pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap produktivitas

15
eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (4): 1179-1193 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2016 Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Federal International Finance Cabang Samarinda Agustin Ana Desmonda 1 Abstrak Hasil analisis dengan menggunakan persamaan regresi linear berganda menunjukkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = -0.270 + 0.004X1+ 0.007X2 + 1.266X3 + 0.597X4 + 0.778X5 + 0.020X6. Uji serantak (uji f) dengan tingkat kepercayaan 95% produktivitas kerja karyawan pada PT. Federal International Finance membuktikan bahwa secara serentak variabel Tata Ruang Kantor (X 1 ), Penerangan (X 2 ), Warna (X 3 ), Udara (X 4 ), Musik (X 5 ), Tingkat Kebisingan (X 6 ) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja (Y). Uji t (parsial) menunjukkan bahwa variabel Tata Ruang Kantor (X 1 ), Penerangan (X 2 ), Udara (X 4 ), Tingkat Kebisingan (X 6 ) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja (Y) sedangkan variabel Warna (X 3 ), dan Musik (X 5 ) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja (Y). Adapun variabel yang paling berpengaruh adalah Tata Ruang Kantor (X 1 ). Saran utama bagi PT. Federal International Finance cabang Samarinda adalah agar lebih banyak lagi mencurahkan perhatiannya pada masalah tata ruang kantor dengan lebih memperhatikan inovasi-inovasi dalam pengaturan ruang sehingga dapat menimbulkan semangat dan mengubah warna kantor yang dapat menimbulkan semangat kerja serta memberikan sentuhan musik agar suasana ruangan menjadi lebih nyaman dan menimbulkan kegembiraan bagi pegawai. Kata Kunci : Lingkungan Kerja Fisik dan Produktivitas Kerja Pendahuluan Pembangunan yang semakin dinamis dan tidak terlepas dari suatu masalah, menuntut kepada semua pihak aparatur negara atau swasta untuk selalu berusaha meningkatkan kinerja demi kemajuan pembangunan Indonesia, diantara dari banyak unsur yang terlibat dalam usaha peningkatan kinerja suatu organisasi, hal utama yang menjadi kunci keberhasilannya adalah terletak pada sumber daya manusianya. Hal ini dikarenakan bahwa sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen bahwa sumber daya manusia merupakan unsur utama dalam suatu organisasi. Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia, karena itu memberdayakan sumber daya 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

Upload: others

Post on 22-Nov-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas

eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (4): 1179-1193 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2016

Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas

Kerja Karyawan Pada PT. Federal International Finance

Cabang Samarinda

Agustin Ana Desmonda 1

Abstrak

Hasil analisis dengan menggunakan persamaan regresi linear berganda

menunjukkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = -0.270 + 0.004X1+

0.007X2 + 1.266X3 + 0.597X4 + 0.778X5 + 0.020X6. Uji serantak (uji f) dengan

tingkat kepercayaan 95% produktivitas kerja karyawan pada PT. Federal

International Finance membuktikan bahwa secara serentak variabel Tata Ruang

Kantor (X1), Penerangan (X2), Warna (X3), Udara (X4), Musik (X5), Tingkat

Kebisingan (X6) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja (Y). Uji t

(parsial) menunjukkan bahwa variabel Tata Ruang Kantor (X1), Penerangan (X2),

Udara (X4), Tingkat Kebisingan (X6) secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap produktivitas kerja (Y) sedangkan variabel Warna (X3), dan Musik (X5)

secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja (Y).

Adapun variabel yang paling berpengaruh adalah Tata Ruang Kantor (X1). Saran

utama bagi PT. Federal International Finance cabang Samarinda adalah agar

lebih banyak lagi mencurahkan perhatiannya pada masalah tata ruang kantor

dengan lebih memperhatikan inovasi-inovasi dalam pengaturan ruang sehingga

dapat menimbulkan semangat dan mengubah warna kantor yang dapat

menimbulkan semangat kerja serta memberikan sentuhan musik agar suasana

ruangan menjadi lebih nyaman dan menimbulkan kegembiraan bagi pegawai.

Kata Kunci : Lingkungan Kerja Fisik dan Produktivitas Kerja

Pendahuluan

Pembangunan yang semakin dinamis dan tidak terlepas dari suatu

masalah, menuntut kepada semua pihak aparatur negara atau swasta untuk

selalu berusaha meningkatkan kinerja demi kemajuan pembangunan

Indonesia, diantara dari banyak unsur yang terlibat dalam usaha peningkatan

kinerja suatu organisasi, hal utama yang menjadi kunci keberhasilannya adalah

terletak pada sumber daya manusianya. Hal ini dikarenakan bahwa sumber

daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam organisasi, harus

diakui dan diterima oleh manajemen bahwa sumber daya manusia merupakan

unsur utama dalam suatu organisasi. Peningkatan produktivitas kerja hanya

mungkin dilakukan oleh manusia, karena itu memberdayakan sumber daya

1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

Page 2: Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1179-1193

1180

manusia merupakan etos kerja yang sangat mendasar yang harus dipegang

teguh oleh semua jajaran manajemen dalam hirarki organisasi.

Ada 6 faktor lingkungan kerja fisik yang harus diperhatikan adalah tata

ruang kantor, penerangan, warna, udara, musik, suara atau tingkat kebisingan.

Tata ruang kantor yang dapat mempermudah gerak kerja karyawan,

penerangan cahaya lampu harus sesuai dengan kebutuhan karyawan, warna cat

yang membuat nyaman dalam bekerja, udara yang sejuk sangat diperlukan

dalam bekerja, musik perlu diadakan sehingga membuat karyawan merasa

bersemangat dalam bekerja, suara atau tingkat kebisingan harus dapat diatasi

sekecil mungkin.

Berdasarkan keenam faktor lingkungan kerja fisik yang harus

diperhatikan untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan PT.

Federal International Finance cabang Samarinda adalah tata ruang kantor dan

penerangan. Dalam kondisi nyata tata ruang kantor di PT. Federal

International Finance cabang Samarinda dirasa kurang, karena karyawan tidak

merasa nyaman dalam bekerja, penempatan alat-alat kantor susah dijangkau,

banyak sekali berkas-berkas yang tertumpuk ditengah jalan sehingga

mengganggu ruang gerak karyawan. Cahaya matahari yang masuk secara

langsung dapat mengganggu karyawan dalam bekerja, karena pantulan cahaya

matahari langsung mengenai monitor komputer. Kondisi ruangan yang tidak

bersih, banyaknya debu yang menempel di layar monitor komputer dan meja.

Gedung yang berkonsep minimalis dan kaca, membuat cahaya matahari masuk

secara langsung kedalam ruangan, sehingga AC didalam ruangan tidak terasa

dingin. Hal ini dapat membuat konsentrasi karyawan berkurang.

Dari uraian diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan

judul penelitian sebagai berikut : “ Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik

Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Federal International

Finance cabang Samarinda “.

Kerangka Dasar Teori

Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Kurniawan Saefullah (2005 : 13) Manajemen Sumber Daya

Manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh

sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana

sumber daya manusia yang terbaik terseluruh dapat dipelihara dan tetap bekerja

bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun

bertambah.

Lingkungan Kerja Fisik

Menurut Moekijat (2002 : 135) definisi dari lingkungan kerja fisik adalah

lingkungan kerja yang terdiri dari perlengkapan, mesin-mesin kantor yang

dipergunakan dan tata ruang kantor yang mempengaruhi lingkungan fisik kantor

seta kondisi-kondisi kerja fisik dalam kondisi-kondisi harus dilakukan.

Page 3: Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas

Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Monda)

1181

Produktivitas Kerja

Menurut Sinungan (2008 : 12) berpendapat secara umum Produktivitas

diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata, maupun fisik (barang-barang atau

jasa) dengan masuknya yang sebenarnya. Misalnya saja, produktivitas adalah

ukuran efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masuk

atau output dan input. Masukan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam

kesatuan fisik bentuk dan nilai.

Definisi Konsepsional

Beberapa konsep yang penulis dapat kemukakan untuk mendapatkan

pengertian secara jelas sebagai berikut :

1. Lingkungan Kerja Fisik adalah lingkungan kerja yang terdiri dari

perlengkapan, mesin-mesin kantor yang dipergunakan dan tata ruang kantor

yang memperngaruhi lingkungan fisik kantor serta kondisi-kondisi kerja fisik

dalam kondisi-kondisi harus dilakukan.

2. Produktivitas kerja adalah perbandingan antara hasil yang dicapai (keluaran)

dengan keseluruhan sumber daya (masukan) yang dipergunakan per satuan

waktu.

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Penelitian ini berusaha menjelaskan hubungan kausal antara variabel-

variabel penelitian melalui pengujian hipotesis yang telah dirumuskan. Hubungan

kausal dalam penelitian ini adalah antara variabel bebas (X) lingkungan kerja

dengan variabel terikat (Y) produktivitas kerja karyawan.

Definisi Operasional

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas

Lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang berada disekitar karyawan

yang dapat menunjang suatu pekerjaan karyawan tersebut. Adapun indikator

lingkungan kerja fisik sebagai berikut :

a. Tata ruang kantor adalah penyusunan alat-alat kantor yang mempermudah

gerak dan kelancaran tugas karyawan dalam bekerja.

b. Penerangan adalah sesuatu yang dapat memberikan cahaya, baik sinar

matahari maupun cahaya lampu.

c. Warna adalah cat tembok yang dapat mempengaruhi jiwa seseorang dalam

bekerja, cat yang menarik dapat menambah gairah dalam bekerja.

d. Udara adalah pertukaran udara yang bergantian baik melalui AC maupun

ventilasi yang berada pada ruangan.

e. Musik adalah lagu-lagu yang dapat meringankan kejenuhan dalam

bekerja,mengurangi ketegangan syaraf sehingga membuat karyawan

menjadi nyaman.

f. Suara atau tingkat kebisingan adalah suara-suara yang dapat mengganggu

konsentrasi karyawan dalam bekerja yang berasa dari luar ruangan.

Page 4: Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1179-1193

1182

2. Variabel terikat

Produktivitas kerja adalah kemampuan karyawan untuk mengahasilkan hasil

yang maksimal yang didukung oleh sarana prasarana kantor yang baik.

Adapun indikator dari Produktifitas kerja sebagai berikut :

a. Kepuasan kerja adalah kepuasan kerja yang tinggi dapat mengoptimalkan

hasil kerja, kepuasan kerja harus disadari semangat masing-masing

karyawan.

b. Semangat kerja adalah melakukan setiap pekerjaan dengan penuh giat

sehingga pekerjaan diharapakan lebih baik dan lebih cepat.

c. Efisiensi kerja adalah tingkat keberhasilan karyawan dalam mencapai

tujuan dengan menggunakan sumberdaya dan sarana sehemat mungkin, hal

ini dapat dilihat dari sedikitnya kesalahan yang dilakukan dan penggunaan

sarana yang sesuai dengan kebutuhan.

d. Disiplin Kerja adalah kesadaran dan kesediaan seseorang untuk patuh dan

menaati peraturan yang ada untuk selanjutnya diwujudkan dalam aktivitas

kerja.

Analisis dan Pembahasan

Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas pada permulaannya diartikan sebagai hubungan linear

yang sempurna diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan

sebuah model regresi, diperluas dalam pengertiannya yang tidak saja meliputi

korelasi sempurna antara variabel bebas, tetapi juga meliputi variabel x yang

berkorelasi kurang sempurna.

Multikolinearitas diuji dengan menggunakan VIF (Variance Inflating

Factor).Bila VIF lebih kecil dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Hasil

pengujian ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Tabel Nilai VIF Variabel Bebas

Coefficientsa

.801 1.249

.482 2.076

.676 1.479

.755 1.324

.566 1.767

.680 1.471

Tata Ruang Kantor

Penerangan

Warna

Udara

Musik

Suara/Tingkat Kebisingan

Model

1

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Produkt iv itas Kerjaa.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai VIF variabel bebas memiliki

nilai < 10, hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas atnara

variabel independent.

b. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mendeteksi apakah distribusi data

variabel bebas dan variabel terikatnya adalah normal.Model regresi yang baik

adalah mempunyai distibusi data normal atau mendekati normal.Untuk

Page 5: Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas

Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Monda)

1183

menguji normalitas ini diketahui normal probability plot. Jika data menyebar

dis ekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model

regredi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis

diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi

tidak memenuhi asumsi normalitas.

Gambar Grafik Normal Probability Plot

Sumber : data diolah dari data primer 2015

Gambar Grafik normal probability plotmenunjukkan bahwa data

menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka

model regresi memenuhi asumsi normalitas.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya

adalah tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut

heterokedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heterokedastistias yaitu melihat signifikansi dari uji yang harus lebih besar dari

0,05.

Gambar Grafik Scatterplot

Sumber : data diolah dari data primer 2015

Dari grafik scatterplot diatas dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang

jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,

maka tidak terjadi heteroskedatisitas.

Analisis Regresi

Hasil pengujian dengan menggunakan SPSS menunjukkan hasil sebagai

berikut:

a. Korelasi

Uji korelasi terhadap hasil kuesioner menunjukkan nilai sebagai berikut:

Page 6: Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1179-1193

1184

Tabel Korelasi Correlations

1 .249 .192 .214 .219 .057 .508

.070 .165 .120 .112 .680 .132

54 54 54 54 54 54 54

.249 1 .835** .828** .824** .123 .831**

.070 .000 .000 .000 .376 .000

54 54 54 54 54 54 54

.192 .835** 1 .981** .982** .263 .992**

.165 .000 .000 .000 .055 .000

54 54 54 54 54 54 54

.214 .828** .981** 1 .989** .254 .989**

.120 .000 .000 .000 .064 .000

54 54 54 54 54 54 54

.219 .824** .982** .989** 1 .256 .990**

.112 .000 .000 .000 .062 .000

54 54 54 54 54 54 54

.057 .123 .263 .254 .256 1 .275*

.680 .376 .055 .064 .062 .044

54 54 54 54 54 54 54

.208 .831** .992** .989** .990** .275* 1

.132 .000 .000 .000 .000 .044

54 54 54 54 54 54 54

Pearson

Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson

Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson

Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson

Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson

Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson

Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson

Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Tata Ruang Kantor

Penerangan

Warna

Udara

Musik

Suara/Tingkat Kebisingan

Produktiv itas Kerja

Tata

Ruang

Kantor

Penerang

an Warna Udara Musik

Suara/Tingkat

Kebisingan

Produktiv itas

Kerja

Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Correlation is signif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.

Hasil data menunjukkan bahwa variabel X1 memiliki nilai korelasi

sebesar 0,508 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000, hal ini berarti variabel

tata ruang kantor memiliki hubungan dengan produktivitas kerja, variabel X2

memiliki nilai korelasi sebesar 0,831 dengan tingkat signifikansi sebesar

0,000, hal ini berarti variabel penerangan memiliki hubungan dengan

produktivitas kerja, variabel X3 memiliki nilai korelasi sebesar 0,992 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,000 hal ini berarti variabel warna memiliki

hubungan dengan produktivitas kerja, variabel X4 memiliki nilai korelasi

sebesar 0,989 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 hal ini berarti variabel

udara memiliki hubungan dengan produktivitas kerja, variabel X5 memiliki

nilai korelasi sebesar 0,990 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 hal ini

berarti variabel musik memiliki hubungan dengan produktivitas kerja, variabel

X6 memiliki nilai korelasi sebesar 0,275 dengan tingkat signifikansi sebesar

0,044 hal ini berarti variabel suara/kebisingan memiliki hubungan dengan

produktivitas kerja.

b. Regresi

Hasil uji regresi menunjukkan hasil sebagai berikut:

Tabel Koefisien Regresi Model Summary

.996a .992 .991 .521 .992 1027.546 6 47 .000

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

R Square

Change F Change df 1 df 2 Sig. F Change

Change Statistics

Predictors: (Constant), Suara/Tingkat Kebisingan, Tata Ruang Kantor, Penerangan, Musik, Warna, Udaraa.

Page 7: Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas

Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Monda)

1185

Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai R yang diperoleh sebesar 0,996,

hal ini secara keseluruhan variabel independent yang diwakili oleh variabel

tata ruang kantor, penerangan, warna, udara, music dan suara/kebisingan

memiliki hubungan yang kuat terhadap variabel produktivitas kerja.

Nilai r2 (koefisien determinasi) 0,9972atau 99,2% menunjukkan bahwa

variabel yang dikemukakan dalam penelitian ini dapat menerangkan 99,2%

variabel porduktivitas kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut sedangkan

sisanya 0,8% diterangnkan oleh variabel lain yang penulis tidak kemukakan

dalam penelitian ini.

a. Persamaan Regresi

Persamaan regresi yang diperoleh dari Uji Regresi Linear Berganda adalah

sebagai berikut:

Y = -0.270 + 0.004X1+ 0.007X2 + 1.266X3 + 0.597X4 + 0.778X5 +

0.020X6

Persamaan regresi diatas memiliki pengertian sebagai berikut:

Konstan : Jika semua variabel independent tidak ada maka keputusan

konsumen mengalami peningkatan sebesar 0,650.

Variabel X1 : Jika variabel X1 (Tata Ruang Kantor) mengalami kenaikan

sebesar 1 satuan dengan asumsi variabel lain konstan maka

produktivitas kerja karyawan mengalami peningkatan sebesar

0,004.

Variabel X2 : Jika variabel X2(Penerangan) mengalami kenaikan sebesar 1

satuan dengan asumsi variabel lain konstan maka

produktivitas kerja karyawan mengalami kenaikan sebesar

0,007.

Variabel X3 : Jika variabel X3(Warna) mengalami kenaikan sebesar 1

satuan dengan asumsi variabel lain konstan maka

produktivitas kerja karyawan mengalami kenaikan sebesar

1,266.

Variabel X4 : Jika variabel X4(Udara) mengalami kenaikan sebesar 1 satuan

dengan asumsi variabel lain konstan maka produktivitas kerja

karyawan mengalami kenaikan sebesar 0,597.

Variabel X5 : Jika variabel X5(Musik) mengalami kenaikan sebesar 1

satuan dengan asumsi variabel lain konstan maka

produktivitas kerja karyawan mengalami kenaikan sebesar

0,778.

Variabel X6 : Jika variabel X6(Suara/Kebisingan) mengalami kenaikan

sebesar 1 satuan dengan asumsi variabel lain konstan maka

produktivitas kerja karyawan mengalami kenaikan sebesar

0,020.

b. Uji F

Uji secara serentak terhadap variabel independent kepada variabel

dependent, hal ini dilakukan untuk mengetahuhin pengaruh variabel

Page 8: Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1179-1193

1186

independent secara simultan terhadap variabel dependent, hasil uji F dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel Uji F

ANOVAb

1672.233 6 278.706 1027.546 .000a

12.748 47 .271

1684.981 53

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Suara/Tingkat Kebisingan, Tata Ruang Kantor, Penerangan,

Musik, Warna, Udara

a.

Dependent Variable: Produktiv itas Kerjab.

Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai F hitung sebesar 1027,546 jika

dibandingkan dengan nilai F tabel sebesar 2,00 maka terlihat F hitung lebih

besar dari F tabel, hal ini menunjukkan secara serentak keenam variabel

independent dalam hal ini variabel tata ruang kantor, penerangan, warna,

udara, music dan suara/kebisingan memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel produktivitas kerja.

c. Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui kemaknaan pengaruh masing-

masing variabel bebas terhadap variabel tergantung dan sekaligus untuk

membuktikan hipotesa kedua. Hasil uji t dengan menggunakan aplikasi

SPSS diperoleh hasil seperti yang terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel Uji t Coefficientsa

.141 .678 .208 .836

.874 .186 .348 4.708 .000

.840 .210 .229 3.991 .000

.005 .013 .004 .386 .701

.147 .260 .051 2.565 .038

.022 .014 .019 1.627 .110

1.018 .231 .372 4.410 .000

(Constant)

Tata Ruang Kantor

Penerangan

Warna

Udara

Musik

Suara/Tingkat Kebisingan

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coeff icients

Beta

Standardized

Coeff icients

t Sig.

Dependent Variable: Produktiv itas Kerjaa.

Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel X1 (Tata Ruang Kantor)

memiliki nilai t hitung sebesar 4.708 yang mana jika dibadingkan pada

tingkat kepercayaan 95% uji 2 sisi (1,658) maka terlihat t tabel lebih besar

dari t hitung sehingga dapat dijelaskan bahwa variabel tata ruang kantor

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja, variabel X2

(Penerangan) memiliki nilai t hitung sebesar 3.991 yang mana jika

dibadingkan pada tingkat kepercayaan 95% uji 2 sisi (1,658) maka terlihat t

tabel lebih besar dari t hitung sehingga dapat dijelaskan bahwa variabel

penerangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas

kerja, variabel X3 (Warna) memiliki nilai t hitung sebesar 0.386 yang mana

jika dibadingkan pada tingkat kepercayaan 95% uji 2 sisi (1,658) maka

terlihat t tabel lebih besar dari t hitung sehingga dapat dijelaskan bahwa

variabel warna memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas

kerja, variabel X4(Udara) memiliki nilai t hitung sebesar 2.565 yang mana

Page 9: Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas

Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Monda)

1187

jika dibadingkan pada tingkat kepercayaan 95% uji 2 sisi (1,658) maka

terlihat t tabel lebih besar dari t hitung sehingga dapat dijelaskan bahwa

variabel musik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas

kerja diPT. Federal International Finance Cabang Samarinda, variabel X5

(Musik) memiliki nilai t hitung sebesar 1.627 yang mana jika dibadingkan

pada tingkat kepercayaan 95% uji 2 sisi (1,658) maka terlihat t tabel lebih

besar dari t hitung sehingga dapat dijelaskan bahwa variabel music tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja diPT.

Federal International Finance Cabang Samarinda, variabel X7 (Suara

/Tingkat Kebisingan) memiliki nilai t hitung sebesar 4.410 yang mana jika

dibadingkan pada tingkat kepercayaan 95% uji 2 sisi (1,658) maka terlihat t

tabel lebih besar dari t hitung sehingga dapat dijelaskan bahwa variabel

suara/tingkat kebisingan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

produktivitas kerja.

Dari ketujuh variabel independent yang digunakan ternyata ada dua

varaibel yang mempunyai nilai signifikansi lebih kecil dari t tingkat

signifikansi 0,05. Artinya kedua variabel independent tersebut tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan pada taraf signifikansi 0,05. Kedua

variabel tersebut adalah warna dan music sementara 4 variabel lainnya

memiliki nilai signifikansi < taraf 0,05 sehingga disimpulkan ada pengaruh

yang signifikan.

Untuk penjelasan masing-masing variabel adalah sebagi berikut:

1. Variabel Tata Ruang Kantor

Hasil perhitungan menunjukkan nilai Pearson Correlation faktor tata

ruang kantor terhadap variabel produktivitas kerja sebesar 0,508, hal ini

menunjukkan adanya hubungan yang sedang antara tata ruang kantor

dengan produktivitas kerja. Hasil uji t menunjukkan nilai sebesar 4.708

dengan nilai signifikansi 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas

kerja.

2. Variabel Penerangan

Hasil perhitungan menunjukkan nilai Pearson Correlation faktor

penerangan terhadap variabel produktivitas kerja sebesar 0,831, hal ini

menunjukkan adanya hubungan yang sangat tinggi antara penerangan

dengan produktivitas kerja.Hasil uji t menunjukkan nilai sebesar 3.991

dengan nilai signifikansi 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas

kerja.

3. Variabel Warna

Hasil perhitungan menunjukkan nilai Pearson Correlation faktor

penerangan terhadap variabel produktivitas kerja sebesar 0,992, hal ini

menunjukkan adanya hubungan yang sangat tinggi antara penerangan

dengan produktivitas kerja.Hasil uji t menunjukkan nilai sebesar 0.386

Page 10: Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1179-1193

1188

dengan nilai signifikansi 0,701 sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

produktivitas kerja.

4. Variabel Udara

Hasil perhitungan menunjukkan nilai Pearson Correlation faktor musik

terhadap variabel produktivitas kerja sebesar 0,990, hal ini menunjukkan

adanya hubungan yang sangat tinggi antara udara dengan produktivitas

kerja.Hasil uji t menunjukkan nilai sebesar 2.565 dengan nilai

signifikansi 0,038 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ini

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja.

5. Variabel Musik

Hasil perhitungan menunjukkan nilai Pearson Correlation faktor

penerangan terhadap variabel produktivitas kerja sebesar 0,990, hal ini

menunjukkan adanya hubungan yang sangat tinggi antara musik dengan

produktivitas kerja.Hasil uji t menunjukkan nilai sebesar 1.627 dengan

nilai signifikansi 0,110 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ini

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja.

6. Variabel Suara/Tingkat Kebisingan

Hasil perhitungan menunjukkan nilai Pearson Correlation faktor

suara/tingkat kebisingan terhadap variabel produktivitas kerja sebesar

0,275, hal ini menunjukkan adanya hubungan yang sedang antara

suara/tingkat kebisingan dengan produktivitas kerja.Hasil uji t

menunjukkan nilai sebesar 4.410 dengan nilai signifikansi 0,000

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ini memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap produktivitas kerja.

Pembahasan

Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa variabel-variabel yang ada dalam

penelitian ini tidak semuanya memberikan pengaruh terhadap produktivitas kerja

pegawai di PT. Federal International Finance Cabang Samarinda, variabel yang

berpengaruh adalah tata ruang kantor, penerangan, udara dan suara/tingkat

kebisingan. Sementara variabel yang tidak berpengaruh adalah warna dan musik.

Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Produktivitas Kerja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor tata ruang kantor berpengaruh

terhadap produktivitas kerja PT. Federal International Finance Cabang Samarinda

dilihat dari hasil uji t yang lebih besar daripada t tabel dan taraf signifikansi yang

lebih kecil daripada alpha (α) 0,05.

Penggunaan tata ruang kantor merupakan segi yang paling penting dari

perencanan manajemen perkantoran. Selanjutnya tata ruang kantor merupakan

penentuan dari susunan semua komponen fisik pekerjaan yang dipandang perlu

untuk pelaksanaan kantor dan mengkoordinasi komponen-komponen ini dalam

suatu kesatuan yang efisien. Menurut Gie yang disadur oleh Moekijat (2002 :

119) pengertian dari tata ruang kantor adalah penyusunan alat-alat kantor pada

letak yang tepat serta pengaturan tempat kerja menimbulkan kepuasan bekerja

Page 11: Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas

Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Monda)

1189

bagi para pegawai. Adapun tujuan umum dari tata ruang kantor yaitu : Arus

pekerjaan yang efektif, ruang yang luas, tetapi dipergunakan dengan baik,

kesenangan dan rasa puas karyawan, memudahkan pengawasan, kesan yang baik

bagi para konsumen, fleksibilitas yang besar untuk kebutuhan-kebutuhan yang

berlainan.

Hasil penelitian menjelaskan bahwa sebagian besar pegawai menyatakan

bahwa tata ruang kantor baik, hal ini dapat dilihat dari penataan ruang yang

modern, simple dengan peralatan yang lengkap sehingga menunjang pekerjaan

pegwai, hal ini akan menimbulkan kepuasan dan meningkatkan produktivitas

kerja yang tinggi.

Pengaruh Penerangan Terhadap Produktivitas Kerja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penerangan berpengaruh

terhadap produktivitas kerja PT. Federal International Finance Cabang Samarinda

dilihat dari hasil uji t yang lebih besar daripada t tabel dan taraf signifikansi yang

lebih kecil daripada alpha (α) 0,05.

Badri M Sukoco (2007 : 208) menyadur dalam bukunya, McShane

mendeskripsikan, bahwa 80 hingga 85 persen informasi yang diterima pegawai di

kantor adalah menggunakan indera penglihatan (mata), seperti, membaca surat

atau, memeriksa nota tagihan pembayaran. Hal ini kenyamanan bekerja karyawan

di kantor sangat penting karena akan mempengaruhi produktivitas kerja

karyawan. Karyawan yang terlibat dalam pekerjaan sepanjang hari rentan

terhadap ketegangan pada mata yang disertai keetihan mata, perasaan mudah

marah dan gangguan fisik lain. Penerangan yang buruk menambah kemungkinan

hasil pekerjaan yang tisak maksimal. Lain halnya dengan pengaturan perangan

yang baik, maka membuat suasana kerja menjadi nyaman dan secara otomatis

akan menghasilkan hasil yang baik pula.

Menurut Moekijat (2002 : 136) keuntungan dari penerangan yang baik di

dalam kantor adalah :Perpindahan pegawai berkurang, semangat kerja lebih

tinggi, hasil pekerjaan lebih banyak, ketidakhadiran berkurang, kesalahan

berkurang, keletihan berkurang.Dari penjelasan diatas dapat diartikan bahwa

keuntungan penerangan yang baik adalah sebagai berikut : Produktivitas yang

bertambah (meskipun sulit mengukur dengan tepat berapa banyaknya), kualitas

pekerjaan yang lebih baik, mengurangi ketegangan mata dan kelelahan rohaniyah,

semangat kerja pegawai yang lebih baik, prestise yang lebih baik untuk

perusahaan.

Hasil penelitian menjelaskan bahwa penerangan PT. Federal International

Finance Cabang Samarinda baik dengan jumlah lampu yang cukup banyak

terutama diarea administrasi dan pelayanan, selain itu jumlah jendela yang banyak

dan luas juga menambah cahaya yang masuk dan memberikan penerangan yang

cukup.

Saat ini semakin banyak perusahaan menjelankan program penggantian

lampu secara berkala pada area yang ditentukan. Jadwal penggantian

mempertimbangkan umur lampu. Berdasarkan perhitungan, mengganti secara

Page 12: Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1179-1193

1190

keseluruhan lebih efektif dibanding menunggu sampai lampu benar-benar mati.

Program pembersihan atap dan bagian permanen lain pada perkantoran secara

berkala juga menjadi aset yang penting dalam perawatan penerangan. Saat bagian

tersebut semakin kotor, permukaan yang memantulkan cahaya tidak lagi efektif

yang tentunya akan mengurangi keefektifan sistem penerangan. Kotoran atau

debu ditambah kusia pemekaian ampu yang sudah tua, akan mengurangi output

hingga 50 persen selama masa penggunan lampu.

Pengaruh Warna Terhadap Produktivitas Kerja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor warna tidak berpengaruh

terhadap produktivitas kerja PT. Federal International Finance Cabang Samarinda

dilihat dari hasil uji t yang lebih kecil daripada t tabel dan taraf signifikansi yang

lebih besar daripada alpha (α) 0,05.

Warna sebuah kantor dapat menimbulkan efek yang dapat dilihat pada

semangat kerja karyawan. Lingkungan yang tidak menarik dapat menimbulkan

ketidak nyamanan karyawan, tetapi lingkungan yang menyenangkan dapat

menghasilkan kerja yang baik pula. Warna tidak hanya mempercantik ruangan

kantor tetapi juga memperbaiki kondisi-kondisi yang ada dalam pekerjaan kantor

oleh karena itu, keuntungan penggunaan warna yang tepat adalah tidak hanya

bersifat keindahan dan psikologis tetapi juga bersifat ekonomis. Sehingga

pengunaan pada warna tidak dapat digunakan secara sembarangan apalagi dalam

ruang kantor. Tujuan pewarnaan pada kantor adalah membuat suasana yang patut

dihormati tetapi menimbulkan kesan menyenangkan.

Hasil penelitian menjelaskan bahwa pewarnaan di PT. Federal International

Finance Cabang Samarinda masih kurang cerah dan tidak menimbulkan efek yang

cerah pada ruangan, selain itu perombakan warna dalam ruangan kantor jarang

dilakukan untuk memberikan perubahan suasana dalam ruangan sehingga dapat

meningkatkan produktivitas kerja. Warna ruangan yang dicat cream muda tidak

sesuai dengan warna yang direkomendasikan. Pewarnaan pada kantor harus

dipilih secara seksama karena dapat mempengaruhi proses perasaan, pengertian

dan pikiran para pegawai. Ada beberapa macam warna diantaranya adalah warna

kuning, jingga dan merah dipandang sebagai warna yang panas. Warna ini

biasanya mempunya pengaruh psikologis yang mendorong kehangatan dan

perasaan gembira.Warna ungu, biru dan hijau tua merupakan warna-warna yang

sejuk. Biasanya warna ini menimbulkan pengaruh ketenangan.Warna kuning tua,

kunig agak kelabu dan kuning gading agak terkesan merangasang.Warna ungu

muda dan biru lebih terkesan menekan.

Pengaruh Udara Terhadap Produktivitas Kerja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor udara berpengaruh terhadap

produktivitas kerja PT. Federal International Finance Cabang Samarinda dilihat

dari hasil uji t yang lebih besar daripada t tabel dan taraf signifikansi yang lebih

kecil daripada alpha (α) 0,05.

Faktor lingkungan kantor lainnya yang dapat mempengaruhi kondisi fisik

dan psikologis karyawan adalah kondisi udara di dalam kantor. Juka diasumsikan

Page 13: Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas

Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Monda)

1191

karyawan akan menghabiskan 90 persen jam kerjanya di dalam ruangan, kualitas

udara patur menjadi perhatian utama. Sebagian besar bangunan perkantoran saat

ini memiliki udara yang mengandung lebih banyak zat kimia dan biologi

daripada di luar ruangan. Hal ini disebabkan karena kurang terencana dan

terpeliharanya sistem HVAC (sistem pemanas, ventilasi, dan AC) sehingga

sirkulasi udara di dalam kantor berkurang. Beberapa faktor kualitas udara yang

perlu diperhatikan adalah temperatur, kelembaban, ventilasi, serta kebersihan

udara.

Adapun menurut Moekijat (2002 : 145) keuntungan udara yang baik adalah

: Produktivitas yang lebih tinggi, mutu pekerjaan yang lebih tinggi, kesenangan

dan kesehatan pegawai yang bertambah, semangat kerja yang lebih tinggi, kesan

yang lebih menyenangkan bagi para tamu.

Pengaruh Musik Terhadap Produktivitas Kerja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor music tidak berpengaruh

terhadap produktivitas kerja PT. Federal International Finance Cabang Samarinda

dilihat dari hasil uji t yang lebih kecil daripada t tabel dan taraf signifikansi yang

lebih besar daripada alpha (α) 0,05.

Musik menghasilkan beberapa keuntungan, diantaranya membantu

meningkatkan kepuasan kerja dan produktifitas karyawan dengan menghilangkan

rasa ,bosan dan monoton dalam melakukan pekerjaan kantor. Musik juga

,memberikan efek menenangkan kelelahan mental dan fisik serta mengurangi

ketegangan. Musik juga mempunyai efek negatif terhadap tingkah laku karyawan

yaitu sering kali membuat karyawan kesalahan atau kehilangan konsentrasi

karena terlalu menikmati musik tersebut.

Moekijat (2002 : 144) musik dapat dijelaskan musik dipergunakan untuk

membantu pekerjaan, karena musik menggunakan kekuatan physiologis dan

pyshologis untuk menghasilkan pola tingkah laku yang baik.Dalam menggunakan

musik sambil bekerja dapat digunakan untuk meringankan kelelahan dan

ketegangan karyawan, menjadikan karyawan merasa lebik nyaman dalam bekerja.

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat untuk music tidak terdengar

kecuali ada beberapa karyawan yang memutar music untuk dirinya sendiri

sehingga tidak dapat memberikan semangat kepada pegawai yang lain dan dapat

mempengaruhi produktivitas kerja.

Pengaruh Suara/Tingkat Kebisingan Terhadap Produktivitas Kerja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor suara/tingkat kebisingan

berpengaruh terhadap produktivitas kerja PT. Federal International Finance

Cabang Samarinda dilihat dari hasil uji t yang lebih besar daripada t tabel dan

taraf signifikansi yang lebih kecil daripada alpha (α) 0,05.

Suara bising yang keras dan tajam merupakan hal yang mengganggu

karyawan dalam bekerja karena suara bising dapat menyebabkan kesulitan dalam

memusatkan pikiran. Adapun menurut dokter, suara mengakibatkan perubahan

dalam peredaran darah dan pikiran. Seseorang mungkin tidak menyadari

pengaruhnya, tetapi setelah beberapa waktu orang akan menjadi sangat lelah dan

Page 14: Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1179-1193

1192

sangat marah karena pengaruh suara yang bising dan tajam.Adapun hal yang

dikemukakan oleh Moekijat (2002 : 145) tentang beberapa pengaruh yang

ditimbulkan dari suraa bising diantaranya adalah gangguan mental dan saraf

pegawai, kesulitan mengadakan konsentrasi, mengurangi hasil kerja,

menyebabkan kesalahan pekerjaan yang lebih banyak, kesulitan dalam

menggunakan telepon dan menyebabkan ketidakhadiran pegawai yang lebih

banyak, kelelahan yang bertambah dan semangat kerja yang berkurang.

Didalam gedung kantor terdapat ruangan tertutup, dimana kondisi dalam

keadaan ruangan tertutup membuat gelombang suara bergema karena dipantulkan

dari permukaan keras seperti dinding, langit-langit, lantai dan permukaan meja.

Gema dan patulan gema menimbulkan kebisingan yang membingunkan bagi

karyawan hal tersebut dapat dihindari dengan menyerap gelombang suara pada

permukaan yang lunak.

Penutup Lingkungan kerja fisik yang terdiri dari tata ruang kantor, penerangan,

warna, udara, musik, suara / tingkat kebisingan secara bersama-sama berpengaruh

terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Federal International Finance

cabang Samarinda. Hal ini ditunjukkan dari nilai koefisien determinan (R²) yaitu

0.9972, artinya bahwa sebesar 99,2% lingkungan kerja fisik mempengaruhi

produktivitas kerja karyawan pada PT. Federal International Finance cabang

Samarinda.

Hasil analisa dan pembahasan menunjukkan masing-masing indicator

memiliki indikator memilki nilai dan tingkat signifikan yang berbeda-beda. Tata

ruang kantor dengan nilai t hitung sebesar 4.708 dengan nilai signifikan sebesar

0,000, variabel ini memiliki pengaruh yang signifikan terhdap produktivitas kerja

karyawan. Penerangan dengan nilai t hitung sebesar 3.991 dengan tingkat

signifikan sebesar 0,000, variabel ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

produktivitas kerja karyawan. Warna dengan nilai t hitung sebesar 0.386 dengan

tingkat signifikan sebesar 0,701, variabel ini tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Udara dengan nilai t hitung

sebesar 2.565 dengan tingkat signifikan 0,038, variabel ini memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Musik dengan nilai t

hitung sebesar 1.627 dengan tingkat signifikan 0,110, variabel ini tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Suara / tingkat

kebisingan dengan nilai t hitung 4.410 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000,

variabel ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja

karyawan. Keenam indikato variabel lingkungan kerja fisik (variabel bebas),

indikator tata ruang kantor merupakan variabel yang paling kuat berpengaruh

terhadap produktivitas kerja karyawan dengan nilai t hitung 4.708. ada 2 indikator

yang tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan, yaitu indikator

warna dengan t hitung 0.386 dan indikator musik dengan nilai t hitung 1.627.

Kepada pihak manajemen PT. Federal International Finance cabang

Samarinda disarankan agar lebih memperhatikan tata ruang kantor disetiap

Page 15: Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas

Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Monda)

1193

departemen yang berada di PT. Federal International Finance cabang Samarinda.

penempatan meja dan kursi yang baik sesuai dengan alur pekerjaan masing-

masing departemen, menempatkan alat-alat penunjang pekerjaan, mesin foto kopi

diletakkan di lantai 2, sehingga memudahkan karyawan yang berada di lantai 1

dan 3. Tersedianya alat komunikasi, telp / fax disetiap departemen. Ruangan yang

sesuai dengan kebutuhan dan banyak jumlah orang yang berada di setiap

departemen. Penerangan yang sesuai dengan standar, penyediaan lampu yang

sesuai dengan volume ruangan, pengecekan kondisi lampu secara berkala, jadwal

penggantian lampu secara berkala mempertimbangkan dari umur lampu.

diupayakan sinar matahari tidak terlalu silau membentuk bayangan yang tajan

atau terpantul dari permukaan, baik dilantai atau meja. Udara / sirkulasi harus

diperhatikan, ventilasi yang cukup disetiap departemen, penggunaan AC sesuai

dengan kebutuhan, untuk ruangan umum dianjurkan menggunakan temperature

sebsesar 25ºC, sedangkan ruang komputer / server dianjurkan temperatur sebesar

20ºC . adanya sirkulasi udara yang baik, jadwal berkala untuk pemeliharaan AC,

menjaga AC dalam keadaan bersih dan baik, sehingga menghasilkan udara yang

segar dan sejuk. Suara / tingkat kebisingan berpengaruh terhadap konsentrasi

karyawan dalam bekerja, didalam gedung kantor yang tertutup membuat

gelombang suara bergema, dapat diatasi dengan menambah sedikit atau

mendesain disebagian dinding atau langit-langit kantor dengan bahan-bahan yang

menyerap suara.

Kepada pihak manajeman PT. Federal international Finance cabang

Samarinda disarankan agar lebih banyak lagi memperhatikan pada masalah tata

ruang kantor dengan memperhatikan standar operasional perusahaan, sehingga

dapat menimbulkan semangat kerja yang baik sehingga produktivitas meningkat.

Ruangan yang bersih.

Daftar Pustaka

Sinungan, Muchdarsyah, 2008. Produktivitas Apa dan Bagaimana, Cetakan

ketujuh, Bumi Aksara, Jakarta.

Hasibuana, S.P. Malayu, 2008. Organisasi dan Motivasi, Cetakan Keenam, Bumi

Aksara, Jakarta.

S. Panggabean, Mutiara, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghalia

Indonesia, Bogor.

Cahayani, Ati, 2005. Strategi dan kebijakan Manajemen Sumber Daya Manusia,

PT. Indeks, Jakarta.

Fathoni, Abdurrahmat, 2006. Organisasi dan Sumber Daya Manusia, Rineka

Cipta, Jakarta.

Sukoco, M. Badri, 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern, Penerbit

Erlangga, Jakarta.

Azwar, Saifuddin, 2010. Penyusunan Skala Psikologi, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta.