iklim tropis indonesia dan antisipasinya berkaitan dengan arsitektur dan interior

3
Iklim Tropis Indonesia dan Antisipasinya Berkaitan dengan Arsitektur dan Interior Indonesia merupakan negara yang dilalui garis khatulistiwa, sehingga memiliki iklim tropis dengan sinar matahari yang melimpah dan curah hujan yang sepanjang tahun. Iklim tropis sendiri memiliki ciri ciri dan karasteristik sebagai berikut : 1. Temperatur suhu tinggi dengan rata rata 28 o C (tertinggi 34 o C dan terendah 23 o C). 2. Kelembaban tinggi sekitar 60%-90%. 3. Curah hujan tinggi. 4. Angin/aliran udara relatif sedang sampai rendah. 5. Radiasi matahari sedang sampai tinggi (matahari bersinar sepanjang tahun). 6. Pertukaran panas kecil karena kelembaban tinggi (udara sudah jenuh oleh uap air), sehingga air tidak mudah menguap. Dengan karasteristik iklim tersebut memberikan dampak atau efek terhadap bangunan dan kenyamanan tempat tinggal kita. Dampak dampak tersebut antara lain : 1. Temperatur yang tinggi membuat suhu di dalam ruangan menjadi terasa lebih panas dan memberikan ketidaknyamanan penghuni rumah. 2. Kelembaban yang tinggi menyebabkan material selubung ruang menjadi mudah ditumbuhi lumut dan jamur selain itu juga dapat menyebakan selubung bangunan menjadi mudah lapuk dan rapuh. 3. Curah hujan yang tinggi menjadikan rumah sering terkena air dan mudah muncul genangan genangan air, selain itu juga mempercepat terjadinya korosi pada bahan bangunan bersifat logam. 4. Aliran udara yang tidak terlalu tinggi menjadikan ruangan di dalam rumah tidak akan mendapatkan hembusan udara segar jika tidak memiliki ventilasi yang cukup. 5. Radiasi matahari yang tinggi mampu menyebabkan kerusakan dan pengelupasan pada material bangunan. Selain itu juga tidak baik jika terkena langsung pada kulit manusia. Oleh karena itu diperlukan strategi strategi untuk mengantisipasi dampak dampak tersebut. Strategi strategi tersebut antara lain : 1. Melimpahnya sinar matahari di negara beriklim tropis menyebabkan suhu yang tinggi (panas). Maka dalam mendesain rumah tropis, kita harus memaksimalkan bukaan yang lebar, baik bukaan pintu maupun jendela. Dengan perletakkan bukaan pada sisi ruangan yang berbeda dan disesuaikan dengan arah datangnya angin. Apabila posisi bukaan terlanjur tidak sesuai

Upload: erwin-kurniawan

Post on 09-Dec-2015

27 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Iklim tropis

TRANSCRIPT

Page 1: Iklim Tropis Indonesia Dan Antisipasinya Berkaitan Dengan Arsitektur Dan Interior

Iklim Tropis Indonesia dan Antisipasinya Berkaitan dengan Arsitektur dan Interior

Indonesia merupakan negara yang dilalui garis khatulistiwa, sehingga memiliki iklim tropis dengan sinar matahari yang melimpah dan curah hujan yang sepanjang tahun. Iklim tropis sendiri memiliki ciri ciri dan karasteristik sebagai berikut :

1. Temperatur suhu tinggi dengan rata rata 28oC (tertinggi 34oC dan terendah 23oC).2. Kelembaban tinggi sekitar 60%-90%. 3. Curah hujan tinggi. 4. Angin/aliran udara relatif sedang sampai rendah.5. Radiasi matahari sedang sampai tinggi (matahari bersinar sepanjang tahun). 6. Pertukaran panas kecil karena kelembaban tinggi (udara sudah jenuh oleh uap air), sehingga

air tidak mudah menguap.

Dengan karasteristik iklim tersebut memberikan dampak atau efek terhadap bangunan dan kenyamanan tempat tinggal kita. Dampak dampak tersebut antara lain :

1. Temperatur yang tinggi membuat suhu di dalam ruangan menjadi terasa lebih panas dan memberikan ketidaknyamanan penghuni rumah.

2. Kelembaban yang tinggi menyebabkan material selubung ruang menjadi mudah ditumbuhi lumut dan jamur selain itu juga dapat menyebakan selubung bangunan menjadi mudah lapuk dan rapuh.

3. Curah hujan yang tinggi menjadikan rumah sering terkena air dan mudah muncul genangan genangan air, selain itu juga mempercepat terjadinya korosi pada bahan bangunan bersifat logam.

4. Aliran udara yang tidak terlalu tinggi menjadikan ruangan di dalam rumah tidak akan mendapatkan hembusan udara segar jika tidak memiliki ventilasi yang cukup.

5. Radiasi matahari yang tinggi mampu menyebabkan kerusakan dan pengelupasan pada material bangunan. Selain itu juga tidak baik jika terkena langsung pada kulit manusia.

Oleh karena itu diperlukan strategi strategi untuk mengantisipasi dampak dampak tersebut. Strategi strategi tersebut antara lain :

1. Melimpahnya sinar matahari di negara beriklim tropis menyebabkan suhu yang tinggi (panas). Maka dalam mendesain rumah tropis, kita harus memaksimalkan bukaan yang lebar, baik bukaan pintu maupun jendela. Dengan perletakkan bukaan pada sisi ruangan yang berbeda dan disesuaikan dengan arah datangnya angin. Apabila posisi bukaan terlanjur tidak sesuai dengan arah datangnya angin, gunakan tanaman yang cukup tinggi sebagai pembelok angin. Letakkan tanaman secara tepat agar aliran udara tidak terhambat, agar proses sirkulasi udara dalam ruangan dapat mengalir dengan baik (cross ventilation). Selain memaksimalkan bukaan yang lebar, buatlah plafon yang tinggi sekitar tiga meter. Hal ini ditujukan agar volume ruang besar dan udara pun mengalir dengan lancar. Jarak antara lantai dan plafon akan membuat udara bebas bergerak pada ruang kosong. Cara ini kerap digunakan untuk menyiasati rumah dengan lahan terbatas agar membantu memberi efek ruangan menjadi lebih lapang. Penggunaan plafond atau plat beton pada rumah berlantai 2 memungkinkan udara ditahan antara plafon dan atap, sehingga ruang dibawahnya lebih sejuk. Aluminium foil juga baik untuk melindungi rumah dari panas berlebih.

2. Kelembaban ini dapat diatasi dengan sinar matahari yang cukup. Jangan terlalu banyak paparan sinar matahari karena menyebabkan suhu didalam ruangan meningkat, tapi juga cukup untuk mengatasi lembab dan membunuh jamur. Pada wilayah yang masih tradisional kita mungkin tau bahwa masyarakat membuka jendela lebar-lebar pada pagi hari sampai menjelang tengah hari. Mengeluarkan kasur dan menjemurnya untuk membersihkan jamur dan kutu. Seperti itulah seharusnya rumah tropis, pastikan cukup pasokan udara dan sinar matahari. Pastikan semua ruangan mendapat sinar matahari, untuk kamar mandi gunakan

Page 2: Iklim Tropis Indonesia Dan Antisipasinya Berkaitan Dengan Arsitektur Dan Interior

bovenlicht dan kisi-kisi angin. Jika rumah anda couple, gunakan blower untuk sirkulasi udara dan buat main hole dan skylight untuk menyerap sinar matahari. Begitu juga dengan dapur, jaga agar tetap segar. Gunakan exhauster untuk menghisap asap dan berikan jendela didindingnya agar cukup cahaya matahari. Ingat, dapur adalah area yang berpotensi sangat besar dihuni oleh bakteri dan jamur. Selain itu juga dibutuhkan bahan dinding yang berporos agar mampu dan menyerap uap air sehingga menjadi ruangan di dalam rumah lebih terasa sejuk.

3. Pastikan bahwa sudut kemiringan atap cukup untuk mengalirkan air dengan cepat. Untuk wilayah tropis kita bisa mendesain kemiringan atap dengan sudut antara 30 sd 45 derajat. Awning diatas jendela melindungi pancaran sinar matahari langsung dan paparan air hujan. Perhatikan susunan atau sambungan elemen penutup atap, Jika anda menggunakan genteng pastikan koneksi antar genteng cukup baik agar air tidak merembes melalui celahnya. Jika anda menggunakan atap logam seperti seng , pastikan paku atau screw nya dilapisi karet agar air tidak merembes. Anda juga bisa menggunakan aluminium foil diantara rangka kaso dan atap agar terhindar dari panas berlebih dan rembesan air hujan.

4. Radiasi sinar langsung yang tinggi dapat diatasi dengan pemakaian sun shading. Agar panas tidak terakumulasi dipakai bahan yang kapasitas panasnya kecil. Pada malam hari, udara lembab akan mengembun dan jenuh, yang akan menimbulkan rasa panas. Karena itu, bahan yang dipakai harus mempunyai time lag rendah (cepat panas, cepat dingin). Pada siang hari, radiasi tinggi, bahan bangunan harus mempunyai konduktivitas panas rendah dan isolasi panas dengan udara mengalir (membawa udara panas dan uap air di permukaan bahan), mengurangi panas bangunan. Dimensi dan berat kecil agar tidak menyimpan panas. Pagi hari, suhu udara terdingin, bangunan harus membatasi pengeluaran panas dari dalam bangunan.

Berbagai arsitektur tradisional Indonesia telah memberikan contoh yang sangat baik tentang bagaimana mengantisipasi berbagai efek iklim tropis, rumah rumah tradisional telah mengenalkan tentang pentingnya atap yang miring sebagai jalur aliran air hujan, jendela dan ventilasi sebagai tempat cahaya dan udara bersirkulasi, bahkan sampai penghawaan dengan cara cross air dengan cara menaikkan lantai dan menggunakan bahan selubung bangunan yang berpori pori.

Namun kini teknologi teknologi dalam mengantisipasi iklim tropis telah diterapkan dalam arsitektur modern yang didukung dengan desain baik eksterior dan interior yang lebih modern dan memberikan kenyamanan lebih terhadap penghuni.