perpustakaan umum kabupaten ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap...

203
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user TUGAS AKHIR PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR DENGAN PENDEKATAN TERHADAP PENCAHAYAAN ALAMI BUATAN DAN PENGHAWAAN SERTA DTINJAU ARSITEKTUR TROPIS T U G A S A K H I R DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU ( S1 ) PROGRAM STUDI ARSITEKTUR PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET, SURAKARTA DISUSUN OLEH : RATIH GUSDIYA YUSTINAWATI I0207118 Pembimbing : Ir. Suparno,MT Kahar Sunoko,ST,MT PROGRAM STUDI ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: phungxuyen

Post on 27-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

TUGAS AKHIR

PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR DENGAN PENDEKATAN TERHADAP PENCAHAYAAN ALAMI BUATAN DAN PENGHAWAAN

SERTA DTINJAU ARSITEKTUR TROPIS

T U G A S A K H I R DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT

GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU ( S1 ) PROGRAM STUDI ARSITEKTUR PADA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET, SURAKARTA

DISUSUN OLEH :

RATIH GUSDIYA YUSTINAWATI I0207118

Pembimbing : Ir. Suparno,MT

Kahar Sunoko,ST,MT

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2011

Page 2: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Sampul Depan

Lembar Pengesahan

Daftar Isi

Daftar Gambar

Daftar Tabel

Daftar Bagan

BAB I PENDAHULUAN

I.1.Judul1

I.2 Latar Belakang Masalah3

I.2.1. .Budaya Baca Pada Masyarakat3

I.2.2. Minat Masyarakat Terhadap Perpustakaan3

I.2.3. Kualitas Kabupaten Karanganyar3

I.3.Permasalahan

I.3.1. Permasalahan Umum5

I.3.2. Permasalahan Khusus5

I.4.Tujuan6

I.5. Sasaran6

I.6.Metoda & Strategi Pembahasan7

I.7 .Sistematika Penulisan9

Page 3: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1. TINJAUAN PERPUSTAKAAN

II.1.1.Perpustakaan Secara Umum

II.1.1.1. Pengertian Perpustakaan10

II.1.1.2. Sejarah Perkembangan Perpustakaan12

II.1.1.3. Fungsi dan Peran Perpustakaan14

II.1.1.4. Pengelompokan Perpustakaan15

II.1.2. Kegiatan di dalam Perpustakaan

II.1.2.1. Pelaku Kegiatan17

II.1.2.2. Kegiatan Dalam Perpustakaan18

II.1.2.3. Koleksi20

II.1.3. Peruangan didalam Perpustakaan21

II.1.4. Fasilitas pada Perpustakaan25

II.1.5. Standar-standar Perpustakaan Daerah/Kabupaten26

II.1.6. Preseden Perpustakaan Umum38

II.1.7. Kesimpulan Preseden Perpustakaan Umum46

II.2. TINJAUAN LOKASI

II.2.1. Tinjauan Kabupaten Karanganyar47

II.2.1.1. Karakteristik Kabupaten Karanganyar48

II.2.2. Konsep Pengembangan Kabupaten Karanganyar 52

II.2.2.1. Aspek fisik dan wilayah52

II.2.2.2. Aspek Perekonomian53

II.2.2.3. Aspek Ketersediaan Prasarana Pendukung53

Page 4: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II.3. TINJAUAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KARANGANYAR 1

II.3.1. Perpustakaan Kabupaten Karanganyar secara umum53

II.3.1.1.Sejarah Perpustakaan Umum Kabupaten Karanganyar53

II.3.1.2. Data Umum

II.3.1.2.1. Lokasi54

II.3.1.3. Data Khusus Perpustakaan55

II.3.1.4. Sumber Daya Manusia (SDM)56

II.3.2. Pelaku57

II.3.2.1. Pengunjung57

II.3.2.2. Pengelola58

II.3.3. Kegiatan58

II.3.4. Fasilitas60

II.3.5. Sarana dan Prasarana60

II.3.6. Koleksi 62

II.3.7. Ruang64

II.3.8. Permasalahan di Perpustakaan Kabupaten Karanganyar65

II.3.9.. Kesimpulan Tinjauan Perpustakaan Umum Karanganyar66

BAB III PERPUSTAKAAN UMUMKABUPATEN KARANGANYAR

III.1. Perpustakaan Yang Direncanakan

III.1.1. Pengertian 67

III.1.2. Fungsi, Visi dan Misi67

III.1.3.Lingkup Pelayanan68

III.2. Kegiatan Yang Direncanakan 71

III.3. Strategi Rancang Bangun 82

Page 5: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV ANALISIS PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN KARANGAYAR

IV.1. ANALISIS PERUANGAN

IV.1.1. Analisis Penentuan Konsep Peruangan 85

IV.1.1. Analisis Penentuan Konsep Peruangan85

IV.1.1.2. Kebutuhan Ruang 87

IV.2. ANALISA PENDEKATAN LOKASI DAN SITE

IV.2.1. Analisa Penentuan Lokasi100

IV.2.1.1. Alternative Site101

IV.2.2. Analisis Pendekatan Pengolahan Site105

IV.3. ANALISIS PENDEKATAN PENAMPILAN BANGUNAN

IV.3.1. Analisis Pendekatan Bentuk Massa119

IV.3.2. Analisis Pengembangan Elemen Fisik Bangunan121

IV.3.3. Analisis Pendekatan Fasade Bangunan122

IV.5. ANALISIS PENDEKATAN PENCAHAYAAN dan PENGHAWAAN

IV.5.1. ANALISIS PENCAHAYAAN ALAMI124

IV.5.1.1. Pengertian Pencahayaan Alami124

IV.5.1.2. Komponen Pencahayaan Alami 125

IV.5.1.3. Aspek Perancangan yang Terpengaruh126

IV.5.1.4. Kealamian Pencahayaan Alami 130

IV.5.1.5. Keuntungan cahaya alami131

IV.5.1.6. Kerugian cahaya alami131

Page 6: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV.5.1.7. Konsep desain132

IV.5.1.8. Kebutuhan Pencahayaan Terhadap Manusia133

IV.5.1.9. Kesimpulan 135

IV.5.2. ANALISIS PENCAHAYAAN BUATAN 136

IV.5.2.1. Intensitas Pencahayaan Buatan136

IV.5.2.1.1. Contras138

IV.5.2.1.2. Glare ( cahaya yang menyilaukan)139

IV.5.2.1.3 Biaya ( Cost)140

IV.5.2.1.4. Warna 140

IV.5.3. System pencahayaan buatan141

IV.5.2.2. Kelebihan dan kekurangan cahaya buatan142

IV.5.2.3. Pantulan cahaya dan penyabarannya143

IV.5.2.4. Kesan cahaya buatan pada lingkungan144

IV.5.2.5. Konsep Model Desain Pencahayaan Buatan144

IV.5.2.7. Studi Kasus Pencahayaan Buatan145

IV.5.2.8. Kesimpulan Pencahayaan Buatan146

IV.5.3. ANALISIS PENGHAWAAN ALAMI147

IV.5.3.1. Prinsip-prinsip Dasat Aliran Udara 147

IV.5.3.2. Aliran Udara Melalui Bangunan148

Page 7: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV.5.4. PENGHAWAAN BUATAN151

IV.5.5. STUDI KASUS153

IV.5.6. Kesimpulan Studi Kasus155

IV.5.7. Konsep Desain Bangunan Tropis156

IV.5.8.Analisis Pedekatan Penyelesaian Ssistem Pencahayaan dan

Penghawaan159

IV.6. ANALISIS PENDEKATAN PENENTUAN SISTEM UTILITAS164

IV.7. ANALISIS PENDEKATAN STRUKTUR,KONSTRUKSI BANGUNAN171

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERPUSTAKAAN

UMUMKABUPATEN KARANGANYAR

V.1. KONSEP PERUANGAN175

V.1.1. Konsep Kebutuhan Ruang 175

V.1.2. Konsep Hubungan Ruang177

V.2.KONSEP SITE 179

V.3.KONSEP PENDEKATAN PENGOLAHAN SITE180

V.4.KONSEP PENDEKATAN PENAMPILAN BANGUNAN184

V.5. KONSEP PENYELESAIAN SISTEM PENCAHAYAAN DAN

PENGHAWAAN184

V.6. KONSEP SISTEM UTILITAS190

V.7. KONSEP SISTEM STRUKTUR BANGUNAN192

Page 8: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Definsi dan Pengertian Judul

Judul

Perpustakaan Umum Kabupaten Karanganyar dengan Penekanan Pada

Pencahayaan dan Penghawaan.

Definisi

Perpustakaan Umum : Dalam Kamus Indonesia ( KBBI ),

Perpustakaan diartikan sebagai kumpulan

buku dan umum diartikan sebagai untuk

siapa saja,jadi dengan demikian frase

peprustakaan umuum dapat diartikan

sebagai tempat pengumpulan buku,sebagai

tempat membaca dan mencari

referensi,sebagai tempat penyimpanan

koleksi.

Perpustakaan adalah sebuah koleksi buku

dan majalah. Walaupun dapat diartikan

sebagai koleksi pribadi perseorangan,

namun perpustakaan lebih umum dikenal

sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai

dan dioperasikan oleh sebuah kota atau

institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat

yang rata-rata tidak mampu membeli sekian

banyak buku atas biaya sendiri.

Arsitektur Tropis : Merupakan karya arsitektur yang

memperhatikan aspek lengkungan tropis

bertujuan mendapatkan kenyamanan alami

1

Page 9: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

yang berkelanjutan. Arsitektur tropis

merupakan aplikasi dari semua aspek

respon arsitektur seperti diatas terhadap

iklim tropis.

Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa

cahaya untuk pennglihatan dapat ditempuh

secara alami dengan bantuan sinar matahari

ataupun secara bautan dengan bantuan

lampu.

Pencahayaan Buatan :Cahaya adalah sebuah pancaran

elektromagnetik, yang terlihat oleh mata

kita.

Penghawaan Alami :Penghawaan alami atau ventilasi alami

adalah pergantian udara secara alami (tidak

melibatkan peralatan mekanis,seperti mesin

penyejuk,uadara yang dikenal dengan air

conditioner atau AC). Ventilasi dibutuhkan

agar udara didalam ruangan tetap sehat dan

nyaman. Ventilasi alami menawarkan

ventilasi yang sehat,nyaman,dan tanpa

energy tambahan.

Penghawaan Buatan :Penghawaan buatan adalah

penghawaanyang melibatkan peralatan

mekanik. Penghawaaan buatan sering juga

dosebut Pengkondisian Udara (Air

Conditioning) yaitu proses perlakuan

terhadap udara di dalam bangunan yang

meliputi suhu,kelembaban,kecepatan,dan

arah angin,kebersihan,bau,serta distribusinya

nuntuk menciptakan kenyamanan bagi

penghuninya.

Page 10: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

I.2. Latar Belakang

1.2.1. Budaya Baca Pada Masyarakat

Masyarakat kota yang warganya tidak memahami dan menghargai

sejarahnya,pola pikrnya hanya digunakan sendiri saja. Dalam hal seperti

ini jiwa kebersamaan antar warga untuk menjaga

ketertiban,kebersihan,keamanan lingkungan dan memiliki bersama sangat

sulit untuk berkembang. Sejarah faktual suatu kota atau negara berperan

sebagai lambang idenitan serta pendukungnya dan berfungsi sebgai simbol

identitas nasional sehingga berbicara tentang identitas bangsa tanpa

mengacu pada sejarah nassional adalah omong kosong. (Prof.Dr.Santono

Karto Dihardjo,Kompas 3 Agustus 1996)

Bangsa Indonesia dalam sejarahnya dibesarkan oleh budaya tutur

yang memang lebih mudah untuk dimengerti maksud seseorang

,dikarenakan sudah terbiasa dengan hal semacam itu sehingga

menngesampigkan budaya tulis ini adalah faktor lain yang mennguatkan

dimana orang menjadi enggan membaca (Asrul.seni.Kompas 25 april

2000)

Hal ini juga yang menyebabkan manusia Indonesia kalah bersaing

dengan negara lain dalam ilmu pengetahuan. Kebiasaaan membaca

sebenarnya bisa digunakan oleh setiap generasi untuk memahami kondisi

ketidakpastian (Yudhi,soenarto,kompas 25 April 2000)

I.2.2. Minat Terhadap Perpustakaan

Pemanfaatan perpustakaan oleh masyarakat masih sangat minim.

Sehingga keberadaan perpustakaan kini masih dipandang sekedar ada

antara boleh tersedia dan tidak. Hal ini menyebabkan kualitas dan

kuantitas perpustakaan di Indonesia masih dibawah jauh dari harapan yang

diidamkan. Pada hal dalam proses memajukan kecerdasan masyarakat di

Indonesia keberadaannya perpustakaan amat sangat dibutuhkan dan begitu

pentigngya.

Page 11: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Keberadaan perpustakaan umum di Indonesia masih sangat sedikit

jumlahnya sungguh sangat ironis,mengingat kedudukan perpustakaan

begitu penting dalam memberikan informasi bagi masyarakat tersebut.

Perpustakaan nasional sampai saat ini masih terus menangggung beban

melayani pengguna jasa perpustakaan yang seharusnya dilayani

perpustakaan umum. Pada hal secara prinsip perpustakaan nasional

merupakan perpustakaan untuk riset dan rujukan,bukan untuk melayani

masyarakat umum.(Paul Permadi 16 januari 2000)

Keberadaaan perpustakaan yang khusus juga masih memprihatikan

karena masih 10 persen dari sekitar 1000 perpustakaan khusus yang ada di

indonesian dapat dikatakan memadai. Dan itu pun baru setengah yang

memanfaatkan jasa internet sebagai sistem pengakses,sisanya masih harus

diperbaiki untuk kategori baik (hemandon,kompas).

I.2.3. Kualitas Kabupaten Karanganyar

Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu Kabupaten di Jawa

Tengah yang memiliki kualitas dan kuantitas dalam bidang pariwisata dan

sumber daya alamnya. Dengan motto Intanpari (Industri Pertanian dan

Pariwisata). Terletak + 14 km 28’ -°70’ BT dan 7°40’ - 110°disebelah

timur kota Surakarta pada sekitar 110 46’ LS diketinggian rata-rata 511

meter dpl. Terdiri dari 17 kecamatan yang°7 sebagian besar merupakan

sentra pertanian tanaman pangan, daerah indutri di Kecamatan Jaten dan

pariwisata, dan dari ke 5 Kabupaten yang menjadi daerah penyangga Kota

Surakarta, Kabupaten Karanganyar dengan Luas + 77.378,6374 km2

merupakan daerah yang paling banyak memiliki aset wisata. Berbagai

potensi wisata tersebar dibeberapa kecamatan dan mempunyai

karakteristik yang khas, mengutamakan wisata agro wisata, alam dan

sejarah budaya. Beberapa pariwisata yang berada di Kabupaten

Karanganyar diantaranya :

I.2.3.1. Gunung Lawu

I.2.3.2. Air Terjun Grojogan Sewu

I.2.3.3. Wana Wisata Gunung Bromo

I.2.3.4. Pemandian Air Hangat Cumpleng

I.2.3.5. Pemandian Sapta Tirta Pablengan

Page 12: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

I.2.3.6. Candi Cetho

I.2.3.7. Candi Sukuh

I.2.3.8.Pemandangan Alam Kebun Teh Kemuning

Ngargoyoso

I.3. Permasalahan

Perpustakaan sebagai tempat masyarakat yang bersifat pasif adalah

bila kegunaannya dirasakan hanya perlu saja,padahal perpustakaan

mempunyai manfaat yang penting sebagai sumber data dan sumber ilmu

pengetahuan. Amatlah sangat penting usaha untuk mendekatkan

perpustakaan dengan para penggunanya sebagai salah satu kebutuhan

pokok dari masyarakat tersebut.

Perpustakaan sebagai sarana umum yang melayani publik dengan

seluas-luasnya mewadahi hubungan antara masyarakat dan materi. Setiap

hubungan tersebut bersifat khusus yang sangat diperlukan pemecahan

yang khusus pula. Secara khusus perpustakaan harus dapat memenuhi

persyaratan secara interior dan kenyamanan penggunanya.

Pembahasan arsitektural pada perpustakaan akan lebih ditekankan

pada penerapan konsep pencahayaan dalam hubungan dengan masalah

menjaga keawetan koleksi sebagai syarat interen perpustakaan tanpa

mengabaikan faktor lain (letak,tampilan bangunan ) sebagai faktor yang

menarik minat orang,dan penerapan konsep pencahayaan dan penghawaan

dalam hubungan dengan masalah sirkulasi udara,menjaga suhu ruang

dalam perpustakaan. Hubungan-hubungan yang terdapat dalam

perpustakaan memerlukan perlakuan desain pencahayaan dan penghawaan

yang berbeda. Dengan memenuhi persyaratan yang ada,diharapkan timbul

kesan yang berbeda pada masing-masing ruang diwadahi kegiatan yang

berbeda. Kesan hangat pada ruang kegiatan yang mewadahi hubungan

antar manusia,kesan formal yang tidak membosankan pada ruang kegiatan

yang mewadahi hubungan antara manusaia dan koleksi perpustakaan.

I.3.1. Permasalahan Umum

Pendapat orang bahwa perpustakaan tempat yang membosankan

adalah menjadikan perpustakaan kurang diminati masyarakat. Hal ini

Page 13: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

sangat berhubungan dengan minat baca masyarakat yang terkesan rendah

menjadikan perpustakaan yang bersifat pasif.

Yang seharusnya terjadi adalah mengoptimalkan perpustakaan

yang dapat menjadi suatu fasilitas publik yang dekat dengan

masyarakat,mendukung terciptanya suasana yag menyenangkan dalam

pemanfaatan yang maksimal.

I.3.2. Pemasalahan Khusus

Bagaimana merancang dan membangun perpustakaan sebagai

suatau tempat pengembangan ilmu pengetahuan,sumber data yang

menarik,fasilitas yang aktif dan pelayanan akan kebutuhan minat baca

yang dibutuhkan oleh masyarakat dengan menekankan pada penerapan

konsep pencahayaan dan penghawaan sebagai syarat melekat perpustakaan

dan faktor lain yang

menjadikan perpustakaan sebagai media yang mendidik,komunikatif dan

menghibur.

I.4. Tujuan

Guna mengetahui dan memahami perencanaan dan perancangan

gedung perpustakaan serta permasalahan yang dihadapi didalamnya yang

di kaitkan dengan pertumbuhan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi

guna sebagai sumber data yang menarik,fasilitas yang aktif. Dan nantinya

juga diharapkan dapat mengatisipasi akan kebutuhan buku-buku bacaan

yang berkembang di masyarakat,sehingga kebutuhan akan minat baca

masyarakat khususnya kebutuhan buku bacaan terfasilitasi dan tersedia di

perpustakaan,dengan menekankan pencahayaan dan penghawaan guna

untuk menjaga kenyamanan pengunjung,keawetan akan sumber data serta

menjadikan perpustakaan sebagai media yang menddidik,komunikatif.

I.5. Sasaran

Sebagai suatu fasilitas umum yang melayani masyarakat dalam hal

ini informasi dan sarana pendidikan maka penekannya didasarkan atas

hal-hal yang berkaitan dengan kenyamanan, kenikmatan serta kepuasan

pengguna jasa perpustakaan serta penjagaan dan perawatan sumber data

perpustakaan.

Page 14: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

I.6. Metodelogi

Menentukan Main Idea

Menentukan main idea sebagai ide/pemikiran awal mengenai obyek

perncanaan dan perancangan. Main idea diperoleh dari adanya fenomena-

fenomena yang sedang terjadi.

Main idea : Perpustakaan Umum Kabupaten Karanganyar dengan

Pendekatan terhadap Pencahayaan Alami dan Buatan serta Tinjauan

Arsitektur Tropis. Perpustakaan dengan menggunakan Arsitektur Tropis

dalam proses perancangan dengan mengutamakan aspek kenyamanan.

Menentukan Kata Kunci ( Kutub-Kutub)

Dari main idea,kemudian ditentukan kata kunsi. Fungsi kata kunsi

selain sebagai dasar (pegangan) perumusan konsep perencanaan dan

perancangan,juga akan mempermudah dalam eksplorasi data.

Eksplorasi dan Pengolahan Data

1. Eksplorasi Data

Eksplorasi data merupakan upaya mencari dan mengumpulkan

data-data baik data primer maupun data sekunder yang berkaitan

dengan kata kunci dari main idea yang dibutuhkan dalam

penyusunan konsep perencanaan dan perancangan. Eksplorasi data

dilakukan dengan cara:

a. Studi Literatur

Studi yang bertujuan untuk mengumpulkan data sekunder yang

telah diteliti oleh pihak lain melaluui studi kepustakaan

maupun studi yanng telah dilakukan oleh berbagai instansi.

Data sekunder tersebutu antara lain:

· Teori-teori yang berkaitan tentang pembahasan

· Arsitektur bangunan yang penting dalam sebuah

bangunan dan kawasan.

Page 15: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

· Artikel dari media masa yang berkaitan dengan

pembahasan.

Media pengambilan data :

· Gambar digital

· Soft file dari internet

· Catatan tertulis

b. Studi Komparasi

Studi komparasi dilakukan untuk menambah background

knowladge dengan membandingkan bangunan perpustakaan

yang memilliki latar belakang hampir sama yang sudah ada

dengan obyek perencanaan dan perancangan. Studi komparasi

dapat dilakukan :

· Jogja Library Center

· Perpustakaan Karanganyar

· Bellevue Library,Washington DC

· Condoon Hall Library

c. Studi Lapangan

Dilakukan untuk memperoleh data primer,antara lain :

· Kondisi dan potensi fisik bangunan dan kawasan

sekitar

· Kondisi tata guna lahan,tata ruang dan masa dalam

bangunan.

· Kondisi fasilitas pendukung yang ada disekitar

bangunan dan kawasan.

· Aktivitas dalam bangunan dan kawasan sekitar

· Keinginan masyarakat terhadap perncanaan dan

perancangan.

Adapun cara pengumpulan data di lapangan antara lain :

· Mengadakan pengamatan langsung pada bangunan

perpustakaan.

Page 16: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

· Wawancara dengan pelaku kegiatan di bangunan

perpustakaan.

Media pengambilan data :

· Gambar digital

· Catatan tertulis

d. Survey Instansi

Diallukan untuk mengumpulkan data-data sekunder melalui

kunjungan ke instansi yanng mampu memberi data tentang obyek

pembahasan,yaitu :

· Kantor Arsip dan Perpustakaan daerah Kabupaten Karanganyar.

Media pengambilan data :

· Gambar fotocopy dan catatan tertulis

I.7. Sistematika pembahasan

1. Pendahuluan

2. Tinjuan Pustaka

Tentang tinjauan Perpustakaan secara umum,tinjauan Lokasi dan Tinjauan

Keadaan perpustakaan Kabupaten Karanganyar

3. Pendekatan Konsep Perencanaan

Kajian tentang perpustakaan yang direncanakan untuk Perpustakaan

Kabupaten Karanganyar.

4. Analisa pendekatan konsep perancangan

Analisa pendekatan konsep perancangan meliputi,Analisa pencahayaan

dan penghawaan,pemilihan lokasi,pendekatan perancangan

bangunan,pendekatan perancangan ruang dalam, dan pendekatan konsep

pencahayaan dan penghawaan pada perpustakaan.

5. Konsep perencanaan dan perancangan perpustakaan Kabupaten

Karanganyar

Meliputi prancangan tapak dan lingkungan,penzoningan,konsep

perancanngan bangunan,konsep peerancangan ruang dalam,konsep

perancangan sistem pencahayaan dan penghawaan.

Page 17: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

BAB II

TINJAUAN TEORI

II.1. TINJAUAN PERPUSTAKAAN

II.1.1.Perpustakaan Secara Umum

II.1.1.1. Pengertian Perpustakaan

Perpustakaan menurut buku Encyclopedia,terbitan 1960

menyatakan pengartian : “ A library ( from lat.liber,”book”) is a

collection of written or printed materials arrange and organized for the

purpose of study and research of general reading or both”. Sesuatu

peprustakaan dari bahasalatin “ buku” adalah himpunan bahan2 tertulis

san tercetaka yang diatur dan di organisasikan untuk tujuan studi dan

penelitian atan pembacaan umun atau kedua2anya.

a. Perpustakaan menurut ukuran Encyclopedia Britanica,terbiatan

tahn 1968 mentyatakan pengertian “a library (lat.liber,”book”)

is a collection of written or printed materials (including

film,slides,phonograph record and tapes ) organized for use.

Suatu peprustakaan dari bahasa latin liber “ buku “ adalah

himpunan bahan2 tertulis dan tercetak ataupun grafis lainnnya

(termasuk film,slide,rekaman2 fonograf dan tepe ) yang teratur

untuk digunakan.

b. Suwondo Atmodjahnawi, SH

Sifatnya:

- Perpustakaan adalah tempat pengumpulan pustaka atau

kumpulan pustaka yang diatur dan disusun dengan sistem

tertentu, sehingga tiap-tiap buku, tiap-tiap warkat dan

tulisan jika sewaktu waktu diperlukan dapat diketemukan

dengan mudah dan cepat

- Peprustakaan adalah suatu koleksi buku-buku dalam suatu

gedung atau bangunan yang mewadahinya, yang telah siap

untuk dimanfaatkan bagi siapa saja yang memerlukannya.

10

Page 18: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Aktivitasnya:

- Perpustakaan adalah unit kerja yang berupa tempat

penyimpanan koleksi bahan pustaka, yang diolah dan

diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk

digunakan oleh pemakainya dengan sumber informasi.

- Perpustakaan adalah suatu satuan organisasi yang

menyelenggarakan kegitaan pengadaan, pengolahan,

pelestarian dan penyebarluasan serta pemanfaatan bahan

pustaka dengan cara tertentu kepada masyarakat

sekelilingnya guna penyelesaian tugas dan atau kepentigan

pribadinya.

c. Perpustakaan adalah tempat untuk melestarikan bahan pustaka

sebagai sumber ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. (PP

no.11 tahun 2001)

d. Perpustakaan dapat didefinisikan sebagai suatu kumpulan

buku-buku dan bahan-bahan pustaka lainnya dan

diorganisasikan dan diadministrasikan untuk bacaan,

konsultasi, dan belajar. (Tjoen,1966).

e. Perpustakaan berarti tempat, gedung yang disediakan untuk

pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku, majalah, dan

bahan kepustakaan lainnya yang disimpan untuk dibaca dan

dipelajari. (KBBI,1992)

f. Perpustakaan adalah lembaga pengumpulan koleksi, termasuk

tulisan, cetakan, atau materi ausio visual yang kemudian

dikelola untuk pelayanan belajar dan peneliian bagi

masyarakat umum. (Ensyclopedia Britanica,1960)

g. Perpustakaan adalah tempat kumpulan buku-buku dan bentuk-

bentuk lainnya atau catatan yang ditempatkan,

diorganisasikan dan diinterpretasikan untuk memenuhi

kebutuhan yang beragam dari masyarakat akan informasi,

pengetahuan, rekreasi dan rasa keindahan yang akan

Page 19: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

h. dinikmati. Mereka datang karena tuntutan sosial untuk

mendapatkan pengetahuan yang diperlukan dalam

perkembangan kebudayaan (Wallace, 1972).

II.1.1.2. Sejarah Perkembangan Perpustakaan

Sejarah perkembangan perpustakaan dimulai sejak 5000

tahun SM, yaitu sejak adanya rekaman gambar dan tulisan yang

dibuat di atas lempengan tanah liat yang ditemukan di Mesopotamia.

Sebuah perpustakaan dari abad 21 SM yang ditemukan setelah itu

membuktikan bahwa lempengan-lempengan tanah liat itu dihimpun

dalam waktu yang hampir bersamaan. Pada masa perkembangan itu

pula dapat disebutkan beberapa perpustakaan kuno yang terkenal,

yaitu yang didirikan oleh Raja Ramses III (Mesir, abad ke-13 SM)

dan Raja Syria Sennacherib (Niniveh, abad ke-7 SM).

Media rekaman atau dokumentasi yang digunakan terus

berkembang. Setelah lempengan tanah liat digunakan di

Mesopotamia, orang Mesir menggunakan gulungan daun papirus,

namun karena daun papirus mudah membusuk maka diganti dengan

bahan kulit pada abad ke-5 M. Pada masa ini juga dikenal adanya

velum, yaitu kertas kulit yang bermutu baik yang ditemukan oleh

bangsa Cina pada abad ke-2 M, dan pada akhirnya banyak

menggantikan kertas kulit setelah abad ke-15 M.

Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa

perkembangan perpustakaan sejalan dan tidak dapat dipisahkan

dengan perkembangan peradaban manusia, dengan kata lain

perpustakaan selalu berkembang seiring dengan kemajuan peradaban

manusia, contohnya perkembangan perpustakaan tidak bisa lepas dari

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan seturut dengan

perkembangan jaman perpustakaan saat ini tidak hanya sebagai

tempat untuk mencari informasi saja, tetapi juga sebagai tempat

rekreasi, artinya perpustakaan saat ini lebih bersifat rekreatif.

a. Sejarah Perkembangan Perpustakaan di Indonesia (Tjoen, 1966)

Perkembangan perpustakaan di Indonesia sudah dimulai

sejak jaman Majapahit. Jika dibanding dengan perkembangan

perpustakaan di Eropa dan Arab, perkembangan perpustakaan di

Page 20: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Indonesia relatif lebih muda, karena perkembangan perpustakaan

berkaitan dengan perkembangan peradaban dan sistem komunikasi

antar manusia.

Pada jaman penjajahan Belanda, didirikan perpustakaan yang

bernama Bataviaach Genotschap Van Kunsten en Wetenschappen

pada tanggal 24 April 1778. Perpustakaan ini merupakan yang tertua

di Indonesia. Perpustakaan ini menampung materi-materi etnologi,

antropologi, arkeologi, dan seni budaya. Pada tahun 1950

perpustakaan tersbut berganti nama menjadi Perpustakaan Lembaga

Kebudayaan Indonesia, kemudian di tahun 1962 diserahkan kepada

Pemerintah Indonesia dan berubah menjadi Museum Pusat.

Sebelumnya, pada tahun 1908 di Indonesia telah berdiri

penerbitan buku dalam bahasa daerah yang ebrnama Balai Pustaka.

Tahun 1913 Pemerintah Belanda mengembangkan Volsbibliotheek

atau Taman Bacaan untuk rakyat. Lembaga ini semacam perpustakaan

umum, karena itu dapat disimpulkan bahwa perkembangan

perpustakaan umum di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1913.

Sejarah perkembangan perpustakaan di Indonesia tidak dapat

terlepas dengan kota Yogyakarta sebagai bekas ibukota Negara

Republik Indonesia. Perkembangan di Yogyakarta diawali pada

waktu perpustakaan di Yogyakarta bernama Perpustakaan Negara RI

tahun 1949) sampai dengan Perpustakaan Daerah sekarang ini (tahun

1989), yaitu sejak perubahan status Perpustakaan Daerah sebagai hasil

satuan organisasi Perpustakaan Nasional.

b. Sistem Pembinaan Perpustakaan di Indonesia

Sistem pembinaan perpustakaan di Indonesia diatur

berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal

11 Maret 1981 No 0103/ 0/ 1981 tentang Pokok-Pokok Kebijaksanaan

Pemerintah di Bidang Pembinaan dan Pengembangan suatu Sistem

Nasional Layanan Perpustakaan. Menurut Keputusan Mendikbud

tersebut, Sistem Layanan Perpustakaan berdasarkan faktor-faktor

berikut:

§ Instansi pengelola dan tujuan penyelenggaraan

§ Jenis bahan perpustakaan yang disediakan

Page 21: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

§ Sasaran dan ruang lingkup layanan.

II.1.1.3. Fungsi dan Peran Perpustakaan

Fungsi adalah sebuah gedung tempat penyimpanan buku-buku.dan

memiliki fungsi lain yaitu:

· Perpustakaan sebagai pusat pendidikan

Peprustakaan memberikan kesempatan terhadap siswa untuk

menambah pengetahuan atau untuk mempelajari kembali

materi materi pelajaran yang telah diberikan oleh para guru

mata pelajaran.

mengembangkan dan menunjang pendidikan non formulir

diluar sekolah dan universitas dan sebagai pusat kebutuhan

penelitian.

· Perpustakaan sebagai fungsi informasi

Perpustakaaan berfungsi sebagai tempat mencari informasi

yang berkenaan rasa ingin tau baik di kalangan sekolah siswa

atau guru dan juga masyarakat umum.

· Perpustakaan sebagai tempat rekreasi

Perpustakaan sebagai tempat untuk memberikan kesemapatan

terhadap masyarakat untuk menikmati bahan bacaan.

Dengan bahan-bahan bacaan yang bersifat hiburan

perpustakaan umum dapat digunakan oleh masyarakat pemakai

untuk mengisi waktu luang.

· Perpustakaan sebagai fungsi penelitian

Perpustakaan berfungsi sebagai jawaban atas segala pertanyaan

dan kesulitan

Selain fungsi,perpustakaan juga memilik peran,yaitu :

1. Merupakan sumber informasi, pendidikan, penelitian,

preservasi khasanah budaya bangsa serta tempat rekreasi yang

sehat, murah an bermanfaat.

2. Merupakan media atau jembatan yang berfungsi

menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu

pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi perpustakaan

dengan para pemakainya.

Page 22: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

3. Sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan

komunikasi antar sesama pengguna serta antara penyelenggara

dengan masyarakat.

4. Lembaga untuk mengembangkan minat baca dan budaya baca.

5. Sebagai fasilitator, mediator dan motivator bagi mereka yang

ingin mencari, memanfaatkan dan megembangkan ilmu

pengetahuan dan pengalamannya.

6. Sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi penggunanya.

Mereka dapat belajar secara otodidak, melakukan penelitian,

menggali dan memanfaatkan sumber informasi dan ilmu

pengetahuan.

7. Sebagai pembimbing dan media konsulatatif terkait dengan

fungsi perpustakaan secara umum.

8. Sebagai ukuran/barometer atas kemajuan masyarakat yang bisa

dilihat diantaranya dari intensitas kunjungan dan pemakaian

perpustakaan.

II.1.1.4. Pengelompokan Perpustakaan

Kita mengenal beberapa jenis perpustakaan. Yang membedakan

jenis-jenis perpustakaan tersebut adalah tujuan perpustakaannya,

koleksi yang tersedia, masyarakat yang dilayani, badan atau pihak

yang berwenang menyelenggarakan perpustakaan tersebut.

IFLA (Internasional Federation of Library Association)

mengelompokkan jenis-jenis perpustakaan atas :

1. Perpustakaan Nasional (National Library)

- Perpustakaan nasional adalah perpustakaan yang

diselenggarakan pada tingkat nasional yang berfungsi

sebagai perpustakaan deposit, perpustakaan induk, pusat

bibiliografi dan koordinasi kerjasama antara perpustakaan

lainnya

2. Perpustakaan Umum (Public Library)

- Perpustakaan umum adalah lembaga layanan informasi

dan bahan bacaan kepada masyarakat, oleh karena adanya

Page 23: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

masyarakat umum (yang tidak dibedakan lapisan, golongan,

lapangan pekerjaan, dan lain-lain) yang akan menggunakan

dan menjadi sasaran layanan perpustakaan. Perpustakaan

umum memiliki tujuan utama yaitu memberikan

kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka

yang dapat membantu meningkatkan mereka ke arah

kehidupan yang lebih baik, menyediakan sumber informasi

yang cepat, tepat, murah bagi masyarakat, serta membantu

warga untuk mengembangkan kemampuan yang

dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat

bagi masyarakat sekitarnya.

3. Perpustakaan Perguruan Tinggi (University Library)

- Perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu unit kerja

yang merupakan bagian integral dari suatu lembaga

perguruan tinggi induknya, bersama-sama dengan unit

kerja bagian lainnya, tetapi dalam peranan yang berbeda.

Bertugas membantu perguruan tinggi yang bersangkutan

dalam melaksanakan program Tri Dharmanya.

4. Perpustakaan Sekolah (School Library)

- Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang

diselenggarakan di sekolah, oleh sekolah, dan untuk

kepentingan proses belajar mengajar di sekolah. Dalam

pelayanannya, perpustakaan sekolah harus mampu

mengakomodasi berbagai kebutuhan siswa, ataupun

pendidik dan dapat menunjang kurikulum baik yang

berhubungan dengan kegiatan intrakurikuler maupun yang

berhubungan dengan kegiatan ekstrakurikuler

5. Perpustakaan Khusus (Special Library)

- Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang

diselenggarakan oleh instansi atau lembaga, baik

pemerintah maupun swasta yang berfungsi sebagai pusat

penelitian dan referensi serta sarana untuk memperlancar

pelaksanaan tugas instansi atau lembaga yang

Page 24: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

bersangkutan. Perpustakaan khusus mempunyai tujuan

untuk memberikan layanan informasi demi kepentingan dan

kelancaran tugas lembaga induknya, karena perpustakaan

khusus merupakan bagian dari suatu lembaga atau badan

yang integral dari lembaga yang bersangkutan. Oleh karena

itu, perpustakaan khusus mengkhususkan diri dalam

mengumpulkan dan menyebarkan literatur bidang ilmu

pengetahuan atau sekelompok bidang ilmu pengetahuan

saja.

Selain kelima jenis perpustakaan yang tersebut di atas, kita

mengenal juga jenis-jenis perpustakaan yang lain yaitu :

6. Perpustakaan Wilayah

- Perpustakaan wilayah adalah merupakan unit pelaksana

teknis dari Pusat Pembinaan Perpustakaan, untuk

kelancaran usaha pembinaan perpustakaan-perpustakaan di

daerah, pusat pembinaan perpustakaan melimpahkan

sebagian wewenangnya kepada perpustakaan wilayah.

7. Perpustakaan Keliling

- Perpustakaan Keliling adalah semacam Peprustakaan

umum yang melayani masyarakat yang tidak terjangkau

oleh pelayanan perpustakaan umum. Dalam pelayanannya

perpustakaan berkeliling di daerahnya mengunjungi pusat

pemukiman masyarakat, pusat kepentingan pemakai. Pada

hakekatnya merupakan usaha peningkatan peprluasan

pelayanan perpustakaan wilayah atau perpustakaan Umum

Daerah Tingkat II

II.1.2. Kegiatan di dalam Perpustakaan

II.1.2.1. Pelaku Kegiatan

II.1.2.1.1 Pengunjung

Yakni seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak ,

remaja, dewasa, pelajar dan mahasiswa, masyarakat umum (segala

profesi), laki-laki dan perempuan hingga kaum difabel.

Page 25: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

II.1.2.1.2. Pengurus/Pegawai Perpustakaan

- Pimpinan/Kepala perpustakaan atau pemimpin unit-unit

kerja di dalam

- sebuah perpustakaan umum.

- Pustakawan yang ada pada

instansi pemerintah atau PNS

disebut sebagai pejabat

fungsional pustakawan,

sedangkan pada lembaga

swasta cukup disebut

pustakawan

- Pegawai pelaksana teknis

kepustakawanan untuk

Pelaku kegiatan di atas (pengunjung dan pengelola) digunakan

sebagai dasar perencanaan dalam perumusan konsep perancangan. Pengurus

perpustakaan pada perpustakaan yang direncanakan nantinya disesuaikan

dengan pengurus/pegawai Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah

Karanganyar karena perpustakaan yang direncanakan adalah perpustakaan

milik pemerintah yang pengelolaanya dilakukan oleh pegawai pemerintah

daerah.

II.1.2.2.Kegiatan Dalam Perpustakaan

II.1.2.2.1 Kegiatan Pengunjung

Kegiatan utama yang dilakukan pengunjung meliputi kegiatan

mendaftar, layanan informasi, meminjam atau mengembalikan bahan

pustaka, penelusuran bahan pustaka, membaca bahan pustaka (cetak dan

noncetak), diskusi, mengikuti seminar, melihat pameran.

Perpustakaan

Pembinaan koleksi Pelayanan Pengguna

Tata Usaha

Pengadaan Bahan Koleksi

Pengolahan Bahan Pustaka

Perawatan Koleksi

Layanan Peminjam

Layanan Referensi

Layanan Informasi

Gambar.Bagan 1 Struktur Organisasi Perpustakaan

Sumber : Soeatminah, halaman 61

Page 26: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

II.1.2.2.2 Kegiatan Pengurus/Pegawai Perpustakaan

Terdapat tiga kelompok kegiatan kerja yang dilakukan pengurus

perpustakaan, yakni :

- Kelompok Pembinaan Koleksi

Adalah semua kegiatan kerja yang berhubungan dengan bahan

pustaka, meliputi pengadaan, pengolahan dan perawatan.

- Kelompok Pelayanan

Adalah semua kegiatan kerja yang berhubungan dengan jasa layanan,

meliputi layanan peminjaman pustaka, layanan referensi, layanan

informasi/penelusuran.

- Kelompok Administrasi

Adalah semua kegiatan kerja yang berhubungan dengan administrasi

kantor di luar bidang kepustakawanan.

II.1.2.2.3. Kegiatan Layanan Informasi

Pelaksanaan layanan informasi kepada masyarakat meliputi

kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

- Menyusun rencana operasional pelayanan informasi

- Layanan sirkulasi

- Layanan perpustakaan keliling

- Layanan rujukan

- Penelusuran literature

- Layanan bahan pandang dengar

- Menyediakan bahan pustaka

- Bimbingan membaca

- Bimbingan pemakai perpustakaan

- Bercerita kepada anak-anak

- Membina kelompok pembaca

- Menyebarkan informasi terbaru/kilat

- Menyebarkan informasi terseleksi

- Membuat analisis kepustakaan

Page 27: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

- Membuat statistik

pelayanan informasi kepada

masyarakat

Kegiatan di atas, baik kegiatan yang dilakukan oleh pengunjung,

pengurus dan kegiatan layanan informasi dijadikan sebagai dasar perencanaan

dalam perumusan konsep perpustakaan yang direncanakan. Namun tetap

mempertimbangkan kegiatan yang berlangsung di Kantor Arsip dan

Perpustakaan Daerah Karanganyar.

Sistem pelayanan akses terbuka diterapkan pada perpustakaan yang

direncanakan agar pengunjung lebih leluasa dan memudahkan dalam

penelusuran pustaka. Dengan sistem ini juga lebih mempercepat pengambilan

bahan pustaka, terutama jika jumlah pengunjung banyak.

II.1.2.3. Koleksi

II.1.2.3.1. Macam Koleksi

Koleksi perpustakaan umum mencakup bahan pustaka tercetak

seperti : buku, majalah dan surat kabar, bahan pustaka terekam dan

elektronik (kaset, video, piringan/disk) dan lain-lain.

II.1.2.3.2. Pengelompokan Koleksi (Bahan Pustaka)

- Kelompok bahan pustaka anak-anak

- Kelompok bahan pustaka remaja

- Kelompok bahan pustaka untuk pemuda dan orang dewasa

- Kelompok bahan pustaka pandang dengar /audio visual(terekam dan

elektronik)

- Kelompok bahan pustaka rujukan (referensi)

- Kelompok bahan pustaka berkala (majalah dan surat kabar)

- Kelompok bahan pustaka braile

- Kelompok bahan pustaka khusus, seperti lukisan, foto dan lain-lain

Gambar.2.1. space informasi diperpustakaan yang melayani para pengunjung dan membantu pengunjung untuk mendapatkan informasi.

Sumber.Petugas Perpustakaan di Jogja Library Center.

Page 28: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Masing-masing kelompok bahan pustaka di atas mempunyai tempat

tersendiri.

Macam koleksi dan pengelompokannya di atas dijadikan sebagai dasar

perencanaan dalam perumusan konsep perancangan perpustakaan yang

direncanakan namun tetap disesuaikan dengan macam koleksi yang dimiliki

Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Karanganyar. Sehingga

pengelompokannya juga disesuaikan dengan macam koleksi yang dimiliki

tersebut

.

II.1.3. Peruangan didalam Perpustakaan

II.1.3.1. Kebutuhan Ruang

Untuk perpustakaan umum kabupaten atau kota, luas bangunan

sekurang-kurangnya 200 m2 dengan luas tanah sekitar 2000 m2. Luas

gedung atau ruangannya harus cukup menampung ruang koleksi bahan

pustaka, ruang baca dengan kapasitas minimal 10 % dari jumlah

masyarakat yang dilayani, ruang pelayanan, ruang kerja pengolahan dan

administrasi.

Menurut buku pedoman penyelenggaraan perpustakaan umum

kota/kabupaten tahun 1999. Kebutuhan ruang perpustakaan umum

kabupaten/kota meliputi :

- Ruangan koleksi bahan pustaka berkapasitas sekurang-kurangnya

20.000 eksemplar dengan ruang baca dewasa dan pemuda berkapasitas

minimal 30 tempat duduk.

Gambar.2.2. Koleksi buku,majalah atau surat kabar. Sumber.www.google.com/ruang perpustakaan

Gambar. 2.3. Koleksi buku,majalah atau surat kabar. Sumber.jogja library center

Page 29: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

- Ruangan koleksi bahan pustaka berkapasitas sekurang-kurangnya

10.000 eksemplar dengan ruang baca remaja berkapasitas minimal 30

tempat duduk.

- Ruangan koleksi bahan pustaka berkapasitas sekurang-kurangnya

10.000 eksemplar bahan pustaka, dengan ruang baca anak-anak

berkapasitas minimal 30 tempat duduk.

- Ruang koleksi bahan pustaka rujukan (referensi) dengan ruang baca

berkapasitas minimal 20 tempat duduk.

- Ruang koleksi majalah dan surat kabar dengan ruang baca berkapasitas

minimal 20 tempat duduk.

- Ruang koleksi pandang dengar dengan ruang baca berkapasitas

minimal 20 tempat duduk.

- Ruang kerja pengolahan bahan pustaka.

- Ruang kerja pengembangan koleksi.

- Ruang kerja tata usaha.

- Ruang kerja kepala perpustakaan.

- Ruang pelayanan, lemari katalog dan lemari penitipan tas.

- Lobi dan ruang pamer.

- Ruang pertemuan dengan kapasitas sekitar 100 orang.

- Gudang.

- Kamar kecil/WC secukupnya.

- Lapangan parkir dengan kapasitas sekurang-kurangnya untuk 20 buah

mobil

- Garasi khusus untuk 4 - 8 mobil keliling

- Halaman dengan lingkungan hijau-taman.

II.1.3.2. Tata Ruang

Ruang-ruang di dalam perpustakaan umum ditata dengan

pembagian kelompok berdasar usia tanpa harus terpisah oleh ruang yang

berbeda.

Perpustakaan umum menerapkan akses terbuka (open access) maka

ruang koleksi dapat digabung dengan ruang baca. Ruang kerja pengolahan

bahan pustaka dan ruang tata usaha harus dipisahkan dengan dinding,

Page 30: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

dengan ruang baca/koleksi, agar pelaksanaan pekerjaan pengolahan dan

tata usaha tidak menggangu orang membaca di ruang baca/koleksi.

Bentuk ruang yang paling efektif adalah bentuk bujur sangkar,

karena paling mudah dan fleksibel dalam pengaturan perabot apalagi bila

rak buku yang dimiliki banyak dan lalu lintas yang ramai. Bentuk ini juga

paling baik dan mudah dalam pengaturan pencahayaan/ penerangan.

II.1.3.3. Penerangan dan Ventilasi Ruang

Penerangan harus diatur sehingga tidak terjadi penurunan gairah

membaca atau membuat silau. Dapat dilakukan dengan cara menghindari

sinar matahari langsung serta memilih jenis lampu yang dapat memberikan

sifat dan taraf penerangan yang tepat dengan kebutuhan.

· lampu pijar : memberikan cahaya setempat

· lampu TL/PL/Fluorescent : memberikan cahaya yang merata

· lampu sorot ; memberi cahaya yang terfokus pada obyek tertentu

Ventilasi dalam perpustakaan harus diperhatikan untuk pengguna

atau orang di dalamnya dan bahan pustaka. Ada 2 macam sistem ventilasi :

· Ventilas pasif

Ventilasi yang didapat dari alam, caranya membuat lubang angin

atau jendela pada sisi dinding yang berhadapan arah angin lokal. Luas

lubang angin atau jendela diusahakan sebanding persyaratan dan fasilitas

ruang (10 % dari luas ruang yang bersangkutan). Bila menggunakan

ventilasi pasif sebaiknya rak tidak ditempatkan dekat jendela demi

keamanan koleksi dan terhindar dari sinar matahari langsung.

Gambar.2.4. ventilasi dengan penghawaan alami dari jendela. Bentuk jendela dan pintu

yang memajang. Di perpustakaan ini khusunya pada lantai 2 menggunakan

penghawaan alami dari luar,

Page 31: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

· Ventilasi aktif

Ventilasi aktif adalah menggunakan sistem penghawaan buatan

yaitu menggunakan AC. Karena temperatur dan kelembaban ruang

perpustakaan yang kontans dapat menjaga keawetan koleksi.

Kebutuhan ruang di atas dijadikan sebagai dasar perencanaan

dalam perumusan konsep perancangan agar ruang-ruang di

perpustakaan yang direncanakan nantinya memenuhi standart

perpustakaan umum kota/kabupaten. Namun untuk kapasitas ruang

pertemuan, jumlahnya dinaikan menjadi 200 orang agar bisa

menampung lebih banyak orang. Untuk parkir, diletakan di dalam

bangunan (basement) bertujuan untuk mengurangi area perkerasan

pada lahan untuk parkir.

Tata ruang di atas dijadikan dasar perencanaan dalam perumusan konsep

perancangan. Namun pada perpustakaan yang direncanakan nantinya, pembagian

kelompok berdasarkan usia dibagi menjadi dua usia yakni anak dan dewasa.

Pembagian ini didasarkan pertimbangan untuk mempermudah pelayanan

kepada pengguna dan pengelompokan koleksi.

Penerangan ruang dioptimalkan menggunakan pencahayaan alami,

penerangan buatan pada sebagian besar ruangan menggunakan lampu fluorescent

karena dapat memberikan cahaya yang merata sehingga dapat mendukung

kegiatan utama di perpustakaan (membaca dan penelusuran koleksi). Sedangkan

untuk ventilasi ruang dioptimalkan dengan penerapan ventilasi alami untuk

mendukung konsep arsitektur tropis.

Gambar.2.5. Peruangan lanati 1 di Jogja Library Center yang menggunakan penghawaan aktif menggukan AC.

Sumber.Jogja Library Center

Page 32: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

II.1.3.4.Lokasi

Penentuan lokasi perpustakaan agar dapat maksimal

pemanfaatannya harus dapat memenuhi kriteria :

- Dikenal masyarakat luas.

- Berada ditempat yang luas tanahnya memungkinkan dilakukannya

perluasan pada masa yang akan datang, sesuai dengan perkembangan

perpustakaan. Luas tanah harus cukup menampung bangunan gedung

(dengan kemungkinan perluasan 10-15 tahun mendatang).

- Berada di sekitar pusat kegiatan masyarakat seperti pusat pendidikan

(sekolah), pemerintahan, pemukiman maupun tempat berkumpul

masyarakat.

- Merupakan gedung/satu ruangan utuh yang tidak bergabung dengan

ruangan lain.

- Mudah dicapai oleh masyarakat dari segala penjuru, pencapaian bisa

dilakukan dengan kendaraan umum.

- Cukup tenang dan aman untuk menghindari dari gangguan suara keras

dan kegaduhan.

Semua kriteria penentuan lokasi di atas nantinya dijadikan sebagai

dasar perencanaan dalam perumusan konsep perancangan agar lokasi

perpustakaan baru nantinya dapat lebih optimal pemanfaatannya dan strategis.

Kriteria yang lebih diutamakan dalam penentuan lokasi yakni lokasi dipilih

pada daerah yang cukup dikenal oleh masyarakat Karanganyar dan

kemudahan dalam pencapaian (kemudahan akses).

II.1.4. Fasilitas pada Perpustakaan

· . Ruang Baca 24 jam dapat dipergunakan pemakai selama 24 jam

sebagai ruang baca dan tempat belajar. Pemakai dapat membawa

buku miliknya sendiri atau buku perpustakaan yang telah dipinjam

sebagai bahan bacaan atau belajar.

· Ruang Pameran Buku Baru Pemakai dapat mengikuti

perkembangan koleksi terbaru yang dimiliki perpustakaan melalui

rak pameran buku yang terdapat di ruang baca koleksi.

Page 33: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

· Ruang Baca Koleksi Ruangan yang dilengkapi sarana tempat baca

yang nyaman dapat dimanfaatkan semua pemakai untuk membaca

koleksi buku yang dimiliki perpustakaan. Pemakai dapat langsung

mengambil buku yang akan dibaca dan meletakkan kembali ke

tempat yang disediakan tanpa harus mengembalikan ke rak buku.

· Ruang Referensi Ruang baca untuk koleksi referensi sebaiknya

berada satu ruangan dengan ruang baca koleksi buku teks

· Ruang Internet Di ruang internet tersedia beberapa unit komputer

yang dapat digunakan untuk mengakses berbagai informasi baik

dari dalam maupun dari luar negeri.

· Ruang Diskusi Ruangan ini disediakan sebagai tempat untuk

melakukan diskusi ataupun tempat belajar berkelompok

· Ruang Audio Visual) Ruang audio visual memberikan tempat dan

sarana yang nyaman untuk memanfaatkan koleksi AV dengan baik,

didukung perangkat lunak dan keras memadai akan lebih

mendorong pemakai untuk memanfaatkan koleksi AV dalam

menunjang belajar dan mengajar.

· Kantin Ruang kantin menyediakan makanan dan minuman yang

dapat dinikmati pemakai, dengan sarana ini pemakai dapat

menghemat waktu dalam memenuhi kebutuhan makan dan minum.

· Ruang Santai Pemakai dapat melepaskan penat akibat belajar dan

aktifitas lainnya dengan bersantai di ruangan ini. Dengan sarana ini

diharapkan dapat memulihkan kejenuhan, kepenatan dan kelelahan.

· Ruang Pertemuan Perpustakaan menyediakan sarana untuk

keperluan seminar, rapat baik bersifat intern maupun ekstern. dan

dapat dimanfaatkan oleh pengelola atau pegawai ,dan pengunjung

yang akan melakukan pertemuan

II.1.5. Standar-standar Perpustakaan Daerah/Kabupaten

Standar yang diterbitkan oleh perputakaan Nasional Republik Indonesia

tahun 2002. Standar ini mencangkup hal-hal yang berkaitan dengan persyaratan

pengelolaan perpustakaan tingkat kabupaten,dengan pembahasan meliputi :

Page 34: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

a. Definisi

· Perpustakaan adalah institut / ulis,tercetak dan terekam sebagai

lembaga yang menyediakan koleksi bahan perpustakaan

tertulis,tercetak,dan terekam sebagai pusat sumber informasi yang

diatur menurut system dan aturan yang baku dan didayagunakan

untuk keperluan pendidikan,penelitian,dan rekreasi,serta

intelektual bagi masyarakat.

· Perpustakaan kabupaten/kota adalah perpustakaan yang

diselenggrakan oleh pemerintah daerah kabupaten /kota,yang

mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan

peprustakaan di wilayah kabupaten/kota serta melaksanakan

layanan perpustakaan kepada masyarakat umum.

b. Organisasi dan manajemen

· Organisasi

-organisasi perpustakaan harus memiliki kepastian status

kelembagaannya yang ditetapkan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan keputusan kepala daerah

yang berwenang serta memiliki kejelasan tentang kewenangan

koordinasi,komunikasi dengan unit kerja lain,pengelolaan

anggaran,pertanggung jawaban kebijakan dan pelaksanaan

program kegiatan perpustakaan.

· System manajemen

- Harus melaksanakan fungsi manajemen yaitu

perencanaan,pengorganisasian,pelaksanaan dan pengawasan

dalam semua kegiatan.

- Harus menetapka rencana strategis ( renstra lima tahunan) yang

berorientasi pada keputusan pengguna.

- Harus menyusun dan menetapkan tata tertib penyelenggaraan

peprustakaan dengan pendekatan manajemen system mutu.

c. Sumber daya manusia

· Keburuhan jumlah

- Perpustakaan secara proposional harus memiliki tenaga

profosional,tenaga para profosional dan tenaga non profosional

perpustakaan dengan rasio 1:2:4.

Page 35: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

- Harus menambah jumlah SDM sesuai dengan volume kerja

perpustakaan.

· Kebutuhan mutu

- Kualifikasi kepala perpustakaan adalah seorang pustakawan

professional yang sekurang-kurangnya harus berpendidikan

formal dan berijazah strata I ( S1) di bidang ilmu perpustakaan

,atau bidang lain ditambah pelatihan penyetaraan bidang

perputakaan setara 728 jam atau menurut peraturan yang

berlaku.

- Tenaga profosional perpustakaan sekurang kurangnya harus

berpendidikan formal dan berijzah DII perpustakaan atau DII

bidang lain atau menurut peraturan yang berlaku.

- Tenaga professional peprustakaan terdiri dari 2 kategori,yaitu

tenaga teknis perpustakaan dan tenaga administrasi pendukung

perpustakaan.

- Tenaga teknis peprustakaan,sekurang-kurangnya berpendidikan

formal setingkat SMU ditambah pelatihan teknis perpustakaan

minimal 480 jam atau menurut peraturan berlaku.

· Kebutuhan pengembangan

- Perpustakaan harus memiliki kebijakan tertulis mengenai

pengembangan sumber daya manusia perpustakaan sesuai

dengan kebutuhan keahlian cakupan bidang tugasnya,baik

dibidang kepustakawanan ataupun penjenjangan kedinasan.

- Pengembangan sumber daya manusia dilakukan melalui

pendidikan formal,pelatihan atau keikutsertaan secara aktif

dalam berbagai seminar,lokakarya dan sejenisnya yang sesuai

dengan substansi tugasnya.

- Tanaga profosional dan para professional menjadi anggota

asosiasi profesi perpustakaan.

d. Anggaran

· Anggaran peprustakaan umum kabupaten / kota harus tersedia

melalui APBD

· Sumber anggaran perpustakaan umum kabupaten / kpta terdiri atas

anggaran periodik dan anggaran aktifitas.

Page 36: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

· Dapat menggali sumber anggran lainnya yang syah dan tidak

mengikat

· Setiap penerimaan dan pengeluaran anggran harus dipertanggung

jawabkan menurut system dan mekanisme yang berlaku.

e. Safrana dan Prasana

· Gedung perpustakaan umum

b. Perpustakaan umum kabupaten /kota harus menempati

gedung sendiri,dengan mengacu pada perhitungan.

c. Lokasi gedung harus berada di pusat kegiatan

masyarakat dan muadh dijangkau.

d. Gedung perpustakaan umum kabupaten /kota harus

mempunyai surruangangan-ruangan tersendiri dari :

ruang koleksi,ruang surat kabar,ruang majalah,ruang

pandang denngar,ruang kerja dan ruang rapat.

· Perabot dan pearalatan

e. Perabot perpustakaan umum kabupaten / kota mengacu

kepada buku pedoman perabot peprustakaan umum

yang diterbitkan oleh perpustakaan Nasional RI

f. Peralatan perpustakaan umum kabupaten / kota

mengacu kepada buku pedoman peralatan perkantoran

sesuai dengan peraturan yang berlaku.

g. Jumlah perabot dan peralatan perpustakaan umum

kabupaten/kota disesuaikan dengan kebutuhan masing-

masing.

h. Peralatan komunikasi terdiri dari pesawat

telepon,faxximile,jaringan internet.

f. Koleksi dan Pengolahan

· Koleksi

- Jumlah koleksi perpustakaan umum kabupaten/kota 1000 judul

3 eksemplar dengan 2 eksemplar dilayankan 1 eksemplar

koleksi tendon.

- Jenis koleksi perpustakaan umum kabupaten/kota terdiri atas

berbagai disiplin ilmu.

Page 37: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

- Bentuk koleksi perpustakaan umum kabupaten/kota terdiri atas

koleksi karya cetak,karya rekam dan bentuk lain yang

mengakomodasikan kebutuhan anak-anak.

- Penambahan koleksi sekurang-kurangnya mencakup terbitan 5

tahun terakhir.

- Harus memilki program penyiangan sekurang-kurangnya 5

tahun sekali.

- Harus melanggan sekurang-kurangnya dua( 2 ) tan local surat

kabar terbitan local dan atau nasional dan 3 (tiga) judul

majalah.

· Pengolahan

- Koleksi perpustakaan harus diolah dengan menggunakan

AACR 2 dan diklarifikasikan dengan menggnakan Dewey

Decimal Classification (DCC).

- Harus mempunyai program perawatan koleksi bahan pustaka

sekurang-kurangnya satu kali dalam 1 tahun.

g. Layanan

· Harus memiliki kebijakan program yang mengarah pada

pemanfaatan teknologi informasi untuk layanan perpustakaan.

· Harus menyelenggarakan layanan bimbingan pengguna,anak

anak,remaja,dewasa,rujukan,kunjunngan,jaringan kerjasama

perpustakaan.

· Perpustakaan keliling,terapung dan layanan paket( book loan)

· Perpustakaan harus mempunyai statistic layanan.

h. Promosi

Promosi ini berupa penerbitan terbitan berkala (newsletter,bulletin atau

brosur) minimal dua kali setahun. Penerbitan kliping surat kabar setempat

minimal 4 (empat ) kali setahun dan membuat visualisasi.

i. Publikasi,publikasi ini berupa :

· Penyelenggaraan promosi jasa kesiagaan bagi pemerintah

daerah,penyelenggaraan program ekstra kurikuler,pusat-pusat

kesehatan masyarakat maupun organisasi sosial kemasyarakatan

dan konfrensi pers.

Page 38: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

· Penyelenggaraan

pameran,lombalomba,pertunjukan,seminar,reklame,poster,bookma

rk,baleho.

· Penyelenggaraan promosi melalui media catak dan media

elektronik.

· Penyelenggraan kampanye minat baca di sekolah,pusat

pemukiman,dan pusat kegiatan masyarakat.

j. Multimedia Pada Perpustakaan

Layanan perpustakaan di era digital telah banyak

mengalami perubahan seiring dengan dinamika pengguna maupun

pengelolaan peprustakaan yang semakin kompleks dan beragam.

Perkembangan bahan pustaka juga semakin meningkat dan

mengarah kepada dokumen-dokumen multimedia yang menuntut

manajemen layanan peprustakaan yang lebih jauh lebih dinamis

dan kreatif. Tuntutan ini disertai dengan pesatnya perkembangan

teknologi informasi yang memicu pemanfatannya dalam

meningkatkan manajemen dan layanan perpustakaan.

Beberpa layanan multimedia dalam perpustakaan yang

dikenal anatara lain : navigasi ruangn perpustakaan,interlibrary

loan (ILL) suatu system peminjaman antar

peprustakaan,penelusuran bahan pustaka,dan informasi produk

cetak multimedia. Metode yang digunakan pada system multimedia

diakomodir menggunakan model jaringan yang memungkinkan

penelusuan satu atau lebih obyek dari berbagai jalur yang relevan

dengan keinginan pengguna (www.ipb.ac.id)

1. Pengaruh Teknologi Informasi dan Multimedia pada

Perpustakaan

Saat ini pengembangan teknologi informasi telah

memungkinkan penyimpanan dan perdayagunaan informasi

dan pengetahuan yang lebih menarik,interaktif dan mudah

dipahami melalui visualisasi multimedia yang meliputi

teks,citra suara,video,animasi/film. Penyajian bahan

pustaka dalam bentuj multimedia ini telah mengubah

Page 39: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

paradigm belajar dengan

membaca,melihat,mendenngar,mengamati.

Lebih menjajikan lagi bahwa teknologi web

(jaringan internet,ekstranet,dan intranet) maka dokumen

multimedia tersebut dapat diletakkan pada beberapa situs

web,sehibgga dapat digunakan oleh komunitas yang lebih

luas dan tidak dibatasi dengan lokasi dan geografis.

Disinilah lahirnya pustaka lintas dunia,dimana bahan

pustaka serta layanannya dapat diakses oleh pengguna

dimanapun mereka berada.

2. Manajemen layanan peprustakaan Berbasis Teknologi

Informasi

Salah satu fungsi vital peprustakaan adalah

bagaimana menarik lebih banyak penggguna perpustakaan

,bagaimana menolong pengguna dalam mencari dan

mendayagunakan bahan pustaka dan fasilitas perpustakaan

dengan kesulitan yang minimal,menginformasikan bahan

pusataka dan layanan baru,membangkitkan minat baca dan

belajar,serta menjangkau masyarakat luas. Beberapa

aplikasi multimedia pada perpustakaan yang mendukung

fungsi peprustakaan lain :

a) Pemandu navigasi ruangan pustaka

Gedung perpustakaan yang besar dengan

berbagai ruangan,seringkali menyulitkan

pengguna baru. Belum lagi jika penataan

ruang pustaka mengalami perubahan dan

pengembangan. Terbetasanya petugas pada

peprustakaan serta tanda ptunjuk ruangan

dua dimensi masih belum memadai untuk

membantu navigasi ruangan yang cepet dan

obyektif. Navigasi ruangan 3 dimensi

dengan fasilitas animasi yang interaktif

dapat mengatasi kelemahan tersebut

Page 40: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

b) Sistem informasi bahan pustaka dan layanan

baru. Koleksi bahan perpustakaan baru baik

berupa buku,jurnal atau CD perlu

diinformasikan secara luas untuk terus

mengupdate koleksi terkini kepada

pengguna perpustakaan.dengan berbasis

multimedia hal tersebut dapat dilakukan

dengan praktis dan baik.

c) System pelayanan penelusuran berbasis

multimedia. Penelusuran bahan pustaka

ataupun atau obyek informasi merupakan

aktivitas yang cukup intensitas dalam suatu

perpustakaan. Katalog perlu diakomodir

dengan system multimedia untuk

mendukung penelusuran dinamis secara

d) kontekstual sesuai dengan preferensi

pengguna, selain penggunaan catalog.

II.1.5.1. Sistem pelayanan pada perpustakaan

Pada umumnya perpustakaan memiliki dua jenis layanan, yaitu

layanan tertutup (closed access) dan layanan terbuka (open access).

a. Layanan Tertutup

Layanan ini dilakukan dengan pertimbangan keselamatan

koleksi. Koleksi yang dilayani secara tertutup biasanya adalah

koleksi jurnal dan buku referensi (buku langka atau buku

mahal). Dalam layanan tertutup ini pengunjung tidak boleh

mengambil sendiri bahan pustaka yang diinginkan, akan tetapi

diambilkan oleh petugas setelah mengisi formulir tertentu yang

telah disediakan. Konsekuensi dari layanan ini adalah harus

tersedianya katalog buku. Pengunjung dapat mencari buku

yang diinginkannya melalui katalog ini. Dan di sini petugas

juga harus mengajarkan pengunjung tentang kegunaan katalog.

b. Layanan Terbuka

Layanan ini pengunjung bebas untuk meminjam koleksi apa

pun. Tentu saja setelah melalui proses administrasi yang telah

Page 41: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

dibuat oleh perpustakaan. Sistem simpan pinjam bahan pustaka

dibuat supaya semua transaksi terkontrol untuk menghindari

kemungkinan hilangnya bahan pustaka.

Kedua macam sistim pelayanan tersebut mempunyai kelemahan-

kelamahan dan keuntungan-keuntungan, atau dengan lain perkataan dapat

disebutkan bahwa kedua sistim pelayanan tersebut mengandung nilai

positif dan negatif

OPENED ACCESS

1. Segi positif

a. Tidak memerlukan banyak petugas

b. Public lebih puas karena dapat melihat dan memilih sendiri

pustaka yang dikehendaki dengan bebas

c. Kartu katalog tidak harus segera dibuat dan diurutkan/difile

bersamaan dengan shelving (penempatan pustaka dalam rak

pustaka)

2. Sisi negatif

a. Letak pustaka-pustaka dalam rak dapat berpindah

tempat.tidak pada tempatnya, karena public yang belum

mengetahui cara shelving, mengembalikan putsaka yang

diihat pada waktu memilih pustaka yang dikehendaki, tidak

pada tempat semua

b. Resiko kehikangan pustaka lebih besar.

CLOSED ACCESS

1. Segi positif

a. Pustaka selalu kelihatan rapi pada tempatnya, sehingga

penemuan kembali pustaka yang dikehendaki tidak

memakan waktu yang lama/dapat segera diketemukan

b. Resiko kehilangan pustaka dapat diperkecil

2. Segi negatif

a. Memerlukan banyak petugas

b. Public tidak.kurang merasa puas karen atidak dapat memilih

langsung pustaka yang dikehendaki, sering apa yang

Page 42: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

dibayangkan mengenai pustaka yang dikehendaki tidak

sesuai dengan kenyataannya.

c. Kartu katalog harus segera dibuat dan difile bersamaan

dengan shelving

2. Pola kegiatan yang terjadi dalam perpustakaan

Pola kegiatan yang terjadi dalam perpustakaan adalah:

a. Kegiatan Karyawan/staff meliputi:

- Kegiatan pengelolaan

- Kegiatan administrasi

- Kegiatan pelayanan, baik pelayanan pemakai

maupun teknis

b. Kegiatan Pengunjung, meliputi :

- Pendaftaran diri menjadi anggota

- Penitipan barang bawaan

- Pengisian buku tamu

- Pencarian bahan pustaka (melalui katalog atau

mencari langsung ke rak-rak buku yang tersedia)

- Membaca, belajar

- Peminjaman bahan pustaka

- Pengembalian bahan pustaka

- Bertamu

3. Macam ruang yang tercipta dari kegiatan di perpustakaan

Di Amerika hampir semua perpustakaan diatur secara sama dan

teridiri atas:

Page 43: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

1. Circulation Desk. Circulation desk adalah tempat dimana buku-

buku di checked out. Bila kita ingin mencari buku dan tidak ada pada

tempatnya, maka kita bisa mencarinya pada circulation desk.

2. Reference Area. Dua bagian penting dari reference area adalah

references books dan reference librarians. Reference books berfungsi

memberikan informasi tentang berbagai subyek atau petunjuk dalam

penelitian atau studi yang lebih jauh. Koleksi reference tidak boleh

dibawa kemana-mana dan harus siap bagi siapapun untuk digunakan.

Isinya ialah : almanacs, atlases, bibliographies, directories,

dictionaries, encyclopedias, handbooks and indexes hingga

periodicals.

3. Card Catalog .The Card Catalog adalah index alpha betis dari

buku-buku yang ada di perpustakaan. Card Catalog memberi

informasi tentang buku apa dan dimana letakny.

4. Stacks .The stacks adalah satuan rak buku yang menyimpan

koleksi umum perpustakaan tersebut. Ada stacks terbuka dan tertutup.

5. Reserve Room .Reserve room adalah ruangan untuk menyimpan

buku sementara yang diambil dari stacs yang digunakan khusus untuk

suatu mata kuliah. Bila dosen menganggap itu penting, maka buku

teresbut bisa diambil dan disediakan untuk mahasiswanya untuk

digunakan.

6. Current Periodicals. Current periodicals – baik majalah popular

ataupun jurnal biasanya dipajang secara alfabetis atau dengan nomor

pengingat. Berita-berita lama periodicals disusun, diikat dalam stacks.

7. Microforms. Microforms terdiri dari berbagai jenis bahan foto

dalam bentuk film yang ukurannya sudah diperkecil. Berita-berita

terdahulu dari surat kabar dan periodicals begitupun cetakan-cetakan

yang diambil dari buku disimpan pada microforms.

8. Audiovisual Materials. Kalau perguruan tinggi anda tidak

memiliki pusat media secara terpisah, maka audio material harus

disimpan di perpustakaan anda. Koleksi disini terdiri dari rekaman,

tapes, films, slides, dan media non-cetak lainnya.

9. Interlibrary loans. Bila perpustakaan kita tidak memiliki apa yang

kita inginkan, kita bisa meminjam bahan tersebut dari perpustakaan

Page 44: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

lain lewat interlibrary loans. Ingat, bahwa memerlukan waktu

beberapa minggu untuk memperoleh bahan tersebut lewat interlibrary

loan services.

10. Other Services

4. Pengadaan Bahan Pustaka

Koleksi perpustakaan dapat diperoleh dengan berbagai cara,

diantaranya dengan pembelian, hadiah, dan tukar menukar. Dalam

pemilihan bahan pustaka haruslah hati-hati supaya penambahan

koleksi perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan informasi

pengguna perpustakaan. Berikut adalah cara-cara yang dapat

ditempuh dalam usaha pengadaan serta pengembangan koleksi

perpustakaan:

a. Pembelian

Pembelian dapat dilakukan langsung di toko buku,

pameran, atau kepada penerbit. Untuk memilih atau

menentukan buku apa saja yang akan dibeli bisa dilakukan

melalui katalog terbitan yang biasanya dibagikan gratis

oleh para penerbit, di situ biasanya dicantumnkan harga dan

data bibiliografis buku dan uraian singkat tentang buku.

b. Tukar menukar

Walaupun tukar menukar sulit dilakukan, namun dapat

dijadikan sebuah wacana dan kemudian dicoba. Hal itu

dilakukan ketika sebuah perpustakaan memiliki koleksi buku

melampaui kebutuhannya dengan cara menawarkan koleksinya

kepada perpustakaan lain. Hal ini tetap bisa terjadi jika terjadi

komunikasi yang baik antar perpustakaan umum.

c. Hadiah

Selain dengan cara membeli, menukar, bahan pustaka juga

dapat diperoleh dari hadiah maupun sumbangan, baik dari

perseorangan maupun instansi, atau kantor-kantor tertentu.

Page 45: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

II.1.6. Preseden Perpustakaan Umum

a. Perpustakaan Provinsi Yogyakarta

Badan Pemerintah dan Arsip Daerah (BPAD)

Provinsi DIY dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah

Provinsi DIY Nomor 7 tahun 2008 tentang Organisasi dan

Tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong

Praja Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tujuan dari adanya Perpustakaan ini antara lain:

a. Tercapainya efektifitas pelaksanaan fungsi dan

tugas lembaga

b. Tercapainya pengelolaan dan pemanfaatan

perpustakaan untuk menumbuhkan minat dan

budaya baca.

c. Tercapainya pengelolaan arsip yang optimal

untuk meningkatkan fungsi arsip serta kualitas

layanan kearsipan.

d. Terwujudnya koleksi perpustakaan dan

khasanah arsip sebagai citra budaya daerah

e. Tercapainya peningkatan peran perpustakaan

menjadi rumah belajar bagi masyarakat untuk

meningkatkan kecerdasan dan daya saing

f. Terselenggaranya jaringan sampai

kabu[aten/Kota dalam rangka mendukung

terwujudnya jaringan informasi perpustakaan

dan kearsipan nasional

g. Terwujudnya peran serta masyarakat untuk

memberdayakan perpustakaan dan kearsipan

Perpustakaan tersebut merupakan salah satu dari

empat perpustakaan miliki Pemerintah daerah Istimewa

Yogyakarta, untuk menunjang kegiatan dalam bidang

akademis. Meskipun bangunannya tak terlalu luas,

Perpustakaan daerah (Perpusda) telah bertahan selama

kurang lebih 60 tahun. Bahkan, sejak 2007 Perpusda telah

Page 46: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

mengalami perbaikan luar biasa. Renovasi ini dilakukan

karena bangunan perpustakaan yang tak layak untuk belajar.

Kondisi ini diperparah dengan gempa tahun 2006 lalu yang

merusak beberapa bagian perpustakaan. Sejak saat itu,

perpustakaan tak beroperasi dan sementara dipindahkan ke

gedung lainnya di Jl. Tentara Rakyat Mataram.

Pada Maret tahun lalu, bangunan perpustakaan yang

berlokasi di Jl. Malioboro No 175 ini selesai dipugar.

Bangunan tersebut sudah berubah total. Ruangannya sudah

terlihat lebih nyaman, full AC, dan koleksi yang memadai

pula. Hanya saja, perlu diakui jika koleksi di perpustakaan

ini didominasi oleh majalah dan koran harian, serta akses

internet. Sedangkan koleksi buku-buku lebih lengkap

tersedia di perpustakaan wilayah Badran. Yang menarik

adalah belum lama ini ada fasilitas baru yakni Kyoto

Corner. Di mana Kyoto adalah sebuah nama kota di Jepang

yang bekerjasama dengan pihak pemerintah dalam

mensuplai buku-buku langsung dari Kyoto dan juga

memberikan ruang tersendiri di perpustakaan ini.

a. b.

c. d.

Gambar 2.6 a. Kondisi Ruang Baca Lt.1 b. Kondisi Ruang Baca Lt.2 c. Interior Kyoto Corner d. Ruang Kyoto Corner

(sumber: dokumentasi pribadi)

Page 47: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Dari gambaran di atas mengenai perpustakaan provinsi

Yogyakarta, bisa diambil suatu nilai positif mengenai perletakan

perpustakaan yang strategis akan memiliki pengaruh yang cukup

besar. Malioboro dikenal sebagai area publik yang banyak

dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara,

ternyata di dalam area perbelanjaan ini terdapat sebuah

pepustakaan yang menyimpan arsip-arsip sejarah maupun pusat

informasi-informasi mengenai kota Yogyakarta dengan lengkap.

Selain itu dapat juga dengan kerjasamanya dengan orang asing,

mungkin contohnya di sini adalah Jepang, membuat warna

tersendiri terhadap suatu perpustakaan. Dengan adanya Kyoto

corner akan memungkinkan munculnya komunitas-komunitas

yang memang tertarik dengan kebudayaan Jepang dan kemudian

bisa melahirkan gagasan-gagasan ataupun ide kreatif.

b. Perpustakaan kota Yogyakarta

Gambar 2.7 Cafenet outdoor dan ruang baca Perpustakaan Kota Yogyakarta

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 2.8 Ruang baca pada perpustakaan kota Yogyakarta yang lain

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Page 48: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Yogyakarta memiliki dua buah perpustakaan kota. Yang

pertama seperti yang ditunjukkan gambar nomor 4.1 adalah

perpustakaan yang berada pada jalan Suroto, sebelah

Gramedia Jogja. Kondisi perpustakaan ini sudah cukup baik

dibandingkan perpustakaan kota solo. Sudah dilengkapi

dengan cafe net, hotspot area, ruang anak-anak, ruang

referensi, dsb. Akan tetapi buku yang tersedia tidak terlalu

banyak. Namun karena lokasinya yang strategis dan juga

tempatnya yang nyaman, serta didukung dengan program-

program yang melibatkan masyarakat, perpustakaan ini

mampu menarik minat masyarakat untuk berkunjung

kesana. Dalam sehari ada ratusan pengunjung yang datang,

data yang diperoleh adalah paling banyak 250 orang pernah

datang ke tempat ini.

Sedangkan gambar 5.1 adalah perpustakaan yang

berlokasi di Jalan Tentara Rakyat Mataram. Koleksi

perpustakaan ini sudah sangat lengkap dan dirasa bisa

menampung kebutuhan masyarakat kota bahkan provinsi di

bidang berbagai aspek ilmu. Di dalamnya juga terdapat

fasilitas warnet yang digunakan masyarakat untuk media

digital.

Dari gambaran di atas bisa diambil nilai positif dari

masing-masing perpustakaan kota Yogyakarta. Untuk

perpustakaan di Jalan Suroto, terdapat fasilitas publik

berupa cafenet. Dengan desain yang menarik dan juga

akses yang mudah (area terbuka) maka membuat

perpustakaan ini banyak dikunjungi. Selain itu terdapat

banyak acara yang mendukung perpustakaan tersebut,

seperti lomba-lomba ataupun acara lain yang bekerjasama

dengan perusahaan ternama maka membuat perpustakaan

semakin banyak peminatnya.

Untuk perpustakaan di Jalan Tentara Rakyat

Mataram, bisa diambil hal-hal positif seperti dengan adanya

fasilitas IT berupa ruang internet gratis maka membuat

Page 49: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

pengunjung tidak hanya menikmati bahan bacaan berwujud

buku namun juga bisa melakukan pembelajaran melalui

internet.

C. New Seattle Public Library

New Seattle Public Library merupakan gedung perustakaan baru dari

Seattle Public Library yang dibuka pada 23 Mei 2004, dengan pengunjung 8000

orang tiap hari. Koleksi yang ada berjumlah 1,45 juta meliputi koleksi buku,

penerbitan pemerintah, koleksi periodikal, koleksi audio visual serta koleksi yang

bisa diakses secara online.

Arsitek principal adalah Rem Koolhaas dan Joshua Ramus of the Office

of Metropolitan Architecture (OMA). Bangunan ini didesain bukan hanya

menjadi ikon bangunan formal pemerintah namun juga fungsional, dilengkapi

pelayanan lengkap yang user-friendly dan merupakan gabungan dari formal dan

informal spaces. Koolhas melihat perpustakaan yang baru seperti sebuah

“penjaga buku”, tempat untuk memperlihatkan informasi baru, sebuah tempat

untuk gagasan, diskusi, refleksi sebuah kehadiran yang dinamis.

Tampilan luar didominasi oleh kaca dan struktur baja diagonal yang

membentuk massa segibanyak yang dinamis.

Interior perpustakaan jauh dari kesan “formal” perpustakaan pada

umumnya dan terlihat lebih dinamis. Hal ini bisa dilihat dari penggunaan warna

cerah dan motif lantai dinamis serta suasana ruang baca yang lebih dinamis-tidak

kaku. Ruang di dalam perpustakaan banyak “berisi” public space, yang

memungkinkan aktivitas selain membaca bisa dilakukan. Seperti “ngobrol” atau

bersantai. Namun juga tetap menyediakan tempat baca personal yang sifatnya

lebih privat.

Gambar.2.8 Eksterior New Seattle Public Library

Page 50: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Koleksi perpustakaan ditata secara formal (penataan koleksi pada

perpustakaan pada umumnya) dan juga secara dinamis sehingga terlihat

tidak kaku.

Ruang-ruang seperti ruang untuk kegiatan anak/childrens terlihat

dinamis dengan permainan warna dan gambar yang menarik, simpel tapi

bagus. Penggunaan warna-warna terang dan mencolok pada interior membuat

suasana ruang menjadi lebih dinamis-atraktif-tidak kaku seperti kebanyakan

perpustakaan pada umumnya.

Gambar.11 Suasana interior dinamis Sumber : www.google.com

Gambar.2.9 Interior ruang baca kelompok-”ngobrol” (kiri) dan ruang baca personal (kanan) New Seattle Public Library

Sumber : www.arcspace.com

Gambar.2.10 Penataan koleksi dinamis (kiri) dan penataan koleksi secara formal (kanan). Sumber: www.arcspace.com

Page 51: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

D. Mount Angel Library

Mount Angel library merupakan perpustakaan rancangan Alvar

Alto yang didesain dengan style modern. Bangunan ini terletak di

St.Benedict, Oregon yang selesai dibangun tahun 1970.

Tampilan eksterior bangunan terlihat cukup dinamis walaupun

masih terlihat formal. Tampilan eksterior terbentuk dari denah yang mirip

dengan kipas, denah dibuat dengan mengikuti kontur pada tapak.

Dalam desainnya Alto menekankan pada pencahayaan, baik

natural maupun artifisial. Seperti bentuk denah yang didesain dengan

memperhatikan lintasan matahari untuk pemasukan cahaya alami melalui

clerestori pada atap untuk menerangi ruang dalamnya. Interior ruang

terlihat soft dengan warna-warna yang tidak terlalu mencolok.

Gambar 2.12 Tampilan eksterior(atas), denah (tengah) dan potongan (bawah) Mount Angel Library

Sumber : www.google.com

Page 52: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Koleksi ditata dengan mengikuti bentuk denah dengan ruang baca

disampingnya (lihat gambar 2.8). Ruang baca diletakan dekat dengan

sumber cahaya, baik dekat jendela maupun clerestori untuk mendapat

penerangan yang cukup, sebaliknya rak ditempatkan menjauh dari jendela

agar koleksi tidak terkena sinar matahari langsung. Namun suasana

perpustakaan masih terkesan formal.

E. Edinburgh University Library

Perpustakaan Universitas Edinburgh, salah satu perpustakaan yang

paling penting dari Skotlandia. Hal ini terletak di Edinburgh. Perpustakaan

Universitas dipindahkan pada tahun 1827 untuk William Playfair's Upper

Perpustakaan di gedung kuliah. Koleksi di Universitas Edinburgh Old College

pada tahun 1967 dipindahkan ke gedung berlantai delapan tujuan-dibangun

Gambar.2.13. Clerestori yang menerangi ruangan dalam perpustakaan

Sumber : www.google.com

Gambar.2.14 Ruang koleksi dan ruang baca

Sumber : www.arcspace.com

Page 53: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Perpustakaan Utama di George Square.

Universitas ini didirikan oleh Royal Charter dari King James VI pada tahun 1580

(pra-tanggal yang University oleh tiga tahun), status universitas yang diberikan

pada 1858 di bawah Universitas Skotlandia Act. Sampai 1708 staf pengajar

terdiri dari empat bupati dan Kepala Sekolah, mantan mengambil kelas masing-

masing melalui bagian tahun dari kurikulum seni seluruh logika, metafisika, etika

dan fisika, yang mencakup unsur-unsur matematika dan astronomi. Sampai

pertengahan abad ke-17, dimana dalam waktu perpustakaan harus telah

melebihi 2 jilid 400-aneh tercantum dalam katalog rak Robert Lumsden's 1637,

mengajar Cenderung komentar tentang Aristoteles.

II.1.7. Kesimpulan Preseden Perpustakaan Umum

Perbedaan yang terlihat jelas antara dua perpustakaan pada bahasan

di depan adalah citra/tampilan visual baik eksterior maupun interior yang

terlihat. Citra perpustakaaan New Seattle Public Library lebih terlihat

dinamis dan memperlihatkan citra kekinian dibandingkan dengan Mount

Angel Library yang masih terlihat formal.

Hal ini mungkin dikarenakan New Seattle Public Library

merupakan bangunan baru yang didesain dengan lebih memperhatikan

perilaku kaum urban saat ini. Desain perpustakaan ini seakan-akan ingin

mencairkan suasana perpustakaan agar tidak terlihat kaku dan lebih

dinamis. Dan juga ingin ”mengatakan” bahwa perpustakaan bukan hanya

tempat penyimpanan buku dan baca saja. Namun juga enak dijadikan

tempat hang-out dan ngobrol.

Citra perpustakaan yang ingin ditampilkan pada perpustakaan yang

direncanakan nantinya adalah citra perpustakaan kekinian. Hal ini

bertujuan agar masyarakat lebih respect dan tertarik berkunjung ke

perpustakaan. Pemilihan citra kekinian ini sebagai usaha untuk

menyesuaikan kecenderungan sebagian besar masyarakat urban, yang

cenderung lebih menyukai hal-hal yang ”berbau” kekinian atau moderen.

Page 54: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

II.2. TINJAUAN LOKASI

II.2.1. Tinjauan Kabupaten Karanganyar

Sebagai Kabupaten yang berada di di Jawa Tengah,Karanganyar saat ini

memiliki letak yang strategis,baik ditinjau dari letak geografis,sumber daya

alam,sumber daya manusia maupun fungsinya. Adanya potensi sumber ada alam

terutama pada hasil pertanian serta potensi yang paling menonjol di Kabupaten

Karanganyar terletak pada obyek wisatanya,merupakan faktor yang akan

mempengaruhi pola pemanfaatan ruang dan wilayah. Berbagai kegiatan

pembangunan yang akan memanfaatkan ruang,perlu dukungan prasarana serta

perlu dikendalikan perkembangannya sehingga tidak menimbulkan dampak

negatif terhadap lingkungan. Oleh sebab itu perlu adanya rencana tata ruang

wilayah di Kabupaten Karanganyar,serta mewujudkan keterpaduan,

keterkaitan,dan kesimbangan perkembangan antar wilayah serta keserasian antar

sektor. Untuk mencapai hasil yang maksimal,maka rencana tata ruang perlu

dilihat dari suatu proses yang dinamis. Dengan demikian maka rencana tata ruang

selain bersifat mengarah ke perkembangan juga dituntut untuk dapat selalu peka

terhadap adanya kecenderungan perkembangan lain yang sering sekali terjadi

tanpa dapat diantisipasi sebelumnya. Melihat kenyataan tersebut,maka produk

rencana tata ruang yang umumnya mempunyai dimensi waktu perencanaan 5-10

tahun atau lebih perlu mengalami evaluasi pada waktu tertentu. Tujuan utama dari

proses evaluasi tidak lain untuk dapat menjaga aktualitas dari produk rencana

yang bersangkutan sehingga perannya sebagai pedoman pembangunan wiyalah

dapat terus dijalankan.

Gambar 2.15. Peta Kabupaten Karanganyar

Page 55: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

II.2.1.1. Karakteristik Kabupaten Karanganyar

Bagi kabupaten Karanganyar yang memiiki karakteristik khusus karena

wilayahnya terdiri dari kawasan pertanian,perkebunan,industri,pedesaaan,dan

kawasan wisata mempunyai karakteristik yang khas, mengutamakan wisata agro

wisata, alam dan sejarah budaya, maka selain rencana tata ruang wilayah

kabupaten dengan wilayah perencanaan seluruh wilayah administrasi

kabupaten,diperlukan adanya rencana tata ruang yang lebih rinci khusus kawasan

perkotaannya. Hal ini terutama untuk kawasan perkotaan,meskipun luasannya

yang relatif kecil dibandingkan luasan seluruh wilayah kota,memiliki

karakteristik,kemajuan dan perkembangan yanng sangat pesat. Sebagai penduduk

yang terkonsentrasi di kawasan perkotaan beserta kegiatan sosial ekonomi yang

semakin berkembang menurut persediaan sarana dan prasarana di kota yang

semakin besar yang pada akhirnya membawa implikasi terhadap kebutuhan ruang.

Permasalahan pemanfaatan ruang di kawasan perkotaanpun lebih kompleks

karena beragamnya fungsi atau kegiatan utama kota yang perlu diwadahi.

Perkembangan yang terjadi di wilayah perkotaan telah menunjukkan adanya suatu

pola perkembangan yang cenderung menyimpang dari prediksi atau perkiraan

dimana kondisi ini akan menjadi pertimbangan yang cukup penting pada

perencanaan tata ruang kota Kabupaten Karanganyar.(RUTR Kabupaten

Karanganyar 2010)

II.2.1.2. Issue Permasalahan dalam Pekerbangan Kabupaten Karanganyar

Secara umum permasalahan mendasar yang akan dihadapi dalam

pelaksanaan pembangunan jangka pendek maupun jangka panjang Kabupaten

Karanganyar adalah meliputi:

Adannya limitasi dan kendala fisik Kabupaten Karanganyar,akibat kondisi

topografi wilayah ada yang datar,bergelombang dan berbukit bukit,sehingga

menjadi kendala bagi pengembangan kawasan perkotaan.

Pertumbuhan penduduk yang tinggi yang semakin tinggi dan berkembang

semakin pesat yang mengakibatkan kepadatan penduduk.

Kondisi jaringan drainasse kota yang belum cukup optimal dibeberapa

kawasan sehingga masih terdapat beberapa bagian kota atau kawsasan yang masih

digenagi air. Terbatasnya fasilitas pelayanan umum untuk melayani kebutuhan

Page 56: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

masyarakat dan perkembangan kota yang harus dipenuhi karena semakin

berkembanganya Kabupaten Karanganyar.

Masalah ketenaga kerjaan / SDM,menyangkut masih tingginya tingkat

pengangguran dan kecilnya tingkat penyerapan tenaga kerja dikarenakan masih

rendahya kualitas dan kemandirian yang dimiliki setiap orang untuk mampu

berkompetensi.

Tuntutan terhadap Sumber Daya Manusia berkwalitas dan output produktivitas

yang tinggi,efisien dan mampu bersaing secara sehat dalam persaingan ekonomi

global. Kepadatan lalu lintas tiap kota karena semakin meningkatnya tingkat

kendaraan atau transportasi. Persampahan yang menyangkut terbatasnya wadah

pembuangan akhir dan dikhawatirkan akan dapat mencemari sumber daya air atau

PDAM yang ada di kawasan kota.

Masalah otonomi daerah,meliputi terbatasnya sumber-sumber penerimaan

yang selama ini yang menjadi obyek pendapatan daerah,tuntutan terhadap

kuantitas dan kualitas pelayanan yang cenderung meninngkat dan pengembangan

kelembagaan pemerintahan pada tingkat terdepan.

Pengembangan agrobisnis yang masih mengalami kendala,seperti sistem

pengairan yang masih mengalami hambatan penyaluran,aksesibilitas yang masih

kurang baik.

Masalah longsor pada kawasan perbukitan terjadi di kawasan Wisata

Tawangmangu,Ngargoyoso,Karanganpandan dan Matesih yan mengalami longsor

tiap musim penghujan. Pengembangan sektor-sektor strategis yang memanfaatkan

sumber daya alam sepeti pada sektor pertanian,perkebunan,industri dan

perdagangan. Masalah limbah yang dikhawatirkan akan menjadi sumber polusi

untuk air permukaan tanah.

II.2.1.3.. Visi dan Misi Pengembangan Kabupaten Karanganyar

Dalam menyambut pembangunan kabupaten Karanganyar di masa yang

akan datang,perlu disiapkan suatu visi pengembangan yang akan berfungsi

sebagai acuan yang akan dicapai oleh kabupaten Karanganyar dimasa yang akan

datang. Pada prinsipnya visi ini merupakan rumusan tentang perspektif

pengembangan Kabupaten Karanganyar dimasa depan yang dihasilkan dari

pemahaman tentang potensi dan permasalahan yang dihadapi Kabupaten

Page 57: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Karanganyar. Dalam hal ini berdasarkan potensi yang dapat disimpulkan bahwa

visi Kabupaten Karanganyar dalam jangka panjang adalah sebagai :

VISI

Karanganyar sebagai daerah yang maju, adil, makmur, berketahanan dan

mandiri, dalam suasana tentram, dengan industri, pertanian dan pariwisata yang

handal, didukung oleh masyarakat yang sehat jasmani dan rohani, berbudi luhur,

demokratis, bersatu padu serta berkepribadian bangsa.

Penetapan visi tersebut perlu menjadi motivasi bagi semua pihak untuk

menentukan arah pembangunan Kabupaten Karanganyar dan sekaligus dapat di

jadikan konsesus bersama antar seluruh perangkat pemerintah yang berada di

wilayah kordinasinya dalam upaya merefleksikan tujuan yang akan dicapai dalam

jangka panjang. Penetapan sebagai Kabupaten dalam hal sentral jasa

wisata,pertanian,industri dan perdagangan didasarkan atas pertimbangan bahwa

jangka panjang menengah Karanganyar akan lebih berperan sebagai Kota jasa dan

pertanian.

Hal ini tidak kalah pentingnya adalah mengantisipasi iklim otonomi

daerah yang segera dimana salah satu faktor penting adalah meningkatkan sumber

daya manusia (SDM) di daerah.

Berkaitan dengan kebutuhan tersebut maka sudah saatnya Kabupaten

Karanganyar dikembangkan lebih ke sarana pendidikan khususnya pada

perkembangan dan kemajuan perguruan tinggi yang dapat menyiapkan SDM

daerah yang semakin meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.

Sedangkan misi pembangunan Kabupaten Karanganyar dalam jangka panjang

adalah :

MISI

· Menjadikan Kabupaten Karanganyar sebagai daerah industri, baik

industri menengah maupun industri kecil yang maju.

· Menjadikan Kabupaten Karanganyar sebagai daerah pertanian yang

berwawasan agrobisnis dan agroindustri dengan mengembangkan

produk unggulan yang kompetitif.

· Menjadikan Kabupaten Karanganyar sebagai daerah tujuan wisata

utama di Jawa Tengah yang menarik wisman dan wisnus.

Page 58: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

· Menjadikan Kabupaten Karangayar sebagai pusat Pendidikan dan

Pengembangan SDM yang menguasai Iptek, berjiwa Imtaq,

berkepribadian bangsa dan berwawasan kedepan.

· Menjadikan masyarakat Kabupaten Karanganyar sejahtera lahir dan

batin.

· Mengembangkan sistem informasi yang selalu disesuaikan dengan

perkembangan sarana telekomunikasi dan komunikasi sebagai media

promosi yang efektif bagi potensi dan perkembangan daerah Kabupaten

Karanganyar.

· Meningkatkan upaya pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme

(KKN).

Serta terciptanya kondidi serta iklim yang mendukung terwujudnya Kabupaten

Karanganyar sebagai sebagai sentral wisata,pertanian,industri dan perdangan

melalui kebijakan perencanaan dan perancangan pembangunan secara terpadu

baik di sektor pemerintahan,swasta dan masyarakat.

Kondisi yang dimaksud adalah :

· Tersedianya infrastruktur/prasarana di segala sektor yang dapat mampu

memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Karanganyar,termasuk

infrastruktur prasarana yang bersifat strategis,yang diperlukan untuk

terwujudnya Kabupaten Karanganyar sebagai sentra jasa

wisata,pertanian,indutri dan perdagangan baik dalam jangka

pendek,menengah dan panjang.

· Terbentuknya sistem kelembagaan pemerintahan kabupaten yang

demokratis dan transparan serta mampu dan mandiri,efektif dan

efisien,serta aparat yang berkwalitas,bersih dan berwibawa yang mampu

memberi pelayanan secara cepat dan tepat serta mampu melakukan

pengawasan dan pengendalian terhadap perkembangan dan pertumbuhan

kabupaten sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

· Tersedianya tata guna lahan yang efektif dan antisifatif terhadap

perubahan cepat di masa mendatang sesuai denngan pertumbuhan

ekonomi lokal,regional dan internasional.

· Tersedianya sentra-sentra jasa jarinngan modal transportasi

lokal,regional,jasa wisata yang dijadikan sebuah jasa bisnis

Page 59: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

(hotel,restoran,pariwisata/rekreasi),pendidikan,kesehatan,sentra-sentra

industri dan perdagangan sektor unggulan,serta kawasan pemukiman yang

terpadu,berwawasan lingkungan dan berkelanjutan

II.2.2. Konsep Pengembangan Kabupaten Karanganyar

Pemahaman secara dalam terhadap potensi dan kendala pengembangan

diperlukan untuk dapat melihat peluang yang dapat dikembangkan di wilayah

perencanaan serta menyiapkan antisipasi kekurangan-kekurangan yang dihadapi.

Dalam hal ini potensi pengembangan dapat diartikan sebagai sesuatu

kecenderungan perkembangan yang besar pengaruhnya terhadap tumbuh dan

berkembangnya kegiatan-kegiatan perkotaan yang pada akhirnya berdampak

langsung pada kebutuhan dan penataan ruangan. Pemahaman terhadap potensi dan

kendala pengembangan dirumuskan dalam 4 aspek pokok :

II.2.2.1. Aspek fisik dan wilayah

Wilayah Kabupaten Karanganyar memiliki potensi ditinjau dari

posisi Kabupaten Karanganyar yang terletak di antara obyek-obyek wisata

dan Kota Surakarta yang termasuk kota penting dan bersejarah di Provinsi

Jawa Tengah. Kondisi fisik Kabupaten Karanganyar secara umum

menunjukan potensi yang cukup baik dalam mendukung pengembangan

kegiatan masyarakat di kawasan Kabupaten Karanganyar agar lebih

efisien. Sebagian besar lahan kosong di Kabupaten Karanganyar di

manfaatkan untuk lahan pertanian atau lahan untuk bercocok tanam.

Kondisi eksisting saat ini menunjukan konsentrasi kegiatan yang paling

maju dan pesat di kota dan di kawasan wisata yaitu sebelah timur bagian

Kabupaten Karanganyar. Kawasan kota yaitu sebelah selatan dan barat

menunjukan pusat pemerintahan,pembangunan dan pendidikan yang

tinggi. Wilayah utara menunjukan tingkat industri yang cukup tinggi,area

persawahan dan pemukiman. Beberapa kawasan menunjukan daerah yang

memiliki topografi yang bervariasi dan sebagian besar menunjukan

kondisi yang cukup datar. Untuk itu di daerah perbukitan memberikan

peluang untuk kawasan khusus.

Page 60: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

II.2.2.2. Aspek Perekonomian

Aspek perekonomian akan sangat menentukan potensi

pengembangan kota karena berkait langsung dengan ketersediaan sumber

daya alam dan sumber daya manusia yang ada serta pola dan tingkat

aktivitas penduduk dan masyarakat. Dalam kondisi ini indikator

perkembangnan potensi perekonomian kota ditunjukan dengan

pertumbuhan dalam bidang wisata,pertanian dan perdagangan yang

semakin pesat dan semakin maju dan ditunjang oleh sektor

kebudayaan,pendidikan dan sektor industri.

II.2.2.3. Aspek Ketersediaan Prasarana Pendukung

Ketersediaan sarana pendukung kegiatan masyarakat di kota

meruapakan salah satu aspek penting yang menunjukan aspek kemajuan

pengembangan Kabupaten Karaganyar. Kabupaten Karanganyar sudah

memilliki prasana yang cukkup baik meliputi jaringan jalan,sistem

penyediaan air bersih,pelayanan – pelayanan masyarakat seperti pelayanan

kesehatan,pendidikan dan keamanan.

II.3. TINJAUAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KARANGANYAR 1

II.3.1. Perpustakaan Kabupaten Karanganyar secara umum

II.3.1.1.Sejarah Perpustakaan Umum Kabupaten Karanganyar

Perpustakaan Umum Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II

Karanganyar diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah ( Bapak

H.Ismail),pada tanggal 5 Juli 1985,dengan menempati ruangan di

kompleks GOR Nyi Ageng Karang ( GOR Miini ),yang beralamatkan di

jalan Lawu Karannganyar.

Perpustakaan umum secara organisasional berada dibawah binaan

Sub Bagian Perpustakaan pada Bagian Hukum,organisasi dan tatalaksana

(HOT) Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Dati II Karanganyar.

Selanjutnya pada tahun 1989 bagian HOT dipecah menjadi bagian hukum

1 Tinjauan ini berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan wawancara kepada pegawai Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Karanganyar, yang dilakukan berulang kali mulai dari akhir tahun 2010hingga pertengahan tahun 2011.

Page 61: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

dan untuk perpustakaan umum berada dalam Sub bagian Perpustakaan

bagian organisasi dan tatalaksana sekretariat daerah Pemerintah Kabupaten

Dati II Karanganyar.

Dalam perkembangan berdasarkan Kepmendagri Nomor 56 tahun

1994 yang ditindaklanjuti dengan peraturan daerah Kabupaten Dati II

Karanganyar Nomor 13 Tahun 1996 tentang pembentukan organisasi Tata

Kerja Perpustakaan Umum Kabupaten Daerah Tingkat II

Karanganyar,sejak itu perpustakaan umum menjadi Unit Pelaksana Daerah

(UPD).

Dalam era otonomi daerah berdasarkan Peraturan Daerah Nomor

10 Tahun 2001,perpustakaan Daerah Dati II Kabupaten

Karanganyar,menjadi Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah

Kabupaten Karanganyar.

II.3.1.2. Data Umum

II.3.1.2.1. Lokasi

Lokasi Perpustakaan Umum Kota Karanganyar atau Kantor Arsip dan

Perpustakaan Daerah Karanganyar berada di Jl.Raya Lawu,Karanganyar

tepatnya di Kelurahan Kepatihan Wetan, Kecamatan Banjarsari, Surakarta.

Batas-batas bangunan sebagai berikut :

1. Nama Perpustakaan : PERPUSTAKAAN UMUM

KABUPATEN KARANGANYAR

2. Alamat : Jl. LAWU Nomor 385 KARANGANYAR

Kode Pos : 5 7 7 1 2

Telp/fax : 0271-495632

E-mail : [email protected]

Website : -

3. SK Pendirian Instansi / Lembaga :

Page 62: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Perda Kabupaten Karanganyar Nomor 3 Tahun 2009 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Badan Pelayanan

Perijinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Karanganyar.

4. Kelurahan : CANGAKAN

5. Kecamatan : KARANGANYAR

6. Kabupaten/Kota : KARANGANYAR

7. Provinsi : JAWA TENGAH

8. Status Perpustakaan : Instansi Pemerintah

9. Struktur Organisasi : Ada

10. Jenis Perpustakaan : Perpustakaan Umum

11. Nama Kepala Perpustakaan : Dra. SRI WAHYUNI

12. Tahun Berdiri Perpustakaan : 1985

13. SK Pendirian Perpustakaan : SK Bupati Karanganyar No :

041/127/1985

II.3.1.3. Data Khusus Perpustakaan

A. GEDUNG/RUANGAN

a. Luas Tanah : 300 m2

b. Luas Gedung/ruangan : 200 m2

c. Luas Gedung/Area Baca : 100 m2

d. Luas Ruang/Area Koleksi : 100 m2

e. Luas Ruang/Area Referensi : -

f. Luas Ruang/Area Multimedia : - m2

g. Luas Ruang Pengolahan Bahan Pustaka : 12 m2

h. Luas Ruang Pertemuan/Aula : - m2

Page 63: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

i. Luas Ruang Pusat Data : - m2

j. Jumlah lantai : 1 lantai

II.3.1.4. Sumber Daya Manusia (SDM)

1. Jumlah Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian :

1) PNS / Pegawai Tetap : 31 orang

2) Pejabat Struktural : 5 orang

3) Pejabat Fungsional :

- Pustakawan : 1 orang

- Arsiparis : 3 orang

4) Honorer : 8 orang

2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tugas / Fungsi :

1) Kepala Perpustakaan : 1 orang

2) Tenaga Teknis Perpustakaan : 7 orang

3) Tenaga Administrasi : 13 orang

3. Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan :

1. SD : - orang

2. SMP : 1 orang

3. SMA/SMK : 6 orang

4. SMA/SMK + Diklat Perpustakaan : - orang

5. D II,III Perpustakaan : - orang

Page 64: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

6. DI,II,III + Diklat Perpustakaan : - orang

7. DI,II,III Non Perpustakaan : 3 orang

8. S1 Perpustakaan : - orang

9. S1 + Diklat Perpustakaan : 2 orang

10. S1 Non Perpustakaan : 12 orang

11. S2 Perpustakaan : - orang

12. S2 Non Perpustakaan : 1 orang

13. S3 Perpustakaan :` - orang

14. S3 Non Perpustakaan : - orang

II.3.2. Pelaku

Pelaku kegiatan di Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah

Karanganyar dibedakan menjadi dua, yakni pengunjung dan pengelola.

II.3.2.1. Pengunjung

Komposisi pengunjung adalah pelajar SD, SLTP, SLTA, Mahasiswa,

Pegawai dan Umum. Pengunjung terbanyak adalah kalangan masyarakat

umum.

1. Jumlah Anggota Perpustakaan :

- Mahasiswa/pelajar : 2988

- Pegawai/dosen/guru : 436

- Masyarakat umum : 2801

2. Jumlah Pengunjung /bulan : 1030/bulan

3. Jumlah Peminjam/bulan : 478

4. Jumlah anggota Perpustakaan Keliling

Sumber :Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah Karanganyar, 2010

Page 65: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

II.3.2.2. Pengelola

Jumlah keseluruhan pegawai saat ini adalah 30 orang, dengan rincian

sebagai berikut :

Kepala : 1 orang

Kelompok Jabatan Fungsional : 5 orang

Sub. Bagian Tata Usaha : 8 orang

Seksi Pengelolaan Arsip : 5 orang

Seksi Teknis Perpustakaan : 6 orang

Seksi Pelayanan Pemakai Perpustakaan : 7 orang

II.3.3. Kegiatan

II.3.3.1. Macam kegiatan

Kegiatan di dalam perpustakaan dibagi menjadi dua, yakni

kegiatan yang dilakukan oleh pengunjung dan pengelola.

· Kegiatan Pengunjung, meliputi : mencari buku, membaca buku,

melakukan peminjaman dan pengembalian buku, mencari informasi,

registrasi, fotokopi.

Kepala Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah

Karanganyar

Sub. Bagian Tata Usaha Kelompok Jabatan Fungsional

Seksi Pengelolaan

Arsip

Seksi Teknis Perpustakaan

Seksi Pelayanan Pemakai Perpustakaan

Gambar.Bagan Struktur Organisasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Dati II Kabupaten Karanganyar.

Sumber.Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Dati II Kabupaten Karanganyar,2011

Page 66: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

· Kegiatan Pengelola, meliputi : kegiatan pembinaan koleksi,

kegiatan pelayanan kepada masyarakat dan kegiatan administrasi.

II.3.3.2. Waktu kegiatan

Kegiatan di perpustakaan berlangsung dari hari Senin-Sabtu.

Jam Buka Perpustakaan :

- Senin s/d Jumat : Jam 07.30 s/d 20.00 WIB.

- Sabtu : Jam 07.30 s/d 12.30

II.3.3.3. Kegiatan pelayanan dan sistem pelayanan

Kegiatan pelayanan yang dilakukan kepada pengunjung

perpustakaan meliputi kegiatan pelayanan sirkulasi (peminjaman dan

pengembalian bahan pustaka), penelusuran pustaka, registrasi dan

pelayanan informasi kepada pengunjung.

Pelayanan:

1. Sistem Layanan : Terbuka

2. Jenis Layanan :

- Sirkulasi

- Referensi / rujukan

- Bimbingan Pemustaka

- Pendidikan Pemustaka

Sistem pelayanan yang diterapkan kepada pengunjung dibedakan menjadi

dua, yakni :

· Sistem pelayanan terbuka (open access) diterapkan pada ruang koleksi

umum dan ruang koleksi berkala. Dengan sistem ini, pengunjung bisa

memilih dan mengambil sendiri bahan pustaka yang tersedia di ruang

koleksi tanpa harus melalui/dilakukan oleh pegawai perpustakaan.

· Sistem pelayanan tertutup (closed access) diterapkan pada ruang

koleksi referensi. Yakni pencarian dan pengambilan bahan pustaka di

ruang koleksi yang diinginkan pengunjung harus melalui/dilakukan

oleh pegawai perpustakaan.

Page 67: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

II.3.4. Fasilitas

1. Kendaraan

1) Roda 4 (empat) : 1 buah

2) Roda 2 (dua) : 2 buah

3) Lain-lain : -

2. Perpustakaan Keliling

1) Roda 4 (empat) : 3 buah ( 1 rusak)

2) Roda 2 (dua) : -

3) Lain-lain : -

3. Ruang Baca Pribadi : tidak ada

4. Internet : ada

5. TV Kabel : ada

6. Warintek : tidak ada

7. Wartel/Telp.Umum : tidak ada

8. Kantin : tidak ada

9. Mushola/tempat ibadah : ada

II.3.5. Sarana dan Prasarana

a. Rak Buku : 10 buah

b. Rak Majalah : 2 buah

c. Rak Surat Kabar : 1 buah

d. Rak Audio visual : 1 buah

e. Rak Katalog : 2 buah

f. Rak Display : 2 buah

g. Rak Penitipan barang : -

h. Filing Kabinet : 6 buah

i. Meja Baca : 15 buah

j. Study Carrel : -

Page 68: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

k. Meja Sirkulasi : 1 buah

l. Meja Kerja : 20 buah

m. Kursi baca : 75 buah

n. Kursi Kerja : 30 buah

0. Kursi tamu/sofa : 2 buah

p. Komputer : 7 buah

q. Mesin Ketik : 4 buah

r. VCD/DVD Player : 1 buah

s. Microreader : -

t. TV : 2 buah

u. Locker : -

v. AC : 5 buah

w. Kipas Angin : 5 buah

z. Lain – lain sebutkan :

1) Kamera Digital :

2) Handycam : 1 buah

3) Alat Pemotong Kertas : 1 buah

4) Mesin Foto Copy : 1 buah

5) OHP : 1 buah

6) Laptop : 1 buah

7) Scanner : 2 buah

8) LCD : 1 buah

Page 69: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

II.3.6. Koleksi

Macam dan jenis koleksi yang dimiliki Kantor Arsip dan Perpustakaan

Daerah Karanganyar meliputi koleksi umum yang terdiri dari koleksi fiksi dan

nonfiksi, koleksi referensi, koleksi khusus (Belanda), koleksi audiovisual

(video, CD) dan koleksi periodikal ( majalah, surat kabar/koran, buletin).

Berikut Jenis dan jumlah koleksi perpustakaan.

a. Koleksi Tercetak :

1. Buku

a. Non Fiksi : 6.330 judul 11.668

eks

b. Referensi : 704 judul 938

eks

c. Fiksi : 1.441 judul 2.886

eks

d. Braile : - judul -

eks

e. Langka : - judul -

eks

2. Majalah

a. Populer : 4 judul 1.200

eks

b. Ilmiah/jurnal : - judul

eks

3. Surat Kabar

a. Lokal : 2 judul

eks

b. Nasional : 1 judul

eks

Page 70: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

4. Terbitan Pemerintah : 2 judul

eks

5. Terbitan Daerah/lokal : 2

6. Skripsi : 5

7. Thesis : 5

8. Disertasi : -

9. Laporan Penelitian : -

10. Brosur/Pamflet/leaflet : 2

11. Peta :` 3

12. Kliping : 5

13. Permainan : 6

14. Lukisan : -

15. Manuskrip : -

16. Blue print : -

17. Foto : -

b. Koleksi Terekam :

1) Kaset Audio : -

2) Kaset Video : 4 judul

3) CD ROM : 14 judul

4) VCD/DVD : 80 judul

5) Film : -

6)Mikro Film :

7)Piringan hitam : 4 judul

8) Slide :

8) e-book :

9) e-jurnal :

c. Cara Pengadaan Koleksi :

a. Pembelian

b. Hadiah/Hibah

Page 71: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

d. Alat Seleksi :

a. Bibliografi

b. Katalog Penerbit

c. Daftar buku toko buku

d. Browsing internet

Sumber :Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah Karanganyar

Jumlah koleksi audiovisual dan periodikal tidak terinventarisir.

Pengadaan koleksi perpustakaan diperoleh dari pembelian, pertukaran, hadiah

dan sumbangan. Data mengenai pertambahan koleksi pertahun tidak diketahui

secara pasti karena tidak terinventarisir secara jelas. Berikut data jumlah

sumbangan pada tahun 2009 dan 2010.

- Sumbangan pada tahun 2009 = 329 eksemplar, 330 judul.

- Sumbangan pada tahun 2010 = 2096 eksemplar, 1048 judul.

Dari sini pertambahan jumlah koleksi pertahun dapat diasumsikan

sebagai berikut :

Jika diambil pertambahan koleksi pertahun 2001 eksemplar dan jumlah

koleksi tahun 2010 ditetapkan 20.000-40.000 eksemplar. Maka

pertambahan tiap tahun adalah sekitar 5 %. Jika pertahun buku yang

hilang/rusak diasumsikan 0,5 % (berdasarakan Data buku hilang/rusak

terhitung dari tahun 2001 s/d maret 2011). Maka pertambahan buku

pertahun setelah dikurangi buku yang hilang atau rusak adalah 4,5 %.

II.3.7. Ruang

Lantai 1 berisi ruang pelayanan perpustakaan, ruang sirkulasi (peminjaman

dan pengembalian koleksi), ruang penitipan tas, ruang koleksi umum dan

periodikal, ruang koleksi referensi dan bahasa asing, kamar kecil/KM, gudang,

parkir karyawan dan pengunjung.

Page 72: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

II.3.8. Permasalahan di Perpustakaan Kabupaten Karanganyar

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, dibawah ini adalah beberapa

permasalahan yang ditemui.

1. Ruangan terlalu sempit sehingga penataan perabot (rak buku)terlalu dekat.

Hal ini menjadikan jalur sirkulasi (orang dan bahan pustaka) ”terbatas”

sehingga menggangu pergerakan.

2. Jumlah ruangan yang ada sekarang ini tidak bisa menampung seluruh

jumlah koleksi yang dimiliki maupun untuk penambahan fasilitas

penunjang lainnya.

3. Perpustakaan Daerah Karanganyar tidak memiliki fasilitas penunjang

seperti ruang pertemuan/seminar.

4. Luasan lahan sekarang tidak bisa mendukung perbaikan fasilitas

perpustakaan di masa sekarang (melengkapi ruang) maupun masa

mendatang (penambahan ruang).

5. Tampilan bangunan (interior dan eksterior) yang tidak representatif-tidak

menarik.

Page 73: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

6. Lokasi kurang strategis. Tidak berada pada rute pergerakan, pencapaian

hanya bisa dengan kendaraan pribadi, kurang dikenal masyarakat.

II.3.9. Kesimpulan Tinjauan Perpustakaan Umum Karanganyar

Perlu dilakukan relokasi Perpustakaan Umum Kota Karanganyar agar

fungsinya sebagai fasilitas publik yang informatif dan edukatif dapat terpenuhi.

Page 74: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

BAB III

PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR

III.1. PERPUSTAKAAN YANG DIRENCANAKAN

III.1.1. PENGERTIAN

Secara keseluruhan dapat diartikan bahwa perpustakaan sebagai

ruang publik kota Surakarta merupakan upaya untuk memasyarakatkan

perpustakaan itu sendiri. Dengan meletakkan perpustakaan di lokasi

strategis akan membuat orang mudah untuk mengakses dan berkunjung.

Kemudian perpustakaan dikembalikan menjadi sarana edutainment dan

rekreatif yang membuat masyarakat mau untuk membaca sehingga akan

meningkatkan minat baca.

III.1.2. FUNGSI, VISI dan MISI

1. Fungsi

Fungsi dari Perpustakaan yang direncanakan adalah untuk memberikan

manfaat :

a. Edukatif

Membantu untuk mengembangkan daya pikir, kreatifitas, dan

penyaluran kegiatan secara positif pada masyarakat sehingga

tercipta sumber daya manusia yang mumpuni.

b. Informatif

Peprustakaan ini merupakan wadah dari sumber informasi yang

dibutuhkan oleh masyarakat melalui koleksinya dibidang pustaka.

c. Rekreatif

Keberadaan Peprustakaan ini dapat dijadikan alternatif

mendapatkan hiburan yang menyenangkan untuk mengisi waktu

senggang.

2. Visi

Terwujudnya sebuah perpustakaan sebagai ruang publik yang dapat

menjadi wadah penampung minat baca bagi masyarakat kabupaten

Karanganyar pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.

67

Page 75: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

3. Misi

a. Sebagai sarana pendidikan , pusat informasi, dan ruang publik

pada masyarakat kota Surakarta pada khususnya dan Indonesia

pada umumnya.

b. Sebagai fasilitas kegiatan informasi, promosi dan distribusi bagi

para pengusaha pustaka dalam memasarkan produknya

c. Mengubah paradigma perpustakaan, dari bangunan dengan fungsi

yang monoton dan kegiatan yang kaku menjadi sebuah bangunan

yang menyenangkan untuk disinggahi dengan terobosan konsep

baru yang memungkinkan pengunjung untuk tidak hanya sekedar

memperoleh ilmu, namun juga merasa gembira & menikmati

kegiatan mencari ilmu tersebut.

d. Menarik dan menampung minat baca masyarakat, sehingga

tersalurkan dengan benar pada jalur yang positif.

e. Membantu memfasilitasi terbentuknya komunitas baru yang positif

dalam bidang pustaka. Misal : komunitas pecinta sastra, komunitas

bedah buku, dan lain sebagainya.

f. Sebagai tempat rekreasi & refreshing yang mendidik.

III.1.3.LINGKUP PELAYANAN

a. Tujuan

Tujuan dibangunnya Perpustakaan dan arsip Kabupaten

Karanganyar sebagai pusat penyimpanan arsip,koleksi dan sebagai pusat

pelayanan masyarakat dibidang pendidikan dan hiburan dengan

pemanfaatan pencahayaan penghawaan terhadap arsitektur tropis di

Kabupaten Karanganyar :

· Sebagai tempat yang memberikan pelayanan(peminjaman/fasilitas

lain) kepada masyarakat Karanganyar akan kebutuhan ilmu

pengetahuan.

· Untuk menampung segala arsip dan informasi milik Pemerintah Kota

Karanganyar.

· Memberikan wajah yang baru untuk sebuah perpustakaan sebagai

fasilitas yang layak dan menyenangkan untuk dikunjungi karena

Page 76: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

tersedia fasilitas-fasilitas yang berbasis teknologi maupun kegiatan

edutainment.

· Penataan peruangan dan bentuk peruangan dengan penerapan system

pencahayaan dan penghawaan untuk mendukung kenyamanan

perpustakaan baik dari pengunjung dan pihak pengelola

perpustakaan.

· Menyediakan ruang publik yang bisa diakses kapanpun dan siapapun

sebagai bentuk keterbukaan sebuah fasilitas perpustakaan dan

pendukung kegiatan kreatif masyarakat kabupaten Karanganyar.

b. Skala pelayanan

Perpustakaan Umum sebagai Pusat Pelayanan di Kabupaten

Karanganyar memiliki skala pelayanan di tingkat Kabupaten. Di mana

pelayanan terbuka bagi siapa saja baik orang tua, anak-anak, remaja,

maupun difabel (Arsitek Data).

c. Sistem pelayanan

Pengunjung yang dapat mengakses koleksi pustaka

perpustakaan untuk dibawa pulang adalah pengunjung yang telah

mendaftar dan membayar biaya administrasi sebagai anggota

perpustakaan. Keanggotaan perpustakaan berlaku selama satu tahun.

Lebih dari itu, pengunjung harus memperbarui status keanggotaan

mereka. Sedangkan untuk dapat masuk ke area perpustakaan

dikenakan administrasi per orang, namun tidak berlaku bagi anggota

perpustakaan.

Perpustakaan yang menggunakan sistim campuran (mixed access)

yaitu sistim pelayanan dimana pengunjung diberi kebebasan tetapi tidak

penuh untuk mencari dan mengambil sendiri pustaka yang dikehendaki.

Sistem pelayanan terbuka dipakai untuk pustaka-pustaka yang sifatnya

umum baik berbahasa asing maupun Indonesia. Sedangkan sistem

pelayanan tertutup digunakan untuk buku-buku khusus seperti buku-buku

sejarah dan juga buku-buku pemerintah.

Tentang kehilangan pustaka di atas berarti:

- Hilang diambil orang yang ingin memiliki pustaka tersebut

Page 77: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

- Hilang dalam peminjaman keluar

- Hilang dalam arti pindah tempat (tidak sesuai dengan urutan shelving

Mengenai peminjaman dikenal dua macam peminjaman:

- Peminjaman ditempat (dibaca di perpustakaan) dengan menggunakan

bon baca

- Peminjaman keluar (dibawa pulang) dengan menggunakan kartu

anggota

d. Koleksi Perpustakaan

Pada dasarnya perpustakaan umum tidak mempunyai tugas

mengoleksi buku-buku dari berbagai disiplin ilmu maupun fungsi

sebagai kearsipan. Sebagai tempat yang memberikan jasa pelayanan

sekaligus tempat berkomunikasi bagi semua kalangan masyarakat,

perpustakaan umum melayani peminjaman koleksinya baik secara

tradisional maupun menggunakan katalog.

Berdasarkan Perpustakaan Arsip Daerah Kota Karanganyar,

koleksi perpustakaan terdiri dari koleksi anak, koleksi umum, koleksi

referensi, koleksi berkala, koleksi khusus (koleksi belanda). Namun

untuk mendukung kebutuhan masyarakat saat ini, maka beberapa

fasilitas akan ditambahkan. Pengadaan koleksi perpustakaan diperoleh

dari pembelian, pertukaran, hadiah dan sumbangan.

Buku-buku referensi:

1. Ensiklopedia

2. Kamus

3. Buku tahunan

4. Biografi

5. Bibliografi

6. Buku pegangan /pedoman

7. Buku petunjuk/direktori

8. Sumber sumber ilmu bumi

9. Indeks dan abstrak

10. Penerbitan pemerintah

Page 78: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Koleksi:

1. Bahasa dan kasusastraan (nusantara)

2. Majalah (bhs asing, anak2, wanita, umum)

3. Koran

Klasifikasi

1. Karya umum

2. Filsafat

3. Agama

4. Ilmu sosial

5. Bahasa

6. Ilmu pasti&pengetahuan alam

7. Ilmu pengetahuan praktis&ketrampilan

8. Kesenian, olahraga&permainan

9. Kesusteraan

10. Sejarah, geografi, biografi

Untuk kemudian masing-masing klasifikasi akan dibagi lagi

menjadi beberapa sub-tema agar memudahkan dalam pencarian katehori

buku. Dan pada masing-masing klasifikasi akan disediakan ruang

beserta fasilitas yang menunjang kegiatan-kegiatan di dalamnya selain

hanya membaca dan meminjam.

III.2. KEGIATAN YANG DIRENCANAKAN

a. Kegiatan Utama

Kegiatan utama dalam perpustkaan adalah proses pinjam meminjam

bahan pustaka yang terjadi antara pengunjung dengan dilayani oleh

pihak pengelola dari perpustakaan serta bagaimana pengunjung

menikmati bahan pustaka tersebut dengan selera mereka masing-

masing melalui fasilitas yang telah disediakan oleh pihak

perpustakaan. Selain itu perpustakaan juga menjadi pusat informasi

mengenai Kabupaten Karanganyar dalam segala hal.

b. Kegiatan Penunjang

Perpustakaan memfasilitasi berbagai kegiatan penunjang yang dapat

memberikan informasi lebih serta hiburan sekaligus bagi para

anggotanya. Kegiatan tersebut yakni :

Page 79: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

1) Kegiatan Seminar, workshop, dll.

Kegiatan seminar, workshop, dll dilakukan pada waktu-

waktu tertentu guna membahas topik tertentu yang berkaitan

dengan keperpustakaan dan iptek. Kegiatan ini diselenggarakan

oleh perpustakaan bekerja sama dengan para ahli ataupun

dilakukan bersama dengan masyarakat umum yang tentunya

tertarik dengan dunia perpustakaan, informasi dan iptek.

2) Kegiatan Diskusi

Kegiatan diskusi secara garis besar hampir sama dengan

seminar, yang dapat dilakukan antar pengguna atau penggemar

dunia perpustakaan dan iptek.

3) Pameran dan Bedah Buku

Kegiatan pameran dilakukan secara rutin untuk

menyediakan wadah bagi para penerbit agar dapat mempromosikan

produksinya dan menarik minat masyarakat Surakarta untuk

membeli buku. Selain pameran berupa buku ataupun komputer

seperti yang sudah sering dan sukses diadakan di kota Solo, juga

bisa merupakan pameran karya dari para

siswa/mahasiswa/seniman/masyarakat, dsb. Sedangkan bedah

buku, dilakukan unuk mengenalkan sebuah judul buku baru dengan

menghadirkan penulis dan pembicara yang berkompeten agar dapat

berdiskusi langsung dengan masyarakat.

4) Perpustakaan tour

Kegiatan ini dilakukan dengan bekerja sama dengan

institusi pendidikan untuk melakukan tur bagi siswa sekolah

dengan mengunjungi Perpustakaan. Melalui kegiatan ini

diharapkan dapat menumbuhkan minat baca secara lebih dini

kepada masyarakat sehingga dapat menumbuhkan kecintaan

masyarakat terhadap gerakan membaca.

5) Kegiatan komunitas

Kegiatan ini merupakan wadah dari komunitas-komunitas

yang ada di Karanganyar baik yang sudah terbentuk maupun yang

dimungkinkan untuk akan terbentuk. Misalnya saja komunitas

pecinta buku, komunitas pecinta kebudayaan Jepang, komunitas

Page 80: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

pecinta kebudayaan Jawa, komunitas penulis, komunitas

pustakawan, dll. Kegiatan ini diharapkan mampu menghidupkan

suasana perpustakaan agar lebih inspiratif dan variatif.

6) Kegiatan Entertaining

Selain memperoleh ilmu dan informasi dari pustaka yang

menjadi koleksi perpustakaan. Perpustakaan memfasilitasi adanya

cafe dengan suasana yang cozy , mini foodcourt untuk menikmati

referensi bacaan yang dipinjam, atau sekedar berdiskusi ringan

dengan komunitas pustaka yang terbentuk, dan juga pertokoan

yang menjual barang-barang pustaka maupun cinderamata. Selain

itu terdapat area untuk berjalan-jalan di mana sekitar jalan akan

dijumpai beberapa pameran karya maupun seni. Dan yang pasti

terdapat plasa/amphiteater yang serbaguna bisa dimanfaatkan

masyarakat publik dengan anekaragam jenis kegiatan.

c. Kegiatan Pengelola

Kegiatan pengelola disini dimaksudkan untuk menjaga keeksistensian

perpustakaan untuk kearah depannya. Sehingga keberadaan

perpustakaan dapat terus di akses oleh masyarakat umum sebagai

penampung minat baca.

d. Kegiatan service

Merupakan fasilitas vital yang dimilki Perpustakaan agar pengguna

perpustakaan ini merasa aman & nyaman beraktivitas di dalamnya.

2. KELOMPOK KEGIATAN

Kegiatan di dalam perpustakaan dikelompokan berdasarkan

klasifikasi kegiatan yang dilakukan pengguna perpustakaan

(pengunjung dan pengelola), sebagai berikut:

· Kegiatan penerimaan, meliputi : datang-pergi/masuk-keluar

perpustakaan, duduk-diskusi, pertemuan formal maupun

nonformal, penyimpanan/penitipan barang.

· Kegiatan informasi dan pelayanan perpustakaan, meliputi :

pelayanan informasi dan registrasi , pelayanan

peminjaman/pengembalian pustaka, pelayanan referensi,

Page 81: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

pelayanan koleksi khusus, pelayanan koleksi pandang dengar

(audiovisual), penelusuran bahan pustaka melalui katalog,

pembacaan cerita anak/mendongeng, membaca koleksi, diskusi,

penyimpanan koleksi.

· Kegiatan penunjang (ruang publik), meliputi : seminar, pameran,

bowsing internet, makan-minum, club/komunitas, lomba,

workshop, jalan-jalan, duduk-duduk & pertunjukan.

· Kegiatan pengelolaan oleh pegawai perpustakaan, meliputi :

pengorganisasian, administrasi, pengadaan-pengelolaan-perawatan

koleksi, pengelolaan-perawatan arsip, pertemuan formal pengelola,

monitoring keamanan.

· Kegiatan servis, meliputi : menaruh kendaraan/parkir, penerimaan

dan pengiriman barang (loading-unloading), penyimpanan barang,

monitoring keamanan, metabolisme, ibadah, mekanikal-elektrikal.

3. Pelaku kegiatan yang direncanakan

Pelaku kegiatan di dalam perpustakaan dikelompokan menjadi dua,

yakni pengunjung dan pengelola. Pengunjung perpustakaan yakni segala

lapisan dan golongan masyarakat Kabupaten Karanganyar, mulai dari

anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Pengunjung perpustakaan juga

bisa berasal dari masyarakat di luar Kabupaten Karanganyar.

Pengelola perpustakaan adalah pegawai Kantor Arsip dan

Perpustakaan Daerah Kabupaten Karanganyar, dengan pertimbangan

bahwa Perpustakaan Sebagai Pusat Pelayanan masyarakat dibidang

pendidikan dan hiburan ini adalah perpustakaan umum milik pemerintah

daerah atau nonswasta yang pengelolaannya dilakukan oleh pegawai

pemerintah daerah. Pengelola perpustakaan terdiri dari kepala/pimpinan

perpustakaan, kelompok jabatan fungsional, sub.bagian tata usaha, seksi

pengelolaan arsip, seksi teknis perpustakaan dan seksi pelayanan pemakai

perpustakaan.

4. Frekuensi Kegiatan

Frekuensi kegiatan dalam perpustakaan yang direncanakan dibagi dalam

dua kategori pelayanan, yaitu :

Page 82: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Kepala Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah Kabupaten

Karannganyar

Sub. Bagian Tata Usaha Kelompok Jabatan Fungsional

Seksi Pengelolaan

Arsip

Seksi Teknis Perpustakaan

Seksi Pelayanan Pemakai Perpustakaan

a. Akses Materi Pustaka dan Pelayanan Informasi

- Untuk anak-anak

Senin – Jumat : 08.00 – 17.00

Sabtu : 09.00 – 16.00

- Untuk umum

Senin – Jumat : 08.00 – 21.00

Sabtu : 09.00 – 20.00

b. Akses Entertaining & ruang publik

- Fasilitas Hot spot, baik indoor maupun outdoor hanya berlaku

ketika perpustakaan berada pada jam kerja masing-masing.

- Area pameran dan ruang serbaguna hanya dibuka ketika

perpustakaan berada pada jam kerja. Namun pada waktu-waktu

tertentu, ketika ada acara khusus seperti bedah buku, seminar,

dan lain sebagainya area ini dapat dibuka menyesuaikan waktu

berlangsungnya acara.

- Untuk fasilitas outdoor (openspace) dibuka selama 24 jam karena

memang menyediakan ruang publik untuk masyarakat kota

Surakarta.

5. Struktur Organisasi

Menurut Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten

Karanganyar, struktur organisasi dari pengelolaan perpustakaan tersebut adalah

sebagai berikut:

Bagan 3.1 Struktur Organisasi Perpustakaan Sumber : Kantor Arsip dan Perpustakaan daerah Surakarta, 2011

Page 83: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Kepala Perpustakaan

Sub. Bagian Tata Usaha Kelompok Jabatan Fungsional

Seksi Pengelolaan

Arsip&koleksi

Seksi Teknis Perpustakaan

Seksi Pelayanan Pemakai Perpustakaan

Humas& Pelayanan

Umum

Sekretaris

Namun dengan adanya ruang publik yang tersedia dalam

perpustakaan juga fasilitas-fasilitas penunjang lain yang lebih banyak dari

Kanot Arsip dan Perpustakaan daerah Kabupaten Karanganyar, maka

diperlukan pengelola untuk mengurusi hal-hal yang berguna untuk

mengatur perijinan suatu kegiatan, pengawasan khusus, dan juga

pengembangan area ruang publik yang ada.

Untuk itu, menurut analisis tersebut, struktur organisasi pada

perpustakaan yang direncanakan secara umum adalah sebagai berikut:

Masing-masing penjabaran fungsional seksi adalah sebagai berikut:

Seksi Pengelola Arsip&Koleksi

Tenaga Kerja Pengembangan Koleksi

Pengembangan Sarana

Pengembangan Program Kerja

Kepala Pustakawan

Pelatihan Pustakawan

Tata Usaha

Rumah Tangga Keuangan Kepegawaian

Page 84: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

1. Bidang Strategi (bidang pengelolaan)

Pengelolaan adalah kegiatan yang sifatnya memimpin, yang dilakukan

oleh Kepala Perpustakaan dan meliputi pekerjaan:

a. Perencanaan

Merencanakan:

- Pembinaan dan pengembangan tenaga kerja

- Pembinaan dan pengembangan koleksi perpustakaan

- Pembinaan dan pengembangan sarana perpustakaan

- Pembinaan dan pengembangan pelayanan pemakai

Bagan 3.2 Struktur Organisasi Perpustakaan Umum Kabupaten Karanganyar yang

direncanakan Sumber : analisis pribadi

Seksi Pelayanan Pemakaian Perpustakaan

Anak-anak Referensi Umum/Dewasa

Seksi Teknis Perpustakaan

Katalogisasi Klasifikasi Pemeliharaan

Bangunan Koleksi

Seksi Humas dan Pelayanan Umum

Fasilitas Penunjang

Informasi&Elektronik

Cafe

Toko Buku

Komputer/Server Community Center

Perpus Tour

Megaplex Amphiteater

Page 85: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

- Pembinaan dan pengembangan program kerja perpustakaan

b. Pengorganisasian

- Pendelegasian kewenangan sesuai dengan hak hak kewajiban

- Hubungan kerja antar tenaga kerja

- Lalulintas kegiatan kerja perpustakaan

- Sistim pengelompokan kegiatan kerja

- Hubunga kerja dengan unit kerja

c. Pengarahan

- Membuat pedoman kerja sebagai pegangan umum dari seluruh

tenaga kerja dalam melaksanakan tugas pekerjaannya

- Memberikan contoh-contoh dan petunjuk tentang cara

mengerjakan tipa – tipa jenis pekerjaan secara umum

- Memberikan bimbingan kepada tenaga kerja bawahan dalam

melaksanakan kerja sehari hari

- Menetapkan kebijaksanaan tindakan yang tepat jika diperlukan

d. Pengkoordinasian

- Memberikan arah tujuan kegiatan kerja dari perpustakaan

- Memberikan batas-batas luas dan isi kegiatan kerja apda setiap unit

kerja

- Memberikan kriteria bagi setiap kegiatan kerja

- Memberkan penegasan hubungan antar bagian dalam mencapai

tujuan seluruh kegiatan.

e. Pengawasan

- Mengawasi dan meneliti kegiatan kerja kelompok teknis

- Mengawasi dan memilih kegiatan kerja pada kelompok pelayanan

pemakai

- Mengawasi dan memilih kegiatan kerja pada administrasi

2. Bidang struktural (bidang administrasi)

a. Melimputi bidang perangkat lunak (software):

TATA USAHA (SEKRETARIAT)

- Akta – akta

- Kontrak-kontrak

- Pendidikan pegawai

Selain itu yang termasuk bidang tata usaha adalah:

Page 86: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

- Menetapkan pedoman format surat

- Menetapkan sistim keluar surat

- Menetapkan sistim penyimpanan surat

- Melaksanakan kearsipan

- Melaksanakan kegiatan humas menurut pedoman

- Menyusun laporan

- Membantu pimpinan dalam tata hubungan kantor

- Mengatur kegiatan Humas

b. Meliputi bidang perangkat keras (hardware)

RUMAH TANGGA

1) Perlengakapan

- Membuat perencanaan kebutuhan perlengakapan dan perabot

perpustakaan baik dalam arti kwalitas dan kwantitas

- Membuat perencanaan bentuk, ukuran, model bahan, dan perabot

perpustakaan yang sesuai

- Membuat sistim pencatatan barang perlengkapan dan perabot

- Melaksanakan pengadaan dan pengecekan perlengkapan dan

perabot

- Melaksanakan pencatatan keluar masuknya perlengakapan dan

perabot

- Melaksanakan perlengkapan dan perabot

2) Keuangan

- Menetapkan pedoman prosedur kerja administrasi keuangan sesuai

dengan pedoman yang lebih tinggi yang berlaku

- Menetapkan sistim pembukuan

- Melaksanakan pengadaan anggaran keuangan dari pos yang

ditentukan

- Melaksanakan pembagian pemakaian keuangan yang telah

ditetapkan

- Melaksanakan asministrasi pertanggungjawaban

- Malaksanakan pencatatan dalam buku kas keuangan yang telah

ditetapkan

Page 87: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

3) Kepegawaian

- Membuat perencanaan sistim pengembangan tenaga kerja baik

kwantitatif maupun kwalitatif

- Membuat perencanaan sistim pembinaan kesejahteraan tenaga

kerja

- Melaksanakan administrasi gaji, tunjangan, dan tambahan

pendapatan lain

4) Kerumahtanggan

- Memelihara, membersihkan, dan menjaga perlengakapn

- Memelihara, membesihkan, dan menjaga perabot.

- Memelihara, memebersihkan dan menjaga sarana ruang, gedung

/halaman

- Memelihara, membersihkan dan menjaga sarana transportasi

3. Bidang operasional (kelompok pustakawan)

1) Bidang pelayanan pemakai

a. Sirkulasi koleksi:

- Menetapkan sistim peminjaman dan pengembalian koleksi

- Menetapkan mcam-macam ukuran format kartu –kartu

yang diapaki

- Menetapkan pedoman prosedur pencatatan dalam

peminjaman dan pengembalian

- Menetapkan waktu, tata ruang &tata tertib dalam

peminjaman dan pengembalian

- Melaksanakan tata pencatatan dalam pelayanan

peminjaman dan pengembalian sehari-hari

- Melaksanakan pengaturan ruang

- Melaksanakan pencatatan data sirkulasi

- Menyiapkan data penagihan untuk pemakai yang terlambat

mengambalikan

b. Pelayanan referansi

- Menjawab pertanyaan pertanyaa pemnakai yang berupa

jenis pertanyaan referensi

- Membatu pemakai dalam menggunakan koleksi refernsi

Page 88: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

- Merencanakan sistim pelayanan refrensi yang akan

disajikan’merangsang pemakai untuk menggunakan koleksi

referensi secara tepat guna sasaran

- Menyelenggarakan pameran perpustakaan

c. Pendidikan pemakai

- Membuat perencanaan penyampaian bahan. Metoda,

teknik2 dan sasaran usaha bimbingan pemakai

- Menetapkan tingkatan dan sistim penyampaian bimbingan

yang sesuai.

d. Penyebarluasan (diseminasi) informasi

- membuat perencanaan dan pelaksanaan kerjasama

pemanfaatan informasi

- Memanfaatkan dan menyebrluaskan indeks informasi untuk

pemakai

- Memanfaatkan dan pmenyebrluaskan abstrak informasi

untuk pemakai

4. Bidang pelayanan teknis

a. Pembinaan koleksi

- Menetapkan standar kebutuhan akan koleksi

- Menetapkan skala prioritas kebutuhan koleksi

- Membuat perencanaan pembelian koleksi setiap tahun

b. Inventarisasi koleksi

- Menetapkan macam, dan ukuran buku inventaris

- Menetapkan letak pengecapan tanda milik perpustakaan

- Melakukan pencatatan koleksi dalam buku inventaris

c. Klasifikasi koleksi

- menetapkan sistim klasfiikasi

- menetapkan panjang pendeknya notasi

- menuliskan notasi pada tiap koleksi

d. Katalogisasi koleksi

- menetapkan sistim katalog yang diapaki

- mnetapkan macam katalog yang disajikan

- menetapkan macam dan tempat penempelan label

Page 89: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

e. Pemeliharaan koleksi

- mentepkan metoda pengawetan koleksi

- melaksanakan pengawetan koleksi

- menetapkan kriteria koleksi yang dianggap rusak

5. Bidang Humas dan Pelayanan Umum

Melayani penggunaan, pemeliharaan, dan pengembangan fasilitas

penunjang berupa peruangan dengan pemanfaatan dan penerapan system

pencahayaan dan penghawaan yang dimiliki oleh perpustakaan. Selain itu

juga memberikan informasi baik pelayanan cara penggunaan maupun

perawatan media elektronik yang informatif.

III.3. Strategi Rancang Bangun

Bangunan perpustakaan yang direncanakan adalah bangunan

yang memperhatikan system pencahayaan dan penghawaan yang

disesuaikan dengan lingkungan Kabupaten Karanganyar yang beriklim

tropis. Desain yang diterapkan merupakan pendukung konsep system

pencahayaan dan penghawaan terhadapa arsitektur hijau yang diusung

dalam bangunan perpustakaan.

Hal ini di dukung dengan rancangan desain yang sesuai, sehinga

antara kegiatan pendukung dan kegiatan penunjang tidak saling

merugikan, namun dapat saling mendukung satu sama lain. Misalnya :

untuk penyimpanan koleksi buku,untuk menjaga keawetan buku sesuai

jenis buku dengan penerapan penggunaan system pencahayaan dan

penghawaan yang cukup,ruang yang dipakai sangat memperhatikan

temperature suhu melalui penggunaan pencahayaaan dan penghawaan.

Beberapa strategi desain yang diterapkan pada perpustakaan

adalah sebagai berikut :

1. Pemisahan Fungsional

Dengan pertimbangan faktor usia, jenis bacaan yang kompeten,

dan perilaku individu pada masing-masing unit, maka dilakukan

pemisahan fungsional bangunan antara anak-anak dan

umum(remaja&dewasa). Kemudian pembedaan lokasi pada

masing-masing kategori bacaan. Begitu juga dengan area

Page 90: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

hiburan/open space dan kantor pengelola, keberadaannya juga

dipisahkan dari bangunan dengan fungsi utama.

2. Eksterior

Eksterior bangunan dibuat dengan kesan formal dengan fasad

bangunan memanjang guna untuk memaksimalkna penerimaan

cahaya matahari dari pagi barat-timur,cahaya matahari siang timur-

barat,ornamen yang tidak terlalu ramai dan memaksimalkan

bukaan,penataan lansekep yang memberikan kesan nyaman.

Konsep ini merupakan cerminan perpustakaan yang menerapkan

system pencahayaan dan penghawaan dengan lingkungan sekitar

yang tropis. Untuk memperkuat penerapan sisten pencahayaan dan

penghawaan yang di usung, maka ditambahkan elemen berikut:

a. Penggunaan warna pada fasad

Warna yang dipilih adalah warna yang dapat mendukung kesan

ceria, nyaman dan santai.

b. Secondary Skin

Digunakan untuk lebih memperkuat ekspresi massa, sehingga

dari fasad masyarakat sudah dapat menangkap kesan yang ingin

ditampilkan oleh bangunan.

c. Point Of Interest

Pada beberapa titik yang merupakan daerah dengan

pertimbangan khusus diberi penonjolan desain (point of interst)

agar bangunan perpustakaan menjadi lebih terekspos.

3. Interior

Masing – masing unit pada perpustakaan mempunyai konsep

interior yang berbeda sesuai dengan kegiatan dan usia user yang

diwadahinya.

4. Public Space

Area pulic space dbagi menjadi dua, yakni:

a. Area open space (terbuka 24 jam)

Terdiri dari communal space,ruang baca terbuka, dan

taman

b. Area semi open space (diakses saat perpustakaan buka)

Page 91: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Terdiri dari spot-spot area ruang baca, arcade perpustakaan

(seperti pada konsep mal di Bandung), dan cafe&foodcourt

5. Landscape

Untuk mendukung kenyamanan pengunjung baik dari interior

yang menjadi bagian dari perpustakaan, maka dilakukan penataan

landscape yang seimbang pada eksterior perpustakaan. Sehingga

antara bangunan dan lingkungan terjadi suatu perpaduan yang

harmonis. Selain itu, penataan landscape sjuga dimaksudkan

sebagai desain bagi ruang outdoor pada perpustakaan yang dapat

dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan yang berhubungan

dengan pustaka. Dan juga untuk mendukung system penghawaan

alami pada perpustakaan.

Page 92: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

BAB IV

ANALISIS PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN

KARANGAYAR

IV.1. ANALISIS PERUANGAN

Konsep pengaturan ruang pada perpustakaan di Kabupaten

Karanganyar didasarkan pada kegunaan para pelakunya dan merupakan

faktor dari pencahayaan dan pengahawaan alami buatan yang berpengaruh

pada faktor psikologi,kebosanan pembaca dan menjaga dari keawetan

jenis koleksi.

IV.1.1. Analisis Penentuan Konsep Peruangan

V.1.1.1. Pelaku dan Kegiatan

a. Pengelompokan pelaku

1) Pengelolaan Perpustakaan

Pengelolaan perpustakaan adalah seorang atau sekelompok

orang yang tersusun dalam organisasi yang diberi

tugas,tanggung jawab,wewenang untuk mnegelola

perpustakaan dalam suatu system manajemen sehingga

mampu memberikan pelayanan kepada pengguna

perpustakaan .

2) Pengunjung perpustakaan

Pengunjung perpustakaan adalah anggota atau badan

anggota yang memanfaatkan perpustakaan untuk memenuhi

kebutuhan terhadap bahan pustaka. Pengunjung

perpustakaan dibedakan menjadi 2 kelompok berdasarkan

karakteristik kegiatan dalam perpustakaan yaitu

pengunjung dewasa dan anak-anak

85

Page 93: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

b. Pola kegiatan pelaku

1) Pengelolaan perpustakaan

2) Pengunjung perpustakaan

- Dewasa

- Anak-anak

Servis,mushola,kafetaria,KM

istirahat

Keg.penunjang

Keg. pelayanan

Keg.pengolahan bahan koleksi

Keg.pengadaan bahan koleksi

parkir

pergi

datang

keluar

datang

pergi

P

A

r

k

i

r

Pengembalian bahan pustaka

Menggunakan akses internet

Menikmati koleksim audio-

visual

Membaca buku koleksi

Seminar,pelatihan

Loker,buku tamu,

katalog

Servis,mushola,kafetaria,KM

Peminjaman bahan pustaka

keluar

Skema.1.kegiatan pengelolaan dan pengunjung perpustakaan Sumber:pemikiran

datang

pergi

P A r k i r

Pengembalian bahan pustaka

Loker,buku tamu,

katalog

Membaca koleksi anak

keluar

Peminjaman bahan pustaka

Servis,mushola, kafetaria,KM

Belajar sambil bermain

Menikmati koleksi audio visual

Page 94: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

IV.1.1.2. Kebutuhan Ruang

Tabel.4.1. Analisis Kebutuhan Ruang

a. Kelompok staff dan administrasi

Pelaku kegiatan Kebutuhan ruang

Kepala

perpustakaan

Bekerja R.Kepala

Perpustakaan

Staff utama Rapat internal R.Sekretaris

Sekretris Rapat eksternal R.Karyawan

Menerima tamu R.Rapat Interen

Istirahat R.Rapat Ekstern

Metabolisme R.Arsip

Lavatory

Gudang

b. Kelompok kegiatan pengadaan bahan koleksi

Pelaku kegiatan Kebutuhan ruang

Kepala bagian deposit

bahan pustaka

Penyeleksian R.Kepala Bagian

Kepala bagian

bilbiografi

Pemesanan R. Karyawan

Karyawan perpustakaan Penerimaan bahan

koleksi

R.Area Penerima

Asisten Member identitas gudang

Pelabelan

c. Kelompok ruang pengolahan bahan koleksi

Pelaku kegiatan Kebutuhan ruang

Kabag.pengolahan bahan

pustaka

Shelcing R.Kabag

peng.bhn.pstk

Staff.pengolahan bahan pustaka Katalogisasi R. Karyawan

Page 95: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Staff. Bidang preservasi Pelayanan catalog R. Sorting

Staff.bidang transformasi digital Perbaikan benda

pustaka

R. Perbaikan

Staff.bidang layanan dan

informasi

R. Katalogasasi

Asisten

Pengunjung

d. Kelompok ruang pelayanan

Pelaku kegiatan Kebutuhan ruang

Staff bidang pelayanan

koleksi

Bekerja R.sirkulasi

Staff pengawasandan

keamanan

Sirkulasi R.pengawas

Asisten Referensi R.koleksi umum

Pengunjung Membaca R.koleksi referensi

Penggadaan R.koleksi bacaan anak

Akses internet R.koleksi terbitan berkala

Menyimpan

barang

R.koleksi audiovisual dan

koleksi non print

R.audiovisual

R.baca koleksi umum

R.baca koleksi khusus

R.baca outdoor

R.display buku baru

R.fotocopy

R.internet

R.loker

Lavatory

gudang

Page 96: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

e. Kelompok penunjang dan servis

Pelaku kegiatan Kebutuhan ruang

Pengunjung Seminar Aula serbaguna

Pengelola Pameran Ruang duduk

Pihak lain yang menggunakan

fasilitas

Ibadah Exbilition hall

Istirahat Lobby

Parker Gudang

perlengakapan

Mainterance Mushola

metabolisme kefetaria

Telepon box

Area parkir

R MEE

Lavatory

3. Analisa Besaran Ruang

Perhitungan besaran ruang berdasarkan :

- Luasan unit fungsi/standart (Neufert Architect Data/NAD,Time

Saver/TSS)

- Ruang gerak manusia

- Dimensi manusia

- Peralatan

Setiap aktivitas membutuhkan adanya ruang pergerakan

(flow),besarnya flow tergantung oleh tingkat kenyamanan dan

jenis kegiatan:

5%-15% = standart minimum sirkulasi utama

20% = kebutuhan keleluasaan sirkulasi

30% = tuntutan kenyamanan fisik

40% = tuntutan kenyamanan psikologis

50% = tuntutan spesifikasi kegiatan

70%-100% = keterkaitan dengan banyak kegiatan

Page 97: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

a. Kelompok staff dan administrasi

Kebutuhan

ruang

Analisa Besaran Ruang Luas

(-)

R.kepala

perpustakaan

Ruang kerja =18 m2 18 m2

Ruang tamu kapasitas 5 orang =(5x0.8)=4m2

Flow 40% =0.4x(18+4)=8.8 m

Total = 18+4+8.8=30.8 m

31 m2

R. sekretaris Ruang kerja = 6 m 6 m2

R. administrasi Untuk 5 staff dilengkapi computer dan file

cabinet = 5x4.46(NAD)=22.3 m

Flow 40% = 0.4X22.3=8.92 m

Total = 22.3+8.92=31.22 m

32 m2

R.intern Kapasitas 10 orang = 10x0.8 =8 m

Perabot = 1.5x3=4.5 m

Flow 40% =0.4x(8+4.5)=5m

Total = 8+4.5+5 =17.5 m

18 m2

R.rapat ekstern Kapasitas 15 orang = (15x0.8)=12 m

Perabot =2x5 =10 m

Flow 40% =0.4x(12+10) =8.8 m

Total =12+10+8.8=30.8 m

31 m2

R.tunggu Kapasitas 5 orang (5x0.8)=4 m

Flow 30% =0.3x4 =12 m

Total =4+1.2=5.2 m

6 m2

R. arsip Asumsi 9 m 9 m2

2 unit lavatory Lav Pa (2 wastafel,2 closet,4 urinal,2 bak

mandi )=

(2xx0.35)+(2x0.9)+(4x0.39)+(2x1.12)=6.31

m

Flow 30% =0.3x6.31=1.893 m

Total =6..31+1.893=8.203 m

38 m2

Tabel.4.2. Analisis Program Ruang

Page 98: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Lav Pi (3 wastefel,3 closetl,1 bak )

=(3x0.35)+(3x0.9)+(3x1.125)=7.125 m

Flow 30%=0.3x7.125=2.14 m

Total =7.125+2.14 =9.265 m

Gudang Asumsi = 9 m 9 m2

b. Kelompok kehiatan pengadaan bahan koleksi

Kebutuhan

ruang

Analisis besaran ruang Luas

R.kabag

deposit bahan

pustaka

R kepala bagian + area kerja= 9.30 m (NAD)

Flow 40%=0.4x9.30 = 3.72 m

Total = 9.30+3.72= 13.2 m

14 m2

R .kabag

bilbiography

R.kepala bagian +area kerja=9.30 m (NAD)

Flow 40% = 0.4x9.30=3.72 m

Total = 9.30+3.72=13.2 m

14 m2

R.karyawan Untuk 6 orang = 6x4.46 m (NAD) = 26.76 m

2 meja untuk inventarisasi = 2x9 =18 m

Flow 30 % =0.3 x(26.76+18)=14.428 m

Total = 26.76+18+13.428=58.188 m

39 m2

Gudang Asumsi = 9 m 9 m2

c. Kelompok ruang pengolahan bahan koleksi

Kebutuhan

ruang

Analisa besaran ruang Luas

R.kabag

pengolahan

pustaka

R.kepala bagian+area kerja =9.30 m(NAD)

Flow 40 % = 0.4 x 9.30=3.72 m

Total = 9.30+3.72 = 13.2 m

14 m2

R.karyawan Untuk 8 orang = 8x 4.46 m (NAD) = 35.68 m

Flow 30 %= 0.3 x 35.68 = 10.704 m

Total = 35.68+10.704= 46.384 m

47 m2

R.sorting Meja =3 m

2 rak buku yang telah disortir= 3.4 m

9 m2

Page 99: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Flow 30% =0.3 x(3+3.4)=1.92 m

Total = 3+3.4+1.92=8.32 m

R.troli buku 4 troli= 4x 1.32 m (NAD)= 5.28 m

Flow 50% =0.5 x 5.28 =2.64 m

Total = 5.28 + 2.64 = 7.92 m

8 m2

R.penerbitan

benda pustaka

2 meja untuk penjilidan = 2x 1.44 = 2.88 m

1 mesin fotocopy =1.156 m (NAD)

Meja dan mesin cetak = 31.7 m

flow 30% =0.3x(2.88+1.156+31.7)=10.72 m

Total = 2.88+1.156+31.7+10.72=46.456 m

47 m2

R. katalogasi 3 workstation =3x4.46(NAD) = 13.38 m

Material processing area = 6 m

Flow 30 % =0.3%x(13.38+6)=5.814 m

Total = 13.38+6+5.814=25.2 m

26 m2

d. Kelompok ruang pelayanan

Kebutuhan

Ruang

Analisa Besaran Ruang Luas

R.Pengawas Satpam = 3 m

Mesin pintu sensor buku =1.5 m

Flow 20% =0.2 x(3+1.5)=0.9 m

Total = 3+1.5+0.9=5.4 m

6 m2

R.Sirulasi Meja sirkulasi dengan 3 komputer,2 mesin

reserve scanning,1 mesin kasir,dan space untuk

troli

=(3x2.8+2x1.35+2x0.75)=12 .6 m(TSS)

Flow 20%=0.2 x 12.6=2.52 m

Total = 12.6+2.52=15.12 m

147

m2

R.Koleksi

umum

Jumlah buku yang ada pada perpustakaan daerah

Kabupaten Karanganyar saat ini 9538

diprediksikan jumlahnya terus bertambah.

Perpustakaan yang direncanakan mampu

menampung hingga 50.000 eksemplar,dimuat

270

Page 100: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

dalam 20 rak bersisi dua

=20x(0.6x4)+24x(1.2x4)=48+115.2=163.2 m

Flow 30% = 0.3x163.2 =48.96 m

Total =163.2+48.96=212.16 m

Ruang baca untuk 100 pengunjung =

100x2.3=230 m

Flow 30 % = 0.3x230=69 m

Total =230+69 =299 m

m2

R.Koleksi

referensi

Jumlah buku referensi yang ada pada

perpustakaan daerah Kabupaten Karanganyar

saat ini 1.007. Pada massa mendatang koleksi

referensi mampu menampung bahan pustaka

berukuran besar (peta,blueprint,gambar/naskah

kuno dll),rak untuk kamus,masterplan dan

ensiklopedia

=15x(0.6x4.5)+15x(1.2x4)=40.5+72=112.5 m

Flow 30%= 0.3x112.5=33.75 m

Total =112.5+33.75=146.25 m

Ruang baca untuk 90 pengunjung =90x2.3

m=207 m

Flow 30%=0.3x207=62.1 m

Total = 207+62.1=269.1 m

71 m2

R.koleksi

bacaan anak

4 rak buku koleksi anak = 8 m

Alat peraga =12 m

Ruang belajar anak kapasitas 15

anak=15x2.3=34.5 m

Flow 30%=0.3 x (8+12+34.5)=16.35 m

Total = 8+12+34.5+16.35=70.85m

22 m2

R.koleksi

terbitan

berkala

Tersusun dalam rak

3x(0.6x3)+3x(1.2x3)=5.4+10.8=16.2 m

Flow 30%=0.3x16.2=4.86 m

Total=16.2+4.86=21.06m

Tempat baca kapasitas 24 orang =24x2.3=55.2 m

Page 101: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Flow 30%=0.3x55.2=16.56 m

Total 55.2+16.56=71.76 m

72 m2

R.koleksi

audio visual

dan koleksi

nonprint

Koleksi audiovisual adan koleksi nonprint

lainnya tersusun dalam rak

=8x(0.8x5)+7x(1.2x5)=64 m

Flow 30%=0.3 x 64=19.2

Total =64+19.2=83.2 m

84 m2

R.Audio

Visual

R.operator =12 m

Ruang screen kapasitas 24 orang =24 x

0.8+12=31.2 m

Kabin AudioVisual 14 orang =14x1.296=18.144

m

Flow 40%=0.4x(12+31.2+18.144)=24.54 m

Total=12+31.2+18.144+24.54=85.88 m

86 m2

R.Display

buku baru

2 Rak asumsi @=2 m = 4 m 4 m2

R.Baca

outdoor

Ruang baca kapasitas untuk 20 orang +

taman=20x0.8+10=26 m

Flow 40%=0.4x26=10.4 m

Total=26+10.4=36.4 m

37 m2

R.Fotocopy 2 mesin fotocopy =2x1.156m=2.312 m(NAD)

Meja 1.44 m rak untuk kertas-kertas 1.2 m

Flow 30%=0.99 m

Total =2.312+1.44+1.2+0.99=5.94

6 m2

R.Internet 10 unit computer dalam koleksi=10x39=39 m

2 unit computer keliling = 2x3.176=7.342 m

Ruang servis = 6 m

Flow 40% =0.4x(39+7.342+6)=21.056 m

Total=39+7.432+6+21.056=73.396 m

74 m

R.loker 4 lemari loker 4x1.2 m=4.8 m

Flow 50%=0.5x4.8=2.4 m

Total =4.8+2.4=7.2 m

8 m2

2 unit Lav Pa(2 wastafel,2 closed,4urinal,2 bak mandi)

Page 102: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

lavatory =(2x0.35)+(2x0.9)+(4x0.39)+(2x1.125)=6.31m

Flow 30% =0.3x6.31=1.893 m

Total 6.31+1.893=8.203 m

Lav Pi (3 wastafel,3 closet,1 bak mandi)

=(3xo.35)+(3x0.9)+(3x1.125)=7.125 m

Flow 30%= 0.3 x 7.125=2.14 m

Total 7.125+2.14=9.265 m

38 m2

Gudang +

troli buku

Asumsi 24 m 24 m2

e. Kelompok Penunjang dan Servis

Kebutuhan

ruang

Analisa besaran ruang Luas

Aula serbaguna Kapasitas 100-150=100x1.5=150 m(NAD)

Flow 50%=0.5x150=75 m

Total =150+75=225 m

225 m2

Ruang

persiapan

Meja persiapan dengan kursi untuk 6 orang

Almari=6x2.3+4=17.8 m

18 m2

Hall Meja penerima 3 meja+kursi=3x2.5=7.5 m

Ruang hall dengan bangku panel dll

kapasitas 40 orang

=(40x0.8)+(40x1.2)=80 m

Flow 50% =0.5x(80+7.5)=43.75 m

Total =7.5=80+43.75=131.25 m

132 m2

R.duduk Untuk 15 orang15x0.8=12m

Flow 30% =0.3 x 12=3.6 m

Total = 12x3.6=15.6 m

16 m2

Telephone box 3 unit telephone box = 3x1.25=3.75 m

Gudang

perlengkapan

Asumsi 9 m 9 m2

Lobby Dengan tempat duduk dan meja = 60 m

Papan – papan pengumuman info=4 m

Ruang security gates= 2m

Total luas = 66 m

66 m2

Page 103: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Mushola Kapasitas 20 orang = 20x1.5 m= 30 m

Flow 20% =0.2 x30= 6 m

Tempat wudhu Pa = 8 m

KM Pa = 4 m

Tempat wudhu Pi =8 m

KM Pi = 4 m

Total = 30+6+8+4+8+4 = 60 m

60 m2

Kafetaria Dapur,ruang cuci,ruang

pendinginan,kasir=25 m

13 meja makan @4 kursi = 13x8.4 m= 109.5

m

Flow 40%=0.4x(25+109.5)=40.26 m

Total = 25+109.5+40.26=174.46 m

175 m2

Area parkir Berdasarkan data kunjungan perpustakaan

daerah Kabupaten Karanganyar,jumlah

pengunjung =100 orang perhari.

Diasumsikan 50% menggunakan nagkutan

umum.

40% menggunakan motor = 40x2.5 m=100

m

10% menggunakan mobil = 10x22.5m=225

m

Flow 50%=0.5x(100+225) = 162.5 m

Total = 100 +225+162.5 = 487.5 m

488 m2

R.MEE Ruang genset,MDP=25 m

Ruang pompa=28 m

53 m2

2 unit lavatory Lav Pa (2 mastafel,2 closet,4 urinal,2 bak

mandi)

=(2x0.35)+(2x0.9)+(4x0.39)+(2x1.125)=6.3

1 m

Flow 30%=0.3.x 6.31=1.893 m

Total = 6.31+1.893=8.203 m

2 unit Lav Pi (3 wastafel,3 closet,1 bak

38 m2

Page 104: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

mandi)

=(3x0.35)+(3x0.9)+(3x1.125)=7.125 m

Flow 30%=0.3x7.125=2.14 m

Total = 7.125+2.14=9.265 m

Total kebutuhan ruang = 3188

Flow 30% = 0.3X3188=957

Total luasan ruang= 3188+957 = 4145 m

a. Hubungan Ruang

Pendekatan ini berdasarkan hubungan ruang. Hubungan ruang yang

terjadi antara lain hubungan erat/dekat,hubungan tidak erat/tidak dekat,dan

tidak berhungan.

= erat = tidak erat =tidak

berhubungan

Page 105: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Page 106: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Page 107: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

4. Program Ruang

IV.2. ANALISA PENDEKATAN LOKASI DAN SITE

IV.2.1. Analisa Penentuan Lokasi

Penentuan lokasi bagi suatu fungsi bangunan tertentu memegang peranan

penting dan dapat menjadi factor keberhasilan suatu fungsi. Perpustakaan

dalam suatu Kabupaten/kota sebagai bagian dari sarana

pendidikan,memerlukan kriteria tempat dengan pertimbangan sebagai

berikut :

a. Sesuai dengan standar perpustakaan umum kabupaten/kota yang

dikeluarkan oleh perpustakaan Nasional RI tahun 2002 pasal 5.1.2.

“lokasi gedung harus berada di pusat kegiatan masyarakat dan mudah

dijangkau”.

Parkir Staff /

karyaawan

Administrasi

Aula Serbaguna

Pengolahan Bahan pustaka

Audio visual

Ruang baca

Ruang koleksi

Katalog

Sirkulasi

Exhibition hall

Kafetaria

Lobby

Parkir

Servise Ruang terima

Lobby SE

ME

Bagian Pengadaan

Skema 2. Skema Program Ruang Sumber :dok.pribadi

Page 108: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

b. Sesuai dengan RUTRK Kanbupaten Karanganyar. Perkembangannya

berada pada sektor pendidikan dan perkantoran.

c. Luasan yang cukup untuk mendukung aplikasi system pencahayaan

dan pengahawaan.

d. Terdapat sarana utilitas kota.

IV.2.1.1. Alternative Site

Dari kriteria diatas terdapat 2 alternatif ,yaitu site dijalan Lawu

Karanganyar dan site di bekas kantor DPU Karanganyar dijalan Nyi

Ageng.

a. Alternatif 1 site perpustakaan daerah Kabupaten Karanganyar yang

berada di Jl.utama yaitu Jl.Lawu Karanganyar.

N

Data site :

1) Berada di jalan utama yaitu Jl.Raya Lawu.

2) Lingkungan berupa sarana

perekonomian,perkantoran,pendidikan,pertokoan dan

permukiman.

3) Penerimaan sinar matahari dan aliran angin cukup optimal

4) Tersedia sarana utilita

Gambar. 4.2a.:Peta kawasan Kabupaten Karanganyar Jl.Lawu

Sumber:pemikiran

Page 109: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

b. Alternatif 2 lahan bekas kantor DPU Kabupaten Karannganyar yang

berada di jalan.Nyi Ageng Karan

Data Site :

1) Berada di pusat kota

2) Berupa lahan bekas kantor DPU Kabupaten Karanganyar.

3) Lingkungan berupa sarana

perkantoran,perekonomian,pemukiman.

4) Dapat di akses dari Jln.Lawu dan Jl.lingkungan/Jl.kampung

5) Penerimaan sinar matahari dan angin kurang optimal

6) Tersedia sarana utilitas.

c. Penentuan Site

Dasar pertimbangan Alternatif 1 Alternatif 2

Letak terhadap pusat

kegiatan

3 2

Kesesuaian terhadap

RUTRK

2 2

Daya dukung pencahayaan

dan penghawaan alami

3 2

Berdasarkan pertimbangan kekurangan dan kelebihan dari kedua alternatif site

yang terpilih,maka alternative pertama yang dipakai atau terpilih yaitu di Jl.Lawu.

Sumber.dok.pribadi

Gambar. 4.2b.Peta kawasan Kabupaten Karanganyar Jl.Nyi Ageng Karang Sumber:pemikiran

Page 110: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

d. Site Terpilih

1) Eksisting site

· Letak di Jl.Raya Lawu

· Merupakan lahan kosong berupa persawahan dan 1 warung makan.

· Luas lahan

· Batas-batas site

2) Potensi Site

a. Daya Dukung lingkungan sekitar

Eksisiting site berupa lahan kosong berupa persawahan,rumah makan

dan 1 rumah warga. Dan bangunan disekitar site merupakan bangunan

rendah max 2 lantai,sehingga pergerakan angiin didalam site optimal.

b. Ketersediaan cahaya matahari

Site berada pada daerah tropis belahan bumi selatan dan memiliki dua

musim. Ketersediaan cahaya matahari mampu mencukupi kebutuhan

Gambar.4.3b.Lingkungan site berupa bangunan rendah dan berupa lahan persawahan.

Sumber.Konstruksi Pribadi

Gambar. 4.3a.eksisiting site terpilih Sumber:pemikiran

SITE

Page 111: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

penerangan bangunan. Tabel.4.3 berikut adalah nilai rata-rata intensitas

cahaya matahari pada site terpilih yang diukur selama 3 hari berturut-

turut :

Tabel.4.3

Rata-rata intensitas cahaya pada site

Waktu Pengukuran Intensitas Cahaya

Pagi ( 09.00) 22.890 lux

Siang ( 12.00) 45.566 lux

Sore (16.00) 10.783 lux

Rata-rata 26.746 lux

c. Angin

Site memiliki potensi pergerakan angin sepanjang tahun dengan

fluktuasi yang relative kecil dari arah yang cenderung konstan,dengan

lingkungan sekitar yang berupa lahan kosong persawahan.

Tabel.4.4

Rata-rata kecepatan angin,suhu dan kelembaban pada site

Waktu Kecepatan Angin Suhu Kelembaban

Pagi (09.00) 1.3 m/s 29.6 0 C 66.7 %

Siang (12.00) 1.8 m/s 30.80 C 61.1 %

Sore ( 16.00) 1.4 m/s 28.90 C 70.2 %

Rata-rata 1.5 m/s 29.80 C 65.9 %

Sumber.Pengukuran pada bulan mei 2011

Gambar. 4.3c.Angin yang bergerak pada site Sumber.Konstruksi pribadi

Sumber.Pengukuran pada bulan mei 2011

Space kosong untuk keluarnya angin dari

Space kosong untuk masuknya angin kedalam bangunan

Space untuk massa bangunan

Page 112: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

IV.2.2. Analisis Pendekatan Pengolahan Site

1. Analisis Pola Pergerakan Matahari

Letak geografis yang ada pada iklim tropis mengakibatkan site

banyak menerima sinar matahari sepanjang tahun. Berdasarkan dari data

BMG Kabupaten Karanganyar,rata-rata penyinaran matahari lebih dari 65 %

per hari. Sinar matahari dimanfaatkan sebagai sumber utama penerangan

bangunan,dengan meminimalkan efek negatif yang dibawa sinar matahari.

Agar cahaya matahari dapat dimanfaatkan secara optimal,diperlukan

tata site yang mendukung,diantaranya penempatan massa bangunan yang

tidak terlalu dekat dengan batas-batas site .(gambar dibawah). Pergerakan

jarak ini dimaksudkan agar dalam perkembangannya sinar matahari tetap

dapat dimanfaatkan sebagai sumber penerangan meskipun lingkungan sekitar

terdapat beberapa bangunan tinggi 2 lantai.

2. Analisis Pergerakan Angin

Angin dalam site merupakan udara bergerak yang melalui site,yang

diketahui melalui pengukuran. Pengukuran dilakukan selama 3 hari berturut-

turut pada waktu pagi,siang dan sore hari. Rata-rata dari pengukuran tersebut

diasumsikan sebagai angka konstan dari arah dan nilai kecepatan angin pada

site,untuk kemudian digunakan dasar perencanaan.

Gambar.4.4a..pendektatan pemanfaatan sinar matahari. Sumber.Konstruksi Pribadi

Gambar4.4b .angin yang ada pada site Sumber.Konstruksi Pribadi

Space kosong untuk keluarnya angin dari Space kosong untuk

masuknya angin kedalam bangunan

Space untuk massa bangunan

Page 113: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Tabel 4.4

Kecepatan angin pada site

Posisi Kecepatan Angin Arah Angin

1.barat daya 1,6m/s Dominan dari arah

tenggara

2timur laut 1,1m/s Timur

3.tenggara 1,5m/s Timur

4.selatan 1,5m/s Timur

5.utara 1,5m/s Timur

Agar angin yang berhembus pada site dapat dimanfaatkan sebagai

penghawaan terhadap bangunan,diperlukan space kosong pada arah datang dan

arah tuju angin,seperti terlihat pada gambar.

1. Analisis Kebisingan

Kegiatan membaca sebagai salah satu kegiatan yang urgen pada

sebuah perpustakaan memerlukan ketenangan,walaupun skalanya

tergantung dari psikologi perseorangan. Kebisingan dalam site dapat

terjadi dari arah jalan berupa suara kendaraan bermotor,klakson,dan

aktivitas manusia.

Sumber.Pengukuran pada bulan mei 2011

Space kosong untuk keluarnya angin dari

Space kosong untuk masuknya angin kedalam bangunan Space untuk massa

bangunan

Gambar.4.4c.pembagian space berdasarkan pergerakan angin

Sumber.Konstruksi Pribadi

Page 114: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

2. Analisis Pengolahan Tata Landscape

Penataan landscape berupa taman dan vegetasi mengacu pada kontrol

terhadap angin dan matahari agar pemanfaatannya sesuai dengan yang

dibutuhkan oleh bangunan.Tujuan mendapatkan pola tata landscape yang

mendukung keberadaan bangunan “Perpustakaan di Kabupaten

Karanganyar ” dan memudahkan sistem sirkulasi.

1) Dasar Pertimbangan

§ Mendukung karakter bangunan sebagai bangunan

publik

§ Fungsi landscape dapat mendukung kegiatan

§ Kemudahan sirkulasi

§ Perencanaan penghijauan dan sebagai fungsi

peresapan air hujan.

2) Analisa

Mengingat bangunan “Perpustakaan Kabupaten

Karanganyar” adalah bangunan perpustakaan yang

memanfaatkan pencahayaan penghawaan alami buatan serta

penerapan arsitektur tropis yang lebih pemanfaatan

lingkungan sekitar untuk para pengunjung yang

menginginkan suasana outdoor untuk itu sebagai penata

landscape harus mempertimbangkan aspek tersebut diatas

selain berbagai jenis vegetasi pendukung . Untuk itu

penataan landscape dibagi menjadi 2, yakni :

Space kosong untuk memproduksi kebisingan

Area yang lebih tenang dimanfaatkan untuk massa bangunan

Gambar.4.4d.space untuk memproduksi bising Sumber.Konstruksi Pribadi

Page 115: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

a) Hard Landscape

Penggunaan hardscape lanscape pada sebuah

tapak dimanfaatkan sebagai pendukung kegiatan

seperti jalur pedestrian dan kendaraan, memberikan

perkuatan terhadap karakter dan estetika bangunan.

Selain itu juga dimanfaatkan sebagai area tangkapan

air hujan. Hardscape lanscape dapat berupa lantai

penutup jalan dan street furniture (lampu jalan,

tempat sampah dan lain-lain).

Beberapa alternatif hardscape lanscape yang

biasa digunakan:

- Perkerasan aspal

- Perkerasan beton

- Perkerasan kerikil

- Tanah padat

- Tanah berumput

- Paving

- Taman

§ Analisa:

- Perkerasan aspal, baik untuk digunakan

dalam jalur-jalur sirkulasi kendaraan.

Memiliki kemampuan daya serap air hujan

kecil.

- Perkerasan beton, baik untuk jalur sirkulasi

dengan beban berat seperti truk, bus dan lain-

lain. Memiliki daya serap air hujan sangat

kecil.

- Perkerasan kerikil atau batu alam, memiliki

tekstur abstrak. Diaplikasikan pada jalur

sirkulasi pedestrian. Memiliki daya serap air

hujan cukup baik.

- Tanah padat, memiliki daya serap air hujan

yang baik sehingga biasa digunakan sebagai

dasaran dari perkerasan.

Page 116: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

- Tanah berumput, memiliki daya serap air

hujan yang baik sehingga biasa digunakan

sebagai tanah untuk taman.

- Paving, mamiliki bentuk yang beragam dan

bertekstur kasar. Baik untuk jalur sirkulasi

pedestrian dan kendaraan. Daya serap air

hujan baik karena pemasangannya diberi

celah sebagai resapan air.

- pavinggrass, baik untuk jalur sirkulasi

pedestrian dan memiliki daya serap air hujan

yang baik.

- Taman, baik untuk mendukung estetika.

Memiliki daya serap air sangat baik.

§ Produk

- Jalur kendaraan menggunakan bahan aspal

halus sehingga dapat memberikan

kenyamanan.

Page 117: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

- Jalur pedestrian menggunakan pavingblock/

pavinggrass, dan batu alam.

Pemakaian street furniture dengan desain

yang dapat mendukung bangunan teknologi

dan juga dapat memberikan nilai estetis yang

memperkuat kara

- kter bangunan seperti penerangan

jalan/lampu jalan, sculpture, tempat sampah

dan lain-lain.

a) Softscape Landscape

Softscape landscape meliputi vegetasi pada taman

maupun jalur sirkulasi. Vegetasi memiliki fungsi

bermacam-macam yaitu sebagai zona relaksasi dan

zona hijau hunian, sebagai penyedia oksigen,

sebagai filter terhadap suara, debu, udara dan bau,

serta sebagai penahan air atau cadangan air saat

musim hujan.

Gambar 4.5a : Jalur Pedestrian Sumber: www.fotosearch.com, 2011

Gambar 4.5b : Paving Grass Sumber: www.fotosearch.com, 2011

Page 118: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

§ Analisa

- Kebutuhan jenis vegetasi dalam desain,

dikaitkan dengan jenis kegiatan yang

berlangsung didalamnya.

- Tata landscape juga berfungsi dalam

menciptakan view yang menarik dalam suatu

bangunan, oleh karenanya pengaturan

landscape juga memperhatikan faktor view

ke dalam site.

- Vegetasi dimanfaatkan sebagai pagar site

dengan jalan sekitar.

§ Produk

Pemilihan jenis pohon sebagai vegatasi terpilih,

dengan mempertimbangkan faktor fungsional dan

estetika. Yaitu :

- Vegetasi Peneduh

Berfungsi sebagai peneduh di area parkir

dan beberapa spot tempat baca.

· Dasar Pertimbangan

v Mudah tumbuh dalam segala

kondisi

v Batang kuat

Altenatif

· Pohon akasia mangnium

Tidak toleran terhadap musim dingin dan naungan. Tumbuh

baik pada tanah subur yang baik drainasenya tetapi tahan

terhadap tanah yang tidak subur dan jelek drainasenya.

Gambar 4.5c:Pohon Akasia Sumber: www.fotosearch.com, 2011

Page 119: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

Pohon muda mudah terbakar. Pohon selalu hijau, tinggi

hingga 30 m. Bebas cabang dapat lebih dari setengah tinggi

pohon.

· Pohon angsana

Perakarannya yang baik dan dapat mengikat nitrogen,

mampu membantu memperbaiki kesuburan tanah. Karena

tajuknya yang rindang, angsana kemudian juga populer

sebagai tanaman peneduh dan penghias tepi jalan di

perkotaan, khususnya di Asia Tenggara. Akan tetapi pohon-

pohon angsana yang ditanam di tepi jalan, kebanyakan

berasal dari stek batang yang berakar dangkal, sehingga

mudah tumbang. Lagipula, pohon-pohon peneduh yang

sering mengalami pemangkasan akan menumbuhkan

cabang-cabang baru (trubusan) yang rapuh dan mudah

patah.

· Kesimpulan:

Pohon yang dipilih adalah pohon akasia yang mudah

tumbuh baik dalam kondisi tanah yang kurang mendukung

serta sifat batang yang kuat. Serta lukisan pohonnya yang

bebas cabang sampai setengah tinggi pohon, sehingga

ruang dibawahnya dapat dimaksimalkan pemanfaatannya

yaitu untuk parkir dan beberapa spot pada area baca.

Gambar4.5d. Pohon Angsana Sumber: www.fotosearch.com, 2011

Page 120: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

Vegetasi Pengarah

Digunakan untuk membantu mengarahkan

sirkulasi pada site, baik sirkulasi kendaraan

maupun sirkulasi pejalan kaki.

· Dasar Pertimbangan:

v Analogi pohon

v Kontekstual terhadap lingkungan

· Alternatif

v Pohon palem

Merupakan jenis pohon bertajuk

menarik dan sering digunakan

sebagai tanaman pengarah pada

lansekap.

· Kesimpulan

Vegetasi yang digunakan sebagai

tanaman pengarah pada lansekap

adalah pohon palem karena memiliki

tajuk yang lebih menarik dan

ukurannya tidak mengahabiskan

banyak ruang.

- Vegetasi Ground cover/ tanaman penutup

tanah/ tanaman pelantai

Tanaman pelantai adalah tanaman yang membentuk kesan lantai.

Gambar.4.5e: Pohon Palem Sumber: www.artificialplanta.com, 2011

Gambar 4.5g: Tanaman Pelantai (Rumput, Portulaka,

Kacang hias) Sumber: www.google.com,

2010

Page 121: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

tanaman pelantai dimanfaatkan sebagai pengisi celah diantara hardscape

pada plassa penghubung, area baca outdoor dan taman. Beberapa vegetasi

yang cocok digunakan sebagai tanaman pelantai adalah : rumput, dan

tanaman herba berbunga. Tanaman herba berbunga mempunyai fungsi

ganda, yakni selain untuk menutupi tanah dari curahan air hujan langsung,

tanaman hias bunga ini pun memberikan kesan semarak karena akan

berbunga pada masanya. Portulaka dan kacang hias merupakanjenis

tanaman hias bunga yang sering digunakan sebagai penutup tanah di

taman..

- Vegetasi Perdu

Merupakan vegetasi setinggi manusia.

Tanaman perdu digunakan untuk mengisi

dan menghias lansekap antar bangunan.

Vegetasi yang dipilih adalah pohon

ketapang dan flamboyan karena memiliki

bentuk dan warna yang indah.

- Vegetasi Penghias Taman

Untuk memperindah taman, sekaligus

menambah estetika landscape digunakan

vegetasi penghias taman. Tanaman

penghias tidak hanya diletakkan outdoor

namun juga indoor. Tanaman yang diilih

untuk mengisi taman terutama taman indoor

harus memiliki persyaratan keindahan

untuk dilihat baik warna maupun bentuk

serta aman.

Gambar 4.5h. Tanaman Perdu (Ketapang, Flamboyan) Sumber: www.google.com, 2011

Page 122: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Tanaman lavender adalah tanaman yang

memiliki warna bunga dan bentuk daun

yang indah. Sekaligus tanaman ini dapat

berfungsi sebagai pengusir nyamuk. Karena

manfaat itulah penggunaan lavender dapat

mendukung kenyamanan pengunjung pada

saat beraktivitas di “Perpustakaan

Kabupaten Karanganyar”. Selain itu jenis

tanaman penghias lainnya adalah melati,

mawar dan aster.

- Vegetasi Rambat

Digunakan roof garden. Penggunaan roof

garden digunakan untuk meredam panas

sinar matahari sehingga site tidak terlihat

terlalu panas. Tanaman rambat yang dipilh

adalah daun mendevila, alamanda, dan sirih

gading.

- Berfungsi sebagai tanaman pembatas pada

lansekap yang tidak dibatasi dinding

pemisah. Berdasar analisis pada site, ada

dua tipe pembatas / pagar yang dapat

Gambar 4.5i: Tanaman Penghias (Lavender, Melati, Mawar, Aster)

Sumber: www.google.com, 2011

Page 123: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

digunakan pada “Perpustakaan Kabupaten

Karanganyar”. Yaitu:

v Pagar yang terbentuk dari

peninggian lantai site, dan ditanami

oleh vegetasi sejenis rumput serta

tanaman berbunga untuk estetika.

Perletakan pagar tanaman ini untuk

memperkuat kesan “welcome”

kepada lingkungan dan masyarakat

bahwa banguan “Perpustakaan

Kabupaten Karanganyar” adalah

bangunan public. Selain itu,

peninggian lantai yang tidak terlalu

tinggi tersebut, tidak akan

menghalangi pandangan orang pada

view kedalam bangunan. Sehingga

ekspos bangunan keluar dapat lebih

maksimal.

3. Pencapaian

Terdapat 2 alternatif pencapaian ke dalam site,yaitu melalui

Jl.utama yaitu Jl.Lawu dan Jln. Kampung

kauman.(gambar.),sementara pencapaian yang dibutuhkan berupa

main entrance dan side entrance.

Page 124: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

Tabel 4.5

Perbandingan alternatif pencapaian site

Pertimbangan Alternatif 1 Alternatif 2

Site ekspos *** *

Keberadaan kedatangan

pengunjung

*** **

Kemudahan pencapaian *** **

Berdasarkan perbandingan diatas maka alternatif 1 yang memiliki nilai

lebih,dimanfaatkan sebagai main entrance (ke dua arah) bangunan,sedangkan

alternatif 2 digunakan sebagai side entrance,(gambar)

.

4. Orientasi

Gambar.4.6a. Alternatif pencapaian ke dalam site

Sumber.Konstruksi Pribadi

Jarak pencapaian kedalam site dari perrsimpangan sekitar 8m,hal ini untuk menghindari keramaian dan kebisingan.

Alternatif 1

Alternatif 2

Sumber.Analisa

Dimanfaatkan sebagai SE in out

Dimanfaatkan sebagai ME in out

Gambar.4.6b.peletakan entrance pada site Sumber.Konstruksi Pribadi

Gambar.4.6c.alternatif orientasi pada site Sumber.Konstruksi Pribadi

Page 125: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

Tabel 4.6 Perbandingan Alternatif orientasi site

Pertimbangan Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 4

Nilai ekspos +++ ++ + -

Daya tangkap +++ ++ + -

View +++ ++ +++ +

Berdasarkan potensi alternatif orientasi pada site,maka orientasi yang dapat dimanfaatkan

adalah alternatif 1, 2 dan 3

5. Penzoningan

Dalam menentukan penzoningan,hal yang menjadi pertimbangan dan

acuan antara lain :

- Program dan hubungan ruang secara makro

- Pola pergerakan matahari

- Analisa pergarakan angin

Sumber.Analisa

Arah hadap ke Jl.kampung kauman dimanfaatkan sebagai second orientasi

Arah hadap ke Jl.lingkungan di sebelah selatan dimanfaatkan sebagai orintasi pendukung untuk bangunan

Arah hadap ke Jl.Lawu dimanfaatkan sebagai orientasi utama

Zona servis

Zona publik

Zona privat

Zona semi publik

Zona semi privat

ME out

Parkir Entrance ME in

SE in out

Gambar.4.6e.Penzoningan Sumber.Konstruksi Pribadi

Gambar.4.6d. darah orientasi Sumber.Konstruksi Pribadi

Page 126: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

IV.3. ANALISIS PENDEKATAN PENAMPILAN BANGUNAN

IV.3.1. Analisis Pendekatan Bentuk Massa

Dalam menentukan bentuk massa,pertimbangan utamanya adalah factor

cahaya matahari dan perilakunya,serta pola pergerakan angin yang terjadi

dalam site. Tujuannya agar tercipta bentuk massa yang mampu

mengoptimalakan potensi cahaya matahahri dan angin dengan tetap

meminimalkan damapak negative dari cahaya dan angin.

a. Pendekatan bentuk

Aplikasi hasil zoning site pada masa dasar bangunan.

Setiap zona kegiatan yang ada memiliki kebutuhan ruang yang sesuai dengan

kegunaan dan fungsinya. Sehingga dibutuhkan konfigurasi peletakan jenis

pruangan yang mampu menerima pencahayaan dan penghawaan.

Dari hasil analisa sebelumnya,maka peletakan massa pada bagian tengah site dengan orientasi utama Jl.Lawu dan Jl.Kampung Kauman sebagai second orientasi

Gambar.4.7a.Pendekatan bentuk masa Sumber.Konstruksi Pribadi

Zona servis

Zona penunjang

Zona kegiatan utama

Zona pengelola

Zona kegiatan pelayanan

Page 127: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

Berdasarkan pertimbangan matahari,maka susunan massa terbaik adalah

memanjang sejajar dengan sumbu timur-barat

Zona servis

Zona penunjang Zona kegiatan utama

Zona pengelola Zona pengunjung

Untuk memenuhi kebutuhan penghawaan,massa zone kegiatan utama,pengelola dan servis diputar. Bidang tangkap massa bangunan terhadap angin semakin besar pada sisi-sisi

Massa bangunan yang ditempatkan pada arah datang angin untuk mengoptimalkan penerimaan angin pada bangunan.

Sudut bangunan membagi angin ke sisi-sisi bangunan

Zona servis

Zona penunjang Zona kegiatan utama

Zona pengelola

Zona pengunjung

Zona pelayanan

Page 128: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

b. Pengembangan massa vertical.

IV.3.2. Analisis Pengembangan Elemen Fisik Bangunan

Pengembangan elemen fisik pada bangunan mengacu pada

pertimbangan antara lain :

a. Elemen bangunan dikembangkan agar oenerimaan cahaya matahari

dan angin ke dalam bangunan optimal.

b. Elemen dikembangkan untuk mengontrol cahaya matahari dan angin

agar penerimaannya sesuai dengan kebutuhan.

Unit kegiatan membaca (ruang baca dan ruang koleksi)

Kegiatan servis

Kegiatan pengelola

Exhibition hall dan unit kaferatia serta kegiatan penunjanng lainnya

Unit kegiatan penunjang (serba guna)

Unit kegiatan penerimaan dan pelayanan

Unit pengembangan utama dikembangkan ke atas,pada lantai dasar merupakan staff penerima,sirkulasi dan pelayanan,untuk lantai atas dikembangkan sebagai ruang koleksi dan ruang baca

Kelompok penunjang dikembangkan vertikal ke atas lantai dasar dimanfaatkan sebagai exhibilition ,kefetaria,hospotan,sementara lantai diatasnya dimanfaatkan sebagai aula serbaguna.

Pada area pengelola dikembangkan vertikal untuk menampung segala kegiatan pengelolaan

Gambar. 4.7b.Pengembangan massa vertikal Sumber.Konstruksi pribadi

Page 129: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

IV.3.3. Analisis Pendekatan Fasade Bangunan

Penempatan bukaan angin pada sisi bangunan yang bertekanan tinggi untuk mengoptimalkan penerimaan bangunan terhadap angin

Penempatan bukaan angin pada sisi bangunan yang bertekanan tinggi untuk mengoptimalkan penerimaan bangunan terhadap angin

Kanopi sebagai entrance bangunan

Massa pada bagian atas bangunan berfungsi sebagai bidang perangkap angin cahaya matahari pada bagian atas bangunan Bagian paling atas dari

bangunan dimanfaatkan untuk upper water reservoir

Gambar. 4.8a.Pengembangan elemen bangunan Sumber.Konstruksi pribadi

Massa bangunan hasil dari proses anlisa sebelumnya

Edinburgh University Library

Public libraray sebagai saraba belajar masyarakat namun memiliki alat yang terbuka perwujudannya adalah dengan mudahnya bangunan dicapai dan bentuk yang geometris

Page 130: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

IV.5. ANALISIS PENDEKATAN PENCAHAYAAN dan PENGHAWAAN

· Pengertian Cahaya

Cahaya didefinisikan sebagai bagian dari spektrum elektromagnetik yang

sensitif bagi penglihatan mata kita.

Cahaya adalah radiasi dimana mata kita merasa sensitif secara visual

terhadapnya.

· Persyaratan Pencahayaan

Aturan pencahayaan pada sebuah bangunan mensyaratkan kontrol

pencahayaan yang diatu r dalam 2 cara :

1. Aturan listrik nasional mengharuskan tombol stop kontak di

dekat setiap pintu pada rumah-rumah tinggal,termasuk

rumah pribadi,apartemen,dan bangunan umum. Hal ini

sangat penting untuk eselamatan dan kenyamanan.

2. Peraturan mengenai energi, seperti ASHRAE/IESNA 90.1 (

American Society Of Heating,Refrigerating and Air

Conditioning Engineers/Illuminating Engineering Society

of North America dan beragam peraturan

daerah,mengharuskan tombol saklar pada setiap ruang

bukan tempat tnggal tetapi tidak harus dipasang pada setiap

sisi pintu. Hal ini penting untuk mengingatkan orang agar

memadamkan lampu jika sudah tidak memerlukan lagi.

Dalam banyak kasu s,tombol saklar harus bekerja secara

Gambar. 4.8b.Hasil pendekatan fasade bangunan Sumber.Konstruksi pribadi

Page 131: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

otomatis,seperti dengan sensor gerak. Sensor gerak itu

sendiri mendeteksi kehadiran orang dan secara otomatis

menyalakan lampu,adalah hal mungkin untuk mengantikan

saklar biasa dengan saklar sensor gerak,yang membuat

kontrol pencahayaan lampu tanpa harus

3. dan memastikan pemadaman lampu ketika orang tidak lagi

berada di tempat itu.

IV.5.1. ANALISIS PENCAHAYAAN ALAMI

IV.5.1.1. Pengertian Pencahayaan Alami

Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk pennglihatan

dapat ditempuh secara alami dengan bantuan sinar matahari ataupun secara bautan

dengan bantuan lampu. Kedua system tersebut mempunyai kelebihan dan

kekurangan. Salah satu kelebihan dari system alami adalah penghematan biaya.

Namun untuk mencapai system pencahayaan alami yang baik,diperlukan suatu

rekayasa sehingga cahaya matahari yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal

tanpa menimbulkan efek yang kurang menguntungkan seperti panas dan silau.

Semakin berkurangnya sumber energy dunia menuntut suatu

system penggunaan energy se-efisien mungkin. Dengan pertimbangan tersebut

saat ini banyak ditemukan system yang memanfaatkan energy alternatif seperti

matahari. Pemanfaatan sinar matahari sebagai sumber pencahayaan pada

bangunan perlu diupayakan sebagai upaya penghematan terhadap kelangkaan

sumber energy.

Beberapa hal yang terkait dengan sistem pencahyaan alami dengan

memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energy antara lain :

1. Cahaya Alami

Cahaya alami yang digunakan untuk merancang pencahayaan

alami bangunan meliputi cahaya matahari langsung dan cahaya

pemantulannya. Ketersediaan cahaya alami tersebut di siang hari sebagai

sumber energy anatara lain :

Page 132: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

a. Letak geografis

Letak geografis suatu tempat (terutama jarak terhadap khatulistiwa

atau derajat lintangnya) berpengaruh pada intensitas pencahayaan

matahari. Semakin jauh dari khatulistiwa,maka pola penyinaran matahari

tidak merata sepanjang tahun. Misalnya daerah di belahan bumi utara pada

bulan desember mengalami siang hari yang lebih pendek dari belahan

bumi selatan,karena matahari lebih banyak menyinari bumi selatan.

b. Kondisi langit

Yaitu jumlah atau jenis awan. Langit yang cerah dengan awan

curumus akan menhasilkan difus paling baik untuk pencahayaan

alami ( Clevand Salmon 1994 )

IV.5.1.2. Komponen Pencahayaan Alami

Beberapa komponen berpengaruh pada pencahayaan di siang hari

yaitu :

a. Komponen langit

Komponen langit yang dimaksud adalah cahaya dari langit

yang langsung jatuh ke bidang horizontal di tempat terbuka.

Besarnya komponen langit dipengaruhi oleh ukuran lubang

cahaya,penghalang yang berada diluar bangunan,serta

penghalang yang berupa bagian dari bangunan,seperti pada

gambar di bawah ini

b. Komponen refleksi luar

Refleksi luar adalah cahaya-cahaya yang diperoleh melalui

pantulan dan penghalang yang berada diluar bangunan.

Gambar. 4.9c..Komponen langit jendela dan Skylight Sumber.Evans 1987

Page 133: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

Besarnya komponen refleksi luar dipenngaruhi oleh ukuran

lubang cahaya,ukuran dan jenis penghalang,reflaktabsi cahaya

dari permukaan penghalang,serta posisi titik terhadap bidang

kerja.

c. Komponen refleksi dalam

Komponen refleksi dalam adalah komponen cahaya yang

datang pada suatu titik bidang kerja melalui pantulan-pantulan

permukaan didalam ruangan. Cahaya yang dipantulkkan

tersebut dapat berupa cahaya langsung dari langit,maupun

cahaya yang dipantulkan terlebih dahulu oleh permukaan luar.

Besarnya komponen refleksi dalam dipengaruhi oleh reflaktansi

cahaya dai semua permukaan dalam ruangan,ukuran ruangan

dan lubang cahaya,seperti terlihat pada gambar.dibawah ini:

IV.5.1.3. Aspek Perancangan yang Terpengaruh

Aspek-aspek perancangan yang terpengaruh dalam pemanfaatan

matahari sebagai sumber pencahayaan alami antara lain :

a. Orientasi dan tata massa bangunan

Setiap tempat memiliki letak geografis yang dinotasikan

dengan nilai derajat pada lintang maupun bujur. Letak geografis

berpengaruh pada kaualitas dan kuantitas penyinarannya serta

Gambar 4.9.d. Komponen refleksi luar Sumber.Evans 1987

Gambar 4.9e. Komponen Refleksi dalam Sumber. Evans 1987

Page 134: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

pembanyangannya. Orientasi dan tata massa bangunan

merupakan respon untuk memaksimalkan potensi alaam

(cahaya matahari ) dan miminimalkan efek negative dari panas

dan silau yang mengikutinya.

Orientasi bangunan terhadap sinar matahri yang paling

cocok dan menguntungkan adalah memanjang dari arah barat

ke timur,sehingga cahaya tetap dapat dimanfaatkan tanpa

menimbulkan dampak silau dan panas yang berlebihan.

b. Modul bukaan dan pelindung sinar matahari

Desain bukaan merupakan salah satu hal yang berpengaruh

dalam hal perencanaan / perancangan pencahayaan alami pada

bangunan. Ukuran,posisi,material,dari jendela sangat

berpengeruh terhadap kualitas pencahayaan alami yang

dihasilkan.

1. Ukuran bukaan

Ukuran bukaan merupakan salah satu factor penting

dalam mewujudkan pencahayaan alami dalam suatu

ruang. Hal ini dikarenakan luas sempit bukaan dapat

mempengaruhi kuantitas cahaya alami yang masuk ke

dalam ruang.

2. Posisi bukaan

Gambar4.10a. orientasi terbaik massa bangunan terhadap matahari Sumber. Donald Watson 1992

Gambar.4.10b. pengaruh besaran bukaan terhadap cahaya masuk Sumber. Analisis Software DFcale www.squl.com

Page 135: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

Posisi bukaan pada bidang penerima mempengaruhi

bagaimana cahaya akan didistribusikan ke dalam

ruangan. Bukaan pada posisi rendah mempunyai

keuntungan terhadap bidang tangkap cahaya yang

dipantulkan pada permukaan tanah. Jendela dengan

posisi tengah bidang,banyak dipergunakan untuk

mengkombinasikan view,untuk memasukkan cahaya

dalam ruang, dan merupakan posisi optimal untk

ventilasi. Bukaan (jendela) yang terletak pada posisi

yang tinggi memungkinkan cahaya masuk lebih jauh ke

dalam ruang.

3. Pelindung sinar matahari

Pelindung sinar matahari pada dasarnya berfungsi untuk

mengontrol sinar matahari. Saat ini banyak dijumpai

jenis dan macamnya,seperti tirai

/gordyn,jalusi,cermin,kerai dll yang dapat diatur sesuai

kebutuhan.

c. Pemilihan dan penggunaan material

Glare atau silau merupakan salah satu dampak pemanfaatan

sinar matahari sebagai sumber pancahayaan. Didaerah tropika

basah,sebagian radiasi panas matahari di serap oleh awan, tetapi

cahaya menjadi lebih kuat dengan adanya pembiasan pada

butir-butir air. Pemilihan dan penggunaan material menjadi

salah satu langkah untuk mereduksi efek silau dari sinar

matahari. Table 4.7 berikut adalah nilai-nilai pemantulan

berbagai bahan dan jenis permukaannya:

Table 4.7

Nilai pematulan dan penyerapan beberapa material

Bahan dan kondisi Penyerapan 0% Pemantulan %

Alumunium foil 35-40 65-60

Cat warna kuning 50 50

Cat warna abu-abu muda 70-80 30-20

Cat warna hijau muda 50-60 50-40

Cat warna merah muda 65-75 35-25

Page 136: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

Cat warna hitam 85-95 15-5

Cat warna putih mengkilat 20-30 80-70

Cat warna putih kapus 10-20 90-80

Semen 70-85 30-15

Aspal 85-95 15-5

Beton 60-70 40-30

Genteng merah 60-70 40-25

Tanah 70-85 30-15

Rumput 80 20

Kayu 85 15

Marmer 40-50 60-50

Pasir 70-90 20-10

Air 90-95 10-5

Bata merah 60-75 40-25

Sumber. G. Lippsmeier,1994

d. Strategi Pemanfaatan Sinar Matahari Sebagai Sumber

Pencahayaan. Pemanfaatan sinar matahari pada suatu

bangunan,bukan berarti memasukkan sebanyak-banyaknya

cahaya kedalam bangunan. Terhadap beberapa strategi untuk

mendapatkan pencahyaan yang baik pada bangunan

(Evans,1987) antara lain:

a) Hindari sinar matahari langsung pada bidang kerja

b) Sinar matahri langsung dapat digunakan pada area diluar

bidang kerja

c) Pantulkan sinar matahari dengan bidang pemantul(gambar

4.10c.)

Gambar.4.10c. sinar matahari dipantulkan bidang pemantul

Sumber. Evans,1987.

Page 137: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

d) Letakkan sumber cahaya pada bagian atas dan pantulkan ke

bagian bawah,seperti pada gambar 4.10d.berikut:

e) Gunakan filter untuk mengontrol sinar matahari

(gambar.4.10e.)

f) Kombinasi dengan system pada bangunan

IV.5.1.4. Kealamian Pencahayaan Alami

Cahaya alami masuk melalui jendela dapat berasal dari beberapa

sumber yaitu sinar matahari langsung,langit cerah,awan atau pentulan

permukaan bawah dan bangunan sekitar.

Distribusi terang cahaya langit yang mendung,biasanya tiga kali

lebih besar pada zenithnya disbanding pada horizonnya). walaupun

iluminasi dari hari mendung cukup rendahg (500 – 2000

Gambar.4.10d Sinar matahari dipantulkan bidang pemantul Sumber. Evans,1987.

Gambar.4.10e .Filter pengontrol sinar matahari Sumber. Evans,1987.

Gambar.4.10f. Kombinasi system pencahayaan Sumber. Evans,1987.

Page 138: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

footcadle),masih tetap 10-15 kali lebih besar dari yang diperlukan di

ruang dalam.

Cahaya alami terdiri dari 2 komponen yaitu skylight dan sinar

matahari langsung. Cahaya dari langit biru tersebar dan tingkat

terangnya rendah,sementara sinar matahari langsung sangat langsung

dan sangat terang. Karena ada potensi rasio terang dan kelebihan

panas,kadang-kadang diasumsikan bahwa sinar matahari langsung harus

dihindari dalam bangunan. Kadang dipercaya bahwa sinar matahari

langsung hanya layak digunakan untuk pemanasan dengan sinar

matahari.

IV.5.1.5. Keuntungan cahaya alami

Secara ekonomis ketersediaan cahaya tidak terbatas dan lebih

efisien dan tanpa biaya. Masalah ini dapat diselesaikan dengann karakter

desain yang dibutuhkan,tergantung iluminasi yang pada setiap letak tata

titik geografis selalu berbeda-beda. Metode yang baik untuk

mengurangi efek sinar matahari langsung dengan mewakili kaca yang

mampu dapat menyerap sinar ultraviolet.

Kombinasi anatara cahaya dan bayangan yang dihasilkan dapat

membedakan anatara din dinding dan plafon menjadi suatu dasar

pertimbangan untuk kejelasan desain fasade yang dihasilkan. Secara

kwantitas cahaya matahari lebih menguntungkan ruangan karena cahaya

yang diterma bida maksimal.

IV.5.1.6. Kerugian cahaya alami

Akibat dari sinar matahri yang terus menerus masuk dapat merusak

koleksi perpustakaan dan juga radiasi yang ditimbulkan dapat merusak

struktur warna benda yang lama kelamaan terlihat kusam. Jangka waktu

yang ada hanya sebatas pada siang hari saja maka pada malam hari

digunakan cahaya buatan. Perubahan intensitas cahaya dapat

menganggu si pembaca juga perbedaaan intensitas cahaya disetiap ruang

yang berbeda diperlukan biaya struktur khusus yang mampu meredam

iluminasi cahaya tersebut.

Page 139: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

IV.5.1.7. Konsep desain

a. Tanpa pantulan

Sumbernya langsung menuju target tanpa penghalang yang dapat

menerangi obyek secara maksimal.

b. Dengan pematulan

Cahaya yang datang dipantulkan dahulu sebelim menuju obyek

pada penghalang atau lantai dan menjadikannya penerangan

tidak maksimal.

c. Elemen peneduh

Sun shanding diperlukan terutama pada jendela-jendela kaca di

bagian timur dan bagian barat bangunan dimana menghadap

kearah matahari secara langsung. Dan sebaiknya setiap bukaan

sebagai jalan masuk cahaya yang ada dilengkapi dengan

pelindung menginngat pertimbangan bila langit tertututp awan

maka seluruh bidang langit merupakan sumber cahaya. Dan pada

prinsipnya jenis elemen peneduh dapat dibagi menjadi tiga yaitu

:elemen peneduh vertical,elemen peneduh horizontal,dan elemen

peneduh kombinasi aantara keduanya.

d. Warna pada bangunan

Warna terbukti sangat berpengaruh terhadap psikologi manusia

seperti kesan ringan,dingin,pasif,berat,mulia,setia,aktif,atau

hangat. Sebagai contoh warna putih merupakan warna

suci,bersih dan keadaan teretur yang mutlak. Ada warna terang

dan ada warna gelap dimana setiap warnanya memberikan efek

psikologis tertentu.

Sehubungan dengan sifat warna sebagai elemen penyaring maka

warna warna dapat dikelompokan berdasarkan kecerahan nilai

permukaan (pemantulan) yang berkisar anatara 0% (warna hitam

absolute) sampai 100% (putih)

e. Jendela atap

Skylight digunakan untukpengaturan sinar matahari yang masuk

ke dalam ruangan. Untuk atap yang menghadap utara cahaya

dapat masuk secar tidak langsung akan menimbulkan

kesejukan,dan juga pada bagian selatan cahaaya yang diterima

Page 140: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

lebih terang yang meruapakan faktor tetap akan memberikan

model efek yang kuat. Sedangkan pada bagian timur dan bagian

barat sinar langsung masuk kedalam ruangan yang dapat

menyulitkan system desain kenyamanan penggunaanya

IV.5.1.8. Kebutuhan Pencahayaan Terhadap Manusia

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia memerlukan cahaya

untuk kebutuhan visualnya. Begitu pula kegiatan yang dilakukan oleh

pengelola perpustakaan maupun kegiatan yang dilakukan oleh

pengunjung. Kebutuhan cahaya bergantung kepada jenis kegiatan yang

diwadahi dalam suatu ruang. Table 4.8 berikut adalah stancar iluminasi

atau kuat terang cahaya berdasarkan peruangannya.

Tabel 4.8

Kebutuhan pencahayaan (iluminasi) untuk beberapa ruangan

Jenis ruang Iluminasi (LUX)

Koridor 30-50

Selasar 100

Dapur,kamar mandi 200

Perkantoran umum 300 atau lebih

Ruang gambar 500

Ruang siding 200

Ruang belajar 200-300

Papan tulis 500

Function room 300 atau lebih

Kantin 200

Foyer 200

Auditorium 100-200

Panggung Sampai 500

Ruang pameran 200

Perpustakaan 200

Meja baca 300

Almari buku 100

Sumber : G.Triwulandari,2002 dalam Hadinoto Kusudiarso,1977

Page 141: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

Dari tabel diatas,maka secara umum perpustakaan membutuhkan

cahaya yang cukup untuk digunakan. Cahaya dapat diperoleh secara buatan

dengan lampu atau secara alami dengan memanfaatkan cahaya matahari.

1. Pengaruh Temperatur dan Kelembaban Pada Tubuh Manusia

Pada dasarnya prinsip kesegaran ruangan ataupun pendinginan

untuk mencapai kenyamanan,berpedoman pada zone dimana rata-rata

tubuh manusia akam merasa nyaman (thermal comfort),dimana zone

tersebut berkisar antara 24-28 C sampai 28,28 C dengan temperature

bulanan sekitar 24-32 C. suhu diluar thermal comfort lebih memungkinkan

manusia karena marasa kedinginan atau kepanasan.

Tubuh manusia memiliki kemampuan untuk menyesuaiakan diri

terhadap lingkungannya. Dalam lingkungan yang dingin,saluran darah

akan mengerut untuk mengurangi panas yang diakibatkan oleh radiasi dari

kulit. Oleh karena itu,permukaan kulit akan menjadi lebih dingin.

Sebaliknya,dalam lingkungan yang panas saluran darah akan mengerut

untuk mengembang sehingga radiasi dari kulit akan bertambah besar.

Selanjutnya dalam lingkungan yang lebih panas,tubuh akan berkeringat

dan proses penguappan keringat akan mendinginkan kulit. Sudah diketahui

pula bahwa tubuh manusia sanggup mempertahankan temperature tubuh

konstan dalam berbagai keadaaan,meski terbatas. (Triwulandari dalam

Wiranto arismunanadar)

Dengan keadaan diatas,maka manusia perlu berada pada zone

thermal comfort pada saat melakukan aktivitas. Kegiatan membaca

sebagai kegiatan pokok pengunjung perpustakaan dapat dilakukan dengan

nyaman jika kondisi tubuh manusia bearada dalam thermal yang comfort.

2. Kebutuhan terhadap materi perpustakaan

Dari pengertian,senua jenis, dan fungsi perpustakaan yang

ada,berhubungan dengan bahan koleksi berupa buku dan data-data. Secara

umum buku dan data adalah berbahan kertas dimana bahan kertas sangat

sensitif terhadap kelembaban. Perbedaaan kelembaban yang ekstrim dapat

menyebabkan rusaknya kertas serta terjadinya kerutan-kerutan pada setiap

lembarnya apalagi bila didukung oleh temperature yang tinggi. Maka

selain baik untuk bahan pustaka,temperature dan kelembaban yang Factor-

Page 142: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

faktor yang menyebabkan perlunya pengkondisian temperature dan

kelembaban bagi benda-benda pustaka anatara lain :

1) Meski ada buku-buku diproduksi dengan kertas kimiawi

yang memiliki tingkat keasaman netral,sebagian besar

buku-buku baru menggunakan kertas dengan kualitas yang

berbeda,yaitu dengan tingkat keasaman yeng lebih tinggi.

Hal ini akan membuat kertas menjadi lemah bila zat-zat

asam pada kertas bereaksi dengan udara.

2) Faktor kedua adalah penggunaan serat alami untuk bahan

kertas yang kurang tahan terhadap panas dan radiasi

terhadap matahari.

3) Berdasarkan sifat-sifat kertas diatas,maka ruangan

penyimpanan bahan pustaka perlu dikondisikan agar bahan

pustaka lebih tahan lama. Berdasarkan standart temperature

yang dianjurkan untuk ruangan penyimpanan bahan pustaka

berkisar antara 20-24°C.

4) Kelembaban juga menjadi factor utama yang

mempengaruhi bahan pustaka. Jika kelembaban terlalu

tinggi dapat mempengaruhi derajat keasaman kimiawi

kertas. Sedangkan jika terlalu rendah maka kertas akan

menjadi sangat kering dan rapuh. Kelebaban standart untuk

buku-buku dengan bahan kertas seperti hvs dan sejenisnya

adalah berkisar antara 40-50 % sedangakan bila tercover

maka sekitar 45-55%.sesuai akam membuat koleksi

perpustakaan akan lebih awet.

IV.5.1.9. Kesimpulan

Pencahayaan alami :

1. Cahaya alami secara ekonomis ketersediaan tidak terbatas dan selalu ada

dan lebih efisien tanpa biaya

2. Pencahayaan alami sangat diperlukan sekali sebagai alasan psikologi dan

estetika,tetapi masalahnya pada kontrol dan hal ini dapat divariaskan untuk

merncanakan sistem cahaya alami sesuai kebutuhan penggunaan yanng

berbeda di peprustakaan.

Page 143: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

3. Kerugian yanng diakibatkan sinar mathari secara terus-terusan dapat

merusak koleksi dan radiasi yang ditimbulkan dapat merusak struktur

warna yang kelamaan menjadi kusam. Perubahan intensitas cahaya juga

sangat mengganggu pembaca yang dapat menyilaukan akibat pergeakan

sinar matahari.

4. Pemantulan cahaya sinar matahari dpat dihalangi dengan elemen2

penghalang yang melewati jendela seperti konsol dan elemen peneduh

(vegetasi )terutama sinar yag datang dari arah timur dan barat yannng

menjadikan penerangan obyrk tidak maksimal.

5. Warna pada bangunan memberikan kesan psikologis pembaca yang

ringan,berat,dingin,pasif aktif dan hangat.

IV.5.2. PENCAHAYAAN BUATAN

IV.5.2.1. Intensitas Pencahayaan Buatan

Standart-standart intensitas yang menjadi dasar kekuatan cahaya bautan

dan intensitas ini diungkapkan pada sebuah intensitas yaitu LUX atau lumens/m2.

Satuan ini dikenal di Amerika sebagai dasar ukuran pencahayaan.

Pustakawan semestisnya membatasi pengamatan para pengunjung pada

tingkat-tingkat tertentu secara langsung dan ini direkomendasikan oleh

Iluminating Enggineering Soceity (IES). Jika seorang pustakawan menentukan

penggunaan sebuah pencahayaan pada tempat yang privasi dengan membaca

tegak lurus terhadap lantai yang tingginya 85 cm yang diatas normal. Maka

seharusnya ada cahaya yang berasal dari sebuah sumber pengurangan-

pengurangan pada kejauhan dan sinar diatas permukaan berubah-ubah sebagai

kosinus dari sudut dimana untuk menjangkau permukaan dan mengetahui

kekuatan sinar dari permukaan yang tidak banyak membantu keterangannya

tersebut.

Tabel 4.9: Rekomendasi Intensitas Pencahayaan

Sumber. Godfrey Thompson,1974

Jenis peruangan Recomendasi cahaya (LUX) Batas kilauan index

Ruang baca (Koran dan

majalah)

200 19

Page 144: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

Meja baca (referensi) 400 19

Catalog (referensi) 600 16

600 19

Rak buku 100 -

Ruang penyortiran catalog

dan reparansi buku

400 22

Ruang jilid 600 22

Tabel 4.10.: kebutuhan pencahayaan (illuminasi) untuk beberapa jenis

penerangan.

Sumber : standart penerangan buatan didalam gedung –gedung

Jenis peruangan Iluminasi (lux) Keterangan

Staircase koridor 30-50

Selasar 100 Warna cahaya sedang atau hangat

Jalan mobil 10

Dapur,kamar mandi 100

Perkantoran 300 atau lebih Warna cahaya sedang

Ruang seminar 200

Ruang baca 200-300 Warna cahaya sedang atau hangat

Restoran 100 atau kurang Warna cahay hangat

Function room 300 atau lebih

Kantin 200

Hall 300 Warna cahaya sedang atau hangat

Panggung Sampai 500

Ruang pameran 200

Perpustakaan 200 Warna sejuk atau sedang atau hangat

Meja baca 300

Almari buku 50

Ruang koleksi 200

Ruang audio visual 300 atau lebih

Rekomendasi ini tentunya sangat umum dan tidak seharusnya di

pergunakan secara kritis untuk variasi cahaya pada ruang baca diatas meja hanya

digunakan dalam khusus dan juga perlu diperhatikan keperluan pada ruang-ruang

anak-anak dan dewasa. Perlu di ingat bahwa kegiatan tersebut menerangkan

keutamaan intensitas ketika lampu digunakan.

Page 145: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

Kenaikan secara terus menerus tingkat cahaya di perpustakaan ini adalah

bukti yang kuat dari penglihatan mata manusia tidak berubah di beberapa dekade

ini,dan saat ini pandangan penglihatan pemnaca akan legang bila keadaan yang

tidak mendukung. Kita mencoba untuk melupakan bahwa membaca tulisan diatas

kertas putih adalah tidak sulit untuk membacanya,mata tidak akan rusak dengan

cahaya yang kurang baik tetapi untuk mencari informasi jauh lebih efisien.

IV.5.2.1.1. Contras

Kepenatan mata biasanya disebabkan oleh kilauan cahaya yang berlebihan.

Gambar yang romantis pada ruangan yang gelap untuk pembaca merupakan

situasi yang tidak sehat,tetapi memiliki arti ruang yang berbeda. Penelitian yang

luas terhadap pencahayaan yang baik untuk sebuah kenyamanan pembaca cahaya

seharusnya terus menerus masuk menerangi di sekeliling meja dan tepat diatas

meja. Sebuah rasio pada sinar yang jauh ke buku kita kira-kira 3:1 antar

halaman,sedangkan sinar yang jatuh ke atas meja kira-kira 5:1. Ketika halaman

buku berwarna putih,sedangkan untuk cahaya meja seharusnya tidak berwarna

terlalu gelap agar cahaya yang dipantulkan tidak terlalu menyilaukan.

Mata manusia merespon secara langsung untuk merubah dari kemampuannya

sendiri dan banyak bergantung pada tingkat adaptasi. Tingkat ini membuat mata menjadi

berubah beberapa menit dari keberadaan cahaya. Peningkatan dari 20 lux ke 30 lux akan

menghasilkan cahaya yang sama sebagai peningkatan dari 100 lux ke 150 lux.

Gambar.4.11a. Pola sorotan menyebar Sumber. M.David Egan,1981

Gambar.4.11b, Jenis-jenis lampu

Sumber. www.google.com

Page 146: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

Menurut penelitian Brock Arms : suatu kelompok pembaca buku telah

mencoba untuk membaca pada 323 lux,kelompok lain dengan 538 lux dan 753

lux. Pada 30 menit akhir dari tugas yang sulit,tiga kelompok tersebut mempunyai

kemajuan tingkat yang lebih baik dari cahaya. Tiap individu dalam percobaan

diminta untuk menilai yang dia dapati dari penerangan yang paling nyaman untuk

membaca.

IV.5.2.1.2. Glare ( cahaya yang menyilaukan)

Ini tergantung dari bermacam-macam factor,ketajaman cahaya berasal dari

sumber itu sendiri oleh bayangan,posisi dan jarak dari sumbernya dan jumlah dari

masing-masing. Ini merupakan ada masalah dari cahaya yang menyilauakan di

tempat yang terbuka. Karena dari pendapat orang paling banyak “Black wll”

menunjukan bahwa sudut dimana sumber cahaya kelihatan sungguh menyilaukan

dan ii harus mempuunyai solusi terbaik untuk menyelesaiakannya. Ketika cahaya

didapat sama luasnya dengan pancarannya maka pemasangan lampu yang terbaik

memberi kriteria yang jelas jarak penglihatan kurang lebih 1-4 level cahaya yang

dibutuhkan denngan pemaikaian cahaya lampu yang terbentuk.

Karakter

lampu

Lampu

pijar

tungsten

Lampu

tungsten

halogen

Lampu

mercury

tek,tinggi

Lampu

mercury

halide

Lampu

sodium

tek.rendah

Lampu

sodium

tek.tinggi

Efisiensi

(Lumen per

watt)

8-18 17-22 35-55 65-85 120-175 75-95

Jumlah

Jam menyala 1000 2000 7500 6000 6000 6000

Colour

Rendering

Baik baik sedang sedang Jelek sedang

Colour

Appearance

Hangat hangat sedang sedang - hangat

Tabel.4.11 Jenis lampu dan karakternya Sumber. British standart institution.1973

Page 147: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

Pergerakan yang paling nyata dari sumber cahaya yang menyilaukan

dengan secara langsung mencari sumber cahaya yang menurun. Pembuatan

cahaya dari pemancaran yang lurus ini akan menjadikan suatu hal yang tidak

berguna dalam menerangi permukaan yang vertikal pada padrz rak-rak buku.

Bayangan yang mengelilingi sinar lampu pijar pada umumnya digunakan untuk

mengontrol cahaya yang menyilaukan,tetapi akan ada kerugian akibat dari

terbatasnya desain tuang dari efisiensinya.

IV.5.2.1.3 Biaya ( Cost)

Untuk memudahkan efisiensi penerangan cahaya yang mahal,tidak hanya

dalam biaya listrik tetapi juga dalam pengaturan perabotan. Tagihan dan ongkos.

Misalnya cahaya lampu dapat dihitung 10% dari biaya pembuatan bangunan dan

25% dari ongkos biaya,ini sangat harus diperhatikan. Ketetapan dalam memasang

sebuah lampu dihitung dengan satuan per watt. Kegunaan ventilasi dapat juga

mengurangi beban listrik dan yang perlu juga diperhatikan adalah pemilihan jenis

bola lampu yang mempunyai intensitas tinngi dengan biaya yang murah dan

efisien.

IV.5.2.1.4. Warna

Warna dari cahaya sangat mempengaruhi lingkungannya,tetapi tidak

mempunyai akibat terhadap pandangan mata. Warna cahaya tidak dijelaskan lebih

mendetail dalam ilmu pengetahuan tetapi ini benar-benar subyektif dalam

kehidupan manusia. Padangan manusia terhadap warnna dapat dirasakan dengan

kesan yang diterima berupa panas dan dingin maka dari itu tidak ada jawaban

dengan sendirinya. Tempat yang cerah dapt terlihat panas disetiap ruangan

berwarna putih dan dingin jika berwarna redup.

Gambar.4.12a. Tipe Glare Sumber. M.David Egan 1961

Page 148: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

IV.5.3. System pencahayaan buatan

Berdasarkan lokasinya dikenal tiga system pencahayaan.yaitu :

1. System pencahayaan merata

System pencahayan merata ini memberikan illuminasi yang bersebar

cukup seragam diseluruh ruangan. Dengan demikian tercipta kondiei

visual yang merata utntuk seluruh ruangan. System pencahayaan seperti

ini cocok bagi ruangan yang tidak mewadahi tugas-tugas visual yang

khusus. Pada system pencahayaan ,merata ini sejumlah lampi(armature)

ditempatkan secara teratur di langit-langit.

2. System pencahayaan terarah

Pada system pencahayaan terarah perolehan cahaya hanya dari jurusa-

jurusan tertentu. System ini cocok untuk penonjolan suatu obyek,untuk

menciptakan bayangan agar bent7uk dan susunan menjadi lebih tegas,atau

untuk menyoroti permukaan tertentu yang kemudian dipantulkan menjadi

cahaya sekunder. System pencahayaan terarah dicapai dengan memakai

lampu pelepasan listrik yang reflektornya doiarahkan,ataupun memakai

spotlight.

3. System pencahayaan setempat

Pada system penerangan setempat cahaya dikonsentrasikan pada tempat-

tempat pelaksanaan tugas-tugas visual. System pencahayaan setempat

dipakai dengan memakai sumber cahaya dilangit-langit yang sempit

berkasnya(localized lighting),atau dengan memasang sumber cahaya

tersebut langsung dekat tempat pelaksanaan tugas visual (local lighting).

Tabel 4.12.: system penerangan berdasarkan pancaran flux cahaya

Sumber : fisika bangunan

System penerangan Arah langsung ke biadang kerja

Dirrect lighting 90-100%

Semi dirrect lighting 60-90%

General diffuse lighting 40-60%

Semi-dirrect lighting 10-40%

Inderrect lighting 0-10%

Page 149: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

Penyebaran cahaya dari suatu sumber cahaya bergantung pada konstruksi

sumber cahaya itu sendiri dan pada konstruksi armature yang digunakan.

Konstruksi armature tersebut antara lain ditentukan oleh:

a. Cara pemasanganya pada dinding atau langit-langit

b. Perlindungan sumber cahayanya

c. Penyesuaian bentukannya dengan lingkungan

d. Penyebaran cahayanya

Sebagian besar cahaya yang ditangkap oleh mata tidak datang langsung

dari sumber cahayanya,tetapi setelah dipantulkan oleh lingkungan. Karena

besarnya kuat pencahayaan (illuminasi) pada sumber-sumber cahaaya

moder,cahaya langsung dari sumbernya biasanya akan menimbulkan efek silau.

Factor-faktor yang menyebabkan kesilauan antara lain:

a. Luminasi dari sumber cahaya

b. Luminasi dari cahaya latar

c. Ukuran dari sumber cahaya

d. Posisi sumber cahaya dalam ruang pandangan

IV.5.2.2. Kelebihan dan kekurangan cahaya buatan

a. Kelebihannya

· Lebih fleksibel maksudnya melakukann desain atau redesain

interior secara berkala. Memudahkan utilitas

bangunan,mengeliminir perbedaan kedudukan ruang.

· Mempunyai banyak pilihan baik pada warna,intensitas distribusi

dan waktu penggunaanya.

· Mudah dikendalika oleh orang perorangan atau kelompok.

b. Kekurangannya

· Lebih banyak biaya dibandingkan cahaya alami

· Perawatan dan perlengkapann lebih rumit dan mempunyai keahlian

khusus.

Page 150: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

· Warna yang dihasilkan dapat membiaskan presepsi terhadap

keadaan sesungguhnya.

“kerja sebagai permukaan sebagai perisai lampu yang berguna menyebarkan

cahaya sekaligus mengurangi efek silau terhadap mata manusia. Permukaan

bingkai dibuat arah vertikal berupa kisi-kisi dimana permukaan kisi-kisi ada yang

tegak lurus dan melengkung seperti parabola. M.David Egan.

IV.5.2.3. Pantulan cahaya dan penyabarannya

“factor yang mempengaruhi kualitas cahaya buatan adalah reflektor yang

mempunyai sifat dan dipengaruhi kuat pendar cahaya,karakter material bidang

pantul “. M.David Ega.

Gambar.4.12b. Perisai Lampu Sumber. M.David Egan 1961

Gambar.4.12c.Penyebaran cahaya dengan menggunakan bingkai dan lensa Sumber. M.David Egan 1981

Gambar 4.12d.Cahaya menyebar disekeliling meja. Sumber. M.David Egan 1981

Page 151: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

IV.5.2.4. Kesan cahaya buatan pada lingkungan

Cahaya dapat digunakan untuk menciptakan kesan tertentu pada lingkungan.

Beberapa cara sederhana adalah sebagai berikut :

a. Kesan luas ruangan dapat dicapai dengan membuat intensitas penerangan

dinding lebih tinggi dari pencahayaan umum ruangan

b. Kesan jelas dapat dicapai dengan cahaya putih merata berintensitas

tinggi,sumber cahaya terlihat (misalnya digabung di langit-langit),dinding

berwarna terang,dan tidak berpola

c. Kesan dapat dicapai dengan menghindari kesialauan. Sumber cahaya

disembunyikan,redup,warna lembut,dan langit agak gelap

d. Kesan ruang pribadi (private space) dapat dicapai dnngann meredupkan

cahaya umum diruang bersangkutan seraya menambah terang di lokasi

tertentu

e. Kesan terlalu formal(kaku),menonton,dan membosankan dapat dikurangi

dengan pencahayaan yang beragam/bervariasi

f. Kesan tertekan dapat timbul diruang yang terlalu redup,berwarna gelap

seperti coklat tua dan hitam

g. Kesan menggairahkan dicapai dengan peneranngan yang berubah-

ubah,bahkan berkelap-kelip dengan berwarna bergairah.

h. Kesan membingungkan dapat erjadi bila penerangan tidak seragam

i. Kesan efek gua dapat terjadi bila kontras antara peneranngan meja dengan

ruang gelap di sekitarnya terlalu tinggi

j. Kesan lorong gellap terjadi bila ruang dalam terang dan ruangn luar gelap

seingga lampu akan terpantul pada kaca yang gelap.

IV.5.2.5. Konsep Model Desain Pencahayaan Buatan

Page 152: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

IV.5.2.7. Studi Kasus Pencahayaan Buatan

Pada gambar 1 seperti ruang pamer yang menunjukan obyek pamer lampu

disorotkan ke benda tersebut dengan intensitas tertentu agar obyak ditampilkan

lebih dominan. Kesan yang diterima bahwa benda lebih eksklusif dengan

background elemen yang dapat memantulkan cahaya bendanya dan sisi lain ruang

terlihat gelap yang dapat membedakan area pamer dan yang bukan. Sedangkan

pada gambar 2 sinar lampu disorotkan kelantai berharap cahaya dapat disebarkan

ke seluruh ruangan yang memiliki intensitas lebih tinggi dari pada lampu yang

disorotkan ke obyek gambar yang intensitasnya sedikit lebih rendah. Ruangan ini

terlihat lebuh reduo yang ditunjukan agar ruangan lebih lembut dan akrab

Gambar.4.13a Konsep desain Sumber. Edward T.Whide

Gambar 4.14b.Galery in Boston Sumber. Peter Tregenza & David Ice

Gambar4.14a.High Museum of art in Atlanta

Sumber. Jonathan Glancey

Gambar.4.14d. Staatsgalerie in Stuttgart Sumber. Peter Tregenza & David Loe

Gambar.4.14c. Country Court in Solvesborg Sumber. Peter Tregenza & David Loe

Page 153: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

Pada gambar kiri pintu masuk ke ruang perpustakaan dengan jelas

diterangi oleh lampu yang intensitasnya lebih tinggi,dimaksudkan agar

pengunjung dengan jelas dapat mencari atau mengarahkan keruang perpustakaan

pencahayaan pada entrance dapat dikombinasikan dengan cahaya alami agar dapat

membantu efisiensi cahaya buatan. Kombinasi pencahayaan tidak hanya pada

sirkulasi masuk ruang pamer yang dapat digunakan juga,hanya saja bukaan untuk

sinar matahari tidak secara langsung dipantulkan ke obyek hanya dibiaskan

melalui elemen lantai,seperti pada gambar kanan. Untuk pencahayaan buatan sinar

lampu yang menuju ke obyek dihalangi dengan fitler transparan agar sinar yang

jatuh akan menyebar rata pada permukaan obyek dikarenakan jumlah obyek yang

lebih dari satu dan intensitas sinar lebih rendah. Hal ini juga dipengaruhi target

kwalitas ruang yang ingin dicapai terkesan lebih teduh dan dingin.

IV.5.2.8. Kesimpulan Pencahayaan Buatan

1. Intensitas cahaya sangat dipengaruhi oleh fungsi ruang yang digunakan

seperti ruang-ruang peminjaman dan pengembalian,lobby memiliki

intensitas cahaya yang lebih tinggi agar seluruh ruang dapat disinari. Lain

halnya dengan ruang baca hanya obyek baca saja yang disinari dengan

intensitas tertentu agar pantulan sinar dari buku dan meja tidak

menyilaukan mata.

2. Kepenatan mata biasanya disebabkan oleh kilauan cahaya,mata manusia

merespon secara langsung untuk merubah dari kemampuannya sendiri

adan banyak bergantung pada tingkat adaptasi

3. Cahaya yang menyilaukan memiliki beberapa factor yaitu ketajaman

cahaya berasal dari sumber itu sendiri aleh bayangan,posisi dan jarak dari

sumbernya dan jumlah dari pandangan masing-masing.

4. Warna cahaya sangat mempengaruhi lingkungannya,tetapi tidak

mempunyai akibat terhadap pandangan mata. Pandangan mata manusia

terhadap warna dapat dirasakan dengan kesan yang diterima berupa panas

dan dingin maka dari itu tidak ada jawaban dengan sendirinya.

5. Factor yang mempengaruhi kualitas cahaya buatan tergantung reflektor

yang mempunyai sifat dan dipengaruhi kuat penyebaran cahaya karakter

material bidang pantul dan luas bidang pantul.

Page 154: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

IV.5.3. PENGHAWAAN ALAMI

Penghawaan alami atau ventilasi alami adalah pergantian udara secara

alami (tidak melibatkan peralatan mekanis,seperti mesin penyejuk,uadara yang

dikenal dengan air conditioner atau AC). Ventilasi dibutuhkan agar udara didalam

ruangan tetap sehat dan nyaman. Ventilasi alami menawarkan ventilasi yang

sehat,nyaman,dan tanpa energy tambahan.

IV.5.3.1. Prinsip-prinsip Dasat Aliran Udara

a. Alasn mengapa udara bisa mengalir

Uadara akan mengalir baik karena arus konveksi yang natural,yang

disebabkan oleh adanya perbedaaan suhu atau juga karena adanya

perbedaan tekanannya.

b. Tipe-tipe aliran udara

Ada 4 tipe dasar aliran udaara : berdiri atas arus

berlapis(laminar),terpisah(separate),bergolak(turbulent),dan

berputas(eddy).

Aliran udara akan berubah dari lapisan-lapisan (laminar) ke arus

ynag bergolak bila ia tersudut dengan obstruksi yang tajam,seperti

halnya bangunan-bangunan.arus berpusar merupakan aliran udara

memutar yang dipengaruhi oleh aliran udara berlapis atau

bergolak.

c. Kelembaban

Karena udara mempunyai beberapa massa,pergerakannya akan

cenderung berada dijalur yang lurus. Ketika dipaksa untuk

mengubah arah alirannya,arus-arus dari udara tersebut akan

mengikuti bentuk kurva dan tidak pernah membentuk sudut yang

benar.

Gambar.4.15a.Tipe aliran udara Sumber:Healthy,cooling,lighting

Page 155: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

d. Konservasi udara

Karena udara tidak diciptakan mauoun dirusak pada tapak

bangunan,udara yang sedang mendekati suatu bangunan harus

setara dengan udara yang keluar dari bangunan itu.

e. Area dengan tekanan udara yang tinggi dan rendah

Ketika angin menghantam bagian dari mana arah angin bertiup

dari suatau bangunan,ia akan memadatkan dan menciptakan

tekanan positif (+). Pada saat yang sama udara akan terhisap dari

sisi yang terhindar dari angin,sehingga menciptakan tekanan

negative (-).

f. Efek cerobong asap

Efek cerobong asap akan bisa membuang udara dari bangunan

melalui aksi konveksi yang alami. Efek cerobong asap ini akan

membuang udara meskipun terhadap perbedaan suhu ruang dalam

anatara 2 lubang yang sama.

IV.5.3.2. Aliran Udara Melalui Bangunan

Factor-faktor yang menentukan pola aliran udara yang melewati suatu

bangunan adalah sebagai berikut:

a. Kondisi tapak

Bangunan,tembok,atau vegetasi yang berbatasan dengan tapak akan

memberikan pengaruh yang besar pada aliran udara yang melewati suhu

bangunan.

b. Orientasi jendela dan arah angin

Angin akan bekerja dengan baik pada orientasi timur-barat angin berada

pada timur barat,biasanya orientasi matahari merupakan prioritas karena

angin bisa diubah arahnya dengan lebih mudah dibangdingkan arah

matahari.

Gambar. 4.15b. Aliran udara disekitar bangunan Sumber:Healthy,cooling,lighting

Page 156: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

c. Lokasi jendela

Ventilasi silang sangat efektif karena udara mengalir dari tekanan positif

yang kuat ke area dengan tekanan negative pada dinding di depannya.

d. Sirip dinding

Sirip dinding( fin walls) dapat meningkatkan ventilasi melalui jendela

yang terpasang pada sisi sama sebuah bangunan dengan cara mengubah

distribusi tekanannya. Sirip dinding akan bekerja dengan sanngat baik

untuk angin yang datang dengan sudut 45°.

e. Overhang horizontal dan aliran udara

Overhang horizontal yang terletak langsung diatas jendela akan

menyebabkan arus udara menangis ke bagian plafon karena overhang yang

solid akan mencegah tekanan positif yang berada di atasnya dari proses

penyeimbangan tekanan positif di bawah jendela.

f. Ukuran dan lokasi inlet outlet

Ukuran lubang inlet yang lebih kecil daripada lubang outlet akan

memaksimalkan kecepatan arus udara ruang dalam,dimana kecepatan

tersebut mempunyai efek terbesar pada teknik yang nyaman. Lokasi inlet

dan outlet sebaiknya pada ketinggian yang berbeda sehingga ketidak

seimbangan tekanan selalu muncul dan arus udara dapat terus mengalir.

Gambar. 4.16a.Dinding dan Vegetasi untuk mengubah arah aliran udara

Sumber:Healthy,cooling,lighting

Gambar. 4.16c.Inlet dan Outlet Mempunyai ukuran yang sama Sumber:Healthy,cooling,lighting

Page 157: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

g. Modifikasi interior

· Dimensi ruang

Panjang,kedalaman,tinggi dan ukuran interior rauang juga ikut

mempengaruhi control gerakan udara. Panjang ruangan hanya

berpengaruh jika panjang bukaannya sepanjang ruangan

tersebut,sementara kedalaman ruangan hanya berpengaruh pada

saat waktu pertukaran udara. Sedangkan pola dan kecepatan aliran

udaranya tetap. Tinggi ruangan juga tidak mempengaruhi aliran

yang menuju arah yang semakin tinggi. Control gerakan tidak

dipengaruhi oleh dsalah satu dimensi saja,namun oleh keterkaitan

antar dimensi.

· Pembagian ruang

Pembagian ruang dapat mempengaruhi pola gerakan udara didalam

ruang,pengaruh terbesar adalah pengaruh terhadap kecepatan

alirannya. Lokasi yang tepoat dari pembagian ruang mendapatkan

gerakan udara lebih efektif. Setiap perubahan aliran uadara juga

dapat mempengaruhi kecepatan aliran udara. Pembagian ruang

lebih baik dilakukan pada ruang yang dekat outlet disbanding inlet

untuk menghasilkan gerakan udara yang optimal.

· Penambahan peralatan

Kipas angin dilangit-langit menggerakan udara ke dalam ruangan

supaya cepat keluar dan udara di luar masuk ke dalam ruangan.

Pergantian udara ini dapat mengakibatkan kenyamanan bagi

pengguna bangunan.

h. Vegetasi disekitar bangunan

Vegetasi dapat mempengeruhi iklim mikro lingkungan ke dalam dan

diluar bangunan. Vegetasi dapat menjadi penahan angin,penyaring

debu,penahan erosi,mengurangi kebisingan,member

bayangan,meningkatkan kualitas udara. Vegetasi juga berguna bagi

manusia dengan menimbulkan suatu rasa akan kesegaran dan kesejukan

iklim mikro dari bangunan yang dipengaruhi oleh vegetasi yang berada di

sekitar bukaan bangunan.

Page 158: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

IV.5.4. PENGHAWAAN BUATAN

Penghawaan buatan adalah penghawaanyang melibatkan peralatan

mekanik. Penghawaaan buatan sering juga dosebut Pengkondisian Udara (Air

Conditioning) yaitu proses perlakuan terhadap udara di dalam bangunan yang

meliputi suhu,kelembaban,kecepatan,dan arah angin,kebersihan,bau,serta

distribusinya nuntuk menciptakan kenyamanan bagi penghuninya. Didaerah

tropis lembab yang suhu dengan rata-rata tinggi,pengkondisian udara

(penghawaan buatan) diasosiasiakan dengan penyejukan udara oleh mesin

penyejuk udara yang dikenal dengan Ari Conditioning (AC).

IV.5.4.1. Tipe tipe AC

Ada banyak tipe AC,namun secara gris besar dapat kita bagi sebagai berikut :

a. AC unit

§ Tipe paket tunggal,dikenal sebagai tipe jendela (windows type).

Pada tipe iini seluruh badian AC ada dalam satu wadah. AC tipe ini

dipasang dengan cara meletakkan mesin lanngsung menembus

dinding.

§ Tipe paket terpisah,dikenal dengan type split(split type). Ac ini

memiliki dua bagian terpisah yaitu unit dalam ruang (indoor unit)

dan unit luar ruang (outdoor). Type terpiah ini dapat berupa tipe

split tungal (single split unit,satu unit luar melayani sat unit dalam

ruang) dan dapat berupa tipe split ganda ( multi split type,satu unit

luar ruang melayani beberpa unit dalam ruang). Berdasarkan

pemasanngnnya,tipe terpisah dapat dibagi lagi menjadi tipe langt-

langt/dinidng (ceiling/wall type),tipe lantai(floor type),dan tipe

kaset (cassette type).

b. AC terpusat (central AC)

AC tipe besar yang dikendalikan secara terpusat untuk melayani satu

gedung besar,baik yang pembagian ruang sederhana seperti took roti grosir

besar,maupun pembagian ruang rumit seperti bangunan tinggi perhotelan

dan perkantoran. AC sentarl melibatkan system jaringan distribusi udara

(ducting) untuk memacu uadara sejuk ke dalam ruang dan kembali untuk

diolah kembali.

Page 159: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

152

IV.5.4.2. Factor-faktor yang mempengaruhi beban penyejuk

- Radiasi matahari

- Ventilasi

- Jumlah pengguna

- Dimensi ruang

- Orientasi ruang terhadap lingkungan luar

- Tebal dinding (nilai transmitan U dan absorbs radiasi matahari α

- Warna dinding,plafon,dan lantai

- Lebar jendela kaca

- Sudut datang cahaya matahari terhadap dinding dan kaca.

Tabel 4.13.:absobsi radiasi matahri pada pemukaan diding

Sumber: fisika bangunan.

Bahan dinding Absorbsi diding

α

Cat dinding luar Absorbs cat α

Beton berat 0.91 Abu abu tua 0.91

Bata merah 0.89 Abu-abu biru tua 0.88

Beton ringan 0.86 Hijau medium 0.59

Aspal jalan setapak 0.82 Kuning medium 0.58

Kayu permukaan

halus

0.78 Hijau/biru

medium

0.57

Beton ekspos 0.61 Putih agak

mengkilap

0.30

Atap putih 0.50 Putih mrngkilap 0.25

Cat alumunium 0.40 Perak 0.25

Alumunium

mengkilat

0.12 Permis putih 0.21

Absorbsi permukaan dinding yang dicat adalah rata-rata dari absorbs

bahan dan absorbsi cat.

α=(αw+αP) I2

untuk daerah tropis,keseimbangan termal menjadi:

Qi + Qs + Qc + Qv - Qm= 0

dan untuk memperoleh beban penyejuk udara,rumus dapat ditulis :

Qm = Qi + QS + Qc + Qv

Page 160: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

153

IV.5.5. STUDI KASUS

Mount Angel Library

Arsitek : Alvar Aalto

Lokasi : Helsinki,Finlandia

Mount Angel Library direnovasi oleh arsitek ternama,Alvar Aalto. Aalto

dipilih direktur perpustakaan yaitu Fn.Barnabas Reasoner pada awal tahun 1960-

an,yang kemudian menyetujui karena kecintaannya terhadap perpustakaan dan site

Mount Angel Library.

Arsitek dari Mount Angel Library menggambarkan semangat dan tujuan

perpustakaan. pencahayaan alami bangunan menerangi bagian rak-rak buku.

Cahaya alami ini berasal dari skylight dengan bentuk setengah lingkaran yang

berada diatas area tangga. Bangunan dengan 3 lantai dan mezzanine ini selesai

dikerjakan pada tahun 1970. Bagian dalam perpustakaan ini penuh dengan cahaya

alami sampai lantai bawah. Mount Angel Library memiliki 200 kursi untuk para

pembaca,30 kursi untuk ruang baca privat dan 40 kursi untuk ruang baca umum.

Perpustakaan ini menyediakan ruang baca yang nyaman dengan 600

majalah,tempat mendengarkan musik dan ruang belajar kelompok,meja untuk

belajar yang cukuo besar yang terlerak di lantai dasar, dan area baca disekeliling

tangga yang diterangi cahaya alami. Koleksi perpustakaan ini berjumlah lebih dari

250.000 buku,terdiri dari 30% buku agama,10% filsafat,dan 60% buku

sastra,sejarah,ilmu social dan lain-lain

Mount Angel Library terletak disisi utara pegunungan Abbey. Dilihat dari main

entrance,bangunan terlihat pendek,kecil dan sederhana,tidak tampak diantara

bangunan yang mengelilinginya. Denah perpustakaan ini berbentuk kipas

asimetris,dengan pola menyebar yang berawal dari loby menuju ke bagian

Gambar. 4.17a :Interior Mt.Angel Library Sumber:www.google.com

Page 161: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

154

belakang dan turun 4 lantai ke lantai dasar menuruni gunung. Denah Mount

Angel Library dirancang mengikuti lintasan matahari yang melesati site tersebut.

Dengan arah seperti ini,maka pemanfaatan cahaya alami dapat maksimal dan

kerugian yang ditimbulkan dari panas matahari diminimalisir.

Bagian belakang dari bentuk kipas menggunakan jendela jendela clerestory bear

dan tinggi. Pusat ruang dikelilingi oleh skylight. Cahaya ini masuk dengan lembut

sehingga menimbulkan kenyamanan dalam perpustakaan.

Academic Bookshop

Arsitek : Alvar Aalto

Lokasi : Helsinki,Finlandia

Didesain melalui kompetensi tahun 1962,

Academic Bookshop memberikan cahaya yang terang

dan atraktif. Cahaya berasal dari kaca skylight yang

berbentuk prisma. Interior yang terang ini terduga

dibalim fasad yang gelap,sehingga dapat membentuk

suatu tempat yang lebih dari sekedar toko dengan baik.

Took ini terdiri dari 3 lantai dengan void yang lebar. Dengan skylight yang

berbentuk segitiga tak beraturan,cahaya dibawa smpai ke lantai dasar. Ketajaman

dan bentuk yang macam-macam dari skylight sangatlah kontras dengan bentuk

yang simple dan finishing dari tangga dan railing yang terbuat dari batu pualam

berwarna putih.

Warna putih dan ketajaman dapat berarti dingin,tetapi tidak berlaku bagi

para pengunjung karena dengan suasana seperti itu malah memberikan kesan

ramah dan nyaman.

Gambar. 4.17b :Denah Mt.Angel Library Sumber:www.google.com

Gambar. 4.17d :Eksterior Academic Bookshop Sumber:www.google.com

Page 162: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

155

IV.5.6. Kesimpulan Studi Kasus

Berdasarkan studi kasus dari beberapa bangunan diatas,dapat diambil

suatu kesimpulan tentang pokok-pokok perancangan sebuah bangunan yang

menekankan pada aspek pencahayaan dan penghawaan,sebagai berikut :

a. Orientasi Bangunan

Untuk memperoleh pencahayaan yang baik dan tanpa silau,maka

bangyunan diorientasikan ke arah utara dan selatan. Karena pada arah ini

matahari berada pada titik lintasan tertinggi. Sehingga kemungkinan

penyinarannya langsung ke bangunan dapat dihindarkan.

b. Denah Bangunan

Denah bangunan sebaiknya memanjang kea rah timur-barat melintasi arah

lintasan matahari dan ketebalan bangunannya tidak terlalu besar agar

pemanfaatan sinar matahari dapat maksimal dan kerugian yang

ditimbulkan dari panas matahari dapat diminimalisir.

Jika tidak memungkinkan membuat denah yang tipis,maka dapat dibuat

sebuah atrium ditengah bangunan untuk memasukkan cahaya alami ke

dalam bangunan.

c. Pembagian Zone Kegiatan

Penyimpanan buku (rak buku) terletak jauh dari bukaan/jendela yang

dapat langsung memasukkan sinar matahari karena akan merusak kertas.

Sebaiknya untuk ruang ruaatkan untuk ruang-ruang baca dapat diletakkan

di dekat jendela agar pencahayaan alami dapat dimanfaatkan untuk

kegiatan membaca.

d. Penggunaan Komponen Pencahayaan

Untuk mendapatkan pencahayaan alami yang maksimal,dapat digunakan

beberapa komponen pencahayaan seperti skylight,roof monitor,dan jendela

clerestories. Namun dalam pemasangannya diperhatikan bahwa sinar

Gambar. 4.17e :Interior Academic Bookshop Sumber:www.google.com

Page 163: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

156

matahari yang datang sebaiknya dipantulkan terlebih dahulu ke permukaan

yang berwarna terang agar penyebaran cahayanya dapat maksimal dan

nyaman bagi mata.

e. Warna

Warna yang dipilih untuk eksterior,interior,mauoun furniture didalam

bangunan sebaiknya tidak menimbulkan kesilauan dan kesan mononton

bagi pengunjungnya. Untuk dinding dan plafon sebaiknya berwarna terang

karena berfungsi sebagai pemantul cahaya. Sedangkan untuk lantainya

sebaiknya berwarna gelap agar tidak menimbulkan kesilauan.

IV.5.7. Konsep Desain Bangunan Tropis

Strategi yang baik dalam desain adalah bagaimana mempertemukan

kebutuhan-kebutuhan dalam menjawab ketiga permasalahan diatas yaitu hujan

dan kelembaban,panas yang berlebihan,dan peredaran udara dalam bangunan.

Dengan melakukan eksplorasi terhadap arsitektur tradisonal dan minimalis dapat

dicermati bahwa jenis kontruksi keduany dapat dipakai kesemuanya adalah

konstruksi ringan dan terbuka yang memang cocok diterapakan pada bangunan

tropis.

1. Dinding ringan dengan bukaan

Dinding pada iklim tropis lebih berfungsi sebagai pencegah hujan dan

angin. Sedangkan untuk menjaga agar temperature dalam ruang sama

dengan temperetur luar perlu diberikan peneduh atau tritisan karena

dinding tanpa peneduh mempercepat naiknya temperature dalam ruang.

Bukaan sebanyak mungkin diperlukan sebagai jalur peredaran udara pada

bangunan. Apabila dipasang penyejuk udara (AC) sebaiknya dinding

ringan dilengkapi dengan bahan pengisolasi panas.

2. Atap miring dengan kontruksi dua lapis

Atap miring dengan konstruksi ringan sangat cocok pada bangunan

tropis lembab. Jenis atap miring sangat bervariasi dari atap pelana sampai

atap limas an.

Atap miring sangat cocok diterapkan pada daerah curah hujan yang

relative tinggi dimana sangat berfunngsi mengalirkan hujan sebelum

Page 164: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

157

menembes ke dalam bahan bangunan. Sehubungan dengan hal tersebut

bahan denngan daya rembes kecil,semakin kecil sudut miring atap yang

dapat dibuat. Dari sudut pandang ekonomis kemiringan dengan sudut

dengan sudut yang kecil sangat dianjurkan karena dengan demikian bahan

yang digunakan lebih sedikit dan perluasan bangunan teras / beranda lebih

mudah dilakukan. Tritisan yang lebar sangat baik untuk melindungi

dinding dari radiasi matahari dan hujan tetapin perlu di ingat jenis ini tidak

cocok diterapkan pada daerah berangin topan. Bidang atap sebelah utara

dan selatan cocok untuk penempatan sun collector.

Atap dengan konstruksi 2 lapis sangat cocok dipakai pada iklim

tropis dengan fungsi utama lapisan luar adalah melindungi lapisan dalam

radiasi matahari dan mengurangi penyerapan sendiri dengan pemantulan

radiasi matahari sebanyak mungkin. Untuk itu warna dan kondisi

permukaan atap luar ikut menentukan bagaimana atapp tersebut bekerja.

Lapisan bawahnya merupakan kontruksi ringan misalnya langit-langit

gantung yang berfungsi sebagai penyerap atau pengisolasi panas. Ruang

diantaranya membantu pembuangan panas dengan bantuan venttilasi

silang. Koeuigsberger dan Lynn melakukan studi perbandingan anatara

penggunaan langit-langit gantung horizontal dangan lanngit-langit yang

langsung berada dibawah usuk dan terbukti bahwa dengan langit-langit

gantunng horizontal tidak memberikan perlindungan yang lebih baik

apabila menggunakan ventilasi silang. Pada atap dua lapis lubang keluar

udara terletak pada titik tertinggi.

Disamping itu pengurangan radiasi panas pada ruang antara dapat

diabntu dengan menggunakan foll alumunium pada bagian lapisan dalam.

Foll alumunium akan memantulkan radiasi sekunder kemabali kelapisan

luar dan lapisan luar akan menjadi sanngat panas akan tetapi tidak

menimbulkan kerugian dengan adanya ventilasi udara. Alternatif lain

adalah menggunakan wol kaca dengan ketebalan 2,5 cm. Pemasangan alat

peredam dari bahan tertentu pada langit-langit sangat efektif untuk

menghindarkan problem bising saat hujan deras.

IV.5.7.1. Sistem Kerja Sun Colector

Dari semua yang telah dijelaskan,bagaimanapun juga matahari

merupakan kawan yanga menguntungkan bagi iklim tropis disamping

Page 165: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

158

menjawab isu krisis energy dari lingkungan hidup. kehharirannya

sepanjang tahun secara berlimpah memungkinkan perolehan energinya

yang besar untuk keperluan bangunan penyediaan air panas,energy untuk

memasak,dan sebagainya. Teknologi energy matahari dapat diterapakan

pada sistem pemanasan air dalam bangunan.

Sebuah atap seluas 100 m didaerah yang sedikit berawan pada

penyinaran delapan jam menerima sekitar 500 kwh setiap hari. didaerah

tropis setiap tahunnya dapat dimanfaatkan sekitar 2300 jam. Penyinaran

matahari langsung terdapat antara garis 150 dan 350 lintang utara dan

selatan.

IV.5.7.2. Bahan Bangunan Tropis

1. Jenis bahan bangunan

Pemilihan material yang tepat sangatlah menunjang penciptaan

kenyamanan bangunan. Klasifikasi bahan bangunan dan kegunaanya pada

daerah tropis lembab dijabarkan sebagai berikut :

a Batu alam,tahan terhadap angin dan cuaca,tahan terhadap

kerusakan mekanis,kerusakan biologis disebabkan oleh perusak

organic menyebabkan perubahan warna dan

permukaan,kemampuan pengisolasian panas tinggi pada bahan

yang berpori,terpengaruh oleh muai susut inti dan permukaannya

dapat mengakibatkan kerusakan

b Blok beton,terjadi perembeasan air apabila terjadi hujan terus

menerus kemamupan peneyerapan panas sedanng,kemapuan

penghantaran panas kecil,kemampuan pemantulan kecil pada

permukaan yang tidak diolah,ytahan air dan tidak berpori.

c beton bertulang,tahan hujan dan tidak tembus angin,tahan api,tahan

gempa,tahan terhadap gangguan teknis,kemampuan penyerapan

panas sangat tinggi,kemampuan penghantaran panas

kecil,kemamupan pematulan rata-rata 40%

d baja tahan karat,tahan hujan daan angin,kemampuan pemantulan

sangat tinggi,terutama pada baja tahan karat yang licin,daya tahan

terhadap api kecil jika tidak menggunakan pelapis.

e alumunium kemapuan penghantaran panas tinggi,kemampuan

penyerapan panas tinggi,akan tetapi tidak berarti mengingat

Page 166: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

159

kemapuan bahan yang digunakan kecil,kedap udara dan tidak

berpori,kemampuan pemantulan sangat baik sampai sekitar 85%

tetapi menimbulkan kesilauan,tahan terhadap kerusakan

biologisntahan api dan gempa.

f kaca,kaca pelindung matahari memantulkan cahaya terdiri dari

lapisan isolasi ganda dengan lapisan emas atau logam. Angka

penetrasi radiasi anatar 30% sampai 70%. Sebagai alternative dapat

dipakai foil pelindung matahari yang dibuat dari polyester yang

dapat ditempelkan pada semua jenis kaca. Kaca fotokromatik

adalah kaca yang disesuaikan dengan terangnya matahari dan efek

silaunya melalui penambahan bahan kimia. Penyaringan bahaya

matahari sampai 25%. Warna kaca putih sehingga problem

kesilauan kecil. Sebagai alternative tersedia foil sintesis. Kaca

isolasi adalah kepingan kaca yang dihubungkan dan kedap udara.

Isolasi terhadap suara dan panas yang baik. Penggunaanya hanya

mungkin pada ruangan berpenyejuk udara. Kaca juga sebagai

pengaman misalnya tahan peluru.

g Fiberglass,material terbuat dari campuran fiberglass dan plastik

yang memiliki kemampuan insulasi(penyekat) panas tinggi.

IV.5.8. ANALISIS PENDEKATAN PENYELESAIAN SISTEM

PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN

Ruang tertentu memiliki kebutuhan tingkat pencahayaan yang lebih besar

dibandingkan dengan ruang lainnya. Kebutuhan terhadap kestabilan suhu,beban

pendinginan suatu ruang berbeda dengan ruang lainnya. Perbedaan kebutuhan

terhadap penerangan dan penghawaan suatu ruang,membutuhkan penyelesaian

yang berbeda pula.

Penyelesaian terhadap kebutuhan pencahayaan dan pennghawaan ruang

pda perpustakaan yang direncanakan,diutamakan menggunakan system alami dan

pencahayaan buatan menjadi solusi utama untuk ruang yang tidak

memungkinkan,akan diselesaikan dengan alat bantu (artificial).

Tidak semua ruang dalam perpustakaan yang direncanakan dianalisa

kebutuhan tingkat cahaya dan penghawaannya,hanya yang dianggap urgen dalam

Page 167: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

160

suatu fungsi pperpustakaan,serta ruangan yang memerlukan persyaratan khusus

yang akan diselesaikan system pencahayaan dan penghawaannya. Analisa

penyelesaian system pencahayaan dan penghawaan meliputi :

1. Penentuan system yang digunakan

Dalam menentukan system yang digunakan mempertimbangkan beberapa

aspek antara lain :

a. Tuntutan ruang

b. Kegiatan serta perangkat yang diwadahi

2. Simulasi dan perhitungan dengan aplikasi software untuk penyelesaian

system pencahayaan.

3. Untuk system penghawaan diselesaikan dengan skala kualitatif,mengingat

angin dan kelembaban memiliki fluktuasi yang tinggi serta parameter yang

rumit sehingga lebih kompleks untuk diprediksi. Penyelesaian system

penghawaan berdasarkan prinsip desain dari teori tentang penghawaan.

Beberapa ruanng yang dilakukan analisa terhadap kebutuhan tingkat

pencahayaan dan pengahawaannya antara lain :

a. Ruang koleksi bahan pustaka

Ruang koleksi bahan pustaka yang didominasi oleh kumpulan buku

memiliki beberapa persyaratan ruang yang kaitannya dengan kebutuhan

pencahayaan dan penghawaan ruang. Persyaratan tersebut antara lain :

Tingkat pencahayaan minimal : 100 lux

Suhu : 20-24 0 C

Kelembaban : 40-55 %

Direncanakan ditempatkan dalan 2 lantai sehingga perlantai.

1. Simulasi kebutuhan pencahayaan degan system alami

Gambar. 4.18a.Simulasi ruang lokasi bahan pustaka

Sumber.Konstruksi pribadi

Page 168: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

161

Dari simulasi diatas,ruang koleksi dengan memberikan 3 buah bukaan

kondensasi 1,5x0.8m2 menghasilkan Daylight Faktor = 0,5 % dimana angka

tersebut merupakan perbandingan antara cahaya diluar maupun dengan cahaya di

dalam ruangan. Jika diketahui kuat terang cahaya luar (Eα) = 26746 lux.,maka

cahaya yang terjadi dalam ruang koleksi bahan pustaka (Ei)

Dari simulasi dan perhitungan diatas,system pencahayaan alami mampu

memenuhi kebutuhan dan tuntutan ruanng,sehingga system pencahayaan yang

diaplikasikan pada ruang koleksi bahan pustaka adalah system pencahayaan alam.

2. System penghawaan

Suhu dan penghawaan yang ada pada site berdasarkan pengukuran bila

dibandingkan dengan kebutuhan ruang terdapat selisih seperti pada table 4,12

Tabel.4.15

Perbedaan site dengan standar

Parameter Nilai pada site Nilai yang diburuhkan

Suhu 29.8 0 C 20-24 0 C

Kelembaban 65,9% 40-55 0 C

Agar nilai suhu sesuai dengan yang dibutuhkan,maka suhu yang ada pada

site diturunkan dengan beberapa prinsip desain antara lain :

- Mengalirkan angin dalam bangunan melalui bukaan

Adanya angin yang bergerak dapat mengurangi dampak dari suhu

yang tinggi. Angin yang bergerak mampu membawa suhu yang panas

meninggalkan ruang.

- Menciptakan iklim mikro

Iklim mikro dapat diuapayakan denngan pengaturan landscape seperti

penataan taman,serta elemen lain yang mampu menurunkan suhu

dalam lingkungan tersebut.

b. Ruang Baca

Kegiatan membaca merupakan salah satu kegiatan utama dalam suatu

perpustakaan. Agar pengunjung pperpustakaan merasa betah melakukan

kegiatan tersebut diperlukan kondisi ruang yang menunjang,diantaranya

DF = Ei Ei = 0,5 x 26746 = 133,73 lux

Eα 100

Sumber.Pengukuran dan standar perpustakaan

Page 169: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

162

tingkat pencahayaan dan penghawaan yang sesuai. Persyaratan ruang yang

dibutuhkan oleh ruang baca antara lain :

Tingkat pencahayaan : 300 lux

Suhu (thermal comfort) : 24-28 0 C

1) Pendekatan penyelesaian system penghawaan

2) Pendekatan penyelesaian system penghawaan

Suhu yang ada pada site tidak terlalu jauh dari suhu yang

dibutuhkan pada ruang baca,sehingga suhu yang ada cukup nyaman bagi

pengunjung perpustakaan yang melakukan kegiatan membaca.

c. Ruang Internet

Ruang internet merupakan salah satu fasilitas yang ada dalam

perpustakaan yang direncanakan. Ruangan ini didominasi oleh unit

computer yang dihubungkan dengan modem sehingga dapat berfungsi

sebagai alat komunikasi dan juga alat untuk menjelajah dunis tanpa batas.

Persyaratan ruang untuk computer dan manusia sebagai pelaku kegiatan

antara lain :

Tingkat pencahayaan = 300 atau lebih

Suhu (thermal comfort) = 24-28 0 C

1) Pendekatan penyelesaian system pencahayaan

\

Gambar.4.18b. Simulasi ruang baca Sumber.daylight factor calculation www.squl.com

DF = Ei x 100 Ei = 1,0 x 26746 = 267,46lux

Eo 100

Gambar. 4.18c. Simulasi ruang internet Sumber.daylight factor calculation www.squl.com

DF = Ei x 100 Ei = 1,2 x 26746 = 320,95 lux

Eo 100

Page 170: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

163

2) Pendekatan penyelesaian system penghawaan

Komputer sebagai perangkat elektronik mengeluarkan suhu

yang dapat mempengaruhi suhu ruangan yang

menampungnya,apalagi bila computer tersebut menyala dalam waktu

yang cukup lama. Tebel 4.16 Berikut adalah pengukuran terhadap

suhu yang dapat dihasilkan satu unit computer.

Tabel.4.16

Suhu yang dihasilkan dari sebuah unit computer

Perangkat komputer Suhu Keterangan

Monitor 42.50 C Udara disekitar

monitor

Fan cassing 34.20 C Dengan angin 2,4 m/s

Fan power suplay 36.70 C Dengan angin 2,2 m/s

Heatsink procesor 900 C Processor dari sebuah

computer dapat

bekerja hingga suhu

900

Jika direncanakan dalam sebuah ruang internet terdapat 12 komputer,maka

beban pendinginan terlalu berat bila harus ditempuh dengan penghawaan

alami. Untuk ruang internet penghawaan ruang yang digunakan adalah

penghawaan buatan dengan bantuan Air Conditioner.

d. Ruang Aula serbaguna

Aula serbaguna merupakan salah satu ruangan yang digunakan untuk

berbagai kegiatan seperti seminar,pertemuan,presentasi dan sebagainya.

Persyaratan ruang aula serbaguna antara lain sebagai berikut :

Tingkat pencahayaan = kondisional (variatif)

Suhu (thermal comfort) = 24-280 C

Luas yang direncanakan = 225 m2

Pendekatan penyelesaian system pencahayaan

Sumber.pengukuran terhadap computer berprocesor AMD,manual guidebook,MSI

Page 171: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

164

Aula serbaguna membutuhkan pencahayaan yang dappat dikondisikan

setiap saat. Saat kegiatan presentasi menggunkan media proyektor,kebutuhan

tingkat pencahayaan ruang ini kecil. Namun saat ruangan digunakan untuk

pertemuan atau lainnya,kebutuhan tingkat pencahayaannya lebih tinggi. Dengan

tuntutan ruang yang semacam ini,penyelesaian system pencahayaan ruang aula

serbaguna menggunakan system pencahayaan buatan dengan menggunakan

lampu.

IV.6. ANALISIS PENDEKATAN PENENTUAN SISTEM UTILITAS

1. Sistem Komunikasi

Sistem komunikasi elektronik dalam bangunan diperlukan untuk

menjembatani komunikasi agar user yang satu dengan yang lain didalam

bangunan atau dengan lingkungan luar.

a. Komunikasi eksternal

Komunikasi ini bias terjadi antara pengelola dengan pihal luar atau

pengunjung dengan pihak luar. Untuk pengelola yang melakukan komunikasi

(biasanya formal) dengan pihal luar,diinstalasikan dengan system telepon

PABX ( Private Auto Branch Exchange) dan WAN ( Wide Area Network).

Sedangkan untuk pengunjung disediakan box telepon umum dan jaringan

internet.

b. Komunikasi internal

Komunikasi ini meliputi komunikasi pengelola dangan

pengunjung,atau komunikasi antar pengelola. Komunikasi antar pengelola

dapat dilayani menggunakan system telepon dengan operator (PABX) dan

LAN. Sementara itu,untuk komunikasi pengelola dengan pengunjung dapat

dipergunakan intercorm atau speaker yang pada ruang diakses publik.

Untuk komunikasi di luar bangunan menggunakan:

§ Alat telepon

§ Fax

§ Telex dan radio komunukasi

Skema 3: Analisa jaringan komunikasi sumber: konstruksi pribadi

PT. Telkom Panel Kontrol Telepon Lokal

Faks

Operator

SLJJ/SLI

Page 172: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

165

2. System Penyediaan Air Bersih

Kebutuhan air bersih diperoleh dari PDAM. Sumur bisa menjadi

alternatif air lain,sebab didaerah ini merupakan daerah perkantoran,pertokoan,pudat

pemerintah dan pemukiman yang rata-rata sudah menggunakan fasilitas air bersih

dari PDAM. Namun tidak sedikit juga para warga yang masih memanfaatkan air

sumur untuk kebutuhan sehari-hari mereka.

Tabel 4.17

Standar perhitungan kebutuhan air bersih pada bangunan

Pedoman Cepat Untuk Perancangan

Flat/Rumah tinggal 2 m2/hari/100m2

Institusi/Kantor 1m2/hari/100m2

Rumah sakit 1,5m2 /hari/100m2

Hotel 3m2/hari/ 100m2

Pertokoan 0,5m2/hari/100 m2

System distribusi air bersih 2 macam antara lain :

a. Up Feed Distribution,yaitu :

Air dari bak penampungan sementara (reservoir) bawah langsung

dipompa ke atas disalurkan pada konsumen,dalam system ini pompa harus bekerja

secara terus menerus. (skema 4.)

b. Down Feed Distribution,yaitu :

Air dari reservoir baeah dinaikkan ke reservoir atas ( upper water tank) dengan

pompa,kemudian secara hokum grafitasi melalui pipa-pipa di distribusikan ke

bagian/ruang-ruang yang membutuhkan (skema 5)

Sumber.utilitas bangunan Ir.Hatono Poerbo,M.arch

Skema.4. System Up Feed Distribution Sumber.konstruksi pribadi

Ground water Tank

PDAM

Sumur Distribusi P

P

M

Upper Water Tank

Distribusi

Distribusi

Ground water Tank

PDAM

Sumur Distribusi P

P

M

Distribusi

Distribusi

Skema. 5.System down Feed Distribution Sumber.konstruksi pribadi

Page 173: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

166

c. Penentuan system distribusi yang digunakan

Tabel 4.18

Perbandingan alternatif sitribusi yang digunakan

Pertimbangan Up Feed Distribution Down Feed Distribution

Kemudahan instalasi + -

Kemudahan perawatan - +

Efisiensi - +

Dari analisa diatas,maka system ditribusi air bersih yang digunakan adalah system

Down Feed Distribution

3. System Pembuangan Air Kotor dan Air Bersih

a. System pembuangan air kotor

§ Air Kotor

Air kotor merupakan air yang berasal dari area

servis, dapur atau pantry dan lavatory. Pada

“Perpustakaan Kabupaten Karanganyar” yang

direncanakan akan digunakan sistem pengolahan

limbah (WasteWater Treatment Plant) dari air

kotor hingga dapat dimanfaatkan menjadi air

bersih untuk kebutuhan jaringan pengaman

Sumber.Analisa

Gambar.4.19.sistem distribusi air bersih Sumber.konstruksi pribadi

Ground Tank

Pompa

Upper Tank

sumur

Distribusi Air bersih

Page 174: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

167

Air hujan dari atap

Pipa Vertikal Sumur

Resapan

Air hujan sekitar site

Bak kontrol Selokan

Skema 7.: Sistem Sanitasi Air Hujan sumber: konstruksi pribadi

kebakaran (sprinkler dan hydrant) dan

penyiraman halaman rumput.

Sedangkan untuk sistem pembuangan tinja

digunakan Sewage Treatment Plant (STP). Sama

seperti halnya WWTP, pada pengolahan STP

akan dihasilkan non-portable water, yaitu air

bersih namun belum dapat dimium. Hasil

pengolahan pada WWTP dan STP yang tidak

dapat digunakan akan dibuang atau diresapkan.

b. System pembuangan Air hujan

Pembuangan air hujan melalui saluran-saluran terbuka maupun tertutup.

Untuk saluran horisontal dilakukan dengan pengolahan kemiringan tanah dan

daerah yang terkena jatuhan air hujan. Untuk membantu penyerapan ke dalam

tanah selain menggunakan lapangan rumput di sekitar bangunan, jalan-jalan yang

ada dibuat dengan menggunakan bahan pavinggrass.

4. System Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah dilakukan dengan memisahkan sampah yang masih

bisa didaur ulang dan sampah yang tidak bisa didaur ulang. Hal ini bertujuan

untuk menghindari pembuangan sampah yang dapat merusak lingkungan dengan

cara memisahkannya dan ditempatkan secara terpisah dari sampah-sampah lain

yang memungkinkan bisa ditangani lebih lanjut sebelum dibuang.

Dapur Penangkap lemak

Air kotor Bak penampung

Toilet Sumur

Resapan Tinja STP

Skema 6.: Sistem Sanitasi Bangunan sumber: konstruksi pribadi

WWTP dimanfaatkan kembali

Riol kota

Page 175: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

168

Sampah yang dapat didaur ulang

Sampah yang tidak dapat didaur ulang

TPA

Bak penampung sampah daur ulang

Shaft sampah

Bak penampung sampah non daur

ulang

Skema 8.: Analisa Pengelolaan Sampah sumber: Kontruksi pribadi

Sistem pembuangan sampah dengan cara mengumpulkan sampah melalui shaft

sampah yang dilengkapi lubang hawa, dilapisi bahan kedap suara dan pintu

berpegas yang mampu menutup sendiri. Pembuangan sampah melalui shaft ini

memanfaatkan gaya grafitasi menuju bak penampungan sampah sementara.

Pemisahan sampah pada bangunan dilakukan oleh petugas servis yang kemudian

diangkut menuju TPA (tempat pembuangan akhir).

5. Instalasi Listrik

Instalasi jaringan listrik berfungsi sebagai sumber energy terhadap

peralatan elektronik yang ada pada saat diperlukan,sumber tenaga alat-alat

servise seperti pompa air dll. Beberapa persyaratan pengadaan instalasi listrik

anatara lain :

· Sumber tenaga listrik dekat dan mencukupi

· System yang digunakan mudah dalam pelaksanaan

· Jenis kabel yang digunakan aman dan awet

· Kestabilan aliran arus listrik.

· Kapasitas yang memadai.

· Kemudahan distribusi.

Fasilitas jaringan listrik yang tersedia pada site adalah jaringan listrik

dari PLN. Fasilitas ini digunakan sebagai sumber energy listrik utama,sebagai

cadangan bila listrik dari PLN padam digunakan generator (genset). Instalasi

listrik di dalam bangunan secara umum dibagi 2 jenis, yaitu:

- Instalasi untuk penerang

Instalasi yang mendistribusikan energi listrik

untuk seluruh jaringan peralatan penerangan

baik di dalam maupun di luar bangunan.

- Instalasi untuk power

Page 176: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

169

Skema 9.: Analisa penyediaan listrik PLN sumber: konstruksi pribadi

Meteran Panel utama

Panel skunder

Panel skunder

Distribusi

Distribusi Genset

PLN

Instalasi yang mendistribusikan listrik untuk

alat-alat elektronik lainnya seperti lift, AC,

pompa dan sebagainya.

5. System Pengamanan Kebakaran

Beberapa system pemadam kebakaran yang dikenal anatara lain :

a. Fire Alarm

Berfungsi secara otomatis dan memberitahukan adanya indikasi

kebakaran dengan tanda bunyi bel dan lampu yang menunjukan lokasi

kebakaran. Alat untuk mendeteksi secara dini adanya kebakaran antara

lain heat detector (detector panas) dan smoke detector (detector asap)

b. Fire Sprinkler

Instalasi sprinkler menggunakan wet riser system yaitu saluran

pipa berisi air bertekanan,sehingga apabila salah satu sprinkler head

pecah karena adanya api,maka api secara otomatis akan dipancarkan

dan pompa akan bekerja,radius pancaran sekitar 25-26 m2,jadi

sprinkler headnya bisa dipasang dengan jarak tiap 8 meter.

c. Halon System

System ini penggunaannya dengan gas halon,tidak berbahaya bagi

manusia,akan tetapi masih tergolong system mahal.

d. Fire Extinguisher

Merupakan system pencegahan kebakaran dengan jenis bahan

padat dan gas (kombinasi)

e. Outdoor Fire Hydrant

Merupakan system eksternal berupa pipa yang dihubungkan

dengan pipa PDAM untuk mendapatkan kapasitas sumber air serta

takanan yang memadai.

Page 177: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

170

Tabel.4.19

Perbandingan system pemadam kebakaran

System yang digunakan Kelebihan Kekurangan

Fire alarm Dapat mendeteksi dini Instalasi dan perawatan yang

rumit

Fire sprinkler Bekerja secara otomatis System yang rumit

Halon system Tidak berbahaya Mahal

Fire extinguisher Efektif dan efisien Pengisian setelah digunakan

Outdoor fire hydrant Jangkauan luas Memerlukan pipa tambahan

Dari beberapa pendekatan tersebut di atas dan pertimbangan perpustakaan erat

kaitannya dengan kertasmdan air meupakan alat pemadaman yang kurang tepat,maka

alternative terpilih adalah fire sprinkler dan fire extinguisher untuk ruang-ruang dalam

dan fire hydrant untuk ruang luar.

6. System Penangkal Petir

System penagkal petir memiliki fungsi penting untuk melindungi keselamatan

bangunan terhadap kemungkinan terkena sambaran petir. Beberapa syarat

penggunaan system penangkal petir antara lain :

· Pemasanagan ditempatkan pada puncak/atap bangunan dan

antenna komunikasi,serta bagian lain yang beresiko tersambar

petir.

· Kawat arde yang ditaman kedalam tanah degan kedalaman ± 2 m

dari permukaan tanah

Beberapa system penangkal petir yang dikenal anatara lain :

a. System faraday

Menggunakan tiang-tiang kecil yang dipasang di atap dengan tinggi tiang

sekitar 30 cm s/d 1 m dan jarak antar tiang sekitar 3-6 m,yang masing-

masing tiang dihubungkan dengan seutas kawat(arde). Merupakan

system yang banyaj digunakan pada bangunan pada umumnya,karena

pemasangan dan pemeliharaannya tidak mempunyai resiko tinggi.

b. System franklin

System ini berupa tiang penangkal / split yang ditempatkan di bagian

tertentu pada bangunan. Banyak di aplikasikan untuk

tower/menara/antenna karena sifatnya yang menangkal petir terfokus

pada satu titik.

Page 178: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

171

Tabel.4.20

Perbandingan system penangkal petir

System yang digunakan Kelebihan Kekurangan

System Faraday Sifat perlindungan lebih baik karena

aliran listrik langsung dihantarkan

ke ground di tanah.

Lebih mahal dibandingkan system

Franklin

System Franklin Harganya lebih murah dibandingkan

system Faraday

Bila suatu saat ion-ion pada

processor tersebut habis atau

berkurang,maka daya perlindugan

jadi menurun

Dari beberapa system penagkal petir tersebut,maka system Faraday lebih tepat

digunakan pada massa bangunan. Sedangkan untuk tower/antenna komunikasi

lebih bagus dengan system franklin,karena system ini memang cocok untuk jenis

ini.

IV.7. ANALISIS PENDEKATAN STRUKTUR,KONSTRUKSI

BANGUNAN

System struktur merupakan system yang menentukan mampu tidaknya

suatu bangunan dapat berdiri. System struktur terdiri dari pondasi atau sub

struktur,struktur badan bangunan atau super struktur dan struktur atap atau upper

struktu. Antara pondasi,rangka dan atap saling mendukung atu dengan yang

lainnya sehingga mampu menopang beban dan sidalurkan ke dalam tanah

IV.7.1. Analisis Pendekatan Sistem Struktur dan Konstruksi

1. Pondasi /sub pondasi

Dengan ketinggian bangunan yang relatif kecil dan jenis tanah yang tidak

terlalu keras,alternatif pondasi yang dapat digunakan :

Gambar.4.21.aplikasi penangkal petir pada masa bangunan

Sumber.konstruksi pribadi

Page 179: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

172

a. Footplat

Kelebihan pondasi ini antara lain mampu mendukung beban bangunan

berlantai dan cocok untuk jenis tanah yang tidak terlalu keras. Penggunaan

pondasi ini tidak menggali tanah terlalu dalam.

b. Sumuran

Kelebihan pondasi ini mampu mendukung beban bangunan berlantai

dan dapat digunakan pada berbagai jenis tanah. Kerugian pondasi ini adalah

dimensi yang besar dan banyak

membuang tanah galian

c. Tiang pancang

Mampu mendukung beban bangunan berlantai banyak dan sosok untuk

tanah yancukup keras. Kelemahan jenis ini adalah tiang pancang terbatas

ragamnya sehingga teralau boros untuk bangunan rendah.

Dari alternatif pondasi diatas,terpilih pondasi footplat mengingat bangunan

termasuk bangunan bertingkat rendah.

Page 180: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

173

2. Struktur Badan Bangunan/Super Struktur

Adalah bagian bangunan yang berada di atas tanaj sebagai struktur

utama pendukung berat bangunan dan beban luar yang bekerja padanya.

Beberapa system struktur yang sering digunakan antara lain :

a. System struktur rangka

System struktur ini menggunakan komposisi kolom dan balok

sebagai penahan beban bangunan.

b. System struktur Bearing Wall

System struktur ini mirip dengan permukaan bidang dimana

seluruh dinding bangunan tersebut menjadi strukturnya,tidak ada kolom

maupun balok seperti halnya rangka struktur. Struktur ini didukung dengan

penggunaan material beton sebagai bakunya. Contoh aplikasi system struktur

bearing wall adalah pada core-core bangunan tinggi/bertingkat banyak.

Tabel.4.21

Perbandingan system struktur badan yang digunakan

System yang

digunakan

Kelebihan Kekurangan

Saling mendukung antar unsurnya Kemampuan

menopang

beban terbatas

Memiliki tingkat kekakuan yang sangat

tinggi

Biaya yang

dikeluarkan

sukup banyak

Dari pertimbangan diatas maka dipilih struktur rangka karena disamping

cocok untuk banngunan bertingkat rendah,struktur ini mudah dalam pemasangan

dan fleksibel. Dari massa bangunan yang ada,terdapat perbedaan lantai. Agar

struktur efisien dalam menahan beban,diperlukan dilatasi strukrur pada manusia

dan bangunan

Gambar 4.23. Struktur rangka batang pada bangunan Sumber : konstruksi pribadi.

Sumber : Analisa

Page 181: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

174

3. Struktur atap/upper struktur

Adalah bagian yang umumnya berada pada bagian paling atas.

Fungsi struktur atap adalah untuk menopang pelindung bangunan

bagian atas. Untuk struktur atap terdapat beberapa alternatif

struktur,yaitu :

a. Struktur rangka baja

Keuntungan dari struktur ini adalah mampu menahan beban

dengan bentangan yang relatif besar. Kelemahan baja adalah

sifatnya yang tidak tahan terhadap korosi.

b. Beton bertulang

Struktur atap beton mampu menompang beban dengan bentangan

besar,bagian atas dari struktur ini dapat dimanfaatkan sebagai area

parker atau sarana utilitas (top reservoir). Kekurangan dari system

ini adalah biaya uyang harus dikeluarkan cukup besar.

Dari alternatif diatas,dipilih kombinasi antara keduanya.

Gambar 4.24. Struktur rangka baja Sumber : konstruksi pribadi.

Page 182: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

175

BAB V

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

V.1. KONSEP PERUANGAN

V.1.1. Konsep Kebutuhan Ruang

Kelompok Kegiatan Kebutuhan Ruang Besaran Ruang

Kelompok staff dab

administrasi

R.Kepala Perpustakaan

R.Sekretaris

R.Tunggu

R.Rapat intern

R.Rapat Ekstern

R.arsip

Lavatory

Gudang

±31 m2

±6 m2

±6 m2

±18 m2

±31 m2

±9 m2

±38 m2

±9 m2

Ruang Kelompok Pengadaan

Bahan Koleksi

R.Kabag deposit bahan pustaka

R.Kabag Bibiography

R.karyawan

Gudang

±14 m2

±14 m2

±59 m2

±9 m2

Kelompok Pengolahan Bahan

Koleksi

R.Kabag pengolahan Bahan

Pustaka

R.karyawan

R.sorting

R.Troli Buku

R.perbaikan benda pustaka

R.katalogisasi

±14 m2

±47 m2

±9 m2

±8 m2

±47 m2

±26 m2

Kelompok Ruang Pelayanan R.sirkulasi

R.Pengawas

R.Koleksi Umum

R.koleksi referensi

R.Koleksi bacaan anak

R.koleksi terbitan berkala

R.koleksi audiovisual dan nonprint

R.audiovisual

±16 m2

±6 m2

±213 m2

±147 m2

±71 m2

±22 m2

±84 m2

±86 m2

175

Page 183: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

176

R.baca koleksi umum

R.baca koleksi khusus

R.baca outdoor

R.display buku baru

R.fotocopy

R.internet

R.loker

Lavatory

Gudang Troli buku

±299 m2

±279 m2

±37 m2

±4 m2

±6 m2

±74 m2

±8 m2

±38 m2

±24 m2

Kelompok Penunjang dan

Servis

Aula serbaguna

Ruang persiapan

R.duduk

Exhibilition hall

Gudang perlengkapan

Lobby

Mushola

Kafetaria

Telephone box

Area parker

R.MEE

Lavatory

±225 m2

±18 m2

±16 m2

±132 m2

±9 m2

±66 m2

±60 m2

±175 m2

±4 m2

±488 m2

±53 m2

±38 m2

Page 184: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

177

Page 185: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

178

Page 186: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

179

V.2. KONSEP SITE

Site yang terpilih yaitu lahan Persawahan,lahan kosong,1 warung

makan dan 1 rumah yang sudah lama tidak terpakai,yang terletak di Jln. Lawu

Karanganyar

a. Terletak di Jl. Lawu Karanganyar

b. Merupakan lahan persawahan dan warung makan serta rumah kosong.

c. Luas lahan 7.200 m2

d. Batas –batas site :

· Sebelah utara : Jl.Lawu dan dealer Yamaha serta kawasan

pertokoan,pemukiman

· Sebelah selatan : kawasan persawahan n rumah penduduk

· Sebelah timur : Pemukiman,persawahan,perkantoran

· Sebelah barat :Jl.Kahuripan ,Rumah warga dan persawahan

e. Tersedia sarana utilitas kota

f. Daya dukung lingkungan sekitar

Eksisting site berupa lahan persawahan dan bangunan di site merupakan

bangunan rendah,sehingga pergerakan angin dalam site optimal.

Gambar.5.1. eksisting site terpilih Sumber.Konstruksi pribadi

SITE

Page 187: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

180

g. Ketersediaan cahaya matahari

Site berada pada daerah tropis belahan bumi selatan dan memiliki dua musim.

Ketersediaan cahaya matahari mampu mencukupi kebutuhan penerangan

bangunan.

h. Angin

Site memiliki potensi pergerakan angin sepanjang tahun fluktuasi yang relatif

kecil dari arah yang cenderung konstan.

V.3. KONSEP PENDEKATAN PENGOLAHAN SITE

1. Konsep Pemanfaatan Cahaya Matahari

Agar cahaya matahari dapat dimanfaatkan secara optimal,massa

bangunan ditempatkan tidak terlalu dekat dengan batas-batas site

2. Konsep Pemanfaatan Angin

Agar angin yang berhembus pada site dapat dimanfaatkan sebagai

penghawaan terhadap bangunan,diperlukan space kosong pada arah datang

dan arah tuju angin.

Gambar.5.2. pendekatan pemanfaatan sinar matahari Sumber.Konstruksi pribadi

Space kosong untuk keluarnya angin dari

Space kosong untuk masuknya angin kedalam bangunan Space untuk massa

bangunan

Gambar.5.3. pembagian space berdasarkan pergerakan angin Sumber.Konstruksi pribadi

Page 188: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

181

3. Konsep Pengendalian Kebisingan

Salah satu langkah yang ditempuh untuk mengurangi kebisingan

adalah memberikan jarak antara sumber bising dengan ruang kegiatan.

4. Konsep Tata Landscape

Penataan Landscape dan vegetasi pada “Perpustakaan Kabupaten

Karanganyar” dimaksudkan agar mendukung kegiatan yang terjadi di

dalamnya. Untuk mendapatkan pencahayaan yang maksimal dan

penghawaan yang maksimal serta mendapatkan iklim baca yang nyaman,

dikondisikan lingkungan yang sejuk. Sehinga pemunculan kolam dan area

hijau sangat penting, disamping perkerasan yang memang mutlak

dibutuhkan.

Untuk penataan landsacape dalam site, menggunakan material

dan vegetasi sebagai berikut :

§ Vegetasi Penutup Tanah / Ground Cover,

menggunakan rumput dan tanaman berunga untuk

menambah estetika.

Space kosong untuk memproduksi kebisingan Area yang lebih tenang

dimanfaatkan untuk massa bangunan

Gambar.5.4.space untuk memproduksi bising Sumber.Konstruksi Pribadi

Gambar 5.5: Tanaman Pelantai (rumput & portulaka )

Page 189: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

182

§ Vegetasi Rambat, dimanfaatkan untuk mempercanik

roog garden. Menggunakan daun alamanda &

mendevila.

§ Perkerasan pada landscape menggunakan :

- Kendaraan Bermotor

Menggunakan aspal halus untuk memberikan

kenyamanan

- Pedestrian

Dimanfaatkan pada plasa penghubung yang

letaknya diantara bangunan “Solo Happy

Book”, serta jalur penghubung antar bangunan

dengan jalan lingkungan dan bangunan dengan

bangunan.

v Paving Grass

v Paving Block & Batu Alam

Gambar 5.6: Tanaman Penghias(mawar & aster )

Sumber: www.google.com, 2011

Gambar 5.7: Tanaman Rambat (alamanda & mendevila ) Sumber: www.google.com, 2011

Page 190: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

183

5. Konsep Pencapaian

6. Konsep Orientasi Bangunan

7. Konsep Penzoningan

Dimanfaatkan sebagai SE in out

Dimanfaatkan sebagai ME in out

Gambar.5.9.peletakan entrance pada site Sumber.Konstruksi Pribadi

Arah hadap ke Jl.kampung kauman dimanfaatkan sebagai second orientasi

Arah hadap ke Jl.lingkungan di sebelah selatan dimanfaatkan sebagai orintasi pendukung untuk bangunan

Arah hadap ke Jl.Lawu dimanfaatkan sebagai orientasi utama

Gambar5.7.arah orientasi Sumber.Konstruksi Pribadi

Gambar.5.10.Penzoningan Sumber.Konstruksi Pribadi

Dimanfaatkan sebagai ME in out

Zona servis

Zona publik

Zona privat

Zona semi publik

Zona semi privat ME out

Parkir Entrance

SE in out

ME out

Page 191: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

184

V.4. KONSEP PENDEKATAN PENAMPILAN BANGUNAN

1. Bentuk Massa Dasar

2. Penfembangan Massa Vertikal

3. Pengembangan Elemen Fisik Bangunan

V.5. KONSEP PENYELESAIAN SISTEM PENCAHAYAAN DAN

PENGHAWAAN

Ruang tertentu memiliki kebutuhan tingkat pencahayaan yang lebih besar

dibandingkan dengan ruang lainnya. Kebutuhan terhadap kestabilan suhu,beban

pendinginan suatu ruang berbeda dengaan ruang lainnya.

Gambar.5.11..pendekatan bentuk Sumber.Konstruksi Pribadi

Gambar.5.11.pengembangan massa vertikal Sumber.Konstruksi Pribadi

Gambar.5.12.pengembangan elemen bangunan Sumber.Konstruksi Pribadi

Bentuk dasar dari bangunan adalah persegi,bujur sangkar.

Bentuk tersebut lebih mudah dalam penerimaan cahaya dan angin dari luar. Membentuk sudut yang juga dapat menerima cahaya dengan cukup,yaitu 45o.dan dapat diolah dengan bentuk massa yang beranekaragam.

Terdiri dari beberapa massa bangunan/masa majemuk yang bentuk dasar berupa persegi panjang dan bujur sangkar. Dalam penataan masaa bangunan ditata dengan menggunakan konsep cluster menyebar. Massa terdiri dari 1-

4 lantai.

Page 192: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

185

1. Ruang Koleksi Bahan Pustaka

Ruang koleksi bahan pustaka yang didominasi oleh kumpulan buku

memiliki beberapa persyaratan ruang yang kaitannya dengan kebutuhan

pencahayaan dan penghawaan ruang.

a. System pencahayaan

Dari simulasi dan perhitungan,system pencahayaan alami mampu

memenuhi kebutuhan dan tuntutan ruang,sehingga system pencahayaan yang

diaplikasikan pada ruang koleksi bahan pustaka adalah system pencahayaan

alami.

b. System pengahawaan

Agar nilai suhu sesuai dengan yang dibutuhkan,ditempuh beberapa cara

antara lain :

· Mengalirkan angin dalam bangunan melalui bukaan

Adanya angin yang bergerak dapat mengurangi dampak dari suhu yang

tinggi. Angin yang bergerak mampu membawa suhu yang panas

meninggalkan ruang.

· Menciptakan iklim mikro

Iklim mikro dapat diupayakan dengan pengaturan landscape seperti

penataan taman,serta elemen lain yang mampu menurunkan suhu

dalam lingkungan tersebut.

Untuk system pencahayaan pada ruang koleksi,menggunakan system pencahayaan buatan dan system pencahayaan alami dengan penggunaan pencahayaan buauatan dikhususkan pada penyimpanan koleksi 60% dan pencahayaan alami 40 %.

Untuk ruang baca penghawaan yang digunkan adalah penghawaan alami untuk pagi sampai sore hari sedangkan untuk malam hari cenderung dari ventilasi ventilasi,buven buven dan lubang lubang pada bukaan .

Page 193: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

186

2. Ruang Baca

Kegiatan membaca merupakan salah satu kegiatan utama dalam suatu

perpustakaan. Agar pengunjung perpustakaan merasa betah melakukan

kegiatan tersebut diperlukan kondisi ruang yang menunjang,diantaranya

tingkat pencahayaan dan penghawaan yang sesuai.

a. Pendekatan penyelesaian system pencahayaan

Dari simulasi dan perhitungan,system pencahayaan alami mampu

memenuhi kebutuhan dan tuntutan ruang,sehingga system pencahayaan yang

diaplikasikan pada ruang baca adalah system pencahayaan alami.

b. Pendekatan penyelesaian system penghawaan

Suhu yang ada pada site tidak terlalu jauh dari suhu yang

dibutuhkan pada ruang baca,sehingga suhu yang ada cukup nyaman bagi

pengunjung perpustakaan yang melakukan kegiatan membaca.

3. Ruang Internet

Ruangan ini didominasi oleh unit computer yang dihubungkan

dengan modem sehingga dapat berfungsi sebagai alat komunikasi dan alat

untuk menjelajah dunia tanpa batas.

Untuk ruang yang diutamakan pencahayaan alami pada pagi sampai sore hari dan pencahayaan buatan pada malam hari samapai pukul 21.00.

Untuk ruang yang diutamakan penghawaaan alami dan tingkat penggunaan penghawaan buatan pada waktu dan ditentukan dari factor suhu yang sekiranya membutuhkan bantuan penghawaan buatan berupa AC.

Page 194: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

187

a. Pendekatan penyelesaian system pencahayaan

System pencahayaan alami mampu memenuhi kebutuhan dan

tuntutan ruang,sehingga system pencahayaan yang diaplikasikan pada ruang

internet adalah system pencahayaan alami.

b. Pendekatan penyelesaian system penghawaan

Untuk ruang internet penghawaan yang digunakan adalah

penghawaan buatan dengan bantuan Air Conditioner

4. Ruang Aula Serbaguna

Aula serbaguna membutuhkan pencahayaan yang dapat

dikondisikan setiap saat. Dengan tuntutan ruang yang semacam

ini,penyelesaian system pencahayaan ruang aula serbaguna menggunakan

system pencahayaan buatan dengan menggunakan lampu.

Skema 5.1: Analisa jaringan komunikasi sumber: konstruksi pribadi

PT. Telkom Panel Kontrol Telepon Lokal

Faks

Operator

SLJJ/SLI

Pencahayaan di ruang internet in menggunakan

pencahayaan alami dari bukaan perpaduan dari

kaca dengan besi metal,dan juga kayu. ,untuk

pencahayaan buatan hanya digunakan untuk

penggunaan dimalam hari,karena perpustaan ini

tutupnya sampai malam jam 21.00

Untuk penyelesaian system penghawaan,ruangan ini menggunkan penghawaan alami pada pagi-sore hari,sedangkan untuk malam hari menggunakan bantuan AC. Karena mengingat juga factor keamanan dan kesehatan.

Page 195: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

188

5. Penggunaan Material Pada Bangunan

· Pada Bangunan utama

Pada bangunan utama ini untuk system pencahayaan menggunakan

jendela dengan full kaca,guna untuk menerima cahaya yang masuk dan

keluar. Adanya teras juga digunakan untuk pemantulan sinar matahari

yang diterima agar tidak terlalu silau.

Pemakaian material diding dengan tekstur yang rata memudahkan

penyinaran dan pemantulan baik didalam maupun diluar bangunan.

Penggunaan sun shading disebelah barat,timur,selatan dan utara

dimaksudkan agar cahaya dan angin dapat dioptimalkan dan tidak

berlebihan untuk bangunan utama ini.

· Pada bangunan penunjang

Bangunan ini merupakan bangunan jenis pelayanan yang langsung

berhubungan dengan pengunjung atau masyarakat yang datang.

Tekstur dinding yang rata,dengan bukaan jendela dan sun shading.

kaca Besi metal dengan

ketebalan 2

Adanya lubang lubang – lubang pada sun shading yang kemudian lapisan keduanya merupakan kaca agar pencahayaan dan penghawaan yang diterima dapat dioptimalkan dengan baik.

Page 196: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

189

· Penggunaan material untuk ruang internet

Material bahan dinding dengan tekstur halus,dengan lantai dari batu

alam abu abu dengan maksud agar keselarasan dalam ruang tidak

terlalu monoton. Penggunaan cat dinding yang lebih terang. Adanya

bukaan pada sisi barat supaya cahaya dan angin dapat masuk secara

optimal.

· Penggunaan material pada ruang Pameran

Ruang pameran yang ditata sama dengan ruang internet,penggunaan

material jenis lantai yang sama,tapi penggunaan jenis tatakan rak buat

pameran menggunakan perpaduan antara tembok dan jenis batu kali

yang ditata menyerupai meja dengan 2 trap yang dibentuk

melingkar,hal ini memudahkan sirkulasi . Penggunaan cat tembok

warna kuning dan hijau dimaksudkan untuk penerangan alami

walaupun Cuma penggunaan pencahayaan alami tapi didalam ruangan

tetap terang dan jelas

Bukaan pada sisi barat

Penggunaan lantai dari batu kali

Permainan ornament dan wallpaper dinding dengan warna terang.

Penataan ruang pameran dengan arah sirkulasi melingkar guna memudahkan akses dan sirkualasi baik udara atau cahaya yang masuk bias lebih optimal.

Penataan ruang baca dan koleksi anak,hamper sama dengan ruang ruang yang lain,hanya saja penataannya disesuaikan dengan fungsi dan penggunanya.

Page 197: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

190

V.6. KONSEP SISTEM UTILITAS

1. System Komunikasi

System komunikasi menggunakan internal menggunakan speaker dan

iterkom,sementara komunikasi eksternal menggunakan jaringan terlkom.

2. Sistem Penyediaan air Bersih

Sumber air bersih berasal dari PDAM dan sumur,dengan system

distribusi down feed distribution

3. System Pembuangan Air Kotor dan Air Hujan

Dalam system pembuangan air kotor,dipisahkan antara limbag padat dan

cair. Untuk limbah padat ditampung dalam septictank kemudian sumur resapan.

Untuk limbah cair sebelum dialirkan ke roil kota diolah terlebih dahulu dalam bak

penangkap lemak dan water treatment.

Ground water Tank

PDAM

Sumur Distribusi P

P

M

Upper Water Tank

Distribusi

Distribusi Skema.5.3 System down Feed Distribution

Sumber.konstruksi pribadi

Gambar.5.13.sistem distribusi air bersih Sumber.konstruksi pribadi

Distribusi Air bersih

Dapur Penangkap lemak

Air kotor Bak penampung

Toilet Sumur

Resapan Tinja STP

Skema 5.4: Sistem Sanitasi Bangunan sumber: konstruksi pribadi

WWTP dimanfaatkan kembali

Riol kota

Ground Tank

Pompa

Upper Tank

sumur

Page 198: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

191

Air hujan dari atap

Pipa Vertikal Sumur

Resapan

Air hujan sekitar site

Bak kontrol Selokan

Skema 5.5: Sistem Sanitasi Air Hujan sumber: konstruksi pribadi

Sampah yang dapat didaur ulang

Sampah yang tidak dapat didaur ulang

TPA

Bak penampung sampah daur ulang

Shaft sampah

Bak penampung sampah non daur

ulang

Skema 5.6.: Analisa Pengelolaan Sampah sumber: Kontruksi pribadi

Skema 5.7.: Analisa penyediaan listrik PLN sumber: konstruksi pribadi

Meteran Panel utama

Panel skunder

Panel skunder

Distribusi

Distribusi Genset

PLN

4. Instalansi Listrik

Sumber utama energy listrik berasal dari PLN. Untuk cadangan

digunakan genset. Skema instalansi listrik yang digunakan adalah sebagai

berikut :

5. System Pengamanan Kebakaran

System pemadam kebakaran yang digunakan adalah fire

extinguisher untuk internal dan fire hydrant untuk eksternal.

Gambar.5.14..pemadam kebakaran fire extinguisher Sumber.konstruksi pribadi

Page 199: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

192

6. System Penangkal Petir

System penanagkal petir yang digunakan adalah system faraday

pada massa bangunan. Sedangkan untuk tower/antenna komunikasi

menggunakan system franklin.

V.7. KONSEP SISTEM STRUKTUR BANGUNAN

1. Pondasi/Sub Struktur

Pondasi stau sub struktur yang digunakan adalah pondasi sumuran dan

foot plat

2. Struktur Badan Bangunan / Super Struktur

Struktur badan bangunan yang digunakan adalah strutur rangka batang.

Gambar.5.16.pondasi footplat Sumber.konstruksi pribadi

Gambar 5.17 Struktur rangka batang pada bangunan Sumber : konstruksi pribadi.

Gambar.5.15.sistem penangkal petir faraday Sumber.konstruksi pribadi

Page 200: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

193

0. 00

+4. 00

+8. 00

+12. 00

Lob by

0. 00

+4. 00

+8. 00

+12. 00

Lob by

Lob by

Lob by

Pi st on

S el asar

S el asar

S el asar

S el asar

K ud a2 Ba ja R i ngan

U N P. 15 0.7 ,5 .6 ,5. 10

2L . 50 .50 .4

2 L .4 0. 40. 3

2L . 60 .60 .5

R i ng 20x30

Pl at Bi hul 8 mm

N ok

N ok

R i ng 1 5/20

D ak B eton

Ko lo m 5 0x50

R in g 15/ 15

Pl af ond

Pl at L ant ai

D in di ng 1/ 2 Bata

Co re

Pon das i S umuran

Foo t P lat

Jend el a Kaca

S lo of 4 0x60

+4. 00

+8. 00

+12. 00

+19. 50

+27. 00

0. 00

P ISTON

R . MESI NLIFT

R . MESI NLIFT

0 .0 0

R g. Pe layanan

+4 .0 0

R g. Pe layanan

+8 .0 0

R g. Pe layanan

+1 2 .0 0

R g. Pe layanan

0. 0 0

+4 . 00

+8 . 00

+1 2 . 00

0 . 00

+4 . 00

+8 . 00

+1 2 .0 0

M ushol a

M ushol a

M ushol a

R g. Ko leksiB er kala Anak

0 . 00

+4 .0 0

+8 .0 0

+1 2 .0 0

R g. Kol eksi Anak

AU DI TOR IU M

R g. Kol eksi Um um

R g. Kol eksi Umum

Lobb y

Lobb y

Lobb y

AUD IT OR IUM

HA LL

HA LL

HA LL

HA LL

Kuda2 Baj a Ri ngan

G or ding

U NP .150 .7, 5.6 ,5.10

2L . 50. 50.4

2L . 40. 40.3

2L . 60. 60.5

R in g 20x30

P lat B ihu l 8 mm

N ok

Ri ng 15/20

D ak Beton

K olom 50x50

R in g 15/ 15

P la fond

P lat La ntai

D i ndin g 1/ 2 Bat a

C ore

P ondasi S umur an

F oot Pl at

Jend ela Kaca

Sl oof 40x60

Str ek stang Be si o\ 10

+4 .0 0

+8 .0 0

+1 2 .0 0

+1 6 .0 0

+1 9 .5 0

+2 7 .0 0

0 .0 0

3. Struktur Atap/Upper Struktur

Struktur atap atau struktur yang digunakan adalah struktur atap rangka

baja dengan memanfaatkan bagian atasnya sebagai sarana penerimaan

pencahayaan dan penghawaan.

Page 201: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

194

INTERIOR RUANG PENERIMA/RESEPTIONIST DI BAGUNAN UTAMA

INTERIOR RUANG INTERNET DI BANGUNAN UTAMA

INTERIOR RUANG PAMERAN DI BANGUNAN UTAMA

Page 202: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

195

Page 203: PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN ... - digilib.uns.ac.id... · respon arsitektur seperti diatas terhadap iklim tropis. Pencahayaan Alami :Pemenuhan kebutuhan visual berupa cahaya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

196