implementasi pembaharuan metode dan media …akuntansi.polinema.ac.id/contents/17 prosiding sna mk,...
TRANSCRIPT
149
Implementasi Pembaharuan Metode dan
Media Pembelajaran dengan Paikem
Indrayati1)
1)Politeknik Negeri Malang
Abstrak
Pembelajaran SIA dan Auditing di Polinema masih belum dapat memberikan hasil yang
sesuai dengan kebutuhan dunia nyata yaitu yang memenuhi aspek kognitif, psikomotorik
maupun aspek afektif karena penggunaan metode pembelajaran tradisional yaitu ceramah
dengan media papan tulis. Oleh karena itu dalam pembelajaran yang akan datang peneliti
mengembangkan metode yang baru yaitu Paikem berdasarkan Project based learning dan
Cooperative learning serta pembaharuan dalam media pembelajaran yaitu dengan
penggunaan bahan ajar, power point multimedia, adanya RPS, SILABI, GBPP, SAP.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan menerapkan metode Paikem
berbasis proyek dan pemanfaatan multimedia agar pembelajaran SIA di jurusan akuntansi
Polinema dapat menghasilkan SDM dengan kualitas yang tinggi yang mampu bersaing di
pasar global atau internasional. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian
terapan-kualitatif dengan penelitian tindakan kelas. Peneliti mengidentifikasi permasalahan
yang terjadi di kelas, memeriksa di lapangan, kemudian membuat rencana proyek-proyek
pembelajaran, pelaksanaan dan observasi yang datanya diambil dari industri kemudian
evaluasi. Permasalahan yang timbul akan dianalisis dan dipecahkan oleh mahasiswa dengan
kemampuan berdasarkan teori yang ada, dipresentasikan di kelas dan didiskusikan secara
kelompok dengan menggunakan media multimedia dan bahan ajar. Hasil dari penelitian ini
adalah mahasiswa menjadi lebih berkompeten dalam memahami dan mengaplikasikan teori
Auditing ke dalam dunia nyata serta mampu memecahkan permasalahan yang ada di dunia
nyata. Kesimpulan yang didapatkan adalah metode pembelajaran proyect based learning
berhasl diterapkan pada pembelajaran mata kuliah Auditing di Politeknik Negeri Malang.
Kata kunci : Paikem berbasis Project based learning dan Cooperative Learning
Pendahuluan
Politeknik Negeri Malang adalah
perguruan tinggi dengan latar belakang
pendidikan profesional yang
mengutamakan peningkatan kemampuan
penerapannya (skill) atau ketrampilan
untuk menyiapkan mahasiswa menjadi
anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan profesional yang dapat
menerapkan, mengembangkan dan
menyebarluaskan ilmu penegtahuan dan
teknologi dan mempunyai ketrampilan
yang memadai. Program studi akuntansi
merupakan salah satu jurusan di
Politeknik Negeri Malang yang
mengemban tugas untuk menghasilkan
alumni yang siap kerja, terampil dalam
bidang akuntansi dan mampu bersaing di
pasar global sesuai dengan visi-misinya.
Penilaian kualitas produk pendidikan
pertama-tama terlihat pada
perkembangan sikap dasar seperti sikap
kritis akademis ilmiah dan kesediaan
terus mencari kebenaran . Oleh karena
itu konsep pendidikan tidak direduksi
pada ujian yang hanya mengukur transfer
ilmu pengetahuan saja (kognitif) , namun
lebih luas mencakup pembentukan
ketrampilan (skill) (psikomotorik) dan
sikap dasar (basic attitude) atau afektif,
seperti kekritisan, kreativitas dan
keterbukaan terhadap inovasi dan aneka
penemuan. Semua itu amat diperlukan
agar peserta didik mampu bertahan hidup
150 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.149-160
dan menjawab tantangan yang selalu
berkembang. Dalam hal ini, pendidik
dituntut tidak sekedar sebagai pentransfer
ilmu, namun lebih dari itu juga berperan
sebagai agen pencerahan. Idealisme
pendidik, meminjam istilah Socrates
adalah eutika, bidang yang membantu
peserta didik melahirkan inovasi dan
pengetahuan.
Helts 2003-2010 yang dikeluarkan
Detjen Dikti bulan April 2010 memberi
amanah yang salah satunya adalah
penerapan prinsip Student-Centered
Learning (SCL) dalam proses
pembelajaran. Terdapat beragam metode
pembelajaran dalam Student-Centered
Learning (SCL) diantaranya adalah Case-
Based Learning, Cooperative Learning
dan Project Based Learning.
Proses pembelajaran yang banyak
dipraktekkan sekarang ini sebagian besar
adalah berbentuk ceramah (lecturing).
Pada saat mengikuti kuliah atau
mendengarkan ceramah, mahasiswa
sebatas memahami sambil membuat
catatan dan kadang mengantuk. Dosen
menjadi pusat peran dalam pencapaian
hasil pembelajaran (teacher-centered
learning) dan seakan-akan menjadi satu-
satunya sumber ilmu.
Pola pembelajaran dosen aktif dengan
mahasiswa pasif ini mempunyai
efektivitas pembelajaran yang rendah.
Efektivitas pembelajaran mahasiswa
umumnya terbatas, terjadi pada saat-saat
akhir mendekati ujian. Pembelajaran
yang diterapkan saat ini berfokus pada
pemahaman materi saja. Dari metode
yang diterapkan itu, mahasiswa tidak
memiliki gambaran penerapan materi
pada dunia bisnis. Karena itu metode
pembelajaran saat ini belum dapat
mengasah kemmpuan analisis mahasiswa,
kepekaan terhadap permasalahan, melatih
pemecahan masalah serta kemampuan
mengevaluasi permasalahan secara
holistic. Berdasarkan pada latar belakang
pendahuluan, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah implementasi
pembaharuan metode pembelajaran
pada mata kuliah SIA dan Auditing
dengan Paikem dengan penggunaan
multimedia dan bahan ajar.
Sehubungan dengan permasalahan
seperti yang dijelaskan di atas, maka
tujuan penelitian ini adalah usulan
pengembangan model pembelajaran
untuk diterapkan pada mata kuliah SIA
dan Auditing adalah metode Paikem
berdasarkan project based learning
denagn memanfaatkan bahan ajar, alat
peraga dengan multimedia serta laporan
implementasi SIA ke dunia nyata yaitu
UMKM. Sedangkan tujuan khususnya
adalah (1) untuk merubah metode
pembelajaran dari teacher-centered-
learning menjadi student-centered-
learning (2) untuk mengkonstruksi atau
mendesain metode pembelajaran yang
baru yaitu Paikem dengan siswa aktif
(Student-centered-learning) dengan
menggunakan proyect-based-learning
dan cooperative learning(3)
meningkatkan kreativitas mahasiswa
dalam mengkaji teori dan menerapkan
dalam praktek untuk mengatasi
permasalahan yang ada dalam dunia
nyata (4) membuat buku ajar Auditing (5)
membuat suasana pembelajaran yang
efektif sesuai dengan rencana yang ada
dalam kompetensi atau kurikulum
berbasis kompetensi (6) membuat
suasana pembelajaran menjadi
menyenangkan dengan menggunakan
sarana multimedia serta alat peraga.
Kajian Literatur
Paikem adalah singkatan dari
pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,
efektif dan menyenangkan. Adapun
maksud dari masing-masing kata
PAIKEM menurut Suparlan dkk
(2008:70) yaitu:
1. Aktif dimaksudkan bahwa dalam
proses pembelajaran guru/dosen
03
Indrayati, Implementasi Pembaharuan Metode....151
harus menciptakan suasana
sedemikian rupa sehingga peserta
didik aktif mengajukan
pertanyaan, mengemukakan
gagasan, dan memecahkan
masalah.
2. Inovatif yaitu guru/dosen harus
menciptakan kondisi belajar dan
kegiatan pembelajaran yang baru
sesuai tuntutan dan perkembangan
pendidikan seperti penggunaan
project-based-learning,
cooperative-learning, case-based-
learning.
3. Kreatif yaitu guru menciptakan
kegiatan belajar yang beragam
sehingga memenuhi berbagai
tingkat kemampuan siswa atau
kreativitas siswa dalam
memecahkan permasalahan.
4. Efektif yaitu menghasilkan apa
yang harus dikuasai siswa setelah
proses pembelajaran yakni
mencapai tujuan/kompetensi yang
ditetapkan.
5. Menyenangkan yaitu guru/dosen
harus mampu menciptakan
suasana belajar mengajar yang
menyenangkan tidak
membosankan sehingga siswa
memusatkan perhatiannya tinggi
dan pembelajaran menjadi cepat
seperti adanya alat peraga maupun
bahan ajar (handout) dalam
pembelajaran, serta penggunaan
multimedia dan website.
Menurut Ahmadi (2011:30) PAIKEM
merupakan pembelajaran aktif, inovatif,
kreatif, efektif dan menyenangkan.
Menurut Syah dan Kariadinata (2009:1)
PAIKEM merupakan singkatan dari
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif dan Menyenangkan. Selanjutnya
PAIKEM dapat didefinisikan sebagai
pendekatan mengajar (approach to
teaching) yang digunakan bersama
metose tertentu dan pelbagai media
pengajaran yang disertai penataan
lingkungan sedemikian rupa agar proses
pembelajaran menjadi aktif, inovatif,
kreatif, efektif dan menyenangkan.
Menurut Tarmizi (2009) PAIKEM
adalah singkatan dari pembelajaran aktif,
inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan. Aktif dimaksudkan
bahwa dalam proses pembelajaran
guru/dosen harus menciptakan suasana
sedemikian rupa sehingga siswa aktif,
bertanya, mempertanyakan,
mengemukakan gagasan, memecahkan
masalah. Pembelajaran inovatif bisa
mengadaptasi dari model pembelajaran
yang menyenangkan seperti pembelajaran
berdasarkan proyek, kooperatif, kasus,
tugas serta penggunaan multimedia serta
alat peraga.
Metode Paikem merupakan salah satu
model pembelajaran yang ideal. Metode
Paikem membantu siswa mendapatkan
ide-ide sendiri dalam pembelajaran yang
berlangsung dengan pendekatan
lingkungan sekitar. Dampak positif
diterapkannya model PAIKEM yaitu
siswa dapat terpacu sikap rasa
keingintahuannya tentang sesuatu yang
ada di lingkungannya. Seandainya kita
renungi empat pilar pendidikan yaitu
learning to how (belajar untuk
mengetahui), learning to be ( belajar
untuk menjadi diri sendiri), learning to
do ( belajar untuk mengerjakan), dan
learning to live together (belajar untuk
hidup bersama-sama)
Project based learning atau
pembelajaran berbasis proyek merupakan
pendekatan atau strategi pembelajaran
yang antara lain dirancang untuk lebih
mendekatkan calon lulusan pendidikan
tinggi kepada dunia kerja dengan adanya
proyek untuk membuat laporan hasil
observasi di dunia bisnis dan industri
sebagai salah satu tugas dari pelaksanaan
152 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.149-160
pendekatan ini. Project based learning
ini akan efektif jika didukung oleh
teknologi. Teknologi yang dibelajarkan
kepada mahasiswa selama proses
pembelajaran berlangsung adalah multi
media dan alat peraga. Multi Media dan
alat peraga yang dibelajarkan kepada
mahasiswa dimaksudkan untuk
meningaktkan kualitas hasil proyek dari
pelaksanaan project based learning. Hasil
yang diperoleh dari pelaksanaan project
based learning bukan hanya berupa
laporan tertulis (text) namun juga paket
presentasi dengan multimedia yang dapat
ditampilkan melalui gabungan antara
grafis, foto, slide, tape, animasi, video
dan audio dan alat peraga atau sering kita
sebut dengan e-learning. Presentasi ini
dapat ditampilkan melalui Web Site,
Computer Presentation, Video Program
(San Mateo County Office of Education
2011). Dengan strategi pembelajaran
semacam ini diharapkan skills mahasiswa
akan meningkat dan sesuai dengan
spesifikasi yang dibutuhkan oleh pasar
kerja untuk bidang-bidang pekerjaan
yang relevan.
Beberapa aspek yang membedakan
pembelajaran Berbasis Proyek dengan
pembelajaran tradisional dideskripsikan
oleh Thomas, Mergendoller, &
Michaelson (2006) sebagaimana dalam
Tabel 2 berikut.
Tabel 1
Perbedaan Pembelajaran Berbasis Proyek
Dan Pembelajaran Tradisional
Aspek
Pendidik
an
Penekanan
Tradisional
Penekanan
Berbasis
Proyek
Fokus
kurikulu
m
Cakupan isi Kedalaan
pemahaman
Pengetahua
n tentang
fakta-fakta
Penguasaan
konsep-
konsep dan
prinsip-
prinsip
Belajar
keterampila
n
“building-
block”
dalam
isolasi
Pengembanga
n
keterampilan
pemecahan
masalah
kompleks
Lingkup
dan
Urutan
Mengikuti
urutan
kurikulum
secara ketat
Mengikuti
minat
pebelajar
Berjalan
dari blok ke
blok atau
unit ke unit
Unit-unit
besar
terbentuk dari
problem dan
isu yang
kompleks
Memusat,
fokus
berbasis
disiplin
Meluas, fokus
interdisipliner
Peranan
guru/dos
en
Pencerama
h dan
direktur
pembelajar
an
Penyedia
sumber
belajar dan
partisipan di
dalam
kegiatan
belajar
Ahli Pembimbing/
partner
Fokus
pengukur
an
Produk Proses dan
produk
Skor tes Pencapaian
yang nyata
Membandin
gkan
dengan
yang lain
Unjuk kerja
standard dan
kemajuan dari
waktu ke
waktu
Reproduksi
informasi
Demonstrasi
pemahaman
Bahan-
bahan
Pembelaj
aran
Teks,
ceramah,
Dan
presentasi
Langsung
sumber-
sumber asli:
bahan-bahan
tercetak,
Indrayati, Implementasi Pembaharuan Metode....153
interviu,
dokumen, dll.
Kegiatan
dan lembar
latihan
dikembang
kan guru
Data dan
bahan
dikembangka
n oleh
pebelajar
Penggun
aan
teknologi
Penyokong,
periferal
Utama,
integral
Dijalankan
guru
Diarahkan
pebelajar
Kegunaan
untuk
perluasan
presentasi
guru
Kegunaan
untuk
memperluas
presentasi
pebelajar atau
penguatan
kemampuan
pebelajar
Konteks
kelas
Pebelajar
bekerja
sendiri
Pebelajar
bekerja dalam
kelompok
Pebelajar
kompetisi
satu dengan
lainnya
Pebelajar
kolaboratif
satu dengan
lainnya
Pebelajar
menerima
informasi
dari guru
Pebelajar
mengkonstruk
si,
berkontribusi,
dan
melakukan
sintesis
informasi
Peranan
pebelajar
Menjalanka
n perintah
guru
Melakukan
kegiatan
belajar yang
diarahkan
oleh diri
sendiri
Pengingat
dan
pengulang
fakta
Pengkaji,
integrator, dan
penyaji ide
Pembelajar
menerima
dan
Pebelajar
menentukan
tugas mereka
menyelesai
kan tugas-
tugas
laporan
pendek
sendiri dan
bekerja secara
independen
dalam waktu
yang besar
Tujuan
jangka
pendek
Pengetahua
n tentang
fakta,
istilah, dan
isi
Pemahaman
dan aplikasi
ide dan proses
yang
kompleks
Tujuan
jangka
panjang
Luas
pengetahua
n
Dalam
pengetahuan
Lulusan
yang
memiliki
pengetahua
n yang
berhasil
pada tes
standard
pencapaian
belajar
Lulusan yang
berwatak dan
terampil
mengembang
kan diri,
mandiri, dan
belajar
sepanjang
hanyat.
Keuntungan Belajar Berbasis Proyek
1. Meningkatkan motivasi. Laporan-
laporan tertulis tentang proyek itu
banyak yang mengatakan bahwa siswa
suka tekun sampai kelewat batas
waktu, berusaha keras dalam mencapai
proyek. Guru juga melaporkan
pengembangan dalam kehadiran dan
berkuranngnya keterlambatan. Siswa
melaporkan bahwa belajar dalam
proyek lebih fun daripada komponen
kurikulum yang lain.
2. Meningkatkan kemampuan
memecahkan masalah. Penelitian
pada pengembangan ketrampilan
kognitif tingkat tinggi siswa
menekankan perlunya bagi siswa
untuk terlibat di dalam tugas-tugas
pemecahan masalah dan perlunya
untuk pembelajaran khusus pada
bagaimana menemukan dan
memecahkan masalah. Banyak
sumber yang mendiskripsikan
05
154 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.149-160
lingkungan belajar berbasis proyek
membuat siswa menjadi lebih aktif
dan berhasil memecahkan problem-
problem yang kompleks.
3. Meningkatkan kecakapan
kolaboratif. Pentingnya kerja
kelompok dalam proyek memerlukan
siswa mengembangkan dan
mempraktikkan keterampilan
komunikasi. Kelompok kerja
kooperatif, evaluasi siswa, pertukaran
informasi online adalah aspek-aspek
kolaboratif dari sebuah proyek. Teori-
teori kognitif yang baru dan
konstruktivistik menegaskan bahwa
belajar adalah fenomena sosial, dan
bahwa siswa akan belajar lebih di
dalam lingkungan kolaboratif .
4. Meningkatkan keterampilan
mengelola sumber. Bagian dari
menjadi siswa yang independen adalah
bertanggungjawab untuk
menyelesaikan tugas yang kompleks.
Pembelajaran Berbais Proyek yang
diimplementasikan secara baik
memberikan kepada siswa
pembelajaran dan praktik dalam
mengorganisasi proyek, dan membuat
alokasi waktu dan sumber-sumber lain
seperti perlengkapan untuk
menyelesaikan tugas.
Model pembelajaran kooperatif adalah
rangkaian kegiaatn belajar yang
dilakukan oleh siswa dalam kelompok-
kelompok tertentu untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan.
Ada tiga cara dasar bagaimana
mahasiswa dapat berinteraksi satu sama
lain, yaitu kompetitif, individualistic dan
kooperatif. Mahasiswa dapat
berkompetisi untuk melihat siapa yang
terbaik, mereka daapt bekerja
individualistis untuk mencapai tujuan
tanpa member perhatian kepada
mahasiswa lain, atau mereka dapat
bekerjasama and saling member
perhatian.
Smith dan MacGregor (2007)
mendefinisikan cooperative learning
sebagai “the most carefully structured
end of the coolaborative learning
continuum” (Ravenscroft, 2006).
Johnon, Johnson and Holubec (2008)
mendefinisikan cooperative learning
sebagai “ the instructional use of small
groups so that students work together to
maximize their own and each other’s
learning” (Phipps et al., 2011).
Berbagai riset tentang cooperative
learning menunjukkan hasil yang
konsisten bahwa cooperative learning
akan meningkatkan prestasi, hubungan
interpersonal yang lebih positif dan self-
esteem yang lebih tinggi dibandinkan
upaya kompetitif atau individualistis
(Phipps et al., 2011).
Upaya cooperative learning
diharapkan menjadi lebih produktif
dibanding upaya kompetitif ataupun
individualistis, bila upaya kooperatif
tersebut di dalam kondisi tertentu.
Kondisi ini kemudian merupakan elemen
dasar cooperative learning mencakup
perlunya independensi positif, adanya
interaksi tatap-muka (face-to-face
interaction), dimilikinya individual
accountability, digunakannya
collaborative skills dan adanya group
processing.
Adapun 4 unsur penting dalam
pembelajaran kooperatif yaitu: 1) adanya
peserta dalam kelompok, 2) adanya
aturan kelompok, 3) adanya upaya belajar
setiap kelompok,, 4) adanya tujuan yang
harus dicapai dalam kelompok belajar.
Pembelajaran ini berdasarkan sistem
pengelompokan tim kecil, yaitu antara 2
sampai 4 orang, yang mempunyai latar
belakang kemampuan akademik, jenis
kelamin, ras, atau suku yang berbeda
(heterogen), sistem penilaian dilakukan
terhadap kelompok. Setiap kelompok
akan memperoleh penghargaan (reward),
jika kelompok tersebut menunjukkan
prestasi yang dipersyaratkan.
07
Indrayati, Implementasi Pembaharuan Metode....155
Pembentukan kelompok ini bertujuan
untuk memberikan kesempatan kepada
semua siswa untuk dapat terlibat secara
aktif dalam proses berpikir dan kegiatan
belajar.
Sasaran belajar dari pembelajaran
kooperatif ini antara lain untuk
mengembangkan aneka kemampuan
sebagai berikut: 1) ketrampilan
berkomunikasi, 2) ketrampilan ini pada
dasarnya berkenaan dengan kemampuan
menangkap pengertian atau makna dari
apa yang di dengar, dibaca, dilihat,
dicium, diraba, atau dilakukan dan
kemudian menjelaskan pengertian atau
makna hasil tangkapan dan pengolahan
pikiran dengan bahasa atau kata-kata
sendiri sehingga dipahami oleh orang
lain., 3) Inisiatif and kreatifitas,
Kemampuan ini pada intinya merupakan
kesediaan atau kesiapan kemampuan,
keberanian untuk mealakukan suatu hal
baru atau cara lain dalam menangani
suatu pekerjaan atau memanfaatkan
sumberdaya atau memecahkan persoalan,
4) Sinergi atau kerjasama. Sinergi atau
kerjasama adalah semangat dan kesediaan
untuk berbuat bersama orang lain secara
kelompok dalam menangani suatu
kegiatan yang secara sadar di rancang
bersama guna mendapatkan kemanfaatan
sebeasr-besarnya.
Penelitian mengenai student active
learning dan project based learning telah
dilakukan oleh Waras Kamdi (2010).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
student active learning dan proyect based
learning sangat baik diterapkan untuk
pendidikan vokasi karena mahasiswa
akan lebih mengetahui, mempraktekkan
atau mengaplikasikan lebih dulu dalam
dunia praktek atau dunia kerja nyata
sebelum mahasiswa terjun di dunia
kerja/dunia nyata.
Metode Penelitian
Rancangan Penelitian adalah peneli-
tian kualitatif terapan dengan Penelitian
Tindakan Kelas. Model Lewin yang
ditafsirkan oleh Kemmis dan Carr
(2005). Kedua penulis ini mengemukakan
bahwa: Penelitian Tindakan Kelas
merupakan suatu bentuk penelitian yang
bersifat reflektif yang dilakukan oleh
pelaku dalam masyarakat sosial dan
bertujuan untuk memperbaiki
pekerjaannya, memahami pekerjaan serta
situasi dimana pekerjaan ini dilakukan,
termasuk di dalamnya bidang pendidikan.
(Kemmis & Carr, 2005).
Gambar 1. The Action Research Spiral by
Kemmis & Taggart, 2005
Penelitian Tindakan Kelas juga
digambarkan sebagai suatu proses yang
dinamis dimana keempat aspek yaitu
perencanaan, tindakan, observasi dan
refleksi harus dipahami bukan sebagai
langkah-langkah yang statis, terselesaikan
dengan sendirinya, tetapi lebih
merupakan momen-momen dalam bentuk
spiral yang terkait dengan perencanaan,
tindakan, pengamatan dan refleksi
(Kemmis dan Taggart,1988). Sebagai
REVISED PPLAN
REFLECT
ACT & OBSERVE
PLAN
REFLECT
ACT & OBSERVE
156 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.149-160
subyek dalam penelitian ini adalah 300
mahasiswa, semester ke tiga dan ke
empat Angkatan 2014/2015 yang
menempuh mata kuliah SIA Jurusan
Akuntansi Politeknik Negeri Malang.
Penelitian ini direncanakan akan
melibatkan industri atau UMKM sebagai
implementasi dari mata kuliah Sistem
Informasi Akuntansi berbasis SAK Etap
ke dalam dunia nyata dan mahasiswa
jurusan akuntansi Politeknik Negeri
Malang klas D3-
IIA,IIB,IIC,IID,IIE,IIF,IIRKI dan D4-
IIA, IIB,IIC,IID,IIE . Metode
Pengumpulan Data adalah data
dikumpulkan dengan metode wawancara
dan dokumentasi terhadap obyek
penelitian. Adapun teknik analisis data
adalah peneliti mengidentifikasi
permasalahan yang terjadi di kelas,
memeriksa di lapangan, kemudian
membuat rencana proyek-proyek
pembelajaran, pelaksanaan dan observasi,
yang datanya diambil dari UMKM dan
evaluasi. Permasalahan yang timbul akan
dianalisis dan dipecahkan oleh
mahasiswa dengan kemmapuan
berdasarkan teori yang ada,
dipresentasikan di kelas dan didiskusikan
secara kelompok dengan menggunakan
multimedia. Kriteria Keberhasilan
(Indikator Capaian) adalah program
evaluasi yang direncanakan dalam
penelitian ini adalah “ multiple
strategies” dalam melihat perkembangan
maupun penilaian pada hasil produk
yang disesuiakan dengan tujuan
pembelajaran yaitu pre-test, kuis, uts, test
harian, uas, tugas project based learning.
Adapun komponen proses dan hasil
penilaian terhadap proses pembelajaran
mahasiswa tampak pada tabel 2.
Tabel 2
Proses dan Hasil Penilaian
Interval
(dalam huruf)
Nilai
80-100 A
71-79 B+
66-70 B
61-65 C+
51-60 C
40-50 D
0-39 E
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil Penelitian
Hasil penelitian implementasi
pembaharuan model pembelajaran mata
kuliah SIA dan Auditing ini adalah
terciptanya rencana pengembangan
pembelajaran, satuan acara perkuliahan,
garis besar program pembelajaran, bahan
ajar SIA dan Auditing, alat peraga SIA
dan Auditing dengan power point serta
animasi, laporan hasil implementasi SIA
ke UMKM yang telah dilakukan oleh
mahasiswa yang dibagi secara kelompok.
Masing-masing kelompok 3 orang. Serta
hasil penilaian terhadap 300 mahasiswa
yang menempuh mata kuliah SIA dengan
ranking nilai yang mendapat nilai A
sebanyak 85 %, nilai B+ sebanyak 10 %
dan nilai B sebanyak 5 %,C+ sebanyak
5%. Sedangkan untuk mata kuliah
Auditing yang mendapat nilai A
sebanyak 80%, nilai B+ sebanyak 15%,
dan nilai B sebanyak 5%. Sedangkan
tanggapan mahasiswa terhadap model
pembelajaran mata kuliah SIA dan
Auditing yang baru yaitu proyect based
learning adalah 90 % setuju
diterapkannya model pembelajaran
proyect based learning, karena
pembelajaran ini membuat mahasiswa
aktif, inovatif, kreatif, efektif serta
menyenangkan, membuat mahasiswa
lebih berkompeten terhadap mata kuliah
SIA dan Auditing baik dalam
pengetahuan maupun ketrampilan,
Indrayati, Implementasi Pembaharuan Metode....157
sedangkan 10% masih senang dengan
pembelajaran tradisional yaitu metode
ceramah. Berikut gambar mahasiswa
belajar dan ujian SIA dan Pengauditan.
Pembahasan Hasil penelitian implementasi
pembaharuan model pembelajaran mata
kuliah SIA dan Auditing ini adalah
terciptanya kompetensi untuk mata kuliah
SIA dan Auditing , Rencana
pengembangan pembelajaran, Garis-garis
besar program pembelajaran, satuan acara
perkuliahan, bahan ajar SIA dan
Auditing, alat peraga SIA dan Auditing
dengan power point serta animasi,
laporan hasil implementasi SIA ke
UMKM. Berdasarkan SAK Etap.
Penelitian ini mengimplementasikan
metode pembelajaran yang baru terhadap
mata kuliah Sistem Informasi akuntansi
dan Auditing dengan motede proyect
based learning dan pemanfaatan bahan
ajar serta alat peraga yang menggunakan
multimedia serta mahasiswa diberi
proyek /tugas untuk mendesain dan
membuat laporan keuangan dengan
desain sistem tersebut pada UMKM
berdasarkan SAK Etap serta memecahkan
permasalahan yang terjadi. Desain
didasarkan pada teori dan konsep yang
telah diajarkan di kelas atau sesuai
dengan kurikulum berbasis kompetensi
atau sesuai dengan bahan ajar yang telah
dibuat oleh dosen. Proyek mendesain
sistem ini akan sangat membantu
perusahaan dalam pembuatan laporan
keuangan karena selama ini masih
banyak UMKM yang belum mempunyai
sistem akuntansi, sehingga mereka
kesulitan dalam pembuatan laporan
keuangannya. Pembelajaran menjadi
lebih mudah, tidak membosankan
mahasiswa lebih paham akan teori dan
kemudian memecahkan permasalahan
yang ada di dunia nyata sehingga aspek
kognitif, psikomotorik dan afektif dapat
tercapai. Dalam pembelajaran Auditing
mahasiswa diberi kasus atau soal untuk
dapat mengaudit suatu laporan keuangan
perusahaan kemudian membuat kertas
kerja, dan memberikan pendapat auditor
atas hasil audit yang telah dilakukan oleh
mahasiswa. Di bawah ini hasil
wawancara dengan responden atau
informan yaitu beberapa mahasiswa yang
telah menempuh mata kuliah SIA dan
Auditing dengan metode pembelajaran
yang baru yaitu project based learning
dan pemanfaatan bahan ajar dan
multimedia.
Anggun Rikmawati,
Menurut saya sistem pembelajaran
SIA dan Auditing dengan menggunakan
project based learning lebih akurat,
efisien karena terhubung langsung di
dunia kerja/nyata. Kita lebih mudah
memahaminya, apalagi dengan adanya
panduan modul/bahan ajar dan
multimedia berupa power point animasi.
Karena pada dasarnya apapun yang
dikerjakan langsung/praktek akan lebih
mudah dibandingkan hanya belajar teori
saja. Dan sistem ini juga
mengajarkan/melatih skill pada saat kerja
nanti.
Lisna Hilmiyanti,
Menurut saya, mata kuliah SIA dan
Auditing yang selama ini diterapkan
menggunakan project based learning
membuat saya menjadi lebih paham
karena hasil pembelajaran yang saya
terima tidak hanya berupa teori tetapi
juga praktek untuk menyusun sistem
informasi akuntansi yang terdapat dalam
suatu perusahaan baik perusahaan
manufaktur, jasa atau dagang. Tak hanya
itu kita juga dapat mengetahui
kekurangan/kelemahan dari sistem yang
158 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.149-160
telah dibuat sebuah perusahaan dengan
begitu kita dapat memperbaiki sistem
yang telah dibuat untuk menciptakan
sistem informasi akuntansi yang lebih
baik. Pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan dan mudah dengan
menggunakan modul/bahan ajar dan
multimedia.
Dinda Ayu Kristalia,
Menurut saya, pembelajaran
berdasarkan proyek yang diberikan cukup
efektif, itu bisa membuat mahasiswa bisa
semakin kreatif dan inovatif. Selain itu
dari situ kita bisa menerapkan teori SIA
yang sudah diajarkan dalam proyek
tersebut, serta dapat melatih mahasiswa
agar bisa terjun langsung dalam
pembelajaran project based learning dan
multimedia.
Leila Nur Chasanah,
Menurut saya, mata kuliah SIA dan
Auditing dengan menggunakan project
based learning lebih tepat, karena saya
menjadi lebih paham untuk mempelajari
cara praktek untuk membuat laporan
keuangan di suatu perusahaan. Tidak
hanya itu, saya juga dapat mengerti
kekurangan sistem yang sudah dibuat
oleh perusahaan tersebut. Jadi saya dapat
memperbaiki sistem tersebut sehingga
bisa menjadi lebih baik lagi.
Erza Putra Rizky R,
Menurut saya metode pembelajaran
SIA dan Auditing dengan menggunakan
project based learning and multimedia
membuat mahasiswa sangat aktif, kreatif,
pembelajaran efektif, inovatif,
menyenangkan, karena mendorong
mahasiswa untuk mengerti materi SIA
dan dapat mengaplikasikan ke dunia
kerja/nyata.
Rizki Tri Anugrahsari,
Menurut saya, pemeblajaran
berdasarkan proyek cukup efektif
diberikan kepada mahasiswa. Karena
dengan membuat proyek kita terjun
langsung ke praktek dan
mengaplikasikannya ke perusahaan atau
dunia nyata membut mahasiswa menjadi
lebih paham. Dan penggunaan
multimedia yaitu power point dengan
animasi cukup baik sehingga mahasiswa
akan lebih tertarik dalam memahami
materi.
Iritan Permata Sandy,
SIA merupakan mata kuliah yang
dapat dibilang membosankan, tetapi
dengan adanya Project based learning
kami lebih dapat mencerna SIA sehingga
SIA yang rumit dapat dimengerti.
Pengajar sayapun sangat dekat dengan
mahasiswa/I sehingga mahasiswa/I enjoy
dalam menerima materi. Dengan adanya
power point dan animasi yang menarik
dapat menambah semangat dalam
pembelajaran. Modul/bahan ajar yang
telah disusun menjadi lebih mudah bagi
kami untuk mempelajari atau mendalami
SIA.
Dwi Argo Putro,
Menurut saya, mata kuliah SIA dan
Auditing dengan menggunakan project
based learning lebih tepat saya lebih
paham untuk mempelajarinya dengan
cara praktek untuk membuat laporan
keuangan di suatu perusahaan. Dan tidak
hanya itu saya lebih mengerti tentang
kelebihan atau kekurangan dari SIA yang
telah disusun oleh perusahaan. Saya
dapat memperbaiki kekurangan SIA
perusahaan dengan adanya project ini.
Pada intinya saya sangat senang dan saya
sangat mendukung dengan adanya
pembuatan project ini.
Othy Happy D.S,
Pendapat saya tentang pembelajaran
SIA dan Auditing berdasarkan proyek
yaitu: 1) saya lebih mengerti dan
memahami konsep serta penerapan desain
SIA dalam perusahaan, 2) kegunaan
desain SIA ini ternyata sangat membantu
perusahaan dalam mencatat/memposting
keluar masuk transaksi yang dilakukan
serta lebih efisien dalam penggunaannya,
3) dengan pembelajaran SIA project
11
Indrayati, Implementasi Pembaharuan Metode....159
based learning memberi kesan menarik
untuk diri saya karena tidak hanya konsep
teori yang wajib kita pelajari tetapi juga
dengan adanya proyek langsung dalam
konteks perusahaan yang membuat saya
lebih mengerti penerapan/aplikasi SIA
dalam dunia kerja.
Dita Octavia P,
SIA dan Auditing merupakan salah
satu mata kuliah yang sangat memerlukan
konsentrasi total karena banyak
mengandung teori-teori yang harus
dipahami didalamnya. Dalam
pengaplikasiannya menggunakan project
based learning dengan pemanfaatan
bahan ajar dan multimedia power point
serta animasi terkesan lebih efektif. Saya
merasa sangat nyaman dengan metode
yang diterapkan, karena sangat
membantu dalam penyerapan teori dan
aplikasi ke dalam praktek penyusunan
sistem sampai pembuatan laporan
keuangan suatu entitas usaha.
Rizky Putri,
Pembelajaran SIA dan Auditing
dengan project based learning membuat
mahasiswa lebih memahami konsep teori
dan pengaplikasiannya ke dalam dunia
kerja/nyata/entitas usaha. Modul/bahan
ajar juga sangat mendukung dalam
pembelajaran serta penggunaan
multimedia dengan power point dan
animasi juga sangat membantu dalam
pemahaman konsep teori.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka
kesimpulan yang didapat adalah :
1. Metode pembelajaran project based
learning telah berhasil diterapkan di
pendidikan vokasi yaitu Politeknik
Negeri Malang.
2. Terciptanya RPP, SILABI, SAP,
GBPP, bahan ajar, power point dengan
animasi (multimedia) untuk mata
kuliah SIA dan Pengauditan.
3. SIA berhasil di implementasi kan ke
UMKM.
4. Mahasiswa lebih kompeten dalam
mengaudit laporan keuangan
perusahaan.
5. Hasil survey menunjukkan bahwa
mahasiswa lebih senang dengan
metode pembelajaran proyect based
learning dan cooperative learning.
6. Nilai mahasiswa menjadi lebih baik
dari sebelumnya.
Saran
Sebaiknya inovasi metode pembelajaran
yang baru yaitu Paikem ini berdasarkan
metode proyect based dan cooperative
learning digunakan untuk pembelajaran
di pendidikan vokasi yaitu Politeknik
Negeri Malang maupun pendidikan
vokasi yang lainnya.
Daftar Rujukan
Ahmadi, 2011, Makalah Pembelajaran
Paikem, Jakarta.
Anonim. 2010. Tanya Jawab Seputar
Unit dan Proses Pembelajaran di
Perguruan Tinggi. Bagian
Kurikulum Depdiknas Ditjen Dikti
Direktorat Pembinaan akademik dan
Kemahasiswaan.
Anonimous, 2015, Pembelajaran Aktif,
Buletin P & P, Verksi Eletronik, Edisi
3 (April-Juni 2015).
Baer, John. Grouping and Achievement in
Cooperative Learning. College
Teaching. Vol. 51 No. 4.
Blumenfeld et al., 2011. Motivating
Project Based Learning: Sustaining
The Doing, Supporting The Learning.
Journal Educational Psychologist.
Vol. 26 No. 3-4 p. 369-398.
Carr, Kemmis, 2005, Penelitian Tindakan
Kelas, Bandung.
Chong, Vineent K. 2012. Cooperative
learning: The Role of Feedback and
Use of Lecture Activities on Student’t
Academic Performance.
Cook, Ellen D.,, anita C. Hazelwood.
2012. An Active Learning Strategy for
the Classroom ”Who Wants to Win
160 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.149-160
Some Mini Chips Ahoy ? /Journal of
Accounting Education 20 pp. 297-
306.
Depdiknas. Tanpa Tahun. Konsep
Paikem.http://akhmadsudrajat.wordpr
ess.com/Bahan ajar/konsep-
pakem/feed, Nofember,23,2010.
Dewajani, Sylvi. 2012. Belajar Mandiri
Belajar Aktif Strategi Kognitif,
makalah disampaikan pada Pelatihan
Active Learning yang
diselenggarakan PHK A3 Jurusan
IESP Undip di Semarang.
_____________, 2013. Case-Based
Learning. Makalah disampaikan pada
Pelatihan Active Learning yang
diselenggarakan PHK A3 Jurusan
IESP Undip di Semarang.
Dit. Teknik. 2010. Pembelajaran
Berbasis PAIKEM (CTL,
Pembelajaran Terpadu,
Pembelajaran Tematik), Jakarta,
Kemendiknas.
Edgar Dale, 2013. Audio-Visual Methods
in Teaching (3 rd edition) Holt,
Tinehart and Winston, 1969.
Hall, James.A, 2015, Sistem Informasi
Akuntansi, Edisi 4, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.
Handoko, Ham. 2015. Metode Kasus
dalam Pengajaran (Manajemen),
Makalah disampaikan pada
Lokakarya Peningkatan Kemampuan
Penyusunan dan Penerapan Kasus
untuk Pengajaran, Semarang 23
Nopember.
Http://Unikharinizar.multiply.com/journa
l/item/8/desain-pesan pembelajaran
Paikem.
Http://makalahkumakalahmu.wordpress.c
om./2010/11/05/pembelajaran
Paikem.
Http://sunartombs.wordpress.com./2011/
12/25/paikem-pembelajaran-aktif-
kreatif-efektif dan-menyenangkan.
Indrayati, 2015, Sistem Informasi
Akuntansi, Edisi 1, Penerbit Aditia
Media, Malang.
Indrayati, 2016, Pengauditan, Edisi 1,
Penerbit Aditia Media, Malang.
Jauhar.Muhammad.2011, Implementasi
PAIKEM, Jakarta, Prestasi Pustaka.
Karim.M.2014.Makalah dan Sosialisasi
KBK, Cirebon.
Kamdi, Waras, 2010, Project Based
Learning, Tesis, Universitas Negeri
Malang
Kartadinata, Syah, 2009, Metode
Pembelajaran paikem, Jakarta.
Rohani, Ahmad, 2014, Pengelolaan
Pengajaran, PT Rineka Cipta,
Jakarta.
Soemanto, Wasty, 2014, Psikologi
Pendidikan (Landasan Kerja
Pimpinan Pendidikan), Bina Aksara.
Suparlan, 2008, Pembelajaran paikem,
Malang.
Tarmizi, 2009, Pembelajaran paikem,
Malang.
Tim DBE2, 2014. Pengenalan
Pembelajaran Efektif Dalam Mata
Pelajaran Pokok, Jakarta.
Widjajanto,Nugroho, 2011, Sistem
Informasi Akuntansi, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Wiriatmadja,Rochiati, 2015, Metode
Penelitian Tindakan Kelas, Untuk
Meningkatkan Kinerja Guru dan
Dosen, Program Pasca Sarjana
Universitas Pendidikan Indonesia,
Bandung.