sifat fisik mineral.pptx

28
SIFAT FISIK MINERAL DAN KIMIA MINERAL 25 April 2012

Upload: eric-wijaya

Post on 01-Jan-2016

191 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

sdfsdfsdfsdf

TRANSCRIPT

SIFAT FISIK MINERAL DAN KIMIA MINERAL

25 April 2012

PENGERTIAN MINERAL

“SUATU ZAT PADAT HOMOGEN YANG TERBENTUK SECARA ALAMIAH BERSIFAT ANORGANIK, DENGAN SUSUNAN KIMIA TERTENTU DAN MEMILIKI SUSUNAN ATOM YANG TERATUR.”

MINERALOGI

MINERAL BERSIFAT NON RENEWEABLE : SUATU MATERIAL YANG SETELAH DITAMBANG ATAU DIPERGUNAKAN TIDAK DAPAT DIPERBAHARUI LAGI.

CARA PENANGGULANGAN

1. melakukan eksplorasi baik mineral maupun jenis sumberdaya lainnya secara terarah, efektif dan efisien.

2. Mencari metode eksplorasi dan ekstraksi yang baru dan lebih baik serta efisien tetapi dengan biaya yang ebih murah

3. Menerapkan metode konservasi, yaitu pengolahan kembali bahan – bahan bekas pakai

4. Menerapkan konsep hemat mineral/energi dengan cara menghindarkan pemborosan

SIFAT FISIK MINERAL

Sifat ini harus diperhatikan disebabkan karena pengaruh komposisi kimia dan struktur dalam kristalnya.

Sifat fisik mineral yang perlu diperhatikan adalah:

warna, kekerasan, belahan, pecahan, habit, kilap, gores, ketahanan, massajenis dan kemagnetan.

WARNA/ COLOR

Warna mineral muncul karena pengaruh cahaya putih yang menyentuh permukaan suatu mineral, sebagian sinanr akan dipantulkan dan sebagian dibiaskan. Mineral berwarna terjadi karena cahaya degan panjang gelombang tertentu diabsorbsi. Mineral yang hanya memantulkan satu macam warna pada berbagai arah disebut dengan idiokromatik (azurit/biru, malakit/hijau).Mineral yang memantulkan warna berbeda pada arah – arah tertentu bersifat alokromatik, Ex: tremolit

PERAWAKAN/HABITBentuk mineral dipengaruhi oleh lingkungan pembentukannya.Berikut ini habit pada mineral:Columnar: meniangTabular: membatangFoliasi: berlembarLamellae : berlapisFibrous : berserabutAccicular: menjarumDendritik: seperti ranting

pohonBotryodal : seperti anggurMicaceous : berlembar tipisOolitik : berbentuk bulat – bulat kecil berkuran < 1 mm.

1 TALC

2 GYPSUM

FINGERNAIL

3 CALCITE

COPPER COIN

4 FLUORITE

PENKNIFE

5 APATITE

GLASS

6 FELSDPAR

7 QUARTZ

8 TOPAZ

9 CORUNDUM

10 DIAMOND

KEKERASAN/HARDNESS

Yaitu ketahanan permukaan suatu mineral terhadap gaya gores. Makin kuat energi ikatan antar atom suatu mineral, maka kekerasannya semakin tinggi.

Skala Moh’s

BELAHAN/CLEAVAGEYaitu kecenderungan suatu mineral untuk pecah melalui arah bidang tertentu.Arah belahan umumnya sejajar dengan bidang atom, terutama yang ikatannya lemah. Lemahnya energi ikatan disebabkan oleh jenis ikatan atau jarak antar bidang atom.

Ex; Grafit (C)); berbentuk lembaran, pada arah tegak lurus bidang lembaran mempunyai ikatan kuat (kovalen) sedangkan pada arah sejajar bidang lembaran ikatannya lemah (Van der Walls).Intan (C): memiliki satu jenis ikatan pada berbagai arah (kovalen) sehingga memiliki kekerasan 10.

PECAHAN/FRACTURE

Yaitu bentuk pecahnya suatu mineral tidak mengikuti arah bidang belah. Berikut ini istilah bentuk pecahan:

a. Konkoidalb. Menyeratc. Bergerigid. Tak beraturan

KILAP/LUSTER

Yaitu pencerminan permukaan suatu mineral dengan cara memantulkan cahaya. Jenis kilap secara umum dibagi 2, yaitu:

a. Kilap logam: galena,pirit, kalkopirit, hematit,dllb. Kilap non logam:

kilap kaca: kuarsa, turmalinkilap damar: sfalerit, belerangkilap mutiara: talkKilap lemak: nefelin, sfalerit, kilap sutera: gipsum, serpentin, malakitKilap intan: mineral yang memiliki indeks bias tinggi : anglesit dan serusit.

GORES/STREAK

Merupakan istilah untuk warna bubuk suatu mineral bila digoreskan pada porselen. Walaupun warna mineral bisa bervariasi, akan tetapi warna goresnya selalu tetap. Identifikasi gores mineral hanya terbatas pada mineral dengan nilai kekerasan di bawah 7.

KETAHANAN/TENACITY

Yaitu daya tahan mineral terhadap gaya pematahan, penggerusan, pembengkokkan atau pengirisan. Jenis – jenis ketahanan:

a. Brittle: sifat mineral yang mudah pecah, menjadi bubuk

b. Sectile: mineral yang dapat diiris tipisc. Ductile: mineral yang dapat dibentuk seperti kawatd. Flexible: mineral yang dapat dibengkokkan, tetapi

tidak dapat kembali ke bentuk semula jika tekanan dihilangkan.

e. Elastic: mineral yang dapat dibengkokkan dan dapat kembali ke bentuk semula jika tekanan dihilangkan.

MASSA JENIS/SPECIFIC GRAVITY

“Angka yang menyatakan rasio antara berat suatu zat dibandingkan dengan berat air pada 4oC pada volume yang sama.”

KEMAGNETAN/MAGNETIC PROPERTY

Sifat mineral yang bersifat tertarik oleh magnet : ferromagnetik

Bila sifat kemangnetan suatu mineral sangat kuat, disebut paramagnetik

Bila mineral yang menolak gaya magnet : diamagnetik

Alat yang dipakai untuk identifikasi sifat kemagnetan mineral : magnetic separator.

SIFAT KIMIA MINERAL

Pemahaman tentang batuan memahami mineral memahami dasar tentang atom (bagaimana berinteraksi satu dengan lainnya sehingga membentuk suatu mineral.

Penemuan alat Sinar –X : dapat diketahui struktur dalam kristal suatu mineral, berupa ikatan antar ion/atom maupun ikatan molekulnya.

Dasar ikatan atau struktur kristal adalah atom atau ion yang dapat berasosiasi dengan atom/ion membentuk satuan tunggal, yaitu berupa molekul yang berikatan dengan molekul lain membentuk kristal.

SIFAT KIMIA MINERAL

Daya ikat antar atom dalam kristal yaitu kelistrikan alamiah yang intensitasnya tergantung pada sifat kimia dan fisik suatu kristal.

Sifat fisik dan kimia yang berpengaruh dalam intensitas daya ikat tersebut adalah : kekerasan, belahan, titik lebur, konduktivitas listrik, dan panas serta koefisien muai kristal.

SIFAT KIMIA MINERAL

Jenis – jenis ikatan :a. Ikatan logam b. Ikatan kovalenc. Ikatan iond. Ikatan Van der Waals

IKATAN ION

IKATAN KOVALEN

HUBUNGAN STRUKTUR KRISTAL DAN RUMUS KIMIA AKIBAT P & T TERTENTU

Proses pembentukan mineral diikuti oleh penyusunan ikatan antar atom molekul-molekulnya dan direfleksikan dalam bentuk struktur dalam kristal. Struktur kristal tergantung kepada kondisi dimana mineral tersebut terbentuk.

Yang berpengaruh dalam proses pembentukan mineral:

a. Komposisi larutan asal magmab. Kondisi P dan T

Beberapa kemungkinan yang terjadi dalam proses pembentukan mineral:

a. Isomorfisme : keadaan zat atau mineral yang memiliki rumus kimia yang sama dan struktur dalam yang serupa dengan bentuk luar yang serupa juga. Ex; kelompok dari golongan sulfat, kelompok kalsit dan aragonit dari golongan karbonat.

HUBUNGAN STRUKTUR KRISTAL DAN RUMUS KIMIA AKIBAT P & T TERTENTU

b. Polimorfisme merupakan mineral dengan komposisi kimia yang sama tetapi memiliki struktur kristal yang berbeda. Kondisi yang berpengaruh : P dan T mempengaruhi radius ion.

HUBUNGAN STRUKTUR KRISTAL DAN RUMUS KIMIA AKIBAT P & T TERTENTU

HUBUNGAN STRUKTUR KRISTAL DAN RUMUS KIMIA AKIBAT P & T TERTENTU

c. Pseudomorfisme : penggantian mineral oleh mineral lain, tanpa melalui perubahan bentuk luar mineral yang diganti. Ex: pelapukan mineral mengakibatkan perubahan struktur dalam atau komposisi kimianya, akan tetapi bentuk luarnya tetap. Pirit (FeS2) Limonit (FeO.OH.nH2O)

HUBUNGAN STRUKTUR KRISTAL DAN RUMUS KIMIA AKIBAT P & T TERTENTU

d. Mineraloid : istilah untuk mineral yang bersifat non kristalin.

> bersifat amorf> terbentuk pada temperatur

rendah (pelapukan)

HUBUNGAN STRUKTUR KRISTAL DAN RUMUS KIMIA AKIBAT P & T TERTENTU