implementasi pembaharuan metode dan media …akuntansi.polinema.ac.id/contents/17 prosiding sna mk,...

12
149 Implementasi Pembaharuan Metode dan Media Pembelajaran dengan Paikem Indrayati 1) 1) Politeknik Negeri Malang [email protected] Abstrak Pembelajaran SIA dan Auditing di Polinema masih belum dapat memberikan hasil yang sesuai dengan kebutuhan dunia nyata yaitu yang memenuhi aspek kognitif, psikomotorik maupun aspek afektif karena penggunaan metode pembelajaran tradisional yaitu ceramah dengan media papan tulis. Oleh karena itu dalam pembelajaran yang akan datang peneliti mengembangkan metode yang baru yaitu Paikem berdasarkan Project based learning dan Cooperative learning serta pembaharuan dalam media pembelajaran yaitu dengan penggunaan bahan ajar, power point multimedia, adanya RPS, SILABI, GBPP, SAP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan menerapkan metode Paikem berbasis proyek dan pemanfaatan multimedia agar pembelajaran SIA di jurusan akuntansi Polinema dapat menghasilkan SDM dengan kualitas yang tinggi yang mampu bersaing di pasar global atau internasional. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian terapan-kualitatif dengan penelitian tindakan kelas. Peneliti mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di kelas, memeriksa di lapangan, kemudian membuat rencana proyek-proyek pembelajaran, pelaksanaan dan observasi yang datanya diambil dari industri kemudian evaluasi. Permasalahan yang timbul akan dianalisis dan dipecahkan oleh mahasiswa dengan kemampuan berdasarkan teori yang ada, dipresentasikan di kelas dan didiskusikan secara kelompok dengan menggunakan media multimedia dan bahan ajar. Hasil dari penelitian ini adalah mahasiswa menjadi lebih berkompeten dalam memahami dan mengaplikasikan teori Auditing ke dalam dunia nyata serta mampu memecahkan permasalahan yang ada di dunia nyata. Kesimpulan yang didapatkan adalah metode pembelajaran proyect based learning berhasl diterapkan pada pembelajaran mata kuliah Auditing di Politeknik Negeri Malang. Kata kunci : Paikem berbasis Project based learning dan Cooperative Learning Pendahuluan Politeknik Negeri Malang adalah perguruan tinggi dengan latar belakang pendidikan profesional yang mengutamakan peningkatan kemampuan penerapannya (skill) atau ketrampilan untuk menyiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu penegtahuan dan teknologi dan mempunyai ketrampilan yang memadai. Program studi akuntansi merupakan salah satu jurusan di Politeknik Negeri Malang yang mengemban tugas untuk menghasilkan alumni yang siap kerja, terampil dalam bidang akuntansi dan mampu bersaing di pasar global sesuai dengan visi-misinya. Penilaian kualitas produk pendidikan pertama-tama terlihat pada perkembangan sikap dasar seperti sikap kritis akademis ilmiah dan kesediaan terus mencari kebenaran . Oleh karena itu konsep pendidikan tidak direduksi pada ujian yang hanya mengukur transfer ilmu pengetahuan saja (kognitif) , namun lebih luas mencakup pembentukan ketrampilan (skill) (psikomotorik) dan sikap dasar (basic attitude) atau afektif, seperti kekritisan, kreativitas dan keterbukaan terhadap inovasi dan aneka penemuan. Semua itu amat diperlukan agar peserta didik mampu bertahan hidup

Upload: nguyenkhanh

Post on 30-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

149

Implementasi Pembaharuan Metode dan

Media Pembelajaran dengan Paikem

Indrayati1)

1)Politeknik Negeri Malang

[email protected]

Abstrak

Pembelajaran SIA dan Auditing di Polinema masih belum dapat memberikan hasil yang

sesuai dengan kebutuhan dunia nyata yaitu yang memenuhi aspek kognitif, psikomotorik

maupun aspek afektif karena penggunaan metode pembelajaran tradisional yaitu ceramah

dengan media papan tulis. Oleh karena itu dalam pembelajaran yang akan datang peneliti

mengembangkan metode yang baru yaitu Paikem berdasarkan Project based learning dan

Cooperative learning serta pembaharuan dalam media pembelajaran yaitu dengan

penggunaan bahan ajar, power point multimedia, adanya RPS, SILABI, GBPP, SAP.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan menerapkan metode Paikem

berbasis proyek dan pemanfaatan multimedia agar pembelajaran SIA di jurusan akuntansi

Polinema dapat menghasilkan SDM dengan kualitas yang tinggi yang mampu bersaing di

pasar global atau internasional. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian

terapan-kualitatif dengan penelitian tindakan kelas. Peneliti mengidentifikasi permasalahan

yang terjadi di kelas, memeriksa di lapangan, kemudian membuat rencana proyek-proyek

pembelajaran, pelaksanaan dan observasi yang datanya diambil dari industri kemudian

evaluasi. Permasalahan yang timbul akan dianalisis dan dipecahkan oleh mahasiswa dengan

kemampuan berdasarkan teori yang ada, dipresentasikan di kelas dan didiskusikan secara

kelompok dengan menggunakan media multimedia dan bahan ajar. Hasil dari penelitian ini

adalah mahasiswa menjadi lebih berkompeten dalam memahami dan mengaplikasikan teori

Auditing ke dalam dunia nyata serta mampu memecahkan permasalahan yang ada di dunia

nyata. Kesimpulan yang didapatkan adalah metode pembelajaran proyect based learning

berhasl diterapkan pada pembelajaran mata kuliah Auditing di Politeknik Negeri Malang.

Kata kunci : Paikem berbasis Project based learning dan Cooperative Learning

Pendahuluan

Politeknik Negeri Malang adalah

perguruan tinggi dengan latar belakang

pendidikan profesional yang

mengutamakan peningkatan kemampuan

penerapannya (skill) atau ketrampilan

untuk menyiapkan mahasiswa menjadi

anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan profesional yang dapat

menerapkan, mengembangkan dan

menyebarluaskan ilmu penegtahuan dan

teknologi dan mempunyai ketrampilan

yang memadai. Program studi akuntansi

merupakan salah satu jurusan di

Politeknik Negeri Malang yang

mengemban tugas untuk menghasilkan

alumni yang siap kerja, terampil dalam

bidang akuntansi dan mampu bersaing di

pasar global sesuai dengan visi-misinya.

Penilaian kualitas produk pendidikan

pertama-tama terlihat pada

perkembangan sikap dasar seperti sikap

kritis akademis ilmiah dan kesediaan

terus mencari kebenaran . Oleh karena

itu konsep pendidikan tidak direduksi

pada ujian yang hanya mengukur transfer

ilmu pengetahuan saja (kognitif) , namun

lebih luas mencakup pembentukan

ketrampilan (skill) (psikomotorik) dan

sikap dasar (basic attitude) atau afektif,

seperti kekritisan, kreativitas dan

keterbukaan terhadap inovasi dan aneka

penemuan. Semua itu amat diperlukan

agar peserta didik mampu bertahan hidup

150 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.149-160

dan menjawab tantangan yang selalu

berkembang. Dalam hal ini, pendidik

dituntut tidak sekedar sebagai pentransfer

ilmu, namun lebih dari itu juga berperan

sebagai agen pencerahan. Idealisme

pendidik, meminjam istilah Socrates

adalah eutika, bidang yang membantu

peserta didik melahirkan inovasi dan

pengetahuan.

Helts 2003-2010 yang dikeluarkan

Detjen Dikti bulan April 2010 memberi

amanah yang salah satunya adalah

penerapan prinsip Student-Centered

Learning (SCL) dalam proses

pembelajaran. Terdapat beragam metode

pembelajaran dalam Student-Centered

Learning (SCL) diantaranya adalah Case-

Based Learning, Cooperative Learning

dan Project Based Learning.

Proses pembelajaran yang banyak

dipraktekkan sekarang ini sebagian besar

adalah berbentuk ceramah (lecturing).

Pada saat mengikuti kuliah atau

mendengarkan ceramah, mahasiswa

sebatas memahami sambil membuat

catatan dan kadang mengantuk. Dosen

menjadi pusat peran dalam pencapaian

hasil pembelajaran (teacher-centered

learning) dan seakan-akan menjadi satu-

satunya sumber ilmu.

Pola pembelajaran dosen aktif dengan

mahasiswa pasif ini mempunyai

efektivitas pembelajaran yang rendah.

Efektivitas pembelajaran mahasiswa

umumnya terbatas, terjadi pada saat-saat

akhir mendekati ujian. Pembelajaran

yang diterapkan saat ini berfokus pada

pemahaman materi saja. Dari metode

yang diterapkan itu, mahasiswa tidak

memiliki gambaran penerapan materi

pada dunia bisnis. Karena itu metode

pembelajaran saat ini belum dapat

mengasah kemmpuan analisis mahasiswa,

kepekaan terhadap permasalahan, melatih

pemecahan masalah serta kemampuan

mengevaluasi permasalahan secara

holistic. Berdasarkan pada latar belakang

pendahuluan, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah implementasi

pembaharuan metode pembelajaran

pada mata kuliah SIA dan Auditing

dengan Paikem dengan penggunaan

multimedia dan bahan ajar.

Sehubungan dengan permasalahan

seperti yang dijelaskan di atas, maka

tujuan penelitian ini adalah usulan

pengembangan model pembelajaran

untuk diterapkan pada mata kuliah SIA

dan Auditing adalah metode Paikem

berdasarkan project based learning

denagn memanfaatkan bahan ajar, alat

peraga dengan multimedia serta laporan

implementasi SIA ke dunia nyata yaitu

UMKM. Sedangkan tujuan khususnya

adalah (1) untuk merubah metode

pembelajaran dari teacher-centered-

learning menjadi student-centered-

learning (2) untuk mengkonstruksi atau

mendesain metode pembelajaran yang

baru yaitu Paikem dengan siswa aktif

(Student-centered-learning) dengan

menggunakan proyect-based-learning

dan cooperative learning(3)

meningkatkan kreativitas mahasiswa

dalam mengkaji teori dan menerapkan

dalam praktek untuk mengatasi

permasalahan yang ada dalam dunia

nyata (4) membuat buku ajar Auditing (5)

membuat suasana pembelajaran yang

efektif sesuai dengan rencana yang ada

dalam kompetensi atau kurikulum

berbasis kompetensi (6) membuat

suasana pembelajaran menjadi

menyenangkan dengan menggunakan

sarana multimedia serta alat peraga.

Kajian Literatur

Paikem adalah singkatan dari

pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,

efektif dan menyenangkan. Adapun

maksud dari masing-masing kata

PAIKEM menurut Suparlan dkk

(2008:70) yaitu:

1. Aktif dimaksudkan bahwa dalam

proses pembelajaran guru/dosen

03

Indrayati, Implementasi Pembaharuan Metode....151

harus menciptakan suasana

sedemikian rupa sehingga peserta

didik aktif mengajukan

pertanyaan, mengemukakan

gagasan, dan memecahkan

masalah.

2. Inovatif yaitu guru/dosen harus

menciptakan kondisi belajar dan

kegiatan pembelajaran yang baru

sesuai tuntutan dan perkembangan

pendidikan seperti penggunaan

project-based-learning,

cooperative-learning, case-based-

learning.

3. Kreatif yaitu guru menciptakan

kegiatan belajar yang beragam

sehingga memenuhi berbagai

tingkat kemampuan siswa atau

kreativitas siswa dalam

memecahkan permasalahan.

4. Efektif yaitu menghasilkan apa

yang harus dikuasai siswa setelah

proses pembelajaran yakni

mencapai tujuan/kompetensi yang

ditetapkan.

5. Menyenangkan yaitu guru/dosen

harus mampu menciptakan

suasana belajar mengajar yang

menyenangkan tidak

membosankan sehingga siswa

memusatkan perhatiannya tinggi

dan pembelajaran menjadi cepat

seperti adanya alat peraga maupun

bahan ajar (handout) dalam

pembelajaran, serta penggunaan

multimedia dan website.

Menurut Ahmadi (2011:30) PAIKEM

merupakan pembelajaran aktif, inovatif,

kreatif, efektif dan menyenangkan.

Menurut Syah dan Kariadinata (2009:1)

PAIKEM merupakan singkatan dari

Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,

Efektif dan Menyenangkan. Selanjutnya

PAIKEM dapat didefinisikan sebagai

pendekatan mengajar (approach to

teaching) yang digunakan bersama

metose tertentu dan pelbagai media

pengajaran yang disertai penataan

lingkungan sedemikian rupa agar proses

pembelajaran menjadi aktif, inovatif,

kreatif, efektif dan menyenangkan.

Menurut Tarmizi (2009) PAIKEM

adalah singkatan dari pembelajaran aktif,

inovatif, kreatif, efektif dan

menyenangkan. Aktif dimaksudkan

bahwa dalam proses pembelajaran

guru/dosen harus menciptakan suasana

sedemikian rupa sehingga siswa aktif,

bertanya, mempertanyakan,

mengemukakan gagasan, memecahkan

masalah. Pembelajaran inovatif bisa

mengadaptasi dari model pembelajaran

yang menyenangkan seperti pembelajaran

berdasarkan proyek, kooperatif, kasus,

tugas serta penggunaan multimedia serta

alat peraga.

Metode Paikem merupakan salah satu

model pembelajaran yang ideal. Metode

Paikem membantu siswa mendapatkan

ide-ide sendiri dalam pembelajaran yang

berlangsung dengan pendekatan

lingkungan sekitar. Dampak positif

diterapkannya model PAIKEM yaitu

siswa dapat terpacu sikap rasa

keingintahuannya tentang sesuatu yang

ada di lingkungannya. Seandainya kita

renungi empat pilar pendidikan yaitu

learning to how (belajar untuk

mengetahui), learning to be ( belajar

untuk menjadi diri sendiri), learning to

do ( belajar untuk mengerjakan), dan

learning to live together (belajar untuk

hidup bersama-sama)

Project based learning atau

pembelajaran berbasis proyek merupakan

pendekatan atau strategi pembelajaran

yang antara lain dirancang untuk lebih

mendekatkan calon lulusan pendidikan

tinggi kepada dunia kerja dengan adanya

proyek untuk membuat laporan hasil

observasi di dunia bisnis dan industri

sebagai salah satu tugas dari pelaksanaan

152 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.149-160

pendekatan ini. Project based learning

ini akan efektif jika didukung oleh

teknologi. Teknologi yang dibelajarkan

kepada mahasiswa selama proses

pembelajaran berlangsung adalah multi

media dan alat peraga. Multi Media dan

alat peraga yang dibelajarkan kepada

mahasiswa dimaksudkan untuk

meningaktkan kualitas hasil proyek dari

pelaksanaan project based learning. Hasil

yang diperoleh dari pelaksanaan project

based learning bukan hanya berupa

laporan tertulis (text) namun juga paket

presentasi dengan multimedia yang dapat

ditampilkan melalui gabungan antara

grafis, foto, slide, tape, animasi, video

dan audio dan alat peraga atau sering kita

sebut dengan e-learning. Presentasi ini

dapat ditampilkan melalui Web Site,

Computer Presentation, Video Program

(San Mateo County Office of Education

2011). Dengan strategi pembelajaran

semacam ini diharapkan skills mahasiswa

akan meningkat dan sesuai dengan

spesifikasi yang dibutuhkan oleh pasar

kerja untuk bidang-bidang pekerjaan

yang relevan.

Beberapa aspek yang membedakan

pembelajaran Berbasis Proyek dengan

pembelajaran tradisional dideskripsikan

oleh Thomas, Mergendoller, &

Michaelson (2006) sebagaimana dalam

Tabel 2 berikut.

Tabel 1

Perbedaan Pembelajaran Berbasis Proyek

Dan Pembelajaran Tradisional

Aspek

Pendidik

an

Penekanan

Tradisional

Penekanan

Berbasis

Proyek

Fokus

kurikulu

m

Cakupan isi Kedalaan

pemahaman

Pengetahua

n tentang

fakta-fakta

Penguasaan

konsep-

konsep dan

prinsip-

prinsip

Belajar

keterampila

n

“building-

block”

dalam

isolasi

Pengembanga

n

keterampilan

pemecahan

masalah

kompleks

Lingkup

dan

Urutan

Mengikuti

urutan

kurikulum

secara ketat

Mengikuti

minat

pebelajar

Berjalan

dari blok ke

blok atau

unit ke unit

Unit-unit

besar

terbentuk dari

problem dan

isu yang

kompleks

Memusat,

fokus

berbasis

disiplin

Meluas, fokus

interdisipliner

Peranan

guru/dos

en

Pencerama

h dan

direktur

pembelajar

an

Penyedia

sumber

belajar dan

partisipan di

dalam

kegiatan

belajar

Ahli Pembimbing/

partner

Fokus

pengukur

an

Produk Proses dan

produk

Skor tes Pencapaian

yang nyata

Membandin

gkan

dengan

yang lain

Unjuk kerja

standard dan

kemajuan dari

waktu ke

waktu

Reproduksi

informasi

Demonstrasi

pemahaman

Bahan-

bahan

Pembelaj

aran

Teks,

ceramah,

Dan

presentasi

Langsung

sumber-

sumber asli:

bahan-bahan

tercetak,

Indrayati, Implementasi Pembaharuan Metode....153

interviu,

dokumen, dll.

Kegiatan

dan lembar

latihan

dikembang

kan guru

Data dan

bahan

dikembangka

n oleh

pebelajar

Penggun

aan

teknologi

Penyokong,

periferal

Utama,

integral

Dijalankan

guru

Diarahkan

pebelajar

Kegunaan

untuk

perluasan

presentasi

guru

Kegunaan

untuk

memperluas

presentasi

pebelajar atau

penguatan

kemampuan

pebelajar

Konteks

kelas

Pebelajar

bekerja

sendiri

Pebelajar

bekerja dalam

kelompok

Pebelajar

kompetisi

satu dengan

lainnya

Pebelajar

kolaboratif

satu dengan

lainnya

Pebelajar

menerima

informasi

dari guru

Pebelajar

mengkonstruk

si,

berkontribusi,

dan

melakukan

sintesis

informasi

Peranan

pebelajar

Menjalanka

n perintah

guru

Melakukan

kegiatan

belajar yang

diarahkan

oleh diri

sendiri

Pengingat

dan

pengulang

fakta

Pengkaji,

integrator, dan

penyaji ide

Pembelajar

menerima

dan

Pebelajar

menentukan

tugas mereka

menyelesai

kan tugas-

tugas

laporan

pendek

sendiri dan

bekerja secara

independen

dalam waktu

yang besar

Tujuan

jangka

pendek

Pengetahua

n tentang

fakta,

istilah, dan

isi

Pemahaman

dan aplikasi

ide dan proses

yang

kompleks

Tujuan

jangka

panjang

Luas

pengetahua

n

Dalam

pengetahuan

Lulusan

yang

memiliki

pengetahua

n yang

berhasil

pada tes

standard

pencapaian

belajar

Lulusan yang

berwatak dan

terampil

mengembang

kan diri,

mandiri, dan

belajar

sepanjang

hanyat.

Keuntungan Belajar Berbasis Proyek

1. Meningkatkan motivasi. Laporan-

laporan tertulis tentang proyek itu

banyak yang mengatakan bahwa siswa

suka tekun sampai kelewat batas

waktu, berusaha keras dalam mencapai

proyek. Guru juga melaporkan

pengembangan dalam kehadiran dan

berkuranngnya keterlambatan. Siswa

melaporkan bahwa belajar dalam

proyek lebih fun daripada komponen

kurikulum yang lain.

2. Meningkatkan kemampuan

memecahkan masalah. Penelitian

pada pengembangan ketrampilan

kognitif tingkat tinggi siswa

menekankan perlunya bagi siswa

untuk terlibat di dalam tugas-tugas

pemecahan masalah dan perlunya

untuk pembelajaran khusus pada

bagaimana menemukan dan

memecahkan masalah. Banyak

sumber yang mendiskripsikan

05

154 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.149-160

lingkungan belajar berbasis proyek

membuat siswa menjadi lebih aktif

dan berhasil memecahkan problem-

problem yang kompleks.

3. Meningkatkan kecakapan

kolaboratif. Pentingnya kerja

kelompok dalam proyek memerlukan

siswa mengembangkan dan

mempraktikkan keterampilan

komunikasi. Kelompok kerja

kooperatif, evaluasi siswa, pertukaran

informasi online adalah aspek-aspek

kolaboratif dari sebuah proyek. Teori-

teori kognitif yang baru dan

konstruktivistik menegaskan bahwa

belajar adalah fenomena sosial, dan

bahwa siswa akan belajar lebih di

dalam lingkungan kolaboratif .

4. Meningkatkan keterampilan

mengelola sumber. Bagian dari

menjadi siswa yang independen adalah

bertanggungjawab untuk

menyelesaikan tugas yang kompleks.

Pembelajaran Berbais Proyek yang

diimplementasikan secara baik

memberikan kepada siswa

pembelajaran dan praktik dalam

mengorganisasi proyek, dan membuat

alokasi waktu dan sumber-sumber lain

seperti perlengkapan untuk

menyelesaikan tugas.

Model pembelajaran kooperatif adalah

rangkaian kegiaatn belajar yang

dilakukan oleh siswa dalam kelompok-

kelompok tertentu untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang telah dirumuskan.

Ada tiga cara dasar bagaimana

mahasiswa dapat berinteraksi satu sama

lain, yaitu kompetitif, individualistic dan

kooperatif. Mahasiswa dapat

berkompetisi untuk melihat siapa yang

terbaik, mereka daapt bekerja

individualistis untuk mencapai tujuan

tanpa member perhatian kepada

mahasiswa lain, atau mereka dapat

bekerjasama and saling member

perhatian.

Smith dan MacGregor (2007)

mendefinisikan cooperative learning

sebagai “the most carefully structured

end of the coolaborative learning

continuum” (Ravenscroft, 2006).

Johnon, Johnson and Holubec (2008)

mendefinisikan cooperative learning

sebagai “ the instructional use of small

groups so that students work together to

maximize their own and each other’s

learning” (Phipps et al., 2011).

Berbagai riset tentang cooperative

learning menunjukkan hasil yang

konsisten bahwa cooperative learning

akan meningkatkan prestasi, hubungan

interpersonal yang lebih positif dan self-

esteem yang lebih tinggi dibandinkan

upaya kompetitif atau individualistis

(Phipps et al., 2011).

Upaya cooperative learning

diharapkan menjadi lebih produktif

dibanding upaya kompetitif ataupun

individualistis, bila upaya kooperatif

tersebut di dalam kondisi tertentu.

Kondisi ini kemudian merupakan elemen

dasar cooperative learning mencakup

perlunya independensi positif, adanya

interaksi tatap-muka (face-to-face

interaction), dimilikinya individual

accountability, digunakannya

collaborative skills dan adanya group

processing.

Adapun 4 unsur penting dalam

pembelajaran kooperatif yaitu: 1) adanya

peserta dalam kelompok, 2) adanya

aturan kelompok, 3) adanya upaya belajar

setiap kelompok,, 4) adanya tujuan yang

harus dicapai dalam kelompok belajar.

Pembelajaran ini berdasarkan sistem

pengelompokan tim kecil, yaitu antara 2

sampai 4 orang, yang mempunyai latar

belakang kemampuan akademik, jenis

kelamin, ras, atau suku yang berbeda

(heterogen), sistem penilaian dilakukan

terhadap kelompok. Setiap kelompok

akan memperoleh penghargaan (reward),

jika kelompok tersebut menunjukkan

prestasi yang dipersyaratkan.

07

Indrayati, Implementasi Pembaharuan Metode....155

Pembentukan kelompok ini bertujuan

untuk memberikan kesempatan kepada

semua siswa untuk dapat terlibat secara

aktif dalam proses berpikir dan kegiatan

belajar.

Sasaran belajar dari pembelajaran

kooperatif ini antara lain untuk

mengembangkan aneka kemampuan

sebagai berikut: 1) ketrampilan

berkomunikasi, 2) ketrampilan ini pada

dasarnya berkenaan dengan kemampuan

menangkap pengertian atau makna dari

apa yang di dengar, dibaca, dilihat,

dicium, diraba, atau dilakukan dan

kemudian menjelaskan pengertian atau

makna hasil tangkapan dan pengolahan

pikiran dengan bahasa atau kata-kata

sendiri sehingga dipahami oleh orang

lain., 3) Inisiatif and kreatifitas,

Kemampuan ini pada intinya merupakan

kesediaan atau kesiapan kemampuan,

keberanian untuk mealakukan suatu hal

baru atau cara lain dalam menangani

suatu pekerjaan atau memanfaatkan

sumberdaya atau memecahkan persoalan,

4) Sinergi atau kerjasama. Sinergi atau

kerjasama adalah semangat dan kesediaan

untuk berbuat bersama orang lain secara

kelompok dalam menangani suatu

kegiatan yang secara sadar di rancang

bersama guna mendapatkan kemanfaatan

sebeasr-besarnya.

Penelitian mengenai student active

learning dan project based learning telah

dilakukan oleh Waras Kamdi (2010).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

student active learning dan proyect based

learning sangat baik diterapkan untuk

pendidikan vokasi karena mahasiswa

akan lebih mengetahui, mempraktekkan

atau mengaplikasikan lebih dulu dalam

dunia praktek atau dunia kerja nyata

sebelum mahasiswa terjun di dunia

kerja/dunia nyata.

Metode Penelitian

Rancangan Penelitian adalah peneli-

tian kualitatif terapan dengan Penelitian

Tindakan Kelas. Model Lewin yang

ditafsirkan oleh Kemmis dan Carr

(2005). Kedua penulis ini mengemukakan

bahwa: Penelitian Tindakan Kelas

merupakan suatu bentuk penelitian yang

bersifat reflektif yang dilakukan oleh

pelaku dalam masyarakat sosial dan

bertujuan untuk memperbaiki

pekerjaannya, memahami pekerjaan serta

situasi dimana pekerjaan ini dilakukan,

termasuk di dalamnya bidang pendidikan.

(Kemmis & Carr, 2005).

Gambar 1. The Action Research Spiral by

Kemmis & Taggart, 2005

Penelitian Tindakan Kelas juga

digambarkan sebagai suatu proses yang

dinamis dimana keempat aspek yaitu

perencanaan, tindakan, observasi dan

refleksi harus dipahami bukan sebagai

langkah-langkah yang statis, terselesaikan

dengan sendirinya, tetapi lebih

merupakan momen-momen dalam bentuk

spiral yang terkait dengan perencanaan,

tindakan, pengamatan dan refleksi

(Kemmis dan Taggart,1988). Sebagai

REVISED PPLAN

REFLECT

ACT & OBSERVE

PLAN

REFLECT

ACT & OBSERVE

156 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.149-160

subyek dalam penelitian ini adalah 300

mahasiswa, semester ke tiga dan ke

empat Angkatan 2014/2015 yang

menempuh mata kuliah SIA Jurusan

Akuntansi Politeknik Negeri Malang.

Penelitian ini direncanakan akan

melibatkan industri atau UMKM sebagai

implementasi dari mata kuliah Sistem

Informasi Akuntansi berbasis SAK Etap

ke dalam dunia nyata dan mahasiswa

jurusan akuntansi Politeknik Negeri

Malang klas D3-

IIA,IIB,IIC,IID,IIE,IIF,IIRKI dan D4-

IIA, IIB,IIC,IID,IIE . Metode

Pengumpulan Data adalah data

dikumpulkan dengan metode wawancara

dan dokumentasi terhadap obyek

penelitian. Adapun teknik analisis data

adalah peneliti mengidentifikasi

permasalahan yang terjadi di kelas,

memeriksa di lapangan, kemudian

membuat rencana proyek-proyek

pembelajaran, pelaksanaan dan observasi,

yang datanya diambil dari UMKM dan

evaluasi. Permasalahan yang timbul akan

dianalisis dan dipecahkan oleh

mahasiswa dengan kemmapuan

berdasarkan teori yang ada,

dipresentasikan di kelas dan didiskusikan

secara kelompok dengan menggunakan

multimedia. Kriteria Keberhasilan

(Indikator Capaian) adalah program

evaluasi yang direncanakan dalam

penelitian ini adalah “ multiple

strategies” dalam melihat perkembangan

maupun penilaian pada hasil produk

yang disesuiakan dengan tujuan

pembelajaran yaitu pre-test, kuis, uts, test

harian, uas, tugas project based learning.

Adapun komponen proses dan hasil

penilaian terhadap proses pembelajaran

mahasiswa tampak pada tabel 2.

Tabel 2

Proses dan Hasil Penilaian

Interval

(dalam huruf)

Nilai

80-100 A

71-79 B+

66-70 B

61-65 C+

51-60 C

40-50 D

0-39 E

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil Penelitian

Hasil penelitian implementasi

pembaharuan model pembelajaran mata

kuliah SIA dan Auditing ini adalah

terciptanya rencana pengembangan

pembelajaran, satuan acara perkuliahan,

garis besar program pembelajaran, bahan

ajar SIA dan Auditing, alat peraga SIA

dan Auditing dengan power point serta

animasi, laporan hasil implementasi SIA

ke UMKM yang telah dilakukan oleh

mahasiswa yang dibagi secara kelompok.

Masing-masing kelompok 3 orang. Serta

hasil penilaian terhadap 300 mahasiswa

yang menempuh mata kuliah SIA dengan

ranking nilai yang mendapat nilai A

sebanyak 85 %, nilai B+ sebanyak 10 %

dan nilai B sebanyak 5 %,C+ sebanyak

5%. Sedangkan untuk mata kuliah

Auditing yang mendapat nilai A

sebanyak 80%, nilai B+ sebanyak 15%,

dan nilai B sebanyak 5%. Sedangkan

tanggapan mahasiswa terhadap model

pembelajaran mata kuliah SIA dan

Auditing yang baru yaitu proyect based

learning adalah 90 % setuju

diterapkannya model pembelajaran

proyect based learning, karena

pembelajaran ini membuat mahasiswa

aktif, inovatif, kreatif, efektif serta

menyenangkan, membuat mahasiswa

lebih berkompeten terhadap mata kuliah

SIA dan Auditing baik dalam

pengetahuan maupun ketrampilan,

Indrayati, Implementasi Pembaharuan Metode....157

sedangkan 10% masih senang dengan

pembelajaran tradisional yaitu metode

ceramah. Berikut gambar mahasiswa

belajar dan ujian SIA dan Pengauditan.

Pembahasan Hasil penelitian implementasi

pembaharuan model pembelajaran mata

kuliah SIA dan Auditing ini adalah

terciptanya kompetensi untuk mata kuliah

SIA dan Auditing , Rencana

pengembangan pembelajaran, Garis-garis

besar program pembelajaran, satuan acara

perkuliahan, bahan ajar SIA dan

Auditing, alat peraga SIA dan Auditing

dengan power point serta animasi,

laporan hasil implementasi SIA ke

UMKM. Berdasarkan SAK Etap.

Penelitian ini mengimplementasikan

metode pembelajaran yang baru terhadap

mata kuliah Sistem Informasi akuntansi

dan Auditing dengan motede proyect

based learning dan pemanfaatan bahan

ajar serta alat peraga yang menggunakan

multimedia serta mahasiswa diberi

proyek /tugas untuk mendesain dan

membuat laporan keuangan dengan

desain sistem tersebut pada UMKM

berdasarkan SAK Etap serta memecahkan

permasalahan yang terjadi. Desain

didasarkan pada teori dan konsep yang

telah diajarkan di kelas atau sesuai

dengan kurikulum berbasis kompetensi

atau sesuai dengan bahan ajar yang telah

dibuat oleh dosen. Proyek mendesain

sistem ini akan sangat membantu

perusahaan dalam pembuatan laporan

keuangan karena selama ini masih

banyak UMKM yang belum mempunyai

sistem akuntansi, sehingga mereka

kesulitan dalam pembuatan laporan

keuangannya. Pembelajaran menjadi

lebih mudah, tidak membosankan

mahasiswa lebih paham akan teori dan

kemudian memecahkan permasalahan

yang ada di dunia nyata sehingga aspek

kognitif, psikomotorik dan afektif dapat

tercapai. Dalam pembelajaran Auditing

mahasiswa diberi kasus atau soal untuk

dapat mengaudit suatu laporan keuangan

perusahaan kemudian membuat kertas

kerja, dan memberikan pendapat auditor

atas hasil audit yang telah dilakukan oleh

mahasiswa. Di bawah ini hasil

wawancara dengan responden atau

informan yaitu beberapa mahasiswa yang

telah menempuh mata kuliah SIA dan

Auditing dengan metode pembelajaran

yang baru yaitu project based learning

dan pemanfaatan bahan ajar dan

multimedia.

Anggun Rikmawati,

Menurut saya sistem pembelajaran

SIA dan Auditing dengan menggunakan

project based learning lebih akurat,

efisien karena terhubung langsung di

dunia kerja/nyata. Kita lebih mudah

memahaminya, apalagi dengan adanya

panduan modul/bahan ajar dan

multimedia berupa power point animasi.

Karena pada dasarnya apapun yang

dikerjakan langsung/praktek akan lebih

mudah dibandingkan hanya belajar teori

saja. Dan sistem ini juga

mengajarkan/melatih skill pada saat kerja

nanti.

Lisna Hilmiyanti,

Menurut saya, mata kuliah SIA dan

Auditing yang selama ini diterapkan

menggunakan project based learning

membuat saya menjadi lebih paham

karena hasil pembelajaran yang saya

terima tidak hanya berupa teori tetapi

juga praktek untuk menyusun sistem

informasi akuntansi yang terdapat dalam

suatu perusahaan baik perusahaan

manufaktur, jasa atau dagang. Tak hanya

itu kita juga dapat mengetahui

kekurangan/kelemahan dari sistem yang

158 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.149-160

telah dibuat sebuah perusahaan dengan

begitu kita dapat memperbaiki sistem

yang telah dibuat untuk menciptakan

sistem informasi akuntansi yang lebih

baik. Pembelajaran menjadi lebih

menyenangkan dan mudah dengan

menggunakan modul/bahan ajar dan

multimedia.

Dinda Ayu Kristalia,

Menurut saya, pembelajaran

berdasarkan proyek yang diberikan cukup

efektif, itu bisa membuat mahasiswa bisa

semakin kreatif dan inovatif. Selain itu

dari situ kita bisa menerapkan teori SIA

yang sudah diajarkan dalam proyek

tersebut, serta dapat melatih mahasiswa

agar bisa terjun langsung dalam

pembelajaran project based learning dan

multimedia.

Leila Nur Chasanah,

Menurut saya, mata kuliah SIA dan

Auditing dengan menggunakan project

based learning lebih tepat, karena saya

menjadi lebih paham untuk mempelajari

cara praktek untuk membuat laporan

keuangan di suatu perusahaan. Tidak

hanya itu, saya juga dapat mengerti

kekurangan sistem yang sudah dibuat

oleh perusahaan tersebut. Jadi saya dapat

memperbaiki sistem tersebut sehingga

bisa menjadi lebih baik lagi.

Erza Putra Rizky R,

Menurut saya metode pembelajaran

SIA dan Auditing dengan menggunakan

project based learning and multimedia

membuat mahasiswa sangat aktif, kreatif,

pembelajaran efektif, inovatif,

menyenangkan, karena mendorong

mahasiswa untuk mengerti materi SIA

dan dapat mengaplikasikan ke dunia

kerja/nyata.

Rizki Tri Anugrahsari,

Menurut saya, pemeblajaran

berdasarkan proyek cukup efektif

diberikan kepada mahasiswa. Karena

dengan membuat proyek kita terjun

langsung ke praktek dan

mengaplikasikannya ke perusahaan atau

dunia nyata membut mahasiswa menjadi

lebih paham. Dan penggunaan

multimedia yaitu power point dengan

animasi cukup baik sehingga mahasiswa

akan lebih tertarik dalam memahami

materi.

Iritan Permata Sandy,

SIA merupakan mata kuliah yang

dapat dibilang membosankan, tetapi

dengan adanya Project based learning

kami lebih dapat mencerna SIA sehingga

SIA yang rumit dapat dimengerti.

Pengajar sayapun sangat dekat dengan

mahasiswa/I sehingga mahasiswa/I enjoy

dalam menerima materi. Dengan adanya

power point dan animasi yang menarik

dapat menambah semangat dalam

pembelajaran. Modul/bahan ajar yang

telah disusun menjadi lebih mudah bagi

kami untuk mempelajari atau mendalami

SIA.

Dwi Argo Putro,

Menurut saya, mata kuliah SIA dan

Auditing dengan menggunakan project

based learning lebih tepat saya lebih

paham untuk mempelajarinya dengan

cara praktek untuk membuat laporan

keuangan di suatu perusahaan. Dan tidak

hanya itu saya lebih mengerti tentang

kelebihan atau kekurangan dari SIA yang

telah disusun oleh perusahaan. Saya

dapat memperbaiki kekurangan SIA

perusahaan dengan adanya project ini.

Pada intinya saya sangat senang dan saya

sangat mendukung dengan adanya

pembuatan project ini.

Othy Happy D.S,

Pendapat saya tentang pembelajaran

SIA dan Auditing berdasarkan proyek

yaitu: 1) saya lebih mengerti dan

memahami konsep serta penerapan desain

SIA dalam perusahaan, 2) kegunaan

desain SIA ini ternyata sangat membantu

perusahaan dalam mencatat/memposting

keluar masuk transaksi yang dilakukan

serta lebih efisien dalam penggunaannya,

3) dengan pembelajaran SIA project

11

Indrayati, Implementasi Pembaharuan Metode....159

based learning memberi kesan menarik

untuk diri saya karena tidak hanya konsep

teori yang wajib kita pelajari tetapi juga

dengan adanya proyek langsung dalam

konteks perusahaan yang membuat saya

lebih mengerti penerapan/aplikasi SIA

dalam dunia kerja.

Dita Octavia P,

SIA dan Auditing merupakan salah

satu mata kuliah yang sangat memerlukan

konsentrasi total karena banyak

mengandung teori-teori yang harus

dipahami didalamnya. Dalam

pengaplikasiannya menggunakan project

based learning dengan pemanfaatan

bahan ajar dan multimedia power point

serta animasi terkesan lebih efektif. Saya

merasa sangat nyaman dengan metode

yang diterapkan, karena sangat

membantu dalam penyerapan teori dan

aplikasi ke dalam praktek penyusunan

sistem sampai pembuatan laporan

keuangan suatu entitas usaha.

Rizky Putri,

Pembelajaran SIA dan Auditing

dengan project based learning membuat

mahasiswa lebih memahami konsep teori

dan pengaplikasiannya ke dalam dunia

kerja/nyata/entitas usaha. Modul/bahan

ajar juga sangat mendukung dalam

pembelajaran serta penggunaan

multimedia dengan power point dan

animasi juga sangat membantu dalam

pemahaman konsep teori.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka

kesimpulan yang didapat adalah :

1. Metode pembelajaran project based

learning telah berhasil diterapkan di

pendidikan vokasi yaitu Politeknik

Negeri Malang.

2. Terciptanya RPP, SILABI, SAP,

GBPP, bahan ajar, power point dengan

animasi (multimedia) untuk mata

kuliah SIA dan Pengauditan.

3. SIA berhasil di implementasi kan ke

UMKM.

4. Mahasiswa lebih kompeten dalam

mengaudit laporan keuangan

perusahaan.

5. Hasil survey menunjukkan bahwa

mahasiswa lebih senang dengan

metode pembelajaran proyect based

learning dan cooperative learning.

6. Nilai mahasiswa menjadi lebih baik

dari sebelumnya.

Saran

Sebaiknya inovasi metode pembelajaran

yang baru yaitu Paikem ini berdasarkan

metode proyect based dan cooperative

learning digunakan untuk pembelajaran

di pendidikan vokasi yaitu Politeknik

Negeri Malang maupun pendidikan

vokasi yang lainnya.

Daftar Rujukan

Ahmadi, 2011, Makalah Pembelajaran

Paikem, Jakarta.

Anonim. 2010. Tanya Jawab Seputar

Unit dan Proses Pembelajaran di

Perguruan Tinggi. Bagian

Kurikulum Depdiknas Ditjen Dikti

Direktorat Pembinaan akademik dan

Kemahasiswaan.

Anonimous, 2015, Pembelajaran Aktif,

Buletin P & P, Verksi Eletronik, Edisi

3 (April-Juni 2015).

Baer, John. Grouping and Achievement in

Cooperative Learning. College

Teaching. Vol. 51 No. 4.

Blumenfeld et al., 2011. Motivating

Project Based Learning: Sustaining

The Doing, Supporting The Learning.

Journal Educational Psychologist.

Vol. 26 No. 3-4 p. 369-398.

Carr, Kemmis, 2005, Penelitian Tindakan

Kelas, Bandung.

Chong, Vineent K. 2012. Cooperative

learning: The Role of Feedback and

Use of Lecture Activities on Student’t

Academic Performance.

Cook, Ellen D.,, anita C. Hazelwood.

2012. An Active Learning Strategy for

the Classroom ”Who Wants to Win

160 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.149-160

Some Mini Chips Ahoy ? /Journal of

Accounting Education 20 pp. 297-

306.

Depdiknas. Tanpa Tahun. Konsep

Paikem.http://akhmadsudrajat.wordpr

ess.com/Bahan ajar/konsep-

pakem/feed, Nofember,23,2010.

Dewajani, Sylvi. 2012. Belajar Mandiri

Belajar Aktif Strategi Kognitif,

makalah disampaikan pada Pelatihan

Active Learning yang

diselenggarakan PHK A3 Jurusan

IESP Undip di Semarang.

_____________, 2013. Case-Based

Learning. Makalah disampaikan pada

Pelatihan Active Learning yang

diselenggarakan PHK A3 Jurusan

IESP Undip di Semarang.

Dit. Teknik. 2010. Pembelajaran

Berbasis PAIKEM (CTL,

Pembelajaran Terpadu,

Pembelajaran Tematik), Jakarta,

Kemendiknas.

Edgar Dale, 2013. Audio-Visual Methods

in Teaching (3 rd edition) Holt,

Tinehart and Winston, 1969.

Hall, James.A, 2015, Sistem Informasi

Akuntansi, Edisi 4, Penerbit Salemba

Empat, Jakarta.

Handoko, Ham. 2015. Metode Kasus

dalam Pengajaran (Manajemen),

Makalah disampaikan pada

Lokakarya Peningkatan Kemampuan

Penyusunan dan Penerapan Kasus

untuk Pengajaran, Semarang 23

Nopember.

Http://Unikharinizar.multiply.com/journa

l/item/8/desain-pesan pembelajaran

Paikem.

Http://makalahkumakalahmu.wordpress.c

om./2010/11/05/pembelajaran

Paikem.

Http://sunartombs.wordpress.com./2011/

12/25/paikem-pembelajaran-aktif-

kreatif-efektif dan-menyenangkan.

Indrayati, 2015, Sistem Informasi

Akuntansi, Edisi 1, Penerbit Aditia

Media, Malang.

Indrayati, 2016, Pengauditan, Edisi 1,

Penerbit Aditia Media, Malang.

Jauhar.Muhammad.2011, Implementasi

PAIKEM, Jakarta, Prestasi Pustaka.

Karim.M.2014.Makalah dan Sosialisasi

KBK, Cirebon.

Kamdi, Waras, 2010, Project Based

Learning, Tesis, Universitas Negeri

Malang

Kartadinata, Syah, 2009, Metode

Pembelajaran paikem, Jakarta.

Rohani, Ahmad, 2014, Pengelolaan

Pengajaran, PT Rineka Cipta,

Jakarta.

Soemanto, Wasty, 2014, Psikologi

Pendidikan (Landasan Kerja

Pimpinan Pendidikan), Bina Aksara.

Suparlan, 2008, Pembelajaran paikem,

Malang.

Tarmizi, 2009, Pembelajaran paikem,

Malang.

Tim DBE2, 2014. Pengenalan

Pembelajaran Efektif Dalam Mata

Pelajaran Pokok, Jakarta.

Widjajanto,Nugroho, 2011, Sistem

Informasi Akuntansi, Penerbit

Erlangga, Jakarta.

Wiriatmadja,Rochiati, 2015, Metode

Penelitian Tindakan Kelas, Untuk

Meningkatkan Kinerja Guru dan

Dosen, Program Pasca Sarjana

Universitas Pendidikan Indonesia,

Bandung.