pewarna kimia pada makanan

7/21/2019 Pewarna Kimia Pada Makanan

http://slidepdf.com/reader/full/pewarna-kimia-pada-makanan 1/16

PEWARNA MAKANAN

Oleh : Anjasmara Bagas WiedyantaraNIM : 2302011312002

!EKNO"O#I PAN#AN$AK%"!A& PE!ERNAKAN 'AN PER!ANIAN

%NI(ER&I!A& 'IPONE#ORO&EMARAN#

!A)%N 2013*201+



KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

telah memberikan kemudahan bagi penulis dalam menyelesaikan tugas makalah yang

berjudul “Pewarna Makanan”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Kimia asar.

Penulis mengu!apkan terima kasih kepada Tuhan, keluarga dan sahabat yang telah

membantu. Penulis juga berterima kasih kepada "apak Tri #gus Sart$n$ selaku d$sen Kimia

asar yang telah memberikan tugas ini sehingga penulis mampu mempelajari hal%hal baru

maupun hal%hal lama yang telah terlupakan.

Makalah ini telah penulis buat dengan segenap kemampuan. Penulis berharap kritik

dan saran dari pemba!a, agar penulis dapat menyempurnakan makalah ini dan membuat

makalah yang lebih baik lagi. Penulis berharap agar makalah ini dapat berman&aat bagi

siapapun yang memba!anya.

Semarang, 'kt$ber ()*+

Penulis



BAB I

PENDAHULUAN

Pewarna makanan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan makanan.

arna menjadi salah satu &akt$r penentu yang dilihat $leh sese$rang sebelum memutuskan

untuk membeli makanan atau minuman. Seiring dengan semakin mahalnya pemakaian

pewarna alami dan kimia untuk makanan, menimbulkan terjadinya penyalahgunaan pewarna

pada makanan. Makalah yang berjudul “Pewarna Makanan” ini akan menjelaskan tentang

bahaya pewarna kimia pada makanan yang sering dijumpai dalam masyarakat.

"ahan pewarna se!ara sederhana dapat dide&inisikan sebagai suatu benda berwarna

yang memiliki a&initas kimia terhadap benda yang diwarnainya. Pewarna makanan dapat

dibagi menjadi dua, yaitu pewarna alami dan pewarna kimia. Pemakaian pewarna kimia pada

makanan dan minuman telah banyak digunakan $leh manusia. -at pewarna kimia yang

berbahaya bagi manusia bila dik$nsumsi !$nt$hnya adalah h$damin ", Sudan /, Metanil

Yell$w, 0itrus ed, 1i$let.

Man&aat yang diper$leh dari makalah ini adalah untuk mengetahui beberapa ma!am

pewarna makanan. Memberikan in&$rmasi tentang bahaya dari pewarna makanan kimia bagi

manusia. Menimbulkan sikap selekti& dalam memilih makanan.



1.1 Latar Belakang

Pewarna makanan adalah hal yang begitu penting dan tak dapat terpisahkan dalam

kehidupan kita. arna makanan yang menarik ataupun men!$l$k memang sangat

mempengaruhi minat sese$rang untuk men!$ba ataupun membeli makanan tersebut. Pewarna

makanan memang sengaja ditambahkan saat pr$ses peng$lahan makanan untuk berbagai

tujuan, diantaranya adalah untuk membuat penampilan makanan lebih menarik. 2al itu

karena tidak semua makanan memiliki warna yang menarik setelah di$lah, maka penambahan

pewarna makanan adalah jalan yang terbaik untuk mengatasi masalah tersebut. Tetapi tidak

semua pewarna makanan baik dik$nsumsi $leh tubuh. Penggunaan pewarna makanan

sebenarnya sah%sah saja selama dalam jumlah yang terbatas. 3amun demikian, apabila

pewarna yang digunakan melebihi batas aman, tentulah akan membahayakan kesehatan

k$nsumen.

1.2 Tujuan Penulisan

Melalui makalah ini diharapkan masyarakat semakin sadar dan mengetahui akan

bahaya penggunaan bahan pewarna makanan kimia pada makanan. Menumbuhkan sikap

selekti& dalam memilih ataupun membeli makanan yang hendak dimakan. Mengetahui

beberapa ma!am pewarna makanan.



BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pewarna makanan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan makanan.

Pewarna makanan menjadi bahan tambahan pangan yang digunakan untuk memperbaiki

warna pr$duk pangan yang hilang atau berkurang baik selama pr$ses peng$lahan maupun

penyimpanan agar pr$duk pangan terlihat lebih menarik 4Pit$j$, ())56. -at pewarna adalah

bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan.

Penambahan pewarna pada makanan dimaksud untuk memperbaiki warna makanan yang

berubah atau memu!at selama pr$ses peng$lahan atau memberi warna pada makanan yang

tidak berwarna agar kelihatan lebih menarik 4Saparint$, ())76.

Penentuan mutu bahan makanan pada umumnya tergantung pada beberapa &akt$r

diantaranya !ita rasa, warna, tekstur dan nilai gi8i. Tetapi sebelum &akt$r%&akt$r itu

dipertimbangkan, se!ara 9isual &akt$r warna tampil lebih dahulu dan terkadang sangat

menentukan. Suatu bahan yang dinilai bergi8i, enak dan teksturnya yang sangat baik tidak

akan dimakan yang tidak sedap dipandang 4inarn$, ()):6. Se!ara luas aditi& pangan telah

ada lebih dari (.;)) jenis yang digunakan untuk preservative 4pengawet6 dan pewarna 4dye6.

-at%8at aditi& ini digunakan untuk mempertinggi nilai pangan 4Mautinh$ et al , ())<6. "erikut

ini beberapa alasan utama menambahkan 8at pewarna pada makanan 4Syah et al, ());6

*. =ntuk memberi kesan menarik bagi k$nsumen.

(. Menyeragamkan warna makanan dan membuat identitas pr$duk pangan.

+. =ntuk menstabilkan warna atau untuk memperbaiki 9ariasi alami warna. alam hal ini

penambahan warna bertujuan untuk untuk menutupi kualitas yang rendah dari suatu

pr$duk sebenarnya tidak dapat diterima apalagi bila menggunakan 8at pewarna yang

berbahaya.



:. =ntuk menutupi perubahan warna akibat paparan !ahaya, udara atau temperatur yang

ekstrim akibat pr$ses peng$lahan dan selama penyimpanan.

;. =ntuk menjaga rasa dan 9itamin yang mungkin akan terpengaruh sinar matahari selama

pr$duk disimpan.

"aik 8at pewarna sintetis maupun alami yang digunakan dalam industri makanan

harus memenuhi standar nasi$nal dan internasi$nal. Penyalahgunaan 8at pewarna melebihi

ambang batas maksimum atau penggunaan se!ara ilegal 8at pewarna yang dilarang

digunakan dapat mempengaruhi kesehatan k$nsumen, seperti timbulnya kera!unan akut dan

bahkan kematian. Pada tahap kera!unan kr$nis, dapat terjadi gangguan &isi$l$gis tubuh

seperti kerusakan syara&, gangguan $rgan tubuh dan kanker 4Saparint$,());6.

Menurut inarn$ 4()):6, hal yang mungkin memberi dampak negati& pada tubuh jika >

* "ahan pewarna sintetis ini di makan dalam jumlah ke!il dan berulang.

( "ahan pewarna sintetis ini di makan dalam jangka waktu yang lama.

+ Kel$mp$k masyarakat luas dengan daya tahan yang berbeda%beda, yaitu tergantung pada

umur, jenis kelamin, berat badan, mutu makanan sehari%hari dan keadaan &isik.

: "erbagai lapisan masyarakat yang menggunakan bahan pewarna sintetis se!ara

berlebihan.

; Penyimpanan bahan pewarna sintetis $leh pedagang.

7 "ahan kimia yang tidak memenuhi persyaratan.



BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Macam-macam Pewana Ma!anan

Pewarna makanan dapat dig$l$ngkan atas dasar sumber pembuatanya, yaitu pewarna

alami dan pewarna sintetis. Pewarna alami ada yang berasal dari mineral dan ada yang

berasal dari tumbuh%tumbuhan. Pewarna alami sebagian besar diper$leh dari tumbuh%

tumbuhan seperti sayuran dan buah%buahan, sementara pewarna sintetis diper$leh melalui

pr$ses kimia 4Pit$j$, ())56. "erdasarkan sumbernya dikenal dua jenis 8at pewarna yang

termasuk dalam g$l$ngan bahan tambahan pangan yaitu pewarna alami dan pewarna sintesis

4inarn$, ()):6

3.1.1 Ba"an #ewana alami

-at warna alami adalah 8at warna 4pigmen6 yang diper$leh dari tumbuhan, hewan,

atau dari sumber%sumber mineral. -at warna ini telah sejak dahulu digunakan untuk pewarna

makanan dan sampai sekarang penggunaannya lebih aman dari pada 8at warna sintetis. ?$$d

and rug #dministrati$n 4?#6 #merika Serikat mengg$l$ngkan 8at warna alami ke dalam

g$l$ngan 8at warna yang tidak perlu mendapat serti&ikat. "anyak sekali bahan alami yang

dapat digunakan sebagai pewarna makanan, di antaranya kar$ten, rib$&la9in, k$balamin,

kunir, paprika dan karamel, kl$r$&il, mi$gl$bin, hem$gl$bin, anth$sianin, &la9$n$id,

tanninbetalain, @uin$n, dan Aant$n. Pewarna alami aman digunakan dalam jumlah yang besar

sekalipun, beerbeda dengan pewarna sintesis yang demi keamanan penggunaannya harus

dibatasi.4Yuliarti,())<6. Pewarna pangan alami adalah diekstraksi dan diis$lasi dari tanaman

dan hewan yang berbeda yang tidak memberika e&ek yang membahayakan sehingga mereka

dapat digunakan dalam beberapa pangan dalam jumlah tertentu 4Syah et al, ());6. Pewarna

ini memiliki kestabilan yang rendah, kurang !erah dan tidak merata, namun sangat murah bila



dibandingkan dengan pewarna%pewarna sintetis penggunaan pewarna alami mempunyai

keterbatasan%keterbatasan, antara lain >

*. Seringkali memberikan rasa dan &la9$r khas yang tidak diinginkan

(. K$nsentrasi pigmen rendah

+. Stabilitas pigmen rendah

:. Keseragaman warna kurang baik

;. Spektrum warna tidak seluas seperti pada pewarna sintetis.

Ta$el c%n&%" $a"an #ewana alami

3.1.' Ba"an Pewana Sin&e&is

Pewarna sintesis adalah pewarna yang berasal dari suatu 8at kimia. Pewarna sintetis

untuk makanan diper$leh melalui pr$ses sintesis kimia buatan yang mengandalkan bahan%

KEL(MP(K )A*NA SUMBE*

Karamel 0$kelat Bula dipanaskan

#nth$sianin Cingga Merah biru Tanaman

?la9$n$id Tanpa kuning Tanaman

Deu!$anth$ sianin Tidak berwarna Tanaman

Tannin Tidak berwarna Tanaman

"atalain Kuning, merah Tanaman

uin$n Kuning%hitam "akteria lumut

Fant$n Kuning Tanaman

Kar$ten$id Tanpa kuning%merah TanamanGhewan

Kl$r$&il 2ijau, !$klat Tanaman

2eme Merah, !$klat 2ewan



bahan kimia, atau dari bahan yang mengandung pewarna alami melalui ekstraksi se!ara

kimiawi 4#lmatsier, ()):6. Pewarna sintetis dide&inisikan sebagai bahan kimia akti& karena

itu memerlukan perhatian yang lebih besar daripada aditi& lunak 4bland6 seperti emulsi&ier.

3amun, pewarna sintetik dan pr$duk metab$litnya jika dik$nsumsi dalam jumlah besar

memungkinkan t$ksik dan menyebabkan kanker, de&$rmasi dan lain%lain 4#urand, ())+6.

Pr$ses pembuatan 8at pewarna sintetik biasanya melalui perlakuan pemberian asam sul&at

atau asam nitrat yang sering kali terk$ntaminasi $leh arsen atau l$gam berat lain yang bersi&at

ra!un. Pada pembuatan 8at pewarna $rganik sebelum men!apai pr$duk akhir, harus melalui

suatu senyawa antara yang kadang%kadang berbahaya dan sering kali tertinggal dalam hasil

akhir, atau terbentuk senyawa baru yang berbahaya. =ntuk 8at pewarna yang dianggap aman,

ditetapkan bahwa kandungan arsen tidak b$leh lebih dari ),))): persen dan timbal tidak

b$leh lebih ),))* persen, sedangkan l$gam berat lainnya tidak b$leh ada 4Yuliarti, ())<6

Ta$el $a"an #ewana sin&esis +an, iiin!an i in%nesia.

*5*:)

*;5H)

*;5H;



-at pewarna yang dii8inkan penggunaanya dalam makanan dikenal sebagai permitted color

atau certified color. =ntuk penggunaan 8at warna tersebut harus menjalani tes dan pr$sedur

penggunaan yang disebut pr$ses serti&ikasi. Pr$ses serti&ikasi ini meliputi pengujian kimia,

bi$kimia, t$ksik$l$gi, dan analisis media terhadap 8at warna tersebut 43$9iana, ());6.

3.' Pe$eaan Pewana Alami an Sin&esis

Terdapat perbedaan yang sangat jelas antara pewarna alami dengan pewarna sintetis

yaitu pada pewarna alami menghasilkan warna yang lebih kusam dan kurang stabil

sedangkan pewarna sintesis menghasilkan warna lebih stabil. Kelebihan pewarna buatan

dibanding pewarna alami adalah dapat menghasilkan warna yang lebih kuat dan stabil meski

jumlah pewarna yang digunakan hanya sedikit. arna yang dihasilkan dari pewarna buatan

akan tetap !erah meskipun sudah mengalami pr$ses peng$lahan dan pemanasan, sedangkan

pewarna alami mudah mengalami degradasi atau pemudaran pada saat di$lah dan disimpan.

Pewarna sintetis lebih menguntungkan karena dapat dengan mudah di!ampurkan untuk

mendapatkan warna yang ideal dan stabil dibandingkan dengan pewarna alami 4Mulia, ());6.

Karakteristik dari 8at pewarna sintetis adalah warnanya lebih !erah, lebih h$m$gen dan

memiliki 9ariasi warna yang lebih banyak bila dibandingkan dengan 8at pewarna alami.

Penggunaan 8at pewarna sintetis pada makanan bila dihitung berdasarkan harga per unit dan

e&isiensi pr$duksi akan jauh lebih murah bila dibandingkan dengan 8at pewarna alami

4Pit$j$, ())56. Pewarna alami aman digunakan dalam jumlah yang besar sekalipun, berbeda

dengan pewarna sintesis yang demi keamanan penggunaannya harus dibatasi 4Yuliarti,())<6.

ibandingkan dengan pewarna alami, pewarna sintetis dapat menimbulkan gangguan

kesehatan yang berbahaya, sedangkan pewarna alami relati& lebih aman dan sehat untuk di

k$nsumsi 4Saparint$, ())76



3.3 Dam#a! ai Be$ea#a Pewana Ma!anan Sin&e&is

Sejumlah makanan yang kita k$nsumsi memang tidak menggandung 8at berbahaya

menurut da&tar 8at warna yang dinyatakan sebagai bahan berbahaya. 3amun, penggunaan

pewarna sintetis hendaknya dibatasi meskipun relati& aman, penggunaanya dalam jumlah

yang besar tetap dapat membahayakan kesehatan k$nsumen 4#lmatsier, ()):6. Se!ara medis,

pewarna sintetis yang bersi&at t$ksik dapat menimbulkan berbagai reaksi seperti kanker hati

atau gangguan &ungsi hati, kanker kandung kemih atau saluran kemih, iritasi pada kulit, iritasi

pada saluran na&as dan lain sebagainya 4Du, ())76. "eberapa jenis pewarna makanan yang

harus dibatasi penggunaaannya antara lain Tarta8ine, #llura merah, Sunset Yell$w,P$n!eau,

uin$line Yell$w 4Yuliarti,())<6.

Ta$el Ba"an Sin&e&is +an, ilaan, i In%nesia



1. Ta&aine /E10' a&au ell%w 2

Tartrazine adalah pewarna kuning yang banyak digunakan dalam makanan dan $bat%$batan.

Selain berp$tensi meningkatkan hiperakti9itas anak, pada sekitar *% *) dari sepuluh ribu

$rang , tartrazine menimbulkan e&ek samping langsung seperti urtikaria 4ruam kulit6, rinitis

4hidung meler6 asma, purpura 4kulit lebam6 dan ana&ilaksis sistemik 4 shock 6 4Yuliarti,())<6.

/nt$leransi ini tampaknya lebih umum pada penderita asma atau $rang yang sensiti& terhadap

aspirin.

'. Sunse& ell%w /E1104 (an,e ell%w S a&au ell%w 5

Sunset Yellow dapat ditemukan dalam makanan seperti jus jeruk, es krim, ikan kalengan,

keju, jeli, minuman s$da dan banyak $bat%$batan. K$nsumsi pewarna aditi& ini dapat

menimbulkan urtikaria, rinitis, alergi, hiperakti9itas, sakit perut, mual, dan muntah 4Pit$j$,

())56

3. P%nceau 6* /E1'6 atau S7 Pu#le

Ponceau 4R adalah pewarna merah hati yang digunakan dalam berbagai pr$duk, termasuk

selai, kue, agar%agar dan minuman ringan. Selain berp$tensi memi!u hiperakti9itas

pada anak, Ponceau 4R dianggap karsin$genik 4penyebab kanker6 4inarn$, ()):6.

Pewarna aditi& ini juga dapat meningkatkan serapan aluminium sehingga melebihi batas

t$leransi.

6. Allua *e /E1'8



Allura Red adalah pewarna sintetis merah jingga yang banyak digunakan pada permen dan

minuman yang mampu memi!u kanker limpa 4inarn$, ()):6.

2. 9uin%line ell%w /E106

Pewarna makanan kuning ini digunakan dalam pr$duk seperti es krim dan minuman energi.

-at ini sudah dilarang di banyak negara karena dianggap meningkatkan risik$ hiperakti9itas

dan serangan asma. 4Pit$j$, ())56

5. :as& ;een :<:

#pabila pewarna ini digunakan se!ara berlebihan mak akan menyebabkan reaksi alergi dan

pr$duksi tum$r4Saparint$, ())7

6.

=. Ini,%&ine

alam d$sis tertentu akan dapat meningkatkan sensiti9itas pada penyakit yang disebabkan

$leh 9irus serta mengakibatkan hiperakti& pada anak%anak. 4Yuliarti,())<6.

>. Ei&%sin

Pemakaian eritr$sin akan menyebabkan reaksi alergi pada perna&asan, hiperakti& pada anak%

anak dan e&ek yang kurang baik pada $tak dan perilaku. ,-.liarti/200

K$nsumsi jajanan yang mengandung bahan makanan tambahan se!ara berlebihan,

sekalipun sudah dii8inkan penggunaannya, akan berakibat buruk bagi kesehatan manusia.



#papun jenisnya, semua jenis bahan kimia, mungkin saja berbahaya bila digunakan se!ara

berlebihan. 'leh karena itu, gunakan se!ukupnya saja. Perhatikan se!ara !ermat batas

maksimal yang ditentukan serta label dalam kemasan bila anda mengk$nsumsi makanan

kemasan. Selain itu, k$nsumsilah makanan dari pr$dusen atau perusahaan yang terper!aya.



BAB I?

KESIMPULAN

Pewarna makanan dapat dibedakan menjadi dua yaitu pewarna alami dan pewarna

sintetis. Pewarna alami merupakan 8at warna yang diper$leh dari tumbuhan, hewan, atau

dari sumber%sumber mineral. Sedangkan pewarna sintetis merupakan pewarna yang diper$leh

melalui pr$ses sintesis 8at kimia. Pewarna sintetis memiliki dampak buruk relati& lebih tinggi

jika dibandingkan dengan pewarna alami.



DA:TA* PUSTAKA

S3/ )*%)(((%*55;. "ahan Tambahan Makanan. "adan Standardisasi 3asi$nal, Cakarta

M$utinh$, /D., "ertges, D0. and #ssis, 10. ())<. Pr$l$nged use $& the &$$d dye tartra8ine

4?I0 yell$w 3$ ;6 and its e&&e!ts $n the gastri! mu!$sa $& istar rats. Braz. J. Biol .,

7<4*6> *:*%*:;

inarn$, ?.B., ()):. Kimia Pangan dan Bi8i. PT. Bramedia Pustaka =tama > Cakarta.

Pit$j$, S. dan -umiati. ())5. Pewarna 3abati Makanan. Kanisius> Y$gyakarta.

Yuliarti, 3urheti. ())<. #was "ahaya di "alik De8atnya Makanan. 0.1 #ndi '&&set>

Y$gyakarta

Syah et al. ());. Man&aat dan "ahaya "ahan Tambahan Pangan. 2impunan #lumni ?akultas

Tekn$l$gi Pertanian /P"> "$g$r

#lmatsier, Sunita. ()):. Prinsip asar /lmu Bi8i. PT Bramedia Pustaka =tama> Cakarta

#urand, D. ., ())+. ?$$d 0$mp$siti$n and #nalysis. 3$strand einh$ld > 3ew Y$rk .

Mulia, i!ki M. ());. Kesehatan Dingkungan. Braha /lmu> Y$gyakarta

Du, ?rank 0. ())7. T$ksik$l$gi asar. =/%Press> Cakarta

Saparint$, 0, 2idayati, . ())7. "ahan Tambahan Pangan. Kanisius> Y$gyakarta

pewarna kimia pada makanan

Documents