merupakan proporsi

epidemic sebagai hasil kecelakaan jalan raya (Smeltzer amp Bare 2001)

Cedera kepala adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala tulang tengkorak

atau otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun tidak langsung pada kepala

(Suriadi amp Rita Yuliani 2001)

Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau

pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan

intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan

Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu

gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities

dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak

Cedera kepala yaitu adanya deformitas berupa penyimpangan bentuk atau penyimpangan

garis pada tulang tengkorak percepatan dan perlambatan (accelerasi ndash descelarasi) yang

merupakan perubahan bentuk dipengaruhi oleh perubahan peningkatan pada percepatan factor

dan penurunan percepatan serta rotasi yaitu pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak

sebagai akibat perputaran pada tindakan pencegahan

2 Etiologi

Penyebab dari cedera kepala adalah adanya trauma pada kepala meliputi trauma oleh

benda serpihan tulang yang menembus jaringan otak efek dari kekuatanenergi yang

diteruskan ke otak dan efek percepatan dan perlambatan (akselerasi-deselerasi) pada otak

selain itu dapat disebabkan oleh Kecelakaan Jatuh Trauma akibat persalinan

Menurut tarwoto (2007) mekanisme cedera memegang peranan yang sangat sadar dalam

berat ringannya dari trauma kepala Mekanisme cedera kepala dapat dibagi menjadi

a Cedera Percepatan (akselerasi) yaitu jika benda yang bergerak membentur kepala yang

diam misalnya pada orang-orang diam kemudian terpukul atau terlempar batu

ASKEP HEAD INJURY 3

b Cedera Perlambatan (Deselerasi) yaitu jika kepala bergerak membentur benda yang diam

misalnya pada saat kepala terbentur

c Deformitas adalah perubahan atau kerusakan pada bagian tubuh yang terjadi akibat

trauma misalnya ada fraktur kepala kompresi ketegangan atau pemotongan pada

jaringan otak

3 Klasifikasi dan Jenis Cedera Kepala

Klasifikasi Cedera Kepala jika dilihat dari ringan sampai berat maka dapat kita lihat

sebagai berikut

1 Cedera kepala ringan ( CKR ) Jika GCS antara 13-15 dpt terjadi kehilangan kesadaran

kurang dari 30 menit tetapi ada yang menyebut kurang dari 2 jam jika ada penyerta

seperti fraktur tengkorak kontusio atau temotom (sekitar 55)

2 Cedera kepala kepala sedang ( CKS ) jika GCS antara 9-12 hilang kesadaran atau amnesia

antara 30 menit -24 jam dapat mengalami fraktur tengkorak disorientasi ringan (bingung)

3 Cedera kepala berat ( CKB ) jika GCS 3-8 hilang kesadaran lebih dari 24 jam juga

meliputi contusio cerebral laserasi atau adanya hematoina atau edema selain itu ada istilah-

istilah lain untuk jenis cedera kepala sebagai berikut

o Cedera kepala terbuka kulit mengalami laserasi sampai pada merusak tulang tengkorak

o Cedera kepala tertutup dapat disamakan gagar otak ringan dengan disertai edema cerebra

Untuk Jenis-jenis Cedera Kepala yaitu

1) Fraktur tengkorak

Susunan tulang tengkorak dan beberapa kulit kepala membantu menghilangkan tenaga

benturan kepala sehingga sedikit kekauatan yang ditransmisikan ke dalam jaringan otak 2

bentuk fraktur ini fraktur garis (linier) yang umum terjadi disebabkan oleh pemberian

kekuatan yang amat berlebih terhadap luas area tengkorak tersebut dan fraktur tengkorak

seperti batang tulang frontal atau temporil Masalah ini bisa menjadi cukup serius karena

les dapat keluar melalui fraktur ini

2) Cedera otak dan gegar otak

Kejadian cedera minor dapat menyebabkan kerusakan otak bermakna Otak tidak dapat

menyimpan oksigen dan glukosa sampai derajat tertentu Otak tidak dapat menyimpan

ASKEP HEAD INJURY 4

oksigen dan glukosa sampai derajat tertentu yang bermakna Sel-sel selebral membutuhkan

suplay darah terus menerus untuk memperoleh makanan Kerusakan otak belakang dapat

pulih dan sel-sel mati dapat diakibatkan karena darah yang mengalir berhenti hanya

beberapa menit saja dan keruskan neuron tidak dapat mengalami regenerasi Gegar otak ini

merupakan sinfrom yang melibatkan bentuk cedera otak tengah yang menyebar ganguan

neuntosis sementara dan dapat pulih tanpa ada kehilangan kesadaran pasien mungkin

mengalami disenenbisi ringanpusing ganguan memori sementara kurang

konsentrasi amnesia rehogatedan pasien sembuh cepat Cedera otak serius dapat terjadi

yang menyebabkan kontusiolaserasi dan hemoragi

3) Komosio serebral

Adalah hilangnya fungsi neurologik sementara tanpa kerusakan struktur Komosio

umumnya meliputi sebuah periode tidak sadarkan diri dalam waktu yang berakhir selama

beberap detik sampai beberapa menitgetaran otak sedikit saja hanya akan menimbulkan

amnesia atau disonentasi

4) Kontusio cerebral

Merupakan cedera kepala berat dimana otak mengalami memar dengan kemungkinan

adanya daerah hemorasi pada subtansi otak Dapat menimbulkan edema cerebral 2-3 hari

post trumaAkibatnya dapat menimbulkan peningkatan TIK dan meningkatkan mortabilitas

(45)

5) Hematuma cerebral ( Hematuma ekstradural atau nemorogi )

Setelah cedera kepaladarah berkumpul di dalam ruang epidural (ekstradural) diantara

tengkorak durakeadaan ini sering diakibatkan dari fraktur hilang tengkorak yang

menyebabkan arteri meningeal tengah putus atau rusak (laserasi)dimana arteri ini benda

diantara dura dan tengkorak daerah infestor menuju bagian tipis tulang temporalHemorogi

karena arteri ini dapat menyebabkan penekanan pada otak

6) Hemotoma subdural

Adalah pengumpulan darah diantara dura dan dasar otakPaling sering disebabkan oleh

truma tetapi dapat juga terjadi kecenderungan pendarahan dengan serius dan aneusrisma

Hemorogi subdural lebih sering terjadi pada vena dan merupakan akibat putusnya

pembuluh darah kecil yang menjembatani ruang subdural Dapat terjadi akut subakut atau

kronik

ASKEP HEAD INJURY 5

hemotoma subdural akut dihubungkan dengan cedera kepala mayor yang meliputi

kontusio atau lasersi

Hemotoma subdural subakut adalah suatu kontusio sedikit berat dan dicurigai pada

pasien yang gagal untuk meningkatkan kesadaran setelah trauma kepala

Hemotuma subdural kronik dapat terjadi karena cedera kepala minor terjadi pada

lansia

7) Hemotuma subaradinoid

Pendarahan yang terjadi pada ruang amchnoid yakni antara lapisan amchnoid dengan

diameter Seringkali terjadi karena adanya vena yang ada di daerah tersebut terluka Sering

kali bersifat kronik

8) Hemorasi infracerebral

Adalah pendarahan ke dalam subtansi otak pengumpulan daerah 25ml atau lebih pada

parenkim otak Penyebabanya seringkali karena adanya infrasi fraktur gerakan akselarasi

dan deseterasi yang tiba-tiba

4 Patofisiologi

Patofisiologis dari cedera kepala traumatic dibagi dalam proses primer dan proses

sekunder Kerusakan yang terjadi dianggap karena gaya fisika yang berkaitan dengan suatu

trauma yang relative baru terjadi dan bersifat irreversible untuk sebagian besar daerah otak

Walaupun kontusio dan laserasi yang terjadi pada permukaan otak terutama pada kutub

temporal dan permukaan orbital dari lobus frontalis memberikan tanda-tanda jelas tetapi

selama lebih dari 30 tahun telah dianggap jejas akson difus pada substasi alba subkortex

adalah penyebab utama kehilangan kesadaran berkepanjangan gangguan respon motorik dan

pemulihan yang tidak komplit yang merupakan penanda pasien yang menderita cedera kepala

traumatik berat

o Proses Primer

Proses primer timbul langsung pada saat trauma terjadi Cedera primer biasanya

fokal (perdarahan konusi) dan difus (jejas akson difus)Proses ini adalah kerusakan otak

tahap awal yang diakibatkan oleh benturan mekanik pada kepala derajat kerusakan

tergantung pada kuat dan arah benturan kondisi kepala yang bergerak diam percepatan

ASKEP HEAD INJURY 6

dan perlambatan gerak kepala Proses primer menyebabkan fraktur tengkorak perdarahan

segera intrakranial robekan regangan serabu saraf dan kematian langsung pada daerah

yang terkena

o Proses Sekunder

Kerusakan sekunder timbul beberapa waktu setelah trauma menyusul kerusakan

primer Dapat dibagi menjadi penyebab sistemik dari intrakranial Dari berbagai

gangguan sistemik hipoksia dan hipotensi merupakan gangguan yang paling berarti

Hipotensi menurunnya tekanan perfusi otak sehingga mengakibatkan terjadinya iskemi

dan infark otak Perluasan kerusakan jaringan otak sekunder disebabkan berbagai faktor

seperti kerusakan sawar darah otak gangguan aliran darah otak metabolisme otak

gangguan hormonal pengeluaran bahan-bahan neurotrasmiter dan radikal bebas Trauma

saraf proses primer atau sekunder akan menimbulkan gejala-gejala neurologis yang

tergantung lokasi kerusakan

Kerusakan sistem saraf motorik yang berpusat dibagian belakang lobus frontalis akan

mengakibatkan kelumpuhan pada sisi lain Gejala-gejala kerusakan lobus-lobus lainnya baru

akan ditemui setelah penderita sadar Pada kerusakan lobus oksipital akan dujumpai ganguan

sensibilitas kulit pada sisi yang berlawanan Pada lobus frontalis mengakibatkan timbulnya

seperti dijumpai pada epilepsi lobus temporalis

Kelainan metabolisme yang dijumpai pada penderita cedera kepala disebabkan adanya

kerusakan di daerah hipotalamus Kerusakan dibagian depan hipotalamus akan terjadi

hepertermi Lesi di regio optika berakibat timbulnya edema paru karena kontraksi sistem

vena Retensi air natrium dan klor yang terjadi pada hari pertama setelah trauma tampaknya

disebabkan oleh terlepasnya hormon ADH dari daerah belakang hipotalamus yang

berhubungan dengan hipofisis Setelah kurang lebih 5 hari natrium dan klor akan dikeluarkan

melalui urine dalam jumlah berlebihan sehingga keseimbangannya menjadi negatif

Hiperglikemi dan glikosuria yang timbul juga disebabkan keadaan perangsangan pusat-pusat

yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat didalam batang otak

Batang otak dapat mengalami kerusakan langsung karena benturan atau sekunder akibat

fleksi atau torsi akut pada sambungan serviks medulla karena kerusakan pembuluh darah atau

karena penekanan oleh herniasi unkus Gejala-gejala yang dapat timbul ialah fleksiditas

umum yang terjadi pada lesi tranversal dibawah nukleus nervus statoakustikus regiditas

ASKEP HEAD INJURY 7

deserebrasi pada lesi tranversal setinggi nukleus rubber lengan dan tungkai kaku dalam sikap

ekstensi dan kedua lengan kaku dalam fleksi pada siku terjadi bila hubungan batang otak

dengan korteks serebri terputus

Gejala-gejala Parkinson timbul pada kerusakan ganglion basal Kerusakan-kerusakan

saraf-saraf kranial dan traktus-traktus panjang menimbulkan gejala neurologis khas Nafas

dangkal tak teratur yang dijumpai pada kerusakan medula oblongata akan menimbulkan

timbulnya Asidesil Nafas yang cepat dan dalam yang terjadi pada gangguan setinggi

diensefalon akan mengakibatkan alkalosisi respiratorik

5 Manifestasi Klinis

1 Nyeri yang menetap atau setempat

2 Bengkak pada sekitar fraktur sampai pada fraktur kubah cranial

3 Fraktur dasar tengkorak hemorasi dari hidung faring atau telinga dan darah terlihat

dibawah konjungtivamemar diatas mastoid (tanda battle)otorea serebro spiral ( cairan

cerebros piral keluar dari telinga ) minorea serebrospiral (les keluar dari hidung)

4 Laserasi atau kontusio otak ditandai oleh cairan spinal berdarah

5 Penurunan kesadaran

6 Pusing berkunang-kunang

7 Absorbsi cepat les dan penurunan volume intravaskuler

8 Peningkatan TIK

9 Dilatasi dan fiksasi pupil atau paralysis edkstremitas

10 Peningkatan TD penurunan frek Nadi peningkatan pernafasan

6 Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan diagnostik yang diperlukan pada klien dengan cedera kepala meliputi

a) CT scan (dengan tanpa kontras)

Mengidentifikasi luasnya lesi perdarahan determinan ventrikuler dan perubahan jaringan

otak

b) MRI

Digunakan sama dengan CT scan dengan tanpa kontras radioaktif

ASKEP HEAD INJURY 8

c) Cerebral Angiography

Menunjukkan anomali sirkulasi serebral seperti perubahan jaringan otak sekunder menjadi

edema perdarahan dan trauma

d) Serial EEG

Dapat melihat perkembangan gelombang patologis

e) Sinar-X

Mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur) perubahan struktur garis (perdarahan

edema) fragmen tulang

f) BAER

Mengoreksi batas fungsi korteks dan otak kecil

g) PET

Mendeteksi perubahan aktivitas metabolism otak

h) CSS

Lumbal pungsi dapat dilakukan jika diduga terjadi perdarahan subarachnoid

i) Kadar elektrolit

Untuk mengoreksi keseimbangan elektrolit sebagai peningkatan tekanan intracranial

j) Screen Toxicology

Untuk mendeteksi pengaruh obat yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran

k) Rontgen thoraks 2 arah (PAAP dan lateral)

Rontgen thoraks menyatakan akumulasi udara cairan pada area pleural

l) Toraksentesis menyatakan darah cairan

m)Analisa Gas Darah (AGD Astrup)

AGD adalah salah satu tes diagnostic untuk menentukan status respirasi Status respirasi

yang dapat digambarkan melalui pemeriksaan AGD ini adalah status oksigenasi dan status

asam basa

7 Penatalaksanaan Medis

Penatalaksanaan saat awal trauma pada cedera kepala selain dari factor mempertahankan

fungsi ABC (airway breathing circulation) dan menilai status neurologis (disability

exposure) maka factor yang harus diperhitungkan pula adalah mengurangi iskemia serebri

yang terjadi Keadaan ini dapat dibantu dengan pemberian oksigen dan glukosa sekalipun

ASKEP HEAD INJURY 9

pada otak yang mengalami trauma relative memerlukan oksigen dan glukosa yang lebih

rendah

Selain itu perlu pula dikontrol kemungkinan tekanan intracranial yang meninggi

disebabkan oleh edema serebri Sekalipun tidak jarang memerlukan tindakan operasi tetapi

usaha untuk menurunkan tekanan intracranial ini dapat dilakukan dengan cara menurunkan

PaCO2 dengan hiperventilasi yang mengurangi asidosis intraserebral dan menambah

metabolisme intraserebral Adapun usaha untuk menurunkan PaCO2 ini yakin dengan intubasi

endotrakeal hiperventilasi Tin membuat intermittent iatrogenic paralisis Intubasi dilakukan

sedini mungkin kepala klien-lkien yang koma untuk mencegah terjadinya PaCO2 yang

meninggi Prinsip ABC dan ventilasi yang teratur dapat mencegah peningkatan tekanan

intracranial

Penatalaksanaan konservatif meliputi

1 Bedrest total

2 Observasi tanda-tanda vital (GCS dan tingkat kesadaran)

3 Pemberian obat-obatan

o Dexmethason kalmethason sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai

dengan berat ringannya trauma

o Terapi hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

o Pengobatan anti-edema dengan larutan hipertonis yaitu manitol 20 atau glukosa

40 atau gliserol 10

o Antibiotika yang mengandung barrier darah otak (pensilin) atau untuk infeksi

anaerob diberikan metronidasol

4 Makanan atau cairan Pada trauma ringan bila muntah-muntah tidak dapat diberikan

apa-apahanya cairan infuse dextrose 5 aminofusin aminofel (18 jam pertama dari

terjadinya kecelakaan) 2-3 hari kemudian diberikan makanan lunak

5 Pada trauma berat Karena hai-hari pertama didapat klien mengalami penurunan

kesadaran dan cenderung terjadi retensi natrium dan elektrolit maka hari-hari pertama

(2-3 hari) tidak terlalu banyak cairan Dextosa 5 8 jam pertama ringer dextrosa 8

jam kedua dan dextrose 5 8 jam ketiga pada hari selanjutnya bila kesadaran rendah

maka makanan diberikan melalui nasogastric tube (2500-300 TKTP) Pemberian

protein tergantung dari nilai urenitrogennya

ASKEP HEAD INJURY 10

8 Komplikasi

a Perdarahan ulang

b Kebocoran cairan otak

c Infeksi pada luka atau sepsis

d Timbulnya edema serebri

e Timbulnya edema pulmonum neurogenik akibat peninggian TIK

f Nyeri kepala setelah penderita sadar

g Konvulsi

ASKEP HEAD INJURY 11

BAB III

PEMBAHASAN

A Khasus

Pasien Ny N masuk ke IGD RSUD pukul 1200 siang karena kehilangan kesadaran yang

disebabkan oleh benturan pada kepala akibat terjatuh dari tangga plusmn 3 jam SMRS penderita

terjatuh dari tangga dengan ketinggian plusmn 2 meter pada saat kejadian tidak ada anggota

keluarga yang melihat saat ditemukan pasien sudah tidak sadarkan diri Pasien sempat

dibaringkan dirumah dan sadar plusmn 15 menit kemudian

Saat sadar pasien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri

pinggang dan nyeri kaki sebelah kanan tetapi pasien masih dapat berjalan dibantu oleh

keluarga Tidak ada darah yang keluar dari kedua lubang hidung mulut serta kedua lubang

telinga pandangan mata kabur tidak ada Pasien muntah 1x setelah diberi minum dan makan

nyeri perut tidak ada kejang tidak ada Setelah kejadian pasien tidak ingat peristiwa

sebelumnya dan tidak bisa mengenal anggota keluarga Pasien masuk bangsal saraf pukul

1300 siang

B Asuhan Keperawatan

1 Pengkajian

A Pengumpulan data

Identitas klien

Nama Ny N

Umur 38 Tahun

Jenis kelamin Perempuan

Agama Islam

Sukubangsa Indonesia

Status Marital -

Tanggal masuk 31 Maret 2013

Tanggal Pengkajian 31 Maret 2013

No Medrec 04023830

Alamat Babakan kalijati Rt 09Rw 03 Batusari Bandung

Ruangan III

ASKEP HEAD INJURY 12

Identitas Penanggung Jawab

Nama Tn T

Umur 40 Tahun

Agama Islam

Pekerjaan Guru

Sukubangsa Indonesia

Status Menikah

Hubungan dengan Klien Suami

Alamat Babakan kalijati Rt 09 Rw 03 Batusari Bandung

B Riwayat Kesehatan

o Keluhan Utama

Klien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri pinggang

dan nyeri pada kaki sebelah kanan

C Pemeriksaan Fisik

1 Pengkajian Primer

a Airway

Kaji adanya obstruksi jalan nafas antara lain suara stidor gelisah karena

hipoksia penggunaan otot bantu pernafasan sianosis

b Breathing

Inspeksi frekuensi nafas apakah terjadi sianosis karena luka tembus dada fail

chest gerakan otot pernafasan tambahan Kaji adanya suara nafas tambahan

seperti ronchi wheezing apakah berhub dengan kasus HI

c Sirkulasi

Kaji adanya tanda-tanda syok seperti hipotensi takikardi takipnea hipotermi

pucat penurunan produksi urine

d Disability

Kaji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum

e Eksposure

Buka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka

ASKEP HEAD INJURY 13

2 Pengkajian Sekunder

a Kepala

Inspeksi klien terhadap luka kulit kepala dan bola mata telinga bagian luar dan

hidung

Pasien mengalami benturan pada Lobus Frontal (Otak bagian depan) dan pasien

juga mengalami amnesia karena untuk lobus bagian depan itu berfungsi sebagai

proses berfikir Dan pasien mengalami benturan pada kepala bagian belakang

(medulla spinalis) pasien mengalami gangguan motorik pada pinggang dan

kaki sebelah kanan untuk berjalan pasienpun dibantu oleh keluarganya

b Neurologis

Penilaian fungsi otak dengan GCS dan CT Scan

c Dada

Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga suara nafas dan jantung

d Pelvis dan Ekstremitas

Kaji adanya fraktur denyut nadi perifer pada daerah trauma memar dan cedera

yang lain

3 Pengkajian Pemeriksaan Glassgow Coma Scale (GCS)

No

ASKEP PENILAAN RESPON SKOR

1 Eye (Membuka Mata) Dengan Nyeri 2

2 Verbal Bicara Membingungkan 4

3 Motorik Dengan Perintah 6

TOTAL 12 (artinya

apa point

12)

ASKEP HEAD INJURY 14

D Analisis Data

No Diagnose Etiologi Masalah

1 Perfusi jaringan tak efektif

(spesifik serebral) bd aliran arteri

dan vena terputus

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Gangguan autogenasi

Airan darah ke otak

O2 gangguan metabolism

Asam laktat naik

Oedem otak

Gangguan perfusi jaringan cerebral

Gangguan

perfusi

jaringan

cerebral

2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd

agen injuri fisik

Cidera kepala

Respon biologis

Nyeri

Gangguan

rasa nyeri

3 Kerusakan memori bd gangguan

neurologis

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Kerusakan sel otak

Gangguan

kerusakan

memori

ASKEP HEAD INJURY 15

Kerusakan memori

E Diagnosa Keperawatan

No

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan

Tujuan Intervensi Rasional

1 2 3 4 5

1 Perfusi jaringan tak

efektif (spesifik

serebral) bd aliran

arteri dan vena

terputus dengan

batasan karakteristik

Perubahan respon

motorik

Amnesia retrograde

(gangguan memori)

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2x24 jam klien

dapat

1 Status sirkulasi dengan

indicator

Tekanan darah

sistolik dan

diastolik dalam

rentang yang

diharapkan

Tidak ada tanda

PTIK

2 Perfusi jaringan

serebral dengan

indicator

Klien mampu

berkomunikasi

dengan jelas dan

sesuai kemampuan

Klien mampu

memeperoleh

informasi

1 Monitor tanda-

tanda vital

2 Perubahan respon

klien terhadap

stimulusrangsang

an

3 Perhatikan dalam

berkomunikasi

dan berikan

1 Variasi mungkin

terjadi oleh karena

tekanantrauma

serebral pada

daerah vasomotor

otak Hipertensi

atau hipotensi

postural dapat

menjadi faktor

pencetus

rasional itu cara yg

ditempuh agar

tujuan berhasil

2 Mengkaji status

neurologistanda-

tanda kegagalan

untuk menentukan

perawatan

kegawatan atau

tindakan

pembedahan

3 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

ASKEP HEAD INJURY 16

umpan balik

4 Tunjukan objek

dan minta pasien

untuk

menyebutkan

nama benda

tersebut

sensorik

4 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

motorik seperti

pasien mungkin

mengenalinya tetapi

dapat

menyebutkannya

2 Nyeri akut dengan

sekala 9 bd agen injuri

fisik dengan batasan

karakteristik

Laporkan nyeri

kepala secara verbal

Tingkah laku

ekspresi (gelisah)

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengontrol nyeri

dengan indicator

Mengenali faktor-

faktor Penyebab

Melaporkan Gejala-

gejala nyeri kepada

tim kesehatan

2 Tingkah laku ekspresi

dengan indicator

Mengungkapkan

pengetahuan

tentang situasi

1 Kaji keluhan

nyeri lokasi

karakteristik

frekuensi kualitas

dan beratnya

benturan

2 Obesitas (obesitas

= kegemukan)

respon

ketidaknyamanan

secara verbal

1 Nyeri merupakan

pengalaman

subjektif dan harus

dijelaskan oleh

pasien Identifikasi

karakteristik nyeri

dan faktor yang

berhubungan

merupakan hal

untuk mengevaluasi

keefektifan dari

terapi yang

diberikan

2 Merupakan

indicator nyeri yang

tidak langsung yang

dialami Sakit

kepala mungkin

bersifat akut atau

kronis jadi

Manifestasi

fisiologis bisa

ASKEP HEAD INJURY 17

3 Ajarkan latihan

teknik relaksasi

seperti latihan

nafas dalam

muncultidak

BUKAN DEFINISI

tapi caranya

3 Untuk mengurangi

rsa nyeri dan

memfokuskan

perhatian klien

Terbalik ga dengan

intervensi ingat

intervensi =

rencanahellip

3 Kerusakan memori bd

gangguan neurologis

dengan batasan

karakteristik

Ketidakmampuan

mengingat

peristiwa

Mengeluh

mengalami lupa

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengenali perubahan

berfikirperilaku

2 Berpartisipasi dalam

aturan terapeutik

penyerapan kognitif

1 Orang terdekat

untuk

membandingkan

kepribadian

tingkah laku

pasien sebelum

mengalami

trauma dengan

respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk

menghadirkan

realitas secara

konsisten dan

jelas hindari

pikiran-pikiran

1 Masa pemulihan

cedera kepala

meliputi fase

agitasi respon

marah munculnya

halusinasi atau

perubahan pada

interpretasi atau

tergantung dari

berkembangnya

bagian tertentu dari

otak yang

bengalami trauma

tersebut

2 Pasien mungkin

tidak menyadari

ada trauma secara

total (amnesia)

atau dari perluasan

trauma dank arena

ASKEP HEAD INJURY 18

yang tidak masuk

akal

itu pasien perlu

dihadapkan pada

kenyataan terhadap

terjadinya cedera

[ada dirinya

Orientasi realitas

yang terstuktur

dapat menurunkan

reaksi perlawanan

dari pasien

F Implementasi

Tangga

l

DX Jam Implementasi Paraf

2 April

2013

1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital

2 Perubahan respon klien terhadap

stimulusrangsang

3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan

umpan balik

4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk

menyebutkan nama benda tersebut

2 April

2013

2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik

frekuensi kualitas dan beratnya benturan

2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal

3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan

nafas dalam

2 April

2013

1 Orang terdekat untuk membandingkan

kepribadian tingkah laku pasien sebelum

mengalami trauma dengan respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara

ASKEP HEAD INJURY 19

konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang

tidak masuk akal

G Evaluasi

Tanggal Evaluasi

4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang

O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari

skala berapa Dijelaskan lagi

TTV

TD 12080 mmHg (12080-14090)

RR 16 xmenit (16-24 xmenit)

N 80 xmenit (60-100 xmenit)

Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)

A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana

P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya

ASKEP HEAD INJURY 20

BAB IV

PENUTUP

a Kesimpulan

Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau

pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan

intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan

Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu

gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities

dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak

Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas

Klasifikasi cedera kepala

Cedera kepala ringan

Cedera kepala sedang

Cedera kepala berat

Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral

Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat

dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan

larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak

Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12

Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat

Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran

lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami

amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor

Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral

pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason

sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi

hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

ASKEP HEAD INJURY 21

DAFTAR PUSTAKA

Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan

pasienJakartaEGC

NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North

American Nursing Diagnosis Association

httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml

httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm

httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm

http

PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA

htm

1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN

TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA

LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG

CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN

2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS

MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI

SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON

ASKEP HEAD INJURY 22

Page 2: isi ASKEP HI.docx

C Tujuan

1 Mengetahui definisi dari cedera kepala

2 Mengetahui etiologi dari cedera kepala

3 Mengetahui klasifikasi dan jenis-jenis cedera kepala

4 Mengetahui patofisilogi dari cedera kepala

5 Mengetahui Manifestasi Klinis dari cedera kepala

6 Mengetahui Pemeriksaan diagnostic pada cedera kepala

7 Mengetahui penatalaksanna medis dari cedera kepala

8 Mengetahui Komplikasi dari cedera kepala

D Manfaat

Mahasiswa mengetahui semua hal tentang cedera kepala

ASKEP HEAD INJURY 2

BAB II

Tinjauan Pustaka (huruf gede)

1 Definisi

Cedera kepala adalah cedera yang meliputi trauma kulit kepala tengkorak dan otak

Cedera kepala paling sering dan serius diantara penyakit neurologik dan merupakan proporsi

epidemic sebagai hasil kecelakaan jalan raya (Smeltzer amp Bare 2001)

Cedera kepala adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala tulang tengkorak

atau otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun tidak langsung pada kepala

(Suriadi amp Rita Yuliani 2001)

Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau

pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan

intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan

Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu

gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities

dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak

Cedera kepala yaitu adanya deformitas berupa penyimpangan bentuk atau penyimpangan

garis pada tulang tengkorak percepatan dan perlambatan (accelerasi ndash descelarasi) yang

merupakan perubahan bentuk dipengaruhi oleh perubahan peningkatan pada percepatan factor

dan penurunan percepatan serta rotasi yaitu pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak

sebagai akibat perputaran pada tindakan pencegahan

2 Etiologi

Penyebab dari cedera kepala adalah adanya trauma pada kepala meliputi trauma oleh

benda serpihan tulang yang menembus jaringan otak efek dari kekuatanenergi yang

diteruskan ke otak dan efek percepatan dan perlambatan (akselerasi-deselerasi) pada otak

selain itu dapat disebabkan oleh Kecelakaan Jatuh Trauma akibat persalinan

Menurut tarwoto (2007) mekanisme cedera memegang peranan yang sangat sadar dalam

berat ringannya dari trauma kepala Mekanisme cedera kepala dapat dibagi menjadi

a Cedera Percepatan (akselerasi) yaitu jika benda yang bergerak membentur kepala yang

diam misalnya pada orang-orang diam kemudian terpukul atau terlempar batu

ASKEP HEAD INJURY 3

b Cedera Perlambatan (Deselerasi) yaitu jika kepala bergerak membentur benda yang diam

misalnya pada saat kepala terbentur

c Deformitas adalah perubahan atau kerusakan pada bagian tubuh yang terjadi akibat

trauma misalnya ada fraktur kepala kompresi ketegangan atau pemotongan pada

jaringan otak

3 Klasifikasi dan Jenis Cedera Kepala

Klasifikasi Cedera Kepala jika dilihat dari ringan sampai berat maka dapat kita lihat

sebagai berikut

1 Cedera kepala ringan ( CKR ) Jika GCS antara 13-15 dpt terjadi kehilangan kesadaran

kurang dari 30 menit tetapi ada yang menyebut kurang dari 2 jam jika ada penyerta

seperti fraktur tengkorak kontusio atau temotom (sekitar 55)

2 Cedera kepala kepala sedang ( CKS ) jika GCS antara 9-12 hilang kesadaran atau amnesia

antara 30 menit -24 jam dapat mengalami fraktur tengkorak disorientasi ringan (bingung)

3 Cedera kepala berat ( CKB ) jika GCS 3-8 hilang kesadaran lebih dari 24 jam juga

meliputi contusio cerebral laserasi atau adanya hematoina atau edema selain itu ada istilah-

istilah lain untuk jenis cedera kepala sebagai berikut

o Cedera kepala terbuka kulit mengalami laserasi sampai pada merusak tulang tengkorak

o Cedera kepala tertutup dapat disamakan gagar otak ringan dengan disertai edema cerebra

Untuk Jenis-jenis Cedera Kepala yaitu

1) Fraktur tengkorak

Susunan tulang tengkorak dan beberapa kulit kepala membantu menghilangkan tenaga

benturan kepala sehingga sedikit kekauatan yang ditransmisikan ke dalam jaringan otak 2

bentuk fraktur ini fraktur garis (linier) yang umum terjadi disebabkan oleh pemberian

kekuatan yang amat berlebih terhadap luas area tengkorak tersebut dan fraktur tengkorak

seperti batang tulang frontal atau temporil Masalah ini bisa menjadi cukup serius karena

les dapat keluar melalui fraktur ini

2) Cedera otak dan gegar otak

Kejadian cedera minor dapat menyebabkan kerusakan otak bermakna Otak tidak dapat

menyimpan oksigen dan glukosa sampai derajat tertentu Otak tidak dapat menyimpan

ASKEP HEAD INJURY 4

oksigen dan glukosa sampai derajat tertentu yang bermakna Sel-sel selebral membutuhkan

suplay darah terus menerus untuk memperoleh makanan Kerusakan otak belakang dapat

pulih dan sel-sel mati dapat diakibatkan karena darah yang mengalir berhenti hanya

beberapa menit saja dan keruskan neuron tidak dapat mengalami regenerasi Gegar otak ini

merupakan sinfrom yang melibatkan bentuk cedera otak tengah yang menyebar ganguan

neuntosis sementara dan dapat pulih tanpa ada kehilangan kesadaran pasien mungkin

mengalami disenenbisi ringanpusing ganguan memori sementara kurang

konsentrasi amnesia rehogatedan pasien sembuh cepat Cedera otak serius dapat terjadi

yang menyebabkan kontusiolaserasi dan hemoragi

3) Komosio serebral

Adalah hilangnya fungsi neurologik sementara tanpa kerusakan struktur Komosio

umumnya meliputi sebuah periode tidak sadarkan diri dalam waktu yang berakhir selama

beberap detik sampai beberapa menitgetaran otak sedikit saja hanya akan menimbulkan

amnesia atau disonentasi

4) Kontusio cerebral

Merupakan cedera kepala berat dimana otak mengalami memar dengan kemungkinan

adanya daerah hemorasi pada subtansi otak Dapat menimbulkan edema cerebral 2-3 hari

post trumaAkibatnya dapat menimbulkan peningkatan TIK dan meningkatkan mortabilitas

(45)

5) Hematuma cerebral ( Hematuma ekstradural atau nemorogi )

Setelah cedera kepaladarah berkumpul di dalam ruang epidural (ekstradural) diantara

tengkorak durakeadaan ini sering diakibatkan dari fraktur hilang tengkorak yang

menyebabkan arteri meningeal tengah putus atau rusak (laserasi)dimana arteri ini benda

diantara dura dan tengkorak daerah infestor menuju bagian tipis tulang temporalHemorogi

karena arteri ini dapat menyebabkan penekanan pada otak

6) Hemotoma subdural

Adalah pengumpulan darah diantara dura dan dasar otakPaling sering disebabkan oleh

truma tetapi dapat juga terjadi kecenderungan pendarahan dengan serius dan aneusrisma

Hemorogi subdural lebih sering terjadi pada vena dan merupakan akibat putusnya

pembuluh darah kecil yang menjembatani ruang subdural Dapat terjadi akut subakut atau

kronik

ASKEP HEAD INJURY 5

hemotoma subdural akut dihubungkan dengan cedera kepala mayor yang meliputi

kontusio atau lasersi

Hemotoma subdural subakut adalah suatu kontusio sedikit berat dan dicurigai pada

pasien yang gagal untuk meningkatkan kesadaran setelah trauma kepala

Hemotuma subdural kronik dapat terjadi karena cedera kepala minor terjadi pada

lansia

7) Hemotuma subaradinoid

Pendarahan yang terjadi pada ruang amchnoid yakni antara lapisan amchnoid dengan

diameter Seringkali terjadi karena adanya vena yang ada di daerah tersebut terluka Sering

kali bersifat kronik

8) Hemorasi infracerebral

Adalah pendarahan ke dalam subtansi otak pengumpulan daerah 25ml atau lebih pada

parenkim otak Penyebabanya seringkali karena adanya infrasi fraktur gerakan akselarasi

dan deseterasi yang tiba-tiba

4 Patofisiologi

Patofisiologis dari cedera kepala traumatic dibagi dalam proses primer dan proses

sekunder Kerusakan yang terjadi dianggap karena gaya fisika yang berkaitan dengan suatu

trauma yang relative baru terjadi dan bersifat irreversible untuk sebagian besar daerah otak

Walaupun kontusio dan laserasi yang terjadi pada permukaan otak terutama pada kutub

temporal dan permukaan orbital dari lobus frontalis memberikan tanda-tanda jelas tetapi

selama lebih dari 30 tahun telah dianggap jejas akson difus pada substasi alba subkortex

adalah penyebab utama kehilangan kesadaran berkepanjangan gangguan respon motorik dan

pemulihan yang tidak komplit yang merupakan penanda pasien yang menderita cedera kepala

traumatik berat

o Proses Primer

Proses primer timbul langsung pada saat trauma terjadi Cedera primer biasanya

fokal (perdarahan konusi) dan difus (jejas akson difus)Proses ini adalah kerusakan otak

tahap awal yang diakibatkan oleh benturan mekanik pada kepala derajat kerusakan

tergantung pada kuat dan arah benturan kondisi kepala yang bergerak diam percepatan

ASKEP HEAD INJURY 6

dan perlambatan gerak kepala Proses primer menyebabkan fraktur tengkorak perdarahan

segera intrakranial robekan regangan serabu saraf dan kematian langsung pada daerah

yang terkena

o Proses Sekunder

Kerusakan sekunder timbul beberapa waktu setelah trauma menyusul kerusakan

primer Dapat dibagi menjadi penyebab sistemik dari intrakranial Dari berbagai

gangguan sistemik hipoksia dan hipotensi merupakan gangguan yang paling berarti

Hipotensi menurunnya tekanan perfusi otak sehingga mengakibatkan terjadinya iskemi

dan infark otak Perluasan kerusakan jaringan otak sekunder disebabkan berbagai faktor

seperti kerusakan sawar darah otak gangguan aliran darah otak metabolisme otak

gangguan hormonal pengeluaran bahan-bahan neurotrasmiter dan radikal bebas Trauma

saraf proses primer atau sekunder akan menimbulkan gejala-gejala neurologis yang

tergantung lokasi kerusakan

Kerusakan sistem saraf motorik yang berpusat dibagian belakang lobus frontalis akan

mengakibatkan kelumpuhan pada sisi lain Gejala-gejala kerusakan lobus-lobus lainnya baru

akan ditemui setelah penderita sadar Pada kerusakan lobus oksipital akan dujumpai ganguan

sensibilitas kulit pada sisi yang berlawanan Pada lobus frontalis mengakibatkan timbulnya

seperti dijumpai pada epilepsi lobus temporalis

Kelainan metabolisme yang dijumpai pada penderita cedera kepala disebabkan adanya

kerusakan di daerah hipotalamus Kerusakan dibagian depan hipotalamus akan terjadi

hepertermi Lesi di regio optika berakibat timbulnya edema paru karena kontraksi sistem

vena Retensi air natrium dan klor yang terjadi pada hari pertama setelah trauma tampaknya

disebabkan oleh terlepasnya hormon ADH dari daerah belakang hipotalamus yang

berhubungan dengan hipofisis Setelah kurang lebih 5 hari natrium dan klor akan dikeluarkan

melalui urine dalam jumlah berlebihan sehingga keseimbangannya menjadi negatif

Hiperglikemi dan glikosuria yang timbul juga disebabkan keadaan perangsangan pusat-pusat

yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat didalam batang otak

Batang otak dapat mengalami kerusakan langsung karena benturan atau sekunder akibat

fleksi atau torsi akut pada sambungan serviks medulla karena kerusakan pembuluh darah atau

karena penekanan oleh herniasi unkus Gejala-gejala yang dapat timbul ialah fleksiditas

umum yang terjadi pada lesi tranversal dibawah nukleus nervus statoakustikus regiditas

ASKEP HEAD INJURY 7

deserebrasi pada lesi tranversal setinggi nukleus rubber lengan dan tungkai kaku dalam sikap

ekstensi dan kedua lengan kaku dalam fleksi pada siku terjadi bila hubungan batang otak

dengan korteks serebri terputus

Gejala-gejala Parkinson timbul pada kerusakan ganglion basal Kerusakan-kerusakan

saraf-saraf kranial dan traktus-traktus panjang menimbulkan gejala neurologis khas Nafas

dangkal tak teratur yang dijumpai pada kerusakan medula oblongata akan menimbulkan

timbulnya Asidesil Nafas yang cepat dan dalam yang terjadi pada gangguan setinggi

diensefalon akan mengakibatkan alkalosisi respiratorik

5 Manifestasi Klinis

1 Nyeri yang menetap atau setempat

2 Bengkak pada sekitar fraktur sampai pada fraktur kubah cranial

3 Fraktur dasar tengkorak hemorasi dari hidung faring atau telinga dan darah terlihat

dibawah konjungtivamemar diatas mastoid (tanda battle)otorea serebro spiral ( cairan

cerebros piral keluar dari telinga ) minorea serebrospiral (les keluar dari hidung)

4 Laserasi atau kontusio otak ditandai oleh cairan spinal berdarah

5 Penurunan kesadaran

6 Pusing berkunang-kunang

7 Absorbsi cepat les dan penurunan volume intravaskuler

8 Peningkatan TIK

9 Dilatasi dan fiksasi pupil atau paralysis edkstremitas

10 Peningkatan TD penurunan frek Nadi peningkatan pernafasan

6 Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan diagnostik yang diperlukan pada klien dengan cedera kepala meliputi

a) CT scan (dengan tanpa kontras)

Mengidentifikasi luasnya lesi perdarahan determinan ventrikuler dan perubahan jaringan

otak

b) MRI

Digunakan sama dengan CT scan dengan tanpa kontras radioaktif

ASKEP HEAD INJURY 8

c) Cerebral Angiography

Menunjukkan anomali sirkulasi serebral seperti perubahan jaringan otak sekunder menjadi

edema perdarahan dan trauma

d) Serial EEG

Dapat melihat perkembangan gelombang patologis

e) Sinar-X

Mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur) perubahan struktur garis (perdarahan

edema) fragmen tulang

f) BAER

Mengoreksi batas fungsi korteks dan otak kecil

g) PET

Mendeteksi perubahan aktivitas metabolism otak

h) CSS

Lumbal pungsi dapat dilakukan jika diduga terjadi perdarahan subarachnoid

i) Kadar elektrolit

Untuk mengoreksi keseimbangan elektrolit sebagai peningkatan tekanan intracranial

j) Screen Toxicology

Untuk mendeteksi pengaruh obat yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran

k) Rontgen thoraks 2 arah (PAAP dan lateral)

Rontgen thoraks menyatakan akumulasi udara cairan pada area pleural

l) Toraksentesis menyatakan darah cairan

m)Analisa Gas Darah (AGD Astrup)

AGD adalah salah satu tes diagnostic untuk menentukan status respirasi Status respirasi

yang dapat digambarkan melalui pemeriksaan AGD ini adalah status oksigenasi dan status

asam basa

7 Penatalaksanaan Medis

Penatalaksanaan saat awal trauma pada cedera kepala selain dari factor mempertahankan

fungsi ABC (airway breathing circulation) dan menilai status neurologis (disability

exposure) maka factor yang harus diperhitungkan pula adalah mengurangi iskemia serebri

yang terjadi Keadaan ini dapat dibantu dengan pemberian oksigen dan glukosa sekalipun

ASKEP HEAD INJURY 9

pada otak yang mengalami trauma relative memerlukan oksigen dan glukosa yang lebih

rendah

Selain itu perlu pula dikontrol kemungkinan tekanan intracranial yang meninggi

disebabkan oleh edema serebri Sekalipun tidak jarang memerlukan tindakan operasi tetapi

usaha untuk menurunkan tekanan intracranial ini dapat dilakukan dengan cara menurunkan

PaCO2 dengan hiperventilasi yang mengurangi asidosis intraserebral dan menambah

metabolisme intraserebral Adapun usaha untuk menurunkan PaCO2 ini yakin dengan intubasi

endotrakeal hiperventilasi Tin membuat intermittent iatrogenic paralisis Intubasi dilakukan

sedini mungkin kepala klien-lkien yang koma untuk mencegah terjadinya PaCO2 yang

meninggi Prinsip ABC dan ventilasi yang teratur dapat mencegah peningkatan tekanan

intracranial

Penatalaksanaan konservatif meliputi

1 Bedrest total

2 Observasi tanda-tanda vital (GCS dan tingkat kesadaran)

3 Pemberian obat-obatan

o Dexmethason kalmethason sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai

dengan berat ringannya trauma

o Terapi hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

o Pengobatan anti-edema dengan larutan hipertonis yaitu manitol 20 atau glukosa

40 atau gliserol 10

o Antibiotika yang mengandung barrier darah otak (pensilin) atau untuk infeksi

anaerob diberikan metronidasol

4 Makanan atau cairan Pada trauma ringan bila muntah-muntah tidak dapat diberikan

apa-apahanya cairan infuse dextrose 5 aminofusin aminofel (18 jam pertama dari

terjadinya kecelakaan) 2-3 hari kemudian diberikan makanan lunak

5 Pada trauma berat Karena hai-hari pertama didapat klien mengalami penurunan

kesadaran dan cenderung terjadi retensi natrium dan elektrolit maka hari-hari pertama

(2-3 hari) tidak terlalu banyak cairan Dextosa 5 8 jam pertama ringer dextrosa 8

jam kedua dan dextrose 5 8 jam ketiga pada hari selanjutnya bila kesadaran rendah

maka makanan diberikan melalui nasogastric tube (2500-300 TKTP) Pemberian

protein tergantung dari nilai urenitrogennya

ASKEP HEAD INJURY 10

8 Komplikasi

a Perdarahan ulang

b Kebocoran cairan otak

c Infeksi pada luka atau sepsis

d Timbulnya edema serebri

e Timbulnya edema pulmonum neurogenik akibat peninggian TIK

f Nyeri kepala setelah penderita sadar

g Konvulsi

ASKEP HEAD INJURY 11

BAB III

PEMBAHASAN

A Khasus

Pasien Ny N masuk ke IGD RSUD pukul 1200 siang karena kehilangan kesadaran yang

disebabkan oleh benturan pada kepala akibat terjatuh dari tangga plusmn 3 jam SMRS penderita

terjatuh dari tangga dengan ketinggian plusmn 2 meter pada saat kejadian tidak ada anggota

keluarga yang melihat saat ditemukan pasien sudah tidak sadarkan diri Pasien sempat

dibaringkan dirumah dan sadar plusmn 15 menit kemudian

Saat sadar pasien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri

pinggang dan nyeri kaki sebelah kanan tetapi pasien masih dapat berjalan dibantu oleh

keluarga Tidak ada darah yang keluar dari kedua lubang hidung mulut serta kedua lubang

telinga pandangan mata kabur tidak ada Pasien muntah 1x setelah diberi minum dan makan

nyeri perut tidak ada kejang tidak ada Setelah kejadian pasien tidak ingat peristiwa

sebelumnya dan tidak bisa mengenal anggota keluarga Pasien masuk bangsal saraf pukul

1300 siang

B Asuhan Keperawatan

1 Pengkajian

A Pengumpulan data

Identitas klien

Nama Ny N

Umur 38 Tahun

Jenis kelamin Perempuan

Agama Islam

Sukubangsa Indonesia

Status Marital -

Tanggal masuk 31 Maret 2013

Tanggal Pengkajian 31 Maret 2013

No Medrec 04023830

Alamat Babakan kalijati Rt 09Rw 03 Batusari Bandung

Ruangan III

ASKEP HEAD INJURY 12

Identitas Penanggung Jawab

Nama Tn T

Umur 40 Tahun

Agama Islam

Pekerjaan Guru

Sukubangsa Indonesia

Status Menikah

Hubungan dengan Klien Suami

Alamat Babakan kalijati Rt 09 Rw 03 Batusari Bandung

B Riwayat Kesehatan

o Keluhan Utama

Klien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri pinggang

dan nyeri pada kaki sebelah kanan

C Pemeriksaan Fisik

1 Pengkajian Primer

a Airway

Kaji adanya obstruksi jalan nafas antara lain suara stidor gelisah karena

hipoksia penggunaan otot bantu pernafasan sianosis

b Breathing

Inspeksi frekuensi nafas apakah terjadi sianosis karena luka tembus dada fail

chest gerakan otot pernafasan tambahan Kaji adanya suara nafas tambahan

seperti ronchi wheezing apakah berhub dengan kasus HI

c Sirkulasi

Kaji adanya tanda-tanda syok seperti hipotensi takikardi takipnea hipotermi

pucat penurunan produksi urine

d Disability

Kaji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum

e Eksposure

Buka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka

ASKEP HEAD INJURY 13

2 Pengkajian Sekunder

a Kepala

Inspeksi klien terhadap luka kulit kepala dan bola mata telinga bagian luar dan

hidung

Pasien mengalami benturan pada Lobus Frontal (Otak bagian depan) dan pasien

juga mengalami amnesia karena untuk lobus bagian depan itu berfungsi sebagai

proses berfikir Dan pasien mengalami benturan pada kepala bagian belakang

(medulla spinalis) pasien mengalami gangguan motorik pada pinggang dan

kaki sebelah kanan untuk berjalan pasienpun dibantu oleh keluarganya

b Neurologis

Penilaian fungsi otak dengan GCS dan CT Scan

c Dada

Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga suara nafas dan jantung

d Pelvis dan Ekstremitas

Kaji adanya fraktur denyut nadi perifer pada daerah trauma memar dan cedera

yang lain

3 Pengkajian Pemeriksaan Glassgow Coma Scale (GCS)

No

ASKEP PENILAAN RESPON SKOR

1 Eye (Membuka Mata) Dengan Nyeri 2

2 Verbal Bicara Membingungkan 4

3 Motorik Dengan Perintah 6

TOTAL 12 (artinya

apa point

12)

ASKEP HEAD INJURY 14

D Analisis Data

No Diagnose Etiologi Masalah

1 Perfusi jaringan tak efektif

(spesifik serebral) bd aliran arteri

dan vena terputus

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Gangguan autogenasi

Airan darah ke otak

O2 gangguan metabolism

Asam laktat naik

Oedem otak

Gangguan perfusi jaringan cerebral

Gangguan

perfusi

jaringan

cerebral

2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd

agen injuri fisik

Cidera kepala

Respon biologis

Nyeri

Gangguan

rasa nyeri

3 Kerusakan memori bd gangguan

neurologis

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Kerusakan sel otak

Gangguan

kerusakan

memori

ASKEP HEAD INJURY 15

Kerusakan memori

E Diagnosa Keperawatan

No

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan

Tujuan Intervensi Rasional

1 2 3 4 5

1 Perfusi jaringan tak

efektif (spesifik

serebral) bd aliran

arteri dan vena

terputus dengan

batasan karakteristik

Perubahan respon

motorik

Amnesia retrograde

(gangguan memori)

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2x24 jam klien

dapat

1 Status sirkulasi dengan

indicator

Tekanan darah

sistolik dan

diastolik dalam

rentang yang

diharapkan

Tidak ada tanda

PTIK

2 Perfusi jaringan

serebral dengan

indicator

Klien mampu

berkomunikasi

dengan jelas dan

sesuai kemampuan

Klien mampu

memeperoleh

informasi

1 Monitor tanda-

tanda vital

2 Perubahan respon

klien terhadap

stimulusrangsang

an

3 Perhatikan dalam

berkomunikasi

dan berikan

1 Variasi mungkin

terjadi oleh karena

tekanantrauma

serebral pada

daerah vasomotor

otak Hipertensi

atau hipotensi

postural dapat

menjadi faktor

pencetus

rasional itu cara yg

ditempuh agar

tujuan berhasil

2 Mengkaji status

neurologistanda-

tanda kegagalan

untuk menentukan

perawatan

kegawatan atau

tindakan

pembedahan

3 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

ASKEP HEAD INJURY 16

umpan balik

4 Tunjukan objek

dan minta pasien

untuk

menyebutkan

nama benda

tersebut

sensorik

4 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

motorik seperti

pasien mungkin

mengenalinya tetapi

dapat

menyebutkannya

2 Nyeri akut dengan

sekala 9 bd agen injuri

fisik dengan batasan

karakteristik

Laporkan nyeri

kepala secara verbal

Tingkah laku

ekspresi (gelisah)

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengontrol nyeri

dengan indicator

Mengenali faktor-

faktor Penyebab

Melaporkan Gejala-

gejala nyeri kepada

tim kesehatan

2 Tingkah laku ekspresi

dengan indicator

Mengungkapkan

pengetahuan

tentang situasi

1 Kaji keluhan

nyeri lokasi

karakteristik

frekuensi kualitas

dan beratnya

benturan

2 Obesitas (obesitas

= kegemukan)

respon

ketidaknyamanan

secara verbal

1 Nyeri merupakan

pengalaman

subjektif dan harus

dijelaskan oleh

pasien Identifikasi

karakteristik nyeri

dan faktor yang

berhubungan

merupakan hal

untuk mengevaluasi

keefektifan dari

terapi yang

diberikan

2 Merupakan

indicator nyeri yang

tidak langsung yang

dialami Sakit

kepala mungkin

bersifat akut atau

kronis jadi

Manifestasi

fisiologis bisa

ASKEP HEAD INJURY 17

3 Ajarkan latihan

teknik relaksasi

seperti latihan

nafas dalam

muncultidak

BUKAN DEFINISI

tapi caranya

3 Untuk mengurangi

rsa nyeri dan

memfokuskan

perhatian klien

Terbalik ga dengan

intervensi ingat

intervensi =

rencanahellip

3 Kerusakan memori bd

gangguan neurologis

dengan batasan

karakteristik

Ketidakmampuan

mengingat

peristiwa

Mengeluh

mengalami lupa

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengenali perubahan

berfikirperilaku

2 Berpartisipasi dalam

aturan terapeutik

penyerapan kognitif

1 Orang terdekat

untuk

membandingkan

kepribadian

tingkah laku

pasien sebelum

mengalami

trauma dengan

respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk

menghadirkan

realitas secara

konsisten dan

jelas hindari

pikiran-pikiran

1 Masa pemulihan

cedera kepala

meliputi fase

agitasi respon

marah munculnya

halusinasi atau

perubahan pada

interpretasi atau

tergantung dari

berkembangnya

bagian tertentu dari

otak yang

bengalami trauma

tersebut

2 Pasien mungkin

tidak menyadari

ada trauma secara

total (amnesia)

atau dari perluasan

trauma dank arena

ASKEP HEAD INJURY 18

yang tidak masuk

akal

itu pasien perlu

dihadapkan pada

kenyataan terhadap

terjadinya cedera

[ada dirinya

Orientasi realitas

yang terstuktur

dapat menurunkan

reaksi perlawanan

dari pasien

F Implementasi

Tangga

l

DX Jam Implementasi Paraf

2 April

2013

1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital

2 Perubahan respon klien terhadap

stimulusrangsang

3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan

umpan balik

4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk

menyebutkan nama benda tersebut

2 April

2013

2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik

frekuensi kualitas dan beratnya benturan

2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal

3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan

nafas dalam

2 April

2013

1 Orang terdekat untuk membandingkan

kepribadian tingkah laku pasien sebelum

mengalami trauma dengan respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara

ASKEP HEAD INJURY 19

konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang

tidak masuk akal

G Evaluasi

Tanggal Evaluasi

4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang

O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari

skala berapa Dijelaskan lagi

TTV

TD 12080 mmHg (12080-14090)

RR 16 xmenit (16-24 xmenit)

N 80 xmenit (60-100 xmenit)

Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)

A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana

P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya

ASKEP HEAD INJURY 20

BAB IV

PENUTUP

a Kesimpulan

Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau

pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan

intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan

Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu

gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities

dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak

Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas

Klasifikasi cedera kepala

Cedera kepala ringan

Cedera kepala sedang

Cedera kepala berat

Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral

Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat

dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan

larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak

Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12

Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat

Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran

lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami

amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor

Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral

pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason

sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi

hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

ASKEP HEAD INJURY 21

DAFTAR PUSTAKA

Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan

pasienJakartaEGC

NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North

American Nursing Diagnosis Association

httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml

httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm

httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm

http

PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA

htm

1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN

TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA

LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG

CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN

2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS

MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI

SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON

ASKEP HEAD INJURY 22

Page 3: isi ASKEP HI.docx

BAB II

Tinjauan Pustaka (huruf gede)

1 Definisi

Cedera kepala adalah cedera yang meliputi trauma kulit kepala tengkorak dan otak

Cedera kepala paling sering dan serius diantara penyakit neurologik dan merupakan proporsi

epidemic sebagai hasil kecelakaan jalan raya (Smeltzer amp Bare 2001)

Cedera kepala adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala tulang tengkorak

atau otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun tidak langsung pada kepala

(Suriadi amp Rita Yuliani 2001)

Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau

pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan

intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan

Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu

gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities

dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak

Cedera kepala yaitu adanya deformitas berupa penyimpangan bentuk atau penyimpangan

garis pada tulang tengkorak percepatan dan perlambatan (accelerasi ndash descelarasi) yang

merupakan perubahan bentuk dipengaruhi oleh perubahan peningkatan pada percepatan factor

dan penurunan percepatan serta rotasi yaitu pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak

sebagai akibat perputaran pada tindakan pencegahan

2 Etiologi

Penyebab dari cedera kepala adalah adanya trauma pada kepala meliputi trauma oleh

benda serpihan tulang yang menembus jaringan otak efek dari kekuatanenergi yang

diteruskan ke otak dan efek percepatan dan perlambatan (akselerasi-deselerasi) pada otak

selain itu dapat disebabkan oleh Kecelakaan Jatuh Trauma akibat persalinan

Menurut tarwoto (2007) mekanisme cedera memegang peranan yang sangat sadar dalam

berat ringannya dari trauma kepala Mekanisme cedera kepala dapat dibagi menjadi

a Cedera Percepatan (akselerasi) yaitu jika benda yang bergerak membentur kepala yang

diam misalnya pada orang-orang diam kemudian terpukul atau terlempar batu

ASKEP HEAD INJURY 3

b Cedera Perlambatan (Deselerasi) yaitu jika kepala bergerak membentur benda yang diam

misalnya pada saat kepala terbentur

c Deformitas adalah perubahan atau kerusakan pada bagian tubuh yang terjadi akibat

trauma misalnya ada fraktur kepala kompresi ketegangan atau pemotongan pada

jaringan otak

3 Klasifikasi dan Jenis Cedera Kepala

Klasifikasi Cedera Kepala jika dilihat dari ringan sampai berat maka dapat kita lihat

sebagai berikut

1 Cedera kepala ringan ( CKR ) Jika GCS antara 13-15 dpt terjadi kehilangan kesadaran

kurang dari 30 menit tetapi ada yang menyebut kurang dari 2 jam jika ada penyerta

seperti fraktur tengkorak kontusio atau temotom (sekitar 55)

2 Cedera kepala kepala sedang ( CKS ) jika GCS antara 9-12 hilang kesadaran atau amnesia

antara 30 menit -24 jam dapat mengalami fraktur tengkorak disorientasi ringan (bingung)

3 Cedera kepala berat ( CKB ) jika GCS 3-8 hilang kesadaran lebih dari 24 jam juga

meliputi contusio cerebral laserasi atau adanya hematoina atau edema selain itu ada istilah-

istilah lain untuk jenis cedera kepala sebagai berikut

o Cedera kepala terbuka kulit mengalami laserasi sampai pada merusak tulang tengkorak

o Cedera kepala tertutup dapat disamakan gagar otak ringan dengan disertai edema cerebra

Untuk Jenis-jenis Cedera Kepala yaitu

1) Fraktur tengkorak

Susunan tulang tengkorak dan beberapa kulit kepala membantu menghilangkan tenaga

benturan kepala sehingga sedikit kekauatan yang ditransmisikan ke dalam jaringan otak 2

bentuk fraktur ini fraktur garis (linier) yang umum terjadi disebabkan oleh pemberian

kekuatan yang amat berlebih terhadap luas area tengkorak tersebut dan fraktur tengkorak

seperti batang tulang frontal atau temporil Masalah ini bisa menjadi cukup serius karena

les dapat keluar melalui fraktur ini

2) Cedera otak dan gegar otak

Kejadian cedera minor dapat menyebabkan kerusakan otak bermakna Otak tidak dapat

menyimpan oksigen dan glukosa sampai derajat tertentu Otak tidak dapat menyimpan

ASKEP HEAD INJURY 4

oksigen dan glukosa sampai derajat tertentu yang bermakna Sel-sel selebral membutuhkan

suplay darah terus menerus untuk memperoleh makanan Kerusakan otak belakang dapat

pulih dan sel-sel mati dapat diakibatkan karena darah yang mengalir berhenti hanya

beberapa menit saja dan keruskan neuron tidak dapat mengalami regenerasi Gegar otak ini

merupakan sinfrom yang melibatkan bentuk cedera otak tengah yang menyebar ganguan

neuntosis sementara dan dapat pulih tanpa ada kehilangan kesadaran pasien mungkin

mengalami disenenbisi ringanpusing ganguan memori sementara kurang

konsentrasi amnesia rehogatedan pasien sembuh cepat Cedera otak serius dapat terjadi

yang menyebabkan kontusiolaserasi dan hemoragi

3) Komosio serebral

Adalah hilangnya fungsi neurologik sementara tanpa kerusakan struktur Komosio

umumnya meliputi sebuah periode tidak sadarkan diri dalam waktu yang berakhir selama

beberap detik sampai beberapa menitgetaran otak sedikit saja hanya akan menimbulkan

amnesia atau disonentasi

4) Kontusio cerebral

Merupakan cedera kepala berat dimana otak mengalami memar dengan kemungkinan

adanya daerah hemorasi pada subtansi otak Dapat menimbulkan edema cerebral 2-3 hari

post trumaAkibatnya dapat menimbulkan peningkatan TIK dan meningkatkan mortabilitas

(45)

5) Hematuma cerebral ( Hematuma ekstradural atau nemorogi )

Setelah cedera kepaladarah berkumpul di dalam ruang epidural (ekstradural) diantara

tengkorak durakeadaan ini sering diakibatkan dari fraktur hilang tengkorak yang

menyebabkan arteri meningeal tengah putus atau rusak (laserasi)dimana arteri ini benda

diantara dura dan tengkorak daerah infestor menuju bagian tipis tulang temporalHemorogi

karena arteri ini dapat menyebabkan penekanan pada otak

6) Hemotoma subdural

Adalah pengumpulan darah diantara dura dan dasar otakPaling sering disebabkan oleh

truma tetapi dapat juga terjadi kecenderungan pendarahan dengan serius dan aneusrisma

Hemorogi subdural lebih sering terjadi pada vena dan merupakan akibat putusnya

pembuluh darah kecil yang menjembatani ruang subdural Dapat terjadi akut subakut atau

kronik

ASKEP HEAD INJURY 5

hemotoma subdural akut dihubungkan dengan cedera kepala mayor yang meliputi

kontusio atau lasersi

Hemotoma subdural subakut adalah suatu kontusio sedikit berat dan dicurigai pada

pasien yang gagal untuk meningkatkan kesadaran setelah trauma kepala

Hemotuma subdural kronik dapat terjadi karena cedera kepala minor terjadi pada

lansia

7) Hemotuma subaradinoid

Pendarahan yang terjadi pada ruang amchnoid yakni antara lapisan amchnoid dengan

diameter Seringkali terjadi karena adanya vena yang ada di daerah tersebut terluka Sering

kali bersifat kronik

8) Hemorasi infracerebral

Adalah pendarahan ke dalam subtansi otak pengumpulan daerah 25ml atau lebih pada

parenkim otak Penyebabanya seringkali karena adanya infrasi fraktur gerakan akselarasi

dan deseterasi yang tiba-tiba

4 Patofisiologi

Patofisiologis dari cedera kepala traumatic dibagi dalam proses primer dan proses

sekunder Kerusakan yang terjadi dianggap karena gaya fisika yang berkaitan dengan suatu

trauma yang relative baru terjadi dan bersifat irreversible untuk sebagian besar daerah otak

Walaupun kontusio dan laserasi yang terjadi pada permukaan otak terutama pada kutub

temporal dan permukaan orbital dari lobus frontalis memberikan tanda-tanda jelas tetapi

selama lebih dari 30 tahun telah dianggap jejas akson difus pada substasi alba subkortex

adalah penyebab utama kehilangan kesadaran berkepanjangan gangguan respon motorik dan

pemulihan yang tidak komplit yang merupakan penanda pasien yang menderita cedera kepala

traumatik berat

o Proses Primer

Proses primer timbul langsung pada saat trauma terjadi Cedera primer biasanya

fokal (perdarahan konusi) dan difus (jejas akson difus)Proses ini adalah kerusakan otak

tahap awal yang diakibatkan oleh benturan mekanik pada kepala derajat kerusakan

tergantung pada kuat dan arah benturan kondisi kepala yang bergerak diam percepatan

ASKEP HEAD INJURY 6

dan perlambatan gerak kepala Proses primer menyebabkan fraktur tengkorak perdarahan

segera intrakranial robekan regangan serabu saraf dan kematian langsung pada daerah

yang terkena

o Proses Sekunder

Kerusakan sekunder timbul beberapa waktu setelah trauma menyusul kerusakan

primer Dapat dibagi menjadi penyebab sistemik dari intrakranial Dari berbagai

gangguan sistemik hipoksia dan hipotensi merupakan gangguan yang paling berarti

Hipotensi menurunnya tekanan perfusi otak sehingga mengakibatkan terjadinya iskemi

dan infark otak Perluasan kerusakan jaringan otak sekunder disebabkan berbagai faktor

seperti kerusakan sawar darah otak gangguan aliran darah otak metabolisme otak

gangguan hormonal pengeluaran bahan-bahan neurotrasmiter dan radikal bebas Trauma

saraf proses primer atau sekunder akan menimbulkan gejala-gejala neurologis yang

tergantung lokasi kerusakan

Kerusakan sistem saraf motorik yang berpusat dibagian belakang lobus frontalis akan

mengakibatkan kelumpuhan pada sisi lain Gejala-gejala kerusakan lobus-lobus lainnya baru

akan ditemui setelah penderita sadar Pada kerusakan lobus oksipital akan dujumpai ganguan

sensibilitas kulit pada sisi yang berlawanan Pada lobus frontalis mengakibatkan timbulnya

seperti dijumpai pada epilepsi lobus temporalis

Kelainan metabolisme yang dijumpai pada penderita cedera kepala disebabkan adanya

kerusakan di daerah hipotalamus Kerusakan dibagian depan hipotalamus akan terjadi

hepertermi Lesi di regio optika berakibat timbulnya edema paru karena kontraksi sistem

vena Retensi air natrium dan klor yang terjadi pada hari pertama setelah trauma tampaknya

disebabkan oleh terlepasnya hormon ADH dari daerah belakang hipotalamus yang

berhubungan dengan hipofisis Setelah kurang lebih 5 hari natrium dan klor akan dikeluarkan

melalui urine dalam jumlah berlebihan sehingga keseimbangannya menjadi negatif

Hiperglikemi dan glikosuria yang timbul juga disebabkan keadaan perangsangan pusat-pusat

yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat didalam batang otak

Batang otak dapat mengalami kerusakan langsung karena benturan atau sekunder akibat

fleksi atau torsi akut pada sambungan serviks medulla karena kerusakan pembuluh darah atau

karena penekanan oleh herniasi unkus Gejala-gejala yang dapat timbul ialah fleksiditas

umum yang terjadi pada lesi tranversal dibawah nukleus nervus statoakustikus regiditas

ASKEP HEAD INJURY 7

deserebrasi pada lesi tranversal setinggi nukleus rubber lengan dan tungkai kaku dalam sikap

ekstensi dan kedua lengan kaku dalam fleksi pada siku terjadi bila hubungan batang otak

dengan korteks serebri terputus

Gejala-gejala Parkinson timbul pada kerusakan ganglion basal Kerusakan-kerusakan

saraf-saraf kranial dan traktus-traktus panjang menimbulkan gejala neurologis khas Nafas

dangkal tak teratur yang dijumpai pada kerusakan medula oblongata akan menimbulkan

timbulnya Asidesil Nafas yang cepat dan dalam yang terjadi pada gangguan setinggi

diensefalon akan mengakibatkan alkalosisi respiratorik

5 Manifestasi Klinis

1 Nyeri yang menetap atau setempat

2 Bengkak pada sekitar fraktur sampai pada fraktur kubah cranial

3 Fraktur dasar tengkorak hemorasi dari hidung faring atau telinga dan darah terlihat

dibawah konjungtivamemar diatas mastoid (tanda battle)otorea serebro spiral ( cairan

cerebros piral keluar dari telinga ) minorea serebrospiral (les keluar dari hidung)

4 Laserasi atau kontusio otak ditandai oleh cairan spinal berdarah

5 Penurunan kesadaran

6 Pusing berkunang-kunang

7 Absorbsi cepat les dan penurunan volume intravaskuler

8 Peningkatan TIK

9 Dilatasi dan fiksasi pupil atau paralysis edkstremitas

10 Peningkatan TD penurunan frek Nadi peningkatan pernafasan

6 Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan diagnostik yang diperlukan pada klien dengan cedera kepala meliputi

a) CT scan (dengan tanpa kontras)

Mengidentifikasi luasnya lesi perdarahan determinan ventrikuler dan perubahan jaringan

otak

b) MRI

Digunakan sama dengan CT scan dengan tanpa kontras radioaktif

ASKEP HEAD INJURY 8

c) Cerebral Angiography

Menunjukkan anomali sirkulasi serebral seperti perubahan jaringan otak sekunder menjadi

edema perdarahan dan trauma

d) Serial EEG

Dapat melihat perkembangan gelombang patologis

e) Sinar-X

Mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur) perubahan struktur garis (perdarahan

edema) fragmen tulang

f) BAER

Mengoreksi batas fungsi korteks dan otak kecil

g) PET

Mendeteksi perubahan aktivitas metabolism otak

h) CSS

Lumbal pungsi dapat dilakukan jika diduga terjadi perdarahan subarachnoid

i) Kadar elektrolit

Untuk mengoreksi keseimbangan elektrolit sebagai peningkatan tekanan intracranial

j) Screen Toxicology

Untuk mendeteksi pengaruh obat yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran

k) Rontgen thoraks 2 arah (PAAP dan lateral)

Rontgen thoraks menyatakan akumulasi udara cairan pada area pleural

l) Toraksentesis menyatakan darah cairan

m)Analisa Gas Darah (AGD Astrup)

AGD adalah salah satu tes diagnostic untuk menentukan status respirasi Status respirasi

yang dapat digambarkan melalui pemeriksaan AGD ini adalah status oksigenasi dan status

asam basa

7 Penatalaksanaan Medis

Penatalaksanaan saat awal trauma pada cedera kepala selain dari factor mempertahankan

fungsi ABC (airway breathing circulation) dan menilai status neurologis (disability

exposure) maka factor yang harus diperhitungkan pula adalah mengurangi iskemia serebri

yang terjadi Keadaan ini dapat dibantu dengan pemberian oksigen dan glukosa sekalipun

ASKEP HEAD INJURY 9

pada otak yang mengalami trauma relative memerlukan oksigen dan glukosa yang lebih

rendah

Selain itu perlu pula dikontrol kemungkinan tekanan intracranial yang meninggi

disebabkan oleh edema serebri Sekalipun tidak jarang memerlukan tindakan operasi tetapi

usaha untuk menurunkan tekanan intracranial ini dapat dilakukan dengan cara menurunkan

PaCO2 dengan hiperventilasi yang mengurangi asidosis intraserebral dan menambah

metabolisme intraserebral Adapun usaha untuk menurunkan PaCO2 ini yakin dengan intubasi

endotrakeal hiperventilasi Tin membuat intermittent iatrogenic paralisis Intubasi dilakukan

sedini mungkin kepala klien-lkien yang koma untuk mencegah terjadinya PaCO2 yang

meninggi Prinsip ABC dan ventilasi yang teratur dapat mencegah peningkatan tekanan

intracranial

Penatalaksanaan konservatif meliputi

1 Bedrest total

2 Observasi tanda-tanda vital (GCS dan tingkat kesadaran)

3 Pemberian obat-obatan

o Dexmethason kalmethason sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai

dengan berat ringannya trauma

o Terapi hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

o Pengobatan anti-edema dengan larutan hipertonis yaitu manitol 20 atau glukosa

40 atau gliserol 10

o Antibiotika yang mengandung barrier darah otak (pensilin) atau untuk infeksi

anaerob diberikan metronidasol

4 Makanan atau cairan Pada trauma ringan bila muntah-muntah tidak dapat diberikan

apa-apahanya cairan infuse dextrose 5 aminofusin aminofel (18 jam pertama dari

terjadinya kecelakaan) 2-3 hari kemudian diberikan makanan lunak

5 Pada trauma berat Karena hai-hari pertama didapat klien mengalami penurunan

kesadaran dan cenderung terjadi retensi natrium dan elektrolit maka hari-hari pertama

(2-3 hari) tidak terlalu banyak cairan Dextosa 5 8 jam pertama ringer dextrosa 8

jam kedua dan dextrose 5 8 jam ketiga pada hari selanjutnya bila kesadaran rendah

maka makanan diberikan melalui nasogastric tube (2500-300 TKTP) Pemberian

protein tergantung dari nilai urenitrogennya

ASKEP HEAD INJURY 10

8 Komplikasi

a Perdarahan ulang

b Kebocoran cairan otak

c Infeksi pada luka atau sepsis

d Timbulnya edema serebri

e Timbulnya edema pulmonum neurogenik akibat peninggian TIK

f Nyeri kepala setelah penderita sadar

g Konvulsi

ASKEP HEAD INJURY 11

BAB III

PEMBAHASAN

A Khasus

Pasien Ny N masuk ke IGD RSUD pukul 1200 siang karena kehilangan kesadaran yang

disebabkan oleh benturan pada kepala akibat terjatuh dari tangga plusmn 3 jam SMRS penderita

terjatuh dari tangga dengan ketinggian plusmn 2 meter pada saat kejadian tidak ada anggota

keluarga yang melihat saat ditemukan pasien sudah tidak sadarkan diri Pasien sempat

dibaringkan dirumah dan sadar plusmn 15 menit kemudian

Saat sadar pasien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri

pinggang dan nyeri kaki sebelah kanan tetapi pasien masih dapat berjalan dibantu oleh

keluarga Tidak ada darah yang keluar dari kedua lubang hidung mulut serta kedua lubang

telinga pandangan mata kabur tidak ada Pasien muntah 1x setelah diberi minum dan makan

nyeri perut tidak ada kejang tidak ada Setelah kejadian pasien tidak ingat peristiwa

sebelumnya dan tidak bisa mengenal anggota keluarga Pasien masuk bangsal saraf pukul

1300 siang

B Asuhan Keperawatan

1 Pengkajian

A Pengumpulan data

Identitas klien

Nama Ny N

Umur 38 Tahun

Jenis kelamin Perempuan

Agama Islam

Sukubangsa Indonesia

Status Marital -

Tanggal masuk 31 Maret 2013

Tanggal Pengkajian 31 Maret 2013

No Medrec 04023830

Alamat Babakan kalijati Rt 09Rw 03 Batusari Bandung

Ruangan III

ASKEP HEAD INJURY 12

Identitas Penanggung Jawab

Nama Tn T

Umur 40 Tahun

Agama Islam

Pekerjaan Guru

Sukubangsa Indonesia

Status Menikah

Hubungan dengan Klien Suami

Alamat Babakan kalijati Rt 09 Rw 03 Batusari Bandung

B Riwayat Kesehatan

o Keluhan Utama

Klien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri pinggang

dan nyeri pada kaki sebelah kanan

C Pemeriksaan Fisik

1 Pengkajian Primer

a Airway

Kaji adanya obstruksi jalan nafas antara lain suara stidor gelisah karena

hipoksia penggunaan otot bantu pernafasan sianosis

b Breathing

Inspeksi frekuensi nafas apakah terjadi sianosis karena luka tembus dada fail

chest gerakan otot pernafasan tambahan Kaji adanya suara nafas tambahan

seperti ronchi wheezing apakah berhub dengan kasus HI

c Sirkulasi

Kaji adanya tanda-tanda syok seperti hipotensi takikardi takipnea hipotermi

pucat penurunan produksi urine

d Disability

Kaji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum

e Eksposure

Buka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka

ASKEP HEAD INJURY 13

2 Pengkajian Sekunder

a Kepala

Inspeksi klien terhadap luka kulit kepala dan bola mata telinga bagian luar dan

hidung

Pasien mengalami benturan pada Lobus Frontal (Otak bagian depan) dan pasien

juga mengalami amnesia karena untuk lobus bagian depan itu berfungsi sebagai

proses berfikir Dan pasien mengalami benturan pada kepala bagian belakang

(medulla spinalis) pasien mengalami gangguan motorik pada pinggang dan

kaki sebelah kanan untuk berjalan pasienpun dibantu oleh keluarganya

b Neurologis

Penilaian fungsi otak dengan GCS dan CT Scan

c Dada

Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga suara nafas dan jantung

d Pelvis dan Ekstremitas

Kaji adanya fraktur denyut nadi perifer pada daerah trauma memar dan cedera

yang lain

3 Pengkajian Pemeriksaan Glassgow Coma Scale (GCS)

No

ASKEP PENILAAN RESPON SKOR

1 Eye (Membuka Mata) Dengan Nyeri 2

2 Verbal Bicara Membingungkan 4

3 Motorik Dengan Perintah 6

TOTAL 12 (artinya

apa point

12)

ASKEP HEAD INJURY 14

D Analisis Data

No Diagnose Etiologi Masalah

1 Perfusi jaringan tak efektif

(spesifik serebral) bd aliran arteri

dan vena terputus

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Gangguan autogenasi

Airan darah ke otak

O2 gangguan metabolism

Asam laktat naik

Oedem otak

Gangguan perfusi jaringan cerebral

Gangguan

perfusi

jaringan

cerebral

2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd

agen injuri fisik

Cidera kepala

Respon biologis

Nyeri

Gangguan

rasa nyeri

3 Kerusakan memori bd gangguan

neurologis

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Kerusakan sel otak

Gangguan

kerusakan

memori

ASKEP HEAD INJURY 15

Kerusakan memori

E Diagnosa Keperawatan

No

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan

Tujuan Intervensi Rasional

1 2 3 4 5

1 Perfusi jaringan tak

efektif (spesifik

serebral) bd aliran

arteri dan vena

terputus dengan

batasan karakteristik

Perubahan respon

motorik

Amnesia retrograde

(gangguan memori)

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2x24 jam klien

dapat

1 Status sirkulasi dengan

indicator

Tekanan darah

sistolik dan

diastolik dalam

rentang yang

diharapkan

Tidak ada tanda

PTIK

2 Perfusi jaringan

serebral dengan

indicator

Klien mampu

berkomunikasi

dengan jelas dan

sesuai kemampuan

Klien mampu

memeperoleh

informasi

1 Monitor tanda-

tanda vital

2 Perubahan respon

klien terhadap

stimulusrangsang

an

3 Perhatikan dalam

berkomunikasi

dan berikan

1 Variasi mungkin

terjadi oleh karena

tekanantrauma

serebral pada

daerah vasomotor

otak Hipertensi

atau hipotensi

postural dapat

menjadi faktor

pencetus

rasional itu cara yg

ditempuh agar

tujuan berhasil

2 Mengkaji status

neurologistanda-

tanda kegagalan

untuk menentukan

perawatan

kegawatan atau

tindakan

pembedahan

3 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

ASKEP HEAD INJURY 16

umpan balik

4 Tunjukan objek

dan minta pasien

untuk

menyebutkan

nama benda

tersebut

sensorik

4 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

motorik seperti

pasien mungkin

mengenalinya tetapi

dapat

menyebutkannya

2 Nyeri akut dengan

sekala 9 bd agen injuri

fisik dengan batasan

karakteristik

Laporkan nyeri

kepala secara verbal

Tingkah laku

ekspresi (gelisah)

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengontrol nyeri

dengan indicator

Mengenali faktor-

faktor Penyebab

Melaporkan Gejala-

gejala nyeri kepada

tim kesehatan

2 Tingkah laku ekspresi

dengan indicator

Mengungkapkan

pengetahuan

tentang situasi

1 Kaji keluhan

nyeri lokasi

karakteristik

frekuensi kualitas

dan beratnya

benturan

2 Obesitas (obesitas

= kegemukan)

respon

ketidaknyamanan

secara verbal

1 Nyeri merupakan

pengalaman

subjektif dan harus

dijelaskan oleh

pasien Identifikasi

karakteristik nyeri

dan faktor yang

berhubungan

merupakan hal

untuk mengevaluasi

keefektifan dari

terapi yang

diberikan

2 Merupakan

indicator nyeri yang

tidak langsung yang

dialami Sakit

kepala mungkin

bersifat akut atau

kronis jadi

Manifestasi

fisiologis bisa

ASKEP HEAD INJURY 17

3 Ajarkan latihan

teknik relaksasi

seperti latihan

nafas dalam

muncultidak

BUKAN DEFINISI

tapi caranya

3 Untuk mengurangi

rsa nyeri dan

memfokuskan

perhatian klien

Terbalik ga dengan

intervensi ingat

intervensi =

rencanahellip

3 Kerusakan memori bd

gangguan neurologis

dengan batasan

karakteristik

Ketidakmampuan

mengingat

peristiwa

Mengeluh

mengalami lupa

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengenali perubahan

berfikirperilaku

2 Berpartisipasi dalam

aturan terapeutik

penyerapan kognitif

1 Orang terdekat

untuk

membandingkan

kepribadian

tingkah laku

pasien sebelum

mengalami

trauma dengan

respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk

menghadirkan

realitas secara

konsisten dan

jelas hindari

pikiran-pikiran

1 Masa pemulihan

cedera kepala

meliputi fase

agitasi respon

marah munculnya

halusinasi atau

perubahan pada

interpretasi atau

tergantung dari

berkembangnya

bagian tertentu dari

otak yang

bengalami trauma

tersebut

2 Pasien mungkin

tidak menyadari

ada trauma secara

total (amnesia)

atau dari perluasan

trauma dank arena

ASKEP HEAD INJURY 18

yang tidak masuk

akal

itu pasien perlu

dihadapkan pada

kenyataan terhadap

terjadinya cedera

[ada dirinya

Orientasi realitas

yang terstuktur

dapat menurunkan

reaksi perlawanan

dari pasien

F Implementasi

Tangga

l

DX Jam Implementasi Paraf

2 April

2013

1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital

2 Perubahan respon klien terhadap

stimulusrangsang

3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan

umpan balik

4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk

menyebutkan nama benda tersebut

2 April

2013

2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik

frekuensi kualitas dan beratnya benturan

2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal

3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan

nafas dalam

2 April

2013

1 Orang terdekat untuk membandingkan

kepribadian tingkah laku pasien sebelum

mengalami trauma dengan respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara

ASKEP HEAD INJURY 19

konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang

tidak masuk akal

G Evaluasi

Tanggal Evaluasi

4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang

O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari

skala berapa Dijelaskan lagi

TTV

TD 12080 mmHg (12080-14090)

RR 16 xmenit (16-24 xmenit)

N 80 xmenit (60-100 xmenit)

Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)

A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana

P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya

ASKEP HEAD INJURY 20

BAB IV

PENUTUP

a Kesimpulan

Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau

pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan

intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan

Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu

gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities

dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak

Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas

Klasifikasi cedera kepala

Cedera kepala ringan

Cedera kepala sedang

Cedera kepala berat

Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral

Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat

dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan

larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak

Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12

Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat

Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran

lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami

amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor

Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral

pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason

sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi

hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

ASKEP HEAD INJURY 21

DAFTAR PUSTAKA

Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan

pasienJakartaEGC

NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North

American Nursing Diagnosis Association

httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml

httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm

httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm

http

PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA

htm

1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN

TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA

LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG

CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN

2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS

MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI

SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON

ASKEP HEAD INJURY 22

Page 4: isi ASKEP HI.docx

b Cedera Perlambatan (Deselerasi) yaitu jika kepala bergerak membentur benda yang diam

misalnya pada saat kepala terbentur

c Deformitas adalah perubahan atau kerusakan pada bagian tubuh yang terjadi akibat

trauma misalnya ada fraktur kepala kompresi ketegangan atau pemotongan pada

jaringan otak

3 Klasifikasi dan Jenis Cedera Kepala

Klasifikasi Cedera Kepala jika dilihat dari ringan sampai berat maka dapat kita lihat

sebagai berikut

1 Cedera kepala ringan ( CKR ) Jika GCS antara 13-15 dpt terjadi kehilangan kesadaran

kurang dari 30 menit tetapi ada yang menyebut kurang dari 2 jam jika ada penyerta

seperti fraktur tengkorak kontusio atau temotom (sekitar 55)

2 Cedera kepala kepala sedang ( CKS ) jika GCS antara 9-12 hilang kesadaran atau amnesia

antara 30 menit -24 jam dapat mengalami fraktur tengkorak disorientasi ringan (bingung)

3 Cedera kepala berat ( CKB ) jika GCS 3-8 hilang kesadaran lebih dari 24 jam juga

meliputi contusio cerebral laserasi atau adanya hematoina atau edema selain itu ada istilah-

istilah lain untuk jenis cedera kepala sebagai berikut

o Cedera kepala terbuka kulit mengalami laserasi sampai pada merusak tulang tengkorak

o Cedera kepala tertutup dapat disamakan gagar otak ringan dengan disertai edema cerebra

Untuk Jenis-jenis Cedera Kepala yaitu

1) Fraktur tengkorak

Susunan tulang tengkorak dan beberapa kulit kepala membantu menghilangkan tenaga

benturan kepala sehingga sedikit kekauatan yang ditransmisikan ke dalam jaringan otak 2

bentuk fraktur ini fraktur garis (linier) yang umum terjadi disebabkan oleh pemberian

kekuatan yang amat berlebih terhadap luas area tengkorak tersebut dan fraktur tengkorak

seperti batang tulang frontal atau temporil Masalah ini bisa menjadi cukup serius karena

les dapat keluar melalui fraktur ini

2) Cedera otak dan gegar otak

Kejadian cedera minor dapat menyebabkan kerusakan otak bermakna Otak tidak dapat

menyimpan oksigen dan glukosa sampai derajat tertentu Otak tidak dapat menyimpan

ASKEP HEAD INJURY 4

oksigen dan glukosa sampai derajat tertentu yang bermakna Sel-sel selebral membutuhkan

suplay darah terus menerus untuk memperoleh makanan Kerusakan otak belakang dapat

pulih dan sel-sel mati dapat diakibatkan karena darah yang mengalir berhenti hanya

beberapa menit saja dan keruskan neuron tidak dapat mengalami regenerasi Gegar otak ini

merupakan sinfrom yang melibatkan bentuk cedera otak tengah yang menyebar ganguan

neuntosis sementara dan dapat pulih tanpa ada kehilangan kesadaran pasien mungkin

mengalami disenenbisi ringanpusing ganguan memori sementara kurang

konsentrasi amnesia rehogatedan pasien sembuh cepat Cedera otak serius dapat terjadi

yang menyebabkan kontusiolaserasi dan hemoragi

3) Komosio serebral

Adalah hilangnya fungsi neurologik sementara tanpa kerusakan struktur Komosio

umumnya meliputi sebuah periode tidak sadarkan diri dalam waktu yang berakhir selama

beberap detik sampai beberapa menitgetaran otak sedikit saja hanya akan menimbulkan

amnesia atau disonentasi

4) Kontusio cerebral

Merupakan cedera kepala berat dimana otak mengalami memar dengan kemungkinan

adanya daerah hemorasi pada subtansi otak Dapat menimbulkan edema cerebral 2-3 hari

post trumaAkibatnya dapat menimbulkan peningkatan TIK dan meningkatkan mortabilitas

(45)

5) Hematuma cerebral ( Hematuma ekstradural atau nemorogi )

Setelah cedera kepaladarah berkumpul di dalam ruang epidural (ekstradural) diantara

tengkorak durakeadaan ini sering diakibatkan dari fraktur hilang tengkorak yang

menyebabkan arteri meningeal tengah putus atau rusak (laserasi)dimana arteri ini benda

diantara dura dan tengkorak daerah infestor menuju bagian tipis tulang temporalHemorogi

karena arteri ini dapat menyebabkan penekanan pada otak

6) Hemotoma subdural

Adalah pengumpulan darah diantara dura dan dasar otakPaling sering disebabkan oleh

truma tetapi dapat juga terjadi kecenderungan pendarahan dengan serius dan aneusrisma

Hemorogi subdural lebih sering terjadi pada vena dan merupakan akibat putusnya

pembuluh darah kecil yang menjembatani ruang subdural Dapat terjadi akut subakut atau

kronik

ASKEP HEAD INJURY 5

hemotoma subdural akut dihubungkan dengan cedera kepala mayor yang meliputi

kontusio atau lasersi

Hemotoma subdural subakut adalah suatu kontusio sedikit berat dan dicurigai pada

pasien yang gagal untuk meningkatkan kesadaran setelah trauma kepala

Hemotuma subdural kronik dapat terjadi karena cedera kepala minor terjadi pada

lansia

7) Hemotuma subaradinoid

Pendarahan yang terjadi pada ruang amchnoid yakni antara lapisan amchnoid dengan

diameter Seringkali terjadi karena adanya vena yang ada di daerah tersebut terluka Sering

kali bersifat kronik

8) Hemorasi infracerebral

Adalah pendarahan ke dalam subtansi otak pengumpulan daerah 25ml atau lebih pada

parenkim otak Penyebabanya seringkali karena adanya infrasi fraktur gerakan akselarasi

dan deseterasi yang tiba-tiba

4 Patofisiologi

Patofisiologis dari cedera kepala traumatic dibagi dalam proses primer dan proses

sekunder Kerusakan yang terjadi dianggap karena gaya fisika yang berkaitan dengan suatu

trauma yang relative baru terjadi dan bersifat irreversible untuk sebagian besar daerah otak

Walaupun kontusio dan laserasi yang terjadi pada permukaan otak terutama pada kutub

temporal dan permukaan orbital dari lobus frontalis memberikan tanda-tanda jelas tetapi

selama lebih dari 30 tahun telah dianggap jejas akson difus pada substasi alba subkortex

adalah penyebab utama kehilangan kesadaran berkepanjangan gangguan respon motorik dan

pemulihan yang tidak komplit yang merupakan penanda pasien yang menderita cedera kepala

traumatik berat

o Proses Primer

Proses primer timbul langsung pada saat trauma terjadi Cedera primer biasanya

fokal (perdarahan konusi) dan difus (jejas akson difus)Proses ini adalah kerusakan otak

tahap awal yang diakibatkan oleh benturan mekanik pada kepala derajat kerusakan

tergantung pada kuat dan arah benturan kondisi kepala yang bergerak diam percepatan

ASKEP HEAD INJURY 6

dan perlambatan gerak kepala Proses primer menyebabkan fraktur tengkorak perdarahan

segera intrakranial robekan regangan serabu saraf dan kematian langsung pada daerah

yang terkena

o Proses Sekunder

Kerusakan sekunder timbul beberapa waktu setelah trauma menyusul kerusakan

primer Dapat dibagi menjadi penyebab sistemik dari intrakranial Dari berbagai

gangguan sistemik hipoksia dan hipotensi merupakan gangguan yang paling berarti

Hipotensi menurunnya tekanan perfusi otak sehingga mengakibatkan terjadinya iskemi

dan infark otak Perluasan kerusakan jaringan otak sekunder disebabkan berbagai faktor

seperti kerusakan sawar darah otak gangguan aliran darah otak metabolisme otak

gangguan hormonal pengeluaran bahan-bahan neurotrasmiter dan radikal bebas Trauma

saraf proses primer atau sekunder akan menimbulkan gejala-gejala neurologis yang

tergantung lokasi kerusakan

Kerusakan sistem saraf motorik yang berpusat dibagian belakang lobus frontalis akan

mengakibatkan kelumpuhan pada sisi lain Gejala-gejala kerusakan lobus-lobus lainnya baru

akan ditemui setelah penderita sadar Pada kerusakan lobus oksipital akan dujumpai ganguan

sensibilitas kulit pada sisi yang berlawanan Pada lobus frontalis mengakibatkan timbulnya

seperti dijumpai pada epilepsi lobus temporalis

Kelainan metabolisme yang dijumpai pada penderita cedera kepala disebabkan adanya

kerusakan di daerah hipotalamus Kerusakan dibagian depan hipotalamus akan terjadi

hepertermi Lesi di regio optika berakibat timbulnya edema paru karena kontraksi sistem

vena Retensi air natrium dan klor yang terjadi pada hari pertama setelah trauma tampaknya

disebabkan oleh terlepasnya hormon ADH dari daerah belakang hipotalamus yang

berhubungan dengan hipofisis Setelah kurang lebih 5 hari natrium dan klor akan dikeluarkan

melalui urine dalam jumlah berlebihan sehingga keseimbangannya menjadi negatif

Hiperglikemi dan glikosuria yang timbul juga disebabkan keadaan perangsangan pusat-pusat

yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat didalam batang otak

Batang otak dapat mengalami kerusakan langsung karena benturan atau sekunder akibat

fleksi atau torsi akut pada sambungan serviks medulla karena kerusakan pembuluh darah atau

karena penekanan oleh herniasi unkus Gejala-gejala yang dapat timbul ialah fleksiditas

umum yang terjadi pada lesi tranversal dibawah nukleus nervus statoakustikus regiditas

ASKEP HEAD INJURY 7

deserebrasi pada lesi tranversal setinggi nukleus rubber lengan dan tungkai kaku dalam sikap

ekstensi dan kedua lengan kaku dalam fleksi pada siku terjadi bila hubungan batang otak

dengan korteks serebri terputus

Gejala-gejala Parkinson timbul pada kerusakan ganglion basal Kerusakan-kerusakan

saraf-saraf kranial dan traktus-traktus panjang menimbulkan gejala neurologis khas Nafas

dangkal tak teratur yang dijumpai pada kerusakan medula oblongata akan menimbulkan

timbulnya Asidesil Nafas yang cepat dan dalam yang terjadi pada gangguan setinggi

diensefalon akan mengakibatkan alkalosisi respiratorik

5 Manifestasi Klinis

1 Nyeri yang menetap atau setempat

2 Bengkak pada sekitar fraktur sampai pada fraktur kubah cranial

3 Fraktur dasar tengkorak hemorasi dari hidung faring atau telinga dan darah terlihat

dibawah konjungtivamemar diatas mastoid (tanda battle)otorea serebro spiral ( cairan

cerebros piral keluar dari telinga ) minorea serebrospiral (les keluar dari hidung)

4 Laserasi atau kontusio otak ditandai oleh cairan spinal berdarah

5 Penurunan kesadaran

6 Pusing berkunang-kunang

7 Absorbsi cepat les dan penurunan volume intravaskuler

8 Peningkatan TIK

9 Dilatasi dan fiksasi pupil atau paralysis edkstremitas

10 Peningkatan TD penurunan frek Nadi peningkatan pernafasan

6 Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan diagnostik yang diperlukan pada klien dengan cedera kepala meliputi

a) CT scan (dengan tanpa kontras)

Mengidentifikasi luasnya lesi perdarahan determinan ventrikuler dan perubahan jaringan

otak

b) MRI

Digunakan sama dengan CT scan dengan tanpa kontras radioaktif

ASKEP HEAD INJURY 8

c) Cerebral Angiography

Menunjukkan anomali sirkulasi serebral seperti perubahan jaringan otak sekunder menjadi

edema perdarahan dan trauma

d) Serial EEG

Dapat melihat perkembangan gelombang patologis

e) Sinar-X

Mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur) perubahan struktur garis (perdarahan

edema) fragmen tulang

f) BAER

Mengoreksi batas fungsi korteks dan otak kecil

g) PET

Mendeteksi perubahan aktivitas metabolism otak

h) CSS

Lumbal pungsi dapat dilakukan jika diduga terjadi perdarahan subarachnoid

i) Kadar elektrolit

Untuk mengoreksi keseimbangan elektrolit sebagai peningkatan tekanan intracranial

j) Screen Toxicology

Untuk mendeteksi pengaruh obat yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran

k) Rontgen thoraks 2 arah (PAAP dan lateral)

Rontgen thoraks menyatakan akumulasi udara cairan pada area pleural

l) Toraksentesis menyatakan darah cairan

m)Analisa Gas Darah (AGD Astrup)

AGD adalah salah satu tes diagnostic untuk menentukan status respirasi Status respirasi

yang dapat digambarkan melalui pemeriksaan AGD ini adalah status oksigenasi dan status

asam basa

7 Penatalaksanaan Medis

Penatalaksanaan saat awal trauma pada cedera kepala selain dari factor mempertahankan

fungsi ABC (airway breathing circulation) dan menilai status neurologis (disability

exposure) maka factor yang harus diperhitungkan pula adalah mengurangi iskemia serebri

yang terjadi Keadaan ini dapat dibantu dengan pemberian oksigen dan glukosa sekalipun

ASKEP HEAD INJURY 9

pada otak yang mengalami trauma relative memerlukan oksigen dan glukosa yang lebih

rendah

Selain itu perlu pula dikontrol kemungkinan tekanan intracranial yang meninggi

disebabkan oleh edema serebri Sekalipun tidak jarang memerlukan tindakan operasi tetapi

usaha untuk menurunkan tekanan intracranial ini dapat dilakukan dengan cara menurunkan

PaCO2 dengan hiperventilasi yang mengurangi asidosis intraserebral dan menambah

metabolisme intraserebral Adapun usaha untuk menurunkan PaCO2 ini yakin dengan intubasi

endotrakeal hiperventilasi Tin membuat intermittent iatrogenic paralisis Intubasi dilakukan

sedini mungkin kepala klien-lkien yang koma untuk mencegah terjadinya PaCO2 yang

meninggi Prinsip ABC dan ventilasi yang teratur dapat mencegah peningkatan tekanan

intracranial

Penatalaksanaan konservatif meliputi

1 Bedrest total

2 Observasi tanda-tanda vital (GCS dan tingkat kesadaran)

3 Pemberian obat-obatan

o Dexmethason kalmethason sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai

dengan berat ringannya trauma

o Terapi hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

o Pengobatan anti-edema dengan larutan hipertonis yaitu manitol 20 atau glukosa

40 atau gliserol 10

o Antibiotika yang mengandung barrier darah otak (pensilin) atau untuk infeksi

anaerob diberikan metronidasol

4 Makanan atau cairan Pada trauma ringan bila muntah-muntah tidak dapat diberikan

apa-apahanya cairan infuse dextrose 5 aminofusin aminofel (18 jam pertama dari

terjadinya kecelakaan) 2-3 hari kemudian diberikan makanan lunak

5 Pada trauma berat Karena hai-hari pertama didapat klien mengalami penurunan

kesadaran dan cenderung terjadi retensi natrium dan elektrolit maka hari-hari pertama

(2-3 hari) tidak terlalu banyak cairan Dextosa 5 8 jam pertama ringer dextrosa 8

jam kedua dan dextrose 5 8 jam ketiga pada hari selanjutnya bila kesadaran rendah

maka makanan diberikan melalui nasogastric tube (2500-300 TKTP) Pemberian

protein tergantung dari nilai urenitrogennya

ASKEP HEAD INJURY 10

8 Komplikasi

a Perdarahan ulang

b Kebocoran cairan otak

c Infeksi pada luka atau sepsis

d Timbulnya edema serebri

e Timbulnya edema pulmonum neurogenik akibat peninggian TIK

f Nyeri kepala setelah penderita sadar

g Konvulsi

ASKEP HEAD INJURY 11

BAB III

PEMBAHASAN

A Khasus

Pasien Ny N masuk ke IGD RSUD pukul 1200 siang karena kehilangan kesadaran yang

disebabkan oleh benturan pada kepala akibat terjatuh dari tangga plusmn 3 jam SMRS penderita

terjatuh dari tangga dengan ketinggian plusmn 2 meter pada saat kejadian tidak ada anggota

keluarga yang melihat saat ditemukan pasien sudah tidak sadarkan diri Pasien sempat

dibaringkan dirumah dan sadar plusmn 15 menit kemudian

Saat sadar pasien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri

pinggang dan nyeri kaki sebelah kanan tetapi pasien masih dapat berjalan dibantu oleh

keluarga Tidak ada darah yang keluar dari kedua lubang hidung mulut serta kedua lubang

telinga pandangan mata kabur tidak ada Pasien muntah 1x setelah diberi minum dan makan

nyeri perut tidak ada kejang tidak ada Setelah kejadian pasien tidak ingat peristiwa

sebelumnya dan tidak bisa mengenal anggota keluarga Pasien masuk bangsal saraf pukul

1300 siang

B Asuhan Keperawatan

1 Pengkajian

A Pengumpulan data

Identitas klien

Nama Ny N

Umur 38 Tahun

Jenis kelamin Perempuan

Agama Islam

Sukubangsa Indonesia

Status Marital -

Tanggal masuk 31 Maret 2013

Tanggal Pengkajian 31 Maret 2013

No Medrec 04023830

Alamat Babakan kalijati Rt 09Rw 03 Batusari Bandung

Ruangan III

ASKEP HEAD INJURY 12

Identitas Penanggung Jawab

Nama Tn T

Umur 40 Tahun

Agama Islam

Pekerjaan Guru

Sukubangsa Indonesia

Status Menikah

Hubungan dengan Klien Suami

Alamat Babakan kalijati Rt 09 Rw 03 Batusari Bandung

B Riwayat Kesehatan

o Keluhan Utama

Klien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri pinggang

dan nyeri pada kaki sebelah kanan

C Pemeriksaan Fisik

1 Pengkajian Primer

a Airway

Kaji adanya obstruksi jalan nafas antara lain suara stidor gelisah karena

hipoksia penggunaan otot bantu pernafasan sianosis

b Breathing

Inspeksi frekuensi nafas apakah terjadi sianosis karena luka tembus dada fail

chest gerakan otot pernafasan tambahan Kaji adanya suara nafas tambahan

seperti ronchi wheezing apakah berhub dengan kasus HI

c Sirkulasi

Kaji adanya tanda-tanda syok seperti hipotensi takikardi takipnea hipotermi

pucat penurunan produksi urine

d Disability

Kaji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum

e Eksposure

Buka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka

ASKEP HEAD INJURY 13

2 Pengkajian Sekunder

a Kepala

Inspeksi klien terhadap luka kulit kepala dan bola mata telinga bagian luar dan

hidung

Pasien mengalami benturan pada Lobus Frontal (Otak bagian depan) dan pasien

juga mengalami amnesia karena untuk lobus bagian depan itu berfungsi sebagai

proses berfikir Dan pasien mengalami benturan pada kepala bagian belakang

(medulla spinalis) pasien mengalami gangguan motorik pada pinggang dan

kaki sebelah kanan untuk berjalan pasienpun dibantu oleh keluarganya

b Neurologis

Penilaian fungsi otak dengan GCS dan CT Scan

c Dada

Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga suara nafas dan jantung

d Pelvis dan Ekstremitas

Kaji adanya fraktur denyut nadi perifer pada daerah trauma memar dan cedera

yang lain

3 Pengkajian Pemeriksaan Glassgow Coma Scale (GCS)

No

ASKEP PENILAAN RESPON SKOR

1 Eye (Membuka Mata) Dengan Nyeri 2

2 Verbal Bicara Membingungkan 4

3 Motorik Dengan Perintah 6

TOTAL 12 (artinya

apa point

12)

ASKEP HEAD INJURY 14

D Analisis Data

No Diagnose Etiologi Masalah

1 Perfusi jaringan tak efektif

(spesifik serebral) bd aliran arteri

dan vena terputus

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Gangguan autogenasi

Airan darah ke otak

O2 gangguan metabolism

Asam laktat naik

Oedem otak

Gangguan perfusi jaringan cerebral

Gangguan

perfusi

jaringan

cerebral

2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd

agen injuri fisik

Cidera kepala

Respon biologis

Nyeri

Gangguan

rasa nyeri

3 Kerusakan memori bd gangguan

neurologis

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Kerusakan sel otak

Gangguan

kerusakan

memori

ASKEP HEAD INJURY 15

Kerusakan memori

E Diagnosa Keperawatan

No

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan

Tujuan Intervensi Rasional

1 2 3 4 5

1 Perfusi jaringan tak

efektif (spesifik

serebral) bd aliran

arteri dan vena

terputus dengan

batasan karakteristik

Perubahan respon

motorik

Amnesia retrograde

(gangguan memori)

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2x24 jam klien

dapat

1 Status sirkulasi dengan

indicator

Tekanan darah

sistolik dan

diastolik dalam

rentang yang

diharapkan

Tidak ada tanda

PTIK

2 Perfusi jaringan

serebral dengan

indicator

Klien mampu

berkomunikasi

dengan jelas dan

sesuai kemampuan

Klien mampu

memeperoleh

informasi

1 Monitor tanda-

tanda vital

2 Perubahan respon

klien terhadap

stimulusrangsang

an

3 Perhatikan dalam

berkomunikasi

dan berikan

1 Variasi mungkin

terjadi oleh karena

tekanantrauma

serebral pada

daerah vasomotor

otak Hipertensi

atau hipotensi

postural dapat

menjadi faktor

pencetus

rasional itu cara yg

ditempuh agar

tujuan berhasil

2 Mengkaji status

neurologistanda-

tanda kegagalan

untuk menentukan

perawatan

kegawatan atau

tindakan

pembedahan

3 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

ASKEP HEAD INJURY 16

umpan balik

4 Tunjukan objek

dan minta pasien

untuk

menyebutkan

nama benda

tersebut

sensorik

4 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

motorik seperti

pasien mungkin

mengenalinya tetapi

dapat

menyebutkannya

2 Nyeri akut dengan

sekala 9 bd agen injuri

fisik dengan batasan

karakteristik

Laporkan nyeri

kepala secara verbal

Tingkah laku

ekspresi (gelisah)

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengontrol nyeri

dengan indicator

Mengenali faktor-

faktor Penyebab

Melaporkan Gejala-

gejala nyeri kepada

tim kesehatan

2 Tingkah laku ekspresi

dengan indicator

Mengungkapkan

pengetahuan

tentang situasi

1 Kaji keluhan

nyeri lokasi

karakteristik

frekuensi kualitas

dan beratnya

benturan

2 Obesitas (obesitas

= kegemukan)

respon

ketidaknyamanan

secara verbal

1 Nyeri merupakan

pengalaman

subjektif dan harus

dijelaskan oleh

pasien Identifikasi

karakteristik nyeri

dan faktor yang

berhubungan

merupakan hal

untuk mengevaluasi

keefektifan dari

terapi yang

diberikan

2 Merupakan

indicator nyeri yang

tidak langsung yang

dialami Sakit

kepala mungkin

bersifat akut atau

kronis jadi

Manifestasi

fisiologis bisa

ASKEP HEAD INJURY 17

3 Ajarkan latihan

teknik relaksasi

seperti latihan

nafas dalam

muncultidak

BUKAN DEFINISI

tapi caranya

3 Untuk mengurangi

rsa nyeri dan

memfokuskan

perhatian klien

Terbalik ga dengan

intervensi ingat

intervensi =

rencanahellip

3 Kerusakan memori bd

gangguan neurologis

dengan batasan

karakteristik

Ketidakmampuan

mengingat

peristiwa

Mengeluh

mengalami lupa

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengenali perubahan

berfikirperilaku

2 Berpartisipasi dalam

aturan terapeutik

penyerapan kognitif

1 Orang terdekat

untuk

membandingkan

kepribadian

tingkah laku

pasien sebelum

mengalami

trauma dengan

respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk

menghadirkan

realitas secara

konsisten dan

jelas hindari

pikiran-pikiran

1 Masa pemulihan

cedera kepala

meliputi fase

agitasi respon

marah munculnya

halusinasi atau

perubahan pada

interpretasi atau

tergantung dari

berkembangnya

bagian tertentu dari

otak yang

bengalami trauma

tersebut

2 Pasien mungkin

tidak menyadari

ada trauma secara

total (amnesia)

atau dari perluasan

trauma dank arena

ASKEP HEAD INJURY 18

yang tidak masuk

akal

itu pasien perlu

dihadapkan pada

kenyataan terhadap

terjadinya cedera

[ada dirinya

Orientasi realitas

yang terstuktur

dapat menurunkan

reaksi perlawanan

dari pasien

F Implementasi

Tangga

l

DX Jam Implementasi Paraf

2 April

2013

1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital

2 Perubahan respon klien terhadap

stimulusrangsang

3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan

umpan balik

4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk

menyebutkan nama benda tersebut

2 April

2013

2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik

frekuensi kualitas dan beratnya benturan

2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal

3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan

nafas dalam

2 April

2013

1 Orang terdekat untuk membandingkan

kepribadian tingkah laku pasien sebelum

mengalami trauma dengan respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara

ASKEP HEAD INJURY 19

konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang

tidak masuk akal

G Evaluasi

Tanggal Evaluasi

4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang

O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari

skala berapa Dijelaskan lagi

TTV

TD 12080 mmHg (12080-14090)

RR 16 xmenit (16-24 xmenit)

N 80 xmenit (60-100 xmenit)

Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)

A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana

P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya

ASKEP HEAD INJURY 20

BAB IV

PENUTUP

a Kesimpulan

Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau

pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan

intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan

Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu

gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities

dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak

Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas

Klasifikasi cedera kepala

Cedera kepala ringan

Cedera kepala sedang

Cedera kepala berat

Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral

Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat

dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan

larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak

Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12

Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat

Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran

lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami

amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor

Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral

pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason

sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi

hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

ASKEP HEAD INJURY 21

DAFTAR PUSTAKA

Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan

pasienJakartaEGC

NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North

American Nursing Diagnosis Association

httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml

httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm

httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm

http

PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA

htm

1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN

TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA

LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG

CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN

2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS

MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI

SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON

ASKEP HEAD INJURY 22

Page 5: isi ASKEP HI.docx

oksigen dan glukosa sampai derajat tertentu yang bermakna Sel-sel selebral membutuhkan

suplay darah terus menerus untuk memperoleh makanan Kerusakan otak belakang dapat

pulih dan sel-sel mati dapat diakibatkan karena darah yang mengalir berhenti hanya

beberapa menit saja dan keruskan neuron tidak dapat mengalami regenerasi Gegar otak ini

merupakan sinfrom yang melibatkan bentuk cedera otak tengah yang menyebar ganguan

neuntosis sementara dan dapat pulih tanpa ada kehilangan kesadaran pasien mungkin

mengalami disenenbisi ringanpusing ganguan memori sementara kurang

konsentrasi amnesia rehogatedan pasien sembuh cepat Cedera otak serius dapat terjadi

yang menyebabkan kontusiolaserasi dan hemoragi

3) Komosio serebral

Adalah hilangnya fungsi neurologik sementara tanpa kerusakan struktur Komosio

umumnya meliputi sebuah periode tidak sadarkan diri dalam waktu yang berakhir selama

beberap detik sampai beberapa menitgetaran otak sedikit saja hanya akan menimbulkan

amnesia atau disonentasi

4) Kontusio cerebral

Merupakan cedera kepala berat dimana otak mengalami memar dengan kemungkinan

adanya daerah hemorasi pada subtansi otak Dapat menimbulkan edema cerebral 2-3 hari

post trumaAkibatnya dapat menimbulkan peningkatan TIK dan meningkatkan mortabilitas

(45)

5) Hematuma cerebral ( Hematuma ekstradural atau nemorogi )

Setelah cedera kepaladarah berkumpul di dalam ruang epidural (ekstradural) diantara

tengkorak durakeadaan ini sering diakibatkan dari fraktur hilang tengkorak yang

menyebabkan arteri meningeal tengah putus atau rusak (laserasi)dimana arteri ini benda

diantara dura dan tengkorak daerah infestor menuju bagian tipis tulang temporalHemorogi

karena arteri ini dapat menyebabkan penekanan pada otak

6) Hemotoma subdural

Adalah pengumpulan darah diantara dura dan dasar otakPaling sering disebabkan oleh

truma tetapi dapat juga terjadi kecenderungan pendarahan dengan serius dan aneusrisma

Hemorogi subdural lebih sering terjadi pada vena dan merupakan akibat putusnya

pembuluh darah kecil yang menjembatani ruang subdural Dapat terjadi akut subakut atau

kronik

ASKEP HEAD INJURY 5

hemotoma subdural akut dihubungkan dengan cedera kepala mayor yang meliputi

kontusio atau lasersi

Hemotoma subdural subakut adalah suatu kontusio sedikit berat dan dicurigai pada

pasien yang gagal untuk meningkatkan kesadaran setelah trauma kepala

Hemotuma subdural kronik dapat terjadi karena cedera kepala minor terjadi pada

lansia

7) Hemotuma subaradinoid

Pendarahan yang terjadi pada ruang amchnoid yakni antara lapisan amchnoid dengan

diameter Seringkali terjadi karena adanya vena yang ada di daerah tersebut terluka Sering

kali bersifat kronik

8) Hemorasi infracerebral

Adalah pendarahan ke dalam subtansi otak pengumpulan daerah 25ml atau lebih pada

parenkim otak Penyebabanya seringkali karena adanya infrasi fraktur gerakan akselarasi

dan deseterasi yang tiba-tiba

4 Patofisiologi

Patofisiologis dari cedera kepala traumatic dibagi dalam proses primer dan proses

sekunder Kerusakan yang terjadi dianggap karena gaya fisika yang berkaitan dengan suatu

trauma yang relative baru terjadi dan bersifat irreversible untuk sebagian besar daerah otak

Walaupun kontusio dan laserasi yang terjadi pada permukaan otak terutama pada kutub

temporal dan permukaan orbital dari lobus frontalis memberikan tanda-tanda jelas tetapi

selama lebih dari 30 tahun telah dianggap jejas akson difus pada substasi alba subkortex

adalah penyebab utama kehilangan kesadaran berkepanjangan gangguan respon motorik dan

pemulihan yang tidak komplit yang merupakan penanda pasien yang menderita cedera kepala

traumatik berat

o Proses Primer

Proses primer timbul langsung pada saat trauma terjadi Cedera primer biasanya

fokal (perdarahan konusi) dan difus (jejas akson difus)Proses ini adalah kerusakan otak

tahap awal yang diakibatkan oleh benturan mekanik pada kepala derajat kerusakan

tergantung pada kuat dan arah benturan kondisi kepala yang bergerak diam percepatan

ASKEP HEAD INJURY 6

dan perlambatan gerak kepala Proses primer menyebabkan fraktur tengkorak perdarahan

segera intrakranial robekan regangan serabu saraf dan kematian langsung pada daerah

yang terkena

o Proses Sekunder

Kerusakan sekunder timbul beberapa waktu setelah trauma menyusul kerusakan

primer Dapat dibagi menjadi penyebab sistemik dari intrakranial Dari berbagai

gangguan sistemik hipoksia dan hipotensi merupakan gangguan yang paling berarti

Hipotensi menurunnya tekanan perfusi otak sehingga mengakibatkan terjadinya iskemi

dan infark otak Perluasan kerusakan jaringan otak sekunder disebabkan berbagai faktor

seperti kerusakan sawar darah otak gangguan aliran darah otak metabolisme otak

gangguan hormonal pengeluaran bahan-bahan neurotrasmiter dan radikal bebas Trauma

saraf proses primer atau sekunder akan menimbulkan gejala-gejala neurologis yang

tergantung lokasi kerusakan

Kerusakan sistem saraf motorik yang berpusat dibagian belakang lobus frontalis akan

mengakibatkan kelumpuhan pada sisi lain Gejala-gejala kerusakan lobus-lobus lainnya baru

akan ditemui setelah penderita sadar Pada kerusakan lobus oksipital akan dujumpai ganguan

sensibilitas kulit pada sisi yang berlawanan Pada lobus frontalis mengakibatkan timbulnya

seperti dijumpai pada epilepsi lobus temporalis

Kelainan metabolisme yang dijumpai pada penderita cedera kepala disebabkan adanya

kerusakan di daerah hipotalamus Kerusakan dibagian depan hipotalamus akan terjadi

hepertermi Lesi di regio optika berakibat timbulnya edema paru karena kontraksi sistem

vena Retensi air natrium dan klor yang terjadi pada hari pertama setelah trauma tampaknya

disebabkan oleh terlepasnya hormon ADH dari daerah belakang hipotalamus yang

berhubungan dengan hipofisis Setelah kurang lebih 5 hari natrium dan klor akan dikeluarkan

melalui urine dalam jumlah berlebihan sehingga keseimbangannya menjadi negatif

Hiperglikemi dan glikosuria yang timbul juga disebabkan keadaan perangsangan pusat-pusat

yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat didalam batang otak

Batang otak dapat mengalami kerusakan langsung karena benturan atau sekunder akibat

fleksi atau torsi akut pada sambungan serviks medulla karena kerusakan pembuluh darah atau

karena penekanan oleh herniasi unkus Gejala-gejala yang dapat timbul ialah fleksiditas

umum yang terjadi pada lesi tranversal dibawah nukleus nervus statoakustikus regiditas

ASKEP HEAD INJURY 7

deserebrasi pada lesi tranversal setinggi nukleus rubber lengan dan tungkai kaku dalam sikap

ekstensi dan kedua lengan kaku dalam fleksi pada siku terjadi bila hubungan batang otak

dengan korteks serebri terputus

Gejala-gejala Parkinson timbul pada kerusakan ganglion basal Kerusakan-kerusakan

saraf-saraf kranial dan traktus-traktus panjang menimbulkan gejala neurologis khas Nafas

dangkal tak teratur yang dijumpai pada kerusakan medula oblongata akan menimbulkan

timbulnya Asidesil Nafas yang cepat dan dalam yang terjadi pada gangguan setinggi

diensefalon akan mengakibatkan alkalosisi respiratorik

5 Manifestasi Klinis

1 Nyeri yang menetap atau setempat

2 Bengkak pada sekitar fraktur sampai pada fraktur kubah cranial

3 Fraktur dasar tengkorak hemorasi dari hidung faring atau telinga dan darah terlihat

dibawah konjungtivamemar diatas mastoid (tanda battle)otorea serebro spiral ( cairan

cerebros piral keluar dari telinga ) minorea serebrospiral (les keluar dari hidung)

4 Laserasi atau kontusio otak ditandai oleh cairan spinal berdarah

5 Penurunan kesadaran

6 Pusing berkunang-kunang

7 Absorbsi cepat les dan penurunan volume intravaskuler

8 Peningkatan TIK

9 Dilatasi dan fiksasi pupil atau paralysis edkstremitas

10 Peningkatan TD penurunan frek Nadi peningkatan pernafasan

6 Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan diagnostik yang diperlukan pada klien dengan cedera kepala meliputi

a) CT scan (dengan tanpa kontras)

Mengidentifikasi luasnya lesi perdarahan determinan ventrikuler dan perubahan jaringan

otak

b) MRI

Digunakan sama dengan CT scan dengan tanpa kontras radioaktif

ASKEP HEAD INJURY 8

c) Cerebral Angiography

Menunjukkan anomali sirkulasi serebral seperti perubahan jaringan otak sekunder menjadi

edema perdarahan dan trauma

d) Serial EEG

Dapat melihat perkembangan gelombang patologis

e) Sinar-X

Mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur) perubahan struktur garis (perdarahan

edema) fragmen tulang

f) BAER

Mengoreksi batas fungsi korteks dan otak kecil

g) PET

Mendeteksi perubahan aktivitas metabolism otak

h) CSS

Lumbal pungsi dapat dilakukan jika diduga terjadi perdarahan subarachnoid

i) Kadar elektrolit

Untuk mengoreksi keseimbangan elektrolit sebagai peningkatan tekanan intracranial

j) Screen Toxicology

Untuk mendeteksi pengaruh obat yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran

k) Rontgen thoraks 2 arah (PAAP dan lateral)

Rontgen thoraks menyatakan akumulasi udara cairan pada area pleural

l) Toraksentesis menyatakan darah cairan

m)Analisa Gas Darah (AGD Astrup)

AGD adalah salah satu tes diagnostic untuk menentukan status respirasi Status respirasi

yang dapat digambarkan melalui pemeriksaan AGD ini adalah status oksigenasi dan status

asam basa

7 Penatalaksanaan Medis

Penatalaksanaan saat awal trauma pada cedera kepala selain dari factor mempertahankan

fungsi ABC (airway breathing circulation) dan menilai status neurologis (disability

exposure) maka factor yang harus diperhitungkan pula adalah mengurangi iskemia serebri

yang terjadi Keadaan ini dapat dibantu dengan pemberian oksigen dan glukosa sekalipun

ASKEP HEAD INJURY 9

pada otak yang mengalami trauma relative memerlukan oksigen dan glukosa yang lebih

rendah

Selain itu perlu pula dikontrol kemungkinan tekanan intracranial yang meninggi

disebabkan oleh edema serebri Sekalipun tidak jarang memerlukan tindakan operasi tetapi

usaha untuk menurunkan tekanan intracranial ini dapat dilakukan dengan cara menurunkan

PaCO2 dengan hiperventilasi yang mengurangi asidosis intraserebral dan menambah

metabolisme intraserebral Adapun usaha untuk menurunkan PaCO2 ini yakin dengan intubasi

endotrakeal hiperventilasi Tin membuat intermittent iatrogenic paralisis Intubasi dilakukan

sedini mungkin kepala klien-lkien yang koma untuk mencegah terjadinya PaCO2 yang

meninggi Prinsip ABC dan ventilasi yang teratur dapat mencegah peningkatan tekanan

intracranial

Penatalaksanaan konservatif meliputi

1 Bedrest total

2 Observasi tanda-tanda vital (GCS dan tingkat kesadaran)

3 Pemberian obat-obatan

o Dexmethason kalmethason sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai

dengan berat ringannya trauma

o Terapi hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

o Pengobatan anti-edema dengan larutan hipertonis yaitu manitol 20 atau glukosa

40 atau gliserol 10

o Antibiotika yang mengandung barrier darah otak (pensilin) atau untuk infeksi

anaerob diberikan metronidasol

4 Makanan atau cairan Pada trauma ringan bila muntah-muntah tidak dapat diberikan

apa-apahanya cairan infuse dextrose 5 aminofusin aminofel (18 jam pertama dari

terjadinya kecelakaan) 2-3 hari kemudian diberikan makanan lunak

5 Pada trauma berat Karena hai-hari pertama didapat klien mengalami penurunan

kesadaran dan cenderung terjadi retensi natrium dan elektrolit maka hari-hari pertama

(2-3 hari) tidak terlalu banyak cairan Dextosa 5 8 jam pertama ringer dextrosa 8

jam kedua dan dextrose 5 8 jam ketiga pada hari selanjutnya bila kesadaran rendah

maka makanan diberikan melalui nasogastric tube (2500-300 TKTP) Pemberian

protein tergantung dari nilai urenitrogennya

ASKEP HEAD INJURY 10

8 Komplikasi

a Perdarahan ulang

b Kebocoran cairan otak

c Infeksi pada luka atau sepsis

d Timbulnya edema serebri

e Timbulnya edema pulmonum neurogenik akibat peninggian TIK

f Nyeri kepala setelah penderita sadar

g Konvulsi

ASKEP HEAD INJURY 11

BAB III

PEMBAHASAN

A Khasus

Pasien Ny N masuk ke IGD RSUD pukul 1200 siang karena kehilangan kesadaran yang

disebabkan oleh benturan pada kepala akibat terjatuh dari tangga plusmn 3 jam SMRS penderita

terjatuh dari tangga dengan ketinggian plusmn 2 meter pada saat kejadian tidak ada anggota

keluarga yang melihat saat ditemukan pasien sudah tidak sadarkan diri Pasien sempat

dibaringkan dirumah dan sadar plusmn 15 menit kemudian

Saat sadar pasien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri

pinggang dan nyeri kaki sebelah kanan tetapi pasien masih dapat berjalan dibantu oleh

keluarga Tidak ada darah yang keluar dari kedua lubang hidung mulut serta kedua lubang

telinga pandangan mata kabur tidak ada Pasien muntah 1x setelah diberi minum dan makan

nyeri perut tidak ada kejang tidak ada Setelah kejadian pasien tidak ingat peristiwa

sebelumnya dan tidak bisa mengenal anggota keluarga Pasien masuk bangsal saraf pukul

1300 siang

B Asuhan Keperawatan

1 Pengkajian

A Pengumpulan data

Identitas klien

Nama Ny N

Umur 38 Tahun

Jenis kelamin Perempuan

Agama Islam

Sukubangsa Indonesia

Status Marital -

Tanggal masuk 31 Maret 2013

Tanggal Pengkajian 31 Maret 2013

No Medrec 04023830

Alamat Babakan kalijati Rt 09Rw 03 Batusari Bandung

Ruangan III

ASKEP HEAD INJURY 12

Identitas Penanggung Jawab

Nama Tn T

Umur 40 Tahun

Agama Islam

Pekerjaan Guru

Sukubangsa Indonesia

Status Menikah

Hubungan dengan Klien Suami

Alamat Babakan kalijati Rt 09 Rw 03 Batusari Bandung

B Riwayat Kesehatan

o Keluhan Utama

Klien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri pinggang

dan nyeri pada kaki sebelah kanan

C Pemeriksaan Fisik

1 Pengkajian Primer

a Airway

Kaji adanya obstruksi jalan nafas antara lain suara stidor gelisah karena

hipoksia penggunaan otot bantu pernafasan sianosis

b Breathing

Inspeksi frekuensi nafas apakah terjadi sianosis karena luka tembus dada fail

chest gerakan otot pernafasan tambahan Kaji adanya suara nafas tambahan

seperti ronchi wheezing apakah berhub dengan kasus HI

c Sirkulasi

Kaji adanya tanda-tanda syok seperti hipotensi takikardi takipnea hipotermi

pucat penurunan produksi urine

d Disability

Kaji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum

e Eksposure

Buka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka

ASKEP HEAD INJURY 13

2 Pengkajian Sekunder

a Kepala

Inspeksi klien terhadap luka kulit kepala dan bola mata telinga bagian luar dan

hidung

Pasien mengalami benturan pada Lobus Frontal (Otak bagian depan) dan pasien

juga mengalami amnesia karena untuk lobus bagian depan itu berfungsi sebagai

proses berfikir Dan pasien mengalami benturan pada kepala bagian belakang

(medulla spinalis) pasien mengalami gangguan motorik pada pinggang dan

kaki sebelah kanan untuk berjalan pasienpun dibantu oleh keluarganya

b Neurologis

Penilaian fungsi otak dengan GCS dan CT Scan

c Dada

Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga suara nafas dan jantung

d Pelvis dan Ekstremitas

Kaji adanya fraktur denyut nadi perifer pada daerah trauma memar dan cedera

yang lain

3 Pengkajian Pemeriksaan Glassgow Coma Scale (GCS)

No

ASKEP PENILAAN RESPON SKOR

1 Eye (Membuka Mata) Dengan Nyeri 2

2 Verbal Bicara Membingungkan 4

3 Motorik Dengan Perintah 6

TOTAL 12 (artinya

apa point

12)

ASKEP HEAD INJURY 14

D Analisis Data

No Diagnose Etiologi Masalah

1 Perfusi jaringan tak efektif

(spesifik serebral) bd aliran arteri

dan vena terputus

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Gangguan autogenasi

Airan darah ke otak

O2 gangguan metabolism

Asam laktat naik

Oedem otak

Gangguan perfusi jaringan cerebral

Gangguan

perfusi

jaringan

cerebral

2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd

agen injuri fisik

Cidera kepala

Respon biologis

Nyeri

Gangguan

rasa nyeri

3 Kerusakan memori bd gangguan

neurologis

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Kerusakan sel otak

Gangguan

kerusakan

memori

ASKEP HEAD INJURY 15

Kerusakan memori

E Diagnosa Keperawatan

No

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan

Tujuan Intervensi Rasional

1 2 3 4 5

1 Perfusi jaringan tak

efektif (spesifik

serebral) bd aliran

arteri dan vena

terputus dengan

batasan karakteristik

Perubahan respon

motorik

Amnesia retrograde

(gangguan memori)

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2x24 jam klien

dapat

1 Status sirkulasi dengan

indicator

Tekanan darah

sistolik dan

diastolik dalam

rentang yang

diharapkan

Tidak ada tanda

PTIK

2 Perfusi jaringan

serebral dengan

indicator

Klien mampu

berkomunikasi

dengan jelas dan

sesuai kemampuan

Klien mampu

memeperoleh

informasi

1 Monitor tanda-

tanda vital

2 Perubahan respon

klien terhadap

stimulusrangsang

an

3 Perhatikan dalam

berkomunikasi

dan berikan

1 Variasi mungkin

terjadi oleh karena

tekanantrauma

serebral pada

daerah vasomotor

otak Hipertensi

atau hipotensi

postural dapat

menjadi faktor

pencetus

rasional itu cara yg

ditempuh agar

tujuan berhasil

2 Mengkaji status

neurologistanda-

tanda kegagalan

untuk menentukan

perawatan

kegawatan atau

tindakan

pembedahan

3 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

ASKEP HEAD INJURY 16

umpan balik

4 Tunjukan objek

dan minta pasien

untuk

menyebutkan

nama benda

tersebut

sensorik

4 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

motorik seperti

pasien mungkin

mengenalinya tetapi

dapat

menyebutkannya

2 Nyeri akut dengan

sekala 9 bd agen injuri

fisik dengan batasan

karakteristik

Laporkan nyeri

kepala secara verbal

Tingkah laku

ekspresi (gelisah)

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengontrol nyeri

dengan indicator

Mengenali faktor-

faktor Penyebab

Melaporkan Gejala-

gejala nyeri kepada

tim kesehatan

2 Tingkah laku ekspresi

dengan indicator

Mengungkapkan

pengetahuan

tentang situasi

1 Kaji keluhan

nyeri lokasi

karakteristik

frekuensi kualitas

dan beratnya

benturan

2 Obesitas (obesitas

= kegemukan)

respon

ketidaknyamanan

secara verbal

1 Nyeri merupakan

pengalaman

subjektif dan harus

dijelaskan oleh

pasien Identifikasi

karakteristik nyeri

dan faktor yang

berhubungan

merupakan hal

untuk mengevaluasi

keefektifan dari

terapi yang

diberikan

2 Merupakan

indicator nyeri yang

tidak langsung yang

dialami Sakit

kepala mungkin

bersifat akut atau

kronis jadi

Manifestasi

fisiologis bisa

ASKEP HEAD INJURY 17

3 Ajarkan latihan

teknik relaksasi

seperti latihan

nafas dalam

muncultidak

BUKAN DEFINISI

tapi caranya

3 Untuk mengurangi

rsa nyeri dan

memfokuskan

perhatian klien

Terbalik ga dengan

intervensi ingat

intervensi =

rencanahellip

3 Kerusakan memori bd

gangguan neurologis

dengan batasan

karakteristik

Ketidakmampuan

mengingat

peristiwa

Mengeluh

mengalami lupa

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengenali perubahan

berfikirperilaku

2 Berpartisipasi dalam

aturan terapeutik

penyerapan kognitif

1 Orang terdekat

untuk

membandingkan

kepribadian

tingkah laku

pasien sebelum

mengalami

trauma dengan

respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk

menghadirkan

realitas secara

konsisten dan

jelas hindari

pikiran-pikiran

1 Masa pemulihan

cedera kepala

meliputi fase

agitasi respon

marah munculnya

halusinasi atau

perubahan pada

interpretasi atau

tergantung dari

berkembangnya

bagian tertentu dari

otak yang

bengalami trauma

tersebut

2 Pasien mungkin

tidak menyadari

ada trauma secara

total (amnesia)

atau dari perluasan

trauma dank arena

ASKEP HEAD INJURY 18

yang tidak masuk

akal

itu pasien perlu

dihadapkan pada

kenyataan terhadap

terjadinya cedera

[ada dirinya

Orientasi realitas

yang terstuktur

dapat menurunkan

reaksi perlawanan

dari pasien

F Implementasi

Tangga

l

DX Jam Implementasi Paraf

2 April

2013

1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital

2 Perubahan respon klien terhadap

stimulusrangsang

3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan

umpan balik

4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk

menyebutkan nama benda tersebut

2 April

2013

2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik

frekuensi kualitas dan beratnya benturan

2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal

3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan

nafas dalam

2 April

2013

1 Orang terdekat untuk membandingkan

kepribadian tingkah laku pasien sebelum

mengalami trauma dengan respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara

ASKEP HEAD INJURY 19

konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang

tidak masuk akal

G Evaluasi

Tanggal Evaluasi

4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang

O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari

skala berapa Dijelaskan lagi

TTV

TD 12080 mmHg (12080-14090)

RR 16 xmenit (16-24 xmenit)

N 80 xmenit (60-100 xmenit)

Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)

A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana

P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya

ASKEP HEAD INJURY 20

BAB IV

PENUTUP

a Kesimpulan

Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau

pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan

intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan

Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu

gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities

dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak

Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas

Klasifikasi cedera kepala

Cedera kepala ringan

Cedera kepala sedang

Cedera kepala berat

Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral

Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat

dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan

larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak

Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12

Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat

Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran

lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami

amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor

Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral

pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason

sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi

hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

ASKEP HEAD INJURY 21

DAFTAR PUSTAKA

Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan

pasienJakartaEGC

NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North

American Nursing Diagnosis Association

httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml

httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm

httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm

http

PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA

htm

1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN

TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA

LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG

CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN

2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS

MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI

SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON

ASKEP HEAD INJURY 22

Page 6: isi ASKEP HI.docx

hemotoma subdural akut dihubungkan dengan cedera kepala mayor yang meliputi

kontusio atau lasersi

Hemotoma subdural subakut adalah suatu kontusio sedikit berat dan dicurigai pada

pasien yang gagal untuk meningkatkan kesadaran setelah trauma kepala

Hemotuma subdural kronik dapat terjadi karena cedera kepala minor terjadi pada

lansia

7) Hemotuma subaradinoid

Pendarahan yang terjadi pada ruang amchnoid yakni antara lapisan amchnoid dengan

diameter Seringkali terjadi karena adanya vena yang ada di daerah tersebut terluka Sering

kali bersifat kronik

8) Hemorasi infracerebral

Adalah pendarahan ke dalam subtansi otak pengumpulan daerah 25ml atau lebih pada

parenkim otak Penyebabanya seringkali karena adanya infrasi fraktur gerakan akselarasi

dan deseterasi yang tiba-tiba

4 Patofisiologi

Patofisiologis dari cedera kepala traumatic dibagi dalam proses primer dan proses

sekunder Kerusakan yang terjadi dianggap karena gaya fisika yang berkaitan dengan suatu

trauma yang relative baru terjadi dan bersifat irreversible untuk sebagian besar daerah otak

Walaupun kontusio dan laserasi yang terjadi pada permukaan otak terutama pada kutub

temporal dan permukaan orbital dari lobus frontalis memberikan tanda-tanda jelas tetapi

selama lebih dari 30 tahun telah dianggap jejas akson difus pada substasi alba subkortex

adalah penyebab utama kehilangan kesadaran berkepanjangan gangguan respon motorik dan

pemulihan yang tidak komplit yang merupakan penanda pasien yang menderita cedera kepala

traumatik berat

o Proses Primer

Proses primer timbul langsung pada saat trauma terjadi Cedera primer biasanya

fokal (perdarahan konusi) dan difus (jejas akson difus)Proses ini adalah kerusakan otak

tahap awal yang diakibatkan oleh benturan mekanik pada kepala derajat kerusakan

tergantung pada kuat dan arah benturan kondisi kepala yang bergerak diam percepatan

ASKEP HEAD INJURY 6

dan perlambatan gerak kepala Proses primer menyebabkan fraktur tengkorak perdarahan

segera intrakranial robekan regangan serabu saraf dan kematian langsung pada daerah

yang terkena

o Proses Sekunder

Kerusakan sekunder timbul beberapa waktu setelah trauma menyusul kerusakan

primer Dapat dibagi menjadi penyebab sistemik dari intrakranial Dari berbagai

gangguan sistemik hipoksia dan hipotensi merupakan gangguan yang paling berarti

Hipotensi menurunnya tekanan perfusi otak sehingga mengakibatkan terjadinya iskemi

dan infark otak Perluasan kerusakan jaringan otak sekunder disebabkan berbagai faktor

seperti kerusakan sawar darah otak gangguan aliran darah otak metabolisme otak

gangguan hormonal pengeluaran bahan-bahan neurotrasmiter dan radikal bebas Trauma

saraf proses primer atau sekunder akan menimbulkan gejala-gejala neurologis yang

tergantung lokasi kerusakan

Kerusakan sistem saraf motorik yang berpusat dibagian belakang lobus frontalis akan

mengakibatkan kelumpuhan pada sisi lain Gejala-gejala kerusakan lobus-lobus lainnya baru

akan ditemui setelah penderita sadar Pada kerusakan lobus oksipital akan dujumpai ganguan

sensibilitas kulit pada sisi yang berlawanan Pada lobus frontalis mengakibatkan timbulnya

seperti dijumpai pada epilepsi lobus temporalis

Kelainan metabolisme yang dijumpai pada penderita cedera kepala disebabkan adanya

kerusakan di daerah hipotalamus Kerusakan dibagian depan hipotalamus akan terjadi

hepertermi Lesi di regio optika berakibat timbulnya edema paru karena kontraksi sistem

vena Retensi air natrium dan klor yang terjadi pada hari pertama setelah trauma tampaknya

disebabkan oleh terlepasnya hormon ADH dari daerah belakang hipotalamus yang

berhubungan dengan hipofisis Setelah kurang lebih 5 hari natrium dan klor akan dikeluarkan

melalui urine dalam jumlah berlebihan sehingga keseimbangannya menjadi negatif

Hiperglikemi dan glikosuria yang timbul juga disebabkan keadaan perangsangan pusat-pusat

yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat didalam batang otak

Batang otak dapat mengalami kerusakan langsung karena benturan atau sekunder akibat

fleksi atau torsi akut pada sambungan serviks medulla karena kerusakan pembuluh darah atau

karena penekanan oleh herniasi unkus Gejala-gejala yang dapat timbul ialah fleksiditas

umum yang terjadi pada lesi tranversal dibawah nukleus nervus statoakustikus regiditas

ASKEP HEAD INJURY 7

deserebrasi pada lesi tranversal setinggi nukleus rubber lengan dan tungkai kaku dalam sikap

ekstensi dan kedua lengan kaku dalam fleksi pada siku terjadi bila hubungan batang otak

dengan korteks serebri terputus

Gejala-gejala Parkinson timbul pada kerusakan ganglion basal Kerusakan-kerusakan

saraf-saraf kranial dan traktus-traktus panjang menimbulkan gejala neurologis khas Nafas

dangkal tak teratur yang dijumpai pada kerusakan medula oblongata akan menimbulkan

timbulnya Asidesil Nafas yang cepat dan dalam yang terjadi pada gangguan setinggi

diensefalon akan mengakibatkan alkalosisi respiratorik

5 Manifestasi Klinis

1 Nyeri yang menetap atau setempat

2 Bengkak pada sekitar fraktur sampai pada fraktur kubah cranial

3 Fraktur dasar tengkorak hemorasi dari hidung faring atau telinga dan darah terlihat

dibawah konjungtivamemar diatas mastoid (tanda battle)otorea serebro spiral ( cairan

cerebros piral keluar dari telinga ) minorea serebrospiral (les keluar dari hidung)

4 Laserasi atau kontusio otak ditandai oleh cairan spinal berdarah

5 Penurunan kesadaran

6 Pusing berkunang-kunang

7 Absorbsi cepat les dan penurunan volume intravaskuler

8 Peningkatan TIK

9 Dilatasi dan fiksasi pupil atau paralysis edkstremitas

10 Peningkatan TD penurunan frek Nadi peningkatan pernafasan

6 Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan diagnostik yang diperlukan pada klien dengan cedera kepala meliputi

a) CT scan (dengan tanpa kontras)

Mengidentifikasi luasnya lesi perdarahan determinan ventrikuler dan perubahan jaringan

otak

b) MRI

Digunakan sama dengan CT scan dengan tanpa kontras radioaktif

ASKEP HEAD INJURY 8

c) Cerebral Angiography

Menunjukkan anomali sirkulasi serebral seperti perubahan jaringan otak sekunder menjadi

edema perdarahan dan trauma

d) Serial EEG

Dapat melihat perkembangan gelombang patologis

e) Sinar-X

Mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur) perubahan struktur garis (perdarahan

edema) fragmen tulang

f) BAER

Mengoreksi batas fungsi korteks dan otak kecil

g) PET

Mendeteksi perubahan aktivitas metabolism otak

h) CSS

Lumbal pungsi dapat dilakukan jika diduga terjadi perdarahan subarachnoid

i) Kadar elektrolit

Untuk mengoreksi keseimbangan elektrolit sebagai peningkatan tekanan intracranial

j) Screen Toxicology

Untuk mendeteksi pengaruh obat yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran

k) Rontgen thoraks 2 arah (PAAP dan lateral)

Rontgen thoraks menyatakan akumulasi udara cairan pada area pleural

l) Toraksentesis menyatakan darah cairan

m)Analisa Gas Darah (AGD Astrup)

AGD adalah salah satu tes diagnostic untuk menentukan status respirasi Status respirasi

yang dapat digambarkan melalui pemeriksaan AGD ini adalah status oksigenasi dan status

asam basa

7 Penatalaksanaan Medis

Penatalaksanaan saat awal trauma pada cedera kepala selain dari factor mempertahankan

fungsi ABC (airway breathing circulation) dan menilai status neurologis (disability

exposure) maka factor yang harus diperhitungkan pula adalah mengurangi iskemia serebri

yang terjadi Keadaan ini dapat dibantu dengan pemberian oksigen dan glukosa sekalipun

ASKEP HEAD INJURY 9

pada otak yang mengalami trauma relative memerlukan oksigen dan glukosa yang lebih

rendah

Selain itu perlu pula dikontrol kemungkinan tekanan intracranial yang meninggi

disebabkan oleh edema serebri Sekalipun tidak jarang memerlukan tindakan operasi tetapi

usaha untuk menurunkan tekanan intracranial ini dapat dilakukan dengan cara menurunkan

PaCO2 dengan hiperventilasi yang mengurangi asidosis intraserebral dan menambah

metabolisme intraserebral Adapun usaha untuk menurunkan PaCO2 ini yakin dengan intubasi

endotrakeal hiperventilasi Tin membuat intermittent iatrogenic paralisis Intubasi dilakukan

sedini mungkin kepala klien-lkien yang koma untuk mencegah terjadinya PaCO2 yang

meninggi Prinsip ABC dan ventilasi yang teratur dapat mencegah peningkatan tekanan

intracranial

Penatalaksanaan konservatif meliputi

1 Bedrest total

2 Observasi tanda-tanda vital (GCS dan tingkat kesadaran)

3 Pemberian obat-obatan

o Dexmethason kalmethason sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai

dengan berat ringannya trauma

o Terapi hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

o Pengobatan anti-edema dengan larutan hipertonis yaitu manitol 20 atau glukosa

40 atau gliserol 10

o Antibiotika yang mengandung barrier darah otak (pensilin) atau untuk infeksi

anaerob diberikan metronidasol

4 Makanan atau cairan Pada trauma ringan bila muntah-muntah tidak dapat diberikan

apa-apahanya cairan infuse dextrose 5 aminofusin aminofel (18 jam pertama dari

terjadinya kecelakaan) 2-3 hari kemudian diberikan makanan lunak

5 Pada trauma berat Karena hai-hari pertama didapat klien mengalami penurunan

kesadaran dan cenderung terjadi retensi natrium dan elektrolit maka hari-hari pertama

(2-3 hari) tidak terlalu banyak cairan Dextosa 5 8 jam pertama ringer dextrosa 8

jam kedua dan dextrose 5 8 jam ketiga pada hari selanjutnya bila kesadaran rendah

maka makanan diberikan melalui nasogastric tube (2500-300 TKTP) Pemberian

protein tergantung dari nilai urenitrogennya

ASKEP HEAD INJURY 10

8 Komplikasi

a Perdarahan ulang

b Kebocoran cairan otak

c Infeksi pada luka atau sepsis

d Timbulnya edema serebri

e Timbulnya edema pulmonum neurogenik akibat peninggian TIK

f Nyeri kepala setelah penderita sadar

g Konvulsi

ASKEP HEAD INJURY 11

BAB III

PEMBAHASAN

A Khasus

Pasien Ny N masuk ke IGD RSUD pukul 1200 siang karena kehilangan kesadaran yang

disebabkan oleh benturan pada kepala akibat terjatuh dari tangga plusmn 3 jam SMRS penderita

terjatuh dari tangga dengan ketinggian plusmn 2 meter pada saat kejadian tidak ada anggota

keluarga yang melihat saat ditemukan pasien sudah tidak sadarkan diri Pasien sempat

dibaringkan dirumah dan sadar plusmn 15 menit kemudian

Saat sadar pasien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri

pinggang dan nyeri kaki sebelah kanan tetapi pasien masih dapat berjalan dibantu oleh

keluarga Tidak ada darah yang keluar dari kedua lubang hidung mulut serta kedua lubang

telinga pandangan mata kabur tidak ada Pasien muntah 1x setelah diberi minum dan makan

nyeri perut tidak ada kejang tidak ada Setelah kejadian pasien tidak ingat peristiwa

sebelumnya dan tidak bisa mengenal anggota keluarga Pasien masuk bangsal saraf pukul

1300 siang

B Asuhan Keperawatan

1 Pengkajian

A Pengumpulan data

Identitas klien

Nama Ny N

Umur 38 Tahun

Jenis kelamin Perempuan

Agama Islam

Sukubangsa Indonesia

Status Marital -

Tanggal masuk 31 Maret 2013

Tanggal Pengkajian 31 Maret 2013

No Medrec 04023830

Alamat Babakan kalijati Rt 09Rw 03 Batusari Bandung

Ruangan III

ASKEP HEAD INJURY 12

Identitas Penanggung Jawab

Nama Tn T

Umur 40 Tahun

Agama Islam

Pekerjaan Guru

Sukubangsa Indonesia

Status Menikah

Hubungan dengan Klien Suami

Alamat Babakan kalijati Rt 09 Rw 03 Batusari Bandung

B Riwayat Kesehatan

o Keluhan Utama

Klien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri pinggang

dan nyeri pada kaki sebelah kanan

C Pemeriksaan Fisik

1 Pengkajian Primer

a Airway

Kaji adanya obstruksi jalan nafas antara lain suara stidor gelisah karena

hipoksia penggunaan otot bantu pernafasan sianosis

b Breathing

Inspeksi frekuensi nafas apakah terjadi sianosis karena luka tembus dada fail

chest gerakan otot pernafasan tambahan Kaji adanya suara nafas tambahan

seperti ronchi wheezing apakah berhub dengan kasus HI

c Sirkulasi

Kaji adanya tanda-tanda syok seperti hipotensi takikardi takipnea hipotermi

pucat penurunan produksi urine

d Disability

Kaji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum

e Eksposure

Buka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka

ASKEP HEAD INJURY 13

2 Pengkajian Sekunder

a Kepala

Inspeksi klien terhadap luka kulit kepala dan bola mata telinga bagian luar dan

hidung

Pasien mengalami benturan pada Lobus Frontal (Otak bagian depan) dan pasien

juga mengalami amnesia karena untuk lobus bagian depan itu berfungsi sebagai

proses berfikir Dan pasien mengalami benturan pada kepala bagian belakang

(medulla spinalis) pasien mengalami gangguan motorik pada pinggang dan

kaki sebelah kanan untuk berjalan pasienpun dibantu oleh keluarganya

b Neurologis

Penilaian fungsi otak dengan GCS dan CT Scan

c Dada

Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga suara nafas dan jantung

d Pelvis dan Ekstremitas

Kaji adanya fraktur denyut nadi perifer pada daerah trauma memar dan cedera

yang lain

3 Pengkajian Pemeriksaan Glassgow Coma Scale (GCS)

No

ASKEP PENILAAN RESPON SKOR

1 Eye (Membuka Mata) Dengan Nyeri 2

2 Verbal Bicara Membingungkan 4

3 Motorik Dengan Perintah 6

TOTAL 12 (artinya

apa point

12)

ASKEP HEAD INJURY 14

D Analisis Data

No Diagnose Etiologi Masalah

1 Perfusi jaringan tak efektif

(spesifik serebral) bd aliran arteri

dan vena terputus

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Gangguan autogenasi

Airan darah ke otak

O2 gangguan metabolism

Asam laktat naik

Oedem otak

Gangguan perfusi jaringan cerebral

Gangguan

perfusi

jaringan

cerebral

2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd

agen injuri fisik

Cidera kepala

Respon biologis

Nyeri

Gangguan

rasa nyeri

3 Kerusakan memori bd gangguan

neurologis

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Kerusakan sel otak

Gangguan

kerusakan

memori

ASKEP HEAD INJURY 15

Kerusakan memori

E Diagnosa Keperawatan

No

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan

Tujuan Intervensi Rasional

1 2 3 4 5

1 Perfusi jaringan tak

efektif (spesifik

serebral) bd aliran

arteri dan vena

terputus dengan

batasan karakteristik

Perubahan respon

motorik

Amnesia retrograde

(gangguan memori)

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2x24 jam klien

dapat

1 Status sirkulasi dengan

indicator

Tekanan darah

sistolik dan

diastolik dalam

rentang yang

diharapkan

Tidak ada tanda

PTIK

2 Perfusi jaringan

serebral dengan

indicator

Klien mampu

berkomunikasi

dengan jelas dan

sesuai kemampuan

Klien mampu

memeperoleh

informasi

1 Monitor tanda-

tanda vital

2 Perubahan respon

klien terhadap

stimulusrangsang

an

3 Perhatikan dalam

berkomunikasi

dan berikan

1 Variasi mungkin

terjadi oleh karena

tekanantrauma

serebral pada

daerah vasomotor

otak Hipertensi

atau hipotensi

postural dapat

menjadi faktor

pencetus

rasional itu cara yg

ditempuh agar

tujuan berhasil

2 Mengkaji status

neurologistanda-

tanda kegagalan

untuk menentukan

perawatan

kegawatan atau

tindakan

pembedahan

3 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

ASKEP HEAD INJURY 16

umpan balik

4 Tunjukan objek

dan minta pasien

untuk

menyebutkan

nama benda

tersebut

sensorik

4 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

motorik seperti

pasien mungkin

mengenalinya tetapi

dapat

menyebutkannya

2 Nyeri akut dengan

sekala 9 bd agen injuri

fisik dengan batasan

karakteristik

Laporkan nyeri

kepala secara verbal

Tingkah laku

ekspresi (gelisah)

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengontrol nyeri

dengan indicator

Mengenali faktor-

faktor Penyebab

Melaporkan Gejala-

gejala nyeri kepada

tim kesehatan

2 Tingkah laku ekspresi

dengan indicator

Mengungkapkan

pengetahuan

tentang situasi

1 Kaji keluhan

nyeri lokasi

karakteristik

frekuensi kualitas

dan beratnya

benturan

2 Obesitas (obesitas

= kegemukan)

respon

ketidaknyamanan

secara verbal

1 Nyeri merupakan

pengalaman

subjektif dan harus

dijelaskan oleh

pasien Identifikasi

karakteristik nyeri

dan faktor yang

berhubungan

merupakan hal

untuk mengevaluasi

keefektifan dari

terapi yang

diberikan

2 Merupakan

indicator nyeri yang

tidak langsung yang

dialami Sakit

kepala mungkin

bersifat akut atau

kronis jadi

Manifestasi

fisiologis bisa

ASKEP HEAD INJURY 17

3 Ajarkan latihan

teknik relaksasi

seperti latihan

nafas dalam

muncultidak

BUKAN DEFINISI

tapi caranya

3 Untuk mengurangi

rsa nyeri dan

memfokuskan

perhatian klien

Terbalik ga dengan

intervensi ingat

intervensi =

rencanahellip

3 Kerusakan memori bd

gangguan neurologis

dengan batasan

karakteristik

Ketidakmampuan

mengingat

peristiwa

Mengeluh

mengalami lupa

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengenali perubahan

berfikirperilaku

2 Berpartisipasi dalam

aturan terapeutik

penyerapan kognitif

1 Orang terdekat

untuk

membandingkan

kepribadian

tingkah laku

pasien sebelum

mengalami

trauma dengan

respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk

menghadirkan

realitas secara

konsisten dan

jelas hindari

pikiran-pikiran

1 Masa pemulihan

cedera kepala

meliputi fase

agitasi respon

marah munculnya

halusinasi atau

perubahan pada

interpretasi atau

tergantung dari

berkembangnya

bagian tertentu dari

otak yang

bengalami trauma

tersebut

2 Pasien mungkin

tidak menyadari

ada trauma secara

total (amnesia)

atau dari perluasan

trauma dank arena

ASKEP HEAD INJURY 18

yang tidak masuk

akal

itu pasien perlu

dihadapkan pada

kenyataan terhadap

terjadinya cedera

[ada dirinya

Orientasi realitas

yang terstuktur

dapat menurunkan

reaksi perlawanan

dari pasien

F Implementasi

Tangga

l

DX Jam Implementasi Paraf

2 April

2013

1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital

2 Perubahan respon klien terhadap

stimulusrangsang

3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan

umpan balik

4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk

menyebutkan nama benda tersebut

2 April

2013

2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik

frekuensi kualitas dan beratnya benturan

2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal

3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan

nafas dalam

2 April

2013

1 Orang terdekat untuk membandingkan

kepribadian tingkah laku pasien sebelum

mengalami trauma dengan respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara

ASKEP HEAD INJURY 19

konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang

tidak masuk akal

G Evaluasi

Tanggal Evaluasi

4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang

O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari

skala berapa Dijelaskan lagi

TTV

TD 12080 mmHg (12080-14090)

RR 16 xmenit (16-24 xmenit)

N 80 xmenit (60-100 xmenit)

Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)

A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana

P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya

ASKEP HEAD INJURY 20

BAB IV

PENUTUP

a Kesimpulan

Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau

pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan

intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan

Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu

gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities

dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak

Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas

Klasifikasi cedera kepala

Cedera kepala ringan

Cedera kepala sedang

Cedera kepala berat

Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral

Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat

dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan

larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak

Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12

Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat

Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran

lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami

amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor

Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral

pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason

sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi

hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

ASKEP HEAD INJURY 21

DAFTAR PUSTAKA

Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan

pasienJakartaEGC

NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North

American Nursing Diagnosis Association

httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml

httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm

httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm

http

PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA

htm

1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN

TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA

LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG

CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN

2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS

MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI

SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON

ASKEP HEAD INJURY 22

Page 7: isi ASKEP HI.docx

dan perlambatan gerak kepala Proses primer menyebabkan fraktur tengkorak perdarahan

segera intrakranial robekan regangan serabu saraf dan kematian langsung pada daerah

yang terkena

o Proses Sekunder

Kerusakan sekunder timbul beberapa waktu setelah trauma menyusul kerusakan

primer Dapat dibagi menjadi penyebab sistemik dari intrakranial Dari berbagai

gangguan sistemik hipoksia dan hipotensi merupakan gangguan yang paling berarti

Hipotensi menurunnya tekanan perfusi otak sehingga mengakibatkan terjadinya iskemi

dan infark otak Perluasan kerusakan jaringan otak sekunder disebabkan berbagai faktor

seperti kerusakan sawar darah otak gangguan aliran darah otak metabolisme otak

gangguan hormonal pengeluaran bahan-bahan neurotrasmiter dan radikal bebas Trauma

saraf proses primer atau sekunder akan menimbulkan gejala-gejala neurologis yang

tergantung lokasi kerusakan

Kerusakan sistem saraf motorik yang berpusat dibagian belakang lobus frontalis akan

mengakibatkan kelumpuhan pada sisi lain Gejala-gejala kerusakan lobus-lobus lainnya baru

akan ditemui setelah penderita sadar Pada kerusakan lobus oksipital akan dujumpai ganguan

sensibilitas kulit pada sisi yang berlawanan Pada lobus frontalis mengakibatkan timbulnya

seperti dijumpai pada epilepsi lobus temporalis

Kelainan metabolisme yang dijumpai pada penderita cedera kepala disebabkan adanya

kerusakan di daerah hipotalamus Kerusakan dibagian depan hipotalamus akan terjadi

hepertermi Lesi di regio optika berakibat timbulnya edema paru karena kontraksi sistem

vena Retensi air natrium dan klor yang terjadi pada hari pertama setelah trauma tampaknya

disebabkan oleh terlepasnya hormon ADH dari daerah belakang hipotalamus yang

berhubungan dengan hipofisis Setelah kurang lebih 5 hari natrium dan klor akan dikeluarkan

melalui urine dalam jumlah berlebihan sehingga keseimbangannya menjadi negatif

Hiperglikemi dan glikosuria yang timbul juga disebabkan keadaan perangsangan pusat-pusat

yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat didalam batang otak

Batang otak dapat mengalami kerusakan langsung karena benturan atau sekunder akibat

fleksi atau torsi akut pada sambungan serviks medulla karena kerusakan pembuluh darah atau

karena penekanan oleh herniasi unkus Gejala-gejala yang dapat timbul ialah fleksiditas

umum yang terjadi pada lesi tranversal dibawah nukleus nervus statoakustikus regiditas

ASKEP HEAD INJURY 7

deserebrasi pada lesi tranversal setinggi nukleus rubber lengan dan tungkai kaku dalam sikap

ekstensi dan kedua lengan kaku dalam fleksi pada siku terjadi bila hubungan batang otak

dengan korteks serebri terputus

Gejala-gejala Parkinson timbul pada kerusakan ganglion basal Kerusakan-kerusakan

saraf-saraf kranial dan traktus-traktus panjang menimbulkan gejala neurologis khas Nafas

dangkal tak teratur yang dijumpai pada kerusakan medula oblongata akan menimbulkan

timbulnya Asidesil Nafas yang cepat dan dalam yang terjadi pada gangguan setinggi

diensefalon akan mengakibatkan alkalosisi respiratorik

5 Manifestasi Klinis

1 Nyeri yang menetap atau setempat

2 Bengkak pada sekitar fraktur sampai pada fraktur kubah cranial

3 Fraktur dasar tengkorak hemorasi dari hidung faring atau telinga dan darah terlihat

dibawah konjungtivamemar diatas mastoid (tanda battle)otorea serebro spiral ( cairan

cerebros piral keluar dari telinga ) minorea serebrospiral (les keluar dari hidung)

4 Laserasi atau kontusio otak ditandai oleh cairan spinal berdarah

5 Penurunan kesadaran

6 Pusing berkunang-kunang

7 Absorbsi cepat les dan penurunan volume intravaskuler

8 Peningkatan TIK

9 Dilatasi dan fiksasi pupil atau paralysis edkstremitas

10 Peningkatan TD penurunan frek Nadi peningkatan pernafasan

6 Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan diagnostik yang diperlukan pada klien dengan cedera kepala meliputi

a) CT scan (dengan tanpa kontras)

Mengidentifikasi luasnya lesi perdarahan determinan ventrikuler dan perubahan jaringan

otak

b) MRI

Digunakan sama dengan CT scan dengan tanpa kontras radioaktif

ASKEP HEAD INJURY 8

c) Cerebral Angiography

Menunjukkan anomali sirkulasi serebral seperti perubahan jaringan otak sekunder menjadi

edema perdarahan dan trauma

d) Serial EEG

Dapat melihat perkembangan gelombang patologis

e) Sinar-X

Mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur) perubahan struktur garis (perdarahan

edema) fragmen tulang

f) BAER

Mengoreksi batas fungsi korteks dan otak kecil

g) PET

Mendeteksi perubahan aktivitas metabolism otak

h) CSS

Lumbal pungsi dapat dilakukan jika diduga terjadi perdarahan subarachnoid

i) Kadar elektrolit

Untuk mengoreksi keseimbangan elektrolit sebagai peningkatan tekanan intracranial

j) Screen Toxicology

Untuk mendeteksi pengaruh obat yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran

k) Rontgen thoraks 2 arah (PAAP dan lateral)

Rontgen thoraks menyatakan akumulasi udara cairan pada area pleural

l) Toraksentesis menyatakan darah cairan

m)Analisa Gas Darah (AGD Astrup)

AGD adalah salah satu tes diagnostic untuk menentukan status respirasi Status respirasi

yang dapat digambarkan melalui pemeriksaan AGD ini adalah status oksigenasi dan status

asam basa

7 Penatalaksanaan Medis

Penatalaksanaan saat awal trauma pada cedera kepala selain dari factor mempertahankan

fungsi ABC (airway breathing circulation) dan menilai status neurologis (disability

exposure) maka factor yang harus diperhitungkan pula adalah mengurangi iskemia serebri

yang terjadi Keadaan ini dapat dibantu dengan pemberian oksigen dan glukosa sekalipun

ASKEP HEAD INJURY 9

pada otak yang mengalami trauma relative memerlukan oksigen dan glukosa yang lebih

rendah

Selain itu perlu pula dikontrol kemungkinan tekanan intracranial yang meninggi

disebabkan oleh edema serebri Sekalipun tidak jarang memerlukan tindakan operasi tetapi

usaha untuk menurunkan tekanan intracranial ini dapat dilakukan dengan cara menurunkan

PaCO2 dengan hiperventilasi yang mengurangi asidosis intraserebral dan menambah

metabolisme intraserebral Adapun usaha untuk menurunkan PaCO2 ini yakin dengan intubasi

endotrakeal hiperventilasi Tin membuat intermittent iatrogenic paralisis Intubasi dilakukan

sedini mungkin kepala klien-lkien yang koma untuk mencegah terjadinya PaCO2 yang

meninggi Prinsip ABC dan ventilasi yang teratur dapat mencegah peningkatan tekanan

intracranial

Penatalaksanaan konservatif meliputi

1 Bedrest total

2 Observasi tanda-tanda vital (GCS dan tingkat kesadaran)

3 Pemberian obat-obatan

o Dexmethason kalmethason sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai

dengan berat ringannya trauma

o Terapi hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

o Pengobatan anti-edema dengan larutan hipertonis yaitu manitol 20 atau glukosa

40 atau gliserol 10

o Antibiotika yang mengandung barrier darah otak (pensilin) atau untuk infeksi

anaerob diberikan metronidasol

4 Makanan atau cairan Pada trauma ringan bila muntah-muntah tidak dapat diberikan

apa-apahanya cairan infuse dextrose 5 aminofusin aminofel (18 jam pertama dari

terjadinya kecelakaan) 2-3 hari kemudian diberikan makanan lunak

5 Pada trauma berat Karena hai-hari pertama didapat klien mengalami penurunan

kesadaran dan cenderung terjadi retensi natrium dan elektrolit maka hari-hari pertama

(2-3 hari) tidak terlalu banyak cairan Dextosa 5 8 jam pertama ringer dextrosa 8

jam kedua dan dextrose 5 8 jam ketiga pada hari selanjutnya bila kesadaran rendah

maka makanan diberikan melalui nasogastric tube (2500-300 TKTP) Pemberian

protein tergantung dari nilai urenitrogennya

ASKEP HEAD INJURY 10

8 Komplikasi

a Perdarahan ulang

b Kebocoran cairan otak

c Infeksi pada luka atau sepsis

d Timbulnya edema serebri

e Timbulnya edema pulmonum neurogenik akibat peninggian TIK

f Nyeri kepala setelah penderita sadar

g Konvulsi

ASKEP HEAD INJURY 11

BAB III

PEMBAHASAN

A Khasus

Pasien Ny N masuk ke IGD RSUD pukul 1200 siang karena kehilangan kesadaran yang

disebabkan oleh benturan pada kepala akibat terjatuh dari tangga plusmn 3 jam SMRS penderita

terjatuh dari tangga dengan ketinggian plusmn 2 meter pada saat kejadian tidak ada anggota

keluarga yang melihat saat ditemukan pasien sudah tidak sadarkan diri Pasien sempat

dibaringkan dirumah dan sadar plusmn 15 menit kemudian

Saat sadar pasien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri

pinggang dan nyeri kaki sebelah kanan tetapi pasien masih dapat berjalan dibantu oleh

keluarga Tidak ada darah yang keluar dari kedua lubang hidung mulut serta kedua lubang

telinga pandangan mata kabur tidak ada Pasien muntah 1x setelah diberi minum dan makan

nyeri perut tidak ada kejang tidak ada Setelah kejadian pasien tidak ingat peristiwa

sebelumnya dan tidak bisa mengenal anggota keluarga Pasien masuk bangsal saraf pukul

1300 siang

B Asuhan Keperawatan

1 Pengkajian

A Pengumpulan data

Identitas klien

Nama Ny N

Umur 38 Tahun

Jenis kelamin Perempuan

Agama Islam

Sukubangsa Indonesia

Status Marital -

Tanggal masuk 31 Maret 2013

Tanggal Pengkajian 31 Maret 2013

No Medrec 04023830

Alamat Babakan kalijati Rt 09Rw 03 Batusari Bandung

Ruangan III

ASKEP HEAD INJURY 12

Identitas Penanggung Jawab

Nama Tn T

Umur 40 Tahun

Agama Islam

Pekerjaan Guru

Sukubangsa Indonesia

Status Menikah

Hubungan dengan Klien Suami

Alamat Babakan kalijati Rt 09 Rw 03 Batusari Bandung

B Riwayat Kesehatan

o Keluhan Utama

Klien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri pinggang

dan nyeri pada kaki sebelah kanan

C Pemeriksaan Fisik

1 Pengkajian Primer

a Airway

Kaji adanya obstruksi jalan nafas antara lain suara stidor gelisah karena

hipoksia penggunaan otot bantu pernafasan sianosis

b Breathing

Inspeksi frekuensi nafas apakah terjadi sianosis karena luka tembus dada fail

chest gerakan otot pernafasan tambahan Kaji adanya suara nafas tambahan

seperti ronchi wheezing apakah berhub dengan kasus HI

c Sirkulasi

Kaji adanya tanda-tanda syok seperti hipotensi takikardi takipnea hipotermi

pucat penurunan produksi urine

d Disability

Kaji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum

e Eksposure

Buka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka

ASKEP HEAD INJURY 13

2 Pengkajian Sekunder

a Kepala

Inspeksi klien terhadap luka kulit kepala dan bola mata telinga bagian luar dan

hidung

Pasien mengalami benturan pada Lobus Frontal (Otak bagian depan) dan pasien

juga mengalami amnesia karena untuk lobus bagian depan itu berfungsi sebagai

proses berfikir Dan pasien mengalami benturan pada kepala bagian belakang

(medulla spinalis) pasien mengalami gangguan motorik pada pinggang dan

kaki sebelah kanan untuk berjalan pasienpun dibantu oleh keluarganya

b Neurologis

Penilaian fungsi otak dengan GCS dan CT Scan

c Dada

Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga suara nafas dan jantung

d Pelvis dan Ekstremitas

Kaji adanya fraktur denyut nadi perifer pada daerah trauma memar dan cedera

yang lain

3 Pengkajian Pemeriksaan Glassgow Coma Scale (GCS)

No

ASKEP PENILAAN RESPON SKOR

1 Eye (Membuka Mata) Dengan Nyeri 2

2 Verbal Bicara Membingungkan 4

3 Motorik Dengan Perintah 6

TOTAL 12 (artinya

apa point

12)

ASKEP HEAD INJURY 14

D Analisis Data

No Diagnose Etiologi Masalah

1 Perfusi jaringan tak efektif

(spesifik serebral) bd aliran arteri

dan vena terputus

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Gangguan autogenasi

Airan darah ke otak

O2 gangguan metabolism

Asam laktat naik

Oedem otak

Gangguan perfusi jaringan cerebral

Gangguan

perfusi

jaringan

cerebral

2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd

agen injuri fisik

Cidera kepala

Respon biologis

Nyeri

Gangguan

rasa nyeri

3 Kerusakan memori bd gangguan

neurologis

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Kerusakan sel otak

Gangguan

kerusakan

memori

ASKEP HEAD INJURY 15

Kerusakan memori

E Diagnosa Keperawatan

No

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan

Tujuan Intervensi Rasional

1 2 3 4 5

1 Perfusi jaringan tak

efektif (spesifik

serebral) bd aliran

arteri dan vena

terputus dengan

batasan karakteristik

Perubahan respon

motorik

Amnesia retrograde

(gangguan memori)

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2x24 jam klien

dapat

1 Status sirkulasi dengan

indicator

Tekanan darah

sistolik dan

diastolik dalam

rentang yang

diharapkan

Tidak ada tanda

PTIK

2 Perfusi jaringan

serebral dengan

indicator

Klien mampu

berkomunikasi

dengan jelas dan

sesuai kemampuan

Klien mampu

memeperoleh

informasi

1 Monitor tanda-

tanda vital

2 Perubahan respon

klien terhadap

stimulusrangsang

an

3 Perhatikan dalam

berkomunikasi

dan berikan

1 Variasi mungkin

terjadi oleh karena

tekanantrauma

serebral pada

daerah vasomotor

otak Hipertensi

atau hipotensi

postural dapat

menjadi faktor

pencetus

rasional itu cara yg

ditempuh agar

tujuan berhasil

2 Mengkaji status

neurologistanda-

tanda kegagalan

untuk menentukan

perawatan

kegawatan atau

tindakan

pembedahan

3 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

ASKEP HEAD INJURY 16

umpan balik

4 Tunjukan objek

dan minta pasien

untuk

menyebutkan

nama benda

tersebut

sensorik

4 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

motorik seperti

pasien mungkin

mengenalinya tetapi

dapat

menyebutkannya

2 Nyeri akut dengan

sekala 9 bd agen injuri

fisik dengan batasan

karakteristik

Laporkan nyeri

kepala secara verbal

Tingkah laku

ekspresi (gelisah)

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengontrol nyeri

dengan indicator

Mengenali faktor-

faktor Penyebab

Melaporkan Gejala-

gejala nyeri kepada

tim kesehatan

2 Tingkah laku ekspresi

dengan indicator

Mengungkapkan

pengetahuan

tentang situasi

1 Kaji keluhan

nyeri lokasi

karakteristik

frekuensi kualitas

dan beratnya

benturan

2 Obesitas (obesitas

= kegemukan)

respon

ketidaknyamanan

secara verbal

1 Nyeri merupakan

pengalaman

subjektif dan harus

dijelaskan oleh

pasien Identifikasi

karakteristik nyeri

dan faktor yang

berhubungan

merupakan hal

untuk mengevaluasi

keefektifan dari

terapi yang

diberikan

2 Merupakan

indicator nyeri yang

tidak langsung yang

dialami Sakit

kepala mungkin

bersifat akut atau

kronis jadi

Manifestasi

fisiologis bisa

ASKEP HEAD INJURY 17

3 Ajarkan latihan

teknik relaksasi

seperti latihan

nafas dalam

muncultidak

BUKAN DEFINISI

tapi caranya

3 Untuk mengurangi

rsa nyeri dan

memfokuskan

perhatian klien

Terbalik ga dengan

intervensi ingat

intervensi =

rencanahellip

3 Kerusakan memori bd

gangguan neurologis

dengan batasan

karakteristik

Ketidakmampuan

mengingat

peristiwa

Mengeluh

mengalami lupa

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengenali perubahan

berfikirperilaku

2 Berpartisipasi dalam

aturan terapeutik

penyerapan kognitif

1 Orang terdekat

untuk

membandingkan

kepribadian

tingkah laku

pasien sebelum

mengalami

trauma dengan

respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk

menghadirkan

realitas secara

konsisten dan

jelas hindari

pikiran-pikiran

1 Masa pemulihan

cedera kepala

meliputi fase

agitasi respon

marah munculnya

halusinasi atau

perubahan pada

interpretasi atau

tergantung dari

berkembangnya

bagian tertentu dari

otak yang

bengalami trauma

tersebut

2 Pasien mungkin

tidak menyadari

ada trauma secara

total (amnesia)

atau dari perluasan

trauma dank arena

ASKEP HEAD INJURY 18

yang tidak masuk

akal

itu pasien perlu

dihadapkan pada

kenyataan terhadap

terjadinya cedera

[ada dirinya

Orientasi realitas

yang terstuktur

dapat menurunkan

reaksi perlawanan

dari pasien

F Implementasi

Tangga

l

DX Jam Implementasi Paraf

2 April

2013

1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital

2 Perubahan respon klien terhadap

stimulusrangsang

3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan

umpan balik

4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk

menyebutkan nama benda tersebut

2 April

2013

2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik

frekuensi kualitas dan beratnya benturan

2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal

3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan

nafas dalam

2 April

2013

1 Orang terdekat untuk membandingkan

kepribadian tingkah laku pasien sebelum

mengalami trauma dengan respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara

ASKEP HEAD INJURY 19

konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang

tidak masuk akal

G Evaluasi

Tanggal Evaluasi

4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang

O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari

skala berapa Dijelaskan lagi

TTV

TD 12080 mmHg (12080-14090)

RR 16 xmenit (16-24 xmenit)

N 80 xmenit (60-100 xmenit)

Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)

A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana

P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya

ASKEP HEAD INJURY 20

BAB IV

PENUTUP

a Kesimpulan

Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau

pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan

intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan

Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu

gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities

dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak

Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas

Klasifikasi cedera kepala

Cedera kepala ringan

Cedera kepala sedang

Cedera kepala berat

Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral

Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat

dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan

larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak

Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12

Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat

Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran

lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami

amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor

Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral

pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason

sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi

hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

ASKEP HEAD INJURY 21

DAFTAR PUSTAKA

Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan

pasienJakartaEGC

NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North

American Nursing Diagnosis Association

httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml

httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm

httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm

http

PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA

htm

1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN

TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA

LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG

CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN

2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS

MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI

SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON

ASKEP HEAD INJURY 22

Page 8: isi ASKEP HI.docx

deserebrasi pada lesi tranversal setinggi nukleus rubber lengan dan tungkai kaku dalam sikap

ekstensi dan kedua lengan kaku dalam fleksi pada siku terjadi bila hubungan batang otak

dengan korteks serebri terputus

Gejala-gejala Parkinson timbul pada kerusakan ganglion basal Kerusakan-kerusakan

saraf-saraf kranial dan traktus-traktus panjang menimbulkan gejala neurologis khas Nafas

dangkal tak teratur yang dijumpai pada kerusakan medula oblongata akan menimbulkan

timbulnya Asidesil Nafas yang cepat dan dalam yang terjadi pada gangguan setinggi

diensefalon akan mengakibatkan alkalosisi respiratorik

5 Manifestasi Klinis

1 Nyeri yang menetap atau setempat

2 Bengkak pada sekitar fraktur sampai pada fraktur kubah cranial

3 Fraktur dasar tengkorak hemorasi dari hidung faring atau telinga dan darah terlihat

dibawah konjungtivamemar diatas mastoid (tanda battle)otorea serebro spiral ( cairan

cerebros piral keluar dari telinga ) minorea serebrospiral (les keluar dari hidung)

4 Laserasi atau kontusio otak ditandai oleh cairan spinal berdarah

5 Penurunan kesadaran

6 Pusing berkunang-kunang

7 Absorbsi cepat les dan penurunan volume intravaskuler

8 Peningkatan TIK

9 Dilatasi dan fiksasi pupil atau paralysis edkstremitas

10 Peningkatan TD penurunan frek Nadi peningkatan pernafasan

6 Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan diagnostik yang diperlukan pada klien dengan cedera kepala meliputi

a) CT scan (dengan tanpa kontras)

Mengidentifikasi luasnya lesi perdarahan determinan ventrikuler dan perubahan jaringan

otak

b) MRI

Digunakan sama dengan CT scan dengan tanpa kontras radioaktif

ASKEP HEAD INJURY 8

c) Cerebral Angiography

Menunjukkan anomali sirkulasi serebral seperti perubahan jaringan otak sekunder menjadi

edema perdarahan dan trauma

d) Serial EEG

Dapat melihat perkembangan gelombang patologis

e) Sinar-X

Mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur) perubahan struktur garis (perdarahan

edema) fragmen tulang

f) BAER

Mengoreksi batas fungsi korteks dan otak kecil

g) PET

Mendeteksi perubahan aktivitas metabolism otak

h) CSS

Lumbal pungsi dapat dilakukan jika diduga terjadi perdarahan subarachnoid

i) Kadar elektrolit

Untuk mengoreksi keseimbangan elektrolit sebagai peningkatan tekanan intracranial

j) Screen Toxicology

Untuk mendeteksi pengaruh obat yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran

k) Rontgen thoraks 2 arah (PAAP dan lateral)

Rontgen thoraks menyatakan akumulasi udara cairan pada area pleural

l) Toraksentesis menyatakan darah cairan

m)Analisa Gas Darah (AGD Astrup)

AGD adalah salah satu tes diagnostic untuk menentukan status respirasi Status respirasi

yang dapat digambarkan melalui pemeriksaan AGD ini adalah status oksigenasi dan status

asam basa

7 Penatalaksanaan Medis

Penatalaksanaan saat awal trauma pada cedera kepala selain dari factor mempertahankan

fungsi ABC (airway breathing circulation) dan menilai status neurologis (disability

exposure) maka factor yang harus diperhitungkan pula adalah mengurangi iskemia serebri

yang terjadi Keadaan ini dapat dibantu dengan pemberian oksigen dan glukosa sekalipun

ASKEP HEAD INJURY 9

pada otak yang mengalami trauma relative memerlukan oksigen dan glukosa yang lebih

rendah

Selain itu perlu pula dikontrol kemungkinan tekanan intracranial yang meninggi

disebabkan oleh edema serebri Sekalipun tidak jarang memerlukan tindakan operasi tetapi

usaha untuk menurunkan tekanan intracranial ini dapat dilakukan dengan cara menurunkan

PaCO2 dengan hiperventilasi yang mengurangi asidosis intraserebral dan menambah

metabolisme intraserebral Adapun usaha untuk menurunkan PaCO2 ini yakin dengan intubasi

endotrakeal hiperventilasi Tin membuat intermittent iatrogenic paralisis Intubasi dilakukan

sedini mungkin kepala klien-lkien yang koma untuk mencegah terjadinya PaCO2 yang

meninggi Prinsip ABC dan ventilasi yang teratur dapat mencegah peningkatan tekanan

intracranial

Penatalaksanaan konservatif meliputi

1 Bedrest total

2 Observasi tanda-tanda vital (GCS dan tingkat kesadaran)

3 Pemberian obat-obatan

o Dexmethason kalmethason sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai

dengan berat ringannya trauma

o Terapi hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

o Pengobatan anti-edema dengan larutan hipertonis yaitu manitol 20 atau glukosa

40 atau gliserol 10

o Antibiotika yang mengandung barrier darah otak (pensilin) atau untuk infeksi

anaerob diberikan metronidasol

4 Makanan atau cairan Pada trauma ringan bila muntah-muntah tidak dapat diberikan

apa-apahanya cairan infuse dextrose 5 aminofusin aminofel (18 jam pertama dari

terjadinya kecelakaan) 2-3 hari kemudian diberikan makanan lunak

5 Pada trauma berat Karena hai-hari pertama didapat klien mengalami penurunan

kesadaran dan cenderung terjadi retensi natrium dan elektrolit maka hari-hari pertama

(2-3 hari) tidak terlalu banyak cairan Dextosa 5 8 jam pertama ringer dextrosa 8

jam kedua dan dextrose 5 8 jam ketiga pada hari selanjutnya bila kesadaran rendah

maka makanan diberikan melalui nasogastric tube (2500-300 TKTP) Pemberian

protein tergantung dari nilai urenitrogennya

ASKEP HEAD INJURY 10

8 Komplikasi

a Perdarahan ulang

b Kebocoran cairan otak

c Infeksi pada luka atau sepsis

d Timbulnya edema serebri

e Timbulnya edema pulmonum neurogenik akibat peninggian TIK

f Nyeri kepala setelah penderita sadar

g Konvulsi

ASKEP HEAD INJURY 11

BAB III

PEMBAHASAN

A Khasus

Pasien Ny N masuk ke IGD RSUD pukul 1200 siang karena kehilangan kesadaran yang

disebabkan oleh benturan pada kepala akibat terjatuh dari tangga plusmn 3 jam SMRS penderita

terjatuh dari tangga dengan ketinggian plusmn 2 meter pada saat kejadian tidak ada anggota

keluarga yang melihat saat ditemukan pasien sudah tidak sadarkan diri Pasien sempat

dibaringkan dirumah dan sadar plusmn 15 menit kemudian

Saat sadar pasien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri

pinggang dan nyeri kaki sebelah kanan tetapi pasien masih dapat berjalan dibantu oleh

keluarga Tidak ada darah yang keluar dari kedua lubang hidung mulut serta kedua lubang

telinga pandangan mata kabur tidak ada Pasien muntah 1x setelah diberi minum dan makan

nyeri perut tidak ada kejang tidak ada Setelah kejadian pasien tidak ingat peristiwa

sebelumnya dan tidak bisa mengenal anggota keluarga Pasien masuk bangsal saraf pukul

1300 siang

B Asuhan Keperawatan

1 Pengkajian

A Pengumpulan data

Identitas klien

Nama Ny N

Umur 38 Tahun

Jenis kelamin Perempuan

Agama Islam

Sukubangsa Indonesia

Status Marital -

Tanggal masuk 31 Maret 2013

Tanggal Pengkajian 31 Maret 2013

No Medrec 04023830

Alamat Babakan kalijati Rt 09Rw 03 Batusari Bandung

Ruangan III

ASKEP HEAD INJURY 12

Identitas Penanggung Jawab

Nama Tn T

Umur 40 Tahun

Agama Islam

Pekerjaan Guru

Sukubangsa Indonesia

Status Menikah

Hubungan dengan Klien Suami

Alamat Babakan kalijati Rt 09 Rw 03 Batusari Bandung

B Riwayat Kesehatan

o Keluhan Utama

Klien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri pinggang

dan nyeri pada kaki sebelah kanan

C Pemeriksaan Fisik

1 Pengkajian Primer

a Airway

Kaji adanya obstruksi jalan nafas antara lain suara stidor gelisah karena

hipoksia penggunaan otot bantu pernafasan sianosis

b Breathing

Inspeksi frekuensi nafas apakah terjadi sianosis karena luka tembus dada fail

chest gerakan otot pernafasan tambahan Kaji adanya suara nafas tambahan

seperti ronchi wheezing apakah berhub dengan kasus HI

c Sirkulasi

Kaji adanya tanda-tanda syok seperti hipotensi takikardi takipnea hipotermi

pucat penurunan produksi urine

d Disability

Kaji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum

e Eksposure

Buka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka

ASKEP HEAD INJURY 13

2 Pengkajian Sekunder

a Kepala

Inspeksi klien terhadap luka kulit kepala dan bola mata telinga bagian luar dan

hidung

Pasien mengalami benturan pada Lobus Frontal (Otak bagian depan) dan pasien

juga mengalami amnesia karena untuk lobus bagian depan itu berfungsi sebagai

proses berfikir Dan pasien mengalami benturan pada kepala bagian belakang

(medulla spinalis) pasien mengalami gangguan motorik pada pinggang dan

kaki sebelah kanan untuk berjalan pasienpun dibantu oleh keluarganya

b Neurologis

Penilaian fungsi otak dengan GCS dan CT Scan

c Dada

Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga suara nafas dan jantung

d Pelvis dan Ekstremitas

Kaji adanya fraktur denyut nadi perifer pada daerah trauma memar dan cedera

yang lain

3 Pengkajian Pemeriksaan Glassgow Coma Scale (GCS)

No

ASKEP PENILAAN RESPON SKOR

1 Eye (Membuka Mata) Dengan Nyeri 2

2 Verbal Bicara Membingungkan 4

3 Motorik Dengan Perintah 6

TOTAL 12 (artinya

apa point

12)

ASKEP HEAD INJURY 14

D Analisis Data

No Diagnose Etiologi Masalah

1 Perfusi jaringan tak efektif

(spesifik serebral) bd aliran arteri

dan vena terputus

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Gangguan autogenasi

Airan darah ke otak

O2 gangguan metabolism

Asam laktat naik

Oedem otak

Gangguan perfusi jaringan cerebral

Gangguan

perfusi

jaringan

cerebral

2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd

agen injuri fisik

Cidera kepala

Respon biologis

Nyeri

Gangguan

rasa nyeri

3 Kerusakan memori bd gangguan

neurologis

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Kerusakan sel otak

Gangguan

kerusakan

memori

ASKEP HEAD INJURY 15

Kerusakan memori

E Diagnosa Keperawatan

No

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan

Tujuan Intervensi Rasional

1 2 3 4 5

1 Perfusi jaringan tak

efektif (spesifik

serebral) bd aliran

arteri dan vena

terputus dengan

batasan karakteristik

Perubahan respon

motorik

Amnesia retrograde

(gangguan memori)

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2x24 jam klien

dapat

1 Status sirkulasi dengan

indicator

Tekanan darah

sistolik dan

diastolik dalam

rentang yang

diharapkan

Tidak ada tanda

PTIK

2 Perfusi jaringan

serebral dengan

indicator

Klien mampu

berkomunikasi

dengan jelas dan

sesuai kemampuan

Klien mampu

memeperoleh

informasi

1 Monitor tanda-

tanda vital

2 Perubahan respon

klien terhadap

stimulusrangsang

an

3 Perhatikan dalam

berkomunikasi

dan berikan

1 Variasi mungkin

terjadi oleh karena

tekanantrauma

serebral pada

daerah vasomotor

otak Hipertensi

atau hipotensi

postural dapat

menjadi faktor

pencetus

rasional itu cara yg

ditempuh agar

tujuan berhasil

2 Mengkaji status

neurologistanda-

tanda kegagalan

untuk menentukan

perawatan

kegawatan atau

tindakan

pembedahan

3 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

ASKEP HEAD INJURY 16

umpan balik

4 Tunjukan objek

dan minta pasien

untuk

menyebutkan

nama benda

tersebut

sensorik

4 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

motorik seperti

pasien mungkin

mengenalinya tetapi

dapat

menyebutkannya

2 Nyeri akut dengan

sekala 9 bd agen injuri

fisik dengan batasan

karakteristik

Laporkan nyeri

kepala secara verbal

Tingkah laku

ekspresi (gelisah)

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengontrol nyeri

dengan indicator

Mengenali faktor-

faktor Penyebab

Melaporkan Gejala-

gejala nyeri kepada

tim kesehatan

2 Tingkah laku ekspresi

dengan indicator

Mengungkapkan

pengetahuan

tentang situasi

1 Kaji keluhan

nyeri lokasi

karakteristik

frekuensi kualitas

dan beratnya

benturan

2 Obesitas (obesitas

= kegemukan)

respon

ketidaknyamanan

secara verbal

1 Nyeri merupakan

pengalaman

subjektif dan harus

dijelaskan oleh

pasien Identifikasi

karakteristik nyeri

dan faktor yang

berhubungan

merupakan hal

untuk mengevaluasi

keefektifan dari

terapi yang

diberikan

2 Merupakan

indicator nyeri yang

tidak langsung yang

dialami Sakit

kepala mungkin

bersifat akut atau

kronis jadi

Manifestasi

fisiologis bisa

ASKEP HEAD INJURY 17

3 Ajarkan latihan

teknik relaksasi

seperti latihan

nafas dalam

muncultidak

BUKAN DEFINISI

tapi caranya

3 Untuk mengurangi

rsa nyeri dan

memfokuskan

perhatian klien

Terbalik ga dengan

intervensi ingat

intervensi =

rencanahellip

3 Kerusakan memori bd

gangguan neurologis

dengan batasan

karakteristik

Ketidakmampuan

mengingat

peristiwa

Mengeluh

mengalami lupa

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengenali perubahan

berfikirperilaku

2 Berpartisipasi dalam

aturan terapeutik

penyerapan kognitif

1 Orang terdekat

untuk

membandingkan

kepribadian

tingkah laku

pasien sebelum

mengalami

trauma dengan

respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk

menghadirkan

realitas secara

konsisten dan

jelas hindari

pikiran-pikiran

1 Masa pemulihan

cedera kepala

meliputi fase

agitasi respon

marah munculnya

halusinasi atau

perubahan pada

interpretasi atau

tergantung dari

berkembangnya

bagian tertentu dari

otak yang

bengalami trauma

tersebut

2 Pasien mungkin

tidak menyadari

ada trauma secara

total (amnesia)

atau dari perluasan

trauma dank arena

ASKEP HEAD INJURY 18

yang tidak masuk

akal

itu pasien perlu

dihadapkan pada

kenyataan terhadap

terjadinya cedera

[ada dirinya

Orientasi realitas

yang terstuktur

dapat menurunkan

reaksi perlawanan

dari pasien

F Implementasi

Tangga

l

DX Jam Implementasi Paraf

2 April

2013

1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital

2 Perubahan respon klien terhadap

stimulusrangsang

3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan

umpan balik

4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk

menyebutkan nama benda tersebut

2 April

2013

2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik

frekuensi kualitas dan beratnya benturan

2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal

3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan

nafas dalam

2 April

2013

1 Orang terdekat untuk membandingkan

kepribadian tingkah laku pasien sebelum

mengalami trauma dengan respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara

ASKEP HEAD INJURY 19

konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang

tidak masuk akal

G Evaluasi

Tanggal Evaluasi

4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang

O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari

skala berapa Dijelaskan lagi

TTV

TD 12080 mmHg (12080-14090)

RR 16 xmenit (16-24 xmenit)

N 80 xmenit (60-100 xmenit)

Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)

A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana

P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya

ASKEP HEAD INJURY 20

BAB IV

PENUTUP

a Kesimpulan

Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau

pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan

intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan

Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu

gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities

dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak

Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas

Klasifikasi cedera kepala

Cedera kepala ringan

Cedera kepala sedang

Cedera kepala berat

Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral

Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat

dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan

larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak

Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12

Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat

Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran

lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami

amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor

Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral

pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason

sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi

hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

ASKEP HEAD INJURY 21

DAFTAR PUSTAKA

Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan

pasienJakartaEGC

NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North

American Nursing Diagnosis Association

httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml

httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm

httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm

http

PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA

htm

1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN

TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA

LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG

CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN

2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS

MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI

SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON

ASKEP HEAD INJURY 22

Page 9: isi ASKEP HI.docx

c) Cerebral Angiography

Menunjukkan anomali sirkulasi serebral seperti perubahan jaringan otak sekunder menjadi

edema perdarahan dan trauma

d) Serial EEG

Dapat melihat perkembangan gelombang patologis

e) Sinar-X

Mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur) perubahan struktur garis (perdarahan

edema) fragmen tulang

f) BAER

Mengoreksi batas fungsi korteks dan otak kecil

g) PET

Mendeteksi perubahan aktivitas metabolism otak

h) CSS

Lumbal pungsi dapat dilakukan jika diduga terjadi perdarahan subarachnoid

i) Kadar elektrolit

Untuk mengoreksi keseimbangan elektrolit sebagai peningkatan tekanan intracranial

j) Screen Toxicology

Untuk mendeteksi pengaruh obat yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran

k) Rontgen thoraks 2 arah (PAAP dan lateral)

Rontgen thoraks menyatakan akumulasi udara cairan pada area pleural

l) Toraksentesis menyatakan darah cairan

m)Analisa Gas Darah (AGD Astrup)

AGD adalah salah satu tes diagnostic untuk menentukan status respirasi Status respirasi

yang dapat digambarkan melalui pemeriksaan AGD ini adalah status oksigenasi dan status

asam basa

7 Penatalaksanaan Medis

Penatalaksanaan saat awal trauma pada cedera kepala selain dari factor mempertahankan

fungsi ABC (airway breathing circulation) dan menilai status neurologis (disability

exposure) maka factor yang harus diperhitungkan pula adalah mengurangi iskemia serebri

yang terjadi Keadaan ini dapat dibantu dengan pemberian oksigen dan glukosa sekalipun

ASKEP HEAD INJURY 9

pada otak yang mengalami trauma relative memerlukan oksigen dan glukosa yang lebih

rendah

Selain itu perlu pula dikontrol kemungkinan tekanan intracranial yang meninggi

disebabkan oleh edema serebri Sekalipun tidak jarang memerlukan tindakan operasi tetapi

usaha untuk menurunkan tekanan intracranial ini dapat dilakukan dengan cara menurunkan

PaCO2 dengan hiperventilasi yang mengurangi asidosis intraserebral dan menambah

metabolisme intraserebral Adapun usaha untuk menurunkan PaCO2 ini yakin dengan intubasi

endotrakeal hiperventilasi Tin membuat intermittent iatrogenic paralisis Intubasi dilakukan

sedini mungkin kepala klien-lkien yang koma untuk mencegah terjadinya PaCO2 yang

meninggi Prinsip ABC dan ventilasi yang teratur dapat mencegah peningkatan tekanan

intracranial

Penatalaksanaan konservatif meliputi

1 Bedrest total

2 Observasi tanda-tanda vital (GCS dan tingkat kesadaran)

3 Pemberian obat-obatan

o Dexmethason kalmethason sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai

dengan berat ringannya trauma

o Terapi hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

o Pengobatan anti-edema dengan larutan hipertonis yaitu manitol 20 atau glukosa

40 atau gliserol 10

o Antibiotika yang mengandung barrier darah otak (pensilin) atau untuk infeksi

anaerob diberikan metronidasol

4 Makanan atau cairan Pada trauma ringan bila muntah-muntah tidak dapat diberikan

apa-apahanya cairan infuse dextrose 5 aminofusin aminofel (18 jam pertama dari

terjadinya kecelakaan) 2-3 hari kemudian diberikan makanan lunak

5 Pada trauma berat Karena hai-hari pertama didapat klien mengalami penurunan

kesadaran dan cenderung terjadi retensi natrium dan elektrolit maka hari-hari pertama

(2-3 hari) tidak terlalu banyak cairan Dextosa 5 8 jam pertama ringer dextrosa 8

jam kedua dan dextrose 5 8 jam ketiga pada hari selanjutnya bila kesadaran rendah

maka makanan diberikan melalui nasogastric tube (2500-300 TKTP) Pemberian

protein tergantung dari nilai urenitrogennya

ASKEP HEAD INJURY 10

8 Komplikasi

a Perdarahan ulang

b Kebocoran cairan otak

c Infeksi pada luka atau sepsis

d Timbulnya edema serebri

e Timbulnya edema pulmonum neurogenik akibat peninggian TIK

f Nyeri kepala setelah penderita sadar

g Konvulsi

ASKEP HEAD INJURY 11

BAB III

PEMBAHASAN

A Khasus

Pasien Ny N masuk ke IGD RSUD pukul 1200 siang karena kehilangan kesadaran yang

disebabkan oleh benturan pada kepala akibat terjatuh dari tangga plusmn 3 jam SMRS penderita

terjatuh dari tangga dengan ketinggian plusmn 2 meter pada saat kejadian tidak ada anggota

keluarga yang melihat saat ditemukan pasien sudah tidak sadarkan diri Pasien sempat

dibaringkan dirumah dan sadar plusmn 15 menit kemudian

Saat sadar pasien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri

pinggang dan nyeri kaki sebelah kanan tetapi pasien masih dapat berjalan dibantu oleh

keluarga Tidak ada darah yang keluar dari kedua lubang hidung mulut serta kedua lubang

telinga pandangan mata kabur tidak ada Pasien muntah 1x setelah diberi minum dan makan

nyeri perut tidak ada kejang tidak ada Setelah kejadian pasien tidak ingat peristiwa

sebelumnya dan tidak bisa mengenal anggota keluarga Pasien masuk bangsal saraf pukul

1300 siang

B Asuhan Keperawatan

1 Pengkajian

A Pengumpulan data

Identitas klien

Nama Ny N

Umur 38 Tahun

Jenis kelamin Perempuan

Agama Islam

Sukubangsa Indonesia

Status Marital -

Tanggal masuk 31 Maret 2013

Tanggal Pengkajian 31 Maret 2013

No Medrec 04023830

Alamat Babakan kalijati Rt 09Rw 03 Batusari Bandung

Ruangan III

ASKEP HEAD INJURY 12

Identitas Penanggung Jawab

Nama Tn T

Umur 40 Tahun

Agama Islam

Pekerjaan Guru

Sukubangsa Indonesia

Status Menikah

Hubungan dengan Klien Suami

Alamat Babakan kalijati Rt 09 Rw 03 Batusari Bandung

B Riwayat Kesehatan

o Keluhan Utama

Klien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri pinggang

dan nyeri pada kaki sebelah kanan

C Pemeriksaan Fisik

1 Pengkajian Primer

a Airway

Kaji adanya obstruksi jalan nafas antara lain suara stidor gelisah karena

hipoksia penggunaan otot bantu pernafasan sianosis

b Breathing

Inspeksi frekuensi nafas apakah terjadi sianosis karena luka tembus dada fail

chest gerakan otot pernafasan tambahan Kaji adanya suara nafas tambahan

seperti ronchi wheezing apakah berhub dengan kasus HI

c Sirkulasi

Kaji adanya tanda-tanda syok seperti hipotensi takikardi takipnea hipotermi

pucat penurunan produksi urine

d Disability

Kaji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum

e Eksposure

Buka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka

ASKEP HEAD INJURY 13

2 Pengkajian Sekunder

a Kepala

Inspeksi klien terhadap luka kulit kepala dan bola mata telinga bagian luar dan

hidung

Pasien mengalami benturan pada Lobus Frontal (Otak bagian depan) dan pasien

juga mengalami amnesia karena untuk lobus bagian depan itu berfungsi sebagai

proses berfikir Dan pasien mengalami benturan pada kepala bagian belakang

(medulla spinalis) pasien mengalami gangguan motorik pada pinggang dan

kaki sebelah kanan untuk berjalan pasienpun dibantu oleh keluarganya

b Neurologis

Penilaian fungsi otak dengan GCS dan CT Scan

c Dada

Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga suara nafas dan jantung

d Pelvis dan Ekstremitas

Kaji adanya fraktur denyut nadi perifer pada daerah trauma memar dan cedera

yang lain

3 Pengkajian Pemeriksaan Glassgow Coma Scale (GCS)

No

ASKEP PENILAAN RESPON SKOR

1 Eye (Membuka Mata) Dengan Nyeri 2

2 Verbal Bicara Membingungkan 4

3 Motorik Dengan Perintah 6

TOTAL 12 (artinya

apa point

12)

ASKEP HEAD INJURY 14

D Analisis Data

No Diagnose Etiologi Masalah

1 Perfusi jaringan tak efektif

(spesifik serebral) bd aliran arteri

dan vena terputus

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Gangguan autogenasi

Airan darah ke otak

O2 gangguan metabolism

Asam laktat naik

Oedem otak

Gangguan perfusi jaringan cerebral

Gangguan

perfusi

jaringan

cerebral

2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd

agen injuri fisik

Cidera kepala

Respon biologis

Nyeri

Gangguan

rasa nyeri

3 Kerusakan memori bd gangguan

neurologis

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Kerusakan sel otak

Gangguan

kerusakan

memori

ASKEP HEAD INJURY 15

Kerusakan memori

E Diagnosa Keperawatan

No

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan

Tujuan Intervensi Rasional

1 2 3 4 5

1 Perfusi jaringan tak

efektif (spesifik

serebral) bd aliran

arteri dan vena

terputus dengan

batasan karakteristik

Perubahan respon

motorik

Amnesia retrograde

(gangguan memori)

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2x24 jam klien

dapat

1 Status sirkulasi dengan

indicator

Tekanan darah

sistolik dan

diastolik dalam

rentang yang

diharapkan

Tidak ada tanda

PTIK

2 Perfusi jaringan

serebral dengan

indicator

Klien mampu

berkomunikasi

dengan jelas dan

sesuai kemampuan

Klien mampu

memeperoleh

informasi

1 Monitor tanda-

tanda vital

2 Perubahan respon

klien terhadap

stimulusrangsang

an

3 Perhatikan dalam

berkomunikasi

dan berikan

1 Variasi mungkin

terjadi oleh karena

tekanantrauma

serebral pada

daerah vasomotor

otak Hipertensi

atau hipotensi

postural dapat

menjadi faktor

pencetus

rasional itu cara yg

ditempuh agar

tujuan berhasil

2 Mengkaji status

neurologistanda-

tanda kegagalan

untuk menentukan

perawatan

kegawatan atau

tindakan

pembedahan

3 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

ASKEP HEAD INJURY 16

umpan balik

4 Tunjukan objek

dan minta pasien

untuk

menyebutkan

nama benda

tersebut

sensorik

4 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

motorik seperti

pasien mungkin

mengenalinya tetapi

dapat

menyebutkannya

2 Nyeri akut dengan

sekala 9 bd agen injuri

fisik dengan batasan

karakteristik

Laporkan nyeri

kepala secara verbal

Tingkah laku

ekspresi (gelisah)

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengontrol nyeri

dengan indicator

Mengenali faktor-

faktor Penyebab

Melaporkan Gejala-

gejala nyeri kepada

tim kesehatan

2 Tingkah laku ekspresi

dengan indicator

Mengungkapkan

pengetahuan

tentang situasi

1 Kaji keluhan

nyeri lokasi

karakteristik

frekuensi kualitas

dan beratnya

benturan

2 Obesitas (obesitas

= kegemukan)

respon

ketidaknyamanan

secara verbal

1 Nyeri merupakan

pengalaman

subjektif dan harus

dijelaskan oleh

pasien Identifikasi

karakteristik nyeri

dan faktor yang

berhubungan

merupakan hal

untuk mengevaluasi

keefektifan dari

terapi yang

diberikan

2 Merupakan

indicator nyeri yang

tidak langsung yang

dialami Sakit

kepala mungkin

bersifat akut atau

kronis jadi

Manifestasi

fisiologis bisa

ASKEP HEAD INJURY 17

3 Ajarkan latihan

teknik relaksasi

seperti latihan

nafas dalam

muncultidak

BUKAN DEFINISI

tapi caranya

3 Untuk mengurangi

rsa nyeri dan

memfokuskan

perhatian klien

Terbalik ga dengan

intervensi ingat

intervensi =

rencanahellip

3 Kerusakan memori bd

gangguan neurologis

dengan batasan

karakteristik

Ketidakmampuan

mengingat

peristiwa

Mengeluh

mengalami lupa

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengenali perubahan

berfikirperilaku

2 Berpartisipasi dalam

aturan terapeutik

penyerapan kognitif

1 Orang terdekat

untuk

membandingkan

kepribadian

tingkah laku

pasien sebelum

mengalami

trauma dengan

respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk

menghadirkan

realitas secara

konsisten dan

jelas hindari

pikiran-pikiran

1 Masa pemulihan

cedera kepala

meliputi fase

agitasi respon

marah munculnya

halusinasi atau

perubahan pada

interpretasi atau

tergantung dari

berkembangnya

bagian tertentu dari

otak yang

bengalami trauma

tersebut

2 Pasien mungkin

tidak menyadari

ada trauma secara

total (amnesia)

atau dari perluasan

trauma dank arena

ASKEP HEAD INJURY 18

yang tidak masuk

akal

itu pasien perlu

dihadapkan pada

kenyataan terhadap

terjadinya cedera

[ada dirinya

Orientasi realitas

yang terstuktur

dapat menurunkan

reaksi perlawanan

dari pasien

F Implementasi

Tangga

l

DX Jam Implementasi Paraf

2 April

2013

1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital

2 Perubahan respon klien terhadap

stimulusrangsang

3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan

umpan balik

4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk

menyebutkan nama benda tersebut

2 April

2013

2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik

frekuensi kualitas dan beratnya benturan

2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal

3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan

nafas dalam

2 April

2013

1 Orang terdekat untuk membandingkan

kepribadian tingkah laku pasien sebelum

mengalami trauma dengan respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara

ASKEP HEAD INJURY 19

konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang

tidak masuk akal

G Evaluasi

Tanggal Evaluasi

4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang

O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari

skala berapa Dijelaskan lagi

TTV

TD 12080 mmHg (12080-14090)

RR 16 xmenit (16-24 xmenit)

N 80 xmenit (60-100 xmenit)

Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)

A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana

P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya

ASKEP HEAD INJURY 20

BAB IV

PENUTUP

a Kesimpulan

Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau

pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan

intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan

Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu

gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities

dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak

Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas

Klasifikasi cedera kepala

Cedera kepala ringan

Cedera kepala sedang

Cedera kepala berat

Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral

Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat

dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan

larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak

Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12

Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat

Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran

lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami

amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor

Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral

pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason

sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi

hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

ASKEP HEAD INJURY 21

DAFTAR PUSTAKA

Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan

pasienJakartaEGC

NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North

American Nursing Diagnosis Association

httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml

httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm

httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm

http

PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA

htm

1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN

TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA

LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG

CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN

2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS

MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI

SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON

ASKEP HEAD INJURY 22

Page 10: isi ASKEP HI.docx

pada otak yang mengalami trauma relative memerlukan oksigen dan glukosa yang lebih

rendah

Selain itu perlu pula dikontrol kemungkinan tekanan intracranial yang meninggi

disebabkan oleh edema serebri Sekalipun tidak jarang memerlukan tindakan operasi tetapi

usaha untuk menurunkan tekanan intracranial ini dapat dilakukan dengan cara menurunkan

PaCO2 dengan hiperventilasi yang mengurangi asidosis intraserebral dan menambah

metabolisme intraserebral Adapun usaha untuk menurunkan PaCO2 ini yakin dengan intubasi

endotrakeal hiperventilasi Tin membuat intermittent iatrogenic paralisis Intubasi dilakukan

sedini mungkin kepala klien-lkien yang koma untuk mencegah terjadinya PaCO2 yang

meninggi Prinsip ABC dan ventilasi yang teratur dapat mencegah peningkatan tekanan

intracranial

Penatalaksanaan konservatif meliputi

1 Bedrest total

2 Observasi tanda-tanda vital (GCS dan tingkat kesadaran)

3 Pemberian obat-obatan

o Dexmethason kalmethason sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai

dengan berat ringannya trauma

o Terapi hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

o Pengobatan anti-edema dengan larutan hipertonis yaitu manitol 20 atau glukosa

40 atau gliserol 10

o Antibiotika yang mengandung barrier darah otak (pensilin) atau untuk infeksi

anaerob diberikan metronidasol

4 Makanan atau cairan Pada trauma ringan bila muntah-muntah tidak dapat diberikan

apa-apahanya cairan infuse dextrose 5 aminofusin aminofel (18 jam pertama dari

terjadinya kecelakaan) 2-3 hari kemudian diberikan makanan lunak

5 Pada trauma berat Karena hai-hari pertama didapat klien mengalami penurunan

kesadaran dan cenderung terjadi retensi natrium dan elektrolit maka hari-hari pertama

(2-3 hari) tidak terlalu banyak cairan Dextosa 5 8 jam pertama ringer dextrosa 8

jam kedua dan dextrose 5 8 jam ketiga pada hari selanjutnya bila kesadaran rendah

maka makanan diberikan melalui nasogastric tube (2500-300 TKTP) Pemberian

protein tergantung dari nilai urenitrogennya

ASKEP HEAD INJURY 10

8 Komplikasi

a Perdarahan ulang

b Kebocoran cairan otak

c Infeksi pada luka atau sepsis

d Timbulnya edema serebri

e Timbulnya edema pulmonum neurogenik akibat peninggian TIK

f Nyeri kepala setelah penderita sadar

g Konvulsi

ASKEP HEAD INJURY 11

BAB III

PEMBAHASAN

A Khasus

Pasien Ny N masuk ke IGD RSUD pukul 1200 siang karena kehilangan kesadaran yang

disebabkan oleh benturan pada kepala akibat terjatuh dari tangga plusmn 3 jam SMRS penderita

terjatuh dari tangga dengan ketinggian plusmn 2 meter pada saat kejadian tidak ada anggota

keluarga yang melihat saat ditemukan pasien sudah tidak sadarkan diri Pasien sempat

dibaringkan dirumah dan sadar plusmn 15 menit kemudian

Saat sadar pasien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri

pinggang dan nyeri kaki sebelah kanan tetapi pasien masih dapat berjalan dibantu oleh

keluarga Tidak ada darah yang keluar dari kedua lubang hidung mulut serta kedua lubang

telinga pandangan mata kabur tidak ada Pasien muntah 1x setelah diberi minum dan makan

nyeri perut tidak ada kejang tidak ada Setelah kejadian pasien tidak ingat peristiwa

sebelumnya dan tidak bisa mengenal anggota keluarga Pasien masuk bangsal saraf pukul

1300 siang

B Asuhan Keperawatan

1 Pengkajian

A Pengumpulan data

Identitas klien

Nama Ny N

Umur 38 Tahun

Jenis kelamin Perempuan

Agama Islam

Sukubangsa Indonesia

Status Marital -

Tanggal masuk 31 Maret 2013

Tanggal Pengkajian 31 Maret 2013

No Medrec 04023830

Alamat Babakan kalijati Rt 09Rw 03 Batusari Bandung

Ruangan III

ASKEP HEAD INJURY 12

Identitas Penanggung Jawab

Nama Tn T

Umur 40 Tahun

Agama Islam

Pekerjaan Guru

Sukubangsa Indonesia

Status Menikah

Hubungan dengan Klien Suami

Alamat Babakan kalijati Rt 09 Rw 03 Batusari Bandung

B Riwayat Kesehatan

o Keluhan Utama

Klien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri pinggang

dan nyeri pada kaki sebelah kanan

C Pemeriksaan Fisik

1 Pengkajian Primer

a Airway

Kaji adanya obstruksi jalan nafas antara lain suara stidor gelisah karena

hipoksia penggunaan otot bantu pernafasan sianosis

b Breathing

Inspeksi frekuensi nafas apakah terjadi sianosis karena luka tembus dada fail

chest gerakan otot pernafasan tambahan Kaji adanya suara nafas tambahan

seperti ronchi wheezing apakah berhub dengan kasus HI

c Sirkulasi

Kaji adanya tanda-tanda syok seperti hipotensi takikardi takipnea hipotermi

pucat penurunan produksi urine

d Disability

Kaji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum

e Eksposure

Buka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka

ASKEP HEAD INJURY 13

2 Pengkajian Sekunder

a Kepala

Inspeksi klien terhadap luka kulit kepala dan bola mata telinga bagian luar dan

hidung

Pasien mengalami benturan pada Lobus Frontal (Otak bagian depan) dan pasien

juga mengalami amnesia karena untuk lobus bagian depan itu berfungsi sebagai

proses berfikir Dan pasien mengalami benturan pada kepala bagian belakang

(medulla spinalis) pasien mengalami gangguan motorik pada pinggang dan

kaki sebelah kanan untuk berjalan pasienpun dibantu oleh keluarganya

b Neurologis

Penilaian fungsi otak dengan GCS dan CT Scan

c Dada

Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga suara nafas dan jantung

d Pelvis dan Ekstremitas

Kaji adanya fraktur denyut nadi perifer pada daerah trauma memar dan cedera

yang lain

3 Pengkajian Pemeriksaan Glassgow Coma Scale (GCS)

No

ASKEP PENILAAN RESPON SKOR

1 Eye (Membuka Mata) Dengan Nyeri 2

2 Verbal Bicara Membingungkan 4

3 Motorik Dengan Perintah 6

TOTAL 12 (artinya

apa point

12)

ASKEP HEAD INJURY 14

D Analisis Data

No Diagnose Etiologi Masalah

1 Perfusi jaringan tak efektif

(spesifik serebral) bd aliran arteri

dan vena terputus

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Gangguan autogenasi

Airan darah ke otak

O2 gangguan metabolism

Asam laktat naik

Oedem otak

Gangguan perfusi jaringan cerebral

Gangguan

perfusi

jaringan

cerebral

2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd

agen injuri fisik

Cidera kepala

Respon biologis

Nyeri

Gangguan

rasa nyeri

3 Kerusakan memori bd gangguan

neurologis

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Kerusakan sel otak

Gangguan

kerusakan

memori

ASKEP HEAD INJURY 15

Kerusakan memori

E Diagnosa Keperawatan

No

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan

Tujuan Intervensi Rasional

1 2 3 4 5

1 Perfusi jaringan tak

efektif (spesifik

serebral) bd aliran

arteri dan vena

terputus dengan

batasan karakteristik

Perubahan respon

motorik

Amnesia retrograde

(gangguan memori)

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2x24 jam klien

dapat

1 Status sirkulasi dengan

indicator

Tekanan darah

sistolik dan

diastolik dalam

rentang yang

diharapkan

Tidak ada tanda

PTIK

2 Perfusi jaringan

serebral dengan

indicator

Klien mampu

berkomunikasi

dengan jelas dan

sesuai kemampuan

Klien mampu

memeperoleh

informasi

1 Monitor tanda-

tanda vital

2 Perubahan respon

klien terhadap

stimulusrangsang

an

3 Perhatikan dalam

berkomunikasi

dan berikan

1 Variasi mungkin

terjadi oleh karena

tekanantrauma

serebral pada

daerah vasomotor

otak Hipertensi

atau hipotensi

postural dapat

menjadi faktor

pencetus

rasional itu cara yg

ditempuh agar

tujuan berhasil

2 Mengkaji status

neurologistanda-

tanda kegagalan

untuk menentukan

perawatan

kegawatan atau

tindakan

pembedahan

3 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

ASKEP HEAD INJURY 16

umpan balik

4 Tunjukan objek

dan minta pasien

untuk

menyebutkan

nama benda

tersebut

sensorik

4 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

motorik seperti

pasien mungkin

mengenalinya tetapi

dapat

menyebutkannya

2 Nyeri akut dengan

sekala 9 bd agen injuri

fisik dengan batasan

karakteristik

Laporkan nyeri

kepala secara verbal

Tingkah laku

ekspresi (gelisah)

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengontrol nyeri

dengan indicator

Mengenali faktor-

faktor Penyebab

Melaporkan Gejala-

gejala nyeri kepada

tim kesehatan

2 Tingkah laku ekspresi

dengan indicator

Mengungkapkan

pengetahuan

tentang situasi

1 Kaji keluhan

nyeri lokasi

karakteristik

frekuensi kualitas

dan beratnya

benturan

2 Obesitas (obesitas

= kegemukan)

respon

ketidaknyamanan

secara verbal

1 Nyeri merupakan

pengalaman

subjektif dan harus

dijelaskan oleh

pasien Identifikasi

karakteristik nyeri

dan faktor yang

berhubungan

merupakan hal

untuk mengevaluasi

keefektifan dari

terapi yang

diberikan

2 Merupakan

indicator nyeri yang

tidak langsung yang

dialami Sakit

kepala mungkin

bersifat akut atau

kronis jadi

Manifestasi

fisiologis bisa

ASKEP HEAD INJURY 17

3 Ajarkan latihan

teknik relaksasi

seperti latihan

nafas dalam

muncultidak

BUKAN DEFINISI

tapi caranya

3 Untuk mengurangi

rsa nyeri dan

memfokuskan

perhatian klien

Terbalik ga dengan

intervensi ingat

intervensi =

rencanahellip

3 Kerusakan memori bd

gangguan neurologis

dengan batasan

karakteristik

Ketidakmampuan

mengingat

peristiwa

Mengeluh

mengalami lupa

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengenali perubahan

berfikirperilaku

2 Berpartisipasi dalam

aturan terapeutik

penyerapan kognitif

1 Orang terdekat

untuk

membandingkan

kepribadian

tingkah laku

pasien sebelum

mengalami

trauma dengan

respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk

menghadirkan

realitas secara

konsisten dan

jelas hindari

pikiran-pikiran

1 Masa pemulihan

cedera kepala

meliputi fase

agitasi respon

marah munculnya

halusinasi atau

perubahan pada

interpretasi atau

tergantung dari

berkembangnya

bagian tertentu dari

otak yang

bengalami trauma

tersebut

2 Pasien mungkin

tidak menyadari

ada trauma secara

total (amnesia)

atau dari perluasan

trauma dank arena

ASKEP HEAD INJURY 18

yang tidak masuk

akal

itu pasien perlu

dihadapkan pada

kenyataan terhadap

terjadinya cedera

[ada dirinya

Orientasi realitas

yang terstuktur

dapat menurunkan

reaksi perlawanan

dari pasien

F Implementasi

Tangga

l

DX Jam Implementasi Paraf

2 April

2013

1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital

2 Perubahan respon klien terhadap

stimulusrangsang

3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan

umpan balik

4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk

menyebutkan nama benda tersebut

2 April

2013

2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik

frekuensi kualitas dan beratnya benturan

2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal

3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan

nafas dalam

2 April

2013

1 Orang terdekat untuk membandingkan

kepribadian tingkah laku pasien sebelum

mengalami trauma dengan respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara

ASKEP HEAD INJURY 19

konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang

tidak masuk akal

G Evaluasi

Tanggal Evaluasi

4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang

O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari

skala berapa Dijelaskan lagi

TTV

TD 12080 mmHg (12080-14090)

RR 16 xmenit (16-24 xmenit)

N 80 xmenit (60-100 xmenit)

Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)

A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana

P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya

ASKEP HEAD INJURY 20

BAB IV

PENUTUP

a Kesimpulan

Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau

pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan

intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan

Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu

gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities

dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak

Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas

Klasifikasi cedera kepala

Cedera kepala ringan

Cedera kepala sedang

Cedera kepala berat

Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral

Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat

dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan

larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak

Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12

Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat

Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran

lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami

amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor

Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral

pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason

sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi

hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

ASKEP HEAD INJURY 21

DAFTAR PUSTAKA

Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan

pasienJakartaEGC

NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North

American Nursing Diagnosis Association

httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml

httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm

httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm

http

PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA

htm

1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN

TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA

LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG

CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN

2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS

MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI

SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON

ASKEP HEAD INJURY 22

Page 11: isi ASKEP HI.docx

8 Komplikasi

a Perdarahan ulang

b Kebocoran cairan otak

c Infeksi pada luka atau sepsis

d Timbulnya edema serebri

e Timbulnya edema pulmonum neurogenik akibat peninggian TIK

f Nyeri kepala setelah penderita sadar

g Konvulsi

ASKEP HEAD INJURY 11

BAB III

PEMBAHASAN

A Khasus

Pasien Ny N masuk ke IGD RSUD pukul 1200 siang karena kehilangan kesadaran yang

disebabkan oleh benturan pada kepala akibat terjatuh dari tangga plusmn 3 jam SMRS penderita

terjatuh dari tangga dengan ketinggian plusmn 2 meter pada saat kejadian tidak ada anggota

keluarga yang melihat saat ditemukan pasien sudah tidak sadarkan diri Pasien sempat

dibaringkan dirumah dan sadar plusmn 15 menit kemudian

Saat sadar pasien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri

pinggang dan nyeri kaki sebelah kanan tetapi pasien masih dapat berjalan dibantu oleh

keluarga Tidak ada darah yang keluar dari kedua lubang hidung mulut serta kedua lubang

telinga pandangan mata kabur tidak ada Pasien muntah 1x setelah diberi minum dan makan

nyeri perut tidak ada kejang tidak ada Setelah kejadian pasien tidak ingat peristiwa

sebelumnya dan tidak bisa mengenal anggota keluarga Pasien masuk bangsal saraf pukul

1300 siang

B Asuhan Keperawatan

1 Pengkajian

A Pengumpulan data

Identitas klien

Nama Ny N

Umur 38 Tahun

Jenis kelamin Perempuan

Agama Islam

Sukubangsa Indonesia

Status Marital -

Tanggal masuk 31 Maret 2013

Tanggal Pengkajian 31 Maret 2013

No Medrec 04023830

Alamat Babakan kalijati Rt 09Rw 03 Batusari Bandung

Ruangan III

ASKEP HEAD INJURY 12

Identitas Penanggung Jawab

Nama Tn T

Umur 40 Tahun

Agama Islam

Pekerjaan Guru

Sukubangsa Indonesia

Status Menikah

Hubungan dengan Klien Suami

Alamat Babakan kalijati Rt 09 Rw 03 Batusari Bandung

B Riwayat Kesehatan

o Keluhan Utama

Klien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri pinggang

dan nyeri pada kaki sebelah kanan

C Pemeriksaan Fisik

1 Pengkajian Primer

a Airway

Kaji adanya obstruksi jalan nafas antara lain suara stidor gelisah karena

hipoksia penggunaan otot bantu pernafasan sianosis

b Breathing

Inspeksi frekuensi nafas apakah terjadi sianosis karena luka tembus dada fail

chest gerakan otot pernafasan tambahan Kaji adanya suara nafas tambahan

seperti ronchi wheezing apakah berhub dengan kasus HI

c Sirkulasi

Kaji adanya tanda-tanda syok seperti hipotensi takikardi takipnea hipotermi

pucat penurunan produksi urine

d Disability

Kaji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum

e Eksposure

Buka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka

ASKEP HEAD INJURY 13

2 Pengkajian Sekunder

a Kepala

Inspeksi klien terhadap luka kulit kepala dan bola mata telinga bagian luar dan

hidung

Pasien mengalami benturan pada Lobus Frontal (Otak bagian depan) dan pasien

juga mengalami amnesia karena untuk lobus bagian depan itu berfungsi sebagai

proses berfikir Dan pasien mengalami benturan pada kepala bagian belakang

(medulla spinalis) pasien mengalami gangguan motorik pada pinggang dan

kaki sebelah kanan untuk berjalan pasienpun dibantu oleh keluarganya

b Neurologis

Penilaian fungsi otak dengan GCS dan CT Scan

c Dada

Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga suara nafas dan jantung

d Pelvis dan Ekstremitas

Kaji adanya fraktur denyut nadi perifer pada daerah trauma memar dan cedera

yang lain

3 Pengkajian Pemeriksaan Glassgow Coma Scale (GCS)

No

ASKEP PENILAAN RESPON SKOR

1 Eye (Membuka Mata) Dengan Nyeri 2

2 Verbal Bicara Membingungkan 4

3 Motorik Dengan Perintah 6

TOTAL 12 (artinya

apa point

12)

ASKEP HEAD INJURY 14

D Analisis Data

No Diagnose Etiologi Masalah

1 Perfusi jaringan tak efektif

(spesifik serebral) bd aliran arteri

dan vena terputus

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Gangguan autogenasi

Airan darah ke otak

O2 gangguan metabolism

Asam laktat naik

Oedem otak

Gangguan perfusi jaringan cerebral

Gangguan

perfusi

jaringan

cerebral

2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd

agen injuri fisik

Cidera kepala

Respon biologis

Nyeri

Gangguan

rasa nyeri

3 Kerusakan memori bd gangguan

neurologis

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Kerusakan sel otak

Gangguan

kerusakan

memori

ASKEP HEAD INJURY 15

Kerusakan memori

E Diagnosa Keperawatan

No

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan

Tujuan Intervensi Rasional

1 2 3 4 5

1 Perfusi jaringan tak

efektif (spesifik

serebral) bd aliran

arteri dan vena

terputus dengan

batasan karakteristik

Perubahan respon

motorik

Amnesia retrograde

(gangguan memori)

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2x24 jam klien

dapat

1 Status sirkulasi dengan

indicator

Tekanan darah

sistolik dan

diastolik dalam

rentang yang

diharapkan

Tidak ada tanda

PTIK

2 Perfusi jaringan

serebral dengan

indicator

Klien mampu

berkomunikasi

dengan jelas dan

sesuai kemampuan

Klien mampu

memeperoleh

informasi

1 Monitor tanda-

tanda vital

2 Perubahan respon

klien terhadap

stimulusrangsang

an

3 Perhatikan dalam

berkomunikasi

dan berikan

1 Variasi mungkin

terjadi oleh karena

tekanantrauma

serebral pada

daerah vasomotor

otak Hipertensi

atau hipotensi

postural dapat

menjadi faktor

pencetus

rasional itu cara yg

ditempuh agar

tujuan berhasil

2 Mengkaji status

neurologistanda-

tanda kegagalan

untuk menentukan

perawatan

kegawatan atau

tindakan

pembedahan

3 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

ASKEP HEAD INJURY 16

umpan balik

4 Tunjukan objek

dan minta pasien

untuk

menyebutkan

nama benda

tersebut

sensorik

4 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

motorik seperti

pasien mungkin

mengenalinya tetapi

dapat

menyebutkannya

2 Nyeri akut dengan

sekala 9 bd agen injuri

fisik dengan batasan

karakteristik

Laporkan nyeri

kepala secara verbal

Tingkah laku

ekspresi (gelisah)

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengontrol nyeri

dengan indicator

Mengenali faktor-

faktor Penyebab

Melaporkan Gejala-

gejala nyeri kepada

tim kesehatan

2 Tingkah laku ekspresi

dengan indicator

Mengungkapkan

pengetahuan

tentang situasi

1 Kaji keluhan

nyeri lokasi

karakteristik

frekuensi kualitas

dan beratnya

benturan

2 Obesitas (obesitas

= kegemukan)

respon

ketidaknyamanan

secara verbal

1 Nyeri merupakan

pengalaman

subjektif dan harus

dijelaskan oleh

pasien Identifikasi

karakteristik nyeri

dan faktor yang

berhubungan

merupakan hal

untuk mengevaluasi

keefektifan dari

terapi yang

diberikan

2 Merupakan

indicator nyeri yang

tidak langsung yang

dialami Sakit

kepala mungkin

bersifat akut atau

kronis jadi

Manifestasi

fisiologis bisa

ASKEP HEAD INJURY 17

3 Ajarkan latihan

teknik relaksasi

seperti latihan

nafas dalam

muncultidak

BUKAN DEFINISI

tapi caranya

3 Untuk mengurangi

rsa nyeri dan

memfokuskan

perhatian klien

Terbalik ga dengan

intervensi ingat

intervensi =

rencanahellip

3 Kerusakan memori bd

gangguan neurologis

dengan batasan

karakteristik

Ketidakmampuan

mengingat

peristiwa

Mengeluh

mengalami lupa

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengenali perubahan

berfikirperilaku

2 Berpartisipasi dalam

aturan terapeutik

penyerapan kognitif

1 Orang terdekat

untuk

membandingkan

kepribadian

tingkah laku

pasien sebelum

mengalami

trauma dengan

respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk

menghadirkan

realitas secara

konsisten dan

jelas hindari

pikiran-pikiran

1 Masa pemulihan

cedera kepala

meliputi fase

agitasi respon

marah munculnya

halusinasi atau

perubahan pada

interpretasi atau

tergantung dari

berkembangnya

bagian tertentu dari

otak yang

bengalami trauma

tersebut

2 Pasien mungkin

tidak menyadari

ada trauma secara

total (amnesia)

atau dari perluasan

trauma dank arena

ASKEP HEAD INJURY 18

yang tidak masuk

akal

itu pasien perlu

dihadapkan pada

kenyataan terhadap

terjadinya cedera

[ada dirinya

Orientasi realitas

yang terstuktur

dapat menurunkan

reaksi perlawanan

dari pasien

F Implementasi

Tangga

l

DX Jam Implementasi Paraf

2 April

2013

1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital

2 Perubahan respon klien terhadap

stimulusrangsang

3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan

umpan balik

4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk

menyebutkan nama benda tersebut

2 April

2013

2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik

frekuensi kualitas dan beratnya benturan

2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal

3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan

nafas dalam

2 April

2013

1 Orang terdekat untuk membandingkan

kepribadian tingkah laku pasien sebelum

mengalami trauma dengan respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara

ASKEP HEAD INJURY 19

konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang

tidak masuk akal

G Evaluasi

Tanggal Evaluasi

4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang

O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari

skala berapa Dijelaskan lagi

TTV

TD 12080 mmHg (12080-14090)

RR 16 xmenit (16-24 xmenit)

N 80 xmenit (60-100 xmenit)

Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)

A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana

P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya

ASKEP HEAD INJURY 20

BAB IV

PENUTUP

a Kesimpulan

Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau

pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan

intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan

Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu

gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities

dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak

Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas

Klasifikasi cedera kepala

Cedera kepala ringan

Cedera kepala sedang

Cedera kepala berat

Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral

Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat

dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan

larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak

Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12

Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat

Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran

lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami

amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor

Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral

pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason

sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi

hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

ASKEP HEAD INJURY 21

DAFTAR PUSTAKA

Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan

pasienJakartaEGC

NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North

American Nursing Diagnosis Association

httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml

httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm

httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm

http

PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA

htm

1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN

TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA

LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG

CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN

2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS

MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI

SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON

ASKEP HEAD INJURY 22

Page 12: isi ASKEP HI.docx

BAB III

PEMBAHASAN

A Khasus

Pasien Ny N masuk ke IGD RSUD pukul 1200 siang karena kehilangan kesadaran yang

disebabkan oleh benturan pada kepala akibat terjatuh dari tangga plusmn 3 jam SMRS penderita

terjatuh dari tangga dengan ketinggian plusmn 2 meter pada saat kejadian tidak ada anggota

keluarga yang melihat saat ditemukan pasien sudah tidak sadarkan diri Pasien sempat

dibaringkan dirumah dan sadar plusmn 15 menit kemudian

Saat sadar pasien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri

pinggang dan nyeri kaki sebelah kanan tetapi pasien masih dapat berjalan dibantu oleh

keluarga Tidak ada darah yang keluar dari kedua lubang hidung mulut serta kedua lubang

telinga pandangan mata kabur tidak ada Pasien muntah 1x setelah diberi minum dan makan

nyeri perut tidak ada kejang tidak ada Setelah kejadian pasien tidak ingat peristiwa

sebelumnya dan tidak bisa mengenal anggota keluarga Pasien masuk bangsal saraf pukul

1300 siang

B Asuhan Keperawatan

1 Pengkajian

A Pengumpulan data

Identitas klien

Nama Ny N

Umur 38 Tahun

Jenis kelamin Perempuan

Agama Islam

Sukubangsa Indonesia

Status Marital -

Tanggal masuk 31 Maret 2013

Tanggal Pengkajian 31 Maret 2013

No Medrec 04023830

Alamat Babakan kalijati Rt 09Rw 03 Batusari Bandung

Ruangan III

ASKEP HEAD INJURY 12

Identitas Penanggung Jawab

Nama Tn T

Umur 40 Tahun

Agama Islam

Pekerjaan Guru

Sukubangsa Indonesia

Status Menikah

Hubungan dengan Klien Suami

Alamat Babakan kalijati Rt 09 Rw 03 Batusari Bandung

B Riwayat Kesehatan

o Keluhan Utama

Klien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri pinggang

dan nyeri pada kaki sebelah kanan

C Pemeriksaan Fisik

1 Pengkajian Primer

a Airway

Kaji adanya obstruksi jalan nafas antara lain suara stidor gelisah karena

hipoksia penggunaan otot bantu pernafasan sianosis

b Breathing

Inspeksi frekuensi nafas apakah terjadi sianosis karena luka tembus dada fail

chest gerakan otot pernafasan tambahan Kaji adanya suara nafas tambahan

seperti ronchi wheezing apakah berhub dengan kasus HI

c Sirkulasi

Kaji adanya tanda-tanda syok seperti hipotensi takikardi takipnea hipotermi

pucat penurunan produksi urine

d Disability

Kaji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum

e Eksposure

Buka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka

ASKEP HEAD INJURY 13

2 Pengkajian Sekunder

a Kepala

Inspeksi klien terhadap luka kulit kepala dan bola mata telinga bagian luar dan

hidung

Pasien mengalami benturan pada Lobus Frontal (Otak bagian depan) dan pasien

juga mengalami amnesia karena untuk lobus bagian depan itu berfungsi sebagai

proses berfikir Dan pasien mengalami benturan pada kepala bagian belakang

(medulla spinalis) pasien mengalami gangguan motorik pada pinggang dan

kaki sebelah kanan untuk berjalan pasienpun dibantu oleh keluarganya

b Neurologis

Penilaian fungsi otak dengan GCS dan CT Scan

c Dada

Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga suara nafas dan jantung

d Pelvis dan Ekstremitas

Kaji adanya fraktur denyut nadi perifer pada daerah trauma memar dan cedera

yang lain

3 Pengkajian Pemeriksaan Glassgow Coma Scale (GCS)

No

ASKEP PENILAAN RESPON SKOR

1 Eye (Membuka Mata) Dengan Nyeri 2

2 Verbal Bicara Membingungkan 4

3 Motorik Dengan Perintah 6

TOTAL 12 (artinya

apa point

12)

ASKEP HEAD INJURY 14

D Analisis Data

No Diagnose Etiologi Masalah

1 Perfusi jaringan tak efektif

(spesifik serebral) bd aliran arteri

dan vena terputus

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Gangguan autogenasi

Airan darah ke otak

O2 gangguan metabolism

Asam laktat naik

Oedem otak

Gangguan perfusi jaringan cerebral

Gangguan

perfusi

jaringan

cerebral

2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd

agen injuri fisik

Cidera kepala

Respon biologis

Nyeri

Gangguan

rasa nyeri

3 Kerusakan memori bd gangguan

neurologis

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Kerusakan sel otak

Gangguan

kerusakan

memori

ASKEP HEAD INJURY 15

Kerusakan memori

E Diagnosa Keperawatan

No

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan

Tujuan Intervensi Rasional

1 2 3 4 5

1 Perfusi jaringan tak

efektif (spesifik

serebral) bd aliran

arteri dan vena

terputus dengan

batasan karakteristik

Perubahan respon

motorik

Amnesia retrograde

(gangguan memori)

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2x24 jam klien

dapat

1 Status sirkulasi dengan

indicator

Tekanan darah

sistolik dan

diastolik dalam

rentang yang

diharapkan

Tidak ada tanda

PTIK

2 Perfusi jaringan

serebral dengan

indicator

Klien mampu

berkomunikasi

dengan jelas dan

sesuai kemampuan

Klien mampu

memeperoleh

informasi

1 Monitor tanda-

tanda vital

2 Perubahan respon

klien terhadap

stimulusrangsang

an

3 Perhatikan dalam

berkomunikasi

dan berikan

1 Variasi mungkin

terjadi oleh karena

tekanantrauma

serebral pada

daerah vasomotor

otak Hipertensi

atau hipotensi

postural dapat

menjadi faktor

pencetus

rasional itu cara yg

ditempuh agar

tujuan berhasil

2 Mengkaji status

neurologistanda-

tanda kegagalan

untuk menentukan

perawatan

kegawatan atau

tindakan

pembedahan

3 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

ASKEP HEAD INJURY 16

umpan balik

4 Tunjukan objek

dan minta pasien

untuk

menyebutkan

nama benda

tersebut

sensorik

4 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

motorik seperti

pasien mungkin

mengenalinya tetapi

dapat

menyebutkannya

2 Nyeri akut dengan

sekala 9 bd agen injuri

fisik dengan batasan

karakteristik

Laporkan nyeri

kepala secara verbal

Tingkah laku

ekspresi (gelisah)

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengontrol nyeri

dengan indicator

Mengenali faktor-

faktor Penyebab

Melaporkan Gejala-

gejala nyeri kepada

tim kesehatan

2 Tingkah laku ekspresi

dengan indicator

Mengungkapkan

pengetahuan

tentang situasi

1 Kaji keluhan

nyeri lokasi

karakteristik

frekuensi kualitas

dan beratnya

benturan

2 Obesitas (obesitas

= kegemukan)

respon

ketidaknyamanan

secara verbal

1 Nyeri merupakan

pengalaman

subjektif dan harus

dijelaskan oleh

pasien Identifikasi

karakteristik nyeri

dan faktor yang

berhubungan

merupakan hal

untuk mengevaluasi

keefektifan dari

terapi yang

diberikan

2 Merupakan

indicator nyeri yang

tidak langsung yang

dialami Sakit

kepala mungkin

bersifat akut atau

kronis jadi

Manifestasi

fisiologis bisa

ASKEP HEAD INJURY 17

3 Ajarkan latihan

teknik relaksasi

seperti latihan

nafas dalam

muncultidak

BUKAN DEFINISI

tapi caranya

3 Untuk mengurangi

rsa nyeri dan

memfokuskan

perhatian klien

Terbalik ga dengan

intervensi ingat

intervensi =

rencanahellip

3 Kerusakan memori bd

gangguan neurologis

dengan batasan

karakteristik

Ketidakmampuan

mengingat

peristiwa

Mengeluh

mengalami lupa

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengenali perubahan

berfikirperilaku

2 Berpartisipasi dalam

aturan terapeutik

penyerapan kognitif

1 Orang terdekat

untuk

membandingkan

kepribadian

tingkah laku

pasien sebelum

mengalami

trauma dengan

respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk

menghadirkan

realitas secara

konsisten dan

jelas hindari

pikiran-pikiran

1 Masa pemulihan

cedera kepala

meliputi fase

agitasi respon

marah munculnya

halusinasi atau

perubahan pada

interpretasi atau

tergantung dari

berkembangnya

bagian tertentu dari

otak yang

bengalami trauma

tersebut

2 Pasien mungkin

tidak menyadari

ada trauma secara

total (amnesia)

atau dari perluasan

trauma dank arena

ASKEP HEAD INJURY 18

yang tidak masuk

akal

itu pasien perlu

dihadapkan pada

kenyataan terhadap

terjadinya cedera

[ada dirinya

Orientasi realitas

yang terstuktur

dapat menurunkan

reaksi perlawanan

dari pasien

F Implementasi

Tangga

l

DX Jam Implementasi Paraf

2 April

2013

1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital

2 Perubahan respon klien terhadap

stimulusrangsang

3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan

umpan balik

4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk

menyebutkan nama benda tersebut

2 April

2013

2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik

frekuensi kualitas dan beratnya benturan

2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal

3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan

nafas dalam

2 April

2013

1 Orang terdekat untuk membandingkan

kepribadian tingkah laku pasien sebelum

mengalami trauma dengan respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara

ASKEP HEAD INJURY 19

konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang

tidak masuk akal

G Evaluasi

Tanggal Evaluasi

4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang

O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari

skala berapa Dijelaskan lagi

TTV

TD 12080 mmHg (12080-14090)

RR 16 xmenit (16-24 xmenit)

N 80 xmenit (60-100 xmenit)

Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)

A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana

P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya

ASKEP HEAD INJURY 20

BAB IV

PENUTUP

a Kesimpulan

Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau

pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan

intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan

Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu

gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities

dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak

Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas

Klasifikasi cedera kepala

Cedera kepala ringan

Cedera kepala sedang

Cedera kepala berat

Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral

Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat

dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan

larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak

Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12

Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat

Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran

lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami

amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor

Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral

pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason

sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi

hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

ASKEP HEAD INJURY 21

DAFTAR PUSTAKA

Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan

pasienJakartaEGC

NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North

American Nursing Diagnosis Association

httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml

httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm

httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm

http

PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA

htm

1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN

TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA

LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG

CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN

2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS

MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI

SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON

ASKEP HEAD INJURY 22

Page 13: isi ASKEP HI.docx

Identitas Penanggung Jawab

Nama Tn T

Umur 40 Tahun

Agama Islam

Pekerjaan Guru

Sukubangsa Indonesia

Status Menikah

Hubungan dengan Klien Suami

Alamat Babakan kalijati Rt 09 Rw 03 Batusari Bandung

B Riwayat Kesehatan

o Keluhan Utama

Klien mengeluh sakit kepala pada daerah belakang kepala dan dahi nyeri pinggang

dan nyeri pada kaki sebelah kanan

C Pemeriksaan Fisik

1 Pengkajian Primer

a Airway

Kaji adanya obstruksi jalan nafas antara lain suara stidor gelisah karena

hipoksia penggunaan otot bantu pernafasan sianosis

b Breathing

Inspeksi frekuensi nafas apakah terjadi sianosis karena luka tembus dada fail

chest gerakan otot pernafasan tambahan Kaji adanya suara nafas tambahan

seperti ronchi wheezing apakah berhub dengan kasus HI

c Sirkulasi

Kaji adanya tanda-tanda syok seperti hipotensi takikardi takipnea hipotermi

pucat penurunan produksi urine

d Disability

Kaji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum

e Eksposure

Buka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka

ASKEP HEAD INJURY 13

2 Pengkajian Sekunder

a Kepala

Inspeksi klien terhadap luka kulit kepala dan bola mata telinga bagian luar dan

hidung

Pasien mengalami benturan pada Lobus Frontal (Otak bagian depan) dan pasien

juga mengalami amnesia karena untuk lobus bagian depan itu berfungsi sebagai

proses berfikir Dan pasien mengalami benturan pada kepala bagian belakang

(medulla spinalis) pasien mengalami gangguan motorik pada pinggang dan

kaki sebelah kanan untuk berjalan pasienpun dibantu oleh keluarganya

b Neurologis

Penilaian fungsi otak dengan GCS dan CT Scan

c Dada

Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga suara nafas dan jantung

d Pelvis dan Ekstremitas

Kaji adanya fraktur denyut nadi perifer pada daerah trauma memar dan cedera

yang lain

3 Pengkajian Pemeriksaan Glassgow Coma Scale (GCS)

No

ASKEP PENILAAN RESPON SKOR

1 Eye (Membuka Mata) Dengan Nyeri 2

2 Verbal Bicara Membingungkan 4

3 Motorik Dengan Perintah 6

TOTAL 12 (artinya

apa point

12)

ASKEP HEAD INJURY 14

D Analisis Data

No Diagnose Etiologi Masalah

1 Perfusi jaringan tak efektif

(spesifik serebral) bd aliran arteri

dan vena terputus

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Gangguan autogenasi

Airan darah ke otak

O2 gangguan metabolism

Asam laktat naik

Oedem otak

Gangguan perfusi jaringan cerebral

Gangguan

perfusi

jaringan

cerebral

2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd

agen injuri fisik

Cidera kepala

Respon biologis

Nyeri

Gangguan

rasa nyeri

3 Kerusakan memori bd gangguan

neurologis

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Kerusakan sel otak

Gangguan

kerusakan

memori

ASKEP HEAD INJURY 15

Kerusakan memori

E Diagnosa Keperawatan

No

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan

Tujuan Intervensi Rasional

1 2 3 4 5

1 Perfusi jaringan tak

efektif (spesifik

serebral) bd aliran

arteri dan vena

terputus dengan

batasan karakteristik

Perubahan respon

motorik

Amnesia retrograde

(gangguan memori)

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2x24 jam klien

dapat

1 Status sirkulasi dengan

indicator

Tekanan darah

sistolik dan

diastolik dalam

rentang yang

diharapkan

Tidak ada tanda

PTIK

2 Perfusi jaringan

serebral dengan

indicator

Klien mampu

berkomunikasi

dengan jelas dan

sesuai kemampuan

Klien mampu

memeperoleh

informasi

1 Monitor tanda-

tanda vital

2 Perubahan respon

klien terhadap

stimulusrangsang

an

3 Perhatikan dalam

berkomunikasi

dan berikan

1 Variasi mungkin

terjadi oleh karena

tekanantrauma

serebral pada

daerah vasomotor

otak Hipertensi

atau hipotensi

postural dapat

menjadi faktor

pencetus

rasional itu cara yg

ditempuh agar

tujuan berhasil

2 Mengkaji status

neurologistanda-

tanda kegagalan

untuk menentukan

perawatan

kegawatan atau

tindakan

pembedahan

3 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

ASKEP HEAD INJURY 16

umpan balik

4 Tunjukan objek

dan minta pasien

untuk

menyebutkan

nama benda

tersebut

sensorik

4 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

motorik seperti

pasien mungkin

mengenalinya tetapi

dapat

menyebutkannya

2 Nyeri akut dengan

sekala 9 bd agen injuri

fisik dengan batasan

karakteristik

Laporkan nyeri

kepala secara verbal

Tingkah laku

ekspresi (gelisah)

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengontrol nyeri

dengan indicator

Mengenali faktor-

faktor Penyebab

Melaporkan Gejala-

gejala nyeri kepada

tim kesehatan

2 Tingkah laku ekspresi

dengan indicator

Mengungkapkan

pengetahuan

tentang situasi

1 Kaji keluhan

nyeri lokasi

karakteristik

frekuensi kualitas

dan beratnya

benturan

2 Obesitas (obesitas

= kegemukan)

respon

ketidaknyamanan

secara verbal

1 Nyeri merupakan

pengalaman

subjektif dan harus

dijelaskan oleh

pasien Identifikasi

karakteristik nyeri

dan faktor yang

berhubungan

merupakan hal

untuk mengevaluasi

keefektifan dari

terapi yang

diberikan

2 Merupakan

indicator nyeri yang

tidak langsung yang

dialami Sakit

kepala mungkin

bersifat akut atau

kronis jadi

Manifestasi

fisiologis bisa

ASKEP HEAD INJURY 17

3 Ajarkan latihan

teknik relaksasi

seperti latihan

nafas dalam

muncultidak

BUKAN DEFINISI

tapi caranya

3 Untuk mengurangi

rsa nyeri dan

memfokuskan

perhatian klien

Terbalik ga dengan

intervensi ingat

intervensi =

rencanahellip

3 Kerusakan memori bd

gangguan neurologis

dengan batasan

karakteristik

Ketidakmampuan

mengingat

peristiwa

Mengeluh

mengalami lupa

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengenali perubahan

berfikirperilaku

2 Berpartisipasi dalam

aturan terapeutik

penyerapan kognitif

1 Orang terdekat

untuk

membandingkan

kepribadian

tingkah laku

pasien sebelum

mengalami

trauma dengan

respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk

menghadirkan

realitas secara

konsisten dan

jelas hindari

pikiran-pikiran

1 Masa pemulihan

cedera kepala

meliputi fase

agitasi respon

marah munculnya

halusinasi atau

perubahan pada

interpretasi atau

tergantung dari

berkembangnya

bagian tertentu dari

otak yang

bengalami trauma

tersebut

2 Pasien mungkin

tidak menyadari

ada trauma secara

total (amnesia)

atau dari perluasan

trauma dank arena

ASKEP HEAD INJURY 18

yang tidak masuk

akal

itu pasien perlu

dihadapkan pada

kenyataan terhadap

terjadinya cedera

[ada dirinya

Orientasi realitas

yang terstuktur

dapat menurunkan

reaksi perlawanan

dari pasien

F Implementasi

Tangga

l

DX Jam Implementasi Paraf

2 April

2013

1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital

2 Perubahan respon klien terhadap

stimulusrangsang

3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan

umpan balik

4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk

menyebutkan nama benda tersebut

2 April

2013

2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik

frekuensi kualitas dan beratnya benturan

2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal

3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan

nafas dalam

2 April

2013

1 Orang terdekat untuk membandingkan

kepribadian tingkah laku pasien sebelum

mengalami trauma dengan respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara

ASKEP HEAD INJURY 19

konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang

tidak masuk akal

G Evaluasi

Tanggal Evaluasi

4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang

O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari

skala berapa Dijelaskan lagi

TTV

TD 12080 mmHg (12080-14090)

RR 16 xmenit (16-24 xmenit)

N 80 xmenit (60-100 xmenit)

Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)

A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana

P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya

ASKEP HEAD INJURY 20

BAB IV

PENUTUP

a Kesimpulan

Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau

pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan

intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan

Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu

gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities

dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak

Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas

Klasifikasi cedera kepala

Cedera kepala ringan

Cedera kepala sedang

Cedera kepala berat

Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral

Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat

dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan

larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak

Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12

Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat

Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran

lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami

amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor

Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral

pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason

sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi

hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

ASKEP HEAD INJURY 21

DAFTAR PUSTAKA

Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan

pasienJakartaEGC

NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North

American Nursing Diagnosis Association

httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml

httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm

httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm

http

PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA

htm

1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN

TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA

LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG

CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN

2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS

MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI

SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON

ASKEP HEAD INJURY 22

Page 14: isi ASKEP HI.docx

2 Pengkajian Sekunder

a Kepala

Inspeksi klien terhadap luka kulit kepala dan bola mata telinga bagian luar dan

hidung

Pasien mengalami benturan pada Lobus Frontal (Otak bagian depan) dan pasien

juga mengalami amnesia karena untuk lobus bagian depan itu berfungsi sebagai

proses berfikir Dan pasien mengalami benturan pada kepala bagian belakang

(medulla spinalis) pasien mengalami gangguan motorik pada pinggang dan

kaki sebelah kanan untuk berjalan pasienpun dibantu oleh keluarganya

b Neurologis

Penilaian fungsi otak dengan GCS dan CT Scan

c Dada

Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga suara nafas dan jantung

d Pelvis dan Ekstremitas

Kaji adanya fraktur denyut nadi perifer pada daerah trauma memar dan cedera

yang lain

3 Pengkajian Pemeriksaan Glassgow Coma Scale (GCS)

No

ASKEP PENILAAN RESPON SKOR

1 Eye (Membuka Mata) Dengan Nyeri 2

2 Verbal Bicara Membingungkan 4

3 Motorik Dengan Perintah 6

TOTAL 12 (artinya

apa point

12)

ASKEP HEAD INJURY 14

D Analisis Data

No Diagnose Etiologi Masalah

1 Perfusi jaringan tak efektif

(spesifik serebral) bd aliran arteri

dan vena terputus

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Gangguan autogenasi

Airan darah ke otak

O2 gangguan metabolism

Asam laktat naik

Oedem otak

Gangguan perfusi jaringan cerebral

Gangguan

perfusi

jaringan

cerebral

2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd

agen injuri fisik

Cidera kepala

Respon biologis

Nyeri

Gangguan

rasa nyeri

3 Kerusakan memori bd gangguan

neurologis

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Kerusakan sel otak

Gangguan

kerusakan

memori

ASKEP HEAD INJURY 15

Kerusakan memori

E Diagnosa Keperawatan

No

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan

Tujuan Intervensi Rasional

1 2 3 4 5

1 Perfusi jaringan tak

efektif (spesifik

serebral) bd aliran

arteri dan vena

terputus dengan

batasan karakteristik

Perubahan respon

motorik

Amnesia retrograde

(gangguan memori)

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2x24 jam klien

dapat

1 Status sirkulasi dengan

indicator

Tekanan darah

sistolik dan

diastolik dalam

rentang yang

diharapkan

Tidak ada tanda

PTIK

2 Perfusi jaringan

serebral dengan

indicator

Klien mampu

berkomunikasi

dengan jelas dan

sesuai kemampuan

Klien mampu

memeperoleh

informasi

1 Monitor tanda-

tanda vital

2 Perubahan respon

klien terhadap

stimulusrangsang

an

3 Perhatikan dalam

berkomunikasi

dan berikan

1 Variasi mungkin

terjadi oleh karena

tekanantrauma

serebral pada

daerah vasomotor

otak Hipertensi

atau hipotensi

postural dapat

menjadi faktor

pencetus

rasional itu cara yg

ditempuh agar

tujuan berhasil

2 Mengkaji status

neurologistanda-

tanda kegagalan

untuk menentukan

perawatan

kegawatan atau

tindakan

pembedahan

3 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

ASKEP HEAD INJURY 16

umpan balik

4 Tunjukan objek

dan minta pasien

untuk

menyebutkan

nama benda

tersebut

sensorik

4 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

motorik seperti

pasien mungkin

mengenalinya tetapi

dapat

menyebutkannya

2 Nyeri akut dengan

sekala 9 bd agen injuri

fisik dengan batasan

karakteristik

Laporkan nyeri

kepala secara verbal

Tingkah laku

ekspresi (gelisah)

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengontrol nyeri

dengan indicator

Mengenali faktor-

faktor Penyebab

Melaporkan Gejala-

gejala nyeri kepada

tim kesehatan

2 Tingkah laku ekspresi

dengan indicator

Mengungkapkan

pengetahuan

tentang situasi

1 Kaji keluhan

nyeri lokasi

karakteristik

frekuensi kualitas

dan beratnya

benturan

2 Obesitas (obesitas

= kegemukan)

respon

ketidaknyamanan

secara verbal

1 Nyeri merupakan

pengalaman

subjektif dan harus

dijelaskan oleh

pasien Identifikasi

karakteristik nyeri

dan faktor yang

berhubungan

merupakan hal

untuk mengevaluasi

keefektifan dari

terapi yang

diberikan

2 Merupakan

indicator nyeri yang

tidak langsung yang

dialami Sakit

kepala mungkin

bersifat akut atau

kronis jadi

Manifestasi

fisiologis bisa

ASKEP HEAD INJURY 17

3 Ajarkan latihan

teknik relaksasi

seperti latihan

nafas dalam

muncultidak

BUKAN DEFINISI

tapi caranya

3 Untuk mengurangi

rsa nyeri dan

memfokuskan

perhatian klien

Terbalik ga dengan

intervensi ingat

intervensi =

rencanahellip

3 Kerusakan memori bd

gangguan neurologis

dengan batasan

karakteristik

Ketidakmampuan

mengingat

peristiwa

Mengeluh

mengalami lupa

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengenali perubahan

berfikirperilaku

2 Berpartisipasi dalam

aturan terapeutik

penyerapan kognitif

1 Orang terdekat

untuk

membandingkan

kepribadian

tingkah laku

pasien sebelum

mengalami

trauma dengan

respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk

menghadirkan

realitas secara

konsisten dan

jelas hindari

pikiran-pikiran

1 Masa pemulihan

cedera kepala

meliputi fase

agitasi respon

marah munculnya

halusinasi atau

perubahan pada

interpretasi atau

tergantung dari

berkembangnya

bagian tertentu dari

otak yang

bengalami trauma

tersebut

2 Pasien mungkin

tidak menyadari

ada trauma secara

total (amnesia)

atau dari perluasan

trauma dank arena

ASKEP HEAD INJURY 18

yang tidak masuk

akal

itu pasien perlu

dihadapkan pada

kenyataan terhadap

terjadinya cedera

[ada dirinya

Orientasi realitas

yang terstuktur

dapat menurunkan

reaksi perlawanan

dari pasien

F Implementasi

Tangga

l

DX Jam Implementasi Paraf

2 April

2013

1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital

2 Perubahan respon klien terhadap

stimulusrangsang

3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan

umpan balik

4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk

menyebutkan nama benda tersebut

2 April

2013

2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik

frekuensi kualitas dan beratnya benturan

2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal

3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan

nafas dalam

2 April

2013

1 Orang terdekat untuk membandingkan

kepribadian tingkah laku pasien sebelum

mengalami trauma dengan respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara

ASKEP HEAD INJURY 19

konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang

tidak masuk akal

G Evaluasi

Tanggal Evaluasi

4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang

O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari

skala berapa Dijelaskan lagi

TTV

TD 12080 mmHg (12080-14090)

RR 16 xmenit (16-24 xmenit)

N 80 xmenit (60-100 xmenit)

Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)

A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana

P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya

ASKEP HEAD INJURY 20

BAB IV

PENUTUP

a Kesimpulan

Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau

pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan

intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan

Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu

gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities

dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak

Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas

Klasifikasi cedera kepala

Cedera kepala ringan

Cedera kepala sedang

Cedera kepala berat

Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral

Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat

dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan

larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak

Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12

Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat

Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran

lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami

amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor

Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral

pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason

sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi

hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

ASKEP HEAD INJURY 21

DAFTAR PUSTAKA

Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan

pasienJakartaEGC

NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North

American Nursing Diagnosis Association

httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml

httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm

httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm

http

PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA

htm

1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN

TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA

LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG

CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN

2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS

MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI

SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON

ASKEP HEAD INJURY 22

Page 15: isi ASKEP HI.docx

D Analisis Data

No Diagnose Etiologi Masalah

1 Perfusi jaringan tak efektif

(spesifik serebral) bd aliran arteri

dan vena terputus

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Gangguan autogenasi

Airan darah ke otak

O2 gangguan metabolism

Asam laktat naik

Oedem otak

Gangguan perfusi jaringan cerebral

Gangguan

perfusi

jaringan

cerebral

2 Nyeri akut dengan sekala 9 bd

agen injuri fisik

Cidera kepala

Respon biologis

Nyeri

Gangguan

rasa nyeri

3 Kerusakan memori bd gangguan

neurologis

Cidera kepala

Cidera otak sekunder

Kerusakan sel otak

Gangguan

kerusakan

memori

ASKEP HEAD INJURY 15

Kerusakan memori

E Diagnosa Keperawatan

No

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan

Tujuan Intervensi Rasional

1 2 3 4 5

1 Perfusi jaringan tak

efektif (spesifik

serebral) bd aliran

arteri dan vena

terputus dengan

batasan karakteristik

Perubahan respon

motorik

Amnesia retrograde

(gangguan memori)

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2x24 jam klien

dapat

1 Status sirkulasi dengan

indicator

Tekanan darah

sistolik dan

diastolik dalam

rentang yang

diharapkan

Tidak ada tanda

PTIK

2 Perfusi jaringan

serebral dengan

indicator

Klien mampu

berkomunikasi

dengan jelas dan

sesuai kemampuan

Klien mampu

memeperoleh

informasi

1 Monitor tanda-

tanda vital

2 Perubahan respon

klien terhadap

stimulusrangsang

an

3 Perhatikan dalam

berkomunikasi

dan berikan

1 Variasi mungkin

terjadi oleh karena

tekanantrauma

serebral pada

daerah vasomotor

otak Hipertensi

atau hipotensi

postural dapat

menjadi faktor

pencetus

rasional itu cara yg

ditempuh agar

tujuan berhasil

2 Mengkaji status

neurologistanda-

tanda kegagalan

untuk menentukan

perawatan

kegawatan atau

tindakan

pembedahan

3 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

ASKEP HEAD INJURY 16

umpan balik

4 Tunjukan objek

dan minta pasien

untuk

menyebutkan

nama benda

tersebut

sensorik

4 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

motorik seperti

pasien mungkin

mengenalinya tetapi

dapat

menyebutkannya

2 Nyeri akut dengan

sekala 9 bd agen injuri

fisik dengan batasan

karakteristik

Laporkan nyeri

kepala secara verbal

Tingkah laku

ekspresi (gelisah)

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengontrol nyeri

dengan indicator

Mengenali faktor-

faktor Penyebab

Melaporkan Gejala-

gejala nyeri kepada

tim kesehatan

2 Tingkah laku ekspresi

dengan indicator

Mengungkapkan

pengetahuan

tentang situasi

1 Kaji keluhan

nyeri lokasi

karakteristik

frekuensi kualitas

dan beratnya

benturan

2 Obesitas (obesitas

= kegemukan)

respon

ketidaknyamanan

secara verbal

1 Nyeri merupakan

pengalaman

subjektif dan harus

dijelaskan oleh

pasien Identifikasi

karakteristik nyeri

dan faktor yang

berhubungan

merupakan hal

untuk mengevaluasi

keefektifan dari

terapi yang

diberikan

2 Merupakan

indicator nyeri yang

tidak langsung yang

dialami Sakit

kepala mungkin

bersifat akut atau

kronis jadi

Manifestasi

fisiologis bisa

ASKEP HEAD INJURY 17

3 Ajarkan latihan

teknik relaksasi

seperti latihan

nafas dalam

muncultidak

BUKAN DEFINISI

tapi caranya

3 Untuk mengurangi

rsa nyeri dan

memfokuskan

perhatian klien

Terbalik ga dengan

intervensi ingat

intervensi =

rencanahellip

3 Kerusakan memori bd

gangguan neurologis

dengan batasan

karakteristik

Ketidakmampuan

mengingat

peristiwa

Mengeluh

mengalami lupa

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengenali perubahan

berfikirperilaku

2 Berpartisipasi dalam

aturan terapeutik

penyerapan kognitif

1 Orang terdekat

untuk

membandingkan

kepribadian

tingkah laku

pasien sebelum

mengalami

trauma dengan

respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk

menghadirkan

realitas secara

konsisten dan

jelas hindari

pikiran-pikiran

1 Masa pemulihan

cedera kepala

meliputi fase

agitasi respon

marah munculnya

halusinasi atau

perubahan pada

interpretasi atau

tergantung dari

berkembangnya

bagian tertentu dari

otak yang

bengalami trauma

tersebut

2 Pasien mungkin

tidak menyadari

ada trauma secara

total (amnesia)

atau dari perluasan

trauma dank arena

ASKEP HEAD INJURY 18

yang tidak masuk

akal

itu pasien perlu

dihadapkan pada

kenyataan terhadap

terjadinya cedera

[ada dirinya

Orientasi realitas

yang terstuktur

dapat menurunkan

reaksi perlawanan

dari pasien

F Implementasi

Tangga

l

DX Jam Implementasi Paraf

2 April

2013

1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital

2 Perubahan respon klien terhadap

stimulusrangsang

3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan

umpan balik

4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk

menyebutkan nama benda tersebut

2 April

2013

2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik

frekuensi kualitas dan beratnya benturan

2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal

3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan

nafas dalam

2 April

2013

1 Orang terdekat untuk membandingkan

kepribadian tingkah laku pasien sebelum

mengalami trauma dengan respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara

ASKEP HEAD INJURY 19

konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang

tidak masuk akal

G Evaluasi

Tanggal Evaluasi

4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang

O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari

skala berapa Dijelaskan lagi

TTV

TD 12080 mmHg (12080-14090)

RR 16 xmenit (16-24 xmenit)

N 80 xmenit (60-100 xmenit)

Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)

A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana

P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya

ASKEP HEAD INJURY 20

BAB IV

PENUTUP

a Kesimpulan

Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau

pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan

intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan

Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu

gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities

dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak

Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas

Klasifikasi cedera kepala

Cedera kepala ringan

Cedera kepala sedang

Cedera kepala berat

Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral

Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat

dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan

larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak

Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12

Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat

Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran

lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami

amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor

Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral

pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason

sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi

hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

ASKEP HEAD INJURY 21

DAFTAR PUSTAKA

Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan

pasienJakartaEGC

NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North

American Nursing Diagnosis Association

httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml

httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm

httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm

http

PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA

htm

1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN

TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA

LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG

CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN

2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS

MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI

SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON

ASKEP HEAD INJURY 22

Page 16: isi ASKEP HI.docx

Kerusakan memori

E Diagnosa Keperawatan

No

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan

Tujuan Intervensi Rasional

1 2 3 4 5

1 Perfusi jaringan tak

efektif (spesifik

serebral) bd aliran

arteri dan vena

terputus dengan

batasan karakteristik

Perubahan respon

motorik

Amnesia retrograde

(gangguan memori)

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2x24 jam klien

dapat

1 Status sirkulasi dengan

indicator

Tekanan darah

sistolik dan

diastolik dalam

rentang yang

diharapkan

Tidak ada tanda

PTIK

2 Perfusi jaringan

serebral dengan

indicator

Klien mampu

berkomunikasi

dengan jelas dan

sesuai kemampuan

Klien mampu

memeperoleh

informasi

1 Monitor tanda-

tanda vital

2 Perubahan respon

klien terhadap

stimulusrangsang

an

3 Perhatikan dalam

berkomunikasi

dan berikan

1 Variasi mungkin

terjadi oleh karena

tekanantrauma

serebral pada

daerah vasomotor

otak Hipertensi

atau hipotensi

postural dapat

menjadi faktor

pencetus

rasional itu cara yg

ditempuh agar

tujuan berhasil

2 Mengkaji status

neurologistanda-

tanda kegagalan

untuk menentukan

perawatan

kegawatan atau

tindakan

pembedahan

3 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

ASKEP HEAD INJURY 16

umpan balik

4 Tunjukan objek

dan minta pasien

untuk

menyebutkan

nama benda

tersebut

sensorik

4 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

motorik seperti

pasien mungkin

mengenalinya tetapi

dapat

menyebutkannya

2 Nyeri akut dengan

sekala 9 bd agen injuri

fisik dengan batasan

karakteristik

Laporkan nyeri

kepala secara verbal

Tingkah laku

ekspresi (gelisah)

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengontrol nyeri

dengan indicator

Mengenali faktor-

faktor Penyebab

Melaporkan Gejala-

gejala nyeri kepada

tim kesehatan

2 Tingkah laku ekspresi

dengan indicator

Mengungkapkan

pengetahuan

tentang situasi

1 Kaji keluhan

nyeri lokasi

karakteristik

frekuensi kualitas

dan beratnya

benturan

2 Obesitas (obesitas

= kegemukan)

respon

ketidaknyamanan

secara verbal

1 Nyeri merupakan

pengalaman

subjektif dan harus

dijelaskan oleh

pasien Identifikasi

karakteristik nyeri

dan faktor yang

berhubungan

merupakan hal

untuk mengevaluasi

keefektifan dari

terapi yang

diberikan

2 Merupakan

indicator nyeri yang

tidak langsung yang

dialami Sakit

kepala mungkin

bersifat akut atau

kronis jadi

Manifestasi

fisiologis bisa

ASKEP HEAD INJURY 17

3 Ajarkan latihan

teknik relaksasi

seperti latihan

nafas dalam

muncultidak

BUKAN DEFINISI

tapi caranya

3 Untuk mengurangi

rsa nyeri dan

memfokuskan

perhatian klien

Terbalik ga dengan

intervensi ingat

intervensi =

rencanahellip

3 Kerusakan memori bd

gangguan neurologis

dengan batasan

karakteristik

Ketidakmampuan

mengingat

peristiwa

Mengeluh

mengalami lupa

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengenali perubahan

berfikirperilaku

2 Berpartisipasi dalam

aturan terapeutik

penyerapan kognitif

1 Orang terdekat

untuk

membandingkan

kepribadian

tingkah laku

pasien sebelum

mengalami

trauma dengan

respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk

menghadirkan

realitas secara

konsisten dan

jelas hindari

pikiran-pikiran

1 Masa pemulihan

cedera kepala

meliputi fase

agitasi respon

marah munculnya

halusinasi atau

perubahan pada

interpretasi atau

tergantung dari

berkembangnya

bagian tertentu dari

otak yang

bengalami trauma

tersebut

2 Pasien mungkin

tidak menyadari

ada trauma secara

total (amnesia)

atau dari perluasan

trauma dank arena

ASKEP HEAD INJURY 18

yang tidak masuk

akal

itu pasien perlu

dihadapkan pada

kenyataan terhadap

terjadinya cedera

[ada dirinya

Orientasi realitas

yang terstuktur

dapat menurunkan

reaksi perlawanan

dari pasien

F Implementasi

Tangga

l

DX Jam Implementasi Paraf

2 April

2013

1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital

2 Perubahan respon klien terhadap

stimulusrangsang

3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan

umpan balik

4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk

menyebutkan nama benda tersebut

2 April

2013

2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik

frekuensi kualitas dan beratnya benturan

2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal

3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan

nafas dalam

2 April

2013

1 Orang terdekat untuk membandingkan

kepribadian tingkah laku pasien sebelum

mengalami trauma dengan respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara

ASKEP HEAD INJURY 19

konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang

tidak masuk akal

G Evaluasi

Tanggal Evaluasi

4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang

O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari

skala berapa Dijelaskan lagi

TTV

TD 12080 mmHg (12080-14090)

RR 16 xmenit (16-24 xmenit)

N 80 xmenit (60-100 xmenit)

Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)

A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana

P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya

ASKEP HEAD INJURY 20

BAB IV

PENUTUP

a Kesimpulan

Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau

pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan

intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan

Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu

gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities

dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak

Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas

Klasifikasi cedera kepala

Cedera kepala ringan

Cedera kepala sedang

Cedera kepala berat

Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral

Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat

dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan

larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak

Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12

Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat

Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran

lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami

amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor

Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral

pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason

sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi

hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

ASKEP HEAD INJURY 21

DAFTAR PUSTAKA

Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan

pasienJakartaEGC

NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North

American Nursing Diagnosis Association

httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml

httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm

httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm

http

PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA

htm

1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN

TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA

LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG

CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN

2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS

MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI

SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON

ASKEP HEAD INJURY 22

Page 17: isi ASKEP HI.docx

umpan balik

4 Tunjukan objek

dan minta pasien

untuk

menyebutkan

nama benda

tersebut

sensorik

4 Melakukan

penilaian terhadap

adanya kerusakan

motorik seperti

pasien mungkin

mengenalinya tetapi

dapat

menyebutkannya

2 Nyeri akut dengan

sekala 9 bd agen injuri

fisik dengan batasan

karakteristik

Laporkan nyeri

kepala secara verbal

Tingkah laku

ekspresi (gelisah)

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengontrol nyeri

dengan indicator

Mengenali faktor-

faktor Penyebab

Melaporkan Gejala-

gejala nyeri kepada

tim kesehatan

2 Tingkah laku ekspresi

dengan indicator

Mengungkapkan

pengetahuan

tentang situasi

1 Kaji keluhan

nyeri lokasi

karakteristik

frekuensi kualitas

dan beratnya

benturan

2 Obesitas (obesitas

= kegemukan)

respon

ketidaknyamanan

secara verbal

1 Nyeri merupakan

pengalaman

subjektif dan harus

dijelaskan oleh

pasien Identifikasi

karakteristik nyeri

dan faktor yang

berhubungan

merupakan hal

untuk mengevaluasi

keefektifan dari

terapi yang

diberikan

2 Merupakan

indicator nyeri yang

tidak langsung yang

dialami Sakit

kepala mungkin

bersifat akut atau

kronis jadi

Manifestasi

fisiologis bisa

ASKEP HEAD INJURY 17

3 Ajarkan latihan

teknik relaksasi

seperti latihan

nafas dalam

muncultidak

BUKAN DEFINISI

tapi caranya

3 Untuk mengurangi

rsa nyeri dan

memfokuskan

perhatian klien

Terbalik ga dengan

intervensi ingat

intervensi =

rencanahellip

3 Kerusakan memori bd

gangguan neurologis

dengan batasan

karakteristik

Ketidakmampuan

mengingat

peristiwa

Mengeluh

mengalami lupa

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengenali perubahan

berfikirperilaku

2 Berpartisipasi dalam

aturan terapeutik

penyerapan kognitif

1 Orang terdekat

untuk

membandingkan

kepribadian

tingkah laku

pasien sebelum

mengalami

trauma dengan

respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk

menghadirkan

realitas secara

konsisten dan

jelas hindari

pikiran-pikiran

1 Masa pemulihan

cedera kepala

meliputi fase

agitasi respon

marah munculnya

halusinasi atau

perubahan pada

interpretasi atau

tergantung dari

berkembangnya

bagian tertentu dari

otak yang

bengalami trauma

tersebut

2 Pasien mungkin

tidak menyadari

ada trauma secara

total (amnesia)

atau dari perluasan

trauma dank arena

ASKEP HEAD INJURY 18

yang tidak masuk

akal

itu pasien perlu

dihadapkan pada

kenyataan terhadap

terjadinya cedera

[ada dirinya

Orientasi realitas

yang terstuktur

dapat menurunkan

reaksi perlawanan

dari pasien

F Implementasi

Tangga

l

DX Jam Implementasi Paraf

2 April

2013

1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital

2 Perubahan respon klien terhadap

stimulusrangsang

3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan

umpan balik

4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk

menyebutkan nama benda tersebut

2 April

2013

2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik

frekuensi kualitas dan beratnya benturan

2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal

3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan

nafas dalam

2 April

2013

1 Orang terdekat untuk membandingkan

kepribadian tingkah laku pasien sebelum

mengalami trauma dengan respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara

ASKEP HEAD INJURY 19

konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang

tidak masuk akal

G Evaluasi

Tanggal Evaluasi

4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang

O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari

skala berapa Dijelaskan lagi

TTV

TD 12080 mmHg (12080-14090)

RR 16 xmenit (16-24 xmenit)

N 80 xmenit (60-100 xmenit)

Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)

A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana

P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya

ASKEP HEAD INJURY 20

BAB IV

PENUTUP

a Kesimpulan

Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau

pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan

intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan

Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu

gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities

dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak

Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas

Klasifikasi cedera kepala

Cedera kepala ringan

Cedera kepala sedang

Cedera kepala berat

Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral

Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat

dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan

larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak

Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12

Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat

Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran

lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami

amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor

Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral

pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason

sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi

hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

ASKEP HEAD INJURY 21

DAFTAR PUSTAKA

Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan

pasienJakartaEGC

NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North

American Nursing Diagnosis Association

httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml

httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm

httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm

http

PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA

htm

1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN

TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA

LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG

CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN

2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS

MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI

SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON

ASKEP HEAD INJURY 22

Page 18: isi ASKEP HI.docx

3 Ajarkan latihan

teknik relaksasi

seperti latihan

nafas dalam

muncultidak

BUKAN DEFINISI

tapi caranya

3 Untuk mengurangi

rsa nyeri dan

memfokuskan

perhatian klien

Terbalik ga dengan

intervensi ingat

intervensi =

rencanahellip

3 Kerusakan memori bd

gangguan neurologis

dengan batasan

karakteristik

Ketidakmampuan

mengingat

peristiwa

Mengeluh

mengalami lupa

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 2x24

jam klien dapat

1 Mengenali perubahan

berfikirperilaku

2 Berpartisipasi dalam

aturan terapeutik

penyerapan kognitif

1 Orang terdekat

untuk

membandingkan

kepribadian

tingkah laku

pasien sebelum

mengalami

trauma dengan

respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk

menghadirkan

realitas secara

konsisten dan

jelas hindari

pikiran-pikiran

1 Masa pemulihan

cedera kepala

meliputi fase

agitasi respon

marah munculnya

halusinasi atau

perubahan pada

interpretasi atau

tergantung dari

berkembangnya

bagian tertentu dari

otak yang

bengalami trauma

tersebut

2 Pasien mungkin

tidak menyadari

ada trauma secara

total (amnesia)

atau dari perluasan

trauma dank arena

ASKEP HEAD INJURY 18

yang tidak masuk

akal

itu pasien perlu

dihadapkan pada

kenyataan terhadap

terjadinya cedera

[ada dirinya

Orientasi realitas

yang terstuktur

dapat menurunkan

reaksi perlawanan

dari pasien

F Implementasi

Tangga

l

DX Jam Implementasi Paraf

2 April

2013

1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital

2 Perubahan respon klien terhadap

stimulusrangsang

3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan

umpan balik

4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk

menyebutkan nama benda tersebut

2 April

2013

2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik

frekuensi kualitas dan beratnya benturan

2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal

3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan

nafas dalam

2 April

2013

1 Orang terdekat untuk membandingkan

kepribadian tingkah laku pasien sebelum

mengalami trauma dengan respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara

ASKEP HEAD INJURY 19

konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang

tidak masuk akal

G Evaluasi

Tanggal Evaluasi

4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang

O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari

skala berapa Dijelaskan lagi

TTV

TD 12080 mmHg (12080-14090)

RR 16 xmenit (16-24 xmenit)

N 80 xmenit (60-100 xmenit)

Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)

A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana

P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya

ASKEP HEAD INJURY 20

BAB IV

PENUTUP

a Kesimpulan

Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau

pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan

intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan

Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu

gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities

dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak

Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas

Klasifikasi cedera kepala

Cedera kepala ringan

Cedera kepala sedang

Cedera kepala berat

Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral

Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat

dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan

larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak

Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12

Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat

Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran

lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami

amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor

Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral

pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason

sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi

hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

ASKEP HEAD INJURY 21

DAFTAR PUSTAKA

Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan

pasienJakartaEGC

NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North

American Nursing Diagnosis Association

httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml

httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm

httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm

http

PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA

htm

1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN

TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA

LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG

CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN

2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS

MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI

SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON

ASKEP HEAD INJURY 22

Page 19: isi ASKEP HI.docx

yang tidak masuk

akal

itu pasien perlu

dihadapkan pada

kenyataan terhadap

terjadinya cedera

[ada dirinya

Orientasi realitas

yang terstuktur

dapat menurunkan

reaksi perlawanan

dari pasien

F Implementasi

Tangga

l

DX Jam Implementasi Paraf

2 April

2013

1 1 Monitor Tanda-Tanda Vital

2 Perubahan respon klien terhadap

stimulusrangsang

3 Perhatikan dalam berkomunikasi dan berikan

umpan balik

4 Tunjukan objek dan minta pasien untuk

menyebutkan nama benda tersebut

2 April

2013

2 1 Kaji keluhan nyeri lokasi karakteristik

frekuensi kualitas dan beratnya benturan

2 Obesitas respon ketidaknyamanan secara verbal

3 Ajarkan latuhan teknik relaksasi seperti latihan

nafas dalam

2 April

2013

1 Orang terdekat untuk membandingkan

kepribadian tingkah laku pasien sebelum

mengalami trauma dengan respon pasien

sekarang

2 Usahakan untuk menghadirkan realitas secara

ASKEP HEAD INJURY 19

konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang

tidak masuk akal

G Evaluasi

Tanggal Evaluasi

4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang

O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari

skala berapa Dijelaskan lagi

TTV

TD 12080 mmHg (12080-14090)

RR 16 xmenit (16-24 xmenit)

N 80 xmenit (60-100 xmenit)

Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)

A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana

P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya

ASKEP HEAD INJURY 20

BAB IV

PENUTUP

a Kesimpulan

Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau

pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan

intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan

Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu

gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities

dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak

Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas

Klasifikasi cedera kepala

Cedera kepala ringan

Cedera kepala sedang

Cedera kepala berat

Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral

Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat

dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan

larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak

Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12

Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat

Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran

lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami

amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor

Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral

pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason

sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi

hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

ASKEP HEAD INJURY 21

DAFTAR PUSTAKA

Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan

pasienJakartaEGC

NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North

American Nursing Diagnosis Association

httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml

httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm

httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm

http

PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA

htm

1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN

TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA

LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG

CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN

2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS

MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI

SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON

ASKEP HEAD INJURY 22

Page 20: isi ASKEP HI.docx

konsisten dan jelas hindari pikiran-pikiran yang

tidak masuk akal

G Evaluasi

Tanggal Evaluasi

4 April 2013 S Klien mengatakan nyeri berkurang

O Klien tampak tengang dan rileks dan skala nyeri menurun menjadi 3 dari

skala berapa Dijelaskan lagi

TTV

TD 12080 mmHg (12080-14090)

RR 16 xmenit (16-24 xmenit)

N 80 xmenit (60-100 xmenit)

Suhu 37ordmC (365-375 ordmC)

A Masalah teratasi sebagian masalah yg mana

P Pertahankan dan lanjutkan intervensi selanjutnya

ASKEP HEAD INJURY 20

BAB IV

PENUTUP

a Kesimpulan

Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau

pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan

intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan

Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu

gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities

dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak

Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas

Klasifikasi cedera kepala

Cedera kepala ringan

Cedera kepala sedang

Cedera kepala berat

Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral

Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat

dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan

larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak

Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12

Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat

Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran

lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami

amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor

Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral

pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason

sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi

hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

ASKEP HEAD INJURY 21

DAFTAR PUSTAKA

Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan

pasienJakartaEGC

NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North

American Nursing Diagnosis Association

httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml

httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm

httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm

http

PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA

htm

1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN

TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA

LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG

CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN

2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS

MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI

SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON

ASKEP HEAD INJURY 22

Page 21: isi ASKEP HI.docx

BAB IV

PENUTUP

a Kesimpulan

Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau

pembekakan otak sebagai respons terhadap cidera dan menyebabkan peningkatan tekanan

intrakranial berdasarkan standar asuhan keperawatan penyakit bedah ( bidang keperawatan

Bp RSUD Djojonegoro Temanggung 2005) cidera kepala sendiri didefinisikan dengan suatu

gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interslities

dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak

Penyebab dari cedera kepala adalah kebanyakan terjadi karena kecelakaan lalu lintas

Klasifikasi cedera kepala

Cedera kepala ringan

Cedera kepala sedang

Cedera kepala berat

Pemeriksaan penunjang pada cedera kepala antara lain CT scan MRI Cerebral

Angiography EEG Sinar-X BEAR PET CSS dan lain-lain Penatalaksanaan medis dapat

dilakukan antara lain Dexmethason terapi hiperventilasi pengobatan anti-edema dengan

larutan hipertonis dan antibiotika yang mengandung barrier darah ke otak

Jadi NyN mengalami cedera kepala sedang dengan tingkat kesadaran 10 (10 atau 12

Di atas menyebutkan 12) sesuai dari Pemeriksaan GCS yang telah dilakukan oleh perawat

Dimana pasien mengalami benturan di kepala bagian depan dan belakang dengan kesadaran

lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam (maksutnya kesadaran gt 30 menit) mengalami

amnesia retrogards maka dikatan pasien mengalami cedera sedang Pasien selalu di monitor

Tanda-Tanda Vital karena untuk mengetahui variasi yang terjadi pada tekanantrauma serebral

pada daerah vasomotor otak Dan pasien diberi obat-obatan seperti Dexmethason kalmethason

sebagai pengobatan anti-edema serebral dosis sesuai dengan berat ringannya trauma Dan terapi

hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk mengurangi vasodilatasi

ASKEP HEAD INJURY 21

DAFTAR PUSTAKA

Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan

pasienJakartaEGC

NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North

American Nursing Diagnosis Association

httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml

httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm

httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm

http

PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA

htm

1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN

TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA

LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG

CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN

2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS

MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI

SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON

ASKEP HEAD INJURY 22

Page 22: isi ASKEP HI.docx

DAFTAR PUSTAKA

Doenges Marilin Edkk1993Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan

pasienJakartaEGC

NANDA 2005 Nursing Diagnosis Definition and Classification Philadelphia North

American Nursing Diagnosis Association

httpasuhan-keperawatan-pada-pasien-ciderahtml

httpAsuhanKeperawatanCederaKepalahtm

httpKLIENDENGANCIDERKEPALANANDANOCNICNursingSciencehtm

http

PADAKLIENDENGANCEDERAKEPALARINGANPUTUJUNIARTHASEMARAPUTRA

htm

1 UNTUK LEAFLET BOLEH MENGANGKAT TENTANG PENATALAKSANAAN

TETAPI ITU BELUM MENCANGKUP SEMUA

LEBIH DITEKANKAN UPAYALANGKAH AWAL KETIKA SESEORANG

CEDERA KEPALA ITU APA BUKAN LANGSUNG KE PX CT-SCAN

2 UNTUK SKENARIO TIDAK SESUAI DENGAN KASUS DI KASUS

MENYEBUTKAN NYN BERUMUR 38 TAHUN DAN PJ ADALAH SUAMI

SEDANGKAN ROLE PLAY NYA MALAH ANAK HARUS SINKRON

ASKEP HEAD INJURY 22