informed consent

7
INFORMED CONSENT dr. Harry Milyantono DEFINISI Informed consent adalah suatu pernyataan sepihak dari orang yang berhak (yaitu pasien,keluarga atau walinya) yang isinya berupa ijin atau persetujuan kepada dokter untuk melakukan tindakan medik sesudah orang yang berhak tersebut diberi informasi secukupnya. Menurut permenkes No. 585 tahun 1989 istilah Informed consent ini adalah melindungi pasien terhadap segala tindakan medic yang di lakukan tanpa sepengetahuan pasien dan memberikan perlindungan hokum kepada dokter terhadap akibat yang tak terduga dan bersifat negative. KAPAN PERSETUJUAN TIDAK DIPERLUKAN MENURUT PERMENKES TENTANG PERTINDIK? Ada tiga hal dimana persetujuan tidak diperlukan : pasien tidak sadar / pingsan serta tidak didampingi oleh keluarga terdekat da secara medic berada dalam keadaan gawat dan atau darurat yang memerlukan tindakan medic segera untuk kepentinganya, tidak di perlukan persetujuan dari siapapun (pasal 11) perluasan operasi yang tidak diduga sebelumnya, dapat dilakukan untuk menyelamatkan jiwa pasien, tanpa minta persetujuan lebih dahulu, informasi dapat diberikan setelah operasi selesai dilakukan (pasal 7)

Upload: aditya-raharja

Post on 15-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Kedokteran

TRANSCRIPT

Page 1: Informed Consent

INFORMED CONSENT

dr. Harry Milyantono

DEFINISI

Informed consent adalah suatu pernyataan sepihak dari orang yang berhak (yaitu

pasien,keluarga atau walinya) yang isinya berupa ijin atau persetujuan kepada dokter untuk

melakukan tindakan medik sesudah orang yang berhak tersebut diberi informasi secukupnya.

Menurut permenkes No. 585 tahun 1989 istilah Informed consent ini adalah

melindungi pasien terhadap segala tindakan medic yang di lakukan tanpa sepengetahuan

pasien dan memberikan perlindungan hokum kepada dokter terhadap akibat yang tak terduga

dan bersifat negative.

KAPAN PERSETUJUAN TIDAK DIPERLUKAN MENURUT PERMENKES

TENTANG PERTINDIK?

Ada tiga hal dimana persetujuan tidak diperlukan :

pasien tidak sadar / pingsan serta tidak didampingi oleh keluarga terdekat da secara

medic berada dalam keadaan gawat dan atau darurat yang memerlukan tindakan

medic segera untuk kepentinganya, tidak di perlukan persetujuan dari siapapun (pasal

11)

perluasan operasi yang tidak diduga sebelumnya, dapat dilakukan untuk

menyelamatkan jiwa pasien, tanpa minta persetujuan lebih dahulu, informasi dapat

diberikan setelah operasi selesai dilakukan (pasal 7)

dalam hal tindakan medic yang harus dilakukan sesuai dengan program pemerintah di

mna atindakan medic disebut untuk kepentingan masyarakat banyak, maka

persetujuan tindakan medik tidak diperlukan (pasal 14)

YANG BERHAK MEMBERIKAN PERSETUJUAN SETELAH MENDAPAT

INFORMASI ANTARA LAIN :

Yang berhak memberikan persetujuan adalah pasien dewasa yang dalam keadaan

sadar dan sehat mental.

Yang dimaksud dengan pasien dewasa ialah yang telah berumur 21 tahun atau telah

menikah

Page 2: Informed Consent

Bagi pasien dewasa yang berada di bawah pengampunan, persetujuan diberikan

kepada wali/curator.

Bagi pasien dewasa yang menderita gangguan mental, persetujuan diberikan oleh

orang tua/wali/curator.

Bagi pasien di bawah umur 21 tahun,dan tidak mempunyai orang tua/wali atau

orang/wali berhalangan,persetujuan diberikan oleh keluarga terdekat atau induk

semang (guardian)

BENTUK IZIN INFORMED CONSENT

A. Dinyatakan secara jelas (expressed)

Secara lisan (oral)

Secara tertulis (written)

B. Dianggap diberikan (implied or facit consent)

Dalam keadaan biasa (Normal)

Dalam keadaan gawat darurat (emergency)

HAL – HAL YANG PERLU DI SAMPAIKAN DALAM PERSETUJUAN TINDAKAN

MEDIK ADALAH:

Maksud dan tujuan tindakan medik tertentu tersebut

Resiko yang melekat pada tindakan medic itu

Kemungkinan timbulnya efek samping

Alternatife lain tindakan medik itu.

Kemungkinan – kemungkinan (sebagai konsekuensi)

Yang terjadi bila tindakan medic itu tidak dilakukan.

Page 3: Informed Consent

DALAM MENJELASKAN MENGENAI RESIKO PERLU DIKATAKAN

MENGENAI:

Sifat dan resiko tindakan

Berat ringan resiko yang terjadi

Kemungkinan resiko tersebut terjadi

Kapan resiko tersebut akan timbul seandainya terjadi

MANFAAT INFORMED CONSENT

1. Melindungi pasien terhadap segala tindakan medik yang dilakukan tanpa

sepengetahuan pasien. Misalnya hendak dilakukan prosedur medic yang sebenarnya

tidak perlu dan tanpa ada dasar mediknya

2. Memberikan perlindungan hokum kepada dokter terhadap akibat yang tak terduga dan

bersifat negatif. Misalnya terhadap “ risk of treatment” yang tak mungkin di

hindarkan, walaupun sang dokter berusaha sedapat mungkin dan bertindak dengan

sangat hati – hati dan teliti.

INFORMASI

Beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai informasi ini adalah:

Informasi harus diberikan baik diminta maupun tidak.

Informasi tidak boleh memakai istilah kedokteran karena tidak di mengerti oleh orang

awam.

Informasi harus di berikan sesuai dengan tingkat pendidikan,kondisi dan situasi

pasien.

Informasi harus diberikan secara lengkap dan jujur,kecuali bila dokter menilai bahwa

informasi tersebut dapat merugikan kepentingan atau kesehatan pasien atau pasien

menolak di berikan informasi.

Dalam hal demikian maka informasi tersebut dapat diberikan kepada keluarga

terdekat dengan di damping oleh seorang perawat/paramedic lainnya sebagai saksi

dan dengan seijin pasien.

BERDASARKAN DOKTRIN INFORMED CONSENT MAKA YANG HARUS

DIBERITAHUKAN ADALAH:

Diagnose yang di tegakan

Sifat dan luasnya tindakan yang akan di lakukan

Page 4: Informed Consent

Mafaat dan urgensinya dilakukan tindakan tersebut

Risiko – risiko dari tindakan tersebut

Konsekwensinya apabila tidak dilakukan tindakan

Kadangkala biaya – biaya yang menyangkut tindakan tersebut

Prognosa

ASPEK DASAR YURIDIS

Informed cosent termasuk bidang hukum kedokteran di dalam ilmu hukum dikenal 3 macam

sanksi,yaitu

1. Sanksi administrative

Permenkes no.585 tahun 1989 apasl 13 berbunyi

“terhadap dokter yang melakukan tindakan medic tanpa adanya persetujuan dari pasien

atau keluarganya dapat dikenakan sanksi administrative berupa pencabutan surat izin

prakteknya”

2. Sanksi perdata

Dasar tuntutan dapat dipergunakan KUH perdata pasal 18,6,5 yang mengatur tentang

tindakan melanggar hukum

3. Sanksi pidana

Informed consent termasuk bagian hukum kedokteran yang pada hakekatnya tidak

terkumpul di dalam satu kitab undang – undang khusus, tetapi letaknya tercecer di

beberapa kitab undang – undang lain didalam beberapa pasal tertentu dapat di kaitkan.

Misal : sanksi pidana dapat di kaitkan pasal 351 tentang penganiayaan.

PERTINDIK INDONESIA

Bersama dengan standar profesi medis (SPM), persetujuan tindakan medic (PTM)

merupakan unsure pokok dari tanggung jawab profesi kedokteran. Persetujuan tindakan

medis yaitu suatu izin atau pernyataan setuju dari pasien yang di berikan secara bebas, sadar

dan rasional setelah ia memperoleh informasi yang lengkap, valid dan akurat dipahami dari

dokter tentang keadaan penyakitnya serta tindakan medis yang akan diperolehnya.persetujuan

tindakan medis ini diatur dalam peraturan mentri kesehatan RI NO.585/Menkes/per/IX/1989

yang berisikan:

Ketentuan umum

Persetujuan

Page 5: Informed Consent

Informasi

Yang berhak memberikan persetujuan

Tanggung jawab

Sanksi

Ketentuan lain

Ketentuan penutup

Persetujuan tindakan medis ini dirinci lebih lanjut dalam SK Dirjen Yan Dik No. HK.

00.06.6.5.1866 tahun 1999 tentang pedoman persetujuan tindakan medic (informed consent),

yang berisikan:

1. Pendahuluan

Ketentuan umur

Dasar

Tujuan

Pengertian

2. Persetujuan tindakan medic

Pengaturan persetujuan atau penolakan tindakan medic

Informasi

Pelaksanaan

Isi informasi

Kewajiban

Cara menyampaikan informasi

Cara menyatakan persetujuan

Jenis tindakan medis yang mengandung resiko

Perluasan tindakan medis

Pelaksanaan IC untuk tindakan Medis Tertentu

Perkecualian persetujuan tindakan medis

Isian formal persetujuan tindakan medis

3. Penutup