pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja...
TRANSCRIPT
1
PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA
KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI
PT. KARINI UTAMA)
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh :
NAMA : ARJUNA
NIM : 302 09 11 075
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BANGKA KELITUNG
PANGKALPINANG
2014
2
ABSTRACT
Arjuna. 302 09 11 075. Influence the Health and Safety on the Employee
Performance (Studies On the Employees of the Production Division PT. Karini
Utama).
The purpose of this study is to analyze and determine how much influence
safety and health have on employees peformance in PT. Karini Utama.
This is a quantitative study with a survey appoach and a sample
consisting of 66 employees in the production division collected using census
technique, where all the population of respondents are sampled. The Independent
variable in this study consists of safety and health. While the dependent variable
employee performance. The testing instrument are validity and reability test. The
data analysis method used is clasical assumptions, multiple linear regression with
t test and f test and coefficient of determination (R2).
The results slowed that the independent variables (safety and health)
have a significiant effect on employee performance. This is shown in the results of
f test (f count (11,956) > f table (3,14), while the significant is (0.000) < alphat
the rate of 5% or 0,05. thus, Ho is rejectted and Ha accepted. The coeficient of
determination (R square) of 0,252 or 25,2%. the simultaneous effect of variable X
on variable Y is of 25,2%. From the resulth of the test, it is found that variables X1
t count 2,970 >t table 2,000, and X2 t count 2,835 > t table 2,000, therefore, it
can be councluded that the two variable have positive and significant effect on
employee performance.
Keyword : Safety, Occupational Health, and Employee Performance.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejak zaman dahulu pada awal kehidupan manusia, untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya manusia bekerja. Pada saat bekerja mereka mengalami
kecelakaan dalam bentuk cidera atau luka. Dengan akal pikiran mereka
berusaha mencegah agar kecelakaan tersebut tidak terulang kembali. Dengan
menganalisis penyebab terjadinya kecelakaan, memahami seluk beluk
pekerjaan dan tempat kerja. Keadaan tersebut akan mampu mendorong
perusahaan untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja terhadap
karyawan. Keberhasilan suatu perusahaan baik besar maupun kecil bukan
semata-mata ditentukan oleh sumber daya daya alam yang ada, namun juga
ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berperan
merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan perusahaan yang
bersangkutan. Salah satunya dengan meningkatkan kinerja kerja karyawan
yang ada di dalam organisasi atau perusahaan tersebut.
Namun untuk mencapai kinerja yang di anggap baik ada beberapa hal
yang harus di perhatikan, contohnya dengan memperhatikan keselamatan dan
3
kesehatan dari karyawan tersebut. Namun hal ini tidak akan berhasil jika
hanya dilakukan oleh pihak perusahaan saja atau pihak kayawan semata,
namun kedua belah pihak tesebut harus bersama-sama meninkat kan lagi akan
pentingnya keselamatan dan kesehatan karyawan terhadap kinerja karwawan,
sehingga akan menghasilkan hasil yang maksimal. Maka dengan demikian
perusahan dan karyawan akan mendapat kan keuntungan yang sama, jika
karyawan akan mendapatkan keselamatan dan kesehatan dalam bekerja maka
perusahaan akan mendapan keuntungan berupa laba dari hasil produksi yang
dikerjakan oleh karyawan.
PT. Karini Utama adalah grup perusahaan swasta nasional yang
bergerak di bidang pengolahan karet remah dengan pabrik yang tersebar di
wilayah sumatera dan kalimantan. PT. Karini Utama dalam seluruh proses
produksi menggunakan mesin berat dan telah di kerjakan oleh karyawan-
karyawan tetap dan sudah lama bekerja. Namun walaupun demikian tak
jarang kecelakaan tetap terjadi dikarenakan kelalayan atau kesalahan manusia
(human error) yang terjadi di lapangan atau tempat kerja. Dimana para
karyawan kurang memperhatikan standar keselamatan kerja yang telah di
tetapkan oleh PT. Karini Utama. Berdasarkan tabel kecelakaan kerja yang di
peroleh oleh peneliti, maka dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut :
Tabel I.3. Insiden Kecelakaan Kerja 2011-2013 Pada PT. Karini Utama
Sumber : PT. Karini Utama, 2014.
Berdasarkan Tabel 1.3 dapat dilihat besar insiden peristiwa kecelakaan
yang terjadi dalam kurun waktu 2011-2013 terjadi 30 kecelakaan. Kecelakaan
ini terjadi karena faktor kesalahan manusia (human error) dimana para
pekerja terkadang tanpa menggunakan peralatan atau alat pelindung saat
melakukan pekerjaan walaupun PT. Karini Utama telah menyediakan
peralatan yang sesuai dengan standar internasional.
Dari seluruh kecelakan tersebut sebagian besarnya terjadi pada bagian
produksi pada PT. Karini Utama. Hal ini dikarenakan pada proses produksi
pengolahan karet remah hampir seluruh prosesnya menggunakan mesin berat
untuk memudahkan karyawan dalam bekerja dan dengan menggunakan mesin
tentu hasil produksi akan lebih maksimal. Sehingga memungkinkan untuk
terjadinya kecelakaan kerja pada karyawan di setiap waktu, meskipun tidak
memakan banyak korban jiwa.
Berdasarkan keadaan inilah penulis sangat tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “ Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Jenis Kecelakaan 2011 2012 2013
Luka Ringan 5 8 5
Luka Berat 5 3 4
Meninggal Dunia 0 0 0
Jumlah 10 11 9
4
Terhadap Kinerja Karyawan ( Studi Pada Karyawan Bagian Produksi
PT. Karini Utama).”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang, maka dapat di rumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh secara simultan
terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PT. Karini Utama?
2. Apakah keselamatan kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja
karyawan bagian produksi pada PT. Karini Utama?
3. Apakah kesehatan kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja
karyawan bagian produksi pada PT. Karini Utama?
1.3. Batasan Masalah
Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang di
hadapi perusahaan, maka dalam hal ini penulis membatasi penyajian masalah
yang di bahas. Dari keterbatasan itu maka pada penelitian ini peneliti hanya
membatasi pada keselamatan dan kesehatan kerja, serta yang di teliti adalah
karyawan bagian produksi pada PT. Karini Utama.
1.4. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas yang terdapat pada rumjusan
masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah keselamatan dan kesehatan
kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan bagian
produksi pada PT. Karini Utama.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah keselamatan kerja
berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan bagian produksi
pada PT. Karini Utama.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah kesehatan kerja berpengaruh
secara parsial terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PT. Karini
Utama.
1.5. Manfaat Penelitian
Hasil dari pelaksanaan penelitian ini di harapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
3. Manfaat Kebijakan
1.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam bab ini dibagi menjadi lima bab dengan
susunan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memuat tentang latar belakang, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
5
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini memuat tentang pengertian keselamatan kerja, tindakan
pencegahan keselamatan kerja, kebijakan keselamatan kerja,
faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja, pengertian kesehatan
kerja, faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja,
tindakan pencegahan kesehatan kerja, pengertian kinerja, faktor-
faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, dan hasil
penelitian terdahulu, besertakerangka berfikir dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu
penelitian, variabel yang di teliti, defenisi operasional variabel,
populasi, sampel, tehnik pengambilan sampel, dan metode
pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas sejarah singkat perusahaan, visi dan misi
perusahaan, struktur organisasi perusahaan, kebijakan
keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Karini Utama, hasil
penelitian, hasil penelitian karakteristik responden, hasil
penelitian distribusi item, dan hasil penelitian dan pembahasan
analisis data.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang
berdasarkan penjelasan hasil analisis data pada bab IV diatas,
akan dirumuskan kesimpulan yang merupakan pembuktian dari
hipotesis yang ada pada bab II.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Manajemen sumber daya manusia dapat didefenisikan sebagai
pendekatan strategik untuk mengelola aset yang paling penting dan berharga
milik organisasi, orang-orang yang bekerja dalam organisasi, baik secara
individu maupun kolektif, dan memberikan sumbangan untuk mencapai
sasaran organisasi (Amstrong dikutip oleh Triton FB, 2010:17).
2.2. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja adalah dimana kondisi pekerjaan, tempat kerja, cara
kerja terasa aman bagi para pekerja atau karyawan dalam melaksanakan
tugas yang telah diberikan kepadanya, berikut pendapat para ahli tentang
keselamatan kerja.
2.3. Kesehatan Kerja
Menurut Ridley, John (2008:123) dikutip oleh Shafiqah Adia (2010),
“Mengartikan Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang
6
sehat baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan
lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut. Kesehatan kerja adalah
dimana keadaan fisik maupun akal sehat seluruhnya, baik itu permanen
maupun sementara. Beberapa pendapat para ahli tentang kesehatan kerja”.
2.4 Kinerja Kerja
Kinerja dapat dipandang sebagai proses maupun hasil pekerjaan.
Kinerja merupakan suatu proses tentang bagaimana pekerjaan berlangsung
untuk mencapai hasil kerja. Namun, hasil pekerjaan itu sendiri juga
menunjukan kinerja. Terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk
mempunyai kinerja yang baik, yaitu menyangkut pernyataan tentang maksud
dan nilai-nilai kinerja, manajemen strategis, manajemen sumber daya
manusia, pengembagan organisasi, desain kerja, fungsional, budaya, dan
kerjasama (wibowo, 2011:81).
2.5. Penelitian Tedahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang pernah dilakukan mengenai pengaruh
kualitas terhadap kinerja yaitu : 1. Nama Peneliti: Ibrahim Jati Kusumah (2010) ,Judul Penelitian: “Pelaksanaan Program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan PT. Bitratex Industries Semarang”. Hasil Penelitian : program keselamatan dan kesehatan kerja yang ada di PT. Bitratex Industries Semarang telah sesuai dengan yang diinginkan, diharapkan dan dibutuhkan oleh karyawan
2. Nama Peneliti : Nia Indriasari (2008), Judul Penelitian : “Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan Bagian produksi PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas)”. Hasil: Hasil penelitian: menunjukkan
bahwa Keselamatan dan kesehatan Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja karyawan.
3. Nama Peneliti : M.O. Agwu, (2012), Judul Penelitian: “Employees Safety Culture On Organisational Perfomance In Shell Bonny Terminal Integrated Project (BTIP), (Dampak Budaya Keselamatan Karyawan Terhadap Kinerja Organisasi In Shell Bonny Terminal Terpadu Proyek ( BTIP )”. Hasil penelitian : Menyimpulkan bahwa penanaman karyawan budaya keselamatan pada tenaga kerja di tingkat tugas di terminal Shell Bonny proyek terpadu ( BTIP ) akan meningkatkan praktek-praktek karyawan di tempat kerja sehingga meningkatkan produktivitas , profitabilitas dan kehilangan kendali mereka.
4. Nama Peneliti : Oky Suli Astuti (2011), judul Penelitian: “Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktifitas Kerja Karyawan Bagian Produksi PT. Indmira Citra Tani Nusantara di Sleman Yogyakarta “. Hasil penelitian : menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari masing – masing variabel terhadap produktifitas kerja
5. Nama Peneliti : Wameedh A. Khd air (2012), Judul Penelitian: “Influence the Health and Safety of the Employee’s Performance In the Oil and Gas Industry in Irak (Pengaruh Keselamatam dan Kesehatan terhadap Kinerja Karyawan pada Industri Minyak dan Gas di Irak)”. Hasil : Variabel keselamatan kerja dan kesehatan kerja berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan.
2.6. Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini penulis menyajikan kerangka pemikiran untuk
memudahkan dalam memahami permasalahan yang diteliti dan disajikan dalam
bentuk skema yang menunjukkan hubungan masing-masing variabel. Kerangka
tersebut merupakan dasar pemikiran dalam melakukan analisis dalam penelitian
ini yaitu sebagai berikut :
7
Gambar II.1 : Kerangka Pemikiran
H2 H1
H3 H2 H2
Sumber : Nia Indriasari (2008), dimodifikasi oleh peneliti (2014)
2.7. Hipotesis
Sugiyono (2013: 51), “hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya
sementara atas rumusan masalah”. Berdasarkan rumusan masalah maka hipotesis
penelitian ini adalah :
H1 : Keselamatan kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan
bagian produksi pada PT. Karini Utama
H2 : Kesehatan kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan
bagian produksi pada PT. Karini Utama
H3 : keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai peningkatan kerja terhadap
kinerja karyawan bagian produksi pada PT. Karini Utama
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan Penelitian
Metode dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yaitu
penelitian yang bertujuan menyelidiki pengaruh keselamatan dan kesehatan
kerja terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PT. Karini Utama.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan oleh peneliti di PT. KARINI UTAMA yang
terletak di Desa Kemuja dengan alamat Pabrik Jl. Raya Mentok KM. 20 Desa
Kemuja Kec. Mendo Barat-Bangka Propinsi Kep. Bangka Belitung.
Penelitian ini berlangsung mulai bulan Desember 2013 sampai dengan
selesai.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi Di dalam penelitian ini, yang menjadi populasi penelitian adalah
karyawan bagian produksi pada PT. Karini Utama. Adapun populasi dalam
penelitian ini berjumlah 66 karyawan bagian produksi pada PT. Karini
Utama.
Keselamatan
Kerja
(X1)
Kinerja Karyawan
Bagian produksi pada PT. Karini
Utama
(Y)
kesehatan
Kerja
(X2)
8
3.3.2. Sampel Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sensus dimana
semua populasi dijadikan sampel (Sugiono, 2013:120). Dalam penelitian
ini sampel yang digunakan 66 orang yaitu seluruh karyawan bagian
produksi pada PT. Karini Utama.
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Jenis Data
1. Data Primer.
2. Data Sekunder .
3.4.2. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data
yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah dengan mengunakan sebagai
berikut :
1. Studi Lapangan
A. Kuesioner
B. Wawancara
C. Observasi
2. Studi Kepustakaan
3.5. Definisi Operasional Variabel
Tabel III.1. Variabel Penelitian
Variabel Definisi Indikator Skala
Keselamatan kerja (X1)
Kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja .
1. Kelayakan peralatan 2. Fasilitas atau alat
pelindung dan pencegahan kecelakaan.
3. Pelatihan dalam menggunakan mesin
4. Pemeliharaan/ pengecekan peralatan pabrik
5. Asuransi kecelakaan 6. Kesadaran akan
keselamatan
Likert
Kesehatan Kerja (X2) Kondisi kesehatan karyawan baik itu rohaniah maupun jasmaniah, dimana karyawan merasa sehat saat melakukan pekerjaannya.
1. Kebersihan lingkungan
2. Suhu/udara/ pencahayaan/ventilasi ditempat kerja
3. Sistem pembuangan sampah atau limbah indistri
4. Pemeriksaan kesehatan
5. Pelayanan kesehatan
Likert
9
Kinerja karyawan (Y)
Hasil kerja yang telah dicapai oleh karyawan dalam melakukan atau melaksanakan tugas yang telah di berikan atau pekerjaannya.
1. Kualitas kerja
2. Kuantitas kerja
3. Jangka waktu pekerjaan
4. Kehadiran di tempat kerja
Likert
Sumber : Nia Indriasari (2008), Di modifikasi peneliti (2014)
3.6. Teknik Analisis Data
3.6.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
1. Uji Validitas
Validitas adalah pernyataan sampai sejauh mana data yang
ditampung pada suatu kuesioner dapat mengukur apa yang ingin diukur
Husein Umar (2003:101) dikutip oleh Zara (2012). Syarat minimum
untuk dianggap suatu butir instrumen valid dan memenuhi syarat adalah
jika nilai indeks validitasnya memiliki nilai Rhitung ≥ Rtabel. Jika Rhitung ≤
Rtabel instrument tersebut dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur,
apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten
jika pengukuran itu diulang (Sulistyo, 2010:46) dikutip oleh Zara (2012).
Untuk uji Reliabilitas dalam penelitian ini dengan melihat nilai Cronbach
Alpha. Suatu instrument dapat disebut reliabel apabila memiliki
Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60.
3.6.2. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebuah model
regresi, variabel independen, variabel dependen, atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahuinya digunakan
uji kolmogorov – Smirnov, menurut Arikunto ( 2004:79 ) pedoman
pengambilan keputusan dalam uji normalitas yaitu nilai Sig atau signifikan
lebih besar daripada 0,05 maka distribusi adalah normalitas (simetris).
2. Uji Multikolonieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
kolerasi antara variabel independent, jika terjadi kolerasi maka terdapat
problem multikolonieritas.
3. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastitas digunakan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu
pengamatan kepengamatan yang lain.
3.6.3. Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi berganda sering kali digunakan untuk mengatasi permasalahan
regresi yang melibatkan hubungan dari dua atau lebih variabel bebas
(Ghozali,2012).
( Y = a + b1X1 + b2X2 + e)
10
3.6.4. Uji Hipotesis
1. Uji Parsial (Uji t)
Uji parsial adalah uji yang digunakan untuk menguji kemampuan
koefisien parsial. Uji ini dilakukan dengan membandingkan antara nilai
thitung dengan nilai t table.
2. Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikan variabel
bebas terhadap variabel terikat secara simultan (Ghozali,2012). Hal ini
dilakukan dengan membandingkan antara nilai fhitung dan ftabel.
3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji R2 ini untuk mengukur proporsi variasi variabel terikat
(dependen) yang dijelaskan oleh variabel-variabel bebasnya
(independent).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1. Sejarah Perusahaan
PT. Karini Utama adalah grup perusahaan swasta nasional bergerak
di bidang pengolahan karet remah/crumb ruber dengan pabrik yang tersebar
di seluruh wilayah sumatra dan kalimantan. Sedangkan di Bangka pabriknya
terletak di Desa Kemuja dengan alamat Pabrik Jl. Raya Mentok KM. 20
Desa Kemuja Kec. Mendo Barat-Bangka, Propinsi Kep. Bangka Belitung.
PT. Karini Utama dibangun tahun 1994 dan mulai berproduksi penuh pada
tahun 1995 ditanah seluas 43.345 M2 dengan jumlah tenaga kerja 157 orang,
terdiri dari 137 orang laki-laki dan 20 wanita. Produk yang dihasilkan
adalah mutu SIR 20, dimana produksi SIR tersebut sebagian besar di ekspor
dengan pembelian utama adalah industri ban mobil dan sebagian kecil
dikonsumsi oleh industri barang jadi karet lainnya. PT. Karini Utama ini
100% produknya di ekspor ke luar negeri, antara lain China merupakan
negara tujuan ekspor terbesar, sisanya dikirim ke jepang, korea selatan,
USA, kanada,. amerika selatan, dan benua eropa lainnya.
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1. Uji Validitas dan Reabilitas
A. Uji Validitas
Tabel IV.30 Hasil Uji Validitas
Item r hitung r tabel Keterangan
Keselamatan kerja
X1.1 0,594 0,244 Valid
X1.2 0,592 0,244 Valid
X1.3 0,585 0,244 Valid
X1.4 0,390 0,244 Valid
X1.5 0,540 0,244 Valid
X1.6 0,481 0,244 Valid
X1.7 0,486 0,244 Valid
X1.8 0,557 0,244 Valid
X1.9 0,306 0,244 Valid
11
Sumber: Data Primer Diolah, 2014
Berdasarkan data dari Tabel IV.30 dimana pengujian
validitas instrument penelitian (kuesioner) dengan masing-masing
pertanyaan mendapatkan nilai r lebih dari 0,244. Sehingga
keseluruhan instrumen penelitian tersebut dikatakan valid.
B. Uji Reliabilitas
Tabel IV.31 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Alpa Keterangan
Keselamatan kerja 0.636 Reliabel
Kesehatan kerja 0, 724 Reliabel
kinerja 0, 602 Reliabel
Sumber: Data Primer Diolah, 2014
Pada Tabel IV.31 dimana hasil uji reliabilitas tersebut
menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien Alpha
yang cukup besar yaitu diatas 0,6 sehingga dapat dikatakan semua
konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah
reliabel yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan kuesioner yang handal.
4.2.2. Uji Asumsi Klasik
A. Uji Normalitas
Kesehatan Kerja
X2.1 0,291 0,244 Valid
X2.2 0,689 0,244 Valid
X2.3 0,531 0,244 Valid
X2.4 0,800 0,244 Valid
X2.5 0,659 0,244 Valid
X2.6 0,629 0,244 Valid
X2.7 0,549 0,244 Valid
X2.8 0,507 0,244 Valid
kinerja
X3.1 0,548 0,244 Valid
X3.2 0,612 0,244 Valid
X3.3 0,565 0,244 Valid
X3.4 0,570 0,244 Valid
X3.5 0,600 0,244 Valid
X3.6 0,580 0,244 Valid
12
Sumber: Data Primer Diolah, 2014
Berdasarkan tampilan grafik normal plot yang tersaji diatas dapat
disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang
normal. Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar
disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis
diagonalnya. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak
digunakan karena memenuhi asumsi normalitas.
B. Hasil Uji Multikolinieritas
Tabel IV.32 Hasil Uji Multikolinieritas
Keterangan Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Keselamatan kerja 0,913 1.095
Kesehatan kerja 0,913 1.095
Sumber: Data Primer Diolah, 2014
Berdasarkan hasil pengujian multikolinieritas, hasil
perhitungan nilai tolerance terlihat bahwa tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai tolerance < 0,10 yang artinya tidak ada
korelasi antara variabel independen yang lebih dari 95%. Demikian juga
dengan hasil perhitungan nilai VIF, dari kedua variabel independen
yang diuji tidak ada nilai VIF yang lebih dari 10, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antara variabel
independen dalam model regresi.
13
C. Uji Heteroskedastisitas
Gambar IV.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data Primer Diolah, 2014
Hasil grafik Scatterplot yang tersaji diatas memperlihatkan
bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar diatas maupun
dibawah angka 0 pada sumbu y, serta tidak mempunyai pola yang jelas
atau tidak membentuk suatu pola. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model
regresi layak dipakai sebagai alat prediksi.
4.2.3. Regresi Berganda
Tabel IV.33 Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficients
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error Beta
1 (constant)
8,975
2,973
Keselamatan kerja 0, 222 0, 075 0,333
kesehatan Kerja 0,226 0,080 0,318
Sumber: Data Primer Diolah, 2014
Berdasarkan data Tabel IV.33 dimana hasil analisis regresi
diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 8,975+ 0,222 X1 + 0,226X2 Hasil analisis regresi berganda yang masih berbentuk angka
dapat di jelaskan dalam bahasa yang akan mudah di pahami sebagai
mana berikut ini:
A. Konstanta 8,975
Berarti bahwa kinerja karyawan yang terdiri dari variabel
keselamatan kerja dan kesehatan kerja mempunyai hubungan positif
dengan peningkatan kinerja karyawan. Nilai konstanta kinerja karyawan
sebesar 8,975 menunjukkan bahwa semakin meningkatnya kinerja dari
suatu karyawan baik itu dari keselamatan kerja dan kesehatan kerja
yang diberikan akan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan yang
dirasakan.
14
B. b1 = 0,222
Berarti variabel keselamatan kerja mempengaruhi kinerja
karyawan sebesar 0,222 atau berpengaruh secara positif yang artinya jika
keselamatan kerja meningkat sebesar 1%, maka kinerja karyawan akan
meningkat.
C. b2 = 0,226
Berarti variabel kesehatan kerja mempengaruhi kinerja
karyawan sebesar 0,226 atau berpengaruh secara positif.
4.2.4. Uji t
Tabel IV.34 Hasil Analisis Uji t
Sumber: Data Primer Diolah, 2014
Hasil Coefficient melalui pengujian hipotesis dan kemudian
dibandingkan dengan t tabel yaitu n = jumlah sempel 66 dengan α =
0,05 m a k a didapat t tabel sebesar 2,000. Jadi hasil dari tiap-tiap
variabel dapat diketahui variabel manakah yang berpengaruh terhadap
prestasi kerja sebagai berikut:
H1 : Uji hipotesis keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan
Dari hasil perhitungan yang diperoleh t hitung untuk X1 sebesar
2,970 lebih besar dari t tabel 2,000 dan dengan signifikansi
sebesar 0,004 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Berarti H1
diterima dan Ho ditolak, maka ini menunjukkan variabel
keselamatan kerja memiliki pengaruh posisitif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
H2 : Uji hipotesis kesehatan kerja terhadap kinerja kayawan
Dari hasil perhitungan yang diperoleh t hitung untuk X2 sebesar
2,835 lebih besar dari t tabel 2,000 dan dengan signifikansi
sebesar 0,006 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Berarti H2
diterima dan Ho ditolak, maka ini menunjukkan variabel
kesehatan kerja memiliki pengaruh psoisitif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
4.2.5. Uji F
Tabel IV. 35 Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares
df Mean Square F Sig.
1 Regression 141.489 2 70,744 11,956 .000a
Residual 372.769 63 5,917
Total 514.258 65
Sumber: Data Primer Diolah, 2014
Model t Sig. 1 (constant) 3,019 0,004
Keselamatan kerja 2,970 0,004
Kesehatan kerja 2,835 0,006
15
Berdasarkan data dari Tabel IV.35 hasil perhitungan uji F, dapat
dilihat bahwa F hitung 11,956 dan F tabel dengan df1 = derajat
pembilangan 3 dan df2 = derajat penyebut 63 dengan taraf 5% maka
didapat F tabel 3,14, berarti F hitung > Ftabel. Dan nilai p = 0,000 < 0,05,
maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti variabel independen secara
bersamaan atau simultan mempengaruhi variabel dependen secara
signifikan. Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa variabel
keselamatan kerja dan kesehatan kerja berpengaruh posisitif dan
signifikan terhadapkinerja karyawan.
4.2.6. Koefisien Determinasi (R2)
Tabel IV.36 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model
Change Statistic
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the estimate
1 O,525a 0,275 0,252 2.432
Sumber: Data Primer Diolah, 2014
Dilihat dari Tabel IV.36 koefisien determinasi (R2) menunjukkan
angka R Square 0,252 atau 25,2% yang berarti variasi variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel keselamatan kerja dan
kesehatan kerja. Dan sisanya 0,748 atau 74,8% dapat dijelaskan oleh
variabel lainnya yang diluar penelitian seperti: gaya kepemimpinan,
budaya organisasi, komitmen organisasi dan lain-lainnya.
4.3. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dapat di ungkapkan lebih lanjut dalam
pembahasan berikut ini :
1. Keselamatan Kerja
Variabel keselamatan kerja merupakan variabel yang
mempengaruhi secara parsial terhadap kinerja karyawan yang telah
memberi sumbangan sebesar 2,970, sehingga variabel keselamatan
kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel kinerja
karyawan pada PT. Karini Utama.
2. Kesehatan Kerja
Variabel kesehatan kerja merupakan variabel yang
mempengaruhi secara parsial terhadap kinerja karyawan yang telah
memberi sumbangan sebesar 2,835, sehingga variabel kesehatan kerja
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel kinerja
karyawan pada PT. Karini Utama.
3. Keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikakukan oleh peneliti dapat di
simpulkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja bisa dikatakan
secara bersama secara signifikan dapat mempengaruhi kinerja karyawan
pada PT. Karini Utama dengan signifikansi sebesar 11,956.
16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya berkaitan
dengan seberapa besar pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap
kinerja karyawan PT. Karini Utama, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Keselamatan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT.
Karini Utama dengan nilai t hitung 2,970 lebih besar dibandingkan
nilai t tabel 2,000 pada taraf nyata, yang berarti keselamatan kerja
berpengaruh parsial terhadap kinerja karyawan PT. Karini Utama.
2. Kesehatan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT.
Karini Utama dengan nilai t hitung 2,835 lebih besar dibandingkan
nilai t tabel 2,000 pada taraf nyata, yang berarti kesehatan kerja
berpengaruh parsial terhadap kinerja karyawan PT. Karini Utama
3. Dari hasil analisis juga didapatkan bahwa keselamatan dan kesehatan
kerja secara simultan bersama-sama mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Karini Utama.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka saran atau
rekomendasi yang dapat diberikan sehubungan dengan judul yaitu pengaruh
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Karini
Utama adalah sebagai berikut:
1. Staff keselamatan dan kesehatan kerja (HSE) pada PT. Karini Utama
harus secara berkala memberikan pelatihan dan pendidikan mengenai
sistem prosedur kerja, audit keselamatan, pemakaian alat pelindung diri,
sistem inspeksi dan pemeliharaan peralatan. Hal ini yang paling penting
ialah menciptakan kesadaran yang tinggi kepada semua karyawan
terhadap pentingnya keselamatan kerja
2. Perusahaan PT. Karini Utama juga selain memperhatikan faktor
keselamatan kerja, kesehatan kerja juga harus memperhatikan. Kesehatan
yang baik akan menjadikan karyawan lebih optimal dalam bekerja dan
akan meningkatkan kinerja karyawan pada PT. Karini Utama.
3. Perusahaan harus memperbaiki kebijakan yang berhubungan dengan
keselamatan dan kesehatan kerja yang ada pada perusahaan dan yang
telah diterapkan selama ini, agar kinerja karyawan tetap berada pada
tingkat yang tinggi.
4. Perusahaan PT. Karini Utama perlu memberikan sanksi yang tegas
kepada karyawan yang melanggar aturan-aturan keselamatan dan
kesehatan kerja.