inspektorat daerah

57
INSPEKTORAT DAERAH LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

Upload: others

Post on 18-May-2022

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

Page 2: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat, hidayah dan ridhonya kepada kami sehingga penyusunan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerinth (LKJiP) Tahun 2019 dapat tersusun

dan terselesaikan dengan baik.

Penyusunan LKJiP ini guna melaksanakan amanat dari Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja. LKJiP digunakan sebagai dasar untuk

penyusunan target kegiatan pada tahun selanjutnya, sehingga mutu kinerja

dapat ditingkatan dan mencapai hasil yang lebih baik dari pada tahun

sebelumnya.

Dalam penyusunan LKJiP Tahun 2019 ini melibatkan pihak terkait,

sehingga program dan kegiatan yang telah direncanakan dapat berjalan sesuai

dengan waktu dan anggaran yang telah ditetapkan agar hambatan yang terjadi

dapat dengan mudah teratasi.

Tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan LKJiP Inspektorat Tahun 2019.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan LKJiP

Inspektorat Tahun 2019 ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan

saran yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan guna

penyempurnaan di tahun – tahun mendatang.

Akhirnya kami berharap agar LKJiP Inspektorat Tahun 2019 ini, dapat

bermanfaat baik untuk aparatur pemerintah maupun bagi masyarakat pada

umumnya.

INSPEKTUR KABUPATEN BLITAR

ACHMAD LAZIM, SE., MM Pembina Utama Muda

NIP.19600805 198903 1 013

Page 3: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah adalah perwujudan

kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan

keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam

mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat

pertanggung jawaban secara periodik.

Pemerintah Daerah mempunyai kewajiban untuk

menyelenggaraan prinsip-prinsip terselenggaranya tata pemerintahan

yang baik, bersih dan berwibawa ( Good Government ) yang merupakan

syarat bagi setiap Pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

dalam mencapai tujuan dan cita-cita berbangsa dan bernegara.

Sejak dikeluarkanya Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( SAKIP ) dan Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah, bahwa Bupati/Walikota diwajibkan menyusun Laporan

Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten/Kota dan menyampaikannya

pada Gubernur, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala

Bappenas, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi dan Menteri Dalam Negeri paling lambat 3 ( tiga ) bulan setelah

tahun anggaran berakhir.

Page 4: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

Dengan demikian Laporan Kinerja yang disusun secara periodik

dimaksud menjadi media pertanggung jawaban dan sebagai perwujudan

kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan

keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang

telah diamanatkan oleh para pemangku kepentingan.

1.2. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Bupati Blitar Nomor 46 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata

kerja Inspektorat Daerah Kabupaten Blitar bahwa Inspektorat adalah

unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah, Inspektorat

Daerah dipimpin oleh seorang Inspektur yang dalam melaksanakan

tugasnya bertanggung jawabl angsung kepada Bupati dan secara teknis

administrative mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah dan

mempunyai tugas melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap

pelaksanaan urusan pemerintahan daerah, melaksanakan

pemeriksaan/audit keuangan, pengawasan pemerintah desa,

penanganan kasus pengaduan masyarakat, kasus permohonan ijin

melakukan perceraian dan melaksanakan reviulaporan keuangan daerah.

Dalam melaksanakan tugasnya tersebut Inspektorat Daerah Kabupaten

Blitar mempunyai fungsi :

a. Perencanaan program pengawasan

b. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan

c. Pemeriksaan,pengusutan,pengujian dan penilaian tugas pengawasan

d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Page 5: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

A. STRUKTUR ORGANISASI INSPEKTORAT

Inspektorat Kabupaten Blitar sesuai Peraturan Bupati Nomor

46 Tahun 2016 terdiri dari :

1. Inspektur

2. Sekretaris

a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

b) Sub Bagian Penyusunan Program

c) Sub Bagian Keuangan

3. Inspektur pembantu Wilayah terdiri dari;

a) Inspektur Pembantu Wilayah I

b) Inspektur Pembantu Wilayah II

c) Inspektur Pembantu Wilayah III

d) Inspektur Pembantu Wilayah IV

4. Kelompok Jabatan Fungsional terdiridari ;

a) Pengawas Penyelenggara Urusan Pemerintahan di Daerah (P2UPD)

b) Auditor / Jabatan Fungsional Auditor (JFA).

Page 6: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

STRUKTUR ORGANISASI INSPEKTORAT

SESUAI PERBUB 46 TAHUN 2016

INSPEKTUR

SEKRETARIS

Subag Penyusunan Program

Subag Umum dan Kepegawaian

Subag Keuangan

IRBAN WILAYAH I

IRBAN WILAYAH III

IRBAN WILAYAH IV

IRBAN WILAYAH II

JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL

Page 7: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

1.3 DASAR HUKUM

Landasan Hukum penulisan Laporan Akuntabilitas Instansi

Pemerintah adalah sebagai berikut :

1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Privinsi Jawa Timur.

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2003 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional.

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah

Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor

2 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas undang-undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara

Tahun 2014 Nomor 248, Tambahan Lembaran Negara Nomor

5589);

4. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2005

Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578 );

6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah ( Lembaran Negara Tahun 2008

Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4890 );

7. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah ;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2007 tentang

Pedoman Penaganan Kasus Pengaduan Masyarakat di Lingkungan

Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 Tahun 2016

Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;

Page 8: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

10. Peraturan Bupati Blitar Nomor 46 Tahun 2016 tentang

kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta

Tata kerja Inspektorat Daerah Kabupaten Blitar

11. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 18 Tahun 2019

tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun

Anggaran 2020.

12. Peraturan Bupati Blitar Nomor 78 Tahun 2019 tentang

Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun

Anggaran 2020.

1.4. SISTIMATIKA PENYAJIAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan

pencapain kinerja Inspektorat selama 1 tahun anggaran 2019.

Adapun sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja

Inspektorat adalah sebagai berikut :

Bab. I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

1.2. Tugas Pokok dan Fungsi

1.3. Landasan Hukum

1.4. Sistematika Pembahasan

1.5. Aspek strategis organisasi dan permasalahan

utama yang sedang dihadapi organisasi.

Bab. II PERENCANAAN KINERJA

2.1 . Rencana Strategis

2.2. Indikator Kineja Utama

2.3. Perjanjian Kinerja

Bab. III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

3.2. Realisasi Anggaran

Bab. IV PENUTUP.

Lampiran

Page 9: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

1.5 Aspek Strategis organisasi dan Isu Strategis Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun

2018 tentang Kebijakan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah Tahun 2019, jenis kinerja pengawasan Inpektorat dengan

substansi kegiatan terdiri dari :

1. Kegiatan yang sifatnya pengawasan rutin

2. Pengawasan prioritas nasional dan/atau daerah

3. Pengawalan reformasi birokrasi

4. Penegakan integritas.

Meliputi :

a. Kinerja rutin pengawasan sebanyak 14 kegiatan yaitu reviu

RPJMD, Reviu RKPD, Reviu RKA SKPD, Reviu LKPD, EPPD,

Pemeriksaan Kinerja OPD, pemeriksaan urusan umum dan teknis,

pemantauan TLHP APIP dan BPK dll.

b. Pengawasan prioritas nasional sebanyak 7 kegiatan seperti

penyerapan anggaran dana desa, pemeriksaan BOS, pengawasan

perencanaan dan penganggaran responsif gender (PPRG).

c. Pengawalan reformasi birokrasi sebanyak 3 kegiatan seperti

PMPRB, penanganan pengaduan dan evaluasi pelayanan publik.

d. Penegakan Integritas sebanyak 7 kegiatan yaitu penanganan

laporan gratifikasi, Monev aksi pencegahan korupsi, verifikasi

pelaporan RAD PPK, verifikasi LHKASN, pembangunan Zona

Integritas dll.

- Pelaksanaan Survey Penilaian Integritas sesuai dengan amanat

dari Komisi Pemberantasan Korupsi

- RPJMN 2015 – 2019, Kapabilitas APIP Level 3 dan Peningkatan

Level Maturitas SPIP

- Peraturan Direktur Jendral Perimbangan Keungan Nomor Per-

6/PK/2018 tentang Panduan Reviu Laporan Realisasi Penyerapan

Dana dan Capaian Output Kegiatan Dana Alokasi Khusus Fisik.

Page 10: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

Hal kritis yang terkait dengan pelayanan yaitu dengan meningkatkan

pengawasan dan pembinaan, konsultasi dan evaluasi TLHP serta melakukan

reviu terhadap laporan keuangan dan reviu terhadap dokumen perencanaan

pembangunan.

Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan

tugas dan fungsi OPD

Dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Inspektorat, ditemui beberapa

permasalahan dan hambatan diataranya :

1. Kualitas Sumber Daya Manusia yang kurang.

2. Tidak sebandingnya tenaga yang tersedia dengan beban kerja.

3. Latar belakang personil yang bervariasi.

Beberapa hal yang menjadi catatan dari hal tersebut diatas diantaranya

adalah :

1. Perlunya komitmen bersama antar pimpinan OPD dalam penegakan

penyelenggaraan pemerintahan yang berwibawa, bersih dan bebas KKN.

2. Melaksanakan pengendalian intern antara pimpinan dan staf di masing-

masing OPD ( SPIP )

3. Integrasi antara sirup, e budgetting dan e planing sampai dengan evaluasi.

Perlunya kesadaran OPD dalam menindak lanjuti hasil temuan

pemeriksaan baik yang merugikan keuangan negara atau daerah dan

lebih tertib dalam pengelolaan keuangan negara / daerah dengan

kewajiban setor kepada negara atau daerah serta pelanggaran terhadap

prosedur dan tata kerja lainnya.

Page 11: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis.

Dalam penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2019 ini mengacu

pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja Instansi Pemerintah.

Melalui Surat Keputusan Inspektur Daerah Kabupaten Blitar Nomor

700/188.1/21.2/409.207/2018, Inspektorat telah melakukan

perubahan Rencana Strategis 2016-2021. Hal tersebut dikarenakan

terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang

Perangkat Daerah sehingga berimplikasi terhadap perubahan

dokumen perencanaan untuk disesuaikan dengan struktur organisasi

yang baru sehingga dokumen Renstra perlu dilakukan perubahan

yang disesuaikan dengan dokumen RPJMD yang juga mengalami

perubahan.

Perubahan Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Blitar Tahun

2018-2021 dilakukan menyesuaikan hasil reviu yang antara lain

mencakup:

1. Penyesuaian Tujuan dan Sasaran OPD

2. Penyesuaian/ Perubahan Indikator

3. Penyesuaian Nomenklatur Program dan kegiatan.

Page 12: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

Untuk itulah dokumen Renstra Inspektorat Kabupaten Blitar

perlu dilakukan perubahan karena penyusunan dokumen Renstra

harus berpedoman pada dokumen RPJMD.

Perencanaan menjadi salah satu aspek penting dalam keberhasilan

pelaksanaan pemerintahan daerah sebagaimana diatur dalam

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

daerah. Seiring dengan tuntutan tata kepemerintahan yang baik

( good gouvernance ) perencanaan juga mempunyai peran yang

penting dalam rangka mewujudkan keberhasilan kinerja OPD.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Inspektorat Kabupaten Blitar harus

menyususn dokumen perencanaan sebagaimana yang telah

diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan. Perubahan

Rencana Strategis Inspektorat untuk periode 5 (lima) tahun

kedepan yaitu periode 2018 -2021 mengacu pada RPJMD yang telah

ditetapkan Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar.

Perubahan Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Blitar periode

2018 -2021 merupakan penjabaran dari visi, misi program dan

kegiatan Inspektorat yang memuat tujuan, sasaran, strategi serta

arah kebijakan serta kerangka pendanaan yang bersifat indikatif

dalam jangka lima tahun kedepan yang tentunya berpedoman pada

RPJMD yang telah disesuaikan.

Sebagai dokumen perencanaan lima tahunan, Rencana Strategis

akan menjadi acuan yang kemudian dijabarkan dalam rencana kerja

tahunan ( Renja ) dan secara konsisten akan dijadikan pedoman

Page 13: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

dalam penyusunan Rencana Kerja Anggaran/RKA Inspektorat

Kabupaten Blitar selama lima tahun kedepan.

2.2. Indikator Kinerja Utama

Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2015 Tentang

Penetapan Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 – 2019 di

lingkungan kementrian Pendayagunaan Aparatur negara dan

Reformasi Birokrasi adalah merupakan Upaya untuk memperkuat

akuntabilitas dalam penerapan tata kelola pemerintahan yang baik

( good governance ).

Tabel 2.2

Indikator Kinerja Utama Inspektorat Kabupaten Blitar

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Sumber Data

1 Meningkatkan

Kualitas

pengawasan

Internal

- Persentase SAKIP OPD yang

bernilai Minimal“B”

Laporan Hasil Evaluasi

- Persentase OPD yang bebas

temuan material

Laporan Rekap PKPT per

semester dari Irban

wilayah I, II, III dan IV.

- Persentase Desa yang bebas

temuan material

Laporan Rekap PKPT per

semester dari Irban

wilayah I, II, III dan IV.

- Persentase Rekomendasi

hasil pemeriksaan BPK

(eksternal) yang ditindak

lanjuti.

Rekap Tindak Lanjut

Rekomendasi hasil

pemeriksaan BPK

(eksternal) dari OPD

- Persentase Rekomendasi

hasil pemeriksaan

Inspektorat (internal) yang

ditindak lanjuti.

Rekap Tindak Lanjut

Rekomendasi hasil

pemeriksaan Inspektorat

(internal) dari OPD

- Persentase kasus pengaduan

masyarakat yang

ditindaklanjuti

LHP kasus pengaduan

masyarakat

- Persentase OPD yang

ditetapkan pembangunan

Zona Integritas ( ZI )

Laporan hasil evaluasi

Page 14: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

2.3. Perjanjian Kinerja 2019

Pernyataan Perjanjian Kinerja adalah merupakan lembar

dokumen yang berisikan penugasan oleh Pimpinan sebagai

wujud nyata komitment antara pimpinan SKPD untuk

meningkatkan integritas,akuntabilitas, transparansi dan

kinerja aparatur. Perjanjian kinerja juga menciptakan tolok

ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan

sebagai dasar penilaian keberhasilan ataupun kegagalan

pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar

pemberian penghargaan serta sanksi dan sekaligus sebagai

dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

Perjanjian kinerja Inspektorat Kabupaten Blitar tahun 2019

disusun dengan mengacu pada dokumen Renstra Inspektorat

Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021, Dokumen Rencana

Kinerja ( Renja ) dan dokumen Pelaksanaan Anggaran ( DPA)

Tahun 2019. Inspektorat Kabupaten Blitar telah menetapkan

Perjanjian Kinerja Tahun 2019 dengan uraian sebagai berikut :

Page 15: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target

1 Meningkatkan Kualitas

pengawasan Internal

- Persentase SAKIP OPD yang

bernilai Minimal“B”

100%

- Persentase OPD yang bebas

temuan material

50%

- Persentase Desa yang bebas

temuan material

50%

- Persentase Rekomendasi

hasil pemeriksaan BPK

(eksternal) yang ditindak

lanjuti.

100%

- Persentase Rekomendasi

hasil pemeriksaan

Inspektorat (internal) yang

ditindak lanjuti.

100%

- Persentase kasus pengaduan

masyarakat yang

ditindaklanjuti

100%

- Persentase OPD yang

ditetapkan pembangunan

Zona Integritas ( ZI )

3%

Untuk pencapaian Indikator Kinerja diatas akan dilaksanakan melalui

beberapa program dan kegiatan sebagai berikut :

Tabel 2.4

Program Inspektorat Kabupaten Blitar Tahun 2019

No Uraian Program Jumlah

Anggaran ( Rp ).

A. Program Utama

1 Program Peningkatan Sistem pengawasan Internal dan pengendalian kebijakan KDH

3.740.661.000

B. Program Penunjang

1 Program Pelayanan Administrasi perkantoran 990.363.000

2 Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

344.057.000

3 Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1.203.950.000

4 Program Perencanaan ,penganggaran dan pelaporan Capaian Kinerja dan keuangan

205.635.000

TOTAL ANGGARAN. 6.484.666.000

Page 16: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

Tabel 2.5

Indikator Kinerja Inspektorat Kabupaten Blitar Dalam RPJMD Tahun 2016 – 2021 Misi IV. Meningkatkan Tata kelola Pemerintahan yang Baik

Tujuan Indikator Kinerja Tujuan

Sasaran Indikator Kinerja Sasaran

Kondisi Awal Target Indikator Kinerja

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Mewujudkan pemerintahan daerah yang efektif,efisien dan akuntabel

Indeks Reformasi Birokrasi

Meningkatnya efektivitas dan efisiensi serta akuntabilitas kinerja pemerintah daerah.

Nilai SAKIP

C CC CC B BB BB A

Opini BPK WDP WDP WTP WTP WTP WTP WTP

Tabel 2.6 Indikator sasaran SKPD/IKU

Sasaran OPD Indikator Sasaran OPD / IKU

Target

2016 2017 2018 2019 2020 2021

1. Meningkatkan

Kualitas

Pengawasan

Internal

Persentase SAKIP OPD yang bernilai Minimal“B”

65% 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase OPD yang bebas temuan material

65% 70% 40% 50% - -

Persentase Desa yang bebas temuan material

65% 70% 20% 50% - -

Persentase Rekomendasi

Temuan pengawasan yang

selesai ditindak lanjuti

75% 76% - - - -

Persentase Rekomendasi

hasil pemeriksaan BPK

(eksternal) yang

ditindaklanjuti

- - 100% 100% 100% 100%

Persentase Rekomendasi

hasil pemeriksaan

Inspektorat (internal) yang

ditindaklanjuti

- - 100% 100% 100% 100%

Persentase penyelesaian

Kasus pengaduan Masyarakat

100% 100% - - - -

Persentase Kasus pengaduan

Masyarakat yang

ditindaklanjuti

- - 100% 100% 100% 100%

Persentase OPD yang

ditetapkan pembangunan Zona Integritas ( ZI )

5% 3% 3% 3% - -

Page 17: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja adalah kewajiban untuk menjawab laporan secara

transparan mengenai keberhasilan maupun kegagalan dalam

melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang

penerima laporan kinerja / pemberi amanah. Inspektorat Kabupaten Blitar

selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban

berkinerja melalui kontrak perjanjian kinerja yang dibuat sesuai ketentuan

yang di amanatkan melalui Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014

Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan

Menteri pendayagunaan Aparatur negara dan Reformasi Birokraso Nomor

53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian

target masing-masing indikator , sasaran strategis yang ditetapkan dalam

dokumen Renstra 2016-2021 maupun renja tahun 2018 . Sesuai

pengukuran tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan

program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan visi dan misi

pemerintah.

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

3.1.1 Perbandingan Target dan Realisasi Tahun ini.

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang

ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi, misi pemerintah daerah.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara

rencana kerja dengan realisasi masing-masing komponen sasaran,

sehingga diperoleh capaian tiap komponen dengan rata-rata seluruh

sasaran. Langkah selanjutnya adalah membandingkan capaian antara

berbagai komponen sasaran sehingga diperoleh tingkat keberhasilan

Page 18: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

pencapaian masing-masing sasaran. Berdasarkan perbandingan tersebut

dapat diperoleh informasi mengenai sasaran sehingga dapat

ditindaklanjuti dalam perencanaan program dan kegiatan yang berdaya

guna dan berhasil guna dimasa mendatang.

Metode ini terutama bermanfaat untuk memberikan gambaran

kepada pihak-pihak eksternal dan internal tentang sejauhmana

pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan.

Tabel 3.1 Capaian Kinerja Inspektorat Kabupaten Blitar

Tahun 2019

No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Kinerja

1 Meningkatkan Kualitas

pengawasan Internal

- Persentase OPD yang nilai SAKIP Minimal “ B”

100% 98% 98%

- Persentase OPD yang

bebas temuan material

50% 63,3 % 126,6%

- Persentase Desa yang bebas temuan material

50% 71% 142%

- Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK

(eksternal) yang ditindak lanjuti.

100% 89,97% 89,97%

- Persentase Rekomendasi

hasil pemeriksaan

Inspektorat (internal)

yang ditindak lanjuti.

100% 59 % 59 %

- Persentase kasus

pengaduan masyarakat

yang ditindaklanjuti

100% 100% 100%

- Persentase OPD yang ditetapkan pembangunan

Zona Integritas ( ZI )

3% 0,02% 0,007%

Page 19: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

Ditahun 2019, pengukuran kinerja dilakukan terhadap 1 ( satu )

sasaran dengan 7 ( tujuh ) indikator kinerja utama yang ditetapkan

dalam dokumen penetapan kinerja tahun 2019 yang diukur dengan

hasil sebagai berikut :

Sebanyak 7 ( tujuh ) Indikator kinerja yang ditetapkan terdapat

4 ( empat ) indikator yang tercapai yaitu Persentase OPD yang

nilai SAKIP Minimal “B”, Persentase OPD yang bebas temuan

material, Persentase Desa yang bebas temuan material dan

Persentase kasus pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.

3.1.2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja

tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

Tahun 2018 dan Tahun 2019 tidak terdapat perubahan Indikator

Kinerja Utama organisasi sehingga dapat dibandingkan realiasai

kinerja dan capaian kinerjanya. Dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel 3.2

Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Inspektorat Kabupaten Blitar Tahun 2018 dan Tahun 2019

No Sasaran Indikator Kinerja

Tahun 2018 Tahun 2019

Target Realisasi Capaian Kinerja

Target Realisasi Capaian Kinerja

1 Meningkatkan Kualitas pengawasan Internal

Persentase OPD yang nilai SAKIP Minimal “ B”

100% 100% 100% 100% 98% 98%

Persentase OPD yang bebas temuan material

40% 67,3 % 96,1% 50% 63,3 % 126,6%

Persentase Desa yang bebas temuan material

20% 95% 475% 50% 71% 142%

Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK (eksternal) yang ditindak lanjuti.

90% 90,23% 100,25% 100% 89,97% 89,97%

Persentase

Rekomendasi hasil

pemeriksaan

Inspektorat (internal)

yang ditindak lanjuti.

76% 78,9 % 103,8% 100% 59 % 59 %

Persentase kasus

pengaduan masyarakat

yang ditindaklanjuti

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase OPD yang ditetapkan pembangunan Zona Integritas ( ZI )

5% 15% 300% 3% 0,02% 0,007%

Page 20: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

3.1.3 Perbandingan antara realisasi kinerja sampai dengan tahun

ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam

dokumen perencanaan strategis organisasi

Berikut disajikan data Perbandingan antara realisasi kinerja sampai

dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat

dalam dokumen perencanaan strategis Inspektorat yaitu kinerja

mulai Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2019.

Tabel 3.3

Perbandingan Target Kinerja dan Realisasi Kinerja Inspektorat Kabupaten Blitar

Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2019 pada RPJMD

Tujuan Indikator Kinerja

Tujuan Sasaran

Indikator

Kinerja Sasaran

Target Indikator Kinerja Realisasi Kinerja

2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019

Mewujudkan

pemerintahan daerah yang efektif,efisien

dan akuntabel

Indeks

Reformasi Birokrasi

Meningkatnya

efektivitas dan efisiensi serta akuntabilitas

kinerja pemerintah daerah.

Nilai

SAKIP

CC B BB BB CC CC B B

Tabel 3.4

Perbandingan Target Kinerja dan Realisasi Kinerja Inspektorat Kabupaten Blitar

Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2019 pada Renstra

Sasaran OPD Indikator Sasaran

OPD / IKU

Target Realisasi

2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019

Meningkatk

an Kualitas

Pengawasan

Internal

% jumlah OPD dan Desa yang

diadakan

pemeriksaan dan

pembinaan

314 - - - 314 - - -

Persentase SAKIP

OPD yang bernilai

Minimal“B”

- 70% 100% 100% - 47,61% 100% 98%

Persentase OPD

yang bebas

temuan material

- 70% 40% 50% - 44,18 67,3% 63,3%

Persentase Desa

yang bebas

temuan material

- - 20% 50% - - 95% 71%

% jumlah

pengawas yang

bersertifikat

28 68 - - 28 68 - -

% jumlah temuan yang

ditindaklanjuti

1540 - - - 1231 -

Persentase

Rekomendasi

Temuan

pengawasan yang

selesai ditindak

lanjuti

- 76% - - - 55,76 - -

Page 21: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

Sasaran OPD Indikator Sasaran

OPD / IKU

Target Realisasi

2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019

Persentase

Rekomendasi hasil

pemeriksaan BPK

(eksternal) yang

ditindaklanjuti

- - 100% 100% - - 90,23% 89,97%

Persentase

Rekomendasi hasil

pemeriksaan

Inspektorat

(internal) yang

ditindaklanjuti

- - 100% 100% - - 78,9% 59%

Persentase

penyelesaian

Kasus pengaduan

Masyarakat yang

ditangani

75

kasus

100% - - 64

kasus

92,3% - -

Persentase Kasus

pengaduan

Masyarakat yang

ditindaklanjuti

- - 100% 100% - - 100% 100%

Persentase OPD

yang ditetapkan

pembangunan

Zona Integritas (

ZI )

- 5% 5% 3% - 5% 15% 0,02%

3.1.4 Analisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau

peningkatan / penurunan kinerja serta alternative solusi

yang telah dilakukan.

Evaluasi dilakukan bertujuan agar dapat diketahui bagaimana

pencapaian, realisasi dan kendala yang dijumpai dalam rangka

pencapaian visi,misi agar dapat dipelajari guna perbaikan dalam

pelaksanaan program/kegiatan dimasa yang akan datang.

Selain dari pada itu dalam pelaksanaan evaluasi kinerja

dilakukan juga analisis efisiensi dengan cara membandingkan

antara output dengan input baik dalam perencanaan maupun

realisasinya.

Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan

oleh SKPD dengan memberikan data nilai output per unit yang

dihasilkan oleh suatu input tertentu.

Dari hasil analisis tersebut selanjutnya dilakukan

pengukuran/penentuan tikat efektivitas yang akan

menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil,

Page 22: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

manfaat atau dampak. Selain itu evaluasi dilakukan terhadap

setiap perbedaan kinerja yang terjadi, baik terhadap penyebab

terjadinya perbedaan maupun strategi pemecahan yang telah dan

akan di laksanakan.

Dalam melaksanakan/melakukan evaluasi kinerja, perlu juga

digunakan pembandingan antara lain :

1. Kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan

2. Kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.

3. Kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang lebih

unggul dibidangnya maupun dengan kinerja sektor swasta.

Analisis Kinerja

1. Persentase OPD yang nilai SAKIP minimal “B”

Sasaran Meningkatnya kualitas pengawasan dan

pembinaan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

adalah merupakan sasaran dari Inspektorat Kabupaten Blitar

dimana pencapaian sasaran ini diperoleh melaui indikator

kinerja yaitu persentase OPD yang nilai Sakipnya Minimal “B’.

Hal ini juga merupakan penjabaran dari Indikator Kinerja

Daerah yaitu Nilai SAKIP Kabupaten Bllitar.

Capaian kinerja indikator ini sebesar 98 % dalam arti capaian

ini belum mencapai target yang telah ditetapkan dengan

realisasi sebesar 98 %.

Berikut disajikan tabel target dan realisasi capaian sasaran

Inspektorat.

Tabel 3.5

Target dan Realisasi capaian sasaran

Meningkatnya kualitas pengawasan dan pembinaan dalam penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah

No

Indikator Kinerja

Satuan

Tahun 2019

Realisasi s/d

Tahun 2019

Target

Tahun 2021 (akhir

RPJMD)

Target

Realisasi

% Capaian Kinerja

1 Persentase OPD

yang dievaluasi

nilai SAKIP

Minimal “ B”

% 100% 98% 98% 81,87 % 100%

Page 23: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

Analisis Capaian Kinerja

Jumlah OPD yang termasuk dalam kriteria indikator ini adalah

persentase OPD yang dievaluasi nilai Sakipnya minimal “B” yang

tercantum pada Renstra Inspektorat untuk Tahun 2019 adalah

sebesar 100 %. Tahun 2019, SAKIP seluruh OPD dilakukan evaluasi.

Capaian realisasi indikator ini belum sesuai target yang ditetapkan

sebanyak 98% dan capaiannya sebanyak 98%. Tidak tercapainya

target kinerja disebabkan nilai SAKIP Dinas Tenaga Kerja masih

bernilai 43, 83 (predikat CC).

Berikut rincian nilai SAKIP OPD Tahun 2019 :

Tabel 3.6

LAPORAN HASIL EVALUASI SAKIP TAHUN 2019

NO. SKPD Nilai

1 BAKESBANGPOL 89,99

2 Dinas Pertanian 89,99

3 RSUD Ngudi Waluyo 87,21

4 BAPPEDA 87,12

5 Dinas Pendidikan 86,68

6 BKPSDM 85,89

7 Parbudpora 84,47

8 Disnakkan 84,40

9 Dinas Lingkungan Hidup 83,99

10 PPKB dan P3A 83,50

11 Sekretariat daerah 82,24

12 Dinas Sosial 82,16

13 Dinas PUPR 82,14

14 BPKAD 81,53

15 KOMINFO 81,22

16 Dinas Perhubungan 81,09

17 Sekretariat DPRD 81,00

18 Dinas Perindag 80,77

19 Dinas Perpus dan Arsip 80,23

20 Dinas Kesehatan 79,65

21 Kec. Selopuro 79,14

22 BPBD 78,48

23 Bapenda 78,43

24 Dinas Dukcapil 78,42

25 Dinas Perkim 77,33

26 DPMPTSP 76,96

27 Kec. Srengat 74,98

28 Kec. Panggungrejo 74,97

Page 24: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

29 Kec. Sanankulon 74,01

30 Kec. Kademangan 72,81

31 Kec. Wonotirto 69,93

32 Kec. Wonodadi 69,40

33 Kec. Bakung 69,32

34 Kec. Wates 69,30

35 Kec. Doko 69,13

36 Kec. Kesamben 68,58

37 Dinas Koperasi dan UMKM 68,08

38 Kec. Wlingi 67,98

39 Kec. Garum 67,92

40 Kec. Talun 67,86

41 Dinas PMD 67,84

42 Kec. Kanigoro 67,24

43 Kec. Ponggok 65,45

44 Kec. Udanawu 64,74

45 Kec. Sutojayan 64,70

46 Kec. Selorejo 64,64

47 Kec. Gandusari 63,65

48 Kec. Nglegok 63,61

49 Satpol PP 62,25

50 Kec. Binangun 61,78

51 Disnakertrans 43,83

52 Inspektorat Daerah 77,41

Alternative solusi

Alternatif solusi yang telah dilakukan terhadap kinerja yang tidak

tercapai adalah dengan melakukan asistensi kepada Dinas Tenaga

Kerja dan memberikan rekomendasi untuk memperbaiki Indikator

Kinerja.

2. Persentase kasus pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

Indikator kinerja Persentase kasus pengaduan masyarakat yang

ditindaklanjuti dapat disajikan dalam tabel berikut :

Page 25: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

Tabel 3.7

Target dan Realisasi capaian sasaran

Meningkatnya kualitas pengawasan dan pembinaan dalam penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah

No

Indikator Kinerja

Satuan

Tahun 2019 Realisasi

s/d Tahun

2019

Target Tahun 2021 (akhir

RPJMD)

Taret

Realisasi

% Capaian

Kinerja

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1

Persentase kasus

pengaduan

masyarakat yang

ditindaklanjuti

%

100

100

100

100

100

Analisis Capaian Kinerja

Dilihat dari data awal pada Rencana strategis Inspektorat Kabupaten Blitar

sampai dengan tahun 2021 sebesar 100%. Untuk tahun 2019, terdapat

33 kasus yang masuk pada Inspektorat Kabupaten Blitar dan semuanya

ditindak lanjuti / tertangani sebanyak 33 sehingga capaiannya sebesar

100 %.

Dapat kami laporkan bahwa untuk penanganan kasus pengaduan

masyarakat dilaksanakan secara insidentil, maksudnya bahwa inspektorat

menangani kasus pengaduan berdasarkan pada laporan yang masuk dari

masyarakat. Namun semua kasus pengaduan masyarakat yang masuk

Inspektorat, semua telah ditindaklanjuti.

Berikut rekapitulasi kasus pengaduan selama Tahun 2019.

Tabel 3.8

Kasus Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar

Yang ditangani oleh Inspektorat Kabupaten Tahun 2019 No. Jenis Kasus Jumlah Rekomendasi Jumlah

1. Indisipliner 11 kasus - Teguran ringan/pembinaan tertulis 3

- Pemberhentian dengan hormat sebagai PNS atas permintaan

sendiri

1

- Penurunan Pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun

3

- Penurunan Pangkat setingkat lebih

rendah selama 3 (tiga) tahun

2

- Penundaan berkala 1 tahun dan

penundaan pangkat 1 (satu) tahun

1

Pembebasan jabatan 1

Pengunduran diri

1

Page 26: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

No. Jenis Kasus Jumlah Rekomendasi Jumlah

2. Tindak Pidana Korupsi

7 kasus - Pengembalian dana dan perbaikan fisik kegiatan

7

3. Lain-lain 15

Jumlah seluruh kasus yang tertangani : 33 kasus

3. Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan Inspektorat (internal)

yang ditindak lanjuti.

Indikator kinerja ini mengalami perubahan dari Tahun 2016. Pada

Tahun 2016 indikator berbunyi persentase jumlah temuan yang

ditindaklanjuti. Pada perubahan renstra Tahun 2017 berubah menjadi

Persentase rekomendasi temuan pengawasan yang selesai ditindaklanjuti.

Sedangkan pada perubahan renstra Tahun 2018 diubah menjadi

Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan Inspektorat (internal) yang

ditindaklanjuti.

Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan Inspektorat (internal) yang

ditindaklanjuti disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 3.9

Target,Realisasi capaian sasaran

Meningkatnya kualitas pengawasan dan pembinaan dalam penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah

No.

Indikator Kinerja

Satuan

Tahun 2019

Realisasi s/d

Tahun 2019

Target

Tahun 2021 (akhir

RPJMD)

Target

Realisasi

% Capaian Kinerja

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

3

Persentase

Rekomendasi hasil

pemeriksaan

Inspektorat (internal)

yang ditindak lanjuti.

%

100%

59%

59%

73,45 %

100%

Analisis Capaian Kinerja

Pada tahun 2019 jumlah obrik yang dilakukan pemeriksaan oleh

Inspektorat Kabupaten Blitar sebanyak 179 obrik dengan perincian

sebagai berikut :

1. Pemeriksaan Reguler untuk SKPD,BOS, DAK, Riksus sebanyak

67 obrik

Page 27: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

2. Pemeriksaan Desa sebanyak 112 obrik.

Pada tahun 2019 persentase rekomendasi hasil temuan

pengawasan ditargetkan untuk mendapatkan status “ selesai “

sebanyak 59%. Dari 179 obrik, yang telah menindaklanjuti

rekomendasi Inspektorat dengan status selesai sebanyak 31 obrik,

sehingga capaian kinerja sebesar 59%.

Dengan demikian target dari indikator ini belum dapat direalisasikan

sesuai target yang ditetapkan, hal ini disebabkan karena adanya

rekomendasi yang berhubungan dengan pengembalian uang ke Kas

Daerah yang tentunya membutuhkan waktu sehingga untuk

mendapatkan status “selesai” membutuhkan waktu yang agak lama.

Upaya kita untuk menindak lanjuti hal tersebut dengan cara

melakukan tagihan secara intensif ke obrik dan Rapat Koordinasi

Pengawasan bagi SKPD atau Desa yang temuannya belum

ditindaklanjuti sampai selesai. Rapat Koordinasi pengawasan pada

Tahun 2019 dilaksanakan sebanyak 2 kali yaitu pada tanggal 31 Juli

2019 dan tanggal 7 Oktober 2019.

4. Persentase OPD yang bebas temuan material

Indikator Persentase OPD yang bebas temuan material muncul

setelah perubahan renstra Tahun 2017. Setelah perubahan renstra

yang kedua, indikator ini tidak dcantumkan sampai dengan akhir

periode renstra Tahun 2021 dan hanya berlaku sampai dengan

Tahun 2019. Pengukuran indikator tersebut dapat disajikan pada

Tabel berikut :

Tabel 3.8

Target,Realisasi capaian sasaran

Meningkatnya kualitas pengawasan dan pembinaan dalam penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah

No

Indikator Kinerja

Satuan

Tahun 2019

Realisasi s/d

Tahun 2019

Target

Tahun 2021 (akhir

RPJMD)

Target

Realisasi

% Capaian Kinerja

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

4

Persentase OPD

yang bebas temuan

material.

%

50%

63,3%

126,6%

58,26%

-

Page 28: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

Analisis Capaian Kinerja

Indikator kinerja Persentase OPD yang bebas temuan material ini

capaiannya sudah melampaui target yaitu 126,6 %. Dari jumlah

OPD yaitu 52 OPD yang bebas temuan material sebanyak 19 OPD

sehingga dari target 50 % terealisasi sebesar 63,3 %.

Yang dimaksud dengan temuan material adalah temuan yang

rekomendasinya harus mengembalikan ke Kas Negara/Daerah,

diantaranya adalah terkait temuan Pajak, temuan kekurangan

volume, kelebihan pembayaran dll.

Pada tahun 2019 dari 52 OPD, temuan yang bersifat material total

sebanyak Rp. 737.470.270.

Upaya yang kita lakukan agar tidak terdapat temuan materialnya

Inspektorat melakukan upaya pembinaan terhadap laporan

pertanggung jawaban terhadap OPD yang dilakukan pemeriksaan.

5. Persentase Desa yang bebas temuan material

Indikator Persentase Desa yang bebas temuan material muncul

setelah perubahan renstra Tahun 2017. Setelah perubahan renstra

yang kedua, indikator ini tidak dcantumkan sampai dengan akhir

periode renstra Tahun 2021 dan hanya berlaku sampai dengan

Tahun 2019. Pengukuran indikator tersebut dapat disajikan pada

Tabel berikut :

Tabel 3.9

Target,Realisasi capaian sasaran

Meningkatnya kualitas pengawasan dan pembinaan dalam penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah

No

Indikator Kinerja

Satuan

Tahun 2019

Realisasi s/d

Tahun 2019

Target

Tahun 2021 (akhir

RPJMD)

Target

Realisasi

% Capaian Kinerja

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

5 Persentase

Desa yang

bebas temuan

material.

%

20% 71% 355% 83% -

Page 29: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

Analisis Capaian Kinerja

Indikator kinerja Persentase Desa yang bebas temuan material ini

realisasinya sudah tercapai targetnya yaitu 20 % dari jumlah Desa

yaitu 112 desa yang diperiksa oleh Inspektorat, yang bebas temuan

material sebesar 80 desa atau 71%. Capaian kinerja sebesar 355%.

Yang dimaksud dengan temuan material adalah temuan yang

rekomendasinya harus mengembalikan ke Kas Negara/Daerah,

diantaranya adalah terkait temuan Pajak, temuan kekurangan

volume, kelebihan pembayaran dll. Temuan material sebanyak Rp.

4.067.000,-.

Upaya yang kita lakukan agar tidak terdapat temuan materialnya

Inspektorat melakukan upaya pembinaan terhadap laporan

pertanggung jawaban terhadap Desa yang dilakukan pemeriksaan.

Selain itu, membuka konsultasi secara online melalui KOI di website

Inspektorat.

6. Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK (eksternal) yang

ditindak lanjuti.

Indikator Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK

(eksternal) yang ditindak lanjuti muncul setelah perubahan renstra

Tahun 2017. Setelah perubahan renstra yang kedua, indikator ini

dicantumkan sampai dengan akhir periode renstra Tahun 2021.

Pengukuran indikator tersebut dapat disajikan pada Tabel berikut :

Tabel 3.10

Target,Realisasi capaian sasaran

Meningkatnya kualitas pengawasan dan pembinaan dalam penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah

No.

Indikator Kinerja

Satuan

Tahun 2019 Realisasi

s/d

Tahun 2019

Target Tahun 2021

(akhir RPJMD)

Target

Realisasi

%

Capaian Kinerja

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

6

Persentase

Rekomendasi hasil

pemeriksaan BPK

(eksternal) yang

ditindak lanjuti

%

100%

89,97%

89,97%

90,1%

100%

Page 30: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

Analisis Capaian Kinerja

Indikator Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK

(eksternal) yang ditindak lanjuti dengan target 100 % direalisasikan

sebesar 89,97% dengan capaian kinerja 89,97%.

Upaya yang dilakukan agar rekomendasi tersebut ditindak lanjuti

sesuai dengan target adalah secara berkala menagih ke OPD atau

obrik untuk segera menindaklanjuti dan melakukan pengajuan ke

BPK untuk menghapus rekomendasi yang tidak dapat

ditindaklanjuti.

7. Persentase OPD yang ditetapkan Pembangunan Zona Integritas (ZI)

Indikator Persentase OPD yang ditetapkan Pembangunan Zona

Integritas (ZI) muncul setelah perubahan renstra Tahun 2017.

Setelah perubahan renstra yang kedua, indikator ini tidak

dcantumkan sampai dengan akhir periode renstra Tahun 2021 dan

hanya berlaku sampai dengan Tahun 2019. Pengukuran indikator

tersebut dapat disajikan pada Tabel berikut :

Tabel 3.11

Target,Realisasi capaian sasaran

Meningkatnya kualitas pengawasan dan pembinaan dalam penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah

No.

Indikator Kinerja

Satuan

Tahun 2019 Realisasi

s/d

Tahun 2019

Target Tahun 2021

(akhir RPJMD)

Target

Realisasi

%

Capaian Kinerja

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

7

Persentase OPD yang

ditetapkan Pembangunan Zona Integritas ( ZI )

%

5%

0,02%

0,004%

6,67% -

Analisis Capaian Kinerja

Untuk Indikator Kinerja Persentase OPD yang ditetapkan

Pembangunan Zona Integritas ( ZI ) target nya adalah 5% namun

untuk realisasinya sebesar 0,02% sehingga capaiannya adalah

0,004%.

Page 31: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

Terkait dengan Zona Integritas, pada Tahun 2019 telah ditetapkan 1

OPD namun belum ditetapkan dengan Keputusan Bupati Blitar yaitu

Puskesmas Srengat.

Sedangkan yang diusulkan untuk OPD menuju WBK/WBBM adalah

DPMPTSP, RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dan Kecamatan Wlingi. Namun

dinyatakan tidak lolos oleh KeMenPAN RB.

Telah terbentuk pula Tim Penilai Internal yang melibatkan OPD

terkait dan ditetapkan dengan Keputusan Bupati Blitar nomor

188/229/409.06/KPTS/2018 tentang Tim Penilai Internal

Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi Dan

Wilayah Birokrasi Bersih Dan Melayani Pada Pemerintah Kabupaten

Blitar.

Upaya yang dilakukan untuk realisasi yang tidak tercapai adalah

dengan melakukan asistensi kepada OPD yang telah ditetapkan ZI

agar bisa lolos menuju WBK.

3.1.5 Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya

Rata – rata capaian kinerja selama Tahun 2019 sebesar 87,94 %.

Dalam hal efisiensi penggunaan sumberdaya, sebenarnya telah

dilakukan namun kinerja tersebut berkaitan dengan pihak lain yang

seringkali masih lambat dalam hal kecukupan data. Selain itu,

bergantung juga pada tingkat pemahaman ataupun integritas dari

obrik dalam melakukan akuntabilitas kinerja.

3.1.5 Analisis program / kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

a. Indikator persentase OPD yang nilai SAKIP minimal “B”

Indikator ini dilakukan melalui Program Peningkatan Sistem

Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH kegiatan

Evaluasi SAKIP OPD.

Tahun 2019, kegiatan Evaluasi SAKIP OPD tidak melibatkan

Bagian Organisasi dan Bappeda, namun kedua OPD tersebut

Page 32: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

dilibatkan dalam evaluasi SAKIP Kabupaten. Kegiatan ini juga

menunjang visi misi Bupati yaitu Nilai SAKIP. Hasil nilai SAKIP

Kabupaten Blitar adalah 67, 76 dengan predikat B. Hal ini tidak

sesuai dengan target pada RPJMD yaitu BB. Pada tahun 2019

dilakukan bintek kepada evaluator SAKIP pada tanggal 25 Juni

2019 dengan narasumber dari Biro Organisasi Prov. Jatim. Ini

berhasil meningkatkan nilai pada komponen Evaluasi Internal.

b. Indikator persentase OPD yang bebas temuan material dan

persentase Desa yang bebas temuan material.

Indikator ini dilakukan melalui Program Peningkatan Sistem

Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH kegiatan

Pengawasan Internal Secara Berkala.

Pada tahun 2019 jumlah obrik yang dilakukan pemeriksaan oleh

Inspektorat Kabupaten Blitar sebanyak 179 obrik dengan

perincian sebagai berikut :

1. Pemeriksaan Reguler untuk SKPD, BOS, DAK, Riksus target

sebanyak 67 obrik

2. Pemeriksaan Desa target sebanyak 112 obrik.

Pemeriksaan tersebut dilakukan sesuai target yaitu 179 obrik.

Hasil dari pemeriksaan tersebut, terdapat temuan sejumlah

1.412 dan rekomendasi sejumlah 1.474.

Temuan material sejumlah Rp. 737.470.270. Agar tidak terjadi

temuan material, Inspektorat melakukan pendampingan dan

menerima konsultasi baik dari OPD maupun Desa. Tahun 2019

dilaksanakan klinik desa yang melibatkan Dinas PMD, Bagian

Pemerintahan dan KPP Pratama. Klinik desa tersebut

dilaksanakan pada tanggal 22 – 25 Mei 2019 yang bertempat di

Kantor Bupati Blitar dan Aula Kantor Dinas PUPR. Selain klinik

desa, konsultasi juga bisa dilakukan dengan konsultasi online

melalui website Inspektorat. Konsultasi online ini disebut

dengan “KOI” konsultasi online Inspektorat yang telah

dilaunching tanggal 7 Oktober 2019.

Page 33: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

c. Indikator Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK

(eksternal) yang ditindak lanjuti dan Indikator Persentase

Rekomendasi hasil pemeriksaan Inspektorat (internal) yang

ditindak lanjuti.

Indikator ini dilakukan melalui Program Peningkatan Sistem

Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH kegiatan

Evaluasi tindak lanjut hasil temuan pengawasan eksternal.

Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK (eksternal)

yang ditindak lanjuti dengan target 100 % direalisasikan sebesar

89,97% dengan capaian kinerja 89,97%. Sedangkan untuk

persentase rekomendasi hasil temuan pengawasan ditargetkan

untuk mendapatkan status “ selesai “ sebanyak 59%. Dari 179

obrik, yang telah menindaklanjuti rekomendasi Inspektorat

dengan status selesai sebanyak 31 obrik, sehingga capaian

kinerja sebesar 59%.

Untuk temuan BPK, diakumulasi pertahun. Sesuai dengan data

buku laporan hasil pemantauan tindak lanjut rekomendasi hasil

pemeriksaan BPK sampai dengan semester 1 Tahun 2019

temuan BPK sejumlah 376 dan rekomendasi sejumlah 798.

Tindak lanjut sesuai dengan rekomendasi sejumlah 715 dengan

Nilai Rp. 21.155.245.975,47, tindak lanjut belum sesuai

rekomendasi sejumlah 75 dengan nilai Rp. 49.025.824.783,56

sedangkan yang belum ditindaklanjuti sejumlah 5 dan yang

tidak dapat ditindaklanjuti sejumlah 3 dengan nilai Rp.

23.804.899,00. Nilai penyerahan aset atau penyetoran uang ke

kas negara/daerah sejumlah Rp. 22.592.321.924,00. Telah

dilakukan penagihan secara berkala melalui rakorwas yang

dilaksanakan dua kali dan penagihan secara berkala kepada

OPD. Dilakukan juga input data melalui SIPTL yang dilakukan

oleh Tim TL BPK.

Terkait dengan TL APIP, dalam pemenuhannya dengan

penagihan secara berkala dan melalui rakorwas. Tahun 2019,

Page 34: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

rakorwas dilaksanakan sebanyak 2 kali. TL APIP dapat dipantau

melalui aplikasi SIMHP. Penanggungjawab dari TL APIP dan

SIMHP adalah Tim TL APIP.

d. Indikator Persentase kasus pengaduan masyarakat yang

ditindaklanjuti.

Indikator ini dilakukan melalui Program Peningkatan Sistem

Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH kegiatan

Penanganan kasus pengaduan masyarakat di lingkungan

Pemerintah Daerah.

Untuk tahun 2019, terdapat 33 kasus yang masuk pada

Inspektorat Kabupaten Blitar dan semuanya ditindak lanjuti/

tertangani sebanyak 33 sehingga capaiannya sebesar 100 %.

Kasus pengaduan masyarakat ditangani oleh Tim Pembinaan

dan Pengawasan atas Pemeriksaan Kasus Pengaduan pada

Inspektorat Daerah Kabupaten Blitar. Dalam kegiatan kasus,

dapat melibatkan narasumber dari APH namun selama ini belum

pernah dilakukan.

e. Indikator Persentase OPD yang ditetapkan Pembangunan Zona

Integritas (ZI).

Indikator ini dilakukan melalui Program Peningkatan Sistem

Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH kegiatan

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (RAD PPK).

Mulai Tahun 2019, dilakukan penilaian mandiri secara online

melalui PMZI pada Bulan Mei 2019. Melakukan pendampingan

kepada OPD yang telah ditetapkan ZI, namun lebih fokus

kepada pendampingan OPD yang diusulkan ke WBK. Untuk

menambah referensi, Tim Penilai Internal ZI melakukan

kunjungan kerja ke Dispendukcapil Kabupaten Indramayu dan

Dinas Perhubungan Kabupaten Cilacap dengan mengajak Dinas

Perhubungan, Dinas Tenaga Kerja, Dispenducapil dan

Kecamatan Kanigoro.

Page 35: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

3.2. Realisasi Anggaran

Pelaksanaan program /kegiatan dalam rangka menjalankan tugas

pokok dan fungsi Inspektorat adalah melalui pelaksanaan progam

dan kegiatan dan pencapaian target kinerja melalui Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD ) Kabupaten Blitar.

Total Anggaran Inspektorat Daerah Kabupaten Blitar untuk belanja

langsung tahun 2019 sebesar Rp. 5.494.303.000,- sedangkan

Realisasinya adalah sebesar Rp. 4.551.567.764,40 atau dengan

capaian sebesar 82,84%. Dengan demikian terdapat silpa anggaran

sebesar Rp.942.735.235,6. Hal ini merupakan penghematan dalam

penggunaan anggaran.

Untuk Belanja Langsung sebesar Rp. 5.494.303.000,- terdiri dari :

1. Anggaran pelaksanaan 1 ( satu ) program yang bersifat teknis

untuk mendukung sasaran kinerja sebesar Rp. 3.740.661.000,-.

2. Anggaran untuk pelaksanaan 4 ( empat ) program penunjang

untuk pencapaian sasaran kinerja adalah sebesar

Rp. 2.564.765.000,-

Adapun untuk rincian Pagu dan Realisasi anggaran yang

terkait dengan pencapaian target kinerja dan setiap sasaran

pada Inspektorat Daerah Kabupaten Blitar tahun 2019 dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel.3.12

Laporan Realisasi Kegiatan dan Anggaran 2019

NO

PROGRAM/

KEGIATAN

ALOKASI BIAYA KELUARAN (OUTPUT)

KET.

ANGGARAN REALISASI % URAIAN TARGET REALISASI

1 2 3 4 5 6 7 8 9

I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

990.363.000 981.518.257 99,11

Persentase kepuasan aparatur

100% 71,36%

Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran

990.363.000 981.518.257 99,11

Jumlah jenis layanan administrasi perkantoran

5 jenis 5 jenis

II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

344.057.000 301.508.375,40 87,63

Persentase sarana prasarana aparatur dengan kondisi layak fungsi

90% 90%

Page 36: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

NO

PROGRAM/

KEGIATAN

ALOKASI BIAYA KELUARAN (OUTPUT)

KET.

ANGGARAN REALISASI % URAIAN TARGET REALISASI

Penyediaan, pemeliharaan dan peningkatan sarana prasarana aparatur

Jumlah sarparas yang berfungsi baik

355 355

III Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1.203.950.000 1.184.181.297 98,36 Persentase Aparatur yang

mengikuti kegiatan

untuk peningkatan

SDM

80% 95%

1 Pendidikan dan pelatihan formal

618.260.000 611.298.762 98,87

Jumlah ASN Inspektorat

yang mengikuti Diklat, Bintek,

Workshop

43 org 43 orang

2 Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

585.690.000 572.882.535 97,81

Jumlah ASN Inspektorat

yang mengikuti Diklat

Kompetensi Aparatur

Inspektorat

47 orang 46 orang

Pejabat fungsional

(P2UPD) yang dinilai angka

kreditnya

25 orang 19 orang

IV Perencanaan, penganggaran, pengendalian, dan pelaporan capaian kinerja dan keuangan

205.635.000 168.059.336 81,73%

Persentase Dokumen

perencanaan, laporan

keuangan dan kinerja SKPD yang disusun tepat waktu

100% 80%

1 Pelaksanaan self assessment APIP

127.300.000

93.798.561 73,68%

Meningkatnya level

kapabilitas APIP

level 3 level 2

2 Inventarisasi pelaporan dan pemutakhiran data temuan hasil pengawasan

55.935.000

55.927.000 99,99%

Preosentase laporan data hasil temuan

pengawasan yg sudah

diinventarisasi dan

dimutakhirkan

100% 99%

V Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH

3.740.661.000

2.897.818.756

77,47%

Persentase kegiatan yang

berhasil dilaksanakan dengan baik

65% 100%

1 Pengawasan Internal secara berkala

1.627.791.000 1.297.426.875 79,70%

Jumlah laporan hasil

pengawasan yang disusun

171 LHP 179 LHP

2 Evaluasi tindak lanjut hasil temuan pengawasan eksternal

194.000.000 188.822.871 97,33%

Prosentase tindaklanjut hasil temuan pengawasan

eksternal yang dievaluasi

90% 89,97%

3 Pemantauan Pelaksanaan Rencana aksi daerah dan pemberantasan korupsi (RAD-PPK)

227.770.000 164.586.406 72,26%

Jumlah OPD yang

melaporkan Rencana Aksi Daerah dan

14 OPD 14 OPD

Page 37: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

NO

PROGRAM/

KEGIATAN

ALOKASI BIAYA KELUARAN (OUTPUT)

KET.

ANGGARAN REALISASI % URAIAN TARGET REALISASI

Pemberantasan Korupsi

(RAD – PPK) Jumlah OPD

yang ditetapkan ZI

3 OPD 3 OPD

Jumlah fasilitasi PMPRB

3 kali 3 kali

4 Verifikasi LHKASN 120.200.000

82.298.000 68,47%

Prosentase ASN yang

diverifikasi Data untuk

LHKASN sesuai target

verifikasi

100% 90,47%

5 Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi (UPG)

82.800.000

69.253.190 83,64%

Jumlah ASN dan

penyelenggara negara yang melaporkan gratifikasi

3 laporan

21 laporan

6 Pencegahan dan Pemberantasan Pungutan Liar (Saber Pungli)

355.800.000

315.357.208 88,63%

Persentase Penurunan

Praktik Pungli disemua lini pelayanan

publik.

20% 0%

7 Penanganan kasus pengaduan masyarakat di lingkungan pemerintah daerah

538.750.000

337.709.089 62,68%

Prosentase pengaduan

masyarakat yg tertangani

100% 100%

8 Reviu Perencanaan dan laporan pemerintah daerah

343.000.000

317.135.904 92,46%

Jumlah Dokumen

Perencanaan yang dilakukan

reviu

12 dokume

n

14 dokumen

9 Evaluasi SAKIP OPD 250.550.000

315.357.208 88,63%

Jumlah SAKIP OPD yang dievaluasi

52 opd 52 opd

Jumlah 5.494.303.000 4.551.567.764,4

0 82,84%

Dalam menjalankan fungsi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah, Inspektorat melaksanakan Program Peningkatan

Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan Kepala Daerah,

yang mengutamakan pembinaan, perbaikan , dan pencegahan terhadap

penyimpangan dan risiko kesalahan dalam pengelolaan administrasi

maupun pengelolaan anggaran dan pendapatan belanja daerah.

I. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan melalui program ini diantaranya :

1) Pengawasan Internal Secara Berkala

Page 38: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

a. Pengawasan internal secara berkala oleh Inspektorat Kabupaten

Blitar selaku Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) dilaksakan

melalui audit reguler dan audit kinerja terhadap kegiatan pengelolaan

keuangan negara/daerah dan desa. Tujuan audit reguler ini adalah

untuk meyakini ketaatan organisasi terhadap peraturan perundangan,

efisiensi dan efektivitas dalam pencapaian tujuan dan akuntabilitas

laporan, serta untuk meningkatkan kualitas tata kelola organisasi.

Kegiatan ini rutin dilakukan pada setiap bulan, mulai bulan Januari

sampai dengan Desember oleh auditor maupun pengawas urusan

pemerintah daerah yang telah bersertifikasi yang tergabung dalam

satu tim yang dibentuk melalui Surat Tugas Inspektur Kabupaten

Blitar sesuai dengan jadwal pelaksanaan pengawasan ke obrik.

Kegiatan pengawasan reguler dilakukan terhadap 179 obrik (51

badan/dinas/Setwan/RSUD/Setda/SD/SMP, 22 kecamatan, 112 desa)

dan menghasilkan 179 LHP.

b. Klinik Desa

Untuk pemenuhan Kapabilitas APIP Level 3, salah satu elemen data

yang diperlukan adalah kegiatan konsultasi yang terdokumentasi

dengan baik. Kegiatan yang dilaksanakan adalah klinik desa dan

konsultasi online (KOI) melalui website Inspektorat.

Kegiatan Klinik Desa bertujuan untuk mengoptimalkan kegiatan

konsulting terhadap pemerintahan desa dengan melibatkan :

1. Dinas PMD

2. Bagian pemerintahan

3. KPP Pratama

Klinik desa dilaksanakan dua kali yaitu pada tanggal 22 – 25 April 2019

dan tanggal 7 Oktober 2019.

Manfaat :

- Untuk mengatasi permasalah yang ada di desa terutama dalam

penatausahaan keuangan, kelembagaan dan aset desa.

Page 39: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

- Sebagai sarana untuk sinkronisasi penyelesaian permasalahan baik

dari sisi pengawasan (Inspektorat), pembinaan pemerintah desa

(Bagian Pemerintahan dan Dinas PMD) serta dari sisi perpajakan

(KPP Pratama).

Sedangkan kegiatan konsulting melalui konsultasi yang dilakukan

secara online melalui menu konsultasi pada website inspektorat yaitu

KOI (Konsultasi Online Inspektorat)

Manfaat :

- Konsultasi bisa dilakukan tanpa harus datang ke Inspektorat

- Apabila ada permasalahan yang dikonsultasikan, dapat diketahui

jawaban permasalahan tersebut yang bisa menjawab permasalahan

yang sama tanpa harus konsultasi terhadap permasalahan yang

sama.

c. Audit Kinerja

Pelaksanaan Audit Kinerja pada Tahun 2019 dilakukan untuk

menunjang visi misi Bupati Blitar dimana tema tahun 2019 adalah

terkait dengan ekonomi dan pemenuhan rencana aksi KPK pada

sektor pelayanan terpadu satu pintu dan pengadaan barang dan jasa.

Pelaksanaan tersebut sebagai berikut :

- DPMPTSP dengan fokus pada pelayanan perijinan Tahun anggaran

2018 dan 2019 (sampai dengan tribulan III)

- Dinas Perindag dengan fokus metrologi

- Bagian Layanan Pengadaan dengan fokus penilaian efektifitas

pelayanan pada BLP

- Dinas Parbudpora dengan fokus efisiensi pengembangan destinasi

pariwisata

d. Evaluasi LPPD Tahun 2018

Pada tahun 2019 dilakukan evaluasi LPPD sekaligus pendampingan

pada waktu penilaian oleh Timda propinsi Jawa Timur dan Timnas

Kemendagri. Masih terdapat banyak kekurangan bukti pendukung

Page 40: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

dan masih rendah skor dari masing – masing indikator kinerja

kunci.

e. Evaluasi Penganggaran Responsif Gender.

Pelaksanaan Evaluasi Penganggaran Responsif Gender pada 4 OPD

yaitu :

1. Dinas PMD

2. BPKAD

3. Dinas PPPKB dan PA

4. Dinas Sosial

f. Evaluasi Pelayanan Publik

Pelaksanaan Evaluasi Pelayanan Publik pada tahun 2019 dilakukan

pada 2 OPD yaitu :

- Puskesmas Sutojayan dengan penilaian kategori C atau

bermakna cukup.

- Kecamatan Sutojayan dengan penilaian kategori C atau

bermakna cukup.

g. Evaluasi SPIP

Pelaksanaan Evaluasi SPIP dilakukan dengan penilaian resiko pada

OPD, yaitu :

- Bapenda dengan identifikasi resiko atas penyelenggaraan pelayanan

PBB – P2

- Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dengan identifikasi

resiko pada kegiatan fasilitasi dan pendampingan rumah swadaya

- Dinas Perindustrian dan Perdagangan dengan identifikasi resiko

pada kegiatan pembangunan pasar rakyat tepat waktu

- Dinas PUPR dengan identifikasi resiko pada kegiatan pemeliharaan

jalan

2) Evaluasi tindak lanjut hasil temuan pengawasan eksternal

a. Kegiatan ini dimaksudkan untuk terlaksananya tindak lanjut hasil

temuan pengawasan dalam rangka membangun tata kelola

Page 41: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

pemerintahan yang baik. Pada tahun 2019, Jumlah temuan

sebanyak 376, jumlah rekomendasi sebanyak 798 dan yang sudah

ditindaklanjuti sampai dengan semester 1 sebanyak 715.

Sedangkan prosentase tindaklanjut rekomendasi BPK yang dipantau

melalui SIPTL BPK sampai dengan semester 2 sebesar 89,97%.

3) Pemantauan Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah dan Pemberantasan

Korupsi (RAD-PPK)

a. Pemantauan pelaksanaan RAD PPK dilaksanakan sesuai dengan

Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun

2012-2025. Maksud dilaksanakannya monev RAD-PPK adalah untuk

mengevaluasi kesesuaian penyusunan dokumen Rencana Aksi PPK,

menilai kesesuaian dan ketaatan pada peraturan dalam

melaksanakan RAD-PPK, dan mengevaluasi manfaat pelaksanaan

RAD PPK. Pemantauan RAD-PPK dilaksanakan terhadap di 16 (

enam belas) OPD. Namun pada indikator kegiatan, dilakukan

dengan 4 (empat) aksi PPK Pemerintah Daerah dengan rincian

sebagai berikut :

Tabel 4.3.5.4

Capaian kinerja program Koordinasi Supervisi dan Pencegahan

Tahun 2019

No Indikator Progres

(%)

1 Sektor Perencanaan dan Penganggaran 97

1 Tersedianya aplikasi perencanaan APBD 100

2 Terdokumentasinya kegiatan Musrenbang, Pokir DPRD, dan

Forum Perangkat Daerah

100

3 Terdokumentasinya RPJMD 100

4 Standar Satuan Harga (SSH) 100

5 Analisis Standar Biaya (ASB) 70

6 Integrasi Perencanaan dengan Penganggaran 100

7 Penganggaran APBD 100

Page 42: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

No Indikator Progres

(%)

2 Pengadaan barang dan jasa 83

1 UKPBJ Independen 75

2 Pelaksanaan Tupoksi 85

3 Pokja Mandiri 60

4 Perangkat Pendukung 87,5

5 Penayangan SIRUP 100

6 Pengendalian dan Pengawasan 100

3 Pelayanan terpadu satu pintu 90

1 Pendelegasian kewenangan (100% dilimpahkan ke

DPMPTSP)

90

2 Transparansi Informasi 100

3 Pelaksanaan Rekomendasi Teknis 80

4 Tracking System 100

5 Penanganan Pengaduan 100

6 Lokasi dan Tempat Layanan 100

7 Ketersediaan Aturan 100

8 Penerapan e-Signature 0

9 Pemenuhan Kewajiban Pemohon Perizinan 85

10 Sistem Perizinan Online 100

11 Pengendalian dan Pengawasan 100

4 Sektor kapabilitas APIP 91

1 Kecukupan jumlah SDM 88,8

2 Kepatuhan anggaran 94,2

3 Kompetensi SDM APIP 71,1

4 Pelaksanaan Probity Audit 100

5 Pelaksanaan Audit Investigasi 100

5 Manajemen ASN 90

1 Evaluasi Jabatan 80

2 Aplikasi penilaian kinerja 100

Page 43: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

No Indikator Progres

(%)

3 Implementasi TPP 80

4 Kepatuhan Pelaporan LHKPN 98

5 Kepatuhan Pelaporan Gratifikasi 100

6 Pola Rekruitment, Promosi, Rotasi, Mutasi dan

Pemberhentian Pejabat ASN

90

6 Tata kelola dana desa 80

1 Publikasi Dana Desa 100

2 Implementasi SISKEUDES 100

3 Implementasi Siswaskeudes 0

4 Laporan Pertanggungjawaban Dana Desa 95

5 Laporan Pertanggungjawaban Dana Desa kepada

Inspektorat

50

6 Pengawasan desa yang dilakukan oleh inspektorat 100

7 Optimalisasi pendapatan daerah 88

1 Adanya database WP yang handal 100

2 Inovasi Akselerasi Peningkatan Penerimaan Daerah 60

8 Manajemen aset daerah 79

1 Tersedianya Sistem Pencatatan terkait BMD yang Handal 100

2 Pemanfaatan BMD sesuai Aturan Perundangan 100

3 Adanya Aturan Pemindahtanganan yang Sesuai Aturan yang

Berlaku

100

4 Legalisasi Kepemilikan BMD 68,10

5 Pengawasan dan Pengendalian Aset Daerah 85

Sumber : Inspektorat Kabupaten, 2019

Mulai Bulan Mei Tahun 2018 progres pelaksanaan rencana aksi

pencegahan dan pemberantasan korupsi dilaporkan melalui aplikasi

Sistem Informasi Koordinasi dan Supervisi Pencegahan yang berbasis

web melalui https://korsupgah.kpk.go.id/ dimana admin/ PIC

Korsupgah berada di Inspektorat Kabupaten Blitar. Untuk Tahun 2019,

Pemerintah Kabupaten Blitar berada pada urutan ke - 5 dari 39

Page 44: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

Kabupaten/Kota dan Provinsi Jawa Timur untuk pencapaian Rencana

Aksi Pencegahan dan Penanggulangan Korupsi (PPK) Tahun 2019

dengan progress sebesar 88 %.

Berdasarkan Keputusan Bupati Blitar Nomor 188/137/

409.06/KPTS/2019 tanggal 8 Maret 2019 tentang Pembentukan Tim

Koordinasi Aksi Pencegahan Korupsi Pemerintah Kabupaten Blitar yang

diperbaharui setiap tahun, dimana merupakan bentuk komitmen

Pemerintah Kabupaten Blitar dalam mewujudkan pemerintahan yang

bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme.

a. Penilaian ZI

Dalam rangka melaksanakan ketentuan yang diatur dalam Peraturan

Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembentukan Zona

Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih

Melayani di Lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah

Daerah, Inspektorat Kabupaten Blitar sesuai dengan Keputusan Bupati

Blitar nomor : 188/228/409.06/KPTS/2018 tentang Penetapan

Perangkat Daerah yang diusulkan Berpredikat Zona Integritas Menuju

Wilayah Bebas Dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani

di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar Tahun 2018 telah

menetapkan 9 (sembilan) OPD sebagai pilot project Pembangunan

Zona Integritas, yaitu : DPMPTSP, Dinas Perhubungan, Dinas Tenaga

Kerja, Dispendukcapil, RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Bagian Layanan

Pengadaan, Kecamatan Wlingi, Kecamatan Kanigoro, Kecamatan

Sanankulon. Pada tahun 2019, rencana penetapan OPD untuk

pembangunan Zona Integritas adalah Puskesmas Sanankulon, namun

belum ditetapkan dalam Keputusan Bupati. Pada tahun 2019, diajukan

3 (tiga) OPD untuk OPD ZI menuju WBK namun belum lolos.

3 (tiga) OPD untuk OPD ZI menuju WBK yaitu :

- RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dengan nilai pada PMZI yaitu 89,31

- DPMPTSP dengan nilai pada PMZI yaitu 86, 88

Page 45: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

- Kecamatan Wlingi dengan nilai pada PMZI yaitu 80,64

b. Pelaksanaan amanat Permenpan RB Nomor : 14 Tahun 2014 tentang

Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah dan

Keputusan Bupati Blitar Nomor : 188/130/409.06/KPTS/2019 tentang

Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten Blitar

tanggal 4 Maret 2019 dilaksanakan sub kegiatan Penilaian Mandiri

Reformasi Birokrasi sebagai bentuk optimalisasi reformasi birokrasi

dan mewujudkan good governance. Pada tahun 2019 dilakukan

penilaian mandiri melalui portal PMPRB MenPAN dengan OPD sampling

sebanyak 11 yaitu :

1. Inspektorat

2. Dinas Pertanian dan Pangan

3. Dinas Kominfo

4. Dinas Pendidikan

5. Dinas Kesehatan

6. Bappeda

7. BPKAD

8. Setda

9. Kecamatan Srengat

10. BKPSDM

11. Dinas Peternakan dan Perikanan

Hasil PMPRB, indeks RB sebesar 51,81 atau CC. Namun setelah

hasil evaluasi dari MenPAN tanggal 16 September 2019 di Malang,

indeks RB sebesar 50,38 atau CC.

c. Pada Tahun 2019, sesuai dengan amanat KPK dan perintah dari Bapak

Bupati, Inspektorat melaksanakan Probity Audit terhadap

pembangunan RSUD Srengat dengan output 5 laporan. Dengan

rincian sebagai berikut :

1. Proses pengadaan barang/jasa pada tahap pelaksanaan pekerjaan

sampai minggu ke 50 periode 12 Agustus 2019 s/d 18 Agustus

2019.

Page 46: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

2. Proses pengadaan barang/jasa pada tahap pelaksanaan pekerjaan

sampai minggu ke 53 periode 2 September s/d 8 September 2019.

3. Proses pengadaan barang/jasa pada tahap 5 (lima) pelaksanaan

pekerjaan sampai minggu ke 50 periode 12 Agustus 2019 s/d 18

Agustus 2019

4. Proses pengadaan barang/jasa pada tahap pelaksanaan pekerjaan

(addendum waktu)

5. Proses pengadaan barang/jasa pada tahap pelaksanaan pekerjaan

(addendum kontrak)

4) Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi

Pelaksanaan kegiatan mengacu Peraturan Bupati Blitar Nomor : 34

Tahun 2016 tentang Pedoman Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan

Pemerintah Kabupaten Blitar. Pada tahun 2019, sosialisasi

pengendalian gratifikasi dilaksanakan sebanyak 1 kali dengan

Narasumber dari Kepala Korwil 6 Divisi Korsupgah KPK (Asep Rahmat

Suwanda). Target audience mencakup eselon II dan III di lingkup

Pemerintahan Kabupaten Blitar serta seluruh anggota DPRD

Kabupaten Blitar, dan perwakilan Kepala Desa dan kelurahan.

Pada tahun 2019, pelaporan gratifikasi melalui aplikasi GOL KPK

sejumlah 28 dengan rincian sebagai berikut :

- Diproses oleh KPK sejumlah 14 laporan

- Ditetapkan oleh KPK sejumlah 4 laporan

- Draft sejumlah 3 laporan

5) Pencegahan dan Pemberantasan Pungutan Liar (Saber Pungli)

Menindaklanjuti Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87

Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar,

Pemerintah Kabupaten Blitar telah membentuk Unit Pemberantasan

Pungli melalui Surat Keputusan Bupati Blitar Nomor Keputusan Bupati

Blitar nomor : 188/24/409.06/KPTS/2019 tentang perubahan atas

Keputusan Bupati Nomor : 188/10/409.06/KPTS/2018 tentang Unit

Pemberantasan Pungutan Liar Kabupaten Blitar. Instansi yang

dilibatkan dalam Unit Pemberantasan Pungli yaitu Kejaksanaan Negeri,

Page 47: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

Polres Blitar, Polres Blitar Kota, Kodim 0808, Universitas Islam Balitar,

Dewan Pendidikan, STIT. Al Muslihuun, LKBN Antara, Detasemen Polisi

Militer V/1. Tim Unit Pemberantasan Pungli bertugas

menyelenggarakan fungsi intelijen, pencegahan, penindakan dan

yustisi, serta memiliki kewenangan untuk mengkoordinasikan,

merencanakan dan melaksanakan operasi pemberantasan pungutan

liar maupun operasi tangkap tangan. Masyarakat dapat ikut berperan

serta dalam pemberantasan pungutan liar dalam bentuk pemberian

informasi, pengaduan, pelaporan maupun bentuk lain sesuai ketentuan

peraturan perundangan. Diharapkan dengan semakin intensifnya

operasionalisasi Unit Pemberantas Pungutan Liar ini dapat mengurangi

praktik pungutan liar sehingga dapat menciptakan pelayanan kepada

masyarakat yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan terukur.

Kasus OTT pungli tahun 2017 sejumlah 2 kasus, sedangkan tahun

2018 sejumlah 2 kasus. Untuk Tahun 2019 tidak terdapat kasus OTT.

Kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2019 adalah sebagai berikut

:

1. Rapat Koordinasi Tim UPP pada Bulan januari 2019 di Keboenkopi

Karanganyar

2. Rapat Koordinasi Tim UPP pada Bulan Maret 2019 di Sam Bistro

3. Rapat Koordinasi Penyusunan Renstra UPP Kab. Blitar Tahun 2019

tanggal 23 Januari 2019

4. Sosialisasi Pokja Cegah UPP Kabupaten Blitar bulan Juli 2019

5. Sosialisasi Hukum oleh Pokja Cegah, Pokja Yustisi UPP Kab. Blitar

tanggal 9 Juli 2019

6. Sosialisasi Saber Pungli tanggal 9 Juli 2019 wilayah Kecamatan

Gandusari Kab. Blitar

7. Sosialisasi Hukum oleh Pokja Cegah, Pokja Yustisi UPP Kab. Blitar

tanggal 12 Juli 2019 di Kecamatan Kanigoro Kab. Blitar

8. Sosialisasi Hukum oleh Pokja Cegah, Pokja Yustisi UPP Kab. Blitar

tanggal 16 Juli 2019 di desa Jatitengah Kec. Selopuro Kab. Blitar

Page 48: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

9. Rapat Koordinasi dan Anev UPP Kab. Blitar semester I TA 2019

tanggal 25 Juli 2019 di Café Sam Bistro

10. Sosialisasi Saber Pungli tanggal 30 Juli 2019 di Kelurahan

Kaulon Kecamatan Sutojayan Kab. Blitar

11. Sosialisasi Pokja Cegah UPP Kabupaten Blitar Tanggal 6

Agustus 2019 di desa Darungan Kec. Kademangan Kab. Blitar

12. Sosialisasi Saber Pungli tanggal 23 September 2019 di MTS

Ma’arif NU Kecamatan Sutojayan

13. Rapat Koordinasi dan Anev Unit Pemberantasan Pungli Jawa

Timur Sub Unit Pencegahan tanggal 30 September 2019 di hotel

Fairfield by Marriot Surabaya

14. Analisis dan Evaluasi UPP Provinsi Jawa Timur TA 2019

6) Penanganan kasus pengaduan masyarakat di lingkungan pemerintah

daerah

Penanganan kasus pengaduan masyarakat dilaksanakan dalam rangka

mewujudkan pelaksanaan kebijakan kepala daerah yang sesuai

dengan peraturan perundangan yang berlaku. Selama tahun 2019,

terdapat 33 kasus pengaduan masyarakat dan seluruhnya ditangani.

7) Reviu Perencanaan dan Laporan Pemerintah Daerah

Reviu Perencanaan dan Laporan Pemerintah Daerah mencakup: Reviu

LKPD; Reviu RKPD/RKPDP; Reviu RKA/RKAP; Reviu LKJiP; Reviu KUA

PPAS/KUPA PPASP.

Adapun beberapa hasil reviu atas dokumen perencanaan dan laporan

pemerintah daerah, yaitu :

a) Hasil reviu atas LKPD yaitu :

- SPI yang diberlakukan dalam rangka penyusunan LKPD

menunjukkan SPI yang cukup memadai.

- LKOPD antara lain terdapat belanja modal yang tidak memenuhi

persyaratan sebagai aset tetap.

- LKPD antara lain pada neraca terdapat selisih, pada LRA belum

terdapat konsistensi pencatatan atas pengembalian belanja priode

berjalan yang masih diakui sebagai lain – lain PAD yang sah.

Page 49: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

- LO antara lain masih terdapat selisih

- Laporan arus kas antara lain tidak terdapat selisih antara nilai arus

kas bersih dari aktivitas investasi dengan arus kas masuk dan

keluar.

- Laporan perubahan ekuitas antara lain tidak terdapat selisih antara

surplus defisit (LO) dengan surplus defisit pada LPE.

- CALK terdapat selisih antara realisasi belanja modal dalam LRA

dengan penambahan aset.

b) Hasil reviu atas LKJiP yaitu masih terdapat kondisi atau hal – hal

yang menimbulkan perbedaan dalam meyakini keandalan informasi

yang disajikan di dalam laporan kinerja tersebut.

c) Hasil reviu atas RKA Tahun 2020 antara lain :

1. Anggaran Belanja PPKD telah sesuai dengan Peraturan Menteri

Dalam Negeri RI Nomor 38 Tahun 2019 tentang Pedoman

Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun

Anggaran 2020;

2. Anggaran Belanja - SKPD masih terdapat beberapa kelemahan.

d) Hasil Reviu KUA PPASP 2019 yaitu bahwa dokumen Rancangan

KUPA-PPASP Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2019 telah disusun

berdasarkan kaidah yang ditetapkan, dengan beberapa catatan

sebagai berikut :

- Pagu indikatif, indikator dan target kinerja, lokasi, kelompok

sasaran penerima manfaat per kegiatan perangkat daerah

penanggungjawab dalam KUA – PPAS perubahan tidak

sepenuhnya sesuai dengan perubahan RKPD.

- Proyeksi kapasitas fiskal antara KUPA – PPAS P tidak

sepenuhnya sesuai dengan perubahan RKPD.

Hasil Reviu KUA PPAS 2020 yaitu bahwa dokumen Rancangan

KUA-PPAS Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2020 telah disusun

berdasarkan kaidah yang ditetapkan, dengan beberapa catatan

antara lain Rancangan KUA-PPAS belum sepenuhnya didukung

dengan dokumen perencanaan yang memadai.

Page 50: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

e) Hasil Reviu RKPD – P TA 2019 yaitu bahwa dokumen perubahan

RKPD TA 2019 belum memenuhi kesesuaian informasi dalam

perubahan RKPD dengan informasi dalam RPJMD dan perubahan

RPJMD serta kesesuaian perumusan dokumen perencanaan

pembangunan daerah dengan tata cara dan kaidah perencanaan

pembangunan dan belum bisa dijadikan dasar perubahan

anggaran.

Hasil Reviu RKPD TA 2020 yaitu bahwa dokumen RKPD TA 2020

bahwa dokumen RKPD TA 2020 belum sepenuhnya memenuhi

kesesuaian informasi dalam RKPD dengan informasi dalam RPJMD

dan perubahan RPJMD serta belum sepenuhnya memenuhi

kesesuaian perumusan dokumen perencanaan pembangunan

daerah dengan tata cara dan kaidah perencanaan pembangunan

dan masih ada beberapa catatan.

f) Hasil reviu Realisasi DAK Fisik.

DAK fisik dilakukan pada Dinas PUPR, Dinas Perumahan dan

Permukiman, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Perindag,

Dinas LH, Dinas Parbudpora.

g) Reviu HPS dilakukan pada :

- PEKERJAAN REHABILITASI / PEMELIHARAAN JALAN DESA TUNJUNG

MENUJU DESA KEBONAGUNG KECAMATAN UDANAWU KABUPATEN

BLITAR

- PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN PAPUNGAN-SAWENTAR KECAMATAN

KANIGORO KABUPATEN BLITAR

- PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN BETON BIROWO – SP. WATES

KECAMATAN WATES KABUPATEN BLITAR

- PEKERJAAN PENINGKATAN TALUD PENGAMAN KALI PUTAT

KECAMATAN PONGGOK KABUPATEN BLITAR

- PEKERJAAN PENINGKATAN TALUD PENGAMAN KALI TOGOGAN

KECAMATAN SRENGAT KABUPATEN BLITAR

- PEKERJAAN PENINGKATAN TALUD PEGAMAN KALI ABAB KECAMATAN

SANANKULON KABUPATEN BLITAR

Page 51: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

- PEKERJAAN PENINGKATAN TALUD PENGAMAN KALI NGAGLIK

KECAMATAN SANANKULON KABUPATEN BLITAR

- PEKERJAAN PENINGKATAN TALUD PENGAMAN KALI CERME

KECAMATAN SRENGAT KABUPATEN BLITAR

- PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN KANIGORO – TUMPANG

KECAMATAN KANIGORO KABUPATEN BLITAR

- PEMBANGUNA TEMPAT PARKIR DAN AKSES JALAN MASUK DI AREA

DISPEKDUKCAPIL DAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN

BLITAR

h) Reviu Penyerapan Anggaran dan Pengadaan barang/jasa

8) Evaluasi SAKIP OPD

Evaluasi SAKIP dilaksanakan sesuai Peraturan Bupati Blitar Nomor :

Peraturan Bupati Blitar nomor 21 Tahun 2017 tentang Petunjuk

Pelaksanaan valuasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instensi Pemerintah

Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah

Kabupaten Blitar. Tujuan dilaksanakannya evaluasi SAKIP adalah

mengukur progress implementasi SAKIP, menilai akuntabilitasi OPD

dan memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kinerja dan

penguatan akuntabilitas kinerja OPD. Fokus evaluasi adalah evaluasi

atas proses/penerapan SAKIP, evaluasi atas output, dan evaluasi atas

hasil dan manfaat (outcome). Terhadap OPD yang telah dilakukan

evaluasi pada tahun sebelumnya, pelaporan hasil evaluasi menyajikan

informasi tindak lanjut dari rekomendasi tahun sebelumnya, sehingga

dapat membandingkan dan mengetahui perbaikan yang telah

dilakukan. Pada tahun 2019 evaluasi implentasi SAKIP dilaksanakan

pada 52 OPD. Namun Tahun 2019 terdapat 1 OPD yang bernilai CC

yaitu Dinas Nakertrans, sehingga target kinerja untuk kegiatan ini

sebesar 98% dan tidak tercapai 100%.

9). Verifikasi LHKASN

Pengisian LHKASN pada aplikasi SIHARKA MenPAN. Untuk tahun 2019

target verifikasi sejumlah 6845 PNS dari lingkup dinas pendidikan dan

pejabat struktural di lingkungan Pemkab Blitar.

Page 52: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

Hasil kegiatan verifikasi LHKASN Tahun 2019 sampai dengan Bulan

September 2019 sebagai berikut :

- ASN yang mendapatkan user LHKASN sejumlah 7.874 orang.

- Wajib lapor LHKASN yang sudah pensiun/memasuki usia pensiun per

Agustus 2019 sejumlah 1.495

Prosentase pengisian LHKASN yang telah diverifikasi oleh Inspektorat

sampai dengan Bulan Desember 2019 sebesar 90,47 %.

II. Inspektorat Kabupaten Blitar pada tahun 2019 diperkuat oleh 14

tenaga auditor dan 25 P2UPD. Peningkatan kompetensi sumber daya

aparatur pengawasan dilakukan melalui kegiatan Peningkatan

Kompetensi Aparatur Inspektorat berupa pelatihan/diklat, workshop,

Bintek, Peningkatan Kapasitas Aparatur Inspektorat yang bekerja

sama dengan BPKP, Badan Diklat BPK Yogjakarta dan Universitas

Brawijaya yang dilaksanakan sebanyak 15 kali dan diikuti oleh 54

seluruh pegawai Inspektorat.

c. Kerjasama dengan Instansi Vertikal

Tahun 2019 Inspektorat bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik

Kabupaten Blitar terkait dengan Pelaksanaan Survey Penillaian

Integritas atas perintah dari KPK. Di jawa timur, terdapat 9

kabupaten/kota dan provinsi yang mengikuti kegiatan ini.

Pelaksanaan Survey Penillaian Integritas dilakukan pada 130

responden dengan rincian sebagai berikut :

- Internal (OPD) sebanyak 60 orang. Masing – masing 10 orang pada

6 OPD yaitu :

1. DPMPTSP

2. Dinas PUPR

3. Dishub

4. Bapenda

5. BLP

6. Dinkes

- Eksternal / masyarakat pada sebanyak 60 orang

- Eksper sebanyak 10 orang

Page 53: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

1. Ketua DPRD

2. Bupati

3. Ketua PN

4. Wakapolres

5. Inspektur Kab. Blitar

6. Pengacara (Bambang Arjuno)

7. Ketua Organda (Heri Romadhon)

8. Ketua IDI Kabupaten Blitar (Dr. DIDIK)

9. BPKP (Yuli)

10. Pensiunan

Hasil survey pada responden langsung terkirim ke server pada BPS

Pusat. Hasil dari Pelaksanaan Survey Penillaian Integritas akan

diekspose oleh KPK pada Bulan Juni 2020.

Dasar :

- Perjanjian Kerja Sama antara Direktorat Penelitian dan

Pengembangan Kedeputian Bidang Pencegahan Komisi

Pemberantasan Korupsi dan Direktorat Statistik Ketahanan Sosial

Kedeputian Statistik Sosial Badan Pusat Statistik, Nomor : 228

Tahun 2019 dan Nomor : 16.12.16/KS.P/11-VII/2019 tanggal 11

Juli 2019 tentang Survei Penilaian Integritas 2019

- Surat Menteri Dalam Negeri kepada Bupati / Walikota di Seluruh

Indonesia Nomor 903/10369/SJ tanggal 26 November 2018 tentang

Penyediaan Anggaran Untuk Pelaksanaan Survei Penilaian Integritas

Dalam APBD Tahun Anggaran 2019

- Surat Menteri Dalam Negeri kepada Gubernur / Kabupaten /

Walikota tanggal 9 Juli 2019 Nomor 700/6005/SJ tentang Petunjuk

Teknis Pelaksanaan Survei Penilaian Integritas Tahun 2019

- Surat Deputi Bidang Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi

kepada Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik Nomor :

B/3041/LIT.05/10-15/03/2019 tanggal 28 Maret 2019 perihal

Permintaan Kerjasama Pelaksanaan Survei Penilaian Integritas

Tahun 2019

Page 54: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

- Kesepakatan Bersama antara Bupati Blitar dengan Kepala Badan

Pusat Statistik Kabupaten Blitar Nomor : 134/I.06/409.05/2019 dan

Nomor : 35050.001/BPS/KS/9280/II/2019

- Surat Inspektur Kabupaten Blitar kepada Kepala Badan Pusat

Statistik Kabupaten Blitar Nomor: 700/196/409.207/2019 tanggal

12 Maret 2019 tentang Kerjasama Survei Penilaian Integritas Tahun

2019

- Surat Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar kepada

Inspektur Kabupaten Blitar Nomor B-35051.057/BPS/9280/4/2019

tanggal 8 April 2019 tentang Kerajasama Survei Penilaian Integritas

Tahun 2019.

Page 55: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

BAB IV

P E N U T U P

Secara umum dapat disimpulkan bahwa sasaran Inspektorat

Kabupaten Blitar yaitu meningkatnya kualitas pengawasan dan

pembinaan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang telah

ditetapkan dalam rencana Kinerja Tahun 2019 belum dapat

dipenuhi, dengan tingkat pencapaian keseluruhan rata - rata yaitu

sebesar 87, 94 %.

Pencapaian kedua sasaran yang belum tercapai secara

memuaskan sehingga perlu adanya komitmen dari seluruh jajaran

Inspektorat Kabupaten Blitar untuk berkontribusi nyata dan

berperan serta dalam pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi

sebagaimana diamanatkan dalam peraturan Bupati Nomor 46 Tahun

2016 tentang Kedudukan Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan

Fungsi Serta Tata Kerja Inspektorat Daerah Kabupaten Blitar.

Keberhasilan dan ketidak berhasilan pencapaian Kinerja

sasaran merupakan proses pembelajaran dalam rangka mewujudkan

akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah yang perlu dicermati guna

peningkatan kinerja dimasa mendatang. Hal ini dapat dilakukan

dengan melaksanakan program secara optimal melalui pendekatan

pemberdayaan dan optimalisasi sumber daya yang dimiliki dan

tentunya perencanaan yang baik dengan melaksanakan kaidah-

kaidah yang telah ditetapkan.

INSPEKTUR KABUPATEN BLITAR

ACHMAD LAZIM, SE., MM Pembina Utama Muda

NIP.19600805 198903 1 013

Page 56: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019

Page 57: INSPEKTORAT DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH

LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019