identifikasi pewarna rodhamin

Upload: budiyanto-tanumihardja

Post on 18-Oct-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

IDENTIFIKASI PEWARNA RHODAMIN B PADAMINUMAN RINGAN TANPA MEREK YANG DIUAL DI PASAR SENTRAL

ABSTRAK

Sunarti, Identifikasi Pewarna Rhodamin B Pada Minuman Ringan Tanpa Merek Yang Dijual Di Pasar Setral Kota Makassar (Pembimbing : Nur Adi dan Herman).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya bahan tambahan makanan khususnya pewarna Rhodamin B pada minuman ringan tanpa merek yang dijual di Pasar Sentral Kota Makassar.

Rhodamin B merupakan pewarna sintetis yang digunakan sebagai pewarna tekstil, kertas, bulu domba dan sutra. Rhodamin B jika dikonsumsi dapat menimbulkan penurunan derajat kesehatan manusia misalnya karsinogenik.

Jenis penelitian ini bersifat deskriptif, dengan teknik pengambilan sampel secara Accidental sampling yaitu mengambil kasus yang kebetulan ada atau tersedia berdasarkan tujuan penelitian. Sampel yang diteliti berjumlah 6 sampel, kemudian data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel.

Berdasarkan hasil penelitian didapat 2 sampel yang memiliki Rf sama dengan Rf standar. Ini berarti 2 dari 6 sampel terdapat Rhodamin B.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Minuman ringan (Sof drink) merupakan minuman yang tidak mengandung alkohol dengan bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan dan atau bahan tambahan alami maupun sintetik yang dikemas siap untuk dikonsumsi. Minuman ringan tanpa merek yang dijual di pasar Sentral Makassar diproduksi oleh industri rumah tangga yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Produksi tersebut di atas, mengalami peningkatan dari aspek jenis sehingga terjadi persaingan yang ketat sesama industri. Untuk meraih pasar, maka para pelaku industri melakukan berbagai upaya agar tampilan produknya dapat menarik perhatian konsumen yaitu dengan menggunakan Bahan Tambahan Makanan (BTM) berupa pewarna yang tercantum dalam peraturan pemerintah No. 28 tahun 2004. Menurut Winarno, 1997. menyatakan bahwa untuk menampilkan makanan atau minuman agar mendapat perhatian konsumen maka dapat menambahkan BTM yang diperbolehkan oleh Departemen Kesehatan RI ke dalam makanan atau minuman, dengan terlebih dahulu memperhatikan beberapa faktor diantaranya cita rasa, warna, tekstur dan nilai gizinya, disamping itu ada faktor lain, misalnya sifat mikrobiologis. Penggunaan BTM pewarna yang sesuai dengan peraturan pemerintah sebagian masyarakat menganggap bahwa dapat meningkatkan biaya produksi sehingga untuk menekan biaya tersebut agar memperoleh keuntungan yang besar, maka mereka menggunakan bahan pewarna alternatif yaitu Rhodamin-B yang digunakan untuk pewarna textil. Dampak penggunaan Rhodamin-B telah dilaporkan oleh Djarismawati (2004) yang menyatakan bahwa bila dikonsumsi dapat menimbulkan pusing, mual, dan diare. Sedangkan dalam jangka panjang dapat merangsang terjadinya kanker hati karena zat warna tersebut dapat terakumulasi dalam hati. Kondisi ini disebabkan karena Rhodamin-B masuk kedalam tubuh melalui saluran pencernaan kemudian menuju ke hati untuk diekskresikan, namun hati mempunyai keterbatasan untuk hal itu.

Penggunaan Rhodamin-B sebagai bahan pewarna pada makanan atau minuman telah banyak dilaporkan melalui media cetak dan elektronik. Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Departemen Kesehatan RI. Jakarta, melaporkan bahwa jajanan yang dijual pada Sekolah Dasar di wilayah Jakarta sebagain telah ditemukan mengandung formalin dan Rhodamin-B. Sedangkan di Makassar Juga telah melaporkan oleh BPOM Depkes Makasar tahun 2008, yang menyatakan bahwa telah ditemukan minuman ringan yang dijajankan di Sekolah Dasar di Kota Makassar mengandung zat warna terlarang. Selanjutnya Herlina (2006) juga telah melaporkan bahwa Minuman Ringan Tanpa Merek yang dijual di sekitar jalan Rappocini Raya Kota Makassar dari 5 sampel yang di teliti terdapat 3 sampel positif (+) mengandung Rhodamin B.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, maka peneliti melakukan penelitian di Pasar Sentral Kota Makassar terhadap minuman ringan yang beredar, dengan alasan bahwa minuman tersebut mencurigakan dari aspek warna. B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pewarna Rhodamin B pada minuman ringan tanpa merek yang dijual dipasar Sentral kota Makassar .C. Tujuan Penelitian1. Tujuan UmumUntuk mengetahui zat pewarna Rhodamin-B pada minuman ringan tanpa merek yang dijual di pasar Sentral Kota Makassar Tahun 2009. 2. Tujuan Khusus

Untuk menentukan pewarna Rhodamin B pada minuman ringan tanpa merek yang dijual di pasar Sentral Kota Makassar.

D. Manfaat Penelitian

1. Peneliti

Sebagai tambahan dan pengalaman dalam mengaplikasikan ilmu yang didapat selama mengikuti perkuliahan khususnya dalam bidang kimia makanan dan minuman serta sebagai syarat akhir studi program pendidikan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar.2. AkademisiSebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang bahan tambahan makanan terutama zat pewarna dalam hal ini adalah Rhodamin B. 3. Masyarakat,Sebagai penambahan wawasan, pengetahuan dan informasi dalam rangka peningkatan mutu kesehatan bagi masyarakat umum serta instansi terkait untuk memberikan penyuluhan mengenai akibat yang ditimbulkan dalam penggunaan bahan tambahan pangan.

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Bedasarkan dari tujuan penelitian maka penelitian ini bersifat deskripktif dengan teknik analisa kualitatif, karena peneliti ingin menggambarkan kualitas minuman ringan tanpa merek yang dijual di pasar sentral Kota Makassar. B. Populasi, Sampel Dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jenis minuman ringan berwarna merah yang dijual di pasar Sentral Kota Makassar 2. SampelSampel yang diambil adalah minuman ringan tanpa merek yang berbentuk cair dan berwarna merah

3.Teknik Pengambilan SampelTeknik pemgambilan sampel yang digunakan adalah secara Accidental sampling yaitu mengambil kasus yang kebetulan ada atau tersedia, dari beberapa warung dan asongan yang dijual di pasar Sentral Kota Makassar. C. Variabel PenelitianVariabel penelitian ini adalah zat pewarna Rhodamin B yang terdapat dalam minuman ringan tanpa merek yang dijual di pasar Sentral Kota Makassar.D. Definisi Operasional 1. Minuman Ringan Tanpa MerekMinuman ringan Tanpa Merek adalah minuman yang tidak mempunyai Surat Ijin Permenkes dan tidak mempunyai nama dagang. 2. Rhodamin BRhodamin B adalah pewarna sintetis digunakan sebagai zat warna untuk kertas, tekstil dan pewarna bulu domba dan sutra. Rhodamin B termasuk zat berbahaya apabila di konsumsi oleh manusia dan oleh karena itu dilarang untuk digunakan pada produk makanan, minuman, obat dan kosmetik.

3. zat pewarna

zat pewarna adalah bahan tambahan makanan yang ditambahkan sehingga dapat memperbaiki tekstur pada makanan

E. Lokasi Dan Waktu Penelitian

1. Lokasi PenelitianLokasi penelitian adalah di Pasar Sentral Kota Makassar dan pemeriksaannya direncanakan di Laboratorium Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar. 2. Waktu PenelitianWaktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juli 2009

F. Pengunpulan Data

1. Bahan Penelitian

Bahan Penelitian yang digunakan adalah minuman ringan tanpa merek yang dijual dipasar sentral kota Makassar 2. Alat Penelitian Alat Alat yang digunakan :

a. Beaker glass

b. Batang pengaduk

c. Penangas air

d. Erlenmeyer

e. Benang wool bebas lemak

f. Kertas saring whatman No.1

g. Bejana kromatografi

h. Pipet ukur 5 ml, 50 ml

i. Pipet kapiler

3. Reagensia

a. Eter

b. NH4OH 1 %

c. NH4OH 10 %

d. Asam Asetat 6 %

e. eluen (Chloroform : methanol : air ) 15 : 5:3f. Standar rhodamin B4. Cara Kerjaa. Persiapan Benang Wool, dibebaskan dari lemak dnegan cara dicuci dengan eter kemudian dikeringkan.

b. Persiapan kertas kromatografi :Ditandai dengan garis pensil 1 cm dari tepi kertas sebagai garis akhir, dengan demikian jarak antara garis awal dan akhir adalah 7 cm, ini adalah jarak tempuh eluen. c. Sampel, dipipet 50 ml sampel ( minuman ringan ) kemudian ditambahkan asam asetat 6 % hingga bereaksi sedikit asam.

d. Sampel yang sudah siap ( sudah ditambahkan dengan sedikit asam asetat dan benang wool ) dipanaskan, kemudian warna melekat pada wool. Setelah wool dicuci, dilarutkan dengan NH4OH 10 % kemudian dipekatkan lalu ditotolkan pula zat warna standar/pembanding.e. Setelah totolan kering, kemudian dimasukkan dalam bejana kromatografi yang terlebih dahulu diisi (dijenuhkan) dengan eluen.

f. Ditunggu sampai larutan naik sampai garis atas.g. Kemudian kertas dikeluarkan dan dibiarkan kerina dan diamati bercak/noda yang terjadi, kemudian dibandingkan dengan bercak zat warna standa serta dihitung nilai RHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dari enam sampel minuman ringan tanpa merek yang dijual di Pasar Sentral Kota Makassar 27 Juli sampai 27Agustus 2009 diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Rhodamin B pada minuman ringan tanpa merek yang dijual di Pasar Sentral Kota Makassar

Kode sampel

Standar

1

2

3

4

5

6Rhodamin B

Positif

Positif

Negatif

Negatif

Negatif

Positif

Negatif

Sumber : Data Primer, Juli 2009

Tabel 4. 1 menunjukkan bahwa dari 6 sampel yang diperiksa terdapat 2 sampel yang positf dan 4 sampel yang negatif.

B. Pembahasan

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang bersifat deskriktif yang bertujuan untuk mengidentifikasi adanya pewarna Rhodamin B pada minuman ringan tanpa merek yang dijual di Pasar Sentral Kota Makassar.

Rhodamin B merupakan pewarna untuk tekstil, kertas, pewarna bulu domba dan sutra. Dan apabila dikonsumsi dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan hati/Kanker hati dan ginjal akibatnya terjadi penurunan derajat kesehatan.

6 sampel dengan kode 1, 2, 3, 4, 5, 6, dengan Eluen ( Chloroform : Methanol : Air ) dari 6 sampel yang diteliti memberikan noda merah dan terdapat 2 sampel yang mempunyai Rf sama dengan Rf standar. Ini menunjukkan bahwa 2 minuman ringan tanpa merek tersebut terdapat pewarna Rhodamin B.Sebelum melakukan penelitian hipotesa sementara bahwa pada beberapa minuman ringan tanpa merek yang dijual di Sentral Kota Makassar sebagian menggunakan pewarna yang penampakannya sangat menyolok, menimbulkan rasa gatal jika dikonsumsi sedangkan Rhodamin B sebagai pewarna sintetis jika digunakan dalam makanan akan menimbulkan warna merah yang menyolok dan jika dikonsumsi akan menimbulkan rasa gatal.

KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut bahwa 2 sampel positif terdapat Rhodamin B, 4 sampel negatif tidak terdapat Rhodamin B dari 6 sampel yang diperiksa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian diatas saran saran yang dapat peneliti berikan sebagai berikut :

a. Untuk para produsen minuman agar sebaiknya menggunakan pewarna yang diijinkan oleh Departemen Kesehatan

b. Kepada masyarakat, sebagai konsumen agar hendaknya berhati hati dalam memilih minuman yang akan dikonsumsi.

DAFTAR PUSTAKAAnonim,1995. Kromatografi Kertas. http://kromatografi-kertas,2008.comCahyadi W, 2006, Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan, Jakarta, Bumi Aksara

Direktorat SPKP, Deputi III, BPOM, 2003, Bahan Tambahan Makanan, Badan POM, Jakarta .Herlina, 2006. Identifikasi Rhodamin B Pada Minuman Ringan Tanpa Merek Yang DiJual Di Sekitar Jalan Rappocini Raya Kota Makassar. Program Studi Analis Kesehatan Makassar

http://ksupointer.com/2009/zat-berbahaya-pada-makanan/ diakses 4 Juni 2009

http://.wordpress.formalin-boraks-rhodamin-b diakses 29 Mei 2009

http://www.kompas.com/kesehatan/news.htm diakses 29 Mei 2009

http://www.beacukai.go/library/data/Softdrink.htm diakses 4 Juni 2009Khadijah U, 2006. Identifikasi Rhodamin B Pada Berbagai Saus Lombok Bermerek Yang DiPerdagangkan Di Pasar Sentral Makassar. Program Studi Analis Kesehatan MakassarNotoatmodjo, 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta, PT Rineka CiptaSartono, 2002. Racun dan Keracunan, Jakarta. Penerbit Widya Medika

Saparinto C, 2006, Bahan Tambahan Pangan, Yogyakarta, Penerbit Kanisius

Winarno F. G, 2004, Kimia Pangan dan Gizi, Jakarta. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama

www. Medikasari.com diakses 29 Mei 2009

www.Dadankuswaraharja-detik.com diakses 29 Mei 2009

www.republika .co.id, 2005 diakses 29 Mei 2009

PAGE