inspektorat daerah
TRANSCRIPT
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat, hidayah dan ridhonya kepada kami sehingga penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerinth (LKJiP) Tahun 2019 dapat tersusun
dan terselesaikan dengan baik.
Penyusunan LKJiP ini guna melaksanakan amanat dari Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja. LKJiP digunakan sebagai dasar untuk
penyusunan target kegiatan pada tahun selanjutnya, sehingga mutu kinerja
dapat ditingkatan dan mencapai hasil yang lebih baik dari pada tahun
sebelumnya.
Dalam penyusunan LKJiP Tahun 2019 ini melibatkan pihak terkait,
sehingga program dan kegiatan yang telah direncanakan dapat berjalan sesuai
dengan waktu dan anggaran yang telah ditetapkan agar hambatan yang terjadi
dapat dengan mudah teratasi.
Tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan LKJiP Inspektorat Tahun 2019.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan LKJiP
Inspektorat Tahun 2019 ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan
saran yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan guna
penyempurnaan di tahun – tahun mendatang.
Akhirnya kami berharap agar LKJiP Inspektorat Tahun 2019 ini, dapat
bermanfaat baik untuk aparatur pemerintah maupun bagi masyarakat pada
umumnya.
INSPEKTUR KABUPATEN BLITAR
ACHMAD LAZIM, SE., MM Pembina Utama Muda
NIP.19600805 198903 1 013
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah adalah perwujudan
kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat
pertanggung jawaban secara periodik.
Pemerintah Daerah mempunyai kewajiban untuk
menyelenggaraan prinsip-prinsip terselenggaranya tata pemerintahan
yang baik, bersih dan berwibawa ( Good Government ) yang merupakan
syarat bagi setiap Pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat
dalam mencapai tujuan dan cita-cita berbangsa dan bernegara.
Sejak dikeluarkanya Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( SAKIP ) dan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, bahwa Bupati/Walikota diwajibkan menyusun Laporan
Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten/Kota dan menyampaikannya
pada Gubernur, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala
Bappenas, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi dan Menteri Dalam Negeri paling lambat 3 ( tiga ) bulan setelah
tahun anggaran berakhir.
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
Dengan demikian Laporan Kinerja yang disusun secara periodik
dimaksud menjadi media pertanggung jawaban dan sebagai perwujudan
kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang
telah diamanatkan oleh para pemangku kepentingan.
1.2. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Bupati Blitar Nomor 46 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata
kerja Inspektorat Daerah Kabupaten Blitar bahwa Inspektorat adalah
unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah, Inspektorat
Daerah dipimpin oleh seorang Inspektur yang dalam melaksanakan
tugasnya bertanggung jawabl angsung kepada Bupati dan secara teknis
administrative mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah dan
mempunyai tugas melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap
pelaksanaan urusan pemerintahan daerah, melaksanakan
pemeriksaan/audit keuangan, pengawasan pemerintah desa,
penanganan kasus pengaduan masyarakat, kasus permohonan ijin
melakukan perceraian dan melaksanakan reviulaporan keuangan daerah.
Dalam melaksanakan tugasnya tersebut Inspektorat Daerah Kabupaten
Blitar mempunyai fungsi :
a. Perencanaan program pengawasan
b. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan
c. Pemeriksaan,pengusutan,pengujian dan penilaian tugas pengawasan
d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
A. STRUKTUR ORGANISASI INSPEKTORAT
Inspektorat Kabupaten Blitar sesuai Peraturan Bupati Nomor
46 Tahun 2016 terdiri dari :
1. Inspektur
2. Sekretaris
a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b) Sub Bagian Penyusunan Program
c) Sub Bagian Keuangan
3. Inspektur pembantu Wilayah terdiri dari;
a) Inspektur Pembantu Wilayah I
b) Inspektur Pembantu Wilayah II
c) Inspektur Pembantu Wilayah III
d) Inspektur Pembantu Wilayah IV
4. Kelompok Jabatan Fungsional terdiridari ;
a) Pengawas Penyelenggara Urusan Pemerintahan di Daerah (P2UPD)
b) Auditor / Jabatan Fungsional Auditor (JFA).
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
STRUKTUR ORGANISASI INSPEKTORAT
SESUAI PERBUB 46 TAHUN 2016
INSPEKTUR
SEKRETARIS
Subag Penyusunan Program
Subag Umum dan Kepegawaian
Subag Keuangan
IRBAN WILAYAH I
IRBAN WILAYAH III
IRBAN WILAYAH IV
IRBAN WILAYAH II
JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
1.3 DASAR HUKUM
Landasan Hukum penulisan Laporan Akuntabilitas Instansi
Pemerintah adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Privinsi Jawa Timur.
2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2003 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional.
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor
2 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas undang-undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara
Tahun 2014 Nomor 248, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5589);
4. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578 );
6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah ( Lembaran Negara Tahun 2008
Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4890 );
7. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah ;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Pedoman Penaganan Kasus Pengaduan Masyarakat di Lingkungan
Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 Tahun 2016
Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
10. Peraturan Bupati Blitar Nomor 46 Tahun 2016 tentang
kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta
Tata kerja Inspektorat Daerah Kabupaten Blitar
11. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 18 Tahun 2019
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2020.
12. Peraturan Bupati Blitar Nomor 78 Tahun 2019 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2020.
1.4. SISTIMATIKA PENYAJIAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan
pencapain kinerja Inspektorat selama 1 tahun anggaran 2019.
Adapun sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja
Inspektorat adalah sebagai berikut :
Bab. I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
1.2. Tugas Pokok dan Fungsi
1.3. Landasan Hukum
1.4. Sistematika Pembahasan
1.5. Aspek strategis organisasi dan permasalahan
utama yang sedang dihadapi organisasi.
Bab. II PERENCANAAN KINERJA
2.1 . Rencana Strategis
2.2. Indikator Kineja Utama
2.3. Perjanjian Kinerja
Bab. III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Organisasi
3.2. Realisasi Anggaran
Bab. IV PENUTUP.
Lampiran
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
1.5 Aspek Strategis organisasi dan Isu Strategis Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun
2018 tentang Kebijakan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Tahun 2019, jenis kinerja pengawasan Inpektorat dengan
substansi kegiatan terdiri dari :
1. Kegiatan yang sifatnya pengawasan rutin
2. Pengawasan prioritas nasional dan/atau daerah
3. Pengawalan reformasi birokrasi
4. Penegakan integritas.
Meliputi :
a. Kinerja rutin pengawasan sebanyak 14 kegiatan yaitu reviu
RPJMD, Reviu RKPD, Reviu RKA SKPD, Reviu LKPD, EPPD,
Pemeriksaan Kinerja OPD, pemeriksaan urusan umum dan teknis,
pemantauan TLHP APIP dan BPK dll.
b. Pengawasan prioritas nasional sebanyak 7 kegiatan seperti
penyerapan anggaran dana desa, pemeriksaan BOS, pengawasan
perencanaan dan penganggaran responsif gender (PPRG).
c. Pengawalan reformasi birokrasi sebanyak 3 kegiatan seperti
PMPRB, penanganan pengaduan dan evaluasi pelayanan publik.
d. Penegakan Integritas sebanyak 7 kegiatan yaitu penanganan
laporan gratifikasi, Monev aksi pencegahan korupsi, verifikasi
pelaporan RAD PPK, verifikasi LHKASN, pembangunan Zona
Integritas dll.
- Pelaksanaan Survey Penilaian Integritas sesuai dengan amanat
dari Komisi Pemberantasan Korupsi
- RPJMN 2015 – 2019, Kapabilitas APIP Level 3 dan Peningkatan
Level Maturitas SPIP
- Peraturan Direktur Jendral Perimbangan Keungan Nomor Per-
6/PK/2018 tentang Panduan Reviu Laporan Realisasi Penyerapan
Dana dan Capaian Output Kegiatan Dana Alokasi Khusus Fisik.
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
Hal kritis yang terkait dengan pelayanan yaitu dengan meningkatkan
pengawasan dan pembinaan, konsultasi dan evaluasi TLHP serta melakukan
reviu terhadap laporan keuangan dan reviu terhadap dokumen perencanaan
pembangunan.
Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan
tugas dan fungsi OPD
Dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Inspektorat, ditemui beberapa
permasalahan dan hambatan diataranya :
1. Kualitas Sumber Daya Manusia yang kurang.
2. Tidak sebandingnya tenaga yang tersedia dengan beban kerja.
3. Latar belakang personil yang bervariasi.
Beberapa hal yang menjadi catatan dari hal tersebut diatas diantaranya
adalah :
1. Perlunya komitmen bersama antar pimpinan OPD dalam penegakan
penyelenggaraan pemerintahan yang berwibawa, bersih dan bebas KKN.
2. Melaksanakan pengendalian intern antara pimpinan dan staf di masing-
masing OPD ( SPIP )
3. Integrasi antara sirup, e budgetting dan e planing sampai dengan evaluasi.
Perlunya kesadaran OPD dalam menindak lanjuti hasil temuan
pemeriksaan baik yang merugikan keuangan negara atau daerah dan
lebih tertib dalam pengelolaan keuangan negara / daerah dengan
kewajiban setor kepada negara atau daerah serta pelanggaran terhadap
prosedur dan tata kerja lainnya.
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis.
Dalam penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2019 ini mengacu
pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja Instansi Pemerintah.
Melalui Surat Keputusan Inspektur Daerah Kabupaten Blitar Nomor
700/188.1/21.2/409.207/2018, Inspektorat telah melakukan
perubahan Rencana Strategis 2016-2021. Hal tersebut dikarenakan
terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang
Perangkat Daerah sehingga berimplikasi terhadap perubahan
dokumen perencanaan untuk disesuaikan dengan struktur organisasi
yang baru sehingga dokumen Renstra perlu dilakukan perubahan
yang disesuaikan dengan dokumen RPJMD yang juga mengalami
perubahan.
Perubahan Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Blitar Tahun
2018-2021 dilakukan menyesuaikan hasil reviu yang antara lain
mencakup:
1. Penyesuaian Tujuan dan Sasaran OPD
2. Penyesuaian/ Perubahan Indikator
3. Penyesuaian Nomenklatur Program dan kegiatan.
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
Untuk itulah dokumen Renstra Inspektorat Kabupaten Blitar
perlu dilakukan perubahan karena penyusunan dokumen Renstra
harus berpedoman pada dokumen RPJMD.
Perencanaan menjadi salah satu aspek penting dalam keberhasilan
pelaksanaan pemerintahan daerah sebagaimana diatur dalam
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
daerah. Seiring dengan tuntutan tata kepemerintahan yang baik
( good gouvernance ) perencanaan juga mempunyai peran yang
penting dalam rangka mewujudkan keberhasilan kinerja OPD.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Inspektorat Kabupaten Blitar harus
menyususn dokumen perencanaan sebagaimana yang telah
diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan. Perubahan
Rencana Strategis Inspektorat untuk periode 5 (lima) tahun
kedepan yaitu periode 2018 -2021 mengacu pada RPJMD yang telah
ditetapkan Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar.
Perubahan Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Blitar periode
2018 -2021 merupakan penjabaran dari visi, misi program dan
kegiatan Inspektorat yang memuat tujuan, sasaran, strategi serta
arah kebijakan serta kerangka pendanaan yang bersifat indikatif
dalam jangka lima tahun kedepan yang tentunya berpedoman pada
RPJMD yang telah disesuaikan.
Sebagai dokumen perencanaan lima tahunan, Rencana Strategis
akan menjadi acuan yang kemudian dijabarkan dalam rencana kerja
tahunan ( Renja ) dan secara konsisten akan dijadikan pedoman
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
dalam penyusunan Rencana Kerja Anggaran/RKA Inspektorat
Kabupaten Blitar selama lima tahun kedepan.
2.2. Indikator Kinerja Utama
Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2015 Tentang
Penetapan Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 – 2019 di
lingkungan kementrian Pendayagunaan Aparatur negara dan
Reformasi Birokrasi adalah merupakan Upaya untuk memperkuat
akuntabilitas dalam penerapan tata kelola pemerintahan yang baik
( good governance ).
Tabel 2.2
Indikator Kinerja Utama Inspektorat Kabupaten Blitar
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Sumber Data
1 Meningkatkan
Kualitas
pengawasan
Internal
- Persentase SAKIP OPD yang
bernilai Minimal“B”
Laporan Hasil Evaluasi
- Persentase OPD yang bebas
temuan material
Laporan Rekap PKPT per
semester dari Irban
wilayah I, II, III dan IV.
- Persentase Desa yang bebas
temuan material
Laporan Rekap PKPT per
semester dari Irban
wilayah I, II, III dan IV.
- Persentase Rekomendasi
hasil pemeriksaan BPK
(eksternal) yang ditindak
lanjuti.
Rekap Tindak Lanjut
Rekomendasi hasil
pemeriksaan BPK
(eksternal) dari OPD
- Persentase Rekomendasi
hasil pemeriksaan
Inspektorat (internal) yang
ditindak lanjuti.
Rekap Tindak Lanjut
Rekomendasi hasil
pemeriksaan Inspektorat
(internal) dari OPD
- Persentase kasus pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
LHP kasus pengaduan
masyarakat
- Persentase OPD yang
ditetapkan pembangunan
Zona Integritas ( ZI )
Laporan hasil evaluasi
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
2.3. Perjanjian Kinerja 2019
Pernyataan Perjanjian Kinerja adalah merupakan lembar
dokumen yang berisikan penugasan oleh Pimpinan sebagai
wujud nyata komitment antara pimpinan SKPD untuk
meningkatkan integritas,akuntabilitas, transparansi dan
kinerja aparatur. Perjanjian kinerja juga menciptakan tolok
ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan
sebagai dasar penilaian keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar
pemberian penghargaan serta sanksi dan sekaligus sebagai
dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
Perjanjian kinerja Inspektorat Kabupaten Blitar tahun 2019
disusun dengan mengacu pada dokumen Renstra Inspektorat
Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021, Dokumen Rencana
Kinerja ( Renja ) dan dokumen Pelaksanaan Anggaran ( DPA)
Tahun 2019. Inspektorat Kabupaten Blitar telah menetapkan
Perjanjian Kinerja Tahun 2019 dengan uraian sebagai berikut :
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target
1 Meningkatkan Kualitas
pengawasan Internal
- Persentase SAKIP OPD yang
bernilai Minimal“B”
100%
- Persentase OPD yang bebas
temuan material
50%
- Persentase Desa yang bebas
temuan material
50%
- Persentase Rekomendasi
hasil pemeriksaan BPK
(eksternal) yang ditindak
lanjuti.
100%
- Persentase Rekomendasi
hasil pemeriksaan
Inspektorat (internal) yang
ditindak lanjuti.
100%
- Persentase kasus pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
100%
- Persentase OPD yang
ditetapkan pembangunan
Zona Integritas ( ZI )
3%
Untuk pencapaian Indikator Kinerja diatas akan dilaksanakan melalui
beberapa program dan kegiatan sebagai berikut :
Tabel 2.4
Program Inspektorat Kabupaten Blitar Tahun 2019
No Uraian Program Jumlah
Anggaran ( Rp ).
A. Program Utama
1 Program Peningkatan Sistem pengawasan Internal dan pengendalian kebijakan KDH
3.740.661.000
B. Program Penunjang
1 Program Pelayanan Administrasi perkantoran 990.363.000
2 Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
344.057.000
3 Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1.203.950.000
4 Program Perencanaan ,penganggaran dan pelaporan Capaian Kinerja dan keuangan
205.635.000
TOTAL ANGGARAN. 6.484.666.000
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
Tabel 2.5
Indikator Kinerja Inspektorat Kabupaten Blitar Dalam RPJMD Tahun 2016 – 2021 Misi IV. Meningkatkan Tata kelola Pemerintahan yang Baik
Tujuan Indikator Kinerja Tujuan
Sasaran Indikator Kinerja Sasaran
Kondisi Awal Target Indikator Kinerja
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Mewujudkan pemerintahan daerah yang efektif,efisien dan akuntabel
Indeks Reformasi Birokrasi
Meningkatnya efektivitas dan efisiensi serta akuntabilitas kinerja pemerintah daerah.
Nilai SAKIP
C CC CC B BB BB A
Opini BPK WDP WDP WTP WTP WTP WTP WTP
Tabel 2.6 Indikator sasaran SKPD/IKU
Sasaran OPD Indikator Sasaran OPD / IKU
Target
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1. Meningkatkan
Kualitas
Pengawasan
Internal
Persentase SAKIP OPD yang bernilai Minimal“B”
65% 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase OPD yang bebas temuan material
65% 70% 40% 50% - -
Persentase Desa yang bebas temuan material
65% 70% 20% 50% - -
Persentase Rekomendasi
Temuan pengawasan yang
selesai ditindak lanjuti
75% 76% - - - -
Persentase Rekomendasi
hasil pemeriksaan BPK
(eksternal) yang
ditindaklanjuti
- - 100% 100% 100% 100%
Persentase Rekomendasi
hasil pemeriksaan
Inspektorat (internal) yang
ditindaklanjuti
- - 100% 100% 100% 100%
Persentase penyelesaian
Kasus pengaduan Masyarakat
100% 100% - - - -
Persentase Kasus pengaduan
Masyarakat yang
ditindaklanjuti
- - 100% 100% 100% 100%
Persentase OPD yang
ditetapkan pembangunan Zona Integritas ( ZI )
5% 3% 3% 3% - -
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja adalah kewajiban untuk menjawab laporan secara
transparan mengenai keberhasilan maupun kegagalan dalam
melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang
penerima laporan kinerja / pemberi amanah. Inspektorat Kabupaten Blitar
selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban
berkinerja melalui kontrak perjanjian kinerja yang dibuat sesuai ketentuan
yang di amanatkan melalui Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Menteri pendayagunaan Aparatur negara dan Reformasi Birokraso Nomor
53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian
target masing-masing indikator , sasaran strategis yang ditetapkan dalam
dokumen Renstra 2016-2021 maupun renja tahun 2018 . Sesuai
pengukuran tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan visi dan misi
pemerintah.
3.1. Capaian Kinerja Organisasi
3.1.1 Perbandingan Target dan Realisasi Tahun ini.
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang
ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi, misi pemerintah daerah.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara
rencana kerja dengan realisasi masing-masing komponen sasaran,
sehingga diperoleh capaian tiap komponen dengan rata-rata seluruh
sasaran. Langkah selanjutnya adalah membandingkan capaian antara
berbagai komponen sasaran sehingga diperoleh tingkat keberhasilan
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
pencapaian masing-masing sasaran. Berdasarkan perbandingan tersebut
dapat diperoleh informasi mengenai sasaran sehingga dapat
ditindaklanjuti dalam perencanaan program dan kegiatan yang berdaya
guna dan berhasil guna dimasa mendatang.
Metode ini terutama bermanfaat untuk memberikan gambaran
kepada pihak-pihak eksternal dan internal tentang sejauhmana
pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan.
Tabel 3.1 Capaian Kinerja Inspektorat Kabupaten Blitar
Tahun 2019
No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Kinerja
1 Meningkatkan Kualitas
pengawasan Internal
- Persentase OPD yang nilai SAKIP Minimal “ B”
100% 98% 98%
- Persentase OPD yang
bebas temuan material
50% 63,3 % 126,6%
- Persentase Desa yang bebas temuan material
50% 71% 142%
- Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK
(eksternal) yang ditindak lanjuti.
100% 89,97% 89,97%
- Persentase Rekomendasi
hasil pemeriksaan
Inspektorat (internal)
yang ditindak lanjuti.
100% 59 % 59 %
- Persentase kasus
pengaduan masyarakat
yang ditindaklanjuti
100% 100% 100%
- Persentase OPD yang ditetapkan pembangunan
Zona Integritas ( ZI )
3% 0,02% 0,007%
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
Ditahun 2019, pengukuran kinerja dilakukan terhadap 1 ( satu )
sasaran dengan 7 ( tujuh ) indikator kinerja utama yang ditetapkan
dalam dokumen penetapan kinerja tahun 2019 yang diukur dengan
hasil sebagai berikut :
Sebanyak 7 ( tujuh ) Indikator kinerja yang ditetapkan terdapat
4 ( empat ) indikator yang tercapai yaitu Persentase OPD yang
nilai SAKIP Minimal “B”, Persentase OPD yang bebas temuan
material, Persentase Desa yang bebas temuan material dan
Persentase kasus pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.
3.1.2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja
tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
Tahun 2018 dan Tahun 2019 tidak terdapat perubahan Indikator
Kinerja Utama organisasi sehingga dapat dibandingkan realiasai
kinerja dan capaian kinerjanya. Dapat diuraikan sebagai berikut :
Tabel 3.2
Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Inspektorat Kabupaten Blitar Tahun 2018 dan Tahun 2019
No Sasaran Indikator Kinerja
Tahun 2018 Tahun 2019
Target Realisasi Capaian Kinerja
Target Realisasi Capaian Kinerja
1 Meningkatkan Kualitas pengawasan Internal
Persentase OPD yang nilai SAKIP Minimal “ B”
100% 100% 100% 100% 98% 98%
Persentase OPD yang bebas temuan material
40% 67,3 % 96,1% 50% 63,3 % 126,6%
Persentase Desa yang bebas temuan material
20% 95% 475% 50% 71% 142%
Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK (eksternal) yang ditindak lanjuti.
90% 90,23% 100,25% 100% 89,97% 89,97%
Persentase
Rekomendasi hasil
pemeriksaan
Inspektorat (internal)
yang ditindak lanjuti.
76% 78,9 % 103,8% 100% 59 % 59 %
Persentase kasus
pengaduan masyarakat
yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase OPD yang ditetapkan pembangunan Zona Integritas ( ZI )
5% 15% 300% 3% 0,02% 0,007%
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
3.1.3 Perbandingan antara realisasi kinerja sampai dengan tahun
ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen perencanaan strategis organisasi
Berikut disajikan data Perbandingan antara realisasi kinerja sampai
dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat
dalam dokumen perencanaan strategis Inspektorat yaitu kinerja
mulai Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2019.
Tabel 3.3
Perbandingan Target Kinerja dan Realisasi Kinerja Inspektorat Kabupaten Blitar
Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2019 pada RPJMD
Tujuan Indikator Kinerja
Tujuan Sasaran
Indikator
Kinerja Sasaran
Target Indikator Kinerja Realisasi Kinerja
2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019
Mewujudkan
pemerintahan daerah yang efektif,efisien
dan akuntabel
Indeks
Reformasi Birokrasi
Meningkatnya
efektivitas dan efisiensi serta akuntabilitas
kinerja pemerintah daerah.
Nilai
SAKIP
CC B BB BB CC CC B B
Tabel 3.4
Perbandingan Target Kinerja dan Realisasi Kinerja Inspektorat Kabupaten Blitar
Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2019 pada Renstra
Sasaran OPD Indikator Sasaran
OPD / IKU
Target Realisasi
2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019
Meningkatk
an Kualitas
Pengawasan
Internal
% jumlah OPD dan Desa yang
diadakan
pemeriksaan dan
pembinaan
314 - - - 314 - - -
Persentase SAKIP
OPD yang bernilai
Minimal“B”
- 70% 100% 100% - 47,61% 100% 98%
Persentase OPD
yang bebas
temuan material
- 70% 40% 50% - 44,18 67,3% 63,3%
Persentase Desa
yang bebas
temuan material
- - 20% 50% - - 95% 71%
% jumlah
pengawas yang
bersertifikat
28 68 - - 28 68 - -
% jumlah temuan yang
ditindaklanjuti
1540 - - - 1231 -
Persentase
Rekomendasi
Temuan
pengawasan yang
selesai ditindak
lanjuti
- 76% - - - 55,76 - -
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
Sasaran OPD Indikator Sasaran
OPD / IKU
Target Realisasi
2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019
Persentase
Rekomendasi hasil
pemeriksaan BPK
(eksternal) yang
ditindaklanjuti
- - 100% 100% - - 90,23% 89,97%
Persentase
Rekomendasi hasil
pemeriksaan
Inspektorat
(internal) yang
ditindaklanjuti
- - 100% 100% - - 78,9% 59%
Persentase
penyelesaian
Kasus pengaduan
Masyarakat yang
ditangani
75
kasus
100% - - 64
kasus
92,3% - -
Persentase Kasus
pengaduan
Masyarakat yang
ditindaklanjuti
- - 100% 100% - - 100% 100%
Persentase OPD
yang ditetapkan
pembangunan
Zona Integritas (
ZI )
- 5% 5% 3% - 5% 15% 0,02%
3.1.4 Analisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau
peningkatan / penurunan kinerja serta alternative solusi
yang telah dilakukan.
Evaluasi dilakukan bertujuan agar dapat diketahui bagaimana
pencapaian, realisasi dan kendala yang dijumpai dalam rangka
pencapaian visi,misi agar dapat dipelajari guna perbaikan dalam
pelaksanaan program/kegiatan dimasa yang akan datang.
Selain dari pada itu dalam pelaksanaan evaluasi kinerja
dilakukan juga analisis efisiensi dengan cara membandingkan
antara output dengan input baik dalam perencanaan maupun
realisasinya.
Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan
oleh SKPD dengan memberikan data nilai output per unit yang
dihasilkan oleh suatu input tertentu.
Dari hasil analisis tersebut selanjutnya dilakukan
pengukuran/penentuan tikat efektivitas yang akan
menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil,
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
manfaat atau dampak. Selain itu evaluasi dilakukan terhadap
setiap perbedaan kinerja yang terjadi, baik terhadap penyebab
terjadinya perbedaan maupun strategi pemecahan yang telah dan
akan di laksanakan.
Dalam melaksanakan/melakukan evaluasi kinerja, perlu juga
digunakan pembandingan antara lain :
1. Kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan
2. Kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.
3. Kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang lebih
unggul dibidangnya maupun dengan kinerja sektor swasta.
Analisis Kinerja
1. Persentase OPD yang nilai SAKIP minimal “B”
Sasaran Meningkatnya kualitas pengawasan dan
pembinaan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
adalah merupakan sasaran dari Inspektorat Kabupaten Blitar
dimana pencapaian sasaran ini diperoleh melaui indikator
kinerja yaitu persentase OPD yang nilai Sakipnya Minimal “B’.
Hal ini juga merupakan penjabaran dari Indikator Kinerja
Daerah yaitu Nilai SAKIP Kabupaten Bllitar.
Capaian kinerja indikator ini sebesar 98 % dalam arti capaian
ini belum mencapai target yang telah ditetapkan dengan
realisasi sebesar 98 %.
Berikut disajikan tabel target dan realisasi capaian sasaran
Inspektorat.
Tabel 3.5
Target dan Realisasi capaian sasaran
Meningkatnya kualitas pengawasan dan pembinaan dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
No
Indikator Kinerja
Satuan
Tahun 2019
Realisasi s/d
Tahun 2019
Target
Tahun 2021 (akhir
RPJMD)
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
1 Persentase OPD
yang dievaluasi
nilai SAKIP
Minimal “ B”
% 100% 98% 98% 81,87 % 100%
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
Analisis Capaian Kinerja
Jumlah OPD yang termasuk dalam kriteria indikator ini adalah
persentase OPD yang dievaluasi nilai Sakipnya minimal “B” yang
tercantum pada Renstra Inspektorat untuk Tahun 2019 adalah
sebesar 100 %. Tahun 2019, SAKIP seluruh OPD dilakukan evaluasi.
Capaian realisasi indikator ini belum sesuai target yang ditetapkan
sebanyak 98% dan capaiannya sebanyak 98%. Tidak tercapainya
target kinerja disebabkan nilai SAKIP Dinas Tenaga Kerja masih
bernilai 43, 83 (predikat CC).
Berikut rincian nilai SAKIP OPD Tahun 2019 :
Tabel 3.6
LAPORAN HASIL EVALUASI SAKIP TAHUN 2019
NO. SKPD Nilai
1 BAKESBANGPOL 89,99
2 Dinas Pertanian 89,99
3 RSUD Ngudi Waluyo 87,21
4 BAPPEDA 87,12
5 Dinas Pendidikan 86,68
6 BKPSDM 85,89
7 Parbudpora 84,47
8 Disnakkan 84,40
9 Dinas Lingkungan Hidup 83,99
10 PPKB dan P3A 83,50
11 Sekretariat daerah 82,24
12 Dinas Sosial 82,16
13 Dinas PUPR 82,14
14 BPKAD 81,53
15 KOMINFO 81,22
16 Dinas Perhubungan 81,09
17 Sekretariat DPRD 81,00
18 Dinas Perindag 80,77
19 Dinas Perpus dan Arsip 80,23
20 Dinas Kesehatan 79,65
21 Kec. Selopuro 79,14
22 BPBD 78,48
23 Bapenda 78,43
24 Dinas Dukcapil 78,42
25 Dinas Perkim 77,33
26 DPMPTSP 76,96
27 Kec. Srengat 74,98
28 Kec. Panggungrejo 74,97
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
29 Kec. Sanankulon 74,01
30 Kec. Kademangan 72,81
31 Kec. Wonotirto 69,93
32 Kec. Wonodadi 69,40
33 Kec. Bakung 69,32
34 Kec. Wates 69,30
35 Kec. Doko 69,13
36 Kec. Kesamben 68,58
37 Dinas Koperasi dan UMKM 68,08
38 Kec. Wlingi 67,98
39 Kec. Garum 67,92
40 Kec. Talun 67,86
41 Dinas PMD 67,84
42 Kec. Kanigoro 67,24
43 Kec. Ponggok 65,45
44 Kec. Udanawu 64,74
45 Kec. Sutojayan 64,70
46 Kec. Selorejo 64,64
47 Kec. Gandusari 63,65
48 Kec. Nglegok 63,61
49 Satpol PP 62,25
50 Kec. Binangun 61,78
51 Disnakertrans 43,83
52 Inspektorat Daerah 77,41
Alternative solusi
Alternatif solusi yang telah dilakukan terhadap kinerja yang tidak
tercapai adalah dengan melakukan asistensi kepada Dinas Tenaga
Kerja dan memberikan rekomendasi untuk memperbaiki Indikator
Kinerja.
2. Persentase kasus pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
Indikator kinerja Persentase kasus pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti dapat disajikan dalam tabel berikut :
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
Tabel 3.7
Target dan Realisasi capaian sasaran
Meningkatnya kualitas pengawasan dan pembinaan dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
No
Indikator Kinerja
Satuan
Tahun 2019 Realisasi
s/d Tahun
2019
Target Tahun 2021 (akhir
RPJMD)
Taret
Realisasi
% Capaian
Kinerja
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1
Persentase kasus
pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
%
100
100
100
100
100
Analisis Capaian Kinerja
Dilihat dari data awal pada Rencana strategis Inspektorat Kabupaten Blitar
sampai dengan tahun 2021 sebesar 100%. Untuk tahun 2019, terdapat
33 kasus yang masuk pada Inspektorat Kabupaten Blitar dan semuanya
ditindak lanjuti / tertangani sebanyak 33 sehingga capaiannya sebesar
100 %.
Dapat kami laporkan bahwa untuk penanganan kasus pengaduan
masyarakat dilaksanakan secara insidentil, maksudnya bahwa inspektorat
menangani kasus pengaduan berdasarkan pada laporan yang masuk dari
masyarakat. Namun semua kasus pengaduan masyarakat yang masuk
Inspektorat, semua telah ditindaklanjuti.
Berikut rekapitulasi kasus pengaduan selama Tahun 2019.
Tabel 3.8
Kasus Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar
Yang ditangani oleh Inspektorat Kabupaten Tahun 2019 No. Jenis Kasus Jumlah Rekomendasi Jumlah
1. Indisipliner 11 kasus - Teguran ringan/pembinaan tertulis 3
- Pemberhentian dengan hormat sebagai PNS atas permintaan
sendiri
1
- Penurunan Pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun
3
- Penurunan Pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 (tiga) tahun
2
- Penundaan berkala 1 tahun dan
penundaan pangkat 1 (satu) tahun
1
Pembebasan jabatan 1
Pengunduran diri
1
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
No. Jenis Kasus Jumlah Rekomendasi Jumlah
2. Tindak Pidana Korupsi
7 kasus - Pengembalian dana dan perbaikan fisik kegiatan
7
3. Lain-lain 15
Jumlah seluruh kasus yang tertangani : 33 kasus
3. Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan Inspektorat (internal)
yang ditindak lanjuti.
Indikator kinerja ini mengalami perubahan dari Tahun 2016. Pada
Tahun 2016 indikator berbunyi persentase jumlah temuan yang
ditindaklanjuti. Pada perubahan renstra Tahun 2017 berubah menjadi
Persentase rekomendasi temuan pengawasan yang selesai ditindaklanjuti.
Sedangkan pada perubahan renstra Tahun 2018 diubah menjadi
Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan Inspektorat (internal) yang
ditindaklanjuti.
Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan Inspektorat (internal) yang
ditindaklanjuti disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 3.9
Target,Realisasi capaian sasaran
Meningkatnya kualitas pengawasan dan pembinaan dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
No.
Indikator Kinerja
Satuan
Tahun 2019
Realisasi s/d
Tahun 2019
Target
Tahun 2021 (akhir
RPJMD)
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
3
Persentase
Rekomendasi hasil
pemeriksaan
Inspektorat (internal)
yang ditindak lanjuti.
%
100%
59%
59%
73,45 %
100%
Analisis Capaian Kinerja
Pada tahun 2019 jumlah obrik yang dilakukan pemeriksaan oleh
Inspektorat Kabupaten Blitar sebanyak 179 obrik dengan perincian
sebagai berikut :
1. Pemeriksaan Reguler untuk SKPD,BOS, DAK, Riksus sebanyak
67 obrik
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
2. Pemeriksaan Desa sebanyak 112 obrik.
Pada tahun 2019 persentase rekomendasi hasil temuan
pengawasan ditargetkan untuk mendapatkan status “ selesai “
sebanyak 59%. Dari 179 obrik, yang telah menindaklanjuti
rekomendasi Inspektorat dengan status selesai sebanyak 31 obrik,
sehingga capaian kinerja sebesar 59%.
Dengan demikian target dari indikator ini belum dapat direalisasikan
sesuai target yang ditetapkan, hal ini disebabkan karena adanya
rekomendasi yang berhubungan dengan pengembalian uang ke Kas
Daerah yang tentunya membutuhkan waktu sehingga untuk
mendapatkan status “selesai” membutuhkan waktu yang agak lama.
Upaya kita untuk menindak lanjuti hal tersebut dengan cara
melakukan tagihan secara intensif ke obrik dan Rapat Koordinasi
Pengawasan bagi SKPD atau Desa yang temuannya belum
ditindaklanjuti sampai selesai. Rapat Koordinasi pengawasan pada
Tahun 2019 dilaksanakan sebanyak 2 kali yaitu pada tanggal 31 Juli
2019 dan tanggal 7 Oktober 2019.
4. Persentase OPD yang bebas temuan material
Indikator Persentase OPD yang bebas temuan material muncul
setelah perubahan renstra Tahun 2017. Setelah perubahan renstra
yang kedua, indikator ini tidak dcantumkan sampai dengan akhir
periode renstra Tahun 2021 dan hanya berlaku sampai dengan
Tahun 2019. Pengukuran indikator tersebut dapat disajikan pada
Tabel berikut :
Tabel 3.8
Target,Realisasi capaian sasaran
Meningkatnya kualitas pengawasan dan pembinaan dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
No
Indikator Kinerja
Satuan
Tahun 2019
Realisasi s/d
Tahun 2019
Target
Tahun 2021 (akhir
RPJMD)
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
4
Persentase OPD
yang bebas temuan
material.
%
50%
63,3%
126,6%
58,26%
-
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
Analisis Capaian Kinerja
Indikator kinerja Persentase OPD yang bebas temuan material ini
capaiannya sudah melampaui target yaitu 126,6 %. Dari jumlah
OPD yaitu 52 OPD yang bebas temuan material sebanyak 19 OPD
sehingga dari target 50 % terealisasi sebesar 63,3 %.
Yang dimaksud dengan temuan material adalah temuan yang
rekomendasinya harus mengembalikan ke Kas Negara/Daerah,
diantaranya adalah terkait temuan Pajak, temuan kekurangan
volume, kelebihan pembayaran dll.
Pada tahun 2019 dari 52 OPD, temuan yang bersifat material total
sebanyak Rp. 737.470.270.
Upaya yang kita lakukan agar tidak terdapat temuan materialnya
Inspektorat melakukan upaya pembinaan terhadap laporan
pertanggung jawaban terhadap OPD yang dilakukan pemeriksaan.
5. Persentase Desa yang bebas temuan material
Indikator Persentase Desa yang bebas temuan material muncul
setelah perubahan renstra Tahun 2017. Setelah perubahan renstra
yang kedua, indikator ini tidak dcantumkan sampai dengan akhir
periode renstra Tahun 2021 dan hanya berlaku sampai dengan
Tahun 2019. Pengukuran indikator tersebut dapat disajikan pada
Tabel berikut :
Tabel 3.9
Target,Realisasi capaian sasaran
Meningkatnya kualitas pengawasan dan pembinaan dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
No
Indikator Kinerja
Satuan
Tahun 2019
Realisasi s/d
Tahun 2019
Target
Tahun 2021 (akhir
RPJMD)
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
5 Persentase
Desa yang
bebas temuan
material.
%
20% 71% 355% 83% -
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
Analisis Capaian Kinerja
Indikator kinerja Persentase Desa yang bebas temuan material ini
realisasinya sudah tercapai targetnya yaitu 20 % dari jumlah Desa
yaitu 112 desa yang diperiksa oleh Inspektorat, yang bebas temuan
material sebesar 80 desa atau 71%. Capaian kinerja sebesar 355%.
Yang dimaksud dengan temuan material adalah temuan yang
rekomendasinya harus mengembalikan ke Kas Negara/Daerah,
diantaranya adalah terkait temuan Pajak, temuan kekurangan
volume, kelebihan pembayaran dll. Temuan material sebanyak Rp.
4.067.000,-.
Upaya yang kita lakukan agar tidak terdapat temuan materialnya
Inspektorat melakukan upaya pembinaan terhadap laporan
pertanggung jawaban terhadap Desa yang dilakukan pemeriksaan.
Selain itu, membuka konsultasi secara online melalui KOI di website
Inspektorat.
6. Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK (eksternal) yang
ditindak lanjuti.
Indikator Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK
(eksternal) yang ditindak lanjuti muncul setelah perubahan renstra
Tahun 2017. Setelah perubahan renstra yang kedua, indikator ini
dicantumkan sampai dengan akhir periode renstra Tahun 2021.
Pengukuran indikator tersebut dapat disajikan pada Tabel berikut :
Tabel 3.10
Target,Realisasi capaian sasaran
Meningkatnya kualitas pengawasan dan pembinaan dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
No.
Indikator Kinerja
Satuan
Tahun 2019 Realisasi
s/d
Tahun 2019
Target Tahun 2021
(akhir RPJMD)
Target
Realisasi
%
Capaian Kinerja
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
6
Persentase
Rekomendasi hasil
pemeriksaan BPK
(eksternal) yang
ditindak lanjuti
%
100%
89,97%
89,97%
90,1%
100%
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
Analisis Capaian Kinerja
Indikator Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK
(eksternal) yang ditindak lanjuti dengan target 100 % direalisasikan
sebesar 89,97% dengan capaian kinerja 89,97%.
Upaya yang dilakukan agar rekomendasi tersebut ditindak lanjuti
sesuai dengan target adalah secara berkala menagih ke OPD atau
obrik untuk segera menindaklanjuti dan melakukan pengajuan ke
BPK untuk menghapus rekomendasi yang tidak dapat
ditindaklanjuti.
7. Persentase OPD yang ditetapkan Pembangunan Zona Integritas (ZI)
Indikator Persentase OPD yang ditetapkan Pembangunan Zona
Integritas (ZI) muncul setelah perubahan renstra Tahun 2017.
Setelah perubahan renstra yang kedua, indikator ini tidak
dcantumkan sampai dengan akhir periode renstra Tahun 2021 dan
hanya berlaku sampai dengan Tahun 2019. Pengukuran indikator
tersebut dapat disajikan pada Tabel berikut :
Tabel 3.11
Target,Realisasi capaian sasaran
Meningkatnya kualitas pengawasan dan pembinaan dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
No.
Indikator Kinerja
Satuan
Tahun 2019 Realisasi
s/d
Tahun 2019
Target Tahun 2021
(akhir RPJMD)
Target
Realisasi
%
Capaian Kinerja
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
7
Persentase OPD yang
ditetapkan Pembangunan Zona Integritas ( ZI )
%
5%
0,02%
0,004%
6,67% -
Analisis Capaian Kinerja
Untuk Indikator Kinerja Persentase OPD yang ditetapkan
Pembangunan Zona Integritas ( ZI ) target nya adalah 5% namun
untuk realisasinya sebesar 0,02% sehingga capaiannya adalah
0,004%.
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
Terkait dengan Zona Integritas, pada Tahun 2019 telah ditetapkan 1
OPD namun belum ditetapkan dengan Keputusan Bupati Blitar yaitu
Puskesmas Srengat.
Sedangkan yang diusulkan untuk OPD menuju WBK/WBBM adalah
DPMPTSP, RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dan Kecamatan Wlingi. Namun
dinyatakan tidak lolos oleh KeMenPAN RB.
Telah terbentuk pula Tim Penilai Internal yang melibatkan OPD
terkait dan ditetapkan dengan Keputusan Bupati Blitar nomor
188/229/409.06/KPTS/2018 tentang Tim Penilai Internal
Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi Dan
Wilayah Birokrasi Bersih Dan Melayani Pada Pemerintah Kabupaten
Blitar.
Upaya yang dilakukan untuk realisasi yang tidak tercapai adalah
dengan melakukan asistensi kepada OPD yang telah ditetapkan ZI
agar bisa lolos menuju WBK.
3.1.5 Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
Rata – rata capaian kinerja selama Tahun 2019 sebesar 87,94 %.
Dalam hal efisiensi penggunaan sumberdaya, sebenarnya telah
dilakukan namun kinerja tersebut berkaitan dengan pihak lain yang
seringkali masih lambat dalam hal kecukupan data. Selain itu,
bergantung juga pada tingkat pemahaman ataupun integritas dari
obrik dalam melakukan akuntabilitas kinerja.
3.1.5 Analisis program / kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
a. Indikator persentase OPD yang nilai SAKIP minimal “B”
Indikator ini dilakukan melalui Program Peningkatan Sistem
Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH kegiatan
Evaluasi SAKIP OPD.
Tahun 2019, kegiatan Evaluasi SAKIP OPD tidak melibatkan
Bagian Organisasi dan Bappeda, namun kedua OPD tersebut
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
dilibatkan dalam evaluasi SAKIP Kabupaten. Kegiatan ini juga
menunjang visi misi Bupati yaitu Nilai SAKIP. Hasil nilai SAKIP
Kabupaten Blitar adalah 67, 76 dengan predikat B. Hal ini tidak
sesuai dengan target pada RPJMD yaitu BB. Pada tahun 2019
dilakukan bintek kepada evaluator SAKIP pada tanggal 25 Juni
2019 dengan narasumber dari Biro Organisasi Prov. Jatim. Ini
berhasil meningkatkan nilai pada komponen Evaluasi Internal.
b. Indikator persentase OPD yang bebas temuan material dan
persentase Desa yang bebas temuan material.
Indikator ini dilakukan melalui Program Peningkatan Sistem
Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH kegiatan
Pengawasan Internal Secara Berkala.
Pada tahun 2019 jumlah obrik yang dilakukan pemeriksaan oleh
Inspektorat Kabupaten Blitar sebanyak 179 obrik dengan
perincian sebagai berikut :
1. Pemeriksaan Reguler untuk SKPD, BOS, DAK, Riksus target
sebanyak 67 obrik
2. Pemeriksaan Desa target sebanyak 112 obrik.
Pemeriksaan tersebut dilakukan sesuai target yaitu 179 obrik.
Hasil dari pemeriksaan tersebut, terdapat temuan sejumlah
1.412 dan rekomendasi sejumlah 1.474.
Temuan material sejumlah Rp. 737.470.270. Agar tidak terjadi
temuan material, Inspektorat melakukan pendampingan dan
menerima konsultasi baik dari OPD maupun Desa. Tahun 2019
dilaksanakan klinik desa yang melibatkan Dinas PMD, Bagian
Pemerintahan dan KPP Pratama. Klinik desa tersebut
dilaksanakan pada tanggal 22 – 25 Mei 2019 yang bertempat di
Kantor Bupati Blitar dan Aula Kantor Dinas PUPR. Selain klinik
desa, konsultasi juga bisa dilakukan dengan konsultasi online
melalui website Inspektorat. Konsultasi online ini disebut
dengan “KOI” konsultasi online Inspektorat yang telah
dilaunching tanggal 7 Oktober 2019.
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
c. Indikator Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK
(eksternal) yang ditindak lanjuti dan Indikator Persentase
Rekomendasi hasil pemeriksaan Inspektorat (internal) yang
ditindak lanjuti.
Indikator ini dilakukan melalui Program Peningkatan Sistem
Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH kegiatan
Evaluasi tindak lanjut hasil temuan pengawasan eksternal.
Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK (eksternal)
yang ditindak lanjuti dengan target 100 % direalisasikan sebesar
89,97% dengan capaian kinerja 89,97%. Sedangkan untuk
persentase rekomendasi hasil temuan pengawasan ditargetkan
untuk mendapatkan status “ selesai “ sebanyak 59%. Dari 179
obrik, yang telah menindaklanjuti rekomendasi Inspektorat
dengan status selesai sebanyak 31 obrik, sehingga capaian
kinerja sebesar 59%.
Untuk temuan BPK, diakumulasi pertahun. Sesuai dengan data
buku laporan hasil pemantauan tindak lanjut rekomendasi hasil
pemeriksaan BPK sampai dengan semester 1 Tahun 2019
temuan BPK sejumlah 376 dan rekomendasi sejumlah 798.
Tindak lanjut sesuai dengan rekomendasi sejumlah 715 dengan
Nilai Rp. 21.155.245.975,47, tindak lanjut belum sesuai
rekomendasi sejumlah 75 dengan nilai Rp. 49.025.824.783,56
sedangkan yang belum ditindaklanjuti sejumlah 5 dan yang
tidak dapat ditindaklanjuti sejumlah 3 dengan nilai Rp.
23.804.899,00. Nilai penyerahan aset atau penyetoran uang ke
kas negara/daerah sejumlah Rp. 22.592.321.924,00. Telah
dilakukan penagihan secara berkala melalui rakorwas yang
dilaksanakan dua kali dan penagihan secara berkala kepada
OPD. Dilakukan juga input data melalui SIPTL yang dilakukan
oleh Tim TL BPK.
Terkait dengan TL APIP, dalam pemenuhannya dengan
penagihan secara berkala dan melalui rakorwas. Tahun 2019,
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
rakorwas dilaksanakan sebanyak 2 kali. TL APIP dapat dipantau
melalui aplikasi SIMHP. Penanggungjawab dari TL APIP dan
SIMHP adalah Tim TL APIP.
d. Indikator Persentase kasus pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti.
Indikator ini dilakukan melalui Program Peningkatan Sistem
Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH kegiatan
Penanganan kasus pengaduan masyarakat di lingkungan
Pemerintah Daerah.
Untuk tahun 2019, terdapat 33 kasus yang masuk pada
Inspektorat Kabupaten Blitar dan semuanya ditindak lanjuti/
tertangani sebanyak 33 sehingga capaiannya sebesar 100 %.
Kasus pengaduan masyarakat ditangani oleh Tim Pembinaan
dan Pengawasan atas Pemeriksaan Kasus Pengaduan pada
Inspektorat Daerah Kabupaten Blitar. Dalam kegiatan kasus,
dapat melibatkan narasumber dari APH namun selama ini belum
pernah dilakukan.
e. Indikator Persentase OPD yang ditetapkan Pembangunan Zona
Integritas (ZI).
Indikator ini dilakukan melalui Program Peningkatan Sistem
Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH kegiatan
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (RAD PPK).
Mulai Tahun 2019, dilakukan penilaian mandiri secara online
melalui PMZI pada Bulan Mei 2019. Melakukan pendampingan
kepada OPD yang telah ditetapkan ZI, namun lebih fokus
kepada pendampingan OPD yang diusulkan ke WBK. Untuk
menambah referensi, Tim Penilai Internal ZI melakukan
kunjungan kerja ke Dispendukcapil Kabupaten Indramayu dan
Dinas Perhubungan Kabupaten Cilacap dengan mengajak Dinas
Perhubungan, Dinas Tenaga Kerja, Dispenducapil dan
Kecamatan Kanigoro.
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
3.2. Realisasi Anggaran
Pelaksanaan program /kegiatan dalam rangka menjalankan tugas
pokok dan fungsi Inspektorat adalah melalui pelaksanaan progam
dan kegiatan dan pencapaian target kinerja melalui Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD ) Kabupaten Blitar.
Total Anggaran Inspektorat Daerah Kabupaten Blitar untuk belanja
langsung tahun 2019 sebesar Rp. 5.494.303.000,- sedangkan
Realisasinya adalah sebesar Rp. 4.551.567.764,40 atau dengan
capaian sebesar 82,84%. Dengan demikian terdapat silpa anggaran
sebesar Rp.942.735.235,6. Hal ini merupakan penghematan dalam
penggunaan anggaran.
Untuk Belanja Langsung sebesar Rp. 5.494.303.000,- terdiri dari :
1. Anggaran pelaksanaan 1 ( satu ) program yang bersifat teknis
untuk mendukung sasaran kinerja sebesar Rp. 3.740.661.000,-.
2. Anggaran untuk pelaksanaan 4 ( empat ) program penunjang
untuk pencapaian sasaran kinerja adalah sebesar
Rp. 2.564.765.000,-
Adapun untuk rincian Pagu dan Realisasi anggaran yang
terkait dengan pencapaian target kinerja dan setiap sasaran
pada Inspektorat Daerah Kabupaten Blitar tahun 2019 dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel.3.12
Laporan Realisasi Kegiatan dan Anggaran 2019
NO
PROGRAM/
KEGIATAN
ALOKASI BIAYA KELUARAN (OUTPUT)
KET.
ANGGARAN REALISASI % URAIAN TARGET REALISASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
990.363.000 981.518.257 99,11
Persentase kepuasan aparatur
100% 71,36%
Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran
990.363.000 981.518.257 99,11
Jumlah jenis layanan administrasi perkantoran
5 jenis 5 jenis
II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
344.057.000 301.508.375,40 87,63
Persentase sarana prasarana aparatur dengan kondisi layak fungsi
90% 90%
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
NO
PROGRAM/
KEGIATAN
ALOKASI BIAYA KELUARAN (OUTPUT)
KET.
ANGGARAN REALISASI % URAIAN TARGET REALISASI
Penyediaan, pemeliharaan dan peningkatan sarana prasarana aparatur
Jumlah sarparas yang berfungsi baik
355 355
III Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1.203.950.000 1.184.181.297 98,36 Persentase Aparatur yang
mengikuti kegiatan
untuk peningkatan
SDM
80% 95%
1 Pendidikan dan pelatihan formal
618.260.000 611.298.762 98,87
Jumlah ASN Inspektorat
yang mengikuti Diklat, Bintek,
Workshop
43 org 43 orang
2 Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
585.690.000 572.882.535 97,81
Jumlah ASN Inspektorat
yang mengikuti Diklat
Kompetensi Aparatur
Inspektorat
47 orang 46 orang
Pejabat fungsional
(P2UPD) yang dinilai angka
kreditnya
25 orang 19 orang
IV Perencanaan, penganggaran, pengendalian, dan pelaporan capaian kinerja dan keuangan
205.635.000 168.059.336 81,73%
Persentase Dokumen
perencanaan, laporan
keuangan dan kinerja SKPD yang disusun tepat waktu
100% 80%
1 Pelaksanaan self assessment APIP
127.300.000
93.798.561 73,68%
Meningkatnya level
kapabilitas APIP
level 3 level 2
2 Inventarisasi pelaporan dan pemutakhiran data temuan hasil pengawasan
55.935.000
55.927.000 99,99%
Preosentase laporan data hasil temuan
pengawasan yg sudah
diinventarisasi dan
dimutakhirkan
100% 99%
V Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH
3.740.661.000
2.897.818.756
77,47%
Persentase kegiatan yang
berhasil dilaksanakan dengan baik
65% 100%
1 Pengawasan Internal secara berkala
1.627.791.000 1.297.426.875 79,70%
Jumlah laporan hasil
pengawasan yang disusun
171 LHP 179 LHP
2 Evaluasi tindak lanjut hasil temuan pengawasan eksternal
194.000.000 188.822.871 97,33%
Prosentase tindaklanjut hasil temuan pengawasan
eksternal yang dievaluasi
90% 89,97%
3 Pemantauan Pelaksanaan Rencana aksi daerah dan pemberantasan korupsi (RAD-PPK)
227.770.000 164.586.406 72,26%
Jumlah OPD yang
melaporkan Rencana Aksi Daerah dan
14 OPD 14 OPD
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
NO
PROGRAM/
KEGIATAN
ALOKASI BIAYA KELUARAN (OUTPUT)
KET.
ANGGARAN REALISASI % URAIAN TARGET REALISASI
Pemberantasan Korupsi
(RAD – PPK) Jumlah OPD
yang ditetapkan ZI
3 OPD 3 OPD
Jumlah fasilitasi PMPRB
3 kali 3 kali
4 Verifikasi LHKASN 120.200.000
82.298.000 68,47%
Prosentase ASN yang
diverifikasi Data untuk
LHKASN sesuai target
verifikasi
100% 90,47%
5 Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi (UPG)
82.800.000
69.253.190 83,64%
Jumlah ASN dan
penyelenggara negara yang melaporkan gratifikasi
3 laporan
21 laporan
6 Pencegahan dan Pemberantasan Pungutan Liar (Saber Pungli)
355.800.000
315.357.208 88,63%
Persentase Penurunan
Praktik Pungli disemua lini pelayanan
publik.
20% 0%
7 Penanganan kasus pengaduan masyarakat di lingkungan pemerintah daerah
538.750.000
337.709.089 62,68%
Prosentase pengaduan
masyarakat yg tertangani
100% 100%
8 Reviu Perencanaan dan laporan pemerintah daerah
343.000.000
317.135.904 92,46%
Jumlah Dokumen
Perencanaan yang dilakukan
reviu
12 dokume
n
14 dokumen
9 Evaluasi SAKIP OPD 250.550.000
315.357.208 88,63%
Jumlah SAKIP OPD yang dievaluasi
52 opd 52 opd
Jumlah 5.494.303.000 4.551.567.764,4
0 82,84%
Dalam menjalankan fungsi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah, Inspektorat melaksanakan Program Peningkatan
Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan Kepala Daerah,
yang mengutamakan pembinaan, perbaikan , dan pencegahan terhadap
penyimpangan dan risiko kesalahan dalam pengelolaan administrasi
maupun pengelolaan anggaran dan pendapatan belanja daerah.
I. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan melalui program ini diantaranya :
1) Pengawasan Internal Secara Berkala
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
a. Pengawasan internal secara berkala oleh Inspektorat Kabupaten
Blitar selaku Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) dilaksakan
melalui audit reguler dan audit kinerja terhadap kegiatan pengelolaan
keuangan negara/daerah dan desa. Tujuan audit reguler ini adalah
untuk meyakini ketaatan organisasi terhadap peraturan perundangan,
efisiensi dan efektivitas dalam pencapaian tujuan dan akuntabilitas
laporan, serta untuk meningkatkan kualitas tata kelola organisasi.
Kegiatan ini rutin dilakukan pada setiap bulan, mulai bulan Januari
sampai dengan Desember oleh auditor maupun pengawas urusan
pemerintah daerah yang telah bersertifikasi yang tergabung dalam
satu tim yang dibentuk melalui Surat Tugas Inspektur Kabupaten
Blitar sesuai dengan jadwal pelaksanaan pengawasan ke obrik.
Kegiatan pengawasan reguler dilakukan terhadap 179 obrik (51
badan/dinas/Setwan/RSUD/Setda/SD/SMP, 22 kecamatan, 112 desa)
dan menghasilkan 179 LHP.
b. Klinik Desa
Untuk pemenuhan Kapabilitas APIP Level 3, salah satu elemen data
yang diperlukan adalah kegiatan konsultasi yang terdokumentasi
dengan baik. Kegiatan yang dilaksanakan adalah klinik desa dan
konsultasi online (KOI) melalui website Inspektorat.
Kegiatan Klinik Desa bertujuan untuk mengoptimalkan kegiatan
konsulting terhadap pemerintahan desa dengan melibatkan :
1. Dinas PMD
2. Bagian pemerintahan
3. KPP Pratama
Klinik desa dilaksanakan dua kali yaitu pada tanggal 22 – 25 April 2019
dan tanggal 7 Oktober 2019.
Manfaat :
- Untuk mengatasi permasalah yang ada di desa terutama dalam
penatausahaan keuangan, kelembagaan dan aset desa.
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
- Sebagai sarana untuk sinkronisasi penyelesaian permasalahan baik
dari sisi pengawasan (Inspektorat), pembinaan pemerintah desa
(Bagian Pemerintahan dan Dinas PMD) serta dari sisi perpajakan
(KPP Pratama).
Sedangkan kegiatan konsulting melalui konsultasi yang dilakukan
secara online melalui menu konsultasi pada website inspektorat yaitu
KOI (Konsultasi Online Inspektorat)
Manfaat :
- Konsultasi bisa dilakukan tanpa harus datang ke Inspektorat
- Apabila ada permasalahan yang dikonsultasikan, dapat diketahui
jawaban permasalahan tersebut yang bisa menjawab permasalahan
yang sama tanpa harus konsultasi terhadap permasalahan yang
sama.
c. Audit Kinerja
Pelaksanaan Audit Kinerja pada Tahun 2019 dilakukan untuk
menunjang visi misi Bupati Blitar dimana tema tahun 2019 adalah
terkait dengan ekonomi dan pemenuhan rencana aksi KPK pada
sektor pelayanan terpadu satu pintu dan pengadaan barang dan jasa.
Pelaksanaan tersebut sebagai berikut :
- DPMPTSP dengan fokus pada pelayanan perijinan Tahun anggaran
2018 dan 2019 (sampai dengan tribulan III)
- Dinas Perindag dengan fokus metrologi
- Bagian Layanan Pengadaan dengan fokus penilaian efektifitas
pelayanan pada BLP
- Dinas Parbudpora dengan fokus efisiensi pengembangan destinasi
pariwisata
d. Evaluasi LPPD Tahun 2018
Pada tahun 2019 dilakukan evaluasi LPPD sekaligus pendampingan
pada waktu penilaian oleh Timda propinsi Jawa Timur dan Timnas
Kemendagri. Masih terdapat banyak kekurangan bukti pendukung
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
dan masih rendah skor dari masing – masing indikator kinerja
kunci.
e. Evaluasi Penganggaran Responsif Gender.
Pelaksanaan Evaluasi Penganggaran Responsif Gender pada 4 OPD
yaitu :
1. Dinas PMD
2. BPKAD
3. Dinas PPPKB dan PA
4. Dinas Sosial
f. Evaluasi Pelayanan Publik
Pelaksanaan Evaluasi Pelayanan Publik pada tahun 2019 dilakukan
pada 2 OPD yaitu :
- Puskesmas Sutojayan dengan penilaian kategori C atau
bermakna cukup.
- Kecamatan Sutojayan dengan penilaian kategori C atau
bermakna cukup.
g. Evaluasi SPIP
Pelaksanaan Evaluasi SPIP dilakukan dengan penilaian resiko pada
OPD, yaitu :
- Bapenda dengan identifikasi resiko atas penyelenggaraan pelayanan
PBB – P2
- Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dengan identifikasi
resiko pada kegiatan fasilitasi dan pendampingan rumah swadaya
- Dinas Perindustrian dan Perdagangan dengan identifikasi resiko
pada kegiatan pembangunan pasar rakyat tepat waktu
- Dinas PUPR dengan identifikasi resiko pada kegiatan pemeliharaan
jalan
2) Evaluasi tindak lanjut hasil temuan pengawasan eksternal
a. Kegiatan ini dimaksudkan untuk terlaksananya tindak lanjut hasil
temuan pengawasan dalam rangka membangun tata kelola
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
pemerintahan yang baik. Pada tahun 2019, Jumlah temuan
sebanyak 376, jumlah rekomendasi sebanyak 798 dan yang sudah
ditindaklanjuti sampai dengan semester 1 sebanyak 715.
Sedangkan prosentase tindaklanjut rekomendasi BPK yang dipantau
melalui SIPTL BPK sampai dengan semester 2 sebesar 89,97%.
3) Pemantauan Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah dan Pemberantasan
Korupsi (RAD-PPK)
a. Pemantauan pelaksanaan RAD PPK dilaksanakan sesuai dengan
Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun
2012-2025. Maksud dilaksanakannya monev RAD-PPK adalah untuk
mengevaluasi kesesuaian penyusunan dokumen Rencana Aksi PPK,
menilai kesesuaian dan ketaatan pada peraturan dalam
melaksanakan RAD-PPK, dan mengevaluasi manfaat pelaksanaan
RAD PPK. Pemantauan RAD-PPK dilaksanakan terhadap di 16 (
enam belas) OPD. Namun pada indikator kegiatan, dilakukan
dengan 4 (empat) aksi PPK Pemerintah Daerah dengan rincian
sebagai berikut :
Tabel 4.3.5.4
Capaian kinerja program Koordinasi Supervisi dan Pencegahan
Tahun 2019
No Indikator Progres
(%)
1 Sektor Perencanaan dan Penganggaran 97
1 Tersedianya aplikasi perencanaan APBD 100
2 Terdokumentasinya kegiatan Musrenbang, Pokir DPRD, dan
Forum Perangkat Daerah
100
3 Terdokumentasinya RPJMD 100
4 Standar Satuan Harga (SSH) 100
5 Analisis Standar Biaya (ASB) 70
6 Integrasi Perencanaan dengan Penganggaran 100
7 Penganggaran APBD 100
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
No Indikator Progres
(%)
2 Pengadaan barang dan jasa 83
1 UKPBJ Independen 75
2 Pelaksanaan Tupoksi 85
3 Pokja Mandiri 60
4 Perangkat Pendukung 87,5
5 Penayangan SIRUP 100
6 Pengendalian dan Pengawasan 100
3 Pelayanan terpadu satu pintu 90
1 Pendelegasian kewenangan (100% dilimpahkan ke
DPMPTSP)
90
2 Transparansi Informasi 100
3 Pelaksanaan Rekomendasi Teknis 80
4 Tracking System 100
5 Penanganan Pengaduan 100
6 Lokasi dan Tempat Layanan 100
7 Ketersediaan Aturan 100
8 Penerapan e-Signature 0
9 Pemenuhan Kewajiban Pemohon Perizinan 85
10 Sistem Perizinan Online 100
11 Pengendalian dan Pengawasan 100
4 Sektor kapabilitas APIP 91
1 Kecukupan jumlah SDM 88,8
2 Kepatuhan anggaran 94,2
3 Kompetensi SDM APIP 71,1
4 Pelaksanaan Probity Audit 100
5 Pelaksanaan Audit Investigasi 100
5 Manajemen ASN 90
1 Evaluasi Jabatan 80
2 Aplikasi penilaian kinerja 100
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
No Indikator Progres
(%)
3 Implementasi TPP 80
4 Kepatuhan Pelaporan LHKPN 98
5 Kepatuhan Pelaporan Gratifikasi 100
6 Pola Rekruitment, Promosi, Rotasi, Mutasi dan
Pemberhentian Pejabat ASN
90
6 Tata kelola dana desa 80
1 Publikasi Dana Desa 100
2 Implementasi SISKEUDES 100
3 Implementasi Siswaskeudes 0
4 Laporan Pertanggungjawaban Dana Desa 95
5 Laporan Pertanggungjawaban Dana Desa kepada
Inspektorat
50
6 Pengawasan desa yang dilakukan oleh inspektorat 100
7 Optimalisasi pendapatan daerah 88
1 Adanya database WP yang handal 100
2 Inovasi Akselerasi Peningkatan Penerimaan Daerah 60
8 Manajemen aset daerah 79
1 Tersedianya Sistem Pencatatan terkait BMD yang Handal 100
2 Pemanfaatan BMD sesuai Aturan Perundangan 100
3 Adanya Aturan Pemindahtanganan yang Sesuai Aturan yang
Berlaku
100
4 Legalisasi Kepemilikan BMD 68,10
5 Pengawasan dan Pengendalian Aset Daerah 85
Sumber : Inspektorat Kabupaten, 2019
Mulai Bulan Mei Tahun 2018 progres pelaksanaan rencana aksi
pencegahan dan pemberantasan korupsi dilaporkan melalui aplikasi
Sistem Informasi Koordinasi dan Supervisi Pencegahan yang berbasis
web melalui https://korsupgah.kpk.go.id/ dimana admin/ PIC
Korsupgah berada di Inspektorat Kabupaten Blitar. Untuk Tahun 2019,
Pemerintah Kabupaten Blitar berada pada urutan ke - 5 dari 39
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
Kabupaten/Kota dan Provinsi Jawa Timur untuk pencapaian Rencana
Aksi Pencegahan dan Penanggulangan Korupsi (PPK) Tahun 2019
dengan progress sebesar 88 %.
Berdasarkan Keputusan Bupati Blitar Nomor 188/137/
409.06/KPTS/2019 tanggal 8 Maret 2019 tentang Pembentukan Tim
Koordinasi Aksi Pencegahan Korupsi Pemerintah Kabupaten Blitar yang
diperbaharui setiap tahun, dimana merupakan bentuk komitmen
Pemerintah Kabupaten Blitar dalam mewujudkan pemerintahan yang
bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme.
a. Penilaian ZI
Dalam rangka melaksanakan ketentuan yang diatur dalam Peraturan
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembentukan Zona
Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih
Melayani di Lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah, Inspektorat Kabupaten Blitar sesuai dengan Keputusan Bupati
Blitar nomor : 188/228/409.06/KPTS/2018 tentang Penetapan
Perangkat Daerah yang diusulkan Berpredikat Zona Integritas Menuju
Wilayah Bebas Dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar Tahun 2018 telah
menetapkan 9 (sembilan) OPD sebagai pilot project Pembangunan
Zona Integritas, yaitu : DPMPTSP, Dinas Perhubungan, Dinas Tenaga
Kerja, Dispendukcapil, RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Bagian Layanan
Pengadaan, Kecamatan Wlingi, Kecamatan Kanigoro, Kecamatan
Sanankulon. Pada tahun 2019, rencana penetapan OPD untuk
pembangunan Zona Integritas adalah Puskesmas Sanankulon, namun
belum ditetapkan dalam Keputusan Bupati. Pada tahun 2019, diajukan
3 (tiga) OPD untuk OPD ZI menuju WBK namun belum lolos.
3 (tiga) OPD untuk OPD ZI menuju WBK yaitu :
- RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dengan nilai pada PMZI yaitu 89,31
- DPMPTSP dengan nilai pada PMZI yaitu 86, 88
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
- Kecamatan Wlingi dengan nilai pada PMZI yaitu 80,64
b. Pelaksanaan amanat Permenpan RB Nomor : 14 Tahun 2014 tentang
Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah dan
Keputusan Bupati Blitar Nomor : 188/130/409.06/KPTS/2019 tentang
Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten Blitar
tanggal 4 Maret 2019 dilaksanakan sub kegiatan Penilaian Mandiri
Reformasi Birokrasi sebagai bentuk optimalisasi reformasi birokrasi
dan mewujudkan good governance. Pada tahun 2019 dilakukan
penilaian mandiri melalui portal PMPRB MenPAN dengan OPD sampling
sebanyak 11 yaitu :
1. Inspektorat
2. Dinas Pertanian dan Pangan
3. Dinas Kominfo
4. Dinas Pendidikan
5. Dinas Kesehatan
6. Bappeda
7. BPKAD
8. Setda
9. Kecamatan Srengat
10. BKPSDM
11. Dinas Peternakan dan Perikanan
Hasil PMPRB, indeks RB sebesar 51,81 atau CC. Namun setelah
hasil evaluasi dari MenPAN tanggal 16 September 2019 di Malang,
indeks RB sebesar 50,38 atau CC.
c. Pada Tahun 2019, sesuai dengan amanat KPK dan perintah dari Bapak
Bupati, Inspektorat melaksanakan Probity Audit terhadap
pembangunan RSUD Srengat dengan output 5 laporan. Dengan
rincian sebagai berikut :
1. Proses pengadaan barang/jasa pada tahap pelaksanaan pekerjaan
sampai minggu ke 50 periode 12 Agustus 2019 s/d 18 Agustus
2019.
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
2. Proses pengadaan barang/jasa pada tahap pelaksanaan pekerjaan
sampai minggu ke 53 periode 2 September s/d 8 September 2019.
3. Proses pengadaan barang/jasa pada tahap 5 (lima) pelaksanaan
pekerjaan sampai minggu ke 50 periode 12 Agustus 2019 s/d 18
Agustus 2019
4. Proses pengadaan barang/jasa pada tahap pelaksanaan pekerjaan
(addendum waktu)
5. Proses pengadaan barang/jasa pada tahap pelaksanaan pekerjaan
(addendum kontrak)
4) Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi
Pelaksanaan kegiatan mengacu Peraturan Bupati Blitar Nomor : 34
Tahun 2016 tentang Pedoman Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Blitar. Pada tahun 2019, sosialisasi
pengendalian gratifikasi dilaksanakan sebanyak 1 kali dengan
Narasumber dari Kepala Korwil 6 Divisi Korsupgah KPK (Asep Rahmat
Suwanda). Target audience mencakup eselon II dan III di lingkup
Pemerintahan Kabupaten Blitar serta seluruh anggota DPRD
Kabupaten Blitar, dan perwakilan Kepala Desa dan kelurahan.
Pada tahun 2019, pelaporan gratifikasi melalui aplikasi GOL KPK
sejumlah 28 dengan rincian sebagai berikut :
- Diproses oleh KPK sejumlah 14 laporan
- Ditetapkan oleh KPK sejumlah 4 laporan
- Draft sejumlah 3 laporan
5) Pencegahan dan Pemberantasan Pungutan Liar (Saber Pungli)
Menindaklanjuti Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87
Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar,
Pemerintah Kabupaten Blitar telah membentuk Unit Pemberantasan
Pungli melalui Surat Keputusan Bupati Blitar Nomor Keputusan Bupati
Blitar nomor : 188/24/409.06/KPTS/2019 tentang perubahan atas
Keputusan Bupati Nomor : 188/10/409.06/KPTS/2018 tentang Unit
Pemberantasan Pungutan Liar Kabupaten Blitar. Instansi yang
dilibatkan dalam Unit Pemberantasan Pungli yaitu Kejaksanaan Negeri,
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
Polres Blitar, Polres Blitar Kota, Kodim 0808, Universitas Islam Balitar,
Dewan Pendidikan, STIT. Al Muslihuun, LKBN Antara, Detasemen Polisi
Militer V/1. Tim Unit Pemberantasan Pungli bertugas
menyelenggarakan fungsi intelijen, pencegahan, penindakan dan
yustisi, serta memiliki kewenangan untuk mengkoordinasikan,
merencanakan dan melaksanakan operasi pemberantasan pungutan
liar maupun operasi tangkap tangan. Masyarakat dapat ikut berperan
serta dalam pemberantasan pungutan liar dalam bentuk pemberian
informasi, pengaduan, pelaporan maupun bentuk lain sesuai ketentuan
peraturan perundangan. Diharapkan dengan semakin intensifnya
operasionalisasi Unit Pemberantas Pungutan Liar ini dapat mengurangi
praktik pungutan liar sehingga dapat menciptakan pelayanan kepada
masyarakat yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan terukur.
Kasus OTT pungli tahun 2017 sejumlah 2 kasus, sedangkan tahun
2018 sejumlah 2 kasus. Untuk Tahun 2019 tidak terdapat kasus OTT.
Kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2019 adalah sebagai berikut
:
1. Rapat Koordinasi Tim UPP pada Bulan januari 2019 di Keboenkopi
Karanganyar
2. Rapat Koordinasi Tim UPP pada Bulan Maret 2019 di Sam Bistro
3. Rapat Koordinasi Penyusunan Renstra UPP Kab. Blitar Tahun 2019
tanggal 23 Januari 2019
4. Sosialisasi Pokja Cegah UPP Kabupaten Blitar bulan Juli 2019
5. Sosialisasi Hukum oleh Pokja Cegah, Pokja Yustisi UPP Kab. Blitar
tanggal 9 Juli 2019
6. Sosialisasi Saber Pungli tanggal 9 Juli 2019 wilayah Kecamatan
Gandusari Kab. Blitar
7. Sosialisasi Hukum oleh Pokja Cegah, Pokja Yustisi UPP Kab. Blitar
tanggal 12 Juli 2019 di Kecamatan Kanigoro Kab. Blitar
8. Sosialisasi Hukum oleh Pokja Cegah, Pokja Yustisi UPP Kab. Blitar
tanggal 16 Juli 2019 di desa Jatitengah Kec. Selopuro Kab. Blitar
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
9. Rapat Koordinasi dan Anev UPP Kab. Blitar semester I TA 2019
tanggal 25 Juli 2019 di Café Sam Bistro
10. Sosialisasi Saber Pungli tanggal 30 Juli 2019 di Kelurahan
Kaulon Kecamatan Sutojayan Kab. Blitar
11. Sosialisasi Pokja Cegah UPP Kabupaten Blitar Tanggal 6
Agustus 2019 di desa Darungan Kec. Kademangan Kab. Blitar
12. Sosialisasi Saber Pungli tanggal 23 September 2019 di MTS
Ma’arif NU Kecamatan Sutojayan
13. Rapat Koordinasi dan Anev Unit Pemberantasan Pungli Jawa
Timur Sub Unit Pencegahan tanggal 30 September 2019 di hotel
Fairfield by Marriot Surabaya
14. Analisis dan Evaluasi UPP Provinsi Jawa Timur TA 2019
6) Penanganan kasus pengaduan masyarakat di lingkungan pemerintah
daerah
Penanganan kasus pengaduan masyarakat dilaksanakan dalam rangka
mewujudkan pelaksanaan kebijakan kepala daerah yang sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku. Selama tahun 2019,
terdapat 33 kasus pengaduan masyarakat dan seluruhnya ditangani.
7) Reviu Perencanaan dan Laporan Pemerintah Daerah
Reviu Perencanaan dan Laporan Pemerintah Daerah mencakup: Reviu
LKPD; Reviu RKPD/RKPDP; Reviu RKA/RKAP; Reviu LKJiP; Reviu KUA
PPAS/KUPA PPASP.
Adapun beberapa hasil reviu atas dokumen perencanaan dan laporan
pemerintah daerah, yaitu :
a) Hasil reviu atas LKPD yaitu :
- SPI yang diberlakukan dalam rangka penyusunan LKPD
menunjukkan SPI yang cukup memadai.
- LKOPD antara lain terdapat belanja modal yang tidak memenuhi
persyaratan sebagai aset tetap.
- LKPD antara lain pada neraca terdapat selisih, pada LRA belum
terdapat konsistensi pencatatan atas pengembalian belanja priode
berjalan yang masih diakui sebagai lain – lain PAD yang sah.
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
- LO antara lain masih terdapat selisih
- Laporan arus kas antara lain tidak terdapat selisih antara nilai arus
kas bersih dari aktivitas investasi dengan arus kas masuk dan
keluar.
- Laporan perubahan ekuitas antara lain tidak terdapat selisih antara
surplus defisit (LO) dengan surplus defisit pada LPE.
- CALK terdapat selisih antara realisasi belanja modal dalam LRA
dengan penambahan aset.
b) Hasil reviu atas LKJiP yaitu masih terdapat kondisi atau hal – hal
yang menimbulkan perbedaan dalam meyakini keandalan informasi
yang disajikan di dalam laporan kinerja tersebut.
c) Hasil reviu atas RKA Tahun 2020 antara lain :
1. Anggaran Belanja PPKD telah sesuai dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri RI Nomor 38 Tahun 2019 tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2020;
2. Anggaran Belanja - SKPD masih terdapat beberapa kelemahan.
d) Hasil Reviu KUA PPASP 2019 yaitu bahwa dokumen Rancangan
KUPA-PPASP Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2019 telah disusun
berdasarkan kaidah yang ditetapkan, dengan beberapa catatan
sebagai berikut :
- Pagu indikatif, indikator dan target kinerja, lokasi, kelompok
sasaran penerima manfaat per kegiatan perangkat daerah
penanggungjawab dalam KUA – PPAS perubahan tidak
sepenuhnya sesuai dengan perubahan RKPD.
- Proyeksi kapasitas fiskal antara KUPA – PPAS P tidak
sepenuhnya sesuai dengan perubahan RKPD.
Hasil Reviu KUA PPAS 2020 yaitu bahwa dokumen Rancangan
KUA-PPAS Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2020 telah disusun
berdasarkan kaidah yang ditetapkan, dengan beberapa catatan
antara lain Rancangan KUA-PPAS belum sepenuhnya didukung
dengan dokumen perencanaan yang memadai.
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
e) Hasil Reviu RKPD – P TA 2019 yaitu bahwa dokumen perubahan
RKPD TA 2019 belum memenuhi kesesuaian informasi dalam
perubahan RKPD dengan informasi dalam RPJMD dan perubahan
RPJMD serta kesesuaian perumusan dokumen perencanaan
pembangunan daerah dengan tata cara dan kaidah perencanaan
pembangunan dan belum bisa dijadikan dasar perubahan
anggaran.
Hasil Reviu RKPD TA 2020 yaitu bahwa dokumen RKPD TA 2020
bahwa dokumen RKPD TA 2020 belum sepenuhnya memenuhi
kesesuaian informasi dalam RKPD dengan informasi dalam RPJMD
dan perubahan RPJMD serta belum sepenuhnya memenuhi
kesesuaian perumusan dokumen perencanaan pembangunan
daerah dengan tata cara dan kaidah perencanaan pembangunan
dan masih ada beberapa catatan.
f) Hasil reviu Realisasi DAK Fisik.
DAK fisik dilakukan pada Dinas PUPR, Dinas Perumahan dan
Permukiman, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Perindag,
Dinas LH, Dinas Parbudpora.
g) Reviu HPS dilakukan pada :
- PEKERJAAN REHABILITASI / PEMELIHARAAN JALAN DESA TUNJUNG
MENUJU DESA KEBONAGUNG KECAMATAN UDANAWU KABUPATEN
BLITAR
- PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN PAPUNGAN-SAWENTAR KECAMATAN
KANIGORO KABUPATEN BLITAR
- PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN BETON BIROWO – SP. WATES
KECAMATAN WATES KABUPATEN BLITAR
- PEKERJAAN PENINGKATAN TALUD PENGAMAN KALI PUTAT
KECAMATAN PONGGOK KABUPATEN BLITAR
- PEKERJAAN PENINGKATAN TALUD PENGAMAN KALI TOGOGAN
KECAMATAN SRENGAT KABUPATEN BLITAR
- PEKERJAAN PENINGKATAN TALUD PEGAMAN KALI ABAB KECAMATAN
SANANKULON KABUPATEN BLITAR
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
- PEKERJAAN PENINGKATAN TALUD PENGAMAN KALI NGAGLIK
KECAMATAN SANANKULON KABUPATEN BLITAR
- PEKERJAAN PENINGKATAN TALUD PENGAMAN KALI CERME
KECAMATAN SRENGAT KABUPATEN BLITAR
- PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN KANIGORO – TUMPANG
KECAMATAN KANIGORO KABUPATEN BLITAR
- PEMBANGUNA TEMPAT PARKIR DAN AKSES JALAN MASUK DI AREA
DISPEKDUKCAPIL DAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN
BLITAR
h) Reviu Penyerapan Anggaran dan Pengadaan barang/jasa
8) Evaluasi SAKIP OPD
Evaluasi SAKIP dilaksanakan sesuai Peraturan Bupati Blitar Nomor :
Peraturan Bupati Blitar nomor 21 Tahun 2017 tentang Petunjuk
Pelaksanaan valuasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instensi Pemerintah
Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah
Kabupaten Blitar. Tujuan dilaksanakannya evaluasi SAKIP adalah
mengukur progress implementasi SAKIP, menilai akuntabilitasi OPD
dan memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kinerja dan
penguatan akuntabilitas kinerja OPD. Fokus evaluasi adalah evaluasi
atas proses/penerapan SAKIP, evaluasi atas output, dan evaluasi atas
hasil dan manfaat (outcome). Terhadap OPD yang telah dilakukan
evaluasi pada tahun sebelumnya, pelaporan hasil evaluasi menyajikan
informasi tindak lanjut dari rekomendasi tahun sebelumnya, sehingga
dapat membandingkan dan mengetahui perbaikan yang telah
dilakukan. Pada tahun 2019 evaluasi implentasi SAKIP dilaksanakan
pada 52 OPD. Namun Tahun 2019 terdapat 1 OPD yang bernilai CC
yaitu Dinas Nakertrans, sehingga target kinerja untuk kegiatan ini
sebesar 98% dan tidak tercapai 100%.
9). Verifikasi LHKASN
Pengisian LHKASN pada aplikasi SIHARKA MenPAN. Untuk tahun 2019
target verifikasi sejumlah 6845 PNS dari lingkup dinas pendidikan dan
pejabat struktural di lingkungan Pemkab Blitar.
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
Hasil kegiatan verifikasi LHKASN Tahun 2019 sampai dengan Bulan
September 2019 sebagai berikut :
- ASN yang mendapatkan user LHKASN sejumlah 7.874 orang.
- Wajib lapor LHKASN yang sudah pensiun/memasuki usia pensiun per
Agustus 2019 sejumlah 1.495
Prosentase pengisian LHKASN yang telah diverifikasi oleh Inspektorat
sampai dengan Bulan Desember 2019 sebesar 90,47 %.
II. Inspektorat Kabupaten Blitar pada tahun 2019 diperkuat oleh 14
tenaga auditor dan 25 P2UPD. Peningkatan kompetensi sumber daya
aparatur pengawasan dilakukan melalui kegiatan Peningkatan
Kompetensi Aparatur Inspektorat berupa pelatihan/diklat, workshop,
Bintek, Peningkatan Kapasitas Aparatur Inspektorat yang bekerja
sama dengan BPKP, Badan Diklat BPK Yogjakarta dan Universitas
Brawijaya yang dilaksanakan sebanyak 15 kali dan diikuti oleh 54
seluruh pegawai Inspektorat.
c. Kerjasama dengan Instansi Vertikal
Tahun 2019 Inspektorat bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik
Kabupaten Blitar terkait dengan Pelaksanaan Survey Penillaian
Integritas atas perintah dari KPK. Di jawa timur, terdapat 9
kabupaten/kota dan provinsi yang mengikuti kegiatan ini.
Pelaksanaan Survey Penillaian Integritas dilakukan pada 130
responden dengan rincian sebagai berikut :
- Internal (OPD) sebanyak 60 orang. Masing – masing 10 orang pada
6 OPD yaitu :
1. DPMPTSP
2. Dinas PUPR
3. Dishub
4. Bapenda
5. BLP
6. Dinkes
- Eksternal / masyarakat pada sebanyak 60 orang
- Eksper sebanyak 10 orang
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
1. Ketua DPRD
2. Bupati
3. Ketua PN
4. Wakapolres
5. Inspektur Kab. Blitar
6. Pengacara (Bambang Arjuno)
7. Ketua Organda (Heri Romadhon)
8. Ketua IDI Kabupaten Blitar (Dr. DIDIK)
9. BPKP (Yuli)
10. Pensiunan
Hasil survey pada responden langsung terkirim ke server pada BPS
Pusat. Hasil dari Pelaksanaan Survey Penillaian Integritas akan
diekspose oleh KPK pada Bulan Juni 2020.
Dasar :
- Perjanjian Kerja Sama antara Direktorat Penelitian dan
Pengembangan Kedeputian Bidang Pencegahan Komisi
Pemberantasan Korupsi dan Direktorat Statistik Ketahanan Sosial
Kedeputian Statistik Sosial Badan Pusat Statistik, Nomor : 228
Tahun 2019 dan Nomor : 16.12.16/KS.P/11-VII/2019 tanggal 11
Juli 2019 tentang Survei Penilaian Integritas 2019
- Surat Menteri Dalam Negeri kepada Bupati / Walikota di Seluruh
Indonesia Nomor 903/10369/SJ tanggal 26 November 2018 tentang
Penyediaan Anggaran Untuk Pelaksanaan Survei Penilaian Integritas
Dalam APBD Tahun Anggaran 2019
- Surat Menteri Dalam Negeri kepada Gubernur / Kabupaten /
Walikota tanggal 9 Juli 2019 Nomor 700/6005/SJ tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Survei Penilaian Integritas Tahun 2019
- Surat Deputi Bidang Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi
kepada Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik Nomor :
B/3041/LIT.05/10-15/03/2019 tanggal 28 Maret 2019 perihal
Permintaan Kerjasama Pelaksanaan Survei Penilaian Integritas
Tahun 2019
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
- Kesepakatan Bersama antara Bupati Blitar dengan Kepala Badan
Pusat Statistik Kabupaten Blitar Nomor : 134/I.06/409.05/2019 dan
Nomor : 35050.001/BPS/KS/9280/II/2019
- Surat Inspektur Kabupaten Blitar kepada Kepala Badan Pusat
Statistik Kabupaten Blitar Nomor: 700/196/409.207/2019 tanggal
12 Maret 2019 tentang Kerjasama Survei Penilaian Integritas Tahun
2019
- Surat Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar kepada
Inspektur Kabupaten Blitar Nomor B-35051.057/BPS/9280/4/2019
tanggal 8 April 2019 tentang Kerajasama Survei Penilaian Integritas
Tahun 2019.
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
BAB IV
P E N U T U P
Secara umum dapat disimpulkan bahwa sasaran Inspektorat
Kabupaten Blitar yaitu meningkatnya kualitas pengawasan dan
pembinaan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang telah
ditetapkan dalam rencana Kinerja Tahun 2019 belum dapat
dipenuhi, dengan tingkat pencapaian keseluruhan rata - rata yaitu
sebesar 87, 94 %.
Pencapaian kedua sasaran yang belum tercapai secara
memuaskan sehingga perlu adanya komitmen dari seluruh jajaran
Inspektorat Kabupaten Blitar untuk berkontribusi nyata dan
berperan serta dalam pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi
sebagaimana diamanatkan dalam peraturan Bupati Nomor 46 Tahun
2016 tentang Kedudukan Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan
Fungsi Serta Tata Kerja Inspektorat Daerah Kabupaten Blitar.
Keberhasilan dan ketidak berhasilan pencapaian Kinerja
sasaran merupakan proses pembelajaran dalam rangka mewujudkan
akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah yang perlu dicermati guna
peningkatan kinerja dimasa mendatang. Hal ini dapat dilakukan
dengan melaksanakan program secara optimal melalui pendekatan
pemberdayaan dan optimalisasi sumber daya yang dimiliki dan
tentunya perencanaan yang baik dengan melaksanakan kaidah-
kaidah yang telah ditetapkan.
INSPEKTUR KABUPATEN BLITAR
ACHMAD LAZIM, SE., MM Pembina Utama Muda
NIP.19600805 198903 1 013
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019
INSPEKTORAT DAERAH
LKJIP INSPEKTORAT TAHUN 2019