abstrak rafita. 2014. pengaruh tingkat perputaran piutang...

21
Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang Jurnal ekonomi Page 1 ABSTRAK Rafita. 2014. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan Earning Power Pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Depati Amir Pangkalpinang. Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Bangka Belitung. Pembimbing I Nizwan Zukhri, S.E., M.M, Pembimbing II Khairiyansyah, S.E, M.M. Piutang merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan. Piutang timbul karena terjadinya suatu transaksi penjualan secara kredit dengan tujuan utama meningkatkan perolehan laba bagi perusahaan. Untuk itulah suatu perusahaan dituntut untuk lebih berhati-hati dalam mengelola piutangnya baik dalam pemberian maupun penagihan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Receivable Turnover terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin, dan Earning Power pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Depati Amir Pangkalpinang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan periode tahun 2009-2012. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana pada tingkat signifikansi ά=5%. Pengujian linier ini menggunakan program SPSS versi 16.00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji-t perputaran piutang (x) terhadap cash ratio (y) menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0,28, dibandingkan dengan taraf signifikansi 0,05 maka 0,28>0,05 ini menunjukkan Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya perputaran piutang secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Cash Ratio. Pada Net profit margin, menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0,96, berarti 0,96>0,05 ini menunjukkan Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya perputaran piutang secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Net profit margin. Berdasarkan hasil Uji-t pada Earning power, diperoleh tingkat signifikan sebesar 0,038, berarti 0,038<0,05 ini menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya perputaran piutang secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap Earning power. Kata Kunci: Tingkat Perputaran piutang, Rasio kas, Marjin laba bersih, Laba atas investasi.

Upload: trinhdien

Post on 07-Sep-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABSTRAK Rafita. 2014. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi

Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang

Jurnal ekonomi Page 1

ABSTRAK

Rafita. 2014. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio,

Net Profit Margin dan Earning Power Pada PT. Angkasa Pura II (Persero)

Kantor Cabang Bandar Udara Depati Amir Pangkalpinang. Skripsi. Jurusan

Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Bangka Belitung. Pembimbing I

Nizwan Zukhri, S.E., M.M, Pembimbing II Khairiyansyah, S.E, M.M.

Piutang merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan. Piutang

timbul karena terjadinya suatu transaksi penjualan secara kredit dengan tujuan

utama meningkatkan perolehan laba bagi perusahaan. Untuk itulah suatu

perusahaan dituntut untuk lebih berhati-hati dalam mengelola piutangnya baik

dalam pemberian maupun penagihan.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh

Receivable Turnover terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin, dan Earning Power

pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Depati Amir

Pangkalpinang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder yang berupa laporan keuangan periode tahun 2009-2012. Metode

analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana pada tingkat

signifikansi ά=5%. Pengujian linier ini menggunakan program SPSS versi 16.00.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji-t perputaran

piutang (x) terhadap cash ratio (y) menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0,28,

dibandingkan dengan taraf signifikansi 0,05 maka 0,28>0,05 ini menunjukkan Ho

diterima dan Ha ditolak. Artinya perputaran piutang secara parsial tidak

mempunyai pengaruh signifikan terhadap Cash Ratio. Pada Net profit margin,

menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0,96, berarti 0,96>0,05 ini menunjukkan

Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya perputaran piutang secara parsial tidak

mempunyai pengaruh signifikan terhadap Net profit margin. Berdasarkan hasil

Uji-t pada Earning power, diperoleh tingkat signifikan sebesar 0,038, berarti

0,038<0,05 ini menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya perputaran

piutang secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap Earning power.

Kata Kunci: Tingkat Perputaran piutang, Rasio kas, Marjin laba bersih, Laba

atas investasi.

Page 2: ABSTRAK Rafita. 2014. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi

Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang

Jurnal ekonomi Page 2

ABSTRACT

Rafita. 2014. The effect Of Receivable Turnover Ratio, Net Profit Margin and

Earning Power In. Angkasa Pura II (Ltd), Depati Amir Pangkalpinang Airport

Branch Office. Thesis for the Department of Management. Faculty of Economics.

Universitas Bangka Belitung. Supervisor I Nizwan Zukhri, SE, MM, Supervisor II

Khairiyansyah, SE, MM.

Receivable is a very important thing in a company. Receivables arises

from the occurrence of a credit sale transaction with the main objective to

improve the company's profitability. This, a company is required to be more

careful in managing its accounts receivable both in the delivery and in billing.

This study was conducted to determine the extent of effect of Receivable

Turnover on Cash Ratio, Net Profit Margin, and Earning Power in PT. Angkasa

Pura II (Ltd) Depati Amir Airport Branch Office, Pangkalpinang. The data used

in this study is secondary data in the form of financial statements period 2009-

2012. The data analysis methods used are simple linear regression analysis at a

significance level ά = 5%. This linear testing using SPSS version 16.00.

The T-test results shows that the effect of receivable turnover (x) on cash

ratio (y) showed a significant level of 0.28, compared with a significance level of

0.05 then 0.28> 0.05 indicates that Ho is accepted and Ha is rejected. This means

that partially, accounts receivable turnover has no significant effect on Cash

Ratio. The Net profit margin shows a significant level of 0.96, meaning 0.96>

0.05. Ho is accepted and Ha is rejected. This means that, partially, accounts

receivable turnover has no significant effect on the net profit margin. Based on

the results of t-test on Earning power, there gained a significant level of 0.038,

mean 0.038 <0.05, indicating that Ho is rejected and Ha is accepted. This means,

partially accounts receivable turnover has a partial significant influence on

Earning power.

Keywords: Receivable Turnover, Cash Ratio, Net Profit Margin, Earning Power

Page 3: ABSTRAK Rafita. 2014. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi

Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang

Jurnal ekonomi Page 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Piutang merupakan unsur yang penting dalam sebagian besar

perusahaan. Prosedur yang wajar dan pengamanan yang cukup terhadap

piutang ini penting, bukan saja untuk keberhasilan perusahaan, tetapi juga

untuk memelihara hubungan yang memuaskan dengan para pelanggan.

Piutang para pelanggan merupakan yang terpenting dalam jumlah total

piutang yang dimiliki perusahaan.

Pemberian piutang dilakukan untuk mempertahankan pelanggan-

pelanggan yang sudah ada dan juga untuk menarik pelanggan baru bagi

perusahaan. Persyaratan-persyaratan piutang mungkin berbeda dari satu

jenis usaha ke jenis usaha lainnya.

PT. Angkasa Pura II (Persero) merupakan sebuah perusahaan Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) dalam lingkungan Kementrian Perhubungan

yang mengelola Bandar udara dan pelayanan lalu lintas udara yang

mengutamakan keselamatan penerbangan dan dalam operasionalnya khusus

mengelola bandar udara yang berada di wilayah Indonesia Barat.

Pihak manajemen PT. Angkasa Pura II (Persero) menyadari perlunya

penanganan yang efisien dan serius secara profesional untuk menetapkan

kebijakan manajemen piutang sebagai upaya menjaga kuantitas perolehan

laba sekaligus memelihara likuiditas dan profitabilitas keuangan perusahaan

mereka.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik meneliti

masalah tersebut dengan judul “PENGARUH TINGKAT

PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP CASH RATIO, NET PROFIT

MARGIN DAN EARNING POWER PADA PT. ANGKASA PURA II

(PERSERO) KANTOR CABANG BANDAR UDARA DEPATI AMIR

PANGKALPINANG.

Page 4: ABSTRAK Rafita. 2014. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi

Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang

Jurnal ekonomi Page 4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Piutang

Piutang (receivables) merupakan nilai jatuh tempo yang berasal dari

penjualan barang atau jasa, atau dari pemberian pinjaman uang. Piutang

mencakup nilai jatuh tempo yang berasal dari aktivitas seperti sewa dan

bunga. Warren, Reeve dan Fess (2006: 404) menyatakan bahwa yang

dimaksud dengan piutang adalah sebagai berikut: ”Piutang meliputi semua

klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu,

perusahaan atau organisasi lainnya”.

2.2. Perputaran Piutang

Perputaran piutang adalah masa-masa penerimaan piutang dari suatu

perusahaan selama periode tertentu. Pengertian Perputaran piutang menurut

Bambang Riyanto (2012: 90) adalah sebagai berikut:

“Perputaran piutang merupakan periode terikatnya modal dalam piutang

yang tergantung kepada syarat pembayarannya. Makin lunak atau makin

lama syarat pembayarannya, berarti makin lama modal terikat pada piutang,

yang berarti bahwa tingkat perputarannya selama periode tertentu adalah

makin rendah”.

2.3. Pengertian Likuiditas

Pengertian Likuiditas menurut Bambang Riyanto (2012: 25) sebagai

berikut :

“Likuiditas merupakan salah satu tindakan untuk mempertahankan

kelancaran atau untuk membiayai pembelanjaan-pembelanjaan perusahaan

agar aktivitas perusahaan dapat berlangsung lancar”.

2.4. Pengertian Profitabilitas

Page 5: ABSTRAK Rafita. 2014. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi

Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang

Jurnal ekonomi Page 5

Menurut Darsono (2010: 58) Profitabilitas ialah kemampuan

manajemen untuk memperoleh laba. Laba terdiri dari laba kotor, laba

operasi, dan laba bersih. Untuk memperoleh laba diatas rata-rata,

manajemen harus mampu meningkatkan pendapatan (revenue) dan

mengurangi semua beban (expenses) atas pendapatan. F. Brigham dan

Houston (2009: 107) menyatakan bahwa profitabilitas adalah hasil akhir

dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan.

Page 6: ABSTRAK Rafita. 2014. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi

Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang

Jurnal ekonomi Page 6

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional

atau yang biasa disebut dengan penelitian hubungan. Penelitian korelasional

dimaksudkan untuk mencari atau menguji hubungan antar variabel.

3.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Berikut ini adalah definisi operasional variabel yang digunakan

dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

1.) Receivable Turnover (Tingkat Perputaran Piutang) yaitu, seberapa

sering piutang menjadi kas pada PT. AP II (Persero) Kantor Cabang

Bandar Udara Depati Amir Pangkalpinang dalam periode waktu

tertentu.

2.) Cash Ratio (Rasio Kas) yaitu, kemampuan PT. AP II (Persero) Kantor

Cabang Bandar Udara Depati Amir Pangkalpinang untuk membayar

hutang yang harus segera dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam

perusahaan dan efek yang dapat segera diuangkan.

3.) Net Profit Margin (Marjin laba bersih), yaitu merupakan keuntungan

neto per rupiah penjualan pada PT. AP II (Persero) Kantor Cabang

Bandar Udara Depati Amir Pangkalpinang, dimana perbandingan

tersebut dinyatakan dalam persentase.

4.) Earning Power atau biasa disebut dengan Return on Investment (Laba

atas investasi) adalah kemampuan PT. AP II (Persero) Kantor Cabang

Bandar Udara Depati Amir Pangkalpinang secara keseluruhan didalam

menghasilkan keuntungan dengan jumlah aktiva yang tersedia di dalam

perusahaan.

Page 7: ABSTRAK Rafita. 2014. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi

Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang

Jurnal ekonomi Page 7

3.3. Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data

Jenis data yang digunakan adalah:

1. Data Kualitatif

Yaitu data yang tidak berupa angka-angka. Dalam penulisan ini data

kualitatif adalah berupa sejarah perusahaan, struktur organisasi.

2. Data Kuantitatif

Yaitu data yang berupa angka-angka. Dalam penelitian ini data

kuantitatif berupa data yang berhubungan dengan pembahasan.

Sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Yang termasuk

kedalam data sekunder, antara lain:

a. Buku mengenai sejarah perusahaan

b. Struktur organisasi PT. AP II (Persero)

c. Laporan keuangan yang terdiri dari:

1.) Neraca

2.) Laporan laba rugi

3.) Laporan arus kas

d. Laporan piutang PT. AP II (Persero) Kantor Cabang Bandar

Udara Depati Amir Pangkalpinang.

Untuk pengambilan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, teknik

yang digunakan peneliti adalah:

a. Teknik Analisis Dokumen

Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1.) Laporan keuangan PT. AP II (Persero) Kantor Cabang Bandar

Udara Depati Amir Pangkalpinang.

2.) Laporan piutang PT. AP II (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara

Depati Amir Pangkalpinang.

b. Teknik Wawancara (Interview)

Page 8: ABSTRAK Rafita. 2014. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi

Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang

Jurnal ekonomi Page 8

Merupakan teknik untuk mendapatkan data dengan cara melakukan

tanya jawab langsung kepada bagian administrasi dan bagian keuangan

PT. AP II (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Depati Amir

Pangkalpinang.

3.4. Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuantitatif. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi linier sederhana.

Rumus regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Y = Variabel dependen

X = Variabel Independen

a = nilai intercept (konstan)

b = koofisien arah regresi (slope) untuk mengukur besarnya

pengaruh X terhadap Y

℮ = eplison atau variabel pengganggu

Y = a + bX + ℮

Page 9: ABSTRAK Rafita. 2014. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi

Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang

Jurnal ekonomi Page 9

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik

Negara yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa kebandarudaraan dan

pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Sampai saat

ini Angkasa pura II telah mengelola 12 bandara, salah satunya Bandara

Depati Amir Pangkalpinang. Bandar Udara Depati Amir terletak di wilayah

administrasi Kelurahan Dul Kabupaten Bangka Tengah Pemerintah Propinsi

Bangka Belitung dan berjarak ± 7 km dari pusat kota.

4.2. Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.2.1. Hasil Penelitian Pengaruh Receivable Turnover Terhadap Cash

Ratio

1. Analisis Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) .685 .285 2.402 .138

Receivable_Turnover -.086 .058 -.720 -1.467 .280

a. Dependent Variable:Cash_Ratio

a. Nilai Konstanta sebesar 0,685 artinya jika nilai Receivable

Turnover sama dengan nol atau tidak ada perubahan nilai

pada Receivable Turnover, maka nilai untuk Cash ratio

adalah sebesar 0,685.

Page 10: ABSTRAK Rafita. 2014. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi

Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang

Jurnal ekonomi Page 10

b. Koofisien regresi sebesar -0,086 menyatakan bahwa setiap

peningkatan 1 kali perputaran piutang, maka Cash ratio nya

akan mengalami penurunan sebesar -8,6% dengan asumsi

variabel lainnya konstan.

2. Koofisien Determinasi R2

Dalam model regresi diatas nilai R square sebesar

0,518 atau 51,8 %, hal ini berarti kemampuan variabel

independent yaitu receivable turnover menjelaskan variasi

variabel dependent yaitu cash ratio relatif kecil dan

sisanya sebesar 0,482 atau 48,2% dijelaskan oleh variabel

lain yang tidak diikut sertakan dalam model regresi ini.

3. Pengujian Secara Parsial (Uji T)

Tabel 4.14 Hasil Uji-T cash ratio

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) .685 .285 2.402 .138

Receivable_Turno

ver -.086 .058 -.720 -1.467 .280

a. Dependent Variable: Cash_Ratio

Tabel 4.13 Koofisien determinasi cash ratio

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .720a .518 .278 .47188

a. Predictors: (Constant), Receivable_Turnover

b. Dependent Variable: Cash_Ratio

Page 11: ABSTRAK Rafita. 2014. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi

Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang

Jurnal ekonomi Page 11

Dalam tabel 4.14 diperoleh nilai signifikan sebesar

0,28 dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05

maka 0,28>0,05. Karena nilai signifikan lebih besar

dibandingkan dengan konstanta maka disimpulkan untuk

menerima Ho, yang berarti koofisien regresi tidak

signifikan.

4.2.2. Hasil Penelitian Pengaruh Receivable Turnover Terhadap Net

Profit Margin

1. Analisis Regresi Linier Sederhana

Tabel 4.15 Analisis regresi net profit margin

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 15.135 81.706 .185 .870

Receivable_Turnover .784 16.692 .033 .047 .967

a. Dependent Variable: Net_Profit_Margin

a. Nilai Konstanta sebesar 15,135 artinya jika nilai Receivable

Turnover sama dengan nol atau tidak ada perubahan nilai

pada Receivable Turnover, maka nilai untuk Net Profit

Margin adalah sebesar 15,135

b. Koofisien regresi sebesar 0,784 menyatakan bahwa setiap

peningkatan 1 kali perputaran piutang, maka Net Profit

Margin nya akan mengalami peningkatan sebesar 78,4%

dengan asumsi variabel lainnya konstan.

Page 12: ABSTRAK Rafita. 2014. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi

Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang

Jurnal ekonomi Page 12

2. Koofisien Determinasi R2

Tabel 4.16 Koofisien Determinasi net profit margin

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .033a .001 -.498 135.12959

a. Predictors: (Constant), Receivable_Turnover

b. Dependent Variable: Net_Profit_Margin

Dalam model regresi yang terdapat pada tabel 4.16

nilai R square sebesar 0,001 atau 0,1 %, hal ini berarti

kemampuan variabel independent yaitu receivable turnover

menjelaskan variasi variabel dependent yaitu Net Profit

Margin sangat kecil dan sisanya sebesar 99,9% dijelaskan

oleh variabel lain yang tidak diikut sertakan dalam model

regresi ini.

3. Pengujian Secara Parsial (uji T)

Dalam tabel 4.17 diperoleh nilai signifikan sebesar

0,96 dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05

maka 0,96>0,05. Karena nilai signifikan lebih besar

dibandingkan dengan konstanta maka disimpulkan untuk

menerima Ho, yang berarti koofisien regresi tidak

signifikan.

Tabel 4. 17 Hasil Uji-T net profit margin

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 15.135 81.706 .185 .870

Receivable_Turnover

.784 16.692 .033 .047 .967

a. Dependent Variable:Net_Profit_Margin

Page 13: ABSTRAK Rafita. 2014. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi

Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang

Jurnal ekonomi Page 13

4.2.3. Hasil Penelitian Pengaruh Receivable Turnover Terhadap

Earning Power

1. Analisis Regresi Linier Sederhana

Tabel 4.18 Analisis Regresi ROI

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -4.263 2.235 -1.908 .197

Receivable_Turnover

2.262 .457 .962 4.955 .038

a. Dependent Variable: b.Return_on_Investment

a. Nilai Konstanta sebesar -4,263 artinya jika nilai Receivable

Turnover sama dengan nol atau tidak ada perubahan nilai

pada Receivable Turnover, maka nilai untuk Return on

Investment adalah sebesar -4,236.

b. Koofisien regresi sebesar 2,262 menyatakan bahwa setiap

peningkatan 1 kali perputaran piutang, maka Net Profit

Margin nya akan mengalami peningkatan sebesar 226,2%

dengan asumsi variabel lainnya konstan.

2. Koofisien Determinasi R2

Dalam model regresi diatas nilai R square sebesar 0,925

atau 92,5 %, hal ini berarti kemampuan variabel independent

Tabel 4.19 Koofisien Determinasi ROI

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .962a .925 .887 3.69588

a. Predictors: (Constant), Receivable_Turnover

b. Dependent Variable: Return_on_Investment

Page 14: ABSTRAK Rafita. 2014. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi

Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang

Jurnal ekonomi Page 14

yaitu receivable turnover menjelaskan variasi variabel

dependent yaitu Net Profit Margin sangat besar yaitu 92,5%

dan sisanya sebesar 7,5% dijelaskan oleh variabel lain yang

tidak diikut sertakan dalam model regresi ini.

3. Pengujian Secara Parsial (Uji T)

Tabel 4.20 Hasil Uji-T ROI

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -4.263 2.235 -1.908 .197

Receivable_Turnover

2.262 .457 .962 4.955 .038

a. Dependent Variable: Return_on_Investment

Dalam tabel 4.20 diperoleh nilai signifikan sebesar

0,038 dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05

maka 0,038<0,05. Karena nilai signifikan lebih kecil

dibandingkan dengan konstanta maka disimpulkan untuk

menolak Ho, yang berarti koofisien regresi adalah

signifikan.

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Cash Ratio

a) Hasil pengolahan regresi linier sederhana diatas menunjukkan

bahwa variabel independent mempunyai hubungan yang

berbanding terbalik terhadap variabel dependent yang berarti

bahwa Receivable Turnover memiliki arah negatif dan tidak

signifikan terhadap Cash ratio.

b) Pengolahan regresi sederhana diatas juga menunjukkan nilai R

square sebesar 0,518 atau 51,8%, hal ini berarti kemampuan

Page 15: ABSTRAK Rafita. 2014. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi

Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang

Jurnal ekonomi Page 15

variabel independent yaitu Receivable Turnover menjelaskan

variabel dependent Cash ratio relatif kecil, sedangkan sisanya

dijelaskan variabel lain yang tidak diikut sertakan dalam model

regresi ini.

c) Uji-T digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel

independent terhadap variabel dependent. Hasil uji menunjukkan

bahwa variabel independent Receivable Turnover, yang

dimasukkan kedalam model regresi tidak signifikan pada 0,05

dimana hal ini menandakan bahwa Receivable Turnover tidak

berpengaruh secara parsial terhadap Cash Ratio. Hasil ini sesuai

dengan nilai signifikansi uji-t untuk Receivable Turnover yaitu

sebesar 0,28 yang lebih besar dari 0,05.

2. Net Profit margin

a) Hasil pengolahan regresi linier sederhana diatas menunjukkan

bahwa Receivable Turnover memiliki arah positif namun tidak

signifikan terhadap Net Profit Margin.

b) Pengolahan regresi sederhana diatas juga menunjukkan nilai R

square sebesar 0,001 atau 0,1%, hal ini berarti kemampuan

variabel independent yaitu Receivable Turnover menjelaskan

variabel dependent Net Profit Margin relatif kecil, sedangkan

sisanya dijelaskan variabel lain yang tidak diikut sertakan dalam

model regresi ini.

c) Uji-T digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel

independent terhadap variabel dependent. Hasil uji menunjukkan

bahwa variabel independent Receivable Turnover, yang

dimasukkan kedalam model regresi tidak signifikan pada 0,05

dimana hal ini menandakan bahwa Receivable Turnover tidak

berpengaruh secara parsial terhadap Net profit Margin. Hasil ini

Page 16: ABSTRAK Rafita. 2014. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi

Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang

Jurnal ekonomi Page 16

sesuai dengan nilai signifikansi uji-t untuk Receivable Turnover

yaitu sebesar 0,96 yang lebih besar dari 0,05.

3. Earning Power/ ROI

a) Hasil pengolahan regresi linier sederhana diatas menunjukkan

bahwa variabel independent mempunyai hubungan yang

berbanding lurus terhadap variabel dependent yang berarti bahwa

Receivable Turnover memiliki arah positif dan signifikan

terhadap Return on Investment. Namun, nilai konstanta pada

analisis regresi menunjukkan hasil negatif yaitu -4,263, artinya

perusahaan memiliki hutang dan tidak ada pendapatan.

b) Pengolahan regresi sederhana diatas juga menunjukkan nilai R

square sebesar 0,925 atau 92,5%, hal ini berarti kemampuan

variabel independent yaitu Receivable Turnover menjelaskan

variabel dependent Return on Investment sangat besar, sedangkan

sisanya dijelaskan variabel lain yang tidak diikut sertakan dalam

model regresi ini.

c) Uji-T digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel

independent terhadap variabel dependent. Hasil uji menunjukkan

bahwa variabel independent Receivable Turnover, yang

dimasukkan kedalam model regresi signifikan pada 0,05 dimana

hal ini menandakan bahwa Receivable Turnover berpengaruh

secara parsial terhadap Return on Investment. Hasil ini sesuai

dengan nilai signifikansi uji-t untuk Receivable Turnover yaitu

sebesar 0,038 yang lebih kecil dari 0,05.

Page 17: ABSTRAK Rafita. 2014. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi

Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang

Jurnal ekonomi Page 17

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan dari bab sebelumnya, maka

dapat disimpulkan bahwa:

1. Receivable turnover mempunyai pengaruh yang negatif dan tidak

signifikan terhadap cash ratio

2. Receivable turnover mempunyai pengaruh yang positif tetapi tidak

signifikan terhadap net profit margin.

3. Receivable turnover mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap earning power

5.2. Saran

Saran yang dapat peneliti berikan adalah :

1. Perusahaan wajib memiliki manajemen piutang untuk mengelola

piutang. Fungsi manajemen piutang adalah untuk mengendalikan jumlah

piutang, pengendalian pemberian, pengumpulan piutang dan evaluasi

terhadap politik kredit yang dijalankan oleh perusahaan.

2. Untuk prosedur penagihan piutang usaha pada PT. Angkasa Pura II

(persero) Kantor Cabang Bandar Udara Depati Amir Pangkalpinang,

sebaiknya dilakukan dengan penuh ketelitian, mengingat piutang

merupakan salah satu investasi yang cukup besar.

3. PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Depati

Amir Pangkalpinang sebaiknya memiliki standar operasional prosedur

penagihan piutang sehingga piutang lebih cepat menjadi cash ratio dan

lebih dapat dikendalikan dan terencana dengan baik.

4. PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Depati

Amir Pangkalpinang sebaiknya mengelola dan menyusun dengan cermat

Page 18: ABSTRAK Rafita. 2014. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi

Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang

Jurnal ekonomi Page 18

laporan-laporan yang dihasilkan dari adanya prosedur pencatatan guna

tercapainya keseimbangan untuk mencapai profitabilitas.

5. Untuk hambatan-hambatan dalam prosedur penagihan piutang usaha

pada PT. Angkasa Pura II (persero) Kantor Cabang Bandar Udara

Depati Amir Pangkalpinang, sebaiknya perusahaan memberikan

peraturan yang tegas berkaitan dengan jangka waktu pembayaran

piutang, agar pelanggan lebih disiplin dalam pembayaran.

Page 19: ABSTRAK Rafita. 2014. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi

Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang

Jurnal ekonomi Page 19

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Rusdi. (2004). Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Erlangga

Astuti, Dewi. (2004). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Ghalia

Indonesia

Baridwan, Zaki. (2008). Intermediate Accounting. Edisi kedelapan. Yogyakarta:

BPFE

Brigham, Eugene, Houston. (2009). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi

Kesepuluh. Jakarta: Salemba empat

Dhuchac, Jonathan, dkk. (2010). Pengantar Akuntansi Indonesia 2. Jakarta:

Salemba

Fahmi, Irham. (2010). Manajemen Risiko. Bandung: Alfabeta

Fahmi, Irham. (2012). Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta

Horne, James, dkk. (2005). Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta:

Salemba empat

Horngren, Harisson, Bamber. (2006). Akuntansi. Edisi keenam. Jakarta: PT.

Indeks

Kieso, Donald, dkk. (2010). Akuntansi Intermediate. Jilid 3. Edisi kedua belas.

Jakarta: Erlangga

Margaretha, Farah. (2007). Manajemen Keuangan Bagi Industri Jasa. Jakarta: PT.

Grasindo

Muharsyah, Rian. (2012). “Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Penjualan Dan

Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Perusahaan Pada Perusahaan

Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.

Jurnal Ekonomi STIE MDP, Vol.1, No.1, hal 1-9.

Nabila (2012). “ Analisis Pengaruh Manajemen Piutang Terhadap Likuiditas dan

Profitabilitas Perusahaan, (Study kasus di PT. PLN (Persero) dan Anak

Perusahaan Periode 2006-2010)”. Jurnal ekonomi, Vol. 1, No. 1, hal 1-

63.

Prawironegoro, Darsono. (2010). Manajemem Keuangan. Jakarta: Nusantara

Consulting

Page 20: ABSTRAK Rafita. 2014. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi

Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang

Jurnal ekonomi Page 20

Ramana, N.Venkata. (2013). “Impact of Receivables Management on Working

Capital And Profitability: A Study on Select Cement Companies In India”.

International Journal of Marketing, Financial Services and Management

Research_ISSN 2277-3622, Vol. 2, No. 3, March (2013).

Riyanto, Bambang. (2012). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi

keempat. Yogyakarta: BPFE

Rizqan, Muhammad. (2012). “Hubungan Perputaran Piutang Dan Tingkat

Likuiditas Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur

Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Jurnal M.Rizqan, Vol.

1, No. 1, hal. 1-10.

Ross, Randolp, Bradford. (2009). Pengantar Keuangan Perusahaan. Jakarta:

Salemba empat

Rudianto. (2009). Pengantar Akuntansi. Jakarta: Erlangga

Sartono, Riyanto. (2009). “Analisis Penerapan Kebijakan Manajemen Piutang

Dan Pengaruhnya Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin, Dan Earning

Power Pada PT. Wijaya Indonesia Makmur Bicycle Industri Cabang Setia

Budi Medan”. Jurnal Ekonomi Stimik Bani saleh, Vol. 4, No. 1, hal. 1-13.

Sawir, Agnes. (2005). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Sjahrial, Dermawan. (2006). Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra

Wacana Media

Stice, Stice, dan Skousen. (2009). Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba empat

Subramanyam dan John J. Wild. (2010). Analisis laporan Keuangan. Jakarta:

salemba empat

Sufiana, Nina. (2013). “Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang Dan

Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas”. Jurnal Ekonomi

Manajemen Universitas Udayana, Vol. 2, No. 4, hal. 451-467.

Sutisna, Deden. (2009). Metode Penelitian dan Teknik Penyusunan Hasil

Penelitian. Bandung: BP USB

Syahyunan. (2005). Manajemen Keuangan I (Perencanaan, Analisis, dan

Pengendalian Keuangan). Medan: USU Press

Uygur, Ozge. (2013). “The Financial Characteristic of U.S. Companies Acquired

By Foreign Companies”. Global Journal of Business Research. Vol. 7, No.

1, 2013.

Page 21: ABSTRAK Rafita. 2014. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi

Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang

Jurnal ekonomi Page 21

Warren, Reeve, Fess. (2006). Pengantar Akuntansi 1. Edisi keduapuluh satu.

Jakarta: Salemba empat

Wijayanto, Dian. (2012). Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama