intususepsi ppt

12
Pembimbing : Dr.H. Sindu Saksono, Sp.BA(K) Dr.H. Sindu Saksono, Sp.BA(K) Oleh : 1. Aviandini Toga Putri 2. Hasbiallah Yusuf 3. Nia Desnina 4. Silvia 5. Shabrina Frimasari 1

Upload: shabrina-frimasari

Post on 20-Jan-2016

573 views

Category:

Documents


80 download

DESCRIPTION

intususepsi

TRANSCRIPT

Pembimbing :

Dr.H. Sindu Saksono, Sp.BA(K)Dr.H. Sindu Saksono, Sp.BA(K)

Oleh :1. Aviandini Toga Putri2. Hasbiallah Yusuf3. Nia Desnina4. Silvia5. Shabrina Frimasari

1

Definisi

Intususepsi adalah masuknya segmen usus proksimal (ke arah oral) ke lumen usus yang lebih distal (ke arah anal) sehingga menimbulkan gejala obstruksi.

intussuceptum

intussucipient 2

Etiologi

Epidemiologi

3

Lebih dari 90% kasus idiopatik, 10 persen kasus terdapat penyebab spesifik seperti divertikulum Meckel, hiperplasi patch Peyeri di ileum terminal, dan polip

Patogenesis

4

Etiologi(Meningkatkan peristaltik usus)

Invaginasi

Stasis aliran limfe, vena,

edema mukosa dan strangulasi

Gejala ObstruktifSekresi usus yang

berlebihan dan pecahnya vena yang

terjepit

Nyeri kolik, muntah hijau, teraba massaCurrent Jelly Stool

Gejala Klinik

5

Intususepsi

Kolik Abdomen

Muntah Hijau

Current Jelly Stool

De Dance’s

sign

Trias Invaginas

i

6

Diagnosis

*Dapat ditegakkan melalui anamnesa dan dikonfirmasi dengan pemeriksaan klinis

*Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan : USG dan kontras Barium enema.

7

Pemeriksaan Penunjang

Ultrasonografi

Kontras Enema

Pseudo kidney sign

Doughnut sign

Coil Spring

8

Penatalaksanaan

*Awal

1.Pemasangan sonde lambung untuk dekompresi dan mencegah aspirasi

2.Rehidrasi (monitor keseimbangan cairan)

3.Terapi medikamentosa seperti antibiotika (bila gejala obstruksi sudah jelas, ada demam, atau obstruksi sudah berlangsung lebih dari 24 jam) dan analgesik.

4.Setelah keadaan umum baik, dipilih tindakan reposisi yang sesuai dengan keadaan pasien.

9

Penatalaksanaan invaginasi dapat dilakukan secara non-operatif dan operatif.

a. Non-operatif :

1. Reduksi Pneumostatik

2. Reduksi Hidrostatik (contrast enema) => rule of three (3 feet, minute, times)

b. Operatif :

1. Laparotomi

10

Reduksi Pneumostatik

Reduksi Hidrostatik

Prosedur ini fluoroscopi dengan memasukan udara ke dalam rektum maksimum tekanan udara yang aman adalah 80 mm Hg untuk bayi dan 110-120 mm Hg untuk anak-anak. Kriteria berhasil : adanya reflux ke dalam usus kecil dan penderita terlihat membaik.Kompikasi tindakan ini adalah pneumoperitonium.

Kateter Foley dimasukkan ke rektum lalu NaCl 0,9% atau barium dimasukkan per rektal dari ketinggian 3 kaki, interval 3 menit, observasi dengan fluoroskopi, lanjutkan bila terjadi reduksi. Tunggu 10 menit bila tidak terjadi reduksi keluarkan barium. Dapat diulangi sampai 3 kali. Reduksi berhasil dikonfirmasi dengan adanya kontras yang melewati ileum terminalis, bila pipa rektal ditarik keluar anus akan keluar barium beserta feses dan udara, pada pemeriksaan fisik, perut tampak kempes dan massa menghilang.

11

Prognosis

Terapi dini yang adekuat akan memberi prognosis yang baik. Prognosis sangat baik bila terapi dimulai dalam kurun waktu 24 jam dihitung dari awal munculnya gejala.

Ada kemungkinan terjadi rekurensi di kemudian hari walaupun intususepsi telah diterapi adekuat

12