ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/jurnal-publikasi-yulianto-full.docx · web viewpengaruh...

43
PENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA PADA MASYARAKAT KECAMATAN RANGKUI, KOTA PANGKALPINANG NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh: NAMA : YULIYANTO NIM : 302 07 21 013 Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Memperoleh Gelar Sarjana ( S1 ) Ekonomi JURUSAN MANAJEMEN

Upload: ngodieu

Post on 01-May-2018

222 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN

PENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN

TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP

KEPUTUSAN MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA

PADA MASYARAKAT KECAMATAN RANGKUI,

KOTA PANGKALPINANG

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh:

NAMA : YULIYANTO

NIM : 302 07 21 013

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat

Memperoleh Gelar Sarjana ( S1 ) Ekonomi

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

2013

Page 2: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN

PENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN

TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP

KEPUTUSAN MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA

PADA MASYARAKAT KECAMATAN RANGKUI,

KOTA PANGKALPINANG

Yuliyanto

Universitas Bangka Belitung

ABSTRACK

Yuliyanto. 302.07.21.013. 2013. The Factors Of Necessity, Lifestyle, and Transportation (City Transport) That Effect The Decision To Buy Honda Motorcycle in The Rangkui Sub-District, Pangkalpinang City

Transportation is very important to support society’s day-to-day activities.

Although there are several means of transportation of choice, but the most chosen

vehicle in Bangka is motorcycle. The price is more affordable compared to that of

cars. In this study the author aims to discovering the factors that affect society’s

decision to buy motorcycle. The factors are: necessity, lifestyle, and transportation

(City transport) as independent variables that affect the decision to buy Honda

motorcycle in the Rangkui Sub-district.

After conducting literature review and formulating hypotheses, the data

was obtained using questionnaires to 100 Honda motorcycle owners in Rangkui

Sub-district. The motorcycle owners were collected using accidental sampling.

Quantitative descriptive analysis was then employed.

The results showed that the coefficient of determination that showed in

the value of Adjusted R Square of 0.518, that means that the decision to purchase

can be explained by the variables of needs, lifestyle, and transportation by 51.8%

and by 48.2% explained by other variables outside the model in this study.

Partially, the t test on variables in this study have positive and significant effect.

Variable of transportation have the greatest influence with a coefficient of 0.437

Page 3: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN

and a significance value of 0.000, followed by lifestyle variable with coefficient

value of 0.263 and significance value of 0.001, and the lowest variable influence

in this research is the variable of need with coefficient value of 0.209 and

significance value of 0.015.

Key words: Decision to purchase, needs, lifestyle, transportation.

Page 4: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi pada saat ini sangatlah

penting. Tingginya aktivitas masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-hari

menuntut sarana transportasi yang mendukung aktivitas tersebut. Pilihan

penggunaan sarana tranportasi sangat beragam jenisnya, misalnya angkutan darat,

seperti: kereta api, mobil, motor, sepeda, dan lainnya, angkutan laut seperti: kapal

laut, dan angkutan udara seperti pesawat angkutan komersil.

Salah satu sarana transportasi yang banyak menjadi pilihan masyarakat

Indonesia adalah alat transportasi darat jenis sepeda motor. Pilihan menggunakan

sepeda motor sebagai alat transportasi tentu dengan pertimbangan oleh

masyarakat, bahwa sepeda motor dianggap sebagai kendaraan yang dipandang

efisien, karena harganya yang masih dapat dijangkau oleh masyarakat segala

lapisan.

Sepeda motor merek Honda untuk saat ini menguasai pangsa pasar

nasional dengan penjualan sebesar 4.092.693 unit atau 57,10%, sedangkan merek

Yamaha sebesar 2.433.354 unit atau 34,07% dan merek Suzuki sebesar 46.563

unit atau 6,52% (Januari-Desember 2012). Ini menunjukkan bahwa sepeda motor

menjadi pilihan terbanyak untuk transportasi darat dalam mendukung aktivitas

masyarakat Indonesia (Tribunnews.com, 2013).

Jumlah sepeda motor baru di Pangkalpinang setiap hari terus meningkat.

Pada bulan Juni 2011 tercatat ada 1.456 unit sepeda motor baru yang terdata oleh

Unit Pelaksana Teknis Daerah Perencana Pengelolaan Keuangan Daerah

(UPTDPPKAD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kota Pangkalpinang

(Bangka Pos, 2011).

Sepeda motor memang dipilih sebagai kendaraan yang digunakan oleh

beragam orang dengan latar belakang yang berbeda, misalnya sebagai alat untuk

mendukung aktivitas keluarga, sebagai sarana karyawan swasta maupun karyawan

instansi pemerintahan (motor dinas), untuk mendukung aktivitas perdagangan,

aktivitas pertanian, mengangkut air, bahkan pertambangan (sarana angkut pasir

Page 5: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN

timah). Selain sebagai kendaraan multifungsi, sepeda motor juga dapat dikatakan

sebagai alat transportasi yang memang sangat digemari baik bagi orang dewasa

maupun orang muda (pelajar dan mahasiswa) di Kecamatan Rangkui, Kota

Pangkalpinang.

Melihat fenomena ini, peneliti tertarik untuk meneliti apakah perilaku

pembelian sepeda motor bukan karena hanya faktor kebutuhan saja, tapi ada

faktor-faktor lainnya yang membuat masyarakat memutuskan membeli sepeda

motor, sehingga peneliti perlu mengembangkan apakah ada faktor-faktor lain

yang lebih dominan pengaruhnya yang mendorong masyarakat memutuskan

membeli sepeda motor.

Peneliti juga mengamati bahwa kondisi transportasi angkutan kota di

Kecamatan Rangkui, Kota Pangkalpinang terbatas jam operasionalnya, yang

hanya beroperasi dari pagi sampai pada sore hari sedangkan pada malam hari

angkutan kota sudah tidak beroperasi lagi. Faktor terbatasnya jam operasional

pada angkutan kota yakni dari jam 06:00 pagi sampai pukul 17:00 sore hari, ini

berdasarkan fakta yang terjadi sehingga hal ini kurang menunjang kebutuhan

transportasi masyarakat Kecamatan Rangkui, kota Pangkalpinang. Rute angkutan

kota tersebut hanya beroperasi dari terminal pusat masing-masing jalur dan

beroperasi menuju pusat pasar kota. Angkutan kota di Kecamatan Rangkui

kurang menjangkau jalan-jalan masuk perkampungan atau yang tidak pada /rute

angkutan kota tersebut.

Beragam cara pembayaran yang ditawarkan oleh pihak produsen dalam

menjual produk sepeda motornya, diantaranya konsumen ditawarkan alternatif

pembayaran dengan cara tunai (cash) maupun dengan cara cicilan (kredit).

Munculnya alternatif-alternatif pilihan pembayaran seperti ini tentu saja semakin

menarik minat masyarakat dalam menentukan keinginannya untuk memiliki

sepeda motor. Beragam jenis sepeda motor dengan harga bervariasi menjadi

pilihan yang dapat disesuaikan dengan budget masyarakat selaku konsumen.

Masyarakat dengan tingkat penghasilan tinggi dapat membeli dengan dua

alternatif, secara tunai maupun kredit. Sedangkan masyarakat dengan tingkat

penghasilan sedang tetap (Pegawai atau karyawan yang hanya bergaji sesuai

Page 6: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN

dengan upah minimum kota dan tidak ada tambahan penghasilan lain) dapat

memiliki sepeda motor baru dengan pilihan alternatif pembayaran misalnya

dengan cara mencicil.

Banyak strategi promosi penawaran harga yang diterapkan oleh dealer-

dealer sepeda motor sehingga menarik minat konsumen dan memberikan

informasi mengenai akses kemudahan serta kepemilikan kendaraan sepeda motor

baru kepada masyarakat. Dapat dikatakan bahwa keputusan pembelian kendaraan

sepeda motor oleh masyarakat Kecamatan Rangkui banyak dipengaruhi beragam

faktor, diantaranya faktor kebutuhan, gaya hidup, dan transportasi (Angkutan

Kota). Dari latar belakang tersebut Peneliti mengambil penelitian yang berjudul

Pengaruh Faktor Kebutuhan, Gaya Hidup, dan Transportasi (Angkutan Kota)

Terhadap Keputusan Membeli Sepeda Motor Honda Pada Masyarakat Kecamatan

Rangkui, Kota Pangkalpinang.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

a. Apakah faktor kebutuhan berpengaruh terhadap keputusan membeli sepeda

motor?

b. Apakah faktor gaya hidup berpengaruh terhadap keputusan membeli sepeda

motor?

c. Apakah faktor kondisi transportasi (angkutan kota) yang terbatas jam

operasionalnya berpengaruh terhadap keputusan membeli sepeda motor?

1.3. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan membatasi masalah tentang

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan membeli sepeda motor

Honda pada masyarakat Kecamatan Rangkui, Kota Pangkalpinang. Faktor- faktor

yang dianalisis adalah faktor kebutuhan, gaya hidup, dan transportasi (angkutan

kota) terhadap keputusan membeli sepeda motor.

Page 7: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah faktor kebutuhan berpengaruh terhadap keputusan

membeli sepeda motor.

2. Untuk mengetahui apakah faktor gaya hidup berpengaruh terhadap keputusan

membeli sepeda motor.

3. Untuk mengetahui apakah faktor transportasi (angkutan kota) berpengaruh

terhadap keputusan membeli sepeda motor.

LANDASAN TEORI

Pengertian Pemasaran

Kotler dan Armstrong (2002:6) mengemukakan definisi pemasaran

sebagai berikut: “Marketing as social and managerial process whereby

individuals and groups obtain what they need and want through creating and

exchanging products and value with others.”

Pemasaran sebagai proses sosial dan manajerial dimana setiap individu

atau kelompok bisa mendapatkan kebutuhan dan keinginan melalui kegiatan

menghasilkan dan melakukan pertukaran produk dan nilai dengan pihak lain.

Thamrin Abdullah (2013: 2) mendefinisikan pemasaran sebagai berikut:

Pemasaran adalah suatu induk dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk

merencanakan, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang dan jasa

yang dapat memuaskan keinginan kepada konsumen potensial dan untuk

tercapainya tujuan perusahaan.

Kotler dan Keller (2009) Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan

pelaksanaan keputusan sebuah konsep, menetapkan harga, melakukan promosi,

dan mendistribusikan ide- ide, barang-barang, dan jasa-jasa untuk menciptakan

pertukaran yang dapat memuaskan tujuan individu atau tujuan organisasi.

Dari ketiga definisi dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu

proses sosial dan manajerial (perencanaan dan pelaksanaan) dalam konsep,

menetapkan harga, melakukan promosi, dan mendistribusikan ide-ide, barang-

Page 8: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN

barang, dan jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran yang dapat memuaskan

kebutuhan dan keinginan setiap komponen yang terkait dalam kegiatan bisnis

perusahaan (baik individu maupun kelompok), agar tujuan akhir menguntungkan

perusahaan.

Salah satu kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi konsumen untuk

bersedia membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan.

Terdapat beragam faktor yang menjadi bagian dari strategi pasar yang dapat

menarik perhatian serta minat masyarakat. Dengan memahami faktor-faktor yang

dapat berpengaruh terhadap konsumen, maka perusahaan dapat mengembangkan

produk, menentukan harga, menentukan tempat/lokasi, kegiatan pelayanan dan

mempromosikan produknya secara lebih baik. Disamping itu perusahaan akan

dapat memahami tentang adanya peluang yang baru untuk menentukan kebutuhan

dari konsumen yang belum terpenuhi, yang selanjutnya akan memudahkan

perusahaan untuk mengidentifikasi mengenai cara untuk mengadakan segmentasi

pasar.

Pengertian Perilaku Konsumen

Mangkunegara (2002: 19) menyatakan bahwa “Perilaku konsumen adalah

tindakan-tindakan yang dilakukan individu, kelompok atau organisasi yang

berhubungan dengan proses pengambilan keputusan untuk mendapatkan,

menggunakan barang-barang atau jasa ekonomi yang dapat dipenuhi oleh

lingkungan”.

Kotler dan Amstrong (2008:159) membagi faktor-faktor pengaruh perilaku

menjadi lima kelompok, yaitu kelompok cultural, sosial, pribadi, psikologi, dan

pembeli itu sendiri, sub kelompok kultural memiliki sub kelompok kultur, sub

kultur, dan kelas sosial. Sedangkan faktor sosial terdiri atas sub kelompok

referensi, keluarga, peran dan status. Faktor psikologi terdiri atas sub kelompok

motivasi, persepsi, belajar, kepercayaan dan sikap.

Swasta dan Handoko (2002:10) mengatakan perilaku konsumen

(consumer behavior) dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang

secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang

Page 9: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN

dan jasa-jasa termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan

dan menentukan kegiatan-kegiatan tertentu.

Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah

suatu tindakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok masyarakat untuk

mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan yang didalamnya termasuk proses

pengambilan keputusan pada persiapan dalam menentukan kegiatan untuk

memenuhi kebutuhannya.

Pengertian Keputusan Pembelian

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen berkaitan dengan proses

pembelian menurut Mulyadi (2012: 101) adalah: faktor psikologis dengan sub

faktor terdiri dari motivasi, personality, persepsi, belajar, nilai, kepercayaan,

sikap, gaya hidup, faktor situasional meliputi sub faktor sosial, situasi, waktu,

faktor sosial budaya meliputi sub faktor pengaruh individu, referensi kelompok,

keluarga, sosial, budaya, faktor bauran pemasaran (marketing mix influences)

dengan sub faktor produk, harga, promosi, serta distribui produk.

Menurut Philip Kotler (2007 : 223) “keputusan pembelian yaitu, beberapa

tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian

suatu produk”.

Dari beberapa definisi peneliti dapat menyimpulkan bahwa untuk

melakukan suatu keputusan orang akan melalui suatu proses tertentu, demikian

pula pada hal keputusan memilih suatu produk atau merk mereka akan

melaksanakan proses terlebih dahulu mungkin mereka tidak mau menanggung

resiko apabila membeli produk tersebut, sehingga mereka akan penuh

pertimbangan-pertimbangan.

Pengertian Gaya Hidup

Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2008 : 170) gaya hidup adalah

pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam kegiatan, minat dan pendapat.

Budaya adalah kumpulan nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang

dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan institusi penting lainnya.

Page 10: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN

Kelas sosial adalah pembagian yang relatif permanen dan berjenjang dalam

masyarakat di mana anggotanya berbagi minat, nilai dan perilaku yang sama.

Faktor sosial adalah perilaku konsumen yang dipengaruhi oleh faktor-faktor

sosial, seperti kelompok kecil, keluarga, serta peran dan status konsumen. Proses

keputusan pembeli ada 5, yaitu ; 1. Pengenalan kebutuhan. 2. Pencarian informasi,

3. Evaluasi alternatif, 4. Keputusan pembelian, 5. Perilaku pasca pembelian.

Menurut Philip Kotler (2002 : 192), gaya hidup adalah pola hidup

seseorang didunia yang diekspresikan dalam aktifitas, minat, dan opininya, gaya

hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang dalam berinteraksi dengan

lingkungannya.

Dari beberapa pendapat, peneliti dapat simpulkan bahwa, gaya hidup

adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan minat dan

pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan

waktu.

Gaya hidup berkaitan erat dengan jenis pekerjaan, posisi di organisasi, dan

tingkat pendapatan seseorang. Bagaimana mereka mendapatkan barang dan jasa

yang mereka butuhkan ternyata melalui tugas dan pekerjaan yang diemban,

pengalaman lingkungan telah membentuk sikap dan kebiasaan untuk mencari cara

mendapatkan akses informasi tentang produk barang dan jasa yang dibutuhkan

dan diinginkan. (Thamrin Abdullah : 2013)

Pengertian Transportasi

Transportasi secara luas didefinisikan sebagai kesatuan yang terdiri dari

elemen-elemen prasarana fisik, sarana angkutan, dan sistem operasi yang

mendukung kelancaran perpindahan objek fisik (manusia dan atau barang) daari

suatu tempat asal ketempat tujuan yang terpisahkan secara geografis (Sumber:

Maju bersama UKM http:// bina UKM. Com).

Transportasi jalan merupakan moda utama untuk melayani jasa

transportasi baik di masyarakat nasional maupun regional. Walaupun cakupan dari

Page 11: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN

kepadatan jaringan jalan tiap wilayah sangat bervariasi, transportasi jalan

melayani sekitar 90% penumpang dan 90% angkutan barang domestik. Angkutan

jalan telah menjadi pilihan utama untuk jalan jarak pendek dan menengah dalam

satu pulau (Bambang Susantono, 2013).

Kondisi sarana angkutan umum yang belum memadai serta perbedaan

harga yang cukup signifikan antara sepeda motor dan mobil menyebabkan sepeda

motor masih menjadi pilihan masyarakat dalam bertransportasi, karena

transportasi sangatlah penting untuk menunjang aktifitas masyarakat.(Bambang S,

2013)

Dari beberapa pendapat tersebut, peneliti menyimpulkan transportasi

didefinisikan sebagai moda utama untuk melayani dan menunjang kelancaran

aktifitas atau kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Penelitian Terdahulu

1. Yuni Chandra (2012) dalam penelitiannya berjudul “Pengaruh Bauran

Pemasaran dan Keterlibatan Keluarga Terhadap Keputusan Pembelian

LeasingSepeda Motor Suzuki Di Kabupaten Pesisir Selatan”. Variabel yang

digunakan yaitu produk, harga, promosi, distribusi, keterlibatan keluarga,

keputusan pembelian. Analisis yang digunakan yaitu Analisis Jalur, Uji F, Uji t

Dari hasil penelitian menunjukkan produk, harga, promosi berpengaruh positif

signifikan terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di

Kabupaten Selatan. Distribusi dan keterlibatan keluarga tidak berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di

Kabupaten Pesisir Selatan.

2. Fadli dan Inneke Qomariah (2008) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis

Pengaruh Faktor-faktor Ekuitas Merek Sepeda Motor Merek Honda Terhadap

Keputusan Pembelian”. Variabel yang digunakan yaitu kesadaran merek, kesan

kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek, keputusan pembelian. Analisis

yang digunakan yaitu Regresi linier berganda, Uji t, Uji F. Dari hasil

penelitian ditarik kesimpulan secara serempak ekuitas merek yang terdiri dari

variabel kesadaran merek, kesan kualitas, asosiasi mere dan loyalitas merek

Page 12: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN

berpengaruh sangat signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor

merek Honda di lingkungan Universitas Sumatera Utara. Dan secara parsial

variabel loyalitas merek, kesan kualitas, dan asosiasi merek berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di

lingkungan Universitas Sumatera Utara, sedangkan variabel kesadaran merek

tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam melakukan

pembelian sepeda motor merek Honda. Variabel yang dominan berpengaruh

terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di lingkungan

Universitas Sumatera Utara.

3. AA. MD. Widia Adinata dan I Gst. Agung Ketut Gede Suasana (2013) dalam

penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap

Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda pada Toko Sekar Sari di

Denpasar”. Variabel yang digunakan yaitu harga, tempat, promosi, dan

keputusan pembelian. Analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda,

Uji F, Uji t. Dari hasil pengujian secara serempak dan parsial menunjukkan

hasil bahwa harga, tempat, dan promosi berpengaruh secara signifikan

terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Toko Sekar Sari.

Kerangka Berpikir

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Variabel Independen (X) Variabel Dependen (Y)

Sumber: Diolah oleh peneliti, 2013

Faktor Kebutuhan X1

Gaya Hidup X2

Transportasi X3

Keputusan pembelian sepeda motor Honda ( Y )

Page 13: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN

Hipotesis

Dari proses kerangka berpikir, peneliti merumuskan hipotesis sebagai

berikut : Faktor kebutuhan, gaya hidup, dan transportasi secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli sepeda motor Honda.

METODE PENELITIAN

Teknik Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini berupa : Kuesioner,

digunakan untuk mencari informasi mengenai keputusan masyarakat Kecamatan

Rangkui, Kota Pangkalpinang dalam membeli sepeda motor Honda. Wawancara,

dilakukan pada beberapa sopir angkutan kota rute jalan Sungai Selan, dan jalan

Mentok yang operasionalnya melalui Kecamatan Rangkui. Dilakukan untuk

mendukung informasi mengenai kondisi transportasi angkutan kota di wilayah

tersebut. Studi Pustaka, digunakan untuk mendukung dan melengkapi

informasi-informasi lain mengenai keputusan masyarakat dalam membeli sepeda

motor Honda.

Jenis Data

1. Data Primer

Data primer menurut Nazir (2002: 58) merupakan sumber-sumber dasar

yang terdiri dari bukti-bukti atau saksi utama dari kejadian (fenomena) objek yang

diteliti dan gejala yang terjadi di lapangan. Data primer diperoleh melalui

penyebaran kuesioner kepada sampel masyarakat yang sudah dewasa yang

berada di wilayah populasi Kecamatan Rangkui. Selanjutnya data primer yang

diperoleh dari penyebaran kuesioner dihitung dan dideskripsikan.

2. Data Sekunder.

Data sekunder menurut Nazir (2002:59) dikaitkan dengan sumber yang lain

selain dokumen langsung yang menjelaskan tentang suatu gejala. Data sekunder

Page 14: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN

diperoleh dari buku dan surat kabar. Data sekunder ini membuat informasi yang

berhubungan dengan perkembangan sepeda motor di Kecamatan Rangkui, dan

juga hal-hal yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan konsumen konsumen dalam membeli sepeda motor.

Metode Analisa Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data

distribusi normal atau tidak (Duwi Priyatno, 2010). Pengujian normalitas

dalam penelitian ini digunakan dengan melihat normal probability plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

2. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,

maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas.

Model yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas

(Duwi Priyatno, 2010). Pada penelitian ini cara mendeteksi ada atau tidaknya

heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi

variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID) dimana sumbu Y

adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y

sesungguhnya) yang telah di-standardized (Duwi Priyatno, 2010)

3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari suatu variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal

Page 15: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN

jika jawaban pertanyaan adalah konsisten jika pengukuran tersebut diulang

(Duwi Priyatno, 2010). Dalam melakukan perhitungan alpha digunakan alat

bantu program komputer yaitu SPSS for windows 17. Sedangkan dalam

pengambilan keputusan reabilitas, suatu instrumen dikatakan reliable jika nilai

Cronbach Alpha (a) > 0,6. (Duwi Priyatno, 2010)

4. Uji Validitas

Uji validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam

mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah uji validitas item untuk mendapatkan suatu koefisien

korelasi guna mengukur tingkat validitas dan apakah suatu item layak

digunakan atau tidak (Duwi Priyatno, 2010) agar valid digunakan alat

pengukur program komputer yaitu SPSS for windows 17, yang mempunyai

korelasi signifikan antara skor item terhadap skor totalnya (Duwi Priyatno,

2010)

5. Uji Hipotesis (Uji t)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen

(Duwi Priyatno, 2010).

t=bSa

Keterangan : b = koefisien regresi

Sα = standard error regresi

Dalam model summary nilai t-hitung dari perbandingan antara koefisien b dengan

standard of error estimate.

Page 16: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN

t−hitung= koefisienstandard of error estimate

1. Merumuskan hipotesis statistik

a. Ho : β = 0₁

Variabel independen secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap variabel

dependen.

b. H₁ : β₁ > 0

Variabel independen secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel

dependen.

2. Mengatur taraf signifikansi.

a. Probabilitas < 0,05 = Ho ditolak dan H₁ diterima

b. Probabilitas > 0,05 = Ho diterima dan H₁ ditolak

6. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi untuk menggambarkan kemampuan model

menjelaskan variasi yang terjadi dalam variabel dependen. Koefisien

determinasi ditunjukkan oleh angka R-Square dalam model summary yang

dihasilkan oleh program (Duwi Priyatno, 2010). Koefisien determinasi ini

diperoleh dengan rumus sebagai berikut :

R² = ( TSS-SSE) TSS = SSR/TSS

Nilai R² adalah antara nol dan satu, model yang baik menginginkan R² yang

tinggi. Jika nilai R² mendekati satu ini berarti hampir seluruh variasi variabel

dependen dapat dijelaskan oleh variabel penjelas yang dimasukkan ke dalam

model. Kelemahan penggunaan koefisien determinasi adalah terjadinya bias

terhadap jumlah variabel independen yang digunakan, karena setiap tambahan

Page 17: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN

variabel independen akan meningkatkan R² walaupun variabel itu tidak

signifikan. Oleh karena itu di anjurkan menggunakan koefisien determinasi

yang telah disesuaikan yaitu yang disebut R² yang diperoleh dengan rumus :

Adjusted R ²=1−(n−1 )〔 S2

TSS〕=1−(1−R2)〔 n−1

n−k〕

Adjusted R² dapat naik atau turun apabila sebuah variabel independen

ditambahkan dalaam model. Implikasi dari adjusted R² ini adalah :

a. Adjusted R² dapat bernilai negatif kendati R² selalu positif, bila adjusted R²

bernilai negatif, maka nilainya dianggap nol.

b. Secara umum bila tambahan variabel independen merupakan prediktor yang

baik, maka akan menyebabkan nilai varian naik dan pada gilirannya adjusted

R² meningkat. Sebaliknya bila tambahan variabel baru tidak meningkatkan

varians, maka adjusted R² akan menurun. Artinya tambahan variabel baru

tersebut bukan merupakan prediktor yang baik bagi variabel dependen.

7. Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini, maka

digunakan analisis regresi linier berganda (multiple regression). Analisis

regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen

(terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel bebas), dengan

tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai-

nilai variabel independen yang diketahui (Duwi Priyatno, 2010). Untuk regresi

yang variabel independennya terdiri atas dua atau lebih regresinya disebut juga

regresi berganda. Oleh karena variabel independen dalam penelitian ini

mempunyai variabel yang lebih dari dua, maka regresinya disebut regresi

berganda.

Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh variabel independen atau bebas yaitu faktor kebutuhan (KB),

Page 18: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN

gaya hidup (GH), dan transportasi (TP) terhadap variabel dependen atau terikat

yaitu keputusan pembelian (KP).

Rumus regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

KP = α + β₁ X₁ + β₂ X₂ + β3 X3

Keterangan :

α : konstanta

β : beta

KP : Keputusan Pembelian

X untuk KB₁ : Kebutuhan X untuk GH₂ : Gaya Hidup X3 untuk TP : Transportasi

Koefisien variabel independen dalam persamaan regresi berganda tersebut

akan di interpretasikan dengan menggunakan standardized beta coefficient. Hal

ini disebabkan unit ukuran dari variabel independen tidak sama. Keuntungan

menggunakan standardized beta coefficient adalah dapat mengeleminasi

perbedaan unit ukuran pada variabel independen (Duwi Priyatno, 2010)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi,variabel terikat, variabel bebas, atau keduanya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan dengan

melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari

data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

Gambar 1. 1. Grafik Normal Probability Plot

Page 19: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN

Gambar I. 2. Grafik Histogram

Sumber : Data primer yang diolah, 2013

Berdasarkan grafik normal probability plot pada gambar I. I menunjukkan

bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

atau grafik histogram I. 2 yang menunjukkan distribusi normal, maka model

regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Heterokedastisitas

Uji haterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah data dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Uji heteroskedastisitas menghasilkan grafik pola penyebaran

titik (scatterplot) seperti tampak pada gambar berikut.

Gambar 2. Grafik Pola Penyebaran Titik

Page 20: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN

Sumber : Data yang diolah, 2013

Berdasarkan hasil dari scatterplot pada gambar 2, pola penyebaran titik ada

sebagian yang membentuk pola tertentu dan ada titik yang tidak membentuk pola

tertentu ini berarti ada heteroskedastisitas pada residual atau ada sebagian

kesamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain.

3. Uji Reliabilitas

Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha KeteranganKeputusan Pembelian (KP) 0,687 Reliabel

Kebutuhan (KB) 0,616 Reliabel

Gaya Hidup (GH) 0,791 Reliabel

Transportasi (TP) 0,607 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Berdasarkan tabel 3. 1, menunjukan bahwa setiap variabel memiliki data

yang reliabel, baik variabel terikat yaitu keputusan pembelian, maupun variabel

bebas yaitu : Kebutuhan, Gaya Hidup, dan Transportasi karena telah memenuhi

nilai Cronbach Alpha > 0,6

4. Uji Validitas

Tabel 4. Hasil Uji Validitas

Variabel Indikator Kode Variance Signifikansi Keterangan

Item

Kebutuhan 1 KB1 0,678 0 Valid

(KB) 2 KB2 0,753 0 Valid

3 KB3 0,763 0 Valid

Gaya Hidup 1 GH1 0,746 0 Valid

(GH) 2 GH2 0,760 0 Valid

3 GH3 0,680 0 Valid

4 GH4 0,661 0 Valid

Page 21: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN

5 GH5 0,688 0 Valid

6 GH6 0,622 0 Valid

Transportasi 1 TP1 0,711 0 Valid

(TP) 2 TP2 0,729 0 Valid

3 TP3 0,773 0 Valid

Keputusan 1 KP1 0,784 0 Valid

Pembelian 2 KP2 0,742 0 Valid

(KP) 3 KP3 0,833 0 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Dari tabel 4. terlihat bahwa korelasi antara masing-masing item

pertanyaan/pernyataan terhadap total skor konstruk menunjukkan hasil yang

signifikan (< 0,05) serta nilai variance tiap itemnya ≥ 0,5. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa masing-masing indikator pertanyaan/pernyataan adalah valid,sehingga

dapat dikatakan bahwa setiap item dapat digunakan untuk mengukur tiap variabel

dalam penelitian ini.

5. Uji Hipotesis (Uji t)

Tabel 5. Hasil Uji Hipotesis (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.515 1.139 1.330 .187

KBTOTAL .247 .100 .209 2.467 .015

GHTOTAL .108 .032 .263 3.396 .001

TPTOTAL .513 .101 .437 5.101 .000

a. Dependent Variable: KPTOTALSumber : Data yang diolah, 2013

Dari hasil perhitungan yang ditunjukkan pada tabel di atas, dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1. Signifikansi variabel kebutuhan adalah sebesar 0, 015. Oleh karena probabilitas

variabel kebutuhan tersebut lebih kecil dari pada 0,05 (5%) maka koefisien

Page 22: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN

regresi dari faktor kebutuhan adalah signifikan, maka Ho ditolak dan H1

diterima. Hal ini berarti bahwa faktor kebutuhan berpengaruh positif terhadap

keputusan pembelian.

2. Signifikansi variabel gaya hidup adalah sebesar 0,001. Oleh karena itu

probabilitas variabel gaya hidup tersebut lebih kecil dari pada 0,05 (0,05)

maka koefisien regresi dari faktor gaya hidup adalah signifikan, maka H0

ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa faktor gaya hidup berpengaruh

positif terhadap keputusan pembelian.

3. Signifikansi variabel transportasi adalah sebesar 0,000. Oleh karena

probabilitas variabel transportasi tersebut lebih kecil dari pada 0,05 (5%)

maka koefisien regresi dari faktor transportasi adalah signifikan, maka H0

ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa faktor transportasi berpengaruh

positif terhadap keputusan pembelian.

6. Koefisien Determinasi

Tabel 6. Hasil Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .730a .533 .518 1.021 1.966

a. Predictors: (Constant), TPTOTAL, GHTOTAL, KBTOTAL

b. Dependent Variable: KPTOTAL

Sumber : Data yang diolah, 2013

Berdasarkan tabel 6, tentang model summary di atas menunjukkan bahwa

besarnya Adjusted R Square adalah 0,518. Hal ini berarti hanya 51,8% variabel

keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen di atas,

yaitu kebutuhan, gaya hidup, dan transportasi. Sedangkan sisanya sebesar 48,2%

Page 23: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN

(100%-51,8%) dijelaskan oleh sebab-sebab atau variabel-variabel lain diluar

model.

7. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda yang telah dilakukan diperoleh koefisien

regresi, nilai t-hitung, dan tingkat signifikansi sebagaimana ditampilkan pada

tabel berikut.

Tabel 7. Hasil Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.515 1.139 1.330 .187

KBtotal .247 .100 .209 (X1) 2.467 .015

GHtotal .108 .032 .263 (X2) 3.396 .001

TPtotal .513 .101 .437 (X3) 5.101 .000

a. Dependent Variable: KPTOTAL

Sumber : Data yang diolah, 2013

Dari hasil tabel 7, tersebut, persamaan regresi berdasarkan standardized

yang diperoleh adalah sebagai berikut:

KP = α + β1 X1 +β2 X2 + β3 X3

KP = 1.515 + 0,209X1 + 0,263X2 + 0,437X3

Keterangan :

α : konstanta

β : beta

KP : Keputusan pembelian

X1KB : Kebutuhan

X2GH : Gaya hidup

Page 24: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN

X3TP : Transportasi

Berdasarkan hasil persamaan regresi linier berganda tersebut dapat dijelaskan

bahwa :

1. Variabel kebutuhan, gaya hidup, dan transportasi mempunyai pengaruh

positif terhadap keputusan pembelian.

2. Variabel yang memiliki pengaruh tertinggi terhadap keputusan pembelian

adalah transportasi, sedangkan variabel yang memiliki pengaruh terendah

terhadap keputusan pembelian adalah kebutuhan.

Pembahasan

1. Pengaruh Faktor Kebutuhan Terhadap Keputusan Pembelian

Dari hasil penelitian diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel kebutuhan

sebesar 0,209 dengan nilai signifikansi sebesar 0,015, dimana nilai ini

signifikan pada tingkat signifikansi 0,05. Oleh karena itu dapat dikatakan

bahwa faktor kebutuhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian. Variabel kebutuhan memiliki pengaruh lebih rendah terhadap

keputusan penbelian dibandingkan dengan variabel gaya hidup dan variabel

transportasi.

2. Pengaruh Faktor Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian

Dari hasil penelitian diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel gaya hidup

sebesar 0,263 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 nilai ini signifikan pada

tingkat signifikansi 0,05. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa gaya hidup

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Meskipun

gaya hidup memiliki pengaruh lebih rendah bila dibandingkan dengan variabel

transportasi tapi lebih tinggi pengaruhnya bila dibandingkan dengan variabel

kebutuhan.

3. Pengaruh Transportasi (Angkutan Kota) Terhadap Keputusan Pembelian

Dari hasil penelitian diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel

transportasi sebesar 0,437 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 nilai ini

signifikan pada tingkat signifikansi 0,05. Oleh karena itu dapat dikatakan

bahwa transportasi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian dan

Page 25: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN

merupakan pemberi pengaruh terbesar dibandingkan dengan dua variabel

independen lainnya yaitu kebutuhan dan gaya hidup.

Kesimpulan

1. Dari hasil analisis regresi linier berganda dan hasil uji hipotesis menunjukkan

bahwa variabel-variabel independen yang diajukan yaitu faktor kebutuhan

(KB), gaya hidup (GH), dan transportasi (TP) dalam penelitian ini layak untuk

digunakan dan mampu untuk menjelaskan variasi dari variabel dependen yaitu

keputusan pembelian (KP) sebesar 51,8%. Sedangkan sisanya yaitu sebesar

48,2%, dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam

variabel penelitian ini.

2. Berdasarkan hasil uji t, variabel faktor kebutuhan, gaya hidup, dan transportasi

(Angkutan Kota) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian sepeda motor Honda pada masyarakat Kecamatan

Rangkui, Kota Pangkalpinang.

Keterbatasan Penelitian

Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian yang dapat dijadikan sebagai

bahan koreksi serta bahan pembelajaran untuk melakukan penelitian yang akan

datang. Keterbatasan tersebut antara lain :

1. Nilai adjusted R square hanya sebesar 0518, hal ini menunjukkan bahwa

variabel dalam penelitian ini yaitu, faktor kebutuhan, gaya hidup, dan

transportasi hanya dapat menjelaskan pengaruh terhadap keputusan pembelian

sebesar 51,8%. Sehingga masih perlu kajian tentang variabel-variabel

independen lain diluar model penelitian yang dapat mempengaruhi keputusan

pembelian.

2. Keterbatasan lainnya adalah waktu, dana, dan tenaga tentunya penelitian ini

belum sempurna atau masih banyak kekurangan, maka dari itu diharapkan pada

penelitian berikutnya yang meneliti masalah yang sama akan lebih baik lagi.

Page 26: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN

Saran

Berdasarkan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, yaitu

pengambilan keputusan masyarakat untuk membeli sepeda motor khususnya

sepeda motor Honda, dimana masalah tersebut berhubungan dengan

profitabilitas perusahaan yang juga dipengaruhi oleh keputusan pembelian,

sehingga digunakan pendekatan terhadap variabel kebutuhan, gaya hidup, dan

transportasi untuk diketahui pengaruhnya terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan hasil kuesioner dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor

kebutuhan, gaya hidup, dan transportasi berpengaruh positif terhadap

keputusan pembelian. Transportasi merupakan variabel yang paling

berpengaruh terhadap keputusan pembelian, oleh karena itu perlu strategi yang

lebih intensif dengan pengembangan teknologi dalam memanfaatkan

kekurangan transportasi yang ada.

Sangat perlu diperhatikan bagi perusahaan untuk mempertimbangkan

beberapa hal yang berhubungan dengan transportasi, antara lain :

1. Produsen sepeda motor Honda terus fokus pada kepercayaan masyarakat bahwa

sepeda motor merek Honda sangat hemat bahan bakar minyak dengan

mengembangkan teknologi hemat bahan bakar, bagi masyarakat ini sangat

menguntungkan karena dengan membeli sepeda motor Honda masyarakat akan

merasa lebih hemat biaya bila dibandingkan dengan menggunakan transportasi

dalam hal ini angkutan kota.

2. Produsen sepeda motor Honda harus terus intensif melakukan promosi-promosi

lewat agen ke pelosok daerah yang terpencil sekalipun, ini dilakukan untuk

mengenalkan dan menanamkan kebenak masyarakat yang tidak terjangkau oleh

transportasi. Selain itu, keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh gaya hidup

dan faktor kebutuhan, maka selain dengan cara mengambil keuntungan dari

lemahnya transportasi (angkutan umum), perlu juga untuk mempertimbangkan

beberapa strategi yang berhubungan dengan gaya hidup, dan kebutuhan, antara

lain :

a. Dari hasil kuesioner, sepeda motor Honda jenis apapun terkenal dengan lebih

hemat bahan bakar minyak bila dibanding dengan sepeda motor merek lain,

Page 27: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN

tetapi ada hal yang tidak bisa di abaikan oleh produsen sepeda motor Honda

yang selama ini dirasa masih kurang yakni desain dan tarikannya. Bila

dibanding dengan sepeda motor merek lain desain dan tarikan sepeda motor

merek Honda masih kalah, maka perlu adanya perbaikan desain dan

tarikannya apalagi konsumen anak muda sangat tertarik dengan desain motor

yang lebih gaya atau sporty dengan tarikan yang lebih cepat.

b. Sepeda motor tentunya diharapkan mampu mendukung aktifitas pemiliknya,

termasuk yang berprofesi sebagai pedagang atau wiraswasta lainnya untuk

membawa beban yang tentu saja tidak ringan, maka dari itu pihak produsen

sepeda motor Honda harus memperhatikan kualitas bahan dari suku cadang

yang lebih awet dan harga juga yang lebih terjangkau karena masyarakat

banyak beranggapan bahwa suku cadang sepeda motor merek Honda lebih

mahal dibanding dengan merek lain.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Hasan. 2010. Marketing Dari Mulut ke Mulut. Yogyakarta: Medpress.

Arif, Rahman. 2010. Strategi Dasyat Marketing Mix For Small Business. Jakarta: Transmedia Pustaka.

Adinata. (2013). Jurnal, Volume 2, No. 1. “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Toko Sekar Sari di Denpasar”. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Bali.

Bambang, S. (2013). Transportasi dan Investasi. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.

Fadli, dan Inneke. (2008). Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, no. 2. “Analisis Pengaruh Faktor-faktor Ekuitas Merek Sepeda Motor Merek Honda Terhadap Keputusan Pembelian”. (Studi Kasus pada Universitas Sumatera Utara). FE USU.

Freddy, Rangkuti. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrited Marketing Commonication. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

............ 2010. Flexible Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ferdinan, A. T. (2006). Metode Penelitian Manajemen : Pedoman Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi. UNDIP. Semarang.

Page 28: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP KEPUTUSAN

Istijanto, Oei. 2009. Marketing For Everyone. Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Ignatius Tio. 2008. Analisis Minat Berbahasa Indonesia yang Baik dan Benar pada Murid SMPN 5 Jogyakarta.

Kustadi, Suhendang. 2010. Periklanan (Manajemen, Kiat, dan Strategi). Bandung: Nuansa.

Kotler dan Keller. (2009). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Prathama, Raharja.,Mandala, Manurung. 2008. Teori Ekonomi Makro. Edisi ke- empat. Jakarta : FE UI.

Priyatno, D. (2010). Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta : MediaKom

Philip, Kotler., Gary, Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Patrick, Forsyth. 2010. 100 Ide Penjualan Terhebat. Publishing One.

Sofjan, Assuari. 2010. Manajemen Pemasaran. Cetakan Ke-sepuluh. Jakarta: Rajagrafindo.

Sukardi. 2009. Ekonomi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sugiyono.(2003). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta

Swastha dan Handoko. (2007). Manajemen Pemasaran : Perilaku Konsumen. PBFE Yogyakarta.

Thamrin, Abdullah. (2013). Manajemen Pemasaran. Jakarta : Raja Grafindo

Yuni, Chandra. (2012). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1. “Pengaruh Bauran Pemasaran dan Keterlibatan Kelurga Terhadap Keputusan Pembelian Leasing Sepeda Motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan”. Fakultas Ekonomi Universitas Taman Siswa, Padang.

Bangka Pos, Edisi Juli, 2011.

http :// binaUKM.com.

www.Tribunnews.com.

www.Motorplus-online.com.