intervensi anemia
TRANSCRIPT
3.1 INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan & Kriteria
Hasil
Intervensi Rasional
1.Gangguan perfusi
jaringan berhubungan
dengan penurunan suplai
oksigen / nutrisi ke sel.
Setelah di lakukan
tindakan keperawatan
1X24 jam dapat
Mengatakan perfusi
adekuat.
KH:
- Tanda vital stabil
- Membran mukosa
warna merah muda
- Pengisian kapiler
baik
- Penyebaran urine
adekuat
1. Awasi tanda-tanda vital,
kaji pengisisan kapiler,
warna kulit / membran
mukosa, dasar kuku.
2. Awasi upaya pernafasan
auskultasi bunyi nafas.
3. Kaji respon verbal
melambat, mudah
terangsang, ogiatasi,
gangguan memori, bingung.
4. Berikan oksigen.
5. Kolaborasi dengan dokter
didalam pemeriksaan
laboratorium darah, peroduk
darah.
1.Mengetahui derajat /
keadekuatan perfusi jaringan
dan membantu menentukan
keberhasilan intervensi.
2.Dispnea, gemericik
menunjukkan GJK karena
regangan jantung lama /
peningkatan kompensasicurah
jantung.
3.Dapat mengidentifikasikan
gangguan fungsi serebral karena
hipoksia atau difisiendi Vitamin
B12
4.Memaksimalkan trasfer
oksigen ke jaringan.
5.Menjalankan fungsi
Independent
2.Intoleransi aktifitas
berhubungan dengan
ketidakseimbangan suplai
oksigen
Setelah di lakukan
tindakan keperawatan
1X24 jam masalah
Toleransi aktivitas
dapat meningkat.
KH:
- Tanda vital stabil
- Membran mukosa
warna merah muda
- Pengisian kapiler
1.Kaji kehilangan /
gangguan keseimbangan
gaya jalan, kelemahan otot.
2.Berikan lingkungan
tenang, pertahankan tirah
baring.
3.Ubah posisi pasien dengan
perlahan dan pantau terhadap
pusing.
4.Observas tanda-tanda vital.
1.Menunjukkan perubahan
neurologi karena defisiensi
Vitamin B12.
2.Meningkatkan istirahat
menurunkan oksigen tubuh dan
menurunkan reganggan jantung
dan paru.
3.Hipotensi postural da
hipotensi serebral dapat
menyebabkan pusing, denyut,
baik
- Penyebaran urine
adekuat
5.Rencanakan kemajuan
aktifitas
dan peningkatan resiko cedera.
4. Deteksi sedini mungkin
adanya perubahan tanda-tanda
vital.
5. Meningkatkan secara
bertahap tingkat aktivitas
sampai normal.
3. Kekurangan nutrisi
kurang dari kebutuha
tubuh berhubungan
dengan kekurangan
asupan nutrisi esensial.
Setelah di lakukan
tindakan keperawatan
1X24 jam masalah
Menunjukkan
peningkatan berat
badan.
KH :
- Tidak mengalami
mal nutrisi.
- Mata tidak cowong.
- Turgor kulit normal.
Mukosa bibir basah.
1.Kaji riwayat nutrisi
2.Observasi dan catat
masukan makanan pasien.
3.Berikan makanan sedikit
dan frekuensi sering.
4.Observas tanda-tanda vital.
5.Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian gizi
seimbang dan vitamin,
suplement mineral.
1.mengidentifikasi defisiensi
nutrisi.
2.Mengatasi masukan kalori
atau kualitas kekurangan
konsumsi makanan.
3.Dapat menurunkan kelemahan
dan meningkatkan masukan
makanan.
4.Dapat menurunkan kelemahan
dan meningkatkan masukan
makanan.
5.Menjalankan fungsi
Independent.
4. Resiko tinggi terjadi
infeksi berhubungan
dengan pertahanan
sekunder yang tidak
adekuat.
Setelah tindakan
keperawatan 1X24 jam
masalah Infeksi tidak
terjadi.
KH :
-mengidentifikasi
perilaku untuk
mencegah/menurunkan
risiko infeksi.
- meningkatkan
1. Pertahankan teknik aseptic
ketat pada.
2. Tingkatkan masukkan
cairan adekuat
3.Pantau suhu tubuh. Catat
adanya menggigil dan
takikardia dengan atau tanpa
demam
4. Pantau/batasi pengunjung.
Berikan isolasi bila
1. Menurunkan risiko
kolonisasi/infeksi bakteri
2. Membantu dalam
pengenceran secret pernapasan
untuk mempermudah
pengeluaran dan mencegah
stasis cairan tubuh misalnya
pernapasan dan ginjal.
3. Adanya proses
inflamasi/infeksi membutuhkan
penyembuhan luka,
bebas drainase purulen
atau eritema, dan
demam.
memungkinkan.
5. Tingkatkan cuci tangan
yang baik
evaluasi/pengobatan.
Amati eritema/cairan luka.
4. Membatasi pemajanan pada
bakteri/infeksi. Perlindungan
isolasi dibutuhkan pada anemia
aplastik, bila respons imun
sangat terganggu.
5. Mencegah kontaminasi
silang/kolonisasi bacterial..
5. Risiko tinggi terhadap
kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan
perubahan sirkulasi dan
neurologist.
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
1X24jam masalah
dapat mempertahankan
integritas kulit.
KH:
mengidentifikasi factor
risiko/perilaku
individu untuk
mencegah cedera
dermal
1.Kaji integritas kulit, catat
perubahan pada turgor,
gangguan warna
2. Anjurkan pemukaan kulit
kering dan bersih
3. Bantu untuk latihan
rentang gerak
1.kondisi kulit dipengaruhi oleh
sirkulasi, nutrisi dan
imobilisasi. Jaringan dapat
menjadi rapuh dan cenderung
untuk infeksi dan rusak.
2. Area lembab, terkontaminasi,
memberikan media yang sangat
baik untuk pertumbuhan
organisme patogenik
3. meningkatkan sirkulasi
jaringan, mencegah stasis