hubungan antara ketaatan mengkonsumsi …/hubunga… · dengan kadar haemoglobin ibu hamil...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
HUBUNGAN ANTARA KETAATAN MENGKONSUMSI TABLET BESI
DENGAN KADAR HAEMOGLOBIN IBU HAMIL TRIMESTER III
DI BPS BUNGA WATI NGAWI
Karya Tulis Ilmiah
untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Derajat Sarjana Saint Terapan
RATIH BUDI MALASARI
R1109024
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
ABSTRAK
Ratih Budi Malasari, R1109024. Hubungan Antara Ketaatan Mengkonsumsi Tablet Besi Dengan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III Di BPS Bunga Wati Ngawi
Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu 262/100.000 kelahiran hidup. Hal ini disebabkan oleh adanya penyebab langsung seperti perdarahan, pre eklamsi/eklamsi, infeksi dan penyebab tidak langsung seperti anemia kehamilan terutama anemia zat besi yang berdampak buruk bagi ibu dan bayi. Anemia ini biasanya terjadi pada tiga bulan terakhir kehamilan atau pada trimester III karena adanya proses hemodilusi. Salah satu upaya pencegahannya adalah dengan memberikan tablet besi kepada ibu hamil.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara ketaatan mengkonsumsi tablet besi dengan kadar hemoglobin ibu hamil trimester III di BPS Bunga Wati Ngawi.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian prospektif. Teknik pengambilan sampelnya menggunakan teknik total sampling dengan sampel semua ibu hamil trimester III dengan umur kehamilan 28-30 minggu yang ada di BPS Bunga Wati Ngawi. Pengukuran ketaatan mengkonsumsi tablet besi pada ibu hamil menggunakan kuesioner dan pengukuran kadar hemoglobin pada ibu hamil menggunakan metode Cyanmethemoglobin. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan system komputerisasi SPSS versi 17.00 dengan menggunakan teknik korelasi Spearman Rank dengan nilai α = 0,05.
Dari pengolahan data didapatkan hasil ρ hitung = 0,611 dan ρ tabel = 0,4185 sehingga ρ hitung > ρ tabel dan nilai p < 0,05. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara ketaatan mengkonsumsi tablet besi dengan kadar hemoglobin ibu hamil trimester III.
Kesimpulan ada hubungan positif yang bermakna antara ketaatan mengkonsumsi tablet besi dengan kadar hemoglobin ibu hamil trimester III . Artinya, semakin tinggi tingkat ketaatan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi maka semakin tinggi pula kadar hemoglobin pada ibu hamil atau terjadi peningkatan kadar hemoglobin yang berarti pada ibu hamil. Kata kunci : Ketaatan, tablet besi, hemoglobin, ibu hamil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
perlindungan, karunia dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah dengan judul ”Hubungan Antara Ketaatan Mengkonsumsi
Tablet Besi Dengan Kadar Hemglobin Ibu Hamil Trimester III Di BPS Bunga
Wati Ngawi”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Saint Terapan di Fakultas Kedokteran Program Studi
DIV Kebidanan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dengan segala keterbatasan, Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan
berkat bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. H. AA Subijanto, dr, M.S, Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret.
2. Bapak H. Tri Budi Wiryanto, dr, SpOG (K), Ketua Program Studi DIV
Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
3. Bapak Moch. Arief Tq, dr, PHK, M.S, Ketua Tim KTI Program Studi DIV
Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
4. Ibu M.Nur Dewi K, Amd, SST, M.Kes, selaku pembimbing I yang telah
membimbing, mengarahkan dan memberi masukan dalam penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini.
5. Ibu Muthmainah, dr, M.Kes, selaku pembimbing II yang telah membimbing,
mengarahkan dan memberi masukan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
ini.
6. Ibu Lilik Wijayanti, dr, M.Kes, selaku penguji yang telah memberikan saran
dan masukan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Bidan Endang Setiarti, Amd. Keb, selaku bidan Desa Tempuran, Kecamatan
Paron, Kabupaten Ngawi dan para kader yang telah banyak membantu selama
penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
8. Kepala Desa Tempuran, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitian di aula kantor desa Tempuran.
9. Ibu-ibu hamil trimester III di BPS Bunga Wati Ngawi yang telah bersedia
menjadi subyek penelitian dalam penyusuna Karya Tulis Ilmiah ini.
10. Ibu, ayah dan kakak yang senantiasa selalu memberikan dukungan moril dan
materiil, selalu memberikan semangat untuk menyelesaikan penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini.
11. Teman-teman seperjuangan Prodi DIV Kebidanan Universitas Sebelas Maret
Surakarta, terima kasih atas dukungan baik dalam susah, senang dan sedih,
serta semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini sangat
jauh dari kesempurnaan, untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak guna penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Akhirnya penulis
berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Surakarta, Agustus 2010
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i
HALAMAN VALIDASI ............................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iii
ABSTRAK .................................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ................................................................................................. v
DAFTAR ISI .............................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ....................................................................................... 6
a. Kepatuhan atau Ketaatan Mengkonsumsi Tablet Besi ..................... 6
b. Tablet Besi ........................................................................................ 7
c. Kadar Hemoglobin ........................................................................... 11
d. Ibu Hamil Trimester III .................................................................... 15
B. Kerangka Konsep .................................................................................... 16
C. Hipotesis ................................................................................................. 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
BAB III METODOLOGI
A. Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................................. 17
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 18
C. Populasi ................................................................................................... 18
D. Sampel dan Teknik Sampling ................................................................. 18
E. Kriteria Retriksi ...................................................................................... 18
F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ......................................... 19
G. Instrumentasi ........................................................................................... 19
H. Jalannya Penelitian .................................................................................. 22
I. Pengolahan dan Analisis Data ................................................................ 23
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................................ 27
B. Analisis Univariat .................................................................................... 28
C. Analisis Bivariat Hubungan Antara Ketaatan Mengkonsumsi Tablet
Besi Dengan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III ...................... 41
BAB V PEMBAHASAN ............................................................................................ 44
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 50
B. Saran ........................................................................................................ 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konsep ......................................................................... 16
Gambar 3.1 Desain Penelitian ......................................................................... 17
Gambar 4.1 Grafik Tingkat pendidikan ........................................................... 28
Gambar 4.2 Grafik Jenis Pekerjaan .................................................................. 29
Gambar 4.3 Grafik Tingkat Penghasilan .......................................................... 30
Gambar 4.4Grafik Umur Ibu ............................................................................ 31
Gambar 4.5 Grafik Tingkat Paritas .................................................................. 32
Gambar 4.6 Grafik Jarak Kehamilan ............................................................... 33
Gambar 4.7 Grafik Antenatal Care .................................................................. 34
Gambar 4.8 Grafik Jumlah Keluarga ............................................................... 35
Gambar 4.9 Grafik Ketaatan Mengkonsumsi Tablet Besi ............................... 37
Gambar 4.10 Grafik Hasil Pengukuran Kadar Hb Awal ................................. 38
Gambar 4.11 Grafik Hasil Pengukuran Kadar Hb Akhir ................................. 39
Gambar 4.12 Grafik Selisih Kadar Hb Awal dan Akhir .................................. 40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Koefisiensi Korelasi ........................................................................ 20
Tabel 4.1 Tabulasi Silang antara Tingkat Pendidikan dengan Ketaatan
Mengkonsumsi Tablet Besi dan Kadar Hb ...................................... 28
Tabel 4.2 Tabulasi Silang antara Jenis Pekerjaan dengan Ketaatan
Mengkonsumsi Tablet Besi dan Kadar Hb ...................................... 29
Tabel 4.3 Tabulasi Silang antara Tingkat Penghasilan dengan Ketaatan
Mengkonsumsi Tablet Besi dan Kadar Hb ...................................... 30
Tabel 4.4 Tabulasi Silang antara Umur Ibu dengan Ketaatan
Mengkonsumsi Tablet Besi dan Kadar Hb ...................................... 31
Tabel 4.5 Tabulasi Silang antara Tingkat Paritas dengan Ketaatan
Mengkonsumsi Tablet Besi dan Kadar Hb ...................................... 32
Tabel 4.6 Tabulasi Silang antara Jarak Kehamilan dengan Ketaatan
Mengkonsumsi Tablet Besi dan Kadar Hb ...................................... 33
Tabel 4.7 Tabulasi Silang antara Antenatal Care dengan Ketaatan
Mengkonsumsi Tablet Besi dan Kadar Hb ...................................... 34
Tabel 4.8 Tabulasi Silang antara Jumlah Keluarga dengan Ketaatan
Mengkonsumsi Tablet Besi dan Kadar Hb ...................................... 35
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Ketaatan Mengkon-
sumsi Tablet Besi ............................................................................. 37
tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Hasil Pengukuran
Kadar Hb Awal .............................................................................. 38
Tabel 4.11 Frekuensi Responden Berdasarkan Hasil Pengukuran
Kadar Hb Akhir .............................................................................. 39
Tabel 4.12 Selisih Antara Kadar Hb Awal dan Akhir ..................................... 40
Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Saphiro-Wilk ................................................ 41
Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Saphiro-Wilk Setelah Transformasi ............. 42
Tabel 4.15 Hasil Korelasi Antara Ketaatan Mengkonsumsi Tablet Besi
Dengan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III.................... 42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal pelaksanaan penelitian
Lampiran 2 Permohonan izin penelitian
Lampiran 3 Surat keterangan pemberian izin melakukan penelitian
Lampiran 4 Permohonan menjadi responden
Lampiran 5 Lembar persetujuan menjadi responden
Lampiran 6 Kuesioner
Lampiran 7 Lembar hasil pengukuran kadar hemoglobin
Lampiran 8 Hasil perhitungan validitas dan reliabilitas
Lampiran 9 Ringkasan dan tabulasi hasil pengisian kuesioner oleh Responden
Lampiran 10 Ringkasan dan tablasi hasil pengukuran kadar hemoglobin
Lampiran 11 Hasil Perhitungan uji normalitas
Lampiran 12 Hasil Perhitungan korelasi Spearman Rank
Lampiran 13 Lembar konsultasi Karya Tulis Ilmiah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Depertemen Kesehatan Indonesia telah menetapkan Visi Indonesia
Sehat tahun 2010 melalui Keputusan Menkes RI Nomor
574/Menkes/SK/IV/2000 bahwa pada tahun 2010 bangsa Indonesia hidup
dalam lingkungan sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat serta mampu
menjangkau pelayanan kesehatan yang setinggi-tingginya (Ridwan, 2007).
Dengan adanya perkembangan dunia dan visi di atas, tolok ukur keberhasilan
dari kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara diukur dengan angka
mortalitas serta morbiditas ibu dan bayi (Wiknjosastro, 2002). Sementara itu,
angka kematian ibu di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 248/100.000
kelahiran hidup (SDKI, 2008). Angka kematian ibu ini disebabkan oleh
penyebab langsung seperti perdarahan, pre eklamsi/eklamsi, infeksi dan
penyebab tidak langsung salah satunya adalah adanya anemia kehamilan yang
kemudian berdampak buruk pada ibu dan bayi (Asrul, 2008). Disebutkan pula
bahwa anemia zat besi merupakan penyebab penting yang melatarbelakangi
kejadian morbiditas dan mortalitas yaitu kematian ibu pada waktu hamil,
melahirkan dan nifas (Rasmaliah, 2004).
Anemia zat besi lebih cenderung terjadi di negara berkembang
daripada negara maju. Sekitar 36% dari perkiraan populasi 3800 juta orang di
negara berkembang menderita anemia zat besi dan di negara maju hanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
sekitar 8% dari perkiraan populasi 1200 juta orang (Ridwan dkk, 2007).
Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa prevalensi ibu-ibu hamil
mengalami defisiensi besi sekitar 35-75% dan ini akan meningkat seiring
pertambahan usia kehamilan (Ridwan, 2007) sementara itu menurut SDKI
(2001) dalam Ridwan dkk (2007) prevalensi anemia pada kehamilan di
Indonesia sekitar 40,1%.
Kekurangan zat besi merupakan faktor utama terjadinya anemia pada
kehamilan dibandingkan dengan kekurangan zat gizi yang lainnya. Anemia
pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya angka kesakitan
pada ibu. Biasanya anemia ini terjadi pada 3 bulan terakhir masa kehamilan
atau pada trimester III terutama pada saat terjadi proses hemodilusi pada umur
kehamilan 30-32 minggu (Henderson dkk, 2006).
Dalam upaya penanggulangan anemia zat besi tahun 2006 di Jawa
Timur yang mendapatkan tablet besi sebesar 526.456 ibu hamil atau sekitar
76,27% dari jumlah 690.282 ibu hamil (Dinkes Jatim, 2007). Sementara, pada
tahun 2006 di kabupaten Ngawi dari jumlah 13.844 ibu hamil yyang
mendapatkan tablet besi sebanyyak 12.763 ibu hamil atau sekitar 92,19%.
Adapun target pencapaian untuk tahun 2010 di kabupaten Ngawi sebesar 90%
(Dinkes Ngawi, 2007).
Mengingat pentingnya tablet besi dan pengukuran kadar hemoglobin
untuk ibu hamil dan janin, dari pengalaman peneliti diketahui bahwa ibu hamil
yang datang di BPS Bunga Wati banyak yang tidak pernah melakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
pengukuran kadar hemoglobin dan masih banyak ibu hamil yyang tidak taat
mengkonsumsi tablet besi yang diberikan oleh bidan.
Dari latar belakang di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian
dengan judul ”Hubungan Antara Ketaatan Mengkonsumsi Tablet Besi Dengan
Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III Di BPS Bunga Wati Ngawi”.
B. Perumusan Masalah
Sesuai latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diambil
adalah “Adakah Hubungan Antara Ketaatan Mengkonsumsi Tablet Besi
Dengan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III Di BPS Bunga Wati
Ngawi” ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara ketaatan mengkonsumsi tablet
besi dengan kadar hemoglobin ibu hamil trimester III di BPS Bunga Wati
Ngawi.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran ketaatan ibu hamil trimester III dalam
mengkonsumsi tablet besi di BPS Bunga Wati Ngawi.
b. Untuk mengetahui kadar hemoglobin ibu hamil trimester III di BPS
Bunga Wati Ngawi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
c. Untuk menganalisis hubungan antara ketaatan mengkonsumsi tablet
besi dengan kadar hemoglobin ibu hammil trimester III di BPS Bunga
Wati Ngawi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam
menambah wawasan keilmuan tentangg hubungan antara ketaatan
mengkonsumsi tablet besi dengan kadar hemoglobin ibu hamil trimester
III di BPS Bunga Wati Ngawi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi profesi
Hasil penelitian ini diharapakan dapat digunakan untuk mengetahui
ketaatan tablet besi dan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III
sehingga dapat dipakai sebagai masukan bagi profesi bidan untuk
mengembangkan pelayanan antenatal dalam hal penyuluhan dan
konseling ibu hamil tentang pentingnya ketaatan mengkonsumsi tablet
besi yang berpengaruh terhadap kadar hemoglobin ibu hamil sebagai
langkah pencegahan anemia pada ibu hamil.
b. Bagi masyarakat
Memberi motivasi untuk meningkatkan ketaatan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet besi dan melakukan pengukuran kadar
hemoglobin sebagai deteksi dini terhadap anemia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
c. Bagi program studi DIV Kebidanan
Menambah wacana dan informasi ilmiah pembeca khususnya
mahasiswa kebidanan mengenai hubungan antara ketaatan
mengkonsumsi tablet besi dengan kadr hemoglobin ibu hamil trimester
III.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kepatuhan atau ketaatan mengkonsumsi tablet besi
Kata kepatuhan atau ketaatan berasal dari kata patuh yang berarti taat,
suka menurut dan berdisiplin. Menurut Sarafino (1990) dalam Hadi (2007)
mendefinisikan kepatuhan atau ketaatan sebagai tingkat pasien
melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh
dokternya atau orang lain. Ada 3 cara mengetahui kepatuhan minuum
tablet besi pada ibu hamil yaitu menghitung sisa tablet besi secara manual,
menghitung sisa obat berdasarkan alat elektrolit dan pengukuran
berdasaran test biokimia. Selain cara diatas kepatuhan dan ketepatan
mengkonsumsi tablet besi dapat diukur dari ketepatan jumlah tablet besi
yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi dan frekuensi
mengkonsumsi tablet tiap hari(Hadi, 2007). Menurut Wiknjosastro dkk
(1997) dalam Evi (2007) ibu hamil dikatakan taat minum tablet besi
apabila ibu miinum ≥ 90% dari total yang seharusnya diminum. Sementara
itu, ibu hamiil terkenal tidak taat terhadap terapi zat besi karena efek
sampingnya yang tidak menyenangkan seperti mual, konstipasi, pusing
dan kebosanan ibu (Myles, 2007).
Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya kepatuhan ibu hamil
meminum tablet besi antara lain adalah kesadaran dari individu, tingkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
pengetahuan yang tinggi dari individu, masyarakat tahu tentang kegunaan
dan fungsi dari tablet besi dalam kehamilan dan motivasi dari tenaga
kesehatan dan keluarga (Wipayani, 2008).
Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya kepatuhan ibu hamil
dalam meminum tablet besi menurut Niver (2002) dalam Wipayani (2008)
antara lain yaitu individu tidak merasa dirinya sakit, ketidaktahuan akan
gejala atau tanda-tanda dan dampak yang ditimbulkan, kelalaian ibu hamil
atau rendahnya motivasi ibu hamil dalam meminum zat besi setiap hari
sampai waktu yang cukup lama, adanya efek samping seperti rasa mual,
pusing, dab nyeri pada lambung serta kurang diterimanya rasa, warna dan
beberapa karakteristik lain dari suplemen besi.
2. Tablet Besi
a. Definisi
Zat besi adalah mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel
darah merah yang penting dalam kehamilan baik untuk ibu maupun
janin. Kebutuhan zat besi biasanya terpenuhi dari makanan sehat dan
seimbang selain itu juga dari suplemen zat besi (Abuyahya, 2009). Zat
besi merupakan mikroelemen yang essensial bagi bagi tubuh. Zat ini
terutama diperlukan dalam proses hemopoesis (pembentukan darah)
(Francin dkk, 2005). Sekitar 70% zat besi dalam tubuh disimpan dalam
hemoglobin dan 3% disimpan dalam mioglobin (simpanan oksigen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
intramuskuler) (Sue, 2002), 0,5% disimpan dalam enzim hem dan
terikat transferin sekitar 0,1% (Henderson dkk, 2006).
b. Manfaat
Manfaat tablet besi atau zat besi sangat berpengaruh pada masa
kehamilan baik untuk ibu maupun janin, manfaat tersebut antara lain
untuk membentuk sel darah merah, mencegah anemia kehamilan,
membantu pertumbuhan janin dan plasenta, sebagai system pertahanan
tubuh dan sebagai komponen membentuk mioglobin, kolagen dan
enzim (Abuyahya, 2009). Selain itu, zat besi merupakan unsur esensial
untuk sintesis hemoglobin, sintesis ketokolamin, produksi panas dan
sebagai komponen enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk
produksi adenosine trifosfat yang terlibat dalam respirasi sel (Sue,
2002).
c. Efek samping
Efek samping dari mengkonsumsi tablet besi antara lain yaitu
mual, muntah, pusing, konstipasi (kadang-kadang diare), saat BAB
kotoran akan berwarna hitam, kram lambung dan nyeri ulu hati
(Fitrianingsih, 2009).
d. Kekurangan zat besi
Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat berakibat buruk baik
untuk ibu maupun janin, antara lain yaitu anemia pada kehamilan dan
dapat menjadi anemia berat, perdarahan banyak pada saat melahirkan,
berpengaruh pada pertumbuhan janin salah satunya BBLR, bayi lahir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
prematur, ibu mudah terkena infeksi, terjadi keguguran (Wiknjosastro,
2002 ; Abuyahya, 2009).
Adapun gejala yang menyertai seseorang menderita kekurangan zat
besi atau anemia yaitu mata berkunang-kunang, pusing, gelisah, lemah,
lesu, tidak bergairah, sering pingsan, sulit berkonsentrasi dan mudah
lupa, nafsu makan menurun, mudah mengantuk, susah buang air besar,
nafas pendek, denyut jantung meningkat dan lidah licin (Ningrum,
2009).
Pengertian dari anemia itu sendiri adalah suatu keadaan dimana
kadar hemoglobin darah kurang dari pada harga normal (Supariasa
dkk, 2001). Dalam pencegahan anemia pemberian tablet besi 60
mg/hari secara teratur dapat menaikkan kadar hemoglobin sebesar 1
gr/dl dalam 1 bulan (Ningrum, 2009). Disebutkan pula bahwa dalam
terapi tablet besi dapat terlihat perubahan kadar hemoglobin setelah
pemberian tablet besi secara teratur selama 3 minggu (Sue, 2002).
e. Kebutuhan ibu hamil
Dalam masa kehamilan, seorang ibu memerlukan tambahan zat
besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah janin serta plasenta.
Makin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan
akan semakin banyak kehilangan zat besi dan menjadi makin anemis
(Manuaba, 1998).
Selama hamil seorang ibu membutuhkan tambahan zat besi
sebanyak 90 tablet besi yang diberikan mulai dari umur kehamilan 20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
minggu (Wiknjosastro, 2002). Kebutuhan zat besi selama kehamilan
rata-rata sekitar 1000mg yaitu 500mg untuk meningkatkan massa sel
darah merah, 300mg ditransportasikan ke janin dan 200mg dibutuhkan
untuk mengompensasi kehilangan darah yang tidak disadari melalui
urine, feses dan kulit. Biasanya, peningkatan kebutuhan zat besi terjadi
pada pertengahan terakhir kehamilan dengan rata-rata 6-7mg per hari.
Pada sebagian besar wanita, jumlah ini tidak terdapat dalam tubuhnya
oleh karena itu volume sel darah merah dan kadar hemoglobin
menurun disertai dengan peningkatan plasma atau biasa disebut proses
hemodilusi (Myles, 2007).
f. Farmakokinetik
Absorpsi Fe melalui saluran cerna terutama berlangsung di
duodenum, makin ke distal absorpsinya makin berkurang. Zat ini lebi
mudah diasorpsi dalam bentuk ferro. Transportasinya melalui sel
mukosa terjadi secara transport aktif. Selanjutnya dari sel mukosa ion
ferri akan masuk ke dalam plasma dengan perantara transffering atau
diubah menjadi ferritin dan disimpan dalam sel mukosa usus
(FKUI,2005).
Jumlah Fe yang diabsorpsi sangat bergantung dari bentuk dan
jumlah absolutnya serta adanya zat-zat lain. Makanan yang
mengandung ± 6mg Fe/1000kg kalori akan diabsorpsi 5-10% pada
orang normal. Absorpsi dapat ditingkatkan oleh kobal, inosin, etionin,
vitamin C, HCL, suksinat dan senyawa asam lainnya. Asam akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
mereduksi ion ferri menjadi ferro dan menghambat terbentuknya
kompleks Fe dengan makanan yang tidak larut. Absorpsi Fe akan
menurun bila bersamaan dengan fosfat atau antasida misalnya kalsium
karbonat, alumunium hidroksida, magnesium hidroksida dan tanin
pada teh. Besi yang terdapat pada makanan hewani umunya diabsorpsi
rata-rata 2 kali lebih banyak dibanding dengan makanan nabati (FKUI,
2005).
3. Kadar Hemoglobin
Hemoglobin adalah struktur darah yang terdiri dari haem dan globin,
dimana haem adalah yang memberi warna merah pada darah dan globin
merupakan protein darah. Hemoglobin manusia berbeda konsentrasinya
tergantung pada umur, jenis kelamin, faktor makanan dan lain-lain
(Lienachmad, 2009). Hemoglobin sendiri mempunyai fungsi antara lain
mengangkut O2 dari paru-paru ke jaringan dan CO2 dari dari jaringan ke
paru-paru, memberi warna merah pada darah, menjaga keseimbangan
asam basa dalam tubuh (Ratihrochmat, 2009).
Untuk pemeriksaan kadar hemoglobin ibu hamil biasanya dilakukan
sebanyak 2 kali yaitu pada trimester I dan trimester III. Adapun kriteria
anemia pada kehamilan digolongkan sebagai berikut :
Hb 11 gr% : tidak anemia
9-10 gr% : anemia ringan
7-8 gr% : anemia sedang
< 7 gr% : anemia berat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena darah ibu hamil mengalami
hemodilusi dengan peningkatan volume 30%-40% (Manuaba, 1998) yang
biasa terjadi pada trimester III yaitu umur kehamilan 30 minggu (APN,
2002) dan puncaknya pada minggu ke 32 (Henderson dkk, 2005 ; Myles,
2007) lebih-lebih pada ibu hamil yang tampak pucat (Wiknjosastro, 2002).
Selain proses hemodilusi, faktor lain yang mempengaruhi kadar
hemoglobin yaitu :
a. Budaya
Kegiatan budaya suatu keluarga, masyarakat dan negara mempunyai
pengaruh yang kuat terhadap apa, kapan dan bagaimana penduduk
makan.
b. Pola makan
Di bebrapa daerah pedesaan di Asia Tenggara umumnya makan satu
aau dua kali sehari. Cara penyiapan pangan tradisional dengan bahan
bakar sedikit sekali dan cenderung mempertahankan zat gizi yang
terdapat dalam pangan.
c. Pembagian makanan dalam keluarga
Kekurangan panga yang parah dalam rumah tangga akan menyebabkan
kecukupan gizi anggota keluarga terganggu terutama ibu hamil.
Kekurangan kronik akan berpengaruh pada kadar hemoglobin karena
kurangnya asupan gizi. Biasanya ini terjadi pada keluarga dengan
jumlah anggota keluarga yang banyak dan terdapat pada kehidupan
keluarga yang kurang mampu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
d. Besar keluarga
Laju kelahiran yang tinggi dalam keluarga akan mempengaruhi
pemenuhan gizi keluarga tersebut.
e. Faktor pribadi
Faktor pribadi dan kesukaan pada suatu makanan yang mempengaruhi
jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi penduduk.
f. Pengetahuan gizi
Pengetahuan yang kurang menyebabkan bahan makanan bergizi yang
tersedia tidak dikokonsumsi secara optimal. Kesalahan pemilihan
bahan makanan, cara mengolah dan pola makan yang salah berperan
dalam terjadinya anemia.
g. Preferensi
Suatu bahan makanan dianggap memenuhi selera atau tidak,
tergantung tidak hanya pada pengaruh sosial dan budaya tetapi juga
dari sifat fisiknya.
h. Status kesehatan
Tingkat konsumsi pangan adalah suatu bagian penting dari status
kesehatan seseorang. Beberapa penyakit yang berpengaruh terhadap
kadar hemoglobin yaitu radang paru-paru, tumor, TBC, gangguan
sumsum belakang, dan abnormalitas sejak lahir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
i. Segi psikologi
Sikap manusia terhadap makanan banyak dipengaruhi oleh
pengalaman-pengalaman dan respons-respons ang diperlihatkan oleh
orang terhadap makanan sejak kanak-kanak.
j. Kepercayaan terhadap makanan
Manusia selalu berpikir dalam menentukan menu dri makanan yang
akan dikonsumsi bahwa makanan tertentu akan berdampak bagi tubuh
mereka.
k. Tempat tinggal di daerah dataran tinggi
l. Kebiasaan merokok
m. Terlalu dekat jarak kelahiran
n. Pekerja berat
o. Perdarahan akut
p. Umur ibu
Menurut Wintrobe (1987) dalam Ningrum (2009) disebutkan bahwa
semakin rendah usia ibu hamil maka semakin rendah kadar
hemoglobinnya dan menurur Muhilal et al (1991) dalam Ningrum
(2009) disebutkan bahwa terdapat kecenderungan semakin tua umur
ibu hamil persentase anemia semakin besar.
q. Konsumsi tablet besi kurang dari 90 tablet selama hamil
(Ningrum, 2009)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
4. Ibu Hamil Trimester III
Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau
fetus di dalam tubuhnya. Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu
antara menstruasi terakhir dan kelahiran (Nurhaeni, 2008). Ibu hamil
trimester III adalah ibu yang umur kehamilannya dimulai dari bulan ke
tujuh sampai kehamilan 9 bulan atau sekitar minggu ke 28 sampai minggu
ke 40 (Syaifudin, 2000).
Pada trimester ketiga ini terdapat kombinasi antara perasaan bangga
dan cemas tentang apa yang akan terjadi pada saat melahirkan. Pada saat
ini ibu mengalami merasa dirinya diistimewakan di lingkungannya, proses
kedekatan dengan fetusnya berlanjut, persiapan menjadi orang tua,
spekulasi mengenai jenis kelamin dan nama anak, keluarga berinteraksi
dengan menempelkkan telinga ke perut ibu. Pada akhir trimester ketiga
ketidaknyamanan fisik meningkat dan memerlukan istirahat. Ibu akan
merasa lebih cemas terhadap kesehatan dan keselamatan melahirkan
(Salmah dkk, 2006).
Pada masa ini kebutuhan akan zat besi ibu hamil meningkat menjadi 6-
7mg per hari. Pada sebagian wanita hamil, jumlah ini tidak terdapat dalam
tubuhnya sehingga volume sel darah merah dan kadar hemoglobin
menurun dan disertai dengan peningkatan volume plasma darah atau
disebut proses hemodilusi. Penambahan asupan zat besi baik lewat
makanan ataupun suplemen terbukti mampu mencegah penurunan Hb
akibat hemodilusi pada trimester ketiga (Arifman, 2002).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
B. Kerangka Konsep Penelitian
Variabel Bebas Variabel Terikat
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan : : Diteliti : Tidak diteliti
C. Hipotesis
Terdapat hubungan antara ketaatan mengkonsumsi tablet besi
dengan kadar hemoglobin ibu hamil trimester III.
Ketaatan mengkonsumsi tablet besi
Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III
- Status gizi ibu - Keadaan sosial ekonomi - Tingkat pengetahuan - Tingkat pendidikan - Umur ibu - Kebiasan merokok - Paritas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik
yaitu penelitian dimana peneliti mengamati dan mengukur kejadian yang
sedang terjadi kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara
fenomena baik antara faktor risiko dengan faktor efek, antar faktor risiko
maupun antar faktor efek dengan studi penelitian menggunakan prospektif
(Azwar, 2005 ; Notoadmodjo, 2002). Berikut adalah diagram desain penelitian
observasional analitik menurut Suyanto dan Salamah (2008) untuk hubungan
antara ketaatan mengkonsumsi tablet besi dengan kadar hemoglobin ibu hamil
trimester III.
Gambar 3.1. Desain penelitian ketaatan mengkonsumsi tablet besi dengan kadar hemoglobin ibu hamil trimester III
Kadar hemoglobin awal ibu hamil trimester III
Ketaatan mengkonsumsi tablet
besi
Kadar hemoglobin akhir ibu hamil trimester III
Perubahan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah
mengkonsumsi tablet besi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di BPS Bunga Wati Ngawi selama 3 minggu
pada tanggal 12 Juni – 4 Juli 2010.
C. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III yang
ada di BPS Bunga Wati Ngawi pada saat dilakukan penelitian yaitu sebanyak
30 orang.
D. Sampel dan Teknik Sampling
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anggota populasi. Teknik
sampling yang digunakan adalah total sampling karena jumlah populasi relatif
sedikit yaitu sekitar 30 orang sehingga semua anggota populasi dijadikan
sampel. Disebutkan pula bahwa ukuran yang layak dalam penelitian adalah
antara 30 sampai 500 sampel (Sugiyono, 2009). Namun, setelah dilakukan
penelitian ternyata dari 30 responden yang tidak hadir sebanyak 7 orang
sehingga sampel pada penelitian ini menjadi 23 responden.
E. Kriteria Restriksi
1. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III
yang umur kehamilannya sekitar 28-30 minggu, ibu hamil dalam keadaan
sehat dan bersedia untuk dijadikan responden.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
2. Kriteria eksklusi
a. Ibu hamil yang tidak hadir pada saat dilakukan pengambilan data.
b. Ibu hamil yang menolak menjadi subyek penelitian.
F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel bebas : Ketaatan mengkonsumsi tablet besi .
a. Definisi Operasional : Kepatuhan ibu hamil trimester III dengan umur
kehamilan 28-30 minggu dalam mengkonsumsi tablet besi yang
diberikan untuk jangka waktu 3 minggu. Alat ukur yang digunakan
adalah kuesioner dan menghitung sisa tablet besi.
b. Skala : Interval
2. Variabel terikat : Kadar hemoglobin ibu hamil trimester III.
a. Definisi Operasional : Perubahan kadar hemoglobin ibu hamil
trimester III dengan umur kehamilan 28-30 minggu antara sebelum dan
setelah mengkonsumsi tablet besi selama 3 minggu. Alat ukurnya
menggunakan alat pengukur hemoglobin yaitu dengan metode
Cyanmethemoglobin.
b. Skala : Rasio
G. Instrumentasi
1. Ketaatan mengkonsumsi tablet besi
Jenis instrumen yang digunakan untuk mengukur ketaatan
mengkonsumsi tablet besi dalam penelitian ini adalah kuesioner dan
dengan menghitung jumlah sisa tablet besi secara manual dari jumlah total
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
tablet besi yang diberikan kepada responden. Dalam kaitannya dengan sisa
tablet besi, apabila ibu menghabiskan 100% tablet besi yang diberikan
maka dikategorikan selalu dan mendapat skor 4, apabila menghabiskan 51-
99% maka dikategorikan sering dan mendapat skor 3, apabila
menghabiskan 1-50% maka dikategorikan kadang-kadang dan
mendapatkan skor 2, apabila ibu tidak meminum sama sekali tablet besi
yang diberikan maka dikategorikan tidak pernah dan mendapat skor 1.
Kuesioner untuk ketaatan mengkonsumsi tablet besi disusun dalam
bentuk pernyataan tertutup dengan empat alternatif jawaban yaitu selalu,
sering, kadang-kadang, tidak pernah dengan skor pernyataan positif 4,3,2,1
dan pernyataan negatif 1,2,3,4. Kemudian responden diminta untuk
menjawab dengan memberikan tanda (√) pada salah satu jawaban. Untuk
kelayakan kuesioner sebelum digunakan untuk penelitian terlebih dahulu
dilakukan uji validitas dan reliabilitas yaitu :
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat itu benar
untuk mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2002). Rumus yang
digunakan untuk uji validitas adalah yang dikemukakan oleh Pearson
yang dikenal dengan rumus Product moment ( Suyanto dan Salamah,
2008) yaitu :
r : ( ) ( )
( ) ( ){ } ( )( ){ }å ååååå å
--
-2222 yyNxxN
xxyxN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Keterangan :
r : Koefisien korelasi
N : Jumlah sampel
X : Variabel bebas
Y : Variabel terikat
Setelah diperoleh harga r xy dikonsultasikan dengan tabel kritik r
product moment. Jika harga r xy > r tabel maka dapat dikatakan butir
soal tersebut valid dengan α = 5% atau 0,05.
Setelah diujikan kepada 20 responden dengan r tabel (20, 0,05) =
0,444 didapatkan hasil bahwa semua item (20 item) pada kuesioner
ketaatan mengkonsumsi tablet besi adalah valid karena semua nilai r
hitung > r tabel (0,444) dan nilai p < 0,05.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat keajegan suatu
instrumen sehingga dapat digunakan apabila alat ukur yang digunakan
berkali-kali akan memberikan hasil yang sama dalam waktu yang
berbeda dan pada orang yang berbeda (Sugiyono, 2008). Uji
reliabilitas pada instrumen ini menggunakan teknik Spearman brown
yaitu :
r11 = rb
rb+1.2
keterangan :
r11 : koefisien reliabilitas internal seluruh item
rb : korelasi product moment antara belahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Setelah diperoleh harga r kemudian dikonsultasikan dengan r tabel
pada product moment. Apabila harga r 11 lebih besar dari harga r tabel
maka butir soal tersebut reliabel dan sebaliknya jika r11 < r tabel maka
butir soal tersebut tidak reliabel.
Setelah diujikan kepada 20 responden diperoleh nilai r11 = 0,912
dan r tabel (18, 0,05) = 0,468 sehingga didapatkan hasil bahwa semua
item pada kuesioner ketaatan mengkonsumsi tablet besi adalah reliabel
karena r11 (0,912) > r tabel (0,468) (Sugiono, 2009).
2. Kadar hemoglobin ibu hamil trimester III
Jenis instrumen yang digunakan untuk mengukur kadar hemoglobin
dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode Cyanmethemoglobin.
Cara ini dianjurkan untuk penetapan kadar hemoglobin di laboratorium
karena larutan standar Cyanmethemoglobin sifatnya stabil, mudah
diperoleh dan pada cara ini hampir semua hemoglobin terukur kecuali
sulfhemoglobin. Pengukuran kadar hemoglobin akan dilakukan sebanyak 2
kali yaitu pada awal sebelum responden diberikan tablet besi dan setelah
responden mengkonsumsi tablet besi selama 3 minggu (Ririn, 2009).
H. Jalannya Penelitian
Penelitian ini dilakukan di BPS Bunga Wati Ngawi. Sebagai langkah
awal, peneliti menentukan siapa yang akan dijadikan responden kemudian
peneliti mengumpulkan responden. Setelah itu dilakukan pengambilan darah
untuk pengukuran kadar hemoglobin awal pada responden dan setiap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
responden diberikan tablet besi sebanyak 21 butir untuk dikonsumsi setiap
hari selama 3 minggu. Selanjutnya, setelah 3 minggu responden yang
bersangkutan dikumpulkan kembali untuk dilakukan pengukuran kadar
hemoglobin yang kedua. Sebelum dilakukan pengambilan darah terlebih
dahulu peneliti memberikan informed consent kepada responden untuk
ditandatangani. Bagi responden yang setuju untuk dijadikan sampel maka
akan dilakukan pengukuran kadar hemoglobin dan diberikan kuesioner untuk
diisi . Bagi responden yang tidak setuju untuk dijadikan sampel maka tidak
akan dilakukan pengukuran kadar hemoglobin dan tidak diberikan kuesioner
untuk diisi.
Setelah didapatkan hasil pengukuran kadar hemoglobin pertama dan kedua
serta pengisian kuesioner oleh responden maka selanjutnya dilakukan analisis
data untuk menentukan apakah ada hubungan antara ketaatan mengkonsumsi
tablet besi dengan kadar hemoglobin ibu hamil trimester III di BPS Bunga
Wati Ngawi.
I. Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan data
a. Editing
Merupakan upaya memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh atau yang akan dikumpulkan. Dilakukan pada tahap
pengumpulan data (Azis, 2007).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
b. Coding
Merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap
data terdiri atas beberapa kategori. Biasanya dalam pemberian kode
dibuat daftar kode untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti
suatu kode dari suatu variabel (Azis, 2007)
c. Scoring
Memberikan skor atau nilai pada tiap jawaban responden dalam
menjawab kuesioner (Azis, 2007).
d. Tabulating
Merupakan pengorganisaian data sedemikian rupa agar dengan
mudah dapat dijumlahkan, disusun dan ditata untuk disajikan dan di
analisis (Azis, 2007).
2. Analisis data
Analisis data digunakan untuk menguji apakah ada hubungan antara
ketaatan mengkonsumsi tablet besi dengan kadar hemoglobin ibu hamil
trimester III di BPS Bunga Wati Ngawi.
Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis dengan
menggunakan bantuan program komputer SPSS (Statistical Package for
Social Science) versi 17.00 yang meliputi :
a. Analisis Univariat
Adalah proses analisis tiap-tiap variabel penelitian yang ada
secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi dan
persentase dari tiap variabel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
b. Analisis Bivariat
Adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2002). Pada penelitian ini
hubungan antar variabel dianalisis dengan menggunakan uji korelasi
product moment dengan taraf signifikan α = 0,05. Teknik ini
digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis
hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau
rasio dan sumber data dari variabel tersebut adalah sama. Namun,
apabila syarat dari uji korelasi product moment tidak terpenuhi maka
digunakan uji korelasi spearman rank.
Adapun rumus yang digunakan adalah :
1) Rumus korelasi product moment
r : ( ) ( )
( ) ( ){ } ( )( ){ }å ååååå å
--
-2222 yyNxxN
xxyxN
keterangan :
r : Koefisien korelasi
N : Jumlah sampel
X : skor masing-masing item
Y : Skor total
∑XY : Jumlah perkalian
∑X2 : Jumlah kuadrat X
∑Y2 : Jumlah kuadrat Y
∑N : Jumlah subjek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Setelah didapat nilai r kemudian dibandingkan dengan r tabel
product moment dengan tingkat kepercayaan tertentu (α = 0,05) untuk
mengetahui apakah hasil perhitungan tersebut signifikan atau tidak.
Jika harga r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai p < 0,05 maka Ha
diterima dan Ho ditolak (Sugiyono, 2009).
2) Rumus korelasi spearman rank
ρ : 1 - ( )16
2
2
-ånn
bi
Keterangan :
ρ : korelasi spearman rank
bi : Xi-Yi
n : jumlah sampel
Setelah didapat nilai ρ kemudian dibandingkan dengan ρ tabel
spearman rank dengan tingkat kepercayaan tertentu (α = 0,05) untuk
mengetahui apakah hasil perhitungan tersebut signifikan atau tidak.
Jika harga ρ hitung lebih besar dari ρ tabel dan nilai p < 0,05 maka Ha
diterima dan Ho ditolak (Sugiyono, 2009).
Tabel 3.1. Koefisiensi korelasi Interval koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0.599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat
(Sugiyono, 2009)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian mengenai hubungan antara ketaatan mengkonsumsi tablet
besi dengan kadar hemoglobin ibu hamil trimester III ini dilakukan di Bidan
Praktek Swasta (BPS) Bunga Wati milik bidan Endang Setiarti pada tanggal
12 Juni sampai 4 Juli 2010.
BPS Bunga Wati ini terletak di desa Tempuran Rt 05 Rw 07,
Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi yang berdiri pada tanggal 1 Desember
1992 dengan nomor SIPB 446/738/DINKES/SIPB/2009. BPS Bunga Wati
merupakan BPS yang melayani imunisasi, persalinan, Keluarga Berencana
(KB), Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Antenatal Care (ANC) yang sampai
bulan Juli 2010 jumlah ibu hamil di BPS ini sebanyak 103 orang yang terdiri
dari ibu hamil trimester I sebanyak 18 orang, ibu hamil trimester II sebanyak
33 orang dan trimester III sebanyak 52 orang.
BPS Bunga Wati memiliki 1 kamar periksa dengan luas 3x4 meter, 1
kamar bersalin dengan luas 3x4 meter dan 2 kamar nifas dengan masing-
masing kamar seluas 3x3 meter. BPS Bunga Wati melayani pasien selama 24
jam dengan dibantu oleh 1 orang bidan dan 1 orang asisten bidan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Fre
kuen
si
SD SMP SMA/SMK
Tingkat Pendidikan
B. Analisis Univariat
1. Karakteristik Responden
a. Pendidikan
Dari hasil penelitian pada karakteristik responden didapatkan data
tingkat pendidikan pada responden seperti pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Tabulasi Silang antara Tingkat Pendidikan dengan Ketaatan Mengkonsumsi Tablet Besi dan Selisih Kadar Hb
Tingkat Pendidikan
Frekuensi Frekuensi Relatif (%)
Rata-rata Skor
Kuesioner
Rata-rata Selisih
Kadar Hb (gr%)
SD 4 17,39 50,75 0 SMP 9 39,13 64,3 0,35
SMA/SMK 10 43,48 64,9 0,52 JUMLAH 23 100 179,95 0,87
Grafik 4.1 Tingkat Pendidikan Responden
Dari tabel dan grafik 4.1 di atas dapat dilihat bahwa tingkat
pendidikan tertinggi pada responden adalah SMA/SMK sebanyak 10
(43,48%) orang dengan rata-rata skor kuesioner 64,9 dan rata-rata
selisih kadar Hb sebesar 0,52 gr%. Sedangkan tingkat pendidikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Fre
ku
en
s
BURUHTANI
SWASTA IRT
Jenis Pekerjaan
terendah pada responden adalah SD sebanyak 4 orang (17,39%)
dengan rata-rata skor kuesiner 50,75 dan rata-rata selisih kadar Hb
sebesar 0 gr%.
b. Pekerjaan
Dari hasil penelitian pada karakteristik responden didapatkan jenis
pekerjaan responden seperti pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Tabulasi Silang antara Jenis Pekerjaan dengan Ketaatan Mengkonsumsi Tablet Besi dan Selisih Kadar Hb
Jenis Pekerjaan Frek. Frek. Relatif
(%)
Rata-rata Skor
Kuesioner
Rata-rata Selisih Kadar
Hb (gr%) Buruh Tani 3 13,04 50,3 -0,17
Swasta 10 43,48 59,3 0,6 Ibu Rumah Tangga 10 43,48 63,3 0,29
JUMLAH 23 100 172,9 ,072
Grafik 4.2 Jenis Pekerjaan pada Responden
Dari tabel dan grafik 4.2 di atas dapat dilihat bahwa jenis pekerjaan
pada responden terbanyak adalah ibu rumah tangga sebanyak 10 orang
(43,48%) dengan rata-rata skor kuesioner 63,3 dan rata-rata kadar Hb
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
0123456789
1011121314
Fre
kuen
si
<1.000.000 >1.000.000
Tingkat Penghasilan
0,29 gr% dan swasta sebanyak 10 orang (43,48%) dengan rata-rata
skor kuesioner 59,3 dan rata-rata selisih kadar Hb 0,6 gr%. Sedangkan
jenis pekerjaan dengan jumlah terendah adalah buruh tani sebanyak 3
responden (13,04%) dengan rata-rata skor kuesioner 50,3 dan rata-rata
selisih kadar Hb
-0,17 gr%.
c. Penghasilan
Dari hasil penelitian pada karakteristik responden didapatkan data
tingkat penghasilan pada responden seperti pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Tabulasi Silang antara Tingkat Penghasilan dengan Ketaatan Mengkonsumsi Tablet Besi dan Selisih Kadar Hb
Tingkat Penghasilan
(Rp)
Frekuensi Frekuensi Relatif (%)
Rata-rata Skor
Kuesioner
Rata-rata Selisih
Kadar Hb (gr%)
≤ 1.000.000 9 39,13 56,55 0,01 > 1.000.000 14 60,87 65,6 0,59 JUMLAH 23 100 122,15 0,60
Grafik 4.3 Tingkat Penghasilan pada Responden
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
02468
101214161820
Frek
uen
si
20-35 > 35
Interval
Dari tabel dan grafik 4.3 dapat dilihat bahwa tingkat penghasilan
paling tinggi adalah > Rp.1.000.000,00 sebanyak 14 orang (60,87%)
dengan rata-rata skor kuesioner 65,6 dan rata-rata selisih kadar Hb
0,59 gr%. Sedangkan penghasilan terkescil adalah ≤ Rp.1.000.000,00
sebanyak 9 orang (39,13%) dengan rata-rata skor kuesioner 56,55 dan
rata-rata selisih kadar Hb 0,01 gr%.
d. Umur Ibu
Dari hasil penelitian pada karakteristik responden didapatkan data
umur pada responden seperti pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Tabulasi Silang antara Umur Ibu dengan Ketaatan Mengkonsumsi Tablet Besi dan Selisih Kadar Hb
Umur Ibu (tahun)
Frekuensi Frekuensi Relatif
(%)
Rata-rata Skor
Kuesioner
Rata-rata Selisih Kadar
Hb (gr%) 20 – 35 20 86,96 62,55 0,38
> 35 3 13,04 60,33 0,27 JUMLAH 23 100 122,88 0,65
Grafik 4.4 Umur pada Responden
Dari tabel dan grafik 4.4 diatas dapat dilihat bahwa umur pada
responden sebagian besar terdapat pada kelas interval 20-35 yaitu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
sebanyak 20 responden (86,96%) dengan rata-rata skor kuesioner
62,55 dan rata-rata selisih kadar Hb 0,38 gr%. Sedangkan paling
sedikit terdapat pada kelas interval > 35 dengan rata-rata skor
kuesioner 60,33 dan rata-rata selisih kadar Hb 0,27 gr%.
e. Paritas
Dari hasil penelitian pada karakteristik responden didapatkan data
tingkat paritas pada responden seperti pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Tabulasi Silang antara Tingkat Paritas dengan Ketaatan Mengkonsumsi Tablet Besi dan Selisih Kadar Hb
Tingkat Paritas
Frekuensi Frekuensi Relatif
(%)
Rata-rata Skor
Kuesioner
Rata-rata Selisih
Kadar Hb (gr%)
1 8 34,78 56,25 0,49 2 14 60,87 62 0,41 3 1 4,35 43 -1,2
JUMLAH 23 100 161,25 -0,3
Grafik 4.5 Tingkat Paritas pada Responden
0
2
4
6
8
10
12
14
Fre
kuen
si
1 2 3
Paritas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
0
2
4
6
8
10
12
Fre
ku
ens
i
primi 2-10 th <2 dan>10 th
Jarak kehamilan
Dari tabel dan grafik 4.5 diatas dapat dilihat bahwa jumlah
responden terbanyak terdapat pada tingkat paritas 2 sebanyak 14
(60,87%) responden dengan rata-rata skor kuesioner 62 dan rata-rata
selisih kadar Hb terjadi 0,41 gr%. Sedangkan jumlah responden paling
sedikit terdapat pada tingkat paritas 3 sebanyak 1 (4,35%) responden
dengan rata-rata skor kuesioner 43 dan rata-rata selisih kadar Hb
terjadi penurunan 1,2 gr%.
f. Jarak Kehamilan dengan Persalinan Terakhir
Dari hasil penelitian pada karakteristik responden didapatkan data
jarak kehamilan dengan persalinan terakhir pada responden seperti
pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Tabulasi Silang antara Jarak Kehamilan dengan Ketaatan Mengkonsumsi Tablet Besi dan Selisih Kadar Hb
Jarak Kehamilan
(tahun)
Frekuensi Frekuensi Relatif (%)
Rata-rata Skor
Kuesioner
Rata-rata Selisih
Kadar Hb (gr%)
Primigravida 7 30,43 55,85 0,47 2-10 12 52,17 62,41 0,025
< 2 dan > 10 4 17,40 72,75 1,27 JUMLAH 23 100 191,01 1,765
Grafik 4.6 Jarak Kehamilan pada Responden
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
02468
10121416
Fre
kuen
si
2-4 5-7 8-10
Interval
Dari tabel dan grafik 4.6 diatas dapat dilihat bahwa jarak
kehamilan dari 23 responden terbanyak terdapat pada kelas interval 2-
10 yaitu sebanyak 12 orang (52,17%) dengan rata-rata skor kuesioner
62,41 dan rata-rata selisih kadar Hb 0,025 gr%. Sedangkan paling
sedikit terdapat pada kelas interval <2 dan >10 sebanyak 4 orang
(17,40%) dengan rata-rata skor kuesioner 72,75 dan rata-rata selisih
kadar Hb 1,27 gr%.
g. Antenatal Care (ANC)
Dari hasil penelitian pada karakteristik responden didapatkan
frekuensi antenatal care (ANC) pada responden seperti pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Tabulasi Silang antara Antenatal Care dengan Ketaatan Mengkonsumsi Tablet Besi dan Selisih Kadar Hb
Interval ANC
Frekuensi Frekuensi Relatif
(%)
Rata-rata Skor
Kuesioner
Rata-rata Selisih Kadar
Hb (gr%) 2 – 4 6 26,08 61,5 0,15 5 – 7 15 65,22 62 0,39 8 – 10 2 8,70 67,5 0,85
JUMLAH 23 100 191,0 1,39
Grafik 4.7 Frekuensi ANC pada Responden
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
0
2
4
6
8
10
12
14
Fre
kuen
si
2-3 4-5 6-7
Interval
Dari tabel dan grafik 4.7 diatas dapat dilihat bahwa frekuensi ANC
pada responden yang paling banyak terdapat pada kelas interval 5-7
sebanyak 15 orang (65,22%) dengan rata-rata skor kuesioner 62 dan
rata-rata selisih kadar Hb 0,39 gr%. Sedangkan ang paling sediki
terdapat pada kelas interal 8-10 sebanyak 2 orang (8,70%) dengan rata-
rata skor kuesioner 67,5 dan rata-rata selisih kadar Hb 0,85 gr%.
h. Jumlah Keluarga
Dari hasil penelitian pada karakteristik responden didapatkan data
jumlah keluarga dari responden seperti pada tabel 4.8.
Tabel 4.8 Tabulasi Silang antara Jumlah Keluarga dengan Ketaatan Mengkonsumsi Tablet Besi dan Selisih Kadar Hb
Interval Jumlah
Keluarga
Frekuensi Frekuensi Relatif
(%)
Rata-rata Skor
Kuesioner
Rata-rata Selisih Kadar
Hb (gr%) 2 – 3 14 60,87 67,57 0,6 4 – 5 7 30,43 56,14 -0,01 6 – 7 2 8,70 46 0
JUMLAH 23 100 137,71 0,59
Grafik 4.8 Jumlah Keluarga pada Responden
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Dari tabel dan grafik 4.8 diatas dapat dilihat bahwa jumlah
keluarga dari 23 responden sebagian besar terdapat pada kelas interval
2-3 sebanyak 14 orang (60,87%) dengan rata-rata skor kuesioner 67,57
dan rata-rata selisih kadar Hb 0,6 gr%. Sedangkan paling sedikit
terdapat pada kelas interval 6-7 sebanyak 2 orang (8,70%) dengan rata-
rata skor kuesioner 46 dan rata-rata selisih kadar Hb 0 gr%.
2. Ketaatan Mengkonsumsi Tablet Besi
Pengumpulan data penelitian pada variabel ketaatan
mengkonsumsi tablet besi dilakukan dengan menggunakan
angket/kuesioner yang terdiri dari 1 item pernyataan sisa tablet besi yang
diminum dan 20 pernyataan valid dengan 4 alternatif jawaban selalu,
sering, kadang-kadang, tidak pernah dengan skor positif 4,3,2,1 dan skor
negatif 1,2,3,4. Kemudian untuk skor pernyataan sisa tablet besi yang
diminum yaitu apabila menghabiskan semua tablet besi yang di berikan
(100%) maka diberi skor 4, menghabiskan 51-99% diberi skor 3,
menghabiskan 1-50% diberi skor 2, tidak pernah mengkonsumsi tablet
besi yang diberikan atau 0% maka diberi skor 1. Jumlah skor maksimal
adalah 84 yaitu, apabila responden menjawab skor 4 untuk seluruh item
dan menghabiskan semua tablet besi yang diberikan. Adapun jumlah skor
minimal adalah 21, yaitu apabila responden menjawab skor 1 pada seluruh
item dan tidak pernah minum tablet besi yang diberikan. Dari hasil skoring
jawaban angket ketaatan mengkonsumsi tablet besi yang tertinggi adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
0
1
2
3
4
5
6
7
Fre
kuen
si
43-48 49-54 55-60 61-66 67-72 73-78
Interval
78 dan skor terendah 43 dengan rata-rata (mean) 62,22, median 67, modus
78 dan 44, standar deviasi 13,003.
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Ketaatan Mengkonsumsi Tablet Besi
Interval Skor Frekuensi Frekuensi Relatif (%) 43 – 48 5 21,74 49 – 54 3 13,04 55 – 60 3 13,04 61 – 66 - - 67 – 72 5 21,74 73 – 78 7 30,44 Jumlah 23 100
Grafik 4.9 Ketaatan mengkonsumsi tablet besi
Berdasarkan tabel dan grafik 4.9 di atas menunjukkan bahwa
tingkat ketaatan mengkonsumsi tablet besi di BPS Bunga wati Ngawi dari
23 responden sebagian besar pada kelas interval 73-78 yaitu sebanyak 7
responden (30,44%) dan paling sedikit terdapat pada kelas interval 61-66
yaitu 0% atau tidak ada responden dengan skor diantara 61-66.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
0
1
2
3
4
5
6
7
8
Frek
uens
i
9,1-10,1 10,2-11,2 11,3-12,3 12,4-13,4 13,5-14,5
Interval
3. Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III
a. Kadar hemoglobin awal
Pengumpulan data penelitian mengenai kadar hemoglobin awal
dengan menggunakan metode Cyanmethemoglobin didapatkan hasil
kadar Hb tertinggi yaitu 14,5 gr% dan terendah 9,1 gr% dengan rata-
rata (mean) 11,63 gr%, median 11,8, modus 12,9, 12,5, 11,9, 11,8 dan
11,5 sementara standar deviasinya 1,4069.
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Hasil Pengukuran Kadar Hb Awal
Interval Hb Frekuensi Frekuensi Relatif (%) 9,1 – 10,1 5 21,74 10,2 – 11,2 2 8,70 11,3 – 12,3 8 34,78 12,4 – 13,4 7 30,43 13,5 – 14,5 1 4,35
Jumlah 23 100
Grafik 4.10 Hasil Pengukuran Kadar Hb Awal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
0
1
2
3
4
5
6
7
Fre
kuen
si
9,5-10,1 10,2-10,8 10,9-11,5 11,6-12,2 12,3-12,9 13,0-13,6 13,7-14,3
Interval
Dari tabel dan grafik 4.10 di atas dapat dilihat bahwa pada
pengukuran kadar Hb awal sebagian besar terdapat pada nilai kelas
interval 11,3-12,3 yaitu sebesar 34,78% atau sebanyak 8 responden
dan paling sedikit terdapat pada kelas interval 13,5-14,5 yaitu 4,35%
atau sebanyak 1 responden.
b. Kadar hemoglobin akhir
Pengumpulan data penelitian mengenai kadar Hb akhir pada ibu
hamil trimester III di BPS Bunga Wati Ngawi didapatkan hasil kadar
Hb tertinggi sebesar 14,1 gr% dan terendah sebesar 9,5 gr% dengan
rata-rata (mean) 11,996 gr%, median 11,9, modus 13,1, 11,7 dan 11,5
sementara standar deviasinya 1,0451.
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Hasil Pengukuran Kadar Hb Akhir
Interval Hb Frekuensi Frekuensi Relatif (%) 9,5 – 10,1 1 4,35 10,2 – 10,8 2 8,70 10,9 – 11,5 4 17,39 11,6 – 12,2 7 30,43 12,3 – 12,9 4 17,39 13,0 – 13,6 4 17,39 13,7 – 14,3 1 4,35
Jumlah 23 100
Grafik 4.11 Hasil pengukuran kadar Hb akhir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
0
1
2
3
4
5
Fre
kuen
si
(-1,2)-(-0,8) (-0,7)-(-0,3) (-0,2)-(0,2) (0,3)-(0,7) (0,8)-(1,2) (1,3)-(1,7) (1,8)-(2,2)
Interval
Dari tabel dan grafik 4.11 diatas dapat diketahui bahwa pada
pengukuran kadar hemoglobin kedua sebagian besar terdapat pada
nilai kelas interval 11,6-12,2 yaitu 30,43% dan paling sedikit terdapat
pada kelas interval 9,5-10,1 dan 13,7-14,3 yang masing-masing
sebesar 4,35%.
c. Selisih kadar hemoglobin awal dan akhir
Dari pengukuran kadar hemoglobin awal dan akhir kemudian
didapatkan selisih diantara keduanya dengan selisih tertinggi yaitu
terjadi peningkatan sebesar 2,1 gr% dan terendah terjadi penurunan
kadar hemoglobin sebesar 1,2 gr%. Rata-rata (mean) dari selisih
tesebut 0,365 gr%, median 0,3, modus 0,4 dan standar deviasinya
0,9461.
Tabel 4.12 Selisih antara kadar hemoglobin awal dan akhir Interval Frekuensi Frekuensi Relatif (%)
(-1,2) – (-0,8) 3 13,04 (-0,7) – (-0,3) 3 13,04 (-0,2) – (0,2) 5 21,74 (0,3) – (0,7) 4 17,39 (0,8) – (1,2) 4 17,39 (1,3) – (1,7) 2 8,70 (1,8) – (2,2) 2 8,70
Jumlah 23 100
Grafik 4.12 Selisih kadar hemoglobin awal dan akhir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Dari tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa pada variabel
kadar hemoglobin, selisih kadar hemoglobin awal dan akhir sebagian
besar terdapat pada nilai kelas interval (-0,2)-(0,2) yaitu sebesar
21,74% dan paling sedikit terdapat pada kelas interval (1,3)-(1,7) dan
(1,8)-(2,2) yang masing-masing sebesar 8,70%.
C. Analisis Bivariat Hubungan antara Ketaatan Mengkonsumsi Tablet Besi
dengan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III
Data yang diperoleh dari hasil penelitian sebelum dianalisis dengan uji
korelasi product moment, harus diuji terlebih dahulu normalitasnya. Karena
jumlah sampel kurang dari 30 maka uji normalitas yang digunakan adalah uji
saphiro-wilk dengan bantuan komputer dengan program SPSS versi 17.00.
Adapun hasil uji normalitas sapiro-wilk dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah
ini.
Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Saphiro-Wilk
Tests of Normality
.138 23 .200* .968 23 .648
.165 23 .104 .882 23 .011
Kadar Hemoglobin
Ketaatan
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk
This is a lower bound of the true significance.*.
Lilliefors Significance Correctiona.
Karena hasil uji normalitas dengan saphiro-wilk menunjukkan bahwa
salah satu variabel yaitu pada variabel ketaatan mengkonsumsi tablet besi
sebesar 0,011 < 0,05 maka distribusinya tidak normal. Sehingga dilakukan
transformasi data dan kemudian diuji lagi normalitasnya dengan saphiro-wilk.
Berikut hasil uji normalitas terhadap data yang sudah ditransformasi :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas dengan Saphiro-Wilk Setelah Tranformasi Data
Tests of Normality
.138 23 .200* .968 23 .648
.192 23 .028 .873 23 .007
Kadar Hemoglobin
LOG_X
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
This is a lower bound of the true significance.*.
Lilliefors Significance Correctiona.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa setelah ditranformasi distribusi
pada variabel ketaatan mengkonsumsi tablet besi tetap tidak normal yaitu
sebesar 0,007 < 0,05 maka uji korelasi yang digunakan adalah uji korelasi
spearman rank. Adapun hasil dari perhitungan dengan teknik spearman rank
dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut.
Tabel 4.15 Hasil Korelasi antara Ketaatan Mengkonsumsi Tablet Besi dengan Kadar Hemoglobin.
Correlations
1.000 .611**
. .002
23 23
.611** 1.000
.002 .
23 23
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Ketaatan
Kadar Hemoglobin
Spearman's rhoKetaatan
KadarHemoglobin
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Berdasarkan tabel 4.15 di atas didapat koefisien korelasi atau ρ hitung
variabel ketaatan mengkonsumsi tablet besi dengan kadar hemoglobin ibu
hamil trimester III sebesar 0,611 dengan p value 0,002. Hasil ρ hitung
dibandingkan ρ tabel (23, 0,05) = 0,4185. Oleh karena itu ρ hitung > ρ tabel dan
nilai p < 0,05 maka hipotesis diterima yaitu ada hubungan antara ketaatan
mengkonsumsi tablet besi dengan kadar hemoglobin ibu hamil trimester III di
BPS Bunga Wati Ngawi dan berdasarkan tabel 3.1 nilai ρ hitung terletak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
antara 0,60 – 0,799 sehingga penelitian ini mempunyai tingkat korelasi yang
kuat.
Jadi, ada hubungan positif yang sangat bermakna antara ketaatan
mengkonsumsi tablet besi dengan kadar hemoglobin ibu hamil trimester III
dimana semakin tinggi ketaatan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi
maka semakin tinggi kadar hemoglobin ibu hamil atau dengan semakin
tingginya ketaatan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi maka akan
terjadi peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
BAB V
PEMBAHASAN
Penelitian dengan judul “Hubungan Antara Ketaatan Mengkonsumsi
Tablet Besi Dengan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di BPS Bunga
Wati Ngawi” bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan antara ketaatan
mengkonsumsi tablet besi pada ibu hamil trimester III dengan kadar hemoglobin
ibu hamil trimester III di BPS Bunga Wati Ngawi.
Ketaatan mengkonsumsi tablet besi merupakan salah satu faktor yang
penting dalam pencegahan anemia pada ibu hamil selain dengan mengkonsumsi
makanan gizi seimbang. Ketaatan mengkonsumsi tablet pada ibu hamil dapat
diukur dengan melihat ketepatan jumlah tablet besi yang diminum, cara meminum
dan frekuensi minum tablet besi setiap harinya ( Hadi, 2007). Namun, didapatkan
banyak sekali faktor yang mempengaruhi ibu hamil menjadi tidak taat
mengkonsumsi tablet besi antara lain karena efek samping yang tidak enak dari
tablet besi, kurangnya tingkat pengetahuan dari individu tentang pentingnya
kegunaan dan manfaat serta dampak kekurangan tablet besi untuk ibu hamil dan
janin, kurangnya kesadaran dari individu dalam mengkonsumsi tablet besi adalah
sebagai kebutuhan ibu hamil, kurangnya informasi dan motivasi baik dari tenaga
kesehatan dan keluarga (Wipayani, 2008). Sementara, ibu hamil pada masa
kehamilannya paling tidak mengkonsumsi tablet besi minimal 90 tablet karena
pada masa ini kebutuhan ibu hamil akan tablet besi meningkat 6-7mg per hari atau
sekitar 1000mg selama masa hamil (Arifman, 2002).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Kadar hemoglobin merupakan salah satu indikator untuk mengetahui
seseorang menderita anemia. Pengukuran kadar hemoglobin pada ibu hamil
seharusnya dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada trimester I dan III sebagai
langkah awal pencegahan anemia pada ibu hamil (Manuaba, 1998). Namun,
dilapangan salah satu contohnya di BPS Bunga Wati masih banyak ibu hamil
yang tidak pernah melakukan pengukuran kadar hemoglobinnya.
Anemia dalam kehamilan disebut “potensial danger to mother and child”
(potensial membahayakan ibu dan anak). Oleh karena itu, anemia memerlukan
perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada
masa akan datang mengingat terlalu banyaknya dampak buruk dari anemia baik
terhadap ibu ataupun bayi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara ketaatan
mengkonsumsi tablet besi dengan kadar hemoglobin ibu hamil trimester III
khususnya di BPS Bunga Wati Ngawi. Hasil tersebut dibuktikan dengan
pengujian teknik korelasi Spearman Rank dengan menggunakan sistem
komputerisasi SPSS versi 17.00. Dari perhitungan SPSS tersebut didapat hasil
nilai koefisien korelasi ρ hitung = 0, 611, selanjutnnya akan dibandingkan dengan
nilai ρ tabel (23, 0,05) = 0,4185. Karena nilai ρ hitung (0,611) > ρ tabel (0,4185) dan
nilai p = 0,002 sehingga p < 0,05 maka hubungan tersebut signifikan yang artinya
semakin tinggi ketaatan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi maka semakin
tinggi kadar hemoglobinnya atau terjadi peningkatan kadar hemoglobin yang
berarti pada ibu hamil trimester III.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Hal ini kurang sesuai dengan penelitian Hadi (2007) yaitu tidak ada
hubungan yang signifikan antara kepatuhan mengkonsumsi tablet besi dengan
kadar hemoglobin ibu hamil dan perbedaannya ada pada jenis penelitian yaitu
dalam penelitian Hadi menggunakan deskriptif analitik dengan rancangan cross-
sectional dan pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional
analitik dan rancangan prospektif namun persamaannya adalah adanya
peningkatan kadar hemoglobin yaitu pada Hadi (2007) sebesar 0,55 gr% dan pada
penelitian ini 0,37 gr%.
Namun, penelitian ini sesuai dengan pernyataan Sue (2002) bahwa dengan
terapi tablet besi selama tiga minggu secara teratur dapat terlihat perubahan kadar
hemoglobin pada seseorang. Walaupun dari hasil penelitian masih didapatkan
hasil peningkatan kadar hemoglobin yang kurang bahkan terjadi penurunan tetapi
hal ini disebabkan adanya faktor ketidakteraturan dalam mengkonsumsi tablet
besi, adanya rasa bosan dan cara mengkonsumsi tablet besi yang salah. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Wipayani (2008) yaitu tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi ketidaktaatan dalam mengkonsumsi tablet besi yang kemudian
berpengaruh pada kadar hemoglobin seseorang. Selain itu peningkatan kadar
hemoglobin juga dipengaruhi oleh adanya faktor umur, status gizi, keadaan sosial
ekonomi, kebiasaan merokok dan paritas (Ningrum, 2009).
Kemudian dari karakteristik responden dapat diketahui bahwa tingkat
pendidikan berpengaruh pada kadar hemoglobin ditunjukkan pada tabel 4.1 bahwa
pada pendidikan tertinggi responden (SMA/SMK) rata-rata selisih kadar Hb
sebesar 0,52 gr% lebih tinggi dari tingkat pendidikan SD dan SMP. Hal ini sesuai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
dengan teori Notoatmodjo (2002) bahwa pengetahuan dan pendidikan dapat
mengubah perilaku seseorang dimana pendidikan yang tinggi dapat mengubah
perilaku seseorang untuk lebih taat mengkonsumsi tablet besi dan hal ini juga
sesuai dengan pernyataan Ningrum (2009) bahwa pengetahuan dan pendidikan
berpengaruh pada perilaku seseorang dalam memilih, mengkonsumsi, mengolah
makan dan pola makan termasuk mengetahui pentingnya mengkonsumsi tablet
besi sehingga berpengaruh pada kadar hemoglobin seseorang.
Selain pendidikan, tingkat penghasilan dan pekerjaan berperan dalam
menentukan kehidupan sosial ekonomi seseorang (Notoatmodjo, 2003). Menurut
Rustam dalam Yerika (2009) jenis pekerjaan menentukan besar kecilnya
penghasilan dalam suatu keluarga sehingga keluarga tersebut mampu untuk
membeli bahan makanan. Semakin besar penghasilan seseorang maka kebutuhan
bahan makanan akan terpenuhi sehingga kebutuhan akan zat gizi dapat lebih baik,
sebaliknya penghasilan yang terbatas kemungkinan besar akan kurang dapat
memenuhi kebutuhan makanan sehingga keadaan ini akan menjadi faktor kurang
gizi salah satunya kekurangan zat besi yang berpengaruh pada kadar Hb yang
rendah kemudian menjadi anemia. Menurut Ihram dalam Ruth (2009) wanita
hamil yang bekerja kurang memiliki waktu untuk memeriksakan kesehatan,
kehamilan dan mengukur kadar Hb sehingga ibu hamil yang bekerja kurang
memanfaatkan ANC dengan baik. Keadaan inilah yang membuat ibu hamil
kurang terkontrol kesehatannya dan kurang mendapatkan tambahan suplemen
tablet besi sehingga kadar Hb cenderung rendah. Dari karakteristik responden
dalam penelitian menunjukkan 10 dari 23 responden yang bekerja swasta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
mempunyai rata-rata selisih kadar Hb lebih tinggi dibandingkan yang bekerja tani
dan ibu rumah tangga serta 14 dari 23 responden yang berpenghasilan >
Rp.1.000.000,00 mempunyai kadar Hb lebih tinggi dibandingkan responden yang
berpenghasilan ≤ Rp.1.000.000,00. Hal ini sesuai dengan pernyataan Notoatmodjo
(2003), Rustam dalam Yerika (2009) dan Ihram dalam Ruth (2009).
Dari faktor umur ibu pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa rata-rata selisih
kadar Hb pada responden yang mempunyai umur 20-35 tahun lebih tinggi dari
responden yang mempunyai umur > 35 tahun. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Ningrum (2009) bahwa umur ibu hamil > 35 tahun mempunyai risiko yang tinggi
untuk menderita anemia serta menurut Muhilal et al dalam Ningrum (2009)
menyebutkan bahwa kecenderungan semakin tua umur ibu hamil persentase
anemia semakin besar.
Menurut Rochjati dalam Yerika (2009) paritas dan jarak kehamilan juga
merupakan faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil. Semakin tinggi
paritas serta semakin rendah dan semakin tinggi jarak kelahiran akan berpengaruh
pada kesehatan ibu diantaranya adalah terjadi anemia dan kurang gizi. Namun,
dari karakteristik responden pada penelitian ini menunjukkan bahwa 4 dari 23
responden yang mempunyai jarak kehamilan < 2 dan > 10 mempunyai rata-rata
selisih kadar Hb lebih tinggi dibandingkan responden yang mempunyai jarak
kehamila 2 – 10 tahun dan responden yang baru hamil pertama kali.
Antenatal care (ANC) merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada
kesehatan ibu hamil (Ihram, 2007). Karena dengan ANC kesehatan ibu hamil akan
lebih terkontrol dan ibu hamil bisa mendapatkan minimal 90 tablet besi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
merupakan program pemerintah (Wiknjosastro, 2002) sebagai upaya pencegahan
anemia. Dari data karakteristik responden pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa ibu
hamil yang lebih sering melakukan ANC mempunyai rata-rata selisih kadar Hb
lebih tinggi dibandingkan dengan ibu hamil yang kurang dalam ANC.
Menurut Ningrum (2009) jumlah anggota keluarga dalam suatu rumah
tangga mempunyai pengaruh pada kondisi ibu hamil salah satunya adalah
pengaruhnya terhadap status gizi ibu hamil. Karena dengan jumlah anggota
keluarga yang banyak kebutuhan makanan akan berkurang kemudian kecukupan
gizi juga akan terganggu terutama sekali pada keluarga yang kurang mampu.
Dengan kecukupan gizi yang terganggu maka akan menjadi risiko tinggi untuk ibu
hamil menderita anemia. Dari karakteristik responden pada tabel 4.8 dapat dilihat
bahwa responden dengan jumlah anggota keluarga yang lebih sedikit mempunyai
rata-rata selisih kadar Hb lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang
mempunyai jumlah anggota yang lebih banyak.
Keterbatasan dari penelitian ini adalah peneliti hanya meneliti pada 23
responden jumlah yang sangat kecil untuk sebuah penelitian dan juga untuk
ketaatan mengkonsumsi tablet besi, peneliti tidak menggunakan 90 tablet besi
tetapi hanya 21 tablet besi saja. Selain itu, masih banyak variabel perancu lainnya
yang tidak dapat dikendalikan dalam penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ada hubungan positif yang sangat bermakna antara ketaatan
mengkonsumsi tablet besi dengan kadar hemoglobin ibu hamil trimester III .
Dilihat dari ρ hitung (0,611) > ρ tabel (0,4185 ) dan nilai p (0,002) < 0,05.
Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi ketaatan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet besi maka semakin tinggi kadar hemoglobin ibu hamil
atau dengan semakin tingginya ketaatan ibu hamil dalam mengkonsumsi
tablet besi maka akan terjadi peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil.
B. SARAN
1. Bagi ibu hamil
Diharapkan ibu hamil lebih meningkatkan ketaatan dalam
mengkonsumsi tablet besi dan kesadaran untuk melakukan pengukuran
kadar hemoglobin sebagai upaya pencegahan anemia dalam kehamilan.
2. Bagi BPS
Diharapkan bidan lebih tanggap dan antisipatif dalam pencegahan
anemia kehamilan dengan memberikan informasi selengkap-lengkapnya,
penyuluhan tentang pentingnya ketaatan mengkonsumsi tablet besi dan
pengukuran kadar hemoglobin untuk ibu hamil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
3. Bagi penelitian selanjutnya
Diharapkan untuk penelitian yang akan datang tentang hubungan
antara ketaatan mengkonsumsi tablet besi dengan kadar hemoglobin pada
ibu hamil trimester III agar lebih baik dengan jumlah responden yang lebih
banyak, pengendalian variabel perancu yang lebih kompleks dan tidak
hanya menggunakan 21 tablet besi saja tetapi 90 tablet besi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
JADWAL PENELITIAN
NO KEGIATAN BULAN FEB MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUST
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pendaftaran 2 Kursus Penyegaran KTI 3 Penyusunan
Proposal dan Konsultasi
4 Seminar Proposal 5 Perbaikan Proposal 6 Pelaksanaan Penelitian 7 Penyusunan Laporan
Penelitiandan Konsultasi
8 Ujian KTI 9 Perbaikan KTI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth. Ibu hamil trimester III di BPS Bunga Wati Di Desa Tempuran, Paron, Ngawi Dengan hormat,
Sehubungan dengan pelaksanaan penelitian yang akan peneliti lakukan dalam rangka penyusunan Karya Tulis Ilmiah sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Saint Terapan Diploma IV Kebidanan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang berjudul “Hubugan Antara Ketaatan Mengkonsumsi Tablet Besi Dengan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III Di BPS Bunga Wati Ngawi”. Peneliti bermaksud untuk mengumpilkan data dalam daftar pernyataan dan pengukuran kadar hemoglobin.
Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, peneliti mohon kesediaan dan kerelaan hati para responden untuk membantu pelaksanaan penelitian ini dengan mengisi pernyataan dengan sejujur-jujurya demi kelancaran penelitian ini. Kerahasiaan akan peneliti jamin sepenuhnya.
Atas kesediaannya, saya ucapkan terima kasih dan peneliti mohon maaf apabila terdapat hal-hal yang kurang berkenan dihati para responden.
Ngawi, Juni 2010 Hormat saya,
Ratih Budi Malasari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LEMBAR KUESIONER PENELITIAN
A. Karakteristik responden
No.kuesioner :
1. Nama ibu :
2. Umur ibu :
3. Umur kehamilan :
4. Hamil ke :
5. Jarak kelahiran dengan anak terakir :
6. ANC berapa kali :
7. Pendidikan :
8. Pekerjaan :
9. Penghasilan keluarga tiap bulan :
10. Jumlah keluarga dirumah :
11. Riwayat penyakit :
12. Riwayat perdarahan :
13. Ibu pernah melakukan pengukuran kadar hemoglobin selama hamil
Pernah Tidak pernah
14. Ibu mempunyai kebiasaan merokok
Ya Tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Ketaatan ibu hamil mengkonsumsi tablet besi
a. Jumlah tablet besi yang diminum :
Sisa tablet besi :
b. Kuesioner ketaatan mengkonsumsi tablet besi
Petunjuk pengisian :
1. Silahkan membaca dengan seksamapernyataan-pernyataan yang
tersedia.
2. Berilah tanda check (√) pada tempat jawaban yang telah disediakan
disebelah kanan sesuai dengan pendapat anda.
3. Semua item pernyataan mohon diisi.
No. Pernyataan Selalu Sering Kadang-kadang
Tidak pernah
1. Apakah ibu mengkonsumsi tablet besi 1x sehari secara rutin?
2. Apakah ibu mengkonsumsi tablet besi lebih dari 1x sehari?
3. Apakah ibu mematuhi anjuran bidan tentang cara mengkonsumsi tablet besi?
4. Apakah ibu pernah lupa mengkonsumsi tablet besi?
5. Apakah ibu ingat harus mengkonsumsi tablet besi setiap hari?
6. apakah ibu minum tablet besi kalau ingat saja?
7. Apakah ibu tetap meneruskan minum tablet besi secara rutin jika ibu merasa mual?
8. Apakah ibu berhenti minum tablet besi jika ibu merasa mual?
9. Apakah ibu tetap minum tablet besi walaupun ibu merasa pusing?
10. Apakah ibu berhenti minum tablet besi jika ibu muntah?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11. Apakah ibu tetap minum tablet besi secara rutin walaupun merasa bosan?
12. Apakah ibu berhenti minum tablet besi jika ibu merasa bosan?
13. Apakah ibu minum tablet besi dengan air putih?
14. Apakah ibu minum tablet besi dengan air jeruk?
15. Apakah ibu minum tablet besi dengan air teh?
16. Apakah ibu minum tablet besi bersamaan dengan minum kopi?
17. Apakah ibu minum tablet besi bersamaan dengan minum susu?
18. Apakah ibu minum tablet besi dengan buah pisang ?
19. Apakah ibu minum tablet besi setelah makan malam menjelang tidur?
20. Apakah ibu minum tablet besi bersamaan dengan obat maag?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
HASIL PENGUKURAN KADAR HEMOGLOBIN
NO. NAMA RESPONDEN HB AWAL (gr%)
HB AKHIR (gr%)
SELISIH (gr%)
1 Anik A 11,8 11,6 -0,2 2 Asriyah 10,6 12,7 2,1 3 Evi S 11,5 11,7 0,2 4 Hanifah Yuniarti 9,5 11,4 1,9 5 Indarti 12,5 11,5 -1,0 6 Ismiati 11,9 12,3 0,4 7 Khusnul Qotimah 11,5 11,0 -0,5 8 Nurul Hidayah 13,2 12,0 -1,2 9 Pujiwati 9,1 9,5 0,4 10 Siti Mariyam 9,4 10,3 0,9 11 Siti Marwiyah 12,8 13,1 0,3 12 Siti Rochani 10,8 11,9 1,1 13 Siti Rosidah 11,4 12,9 1,5 14 Sriatin 10,1 11,8 1,7 15 Sugiyanti 12,3 13,3 1,0 16 Sulasmini 14,5 14,1 -0,4 17 Sumarsini 13,0 13,0 0,0 18 Sumiati 11,9 11,5 -0,4 19 Sumini 9,6 10,8 1,2 20 Sumiyati 11,8 12,2 0,4 21 Suyatmi 12,9 11,7 -1,2 22 Wiwin F 12,9 13,1 0,2 23 Yuliana 12,5 12,5 0,0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Correlations
Correlations
.561**
.005
23
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Ketaatan
Kadar Hemoglobin
KetaatanKadar
Hemoglobin
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Frequencies
Statistics
Ketaatan23
0
Valid
Missing
N
Ketaatan
7 30.4 30.4 30.4
6 26.1 26.1 56.5
10 43.5 43.5 100.0
23 100.0 100.0
Kurang
Cukup
Taat
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Uji Validitas