inta nilya bahar-fpsi.pdf

148
HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN ATASAN OTORITER DENGAN BURNOUT Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi Oleh: INTA NIL YA BAHAR NIM: 102070025965 Di Bawah Bimbingan Pembimbing II Miftahuddin, M. Si NIP. 150 378 726 FAKUL TAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008

Upload: votuong

Post on 13-Jan-2017

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN

ATASAN OTORITER DENGAN BURNOUT

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat

memperoleh gelar Sarjana Psikologi

Oleh:

INTA NIL YA BAHAR

NIM: 102070025965

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing II

Miftahuddin, M. Si NIP. 150 378 726

FAKUL TAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008

Page 2: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN

ATASAN OTORITER DENGAN BURNOUT telah diujikan dalam sidang

munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta pada tanggal 15 September 2008. skripsi ini telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi.

Jakarta, 15 September 2008

Sidang Munaqasyah

gkap Anggota

M. Si.

Penguji I

Yunita Faela Nisa, M. Psi., Psi

NIP. 150 368 748

Abdul Rahman M.Si NIP. 150 293 224

Pembantu Dekan/ Sekretaris MerangkapAnggota

M Si.

NIP. 150 238 773

Anggota:

lll

Abdul Rahman Shaleh, M. Si

NIP. 150 293 224

Pembimbing II

Miftahuddin, M. Si NIP. 150 378 726

Page 3: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

MOTTO

"SE'BAIK-'BAIK MANUSIA AVALAtl

MANUSIA YANG PALING 'BE'RMANfAAT

'BAGI MANUSIA LAINNYA"

(JfCJ?.)'tddaruqutlini e:{,Jltli <Jlla6rani)

,,.,We llave t() d() ()ur vart

ALUti Will d() tiis vart"!I

(Jlmien (j@is)

"SESUNQGUHNYA SESUMH t<E.SULITAN ITU

AM t<E.HUMHAN"

(QJ. )f.£-Insyirafi.Jlyat 6)

Page 4: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

PERSEMBAHAN

SKRIPSI INI KU PERSEMBAHKAN

UNTUK ORANG-ORANG YANG KU SAYANG

ALMARHUM AYAHANDA Z.A BAHAR, SKM

!BUNDA NILYAWATI BAHAR

&

ADIKKU ADEY SUCUK ZAKARIA BAHAR

v

Page 5: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

(A) Fakultas Psikologi (B) September 2008 (C) lnta Nilya Bahar

ABSTRAKSI

(0) Hubungan antara Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter dengan Burnout (E) xix+87 halaman+21 lampiran (F) Gaya kepemimpinan atasan otoriter adalah merupakan jenis pemimpin

yang menentukan segala-galanya, semua aktivitas kelompok dijalankan atas instruksi pemimpin. Pemimpin yang mengatur dan mendikte anggota, anggota hanya sebagai pelaksana perintah pemimpin.

Burnout adalah merupakan sindrom ketegangan psikologis dari dimensi kelelahan emosional, depersonalisasi dan penurunan hasrat pencapaian prestasi diri yang terjadi karena individu berada dalam kondisi yang menuntut keterlibatan emosional yang tinggi dan berlangsung dalam waktu yang lama.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara gaya kepemimpinan atasan otoriter dengan burnout?

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sampel penelitian ini berjumlah 50 karyawan, 25 karyawan laki-laki dan 25 karyawan wanita. Pengambilan sampel di lakukan dengan menggunakan teknik non probability sampling dan metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling.

T eknik pengambilan data menggunakan skala model likert, skala yang digunakan adalah skala gaya kepemimpinan atasan otoriter dan skala burnout. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain berdasarkan koefisien korelasi.

Setelah kedua skala diuji validitasnya dengan korelasi Product Moment Pearson dan diuji reliabilitas dengan Alpha Cronbach diperoleh hasil koefisien reliabilitas 0, 963 untuk skala gaya kepemimpinan atasan otoriter dan 0, 970 untuk skala burnout, kemudian data dianalisis dengan menggunakan program SPSS versi 13.00 for windows dengan korelasi Product Moment Pearson.

\/I

Page 6: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

Dari hasil penelitian diperoleh r hitung sebesar 0, 854 lebih besar daripada r tabel pada taraf signifikan 5% (0, 05) adalah 0, 279. Dengan demikian, keputusan statistiknya adalah Ho ditolak, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan atasan otoriter dengan burnout. Artinya gaya kepemimpinan atasan yang otoriter dapat menyebabkan burnout pada karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

(G) Daftar Pustaka: 40 (1986-2008)

l. II I

Page 7: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

ABSTRACT

(A) Faculty of psychology (B) September 2008 (C) lnta Nilya Bahar (0) The Relationship between Leadership Styles of Authoritative Boss with

Burnout (E) xix+87 pages+21 enclosures (F) The leadership style of Authoritative boss is type of leadership

determining everything; all group activity is performed of leader instruction. The Leader arranges and dictates member, member only as executor of leader command.

Burnout is psychological stress syndrome of emotional exhaustion dimension, depersonalization and degradation of attainment ambition of self achievement that happened because of individual stay in the condition of claiming high emotional involvement and take place during long times.

This research aim to know is there the relationship between leadership style of autoritary authoritarian boss with burnout.

The population in this research is employees of PT. Indonesian People Bank (BRl/Persero) Tbk. This research sample amounts to 50 employees, 25 male employees and 25 female employees. Extraction of sample is conducted by using technique of non-probability sampling and the method of sample extraction use method of purposive sampling.

Technique of data extraction uses likert model scale; scale that is used is scale of leadership style of Authoritative boss and scale of burnout. Approach that is used is quantitative approach with method of co relational method with aim to know how far variation of a variable relates to variation of one or more other variable based on correlation coefficient.

After both scale is tested its validity with correlation of Product Moment Pearson and tested the reliability with Alpha Cronbach, obtained result of reliability coefficients 0, 963 for the scale of leadership style of Authoritative boss and 0, 970 for the scale of burnout, later; then data is analyzed by using program of SPSS version 13.00 for windows with correlation of Product Moment Pearson.

\ti ii

Page 8: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

From result of the research is obtained r count 0,854 bigger than r table at level of significant 5% (0, 05) is 0,279. Thereby, its statistic decision is Ho rejected, it means significant relationship between leadership styles of Authoritative boss with burnout. It means leadership style of Authoritative boss can cause burnout at employees of PT. Indonesian People Bank (B Rl/Persero) Tbk.

(G) Bibliography : 40 (1986-2008)

•v

Page 9: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

KATA PENGANTAR

13ismiffafiirrafimanirrafiim

Alhamdulillahirabbil'alamin, puji dan syukur yang tak terkira penulis panjatkan

kehadirat ALLAH SWT yang telah menganugerahkan rahmat dan ridhonya

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini walaupun

masih jauh dari kesempurnaan. Shalawat serta salam senantiasa senantiasa

tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang

menjadi SU!i tauladan bagi kita semua serta para keluarga, para sahabat­

sahabatnya dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Sebuah perjalanan panjang selama mengikuti perkuliahan dan melakukan

penelitian, tentu tidak lepas dari peran-peran semua pihak, baik dorongan

moril maupun materil. Penulis sangat berterima kasih kepada semua pihak

yang telah memb_antu sehingga penyusunan skripsi ini selesai. Untuk itu

dengan penuh kesadaran, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. !bu Hj Ora. Netty Hartati, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pengarahan dan

perhatian kepada seluruh mahasiswa.

2. !bu Dra. Zahrotun Nihayah, M. Si selaku Pembantu Dekan Bidang

Akademik Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah memberikan pengarahan dan perhatian kepada seluruh

mahasiswa.

3. Bapak Abdul Rahman Shaleh, M. Si selaku Dasen Penasehat

Akademik dan Pembimbing I yang sudah banyak meluangkan

waktunya untuk membimbing dan memberi arahan serta motivasi

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

ll

Page 10: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

4. Bapak Miftahuddin, M. Si selaku pembimbing II yang sudah banyak

meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi arahan serta

motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

5. Para Dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

dengan penuh kesabaran dan keikhlasan memberikan ilmu kepada

seluruh mahasiswa.

6. Para Staf Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah memberikan sarana dan prasarana kepada seluruh mahasiswa

dalam belajar.

7. Para Karyawan Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kanwil Jakarta

yang telah memberikan data-data penelitian yang di butuhkan penulis.

8. Kedua orangtuaku tercinta, Almarhum Ayahanda Z.A Bahar, SKM

yang menjadi salah satu motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini dan lbunda Nilya Wati Bahar yang sudah mengorbankan

waktu dan tenaganya untuk memberikan kasih sayang yang tulus dan

ikhlas serta yang terbaik bagi penulis dalam mengenyam pendidikan

sampai saat ini.

9. Adikku tersayang, Adey Sucuk Zakaria Bahar yang selalu memberikan

keceriaan dan semangat kepada penulis.

10. Omku Bapak Darius Zakaria, SH beserta keluarga yang selama ini

telah membantu penulis baik secara moril maupun materil sehingga

penulis dapat mengerjakan dan menyelesaikan skripsi ini.

11. Uni Yulia Rossa, SE beserta keluarga yang selama ini telah membantu

penulis baik secara moril maupun materil sehingga penulis dapat

mengerjakan dan menyelesaikan skripsi ini.

12.Teman-teman seperjuanganku, Raifana, Refi lrawan, S. Psi, Haris,

Rita Handayani, Dwi Rahmawati, Hayatun Nufus, Abdul Azis, Yusuf,

Ulil Albab dan teman-teman angkatan 2002 lainnya yang telah

bersama-sama berjuang menuju kesuksesan.

xi

Page 11: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

13. Sahabat-sahabatku, Hikmah, SH, Selly Oktaria, SKom, Belly Rizky,

SE, Marini Kesuma Dewi, Eva Nurkholifah, SKom, Tika Aulia dan

Oktaviani, S. Ip yang telah banyak memberikan semangat dan

dukungan kepada penulis.

14. Mbah Hell (Mas Arif) Orion, K Agus, S. Psi dan Jamali, S. Psi yang

telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Terima kasih atas semua bantuan yang telah di berikan baik moril maupun

materil, semoga ALLAH SWT membalasnya berlipat ganda dari yang telah

kalian berikan, mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi setiap yang

membacanya, Amin.

Jakarta, 15 September 2008

lnta Nilya Bahar

xii

Page 12: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

DAFTAR ISi

HALAMAN JUDUL ................................................................................. .

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

MOTTO ................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ..................................................................................... v

ABSTRAKSI ............................................................................................ vi

ABSTRACT . .. .. ..... ... .... ... .... .... ... .. .......... ... . ........ ..... ... . .. ..... ... .. ... . ... .... .... ... viii

KAT A PEN GANT AR .. .... ... ... ... .... .... . ..... . .. ... . .. . . . . ... ... . .. . . . . . .. .. .. .. .. . .... ..... ... . x

DAFT AR ISi ............................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xvi

DAFT AR BAGAN . .. . .. ... ... . .. ... . .. . ..... ....... .. . .. . .. . . . .. .. ... . .. . . . . . .. .. .. .. . . . .. . . .. ... . .. . xviii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................... 1-12

1.1. Latar belakang masalah . .. ... ... .. .. .... ...... ... . .. .. .. ...... ... .... .. . 1

1.2. ldentifikasi masalah ........ .. .... .. ..... ......... .. .. .. .. .. ... ... .......... 9

1.3. Pembatasan dan perumusan masalah ........................... 9

1.3.1. Pembatasan masalah .. ... .. .. ... .... ... .. .. .. . .. ... ... .... .. . 9

1.3.2. Perumusan masalah ........................................... 1 O

1.4. Tujuan dan manfaat penelitian ....................................... 1 O

1.4.1. Tujuan Penelitian ................................................ 10

1.4.2. Manfaat Penelitian .............................................. 10

1.5. Kaidah Penulisan dan Sistematika penulisan ................. 11

1.5.1. Kaidah Penulisan ................................................ 11

1.5.2. Sistematika Penulisan ......................................... 11

lliii

Page 13: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ............................................................... 13-49

2.1. Burnout . .. .... .. .... .. .... .... .. .. ...... .. .... .. .. .. .. .. .. ...... .... .. .... .... .... 13

2.1.1. Pengertian Burnout ............................................. 13

2.1.2. Proses Terjadinya Burnout .................................. 17

2.1.3. Sumber Penyebab Burnout ................................. 19

2.1.4. Dimensi-Dimensi Burnout ................................... 22

2.1.5. Dampak Burnout ................................................. 24

2.1.6. Alat Ukur Burnout ................................................ 24

2.2. Gaya Kepemimpinan Otoriter ......................................... 26

2.2.1. Pengertian Kepemimpinan .................................. 26

2.2.2. Pengertian Gaya Kepemimpinan :....................... 31

2.2.3. Pengertian Gaya Kepemimpinan Otoriter ........... 34

2.2.4 Teori-Teori Kepemimpinan Sebagai Latar

Belakang Pemahaman Kepemimpinan Otoriter .. 38

2.2.5. Teori Kepemimpinan Otoriter .............................. 42

2.2.6. Pengaruh Kepemimpinan Otoriter ....................... 44

2 .3. Kerangka Berpikir .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. . .. . .. .. .. . .. .. .. . .. .. . .. .. . 46

2 .4. Hipotesis Penelitian .. .. .. . . .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . 49

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 50-70

3.1. Jenis penelitian ................................................................ 50

3.1.1. Pendekatan dan Metode Penelitian ....................... 50

3.1.2. Definisi Variabel dan Definisi Operasional ............. 51

3.2. Pengambilan sampel .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. . .. .. . .. .. . . . .. .. .. .. .. .. . 52

3.2.1. Populasi dan Sampel ............................................. 52

3.2.2. Teknik Pengambilan Sampel .................................. 54

3.3. Pengumpulan data .......................................................... 55

3.3.1. Metode dan lnstrumen penelitian ........................... 55

3.3.2. Teknik Uji lnstrumen Penelitian .............................. 59

xiv

Page 14: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

PERPLIS • ·

UIN SYAi-;,0 J'\K: .. ~ 1 ." r \J~i'\ , /:ii. ~------._)

3.3.3. Hasil Uji lnstrumen Penelitian ................................ 62

3.4. Teknik Analisis Data ........................................................ 68

3.5. Prosedur Penelitian ......................................................... 69

BAB 4 HASIL PENELITIAN ............................................................. 71-84

4.1. Gambaran Umum Responden ...................................... 71

4.2. Presentase Data ............................................................ 74

4.3. Hasil Tambahan ............................................................. 81

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ................................ 85-87

5.1. Kesimpulan .... .... ..... ... .... ..... ..... ... .. .... . .. ...... .. . .. .. . . . .. ... ... .. 85

5.2. Diskusi ............................................................................ 86

5.3. Saran ........................................................... ,.................. 87

DAFT AR PUST AKA

LAMPI RAN

xv

Page 15: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

DAFT AR T ABEL

Tabel 3.1. Blue Print Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter . . . ... . . 56

Tabel 3.2. Bobot nilai ............................................................................ 57

Tabel 3.3. Blue Print Skala Burnout ...................................................... 58

Tabel 3.4. Bobot nilai ............................................................................ 59

Tabel 3.5. Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha ....................... 62

Tabel 3.6. Hasil Uji Validitas Skala Gaya Kepemimpinan Atasan

Otoriter ........ .. .. ... .. .... .. . .... ... ... .. ... . .. . ... ... .. . .. . .. . . . . . . .. . ... .. . . .. .. . .. . 63

Tabel 3.7. Blue Print Penelitian Skala Gaya Kepemimpinan Atasan

Otoriter .. . ... .. . . . .. .. . .. . .. ... . ... .... ... ... ... ... . .. . .. . .. .. . ... .. .. . .. .. ... ... ... ... . 64

Tabel 3.8. Hasil Uji Validitas Skala Burnout.......................................... 65

Tabel 3.9. Blue Print Penelitian Skala Burnout ..................................... 65

Tabel 3.10. Hasil Uji Reliabilitas Skala Gaya Kepemimpinan Atasan

Otoriter . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . 67

Tabel 3.11. Hasil Uji Reliabilitas Skala Burnout ...................................... 67

Tabel 4.1. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.. 71

Tabel 4.2. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia ................ 72

Tabel 4.3. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Latar Belakang

Pendidikan .. .. .. ... .. ... . .. . . .. . ... .. . . .. ... .. . . ... ... .. . ... ... .. .. . .... ... ... ... .... 73

Tabel 4.4. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Lama Bekerja.. 73

llVI

Page 16: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

Tabel 4.5. Interval Penyebaran Skor Skala Gaya Kepemimpinan Atasan

Otoriter ................................................................................. 75

Tabel 4.6. Kategorisasi Skor Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter 75

Tabel 4.7. Interval Penyebaran Skor Skala Burnout ............................. 76

Tabel 4.8. Kategorisasi Skor Skala Gaya Burnout ................................ 77

Tabel 4.9. Hasil Uji Normalitas Skala Gaya Kepemimpinana Atasan

Otoriter . ... ... .... ......... ... ..... ...... .. . . . . . ... .. ... ... . .. . . . .. .. .. . .. .. ... .... ..... 78

Tabel 4.10. Hasil Uji Normalitas Skala Burnout...................................... 79

Tabel 4.11. Hasil Uji Homogenitas .......................................................... 79

Tabel 4.12. Korelasi Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter dengan

Burnout ................................................................................ 80

Tabel 4.13. Perbedaan Burnout Berdasarkan Jenis Kelamin ................. 82

Tabel 4.14. Perbedaan Burnout Berdasarkan Usia ................................ 82

Tabel 4.15. Perbedaan Burnout Berdasarkan Latar Belakang

Pendidikan ......................... .... .... ........ ........ ..... .... ..... ............ 83

Tabel 4.16. Perbedaan Burnout Berdasarkan Lama Bekerja .. ...... ... ...... 84

xvii

Page 17: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1. Kerangka Berpikir ................................................................ 49

xviii

Page 18: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Mentah Hasil Try Out Skala Gaya Kepemimpinan Atasan

Otoriter

Lampiran 2. Data Mentah Hasil Try Out Skala Burnout

Lampiran 3. Validitas Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter

Lampiran 4. Reliabilitas Try Out Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter

Lampiran 5. Validitas Skala Burnout

Lampiran 6. Reliabilitas Try Out Skala Burnout

Lampiran 7. Data Mentah Hasil Penelitian Skala Gaya Kepemimpinan

Atasan Otoriter

Lampiran 8. Data Mentah Hasil Penelitian Skala Burnout

Lampiran 9. Reliabilitas Penelitian Skala Gaya Kepemimpinan Atasan

Otoriter

Lampiran 10. Reliabilitas Penelitian Skala Burnout

Lampiran 11. Uji Normalitas Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter

Lampiran 12. Uji Normalitas Skala Burnout

Lampiran 13. Uji Homogenitas Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter

dan Skala Burnout

Lampiran 14. Uji Korelasi Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter dan

Skala Burnout

Lampiran 15. Uji t dan Uji F

Lampiran 16. Surat lzin Penelitian

Lampiran 17. Permohonan Kesediaan Sebagai Responden

Lampiran 18. Kuesioner Try Out Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter

Lampiran 19. Kuesioner Try Out Skala Burnout

Lampiran 20. Kuesioner Penelitian Skala Gaya Kepemimpinan Atasan

Otoriter

Lampiran 21. Kuesioner Penelitian Skala Burnout

xix

Page 19: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya perkembangan dan pertumbuhan suatu bangsa, baik

sekarang maupun yang akan datang tidak bisa lepas dari proses

industrialisasi. Maju mundurnya suatu industri tidak hanya dari faktor

teknologi tetapi juga melibatkan faktor manusia sebagai tenaga kerja yang

ikut dalam proses industri.

Faktor manusia ini tidak dapat diabaikan begitu saja karena bagaimanapun

modernnya suatu industri, keberhasilan yang memuaskan hanya akan dapat

dicapai bilamana tenaga kerja mempunyai kemampuan yang benar-benar

sesuai dengan pekerjaannya.

Ketika seorang individu bekerja pada suatu organisasi, individu tersebut

memiliki harapan dan tujuan yang ingin dicapai. Harapan dan tujuan yang

timbul dapat berupa kenaikan jenjang karier, kenaikan gaji, tunjangan,

penambahan fasilitas dan lain-lain. Untuk mencapai harapan dan tujuan

1

Page 20: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

2

tersebut, individu akan bekerja keras guna mencapai hasil kerja yang

maksimal.

Tidak adanya suatu kesesuaian antara kemampuan, keterampilan dan

tuntutan karyawan dengan sifat-sifat yang ada pada pekerjaan merupakan

faktor penting yang mempengaruhi terjadinya stres yang berkepanjangan

yang akhirnya menimbulkan burnout.

Beban kerja yang berlebihan, jam kerja yang terlalu panjang, tidak sesuainya

jenis pekerjaan dengan tipe kepribadian karyawan, lingkungan tempat kerja

yang kurang mendukung, minimnya upah (gaji) yang diterima dan gaya

kepemimpinan atasan yang otoriter merupakan penyebab timbulnya burnout

(Zul Azhar, 2002).

Jalannya suatu perusahaan sangat dipengaruhi kesehatan jiwa karyawannya.

Sebaliknya, perusahaan sangat mempengaruhi positif maupun negatif

kesehatan jiwa kal'};'awannya. Hasil penelitian yang diumumkan Organisasi

Buruh lnternasional (ILO) pada Oktober 2000 mengenai program dan

kebijakan kesehatan jiwa pada tenaga kerja di Finlandia, Jerman, lnggris,

Polandia dan AS menunjukkan bahwa kasus gangguan jiwa makin

meningkat. Dilaporkan bahwa satu dari sepuluh tenaga kerja mengalami

depresi, stres, kecemasan dan burnout (Nurhayati Restiyaningrum, 2006) . • -·· ·-· ···1

r-·--·-· ·· ....... ,,:,_\1\"f;:..MA \

Page 21: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

Konsep burnout menunjuk pada kondisi penarikan diri oleh seseorang dari

pekerjaannya sebagai respon terhadap stres yang berlebihan atau akibat

ketidakpuasan dalam bekerja (Cherniss, dalam Cicilia Yeti, 1991). Cherniss

juga mengatakan bahwa gejala tersebut merupakan suatu bentuk coping

yang dipilih individu untuk mengatasi stres pekerjaan yang dihadapinya.

Penarikan diri secara psikologis tersebut ditandai dengan munculnya

perilaku-perilaku antara lain mudah tersinggung, menurunnya sikap positif

terhadap pekerjaan yang dihadapinya, keengganan yang condong menjurus

pada kemalasan terhadap pekerjaan yang diberikan dan sebagainya. Gejala

burnout ini bahkan dapat muncul pada individu yang sebelumnya

menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam pekerjaannya (Cherniss, dalam

Cicilia Yeti, 1991 ).

Batasan burnout yang diutarakan oleh Freudenberger (dalam Farber, 1991),

mengemukakan bahwa burnout merupakan suatu keadaan di mana

seseorang mengalami kelelahan atau frustasi karena merasa apa yang

diharapkannya tidak tercapai. lndividu yang memulai kariernya melalui

idealisme tertentu, misalnya ingin membantu dan meningkatkan

kesejahteraan orang lain, ketika realita yang ada tidak mendukung idealisme

maka individu akan tetap berupaya mencapai idealisme tersebut sampai

3

Page 22: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

akhirnya sumber diri mereka terkuras, sehingga mengalami kelelahan dan

frustasi.

Menurut Pines dan Aronson (dalam Sutjipto, 2001 ), timbulnya kelelahan ini

karena mereka bekerja keras, merasa bersalah, merasa tidak berdaya,

merasa tidak ada harapan, merasa terjebak, kesedihan yang mendalam,

merasa malu yang secara terus menerus membentuk lingkaran dan

menghasilkan perasaan lelah serta tidak nyaman yang pada gilirannya

meningkatkan rasa kesal dan lingkaran terus berlanjut sehingga dapat

menimbulkan kelelahan fisik, kelelahan mental dan kelelahan emosional.

4

Kartini Kartono (dalam Cicilia Yeti, 1991), membagi kelelahan itu menjadi dua

bagian yaitu: pertama, kelelahan jasmani (fisik) yang mutlak memerlukan

istirahat dan tidur guna memulihkan produktivitas. Kedua, kelelahan rohani

(psikis) yang dirasakan sebagai penghayatan "habis terkuras" dan rasa

sangat lemah yang menjadi predisposisi bagi timbulnya gangguan fungsi­

fungsi psikis.

Gejala pertama yang mengawali kelelahan ditandai dengan berkurangnya

minat pada pekerjaan. Gejala kedua ditandai dengan substraksi atau

berkurangnya energi tubuh. Gejala ketiga ditandai dengan bertambahnya

faktor pengerem sehingga menyebabkan seseorang bosan, malas, kemudian

Page 23: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

5

tidak melakukan apapun. Lalu gabungan dari ketiga gejala tersebut timbullah

kejemuan atau kebosanan dan kelelahan (Kartini Kartono dalam Cicilia Yeti,

1991 ).

Maslach (dalam Sutjipto, 2001 ), mengemukakan bahwa burnout merupakan

sindrom yang terdiri dari kelelahan emosional, depersonalisasi dan

penurunan hasrat pencapaian prestasi diri. Kelelahan emosional ditandai

dengan terkurasnya sumber-sumber emosional, misalnya perasaan lelah

sehingga secara psikologis individu tidak mampu memberikan pelayanan.

Depersonalisasi mempunyai ciri-ciri: berkembangnya sikap negatif atau

respon yang sinis dan pemberian jarak dengan resipien dari suatu pelayanan

yang diberikan seseorang. Penurunan hasrat pencapaian prestasi diri

merupakan suatu evaluasi diri, yang mengatakan bahwa seseorang tidak lagi

efektif dalam bekerja dan dalam pemenuhan tanggung jawab yang berkaitan

dengan pekerjaannya.

Fenomena burnout dapat muncul pada berbagai jenis pekerjaan, terdapat

bukti empiris yang menyatakan bahwa terdapat sumber burnout yang sama

baik pada peke~aan pelayanan maupun non pelayanan, salah satu

sumbernya adalah kepemimpinan organisasi. Di dalam memimpin suatu

perusahaan seorang pemimpin atau atasan harus memiliki dan menentukan

Page 24: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kemampuan diri, bawahan dan

situasi dalam bekerja (Cicilia dan Marihot, 2002).

Seorang atasan harus mampu mengarahkan dan mengendalikan

bawahannya ke arah tujuan perusahaan. Untuk itu seorang atasan harus

mampu melaksanakan fungsi pengendalian manajemen sebagai kewajiban

setiap atasan untuk melaksanakan pengawasan terhadap bawahannya,

walaupun terkadang pengawasan yang dilakukan oleh atasan dapat

merupakan beban yang dirasakan para bawahannya. Gaya kepemimpinan

atasan mempunyai potensi untuk mempengaruhi karyawan sehingga lama

kelamaan karyawan akan dapat menyesuaikan diri sesuai dengan harapan

atasannya, walaupun sebenarnya bertentangan dengan diri karyawan itu

sendiri. Hal ini bisa menyebabkan stres pada karyawan (Robbins, 2001 ).

Seperti hasil penelitian Anon (2000), dalam tulisannya "Dinosaurus Orde

Baru di Luar Negeri", yaitu di mana gaya kepemimpinan otoriter "One Man

Show'' yang jelas tidak profesional seperti di KBRI London sudah dapat

dipastikan akan membuat pegawai-pegawainya jadi apatis, depresi, dan

menurun kinerjanya. Yang menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan atasan

yang otoriter dapat menyebabkan timbulnya burnout.

Page 25: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

7

Sama halnya juga dengan fenomena yang terjadi di PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk Kanwil Jakarta, walaupun banyak prestasi yang

telah diraih ternyata di dalam lingkungan kerja mereka tidak sedikit karyawan

yang mengalami burnout dikarenakan gaya kepemimpinan atasan mereka

yang otoriter. Seperti informasi yang diperoleh dari salah satu karyawan yang

dirahasiakan namanya, mengatakan bahwa sebenarnya sudah jenuh dengan

rutinitas pekerjaan yang selalu didominasi oleh atasan, ingin keluar tapi tidak

bisa karena biaya hidup dan susahnya mendapatkan pekerjaan. Alhasil

disiplin dan kepatuhan bersifat palsu karena didasari rasa tertekan, takut dan

ketegangan bahwa apabila terjadi kekeliruan akan mendapat sanksi atau

hukuman yang merugikan. Bayangan ancaman sanksi atau hukuman

menghantui suasana kerja sehingga sering menimbulkan sikap nervous,

stres dan burnout.

Literatur tentang kepemimpinan senantiasa memberikan penjelasan

bagaimana menjadi pemimpin yang baik, sikap dan gaya yang sesuai dengan

situasi kepemirnpinan serta syarat-syarat yang baik. Suatu organisasi akan

berhasil atau bahkan gaga! sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan.

Suatu ungkapan yang mulia mengatakan bahwa pemimpinlah yang

bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan karyawan,

merupakan ungkapan yang mendudukan posisi pemimpin dalam suatu

organisasi pada posisi yang terpenting (Robbins, 2001 ).

Page 26: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

Menurut Kartini Kartono (2003), pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan,

temperamen, watak dan kepribadian sendiri yang unik dan khas, sehingga

tingkah laku dan gayanya yang membedakan dirinya dari orang lain. Gaya

atau style hidupnya ini pasti akan mewarnai perilaku dan tipe

kepemimpinannya salah satunya yaitu otokratis.

8

Pemimpin yang menggunakan gaya kepemimpinan otokratis atau otoriter

dapat disebut "tukang cerita". Pemimpin otokratis biasanya merasa bahwa

mereka mengetahui apa yang mereka inginkan dan cenderung

mengekspresikan kebutuhan-kebutuhan itu sebagai perintah-perintah

langsung kepada para bawahannya. Pemimpin-pemimpin otokratis biasanya

menyimpan keputusan dan pengendalian bagi dirinya sendiri, karena mereka

menganggap bertanggung jawab penuh untuk pengambilan keputusan.

Pemimpin-pemimpin otokratis biasanya menyusun seluruh situasi kerja untuk

pekerja-pekerja mereka, yang hanya melakukan apa yang disampaikan

kepada mereka yaitu mengikuti perintah (Wirawan, 2002).

Gaya kepemimpinan otokratis atau otoriter bisa diartikan pemimpinnya

sangat memaksakan, sangat mendesakkan kekuasaannya kepada bawahan.

Bawahan dikendalikan dan diperintah seolah-olah tidak mempunyai pikiran

dan kehendak sendiri. Gaya kepemimpinan otoriter mengatur semuanya dari

Page 27: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

atas, mendikte semuanya supaya dikerjakan sesuai kehendaknya (Riberu,

2003).

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti "Hubungan Antara

Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter Dengan Burnout".

1.2. ldentifikasi Masalah

Dari latar belakang permasalahan di alas, maka identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana gaya kepemimpinan atasan otoriter yang dipersepsikan

karyawan?

2. Bagaimana tingkat burnout yang dialami karyawan?

3. Bagaimana hubungan antara gaya kepemimpinan atasan otoriter dengan

burnout?

1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.3.1. Pembatasan Masalah

a. Burnout yang merupakan sindrom ketegangan psikologis dari dimensi

kelelahan emosional, depersonalisasi dan penurunan hasrat pencapaian

prestasi diri.

9

Page 28: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

b. Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter yang merupakan jenis pemimpin

yang menentukan segala-galanya, semua aktivitas kelompok dijalankan

atas instruksi pemimpin.

1.3.2. Perumusan Masalah

10

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka penulis

membuat rumusan masalah yaitu "Apakah Ada Hubungan yang signifikan

antara Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter dengan Burnout?".

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

hubungan antara gaya kepemimpinan atasan yang otoriter dengan burnout.

1.4.2. Manfaat Penelitian

a. Secara teoritis dapat memperoleh informasi yang lebih banyak mengenai

gaya kepemimpinan atasan otoriter dengan burnout pada karyawan

sehingga dapat memberikan sumbangan untuk mengembangkan ilmu

psikologi khususnya di bidang industri dan organisasi.

Page 29: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

HU BU NGAN ANTARA GAY A KEPEMIMPINAN

ATASAN OTORITER DENGAN BURNOUT

Oleh:

INT A NIL YA BAHAR

NIM : 102070025965

Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSIT AS ISLAM NE GERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 30: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

11

b. Secara praktis diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan

dalam usaha memperhatikan peran dari gaya kepemimpinan atasan yang

otoriter dengan burnout yang dapat dialami pada karyawan.

1.5. Kaidah Penulisan dan Sistematika Penulisan

1.5.1. Kaidah Penulisan

Pada penulisan laporan penelitian ini, penulis menggunakan kaidah American

Psychology Association (APA Style).

1.5.2. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulis dalam laporan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

BAB1.PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika

penulisan.

BAB 2. KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini membahas mengenai pengertian burnout, proses terjadinya

burnout, sumber penyebab burnout, dimensi-dimensi burnout, dampak

burnout, alat ukur burnout, pengertian kepemimpinan, pengertian gaya

Page 31: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

kepemimpinan,pengertian gaya kepemimpinan atasan otoriter, teori-teori

kepemimpinan sebagai latar belakang pemahaman kepemimpinan otoriter,

teori kepemimpinan otoriter, pengaruh kepemimpinan otoriter, kerangka

berpikir dan hipotesis.

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini membahas mengenai jenis penelitian, pengambilan sampel,

pengumpulan data, teknik analisis data dan prosedur penelitian.

12

BAB 4. HASIL PENELITIAN

Pada bab ini membahas mengenai gambaran umum responden, data

presentase yang meliputi penyebaran skor, uji persyaratan, uji hipotesis dan

hasil tambahan.

BAB 5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Pada bab ini membahas mengenai kesimpulan, diskusi dan saran.

Page 32: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

2.1. BURNOUT

BAB2

KAJIAN PUSTAKA

2.1.1. Pengertian Burnout

Burnout sebagai suatu sindrom merupakan kumpulan beberapa gejala yang

digunakan untuk merujuk pada situasi hilangnya antusias, kegembiraan dan

suatu perasaan yang mempunyai misi dalam pekerjaan.

lstilah burnout diperkenalkan pertama kali kepada masyarakat pada 1973

oleh Herbert Freudenberger seorang psikolog klinis dari lembaga pelayanan

sosial yang menangani remaja bermasalah (Sutjipto, 2001 ).

Dalam penelitiannya ia mengamati perubahan perilaku para sukarelawan

yang telah bertahun-tahun bekerja. Mereka mengalami kelelahan mental,

kehilangan komitmen dan penurunan motivasi seiring dengan berjalannya

waktu yang disebut sebagai sindrom burnout (Farber dalam Sutjipto, 2001 ).

Maslach dan Jackson kembali melakukan penelitian yang sama pada bidang

pekerjaan yang berorientasi melayani orang lain seperti bidang pelayanan

13

Page 33: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

14

kesehatan, pelayanan sosial, kesehatan mental, penegakan hukum maupun

pendidikan (Sutjipto, 2001 ).

Maslach dan Jackson (dalam Sutjipto, 2001 :690), mengemukakan bahwa

burnout merupakan terminologi yang bersifat multidimensional.

" ... burnout as a psychologycal syndrome of emotional exhaustion, depersonalization and reduced personal accomplishment that can occur among individuals who work with other people in some capacity".

Pandangan multidimensional tersebut menjelaskan bahwa burnout sebagai

suatu sindrom psikologis terdiri dari tiga dimensi yaitu kelelahan emosional,

depersonalisasi dan penurunan hasrat pencapaian prestasi diri.

Ketika memandang burnout sebagai suatu model multidimensional, tidak

cukup hanya memperhatikan komponen stres saja, melainkan harus

memperhatikan dua komponen berikutnya yaitu evaluasi diri (self evaluation),

direfleksikan dalam dimensi penurunan hasrat pencapaian prestasi diri dan

hubungan dengan orang lain (relation to others) dalam dimensi

depersonalisasi.

Kedua komponen tersebut menambah dan melengkapi pemahaman

multidimensional seperti yang diungkapkan oleh Freudenberger (dalam

Sutjipto, 2001 ), yaitu bahwa burnout adalah "an end state of exhaustion

Page 34: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

15

caused by excessive demands on one's energy and resources". Dapat dilihat,

Freudenberger memusatkan perhatiannya hanya pada aspek kelelahan

akibat tuntutan yang berlebihan terhadap energi dan sumber daya

seseorang.

Kamus psikologi menjelaskan burnout sebagai suatu kelelahan emosi yang

berlebihan, namun para ahli yang meneliti masalah ini kurang puas dengan

definisi tersebut. Kemudian munculah definisi-definisi baru, dimana

didalamnya terdapat beberapa aspek perubahan tingkah laku (Chaplin,

2002).

Cherniss (dalam Sutjipto, 2001 ), menyatakan bahwa burnout merupakan

perubahan sikap dan perilaku dalam bentuk reaksi menarik diri secara

psikologis dari pekerjaan seperti menjaga jarak maupun bersikap sinis

dengan orang lain, membolos, sering terlambat dan keinginan pindah kerja

yang kuat.

Pandangan Cherniss ini sejalan dengan pandangan yang dikemukakan oleh

Freudenberger, bahwa seseorang memiliki sikap antusias dan tujuan yang

hendak dicapai pada awal bekerja, sehingga idealisme menjadi tinggi. Stres

yang dialami secara kronis tersebut menyebabkan adanya perubahan

Page 35: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

motivasi dan menimbulkan gejala burnout (Greenberg dan Baron dalam

Sutjipto, 2001 ).

Pines dan Aronson (1988:135), mendefinisikan burnout sebagai berikut: "a

state of physical, emotional and mental exhaustion caused by long term

involvement in situations that are emotionally demanding".

16

Dari definisi tersebut, burnout dipandang sebagai keadaan lelah, yang

meliputi kelelahan secara fisik, emosional dan mental karena adanya

keterlibatan jangka panjang dalam situasi yang menuntut keterlibatan emosi.

Sesuai pernyataan yang diutarakan oleh Baron dan Greenberger (dalam

Haryanto F. Rosyid, 1996), menyatakan sindrom burnout sebagai kelelahan

emosional, fisik dan mental yang juga ditunjang oleh perasaan rendahnya

penghargaan terhadap diri, serta penderitaan stres yang intens dan

berkepanjangan. Burnout dapat timbul sebagai akibat dari suatu kondisi

internal seseorang yang ditunjang oleh faktor lingkungan berupa stres yang

berlarut-larut.

Sedangkan Fery dan Haryanto (1996), menjelaskan burnout sebagai suatu

bentuk ketegangan psikis yang ditandai dengan kelelahan fisik, mental dan

emosional serta perlakuan yang tidak pantas terhadap orang lain, atau

Page 36: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

17

memperlakukan seseorang dengan tidak memandang sisi kemanusiaannya,

melainkan hanya melihatnya sebagai sekumpulan masalah.

Berdasarkan paparan para tokoh di atas, tampak bahwa batasan yang jelas

dan lengkap adalah batasan yang dikemukakan oleh Maslach, yang

menggunakan definisi burnout bersifat multidimensional agar dapat menggali

dan menangkap ketiga dimensi yang melibatkan faktor personal dan konteks

hubungan individu dengan orang lain dalam lingkungan kerjanya, serta aspek

penilaian terhadap diri sebagai respon dari pengalaman sires individual.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa burnout merupakan sindrom

ketegangan psikologis dari dimensi kelelahan emosional, depersonalisasi dan

penurunan hasrat pencapaian prestasi diri yang terjadi karena individu

berada dalam kondisi yang menuntut keterlibatan emosional yang tinggi dan

berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

2.1.2. Proses Terjadinya Burnout

Secara bertahap, Farber (1991) mengemukakan konsep dasar mengenai

terjadinya burnout sebagai berikut:

a. Tahap Antusias dan Berdedikasi

lndividu yang mengawali pekerjaannya dengan semangat tinggi, memiliki

harapan yang tinggi dan harapan tersebut terkadang kurang realistik.

Page 37: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

18

b. Tahap Frustasi dan Marah

Pada tahap ini, individu mulai merasakan perasaan frustasi, sering marah

tanpa alasan yang jelas ketika menghadapi pekerjaannya atau didalam

menghadapi stres sosial.

c. Tahap Ketidakseimbangan

lndividu pada tahap ini merasakan adanya ketidakseimbangan antara

sumber daya (tenaga, ide dan harapan) dengan tuntutan (dari atasan,

organisasi dan diri sendiri).

d. Tahap Penarikan Diri

lndividu mulai menarik diri dan semakin sulit untuk bekerja sama dengan

sesama rekan kerjanya.

e. Tahap Sensitivitas

Pada fase ini, individu mulai sensitif terhadap sesuatu hal, mudah

tersinggung, peka terhadap gejala-gejala fisik (sakit kepala dan tekanan

darah naik), perubahan pola pikir (sering menyalahkan orang lain, berpikir

negatif terhadap diri dan pekerjaan), serta perubahan emosional (putus

asa, terperangkap dan tidak berdaya).

f. Tahap Kehilangan Energi

Pada akhir tahap ini, individu menjadi apatis, menghindari berbagai

tantangan dan acuh tak acuh terhadap pekerjaan.

Page 38: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

19

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa proses terjadinya burnout adalah ketika seorang individu yang tidak

memiliki kemampuan untuk mencapai apa yang diinginkan, disebabkan

karena memiliki harapan yang tidak realistik serta pengaruh dari lingkungan

pekerjaan yang penuh dengan stres dan tidak mampu memberikan suasana

yang kondusif bagi pemenuhan diri dengan tidak memberikan penghargaan

yang sesuai dengan apa yang diharapkan.

2.1.3. Sumber Penyebab Burnout

Caputo (dalam Dewi Agustina, 2003), mengemukakan bahwa secara umum

ada tiga sumber yang menjadi penyebab timbulnya sindrom burnout yaitu

karakteristik individu, lingkungan pekerjaan dan keterlibatan emosional

dengan penerima layanan yang akan dijelaskan secara terperinci dibawah ini:

a. Karakteristik Individual

Sumber dari dalam individu yang turut memberi sumbangan terhadap

munculnya burnout dapat digolongkan menjadi dua faktor, yaitu faktor

demografik dan faktor kepribadian.

1. Faktor Demografik

Dari hasil penelitiannya yang mengacu pada perbedaan peran jenis kelamin

antara pria dan wanita, Farber (1991) menemukan bahwa pria lebih rentan

terhadap stres dan burnout jika dibandingkan dengan wanita. Orang

Page 39: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

20

berkesimpulan bahwa wanita lebih lentur jika dibandingkan dengan pria.

Namun yang membedakan adalah faktor burnout yang terserang. Pria yang

terserang burnout cenderung menunjukkan sikap depersonalisasi, sedangkan

wanita yang terserang burnout cenderung mengalami kelelahan emosional.

Dari sisi usia, Farber (1991) menyatakan bahwa individu dibawah usia empat

puluh tahun paling beresiko terhadap gangguan yang berhubungan dengan

burnout. Didukung penelitian (Maslach dalam Sutjipto, 2001) yang

menyatakan bahwa burnout paling banyak dijumpai pada individu yang

berusia muda.

Dilihat dari segi pendidikan (Maslach dalam Sutjipto, 2001) mengemukakan

bahwa individu dengan latar belakang pendidikan yang tinggi cenderung

rentan terhadap burnout.

2. Faktor Kepribadian

lndividu yang idealis dan realistik adalah karakteristik kepribadian yang

rentan terhadap burnout (Farber dalam Sutjipto, 2001 ). Menurut Maslach

(dalam Sutjipto, 2001 ), individu dengan konsep diri dan kemampuan diri yang

rendah dalam mengendalikan emosi serta individu dengan kepribadian

introvert juga cenderung rentan terhadap burnout. Umumnya memiliki

perasaan takut dan pasrah yang menyebabkan beban kerja yang berlebihan

Page 40: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

21

sehingga menyebabkan sumber diri menjadi terkuras dan cenderung menarik

diri ketika tidak mampu menyelesaikan konflik yang sedang dihadapi.

Penilaian diri yang negatif dan selalu berpikir akan kegagalan menyebabkan

perasaan tidak berdaya dan apatis (Cherniss dalam Sutjipto, 2001 ).

Karakteristik kepribadian selanjutnya adalah prefeksionis. lndividu dengan

tipe kepribadian tersebut selalu berusaha melakukan dan menyelesaikan

suatu pekerjaan dengan sangat sempurna sehingga sangat mudah merasa

frustasi apabila kebutuhan untuk tampil sempurna tidak tercapai dan tidak

sesuai dengan keinginannya. Menurut Caputo (dalam Dewi Agustina, 2003),

individu dengan karakteristik prefeksionis sangat rentan terhadap burnout.

b. Lingkungan Pekerjaan

Penyebab burnout dalam lingkungan pekerjaan meliputi masalah beban kerja

yang berupa jam kerja, tanggung jawab yang harus dipikul, pekerjaan rutin

dan yang bukan rutin dan pekerjaan lain yang di luar kemampuan individu

dalam mengerjakan pekerjaan tersebut. Disamping itu, beban kerja yang

berlebihan dapat mencakup segi kuantitatif yang berupa jumlah pekerjaan

dan kualitatif yaitu tingkat kesulitan pekerjaan yang harus ditangani.

Page 41: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

22

c. Keterlibatan Emosional dengan Penerima Layanan

Bekerja melayani orang membutuhkan banyak tenaga, karenanya dituntut

untuk bersikap sabar dan memahami orang lain. Hal inilah yang dapat

melibatkan aspek emosional dan secara tidak sengaja dapat menyebabkan

stres emosional. Dalam setting pekerjaan seringkali seseorang menghadapi

situasi yang dapat membuat seseorang merasa kesal, marah, tertekan dan

perasaan tidak enak lainnya yang pada akhirnya dapat menimbulkan sindrom

burnout.

2.1.4. Dimensi·Dimensi Burnout

Maslach dan Jackson (dalam Greenberger dan Baron, 1995),

mengemukakan bahwa burnout merupakan sindrom yang terdiri dari

kelelahan emosional, depersonalisasi dan penurunan hasrat pencapaian

prestasi diri. Berikut ini akan dijelaskan satu persatu mengenai dimensi­

dimensi dari burnout tersebut.

a. Kelelahan Emosional (Emotional Exhaustion)

Menurut Maslach dan Jackson (dalam Schaufelli dan Buunk, 1996),

kelelahan emosional ditandai dengan terkurasnya sumber-sumber emosional,

misalnya perasaan lelah sehingga secara psikologis individu tidak mampu

memberikan pelayanan. Menu rut Maslach (dalam Demerouti dkk, 2001 ), jika

seseorang menjadi terlalu terlibat secara emosional, merasa dirinya bekerja

Page 42: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

23

terlalu berat (overextend) dan kemudian merasa kewalahan (overwhelmed}

dengan tuntutan emosional dari orang lain, respon terhadap situasi ini adalah

suatu kelelahan emosional.

Pines (dalam Schaufelli dan Buunk, 1996), menambahkan bahwa tuntutan

emosional dapat menjadi burnout hanya jika tuntutan tersebut melebihi

kemampuan seseorang untuk dapat meresponnya secara memadai.

Menurutnya kelelahan emosinal tersebut dapat menjadi penyebab utama

terjadinya burnout.

b. Depersonalisasi (Depersonalization)

Menu rut Maslach (dalam Sutjipto, 2001 ), depersonalisasi merupakan cara

individu melakukan coping kelelahan emosional yang dialaminya. lndividu

akan berusaha mengeluarkan dirinya dari beban emosional dengan cara

memutuskan keterlibatan emosionalnya dengan orang lain.

c. Penurunan Hasrat Pencapaian Prestasi Diri (Reduced Personal

Accomplishment)

Penurunan hasrat pencapaian prestasi diri merupakan suatu evaluasi diri,

yang mengatakan bahwa seseorang tidak lagi efektif dalam bekerja dengan

resipien dan dalam pemenuhan tanggung jawab yang berkaitan dengan

pekerjaannya juga merupakan perkembangan sikap-sikap negatif terhadap

Page 43: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

diri sendiri dalam kaitannya dengan pekerjaan (Maslach dalam Demerouti

dkk, 2001 ).

2.1.5. Dampak Burnout

24

Greenberg dan Baron (1995), mengatakan bahwa burnout dapat berakibat

negatif tidak hanya pada individu yang bersangkutan, tetapi juga pada

organisasi tempat individu bekerja. Hal ini dapat mengarahkan individu untuk

mencari pekerjaan atau karier baru.

Greenberg dan Baron (1995), mengungkapkan bahwa burnout dapat

menyebabkan menurunnya performa kerja, diantaranya yaitu menurunnya

efisiensi kerja (semakin banyak waktu yang digunakan dalam bekerja namun

produktivitas rendah), berkurangnya ketertarikan dalam bekerja dan

meningkatnya kekakuan dalam berpikir (tidak fleksibel).

2.1.6. Alat Ukur Burnout

a. Maslach Burnout Inventory (MBI)

Alat ini disusun oleh Maslach dan Jackson pada tahun 1981 berdasarkan

konsep bahwa burnout merupakan sindrom yang terdiri dari tiga dimensi,

yaitu kelelahan emosional (emotional exhaustion), depersonalisasi

(depersonalization) dan penurunan hasrat pencapaian prestasi diri (reduced

personal accomplishment) (Schaufelli dan Buunk, 1996).

Page 44: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

25

Sampai sekarang terdapat tiga versi MBI (Maslach, Jackson dan Leiter dalam

Schaufelli dan Buunk, 1996), yaitu:

1. MBl_Human Service Survey (MBl_HSS)

Merupakan MBI bentuk asli sebagaimana publikasinya yang pertama pada

tahun 1981 yang dirancang untuk mengukur burnout pada pekerja bidang

pelayanan sosial.

2. MBl_Educators (MBl_ES)

Merupakan adaptasi dari bentuk awal MBI yang digunakan untuk kalangan

pendidik.

3. MBl_General Survey (MBl_GS)

Merupakan versi baru MBI yang digunakan untuk pekerja di bidang-bidang

lain selain pelayanan sosial.

b. Burnout Measure (BM)

Merupakan kuesioner burnout yang juga banyak digunakan dalam penelitian

setelah MBI. Alat ini dibuat oleh Aronson dan Pines pada tahun 1988 yang

mendefinisikan burnout sebagai suatu keadaan kelelahan fisik, emosional

dan mental. BM terdiri dari 21 item yang menggambarkan kelelahan.

Kekurangan dari BM adalah alat ini tidak mengukur keseluruhan aspek yang

ingin diukur, seperti yang dinyatakan dalam definisi burnout (Schaufelli dan

Buunk, 1996).

Page 45: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

26

Sedangkan dalam penelitian ini, penulis memakai alat ukur Maslach Burnout

Inventory (MBI) karena berdasarkan konsep bahwa burnout merupakan

sindrom yang terdiri dari tiga dimensi, yaitu kelelahan emosional (emotional

exhaustion), depersonalisasi (depersonalization) dan penurunan hasrat

pencapaian prestasi diri (reduced personal accomplishment).

2.2. Gaya Kepemimpinan Otoriter

2.2.1. Pengertian Kepemimpinan

Sebelum membahas mengenai gaya kepemimpinan otoriter, terlebih dahulu

kita mengetahui apa itu kepemimpinan.

Kepemimpinan adalah proses yang sangat penting dalam setiap organisasi

karena kepemimpinan inilah yang akan menentukan sukses atau gagalnya

sebuah organisasi. Setiap organisasi apapun jenisnya pasti memiliki dan

memerlukan seorang pimpinan tertinggi (pimpinan puncak) yang harus

menjalankan kegiatan kepemimpinan (leadership) bagi keseluruhan

organisasi sebagai satu kesatuan (Hadari Nawawi, 2003).

Pemimpin tersebut merupakan orang pertama, ibarat nakhoda kapal yang

harus mengarahkan jalannya kapal, dalam sebuah wadah yang disebut

organisasi. Sedangkan orang-orang yang berada di dalam kapal adalah

Page 46: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

sumber daya penggerak kapal ke arah yang diinginkan nakhoda tersebut.

Dengan kata lain ke arah mana kapal berlayar tergantung sang nakhoda.

Untuk menggerakkan kapal nakhoda tidak dapat bekerja sendiri diperlukan

bantuan dan kerjasama dengan sejumlah anak buah kapalnya agar

perjalanan lancar mencapai tujuan (Massofa, 2008).

27

Sejalan dengan kiasan tersebut James A. F Stoner dan Charles Wankel

(dalam Makmuri Muchlas, 2005), mengutip pendapat Churchil yang

mengatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan

mengarahkan, merupakan faktor penting dalam efektivitas pemimpin

(Nevertheless, leadership abilities and skill in directing are important factors in

managers effectivinees).

Kepemimpinan dalam sebuah organisasi di artikan sebagai kemampuan

untuk mempengaruhi kelompok terhadap pencapaian tujuan. Kepemimpinan

sangat erat kaitannya dengan kemampuan memotivasi. Pemimpin

mempengaruhi orang lain melalui visi dan tantangan, memotivasi dengan

memberikan imbalan atau hukuman serta memotivasi dengan nilai dan tujuan

bersama. Nilai utama yang diharapkan dari seorang pemimpin adalah

integritas. Pemimpin dengan integritas adalah pemimpin yang memiliki visi,

memiliki pemahaman konseptual tentang apa yang terjadi, memiliki kepekaan

Page 47: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

28

terhadap tuntutan saat ini dan mampu menginternalisasi diri (Wexley dan

Yuki dalam Moh. As'ad, 1986).

Sedangkan menurut Gibson dkk (dalam Wirawan, 2002), mengatakan bahwa

kepemimpinan adalah upaya menggunakan berbagai jenis pengaruh yang

bukan paksaan untuk memotivasi anggota organisasi agar mencapai tujuan

tertentu.

Berikutnya Harold Koontz, Cyril O'Donnel dan Heinz Weihrich (dalam

Wirawan, 2002), mengatakan bahwa kepemimpinan adalah seni atau proses

mempengaruhi orang (anggota organisasi) sehingga akan berusaha

mencapai tujuan organisasi dengan kemauan dan antusiasme yang tinggi.

Selanjutnya George R. Terry (dalam Hadari Nawawi, 2003), mengatakan

bahwa kepemimpinan adalah hubungan dimana seseorang yakni pemimpin

mempengaruhi pihak lain untuk bekerja sama secara suka rela dalam

mengerjakan (ugas-tugas yang berhubungan untuk mencapai hal yang

diinginkan pemimpin tersebut.

Mengacu pada Robert Tannenbaum, Irving R, Weschler dan Fred Massarik

sebagaimana (dalam Hersey, 1996), mendefinisikan kepemimpinan sebagai

Page 48: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

pengaruh perseorangan dalam situasi tertentu secara langsung melalui

proses komunikasi untuk mencapai tujuan-tujuan umum dan khusus.

Hal yang sama dikemukakan oleh Stogdill sebagaimana (dalam Makmuri

Muchlas, 2005), mengatakan bahwa kepemimpinan (leadership) adalah

proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok yang terorganisir dalam

usaha-usaha menentukan tujuan dan mencapainya.

29

Selain itu, definisi yang dikemukakan oleh Bennis sebagaimana (dalam

Wustari Mangundjaya, 2000), tentang kepemimpinan (leadership) adalah " ...

the process by which an agent induces a subordinate to behave in a desired

manner". Kepemimpinan adalah proses dimana seorang agen menyebabkan

seorang bawahan bertingkah laku menurut satu cara tertentu.

Pemimpin memiliki berbagai peran, seperti apa yang diungkapkan oleh

Bennis (dalam Wustari Mangundjaya, 2000), menyatakan ada empat peran

pemimpin, yaitu:

1. Pembuat Arah (Direction Setter)

Menentukan arah perusahaan melalui kebijakan-kebijakan dan peraturan

yang sesuai dengan budaya dan tujuan perusahaan.

Page 49: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

30

2. Agen Perubah (Change Agent)

Bennis (dalam Wustari Mangundjaya, 2000), menggambarkan agen perubah

sebagai seseorang yang bertindak sebagai katalisator dan bertanggung

jawab untuk mengatur seluruh aktivitas perubahan. Lebih lanjut, Bennis

menyatakan bahwa agen perubah dapat melakukan empat hal, yaitu:

a. Merubah Struktur (Changing Structure)

b. Merubah Teknologi (Changing Technology)

c. Merubah Lingkungan Fisik (Changing Physical Setting)

d. Merubah Manusia (Changing People)

3. Pembicara (Spokes Person)

Di sini pemimpin berperan sebagai penghubung untuk menyampaikan apa

yang menjadi kebijakan dan peraturan perusahaan.

4. Pelatih (Coach)

Pemimpin bertindak sebagai seorang ahli yang memiliki pengalaman tentang

perusahaan yang lebih banyak dibandingkan bawahannya.

Dari keempat peran yang telah diuraikan di atas, seorang pemimpin bisa

memiliki salah satu peran tersebut atau keempatnya sekaligus.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi bawahan melalui kemampuan

pribadi, melakukan perubahan terhadap motivasi, persepsi dan harapan

Page 50: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

Sehubungan dengan itu Agus Dharma (dalam Moh. As'ad, 1986),

mendefinisikan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang

ditunjukkan seseorang pada saat ia mencoba mempengaruhi orang lain.

32

Definisi yang sama diutarakan juga oleh Paul Hersey dan Kenneth Blanchard

(dalam Moh. As'ad, 1986), mengatakan gaya kepemimpinan adalah pola

perilaku pada saat seseorang mencoba mempengaruhi orang lain dan

mereka menerimanya.

Selanjutnya Paul Hersey dan Kenneth Blanchard mengutip pendapat

Tannenbaum dan Schmidt (dalam Moh. As'ad, 1986), mengatakan ada

empat faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan yakni sistem nilai,

rasa yakin terhadap bawahan, inklinasi kepemimpinan dan perasaan aman

dalam situasi tertentu.

Menurut Davis dan Newstrom (dalam Makmuri Muchlas, 2005), gaya

kepemimpinan adalah segala bentuk tindakan pemimpin yang diamati dan

dirasakan oleh para bawahan.

Effendi (dalam NN, 2005), mengartikan bahwa gaya kepemimpinan adalah

cara seorang pemimpin melakukan kegiatan dalam membimbing,

Page 51: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

mengarahkan dan mempengaruhi para bawahannya kepada suatu tujuan

tertentu.

33

Sedangkan Blake dan Mouton (dalam NN, 2005), mengatakan bahwa nilai

yang dianut dalam kehidupan seseorang akan cenderung berpengaruh

terhadap terbentuknya gaya kepemimpinan yang dominan dan tampil melalui

perilaku karena pengalaman pribadi merupakan faktor yang dapat

memperkuat atau memperlemah akan terbentuknya gaya kepemimpinan

tersebut, sedangkan faktor lain juga memberi peran kesempatan

menampilkan gaya kepemimpinan dominan pada situasi sehari-hari.

Gaya kepemimpinan yang dimiliki seorang pemimpin mempunyai pengaruh

dan terasa bagi orang lain. Hal tersebut akan terlihat dalam cara

berhubungan, bertindak dan di dalam mengambil keputusan gaya

kepemimpinan tertentu mempunyai corak dan pengaruh yang berbeda

dengan gaya kepemimpinan yang lain. Pengaruh ini akan cepat terasa bila

telah mengandalkan kontak langsung secara pribadi sehingga dalam proses

komunikasi terjadi usaha mempengaruhi orang lain. Dalam usahanya

mempengaruhi ini akan mencerminkan gaya kepemimpinan (Suwarto, 1999).

Page 52: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

34

Menurut Davis dan Newstrom (dalam Makmuri Muchlas, 2005), gaya

kepemimpinan terbagi menjadi tiga gaya kepemimpinan yang pada umumnya

dikenal yaitu:

1. Gaya Kepemimpinan Otoriter/Otokratis (Autocratic)

Kepemimpinan ini diterapkan atas dasar kekuasaan yang bersifat mutlak.

Pemimpin menjalankan seluruh fungsi dan tanggung jawab.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis (Supportive or Participative)

Kepemimpinan ini memberikan kebebasan kepada setiap anggota kelompok

untuk berpikir, menyatakan pendapat dan menyampaikan gagasan­

gagasannya. Pemimpin lebih sportif dan aktif berpartisipasi dalam kelompok.

3. Gaya Kepemimpinan Bebas (Laissez Faire)

Dalam gaya kepemimpinan ini pemimpin melimpahkan sepenuhnya kepada

bawahan dan sedikit sekali menggunakan kekuasaannya. Untuk itu para

bawahan harus benar-benar berkualitas dan cakap apabila ingin memperoleh

hasil akhir yang bagus.

2.2.3. Pengertian Gaya Kepemimpinan Otoriter

Berbicara masalah otoriter, erat kaitannya dengan gaya kepemimpinan

seseorang dalam perusahaan atau dalam suatu organisasi. Kartini Kartono

(2003), mengemukakan bahwa otoriter atau otokrat berasal dari kata autos

yang berarti sendiri dan kratos yang berarti kekuasaan dan kekuatan, jadi

otoriter atau otokrat yang berarti penguasa absolut. Sedangkan Paul Hersey

Page 53: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

(1996), mengatakan otoriter adalah kewenangan dalam bentuk kekuasaan

tertentu yang tercipta dari posisi yang ditempati oleh seorang pemimpin.

Gaya kepemimpinan otoriter menghimpun sejumlah perilaku atau gaya

kepemimpinan yang bersifat terpusat pada pemimpin sentralisasi sebagai

satu-satunya penentu, penguasa dan pengendali anggota organisasi dan

kegiatannya dalam usaha mencapai tujuan organisasi (Hadari Nawawi,

2003).

35

Kepemimpinan ini dilaksanakan dengan kekuasaan berada ditangan satu

orang atau sekelompok kecil orang, yang mana pada suatu kelompok ada

seseorang yang menempatkan dirinya sebagai orang yang paling berkuasa.

Kepemimpinan otoriter didasarkan atas perintah-perintah, pemimpin

melakukan pengawasan yang ketat, agar semua pekerjaan berlangsung

secara efisien. Wirawan (2002), mengemukakan ciri dari gaya kepemimpinan

atasan otoriter sebagai berikut:

a. Kebebasan pemimpin untuk menggunakan kekuasaannya dalam

kepemimpinan tinggi.

b. Kebebasan pengikut untuk menggunakan kekuasaannya tidak ada.

c. Semua keputusan kebijakan dan operasional diambil oleh pemimpin

sedangkan pengikut hanya pelaksana keputusan.

Page 54: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

36

d. Pemimpin mempunyai hak prerogatif dan hak untuk memberi perintah dan

wajib dihormati para pengikutnya.

e. Tidak ada pendelegasian wewenang dari pemimpin ke pengikut.

f. Komunikasi dilakukan secara formal melalui jalur hirarki organisasi satu

arah dari atas ke bawah.

g. Komunikasi dari bawah ke atas hanya merupakan laporan

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas bawahan atas permintaan

pemimpin atau secara periodik pada waktu yang telah ditetapkan.

h. Pemimpin mempunyai hak dan kewajiban untuk menghukum pengikut jika

tidak mematuhi pemimpin.

i. Pemimpin "can do no wrong" atau selalu benar.

Abu Ahmadi (1990), mengklasifikasikan kepemimpinan otoriter berdasarkan

cara atau pendekatan yang dilakukan oleh pemimpin:

a. Pemimpin ini menentukan segala-galanya, pusat wewenang ada ditangan

pemimpin dan semua aktivitas kelompok dijalankan atas instruksi

pemimpin.

b. Pemimpin mengatur dan mendikte anggota, anggota hanya sebagai

pelaksana perintah pemimpin dan anggota tidak pernah diberi tahu

tentang rencana-rencana yang akan dijalankan kelompok.

Page 55: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

37

c. Kedudukan pemimpin terpisah dari yang dipimpin, keterpisahan pemimpin

dengan bawahan pimpinan berhubungan dengan anggota hanya pada

saat memberikan instruksi atau perintah.

d. Pemimpin membuat sebagian besar perencanaan, pemimpin secara

penuh menentukan kegialan kelompok dan mendikle kegialan kelompok.

e. Membual kepulusan alas hadiah, hukuman dan penenlu imbalan alas

kerja karyawan. Oleh karena ilu nasib seliap individu didalam kelompok

berada dilangan pemimpin.

Kedua lokoh yang lelah disebulkan di alas sebenarnya sama-sama

menjelaskan mengenai gaya kepemimpinan alasan otoriler yang pada inlinya

kekuasaan lerpusal pada salu orang yailu sang pemimpin.

Dari uraian di alas dapal dilarik kesimpulan bahwa gaya kepemimpinan

alasan oloriler akan dirasakan oleh keseluruhan slruklur kelompok di mana

komunikasi antara anggola kelompok kecil sekali dan ini memiliki akibal yang

kurang mengunlungkan, seperti kurang berkembangnya hubungan limbal

balik anggola dalam kelompok. Gaya kepemimpinan alasan oloriler

mempunyai kekuasaan lerpusal pada salu orang yailu sang pemimpin.

Page 56: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

38

2.2.4. Teori-Teori Kepemimpinan Sebagai Latar Belakang Pemahaman

Kepemimpinan Otoriter

Kegiatan manusia secara bersama-sama selalu membutuhkan

kepemimpinan. Jadi harus ada pemimpin demi mencapai suatu kesuksesan

dan efisiensi kerja. Untuk bermacam-macam usaha dan kegiatan manusia

yang jutaan banyaknya ini diperlukan upaya yang terencana dan sistematis

untuk melatih dan mempersiapkan pemimpin-pemimpin baru.

Timbulnya perusahaan adalah karena adanya orang-orang yang mempunyai

maksud sama, kemudian bergabung untuk mencapai tujuan yang telah

disepakati bersama. Bila seorang pemimpin ingin agar setiap bawahan mau

bekerja dan bertindak sesuai dengan peraturan yang ada, maka pemimpin

harus mengetahui apa yang melatarbelakangi seseorang masuk dalam

perusahaan.

Para pemimpin juga memainkan peranan yang cukup penting dalam

membantu perusahaan untuk .mencapai tujuan. Peran pemimpin dalam

perusahaan adalah peran yang sentral, oleh karena itu keberadaan pemimpin

merupakan faktor penting di dalam suatu perusahaan. Maju mundurnya suatu

perusahaan sangat tergantung atas kemampuan seorang pemimpin di dalam

memimpin karyawannya untuk mencapai tujuan bersama.

Page 57: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

39

Kartini Kartono (2003), mengemukakan teori kepemimpinan adalah

penggeneralisasian satu seri perilaku pemimpin dan konsep-konsep

kepemimpinannya dengan menonjolkan latar belakang historis, sebab

musabab timbulnya kepemimpinan, persyaratan menjadi pemimpin, sifat-sifat

utama pemimpin, tugas pokok dan fungsinya serta etika profesi

kepemimpinan.

Kepemimpinan adalah suatu upaya untuk penggunaan jenis pengaruh bukan

paksaan untuk memotivasi orang-orang melalui komunikasi guna mencapai

tujuan tertentu. Suwarto (1999), membagi teori kepemimpinan menjadi tiga

yaitu:

a. Teori Sifat

Kepemimpinan menitikberatkan pengidentifikasian ciri-ciri yang efektif.

Pendekatan ini didasarkan pada asumsi bahwa dapat ditemukan sejumlah

individu terbatas dari pemimpin yang efektif. Teori sifat juga dapat disebut

teori ciri kepemimpinan. Teori ciri kepemimpinan adalah teori ciri yang

mencari kepribadial"], sosial fisik atau kemampuan dan intelektual atau

intelegensi yang membedakan pimpinan dan bukan pimpinan.

b. Teori Perilaku Personal atau Pribadi

Teori perilaku kepemimpinan adalah teori yang mengemukakan bahwa

perilaku spesifik membedakan yang mana pemimpin dan bukan pemimpin.

Page 58: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

c. Teori Situasional

Teori kepemimpinan situasional adalah suatu teori kepemimpinan yang

memusatkan perhatian pada kesiapan para pengikut. Paul Hersey dan

Blanchard (dalam Suwarto, 1999), mengembangkan dimensi tinggi atau

rendah menjadi empat perilaku pemimpin yang spesifik yaitu mengatakan

(Telling), men ju al (Selling), berperan serta (Participation) dan

mendelegasikan (Delegation).

Dalam kenyataannya para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan

kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat

suatu organisasi. Para pemimpin juga memainkan peranan kritis dalam

membantu kelompok, organisasi atau masyarakat untuk mencapai tujuan

mereka.

40

Sarlito Wirawan Sarwono (2001 ), menggolongkan teori kepemimpinan dalam

empat kategori besar yaitu yang menggunakan pendekatan:

a. Teori dengan Pengaruh Kekuasaan

Teori yang dikemukakan oleh French dan Raven (dalam Sarlito Wirawan,

2001 ), menyatakan bahwa kepemimpinan bersumber pad a kekuasaan dalam

kelompok atau organisasi. Dengan kata lain, individu-individu yang memiliki

akses terhadap sumber kekuasaan dalam suatu kelompok atau organisasi

tertentu akan mengendalikan atau memimpin kelompok atau organisasi itu.

Page 59: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

b. Teori Bakat

Teori bakat juga disamakan dengan teori sifat (trait), teori karismatik atau

teori transformasi. Inti dari teori ini adalah bahwa kepemimpinan terjadi

karena sifat-sifat atau bakat yang khas yang terdapat dalam diri seorang

pemimpin yang dapat diwujudkan dalam perilaku kepemimpinan. Sifat atau

bakat itu dinamakan kharisma atau wibawa.

c. Teori Perilaku

Teori perilaku memusatkan perhatiannya pada perilaku pemimpin dalam

kaitannya dengan struktur dan organisasi kelompok. Oleh karena itu, teori

perilaku ini lebih sesuai untuk kepemimpinan dalam lingkungan organisasi

atau perusahaan karena peran pemimpin digariskan dengan jelas.

d. Teori Situasional

41

T eori situasional berintikan hubungan antara perilaku pemimpin dan situasi di

lingkungan pemimpin itu. Dalam hal ini ada dua macam hubungan yaitu

pertama, perilaku pemimpin merupakan hasil atau akibat dari situasi dan

yang kedua, perilaku pemimpin merupakan penentu atau penyebab situasi.

Dari teori-teori di atas dapat ditarik kesimpulan, teori kepemimpinan pada

umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan dan interpretasi mengenai

pemimpin dan kepemimpinan. Pemimpin harus memiliki beberapa kelebihan

dibanding dengan anggota-anggota biasa lainnya, karena kelebihan­

kelebihan tersebut pemimpin bisa berwibawa dan dipatuhi oleh bawahannya.

Page 60: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

2.2.5. Teori Kepemimpinan Otoriter

Kepemimpinan menurut teori ini didasarkan atas perintah-perintah atau

paksaan dan tindakan-tindakan yang arbitrer (sebagai wasit). Pemimpin

melakukan pengawasan yang ketat agar semua pekerjaan berlangsung

secara efisien. Kepemimpinannya berorientasi pada struktur organisasi dan

tugas-tugas (Kartini Kartono, 2003 ).

42

Pemimpin tersebut pada dasarnya selalu mau berperan sebagai "pemain

orkes tunggal" dan berambisi untuk "merajai situasi". Karena itu pemimpin ini

disebut otokrat keras. Pada intinya otokrat keras itu memiliki sifat-sifat antara

lain, yaitu tepat, seksama, sesuai dengan prinsip, namun keras dan kaku.

Lembaga atau organisasi yang dipimpinnya merupakan "One Man Show".

Sikap dan prinsipnya sangat konservatif. Pemimpin hanya bersikap baik

terhadap orang-orang yang patuh pada dirinya, sebaliknya pemimpin ini

hanya akan bertindak keras serta kejam terhadap orang-orang yang tidak

mau mengikuti perintahnya (Kartini Kartono, 2003).

Otokrat lembut atau baik banyak memiliki kemiripan dengan otokrat keras

namun pemimpin ini selalu didera oleh perasaan-perasaan non konformistis.

Pemimpin hanya mentolerir kepatuhan yang sesuai dengan perintah dan

prinsip-prinsip yang diciptakannya sendiri. Pemimpin mau bersikap loyal

terhadap anggota-anggotanya dan tidak sayang mengeluarkan banyak uang

Page 61: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

serta biaya asal saja bawahan bersedia patuh, tidak boleh meminta atau

menuntut, tidak boleh memilih, harus menyukai semua pemberian dan

ketentuannya (Kartini Kartono, 2003).

43

Semua pihak dipaksa menerima dan menyukai pendirian, kemauan dan

kebijaksanaannya. Sebagian individu atau karyawan ada yang dapat

mengikuti kepemimpinan otoriter ini, tingkatan stres yang dialami oleh

karyawan cukup kecil karena karyawan masih bisa mentolerir kebijakan­

kebijakan oleh pimpinan ini dengan kesadaran akan kesalahan dan untuk

kemajuan organisasi. Pemimpin ini juga menggunakan keotoriterannya pada

saat-saat dimana lingkungan pekerjaan harus menuntutnya (Kartini Kartono,

2003).

Otokrat inkompeten, pemimpin ini ingin mendominir orang lain, selalu mau

berkuasa mutlak. Semua tingkah laku, perbuatan, sikap, pujian dan caci

makinya bergantung pada emosi sesaat. Perintah-perintahnya tidak

disesuaikan dengan keterbatasan saranayang ada. Sebagai akibatnya

pemimpin ini "menyiksa" semua bawahannya dengan tugas-tugas yang berat

diluar kemampuan mereka dan memaksa semua bawahannya agar

mematuhi semua perintahnya (Kartini Kartono, 2003).

Page 62: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

Berbeda dengan kedua tipe otokrat diatas yang memiliki prinsip-prinsip

konservatif dan kuat, otokrat inkompeten ini justru tidak punya prinsip dan

tidak mau mengindahkan moral. Sifatnya jahat, suka berbohong, suka

menyogok, menyuap dan munafik. Tidak segan-segan dia menggunakan

cara-cara yang curang untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai (Kartini

Kartono, 2003).

44

Dari uraian di alas dapat ditarik kesimpulan, kepemimpinan otoriter

mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan yang mutlak harus dipatuhi.

Pemimpinnya selalu mau berperan sebagai pemain tunggal pada "One Man

Show". Semua pujian dan kritik terhadap bawahan diberikan atas

pertimbangan pribadi pemimpin sendiri. Pemimpin otokratis senantiasa

berkuasa absolut, tunggal dan merajai keadaan.

2.2.6. Pengaruh Kepemimpinan Otoriter

Kepemimpinan dengan tipe otoriter berlangsung dalam bentuk "working on

his group"karena pemimpin menempatkan dirinya diluar anggota

kelompoknya. Pemimpin merasa dirinya mempunyai hak istimewa dan harus

diistimewakan oleh bawahannya. Pemimpin merupakan pihak yang memiliki

wewenang, sedangkan bawahan merupakan pihak yang memiliki tugas,

kewajiban dan tanggung jawab (Riberu, 2003).

Page 63: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

45

Pengaruh yang dapat ditimbulkan adalah anggota kelompok atau organisasi

menjadi penurut, tidak berani mengambil keputusan sehingga sangat

tergantung pada pimpinan. Anggota kelompok atau organisasi tidak mau dan

tidak mampu berinisiatif dan bersifat menunggu perintah, tidak aktif dan tidak

mampu menciptakan kerja sendiri (Riberu, 2003).

Kepemimpinan otoriter mematikan kreativitas sehingga kehidupan organisasi

menjadi statis dan rutin atau tidak berkembang secara dinamis.

Kepemimpinan otoriter tidak menumbuhkan dan tidak membina sifat

kepemimpinan para anggotanya, sehingga menjadi manusia yang lebih

senang bergantung pada orang lain (Hadari Nawawi, 2004).

Kesediaan anggota bekerja keras bersifat terpaksa dan pura-pura karena

hanya dilakukan bila diawasi. Mengapa ini terjadi? Sebab karyawan takut

kepada otoritas pemimpin. Disiplin dan kepatuhan bersifat palsu karena

didasari rasa tertekan, takut dan ketegangan bahwa apabila terjadi kekeliruan

aka[! mendapat sanksi atau hukuman yang merugikan. Bayangan ancaman

sanksi atau hukuman menghantui suasana kerja sehingga sering

menimbulkan sikap nervous, stres dan burnout yang mengakibatkan semakin

besar kemungkinan berbuat kekeliruan (Zul Azhar, 2002).

Page 64: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

46

Organisasi menjadi bersifat statis karena pemimpin sering kehabisan

kreativitas dan inisiatif, sedangkan bawahan tidak diberi kesempatan untuk

itu. Rapat dan musyawarah untuk memperoleh berbagai masukan dipandang

tidak perlu dan membuang-buang waktu. Segala sesuatu dipikirkan dan

diputuskan sendiri oleh pemimpin. Jika rapat diselenggarakan juga sifatnya

tidak lebih daripada pertemuan untuk menyampaikan perintah atau instruksi

atau kehendak pimpinan sebagai atasan. Pemimpin lebih menyenangi situasi

yang bersifat rutin dan tidak berubah-ubah, cenderung lebih senang

menghindari perubahan, perbaikan dan pengembangan. Dalam keadan

seperti itu organisasi berlangsung lamban (Hadari Nawawi, 2004 ).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan atasan

yang otoriter dapat menimbulkan stres yang apabila berkepanjangan akan

menjadi burnout.

2.3. Kerangka Berpikir

Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, bekerja merupakan aktivitas

yang tidak asing lagi, apabila berbicara tentang kegiatan bekerja, juga akan

berbicara mengenai gaya kepemimpinan atasan dalam bekerja dan burnout

di tempat kerja.

Page 65: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

Dari berbagai definisi di atas yang muncul tentang gaya kepemimpinan

atasan yang otoriter maka dapat diasumsikan bahwa gaya kepemimpinan

atasan otoriter seseorang adalah gaya kepemimpinan dimana kekuasaan

terpusat pada satu orang yaitu sang pemimpin. Sistem komando berlaku

dalam penyaluran informasi dan komunikasi dalam interaksi antara sang

pemimpin dengan para anggota kelompok tersebut.

47

Ada hubungan peran gaya kepemimpinan atasan dalam bekerja merupakan

salah satu penyebab timbulnya burnout. Faktor-faktor organisasional yang

dapat menimbulkan burnout adalah salah satunya kepemimpinan dan siklus

kehidupan organisasi.

Menurut Zul Azhar (2002), kepemimpinan yang otoriter merupakan

kepemimpinan berdasarkan kekuasaan mutlak, pemimpin otoriter dianggap

manusia super. Kerugian yang ditimbulkan oleh kepemimpinan otoriter

adalah bahwa anak buahnya tidak merasa senang, frustasi, rasa tidak puas,

rasa takut, konflik dan dapat menimbulkan stres yang apabila

berkepanjangan menjadi burnout.

Oleh karena itu, upaya untuk mengatasi burnout yang disebabkan salah

satunya oleh gaya kepemimpinan, perlu kiranya bagi individu dan kelompok

untuk dapat mengikuti atau dapat bekerja sama didalam gaya kepemimpinan

Page 66: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

48

tersebut, jika ingin mengembangkan suatu perusahaan yang baik dibutuhkan

kesadaran yang tinggi untuk masing-masing pihak.

Dengan kebijaksanaan pemimpin dalam bekerja, seorang karyawan akan

mampu bekerja dengan lebih baik, karena mempunyai kepercayaan diri

dalam mengambil suatu keputusan, yang tidak hanya dimiliki dalam diri

seorang pemimpin atasan yang otoriter dan yang utama adalah menjadikan

keterampilan dan kedisiplinan diri menjadi bagian yang penting dalam

bekerja.

Kondisi bekerja yang baik dengan tidak adanya tekanan dari atasan jelas

akan menghindarkan seseorang dari burnout. Karena tidak adanya tekanan

dari seorang atasan, seorang karyawan jadi dapat menyelesaikan tugas

dengan baik, tidak lagi bekerja dengan terburu-buru dan selalu berada dalam

irama kerja yang seimbang dan terkendali.

Dengan demikian dapatlah diprediksi bahwa gaya kepemimpinan atasan

yang otoriter memiliki andil yang besar dalam timbulnya burnout pada

karyawan. Hal itu dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

Page 67: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

Gaya kepemimpinan atasan yang otoriter

Bagan 2.1.

Kerangka Berpikir

Kekuasaan mutlak

Adanya tekanan

2.4. Hipotesis Penelitian

Stress yang berkepanjangan

49

Burnout

Dari uraian di atas, rnaka dapat ditarik hipotesis dalarn penelitian Hubungan

Antara Gaya Kepernirnpinan Atasan Otoriter Dengan Burnout, yaitu:

1. Hipotesis Alternatif (Ha)

Terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepernirnpinan atasan

otoriter dengan burnout.

2. Hipotesis Nihil (Ho)

Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepernirnpinan

atasan otoriter dengan burnout.

Page 68: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

BAB3

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

3.1.1. Pendekatan dan Metode penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Yang dimaksud dengan pendekatan kuantitatif adalah bentuk

penelitian yang penyajian hasil datanya dalam bentuk deskripsi dengan

menggunakan angka-angka statistik.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional,

yang bertujuan untuk meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan

dengan faktor lain (Jalaludin Rahmat, 1999).

Metode korelasional merupakan kelanjutan dari metode deskriptif. Menurut

Jalaludin Rahmat (1999), metode korelasional digunakan untuk:

1. Mengukur hubungan antar variabel.

2. Meramalkan variabel tak bebas dari pengetahuan kita tentang variabel

bebas.

3. Memudahkan untuk membuat rancangan penelitian eksperimental.

50

Page 69: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

3.1.2. Definisi Variabel dan Definisi Operasional

Variabel adalah suatu karakteristik yang memiliki dua atau lebih nilai atau

sifat yang berdiri sendiri. Variabel terdiri dari variabel bebas dan variabel

terikat (Sevilla et. al, 1993).

Variabel tersebut antara lain adalah:

a. Variabel Bebas : Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter

b. Variabel Terikat : Burnout

Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

51

a. Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter merupakan jenis pemimpin yang

menentukan segala-galanya, semua aktivitas kelompok dijalankan atas

instruksi pemimpin. Variabel ini akan diukur dengan cara atau pendekatan

yang dilakukan oleh pemimpin yang terdiri dari lima pendekatan yaitu

pusat wewenang, mengatur dan mendikte anggota, keterpisahan

pemimpin dengan bawahan, membuat perencanaan dan penentu imbalan

atas kerja karyawan.

b. Burnout merupakan sindrom ketegangan psikologis dari dimensi

kelelahan emosional, depersonalisasi dan penurunan hasrat pencapaian

prestasi diri yang terjadi karena individu berda dalam kondisi yang

menuntut keterlibatan emosional yang tinggi dan berlangsung dalam

Page 70: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

waktu yang lama. Variabel ini akan diukur dengan dimensi-dimensi

burnout yang terdiri dari tiga dimensi yaitu kelelahan emosional,

depersonalisasi dan penurunan hasrat pencapaian prestasi diri.

3.2. Pengambilan Sampel

52

Salah satu langkah yang paling penting dalam melakukan penelitian adalah

dengan memilih dan menentukan populasi dan sampel penelitian.

3.2.1. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2002). Menurut Kerlinger (dalam Sevilla et.al, 1993), populasi adalah

keseluruhan anggota, kejadian atau obyek-obyek yang telah ditetapkan

dengan baik. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang

bekerja di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kanwil Jakarta.

Sampel adalah sejumlah orang yang dipilih untuk diteliti sebagai contoh atau

dapat mewakili keseluruhan populasi (Sugiyono, 2002). Menurut Gay (dalam

Sevilla et all, 1993), jumlah sampel minimum dalam penelitian kuantitatif

adalah 30 responden, sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian

Page 71: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

53

ini adalah 50 karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kanwil

Jakarta divisi SOM (Sumber Daya Manusia), dengan karakteristik subyek

adalah sebagai berikut:

1. Jenis kelamin pria dan wanita.

2. Berusia antara 25 - 54 tahun.

3. Latar belakang pendidikan minimal 03.

4. Telah bekerja minimal selama 1 tahun.

Usia responden dalam penelitian ini dibagi berdasarkan tahapan usia Gibson

(dalam Suhendra dan Murdiyah, 2006), yaitu usia 25-39 tahun yang

merupakan usia pada tahap kemajuan dalam suatu pekerjaan. Dan usia 40-

54 tahun yang merupakan usia pada tahap pemeliharaan yang di tandai oleh

usaha untuk memantapkan hasil yang telah di capai.

Penulis menentukan lama bekerja minimal satu tahun sebab menurut

Freudenberger sebagaimana di kutip oleh Cicilia dan Marihot (dalam jurnal

psikologi sosial, 2002), lama bekerja minimal satu tahun ditetapkan karena

biasanya burnout muncul setelah bekerja kurang lebih selama satu tahun.

Page 72: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

3.2.2. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah non probability

sampling. Dimana setiap individu dalam populasi tidak mendapat

kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel penelitian (Sugiyono:

2002).

54

Adapun metode pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan metode

purposive sampling yaitu pemilihan sampel penelitian didasarkan atas ciri-ciri

atau sifat-sifat populasi sesuai dengan karakteristik subyek penelitian yang

telah ditetapkan sebelumnya (Sutrisno Hadi, 2002).

Kelebihan dari teknik ini adalah tidak semua individu dalam populasi dapat

begitu saja menjadi sampel penelitian karena dalam teknik ini sampel

penelitian dipilih sesuai dengan karakteristik subyek yang telah ditetapkan.

Sedangkan kekurangan atau keterbatasan dari teknik ini adalah tidak mudah

mendapatkan sampel penelitian yang sesuai karena adanya karakteristik­

karakteristik tertentu yang telah ditetapkan dan setiap individu dalam populasi

tidak semua dapat menjadi sampel penelitian sehingga semakin sulit

mendapatkan sampel yang sesuai.

Page 73: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

3.3. Pengumpulan Data

3.3.1. Metode dan lnstrumen Penelitian

Karena penelitian ini menggunakan metode korelasional, maka instrumen

yang akan digunakan adalah kuesioner untuk mengumpulkan data.

Kuesioner yang akan digunakan berupa Skala Likert yang memiliki empat

alternatif jawaban. Skala Likert menghilangkan kategori jawaban di tengah

guna menghindari jawaban ragu-ragu dan mengelompok ke tengah subjek

(Sutrisno Hadi, 2002).

55

Hal ini dimaksudkan agar responden lebih terarah dalam memilih jawaban

yang sesuai dengan tujuan penelitian. Karena jawaban ragu-ragu memiliki

arti ganda, bisa diartikan belum dapat memutuskan atau netral, selain itu

tersedianya jawaban ragu-ragu juga menimbulkan kecenderungan

memberikan respon yang terletak di tengah pada responden yang ragu atas

arah kecenderungan jawabannya.

Untuk mendapatkan data yang dapat mengungkap masalah dalam penelitian

ini, alat ukur yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter

Item-item ska la gaya kepemimpinan atasan otoriter disusun berdasarkan

komponen-komponen gaya kepemimpinan atasan otoriter yang diungkapkan

Page 74: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

56

oleh Riberu (2003), terdiri dari lima faktor yaitu pusat wewenang, mengatur

dan mendikte anggota, keterpisahan pemimpin dengan bawahan, membuat

perencanaan dan penentu imbalan atas kerja karyawan.

Tabel 3.1.

Blue Print Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter

NO ITEM NO FAKTOR INDIKATOR TOTAL

1.

2.

3.

4.

5.

FAV UNFAV

Pusat Wewenang a. Kegiatan Kerja 7,22,45 14,27,40 b. Keistimewaan Hak 19,25,34 12,28,42

Mengatur dan a. Pelaksanaan Perintah 1,8,47 15,35,39 mendikte anggota Kerja

b. Pen(.:lawasan Pekerjaan 3,21,56 33,48,65 Keterpisahan a. Peranan Pemimpin 10,55,60 16,29,52 Pemimpin b. Keterlibatan Karyawan 2,20,58 32,41,64 den(.:lan Bawahan Membuat a. Pencapaian Hasil 4,17,63 23,51,59 Perencanaan b. Kejelasan Perencanaan 31,44,53 5,36,49

Atasan Penentu lmbalan a. Penerimaan Sanksi 11,24,43 37,54,61 Atas Kerja b. Penghargaan yang 26,57,62 9,18,66 Karyawan Diterima

c. Kedisiolinan Karvawan 6,38,46 13,30,50 TOTAL 33 33

Skala ini menggunakan empat alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju (SS),

Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Pernyataan-

pernyataan tersebut ada yang mengandung sikap favourable dan ada yang

mengandung sikap unfavourable.

6 6 6

6 6 6

6 6

6 6

6 66

Page 75: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

Penilaian yang diberikan pada setiap pernyataan untuk lebih jelasnya akan

diuraikan di bawah ini:

b. Burnout

Kade

Tabel 3.2.

Bobot nilai

Favourable

STS (sangat tidak setuju) 1

TS (tidak setuju) 2

S (setuju) 3

SS (sangat setuju) 4

Sumber: Susianto (1992)

Unfavourable

4

3

2

1

57

Item-item skala burnout disusun berdasarkan komponen-komponen burnout

yang diungkapkan oleh Maslach dan Jackson (dalam Sutjipto, 2001 ), terdiri

dari tiga faktor yaitu kelelahan emosional, depersonalisasi dan penurunan

hasrat pencapaian prestasi diri.

Page 76: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

58

Tabel 3.3.

Blue Print Skala Burnout

NO ITEM NO FAKTOR INDIKATOR TOTAL

FAV UNFAV

1. Kelelahan Emosi a. Hal-hal yang 10,28,37 17,32,49 6 Berkaitan dengan Perasaan Frustasi

b. Merasa Tertekan 8,24,45 11,52,54 6 c. Merasa Keluhan 5,25,44 18,33,38 6

Fisik 2. Depersonalisasi a. Hilangnya Perasaan 1,27,36 14,23,41 6

Positif b. Menghindari Kontak 7,31,42 15,22,48 6

dengan Pekerjaan c. Tidak Peduli dengan

Keadaan Sekitar 4,21,30 13,43,53 6 3. Penurunan a. Merasa Tidak 2,34,40 9,26,46 6

Hasrat Kompeten dalam Pencapaian Bekerja Prestasi Diri b. Kehilangan 6,20,39 16,47,51 6

Kemauan dalam Bekerja

c. Merasa Diri Tidak 3,29,50 12,19,35 6 Berharqa

TOTAL 27 27 54

Skala ini menggunakan empat alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju (SS),

Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Pernyataan-

pernyataan tersebut ada yang mengandung sikap favourable dan ada yang

mengandung sikap unfavourable.

Page 77: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

Penilaian yang diberikan pada setiap pernyataan untuk lebih jelasnya akan

diuraikan di bawah ini:

Tabel 3.4.

Bobot nilai

Ko de Favourable

STS (sangat tidak setuju) 1

TS (tidak setuju) 2

S (setuju) 3

SS (sangat setuju) 4

Sumber: Susianto (1992)

3.3.2. Teknik Uji lnstrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Unfavourable

4

3

2

1

59

Uji validitas adalah untuk mengukur sejauhmana ketepatan dan kecermatan

skala dalam menjalankan fungsi ukurnya (Saifuddin AZ>Nar, 2004 ). Suatu alat

ukur yang valid tidak sekedar mampu mengungkapkan data-data dengan

tepat, tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data

tersebut. Suatu tes atau instrumen pengukuran dapat dikatakan mempunyai

validitas yang tinggi apabila ala! tersebut menjalankan fungsi ukurnya.

Page 78: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

60

Untuk menguji validitas dari setiap item pernyataan dilakukan analisis item

yaitu mengkorelasi setiap item dengan skor total. Koefisien korelasinya

diperhitungkan sebagai validitas. Item-item yang memiliki korelasi signifikan

langsung dipilih sebagai skala final dan dihitung, sedangkan item yang tidak

memiliki korelasi signifikan diabaikan.

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

Korelasi Product Moment dari Pearson (Saifuddin Azwar, 2003), pada

program Statistic Program for Social Science (SPSS) versi 13.00 for

windows.

Adapun rumus Korelasi Product Moment adalah sebagai berikut:

_ NEXY - (EX)(EY) rxy - ~{N2:X2 -(2:X)2} {NEY2 -(2:Y)2}

rxy = Angka indeks korelasi "r" product moment

N = Jumlah subjek

~XY = Jumlah hasil perkalian antara skor item dan skor total

EX = Jumlah seluruh skor item

EY = Jumlah seluruh skor total

Page 79: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

61

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah konsistensi atau keterpecayaan hasil ukur, yang

mengandung makna kecermatan pengukuran (Saifuddin Azwar, 2004).

Maksudnya reliabilitas adalah ketetapan yang dicapai pada pengukuran

dengan menggunakan instrumen sehingga hasil yang diperoleh bersifat

konsisten. Tes dikatakan memiliki reliabilitas dapat pula ditafsirkan sebagai

seberapa tingginya korelasi antar skor tampak pada dua tes yang paralel

(Saifuddin Azwar,2003).

Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan koefisien Alpha

Cronbach (Saifuddin Azwar, 2004 ), pad a program Statistic Program for Social

Science (SPSS) versi 13.00 for windows.

Adapun rumus tersebut adalah sebagai berikut:

K (1- "'£Sj') a=--.

Sx2 K-1

a = Reliabilitas

K = Jumlah belahan tes

Sj2 = Jumlah varians dari skor item

Sx2 = Jumlah varians dari skor tes

Page 80: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

62

Menurut Triton (dalam Sugiyono, 2002), tingkat reliabilitas dengan metode

Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala Alpha 0 sampai dengan 1. Apabila

skala tersebut dikelompokkan ke dalam lima kelas dengan range yang sama,

maka ukuran kemantapan Alpha dapat diinterpretasi seperti label berikut:

Tabel 3.5.

Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha

Alpha Tingkat Reliabilitas

0, 00 -0, 20 Tidak Reliabel

> 0, 20- 0, 40 Kurang Reliabel

> 0, 40- 0, 60 Cukup Reliabel

> 0, 60 - 0, 80 Reliabel

> 0, 80 - 1, 00 Sangat Reliabel

3.3.3. Hasil Uji lnstrumen Penelitian

Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan uji instrumen dengan 66

item dari skala gaya kepemimpinan atasan otoriter dan 54 item dari skala

burnout. Uji instrument diberikan kepada 50 karyawan PT. Bank Mandiri

(Persero) Tbk pad a tanggal 16 Juni 2008.

Uji instrumen dilaksanakan pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk karena isu

yang terdengar adanya ketidaknyamanan karyawan dalam bekerja karena

sikap seorang atasan.

Page 81: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

63

1. Hasil Uji Validitas Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter

Berdasarkan uji coba validitas dengan menggunakan teknik Product Moment

pada skala gaya kepemimpinan atasan otoriter dari 66 item yang diuji

cobakan diperoleh 52 item yang valid dan 14 item yang tidak valid, untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.6.

Hasil Uji Validitas Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter

NO ITEM NO FAKTOR INDIKATOR TOTAL

FAV UNFAV

1. Pusat Wewenang a. Kegiatan Kerja 7,22,45 *14,27,40 6 b. Keistimewaan Hak 19,25,34 12,*28,42 6

2. Mengatur dan a. Pelaksanaan 1,8,47 *15,35,39 6 mendikte anggota Perintah Kerja

b. Pengawasan 3,21,56 *33,48,*65 6 Pekeriaan

3. Keterpisahan a. Peranan Pemimpin 10,55,60 16,29,52 6 Pemimpin dengan b. Keterlibatan 2,20,58 32,41,64 6 Bawahan Karvawan

4. Membuat a. Pencapaian Hasil *4,*17,*63 *23,*51,59 6 Perencanaan b. Kejelasan 31,44,53 5,36,*49 6

Perencanaan Atasan 5. Penentu lmbalan a. Penerimaan Sanksi 11,24,43 37,54,61 6

Atas Kerja b. Penghargaan yang 26,57,*62 9, 18,*66 6 Karyawan Diterima

c. Kedisiplinan 6,38,46 13,30,*50 6 Karvawan

TOTAL 33 33 66

* Item yang tidak valid

Page 82: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

NO

1.

2.

3.

4.

5.

64

Tabel 3.7.

Blue Print Penelitian Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter

NO ITEM FAKTOR INDIKATOR TOTAL

FAV UNFAV

Pusat Wewenang a. Kegiatan Kerja 6,18,38 22,33 b. Keistimewaan Hak 15,20,27 11,35

Mengatur dan a. Pelaksanaan 1,7,40 28,32 mendikte anggota Perintah Kerja

b. Pengawasan 3,17,46 41 Pekerjaan

Keterpisahan a. Peranan Pemimpin 9,45,50 13,23,42 Pemimpin dengan b. Keterlibatan 2,, 16,48 26,34,52 Bawahan Karvawan Membuat a. Pencapaian Hasil 49 Perencanaan b. Kejelasan 25,37,43 4,29

Perencanaan Atasan Penentu lmbalan a. Penerimaan Sanksi 10, 19,36 30,44,51 Atas Kerja b. Penghargaan yang 21,47 8,14 Karyawan Diterima

. c . Kedisiplinan 5,31,39 12,24 Karyawan

TOTAL 29 23

2. Hasil Uji Validitas Skala Burnout

Berdasarkan uji coba validitas dengan menggunakan teknik Product Moment

pada skala burnout dari 54 item yang diuji cobakan diperoleh 52 item yang

valid dan 2 item yang tidak valid, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada label

berikut:

5 5 5

4

6 6

1 5

6 4

5

52

Page 83: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

65

Tabel 3.8.

Hasil Uji Validitas Skala Burnout

NO ITEM NO FAKTOR INDIKATOR TOTAL

FAV UNFAV

1. Kelelahan Emosi a. Hal-hal yang 10,28,37 17,32,49 6 Berkaitan dengan Perasaan Frustasi

b. Merasa Tertekan 8,24,45 11,52,54 6 c. Merasa Keluhan Fisik 5,25,44 18,33,*38 6

2. Depersonalisasi a. Hilangnya Perasaan 1,27,36 14,23,41 6 Positif

b. Menghindari Kontak 7,31,42 15,22,48 6 dengan Pekerjaan

c. Tidak Peduli dengan 4,21,30 13,43,*53 6 Keadaan Sekitar

3. Penurunan a. Merasa Tidak 2,34,40 9,26,46 6 Has rat Kompeten dalam Pencapaian Bekerja Prestasi Diri b. Kehilangan Kemauan 6,20,39 16,47,51 6

dalam Bekerja c. Merasa Diri Tidak

Berharqa 3,29,50 12, 19,35 6

TOTAL 27 27 54

* Item yang tidak valid

Tabel 3.9.

Blue Print Penelitian Skala Burnout

NO ITEM NO FAKTOR INDIKATOR TOTAL

FAV UNFAV

1. Kelelahan Emosi a. Hal-hal yang 10,28,37 17,32,48 6 Berkaitan dengan Perasaan Frustasi

b. Merasa Tertekan 8,24,44 11,51,52 6 c. Merasa Keluhan 5,25,43 18,33 5

Fisik

Page 84: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

66

2. Depersonalisasi a. Hilangnya 1,27,36 14,23,40 6 Perasaan Positif

b. Menghindari Kontak 7,31,41 15,22,47 6 dengan Pekerjaan

c. Tidak Peduli dengan Keadaan 4,21,30 13,42 5 Sekitar

3. Penurunan a. Merasa Tidak 2,34,39 9,26,45 6 Hasrat Kompeten dalam Pencapaian Bekerja Prestasi Diri b. Kehilangan 6,20,38 16,46,50 6

Kemauan dalam Bekerja

c. Merasa Diri Tidak 3,29,49 12,19,35 6 Berharoa

TOTAL 27 25 52

Setelah dilakukan uji instrumen penelitian atau try out, maka didapatkan hasil

52 item skala gaya kepemimpinan atasan otoriter dan 52 item skala burnout.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2008 dengan 50 responden pada

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kanwil Jakarta. Tidak

dilaksanakannya penelitian pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk disebabkan

untuk terhindar dari penggandaan hasil data penelitian.

3. Hasil Uji Reliabilitas Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter dan

Skala Burnout

Setelah dilakukan perhitungan reliabilitas dengan menggunakan rumus

koefisien alpha cronbach pada program SPPS versi 13.00 for windows maka

diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 85: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

67

> Reliabilitas skala gaya kepemimpinan atasan otoriter dengan 52 item

adalah sebesar 0, 963 dengan nilai standar alpha sebesar, jadi skala

gaya kepemimpinan atasan otoriter ini memiliki tingkat reliabilitas

tinggi.

> Reliabilitas skala burnout dengan 52 item adalah sebesar 0, 970

dengan nilai standar alpha sebesar , jadi skala burnout ini memiliki

tingkat reliabilitas tinggi.

Hasil ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.10.

Hasil Uji Reliabilitas Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based

on Cronbach's Standardized

Aloha Items N of Items .963 .962 52

Tabel 3.11.

Hasil Uji Reliabilitas Skala Burnout

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based

on Cronbach's Standardized

Alpha Items N of Items .970 .970 52

Page 86: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

68

3.4. Teknik Analisis Data

Untuk menguji hipotesis, penulis menggunakan rumus Korelasi Product

Moment dari Pearson (Saifuddin Azwar, 2003). Semua analisis data dalam

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program Statistic Program for

Social Science (SPSS) versi 13.00 for windows.

Adapun rumus tersebut adalah sebagai berikut:

_ NL:XY - (L:X)(L:Y)

rxy - ~{NL:X2 -(L:X)2}{NL:Y2 -(L:Y)2}

rxy = Angka indeks korelasi "r" product moment

N = Jumlah subjek

L:XY = Jumlah hasil perkalian antara skor item dan skor total

L:X = Jumlah seluruh skor item

L:Y = Jumlah seluruh skor total

3.5. Prosedur Penelitian

Secara garis besar penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan, yaitu:

1. Persiapan Penelitian

a. Dimulai dengan perumusan masalah.

b. Menentukan variabel yang akan diteliti.

Page 87: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

69

c. Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan gambaran dan landasan

teori yang tepat mengenai variabel penelitian.

d. Menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur yang akan

digunakan dalam penelitian, yaitu skala gaya kepemimpinan atasan

otoriter dan skala burnout.

e. Menentukan lokasi dan menyelesaikan administrasi perizinan.

2. Pengujian Alat Ukur

Setelah alat ukur dibuat berupa skala, penulis melakukan uji coba. Uji

coba dilakukan pada tanggal 16 Juni 2008 pada karyawan PT. Bank

Mandiri (Persero) Tbk.

Uji coba dilakukan dengan menyebarkan angket skala gaya

kepemimpinan atasan otoriter dan skala burnout kepada 50 responden.

Setelah uji coba dilakukan, penulis melakukan uji validitas dan reliabilitas.

3. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2008 pada karyawan PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kanwil Jakarta.

Page 88: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

70

4. Pengolahan Data

a. Penulis memberikan kode dan melakukan skoring terhadap hasil skala

yang telah diisi oleh responden.

b. Menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh, kemudian

membuat label data.

c. Melakukan analisis data dengan menggunakan metode statistik.

d. Membuat kesimpulan dan laporan akhir penelitian.

Page 89: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

BAB4

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah dipaparkan pada bab 1 yang

intinya ingin mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan atasan

otoriter dengan burnout, maka didapatkan hasil sebagai berikut:

4.1. Gambaran Umum Responden

Berikut ini akan diuraikan mengenai gambaran umum responden

berdasarkan jenis kelamin, usia, latar belakang pendidikan dan lama bekerja.

Tabel 4.1.

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

NO JENIS KELAMIN JUMLAH PERSENTASE

1. Pria 25 50%

2. Wanita 25 50%

TOTAL 50 100%

Dari hasil persentase di atas, maka dapat diketahui bahwa responden dalam

penelitian ini berasal dari jenis kelamin yang berbeda. Terdiri dari 25 Pria

71

Page 90: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

(50%) dan 25 Wanita (50%). Dalam penelitian ini, terlihat bahwa subjek

antara Pria dan Wanita berjumlah sama.

Tabel 4.2.

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia

NO USIA JUMLAH PERSENTASE

1. 25-29 Tahun 10 20%

2. 30- 34 Tahun 18 36%

3. 35- 39 Tahun 9 18%

4. 40-44 Tahun 11 22%

5. 45 -49 Tahun 2 4%

6. 50-54 Tahun 0 0%

TOTAL 50 100%

72

Dari hasil persentase data di atas, maka dapat diketahui bahwa responden

dalam penelitian ini berasal dari tingkatan usia yang berbeda. Terdiri dari

rentang usia 25-29 tahun sebanyak 10 orang (20%), 30-34 tahun sebanyak

18 orang (36%), 35-39 tahun sebanyak 9 orang (18%), 40-44 tahun sebanyak

11 orang (22%), 45-49 tahun sebanyak 2 orang (4%) dan 50-54 tahun tidak

ada sama sekali (0%). Responden terbanyak dari rentang usia 30-34 tahun

yaitu sebanyak 18 orang dengan persentase 36%.

Page 91: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

73

Tabel 4.3.

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan

NO LATAR BELAKANG PEND. JUMLAH PERSENTASE

1. 03 11 22%

2. S1 36 72%

3. S2 3 6%

TOTAL 50 100%

Dari hasil persentase di atas, maka dapat diketahui bahwa responden dalam

penelitian ini berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda. Terdiri

dari 03 sebanyak 11 orang (22%), S1 sebanyak 36 orang (72%) dan S2

sebanyak 3 orang (6%). Responden terbanyak dari latar belakang pendidikan

S 1 yaitu sebanyak 36 orang dengan persentase 72%.

Tabel 4.4.

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Lama Bekerja

NO LAMA BEKERJA JUMLAH PERSENTASE

1. 2-6Tahun 14 28%

2. 7-11 Tahun 16 32%

3. 12-16 Tahun 9 18%

4. 17 -21 Tahun 6 12%

5. 22-26 Tahun 5 10%

TOTAL 50 100%

Page 92: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

74

Dari hasil persentase di atas, maka dapat diketahui bahwa lama bekerja

responden yang terbanyak adalah rentang waktu 7-11 tahun yaitu sebanyak

16 orang dengan persentase 32%.

4.2. Presentase Data

Pada presentase data ini akan diberikan gambaran tentang penyebaran skor

responden, uji persyaratan dan uji hipotesis.

4.2.1. Penyebaran Skor Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter

Rentangan penyebaran skor gaya kepemimpinan atasan otoriter adalah 52-

208, karena dalam penelitian ini penulis menggunakan empat pilihan jawaban

dengan skor 1-4 dan 52 item dengan demikian skor terendah adalah 52 (hasil

dari 1x52) dan skor tertinggi adalah 208 (hasil dari 4x52). Skar tertinggi

menunjukkan kualitas gaya kepemimpinan atasan otoriter positif dan skor

terendah menunjukkan kualitas gaya kepemimpinan atasan otoriter negatif.

Sehingga luas jarak sebarannya adalah 208-52=156 sedangkan standar

deviasinya bernilai 156/6=26 dan mean teoritisnya adalah:

M = (52x2)+(52x3)/2 SD = 26

= (104+156)/2

= 260/2

= 130

130-26 = 104

Page 93: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

75

Tabel 4.5.

Interval Penyebaran Skor Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter

Interval Kategori

< 104 Rend ah

104 - 156 Sedang

> 156 Tinggi

Tabel 4.6.

Kategorisasi Skor Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter

Kategori Frekuensi Persentase

Rendah 5 10%

Sedang 35 70%

Tinggi 10 20%

Total 50 100%

Tabel di alas menunjukkan bahwa dari 50 responden sebagian besar

mempersepsikan gaya kepemimpinan atasan otoriter sedang (70%). Artinya

sebagian besar dari 50 responden mempersepsikan gaya kepemimpinan

atasannya adalah otoriter.

Page 94: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

76

4.2.2. Penyebaran Skor Skala Burnout

Rentangan penyebaran skor burnout adalah 52-208, karena dalam penelitian

ini penulis menggunakan empat pilihan jawaban dengan skor 1-4 dan 52 item

dengan demikian skor terendah adalah 52 (hasil dari 1 x52) dan skor tertinggi

adalah 208 (hasil dari 4x52). Skor tertinggi menunjukkan kualitas gaya

kepemimpinan atasan otoriter positif dan skor terendah menunjukkan kualitas

gaya kepemimpinan atasan otoriter negatif. Sehingga luas jarak sebarannya

adalah 208-52=156 sedangkan standar deviasinya bernilai 156/6=26 dan

mean teoritisnya adalah:

M = (52x2)+(52x3)/2

= (104+156)/2

= 260/2

= 130

SD

130-26

Tabel 4.7.

= 26

= 104

Interval Penyebaran Skor Skala Burnout

Interval Kategori

< 104 Rend ah

104 - 156 Sedang

> 156 Tinggi

Page 95: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

77

Tabel 4.8.

Kategorisasi Skor Skala Gaya Burnout

Kategori Frekuensi Persentase

Rendah 7 14%

Sedang 41 82%

Tinggi 2 4%

Total 50 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 50 responden sebagian besar

memiliki tingkat burnout yang sedang (82%), sedangkan yang memiliki tingkat

burnout yang rendah (14%) dan yang memiliki tingkat burnout yang tinggi

hanya (4%). Artinya sebagian besar dari 50 responden rata-rata mengalami

burnout.

4.2.3. Uji Persyaratan

Sebelum uji hipotesis penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan. Uji

persyaratan adalah syarat untuk melakukan analisis lebih lanjut dalam

mengolah data. Uji persyaratan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

uji normalitas dan uji homogenitas dengan menggunakan SPSS versi 13.00

for windows.

Page 96: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

78

1. Uji Normalitas

Setelah dilakukan perhitungan uji normalitas dengan menggunakan teknik

Kolmogorov-Smirnov pada program SPPS versi 13.00 for windows, maka

diperoleh hasil sebesar 0, 735 distribusi normal untuk skala gaya

kepemimpinan atasan otoriter dan O, 923 distribusi normal untuk skala

burnout. Dikatakan distribusi normal karena signifikansi kedua skala tersebut

lebih besar dari taraf signifikansi 5% (0, 05). Hasil ini dapat dilihat pada tabel

di bawah ini:

Tabel 4.9.

Hasil Uji Normalitas Skala Gaya Kepemimpinana Atasan Otoriter

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Gaya Kepemimpi nan Atasan

Otoriter N 50 Normal Parametersa,b Mean 132.6600

Std. Deviation 22.85947

Most Extreme Absolute .097 Differences Positive .097

Negative -.086

Kolmogorov-Smirnov Z .686 Asymp. Sig. (2-tailed) .735

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 97: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

79

Tabel 4.10.

Hasil Uji Normalitas Skala Burnout

One-Sample Kolmogorov·Smirnov Test

Burnout N 50 Normal Parameters a.b Mean 122.7000

Std. Deviation 23.24339 Most Extreme Absolute .078 Differences Positive .078

Negative ·.071 Kolmogorov-Smirnov Z .549 Asymp. Sig. (2-tailed) .923

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

2. Uji Homogenitas

Setelah dilakukan perhitungan uji homogenitas pada program SPPS versi

13.00 for windows, maka diperoleh hasil sebesar 0, 165 untuk skala gaya

kepemimpinan atasan otoriter dan 0, 345 untuk skala burnout. Keduanya

homogen karena signifikansi kedua skala tersebut lebih besar dari taraf

signifikansi 5% (0, 05). Hasil ini dapat dilihat pada label di bawah ini:

Tabel 4.11.

Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Siq.

Gaya Kepemimpinan 1.984 1 48 .165 Atasan Otoriter

Burnout .910 1 48 .345

Page 98: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

80

4.2.4. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara gaya kepemimpinan

atasan otoriter dengan burnout, maka dilakukan uji hipotesis sebagai berikut:

l>- Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan

atasan otoriter dengan burnout.

l>- Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gaya

kepemimpinan atasan otoriter dengan burnout.

Berdasarkan hasil perhitungan data dalam penelitian ini dengan

menggunakan rumus Pearson Product Moment pada program SPPS versi

13.00 for windows, maka diperoleh koefisien korelasi sebesar 0, 854. Hasil ini

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.12.

Korelasi Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter dengan Burnout

Correlations

Ga ya Kepemimpi nan Atasan

otoriter Burnout Gaya Kepemimpinan Pearson Correlation 1 .854*' Atasan Otoriter Sig. (2-tailed} .000

N 50 50 Burnout Pearson Correlation .854*' 1

Sig. (2-tailed} .000

N 50 50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed}.

Page 99: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

81

Setelah didapatkan r hitung sebesar 0, 854 dan N 50 serta r tabel dengan

taraf signifikan 5% (0, 05) sebesar 0, 279. Oleh karena itu r hitung lebih besar

dari r tabel maka Ho yang menyatakan tidak terdapat hubungan yang

signifikan antara gaya kepemimpinan atasan otoriter dengan burnout ditolak.

Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan atasan

otoriter dengan burnout. Artinya gaya kepemimpinan atasan yang otoriter

dapat menyebabkan burnout pada karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk. Kanwil Jakarta. Arah hubungan menunjukkan arah positif yang

artinya semakin gaya kepemimpinan atasan otoriter itu tinggi, semakin tinggi

pula burnout yang di alami karyawan.

4.3. Hasil Tambahan

1. T -Test (Uji t)

1.1. Perbedaan Burnout Berdasarkan Jenis Kelamin

Setelah dilakukan perhitungan uji beda dengan menggunakan teknik t-test

dihasilkan nilai t hitung sebesar 0, 345 dengan nilai t tabel pada taraf

signifikan 5% (0, 05) dan df 48 adalah sebesar 2, 021. Oleh karena itu t

hitung lebih kecil dari t tabel maka Ho diterima yaitu tidak terdapat

perbedaan burnout yang signifikan berdasarkan jenis kelamin. Hasil ini dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 100: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

82

Tabel 4.13.

Perbedaan Burnout Berdasarkan Jenis Kelamin Independent Samples Test

Levene's Test for Errua!itv of Variances t-test for Enualitv of Means

95% Confidence Interval of the

Mean Std. Error Difference F Sia. l df Sin. 12-tailed\ Difference Difference Lower Unner

Burnout Equal variances .910 .345 -.380 48 .706 -2.52000 6.63239 -15.85530 10.81530 assumed

Equal variances -.380 45.847 .706 -2.52000 6.63239 -15.87150 10.83150 not assumed

2. F-Test (Uji F)

2.1. Perbedaan Burnout Berdasarkan Usia

Setelah dilakukan perhitungan uji beda dengan menggunakan leknik F-tesl

dihasilkan nilai F hilung sebesar 0, 341 dengan nilai F label pada laraf

signifikan 5% (0, 05) dan df 4 dan 45 adalah sebesar 2, 58. Oleh karena itu F

hitung lebih kecil dari F tabel maka Ho diterima yaitu tidak terdapal

perbedaan burnout yang signifikan berdasarkan jenis kelamin. Hasil ini dapal

dilihal pada label di bawah ini:

Tabel 4.14.

Perbedaan Burnout Berdasarkan Usia

ANOVA

Burnout

Sum of Squares df Mean Square F Si(].

Between Groups 2475.491 4 618.873 1.161 .341 Within Groups 23997.009 45 533.267 Total 26472.500 49

Page 101: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

83

2.2. Perbedaan Burnout Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan

Setelah dilakukan perhitungan uji beda dengan menggunakan teknik F-test

dihasilkan nilai F hitung sebesar 0, 733 dengan nilai F tabel pada taraf

signifikan 5% (0, 05) dan df 2 dan 47 adalah sebesar 3, 20. Oleh karena itu F

hitung lebih kecil dari F tabel maka Ho diterima yaitu tidak terdapat

perbedaan burnout yang signifikan berdasarkan jenis kelamin. Hasil ini dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.15.

Perbedaan Burnout Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan

ANOVA

Burnout

Sum of Squares df Mean Sauare F Sig.

Between Gr?ups 348.308 2 174.154 .313 .733

Within Groups 26124.192 47 555.834 Total 26472.500 49

2.3. Perbedaan Burnout Berdasarkan Lama Bekerja

Setelah dilakukan perhitungan uji beda dengan menggunakan teknik F-test

dihasilkan nilai F hitung sebesar 0, 772 dengan nilai F tabel pada taraf

signifikan 5% (0, 05) dan df 4 dan 45 adalah sebesar 2, 58. Oleh karena itu F

hitung lebih kecil dari F tabel maka Ho diterima yaitu tidak terdapat

perbedaan burnout yang signifikan berdasarkan jenis kelamin. Hasil ini dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 102: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

84

Tabel 4.16.

Perbedaan Burnout Berdasarkan Lama Bekerja

ANOVA

Burnout

Sum of Sauares df Mean Sauare F Sig.

Between Groups 1018.590 4 254.647 .450 .772 Within Groups 25453.910 45 565.642 Total 26472.500 49

Page 103: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data serta pengujian hipotesis yang telah

dikemukakan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini menyimpulkan

bahwa ada hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan atasan

otoriter dengan burnout. Terdapatnya hubungan ini berdasarkan dari hasil

yang diperoleh yaitu r hitung 0, 854 lebih besar daripada r label 0, 279

dengan taraf signifikan 5% (0, 05). lni berarti Ho yang menyatakan tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan atasan otoriter

dengan burnout ditolak. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara

gaya kepemimpinan atasan otoriter dengan burnout. Arah hubungan

menunjukkan arah positif yang artinya semakin gaya kepemimpinan atasan

otoriter itu tinggi, semakin tinggi pula burnout yang dialami karyawan.

Selain hasil utama penelitian, peneliti memperoleh hasil tambahan lainnya

yaitu tidak adanya perbedaan burnout berdasarkan jenis kelamin, faktor usia,

latar belakang pendidikan dan lama bekerja.

oi::

Page 104: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

86

5.2. Diskusi

Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara gaya kepemimpinan

atasan otoriter dengan burnout. Adapun hasil yang diperoleh menunjukkan

adanya hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan atasan otoriter

dengan burnout pada karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Kanwil Jakarta.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Anon (2000), dalam

tulisannya "Dinosaurus Orde Baru di Luar Negeri", yaitu di mana gaya

kepemimpinan otoriter "One Man Show' yang jelas tidak profesional seperti di

KBRI London sudah dapat dipastikan akan membuat pegawai-pegawainya

jadi apatis, depresi, dan menurun kinerjanya. Yang menunjukkan bahwa gaya

kepemimpinan atasan yang otoriter dapat menyebabkan timbulnya burnout.

Hal ini diperkuat oleh teori Zul Azhar (2002), yang menyatakan

kepemimpinan yang otoriter merupakan kepemimpinan berdasarkan

kekuasaan mutlak, pemimpin otoriter dianggap manusia super. Kerugian

yang ditimbulkan oleh kepemimpinan otoriter adalah bahwa anak buahnya

tidak merasa senang, frustasi, rasa tidak puas, rasa takut, konflik dan dapat

menimbulkan stres yang apabila berkepanjangan menjadi burnout.

Page 105: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

Oleh karena itu, upaya untuk mengatasi burnout yang disebabkan salah

satunya oleh gaya kepemimpinan, perlu kiranya bagi individu dan kelompok

untuk dapat mengikuti atau dapat bekerja sama dalam gaya kepemimpinan

tersebut, jika ingin mengembangkan suatu perusahaan yang baik dibutuhkan

kesadaran yang tinggi untuk masing-masing pihak.

5.3. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

Saran praktis:

Perusahaan diharapkan dapat mengadakan training-training untuk mengasah

kemampuan dalam kepemimpinan untuk meningkatkan kemampuan para

pemimpin sehingga mereka dapat menerapkan gaya kepemimpinan yang

tepat untuk diterapkan dalam lingkungan perusahaan.

Saran Teoritis:

1. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dalam menyimpulkan data disertai

dengan wawancara dan observasi secara langsung agar informasi yang

diperoleh akurat, komperhensif dan mendalam.

2. Bagi para peneliti selanjutnya diharapkan untuk memasukkan variabel

yang lain di luar variabel yang ada pada penelitian ini sehingga akan lebih

jelas faktor-faktor lain di luar gaya kepemimpinan di atas.

Page 106: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Abu Ahmadi. (1990). Psikologi Sosial. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Buunk, B.P., Schaufeelli, W.B. (1996). Professional Burnout. Handbook of Work and Healyh Psychology. John Willey & Sons, Ltd.

Chaplin, J.P. (2002). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : Erlangga.

Farber, Barry.A. (1991). Crisis in Education: Stress Burnout in the American Teacher. San Fransisco : Bass.

Greenberg, J., Baron, R.A. (1995). Behavior in Organization: Understanding and Managing The Human Side of Work. New Jersey : Prentice Hall, Inc.

Hadari Nawawi. (2003). Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

_____ . (2004). Kepemimipinan Yang Efektif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Hersey, Paul. (1996). Management Of Organizational Behavior Utilizing Human Resourcces. yth Edition New Jersey USA: Prentice Hall International, Inc.

Jalaludin Rahmat. (1999). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Kartini Kartono. (2003). Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta : PT. Grafindo Persada.

Kuncono. (2004 ). Aplikasi Komputer Psikologi. Jakarta : Universitas Persada Indonesia YAI.

Page 107: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

Makmuri Muchlas. (2005). Peri/aku Organisasi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Moh. As' ad. (1986). Kepemimpinan Efektif Dalam Perusahaan : Suatu Pendekatan Psikologik. Cetakan ke-1. Yogyakarta : Liberty.

Pines, A.M., Aronson, E. (1988). Career Burnout: Cases and Cures. London : The Free Press, Collier MacMillan Publisher.

Riberu. (2003). Dasar-Dasar Kepemimpinan. Jakarta: CV. Pedoman llmu Jaya.

Robbins, Stephen.P. (2001 ). Perilaku Organisasi. Jilid II. Jakarta : Prehalindo.

Saifuddin Azwar. (2003). Reliabi/itas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

______ . (2004). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sarlito Wirawan Sarwono. (2001 ). Psikologi Sosial. Jakarta : Balai Pustaka.

Sevilla.G.C, et all. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press.

Sugiyono. (2002). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfa Beta.

Suhendra dan Murdiyah Hayati. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Get. Ke-1. Jakarta : UIN Jakarta Press.

Sutrisno Hadi. (2002). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta : UI Press.

Suwarto. (1999). Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Universitas Atmajaya Yogyakarta.

Wirawan. (2002). Teori Kepemimpinan. Jakarta : UHAMKA Press.

Wustari Mangundjaya. (2000). Profit Gaya Kepemimpinan Berdasarkan Pendekatan Persuasi. Jakarta : Fakultas Psikologi UI.

Page 108: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

Sumber Skripsi :

Dewi Agustina Fitrahayati. (2003). Hubungan Dukungan Sosial Dengan Burnout Pada Perawat di RS Kepolisian Pusat dr Sukanto. Jakarta : Skripsi (tidak diterbitkan). UPI YAI.

Nurhayati Restiyaningrum. (2006). Hubungan Antara Kondisi Kerja Dengan Peningkatan Kelelahan (Burnout). Jakarta : Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah.

NN. (2005). Hubungan Ga ya Kepemimpinan Atasan Otoriter Dengan Stres Kerja Pada Karyawan di PT. Mitra Samudera Jaya Lines. Jakarta : Skripsi. UPI YAI.

Cicilia Yeti Prawasti. (1991 ). Burnout Pada Guru Sekolah SLB Tuna Ganda. Jakarta: Skripsi (tidak diterbitkan). UPI YAI.

Sumber Jurnal :

Cicilia Yeti Prawasti dan Marihot J. Napitupulu. (2002). Peranan Dimensi Gaya Kepemimpinan Atasan Yang Dipersepsikan Terhadap Burnout Pada Guru SMU Swasta di Jakarta. Depok: Jurnal. Fakultas Psikologi UI.

Demerouti, E., Barker, A.B., Nachreiner, F., Schaufelli, W.B. (2001 ). The Job Demands-resources Model of Burnout. Journal of Applied Psychology. Vol 86, No 3, 499-512. The American Psychological Associations, Inc.

Evi Sukmaningrum. (2005). Secondary Traumatic Stress, Vicarious Trauma dan Burnout Pada Pembimbing Yang Menangani Kekerasan Anak dan Perempuan. Bandung : Jurnal. Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran.

Fery Farhati dan Haryanto F. Rosyid. (1996). Karakteristik Pekerjaan, Dukungan Sosial dan Tingkat Burnout Pada Non Human Service Corporation. Yogyakarta : Jurnal. Fakultas Psikologi UGM no.1.

Haryanto F. Rosyid. (1996). Burnout Penghambat Produktivitas Yang Perlu Dicermati. Jurnal. Buletin Psikologi th IV no.1.

Page 109: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

Harry Susianto. (1992). Memadukan I/mu dan Seni dalam Menyusun Skala Likert. Jakarta : Jurnal Psikologi Sosial. Fakultas Psikologi UI.

Sutjipto. (2001 ). Apakah Anda Mengalami Burnout. Jakarta : Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan no. 032 th 7, 688-706. UNJ.

Sumber Laporan :

Zul Azhar. (2002). Gaya dan Situasi dan Kepemimipinan Serta Pengaruhnya Terhadap lk/im Kerja Organisai di /KIP Padang. Jakarta : Laporan Penelitian. UPI YAI.

Sumber Internet :

Anon. (2000). Dinosaurus Orde Baru DiLuar Negeri.http://www.indopubs. com/archives.

Massofa. (2008). Teori Kepemimpinan.massofa.wordpress.com/-90k.

SI

Page 110: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

N ISJ

JK w p p

w p p

w w w w w p

w p p p w w p p w w p w w p w w p p p

w w p p

w w w p p p w p p p w p w

USIA PEND 26 S1 23 03 36 S1 33 03 25 S1 30 S1 44 S1 40 S1 36 S1 24 03 32 03 39 S1 25 S1 40 S1 30 S1 40 03 28 S1 37 S1 30 S1 30 S1 24 S1 24 03 26 S1 24 S1 25 S1 25 S1 25 S1 28 S1 25 S1 30 S1 29 S1 32 S1 25 S1 24 S1 30 03 34 S1 24 S1 23 S1 42 S2 43 S2 35 S1 25 S1 36 03 23 S1 27 03 38 S1 32 S1 29 S1

LB 1 2 2THN 3 2

1,5 THN 2 2 12THN 3 3 6THN 3 2

1,6 THN 3 2 2THN 2 2 20 THN 3 4 15 THN 3 2 11 THN 3 3 2THN 3 2

12 THN 3 1 12 THN 4 1 6THN 2 3

20 THN 4 2 10 THN 3 1 20 THN 2 2 5THN 3 3 12THN 4 3 6THN 4 4 7THN 4 4 2THN 3 3

1,5 THN 3 2 1,5 THN 2 2 1,5 THN 2 2 2THN 2 3 2THN 2 2 3THN 2 2 3 THN 3 2 2THN 3 2 10 THN 3 3 5 THN 3 3 7THN 4 3 2THN 3 3

1,5 THN 3 2 5 THN 3 2 8THN 3 3

1,5 THN 3 3 1,5 THN 3 2 14 THN 3 3 14 THN 3 3 9THN 3 3 4THN 3 3 4THN 3 3

1,8 THN 3 3 2THN 3 4 6 THN 3 2 5 THN 3 2 3THN 3 2

Lampiran 1 DATA MENTAH HASIL TRY OUT SKALA GAYA KEPEMIMPINANATASAN OTORITER

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 3 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 1 2 2 3 1 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 1 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 1 3 1 3 2 3 2 3 3 3 1 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 4 1 1 3 3 2 2 3 1 3 2 3 1 1 1 4 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 1 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 2 4 3 4 4 4 1 3 3 1 3 2 3 3 2 2 4 1 4 2 4 3 1 2 2 2 4 2 3 1 4 1 3 1 1 3 1 2 1 3 1 4 1 4 1 1 2 4 2 1 1 2 1 1 1 2 3 4 2 3 2 4 2 3 4 1 2 3 2 4 1 3 3 3 3 2 1 4 3 3 3 2 2 3 2 2 4 1 4 3 3 1 1 2 1 3 2 3 1 4 1 3 1 2 3 4 1 2 1 2 1 1 2 2 2 3 2 4 2 3 1 1 2 2 2 1 3 2 3 2 3 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 2 3 2 2 1 1 2 1 2 2 3 2 3 2 3 1 2 2 4 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 1 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 4 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 4 3 2 4 4 3 2 3 3 4 2 2 4 4 1 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 1 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 1 2 2 2 2 3 1 4 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 1 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 1 3 2 4 2 3 1 ·3 3 1 1 1 3 2 4 3 3 2 2 1 4 1 1 1 1 2 1 2 2 1 3 2 4 2 3 1 2 3 2 1 1 3 2 4 3 3 2 2 1 4 1 1 2 1 2 1 2 2 4 3 2 2 3 3 2 4 4 3 2 2 1 3 3 3 4 4 4 1 3 2 4 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 1 1 3 2 3 1 3 1 3 2 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 1 3 3 4 1 4 2 2 1 1 1 4 1 3 2 2 3 3 1 3 4 3 3 2 4 2 3 2 3 2 4 3 3 2 1 2 2 3 1 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 1 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2 1 4 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 4 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 4 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 4 2 3 1 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 4 1 1 1 4 2 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 1 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 2 1 3 2 3 2 3 2 2 1 2 3 2 3 1 3 4 1 1 2 2 3 2 1 2 2 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 1 2 2 1 1 3 1 4 3 3 1 3 3 4 3 2 1 1 3 1 3 3 2 1 1 2 2 2 2 3 1 3 3 2 1 2 2 3 2 1 2 3 2 1 2 2 2 3 2 3 2 4 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 4 2 2 2 2 2 1 1 2 1 4 3 3 1 3 4 4 3 2 1 2 3 2 3 2 3 1 1 1 2 2 2 3 2 3 2 3 1 1 2 3 2 1 1 2 2 1 2 2 2 3 2 3 2 3 1 1 1 2 2 2 4 2 3 2 3 1 1 2 3 2 1 1 2 2 1 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2

Page 111: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

AJ\ ~

32 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 1 2 2 3 3 3 3 2 2 1 1 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 1 1 1 1 1 2

33 34 4 1 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3 4 3 2 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 1 4 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 2 2 3 2 2 4 3 4 3 3 3

35 36 37 38 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 3 1 3 1 1 2 3 2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 1 1 1 3 2 4 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 1 1 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3

39 40 41 42 43 44 45 46 3 1 3 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 1 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 3 3 3 3 3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 1 1 1 1 1 4 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 4 4 3 3 4 4 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 2 1 1 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 Jumlah 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 4 3 2 4 2 2 3 2 3 170 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 150 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 145 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 3 1 2 3 3 145 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 147 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 157 3 3 2 1 1 1 4 3 3 3 4 4 1 4 2 3 2 3 3 3 175 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 143 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 3 4 2 2 2 143 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 162 2 3 2 1 4 4 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 167 1 2 2 2 4 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 4 3 2 3 4 129 3 2 1 1 3 2 3 1 4 4 3 3 2 4 1 3 3 1 3 4 167 2 2 2 2 3 3 1 2 1 2 1 1 2 1 2 3 3 2 4 4 140 2 1 1 1 3 2 2 3 2 1 1 1 2 1 1 4 3 2 3 4 132 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 3 1 3 3 4 3 138 4 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 201 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 167 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 1 202 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 206 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 4 3 147 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 150 2 2 2 2 2 2 3 4 3 1 1 1 2 3 4 3 3 3 3 3 141 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 3 2 1 2 2 2 3 3 2 129 3 2 1 1 3 3 3 2 2 2 1 2 2 3 3 3 3 3 2 1 167 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 145 3 2 2 1 1 3 3 2 3 2 4 4 1 3 2 2 3 2 4 2 163 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 172 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 151 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 2 3 2 4 3 159 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 193 4· 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 200 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 145 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 158 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 147 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 192 2 2 2 2 2 3 2 3 4 2 1 1 1 1 2 2 2 2 4 4 142 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 3 2 155 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 193 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 189 1 3 2 2 3 3 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 4 3 146 2 2 3 2 3 1 2 1 2 2 1 2 3 2 2 4 3 1 3 2 139 1 3 2 2 2 3 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 3 3 127 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 151 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 3 1 3 2 140 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 3 2 3 2 131 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 3 2 3 2 132 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 150

Page 112: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

~

~ JK w p p w p p w w w w w p w p p p w w p p w w p

w w p

w w p p p

w w p p w w w p p p w p p p w p w w

USIA 26 23 36 33 25 30 44 40 36 24 32 39 25 40 30 40 28 37 30 30 24 24 26 24 25 25 25 28 25 30 29 32 25 24 30 34 24 23 42 43 35 25 36 23 27 38 32 29 23

PEND LB S1 2THN 03 1,5 THN S1 12 THN 03 6THN 51 1,6 THN 51 2THN 51 20 THN 51 15 THN S1 11 THN 03 2THN 03 12THN 51 12THN 51 6THN 51 20 THN 51 10 THN 03 20 THN 51 5THN 51 12 THN S1 6THN S1 7THN S1 2THN 03 1,5 THN 51 1,5 THN S1 1,5 THN 51 2THN S1 2 THN S1 3THN 51 3 THN 51 2THN 51 10 THN 51 5THN 51 7THN 51 2THN 51 1,5 THN 03 5THN 51 8 THN S1 1,5 THN 51 1,5 THN 52 14 THN 52 14 THN 51 9THN 51 4THN 03 4THN S1 1,8 THN 03 2THN S1 6THN 51 5THN S1 3THN S1 1,5 THN

1 2 3 4 5 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 2 2 3 3 2 2 3 1 2 1 1 1 1 2 3 2 3 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 4 3 ' 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 1 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2

Lampiran 2 DATA MENTAH HASIL TRY OUT SKALA BURNOUT

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 1 4 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 2 2 4 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 1 4 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 4 4 2 3 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 1 1 2 2 2 4 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 1 4 2 2 2 3 2 2 3 4 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 4 2 2 2 4 4 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 4 4 3 3 3 2 2 3 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 4 2 2 2 1 2 3 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 1 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3

Page 113: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

(;-,_ "50 29

3 2 2 3 3 3 2 2 1 3 2 1 3 2 1 2 2 2 4 4 2 3 1 1 4 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2

30 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 3 2 1 2 2 2 4 4 2 2 1 1 4 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 4 2 4 2 2 2 2 2 2 1

31 32 33 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 1 1 2 2 4 3 2 1 2 1 1 1 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 4 4 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 4 2 2 3 3 3 4 2 2 3 2 3 4 2 2 3 2 1 3 2 2 4 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2

34 35 36 37 38 39 40 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 4 2 4 1 2 1 1 3 1 1 2 3 3 3 2 4 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 4 3 3 2 4 3 2 4 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 1 3 2 1 3 2· 3 2 3 3 4 2 2 2 2 3 2 2 4 1 3 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 2 2 3 2 2 2 3 4 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 4 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 4 4 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2

41 42 43 44 45 46 47 4ll 49 50 51 52 53 54 Jumlah 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 139 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 125 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 110 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 102 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 116 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 114 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 128 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 110 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 97 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 127 2 4 1 1 1 1 1 3 1 2 2 1 1 2 113 1 3 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 67 2 3 1 3 3 3 1 1 2 3 1 1 3 1 128 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 4 3 2 105 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 72 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 115 3 4 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 161 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 119 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 167 3 4 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 4 164 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 111 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 127 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 105 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 100 1 3 3 2 2 2 2 2 3 3 4 4 2 3 142 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 113 2 4 1 3 3 3 1 1 2 3 1 1 3 1 124 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 114 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 133 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 127 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 158 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 181 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 123 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 136 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 110 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 159 3 4 2 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 3 127 2 4 2 2 2 2 2 3 1 1 2 1 3 2 118 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 158 1 4 4 3 2 2 2 3 3 2 1 2 1 2 135 2 3 1 2 2 2 1 3 2 1 1 2 2 2 108 1 4 4 3 2 2 2 3 3 2 1 2 1 2 133 2 2 2 2 1 2 2 2 4 1 1 3 3 1 113 2 4 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 104 1 4 4 3 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 135 1 4 4 3 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 124 1 4 4 3 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 124 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 116 2 3 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 101

Page 114: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

l,ampiran 3 Validitas Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter

****** Method 1 {space saver) will be used for this analysis ******

R E L I A B I L I T Y

3tatistics for SCALE

Mean 157.1000

[tern-total Statistics

TAROOOOl TAR00002 TAR00003 IAR00004 TAR00005 TAR00006 TAR00007 TAR00008 TAR00009 TAROOOlO TAROOOll TAR00012 TAR00013 IAR00014 IAR00015 TAR00016 IAR00017 TAR00018 TAR00019 TAR00020 TAR00021 TAR00022 IAR00023 TAR00024 TAR00025 TAR00026 TAR00027 TAR00028 TAR00029 TAR00030 TAR00031 1AR00032 TAR00033 TAR00034 !AR00035 1AR00036 1AR00037 1AR00038

Scale Mean

if Item Deleted

154.1800 154.6200 154.8800 154.1000 154.8600 153.8000 154.5000 154.1000 155.0800 154.9800 154.7000 154.7600 154.6600 155.2600 154.3400 154.9200 154.2800 154.6400 154.2600 154. 9600 154.9400 154.8200 154.1800 154.8600 154.7400 154.8200 154.7000 155.0600 154.8400 154.6800 154.7000 154.9800 154.4600 154.1800 154.8400 154.9200 154.9600 154.8200

A N A L Y S I S S CA L E

Variance 449.9286

Scale Variance if Item Deleted

443.5792 436.2404 429.0465 455.8878 435.7963 440.7347 428.7857 442.9082 424.7690 424.5506 439.0306 433.4106 436.6371 446.0739 447.l.678 426.4016 466.8588 434.8065 431. 9922 425.5086 428.6290 437.4976 471. 9873 432.5718 409.5024 431.2118 436.7449 455.6494 428.8718 436.5486 432.3776 426.3873 449.6412 441.9465 435.5657 436.1567 429.4269 436.8853

Std Dev 21.2115

N of Variables

66

Corrected Item­Total

Correlation

.2530

.4116

.6666 -.2576

.5269

.3417

.6336

. 2993

.7019

.6325

.3396

.4778

.4551

.1424

.0839

.6311 - . 5081

.4762

. 4640

. 7126

. 7071

.3605 -.6928

.6198

.8638

.6002

.4340 -.2358

.6351

. 5111

.5862

.7459 -.0086

.3018

.5595

.5394

.7585

.4991

(A L P H A)

Alpha if Item Deleted

. 9394

.9387

.9373

.9415

.9382

.9390

.9374

.9392

.9369

.9373

.9391

.9383

.9385

.9399

.9402

.9374

.9439

.9384

.9384

.9369

.9372

.9390

.9445

.9377

.9354

.9377

.9386

.9415

.9374

.9383

.9378

.9369

.9410

. 93 92

.9381

.9382

.9371

.9383

Page 115: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

g? VAR00039 155.0600 432.0984 .5722 .9378 VAR00040 154.9600 423.3045 .7338 .9367 VAR00041 154.8600 422.4902 .7678 .9365 VAR00042 154.5200 432.7853 .5461 .9380 VAR00043 154.9000 428.1327 .7357 .9370 VAR00044 154.5000 425.4796 . 7138 .9369 VAR00045 154.7000 419.1531 .8819 .9358 VAR00046 155.0000 432.0816 .6839 . 9375 VAR00047 154.7600 425.7780 .8334 .9366 VAR00048 154.7600 434.1453 .6662 .9377 VAR00049 155.0600 448.5882 .0597 .9400 VAR00050 155 .1600 449.9739 -.0141 .9403 VAR00051 154.4800 447.1118 .0841 .9403 VAR00052 154.8200 441.6200 .3315 .9391 VAR00053 154.9400 432.2208 .5590 .9379 VAR00054 154.8000 436.9388 .4423 .9385 VAR00055 154.8400 433.5249 .5507 .9380 VAR00056 154.9800 432.3465 .6589 .9376 VAR00057 154.9400 426.8331 .6868 .9371 VAR00058 154.8600 428.0820 .6432 .9374 VAR00059 154.9000 435.6837 .5188 .9382 VAR00060 155.2200 438.4200 .2942 .9395 VAR00061 154.7600 434.1861 .5322 . 9381 VAR00062 154.4200 449.9629 -.0159 .9406 VAR00063 154.5400 447.3555 .0792 .9402 VAR00064 154.7200 437.5935 .4489 .9385 VAR00065 154.1600 461. 0351 -.4551 .9423 VAR00066 154.5000 464.3367 -.4759 .9432

Reliability Coefficients N of Cases 50.0 N of Items 66 ii.lpha .9395

Page 116: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

Lampiran 4 Reliabilitas Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter

****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******

R E L I A B I L I T Y

3tatistics for SCALE

Mean 121.7000

rtem-total Statistics

JAROOOOl JAR00002 JAR00003 JAR00005 JAR00006 JAR00007 JAR00008 JAR00009 JAROOOlO JAROOOll JAR00012 JAR00013 JAR00016 JAR00018 JAR00019 JAR00020 JAR00021 JAR00022 JAR00024 JAR00025 JAR00026 JAR00027 JAR00029 JAR00030 JAR00031 JAR00032 JAR00034 vAR00035 vAR00036 vAR00037 vAR00038 vAR00039 vAR00040 vAR0004 l vAR00042 vAR00043 vAR00044 vAR00045

Scale Mean

if Item Deleted

118.7800 119.2200 119.4800 119.4600 118.4000 119 .1000 118.7000 119.6800 119.5800 119.3000 119.3600 119. 2600 119.5200 119.2400 118.8600 119.5600 119.5400 119.4200 119.4600 119.3400 119.4200 119.3000 119.4400 119.2800 119.3000 119.5800 118.7800 119.4400 119.5200 119.5600 119.4200 119. 6600 119.5600 119.4600 119.1200 119.5000 119 .1000 119.3000

A N A L Y S I S S C A L E

Variance 515.4388

Scale Variance if Item Deleted

509.6445 500.4608 492.7853 500.4576 506.4082 492.9082 508.2551 489.0384 486.7384 503.2755 497.3780 502.5229 488.9486 498.4310 496.5718 488.6188 492.2535 502.3302 496.1310 471.2086 494.2894 500.8265 491.7616 501.3486 496.7041 489.8404 507.5629 500.1290 500.5404 492.7004 501.5139 496. 7188 487.3943 486.0902 497.0873 491.5204 489.3980 482.0918

Std Dev 22.7033

N of Variables

52

Corrected Item­Total

Correlation

. 2143

. 4221

.6762

. 5221

. 3129

.6309

.2862

.6874

.6708

.3559

.4894

.4118

.6661

.5023

.4563

.7322

. 7196

.3558

.6454

.8834

.6356

.4508

.6691

.5030

. 5849

.7582

.2777

.5574

.5458

.7869

.4983

. 5611

. 7214

.7670

.5466

.7550

.7100

.8927

(A L P H A)

Alpha if Item Deleted

. 9650

.9645

.9636

.9641

.9648

.9637

. 9648

. 9635

.9636

.9647

. 9643

. 9645

. 9636

. 9642

. 9645

. 9633

. 9634

. 9648

. 9637

.9625

.9637

. 9644

. 9636

. 9642

. 9639

. 9633

. 9648

. 9640

. 9641

. 9633

.9642

. 9640

. 9633

. 9632

. 9640

. 9633

. 9634

. 9626

Page 117: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

0) VAR00046 119. 6000 496.6939 .6706 . 9637 VAR00047 119. 3600 489.6637 .8305 . 9631 VAR00048 119.3600 498.9290 .6506 . 9638 VAR00052 119.4200 506.8608 .3198 . 9647 VAR00053 119.5400 495.3555 .5944 . 9639 VAR00054 119.4000 502.1633 .4220 . 9644 VAR00055 119. 4400 497.2310 .5725 . 9639 VAR00056 119.5800 496.4118 .6666 . 9637 VAR00057 119.5400 489.9678 .7088 . 9634 VAR00058 119. 4600 490.7841 .6803 . 9635 VAR00059 119. 5000 501.2755 .4808 . 9642 VAR00060 119. 8200 501.5384 .3363 . 9650 VAR00061 119.3600 498.7657 .5268 . 9641 VAR00064 119.3200 502.2220 .4499 . 9643

Reliability Coefficients N of Cases 50.0 N of Items 52 11.lpha = .9646

Page 118: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

Lampiran 5 Validitas Skala Burnout ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******

R E L I A B I L I T Y

Statistics for SCALE

Mean 123.2800

Item-total Statistics

\/AROOOOl \/AR00002 \/AR00003 \/AR00004 \/AR00005 \/AR00006 ITAR00007 \/AR00008 \/AR00009 \/AROOOlO \/AROOOll \/AR00012 \/AR00013 \/AR00014 JAR00015 JAR00016 \/AR00017 \/AROOOlB \/AR00019 JAR00020 JAR00021 /AR00022 JAR00023 /AR00024 /AR00025 /AR00026 /AR00027 /AR00028 IAR00029 IAR00030 IAR0003 l IAR00032 /AR00033 /AR00034 IAR00035 IAR00036 IAR00037 fAR00038 /AR00039

Scale Mean

if Item Deleted

120.6600 121.1600 120.7600 121.0600 120.9400 120.9400 121.0400 121.0400 121.1400 121.1200 120.8600 121.2200 121.0800 120.9400 120.9600 120.8400 121.0600 120.8800 121.0200 120.8400 121.0800 121.0200 121. 0600 121.0200 121. 0400 121.2400 120.9600 120.8600 121.0200 121.0600 120.5200 121.0000 120.9600 121.2000 120.9200 121. 0600 121.0400 120.4800 121.0400

A N A L Y S I S S C A L E

Variance 489.5527

Scale Variance if Item Deleted

464.2698 469.7290 471. 4514 467.1596 468.0984 463.0780 463.0188 467.9984 474.0820 477.4547 471.1024 470.9506 476.5649 469.4045 469.5086 466. 0963 479.4045 479.1690 471.3261 468.8310 468.3608 482.1016 468.2616 458.8771 461.2229 481.6963 472.4882 465.1024 467.3261 463.2820 476.4996 470.4898 472.6922 475.8367 474.4016 470.6698 471.4269 489.5608 465.1412

Std Dev 22.1258

N of variables

54

Corrected Item­Total

Correlation

.7098

.8061

.5998

.7843

.7043

.7059

.7551

.6524

. 5411

.4337

.6475

.7180

.4769

.6914

. 6611

.7548

.4881

.4315

.6862

.6629

.6553

.2877

.7847

.7368

.7375

.3875

.5863

.7041

.6674

.6862

.4195

.6107

.6471

.5428

.5366

.6925

.5237 -.0161

.7435

(A L P H A)

Alpha if Item Deleted

. 9663

. 9662

. 9667

.9661

.9664

. 9663

. 9661

.9665

.9669

. 9672

. 9666

. 9664

. 9671

.9664

. 9665

. 9662

. 9671

. 9672

.9665

. 9665

. 9665

. 9676

. 9662

. 9662

. 9662

. 9673

. 9668

. 9663

. 9665

. 9664

. 9673

. 9667

. 9666

. 9669

. 9669

. 9665

. 9670

.9687

. 9662

/OD

Page 119: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

({)/

VAR00040 121.1200 467.4139 .7044 . 9664 VAR00041 121.1400 473.9596 .5188 . 9670 VAR00042 120.0600 477.7310 .4251 . 9672 VAR00043 121. 0200 472.3873 .4731 .9672 VAR00044 121.0000 477.1020 .4844 . 9671 VAR00045 121.2000 475.5918 . 5937 . 9668 VAR00046 121.1600 478.6269 .5095 . 9670 VAR00047 121.4000 471.8776 .6714 .9665 VAR00048 120.8600 471.0208 .5916 .9667 VAR00049 120.9800 479.4486 .3844 .9673 VAR00050 121.1600 470.3004 .6584 . 9665 VAR00051 121.2200 469.6037 .5266 .9671 VAR00052 121.1800 478.0690 .3912 .9674 VAR00053 121.1400 486.6943 .1003 .9681 VAR00054 121.0600 467.5269 .7027 . 9664

Reliability Coefficients N of Cases 50.0 N of Items 54 Alpha . 9674

Page 120: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

Lampiran 6 Reliabilitas Skala Burnout

****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******

R E L I A B I L I T Y

Mean Statistics for SCALE 118. 3400

Item-total Statistics

VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAROOOOS VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO VAROOOll VAR00012 llAR00013 \/AR00014 \/AR00015 VAR00016 \/AR00017 llAR00018 llAR00019 \/AR00020 llAR00021 \/AR00022 \/AR00023 \/AR00024 \/AR00025 llAR00026 llAR00027 i/AR00028 i/AR00029 i/AR00030 i/AR00031 i/AR00032 i/AR00033 i/AR00034 i/AR00035 i/AR00036 i/AR00037 i/AR00039

Scale Mean

if Item Deleted

115.7200 116.2200 115.8200 116 .1200 116.0000 116.0000 116.1000 116.1000 116.2000 116 .1800 115. 9200 116.2800 116 .1400 116.0000 116. 0200 115.9000 116.1200 115.9400 116.0800 115. 9000 116 .1400 116.0800 116 .1200 116. 0800 116 .1000 116.3000 116.0200 115.9200 116.0800 116.1200 115.5800 116. 0600 116. 0200 116.2600 115.9800 116.1200 116.1000 116. 1000

A N A L Y S I S S C A L E

variance 486.5555

Scale Variance if Item Deleted

461.4710 466.8690 468.5180 464.0261 465.1837 460.0000 459.8878 464.9082 471.1837 474.3955 468.3200 468.0424 473.4698 466.2041 466.5506 463.1122 476.4751 476.3433 468.4016 466.1327 465.3882 479.1363 465.2914 455.5445 458.0510 478.9082 469.7343 462.2384 464.3608 460.0669 473.5139 467.5678 469.6935 472.8902 471.4894 467.7812 468.9490 462.1327

Std Dev 22.0580

N of Variables

52

Corrected Item­Total

Correlation

.7062

.8029

.5995

.7919

.7038

.7104

.7616

.6575

.5392

.4374

.6417

.7167

.4822

.7009

.6619

.7568

.4863

.4254

.6855

.6550

.6566

.2873

.7862

.7479

.7448

.3780

.5794

.7023

.6685

.6945

.4205

.6101

.6493

.5424

.5351

.6906

.5095

.7462

(A L P H A)

Alpha if Item Deleted

.9685

.9684

. 9689

. 9683

.9686

. 9685

.9683

. 9687

.9691

.9694

. 9688

. 9686

. 9692

. 9686

. 9687

.9684

. 9692

. 9694

. 9687

. 9687

.9687

. 9697

. 9684

.9684

.9684

. 9695

. 9690

.9685

. 9687

. 9686

.9695

. 9689

. 9688

. 9691

. 9691

. 9686

.9692

. 9684

/tJ2

Page 121: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

/63 VAR00040 116 .1800 464.4771 .7047 . 9685 VAR00041 116. 2000 471.1429 .5142 . 9692 VAR00042 115.1200 474.7200 .4269 .9694 VAR00043 116. 0800 469. 2996 .4773 . 9694 VAR00044 116. 0600 474.0984 .4862 . 9692 VAR00045 116. 2600 472.5637 . 5969 .9689 VAR00046 116.2200 475.6853 .5084 . 9692 VAR00047 116. 4600 468.8657 .6741 . 9687 VAR00048 115.9200 468.2792 .5849 . 9689 VAR00049 116.0400 476.5290 .3825 .9695 VAROOOSO 116.2200 467.2363 . 6629 .9687 VAR00051 116.2800 466.6955 .5258 . 9692 VAR00052 116.2400 475.2473 .3861 . 9695 VAR00054 116.1200 464.6384 .7014 .9686

Reliability Coefficients N" of Cases 50.0 N of Items 52 1'lpha = .9695

Page 122: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

J"­':::J ,.___,

NO

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48

JK USIA

PRIA 42 PRIA 30 PRIA 30 PRIA 36 PRIA 36 PRIA 30 PRIA 28 PRIA 42 PRIA 40 PRIA 36 PRIA 27 PRIA 43 PRIA 30 PRIA 30 PRIA 32 PRIA 30 PRIA 32 PRIA 39 PRIA 35 PRIA 25 PRIA 40 PRIA 43 PRIA 29 PRIA 46 PRIA 30

WANITA 27 WANITA 47 WANITA 29 WANITA 32 WANITA 31 WANITA 28 WANITA 42 WANITA 34 WANITA 42 WANITA 38 WANITA 32 WANITA 27 WANITA 33 WANITA 40 WANITA 30 WANITA 36 WANITA 40 WANITA 40 WANITA 25 WANITA 32 WANITA 37 WANITA 37 WANITA 32

PENO LB 1

S1 17THN 2 03 7THN 3 S1 10THN 3 S1 12THN 4 S1 12 THN 4 S1 10 THN 3 S1 6THN 2 S2 14 THN 3 S1 25THN 2 S1 12 THN 3 03 6THN 3 S2 14 THN 3 03 8THN 3 S1 4THN 3 S1 11 THN 3 03 5THN 3 S1 11 THN 3 S1 12 THN 4 S1 9THN 3 S1 2THN 3 03 20 THN 2 S2 18 THN 3 S1 5THN 3 S1 22 THN 3 S1 7THN 4 S1 4THN 4 S1 23 THN 3 S1 3 THN 3 03 11 THN 3 S1 a THN 3 03 5THN 3 03 22THN 2 S1 BTHN 3 S1 22THN 2 S1 6THN 3 S1 7THN 4 S1 4THN 2 03 6THN 3 S1 18 THN 3 S1 BTHN 3 S1 11 THN 3 S1 20THN 4 03 21 THN 3 S1 3 THN 2 S1 10 THN 2 S1 12 THN 2 51 12 THN 4 03 12 THN 3

Lampiran 7 DATA MENTAH HASIL PENELITIAN SKALA GAYA KEPEMIMPINAN ATASAN OTORITER

Butir Pern ataan 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 2 2 4 2 3 1 1 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 4 4 1 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 1 3 3 3 4 3 1 2 3 1 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3 3 4 3 3 4 4 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 1 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 3 2 1 2 4 4 4 4 4 3 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 4 3 4 4 4 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 1 4 2 3 1 1 2 1 1 1 2 4 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 1 4 3 3 1 1 3 4 3 1 4 3 4 1 3 3 3 4 3 3 4 3 1 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 2 1 4 1 3 1 1 3 1 2 1 1 4 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 4 1 3 3 1 2 3 2 3 2 2 1 2 3 1 4 1 1 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 4 4 4 2 3 4 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 1 1 2 1 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 2 4 2 4 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 1 1 3 1 4 3 1 3 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 4 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 1 1 1 2 2 2 2 3 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 3 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 2 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 4 4 1 1 3 3 2 1 2 3 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 ... 3 4 2 4 4 2 2 2 2 2 1 4 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 3 2 3 2 3 1 3 3 4 1 4 2 2 1 4 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 2 2 3 3 2 3 2 4 2 3 4 1 2 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 3 1 1 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 1 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 1 2 2 4 3 4 4 4 1 3 3 2 3 2 2 4 1 2 4 3 1 2 ' 4 ' ' ' '

Page 123: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

I V"\ ~ ..__,

Butir Pern ataan JUMLAH 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 130 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 152 2 2 1 1 1 1 1 4 1 2 2 1 2 2 3 2 1 1 1 2 1 1 2 95 3 2 3 3 3 4 2 3 2 3 3 4 2 2 2 3 3 3 4 3 4 4 3 161 3 2 2 2 3 4 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 143 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 2 122

3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 148 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 160 4 4 3 4 4 4 2 1 3 2 3 4 2 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 165 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 109 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 164 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 156 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 160 1 1 2 1 2 3 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 92 2 1 4 3 4 3 2 4 2 1 3 3 2 1 1 2 1 3 2 1 1 3 1 126 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 112 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 135 1 3 1 1 1 3 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 89 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 1 2 1 1 1 2 2 2 2 3 107 3 3 2 3 2 4 1 2 2 2 2 1 4 3 4 4 1 2 2 2 3 3 3 142 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 3 3 102 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 137 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 160 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 128 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 171 3 3 2 3 3 3 2 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 4 2 3 3 3 156 2 3 2 2 2 4 1 3 3 3 3 2 2 4 1 4 3 3 3 2 3 2 1 142 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 111 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 124 2 2 2 1 1 3 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 3 2 2 1 104 2 4 2 2 3 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 4 3 2 4 3 140 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 119 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 159 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 4 2 2 2 3 126 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 93 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 164 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 142 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 112 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 110 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 138 2 2 1 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 104 1 3 3 3 3 4 1 4 3 2 4 1 2 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 149 2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 3 111 3 3 1 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 4 4 1 3 2 2 137 2 3 1 1 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 1 4 4 3 3 2 4 1 1 134 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 115 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 130 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 130

Page 124: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

'--0 "':J ~

NO

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48

JK

PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA

WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA

USIA PEND

42 51 30 03 30 51 36 51 36 51 30 51 28 51 42 52 40 $1 36 51 27 03 43 $2 30 03 30 $1 32 $1 30 03 32 $1 39 51 35 51 25 $1 40 03 43 52 29 $1 46 $1 30 51 27 51 47 $1 29 51 32 03 31 51 28 03 42 03 34 $1 42 $1 38 51 32 $1 27 $1 33 03 40 51 30 $1 36 $1 40 $1 40 03 25 $1 32 51 37 51 37 $1 32 03

LB 1 2 3 4

17THN 4 2 2 3 7 THN 3 2 4 2 10THN 1 1 1 1 12THN 2 2 3 2 12THN 2 2 3 3 10THN 2 2 2 2 6THN 3 3 3 3 14 THN 4 3 3 3 25THN 2 2 3 3 12THN 2 2 3 2 6THN 4 3 4 2 14 THN 3 2 3 3 8THN 3 3 3 2 4THN 1 1 1 2 11 THN 3 2 3 2 STHN 2 2 2 2

11 THN 2 2 3 2 12 THN 1 1 1 1 9THN 2 2 3 1 2THN 3 2 3 3 20THN 3 2 3 2 18 THN 4 2 2 3 STHN 3 3 3 3

22THN 2 2 2 2 7THN 4 3 3 3 4THN 3 3 4 2 23 THN 4 2 3 4 3THN 3 2 2 2

11 THN 3 2 2 2 8THN 3 2 3 3 STHN 3 2 2 2

22THN 2 2 2 2 8 THN 3 3 3 3

22THN 2 2 2 2 6THN 3 2 3 2 7THN 4 4 4 4 4THN 3 2 3 3 6THN 2 2 2 2 18THN 2 2 2 2 STHN 2 2 3 3

11 THN 2 2 3 2 20 THN 3 2 4 2 21 THN 2 2 2 2 3 THN 1 2 2 2 10THN 1 2 2 3 12THN 2 2 3 2 12THN 3 2 2 2 12 THN 3 2 2 2

Lampiran 8 DATA MENTAH HASIL PENELITIAN SKALA BURNOUT

Butir Pern ataan 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 4 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 4 2 2 4 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 2 2 4 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 2 4 3 2 2 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 3 4 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 2 2 3 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 1 2 2 3 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 4 1 4 3 1 3 2 2 1 4 3 1 3 2 4 3 4 1 3 1 1 3 3 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1 4 4 2 2 3 2 2 2 3 4 4 2 3 3 4 1 1 3 4 2 2 3 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 3 4 2 2 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 1 4 3 2 2 2 4 4 3 4 1 3 3 2 4 4 1 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 2 2 3 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3' 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 " 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 1 2 2 2 2 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 2 1 2 4 3 4 1 4 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 2 1 2 4 2 2 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 1 4 2 2 2 3 2 2 3 4 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 4 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 1 4 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 ·2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 1 4 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2

Page 125: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

\--­<'<:) ..__,

30 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 4 2 2 4 2 2 1 2 2 2 2 3 1 4 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 1 2 2 3 3 2 2 1

31 3 3 1 4 3 2 3 3 3 2 3 4 2 3 1 2 3 1 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3

32 33 34 2 2 2 3 3 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 2 4 3 4 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 4 4 2 3 4 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 4 3 3 3 2 3 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 1 3 4 4 2 2 2 2 3 4 4 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2

35 36 37 38 39 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 1 1 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 2 2 1 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 1 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 4 2 2 4 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 3 3 4 4 3 3 2 1 1 3 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 4 3 4 3 4 2 2 2 1 2 1 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 4

Butir Pern ataan JUMLAH

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 118 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 142 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 68 3 4 2 3 2 2 2 4 3 3 2 2 3 134 2 4 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 118 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 121 2 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3 3 1 142 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 153 3 4 2 2 2 2 3 3 2 4 3 2 3 140 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 106 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 153 1 4 4 3 2 2 2 3 3 2 1 2 2 131 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 143 1 3 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 86 3 3 1 1 2 3 2 4 2 2 1 2 3 120 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 105 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 113 1 3 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 63 2 3 1 2 2 2 1 3 2 1 1 2 2 102 4 4 1 1 1 2 1 3 1 1 4 1 3 137 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 111 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 124 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 153 1 3 2 1 1 2 1 2 3 1 1 2 1 93 3 4 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 4 160 2 3 2 3 3 3 2 4 2 3 3 2 3 155 4 4 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 3 141 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 111 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 122 1 4 4 3 2 2 2 3 3 2 1 2 2 131 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 134 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 109 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 154 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 112 1 4 4 3 2 2 2 3 3 2 1 2 2 118 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 176 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 131 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 98 2 3 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 104 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 110 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 93 3 4 2 4 4 1 2 3 2 4 2 1 3 146 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 105 2 4 1 3 3 3 1 1 2 3 1 1 1 120 2 3 1 3 3 3 1 1 2 3 1 1 1 123 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 110 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 114 2 4 1 1 1 1 1 3 1 2 2 1 2 108

Page 126: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

Lampiran 9 Reliabilitas Penelitian

Reliabilitas Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based

on Cronbach's Standardized

Aloha Items N of Items .963 .962 52

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted

VAR00001 129.6800 517.691 .158 .964 VAR00002 130.0200 504.591 .451 .963

VAR00003 130.1200 502.393 .621 .962 VAR00004 130.3600 509.827 .367 .963 VAR00005 129.3800 512.200 .363 .963 VAR00006 129.9400 498.996 .578 .962

VAR00007 129.5000 512.541 .366 .963 VAR00008 130.2000 498.327 .593 .962

VAR00009 130.2400 495.615 .666 .962

VAR00010 130.1200 503.944 .527 .963

VAR00011 130.0800 498.198 .598 .962

VAR00012 129.9800 504.387 .510 .963 VAR00013 130.2200 501.196 .589 .962 VAR00014 130.0600 502.588 .621 .962

VAR00015 129.5600 504.904 .449 .963 VAR00016 130.1200 491.577 .730 .962

VAR00017 130.2800 499.471 .645 .962 VAR00018 130.2000 508.408 .449 .963 VAR00019 130.0600 498.098 .683 .962 VAR00020 129.8000 478.816 .894 .961 VAR00021 130.1000 505.602 .544 .963 VAR00022 130.2400 509.207 .502 .963

VAR00023 130.2800 509.920 .342 .963

VAR00024 130.2600 509.217 .541 .963

VAR00025 130.1200 501.414 .603 .962

VAR00026 130.2400 503.451 .618 .962

VAR00027 129.5200 512.622 .398 .963

VAR00028 130.2400 503.860 .635 .962

! otJ

Page 127: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

I f2>j

VAR00029 130.2400 515.084 .257 .963 VAR00030 130.2000 501.143 .692 .962 VAR00031 130.1200 506.026 .528 .963 VAR00032 130.5000 503.357 .587 .962 VAR00033 130.2600 492.931 .759 .962 VAR00034 130.0400 495.182 .746 .962 VAR00035 129.7200 503.063 .595 .962 VAR00036 130.4600 504.009 .575 .962 VAR00037 129.8600 497.551 .600 .962 VAR00038 130.1200 493.169 .795 .962 VAR00039 130.3800 504.812 .637 .962 VAR00040 130.1400 497.388 .782 .962 VAR00041 130.1600 499.933 .646 .962 VAR00042 130.2800 513.267 .327 .963 VAR00043 130.2400 502.472 .597 .962 VAR00044 130.3000 508.541 .454 .963 VAR00045 130.1600 499.647 .709 .962 VAR00046 130.3600 505.949 .506 .963 VAR00047 130.1600 499.402 .717 .962 VAR00048 130.0800 492.442 .729 .962 VAR00049 130.2200 507.032 .521 .963 VAR00050 130.5000 504.867 .435 .963 VAR00051 130.1800 500.967 .667 .962 VAR00052 130.0600 509.404 .442 .963

Page 128: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

VAR00001

VAR00002

VAR00003

VAR00004

VAR00005

VAR00006

VAR00007

VAR00008

VAR00009

VAR00010

VAR00011

VAR00012

VAR00013

VAR00014

VAR00015

VAR00016

VAR00017

VAR00018

VAR00019

VAR00020

VAR00021

VAR00022

VAR00023

VAR00024

VAR00025

VAR00026

VAR00027

VAR00028

VAR00029

Lampiran 10 Reliabilitas Penelitian

Reliabilitas Skala Burnout

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based

on Cronbach's Standardized

Alpha Items N of Items .970 .970 52

Item-Total Statistics

Scale Corrected Scale Mean if Variance if Item-Total Item Deleted Item Deleted Correlation

120.1000 511.480 .703

120.5400 519.233 .830

120.0600 515.282 .717

120.3600 520.439 .646

120.4800 519.438 .629

120.1400 511.307 .746

120.2000 511.918 .776

120.2400 519.574 .627

120.6000 523.918 .538

120.2400 518.064 .601

120.2400 519.002 .747

120.6800 522.304 .654

120.5400 529.437 .367

120.2200 515.604 .752

120.2600 514.809 .721

120.1800 514.273 .763

120.4200 526.616 .588

120.1600 522.178 .599

120.3600 521.868 .666

120.1600 516.056 .739

120.5200 523.479 .516

120.5200 532.826 .275

120.3600 516.602 .741

120.1600 505.484 .756

120.3400 511.331 .692

120.6000 527.592 .495

120.1800 518.967 .596

120.1600 509.8921 .784

120.4200 525.351 .430

!IO

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

.969

.969

.969

.970

.970

.969

.969

.970

.970

.970

.969

.970

' .970

.969

.969

.969

.970

.970

.970

.969

.970

.970

.969

.969

.969

.970

.970

.969

.970

Page 129: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

)!/

VAR00030 120.5200 521.3161 .538 .970 VAR00031 119.8000 527.102 .408 .970 VAR00032 120.2200 512.828 I .777 .969 VAR00033 120.2600 519.0941 .707 .969 VAR00034 120.4600 522.580 .524 .970 VAR00035 120.1600 523.117 .539 .970 VAR00036 120.3800 516.730 .778 .969 VAR00037 120.3600 518.847 .592 .970 VAR00038 120.4200 509.147 .742 .969 VAR00039 120.5000 516.092 .662 .969 VAR00040 120.4000 516.857 .658 .969 VAR00041 119.4200 528.493 .466 .970 VAR00042 120.5600 525.884 .414 .970 VAR00043 120.4000 523.265 .510 .970 VAR00044 120.5000 522.459 .541 .970 VAR00045 120.5000 526.582 .509 .970 VAR00046 120.7400 524.033 .573 .970 VAR00047 120.0800 521.381 .532 .970 VAR00048 120.5000 533.276 .295 .970 VAR00049 120.4200 516.616 .646 .970 VAR00050 120.6200 518.730 .590 .970 VAR00051 120.6600 533.086 .280 .970 VAR00052 120.3800 I 517.098 .699 .969

Page 130: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

1 J z

Lampiran 11 Uji Normalitas Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Gaya Kepemimpi nan Atasan

Otoriter N 50 Normal Parameters a,b Mean 132.6600

Std. Deviation 22.85947 Most Extreme Absolute .097 Differences Positive .097

Negative -.086 Kolmogorov-Smirnov Z .686 Asymp. Sig. (2-tailed) .735

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Scatterplott Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter

Normal Q-Q Plot of Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter

200----------------~

0

''° 0 0 • ,

• '"" > 0

• 00 E if" :; z ''° " 13 ~ 120 00 x

"' mo 0

oo 0---~-~T -~--1 eo 100 120 HO mo mo 200

Observed Value

Page 131: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

Lampiran 12 Uji Normalitas Skala Burnout

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Burnout N 50 Normal Parameters a,b Mean 122.7000

Std. Deviation 23.24339

Most Extreme Absolute .078 Differences Positive .078

Negative -.071

Kolmogorov-Smirnov Z .549 Asymp. Sig. (2-tailed) .923

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Scatterplott Skala Burnout

Normal Q-Q Plot of Burnout

180

0

160 0

© 0

" ;;; 140 > ;;; § 0 120 z

'O

tl © a. 100

ocf' x

"' 0

80 0

0

60 r 60 80 100 '20 ''° 160 180

Observed Value

Page 132: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

Lampiran 13 Uji Homogenitas Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter dan Skala Bnrnont

Descriptives

95% Confidence Interval for Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Unner Bound Mlnimum Maximum Gaya Kepemimpinan Laki-taki 25 134.6400 25.46874 5.09375 124.1270 145.1530 89.00 171.00 Atasan Otoriter Wanita 25 130.6800 20.24994 4.04999 122.3212 139.0388 93.00 166.00

Tota! 50 132.6600 22.85947 3.23282 126.1634 139.1566 89.00 171.00 Burnout Lakl-laki 25 121.4400 25.86516 5.17303 110.7634 132.1166 63.00 160.00

Wanita 25 123.9600 20.75347 4.15069 115.3934 132.5266 93.00 176.00 Total 50 122.7000 23.24339 3.28711 116.0943 129.3057 63.00 176.00

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 SiQ.

Gaya Kepemimpinan 1.984 1 48 .165 Atasan Otoriter

Burnout .910 1 48 .345

Page 133: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

/ l 5"'

Lampiran 14 Uji Korelasi Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter dan Skala Burnout

Correlations

Ga ya Kepemimpi nan Atasan

Otoriter Burnout Gaya Kepemimpinan Pearson Correlation 1 .854** Atasan Otoriter Sig. (2-tailed) .000

N 50 50 Burnout Pearson Correlation .854' 0 1

Sig. (2-tailed) .000 N 50 50

". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 134: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

Burnout

Burnout Equal variances assumed

Equal variances not assumed

Burnout

N 23 - 27 Tahun

28 - 32 Tahun

33 • 37 Tahun 38 · 42 Tahun

43 · 47 Tahun Total

Burnout

Lampiran 15 Uji T (T-test)

/I b

Perbedaan Burnout berdasarkan jenis kelamiu

Group Statistics

Std. Error Jenis Kelamin N Mean Std. Deviation Mean Laki-laki 25 121.4400 25.86516 5.17303 Wanita 25 123.9600 20.75347 4.15069

Independent Samples Test

Lavena's Test for Eaualitv of Variances t.test for Enuatitv of Means

95% Confidence Interval of the

Mean Std. Error Difference

F Sig. t df Slg. (2-tailed) Difference Difference lower Upper

.910 .345 -.380 46 .706 -2.52000 6.63239 -15-85530 10.81530

-.380 45.847 .706 -2.52000 6.63239 -15.87150 10.83150

Perbedaan Burnout berdasarkan Usia Descriptives

95o/o Confidence Interval for Mean

Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Unner Bound Minimum Maximum 10 124.2000 24.46222 7.73563 106.7008 141.6992 68.00 153.00

18 122.2778 26.78851 6.31411 108.9562 135.5994 63.00 160.00

9 131.8889 21.36261 7.12087 115.4681 148.3096 109.00 176.00

11 111.9091 14.27904 4.30529 102.3163 121.5019 93.00 146.00 2 137.0000 26.87006 . 19.00000 ·104.4179 378.4179 118.00 156.00

50 122.7000 23.24339 3.28711 116.0943 129.3057 63.00 176.00

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 2475.491 4 618.873 1.161 .341 Within Groups 23997.009 45 533.267 Total 26472.500 49

Page 135: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

Perbedaan Burnout berdasarkan Pendidikan

Descriptives

Burnout

95°/o Confidence Interval for Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Unner Bound Minimum Maximum 03 11 126.8182 24.77829 7.47094 110.1719 143.4645 68.00 153.00 S1 36 121.0556 23.11579 3.85263 113.2343 128.8768 63.00 176.00 S2 3 127.3333 25.32456 14.62114 64.4236 190.2430 108.00 156.00 Total 50 122.7000 23.24339 3.28711 116.0943 129.3057 63.00 176.00

ANOVA

Burnout

Sum of Squares di Mean Square F Sig.

Between Groups 348.308 2 174.154 .313 .733 Within Groups 26124.192 47 555.834 Total 26472.500 49

Perbedaan Burnout berdasarkan Lama Bekerja Descriptives

Burnout

95°/o Confidence Interval for Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound LJn"er Bound Minimum Maximum 2-6Tahun 22 119.5455 24.57782 5.24001 108.6483 130.4426 63.00 153.00 7 - 11 Tahun 10 130.9000 22.15827 7.00706 115.0489 146.7511 93.00 160.00 12-16 Tahun 9 121.7778 27.43528 9.14509 100.6892 142.8664 93.00 176.00 17-21 Tahun 6 119.6667 14.45914 5.90292 104.4927 134.8406 105.00 146.00 22 - 26 Tahun 3 127.3333 25.32456 14.62114 64.4236 190.2430 108.00 156.00 Tota! 50 122.7000 23.24339 3.28711 116.0943 129.3057 63.00 176.00

ANO VA

Burnout

Sum of Squares di Mean Square F Sig.

Between Groups 1018.590 4 254.647 .450 .772 Within Groups 25453.910 45 565.642 Total 26472.500 49

Page 136: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI (VIN) J 1 f) SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA

La.1Vtpira.n lb FAKULTAS PSIKOLOGI JI. Kerta Mukti No.5 Cirendeu Jakarta Selatan 15419 Telp. (021) 7433060 Fax. 74714714

\lomor Un.01/F7/KM.01.3/ 1DCJ /2008 Jakarta, 16 Juni 2008 Lamp. ~Ia! : Permohonan lzin Penelitian

Kepada Yth. HRD PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah Jakarta Pusat

Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat, kami sampaikan bahwa :

Nam a NomorPokok Semester Tahun Akademik Program

Inta Nilya Bahar 102070025965 XII (Duabelas) 2007/2008 Strata I (S-1)

Mahasiswa tersebut sedang menulis skripsi yang berjudul : "Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter Dengan Burnout. " yang bersangkutan perlu melakukan Penelitian di Jembaga yang Bapak/Ibu/Saudara pin1pin.

Sehubungan dengan itu kami mengharapkan kesediaan Bapak/lbu/ Saudara untuk memberikan data maupun informasi yang diper!ukan oleh mahasiswa tersebut.

Demikian alas perhatian dan ke1ja sama yang baik kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu'a/aikum Wr. Wb.

lvl.SiJ.

Page 137: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

Lampiran 17

Jakarta, Juli 2008

Hal: Permohonan Kesediaan Sebaf{ai Responden

Kepada Yth.

Bapak/Ibu

Di Jakarta

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Pertama-tama saya menyampaikan doa semoga Bapak/Ibu selalu dalam lindungan Allah

SWT.

Selanjutnya saya memohon bantuan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner yang telah saya

lampirkan. Kuesioner tersebut saya berikan dalam rangka penelitian saya yang bertujuan

.mtuk:

1. Mengumpulkan informasi untuk penelitian saya yang berjudul "Hubungan Antara

Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter Dengan Burnout''. Penelitian ini sebagai

tugas akhir untuk mencapai gelar Smjana Psikologi.

2. Memperoleh informasi sebagai pedoman pengembangan keilmuan.

Sehubungan dengan penelitian ini saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar­

Jesarnya, jika dalam pengisian kuesioner ini sangat mengganggu aktifitas Bapak/Ibu.

)emikian surat ini saya sampaikan, alas kesediaan dan bantuan Bapak/Ibu, saya ucapkan

erimakasih.

vVassalamu'alaikum Wr.Wb.

Homrnt Saya

Inta Nilya Bahar

Page 138: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

Lampiran 18 Kuesioner Try Out

SKALA GAYA KEPEMIMPINAN ATASAN OTORITER

Data Responden

J enis Ke Jamin

Usia

Latar Belakang Pendidikan

Lama Bekerja

Petunjuk Pengisian

/ZO

Di bawah ini ada beberapa pemyataan mengenai gaya kepemimpinan atasan otoriter dan

burnout, berilah tanda ceklis ('1 ) pada kolom STS, TS, S atau SS yang merupakan

jawaban Bapak/Ibu.

Keterangan: STS = Sangat Tidak Setuju = Setuju TS = Tidak Setuju

s SS = Sangat Setuju

NO PERNYATAAN ( STS I. Pimpinan saya mengatur pekerjaan yang dikerjakan

karyawannya. 2. Saya tidak mengetahui kegiatan-kegiatan pimpinan. 3. Saya beke1ja terburu-buru karena masa waktu kerja

yang terbatas. 4. Pimpinan saya memperhatikan kualitas akhir dari

peke1j aan yang tel ah diselesaikan. 5. Sebelum melaksanakan kegiatan kerja, saya dan

pimpinan membahas apa yang harus dikerjakan. 6. Pimpinan menuntut saya untuk disiplin dalam bekerja. 7. Setiap Jangkah yang saya kerjakan ditentukan oleh

p1mpman. 8. Saya harus tetap melaksanakan sesulit apapun

peke1jaannya. -· 9. Pimpinan say a memberikan penghargaan kepada

karyawannya yang berprestasi. I 0. Pimpinan saya tidak memberikan motivasi kepada

karyawannya dalam bekerja. 11. Setiap sanksi yang diberikan langsung diputuskan oleh

p1mpman.

TS s SS

Page 139: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

I z J

12. Pimpinan saya meminta saran kepada karyawannya sebelum membuat suatu keoutusan.

13. Apabila tug as yang dikerj akan belum selesai, karyawan diperbolebkan untuk istirabat.

14. Saya datang tepat waktu walaupun kemarin kerja lembur.

15. Pimpinan membolebkan saya untuk tidak melakukan kegiatan kerja apabila sulit dikerjakan.

16. Pimpinan saya mengarabkan karyawannya bagaimana cara mengerjakan suatu pekerjaan dengan baik.

17. Pimpinan saya mengevaluasi basil tugas yang telab diselesaikan karyawannya.

18. Saya mendapatkan penghargaan berdasarkan keputusan yang disetujui bersama.

19. Semua keputusan ada ditangan pimoinan. 20. Pimpinan say a mengambil keputusan sewenang-

wenang. 21. Saya merasa panik ketika pimpinan saya menanyakan

basil keri a. 22. Saya tidak boleb mengerjakan pekerjaan lain selain

yang ditentukan oleb pimpinan. 23. Walaupun basil tugas yang diselesaikan tidak benar,

pimpinan saya tidak mengoreksinya. 24. Pimpinan saya tidak mau tabu alasan dari kesalaban

karyawannya. 25. Pimpinan merasa yang paling benar. 26. Pimpinan saya menyamaratakan penghargaan yang

diberikan antara karyawan yang berprestasi dan yang biasa-biasa saja.

27. Saya boleb mengerjakan pekerjaan lain selain yang ditentukan oleh pimpinan.

28. Pimpinan saya pernab melakukan kesalahan. 29. Pimpinan saya ikut serta dalam permasalahan kerja. 30. Pimpinan memberikan toleransi apabila saya datang

terlambat. 31. Saya merasa tidak mendapatkan peningkatan karier

dalam bekerj a. 32. Pimpinan mau mendengarkan ide kreatif yang

disampaikan karyawannya. 33. Saya melakukan pekerjaan dengan santai. 34. Karyawan tidak boleh menolak tugas yang diberikan

oleh pimpinan. 35. Pimpinan memberikan kelonggaran dalam melakukan

pekerjaan. 36. Setiap tu gas yang akan dikerjakan oleh karyawan

selalu disampaikan secara mendetail oleh pimpinan.

Page 140: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

1Zc 37. Apabila ada kesalahan, pimpinan mau mendengarkan

alasan saya. 38. Apabila tu gas yang dikerjakan be I um selesai,

karyawan tidak diperbolehkan untuk istirahat. 39. Saya menjalankan perintah pimpinan dengan tulus. 40. Adanya kebebasan berkreasi dalam melakukan

pekerjaan. 41. Keputusan diambil secara bersama-sama. 42. Karyawan memiliki hak yang sama dengan pimpinan. 43. Pimpinan tidak memberikan toleransi apabila saya

ti dale masuk kerj a. 44. Pimpinan menentukan standar kerja yang terlalu tinggi

kepada karyawannya. 45. Dalam bekerja kreativitas saya terhambat. 46. Pimpinan tidak memberikan toleransi apabila saya

datang terlambat. 47. Pimpinan terlalu memaksakan pekerjaan diluar

kemampuan saya. 48. Saya merasa nyaman karena pimpinan saya ikut serta

dalam kegiatan keri a. 49. Walaupun tugas bertumpuk saya tetap dapat fokus

pada pekerjaan. 50. Kedisiplinan saya dalam bekerja berdasarkan perasaan

tanggung j awab terhadap perusahaan. 51. Target yang tidak tercapai tidak berpengaruh pada

jab at an saya. 52. Pimoinan saya hadir dalam pemberian tugas. 53. Tidak adanya kejelasan apa yang harus dike1jakan

oleh karyawan. 54. Pimpinan memberikan toleransi apabila saya tidak

masuk kerj a. 55. Permasalahan kerja yang ada tidak dipedulikan oleh

p1mpman. 56. Jantung saya berdebar-debar tidak beraturan ketika

melakukan pekerjaan. 57. Prestasi kerja karyawan tidak dihargai oleh pimpinan. 58. Pimpinan tidak mau mendengarkan saran dari para

karyawannya. 59. Saya mendapat toleransi atas pencapaian target. 60. Tidak adanya tanggung jawab p1mpman dalam

peke1jaan. 61. Setiap sanksi yang diberikan berdasarkan keputusan

bersama. 62. Sa ya mendapatkan penghargaan berdasarkan

keputusan pimpinan.

Page 141: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

/2]

63. Target yang tidak tercapai berpengaruh pada jabatan saya.

64. Saya diikutsertakan dalam kegiatan pimpinan. 65. Tugas yang tidak selesai sesuai dengan jadwal tidak

dihiraukan oleh pimpinan. 66. Apabila target tercapai pimpinan tidak ada inisiatif

memberikan bonus.

Page 142: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

NO I. 2. 3. 4.

5. 6. 7. 8. 9. I 0. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.

18. 19.

20. 21. 22. 23. 24.

25. 26. 27.

28. 29.

30.

31.

Lampiran 19 Kuesioner Try Out

SKALA BURNOUT (PENINGKATAN KELELAHAN)

PERNYATAAN STS TS . Saya bosan dengan rutinitas pekerjaan sehari-hari. Saya tidak sanggup lagi melakukan peke1jaan ini. Pimpinan mengkritik cara kerja saya. Pekerjaan ini membuat saya acuh dengan keadaan sekitar. Pencemaan saya terganggu saat bekerj a. Saya malas berangkat kerja. Saya malas melakukan pekerjaan ini. Saya kehabisan tenaga setelah bekerja. Saya optimis dalam melakukan pekerjaan. Saya bingung dengan apa yang hams sava kerjakan. Pekerjaan ini menantang buat saya. Saya melakukan ha! yang berguna selama bekerja. Saya mau membantu orang lain dalam bekerja. Saya memahami kondisi pimpinan dalam bekerja. Saya merasa nyaman dengan pekerjaan ini. Pekerjaan ini menambah semangat hidup saya. Saya mudah menciptakan suasana santai dalam bekerja. Pikiran saya menjadi jemih selama bekerja. Pimpinan senang melihat basil kerj a yang tel ah diberikan. Saya kurang bergairah ketika bekerja. Saya bekerja sendiri tidak peduli dengan orang lain. Saya merasa waktu cepat sekali berlalu. Saya senang melakukan pekerjaan ini. Bekerja dengan pimpinan saya membuat saya menderita. Pada waktu malam hari saya sulit tidur. Saya menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu. Saya tidak memahami kondisi pimpinan dalam beke1ja. Sayajenuh dengan pekerjaan ini. Saya tidak mendapatkan pengalaman berharga selama bekerja. Saya tidak peduli dengan keadaan orang lain ditempat keija. Rasanya saya ingin cepat-cepat menyelesaikan tugas yang diberikan.

s SS

Page 143: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

32. Saya bersemangat menjalankan pekerjaan ini. 33. Sa ya merasa bu gar selama bekerj a. 34. Saya pesimis dalam melakukan pekerjaan. 35. Pimpinan memuji cara kerja saya. 36. Saya merasa tidak cocok melakukan peke1jaan ini. 37. Saya mudah cemas dalam melaksanakan pekerjaan. 38. Sakit kepala saya hilang setelah bekerja. 39. Saya ingin berhenti bekerja. 40. Saya merasa tidak mampu dalam bekerja. 41. Sa ya merasa cocok melakukan pekerj aan ini. 42. Saya sangat menantikan hari libur. 43. Dalam bekerja saya melakukannya bersama dengan

yang lain. 44. Mengingat pekerjaan membuat saya sakit kepala. .

45. Saya merasa sia-sia dalam melakukan pekeriaan. 46. Saya merasa mampu dalam menyelesaikan tugas yang

diberikan. 47. Saya berusaha masuk keria tepat waktu. 48. Saya selalu menantikan tugas apa yang akan diberikan

p1mpman. 49. Saya tidak mudah marah dalam melakukan pekerjaan. 50. Apapun yang saya kerjakan selalu salah dimata

pimoinan. 51. Pekerjaan yang sayajalani menjamin masa depan

saya. 52. Sa ya kerahkan segenap tenaga untuk bekerja. 53. Saya cepat mengambil tindakan dalam bekerja. 54. Saya merasa nyaman melakukan pekerjaan ini.

Terima kasih.

Page 144: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

Lampiran 20 Knesioner Penelitian

SKALA GAYA KEPEMIMPINAN ATASAN OTORITER

Data Responden

Jenis Kelamin

Usia

Latar Belakang Pendidikan

Lama Bekerja

Petunjuk Pengisian

Di bawah ini ada beberapa pemyataan mengenai gaya kepemimpinan atasan otoriter dan

burnout, berilah tanda ceklis ('1 ) pada kolom STS, TS, S atau SS yang merupakan

jawaban Bapak/Ibu.

fCeterangan: STS = Sangat Tidak Setuju = Setuju fS = Tidak Setuju

s SS = Sangat Setuju

\10 PERNYATAAN STS I. Pimpinan saya mengatur pekerjaan yang dikerj akan

karyawannya. 2. Saya tidak mengetahui kegiatan-kegiatan pimpinan. 3. Saya bekerja terburu-buru karena masa waktu kerja

yang terbatas. 4. Sebelum melaksanakan kegiatan kerja, saya dan

pimpinan membahas apa yang hams dikerjakan. 5. Pimpinan menuntut saya untuk disiplin dalam bekerja. 6. Setiap langkah yang saya kerjakan ditentukan oleh

pimpinan. 7. Sa ya hams tetap melaksanakan sesulit apapun

pekerjaannya. 8. Pimpinan saya memberikan penghargaan kepada

karyawannya yang berprestasi. 9. Pimpinan say a tidak memberikan motivasi kepada

karyawannya dalam bekerja. 0. Setiap sanksi yang diberikan langsung diputuskan oleh

p1mp111an. I. Pimpinan saya meminta saran kepada karyawannya

sebelum membuat suatu keputusan.

TS s SS

Page 145: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

12. Apabila tu gas yang dikerjakan belum selesai, karyawan diperbolehkan untuk istirahat.

13. Pimpinan saya mengarahkan karyawannya bagaimana cara mengerjakan suatu pekerjaan dengan baik.

14. Sa ya mendapatkan penghargaan berdasarkan keputusan yang disetujui bersama. .

15. Semua keputusan ada ditangan pimpinan. ·-

16. Pimpinan saya mengambil keputusan sewenang-wenang.

17. Saya merasa panik ketika pimpinan saya menanyakan hasil kerja.

18. Saya tidak boleh menge1jakan pekerjaan lain selain yang ditentukan oleh pimpinan.

19. Pimpinan saya tidak mau tahu alasan dari kesalahan karyawannya.

20. Pimpinan merasa yang paling benar. 21. Pimpinan saya menyamaratakan penghargaan yang

diberikan antara karyawan yang berprestasi dan yang biasa-biasa saja.

22. Saya boleh mengerjakan pekerjaan lain selain yang ditentukan oleh pimpinan.

23. Pimpinan saya ikut serta dalam oermasalahan kerja. 24. Pimpinan memberikan toleransi apabila saya datang

terlambat. 25. Saya merasa tidak mendapatkan peningkatan karier

dalam bekeria. 26. Pimpinan man mendengarkan ide kreatif yang

disampaikan karyawannya. 27. Karyawan tidak boleh menolak tugas yang diberikan

oleh oimoinan. 28. Pimpinan memberikan kelonggaran dalam melakukan

pekerjaan. 29. Setiap tugas yang akan dikerjakan oleh karyawan

selalu disampaikan secara mendetail oleh pimpinan. 30. Apabila ada kesalahan, pimpinan mau mendengarkan

alasan saya. 31. Apabila tug as yang dikerjakan belum selesai,

karyawan tidak diperbolehkan untuk istirahat. 32. Saya menjalankan perintah pimpinan dengan tulus. 33. Adan ya kebebasan berkreasi dalam melakukan

pekerjaan. 34. Keputusan diambil secara bersama-sama. 35. Karyawan memiliki hak yang sama dengan pimpinan. 36. Pimpinan tidak memberikan toleransi apabila saya

tidak masuk keria.

Page 146: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

37. Pimpinan menentukan standar kerja yang terlalu tinggi kepada karyawannya.

38. Dalam bekerja kreativitas saya terhambat. 39. Pimpinan tidak memberikan toleransi apabila saya

datang terlambat. 40. Pimpinan terlalu memaksakan pekerjaan diluar

kemampuan saya. 41. Saya merasa nyaman karena pimpinan saya ikut serta

dalam kegiatan kerja. 42. Pimpinan saya hadir dalam pemberian tugas. 43. Tidak adanya kejelasan apa yang hams dikerjakan

oleh karyawan. 44. Pimpinan memberikan toleransi apabila saya tidak

masuk kerj a. 45. Permasalahan kerja yang ada tidak dipedulikan oleh

pimpinan. 46. Jantung saya berdebar-debar tidak beraturan ketika

melakukan pekeriaan. 47. Prestasi kerja karyawan tidak dihargai oleh pimpinan. 48. Pimpinan tidak mau mendengarkan saran dari para

karyawannya. i9. Saya mendapat toleransi alas pencapaian target. 50. Tidak adanya tanggung jawab pimpinan dalam

pekerjaan. ) 1. Setiap sanksi yang diberikan berdasarkan keputusan

bersama. 52. Saya diikutsertakan dalam kegiatan pimpinan.

Page 147: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

NO I. 2. 3. 4.

5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.

18. 19.

20. 21. 22. 23. 24.

25. 26. 27.

28. 29.

30.

31.

Lampiran 21 Kuesioner Penelitian

SKALA BURNOUT (PENINGKATAN KELELAHAN)

PERNYATAAN STS TS Saya bosan dengan rutinitas pekerjaan sehari-hari. Saya tidak sanggup lagi melakukan pekerjaan ini. Pimpinan mengkritik cara kerja saya. Pekerjaan ini membuat saya acuh dengan keadaan sekitar. Pencemaan saya terganggu saat bekerja. Sa ya malas berangkat ke1ja. Saya malas melakukan pekerjaan ini. Saya kehabisan tenaga setelah bekerja. Saya optimis dalam melakukan pekerjaan. Sa ya bingung dengan apa yang harus saya kerj akan. Pekerjaan ini menantang buat saya. Saya melakukan ha! yang berguna selama bekerja. Saya man membantu orang lain dalam bekerja. Saya memahami kondisi pimpinan dalam bekerja. Saya merasa nyaman dengan pekerjaan ini. Pekerjaan ini menambah semangat hidup saya. Saya mudah menciptakan suasana santai dalam bekeria. Pikiran saya menjadi jemih selama bekerja. Pimpinan senang melihat has ii kerj a yang telah diberikan. Sa ya kurang bergairah ketika bekerja. Sa ya bekeria sendiri tidak peduli dengan orang lain. Saya merasa waktu cepat sekali berlalu. Saya senang melakukan pekerjaan ini. Bekerja dengan pimpinan saya membuat saya menderita. Pada waktu malam hari saya sulit tidur. Saya menyelesaikan peke~jaan dengan tepat waktu. Saya tidak memahami kondisi pimpinan dalam bekerja. Sayajenuh dengan oekerjaan ini. Saya tidak mendapatkan pengalaman berharga selama bekerja. Saya tidak peduli dengan keadaan orang lain ditempat ke1ja. Rasanya saya ingin cepat-cepat menyelesaikan tugas yang diberikan.

s SS

~

--

Page 148: INTA NILYA BAHAR-FPSI.pdf

32. Saya bersemangat menjalankan peke1jaan ini. 33. Saya merasa bugar selama bekerja. 34. Saya pesimis dalam melakukan peke1jaan. 35. Pimpinan memuji cara kerja saya. 36. Saya merasa tidak cocok melakukan pekerjaan ini. 37. Saya mudah cemas dalam melaksanakan pekerjaan. 38. Saya ingin berhenti bekerja. 39. Saya merasa tidak mampu dalam bekerja. 40. Saya merasa cocok melakukan pekerjaan ini. 41. Saya sangat menantikan hari libur. 42. Dalam bekerja saya melakuka1111ya bersama dengan

yang lain. 43. Mengingat pekerjaan membuat saya sakit kepala. 44. Saya merasa sia-sia dalam melakukan pekerjaan. 45. Saya merasa mampu dalam menyelesaikan tugas yang

diberikan. 46. Saya berusaha masuk ke~ja tepat waktu. ., •:c-);': . 47. Saya selalu menantikan tugas apa yang akan diberikan

pimpinan. 48. Saya tidak mudah marah dalam melakukan pekerjaan. 49. Apapun yang saya kerjakan selalu salah dimata

p1111pman. 50. Pekerjaan yang sayajalani menjamin masa depan

saya. 51. Saya kerahkan segenap tenaga untuk bekerja. 52. Saya merasa nyaman melakukan pekerjaan ini.

ferima kasih.