sk informed consent

24
s SURAT KEPUTUSAN PERATURAN RUMAH SAKIT MITRA MIDIKA No: /SK DIR /RSMM/X/2015 Tentang INFORMED CONSENT MENIMBANG: 1. Bahwa dalam rangka melaksanakan kewajiban yang timbul akibat hubungan terapetik, RS wajib melakukan tindakan untuk mengatasi gangguan kesehatan pasien. 2. Bahwa tindakan medik yang dilakukan dokter RS penuh dengan ketidakpastian dan hasilnyapun tidak dapat diperhitungkan secara matematik (pasti). 3. Bahwa hampir semua tindakan medik mengandung risiko / akibat ikutan yang tak menyenangkan sehingga pasien perlu diberitahu dan diminta persetujuannya. 4. Bahwa untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam butir (3), dipandang perlu untuk menetapkan Peraturan Rumah Sakit Tentang Informed Consent. MENGINGAT: 1. UU No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan. 2. UU Hukum Perdata, Republik Indonesia. 3. UU No 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran 4. UU No. 8 Th 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. 5. PP No. 32 Th 1996 Tentang Tenaga Kesehatan. 6. Permenkes RI No. 585 / Men Kes / Per / IX / 1989 Tentang Persetujuan Tindakan Medik. 7. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik No. HK. 00.06.3.5. 1866. Tanggal 21 April 1999 Tentang Informed Consent. 8. Surat Edaran Dirjen Yanmed Depkes RI. No: YM. 02. 04. 3. 5. 2504. Tg. 10 Juni 1997 Tentang Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit. 9. Kode Etik Kedokteran Indonesia MEMUTUSKAN

Upload: firman-kurnianto

Post on 13-Feb-2016

366 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

informed consent

TRANSCRIPT

Page 1: Sk Informed Consent

s

SURAT KEPUTUSANPERATURAN RUMAH SAKIT MITRA MIDIKA

No: /SK DIR /RSMM/X/2015Tentang

INFORMED CONSENT

MENIMBANG:1. Bahwa dalam rangka melaksanakan kewajiban yang timbul akibat hubungan terapetik,

RS wajib melakukan tindakan untuk mengatasi gangguan kesehatan pasien.2. Bahwa tindakan medik yang dilakukan dokter RS penuh dengan ketidakpastian dan

hasilnyapun tidak dapat diperhitungkan secara matematik (pasti).3. Bahwa hampir semua tindakan medik mengandung risiko / akibat ikutan yang tak

menyenangkan sehingga pasien perlu diberitahu dan diminta persetujuannya.4. Bahwa untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam butir (3), dipandang perlu

untuk menetapkan Peraturan Rumah Sakit Tentang Informed Consent.

MENGINGAT:1. UU No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan. 2. UU Hukum Perdata, Republik Indonesia.3. UU No 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran 4. UU No. 8 Th 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.5. PP No. 32 Th 1996 Tentang Tenaga Kesehatan.6. Permenkes RI No. 585 / Men Kes / Per / IX / 1989 Tentang Persetujuan Tindakan Medik.7. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik No. HK. 00.06.3.5. 1866. Tanggal

21 April 1999 Tentang Informed Consent.8. Surat Edaran Dirjen Yanmed Depkes RI. No: YM. 02. 04. 3. 5. 2504. Tg. 10 Juni 1997

Tentang Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit.9. Kode Etik Kedokteran Indonesia

MEMUTUSKAN MENETAPKAN: PERATURAN RS.MITRA MEDIKA TENTANG INFORMED CONSENT.

Pasal 1Setiap tindakan medik, baik diagnostik ataupun terapetik, yang akan dilakukan harus lebih dahulu mendapatkan persetujuan dari orang yang menurut hukum memiliki hak untuk memberikan persetujuannya, kecuali pasien dalam keadaan emergensi.

Pasal 2Persetujuan tindakan medik sebagaimana dimaksud dalam Pasal (1) harus diberikan secara tegas dan jelas, dalam keadaan sadar, bebas dan tanpa unsur paksaan.

Pasal 3Sebelum memberikan persetujuannya, kepada orang yang berhak harus diberikan informasi secukupnya mengenai tindakan medik yang akan dilakukan agar dapat dijadikan dasar bagi penentuan sikap terhadap tindakan medik yang akan dilakukan, kecuali yang bersangkutan

Page 2: Sk Informed Consent

dengan secara jelas dan tegas menolak menerima informasi (pasien dengan “Don’t tell me, doctor” syndrome).

Pasal 4Informasi diberikan secara lisan (agar dapat terjadi komunikasi dua arah), meliputi:a. Alasan perlunya dilakukan tindakan medik.b. Manfaat yang diharapkan dari tindakan medik tersebut.c. Risiko yang mungkin terjadi.d. Akibat ikutan yang selalu menyertai tindakan medik.e. Ada tidaknya tindakan medik alternatif.f. Risiko yang dapat terjadi jika menolak tindakan medik.

Pasal 5Kewajiban memberikan informasi sepenuhnya menjadi tanggungjawab dokter yang hendak melakukan tindakan medik.

Pasal 6Pemberian informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal (5) tidak dapat didelegasikan kepada dokter lain, perawat atau bidan guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Pasal 7Sesudah diberikan informasi, yang bersangkutan dapat menyampaikan persetujuannya secara terucap (oral consent), tersurat (written consent) atau tersirat (implied consent).

Pasal 8Jika tindakan medik yang direncanakan mengandung risiko tinggi (operasi atau tindakan invasif lainnya) maka persetujuan harus diberikan secara tersurat dengan cara menandatangani atau membubuhkan cap ibu jari tangan kiri pada formulir informed consent yang disediakan.

Pasal 9Sebelum ditandatangani atau dibubuhi cap ibu jari tangan kiri, formulir tersebut harus sudah diisi lengkap oleh dokter yang akan melakukan tindakan medik atau oleh tenaga medik lain yang diberi delegasi, untuk kemudian yang bersangkutan dipersilahkan membacanya, atau jika dipandang perlu dibacakan di hadapannya.

Pasal 10Jika orang yang berhak memberikan persetujuan menolak menerima informasi (“Don’t tell me, doctor” syndome) dan menyerahkan sepenuhnya kepada dokter maka orang tersebut dianggap telah menyetujui kebijakan medik yang akan dilakukan dokter.

Pasal 11Apabila yang bersangkutan sesudah menerima informasi, menolak memberikan persetujuannya maka ia perlu menandatangani surat pernyataan penolakan.

Pasal 12Jika pasien belum dewasa atau tidak sehat akalnya maka yang berhak memberikan atau menolak memberikan persetujuan tindakan medik adalah orang tua, keluarga, wali atau kuratornya.

Pasal 13Bagi pasien yang sudah menikah maka suami atau isteri dari pasien tersebut tidak diikutsertakan menandatangani persetujuan, kecuali unt tindakan non-terapetik berimbas kpd mereka sebagai suami-isteri dan bersifat irreversibel.

Pasal 14

Page 3: Sk Informed Consent

Persetujuan tindakan medik yang sudah diberikan dapat ditarik kembali (dicabut) setiap saat, kecuali tindakan medik yang direncanakan sudah sampai pada tahapan pelaksanaan yang tidak mungkin lagi untuk dibatalkan.

Pasal 15Dalam hal persetujuan diberikan oleh keluarga maka yang berhak menarik kembali (mencabut) adalah anggota keluarga tersebut atau anggota keluarga lain yang kedudukan hukumnya lebih berhak untuk bertindak sebagai wali.

Pasal 16Penarikan kembali (pencabutan) persetujuan tindakan medis harus diberikan secara tertulis dengan cara menandatangani formulir yang disediakan.

Pasal 17Semua hal-hal yang sifatnya luar biasa dalam proses mendapatkan persetujuan tindakan medik harus dicatat dalam rekam medik.

Pasal 18Seluruh dokumen mengenai persetujuan tindakan medik harus disimpan bersama-sama rekam medik pasien.

Ditetapkan di :Bekasi Tanggal : 9 April 2008

Dr. I.Made G.A WirawanDirektur RS.Mitra Medika

Page 4: Sk Informed Consent

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MITRA MEDIKA

NO : 051/SK- DIR/ RSMM/ XII/2015

TENTANGPEDOMAN PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS

RUMAH SAKIT UMUM MITRA MEDIKA

Menimbang : a. Bahwa rumah sakit harus menyelenggarakan rekam medis yang merupakan bukti tentang proses pelayanan medis kepada pasien.

b. Bahwa rekam medis harus memuat informasi yang cukup akurat tentang perjalanan penyakit, proses pengobatan dan tindakan medis serta dokumentasi hasil pelayanan.

c. Bahwa untuk maksud tersebut pada butir 1 (satu) dan butir 2 (dua) perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur RS.Mitra Medika

Mengingat : 1. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 983/Men.Kes/SK/XI/1992 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum.

2. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 436/Men.Kes/SK/VI/1993 tanggal 3 Juni 1993 tentang berlakunya Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis di Rumah Sakit.

3. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 749a/Men.Kes/PER/VII/1998 tentang Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia. Revisi I Tahun 1997.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Menetapkan Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Bunda Margonda tahun 2009, yang terdiri dari :

a. Buku I : Pengorganisasian Rekam Medis RS.Mitra Medika

b. Buku II : Pedoman Pelayanan Rekam Medis RS.Mitra Medika

- Petunjuk Teknis Pengisian Formulir Rekam Medis- Contoh Formulir Rekam Medis

c. Buku III : Standar Prosedur Rekam Medis

Ketiga : Memberlakukan Buku Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi I tahun 1997, Departemen Kesehatan RI, Dir. Jen. Yan.Medik

Page 5: Sk Informed Consent

Keempat : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini, akan dilakukan perbaikan seperlunya.

`

Ditetapkan di :Bekasi Tanggal : 01 Des 2015

Dr. I.Made G.A WirawanDirektur RS.Mitra Medika

SURAT KEPUTUSAN

Page 6: Sk Informed Consent

Nomor : TentangVISI, MISI, MISI KHUSUS, TU-GAS DAN MOTTO RS _____________________________________________________Menimbang : Bahwa dalam rangka peningkatan mutu pelayanan rumah Sakit makadipandang perlu untuk menetapkan visi, misi, misi khusus, tugas danmotto RS Mengingat :.1. Keputusan Menteri Kese-hatan RI Nomor : ………………..tentang Izin

Page 7: Sk Informed Consent

Penyelenggaraan RS .2. SK Kepala Dinas Kese-hatan Kota nomor 001……………..tentang ijinoperasional RS 3. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :436/Menkes/SK/VI/1993 ten-tang berlakunya Standar Pelayanan RSdan Standar Pelayanan Medik4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :

Page 8: Sk Informed Consent

1333/Menkes/SK/XII/1999 Tanggal 8 Desember ten-tang PenerapanStandar Pelayanan RS dan Standar Pelayanan Medik5. Standar Akreditasi Pelayanan Administrasi dan ManajemenMEMUTUSKANMenetapkan : 1. VisiRumah Sakit Swasta yang mengutamakan pelayanan kesehatanyang bermutu dan ter-baik bagi seluruh lapisan masyarakat dansekitarnya”2. Misi

Page 9: Sk Informed Consent

Memberikan pelayanan ku-ratif, preventif, promotif, dan rehabilitatifyang terbaik bagi selu-ruh lapisan masyarakat dan sekitarnya,peningkatan sumber daya manusia, pen-ingkatan kesejahteraankaryawan.3. Misi KhususMenjadikan Rumah Sakit Swasta andalan 4. TugasMelaksanakan upaya kese-hatan secara berdaya guna dan berhasil

Page 10: Sk Informed Consent

guna dengan menguta-makan upaya penyem-buhan dan pemulihanyang dilaksanakan secara serasi dan terpadu den-gan upa

SURAT KEPUTUSANNomor : TentangVISI, MISI, MISI KHUSUS, TU-GAS DAN MOTTO RS _____________________________________________________Menimbang : Bahwa dalam rangka peningkatan

Page 11: Sk Informed Consent

mutu pelayanan rumah Sakit makadipandang perlu untuk menetapkan visi, misi, misi khusus, tugas danmotto RS Mengingat :.1. Keputusan Menteri Kese-hatan RI Nomor : ………………..tentang IzinPenyelenggaraan RS .2. SK Kepala Dinas Kese-hatan Kota nomor 001……………..tentang ijinoperasional RS 3. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :

Page 12: Sk Informed Consent

436/Menkes/SK/VI/1993 ten-tang berlakunya Standar Pelayanan RSdan Standar Pelayanan Medik4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :1333/Menkes/SK/XII/1999 Tanggal 8 Desember ten-tang PenerapanStandar Pelayanan RS dan Standar Pelayanan Medik5. Standar Akreditasi Pelayanan Administrasi dan ManajemenMEMUTUSKANMenetapkan : 1. Visi

Page 13: Sk Informed Consent

Rumah Sakit Swasta yang mengutamakan pelayanan kesehatanyang bermutu dan ter-baik bagi seluruh lapisan masyarakat dansekitarnya”2. MisiMemberikan pelayanan ku-ratif, preventif, promotif, dan rehabilitatifyang terbaik bagi selu-ruh lapisan masyarakat dan sekitarnya,peningkatan sumber daya manusia, pen-ingkatan kesejahteraankaryawan.

Page 14: Sk Informed Consent

3. Misi KhususMenjadikan Rumah Sakit Swasta andalan 4. TugasMelaksanakan upaya kese-hatan secara berdaya guna dan berhasilguna dengan menguta-makan upaya penyem-buhan dan pemulihanyang dilaksanakan secara serasi dan terpadu den-gan upaSURAT KEPUTUSANNomor : TentangVISI, MISI, MISI KHUSUS, TU-GAS DAN MOTTO RS

Page 15: Sk Informed Consent

_____________________________________________________Menimbang : Bahwa dalam rangka peningkatan mutu pelayanan rumah Sakit makadipandang perlu untuk menetapkan visi, misi, misi khusus, tugas danmotto RS Mengingat :.1. Keputusan Menteri Kese-hatan RI Nomor : ………………..tentang IzinPenyelenggaraan RS .2. SK Kepala Dinas Kese-hatan Kota nomor 001……………..tentang ijin

Page 16: Sk Informed Consent

operasional RS 3. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :436/Menkes/SK/VI/1993 ten-tang berlakunya Standar Pelayanan RSdan Standar Pelayanan Medik4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :1333/Menkes/SK/XII/1999 Tanggal 8 Desember ten-tang PenerapanStandar Pelayanan RS dan Standar Pelayanan Medik

Page 17: Sk Informed Consent

5. Standar Akreditasi Pelayanan Administrasi dan ManajemenMEMUTUSKANMenetapkan : 1. VisiRumah Sakit Swasta yang mengutamakan pelayanan kesehatanyang bermutu dan ter-baik bagi seluruh lapisan masyarakat dansekitarnya”2. MisiMemberikan pelayanan ku-ratif, preventif, promotif, dan rehabilitatif

Page 18: Sk Informed Consent

yang terbaik bagi selu-ruh lapisan masyarakat dan sekitarnya,peningkatan sumber daya manusia, pen-ingkatan kesejahteraankaryawan.3. Misi KhususMenjadikan Rumah Sakit Swasta andalan 4. TugasMelaksanakan upaya kese-hatan secara berdaya guna dan berhasilguna dengan menguta-makan upaya penyem-buhan dan pemulihan

Page 19: Sk Informed Consent

yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu den-gan upa