warta nasional cetak 87

12
E-mail: [email protected] Edisi 187/ Tahun XIII / 4 - 18 Maret 2013 Harga Eceran : Rp 5.000,- ( Luar Jabotabek ditambah ongkos kirim) ALAMAT REDAKSI Jl. Pramuka Raya 137 Jakarta Timur Telp/Fax: (021) 85902275 – HP 082125582006, E-Mail: [email protected] ALAMAT TATA USAHA/ BISNIS Jl. Ahmad Yani No 8, RT : 03/01 (Depan Puskesmas Purwasari), Desa Purwasari – Karawang Telp (0264) 315262, 41373, E-mail: [email protected] Usut Ibas Terlibat, Anas Pegang Kunci JAKARTA, (WN) Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urban- ingrum menjadi kunci untuk menarik putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Edhie Baskoro Yudhoyono yang juga Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat dalam dugaan menerima aliran dana kasus Hambalang. >>bersambung halaman 11 >>bersambung halaman 11 >>bersambung halaman 11 >>bersambung halaman 11 ANAK KeTuA DeWAN SyuRo PKS MANgKiR DATA ibAS TeRiMA DuiT HAMbAlANg TAK JelAS info HUKUM Warta Nasional M e n j a g a K e u t u h a n n K R I Surat Kabar DugAAN KoRuPSi buPATi MANDeK 7 buS WARgA DeMo KeMbAli KeJAguNg DiANiAyA ezA gioNiNo KAdIs BmTr BAnTen dIAncAm 5 TAhUn PenjArA KejAKsAAn dImInTA UsUT KwITAnsI “FIKTIF” dI hUmAs PUrwAKArTA TerKAIT dUA ProyeK “TUmPAng TIn- dIh” BerBAU KorUPsI Beberapa ruas jalan Provinsi di bawah kewenangan Pemerintahan Provinsi Banten hancur “bak kubangan kerbau” di tengah kota yang ruas jalannya berlokasi di Trio Tangerang yaitu Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kejaksaan negeri Kabupaten Purwakarta diminta berbagai kalangan untuk serius mengusut pembayaran melalui kwitansi fiktif alias bodong yang dilakukan oleh Djaya Pranolo, Kasubang Pemberitaan dan Protokol Humas Kabupaten Purwakarta. Berbagai kalangan masyarakat terus mendesak Kejaksaan Tinggi Jawa Barat untuk memeriksa Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Ricky Gustiady terkait dua proyek yang dikerjakan secara “tumpang tindih” yang sarat berbau korupsi. HAl. 10 HAl.8 HAl.3 PuRWAKARTA, (WN) Ribuan warga Purwakarta menggunakan tujuh bus pariwisata dan kendaraan roda empat mendatangi Gedung Kejaksaan Agung, Kamis kemarin. Mereka datang berunjuk rasa meminta Kejaksaan Agung turun ke bawah mengusut kasus korupsi yang diduga melibatkan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi. Menyusul, putusan Pn Purwakarta dengan nomor Pn 65/Pid B/2008/Pn PWK dan putusan MA no 739/Pan.Pid. sus/2154.k/PiD.SUS/2008. Mereka berunjuk rasa mulai dari pukul 13.00 sampai pukul 17.30. JAKARTA, (WN) Anak Ketua Dewan Sy- uro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hilmi Aminuddin, Rid- wan Hakim kembali tidak memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (1/3). Padahal, dia dijadwalkan untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan penerimaan hadiah terkait kuota impor daging sapi tahun 2013 di Kementerian Pertanian (Kemtan). “Tidak hadir,” kata Juru Bicara KPK, Johan Budi kepada wartawan ketika ditanya apakah Ridwan memenuhi panggilan, Jumat (1/3) malam. Hanya saja, Johan men- gaku belum mengetahui apak- ah sudah ada konfirmasi dari pihak Ridwan perihal ketida- khadiran yang bersangkutan. Seperti diketahui, ini bukan kali pertama Ridwan mangkir JAKARTA, (WN) Ketika mantan Bendahara Umum Partai Demokrat (PD) M nazaruddin menyebut be- berapa nama anggota partai itu terlibat korupsi, banyak pihak tidak percaya. Mereka malah menilai nazaruddi n sedang berhalusinasi. Tetapi di pengadilan, kicauan si burung nazar terbukti benar. Kali ini, ketika Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono disebut Anas menerima duit dari proyek Hambalang, lagi-lagi elite dan Beredarnya dokumen catatan keuangan mantan Wakil Direktur PT Per- mai Group, Yulianis, yang memperlihatkan aliran uang proyek sport center Ham- balang mengalir ke Edhie Baskoro panggilan Ibas cu- kup menghebohkan pub- lik. Bahkan berkembang spekulasi, jika tersebarnya dokumen itu sebagai bentuk serangan balik kubu Anas Urbaningrum yang kini di- jadikan tersangka dugaan kasus korupsi Hambalang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menanggapi hal tersebut kolega Anas, yang juga Man- tan Ketua DPC Partai De- mokrat Cilacap, Tri Dianto, menyebutkan jika dokumen itu sudah menjadi rahasia umum. “Saya kurang tahu dan hanya dengar- dengar kalau data-data itu sudah menyebar dan banyak orang yang memilikin- ya,” ungkap Tri kepada wartawan di kediaman Anas, Jalan Te- luk Langsa, Duren Sawit, Jakarta, Minggu (3/3/2013). “Mba Yulianis juga men- gatakan kalau hal itu me- mang ada dalam catatan keuangannya dan itu bukan rahasia lagi,” lanjutnya. Tri membantah jika menye- barnya dokumen tersebut sebagai upaya serangan balik Anas ke kubu Cikeas. Menu- rutnya, hal itu kebetulan saja momentumnya pas. “Saya rasa enggak, saya kira itu hanya dibesar-besarkan saja. Cuma ada momentum sep- erti ini, jadi berita,” pung- kasnya. Dari data keuangan milik Yulianis tercatat jika Ibas menerima uang sebesar USD900 ribu atau senilai Rp8 miliar leb- ih, yang dibagi dalam 4 taha- pan. Pertama, pada 29 April 2010, Ibas me- nerima uang dua kali sebesar USD500 ribu, lalu USD100 ribu. Kemudian pada 30 April 2010, Ibas kembali menerima dua kali uang dari PT Anugrah Nusantara sebesar USD 200 ribu dan USD100 ribu. Ditempat terpisah, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) mendesak KPK agar men- elusuri aliran dana ke Ibas. Ibas dalam dokumen yang beredar, disebut-sebut me- nerima aliran dana dari pe- rusahaan milik Nazaruddin. “KPK wajib terus mengem- bangkan penyelidikan terkait aliran uang ke Ibas,” tegas Ketua DPP Hanura Erik Satyawardhana, di Galery Cafe, TIM, Jakarta, Sabtu. Erik juga bersuara lan- tang supaya SBY selaku Ket- ua Dewan Pembina Partai Demokrat agar menekankan putranya Ibas fokus men- genai dokumen tersebut. “Hanura juga berharap SBY segera turun tangan urus Ibas jangan hanya Anas saja,” tukasnya. Selain itu, Anggota komisi III DPR Martin Hu- tabarat mengatakan, sesuai aturan hukum yang me- nyatakan bahwa Ibas me- Ardina Rasti langsung menggelar jumpa pers sehari setelah Eza Gionino dilimpahkan ke Kejaksaan negeri, dan dipindah tahanan ke LP Cipinang. Rasti memberikan sejumlah keterangan, termasuk cerita yang tersisa dari penganiayaan atas dirinya oleh Eza. Sebelumnya Rasti telah mengungkapkan bahwa penga- niayaan itu terjadi dua kali. Kini diungkapkan bahwa salah satu- nya terjadi ketika ia telah putus hubungan asmara dengan Eza. Penegasan itu sekaligus untuk membantah dugaan bahwa ada unsur cemburu di balik tindak kekerasan yang menimpa Rasti. “Bagaimana saya bisa dituduh cemburu bila kekerasan itu terjadi saat saya sudah putuskan dia,” ung- kapnya saat ditemui di Plaza Pondok indah 2, Jakarta Selatan, Rasti pun menegaskan bahwa dirinya tak sedang membela diri. namun, menurutnya apa yang telah di- alaminya itu harus dipertang- gungjawabkan oleh Eza.“nggak mau kesannya membela diri. Mana mungkin kalau punya hati nurani perempuan disakiti fisik dan hati, masih dituduh cemburu juga?” ujarnya kesal.Kini Eza telah ditahan di LP Cipinang setelah Polres Jakarta Selatan melimpahkan berkas perkara tersebut ke Kejaksaan negeri Jakarta Selatan. Tak lama lagi, perkara itu pun bakal disidangkan. (nu2/mmu) Ardina Rasti

Upload: harian-warta-nasional

Post on 22-Jun-2015

1.541 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Warta Nasional Cetak 87

E-mail: [email protected] 187/ Tahun XIII / 4 - 18 Maret 2013 Harga Eceran : Rp 5.000,- ( Luar Jabotabek ditambah ongkos kirim)

ALAMAT REDAKSIJl. Pramuka Raya 137 Jakarta Timur Telp/Fax: (021) 85902275 – HP 082125582006, E-Mail: [email protected]

ALAMAT TATA USAHA/ BISNISJl. Ahmad Yani No 8, RT : 03/01 (Depan Puskesmas Purwasari), Desa Purwasari – Karawang Telp (0264) 315262, 41373, E-mail: [email protected]

Usut Ibas Terlibat, Anas Pegang Kunci

JAKARTA, (WN)Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urban-ingrum menjadi kunci untuk menarik putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Edhie Baskoro Yudhoyono yang juga Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat dalam dugaan menerima aliran dana kasus Hambalang.

>>bersambung halaman 11>>bersambung halaman 11

>>bersambung halaman 11>>bersambung halaman 11

ANAK KeTuA DeWAN SyuRo PKS MANgKiR

DATA ibAS TeRiMA DuiT HAMbAlANg TAK JelAS

info HUKUM

Warta NasionalM e n j a g a K e u t u h a n n K R I

Surat Kabar

DugAAN KoRuPSi buPATi MANDeK

7 buS WARgA DeMo KeMbAli KeJAguNg

DiANiAyA ezA gioNiNo

KAdIs BmTr BAnTen dIAncAm 5 TAhUn PenjArA

KejAKsAAn dImInTA UsUT KwITAnsI “FIKTIF” dI hUmAs PUrwAKArTA

TerKAIT dUA ProyeK “TUmPAng TIn-dIh” BerBAU KorUPsI

Beberapa ruas jalan Provinsi di bawah kewenangan Pemerintahan Provinsi Banten hancur “bak kubangan kerbau” di tengah kota yang ruas jalannya berlokasi di Trio Tangerang yaitu Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel),

Kejaksaan negeri Kabupaten Purwakarta diminta berbagai kalangan untuk serius mengusut pembayaran melalui kwitansi fiktif alias bodong yang dilakukan oleh Djaya Pranolo, Kasubang Pemberitaan dan Protokol Humas Kabupaten Purwakarta.

Berbagai kalangan masyarakat terus mendesak Kejaksaan Tinggi Jawa Barat untuk memeriksa Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Ricky Gustiady terkait dua proyek yang dikerjakan secara “tumpang tindih” yang sarat berbau korupsi. HAl. 10 HAl.8 HAl.3

PuRWAKARTA, (WN)Ribuan warga Purwakar ta menggunakan tujuh bus

pariwisata dan kendaraan roda empat mendatangi Gedung Kejaksaan Agung, Kamis kemarin. Mereka datang berunjuk rasa meminta Kejaksaan Agung turun ke bawah mengusut kasus korupsi yang diduga melibatkan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi. Menyusul, putusan Pn Purwakarta dengan nomor Pn 65/Pid B/2008/Pn PWK dan putusan MA no 739/Pan.Pid.sus/2154.k/PiD.SUS/2008. Mereka berunjuk rasa mulai dari pukul 13.00 sampai pukul 17.30.

JAKARTA, (WN)Anak Ketua Dewan Sy-

uro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hilmi Aminuddin, Rid-wan Hakim kembali tidak memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (1/3). Padahal, dia dijadwalkan untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan penerimaan hadiah terkait kuota impor daging sapi tahun 2013 di Kementerian Per tanian (Kemtan). “Tidak hadir,” kata Juru Bicara KPK, Johan Budi kepada wartawan ketika ditanya apakah Ridwan memenuhi panggilan, Jumat (1/3) malam.

Hanya saja, Johan men-gaku belum mengetahui apak-ah sudah ada konfirmasi dari pihak Ridwan perihal ketida-khadiran yang bersangkutan. Seper ti diketahui, ini bukan kali pertama Ridwan mangkir

JAKARTA, (WN)Ketika mantan Bendahara

Umum Partai Demokrat (PD) M nazaruddin menyebut be-berapa nama anggota partai itu terlibat korupsi, banyak pihak tidak percaya. Mereka malah menilai nazaruddin sedang berhalusinasi. Tetapi di pengadilan, kicauan si burung nazar terbukti benar. Kali ini, ketika Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono disebut Anas menerima duit dari proyek Hambalang, lagi-lagi elite dan

Beredarnya dokumen catatan keuangan mantan Wakil Direktur PT Per-mai Group, Yulianis, yang memperlihatkan aliran uang proyek sport center Ham-balang mengalir ke Edhie Baskoro panggilan Ibas cu-kup menghebohkan pub-lik. Bahkan berkembang spekulasi, jika tersebarnya dokumen itu sebagai bentuk serangan balik kubu Anas Urbaningrum yang kini di-jadikan tersangka dugaan kasus korupsi Hambalang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menanggapi hal tersebut kolega Anas, yang juga Man-tan Ketua DPC Partai De-mokrat Cilacap, Tri Dianto,

menyebutkan jika dokumen itu sudah menjadi rahasia umum. “Saya kurang tahu dan hanya dengar-dengar kalau d a t a - d a t a i t u s u d a h m e n y e b a r dan banyak orang yang memilikin-ya,” ungkap Tri kepada w a r t a w a n di kediaman Anas, Jalan Te-luk Langsa, Duren Sawit, Jakarta, Minggu (3/3/2013).

“Mba Yulianis juga men-gatakan kalau hal itu me-mang ada dalam catatan keuangannya dan itu bukan

rahasia lagi,” lanjutnya. Tri membantah jika menye-barnya dokumen tersebut sebagai upaya serangan balik Anas ke kubu Cikeas. Menu-rutnya, hal itu kebetulan saja momentumnya pas. “Saya rasa enggak, saya kira itu hanya dibesar-besarkan saja. Cuma ada momentum sep-erti ini, jadi berita,” pung-kasnya.

Dari data keuangan milik Yulianis tercatat jika

Ibas menerima uang sebesar USD900 ribu atau seni la i Rp8 miliar leb-ih, yang dibagi dalam 4 taha-pan. Pertama, pada 29 April 2010, Ibas me-nerima uang

dua kali sebesar USD500 ribu, lalu USD100 ribu. Kemudian pada 30 April 2010, Ibas kembali menerima dua kali uang dari PT Anugrah Nusantara sebesar USD 200 ribu dan

USD100 ribu. Ditempat terpisah, Partai

Hati Nurani Rakyat (Hanura) mendesak KPK agar men-elusuri aliran dana ke Ibas. Ibas dalam dokumen yang beredar, disebut-sebut me-nerima aliran dana dari pe-rusahaan milik Nazaruddin. “KPK wajib terus mengem-bangkan penyelidikan terkait aliran uang ke Ibas,” tegas Ketua DPP Hanura Erik Satyawardhana, di Galery Cafe, TIM, Jakarta, Sabtu.

Erik juga bersuara lan-tang supaya SBY selaku Ket-ua Dewan Pembina Partai Demokrat agar menekankan putranya Ibas fokus men-genai dokumen tersebut. “Hanura juga berharap SBY segera turun tangan urus Ibas jangan hanya Anas saja,” tukasnya.

Selain i tu , Anggota komisi III DPR Martin Hu-tabarat mengatakan, sesuai aturan hukum yang me-nyatakan bahwa Ibas me-

Ardina Rasti langsung menggelar jumpa pers sehari setelah Eza Gionino dilimpahkan ke Kejaksaan negeri, dan dipindah tahanan ke LP Cipinang. Rasti memberikan sejumlah keterangan, termasuk cerita yang tersisa dari penganiayaan atas dirinya oleh Eza.

Sebelumnya Rasti telah mengungkapkan bahwa penga-niayaan itu terjadi dua kali. Kini diungkapkan bahwa salah satu-nya terjadi ketika ia telah putus hubungan asmara dengan Eza.

Penegasan itu sekaligus untuk membantah dugaan bahwa ada unsur cemburu di balik tindak kekerasan yang menimpa Rasti.

“Bagaimana saya bisa dituduh cemburu bila kekerasan itu terjadi saat saya sudah putuskan dia,” u n g -kapnya saat ditemui di Plaza Pondok indah 2, Jakarta Selatan, Rasti pun menegaskan bahwa dirinya tak sedang membela diri. namun, menurutnya apa yang telah di-alaminya itu harus diper tang-gungjawabkan oleh Eza.“nggak mau kesannya membela diri. Mana mungkin kalau punya hati nurani perempuan disakiti fisik dan hati, masih dituduh cemburu juga?” ujarnya kesal.Kini Eza telah ditahan di LP Cipinang setelah Polres Jakar ta Selatan melimpahkan berkas perkara tersebut ke Kejaksaan negeri Jakar ta Selatan. Tak lama lagi, perkara itu pun bakal disidangkan.(nu2/mmu)

Ardina Rasti

Page 2: Warta Nasional Cetak 87

Edisi 187/ Tahun XIII / 4 - 18 Maret 2013Editorial

2

KEPALA PERWAKILAN/ BIRO

POLDA METROJAYA : Nevtorino FM, JAKARTA PUSAT: JAKARTA BARAT : JAKARTA UTARA: JAKARTA TIMUR : Parlindungan JAWA BARAT: Martua Sirait, Delimar Sitorus, Leonardus, MS, Pantun CIMAHI : CIANJUR : Nunuh Nugraha SUKABUMI : KOTA BANDUNG : P.Marbun SH, BSC , KABUPATEN BANDUNG : KABUPATEN BANDUNG BARAT : CIAMIS : Eri Supena, INDRAMAYU: Madiki, BANJAR : Ara Sutara, GARUT : Adam Pribadie , Iwan Sukmalih, KOTA TASIKMALAYA : KABUPATEN TASIKMALAYA : Andi Fitriandi, SUMEDANG : Yaya Sunarya, CIREBON : SUBANG : S.Pohan SMHK, A. Rasyd SH, PURWAKARTA : Ir.James Gordon, Habel Hendrik, Tambunan, Nurlaela, KARAWANG : Manca

Varikson Naibaho, Pariston Purba, Sumuang, KOTA BEKASI : KABUPATEN BEKASI : BOGOR: Sopriyanto, DEPOK : BANTEN: Achmed Nazip, LEBAK : TANGERANG: Asriyanto, SEMARANG: Arief Setiawan, Edi Utomo, Munir, Siswanto,

CILACAP : Habetieli Tafonao, Amd, BANYUMAS : Dismo, Sutarso, Bagus Hermono, Wiwit Usman, Sigit, PURBALINGGA: Edward PS MEDAN : PEKANBARU : BENGKULU: Lidya M, LAMPUNG BARAT: Rokda Wita, JAMBI: Hifni, PALEMBANG : Asmadi, BANGKA BELITUNG : Edwuard M, KALTIM: Saharuddin, Andi Arham, Zaenal Abidin, Zulfarullah, NTT : Mikael Risdianto, Xaverianus Suban, Y. Prumentius, D.Djong, PENASEHAT DAERAH: H.Nana, S.Pd, M.Pd

Kepala Perwakilan/Kepala Biro dan Koresponden di Surat Kabar Warta Nasional di seluruh Indonesia dengan ketentuan dan syarat yang berlaku.

Bagi yang berminat dapat menghubungi :Hp. 08212 558 2006

ttdRedaksi

DIbutuhkan

Wartawan Surat Kabar Warta Nasional dalam tugas liputan dilengkapi dengan identitas dan nama tercantum di Box Redaksi

hUKUm TAjAm Ke BAwAh, mAjAl Ke ATAsoleH : ReKSoN H PASARibu

Pimpinan Redaksi

oleH : NANo PRAyogoPendiri Warta Nasional

DITERBITKAN OLEH

YAYASAN KANCA KARYA

AKTA NOTARIS 21JULI 2000

KONSULTAN HUKUM

LBH-LSM CERDAS BANGSA

LSM “INFASI”

PENDIRI

Nano Proyogo

PEMIMPIN UMUM

Ir. Jamangalap Simanullang

PEMIMPIN REDAKSI

Rekson H. Pasaribu

WAKIL PEMIMPIN REDAKSI

Ade Muksin

DEWAN REDAKSI

Nano Proyogo

Ir. Jamangalap Simanullang

Rekson H. Pasaribu

Drs. Hiras Simanullang

Ade Muksin

PIMPINAN PERUSAHAAN

Drs. Hiras Simanullang,

WAKIL PIMPINAN PERUSAHAAN

Martahan Parulian

REDAKTUR PELAKSANA

Edward Gultom

REDAKTUR

Janri Sitorus

SEKRETARIS REDAKSI

Ester Diana Kurniawati

LAYOUT/ARTISTIK

Azi Rifangga,

PEMBINA

Budi Santoso, SE

Hj. Zakariani Santoso

Panther Roland

PENASEHAT HUKUM

Mart Lumumba Malau,SH

STAF REDAKSI

Sahat LBN Gaol SE, Endang Suhaedi, M.Wilson

Pasaribu, Edward PS, Sri Umiyati, Budi Setiawan,

Edward Hutapea, D.Ferdinand, Sri Umiyati SH,

Nana Nurjana, Herlina, Jan Walden Saragih,

Ramlan Naibaho, Sulistiani, Dede Silvia, Atin AR,

Rizki Desiyanti, Rafiqa Zubaida, Wuri Handayani,

Abdullah, MM

ALAMAT REDAKSI

Jl. Pramuka Raya 137 Jakarta Timur

Telp/Fax: (021) 85902275 – HP 082125582006,

E-Mail: [email protected]

ALAMAT TATA USAHA/ BISNIS

Jl. Ahmad Yani No 8, RT : 03/01 (Depan

Puskesmas Purwasari), Desa Purwasari –

Karawang Telp (0264) 315262, 41373,

E-mail :[email protected],

NO REKENING

BANK MANDIRI : 132-00-1348836-7,

A/N : Jamangalap Simanullang

ALAMAT PERWAKILAN JAWA BARAT

Perum Marga Asih,

Blok B-5, No 2, Bandung

MARKETING :

Neneng,

Lina,

Widyawati

FOTOGRAFER,

Hendri Awanto,

SIRKULASI:

Komaludin,

PERCETAKAN

PT Temprina Printing

(Isi Diluar Tanggungjawab Percetakan)

guru Harus Menjadi Ketauladanan bagi Murid

nurmila, Wartawati TV yang Keguguran Tuntut Polisi Tangkap Pelaku Pemukulan

DALAM nomenklatur hu-kum di negeri ini dikenal asas persamaan di depan hukum, atau equality be-fore the law. Asas terse-but meniscayakan setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di muka hukum. Dengan asas itu, negara wajib melindungi warganya dari segala bentuk diskrimi-nasi, termasuk perlakuan diskriminatif dalam proses hukum. Namun, apa yang indah dalam semboyan tidak selamanya menjadi kenyataan.

Justru sikap diskrimi-natif hukum masih diper-tontonkan secara telanjang di depan publik. Hukum sering dikritik tajam ke bawah, kepada jelata, teta-pi majal ke atas kepada

DALAM rangka meles-tarikan budaya daerah serta membangun karakter pada anak ditingkat usia Sekolah Dasar (SD). Kepala Dinas Pendidikan Kab. Semarang Dewi Purnaminingsih sangat mendukung adanya kegiatan sosialisasi budaya Wayang ditingkat SD. Diluar jalur dinas, dalang Kondang Ki. Haji Manteb Soedarsono turut memberikan dukungan dan apresiasi kepada pelak-sana sosialisasi dalang putri Nyi Wiwik Sabdolaras.

Empat tokoh Wayang Ja-noko, Anoman, Buto Terong dan Cakil diserahkan ke-pada Nyi Wiwik dari tangan Ki.Manteb sebagai wujud dukungan dan dimaksudkan sebagai sarana ketika Nyi. Wiwik memberikan sosial-isasi dihadapan para murid ditingkat Sekolah dasar. “Saya berpesan agar dalam memberikan sosialisasi dide-pan anak anak dengan meng-gunakan bahasa yang mudah dimenegerti oleh anak anak, jadi anak akan lebih mudah memahami” pesan Ki. Man-teb singkat ketika menyerah-kan emapat tokoh wayang.

Perjalanan Sosialisasi Budaya wayang yang ber-langsung sejak bulan De-sember 2012 hingga ber-ita ini diturunkan sudah

pejabat atau mantan peny-elenggara negara. Hampir semua institusi hukum di Republik ini pernah mem-praktikkan sikap membeda-bedakan warga. Institusi yang mendapat kepercayaan publik amat tinggi, yakni Komisi Pemberantasan Ko-rupsi (KPK), bahkan tak luput dari sikap diskriminatif tersebut.

Tengoklah rencana KPK memeriksa mantan Men-teri Keuangan Sri Mulyani di Amerika Serikat terkait dengan kasus bailout Bank Century, yang sarat den-gan nuansa diskriminatif. Ketua KPK Abraham Samad mengungkapkan selain ke Amerika, penyidik KPK akan memeriksa satu lagi saksi di Tokyo, Jepang, pe-kan depan.

Jemput bola dilakukan KPK karena terbentur oleh kesibukan masing-masing. Abraham berkilah, Sri Mu-lyani saat ini menjabat Di-rektur Pelaksana Bank Dunia dengan jadwal yang amat padat. Kini, yang hendak disambangi penyidik KPK ialah kantor Sri Mulyani nun jauh di sana, di ‘Negeri Pa-man Sam’. Pertanyaan pun patut diajukan, jangan-jan-

gan KPK sudah terkena virus pelesir yang selama ini men-jangkiti politisi Senayan.

Alasan kesibukan, jadwal padat, dan tak ada waktu untuk kembali ke Tanah Air jelas bukan hal pembenar bagi KPK untuk menerbang-kan penyidik ke Amerika Serikat. Kelak, jika ada saksi yang juga di luar negeri, den-gan alasan kesibukan, yang bersangkutan bisa meminta penyidik KPK untuk meng-hampiri. Di depan hukum ti-dak ada warga kelas satu, ke-las dua, atau kelas tiga yang patut diistimewakan atau dinistakan. Dengan men-gistimewakan seseorang, KPK membuka peluang bagi publik untuk berspekulasi ada ‘sesuatu’ yang hendak disembunyikan. Spekulasi akan meluas jika KPK tak

sanggup menjelaskan ala-san yang masuk akal ihwal aksi jemput bola itu.

Istilah jemput bola semestinya diterapkan buat koruptor yang bu-ron yang akan ditangkap KPK. Jemput bola bukan terminologi dan praktik yang pas digunakan ketika KPK hendak memeriksa seseorang. Pemeriksaan siapa pun harus dilakukan di Gedung KPK, seb-agai bukti KPK sungguh-sungguh memperlaku-kan semua subjek hukum sama di muka hukum. Seperti semboyan KPK yang memberantas ko-rupsi tanpa pandang bulu, kita mendesak KPK juga tidak memandang bulu dalam memeriksa warga negara.

memasuki lima (5) UPTD setingkat Kecamatan dari sembilan belas (19) Keca-matan di wilayah Kabupaten Semarang Jawa tengah. Dari data yang dihimpun di lima UPTD atau tidak kurang dari 130 SD dari 641 SD di Kab. Semarang baik dari kalangan guru dan siswa siswi SD sangat antusias hadirnya pelaksanaan Sosialisasi di sekolahnya.

Bahkan diatas rata rata para guru mengucapkan rasa terimakasih kepada pelaksana sosialisasi karena dengan pelaksanaan tersebut muridnya mendapat tam-bahan pengetahuan tentang budaya yang membawa misi membangun karakter. Sikap antusias para guru yang di ekspresikan pada pelaksana sosialisasi maupun didepan para murid satu diantara sekian ratus SD hanya di SD Negeri Sukoharjo 1 dan 2 Kecamatan Pabelan.

Rasa ketidaknyamanan dalam pelaksanaan Sos-ialisasi dengan durasi 60-70 menit itu sesuai jadwal pelaksanaan Rabu, peng-gabungan SD Sukoharjo 1 dan 2 tempat pelaksanaan Sosialisasi di SD Suko-harjo 1. Dalam pelaksanaan, nampak Nyi. Wiwik sedang menyampaikan pemahaman

dihadapan para murid, nam-pak beberapa guru duduk dibelakang para murid yang sedang konsen mendengar-kan Nyi. Wiwik , ironisnya, beberapa guru yang duduk diarea dimana Sosialisasi berlangsung, justru nampak beberapa guru sedang bicara sendiri. Yang lebih fatal lagi , seorang guru lagi “kerokan” diruangan dimana Sosial-isasi sedang berlangsung.

Bukan guru sedang Ker-okan saja yang menjadi kurang nyaman dalam pelak-sanaan Sosialisasi budaya Wayang , ironisnya lagi , seorang guru yang notabene mantan Kepala sekolah , duduk diposisi paling depan dalam kondisi tidur pulas dari awal pelaksanaan hing-ga selesainya Sosialisasi. “lho gimana Sosialisasi bu-

daya Wayang” kata mantan KS yang tertidur pulas itu , langsung dijawab oleh Nyi.Wiwik ,” Lha bapak duduk paling depan malah tidur kok” jawab Wiwik diruang KSD Sukoharjo 1 Pabelan.

Menanggapi guru yang sedang kerokan di area pelaksanaan Sosialisasi mendapat tanggapan serius oleh aktivis LSM Cerdas bangsa Nano Prayogo yang juga duduk sebagai modera-tor dalam pelaksanaan Sos-ialisasi Budaya Wayang. “ Itu guru tidak patut menjadi ketauladanan bagi murid , dimana kita sedang mem-bangun karakter anak me-lalui media Wayang , malah gurunya menyuguhkan pan-dangan yang pantas. Tapi bu guru itu saya nilai masih punya etika baik. Artinya , belum sampai buka baju dinas dan kutang di tengah murid ketika berlangsung nya sosialisasi” tandas Nano.

Memang , lanjut Nano peran guru hadir diruang pelaksanaan diharapkan dapat mengantisipasi atau menenangkan bagi para mu-rid yang membuat ramai disini peran guru dibutuh-kan. Nah, di SD Sukoharjo 1 dan 2 memang lain dari sekian ratus SD yang sudah berjalan di lima UPTD. Di-

mana para murid nampak diam dan consent memper-hatikan , malah gurunya pada ngomong sendiri send-iri , ada yang lagi kerokan dibelakang , adalagi yang duduk didepan tidur pulas. Kalau itu faktor kesehatan , kan bisa kerokan diru-angan lain , tidak menjadi tontonan ditengah murid. Tandas Nano

Nada sesal juga diung-kapkan Endang mantan guru SMU Swasta , menurutnya sangat tidak pada tempatnya seorang pendidik memberi-kan suguhan kurang sedap ketika ivent yang memban-gun karakter pada anak ber-langsung. “itu memberikan contoh yang tidak baik pada anak didik , seharusnya per-an guru lebih pro-aktif dalam pelaksanaan berlangsungnya sosialisasi budaya dalam rangka membangun etika / moral pada anak didik. Jadi sadar atau diluar kesenga-jaan ini sangat fatal karena kalau kita bicara pendidi-kan memang sangat riskan” ungkap Endang atau lebih akrab disapa bu Thomas. Sementara menanggapi ok-num guru yang diduga tidak mencerminkan etika yang kurang baik , Kepala UPTD Pabelan Umi Hastuti belum bisa dikonfirmasi. (**)

Jakarta, WNNurmila Sari Wahyuni

(23), jurnalis Paser TV dirawat intensif di RSUD Panglima Sebaya, Paser, Kaltim hanya bisa pasrah. Dia berharap, aparat desa mengeroyoknya diproses hukum. Nurmila kegu-guran anak pertamanya karena dikeroyok saat meliput sengketa lahan.

“Setelah saya dike-royok, saya sempat perik-sakan kandungan saya ke dokter. Dokter bilang hasilnya negatif, janin saya sudah tidak ada,” kata Yuni

Menurut Yuni, dirinya memang sedang hamil muda. Saat insiden penge-royokan berlangsung,

Yuni sudah mengingatkan kepada para pelaku untuk tidak mengeroyoknya.

“Saya memang sedang hamil. Saya sudah bilang, kalau terjadi apa-apa dengan janin saya, kalian harus ber-tanggungjawab,” ujar Yuni.

“Tapi mereka tidak per-duli kalau saya sedang hamil. Mereka bilang wartawan tidak boleh meliput. Salah satunya oknum aparat desa itu yang bilang kalau dia yang berkuasa,” tambahnya.

Akibat pengeroyokan dan pemukulan di kaki, tan-gan dan kepala serta perut, saat kejadian Yuni tersung-kur ke tanah. Akibat ke-jadian, Yuni pun mengalami luka-luka dan celana yang dikenakannya pun robek.

Sedangkan Pemimpin Redaksi Paser TV Agus Sa-lim saat dihubungi terpisah membenarkan peristiwa yang dialami wartawan-nya. Menurut dia, redaksi memang menugaskan Yuni untuk meliput aksi warga yang melakukan pengeru-sakan dipicu sengketa tanah.

“Kami sesalkan adanya penghadangan itu dan men-ganiaya Yuni saat mengam-bil gambar. Bahkan pelaku juga merampas kamera dan menghancurkan kamera wartawan saya,” kata Agus Salim. “Yuni alami luka memar dan sekarang dirawat di rumah sakit Panglima Sebaya. Kejadian itu sudah dilaporkan ke Polres Paser, Sabtu kemarin sekitar jam

12 siang,” ujar Agus.Belakangan diketahui

dari orang tua Yuni bahwa Yuni mengalami penda-rahan akibat pemukulan dan pengeroyokan tersebut. Agus meminta kepolisian untuk segera menangkap para pelaku pengeroyokan.

“Orangtua Yuni men-gatakan bahwa Yuni alami pendarahan. Yuni ternyata sedang hamil muda. Kami desak kepolisian harus men-gusut tuntas ini,” terang Agus.

“Yuni hanya sempat men-gamankan memory card dari kameranya. Karena oknum aparat desa itu tidak puas hanya merampas kamera tapi juga mengeroyok,” tutup Agus. Seperti diketahui, aksi

kekerasan terhadap jurna-lis menimpa Nurmila Sari Wahyuni (23), jurnalis Paser TV dirawat intensif di RSUD Panglima Se-baya, Paser, Kalimantan Timur. Dia dikeroyok ok-num aparat desa berinisial Iy dan belasan orang tak dikenal saat melakukan peliputan sengketa tanah di Desa Rantau Panjang, Paser.

Yuni dikeroyok dan mengalami luka-luka se-hingga harus mendapat perawatan medis. Se-dangkan Kapolres Paser AKBP Ismahjuddin saat dikonfirmasi mengaku belum mengetahui peris-tiwa tersebut terjadi di wilayahnya. (tim)

Page 3: Warta Nasional Cetak 87

Edisi 187/ Tahun XIII / 4 - 18 Maret 2013Jawa Barat

3

Terkait dua Proyek “Tumpang Tindih” Berbau KorupsibANDuNg, (WN)Berbagai kalangan masyarakat terus mendesak Kejaksaan Tinggi Jawa Barat untuk memeriksa Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Ricky Gustiady terkait dua proyek yang dikerjakan secara “tumpang tindih” yang sarat berbau korupsi.

DESAK KEJATi PERiKSA KADiSHUB RiCKY GUSTiADY

Persiswa Rp 450 Ribu – 700 RibuMarak Pungli Uang Pemantapan Persiapan Un di SMPn

Pelanggar Disiplin Tunjangan Ditangguhkan

Calon Bayi Tidak Mendapat Santunan Jasa Raharja

Belum Diusut Dana PPiPdi 60 Desa Bancakan oknum

Kejari Usut Pemeliharaan Proyek Terminal Kota Bandung

Proyek Pengecoran dan Pembetonan Lahan Parkir Gedung Pengujian Kendara-an Bermotor Dinas Perhubun-gan Kota Bandung yang dikerjakan oleh CV. Aditya Putra Utama dengan Pagu Anggaran Rp 1.900.822.888 dengan nilai penawaran Rp.1.803.462.290, yang di-tenderkan pada bulan Mei Tahun 2012 terindikasi telah terjadi tindak pidana ko-rupsi untuk memperkaya diri sendiri.

Selain itu, Proyek Pem-betonan Area Parkir Kantor Dinas Perhubungan Kota Bandung yang telah ditender-kan pada bulan September Tahun 2012 dengan Pagu anggaran Rp.2.996.775.507. yang dimenangkan oleh PT. Cipta Crown Simbol dengan penawaran RP.2.767.031.860 juga terindikasi telah terjadi tindak pidana korupsi.

Hasil Pantuan Warta Na-sional, kedua (2) proyek tersebut ditenderkan banyak kejanggalan karena ang-garannya dibuat tumpang tindih, karena sumber dan-anya sama, pengerjaannya

SUBANG, (WN)Terendusnya kasus bancakan dana Program Peningkatan Infra-

struktur Perdesaan (PPIP) TA 2012 di Kabupaten Subang, aparat penegak hukum baik jajaran Polres dan Kejari Subang diminta segera mengusutnya secara tuntas.

Program PPIP yang didanai APBD Provinsi Jawa Barat TA 2012 tersebar di 60 Desa itu dan masing-masing kebagian Rp.50 juta/desa kini semakin terkuak.

Program tersebut semula dimaksudkan untuk membangun in-frastuktur di pedesaan, seperti pembangunan jalan pedesaan, TPT, lenning dan sarana produksi pertanian dan prasarana perekonomian lainnya dimaksudkan untuk membuka akses perekonomian, agar daya beli masyarakat semakin terdongkrak. Namun faktanya di lapangan diduga kuat hanya direalisasikan kisaran 20 % hingga 50 % saja. Selebihnya dijadikan bancakan oknum yang tidak bertanggung jawab. Bahkan yang lebih miris disinyalir tidak diterapkan sama sekali.

Hasil telusur Warta Nasional menyebutkan, seperti terjadi di Desa Bantarsari, Kecamatan Cijambe, program itu hanya direal-isasi kisaran 30% saja. Hal itu dikuatkan dari pengakuan sejumlah tokoh masyakat baik dari kalangan BPD, LPM dan pengurus DKM yang berhasil diwawancarai Warta Nasional beberapa waktu silam. Namun baik mantan pejabat Kades Bantarsari Toto dan pejabat baru Kades Bantarsari Mulyadi, menolak tuduhan itu saat di temui dikediamannya.

“ Tidak benar itu, coba anda chek lapangan nanti hasilnya akan bisa dilihat sendiri,” ujar Toto dan Mulyadi.Belakangan dik-etahui, Kepala Desa Bantarsari Mulyadi telah dimintai keterangan oleh Kabid Kelembagan dan pemberdayaan Masyarakat BPMKB Kabupaten Subang Syawal. Namun hingga kini Warta Nasional belum memperoleh keterangan resmi dari pejabat BPMKB itu.

Sementara itu , yang lebih memprihatinkan program PPIP di Desa Sukahurip, Kecamatan Cijambe. Dari hasil pantauan Warta Nasional dan keterangan Ketua LPM desa setempat serta lima nara sumber tokoh masyarakat yang enggan disebut jati dirinya menyebut tidak dierapkan sama sekali. “ Kami tidak mendengar, bila di desa kami mendapat kucuran dana PPIP, entah dimana lokasinya dan untuk kegiatan apa, kami benar-benar tidak tahu,” ujar mereka.

Kepala Desa Sukahurip yang sudah menjabat dua periode Nabud sulit untuk dikonfirmasi. Kendati sudah dua kali Sinar Pagi menyambangi ke kantornya namun belum berhasil ditemui. “ Pak Kades sedang keluar, lagi rapat minggon kecamatan’” ujar salah seorang stafnya.

(abh/esuh)

BANDUNG, (WN) Berdasarkan Per-

aturan Pemerintah (PP) No. 47-48/2008 bahwa Penyelenggaraan pen-didikan membebaskan segala bentuk pungutan, seperti pungutan Dana Sumbangan Pendidikan (DSB) dan sumbangan penyelenggaraan pen-didikan (SPP). Rohnya PP te r sebu t , un tuk mewujudkan tercapa-inya akuntabilitas dan transparansi program ruang kegiatan seko-lah dalam peningkatan mutu pendidikan dan penyelenggaraan pro-

bANDuNg, (WN)Peningkatan pelayanan

terminal salah satunya yaitu pemeliharaan kebersihan ling-kungan terminal dan meru-pakan prasarana transportasi angkutan umum yang sangat dibutuhkan khususnya Kota Bandung sebagai kota jasa yang bermartabat diperlukan yang aman, nyaman, bersih dan rapih.

Akan tetapi kenyataan di lapangan pantauan wartawan Warta nasional di salah satu terminal Leuwi Panjang, Jalan Soekarno Hatta masih mara-

PuRWAKARTA, (WN)Dalam langkah upaya

mencapai program Purwa-karta istimewa tentunya san-gat didukung dengan langkah disiplin yang tinggi yang harus dimiliki oleh setiap PnS diling-kungan Pemda Purwakar ta selain loyalitas juga dedi-kasi yang harus dikedepankan dalam menjalankan pelayanan kepada masyarakat.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi kini tidak main – main dalam menegakan terkait disiplin para pegawainya yang dinilai lalai atau sengaja melakukan indisipliner terhadap beban kerja para PnS yang telah dibebankan kepadanya.

Selanjutnya bagi PnS yang melakukan indisipliner dalam bekerja atau tidak concern dalam melakukan pelayanan terhadap publik akan ditangguhkan terkait tunjangannya sebesar 30%. Hal itu dikemukakan oleh Sekda Kab. Purwakarta H. fadil Karsoma kepada wartawan ketika dikonfirmasikan.

Bahkan apabila PnS tersebut kerab mangkir atau sering tidak masuk kerja tentunya akan akan dihadapkan dengan penerapan Sanksi sesuai dengan jenis pelanggarannya bahkan hingga kepemutusan hubungan kerja , sehingga dampak penerapan di-siplin yang baik tentunya akan menghasilkan program kerja yang diharapkan. (Habel Hendrik / Tbn)

PuRWAKARTA, (WN)Seorang ibu hamil tua yang apabila meninggal disebabkan ke-

celakaan lalu lintas dan melahirkan seorang bayi yang juga mening-gal, kedua jenasah ini mendapat santunan dari Jasa Raharja. Abila ibu meninggal dan bayinya juga di dalam perut, Jasa Raharja hanya menyantuni ibunya saja, santunan berlaku bagi manusia yang sudah lahir, bukan calon bayi dalam kandungan. Demikian disampaikan Subroto kepala Jasa Raharja Purwakarta kepada Warta nasional ini di ruang kerjanya, Kamis kemarin.

Jasa Raharja mengingatkan, Keselamatan transportasi tang-gung jawab kita semua, pahami dan lakukan langkah-langkah aman berkendara, pastikan alat angkutan yang akan dinaiki laik jalan, gu-nakan perlengkapan pengamanan diri sesuai dengan kendaraan yang digunakan (helm/sabuk keselamatan), tidak mengonsumsi narkoba, miras, dan sejenisnya, disiplin diri dan tertib dalam berlalu lintas, hargai hak pengguna jalan lainnya, jangan menggunakan hanphone saat berkendara, jangan memacu kendaraan bermotor melebihi ketentuan yang berlaku, jangan mengangkut penumpang melebihi kapasitas yang diperbolehkan serta jangan lupa beristirahat bila lelah dan mengantuk. (Laela)

knya PKL (Pedagang Kaki Lima) dan tumbuhnya rumput liar yang tidak terawat dan beraorama tidak sedap. Dan adanya tunawisma yang tidur di sembarang tempat.

Dalam pemberitaan edisi 185 tanggal 4 februari 2012 anggaran APBD tahun 2012 digelontorkan ratusan juta untuk proyek pemeliharaan terminal. Yaitu pemeliharaan terminal Leu-wi Panjang satu paket sebesar Rp.315.000.000,-, pemeliharaan Sub Terminal Sadang Serang satu paket sebesar Rp.97.500.000,-, Sub Terminal Tegallega satu paket Rp.92.500.000,-, Sub

Terminal St. Hall satu paket Rp.97.000.000,- serta Sub Ter-minal Ujung Berung satu paket Rp.97.500.000,-.

Dari kegiatan rehabilitasi dan pemeliharaan terminal dan sub terminal, wartawan mengonfir-masikan kepada Kabid Angkutan dan Terminal Dinas Perhubungan Kota Bandung Drs. H. Yayan Heryana, Msi., selaku KPA (Kuasa Pengguna Anggaran) menge-nai khususnya pemeliharaan dishub terminal Ujung Berung dengan memakan anggaran Rp. 97.500.000,-, hasil temuan di lapangan tidak ada yang istimewa

dalam pengecatan yang asal-asalan masak dengan ukuran kantor tipe 21/90 di duga adanya penggelembungan anggaran.

Akan tetapi, Kabid Angkutan dan Terminal Dishub Kota Band-ung Drs. H. Yayan mengatakan, itu tidak benar dan tidak ada penggelembungan anggaran dan sudah sesuai dengan RAB. Dan saya pribadi selaku KPA (Kuasa Pengguna Anggaran) siap diperiksa dan dipanggil pihak kejaksaan, Tipikor Polda Jabar. Dan saya paling tidak suka difit-nah apalagi dalam pemberitaan (edisi yang lalu) dengan nada

setengah emosi. Ketika saat dijumpai wartawan Wn di kantor Dishub Kota Bandung yang bukan di ruang kerjanya.

Koordinator Lembaga Ad-vokasi Hukum dan HAM LiAn, meminta pihak kejaksaan men-gusut proyek pemeliharaan terminal yang di duga adanya penggelembungan harga (mark up) adalah salah satu perbuatan yang mengakibatkan terjadinya tindak pidana pada pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, apalagi mengurangi kuantitas dan/atau kualitas, tegasnya.

(P. Marbun)

juga dilakukan di lokasi yang sama dan pada tahun anggaran yang sama dan me-nimbulkan tudingan warga masyarakat bahwa proyek tersebut sangat sarat dengan penyimpangan.

Yang lebih menyakink-an Warta Nasional bahwa proyek tersebut diduga telah dikorupsi, itu setelah kelu-arnya pernyataan Kepala Di-nas Perhubungan (Kadishub) Kota Bandung, E.M.Ricky Gustiady kepada Wartawan, Senin (25/2). Ricky dengan tegas melarang wartawan meliput dilokasi proyek. “Kalau mau cek proyek yang di Gedebage tidak bisa kalau tanpa sepengetahuan saya dan harus membuat surat permohonan dulu, ujar Ricky.

Pernyataan Ricky ternya-ta benar. Itu dibuktikan oleh Warta Nasional yang datang ke lokasi proyek, setelah mengisi buku tamu dan min-ta ijin dari Satpam untuk mengambil gambar di lahan parkir dan gedung pengujian kendaraan bermotor. Salah seorang Satpam bernama

Dindin langsung melarang kru Warta Nasional. Dindin mengatakan, harus mem-bawa surat tugas dan surat ijin peliputan dari Dinas Perhubungan Kota Bandung itu perintah orang dinas pak, kalau saya ijinkan masuk nanti saya pasti dimarahi atasan, ujar Didin.

Bahkan saat wartawan mengatakan sudah mendapat izin dari Kepala Bidang Sarana Dinas Perhubungan Kota Bandung selaku KPA ( Kuasa Pengguna Anggaran ), Agung Purnomo, tetap saja Satpam Didin tidak mem-perbolehkan wartawan untuk masuk ke lokasi proyek. Karena Warta Nasional sebe-lumnya sudah menghubungi Agung Purnomo untuk minta izin dan telah diperbolehkan dengan syarat mengisi buku tamu dan permisi sama sat-pam.

Karena tidak boleh ma-suk, Warta Nasional kembali menemui Agung Purnomo, Selasa (12/2). Saat ditanya Agung langsung dikonfir-masi masalah kenapa ang-garannya tumpang tindih dua proyek dengan pekerjaan yang sama, lokasi yang sama , sumber dana yang sama dan tahun anggaran yang sama hanya namanya saja dibedakan atau disamarkan, Agung menjawab saya tidak tahu kalau masalah itu, tanya saja panitia lelang atau PPK,

ujar Agung mengelak.P P K B A G I B A G I

UANG ?Asep Kurnia, Kepala

UPT Terminal Dinas Per-hubungan Kota Bandung selaku PPK (Pejabat Pem-buat Komitmen) saat ditanya terkait dugaan proyeknya tumpang tindih karena hanya perbedaan nama lahan dan area saja, Asep Kurnia men-gatakan, sebenarnya sih sama perbedaanya hanya di volume saja, yakni ta-hap 1 lahan parkir dengan volume 562,2 m3,tahap 2 dengan volume 859,5 m3, speknya juga sama, perbe-daannya hanya di volume saja, ujarnya.

Bahkan Asep mengakui iya memang bergelombng finising nya, “saya sudah memerintahkan pengawas

agar diperbaiki, tetapi hasil-nya masih tetap seperti itu, “ tegas asep. Saat disinggung uang apa yang di bagi-bagi pak Asep ke beberapa ok-num wartawan ?, apakah un-tuk menutup-nutupi bahwa proyek tersebut benar benar bermasalah dan tidak sesuai dengan RAB nya dan apakah uang itu hasil fee dari proyek itu, Asep terdiam membisu dan tidak menjawab.

Direktur Humas DPP LSM PENJARA , Tampil NL mengatakan, Kejaksaan Tinggi selayaknya memang-gil dan memeriksa Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Ricky Gustiady karena sudah menghalang halangi tugas dan fungsi wartawan sebagai kontrol social.

(Martua)

gram wajib belajar Diknas 9 Tahun.

Penegasan Peraturan Pemerintah (PP) No. 17 tahun 2010 pasal 198 yang berbunyi: Dewan pendidikan dan/atau Komite sekolah/Madrasah baik perseorangan maupun kolektif, dilarang : Menjual buku pelajaran, pakaian seragam, bahan ajar, perlengkapan bahan ajar, pakaian seragam di satuan pendidikan memungut bi-aya bimbingan belajar/les peserta didik atau orang tua/walinya di satuan pen-didikan.

Di dalam peraturan ini sudah jelas di atur tentang

larangan bagi tenaga pen-didik secara perorangan maupun koletif, Dewan pen-didikan dan Komite sekolah terkait beberapa hal. Akan tetapi, semboyan sekolah gratis hanya isapan jempol belaka. Kenyataannya di sekolah sekolah pungutan liar (pungli) semakin meraja-lela dimana mana tanpa ada larangan tegas dari Dinas Pendidikan terkait.

Alasan sejumlah kepala sekolah kepada Warta Nasi-onal mereka mengacu Per-mendiknas No. 44 tahun 2012 pasal 8 dan pasal 9 ayat 2 yang berbunyi : Sat-uan pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh ma-syarakat yang mendapatkan bantuan pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah pada tahun ajaran berjalan dapat memungut biaya pendidikan yang digunakan hanya un-tuk memenuhi kekurangan biaya investasi dan biaya operasional.

Akibat yang ditimbulkan dengan mengacu Permen-diknas No. 44 tahun 2012, banyak sekolah khususnya SMPN/SMP Swasta yang dibantu oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah semakin semena-mena men-gumpulkan biaya dana untuk bimbingan pemantapan per-

siapan UN (Ujian Nasional) yang pungutannya bervariasi antara Rp. 450 ribu – Rp. 700 ribu Rupiah, dengan dalih tanpa paksaan.

Seperti di salah satu SMP Pasundan 5 mengumpul-kan dana untuk persiapan bimbingan UN ke siswanya dengan rincian biaya Ujian Nasional Sekolah tahun 2013; Pemantapan dan Try Out (TO) Rp 200 ribu, Ujian Praktek 8 mata pelajaran Rp. 200 ribu, Ujian Sekolah Rp. 200 ribu, Pemantapan Rp. 50 ribu dan Administrasi kelulusan Rp. 50 ribu. Total jumlah keseluruhan adalah Rp. 700 ribu dan begitupun juga di SMPN kota Bandung yang mengumpulkan dana bervariasi dengan beralasan mengacu ke Permendiknas No. 44 tahun 2012.

Sejumlah orang tua siswa di SMPN 30, 17, 31, 25, 21, dan SMPN lainnya yang mengatakan dengan men-geluh bahkan stress karena harus menyediakan uang ra-tusan ribu rupiah untuk seke-dar menyekolahkan anaknya apalagi ditambahnya kenai-kan harga barang-barang kebutuhan pokok (sembako).

Menurut tanggapan salah satu Koordinator Advokasi Hukum dan HAM LIAN mengatakan, mana yang

lebih tinggi PP (Peraturan Pemerintah atau Permen-diknas) yang menjadi rancu. Jikalau memang tidak cukup dari biaya BOS (Biaya Operasional Sekolah).

dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Dae-rah seharusnya diadakan Team Audit dari Dinas Pendidikan setempat atau Pihak Inspektorat kalau memang tidak mencukupi dalam biaya BOS terse-but. Dan baru dilaku-kan kesepakatan orang tua siswa dengan Ketua Komite dan Kepala Seko-lah untuk terlaksananya bimbingan belajar untuk tambahan persiapan UN (Ujian Nasional). Ka-lau tidak dilaksanakan sedemikian tersebut sep-erti di atas akan terjadinya terindikasi kesempatan dalam kesempitan mem-perkaya diri (KKN).

Kadisdik Kota Band-ung Oji Mahroji ketika dihubungi melalui via telepon dan konfirmasi melalui SMS tidak di jawab alias No Comment. Jadi kesimpulannya siapa yang patut disalahkan biarlah Masyarakat yang menilai.

(P. Marbun)

Page 4: Warta Nasional Cetak 87

Edisi 187/ Tahun XIII / 4 - 18 Maret 2013Jawa Barat

4

Proyek RKB Bermasalah, Suryadi Memilih “Ngumpet”

Usut Tiga Proyek Pasardiduga Tak miliki ImBKARAWANg (WN) Sebanyak tiga proyek pembangunan pasar di Kabupaten Karawang diduga tidak meliki iMB (izin Mendirikan Bangunan). Anehnya, pihak Pemkab setempat tidak mengambil sikap dan bahkan melakukan pembiaran di lokasi proyek tersebut dilakakukan kegiatan pekerjaan pembangunan.

Kejari Bandung Usut Segera RKB SMPn 36

Pasangan Rieke-Teten Unggul di Subang dan Karawang

Golkar Belum Tetapkan Calon Sementara Anggota Legislatif

Aula Kantor Desa Salam Mulya Memprihatinkan

Sesuai Perda, Darah 1 Labu Rp 175.000

Sekretaris Dinas Perin-dustrian dan Perdagangan Pemkab Karawang, Drs. H. Ade Machmud, Jumat(1/3) di ruang kerjanya, mem-benarkan, proyek pemban-gunan pasar Johar Karawa-ng, proyek pasar Cikampek I dan Cikampek hingga sudah berdiri bangunan gedung belum mendapatkan IMB. Bahkan, di antara pemban-gunan di Cikampek ada yang sudah merampungkan dan bahkan diisi para pedagang, diduga belum mendapatkan Izin mendirikan bangunan dari dinas intansi terkait di lingkungan Pemkab Kar-awang.Sekretaris Kantor Dinas Perindustrian dan

PuRWAKARTA, (WN)Keberadaan Aula Kantor Desa Salam Mulya Kec. Pondok

Salam Kabupaten Purwakarta kian hari kini kian memprihatinkan saja. Pasalnya, semua atap yang dilapisi enternit itu sudah men-doyong dan hampir roboh lantaran keberadaannya sudah lapuk dan sesegera mungkin harus diperbaiki.

“Karena ditakutkan menimpa bencana korban sehingga semua genting yang berada disamping bangunan itu sudah diturunkan lantaran kayu – kayu penopang nya sudah lapuk dan bakal ambruk, “ujar Wawan Suryanto, Kades Salam Mulya ketika dikonfirmasi Warta nasional.

Wawan mengatakan, bahwa keberadaan Aula Kantor Desa kami sangat – sangat memprihatinkan dan pada dasarnya kami berharap meminta bantuan terhadap Dinas terkait yang ada agar dapat menganggarkan untuk perbaikan Aula tersebut. Mengingat pentingnya Aula tersebut yang mana sering dipergunakan untuk acara kegiatan rapat - rapat Musrembang Kecamatan yang sekaligus dihadiri oleh 11 Desa yg ada,

Kemudian diadakan rapat - rapat PnPM yang notabene merupakan program pusat, maka kami sangat berharap adanya perhatian dari Pemda Purwakarta terkait perbaikan gedung Aula trsebut’’ Terang Wawan. Hingga saat ini Aula tersebut sudah dikosongkan karena ditakutkan bila dipergunakan takut tiba – tiba roboh. (BBL / Tbn)

PuRWAKARTA, (WN)Dua perspektif diantaranya kepentingan prematis dan

kepentingan ideologis kami ketahui saat ini, masyarakat tidak tahu, tapi kami tahu persis intern partai, anggota dewan yang mewakili saat ini, pragmatis masih ada yang duduk dan hanya diam menonton jalannya perkembangan partai, ideologis yang bekerja keras sungguh-sungguh tanpa ada kepentingan pamrih untuk dirinya atau golongan saja, tapi loyal terhadap partai dan pimpinan untuk pengabdian pada negara memajukan masyarakat meraih kesejahteraan yang lebih baik.

Saat ini golkar belum menentukan calon sementara anggota legislatif yang akan datang, konstitusi, loyalitas dan karir politik, kami intern golkar mengetahui, jadi calon legislatif nanti, harus mereka-mereka yang benar-benar patuh peraturan memajukan bangsa sesuai peraturan yang berlaku. Demikian di sampaikan Wakil Sekjen DPD Golkar Purwakarta Denhas Mubarok TA. S.Sos. i kepada Warta nasional di ruang kerjanya, Kamis kemarin. (Laela)

PuRWAKARTA, (WN)Perbincangan masyarakat banyak perihal mahalnya rupiah

untuk mendapatkan darah yang dibutuhkan para pasien guna kesehatannya, dijelaskan Kepala Markas Palang Merah indonesia (PMi) Purwakarta HM. Sukandar A.S. kepada Warta nasional Kamis kemarin.

Sukandar menyampaikan, darah bukan di jual, rupiah yang di terima petugas untuk perawatan dengan sarana dan parasana yang sesuai keperluan, rupiah untuk satu labu sesuai peraturan daerah Rp. 175.000,- (seratus tujuh puluh lima ribu rupiah), masyarakat yang membeli diatas itu silahkan lapor saya,”tegasnya.

Diakuinya, tidak seragamnya rupiah untuk mendapatkan darah perlabu, baik antara rumah sakit umum daerah atau rumah sakit swasta lainnya perlu kami bicarakan, agar seragam dan tidak membingungkan masyarakat. PMi terus berupaya memenuhi kepentingan masyarakat dengan berbagai kiprah, agar kebutuhan darah bagi yang memerlukannya untuk kesehatan mereka terus kami tingkatkan.

Kami bekerja sama dengan berbagai pihak yang peduli, terus melakukan terobosan-terobosan agar keperluan darah untuk ma-syarakat tidak kekurangan, berbagai masukan, saran atau temuan-temuan dilapangan yang perlu kami ketahui guna perbaikan PMi sangat kami hargai, kesehatan hak semua dan tanggung jawab semua melestarikannya, dengan pisik yang sehat, hidup terasa lebih baik,”jelasnya. (laela)

bANDuNg (WN)Keterbukaan publik un-

tuk memperoleh informasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan hak atas informasi menjadi san-gat penting karena makin terbuka penyelenggaraan negara untuk diawasi publik, penyelenggaraan negara tersebut makin dapat diper-tanggungjawabkan.

Saat War ta nasional mau menkonfirmasi menge-

BANDUNG, (WN)Pengadaan Fiktif meru-

pakan tindakan pidana den-gan derajat lebih berat lagi dibandingkan dengan usaha mengurangi kuantitas dan/atau kualitas Barang/Jasa. Kegiatan pembangunan RKB SMPN 36 Kota Band-ung dengan anggaran Rp. 1.029.176.777,- TA 2012 dengan 2 (dua) perusahaan/CV yang ikut tender, yaitu CV. Riza dan CV. Sahati Jaya. Akan tetapi kedua perusahaan tidak lulus kuali-fikasi.Anehnya, pembangu-nan ruang kelas baru (RKB)

SubANg, (WN)Perhelatan pesta de-

mokrasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Guber-nur Prop. Jawa Barat, pas-angan no.urut 5 Rieke Dyah Pitaloka dan Teten Masduki (Paten) yang diusung PDi Perjuangan, di Kabupaten Subang dan Kabupaten Kar-

nai sejauh mana kegiatan pem-bangunan RKB (Ruang Kelas Baru) dan Rehab khusus SDn Kota Bandung yang bersumber APBn, APBD i, dan APBD ii. Untuk mendukung kegiatan prasarana pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM) kepada Suryadi yang menjabat PPK dan bina program di ruang kerjanya tidak mau menjawab “no Com-ment”.

Apalagi war tawan Wn menanyakan SDn mana saja

yang mendapatkan RKB/Rehab di SDn/SD Swasta di kota Band-ung TA 2012, malah Suryadi menjawab itu rahasia negara nanti saja saya sampaikan jika ada persetujuan Disdik kota Bandung atau bisa diperlihatkan data kegiatan RKB itupun harus seijin atasan saya, ujarnya den-gan nada agak sinis.

Yang ironisnya, Suryadi sampai saat ini tidak pernah ada di ruang kerjanya alias menghindar sampai no. Hpnya

pun tidak aktif. Menurut LiAn Koordinator Lembaga Advokasi Hukum dan HAM, pejabat Bina Program yang menjabat men-jadi PPK, patut dicurigai ada apa di balik itu semua dengan mengatakan itu rahasia negara. Dan pihak kejaksaan segera mengusut kegiatan proyek RKB (Ruang Kelas Baru)/Rehab yang di duga menjadi ajang korupsi terlebih adanya di duga terin-dikasi penggelembungan ang-garan (mark up). (P. Marbun)

Perdagangan Karawang ini, mengaku pernah meneri-ma informasi, bahwa pihak pengembang pembangunan pasar tersebut sudah mem-berikan biaya pembuatan IMB sejak pembangunan proyek itu akan dimulai pembangunanya tahun lalu. “ Menurut informasi sih bi-aya yang dikeluarkan pihak pengembang sudan termasuk di dalamnya dengan biaya-biaya lainya sebagaimana ditetapkan pihak panitia dari Pemkab Karawang,” ujar H. Ade Machmud.

Dalam hal ini, kata H. Ade Machmud, pejabat berkompeten di Pemkab Kar-awang yang dipercaya pihak

pengembang pembangunan pasar tadi, tampaknya dis-inyalir belum menyetorkan biaya retsibusi IMB tersebut kepada bagian IMB. “ Saya juga tidak tahu kenapa bisa begitu, pembangunan sudah dilaksanakan dan bahkan ada yang sudah rampung, tetapi IMB-nya tidak ada,” ujar H. Ade Machmud.

Sementara Kepala Seksi IMB pada Kantor Dinas Cipta Karya Kabupaten Kar-awang, Munawar, di kan-tornya, kemarin, menjelas-kan, sejak kewenangan pem-buatan IMB diambil oleh OPD(Organisasi Perangkat Daerah) lain, kerap sering menimbulkan kontroversi dan bahkan masalah di ten-gah masyarakat. Walhasil, yang mengurus IMB tadi bisa siapa saja, dari mu-lai pejabat Pemkab hingga orang-orang yang mengaku dekat dengan kekuasaan.

Pembuatan IMB yang di-lakukan secara serabutan itu, lanjut Munawar, lebih parah

lagi ketika sudah berada di tangan OPD lain dengan tidak harus mempertimbang-kan lagi rekomendasi kajian tekhnis. Bahkan, dari item persyaratan pembuatan IMB itu juga dipermudah, tanah atau bangunan yang akan di IMB-kan, status tanahnya tidak sertifikat saja, akan tetapi bisa dengan keteran-gan lain.

Menurutnya, kegaduhan pembuatan IMB sempat terjadi, pada saat kantor BPMPT (Badan Penana-man Modal dan Pelayanan

Terpadu) Pemkab Karawa-ng, memperoses pembua-tan IMB PT. SAMP yang berkedudukan di Kecamatan Telukjambe Barat. Mun-culnya IMB PT.SAMP itu dikomplen masyarakat yang tinggal di tiga Kecamatan Telukjambe Barat, seba-liknya pihak kantor BPMPT setempat berani menerbitkan IMB untuk PT. SAMP tadi, karena perusahaan tersebut melampirkan status kepemi-likan tanah berupa Perda dari tanah hasil ruislag. Idofaktar

(Sumuang/Man)

SMPN 36 Kota Bandung yang beralamat jalan Carin-gin Babakan Ciparay Band-ung berjalan pembangunan tersebut yang ironisnya lagi tidak ada papan pengumu-man CV/Perusahaan yang mana melaksanakannya.

Wartawan WN mencoba mengonfirmasikan perihal tersebut di atas kepada pe-jabat PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) Asep Zaenudin tetapi tidak selalu di ruangan kerjanya, Wartawan WN mencoba menghubungi me-lalui SMS ke Hpnya dijawab dengan singkat oleh Asep

Zaenudin melalui SMS yang mengatakan lihat di Perpres. No. 54 tahun 2010, jawab-nya dengan singkat.

Salah satu staff di Disdik Kota Bandung yang naman-ya dirahasiakan mengatakan kemungkinan karena tidak ada CV/Perusahaan yang ikut serta lagi dan 3 (tiga) kali putaran berturut-turut akhirnya menjadi penunjuk-kan langsung (PL).

Wartawan WN kembali memantau survey ke la-pangan yang kedua kali mendapatkan informasi dari salah satu pekerja di tem-

pat kegiatan pembangunan tersebut yang tidak mau disebutkan namanya men-gatakan pelaksanaan peker-jaan proyek pembangunan ruang kelas baru (RKB) yaitu CV. Riza.

Koordinator Lembaga Advokasi Hukum dan HAM LIAN mengatakan, jika ad-anya proses penunjukkan langsung (PL) dapat di-tolerir sedang menghadapi keadaan darurat, misalnya akibat bencana alam atau menjaga keselamatan/per-lindungan masyarakat yang pelaksanaan pekerjaannya

tidak dapat ditunda harus dilakukan segera atau akibat kerusakan sarana/prasarana yang dapat menghentikan kegiatan pelayanan publik itu bisa, ujar LIAN.

Lembaga Advokasi Hu-kum dan HAM LIAN me-minta dan mendesak pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bandung mengusut seluruh kegiatan proyek pembangunan ruang kelas Baru (RKB) di duga sarat KKN apalagi terindikasi penggelembungan harga (mark up), tegasnya

(P. Marbun)

awang Unggul.Berdasarkan hasil quik

count DPC PDi Perjuangan Kabupaten Subang hingga Pkl.21.14 WiB (24/2) pasan-gan Paten meraih dukungan 31 persen lebih. Mengungguli 4 pasangan lainnya no.urut (1) Dik Dik M.Arief Mansur – Ce-cep nana Suryana Toyib hanya meraih 2,7 %, pasangan no.2

irianto Mahfudz Sidik Syafiuddin (Yance) –Tatang farhanul Hakim meraih 21,1 %, no.3 Dede Yusuf Macan Effendi-Lex Laksamana Zainal Lan meraih 22,5 % dan Ahmad Heryawan-Deddy Miz-war memperoleh 25,9 % saja.

Hal itu diklaim Wakil Sek-retarias DPC PDi-P Kabupaten Subang Ahmad Yunus , saat dihubungi di Sekretariat DPC PDi-P di Jalan KS Tubun-Sub-ang. Menurut Ahmad yunus, tingginya raihan suara pasangan Paten sebagai bukti kesolidan dari para pengurus DPC PDi-P serta relawan yang terlibat di dalamnya. Dengan raihan itu pihaknya meyakini pasangan Paten bakal memenangi Pilgub Jabar.Masih dalam kesempatan yang sama, Ahmad Yunus men-gucapkan terima kasih kepada Tim pemenangan dan warga yang masih memberikan dukun-gannya kepada DPC PDi-P den-gan menyalurkan aspirasinya kepada pasangan Paten. “ Di Kabupaten Subang, hampir setiap momen perhelatan pesta demokrasi seperti Pilbup, Pileg bahkan Pilpres PDi-P selalu

unggul, tidak pernah kalah,” tandasnya.

Pantauan War ta nasional menyebutkan , pelaksanaan pe-mungutan suara (ngutra) Pemil-ihan Gubernur Jabar di wilayah Pantura Subang berlangsung lancar dan kondusif. Seper ti terselenggara di Kecamatan Patokbeusi, Ciasem, Blanakan, Legon kulon, Sukasari, Pama-nukan, Pusakanagara, Pusa-kajaya.Hal tersebut dibenarkan Kapolsek Pamanukan-Sukasari Kompol Darjim saat ditemui di sela-sela monitoring pada hari ngutra di Sukasari.

Atas nama jajaran Kepoli-sian pihaknya mengucapkan terima kasihkepada warga dan panitia penyelenggara yang mampu menjaga pelaksanaan pilgub tetap kondusif. Diharap-kan hal ini tetap terjaga hingga penetapan resmi pemenang Pil-gub Jabar oleh KPU, ujar Darjim.

Hal yang sama ditegaskan Camat Sukasari ny.Asmita , yang didampingi Dan Ramil Pamanukan-Sukasari Kapten inf Totok, bila proses Pilgub hingga pemungutan suara berlangsung

di wilyahnya cukup berjalan aman , lancar dan kondusif, tidak diketemukan kendala berarti. Menurutnya , kendati terkesan dalam kondisi jenuh para pemilih masih mau mengunjungi TPS hingga mencapai 68,9 persen dari sebanyak 31.155 Hak pilih. ini artinya tingkat partisipasi masyarakat dalam berde-mokrasi masih relatif tinggi.

Terpisah, Ketua Pani-tia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Sukasari Abdul Syakur Hafidz yang didampingi Sekretarisnya Abdulah disela-sela per-ekapan hasil sementara ngutra mengatakan lan-carnya pelaksanaan Pilgub di wilayahnya tak hanya peran aparat keamanan, tetapi juga adanya keterlibatan semua pihak, termasuk masyarakat secara umum. “ Kami ucap-kan terima kepada msyara-kat Kecamatan Sukasari, khususnya pendukung lima calon Gubernur Jabar 2013,” ujar Syakur.

(abh/esuh).

PEMKAB DiDUGA TUTUP MATA

Page 5: Warta Nasional Cetak 87

Edisi 187/ Tahun XIII / 4 - 18 Maret 2013Hukum & kriminal

5

Tersangka Korupsi Proyek Kapal Nelayan Bertambah

soal dugaan Aliran dana ke Ibas, KPK harus Profesional JAKARTA, (WN)Anggota Komisi Hukum DPR, Martin Hutabarat, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja secara profesional soal dugaan putra Presiden edhie baskoro ‘ibas’ yudhoyono pasca menerima aliran dana dalam kasus Hambalang.

ALiRAn DAnA HAMBALAnG Sidang Kasus Korupsi Dana e-KTP

Dua Kajari di Sumatera Barat Diganti

Kejari Tangerang SP3 Kasus Mark Up Lahan Bandara

Berkas Staf Ahli Bupati Bogor Dilimpahkan ke Tipikor

Pemalsuan Tanah Dituntut 3 Tahun

Politisi Partai Gerindra itu menekankan profesion-alisme KPK diuji untuk bertindak cepat dan tidak pandang bulu dalam men-gungkap kasus Hambalang ini mengingat masalah itu sudah menyangkut nama putra Presiden RI, “Kami harap KPK bisa bekerja tanpa dipengaruhi opini-opini politik yang memiliki kepentingan yang sempit dalam kasus ini,” kata Mar-tin di Jakarta, Sabtu (2/3).Dia melanjutkan, KPK se-baiknya segera mengusut tuntas masalah itu. Apalagi mantan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urban-ingrum juga sudah bicara ke publik tentang sinyalemen masalah itu.

Bahkan bila perlu Anas

SeMARANg, (WN)Tersangka korupsi proyek

pengadaan sarana dan prasa-rana produksi perikanan tang-kap di Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Tengah bertambah. Pe-nyidik Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah kembali menetapkan dua tersangka dalam kasus tersebut, Kamis.Keduanya yakni nGH yang merupakan Pejabat Pelaksana Teknis Ke-giatan DKP Jawa Tengah dan HL, Bendahara Pengeluaran Pembantu instansi tersebut. “Ada bukti yang cukup kuat

bANDuNg, (WN)Terdakwa kasus korupsi dana e-KTP Kab. Bandung sebesar Rp

1,5 miliar, Dian Purnamasari, mengakui jika dia menyelewengkan dana tersebut. Uang itu dia manfaatkan untuk membayar hutang-hutang adiknya, Aim Rohimat.

Terdakwa yang merupakan pegawai negeri sipil di Dinas So-sial Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Bandung itu, memiliki tanggung jawab sebagai pemegang uang muka dana e-KTP. Meski demikian, dia tidak masuk dalam tim. “Saya diminta langsung oleh atasan saya, Agus farhan,” ucapnya.

Dian menuturkan, pencairan uang muka tahap pertama, dia lakukan bersama bendahara, yaitu iwan iswandi yang juga menjadi terdakwa dalam kasus yang sama.

Uang sebesar Rp 1,5 miliar itu ternyat,a melebihi anggaran yang diajukan pimpinan Dian yaitu sekitar Rp 700 juta. Anggaran sebesar Rp 1,5 miliar tersebut dipakai untuk pengecekan data, pengisian form f1, diskusi, entri data, verifikasi dan validasi, serta honor. Dari semua hal itu, hanya anggaran honor yang seluruhnya tersalurkan.

Sementara itu, terdakwa iwan menuturkan, setiap dia mendapat dana untuk e-KTP, pengelolaannya selalu diserahkan ke Dian. Dia pun membenarkan jika uang Rp 1,5 miliar tadi, hampir seluruhnya dipakai Dian.

Sidang dilanjutkan pekan depan. Dalam kasus itu, kedua terdakwa dijerat pasal 2, 3, dan 8 UU no. 31/1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU no. 20/2001 tentang Pemberan-tasan Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman hukuman maksimal 20 penjara. Khusus untuk terdakwa Dian, jaksa penuntut juga menjeratnya dengan pasal 3 UU Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). (sm)

BOGOR, (WN)Berkas perkara ter-

sangka Helmi Gustian, mantan Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan yang kini menjabat sebagai staf ahli Bupati Rachmat Yasin dinyatakan sudah lengkap oleh kejaksaan negeri Cibi-nong dan telah dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor di Bandung.

Tersangka dijerat den-gan pasal 12 huruf e UU Nomor 20 tahun 2001 ten-tang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yakni tin-

JAKARTA, (WN)Meski sejumlah saksi a

charge dari jaksa penuntut umum (JPU) justru mem-beri keterangan meringank-an terdakwa kasus dugaan pemalsuan surat tanah Afen Siswoyo, tetap saja pen-gusaha itu dituntut selama tiga tahun penjara oleh JPU Emilwan Ridwan dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara.

JPU Emilwan Ridwan yang dibacakan Jaksa Dody Silalahi disebutkan ter-dakwa terbukti melaku-kan pemalsuan surat tanah hingga merugikan Alex Tirta Juandadarmadji alias Alex Tirta.

Dikatakannya, terda-kwa Afen terbukti melang-gar Pasal 263 ayat (2) jo

Medan, (WN)Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumatera Barat (Ahmad

Djainuri,SH), Selasa melantik dan mengambil sumpah Dua Ke-pala Kejaksaan negeri (Kejari) di Sumatera Barat yaitu Kepala Kejaksaan negeri (Kajari) Lubukbasuang (Setyo Pranoto,SH) dan Kepala Kejaksaan negeri (Kajari) Sawahlunto (Khairul Anwar,SH).

Ahmad Djainuari menegaskan, pejabat terpilih punya kecakapan dan mampu melaksanakan tugas Kejaksaan sebagai perpanjan-gan tangan aspirasi dari masyarakat, pelaksanaan reorganisasi, mutasi,promosi dan rotasi untuk meningkatkan kinerja demi ter-ciptanya peningkatan pelayanan pada masyarakat, tambahnya.

Bambang Marwoto,SH yang sebelumnya Kepala Kejaksaan negeri (Kejari) Lubukbasuang, dipercaya menjadi Koordinator di Kejaksaan Tinggi (kejati) Jawa Barat, sedangkan Aslin,SH yang sebelumnya Kepala Kejaksaan negeri (kejari) Sawahlunto menjadi Koordinator di Kejaksaan Tinggi (kejati) Jawa Tengah.

Dia mengingatkan pejabat baru harus memahami kearifan lokal Minangkabau, agar pelaksanaan tugasnya sejalan dengan budaya lokal dan tidak berbenturan dengan masyarakat, terutamaa Kepala Kejaksaan negeri (Kajari) Lubukbasuang, tingkatkan lagi koordinasi dengan pihak terkait ,dalam rangka manangani masalah sengketa lahan, tegasnya.

Untuk Kepala Kejaksaan negeri (Kajari) Sawahlunto, Kepala Ke-jaksaan Tinggi (Kajati) menekankan agar turut mensukseskan pesta demokrasi di Sawahlunto “Penegakkan Hukum tetap dijalankan, tapi keamanan masyarakat harus tetap dijaga, “Pesannya.(yus)

Tangerang, (WN)Kejaksaan negeri (Kejari) Tangerang menghentikan

penyelidikan kasus pembebasan lahan Bandara Soekarno - Hatta seluas 80 hektar. Kejari menyatakan tidak cukup bukti melanjutkan kasus yang merugikan negara sebesar Rp 2,537 miliar itu. “Kasusnya sudah dinyatakan selesai atau SP3 (Surat Penghentian Penyelidikan Perkara), sejak tiga bulan lalu,” kata Kepala Seksi (Kasi) Tindak Pidana Khusus Kejari Tangerang Syamsuardi, Senin.

Sebelumnya, kasus mark up lahan bandara bergulir sejak 2002. Kejari Tangerang sendiri menetapkan dua orang tersangka, yaitu Affandi Permana (Kepala BLHD Kota Tangerang) dan Suhadi (mantan Bendahara PT Angkasa Pura ii). Keduanya dianggap melakukan penyalahgunaan dana sosialisasi pembebasan lahan bandara tahun 2004 sebesar Rp 660 juta.

“Jaksa mendakwa para terdakwa menggelembungkan biaya pembebasan lahan dengan mengubah status tanah dari tanah sawah dan tanah rusak (bekas empang) menjadi tanah darat, sehingga harganya menjadi lebih tinggi,” kata Syamsuardi.

Lalu ke delapan terdakwa dengan hukuman 3 tahun penjara, denda Rp 50 juta, dan subsider empat bulan penjara. Dalam sidang, Pengadilan negeri Tangerang me-mutus bebas semua terdakwa. Kejaksaan lalu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung yang akhirnya membebaskan semua terdakwa. “Semua terdakwa di MA dibebaskan,” ujar Syamsuardi.

Syamsuardi mengaku pihaknya tidak memiliki cukup bukti untuk melanjutkan penyelidikan yang sudah berjalan hampir 11 tahun itu. “Sebab berdasarkan penyelidikan kami, dalam pembebasan lahan itu menggunakan sistem langsam, yaitu pencairan dana sesuai tanah yang dibebas-kan,” ucapnya.(sm)

untuk penetapan sebagai tersang-ka,” ujar Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, Eko Suwarni.Dengan penetapan ini, jumlah tersangka sudah empat orang. Pada awal Januari lalu, Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah sudah menahan dua tersangka sebelumnya. Keduanya adalah pejabat eselon iii DKP Jateng, Bambang Santosa dan Direktur PT Marintek Jaya Utama, Sunar Wibowo selaku rekanan.

Keduanya saat ini ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas i Kedungpane, Semarang. Berkas keduanya

sudah dilimpahkan dari penyidik ke jaksa penuntut umum pada 23 Januari lalu. Kewenangan pena-hanan keduanya di bawah jaksa penuntut umum Kejaksaan negeri Semarang.Eko mengatakan, pi-haknya akan terus memperdalam dan mengembangkan kasus ini. Setidaknya, sudah ada 64 orang saksi, termasuk saksi meringankan dan saksi ahli dari Universitas Airlangga Surabaya untuk dimintai keterangan. Saksi ahli dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Tengah juga sudah diperiksa.(sm)

diperika KPK untuk mem-buktikan statemennya di media massa. Selain itu, KPK juga perlu memeriksa Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin yang juga disebut mengetahui masalah itu sekalilgus melakukan konfirmasi pada Nazaruddin dan orang-orangnya. “Kare-na dia yang disebut sebagai orang yang mengucurkan aliran dana kepada Ibas. Tapi saya tekankan lagi, KPK harus benar-benar bersikap professional,” tukasnya.

Pasca Anas ditetapkan KPK tersangka kasus Ham-balang dan mundur dari ket-ua umum Demokrat, beredar kabar Ibas diduga menerima uang dari proyek fasilitas olahraga itu sebesar US$ 900.000 atau setara den-

gan Rp 9,5 miliar. Peneri-maan tersebut, berdasarkan catatan mantan Wakil Direk-tur Keuangan PT Anugerah Nusantara, Yulianis. Dalam data itu menyebutkan, Ibas menerima dana pertama kali pada 29 April 2010. Ibas me-nerima dana dalam dua ta-hap. Tahap pertama sebesar US$ 500.000. Sedangkan, tahap kedua sejumlah US$

100.000.Uang itu dikeluarkan dari

kas PT Anugerah Nusantara, milik mantan Bendahara Umum DPP Demokrat, Mu-hammad Nazaruddin.

Tidak berhenti disitu, Ibas tercatat menerima dana lagi pada 30 April 2010 dalam dua tahap. Tahap per-tama sejumlah US$ 200.000 dan tahap dua US$ 100.000.

Dana dikeluarkan dari kas PT Anugerah Nusantara dan diantar oleh kurir bernama Bahri. Tetapi, tidak hanya Ibas, dalam daftar penerima dana dari perusahaan Permai Grup beredar, disebut juga penerima dana berjumlah puluhan dari anggoata DPR, menteri hingga keluarga Cikeas.

(haloho)

dakan pemerasan.Kasi Intel Kejaksaan Negeri Cibi-nong, Bayu Adinugroho, SH, kepada tim website.

Dalam perkara tersebut, kejaksaan telah menetap-kan lima orang jaksa men-jadi Jaksa Penuntut Umum (JPU) buat persidangan nanti. “Jaksa yang ditunjuk menjadi JPU berasal dari kejaksaan Cibinong dan Kejati Jawa Barat. Jadi, JPUnya jaksa gabungan,” jelas Bayu.Sebagaimana diberitakan, kasus dugaan tindak pidana korupsi di

lingkungan Dinas Bina Marga terungkap oleh pe-nyidik Tipikor beberapa waktu lalu. Menurut Bayu, pihak kejaksaan sudah siap untuk menyampaikan da-kwaan dalam persidangan nanti. “Karena sudah dil-impahkan ke pengadilan Tipikor, maka nanti JPU akan menyampaikan dak-waan dan menghadirkan saksi-saksi,” ujarnya.Dak-waan tersebut yakni terkait dengan pegawai negeri yang dituduh memeras dan itu merupakan bentuk dari

korupsi. Pemerasan pada jenis ini adalah pemerasan yang paling mendasar, karena seorang pegawai negeri punya kekuasaan dia memaksa orang lain untuk memberi atau melakukan sesuatu yang menguntung-kan dirinya.

Unsur - unsur korupsi ini menurut Pasal 12 huruf e UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 adalah pegawai negeri atau penyelenggara negara, den-gan maksud menguntung-kan diri sendiri atau orang

lain, secara melawan hu-kum, memaksa seseorang memberikan sesuatu, mem-bayar, atau menerima pem-bayaran dengan potongan, atau mengerjakan sesuatu bagi dirinya, serta meny-alahgunakna kekuasaan. Hukumannya berupa pen-jara maksimal 20 tahun atau denda maksimal Rp 1 milyar. Sedangkan men-genai status Helmi Gus-tian adalah tahanan kota, dimana yang bersangku-tan wajib lapor setiap hari senin dan kamis.(sm)

Pasal 55 ayat (1) KUHP. Menurut jaksa, dari fak-ta-fakta persidangan juga tidak terungkap hal-hal yang dapat menghapus-kan pertanggungjawaban pidana dari diri terdakwa. Oleh karena itu, terdakwa harus dijatuhi hukuman yang setimpal dengan ke-salahannya. Dody menam-bahkan untuk itu perlu juga dipertimbangkan hal-hal yang dapat memberatkan maupun meringankan terh-adap terdakwa Afen. Menu-rutnya, hal yang member-atkan Afen adalah bahwa perbuatan terdakwa telah merugikan Alex Tirta Juan-darmadji alias Alex Tirta.

“Dia be lum dapa t memohonkan haknya atas tanahnya di Kantor Badan

Pertanahan Nasional Ja-karta Utara terkait dugaan terdakwa yang menggu-nakan SPKT yang diduga palsu tersebut,” katanya.

Sedangkan hal-hal yang meringankan terhadap terdakwa berlaku sopan di persidangan, dan belum pernah dihukum serta tu-lang punggung keluarga. Berdasarkan uraiannya itu, lanjut Dody, JPU berharap majelis hakim memutus-kan bahwa terdakwa Afen telah terbukti secara sadar dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana menggunakan surat palsu secara bersama-sama se-bagaimana diatur dan di-ancam pidana dalam Pasal 263 ayat (2) jo Pasal 55 ayat (1) KUHP. (sm)

Page 6: Warta Nasional Cetak 87

Edisi 187/ Tahun XIII / 4 - 18 Maret 2013PEndidikan

6

jadi Pemulung Untuk Biaya sekolah sd hingga s1beKASi (WN)Siapa sangka, sosok Wahyudin (21) yang tinggi besar ini adalah pemulung. Wahyu, yang suka dipanggil ‘Mas Ganteng’ ini memulung sampah sejak SD. Hasil dari memulung itu dia gunakan untuk sekolah dari SD hingga mencecap bangku kuliah.

Di Purwakarta Sekolah negeri Ancam Tahan ijazah

SMPN 31 Bandung Sarat Pungli

Strategi Pendidikan Menyiapkan Tenaga Terampil

orangtua SMPn di Purwakarta Wajib Bayar Bangunan Rp. 400 Ribu

bANDuNg, (WN)Bantuan yang digelon-

torkan pemerintah melalui dana BoS, rupanya tidak mengurangi Pungutan

PuRWAKARTA, (WN)Sejumlah Sekolah Menegah Per tama negeri (SMPn) di

Kabupaten Purwakarta sedang giat giatnya membuat proyek Pembangunan Pemagaran Sekolah (PPS) yang dana/biayanya bersumber dari orangtua murid dengan dipatok setiap orangtua/ setiap murid, diwajibkan membayar Rp 400 ribu. Jika tidak dibayar, rapor anak siswa/i bakal ditahan.

Salah satunya yang terjadi di SMP negeri 5 Purwakarata. Pihak sekolah tetep mewajibkan membayar Rp 400 ribu, walapun sudah berulang kali dikeluhkan oleh orang tua siswanya, khususnya orangtua yang duduk dikelas Vii. “ Uang sebesar Rp400 ribu sangat memberatkan kami,” ujar Aripin Widodo (46) salah satu orang tua siswa kelas Vii SMPn 5 Purwakarta, karena dia juga harus mengeluarkan biaya sekolah untuk anak anaknya yang lain.

Hasil pantuan wartawan, dalam 3 bulan ini jumlah sekolah yang melakukan proyek pembangunan pagar semakin banyak, dana pembangunan di semua sekolah tersebut dibiayai oleh orangtua murid. Bahkan, besarnya biaya untuk pembuatan pagar karena mengikuti selera Bupati Dedi Mulyadi agar pagar dibuat berukir khas sunda. (Man)

PeKANbARu, (WN)Komisi iii DPRD Kota Pekanbaru jadwalkan panggil Dinas

Pendidikan dan Kepala Sekolah SMU se Kota Pekanbaru, terkait isu adanya pungutan uang jaminan oleh sekolah kepada siswa yang telah dinyatakan lulus di universitas melalui Penelusuran Bibit Unggul Daerah (PBUD).

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Komisi iii DPRD Kota Pekanbaru Ade Hartati, Sabtu (2/3/13) kepada wartawan. ia mempertanyakan status pungutan uang tersebut sebagai jaminan tersebut dan dasar pungutanya itu sendiri.

“Senin kita akan lakukan hearing dengan Dinas Pendidikan. Kita akan mempertanyakan adanya isu yang beredar sekarang. Ka-tanya ada pungutan bagi siswa yang telah lulus PBUD,” terang Ade.

Karena, menurut Ade Hartati, seharusnya tidak ada pungutan uang yang dikenakan kepada siswa yang pastikan masuk universi-tas melalui PBUD. ia juga tidak mengetahui uang jaminan tersebut digunakan untuk apa oleh sekolah.

Pada kesempatan Senin lusa, menurut Ade Hartati, Komisi iii juga akan mempertanyakan kepada Dinas Pendidikan akan adanya isu pungutan-pungutan lain yang tidak sesuai aturan oleh sekolah-sekolah. Seperti ada kabar sekolah yang melakukan pungutan uang cetak ijazah.

“inikan sudah melanggar aturan. Jadi selain isu pungutan uang jaminan siswa PBUD. Kita juga akan mempertanyakan adanya isu pungutan-pungutan yang tidak sesuai aturan,” urainya. (tam)

PuRWAKARTA, (WN)Madrasah Aliyah negeri (MAn) Purwakarta mengancam akan

menahan ijazah siswa/i yang tidak melunasi uang daftar ulang sebesar Rp1,5 juta. Kebijakan sekolah ini menjadi ketakutan tersendiri bagi siswa/i kelas 3 yang akan mengikuti UAn yang tinggal beberapa bulan lagi.

Umumnya, keluhan tersebut datang dari orangtua yang tidak mampun. Diantaranya yang menjadi kehawatiran orangtua, jika pihak sekolah terus menagih uang itu akan berdampak pada psikologis anaknya untuk menghadapi UAn.

ironisnya, orangtua murid ada yang sudah melampirkan Surat Keterangan Tidak mampu dari kelurahan, tidak digubris dan sekolah tetap memaksa untuk membayar. Selain itu, harga buku LKS juga di sekolah tersebut sangat mahal setiap paketnya yang dijual oleh pihak koperasi sekolah.

Menurut, orangtua, padahal statusnya sekolah tersebut adalah negeri, dan mendapat subsidi bantuan dari pemerintah, tetapi kenapa biasa sekolah sangat malah, ujar para orangtua murid yang ditemui wartawan. Sedangkan Kepala MAn belum berhasil ditemui. (Men)

Gelar sarjana tinggal direngkuh Wahyu di depan mata. Wartawan menyam-bangi Wahyu di kediaman orang tuanya di Kampung Kalimanggis, Gang Lame, Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/3/2013). Dia bercerita tentang kisah hidupnya. “Awalnya ketika saya kelas 4 SD, saya mulai merasa tidak mungkin bisa sekolah sampai SMP,” ujar Wahyudin. Wahyu, terlahir dari ayah berputra 5 yang berpoligami, Mija,60, den-gan Fatmawati,38, yang menjadi istri kedua, pada 12 Desember 1991 di Bekasi. Wahyu adalah sulung dari 3 bersaudara. Ayah dan ibu Wahyu adalah petani yang menggarap lahan kosong milik orang lain. Dengan kondisi itu, orang tuanya sibuk memenuhi kebutuhan perut Wahyu dan saudara-saudaranya. Sekolah pun tidak menjadi prioritas.

Saat kelas 4 SD itu Wa-hyu mulai khawatir tidak bisa sekolah. Ketika itu ia pun mulai menabung uang jajannya agar bisa sekolah. “Saat itu saya berpikir kalau tidak sekolah bisa seperti kakak saya. Saya cuma bisa memendam di dalam hati karena tidak berani cerita ke orang tua saya yang galak,”

JAKARTA, (WN)Pendidikan berperan

penting dalam membangun daya saing bangsa, men-gurangi kemiskinan , dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran penting pen-didikan dalam pengemban-gan ekonomi di Indonesia terutama untuk menyediakan tenaga kerja terampil.

Liar (Pungli) dari orang-tua murid di SMP negeri 3 Bandung. Mereka tidak ragu ragu mengumpulkan para orang tua siswa untuk tujuan

yang ter tentu yaitu ingin mendapatkan uang dengan alasan alasan yang tertentu.

informasi terbaru yang dikumpulkan Warta nasional menyebutkan bahwa SMP negeri 3 Bandung melak-sanakan “Kemping” ke Kiara Payung, siswa dibebankan biaya Rp 140.000/siswa untuk kelas Vii sebanyak 15 kelas, untuk iD Card siswa dibebankan 30.000/siswa

dan sisanya buat foto, untuk pemantapan dipungut Rp 550.000/siswa dan kantin sekolah dikontrakkan kepada pedagang Rp 5.000.000/ tahun. nunung Kuraesin, Kepala SMP n 31 Bandung saat ditemui Jumat, (1/3) mengatakan, itu juga sudah diklarifikasi ke war tawan yang lainnya ini ada berit-anya sambil menunjukkan media yang dimaksud, tetapi setelah dibaca war tawan

bukan berita yang terkait dengan pungutan yang di-maksud.

Berhubung nunung sibuk menerima tamu dari BPLH dan dari Dinas Pendidikan, war tawan disuruh kepada ipul selaku Tata Usaha (TU) di SMPn 3, saat di singgung uang pemantapan yang di-pungut sebesar 550.000 peruntukanya apa ? ipul mengatakan untuk menu-tupi kekurangan kertas soal

soal, ujar ipul. Saat ditanya lagi apakah dana BoS tidak mencukupi, ipul menjawab saya tidak tahu.

Sementara, Benny Man-ager Bos Kota Bandung men-gatakan untuk mata pelajaran tambahan atau yang biasa disebut pemantapan tidak boleh dipungut dari orang tua siswa dengan dalih apa pun karena dari dana bos ada anggaran nya untuk honor tenaga didik, melihat fenom-

ena dunia pendidikan di Kota Bandung diminta Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung oji Mah-roji menindak tegas kepala sekolah yang melakukan pungutan yang tidak men-dukung mutu pendidikan agar setiap orang tua siswa tidak menjadi objek penghasilan tambahan bagi para oknum kepala sekolah nakal.

(Martua)

kenangnya. Kehidupan Wa-hyu kecil tentu tidak seperti anak-anak SD lainya yang hanya tinggal belajar, tidak memikirkan masalah uang bulanan sekolah. Sampai suatu ketika ia bermain ke rumah tetangganya yang berprofesi sebagai pemulung di kampungnya.

Tetangga kampung yang bernama Ani dan anaknya yang bernama Jery hidup dengan cara memulung. K a r e n a k e i n g i n a n n y a yang kuat buat membiayai sekolah, maka Wahyu me-nyatakan ingin ikut menjadi pemulung pada tetangganya itu. “Biar dapat duit supaya bisa sekolah. Dulu saya tidak tahu itu mulung, saya tahu-nya ngumpul sampah jadi duit,” jelas Wahyu.

Sejak itu, 10 tahun yang lalu, Wahyu memulung mu-lai dari jam 1 malam hingga pagi waktunya sekolah. Kemudian memulung itu dilanjut lagi dari jam 22.00 hingga pukul 02.00 dini hari. Rupiah demi rupiah ia kumpulkan hingga akh-irnya menghasilkan uang. Sebagian dari uang tersebut digunakannya untuk mem-beli beberapa ekor anak ayam. “Anak ayam itu saya ternakkan, kemudian dit-abung. Terkumpul sekitar

satu jutaan rupiah buat saya masuk sekolah SMPN 28 Bekasi,” katanya.

Ketika SMP dia ma-sih terus memulung untuk uang jajan sampai bayar SPP sekolah. Nenek Wahyu memberinya sepasang anak kambing untuk diternakkan. Hasilnya dia gunakan untuk uang masuk sekolah ke SMA 7 Bekasi. Selain menjadi pemulung dan menjual hasil ternak.

Wahyu juga berjualan gorengan. Sindiran dan ci-biran diterima Wahyu dari teman-temannya ketika mengetahui profesinya yang identik dengan sampah dan kotor. Pemuda ini mengaku sempat kesal dan malu, na-mun disimpannya rasa itu dalam hati.

Dia makin giat menjadi pemulung saat masa libur sekolah karena kekhawati-ran tidak bisa melanjutkan

kuliah. Dari hasil memulung ini, Wahyu mendapatkan penghasilan Rp 30.000 hing-ga Rp 50.000 per hari untuk biaya sehari-hari hingga bisa menyisakan Rp 300.000-Rp 500.000 per bulan. Hingga kini.

Wahyu masih te rus memulung untuk menerus-kan kuliahnya di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka). Beruntung, dia mendapatkan beasiswa dari kampus dan Disdik DKI sehingga mer-ingankan biaya kuliahnya.

Kini Wahyu sudah si-dang skripsi yang berjudul “Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi’. Rencananya ia akan diwisuda pada bu-lan Desember 2013. “Aku berencana melanjutkan stu-diku ke S2. Bukan hal yang

mudah memang. Itu per-juangan besar,” kata Wahyu yang akan terus memulung hingga kelar S2 dan ingin menjadi pengusaha di bidang peternakan ini.

Kiprah Wahyu menjadi pemulung dikenal di pe-rumahan Taman Laguna Bekasi. Wahyu menjadi sa-tu-satunya pemulung yang diizinkan memulung di kom-pleks perumahan itu karena semua warga sudah menge-nalnya sejak kecil. Hal ini dibenarkan oleh Satpam Ta-man Laguna Bekasi, Saimin.

“Oh si Wahyu.. iya dia memang sering mulung sam-pah di sini tapi itu jarang-ja-rang. Di sini cuma dia doang yang boleh mulung sampah. Soalnya dia sudah dikenal dari kecil sebagai pemulung. Udah gitu orangnya gimana ya, masih lugu dan polos gitu,” kata Saimin

(Warta Nasional)

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyam-paikan tantangan dunia pen-didikan ke depan semakin besar. Dia menyebutkan, berdasarkan prediksi McK-ensey (2012), kebutuhan tenaga kerja terampil di In-donesia akan meningkat dari 55 juta pada 2012 menjadi

113 juta pada 2030. “Pemer-intah telah memfomula-sikan sejumlah kebijakan strategis untuk menjawab tantangan ini, dua tahun lebih awal dari laporan itu (McKensey),” katanya pada Indonesia Summit 2013 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (28/2/2013).

Mendikbud menyebut-

kan, kebijakan pertama adalah meningkatkan wajib belajar dari sembilan tahun menjadi 12 tahun melalui pendidikan menengah uni-versal. Targetnya adalah meningkatkan angka parti-sipasi kasar (APK) sekolah menengah menjadi tidak kurang dari 97 persen. “Dan tidak ada lulusan SMP yang tidak melanjutkan ke SMA,” katanya.

Kebijakan kedua, lanjut Mendikbud, adalah mening-katkan akses ke pendidikan tinggi yang mengacu pada Undang-Undang No.12 Ta-hun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Undan-undang itu menyatakan, pemerintah wajib menyelenggarakan sedikitnya satu akademi komunitas di setiap kabu-paten. Selain itu, setidaknya ada satu universitas dan politeknik di tiap provinsi. “Ditargetkan akan dibangun 850 akademi komunitas pada 2025,” katanya.

Undang-undang itu, kata Mendikbud, juga menyebut-kan, pemerintah mempunyai kewajiban menyediakan

bantuan operasional bagi perguruan tinggi negeri (PTN) untuk meringankan beban mahasiswa. “Dan sedikitnya 20 persen maha-siswa baru di PTN berasal dari keluarga tidak mampu. Targetnya APK pendidikan tinggi mencapai 53 persen pada 2025,” katanya.

Mendikbud melanjutkan, strategi ketiga adalah mere-visi kurikulum untuk jenjang SD, SMP, dan SMA. Kuriku-lum baru ini, kata Mendik-bud, disusun untuk menyiap-kan peserta didik menguasai keterampilan di abad 21. “Abad di mana kreativitas dan inovasi menjadi aset utama bagi seseorang untuk menghadapinya,” katanya.

Menteri Nuh menjelas-kan, kurikulum baru ini menggunakan me tode pendekatan saintifik. Suatu pendekatan siswa harus aktif terlibat dalam mengamati, bertanya, mengasosiasikan, dan melakukan eksperiman. “Diharapkan, proses pembe-lajaran dapat meningkatkan kreativitas peserta didik,” ujarnya. (IH)

Siswa Berprestasi Jadi obyek Pungli

WAHYUDin (21)

Page 7: Warta Nasional Cetak 87

jokowi Bakal copot guru cabul smA 22 jakarta

GURU CABULi SiSWi SMA

Edisi 187/ Tahun XIII / 4 - 18 Maret 2013mEtroPolitan

7

JAKARTA, (WN) Gubernur DKi Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) secara tegas akan mencopot guru yang terlibat dalam kasus pencabulan terhadap muridnya di SMAn 22 Jakarta, Utan Kayu, Jakarta Timur.

Walikota Bagikan 550 Paket ke Warga Rusun Marunda

Jalan Tipar Cakung Dibiarkan Makin Semrawut

SBY: Jangan Sengaja Membuat Gonjang-ganjing

Walikota Janji Usut Pungli Kepala SDn 25 Utan Kayu Selatan

JAKARTA, (WN) Komisi Pemilihan Umum

(KPU) berencana menetapkan jumlah daerah pemilihan (dapil) pada Kamis (7/3), setelah per-wakilan 33 provinsi menyerah-kan data semua kabupaten dan kota. “Pada 3, 4, dan 5 Maret, kami mengundang seluruh KPU provinsi untuk mempresentasikan pendapilan kabupaten dan kota, dan pada 7 Maret akan ditetapkan jumlahnya,” kata Komisioner KPU Sigit Pamungkas di kantornya Jumat (1/3).

Sebelum penetapan jumlah

Jika terbukti, jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada orang bersangkutan yang juga sebagai wakil kepala sekolah akan dicopot. “Tadi sudah saya cek, sudah diperintahkan untuk melepas jabatan wakil kepala sekolah dan guru, karena itu sebuah contoh yang tidak baik, dan terakhir kalau benar, harus kita copot, langsung kita co-pot,” ujar Jokowi, di Jakarta, Jumat (1/3).

Jokowi pun meminta supaya yang terpenting saat ini adalah antisipasi su-paya tidak terjadi lagi hal

JAKARTA, (WN) Presiden selalu mengi-

kuti perkembangan politik dalam negeri, dan berharap para elit politik dari kelom-pok tertentu tetap berada dalam koridor demokrasi. Jangan sengaja membuat gonjang-ganjing. “Apalagi dengan sebuah rencana un-tuk membuat gonjang-gan-jing negara kita, agar pemer-intah tidak bisa bekerja. Saya khawatir akan menyusahkan rakyat kita,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyo-no, mengingatkan, pada ba-gian lain keterangan persnya di Halim Perdanakusuma,

JAKARTA, (WN)Walikota Jakarta Timur

Drs. H.R. Krisdianto, M.Si, berjanji akan segera me-nindaklanjuti laporan para wali murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 25 Utan Kayu Selatan, terkait dugaan pun-gutan liar (pungli) yang dilakukan oleh Kepala Seko-lah (Kepsek) di sekolah tersebut. Masalah ini sendiri menurut Walikota, sudah ditangani oleh pihak Inspe-ktorat Pembantu (Irbanko)

JAKARTA, (WN)Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono didampingi peja-

bat Jakarta Utara, Camat Cilincing Djunaedi serta Lurah Marunda Ali Mudasir, Kamis sore, membagikan paket terakhir sebanyak 550 paket kepada penghuni Rusun Marunda, serta turut melihat secara langsung Rusun Marunda sekaligus berdialog dengan penghuni Rusun Marunda.

Paket bantuan yang diberikan bagi penghuni Rusun Marunda tersebut, berisi beras 10 kg, mie, gula, ikan dalam kemasan kaleng (sarden), peralatan mandi, serta sabun. Penyerahan bantuan simbolis tersebut diserahkan Walikota Jakarat Utara kepada warga Rusun Marunda di Blok 8. Tujuan dari pemberian paket terakhir ini, agar warga bisa mandiri. “Memancing warga masyarakat rusun marunda untuk bisa mandiri,” kata Bambang Sugiyono.

Dengan diberikannya paket sembako in, kata Bambang Sugi-yono, kehidupan masyarakat di Rusun Marunda akan kembali berjalan normal. Yang bekerja dapat menjalankan aktivitasnya, anak-anak bisa kembali bersekolah, begitupun dalam bertetangga untuk saling menjaga kerukunan dan keamanan lingkungan serta merawat tempat huniannya.

Lebih jauh Bambang Sugiyono menuturkan, selain pembe-rian paket sembako, ada jaminan pekerjaan bagi warga rusun Marunda. Diantaranya bekerja sama dengan pihak KBn (Kawasan Berikat nusantara). Bahkan pihak KBn sendiri memberikan ta-waran pekerjaan buat penghuni Rusun Marunda bekerja sebagai petugas kebersihan atau Cleaning Service.

Pihak KBn sendiri membutuhkan 250 orang yang bekerja di KBn. Terbagi atas 150 orang di KBn Cakung dan 100 orang KBn Marunda. “ini kabar baik yang bisa dimanfaatkan bagi penghuni Rusun Marunda. Dan mereka yang punya keahlian ini bisa langsung mendaftarkan diri ke Ketua RW 7” teranf Bam-bang Sugiyono. Dalam kesempatan itu Ketua RW 07 Kelurahan Marunda Aman Bogor Hingga hari ini, Kamis (28/02/2013), baru sekitar 186 orang yang mendaftar untuk bekerja sebagai petugas kebersihan. Mulai senin minggu depan, mereka sudah bisa bekerja. (Parlin/Wilson)

JAKARTA, (WN)Jalan Tipar Cakung,

Kelurahan Sukapura, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara dibiarkan semrawut, Senin (4/3). Puluhan angkutan umum dan lapak pedagang kaki lima (PKL) seenaknya diparkir di ruas jalan tersebut, tepatnya di pintu keluar Kawasan Berikat nusantara (KBn) Cakung. Tak ada celah untuk pengendara sepeda motor dan pejalan kaki untuk melintas sepanjang jalan itu.

Keberadaan angkutan umum metromini 41 jurusan Puloga-dung-Tanjungpriok dan angkot Koperasi Wahana Kalpika (KWK) 03 A jurusan Tanjungpriok-Cakung menyebabkan lalu lintas men-jadi macet parah, terutama saat jam berangkat dan pulang kerja. Akibatnya, warga dan pengguna jalan mengaku resah setiap kali melintas di jalan itu. Sehingga, banyak pengendara yang mencari jalan alternatif menghindari kemacetan dengan masuk ke dalam perumahan Gading orchid dan menuju arah Pegangsaan dua, perumahan Gading Griya Lestari dan tembus di Jl Tipar Cakung depan pasar Sukapura dengan jarak tempuh 1,5 kilometer atau harus menyita waktu 15 menit.

Tika (23), warga RW 01 Sukapura mengatakan, kondisi Jalan Tipang Cakung memang sering macet. Bahkan, di jalan tersebut jarang terlihat adanya petugas lalu lintas, alhasil masyarakat seki-tar yang mengatur laju kendaraan agar tidak macet. “Kemacetan dikarenakan banyaknya angkot yang ngetem dan pas buruh KBn pulang kerja pasti selalu macet,” ujar Tika.

namun Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakar ta Utara, Bunyamin Bukit, mengaku setiap hari pihaknya mengerahkan sebanyak 18 petugas untuk menjaga dan juga berpatroli agar angkot tidak mangkal di Jalan Tipar Cakung tersebut. “Angkot yang mangkal akan kami tertibkan dan diperiksa kelengkapannya seperti seragam, kartu pengenal pengumudi (KKP), dan kartu pengenal anggota (KPA). Bila mereka tidak melengkapi itu, akan di tilang,” tegasnya.

Sementara itu, Lurah Sukapura Muzakir mengungkapkan, macet dikarenakan banyaknya angkot yang menunggu penump-ang. Sedangkan PKL merupakan kewenangan dari KBn Cakung yang sebagai pengelolanya. “Kami akan laporkan masalah ini ke tingkat kota agar ditindaklanjuti,” ujarnya. (Parlin/Wilson)

serupa. Ditambahkannya, untuk korban sendiri ha-rus dikonsultasikan kepada psikolog supaya korban dapat terlindungi. “Yang paling penting ini diperbaiki, tidak ada kejadian ini lagi. Perlindungan step kedua, saya harus konsultasi dulu kepada pihak psikolog,” ujar Jokowi. Seperti diketahui, seorang siswi berinisial MA (17) telah mengaku bahwa dirinya dibawa berkeliling di kawasan Ancol yang kemu-dian dipaksa melakukan oral dalam mobil. Selanjutnya korban dibawa hingga Cem-

paka Putih, Jakarta Pusat, serta diberikan uang sebesar Rp50 ribu.Kejadian tersebut terulang hingga empat kali di

hari yang berbeda. Korban juga dibawa ke tempat-tempat lainnya oleh pelaku berini-sial T yang juga wakil kepala

sekolah. Korban pun tidak bisa meolak karena selalu diancam pelaku.

(DMP/Parlin/SP)

Jakarta, Minggu (3/3) pagi, sebelum bertolak ke Jerman.

Kalau negara kita dibuat tergoncang dan tidak sta-bil, lanjut Presiden SBY, tidak baik bagi kehidupan di negeri ini. “Dan tidakkah Tuhan menolong Indonesia dengan keadaan ekonomi yang terjaga ketika negara lain mengalami kemeroso-tan,” Presiden SBY meng-ingatkan.

Perekonomian Indonesia yang terus bertumbuh ha-rus dijaga bersama. “Jangan sampai perekonomian yang susah payah kita jaga ha-rus terjatuh karena keadaan

dalam negeri yang tidak kondusif karena stabilitas politik, sosial, dan situasi keamanan terganggu akibat hiruk pikuk politik yang di-lakukan kelompok tertentu,” Presiden menegaskan.

“Negara ki ta makin matang demokrasinya, hu-kum makin tegak, masyara-kat jernih berpikir, mereka cerdas dan arif. Oleh karena itu kita jaga dengan sebaik-baiknya keadaan di negeri tercinta ini,” SBY menam-bahkan.

Pada kesempatan ini, SBY juga menyinggung soal kasus yang menimpa Anas

Urbaningrum. SBY melihat persoalan ini sudah campur aduk antara ranah politik dan hukum. “Saya mengakui akibat dari permasalahan itu memang terjadi guliran masalah dan akhirnya mer-ambah ke ranah politik dan jadi campur aduk antara urusan hukum dan politik,” ujar SBY.

Mengingatkan kembali apa yang pernah disampai-kan, SBY berharap Anas fokus dan bersiap diri untuk menghadapi proses hukum di KPK. “KPK tidak akan menyatakan Pak Anas ber-salah manakala nanti dalam

proses penegakan hukum sampai di pengadilan Pak Anas tidak bersalah,” ujar SBY.

Sebagai orang yang pernah berjuang bersama-sama di Partai Demokrat, SBY akan senang jika Anas dinyatakan tidak bersalah. Kasus-kasus yang melibat-kan kader PD, lanjut SBY, bagaimanapun membawa kerugian dan menurunkan citra partai. “Mudah-mu-dahan Pak Anas bebas dari dakwaan dan dinyatakan ti-dak bersalah, dan membawa kebaikan,” kata SBY.

(fbw)

dan Sudin Pendidikan Dasar (Dikdas) Jakarta Timur, ting-gal menunggu hasilnya.

“Kalau dia bisa memper-tanggungjawabkan, ya lain persoalannya, tapi bila ter-bukti ya instansi yang akan menindaklujutin apakah akan di tegor, dimutasi apa diberhentikan dan bila tidak terbukti maka inspektorat yang akan menindaklanjuti,” kata Walikota saat menerima perwakilan wali murid SDN 25 Utan Kayu Selatan, di Ru-

ang Rapat Khusus Walikota Jakarta Timur, Rabu siang.

Pada pertemuan yang juga dihadiri Asisten Kes-mas Jakarta Timur Ibnu Hajar dan Kabag Dikmental Jakarta Timur Drs. Deny Novrizal, Walikota meng-harapkan, agar masalah ini dapat cepat ditemukan solusinya, sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar di sekolah terse-but. Dirinya meminta, suasa-na sekolah dapat tenang dan kondusif, serta para murid tidak terganggu belajarnya, terlebih para murid kelas VI yang akan menempuh ujian akhir. “Semoga masalah ini dapat cepat selesai, sehingga proses belajar mengajar di SDN 25 Utan Kayu Se-latan dapat berjalan berja-lan seperti sedia kala, yaitu berkualitas dan kondusif,” pesannya.

Dirinya pun meminta, para wali murid dapat me-nahan diri, sambil menunggu proses pemeriksaan dilaku-kan oleh Irbanko dan Sudin Dikdas Jakarta Timur. “Saya

berharap pada orang tua murid jangan menambah masalah menjadi tidak nya-man. Proses sedang berjalan, tapi anak-anak harus belajar dengan baik. Jangan sampai anak-anak tertinggal atau terganggu belajarnya,” pesan lagi.

Sementara itu, sebanyak 6 orang wali murid SDN 25 Utan Kayu Selatan, Ke-camatan Matraman Jakarta Timur mendatangi kantor Walikota Jakarta Timur mengadukan adanya ok-num kepala sekolah yang melakukan pungutan liar. Kedatangan para wali murid tersebut dilakukan karena tidak adanya kejelasan serta tindaklanjut terhadap lapo-ran pungutan liar dari in-stansi terkait.

Kepala Seksi Pemerin-tahan Khusus Inspektoran Pembantu Kota Jakarta Timur, Siti Nurhasanah mengakui adanya laporan tersebut bahkan pihaknya telah melakukan pemerik-saan awal terhadap dugaan pungli yang dilakukan pihak

sekolah kepada wali murid SDN 25 Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman. “Su-dah ditindaklanjutin dengan melakukan pemeriksaan awal pada 15 Februari 2013 lalu. Kita juga sudah mem-buatkan surat tugas pemer-iksaan lanjutan nomor 05/KS.I.97/I/II/2013 tertanggal 15 Februari,” ujarnya.

Dalam pemeriksaan awal, Siti mengatakan bah-wa pihaknya melihat ada indikasi pelanggaran yang dilakukan Kepala Sekolah SDN 25 Utan Kayu Selatan sehingga akan melakukan pemersiksaan lanjutan. “Ta-dinya kita akan memanggil ke enam wali murid yang melaporkan adanya pungli di sekolah pada Jumat ini, namun mereka sudah datang menemui Walikota jadi seka-lian kita minta keterangan-nya. Dari pemeriksaan awal terindikasi ada pungli, sep-erti iuran pembuatan kartu siswa dan pungutan uang kas yang terindikasi melanggar PP 53 tahun 2010,” tungkas-nya. (Parlin/Wilson)

7 Maret, KPU Tetapkan Jumlah Dapildapil, KPU akan memastikan proses penyusunannya telah berkonsultasi dengan partai poli-tik peser ta pemilu. Mengenai jumlah anggota DPRD provinsi dan DPRD kabupaten dan kota, katanya, akan ada penyesuaian terutama di daerah pemekaran. Pembentukan dapil di daerah pemekaran tetap akan dilaku-kan setelah pelaksanaan Pemilu 2014, namun pemilihan anggota dewan dilakukan pada 2014 bersama-sama dengan pemilihan anggota legislatif daerah induk.

“Jumlah alokasi kursi anggota

DPRD untuk daerah pemekaran, baik provinsi maupun kabupaten-kota, akan disesuaikan dengan jumlah penduduk di daerah baru tersebut,” tambah Sigit. Se-mentara itu, Komisioner ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan perubahan jumlah dapil pada Pemilu 2014 tidak akan signifikan dibandingkan dengan Pemilu 2009. Perubahan jumlah dapil tersebut dapat terjadi akibat dua faktor, yaitu jika alokasi kursi de-wan melebihi 12 kursi dan faktor pemekaran.Selain itu, 12 daerah otonomi baru (DoB) yang baru

saja diserahkan Undang-undang Pembentukan DoB oleh Men-teri Dalam negeri (Mendagri), masih akan terintegrasi dengan daerah induknya pada Pemilu 2014. “Mereka masih mengacu pada dapil induk, setelah 2014 baru akan ada PAW (pergan-tian antarwaktu),” kata ferry.Pemerintah, melalui Kementerian Dalam negeri (Kemendagri), telah menyerahkan 12 UU Pembentu-kan Daerah otonomi Baru (DoB) kepada sekretaris daerah (sekda) pemerintah daerah induk di Kan-tor Kemendagri Jakarta, Kamis

(28/2). Mendagri Gamawan fauzi menegaskan bahwa pembentu-kan DoB tersebut bukan dimak-sudkan untuk mengakomodasi kepentingan politik lokal semata.

oleh karena itu, dia mengim-bau kepada para pejabat tertunjuk di DoB untuk menjaga suasana tetap kondusif selama proses penyelenggaraan Pemilu 2014. Ke-12 daerah otonomi baru tersebut terdiri atas satu provinsi dan 11 kabupaten, yaitu Provinsi Kalimantan Utara, Kabupaten Ma-hakam Ulu di Kalimantan Timur, Kabupaten Penukal Abab Lema-

tang ilir di Sumatera Selatan, Kabupaten Pesisir Barat di Lampung, Kabupaten. Pangan-daran di Jawa Barat, Kabupat-en Malaka di nTT, Kabupaten Banggai Laut di Sulawesi Ten-gah, Serta, Kabupaten Kolaka Timur di Sulawesi Tenggara, Kabupaten Mamuju Tengah di Sulawesi Barat, Kabupaten Pulau Taliabu di Maluku Utara, Kabupaten Manokwari Selatan di Papua Barat, dan Kabupaten Pegunungan Arfak di Papua Barat.

(Wilson/Parlin/SP)

Page 8: Warta Nasional Cetak 87

Edisi 187/ Tahun XIII / 4 - 18 Maret 2013nusantara

8

Kejaksaan diminta Usut Kwitansi “Fiktif” di humas Purwakarta

KWiTAnSi BoDonG DJAYA PARAnoLo

PuRWAKARTA, (WN)Kejaksaan negeri Kabupaten Purwakarta diminta berbagai kalangan untuk serius mengusut pembayaran melalui kwitansi fiktif alias bodong yang dilakukan oleh Djaya Pranolo, Kasubang Pemberitaan dan Protokol Humas Kabupaten Purwakarta.

1.000 Orang Akan Demo KPU Jabar

57 Bus dari Terminal Leuwipanjang Dikandangi

Komisi V Agendakan Raker Bahas Kecelakaan Maut Cianjur

Kejati Karawang Bongkar Korupsi Jenset di RSUD Rp13 miliar

Tim Dede dan Paten Tolak Tandatangani Hasil Rapat Pleno

SMA Dapat Dana BoS Rp 1 Juta Per Anak

Pimpinan KPK Harus Bertanggung Jawab Bocornya Sprindik Anas

gARuT, (WN)Tim Pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gu-

bernur Jawa Barat nomor urut 3, Dede Yusuf-Lex Laksamana dan Paten nomor urut 5, Jum’at (1/3) menolak menandatanganii hasil Rapat Pleno Rekapitulasi yang digelar Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Garut.

Dalam rapat terbuka tersebut, mereka menemukan banyak kecurangan dalam pelaksanaan Pilgub (Pemilihan Gubernur) di wlayahnya. Mulai dari penggelembungan suara hingga politik uang yang dilakukan tim pemenangan Aher-Demiz.

Saat ditemui Warta nasional, Sabtu (2/3) di Sekretariat Partai Demokrat, Jl. Proklamasi Garut, Ajang Hermawan mengatakan, timnya menemukan pelanggaran yang dilakukan tim pemenangan Cagub-Cawagub no urut 4 di Kec. Tarogong Kidul.

Tim Aher-Demiz membagi-bagikan sejumlah paket sembako kepada masyarakat di Sidika indah, RT.02/13, Kel. Haur Pang-gung, Kec. Tarogong Kidul pada malam hari jelang pencoblosan. Paket tersebut dibagikan melalui Ketua RW setempat,” ujar Ajang.

Pihaknya tak menandatangani hasil perhitungan akhir itu karena dalam proses pemilihan telah terjadi kecurangan. “Kami memiliki alat bukti kecurangan berupa paket sembako yang berisi 1 kg beras, minyak goreng dan mie instant. Selain itu, kami juga mengantongi surat pernyataan pengakuan dari si-penerima.” Pungkas Ajang Hermawan. (Adam)

JAKARTA, (WN)Mulai tahun ajaran 2013 ini, anak-anak Sekolah Menengah

Atas (SMA) bisa bergembira. Pasalnya, pemerintah mengucurkan Dana Bantuan Sekolah (BoS) kepada tiap siswa secara utuh. Besarnya mencapai Rp 1 juta per tahun untuk tiap-tiap siswa.

“BoS yang sifatnya untuk rintisan, mulai tahun ajaran baru 2013 nanti sudah penuh. Besarannya 1 juta per tahun per anak, baik itu SMA mapun SMK negeri atau swasta. Terimakasih untuk Menteri Keuangan yang sudah menyetuji untuk sekolah menen-gah,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhamad nuh dalam konferensi pers di istana Presiden, Jakarta, Kamis.

ia menjelaskan bedanya dana BoS untuk Sekolah Dasar (SD) dan sekolah menegah adalah dana BoS SD ditransfer ke daerah, sementara untuk sekolah menengah masih dikelola di pusat.

Mulai tahun depan, tahun anggaran 2014 rencananya akan ditransfer seper ti pada SD. Pada kesempatan itu, nuh juga menjelaskan soal dana APBn yang selama ini diserahkan ke sekolah-sekolah Rintisan Sekolah Berstandar internasional (RSBi).

Menurutnya, pasca ditutupnya RSBi berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi, bantuan pemerintah tetap diberikan. Tujuan-nya untuk meningkatkan mutu pendidikan.

“Seperti diketahui RSBi sudah almarhum tapi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak boleh berhenti memberikan dukungan sekolah RSBi. Ada atau tidak ada sekolah berstandar internasional, dukungan tidak boleh berhenti. Dukungan sumber dana, sumber daya harus kita lakukan tapi tidak ekslusif kepada RSBi,” ujarnya.

Terkait punggutan-punggutan atau tarikan-tarikan yang selama ini berlaku di RSBi, ia menjelaskan masalah itu harus diselesaikan lewat Komite Sekolah. forum itu yang membolehkan atau tidak soal punggutan-punggutan tersebut. “Yang jelas setelah ex RSBi, RSBi itu kembali ke reguler. Ada Komite Sekolah, nah di situ nanti yang akan membahas apa yang diperbolehkan atau tidak,” tegasnya. (Parlin/SP)

Desakan itu, menyusul Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi masih terkesan melindungi Djaya Pranolo, Kasubang Pemberitaan dan Protokol Humas, yang sam-pai sekarang belum mem-berikan saksi disiplin kepada yang bersangkutan. Menurut sejumlah wartawan, kasus kwitansi fiktif yang menye-bar di Bagian Pemberitaan dan Protokol Humas adalah kwitansi untuk pembayaran media cetak, dana publikasi, anggaran kliping surat ka-bar, majalah, tabloid dan proposal. “Bupati ada di-belakang Djaya Pranolo, tidak mungkin Bupati mau

bANDuNg, (WN) Sekitar 1.000 orang

terdiri mahasiswa, organ-isasi masyarakat dan mas-sa pendukung pasangan calon akan berunjuk rasa di Sekretariat KPU Jawa Barat Kota Bandung, Minggu, saat pelaksanaan Rapat Pleno Rekapitulasi.

Hasil Perhitungan Perole-han Suara Pilgub Jabar 2013. “Kalau yang melaporkan

MeDAN, (WN)Anggota Komisi iii DPR Ri, Bukhori Yusuf menyatakan, pimpi-

nan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus bertanggung jawab penuh atas bocornya surat perintah penyidikan (Sprindik) terhadap mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urban-ingrum. “Logikanya, pasti ada pihak yang terlibat dan sprindik ini belum ditandatangani semua pimpinan. Sudah barang tentu posisi Sprindik itu masih ada di tangan pimpinan. Pimpinan KPK bertanggung jawab penuh dengan bocornya Sprindik itu,” kata Bukhori kepada, Medan, Minggu.

Bukhori menambahkan, bocornya Sprindik tersebut selain dari internal KPK juga dibantu unsur eksternal. “Tidak mungkin kalau Sprindik yang semestinya merupakan rahasia, tiba-tiba bocor kalau tidak ada upaya dari luar. Upaya eksternal itu tentu kekuatan besar. Kalau kekuatan kecil, mana bisa dilakukan,” ungkap politisi Partai Keadilan Sejahtera itu. “Saya menenggarai bahwa masalah pembocoran sprindik ada gelagat untuk ditutupi. Kalau ada pimpinan KPK yang terlibat, akan ditutupi. Yang akan dikorbankan hanya staf,” kata dia. (Zul)

CiANJuR, (WN)Komisi V DPR Ri akan meng-

BANDUNG, (WN)Direktorat Lalu Lintas

(Dit Lantas) Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) mengandangkan 57 bus angkutan luar kota ber-bagai jurusan dari Terminal Leuwipanjang.

B a n d u n g , M i n g g u (3/3/2013). Jumlah tersebut dari total sekitar 172 unit bus yang diperiksa sepanjang pagi hingga tengah hari,

KARAWANG, (WN)Kejaksaan Neger i

Kabupaten Karawang, terus mendalami kasus dugaan tindak pidana ko-rupsi pengadaan jenset di Rumah Sakit Umum Daerah setempat senilai Rp13 miliar. “Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap pihak terkait yang kemungkinan men-getahui proses pengadaan jenset di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah)”

memberikan sanksi disiplin karena Djaya Pranolo. Kare-na itu kami hanya berharap kepada Kejaksaan dan BPK untuk melakukan proses audit pembayaran melalui kwitansi,” ujar sejumlah wartawan yang bertugas dilingkungan Purwakarta.

Kasus Kwitansi bodong ini terungkap berawal dari kekecewaan se jumlah wartawan terhadap Djaya Pranolo hingga mengung-kap kasus-kasus di Humas, “Memang tidak terlepas dari pemilah-milahan media yang dilakukan Djaya Prano-lo. Setelah Djaya Pranolo ditugaskan di Humas, men-

cuatlah istilah wartawan penjilat dan tidak penjilat. Yang penjilat bisa diajak

kompromi untuk kongka-lingkong merekayasa kwi-tansi tanpa sepengetahuan

redaksi masing-masing. Para wartawan yang merasa disingkirkan dari humas, kompak membuat gebrakan dengan membeberkan kasus tersebut. “Kalau mau meny-ingkirkan kami, jangan dip-ilah-pilah donk, kalau mau semuanya jangan diterima di Humas, imbuh mereka.

Perlu diketahui, bahwa kasus kwitansi fiktif bukan berita baru lagi di Humas, bahkan kwitansi fiktif telah banyak menjerat pegawai hingga masuk penjara, salah satunya mantan Bendahara Entin Kartini divonis 8 tahun penjara oleh Pengeadilan Negeri (PN) Purwakarta terkait kwitansi fiktif untuk meraup uang rakyat demi kepentingan pribadi dan golongannya. Entin terbukti terlibat membuat kwitansi fiktif pencairan anggaran makan minum sebesar Rp 11,86 miliar (sesuai hasil audit BPK) atas nama Yulia Catering. (rekson)

pukul 12.00 WIB.Bus yang dikandangkan

tersebut, antara lain karena tidak memiliki rem tan-gan, ban vulkanisir yang sudah gundul, maupun ba-gian lain dari kendaraan dinyatakan tidak laik jalan. Selain mengandangkan bus, jajaran Dit Lantas Polda Jabar yang didukung Di-shub Provinsi Jabar dan Dishub Kota Bandung pun

memberikan surat tilang kepada 21 pengemudi bus maupun pemilik bus yang kelengkapanannya kurang atau bahkan memiliki surat izin mengemudi yang sudah kedaluwarsa.

“Kita kandangkan itu untuk segera diperbaiki kekurangannya. Rem, ban, atau apa saja. Ini demi ke-selamatan semua, masyara-kat, termasuk pengemudinya

sendiri,” ujar Dir Lantas Polda Jabar, Kombes Pol Imam Pramukarno di Termi-nal Leuwipanjang, Minggu (3/3/2013).

Puluhan polisi didukung dinas perhubungan dan petu-gas Terminal Leuwipanjang merazia dan memeriksa pu-luhan bus pariwisata. Me-nyusul kecelakaan bus pari-wisata yang menewaskan 18 penumpangnya belum lama

ini, Kapolda Jabar Irjen Pol Tubagus Anis Angkawijaya memerintahkan jajaran Di-rektorat Lalu Lintas (Dit-lantas) Polda Jabar untuk melakukan razia kendaraan Bus Parawisata yang pelat nomor hitam yang diper-gunakan menjadi kenda-raan penumpang umum di terminal-terminal yang ada di Jawa Barat.

(red/sirait)

gelar Rapat Kerja (Raker) untuk mendalami sejumlah persoalan

dibalik dua kecelakaan maut yang terjadi di wilayah Cianjur,

Jawa Barat. Pertemuan tersebut diharapkan dapat mengurai per-masalahan secara komprehensif untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa dikemudian hari.

“Kita akan mengundang Menteri Perhubungan, termasuk stakeholder lain dalam RDP sepeti Dirjen Perhubungan Darat, Bina Marga, pengusaha transportasi terkait, kepolisian biar konpre-hensif penyelesaiannya. Jangan sampai terjadi lagi peristiwa seperti ini,” kata Ketua Komisi V, Laurens Bahang Dama saat meninjau lokasi kecelakaan bus Mustika Mega Utama di Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis.

ia menambahkan persiapan untuk rapat khusus ini sedang dilakukan dan dijadwalkan akan berlangsung Selasa (5/3). Se-luruh temuan lapangan baik kecelakaan truk di Jl. Raya Suka-bumi dengan korban 16 jiwa serta tergelincirnya bus Mustika Mega Utama dengan 17 korba jiwa akan dipaparkan dalam per temuan tersebut. Sejauh ini Komisi V lanjutnya telah mendapat sejum-lah fakta diantaranya bus yang melebihi kapasitas, jalan nasional yang rusak, minimnya rambu dan penerangan di jalur Puncak-Ciloto serta masalah kelayakan bus dan truk yang digunakan.

(iky)

kata Kasie Intel Kejaksaan Negeri Karawang Imran Yusuf, di Karawang, Sabtu.Dikatakannya, pemeriksaan atau meminta keterangan kepada berbagai pihak akan terus dilakukan untuk men-cari titik terang mengenai kasus tersebut. Atas hal itu ke depan pihaknya akan memintai keterangan jajaran Direksi RSUD Karawrang, dokter, staf beserta rekanan RSUD Karawang.Pada Ju-mat (1/3), Tim Penyidik

Kejari Karawang beserta tim ahli telah memeriksa alat bukti berupa jenset di RSUD setempat, terkait dengan kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan jenset di rumah sakit tersebut. Menurut Imran, pemeriksaan kondisi jenset dilakukan untuk memastikan alat bukti fisik jenset ada. Selain itu juga dilakukan uji fungsi jenset.Uji fungsi jenset sendiri dilakukan untuk men-getahui keberadaan genset benar-benar bisa dimanfaat-

kan sesuai peruntukannya. Dalam pemeriksaan alat bukti jenset itu, Tim Penyidik Ke-jari Karawang melakukan uji fungsi jenset selama sekitar 45 menit. Jenset dibiarkan me-nyala saat aliran aliran listrik PLN ditiadakan. Ia mengaku menurunkan tim ahli dalam pemeriksaan kondisi jenset tersebut. Sehingga nantinya bisa diketahui hasilnya apakah jenset itu berfungsi dengan baik atau tidak.(Sumuang/ Red/)

ke kita ada 1.000 orang. itu terdiri dari mahasiswa Bandung Raya, GMBi, dan dari salah satu pasangan calon,” kata Kapolretabes Bandung Komisaris Besar (Kombes) Abdul Rachman Baso.Menyikapi hal tersebut, pihaknya dibantu tim gabun-gan lainnya dari Brimob dan Tni telah menyiapkan pen-gamanan untuk mengan-tisipasi hal-hal yang tidak

diinginkan. “Pengaman ini sifatnya antisipasi saja. Tapi mudah-mudahan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Semuanya aman,” kata dia.

ia mengatakan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pihaknya sudah menurunkan 1.500 personil gabungan untuk pengamanan saat rapat ple-no rekapitulasi hasl perhitun-gan perolehan suara Pilgub

Jabar 2013 berlangsung. Hari ini, KPU Jawa Barat akan mengadakan rapat pleno rekapitulasi hasil perhitungan suara Pilgub Jabar 2013. Se-jak pukul 09.00 WiB, ratusan polisi sudah menjaga ketat Sekretariat KPU Jawa Barat.

Kawat berduri pun sudah dipasang di jalan masuk menuju Sekretariat KPU Jawa Barat oleh aparat keamanan. (SP/Marbun)

Page 9: Warta Nasional Cetak 87

Edisi 187/ Tahun XIII / 4 - 18 Maret 2013nusantara

9

rehabilitasi jalan Provinsi wilayah Utara Banten Berbau Korupsi

GiRinG KE PRoSES HUKUM

bANTeN, (WN)Sejumlah kegiatan rehabilitasi jalan Provinsi Banten di wilayah utara (Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang,dan Kota Tangerang Selatan) terkesan dikerjakan asal jadi. indikasi KKn (Korupsi, Kolusi, dan nepotisme) menyeruak disela-sela pelaksanaan dan hasil pekerjaannya.

RUAnG KELAS DiSEGEL Puluhan Siswa SD Babakan Loa 5 Terlantar

KA Serayu iii Hantam Dua PelajarAKP. Sulman Aziz S.Sos Kasatlantas Polres Garut

Kegiatan-kegiatan rehabilitasi jalan Provinsi Banten yang terpan-tau terindikasi KKn antara lain adalah kegiatan “Rehabilitasi Ruas Jalan Sudirman Kota Tangerang, yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi PT. Surtini Jaya Kencana dengan nilai kontrak Rp 4.785.887.000,-.

Jalan yang menjadi akses menuju Tol Jakarta-Merak dan ke wilayah Kota Tangerang Selatan itu, baru direhabilitasi dengan bahan fleksibel laston AC-WC (aspal). Akan tetapi, dalam hitungan min-ggu, sebagian aspal jalan tersebut telah hancur. Diduga kuat akibat aspal emulsi lapis perekat yang tidak merata disiramkan ke badan jalan yang akan dilapis aspal. Bahan laston yang dipakai pun diduga kuat berkualitas rendah, dan dengan pemadatan yang tidak maksimal. Sebelumnya, dari APBD Provinsi Banten juga mengelontorkan dana Rp 7 miliar untuk rehabilitasi jalan Sudirman (jalur berlawanan dengan kegiatan APBDP). Kondisinyapun telah banyak berlubang, meski tak seamburadul jalan di seberangnya.

Di Kota Tangerang ada juga

kegiatan rehabilitasi ruas jalan KH.Hasyim Ashari, dan Jl.MH.Thamrin.Kondisi Jl.Hasyim Ashari tak jauh berbeda dengan Jl. Sudir-man, aspalnya telah tergerus dan hancur di beberapa lokasi, sep-erti di sekitar pintu pembuang situ Cipondoh dan di kelurahan Keta-pang. Kondisi itu telah terjadi sebe-lum musim hujan tiba. Sedangkan Jl. MH.Thamrin, tidak terlihat ada aspal yang tergerus atau hancur dan membentuk lubang.

Di Kota Tangerang Selatan, ada kegiatan Rehabilitasi Ruas Jalan Serpong- BSD, yang dikerjakan oleh PT. Balipasifik Pragama dengan kontrak senilai Rp 7.971.000.000,-. Kondisinya kini telah banyak berlubang. ironisnya, lubang di jalan tersebut dibiarkan menganga hingga mengakibatkan kecelakaan lalulintas tabrakan beruntun kenda-raan roda 4, Seering terjadi.

Yang lainnya adalah jalan yang merupakan belahan jalan dari Jl. Serpong – BSD, yang diberi judul kegiatan “Rehabilitasi Ruas Jalan Serpong Raya” dengan Penyedia Jasa Konstruksi PT. Sukalimas Mekatama Raya dengan kontrak

sebesar Rp 8.794.457.000,- dan Konsultan Supervisi PT. Arya Graha Abdika Mandiri. Kondisinya telah banyak berlubang. Di bagian ping-gir dekat separator jalan, banyak yang telah hancur. Padahal, tak banyak kendaraan yang roda/ban-nya menginjak bagian itu.

Ruas jalan itupun tak selu-ruhnya direhabilitasi (dioverlay), sebagaimana belahan jalan di seberangnya yang dikerjakan PT. Balipasifik Pragama. Sebagian tidak dijamah, mulai dari depan oto finance hingga pintu masuk WTC Serpong. Anehnya, meski tak seluruhnya direhabilitasi, nilai ang-garan untuk kegiatan yang beasal dari APBD Perubahan Provinsi

Banten tahun 2012 itu justru lebih besar dari anggaran kegiatan re-habilitasi belahan jalan yang sama yang dibiayai dari APBD. Padahal, panjang dan lebarnya sama. Titik awal dan akhir kegiatanpun sama. Keduanya berawal di gapura batas Kota Tangerang – Kota Tangerang Selatan dekat per tigaan jalan ke kawasan Summarecon (Gading Serpong) Kabupaten Tangerang, dan titik akhirnya di depan pintu SPBU Petronas BSD.

Di Kabupaten Tangerang, ke-giatan rehabilitasi jalan Provinsi terpantau di Kecamatan Curug bertajuk “Rehabilitasi Ruas Jalan Sp.Bitung – Curug – Legok” den-gan Penyedia Jasa Konstruksi PT.

Tjukul indosarana, nilai kontrak Rp 6.311.227.000,- dan Konsultan Supervisi Cv. Cipta Tir ta Marga. Kondisi jalan inipun telah ban-yak berlubang dan tergerus roda kendaraan. Pekerjaan yang asal jadi dan bahan laston yang berkualitas rendah, ser ta pemadatan yang tidak maksimal diduga kuat seb-agai faktor penyebab kerusakan.Sejumlah LSM berjanji akan segera melaporkan kasus yang beraroma korupsi pada kegiatan-kegiatan rehabilitasi jalan Provinsi tersebut ke pihak Kepolisian, Kejaksaan dan KPK. Penyidik harus diambil tinda-kan hokum, ujarnya kepada Warta nasional, Kamis (28/02) di lingkun-gan Pusat Perkantoran pemerintah Kota Tangerang Selatan. (zip)

DPRD Bantah Bermain Proyek APBD

PMPTK Selenggarakan Sosialisasi Sertifikasi Guru

Jalan Penghubung Desa Sukahurip Rusak Parah

SeRANg, (WN)DPRD Kabupaten Serang membantah tudingan sejumlah LSM

atas keterlibatan anggota DPRD Kabupaten Serang bermain proyek ABPD. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Serang fery Teruna yang saat ini memegang kendali tugas-tugas Ketua DPRD mengatakan, tidak ada anggota dewan yang bermain proyek APBD. “Kalau keluarga, saudara, teman anggota dewan yang ikut dalam proyek, kemung-kinan ada. Hanya sepengetahuan saya, saat mereka ikut masuk wilayah pekerjaan, dilaksanakan secara profesional,” katanya.

fery mengatakan, tidak ada anggota dewan yang mengarahkan atau memberikan muatan agar dapat proyek dari SKPD. “Kalau misalnya ada kaitan dengan keluarga anggota dewan, menurut saya tidak masalah, karena siapa pun boleh ikut.Hanya saja, ang-gota dewan tidak boleh menjadi direktur, apalagi ikut proyek APBD.Kalau ada keluaganya, ya silakan,” ungkapnya.

Sementara, Sekda Pemkab Serang Lalu Atharussalam Rais mengatakan, tidak pernah menerima laporan dari SKPD, terkait adanya anggota dewan yang bermain proyek.“Tidak ada laporan dari SKPD.Saya juga tidak mendengar keluhan soal itu.Tanya saja ke SKPD,” ungkapnya.

Menurut Lalu, jika ada anggota keluarga dewan ikut lelang, boleh-boleh saja, karena siapa pun boleh ikut mengambil proyek pemkab. “Sepanjang dia (pengusaha) ikut berkompetisi untuk mendapatkan proyek, ya silakan,” katanya.

Terkait lelang di LPSE, kata Lalu, masih sedikit, karena sumber daya manusia belum memadai. Sementara, SDM di sejumlah daerah lain di indonesia, sudah lengkap.

Lalu mengatakan, pada triwulan pertama 2013 sudah ada ada tender, untuk pembagian poyek. “itu kita atur, supaya tidak menumpuk pada satu triwulan,” tangkasnya.(zip)

gARuT, (WN)Sebanyak 130 guru dari

tiga kecamatan diantaranya Kecamatan Cibatu, Keca-matan Karang Tengah dan Ke-camatan Sukawening mengi-kuti sosialisasi ser tifikasi guru yang diselenggarakan oleh PMPTK Kabupaten Garut bertempat di SD Sukamukti 4 yang ada di wilayah UPTD Pendidikan Sukawening Kabupaten Garut.Marga Riswanda, SH. MH, mengatakan, sosialisasi ini merupakan menentukan rangking untuk peserta, namun ini belum tentu lulus karena masih ada persyaratan yang harus ditempuh sebelum melaksanakan Uji Kopetensi (UK), ”salah satunya yang belum sarjana (S1)”, kata Riswanda.

Acara sosialisasi ini telah berlangsung sejak bulan nopember 2012 dan sampai saat ini telah menyerap kuota sekitar 3800 guru dari 11000 peserta, namun data dapat berubah sewaktu waktu mengingat adanya perubahan, ”diantaranya yang mutasi dan me-ninggal dunia”, lanjutnya. Dengan uji kopetensi dan mendapatkan sertifikasi diharapkan guru dapat meningkatkan mutu pelajaran serta menguasai pembelajaran melalui media elektronik yang semakin berkembang. (Adam)

gARuT, (WN)Jalan Desa sepanjang kurang lebih 3 kilometer yang meng-

hubungkan Desa Babakanloa dengan Desa Sukahurip Kecamatan Pangatikan Kabupaten Garut rusak parahbaik dari sisi kiri maupun kanan disepanjang jalan, jalan dipenuhi bebatuan serta lubang – lubang yang cukup dalam hingga kedalaman mencapai 30 cm.

Pantauan Warta nasional dilapangan, rusaknya jalan tersebut sangat mengganggu sekali pengguna jalan dan mengganggu perekonomian warga di dua desa yang akan menjajakan hasil buminya ke pusat kota Kabupaten Garut, bahkan tidak jarang akibat kerusakan jalan tersebut hingga memakan korban, baik pengguna roda dua maupun empat.

nanang (30) salah satu warga sekitar mengatakan bahwa, kerusakan jalan ini sudah berlangsung lama, namun hingga saaat ini belum ada tanda-tanda akan adanya perbaikan. “Seyogyanya pemkab Garut dapat segera memperbaiki jalan ini”, ujarnya.

Lain lagi yang dikatakan Abdul (30) warga Desa Sukahurip menuturkan, banyak kendaraan baik roda dua maupun roda em-pat yang mengalami kerusakan akibat kerusakan jalan tersebut. Biasanya karena terjebak lubang yang dalam dengan bermuatan hasil bumi, sehingga warga banyak mengalami kerugian karena hasil bumi yang dibawanya tidak dapat dipasarkan.

Menurut Ayi Yana, Kepala Desa Sukahurip, selama ini belum ada bantuan yang menyentuh untuk perbaikan jalan itu, adapun program PnPM hanya sanggup melakukan perbaikan sebagian, dirinya berharap ada perhatian dari pemda untuk perbaikan jalan itu demi menunjang perekonomian warganya. (iwan)

GARUT, (WN)Puluhan siswa/i kelas VI

SD Babakanloa 5 Desa, Ba-bakan Loa, Kecamatan Pan-gatikan tidak dapat mengi-kuti proses belajar-mengajar dikarenakan kelas mereka disegel oleh pengusaha ba-han bangunan yang kecewa terhadap pihak pemborong CV.Miramare yang belum memenuhi kewajibannya membayar bahan-bahan ban-gunan yang digunakan untuk rehab kelas di SD Babakan Loa 5 dalam program DAK 2011 yang dilaksanakan oleh perusahan itu.

Merasa kesal dengan janji – janji pihak pem-borong, para pengusaha

GARUT, (WN)Dua pelajar Garut tewas

mengenaskan setelah ditabrak KA Serayu III dengan No.Lok.CC2203 yang datang dari arah Jawa Tengah menuju Bandung, Kamis (28/2). Dua pelajar mas-ing – masing MR (13), warga Kampung Kertasari Desa, Cisaat, Kecamatan Kadungora dan NJ (14) warga Kampung Talun, Desa Kadungora Garut.Kedua pelajar

CiLACAP, (Wn)Sudirman Saad, Dirjen Kelau-

tan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil membenarkan Kementerian Peri-kanan dan Keluatan akan men-jadikan Cilacap sebagai model pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara nasional. Sehingga nantinya Cilacap akan menjadi etalase pengelolaan pulau-pulau kecil di indonesia.

Hal tersebut dikemukakan, Dirjen Kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil, Sudirman Saad, pada peresmian tracking Mangrove di

bahan bangunan tersebut terpaksa menyegel ruang kelas yang telah selesai direnovasi itu. Endang (35) salah seorang yang turut penyegel kelas di SD Ba-bakan Loa kepada wartawan mengatakan,dirinya merasa kesal dengan ulah pembo-rong yang sampai selesai pengerjaan rehab kelas ini belum menerima bayaran dari pihak pemborong.

“Bahkan semua pen-gusaha bahan bangu -nan yang lainnya juga sama dengan nasib yang dialaminya”ujarnya.

Endang menambahkan, dirinya bersama rekan yang lainnya bukan tidak peduli

dengan tindakan tersebut, namun dirinya beserta yang lainnya merasa kesal dengan apa yang dilakukan pihak pemborong yang tidak ber-tanggung jawab terhadap kewajiban kepada pihak pemasok bahan bangunan, padahal dalam kesepaka-tan pihak pemborong akan membayar sebagian setelah pengerjaan dilaksanakan 30%. “Namun kenyataan-nya jangankan 30%, sampai bangunan tersebut sudah beres sepeserpun kami be-lum menerima pembayaran,” tegasnya.

Pihah salah seorang staff pengajar disekolah berharap agar persoalan ini sesegera

mungkin diselesaikan karena menyangkut proses belajar mengajar siswa kelas VI yang tidak akan lama lagi melaksanakan Ujian Nasion-

al (UN). Akibat penyegelan itu, puluhan siswa/siswi kelas VI terpaksa melakukan belajar-mengajar di rumah warga . (Adam)

tersebut ditabrak KA Serayu saat melintasi lintasan Jalur rel kereta tanpa palang pintu di Kampung Ciujung, Desa Cikembulan, Ke-camatan Kadungora saat melintas kedua pelajar itu menggunakan sepeda motor berflat nomor D 4420 TB dari arah leles menuju Kadungora.Kasatlantas Polres Garut AKP Sulman Aziz mem-benarkan kejadian itu kepada Warta Nasional. Katanya, ke-

mungkinan kedua pelajar tersebut tidak menyadari adanya kereta api yang akan melintas dihada-pannya, sehingga menghantam keduanya hingga terpental be-berapa meter, kata Sulman.

Sulman menambahkan, ke-jadian di tabrak KA ini sering terjadi di daerah Kampung Ciu-jung, Desa Cikembulan ini karena belum adanya palang pintu per-lintasan. “Bukan hanya Ciujung,

namun masih banyak di daerah lain yang belum memiliki palang pintu perlintasan, sehingga dapat membahayakan warga yang hen-dak melintasnya, ”jelas Kasat-lantas seraya berharap PT KAI dapat merespon harapannya untuk segera memasang palang pintu perlintasan yang belum ada di wilayah Kabupaten Garut un-tuk meminimalisir korban lebih banyak lagi (Dens).

Cilacap Dijadikan Model Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecilkawasan minawisata desa Ujung Alang Kampung Laut Cilacap, Ka-mis kemarin. Tracking mangrove sepanjang 400 meter yang dileng-kapi dengan empat buah gasebo dan lampu penerangan bertenaga surya, diresmikan oleh Bupati Ci-lacap Tatto Suwarto Pamuji. Hadir dalam kesempatan tersebut, Dan Lanal Kolonel Laut Hari Mulyadi, sejumlah pejabat dilingkungan Kementerian Kelautan perikanan, para pejabat Pemkab Cilacap, serta masyarakat Kampung Laut, paguyuban pemandu wisata dan

undangan lain. Kalau kita melihat lingkungan perairan di sekitar nusakambangan, lanjut Sudir-man Saad, betapa lingkungan tersebut merupakan lingkungan yang indah, tidak kalah dengan pariwisata di Thailand. Keindahan perairan sekitar nusakambangan, mulai terasa ketika kita memasuki perairannya yang dihiasi tumbu-han mangove di kanan kirinya.

Menurut Sudirman Saad, lingkungan perairan dengan tum-buhan mangrove seper ti ini, manakala dikelola dan ditata

dengan baik, maka akan memberi manfaat baik secara ekonomi, sekaligus juga untuk mendukung kelestarian mangrove.Posisi strat-egis Pulau nusakambangan yang merupakan salah satu dari 92 pu-lau-pulau kecil terluar, merupakan pagar nusantara, ujar Sudirman. Artinya pulau tersebut menjadi batas negara atau batas untuk menghitung wilayah kedaulatan negera Republik indonesia. Hal ini harus betul-betul dikelola dengan baik melalui dua pendekatan yakni peningkatan kesejahteraan

masyarakat dan dalam rangka menjaga kedaulatan negara.

Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji dalam kesempatan yang sama menyampaikan, dengan pembangunan tracking man-grove, gasebo dan lampu tenaga surya merupakan awal terban-gunnya kawasan minawisata di pulau nusakambangan dan ka-wasan Segara Anakan. Kawasan minawisata ini diharapkan dapat menjadi sebuah ikon edutourism/wisata pendidikan di Kabupaten Cilacap. Untuk itu Bupati mengajak

kepada institusi, lembaga dan badan usaha beserta seluruh kom-ponen masyarakat untuk berparti-sipasi melengkapi sarana-sarana yang belum tersedia.

Kepada seluruh komponen yang ada, Bupati mengajak untuk berkomitmen terhadap bebera-pa hal antara lain, pengelolaan sumber daya ikan hendaknya didasarkan pada usaha pengelolaan yang berkelanjutan dengan tidak menangkap ikan dan udang yang masih kecil, tidak menebang hutan mangrove dan hutan lindungnya.

Maknai hutan mangrove sebagai perlindungan keanekaragaman hayati, perlindungan garis pantai dan sumberdaya pesisir ser ta produk yang dihasilkan merupakan sumber pendapatan berharga bagi negara dan masyarakat.

Pada kesempatan tersebut, Dirjen Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Dr.Sudirman Saad, Bu-pati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Dan Lanal Hari Mulyadi, serta para undangan, melakukan penanaman 1000 batang pohon mangrove.

(Habetieli Tafonao)

Page 10: Warta Nasional Cetak 87

Edisi 187/ Tahun XIII / 4 - 18 Maret 2013nusantara

10

Atut Tawarkan Singapura MegaproyekJSS dan KeK Pariwisata Tanjung Lesung

Kadis BmTr Banten diancam 5 Tahun Penjara

KoRBAn BERJATUHAn DiRUAS JALAn PRoV. BAnTEn

bANTeN, (WN)Beberapa ruas jalan Provinsi di bawah kewenangan Pemerintahan Provinsi Banten hancur “bak kubangan kerbau” di tengah kota yang ruas jalannya berlokasi di Trio Tangerang yaitu Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), cukup memprihatinkan karena dilanda rusak parah.

H. Abdul, Angota Komisi iV DPRD

SMP nurul ikhsan, Siap Tampung Siswa Kurang Mampu

Stasiun Merak Akan Segera Direlokasi

Padahal ruas jalan terse-but ada di kandang si pen-gusaha kontraktor. Akibat kerusakan jalan, banyak korban berjatuhan gara-gara banyaknya lobang-lobang menganga yang menghiasi ruas jalan yang ditangani Dinas Bina Marga Dan Tata Ruang (DBMTR) Prov. Banten. Penyebab kerusakan kuat dugaan, biangkerok dari parahnya tingkat kerusakan ruas jalanan Provinsi di 3 wilayah Tangerang terse-but, berbuntut dari oknum perehabilitasi nakal yang tidak mengacu kepada me-kanisme atau lebih tepatnya lagi karena dikerjakan secara asal-asalan.

Kondisi itu semakin di perparah oleh tinggin-ya curah hujan yang turun pada bulan Januari lalu. Namun, yang menjadi per-soalan disini adalah, tidak sedikit uang rakyat yang “dihambur-hamburkan” un-tuk memperbaiki ruas jalan yang dibiayai dari APBD Prov. Banten TA 2012 ini, bahkan cukup menggiurkan, namun mengapa kondisinya langsung sedemikian parah. Padahal, adapun tingginya

bANTeN, (WN) Gubernur Banten menawar-

kan investasi untuk sejumlah megaproyek pada Duta Besar Singapura. Beberapa mega proyek yang ditawarkan, yaitu Jembatan Selatan Sunda (JSS) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung. Hal itu terungkap saat Dubes Singapura Anil Kumar nayar saat berkunjung ber temu Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah saat ber temu di Pendopo Gubernur Banten.

SeRANg, (WN)Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan jenjang pendidi-

kan dasar pada pendidikan formal di indonesia setelah lulus sekolah dasar (SD) (atau sederajat). Sekolah menengah pertama ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 7 sampai kelas 9. Saat ini Sekolah Menengah Pertama menjadi program Wajar 9 Tahun (SD, SMP). Lulusan sekolah menengah pertama dapat melanjutkan pen-didikan ke sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan (atau sederajat).

Pelajar sekolah menengah pertama umumnya berusia 13-15 tahun. Di indonesia, setiap warga negara berusia 7-15 tahun tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni sekolah dasar (atau sed-erajat) 6 tahun dan sekolah menengah pertama (atau sederajat) 3 tahun. Sekolah menengah pertama diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan sekolah menengah pertama negeri di indonesia yang sebelumnya berada di bawah Kementerian Pendidikan nasional, kini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten/kota.

Sedangkan Kementerian Pendidikan nasional hanya berperan sebagai regulator dalam bidang standar nasional pendidikan. Se-cara struktural, sekolah menengah pertama negeri merupakan unit pelaksana teknis dinas pendidikan kabupaten/kota. Untuk belajar di SMP atau yang sederajat, anak-anak usia SMP dapat memilih sekolah yang sesuai dengan pilihan dan kesempatan serta akses transportasi yang terjangkau hal-nya seperti yayasan Pendidikan islam nurul ikhsan Al-Manaf (SMP nurul ikhsan ) di Desa nagara Kecamatan Kibin Kabupaten Serang.

Walaupun bangunan ini sanggat memperhatinkan hanya ban-gunan semi permanen bertembok anyaman bilik bambu dan kayu triplek dan beratapan asbes,sekolah ini sangat di minati siswa, hingga mencapai seratus siswa lebih yang sekolah di SMP nurul ikhsan, walau ruang kelas hanya tiga lokal, di tambah guru pengajar yang sangat akrab dengan siswa dan profesional, di tambah dengan fasili-tas sarana olahraga yang tak kalah dengan SMP negeri yang mewah.

Sekolah SMP nurul ikhsanini sangat di faforitkan oleh masyara-kat kecamatan kibin,Bandung dan Pamarayan di kabupaten serang, misalnya imam siswa kelas 8 SMP nurul ikhsan yang berasal dari desa Golok Kecamatan Bandung, merasa senang bersekolah disini, dengan alasan dekat dan guru pengajar yang ramah, serta ilmu yang diajarkan setara standar sekolah negeri dan jauh dari keramaian pusat ekonomi hingga belajar sangat tenang tidak adanya gangguan kebisingan lalulintas,’tuturnya.

Disisi lain Sarman selaku Wali Murid, asal Pamarayan, mengaku sekolah SMP nurul ikhsan walau sangat memperhatinkan dari sarana gedung sekolah, kami merasa sangat senang anaknya di sekolahkan di SMP-ini, masalahnya sekolah tersebut jauh dari pusat keramain publik, jadi kami selaku orang tua murid tidak khawatir, karna sikap dan prilaku anak menjadi arogan dan nakal, bukan dari tempat seko-lah, justru kenakalan anak muncul dari lingkungan publik yang ramai ekonomi, seperti banyaknya Toko kelontongan yang menjual minuman beralkohol dan berbagai merk Rokok, mini market, dan sarana Games otlet di sekitar sekolah dan adanya lalulintas yang ramai yang sangat menghawatirkan orang tua murid. “Jadi kami sangat setuju kalau anak kami di sekolahkan di SMP nurul ikhsan yang jauh dari pusat keramaian”, ungkap Sarman di saat hendak menjemput anaknya.

Anggota Dewan Komisi iV dari fraksi Golkar H. Abdul Manaf, selaku Pemilik dan Pendiri Yayasan Pendidikan islam nurul ikhsan (SMP nurul ikhsan), sangat senang kami mendirikan suatu yayasan dunia pendidikan di luar cita-citanya, ungkapnya saat di temui Warta nasional di kediamannya, saat abdul menjadi kepala desa nagara Kecamatan Kibin sangat prihatin terhadap warganya untuk mengenyam pendidikan menengah pertama yang harus keluar kota, hingga warganya sampai putus sekolah sampai Sekolah Dasar (SD).

Abdul sangat miris, pada saat menjadi kepala desa nagara, sesampai abdul memohon kepada bupati Serang untuk di programkan pendidikan SMP Satu Atap di wilayah Kecamatan Kibin agar masyara-kat kurang mampu bisa mengenyam sekolah Menengah pertama di desa nagara dan wilayah terdekat di desa nagara. Hasil rekomdasi bupati melalui dinas Pendidikan kab.serang, kecamatan kibin di ada-kan SMP Satu Atap di wilayah Desa nagara. Setelah abdul tidak lagi menjadi kepala desa, abdul terjun didunia politik dari Partai Golkar dan menyalonkan diri untuk menjadi wakil rakyat, setelah abdul jadi wakil rakyat yang sekarang duduk di komisi iV DPRD Kabupaten Serang, abdul terinpirasi dan jadi cita-cita membangun sarana pendidikan di wilayahnya untuk menampung masyarakat kurang mampu agar bisa melanjutkan Sekolah tingkat pertama.

Kini Abdul mendirikan suatu yayasan pendidikan islam nurul ikhsan (SMP nurul ikhsan) pada tahun 2011 lalu dengan luas gedung 10 x 30 meter 3 Lokal dan sarana olah raga di atas tanah seluas 7000 meter, walau gedung dengan keadaan apaadanya yang tebuat dari bahan-bahan bekas (Limbah industry-red) seperti Alat mubelar, Meja belajar, Bangku belajar, dan sarana gedung yang masih semi permanen, alhamdulilah siswa-pun sudah mencapai seratus lebih, bahkan banyak juga siswa dari luar kecamatan kibin. Para Siswa-pun di berikan perlengkapan sekolah seperti satu setel seragam sekolah lengkap secara Cuma-Cuma, dan abdul selaku pemilik yayasan berencana akan menyiapkan transportasi gratis dengan nama Van Schol/mobil Sekolah untuk sarana transportasi antar jemput siswa SMP nurul ikhsan setiap harinya. (zip)

SERANG, (WN)Dinas Perhubungan Ko-

munikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Banten mendorong rencana pena-taan lokasi parkir pelabuhan dan relokasi stasiun kereta api di Merak. Pertemuan koordinasi dengan para pi-

“Dalam pertemuan itu, Gu-bernur memberikan referensi peluang-peluang investasi dan potensi kewilayahan yang ada di Banten kepada Dubes Singapura.Seper ti proyek pembangunan JSS, bidang agrobisnis, bidang perikanan, KEK Tanjung Lesung, dan pariwisata. Mudah-mudahan potensi yang ditawarkan Guber-nur tadi bisa menjadi referensi para investor yang ada di Sin-gapura,” tutur Asda ii Pemprov Banten M. Husni Hasan.

Husni menyampaikan, pada

September 2013 Pemprov Banten juga akan mengikuti event pam-eran internasional di Singapura dalam rangka menawarkan po-tensi-potensi investasi di Banten. “Kami juga meminta bantuan kepada Dubes Singapura, agar bisa membantu untuk memfasili-tasinya.Apalagi, pada bulan Sep-tember nanti, ada event formula 1,” katanya.

Dubes Singapura Anil Kumar nayar mengatakan, Provinsi Banten merupakan salah satu provinsi yang sangat penting di

indonesia, apalagi Provinsi Bant-en ini merupakan pintu gerbang utama indonesia, karena Banten memiliki Bandara Soekarno Hatta. “Banten kami nilai penting, karena pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten cukup bagus, dan Banten juga memiliki situasi georafisyang bagus karena dekat dengan ibu-kota Jakarta,” kata Anil.

Menurut Anil Kumar, saat ini di Banten sudah banyak investor Singapura yang menanamkan modalnya. Para investor Singa-pura ini, pada umumnya bergerak

di bidang logistik, restoran, indus-tri makanan dan minuman, dan petrokimia. “Ke depan, kami juga akan menyosialisasikan kepada kalangan pengusaha Singapura untuk menerangkan potensi in-vestasi yang di Banten, sehingga mereka bisa melakukan investasi di Banten,” katanya. Dalam kes-empatan itu, Anil Kumar meminta kepada Pemprov Banten dan ka-langan pengusaha di Banten agar bisa berkesempatan melakukan kunjungan ke Singapura

.(zip)

intensitas hujan, menurut pantauan Warta Nasional, hanyalah memperlengkap semakin parahnya tingkat kerusakan yang sudah du-luan terjadi.

Ruas Jalan Serpong – Tangerang (dari arah Serpong menuju Kota Tangerang), pada Tahun Anggaran 2012 yang baru lewat, dalam perehabilitasi-annya yang menghabiskan anggaran sekitar Rp8,7 mil-iar yang dikerjakan oleh PT. Bali Pasifik Pragama, milik Wawan Wardana suami dari Walikota Tangerang Selatan, Airin. Meskipun anggaran sebesar Rp8,7 miliar itu tak bersisa, hiasan-hiasan lo-bang yang menganga sempat banyak memenuhi landasan badan jalan itu.

Lucunya yang terjadi pada Senin malam lalu, un-tuk menutupi boroknya, Dinas BMTR Banten buru-buru memperbaiki ruas jalan tersebut. Lebih miris lagi, perbaikan dilakukan oleh pihak BMTR Banten, pasca terjadinya kecelakaan berun-tun yang hampir menelan korban nyawa itu. Tabrakan beruntun terjadi lantaran si sopir taksi ngerem mendadak menghindari lobang yang ada di depannya, kehilangan kendali Karimun Estillo di belakangnya berusaha banting stir, tiba-tiba Grand Livina langsung menghajar dari belakang.

Sebagai ganjaran dari peristiwa ini, Kepala Di-nas (BMTR) Prov. Banten Sutadi, bisa dikenai anca-man pidana 5 tahun pen-jara karena jalan itu adalah

merupakan kewenangan Pemprov. Banten. Ancaman pidana ini mengacu kepada Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Ja-lan (LLAJ), kalau terjadi korban nyawa. Ketika di-hubungi lewat telepon untuk dikonfirmasi, Sutadi tidak menjawab dan disambangi di kantornya, alasan staf, kadis sedang rapat dengan Gubernur.

Sementara ketentuan pidananya diatur dalam pasal 273 ayat 1 sampai ayat 3, dinyatakan dalam Ayat (1), setiap penyelenggara Jalan yang tidak dengan segera dan patut memperbaiki Jalan yang Rusak yang mengaki-batkan Kecelakaan Lalu Lintas sebagaimana dimak-sud dalam Pasal 24 ayat (1) sehingga menimbulkan korban luka ringan dan/atau kerusakan Kendaraan dan/atau barang dipidana dengan penjara paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling ban-yak Rp 12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).

Pada Ayat (2), dalam hal perbuatan sebagaima-na dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan luka be-rat, pelaku dipidana den-gan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp 24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah). Secara tegas dinyatakan dalam ayat (3), dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mengakibatkan orang lain meninggal du-nia, pelaku dipidana den-gan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp 120.000.000,00 (seratus dua puluh juta rupiah).

Sementara pasal 24 ayat (1) berbunyi, penyeleng-gara Jalan wajib segera dan patut untuk memperbaiki Jalan yang rusak yang dapat mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas. Ruas jalan lainnya yang masih dihuni

banyak lobang menganga terdapat juga dari arah Kota Tangerang menuju Serpong (Tangsel). Padahal di bagian jalan yang berpotensi besar menimbulkan nyawa melay-ang ini, terserap juga ang-garan sekitar Rp8,8 miliar.

Sebagai pelaksana re-habilitasi ditangani oleh PT. Sukalimas Mekatama Raya dan konsultan super-vise PT. Arya Graha Abdika Mandiri, dengan judul ke-giatan “Rehabilitasi Ruas Jalan Serpong Raya”. Ada lagi ruas jalan yang sela-lu siap menerkam korban jiwa akibat mengalami ru-sak luar biasa dan apa bila dilewati kendaraan mobil sejenis sedan harus ekstra hati-hati, adanya di ruas “Jalan Raya Jombang”. Jalan ini mendapat alokasi biaya rehabilitasi sekitar Rp3,4 miliar, yang juga ditangan PT. Sukalimas Mekatama Raya.

Di Kota Tangerang, re-habilitasi jalan yang sumber dananya dari APBD-P Prov. Banten 2012, yaitu “Reha-bilitasi Ruas Jalan Sudir-man” yang menghabiskan biaya sekitar Rp4,8 miliar, dengan pelaksana PT. Surtini Jaya. Jalan akses menuju ke Jalan Tol Jakarta – Merak dan Serpong,Tangsel ini, baru direhabilitasi dengan

bahan fleksibel lapisan beton (laston) AC-WC atau as-pal. Namun dalam hitungan minggu sebagian aspal telah hancur. Disinyalir hal ini terjadi akibat aspal emulsi lapis perekat disiramkan ke badan jalan yang akan dilapisi aspal.

Selain itu bahan laston yang dipakai juga kurang berkwalitas termasuk pema-datannya tidak maksimal. Sebelumnya, di jalur se-berangnya juga (masih ber-nama “Rehabilitasi Jalan Sudirman”) digelontorkan dana sekitar Rp7 miliar dari APBD murni, namun demikian kondisinya telah dihuni beberapa lobang mes-ki tak seamburadul yang dibiayai APBD-P yang di sebelahnya.

Sementara Di Kab. Tangerang, kegiatan reha-bilitasi ruas jalan Provinsi, terpantau di Kec. Curug, berjudul, “Rehabilitasi Ruas Jalan Simpang Bitung – Cu-rug – Legok”, oleh penyedia jasa Konstruksi PT. Tjukul Indosarana dengan nilai kon-trak Rp6,3 miliar dan kon-sultan supervise CV. Cipta Tirta Marga. Kondisi jalan ini pun sudah banyak dihiasi lobang dengan lapisan aspal tergerus dan mengelupas dari landasan jalan.

(zip)

hak terkait pun sudah inten-sif digelar, setidaknya sudah tujuh kali berlangsung.

“Ada dua hal yang diba-has, yakni penataan lahan parkir dan relokasi stasiun kereta api. Untuk penataan lahan parkir ini, rencananya akan dimulai sekitar Maret

2013. Kami berharap bisa secepatnya,” kata Kepala Dishubkominfo Banten Opar Sohari di Serang, Jumat (1/3/2013). Stasiun kereta api yang sekarang lokasinya berdekatan dengan pelabu-han akan dialihfungsikan menjadi lahan parkir pelabu-han.

Lahan bekas stasiun Merak yang diubah menjadi lahan parkir, sebut Opar, memiliki luas 9.300 meter persegi. Diperkirakan lahan ini akan mampu menam-pung 1.145 unit kendaraan beragam jenis. Harapannya, keberadaan lahan parkir tersebut dapat mengurangi kemacetan di sekitar pelabu-

han, terutama pada saat hari libur dan Lebaran. “Nantin-ya, akan ada beberapa pihak yang terlibat, di antaranya PT ASDP, PT Kerata Api, serta Ditjen Perkeretaapian Kemenhub,” sebut Opar.

Opar mengatakan, re-lokasi stasiun akan dilak-sanakan apabila stasiun yang sekarang sudah semuanya ditata menjadi lahan parkir Pelabuhan Merak. Stasiun kereta api rencananya akan dipindahkan, maju sekitar 300 meter dari lokasi seka-rang, berada di depan Termi-nal Terpadu Merak (TTM).

“Nantinya, jika stasiun dipindah, ada sistem pelay-anan tiga intermoda, yakni

angkutan darat melalui bus dan angkutan kota, kereta api, serta kapal laut,” tegas Opar. Dia pun menyampai-kan kelak di depan TTM akan dibangun Dermaga Enam Pelabuhan Merak.

Pada tahun ini, akan di-lakukan penyusunan detail engineering design (DED) stasiun baru. Rencananya, stasiun akan memiliki panjang 225 meter, lebar 40 meter. Pembangunan stasiun ditar-getkan terlaksana pada 2014. “Kami mendorong agar re-lokasi stasiun dan penataan lahan parkir di pelabuhan itu bisa segera terealisasi,” kata Opar.

(zip)

Page 11: Warta Nasional Cetak 87

Edisi 187/ Tahun XIII / 4 - 18 Maret 2013samBungan

11

Diberitahukan kepada semua crew Warta Nasional untuk menghubungi redaksi, terkait manajemen dan penampilan baru. Untuk segera menguhubungi nomor dibawah ini:Hp. 08212 558 2006

ttdRekson H Pasaribu

Pemred

pengumuman

usut ibas Terlibat, Anas Pegang Kunci ......................... dari hal. 1 Anak Ketua ........

Data ibas ........

dari hal. 1

dari hal. 1

DugAAN KoRuPSi buPATi MANDeK ......................... dari hal. 1

panggilan KPK. Anak petinggi PKS ini juga mangkir dari panggilan KPK untuk diperiksa sebagai saksi pada Kamis (28/2) kemarin.

Ridwan memang sempat menghebohkan pemberitaan karena pergi ke luar negeri tepat sehari sebelum KPK meminta Ditjen Imigrasi melakukan pencegahan. Tetapi, akhirnya putra petinggi PKS ini kembali ke Indonesia dan memenuhi panggilan KPK untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi impor daging sapi.

Dalam kasus dugaan suap impor daging sapi, KPK telah menetapkan empat tersangka, yaitu eks Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, orang dekat Luthfi Ahmad Fathanah dan dua orang direktur PT Indoguna Utama yang bergerak di bidang impor daging yaitu Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi. KPK menduga ada aliran dana ke Luthfi sebesar Rp 1 miliar dari PT Indoguna Utama melalui seorang perantara bernama Ahmad Fathanah yang juga sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Menurut informasi, Luthfi diduga membantu PT Indoguna mendapatkan kuota impor daging sapi tahun 2013. Dan dijanjikan mendapatkan Rp 5.000 per kilo daging sapi oleh pengurus perusahaan pengimpor sapi tersebut, yakni Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi. Dalam membantu Indoguna, Luthfi diduga menggunakan kekuasaannya sebagai Presiden PKS. Mengingat, Mentan Suswono adalah kader PKS. Atas perbuatannya, Juard dan Arya diduga melanggar Pasal 5 Ayat (1) atau Pasal 13 UU Tipikor jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP tentang pem-berian hadiah atau janji kepada penyelenggara negara.

Sedangkan, Ahmad dan Lutfi diduga melanggar Pasal 12 Huruf a atau b atau Pasal 5 Ayat (2) atau Pasal 11 UU Tipikor jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP mengenai peny-elenggara negara yang menerima hadiah atau janji terkait kewajibannya. Dalam kasus ini, empat orang juga telah resmi dicegah, yaitu Elda Devianne Adiningrat yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Per-benihan Indonesia pada 2008, Soraya Kusuma Effendi selaku Komisaris PT Indoguna Utama, Maria Elisabeth Liman Direktur Utama PT Indoguna Utama dan Denny P Adiningrat. (SP/Rekson/N-8)

kader Demokrat membantah. Padahal data soal itu sudah beredar luar di masyarakat.

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat (PD), Amir Syamsuddin misalnya dengan tegas mengatakan, PD tidak peduli dengan berbagai tuduhan dan data yang menyebutkan Ibas menerima dana dari perusahaan milik Mantan Bendahara Umum PD Muh Nazaruddin. PD menganggap apa yang tersebar bebebarap hari terakhir ini tidak jelas asal-usulnya. “Jangan membicarakan satu data yang asal usulnya tidak jelas. Sebaiknya begitu, menghindari fitnah,” kata Amir di Istana Presiden, Jakarta, Jumat (1/3).

Ia mengaku tidak mendapatkan data yang menyebutkan nama Ibas. Menurutnya, penyebutan nama Ibas lebih banyak ke fitnah. “Ahh, itu dari mana? Saya sendiri tidak pernah lihat,” tuturnya. Sebelumnya, Ibas sendiri telah memberikan bantahan atas penyebutan namanya. Dia mengaku bersih dan tidak pernah berhubungan dengan Nazaruddin. “Saya katakan tudingan tersebut tidak benar dan tidak berdasar. 1000 persen saya yakin kalau saya tidak menerima dana dari kasus yang disebut-sebut selama ini,” kata Ibas, Selasa (27/2) lalu.

(SP/Rekson/R-14)

Hambalang atau tidak, itu harus terlebih dahulu memer-iksa Anas oleh KPK. “Isu itu kan dimulai oleh Anas. Anas diperiksa, ada tahapannya, itu kalau bicara hukum, ini soal hukum,” kata Martin di Jakarta, Minggu (3/3/2013).

Marten menambahkan, KPK harus segera memer-iksa Anas soal kebenaran apakah Ibas menerima uang tersebut atau tidak, karena kuasa hukum Nazarudin telah membantah. “Ini kan KPK sebuah lembaga hu-kum, bukan politik, semua ada tahapannya keterangan resminya di KPK, apakah betul dikasih,” tambahnya.

Sementara itu, KPK bakal menelaah beredarnya lapo-ran keuangan PT Anugerah Nusantara yang menyebut Ibas menerima aliran dana korusi Hambalang. Namun KPK mengaku belum men-getahui laporan keuangan perusahaan milik Muham-mad Nazaruddin itu sudah beredar luas.

Seorang warga Solo bah-kan melakukan aksi unik mendukung Anas. Aksi di-lakukan dengan cara mem-buka baju dan celana sebagai

Kordinator aksi, Muham-mad Maki mengungkapkan, pihaknya meminta Kejak-gung segera memeriksa Dedi Mulyadi. Dia menjelaskan, dalam persidangan kasus ko-rupsi dana Bantuan Bencana Alam (DBBA) dan Gedung Islamic Center (GIC) di Ka-bupaten Purwakarta, nama Dedi disebut terlibat dalam kasus itu oleh saksi yang di-hadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Kendati demikian, dia mengatakan, dari persidan-gan sampai dengan terbitnya putusan MA no 739/Pan.Pid.sus/2154.k/PID.SUS/2008, keterlibatan Dedi Mulyadi tidak pernah didalami lagi.” Dia menduga ada inter-vensi dari Dede Mulyadi, sehingga kasusnya tidak diproses. “Saat ini tidak dipanggil, apa perlu kita eksekusi sendiri, dia telah menggadaikan tanah di Pur-warkarta, penegakan hu-kum jangan hanya tajam ke bawah, namun ke atas tum-pul,” ujarnya. Menurutnya, Kejaksaan Tinggi Jawa Barat telah turut serta menciptakan Dedi sebagai raja kecil yang tersentuh hukum.

Diberitakan sebelumnya, Dedi Mulyadi, diduga telah mengeluarkan dana miliaran rupiah, kepada tim penyidik gabungan tindak pidana ko-rupsi Kejaksaan Tinggi Jawa Barat dan Kejaksaan Negeri Purwakarta. Lembaga hukum itu kini sedang genjar menan-gani kasus korupsi BBA dan GIC Kabupaten Purwakarta senilai Rp 3,793 miliar.

Dari sumber yang identi-tasnya tidak mau disebutkan, penggelontoran dana itu untuk ‘mengamankan’ Dedi dari jeratan hukum. Menurut

simbol buka-bukaan. Aksi dilakukan di Jalan Slamet Ri-yadi saat car free day (CFD). Mulyanto, seorang pengun-jung tiba-tiba menanggalkan kaosnya. Pria 52 tahun itu pun tinggal mengenakan kaos dalam. Ia juga meng-ganti celana dengan sarung. Tak hanya itu, pria yang akrab disapa Mbah Mul ini juga membawa sebuah poster bertuliskan “Siap Buka-Bukaan”.

“Saya dukung Anas un-tuk buka-bukaan soal kasus Hambalang. Dia harus be-rani dan jujur mengatakan semuanya pada KPK siapa saja pejabat yang ikut terli-bat,” kata Mulyanto, Minggu (3/3/2013).

Aksi itu rupanya dii-kuti oleh seorang pengun-jung lainnya yang juga ikut membuka baju. Keduanya berjalan-jalan ditengah hiruk pikuk para pengunjung CFD tanpa malu-malu. Justru saat menjadi pusat perhatian, mereka semakin berseman-gat melakukan aksi. “Kalau memang Anas mau jujur, jangan sampai ada pihak yang menghalangi. Jika me-mang benar, Anas harus

membeberkan keterlibatan Ibas,” katanya.

Sementara, Juru Bicara KPK, Johan Budi SP men-gatakan belum ada rencana tertentu yang akan dilaku-kan KPK atas beredarnya dokumen tersebut. “KPK belum menerima data dan informasi yang dimaksud,” aku Johan, Sabtu. Namun, Johan menegaskan bukan berarti laporan keuangan tersebut didiamkan begitu saja. Tentu akan ada langkah yang ditempuh KPK, untuk terus menuntaskan kasus korupsi pembangunan mega ‘sport center’ itu. “Kalau ada, kalau (KPK) menerima data dan informasinya, maka akan ditelaah,” ucap Johan.

Namun, jika dokumen itu sudah di tangan KPK, Johan menuturkan pihaknya bakal menelaah data tersebut lanta-ran kebenaran informasinya belum diketahui.

Jika sudah ditelaah, kata Johan, baru akan ditelu-suri pengaliran-pengaliran dananya. “Sebab, yang na-manya informasi itu kan ha-rus divalidasi,” tutur Johan. Penelaahan itu dilakukan agar tidak salah dalam me-

nyimpulkan masalah yang tengah berproses ini.

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono yang tenar den-gan sapaan Ibas membantah soal isu yang menuding dir-inya pernah menerima uang dari Muhammad Nazarud-din terkait proyek Hambal-ang. “Saya katakan tudingan tersebut tidak benar dan tidak berdasar. 1000 persen saya yakin kalau saya tidak menerima dana dari kasus yang disebut-sebut selama ini,” kata Ibas di kantor DPP Partai Demokrat Jakarta,” Rabu.

Ibas menambahkan, in-formasi yang bergulir terse-but seperti lagu lama yang kembali dimainkan. “Saya terpaksa harus mengulangi dan menegaskan kembali bahwa saya tidak mengeta-hui apapun terkait tudingan tersebut. “Silahkan kasus ini dibuka selebar-lebarnya dan kita berikan kesempatan kepada KPK dan pihak pen-gadilan untuk menuntaskan kasus ini dengan adil dan transparan,” terang Ibas.

Sebelumnya, da lam

wawancara di RCTI, Anas mengaku pernah ikut dalam pertemuan antara M Naza-ruddin dan politisi senior Demokrat, Amir Syamsud-din terkait kasus Hambalang. Saat itu, Amir meminta ket-erangan Nazar terkait aliran uang Hambalang. Pada rapat itu, Anas mengaku hanya mendengarkan penjelasan Nazar kepada Amir.

Apakah Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas tu-rut menikmati aliran dana Hambalang? “Pak Amir-lah yang lebih pas (menjelaskan-nya),” kata Anas. Dia juga mengaku pernah membawa Nazar ke kediaman Susilo Bambang Yudhoyono.

Dalam pertemuan itu, penjelasan Nazar terkait aliran uang Hambalang cu-kup mengejutkan termasuk penyebutan nama-nama pe-nerimaam.

“Saya hanya ikut rapat dan mendengarkan. Jadi, kalau hadist, rawuh-nya Pak Amir. Kecuali Pak Amir pas ditanya tak mau menjelas-kan, pemain penggantinya adalah saya,” kata Anas.

(Red/Rekson/Berbagai Sumber)

dia, dana itu diberikan dalam dua tahap. Tahap pertama, ketika akan berlangsungnya pilkada Purwakarta, pada Januari lalu. ”Nilainya sebe-sar Rp 600 juta,” ujarnya, kepada Republika, Rabu (23/4). Sedangkan tahap kedua, menjelang penahanan Lily Hambali Hasan mantan Bupati Purwakarta, pada Maret sebesar Rp 750 juta.

D i s e b u t k a n d i a , menjelang pilkada Purwa-karta, Dedi yang saat itu ma-sih menjabat sebagai wakil bupati, disinyalir ketakutan terkait dengan pemeriksaan dari tim penyidik ini. Saat itu, Dedi maju dalam pencalonan bupati pada pilkada. ”Ter-bukti, akhirnya Dedi aman. Dan dia bisa mencalonkan bupati secara aman, yang dii-kuti dengan kemenangannya mengalahkan dua rivalnya pada pilkada Januari lalu,” katanya.

Dikatakan dia, peng-gelontoran tahap kedua, dilakukan setelah ada kabar bahwa Dedi akan diperiksa oleh tim penyidik. Padahal, lanjutnya, saat itu Dedi baru beberapa hari menjabat seb-agai bupati. Namun, karena Dedi menyerahkan uang yang jumlahnya Rp 750 juta, maka dia kembali aman. ”Setelah itu, tim penyidik menetapkan Lily Hambali sebagai tersangka, yang dilanjutkan pada penahanan oleh penyidik pada 25 Maret yang lalu,” katanya men-egaskan.

Aktivis GMMP, Iwan Kurniawan, mengaku telah mendengar kabar peng-gelontoran dana dari Dedi Mulyadi ke tim penyidik Kejaksaan itu. Menurutnya, rumor tersebut sudah men-

jadi rahasia publik. ”Publik juga sudah tahu semua,” kata Iwan.

Disebutkan Iwan, in-dikasi nyata dari adanya pemberian uang dari Dedi ke tim penyidik itu, sampai saat ini Dedi Mulyadi be-lum diperiksa sama sekali. Padahal, kata dia, berkas hasil pemeriksaan tim Badan Pengawas Daerah Kabupat-en Purwakarta yang dimil-ikinya, menyebutkan bahwa Dedi Mulyadi memakai dana hasil korupsi itu sebesar Rp 1,8 miliar.

Bahkan oleh sejumlah media juga memberitakan bahwa Dedi Mulyadi juga terlibat sejumlah kasus dugaan korupsi. Namun, Dedi Mulyadi tak tersen-tuh oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Barat. Padahal, keter-libatan Dedi Mulyadi telah disampaikan banyak saksi, termasuk mantan Bendahara Entin Kartini divonis 8 tahun oleh Pengadilan Negeri (PN) Purwakarta pada 2009 lalu karena dinyatakan bersalah atas kasus sebesar Rp 11,86 miliar.

Bahkan, Wakil Bupati Purwakarta Dudung B Su-pardi juga terang-terangan membenarkan keterlibatan Dedi Mulydi atas semua ka-sus tersebut. Hal yang sama disampaikan oleh sejumlah aktivis antikorupsi, lembaga swadaya masyarakat, dan tokoh di Purwakarta, yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Purwakarta telah be-rangkat ke Bandung, mereka mendatangi kantor Kejak-saan Tinggi Jawa Barat, meminta supaya Bupati Dedi Mulyadi diperiksa.

Mereka antara lain dari Laskar Antikorupsi Indo-

nesia (LAKI), Gerakan Moral Masyarakat Purwa-karta (GMMP), dan sejum-lah elemen yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Purwakarta. Beberapa kasus yang mereka pertanyakan antara lain dugaan korupsi pembangunan Jembatan Ci-kao, kasus bantuan bencana alam, pembangunan islamic centre, kasus korupsi dana makan minum senilai Rp 12,4 miliar, serta pengelu-aran fiktif 27 mata anggaran.

Keterlibatan Bupati Dedi Mulaydi telah disampaikan aktifis antikorupsi ke KPK. Surat yang masuk ke KPK adalah pengaduan nomor : 06/GMMP.KOR/08 tanggal 5 Agustus 2008 dan surat KPK RI Nomor : R-91/40/I/2009 tanggal 9 Januari 2009. Serta pengaduan dari DPC LAKI Purwakarta tertanggal 18 April 2011 Nomor : A.111/RHS/ DPC-LAKI-PWK/ IV/ 2011 (Tanda bukti penerimaan laporan no : 2011-04-00347) tentang d u g a a n T P K p r o y e k Pembangunan Jembatan Cikao dan temuan dugaan penyalahgunaan APBD 2009 – 2010 sesuai LHP BPK No. : 10 / LHP / XVIII.BDG / 01 / 2011 tanggal 28 Januari 2011.

“LSM LAKI telah mel-aporkan sejumlah dugaan kasus korupsi ke KPK. Dia pun lalu menunjukkan Surat Jawaban dari KPK Tanggal 8 Juni 2011, Nomor R – 2221 / 40-43/ 06 / 2011 tentang tanggapan atas pengaduan masyarakat (LSM LAKI). Selain itu, terkait dugaan korupsi Dana Islamic Centre sebesar Rp 12.441.022.725 yang diduga Wakil Bupati Dedi Mulyadi (sekarang

Bupati) terlibat dalam peng-gunaan dana tersebut, ”ujar Sofyan Ketua LAKI kepada sejumlah wartawan. “Juga, dugaan tindak pidana ko-rupsi penyimpangan / pe-nyalahgunaan wewenang dalam penunjukan langsung Pembangunan Jembatan Cikao dan proyek pemban-gunan dalam APBD 2009 – 2010 yang telah merugikan keuangan negara sebesar Rp 9.636.386.497,83.

LSM LAKI sampaikan dan laporkan ke KPK berdasarkan Hasil LHP BPK RI Nomor : 10/LHP/XVIII.BDG/01/2011 tanggal 28 Januari 2011, yang diperkuat oleh keputusan DPRD Purwakarta No : 903/Kep. 07-DPRD/2011 dan ditambah hasil Novum LHP BPK No : 20/LHP/XVIII.BDG/06/2011 Tanggal 23 Juni 2011,”tegas Sofyan.

Adapun, terkait temuan dugaan penyimpangan pembangunan Jembatan Cikao, menurut Sofyan, merujuk dari Laporan Hasil Pemeriksaan BPK-RI yang ditindaklanjuti dan diperkuat oleh Keputusan DPRD Tk II Kabupaten Purwakarta dengan potensi kerugian sebesar Rp 4.038.446.087.

S e m e n t a r a p i h a k Kejaksaan Tinggi Jawa Barat sangat berhati-hati menetapkan kasus dugaan korupsi makan-minum alias Mamin Gate Kabupaten Purwakarta yang melibatkan Bupat i Dedi Mulaydi . Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Jabar Fadil Zumhanna mengatakan, penetapan suatu tersangka harus ditentukan oleh alat bukti.

(Red/ rekson)

Jakarta, WNWakil Ketua KPK Bambang

Widjojanto merupakan pimpinan yang menandatangani surat perintah penyidikan (Sprindik) Anas Urbaningrum. Bambang m e n e g a s k a n p e n e t a p a n seseorang menjadi tersangka di KPK tak bisa sembarangan. Semua dengan bukti kuat.

“KPK mempunyai kewajiban menjalankan amanat UU Tipikor. Bila seseorang diduga melakukan Tipikor maka tugas KPK adalah melakukan penyidikan, untuk mencari, apakah ada 2 alat bukti yang bisa dijadikan dasar justifikasi untuk menyatakan sebagai tersangka dan membawanya ke pengadilan,” jelas Bambang saat dikonfirmasi, Minggu lalu.

Bambang menegaskan, apa yang dilakukan KPK semuanya berlandaskan pada aturan. “Sesuai UU KPK dan UU Tipikor. Dan KPK tidak dalam posisi mengomentari pernyataan siapapun selain menjalankan amanat UU di atas,” tuturnya.

Sementara itu aktivis Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) UGM Hifdzil Alim menuturkan, kasus Anas ini di internal demokrat seperti bermain petak umpet.

“Ketika ketua dewan pembina bilang tak boleh campur aduk antara politik dan hukum, tapi internal demokrat sendiri tak konsisten mendukung,” imbuhnya.

Tak heran, banyak politisi yang melebarkan kasus ini. Padahal KPK bekerja sesuai aturan berdasarkan alat bukti. “Kalau mendukung kasus Anas diselesaikan KPK, maka semua yang berkaitan dengan kasus Anas jangan ditutup-tutupi partai,” imbuhnya.

isu soal KLB Demokrat juga jangan dihembuskan untuk mempengaruhi proses pemeriksaaan. “Jadi yang terpenting itu adalah konsistensi faktuil dukungan untuk memisahkan politik dan hukum,” tegas Hifdzil. (ndr/trq)

Bambang Widjojanto: PeNyiDiKAN KASuS ANASSeSuAi uu TiPiKoR

SUMEDANG, (WN)Tak punya banyak waktu

untuk berpelesir? Anda tak perlu khawatir. Cukup me-nyediakan waktu tiga hari, liburan ke luar kota siap dilakukan. Jika berdomisili di Ibu Kota Jakarta dan seki-tarnya, beberapa daerah di Jawa Barat bisa jadi pilihan. Salah satunya adalah Sumed-ang.

Terletak di antara Band-ung dan Cirebon, Sumedang yang terkenal dengan sebutan “Kota Tahu” ternyata sempat mempunyai julukan lain yaitu “Kota Beludru”. Sebutan ini melekat di Sumedang sekitar 1960-an karena keasrian-

Menelusuri Wisata Alam di “Kota Tahu”nya. Oleh karena itu, pada 1984 Sumedang pernah meraih Adi-pura. Meski julukan ini semakin jarang terdengar, Sumedang masih menyimpan beberapa keas-rian untuk dinikmati. Berikut ini beberapa Wisata alam Sumedang yang bisa dikunjungi.

Wisata Alam Cipanas Sek-arwangi

Terletak 19 kilometer arah utara Sumedang, di kaki gunung Tampomas, Desa Sekarwangi, Kabupaten Buah Dua. Lokasinya dapat ditempuh dengan semua jenis transportasi, baik priba-di maupun umum dengan rute Sumedang-Conggeang-Buah Dua. Di tempat ini terdapat sum-ber mata air panas alami yang

sudah dilengkapi fasilitas lain seperti penginapan. Menikmati kenyamanan mandi dengan kha-siat air panas alami di kawasan ini bisa menyegarkan sekaligus meningkatkan stamina dan kes-ehatantubuh.

Wisata Alam Curug Sindu-lang

Curug Sindulang merupakan salah satu obyek Wisata yang sangat berpotensi dan memi-liki panorama alam yang asri. Berhawa sejuk dan dilengkapi pemandangan alam yang indah, keistimewaan Curug Sindulang yaitu memiliki dua air buah ter-jun, yang ketinggiannya hampir 50 meter. Air terjun yang pertama adalah air terjun utama, yang

aliran airnya deras didampingi air terjun lain yang merupakan pecahannya dengan debit air lebih kecil.

Sementara itu, air terjun kedua berjarak 30 meter ke arah barat dan mengalir dari dinding tebing yang berada di selatan. Air terjun kedua ini tidaklah sebesar dan sederas air terjun pertama dengan ketinggian yang sedikit lebih rendah. Karena derasnya air yang mengalir di kedua air terjun,sangatjarang ada pengun-jung yang beraniberada di dekat-nya. Para pengunjung biasanya lebih memilih bermain dengan jarak sekitar 5 meter dari kolam limpahan air atau menikmatinya dari jembatan yang melintasi

Sungai Citarik.Untuk menca-pai curug yang berjarak seki-tar 38 kilometer dari Bandung ke arah timur ini tidaklah sulit. Setelah melewati pintu Tol Cileunyi, Anda dapat melalui Jalan Raya Bandung-Garut. Sekitar 11 kilometer dari Tol Cileunyi tepatnya di persim-pangan Desa Cikopo, Keca-matan Cicalengka, Kabupaten Bandung, akan ditemukan se-buah papan petunjuk menuju ke lokasi Wisata Curug Sin-dulang. Dari sini pengunjung masih harus menempuh jarak sekitar 3 kilometer lagi ke arah Timur hingga akhirnya tiba di pintu gerbang kawasan Wisata tersebut. (YAYA)

Page 12: Warta Nasional Cetak 87

Selamat ataS PelantiKan Ketua PgRI Purwakarta

Masa Bakti 20 Tahun 2013 – 2018

H. Rasmita S.Pd. M.Pd Ketua

Drs. Iwan Kartiwan MMKa. UPTD Darangdan

Syarif Hidayat Spd. MM Ka. UPTD Pasawahan

Paimin S.PdKasek SMPN Satap 3 Tanjung Sari

Aceng Sudrajat S.Pd. M.PdWakil Ketua

Drs. Asep Khoerudin MMKa. UPTD Bojong

IGTKI - PGRIYunizar. Cs

Iwan Herawan S.PdKasek SDN Sukamanah Bojong

Basori Hasan Basri S.PdKetua PGRI, Keluaran, K3s Kiara Pedes

Edisi 187 4 - 18 Maret 2013

advErtorial12

Menikah Muda Adalah Pilihan Arumi Bachsin

ACARA lamaran yang dilakukan Emil Dardak di kediaman Arumi Bachsin berjalan dengan lancar. Anak Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak itu mengaku yakin menikahi Arumi karena memiliki visi dan misi yang sama dalam hidup.

“Berjalannya dibilang singkat nggak, dalam perkembangan ada satu visi yang sama, mengenai life apa yang mau dilakukan ke depannya, format serius berjalan,” ujar Emil setelah acara lamarannya usai di rumah Arumi kawasan Cinere, Depok, Minggu (3/3).

“Kalau menikah muda sebenarnya relatif lebih buat saya, itu nggak mengubah siapa diri saja. Apapun tidak ada yang berubah, nggak ada hal yang menakutkan.„

Memang usia Arumi masih terbilang muda, namun setelah mer-eka mempertimbangkan dengan masak-masak, akhirnya keduanya memutuskan untuk hidup bersama. “Terlepas usia relatif tapi kita juga menunggu momen yang pas, berdasarkan pertimbangan itu ada wacana lamaran yang terealisasi hari ini,” katanya.

Bagi Arumi sendiri, menikah muda adalah sebuah pilihan yang sudah dipikirkannya. Arumi mengaku menerima lamaran Emil karena dirinya akan tetap menjadi dirinya sendiri setelah menikah.

“Kalau menikah muda sebenarnya relatif lebih buat saya, itu nggak mengubah siapa diri saja. Apapun tidak ada yang berubah, nggak ada hal yang menakutkan,” pungkasnya. (kpl/aal/faj)

MelAlui MeDiA WAyANg MeMbANguN buDi PeKeRTi luHuR bAgi ANAK

RIEN DHARMONOWATI, M.Pd

SeMARANg , (WN)Meski diusianya memasuki

enam dasa warsa (60) namun dalam menjalankan aktivitasnya ibu tiga anak ini tetap terlintas smart dengan tutur sapa masih terdengar sumringah, elegan dalam memimpin dilingkungan dinas pendidikan. itulah kepiawian yang dimiliki oleh Rien

Dharmonowati yang kini menjabat Kepala

UPTD Dinas

Pendidikan Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Bukan dunia pendidikan atau guru saja yang dialirkan oleh ayahnya (Katmin Hadipranowo) yang juga seorang pendidik , tetapi darah seni yang mengukir goresan tinta emas yang dimiliki Katmin Hadipranowo mengalir ke putrinya Rien Dharmonowati.

Dilingkungan Dinas Pendidikan nama Rien Dharmonowati bukan nama asing lagi bagi kalangan guru. Ketenaran Rien tentu bukan sebagai penyandang jabatan Kepala Dinas Pendidikan Dilingkungan Kecamatan, tetapi wanita kelahiran Kendal 1957 ini lebih dikenal karena prestasi dari seni budaya sebagai pemain wayang orang serta dengan luwes menyuguhkan Tari Jawa.

“Pada tahun 1985 terakhir saya mengisi “Tari Bondan” di kantor Kecamatan Pabelan malah ketika itu kondisi saya sedang hamil anak saya Hartati yang sekarang Dosen di Unnes, jadi Hartati itu masih dalam kandungan sudah saya ajak menari tapi Alhamdulillah dia malah pernah ke manca negara dengan membawa misi kebudayaan” ungkap Rien mengenang saat terakhir mengisi Tarian Jawa.

Didunia Pewayangan, lanjut Rien, ketika dirinya masih duduk dibangku Sekolah Pendidikan Guru (SPG) kalau di wayang orang sebagai Janoko atau Arjuno. “Karena ketika itu keluarga mendukung lebih lebih bapak saya juga pemain wayang orang , nah sekarang sepertinya darah seni sudah mulai melekat pada cucu saya “ tandasnya.

Menanggapi Sosialisasi pendidikan karakter pada anak melalui media Wayang ditingkat Sekolah Dasar , Rien yang ditemui diruang kerjanya sangat mendukung himbauan dari Kepala Dinas Pendidikan. Karena menurutnya wayang dalam alur cerita sangat kental dengan ajaran bagaimana membangun budi pekerti yang luhur, etika, tata-krama itu semua ada dalam tokoh dan kisah wayang ada dalam kehidupan kita sehari hari. Kalau saya boleh menempatkan diri sebagai seniman justru saya prihatin budaya kita cenderung terkikis oleh budaya lain.

“ Bicara tentang wayang, meski masa jabatan saya memasuki masa pensiun maka saya minta pada kawan saya, bu Lidya coba menyelenggarakan pagelaran wayang menampilkan dalang

putri mbak Wiwik yang nonton dari unsur Dinas, Pengawas , Kepala sekolah berikut para guru” tandas Rien sembari mengakhiri perbincangan.

Sementara itu Lidya yang mendapat amanah dari Rien Dharmonowati tentang rencana diadakan pagelaran wayang dengan menyuguhkan dalang putri, Lidya yang kini menduduki Kepala SD negeri 02 Kenteng Bandungan ketika dikonfirmasi dirinya memang ada niat arah kesana tapi yang lebih dipertimbangkan masalah waktu lebih lebih budget diambilkan darimana “ ya kalau penerimaan dana surtivikasi saya lancar tidak masalah” ungkap Lidya sembari berkelakar.

(NN)

oFFiCe : Komplek Ruko Pulomas blok Vi No.15 Jl. Raya Perintis Kemerdekaan Jakarta Timur 13260

Phone:(021) 478 68058 fax:(021) 472 0542Email: [email protected]

facebook: Lembaga Swadaya Masyarakat infasi

Ketua Umum : [email protected] Umum : [email protected] Bidang Hukum dan Ham :[email protected]