implemetasi program terpadu ... - digilib.uns.ac.id/implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id...

86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF GENDER (P2MBG) SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN DI KABUPATEN KLATEN TESIS Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Derajat Megister Program Studi Magister Ekonomi Dan Studi Pembangunan Konsentrasi Ekonomi Sumber Daya Manusia Dan Pembangunan Oleh : JOKO PRIYONO NIM : S4210083 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET MAGISTER EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN SURAKARTA 2011

Upload: lamnhi

Post on 08-Aug-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF GENDER (P2MBG)

SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN DI KABUPATEN KLATEN

TESIS

Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Derajat Megister Program Studi Magister Ekonomi Dan Studi Pembangunan

Konsentrasi Ekonomi Sumber Daya Manusia Dan Pembangunan

Oleh :

JOKO PRIYONO

NIM : S4210083

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET MAGISTER EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

SURAKARTA 2011

Page 2: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF GENDER (P2MBG)

SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN DI KABUPATEN KLATEN

Disusun oleh

JOKO PRIYONO S4210083

Telah disetujui oleh Pembimbing

Dosen Pembimbing I

Dr. Evi Gravitiani M.Si

NIP 197306052009122001

Dosen Pembimbing II

Drs. Wahyu Agung Setyo,M.Si

NIP 196805221992031002

Ketua Program Studi Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Dr JJ Sarunggu MS

NIP 19510701 1980 1 001

Page 3: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF GENDER (P2MBG)

SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN DI KABUPATEN KLATEN

Disusun oleh

JOKO PRIYONO S4210083

Telah disetujui oleh Tim Penguji

Tanggal :………………….

Jabatan

Ketua Tim Penguji

Pembimbing Utama

Pembimbing Pedamping

Nama

Dr. Ir. Kusnandar M.Si

Dr. Evi Grativiani M.Si

Drs. Wahyu Agung Setyo,M.Si

Tanda Tangan

………………………

………………………

………………………

Mengetahui

Direktur PPs UNS

Prof Drs. Suranto, M.Sc.,Ph.D

NIP…………………………..

Ketua Program Studi

Magister Ekonomi dan Studi

Pembangunan

Dr. JJ. Sarungu, MS

NIP 19510701 1980 1 001

Page 4: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : JOKO PRIYONO

Nim : S4210083

Program Studi : Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan

Konsentrasi : Ekonomi Sumber Daya Manusia dan

Pembangunan.

Menyatakan bahwa tesis ini adalah hasil karya sendiri dan bukan merupakan jiplakan

dari hasil karya orang lain.

Demikian surat pernyataan ini saya buat sebenar-benarnya.

Surakarta, 2011

Joko Priyono

penulis

Page 5: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahankan bagi

v Agamaku,

v Perjuangan dakwahku,

v Negeriku,

v Masa depanku,

v Orang tuaku,

v Almamaterku

v Guru-guruku yang mulia,

v Istri dan putra-putriku,

Semoga menjadi pintu turunnya rahmat dan

keberkahan hidup dalam menggapai keridloan

Allah Subhannahu Wa atta Alla.

Page 6: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

MOTTO

1. “Barang siapa bertawakal (berserah diri) kepada Allah, maka

sesungguhnya Allah Maha Gagah lagi Maha Adil”.

2. “Wahai orang-orang yang beriman, barang siapa menolong agama

Allah, maka Allah akan meneguhkan kedudukan (kemuliaan) mu.”

3. “Ridlo Allah bersama keridloan orang tuamu, sebaliknya kemurkaan

Allah bersama kemurkaan orang tuamu”

4. Tiada perbaikan iman dan ketakwaan seseorang tanpa dibarengi

perbaikan ilmu.

5. Allah mengangkat derajat seseorang dengan kemuliaan ilmunya.

6. Manusia yang mulia laksana pohon yang berakar kuat menghunjam

bumi dan itu adalah akidah yang bersih , selalu indah dipandang itu

adalah senyum dan keceriaannya, serta berbuah lebat yang memberi

manfaat (kebaikan) bagin alam sekitarnya.

Page 7: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

ABSTRACT Oleh

Joko Privono

The opening Act - 1945 constitution mandates the state to give the welfare of its citi/ens. Development being a way and efforts to achieve prosperity evenly without diskriminatif. According Millennium Development Gold's agreement at year 2000 . Development in every coutry of the world as should encourage women's role in its involvement in development, especially in issues of poverty alleviation. Poverty alleviation programs integrated with programs of community empowerment gender perspective or P2MBG become one of encouraging the involvement of women in development. These activities are integrated involves many government instution and private. Venture capital assistance to community partners in the target poor villages and aims to increase household income. Implementation of P2MBG at year 2008 in the Klaten district. P2MBG placed in the Krakitan village, subdistrict Bayat with 10 groups consist of 99 people community partners. From of 99 communities that formed in the early implementation by the government until the research is over, it was only 50 community partners who actively pursue a determined effort through P2MBG. With different test tools the average data showed that income is increasing before and after receiving venture capital support is Rp 292,300.00 330,800.00 or an increase of Rp 38500.00. This proved that hypothesis where t- count of 9.710 is greater than t -tables of 2.423 , so Ho is rejected and Ha accepted, which means there is increasing people's income with program partners P2MBG at 2008 in the Krakitan village, subdistrict Bayat, Klaten district. Keyword research: community partners and revenue

Page 8: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

ABSTRAKSI

Pembukaan Undang – Undang Dasar 1945 mengamanatkan negara untuk menyejahteraan warga negaranya. Pembangunan menjadi jalan dan upaya mewujudkan kemakmuran itu secara merata dan tanpa diskriminatatif. Kesepakatan Millinium Development Gold’s tahun 2000 menyatakan bahwa pembangunan di semua penjuru dunia harus mendorong peran perempuan dalam keterlibatannya dalam pembangunan, khususnya dalam isu-isu pengentasan kemiskinan. Program pengentasan kemiskinan, Program Terpadu Pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Gender atau dikenal dengan P2MBG menjadi salah satu upaya mendorong perempuan dalam keterlibatan pembangunan. Kegiatan ini bersifat terpadu melibatkan banyak instansi pemerintah maupun swasta. Bantuan modal usaha bagi masyarakat mitra di lokasi sasaran desa miskin dan bertujuan meningkatkan pendapatan rumah tangga. Pelaksanaan P2MBG tahun 2008 di Kabupaten Klaten ditempatkan di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat dengan 10 kelompok sasaran yang terdiri dari dari 99 orang masyarakat mitra. Dari 99 masyarakat yang dibentuk pada awal pelaksanaannya oleh pemerintah sampai penelitian dilakukan ternyata hanya 50 masyarakat mitra yang aktif menekuni usaha yang ditetapkan melalui P2MBG. Dengan alat uji beda rata-rata diperoleh data bahwa ada peningkatan pendapatan sebelum dan sesudah menerima bantuan modal usaha yaitu Rp 292.300,00 menjadi Rp 330.800,00 atau peningkatan sebesar Rp 38.500,00. Hal ini terbukti dengan uji hipotesis dimana t hitung sebesar 9,710 lebih besar dibanding t tabel sebesar 2,423 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada peningkatan pendapatan masyarakat mitra dengan program P2MBG tahun 2008 di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten.

Page 9: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

HALAMAN PRAKATA

Di atas sehelai kertas ini penulis ingin mengungkap segala puji dan syukur

kehadirat Allah Subhannahu Watta Alla atas nikmat-Nya sampai selesainya penulisan

laporan penelitian ini dengan judul Implementasi Program Terpadu Pemberdayaan

Masyarakat Berperspektif Gender (P2MBG) Sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan

di Kabupaten Klaten dengan lokasi penelitian di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat

atas pengaruh bantuan modal terhadap pendapatan mitra masyarakat.

Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dr. JJ Sarungu MS, selaku Ketua Program Magister Ekonomi dan Studi

Pembangunan, Fakultas Ekonomi, UNS atas dorongan dan arahannya bagi

mahasiswa untuk segera meyelesaikan tugas tesis ini;

2. Dr. Evi Grativiani M.Si, selaku Dosen Pembimbing I atas bimbingannya demi

perbaikan penulisan tesis ini,

3. Drs. Wahyu Agung Setyo,M.Si, selaku pembimbing II yang selalu mendorong

penulis untuk bersemangat menyelesaikan tesis ini,

4. Prof Tulus, Prof Bambang, Dr. Kusnandar, Dr Agus Suryantoro, Dr. Mugi

Raharjo, Dr. Guntur, Drs. Daerobi, M.Si, Suryanto SE.,M.Si, Aisyah SE.,M.Si,

Drs Sutomo SU, Drs. Mulyono M.Si, Nurul Istiqomah SE.,M.Si dan dosen

lainnya atas ilmu-ilmunya yang diberikan kepada para mahasiswa,

5. Ibu Ika dan Bapak Sentot selaku staf administrasi Program MESP, FE, UNS

yang ramah melayani mahasiswa,

Page 10: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

6. Nina Sukmanawati A.Md, Alya Hukma Shabiyya Priyono, Luthfi Azkiatul

Hidayah Priyono, semoga engkau menjadi yang terindah di penglihatanku dan

menjadi penyemangatku,

7. Mas Tri Hartanto, saudaraku dari Kediri atas ilmu-ilmu yang diberikan kepada

penulis sehingga membantu penulisan tesis ini

8. Teman dan saudaraku seperjuangan Totok T, Feri, Slamet, Yani A, Aris,

Sulandri, Edi H, Didik, Malena, Nope dan Rizka atas dukungannya,

9. Saudara Firdaus (alm) semoga Allah Subhannahu Watta Alla menerima dan

menempatkanmu di surga yang dijanjikan-Nya,

10. Kedua orang tuaku yang saya cintai dan hormati, Ibu Sukiyem Yososuparto dan

Saman Yososuparto, di usia senjamu kupersembahkan karya ini untukmu, terima

kasih atas doa dan restumu yang saya damba setiap detik nafasku,

11. Drs Sunudi dan para perangkat Desa Krakitan atas bantuan dan perhatiannya.

Penulis hanya bisa mengungkapkan banyak terima kasih. Semoga kebaikan

itu berbalas kebaikan dan kemenangan. Penulis juga menyadari bahwa penulisan

tesis ini jauh dari sempurna. Maka melalui halaman ini, penulis mengharap kritik,

saran dan masukan demi perbaikan penulisan tesis ini.

Surakarta, 2011

Joko Priyono

penulis

Page 11: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ……………………………………………………………………….

PERSETUJUAN …………………………………………………………….

PENGESAHAN………………………………………………………………

KEASLIAN TESIS ………………………………………………………….

PERSEMBAHAN……………………………………………………………

MOTTO ………………………………………………………………………

ABSTRACT…………………………………………………………………

ABSTRAKSI…………………………………………………………………

KATA PENGANTAR ………………………………………………………..

DAFTAR ISI…………………………………………………………………

DAFTAR TABEL……………………………………………………………

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….

A. Latar Belakang Permasalahan………………………….

B. Rumusan Penelitian……………………………………..

C. Tujuan Penelitian……………………………………….

D. Manfaat Penelitian………………………………………

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

xi

xiv

xv

xvi

1

1

6

7

7

8

Page 12: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

A. Paradigma Pembangunan Ekonomi……………………

B. Program Terpadu Pemberdayaan Masyarakat

Berperspektif Gender (P2MBG)……………………….

C. Penelitian Sebelumnya ……………..................................

D. Landasan Teori…………….……………………………

1. Pengertian kemiskinan…………..……………………

2. Penyebab kemiskinan…..…………………………….

3. Strategi penanggulangan kemiskinan………………..

4. Perempuan dan kemiskinan………………………….

E. Kerangka Konseptual……………………...…………….

F. Hipotesis…………………………………….…………….

BAB III METODE PENELITIAN………………….……………………

A. Jenis Penelitian……………………………….……………

B. Lokasi Penelitian……………………………..……………

C. Teknik Pengumpulan Data…………………...………….

D. Definisi Operasional ………..………………..……………

E. Teknik Analisis Data…………………………...…………

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN…………………….

A. Gambaran Umum Kabupaten Klaten…………………..

1. Potensi geografis dan topografis……………..………

2. Keadaan demografis…………………………………

8

9

15

18

18

19

22

23

25

28

29

29

29

31

32

32

34

34

34

35

Page 13: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

3. Potensi ekonomi………………………………………

4. Bidang pemerintahan…………………………………

B. Analisis Pelaksanaan P2MBG 2008………………………

C. Analisis Masyarakat Mitra dan Pendapatan…………….

1. Analisis masyarakat mitra……………………………..

2. Analisis pendapatan……………………………………

BAB V PENUTUP………………………………………………………

A. Kesimpulan……………………………………………….

B. Saran……………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..

KUESIONER…………………………………………………………………..

LAMPIRAN……………………………………………………………………

39

40

43

50

51

64

67

67

68

69

71

74

Page 14: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1

Tabel 1.2.

Tabel 1.3.

Tabel 1.4

Tabel 2.1.

Tabel 2.2.

Tabel 2.3.

Tabel 4.1.

Tabel 4.2.

Tabel 4.3.

Tabel 4.4.

Tabel 4.5.

Tabel 4.6.

Tabel 4.7.

Tabel 4.8.

Tabel 4.9.

Tabel 4.10.

Tabel 4.11.

Tabel 4.12.

Tabel 1.13.

Penduduk kelas menengah Indonesia (jiwa) tahun 1999-2009

Data pergeseran kantong kemiskinan………………………

Peta kemiskinan Kabupaten Klaten……………………….

Tingkat partisiapsi instansi dalam P2MBG tahun 2008……

Penelitian sebelumnya………………………………………

Jumlah penduduk Kabupaten Klaten menurut jenis kelamin..

Bantuan modal usaha dari dinas / instansi dalam P2MBG

tahun 2008…………………………………………………..

Indikator kependudukan Kabupaten Klaten tahu 2007-2009..

Indeks pembangunan manusia Kabupaten Klaten tahun 2009

Peta penduduk Kabupaten Klaten tahun 2009……………

Data pencari kerja menurut jenis kelamin Kabupaten Klaten

tahun 2007 – 2009…………………………………………..

Data perkembangan usaha masyarakat mitra……………..

Data masyarakat mitra menurut jenis kelamin…………….

Data masyarakat mitra menurut kelompok umur…………

Data masyarakat mitra menurut tingkat pendidikan…………

Data masyarakat mitra dan jenis usaha…………………….

Data masyarakat mitra dan tambahan modal………………

Data masyarakat mitra dan tambahan tenaga kerja……….

Data hasil analisis pendapatan masyarakat mitra…………..

Data hasil uji hipotesis……………………………………….

2

3

4

6

17

24

27

36

37

38

40

46

52

54

56

58

60

62

64

65

Page 15: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1.

Gambar 2.2.

Gambar 2.3.

Gambar 3.1.

Alur bantuan modal usaha dalam P2MBG tahun

2008………………..……………………………………….

Model lingkaran setan kemiskianan………………………

Alur kegiatan P2MBG tahun 2008………………………..

Produk domestik bruto Kabupaten Klaten tahun 2008…..

14

22

25

39

Page 16: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran 8

Kuesioner.………..……………………………………….

Daftar masyarakat mitra dalam P2MBG tahun 2008…….

Daftar masyarakat mitra sebagai responden………………..

Daftar responden menurut jenis kelamin, usia dan tingkat

pendidikan……………………………………………………

Perubahan pendapatan responden sebelum dan sesudah

P2MBG tahun 2008…………………………………………

Hasil analisis perubahan pendapatan………………………

Hasil analisis pendapatan versi SPSS……………………….

Gambar dokumentasi tentang kondisi Rowo Jombor, usaha

masyarakat mitra dan sebagainya………………………….

71

74

77

80

82

85

87

88

Page 17: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

Pemerintah berkewajiban memajukan kesejahteraan warga negara (welfare

functions) sebagai amanat konstitusi negara. Tujuan nasional yang dirumuskan

para pendiri bangsa ( the founding fathers) sebagaimana termaktub dalam alinea

keempat Pembukaan Undang- Undang Dasar Tahun 1945 adalah ruh

pembangunan harus dipegang teguh para pemimpin bangsa agar dinamika

pembangunan itu tidak kehilangan arah dan lepas dari rel kontitusi.

Otonomi daerah yang digulirkan oleh pemerintah pusat mengandung

harapan terjadi akselerasi pembangunan secara luas di seluruh daerah sehingga

makin mendekat rakyat dengan kampung kemakmuran. Azas desentralisasi yang

didorong dengan kewenangan yang lebih besar, seorang kepala daerah bisa

leluasa mengembangkan potensi daerah berikut perangkatnya sebagai modal

menjalankan pembangunan. Suatu daerah akan sulit berkembang jika persoalan

pengangguran, disparitas pendapatan, sempitnya peluang usaha yang dipercaya

melahirkan kantong- kantong kemiskinan tak kunjung teratasi. Upaya yang

ditempuh pemerintah seperti program-program yang bersifat pemberdayaan

masyarakat, khususnya dengan meningkatkan pendapatan masyarakat menjadi

kunci jawaban persoalan yang urgen dan krusial untuk dilaksanakan, khususnya

program-program pengentasan kemiskinan.

Page 18: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 2

Upaya pengentasan miskin itu sendiri tak semudah membalikan telapak

tangan. Pembangunan dengan indikator makro ekonomi di tahun 2010 tidak

cukup efektif menekan jumlah kemiskinan secara nasional. Jumlah penurunan

angka kemiskinan hannya bergerak dalam kisaran yang tipis. Data hasil

pembangunan ekonomi antara China dan Indonesia menarik untuk

dikomparasikan terkait isu pengentasan kemiskinan. Ekspansi ekonomi

sepanjang 1999 – 2009 di China mampu mengangkat kaum miskin pedesaan

menjadi golongan menengah (Kompas: Senin 3/01/2011). Dalam kurun relatif

sama hal itu tidak terjadi dalam pembangunan ekonomi di Indonesia.

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010 masih menempatkan kelompok miskin

berada di angka 13,11 persen atau kisaran 31,03 juta jiwa.

Tabel 1.1.

Penduduk kelas menengah di Indonesia ( jiwa) tahun 1999-2009.

Pendapatan perkapita/ hari Jumlah di

Pedesaan

Jumlah di

Perkotaan

Kaya (> 20 dollar AS)

Menengah ke atas (10-20 dollar AS)

Menengah (4-10 dollar AS)

Menengah ke bawah (2-4 dollar AS)

Miskin (< 2 dollar AS)

100.000

200.000

4.000.000

25.500.000

89.100.000

300.000

2.000.000

18.300.000

43.300.000

47.100.000

Sumber : ADB, BPS, BI dan Libang Kompas,2011.

Page 19: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 3

Peta kantong kemiskinan dalam dua dasa warsa terakhir pun mengalami

pergeseran. Data BPS mengatakan bahwa persentase angka kemiskinan di

pedesaan tahun 2010 tercatat sebesar 16,56 persen melampaui tingkat

kemiskinan nasional sebesar 13,3 persen. Data kemiskinan di perkotaan sendiri

hanya berkisar di 9,87 persen. Data ini berbeda terbalik jika dibandingkan

dengan angka kemiskinan di pedesaan yang hanya tercatat 14,3 persen atau lebih

kecil dari persentase kemiskinan perkotaan yang 16,80 di tahun 1990. Angka

kemiskinan di pedesaan sendiri lebih rendah daripada angka kemiskinan nasional

saat itu yang mencapai 15,10 persen (Media Indonesia, 19/2/2011).

Tabel 1.2.

Data pergeseran kantong kemiskinan

Tahun Perkotaan Pedesaan Nasional

1990

2000

16,80 %

9,87 %

14,30 %

16,56 %

15,10 %

13,30 %

BPS 2010, Media Indonesia, 19/2/2011.

Kabupaten Klaten adalah daerah rawan bencana. Gempa bumi 27 Juli

2006 dan siklus erupsi Merapi akhir tahun 2010 telah menghancurkan rumah,

harta benda dan rumah penduduk. Fasilitas umum sebagai simbol layanan

pemerintah seperti pasar, sekolah, puskesmas dan lainnya ikut hancur. Bencana

alam yang akrab bagi masyarakat Klaten adalah faktor lain yang memantik

tingkat kemiskinan secara massal.

Page 20: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 4

Tabel 1.3.

Peta kemiskinan Kabupaten Klaten tahun 2007-2009

No Kecamatan Jumlah KK KK Miskin 2007

KK Miskin 2008

KK Miskin 2009

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Prambanan Gantiwarno Wedi Bayat Cawas Trucuk Kalikotes Kebonarum Jogonalan Manisrenggo Karangnongko Ngawen Ceper Pedan Karangdowo Juwiring Wonosari Delanggu Polanharjo Karanganom Tulung Jatinom Kemalang Klaten Selatan Klaten Tengah Klaten Utara

12.788 11.377 14.439 16.727 17.415 20.181

9.139 5.634

15.383 10.681

9.636 11.078 16.753 13.026 13.201 16.029 16.241 11.028 11.044 12.702 12.895 14.988

9.628 13.301 12.439 10.533

5.325 4.679 6.631 8.902 6.133 7.877 1.698 1.746 4.474 4.868 3.830 3.395 6.115 5.306 5.306 5.023 4.257 3.797 3.659 4.138 4.103 5.795 5.330 2.648 2.742 2.180

5.265 4.662 6.583 8.877 6.101 7.849 1.684 1.743 4.453 4.839 3.799 3.382 6.087 5.277 5.235 5.002 4.237 3.758 3.636 4.115 4.086 5.781 5.254 2.627 2.707 2.174

4.466 4.386 6.721 8.687 6.087 7.874 1.648 1.769 4.323 3.898 3.593 3.495 6.750 5.666 4.514 5.159 4.358 3.816 3.619 4.248 3.928 5.263 3.940 2.362 2.748 2.219

Jumlah 338.306 119.957 119.253 115.537

Sumber : Data BPS Klaten 2009.

Page 21: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 5

Program Terpadu Pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Gender atau

dikenal dengan P2MBG adalah salah satu program Pemkab Klaten untuk

mengatasi kemiskinan dengan meningkatkan pendapatan keluarga melalui

pendekatan peranan perempuan. Stigma negatif yang cenderung merugikan

perempuan seperti kaum perempuan sekedar konco ringking dalam keluarga telah

menempatkan perempuan dalam struktur sosial lapis kedua.

Penelitian tentang P2MBG sebagai upaya pengentasan kemiskinan di

Desa Krakitan Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten pada tahun 2008 menarik

untuk dilakukan. Kemiskinan masyarakat adalah salah satu persoalan dan

tanggung jawab pemerintah untuk dientaskan menuju taraf kehidupan yang baik.

Program-program yang dilancarkan pemerintah perlu dievaluasi

implementasinya seberapa jauh efektifitasnya untuk ditindaklanjuti di masa yang

akan datang.

Evaluasi kegiatan P2MBG tidak saja untuk mengukur hasil yang ingin

diraih melalui kegiatan ini tapi juga mengetahui kendala dan kelebihannya.

Kendala sebagai kelemahan program perlu dicaikan jalan keluar dan perbaikan,

sedangkan keberhasilan dari kegiatan P2MBG menjadi argumentasi pemerintah

setempat apakah kegiatan atau program ini pantas untuk dilanjutkan lagi.

United Nation dengan program Millinium Development Golds Tahun

2000 merumuskan strategi pengarusutamaan gender untuk diadopsi oleh setiap

negara berdampingan dalam program pengentasan kemiskinan. Barometer itu

akan dilihat seberapa jauh negara membuka ruang partisipasi, akses, fungsi

Page 22: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 6

kontrol dan aspek manfaat dari pembangunan itu secara adil dan aspiratif

mengusung kepentingan perempuan. Harapan di masa yang akan datang adalah

eksistensi dan peran perempuan tidak saja menjadi obyek namun juga sebagai

pelaku dalam pembangunan.

Tabel 1.4.

Tingkat partisipasi Dinas / Instansi dalam P2MBG 2008

No Instansi/ Dinas Jenis Bantuan Nilai 1.

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Dinas Pertanian

Kantor Pemberdayaan

Tim Penggerak PKK

Bagian Sosial

Bagian Pembangunan

Kantor KB

Departemen Agama

Deperindagkop

Disnakertrans

Perusda Provinsi Jateng

Bapermas Provinsi Jateng

SKB Cawas

Bibit lele

Bibit jahe

Pugar Rumah

Ekonomi non formal

Kloset, semen, bibit sayur

Bantuan KBU,

Bantuan administrasi desa

Bantuan usaha mitra

Bantuan pooros desa

Bantuan bawahan

Implat

Penyuluahan, alat sholat

Bantuan usaha

Tata rias

Bibit ace

Bibit alpukat

Bantuan modal usaha

Kursus bordier, pijat

4000 ekor

1,5 ton

35.000.000

7.500.000

20 unit

5.000.000

15.000.000

50.000.000

20.500.000

18.000.000

150 buah

2 paket

1.500.000

1 paket

490 batang

500 batang

3.500.000

1 paket

Sumber : Laporan P2MBG, 2008.

Page 23: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 7

B. Rumusan Permasalahan Penelitian

Peneliti merumuskan permasalahan penelitian yaitu apakah ada perbedaan

pendapatan masyarakat mitra sebelum dan sesudah menerima bantuan modal

usaha melalui kegiatan P2MBG tahun 2008?

C. Tujuan Permasalahan Penelitian

Tujuan penelitian secara ilmiah adalah untuk mengetahui tingkat

perbedaan pendapatan masyarakat mitra sebelum dan sesudah menerima bantuan

modal usaha dalam kegiatan P2MBG tahun 2008.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai manfaat bagi berbagai pihak sebagai

sumbangan peneliti untuk menjadikan bahan pertimbangan dan evaluasi.

Manfaat itu adalah

1. Hasil penelitian menjadi masukan masyarakat dan pemerintah dalam

mengevaluasi program pengentasan kemiskinan khususnya kegiatan P2MBG

untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di Kabupaten Klaten.

2. Menjadi bahan acuan bagi penelitian lanjutan bagi peneliti-peneliti lain yang

mengambil tema tersebut.

3. Memberi tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi penulis baik dari sisi

teori dan praktek terkait tema pengentasan kemiskinan.

Page 24: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Paradigma Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi bukan suatu perkembangan baru dalam ilmu

ekonomi. Studi tentang pembangunan ekonomi telah menarik perhatian para

pemerhati atau ekonom sejak zaman merkantilis, kaum klasik sampai Marx atau

Adam Smith dan Keynes. Analisis mengenai masalah pembangunan ekonomi

yang dilakukan ekonom sekarang ini merupakan masalah-maslah yang dianalisis

para ekonom masa lalu (Arsyad, 2004:3).

Todaro (Mudrajat, 2000) mengatakan, keberhasilan pembangunan ekonomi

ditunjukan oleh tiga nilai pokok yaitu (1) berkembangnya kemampuan

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokoknya atau basic needs, (2)

meningkatnya harga diri atau self-esteem, dan (3) meningkatnya kemampuan

masyarakat untuk memilih atau freedom from servitude dimana ketiga merupaka

salah satu dari hak asasi manusia (Arsyad, 2004:11).

Pengertian pembangunan ekonomi bukan sekedar bagaimana menaikkan

Gross National Product atau GNP per tahun saja. Pembangunan ekonomi bisa

diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara untuk

mengembangkan kegiatan ekonmi dan taraf hidup masyarakatnya. Maka

pembangunan ekonomi pada umumnya didefinisikan sebagai suatu proses yang

menyebabkan kenaikan pendapatan riel per kapita penduduk suatu negara dalam

Page 25: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 9

jangka panjang yang dibarengi perbaikan sistim kelembagaan (Arsyad, 2004: 11-

12).

Definisi di atas menjelaskan bahwa pembangunan ekonomi mempunyai

pengertian meliputi (1) suatu proses yang berarti perubahan yang terjadi terus

menerus, (2) usaha untuk menaikan pendapatan per kapita, (3) kenaikan

pendapatan per kapita itu harus berlangsung dalam jangka panjang dan (4)

adanya perbaikan sistim kelembagaan di segala bidang seperti ekonomi, politik,

hukum, sosial dan budaya.

B. Program Terpadu Pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Gender.

Tujuan umum Program Terpadu Pemberdayaan Masyarakat Berperspektif

Gender atau P2MBG sebagaimana dikeluarkan Badan Pemberdayaaan Masyarakat

dan Desa Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006 menyebutkan bahwa tujuan program

ini adalah meningkatkan kualitas hidup keluarga menuju kesejahteraan kesetaraan

dan keadilan melalui kegiatan lintas bidang pembangunan dalam upaya

peningkatan kondisi, status kedudukan dan partisipasi perempuan.

Program terpadu P2MBG yang dilaksanakan selama ini menggunakan

pendekatan bottom up, dimana semua program yang direncanakan dari bawah

yang difokuskan kepada sasaran keluarga inti. P2MBG juga dimaksudkan sebagai

upaya mengangkat peran perempuan melalui tema pengarusutamaan gender di

berbagai bidang pembangunan. Hal ini seperti dituangkan dalam Intruksi Presiden

Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan

Page 26: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 10

Nasional, dalam upaya meningkatkan status dan kedudukan perempuan dalam

keluarga dan masyarakat.

Program pemberdayaan perempuan dan pembangunan berkelanjutan dengan

model pendekatan P2MBG diharapkan mampu menekan jumlah kemiskinan.

Kaum perempuan diharapkan melalui P2MBG mampu berpartisipasi dan setara

tak ada bedanya dengan kaum laki-laki dalam pembangunan.

1. Tujuan

a. Tujuan umum.

Program Terpadu P2MBG bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup

keluarga menuju pada kesejahteraan, kesetaraan dan keadilan melalui

kegiatan lintas bidang pembangunan dalam upaya penanganan kemiskinan

dengan fokus peningkatan kondisi, status, kedudukan dan partispasi

perempuan.

b. Tujuan khusus.

a. Meningkatkan kualitas keluarga,

b. Meningkatkan kondisi, status dan kedudukan perempuan,

c. Meningkatkan akses pendidikan,

d. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan,

e. Meningkatkan status derajad kesehatan, termasuk hak-hak reproduksi

dan dan kesehatan reproduksi,

f. Meningkatkan pola hidup sehat dan mewujudkan desa/ kelurahan sehat,

g. Meningkatkan pendapatan keluarga,

Page 27: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 11

h. Meningkatkan partisipasi perempuan dalam mengambil keputusan,

i. Menumbuhkan pemahaman dan kepedulian tentang tidak kekerasan

terhadap perempuan dan anak,

j. Meningkatkan kualitas pemukiman,

k. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas produksi dan teknologi

pertanian, dan

l. Meningkatkan akses terhadap informasi pasar.

2. Kebijakan.

a. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas masyarakat mitra melalui proses

belajar untuk menunmbuhkan kesadaran kritis,

b. Peningkatan sumber daya manusia perempuan,

c. Peningkatan pemahaman dan kepedulian tentang tindak kekerasan terhadap

perempuan dan anak,

d. Peningkatan kualitas lingkungan,

e. Peningkatan keterpaduan dan koordinasi dalam pengembangan program,

f. Peningkatan kesempatan berusaha,

g. Peningkatan partisipasi dan keswadayaan untuk menjamin kelangsungan

program,

h. Penguatan kelembagaab masyarakat.

3. Strategi

a. Meningkatkan komitmen pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan

dalam upaya pemberdayaan masyarakat untuk menangani kemiskinan,

Page 28: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 12

b. Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan petugas dan

masyarakat mitra,

c. Menumbuhkan kemandirian masyarakat mitra dan penguatan kelembagaan

masyarakat yang ada di desa / kelurahan,

d. Memantapkan keterpaduan dan koordinasi program kegiatan,

e. Meningkatkan peran fasilitas pemerintah.

4. Sasaran kegiatan

a. Pemilihan lokasi P2MBG adalah desa / kelurahan yang memiliki

karakteristik sebagai berikut :

1). Desa / Kelurahan yang mempunyai karakteristi tingkat kemiskinan

paling tinggi atau desa / kelurahan terpencil,

2). Kriteria tingkat kemiskianan desa/kelurahan ditentukan oleh pemerintah

kabupaten / kota,

3). Setiap kabupaten / kota menentukan satu atau lebih desa/kelurahan yang

menjadi lokasi Program Terpadu P2MBG yang ditetakan berdasarkan

Surat Keputusan Bupati/Walikota,

4). Pada tahun 2008 Desa Krakitan, Kecamatan Bayat ditetapkan sebagai

desa lokasi P2MBG berdasarkan Surat Keputusan Bupati Klaten Nomor

411.4/949/2007 tanggal 1 Mei 2007.

b. Pemilihan masyarakat mitra

1). Keluarga inti (terdiri suami, istri dan anak) termasuk rumah tangga yang

dikepalai oleh perempuan (karena tidak ada suami) yang berada di

Page 29: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 13

desa/kelurahan lokasi P2MBG, sehingga yang menjadi masyarakat mitra

tidak hanya perempuan tetapi juga laki-laki, anak-anak dan dewasa.

2). Kriteria pemilihan keluarga inti yang menjadi masyarakat mitra adalah

keluarga miskin, dimana kriteria tingkat kemiskinan itu ditetntukan

danditetapkan berdasarkan kesepakatan masyarakat yang ada di

desa/kelurahan lokasi P2MBG.

3). Jumlah masyarakat mitra adalah sebanyak 100 orang sesuai dengan

kebutuhan desa/kelurahan lokasi.

c. Pengorganisasian.

1). Dalam pelaksanaan program kegiatan di desa/kelurahan, Tim Pelaksana

Kabupaten dibantu oleh Tim Pelaksana P2MBG Tingkat Kecamatan dan

Desa yang merupakan perpanjangan tangan Pemerintah Kabupaten.

2). Kepala Desa/Kelurahan adalah penanggung jawab pelaksanaan Program

Terpadu P2MBG.

3). Dalam pelaksanaannya Pemerintah Desa/Kelurahan dibantu oleh

lembaga kemasyarakatan dan fasilitator desa/kelurahan yang ada di

lokasi tersebut.

4). Fasilitator desa/kelurhan terdiri dari warga masyarakat yang berasal dari

desa/kelurahan lokasi P2MBG yang dianggap mempunyai kemampuan

sebagai fasilitator.

5). Jumlah fasilitator minimal 3 orang yang ditetapkan berdasarkan hasil

kesepakatan musyarawarah desa/keluruhan.

Page 30: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 14

d. Pelaksanaan P2MBG

1). Sosialisasi tingkat kabupaten,

2). Sosialisasi tingkat kecamatan,

3). Identifikasi masyarakat mitra dan Diklat Participatory Rural Appraisal,

4). Lokakarya, Diklat kader,

5). Penyuluhan dan penyampaian bantuan.

Gambar 2.1. Alur bantuan modal usaha dalam P2MBG 2008

Sumber : Diolah dari data Petunjuk dan Pelaksanaan P2MBG Provinsi Jawa Tengah, 2008.

Page 31: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 15

C. Penelitian Sebelumnya

Penelitian mengenai pengaruh modal usaha terhadap pendapatan mitra

masyarakat terkait kegiatan P2MBG di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat,

Kabupaten Klaten tahun anggaran 2008 sepengetahuan penulis belum pernah

dilakukan. Peneliti menggunakan beberapa penelitian sebelumnya sebagai acuan

dalam melakukan penelitian ini. Beberapa hasil penelitian sebelumnya menjadi

acuan dalam penelitian ini adalah

1. Hasan (2002) meneliti tentang Dampak Bantuan Prasarana dan Modal Usaha

Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat Melalui Program

Pengembangan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Kesimpulan yang diperoleh adalah Program PPK memiliki efektifitas yang

cukup tinggi dengan dampak positif terjadi pada masyarakat miskin dalam

memberdayakan masyarakat desa. Analisis data yang dilakukan diperoleh

kesimpulan bahwa pendapatan masyarakat berpenghasilan rendah meningkat

menjadi berpenghasilan memadai dengan kenaikan rata-rata pendapatan

sebesar 56 persen dari jumlah respoden yang diteliti setelah menerima

bantuan.

2. Riningsih (2005) meneliti tentang Pengaruh Modal Kerja dan Satuan Jam

Kerja Terhadap Pendapatan pada Industri Kecil Pengrajin Genting di Desa

Karangasem, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan. Hasil analisis

regresi linier berganda menggunakan statistik SPSS diperoleh persamaan Y=

2921,231 + 1,302X1 -0,204X2. Modal kerja dalam satuan kerja berpengaruh

Page 32: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 16

signifikan terhadap pendapatan para pengrajin ditunjukan dengan F hitung

(66,999) lebih besar dari F tabel (3,16). Kontribusi modal usaha dan jam kerja

terhadap peningkatan pendapatan pengrajin adalah sebesar 70,2. Modal kerja

berpengaruh signifikan secara parsial terhadap pendapatan yang dilihat dari t

hitung yaitu 7,901 lebih besar dari t tabel yang hanya 1,671. Data koefisien

regresi sebesar 1.302 yang berarti jika ada penambahan modal sebesar Rp

1.000,00 saja maka pendapatan akan bertambah sebesar Rp 1.302,00.

Koefisien determinasi untuk modal usaha terhadap pendapatan sebesar 70

persen, sedangkan satuan jam kerja secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap tingkat pendapatan.

3. Utiarahman (2010) yang meneliti tentang Pengaruh Bantuan Modal Usaha

Terhadap Pendapatan Anggota Kelompok Usaha Bersama di Kecamatan Tapa

Kabupaten Bone Bolango menunjukan data bahwa ada peningkatan rata-rata

pendapatan masyarakat sebelum dan sesudah diterapkan program yaitu dari

Rp 570.370,00 menjadi Rp 883.333,00. Koefisisen regresi variabel bantuan

modal (X) sebesar 16,88420 yang artinya setiap Rp 1,00 penambahan modal

akan menaikan pendapatan anggota sebesar Rp 16,88420. Data koefisien

determinan (R²) diperoleh sebesar 0,9999119 yang artinya 99,91 persen

menunjukan variasi variabel pendapatan dipengaruhi oleh variasi variabel

bantuan modal sedang sisanya adalah variabel lain.

Page 33: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 17

Tabel 2.1. Penelitian Sebelumnya

Pengarang

Tahun

Variabel

Metode

Hasil

Hasan Riningsih Utiarah-man

2002 2005 2010

Bantuan modal, prasarana, Bantuan modal, Pendapatan. Bantuan modal kerja, Satuan jam kerja, Pendapatan. Bantuan modal dan Pendapatan.

Uji pengaruh dengan alat analisis beda rata-rata melalui Program Pengembangan Kecamatan di Kabupaten Kampar. Uji pengaruh dengan alat analisis beda rata-rata dan regresi linier pada industri genteng di Kabupaten Grobogan. Uji pengaruh dengan alat analisis beda rata-rata dan regresi pada Kelompok Usaha Bersama di Kabupaten Bone.

Pendapatan masyarakat meningkat rata-rata 56 persen. Bantuan modal kerja dan satuan jam kerja berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pengerajin dengan tingkat koefisien determinasi 70 persen, sedang jam kerja tidak berpengaruh signifikan. Ada peningkatan pendapatan rata-rata sebelum dan sesudah program dengan koefisien determinan 99,91 persen pengaruh bantuan modal terhadap pendapatan.

Sumber : Data diolah dari penelitian sebelumnya.

Page 34: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 18

D. Landasan Teori

1. Pengertian kemiskinan dan pemberdayaan.

Kemiskinan merupakan suatu tingkat kehidupan yang berada di bawah

standar kebutuhan hidup minimum yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan

pokok pangan yang membuat prang cukup bekerja dan sehat berdasarkan

kebutuhan beras dan gizi. Garis kemiskinan yang digunakan Sayogyo (1977)

adalah dengan membanding tingkat pemenuhan beras perkapita per tahun.

Bagi masyarakat miskin pedesaan mengonsumsi beras kurang dari 240 kg

perkapita per tahun dan perkotaan kurang dari 360 kg perkapita per tahun.

Mubyarto (1998: 5) membatasi kemiskinan sebagai suatu fenomena

yang selalu diusahakan untuk diminimalisasi atau bahkan bila memungkinkan

dihilangkan. Kemiskinan dalam kenyataannya selalu melekat dalam setiap

sendi kehidupan manusia, tak terkecuali di Indonesia. Hal ini membutuhkan

upaya penanggulangan kemiskinan dimana untuk itu dibutuhkan suatu

pemikiran dan kerja keras yang panjang. Kompleksitas kemiskinan itu sendiri

diliputi cakupan luas dan karakter aspek penyebabnya yang tidak selalu sama

disetiap daerah.

Priyono dan Pranaka (1996: 3) menjelaskan Pemberdayaaan

mengandung dua pengertian yaitu memberi kekuasaan atau mengalihkan

kekuatan kepada orang lain dan memberi kemampuan atau keberdayaan.

Kartasasmita (1996:28) menjelaskan pemberdayaan adalah prinsip-prinsip

yang terarah, mengikusertakan masyarakat, adanya pendekatan kelompok dan

Page 35: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 19

pendampingan. Mengikutsertakan masyarakat menjadi kunci dalam

pemberdayaan. Pendekatan bersifat kelompok perlu mengingat pada

kenyataannya secara individu anggota masyarakat akan kesulitan

memecahkan permasalahannya sendiri. Dalam hal ini pengorganisasian

masyarakat menjadi bagian penting dalam upaya memberdayakan masyarakat

karena setiap tindakan yang akan dilakukan akan berjalan efektif.

Pendampingan berfungsi sebagai penyerta proses pembentukan dan

penyelenggaraan kelompok masyarakat. Pendampingan berfungsi sebagai

fasilitator, komunikator, atau pun administrator untuk membantu mencari cara

pemecahan masalah yang tidak dapat dilakukan sendiri oleh masyarakat

sasaran.

Sumodiningrat (1999:138) mengemukan lima indikator keberhasilan

program pemberdayaan masyarakat. Indikator itu adalah berkurangnya

jumlah penduduk miskin, berkembangnya usaha dan meningkatnya

pendapatan, meningkatnya kepedulian masyarakat, meningkatnya

kemandirian yang ditandai dengan berkembangnya usaha produktif dan

terakhir meningkatnya kapasitas masyarakat dan pemerataan pendapatan.

2. Penyebab Kemiskinan

Konsep pembagian kerja dan tanggung jawab atas dasar gender

menyebabkan perempuan terbelenggu pada pekerjaan reproduktif. Kaum

perempuan sebenarnya mempunyai sumbangan besar bagi usaha ekonomi

melalui kerja upahan. Faktanya adalah sumbangan pekerjaan mereka, baik di

Page 36: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 20

sektor rumah tangga maupun pekerjaan upahan tidak diperhitungkan dalam

statistik nasional.

Kemiskinan yang disandang perempuan ditandai dengan tidak adanya

kemandirian dan sempitnya peluang ekonomi, kurangnya akses permodalan

dari pemerintah, lemahnya akses pendidikan, layanan kesehatan maupun

partisipasi yang tidak optimal dalampengambilan keputusan.

Teori Lewis mengasumsikan daerah pedesaan dengan perekonomian

tradisionalnya, mengalami surplus tenaga kerja. Hal ini ditandai dengan nilai

produk marginal (marginal product) dari tenaga kerja yang bernilai nol.

Artinya fungsi produksi sektor pertanian telah sampai tingkat berlakunya

hukum law of dimishing return. Penambahan tenaga kerja variabel tenaga

kerja sektor pertanian justeru akan menurunkan total produksi yang ada

(Kuncoro, Mudrajad.2008: 51).

Beban kemiskinan paling besar terletak pada kelompok-kelompok

tertentu. Kaum perempuan pada umumnya merupakan pihak yang dirugikan.

Faktanya tidak sedikit perempuan dalam rumah tangga miskin sering

merupakan pihak yang menanggung beban kerja yang lebih berat

dibandingkan kaum pria (Kuncoro, Mudrajad.2008 : 102). Kerentanan ini

bakal menjamah anak-anak dengan akibat kekuarangan gizi, rendahnya

kualitas kesehatan, keterlantaran, keterbatasan akses pendidikan. Timbulnya

kemiskinan akan memunculkan kelompok-kelompok minoritas sebagai

korban dan sering terabaikan dalam hiruk pikuk pembangunan.

Page 37: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 21

Beberapa teori penyebab kemiskinan adalah seperti pendapat Sharp

yang mengidentifikasi bahwa kemiskinan itu dapat dilihat dari tiga sudut

pandang. Pertama, secara mikro, kemiskinan muncul karena ketidaksamaan

pola kepemilikan sumber daya yang menyebabkan distribusi pendapatan

timpang. Penduduk miskin memiliki sumberdaya dalam jumlah terbatas dan

kualitas rendah. Kedua, kemiskinan karena perbedaan kualitas sumberdaya

manusia. Kualitas sumberdaya manusia rendah maka diikuti produktifitas

rendah yang pada giliranya dinilai dengan upah yang rendah. Ketiga adalah

karena lemahnya atau akibat perbedaan akses modal.

Ketiga faktor penyebab ini menjadi pangkal teori lingkaran setan

kemiskinan atau vicius circle of poverty. Adanya keterbelakangan,

ketidaksempurnaan pasar dan kurangnya modal menyebabkan rendahnya

produktifitas. Rendahnya produktifitas mengakibatkan rendahnya pendapatan

yang diterima. Rendahnya pendapatan berimplikasi minimnya anggaran untuk

menabung dan investasi. Logika pikir ini oleh Ragnar Nurkse, di tahun 1953

dikenal dengan ungkapan “a poor country is poor because it is poor” (Negara

miskin itu miskin karena dia miskin).

Page 38: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 22

Gambar 2.2. Model lingkaran setan kemiskinan

Sumber : Kuncoro, 2008.,52.

3. Strategi Penanggulangan Kemiskinan

Komite Penanggulangan Kemiskinan (KPK) untuk mencapai sasaran

penurunan angka kemiskinan menetapkan strategi pemberdayaan masyarakat

melalui dua cara yaitu (1) mengurangi beban pengeluaran konsumsi kelompok

miskin dan (2) adalah meningkatkan produktifitas masyarakat terutama usaha

kecil dan menengah yang meliputi penajaman program, pendanaan dan

pedampingan. Pendampingan yang dimaksud di sini adalah program

Page 39: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 23

penyiapan, pemihakan dan perlindungan untuk meningkatkan kapasitas

sumber daya masyarakat dan kelembagaanya sebagai sasaran program agar

pendanaan yang disalurkan dapat diserap dan dimanfaatkan dengan baik.

Cara terbaik untuk mengatasi kemiskinan adalah memberi kesempatan

masyarakat untuk membangun sentra-sentra produksi sendiri. Faktor yang

tak boleh dilupakan adalah mereka dibekali pendidikan dasar dan ketrampilan

yang memadai. Tugas pemerintah untuk mengambil kebijakan yang dapat

mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan tersebut antara lain dengan

mengurangi distorsi harga, menjaga stabilitas nilai tukar mata uang dan

membantu kebijakan perdagangan eksport (Bardan : 1344-1345).

Pembangunan ekonomi mempunyai makna lebih luas dari sekedar

memperoleh tujuan, tapi juga memulai dan mempertahankan strategi. Dalam

simposium internasional yang membahas modal sosial dalam penanggulangan

kemiskinan menyebutkan bahwa modal sosial merupakan komponen penting

yang memberikan kontribusi bagi pengentasan kemiskinan. Bagi pemerintah

dan masyarakat sendiri bersama-sama mengelola resiko, hambatan dan

peluang yang ditemukan menjadi jalan utnuk memcapai pembangunan

ekonomi yang berkelanjutan (Kanzacigil dan Else, 2002: 5-6).

4. Perempuan dan Kemiskinan

Hasil penelitian Gikonya 2005 tentang industri kecil yang dikelola

wanita muda sebagai pelaku usaha di Malaysia menarik untuk disimak.

Page 40: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 24

Penelitian ini berkesimpulan bahwa wanita pedesaan merupakan partisipan

aktif dalam memberi kontribusi dalam kesuksesan ekonomi keluarga. Gikonya

mengatakan bahwa pada masa yang akan datang para wanita tersebut dapat

diharapkan untuk memainkan peran yang lebih penting dalam usaha skala

mikro, karena peran tersebut memiliki potensi untuk memberikan kontribusi

yang signikan dalam meningkatkan kualitias hidup dari keluarga-keluarga

miskin perdesaan.

Fakta yang ada jumlah perempuan lebih banyak dari kaum laki-laki hampir

di semua tingkatan wilayah. Tahun 2009 jumlah penduduk Klaten adalah

1.303.910 jiwa tersebar di 26 kecamatan atau 401 desa/ kelurahan.

Tabel 2.2.

Jumlah penduduk Kabupaten Klaten menurut jenis kelamin

Tahun Laki Perempuan Jumlah Rasio

2005

2006

2007

2008

2009

627.751

631.231

633.552

635.528

637.939

658.307

662.011

663.435

664.966

665.971

1.286.058

1.293.242

1.296.987

1.300.494

1.303.910

95,35

95,50

95,50

95,50

95,79

Data : Klaten dalam angka 2009.

Page 41: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 25

E. Kerangka Konseptual

Alur pelaksanaan kegiatan P2MBG di Kabupaten Klaten, peneliti

menggambarkan proses itu sebagai berikut :

Gambar 2.2.

Kerangka pemikiran penelitian

Partisipasi instansi pemerintah /swasta

Input : Bantuan modal usaha

Produktifitas meningkat

Output : Pendapatan Meningkat

Pendapatan masyarakat mitra sebelum P2MBG tahun 2008

Pendapatan masyarakat mitra setelah P2MBG tahun 2008

Selisih pendapatan

Bimbingan dan penyuluhan

Masyarakat mitra Pendampingan

Page 42: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 26

Gambar 2.2. dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Partisipasi instansi pemerintah / swasta.

Kegiatan P2MBG sifat pelaksanaannya adalah terpadu. Artinya adalah

P2MBG melibatkan semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di

Kabupaten Klaten untuk berpartisipasi sesuai dengan tugas pokok fungsi dan

dukungan daftar pengalokasian anggaran (DPA) masing-masing. Nilai

tambah dari kegiatan P2MBG selain bertujuan mengentaskan kemiskinan,

sifatnya yang terpadu memungkin kerja sama SKPD untuk memadukan

kegiatan-kegiatan yang bersifat sama sehingga menghasilkan sinergi yang

maksimal daripada dilakukan terpisah. Tingkat partisipasi SKPD dapat dilihat

di table 1.1.

2. Bantuan modal usaha.

Tingkat partisipasi SKPD Kabupaten Klaten yang bersifat terpadu dapat

dilihat bahwa tidak semua bantuan itu berbentuk bantuan modal usaha.

Partisipasi SKPD tersebut perlu diklasifikasikan antara yang berbentuk

bantuan modal usaha dengan bantuan barang atau bantuan lain yang berbeda

peruntukannya. Setelah peneliti melakukan pengolahan data terhadap berkas

pelaksanaan P2MBG 2008 di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, diperoleh

data sebagai berikut :

Page 43: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 27

Tabel 2.3.

Bantuan modal usaha dari Dinas / Instansi dalam P2MBG 2008

No Instansi/ Dinas Jenis Bantuan Nilai 1.

2

3

4

5

6

Dinas Pertanian

Kantor Pemberdayaan

Tim Penggerak PKK

Bagian Sosial

Deperindagkop

Bapermas Provinsi Jateng

Bibit lele 4000 ekor

Ekonomi non formal

Bantuan Kelompok usaha

Bantuan usaha mitra

Bantuan usaha

Bantuan modal usaha

800.000,00

7.500.000,00

5.000.000,00

50.000.000,00

1.500.000,00

3.500.000,00

Jumlah 68.300.000,00

Sumber : Data diolah dari Laporan P2MBG, 2008. 3. Masyarakat mitra.

Masyarakat mitra adalah kelompok masyarakat di Desa Krakitan, Kecamatan

Bayat yang dipilih oleh pemerintah dengan kategori miskin yang akan

menerima bantuan modal usaha dalam kegiatan P2MBG tahun 2008.

Masyarakat mitra dibagi menjadi 10 kelompok dari 99 orang masyarakat

sasaran. (Lihat lampiran 2.)

4. Produktifitas.

Rendahnya produktifitas masyarakat miskin pada umumnya didorong oleh

faktor keterbatasan modal atau pendapatan yang rendah sehingga tidak

cukup memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Dengan bantuan modal usaha

oleh pemerintah diharapkan masyarakat mitra memiliki usaha ekonomi yang

Page 44: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 28

dapat ditekuni atau meningkatkan volume produksi. Hal inilah yang

diharapkan melalui P2MBG masyarakat mitra dapat meningkatkan

pendapatnnya melalui usaha ekonomi yang ditekuninya.

5. Pendapatan.

Peningkatan pendapatan masyarakat mitra adalah tujuan dari pelaksanaan

kegiatan P2MBG. Peneliti mengukur peningkatan pendapatan itu dengan

mencari selisih pendapatan masyarakat mitra sebelum tahun 2008 dan

setelah tahun 2008 sejak diterapkan kegiatan P2MBG. Data ini menunjukan

perbedaan pendapatan masyarakat mitra dimana bagi peneliti menjadi fokus

penelitian ini.

F. Hipotesis.

Dalam penelitian ini penulis merumuskan hipotesis bahwa diduga terdapat

perbedaan pendapatan masyarakat mitra sebelum tahun 2008 dan sesudah tahun

2008 sejak menerima bantuan modal usaha melalui kegiatan P2MBG di Desa

Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten.

BAB III

METODE PENELITIAN

Page 45: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 29

A. Jenis Penelitian.

Peneliti menentukan jenis penelitian analisis deskriptif untuk menganalisis

pelaksanaan Program Terpadu Membangun Masyarakat Berbasis Gender

(P2MBG) dan bagaimana dampaknya terhadap besarnya pendapatan mitra

masyarakat. Penelitian deskriptif meliputi pengumpulan data untuk diuji

hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subyek

penelitian (Kuncoro: 2003,9). Salah satu manfaat penelitian deskriptif adalah

hasil penelitian sebagai dasar pengambilan keputusan.

B. Lokasi Penelitian.

Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua warga

masyarakat Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten dengan kategori

miskin dan dipilih desa sebagai anggota masyarakat mitra dalam kegiatan

P2MBG sejumlah 99 orang. Data primer diperoleh dari masyarakat mitra yang

masih aktif menekuni usaha yang dibina melalui kegiatan P3MBG di Desa

Krakitan, Kecamatan Bayat yang dilaksanakan di tahun 2008. Di Desa Krakitan

ternyata masyarakat mitra yang masih aktif menekuni usahanya ternyata tinggal

50 orang. Masyarakat mitra inilah yang dipilih oleh peneliti sebagai responden.

Kelompok ini dipilih karena sebagai masyarakat mitra kerena usaha yang

ditekuni masih berkembang atau berkembang baik. Sisanya sebanyak 49

masyarakat mitra termasuk kategori gagal atau tidak berkembang. Kelompok

Page 46: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 30

yang gagal ini tidak bisa dijadikan responden karena data yang diharapkan

peneliti tidak dapat diperoleh.

Peneliti memilih Desa Krakitan sebagai lokasi penelitian didasarkan alasan

sebagai berikut :

1. Desa Krakitan ditetapkan sebagai salah satu daerah miskin yang dipilih

sebagai daerah lokasi P2MBG bersama Desa Cawan Kecamatan Jatinom,

Desa Karangasem Kecamatan Cawas, Desa Barukan Kecamatan Kecamatan

Manisrenggo dan Desa Karangpakel Kecamatan Trucuk. Pemilihan lokasi

P2MBG ditetapkan dengan SK Bupati Klaten Nomor 411.4/949/2007 tentang

Penetapan Desa Sebagai Lokasi P2MBG Tahun 2008-2012,

2. Desa Krakitan berada di seputaran Obyek Wisata Rowo Jombor sebagai salah

satu obyek wisata andalan Kabupaten Klaten dengan ciri khas wisata kuliner

dan potensi budidaya ikan dari pemanfaatan air rawa.

3. Pelaksanaan P2MBG di Desa Krakitan didukung dana pemerintah dan tingkat

partisipasi swasta yang relatif baik. Dana yang digulirkan pemerintah di

Desa Krakitan lebih baik (lihat tabel 1.4. dan tabel 2.3.). Informasi yang

dikumpulkan peneliti selama tiga tahun pelaksanaan P2MBG di Kabupaten

Klaten sejak tahun 2008 sampai 2010, hanya Desa Krakitan saja yang

usahanya masih ditekuni dan berkembang. Di Desa Cawan, Kecamatan

Jatinom dan Desa Karangasem, Kecamatan Cawas tidak berkembang dengan

baik. Hal itu disebabkan oleh kesalahan teknis dalam pelaksanaan yang tidak

sesuai dengan petunjuk dan pelaksanaan, dukungan dana yang kecil dan di

Page 47: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 31

tahun 2010 tidak maksimal karena perhatian pemerintah banyak digunakan

untuk penanganan bencana nasional erupsi Merapi.

4. Bidang usaha yang ditekuni masyarakat mitra masih berkembang baik bahkan

mengalami pengembangan usaha oleh kelompok usaha lainnya.

C. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer

adalah data yang langsung diperoleh dari obyek penelitian melalui penyebaran

kuesioner, observasi atau wawancara kepada sumber-sumber terpercaya, khusus

mitra masyarakat sebagai kelompok sasaran kegiatan P2MBG dan pelaksana

teknis kegiatan Bagian Sosial Setda Klaten. Data primer meliputi jenis kelamin,

umur, jenis pekerjaan sebelum dan sesudah kegiatan, tingkat pendidikan,

tingkat pendapatan sebelum dan sesudah kegiatan dan data lain yang mendukung

dan terkait.

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung yang

terkait dan mendukung tema penelitian. Data itu diperoleh dari sumber pustaka

meliputi arsip dan dokumentasi seperti

1. Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 411.1/33/2008 tentang

Penetapan Desa Lokasi P2MBG di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008,

2. Klaten Dalam Angka Tahun 2009,

3. Surat Keputusan Bupati Klaten Nomor 411.4/949/2007 tentang Penetapan

Desa Sebagai Lokasi P2MBG Tahun 2008-2012,

Page 48: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 32

4. Laporan Pelaksanaan P2MBG Tahun 2008 oleh Bagian Sosial, Sekretriat

Daerah Klaten.

D. Definisi Operasional

Pendapatan dalam penelitian ini adalah pendapatan masyarakat mitra

yang bersifat rata – rata dalam batasan satu bulan dihitung dalam satuan rupiah

atas aktifitas usahanya. Pendapatan masyarakat dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Pendapatan sebelum menjadi masyarakat mitra, yaitu pendapatan yang

bersifat rata – rata per bulan dalam batasan sebelum tahun 2008 dihitung

dalam satuan rupiah oleh masyarakat mitra sebelum mengikuti kegiatan

P2MBG, dan

b. Pendapatan sesudah menjadi masyarakat mitra, yaitu pendapatan yang yang

bersifat rata-rata per bulan dalam batasan setelah tahun 2008 dihitung dalam

satuan rupiah oleh masyarakat mitra setelah mengikuti kegiatan P2MBG.

E. Teknik Analisis Data

1. Analisis rata-rata pendapatan.

Untuk menganalisis pendapatan mitra masyarakat, peneliti

menggunakan rumus alat uji beda rata-rata (mean). Rumus ini dimaksudkan

untuk mencari perbedaan atau selisih pendapatan masyarakat mitra sebelum

dan sesudah diterapkan program. Hasil rata – rata pendapatan masyarakat

Page 49: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 33

mitra sebelum menerima bantuan diberi simbol X1 dan sesudah bantuan

modal usaha diberi simbol X2. Rumus itu adalah

dimana, M = rata – rata

∑ X = jumlah X

N = jumlah sampel.

2. Uji hipotesis

Untuk menjawab hipotesis yang telah dirumuskan peneliti

menggunakan alat uji t – test. Alat uji ini digunakan untuk menjawab

kondisi perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan, yaitu perubahan

pendapatan masyarakat mitra atas bantuan modal usaha yang diberikan

pemerintah melalui kegiatan P2MBG.

Rumus uji t – test :

Bila T hitung > T tabel maka ada perbedaan nyata, sebaliknya

Bila T hitung < T tabel maka tidak ada perbedaan yang nyata.

Page 50: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 34

Page 51: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 35

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Klaten.

Daerah Kabupaten Klaten terbentang di antara Daerah Istimewa

Yogyakarta (DIY) dan Kota Surakarta. Sebagai daerah perbatasan yang

menghubungkan dua kota yang dipercaya sebagai sumber kebudayaan dan

barometer pertumbuhan ekonomi menjadikan Kabupaten Klaten mempunyai

peranan penting sebagai daerah penyangga perkembangan khususnya di Provinsi

Jawa Tengah dan DIY.

1. Kondisi Geografis dan Topografis

Kabupaten Klaten secara gegrafis terletak di antara 110˚26’14” -

110˚47’51” Bujur Timur dan 7˚30’19” - 7˚48’33” Lintang Selatan. Luas

wilayah Kabupaten Klaten adalah 655,56 Km² yang terbagi dalam 26

kecamatan dan 391 desa serta 10 kelurahan.

Sedangkan batas-batas Kabupaten Klaten adalah sebagai berikut :

- Sebelah Timur adalah Kabupaten Sukoharjo,

- Sebelah Selatan adalah Kabupaten Gunung Kidul,

- Sebelah Barat adalah Kabupaten Sleman dan

- Sebelah Utara adalah Kabupaten Boyolali.

Keadaan topografi Kabupaten Klaten terletak di antara Gunung Merapi

dan rangkaian Pegunungan Seribu dengan ketinggian antara 75 – 160 meter

Page 52: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 36

di atas permukaan air laut. Sebagian wilayah Kabupaten Klaten berada di

lereng Gunung Merapi di bagian Utara dengan keadaan areal miring,

wilayah datar di bagian tengah dan berbukit di bagian Selatan. Wilayah

Kabupaten Klaten sebagai kawasan tropis, musim hujan dan kemarau silih

berganti terjadi sepanjang tahun. Temperatur udara berada di angka 18 -30

˚C di atas tanah seluas 655,56 Km². Lahan pertanian di Klaten untuk

persawahan mencakup 33.412 Ha atau 51 persen, sedangkan lahan non

sawah adalah 6.384 Ha atau 10 persen. Lahan non pertanian mencapai

25.760 Ha ata 39 persen.

Daerah Kabupaten Klaten terbagi menjadi 3 dataran, yaitu :

a. Dataran lereng Gunung Merapi yang membentang di sebelah utara

meliputi sebagian kecil Kecamatan Kemalang, Karangnongko, Jatinom

dan Tulung,

b. Dataran rendah yang membujur di tengah meliputi wilayah Kecamatan

Klaten Selatan, Klaten Tengah dan Klaten Utara dan sebagian kecamatan

lainnya, dan

c. Dataran gunung kapur yang membujur di sebelah selatan meliputi

sebagian Kecamatan Bayat dan Cawas.

2. Keadaan Demografis

Penduduk dilihat sebagai salah satu faktor strategis karena disadari

posisinya bukan sebagai sasaran tetapi juga sebagai pelaksana pembangunan.

Penduduk sebagai sasaran sekaligus pelaku maka pembangunan itu sendiri

Page 53: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 37

diarahkan pada peningkatan kualitas manusia yang ditilik dari aspek

kesehatan, pendidikan dan pendapatan perkapitanya. Ketiga aspek tersebut

selain menjadi tolak ukur kualitas manusia juga menjadi faktor-faktor

penentu untuk mengurai kemiskinan di Klaten.

Tabel 4.1. Indikator kependudukan dan Kabupaten Klaten tahun 2007 - 2009

INDIKATOR 2007 2008 2009

1 2 3 4 Jumalah penduduk 1,296,987 1,300,494 1,303,910 Laki-laki 633,552 635,528 637,939 Perempuan 663,435 664,966 665,971 Laju pertumbuhan 0,29% 0,27% 0,26% Raxio jenis kelamin 95,5 95,57 95,79 Kepadatan penduduk (jiwa per KM²) 1,978 1,983 1,989 Jumlah Penduduk menurut umur (dalam Persen) 0 - 14 tahun 24,3 22,87 24,25 15 - 64 tahun 66,93 65,55 66,85 65 tahun keatas 8,77 11,58 8,9 Beban tanggungan 49,,42 52,55 49,59 (dalam persen) 0 - 14 tahun 36,31 34,88 36,28 65 tahun keatas 13,11 17,67 13,31 Sumber : Data Indek Pembangunan Manusia Klaten, 2009

Pembangunan manusia adalah suatu proses untuk memperbanyak

pilihan-pilihan yang dimiliki manusia. Pilihan penting tersebut adalah hidup

Page 54: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 38

sehat dan berumur panjang, memiliki ilmu pengetahuan sehingga membuka

akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan untuk hidup secara layak.

Pemerintah dalam mengukur keberhasilan pembangunan manusia itu

digunakan alat ukur yang dikenal dengan Indek Pembangunan Manusia

(IPM) yang oleh UNDP sudah berlangsung sejak 1990. IPM diukur melalui

tiga komponen esensial yaitu angka harapan hidup, pendidikan dan

kemampuan daya. Hasil penghitungan IPM Kabupaten Klaten dapat dilihat

dalam tabel berikut :

Tabel 4.2. Indeks pembangunan manusia Kabupaten Klaten

tahun 2007 – 2009 INDIKATOR 2007 2008 2009

1 2 3 4 Usia Harapan Hidup (tahun) 70,93 71,15 71,4 Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 7,7 7,75 7,38 Angka Melek Huruf (persen) 89,28 89,28 89,9

Pengeluaran Perkapita (Rupiah)

638.070

641.860 645.700

Sumber : Data Indek Pembangunan Manusia Klaten, 2009.

Pada tahun 2009 jumlah penduduk Kabupaten Klaten menurut data

BPS tercatat 1.303.910 jiwa tersebar di 26 kecamatan dan 401 desa/

keluruhan. Data yang menarik adalah komposisi jumlah perempuan yang

lebih besar dibanding jumlah penduduk laki-laki dengan selisih 28.032 jiwa.

Page 55: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 39

Tabel 4.3. Peta penduduk Kabupaten Klaten 2009

NO KECAMATAN KETERANGAN

LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH LAJU

PENDUDUK

1 PRAMBANAN 23.696 25.842 49.538 O.53

2 GANTIWARNO 19.595 21.507 41.102 O.26

3 WEDI 26.981 29.002 55.983 O.83

4 BAYAT 31.311 32.716 64.027 0.27

5 CAWAS 32.301 33.792 66.093 0.06 -

6 TRUCUK 40.982 41.576 82.558 O.32

7 KALIKOTES 18.481 19.116 37.597 O.55

8 KEBONARUM 10.326 11.103 21.429 0.40

9 JOGONALAN 29.000 29.115 58.115 0.41

10 MANISRENGGO 20.242 21.720 41.962 0.47

11 KARANGNONGKO 18.470 19.525 37.995 0.43 -

12 NGAWEN 22.147 22.413 44.560 0.31

13 CEPER 31.385 32.445 63.830 0.01 -

14 PEDAN 24.093 24.709 48.802 0.12 -

15 KARANGDOWO 25.207 25.811 51.018 0.00

16 JUWIRING 30.009 31.291 61.300 0.14

17 WONOSARI 30.201 32.600 62.801 0.22

18 DELANGGU 22.218 22.542 44.760 0.55

19 POLANHARJO 22.625 23.462 46.087 0.09

20 KARANGANOM 24.101 25.051 49.152 0.15

21 TULUNG 26.829 27.722 54.551 0.05 -

22 JATINOM 27.992 29.446 57.438 0.17

23 KEMALANG 17.235 17.705 34.940 0.74

24 KLATEN SELATAN 20.427 21.453 41.880 0.84

25 KLATEN TENGAH 21.345 22.532 43.877 0.00

26 KLATEN UTARA 20.740 21.775 42.515 0.64

JUMLAH 637.939 665.971 1.303.910 0.26

Sumber : BPS Klaten, 2009.

Page 56: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 40

3. Potensi Ekonomi

Perekonomian Kabupaten Klaten pada tahun 2009, menurut Produk

Domestik Regional Bruto atas dasar harga yang berlaku didominasi oleh

sektor perdaganagan, hotel dan restoran sebesar 25,68 persen. Sektor yang

lain relatif kecil sebarannya hanya sektor industri yang mencolok dengan

kontribusi sebesar 20,05 persen disusul hasil pertanian sebesar 19,64 persen

dan jasa-jasa lainnya yang mencapai 16,02 persen.

Pertanian (19,64)

Bahan Galian (1,75)

Industri olahan (20,52)

Listrik dan air minum (1,09)

Gambar 4.1.

Produk domestik regional bruto Kabupaten Klaten tahun 2009

Sumber : Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Klaten, 2009.

Data pencari kerja di Kabupaten Klaten dalam lima tahun terakhir

masih didominasi kaum laki-laki dengan kecenderungan jumlah terus

menurun. Pada awal tahun 2005 pencari kerja kaum perempuan berjumlah

25.318 jiwa, jumlahnya turun menjadi 20.250 di tahun 2009.

Page 57: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 41

Walaupun jumlah pencari kerja didominasi kaum laki – laki, namun

dalam hal penempatan kaum perempuan lebih mudah terserap dalam pangsa

pasar kerja. Jika di tahun 2009 kaum laki – laki hanya terserap 520 tenaga

kerja, sementara kaum perempuan terserap lebih banyak di dunia kerja yaitu

sebesar 1.611 jiwa.

Tabel 4.4. Data pencari kerja menurut jenis kelamin

tahun 2005 - 2009

TAHUN BELUM DITEMPATKAN TERDAFTAR DITEMPATKAN

Laki-laki Wanita Laki-laki Wanita Laki-laki Wanita

1 2 3 4 5 6 7

2005 29.275

25.318

7.895

8.418

340

855

2006 29.250

25.723

8.284

9.105

369

1.273

2007 27.420

24.315

7.775

7.735

415

2.144

2008 22.322

20.349

8.089

7.673

427

1.608

2009 21.712

20.250

10.058

10.812

520

1.611

Sumber Klaten Dalam Angka, 2009

4. Bidang Pemerintahan.

Visi pembangunan Kabupaten Klaten 2007 adalah Terwujudnya

Klaten Yang Tata, Titi, Tentrem Kertaraharja. Visi pembangunan secara

terminologi adalah sebagai berikut :

Page 58: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 42

a. Masyarakat yang Tata, Titi yaitu terwujudnya tatanan kehidupan yang

berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, kehidupan sosial yang harmonis,

kehidupan perekonomian yang dinamis, kehidupan politik yang

demokratis dan kondusif serta menjaga kelestarian lingkungan hidup dan

kepemerintahan yang menerapkan 10 prinsip tata pemerintahan yang baik

dan bersih,

b. Masyarakat Klaten yang Tentrem, yaitu terwujudnya tatanan kehidupanan

yang aman dan damai sebagai prasarat bagi berlangsungnya

pembangunan yang merupakan proses dalam mewujudakan cita-cita

masyarakat yang adil dan sejahtera,

c. Masyarakat yang Kertaraharja, yaitu terwujudnya tatanan kehidupan

yang sejahtera, terwujudnya kebutuhan material dan spirirtual dalam

naungan rahmat dan ridlo Tuhan Yanag Maha Esa.

Visi Kabupaten Klaten tersebut diindikasikan sebagai berikut :

a. Wareg yaitu terpenuhinya kebutuhan pangan dan gizi bagi rakyat secara

menyeluruh,

b. Waras yaitu terpenuhinya tingkat kesehatan masyarakat yang lebih

bermutu dan meningkatkan angka harapan hidup masyarakat Klaten,

c. Wasis yaitu terwujudnya kualitas sumber daya manusia yang cerdas,

terampil dan berwatak di Kabupaten Klaten,

Page 59: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 43

d. Wutuh yaitu terpenuhinya kebutuhan sandang dengan segala

manifestasinya bagi masyarakat sehingga mampu mewujudkan peradaban

yang lebih baik,

e. Wisma yaitu terpenuhinya papan atau perumahan yang lebih layak dan

makin bermutu serta terjangkau ke seluruh lapisan masyarakat, baik di

perkotaan maupun pedesaan serta didukung oleh terwujudnya lingkungan

yang sehat, tertata dan bersinar.

Misi untuk mewujudkan visi Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten

adalah sebagai berikut :

a. Mengupayakan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat,

b. Mengupayakan rasa aman lahir batin serta tercukupinya kebutuhan

materiel dan meningkatkan keimanan, ketakwaan kepada Tuhan Yang

Maha Esa,

c. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan penghargaan serta aktualisasi

diri dalam pembangunan,

d. Menumbuhkan kehidupan perekonomian yang dinamis dan

menumbahkan kehidupan perekonomian rakyat yang berbasis sumber

daya local, menjaga kelestarian hidup dan mengurangi kemiskinan,

e. Penerapan pangarusutamaan gender dalam berbagai fungsi pemerintah,

f. Mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak pelaku pembangunan,

g. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik yang didukung sumber daya

yang memadai,

Page 60: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 44

h. Mendorong pelaksanaan otonomi desa dan menjadikan desa sebagai pusat

pertumbuhan.

B. Analisis Pelaksanaan P2MBG 2008

Aktifitas usaha masyarakat mitra dalam kegiatan P2MBG menjadi fokus

utama dalam penelitian ini. Masyarakat mitra adalah sebagai kelompok sasaran

dimana mereka dibina, didampangi dan diberikan bantuan modal usaha oleh

pemerintah yang sesuai dengan bidang atau jenis usaha yang diminati dan

potensial untuk dikembangkan di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten

Klaten di tahun anggaran 2008.

Kegiatan P2MBG dimaksudkan agar masyarakat mitra yang diidentifikasi

sebagai masyarakat miskin ini tidak lagi dianggap sebagai beban pembangunan.

Bantuan modal usaha yang diberikan pemerintah kepada masyarakat mitra

berperan stimulan untuk meningkatkan produktifitas didorong dengan pemberian

dana, pelatihan ketrampilan dan alih teknologi yang dilakukan terpadu melalui

P2MBG.

Kegiatan P2MBG bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat

mitra dalam mengembangkan potensi yang dimiliki baik berangkat dari sumber

daya manusia maupun sumber daya alam terdekat di lokasi sasaran.

Produktifitas yang meningkat diharapkan mampu memperbaiki perekonomian

masyarakat mitra sehingga memperbaiki harkat, martabat, rasa percaya diri dan

harga diri

Page 61: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 45

Desa Krakitan adalah desa perikanan dimana budidaya perikanan menjadi

sektor andalan yang sekaligus sebagai mata pencaharian sebagian besar

masyarakat. Membaca peta potensi desa, maka kegiatan P2MBG tahun 2008 di

Desa Krakitan, fokus di bidang perikanan yang ekstensifikasinya secara langsung

atau tidak langsung berkaitan dengan bidang ini. Bidang usaha masyarakat mitra

adalah pertanian, peternakan, perikanan, konveksi dan pengolahan hasil

perikanan.

Sebelum menerima bantuan, calon masyarakat mitra diseleksi melalui

tahap identifikasi sesuai indikator kelompok serta verifikasi yang dilakukan oleh

tim dari Pemkab Klaten di bawah kendali Bagian Sosial Setda Klaten dan

Pemerintah Desa Krakitan serta Kecamatan Bayat.

Masyarakat mitra yang dibentuk pemerintah harus memenuhi syarat –

syarat sebagai berikut :

a. Diprioritaskan kelompok-kolompok usaha yang berkembang atau pernah

dibantu melalui APBD,

b. Setiap kelompok berjumlah 10 sampai 15 orang,

c. Anggota masyarakat mitra berusia 15 – 55 tahun,

d. Memiliki kegiatan usaha ekonomi produktif,

e. Diusulkan oleh Pemkab Klaten dan mendapat rekomendasi oleh Badan

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Tengah.

Page 62: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 46

Bagian Sosial Setda Klaten sesuai mekanisme dan prosedur yang ada

melakukan penyeleksian dan verifikasi data sesuai proposal yang diajukan desa

untuk dicek dengan data masyarakat miskin yang berasal dari BPS Kabupaten

Klaten. Selain itu Bagian Sosial Setda Klaten juga melakukan survei di lokasi

desa penerima bantuan untuk memetakan bidang usaha yang mungkin diterapkan

sekaligus melakukan pembentukan kelompok usaha.

Hasil data yang dihimpun Bagian Sosial Setda Klaten dalam Berkas

Laporan Pelaksanaan P2MBG di Desa Krakitan, Kecamatan tahun 2008

diperoleh keterangan bahwa bantuam modal usaha itu terdiri dari :

a. Dana modal usaha,

b. Bantuan alat produksi,

c. Bantuan modal bahan baku usaha, dan

d. Bantuan pelatihan usaha bagi perempuan,

e. Bantuan penyuluhan,

f. Bantuan bio gas,

g. Bantuan jamban,

h. Bantuan pendidikan keaksaraan.

i. Bantuan penghijauan dll.

Hasil wawancara terhadap nara sumber seperti Drs Sunudi, Kepala Desa

Krakitan, Pelaksana Teknis Kegiatan, perangkat Desa Krakitan dan responden

oleh peneliti, diperoleh data bahwa ada sebagian masyarakat mitra yang kesulitan

mengembangkan usahanya. Hal ini disebabkan karena (1) adanya jenis usaha

Page 63: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 47

yang tidak spesifik untuk dikonsumsi oleh konsumen, (2) permintaan produk

yang musiman, (3) kesulitan pemasaran seperti teknis pemasaran yang

konvensional, jauh dari pasar atau tingkat persaingan yang tidak menguntungkan

masyarakat mitra, (4) tingginya biaya produksi, (5) fluktuasi harga produk di

pasaran

Tabel 4.5.

Data Perkembangan usaha masyarakat mitra

No Nama Jenis usaha Jumlah Perkembangan

Kelompok

mitra BB B TB

1 2 3 4 5 6 7

1 Pretasi Ternak/tani

10

6

1

3

2 Gertasi Ternak/tani

10

3

-

7

3 Upaya Boga Ternak/tani

9

5

-

4

4 Wanita sejahtera Pertanian 10

4

4

2

5 Wanita lestari Perikanan 10

8

2

-

6 Gemah ripah Ternak/tani

10

4

3

3

7 Cendana Dagang 10

-

-

10

8 Ngudi luhur Ternak/tani

10

-

-

10

9 Subur makmur Perikanan 10

7

-

3

10 Barokah Perikanan 10

2

1

7

Jumlah 99

39

11

49

Sumber : Data diolah, 2011

Page 64: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 48

Dari data di atas dapat dibaca bawa salah satu bidang usaha yang menonjol

dan sangat potensial di Desa Krakitan adalah usaha budidaya ikan yang saat ini

dikembangkan oleh Kelompok Subur Makmur di wilayah Kadus 6 dan Wanita

Lestari didukung oleh Kelompok Prestasi di wilayah Kadus 3 dan Upaya Boga

mengembangkan usaha ternak didukung pertanian.

Perkembangan usaha dengan kategori BB atau berkembang baik adalah

masyarakat mitra yang dapat meningkat angka pendapatannya dengan bidang

usaha yang ditekuni. Jumlah masyarakat mitra dengan kategori berkembang baik

berjumlah 39 orang. Kelompok yang berkembang baik ini menggunakan dana

bantuan dengan cara simpan pinjam setelah terlebih dulu membentuk koperasi.

Dana dikembangkan secara bergulir. Masyarakat mitra berhak meminjam

dengan mengembalikan jasa peminjaman yang lunak. Sistim pengembangan

bantuan dana dengan koperasi simpan pinjam ini terbukti efektif untuk menjada

keberlanjutan usaha, bahkan memberi nilai tambah berupa pemberian sisa hasil

usaha (SHU) yang dirasakan besar manfaatnya bagi anggota. Koperasi simpan

pinjam banyak dilakukan bidang usaha budidaya perikanan.

Perkembangan usaha dengan kategori B atau berkembang adalah

masyarakat mitra yang masih bertahan dengan bidang usaha yang ditekuni.

Masyarakat mitra dengan kategori baik ini tidak berarti bidang usaha itu tidak

menguntungkan, tapi bantuan modal yang diberikan pemerintah belum bisa

meningkatkan pendapatan masyarakat. Hal ini sangat dipengaruhi dengan faktor

Page 65: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 49

nilai jual barang produksi yang sangat dipengaruhi dengan nilai inflasi atau

volume produksi yang belum bisa ditingkatkan dengan bantuan usaha tersebut.

Jumlah masyarakat mitra dengan kategori baik berjumlah 11 orang.

Perkembangan usaha dengan kategori TB atau tidak berkembang adalah

masyarakat mitra dimana bidang usaha yang dirintis melalui kegiatan P2MBG itu

sudah tidak ada keberlanjutan usahanya. Usaha dengan kategori tidak

berkembang berjumlah 49 orang. Faktor yang mempengaruhi tidak

berkembangnya usaha ini adalah lemahnya pengorganisasian kelompok. Dana

bantuan usaha dibagikan begitu saja kepada anggota mitra. Hal ini menyebabkan

kesulitan bagi pemerintah untuk memantau pemanfaatan dana bantuan.

Kemungkinan penyalahgunaan pemakaian dana bantuan sangat besar, apalagi

dana bantuan bersifat hibah dan bukan bersifat dana bergulir. Dana bantuan yang

bersifat bergulir menjadi faktor kelemahan kegiatan P2MBG, karena masyarakat

mitra tidak memiliki tanggung jawab untuk mengembalikan. Dampaknya dana

bantuan akan hilang atau musnah tanpa pertanggungjawaban yang jelas dari

masyarakat mitra sebagai kelompok sasaran penerima bantuan.

Warga Krakitan banyak menggantungkan hidupnya dengan keberadaan

Rowo Jombor. Sejak Rowo Jombor dibuka untuk budidaya ikan, banyak warga

masyarakat sekitar yang mengakses untuk pengembangan usaha perikanan.

Apalagi di awal tahun 1994, Pemkab Klaten mengizinkan sebagian perairan

Rowo Jombor untuk pengembangan wisata kuliner. Sampai saat ini ada 64

pengusaha membuka warung makan terapung di areal wisata ini. Keberadaan

Page 66: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 50

budidaya ikan oleh warga Krakitan menjadi pemasok utama bagi pengusaha

warung apung di Rowo Jombor, karena kedekatan wilayah lebih ekonomis

daripada mendatangkan pasokan ikan dari luar.

Bantuan modal usaha yang bersifat terpadu pada dasarnya sangat

menguntung pemerintah dan efektif untuk meningkatkan produktifitas

masyarakat miskin. Bagi pemerintah kegiatan P2MBG menjadi sarana

menyinergikan berbagai kegiatan – kegiatan yang bertema pengentasan

kemiskinan yang tersebar di setiap SKPD/ Dinas / instansi di Kabupaten Klaten.

Bahkan tidak menutup peran masyarakat seperti kelompok pengusaha untuk

terlibat dalam kegiatan P2MBG sehingga menjadi nilai tambah bagi pemerintah

dari sisi alokasi pengumpulan modal usaha. Sementara bagi masyarakat mitra

sangat terbantu dengan bantuan modal usaha dengan kegiatan P2MBG, dimana

bantuan itu sangat implementatif karena disesuaikan dengan minat dan potensi

yang ada di Desa Krakitan.

Hasil wawancara peneliti terhadap nara sumber seperti Kepala Desa

Krakitan, Pelaksana Teknis Kegiatan dan responden diperoleh informasi bahwa

ada kelemahan dalam kegiatan P2MBG tahun 2008. Kelemahan itu adalah (1)

dana hibah atau bantuan lainnya itu tidak bersifat bergulir sehingga di lapangan

memunculkan kecemburuan bagi kelompok masyarakat lain yang tidak

memperoleh bantuan modal usaha. Dana yang bersifat hibah tidak mendidik

masyarakat mitra untuk mengembalikan sehingga tidak mendorong maksimal

untuk gigih berusaha mengembangkan produksinya. (2) Sifat kegiatan P2MBG

Page 67: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 51

yang terpadu sesungguhnya efektif, namun keterlibatan SKPD / Dinas / instansi

masih mungkin ditingkatkan dan bukan partisipasi yang setengah hati. (3)

Alokasi dana untuk permodalan masih relatif rendah baik dari APBD Provinsi

Jawa Tengah apalagi APBD Kabupaten Klaten. Dana kegiatan P2MBG banyak

tersedot untuk kegiatan operasional petugas dan perencanaan seperti pertemuan –

pertemuan yang cenderung boros dan tidak secara langsung berdaya manfaat

bagi masyarakat mitra. (4) Lemahnya evaluasi bagi SKPD pelaksana pasca

pelaksanaan P2MBG itu sendiri. Evaluasi ini penting untuk menilai

perkembangan usaha masyarakat mitra atau menjaga keterkaitan dan

keberlangsungan antara masyarakat sebagai kelompok sasaran dan masyarakat

sebagai pelaku kegiatan.

Masyarakat mitra yang berkembang baik adalah mereka yang dibina

melalui kegiatan P2MBG dan diberikan bantuan usaha. Dengan bantuan usaha

tersebut masyarakat mitra dapat meningkatkan pendapatannya sesuai dengan

aktifitas ekonomi yang dikembangkan. Ada sebanyak 50 masyarakat mitra yang

tetap menggeluti usahanya atau merasakan ada peningkatan pendapatan setelah

menerima bantuan usaha. Dari data ini penulis menetapkan masyarakat mitra

tersebut sebagai responden penelitian.

C. Analisis Masyarakat Mitra dan Pendapatan

Hasil pengamatan, tanya jawab langsung dan data yang diperoleh melalui

kuesioner terhadap tingkat pendapatan masyarakat mitra atas bantuan modal

Page 68: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 52

usaha dalam Program Terpadu Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Gender

(P2MBG) oleh penulis dianalisis menggunakan alat uji beda dua rata-rata

berpasangan (t-test). Alat uji ini dilakukan dengan membandingkan dua harga

rata-rata yang berasal dari jenis yang sama, yaitu membandingkan tingkat

pendapatan masyarakat mitra sebelum tahun 2008 dan sesudah tahun 2008 terkait

pelaksanaan kegiatan P2MBG di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat.

Selain hal tersebut penulis juga menganalisis data – data lain yang terkait

dengan responden atau pun data terkait dengan perkembangan produksi

masyarakat mitra. Data ini penting karena pemerintah, masyarakat atau pun

membaca akan mengetahui informasi secara lengkap tentang kegiatan P2MBG

di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat yang waktu pelaksanaannya diselenggarakan

dalam tahun anggaran 2008.

1. Analisis Masyarakat Mitra

a. Karakteristik Masyarakat Mitra Dalam P2MBG 2008.

1). Jenis kelamin

Dari data jenis kelamin responden peneliti ingin mengetahui

apakah isu pengarusutamaan gender yang melekat dalam kegiatan

P2MBG dalam impementasi dilaksanakan dengan baik. Walaupun

dalam kriteria penentuan masyarakat mitra tidak harus perempuan

artinya terbuka bagi kaum laki-laki untuk menjadi mitra binaan, tapi

ruh dalam kegiatan P2MBG adalah identik mengangkat peran

perempuan dalam usaha-usaha ekonomi keluarga.

Page 69: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 53

Tabel 4.6.

Data masyarakat mitra menurut jenis kelamin

No Nama Kelompok L P Jumlah

Mitra

L P Jumlah

Responden

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Prestasi

Gertasi

Upaya Boga

Wanita Sejahtera

Wanita Lestari

Gemah Ripah

Cendana

Ngudi Makmur

Subur Makmur

Barokah

10

7

6

3

1

10

7

9

9

7

0

3

3

7

9

0

3

1

1

3

10

10

9

10

10

10

10

10

10

10

7

3

5

4

1

7

0

0

6

2

0

0

0

4

9

0

0

0

1

1

7

3

5

8

10

7

0

0

7

3

Jumlah 66 30 99 35 15 50

Sumber : Data diolah, 2011.

Ruh dari kegiatan P2MBG adalah mendorong peran

perempuan dalam aktifitas pembangunan. Kaum perempuan

seharusnya diberikan porsi lebih khususnya keterlibatan untuk

masuk menjadi anggota masyarakat mitra. Pelaksanaan P2MBG

tahun 2008 di Desa Krakitan, dalam kenyataannya kaum perempuan

hanya terwakili sebanyak 30 orang dari 99 masyarakat mitra. Kaum

laki-laki masih terlihat dominan dengan jumlah keterwakilan 66

Page 70: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 54

orang. Fenomena yang sama terjadi pada 50 masyarakat mitra

yang terpilih sebagai responden. Sebanyak 35 orang atau 70 persen

yang masih aktif mengembangkan usaha dalam P2MBG di Desa

Krakitan didominasi kaum laki-laki. Sisanya sekitar 15 orang atau

30 persennya adalah kaum perempuan.

Data hasil observasi dan hasil wawancara penulis terhadap

narasumber seperti Drs Sunudi, Kepala Desa Krakitan, perangkat

Desa Krakitan dan sebagian responden, pemberian porsi kaum laki-

laki lebih besar dibandingkan kaum perempuan didasarkan dari

karakteristik jenis usaha yang dikembangkan di Desa Krakitan.

Warga Desa Krakitan yang tersebar hidup dan tinggal di sekitar

Rowo Jombor, banyak menggantungkan hidupnya dari keberadaan

rawa yang di jadikan salah satu obyek wisata andalan di Kabupaten

Klaten ini. Jenis usaha yang banyak dikembangkan warga Krakitan

adalah budidaya ikan secara tambak. Jenis ini banyak digeluti

warga Krakitan dari kaum laki-laki. Karakter jenis usaha ini

banyak menggunakan aktifitas fisika seperti memasang bambu

pancang, memasang jaring, memberi makan ikan ke tengah rawa,

memanem ikan, mengangkut hasil panen ikan ke daratan yang

semua itu umum mengandalkan kekuatan fisik. Hal ini yang

menjadi alasan mengapa banyak kaum laki-laki yang terlibat dalam

P2MBG. Kaum perempuan banyak membantu petani tambak

Page 71: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 55

seperti menyulam jaring, mengolah ikan, pemasaran hasil produksi,

bekerja di warung makan apung atau beternak.

2). Kelompok umur

Peneliti ingin menganalis umur responden sebab dari data ini

dapat diketahui apakah masyarakat mitra sebagai kelompok binaan

berada dalam kelompok usia produktif atau tidak. Masyarakat mitra

yang berada dalam usia produktif tentunya memiliki potensi untuk

mengembangkan usaha dibandingkan kelompok masyarakat yang

secara fisik mulai lemah di usia yang tidak produktif lagi.

Tabel 4.7.

Data masyarakat mitra menurut kelompok umur

No Kelompok Umur Jumah

Mitra

Jumlah

Responden

1

2

3

4

5

21 – 31 tahun

31 – 40 tahun

41 – 50 tahun

51 – 60 tahun

Lebih dari 61 tahun

5

30

45

12

7

2

18

22

6

2

99 50

Sumber : Data diolah, 2011.

Kelompok umur produktif menjadi masa – masa potensi

manusia untuk dioptimalkan dalam suatu aktifitas usaha, khususnya

kegiatan ekonomi. Potensi energi, semangat dan kesempatan adalah

Page 72: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 56

faktor- faktor yang melekat di usia produktif. Dalam pelaksanaan

P2MBG di Desa Krakitan tahun 2008 terdapat 19 orang peserta

yang berusia di atas 51 tahun. Sebanyak 80 orang sisanya berada

di usia yang bisa dikatakan masih produktif yaitu di usia 21 tahun

sampai 50 tahun. Sebanyak 45 orang berada diusia 41 sampai 50

tahun dan 35 orang lainnya berada di usia emas 21 sampai 40 tahun.

Data ini dapat diartikan bahwa usaha yang dikembangkan oleh

masyarakat mitra dalam pelaksanaan P2MBG di Desa Krakitan

diikuti oleh anggota masyarakat yang masih dalam usia produktif.

Setelah peneliti melakukan pengolahan data, dominasi usia

41 sampai 50 tahun menempati urutan teratas dengan angka 22

orang atau sekitar 44 persen, disusul usia 31 sampai 40 tahun yaitu

18 orang atau 36 persen. Yang harus dicermati adalah dalam

waktu 10 tahun ke depan, para responden sebagai pelaku usaha

memasuki usia tidak produktif. Artinya regenerasi pelaku usaha

untuk menjaga keberlanjutan usaha menjadi hal yang penting

diperhatikan. Memasuki usia 60 –an tahun bagi seseorang perlu

dipikirkan tentang tenaga baru sebagai penerus keberlangsungan

usaha.

Page 73: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 57

3). Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi keberhasilan dalam menjalankan suatu usaha. Data

ini menjadi penting guna memetakan potensi masyarakat mitra

dalam mengembangkan usaha terkait latar belakang pendidikan

yang dimiliki.

Tabel 4.8.

Data masyarakat mitra menurut tingkat pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah

Mitra

Dalam

%

Jumlah

Responden

Dalam

%

1.

2.

3.

4.

Tidak tamat SD

SD – SMP sederajat

SMA sederajat

Sarjana sederajat

21

52

25

1

21,21

52,52

25,25

1, 01

11

23

15

1

22

46

30

2

Jumlah 99 100 % 50 100%

Sumber : Data diolah, 2011.

Desa Krakitan termasuk daerah miskin. Wajah kemiskinan

itu dapat dibaca dari tingkat pendidikan masyarakat mitra yang rata-

rata berada pada tingkat pendidikan dasar. Sebanyak 73 masyarakat

mitra hanya berpendidikan dasar. Sebanyak 21 anggota

masyarakat mitra yang tidak lulus sekolah dasar. Dari jumlah

masyarakat mitra yang 99 orang, hanya seorang berpendidikan

tinggi. Itu pun hanya setara pendidikan Diploma III.

Page 74: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 58

Fenomena yang sama terjadi pada 50 orang responden.

Sebesar 68 persen atau 34 responden berpendidikan rendah atau

kurang atau sama dengan SMP. Bahkan responden yang tidak lulus

sekolah mencapai 11 orang atau 22 persen.

Meskipun data ini terlalu dini untuk digeneralisir, paling

tidak pemilihan lokasi desa sasaran dalam pelaksanaan P2MBG

tahun 2008 dinilai telah memilih desa yang tepat. Pemilihan lokasi

desa yang benar, yaitu kelompok warga miskin, diharapkan

bantuan modal usaha yang digulirkan melalui kegiatan P2MBG

menyasar obyek masyarakat miskin yang tepat.

b. Bidang Usaha Masyarakat Mitra.

1). Jenis usaha

Pemilihan bidang usaha yang sesuai bagi masyarakat mitra sangat

ditentukan oleh potensi yang dimiliki oleh desa yang bersangkutan. Hal

ini dimaksudkan agar bidang usaha yang akan diterapkan dalam

P2MBG nantinya benar-benar sesuai dengan minat dan potensi yang

ada.

Setelah peneliti melakukan pengolahan data sekunder dalam

laporan pelaksanaan P2MBG tahun 2008, bidang usaha masyarakat

mitra adalah sebagai berikut :

Page 75: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 59

Tabel 4.9.

Data jenis usaha dan jumlah anggota mitra

No Nama Kelompok Jenis Usaha Jumlah

Mitra

Jumlah

Responden

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Prestasi

Gertasi

Upaya Boga

Wanita Sejahtera

Wanita Lestari

Gemah Ripah

Cendana

Ngudi Makmur

Subur Makmur

Barokah

Ternak / tani

Ternak / tani

Ternak

Pertanian

Budidaya ikan

Ternak

Jahit / dagang

Ternak / kelontong

Budidaya ikan

Budidaya ikan

10

10

9

10

10

10

10

10

10

10

7

3

5

8

10

7

0

0

7

3

99 50

Sumber : Data diolah, 2011.

Rowo Jombor seluas 198 hektar adalah sumber penghidupan

warga Krakitan bertahun- tahun sejak rawa itu ada. Selain sumber

ekonomi warga sekitar, Rowo Jombor juga menjadi sumber utama

pengairan bagi lahan pertanian produktif seluas 1.605 hektar di

Kecamatan Trucuk dan Cawas yang sangat menggantungkan pasokan

air dari rawa.

Potensi dan karakter alam di Desa Krakitan menjadi alasan bahwa

budidaya ikan menjadi jenis usaha yang realistis dan sesuai dengan

potensi warga. Dari 10 bidang usaha yang dikembangkan masyarakat

Page 76: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 60

mitra dalam kegiatan P2MBG usaha budidaya ikan dan ternak relatif

berkembang dan berkembang baik. Karakter alam yang perbukitan dan

tanah pertanian yang sebagian besar adalah ladang atau tegalan adalah

sumber pakan ternak yang melimpah. Ketika di musim kemarau tiba

dan terjadi penurunan debet air, sebagian permukaan rawa berubah

menjadi daratan sehingga dimanfaat bagi pertanian atau diambil

manfaatnya untuk mengembalakan ternak.

2). Tambahan modal usaha

Pemberian bantuan modal usaha dalam kegiatan P2MBG adalah

bersifat stimulan. Selain untuk meningkatkan pendapatan masyarakat

mitra, pengembangan dana bantuan menjadi nilai tambah kegiatan

P2MBG.

Tambahan modal dilakukan dengan asumsi bahwa masyarakat

mitra berobsesi untuk meningkatkan produktifitas suatu usaha dengan

tujuan memaksimalkan tingkat keuntungan. Penambahan modal usaha

juga dapat dipahami sebagai optimismen atau keyakinan bahwa usaha

yang sedang ditekuni bagi masyarakat mitra dipandang prospektif untuk

memperbaiki perekonomian keluarga.

Setelah peneliti melakukan pengolahan data primer diperoleh data

tambahan modal bagi masyarakat mitra sebagai berikut :

Page 77: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 61

Tabel 4.10.

Data tambahan modal masyarakat mitra

No Nama Kelompok Yang tambah

modal

Nilai Penambahan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Prestasi

Gertasi

Upaya Boga

Wanita Sejahtera

Wanita Lestari

Gemah Ripah

Cendana

Ngudi Makmur

Subur Makmur

Barokah

6 orang

3 orang

2 orang

5 orang

5 orang

-

-

-

6 orang

2 orang

6.600.000,00

5.400.000,00

650.000,00

500.000,00

2.400.000,00

-

-

-

4.600.000,00

400.000,00

Jumlah 29 orang 20.550.000,00

Sumber : Data diolah, 2011.

Kelompok Prestasi, Gertasi dan Subur Makmur adalah masyarakat

mitra yang rata-rata memiliki tingkat perkembangan yang baik dalam

mengembangkan usahanya. Bidang usaha peternakan dan budidaya

ikan menjadi kesempatan usaha yang paling relevan dikembangkan di

Desa Krakitan. Daya dukung alam yang memadai dipercayai

masyarakat sebagai peluang untuk ditekuni. Fakta ini terbukti

kelompok dan bidang usaha ini paling eksis dan prospektif

dikembangkan.

Page 78: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 62

Sebanyak 29 masyarakat mitra menempuh menambah modal

dalam menjalankan usaha. Nilai penambahan modal sebesar Rp

20.550.000,00 memang lebih kecil dari modal yang digulirkan

pemerintah dalam P2MBG tahun 2008 yang sebesar Rp 68.300.000,00

(lihat tabel 2.3.). Tetapi angka penambahan modal ini dapat diartikan

sebagai nilai tambah dari P2MBG 2008 di Desa Krakitan sebagai salah

satu indikator keberhasilan.

Wisata kuliner dengan adanya obyek wisata Rawa Jombor dengan

warung apung senantiasa membutuhkan pasokan ikan. Rencana

mewujudkan Desa Krakitan sebagai Desa Wisata Kambing saat ini

secara serius ingin dikembangkan sejumlah kelompok peternak kambing

yang tekun mengembangkan usaha ini. Jika prospek usaha budidaya

ikan dan ternak dikembangkan masyarakat mitra dengan harapan

memperoleh keuntungan yang lebih besar, maka penambahan modal

menjadi langkah yang harus ditempuh.

3). Tambahan tenaga kerja.

Peneliti menggali data tentang jumlah tenaga kerja yang terserap

dalam kegiatan P2MBG. Setiap kesempatan usaha yang dapat

diciptakan maka diasumsikan menyerap tenaga kerja sebagai salah satu

faktor produksi yang harus ada untuk menciptakan suatu barang atau

jasa. Daya multiplier effects menjadi salah satu nilai tambah dari

kegiatan P2MBG dimana peningkatan pendapatan itu tidak saja

Page 79: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 63

didorong oleh penambahan modal usaha, tapi di sisi lain ikut membuka

kesempatan kerja dan menekan pengangguran dengan semakin banyak

tenaga kerja yang terserap.

Tabel 4.11.

Data masyarakat mitra dan tambahan tenaga kerja

No Nama Kelompok Tambahan tenaga kerja

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Prestasi

Gertasi

Upaya Boga

Wanita Sejahtera

Wanita Lestari

Gemah Ripah

Cendana

Ngudi Makmur

Subur Makmur

Barokah

4 orang

-

-

7 orang

14 orang

-

-

-

14 orang

3 orang

Jumlah 37 orang

Sumber : Data diolah, 2011.

Penambahan tenaga kerja adalah multiple effect dari stimulan

bantuan modal usaha yang sesungguhnya diharapkan pemerintah

sebagai kail untuk mengentaskan kemiskinan. Bantuan modal usaha

menjadi upaya pemerintah meningkatkan produktifitas usaha.

Produktifitas usaha itu selain diukur dengan peningkatan pendapatan

Page 80: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 64

tapi juga seberapa banyak tenaga kerja yang dapat diserap dalam

mengembangkan usaha.

Kelompok masyarakat mitra yang mengembangkan budidaya ikan

dan dagang terlihat menyerap tenaga kerja relatif banyak yaitu masing-

masing 14 orang. Menurut hasil wawancara terhadap Perangkat Desa

Krakitan, pada musim panem para petani ikan paling banyak

membutuhkan tenaga kerja tambahan. Tenaga kerja dibutuhkan untuk

memanen ikan dan tenaga angkut. Walaupun sifatnya musiman antara 4

sampai 6 bulan sebagai masa tenggang untuk memanen ikan, jumlah

petani ikan yang lebih dari 500 orang, menjadikan tenaga memanen ikan

menjadi peluang yang sangat terbuka.

Kelompok Wanita Lestari banyak mengembangkan budidaya

olahan ikan. Kelompok usaha yang banyak ditekuni ini bahkan

membentuk sub-sub kelompok didukung oleh usaha simpan pinjam

yang berkembang baik di Desa Krakitan. Menurut Agus, sebagai

perangkat Desa Krakitan mengatakan bahwa salah satu penggerak

usaha simpan pinjam mengatakan dengan dana pinjaman sebesar Rp

5.000.000,00 dengan pengelolaan yang sungguh – sungguh telah

berkembang menjadi Rp 20.000.000,00 hanya dalam waktu tiga tahun.

Nilai-nilai kekeluargaan dan gotong royong menjadi salah satu kekuatan

yang mendorong lembaga keuangan yang secara mandiri dikembangkan

Page 81: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 65

masyarakat mampu memdorong roda laju ekonomi masyarakat sekitar

Rowo Jombor.

2. Analisis pendapatan masyarakat mitra.

Pendapatan adalah sesuatu yang diperoleh seseorang sebagai

konsekuensi aktifitas usaha yang dilakukan yang dinilai dengan satuan uang.

Pendapatan yang diperoleh inilah yang kemudian digunakan suatu rumah

tangga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Pendapatan yang

dapat dikatakan mampu mendorong kesejahteraan keluarga apabila

keuntungan yang diperoleh tersebut bukan saja dapat memenuhi kebutuhan

dasar, namun lebih dari itu dapat diinvestasikan dalam bentuk tabungan

Setelah peneliti melakukan analisis terhadap tingkat pendapatan

masyarakat mitra terkait pemberian bantuan modal usaha dalam kegiatan

P2MBG di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten tahun

anggaran 2008, diperoleh hasil data sebagai berikut :

Tabel 4.12.

Analisis perbedaan pendapatan masyarakat mitra

No Kriteria Data dan Keterangan

1

2

3

4

N

X1

X2

Rata-rata peningkatan

50

Rp 292.300,00

Rp 330.800,00

Rp 38.500,00

Sumber : Data diolah, 2011..

Page 82: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 66

Data tabel 4.12 sebagai hasil pengolahan yang dilakukan peneliti

diperoleh informasi bahwa rata – rata pendapatan bersih masyarakat mitra

sebelum menerima bantuan modal usaha (X1) atau sebelum tahun 2008

selama satu bulan dalam kegiatan P2MBG di Desa Krakitan adalah sebesar

Rp 292.300,00. Hasil penghitungan rata – rata pendapatan masyarakat mitra

setelah menerima bantuan modal usaha (X2) atau setelah tahun 2008 selama

satu bulan dalam kegiatan P2MBG di Desa Krakitan adalah sebesar Rp

330.800,00. Artinya terdapat angka peningkatan pendapatan masyarakat

mitra sebesar Rp 38.500,00.

Tabel 4.13.

Analisis uji hipotesis

No Kriteria Data dan Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8.

9.

N

d 1

d 2

α

Df (N-1)

T hitung

T tabel

Hipotesis

Kesimpulan

50

1.925.000

112.625.000

1 persen

49

9,710

2,423

Ho ditolak, Ha diterima

Ada perbedaan pendapatan masyarakat mitra

antara sebelum dan sesudah P2MBG.

Sumber : Data diolah, 2011.

Page 83: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 67

Data tabel 4.13 hasil pengolahan data yang dilakukan peneliti

diperoleh informasi bahwa nilai t hitung adalah sebesar 9,710 atau lebih

besar dari t tabel yaitu 2,423 dengan derajat kepercayaan (α = 0,01) pada

sampel N sama dengan 50 dan Df (n-1 = 49). Karena t tabel lebih kecil dari

t hitung maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti terdapat perbedaan

pendapatan masyarakat mitra sebelum dan sesudah menerima bantuan

modal usaha dalam kegiatan P2MBG di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat,

Kabupaten Klaten di tahun anggaran 2008.

Hasil analisis data ini menunjukan bahwa bantuan modal usaha yang

dilakukan Pemerintah Kabupaten Klaten dalam kegiatan P2MBG di Desa

Krakitan, Kecamatan Bayat di tahun anggaran 2008 berdampak positif

terhadap pendapatan masyarakat mitra. Hasil analisis ini bisa menjadi

rujukan bagi pemerintah bahwa ke depan kegiatan P2MBG layak untuk

dilanjutkan dengan memperbaiki kelemahan – kelemahan yang ada untuk

diperbaiki dan disempurnakan di tahun-tahun yang akan datang.

Kegiatan P2MBG sebagai salah satu terobosan pemerintah dalam

upaya pengentasan kemiskinan, kalau diukur dari tingkat perubahan

pendapatan masyarakat mitra terlihat hanya mampu menambah pendapatan

warga sebesar Rp 38.500,00. Peningkatan pendapatan yang tipis ini bukan

justifikasi bahwa P2MBG di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat di tahun 2008

adalah dinilai gagal. Peningkatan pendapatan masyarakat mitra walaupun

Page 84: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 68

berada dalam kisaran yang tipis, kondisi lebih baik untuk memenuhi taraf

hidup masyarakat dibandingkan sebelum ada kegiatan P2MBG.

Peningkatan pendapatan ini minimal mampu menjadi kekuatan agar

masyarakat mitra tidak terperosok lebih dalam ke jurang kemiskinan.

Evaluasi melalui penelitian ini justeru menjadi jalan bagi pemerintah untuk

mengetahui kelemahan dan kelebihan kegiatan P2MBG ini. Langkah

selanjutnya adalah memperbaiki kelemahan yang ada di lapangan dan

kelebihan itu dapat diterapkan dan disempurnakan di tahun dan lokasi

P2MBG mendatang.

Rendahnya peningkatan pendapatan masyarakat mitra menurut peneliti

juga dipengaruhi rendahnya tingkat bantuan modal usaha yang dilakukan

pemerintah kepada masyarakat. Bantuan modal usaha sebagai faktor utama

dalam P2MBG selayaknya mendapat dukungan anggaran dari APBD. Hal

ini tidak berarti mengesampingkan upaya pendampingan, penyuluhan dan

pelatihan-pelatihan yang mengarah untuk meningkatkan ketrampilan dan

keahlian masyarakat mitra terkait dengan aktifitas ekonomi yang dibangun.

Page 85: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Terdapat perbedaan pendapatan masyarakat mitra antara sebelum dan sesudah

pelaksanaan P2MBG tahun 2008 di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat.

Pendapatan masyarakat mitra sebelum kegiatan P2MBG tahun 2008 adalah

Rp 292.300,00 dan pendapatan setelah kegiatan P2MBG tahun 2008 adalah

Rp 330.800,00. Artinya terdapat selisih atau besaran peningkatan pendapatan

sebesar Rp 38. 500,00.

2. Hipotesis yang peneliti rumuskan yaitu diduga terdapat perbedaan pendapatan

masyarakat mitra antara sebelum dan setelah pelaksanaan P2MBG tahun 2008

di Desa Krakitan, Kecamatan juga terjawab. Kesimpulan ini dibuktikan

dengan uji t-test yang menunjukan bahwa t hitung diperoleh sebesar 9,710

atau lebih besar dari t tabel sebesar 2,423 dengan derajat kepercayaan (α =

0,01) pada responden sebanyak 50 dan df (N-1).

B. Saran

1. Pemerintah untuk tetap melaksanakan kegiatan P2MBG di tahun – tahun

yang akan datang. Terbukti hasil analisis penelitian ini pendapatan

masyarakat mitra dalam kegiatan P2MBG tahun 2008 di Desa Krakitan,

Kecamatan Bayat, Klaten dapat meningkat sebagai dampak dari penerimaan

bantuan modal usaha yang dilakukan pemerintah.

Page 86: IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU ... - digilib.uns.ac.id/Implemetasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii IMPLEMETASI PROGRAM TERPADU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPERSPEKTIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 70

2. Pemerintah untuk meningkatkan alokasi anggaran dalam kegiatan P2MBG

yang direncanakan sebagai bantuan modal usaha yang bersifat dana bergulir

dan bukan bersifat hibah. Selain meningkatkan pagu anggaran, bantuan

modal usaha yang bersifat bergulir akan memacu motivasi masyarakat mitra

untuk lebih bersungguh-sungguh dalam mengembangkan usaha karena

didorong untuk mengembalikan dana yang diberikan.

3. Pemerintah memperhatikan unsur pengorganisasian yang baik bagi

masyarakat mitra terutama mendorong dalam bentuk koperasi.

4. Pelaksanaan P2MBG di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat ternyata lebih

didominasi kaum laki-laki. Pemerintah untuk lebih mendorong keterlibatan

perempuan dalam kegiatan P2MBG di waktu yang akan datang.