indriati: jurnal guru halaman 83-87
DESCRIPTION
Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran (www.e-jurnalguru.com)TRANSCRIPT
-
Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran | JurnalGuru Volume I, No. 1, Mei Juni (2015): 83 -87
ISSN : 2459-9743 | 83
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Penjumlahan Pecahan
pada Mata Pelajaran Matematika
Melalui Pendekatan Pembelajaran PAKEM
Pada Siswa Kelas IVA SD Negeri 2 Sekayu
Indriati SD Guru SD Negeri 2 Sekayu, Kab. Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan
Diterima: 8 Mei 2015 Disetujui: 17 Mei 2015
ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar materi penjumlahan pada
mata pelajaran Matematika melalui pendekatan pembelajaran PAIKEM pada siswa kelas IV-A.
Semester II SD Negeri 2 Sekayu. Penelitian ini dilaksanakan dikelas IV-A semester II tahun pelajaran
2014/2015 dengan jumlah 32 siswa terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Metode
penelitian menggunakan analisis data kuantitatif yaitu dengan membandingkan hasil ulangan harian
siklus I dan siklus II. Observasi dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa lembar observasi
rancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan kemampuan siswa. Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah peserta didik yang mengalami ketuntasan belajar
yaitu dari 53,12 persen pada Siklus I menjadi 84,37 persen pada Siklus II, dan 80 persen siswa
mencapai standar KKM 71. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran
PAKEM berhasil meningkatkan hasil belajar siswa kelas IVA SD Negeri 2 Sekayu dalam materi
penjumlahan pada mata pelajaran Matematika.
Kata kunci : hasil belajar, penjumlahan pecahan, PAKEM
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu
pelajaran yang dapat membentuk
perkembangan intelektual atau berpikir siswa,
akan tetapi kemampuan berpikir masing-
masing siswa tidaklah sama. Oleh sebab itu
dalam pembelajaran mata pelajaran
matematika memerlukan pertimbangan
pertumbuhan yang matang. Dalam
perkembangan berpikir siswa, berbeda dengan
orang dewasa, baik dalam bentuk fisik maupun
dalam cara-cara berpikir, bertindak,
bertanggung jawab, kebiasaan bekerja dan
sebagainya.
Setiap siswa berbeda dalam minat, bakat,
kemampuan, kepribadiaan dan pengalaman
terhadap lingkungannya. Sangat disadari dalam
penerapan pelajaran matematika di Sekolah
Dasar tidak jarang para guru dalam
pembelajaran mata pelajaran matematika
banyak yang mengalami kegagalan atau tidak
berhasil. Pembelajaran matematika di Sekolah
Dasar banyak menggunakan pendekatan
abstrak seperti dengan metode ceramah dan
pemberian tugas. Sangat jarang dijumpai guru
yang merencanakan pembelajaran matematika
dengan menggunakan pendekatan nyata
meningkatkan siswa aktif dalam pembelajaran,
sehingga tidaklah mengherankan bila
pembelajaran matematika yang dikelola oleh
guru kurang maksimal.
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan (PAKEM) merupakan salah satu
pendekatan pembelajaran yang menempatkan
siswa sebagai subyek belajar. Oleh karena itu,
Guru SD yang profesional hendaknya
memahami dan dapat melaksanakan PAKEM di
sekolahnya masing-masing. Undang- undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 40 menyebutkan
bahwa guru dan tenaga kependidikan
berkewajiban untuk menciptakan suasana
pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis dan dialogis. Selain itu dalam
PP Nomor 32 Tahun 2013 Pasal 19 ayat (1)
menyatakan bahwa proses proses
pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi
Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
-
Indriati | Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Penjumlahan Pecahan
84 | ISSN : 2459-9743
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
Dari tuntutan perundangan tersebut
dengan jelas bahwa esensi pendidikan atau
pembelajaran harus memperhatikan
kebermaknaan bagi peserta didik yang
dilakukan secara dialogis atau interaktif, yang
pada intinya pembelajaran berpusat pada siswa
sebagai pebelajar dan pendidik sebagai
fasilitator yang memfasilitasi agar terjadi
belajar pada peserta didik. Untuk mencapai
hasil yang maksimal dalam pembelajaran
matematika, maka menuntut guru untuk
melaksanakan pendekatan pembelajaran yang
konkrit, karena dengan pembelajaran yang
konkrit akan dapat membangkitkan minat
belajar siswa. Akan tetapi tidak dapat
dipungkiri setelah penulis menganalisa kembali
proses pembelajaran matematika yang telah
dilaksanakan memang tidak tepat dalam
penggunaan pendekatan, sehingga hasil dari
proses pembelajaran belum mencapai standar
yang diharapkan.
Bertitik tolak dari permasalahan yang
telah dikemukakan diatas, maka untuk
mencapai hasil yang maksimal penulis perlu
melakukan tindakan perbaikan melalui
pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka
dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut: apakah pendekatan pembelajaran
PAKEM dapat meningkatkan hasil belajar siswa
Kelas IVA SD Negeri 2 Sekayu dalam mata
pembelajaran Matematika pada materi
penjumlahan pecahan?
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
meningkatkan hasil belajar Matematika
melalui Pendekatan Pembelajaran
PAKEM materi Penjumlahan Pecahan
pada siswa kelas IV-A semester II SDN 2
Sekayu Kecamatan Sekayu Kabupaten
Musi Banyuasin.
b. Manfaat Penelitian
1) Bagi Siswa
Dapat meningkatkan minat dan
kreativitas siswa dalam belajar
khususnya mata pelajaran
Matematika
2) Bagi Guru
Menambah wawasan guru serta
meningkatkan kualitas guru dalam
melaksanakan tugas mengajar.
3) Bagi Sekolah
Meningkatkan mutu pendidikan
khususnya mata Pelajaran
Matematika di sekolah
B. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
Hasil belajar diartikan dengan memehami
dua kata pembentuknya, yaitu hasil dan belajar.
Hasil menunjuk pada suatu perolehan akibat
dilakukannya suat aktivitas atau proses yang
mengakibatkan berubahnya input secara
fungsional (Purwanto, 2009). Belajar dilakukan
untuk mengusahakan adanya perubahan
perilaku pada individu yang belajar. Perubahan
perilaku itu merupakan Perolehan yang
mengakibatkan manusia berubah dalam sikap
dan tingkah lakunya. Aspek perubahan itu
mengacu kepada taksonomi tujuan pengajaran
yang dikembangkan oleh Bloom dkk yang
mencakup aspek kognitif, efektif dan
psikomotorik (Wingkel, 1999).
Perubahan perilaku akibat kegiatan
belajar mengakibatkan siswa memiliki
penguasaan terhadap materi pengajaran yang
disampaikan dalam kegiatan belajar mengajar
untuk mencapai tujuan pengajaran. Pemberian
tekanan penguasaan materi akibat perubahan
dalam diri siswa setelah belajar dan hasil
belajar sebagai tingkat penguasaan yang
dicapai oleh mahasiswa dalam mengikuti
proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan
pendidikan yang ditetapkan (Soedijarto, 1993).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah perubahan perilaku siswa akibat belajar.
Perubahan perilaku disebabkan karena adanya
pencapaian penguasaan atas sejumlah bahan
yang diberikan dalam proses belajar mengajar.
Pencapaian ini didasarkan atas tujuan pengajar
yang telah ditetapkan. Hasil itu dapat berupa
perubahan dalam aspek kognitif, afektif
maupun psikomotorik (Purwanto, 2009).
2. Penjumlahan Pecahan
Di dalam mata pelajaran matematika SD,
siswa dituntut untuk memahami bilangan
pecahan dan operasionalnya. Menurut Tim
PPPPTK Matematika (2007). Memberikan
pengertian pecahan adalah merupakan bagian
dari bilangan rasional yang dapat ditulis dalam
bentuk ba dengan a dan b merupakan bilangan
bulat tidak sama dengan 0. Menurut Warsito
(2004 : 23) dalam bukunya yang berjudul
Rahasia Mempelajari Matematika dengan
Mudah dan Lengkap menyatakan bahwa
pecahan adalah suatu bilangan yang terdiri dari
pembilang dan penyebut dengan bentuk
pecahan ba dengan pengertian a disebut
pembilang, sedangkan b disebut penyebut. Dari
pengertian pecahan yang telah dikemukakan
-
Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran | JurnalGuru Volume I, No. 1, Mei Juni (2015): 83 -87
ISSN : 2459-9743 | 85
diatas dapat dipahami bahwa pecahan memiliki
ciri bilangan yang mempunyai pembilang dan
penyebut.
Pecahan biasa adalah lambang bilangan
yang dipergunakan untuk melambangkan
bilangan pecahan dan rasio (perbandingan).
Menurut Kannedy (1994 : 425-427) makna dari
pecahan dapat muncul dari situasi-situasi
sebagai berikut :
a. Pecahan sebagai bagian yang berukuran
sama dari yang utuh.
b. Pecahan sebagai bagian dari kelompo-
kelompok yang beranggotakan sama
banyak, atau juga menyatakan pembagian.
c. Pecahan sebagai perbandingan (rasio).
Bilangan pecahan dapat berupa pecahan
biasa, pecahan campuran, pecahan desimal dan
pecahan persen. Pecahan juga dapat dinyatakan
menurut kelas ekenvalensi yang tak terhingga
banyaknya;
21
= 42
= 63
= 84
dst
3. Pendekatan Pembelajaran PAKEM
PAKEM merupakan akronim dari
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan. Suprihatin (2001: 20)
mengemukakan pendekatan PAKEM adalah
salah satu pendekatan belajar-mengajar yang
menuntut keaktifan dan partisipasi subjek
didik seoptimal mungkin, sehingga siswa
mampu mengubah tingkah lakunya secara
efektif dan efesien tanpa tekanan dari pihak
manapun.
Sejalan dengan pengertian di atas, Ali
(1988:15) mengemukakan PAKEM adalah
salah satu upaya yang dilakukan oleh guru yang
dimiliki dengan perencanaan pengajaran,
pelaksanaan proses belajar-mengajar, dan
diakhiri dengan penilaian hasil belajar yang
pada praktiknya mencerminkan keaktifan
maksimum bagi siswa dalam belajar sehingga
menguasai berbagai keterampilan belajar
secara menyenangkan. Selain itu, Agriawan
(2001: 17) mengemukakan bahwa pendekatan
PAKEM, yaitu pendekatan yang
mengoptimalkan potensi siswa dan guru secara
aktif dan kreatif sehingga memiliki berbagai
keterampilan dalam belajar dengan tanpa
terpaksa untuk melakukannya.
Dari ketiga pengertian di atas, maka dapat
dinyatakan bahwa pada hakikatnya PAKEM
berusaha menciptakan interaksi secara optimal
antara semua komponen pembelajaran,
sehingga siswa dan guru aktif memerankan
perannya dengan kreatif yang menghasilkan
tujuan secara efektif tanpa merasa terbebani
oleh berbagai kegiatan tersebut.
4. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori di atas maka
dapat dikemukakan hipotesis tindakan sebagai
berikut: pendekatan pembelajaran PAKEM
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas
IVA SD Negeri 2 Sekayu dalam materi
penjumlahan pecahan pada mata pelajaran
Matematika.
C. Metode Penelitian
1. Setting Penelitian
a. Waktu Penelitian
Penelitian direncanakan dalam dua siklus
yang akan dilaksanakan Minggu ke tiga
bulan Desember Tahun 2014 sampai
Minggu ke tiga bulan Maret Tahun 2015
b. Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kelas IV-A SD Negeri 2 Sekayu
Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi
Banyuasin.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
kelas IV-A semester II SDN 2 Sekayu
Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi
Banyuasin dengan jumlah siswa 32 siswa
yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 13
siswa perempuan.
3. Rencana Tindakan
Rencana tindakan penelitian dilakukan
berdasarkan hasil orientasi dan
identifikasi masalah pengajaran melalui
pendekatan pembelajaran PAKEM.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam
tahap ini yaitu menyusun : (1) Rencana
Pembelajaran Matematika (2) Lembar
observasi proses pelaksanaan
pembelajaran.
4. Pelaksanaan tindakan penelitian
Pelaksanaan tindakan penelitian
dilakukan pada dua siklus
a. Siklus I pada tanggal 11 Februari 2015
b. Siklus II pada tanggal 15 Februari
2015
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Deskripsi dan Hasil Pembahasan Siklus
I
Tindakan pembelajaran yang akan
dilaksanakan adalah menggunakan metode
PAKEM. Siswa dalam kegiatan belajar dalam
kondisi individu dengan tujuan siswa dapat
lebih optimal dalam memperhatikan dan
memahami materi.
a. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
untuk Siklus I dilaksanakan pada 11 Februari
2015 pada siswa kelas IV-A SD Negeri 2 Sekayu
dengan jumlah siswa 32 orang. Dalam hal ini
-
Indriati | Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Penjumlahan Pecahan
86 | ISSN : 2459-9743
peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses
belajar mengajar mengacu pada rencana
pelaksaan pembelajaran (RPP) yang telah di
siapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan
bersamaan dengan pelaksanaan belajar
mengajar. Observasi dilakukan dengan
menggunakan panduan lembar observasi yang
telah disusun oleh peneliti, sebelum penelitian
dilaksanakan.
b. Observasi Siklus I
Hasil oberservasi aktifitas peserta didik
pada pembelajaran matematika materi
penjumlahan pecahan dalam pelaksanaan
proses pembelajaran siklus I yang dilaksanakan
pada hari Rabu 11 Februari 2015 dengan
teman sejawat Masina, S.Pd SD.
c. Observasi Siklus II
Hasil observasi aktifitas perserta didik
pada pembelajaran Matematika, materi
penjumlahan pecahan melalui pendekatan
pembelajaran PAKEM. Dalam pelaksanaan
proses pembelajaran Siklus 2 yang
dilaksanakan pada hari Rabu 25 Februari 2015
dengan observer Masina, S.Pd SD.
d. Refleksi Siklus I
Berdasarkan hasil penelitian pelajaran
Matematika materi penjumlahan pecahan
melalui pendekatan pembelajaran PAKEM
pada kelas IV-A SD Negeri 2 Sekayu pada Siklus
I masih belum memuaskan karena pada hasil
belajar siswa baru mencapai ketuntasannya
53,12 %, sedangkan pada lembar observasi
terhadap aktifitas siswa saat belajar baru
mencapai 69,23 dan pada lembaran observasi
pelaksanaan pembelajaran Matematika materi
penjumlahan pecahan melalui pendekatan
pembelajaran PAKEM baru mencapai 66,66.
Maka peneliti bersama observer berkolaborasi
untuk meningkatkan hasil belajar Matematika
materi penjumlahan pecahan dengan segala
usaha perbaikan melanjutkan pembelajaran ke
Siklus 2.
e. Refleksi Siklus II
Berdasarkan hasil penelitian pelajaran
Matematika materi penjumlahan pecahan
melalui pendekatan pembelajaran PAKEM pada
kelas IV A SD Negeri 2 Sekayu, pada Siklus 2,
peneliti merasakan hasil belajar siswa sangat
meningkat untuk ketuntasan belajar mencapai
84,37, sedangkan pada lembar observasi
terhadap aktifitas siswa saat belajar mencapai
92,30, dan pada lembaran observasi
pelaksanaan pembelajaran Matematika materi
penjumlahan pencahan melalui pendekatan
pembelajaran PAKEM untuk peneliti mencapai
93,33 maka peneliti dan observer
berkolaborasi mengenai hasil penelitian ini
mengalami peningkatan yang sangat positif,
terbukti dengan telah melampaui indikator
keberhasilan yaitu 80% dari KKM SD Negeri 2
Sekayu dengan nilai minimal 71. Jadi melalui
pendekatan pembelajaran PAKEM dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Pembahasan
Setelah mempelajari data dari hasil
penelitian perbaikan pembelajaran, maka
diperoleh data yang dapat dikemukakan pada
tabel-tabel di bawah ini :
a. Hasil pengamatan terhadap keaktifan
siswa
Tabel 1
Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa
setiap siklus perbaikan pembelajaran
terlihat ada perubahan prosentasinya.
Dengan demikian dipahami bahwa setiap
siklus mengalami peningkatan keaktifan
siswa.
b. Hasil Tes Perbaikan Pembelajaran
Tabel 2
Hasil Tes yang Memenuhi Standar
Ketuntasan
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa
nilai yang memenuhi standar ketuntasan
pada siklus I (53,12%) dan siklus II
(84,37%). Dengan demikian dapat
dipahami bahwa dengan diadakan
Tindakan Perbaikan Pembelajaran setiap
di siklus meningkat.
c. Grafik Jumlah Siswa Yang Mendapat Nilai
> 70
-
Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran | JurnalGuru Volume I, No. 1, Mei Juni (2015): 83 -87
ISSN : 2459-9743 | 87
Dari grafik di atas siswa yang
mendapatkan nilai >70 pada pembelajaran
Matematika adalah sebelum perbaikan
yang mendapat nilai >70 baru 10 orang
siswa, pada siklus I yang mendapat nilai
>70 meningkat menjadi 17 orang siswa
sedangkan pada siklus II yang mendapat
nilai >70 meningkat menjadi 27 orang
siswa.
Grafik Ketuntasan Siswa Dalam
Pembelajaran
Dari Grafik di atas Ketuntasan siswa
dalam Pembelajaran Matematika adalah
Sebelum perbaikan baru tuntas 31,25%, -
pada siklus I meningkatkan ketuntasan
menjadi 53,12%, sedangkan pada siklus II
meningkat lagi menjadi 84,37%.
E. Kesimpulan
Setelah Tindakan Kelas (PTK) untuk
meningkatkan pemahaman siswa tentang
Penjumlahan Pecahan melalui Pendekatan
Pembelajaran PAKEM. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui
Pendekatan Pembelajaran PAKEM dapat
meningkatkan hasil belajar Matematika materi
Penjumlahan Pecahan pada siswa kelas IV-A
semester Dua SDN.2 Sekayu hal ini dapat
dilihat dari peningkatan indikator keberhasilan
yaitu sebesar 53,12% (Siklus I) menjadi
84,37% (Siklus II).
Daftar Pustaka
Agriawan. 2001. Belajar yang Menyenangkan
Sebuah Prosedur. Gema Media: Jakarta.
Muhammad, A. 2001. Pendekatan Belajar Aktif.
Angkasa: Bandung
Suprihatin. 2001. Belajar yang Efektif. Analisa:
Jogjakarta.
Wardani. 2002. Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Jakarta: Universitas Terbuka.
Warsito, 2004. Rahasia Mempelajari
Matematika. Surabaya: Bintang Usaha
Jaya