pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja...

16
1 PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. KARINI UTAMA) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh : NAMA : ARJUNA NIM : 302 09 11 075 Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BANGKA KELITUNG PANGKALPINANG 2014

Upload: phunglien

Post on 05-Feb-2018

241 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · 1 pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap

1

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA

KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI

PT. KARINI UTAMA)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh :

NAMA : ARJUNA

NIM : 302 09 11 075

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS BANGKA KELITUNG

PANGKALPINANG

2014

Page 2: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · 1 pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap

2

ABSTRACT

Arjuna. 302 09 11 075. Influence the Health and Safety on the Employee

Performance (Studies On the Employees of the Production Division PT. Karini

Utama).

The purpose of this study is to analyze and determine how much influence

safety and health have on employees peformance in PT. Karini Utama.

This is a quantitative study with a survey appoach and a sample

consisting of 66 employees in the production division collected using census

technique, where all the population of respondents are sampled. The Independent

variable in this study consists of safety and health. While the dependent variable

employee performance. The testing instrument are validity and reability test. The

data analysis method used is clasical assumptions, multiple linear regression with

t test and f test and coefficient of determination (R2).

The results slowed that the independent variables (safety and health)

have a significiant effect on employee performance. This is shown in the results of

f test (f count (11,956) > f table (3,14), while the significant is (0.000) < alphat

the rate of 5% or 0,05. thus, Ho is rejectted and Ha accepted. The coeficient of

determination (R square) of 0,252 or 25,2%. the simultaneous effect of variable X

on variable Y is of 25,2%. From the resulth of the test, it is found that variables X1

t count 2,970 >t table 2,000, and X2 t count 2,835 > t table 2,000, therefore, it

can be councluded that the two variable have positive and significant effect on

employee performance.

Keyword : Safety, Occupational Health, and Employee Performance.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sejak zaman dahulu pada awal kehidupan manusia, untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya manusia bekerja. Pada saat bekerja mereka mengalami

kecelakaan dalam bentuk cidera atau luka. Dengan akal pikiran mereka

berusaha mencegah agar kecelakaan tersebut tidak terulang kembali. Dengan

menganalisis penyebab terjadinya kecelakaan, memahami seluk beluk

pekerjaan dan tempat kerja. Keadaan tersebut akan mampu mendorong

perusahaan untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja terhadap

karyawan. Keberhasilan suatu perusahaan baik besar maupun kecil bukan

semata-mata ditentukan oleh sumber daya daya alam yang ada, namun juga

ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berperan

merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan perusahaan yang

bersangkutan. Salah satunya dengan meningkatkan kinerja kerja karyawan

yang ada di dalam organisasi atau perusahaan tersebut.

Namun untuk mencapai kinerja yang di anggap baik ada beberapa hal

yang harus di perhatikan, contohnya dengan memperhatikan keselamatan dan

Page 3: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · 1 pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap

3

kesehatan dari karyawan tersebut. Namun hal ini tidak akan berhasil jika

hanya dilakukan oleh pihak perusahaan saja atau pihak kayawan semata,

namun kedua belah pihak tesebut harus bersama-sama meninkat kan lagi akan

pentingnya keselamatan dan kesehatan karyawan terhadap kinerja karwawan,

sehingga akan menghasilkan hasil yang maksimal. Maka dengan demikian

perusahan dan karyawan akan mendapat kan keuntungan yang sama, jika

karyawan akan mendapatkan keselamatan dan kesehatan dalam bekerja maka

perusahaan akan mendapan keuntungan berupa laba dari hasil produksi yang

dikerjakan oleh karyawan.

PT. Karini Utama adalah grup perusahaan swasta nasional yang

bergerak di bidang pengolahan karet remah dengan pabrik yang tersebar di

wilayah sumatera dan kalimantan. PT. Karini Utama dalam seluruh proses

produksi menggunakan mesin berat dan telah di kerjakan oleh karyawan-

karyawan tetap dan sudah lama bekerja. Namun walaupun demikian tak

jarang kecelakaan tetap terjadi dikarenakan kelalayan atau kesalahan manusia

(human error) yang terjadi di lapangan atau tempat kerja. Dimana para

karyawan kurang memperhatikan standar keselamatan kerja yang telah di

tetapkan oleh PT. Karini Utama. Berdasarkan tabel kecelakaan kerja yang di

peroleh oleh peneliti, maka dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut :

Tabel I.3. Insiden Kecelakaan Kerja 2011-2013 Pada PT. Karini Utama

Sumber : PT. Karini Utama, 2014.

Berdasarkan Tabel 1.3 dapat dilihat besar insiden peristiwa kecelakaan

yang terjadi dalam kurun waktu 2011-2013 terjadi 30 kecelakaan. Kecelakaan

ini terjadi karena faktor kesalahan manusia (human error) dimana para

pekerja terkadang tanpa menggunakan peralatan atau alat pelindung saat

melakukan pekerjaan walaupun PT. Karini Utama telah menyediakan

peralatan yang sesuai dengan standar internasional.

Dari seluruh kecelakan tersebut sebagian besarnya terjadi pada bagian

produksi pada PT. Karini Utama. Hal ini dikarenakan pada proses produksi

pengolahan karet remah hampir seluruh prosesnya menggunakan mesin berat

untuk memudahkan karyawan dalam bekerja dan dengan menggunakan mesin

tentu hasil produksi akan lebih maksimal. Sehingga memungkinkan untuk

terjadinya kecelakaan kerja pada karyawan di setiap waktu, meskipun tidak

memakan banyak korban jiwa.

Berdasarkan keadaan inilah penulis sangat tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “ Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Jenis Kecelakaan 2011 2012 2013

Luka Ringan 5 8 5

Luka Berat 5 3 4

Meninggal Dunia 0 0 0

Jumlah 10 11 9

Page 4: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · 1 pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap

4

Terhadap Kinerja Karyawan ( Studi Pada Karyawan Bagian Produksi

PT. Karini Utama).”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang, maka dapat di rumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh secara simultan

terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PT. Karini Utama?

2. Apakah keselamatan kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja

karyawan bagian produksi pada PT. Karini Utama?

3. Apakah kesehatan kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja

karyawan bagian produksi pada PT. Karini Utama?

1.3. Batasan Masalah

Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang di

hadapi perusahaan, maka dalam hal ini penulis membatasi penyajian masalah

yang di bahas. Dari keterbatasan itu maka pada penelitian ini peneliti hanya

membatasi pada keselamatan dan kesehatan kerja, serta yang di teliti adalah

karyawan bagian produksi pada PT. Karini Utama.

1.4. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas yang terdapat pada rumjusan

masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah keselamatan dan kesehatan

kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan bagian

produksi pada PT. Karini Utama.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah keselamatan kerja

berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan bagian produksi

pada PT. Karini Utama.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah kesehatan kerja berpengaruh

secara parsial terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PT. Karini

Utama.

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil dari pelaksanaan penelitian ini di harapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

2. Manfaat Praktis

3. Manfaat Kebijakan

1.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam bab ini dibagi menjadi lima bab dengan

susunan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat tentang latar belakang, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

Page 5: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · 1 pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap

5

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini memuat tentang pengertian keselamatan kerja, tindakan

pencegahan keselamatan kerja, kebijakan keselamatan kerja,

faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja, pengertian kesehatan

kerja, faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja,

tindakan pencegahan kesehatan kerja, pengertian kinerja, faktor-

faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, dan hasil

penelitian terdahulu, besertakerangka berfikir dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu

penelitian, variabel yang di teliti, defenisi operasional variabel,

populasi, sampel, tehnik pengambilan sampel, dan metode

pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas sejarah singkat perusahaan, visi dan misi

perusahaan, struktur organisasi perusahaan, kebijakan

keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Karini Utama, hasil

penelitian, hasil penelitian karakteristik responden, hasil

penelitian distribusi item, dan hasil penelitian dan pembahasan

analisis data.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang

berdasarkan penjelasan hasil analisis data pada bab IV diatas,

akan dirumuskan kesimpulan yang merupakan pembuktian dari

hipotesis yang ada pada bab II.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Manajemen sumber daya manusia dapat didefenisikan sebagai

pendekatan strategik untuk mengelola aset yang paling penting dan berharga

milik organisasi, orang-orang yang bekerja dalam organisasi, baik secara

individu maupun kolektif, dan memberikan sumbangan untuk mencapai

sasaran organisasi (Amstrong dikutip oleh Triton FB, 2010:17).

2.2. Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja adalah dimana kondisi pekerjaan, tempat kerja, cara

kerja terasa aman bagi para pekerja atau karyawan dalam melaksanakan

tugas yang telah diberikan kepadanya, berikut pendapat para ahli tentang

keselamatan kerja.

2.3. Kesehatan Kerja

Menurut Ridley, John (2008:123) dikutip oleh Shafiqah Adia (2010),

“Mengartikan Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang

Page 6: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · 1 pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap

6

sehat baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan

lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut. Kesehatan kerja adalah

dimana keadaan fisik maupun akal sehat seluruhnya, baik itu permanen

maupun sementara. Beberapa pendapat para ahli tentang kesehatan kerja”.

2.4 Kinerja Kerja

Kinerja dapat dipandang sebagai proses maupun hasil pekerjaan.

Kinerja merupakan suatu proses tentang bagaimana pekerjaan berlangsung

untuk mencapai hasil kerja. Namun, hasil pekerjaan itu sendiri juga

menunjukan kinerja. Terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk

mempunyai kinerja yang baik, yaitu menyangkut pernyataan tentang maksud

dan nilai-nilai kinerja, manajemen strategis, manajemen sumber daya

manusia, pengembagan organisasi, desain kerja, fungsional, budaya, dan

kerjasama (wibowo, 2011:81).

2.5. Penelitian Tedahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang pernah dilakukan mengenai pengaruh

kualitas terhadap kinerja yaitu : 1. Nama Peneliti: Ibrahim Jati Kusumah (2010) ,Judul Penelitian: “Pelaksanaan Program

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan PT. Bitratex Industries Semarang”. Hasil Penelitian : program keselamatan dan kesehatan kerja yang ada di PT. Bitratex Industries Semarang telah sesuai dengan yang diinginkan, diharapkan dan dibutuhkan oleh karyawan

2. Nama Peneliti : Nia Indriasari (2008), Judul Penelitian : “Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan Bagian produksi PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas)”. Hasil: Hasil penelitian: menunjukkan

bahwa Keselamatan dan kesehatan Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja karyawan.

3. Nama Peneliti : M.O. Agwu, (2012), Judul Penelitian: “Employees Safety Culture On Organisational Perfomance In Shell Bonny Terminal Integrated Project (BTIP), (Dampak Budaya Keselamatan Karyawan Terhadap Kinerja Organisasi In Shell Bonny Terminal Terpadu Proyek ( BTIP )”. Hasil penelitian : Menyimpulkan bahwa penanaman karyawan budaya keselamatan pada tenaga kerja di tingkat tugas di terminal Shell Bonny proyek terpadu ( BTIP ) akan meningkatkan praktek-praktek karyawan di tempat kerja sehingga meningkatkan produktivitas , profitabilitas dan kehilangan kendali mereka.

4. Nama Peneliti : Oky Suli Astuti (2011), judul Penelitian: “Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktifitas Kerja Karyawan Bagian Produksi PT. Indmira Citra Tani Nusantara di Sleman Yogyakarta “. Hasil penelitian : menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari masing – masing variabel terhadap produktifitas kerja

5. Nama Peneliti : Wameedh A. Khd air (2012), Judul Penelitian: “Influence the Health and Safety of the Employee’s Performance In the Oil and Gas Industry in Irak (Pengaruh Keselamatam dan Kesehatan terhadap Kinerja Karyawan pada Industri Minyak dan Gas di Irak)”. Hasil : Variabel keselamatan kerja dan kesehatan kerja berpengaruh positif

terhadap kinerja karyawan.

2.6. Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini penulis menyajikan kerangka pemikiran untuk

memudahkan dalam memahami permasalahan yang diteliti dan disajikan dalam

bentuk skema yang menunjukkan hubungan masing-masing variabel. Kerangka

tersebut merupakan dasar pemikiran dalam melakukan analisis dalam penelitian

ini yaitu sebagai berikut :

Page 7: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · 1 pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap

7

Gambar II.1 : Kerangka Pemikiran

H2 H1

H3 H2 H2

Sumber : Nia Indriasari (2008), dimodifikasi oleh peneliti (2014)

2.7. Hipotesis

Sugiyono (2013: 51), “hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya

sementara atas rumusan masalah”. Berdasarkan rumusan masalah maka hipotesis

penelitian ini adalah :

H1 : Keselamatan kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan

bagian produksi pada PT. Karini Utama

H2 : Kesehatan kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan

bagian produksi pada PT. Karini Utama

H3 : keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai peningkatan kerja terhadap

kinerja karyawan bagian produksi pada PT. Karini Utama

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

Metode dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yaitu

penelitian yang bertujuan menyelidiki pengaruh keselamatan dan kesehatan

kerja terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PT. Karini Utama.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh peneliti di PT. KARINI UTAMA yang

terletak di Desa Kemuja dengan alamat Pabrik Jl. Raya Mentok KM. 20 Desa

Kemuja Kec. Mendo Barat-Bangka Propinsi Kep. Bangka Belitung.

Penelitian ini berlangsung mulai bulan Desember 2013 sampai dengan

selesai.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi Di dalam penelitian ini, yang menjadi populasi penelitian adalah

karyawan bagian produksi pada PT. Karini Utama. Adapun populasi dalam

penelitian ini berjumlah 66 karyawan bagian produksi pada PT. Karini

Utama.

Keselamatan

Kerja

(X1)

Kinerja Karyawan

Bagian produksi pada PT. Karini

Utama

(Y)

kesehatan

Kerja

(X2)

Page 8: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · 1 pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap

8

3.3.2. Sampel Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sensus dimana

semua populasi dijadikan sampel (Sugiono, 2013:120). Dalam penelitian

ini sampel yang digunakan 66 orang yaitu seluruh karyawan bagian

produksi pada PT. Karini Utama.

3.4. Metode Pengumpulan Data

3.4.1. Jenis Data

1. Data Primer.

2. Data Sekunder .

3.4.2. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data

yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah dengan mengunakan sebagai

berikut :

1. Studi Lapangan

A. Kuesioner

B. Wawancara

C. Observasi

2. Studi Kepustakaan

3.5. Definisi Operasional Variabel

Tabel III.1. Variabel Penelitian

Variabel Definisi Indikator Skala

Keselamatan kerja (X1)

Kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja .

1. Kelayakan peralatan 2. Fasilitas atau alat

pelindung dan pencegahan kecelakaan.

3. Pelatihan dalam menggunakan mesin

4. Pemeliharaan/ pengecekan peralatan pabrik

5. Asuransi kecelakaan 6. Kesadaran akan

keselamatan

Likert

Kesehatan Kerja (X2) Kondisi kesehatan karyawan baik itu rohaniah maupun jasmaniah, dimana karyawan merasa sehat saat melakukan pekerjaannya.

1. Kebersihan lingkungan

2. Suhu/udara/ pencahayaan/ventilasi ditempat kerja

3. Sistem pembuangan sampah atau limbah indistri

4. Pemeriksaan kesehatan

5. Pelayanan kesehatan

Likert

Page 9: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · 1 pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap

9

Kinerja karyawan (Y)

Hasil kerja yang telah dicapai oleh karyawan dalam melakukan atau melaksanakan tugas yang telah di berikan atau pekerjaannya.

1. Kualitas kerja

2. Kuantitas kerja

3. Jangka waktu pekerjaan

4. Kehadiran di tempat kerja

Likert

Sumber : Nia Indriasari (2008), Di modifikasi peneliti (2014)

3.6. Teknik Analisis Data

3.6.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

1. Uji Validitas

Validitas adalah pernyataan sampai sejauh mana data yang

ditampung pada suatu kuesioner dapat mengukur apa yang ingin diukur

Husein Umar (2003:101) dikutip oleh Zara (2012). Syarat minimum

untuk dianggap suatu butir instrumen valid dan memenuhi syarat adalah

jika nilai indeks validitasnya memiliki nilai Rhitung ≥ Rtabel. Jika Rhitung ≤

Rtabel instrument tersebut dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur,

apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten

jika pengukuran itu diulang (Sulistyo, 2010:46) dikutip oleh Zara (2012).

Untuk uji Reliabilitas dalam penelitian ini dengan melihat nilai Cronbach

Alpha. Suatu instrument dapat disebut reliabel apabila memiliki

Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60.

3.6.2. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebuah model

regresi, variabel independen, variabel dependen, atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahuinya digunakan

uji kolmogorov – Smirnov, menurut Arikunto ( 2004:79 ) pedoman

pengambilan keputusan dalam uji normalitas yaitu nilai Sig atau signifikan

lebih besar daripada 0,05 maka distribusi adalah normalitas (simetris).

2. Uji Multikolonieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

kolerasi antara variabel independent, jika terjadi kolerasi maka terdapat

problem multikolonieritas.

3. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastitas digunakan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu

pengamatan kepengamatan yang lain.

3.6.3. Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi berganda sering kali digunakan untuk mengatasi permasalahan

regresi yang melibatkan hubungan dari dua atau lebih variabel bebas

(Ghozali,2012).

( Y = a + b1X1 + b2X2 + e)

Page 10: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · 1 pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap

10

3.6.4. Uji Hipotesis

1. Uji Parsial (Uji t)

Uji parsial adalah uji yang digunakan untuk menguji kemampuan

koefisien parsial. Uji ini dilakukan dengan membandingkan antara nilai

thitung dengan nilai t table.

2. Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikan variabel

bebas terhadap variabel terikat secara simultan (Ghozali,2012). Hal ini

dilakukan dengan membandingkan antara nilai fhitung dan ftabel.

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji R2 ini untuk mengukur proporsi variasi variabel terikat

(dependen) yang dijelaskan oleh variabel-variabel bebasnya

(independent).

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1. Sejarah Perusahaan

PT. Karini Utama adalah grup perusahaan swasta nasional bergerak

di bidang pengolahan karet remah/crumb ruber dengan pabrik yang tersebar

di seluruh wilayah sumatra dan kalimantan. Sedangkan di Bangka pabriknya

terletak di Desa Kemuja dengan alamat Pabrik Jl. Raya Mentok KM. 20

Desa Kemuja Kec. Mendo Barat-Bangka, Propinsi Kep. Bangka Belitung.

PT. Karini Utama dibangun tahun 1994 dan mulai berproduksi penuh pada

tahun 1995 ditanah seluas 43.345 M2 dengan jumlah tenaga kerja 157 orang,

terdiri dari 137 orang laki-laki dan 20 wanita. Produk yang dihasilkan

adalah mutu SIR 20, dimana produksi SIR tersebut sebagian besar di ekspor

dengan pembelian utama adalah industri ban mobil dan sebagian kecil

dikonsumsi oleh industri barang jadi karet lainnya. PT. Karini Utama ini

100% produknya di ekspor ke luar negeri, antara lain China merupakan

negara tujuan ekspor terbesar, sisanya dikirim ke jepang, korea selatan,

USA, kanada,. amerika selatan, dan benua eropa lainnya.

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Uji Validitas dan Reabilitas

A. Uji Validitas

Tabel IV.30 Hasil Uji Validitas

Item r hitung r tabel Keterangan

Keselamatan kerja

X1.1 0,594 0,244 Valid

X1.2 0,592 0,244 Valid

X1.3 0,585 0,244 Valid

X1.4 0,390 0,244 Valid

X1.5 0,540 0,244 Valid

X1.6 0,481 0,244 Valid

X1.7 0,486 0,244 Valid

X1.8 0,557 0,244 Valid

X1.9 0,306 0,244 Valid

Page 11: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · 1 pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap

11

Sumber: Data Primer Diolah, 2014

Berdasarkan data dari Tabel IV.30 dimana pengujian

validitas instrument penelitian (kuesioner) dengan masing-masing

pertanyaan mendapatkan nilai r lebih dari 0,244. Sehingga

keseluruhan instrumen penelitian tersebut dikatakan valid.

B. Uji Reliabilitas

Tabel IV.31 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Alpa Keterangan

Keselamatan kerja 0.636 Reliabel

Kesehatan kerja 0, 724 Reliabel

kinerja 0, 602 Reliabel

Sumber: Data Primer Diolah, 2014

Pada Tabel IV.31 dimana hasil uji reliabilitas tersebut

menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien Alpha

yang cukup besar yaitu diatas 0,6 sehingga dapat dikatakan semua

konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah

reliabel yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan kuesioner yang handal.

4.2.2. Uji Asumsi Klasik

A. Uji Normalitas

Kesehatan Kerja

X2.1 0,291 0,244 Valid

X2.2 0,689 0,244 Valid

X2.3 0,531 0,244 Valid

X2.4 0,800 0,244 Valid

X2.5 0,659 0,244 Valid

X2.6 0,629 0,244 Valid

X2.7 0,549 0,244 Valid

X2.8 0,507 0,244 Valid

kinerja

X3.1 0,548 0,244 Valid

X3.2 0,612 0,244 Valid

X3.3 0,565 0,244 Valid

X3.4 0,570 0,244 Valid

X3.5 0,600 0,244 Valid

X3.6 0,580 0,244 Valid

Page 12: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · 1 pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap

12

Sumber: Data Primer Diolah, 2014

Berdasarkan tampilan grafik normal plot yang tersaji diatas dapat

disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang

normal. Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar

disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis

diagonalnya. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak

digunakan karena memenuhi asumsi normalitas.

B. Hasil Uji Multikolinieritas

Tabel IV.32 Hasil Uji Multikolinieritas

Keterangan Collinearity Statistics

Tolerance VIF

Keselamatan kerja 0,913 1.095

Kesehatan kerja 0,913 1.095

Sumber: Data Primer Diolah, 2014

Berdasarkan hasil pengujian multikolinieritas, hasil

perhitungan nilai tolerance terlihat bahwa tidak ada variabel

independen yang memiliki nilai tolerance < 0,10 yang artinya tidak ada

korelasi antara variabel independen yang lebih dari 95%. Demikian juga

dengan hasil perhitungan nilai VIF, dari kedua variabel independen

yang diuji tidak ada nilai VIF yang lebih dari 10, maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antara variabel

independen dalam model regresi.

Page 13: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · 1 pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap

13

C. Uji Heteroskedastisitas

Gambar IV.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data Primer Diolah, 2014

Hasil grafik Scatterplot yang tersaji diatas memperlihatkan

bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar diatas maupun

dibawah angka 0 pada sumbu y, serta tidak mempunyai pola yang jelas

atau tidak membentuk suatu pola. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model

regresi layak dipakai sebagai alat prediksi.

4.2.3. Regresi Berganda

Tabel IV.33 Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficients

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

B Std. Error Beta

1 (constant)

8,975

2,973

Keselamatan kerja 0, 222 0, 075 0,333

kesehatan Kerja 0,226 0,080 0,318

Sumber: Data Primer Diolah, 2014

Berdasarkan data Tabel IV.33 dimana hasil analisis regresi

diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 8,975+ 0,222 X1 + 0,226X2 Hasil analisis regresi berganda yang masih berbentuk angka

dapat di jelaskan dalam bahasa yang akan mudah di pahami sebagai

mana berikut ini:

A. Konstanta 8,975

Berarti bahwa kinerja karyawan yang terdiri dari variabel

keselamatan kerja dan kesehatan kerja mempunyai hubungan positif

dengan peningkatan kinerja karyawan. Nilai konstanta kinerja karyawan

sebesar 8,975 menunjukkan bahwa semakin meningkatnya kinerja dari

suatu karyawan baik itu dari keselamatan kerja dan kesehatan kerja

yang diberikan akan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan yang

dirasakan.

Page 14: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · 1 pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap

14

B. b1 = 0,222

Berarti variabel keselamatan kerja mempengaruhi kinerja

karyawan sebesar 0,222 atau berpengaruh secara positif yang artinya jika

keselamatan kerja meningkat sebesar 1%, maka kinerja karyawan akan

meningkat.

C. b2 = 0,226

Berarti variabel kesehatan kerja mempengaruhi kinerja

karyawan sebesar 0,226 atau berpengaruh secara positif.

4.2.4. Uji t

Tabel IV.34 Hasil Analisis Uji t

Sumber: Data Primer Diolah, 2014

Hasil Coefficient melalui pengujian hipotesis dan kemudian

dibandingkan dengan t tabel yaitu n = jumlah sempel 66 dengan α =

0,05 m a k a didapat t tabel sebesar 2,000. Jadi hasil dari tiap-tiap

variabel dapat diketahui variabel manakah yang berpengaruh terhadap

prestasi kerja sebagai berikut:

H1 : Uji hipotesis keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan

Dari hasil perhitungan yang diperoleh t hitung untuk X1 sebesar

2,970 lebih besar dari t tabel 2,000 dan dengan signifikansi

sebesar 0,004 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Berarti H1

diterima dan Ho ditolak, maka ini menunjukkan variabel

keselamatan kerja memiliki pengaruh posisitif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan.

H2 : Uji hipotesis kesehatan kerja terhadap kinerja kayawan

Dari hasil perhitungan yang diperoleh t hitung untuk X2 sebesar

2,835 lebih besar dari t tabel 2,000 dan dengan signifikansi

sebesar 0,006 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Berarti H2

diterima dan Ho ditolak, maka ini menunjukkan variabel

kesehatan kerja memiliki pengaruh psoisitif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan.

4.2.5. Uji F

Tabel IV. 35 Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares

df Mean Square F Sig.

1 Regression 141.489 2 70,744 11,956 .000a

Residual 372.769 63 5,917

Total 514.258 65

Sumber: Data Primer Diolah, 2014

Model t Sig. 1 (constant) 3,019 0,004

Keselamatan kerja 2,970 0,004

Kesehatan kerja 2,835 0,006

Page 15: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · 1 pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap

15

Berdasarkan data dari Tabel IV.35 hasil perhitungan uji F, dapat

dilihat bahwa F hitung 11,956 dan F tabel dengan df1 = derajat

pembilangan 3 dan df2 = derajat penyebut 63 dengan taraf 5% maka

didapat F tabel 3,14, berarti F hitung > Ftabel. Dan nilai p = 0,000 < 0,05,

maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti variabel independen secara

bersamaan atau simultan mempengaruhi variabel dependen secara

signifikan. Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa variabel

keselamatan kerja dan kesehatan kerja berpengaruh posisitif dan

signifikan terhadapkinerja karyawan.

4.2.6. Koefisien Determinasi (R2)

Tabel IV.36 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model

Change Statistic

R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the estimate

1 O,525a 0,275 0,252 2.432

Sumber: Data Primer Diolah, 2014

Dilihat dari Tabel IV.36 koefisien determinasi (R2) menunjukkan

angka R Square 0,252 atau 25,2% yang berarti variasi variabel kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh variabel keselamatan kerja dan

kesehatan kerja. Dan sisanya 0,748 atau 74,8% dapat dijelaskan oleh

variabel lainnya yang diluar penelitian seperti: gaya kepemimpinan,

budaya organisasi, komitmen organisasi dan lain-lainnya.

4.3. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dapat di ungkapkan lebih lanjut dalam

pembahasan berikut ini :

1. Keselamatan Kerja

Variabel keselamatan kerja merupakan variabel yang

mempengaruhi secara parsial terhadap kinerja karyawan yang telah

memberi sumbangan sebesar 2,970, sehingga variabel keselamatan

kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel kinerja

karyawan pada PT. Karini Utama.

2. Kesehatan Kerja

Variabel kesehatan kerja merupakan variabel yang

mempengaruhi secara parsial terhadap kinerja karyawan yang telah

memberi sumbangan sebesar 2,835, sehingga variabel kesehatan kerja

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel kinerja

karyawan pada PT. Karini Utama.

3. Keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikakukan oleh peneliti dapat di

simpulkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja bisa dikatakan

secara bersama secara signifikan dapat mempengaruhi kinerja karyawan

pada PT. Karini Utama dengan signifikansi sebesar 11,956.

Page 16: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA ...ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH-PUBLIKASI... · 1 pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap

16

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya berkaitan

dengan seberapa besar pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap

kinerja karyawan PT. Karini Utama, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Keselamatan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT.

Karini Utama dengan nilai t hitung 2,970 lebih besar dibandingkan

nilai t tabel 2,000 pada taraf nyata, yang berarti keselamatan kerja

berpengaruh parsial terhadap kinerja karyawan PT. Karini Utama.

2. Kesehatan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT.

Karini Utama dengan nilai t hitung 2,835 lebih besar dibandingkan

nilai t tabel 2,000 pada taraf nyata, yang berarti kesehatan kerja

berpengaruh parsial terhadap kinerja karyawan PT. Karini Utama

3. Dari hasil analisis juga didapatkan bahwa keselamatan dan kesehatan

kerja secara simultan bersama-sama mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Karini Utama.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka saran atau

rekomendasi yang dapat diberikan sehubungan dengan judul yaitu pengaruh

keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Karini

Utama adalah sebagai berikut:

1. Staff keselamatan dan kesehatan kerja (HSE) pada PT. Karini Utama

harus secara berkala memberikan pelatihan dan pendidikan mengenai

sistem prosedur kerja, audit keselamatan, pemakaian alat pelindung diri,

sistem inspeksi dan pemeliharaan peralatan. Hal ini yang paling penting

ialah menciptakan kesadaran yang tinggi kepada semua karyawan

terhadap pentingnya keselamatan kerja

2. Perusahaan PT. Karini Utama juga selain memperhatikan faktor

keselamatan kerja, kesehatan kerja juga harus memperhatikan. Kesehatan

yang baik akan menjadikan karyawan lebih optimal dalam bekerja dan

akan meningkatkan kinerja karyawan pada PT. Karini Utama.

3. Perusahaan harus memperbaiki kebijakan yang berhubungan dengan

keselamatan dan kesehatan kerja yang ada pada perusahaan dan yang

telah diterapkan selama ini, agar kinerja karyawan tetap berada pada

tingkat yang tinggi.

4. Perusahaan PT. Karini Utama perlu memberikan sanksi yang tegas

kepada karyawan yang melanggar aturan-aturan keselamatan dan

kesehatan kerja.