direktorat riset dan pengabdian masyarakat direktorat ......intervensi pemberian suplemen fe dan kie...

22
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Gedung BPPT II Lantai 19, Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat http://simlitabmas.ristekdikti.go.id/ PROTEKSI ISI PROPOSAL Dilarang menyalin, menyimpan, memperbanyak sebagian atau seluruh isi proposal ini dalam bentuk apapun kecuali oleh pengusul dan pengelola administrasi penelitian PROPOSAL PENELITIAN 2019 ID Proposal: eafe0b2e-4e20-4c24-9d27-8aad30494137 Rencana Pelaksanaan Penelitian: tahun 2020 s.d. tahun 2020 1. JUDUL PENELITIAN Intervensi Pemberian Suplemen Fe dan KIE Tentang Anemia Terhadap Kadar Haemoglobin pada Remaja Putri di SMA Negeri Wilayah Kecamatan Pesanggrahan Tahun 2019 Bidang Fokus RIRN / Bidang Unggulan Perguruan Tinggi Tema Topik (jika ada) Rumpun Bidang Ilmu Kesehatan Pengembangan dan penguatan sistem kelembagaan, kebijakan kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat dalam mendukung kemandirian obat Penguatan pengetahuan dan pengembangan kebiasaan masyarakat dalam berperilaku sehat Kebidanan Kategori (Kompetitif Nasional/ Desentralisasi/ Penugasan) Skema Penelitian Strata (Dasar/ Terapan/ Pengembangan) SBK (Dasar, Terapan, Pengembangan) Target Akhir TKT Lama Penelitian (Tahun) Penelitian Kompetitif Nasional Penelitian Dosen Pemula SBK Riset Pembinaan/Kapasitas SBK Riset Pembinaan/Kapasitas 3 1 2. IDENTITAS PENGUSUL Nama, Peran Perguruan Tinggi/ Institusi Program Studi/ Bagian Bidang Tugas ID Sinta H-Index INDAH SRI WAHYUNI Ketua Pengusul Politeknik Karya Husada Kebidanan 6677916 0 Membantu ketua peneliti selama penelitian berlangsung, membantu pengembangan media penelitian,membantu pengambilan data, membantu analisa EKA BATI WIDYANINGSIH M.Kes Anggota Pengusul 1 Politeknik Karya Husada Kebidanan 6694464 0

Upload: others

Post on 22-Oct-2020

17 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

    Gedung BPPT II Lantai 19, Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat http://simlitabmas.ristekdikti.go.id/

    PROTEKSI ISI PROPOSAL Dilarang menyalin, menyimpan, memperbanyak sebagian atau seluruh isi proposal ini dalam bentuk apapun

    kecuali oleh pengusul dan pengelola administrasi penelitian

    PROPOSAL PENELITIAN 2019

    ID Proposal: eafe0b2e-4e20-4c24-9d27-8aad30494137Rencana Pelaksanaan Penelitian: tahun 2020 s.d. tahun 2020

    1. JUDUL PENELITIAN

    Intervensi Pemberian Suplemen Fe dan KIE Tentang Anemia Terhadap Kadar Haemoglobin pada Remaja Putri di SMA Negeri Wilayah Kecamatan Pesanggrahan Tahun 2019

    Bidang Fokus RIRN / Bidang

    Unggulan Perguruan Tinggi

    Tema Topik (jika ada)Rumpun Bidang

    Ilmu

    Kesehatan

    Pengembangan dan penguatan sistem kelembagaan, kebijakan kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat dalam mendukung

    kemandirian obat

    Penguatan pengetahuan dan pengembangan

    kebiasaan masyarakat dalam berperilaku sehat

    Kebidanan

    Kategori (Kompetitif Nasional/

    Desentralisasi/ Penugasan)

    Skema Penelitian

    Strata (Dasar/ Terapan/

    Pengembangan)

    SBK (Dasar, Terapan,

    Pengembangan)

    Target Akhir TKT

    Lama Penelitian (Tahun)

    Penelitian Kompetitif Nasional

    Penelitian Dosen Pemula

    SBK Riset Pembinaan/Kapasitas

    SBK Riset Pembinaan/Kapasitas

    3 1

    2. IDENTITAS PENGUSUL

    Nama, PeranPerguruan

    Tinggi/ Institusi

    Program Studi/ Bagian

    Bidang Tugas ID Sinta H-Index

    INDAH SRI WAHYUNI

    Ketua Pengusul

    Politeknik Karya Husada

    Kebidanan 6677916 0

    Membantu ketua peneliti selama penelitian berlangsung, membantu pengembangan media penelitian,membantu pengambilan data, membantu analisa

    EKA BATI WIDYANINGSIH

    M.Kes

    Anggota Pengusul 1

    Politeknik Karya Husada

    Kebidanan 6694464 0

  • data dan membantu meyelesaikan laporan hingga selesai,

    3. MITRA KERJASAMA PENELITIAN (JIKA ADA)

    Pelaksanaan penelitian dapat melibatkan mitra kerjasama, yaitu mitra kerjasama dalam melaksanakan penelitian, mitra sebagai calon pengguna hasil penelitian, atau mitra investor

    Mitra Nama Mitra

    4. LUARAN DAN TARGET CAPAIAN

    Luaran Wajib

    Tahun Luaran

    Jenis Luaran

    Status target capaian (accepted, published, terdaftar

    atau granted, atau status lainnya)

    Keterangan (url dan nama jurnal, penerbit, url paten,

    keterangan sejenis lainnya)

    1 Artikel di jurnal internasional Accepted International Journal of Nursing and Health Servicesh

    Luaran Tambahan

    Tahun Luaran

    Jenis LuaranStatus target capaian (accepted, published, terdaftar atau granted,

    atau status lainnya)

    Keterangan (url dan nama jurnal, penerbit, url paten, keterangan

    sejenis lainnya)

    1

    Artikel di Jurnal Nasional terakreditasi peringkat 1-3

    Accepted Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah

    1 Komik Telah bersertifikat Komik tentang Anemia

    5. ANGGARAN

    Rencana anggaran biaya penelitian mengacu pada PMK yang berlaku dengan besaran minimum dan maksimum sebagaimana diatur pada buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi 12.

    Total RAB 1 Tahun Rp. 20,000,000

    Tahun 1 Total Rp. 20,000,000

    Jenis Pembelanjaan

    Komponen Item Satuan Vol.Biaya

    SatuanTotal

    Bahan ATKPembuatan laporan

    eksemplar 2 100,000 200,000

    Bahan ATK Buku catatan Unit 2 15,000 30,000

    BahanBahan Penelitian (Habis Pakai)

    media komik Unit 1 750,000 750,000

    BahanBahan Penelitian (Habis Pakai)

    Souvenir Unit 246 12,000 2,952,000

    BahanBahan Penelitian (Habis Pakai)

    Peralatan Penunjang penelitian/Fotocopi Kuesioner

    Eksemplar 246 500 123,000

    BahanBahan Penelitian (Habis Pakai)

    Handscoon box 4 50,000 200,000

    Bahan Penelitian Bahan alkohol swap pac 3 20,000 60,000

  • Jenis Pembelanjaan

    Komponen Item Satuan Vol.Biaya

    SatuanTotal

    (Habis Pakai)

    BahanBahan Penelitian (Habis Pakai)

    blood lancet box 3 25,000 75,000

    BahanBahan Penelitian (Habis Pakai)

    Stik Hb botol 11 125,000 1,375,000

    BahanBahan Penelitian (Habis Pakai)

    Etabion Strip 739 5,000 3,695,000

    Pengumpulan Data

    HR Sekretariat/Administrasi Peneliti

    Administrasi Penelitian

    Paket 3 1,000,000 3,000,000

    Pengumpulan Data

    HR Petugas Survei Pengumpul data Paket 6 125,000 750,000

    Pengumpulan Data

    TransportTransport lokal pengumpulan data

    Paket 5 50,000 250,000

    Pengumpulan Data

    Uang harian rapat di dalam kantor

    Rapat koordinasi penumpulan data

    Paket 5 50,000 250,000

    Pengumpulan Data

    Biaya konsumsiBiaya konsumsi koordinasi dan pengumpulan data

    OH 5 40,000 200,000

    Pengumpulan Data

    HR Pembantu Lapangan

    HR petugas lapangan yang membantu pengambian data

    OH 4 125,000 500,000

    Sewa Peralatan

    Peralatan penelitian easy touch HB Unit 5 250,000 1,250,000

    Sewa Peralatan

    Transport penelitiantransport pengambilan alat penelitian

    PP 2 50,000 100,000

    Analisis Data HR Pengolah DataHR petugas yang membantu pengolahan

    OP 1 500,000 500,000

    Analisis Data Biaya konsumsi rapatkonsumsi rapat koordinasi analisis data

    Paket 6 40,000 240,000

    Pelaporan, Luaran Wajib, dan Luaran Tambahan

    Biaya Publikasi artikel di Jurnal Nasional

    Biaya Publikasi Paket 1 500,000 500,000

    Pelaporan, Luaran Wajib, dan Luaran Tambahan

    Publikasi artikel di Jurnal Internasional

    Penerjerjemahan, profreading, biaya publikasi

    Paket 1 2,500,000 2,500,000

    Pelaporan, Luaran Wajib, dan Luaran Tambahan

    Luaran KI (paten, hak cipta dll)

    Biaya HAKI Paket 1 500,000 500,000

  • RINGKASAN

    Latar Belakang: Anemi gizi besi merupakan masalah gizi mikro yang banyak terjadi di

    seluruh dunia terutama di negara berkembang yang diperkirakan terjadi pada 30% populasi

    penduduk dunia. Anemi banyak terjadi pada semua kelompok usia terutama pada remaja

    dan ibu hamil. Prevalensi Anemia pada perempuan berusia 15 – 49 tahun paling banyak

    terjadi pada wilayah Asia Tenggara sebesar 42 %, Afrika sebesar 39 %, Mediterania Timur

    38 %, Eropa sebesar 23 %, Pasifik Barat 20 % dan Amerika sebesar 17 %. Prevalensi

    anemia gizi pada kelompok usia remaja (15-24 tahun) secara nasional adalah 18,4%.

    Cakupan pemberian tablet tambah darah pada remaja putri di Indonesia pada tahun 2017

    adalah 29,51%. Hal ini sudah memenuhi target Renstra tahun 2017 yaitu 20%. Ada sepuluh

    provinsi yang belum memenuhi target Renstra yang salah satunya adalah wilayah DKI

    Jakarta yaitu hanya mencapai 6,11%. Ada tiga faktor yang melatar belakangi kejadian

    anemia, yang pertama adalah penyebab langsung seperti kurangnya kadar zat besi dalam

    darah dan kondisi tubuh yang terinfeksi penyakit. Penyebab kedua adalah penyebab tidak

    langsung, yaitu rendahnya perhatian keluarga, tingginya aktivitas, dan kurang tepatnya pola

    distribusi makanan dalam keluarga. Penyebab ketiga yaitu penyebab mendasar yaitu

    pendidikan, pendapatan yang rendah, rendahnya status sosial dan sulitnya lokasi geografis

    tempat tinggal. Dampak AGB pada remaja antara lain terganggunya pertumbuhan dan

    perkembangan, kelelahan, meningkatnya kerentanan tubuh terhadap infeksi, mengurangi

    kemampuan fisik serta kemampuan akademik. Pemerintah memiliki program dalam upaya

    mencegah terjadinya anemia pada remaja yaitu memberikan satu butir TTD setiap minggu

    sepanjang tahun (52 butir) untuk remaja putri di sekolah. Pemberian dilakukan selama 16

    minggu dengan rincian 1 minggu sekali dan selama 10 hari masa menstruasi, sehingga total

    yang diberikan 52 tablet.

    Tujuan: Tujuan Penelitian ini untuk mengkaji Karakteristik Sampel, Pengetahuan Anemia,

    Sikap Remaja, Kepatuhan Remaja, Dukungan Keluarga dan Dukungan Guru dalam

    Intervensi Pemberian Suplemen Fe dan KIE Anemia terhadap Kadar Hemoglobin Pada

    Remaja Putri di SMAN Wilayah Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan.

    Metode: Penelitian ini adalah Quasi Eksperimental. dengan sampel sebanyak 123 remaja

    putri berusia 15 – 18 tahun di tiga sekolah SMA terpilih di Wilayah Kecamatan

  • Pesanggrahan Jakarta Selatan Tiga kelompok intervensi pertama menerima 52 butir

    sepanjang tahun. Pemberian dilakukan selama 16 minggu dengan rincian 1 minggu sekali

    dan selama 10 hari masa menstruasi. Intervensi pada kelompok kedua berupa pemberian

    suplemen besi dan pemberian KIE dengan media komik tentang Anemia dan intervensi

    ketiga pada kelompok control yang tidak mendapatkan suplemen Fe dan KIE

    Luaran: Luaran wajib yang ditargetkan dalam publikasi pada jurnal internasional. Luaran

    tambahan berupa jurnal nasional terakreditasi, dan HAKI

    TKT: Target pada penelitian ini adalah TKT 3 yakni pembuktian konsep (proof- of-

    concept) fungsi/atau karakteristik penting secara analisis dan eksperimental.

    Kata Kunci: Suplemen Fe, KIE, remaja, haemoglobin, anemia

  • LATAR BELAKANG

    Anemi gizi besi merupakan masalah gizi mikro yang banyak terjadi di seluruh

    dunia terutama di negara berkembang yang diperkirakan terjadi pada 30% populasi

    penduduk dunia. Anemi banyak terjadi pada semua kelompok usia terutama pada remaja

    dan ibu hamil. Wanita mempunyai resiko terkena anemia paling tinggi terutama pada

    wanita usia subur yakni sekitar setengah juta. Sebesar 29% WUS yang tidak hamil

    mengalami anemia serta 38% wanita hamil usia 15-49 tahun mengalami anemia. 1

    Pemberian TTD pada remaja putri bertujuan untuk memenuhi kebutuhan zat besi

    bagi para remaja putri yang akan menjadi ibu di masa yang akan datang. Dengan cukupnya

    asupan zat besi sejak dini, diharapkan angka kejadian anemia ibu hamil, pendarahan saat

    persalinan, BBLR, dan balita pendek dapat menurun.2

    Prevalensi Anemia pada perempuan berusia 15 – 49 tahun paling banyak terjadi

    pada wilayah Asia Tenggara sebesar 42 %, Afrika sebesar 39 %, Mediterania Timur 38 %,

    Eropa sebesar 23 %, Pasifik Barat 20 % dan Amerika sebesar 17 %.3 Prevalensi anemia gizi

    pada kelompok usia remaja (15-24 tahun) secara nasional adalah 18,4%.4 Cakupan

    pemberian tablet tambah darah pada remaja putri di Indonesia pada tahun 2017 adalah

    29,51%. Hal ini sudah memenuhi target Renstra tahun 2017 yaitu 20%. Ada sepuluh

    provinsi yang belum memenuhi target Renstra yang salah satunya adalah wilayah DKI

    Jakarta yaitu hanya mencapai 6,11%.2

    Ada tiga faktor yang melatar belakangi kejadian anemia, yang pertama adalah

    penyebab langsung seperti kurangnya kadar zat besi dalam darah dan kondisi tubuh yang

    terinfeksi penyakit. Penyebab kedua adalah penyebab tidak langsung, yaitu rendahnya

    perhatian keluarga, tingginya aktivitas, dan kurang tepatnya pola distribusi makanan dalam

    keluarga. Penyebab ketiga yaitu penyebab mendasar yaitu pendidikan, pendapatan yang

    rendah, rendahnya status sosial dan sulitnya lokasi geografis tempat tinggal.5

    Dampak AGB pada remaja antara lain terganggunya pertumbuhan dan

    perkembangan, kelelahan, meningkatnya kerentanan tubuh terhadap infeksi, mengurangi

    kemampuan fisik serta kemampuan akademik.6

    Pemerintah memiliki program dalam upaya mencegah terjadinya anemia pada

    remaja yaitu memberikan satu butir TTD setiap minggu sepanjang tahun (52 butir) untuk

  • remaja putri di sekolah. Pemberian dilakukan selama 16 minggu dengan rincian 1 minggu

    sekali dan selama 10 hari masa menstruasi, sehingga total yang diberikan 52 tablet.7

    Hasil penelitian Leenstra et al. (2009) menunjukan bahwa intervensi mingguan

    pada remaja putri 12-18 tahun di Kenya meningkatkan kadar HB 0,52 g/dl).8 Penelitian lain

    yang dilakukan oleh Bani et al (2014) juga menunjukan dua jenis metode suplementasi besi

    yaitu mingguan dan selama periode menstruasi memberikan hasil yang sama terhadap

    peningkatan kadar HB, yaitu 0,9±0,6 (g/dl) pada kelompok mingguan dan 1,1 ±0,7 (g/dl)

    pada kelompok menstruasi. Keberhasilan program suplementasi tablet besi perlu didukung

    oleh strategi KIE yang efektif, sehingga perlu pengembangan model suplementasi tablet

    besi untuk remaja putri di sekolah.9

    Tujuan Penelitian ini untuk mengkaji Karakteristik Sampel, Pengetahuan Anemia, Sikap

    Remaja, Kepatuhan Remaja, Dukungan Keluarga dan Dukungan Guru dalam Intervensi

    Pemberian Suplemen Fe dan KIE Anemia terhadap Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri

    di SMAN Wilayah Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan.

    TINJAUAN PUSTAKA

    Masalah dan Program Penanggulangan Anemia

    Intervensi gizi dan kesehatan harus dilakukan pada setiap siklus kehidupan untuk

    mencapai kesehatan yang optimal, dilakukan secara berkelanjutan pada masa prakonsepsi,

    hamil, neonatal, bayi, balita anak, usia sekolah dan remaja. Intervensi pada remaja putrid an

    WUS sangat penting dilakukan karena akan menentukan kualitas sumber daya manusia

    generasi berikutnya.10

    Anemia gizi besi (AGB) merupakan anemia yang paling banyak terjadi

    dibandingkan zat gizi lain seperti B12 dan asam folat. AGB merupakan masalah gizi mikro

    yang paling banyak terjadi di dunia, diperkirakan terdapat sebanyak dua milyar populasi di

    dunia (50%) yang menderita anemi, dengan prevalensi terbesar terjadi di Negara Afrika dan

    Asia Tenggara.3 Pada remaja putri diperkirakan prevalensi global anemia adalah 29,4%.3

    Berdasarkan data Riskesdas 2013 diketahui bahwa prevalensi anemia pada remaja usia 15 –

    24 tahun adalah 18,4% dan pada usia subur adalah 16,9%, sehingga dapat dikategorikan

  • menjadi masalah kesehatan sedang. Berdasarkan data Riskesdas 2018 diketahui bahwa

    konsumsi TTD pada remaja putri dengan < 52 butir adalah 98,6% dan ≥ 52 butir 1,4 %. 7

    Anemia merupakan masalah kesehatan yang utama untuk ditangani sebab apabila

    anemia banyak terjadi khususnya pada kalangan remaja putri akan membawa dampak yang

    komplek. Dampak anemia remaja putri antara lain lelah, konsentrasi belajar menurun

    sehingga prestasi belajar rendah dan dapat menurunkan produktivitas remaja. Di samping

    itu juga menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena infeksi.11. Rekomendasi

    global menganjurkan untuk daerah dengan prevalensi anemia ≥ 40%, pemberian TTD pada

    rematri dan WUS terdiri dari 30 – 60 mg elemental iron dan diberikan setiap hari selama 3

    bulan berturut-turut dalam 1 tahun. 12 Sedangkan untuk daerah yang prevalensi anemianya

    ≥ 20 %, suplementasi terdiri dari 60 mg elemtal iron dan 2800 mcg asam folat dan

    diberikan 1 kali seminggu selama 3 bulan on (diberikan) dan 3 bulan off (tidak diberikan) 1

    Berdasarkan data riskesdas (2018) alasan penyebab remaja tidak minum atau

    menghabiskan tablet tambah darah yang diperoleh dari fasilitas kesehatan paling banyak

    menyatakan merasa tidak perlu (26,1%), Rasa dan bau tidak enak (22,9), Lupa (20%),

    Lainnya (11,7%), Ada efek samping (8,9%), Hanya diminum ketika haid (6,6%), dan

    belum waktunya habis (3,8%).7

    Salah satu upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk menanggulangi masalah

    anemia pada remaja adalah melalui pemberian suplementasi tablet tambah darah berupa zat

    besi (60 mg FeSO4) dan asam folat (0,25 mg) dengan mengintervensi WUS lebih dini yaitu

    mulai dari remaja karena apabila dilakukan intervensi pada saat WUS hamil mengalami

    anemia maka tidak banyak menolong mengatasi masalah anemia. Program penanggulangan

    anemia gizi pada WUS ini bertujuan untuk mendukung upaya penurunan AKI, dengan

    menurunkan resiko terjadinya perdarahan yang diakibatkan karena kondisi anemia ibu

    hamil.10

    Keberhasilan program pemberian tablet tambah darah di Vietnam dengan sasaran

    wanita usia subur mulai usia 16 – 45 tahun dipengaruhi oleh adanya dukungan

    multisektoral dari semua level tingkatan. Selain itu juga hal-hal yang membuat prevalensi

    anemia mengalami penurunan dari (38%) menjadi (19%) yakni penetapan waktu dan lokasi

    pendistribusian yang sudah distandarisasi dan dikomunikasikan secara baik, TTD yang

  • dibagikan secra gratis khususnya bagi wanita kaum minoritas, kemasan dengan bentuk strip

    blister, mengkomunikasikan secara tepat kepada komunitas dan para wanita agar dapat

    meningkatkan kepatuhan konsumsi TTD, menetapkan hari minum bersama tablet TTD

    serta monitoring terkait program pemberian tablet tambah darah.13

    Suplemen Fe dan Kadar Hemoglobin

    Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel darah

    merah. Mengingat setiap bulannya wanita mengalami menstruasi yang berarti juga

    kehilangan zat besi dalam darah, maka saat menstruasi sangat dianjurkan untuk

    mengkonsumsi TTD, sehingga darah yang hilang mendapat gantinya di dalam tubuh. Hal

    ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penyakit anemia.14 Beberapa penelitian

    menunjukan efek suplementasi Fe terhadap peningkatan kadar hemoglobin seperti

    penelitian Risonar et al. (2008) Mengkaji efek sistem langsung suplementasi besi mingguan

    berbasis sekolah pada anak sekolah Philipina, menyimpulkan bahwa suplementasi besi

    mingguan berbasis sekolah dapat meningkatkan kadar Hb sebesar 0,4 g/gl, mengurangi

    prevalensi anemia hampir setengahnya (53,7%), dan menghasilkan tingkat kepatuhan yang

    tinggi (99.1%).15 Penelitian Joshi dan Gumastha (2013) mengkaji dampak suplementasi

    besi-asam folat mingguan dibandingkan dengan harian dalam rangka manajemen anemia

    wanita dewasa, menyimpulkan bahwa suplementasi besi – asam folat mingguan pada

    penderita anemia gizi sama baiknya dengan suplementasi harian dengan manfaat tambahan

    yaitu rendahnya efek samping serta kepatuhan yang lebih baik (peningkatan Hb Sebesar

    1,0±0,8 d.dl pada kelompok mingguan dan 1,0±0,7 g/dl pada kelompok mingguan).16

    Demikian juga pada Penelitiab Bani et al. (2014) juga menunjukan dua jenis metode

    suplementasi besi yaitu mingguan dan selama periode menstruasi memberikan hasil yang

    sama terhadap peningkatan kadar hemoglobin, yaitu 0,9±0,6 (g/dl) pada kelompok

    mingguan dan 1.1 ± 0,7 (g/dl) pada kelompok menstruasi.9

    Konseling, Informasi & Edukasi (KIE) tentang Anemia Pada Remaja

    Anemia gizi besi pada remaja menjadi berbahaya jika tidak ditangani dengan baik,

    terutama untuk persiapan hamil dan melahirkan pada saat mereka dewasa. Remaja putri

  • dengan Anemia berisiko melahirkan bayi BBLR, Infeksi neonates, melahirkan bayi

    premature, hingga kematian pada ibu dan bayi saat proses persalinan.17 Keberhasilan

    program pemberian suplementasi tablet besi perlu didukung oleh strategi KIE efektif,

    sehingga diperlukan pengembangan model suplementasi tablet besi untuk remaja putri di

    sekolah antara lain dengan pendidikan gizi.18 Pendidikan gizi dilaksanakan untuk

    meningkatkan kepatuhan subjek mengkonsumsi suplemen. Penelitian Wiradriyani et al

    (2013) menyimpulkan bahwa kualitas penyuluhan seperti kejelasan pesan dari petugas

    kesehatan, berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi.19.

    Berdasarkan hasil penelitian Nuradhiani (2017) didapatkan bahwa adanya dukungan orang

    tua yang telah diberikan oleh orang tua dalam mengkonsumsi TTD tidak menjamin patuh

    dalam mengkonsumsi tablet Fe. Hal tersebut dikarenakan orang tua hanya mengingtkan

    saja tanpa memastikan subjek benar mengkonsumsi atau tidak. Dengan tingginya dukungan

    yang diberikan oleh keluarga maka akan terbentuk suatu keyakinan yang normative pada

    remaja putri dan membentuk persepsi positif terhadap konsumsi TTD.20 Upaya lain untuk

    meningkatkan kepatuhan konsumsi TTD remaja putri adalah dukungan guru yang sangat

    penting agar remaja putri patuh mengokonsumsi TTD karena waktu remaja putri lebih

    banyak dihabiskan di sekolah daripada di rumah. Adanya dukungan guru yang

    mengingatkan remaja putri mengonsumsi TTD serta memberikan informasi mengenai TTD

    dapat memberikan sikap positif dalam diri remaja putri yang akan mewujudkan perilaku

    yang positip yaitu patuh megonsumsi TTD sesuai anjuran.21

  • METODE

    1. Pentahapan Penelitian

    Penelitian ini akan dilaksanakan sesuai dengan tahapan pada gambar di bawah ini:

    Pentahapan dalam penelitian ini terdapat alur penelitian yang dimulai dari:

    a. Persiapan

    Dalam Proses persiapan peneliti mengajukan perijinan, kemudian

    melakukan pembuatan kuesioner penelitian sesuai kebutuhan dan tujuan

    penelitian, melakukan pengembangan media komik tentang anemia yang dibuat

    oleh peneliti dengan kreatif desain sendiri yang mengacu kepada pedoman

    pencegahan dan penanganan anemia pada remaja putri dan WUS dari Kemenkes

    RI.10

  • b. Pelaksanaan

    - Pada tahap pelaksanaan ini peneliti menentukan kelompok perlakuan

    suplemen Fe, kelompok perlakuan Suplemen Fe dan KIE dengan media

    komik, kelompok kontrol

    - Peneliti memilih responden berdasarkan kriteria inklusi.

    - Peneliti meminta kesediaan calon responden untuk berpartisipasi dan

    mengisi lembar persetujuan penelitian

    - Pre-test dan test Hb diberikan kepada remaja putri yang bersedia sebagai

    responden. Kegiatan pre–test dan test Hb dilakukan pada hari ke 1 baik pada

    kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol.

    - Perlakuan: intervensi dilakukan pada hari ke 1 setelah pre – test dan test Hb

    Remaja putri pada kelompok perlakukan suplemen fe diberikan sebanyak 52

    butir sepanjang tahun. Pemberian dilakukan selama 16 minggu dengan

    rincian 1 minggu sekali dan selama 10 hari masa menstruasi. Remaja putri

    pada kelompok perlakukan Suplemen fe & KIE dengan Media Komik

    tentang Anemia Sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan Suplemen Fe

    dan KIE

    - Setelah 16 minggu dilakukan post test dan test Hb kembali

    c. Pengolahan data dan analisis data

    Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Analisa

    data yang digunakan yaitu analisa univariat untuk menjelaskan variable

    karakteristik sampel meliputi umur, uang saku, riwayat menstruasi (menarche,

    siklus, lama menstruasi), social ekonomi keluarga (pendidikan ortu, pekerjaan

    ortu, pendapatan keluarga dan besar keluarga). Pengetahuan, sikap, kepatuhan,

    dukungan keluarga, dukungan guru, pengukuran langsung adalah status gizi

    antropometri (BB dan TB) serta data status anemia yang diperoleh melalui

    pemeriksaan Hb dengan menggunakan alat Easy Touch GCHB. Analisis

    Bivariat menggunakan Uji t dengan melihat perbandingan variabel antara kedua

    kelompok perlakuan dan antar peubah sebelum dan sesudah intervensi. Analisis

  • multivariate digunakan untuk menentukan variable yang paling dominan.

    Analisis dilakukan menggunakan uji statistic regresi linear ganda.

    d. Laporan Akhir

    Peneliti akan melakukan laporan tertulis pada lembaga penelitian di Politeknik

    Karya Husada dan di Simlitabmas. Peneliti akan menuntaskan luaran wajib

    berupa publikasi pada jurnal internasional. Luaran tambahan yang ditargetkan

    oleh peneliti berupa publikasi jurnal nasional terakreditasi, dan HAKI

    2. Desain Penelitian

    Desain penelitian ini adalah Quasi Eksperimental.yang akan dilakukan pretest dan

    postest control group desaign untuk membagi antara kelompok perlakuan dan

    kontrol. Intervensi berupa pemberian suplemen besi dan pemberian KIE dengan

    media komik tentang Anemia

    3. Populasi dan Sampel Penelitian

    Populasi adalah seluruh Remaja Putri usia 15 – 18 tahun di SMAN wilayah

    Kecamatan Pesanggrahan tahun 2019. Sampel adalah Remaja Putri usia 15 -18

    tahun di tiga sekolah yang didapat dari perhitungan sampel dan memenuhi kriteria

    Inklusi. Kriteria Inklusi antara lain mempunyai siklus menstruasi teratur, tidak

    sedang mengkonsumsi suplemen vitamin dan besi dalam tiga bulan terakhir, tidak

    menderita penyakit hati, penyakit kronis, penyakit kelainan darah, serta tidak donor

    darah dalam 3 bulan terakhir, serta memiliki salah satu dari kriteria berikut:1)

    didiagnosa anemia 2) frekuensi konsumsi pangan hewani kurang dari 2 kali/minggu

    Jumlah minimum sampel yang ditetapkan menggunakan asumsi bahwa α = 5%

    (Zα= 1.96); power of test = 90 % (Zβ= 1.28); SD (Hb) = 12.8 g/l dengan d (∆Hb) =

    9.6 g/l 22;23.

  • Rumus yang digunakan adalah:

    jumlah minimum sampel 37 orang dengan asumsi peserta dropout dari penelitian

    sebesar 10 %, maka jumlah subjek minimal adalah 41 orang setiap SMA per

    perlakuan

    JADWAL

    No

    Nama Kegiatan Bulan ke-

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Persiapan Penelitian 2 Penyusunan kuesioner & pembuatan media komik 3 Pengumpulan Data 4 Analisis Data Hasil Penelitian 5 Laporan kemajuan

    6 Penyusunan Naskah Publikasi ke Jurnal

    Ilmiah

    7 Monitoring dan Evaluasi Internal 8 Penyusunan Laporan Akhir 9 Seminar Hasil Penelitian dan Luaran

    DAFTAR PUSTAKA

    1. WHO. 2011. Serum Ferritin Concentrations for the Assessment of Iron Status and Iron Deficiency in Populations. Vitamin and Mineral Nutrition Information System. Geneva: World Health Organization.

    2. Kemenkes RI. 2018. Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta. Kemenkes RI

    3. World Health Organization. 2015. The Global Prevelance of Anaemia in 2011. Geneva

    (CH): World Health Organization. 4. Kementerian Kesehatan RI. 2013. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan

    Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

    n≥(Zα+Zβ)2x2σ2d2

  • 5. Simamora, D. Kartasurya, M. I., & Pradigdo, S. F. (2018). Hubungan asupan energi, makro dan mikronutrien dengan tekanan darah pada lanjut usia. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(1), 426–435.

    6. Brown, JE. 2011. Nutrition Through the Life Cycle. Wadsworth (US): Cengage

    Learning. 7. Kemenkes RI. 2019. Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta. Badan Penelitian dan

    Pengembangan Kesehatan (LPB) 8. Leenstra T, Kariuki SK, Kurtis JD, Aloo AJ, Kager PA, Kuile FO. 2009. The effect of

    weekly iron and vitamin A supplementation on hemoglobin levels and iron status in adolescent schoolgirls in Wester Kenya. Eur J Clin Nutr. 63: 173– 182.

    9. Bani S, Hassanpour SA, Hassanpour SH, Mommad AC, Mirghafouvand M, Javadzadeh

    Y. 2014. Comparison of two iron supplemntation method on hemoglobin level and menstrual bleeding in tabriz students. Iranian J Pediatr Hem Oncology Vol 4(1): 11-16.

    10. Kemenkes RI. 2016. Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur (WUS). Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

    11. Robertus EA. 2014. Hubungan Antara Status Gizi Dengan Tingkat Kebugaran Jasmani

    Tim Futsal Putra O2sn Smk Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014 12. WHO. 2016. Guideline: Daily iron Supplementation in Adult Women and Adolescent

    Girls. Geneva: World Health Organization. 13. Casey G, Montresor A, Cavalli-Sforza L, Thu H, Phu L, Tinh T et al. 2013.

    Elimination of iron deficiency anemia and soil transmitted helminth infection: evidence from a fify-four month iron-folic acid and de-worming program.PLoS Neggl Trop Dis. 7(4): e2146.

    14. Path, E.F, dkk. 2015. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC 15. Risonar MGD, Tengco LW, Rayco SP, Solon FS. 2008. The effect of school-based

    weekly iron supplementation delivery system among anemic schoolchildren in Philipines. Eur J Clin Nutr. 62: 991–996.

    16. Joshi M, Gumastha R. 2013. Weekly iron folate supplementation in adolescent girls -

    an effective nutritional measure for the management of iron deficiency anaemia. Global J of Health Science; Vol. 5(3): 188-194.

  • 17. Susetyowati.2016. Imu Gizi Teori dan Aplikasi.Jakarta: EGC 18. Dwiriani CM, Rimbawan, Hardinsyah, Riyadi H, Martianto D. 2011. Pengaruh

    pemberian zat multi gizimikro dan pendidikan gizi terhadap pengetahuan gizi, pemenuhan zat gizi dan status besi remaja putri. J Gizi dan Pangan. 6(3): 171-177.

    19. Wiradryani LAA, Khusun H, Achadi EL. 2013. Faktor-faktor yang berhubungan

    dengan kepatuhan ibu mengonsumsi tablet besi-folat selama kehamilan. J Gizi dan Pangan. Vol.8 No.1.

    20. Nuradhiani, Annisa, dkk. 2017. Dukungan Guru Meningkatkan Kepatuhan Konsumsi

    Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri di Kota Bogor. Journal Gizi Pangan. Volume 12 No 3. Departemen Gizi Masyarakat. Fakultas Ekologi Manusia (FEMA). Institut Pertanian Bogor

    21. Listiana A. 2016. Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia

    gizi besi pada remaja putri di SMKN 1 Terbanggi Besar Lampung Tengah. J Kesehat¬an 8(3):455-469.

    22. Horjus P, Aguayo VM, Roley JA, Pene MC, Meershoek SP. 2005. School-based iron

    and folic acid supplementation for adolescent girls: findings from Manica Province, Mozambique. Food Nutr Bull. 26(3):281–286.

    23. Casey GJ, Phuc TQ, MacGregor L, Montresor A, Mihrshahi S, Thach TD, NongTTien,

    Biggs Beverley-Ann. 2009. A free weekly iron-folic acid 66 supplementation and regular deworming program is associated with improved hemoglobin and iron status indica tors in Vietnamese women. BMC Public Health. 9(261):1-8.

  • LAMPIRAN 1. BIODATA PENGUSUL

    A. BIODATA KETUA PENGUSUL

    Nama INDAH SRI WAHYUNI SST,SKM,M.K.M

    NIDN/NIDK 0313038201

    Pangkat/Jabatan -/Asisten Ahli

    E-mail [email protected]

    ID Sinta 6677916

    h-Index 0

    Publikasi di Jurnal Internasional terindeks

    No Judul Artikel

    Peran (First author,

    Corresponding author, atau co-author)

    Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-

    ISSNURL artikel (jika ada)

    Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 1 dan 2

    No Judul Artikel

    Peran (First author,

    Corresponding author, atau co-author)

    Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-

    ISSNURL artikel (jika ada)

    1

    Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Membuang Sampah pada Siswa di SD Kartika XII

    first authorJurnal Bidan, 2018, 8, 2, 2252-9683

    http://www.ejournalk

    2

    Hubungan Karakteristik Ibu dan Dukungan Suami dengan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang perawatan Metode Kangguru di Ruang Nifas RSUD Tangerang Selatan

    first authorJurnal Bidan, 2016, 6, 2, 2252-9683

    http://www.ejournalk

    3

    Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Kurang Gizi Pada Asupan Pola Gizi Balita di Wilayah Petukangan Selatan Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Tahun 2014

    first authorJurnal Bidan, 2016, 6, 1, 2252-9683

    http://www.ejournalk

    4

    Hubungan Pengetahuan dan Sikap Seks Pranikah dengan perilaku seks pranikah siswa SMAN 86 Jakarta

    first authorJurnal Bidan, 2015, 5, 2, 2252-9683

    http://www.ejournalk

    Prosiding seminar/konverensi internasional terindeks

    No Judul Artikel

    Peran (First author,

    Corresponding author, atau co-author)

    Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-

    ISSNURL artikel (jika ada)

    http://www.ejournalkesehatan.info/index.php/bidan/article/download/159/155http://www.ejournalkesehatan.info/index.php/bidan/article/download/145/140http://www.ejournalkesehatan.info/index.php/bidan/article/download/137/133http://www.ejournalkesehatan.info/index.php/bidan/article/download/137/133

  • Buku

    No Judul BukuTahun

    PenerbitanISBN Penerbit URL (jika ada)

    Perolehan KI

    No Judul KITahun

    PerolehanJenis KI Nomor

    Status KI (terdaftar/granted)

    URL (jika ada)

    1

    Video VCD Pembelajaran Tentang Pentingnya Asi Eksklusif

    2018 Hak Cipta 091580 Granted -

    Riwayat penelitian didanai Kemenristekdikti

    No Judul Tahun Dana Disetujui

  • B. ANGGOTA PENGUSUL 1

    Nama EKA BATI WIDYANINGSIH M.Kes

    NIDN/NIDK 0302088601

    Pangkat/Jabatan -/Tidak Punya

    E-mail [email protected]

    ID Sinta 6694464

    h-Index 0

    Publikasi di Jurnal Internasional terindeks

    No Judul Artikel

    Peran (First author,

    Corresponding author, atau co-author)

    Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-

    ISSNURL artikel (jika ada)

    Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 1 dan 2

    No Judul Artikel

    Peran (First author,

    Corresponding author, atau co-author)

    Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-

    ISSNURL artikel (jika ada)

    1

    Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Perilaku Remaja tentang Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pada Sswi Kelas XI SMAN 86 Jakarta Tahun 2016

    first author Delima, 2019, 1, 2, 26547821 -

    2

    Faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku ibu dalam melakukan Pemeriksaan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim di RSUD Cibinong

    first author Bidan, 2015, 5, 2, 2252-9683 -

    Prosiding seminar/konverensi internasional terindeks

    No Judul Artikel

    Peran (First author,

    Corresponding author, atau co-author)

    Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-

    ISSNURL artikel (jika ada)

    1

    Pengaruh Dukungan Keluarga dan Sikap Remaja terhadap Perilaku Pengobatan Napza pada Remaja di RS Ketergantungan Obat Jakarta Timur

    first author

    Seminar dan Call For Paper"Moving Towards New Scientific Research in Widwifery Practice", 2015, , , 978-602-72480-3-8

    -

    Buku

    Tahun No Judul Buku ISBN Penerbit URL (jika ada)

  • Penerbitan

    Perolehan KI

    No Judul KITahun

    PerolehanJenis KI Nomor

    Status KI (terdaftar/granted)

    URL (jika ada)

  • LAMPIRAN 3. BUKTI PEROLEHAN KI

  • PERSETUJUAN USULAN

    Tanggal Pengiriman Tanggal PersetujuanNama Pimpinan

    Pemberi PersetujuanSebutan Jabatan Unit

    Nama Unit Lembaga Pengusul

    17 Agustus 2019 18 Agustus 2019MOH. HERI

    KURNIAWAN S.Kep, Ners, M.Kep

    Ketua UPPMUnit Penelitian dan

    Pengabdian Kepada Masyarakat