hubungan pengetahuan dan lama kerja …/hubunga… · instrumen penelitian kuesioner pengetahuan,...

73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA DENGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUMAH SAKIT ORTHOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA TESIS Disusun Untuk memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Oleh: Naim Setyobudi S541108066 PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

Upload: dinhnga

Post on 06-Feb-2018

246 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA DENGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENCEGAHAN INFEKSI

NOSOKOMIAL DI RUMAH SAKIT ORTHOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

TESIS

Disusun Untuk memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

Naim Setyobudi

S541108066

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA DENGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENCEGAHAN INFEKSI

NOSOKOMIAL DI RUMAH SAKIT ORTHOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

TESIS

Oleh :

Naim Setyobudi S541108066

Telah disetujui oleh Tim pembimbing

Dewan Pembimbing

Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr. MM. M.kes. PAK NIP.194803131976101001

----------------

--------

Pembimbing II Dr. Hari Wujoso, dr.Sp.F.MM NIP. 196210221995031001

----------------

--------

Mengetahui

Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Dr. Hari Wujoso, dr.Sp.F.MM NIP. 196210221995031001

Page 3: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA DENGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENCEGAHAN INFEKSI

NOSOKOMIAL DI RUMAH SAKIT ORTHOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

Oleh :

Naim Setyobudi S541108066

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada tanggal .................................................

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

Dewan Penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Ketua Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. NIP. 196611081990032001

.....................

.............

Sekretaris Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd NIP. 194307121973011001

.....................

.............

Anggota Prof. Dr. dr. Didik Tamtomo, MM.,M.Kes, PAK NIP. 194803131976101001

.....................

.............

Anggota Dr. Hari Wujoso, dr.Sp.F.MM NIP. 196210221995031001

.....................

.............

Mengetahui,

Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

Prof. Dr. Ahmad Yunus, MS NIP. 196107171986011001

Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Dr. Hari Wujoso, dr.Sp.F.MM NIP. 196210221995031001

Page 4: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa :

1. Tesis yang berjudul : ”HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA

KERJA DENGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENCEGAHAN

INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUMAH SAKIT ORTHOPEDI PROF. DR. R.

SOEHARSO SURAKARTA” ini adalah karya penelitian saya sendiri dan

bebas plagiat, serta tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara

tertulis digunakan sebagai acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam

sumber acuan serta daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti terdapat

plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan (Permendiknas No. 17, tahun 2010).

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah

lain harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs

UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu

semester (enam bulan sejak pengesahan Tesis) saya tidak melakukan publikasi

dari sebagian atau keseluruhan tesis ini, maka Prodi Magister Kedokteran

Keluarga PPs UNS berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang

diterbitkan oleh Prodi Magister Kedokteran Keluarga PPs UNS. Apabila saya

melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia

mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.

Surakarta, ..................................

Mahasiswa

Naim Setyobudi S541108066

Page 5: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

حسبناهللا ونعم الوكیل ·

Cukuplah Alloh menjadi Penolong kami dan Alloh adalah sebaik-baik

Pelindung (AL imron 173)

خیرالناسأنفعھم لناس ·

Sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat untuk orang

lain.

· Bekerjalah untuk Duniamu seakan engkau hidup selamanya,

beramallah untuk akhirat seakan kita akan mati besok pagi.

Page 6: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini kepada :

¶ Bapak Ibuku dan Bapak Ibu Mertuaku yang selalu

memberikan doa dan restu untukku

¶ Istriku tersayang, yang selalu memberikan motivasi,

perhatian, kasih sayang dan doa

¶ Anakku tersayang yang menjadi penyemangat untuk bisa

menyelesaikan pendidikan ini

¶ Dosen dan pembimbing Tesis yang dengan sabar membimbing

dan mengajarkan ilmu

¶ Segenap jajaran Direksi dan staf di Ru mah Sakit Orthopedi

khususnya teman-teman perawat di Bangsal Perawatan yang

telah memberikan kesempatan dan berpartisipasi dalam

penyelesaianya pendidikan dan tugas ini .

¶ Teman-teman kuliah yang selalu memberikan support,

semoga jalinan silaturahim kan tetap terjalin walau sudah

lulus.

Teriring doa Jazakumulloh Khoiron Katsiro. Semoga Alloh

membalas dengan kebaikan yang banyak.

Page 7: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Alloh Robb semesta alam, Raja seluruh alam, yang maha

berkehendak dan Maha kuasa atas segala kejadian. Berkat petunjuknya kami dapat

menyelesaikan tesis ini.

Laporan tesis ini dapat tersusun berkat bimbingan, arahan dan bantuan dari

pembimbing serta pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan semua satu

persatu. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah berkenan memberi kesempatan untuk menempuh studi S2 program studi

Kedokteran Keluarga Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof. Dr. Ahmad Yunus, MS. Direktur Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan perijinan dan fasilitas untuk melaksanakan

pendidikan dan penelitan.

3. Dr. Hari Wujoso, dr.Sp.F.MM selaku ketua prodi Magister Kedokteran

Keluarga dan selaku pembimbing II yang telah memberikan bantuan berupa

bimbingan, arahan dan fasilitas akademik sehingga penulis bisa

menyelesaikan pendidikan dan penelitian

4. Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr. MM. M.kes. PAK selaku Dosen pembimbing I

yang telah dengan sabar memberikan bantuan berupa bimbingan, dan arahan

khususnya dalam materi proposal dan laporan penelitian

Page 8: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

5. Prof. Dr. Dr. Respati Suryanto Dradjat, SpOT, selaku Direktur Utama Rumah

Sakit Orthopedi Prof Dr. R. Soeharso Surakarta yang telah memberikan ijin

untuk melaksanakan pendidikan dan penelitian.

6. Dra. Nining Setyowati, MSi, selaku Direktur Umum, SDM dan Pendidikan

Rumah Sakit Orthopedi Prof Dr. R. Soeharso Surakarta yang telah

memberikan ijin dan memfasilitasi untuk melaksanakan pendidikan dan

penelitian.

7. Pengelola, dosen pengajar dan staf Program Studi Magister Kedokteran

Keluarga Minat Utama pendidikan Profesi Kesehatan yang telah banyak

membantu penulis selama menjalani pendidikan dan menyelesaikan

penelitian.

8. Kepala Ruang di Bangsal Perawatan dan Instalasi Bedah Sentral beserta

stafnya yang telah membantu terselenggaranya penelitian ini.

9. Pihak lain yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan kepada semua pihak

yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan tesis. Penulis menyadari

bahwa Tesis ini masih banyak kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik

dan saran yang membangun dari pembaca.

Akhirnya semoga tesis ini memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca

pada umumnya,

Surakarta, Desember 2012

Penyusun

Page 9: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRAK

Naim Setyabudi : Hubungan pengetahuan dan lama kerja dengan Kepatuhan Perawat dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial di RS. Orthopedi Prof. dr. R. Soeharso Surakarta. Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 2012.

Latar belakang : Infeksi nosokomial merupakan persoalan serius yang menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian pasien. Cara penularan infeksi nosokomial yaitu kontak langsung antara pasien dengan personel yang merawat atau menjaga pasien, kontak tidak langsung ketika obyek didalam lingkungan yang terkontaminasi dan tidak didesinfeksi atau disterilkan. Kontaminasi pasien dengan perawat dipengaruhi oleh kepatuhan perawat dalam pelaksanaan protap perawatan luka. Tujuan : (1) menganalisis hubungan pengetahuan perawat tentang infeksi nosokomial dengan kepatuhan perawat dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial (2) menganalisisi hubungan lama kerja perawat tentang infeksi nosokomial dengan kepatuhan perawat dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial di RS. Orthopedi Prof. dr. R. Soeharso Surakarta. Metode : Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif observasional dengan pendekatan cross sectional. Total populasi 69 perawat sampel 41 perawat dengan teknik proportional random sampling. Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ceklist kepatuhan, dan dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan teknik regresi logistik dan korelasi. Hasil : (1) ada hubungan pengetahuan perawat terhadap kepatuhan pencegahan infeksi nosokomial (r = 0,411 p = 0,008), (2) tidak ada hubungan masa kerja perawat terhadap kepatuhan pencegahan infeksi nosokomial (r = 0,024 p = 0,079), (3) nilai R2 = 0,313, artinya 31,3% variasi perubahan kepatuhan perawat dipengaruhi oleh variabel pengetahuan dan masa kerja. Simpulan : Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan dalam pencegahan infeksi nosokomial, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan kepatuhan dalam pencegahan infeksi nosokomial. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kepatuhan perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial adalah pengetahuan perawat. Saran penelitian adalah manajemen rumah sakit hendaknya meningkatkan pengetahuan dan sikap perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial. Kata kunci:Pengetahuan, Masa kerja, Kepatuhan, Pencegahan infeksi nosokomial

Page 10: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

ABSTRACT

Naim Setyabudi: Knowledge and years of service Relationship with Nurse Compliance in Preventing Nosocomial Infection in Hospital Orthopedics Prof. dr. R. Soeharso Surakarta. Graduate University Eleven March. Surakarta. 2012.

Background : Nosocomial infections are a serious problem that causes direct and indirect patient deaths. Mode of transmission of nosocomial infections was direct contact between the personnel caring for patients or keeping patients, indirect contact when contaminated objects in the environment and was not disinfected or sterilized. Contamination of patients by nurses was influenced by the behavior of nurses in wound care to comply with standard operating procedure. Objective : This study aims to: (1) analyze the relationship between the nurse's knowledge about nosocomial infection with compliance of nurses in the prevention of nosocomial infections and (2) analyze long working relationship with the nurses about nosocomial infection prevention nurses in compliance with nosocomial infections in hospitals Orthopedics Prof. dr. R. Soeharso Surakarta. The research was conducted by the method of quantitative observational cross-sectional approach. Total population was 69 nurses and study sample were 41 nurses with proportional random sampling technique. Methods : The research instrument was a questionnaire of knowledge, compliance checklists, and documentation. Based on the knowledge test the validity of the questionnaire by 16 item questionnaire was declared valid by using the product moment formula, and reliability was calculated with Spearman Brown concluded the questionnaire technique was reliable. The data analysis using logistic regression and correlation techniques. Result : the result showed (1) there was a nurse's knowledge on adherence prevention of nosocomial infection (r = 0.411 and the value of p equal to 0.008), (2) there was no relationship to adherence nurses working lives prevention of nosocomial infection (r = 0.024 and the value of p equal to 0.079), and (3) the value of R2 of 0.313, meaning that 31.3% variation in changes in adherence nurse variables influenced by knowledge and years of service. Conclusion : From the results of the study concluded that there was a significant relationship between the level of knowledge of nurses by nurses in compliance nosocomial infection prevention in Orthopedic’s Hospital Of Prof. dr. R. Soeharso and there was no significant relationship between years of service to the obedience of nurses in the prevention of infection in hospitals nosocomial. Orthopedics Prof. dr. R. Soeharso. The dominant factor associated with adherence nurses in the prevention of nosocomial infections was the nurse's knowledge. Suggestions research was hospital management should improve the knowledge and attitudes of nurses in the prevention of nosocomial infections.

Keywords: knowledge, years of service, compliance, prevention of nosocomial infections

Page 11: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul...................................................................................... i

Halaman Pengesahan Pembimbing....................................................... ii

Halaman Pengesahan............................................................................ iii

Halaman Pernyataan Orisinalitas dan publikasi Isi Tesis..................... iv

Motto..................................................................................................... v

Halaman Persembahan........................................................................... vi

Kata Pengantar....................................................................................... vii

Abstrak................................................................................................... ix

Abstract.................................................................................................. x

Daftar Isi................................................................................................ xi

Daftar Tabel........................................................................................... xiii

Daftar Lampiran..................................................................................... xiv

I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian....................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian..................................................................... 5

II KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS .......

A. Kajian Teori............................................................................... 7

B. Penelitian yang relevan ............................................................. 20

C. Kerangka Teori ......................................................................... 22

Page 12: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

D. Hipotesis ................................................................................... 24

III METODE PENELITIAN .............................................................

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 25

B. Jenis Penelitian .......................................................................... 26

C. Populasi dan sample penelitian ................................................. 26

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .......................... 27

E. Tehnik dan Instrumen untuk Pengumpulan data....................... 29

F. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................... 30

G. Tehnik Analisa Data .................................................................. 33

IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden ............................................................. 35

B. Analisis Univariat......................................................................... 37

C. Analisis Bivariat .......................................................................... 39

D. Analisis Multivariat……………………………………………. 42

E. Pembahasan ................................................................................... 44

F. Keterbatasan penelitian .................................................................. 53

V PENUTUP

A. Simpulan ........................................................................................ 55

B. Implikasi........................................................................................ 56

C. Saran............................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA 58

Lampiran

Page 13: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Lampiran Halaman

Tabel 3.1 Jadual penelitian 25

Tabel 3.2 Penghitungan jumlah sampel 27

Tabel 3.3 Kisi-kisi pertanyaan-pertanyaan pengetahuan 30

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Kuesioner Pengetahuan 32

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden menurut Umur 35 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden menurut Jenis Kelamin 36 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden menurut Masa Kerja 36

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pengetahuan 37

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Lama Kerja 38

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden menurut Kepatuhan perawat 39 Tabel 4.7 Tabulasi Silang Pengetahuan dengan Kepatuhan Perawat 39 Tabel 4.8 Tabulasi Silang Masa Kerja dengan Kepatuhan Perawat 41

Page 14: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. Lembar kesediaan menjadi responden 62

Lampiran 2. Surat pernyataan sebagai responden 63

Lampiran 3. Kuesioner 64

Lampiran 4. SOP Pencegahan INOS : Perawatan Luka 67

Lampiran 5. Data Uji Validitas Dan Reliabilitas Kuesioner Pengetahuan 68

Lampiran 6. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Kuesioner Pengetahuan 69

Lampiran 7. Data Pengetahuan 72

Lampiran 8. Hasil Analisis Data 73

Page 15: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Infeksi nosokomial banyak terjadi di seluruh dunia dengan kejadian

terbanyak di negara miskin dan negara yang sedang berkembang karena penyakit-

penyakit infeksi masih menjadi penyebab utama. Suatu penelitian yang yang

dilakukan oleh WHO menunjukkan bahwa sekitar 8,7% dari 55 Rumah Sakit dari

14 negara yang berasal dari Eropa, Timur Tengah, Asia Tenggara dan Pasifik

tetap menunjukkan adanya infeksi nosokomial dengan Asia Tenggara sebanyak

10,0% (Ducel, 2002).

Di negara maju pun, infeksi yang didapat dalam Rumah Sakit terjadi

dengan angka yang cukup tinggi. Infeksi nosokomial menyebabkan 20.000

kematian setiap tahun di AS, 10% pasien rawat inap di Rumah Sakit mengalami

infeksi yang baru selama dirawat sampai 1,4 juta infeksi setiap tahun di seluruh

dunia. Di Indonesia, penelitian yang dilakukan di 11 Rumah Sakit di DKI Jakarta

pada 2004 menunjukkan bahwa 9,8% pasien rawat inap mendapat infeksi yang

baru selama dirawat. Faktor-faktor penunjang peningkatan ini adalah

meningkatnya pasien yang lemah yang masuk ke Rumah Sakit dan penggunaan

tehnologi invasif beresiko tinggi (Utama, 2006).

Beberapa kejadian infeksi nosokomial mungkin tidak menyebabkan

kematian pada pasien, akan tetapi ini menjadi penyebab penting pasien dirawat

lebih lama di Rumah Sakit. Infeksi nosokomial merupakan persoalan serius yang

Page 16: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian pasien. Infeksi ini

bisa ditularkan dari pasien ke petugas maupun sebaliknya, pasien ke pengunjung

atau sebaliknya, serta antar orang yang berada di lingkungan Rumah Sakit.

Penyebab infeksi nosokomial akan menjadi kuman yang berada di lingkungan

Rumah Sakit atau oleh kuman yang sudah dibawa oleh pasien itu sendiri, yaitu

kuman endogen. Bahaya dari terjadinya infeksi nosokomial adalah meningkatnya

angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) serta dapat

memperlama perawatan pasien di Rumah Sakit dan dapat mempengaruhi mutu

pelayanan Rumah Sakit. Dari batasan ini dapat disimpulkan bahwa kejadian

infeksi nosokomial adalah infeksi yang secara potensial dapat dicegah. Cara

penularan infeksi nosokomial yaitu kontak langsung antara pasien dengan

personel yang merawat atau menjaga pasien, kontak tidak langsung ketika obyek

didalam lingkungan yang terkontaminasi dan tidak didesinfeksi atau disterilkan

(Amdani, 2009).

Selama 10 - 20 tahun belakangan ini telah banyak perkembangan yang

telah dibuat untuk mencari masalah utama terhadap meningkatnya angka kejadian

infeksi nosokomial di banyak negara, dan di beberapa negara kondisinya justru

sangat memprihatinkan. Keadaan ini justru memperlama waktu perawatan dan

perubahan pengobatan dengan obat-obatan mahal, serta penggunaan jasa diluar

Rumah Sakit. Karena itulah, dinegara-negara miskin dan berkembang,

pencegahan infeksi nosokomial lebih diutamakan untuk dapat meningkatkan

kualitas pelayanan pasien di Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.

(Darmadi, 2008)

Page 17: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Berdasarkan hasil kultur mikrobiologi pada pasien yang menjalani operasi

di Rumah Sakit Orthopedi tahun 2011 didapatkan kuman patogen terbanyak yaitu

Staphylococcus aureus 30 %, diikuti pseudomonas 22 %, Enterobacter sp, proteus,

klebsiella, dan E. Colli. Pola kuman ini diperoleh dari spesimen berupa nanah dari

luka operasi. (KPPI, 2011).

Kasus surgical site infection di Rumah Sakit Orthopedi dalam tahun 2011

terbanyak didapatkan di ruang cempaka, dimana merupakan ruang perawatan

infeksi. (KPPI, 2011).

Infeksi nosokomial Menurut Pandjaitan (2012) banyak terjadi pada bekas

luka operasi, operasi saluran kemih, pneumonia yang tertular dari alat bantu

pernapasan, dan infeksi aliran darah primer yang biasanya masuk ke tubuh

melalui infus. Menjaga kebersihan tangan adalah salah satu prosedur yang paling

penting dan efektif mencegah infeksi di rumah sakit.Tangan merupakan media

transmisi kuman tersering di rumah sakit dengan cara memindahkan

mikroorganisme atau kuman dari satu pasien ke pasien lain, juga dari permukaan

lingkungan ke pasien.

Berdasarkan survey dan observasi di beberapa Bangsal rawat inap di RS

Orthopedi Prof. dr. R. Soeharso Surakarta peneliti masih melihat adanya beberapa

tindakan perawat yang menyalahi protap perawatan luka, misalnya peneliti

menemukan tiga perawat tidak melakukan cuci tangan sebelum melakukan

tindakan ke pasien, dan hanya melakukan cuci tangan setelah melakukan tindakan

ke pasien.

Infeksi nosokomial berhubungan dengan prosedur diagnostic atau

Page 18: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

terapeutik dan sering termasuk memanjangnya waktu tinggal di Rumah Sakit

sehingga dapat meningkatkan biaya perawatan kesehatan, penyembuhan yang

lama, kecacatan, dan kematian pasien (Potter & Perry, 2005). Perawat merupakan

salah satu ujung tombak perawatan pasien yang memiliki peran penting dalam

menurunkan resiko terjadinya infeksi nosokomial pada pasien dengan melakukan

tindakan-tindakan pencegahan yaitu dengan mengikuti pedoman teknik

menurunkan resiko yang berhubungan dengan perawatan pasien (Brunner &

Suddart, 2000). Selanjutnya Notoatmodjo (2003) mengemukakan bahwa terdapat

beberapa faktor yang berhubungan dengan tindakan perawat dalam pencegahan

infeksi nosokomial yaitu faktor predisposisi berupa nilai-nilai, tradisi, sikap

keyakinan dan kepercayaan, selanjutnya fakor pemungkin berupa fasilitas, sarana

dan prasarana, dan faktor penguat berupa teman, tokoh masyarakat, dan

supervisor.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk hubungan

pengetahuan dan lama kerja dengan kepatuhan perawat dalam pencegahan infeksi

nosokomial di RS. Orthopedi Prof. dr. R. Soeharso Surakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas dapat dirumuskan permasalah

penelitian ini yaitu:

Apakah ada hubungan pengetahuan dan lama kerja perawat tentang infeksi

nosokomial dengan kepatuhan dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial di

RS. Orthopedi Prof. dr. R. Soeharso Surakarta.

Page 19: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan kepatuhan perawat dalam

pencegahan infeksi nosokomial di RS. Orthopedi Prof. dr. R. Soeharso

Surakarta.

2. Tujuan khusus

1. Menganalisis hubungan pengetahuan perawat tentang infeksi nosokomial

dengan kepatuhan perawat dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial

di RS. Orthopedi Prof. dr. R. Soeharso Surakarta.

2. Menganalisis hubungan lama kerja perawat dengan kepatuhan perawat

dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial di RS. Orthopedi Prof. dr.

R. Soeharso Surakarta.

3. Menganalisis hubungan pengetahuan dan lama kerja perawat tentang

infeksi nosokomial dengan kepatuhan dalam upaya pencegahan infeksi

nosokomial di RS. Orthopedi Prof. dr. R. Soeharso Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Apakah ada hubungan tingkat pengetahuan dan lama kerja perawat dengan

kepatuhan dalam pencegahan infeksi nosokomial di RS. Orthopedi Prof. dr.

R. Soeharso Surakarta dalam melakukan evaluasi mutu pelayanan perawatan

sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit.

Page 20: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

2. Aplikatif

Diharapkan dapat Menambah wawasan, evaluasi, dan masukan kepada

perawat dalam rangka meningkatkan profesionalisme dan mutu pelayanan

terutama pada penerapan Universal Precaution ketika melakukan tindakan

pencegahan infeksi nosokomial. Tercapainya pencegahan infeksi nosokomial

diharapkan mampu menekan waktu tinggal pasien di rumah sakit sehingga

biaya pengobatan pasien, angka kesakitan dan kematian pasien dapat ditekan.

Page 21: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Kepatuhan Perawat

a. Pengertian Kepatuhan Perawat

Kepatuhan adalah melakukan sesuatu sesuai dengan standar yang

berlaku (Miller,2005). Kepatuhan adalah istilah yang dipakai untuk

menjelaskan ketaatan atau pasrah pada tujuan yang telah ditentukan.

Literatur perawatan kesehatan mengemukakan bahwa kepatuhan

berbanding lurus dengan tujuan yang dicapai pada program pengobatan

yang telah ditentukan. Kepatuhan mengacu pada kemampuan untuk

mempertahankan program-pogram yang berkaitan dengan promosi

kesehatan, yang sebagian besar ditentukan oleh penyelenggara perawatan

kesehatan(Bastable, 2002). Kepatuhan perawat adalah sejauhmana perilaku

perawat sesuai dengan ketentuan yang diberikan sebagai seorang tenaga

professional kesehatan (Niven, 2002).

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan adalah

sejauh mana perilaku seseorang (anggota profesi) untuk melakukan sesuai

sesuai standar yang ditetapkan.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan perawat

Menurut Katz (Sukanto, 2006) bahwa faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap kepatuhan adalah

Page 22: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

1) Pendidikan

Pendidikan adalah suatu proses belajar mengajar dalam bidang

pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional, yang dilaksanakan

oleh lembaga pendidikan yang telah diakreditasi oleh lembaga yang

berwenang. Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan formal dan

pendidikan non formal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang

terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar,

pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan non formal

adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat

dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan dan

pelatihan adalah salah satu jenis pendidikan non formal yang bertujuan

untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan keterampilan

seseorang dalam bidang tertentu.

2) Pengetahuan

Praktek suatu keprofesian memerlukan suatu dasar pengetahuan

dari praktek dan pengetahuan ilmiah. Pengembangan ilmu ini penting

dalam pengembangan profesi keperawatan, karena perawat yang

melakukan tindakan atas dasar suatu pengetahuan dan informasi secara

ilmiah akan menjadi seorang perawat professional dan mempunyai

tanggung jawab yang besar kepada klien serta akan membantu

meningkatkan pencapaian identitas profesi (Nursalam, 2000).

3) Sikap

Sikap merupakan organisasi pendapat, keyakinan seseorang

Page 23: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

mengenai obyek atau situasi yang relative tetap, yang disertai adanya

perasaan tertentu, dan memberikan dasar pada orang tersebut untuk

membuat respon atau perilaku dalam cara tertentu, yang dipilihnya

(Walgito, 2001).

4) Keterampilan

Keterampilan merupakan suatu pemahaman si subyek terhadap

suatu objek, dan pemahaman itu dipraktekkan secara berulang-ulang

sehingga menjadi suatu tindakan. Seseorang yang terampil berarti dia

menguasai dalam bidang tersebut. Keterampilan terdiri dari beberapa

tahap: tahap preinteraksi, tahap orientasi, tahap kerja dan tahap

evaluasi.

5) Fasilitas

Sarana dan prasarana yang diperlukan dalam suatu tindakan atau

organisasi. Melakukan suatu tindakan atau organisasi diperlukan

fasilitas yang lengkap, dan sebelumnya sudah harus dipersiapkan.

6) Prosedur

Proses yang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.

Prosedur ini merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan secara

berurutan dalam melakukan tindakan.

2. Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil penginderaan manusia, atau hasil

Page 24: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

tahu seseorang terhadap obyek melalui indera yang dimilikinya (mata,

hidung, telinga dan sebagainya). Pada waktu penginderaan akan

menghasilkan pengetahuan. Dimana hal ini sangat dipengaruhi oleh

intensitas perhatian dan persepsi terhadap obyek. (Notoatmodjo, 2005).

Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman sendiri atau

dari berbagai macam sumber, misalnya media massa, media elektronik,

buku petunjuk, poster, kerabat dekat dan sebagainya.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang (Overt behavior), karena perilaku

yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku

yang tidak didasari pengetahuan. Penelitian Rogers (2002)

mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru dalam

diri orang tersebut terjadi proses yaitu (Notoatmodjo, 2003) :

1) Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (obyek).

2) Interest (merasa tertarik), dimana orang mulai tertarik terhadap

stimulus.

3) Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya

stimulus tersebut bagi dirinya.

4) Trial (mencoba), dimana subyek mulai mencoba melakukan sesuatu

sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.

5) Adoption, dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

Page 25: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Menurut Sunaryo (2002) pengetahuan yang tercakup dalam

domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yakni :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di

pelajari atau rangsangan yang telah diterima. Kata kerja untuk

mengukur orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain :

menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatukan dan

sebagainya.

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

tentang obyek yang diketahui orang yang telah faham terhadap obyek

atau materi yang harus dijelaskan, menyebutkan contoh,

menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap suatu obyek.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi artinya kemampuan menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya. Misalkan dapat

menggunakan prinsip – prinsip siklus pemecahan masalah di dalam

pemilahan kesehatan dari kasus yang diberikan.

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

obyek kedalam komponen – komponen , tetapi masalah didalam suatu

struktur organisasi masih ada kaitanya satu sama lain. Kemampuan

Page 26: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti dapat

menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan

sebagainya.

5) Sintesis (syntesis)

Sintesis adalah kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan

bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Misalnya dapat

menyusun, dapat memecahkan, dapat menjelaskan, dapat

menyesuakan terhadap suatu teori atau rumusan – rumusan yang ada.

6) Evaluasi (evalution)

Evaluasi adalah kemampuan untuk melakukan justification atau

penelitian terhadap suatu materi atau suatu obyek atau memberi

penilaian berdasar suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau kriteria –

kriteria yang ada.

Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan seseorang dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

1) Pengalaman

Pengalaman merupakan hasil sentuhan alam dengan panca indra yang

dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain.

Pengalaman yang sudah dapat memperluas pengetahuan seseorang.

2) Tingkat Pendidikan

Pendidikan dapat mempengaruhi wawasan atau pengetahuan

seseorang. Dengan demikian seseorang dengan tingkat pendidikan

lebih tinggi akan memiliki pengetahuan yang lebih luas.

Page 27: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

3) Keyakinan

Keyakinan umumnya diperoleh secara turun temurun dan tanpa

adanya pembuktian terlebih dahulu. Keyakinan ini dapat

mempengaruhi pengetahuan seseorang, baik yang sifatnya positif

maupun negatif.

4) Fasilitas

Fasilitas-fasilitas merupakan sumber informasi yang dapat

mempengaruhi pengetahuan seseorang, misalnya televisi, majalah,

koran, buku dan sebagainya.

5) Penghasilan

Penghasilan mempengaruhi seseorang dalam penyediasaan fasilitas-

fasilitas sumber informasi. Seseorang dengan fasilitas sumber

informasi yang beragam memungkinkan seseorang untuk memiliki

pengetahuan yang lebih beragam juga.

6) Sosial Budaya

Kebudayaan dan kebiasaan yang dianut dalam keluarga akan

mempengaruhi, persepsi dan sikap seseorang terhadap sesuatu.

3. Universal Precaution

a. Pengertian Universal Precaution

Universal Precaution adalah tindakan pengendalian infeksi yang

dilakukan oleh seluruh tenaga kesehatan untuk mengurangi resiko

penyebaran infeksi dan didasarkan pada prinsip bahwa darah dan cairan

tubuh dapat berpotensi menularkan penyakit, baik berasal dari pasien

maupun petugas kesehatan (Nursalam, 2008).

Page 28: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Universal Precaution merupakan upaya pencegahan infeksi yang

mengalami perjalanan panjang, dimulai sejak dikenalnya infeksi nosokomial

yang terus menjadi ancaman bagi petugas kesehatan dan klien. (Depkes,

2003).

b. Prosedur Universal Precaution

Prosedur Universal Precaution juga dapat dianggap sebagai prosedur

program kesehatan dan keselamatan kerja (K3) bagi petugas. Prinsip utama

prosedur Universal Precaution pelayanan kesehatan adalah menjaga

hygiene sanitasi individu, hygiene sanitasi ruangan dan sterilisasi peralatan

(Depkes, 2003). Ketiga prinsip itu dijabarkan melalui lima kegiatan pokok

yaitu:

1). Cuci tangan guna mencegah infeksi silang.

Cuci tangan harus selalu dilakukan dengan benar sebelum dan

sesudah melakukan tindakan perawatan walaupun memakai sarung

tangan atau alat pelindung lain untuk menghilangkan atau mengurangi

mikrooganisme yang ada ditangan sehingga penyebaran penyakit dapat

dikurangi dan lingkungan terjaga dari infeksi. Tangan harus dicuci

sebelum dan sesudah memakai sarung tangan.

2). Pemakaian alat pelindung diantaranya pemakaian sarung tangan guna

mencegah kontak dengan darah serta cairan infeksius yang lain.

Alat pelindung tubuh digunakan untuk melindungi kulit dan

selaput lender petugas dari resiko pajanan darah, semua jenis cairan

tubuh, secret, eksreta, kulit yang tidak utuh dan selaput lendir manusia.

Page 29: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Jenis tindakan beresiko mencakup tindakan rutin, tindakan bedah tulang,

otopsi atau perawatan gigi.

Jenis alat pelindung antara lain a) sarung tangan b) pelindung

wajah atau masker atau kaca mata c) penutup kepala d) gaun pelindung

(baju kerja atau celemek) e) sepatu pelindung (sturdy foot wear). Jenis

pelindung tubuh yang dipakai tergantung pada jenis tindakan atau

kegiatan yang akan dikerjakan.

3). Pengelolaan alat kesehatan

Pengelolaan alat-alat bertujuan untuk mencegah penyebaran

infeksi melalui alat kesehatan atau untuk menjamin alat tersebut dalam

kondisi steril dan siap pakai. Semua alat, bahan dan obat yang akan

dimasukkan ke dalam jaringan di bawah kulit harus dalam keadaan

steril. Proses penatalaksanaan peralatan dilakukan melalui 4 tahap

kegiatan yaitu dekontaminasi, pencucian, sterilisasi atau DDT dangan

penyimpanan. Pemilihan cara pengelolaan alat kesehatan tergantung

pada kegunaan alat tersebut dan berhubungan dengan tingkat resiko

penyebaran infeksi.

4). Pengelolaan benda tajam

Benda tajam sangat beresiko menyebabkan perlukaan sehingga

meningkatkan terjadinya penularan penyakit melalui kontak darah.

Penularan infeksi HIV, hepatitis B dan C di sarana pelayanan kesehatan,

sebagian besar disebabkan kecelakaan yang dapat dicegah, yaitu

tertusuk jarum suntik dan perlukaan alat tajam lainnya. Sterilitas jarum

Page 30: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

suntik dan alat kesehatan yang lain yang menembus kulit atau mukosa

harus dapat dijamin. Setiap petugas kesehatan bertanggungjawab atas

jarum dan alat tajam yang digunakan sendiri, yaitu sejak pembuangan

paking, penggunaan, dekontaminasi hingga kepenampungan sementara

yang berupa wadah alat tusukan.

5). Pengelolaan limbah

Limbah dari sarana kesehatan secara umum dibedakan atas:

a). Limbah rumah tangga atau limbah non medis, yaitu limbah yang

tidak kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya disebut sebagai

resiko rendah yakni sampah-sampah yang dihasilkan dari kegiatan

ruang tunggu pasien, administrasi.

b). Limbah medis bagian dari sampah rumah sakit yang berasal dari

bahan yang mengalami kontak dengan darah atau cairan tubuh

lainnya disebut sebagai limbah beresiko tinggi. Beberapa limbah

medis dapat berupa: limbah klinis, limbah laboratorium, darah atau

cairan tubuh lainnya, material yang mengandung darah seperti

perban, kassa dan benda-benda dari kamar bedah, sampah organik,

misalnya potongan tubuh, plasenta, benda-benda tajam bekas pakai

misal jarum suntik.

4. Infeksi Nosokomial

a. Pengertian infeksi Nosokomial

Infeksi nosokomial adalah infeksi yang diperoleh selama penderita

mendapatkan perawatan di Rumah Sakit. Infeksi ini tidak diderita pada

Page 31: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

waktu masuk Rumah Sakit dan penderita tidak berada dalam masa inkubasi

suatu penyakit infeksi (Entjang, 2009).

Infeksi nosokomial adalah infeksi yang tidak mampu mempunyai

masa inkubasi dan tampak saat pasien masuk Rumah Sakit. Infeksi

nosokomial dapat disebabkan flora endogen pasien atau mikroorganisme

yang ditemukan di lingkungan Rumah Sakit (Schaffer et al., 2000)

Infeksi nosokomial berhubungan dengan prosedur diagnostik atau

terapeutik dan sering termasuk memenjangnya waktu tinggal di Rumah

Sakit sehingga dapat meningkatkan biaya perawatan kesehatan,

penyembuhan, yang lama, kecatatan, dan kematin pasien (Potter & Perry,

2005).

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya infeksi nosokomial

Faktor-faktor yang diduga kuat mempengaruhi kerentanan klien

terhadap infeksi meliputi (Potter & Perry, 2005):

1) Usia

Bayi memiliki pertahanan yang lemah terhadap infeksi karena sistem

imun imatur bayi belum mampu menghasilkan immunoglobulin dan sel

darah putih yang diperlukan. Pada lansia lansia imunitas terhadap

infeksi menurun seiring dengan proses penuaan atau bertambahnya usia

serta penyakit autoimun.

2) Status nutrisi

Penyakit yang melemahkan mengakibatkan asupan nutrisi tidak adekuat

dan keadaan gizi yang jelek dapat mempermudah terkena infeksi.

Page 32: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

3) Stres

Stres yang terus menerus mengarah pada kelelahan dan peningkatkan

kadar kortisol yang mengakibatkan penurunan daya tahan terhadap

infeksi dan serangan organisme.

4) Hereditas

Kondisi hereditas tertentu mngganggu respon individu terhadap infeksi

dan tidak memiliki kemampuan untuk menciptakan pertahanan terhadap

infeksi (misalnya agammaglobuleminia atau tidak adanya antiboi

serum).

5) Proses penyakit

Klien dengan penyakit kronik dan sakit pada system imun (AIDS,

leukemia, limfom, diabetes militus, kanker, emfisema, pulmonal)

beresiko tinggi terkena infeksi karena melemahnya pertahanan tubuh.

6) Terapi medis

Pengobatan dengan antibiotik, obat-obatan imunosupresif, steroid,

antasid, terapi radiasi, terapi radiasi dapat mempengaruhi imnitas

terhadap infeksi.

c. Tindakan Perawat Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Nosokomial

Praktik keperawatan atau tindakan untuk hidup sehat adalah semua

kegiatan atau aktivitas orang dalam rangka memelihara kesehatan.

Terwujudnya suatu tindakan perlu faktor lain yang mempengaruhi

(Notoatmodjo, 2005).

Menurut Notoatmodjo (2003) tindakan dipengaruhi tiga faktor yaitu:

Page 33: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

1) Faktor predisposisi

Merupakan faktor-faktor yang mempermudah atau mempredisposisikan

terjadinya perilaku seseorang misalnya: nilai-nilai, tradisi, sikap,

keyakian, dan kepercayaan.

2) Faktor pemungkin

Adalah yang memungkinkan atau yang memfasilitasi perilaku atau

tindakan berupa fasilitas atau sarana dan prasarana.

3) Faktor penguat

Yaitu faktor yang mendorong atau memperkuat tetjadinya perilaku

terwujud dalam sikap kelompok misalnya: teman, tokoh masyarakat dan

petugas kesehatan.

Seseorang yang melakukan tindakan aktif akan melakukan tindakan

yang giat, gigih, dinamis, atau bertenaga serta mampu bereaksi sedangkan

tindakan yang pasif diartikan sebagai tindakan yang tidak aktif, tidak

giatdan hanya bersikap menerima saja. Tindakan merupakan respon yang

ditimbulkan karena adanya stimulus berupa pengetahuan dan sikap. Namun

tindakan seseorang tidak selalu hais didasari oleh pengetahuan dan sikap,

tetapi juga dapat timbul dari persepsi yaitu suatu pengalaman yang

dihasilkan mealui panca indra yang membentuk motivasi yaitu dorongan

bertindak untuk mencapai tujuan (Notoatmodjo, 2003).

Tindakan perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial ditujukan

dengan reaksi kongkrit terhadap hal-hal yang dapat mencegah timbulnya

infeksi nosokomial yaitu dengan meminimalkan jumlah dan jenis

Page 34: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

organisme yang ditularkan kedaerah yang berpotensi mengalami infeksi,

mengontrol portal keluar serta menghindari tindakan yang dapat

menularkan mikroorganisme, penggunaan dengan tepat alat-alat steril,

penggunaan barier pelindung dan mencuci tngan dengan tepat (Potter &

Perry, 2005). Perawat bertanggung jawab serta berperan penting dalam

menurunkan resiko dengan perhatian yang penuh pada pencucian tangan

dan mengikuti pedoman tehnik menurunkan resiko yang berhubungan

dengan perawatan pasien (Brunner & Suddarth, 2000).

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Setiyawati,

W (2005) tentang "Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Kepatuhan

Perawat dalam Pencegahan Infeksi Luka Operasi di Ruang Rawat Inap RSUD.

Dr. Moewardi Surakarta". Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif non

eksperimental dengan desain penelitian corelational (korelasi). Hasil penelitian

menemukan ada korelasi yang signifikan antara motivasi, sikap dan kepedulian

dengan perilaku kepatuhan perawat dalam pencegahan infeksi luka operasi,

sedangkan variabel lainnya: jenis kelamin, umur, pendidikan dan masa kerja

memperlihatkan hubungan yang tidak signifikan.

Perbedaan penelitian dengan penelitian yang dilakukan oleh Setiyawati

(2005) adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku

kepatuhan perawat dalam pencegahan infeksi luka operasi, sedangkan penelitian

ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan lama kerja terhadap kepatuhan

perawat dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial. Perilaku kepatuhan perawat

Page 35: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

berhubungan dengan motivasi dan sikap perawat dalam pencegahan luka operasi,

sedangkan penelitian ini tidak memasukkan variabel motivasi dan sikap ke dalam

variabel penelitian. Perbedaan lain dalam penelitian ini adalah subyek penelitian,

desain penelitian dan tempat penelitian dimana penelitian ini dilakukan di Rumah

Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Surakarta. Penelitian ini bertujuan mengetahui

hubungan pengetahuan perawat dan lama kerja perawat terhadap kepatuhan

perawat dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial.

Penelitian lain dilakukan oleh Faizin, A (2007) tentang "Hubungan

Tingkat Pendidikan dan Lama Kerja Perawat dengan Kinerja Perawat Di RSU

Pandan Arang Kabupaten Boyolali". Jenis penelitian yang digunakan adalah

metode deskriptif analitik dengan cross sectional. Hasil penelitian menemukan

ada hubungan tingkat pendidikan perawat dengan kinerja perawat ditunjukkan

dengan nilai Chi-Square sebesar 17,47 dan taraf signifikan yang dihasilkan ρ =

0,002 (<5%). Perbedaan penelitian yang dilakukan Faizin (2007) untuk

mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan kinerja perawat di RSU Pandan

Arang Boyolali, sedangkan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat

pengetahuan dan lama kerja terhadap kepatuhan perawat dalam upaya pencegahan

infeksi nosokomial. Perbedaan lain dalam penelitian ini adalah: uji statistik yang

digunakan, tempat penelitian, waktu penelitian dan subyek penelitian.

Sedangkan Parsito (2006) meneliti tentang "Hubungan Antara

Pengetahuan dengan Perilaku Kepatuhan Perawat dalam Pencegahan Infeksi Luka

Operasi di Ruang Mawar RSUD Dr. Moewardi Surakarta". Penelitian ini

membuktikan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara tingkat

Page 36: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

pengetahuan dengan kepatuhan perawat dalam pencegahan luka operasi adalah

sebesar 0,486 dengan signifikansi ρ < α (0,000 < 0,05).

Perbedaan penelitian yang dilakukan Parsito (2006) untuk mengetahui

hubungan antara pengetahuan dengan perilaku kepatuhan perawat sedangkan

penelitian ini tidak memasukkan variabel perilaku dalam variabel penelitian, uji

statistik menggunakan Uji Kendall Tau sedangkan dalam penelitian ini

menggunakan Uji Regresi Ganda Logistik. Perbedaan lain dalam penelitian ini

adalah tempat penelitian, waktu dan subyek penelitian.

C. Kerangka Teori

Dalam penelitian ini ada tiga variabel yaitu 2 variabel bebas dan satu

varaibel terikat. Variabel bebasnya adalah tingkat pengetahuan perawat, dan lama

kerja, variabel terikat adalah kepatuhan perawat dalam melaksanakan pencegahan

infeksi nosokomial.

1. Hubungan pengetahuan perawat tentang infeksi nosokomial dengan

kepatuhan perawat dalam pelaksanaan pencegahan infeksi nosokomial

Pengetahuan perawat yang tinggi tentang pencegahan infeksi nosokomial

memberikan sumbangan pada tindakan perawat dalam pencegahan infeksi

nosokomial. Pengetahuan perawat tentang infeksi nosokomial bisa didapat

dari pengalaman yang sebelumnya atau dari pengalaman ketika menempuh

pendidikan baik secara formal maupun informal.

2. Hubungan lama bekerja perawat di pelayanan kesehatan dengan kepatuhan

perawat dalam pelaksanaan pencegahan infeksi nosokomial

Page 37: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Lama kerja perawat di pelayanan kesehatan memberikan sumbangan pada

tindakan perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial. Lama kerja perawat

di pelayanan kesehatan bisa memberikan suatu pengalaman yang akan

menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat non formal, sehingga

perawat akan terbiasa untuk melakukan tindakan pencegahan infeksi

nosokomial.

Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan diatas, maka dapat

dikemukakan kerangka pikir penelitian seperti tersaji dalam gambar 2.1 berikut

ini :

Gambar 2.1. Kerangka pikir penelitian

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan: 1. Pengalaman (lama

kerja) 2. Pendidikan 3. Keyakinan 4. Fasilitas 5. Penghasilan 6. sosial Budaya

Kepatuhan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan perawat: 1. Pendidikan 2. Pengetahuan 3. Sikap 4. Ketrampilan 5. Fasilitas 6. Prosedur

Pengetahuan

Page 38: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

D. Hipotesis

Berdasarkan konsep penelitian dapat dirumuskan hipotesisnya adalah:

1. Ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan perawat dalam pencegahan

infeksi nosokomial di RS Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso

2. Ada hubungan lama kerja dengan kepatuhan perawat dalam pencegahan

infeksi nosokomial di RS Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso.

3. Ada hubungan pengetahuan dan lama kerja dengan kepatuhan perawat dalam

pencegahan infeksi nosokomial di RS Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso.

Page 39: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta yang bertempat di Jalan Ahmad Yani Pabelan Surakarta. Ruang yang

diteliti adalah bangsal rawat Inap.

Penelitian ini direncanakan akan memakan waktu kurang lebih 6 bulan

yaitu bulan Agustus 2012 – Januari 2013.

Tabel 3.1. Jadual penelitian

No

Kegiatan

Bulan/tahun 2012-2013

Agustus September Oktober November Desember Januari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penyusun

an Proposal Penelitian X X X X X X

2 Seminar Proposal Penelitian

X X 3 Perbaikan

Proposal Penelitian

X X 4 Pengajuan

ijin ke lahan penelitian X X

5 Pengumpulan data X X

6 Pengolahan data X X X X

7 Penyusunan laporan penelitian

X X X X X 8 Ujian X

25

Page 40: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

B. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional dengan

pendekatan cross sectional.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasinya adalah tenaga pelaksana yang bertugas di bangsal rawat

Inap RS. Orthopedi Prof. dr. R. Soeharso Surakarta berjumlah 69 orang.

2. Sampel

a. Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus yang

disusun oleh Notoatmodjo(2005), karena jumlah populasi kurang dari 10

000 sampel.

Rumus menurut Notoatmodjo sebagai berikut :

N =

n = Besar Sampel

N = Jumlah Populasi

d = Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang digunakan yaitu sebesar

10% atau 0,10.

Perhitungan sebagai berikut :

n =

Page 41: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

=

=

= 40,82

= 41 Orang

b. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

proportionale random sampling, pemilihan sampel dengan cara ini merupakan

jenis probabilitas yang paling sederhana. Untuk mencapai sampling ini, setiap

elemen diseleksi secara random (acak).

Berikut rincian jumlah perawat yang akan dijadikan sampel

Tabel 3.2 Penghitungan Jumlah Sampel

Nama bangsal Jumlah perawat Penghitungan Jumlah sampel A-C 23

6923

×41= 13,7 14

B-D 22

6922

×41= 13 13

E-F 24

6924

×41= 14,3 14

Jumlah 41

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang akan diidentifikasi dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel terikat / dependent : Kepatuhan perawat dalam pelaksanaan

pencegahan infeksi nosokomial

Page 42: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

b. Variabel bebas / independent: pengetahuan dan lama kerja

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat

diukur itulah yang merupakan definisi operasional. Dapat diamati artinya

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara

cermat terhadap suatu obyek atau fenomena yang kemudian dapat diulang lagi

oleh orang lain (Nursalam, 2008)

a. Pengetahuan

1) Definisi

Pengetahuan perawat tentang infeksi nosokomial, meliputi:

a) Pengertian infeksi nosokomial

b) Manfaat pencegahan infeksi nosokomial

c) Bahaya infeksi nosokomial

d) Upaya-upaya pencegahan infeksi nosokomial

2) Parameter

a) Tinggi jika skor > median

b) Rendah jika skor < median

3) Alat Ukur : Kuesioner

4) Skala Data : Nominal

b. Masa Kerja kerja

1) Definisi

Page 43: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Adalah lama bekerja yang di tentukan dengan SK pengangkatan

pegawai dalam pelaksanaan pencegahan infeksi nosokomial.

2) Parameter

a) 0 - 6 tahun

b) > 6 tahun

3) Alat Ukur : Kuesioner

4) Skala Data : Nominal

c. Kepatuhan Pencegahan Infeksi Nosokomial

1) Definisi

Ketaatan perawat dalam melaksanakan protap pencegahan infeksi

nosokomial.

2) Parameter

Keterangan :

a. Patuh jika skor > median

b. Tidak patuh jika skor < median

3) Alat Ukur : Observasi

4) Skala Data : Nominal

E. Tenik dan Instrumen Untuk Mengumpulkan Data

Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah

sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mem peroleh informasi dari

responden. Bentuk kuesioner ini bersifat tertutup yaitu responden tinggal memberi

tanda terhadap alternatif jawaban yang memperoleh data tentang pengetahuan,

dan lama kerja di rumah sakit. Alasan penggunaan tertutup adalah untuk

Page 44: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

memudahkan responden menjawab pertanyaan yang telah disediakan. Kuesioner

yang dibuat oleh peneliti akan dilakukan uji coba kuesioner sebelum penelitian

dilakukan. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data-data yang

berhubungan dengan pengetahuan tentang pencegahan infeksi nosokomial dengan

kepatuhan perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial dengan kisi-kisi

pertanyaan sebagai berikut :

Tabel 3.3 Kisi-kisi pertanyaan pertanyaan penelitian

No Komponen Item yang diukur Jumlah 1 Pengetahuan tentang infeksi nosokomial

a. Pengertian b. Manfaat pencegahan infeksi nosokomial c. Bahaya infeksi nosokomial d. Upaya-upaya pencegahan infeksi

nosokomial

16 1, 2 3,4 5.6

7.8.9.10.11.12.13.14.15.16

Pengumpulan data tentang lama kerja dan pelaksanaan pencegahan infeksi

nosokomial menggunakan instrumen lembar observasi.

F. Uji Validitas dan Reliabilitas

Alat ukur atau instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar

adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas data. Untuk

mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, terlebih dahulu

dilakukan uji coba instrumen / uji coba kuesioner penelitian dilakukan pada

perawat di bangsal rawat inap Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta sebanyak 30 orang.

Page 45: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menguji tingkat kemampuan suatu instrument

untuk mendapatkan data valid. Lebih lanjut dijelaskan suatu instrumen

dikatakan valid, jika instrumen tersebut mampu mengukur apa saja yang

seharusnya diukur. Untuk mengetahui validitas setiap item instrumen

menggunakan rumus Pearson Product Moment, setelah itu diuji dengan

menggunakan uji t dan baru dilihat penafsiran dan indeks korelasinya.

(Hidayat, 2009)

Rumus Pearson Product Moment :

n∑XY – (∑X) (∑Y) rhitung =

√[ I (n∑X2-(∑X)2 ] [ (n∑Y2- -(∑Y)2]

Keterangan : rhitung = Koefisien korelasi antara skor item dengan total item X = Skor pertanyaan Y = Skor total n = Jumlah responden Keputusan validitas data dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien

korelasi item dengan nilai rtabel pada tingkat signifikansi 5%.

Hasil uji validitas kuesioner pengetahuan yang dilakukan terhadap 30

responden selanjutnya ditampilkan pada tabel berikut.

Page 46: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Kuesioner Pengetahuan

No item rhitung ra,30 Kesimpulan 1 0,457 0,361 Valid 2 0,490 0,361 Valid 3 -0,060 0,361 Tidak Valid 4 0,851 0,361 Valid 5 -0,150 0,361 Tidak Valid 6 0,457 0,361 Valid 7 0,691 0,361 Valid 8 0,457 0,361 Valid 9 0,612 0,361 Valid 10 0,469 0,361 Valid 11 -0,020 0,361 Tidak Valid 12 0,457 0,361 Valid 13 0,691 0,361 Valid 14 0,457 0,361 Valid 15 0,691 0,361 Valid 16 0,162 0,361 Tidak Valid 17 0,394 0,361 Valid 18 0,726 0,361 Valid 19 0,664 0,361 Valid 20 0,457 0,361 Valid

Hasil uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung

masing-masing item pertanyaan dengan nilai rtabel pada tingkat signifikansi

5% dan jumlah sampel (N) 30 sebesar 0,361. Jika nilai rhitung lebih tinggi

dibandingkan nilai rtabel, maka disimpulkan item pertanyaan valid.

Hasil uji validitas diatas menunjukkan terdapat 4 item pertanyaan

pengetahuan yang memiliki nilai rhitung lebih rendah dibandingkan nilai rtabel,

maka disimpulkan item pertanyaan tidak valid. Keempat item tersebut adalah

pertanyaan nomor 3, 5, 11, dan 16.

Page 47: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

2. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji apakah alat ukur dapat digunakan

atau tidak. Untuk menguji reliabilitas kuestioner ini menggunakan rumus

Spearmen Brown (Hidayat, 2009), dengan rumus sebagai berikut :

2.rb r11 = 1 + rb

Keterangan :

r11 : Koefisien reliabilitas internal seluruh item rb : Korelasi product moment antara belahan

Hasil uji reliabilitas menggunakan Split Half diperoleh nilai koefisien

split half sebesar 0,784. Suatu kuesioner dinyatakan reliable, jika nilai

koefisien split half lebih besar dari nilai rtabel pada tingkat signifikansi 5%

dan jumlah sampel (N) 41 sebesar 0,308. Karena nilai koefisien split half

lebih besar dari rtabel (0,784 > 0,308) maka disimpulkan kuesioner

pengetahuan adalah reliable.

G. Tehnik Analisa Data

Analisa data penelitian di bagi menjadi dua yaitu analisa univariat dan

bivariat. Analisa univariat adalah analisis yang menggambarkan karakteristik

setap variable dan akan tersaji dalam bentuk distribusi frekuensi yang akan

dilakukan pada setiap variabel yaitu pengetahuan, dan lama kerja. Untuk

mengetahui hubungan antara pengetahuan dan lama kerja perawat dengan

kepatuhan dalam pecegahan infeksi nsosokomial akan dilakukan analisis bivariat

dengan menggunakan analisis regresi ganda logistik. Analisis regresi ganda

Page 48: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

logistik adalah alat statistic yang sangat kuat untuk menganalisis hubungan antara

sebuah paparan dan penyakit (yang diukur biner, kategorik, dikotomi) dan dengan

serentak mengontrol pengaruh sejumlah faktor perancu.

Rumus Regresi Logistik (Sastroasmoro, 2002):

In 11332211 .......1

xbxbxbxbap

p++++=ú

û

ùêë

é-

Keterangan :

P : peluang terjadinya efek

1x sampai ix : variabel prediktor dan perancu

1b sampai ib : koefisien regresi

a : konstanta

Untuk memutuskan apakah ada hubungan yang bermakna (significant)

pengetahuan dan lama kerja perawat dengan kepatuhan dalam pecegahan

infeksi nsosokomial, maka menggunakan p value yang dibandingkan dengan

tingkat kesalahan (Alpha) yaitu sebesar 5% atau 0,05. Apabila p value < 0,05

maka ho ditolak, yang berarti ada hubungan yang bermakna antara variabel

dependen dan variabel independen, tapi apabila p value > 0,05 maka ho diterima

yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel dependen dan

independen (Sugiyono, 2009).

Page 49: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional yang

bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan dan lama kerja dengan kepatuhan

perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial ketika melakukan tindakan

perawatan luka di RS. Orthopedi Prof. dr. R. Soeharso. Analisis penelitian

dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu analisis bivariat dan analisis multivariat.

A. Karakteristik Responden

1. Distribusi Frekuensi Responden menurut Umur

Hasil pengkodingan data umur responden diketahui umur terendah

adalah 20 tahun dan tertua adalah 58 tahun. Selanjutnya distribusi

frekuensi responden menurut umur disajikan pada tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden menurut Umur

No Umur Responden Jumlah Persentase(%) 1. 20 – 30 tahun 28 68 2. 31 – 40 tahun 9 22 3. 41 – 50 tahun 2 5 4. 51 tahun ke atas 2 5 Jumlah 41 100

Berdasarkan tabel 4.1 nampak bahwa rata-rata umur responden

berkisar 20 – 30 tahun yaitu sebanyak 28 responden (68%), selanjutnya

berusia 31 – 40 tahun sebanyak 9 responden (22%), dan 41-50 tahun dan

5 tahun ke atas masing-masing sebanyak 2 responden (5%).

Page 50: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2. Distribusi Frekuensi Responden menurut Jenis Kelamin

Hasil tabulasi data responden menurut jenis kelamin disajikan

pada tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden menurut jenis kelamin

No Jenis kelamin Jumlah Persentase(%) 1. Laki-laki 15 37 2. Perempuan 26 63 Jumlah 41 100

Berdasarkan tabel 4.2 tentang jenis kelamin menunjukkankan

mayoritas responden berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 26

responden (63%), dan laki-laki sebanyak 15 responden (37%).

3. Distribusi Frekuensi Responden menurut Masa Kerja

Distribusi frekuensi responden menurut masa kerja disajikan pada

tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden menurut Masa Kerja

No Masa Kerja Responden Jumlah Persentase(%) 1. < 5 tahun 16 39 2. 6 - 10 tahun 19 46 3. 10 – 15 tahun 3 7 4. 16 tahun ke atas 3 7 Jumlah 41 100

Berdasarkan tabel 4.3 nampak bahwa rata-rata masa kerja

responden adalah 6-10 tahun yaitu sebanyak 19 responden (46%),

selanjutnya kurang sampai dengan 5 tahun sebanyak 16 responden (39%),

10-15 tahun dan 16 tahun keatas masing-masing sebanyak 3 responden

(7%).

Page 51: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

B. Analisis Univariat

1. Distribusi Frekuensi Responden menurut Pengetahuan

Data tentang pengetahuan responden diperoleh dari jawaban

responden terhadap kuesioner pengetahuan. Hasil jawaban tentang

pengetahuan selanjutnya dibagi dalam dua kategori, yaitu pengetahuan

tinggi dan rendah. Penentuan kategori tingkat pengetahuan berdasarkan

nilai mean dan standar deviasi skor pengetahuan sebagai berikut.

a. Pengetahuan rendah jika skor kurang dari median

b. Pengetahuan tinggi jika skor lebih atau sama dengan median

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 41 responden, sebagian

besar responden memiliki pengetahuan dalam kategori tinggi, yaitu

sebanyak 29 responden (71%), dan pengetahuan rendah sebanyak 12

responden (29%).

Distribusi responden menurut pengetahuan disajikan pada tabel 4.4

berikut.

Tabel 4.4.

Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pengetahuan No Pengetahuan Jumlah Persentase(%)

1. Rendah 12 29 2. Tinggi 29 71 Jumlah 41 100

2. Distribusi Frekuensi Responden menurut Masa Kerja

Masa kerja responden dalam analisis ini dibagi dalam dua kategori,

yaitu:

- Masa kerja 0 – 6 tahun

Page 52: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

- Masa kerja lebih dari 6 tahun

Hasil analisis data menunjukkan bahwa dari 41 responden sebagian

besar yaitu 23 responden (56%) memiliki masa kerja lebih dari 6 tahun

dan sisanya 18 responden (44%) memiliki masa kerja 0-6 tahun.

Distribusi frekuensi responden menurut masa kerja disajikan pada

tabel 4.5 berikut.

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Masa Kerja

No Masa kerja Jumlah Persentase(%)

1. 0 – 6 tahun 18 44 2. Lebih dari 6 tahun 23 56 Jumlah 41 100

3. Distribusi Frekuensi Responden menurut Kepatuhan perawat

Data tentang kepatuhan perawat diperoleh dari observasi kepatuhan

perawat. Hasil observasi kepatuhan perawat selanjutnya dibagi dalam dua

kategori, yaitu tidak patuh dan patuh. Penentuan kategori kepatuhan

adalah sebagai berikut.

a. Tidak patuh jika skor kurang dari median

b. Patuh jika skor lebih atau sama median

Hasil analisis data menunjukkan bahwa dari 41 responden sebagian

besar yaitu sebanyak 29 responden (71%) adalah patuh dan sisanya 12

responden (29%) tidak patuh.

Distribusi responden menurut kepatuhan disajikan pada tabel 4.6

berikut.

Page 53: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Responden menurut Kepatuhan perawat

No Kepatuhan Jumlah Persentase(%)

1. Tidak patuh 12 29 2. Patuh 29 71 Jumlah 41 100

C. Analisis Bivariat

Tujuan penelitian ini adalah menguji adanya pengaruh hubungan

pengetahuan dan masa kerja perawat terhadap kepatuhan pencegahan infeksi

nosokomial. Analisis bivariat dilakukan dengan menampilkan tabulasi silang

(crosstab) masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat didukung

oleh hasil uji Rank Spearman yang menguji signifikansi hubungan faktor-

faktor pengetahuan dan masa kerja terhadap kepatuhan perawat.

1. Hubungan Pengetahuan terhadap Kepatuhan perawat

Tabulasi silang pengetahuan dengan Kepatuhan perawat

ditampilkan pada tabel 4.7 berikut.

Tabel 4.7 Tabulasi Silang Pengetahuan dengan Kepatuhan Perawat

Kepatuhan Total Pengetahuan Tidak patuh Patuh Frek % Frek % Frek %

Rendah 7 58 5 42 12 100 Tinggi 5 17 24 83 29 100

Jumlah 12 29 29 71 41 100 r = 0,411 p value = 0,008 t = 4,437 p value = 0,035

Hubungan pengetahuan terhadap kepatuhan perawat dalam

pencegahan infeksi nosokomial di RS. Orthopedi Prof. dr. R. Soeharso

Surakarta dapat dilihat sebagai berikut:

Page 54: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Gambar 4.1. Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Perawat

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa responden dengan

tingkat pengetahuan rendah sebagian besar adalah tidak patuh yaitu 7

responden (58%) dan responden yang patuh sebanyak 5 responden (42%).

Sebaliknya pada responden dengan tingkat pengetahuan tinggi sebagian

besar adalah patuh yaitu sebanyak 24 responden (83%) dan sisanya 5

responden (17%) tidak patuh.

Berdasarkan uji koefisien korelasi didapatkan r sebesar 0,411 dan p

sebesar 0,008 dan uji t didapatkan nilai p sebesar 0,035. Disimpulkan

bahwa pengetahuan perawat berpengaruh terhadap kepatuhan pencegahan

infeksi nosokomial pada perawat di RS. Orthopedi Prof. dr. R. Soeharso

Surakarta.

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%

Rendah Tinggi

Pengetahuan

Tidak patuh

Patuh

Page 55: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

2. Hubungan Masa Kerja dengan Kepatuhan Perawat

Tabulasi silang masa kerja dengan Kepatuhan perawat ditampilkan

pada tabel 4.8 berikut.

Tabel 4.8 Tabulasi Silang Masa Kerja dengan Kepatuhan Perawat

Kepatuhan Total Masa Kerja Tidak patuh Patuh Frek % Frek % Frek %

0 – 6 tahun 2 11 16 89 18 100 > 6 tahun 10 43 13 57 23 100 Jumlah 12 29 29 71 41 100

r = 0,353 p value = 0,024 t = 3,086 p value = 0,079

Hubungan masa kerja terhadap kepatuhan perawat dalam

pencegahan infeksi nosokomial di RS. Orthopedi Prof. dr. R. Soeharso

Surakarta dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 4.1. Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Perawat

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa responden dengan masa

kerja 0 – 6 tahun sebagian besar adalah patuh yaitu 16 responden (89%)

dan responden yang tidak patuh sebanyak 2 responden (11%). Hal tersebut

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%

0 - 6 tahun > 6 tahun

Masa Kerja

Tidak patuh

Patuh

Page 56: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

sama pada responden dengan masa kerja lebih dari 6 tahun dimana

sebagian besar adalah patuh yaitu sebanyak 13 responden (57%) dan

sisanya 10 responden (43%) tidak patuh.

Berdasarkan uji koefisien korelasi didapatkan r sebesar 0,353 dan p

sebesar 0,024 dan uji t didapatkan nilai p sebesar 0,079. Disimpulkan

bahwa masa kerja perawat tidak berhubungan terhadap kepatuhan

pencegahan infeksi nosokomial pada perawat di RS. Orthopedi Prof. dr.

R. Soeharso Surakarta.

D. Analisis Multivariat

1. Hubungan Pengetahuan dan Lama Kerja terhadap Terhadap

Kepatuhan Perawat

Ketepatan model yang disajikan (Goodness of Fit) yang

ditunjukkan nilai c2 (Chi Square) diperoleh nilai sebesar 10,163 dengan

tingkat signifikansi 0,006. Perbandingan nilai signifikansi dengan tingkat

signifikansi yang disyaratkan yaitu 0,05; maka dapat disimpulkan bahwa

model yang ditunjukkan adalah fit. Kesimpulan tersebut bermakna bahwa

hubungan antara pengetahuan dan lama kerja perawat terhadap kepatuhan

pasien perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial di Rumah Sakit

Orthopedi Prof Dr. R. Soeharso Surakarta adalah signifikan. Artinya

interaksi pengetahuan dan lama kerja perawat berhubungan dengan

kepatuhan perawat, perawat dengan pengetahuan yang baik ditunjang

Page 57: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

dengan lama kerja yang masih rendah cenderung memiliki kepatuhan lebih

tinggi dibandingkan perawat dengan lama kerja tinggi.

Besarnya pengaruh variabel pengetahuan dan lama kerja terhadap

kepatuhan perawat diperoleh dari nilai R2 uji regresi logistik. Hasil uji

regresi logistik diperoleh nilai R2 sebesar 0,313, artinya 31,3% variasi

perubahan kepatuhan perawat dipengaruhi oleh variabel pengetahuan dan

masa kerja.

2. Variabel yang Paling Dominan Mempengaruhi Kepatuhan perawat

Untuk mengetahui kekuatan pengaruh masing-masing variabel

bebas terhadap variabel terikat diketahui dari prediksi probabilitas variabel

bebas terhadap variabel terikat. Langkah untuk mengetahui probabilitas

kepatuhan ditinjau dari pengetahuan dan masa kerja adalah sebagai

berikut:

a. Persamaan regresi

Y = 0,738 + 1,694 (pengetahuan) - 1,587 (masa kerja).

b. Probabilitas pengaruh pengetahuan dan masa kerja terhadap kepatuhan

p = 1/(1 + e-y)

1) Probabilitas pengaruh pengetahuan terhadap kepatuhan

p = 1/ (1 + 0,738 (1,694))

= 63%

Dengan demikian probabilitas pengaruh pengetahuan terhadap

kepatuhan perawat sebesar 63%.

2) Probabilitas pengaruh masa kerja terhadap kepatuhan

p = 1/(1 + 0,738 –(1,587))

Page 58: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

= 37%

Dengan demikian probabilitas pengaruh sikap terhadap kepatuhan

perawat sebesar 38%.

Hasil pengujian kekuatan pengaruh masing-masing variabel bebas

terhadap variabel terikat diketahui dari prediksi probabilitas variabel bebas

terhadap variabel terikat, diperoleh kesimpulan bahwa variabel

pengetahuan perawat memiliki pengaruh lebih dominan terhadap

kepatuhan perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial dibandingkan

variabel masa kerja.

E. Pembahasan

Berdasarkan data yang telah dianalisis, peneliti membahas

permasalahan yang ada dan membandingkan dengan teori di Bab II.

Pembahasan dilakukan berdasarkan hipotesis dan tujuan penelitian.

1. Karakteristik Responden

a. Distribusi Umur Responden

Hasil distribusi umur responden sebagaimana ditampilkan pada

tabel 4.1 nampak bahwa rata-rata umur responden berkisar 20 – 30

tahun yaitu sebanyak 28 responden (68%), selanjutnya berusia 31 – 40

tahun sebanyak 9 responden (22%), dan 41-50 tahun dan 5 tahun ke

atas masing-masing sebanyak 2 responden (5%).

Distribusi responden menurut umur menunjukkan bahwa

responden berada pada umur antara 20 hingga 58 tahun, dimana pada

Page 59: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

usia tersebut tergolong kelompok umur produktif. Kondisi tersebut

sangat menguntungkan, mengingat dalam menghadapi persaingan di era

globalisasi menuntut sumber daya manusia yang handal. Nurjanah

(2001) mengemukakan bahwa usia produktif merupakan usia dimana

seseorang mencapai tingkat produktivitasnya baik dalam bentuk rasional

maupun motorik. Energi yang dimiliki oleh orang usia muda, jika

disalurkan ke arah yang benar merupakan suatu potensi yang sangat

baik dalam peningkatan kinerja seseorang. Selain itu seorang yang

berumur muda biasanya memiliki semangat yang membara dan

berdampak pada motivasi dan etos kerja yang kuat pula.

b. Distribusi Jenis Kelamin Responden

Distribusi jenis kelamin responden sebagaimana ditamilkan

pada tabel 4.2 tentang jenis kelamin menunjukkankan mayoritas

responden berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 26 responden

(63%), dan laki-laki sebanyak 15 responden (37%).

Meskipun dalam ilmu keperawatan tidak membedakan jenis

kelamin antara laki-laki dan perempuan dalam menjalani profesi sebagai

seorang perawat yang profesional, namun menurut peneliti profesi

keperawatan lebih disenangi oleh kaum perempuan dibandingkan kaum

laki-laki. Hal ini kemungkinan disebabkan pekerjaan di dunia

keperawatan membutuhkan kesabaran, ketekunan dan ketelatenan yang

biasanya sifat tersebut lebih banyak dimiliki oleh sebagian besar kaum

perempuan (Fikri, 2009)

Page 60: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

c. Distribusi Masa Kerja Responden

Distribusi masa kerja responden sebagaimana data Berdasarkan

tabel 4.3 nampak bahwa rata-rata masa kerja responden adalah 6-10

tahun yaitu sebanyak 19 responden (46%), selanjutnya kurang sampai

dengan 5 tahun sebanyak 16 responden (39%), 10-15 tahun dan 16

tahun keatas masing-masing sebanyak 3 responden (7%).

Distribusi responden menurut masa kerja menunjukkan

sebagian besar responden memiliki masa kerja antara 6 – 10 tahun.

Lama kerja menunjukkan waktu yang dilalui seseorang dalam bekerja

yang dihitung mulai bekerja dalam suatu organisasi dan menduduki

jabatan tertentu. Lama kerja seorang perawat akan mempengaruhi

tingkat kesiapan dalam menjalankan tugas yang akan diembannya.

Namun adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi pelaksanaan

pencegahan infeksi nosokomial seperti pengetahuan dan ketrampilan

perawat menyebabkan, lama kerja seorang perawat tidak selalu

menyebabkan perawat tersebut semakin baik dalam menjalankan tugas

yang diembannya.

2. Pengetahuan Responden tentang Infeksi Nosokomial

Distribusi responden menurut tingkat pengetahuan menunjukkan

bahwa sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori tinggi

tentang pencegahan infeksi nosokomial ketika mempersiapkan alat dan

prosedur pelaksanaan tindakan Perawatan luka. Pengetahuan perawat

tentang pencegahan infeksi nosokomial ketika mempersiapkan alat dan

Page 61: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

prosedur pelaksanaan tindakan, dipengaruhi oleh berbagai faktor,

diantaranya tingkat pendidikan, pengalaman, informasi, dan lain-lain.

Tingkat pengetahuan yang cukup tersebut dapat terjadi karena latar

belakang tingkat pendidikan responden yang berbeda dan mempunyai

tingkat pendidikan minimal seorang perawat yaitu D3 keperawatan. Hoyt

dan Miskel (Sugiyono, 2009), mengemukakan pengetahuan (knowledge

atau ilmu) adalah bagian yang esensial-aksiden manusia, karena

pengetahuan adalah buah dari "berpikir ".

Pengetahuan manusia diperoleh melalui persepsinya terhadap

stimulus dengan menggunakan alat indra, hasil persepsi berupa informasi

akan disimpan dalam sistem memori untuk diolah dan diberikan makna,

selanjutnya.informasi tersebut digunakan (retrieval) pada saat diperlukan.

Seseorang dapat memperoleh pengetahuan dengan mengoptimalkan

kemampuan perseptual dan perhatiannya serta mengatur penyimpanan

informasi secara tertib. Pengetahuan perawat diperoleh melalui informasi

yang didapat melalui pendidikan dan pengalaman. Kaitan tingkat

pendidikan dengan pengetahuan dikemukakan oleh Perry dan Potter

(2005) yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan dapat meningkatkan

pengetahuan klien tentang kesehatan. Hal ini sesuai dengan pendapat

Parera (2004), bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan

terhadap kesehatan adalah tingkat pendidikan.

Pengetahuan yang diperoleh merupakan hasil upaya mencari tahu

yang terjadi setelah individu tersebut melakukan penginderaan.

Page 62: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Penginderaan melalui berbagai alat indra akan tetapi sebagian besar

pengetahuan diperoleh melalui penglihatan dan pendengaran. Pengetahuan

atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya

tindakan seseorang atau over behavior (Notoadmodjo, 2003). Pada

kenyataannya perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih langgeng dari

pada perilaku yang tanpa didasari dengan pengetahuan.

Upaya untuk meningkatkan pengetahuan perawat sebagaimana

pendapat Entjang (2009), bahwa untuk menambah pengetahuan dan

ketrampilan maka pelatihan yang berupa seminar, diskusi, dan work shop

sangat penting dilakukan untuk jenis pekerjaan yang menuntut ketrampilan

yang relatif rumit bagi yang mempunyai kesenjangan dengan ketrampilan

baru, sehingga dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi dan tanggung

jawab kerja.

3. Kepatuhan Responden terhadap Pencegahan Infeksi Nosokomial

Distribusi tingkat kepatuhan responden menunjukkan sebagian

besar adalah patuh yaitu sebanyak 29 responden (71%). Kepatuhan adalah

suatu prilaku manusia yang taat terhadap aturan, perintah, prosedur dan

disiplin. Kepatuhan dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal,

seperti usia, pendidikan, pengetahuan, masa kerja, dan motivasi. Kurang

patuhnya perawat dalam menerapkan asuhan keperawatan akan berakibat

rendahnya mutu asuhan itu sendiri. Patuh adalah sikap positif individu

yang ditunjukkan dengan adanya perubahan secara berarti sesuai dengan

tujuan yang ditetapkan. Ketidakpatuhan merupakan suatu kondisi pada

Page 63: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

individu atau kelompok yang sebenarnya mau melakukannya, tetapi dapat

dicegah untuk melakukannya oleh faktor-faktor yang menghalangi

ketaatan terhadap anjuran. Kepatuhan perawat adalah perilaku perawat

terhadap suatu anjuran, prosedur atau peraturan yang harus dilakukan atau

ditaati. Tingkat kepatuhan adalah besar kecilnya penyimpangan

pelaksanaan pelayanan dibandingkan dengan standar pelayanan yang

ditetapkan anjuran (Nurbaiti, 2004).

4. Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pencegahan Infeksi

Nosokomial

Tabulasi silang hubungan pengetahuan dengan kepatuhan

pencegahan infeksi nosokomial menunjukkan adanya kecenderungan

semakin tinggi pengetahuan perawat, maka tingkat kepatuhannya semakin

meningkat. Selanjutnya berdasarkan uji koefisien korelasi didapatkan r

sebesar 0,411 dan p sebesar 0,008 dan uji t didapatkan nilai p sebesar

0,035. Disimpulkan bahwa pengetahuan perawat berpengaruh terhadap

kepatuhan pencegahan infeksi nosokomial pada perawat di RS. Orthopedi

Prof. dr. R. Soeharso Surakarta.

Praktek suatu keprofesian memerlukan suatu dasar pengetahuan

dari praktek dan pengetahuan ilmiah. Pengembangan ilmu ini penting

dalam pengembangan profesi keperawatan, karena perawat yang

melakukan tindakan atas dasar suatu pengetahuan dan informasi secara

ilmiah akan menjadi seorang perawat profesional dan mempunyai

tanggung jawab yang besar kepada klien serta akan membantu

Page 64: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

meningkatkan pencapaian identitas profesi (Nursalam, 2000).

Sebagaimana pendapat tersebut diatas, maka ketika perawat

memahami tentang pencegahan infeksi nokomial dalam melakukan

tindakan, maka perawat akan mematuhi prosedur pencegahan infeksi

nosokomial. Demikian juga saat melakukan tindakan perawatan luka,

perawat yang memahami tentang proses pencegahan infeksi nosokomial

akan lebih mematuhi prosedur pencegahan infeksi nosokomial, karena

tidak hanya bermanfaat untuk pasien tetapi juga untuk petugas sendiri.

Hasil tabulasi silang kepatuhan perawat ditinjau dari pengetahuan

secara umum memang menunjukkan bahwa semakin tinggi pengetahuan

perawat maka semakin patuh, namun pada tabulasi silang tersebut terdapat

2 responden yang berpengetahuan rendah namun patuh dan 6 responden

yang memiliki pengetahuan cukup namun tidak patuh. Deviasi kepatuhan

perawat ditinjau dari tingkat pengetahuan tersebut disebabkan adanya

faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi tingkat kepatuhan perawat

dalam menerapkan universal precaution ketika melakukan tindakan

perawatan luka. Faktor-faktor tersebut antara lain lingkungan kerja,

pelatihan ketrampilan, dan faktor psikososial. (Yusran, 2008). Pelatihan

merupakan salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan

pengetahuan. Umumnya pelatihan dimaksudkan untuk memperbaiki

penguasaan berbagai keterampilan kerja dalam waktu yang relatif singkat.

Suatu pelatihan berupaya menyiapkan perawat untuk melakukan pekerjaan

yang dihadapi.

Page 65: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Hasil penelitian ini ternyata mendukung hasil penelitian terdahulu,

yaitu penelitian Dwi (2009) tentang “hubungan tingkat pengetahuan

tentang infeksi dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan prosedur

tetap menjahit luka di instalasi rawat darurat rumah sakit umum DR.

Soeradji Tirtonegoro Klaten 2008”. Hasil dalam penelititian ini adalah

hasil uji Spearman Rho antara pengetahuan dengan kepatuhan terhadap

prosedur tetap menjahit luka ditunjukkan koefisien korelasi yaitu 0,597

dan nilai signifikan 0,005, interpretasi antara kepatuhan dan pengetahuan

terdapat hubungan yang yang kuat.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh elshafi dkk (1995) tentang

The relationship between the knowledge of nursing staff and their

compliance to universal precautions for prevention of hepatitis B viral

infection dalam Journal Egypt Public Health Association. Penelitian

dilakukan terhadap perawat di Rumah Sakit Tanta Fever dengan

interview melalui kuesionaire dan observasi checklist. Berbeda dengan

hasil penelitian diatas, dimana dalam penelitian ini menyatakan bahwa

meski tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan perawat dan

kinerja perawat dalam universal precaution, perawat dengan pengalaman

kurang dari 5 tahun menunjukkan kinerja yang lebih baik dari yang

memiliki pengalaman lebih dari 5 tahun. Penelitian ini menggambarkan

perlunya peningkatan pengetahuan dan pelatihan in service tentang kontrol

infeksi pada tenaga keperawatan.

Page 66: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

5. Hubungan Masa Kerja dengan Kepatuhan Pencegahan Infeksi

Nosokomial

Tabulasi silang hubungan masa kerja dengan kepatuhan

pencegahan infeksi nosokomial menunjukkan tidak adanya kecenderungan

perawat dengan masa kerja lebih lama memiliki kepatuhan lebih baik

daripada perawat dengan masa kerja lebih singkat, dan sebaliknya. Hal

tersebut didukung oleh hasil uji yang menunjukkan nilai r sebesar 0,353

dan p sebesar 0,024 dan uji t didapatkan nilai p sebesar 0,079.

Disimpulkan bahwa masa kerja perawat tidak berhubungan terhadap

kepatuhan pencegahan infeksi nosokomial pada perawat di RS. Orthopedi

Prof. dr. R. Soeharso Surakarta.

Pada penelitian ini tidak ada hubungan antara masa kerja dan

kepatuhan yang dilakukan oleh perawat pelaksana, hal ini dapat

disebabkan karena responden memiliki masa kerja antara 0 – 6 tahun

(44,0%), yang berarti bahwa mereka adalah merupakan karyawan yang

relatip baru. Dan merasa belum terpuaskan sehingga kurang termotivasi

untuk menampilkan kinerja yang baik. Masa kerja biasanya dikaitkan

dengan waktu mulai bekerja, dimana pengalaman kerja juga ikut

menentukan kinerja seseorang. Semakin lama masa kerja maka kecakapan

akan lebih baik karena sudah menyesuaikan diri dengan pekerjaanya.

Seseorang akan mencapai kepuasan tertentu bila sudah mampu

menyesuaikan diri dengan lingkungan. Semakin lama karyawan bekerja

mereka cenderung lebih terpuaskan dengan pekerjaan mereka . Para

Page 67: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

karyawan yang relatip baru cenderung kurang terpuaskan karena berbagai

pengharapan yang lebih tinggi (Martini, 2007).

Hasil penelitian yang menyatakan masa kerja perawat tidak

berhubungan terhadap kepatuhan pencegahan infeksi nosokomial pada

perawat di RS. Orthopedi Prof. dr. R. Soeharso Surakarta ternyata

mendukung hasil beberapa penelitian terdahulu. Penelitian setiyawati,w

(2005) dan parsito (2006) tentang faktor-faktor yang berhubungan

dengan perilaku kepatuhan perawat dalam pencegahan infeksi luka operasi

di ruang rawat inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Penelitian ini

menyimpulkan bahwa perawat yang motivasi tinggi 82,6 persen lebih

patuh, perawat yang sikap baik perilaku kepatuhannya 84,0 persen lebih

patuh dan perawat yang peduli 82,6 persen lebih patuh terhadap

pencegahan infeksi luka operasi ada korelasi yang signifikan antara

motivasi, sikap dan kepedulian dengan perilaku kepatuhan perawat dalam

pencegahan infeksi luka operasi, sedangkan variabel lain seperti jenis

kelamin, umur, pendidikan dan masa kerja memperlihatkan hubungan

yang tidak signifikan.

F. Keterbatasan Penelitian

1. Peneliti hanya meneliti faktor pengetahuan dan masa kerja kaitannya

dengan kepatuhan perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial. Peneliti

kurang memperhitungkan faktor-faktor confounding seperti ketrampilan,

prosedur, dan fasilitas rumah sakit. Faktor-faktor counfounding tersebut

Page 68: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

mungkin saja merupakan faktor yang cukup besar mempengaruhi

kepatuhan perawat, sehingga kepatuhan yang diperoleh dalam penelitian

ini tidak sepenuhnya dihasilkan oleh pengaruh pengetahuan, dan lama

kerja.

2. Adanya keterbatasan waktu dan tenaga, maka pelaksanaan observasi

kepatuhan dilakukan oleh kepala ruang atau perawat senior, kondisi ini

dapat menimbulkan terjadinya bias pada hasil observasi. Hasil observasi

mungkin lebih obyektif jika didukung oleh observasi mandiri yang

dilakukan oleh peneliti.

Page 69: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54 55

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada BAB

sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan perawat dengan

kepatuhan perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial di RS. Orthopedi

Prof. dr. R. Soeharso. Uji koefisien korelasi didapatkan r = 0,411 ρ = 0,008,

uji t nilai ρ = 0,035. Jadi tingkat pengetahuan yang tinggi memiliki tingkat

kepatuhan yang tinggi.

2. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan kepatuhan

perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial di RS. Orthopedi Prof. dr. R.

Soeharso. Uji koefisien korelasi r sebesar 0,353 dan sebesar ρ = 0,024 dan uji

t di dapatkan nilai ρ = 0,079

3. Terdapat hubungan antara pengetahuan dan lama kerja perawat secara simultan

terhadap kepatuhan pasien perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial di

Rumah Sakit Orthopedi Prof Dr. R. Soeharso Surakarta adalah signifikan.

Hasil uji Regresi Logistik nilai c2 (Chi Square) sebesar 10,163 dan nilai ρ =

0,006.

4. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kepatuhan perawat dalam

pencegahan infeksi nosokomial adalah pengetahuan perawat.

Page 70: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55 55

Page 71: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56 56

B. Implikasi

I. Implikasi Teoritis

Implikasi penelitian ini secara teoritis sebagai dukungan empiris

bagaimana pengetahuan dan lama kerja berhubungan dengan pencegahan infeksi

nosokomial.

Ditemukannya hubungan positif antara pengetahuan perawat dengan

kepatuhan dalam pencegahan infeksi nosokomial dapat membuahkan implikasi

bahwa pengetahuan perawat tentang pencegahan infeksi nosokomial perlu

ditingkatkan dan dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan kepatuhan

perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial. Pengetahuan yang tinggi

memungkinkan seseorang memiliki konsep yang mendasari terwujudnya suatu

perilaku dalam hal ini adalah perilaku melaksanakan tindakan pencegahan infeksi

sesuai protap atau ketentuan yang berlaku. Hal ini sejalan dengan beberapa

penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh Parsito (2006) meneliti tentang

"Hubungan Antara Pengetahuan dengan Perilaku Kepatuhan Perawat dalam

Pencegahan Infeksi Luka Operasi di Ruang Mawar RSUD Dr. Moewardi

Surakarta dan penelitian yang dilakukan oleh elshafi dkk (1995) tentang The

relationship between the knowledge of nursing staff and their compliance to

universal precautions for prevention of hepatitis B viral infection dalam Journal

Egypt Public Health Association.

Sedangkan mengenai lama kerja yang tidak berhubungangan dengan

kepatuhan perawat maka hal ini berkaitan dengan sikap dari perawat itu sendiri,

perawat yang sudah lama tetapi persepsi terhadap upaya pencegahan infeksi masih

Page 72: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57 57

mengganggap sebagai hal yang tidak penting juga akan mempengaruhi kepatuhan

dalam pencegahan infeksi.

II. Implikasi Praktis

Implikasi positif terhadap pencegahan infeksi nosokomial adalah

disadarinya bahwa dengan melakukan pencegahan infeksi nosokomial maka

terjadinya infeksi pada perawat ataupun pasien bisa diminimalkan atau bahkan

dihilangkan. Hal ini akan memberikan keuntungan tidak hanya bagi pasien tetapi

juga bagi petugas kesehatan sendiri. Untuk meningkatkan pengetahuan perawat

tentang pencegahan infeksi nosokomial perlu dilakukan tindakan diantaranya : 1)

Melakukan pelatihan kepada petugas yang baru, 2) melakukan diskusi dengan

perawat yang sudah pernah mendapatkan pelatihan tentang upaya pencegahan

yang telah dilakukan di ruangan yang ditempati, tantangan dan hambatan serta

upaya yang dilakukan untuk mengatasinya. 3) mengadakan penilaian kepada

perawat tentang upaya pencegahan yang dilakukan serta memberikan reward

bagai perawat yang konsisten menerapkan upaya tersebut. 4) memasang informasi

tentang pentingnya upaya pencegahan infeksi nosokomial dan upaya-upaya yang

termasuk pencegahan infeksi nosokomial.

C. Saran

1. Bagi Rumah Sakit

Manajemen rumah sakit hendaknya memperhatikan faktor pengetahuan dan

hubunganya dengan kepatuhan perawat. Manajemen rumah sakit dalam rangka

meningkatkan pengetahuan perawat dapat dilakukan dengan mengikutsertakan

Page 73: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA …/Hubunga… · Instrumen penelitian kuesioner pengetahuan, ... perawat terhadap kepatuhan ... contact between the personnel caring for patients

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58 58

perawat pada program peningkatan pengetahuan misalnya dalam pelatihan,

seminar, workshop dan lain-lain.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian dapat menjadikan acuan bahwa pengetahuan yang baik

berpengaruh terhadap kepatuhan perawat. Untuk itu institusi pendidikan

keperawatan hendaknya membekali siswanya dengan ilmu keperawatan

sebaik-baiknya, sehingga mampu menopang tugas mereka dalam kerja

mereka.

3. Bagi Perawat

Perawat hendaknya meningkatkan pengetahuan mereka dengan mengikuti

kegiatan-kegiatan pembelajaran seperti pelatihan, seminar, workshop dan lain-

lain. Selain itu perawat perlu meningkatkan pendidikan mereka dari D3

menjadi sarjana (S1) sehingga pengetahuan dan ketrampilan mereka lebih

meningkat.

4. Bagi Peneliti

a. Peneliti yang ingin meneliti pada subyek yang sejenis, hendaknya

menambah variabel-variabel independen lainnya, misalnya fasilitas,

prosedur, ketrampilan, supervisi, dan lain-lain.

b. Dalam pelaksanaan observasi kepatuhan perawat, sebaiknya dilakukan oleh

beberapa pengamat, sehingga diperoleh hasil amatan yang lebih valid.