implementasi pendekatan pembiasaan mapel...

81
IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL TSAQOFAH DALAM PEMBELAJARAN MULOK PAI DI SMK CUT NYA’ DIEN SEMARANG. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam Oleh : IDA ASMARA NIM: 073111080 FAKKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Upload: ngongoc

Post on 13-May-2018

225 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL

TSAQOFAH DALAM PEMBELAJARAN MULOK PAI DI SMK

CUT NYA’ DIEN SEMARANG.

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam

Ilmu Pendidikan Agama Islam

Oleh :

IDA ASMARA

NIM: 073111080

FAKKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ida Asmara

NIM : 073111080

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil

penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk

sumbernya.

Semarang, 10 Juni 2011

Saya yang menyatakan,

Ida Asmara

NIM.073111080

Page 3: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

iii

PENGESAHAN

Naskah skripsi ini dengan:

Judul : Implementasi Model Tsaqofah dalam Pembelajaran Mulok

PAI di SMK Cut Nya’ Dien Semarang.

Nama : Ida Asmara

NIM : 073111080

Jurusan ; Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam.

Semarang, 21 Juni 2011

DEWAN PENGUJI

Ketua, Sekretaris,

Ismail SM,M.Ag Nur Asiyah, M.SI NIP :19711021 199703 1002 NIP : 19710926 199803 2002

Penguji I, Penguji II,

Drs. Ikhrom, M.Ag Dr. Muslih, M.A NIP : 196503291994031002 NIP :15027692 600000 1000

Pembimbing I, Pembimbing II,

H. Abdul Kholiq, M.Ag Nadhifah, S.TH.I.M.SI NIP: 197109151997031003 NIP: 197508272003122003

KEMENTRIAN AGAMA FAKULTAS TARBIYAH

Jl. Prof Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Telp. 024 – 7601295 Semarang 50185

Page 4: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

iv

NOTA PEMBIMBING Semarang, 8 Juni 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Implementasi Model Tsaqofah dalam Pembelajaran Mulok

PAI di SMK Cut Nya’ Dien Semarang.

Nama : Ida Asmara

NIM : 073111080

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam Sidang Munaqosyah.

Wassalamualaikum wr wb

Pembimbing I

H. Abdul Khaliq, M.Ag

NIP : 197109151997031003

Page 5: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

v

NOTA PEMBIMBING Semarang, 9 Juni 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Implementasi Model Tsaqofah dalam Pembelajaran Mulok

PAI di SMK Cut Nya’ Dien Semarang.

Nama : Ida Asmara

NIM : 073111080

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam Sidang Munaqosyah.

Wassalamualaikum wr wb

Pembimbing II

Nadhifah, S.Th.I.M.Si

NIP : 197508272003122003

Page 6: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

vi

ABSTRAK

Judul : Implementasi Model Tsaqofah dalam Pembelajaran Mulok PAI di

SMK Cut Nya’ Dien Semarang.

Nama : Ida Asmara

NIM : 073111080

Skripsi ini membahas pelaksanaan model tsaqofah dalam pembelajaran

mulok PAI. Kajiannya dilatarbelakangi oleh penerapan model tsaqofah sebagai

salah satu model pembelajaran yang pada umumnya kegiatan tsaqofah hanya

dipandang sebagai sebuah tambahan jam pelajaran saja. Studi ini dimaksudkan

untuk menjawab permasalahan: (1) Bagaimana implementasi model tsaqofah

dalam pembelajaran mulok PAI di SMK Cut Nya’ Dien Semarang? (2) Kelebihan

dan kekurangan dari implementasi model tsaqofah dalam pembelajaran mulok

PAI di SMK Cut Nya’ Dien Semarang? Permasalahan tersebut dibahas melalui

studi lapangan yang dilaksanakan di SMK Cut Nya’ Dien Semarang. Sekolah

tersebut dijadikan sebagai sumber data untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan

model tsaqofah dalam pembelajaran mulok PAI. Datanya diperoleh melalui

wawancara bebas, observasi partisipan dan studi dokumentasi. Semua data

dianalisis dengan analisis deskriptif.

Kajian ini menunjukkan bahwa: (1) Model tsaqofah adalah model

pembelajaran yang menggunakan pendekatan-pendekatan dalam proses

pembelajarannya, yaitu: pendekatan pengalaman, pembiasaan, keimanan,

pendekatan rasional, emosional, fungsional, dan pendekatan keteladanan. Model

pembelajaran ini menekankan pada pembiasaan agar siswa memperoleh sikap-

sikap dan kebiasaan-kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan positif dalam

arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. Tujuan pembelajaran mulok PAI

melalui model tsaqofah yaitu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam

membaca dan menulis Alquran serta memiliki akhlak dan berbudi pekerti yang

baik sesuai perintah ajaran agama Islam, serta memiliki kebiasaan-kebiasaan yang

baik dan dibenarkan oleh agama, adat, tradisi maupun negara, sehingga benar-

Page 7: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

vii

benar tertanam dalam diri peserta didik dan akhirnya menjadi kebiasaan yang

sulit ditinggalkan dikemudian hari. (2) penerapan model tsaqofah ini mempunyai

kelebihan dan kelemahannya, adapun kelemahan dari model ini adalah

Membutuhkan tenaga pendidik yang benar-benar dapat dijadikan contoh panutan

yang baik bagi anak didik dan membutuhkan pendidik yang dapat

mengaplikasikan antara teori pembiasaan dengan kenyataan-kenyataan atau

praktek nilai-nilai yang disampaikan, sedangkan kelebihannya adalah dapat

menghemat tenaga dan waktu dengan baik, tidak hanya berhubungan dengan

batiniyah tetapi juga berhubungan dengan lahiriyahnya juga. Model tsaqofah

melalui pendekatan pembiasaan dipercaya sebagai model pembelajaran yang

paling berhasil dalam pembentukan kepribadian peserta didik, ini terbukti akhlak

peserta didik di SMK Cut Nya’ Dien sangat baik.

Page 8: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

viii

MOTTO

“Jika keyakinan adalah alasan terbesar seseorang untuk bertahan, maka

pasangan jiwanya adalah kesabaran. Gabungan keduanya akan menghasilkan

semangat hidup yang tidak akan pernah padam. Keberanian akan menjadi

temannya, kesolehan akan menjadi pakaian mereka, kebeningan hati akan selalu

mengisi hidup mereka. Yakinlah selalu bahwa Allah SWT tidak akan pernah

menyiayiakan segala usaha kita. Bersabarlah hingga kelak ketika sabar telah

habis masanya perbaharuilah dengan keyakinan bahwa Allah SWT tidak akan

pernah membuat kita kecewa”.

Page 9: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

ix

PERSEMBAHAN

Setiap untaian kata yang tergores dalam skripsi ini serta tetesan air mata

kebahagiaan atas terselesaikannya skripsi ini ku persembahkan kepada:

1. Bapak ku (Asmari) dan Ibuku (Sri Yatimah) tercinta yang selalu memberikan

kasih sayangnya dan motivasi untuk melangkah lebih maju.

2. Kakak-kakak ku (Mohammad Zaenuri dan Nur Laela) serta adikku tercinta

(Syarif Hidayat) yang selalu memberikan dukungan dalam terselesaikannya

skripsi ini.

3. Kakak-kakak ku ipar ( Mei Saroh dan Dwi Kristiawan) kehadiran kalian

memberikan warna dalam kehidupan penulis.

4. Keponakan ku (Zanesa dan Afraldo Julian Putra Kristiawan) canda tawa

kalian yang selalu menyegarkan disaat penulis penat.

5. Segenap dosen pembimbing terimakasih atas bimbingan dan waktunya.

6. Teman-teman seperjuangan yang memberikan makna kehidupan bagi penulis

Seiring doa

“jazakumullah khoiron katsiro wajazakumullah ahsanal jaza’ “.

Page 10: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillâhi rabill ‘aalamin. Segenap puja dan puji syukur peneliti

panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan petunjuk, bimbingan

dan kekuatan lahir batin kepada diri peneliti, sehingga penelitian hasil dari sebuah

usaha ilmiah yang sederhana ini guna menyelesaikan tugas akhir kesarjanaan

terselesaikan dengan sebagaimana mestinya.

Sholawat dan salam semoga dilimpahkan oleh-Nya kepada junjungan kita

Nabi Besar Muhammad SAW, yang membawa dari masa yang gelap ke zaman

yang penuh peradaban ini, juga kepada para keluarga, sahabat serta semua

pengikutnya yang setia disepanjang zaman.

Penelitian yang berjudul “Implementasi Model Tsaqofah dalam

Pembelajaran Mulok PAI di SMK Cut Nya’ Dien Semarang” ini pada

dasarnya disusun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Islam pada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. Karya ini

merupakan salah satu sudut pandang bagi kita dalam melihat suatu fenomena yang

ada dalam dunia pendidikan, Karena dengan media ini penulis telah banyak

belajar, berfikir, mencurahkan segenap kemampuan dalam hal pemikiran,

kreativitas dan ketelitian untuk memenuhi kebutuhan rasa ingin tahu penulis atas

kegiatan tsaqofah sebagai sebuah model pembelajaran mulok PAI.

Usaha dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai kendala

dan hambatan, tetapi dapat penulis selesaikan juga walaupun masih banyak

kekurangan yang ada. Oleh karena, itu izinkan peneliti ingin mengucapkan terima

kasih kepada hamba-hamba Allah yang membantu peneliti sehingga karya

sederhana ini bisa menjadi kenyataan, bukan hanya angan dan keinginan semata,

diantaranya kepada:

1. Prof. DR. H Muhibbin M. A Rektor IAIN Walisongo Semarang

2. Dr. Suja`I, M.Ag. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

Page 11: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

xi

3. Ahmad Muthohar, M. Ag. Ketua Jurusan dan Nasirudin, M.Ag. selaku

Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo yang telah

membantu dalam kelancaran pembuatan skripsi ini.

4. H. Abdul Kholiq, M. Ag. Dosen Pembimbing I dan Nadhifah, S.Th.I.M.Si.

selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, pengarahan

dan motivasi kepada penulis sampai skripsi ini selesai. Hj. Sukasih, M.Pd

Dosen motivator penulis yang telah memberikan bimbingan, pengarahan,

serta memotivasi penulis sampai penulisan ini selesai.

5. Syamsul Bari, S.Pd. dan Irpani, S.Pd.I Kepala sekolah dan Guru mata

pelajaran tsaqofah SMK Cut Nya’ Dien Semarang, yang telah membimbing,

meluangkan tenaga dan waktunya sehingga penulis mampu melaksanakan

penelitian demi menyelesaikan skripsi ini.

6. Drs. Darmuin, M.Ag Dosen wali studi penulis dan seluruh Bapak/Ibu Dosen,

karyawan, pegawai IAIN Walisongo, yang telah memberikan ilmunya kepada

penulis, serta kepada seluruh civitas akademika Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang.

7. Bapak/ibuku tercinta (Bpk. Asmari dan Ibu Sri Yatimah) yang telah

memotivasi penulis agar melangkah lebih maju dan tiada henti-hentinya

selalu mendoakan dengan tulus selama penulis studi. Kakak-kakak ku

(Mohammad Zaenuri dan Nur Laela) serta adikku tercinta (Syarif Hidayat)

Kakak-kakak ku ipar ( Mei Saroh dan Dwi Kristiawan) Keponakan ku

(Zanesa dan Afraldo) canda tawa kalian yang selalu menyegarkan disaat

penulis penat.

8. Sahabatku Zainal Fibrianto terimakasih atas bantuan kalian dalam membantu

menyelesaikan skripsi ini.

9. Serta berbagai pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu hanya

ucapan terima kasih dari lubuk hati yang terdalam penulis haturkan dan

semoga amal dan jasa baik kalian akan dicatat sebagai amal kebajikan dan

dibalas sesuai amal perbuatan oleh Allah SWT.

Akhirnya, penulis sadar bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat

banyak kekurangan. Namun, terlepas dari kekurangan yang ada, kritik dan saran

Page 12: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

xii

yang konstruktif sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan

datang. Besar harapan penulis skripsi ini dapat dapat bermanfaat bagi diri sendiri

maupun orang lain.

Semarang, 23 Juni 2011

Penulis

Ida Asmara

NIM: 073111080

Page 13: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN........................................................................... ii

PENGESAHAN................................................................................................. iii

NOTA PEMBIMBING...................................................................................... iv

ABSTRAK......................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN............................................................................................. viii

KATA PENGANTAR....................................................................................... x

DAFTAR ISI...................................................................................................... xiii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah...................................................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.................................................. 5

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka........................................................................... 6

B. Pembelajaran Mulok PAI........................................................... 7

C. Mata Pelajaran Tsaqofah............................................................... 20

D. Mapel Tsaqofah dalam Pembelajaran Mulok PAI..................... ..29

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.......................................................................... 32

B. Tempat dan Waktu Penelitian................................................... 32

C. Sumber Penelitian..................................................................... 32

D. Fokus Penelitian....................................................................... 33

E. Teknik Pengumpulan Data........................................................ 33

F. Teknik Analisis Data................................................................. 35

BAB IV : ANALISIS IMPLEMENTASI MODEL TSAQOFAH DALAM

PEMBELAJARAN MULOK PAI DI SMK CUT NYA’ DIEN

SEMARANG

A. Gambaran Umum SMK Cut Nya’ Dien

Page 14: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

xiv

Semarang…………………….......................................................36

B. Proses Pembelajaran di SMK Cut Nya’ Dien

Semarang……………........................................................... … 39

C. Implementasi Model Tsaqofah dalam Pembelajaran Mulok PAI di

SMK Cut Nya’ Dien Semarang……………….............................47

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Model Tsaqofah

dalam Pembelajaran Mulok PAI di SMK Cut Nya’ Dien

Semarang…………………………………………………………52

E. Analisis Implementasi Model Tsaqofah dalam Pembelajaran

Mulok PAI di SMK Cut Nya’ Dien

Semarang…………………………………………………………53

F. Hambatan dan Solusi dalam Pelaksanaan Pembelajaran Mulok PAI

melalui Model Tsaqofah…………………………………………60

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................ 63

B. Saran...................................................................................... 64

C. Kata Penutup......................................................................... 64

DAFRAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 15: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Agama Islam ( PAI ) merupakan mata pelajaran yang ada di

setiap jenjang pendidikan, dari jenjang pendidikan sekolah dasar sampai dengan

pendidikan sekolah menengah. Kurikulum pembelajaran PAI di SMK Cut Nya’

Dien termasuk dalam kurikulum nasional, alokasi waktu pembelajarannya 2x45

menit dalam tiap minggu, adapun materi pelajarannya meliputi 5 aspek yaitu

aspek Alquran hadis, aspek akidah, aspek akhlak, aspek fikih, dan aspek tarikh

dan kebudayaan Islam. Materi pelajaran yang banyak dengan alokasi waktu yang

dirasa kurang cukup untuk menyampaikan sebuah submateri pelajaran PAI kerap

kali menimbulkan masalah dalam proses belajar mengajar apalagi didukung

dengan kondisi siswa yang sangat ramai serta pengunaan metode pembelajaran

yang kurang tepat, sehingga tidak memungkinkan terciptanya proses transfer ilmu

dari guru ke peserta didik dengan baik.

Melihat kendala pembelajaran PAI seperti itu maka pihak satuan

pendidikan SMK Cut Nya’ Dien Semarang mengambil kebijakan dengan cara

menambah jam pelajaran PAI selama 1x45 menit dalam satu minggu, dengan

memasukkan jam tambahan tersebut ke dalam mata pelajaran muatan lokal

(mulok) PAI. Kurikulum mulok PAI ini memberikan kejelasan maksud, arah,

serta tujuan yang ingin dicapai oleh para guru yang mengajarkan mata pelajaran

mulok PAI ini disaat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di kelas.

Tujuan mulok PAI ini diharapkan yang pertama untuk mempermudah guru

dalam proses menyampaikan materi pelajaran PAI, serta peserta didik diharapkan

memiliki budi pekerti yang baik, sopan santun, berkepribadian, punya jati diri,

mandiri, bisa mengamalkan dan menerapkan secara langsung ilmu agama yang

didapat dalam kehidupan sehari-hari. 1

1 Muhaimin, et.al., Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan

Agama Islam di Sekolah (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001), hlm. 78.

Page 16: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

2

Menyampaikan suatu materi pembelajaran yang baik agar diterima peserta

didik tidak terlepas dari metode pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan

bagian dari komponen pengajaran yang menduduki posisi penting, selain tujuan,

guru, peserta didik, media, lingkungan dan evaluasi. Dalam kata lain proses

pembelajaran di kata sulit mencapai hasil manakala guru tidak menggunakan

metode yang tepat sesuai karakteristik bidang studi masing-masing. Oleh karena

itu guru harus mengetahui dan memahami berbagai metode pengajaran. Guru

yang tidak mengetahui dan memahami aneka ragam metode pengajaran akan

menjadikan siswa cepat bosan, mengantuk, dan bahkan siswa tidak mudah

memahami pelajaran yan disampaikan oleh guru.2 Dalam pembelajaran PAI di

sekolah selama ini para guru lebih menggunakan metode verbalistik, yaitu

ceramah dan tanya jawab. Hal ini tidak berarti bahwa metode ceramah tidak baik,

melainkan pada suatu saat siswa akan menjadi bosan bila guru berbicara terus

sedangkan para siswa duduk diam mendengarkan. Selain itu kadang ada pokok

bahasan yang memang kurang tepat untuk disampaikan melalui metode ceramah

dan lebih efektif melalui metode lain.3

Kebutuhan mengenai permasalahan keagamaan semakin komplek seiring

perkembangan zaman. Karena itu guru PAI harus tanggap, seorang guru harus

tepat dan efektif dalam menyampaikan materi pelajaran PAI. Untuk menciptakan

siswa yang berkualitas dan mampu menghadapi perkembangan zaman maka

kebutuhan pembaharuan dalam metode merupakan suatu keharusan. Kualitas

pembelajaran dapat dilihat dari proses dan dari segi hasil. Dari segi proses

pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruh atau setidak-

tidaknya sebagian besar (75 %) peserta didik secara aktif, baik fisik, mental

maupun sosial dalam poses pembelajaran, di samping menunjukkan kegairahan

belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar dan rasa percaya pada diri

sendiri. Sedang dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila

terjadi perubahan yang positif dari peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya

2 . Thoifuri, Menjadi Guru Inisiator, (Semarang: Rasail, 2007), Cet. I, hlm.55.

3 Sri Anitah Iryawan dan Noorhadi Th., Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2000), cet. Ke-5, hlm.124

Page 17: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

3

sebagian besar (75 %).7 Suatu proses belajar mengajar yang efektif dan

bermakna akan berlangsung apabila dapat memberikan keberhasilan bagi siswa

maupun guru itu sendiri.4

Dewasa ini banyak sekali konsep dan pendekatan yang terus bermunculan

dan diterapkan dalam pembelajaran berbagai bidang mata pelajaran. Diantaranya

metode ceramah, driil, tanya jawab, inquiri, discovery, belajar tuntas, problem

solving dan sebagainya.

Dalam pembelajaran pendidikan agama, terdapat tiga komponen utama

yang saling berpengaruh yaitu; kondisi pembelajaran PAI, metode pembelajaran

agama dan hasil pendidikan agama.5 Kondisi pembelajaran PAI adalah faktor-

faktor yang mempengaruhi penggunaan metode dalam meningkatkan hasil

pembelajaran PAI. Jadi metode dalam pembelajaran PAI disesuaikan dengan

kondisi dan tujuan yang hendak dicapai oleh pembelajaran itu sendiri. Harus

diketahui bahwa keberhasilan suatu penyampaian tergantung pada ketepatan

dalam pemilihan metode. Dalam arti bahwa dalam kegiatan pembelajaran harus

ada kesesuaian antara tujuan, pokok bahasan dengan metode, situasi dan kondisi

(siswa maupun sekolah) serta kepribadian guru yang membawakan pelajaran.

Jika di lihat dari materi yang ada, pelajaran PAI bersifat komplek,

sehingga metode yang diterapkan pun bisa beragam sesuai kebutuhan dan tujuan

yang ingin dicapai. Salah satunya bila ditinjau dari aspek tujuannya yang

mengarah pada ranah kognitif, afektif, psikomotorik metode yang bisa digunakan

untuk memperdalam kejelasan arti dari materi dan peserta didik berperan atau

terlibat langsung adalah dengan menggunakan Model pembudayaan/tsaqofah yang

memadukan berbagai macam metode pembelajaran.

SMK Cut Nya’ Dien Semarang merupakan lembaga pendidikan kejuruan

menengah di bawah Yayasan Pendidikan Islam Al Mukarromah dan terletak di

jalan Wolter Monginsidi No. 99, Kecamatan Genuk, adalah salah satu dari

sekolah-sekolah yang ada di seluruh kota Semarang yang mengembangkan materi

4 Depdikbud, Dedaktik Metodik Umum, (Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar, 1996),

hlm.40. 5 Muhaimin, et. al, Paragdima, hlm. 146.

Page 18: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

4

pembelajaran Pendidikan Agama Islam menjadi mata pelajaran tersendiri yang

termasuk kedalam mata pelajaran muatan lokal PAI yaitu dengan menerapkan

model tsaqofah dalam pembelajaran mulok PAI. Pemilihan tempat penelitian ini

dilakukan di sekolah SMK Cut Nya’ Dien Semarang karena sekolah tersebut

menerapkan pembudayaan Islami pada peserta didik serta pemberian nama pada

mata pelajaran mulok PAI yang unik yaitu disebut dengan mapel tsaqofah.6

Proses penelitiannya difokuskan pada kelas XII karena dirasa peserta didik kelas

XII sudah mengerti dan sudah menerapkan serta mempraktikan pembudayaan

Islami pada kehidupan sehari-harinya. Karena peserta didik kelas XII sudah

menerima pembelajaran tsaqofah sejak dari kelas X sampai Kelas XII.

Model tsaqofah ini untuk mempersiapkan peserta didik agar mereka

memiliki wawasan yang mantap tentang agama dan lingkungannya serta sikap dan

perilaku sesuai dengan ajaran agama serta memiliki akhlak terpuji, bersedia

melestarikan dan mengembangkan sumber daya alam, kualitas sosial, dan

kebudayaan yang mendukung pembangunan nasional maupun pembangunan

setempat. Adapun kegiatan tsaqofah ini meliputi pembacaan Asmaul Husna, doa

belajar, syahadat, sholawat nariyah, doa Syeikh Abdul Qodir Jailani, sholat

berjamaah, materi dari guru, dan lain-lain.7

Dan di SMK Cut Nya’ Dien Semarang metode tsaqofah itu muncul karena

peserta didik hanya mampu untuk memahami dan menghafal materi yang

diajarkan, belum mampu untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan

sehari-hari, belum adanya kemandirian dalam diri anak. Oleh karena itu perlu

adanya metode pembudayaan/tsaqofah sebagai metode yang efektif dalam

mengubah kebudayaan tercela menjadi kebudayaan-kebudayaan yang mulia,

sehingga anak didik akan mempunyai akhlak yang mulia.

Namun di SMK Cut Nya’ Dien Semarang selain membudayakan kegiatan

seperti berdo’a dan sholat berjama’ah sebagaimana kegiatan di atas, juga ada

beberapa kegiatan yang dibudayakan yang pelaksanaannya menurut hemat penulis

6 Observasi langsung di SMK Cut Nya’ Dien Semarang, Senin, 17 Agustus 2010

7 Observasi langsung di SMK Cut Nya’ Dien Semarang, Senin, 17 Agustus 2010

Page 19: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

5

berbeda dengan SMA atau SMK lainnya. Dengan ini penulis memberanikan diri

untuk mengadakan penelitian yang berjudul “IMPLEMENTASI MODEL

TSAQOFAH DALAM PEMBELAJARAN MULOK PAI DI SMK CUT

NYA’ DIEN SEMARANG”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana implementasi model tsaqofah dalam pembelajaran mulok PAI di

SMK Cut Nya’ Dien Semarang?

2. Apakah kelebihan dan kekurangan dari implementasi model tsaqofah dalam

pembelajaran mulok PAI di SMK Cut Nya’ Dien Semarang?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini untuk

mengetahui bagaimana implementasi model tsaqofah dalam pembelajaran mulok

PAI di SMK Cut Nya’ Dien Semarang dan apakah kelebihan dan kekurangan dari

implementasi model tsaqofah tersebut dalam pembelajaran mulok PAI di SMK

Cut Nya’ Dien Semarang.

2. Manfaat penelitian

a. Secara praktis

1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan mutu pembelajaran mulok

PAI.

2) Sebagai motivator dalam meningkatkan kualitas pembelajaran mulok

PAI.

b. Secara teoritis

1) Untuk menambah pengetahuan dalam bidang pendidikan.

2) Sebagai media penelitian pembelajaran dalam berkarya ilmiah.

Page 20: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

Untuk memperjelas gambaran tentang alur serta menghindari duplikasi tentang

skripsi ini, berikut ini merupakan beberapa literatur yang relevan yang berkaitan dengan

pembahasan skripsi yang penulis susun.

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Sulistyorini (063111017). Mahasiswi

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang 2010 yang berjudul ”Implementasi Metode

Pembiasaan Dalam Menginternalisasikan Nilai-nilai Akhlak Mulia Pada Anak Usia Dini

di TKAT Birrul Walidain Demaan Kudus”, di dalamnya membahas tentang dimana

implementasi dari metode pembiasaan ini anak dibiasakan untuk berakhlak mulia dan

membiasakan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran agama Islam.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Ainun Ni’mah (3104298). Mahasiswi

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang 2009 yang berjudul ”Implementasi Metode

Pembiasaan Pada Pendidikan Agama Islam di SDIT Harapan Bunda Pedurungan

Semarang”, didalamnya membahas tentang dimana implementasi dari metode

pembiasaan ini siswa dibiasakan untuk berpikir dan bersikap sesuai dengan ajaran agama

Islam dengan baik dan benar.8

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Siti Fatonah (3301401147). Mahasiswi

Fakultas Tarbiyyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2006 yang berjudul ”Model

Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda Pada Bidang Muatan Lokal Pendidikan Agama

Islam di SMK N 1 Magelang”, di dalamnya membahas mengenai model pembelajaran

sistem ganda pada muatan lokal PAI sehingga siswa dituntut untuk mengaplikasikannya

dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran Islam.9

8 Ainun Ni’mah, Implementasi Metode Pembiasaan Pada Pendidikan Agama Islam di

SDIT Harapan Bunda Pedurungan Semarang, (Semarang:Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,2009)

9 Siti Fatonah, Model Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda Pada Bidang Muatan Lokal Pendidikan Agama Islam di SMK N 1 Magelang, ( Yogyakarta : Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2006)

Page 21: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

7

Penelitian ini merupakan penelaahan kembali terhadap penelitian yang sudah ada,

yaitu sama-sama membahas tentang penerapan metode pembiasaan/ model pembudayaan

dalam pembelajaran PAI, akan tetapi penelitian yang sudah ada hanya memaparkan

strateginya saja tanpa memandang kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran

tersebut. Akhirnya penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan pembahasan

tentang “Implementasi Model Tsaqofah Dalam Pembelajaran Mulok PAI di SMK Cut

Nya’ Dien Semarang”, yang di dalamnya memaparkan tentang penerapan dan kelebihan

serta kelemahan dari model tsaqofah dalam pembelajaran mulok PAI.

B. Pembelajaran Mulok PAI

1. Pengertian Pembelajaran Mulok PAI

Di sini penulis perlu mendefinisikan maksud belajar dan pembelajaran agar

perbedaan keduanya dapat diketahui, baik secara teoritis dan praktisnya. Pembelajaran

mempunyai arti yang sangat berbeda.

Setiap manusia wajib mencari ilmu (belajar), karena dengan ilmu manusia akan

mendapat tempat yang mulia di mata Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT

dalam Q.S. al-Mujadalah/58: 11 yang berbunyi:

Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah

dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.

Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan

meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu

pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

(Q.S. al-Mujadalah/58: 11)10

Ayat di atas menjelaskan bahwa setiap orang yang berilmu akan ditinggikan

derajatnya. Ini berarti bahwa orang yang berilmu mempunyai kelebihan. Wahyu yang

10 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: PT. Syaamil Cipta

Media, 2005), hlm. 543.

Page 22: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

8

pertama kali turun yang menjelaskan tentang kewajiban mencari ilmu (belajar) yaitu Q.S.

al-‘Alaq/96 : 1 yang berbunyi sebagai berikut:

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan” (Q.S. al-‘Alaq/96:

1)11

Pada ayat pertama dalam surat al ‘Alaq di atas terdapat kata iqra’. Iqra’ artinya

bacalah, telitilah, dalamilah, ketahuilah ciri-ciri sesuatu, bacalah alam, tanda-tanda

sejarah, diri sendiri yang tertulis maupun tidak. Berbagai makna yang muncul dari kata

tersebut sebenarnya secara tersirat menunjukkan perintah untuk melakukan kegiatan

belajar. Bahwa belajar merupakan aktifitas yang dapat memberikan kebaikan kepada

manusia. 12

Pengertian belajar menurut Morris L. Bigge seperti yang dikutip Max Darsono

dkk adalah perubahan yang menetap dalam diri seseorang yang tidak dapat diwariskan

secara genetis. Selanjutnya Morris menyatakan bahwa perubahan itu terjadi pada

pemahaman (insight), perilaku, persepsi, motivasi, atau campuran dari semuanya secara

sistematis sebagai akibat pengalaman dalam situasi-situasi tertentu.13

Menurut para ahli belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

pengalaman (learning is defined as the modification orstrengthening of behavior through

experiencing). Berdasarkan pengertian ini belajar merupakan suatu proses kegiatan dan

bukan suatu hasil atau tujuan. Sejalan dengan hal tersebut ada pula tafsiran lain tentang

belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan

lingkungan.14

Dibandingkan dengan pengertian pertama, maka tujuan belajar itu prinsipnya

sama, yakni perubahan tingkah laku, hanya berbeda cara atau usaha pencapaiannya.

11 Departemen , Al Qur’an, hlm. 597. 12 Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media, 2008), hlm.30-31. 13 Max Darsono, dkk., Belajar dan Pembelajaran, (Semarang: CV. IKIP Semarang Press,

2000), hlm. 2 14Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hlm.. 36-

37

Page 23: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

9

Pengertian ini menitik beratkan pada interaksi antara individu dengan lingkungan. Di

dalam interaksi inilah terjadi serangkaian pengalaman belajar.

Seseorang dikatakan telah melakukan kegiatan belajar jika terjadi perubahan

tingkah laku pada orang tersebut, yang sebelumnya tidak ada atau tingkah lakunya

tersebut masih lemah. Juga bisa diketahui melalui pengetahuan seseorang yang mulanya

tidak tahu menjadi tahu.

Tingkah laku memiliki unsur subjektif dan unsur motoris. Unsur subjektif adalah

unsur rohaniah sedangkan unsur motoris adalah unsur jasmaniah. Bahwa seseorang

sedang berpikir dapat dilihat dari raut mukanya sedangkan sikap dalam rohaninya tidak

dapat kita lihat. Tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan

tampak pada setiap perubahan pada aspek–aspek tersebut. Adapun aspek – aspek tersebut

adalah : pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional,

hubungan sosial, jasmani, budi pekerti dan sikap.15 Seseorang telah melakukan perbuatan

belajar maka akan terlihat terjadinya perubahan dalam salah satu atau beberapa aspek

tingkah laku tersebut.

Pembelajaran, seperti yang didefinisikan Oemar Hamalik adalah suatu

kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, internal material fasilitas

perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.16

Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru dan tenaga

lainnya, misalnya tenaga perpustakaan. Material, meliputi buku – buku, papan tulis dan

kapur, fotografi, slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri

dari ruangan kelas, perlengkapan audio visual, juga komputer. Prosedur, meliputi jadwal

dan model penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya.

Menurut Mulyasa pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi antara peserta

didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.

Dalam pembelajaran tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor

internal yang datang dari diri individu, maupun faktor eksternal yang datang dari

lingkungan individu.17

Pembelajaran terkait dengan bagaimana membelajarkan siswa atau bagaimana

membuat siswa dapat belajar dengan mudah dan dorongan oleh kemauannya sendiri

untuk mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam kurikulum sebagai kebutuhan

15 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm.. 30 16 Oemar Hamalik, Kurikulum, hlm. 57 17 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Konsep, Karakteristik dan

Implementasi),(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004) hlm. 100.

Page 24: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

10

peserta didik. Oleh karena itu pembelajaran berupaya menjabarkan nilai-nilai yang

terkandung dalam kurikulum dengan menganalisa tujuan pembelajaran dan karakteristik

isi bidang studi pendidikan agama yang terkandung dalam kurikulum. Selanjutnya

dilakukan kegiatan untuk memilih, menetapkan dan mengembangkan cara-cara (strategi

pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan sesuai

dengan kondisi yang ada agar kurikulum dapat diaktualisasikan dalam proses

pembelajaran sehingga belajar terwujud dalam peserta didik.18

Pembelajaran menurut Gesalt adalah usaha guru untuk memberi materi

pembelajaran sedemikian rupa, sehingga siswa lebih mudah mengorganisasikanya

(mengaturnya) menjadi suatu pola Gesalt (pola makna). Bantuan guru diperlukan untuk

mengaktualkan potensi, mengorganisir yang terdapat dalam diri siswa.19

Proses belajar yang disertai dengan pembelajaran akan lebih efektif dan terarah.

Agar pembelajaran lebih terarah proses pembelajaran terdiri dari beberapa komponen

diantaranya yang satu dengan yang lain saling berinteraksi, komponen tersebut adalah

tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode, model dan strategi pembelajaran,

media dan evaluasi. Semua hal tersebut merupakan satu komponen agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Pembelajaran tidak hanya terbatas dalam ruang saja, belajar dapat dilakukan

dimana saja, sistem pembelajaran dapat dilaksanakan dengan cara membaca buku,

pembudayaan dan pembiasaan yang baik, belajar di kelas atau di sekolah, karena

diwarnai oleh organisasi dan interaksi antara berbagai komponen yang saling berkaitan,

untuk membelajarkan peserta didik.

Definisi diatas terkandung makna bahwa peserta didik tidak dilihat sebagai obyek

yang pasif, tetapi lebih dilihat sebagai subyek yang sedang belajar atau mengembangkan

potensinya. Setiap proses pembelajaran, membelajarkan merupakan suatu kegiatan yang

memerlukan keterampilan profesional yang harus dikerjakan atau dimiliki oleh guru

karena proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang disengaja diciptakan dengan

tujuan untuk merubah sikap dan perilaku anak serta meningkatkan pengetahuan dari tidak

tahu menjadi tahu.

Kurikulum pembelajaran PAI termasuk kurikulum nasional. Materi pelajarannya

yang banyak kerap kali menimbulkan masalah ditambah dengan alokasi waktu yang tidak

cukup untuk menyampaikan submateri pelajaran PAI dengan demikian dibuatlah mata

18 Muhaimin, Paradigma, hlm. 145. 19 Max Darsono, Belajar, hlm. 24.

Page 25: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

11

pelajaran baru yang menginduk pada kurikulum pembelajaran PAI yang disebut mulok

PAI.

Muatan Lokal atau mulok merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan

daerah, yang materinya tidak sesuai jika digabungkan dengan materi mata pelajaran lain

dan atau materinya terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.20

Pendidikan menurut Sir God Frey Thomson dalam A Modern Philosophy of

Education dijelaskan bahwa “by education means thein fluence of environment upon the

individual to produce a permanent change in his habits behavior, thought, and attitude.

Yang dimaksud dengan pendidikan adalah hasil pengaruh lingkungan terhadap individu

untuk menghasilkan perubahan yang bersifat permanen di dalam kebiasaan, tingkah laku,

pemikiran dan sikap.21

Pengertian Pendidikan agama Islam dapat didefinisikan sebagai berikut:

a. Dalam GBPP PAI dijelaskan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar

untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan

agama islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan / atau latihan dengan

memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan

antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.22

b. Menurut Abdurrahman an-Nahlawi, pendidikan Islam adalah pengembangan pikiran

manusia dan penataan tingkah laku serta emosinya berdasarkan agama Islam, dengan

maksud merealisasikan tujuan Islam dalam kehidupan individu dan masyarakat.23

Berdasarkan pengertian pembelajaran mulok PAI tersebut di atas dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran mulok PAI adalah proses penyampaian materi atau

pengalaman nilai ajaran Islam sebagaimana tersusun secara sistematis dalam ilmu-

ilmu keislaman kepada peserta didik yang beragama Islam agar kelak mereka

menjadi manusia yang bertindak sesuai dengan ajaran agama Islam yang disesuaikan

dengan adat dan tradisi keislaman di daerah setempat.

20 Badan Standar Nasional Pendidikan, ( Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan

Dasar dan Menengah : 2006.) hlm.10. 21 Sir God Frey Thomson, A Modern Philosophy of Education, (London: 1957), hlm.19 22 Muhaimin, Paradigma, hlm. 7. 23 Abdurrahman an-Nahlawi, “Ushulut Tarbiyatul Isamiyah wa Asalibuha”, terj. Herry

Noer Ali, Prinsip-Prinsip dan Metod Pendidikan Islam, Dalam Keluarga, di Sekolah dan di Masyarakat, (Bandung : CV. Diponegoro, 1989), hlm. 49.

Page 26: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

12

2. Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Dari berbagai macam definisi belajar, dapat dituliskan berbagai macam prinsip-

prinsip belajar :

a. Kematangan jasmani dan rohani

Salah satu prinsip utama belajar adalah harus mencapai kematangan jasmani

dan rohani sesuai dengan tingkatan yangdipelajarinya.24

Kematangan jasmani yaitu telah sampai pada batas minimal umur serta

kondisi fisik sudah cukup matang untuk melakukan kegiatan belajar. Kematangan

rohani artinya telah memiliki kemampuan secara psikologis untuk dapat mengikuti

kegiatan belajar.

b. Memiliki kesiapan

Kesiapan merupakan hal yang dalam melakukan kegiatan belajar, yaitu

mempunyai kesiapan fisik, mental maupun perlengkapan belajar. Kesiapan fisik

meliputi kesiapan tenaga yang cukup, kesehatan yang baik. Kesiapan mental berupa

kesiapan minat, motivasi yang baik untuk melakukan kegiatan belajar.

c. Memahami tujuan

Orang yang mempelajari sesuatu harus memahami apa tujuan yang akan

diperoleh dan apa kegunaannya. Prinsip ini tidak kalah penting agar proses belajar

yang dilakukan cepat selesai dan berhasil dengan baik karena belajar tanpa adanya

tujuan akan menimbulkan kebingungan.

d. Memiliki kesungguhan

Kesungguhan harus tertanam dalam diri siswa, karena jika belajar tanpa

memiliki kesungguhan hasilnya tidak akan maksimal atau kurang memuaskan. Tapi

ketika siswa belajar dengan bersungguh-sungguh maka hasil yang dicapai akan

maksimal dan penggunaan waktu akan lebih efektif.

e. Ulangan dan latihan

Prinsip ini penting karena sesuatu yang di pelajari perlu diulang agar meresap

dalam otak, sehingga dapat dikuasai dengan maksimal dan sulit dilupakan.

Mengulang pelajaran adalah salah satu cara untuk membantu berfungsinya ingatan.25

24 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 1997), hlm.51. 25 M. Dalyono, Psikologi, hlm.54.

Page 27: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

13

Dalam bukunya Agus Supriyono, Cooperative Learning; Teori dan Aplikasi

PAIKEM disebutkan prinsip-prinsip belajar yang berbeda dari yang diatas. Adapun

prinsip-prinsip belajar yaitu :

a. Prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar

memiliki ciri-ciri:

1) Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari.

2) Kontinu atau berkisinambungan dengan perilaku lainnya.

3) Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.

4) Positif atau berakumulasi.

5) Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.

6) Permanen atau tetap

7) Betujuan dan terarah.

8) Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan

b. Belajar merupakan proses.

Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.

Belajar adalah proses sistematik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar

merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar.

c. Belajar merupakan bentuk pengalaman.

Pengalaman-pengalamam pada dasarnya adalah hasil dari interaksi peserta

didik dengan lingkungannya. 26

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran

Belajar merupakan hal yang kompleks. Apabila ini dikaitkan dengan hasil belajar

siswa, ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Faktor– faktor yang

mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi 3, yaitu: faktor dari dalam, faktor dari

luar dan faktor instrumen.

Faktor dari dalam yaitu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar dari

siswa yang sedang belajar. Faktor-fakor ini meliputi:

a. Fisiologis, meliputi kondisi jasmaniah secara umum dan kondisi panca indra. Anak

yang segar jasmaninya akan lebih mudah proses belajarnya. Anak-anak yang tidak

26 Agus Supriyono, Cooperative Learning; Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2009), hlm.4-5.

Page 28: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

14

kekurangan gizi, kondisi panca indra yang baik akan memudahkan anak dalam proses

belajar.

b. Psikologis, yaitu beberapa faktor psikologis utama yang dapa tmempengaruhi proses

dan hasil belajar adalah kecerdasan, bakat,minat, motivasi, emosi dan kemampuan

kognitif.

Faktor dari luar yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar siswa yang

mempengaruhi proses dan hasil belajar. Faktor-faktor ini meliputi :

a. Lingkungan alami

Lingkungan alami yaitu faktor yang mempengaruhi dalam proses belajar misalnya

keadaan udara, cuaca, waktu, tempat atau gedungnya, alat-alat yang dipakai untuk

belajar seperti alat-alat pelajaran.

b. Lingkungan sosial

Lingkungan sosial di sini adalah manusia atau sesama manusia,baik manusia itu ada

ataupun tidak langsung hadir. Kehadiran orang lain pada waktu sedang belajar, sering

kali mengganggu aktivitas belajar.

Faktor instrumental adalah faktor yang adanya dan penggunaannya dirancang

sesuai dengan hasil yang diharapkan. Faktor instrumen ini antara lain: kurikulum, struktur

program, sarana dan prasarana, serta guru.27

4. Teori Belajar

Ada banyak teori belajar, setiap teori memiliki konsep atau prinsip-prinsip sendiri

tentang belajar yang mempengaruhi bentuk atau model penerapannya dalam kegiatan

pembelajaran.

Teori– teori pembelajaran menurut Sukmadinata bersumber dari teori atau aliran

aliran psikologi. Secara garis besar dikenal ada tiga rumpun besar psikologis teori disiplin

mental, behaviorisme dan kognitif gestalt field.

a. Teori belajar disiplin mental

Menurut rumpun psikologi ini peserta didik memiliki kemampuan, atau

potensi tertentu. Pembiasaan adalah pengembangan dari kekuatan–kekuatan potensi

tersebut. Tiap aliran atau teori mengemukakan pandangan yang berbeda.

27 Ummul Murtafiah Hasan , “Belajar dan Motivasinya”, dalam

http://heritl.blogspot.com/2007/12/belajar-dan-motivasinya.html, diakses 10 April 2011.

Page 29: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

15

b. Teori belajar behaviorisme

Rumpun teori ini disebut behaviorisme karena sangat menekankan perilaku

atau tingkah laku yang dapat diamati. Tingkah laku yang baik diperoleh dari

pembiasaan yang baik.

c. Teori belajar kognitif gestalt field

Rumpun ketiga adalah kognitif gestalt field. Kalau rumpun bahviorisme

bersifat molekular (menekankan tingkah laku atau perilaku), maka rumpun ini

bersifat molar atau bersifat keseluruhan dan keterpaduan. Teori kognitif,

dikembangkan oleh para ahli psikologi kognitif, teori ini berbeda dengan

behaviorisme, bahwa yang utama pada kehidupan peserta didik adalah mengetahui.28

5. Pembelajaran PAI

a. Unsur-unsur Pembelajaran PAI

Pembelajaran menurut D. Sudjana S adalah upaya yang sistematik dan

disengaja oleh pendidik untuk menciptakan kondisi-kondisi agar peserta didik

melakukan kegiatan belajar. Dalam kegiatan tersebut terjadi interaksi edukatif antara

dua pihak yaitu antara peserta didik yang melakukan kegiatan belajar dengan

pendidik yang melakukan kegiatan membelajarkan.29

Definisi Pendidikan Agama Islam anggapan sementara yang masih dijumpai

dewasa ini masih rancu dengan pengertian pendidikan Islam. Agar lebih jelas dalam

memahami pendidikan Islam dan pendidikan agama Islam maka secara berurutan

akan dikemukakan tentang pengertian pendidikan Islam baru kemudian mengarah

pada pengertian pendidikan agama Islam.

Pendidikan agama Islam adalah lebih mengarahkan hal yang kongkrit dan

operasional, yaitu usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah

keberagamaan subyek didik agar lebih mampu memahami, menghayati dan

mengamalkan ajaran-ajaran Islam.

Pengertian pendidikan menurut Islam sangat komplek, mengingat begitu

kompleksnya risalah Islamiyah sebagai materi, dan dilihat dari aspek waktu

pelaksanaan pendidikan Islam tidak terikat pada pendidikan sekolah. Sebenarnya

yang dimaksud dengan pendidikan Islam adalah segala usaha untuk memelihara dan

mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya insani yang ada pada dirinya

28 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), hlm. 107. 29 D. Sudjana S, Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif, (Bandung: Falah

Production, 2001), hlm. 8.

Page 30: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

16

menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma-norma

Islam.30

Pengertian di atas jelas sekali bahwa pendidikan agama Islam dalam

pelaksanaannya lebih menekankan pada hal-hal yang konkrit dan operasional seperti

memahami, menghayati dan mengamalkan ajaranajaran agama (ibadah) dalam

kehidupan sehari-hari bagi peserta didik.

Bila dikaitkan dengan kurikulum pada lembaga pendidikan Islam formal

maka yang disebut dengan pendidikan agama Islam hanya terbatas pada bidang-

bidang studi agama. Seperti Alquran hadis, fiqh, tafsir dan lainnya. Bidang studi

tersebut di sekolah umum (SMU dan SMP) dijadikan satu dalam bidang

studi/pelajaran Pendidikan Agama Islam.

b. Tujuan dan Ruang Lingkup Pembelajaran PAI

a. Tujuan

Tujuan pendidikan agama Islam adalah untuk meningkatkan keimanan,

pemahaman, penghayatan dan pengamalan peserta didik tentang agama islam,

sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah serta

berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.31

Tujuan pendidikan Islam menurut Abdurrahman an-Nahlawi yaitu untuk

mendidik warga negara mu’min dan masyarakat muslim agar dapat merealisasikan

ubudiyah kepada Allah dan menanamkan pada anak untuk saling menolong, bahu-

membahu atau mencintai sesama.32

Tujuan pendidikan agama Islam menurut Chabib Thoha yaitu, untuk

mencapai hidup muslim, yakni menumbuhkan kesadaran manusia sebagai

makhluk Allah SWT, agar mereka tumbuh dan berkembang menjadi manusia

yang berakhlak mulia dan beribadah kepadanya.33

Tujuan ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Adz- Dzaariyaat

ayat 56 :

عبدون ات (وما خلقت الجن واالنس اال ل )56: الذار

30 Achmadi, Bahan Kuliah Pendidikan Agama Islam, (Semarang: Aditiya Media dan

IAIN Walisongo Pers, t.th.), hlm. 20 31 Muhaimin, Paradigma , hlm. 78. 32 Abdurrahman an-Nahlawi, “Ushulut terj. Herry Noer Ali, Prinsip-Prinsip, hlm.179. 33 Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996),

hlm. 99.

Page 31: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

17

Artinya : “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka menyembahKu “ 34 (Q.S.adz-Dzaariyaat/51:56)

Harapan dari terlaksananya pembelajaran PAI siswa dapat tumbuh dan

berkembang menjadi manusia yang berakhlak mulia, beribadah dan takwa kepada

Allah. Selain itu dengan pendidikan agama Islam diharapkan mampu menciptakan

hubungan yang harmonis antara sesama manusia baik yang seagama (sesama

muslim) ataupun yang tidak seagama, serta dalam berbangsa dan bernegara

sehingga dapat terwujud persatuan dan kesatuan.

b. Ruang lingkup dan Materi Pelajaran PAI

Dalam GBPP PAI dijelaskan bahwa ruang lingkup PAI meliputi

keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara :

1) Hubungan manusia dengan Allah SWT

2) Hubungan manusia dengan sesama manusia

3) Hubungan manusia dengan dirinya

4) Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungan35

Adapun ruang lingkup materi pelajaran pendidikan agama Islam meliputi

tujuh unsur pokok yaitu Alquran dan hadis, keimanan, syari’ah, ibadah, muamalah,

akhlak dan tarikh.

Alquran merupakan sumber utama ajaran Islam, dalam arti merupakan sumber

akidah, syari’ah, ibadah, muamalah dan akhlak sehingga berada pada tiap unsur

tersebut.36

Keimanan atau akidah merupakan akar atau pokok agama. Iman berarti

percaya. Pengajaran keimanan berarti belajar mengajar tentang berbagai aspek

kepercayaan. Ajaran pokok pengajaran keimanan meliputi rukun iman yang enam,

yaitu percaya pada Allah, rasul, malaikat, kitab, hari akhir dan qodho’ qodar.

Syari’ah merupakan sistem norma atau aturan yang mengatur hubungan

manusia dengan Tuhan, sesama manusia dan makhluk lain. Dalam hubungannya

dengan tuhan diatur dalam ibadah dan hubungan dengan sesama manusia diatur dalam

muamalah.

34 Soenarjo, (eds.), Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: PT. Intermasa ,1985), hlm. 862. 35 Marasuddin Siregar “Pengelolaan Pengajaran : Suatu Dinamika Profesi Keguruan”,

dalam Chabib Thoha (eds.), PBM-PAI di Sekolah, Eksistensi dan Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar dan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 1998), hlm. 183.

36 Muhaimin., Paradigma., hlm. 80.

Page 32: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

18

Ibadah merupakan bentuk pengabdian yang ditujukan kepada Allah yang

diawali dengan niat. Bentuk pengabdiannya seperti sholat, zakat, puasa, bersedekah,

membantu orang yang membutuhkan pertolongan dan lain-lain. Sedangkan muamalah

merupakan aspek yang mengatur hubungan manusia dengan manusia, contohnya jual

beli.

Unsur pokok akhlak merupakan aspek hidup atau kepribadian hidup manusia,

dalam arti hubungan dengan Tuhan dan manusia lain menjadi sikap hidup pribadi

manusia. Akhlak merupakan bentuk batin seseorang. Dan dilihat dari segi nilai bentuk

batin ada yang baik dan jahat ada yang terpuji dan tercela.37

Unsur yang lain yaitu tarikh (sejarah kebudayaan) Islam. Tarikh merupakan

sejarah yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan umat Islam dari

masa ke masa dalam usaha bersyari’ah (beribadah dan muamalah) dan berakhlak serta

dalam mengembangkan sistem kehidupannya yang dilandasi oleh aqidah.

Pada tingkat sekolah dasar, pembelajaran PAI ditekankan pada unsur pokok

Alquran, keimanan, ibadah dan akhlak. Sedangkan pada tingkat pertama dan

menengah, selain empat unsur di atas maka unsur syari’ah dan tarikh dimasukkan

pula.

C. Model Tsaqofah

1. Pengertian “Tsaqofah”

Secara teknis, tsaqofah merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui model

pemberitahuan (al-ikhbâr), penyampaian transmisional (at-talaqqi), dan penyimpulan dari

pemikiran (istinbâth) serta pembiasaan. Contohnya adalah sejarah, bahasa, hukum,

filsafat, al-Qur’an hadis, fikih dan segala pengetahuan non-eksperimental lainnya. Model

tsaqofah ini kebanyakan orang menyebutnya dengan model pembiasaan.

Model merupakan suatu prosedur yang dipakai untuk mencapai suatu tujuan

pendidikan serta teknik mengetahui yang dipakai dalam proses mencari ilmu pengetahuan

dari suatu materi tertentu.

37 Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,

1995), hlm. 68.

Page 33: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

19

Bila dihubungkan dengan dunia pendidikan, maka model memiliki arti prosedur

yang dipergunakan seorang pendidik dalam melaksanakan tugas kependidikannya untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.38

Dengan demikian setiap pendidik dan tenaga kependidikan haruslah mengerti

mengenai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan ini sangat dianjurkan sebab tujuan itulah

yang akan menjadi sasaran dan menjadi pengarah dalam menjalankan fungsinya sebagai

guru. Disamping menjadi sasaran dan menjadi pengarah, tujuan pendidikan dan

pengajaran juga berfungsi sebagai kriteria bagi pemilihan dan penentu alat-alat (termasuk

metode) yang akan digunakan dalam mengajarnya.39

Menurut ustadz Ngirfani, S.PdI selaku guru pengampu mata pelajaran mulok PAI

menjelaskan bahwa model tsaqofah merupakan model pelaksanaan mata pelajaran

muatan lokal di SMK Cut Nya’ Dien Semarang dimana perencanaan dan pelaksanaan

Pendidikan Agama Islam diwujudkan melalui metode pembiasaan yang mana Aqidah

Islamiyyah merupakan sebab dalam pembahasannya sehingga peserta didik akan

membudayakan atau membiasakan dengan sesuatu yang baik dalam kehidupan sehari-

hari.

Model pembiasaan itu sendiri menurut para ahi pendidikan sebagai berikut:

a. Menurut Abdullah Nasih ‘Ulwan, “model pembiasaan adalah cara atau upaya praktis

dalam pembentukan (pembinaan) dan persiapan anak.40

b. Menurut Ramayulis, “model pembiasaan merupakan cara untuk menciptakan suatu

kebiasaan atau tingkah laku tertentu bagi peserta didik.41

c. Menurut Armai Arief, “model pembiasaan suatu cara yang dapat dilakukan untuk

membiasakan peserta didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan

ajaran agama Islam.42

Menurut Dr. Ahmad Tafsir, pembiasaan merupakan teknik pendidikan yang jitu,

walau ada kritik untuk menyadari model ini karena cara ini tidak mendidik siswa untuk

menyadari dengan analisis apa yang dilakukannya. Oleh karena itu, pembiasaan ini harus

mengarah pada pembiasaan yang baik. Perlu disadari oleh guru yang mengajar berulang-

38 Al-rasyidin dan Samsul Nizar, Pendekatan Histories, Teoritis dan Praktis, Filsafat

Pendidikan Islam, ( Ciputat : Ciputat Press, 2005), hlm.65-66 39 Zuhairini, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Solo : Ramdhani, 1993 ), hlm.70 40 Abdullah Nasih ‘Ulwan, Tarbiyatul Aulad Fil Islam, terj. Khalilullah Ahmad Masjkur

Hakim, Pendidikan Anak Menurut Islam, ( Bandung : Remaja Rosdakarya, 1992 ), hlm. 60 41 Ramayulis, Metodologi, hlm.110

Page 34: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

20

ulang, sekalipun hanya dilakukan main-main akan mempengaruhi peserta didik untuk

membiasakan perilaku itu.43 Dengan model tsaqofah ini dimaksudkan bahwa seorang guru

dapat mengarahkan serta mempengaruhi siswa dalam membiasakan perilaku terpuji

menurut ajaran Islam secara terus menerus.

Dan akhlak itu sendiri menurut imam ghazali sebagaimana yang termaktub dalam

kitab Ihya’ Ulum Ad-Din :

سرمن ولة و ا تصدراال فعال بس ئة فى النفس راسخة عن ª فالخلق عبا رة عن

رحاجة الى فكر ورؤي 44.ةغ

Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan

dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pikiran dan pertimbangan.

Adapun dalam terjemahan dalam bahasa inggris oleh Constantine K Zurayk yang

berjudul “The Refinement Of Character” yaitu “ This state is two kind. One kinds is

natural and originates in the tempherament. The other kinds is that which is acquirid by

habit and self training”.45 Artinya keadaan ini ada dua macam yang pertama adalah

sifatnya alamiah dan berasal dari emosi (keadaan jiwa) dan yang kedua adalah di

pengaruhi oleh kebiasaan dan latihan diri sendiri.

Inti model tsaqofah ini sebenarnya adalah pengulangan terhadap segala sesuatu

yang dilaksanakan atau diucapkan oleh seseorang. Misalnya peserta didik dibiasakan

membaca asmaul khusna sebelum proses pembelajaran dimulai agar ilmu yang didapat

bermanfaat dan bisa diserap oleh peserta didik dengan baik. Hampir semua ahli

pendidikan sepakat untuk membenarkan pembiasaan sebagai salah satu upaya

pendidikan.

Kebiasaan itu mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Islam

memanfaatkan kebiasaan sebagai salah satu metode pembelajaran yang baik, maka semua

yang baik diubah menjadi kebiasaan.46

43 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya Offset, 1992), Cet. I, hlm. 144-145 44 Abu Hamid Muhammad Al Ghazali, Ihya’ Ulum Ad-Din, (Beirut : Dar Al-Kutub,

1989), Jilid III, hlm. 58 45 Constantine K Zurayk, The Refinement Of Characte, (Beirut : American University,

tth), hlm. 29 46 Imam Abdul Mu’min Sa’addudin, Al_Akhlaqi Fil Islam, terj. Dadang Sobar Ali,

Meneladani Akhlak Nabi, ( Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2006), Cet. I, hlm. 68

Page 35: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

21

Kebiasaan-kebiasaan ini diterapkan dan dikembangkan di SMK Cut Nya’ Dien

Semarang pada siswa karena mengajarkan materi pada siswa tidak cukup dengan ceramah

atau dengan lisan, namun seorang guru hendaklah mempraktekkan langsung segala yang

berkaitan dengan materi, sehingga siswa mudah faham dan merekamnya, maka mereka

akan terbiasa dengan perilaku yang baik dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari

serta mudah menerima materi pembelajaran yang disampaikan seorang guru.

2. Dasar dan Tujuan Mapel Tsaqofah

a. Dasar Mapel Tsaqofah

Tsaqofah merupakan salah satu model pembelajaran PAI yang dikembangkan

kedalam mata pelajaran muatan lokal PAI. Model tsaqofah ini memadukan beberapa

metode dalam menyampaikan materi pelajaran terhadap siswa, yaitu:

1) Pendidikan dengan adat kebiasaan merupakan upaya praktis dalam pembentukan

(pembinaan), serta persiapan yang dilakukan untuk membiasakan siswa agar

memiliki kemampuan dan moralitas yang tinggi.

2) Pendidikan dengan nasihat, metode ini digunakan untuk pembentukan keimanan,

mempersiapkan moral, spiritual, dan sosial siswa melalui pemberian nasihat.

Pemberian nasihat ini dapat memotivasi siswa dengan prinsip-prinsip Islam.

3) Pendidikan dengan memberikan perhatian dimaksud dengan pendidikan dengan

memberikan perhatian adalah mencurahkan, meperhatikan, dan senantiasa

mengikuti perkembangan siswa dalam rangka pembinaan moralitas, di samping

selalu memantau situasi dan kondisi yang dialami oleh siswa.

4) Pendidikan dengan memberikan hukuman.Apabila seorang pendidik menemukan

penyimpangan pada siswa, dia harus meluruskan dan memperbaiki penyimpangan

tersebut dengan cara menunjukan kesalahan siswa melalui pengarahan, keramah-

tamahan, atau perlu dengan kecaman dan hukuman yang mendidik.47

Alquran sebagai sumber ajaran agama Islam, memuat prinsip-prinsip umum

pemakaian model pembiasaan dan keteladanan dalam proses pendidikan. Dalam surat

An-nisa ayat 170 menjelaskan mengenai bahwa manusia diperintahkan untuk beriman

kepada Allah SWT dan RasulNya nabi Muhammad saw adapun bunyi ayatnya sebagai

berikut:

47 Mukhtar, Desain, hlm 133

Page 36: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

22

Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad) itu

kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah

kamu, itulah yang lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir, (maka kekafiran itu tidak

merugikan Allah sedikit pun) karena sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu

adalah kepunyaan Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.(

Q.S.Annisa/4: 170)48

Selain Alquran adalah Hadis, sebagaimana sabda Rasulullah :

49)راوه احمد بن حنبل(والد ولده نحال افضل من ادب حسن ما نحل

“Tidak ada pemberian yang lebih utama seorang ayah kepada anaknya selain budi pekerti

yang baik”. (H.R. Ahmad bin Hambali).

أن رسو ل اهللا صلعم قال بعثت ألتمم حسن االخالق حدو بلغ ثنى عن ما لك أن

50)رواه احمد(

“Dan telah diriwayatkan dari Malik bahwa sesungguhnya Malik menyampaikan hadits

sesungguhnya Rasulullah bersabda aku diutus adalah untuk memperbaki akhlak yang

mulia.” (H.R.Ahmad).

Melihat dasar Alquran dan Hadis diatas model tsaqofah itu menekankan bahwa

kita diperintahkan beriman kepada Allah dan Rasul nabi Muhammad saw dengan

berpegang kepada Alquran dan Hadis serta menjadikan nabi Muhammad sebagai panutan

yang baik.

b. Tujuan Model Tsaqofah

48 Departemen Agama RI, Alquran, hlm. 151 49 Muhammad Abdul Salam Abdul Sani, Musnad Ahmad Bin Hambal, Juz IV, (Beirut:

Dar al -Alamiah, 142 H), hlm. 97 50

Malik Ibn Anas, Al-Muwatta’, (Beirut: Ifa’ Jadidah, t.th), hlm. 789

Page 37: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

23

Tujuan adalah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha selesai.

Model tsaqofah merupakan suatu usaha yang berproses melalui tahapan-tahapan dan

tingkatan-tingkatan pendidikan, serta memadukan beberapa metode pendidikan maka

tujuannya bertingkat dan bertahap.

Tujuan awal diterapkannya model tsaqofah ini untuk meningkatkan

kemampuan peserta didik dalam membaca dan menulis Alquran serta memiliki

akhlak dan berbudi pekerti yang baik sesuai perintah agama Islam, mencapai tujuan

diatas pihak sekolah menerapkan pendekatan pembiasaan yang baik untuk

mendukung proses tercapainya tujuan awal dari diterapkannya model tsaqofah ini.

Menurut Muhibbin Syah mengajar dengan model pembiasaan dengan tujuan

agar siswa memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan – kebiasaan perbuatan baru yang

lebih tepat dan positif dalam arti selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu.51

Menurut Ahmad D. Marimba bahwa tujuan utama dari pembiasaan adalah

penanaman kecakapan-kecakapan berbuat dan mengucapkan sesuatu, agar cara-cara

yang tepat dapat dikuasai oleh peserta didik52, dan perbuatan-perbuatan tersebut dapat

dibiasakan dan sulit untuk ditinggalkan.

Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan diadakannya model

tsaqofah di sekolah adalah untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam

membaca dan menulis Alquran serta memiliki akhlak dan berbudi pekerti yang baik

sesuai perintah ajaran agama Islam, serta memiliki kebiasaan-kebiasaan yang baik

dan dibenarkan oleh agama, adat, tradisi maupun negara, sehingga benar-benar

tertanam dalam diri peserta didik dan akhirnya menjadi kebiasaan yang sulit

ditinggalkan dikemudian hari.

3. Syarat-Syarat Model Tsaqofah

Tsaqofah atau pembudayaan Islami yang diterapkan di SMK Cut Nya’ Dien

Semarang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, karena tsaqofah atau

pembudayaan ini menggunakan pendekatan pembiasaan pada peserta didik agar

membiasakan sesuatu yang baik serta menghemat kekuatan manusia dalam melakukan

sesuatu karena sudah terbiasa misalnya, membaca asmaul khusna sebelum belajar supaya

kinerja otak bisa menyerap materi pelajaran dengan baik, dan membiasakan mengikuti

kegiatan mujahadah untuk menjalin silaturrahmi dengan orang lain. Namun demikian

51 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekat Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2000), Cet. V, hlm. 124 52 Ahmad D Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Al Ma’arif,

1999), Cet. V, hlm. 82

Page 38: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

24

kebiasaan juga akan menjadi penghalang manakala tidak ada penggeraknya. Ditinjau dari

ilmu psikologi kebiasaan seseorang itu erat kaitannya dengan figur yang menjadi panutan

dalam perilakunya.53

Adapun syarat-syarat yang harus dilakukan dalam mengaplikasikan metode

pembiasaan itu antara lain :

a. Mulailah pembiasaan itu sebelum terlambat, jadi sebelum siswa itu mempunyai

kebiasaan lain yang berlawanan dengan hal-hal lain yang akan dibiasakan.

b. Pembiasaan itu hendaknya terus menerus (berulang-ulang) dijalankan secara teratur

sehingga menjadi suatu kebiasaan yang otomatis.

c. Pembiasaan yang mula-mulanya mekanistik itu makin harus menjadi pembiasaan

yang disertai dengan kata hati anak itu sendiri.

d. Pembiasaan hendaknya diawasi secara ketat, konsisten dan tegas. Jangan memberi

kesempatan yang luas pada anak didik untuk melanggar kebiasaan yang telah

ditanamkan.54

Adapun syarat-syarat tersebut dapat terlaksana dengan baik apabila didukung

oleh alat-alat pembiasaan. Alat-alat pembiasaan itu dibagi menjadi dua golongan :

a. Alat-alat langsung ialah alat-alat yang secara garis lurus searah dengan maksud

pembentukan55, antara lain :

1) Teladan

Teladan adalah pendidikan dengan memberikan contoh-contoh konkrit

pada diri siswa.56 Pendidik adalah contoh terbaik dalam pandangan siswa yang

akan ditirunya dalam tindak tanduk dan tata santunnya. Disadari atau tidak, akan

tercetak dalam jiwa dan perasaan siswa suatu gambaran pendidik tersebut, baik

ucapan maupun perbuatannya, secara material maupun spiritual, diketahui atau

tidak diketahui.57

2) Anjuran, Suruhan dan Perintah

Anjuran, suruhan dan perintah adalah alat pembentuk disiplin secara

positif. Disiplin perlu dalam pembentuk kepribadian terutama karena akan

menjadi disiplin sendiri. Pemberian nasihat ini dapat memotivasi siswa dengan

prinsip-prinsip Islam.

53 Armai Arief , Pengantar, hlm. 114 54 Armai Arief , Pengantar, hlm. 115 55Ahmad D Marimba, Pengantar, hlm. 83 56 Tamyiz Burhanuddin, Akhlak Pesantren, (Yogyakarta : Ittaqa Press, 2001), hlm. 55 57 Mukhtar, Desain, hlm 134

Page 39: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

25

3) Latihan

Tujuannya adalah untuk menguasai gerakan-gerakan dan menghafal

ucapan-ucapan (pengetahuan). Latihan itu juga dapat menanamkan sifat-sifat yang

utama, misalnya ketertiban, kebersihan dan lain-lain.

4) Hadiah dan Sejenisnya

Yang dimaksud hadiah tidak selalu berupa barang. Anggukan dengan wajah

yang berseri-seri sudah merupakan suatu hadiah tersendiri bagi peserta didik, atau

ucapan yang membuat hati siswa senang misalnya bagus sekali jawabannya benar

beri tepuk tangan itu merupakan hadiah yang luar biasa membangkitkan motivasi

dan semangat belajar peserta didik.

5) Kompetisi dan Kooperasi

Kompetisi disini bukan kompetisi untuk mendapatkan hadiah, tapi kompetisi

ini digunakan untuk memotivasi anak. Sedangkan kooperasi adalah cara individu

mengadakan relasi dan bekerjasama dengan individu lain untuk mencapai tujuan

bersama.58

b. Alat tidak langsung ialah yang bersifat pencegah, penekan (represi), antara lain :

1) Koreksi dan Pengawasan

Diketahui peserta didik mempunyai sifat pelupa, lekas melupakan

larangan-larangan, atau perintah yang baru saja diberikan kepadanya. Oleh sebab

itu sebelum kesalahan itu berlangsung cukup jauh, maka harus ada usaha koreksi

dan pengawasan dari guru maupun orang tua.

2) Larangan dan sejenisnya

Ini merupakan usaha yang tegas dalam menghentikan perbuatan–

perbuatan yang salah. Alat inipun bertujuan untuk membentuk kedisiplinan.

3) Hukuman dan sejenisnya

Setelah larangan dan sejenisnya telah diberikan tapi juga masih dilanggar,

maka tibalah masa hukuman . hukuman tidak perlu hukuman yang berhubungan

dengan badan. Hukuman bisa berupa rasa tidak enak atau hal yang bisa

menghilangkan rasa perhatian dan kasih sayang.59 Apabila seorang pendidik

menemukan penyimpangan pada siswa, ia harus meluruskan dan memperbaiki

penyimpangan tersebut dengan cara menunjukkan kesalahan siswa melalui

58 Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta : Bumi Aksara, 1995),Cet. I, hlm. 148

59 Ahmad D Marimba, Pengantar, hlm. 87

Page 40: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

26

pengarahan, keramahtamahan, atau bila perlu, dengan kecaman dan hukuman.

Dalam penerapan hukuman ini, seorang pendidik tentunya harus bersifat arif dan

bijaksana dalam memilih dan mengunakan metode yang paling sesuai dengan

kemaslahatan siswa.60

Adapun faktor yang membentuk adat kebiasaan ada dua, yakni : pertama,

kesukaan hati pada suatu pekerjaan, kedua, menerima kesukaan itu hingga

melahirkan suatu perbuatan dan akan mengulang-ulanginya.61

4. Kelebihan dan Kelemahan Model Tsaqofah

Sebagai suatu model pembelajaran, model tsaqofah ini juga memiliki kelebihan

dan kelemahan. Adapun kelebihan dari model pembelajaran tsaqofah ini adalah :

a. Dapat menghemat tenaga dan waktu dengan baik.

b. Pembiasaan tidak hanya berkaitan dengan aspek lahiriyah tapi juga berhubungan

dengan aspek batiniyah.

c. Pembiasaan dalam sejarah tercatat sebagai metode yang paling berhasil dalam

pembentukan kepribadian peserta didik.

Sedangkan kelemahan dalam metode pembiasaan adalah :

a. Membutuhkan tenaga pendidik yang benar-benar dapat dijadikan contoh panutan

yang baik bagi anak didik.

b. Membutuhkan pendidik yang dapat mengaplikasikan antar teori pembiasaan dengan

kenyataan-kenyataan atau praktek nilai-nilai yang disampaikan.62

D. Model Tsaqofah dalam Pembelajaran Mulok PAI

Proses pembelajaran yang menekankan pada peserta didik perlu memperhatikan

masalah model pembelajaran yang akan digunakan, sehingga peserta didik mampu

dengan mudah menyerap materi yang diajarkan dan mampu mengamalkannya secara

terbiasa dalam kehidupan sehari-hari.

Model tsaqofah berguna untuk membantu memudahkan dalam proses

pembelajaran mulok PAI. Model tsaqofah ini tepat digunakan pada semua materi

pembelajaran terutama pembelajaran mulok PAI. Materi pembelajaran mulok PAI

60 Mukhtar, Desain, hlm 135

61 Farid Ma’ruf, Etika Ilmu Akhlak, (Jakarta : Bulan Bintang, 1995), hlm. 33 62 Soejono, Pendahuluan Ilmu Pendidikan Umum, (Bandung : Angkasa Offset, 1990),

hlm. 160.

Page 41: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

27

tersebut meliputi materi Alquran hadis, akhlak, aqidah, fiqih, dan sejarah kebudayaan

Islam.

Model pembelajaran mulok PAI melalui tsaqofah ini bisa untuk meningkatkan

kemampuan atau potensi yang dimiliki peserta didik dalam hal membaca, menulis

Alquran serta memiliki akhlak dan berbudi pekerti yang baik sesuia perintah ajaran

agama Islam, serta memiliki kebiasaan-kebiasaan yang baik yang tertanam dalam jiwa

peserta didik sehingga kebiasaan yang baik tersebut sulit diinggalkan dikemudian hari.

Mencapai tujuan tersebut di atas mengunakan cara pendekatan. Ada beberapa

pendekatan yang dapat dilakukan pendidik untuk kegiatan pembelajaran mulok PAI :

1. Pendekatan Pengalaman merupakan pemberian pengalaman keagamaan kepada

peserta didik dalam rangka penanaman nilai-nilai keagamaan. Dengan pendekatan ini

peserta didik diberi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman keagamaan baik

secara individual maupun kelompok. Pengalaman yang dimaksud disini tentunya

pengalaman yang bersifat mendidik. Memberikan pengalaman yang edukatif kepada

peserta didik diarahkan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.63

2. Pendekatan Pembiasaan dimaksudkan agar seseorang memiliki kebiasaan berbuat

hal-hal yang baik sesuai dengan ajaran agama Islam. Edi Suardi dalam bukunya,

Pedagogik 2, menjelaskan bahwa ”kebiasaan itu adalah suatu tingkah laku tertentu

yang sifatnya otomatis, tanpa direncanakan dulu, serta berlaku begitu saja tanpa

dipikir lagi.” 64 Pembiasaan memberikan kesempatan kepada peserta didik terbiasa

mengamalkan ajaran agamanya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pendekatan Supportif melihat bahwa pengetahuan siswa harus dibangun melalui

peningkatan gairah keilmuan yang dimiliki oleh siswa.Misi utama dari pendekatan ini

adalah untuk membantu siswa sebagai calon ilmuwan dalam mengembangkan

pengetahuan melalui proses penemuan potensi ( internalisasi diri) menuju

kemandirian dan kematangan diri sebagai pribadi yang utuh.65

4. Pendekatan Evidentif melihat bahwa ilmu pengetahuan itu selalu berkembang menuju

titik kesempurnaan. Karakteristik yang diharapkan dari pendekatan ini adalah siswa

tertantang untuk mencari penemuan-penemuan sebagai ciri keilmuan, siswa akan

63

Ramayulis, Metodologi, hlm.129 64 Edi,Suardi, Pedagogik 2,(Bandung : Angkasa,2005), .hlm.123 65 Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, ( Jakarta: CV Misaka Galiza,

2003) hlm.39

Page 42: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

28

aktif dan sibuk melakukan aktivitas serta kajian-kajian khusus, dan akan lahir para

siswa yang inovatif.

5. Pendekatan Rasionalistik melihat bahwa proses pendidikan merupakan konsekuensi

prinsip idealis dan eksternalisasi diri siswa dengan sejumlah harapan peran yang

dicita-citakan.66

Mulyasa menawarkan tujuh pendekatan dalam pembelajaran PAI yang

berbeda dengan pendekatan di atas. Pendekatan-pendekatan tersebut meliputi:

1. Pendekatan Keimananan yaitu mendorong peserta didik untuk mengembangkan

pemahaman dan keyakinan tentang adanya Allah SWT sebagai sumber kehidupan

makhluk sejagad ini.

2. Pendekatan Pengalaman yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mempraktikkan dan merasakan hasil-hasil pengalaman ibadah dan akhlak dalam

kehidupan sehari-hari.

3. Pendekatan Pembiasaan yaitu memberikan kesempatan untuk membiasakan sikap dan

perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam yang terkandung dalam ajaran Islam dan

budaya bangsa dalam menghadapi masalah kehidupan.

4. Pendekatan Rasional yaitu usaha memberikan peranan pada rasio (akal) peserta didik

dalam memahami dan membedakan berbagai bahan ajar dan standar materi serta

kaitannya dengan perilaku yang baik dan buruk dalam kehidupan.

5. Pendekatan Emosional yaitu upaya menggugah perasaan (emosi) peserta didik dalam

menghayati perilaku yang sesuai dengan ajaran agama Islam dan budaya bangsa.

6. Pendekatan Fungsional yaitu menyajikan bentuk standar materi (Alquran, keimanan,

akhlak, fiqh, ibadah dan tarikh) yang memberikan manfaat nyata bagi peserta didik

dalam kehidupan sehari-hari dalam arti luas.

7. Pendekatan Keteladanan yaitu pembelajaran yang menempatkan figur guru agama

dan non agama serta petugas sekolah lainnya maupun orang tua peserta didik, sebagai

cerminan manusia berkepribadian agama.

Pendekatan pembelajaran di atas itu semua saling keterkaitan satu dengan yang

lain, oleh karena itu model tsaqofah ini biasa disebut model pembelajaran melalui

pembiasaan yang baik pada peserta didik.

66Mukhtar, Desain, hlm.40

Page 43: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu peneltian yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

dapat diamati.67

Jadi penelitian ini analisis datanya tidak menggunakan rumus statistika,

melainkan dengan tehnik analisis deskriptif yaitu analisis data yang diujikan bukan dalam

bentuk angka-angka melainkan dalam bentuk laporan uraian deskriptif dengan pola pikir

induktif. Cara berpikir induktif adalah cara menarik kesimpulan yang berangkat dari

fakta-fakta dan peristiwa yang bersifat khusus kemudian disimpulkan dengan sifat umum.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dengan judul implementasi model tsaqofah dalam pembelajaran mulok

PAI ini dilaksanakan dari tanggal 3 Februari 2011 sampai dengan tangal 3 Maret 2011

bertempat di Yayasan Pendidikan Islam Al-Mukarromah SMK Cut Nya’ Dien Semarang.

C. Sumber Penelitian

Pada penelitian ini, ada beberapa sumber data yang diperoleh untuk memperkuat

penelitian ini. Data yang dikumpulkan melalui penelitian ini dikelompokkan menjadi dua,

yaitu sumber data subjek dan sumber data informan.

1. Sumber data informan

Informan adalah sumber data yang berupa orang. Orang yang dalam penelitian ini

diharapkan dapat memberikan keterangan yang diperlukan untuk melengkapi atau

memperjelas jawaban dari responden. Dalam penelitian ini informan yang dimaksud

kadang juga bertindak sebagai responden. Untuk keabsahan informasi maka tidak cukup

bila informasi didapat dari satu informan saja, untuk itu perlu diambil informasi dari

beberapa informan yang memahami tentang subyek yang dimaksud.

Informan yang terlibat secara langsung dalam kegiatan pendidikan sebagai fokus

penelitian, yaitu Bapak Syamsul Bari S.Pd selaku kepala sekolah SMK Cut Nya’ Dien

67.Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:PT. Remaja

Rosdakarya,1993), cet.IV, hlm.3

Page 44: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

30

Semarang, Bapak Nur Huda S.Pd.I selaku guru mata pelajaran PAI di SMK Cut Nya’

Dien Semarang, dan Bapak Irfani S.Ag selaku guru pemegang pembelajaran tsaqofah

sekarang ini.

2. Sumber data subjek

Subyek adalah pelaku, sebagai subyek dalam penelitian ini adalah sekolah SMK

Cut Nya’ Dien Semarang. Sedangkan data ini bersumber dari keadaan sekolah, peristiwa

yang terjadi, dokumen dan bahan-bahan lain yang dapat mendukung dalam penelitian ini.

D. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah mengenai implementasi model tsaqofah dalam

pembelajaran mulok PAI di SMK Cut Nya’ Dien Semarang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini dengan

teknik atau cara sebagai berikut:

1. Metode Observasi

Observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik

tehadap gejala yang tampak pada obyek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang

dilakukan tehadap obyek di tempat kejadian atau berlangsungnya peristiwa, sehingga

observasi berada bersama obyek yang diteliti atau diselidiki.68

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat pengumpulan data yang berupa

pedoman pengamatan dan observasi partisipasi dengan tujuan untuk mengetahui

bagaimana pelaksanaan model tsaqofah dalam pembelajaran mulok PAI. Adapun cara

yang digunakan adalah mengadakan pengamatan langsung di SMK Cut Nya’ Dien

Semarang dengan cara melihat, mendengar dan penginderaan lainnya. Observasi secara

langsung mempunyai maksud untuk mengamati dan melihat langsung kegiatan-kegiatan

pembelajaran yang dilakukan di SMK Cut Nya’ Dien Semarang.

Pada penelitian ini penulis mengamati kegiatan penerapan model tsaqofah dalam

pembelajaran mulok PAI di kelas dan sarana prasarana sekolah, teknik ini digunakan

untuk mengetahui kegiatan pembelajaran di kelas dan dan letak geografis SMK Cut Nya’

Dien Semarang.

68.S. Margono, Metodologi Penetian Pendidikan, (Jakarta:PT.Rineka Cipta,2000), cet.II,

hlm.158

Page 45: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

31

2. Metode Wawancara (Interview)

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara

dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview

guide (panduan wawancara)

Wawancara ini dilakukan untuk menggali data yang berkaitan dengan

pelaksanaan model tsaqofah di SMK Cut Nya’ Dien Semarang. Metode ini digunakan

untuk mendukung metode observasi dan dokumentasi dalam menggali data dan meminta

pertimbangan serta masukan dari berbagai pihak. Adapun responden yang terlibat secara

langsung dalam kegiatan pendidikan sebagai fokus penelitian, yaitu Bapak Syamsul

Bari,S.Pd. selaku kepala sekolah SMK Cut Nya’ Dien Semarang, Bapak Nur Huda S.Pd.I

selaku guru mata pelajaran PAI di SMK Cut Nya’ Dien Semarang, dan Bapak Irfani,

S.Ag. selaku guru pemegang pembelajaran tsaqofah sekarang ini, serta Bapak

Muhammad Suparjo, S.Ag. selaku waka kesiswaan di SMK Cut Nya’ Dien Semarang.

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu metode pencarian data dengan cara mencari data

mengenai hal-hal yang berupa catatan, buku, surat kabar, transkip, dokumen, gambar

(foto) dan sebagainya.69

Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data-data pelaksanaan

model tsaqofah yang tidak diperoleh dari data-data wawancara atau observasi serta

mengabadikannya bisa dalam bentuk gambar foto. Metode ini digunakan untuk

melengkapi metode pengumpulan data yang pertama dan kedua. Metode dokumentasi ini

berupa foto-foto pelaksanaan model tsaqofah, recording, buku-buku dan lain sebagainya.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data nerupakan upaya mencari dan menata secara sistematis

catatan hasil observasi, wawancara dan lainya untuk meningkatkan pemahaman peneliti

tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain.70

Dalam menganalisa data, penulis menggunakan tehnik deskriptif analitik, yaitu

69. Haidar Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta:Gajah Mada

Uneversity Press,1998), hlm.133

70. Noeng Muhajir, Metode Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta:Rake Saras, 1996), Ed. III,

hlm.104

Page 46: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

32

data yang diperoleh tidak dianalisa menggunakan rumus statistika, namun data tersebut

dideskripsikan sehingga dapat memberikan kejelasan sesuai kenyataan realita yang ada di

lapangan. Hasil analisa berupa pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam

bentuk uraian naratif. Uraian pemaparan harus sistematik dan menyeluruh sebagai satu

kesatuan dalam konteks lingkungannya juga sistematik dalam penggunaannya sehingga

urutan pemaparannya logis dan mudah diikuti maknanya.71

Jadi analisis ini peneliti gunakan untuk menganalisa tentang implementasi model

tsaqofah dalam pembelajaran mulok PAI di SMK Cut Nya’ Dien Semarang.

71. Nana Sudjana,dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung:Sinar

Baru, 1989), hlm.197-198

Page 47: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

33

BAB IV

IMPLEMENTASI MODEL TSAQOFAH DALAM PEMBELAJARAN

MULOK PAI DI SMK CUT NYA’ DIEN SEMARANG

A. Gambaran Umum SMK Cut Nya’ Dien Semarang

1. Tinjauan Historis

SMK Cut Nya’ Dien beralamatkan di Jl. Wolter Monginsidi No. 99

Kecamatan Genuk berdekatan dengan SMAN 10, MAN 2, SMKN 1, SMA Sultan

Agung 2, SMK Kanisius, SMK Thomas Aquino, dan MAS Genuk Kota

Semarang. Lokasinya tidak jauh dari Terminal Terboyo sehingga terdapat

kemudahan transportasi untuk menuju ke sekolah ini.

SMK Cut Nya’ Dien Kota Semarang adalah lembaga pendidikan kejuruan

menengah di bawah Yayasan Pendidikan Islam Al Mukarromah. Yayasan Al

Mukarromah sejak tahun pendiriannya sampai sekarang telah mengelola sekolah

dari tingkat kanak-kanak sampai sekolah menengah umum dan kejuruan, dimana

setiap jajaran sekolah yang dinaunginya secara umum memiliki kekhasan watak

dan warna Islam.

Yayasan Pendidikan Islam Al Mukarromah Kota Semarang berdiri tahun

1995 dan disahkan sebagai badan hukum oleh Notaris Mustari Sawilin, SH, pada

tanggal 24 Nopember 1995. Pada kesempatan itu, di hadapan notaris Mustari

Sawilin, SH disertai oleh keempat orang yang merupakan petinggi dari Yayasan

Pendidikan Islam Al Mukarromah, antara lain H. DA. Junus Ismail, Sumiharto

Saputro, Ikhsanuddin, dan H. Ashari.

Belum berselang satu tahun, SMK Cut Nya’ Dien Kota Semarang telah

memperoleh pengesahan dari Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah. Empat tahun kemudian, yaitu di tahun

1999/2000 status telah berubah menjadi diakui, dan pada tahun 2004/2005

berstatus terakreditasi A, berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Sekolah

Nasional tertanggal 31 Maret 2005.

Tanah yang dipakai untuk menyelenggarakan proses pendidikan tersebut

adalah tanah wakaf dengan akta notaris tertanggal 28 Maret 1986 dengan akte no.

Page 48: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

34

133 tahun 1996. Tanah tersebut ditempati untuk beberapa sarana dengan perincian

luas bangunan 1224 m2, luas kebun 2500 m2, luas lapangan olahraga 500 m2,

luas tanah kosong 2196 m2 rencana tanah kosong ini akan dibangun gedung baru

untuk penambahan kelas pada jurusan tata busana.

Bangunan SMK Cut Nya’ Dien menghadap ke utara dan membentuk huruf

U. Bangunan tersebut memiliki spesifikasi sebagai dinding tembok, atap dengan

genting biasa lengkap dengan ternitnya, lantai terbuat dari keramik dengan warna

putih, gedung sekolah berlantai tiga. Saat observasi berlangsung halaman

belakang sekolah dalam tahap pembangunan gedung dan lapangan olahraga baru.

Pusat kegiatan SMK Cut Nya’ Dien terletak di bangunan berlantai tiganya karena

di sinilah proses belajar mengajar berlangsung. Lantai yang pertama terdapat

ruang guru, ruang BK, ruang TU, ruang kelas X (TB 1,TB 2,AD),kelas

XII(KU1,KU2,TN,TB 1,TB 2), XI(TB) dan laboratorium Tata Busana. Lantai

kedua terdapat perpustakaan, ruang kelas XII (AD 1, AD 2), kelas XI (TN,AD1

dan AD2),2 laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa. Lantai ketiga

terdapat laboratorium (Akuntansi, Administrasi, dan Manajemen Bisnis), ruang

kelas X ( KU 1, KU 2, dan TN), XI(KU 1,dan KU 2). Denah SMK Cut Nya’ Dien

secara umum dapat dilihat di lampiran 1.72

2. Visi dan Misi

Yayasan Pendidikan Islam Al Mukarromah yang mengelola SMK Cut

Nya’ Dien Semarang mempunyai visi mewujudkan lembaga pendidikan dan

pelatihan untuk membentuk manusia yang cerdas, terampil, berwawasan luas serta

berakhlakul karimah. Untuk mencapai visi tersebut dengan cara mengembangkan

sistem pendidikan menengah kejuruan yang daptif, fleksibel, dan berwawasan

global, mengembangkan iklim belajar yang berakar pada norma dan nilai budaya

bangsa Indonesia yang agamis serta membekali siswa agar berkompetensi dan

mampu mengembangkan dirinya dalam era globalisasi. Lebih jelasnya lihat pada

daftar lampiran 2.

3. Keadaan Peserta didik, Guru, dan Karyawan

72 Dokumen SMK Cut Nya’ Dien Semarang

Page 49: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

35

a. Keadaan Peserta Didik

Dari 19 kelas yang ada dengan jumlah siswa sebanyak 622 orang

dengan rincian 97 siswa putra dan 525 siswa putri. Kondisi mereka jauh

berbeda dengan sekolah-sekolah lain pada umumnya. Dari sekian banyak

karakter siswa yang ada, tampak sekali bahwa sebagian besar dari mereka

susah diatur. Meskipun di antara mereka ada yang memiliki prestasi yang

menonjol baik dari segi akademis maupun non akademis.

Hal tersebut mungkin karena mereka berasal dari latar belakang

keluarga yang hampir sama, yaitu dari golongan ekonomi menengah ke

bawah, jadi orientasi mereka masuk ke SMK pada akhirnya adalah untuk

membantu ekonomi keluarga. Sudah umum bahwa siswa SMK dididik untuk

siap kerja setelah lulus. Dan juga kondisi geografis dan lokasi tempat tinggal

mereka. Siswa SMK Cut Nya’ sebagian besar bermukim tidak jauh dari

sekolah. SMK Cut Nya’ Dien terletak di Semarang Utara. Wilayah yang

cukup panas apalagi Genuk maupun Demak merupakan wilayah pesisir.

b. Keadaan Guru dan Tenaga Administrasi

Guru merupakan salah satu faktor utama dalam kegiatan atau proses

belajar mengajar. Apalagi tenaga administrasi yang sangat dibutuhkan oleh

sekolah, karena dengan tenaga mereka roda organisasi sekolah akan berjalan

lancar. Maka dari itu kompetensi perlu ada dalam diri guru dan tenaga

adminitrasi. Guru dan tenaga administrasi yang dimiliki SMK Cut Nya’ Dien

sebanyak 38 orang. Terdiri atas 30 orang guru tetap dan tidak tetap serta

terdapat 8 orang tenaga administrasi. Daftar guru dan tenaga administrasi

dapat dilihat di lampiran no 3. 73

4. Evaluasi

Evaluasi merupakan salah satu komponen integral yang tidak dapat

dipisahkan dari kegiatan pembelajaran. Evaluasi ini bertujuan untuk memperoleh

73 Dokumen SMK Cut Nya’ Dien Semarang

Page 50: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

36

informasi keefektifan proses pembelajaran dan hasil dari kegiatan pembelajaran

yan telah di sampaikan.74

Proses evaluasi di SMK Cut Nya’ Dien dilakukan melalui pengamatan

secara kontinyu, setiap saat siswa akan melakukan kegiatan belajar untuk dilihat

kemampuannya. Misalnya kedisiplinan siswa dalam mengikuti upacara yang

diadakan pada setiap awal bulan, kebiasaan siswa untuk berdo’a setiap masuk

kelas, dan kediplinan mereka dalam melaksanakan sholat.

Selain itu guru juga mengadakan wawancara dengan orang tua akan

perilaku anak-anak mereka dalam kehidupan sehari-hari. Apakah apa yang

diajarkan dan dibiasakan di sekolah juga di lakukan di rumah dalam kehidupan

mereka sehari-hari atau sama sekali tidak di amalkan dalam kehidupan.

B. Materi Pembelajaran Mulok PAI di SMK Cut Nya’ Dien Semarang

Kurikulum merupakan seperangkat dan pengaturan mengenai isi bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk menggunakan

aktivitas belajar mengajar.

Kurikulum dipandang program pendidikan yang direncanakan dan

dilaksanakan dalam mencapai tujuan pendidikan. Oleh karenanya, kedudukan

kurikulum dalam aktivitas belajar mengajar sangat krusial. Hal ini sesuai dengan

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 19.

Dalam hal ini, SMK Cut Nya’ Dien Semarang menerapkan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), di mana dalam pelaksanaannya dalam

pembelajaran diserasikan dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini juga sesuai

dengan perkembangan kurikulum di dunia pendidikan kita. KTSP tersebut disusun

berdasarkan Standar Kompetensi yang telah ditentukan oleh Departemen

pendidikan Nasional, berdasarkan kompetensi guru dan peserta didik dalam

mengembangkan ilmu (pelajaran).

Adapun deskripsi tentang Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK), terkait dengan unsur-unsur pokok dalam Pendidikan

Agama Islam (PAI) tersebut, adalah sebagai berikut75 :

74 Dimyati dan Mujiono, Belajar Dan Pembelajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), hlm.

190.

Page 51: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

37

1. Aqidah

Aqidah atau keimanan merupakan salah satu unsur wajib dalam kurikulum

PAI. Pada tingkat SMK, unsur pokok keimanan, penekanan diberikan pada

peningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifatNya dalam

Asmaul Husna dan Meningkatkan keimanan kepada Malaikat. Adapun deskripsi

tentang materi keimanan dalam pelajaran PAI adalah sebagai berikut:

a. Kelas X

Pada semester pertama/ganjil materi aqidah lebih kepada pemahaman

tentang asma’ul husna mulai dari menjelaskan, memahami dan mempraktikan

perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap 10 sifat Allah dalam Asmaul

Husna.

Pada semester kedua/genap materi aqidah menjelaskan tentang

pemahaman untuk mengetahui dan menyakini sifat-sifat malaikat Allah SWT.

b. Kelas XI

Pada semester pertama/ganjil materi aqidah tentang meningkatkan

keimanan kepada Rasul-rasul Allah yaitu menjelaskan tanda –tanda beriman,

menjelaskan contohberiman serta menampilkan perilaku yang mencerminkan

keimanan kepada Rasul-rasul Allah dalam kehidupan seharihari.

Semester dua /genap materi aqidah tantang meningkatkan keimanan

kepada Kitab-kitab Allah, yaitu ; menampilkan perilaku dan menerapkan

hikmah beriman kepada Kitab-kitabAllah

c. Kelas XII

Semester pertama materi aqidah tentang meningkatkan keimanan

kepada Hari Akhir yaitu : menampilkan perilaku yang mencerminkan

keimanan terhadap Hari Akhir serta menerapkan hikmah beriman kepada hari

akahir.

Semester dua/ genap materi aqidah tentang meningkatkan keimanan

kepada Qadha’ dan Qadar yaitu : Menjelaskan tandatanda keimanan kepada

qadha’ dan qadar dan menerapkan hikmah beriman kepada qadha’ dan qadar.

75 Silabus mata pelajaran PAI SMK Cut Nya’ Dien Semarang kelas X, XI dan XII

Page 52: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

38

2. Akhlak

Materi aklhak pada kurikulum Pendidikan Agama Islam di SMK sama

dengan yang ada di SMA, ditekankan tidak hanya sebagai sekupulan aturan

tentang budi pekerti, akan tetapi akhlak sebagai kepribadian muslim. Oleh karena

itu, materi kurikulum selain membicarakan adab, maka yang lebih penting adalah

mengenai kualitas kepribadian yaitu sifa-sifat terpuji seperti husnudhon,

berperilaku sopan dan sebagainya.

a. Kelas X

Pada semester pertama/ganjil materi akhlak menerangkan pembiasakan

Perilaku terpuji mulai dari pengertian husnuddzon, dan mempraktikkan sifat-

sifat husnuddzon dalam keseharian.

Sedangkan semseter dua/genap materi aklhlak masih pada pembahasan

perilaku terpuji dengan materi pengertian adab dalamn berpakaian, berhias,

perjalanan, bertamu dan atau menerrima tamu serta dapat memahami

sekaligus mempraktikan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Kelas XI

Semester pertama membiasakan berperilksu terpuji yaitu mejelaskan

pengertian, menampilkan contoh serta membiasakan perilaku bertaubat dan

raja’ dalam kehidupan sehari-hari.

Semester genap materi ini meningkatkan keimanan kepad kitab-kitab

Allah yaitu menampilkann perilaku yang mencerminkan iman kepada kitab-

kitab Allah serta menerapkan hikmah beriman kepada kitab-kotab Allah.

c. Kelas XII

Semester pertama/ganjil materi akhlak tentang membiasakan perilaku

terpuji yaitu ; menjelaskan pengertian, menampilkan contoh serta

membiasakan perilaku adil, ridha, dan amal shaleh dalam kehidupan sehari-

hari.

Semester dua/genap materi akhlak tentang membiasakan perilaku

terpuji dan menghindari perilaku tercela yaitu: menjelaskan pengertian,

menampilkan contoh serta membiasakan perilaku persatuan dan kerukunan

dalam kehidupan sehari-hari dan menjelaskan pengertian, menjelaskan contoh

Page 53: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

39

serta menghindari perilaku isyraf, tabzir, ghibah, dan fitnah dalam kehidupan

sehari-hari.

3. Fikih

Fiqih adalah segala aturan yang ditetapkan Allah SWT untuk kepentingan

hamba-Nya, yang disampaikan oleh para Nabi dan oleh Nabi kita Muhammad

SAW, baik berkenaan dengan perbuatan lahir manusia yang disebut amaliah

praktis dan kemudian disusun menjadi ilmu fiqh. Adapun deskripsi tentang materi

syari’ah dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) adalah sebagai berikut :

a. Kelas X

Pada semester pertama/ganjil materi fiqih terkait dengan sumber

hukum Islam, hukum taklifi, dan hikmah ibadah yaitu tentang pengertian,

kedudukan dan fungsi Al Qur’an, Al Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber

hukum Islam, sekaligus memahami dan mempraktikkan dalam kehidupannya.

Semester kedua/genap materi fiqih terkait dengan memahami hukum

Islam tentang zakat, haji dan wakaf yaitu menjelaskan, mencontohkan dan

menerapkan ketentuan perundang-undangan tentang pengelolaan zakat, haji

dan wakaf

b. Kelas XI

Semester pertama/ganjil materi fiqih tentang memahami hokum Islam

tentang Mu’amalah yaitu ; menjelaskan asas-asas trnsaksi, memberikan contoh

dan menerapkan transaksi ekonomi Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Semester dua/genap materi fiqih tentang memahami khutbah, tabligh

dan dakwah yaitu ; menjelaskan pengertian, menjelasakan tata cara dan

memperagakan khutbah, tabligh, dan dakwah.

c. Kelas XII

Semester pertama/ganjil materi fiqih tentang memahami hokum Islam

tentang Hukum Keluarga yaitu ; menjelaskan hukum,hikmah dan menjelaskan

ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan di Indonesia.

Page 54: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

40

Semester dua /genap materi fiqih tentang memahami hokum Islam

tentang Waris yaitu : memnjelaskan ketentuan-ketentuan dan Menjelaskan

contoh pelaksanaan hukum waris

4. Al-Qur’an Hadis

Al-Qur’an merupakan pedoman hidup dan petunjuk bagi manusia,

khususnya umat Islam, dan merupakan sumber hukum Islam yang pertama. Oieh

karena itu, al-Qur’an ini perlu dimasukkan sebagai salah satu unsur pokok dalam

bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI). Adapun materi dalam alqur’an

sebagaimana berikut :

a. Kelas X

Pada semester pertama/ganjil materi alqur’an yaitu ; memahami ayat-

ayat Al-Quran tentang keikhlasan dalam beribadah seperti membaca dan

menulis QS Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5 serta mengartikan ayat-

ayat dan menampilkan perilkau ikhlas dalam beribadah.

Semester dua/ genap materi alqur’an yaitu ; Memahami ayat-ayat Al-

Qur’an tentang Demokrasi yang meliputi membaca dan menulis QS Ali

Imran: 159 dan QS Asy Syura: 38 serta mengartikan ayat-ayat dan

menampilkan perilaku hidup demokratis.

b. Kelas XI

Semester pertama / ganjil materi al qur’an tentang memahami ayat-

ayat Al-Qur’an tentang kompetisi dalam kebaikan dan perintah menyantuni

kaum dhuafa yaitu terkait dengan membaca menulis,mengartikan serta

menampilkan perilaku berkompetisi dalam kebaikan seperti terkandung dalam

QS Al Baqarah: 148 dan QS Fatir: 32 dan membaca, menjelaskan artiserta

menampilkan perilaku menyantuni kaum du’afa seperti terkandung dalam QS

Al-Isra: 26-27 dan QS Al Baqarah: 177.

Semester kedua /genap materi al qur’an tentang memahami ayat-ayat

Al Qur’an tentang perintah menjaga kelestarian lingkungan hidup yaitu ;

membaca, menjelaskan arti dan membiasakan perilaku menjaga kelestarian

lingkungan hidup seperti terkandung dalam QS Ar Rum: 41- 42, QS Al-

A’raf:56-58, dan QS Ash Shad: 27

Page 55: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

41

c. Kelas XII

Semester pertama /ganjil materi al Qur’an tentang memahami ayat-

ayat al-Qur’an tentang anjuran bertoleransi yaitu : membaca, menulis

menjelaskan arti dan membiasakan perilaku bertoleransi seperti terkandung

dalam QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS Al-Kahfi: 29.

Semester dua / genap materi al qur’an tentang memahami ayat-ayat al

Quran tentang pengembangan IPTEK yaitu ; membaca, menjelaskan arti dan

melakukan pengembangan iptek seperti terkandung dalam QS Yunus: 101 dan

QS Al-Baqarah: 164

5. Sejarah Kebudayaan Islam

Tarikh merupakan salah satu bidang studi dalam pendidikan agama.

Sedangkan dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK), tarikh merupakan salah satu materi atau unsur pokok dari kurikulum PAI

tersebut. Materi tarikh atau sejarah, dimasukkan dalam kurikulum PAI dengan

harapan sebagai pemberi petunjuk dan suri tauladan yang utama dari tingkah laku

manusia yang ideal, baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan sosialnya.

Adapun materi tarikh dan kebudayaan islam sebagaimana berikut :

a. Kelas X

Pada semester pertama/ ganjil dan dua/genap materi tarikh dan

kebudayaan islam tentang memahami keteladanan Rasulullah dalam membina

umat periode Makkah yaitu ; menceritakan dan mendeskripsikan substansi dan

strategi dakwah Rasulullah SAW periode Makkah

b. Kelas XI

Semester pertama/ganjil materi tarikh dan kebudayaan islam tentang

memahami perkembangan Islam pada abad pertengahan ( 1250 –1800) yaitu ;

menjelaskan dan menyebutkan contoh peristiwa perkembangan Islam pada

abad pertengahan.

Sedangkan semester dua/genap materi tarikh dan kebudayaan islam

tentang memahami perkembangan Islam pada masa modern (1800 – sekarang)

yaitu : menjelaskan dan Menyebutkan contoh peristiwa perkembangan Islam

masa modern.

Page 56: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

42

c. Kelas XII

Semester satu/ganjil materi tarikh dan kebudayaan islam tentang

memahami perkembangan Islam di Indonesia yaitu : menjelaskan

menampilkan contoh dan Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di

Indonesia.

Semester dua/genap materi tarikh dan kebudayaan islam tentang

memahami perkembangan Islam di dunia yaitu : menjelaskan, menampilkan

contoh dan mengambil hikmah dari perkembangan Islam di dunia.

Adapun materi-materi yang yang dikembangkan dalam proses

pembelajaran mulok PAI di SMK Cut Nya’ Dien Semarang pada kelas X sampai

dengan kelas XII adalah mengacu pada kurikulum pembelajaran PAI yaitu

sebagai berikut :

1. Aqidah

Aqidah atau keimanan merupakan salah satu unsur wajib dalam kurikulum

mulok PAI. Unsur pokok keimanan, penekanan diberikan pada peningkatkan

keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifatNya dalam Asmaul Husna

dan Meningkatkan keimanan kepada Malaikat.

2. Akhlak

Materi akhlak ditekankan tidak hanya sebagai sekumpulan aturan tentang

budi pekerti, akan tetapi akhlak sebagai kepribadian muslim. Materi kurikulum

selain membicarakan adab, maka yang lebih penting adalah mengenai kualitas

kepribadian yaitu sifat-sifat terpuji seperti khusnudhon, berperilaku sopan dan

sebagainya.

3. Fikih

Fiqih adalah segala aturan yang ditetapkan Allah SWT untuk kepentingan

hamba-Nya, yang disampaikan oleh para Nabi dan oleh nabi Muhammad saw,

baik berkenaan dengan perbuatan lahir manusia yang disebut amaliah praktis dan

kemudian disusun menjadi ilmu fiqh.

4. Alquran Hadis

Alquran merupakan pedoman hidup dan petunjuk bagi manusia,

khususnya umat Islam, dan merupakan sumber hukum Islam yang pertama.

Page 57: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

43

Alquran ini perlu dimasukkan sebagai salah satu unsur pokok dalam bidang

mulok PAI.

5. Sejarah Kebudayaan Islam

Tarikh merupakan salah satu bidang studi dalam pendidikan agama.

Tarikh merupakan salah satu materi atau unsur pokok dari kurikulum PAI

tersebut. Materi tarikh atau sejarah, dimasukkan dalam kurikulum mulok PAI

dengan harapan sebagai pemberi petunjuk dan contoh yang baik yang utama dari

tingkah laku manusia yang ideal, baik dalam kehidupan pribadi maupun

kehidupan sosialnya.76 Lebih jelasnya lihat pada lampiran 4 tentang materi

kurikulum mulok PAI.

Tujuan dari semua materi yang akan diajarkan ini tidak akan tercapai jika

tidak ada model yang sesuai dalam proses pembelajarannya, sehingga pelajaran

itu tidak sebatas peyampaian pada peserta didik tapi materi-materi yang diajarkan

itu dapat terekam dan di laksanakan dalam kehidupan peserta didik sehari-hari.

Perlu adanya model yang sesuai dengan materi yang akan di ajarkan yaitu model

tsaqofah.

Materi-materi yang dikembangkan diatas untuk materi pokoknya mengacu

pada Peraturan Menteri Agama no 2 tahun 2008 yang telah di tentukan, kemudian

di buat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Sedangkan untuk materi

tambahannya sebagaimana yang telah ada di kurikulum yang telah ditentukan oleh

komite sekolah dan guru-guru.77 RPP untuk lebih jelasnya lihat lampiran 5

C. Implementasi Model Tsaqofah dalam Pembelajaran Mulok PAI di SMK

Cut Nya’ Dien Semarang

1. Model Tsaqofah dalam Pembelajaran Mulok PAI

Dalam proses belajar mengajar mulok PAI di SMK Cut Nya’ Dien

Semarang ini menggunakan model pembelajaran tsaqofah dengan pendekatan

pembiasaan. Pembelajaran melalui model tsaqofah ini tidak terbatas pada

76 Dokumen SMK Cut Nya’ Dien Semarang 77 Hasil Wawancara dengan Bapak Ngirfani, S.PdI.pada tanggal 7 Februari 2011

Page 58: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

44

penyampaian materi, tetapi lebih penting lagi pada daya rekam peserta didik

dalam ingatan sehingga materi itu dapat di terapkan dan di lakukan dalam

kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian para guru dan kepala sekolah senantiasa berusaha

semaksimal mungkin melaksanakan kewajiban pendidikan kepada peserta didik

mereka, salah satunya berupa pembelajaran dengan pembiasaan dan

memperbanyak latihan. Pendidikan dengan pembiasaan dan latihan tersebut

merupakan upaya untuk menginternalisasikan nilai-nilai budi pekerti yang baik

pada peserta didik

Maka disini peserta didik dibiasakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan

secara biasa sehingga kegiatan-kegiatan tersebut mampu untuk membawa peserta

didik pada kebiasaan-kebiasaan yang positif dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Adapun kegiatan yang dibiasakan yaitu, membaca bacaan asmaul husna,

membaca doa belajar, membaca bacaan syahadat, membaca sholawat nariyyah,

membaca doa Syeikh Abdul Qodir Jailani, membaca ayat al-Qur’an beserta

artinya serta penjelasan oleh guru mengenai isi kandungan ayat yang telah dibaca.

Lebih jelasnya mengenai bacaan-bacaannya lihat pada lampiran 6.

2. Proses Pembelajaran Mulok PAI melalui Model Tsaqofa

Proses pembelajaran tsaqofah pada hari Rabu, tanggal 16 Februari 2011

sesuai dengan jadwal mata pelajaran semester genap di SMK Cut Nya’ Dien

Semarang tahun 2010/2011 di kelas XII KU2. Pelajaran tsaqofah ini di ampu oleh

guru mata pelajaran tsaqofah yaitu bapak Ngirfani, S.PdI dan di ikuti oleh 30

peserta didik yang kebanyakan didominasi peserta didik perempuan. Adapun

pelaksanaan pembelajaran tsaqofah dengan kode mata diklat Ts ini dimulai pada

jam ke IV yaitu pukul 09.15 WIB dan diakhiri dengan bunyi bel pada pukul 10.00

WIB. Adapun proses kegiatan pembelajarannya adalah :

a. Pra Kegiatan Belajar Mengajar

Pada pra kegiatan belajar mengajar ini sebelumnya guru mempersiapkan

RPP untuk materi yang akan dibahas pada pertemuan kali ini dari rumah. Bentuk

RPP untuk lebih jelasnya lihat pada lampiran. Guru masuk ke kelas XII KU2

Page 59: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

45

sambil mengucapkan salam “ Assalamu’alaikum” kemudian guru duduk di kursi

yang sudah disediakan sambil membuka buku absen dan menunjuk salah satu

peserta didik yang bernama Rizka Mardini yang kebetulan bertugas pada saat itu

untuk memimpin pembacaan asmaul husna, kemudian peserta didik yang lain

mengikuti membaca asmaul husna bersama-sama sehingga terdenggar alunan

syair asmaul husna dibaca dengan merdu.

Setelah asmaul husna selesai dibaca dilanjutkan dengan membaca

bersama-sama doa belajar kemudian sholawat nariyah, nadhoman doa syeikh

Abdul Qodir Jailani serta dilanjutkan dengan membaca ayat Alquran terusannya

kemarin yang telah dibaca sebelumnya, yaitu Q.S. Fushshilat/41: 41-42 beserta

arti terjemahannya. Kegiatan ini bertujuan agar siswa lancar dan mudah dalam

membaca Alquran dan mudah dalam menerima materi pelajaran yang

disampaikan oleh guru. Setelah selesai membaca secara bersama-sama semua

bacaan dari asmaul husna sampai dengan membaca ayat suci Alquran guru

memeriksa kehadiran siswa, serta mengingatkan kembali mengenai materi

sebelumnya mengenai akhlak terpuji. Guru memotivasi siswa untuk

menyampaikan pentingnya akhlak terpuji pada kehidupan sehari-hari. Guru

menyampaikan materi yang akan dibahas pada hari ini mengenai sikap

menghormati dan menghargai agama lain. Alokasi waktu untuk pra kegiatan

belajar mengajar 15 menit.78

b. Inti Pembelajaran

Pada inti pembelajaran ini berisikan materi tsaqofah yang akan dibahas

pada hari ini mengenai membiasakan berperilaku terpuji dalam kehidupan sehari-

hari dalam menyikapi perayaan hari raya umat agama lain.

Dengan memadukan metode pembiasaan dikegiatan depan tadi dengan

metode diskusi kelompok guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil,

maksimal satu kelompok berisikan 5 murid, jadi terbentuklah 6 kelompok dalam

kelas XII KU2 itu, masing-masing kelompok menunjuk ketua dan sekretaris untuk

menjalankan diskusi pada kelompoknya, kelompok satu diketuai oleh Riska

78 Hasil Observasi tanggal 16 Februari 2011

Page 60: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

46

Mardini, kelompok dua diketuai oleh Marini, kelompok tiga diketuai oleh Eko

Susilowati, kelompok empat diketuai oleh Siti Khomsatun, sedangkan kelompok

terakhir diketuain oleh Novalia. Kemudian guru memberikan soal pada siswa

untuk memecahkan masalah mengenai bagaimana cara menyikapi perayaan hari

raya agama lain dan perbedaan agama antar suku bangsa secara Indonesia Bineka

Tunggal Eka agar tidak terjadi kerusuhan seperti di Temanggung 2010 lalu.

Guru memastikan setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif dalam

diskusi. Guru mempersilahkan siswa untuk membuat laporan dalam bentuk mini

laporan dan dipresentasikan dihari pertemuan berikutnya.

Guru melakukan penilaian pada peserta didik dengan melihat dari

keterlibatan peserta didik secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam

proses pembelajaran, serta ketepatan untuk memecahkan masalah, kemampuan

untuk mengemukakan pendapat dan kemampuan untuk tanya jawab. Guru melihat

sejauh mana hasil yang telah dicapai dalam diskusi apakah siswa mampu

mengaplikasikan kedalam kehidupan nyata ataukah hanya mengerti sebatas teori

saja. Dari hasil diskusi pada hari ini banyak kelemahannya karena kurangnya

buku referensi dan bacaan siswa yang disediakan di perpustakaan SMK Cut Nya’

Dien Semarang membuat siswa kebingungan dalam hal mendiskusikan

permasalahannya. Alokasi waktu untuk kegiatan inti pembelajaran ini 20 menit.

c. Penutup

Guru melakukan klarifikasi, menyempurnakan kesimpulan dari siswa

dengan menampilkan dalil Alquran menghormati agama lain diperbolehkan

selama tata caranya tidak merubah akidah dan tidak mencampur adukan dengan

akidah agama lain, ini sesuai dengan dalil Alquran Q.S.al-Kafirun: 6

Berhubung bel sudah bunyi tepat pada pukul 10.00 pembelajaran tsaqofah

ini dicukupkan sampai disini, dengan ditutup oleh bapak Ngirfani, S.PdI dengan

kata “kurang lebihnya mohon maaf, wassalamu’alaikum wr.wb” serentak siswa

menjawab salam dari bapak Ngirfani, S.PdI.79

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di SMK Cut Nya’ Dien yang di mulai

dari pra KBM ( Kegiatan Belajar mengajar ) sampai peserta didik pulang sekolah

79 Hasil Observasi tanggal 16 Februari 2011

Page 61: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

47

yang dalam kesehariannya dilakukan dengan biasa dan konsisten inilah yan pada

akhirnya sebagai proses pembudayaan Islami pada peserta didik, dan

pembudayaan Islami ini dikatakan berhasil dalam menginternalisasikan nilai-nilai

akhlak mulia dengan melihat beberapa indikator di bawah ini :

1. Perilaku baik peserta didik itu tidak hanya di lakukan di sekolah namun juga

di lakukan di rumah. Ini juga yang didapat oleh guru sebagai hasil home visit

yang dilakukan pada setiap semester.

2. Peserta didik mampu cepat menghafal do’a-do’a karena do’a–do’a yang

diajarkan merupakan do’a sehari-hari yang diucapakan secara beulang-ulang

dan terbiasa.

3. Peserta didik mampu melaksanakan sholat sunah dhuha, sholat dhuhur secara

berjamaah, serta berpakaian rapi menutup aurat.80

4. Pengaruh hasil pembelajaran di sekolah yang menggunakan pendekatan

pembiasaan membawa dampak atau pengaruh yang besar pula ketika anak di

rumah, misalnya anak dapat berperilaku sopan santun, mandiri, mudah

diarahkan jika di rumah.81

Dari indikator diatas dapat di lihat bahwa pendekatan pembiasan berhasil

dalam menginternalisasikan akhlak mulia pada peserta didik, namun itu semua

tidak luput dari sebuah hambatan dalam proses penerapannya.

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Model Tsaqofah

dalam Pembelajaran Mulok PAI di SMK Cut Nya’ Dien Semarang

1. Faktor pendukung dalam implementasi model tsaqofah dalam pembelajaran

mulok PAI

Implementasi model tsaqofah dalam pembelajaran mulok PAI di SMK Cut

Nya’ Dien Semarang ini dapat terlakasana dengan baik karena adanya faktor

pendukung, diantaranya :

a. Keluarga (khususnya orang tua) yang ikut berpartisipasi penuh dalam

memperhatikan anak untuk selalu melakukan pembiasaan di rumah maupun di

sekolah untuk mengimplementasikan pembiasaan yang baik. Keluarga yang

80 Hasil Wawancara dengan Bapak Ngirfani, S.PdI.pada tanggal 7 Februari 2011. 81 Hasil Wawancara dengan Bapak Ngirfani, S.PdI.pada tanggal 7 Februari 2011.

Page 62: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

48

dimaksud disini adalah keluarga yang membantu pihak sekolah dalam

menginternalisasikan proses pembelajaran model tsaqofah mulia dengan

pembiasaan ketika anak di rumah.

b. Lingkungan. Lingkungan yang baik akan mempengaruhi perilaku yang baik.

Misalkan lingkungan yang selalu mengedepankan pendidikan bagi anak sejak

dini dengan mengadakan adanya TPA atau TPQ. Rangsangan, motivasi dan

juga pemantauan dari guru secara intensif. Misalkan pemantauan guru dalam

setiap pelaksanaan kegiatan (ketika Sholat berjama’ah, makan, berdo’a,

wudhu’).82

2. Faktor penghambat dalam implementasi model tsaqofah dalam pembelajaran

mulok PAI

Selain itu penggunaan model tsaqofah dalam pembelajaran mulok PAI di

SMK Cut Nya’ Dien Semarang juga mempunyai beberapa hambatan, yaitu:

a. Adanya kesulitan menentukan masalah yang tingkat kesulitannya sesuai

dengan tingkat berpikir siswa

b. Ada kesulitan para siswa dalam mengubah kebiasaan mereka dari

pembelajaran yang dulunya hanya sekedar mendengar dan menerima

informasi (dengan metode ceramah) menjadi belajar dengan banyak berfikir

dan yang dulunya tidak terbiasa menjadi sebuah pembiasaan.

c. Banyak memerlukan sumber-sumber belajar lain, selain buku-buku pegangan

pelajaran PAI, yang kadang tidak ada di perpustakaan sekolah sehingga para

siswa kadang harus membeli atau meminjam di perpustakaan lain, yang

membutuhkan waktu lama dan membutuhkan biaya.

d. Ada diantara para siswa yang kesulitan memahami buku-buku ilmiah yang

belum mereka kuasai teori dan wacananya, padahal buku itu merupakan buku

penunjang untuk referensi pemecahan masalah.

82 Hasil Wawancara dengan Bapak Ngirfani, S.PdI.pada tanggal 7 Februari 2011.

Page 63: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

49

E. Analisis Implementasi Model Tsaqofah dalam Pembelajaran Mulok PAI

di SMK Cut Nya’ Dien Semarang

Jika melihat kurikulum PAI sejak tahun 2008 kemarin yang telah berubah

dari kurikulum 2004 Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) disempurnakan

menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) maka penerapan model

tsaqofah sangat mendukung terhadap penguasaan kompetensi siswa dalam

pembelajaran bidang studi muatan lokal Pendidikan Agama Islam.

Pembelajaran efektif ditandai oleh sifatnya yang menekankan pada

pemberdayaan peserta didik secara aktif. Pembelajaran bukan sekedar memorasi

dan recall, bukan pula sekedar penekanan pada penguasaan pengetahuan tentang

apa yang diajarkan (logos), tetapi lebih menekankan pada internalisasi tentang apa

yang diajarkan sehingga tertanam dan berfungsi sebagai muatan nurani dan

dihayati serta dipraktekkan dalam kehidupan oleh peserta didik (etos).

Pembelajaran mulok PAI melalui model tsaqofah mampu

mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam menerapkan di

kehidupan sehari-hari. Pembelajaran ini berupaya membiasakan peserta didik

untuk berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam

serta mampu mencapai tujuan pembelajaran. Pesrta didik di SMK Cut Nya’ Dien

mampu bersosialisasi kepada masyarakat yang berbeda agama dan dapat

memecahkan masalah yang ada dikehidupan mereka serta menerapkan kebiasaan

yang baik seperti yang telah diajarkan di sekolah kedalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini sesuai dengan salah satu prinsip KTSP yaitu pembelajaran berpusat pada

peserta didik.

Pembelajaran efektif juga akan melatih dan menanamkan sikap demokratis

bagi peserta didik. Lebih dari itu, pembelajaran efektif menekankan pada

bagaimana agar peserta didik mampu belajar cara belajar (learning how to learn).

Melalui pembiasaan, pembelajaran di kelas menjadi sebuah aktifitas yang

menyenangkan peserta didik tidak merasa terbebani dan bosan dengan materi

yang diajarkan di SMK Cut Nya’ Dien Semarang.

Tujuan yang diharapkan dari tujuan awal diadakannya tsaqofah yaitu

untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membaca dan menulis

Page 64: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

50

Alquran serta memiliki akhlak dan berbudi pekerti yang baik sesuai perintah

ajaran agama Islam, serta memiliki kebiasaan-kebiasaan yang baik dan dibenarkan

oleh agama, adat, tradisi maupun negara, sehingga benar-benar tertanam dalam

diri peserta didik dan akhirnya menjadi kebiasaan yang sulit ditinggalkan

dikemudian hari. Penerapan model tsaqofah dalam pembelajaran mulok PAI di

SMK Cut Nya’ Dien 80% dikatakan berhasil dengan bukti sebagian besar peserta

didiknya mampu membaca Alquran dengan baik dan benar serta memiliki budi

pekerti yang baik, hormat dan tunduk kepada orang yang lebih tua kalu di

sekolahan yaitu guru walau ada sebagian yang belum lancar cara membacanya

dan masih bandel juga ada.

Di sinilah pentingnya penerapan model tsaqofah dalam pembelajaran

mulok PAI di SMK Cut Nya’ Dien Semarang. Penerapan model tsaqofah dalam

pembelajaran mulok PAI di SMK Cut Nya’ Dien Semarang merupakan sebagai

alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar. Tsaqofah disebut

sebagai alat motivasi ekstrinsik karena secara tidak langsung mampu

mendongkrak kebiasaan siswa yang awalnya kurang baik menjadi lebih baik lagi

serta memberikan energi semangat belajar yang didapat dari manfaat bacaan yang

mereka baca setiap harinya di sekolah yaitu asmaul husna, doa-doa, dan ayat

Alquran yang mereka baca. Alat motivasi ekstrinsik adalah metode berfungsi

sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang,

selain itu untuk menjadikan siswa mahir berkinerja dalam memecahkan masalah

dan membiasakan kegiatan yang sesuai ajaran Islam.

Telah penulis uraikan pelaksanaan pembelajaran mulok PAI melalui

model tsaqofah pada pembahasan sebelumnya. Ternyata dalam praktek, model

pembelajaran tsaqofah ini kurang dapat sepenuhnya diterapkan secara maksimal

seperti yang ditargetkan dalam tujuan pembelajaran. Menurut penulis hal ini

dikarenakan penerapan model tsaqofah dalam pembelajaran yang diterapkan

dipelajaran mulok PAI di SMK Cut Nya’ Dien dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan masih dalam perjalanan proses yang membutuhkan penyempurnaan.

Proses penerapan model tsaqofah kedalam pembelajaran mulok PAI

membutuhkan penyempurnaan dan perlu ditingkatkan lagi karena melihat

Page 65: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

51

penerapannya belum berhasil 100% masih ada sebagian peserta didik yang belum

bisa membaca Alquran dan akhlaknya masih kurang baik, hal ini mengingat

KTSP baru berlaku secara intensi tahun 2008 kemarin.

Persiapan yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran mulok PAI

melalui model tsaqofah di SMK Cut Nya’ Dien Semarang guru PAI telah

berupaya maksimal. Hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan adalah guru

sebagai fasilitator harus benar-benar menguasai materi, dalam pembuatan RPP

belum menggunakan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

Ada beberapa hal yang kurang dikuasai oleh guru, seperti saat siswa

menanyakan dalil dan pendapat ulama guru tidak siap, yang terjadi guru lebih

mengedepankan argumennya sendiri. Dari hal ini penulis menilai memang guru-

guru PAI kurang melakukan pengembangan pengetahuannya tentang agama dan

kurang mengikuti wacana-wacana aktual. Hal ini jelas menjadikan penerapan

model tsaqofah kurang maksimal mencapai tujuan pembelajaran.

Hal penting yang perlu diperhatikan guru dalam persiapan adalah siswa

agar dapat menguasai materi pelajaran secara komprehensif. Dalam arti siswa

benar-benar menguasai, memahami dan mengetahui implementasinya dalam

kehidupan, dalam pelaksanaanya penulis rasa belum komprehensif karena tingkat

keberhasilannya baru 80% belum mencapai maksimal. Guru perlu mengadakan

tindak lanjut penerapan tsaqofah ini apakah sudah diaplikasikan kedalam

kehidupan sehari-hari peserta didik apa belum. Materi pelajaran agama bukanlah

bersifat eksakta yang hanya cukup dihafalkan secara teori, tetapi bersifat amaliyah

yang dituntut untuk dilaksanakan dalam kehidupan.

Siswa-siswi di SMK Cut Nya’ Dien Semarang sangat heterogen tingkat

intelektualitasnya. Ada yang mempunyai penyerapan materi cepat tetapi ada juga

yang lamban. Para siswa SMK Cut Nya’ Dien juga berlatar belakang dari

sekolah-sekolah umum (Sekolah Menengah Pertama), bukan dari madrasah dan

pesantren sehingga pengetahuan keagamaan mereka terbatas.

Mereka mendapatkan pelajaran agama hanya dari bangku sekolah, guru-

guru ngaji di musholla/masjid atau dari privat dan orang tua. Pengalaman

keagamaan para siswa SMK Cut Nya’ Dien Semarang juga ikut mempengaruhi

Page 66: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

52

pembentukan intelektualitas para siswa. Ada siswa yang lingkungan sosial dan

keluarganya memperhatikan pendidikan dan perilaku keagamaan mereka, tetapi

juga ada siswa yang lingkungan sosial dan keluarganya memang kurang

memperhatikan pendidikan dan perilaku keagamaan mereka.

Kondisi intelektualitas para siswa masih dikategorikan belum matang,

sebagaimana intelektualitas remaja umumnya, mereka masih dalam proses belajar

agama. Tetapi para siswa mempunyai antusias dalam mengikuti pembelajaran PAI

sehingga dari pihak sekolah menambahkan mata pelajaran mulok PAI untuk

menambah ilmu pengetahuan tentang agama kepada siswa. Mereka juga

mempunyai pemikiran-pemikiran yang kritis terhadap masalah-masalah

keagamaan. Hal ini dilihat dari indikasi banyaknya siswa yang aktif bertanya pada

guru untuk mengetahui jawaban masalah mereka sehari-hari dalam permasalahan

keagamaan.

Kesiapan guru juga sangat berpengaruh dalam pelaksanaan pembelajaran

mulok PAI. Guru di SMK Cut Nya’ Dien mempunyai pengalaman keagamaan

yang baik untuk melaksanakan pembelajaran tersebut, karena guru PAI telah

sesuai dengan profesinya, yaitu Sarjana Pendidikan Agama Islam dari

lulusanFakultas Tarbiyah.

Ada beberapa hal yang perlu analisis dalam praktek pelaksanaan

pembelajaran mulok PAI melalui model tsaqofah ini diantaranya sebagai berikut :

a. Menentukan masalah

Hal ini sangat penting, karena dengan menentukan dan penjelasan ini

siswa akan tahu batas-batas masalah yang harus didiskusikan sehingga tidak

keluar dari tema, hal ini juga penting untuk mengefektifkan alokasi waktu.

Menentukan masalah memang tidak mudah jika melihat keragaman

intelektualitas siswa. Tidak semua siswa mampu menangkap masalah dengan

benar. Jika ada masalah aktual kadang terlalu sulit untuk dipahami

intelektualitas siswa setingkat SMK, sehingga guru harus hati-hati dan banyak

berperan.

Makna aktual dalam penentuan masalah model tsaqofah menurut

penulis tidak mesti masalah tersebut sifatnya baru, tetapi bisa masalah lama

Page 67: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

53

tetapi masalah tersebut masih berkembang dimasyarakat dan masih bisa

dijadikan bahasan tematik misalnya masalah tahlilan, ziarah kubur, dan tradisi

menjelang puasa.

Hal ini melihat tujuan penerapan tsaqofah tidak bermaksud mencari

jawaban hukum seperti ijtihad yang dilakukan ahli fiqh, tetapi bersifat melatih,

membiasakan, dan membudayakan serta mengembangkan kemampuan

berfikir kritis dan analitis bagi siswa dalam menghadapi situasi dan masalah,

mampu menyikapi dengan mengambil manfaat yang positif dari masalah

tersebut tanpa keluar dari koridor agama.

b. Sumber belajar

Suatu faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas pembelajaran

antara lain belum dimanfaatkannya sumber belajar secara maksimal, baik guru

maupun oleh peserta didik. Kurikulum KTSP guru tidak lagi berperan sebagai

aktor atau aktris utama dalam kelas dalam proses pembelajaran, karena

pembelajaran dapat dilakukan dengan mendayagunakan aneka ragam sumber

belajar. Peserta didik juga dituntut tidak hanya mengandalkan diri sendiri dari

apa yang terjadi di dalam kelas, tetapi harus mampu dan mau menelusuri

aneka ragam sumber belajar yang dibutuhkan.

Sumber belajar yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran yaitu:

1) Manusia, dalam hal ini guru. Kesiapan guru PAI sangat berpengaruh dalam

pelaksanaan dalam pembelajaran mulok PAI. Guru di SMK Cut Nya’ Dien

Semarang mempunyai pengalaman keagamaan yang baik untuk

melaksanakan pembelajaran tersebut, karena guru PAI telah sesuai dengan

profesinya yaitu sarjana pendidikan Islam lulusan dari Fakultas Tarbiyah.

2) Bahan, yaitu sesuatu yang mengandung pesan pembelajaran yang baik

bersifat khusus seperti film pendidikan, peta, buku, dan sebagainya maupun

bahan yang bersifat umum seperti film keluarga berencana bisa

dimanfaatkan untuk kepentingan belajar.

Pelaksanaan pembelajaran mulok PAI melalui model tsaqofah di

SMK Cut Nya’ Dien Semarang secara kualitas buku-buku yang dipakai

dalam pembelajaran sudah memadai. Hal ini dibuktikan dengan pemakaian

Page 68: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

54

buku-buku ilmiah sebagai referensi di luar buku panduan. Namun bila

ditinjau dari segi kuantitasnya buku-buku tersebut masih relatif sedikit jika

dibandingkan dengan jumlah siswa.

3) Lingkungan, yaitu ruang dan tempat dimana sumber-sumber dapat

berinteraksi dengan peserta didik, misalnya perpustakaan, ruangkelas,

laboratorium dan lain-lain. Di samping itu ada pula ruang dan tempat yang

tidak merupakan tempat belajar namun dapa tdimanfaatkan seperti tempat

beribadah (mussolla). Pelaksanaan pembelajaran mulok PAI di SMK Cut

Nya’ Dien Semarang telah aktif menggunakan sumber belajar tersebut.

4) Alat dan peralatan, yaitu sumber belajar untuk produksi atau memainkan

sumber-sumber lain. Alat dan peralatan untuk produksi misalnya, kamera

untuk produksi foto dan tape recorder untuk rekaman. Alat dan peralatan

yang digunakan untuk memainkan sumber lain misalnya, proyektor film,

pesawat TV, radio dan lain-lain.

Pelaksanaan pembelajaran mulok PAI melalui model tsaqofah, alat-

alat tersebut bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan, dalam

pelaksanaannya di SMK Cut Nya’ Dien Semarang alat dan peralatan

tersebut belum digunakan. Fasilitas yang dimiliki SMK Cut Nya’ Dien

Semarang sendiri sebenarnya dikategorikan lengkap, namun guru PAI

belum kreatif dalam penggunaan fasilitas yang dimiliki sekolah sebagai

sumber belajar dengan bukti banyak guru yang belum bisa atau belum tau

bagaimana cara mengoperasionalkan LCD proyektor atau laptop. Guru

PAI hendaknya belajar lebih kreatif menggunakan fasilitas yang dimiliki

sekolah sebagai sumber belajar. Prinsip pembelajaran bahwa apa yang ada

di lingkungan sekolah dan sekelilingnya bisa menjadi sumber belajar dan

alat belajar.

c. Guru

Guru merupakan faktor penting yang besar pengaruhnya terhadap

keberhasilan pembelajaran. Untuk memenuhi tuntutan guru yang berkualitas

diperlukan berbagai kemampuan mengajar, salah satunya adalah pengelolaan

kelas.

Page 69: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

55

Dari segi proses guru dikatakan berhasil apabila mampu melibatkan

sebagian besar peserta didik secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial

dalam pembelajaran. Di samping itu, dapat dilihat dari gairah dan semangat

mengajarnya serta adanya rasa percaya diri. Sedangkan dari segi hasil, guru

dikatakan berhasil apabila pembelajaran yang diberikannya mampu

menjadikan perubahan perilaku pada sebagian besar peserta didik ke arah

yang lebih baik.

Pembelajaran mulok PAI melalui model trsaqofah dapat melibatkan

siswa secara aktif. Karena model ini berupaya mengembangkan kemampuan

berpikir kritis dan kreatif. Selain itu model ini melatih siswa untuk

membiasakan hal-hal yang baik yang diajarkan dalam ajaran Islam serta siswa

terbiasa berdiskusi mengenai hal-hal yang baru untuk memecahkan masalah

kehidupan dan bekerja sama.

Guru PAI juga mempunyai antusias dan bergairah terhadap bahan,

kelasnya dan seluruh pengajarannya. Selain itu juga mempunyai kemampuan

berbicara dengan jelas dan komunikatif.

d. Evaluasi

Evaluasi atau penilaian merupakan upaya untuk membuat keputusan

tentang tingkat hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Sistem

evaluasi yang tidak hanya pada ranah kognitif, akan tetapi pada afektif dan

psikomotorik yaitu melalui sikap dan perbuatan siswa. Dengan seringnya guru

melakukan evaluasi setelah melakukan pembelajaran mulok PAI melalui

model tsaqofah dengan mengunakan metode problem solving guru dapat

melihat kelebihan dan kekurangan siswa. Hal ini dapat dilihat saat guru

memberikan solusi atas beberapa keluhan dan kesulitan siswa dalam

pembelajaran PAI. Guru juga memahami tingkat kecerdasan siswanya, karena

saat pembelajaran mulok PAI melalui model tsaqofah selesai guru senantiasa

melakukan post tes dan pre test dipertemuan berikutnya.

Dari analisa di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran mulok PAI

melalui model tsaqofah merupakan salah satu model pembelajaran yang cocok

Page 70: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

56

dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Model ini melibatkan

siswa secara aktif dan merangsang kemampuan berpikir siswa.

F. Hambatan dan Solusi dalam Pelaksanaan Pembelajaran Mulok PAI

Melalui Model Tsaqofah

Telah penulis sebutkan dipembahasan sebelumnya, bahwa diantara

hambatan dalam pembelajaran mulok PAI adalah:

1. Adanya kesulitan menentukan masalah yang tingkat kesulitannya sesuai

dengan tingkat berpikir siswa

2. Ada kesulitan para siswa dalam mengubah kebiasaan mereka dari

pembelajaran yang dulunya hanya sekedar mendengar dan menerima

informasi (dengan metode ceramah) menjadi belajar dengan banyak berpikir

dan yang dulunya tidak terbiasa menjadi sebuah pembiasaan.

3. Banyak memerlukan sumber-sumber belajar lain, selain buku-buku pegangan

pelajaran PAI, yang kadang tidak ada di perpustakaan sekolah sehingga para

siswa kadang harus membeli atau meminjam di perpustakaan lain, yang

membutuhkan waktu lama dan membutuhkan biaya.

4. Ada diantara para siswa yang kesulitan memahami buku-buku ilmiah yang

belum mereka kuasai teori dan wacananya, padahal buku itu merupakan buku

penunjang untuk referensi pemecahan masalah.83

Dari beberapa kekurangan tersebut di atas maka semestinya guru

mengambil beberapa langkah yang memberikan solusi. Langkah-langkah tersebut

diantaranya adalah:

1. Guru hendaknya menetapkan beberapa referensi yang mudah dimengerti oleh

siswa dan mudah mendapatkannya,

2. Guru membantu siswa dalam menentukan masalah

3. Pembelajaran hendaknya lebih diefektifkan, dengan persiapan yang matang

dan alokasi waktu yang tepat.

83 Hasil Wawancara dengan Bapak Ngirfani, S.PdI.pada tanggal 7 Februari 2011.

Page 71: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

57

4. Sekolah hendaknya mengembangkan perpustakaan dengan lebih memberi

tambahan buku-buku referensi penunjang, tidak hanya buku pelajaran.

5. Guru semestinya lebih banyak membaca dan mengembangkan materi PAI

yang relevan dengan kehidupan.

6. Guru seharusnya menambah pengalaman tentang PAI melalui media media

dan konsultasi tentang permasalahan yang dihadapi siswa dengan orang yang

berkompeten di bidangnya (ulama atau cendekiawan muslim).

Mengatasi hambatan pembelajaran mulok PAI diharapkan pembelajaran

lebih lancar dan efektif serta efisien. Selain itu Pelaksanaan pembelajaran mulok

PAI melalui model tsaqofah juga mempunyai beberapa aspek positif.

1. Dengan model tsaqofah akan menjadikan siswa terbiasa dengan pembiasaan

yang baik sesuai dengan ajaran Islam serta menghadapi dan memecahkan

masalah secara trampil bila menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari,

dalam menghadapi masalah sosial dan keagamaan, baik dalam keluarga dan

masyarakat. Pembelajaran untuk menghadapi masalah tersebut merupakan hal

yang sangat berguna bagi kehidupannya.

2. Metode ini dapat membuat pendidikan agama Islam di sekolah lebih relevan

dengan kehidupan. Melihat permasalahan-permasalahan keagamaan dalam

perkembangan zaman yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari terus

bermunculan. Dengan penerapan model tsaqofah dalam pembelajaran mulok

PAI maka siswa diharapkan mampu menjawab permasalahan-permasalahan

tersebut.

3. Metode ini dapat merangsang siswa mengembangkan kemampuan

membiasakan, berpikir secara kreatif, menyeluruh dan demokratis, karena

siswa membiasakan serta mempraktekkannya secara langsung dalam

kehidupan sehari-hari serta menyoroti permasalahan dari berbagai segi

pendapat dan kejadian dalam rangka mencari pemecahannya.

4. Metode ini dapat memupuk keimanan dan ketaqwaan serta menumbuhkan rasa

tanggung jawab pada peserta didik

Page 72: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian-uraian bab-bab sebelumnya dapat penulis tarik beberapa

kesimpulan, diantaranya:

1. Implementasi pendekatan pembiasaan mapel tsaqofah dalam pembelajaran

mulok PAI di SMK Cut Nya’ Dien Semarang

Dimana implementasi pendekatan pembiasaan itu dilakukan secara terus

menerus dan konsisten setiap hari dan di mulai dari peserta didik masuk sekolah

sampai peserta didik pulang sekolah. Dan pendekatan ini sangat sesuai untuk

bentuk pembelajaran budaya Islami pada peserta didik, karena pada usia ini

peserta didik mempunyai sifat yang mudah meniru dan pembentukan jati yang

sebenarnya. Dengan melalui pembudayaan Islami ini akhlak peserta didik di SMK

Cut Nya’ Dien sudah mulai tertata sesuai dengan tujuan, visi, dan misi dari

sekolah tersebut.

2. Kelebihan dan kekurangan dari implementasi model tsaqofah dalam

pembelajaran mulok PAI di SMK Cut Nya’ Dien Semarang

Sebagai suatu model pembelajaran, model tsaqofah ini juga memiliki

kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihan dari model pembelajaran tsaqofah

ini adalah :

d. Dapat menghemat tenaga dan waktu dengan baik.

e. Pembiasaan tidak hanya berkaitan dengan aspek lahiriyah tapi juga

berhubungan dengan aspek batiniyah.

f. Pembiasaan dalam sejarah tercatat sebagai metode yang paling berhasil dalam

pembentukan kepribadian peserta didik.

Sedangkan kelemahan dalam metode pembiasaan adalah :

c. Membutuhkan tenaga pendidik yang benar-benar dapat dijadikan contoh

panutan yang baik bagi anak didik.

Page 73: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

59

d. Membutuhkan pendidik yang dapat mengaplikasikan antar teori pembiasaan

dengan kenyataan-kenyataan atau praktek nilai-nilai yang disampaikan.84

B. Saran-Saran

Dari ringkasan temuan serta kesimpulan dari peneliti dan dengan segala

kerendahan hati, penulis akan mengajukan beberpa saran yang sekiranya dapat

dijadikan bahan pertimbangan. Adapun saran-saran tersebut adalah :

1. Pihak sekolah baik kepala sekolah, pendidik, pegawai, karyawan harus bisa

menjadi teladan bagi peserta didik dalam tindak lakunya, khususnya saat di

lingkungan sekolah, dan bisa menjadi orang tua sekaligus sahabat bagi peserta

didik.

2. Pihak sekolah (kepala sekolah, guru, pegawai dan karyawan) harus menjalin

komunikasi yang intens dengan keluarga peserta didik baik secara formal

maupun non formal.

3. Bagi guru pengampu mata pelajaran mulok PAI hendaknya menguasai

berbagai metode mengajar, sehingga materi akan mudah di pahami anak.

C. Kata Penutup

Demikianlah akhir dari tulisan ini dengan mengucapkan syukur

Alhamdulilah penulis memohon kepada Allah SWT. Mudah-mudahan tulisan ini

memberikan manfaat dan konstribusi positif bagi penulis maupun siapa saja yang

mau memetik ilmu maupun pengalaman dari penulisan skripsi ini.

“Tiada gading yang tak retak”. Oleh karena itu kritik dan saran yang

konstruktif sangat penulis harapkan demi kelengkapan dan kesempurnaan skripsi

ini. Teriring do’a semoga setiap langkah kita dalm setiap perbuatan selalu

menuntun ke jalannya dan selalu mendapatkan ridhoNya. Amin.

84 Soejono, Pendahuluan Ilmu Pendidikan Umum, (Bandung : Angkasa Offset, 1990),

hlm. 160.

Page 74: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

60

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Imam Mu’min Sa’addudin, Al_Akhlaqi Fil Islam, terj. Dadang Sobar Ali, Meneladani Akhlak Nabi, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2006, Cet. I.

Abdul, Muhammad Salam dan Abdul Sani, Musnad Ahmad Bin Hambal, Juz IV, Beirut: Dar al -Alamiah, 142 H. Al-rasyidin dan Samsul Nizar, Pendekatan Histories, Teoritis dan Praktis,

Filsafat Pendidikan Islam, Ciputat : Ciputat Press, 2005.

Arief , Armai Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2002, Cet. I, hlm. 110.

An-Nahlawi, Abdurrahman, “Ushulut Tarbiyatul Isamiyah wa Asalibuha”, terj. Herry Noer Ali, Prinsip-Prinsip dan Metoda Pendidikan Islam, Dalam Keluarga, di Sekolah dan di Masyarakat, Bandung : CV. Diponegoro, 1989.

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006, Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah .2006.

Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya, Jakarta:

Rineka Cipta, 2008. Budiningsih, AsriBelajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2005. Burhanuddin, Tamyis, Akhlak Pesantren, Yogyakarta : Ittaqa Press, 2001. Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta:

Ar-Ruzz Media, 2008. Constantine K Zurayk, The Refinement Of Characte, Beirut : American

University, tth D Marimba, Ahmad, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: PT. Al

Ma’arif, 1999), Cet. V. D. Sudjana S, Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif, Bandung: Falah Production,

2001. Daradjat, Zakiah, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995

Page 75: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

61

Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: PT. Syaamil Cipta Media, 2005.

Frederick J. McDonald, Educational Psychology, San Francisco : Wads Worth

Publishing Company, 1959 God Frey Thomson, A Modern Philosophy of Education, London: 1957 Gulo, W, Stategi Belajar Mengajar, Jakarta: Grasindo,2002. Hamid, Abu Muhammad Al Ghazali, Ihya’ Ulum Ad-Din, Beirut : Dar Al-Kutub, 1989, Jilid II Ismail, SM, Stratesgi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang:

RaSAIL, 2008, Cet,I. Lisnawaty Simanjuntak, dkk, Metode Mengajar Matematika, Jakarta: Rineka

Cipta, 1993. Margono, Metodologi Penetian Pendidikan, Jakarta : PT.Rineka Cipta, 2000, Cet.II. Malik Ibn Anas, Al-Muwatta’, Beirut: Ifa’ Jadidah, t.th. Ma’ruf, Farid, Etika Ilmu Akhlak, Jakarta : Bulan Bintang, 1995. Miarso, Yusuf hadi Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Prenada Media,

2004. Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,

1993, Cet.IV. Muhajir, Noeng, Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta : Rake Saras, 1996, edisi III. Muhaimin, Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam, Pemberdayaan Pengembangan

Kurikulum Hingga Redefinisi Islamisasi Pengetahuan, Bandung: Nuansa 2003. Muhaimin, et. al., Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan

Agama Islam di Sekolah, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2001 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekat Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000, Cet. V. Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Misaka Galiza,

2003, Cet II.

Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep Karakteristik dan Implementasi, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2003, Cet. III.

Munawwir, Ahmad Warson, Kamus Al- Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap, Surabaya : Pustaka Progressif, 1997, edisi II.

Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001 Nasih, Abdullah, Ulwan, Pendidikan Anak Menurut Islam Kaidah-Kaidah Dasar,

diterjemahkan oleh Ahmad Masykur Hakim, Bandung : PT.Remaja Rosdakarya, 1992, Cet.I,

Nawawi, Haidar, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta : Gajah Mada University Press,1998.

Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara, 1995,Cet. I, Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Kalam Mulia, 2005 Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Page 76: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

62

Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006, Cet.3. Siregar, Marasuddin, “Pengelolaan Pengajaran : Suatu Dinamika Profesi

Keguruan”, dalam Chabib Thoha (eds.), PBM-PAI di Sekolah, Eksistensi dan Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar dan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 1998

Suardi, Edi, Pedagogik 2, Bandung : Angkasa,2005, Cet.2. Sudjana, Nana, Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar,

Bandung: Sinar Baru Algensinndo, 1996 Sudjana, Nana, dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung:Sinar Baru,

1989. Soejono, Pendahuluan Ilmu Pendidikan Umum, Bandung : Angkasa Offset, 1990 Supriyono, Agus, Cooperative Learning; Teori dan Aplikasi PAIKEM,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, Cet. 2

Sukmadinata, Nana Syayodih, (2000), Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek, Bandung, Remaja Rosda Karya.

Soenarjo, (eds.), Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: PT. Intermasa ,1985. Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 1992, Cet. I,

Thoifuri, Menjadi Guru Inisiator, Semarang : RaSAIL, 2007. Cet I. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai

Pustaka,2005, Cet.III. Thoha, Chabib Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996. Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,

Jakarta:Prestasi Pustaka:2007

Warsita, Bambang Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2008

Winkel,W.S, Psychology Pengajaran, Jakarta : PT.Gramedia, 1989. Cet.II. Yunus, Mahmud, Kamus Arab – Indonesia, Jakarta : Yayasan Penyelenggara

Penterjemah/Pentafsiran Al-Qur’an, 1972. Zuriah, Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Antara Teori dan Praktek,

Jakarta : PT.Bumi Aksara,2006, Cet.I, Zuhairini, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Solo : Ramdhani, 1993

Page 77: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

63

PEDOMAN OBSERVASI

Hari/Tanggal :

Kelas :

Guru Pamong :

A. Kegiatan pembukaan pembelajaran atau persiapan

No Kategori / Sifat

Kegiatan

Probabilitas Check List Alasan

1. Pembiasaan

berdoa bersama /

Harian

a. Dipimpin siswa untuk memulai

membaca doa-doa sesuai dengan buku

panduan nuansa Islami

b. Siswa membaca doa bersama-sama

c. Ada beberapa siswa yang sudah hafal

bacaan doa tanpa melihat buku panduan

d. Ada siswa yang tidak mau membaca

dan berdoa bersama

e. …………………………

2. Kegiatan rutin

harian sebelum

materi di

sampaikan/

Harian

a. Peserta didik Membaca asmaul husna

b. Peserta didik Membaca doa belajar

c. Peserta didik Membaca nadhoman doa

syaih Abdul Qodir Jailani

d. Peserta didik Membaca syahadat

e. Peserta didik Membaca sholawat

nariyyah

f. ……………………………

……………………………

Page 78: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

64

B. Pelaksanaan Kurikulum Pembelajaran mulok PAI di SMK Cut Nya’ Dien Semarang

No Kategori Probabilitas Check List Alasan

1. Metode yang

digunakan dalam

penyampaian

materi

pembelajaran

mulok PAI

a. Metode ceramah

b. Metode cerita

c. Metode demonstrasi

d. Metode pembiasaan

e. Metode problem solving

f. ………….............................

2. Materi yang

diberikan

a. Pendidikan keimanan

b. Pendidikan ibadah

c. Pendidikan akhlak

d. Pendidikan sejarah kebudayaan

Islam

e. Pendidikan Alquran hadis

f. …………………………..

3 Reformasi

pendidikan di

dalam kelas

a. Menunjukkan akhlak yang baik

b. Memakai pakaian sopan dan

menutup aurat

c. Mampu menyampaikan materi

dengan baik

4. Kesesuaian

metode dengan

materi yang

disampaikan

a. Siswa mampu memahami materi

dengan metode yang digunakan

b. Sebagian siswa mampu memahami

materi dengan metode yang

digunakan

c. Keseluruhan anak kesulitan

memahami materi dengan metode

yang digunakan

5. Evaluasi KBM

a. Portofolio

b. Pekerjaan rumah

c. Prilaku keseharian

Page 79: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

65

6 Bentuk

Pembiasaan

harian yang di

lakukan di luar

pelajaran dan

kehidupan sehari-

hari

Bentuk

pembiasaan

mingguan yang

dilakukan di luar

jam sekolah

Bentuk

pembiasaan

bulanan yang

dilakukan di luar

jam pelajaran

tsaqofah.

a. Membaca doa-doa sesuai dengan

buku panduan nuansa Islami

b. Sholat dhuhur berjamah

c. Sholat fardhu 5 waktu

d. Sholat dhuha

e. Sholat sunnah

f. Bersalaman dengan guru ketika

masuk dan pulang sekolah

a. Refleksi keagamaan bersama guru

SMK Cut Nya’ Dien

b. Mujahadah dari rumah-rumah

ketua yayasan, guru dan tenaga

pendidikan SMK Cut Nya’ Dien

Semarang

a. Pengajian seluruh civitas SMK Cut

Nya’ Dien Semarang

b. Mujahadah dari rumah kerumah

para siswa

Page 80: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

66

Pedoman Wawancara

UMUM 1. Bagaimanakah sejarah dan perkembangan SMK Cut Nya’ Dien

Semarang?

2. Siapakah pendiri SMK Cut Nya’ Dien Semarang?

3. Apa tujuan didirikan SMK Cut Nya’ Dien Semarang serta apa visi dan misi SMK ni?

4. Bagaimanakah keadaan guru, karyawan, dan siswa di SMK Cut Nya’ Dien Semarang?

5. Dimanakah letak SMK Cut Nya’ Dien Semarang?

KHUSUS 1. Bagaimana kurikulum secara umum di SMK Cut Nya’ Dien Semarang?

2. Bagaimana proses perencanaan kegiatan tsaqofah di SMK Cut Nya’ Dien Semarang?

3. Apa tujuan diadakannya kegiatan tsaqofah di SMK Cut Nya’ Dien Semarang?

4. Apa saja materi yang disampaikan dari kegiatan tsaqofah di SMK Cut Nya’ Dien Semarang?

5. Bagaimana proses penyampaian materi mulok PAI melalui kegiatan tsaqofah?

6. Apa saja kelebihan dan kelemahan dari model tsaqofah dalam pembelajaran mulok PAI?

Page 81: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBIASAAN MAPEL …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-idaasmara0-5255-1-skripsi-a.pdf · arti seimbang dengan kehidupan sehari-harinya. ... dan aspek

67

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Ida Asmara

2. Tempat & Tgl Lahir : Semarang, 06 Juli 1988

3. NIM : 073111080

4. Alamat Rumah : JL.Kiwongsokusumo RT 02 RW IX

Genuksari

Genuk Semarang Jawa Tengah 50117

HP : 085290690977

E-mail : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. TK Pertiwi V Genuk Semarang 1993/1995

b. SD Negeri Genuksari 02 Semarang 1995 / 2001

c. SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Tamansiswa Yogyakarta 2001/2004

d. Madrasah Aliyah Negeri II Yogyakarta 2004/2007

e. IAIN Walisongo Semarang 2007/2011

2. Pendidikan Non Formal

a. TPQ Miftahul Ulum Semarang 1995/1997

b. Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta 2001/2006

Semarang, 13 Juni 2011

Ida Asmara

NIM : 073111080