hubungan sifat fisik tanah terhadap produktivitas …

53
HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DI DAERAH TANGKAPAN AIR DANAU TOBA SKRIPSI OLEH : ADVEN BANGUN SIMANUNGKALIT 140301006 AGROTEKNOLOGI- ILMU TANAH PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2018 Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

1

HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS

BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DI DAERAH

TANGKAPAN AIR DANAU TOBA

SKRIPSI

OLEH :

ADVEN BANGUN SIMANUNGKALIT

140301006

AGROTEKNOLOGI- ILMU TANAH

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2018

Universitas Sumatera Utara

Page 2: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

2

HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS

BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DI DAERAH

TANGKAPAN AIR DANAU TOBA

SKRIPSI

OLEH :

ADVEN BANGUN SIMANUNGKALIT

140301006

AGROTEKNOLOGI- ILMU TANAH

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memperoleh Gelar Sarjana

di Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2018

Universitas Sumatera Utara

Page 3: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

3

Judul Penelitian : Hubungan Sifat Fisik Tanah terhadap Produktivitas

Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

di Daerah Tangkapan Air Danau Toba

Nama : Adven Bangun Simanungkalit

Nim : 140301006

Program Studi : Agroteknologi

Disetujui oleh :

Komisi pembimbing

(Ir.Razali, MP.) (Ir. Posma Marbun,MP.)

Ketua Anggota

Mengetahui,

(Dr. Ir. Sarifuddin, MS.)

Ketua Program Studi Agroteknologi

Tanggal Lulus :

Universitas Sumatera Utara

Page 4: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

i

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sifat fisik tanah

terhadap produktivitas bawang merah (Allium ascalonicum L.) di daerah

tangkapan air Danau Toba. Penelitian ini dilaksanakan di Sentra kawasan

penanaman bawang merah di daerah sekitaran Danau Toba yaitu Kecamatan

Muara, Kecamatan Bakti Raja, Kecamatan Silahisabungan, Kecamatan Merek,

Kecamatan Haranggaol, dan Pulau Samosir, dengan ketinggian tempat 911-1432

meter diatas permukaan laut. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survei

yang meliputi studi literatur, penyusunan kuisioner, survei lapangan dan

pengolahan data hasil survei lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat

fisik tanah dan produktivitas bawang merah memiliki korelasi dengan nilai R2 =

50.7. Tekstur tanah yang terbaik untuk budidaya bawang merah di DTA Danau

Toba adalah lempung berpasir.

Kata Kunci : Bawang Merah, Sifat Fisik, Daerah Tangkapan Air Danau Toba

Universitas Sumatera Utara

Page 5: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

ii

ABSTRACT

This research aims to to determine the correlation of physical properties

of soil on the productivity of shallots (Allium ascalonicum L.) in Watershed of

Lake Toba. his research was carried out in the center of the shallot planting area

in the area of Lake Toba, Muara District, Bakti Raja District, Silahisabungan

District, Merek District, Haranggaol District, and Samosir Island, which have at

altitude 911 – 1432 meters above sea level. This research used survey methods

which includes literature studies, preparation of the questionnaire, survey around

of Lake Toba and processing data from survey in Lake Toba area. The results

showed that the physical properties of soil and the productivity of shallots had a

correlation with the value of R2 = 50.7. The best soil texture for the cultivation of

shallots in Watershed of Lake Toba is sandy loam.

Keywords : Shallots, Physical properties of soil, Watershed of Lake Toba.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Dusun III Pahieme pada tanggal 12 Juni 1995 dari

Ayahanda Jakkon Simanungkalit dan Ibunda Nurlina br. Purba. Penulis

merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.

Penulis memulai pendidikan di SD Negeri 155701 Pahieme 2, lulus tahun

2008, pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 2 Sorkam Barat,

lulus tahun 2011, pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1, Sorkam

Barat lulus tahun 2014. Pada tahun 2014, penulis lulus di Fakultas Pertanian USU

melalui jalur SNMPTN. Penulis memilih Program Studi Agroteknologi, Fakultas

Pertanian dan pada semester VII memilih minat studi Ilmu Tanah.

Penulis mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Tasik Raja-Tasik

Estate, Labuhan Batu Selatan, Sumatera Utara pada bulan Juli- Agustus 2017.

Penulis mulai melakukan penelitian pada bulan Juni 2018.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

berkat dan rahmat Nya Penulis dapat menyelesaikan Usulan Penelitian ini.

Adapun judul dari Penelitian ini adalah “Hubungan Sifat Fisik Tanah

terhadap Produktivitas Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) di Daerah

Tangkapan Air Danau Toba.”

Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada

Ir.Razali, MP.,dan Ir. Posma Marbun,MP., selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan arahan dalam penyelesaian Penelitian ini. Ucapan terima kasih juga

ditujukan kepada seluruh staf pengajar, pegawai serta sahabat dan teman di

lingkungan Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas

Sumatera Utara yang telah berkontribusi demi kelancaran studi dan penyelesaian

Penelitian ini.

Penulis menyadari Penelitian ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu

Penulis mengharapkan kritik dan saran dari Pembaca yang bersifat membangun

demi kesempurnaan Penelitian ini. Akhir kata Penulis mengucapkan terimakasih,

semoga Penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Januari 2018

Penulis

Universitas Sumatera Utara

Page 8: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... i

RIWAYAT HIDUP ................................................................................................ iii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. iv

DAFTAR ISI ............................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ................................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... viii

PENDAHULUAN

Latar Belakang ............................................................................................... 1

Tujuan Penelitian ............................................................................................ 2

Kegunaan Penelitian ....................................................................................... 2

TINJAUAN PUSTAKA

Survei Tanah .................................................................................................. 3

Bawang Merah ............................................................................................... 4

Sifat Fisik Tanah ............................................................................................ 6

Daerah Tangkapan Air .................................................................................. 10

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................... 12

Bahan dan Alat ................................................................................................. 12

Metode Penelitian ............................................................................................. 12

Pelaksanaan Penelitian...................................................................................... 12

Tahap Persiapan ................................................................................... 12

Survei Lapangan ................................................................................... 13

Parameter .............................................................................................. 14

Pengolahan Data ................................................................................... 14

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil ........................................................................................................... 17

Pembahasan ............................................................................................... 23

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ............................................................................................... 26

Saran .......................................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 27

LAMPIRAN ............................................................................................................. 30

Universitas Sumatera Utara

Page 9: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

vi

DAFTAR TABEL

No. Judul Tabel Halaman

1. Model Pengujian Regresi Linear Berganda pada Tanaman Bawang

Merah di Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba ………………….22

Universitas Sumatera Utara

Page 10: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

vii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Lampiran Halaman

1. Pengamatan Tekstur Tanah Terhadap Produktivitas Bawang Merah....…29

2. Pengamatan Bahan Kasar Terhadap Produktivitas Bawang Merah ……30

3. Pengamatan Batuan Permukaan Terhadap Produktivitas Bawang

Merah…………………………………………………………………….31

4. Pengamatan Ketinggian Tempat Terhadap Produktivitas Bawang

Merah ……………………………………………………………………32

5. Pengamatan Kemiringan Lereng Terhadap Produktivitas Bawang

Merah ……………………………………………………………………33

6. Pengamatan Kedalaman Efektif Tanah Terhadap Produktivitas Bawang

Merah ………..…………………………………………………………..34

7. Deskripsi Bawang Merah ……………………………………..………....35

8. Uji Normalitas ……………………………………….………………..…36

9. Uji Heteroskedastisitas …………………....……………………………..36

10. Uji Multikolinearitas …………………………………………………….37

11. Uji Autokorelasi …………………………………………………………37

12. Nilai Koefisien Persamaan Regresi Linear Berganda…………..………..38

13. Sidik Ragam Regresi Linear Berganda…………………………………..38

14. Uji t-parsial Regresi Linear Sederhana ………..………………………..38

15. Kelas Bahan Kasar ...…..………………………………………………..39

16. Kelas Batuan Permukaan ……………………………………..………....39

17. Kelas Kemiringan lereng …………………………….………………….39

18. Kuisioner …………………………….………………..………………...40

Universitas Sumatera Utara

Page 11: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

viii

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Gambar Halaman

1. Grafik Hubungan Fraksi Pasir Dengan Produktivitas Bawang Merah…..17

2. Grafik Hubungan BahanKasar Dengan Produktivitas Bawang Merah… 18

3. Grafik Hubungan Batuan Permukaan Dengan Produktivitas Bawang

Merah……………………………………………………………….....…18

4. Grafik Hubungan Ketinggian Tempat Dengan Produktivitas

Bawang Merah………..………………………………………………… 19

5. Grafik Hubungan Kemiringan Lereng Dengan Produktivitas Bawang

Merah....…………………………………………………………….....…20

6. Grafik Hubungan Kedalaman Efektif Tanah Dengan

Produktivitas Bawang Merah……………………………………………20

7. Peta Lokasi Pengambilan Titik Sampel Tanah pada Tanaman

Bawang Merah di DTA Danau Toba……………………………….....…41

8. Foto-Foto Peneliti ……………………………………………………….42

Universitas Sumatera Utara

Page 12: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

ix

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas

sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif.

Komoditas sayuran ini termasuk berguna sebagai bumbu penyedap makanan yang

bernilai ekonomis tinggi serta mempunyai prospek pasar yang menarik.

Bawang merah disini dikenal dengan nama bawang merah Samosir. Salah

satu sentra produksi bawang merah Samosir adalah di daerah tangkapan air

(DTA) Danau Toba. Hal ini karena agroekologi didaerah tangkapan air danau

Toba (DTA) sangat bersahabat dan mendukung usaha tani bawang merah

Samosir. Kabupaten Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten

Simalungun, dan Kabupaten Tapanuli Utara merupakan wilayah produsen utama

bawang merah Samosir.

Masa keemasan bawang merah Samosir mulai memudar. Belakangan ini

dikarenakan faktor Hama dan Penyakit Tanaman (HPT) petani beralih ke tanaman

bawang merah introduksi. Adapun keunggulan dari bawang merah introduksi

adalah lebih tahan terhadap serangan Hama dan Penyakit Tanaman.

Pertumbuhan tanaman tidak hanya tergantung pada persediaan unsur hara

yang cukup, salah satu faktor penghambat adalah sifat fisik tanah. Tanaman

bawang merah memerlukan kondisi fisik tanah yang baik, disamping

membutuhkan unsur-unsur hara dan bahan organik untuk pertumbuhan dan

perkembangannya. Sifat fisik tanah yang baik membuat akar tanaman tumbuh

dengan bebas, sehingga tanaman mampu berproduksi tinggi. Pentingnya sifat fisik

Universitas Sumatera Utara

Page 13: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

2

tanah dalam menunjang pertumbuhan tanaman sering tidak disadari karena

produktivitas tanaman lebih dititikberatkan pada segi kesuburan kimianya.

Berdasarkan uraian di atas Penulis berkeinginan untuk melakukan

penelitian untuk mendapatkan informasi sifat fisik tanah yang berpengaruh

terhadap pertumbuhan dan produktivitas bawang merah di daerah tangkapan air

(DTA) Danau Toba.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sifat fisik tanah

terhadap produktivitas bawang merah (Allium ascalonicum L.) di beberapa

wilayah tangkapan air (DTA) Danau Toba.

Kegunaan Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana pada

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera

Utara, Medan.

2. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

3

TINJAUAN PUSTAKA

Survei Tanah

Survei tanah adalah usaha untuk mempelajari satuan tanah dalam

lingkungannya. Pelaksanaan survei tanah bertujuan (1) mempelajari sifat-sifat,

penyebaran, dan batas-batas satuan tanah secara alami, (2) mengklasifikasikan

tanah ke dalam satuan tanah tertentu berdasarkan sifat dan genesis tanahnya,

(3) menganalisis dan memetakan satuan tanah dengan mengelompokkan tanah-

tanah yang sama atau hampir sama sifat-sifatnya ke dalam satuan tanah tertentu

(Kabul, 2015).

Tujuan survei tanah dipandang dari dua segi yaitu pertama untuk

memberikan informasi tanah, bentuk wilayah, dan keadaan lain yang perlu

diperhatikan. Kedua untuk menyediakan informasi yang akan membantu

pengambilan keputusan tentang pengguanan lahan dan rencana pengembangan

wilayah yang disurvei, misalnya untuk penentuan areal pertanian, kehutanan, dan

detail pengelolaan budidaya (Hakim dkk, 1986).

Dalam survei tanah dikenal 3 macam metode survei yaitu metode grid

(menggunakan prinsip pendekatan sintetik), metode fisiografi dengan bantuan

interpretasi foto udara (menggunakan prinsip analitik), dan metode grid bebas

yang merupakan penerapan gabungan dari kedua metode survei. Biasanya dalam

metode grid bebas pemeta memilih lokasi titik pengamatan dalam

mengkonfirmasi secara sistematis menarik batas dan menentukan komposisi

satuan peta (Rayes, 2006).

Secara aktual dan potensial penggunaan hasil survei tanah dapat

digunakan oleh petani, penyuluh pertanian, peneliti, perencana pengembangan

Universitas Sumatera Utara

Page 15: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

4

wilayah, perencana ruang, perencana kehutanan, biro perencanaan, organisasi

pengembangan, dan para investor. Dalam bidang pertanian survei tanah berguna

untuk meneliti hubungan tanah dan tanaman, daya tahan tanaman terhadap

penyakit yang dihubungkan dengan tingkat kesuburan tanah, respon tanaman

terhadap pemupukan, dan berbagai pencobaan lapang yang sangat erat

hubungannya dengan kondisi tanah yang ditemui pada suatu wilayah. Oleh karena

itu informasi mengenai tanah yang didapat dari survei tanah akan sangat penting

untuk mengetahui kondisi tanah yang ada yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yang dilakukan (Kabul, 2015).

Bawang Merah

Bawang merah merupakan salah satu dari sekian banyak jenis bawang

yang ada di dunia. Bawang merah ( Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman

musiman yang berbentuk rumpun dan tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 15-

40 cm. Menurut Tjitrosoepomo (2010), bawang merah dapat diklasifikasikan

sebagai berikut: Kingdom : Plantae, Divisi : Spermatophyta , Subdivisi :

Angiospermae , Kelas : Monocotyledonae, Ordo : Liliales , Famili : Liliaceae,

Genus : Allium , Spesies : Allium ascalinicum L.

Morfologi fisik bawang merah bisa dibedakan menjadi beberapa bagian

yaitu akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. Bawang merah memiliki akar

serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada

kedalaman antara 15-20 cm di dalam tanah dengan diameter akar 2-5 mm

(Sumarni dan Hidayat, 2005).

Batang tanaman bawang merah merupakan batang semu yang berasal dari

modifikasi daun bawang merah. Daun bawang merah bertangkai relatif pendek,

dengan daun berbentuk bulat, berlubang, meruncing pada bagian ujung, dan

Universitas Sumatera Utara

Page 16: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

5

memiliki panjang 15 40 cm. daun bewarna hijau tua atau hijau muda. Setelah tua

daun menguning dengan kondisi daun agak rebah tidak setegak daun yang masih

muda dan akhirnya mengering dimulai dibagian ujung tanaman

(Loveless, 1998).

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman yang

memiliki adaptasi luas. Beberapa varietas yang berasal dari dataran rendah

maupun menengah mampu beradaptasi dengan baik di dataran tinggi

(Kusuma dkk, 2009).

Bawang merah dapat tumbuh hampir pada semua jenis tanah dan

menyukai jenis tanah lempung berpasir. Di Indonesia 70 % penanaman dilakukan

pada dataran rendah di bawah 450 meter. Bawang merah membutuhkan banyak

air tetapi kondisi yang basah menyebabkan penyakit busuk. Tanah yang cukup

lembab dan air tidak menggenang disukai oleh tanaman bawang merah

(Rismunandar, 1986).

Jenis tanah yang paling baik untuk budidaya bawang merah adalah tanah

lempung berpasir atau lempung berdebu. pH tanah yang paling sesuai untuk

bawang merah adalah 5,5 – 7,0. Tanah yang terlalu asam dengan pH dibawah 5,5

banyak mengandung aluminium (Al) yang dapat bersifat racun sehingga

menyebabkan tanaman menjadi kerdil. Sedangkan tanah yang terlalu basa dengan

pH lebih dari 7 banyak mengandung mangan (Mn) yang tidak dapat diserap oleh

tanaman, yang dapat mengakibatkan umbi yang dihasilkan lebih kecil dan

produksi tanaman rendah (Rahayu dan Berlian, 2007).

Universitas Sumatera Utara

Page 17: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

6

Sifat Fisik Tanah

Tekstur Tanah

Tekstur tanah adalah perbandingan relatif antara fraksi pasir, debu dan liat

yaitu partikel tanah diameter ≤ 2 mm. Tekstur tanah termasuk salah satu sifat

tanah yang paling sering ditetapkan. Hal ini disebabkan karena tekstur tanah

berhubungan erat dengan pergerakan air dan zat terlarut, udara, pergerakan panas,

berat volume tanah, luas permukaan spesifik, pemadatan tanah, dan lain-lain

(Agus dkk, 2005).

Tekstur tanah merupakan salah satu sifat tanah yang sangat menentukan

kemampuan tanah untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Tektur tanah akan

mempengaruhi kemampuan tanah menyimpan dan menghantarkan air,

menyimpan dan menyediakan hara tanaman. Tanah bertekstur pasir memiliki ciri

yakni kandungan pasir > 70 % dan porositas tanah yang rendah (<40).

(Islami dan Utomo, 1995).

Sifat fisik tanah terdiri dari struktur tanah, tekstur tanah, warna tanah,

bahan kasar tanah, batuan permukaan, ketinggian tempat, kemiringan lereng,

kedalaman efektif tanah, dan temperatur tanah yang merupakan bagian dari

kesuburan tanah. Kesuburan tanah adalah potensi tanah untuk menyediakan unsur

hara yang cukup dalam bentuk yang tersedia dan seimbang untuk menjamin

pertumbuhan tanaman yang maksimal (Yamani, 2010).

Bahan Kasar

Bahan kasar adalah merupakan modifier tekstur yang ditentukan oleh

jumlah persentasi kerikil, kerakal, atau batuan pada setiap lapisan tanah diameter

≥ 2 mm. Bahan kasar berpengaruh pada pertumbuhan tanaman karena

Universitas Sumatera Utara

Page 18: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

7

pengaruhnya terhadap permeabilitas tanah. Bahan kasar dibedakan menjadi:

sedikit (< 15%), sedang (15 - 35% ), banyak (35 - 60%), sangat banyak (> 60%)

(Djaenudin dkk, 2011).

Bahan kasar tanah memberikan pengaruh terhadap sifat fisik tanah.

Salah satunya adalah terhadap kemampuan tanah dalam menahan air. Adanya

peningkatan persentase bahan kasar tanah menyebabkan penurunan terhadap

kemampuan tanah menahan air. Tanah dengan tekstur tanah liat sampai pasir

dengan peningkatan persentase kenaikan bahan kasar tanah sebesar 10 %

menyebabkan penurunan kemampuan tanah dalam menahan air sebesar 2-3 digit

(in/in) (USDA, 1997).

Bahan kasar yang terdapat dalam tanah menyebabkan peningkatan

porositas, tetapi berpengaruh sangat kecil untuk kapasitas menahan air untuk

keadaan yang jenuh serta adanya bahan kasar pada tanah menyebabkan

peningkatan gerakan air tanah atau perkolasi air dalam tanah (Zhongjie dkk, 2008)

Batuan Permukaan

Batuan yang tersebar diatas permukaan tanah terdiri dari batuan besar

dan batuan kecil. Batuan besar berdiameter lebih besar dari 25 cm (berbentuk

bulat) atau bersumbu memanjang lebih dari 40 cm (berbentuk gepeng), sedangkan

batuan kecil adalah adalah bahan kasar atau batuan berdiameter 7,5 cm sampai 25

cm jika berbentuk bulat, atau sumbu panjangnya berukuran 15 cm sampai 40 cm

jika berbentuk gepeng. Batuan dibedakan menjadi: tanpa (0%) sedikit (< 0-3%),

sedang (3-15% ), banyak (15-90%), sangat banyak (> 90%) ( Arsyad, 2010).

Universitas Sumatera Utara

Page 19: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

8

Proses pembentukan tanah salah satunya dipengaruhi oleh kelerengan,

perbedaan kelerengan menyebabkan perbedaan karakteristik tanah. Posisi lereng

berpengaruh terhadap kedalaman solum tanah, kedalaman efektif akar, kepadatan

tanah, porositas tanah, persen perakaran dan persen batuan di dalam profil tanah.

Perbedaan posisi lereng tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap

nilai kerapata partikel. Perbedaan posisi lereng menyebabkan perubahan pada sifat

fisika tanah, semakin meningkatnya posisi lereng akan meningkatkan persen

batuan didalam profil tanah (Nugroho, 2016).

Batuan alam yang sering digunakan dalam pertanian adalah batuan fosfat.

Keberadaan batuan fosfat di Indonesia cukup banyak ditemukan. Batuan fosfat

umumnya terdapat di daerah pegunungan karang. Fosfat alam yang berasal dari

batuan beku umumnya digunakan sebagai bahan baku industri pupuk. Fosfat alam

yang berasal dari batuan endapan atau sedimen yang mempunyai reaktivitas tinggi

dapat digunakan secara langsung sebagai pupuk. Sifat fosfat alam yaitu tidak larut

dalam air, tetapi larut dalam kondisi asam. Kadar P2O5 dan kelarutannya

bervariasi, ukuran butiran halus sampai kasar, hara P tersedia lambat dan

mengandung hara Ca cukup tinggi (Balai Penelitian Tanah, 2012).

Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat merupakan tinggi rendahnya suatu lokasi (mdpl).

Ketinggian yang sesuai, mendukung pertumbuhan dan produktivitas bawang

merah. Daerah yang paling baik untuk budidaya bawang merah adalah daerah

beriklim kering yang cerah dengan suhu udara 25 -32°C. Daerah yang cukup

mendapat sinar matahari juga sangat diutamakan, dan lebih baik jika lama

penyinaran matahari lebih dari 12 jam (Sumarni dan Hidayat, 2005).

Universitas Sumatera Utara

Page 20: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

9

Ketinggian tempat sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan

produksi bawang merah. Semakin tinggi ketinggian tempat maka produksi akan

menurun. Ketinggian tempat yang terbaik untuk budidaya bawang merah di DTA

Danau Toba adalah ketinggian 900 – 1000 m dpl (Hutapea dkk, 2015).

Kemiringan Lereng

Kemiringan lereng merupakan bentuk bidang permukaan bumi.

Kemiringan lereng salah satu faktor yang perlu diperhatikan, sejak dari penyiapan

lahan pertanian, usaha penanamannya, pengambilan produk-produk serta

pengawetan lahan. Lahan yang mempunyai kemiringan dapat lebih mudah

terganggu atau rusak, lebih-lebih bila derajat kemiringannya besar. Tanah yang

mempunyai kemiringan >15% dengan curah hujan yang tinggi dapat

mengakibatkan longsor tanah. Lereng yang semakin curam dan semakin panjang

akan meningkatkan kecepatan aliran permukaan dan volume air permukaan

semakin besar, sehingga benda yang bisa diangkut akan lebih banyak. Salah satu

upaya untuk mengurangi tingkat bahaya erosi pada kemiringan lahan dengan cara

pembuatan teras (Andrian dkk, 2014).

Menurut Direktorat Jendral Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan(1986)

Kemiringan lereng pada skala petak untuk lahan pertanian memiliki gradien

kemiringan datar (0-8%), landai (>8-15%), agak curam (>15-25%) , curam(>25-

45), dan sangat curam(>45).

Tingkat kemiringan lahan dianggap sebagai salah satu faktor utama yang

mengatur jumlah limpasan dan erosi tanah. Erosi tanah dapat menyebabkan

hilangnya unsur hara dalam tanah yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan

perkembangan tanaman (Duley, 2010).

Universitas Sumatera Utara

Page 21: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

10

Kedalaman Efektif Tanah

Kedalaman efektif tanah adalah tebalnya lapisan tanah dari permukaan

sampai bahan induk atau sampai suatu lapisan dimana perakaran tanaman tidak

dapat atau tidak mungkin menembusnya. Kedalaman tanah ini dapat berpengaruh

pada pertumbuhan tanaman karena pengaruhnya terhadap volume media yang

menyuplai air dan unsur hara serta tempat penetrasi perakaran ( Winarso, 2005 ).

Pengamatan kedalaman efektif dilakukan dengan mengamati penyebaran

akar tanaman. Banyaknya perakaran, baik akar halus maupun akar kasar, serta

dalamnya akar-akar tersebut dapat menembus tanah perlu diamati dengan baik.

Kedalaman tanah dibedakan menjadi: sangat dangkal : < 20 cm, dangkal : 20 - 50

cm,sedang : 50 - 75 cm, dalam : > 75 cm (Ritung dkk, 2007).

Daerah Tangkapan Air (DTA)

Daerah Tangkapan Air (DTA) merupakan wilayah daratan yg terdiri atas

sumber daya alam (tanah, air, dan vegetasi) dan sumber daya manusia yang secara

topografik dibatasi oleh punggung-punggung gunung yang menampung dan

menyimpan air hujan untuk kemudian menyalurkannya ke laut melalui sungai

(Asdak, 2002).

Pulau Samosir merupakan pulau dalam pulau terluas di dunia memiliki

luas 630 Km2. Luas seluruh daratan yang ada dalam wilayah DTA adalah

4.311,58 Km2. Topografi DTA Danau Toba didominasi oleh perbukitan dan

pegunungan, dengan kelerengan lapangan terdiri dari datar dengan kemiringan (0

– 8 %), landai (8 – 15 %), agak curam (15 – 25 %), curam (25 – 45 %), sangat

curam sampai dengan terjal (> 45 %) (BLHSU, 2012).

Universitas Sumatera Utara

Page 22: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

11

Kondisi kelerengan lapangan pada DTA Danau Toba ini dapat

digambarkan sebagai berikut : a. Pada bagian utara Kawasan Danau Toba

merupakan bagian dari Tanah Karo ; b. Bagian Timur dan Tenggara merupakan

bagian dari Tanah Tobasa yang memiliki relief datar hingga bergunung; c. Bagian

Selatan merupakan dataran hingga wilayah berbukit ke arah batas DTA;

d. Di bagian Barat merupakan dataran dan perbukitan hingga bergunung, dengan

lereng terjal ke arah tepi danau, seperti di sekitar Tele, Silalahi dan Tongging; e.

Pulau Samosir memiliki dataran yang relatif luas disekeliling tepian Danau Toba

dengan kemiringan < 3% (LPITB, 2001).

Universitas Sumatera Utara

Page 23: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

12

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sentra kawasan penanaman bawang merah di

daerah sekitaran Danau Toba yaitu Kecamatan Muara, Kecamatan Bakti Raja,

Kecamatan Silahisabungan, Kecamatan Merek, Kecamatan Haranggaol, Pulau

Samosir dan Laboratorium Riset dan Teknologi Fakultas Pertanian Universitas

Sumatera Utara Medan dengan ketinggian tempat ± 25 meter di atas permukaan

laut pada bulan 09 Juni 2018 sampai dengan 24 Agustus 2018.

Bahan dan Alat Penelitian.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner, kantong

plastik, label, dan karet gelang.

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah GPS, Bor Tanah,

Klinometer, Pisau, Kamera dan alat tulis serta alat bantu lainnya yang mendukung

penelitian.

Metode Penelitian

Pengambilan contoh tanah dan tanaman menggunakan metode Random

Sampling pada 3 populasi yang dipilahkan berdasarkan tingkat produksi tanaman

yaitu produksi tinggi, produksi sedang dan produksi rendah. Setiap populasi

dilakukan pengamatan dan pengambilan 10 sampel tanah.

Pelaksanaan Penelitian

Tahap Persiapan

Sebelum pelaksanaan pekerjaan di lapangan, terlebih dahulu dilakukan

konsultasi dengan komisi pembimbing penyusunan usulan penelitian. Kegiatan

Universitas Sumatera Utara

Page 24: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

13

persiapan awal yang dilakukan berupa studi literarur, penyusunan kuisioner dan

pembuatan peta lokasi penelitian

Survei lapangan

Survei lapangan dilakukan dengan mengunjungi lokasi –lokasi area

penanaman bawang merah Samosir di DTA Danau Toba, kemudian diambil data

lokasi geografis dengan menggunakan GPS serta melakukan tanya jawab dengan

petani dengan menggunakan kuisioner.

Pengamatan dilakakuan di 30 lokasi, dimana 10 lokasi dilakukan pada

kategori produksi tinggi (>7,5 ton/ha), 10 lokasi pada kategori produksi sedang

(4,5-7,5 ton/ha), dan 10 lokasi pada kategori produksi rendah (<4,5 ton/ha).

Parameter

Adapun parameter yang diamati:

Tekstur Tanah yaitu dengan metode Hydrometer.

Bahan Kasar yaitu mengayak tanah dengan menggunakan saringan 10

mesh.

Batuan Permukaan yaitu diamati dengan melihat ada tidaknya batu- batu

kecil atau besar yang tersebar pada permukaan tanah di lokasi penelitian.

Ketinggian Tempat yaitu dengan menggunakan GPS.

Kemiringan Lereng yaitu dengan menggunakan Klinometer.

Kedalaman Efektif Tanah yaitu melakukan pengeboran sebatas mungkin

ketika tanah sudah mulai keras atau dengan kata lain sulit untuk di bor

lebih lanjut.

Universitas Sumatera Utara

Page 25: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

14

Pengolahan Data

Untuk melihat hubungan masing-masing parameter maka dilakukan

analisis regresi.

Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan analisis regresi perlu dilakukan uji asumsi klasik. Uji

asumsi klasik berguna untuk menguji apakah model regresi yang digunakan dalam

penelitian layak diuji atau tidak. Kelayakan model regresi dapat terlihat dari data

yang dihasilkan terdistribusi normal, serta tidak terdapat gejala

heteroskedastisitas, multikolinearitas dan autokorelasi dalam model regresi yang

digunakan. Jika keseluruhan syarat tersebut terpenuhi berarti model regresi telah

layak digunakan.

Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel tidak bebas dan variabel bebas memiliki data yang terdistribusi normal

atau tidak. Dalam pembahasan ini akan digunakan uji one sample Kolmogorov –

Sminov dengan menggunakan taraf signifikan 0,05. Data dinyatakan berdistribusi

normal jika signifikan dan nilai uji one sample Kolmogorov – Sminov > 5% .

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui adanya

ketidaksamaan satu pengamatan ke pengamatan yang lain pada model regresi.

Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala

heteroskedastisitas atau biasa disebut homoskedastisitas. Metode pengujian yang

digunakan adalah uji Glejser. Uji glejser dilakukan dalam meregresikan nilai

absolut residual terhadap variabel independen lainnya. Jika nilai signifikansi

Universitas Sumatera Utara

Page 26: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

15

antara variabel independen dengan nilai mutlak residual lebih dari 0,05 maka

tidak terjadi gejala heterokedastisitas.

Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang

harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Uji

Multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai variasi faktor inflasi (VIF) dan

nilai toleransi pada model regresi. Model regresi yang baik ialah tidak terjadi

multikolinearitas yang dibuktikan dengan nilai VIF < 10 dan nilai toleransi > 0,1.

Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan

pengamatan lain dalam model regresi. Pada penelitian ini, uji autokorelasi yang

digunakan adalah uji runs test. Model regresi dikatakan bebas dari gejala

autokorelasi apabila Signifikansi dua arah > 0,05. Selain uji runs test, untuk

mengetahui ada tidaknya autokorelasi dapat juga dilakukan dengan Durbin-

Watson (d) yaitu dengan membandingkan nilai tabel durbin Watson. Prasyarat

yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi.

Metode uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika dU <d < 4-dU maka H0 terima, artinya tidak terjadi autokorelasi.

Jika d < dL atau d > 4-dL maka H0 tolak, artinya terjadi autokorelasi.

Jika, dL < d < dU atau 4-dU < d < 4-dL, maka tidak dapat disimpulkan

(Priyatno, 2013).

Universitas Sumatera Utara

Page 27: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

16

Dari analisis statistik dilihat bahwa data terdistribusi normal. Model

regresi layak digunakan (Lampiran 8-11).

Universitas Sumatera Utara

Page 28: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

17

`HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Tekstur Tanah

Tekstur tanah pada masing-masing lokasi penelitian bawang merah di

Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba adalah Lempung Berpasir

(Lampiran 1). Grafik hubungan fraksi pasir dengan produktivitas bawang merah

dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Grafik Hubungan Fraksi Pasir Dengan Produktivitas Bawang Merah

Berdasarkan Gambar 1 dapat dilihat bahwa grafik hubungan fraksi pasir

dengan produktivitas bawang merah kategori rendah, sedang dan tinggi memiliki

pola grafik yang jelas. Semakin meningkat % fraksi pasir produktivitas juga

meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa fraksi pasir memiliki hubungan dengan

produktivitas bawang merah.

Bahan Kasar

Persentase bahan kasar pada masing-masing lokasi penelitian bawang

merah di Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba adalah kategori banyak

(Lampiran 2). Grafik hubungan bahan kasar dengan produktivitas bawang merah

dapat dilihat pada Gambar 2.

Universitas Sumatera Utara

Page 29: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

18

Gambar 2. Grafik Hubungan Bahan Kasar Dengan Produktivitas Bawang Merah

Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat bahwa grafik hubungan bahan kasar

dengan produktivitas bawang merah kategori rendah, sedang dan tinggi tidak

memiliki pola grafik yang jelas. Hal ini menunjukkan bahwa bahan kasar tidak

memiliki hubungan dengan produktivitas bawang merah.

Batuan Permukaan

Persentase batuan permukaan pada masing-masing lokasi penelitian

bawang merah di Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba adalah kategori

sedang (Lampiran 3). Grafik hubungan batuan permukaan dengan produktivitas

bawang merah dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Grafik Hubungan Batuan Permukaan Dengan Produktivitas Bawang

Merah

Universitas Sumatera Utara

Page 30: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

19

Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat bahwa grafik hubungan batuan

permukaan dengan produktivitas bawang merah kategori rendah, sedang dan

tinggi tidak memiliki pola grafik yang jelas. Hal ini menunjukkan bahwa batuan

permukaan tidak memiliki hubungan dengan produktivitas bawang merah.

Ketinggian Tempat

Data Ketinggian Tempat pada masing-masing lokasi penelitian bawang

merah di Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba adalah 911-1432 mdpl

(Lampiran 4). Grafik hubungan ketinggian tempat dengan produktivitas bawang

merah dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Grafik Hubungan Ketinggian Tempat Dengan Produksi Bawang Merah

Berdasarkan Gambar 4 dapat dilihat bahwa grafik hubungan ketinggian

tempat dengan produktivitas bawang merah kategori rendah, sedang dan tinggi

tidak memiliki pola grafik yang jelas. Hal ini menunjukkan bahwa ketinggian

tempat tidak memiliki hubungan dengan produktivitas bawang merah.

Kemiringan Lereng

Persentase kemiringan lereng pada masing-masing lokasi penelitian

bawang merah di Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba adalah kategori datar

Universitas Sumatera Utara

Page 31: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

20

dan landai (Lampiran 5). Grafik hubungan kemiringan lereng dengan

produktivitas bawang merah dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Grafik Hubungan Kemiringan Lereng Dengan Produktivitas Bawang

Merah

Berdasarkan Gambar 5 dapat dilihat grafik hubungan kemiringan lereng

dengan produktivitas bawang merah kategori rendah, sedang dan tinggi tidak

memiliki pola grafik yang jelas. Hal ini menunjukkan bahwa kemiringan lereng

tidak memiliki hubungan dengan produktivitas bawang merah.

Kedalaman Efektif Tanah

Data kedalaman efektif tanah pada masing-masing lokasi penelitian

bawang merah di Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba adalah kategori

sedang dan dalam ( Lampiran 6). Grafik hubungan kedalaman efektif tanah

dengan produktivitas bawang merah dapat dilihat pada Gambar 6.

Universitas Sumatera Utara

Page 32: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

21

Gambar 6. Grafik Hubungan Kedalaman Efektif Tanah Dengan Produktivitas

Bawang Merah

Berdasarkan Gambar 6 dapat dilihat dilihat grafik hubungan kedalaman

efektif tanah dengan produktivitas bawang merah kategori rendah, sedang dan

tinggi tidak memiliki pola grafik yang jelas. Hal ini menunjukkan bahwa

kedalaman efektif tanah tidak memiliki hubungan dengan produktivitas bawang

merah.

Analisis Regresi Linear Berganda

Berdasarkan Lampiran 12 dilihat bahwa nilai R Square sebesar 0.507. Hal

ini mengandung arti bahwa variabel-variabel independen secara simultan dapat

menerangkan produktivitas bawang sebesar 50.7% dan sisanya sekitar 49,3%

dipengaruhi oleh variabel lain.

Berdasarkan Lampiran 13 dilihat bahwa tingkat signifikansi adalah 0,007

dengan F hitung sebesar 3,938. Artinya dapat disimpulkan bahwa ada variable

bebas secara bersama-sama (simultan) fraksi pasir, bahan kasar, batuan

permukaan, kemiringan lereng, ketinggian tempat dan kedalaman efektif tanah

berpengaruh nyata terhadap produktivitas bawang merah.

Berdasarkan Lampiran 14 dilihat bahwa variabel fraksi pasir berpengaruh

nyata terhadap produktivitas bawang merah di Daerah Tangkapan Air (DTA)

Universitas Sumatera Utara

Page 33: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

22

Danau Toba. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi fraksi pasir <0,05 yaitu

0.010.

Tabel 1. Model Pengujian Regresi Linear Berganda pada Tanaman Bawang

Merah di Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba

Variabel Koefisien Regresi

(konstanta) -119.086

Pasir (%) 1.964*

Bahan Kasar (%) -.218

Batuan Permukaan (%) -1.019

Ketinggian Tempat (mdpl) 0.003*

Kemiringan Lereng (%) 0.095*

Kedalaman Efektif Tanah (cm) 0.006*

Keterangan: * variable bebas berpengaruh positif terhadap produktivitas

Berdasarkan Tabel 1 dapat dibentuk persamaan regresi yang dihasilkan

oleh semua variabel yang telah bebas multikolinearitas dalam memprediksi

produktivitas bawang merah yakni sebagai berikut:

Y= -119.086 + 1.964 fraksi pasir – 218 bahan kasar - 1.019 batuan permukaan +

0.003 ketinggian tempat + 0.095 kemiringan lereng + 0.006 kedalaman

efektif tanah

Persamaan regresi linear berganda daengan variabel dependen (Y)

produktivitas dan variabel independen (X) sebanyak 6 variabel. Persamaan ini

untuk memperkirakan besar pengaruh variabel independen terhadap perubahan

satuan nilai variabel dependen jika masing-masing variabel independen dinaikkan

1 satuan sedangkan variabel independen lainnya dianggap tetap.

Model persamaan diatas dapat diartikan bahwa penambahan satu nilai

fraksi pasir akan meningkatkan nilai produktivitas bawang merah sebesar 1.964

satuan, penambahan satu satuan nilai ketinggian tempat akan meningkatkan nilai

produktivitas bawang merah sebesar 0.003 satuan, penambahan satu satuan nilai

kemiringan lereng akan meningkatkan nilai produktivitas bawang merah sebesar

Universitas Sumatera Utara

Page 34: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

23

0.095 satuan, penambahan satu satuan nilai kedalaman efektif tanah akan

meningkatkan nilai produktivitas bawang merah sebesar 0.006.

Berdasarkan model persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat

4 variabel yang berpengaruh positif terhadap peningkatan produktivitas bawang

merah di Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba yakni fraksi pasir,

ketinggian tempat, kemiringan lereng, kedalaman efektif tanah.

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian (Lampiran 12) hasil koefisien determinasi

sifat fisik tanah berpengaruh sebesar 50.7%. Hal ini menunjukkan bahwa fraksi

pasir, bahan kasar , batuan permukaan, ketinggian tempat, kemiringan lereng, dan

kedalaman efektif tanah secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

produktivitas bawang merah di Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba. Hal

ini disebabkan oleh sifat fisik tanah di Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba

bagus untuk pertumbuhan bawang merah. Berdasarkan analisis tanah diperoleh

hasil bahwa tanah di DTA Danau Toba memiliki sifat fisik tanah yang baik, tetapi

memiliki sifat kimia yang jelek karena unsur hara mudah tercuci. Sifat fisik tanah

merupakan bagian dari kesuburan tanah untuk menentukan kemampuan tanah

dalam menunjang pertumbuhan tanaman. Hal ini didukung oleh literatur Yamani

(2010) yang menyatakan bahwa sifat fisik tanah mempengaruhi produktivitas

tanaman bawang merah. Sifat fisik tanah merupakan bagian dalam kesuburan

tanah dalam menentukan kemampuan tanah.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa bahan kasar, batuan

permukaan, ketinggian tempat, kemiringan lereng, dan kedalaman efektif tanah

tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas bawang merah di Daerah

Universitas Sumatera Utara

Page 35: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

24

Tangkapan Air (DTA) Danau Toba. Hal ini menunjukkan bahwa faktor tersebut

tidak menjadi penghambat untuk tanaman bawang merah di Daerah Tangkapan

Air (DTA) Danau Toba. Hal ini dikarenakan tanaman bawang merah merupakan

tanaman yang mudah beradaptasi. Hal ini didukung oleh literatur Kusuma dkk,

(2009) yang menyatakan bahwa bawang merah (Allium ascalonicum L.)

merupakan tanaman yang memiliki adaptasi luas. Beberapa varietas yang berasal

dari dataran rendah maupun menengah mampu beradaptasi dengan baik di dataran

tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian (Lampiran 14) diperoleh bahwa hanya fraksi

pasir berpengaruh signifikan terhadap produktivitas bawang merah di Daerah

Tangkapan Air (DTA) Danau Toba. Hal ini membuktikan bahwa fraksi pasir

berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bawang merah di Daerah

Tangkapan Air (DTA) Danau Toba. Tanah yang dominan pasir bagus untuk

perkembangan umbi dan juga pelolosan air sehingga umbi tidak membusuk.

Sebaliknya tanah yang dominan liat akan menghambat pertumbuhan umbi.

Disamping untuk pertumbuhan umbi tanah berpasir berguna untuk memudahkan

pemanenan bawang merah. Hal ini didukung oleh literatur Rismunandar (1986)

yang menyatakan bahwa bawang merah dapat tumbuh hampir pada semua jenis

tanah dan menyukai jenis tanah lempung berpasir. Bawang merah membutuhkan

banyak air tetapi kondisi yang basah menyebabkan penyakit busuk. Tanah yang

cukup lembab dan air tidak menggenang disukai oleh tanaman bawang merah.

Universitas Sumatera Utara

Page 36: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

25

`KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Tekstur tanah berpengaruh terhadap produktivitas bawang merah

(Allium ascalonicum L.) di daerah tangkapan air (DTA) Danau Toba. Tekstur

tanah paling baik adalah lempung berpasir yakni kandungan fraksi pasir sekitar

69-76%. Lebih atau kurang dari 69-76% dapat menurunkan produksi bawang

merah (Allium ascalonicum L.).

Saran

1. Tidak disarankan menanam bawang merah (Allium ascalonicum L.) pada

lahan selain tekstur lempung berpasir.

2. kandungan fraksi pasir untuk bawang merah (Allium ascalonicum L.)

sekitar 69-76%.

Universitas Sumatera Utara

Page 37: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

26

DAFTAR PUSTAKA

Agus, F.,Yusrial., Sutono. 2005. Penetapan Tekstur Tanah. Balai Penelitian

Tanah dan World Agroforestry Centre (ICRAF). Bogor. Indonesia.

Andrian., Supriadi., Marpaung Purba. 2014. Pengaruh Ketinggian Tempat dan

Kemiringan Lereng terhadap Produksi Karet (Hevea brasiliensis Muell.

Arg.) di Perkebunan Hapesong PTPNIII Tapanuli Selatan.

FP.USU.Medan.

Arsyad, S. 2010. Konvervasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor.

Asdak, C. 2002. Hidrologi Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. UGM Press.

Yogyakarta.

Balai Penelitian Tanah. 2012. Fosfat Alam Sumber Pupuk P yang Murah. Warta

Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. 3 hlm.

Badan Lingkungan Hidup Sumatera Utara(BLHSU). 2012. Daya Tampung

Pencemaran Danau Toba. Medan.

Direktorat Jendral Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan. 1986. Pedoman Penyusunan

Pola Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah. Departemen Kehutanan.

Jakarta.

Duley, L.F.B. 2010. The Effect Of The Degree Of Slope On Run-Off And Soil

Erosion. Department of Agronomy. Kansas Agricultural Experiment

Station

Djaenudin, D., Marwan, H., Subagjo, H., dan A. Hidayat. 2011. Petunjuk Teknis

Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Pertanian. Balai Besar Litbang

Sumberdaya Lahan Pertanian. Badan Litbang Pertanian. Bogor. 36p.

'

Hakim, N., Yusuf, N., A.M Lubis., Sutopo, G., M. Amin., Go Ban Hong,

H.H Bailey. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung.

Lampung.

Hutapea, R..F., Nasution, Z., Razali. 2015. Lokasi Penanaman Bawang Merah

Lokal Samosir Berdasarkan Ketinggian Tempat di Daerah Tangkapan Air

Danau Toba. Jurnal Agroekoteknologi . E-ISSN No. 2337- 6597 Vol.4.

No.1. Desember 2015. (561) :1713 – 1720 1713.

Islami, T dan W.H. Utomo. 1995. Hubungan Tanah, Air dan Tanaman. IKIP

Semarang Press. Semarang. 297 hlm.

Kabul, A. 2015. Survei Tanah; Evaluasi dan Perencanaan Penggunaan Lahan.

Edisi 2. GRAHA ILMU. Bandar Lampung.

Universitas Sumatera Utara

Page 38: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

27

Kusmana, R. S. Basuki dan H. Kurniawan. 2009. Uji adaptasi lima varietas

bawang merah asal dataran tinggi dan medium pada ekosistem dataran

rendah Brebes. J. Hort. 19(3):281-286.

Lembaga Penelitian Institut Teknologi Bandung (LPITB). 2001. Kajian Teknis

Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kawasan Danau Toba (KTPSDA & PLHDT).

Loveless, R.A. 1998. Prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropika.

Geramedia. Jakarta. 86 hal.

Nugroho,Y. 2016. Effect Of Slope Position To Soil Physical Properties. Jurnal

Hutan Tropis Volume 4 No. 3. ISSN 2337-7771. E-ISSN 2337-7992.

November 2016.

Priyatno, D. 2013. Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS.

Gava Media. Yogyakarta.

Rahayu dan Berlian. 2007. Bawang Merah. Cetakan XIV. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Rayes, L.M. 2006. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. ANDI press.

Malang

Rismunandar. 1986. Membudidayakan Lima Jenis Bawang. Sinar Baru. Bandung.

Ritung, S., Wahyunto, Agus F., Hidayat H. 2007. Panduan Evaluasi Kesesuaian

Lahan dengan Contoh Peta Arahan Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh

Barat. Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre (ICRAF).

Bogor. Indonesia

Sumarni, N., dan A. Hidayat. 2005. Budidaya Bawang Merah. Balai Penelitian

Tanaman Sayuran. Bandung.

Tjitrosoepomo, G. 2010. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. UGM Press.

Yogyakarta.

United States Department of Agriculture (USDA). 1997. National Engineering

Handbook: Irrigation Guide. Page 2-2.

Winarso, S. 2005. Kesuburan Tanah:Dasar Kesehatan dan Kualitas Tanah. Gava

Media. Jogjakarta. 269 hal.

Yamani, A. 2010. Kajian Tingkat Kesuburan Tanah Pada Hutan Lindung Gunung

Sebatung Di Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan. Fakultas

Kehutanan Unlam. Jurnal Hutan Tropis. Banjarbaru.

Universitas Sumatera Utara

Page 39: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

28

Zhongjie, S., W. Yanhui, Y. Pengtao, X. Lihong, X. Wei, dan G. Hao. 2008.

Effect of rock fragments on the percolation and evaporation of forest soil

in Liupan Mountains China. Acta Ecologica Sinica. 28(12):6090–6098.

Universitas Sumatera Utara

Page 40: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

29

Lampiran 1. Pengamatan Tekstur Tanah Terhadap Produktivitas Bawang

Merah

Sampel Kecamatan Lintang Bujur

Fraksi Tanah

Tekstur Produktivitas

(ton/ha) % Debu %Liat % Pasir

1 Silahisabungan 445606 309865 16 10 74 Lempung

Berpasir 1.6

2 Sianjur

Mulamula 489301 269583 17 12 71

Lempung

Berpasir 1.7

3 Pangururan 465708 297356 20 11 69 Lempung

Berpasir 2

4 Bakti Raja 483905 258409 19 10 71 Lempung

Berpasir 2.7

5 Palipi 479982 273552 18 10 72 Lempung

Berpasir 2.7

6 Simanindo 462179 281620 21 10 69 Lempung

Berpasir 2.8

7 Sianjur

Mulamula 458114 288856 20 10 70

Lempung

Berpasir 3.3

8 Simanindo 472716 303292 17 14 69 Lempung

Berpasir 3.8

9 Silahisabungan 446500 309542 20 10 70 Lempung Berpasir

3.8

10 Sianjur

Mulamula 457896 289048 16 12 72

Lempung

Berpasir 4.2

11 Simanindo 472451 303415 18 10 72 Lempung

Berpasir 4.7

12 Simanindo 472391 303408 14 16 70 Lempung

Berpasir 5

13 Sianjur Mulamula

485327 288701 17 12 71 Lempung Berpasir

5

14 Silahisabungan 446268 309752 18 10 72 Lempung

Berpasir 5

15 Bakti Raja 480199 256890 17 13 70 Lempung

Berpasir 5

16 Merek 446656 323121 21 10 69 Lempung

Berpasir 5

17 Nainggolan 472544 303447 19 10 71 Lempung Berpasir

6.3

18 Sianjur

Mulamula 461042 284589 15 12 73

Lempung

Berpasir 6.9

19 Haranggaol

Horison 463157 319018 16 10 74

Lempung

Berpasir 7.5

20 Merek 447207 323445 21 10 69 Lempung

Berpasir 7.5

21 Silahisabungan 445596 310078 15 10 75 Lempung Berpasir

8

22 Palipi 479967 273752 21 10 69 Lempung

Berpasir 8.1

23 Silahisabungan 447331 313153 15 10 75 Lempung

Berpasir 9.4

24 Onan Runggu 491555 269171 19 10 71 Lempung

Berpasir 10

25 Silahisabungan 447172 313461 13 11 76 Lempung

Berpasir 10

26 Muara 490685 258047 15 11 74 Lempung

Berpasir 10

27 Haranggaol

Horison 465369 317173 11 13 76

Lempung

Berpasir 12.5

28 Pangururan 466879 290968 16 11 73 Lempung

Berpasir 15

29 Silahisabungan 446021 309805 15 11 75 Lempung

Berpasir 16.3

30 Simanindo 460822 284941 13 13 74 Lempung

Berpasir 16.7

Universitas Sumatera Utara

Page 41: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

30

Lampiran 2. Pengamatan Bahan Kasar Terhadap Produktivitas Bawang

Merah

Sampel Kecamatan Lintang Bujur Nilai

(%) Kriteria

Produktivitas

(ton/ha)

1 Silahisabungan 445606 309865 57 b 1.6

2 Sianjur

Mulamula 489301 269583 58 b 1.7

3 Pangururan 465708 297356 56 b 2

4 Bakti Raja 483905 258409 60 b 2.7

5 Palipi 479982 273552 59 b 2.7

6 Simanindo 462179 281620 57 b 2.8

7 Sianjur

Mulamula 458114 288856 55 b 3.3

8 Simanindo 472716 303292 58 b 3.8

9 Silahisabungan 446500 309542 54 b 3.8

10 Sianjur

Mulamula 457896 289048 52 b 4.2

11 Simanindo 472451 303415 56 b 4.7

12 Simanindo 472391 303408 54 b 5

13 Sianjur

Mulamula 485327 288701 47 b 5

14 Silahisabungan 446268 309752 49 b 5

15 Bakti Raja 480199 256890 50 b 5

16 Merek 446656 323121 48 b 5

17 Nainggolan 472544 303447 47 b 6.3

18 Sianjur

Mulamula 461042 284589 57 b 6.9

19 Haranggaol

Horison 463157 319018 55 b 7.5

20 Merek 447207 323445 58 b 7.5

21 Silahisabungan 445596 310078 52 b 8

22 Palipi 479967 273752 56 b 8.1

23 Silahisabungan 447331 313153 57 b 9.4

24 Onan Runggu 491555 269171 47 b 10

25 Silahisabungan 447172 313461 56 b 10

26 Muara 490685 258047 55 b 10

27 Haranggaol

Horison 465369 317173 58 b 12.5

28 Pangururan 466879 290968 57 b 15

29 Silahisabungan 446021 309805 48 b 16.3

30 Simanindo 460822 284941 51 b 16.7 Keterangan: s(sedikit); sd(sedang); b(banyak); sb(sangat banyak)

Universitas Sumatera Utara

Page 42: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

31

Lampiran 3. Pengamatan Batuan Permukaan Terhadap Produktivitas

Bawang Merah

Sampel Kecamatan Lintang Bujur Nilai

(%) Kriteria

Produktivitas

(ton/ha)

1 Silahisabungan 445606 309865 12 sd 1.6

2 Sianjur Mulamula 489301 269583 8 sd 1.7

3 Pangururan 465708 297356 6 sd 2

4 Bakti Raja 483905 258409 8 sd 2.7

5 Palipi 479982 273552 8 sd 2.7

6 Simanindo 462179 281620 6 sd 2.8

7 Sianjur Mulamula 458114 288856 7 sd 3.3

8 Simanindo 472716 303292 6 sd 3.8

9 Silahisabungan 446500 309542 7 sd 3.8

10 Sianjur Mulamula 457896 289048 9 sd 4.2

11 Simanindo 472451 303415 7 sd 4.7

12 Simanindo 472391 303408 7 sd 5

13 Sianjur Mulamula 485327 288701 8 sd 5

14 Silahisabungan 446268 309752 9 sd 5

15 Bakti Raja 480199 256890 7 sd 5

16 Merek 446656 323121 6 sd 5

17 Nainggolan 472544 303447 10 sd 6.3

18 Sianjur Mulamula 461042 284589 10 sd 6.9

19 Haranggaol

Horison 463157 319018 11 sd 7.5

20 Merek 447207 323445 6 sd 7.5

21 Silahisabungan 445596 310078 12 sd 8

22 Palipi 479967 273752 6 sd 8.1

23 Silahisabungan 447331 313153 12 sd 9.4

24 Onan Runggu 491555 269171 7 sd 10

25 Silahisabungan 447172 313461 12 sd 10

26 Muara 490685 258047 10 sd 10

27 Haranggaol

Horison 465369 317173 12 sd 12.5

28 Pangururan 466879 290968 11 sd 15

29 Silahisabungan 446021 309805 11 sd 16.3

30 Simanindo 460822 284941 8 sd 16.7

Keterangan: t(tanpa); s(sedikit); sd(sedang); b(banyak); sb(sangat banyak)

Universitas Sumatera Utara

Page 43: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

32

Lampiran 4. Pengamatan Ketinggian Tempat Terhadap Produktivitas

Bawang Merah

Sampel Kecamatan Lintang Bujur Ketinggian

Tempat (mdpl)

Produktivitas

(ton/ha)

1 Silahisabungan 445606 309865 1115 1.6

2 Sianjur

Mulamula 489301 269583 1012 1.7

3 Pangururan 465708 297356 932 2

4 Bakti Raja 483905 258409 917 2.7

5 Palipi 479982 273552 941 2.7

6 Simanindo 462179 281620 911 2.8

7 Sianjur

Mulamula 458114 288856 1028 3.3

8 Simanindo 472716 303292 911 3.8

9 Silahisabungan 446500 309542 999 3.8

10 Sianjur

Mulamula 457896 289048 1059 4.2

11 Simanindo 472451 303415 917 4.7

12 Simanindo 472391 303408 925 5

13 Sianjur

Mulamula 485327 288701 1017 5

14 Silahisabungan 446268 309752 1025 5

15 Bakti Raja 480199 256890 930 5

16 Merek 446656 323121 1426 5

17 Nainggolan 472544 303447 930 6.3

18 Sianjur

Mulamula 461042 284589 1017 6.9

19 Haranggaol

Horison 463157 319018 1053 7.5

20 Merek 447207 323445 1432 7.5

21 Silahisabungan 445596 310078 1103 8

22 Palipi 479967 273752 975 8.1

23 Silahisabungan 447331 313153 929 9.4

24 Onan Runggu 491555 269171 916 10

25 Silahisabungan 447172 313461 939 10

26 Muara 490685 258047 959 10

27 Haranggaol

Horison 465369 317173 944 12.5

28 Pangururan 466879 290968 1009 15

29 Silahisabungan 446021 309805 1051 16.3

30 Simanindo 460822 284941 1389 16.7

Universitas Sumatera Utara

Page 44: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

33

Lampiran 5. Pengamatan Kemiringan Lereng Terhadap Produktivitas

Bawang Merah

Sampel Kecamatan Lintang Bujur Nilai

(%) Kriteria

Produktivitas

(ton/ha)

1 Silahisabungan 445606 309865 3 d 1.6

2 Sianjur Mulamula 489301 269583 2 d 1.7

3 Pangururan 465708 297356 1 d 2

4 Bakti Raja 483905 258409 3 d 2.7

5 Palipi 479982 273552 15 l 2.7

6 Simanindo 462179 281620 8 d 2.8

7 Sianjur Mulamula 458114 288856 1 d 3.3

8 Simanindo 472716 303292 5 d 3.8

9 Silahisabungan 446500 309542 7 d 3.8

10 Sianjur Mulamula 457896 289048 11 l 4.2

11 Simanindo 472451 303415 1 d 4.7

12 Simanindo 472391 303408 10 l 5

13 Sianjur Mulamula 485327 288701 4 d 5

14 Silahisabungan 446268 309752 4 d 5

15 Bakti Raja 480199 256890 1 d 5

16 Merek 446656 323121 15 l 5

17 Nainggolan 472544 303447 14 l 6.3

18 Sianjur Mulamula 461042 284589 4 d 6.9

19 Haranggaol

Horison 463157 319018 2 d 7.5

20 Merek 447207 323445 8 d 7.5

21 Silahisabungan 445596 310078 15 l 8

22 Palipi 479967 273752 10 l 8.1

23 Silahisabungan 447331 313153 13 l 9.4

24 Onan Runggu 491555 269171 1 d 10

25 Silahisabungan 447172 313461 15 l 10

26 Muara 490685 258047 10 l 10

27 Haranggaol

Horison 465369 317173 3 d 12.5

28 Pangururan 466879 290968 5 d 15

29 Silahisabungan 446021 309805 15 l 16.3

30 Simanindo 460822 284941 14 l 16.7

Keterangan: d(datar); l(landai); ac(agak curam); c(curam); sc(sangat curam)

Universitas Sumatera Utara

Page 45: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

34

Lampiran 6. Pengamatan Kedalaman Efektif Tanah Terhadap Produktivitas

Bawang Merah

Sampel Kecamatan Lintang Bujur Nilai

(cm) Kriteria

Produktivitas

(ton/ha)

1 Silahisabungan 445606 309865 65 sd 1.6

2 Sianjur

Mulamula 489301 269583 120 dl 1.7

3 Pangururan 465708 297356 120 dl 2

4 Bakti Raja 483905 258409 110 dl 2.7

5 Palipi 479982 273552 95 dl 2.7

6 Simanindo 462179 281620 100 dl 2.8

7 Sianjur

Mulamula 458114 288856 110 dl 3.3

8 Simanindo 472716 303292 85 dl 3.8

9 Silahisabungan 446500 309542 50 sd 3.8

10 Sianjur

Mulamula 457896 289048 110 dl 4.2

11 Simanindo 472451 303415 85 dl 4.7

12 Simanindo 472391 303408 120 dl 5

13 Sianjur

Mulamula 485327 288701 110 dl 5

14 Silahisabungan 446268 309752 75 sd 5

15 Bakti Raja 480199 256890 110 dl 5

16 Merek 446656 323121 80 dl 5

17 Nainggolan 472544 303447 60 sd 6.3

18 Sianjur

Mulamula 461042 284589 110 dl 6.9

19 Haranggaol

Horison 463157 319018 90 dl 7.5

20 Merek 447207 323445 80 dl 7.5

21 Silahisabungan 445596 310078 70 sd 8

22 Palipi 479967 273752 80 dl 8.1

23 Silahisabungan 447331 313153 65 sd 9.4

24 Onan Runggu 491555 269171 70 sd 10

25 Silahisabungan 447172 313461 65 sd 10

26 Muara 490685 258047 110 dl 10

27 Haranggaol

Horison 465369 317173 60 sd 12.5

28 Pangururan 466879 290968 120 dl 15

29 Silahisabungan 446021 309805 60 sd 16.3

30 Simanindo 460822 284941 110 dl 16.7 Keterangan: d(dangkal); sd(sedang); dl(dalam)

Universitas Sumatera Utara

Page 46: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

35

Lampiran 7. Deskripsi Bawang Merah

Nama : Bawang Merah

Umur : - mulai berbunga 52 hari

- panen (60% batang melemas) 70 hari

Tinggi tanaman : 26,9 – 41,3 cm

Kemampuan berbunga (alami) : Mudah

Banyak anakan : 6 - 12 umbi per rumpun

Bentuk daun : Silindris, berlubang

Warna daun : Hijau

Banyak daun : 22-43 helai

Bentuk bunga : Seperti payung

Warna bunga : Putih

Banyak buah/tangkai : 90 - 120 (107)

Banyak bunga/tangkai :60-80 (65)

Banyak tangkaibunga/rumpun : 2- 4

Bentuk biji : Bulat, gepeng dan berkeriput

Warna biji : Hitam

Bentuk umbi : Lonjong, bercincin kecil pada leher cakram

Warna umbi : Merah muda

Produksi umbi : 9,9 ton per hektar umbi kering

Susut bobot umbi (basah-kering) : 21,4%

Ketahanan terhadap penyakit : Cukup tahan terhadap penyakit busuk umbi

(Botrytis allii)

Kepekaan terhadap penyakit : Peka terhadap busuk ujung daun

(Phytopthoraporri)

Peneliti : Hendro Sunarjono, Prasodjo, Darliah dan Nasran Horizon Arbain

Universitas Sumatera Utara

Page 47: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

36

Lampiran 8. Uji Normalitas

Residual yang Tidak

Distandarkan

N 30

Parameter Normala,,b

Rata-Rata .0000000

Simpangan Baku 2.95419982

Perbedaan Ekstrim

Mutlak .128

Positif .128

Negatif -.066

Kolmogorov-Smirnov Z .702

Uji dua arah .708

Lampiran 9. Uji Heteroskedastisitas

Model

Koefisien yang Tidak

Distandarkan

Koefisien yang

Distandarkan

t

Sig. B

Std.

Kesalahan Beta

1 (Constant) 7.769 27.829 .279 .783

Fraksi Pasir(X1) -.220 .437 -.257 -.504 .619

Bahan Kasar(X2) .049 .101 .101 .488 .630

Batuan Permukaan(X3) .435 .461 .487 .942 .356

Ketinggian Tempat(X4) .004 .003 .269 1.263 .219

Kemiringan Lereng(X5) -.005 .083 -.014 -.064 .950

Kedalaman Efektif

Tanah(X6)

.001 .019 .017 .076 .940

Universitas Sumatera Utara

Page 48: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

37

Lampiran 10. Uji Multikolinearitas

Model

Koefisien yang Tidak

Distandarkan

Koefisien

yang

Distandarkn

T Sig.

Kolinearitas

Statistik

B Std. Error Beta Toleransi VIF

1 (Constant) -119.086 44.776 -2.660 .014

Pasir(X1) 1.965 .702 1.067 2.797 .010 .147 6.793

Bahan Kasar(X2) -.218 .162 -.208 -1.346 .191 .898 1.114

Batuan

Permukaan(X3)

-1.019 .742 -.530 -1.373 .183 .144 6.953

Ketinggian

Tempat(X4)

.004 .005 .136 .852 .403 .844 1.185

Kemiringan

Lereng(X5)

.095 .133 .120 .714 .483 .764 1.309

Kedalaman Efektif

Tanah(X6)

.006 .031 .032 .197 .845 .798 1.254

Lampiran 11. Uji Autokorelasi

Residual yang Tidak Distandarkan

Nilai Tes -.25291

Uji < Nilai Tes 15

Uji >= Nilai Tes 15

Total Uji 30

Jumlah Runs 16

Z .000

Uji Dua Arah 1.000

Universitas Sumatera Utara

Page 49: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

38

Lampiran 12. Nilai Koefisien Persamaan Regresi Linear Berganda

Model R R2

R2

yang

Disesuaikan

Standar

Kesalahan

Estimasi

1 .712a 0.507 0.378 3.31723

Lampiran 13. Sidik Ragam Regresi Linear Berganda

Model

Jumlah

Kuadrat df

Rata-

Rata

Kuadrat F Sig.

1 Regresi 260.003 6 43.334 3.938 .007a

Residual 253.092 23 11.004

Total 513.095 29

Lampiran 14. Uji t-parsial Regresi Linear Berganda

Variabel t-hitung Sig.

(Constant) -2.660 .014

Fraksi Pasir(%) 2.797 .010

Bahan Kasar(%) -1.346 .191

Batuan Permukaan(%) -1.373 .183

Ketinggian Tempat(mdpl) .852 .403

Kemiringan Lereng(%) .714 .483

Kedalaman Efektif Tanah(cm) .197 .845

Universitas Sumatera Utara

Page 50: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

39

Lampiran 15. Kelas Bahan Kasar

No Bahan Kasar Keterangan

1 <15% Sedikit

2 15-35% Sedang

3 35-60% Banyak

4 >60% Sangat Banyak

Sumber: Djaenudin dkk, (2011).

Lampiran 16. Kelas Batuan Permukaan

No Batuan Permukaan Keterangan

1 0% Tanpa

2 <0-3% Sedikit

3 3-15% Sedang

4 15-90% Banyak

5 >90% Sangat Banyak

Sumber: Arsyad, (2010).

Lampiran 17. Kelas Kemiringan Lereng

Kelas Kemiringan Keterangan

I 0-8% Datar

II >8-15% Landai

II >15-25% Agak Curam

IV >25-45% Curam

V >45% Sangat Curam

Sumber: Direktorat Jendral Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan,(1986)

Universitas Sumatera Utara

Page 51: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

40

Lampiran 18. Kuisioner

I. Lokasi

1. Desa : ........................................

2. Kecamatan : ........................................

Lintang/Bujur : ........................................LU/BT

Ketinggian Tempat : ........................................(m dpl)

II. Nama Responden

Luas Lahan : ........................................(ha/rante)

Produksi (basah/kering) : ........................................(kg/ton/ha)

Masa Tanam : ........................................

Jumlah Bibit Yang Ditanam : ........................................

Varietas : ........................................

Pupuk yang Dipakai :1.............

2..............

3..............

Dosis Pupuk :1.............

2.............

3.............

Pemanenan : ...............(hari)

III. Parameter

Tekstur Tanah : ................................

Kedalaman Efektif : ................................(cm)

Persentase Bahan Kasar : ................................(%)

Persentase Batuan : ................................(%)

Ketinggian Tempat : ................................(m dpl)

Kemiringan Lereng : ................................(%)

Universitas Sumatera Utara

Page 52: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

41

Lampiran 19 . Peta Lokasi Pengambilan Titik Sampel Tanah pada Tanaman

Bawang Merah di DTA Danau Toba

Universitas Sumatera Utara

Page 53: HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS …

42

Lampiran 20. Foto-foto Peneliti

Pengeboran Tanah Pengamatan Persentase Batuan

Pengukuran Kemiringan Lereng Analisis Tekstur Tanah

Universitas Sumatera Utara