iklim tropis

15
UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2014/2015 Nama : Intan Elvira NIM : 13/347314/GE/07503 Mata Kuliah : Iklim Tropis (GE 2207) Dosen : Emilya Nurjani, S.Si, M.Sc Hari, Tanggal : Selasa, 31 Maret 2014 1. Klimograf Sumber : Nurjani, E. 2007. Modul Mata Kuliah Meteorologi dan Klimatologi. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM Klimograf pada gambar disamping merupakan klimograf di Pepeekeo, Hawaii. Daerah dengan tipe klimograf ini antara lain adalah Brazil, Indonesia, dan beberapa negara di Amerika Latin. (Lintang 5 0 – 10 0 ) Klimograf pada daerah tropis iklim Af (hutan hujan tropis) (klasifikasi iklim Koeppen). Iklim tropis Af mempunyai ciri dengan curah hujan yang turun sepanjang tahun serta suhu yang hangat dan berkisar antara 22-26 0 C. Presipitasi yang terjadi melebihi evaporasi . Musim hujan terjadi pada bulan September-Maret dan musim kemarau pada bulan April-Agustus. (Sumber : Pada daerah ini, flora yang berembang sangat beragam. Di Pepeekeo sendiri, flora yang tumbuh meliputi anggrek

Upload: intan-elvira

Post on 20-Dec-2015

85 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

meteorologiklimatologitropisgeografigeofisika

TRANSCRIPT

Page 1: iklim tropis

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2014/2015

Nama : Intan ElviraNIM : 13/347314/GE/07503Mata Kuliah : Iklim Tropis (GE 2207)Dosen : Emilya Nurjani, S.Si, M.ScHari, Tanggal : Selasa, 31 Maret 2014

1. Klimograf

Sumber :

Nurjani, E. 2007. Modul Mata Kuliah Meteorologi dan Klimatologi. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM

Klimograf pada gambar disamping merupakan klimograf di Pepeekeo, Hawaii. Daerah dengan tipe klimograf ini antara lain adalah Brazil, Indonesia, dan beberapa negara di Amerika Latin. (Lintang 50

– 100)

Klimograf pada daerah tropis iklim Af (hutan hujan tropis) (klasifikasi iklim Koeppen). Iklim tropis Af mempunyai ciri dengan curah hujan yang turun sepanjang tahun serta suhu yang hangat dan berkisar antara 22-260 C. Presipitasi yang terjadi melebihi evaporasi . Musim hujan terjadi pada bulan September-Maret dan musim kemarau pada bulan April-Agustus. (Sumber :

Pada daerah ini, flora yang berembang sangat beragam. Di Pepeekeo sendiri, flora yang tumbuh meliputi anggrek dan vegetasi endemik Hawaii seperti ʻōhiʻa (Metrosideros polymorpha), uluhe (Dicranopteris linearis) and hapuʻu (Cibotium glaucum). Fauna yang terdapat pada daerah ini adalah unggas seperti Kalkun liar (Meleagris gallopavo), Ayam Pegar (Lophura leucomelanos), alala (Burung Gagak Hawaii) dan Kelelawar Hawaii (Lasiurus cinereus).Sumber :Department of Land and Natural Resources. 2013. State of Hawaii Forest Stewardship Program Cost

Page 2: iklim tropis

Sharing Grant for Ripairan Restoration and Timber Production Project. Honolulu: Department of Land and Natural Resources.

Sumber :Adjie, Tjahyo N. 2007. Modul Mata Kuliah Meteorologi dan Klimatologi. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM

Klimograf disamping memiliki ciri yang sama dengan klimograf pada daerah Pepeekeo, Hawaii karena beriklim Hujan Tropis (Iklim Af Klasifikasi Iklim Koeppen). Akan tetapi terdapat perbedaan yang secara mikro dapat terlihat seperti kondisi suhu yang lebih tinggi berkisar antara 25-270 C, dan musim hujan berlangsung pada bulan Agustus - Januari sedangkan musim kemarau pada bulan Februari-Juli.

Klimograf pada gambar disamping merupakan klimograf di Singapura. Daerah dengan tipe klimograf ini antara lain adalah Brazil, Indonesia, dan beberapa negara di Amerika Latin. (Lintang 50 – 100).(Sumber : Adjie, Tjahyo N. 2007. Modul Mata Kuliah Meteorologi dan Klimatologi. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGMTjasjono, B.H.K. 2004. Klimatologi. Bandung: Penerbit ITB)

Pada daerah ini, flora dan fauna yang berembang sangat beragam. Flora dan fauna yang ada memiliki kesamaan dengan flora fauna tipe Asiatis di Indonesia. Flora yang berkembang seperti anggrek, kantng semar, meranti, dan pohon jati. Fauna yang berkembang antara lain unggas seperti burung, labi-labi hutan, dan ikan kehung.(http://florasingapura.com/Forest-Habitats.php diakses tanggal 30 Maret pukul 10:42 WIB)

Page 3: iklim tropis

Sumber :Adjie, Tjahyo N. 2007. Modul Mata Kuliah Meteorologi dan Klimatologi. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM

Klimograf pada daerah tropis iklim Aw (klasifikasi iklim Koeppen). Iklim tropis Aw merupakan iklim tropis dengan kenampakan savanna yang dominan. Ciri lainnya adalah memiliki musim kering yang lebih panjang pada saat musim dingin. Suhu pada daerah ini berkisar antara 20-280 C dengan musim hujan terjadi pada bulan Juni-November dan musim kemarau pada bulan Desember-Mei.

Klimograf pada gambar disamping merupakan klimograf di Dakar, Senegal, Afrika Barat. Daerah dengan tipe klimograf ini antara lain adalah bagian subekuatorial Afrika, Amerika Selatan dan India Selatan (Lintang 250 Utara dan Selatan)

Pada daerah ini, flora yang berembang adalah rerumputan, semak belukar, pepohonan dan vegetasi yang tumbuh pada daerah savanna. Fauna yang terdapat pada daerah ini adalah fauna daerah tropis yang cenderung hidup di alam liar seperti gajah, jerapah, dan zebra.

(Sumber : Adjie, Tjahyo N. 2007. Modul Mata Kuliah Meteorologi dan Klimatologi. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGMTjasjono, B.H.K. 2004. Klimatologi. Bandung: Penerbit ITB)

Page 4: iklim tropis

2. a. Prediksi SOI

Dua minggu terakhir telah melihat kondisi yang tidak biasa di Pasifik tropis, yang dapat

meningkatkan kemungkinan El Nino pada tahun 2015.Di Pasifik Barat, siklon tropis yang

parah Pam dan badai tropis Bavi * melewati khatulistiwa, memproduksi salah satu pembalikan terkuat

pada jalur angin dalam beberapa tahun terakhir. Perubahan ini diharapkan dapat meningkatkan suhu

sub-permukaan yang hangat saat ini terpantau di Samudera Pasifik tropis, yang pada gilirannya

meningkatkan suhu permukaan Samudera Pasifik tropis dalam beberapa bulan mendatang. Namun,

masih terlalu dini untuk mengatakan apakah pembalikan dalam angin perdagangan adalah fluktuasi

jangka pendek atau awal dari tren yang berkelanjutan.Model internasional yang disurvei telah

memperkuat pandangan mereka untuk kemungkinan terjadinya El Niño, dengan delapan model

menunjukkan suhu lautan akan melebihi batas El Niño pada pertengahan tahun. Namun, model yang

mencakup pandangan masa ENSO transisi tradisional, Februari-Mei, umumnya memiliki akurasi yang

lebih rendah daripada pandangan yang dibuat pada waktu lain tahun. Biro pelacak ENSO tetap di El

Niño. Hal ini disebabkan oleh kombinasi suhu sub-permukaan yang lebih hangat daripada rata-rata di

Page 5: iklim tropis

daerah tropis Samudera Pasifik dan model yang menunjukkan bahwa tropis Pasifik tengah dan timur

akan hangat untuk ambang El Niño pada pertengahan tahun. Sebuah El Niño Watch menunjukkan

bahwa ada sekitar 50% kemungkinan El Nino terbentuk di 2015-ganda kemungkinan normal acara.

El Nino sering dikaitkan dengan bawah rata-rata musim dingin-musim semi curah hujan di atas

Australia timur dan suhu siang hari di atas rata-rata di atas bagian selatan Australia.

http://www.bom.gov.au/climate/glossary/soi.shtml diakses tanggal 30 - 3 -2015 pukul 20.34

Prediksi DMI

Tanggal 23 Maret 2015

Prediksi Indeks Dipole Mode Maret s/d Agustus 2015: Normal/penambahan Curah Hujan

kurang signifikan di Indonesia bagian barat.

http://dataweb.bmkg.go.id/cews/pikam/pdf/dinam.pdf diakses tanggal 30 - 3 – 2015 pukul 23. 14

Page 6: iklim tropis

MJODi bawah ini merupakan produk perkiraan MJO menggunakan informasi dari GFS ensemble. The Wheeler dan Hendon (2004) metodologi yang diterapkan pada data perkiraan Model dan setara dengan yang sedian pengamatan dengan penyesuaian yang diperlukan karena penggunaan data perkiraan Model realtime. Ini termasuk memanfaatkan bidang bias-dikoreksi. Silahkan bertanya untuk rincian tambahan jika diperlukan. Anomali (dengan siklus musiman dan variabilitas dihapus) kemudian diproyeksikan ke EOFs berdasarkan data yang diamati.

Prakiraan MJO terkait anomali OLR selama 15 hari ke depan dari ensemble berarti GFS berdasarkan perkiraan dari RMM1 dan RMM2. Biru (kuning / merah) nuansa menunjukkan negatif (positif) anomali OLR dan ditingkatkan (dirahasiakan) konveksi. Prakiraan tidak termasuk kontribusi langsung dari mode iklim lainnya seperti ENSO, musim hujan, dll - hanya MJO.

Page 7: iklim tropis

Bagian Time-bujur (7.5N-7.5S) dari MJO terkait anomali OLR selama 180 hari terakhir dan selama 15 hari ke depan dari ensemble berarti GFS berdasarkan RMM1 dan RMM2. Biru (kuning / merah) nuansa menunjukkan negatif (positif) anomali OLR dan ditingkatkan (dirahasiakan) konveksi. Prakiraan tidak termasuk kontribusi langsung dari mode iklim lainnya seperti ENSO, musim hujan, dll - hanya MJO.

Pengamatan baru-baru ini dan indeks MJO menunjukkan MJO yang kuat yang sedang berlangsung yang berpusat di Pasifik Timur. Cara lain variabilitas konvektif tropis , termasuk Equatorial ampuh Rossby Wave dan keadaan latar belakang El Niño lemah , terus mempengaruhi pola , konstruktif mengganggu sinyal MJO . Model prediksi dinamis menunjukkan bahwa sinyal MJO akan melemahkan substansial selama dua minggu ke depan , dengan propagasi ke arah timur secara lambat di Belahan Barat . Model statistik menmbah propagasi terus menerus MJO yang kuat , oleh karena itu, diharapkan untuk tetap aktif tapi melemah selama dua minggu ke depan , dengan negara frekuensi rendah memainkan peran yang semakin penting dalam pola konveksi anomali . MJO dapat berkontribusi meningkatkan ( ditekan ) konveksi dari Pasifik timur Afrika ( Samudera Hindia bagian timur dan Benua Maritim ) selama dua minggu ke depan .

Sumber :

http://www.cpc.ncep.noaa.gov/products/precip/CWlink/MJO/foregfs.shtml

diakses tanggal 30- 3- 2015 pukul 23.23

Page 8: iklim tropis

Siklon Tropis

Siklon Tropis NATHAN

Kondisi tanggal 24/03/2015 pukul 07:00 WIB :Posisi : 12,2LS, 133,5BT (sekitar 730 km sebelah selatan Banda)Arah Gerak : barat daya, kecepatan 4 knots (8 km/jam) bergerak menjauhi wilayah IndonesiaKecepatan Angin Maksimum: 35 knots (65 km/jam)

Prediksi 24 jam, tanggal 25/03/2015 pukul 07:00 WIB :Posisi : 12,7LS, 131,7BT (sekitar 790 km sebelah selatan Banda)Arah Gerak : barat barat daya, kecepatan 4 knots (7 km/jam) bergerak menjauhi wilayah IndonesiaKecepatan Angin Maksimum: 30 knots (55 km/jam)

Prediksi 48 jam, tanggal 26/03/2015 pukul 07:00 WIB :Posisi : 12,7LS, 128,8BT Arah Gerak : barat, kecepatan 4 knots (7 km/jam) bergerak menjauhi wilayah IndonesiaKecepatan Angin Maksimum: 25 knots (45 km/jam)

Prediksi 72 jam, tanggal 27/03/2015 pukul 07:00 WIB :Posisi : 12,8LS, 125,4BT Arah Gerak : barat barat laut, kecepatan 6 knots (10 km/jam) bergerak menjauhi wilayah Indonesia

Page 9: iklim tropis

Kecepatan Angin Maksimum: 25 knots (45 km/jam)

DAMPAK TERHADAP CUACA DI INDONESIA :Siklon tropis NATHAN memberikan dampak terhadap wilayah Indonesia berupa :- Hujan dengan intensitas ringan - sedang berpotensi terjadi di wilayah Maluku Tenggara dan Papua bagian Selatan. - Gelombang laut dengan ketinggian 2 - 3 meter berpotensi terjadi di Laut Seram bagian timur, Perairan Kep. Kai dan Kep. Aru, Perairan Agats Amamapare, Laut Banda bagian timur, Perairan Kep. Tanimbar, Perairan Yos Sudarso, Laut Arafuru bagian barat dan timur.- Gelombang laut dengan ketinggian 3 - 4 meter berpotensi terjadi di Laut Arafuru bagian tengah.

http://meteo.bmkg.go.id/data/tc/IDJ21030.txt diakses tanggal 30 - 3 – 2015 pukul 21.35

3.

“Awal” Musim Kemarau 2015 pada 150 Zona Musim (ZOM) di Jawa, diprakirakan umumnya berkisar pada bulan April dan Mei 2015.

Sebanyak 53 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III April 2015, meliputi sebagian Banten bagian utara, sebagian besar DKI Jakarta, Jawa Barat bagian utara, Brebes bagian tengah, Tegal bagian barat dan utara, Pemalang utara, Pekalongan bagian utara, Batang bagian utara, Kendal bagian utara dan tengah, Semarang bagian utara, sebagian besar Demak, Kudus bagian tengah dan selatan, sebagian besar Pati, Rembang bagian timur dan utara, sebagian besar Blora, Grobogan bagian timur, Bojonegoro bagian barat laut, Wonogiri bagian tengah dan selatan, Kulon Progo/Bantul bagian selatan, Gunung Kidul, sebagian besar Jawa Timur, P. Madura.

Sebanyak 85 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Mei 2015, meliputi Pandeglang bagian utara dan timur laut, Serang bagian selatan, Lebak bagian utara, Kota Tangerang/Kab Tangerang bagian selatan, Jakarta Timur/Jakarta Selatan bagian selatan, sebagian besar Jawa Barat, sebagian besar Jawa Tengah, Sleman, Kulon Progo bagian utara, Jawa Timur bagian barat, Blitar bagian timur laut, Malang bagian tengah, Daerah sekitar Gunung Bromo dan Semeru, Lumajang bagian selatan, Jember bagian tengah, barat daya dan barat laut, Probolinggo bagian tenggara, Daerah sekitar Gunung Argopuro, Situbondo bagian tenggara, Daerah sekitar Pegunungan Ijen.

Sebanyak 12 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Juni 2015, meliputi Pandeglang, Lebak bagian barat, tengah dan selatan, Sukabumi tengah, Sukabumi utara bagian timur, Cianjur bagian tengah, Cianjur utara bagian barat, Bogor Selatan bagian timur, Garut Selatan bagian timur, Tasikmalaya bagian selatan, Ciamis bagian selatan, Purbalingga bagian timur, selatan dan barat laut, Banyumas bagian utara, Banjarnegara bagian barat daya, Malang bagian tenggara, Lumajang bagian barat daya, Jember bagian timur, Banyuwangi bagian barat dan tengah.

Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim kemarau periode 1981-2010, maka sebanyak 51 ZOM maju (lebih awal) dari rataratanya, sebanyak 55 ZOM sama dengan rata-ratanya, dan sebanyak 44 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya.

a. Siklon tropis Nuri

Page 10: iklim tropis

Siklon tropis Nuri adalah pemicu peningkatan tinggi gelombang laut yang terjadi di sekitar wilayah FIllipina, diperkirakan gelombang laut di beberapa perairan timur Fillipina mencapai ketinggian 3 hingga 4 meter. Siklon tropis Nuri yang terjadi di perairan Fillipina bagian timur menyebabkan adanya belokan angin disekitar wilayah Provinsi Kepri sehingga terjadinya penumpukan massa udara yang berpotensi membentuk awan – awan di troposfer . siklon ini menyebabkan penurunan suhu udara, meningkatkan kelembapan udara. Siklon tropis sangat berdampak pad akondisi cuaca Indonesia, seperti dengan adanya hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Siklon ini juga memicu peningkatan tinggi gelombang laut .

Sumber :

http://sebelasnews.com/waspada-perubahan-cuaca-akibat-badai-tropis-nuri.html

b. Siklon tropis kalmgei

Dampak yang dapat dirasakan di wilayah cuaca Indonesia diantaranya potensi curah hujan ringan – sedang dialamai Sumatera bagian tengah, Kalimantan Barat bagian Utara dan Kalimantan Utara. Selain itu, peluang terjadinya gelombang tinggi di beberapa wilayah barat dan timur Indonesia.

Siklon tropis Kalmaegi pada tahun 2014 lalu terjadi pada15 September 2014 pukul 07.00 WIB posisi siklon Kalmaegi di Laut Cina Selatan sebelah barat laut Pulau Luzon Philipina, sekitar 18.6LU, 119.7BT atau sekitar 1.810 kilometer sebelah utara barat Laut Tahuna dengan arah dan kecepatan gerak barat barat laut, kecepatan 30 kilometer per jam (17 knots) dengan tekanan terendah 970 mb dan kekuatan 120 kilometer perjam (65 knots). Kondisi tersebut memengaruhi kondisi cuaca di wilayah Indonesia berupa potensi hujan ringan hingga sedang di Sumatera bagian tengah, Kalimantan Barat bagian Utara dan Kalimantan Utara. Gelombang dengan tinggi 3-4 meter berpeluang terjadi di Laut Andaman, perairan utara Aceh, Selat Malaka bagian utara, perairan Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, perairan selatan Banten-Jawa Barat, Selat Karimata bagianselatan.

Sumber :

http://www.antaranews.com/berita/453562/siklon-tropis-kalmaegi-berdampak-kondisi-cuaca-indonesia

c. Siklon Tropis Rusty

Siklon tropis Rusty bermula dari bibit sikon yang berada di sebelah utara Darwin atau tenggara Kupang. Angin yag diitimbulkan dari siklon tropis ini tidak sekuat tahun 2013. Siklon tropis Rusty berlangsung selama 1-2 hari dan punah kemudian karena kehabisan energi. Siklon tropis kemudian bergeser ke barat daya Nusa Tenggara Barat dan menyebabkan hujan dan angin yang dominan.

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2014/01/15/206544839/BMKG-Siklon-Tropis-Tahun-Ini-Tak-Sekuat-Tahun-Lalu (diakses tanggal 30 Maret 2015 pukul 11:03 WIB)