kuliah fisika bangunan pencahayaan alami oleh dr.ir.erni s.,m.t

14

Click here to load reader

Upload: andana-dwi-putranto

Post on 31-Oct-2015

445 views

Category:

Documents


38 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kuliah Fisika Bangunan PENCAHAYAAN ALAMI Oleh Dr.ir.Erni S.,M.T

PENCAHAYAAN ALAMI

DR. IR. ERNI SETYOWATI, MT

Page 2: Kuliah Fisika Bangunan PENCAHAYAAN ALAMI Oleh Dr.ir.Erni S.,M.T
Page 3: Kuliah Fisika Bangunan PENCAHAYAAN ALAMI Oleh Dr.ir.Erni S.,M.T

a. ENERGY CONCERVATION, Konservasi energi dan antisipasi terhadap penurunan Kualitas lingkungan ( Manajemen sampah, Manajemen Konservasi Energy )

b. Meminimalkan pelepasan gas Carbon dalam proses Pembangunan Gedung

c. Optimalisasi Pencahayaan dan Penghawaan Alami

d. Pemanfaatan air hujan untuk keperluan Domestik dan pengurangan run – off rain water dengan penggunaan sumur resapan

e. Efisiensi Penggunaan Lahanf. Maksimalisasi potensi tata hijau/ lansekapg. Efisiensi Penggunaan Materialh. Inovasi Technology dan Manajemen

Limbahi. Cyclical Design Process for

Sustainability

GREEN BUILDING

Page 4: Kuliah Fisika Bangunan PENCAHAYAAN ALAMI Oleh Dr.ir.Erni S.,M.T
Page 5: Kuliah Fisika Bangunan PENCAHAYAAN ALAMI Oleh Dr.ir.Erni S.,M.T

Penerangan alam (daylight) adalah cahaya alam yang bersumber dari seluruh bola langit yang terang, berawan, dimana langit bertindak sebagai diffuser (penyebar) bagi cahaya matahari yang mencapainya

Kuantitas penerangan alam dapat dinyatakan dengan Daylight Factor (DF). Besarnya kuantitas penerangan ini dapat diukur dengan dua cara yaitu : a. Dengan menggunakan kuantitas luminous (flux, illuminance), yaitu dengan cara mengasumsikan satu set cahaya dari ruang luar dan mengkalkulasikan illuminance interior yang terjadi.

b. Dengan menggunakan besaran relatif (daylight factor), yaitu dengan cara menghitung rasio illuminance pada titik ukur di dalam ruang terhadap illuminance yang terjadi di ruang luar. Nilai DF ini tetap sehingga bila cahaya di luar ruang terang maka dilam juga terang demikian juga sebaliknya jika di luar redup di dalam juga redup. Nilai DF dapat dijadikan patokan syarat penerangan alam, sebagai contoh untuk kegiatan rumah tinggal kebutuhan minimum sebesar 1% sampai 2 %, sedangkan untuk bangunan kantor sebesar 2 % sampai 4 % (Szokolay,SV. 1980 )

Page 6: Kuliah Fisika Bangunan PENCAHAYAAN ALAMI Oleh Dr.ir.Erni S.,M.T
Page 7: Kuliah Fisika Bangunan PENCAHAYAAN ALAMI Oleh Dr.ir.Erni S.,M.T
Page 8: Kuliah Fisika Bangunan PENCAHAYAAN ALAMI Oleh Dr.ir.Erni S.,M.T
Page 9: Kuliah Fisika Bangunan PENCAHAYAAN ALAMI Oleh Dr.ir.Erni S.,M.T
Page 10: Kuliah Fisika Bangunan PENCAHAYAAN ALAMI Oleh Dr.ir.Erni S.,M.T

Perlindungan cahaya berlebihan pada bukaan dinding (jendela) dapat dilakukan dengan merencanakan penonjolan atap yang lebar (teritisan). Upaya lain dapat juga menggunakan kisi-kisi horisontal, vertikal ataupun kombinasi keduanya.Kisi-kisi yang baik tidak melekat pada dinding melainkan ada jarak diantara keduanya , untuk mengantisipasi radiasi panas.

.

Page 11: Kuliah Fisika Bangunan PENCAHAYAAN ALAMI Oleh Dr.ir.Erni S.,M.T

Perlidungan bergerak terhadap bukaan dinding atau jendela

.

Page 12: Kuliah Fisika Bangunan PENCAHAYAAN ALAMI Oleh Dr.ir.Erni S.,M.T

Potensi dan masalah tentang penerangan alam (daylighting) di daerah tropis.

Potensi penerangan alam mempunyai ciri : Bersifat alami / natural (dengan sumber yang terbarui) Tersedia berlimpah dan gratis Memiliki spektrum cahaya yang lengkap Memiliki daya panas dan kimiawi yang berguna bagi pertumbuhan Dinamis, pergerakan matahari (sunpath), intensitas akibat awan memberikan nuansa yang berbeda.

.

Page 13: Kuliah Fisika Bangunan PENCAHAYAAN ALAMI Oleh Dr.ir.Erni S.,M.T

Sedangkan yang menjadi masalah penerangan alam adalah : Intensitas tidak mudah diatur, dengan kondisi awan yang berubah-ubah Hanya ada pada siang hari (± 12 jam) Juga membawa panas (termal) Dapat memudarkan warna Hanya dapat dimanfaatkan secara optimal pada sisi terluar bangunan

Page 14: Kuliah Fisika Bangunan PENCAHAYAAN ALAMI Oleh Dr.ir.Erni S.,M.T

terimakasih