hubungan tingkat stress dengan penyakit gastritis …

75
THE RELATIONSHIP BETWEEN STRESS LEVEL AND GASTRITIS DISEASE ON FIRST SEMESTER PRE-CLINICAL STUDENTS AT FACULTY OF MEDICINE OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR UNIVERSITY 2017 HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS PADA MAHASISWA PRE-KLINIK SEMESTER 1 DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR TAHUN 2017 ULFA SARI AL-BAHMI 10542 0582 14 Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2018

Upload: others

Post on 27-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

THE RELATIONSHIP BETWEEN STRESS LEVEL AND GASTRITIS

DISEASE ON FIRST SEMESTER PRE-CLINICAL STUDENTS AT FACULTY

OF MEDICINE OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR UNIVERSITY 2017

HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT

GASTRITIS PADA MAHASISWA PRE-KLINIK SEMESTER 1

DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH MAKASSAR TAHUN 2017

ULFA SARI AL-BAHMI

10542 0582 14

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Kedokteran

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2018

Page 2: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …
Page 3: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …
Page 4: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …
Page 5: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …
Page 6: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:

Nama Lengkap : Ulfa Sari Al-Bahmi

Tanggal Lahir : 16 Juli 1995

Tahun Masuk : 2014

Peminatan : Kedokteran Komunitas

Nama Pembimbing Akademik : dr. Nur Faidah

Nama Pembimbing Skripsi : dr. Ami Febriza, M.Kes

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam

penulisan skripsi saya yang berjudul:

HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS

PADA MAHASISWA PRE-KLINIK SEMESTER 1 DI FAKULTAS

KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

TAHUN 2017

Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka

saya akan menerima sanksi yang telah ditetapkan.

Demikian surat penyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Makassar, 28 Februari 2018

Ulfa Sari Al-Bahmi

NIM 10542 0582 14

Page 7: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Ulfa Sari Al-Bahmi

Tempat, Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 16 Juli 1995

Agama : Islam

Alamat : Jalan Toddopuli VI, Kompleks Puri Taman Sari

C8/17 Makassar

Nomor Telp/HP : 082188709022

E-Mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. TK Aisyiah Bustanul Athfal

2. SDN Inpres Unggulan Puri Taman Sari

3. SMPN 13 Makassar

4. SMAN 1 Makassar

Page 8: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

Riwayat Organisasi :

1. Anggota Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Pimpinan Komisariat Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar 2016-2017

2. Director Of External Affairs Asian Medical Student Association

Muhammadiyah University Of Makassar 2016-2017

3. Pengurus Harian Wilayah Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia

2016-2017

4. Kepala Departemen Hubungan Luar Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar 2017-Sekarang

5. Advisory Board Asian Medical Student Association Muhammadiyah

University Of Makassar 2017-Sekarang

6. Divisi Eksternal Dewan Legistatif Mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Makassar 2019

Page 9: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

i

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Ulfa Sari Al-Bahmi 10542 0582 14

Ami Febriza

“HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS PADA

MAHASISWA PRE-KLINIK SEMESTER 1 DI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR TAHUN 2017”

ABSTRAK

LATAR BELAKANG: Mahasiswa yang menderita gastritis dan beberapa mahasiswa

menyatakan bahwa mereka sering mengabaikan gastritis. Hal ini disebabkan oleh stresor relatif

lebih tinggi. Stresor tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adalah tuntutan untuk

lebih aktif dalam proses belajar mengajar, jadwal pendidikan yang padat, dan materi yang

dipelajari sangat luas dan aplikatif.

TUJUAN: Untuk mengetahui hubungan antara tingkat stress terhadap penyakit Gastritis pada

mahasiswa preklinik semester 1 di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.

METODE PENELITIAN: Metode penelitian ini adalah observasi analitik dengan pendekatan

studi Cross Sectional serta menggunakan metode total sampling dengan jumlah sampel 114

orang, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stress dengan penyakit gastritis pada

mahasiswa kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar angkatan 2017. Tempat penelitian

dilakukan di fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar dengan jarak waktu

antara bulan Juni 2017-Oktober 2017.

HASIL: Jumlah sampel yang terlibat dalam penelitian ini adalah sebanyak 114 orang yang mana

dari 9 orang yang tidak stress diantaranya 86 orang (75,4%) yang tidak gastritis (normal).

Sedangkan dari 19 orang yang stress diantaranya 28 orang (24,6%) yang terkena penyakit

gastritis.

KESIMPULAN: Pada penelitian ini didapatkan hasil menggunakan metode total sampling

dimana terdapat hubungan antara tingkat stress dengan penyakit gastritis pada mahasiswa pre

klinik semester 1 angkatan 2017 Fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.

Kata Kunci : Tingkat Stress dan Penyakit Gastritis.

Page 10: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

ii

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Ulfa Sari Al-Bahmi 10542 0582 14

Ami Febriza

“THE RELATIONSHIP BETWEEN STRESS LEVEL AND GASTRITIS DISEASE ON

FIRST SEMESTER PRE-CLINICAL STUDENTS AT FACULTY OF MEDICINE OF

MUHAMMADIYAH MAKASSAR UNIVERSITY 2017”

ABSTRACT

BACKGROUND: The students who suffering with gastritis disease and several students stated

that they are often overlooked gastritis. This is due to the relatively higher stressor. Stressor is

caused by several factors, among others are demands to be more active in the process of teaching

and learning, tight learning schedule, and the learning material is very broad and applicative.

OBJECTIVES: To find out the relationship between stress level and gastritis disease on first

semester pre-clinical students at faculty of medicine of Muhammadiyah Makassar University.

METHODOLOGY: The method of this research was observational analytic by using cross

sectional approach and used total sampling method with total sample were 114 people which

aims to know the relationship between stress level and gastritis disease on first semester pre-

clinical students at faculty of medicine of Muhammadiyah Makassar University. This research

was done at faculty of medicine of Muhammadiyah Makassar University since June 2017 until

October 2017.

RESULTS: The number of samples involved in this study were 114 people which 9 people who

were not stress were 86 people (75,4%) were not affected by gastritis (normal) and while from

19 people who were stress were around 28 people (24,6%) were affected by gastritis disease.

CONCLUSION : In this study the results was found by using total sampling method which

found that there is a relationship between stress level and gastritis disease disease on first

semester pre-clinical students at faculty of medicine of Muhammadiyah Makassar University

2017

Keywords : Stress Level and Gastritis Disease.

Page 11: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin adalah untaian kata yang terindah sebagai ungkapan

puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang patut penulis ucapkan atas rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul

“Hubungan Tingkat Stress dengan Penyakit Gastritis Pada Mahasiswa Pre-Klinik

semester 1 di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar Tahun

2017”. Penulisan skripsi ini dikerjakan demi memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.

Skripsi ini tak mungkin dapat diselesaikan tanpa bantuan dan kerjasama dari

berbagai pihak, oleh karena itu perkenankanlah penulis secara khusus menyampaikan

rasa terima kasih serta penghargaan setinggi-tingginya kepada ibunda dr.Ami Febriza,

M.Kes sebagai pembimbing yang ditengah kesibukan beliau dapat meluangkan waktu

untuk memberikan bimbingan, arahan dan masukan dalam penyelesaian penulisan skripsi

ini.

Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tak

terhingga kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Drs. H. Baharuddin M.Pd dan

ibunda Hj. Salmiah S.H, M.Si yang dengan penuh kasih sayang dan do’a yang tulus

dalam membimbing dan membesarkan hingga penulis bisa berada di tahap seperti ini

serta selalu setia menjadi support system bagi penulis. Terimakasih pula untuk kakak

tercinta dr.Magfira Sari Al-Bahmi S.Ked dan adinda tercinta Atifa Sari Putri Al-Bahmi,

serta keluarga tercinta, yang telah memberikan kasih sayang, semangat, dukungan dan

do’a sehingga membuat penulis tetap bangkit berjuang.

Page 12: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

Dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari dorongan dan uluran tangan berbagai

pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Ayahanda Dr. dr. H. Machmud Ghaznawie, Ph.D, Sp.PA(K), selaku Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar beserta jajarannya.

2. Ibunda dr.Ami Febriza, M.Kes yang telah meluangkan watunya untuk

membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Ayahanda dr. Zulfikar Tahir, Sp.An, M.Kes selaku penguji yang telah berkenan

menguji sekaligus memberikan saran dan kritik guna melengkapi kekurangan

dalam skripsi ini.

4. Ayahanda Drs. Samhi Mua’wan Djamal, M.Ag yang telah meluangkan waktunya

untuk membimbing penulis dalam kajian Al-Islam Kemuhammadiyahan dalam

skripsi ini.

5. Ibunda dr. Nur Faidah selaku penasihat akademik (PA) yang selalu memberi

nasehat, pengarahan, bekal pengetahuan dan selalu sabar menghadapi penulis.

6. Seluruh staff pengajar Program Studi Pendidikan Dokter Universitas

Muhammadiyah Makassar, atas tambahan ilmu yang sangat berharga untuk dapat

diamalkan dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya.

7. Ibunda Juliani Ibrahim, M.Sc, Ph.D yang banyak memberikan masukan dan

dukungan.

8. Sahabat serta my support system NoBar Six (Subi khatul fadhika, Nudya Ayu

Pradnya Paramitha Putri Helmi, Dzakiyah Nurul Isra, Andi Riskayanti Saputra,

dan Syifa Shabrina) yang telah sama-sama berjuang, saling membantu dan

memberikan semangat dalam menggapai cita-cita luvyou !

Page 13: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

9. Adik adik angkatan 2017 Fakultas kedokteran unsimuh yang telah bersedia

menjadi responden.

10. Teman-teman kelompok bimbingan (Fauziah Ulva Musdalipa, Sartika Eka

Putriana Nawir Nur, dan Andi Sri Wulan Purnama)

11. Para teman sejawat, keluarga kedua angkatan 2014 EPINEFRIN yang telah

membantu dan memberikan dukungan kepada penulis selama penyusunan skripsi

ini.

12. Teman-teman Secret squad, keluarga Amsa unismuh dan BEMenjers yang selalu

memberikan motivasi dan semangat dalam penyusunan skripsi.

13. Sahabat serta keluarga cemaracuu (Ulfa Syahruni, Rezky Jaya Saputri, Nanda

Frisyilia Malida, Siti wahyuni maharani, muthiah hanun, andi nurul azizah

abbas,reski ambarwati) terimakasih atas semangatnya selama ini geng.

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan

kerendahan hati penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan

saran dan kritik yang membangun. Semoga karya tulis ini dapat menambah

wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.

Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khaerat…

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Makassar, 28 Februari 2018

Penulis

Page 14: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERNYATAAN PERSETUJUAN PENGUJI

PERNYATAAN PENGESAHAN

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

RIWAYAT HIDUP

ABSTRAK……………………………………………………………………….i

ABSTRAK……………………………………………………………………….ii

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..iii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………..…..vi

BAB I

PENDAHULUAN....................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 4

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 4

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................... 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 6

2.1.Stress .......................................................................................................... 6

2.1.1.Pengertian ............................................................................................... 6

2.1.2.Penyebab ................................................................................................ 7

2.1.3.Proses Stress ........................................................................................... 8

2.1.4.Gejala Stress ........................................................................................... 9

2.1.5.Derajat Stress .......................................................................................... 9

2.1.6.Skala Penilaian Stress ........................................................................... 10

2.1.7. Pengaruh Stress Pada Mahasiswa Pre-Klinik………………….11

2.2 Gastritis ............................................................................................................... 12

2.2.1.Pengertian ................................................................................... 12

Page 15: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

2.2.2.Etiologi ....................................................................................... 15

2.2.3.Manifestasi Klinik ...................................................................... 16

2.2.4.Faktor Resiko ............................................................................. 17

2.2.5. Pendekatan diagnostik gastritis………………………………..21

2.2.6.Pencegahan ................................................................................. 22

2.3. Tinjauan keislaman…………………………………………………… 23

2.4. Kerangka Teori…………………………………………………………25

BAB III

KERANGKA KONSEP ............................................................................................ 26

3.1. Kerangka Konsep .................................................................................... 26

3.2.Variabel Penelitian ................................................................................... 26

3.3.Definisi Operasional ................................................................................ 26

3.4.Hipotesis………………………………………………………………...28

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN ................................................................................ 29

4.1. Obyek Penelitian ..................................................................................... 29

4.2. Metode Penelitian ................................................................................... 29

4.3. Teknik Pengambilan Sampel .................................................................. 29

4.4.Etika Penelitian ........................................................................................ 32

BAB V

HASIL PENELITIAN ............................................................................................... 34

V.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................................... 34

V.2. Gambaran Umum Populasi/Sampel ....................................................... 35

V.3. Analisis Univariat .................................................................................. 36

V.4. Analisis Bivariat ..................................................................................... 37

BAB VI

PEMBAHASAN ....................................................................................................... 39

VI.1. Stress Mahasiswa .................................................................................. 39

VI.1.1. Karakteristik Responden .................................................................... 39

VI.2. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 41

Page 16: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

BAB VII

PENUTUP ................................................................................................................. 43

VII.1. Kesimpulan .......................................................................................... 43

VII.2. Saran .................................................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 44

LAMPIRAN

Page 17: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung. Banyak hal yang dapat

menyebabkan gastritis. Penyebabnya paling sering adalah infeksi bakteri

Helicobacter pylori yang menyebabkan peradangan pada lambung. Gangguan

autoimun, penggunaan jangka panjang obat anti-inflamatory drugs (NSAID),

seperti ibuprofen dapat menyebabkan gastritis. Beberapa kasus menunjukan

lambung terjadi luka (tukak lambung) atau pada bagian usus kecil. Gastritis dapat

terjadi tiba-tiba (gastritis akut) atau secara bertahap (gastritis kronis). Kebanyakan

kasus gastritis tidak secara permanen merusak lapisan perut tetapi seseorang yang

menderita gastritis sering mengalami serangan kekambuhan yang mengakibatkan

nyeri di ulu hati . ¹

Penyebab gastritis menurut Misnadiarly pada tahun 2009 antara lain oleh

iritasi, infeksi, dan atropi mukosa lambung. Dimana faktor-faktornya berawal dari

faktor stres, alkohol, infeksi Helicobacter pylori dan Mycobacteria spesies, serta

obat-obatan seperti NSAIDs (Nonsteroidal Antiinflammatory Drugs), dan lain-

lain yang dapat mengiritasi mukosa lambung. Gejala yang umum muncul pada

penderita gastritis yaitu nyeri ulu hati, rasa tidak nyaman sampai nyeri pada

saluran pencernaan terutama bagian atas, rasa mual, muntah, kembung, lambung

terasa penuh, disertai sakit kepala. GejPala ini bisa menjadi akut, berulang dan

kronis. Kekambuhan penyakit gastritis atau gejala muncul berulang karena salah

satunya dipengaruhi faktor kejiwaaan atau stress. ¹

Page 18: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

2

Vincen Cornelli, sebagaimana dikutip oleh Grant Brecht pada tahun 2000 dalam

Prio berpendapat bahwa yang dimaksud stress adalah gangguan pada tubuh dan

pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan, yang

dipengaruhi baik oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam

lingkungan tersebut. Sehingga bisa disimpulkan stress merupakan faktor yang

berpengaruh dalam kekambuhan gastritis hal ini didukung oleh penelitian

Goldberg, Smith, & Connell pada tahun1976 bahwa tekanan emosional atau

faktor stress sangat berpengaruh terhadap abnormalitas mukosa lambung. Stress

juga menyebabkan perubahan hormonal dalam tubuh merangsang produksi asam

lambung dalam jumlah berlebihan. Akibatnya lambung terasa sakit nyeri, mual,

mulas bahkan bisa luka atau disebut tukak lambung. Gastritis yang tidak ditangani

dengan tepat akan menimbulkan komplikasi yang mengarah kepada keparahan

yaitu kanker lambung dan peptic ulcer. ²

Badan penelitian kesehatan WHO mengadakan tinjauan terhadap beberapa

negara dunia dan mendapatkan hasil presentase dari angka kejadian gastritis di

dunia,diantaranya inggris 22%, China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35% dan

Perancis 29,5%. Di dunia, insiden gastritis sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah

penduduk setiap tahun. Insiden terjadinya gastritis di Asia tenggara sekitar

583,635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya, prevalensi gastritits dikonfirmasi

melalui endoskopi pada populasi di Shanghai sekitar 17,2% yang secara

substansial lebih tinggi daripada populasi di barat yang berkisar 4,1% dan bersifat

asimptomatik. ³

Hasil survey mahasiswa S1 Kedokteran Universitas Sumatera Utara,

menunjukkan ternyata 60% mahasiswa menderita gastritis dan beberapa

Page 19: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

3

mahasiswa menyatakan bahwa mereka sering mengabaikan gastritis ini apabila

aktivitas perkuliahan mereka meningkat dan sering lupa untuk makan tepat

waktu.4

Penelitian mengenai prevalensi Mahasiswa preklinik di Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret didapatkan hasil bahwa tingkat stress lebih

tinggi dibandingkan dengan mahasiswa biasa berkisar dari 25% hingga 75%. Hal

ini disebabkan stresor relatif lebih tinggi. Stresor tersebut disebabkan oleh

beberapa faktor, antara lain tuntutan untuk lebih aktif dalam proses belajar

mengajar, jadwal pendidikan yang padat, dan bahan yang dipelajari sangat luas

dan aplikatif. 5

Artinya : Ketahuilah sesungguhnya didalam jasad ada segumpal daging apabila

baik maka baiklah seluruh jasadnya dan apabila rusak maka rusaklah seluruh

jasadnya. Ketahuilah itu adalah Hati. (HR. Bukhari dan Muslim). 6

Q.S. Al-Baqarah (2) 153-157

Terjemahnya:

153: Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai

penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar; 154: Dan

janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur dijalan Allah,

(bahwa mereka itu ) mati; bahkan (sebernarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu

Page 20: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

4

tidak menyadarinya; 155. Dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan

kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-

buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar;

156.(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:

Inna lillahi wa innaa ilaihi raajiuun‖; 157. Mereka itulah yang mendapat keberatan

yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang

yang mendapat petunjuk.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik

melakukan penelitian tentang “ Hubungan Tingkat Stress Dengan Penyakit

Gastritis Pada Mahasiswa Pre-Klinik semester 1 Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Makassar”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut : Apakah ada hubungan antara tingkat stress terhadap

penyakit Gastritis Mahasiswa Pre-Klinik Semester 1 di Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Makassar ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1.3.1 Tujuan Umum :

Untuk mengetahui hubungan antara tingkat stress terhadap penyakit

Gastritis pada mahasiswa preklinik semester 1 di Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Makassar.

1.3.2 Tujuan Khusus:

1) Untuk mengetahui prevalensi tingkat stress terhadap mahasiswa pre klinik

semester 1

Page 21: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

5

2) Untuk mengetahui jumlah penyakit gastritis pada mahasiswa pre klinik

semester 1

3) Untuk menganalisis hubungan antara tingkat stress dengan penyakit gastritis

pada mahasiswa pre klinik semester 1.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat untuk peneliti

a. Bagi peneliti hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah ilmu

pengetahuan tentang hubungan tingkat cemas terhadap penyakit gastritis

pada mahasiswa pre klinik semester 1.

b. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat memberikan informasi untuk

memiliki perhatian terhadap kejadian penyakit gastritis.

1.4.2 Manfaat untuk institusi pendidikan (kedokteran)

a. Untuk memperluas wawasan pengetahuan khususnya dalam ilmu

gastroenterophepatogy dan memberikan data ilmiah tentang bagaimana

hubungan antara tingkat cemas dengan penyakit gastritis

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan

untuk kegiatan penelitian yang sejenis dikemudian hari

1.4.3 Manfaat untuk masyarakat

a. Memberikan kesadaran dan ilmu kepada mahasiswa akan pentingnya

menghindari penyakit gastritis.

b. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang hubungan antara

tingkat cemas dengan penyakit gastritis

Page 22: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Stress

2.1.1. Pengertian

Istilah stress mempunyai banyak definisi, beberapa definisi tentang

stress adalah sebagai berikut : 7

Sarafino pada tahun 2008 mengartikan stress adalah kondisi yang

disebabkan oleh interaksi antara individu dengan lingkungan, menimbulkan

persepsi jarak antara tuntutan-tuntutan yang berasal dari situasi yang

bersumber pada system biologis, psikologis dan social seseorang .

Ivancevich pada tahun 2001, mendefinisikan stress sebagai respon

adaptif yang dimediasi oleh perbedaan individu dan proses psikologi yang

merupakan konsekuensi dari keadaan eksternal, situasi atau kejadian yang

berdampak pada keadaan fisik atau psikologis . 7

Wijono pada tahun 2006, Stress adalah reaksi alami tubuh untuk

mempertahankan diri dari tekanan secara psikis. Tubuh manusia dirancang

khusus agar bisa merasakan dan merespon gangguan psikis ini . Tujuannya

agar manusia tetap waspada dan siap untuk menghindari bahaya . Kondisi

ini jika berlangsung lama akan menimbulkan perasaan cemas, takut dan

tegang . 7

Stress adalah reaksi/respon tubuh terhadap stresor psikososial

(tekanan mental/beban kehidupan). Stress dewasa ini digunakan secara

bergantian untuk menjelaskan berbagai stimulus dengan intensitas

Page 23: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

7

berlebihan yang tidak disukai berupa respon fisiologis, perilaku dan subjektif

terhadap stress, konteks yang menjembatani pertemuan antara individu dengan

stimulus yang membuat stress semua sebagai suatu system (WHO, 2003). 8

Menurut Morgan dan King, “…as an internal state which can be caused by

physical demands on the body (disease conditions, exercise extremes of

temperature, and the like ) or by environmental and social situations which are

evaluated as potentially harmful, uncontrollable, or exceeding our resources for

coping’’. Jadi stress adalah suatu keadaan yang bersifat internal, yang bisa

disebabkan oleh tuntutan fisik (badan), atau lingkungan, dan situasi social, yang

berpotensi merusak dan tidak terkontrol.8

2.1.2. Penyebab Stress

Timbulnya stress dikalangan mahasiswa kedokteran dapat terjadi karena

berbagai factor . factor yang dapat menyebabkan stress bisa saja hanya satu factor,

tetapi tidak menutup kemungkinan merupakan akumulasi dari berbagai macam

factor . Dari berbagai macam stress secara garis besar dapat dibedakan menjadi

dua, yaitu factor yang berasal dari lingkungan kampus dan factor yang berasal

dari luar lingkungan kampus . 9

Faktor dari lingkungan kampus :

1. Meningkatnya beban tugas

2. Tekanan atau desakan waktu

3. Tanggung jawab baru

4. Perubahan kebiasaan belajar

5. Proses Pembelajaran

6. Hubungan dengan tutor atau tenaga pengajar

Page 24: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

8

7. Hubungan dengan teman sebaya dalam satu angkatan

8. Lingkungan belajar yang baru

9. Stressor

Faktor dari luar lingkungan kampus :

1. Tempat tinggal yang jauh dari orang tua

2. Kebiasaan tidur

3. Liburan yang kurang

4. Perubahan kebiasaan makan

2.1.3. Proses Stress

Empat variable psikologik yang mempengaruhi mekanisme respons stress:9

a. Kontrol : Keyakinan bahwa seseorang memiliki control terhadap stresor yang

mengurangi intensitas respons stress.

b. Prediktabilitas : stresor yang dapat diprediksi menimbulkan respons stress yang

tidak begitu berat dibandingkan stresor yang tidak dapat diprediksi .

c. Persepsi : pandangan individu tentang dunia dan persepsi stresor saat ini dapat

meningkatkan atau menurunkan insensitas respon stress.

d. Respon Koping : Ketersediaan dan efektivitas mekanisme mengikat ansietas

dapat menambah atau mengurangi respon stress

Secara fisiologi, situasi stress mengaktivasi hipotalamus yang

selanjutnya mengendalikan dua system neuroendokrin, yaitu system simpatis dan

system korteks adrenal. System saraf simpatis berespons terhadap impuls saraf

dari hipotalamus yaitu dengan mengaktivasi berbagai organ dan otot polos yang

berada di bawah pengendaliannya, sebagai contohnya, ia meningkatkan kecepatan

Page 25: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

9

denyut jantung dan mendilatasi pupil . System saraf simpatis juga memberi sinyal

ke medulla adrenal untuk melepaskan epinefrin dan norepinefrin ke aliran darah.

System korteks adrenal diaktivasi jika hipotalamus mensekresikan CRF, suatu zat

kimia yang bekerja pada kelenjar hipofisis selanjutnya mensekresikan hormone

ACTH, yang dibawa melalui aliran darah ke korteks adrenal. Dimana, ia

menstimulasi pelepasan sekelompok hormone, termasuk kortisol, yang meregulasi

kadar gula darah . ACTH juga member sinyal ke kelenjar endokrin lain untuk

melepaskan sekitar 30 hormon. Efek kombinasi berbagai hormone stress yang

dibawa melalui aliran darah ditambah aktivitas neural cabang simpatik dari

system saraf otonomik berperan dalam respons fight or flight . 10

2.1.4. Gejala Stress

Merasa gelisah dan tidak dapat bersantai, lekas marah, perasaan sangat lelah

atau leleah berkepanjangan,sulit berkonsentrasi, kehilangan minat terhadap

sesuatu, Cenderung khawatir, bekerja tapi tidak efektif, makin banyak merokok

dan minum minuman keras. 10

2.1.5. Derajat Stress

Menurut Rasmun stres dibagi menjadi tiga tingkatan : 10

1) Stres ringan adalah stres yang tidak merusak aspek fisiologis dari seseorang.

Stres ringan umumnya dirasakan oleh setiap orang misalnya lupa, ketiduran,

dikritik, dan kemacetan. Stres ringan biasanya hanya terjadi dalam beberapa

menit atau beberapa jam. Situasi ini tidak akan menimbulkan penyakit kecuali

jika dihadapi terus menerus.

2) Stres sedang dan stres berat dapat memicu terjadinya penyakit. Stres sedang

terjadi lebih lama, dari beberapa jam hingga beberapa hari. Contoh dari

stresor yang dapat menimbulkan stres sedang adalah

Page 26: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

10

kesepakatan yang belum selesai, beban kerja yang berlebihan, mengharapkan

pekerjaan baru, dan anggota keluarga yang pergi dalam waktu yang lama.

3) Stres berat adalah stres kronis yang terjadi beberapa minggu sampai beberapa

tahun. Contoh dari stresor yang dapat menimbulkan stres berat adalah

hubungan suami istri yang tidak harmonis, kesulitan finansial, dan penyakit

fisik yang lama.

2.1.6. Skala Penilaian Stress

Untuk mengetahui tingkat stress seseorang digunakan alat ukur DASS

(Depression Anxiety Stress Scale) yang pertama kali diperkenalkan oleh

Lovibond tahun 1995. Nilai yang penting dalam DASS yang digunakan dalam

tatacara klinis adalah untuk mengklarifikasi letak gangguan emosional, sebagai

bagian dan tugas penilaian klinis yang lebih luas. Fungsi esensial dari DASS

adalah untuk mengenali gejala inti dari gejala depresi, kecemasan dan stress.11

DASS dibuat tidak hanya dibuat seperti perangkat skala yang lain untuk

mengukur keadaan emosi seseorang secara konvensional, tetapi juga

mengembangkan proses penentuan, pemahaman, dan pengukuran keadaan emosi

signifikan yang secara klinis dan digambarkan seperti depresi..11

Setiap dari tiga skala DASS mengandung 14 item, terbagi menjadi 2

sampai 5 subskala dengan konten yang hampir sama. Skala depresi menilai

disphoria, putus asa, anhedonia, inersia. Skala kecemasan menilai gairah otonom,

efek otot skeletal, situasi kecemasan, dan pengalaman subyektif dari pengaruh

kecemasan. Skala stress sensitive terhadap pengaruh level gairah non spesifik

kronis. Skala ini menilai kesulitan bersantai, gairah nervous, dan menjadi

jengkel/gelisah,pemarah/reaksiberlebihan.11

Dalam kuisioner DASS ini terdapat 42 butir pernyataan, dimana dari setiap

pernyataan dikelompokkan dalam skalanya masing-masing dan jawaban dari hasil

pernyataan yang telah diisi responden akan dinilai sesuai scoring dari masing-

masing skala, seperti sebagaimana berikut : 11

Page 27: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

11

1. Skala depresi : pernyataan

3,5,10,13,16,17,21,24,26,31,34,37,38,42.

2. Skala kecemasan : pernyataan

2,4,7,9,15,19,20,23,25,28,30,36,40,41.

3. Skala stress : Pernyataan

1,6,8,11,12,14,18,22,27,29,32,33,35,39.

2.1.7. Pengaruh Stress Pada Mahasiswa Pre-Klinik

Stres adalah kejadian yang penting serta tidak dapat dihindari dari

kehidupan sehari-hari. Berbagai penelitian telah mendokumentasikan stres

di kalangan mahasiswa kedokteran dan menunjukkan adanya stres yang

sangat tinggi apabila dibandingkan dengan program studi lain di sektor

non-medis. Mahasiswa tahun pertama dan tahun kedua memiliki tingkat

stres yang paling tinggi apabila dibandingkan dengan mahasiswa tahun

lainnya.,

Stressors atau faktor pencetus stres yang paling sering pada mahasiswa

secara berurutan yaitu perubahan kebiasaan tidur, liburan, perubahan

kebiasaan makan, tanggung jawab baru, dan meningkatnya beban tugas .

Dalam penelitian lain, faktor yang juga dapat mencetuskan stres

diantaranya adalah perubahan kebiasaan belajar, proses pembelajaran,

lingkungan belajar yang baru, hubungan dengan tutor atau tenaga pengajar,

dan hubungan dengan teman sebaya dalam satu angkatan atau teman lain di

lingkungan kampus yang tidak dalam satu angkatan. Stres dapat dianggap

sebagai ancaman yang dapat menyebabkan kecemasan,depresi, disfungsi

Page 28: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

12

sosial bahkan niat untuk mengakhiri hidup .Kondisi depresi dan kecemasan

adalah hal yang tidak diinginkan dalamsuatu komunitas pendidikan. Siswa

yang prestasi akademiknya kurang berhasil,dilaporkan memiliki tingkat

stres yang tinggi. Dampak negatif dari stress emosional pada mahasiswa

kedokteran akan mengganggu perkuliahan serta menganggu kinerja

mereka. Mahasiswa yang mengalami kondisi stres yang ekstrem atau

depresi membutuhkan perhatian serius, jika mahasiswa tidak mampu

mengatasi stres dari proses pendidikan yang mereka terima akan

berdampak buruk terhadap dirinya pribadi dan profesinya kelak sebagai

dokter. 12

2.1. Gastritis

2.2.1. Pengertian

Gastritis berasal dari bahasa yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung

dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Secara umum Gastritis adalah

inflamasi pada dinding lambung terutama pada mukosa dan submukosa lambung.

Sifatnya bisa berupa akut,kronik, difus atau lokal. penyakit gastritis ini paling

banyak di jumpai di Klinik Penyakit dalam di Puskesmas dan menurut (Silvia &

Wilson Pakar Patofisologi) Sekitar 80-90 % yang menderitapenyakit gastritis

akut dirawat di ICU. Biasanya tanda dan gejala yang sering ditemukan pada

penderita gastritis yaitu rasa kembung,mual, muntah bahkan nyeri di daerah

lambung sampai ke ulu hati. 12

Di negara berkembang prevalensi infeksi Helicobacter pylori pada orang dewasa

mendekati 90%. Sedangkan pada anak-anak prevalensi infeksi

Page 29: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

13

Helicobacter pylori lebih tinggi lagi. Hal ini menunjukkan pentingnya infeksi

pada masa balita. Sedangkan di Indonesia, prevalensi infeksi kuman

Helicobacter pylori yang dinilai dengan urea breath test pada pasien dispepsi

dewasa, menunjukkan tendensi menurun. Di negara maju prevalensi infeksi

Helicobacter pylori pada anak-anak sangat rendah. Diantara orang dewasa

prevalensi infeksi kuman Helicobacter pylori.13

Secara garis besar, gastritis dapat dibagi menjadi beberapa macam

berdasarkan pada manifestasi klinis, gambaran hispatologi yang khas, distribusi

anatomi, dan kemungkinan patogenesis gastritis. Didasarkan pada manifestasi

klinis, gastritis dapat dibagi menjadi akut dan kronik. Harus diingat, bahwa

walaupun dilakukan pembagian menjadi akut dan kronik, tetapi keduanya tidak

saling berhubungan. Gastritis kronik merupakan kelanjutan dari gastritis akut . 14

Gejala gastritis atau maag antara lain: tidak nyaman sampai nyeri pada saluran

pencernaan terutama bagian atas, mual, muntah, nyari ulu hati, lambung merasa

penuh, kembung, bersendawa, cepat kenyang, perut keroncongan dan sering

kentut serta timbulnya luka pada dinding lambung. Gejala ini bisa menjadi akut,

berulang dan kronis. Disebut kronis bila gejala itu berlangsung lebih dari satu

bulan terus-menerus dan gstritis ini dapat ditangani sejak awal yaitu:

mengkonsumsi makanan lunak dalam porsi kecil, berhenti mengkonsumsi

makanan pedas dan asam, berhenti merokok serta minuman beralkohol dan jika

memang diperlukan dapat minum antasida sekitar setengah jam sebelum makan

atau sewaktu makan. 14

Page 30: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

14

Lambung sering disebut sebagai maag yang berfungsi untuk menampung

makanan. Sakit maag sering dihubungkan dengan faktor stress dan makan yang

tidak teratur. Keadaan stress memang bikin makan tidak teratur. Orang masih

percaya bahwa penyakit maag disebabkan oleh stress. Keadaan stress

menyebabkan produksi cairan asam lambung meningkat sehingga “tegang” oleh

cairan asam lambung. Cairan asam lambung ini bisa mengikis dinding lambung

sehingga luka dan terasa perih bila terkena bahan asam. Bila luka lambung

semakin meluas,berisiko melukai pembuluh darah dan terjadi perdarahan yang

dimuntahkan sebagai muntah darah. Hati-hatilah jangan stress berkepanjangan,

tidak ada gunanya dan makanlah secara teratur. Makanan dari lambung akan

disalurkan ke usus untuk dicerna kemudian diserap dan masuk dalam aliran

darah.14

gastritis dapat diklasifikasikan sebagai berikut, yaitu : 15

1.GastritisAkut

Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang

akut dengan kerusakan erosi pada bagian superfisial. Pada gastritis ditemukan sel

inflamasi akut dan neutrofil mukosa edema, merah dan terjadi erosi kecil dan

perdarahan (Price danWilson, 2005). Gastritis akut terdiri dari beberapa tipe

yaitu gastritis stres akut, gastritis erosive kronis, dan gastritis eosinofilik. Semua

tipe gastritis akut mempunyai gejala yang sama. Episode berulang gastritis akut

dapat menyebabkan gastritis kronik.

Page 31: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

15

2. Gastritis Kronik

Gastritis kronik adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang

bersifat menahun sering bersifat multifaktor dengan perjalanan klinik bervariasi

(Wibowo, 2007). Gastritis kronik ditandai dengan atropi progresif epitel kelenjar

disertai hilangnya sel parietal dan chief cell di lambung, dinding lambung

menjadi tipis dan permukaan mukosa menjadi rata. Gastritis kronik

diklasifikasikan dengan tiga perbedaan yaitu gastritis superfisial, gastritis atropi

dan gastritis hipertropi.

2.2.2. Etiologi

Terjadinya gastritis disebabkan karena produksi asam lambung yang

berlebih. Asam lambung yang semula membantu lambung malah merugikan

lambung. Dalam keadaaan normal lambung akan memproduksi asam sesuai

dengan jumlah makanan yang masuk. Tetapi bila pola makan kita tidak teratur,

lambung sulit beradaptasi dan lama kelamaan mengakibatkan produksi asam

lambung yang berlebih. 16

a. Gastritis akut

Penyebabnya adalah obat analgetik, antiinlamasi terutama aspirin (aspirin yang

dosis rendah sudah dapat mentebabkan erosi mukosa lambung). Bahan kimia

misal: lisol, alkohol, merokok, kafein, lada, steroid dan digitalis.16

b. Gastritis kronis

Penyebab dan patogenesis pada umumnya belum diketahui, biasanya disebabkan

oleh ulkus benigna atau maligna dari lambung Helicobacter pylori. Gastritis ini

Page 32: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

16

merupakan kejadian biasa pada orang tua, tapi di duga pada peminum alkohol,

dan merokok. 16

2.2.3. Manifestasi Klinik

Gastritis dengan keluhan seperti : 17

a) Nyeri terbakar di epigastrium atau rasa tidak enak yang bertambah berat

dengan makan

b) Dispepsia

c) Anoreksia

d) Nausea/muntah

e) Dapat terjadi pedarahan yang mengakibatkan hematemesis, melena.

A. Gastritis Akut

1. Dapat terjadi ulserasi superficial dan mengarah pada hemoragi.

2. Rasa tak nyaman pada abdomen dengan sakit kepala, kelesuan, mual, dan

anoreksia. Mungkin terjadi muntah dan cegukan.

3. Beberapa pasien menujukkan asimptomatik.

4. Dapat terjadi kolik dan diare jika makanan yang mengiritasi tidak

dimuntahkan tetapi malah mencapai usus.

5. Pasien biasanya pulih kembali sekitar sehari, meskipun nafsu makan

mungkin akan hilang selama 2 sampai 3 hari.

B. Gastritis Kronis

Manifestasi klinik pada gastritis ini umumnya bervariasi dan tak jelas

seperti perasaan penuh, anoreksia dan adanya distress epigastrik.

Gastritis dapat bersifat akut dan kronis, pembagiannya berdasarkan atas

jangka waktu tiga bulan. Bila lama sakit terjadi selama tiga bulan atau

kurang disebut akut, lebih dari tiga bulan disebut kronis. 17

Page 33: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

17

2.2.4. Faktor Resiko

Gastritis terjadi karena berbagai sebab paling umum akibat peningkatan

produksi asam lambung atau menurunnya daya tahan dinding lambung terhadap

pengaruh luar. Gastritis akut yang tidak diobati akan berkembang menjadi

kronis. Gastritis yang disertai borok atau luka pada dinding lambung disebut

tukak lambung. Faktor-faktor yang dapat memicu timbulnya penyakit gastritis

antara lain : 18

1. Umur

Penyakit gastritis dapat timbul atau menyerang segala usia, mulai anak-anak

hingga usia tua (Ronald H. Sitorus, 1996:30). Walaupun gastritis dapat

menyerang segala usia tapi mencapai puncaknya pada usia lebih dari 40 tahun.

2. Jenis kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, wanita lebih sering terkena penyakit gastritis. Hal

ini disebabkan karena wanita sering diet terlalu ketat, karena takut gemuk,

makan tidak beraturan, disamping itu wanita lebih emosional dibandingkan pria.

3. Sosial ekonomi

Bakteri Helicobakter Pylori ialah penyebab atau paling sedikit penyebab utama,

suatu bentuk gastritis yang disebut gastritis kronik aktif. H. Pylori aktif pada

100% pasien. Bakteri ini terdapat diseluruh dunia dan berkolerasi dengan tingkat

sosio-ekonomi masyarakat. Prevalensi meningkat dengan meningkatnya umur (di

negara maju 50% penderita terkena infeksi kuman ini setelah usia 50 tahun). Di

negara berkembang yang tingkat ekonominya lebih rendah, terjadi infeksi pada

80% penduduk setelah usia 30 tahun. Besarnya pengaruh sosial ekonomi dengan

Page 34: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

18

tingginya prevalensi infeksi Helicobacter pylori pada masyarakat. Makin rendah

tingkat sosial ekonomi makin tinggi prevalensi infeksinya. Perbaikan tingkat

sosial ekonomi dapat menurunkan prevalensi kejadian. Fedorek SC dkk dalam

penelitiannya juga mendapatkan hubungan antara tingginya prevalensi infeksi

Helicobacter pylori dengan makin rendahnya tingkat sosial ekonomi.

4. Makanan.

Penyimpangan kebiasaan makan, cara makan serta konsumsi jenis makanan

yang tidak sehat dapat menyebabkan gastritis akut, faktor penyimpangan makanan

merupakan titik awal yang mempengaruhi terjadinya perubahan dinding lambung.

Peningkatan produksi cairan lambung dapat dirangsang oleh konsumsi makanan

atau minuman. Cuka, cabai, kopi, alkohol, serta makanan lain yang bersifat

merangsang juga dapat mendorong timbulnya kondisi tersebut. Pada akhirnya

kekuatan dinding lambung menjadi semakin parah sehingga akan menimbulkan

luka pada dinding lambung. Jika tidak lekas ditangani, penyakit ini akan berubah

menjadi gastritis kronis. Namun, gastritis juga dapat timbul setelah makan

makanan pedas, asam, minum kopi atau alcohol.

5. Faktor Psikologi.

Stres adalah suatu kondisi dimana seseorang ada dalam keadaan yang sangat

tertekan. Stres menurut Terry Looker dan Olga Gregson (2005:44), adalah sebuah

keadaan yang kita alami ketika ada sebuah ketidaksesuaian antara tuntutan-

tuntutan yang diterima dan kemampuan untuk mengatasinya.

Para ahli kedokteran sependapat menyatakan bahwa produksi HCl yang berlebih

di dalam lambung, disebebkan terutama oleh adanya ketegangan atau stres mental

Page 35: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

19

atau kejiwaan yang cukup berat. Peneliti Amerika, dr. Selye (1949),telah

membuktikan bahwa tubuh manusia yang menerima suatu tekanan atau ancaman

dalam bentuk apapun, akan mengadakan serangkaian reaksi penangkis

(perlawanan). Tekanan atau stresor tersebut dapat berupa kesulitan dalam hidup

berkeluarga atau pekerjaan, kekalahan atau keinginan untuk berprestasi, emosi

(takut, kaget, dan ketegangan batin lainnya), kedinginan, luka, atau perdarahan,

dan sebagainya. Adanya stres tersebut, terutama yang berupa tekanan mental dan

emosi, akan mengakibatkan timbulnya suatu “reaksi alarm”, yaitu suatu reaksi

otomatis yang mengubah seluruh tempo dalam badan manusia, misalnya denyut

nadi bertambah cepat, tekenan darah naik, tangan menjadi dingin, darah dialirkan

dari kulit ke organ vital, asam lambung di produksi untuk mempercepat proses

pencernaan yang mengubah makanan menjadi energi yang dibutuhkan, dan

kelenjar adrenal akan distimulir untuk memproduksi hormon adrenalin dan steroid

yang lebih banyak dari pada kondisi normal guna melawan stress . Apabila stres

mental dan emosi tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama,

maka tubuh akan berusaha untuk menyesuaikan diri (beradaptasi) dengan tekanan

tersebut. Kondisi yang demikian, dapat menyebabkan terjadinya perubahan-

perubahan patologis dalam jaringan/ organ tubuh manusia, melalui sistem saraf

otonom. Sebagai akibatnya, akan timbul penyakit adaptasi yang dapat berupa

hipertesi, jantung, gastritis, dan sebagainya.

6. Obat yang mengiritasi lambung

Beberapa macam obat yang bersifat asam atau basa keras dapat menyebabkan

gastritis. Obat-obatan yang mengandung salisilat misalnya aspirin (sering

Page 36: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

20

digunakan sebagai obat pereda sakit kepala) dalam tingkat konsumsi yang

berlebihan dapat menimbulkan gastritis. Obat-obat tertentu yang mengandung

aspirin, obat-obat reumatik, dan golongan kortikosteroid dapat menyebabkan

penyakit gastitis bila lambung penderitanya terlalu peka terhadap bahan-bahan

tersebut. Radang lambung atau gastritis dapat pula disebabkan oleh beberapa obat

seperti NSAIDs (asetosal, indometasin, dan lain-lain ), kortikosteroid. Obat

tersebut dapat menghambat produksi prostaglandin tertentu dengan efek

pelindung terhadap mukosa. Selain itu penggunaan dalam kadar tinggi dapat

merusak barrier mucus lambung dan dapat mengakibatkan pendarahan.

7. Perilaku yang berisiko tertular Helicobacter pylori

Infeksi kuman Helicobacter pylori merupakan kausa gastritis yang amat

penting. Karena hampir 80% gastritis kronis dihubungkan dengan infeksi

H.pylori. Sumber penularan infeksi bakteri Helicobacter pylori ditularkan dari

satu penderita ke penderita lain, kemungkinan besar melalui oral-oral

(berciuman), gastro-oral (muntahan), atau fekal-oral (makanan/minuman yang

terkontaminasi tinja penderita secara langsung/tidak langsung melalui perantara

lalat dan lipas). Di negara berkembang jalurnya adalah fekal-oral.

Peningkatan prevalensi Helicobacter pylori juga dikaitkan dengan peningkatan

konsumsi makanan dari pedagang kaki lima yang mendukung kemungkinan

terjadinya penularan yaitu penyiapan makanan dalam kondisi yang tidak higienis .

Pencegahan penularan infeksi bakteri Helicobacter pylori yang dapat dilakukan

kebiasaan mencuci tangan baik sebelum dan sesudah makan maupun setelah

buang air besar.

Page 37: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

21

2.2.5. Pendekatan Diagnostik Gastritis

Diagnosis Gastritis dapat bertumpang tindih dengan IBS. Pasien IBS,

khususnya dengan predominan konstipasi, mengalami keterlambatan

pengosongan lambung sehingga akhirnya disertai pula dengan gejala-gejala

saluran pencernaan bagian atas yang menyerupai gejala dispepsia. Sebaliknya,

pada pasien dispepsia, sering kali juga disertai dengan gejala-gejala saluran

pencernaan bawah yang Menyerupai IBS. Untuk membedakannya, beberapa ahli

mengemukakan Sebuah cara, yakni dengan meminta pasien menunjuk lokasi di

perut yang terasa paling nyeri; dengan lokalisasi ini, kedua entitas tersebut dapat

didiferensiasi. Quigley et al. Mengemukakan sebuah pendekatan baru, yaitu

dengan menyatakan IBS dan dispepsia fungsional sebagai bagian dari spektrum

penyakit fungsional saluran cerna.13

a. Anamnesis yang akurat untuk memperoleh gambaran keluhan yang terjadi,

karakteristik keterkaitan dengan penyakit tertentu, keluhan bersifat lokal atau

manifestasi gangguan sistemik. Harus terjadi persepsi yang sama untuk

menginterpretasikan keluhan tersebut antara dokter dan pasien yang dihadapinya.

b. Pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi kelainan intraabdomen atau intra

lumen yang padat (misalnya tumor), organomegali, atau nyeri tekan yang sesuai

dengan adanya rangsang peritoneal/peritonitis.

c. Laboratorium : untuk mengidentifikasi adanya faktor infeksi (lekositosis),

pankreatitis (amilase, lipase), keganasaan saluran cerna (CEA, CA 19-9, AFP).

d. Ultrasonografi : untuk mengidentifikasi kelainan padat intra abdomen,

misalnya adanya batu kandung empedu, kolesistitis, sirosis hati dsb.

Page 38: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

22

e. Endoskopi (esofagogastroduodenoskopi): pemeriksaan ini sangat dianjurkan

untuk dikerjakan bila dispepsia tersebut disertai oleh keadaan yang disebut alarm

symptoms yaitu adanya penurunan berat badan, anemia, muntah hebat dengan

dugaan adanya obstruksi, muntah darah, melena atau keluhan sudah berlangsung

lama dan terjadi pada usia lebih dari 45 tahun. Keadaan ini sangat mengarah

pada gangguan organik, terutama keganasan, sehingga memerlukan eksplorasi

diagnosis secepatnya. Teknik pemeriksaan ini dapat mengidentifikasi dengan

akurat adanya kelainan struktural/organik intra lumen saluran cerna bagian atas

seperti adanya tukak/ulkus, tumor, dsb, serta dapat disertai pengambilan contoh

jaringan (biopsi) dari jaringan yang dicurigai untuk memperoleh gambaran

histopatologiknya atau untuk keperluan lain seperti mengidentifikasi adanya

kuman Helicobacter pylori.

f. Radiologi (dalam hal ini pemeriksaan barium meal) : pemeriksaan ini dapat

mengidentifikasi kelainan struktural dinding atau mukosa saluran cerna bagian

atas seperti adanya tukak atau gambaran kearah tumor. Pemeriksaan ini

bermanfaat pada kelainan yang bersifat penyempitan/stenotik/obstruktif dimana

skop endoskopi tidak dapat melewatinya.

2.2.6. Pencegahan

1) Makan dengan porsi kecil tapi sering contoh: biscuit, roti

2) Menghindari alkohol dan kopi

3) Menghindari makanan yang merangsang lambung contoh : cabe, cuka,

sambal, ketan dan lain-lain.

4) Hindari Rokok

Page 39: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

23

5) Makan teratur sesuai dan tepat waktu

6) Istirahat cukup

7) Menghindari stress

8) Minum obat bila maag kambuh, bila harus minum obat karena sesuatu

penyakit, misalnya sakit kepala, gunakan obat secara wajar dan tidak

mengganggu fungsi lambung.20

a. Tinjauan Keislaman

Stress pada seseorang dapat terjadi akibat adanya ketidak sesuaian antara

keinginan,harapan dan kenyataan yang terjadi.Dan dalam pandangan

islam,stres dapat menjadi keputus asaan jika seseorang tidak dapat

mengendalikannya.

QS. Al Balad ayat 4: 20

Terjemahnya:

Sesungguhnyaa Kami telah menciptakan manusia dalam susah payah Q.SAl-

Balad 4.

Ayat tersebut menunjukkan bahwa mendengarkan Al-qur’an dari orang lain

pada waktu tertentu merupakan sunnah. Di dalam Al-qur’an terdapat perintah

untuk kita dalam mendengarkan Al-qur’an dengan tenang. Menurut Salim,

mendengar lantunan ayat-ayat Al-qur’an dapat menimbulkan efek positif pada

tingkat kecemasan.

Perintah untuk memperhatikan makanan, adalah perintah untuk berhati-hati

memilih makanan, agar kita tidak sembarangan mengkonsumsi makanan yang

Page 40: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

24

membahayakan kesehatan kita. Diantara makanan-makanan yang bisa memicu

terjadi penyakit gastritis adalah makan-makanan yang mengandung lemak, seperti

coklat, gorengan, minuman bersoda, minuman yang beralkohol, produk olahan

susu yang tinggi lemak, daging tinggi lemak, kafein yang terdapat dalam kopi.

Jauh-jauh sebelumnya Allah telah memberikan petunjuk kepada umat Islam di

dalam firman-Nya agar seorang muslim tidak stress dan tertekan batinnya dalam

keadaan apapun juga.

Terjemahnya : (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram

dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi

tentram.

Tekanan batin dan kecemasan serta kesedihan akan menyebabkan kadar asam

lambung meningkat tajam dan ini berujung pada maag dan perih pada lambung.

Begitu juga, ketakutan dan kekhawatiran yang berlebihan, serta perasaan negative

khususnya saat makan - akan merangsang sistem syaraf simpatik yang

mengakibatkan berkurangnya enzim-enzim pankreas, sehingga menciptakan

kesulitan di dalam pencernaan makanan. Ini semua berakibat perut kembung,

munculnya gas, menyebabkan penyakit ulu hati, dan masalah dalam pencernaan

lainnya. Selain itu, juga akan mengakibatkan peningkatan kortisol yang akan

menekan kekebalan tubuh, selanjutnya berakibat pada terbentuknya sel kanker.

Page 41: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

25

b. Kerangka Teori

Penyebab Gastritis :

1. Infeksi bakteri : Infeksi

Bakteri ; seperti H. Pylory,

H. heilmanii, E. coli,

Streptococci, staphylococci

2. Refluks isi usus kedalam

lambung

3. Alkohol

4. Obat-obatan

5. Stres

6. Makanan dan minuman

yang bersifat iritan

GASTRITIS KAMBUH

Faktor kekambuhan gastritis:

1. Stres

- Ringan

- Sedang

- Berat

2. Kebiasaan Menkonsumsi Alkohol

3. Konsumsi Obat-obatan

4. Kebiasaan Merokok

5. Frekuensi konsumsi bahan pangan yang

mengiritasi lambung

6. Kebiasaan makan makanan

merangsang (pedas, asam)

Page 42: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

26

BAB III

KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Konsep

Stress merupakan salah satu dari beberapa faktor yang berpengaruh dari

penyakit Gastritis. Pada penelitian ini akan diteliti bagaimana hubungan antara

pengaruh tingkat stress terhadap penyakit gastritis, apakah memiliki kaitan yang

erat atau tidak. Berdasarkan tujuan penelitian maka kerangka konsep dalam

penelitian ini adalah :

Keterangan :

: Variabel Independen

: Variabel Dependen

3.2.Variabel Penelitian

Variabel independen : Tingkat Stress pada mahasiswa Pre-Klinik

Variabel dependen : Penyakit Gastritis

3.3. Definisi Operasional

Subjek Penelitian : Mahasiswa Pre Klinik Semester 1

1. Tingkat Stress :

a. Definisi : Setiap Mahasiwa pre klinik tingkat 1 mengalami Stressors atau

faktor pencetus stres yang paling sering pada mahasiswa secara berurutan

Tingkat Stres Penyakit

Gastritis

Page 43: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

27

yaitu perubahan kebiasaan tidur, liburan, perubahan kebiasaan makan,

tanggung jawab baru, dan meningkatnya beban tugas .

b. Alat ukur : Diukur dengan alat ukur DASS (Depression Anxiety Stress Scale)

c. Cara Ukur : Skala DASS (Depression Anxiety Stress Scale) terdiri dari 42

pernyataan. Jumlah skor dalam pernyataan tersebut memiliki makna tingkatan

stress pada alat ukur ini normal, sedang, berat dan sangat berat. Semakin

tinggi jumlah nilai skor, semakin berat tingkat stresnya.

d. Hasil Ukur : data yang telah di scoring akan dikelompokkan dalam tiga

kategori

Pilihan jawaban dan skor penilaian :

0 : Tidak ada atau tidak pernah

1: Sesuai dengan apa yang pernah dialami, kadang-kadang

2: Sering

3 : Selalu

e. Kriteria Penilaian :

Normal : 0-14

Ringan : 15-18

Sedang : 19-25

Berat : 26-33

f. Skala Pengukuran : Kategorik Ordinal

Page 44: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

28

2. Penyakit Gastritis

a. Definisi : Setiap mahasiswa pre klinik Fakultas kedokteran Unismuh Makassar

yang memiliki keluhan gejala seperti nyeri ulu hati, mual hingga muntah, rasa

penuh atau cepat kenyang, sendawa, dan rasa terbakar didada.

b. Alat ukur : menggunakan kuesioner sesuai keluhan spesifik yang terpapar

pada kriteria diagnosa fungsional berdasarkan kuisioner gastritis.

c. Cara ukur : penilaian variabel penyakit gastritis dilakukan dengan scoring,

dimana responden yang menjawab

a) Jika skornya < 5 tidak mengalami gastritis

b) Jika skornya > 5 mengalami gastritis

d. Hasil ukur : hasil scoring akan dikelompokkan menjadi yang memiliki gejala

gastritis dan tidak memiliki gejala gastritis. Di simpulkan memiliki gejala

gastritis bila terdapat score 9 diantara 9 pertanyaan.

e. Skala Ukur : Nominal

3.4.Hipotesis

a. H0 (Hipotesis Nol/Nihil) : Tidak terdapat hubungan antara tingkat stress

terhadap penyakit gastritis pada mahasiswa pre-Klinik semester 1.

b. Ha (Hipotesis Alternatif) : Terdapat hubungan antara tingkat stress terhadap

mahasiswa pre-klinik semester 1

Page 45: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

29

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Obyek Penelitian

Obyek yang akan diteliti adalah hubungan tingkat stress dengan penyakit

gastritis pada mahasiswa Pre-Klinik Semester 1 dari sampel, sementara

sampel yang digunakan adalah mahasiswa fakultas kedokteran Universitas

Muhammadiyah Makassar angkatan 2017 yang berjumlah 114 orang.

4.2. Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan studi Cross Sectional

serta metode total sampling dengan jumlah sampel 114 orang, untuk

mengetahui hubungan tingkat stress dengan penyakit gastritis pada

mahasiswa kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar angkatan

2017. Tempat penelitian dilakukan di fakultas kedokteran Universitas

Muhammadiyah Makassar dengan jarak waktu antara bulan Juni 2017-

Oktober 2017.

4.3. Teknik Pengambilan Sampel

4.3.1. Populasi

Populasi pada penelitian ini mencakup populasi target. Populasi target

yaitu seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Makassar angkatan 2017 yang berjumlah 114 orang. Jadi sampel yang

digunakan pada penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Makassar angkatan 2017 yang memiliki criteria

inklusi.

Page 46: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

30

4.3.2. Teknik sampling

Cara pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu : dengan teknik total

sampling, dimana semua subyek yang datang dan memenuhi kriteria

pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang

diperlukan terpenuhi.

4.3.3. Kriteria pengambilan Sampel

Kriteria inklusi

1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar

angkatan 2017 yang bersedia ikut serta dalam penelitian, dengan

menandatangani informed consent.

4.3.4.Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer,

yaitu data yang diambil langsung dari masing-masing sampel penelitian,

meliputi tingkat stress dan penyakit gastritis. Pengambilan data tingat stress

dengan pengisian kuisioner DASS (Depression Anxiety Stress Scale).

Pengumpulan data gastritis dengan pengisian kuisioner Gastritis.

4.3.5.Teknik Analisis Data

1. Pengelolaan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah pengolahan data.

Pengolahan data dilakukan secara manual. Tujuan pengolahan data adalah

menyederhanakan seluruh data yang terkumpul dan menyajikannya dalam

susunan yang lebih baik dan rapi. Pengolahan data manual ini melalui 4

tahapan:

a. Editing Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian kuisioner

apakah jawaban yang ada dikuisioner sudah :

Page 47: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

31

1. Lengkap : semua pertanyaan sudah terisi jawabannya.

2. Jelas :jawaban pertanyaan apakah tulisannya cukup jelas terbaca.

3. Relevan : jawaban yang tertulis apakah relevan dengan pertanyaan.

4. Konsisten : apakah antara beberapa pertanyaan yang berkaitan isi

jawabannya konsisten.

b.Coding (pengkodean)

Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk

angka/bilangan. Atau dengan pengkodean kembar kuisioner, pada tahap ini

kegiatan yang dilakukan adalah memberikan kode yang disediakan pada lembar

kuesioner dan observasi sesuai dengan respon responden.

c. Data entry (memasukkan data)

Entry adalah memasukkan data jawaban sesuai dengan kode yang telah

ditentukan untuk masing-masing variable sehingga menjadi satu data dasar.

d. Cleaning

Cleaning yaitu melakukan pengecekan dan pembersihan terhadap isian data

yang diluar pilihan jawaban yang disediakan kuisioner. Data yang diperoleh

kemudian disajikan dalam bentuk table dan dianalisis secara statistic deskriptif

(presentase, rata-rata, dan simpang baku).

2. Analisis Data

a. Analisis Univariat Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan

karakteristik dari variable penelitian. Hasil dari masing-masing variable

kemudian dimasukkan ke table distribusi frekuensi.

Page 48: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

32

b. AnalisisBivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan diantara dua variable.

Dalam penelitian ini akan dibandingkan distribusi silang antara kedua variable

yang berhubungan, yakni hubungan antara tingkat stress dengan penyakit

gastritis. Kemudian akan dilakukan uji statistic untuk menyimpulkan hubungan

antara kedua variable tersebut bermakna atau tidak. Uji statistic yang digunakan

pada penelitian ini adalah uji chi squere (X2) jika memenuhi syarat yaitu tidak

ada sel yang nilai observed yang bernilai nol dan tidak ada sel yang mempunyai

nilai yang expected <5, jika tidak memenuhi syarat maka akan dilakukan uji

fisher .

4.4. Etika Penelitian

Etika penelitian bertujuan untuk melindungi hak-hak subjek antara lain

menjamin kerahasiaan identitas responden, hak privasi dan martabat dan hak

untuk bebas dari resiko cedera intrinsic (fisik,social dan emosional). Masalah

etika yang harus diperhatikan antara lain :

1. Persetujuan Responden (Informed Consent)

Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden peneliti dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent

ini diberikan kepada responden yang diteliti yang memenuhi criteria inklusi

dan disertai judul penelitian, bila responden menolak maka peneliti tidak akan

memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden.

Page 49: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

33

2. Tanpa nama (Anonimity)

Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam

penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan untuk menjaga

kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden, tetapi

lembaran yang diberikan kode.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti. Hanya kelompok

data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

Page 50: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

34

BAB V

HASIL PENELITIAN

V.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi yang berada

di Negara Indonesia yang beribukota di Makassar. Terletak anatar 0o 12-8

o

Lintang Selatan dan 116o48-122

o36 Bujur Timur, yang berbatasan dengan

Provinsi Sulawesi Barat di sebelah utara, Teluk Bone dan Sulawesi

Tenggara di sebelah timur, batas sebelah barat dan timur masing-masing

adalah selat Makassar dan Laut flores. Terdapat kurang lebih 123

Universitas di Provinsi Sulawesi Selatan yang tersebar disetiap

kabupaten/kota. Satu diantaranya yang dijadikan sebagai lokasi penelitian

ini yaitu Unibversitas Muhammadiyah Makassar.

Unismuh Makassar di Provinsi Sulawesi Selatan memiliki tiga cabang

yaitu kampus II Unismuh Makassar yang beralamat di jalan Latjen Andi

Mapaoddang No.17 Makassar, kampus III Unismuh Makassar yang

beralamat di jalan Ranggong Dg Romo No.21 Makassar, dan kampus pusat

Unismuh Makassar yang beralamat di jalan Sultan Alauddin No.259

Makassar.

Unismuh Makassar memiliki 8 Fakultas dan 4 Program pasca sarjana yaitu

terdiri dari 27 program studi. Satu diantaranya yang dijadikan sebagai tempat

pengambilan sampel penelitian ini yaitu Fakultas Kedokteran Unismuh

Makassar (FK Unismuh Makassar) yang terletak di gedung F Unismuh

Makassar.

Page 51: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

35

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan satu

dari empat fakultas kedokteran yang ada di Makassar. Program Studi Strata S-1

Pendidikan Dokter FK Unismuh ini berdiri sejak tahun 2008, yang dirancang

melalui pemikiran yang sangat cermat untuk dapat menghasilkan lulusan

dokter yang berkualitas dan berdedikasi tinggi, beriman, dan bertakwa kepada

Allah SWT.

V.2. Gambaran Umum Populasi/Sampel

Telah dilakukan penelitian tentang hubungan tingkat stress dengan

penyakit gastritis pada mahasiswa pre-klinik semester 1 di fakultas kedokteran

universitas muhammadiyah Makassar tahun 2017 dari bulan November 2017

sampai Desember 2017. Responden yang dipilih menjadi sampel adalah

angkatan 2017 Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar yang telah memenuhi

criteria inklusi. Adapun jumlah sampel yang di peroleh adalah 114 orang dari

total sampel 114 orang.

Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner Depresi,Anxiety Stress

scale dan kuisioner gastritis. Setelah data terkumpul, selanjutnya data tersebut

disusun dalam tabel induk (Master tabel) dengan menggunakan program

komputerisasi yaitu Microsoft Excel. Dari tabel induk tersebutlah kemudian

data di pindahkan dan diolah menggunakan program SPSS 21.0 for Windows

dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel frekuensi maupun tabel silang

(Cross-tabs).

Page 52: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

36

V.3. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan terhadap setiap variable dan hasil penelitian

yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sehingga menghasilkan

distribusi dan persentase dari setiap variabel yang diteliti.

1. Jenis Kelamin

Tabel 5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki – Laki 30 26,7

Perempuan 84 73,3

Total 114 100

Sumber : Data Primer 2017

Berdasarkan tabel 5.1, dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi jenis kelamin

dengan responden sebanyak 114 responden dan didominasi oleh terbanyak

adalah jenis kelamin perempuan dengan jumlah 84 orang (73.3%), dan untuk

jenis kelamin laki-laki sebanyak 32 orang (26.7%).

2. Tingkat Stres

Tabel 5.2

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Stres

Tingkat stress Jumlah (n) Persentase(%)

Berat 1 0,9

Sedang

Ringan

Normal

4

12

97

3,5

10,5

85,1

Total 114 100

Sumber : Data Primer 2017

Page 53: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

37

Berdarkan Tabel 5.2, dapat dilihat bahwa tingkat stress yang terbanyak adalah

normal sebanyak 97 orang (85,1%) dan diikuti oleh stress ringan sebanyak 12

orang (10,5%).

3. Penyakit Gastritis

Tabel 5.3

Distribusi Responden Berdasarkan Penyakit Gastritis

Penyakit Jumlah (n) Persentase(%)

Gastritis 17 14,9

Tidak gastritis 97 85,1

Total 114 100

Sumber : Data Primer 2017

Berdasarkan tabel 5.3, dapat dilihat bahwa yang tidak gastritis sebanyak

97 orang (85,1%) dan yang Gastritis sebanyak 17 orang (14,9%).

V.4. Analisis Bivariat

Analisis bivariat yang dimaksud untuk mengetahui hubungan antara

variabel independen dan variabel dependen. Dimana sebelum dilakukan

pengujian, setiap yang di uji dikategorikan agar lebih memudahkan dalam proses

pengujian hipotesis nantinya. Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan ujji

chi-square. Adapun syarat uji Chi-Square, yaitu sel yang mempunyai nilai

expented kurang dari 5, maksimal 20% dari jumlah sel. Bila syarat tersebut tidak

terpenuhi maka uji alternative yang digunakan adalah Uji Fisher.

Page 54: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

38

2. Tingkat Stress dengan Gastritis

Tabel.5.4

Hubungan Stress dengan Gastritis Pada Mahasiswa Pre-Klinik semester 1

Tingkat stress

Penyakit Total

p Gastritis Tidak gastritis

Jumlah

(n)

Persentase

(%) Jumlah

(n)

Persentase

(%)

Jumlah

(n)

Persentase

(%)

Stress 19 76,0 6 24,0 25 100,0 0.000

Tidak stress 9 10,1 80 89,9 89 100,0

Total 28 86 114 100,0

Persentase 24,6 75,4

Sumber : Data Primer 2017

Berdasarkan tabel 5.4, didapatkan bahwa dari jumlah sampel 114

responden, dimana dari 9 orang yang tidak stress diantaranya 86 orang (75,4%)

yang tidak gastritis (normal). Sedangkan dari 19 orang yang stress diantaranya 28

orang (24,6%) yang terkena penyakit gastritis.

Dari hasil uji statistic dengan metode uji chi square(X2) memperlihatkan

bahwa p Value 0,000 (p<0,005) artinya terdapat hubungan antara tingkat stress

terhadap penyakit gastritis mahasiswa angkatan 2017 Fk Unismuh Makassar.

Page 55: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

39

BAB VI

PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di FK Unismuh Makassar pada angkatan 2017

yang berjumlah 114 orang yang sudah memenuhi syarat berdasarkan criteria

inklusi. Peneltian ini bertujuan untuk meneliti hubungan tingkat stress terhadap

penyakit gastritis pada mahasiswa Fk Unismuh.

VI.1. Stress Mahasiswa

VI.1.1 Karakteristik Responden

a. Penyakit Gastritis

Penyakit Gastritis responden dinilai berdasarkan pada hasil kuisioner yang di

isi oleh mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian terhadap tingkat penyakit

gastritis menunjukkan bahwa sebanyak 85,1% tidak terkena gastritis . Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa mahasiswa FK Unismuh angkatan 2017 tingkat

stressnya tidak meningkat pada masa pre-klinik semester 1 .

b. Tingkat Stress

Berdasarkan distribusi responden pada tabel 5.2 tingkat stress pada mahasiswa

kedokteran angkatan 2017 Fk Unismuh Makassar menunjukkan sebanyak 97

orang sebanyak 85.1% tidak stress, stress ringan 12 orang sebanyak 10,5%, stress

sedang 4 orang sebanyak 3,5 % dan sedangkan stress berat 1 orang sebanyak

0,9%. Secara keseluruhan hanya sedikit yang mengalami stress ringan yaitu

sebanyak 12 orang (10,5%). Tingkat stress yang dialami oleh mahasiswa angkatan

2017 FK Unismuh Makassar masih berada dalam rentan yang cukup rendah.Hal

Page 56: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

40

ini sejalan dengan penelitian sebelumnya bahwa mahasiswa kedokteran tingkat

stress dan kekambuhan gastritis yang lebih tinggi dari pada populasi umum. Hal

ini didukung juga dengan penelitian yang dilakukan Shamsuddin dkk tentang

hubungan stress dan gastritis dari 506 mahasiswa diantara semua mahasiswa

27,5% mengalami stress sedang dan 9,7% stress berat. Hal ini bisa ditemukan

bahwa stress sedang masih sangat tinggi terutama dikalangan mahasiswa.22 Hasil

penelitian tersebut sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Radeef & Ghazi tingkat prevalensi stress di mahasiswa kedokteran masih sangat

tinggi sebesar 39,7%. Setengahnya mahasiswa mengalami depresi subclinic

(Ringan&Sedang) sebanyak 32,5%. Dari penelitian tersebut ia menyatakan bahwa

mahasiswa tahun pertama merupakan faktor penyebab terjadinya stress dan

kekambuhan gastritis bagi mahasiswa kedokteran tersebut. 23

c. Hubungan Tingkat Stress dengan Penyakit Gastritis

Distribusi responden berdasarkan tabel 5.4 dari 114 respondent angkatan 2017

Fakultas Kedokteran Unismuh dimana dari 9 orang yang tidak stress diantaranya

86 orang (75,4%) yang tidak gastritis (normal). Sedangkan dari 19 orang yang

stress diantaranya 28 orang (24,6%) yang terkena penyakit gastritis. Hasil

tersebut sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Radeef & Ghazi p=0,000

(<0,005) berarti terdapat hubungan antara tingkat stress dengan penyakit

gastritis. Penelitian tersebut membuktikan bahwa tingkat stress lebih tinggi

dibandingkan dengan mahasiswa biasa berkisar dari 25% hingga 75%. Hal ini

disebabkan stresor relatif lebih tinggi. Stresor tersebut disebabkan oleh beberapa

faktor,antara lain tuntutan untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar,

Page 57: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

41

jadwal pendidikan yang padat, dan bahan yang dipelajari sangat luas dan

aplikatif24

d. Proses Terjadinya Stress

Situasi stress mengaktivasi hipotalamus yang selanjutnya mengendalikan

dua system neuroendokrin, yaitu system simpatis dan system korteks adrenal.

System saraf simpatis berespons terhadap impuls saraf dari hipotalamus yaitu

dengan mengaktivasi berbagai organ dan otot polos yang berada di bawah

pengendaliannya, sebagai contohnya, ia meningkatkan kecepatan denyut

jantung dan mendilatasi pupil . System saraf simpatis juga memberi sinyal ke

medulla adrenal untuk melepaskan epinefrin dan norepinefrin ke aliran darah.

System korteks adrenal diaktivasi jika hipotalamus mensekresikan CRF, suatu

zat kimia yang bekerja pada kelenjar hipofisis selanjutnya mensekresikan

hormone ACTH, yang dibawa melalui aliran darah ke korteks adrenal. Dimana,

ia menstimulasi pelepasan sekelompok hormone, termasuk kortisol, yang

meregulasi kadar gula darah . ACTH juga memberi sinyal ke kelenjar endokrin

lain untuk melepaskan sekitar 30 hormon. Efek kombinasi berbagai hormone

stress yang dibawa melalui aliran darah ditambah aktivitas neural cabang

simpatik dari system saraf otonomik berperan dalam respons fight or flight .

VI.2. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan penelitian yang mungkin

dapat berpengaruh terhadap kualitas hasil penelitian. Adapun faktor-faktor

yang mempengaruhi dalam penelitian ini antara lain :

Page 58: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

42

1. Kemungkinan jumlah sampel yang digunakan hanya pada satu angkatan saja.

Hal ini disebabkan waktu, dan biaya sehingga tidak semua angkatan terpilih,

dan tidak memenuhi criteria peneliti.

2. Meskipun terdapat asumsi yang mendasari digunakan kuisioner sebagai teknik

pengumpulan data yaitu responden memberikan jawaban sesuai kondisi yang

sesungguhnya, namun kenyataan hal tersebut sulit untuk di kontrol.

Page 59: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

43

BAB VII

PENUTUP

VII.1. Kesimpulan

1. Prevalensi gangguan tingkat stress pada mahasiswa pre klinik semester 1

adalah 0,9%, 3,5%, 10,5%.

2. Jumlah kekambuhan penyakit gastritis pada mahasiswa pre klinik semester 1

adalah sebanyak 76,0% dan 10,1%.

3. Terdapat hubungan antara tingkat stress dengan penyakit gastritis pada

mahasiswa pre klinik semester 1 angkatan 2017 Fakultas kedokteran

Universitas Muhammadiyah Makassar dengan p = 0,000 % (p<0,005).

VII.2. Saran

1. Peneliti menyarankan agar responden lebih mengembangkan pengetahuan

mengenai manajemen stress, dikarenakan jadwal pendidikan yang padat dan

bahan yang dipelajari sangat luas dan aplikatif sehingga dapat menyebabkan

stress.

2. Semua mahasiswa menjaga kesehatannya untuk mencegah kekambuhan

gastritis dengan cara menjaga pola makan secara teratur, diet dan nutrisi

seimbang, istirahat cukup, olahraga dan relaksasi yang cukup.

3. Untuk peneliti selanjutnya, dapat melakukan penelitian sejenis dengan sampel

penelitian yang lebih besar lagi, dan dapat meneliti lebih jauh mengenai

hubungan tingkat stress dengan kekambuhan penyakit gastritis berdasarkan

klasifikasi umur dan prestasi akademik.

Page 60: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

44

DAFTAR PUSTAKA

1. Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, editor. Buku Ajar

Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6. Jakarta: InternaPublishing; 2014;1:539-48p

2. Goldbreg SJ, Smith CL & Connell AM, editor. Buku Emotion Releated

Gastritis.

3. World Health Organization, Presentase Jumlah Kejadian Gastritis. Tahun

2014

4. Muttaqin, A & Kumala S. (2011). Gangguan Gastrointestinal : Aplikasi

Asuhan Keperawatan Mediaki Bedah. Jakarta : Salemba Medika

5. Pin Tan Lee. 2010. Hubungan Tingkat Stress dengan Penyakit Gastritis pada

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara [Skripsi]. Medan

: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

6. Makalah Agama “Stress dan Gastritis” (Online).

http://mauliedhamoutz.blogspot.co.id/2013/11/makalah-stress-dan-gastritis-

lingkungan.html. 2013

7. Rasmun. Stres, Koping, dan Adaptasi Edisi Ke-1. Jakarta : Sagung Seto, 2004.

978-979-3288-06-x.

8. World Health Organization (WHO) Stress : Facing the Challenges, Building

Solution. European Journal. 2005

9. Clinic Community Health Centre. (2010). Stress management.

http://hydesmith.com/de-stress/files/stressMgt.pdf.

Page 61: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

45

10. Hawari, D. (2008). Manajemen Stres Cemas dan Depresi (Edisi II Cetakan 2).

Jakarta : FKUI.

11. Psycology Foundation Of Australia.2010. Depression Anxiety Stress

Scale.Februari 7,2017. Http://Www2.Psy.Unsw.Edu.Au/Group/Dass

12. Rafidah, K et all. (2009). Stress and academic performance emptrical

evidence from university students. Academy of Educational Leadership

Journal, Vol 13, No. 1

13. Mansjoer, A. (2010). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.

14. Misnadiarly (2009). Mengenal Penyakit Organ Cerna : Gastritis (Dyspepsia

atau Maag). Jakarta : Pustaka Populer OBDA.

15. NIH Publication. (2008). National Digestive Disease Information

Clearinghouse;Gastritis.http://digestive.niddk.nih.gov/ddiseases/pubs/gastritis/G

astritis.pdf. Diakses 11 Januari 2012.

16. Ehrlich, S.D. (2011). Gastritis. http://www.umm.edu/altmed/articles/gastritis-

14 Juni 2012

17. Sebayang, Erindha Nonita. Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Pencegahan

Gastritis pada Mahasiswa S1 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

Utara. 2011. Tersedia http://repository.usu.ac.id,

18. Suratun dan Lusianah. 2010. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem

Gastrointestinal. Jakarta: Trans Info Media

19. Suparyanto. Etiologi dan Penanganan Gastritis. 2012. http://dr-

suparyanto.ac.id.

Page 62: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

46

20. Pencegahan Gastritis (On Line) (http://penyakitmaag.com/pencegahan-

gastritis.html , Sitasi 9 April 2013)

21. Nurdin Mulyadi. Penyakit Maag Dalam Islam (Online).

https://mulyadinurdin.wordpress.com/2009/12/19/Penyakit-Maag-dalam-

islam/

22. Brauser D. Depressed Medical Student More Likely To Link Stigma With

Depression; 2010 Diunduh pada tanggal 7 Februari 2017

Http://www.Medscape.com/Viewarticle/728701

23. Shamsuddin K, Fadzil Gg. Depression, Anxiety and Stress with Possible

Source Of stressors Among Undergraduate Medical Students 2016; 12(1);18-

25.

24. Bahri, saiful. 2014. Tadabbur Surah Al-Insyrah: Satu kesulitan Dua Kemudahan.

Diakses tanggal 18 Februari 2017 pada situs

http://www.dakwatuna.com/2014/08/29/56425/tadabbur-surat-al-balad-negeri-

akhir-jalan-mendaki/#axzz4YxzWxbbk

Page 63: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

LAMPIRAN

LAMPIRAN 2 (TABEL SPSS)

FREQUENCIES VARIABLES=gastritis

/STATISTICS=STDDEV VARIANCE RANGE MEAN MEDIAN MODE

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Notes

Output Created 31-Jan-2018 14:45:24

Comments

Input Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 114

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated

as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with

valid data.

Syntax

Statistics

gastritis

N Valid 114

Missing 0

FREQUENCIES VARIABLES=gastritis

/STATISTICS=STDDEV VARIANCE

RANGE MEAN MEDIAN MODE

/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.000

Elapsed Time 00:00:00.006

[DataSet2]

Page 64: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

gastritis

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak gastritis 86 75.4 75.4 75.4

gastritis 28 24.6 24.6 100.0

Total 114 100.0 100.0

FREQUENCIES VARIABLES=tingkat.stres

/STATISTICS=STDDEV VARIANCE RANGE MEAN MEDIAN MODE

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

[DataSet2]

Statistics

tingkat.stres

Notes

Output Created 31-Jan-2018 14:45:37

Comments

Input Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 114

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated

as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with

valid data.

Syntax FREQUENCIES

VARIABLES=tingkat.stres

/STATISTICS=STDDEV VARIANCE

RANGE MEAN MEDIAN MODE

/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.000

Elapsed Time 00:00:00.004

Page 65: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

N Valid 114

Missing 0

tingkat.stres

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak stres 89 78.1 78.1 78.1

stres 25 21.9 21.9 100.0

Total 114 100.0 100.0

CROSSTABS

/TABLES=tingkat.stres BY gastritis

/FORMAT=AVALUE TABLES

/STATISTICS=CHISQ CORR RISK

/CELLS=COUNT ROW COLUMN TOTAL

/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

Notes

Output Created 31-Jan-2018 14:46:06

Comments

Input Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 114

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated

as missing.

Cases Used Statistics for each table are based on all

the cases with valid data in the specified

range(s) for all variables in each table.

Page 66: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

Syntax CROSSTABS

/TABLES=tingkat.stres BY gastritis

/FORMAT=AVALUE TABLES

/STATISTICS=CHISQ CORR RISK

/CELLS=COUNT ROW COLUMN

TOTAL

/COUNT ROUND CELL.

Resources Processor Time 00:00:00.000

Elapsed Time 00:00:00.007

Dimensions Requested 2

Cells Available 174762

[DataSet2]

Warnings

CORR statistics are available for numeric data only.

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

tingkat.stres * gastritis 114 100.0% 0 .0% 114 100.0%

Page 67: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

tingkat.stres * gastritis Crosstabulation

gastritis

Total tidak gastritis gastritis

tingkat.stres tidak stres Count 80 9 89

% within tingkat.stres 89.9% 10.1% 100.0%

% within gastritis 93.0% 32.1% 78.1%

% of Total 70.2% 7.9% 78.1%

stres Count 6 19 25

% within tingkat.stres 24.0% 76.0% 100.0%

% within gastritis 7.0% 67.9% 21.9%

% of Total 5.3% 16.7% 21.9%

Total Count 86 28 114

% within tingkat.stres 75.4% 24.6% 100.0%

% within gastritis 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 75.4% 24.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 45.728a 1 .000

Continuity Correctionb 42.242 1 .000

Likelihood Ratio 41.245 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

N of Valid Casesb 114

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,14.

b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measuresa

Value

N of Valid Cases 114

a. Correlation statistics are

available for numeric data only.

Page 68: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for tingkat.stres

(tidak stres / stres) 28.148 8.933 88.695

For cohort gastritis = tidak

gastritis 3.745 1.858 7.550

For cohort gastritis = gastritis .133 .069 .257

N of Valid Cases 114

Page 69: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 (KUESIONER)

Kuesioner DASS

Nama ( Initial ) :

NIM :

Jenis kelamin : Umur :

Angkatan :

PETUNJUK PENGISIAN : Kuesioner ini terdiri dari berbagai pernyataan yang

mungkin sesuai dengan pengalaman Saudara/teman2 dan adik-adik dalam

menghadapi situasi hidup sehari-hari. Terdapat empat pilihan jawaban yang

disediakan untuk setiap pernyataan yaitu:

0 : Tidak sesuai dengan saya sama sekali, atau tidak pernah.

1 : Sesuai dengan saya sampai tingkat tertentu, atau kadang-kadang.

2 : Sesuai dengan saya sampai batas yang dapat dipertimbangkan, atau lumayan

sering.

3 : Sangat sesuai dengan saya, atau sering sekali.

Selanjutnya, Saudara/saudari diminta untuk menjawab dengan cara memberi tanda

silang (X) pada salah satu kolom yang paling sesuai dengan pengalaman

Saudara/saudari . Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah, karena itu isilah

sesuai dengan keadaan diri saudara/saudari yang sesungguhnya.

No PERNYATAAN 0 1 2 3

1 Saya merasa bahwa diri saya menjadi marah karena hal-hal

sepele.

Page 70: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

2 Saya merasa bibir saya sering kering.

3 Saya sama sekali tidak dapat merasakan perasaan positif.

4

Saya mengalami kesulitan bernafas (misalnya: seringkali

terengah-engah atau tidak dapat bernafas padahal tidak

melakukan aktivitas fisik sebelumnya).

No PERNYATAAN 0 1 2 3

5 Saya sepertinya tidak kuat lagi untuk melakukan suatu

kegiatan.

6 Saya cenderung bereaksi berlebihan terhadap suatu situasi.

7 Saya merasa goyah (misalnya, kaki terasa mau ’copot’).

8 Saya merasa sulit untuk bersantai.

9

Saya menemukan diri saya berada dalam situasi yang

membuat saya merasa sangat cemas dan saya akan merasa

sangat lega jika semua ini berakhir.

10 Saya merasa tidak ada hal yang dapat diharapkan di masa

depan.

11 Saya menemukan diri saya mudah merasa kesal.

12 Saya merasa telah menghabiskan banyak energi untuk

merasa cemas.

13 Saya merasa sedih dan tertekan.

14

Saya menemukan diri saya menjadi tidak sabar ketika

mengalami penundaan (misalnya: kemacetan lalu lintas,

menunggu sesuatu).

15 Saya merasa lemas seperti mau pingsan.

16 Saya merasa saya kehilangan minat akan segala hal.

Page 71: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

17 Saya merasa bahwa saya tidak berharga sebagai seorang

manusia.

18 Saya merasa bahwa saya mudah tersinggung.

19

Saya berkeringat secara berlebihan (misalnya: tangan

berkeringat), padahal temperatur tidak panas atau tidak

melakukan aktivitas fisik sebelumnya.

20 Saya merasa takut tanpa alasan yang jelas.

No PERNYATAAN 0 1 2 3

21 Saya merasa bahwa hidup tidak bermanfaat.

22 Saya merasa sulit untuk beristirahat.

23 Saya mengalami kesulitan dalam menelan.

24 Saya tidak dapat merasakan kenikmatan dari berbagai hal

yang saya lakukan.

25

Saya menyadari kegiatan jantung, walaupun saya tidak

sehabis melakukan aktivitas fisik (misalnya: merasa detak

jantung meningkat atau melemah).

26 Saya merasa putus asa dan sedih.

27 Saya merasa bahwa saya sangat mudah marah.

28 Saya merasa saya hampir panik.

29 Saya merasa sulit untuk tenang setelah sesuatu membuat

saya kesal.

30 Saya takut bahwa saya akan ‘terhambat’ oleh tugas-tugas

sepele yang tidak biasa saya lakukan.

31 Saya tidak merasa antusias dalam hal apapun.

Page 72: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

32 Saya sulit untuk sabar dalam menghadapi gangguan terhadap

hal yang sedang saya lakukan.

33 Saya sedang merasa gelisah.

34 Saya merasa bahwa saya tidak berharga.

35 Saya tidak dapat memaklumi hal apapun yang menghalangi

saya untuk menyelesaikan hal yang sedang saya lakukan.

36 Saya merasa sangat ketakutan.

37 Saya melihat tidak ada harapan untuk masa depan.

38 Saya merasa bahwa hidup tidak berarti.

39 Saya menemukan diri saya mudah gelisah.

40 Saya merasa khawatir dengan situasi dimana saya mungkin

menjadi panik dan mempermalukan diri sendiri.

41 Saya merasa gemetar (misalnya: pada tangan).

42 Saya merasa sulit untuk meningkatkan inisiatif dalam

melakukan sesuatu.

Page 73: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

Data Gastritis

Terimakasih atas Partisipasi dari saudara/saudari

semoga kabaikan anda di balas Oleh Allah SWT

Aamiin.

No Gastritis Ya Tidak

1. Saya sering merasa nyeri ulu hati beberapa saat setelah

makan

2. Saya sering merasa mual

3. Saya muntah beberapa jam setelah makan

4. Saya merasa memiliki banyak ludah

5. Saya merasa ada cairan dari lambung ke mulut dan terasa pahit

6. Saya sering mengeluh kembung/ begah

7. Saya merasa tidak nafsu makan

8. Saya sering merasa berkeringat dingin

9. Saya sering bersendawa sebelum dan setelah makan

Page 74: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …

Persetujuan Setelah Penjelasan

(Informed Consent)

Kepada Yth Calon Responden Penelitian

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar

Dengan Hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Ulfa Sari Al-Bahmi

NIM : 10542-0582-14

Adalah mahasiswa semester 7 Fakultas Kedokteran Univerrsitas

Muhammadiyah Makassar yang sedang melakukan penelitian dengan judul “

“Hubungan tingkat stress dengan penyakit Gastritis pada mahasiswa pre-Klinik

semester 1 di Fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar”

Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi saudara/saudari sebagai

responden, kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya

digunakan untuk kepentingan penelitian. Jika saudara/saudari tidak bersedia menjadi

responden, maka tidak ada ancaman atau sanksi bagi saudara/saudari serta

memungkinkan untuk mengundurkan diri dari mengikuti penelitian ini.

Apabila saudara/saudari setuju, maka saya mohon kesediaannya

menandatangani persetujuan atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya telah

buat. Atas perhatian dan kesediaan saudara/saudari menjadi responden, saya

mengucapkan terima kasih.

Setelah mendengar dan memahami penjelasan penelitian, dengan ini saya

menyatakan

SETUJU/ TIDAK SETUJU

Untuk ikut sebagai responden penelitian.

Makassar, 2017

…………………………………..

NIM :

Page 75: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PENYAKIT GASTRITIS …