ibu hamil merokok picu anak perempuan menstruasi dini
DESCRIPTION
Ibu Hamil Merokok Picu Anak Perempuan Menstruasi DiniTRANSCRIPT
-
Ibu Hamil Merokok Picu Anak Perempuan Menstruasi Dini
BAGI Anda wanita perokok berat, sebaiknya segera hentikan kegiatan tersebut saat mengetahui
sedang berbadan dua. Studi terbaru menunjukkan, merokok dan mengonsumsi alkohol saat
mengandung, cenderung memiliki anak perempuan yang nantinya menstruasi dini Kegiatan
merokok sudah jelasjelas terbukti merugikan dari segi kesehatan, terutama memicu berbagai
macam penyakit.
Apalagi bila dilakukan oleh wanita yang sedang hamil. Sejumlah studi telah menunjukkan,
paparan rokok akan berakibat buruk bagi janin dalam kandungan.Satu lagi akibat negatif buruk
merokok saat wanita sedang berbadan dua dilaporkan. Sebuah studi terbaru mengungkapkan,
wanita yang merokok berat selama kehamilan cenderung memiliki anak perempuan yang
nantinya mendapatkan menstruasi lebih awal dibanding anak perempuan dari wanita yang tidak
merokok saat hamil.
Namun,anak gadis yang ibunya merokok sedikitnya 10 batang rokok per hari selama kehamilan atau merokok beberapa kali selama kehamilan mereka mulai menstruasi sekitar 3 sampai 4 bulan lebih awal dari anak perempuan yang ibunya sama sekali tidak merokok, di mana tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini diungkapkan oleh Dr Gayle Windham dari
Departemen Kesehatan Masyarakat California, Amerika Serikat.
Untuk setiap satu anak,beberapa bulan (lebih cepat menstruasi) tidak akan membuat banyak perbedaan,mungkin, katanya seperti dikutip di laman Reuters Health.Meski begitu,jika sekelompok besar anak perempuan mulai menstruasi lebih cepat dari yang lain,bahkan dengan
perbedaan hanya beberapa bulan, dapat berpengaruh pada keseluruhan populasi. Studi
sebelumnya telah menemukan bukti bahwa anak perempuan yang mulai menstruasi sejak dini
mungkin menghadapi risiko yang lebih tinggi menderita masalah kesehatan di kemudian hari.
Sebuah studi besar yang dilakukan pada wanita Norwegia misalnya, menunjukkan bahwa mereka
yang mulai menstruasi sebelum usia 12 tahun,kemungkinan besar meninggal selama masa studi
37 tahun,dari rekan-rekan mereka yang mulai menstruasi pada usia 14 tahun. Menstruasi dini
diketahui telah terikat dengan sejumlah risiko kesehatan, termasuk penyakit jantung, kanker
payudara,dan bahkan masalah paru-paru seperti asma.
Periode menstruasi yang terlalu cepat sebelumnya juga telah dikaitkan dengan aktivitas seksual sejak dini dan konsumsi zat-zat berbahaya, seperti rokok dan alkohol, kata penulis studi Dr Anshu Shrestha dari University of California, Los Angeles,Amerika Serikat. Selama studi,
Shrestha dan koleganya meninjau data yang dikumpulkan dari sekitar 13.815 wanita hamil di dua
kota di Denmark antara 1984 dan 1987 tentang penggunaan alkohol dan rokok.
Pada 2005,penulis lantas menghubungi semua anak perempuan dari ibu-ibu tersebut untuk
bertanya kepada mereka tentang waktu periode menstruasi pertama. Lebih dari 3.000 anak
-
perempuan menjawab dan sekitar setengahnya masih ingat secara lengkap bulan dan tahun kapan
mereka mulai menstruasi. Rata-rata, gadis-gadis dalam studi ini mendapat haid pertama mereka
setelah mereka berusia 13 tahun.
Satu hal yang patut dicatat, kata Shrestha,studi ini mengandalkan kejujuran para wanita untuk
melaporkan berapa banyak konsumsi rokok dan minuman beralkohol selama dia hamil dan orang
sering tidak melaporatau mengakui setiap perilakunya karena takut apakah mereka akan disukai. Namun, data tentang kehamilan ini dikumpulkan pada 1980, ketika itu merokok dan
minum alkohol dianggap bagian dari norma.
Oleh karena itu, kami tidak punya alasan untuk percaya semua kegiatan yang tidak dilaporkan, tuturnya.Memang,lebih dari 40% wanita tersebut mengaku merokok saat hamil, dan 70% di
antaranya minum setidaknya 1 minuman beralkohol seminggu. Selain itu,sekitar 17% dari
mereka menyelenggarakan pesta minuman keras paling sedikit satu kali selama kehamilan.
Para peneliti tidak menemukan hubungan antara menstruasi dini dan paparan asap rokok selama
masa kanak- kanak,wanita merokok sebelum kehamilan, dan wanita yang minum alkohol selama
kehamilan. Laporan ini dipublikasikan dalam jurnal Human Reproduction.
Sumber: Harian Seputar indonesia
Penulis: Rendra Hanggara