icu

11
Intensive Care Unit (Unit Perawatan/Terapi Intensif) ICU adalah suatu tempat atau unit tersendiri di dalam rumah sakit, memiliki staf khusus, peralatan khusus ditujukan untuk menanggulangi pasien gawat karena penyakit, trauma atau komplikasi-komplikasi. Staf khusus adalah dokter, perawat terlatih atau berpengalaman dalam “intensive Care (perawatan/terapi intensif)” yang mampu memberikan pelayanan 24 jam; dokter ahli atau berpengalaman (intensivis) sebagai kepala ICU; tenaga ahli laboratorium diagnostik; tekhnisi alat-alat pemantauan, alat untuk menopang fungsi vital dan alat untuk prosedur diagnostik. Kemampuan Minimal ICU Resusitasi jantung paru Pengelolaan jalan napas, termasuk intubasi trakeal dan penggunaaan ventilator Terapi oksigen Pemantauan EKG terus menerus Pemasangan alat pacu jantung dalam keadaan gawat Pemberian nutrisi enteral dan parenteral Pemeriksaaan laboratorium khusus dengan cepat dan menyeluruh Pemakaian pompa infuse atau semprit untuk terapi secara titrasi Kemampuan melakukan tekhnik khusus sesuai dengan keadaan pasien Memberikan bantuan fungsi vital dengan alat-alat portabel selama transportasi pasien gawat

Upload: resti-fadya

Post on 28-Sep-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hospital

TRANSCRIPT

Intensive Care Unit (Unit Perawatan/Terapi Intensif)

ICU adalah suatu tempat atau unit tersendiri di dalam rumah sakit, memiliki staf khusus, peralatan khusus ditujukan untuk menanggulangi pasien gawat karena penyakit, trauma atau komplikasi-komplikasi. Staf khusus adalah dokter, perawat terlatih atau berpengalaman dalam intensive Care (perawatan/terapi intensif) yang mampu memberikan pelayanan 24 jam; dokter ahli atau berpengalaman (intensivis) sebagai kepala ICU; tenaga ahli laboratorium diagnostik; tekhnisi alat-alat pemantauan, alat untuk menopang fungsi vital dan alat untuk prosedur diagnostik. Kemampuan Minimal ICU Resusitasi jantung paru Pengelolaan jalan napas, termasuk intubasi trakeal dan penggunaaan ventilator Terapi oksigen Pemantauan EKG terus menerus Pemasangan alat pacu jantung dalam keadaan gawat Pemberian nutrisi enteral dan parenteral Pemeriksaaan laboratorium khusus dengan cepat dan menyeluruh Pemakaian pompa infuse atau semprit untuk terapi secara titrasi Kemampuan melakukan tekhnik khusus sesuai dengan keadaan pasien Memberikan bantuan fungsi vital dengan alat-alat portabel selama transportasi pasien gawatKlasifikasi Pelayanan ICU Pelayanan ICU primer (standar minimal)Mampu melakukan resusitasi dan memberikan ventilasi bantu kurang dari 24 jam serta mampu melakukan pemantauan jantung Pelayanan ICU sekunder (menengah)Mampu memberikan ventilasi Bantu lebih lama, melakukan bantuan hidup lain tetapi tidak terlalu kompleks Pelayanan ICU tersier (tertinggi)Mampu melaksanakan semua aspek perawatan/terapi intensif Pelayanan ICU Primer (standar minimal)Kekhususan yang harus dimiliki; Ruangan tersendiri; letaknya dekat dengan kamar bedah, ruang darurat dan ruangan perawatan lain Memiliki kebijaksanaan/kriteria penderita yang masuk keluar serta rujukan Memiliki seorang dokter spesialis anestesiologi sebagai kepala Ada dokter jaga 24 jam dengan kemampuan resusitasi jantung paru (A,B,C,D,E,F) Konsulen yang membantu harus selalu siap dipanggil Memiliki jumlah perawat yang cukup dan sebagian besar telah terlatih Mampu melayani pemeriksaan laboratorium, roentgen, kemudahan diagnostik dan fisioterapiPelayanan ICU Sekunder (menengah) Mampu memberikan ventilasi bantu lebih lama, melakukan bantuan hidup lain tetapi tidak terlalu kompleks, kekhususan yang harus dimiliki Memiliki ruangan tersendiri; berdekatan dengan kamar bedah, ruang darurat dan ruang perawatan lain Memiliki kriteria pasien masuk, keluar dan rujukan Memiliki dokter spesialis yang dapat menanggulangi setiap saat bila diperlukan Memiliki seorang kepala ICU yang bertanggung jawab secara keseluruhan (intensivis), dokter jaga minimal mampu RJP (A,B,C,D,E,F) Mampu mengadakan tenaga perawat dengan perbandingan pasien : perawat 1:1 pada setiap saat jika diperlukan Memiliki perawat yang bersertifikat terlatih perawatan/terapi intensif Mampu meberikan bantuan ventilasi mekanis beberapa lama dan dalam batas tertentu melakukan pemantauan invasive dan usaha bantuan hidup Mampu melayani pemeriksaan laboratorium, roentgen, kemudahan diagnostik dan fisioterapi selama 24 jam Memiliki ruang isolasi dan mampu melakukan prosedur isolasiPelayanan ICU Tersier (tertinggi)Kekhususan yang harus dimiliki: Memiliki tempat khusus tersendiri di dalam rumah sakit Memiliki kriteria pasien masuk, keluar dan rujukan Memiliki dokter spesialis yang dapat menanggulangi setiap saat bila diperlukan Memiliki seorang kepala ICU yang bertanggung jawab secara keseluruhan (intensivis), dokter jaga minimal mampu RJP (A,B,C,D,E,F) Memiliki lebih dari satu staf intensivis Mampu menyediakan tenaga perawat dengan perbandingan pasien:perawat 1:1 pada setiap shif untuk kasus berat dan tidak stabil Memiliki lebih banyak staf perawat bersertifikat terlatih perawatan/terapi intensif Mampu melakukan semua bentuk pemantauan dan perawatan/terapi intensif Mampu melayani pemeriksaaan laboratorium, roentgen, kemudahan diagnostik dan fisioterapi selama 24 jam Memiliki paling sedikit seorang ahli dalam mendidik staf perawat dan dokter muda agar dapat bekerja sama dalam pelayanan pasien Memiliki prosedur untuk pelaporan resmi dan pengkajian Didukung oleh semua yang ahli dalam diagnostik dan terapi; seperti ahli penyakit dalam, ahli bedah saraf, ahli kebidanan dan lain-lain Memiliki staf tambahan yang lain misalnya tenaga administrasi, tenaga rekam medis, tenaga untuk ilmiah dan penelitian Memiliki alat-alat untuk pemantauan khusus, prosedur diagnostik dan terapi khusus.Prosedur Pelayanan Perawatan/Terapi (ICU)Ruang lingkup pelayanan yang diberikan di ICU : Diagnosis dan penantalaksanaan spesifik penyakit-penyakit akut yang mengancam nyawa dan dapat menimbulkan kematian dalam beberapa menit sampai beberapa hari Memberikan bantuan dan mengambil alih fungsi vital tubuh sekaligus melakukan penatalaksanaaan spesifik problema dasar Pemantauan fungsi vital tubuh terhadap komplikasi : Penyakit Penatalaksanaan spesifik Sistem bantuan tubuh Pemantauan itu sendiri Penatalaksanaan untuk mencegah komplikasi akibat koma yang dalam, immobilitas berkepanjangan, stimulasi berlebihan dan kehilangan sensori Memberikan bantuan emosional terhadap pasien yang nyawanya pada saat itu bergantung pada fungsi alat/mesin dan orang lainIndikasi Masuk dan Keluar ICU Prosedur medis yang menyangkut criteria masuk dan keluar ICU seharusnya disusun bersama antar disiplin terkait oleh semacam tim tersendiri dari dokter, perawat dan tenaga administrasi rumah sakit. Pelayanan ICU meliputi pemantauan dan terapi intensif, karena itu secara umum prioritas terakhir adalah pasien dengan prognosis buruk untuk sembuh. Persyaratn masuk dan keluar ICU hendaknya juga didasarkan pada manfaat terapi di ICU dan harapan kesembuhannya. Kepala ICU atau wakilnya memutuskan apakah pasien memenuhi syarat masuk ICU dan keluar, kepala icu dan wakilnya akan memutuskan pasien mana yang harus diprioritaskanIndikasi Masuk ICU Pasien sakit berat, pasien tidak stabil yang memerlukan terapi intensif seperti bantuan ventilator, pemberian obat vasoaktif melalui infuse secara terus menerus (contoh; gagal napas berat, pasca bedah jantung terbuka, syok septik) Pasien yang memerlukan bantuan pemantauan intensif atau non invasive sehingga komplikasi berat dapat dihindari atau dikurangi (contoh: pasca bedah besar dan luas; pasien dengan penyakit jantung, paru, ginjal atau lainnya) Pasien yang memerlukan terapi intensif untuk mengatasi komplikasi-komplikasi akut, sekalipun manfaat ICU ini sedikit (contoh: pasien dengan tumor ganas metastasis dengan komplikasi infeksi, tamponade jantung, sumbatan jalan napas)Tidak Perlu Masuk ICU Pasien mati batang otak (dipastikan secara klinis dan laboratorium) kecuali keberadaannya diperlukan sebagai donor organ Pasien menolak terapi bantuan hidup Pasien secara medis tidak ada harapan dapat disembuhkan lagi (contoh: karsinoma stadium akhir, kerusakan susunan saraf pusat dengan keadaan vegetatif).Indikasi Keluar ICU Pasien tidak memerlukan lagi terapi intensif karena keadaan membaik atau terapi telah gagal dan prognosis dalam waktu dekat akan memburuk serta manfaaat terapi intensif sangat kecil. Dalam hal yang kedua perlu persetujuan dokter yang mengirim. Bila pada pemantauan intensif ternyata hasilnya tidak memerlukan tindakan atau terapi intensif lebih lama Terapi intensif tidak memberi manfaat dan tidak perlu diteruskan lagi pada : Pasien usia lanjut dengan gagal 3 organ atau lebih yang tidak memberikan respon terhadap terapi intensif selama 72 jam Pasien mati otak atau koma (bukan karena trauma) yang menimbulkan keadaan vegetatif dan sangat kecil kemungkinan untuk pulih Pasien dengan bermacam-macam diagnosis seperti PPOM, jantung terminal, karsinoma yang menyebar

Prasaranaa. Lokasi Dianjurkan satu komplek dengan kamar bedah dan kamar pulih sadar, berdekatan atau mempunyai akses yang mudah ke unit gawat darurat, laboratorium, dan radiologib. DesainStandar ICU yang memadai ditentukan desain yang baik dan pengaturan ruang yang adekuatc. Bangunan ICU Terisolasi Mempunyai standar tertentu terhadap :Bahaya api Ventilasi AC Exhausts fan Pipa air Komunikasi Bakteriologis Kabel monitor Lantai mudah dibersihkan, keras dan rata1. Area pasien Unit terbuka 12-16 m2/tempat tidur Unit tertututp 16-20 m2/tempat tidur Jarak antara tempat tidur : 2m Unit terbuka mempunyai 1 tempat cuci tangan setiap 2 tempat tidur Unit tertutup 1 ruangan 1 tempat tidur dan 1 cuci tangan

Harus ada sejumlah outlet yang cukup sesuai dengan level ICU. ICU tersier paling sedikit 3 outlet udara-tekan, dan 3 pompa hisap dan minimum 16 stop kontak untuk tiap tempat tidur

Pencahayaan yang cukup dan adekuat untuk observasi klinis dengan lampu TL day light 10 watt/m2. Jendela dan akses tempat tidur menjamin kenyamanan pasien dan personil. Desain dari unit juga memperhatikan privasi pasien

2. Area kerja Ruang yang cukup untuk staf dan dapat menjaga kontak visual perawat dengan pasien Ruang yang cukup untuk memonitor pasien, peralatan resusitasi dan penyimpanan obat dan alat (termasuk lemari pendingin) Ruang yang cukup untuk mesin x-ray mobile dan mempunyai negatif skop Ruang untuk telepon dan sistem komunikasi lain, komputer dan koleksi data, juga tempat untuk penyimpanan alat tulis dan terdapat ruang yang cukup untuk resepsionis dan petugas admistrasi3. LingkunganMempunyai pendingin ruangan/AC yang dapat mengontrol suhu dan kelembaban sesuai dengan luas ruangan. Suhu 22-25 kelembaban50-70%4. Ruang isolasiDilengkapi dengan tempat cuci tangan dan tempat ganti pakaian sendiri5. Ruang penyimpanan peralatan dan barang bersihUntuk menyimapan monitor, ventilator, pompa infus dan pompa syringe, peralatan dialisis. Alat-alat sekali pakai, cairan, penggantung infus, troli, penghangat darah, alat hisap.6. Ruang tempat pembuangan alat/bahan kotorRuang untuk membersihkan alat-alat, pemeriksaan urin, pengosongan dan pembersihan pispot dan botol urin. Desain unit menjamin tidak ada kontaminasi.7. Ruang perawatTerdapat ruang terpisah yang dapat digunakan oleh perawat yang bertugas dan pemimpinya8. Ruang staf dokterTempat kegiatan organisasi dan administrasi termasuk kantor kepala bagian, staf dan kepustakaan9. Ruang tunggu keluarga pasien10. Laboratorium

Monitoring peralatana. Tanda bahaya kegagalan pasokan gasb. Tanda bahaya kegagalan pasokan oksigenAlat yang secara otomatis teraktifasi untuk memonitor penurunan tekanan pasokan oksigen yang selalu terpasang di ventilator.c. Pemantauan konsertrasi oksigenDiperlukan untuk mengukur konsertrasi oksigen yang dikeluarkan oleh ventilaor atau sistem pernafasand. Tanda bahaya kegagalan ventilator atau diskonsetrasi sistem pernafasan. Pada penggunaan ventilator otomatis, harus ada alat yang dapat segera mendeteksi kegagalan sistem pernafasan atau ventilator secara terus menerus.e. Volume dan tekanan ventilatorVolume yang keluar dari ventilator harus dipantau. Tekanan jalan nafas dan tekanan sirkuit pernafasan harus terpantau terus menerus dan dapat mendeteksi tekanan yang berlebihanf. Suhu alat pelembabAda tanda bahaya bila terjadi peningkatan suhu udara inspirasig. ElektrokardiografTerpasang pada setiap pasien dan dipantau terus menerush. Pulse oximetryHarus tersedia untuk setiap pasien ICUi. Emboli udaraApabila pasien sedang menjalani hemodialisis, plasmapheresis atau alat perfusi, harus ada pemantauan untuk emboli udaraj. Bila ada indikasi klinis harus tersedia peralatan untuk mengukur variabel fisiologis lain seperti tekanan intra-arterial dan tekanan arteri pulmonalis, curah jantung, tekanan inspirasi dan aliran jalan nafas.