makalah pangan (pewarna sintetik)

22
MAKALAH KIMIA PANGAN “Pewarna Sintetik” Disusun Oleh: KELOMPOK VI Deviyanti (101314009) Afsari Amiati (101314023) Ravika Mutiara (101314038) Fitriani (101314040) Yalkin Masakke (101314051) JURUSAN KIMIA

Upload: shary-akarui-sora

Post on 05-Aug-2015

1.029 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Pangan

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pangan (Pewarna Sintetik)

MAKALAH KIMIA PANGAN

“Pewarna Sintetik”

Disusun Oleh:

KELOMPOK VI

Deviyanti (101314009)Afsari Amiati (101314023)Ravika Mutiara (101314038)Fitriani (101314040)Yalkin Masakke (101314051)

JURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2012

Page 2: Makalah Pangan (Pewarna Sintetik)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan berkat

rahmat dan hidayah-Nya jualah tugas makalah mata kuliah Kimia Pangan yang

berjudul “ Pewarna Sintetik “ dapat terselesaikan dengan baik. Salawat dan salam

kami curahkan kepada Rasulullah Sallallahualihi Wasaalam yang senantiasa menjadi

teladan bagi kami.

Tugas makalah ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam

mengikuti mata kuliah Kimia Pangan .Terima kasih saya ucapkan kepada Dra.

Halimah Husain, M.Si. selaku dosen pengajar mata kuliah Kimia Pangan yang

selalu memberikan bimbingan dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan oleh karena itu

penulis sangat mengaharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun untuk

kesempurnaan pembuataan bahan makalah selanjutnya.

Makassar, 6 Desember 2012

Penulis

Page 3: Makalah Pangan (Pewarna Sintetik)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................i

Daftar Isi................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................2

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian pewarna sintesis (non food colour)...............................................3

B. Jenis-jenis pewarna buatan yang populer dan efek samping yang

ditimbulkan

.........................................................................................................................

3

C. Kelebihan Pewarna Sintetik............................................................................5

D. Kekurangan pewarna sintetik..........................................................................6

E. Proses pembuatan zat warna sintetik...............................................................7

F. Bahan warna sintetik yang boleh digunakan dan tidak boleh digunakan........7

G. Informasi penting yang harus diketahui konsumen ........................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................................11

B. Saran................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................iii

Page 4: Makalah Pangan (Pewarna Sintetik)

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Fenomena penggunaan pewarna buatan/sintetik pada makanan makanan yang

semakin meluas sudah sangat banyak kita temui di sekitar kita. Semakin

meningkatnya kebutuhan akan pewarna ini juga di dukung oleh beberapa pihak yang

memproduksi aneka macam jenis pewarna buatan. Dan hal ini memberikan semakin

banyak pilihan pada konsumen pewarna untuk memilih aneka macam pewarna

sintetis.

Produk-produk makanan yang mengandung pewarna sintetik banyak beredar

dipasaran, produk-produk makanan tersbut mengandung bahan berbahaya seperti

pewarna tekstil /rhodamin B terdapat pada berbagai jenis makanan yang banyak

dikonsumsi anak-anak karena dijual di sekolah-sekolah seperti saos, sirup, krupuk,

arum manis, kornet, roti, cendol, dan permen, minuman ringan seperti limun,kue,

gorengan, kerupuk, dan saus sambal. Penggunaan bahan pewarna tekstil sangat

berbahaya karena bisa memicu kanker; kanker kelenjar getah bening. Salah satu jenis

kanker terganas, serta merusak ginjal dan hati. Selain pewarna testil tersebut ada

beberapa jenis pewarna yang ditambahkan ke dalam bahan pangan yang tidak kalah

berbahayanya dengan pewarna testil tersebu.

Pewarna sintetis merupakan zat aditif yang ditambahkan pada makanan yang

bertujuan untuk memperbaiki warna dari makanan. Pewarna sintetis makanan ini

pertama kali ditemukan oleh William Henry Perkins pada tahun 1856, dan

penggunaannya sudah mulai dikenal sejak tahun 1956. Pewarna sintetis ini terbuat

dari bahan-bahan kimia yang beraneka ragam dan memiliki sifat yang stabil.

Beberapa jenis pewarna sintetis yang banyak dijual di pasaran dan diijinkan untuk

makanan adalah cokelat HT, hijau FCP, tatrazin Cl 19140, sunsetyellow FCF,

Page 5: Makalah Pangan (Pewarna Sintetik)

karmoisin, brilliant blue, ponceau 4R, allura red, quinolone yellow, indigoten, fast

green.

Penggunaan pewarna sintetis di industri makanan saat ini sangat besar, hampir

90% industri makanan memilih menggunakan pewarna sintetis. Banyaknya produsen

makanan memilih penggunaan pewarna sintetis dikarenakan harga yang terjangkau

dan kepraktisannya. Namun, pemerintah memberikan aturan terkait pembatan

penggunaan pewarna sintetis ini. Hal ini dikarenakan bagaimanapun pewarna sintetis

terbuat dari bahan-bahan kimia yang asing bagi tubuh. Jika pewarna digunakan secara

berlebihan maka system kerja tubuh bisa mengalami gangguan karena banyaknya

kandungan bahan-bahan kimia asing dalam tubuh. Batasan penggunaan pewarna

makanan ini diatur dalam UU Pangan No. 7 tahun 1996.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pewarna sintesis (non food colour)?

2. Apa jenis-jenis pewarna buatan yang populer dan efek samping yang

ditimbulkan?

3. Apa kelebihan dari pewarna sintetik?

4. Apa kekurangan dari pewarna sintetik?

5. Bagaimana proses pembuatan zat warna sintetik?

6. Apa bahan warna sintetik yang boleh digunakan dan tidak boleh digunakan?

7. Apa informasi penting yang harus diketahui konsumen tentang pewarna sintetik?

C. Tujuan Penulisan

H. Untuk mengetahui pengertian Pewarna Sintesis (Non Food Colour).

I. Untuk mengetahui jenis-jenis Pewarna Buatan yang Populer dan Efek Samping

yang Ditimbulkan.

J. Untuk mengetahui kelebihan Pewarna Sintetik.

K. Untuk mengetahui kekurangan pewarna sintetik.

L. Untuk mengetahui proses pembuatan zat warna sintetik.

M. Untuk mengetahui bahan warna sintetik yang boleh digunakan dan tidak boleh

digunakan.

Page 6: Makalah Pangan (Pewarna Sintetik)

N. Untuk mengetahui informasi penting yang harus diketahui konsumen tentang

warna sintetik.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Pewarna Sintesis (Non Food Colour)

Pewarna buatan/sintetis adalah pewarna yang biasanya dibuat dipabrik-pabrik

dan berasal dari suatu zat kimia atau dari bahan yang mengandung pewarna alami

melalui ekstraksi secara kimiawi. Pewarna ini digolongkan kepada zat berbahaya

apabila dicampurkan ke dalam makanan.

B. Jenis-jenis Pewarna Buatan yang Populer dan Efek Samping yang

Ditimbulkan

1. Tartrazine (E102 atau Yellow 5)

Tartrazine adalah pewarna kuning yang banyak digunakan dalam makanan

dan obat-obatan. Selain berpotensi meningkatkan hiperaktivitas anak, pada sekitar 1-

10 dari sepuluh ribu orang , tartrazine menimbulkan efek samping langsung seperti

urtikaria (ruam kulit), rinitis (hidung meler), asma, purpura (kulit lebam) dan

anafilaksis sistemik (shock). Intoleransi ini tampaknya lebih umum pada penderita

asma atau orang yang sensitif terhadap aspirin.

2. Sunset Yellow (E110, Orange Yellow S atau Yellow 6)

Sunset Yellow adalah pewarna yang dapat ditemukan dalam makanan seperti

jus jeruk, es krim, ikan kalengan, keju, jeli, minuman soda dan banyak obat-

obatan. Untuk sekelompok kecil individu, konsumsi pewarna aditif ini dapat

menimbulkan urtikaria, rinitis, alergi, hiperaktivitas, sakit perut, mual, dan muntah.

Dalam beberapa penelitian ilmiah, zat ini telah dihubungkan dengan

peningkatan kejadian tumor pada hewan dan kerusakan kromosom, namun kadar

konsumsi zat ini dalam studi tersebut jauh lebih tinggi dari yang dikonsumsi manusia.

Kajian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak menemukan bukti insiden tumor

Page 7: Makalah Pangan (Pewarna Sintetik)

meningkat baik dalam jangka pendek dan jangka panjang karena konsumsi Sunset

Yellow.

3. Ponceau 4R (E124 atau SX Purple)

Ponceau 4R adalah pewarna merah hati yang digunakan dalam berbagai

produk, termasuk selai, kue, agar-agar dan minuman ringan. Selain berpotensi

memicu hiperaktivitas pada anak, Ponceau 4R dianggap karsinogenik (penyebab

kanker) di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Norwegia, dan Finlandia. US

Food and Drug Administration (FDA) sejak tahun 2000 telah menyita permen dan

makanan buatan Cina yang mengandung Ponceau 4R. Pewarna aditif ini juga dapat

meningkatkan serapan aluminium sehingga melebihi batas toleransi.

4. Allura Red (E129)

Allura Red adalah pewarna sintetis merah jingga yang banyak digunakan pada

permen dan minuman. Allura Red sudah dilarang di banyak negara lain, termasuk

Belgia, Perancis, Jerman, Swedia, Austria dan Norwegia.

Sebuah studi menunjukkan bahwa reaksi hipersensitivitas terjadi pada 15%

orang yang mengkonsumsi Allura Red. Dalam studi itu, 52 peserta yang telah

menderita gatal-gatal atau ruam kulit selama empat minggu atau lebih diikutkan

dalam program diet yang sama sekali tidak mengandung Allura Red dan makanan

lain yang diketahui dapat menyebabkan ruam atau gatal-gatal. Setelah tiga minggu

tidak ada gejala, para peserta kembali diberi makanan yang mengandung Allura Red

dan dimonitor. Dari pengujian itu, 15% kembali menunjukkan gejala ruam atau gatal-

gatal.

5. Quinoline Yellow (E104)

Pewarna makanan kuning ini digunakan dalam produk seperti es krim dan

minuman energi. Zat ini sudah dilarang di banyak negara termasuk Australia,

Amerika, Jepang dan Norwegia karena dianggap meningkatkan risiko hiperaktivitas

dan serangan asma.

Berdasarkan kelarutannya, pewarna sintetis terbagi atas dua golongan yaitu :

Page 8: Makalah Pangan (Pewarna Sintetik)

a. Dyes, adalah zat pewarna yang umumnya bersifat larut dalam air, sehingga

larutannya menjadi berwarna dan dapat digunakan untuk mewarnai bahan.

Pelarut yang dapat digunakan selain air adalah propelin glikol, gliserin, atau

alkohol, sedangkan dalam semua jenis pelarut organik, dyes tidak dapat larut.

b. Lakes, adalah zat pewarna yang dibuat melalui proses pengendapan dan absorpsi

dyes pada radikal (Al atau Ca) yang dilapisi dengan aluminium hidrat (alumina).

Lapisan alumina ini tidak larut dalam air, sehingga lakes ini tidak larut pada

hampir semua pelarut.

No Pewarna Sintetis WarnaMudah larut

di air

1 Rhodamin B Merah Tidak

2 Methanil Yellow Kuning Tidak

3 Malachite Green Hijau Tidak

4 Sunset Yelow Kuning Ya

5 Tatrazine Kuning Ya

6 Brilliant Blue Biru Ya

7 Carmoisine Merah Ya

8 Erythrosine Merah Ya

9 Fast Red E Merah Ya

10 Amaranth Merah Ya

11 Indigo Carmine Biru Ya

12 Ponceau 4R Merah Ya

Tabel : Pembagian pewarna sintetis berdasarkan kemudahannya larut dalam air.

C. Kelebihan Pewarna Sintetik

1. Kelebihan pewarna buatan dibanding pewarna alami adalah dapat menghasilkan

warna yang lebih kuat dan stabil meski jumlah pewarna yang digunakan hanya

sedikit.

Page 9: Makalah Pangan (Pewarna Sintetik)

2. Warna yang dihasilkan dari pewarna buatan akan tetap cerah meskipun sudah

mengalami proses pengolahan dan pemanasan, sedangkan pewarna alami

mudah mengalami degradasi atau pemudaran pada saat diolah dan disimpan.

Misalnya kerupuk yang menggunakan pewarna alami, maka warna tersebut

akan segera pudar ketika mengalami proses penggorengan

3. Tersedia dalam jumlah yang memadai

4. Stabilitas bagus. Pewarna sintetis memiliki tingkat stabilitas yang lebih baik,

sehingga warnanya tetap cerah meskipun sudah mengalami proses pengolahan

dan pemanasan. Sedangkan pewarna alami mudah mengalami degradasi atau

pemudaran pada saat diolah dan disimpan.

5. Kekuatan mewarnai yang tinggi menjadikan zat pewarna sintetis

menguntungkan secara ekonomi

6. Daya larut bagus dalam air dan alkohol

7. Tidak berasa dan tidak berbau

8. Tersedia dalam berbagai bentuk

9. Bebas bakteri

10. Harga. Pewarna kimia tersebut dijual dengan harga yang jauh lebih murah

dibandingkan dengan pewarna alami. Masalah ini tentu saja sangat diperhatikan

oleh produsen, mengingat daya beli masyarakat Indonesia yang masih cukup

rendah.

D. Kekurangan Pewarna Sintetik

Pewarna sintetik menimbulkan beberapa efek karena sifat atau karakter dari

zat tersebut di antaranya:

1. Butter Yellow bersifat karsinogenitik, Black 7984 dapat menimbulkan reaksi

alergi dan intoleransi,

2. Chrysoidine bersifat karsinogenitik, Citrus Red No.2 bersifat karsinogenitik,

Chocolate Brown FB dapat menimbulkan gejala intoksikasi (keracunan),

Page 10: Makalah Pangan (Pewarna Sintetik)

3. CI Basic Red 9 bersifat karsinogenitik, Metanil Yellow menyebabkan mual,

muntah, diare, panas dan dalam jangka panjang bisa menimbulkan kanker

kandung kemih,

1. Oil Orange SS bersifat karsinogenitik, Orange G bersifat tumorigen dan mutagen,

Ponceau SX bisa menyebabkan kerusakan pada sistem urin,

2. Rhodamin B bersifat karsinogenitik dan bisa menyebabkan gangguan pada fungsi

hati.

E. Proses pembuatan zat warna sintetik

Proses pembuatan zat warna sintetis biasanya melalui perlakuan pemberian

asam sulfat atau asam nitrat yang sering kali terkontaminasi oleh arsen atau logam

berat lain yang bersifat racun. Pada pembuatan zat pewarna organic sebelum

mencapai produk akhir,harus melalui suatu senyawa antara dulu yang kadang-kadang

berbahaya dan sering kali tertinggal dalam hal akhir, atau berbentuk senyawa-

senyawa baru yang berbahaya. Untuk zat pewarna yang tidak boleh ada.

Zat warna yang akan digunakan harus menjalani pengujian dan prosedur

penggunaannya, yang disebut proses sertifikasi. Proses sertifikasi ini meliputi

pengujian kimia, biokimia, toksikologi, dan analisis media terhadap zat warna

tersebut.

F. Bahan Warna Sintetik yang Boleh Digunakan dan Tidak Boleh Digunakan

Bahan pewarna yang masih diperbolehkan untuk dipakai yaitu

1. Amarant (pewarna merah),

2. Tartrazine (pewarna kuning),

3. Erythrosine (pewarna merah),

4. Fast green FCF (pewarna hijau),

5. Sunset yellow (pewarna kuning), dan

6. Brilliant blue (pewarna biru).

Page 11: Makalah Pangan (Pewarna Sintetik)

Meskipun bahan pewarna tersebut diizinkan, tetapi harus selalu berhati-hati

dalam memilih makanan yang menggunakan bahan pewarna buatan karena

penggunaan yang berlebihan tidak baik bagi kesehatan. Penggunaan tartrazine yang

berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi, asma, dan hiperaktif pada anak.

Penggunaan erythrosine yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi pada

pernapasan, hiperakfif pada anak, tumor tiroid pada tikus, dan efek kurang baik pada

otak dan perilaku. Penggunaan Fast Green FCF secara berlebihan dapat menyebabkan

reaksi alergi dan produksi tumor. Adapun penggunaan sunset yellow yang berlebihan

dapat menyebabkan radang selaput lendir pada hidung, saki pinggang, muntah-

muntah, dan ganguan pencernaan.

Selain itu, terdapat beberapa bahan tambahan makanan yang dilarang

penggunaannya untuk pangan meskipun saat masih banyak digunakan. Misalnya,

formalin, boraks, rhodamin-B (pewama merah), dan methanil yellow (pewarna

kuning). Pewarna ini tergolong pewarna sintetis. Khusus untuk methanil yellow dan

rhodamin-B hanya diperbotehkan untuk pewarna barang hasil industri seperti plastik,

tekstil, kertas, keramik, ubin, dan sebagainya. Zat pewarna sintesis ini bersifat racun

jika digunakan dalam pewarna makanan dan dapat memicu pertumbuhan zat

karsinogenik yang menyebabkan munculnya penyakit kanker.

Oleh karena, harus berhati-hati dalam memilih makanan yang mempunyai

warna sangat menarik karena ada oknum pedagang yang masah menggunakan

pewarna tekstil untuk membuat makanan. Jadi jangan hanya tertarik pada warnanya

tetapi ingatlah dampak negatifnya.

Berdasarkan Permenkes No. 239/menkes/Per/V/1985 tentang Zat Warna

Tertentu yang dinyatakan sebagai bahan berbahaya, pewarna yang dilarang untuk

pangan antara lain:

1. Auramine,

2. Alkanet,

3. Butter Yellow,

4. Black 7984,

Page 12: Makalah Pangan (Pewarna Sintetik)

5. Burn Umber,

6. Chrysoidine,

7. Chrysoine S,

8. Citrus Red No.2,

9. Chocolate Brown Fb,

10. Fast Red E,

11. Fast Yellow AB,

12. Guinea Green B,

13. Indanthrene Blue RS,

14. Mageta,

15. Matanil Yellow,

16. Oil Orange SS,

17. Oil Orange XO,

18. Oil Yellow AB,

19. Oil Yellow OB,

20. Orange G,

21. Orange GGN,

22. Orange RN,

23. Orchil and Orcein,

24. Ponceau 3 R,

25. Ponceau SX, dan

26. Ponceau 6 R

G. Informasi Penting yang Harus Diketahui Konsumen

Ada beberapa informasi penting yang harus diketahui konsumen.

Pertama, harga, konsumen berhak mendapatkan informasi dan

membandingkannya dengan informasi lain sehingga ia dapat membeli dengan harga

sesuai daya beli mereka.

Page 13: Makalah Pangan (Pewarna Sintetik)

Kedua, label, sebelum mengonsumsi makanan, konsumen perlu

memperhatikan informasi pada kemasan atau label produksi yang harus meliputi

nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat atau isi bersih, nama dan alamat

produsen dan tanggal kadaluwarsa. Pemberian label pada makanan kemasan itu

bertujuan agar konsumen mendapatkan informasi yang benar dan jelas tentang

produk tersebut.

Ketiga, kemasan dan perubahan fisik, produk makanan dengan kemasan yang

sudah rusak tidak layak dikonsumsi. Perhatikan jika bau tidak sedap, perubahan

warna, bentuk, dan rasa adalah tanda-tanda makanan dalam kemasan telah rusak.

Page 14: Makalah Pangan (Pewarna Sintetik)

BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULAN

Pewarna buatan/sintetis adalah pewarna yang biasanya dibuat dipabrik-pabrik

dan berasal dari suatu zat kimia atau dari bahan yang mengandung pewarna alami

melalui ekstraksi secara kimiawi. Pewarna ini digolongkan kepada zat berbahaya

apabila dicampurkan ke dalam makanan.

Pewarna buatan/sintetik ada yang diperbolehkan untuk penambahan pada

bahan pangan akan tetapi pewarna sintetik tersebut diguakan dengan takan yang

diperbolehkan dan jika berlebih dapat berbahaya jika makanan yang ditambahkan

tersebut dikonsumsi. Pewarna sintetik yang diperbolehkan contohnya yaitu: Amarant

(pewarna merah), Tartrazine (pewarna kuning), Erythrosine (pewarna merah), Fast

green FCF (pewarna hijau), Sunset yellow (pewarna kuning), dan Brilliant blue

(pewarna biru).

Zat Warna yang dinyatakan sebagai bahan berbahaya untuk pangan antara

yaitu : Auramine, Alkanet, Butter Yellow, Black 7984, Burn Umber, Chrysoidine,

Chrysoine S, Citrus Red No.2, Chocolate Brown Fb, Fast Red E, Fast Yellow AB,

Guinea Green B, Indanthrene Blue RS, Mageta, Matanil Yellow, Oil Orange SS, Oil

Orange XO, Oil Yellow AB, Oil Yellow OB, Orange G, Orange GGN, Orange RN,

Orchil and Orcein, Ponceau 3 R,Ponceau SX, dan Ponceau 6 R.

B. SARAN

Sebagai konsumen kita seharusnya lebih cermat dalam memilih bahan tambah

makanan seperti zat warna karena tidak semua zat warna menguntungkan bagi

kesehatan terutama untuk pewarna sintetik. Walaupun zat warna tersebut dapat

meningkatkan nilai produksi disebabkan karena memiliki warna yang menarik

dibandingan dengan pewarna alami.

Page 15: Makalah Pangan (Pewarna Sintetik)

DAFTAR PUSTAKA

Dyah, Waluyani .2012. http://food.detik.com/read/2012/08/07/154225/

1985389/297/kenali-jenis-jenis-pewarna-sintetis-yang-berbahaya-bagi-

kesehatan. Diakses pada tanggal 6 Desember 2012 Makassar

Hamdani S. 2010. Bahan Pewarna makanan. http://catatankimia.com/catatan/ bahan-

pewarna- makanan.html . Diakses pada tanggal 6 Desember 2012

Makassar

Shakti Adiluhung. 1985. http://belajar.kemdiknas.go.id/index5.php?display=view&

mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Pengetahuan%20Populer/view&id=

188&uniq=1402. Diakses pada tanggal 6 Desember 2012 Makassar

Surya. 2007. Bahan Pewarna Kesehatan. http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-

DU.KONTEN/edukasi.net/Kesehatan/Bahan.Pewarna/materi4.html.

Diakses pada tanggal 6 Desember 2012 Makassar

Wikipedia. 2012. Bahan Pewarna. http://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_pewarna.

Diakses pada tanggal 6 Desember 2012 Makassar