hubungan antara kontribusi edukatif orang tua …
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA KONTRIBUSI EDUKATIF ORANG TUA
DENGAN HASIL BELAJAR MURID PADA MATA
PELAJARAN IPS KELAS V SD INPRES
MALLENGKERI I MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh:
IFTITAH
10540911014
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2018
RENUNGAN DAN PERSEMBAHAN
Aku tanpa Tuhanku mati, Aku tanpa imanku lemah, Aku tanpa Ayah dan Ibuku rapuh,.
Jangan bersedih,..
Tanyakan pada dirimu
Tentang hari ini, kemarin, dan hari esok
Carilah kebahagiaan dalam diri sendiri
Bukan di sekitar dan di luar dirimu
Kupersembahkan karya ini buat:
Belahan jiwaku Ibuku tercinta
Pahlawanku Ayahku tercinta
Pelangi hidupku saudara-saudaraku tersayang
Dan sahabat-sahabat setiaku
Tanpa kalian semua cita-cita ini takkan terwujud
ABSTRAK
Iftitah. 2018. Hubungan antara kontribusi edukatif orang tua dengan hasil
belajar IPS murid kelas V SD Inpres Mallengkeri 1 Makassar. Skripsi. Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing 1 Muhammad Nawir dan
pembimbing II Hj. Maryati Z.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antra kontribusi
edukatif orang tua dengan hasil belajar IPS murid kelas V SD Inpres Mallengkeri
1 Makassar. Masalah yang dibahas dalam skripsi ini yaitu apakah terdapat
hubungan antara kontribusi edukatif orang tua dengan hasil belajar IPS murid.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasi, menggunakan metode
deskriptif dengan tehnik pembagian angket dan dokumentasi. Sampel berjumlah
25 orang, 14 orang laki-laki dan 11 orang perempuan. Variabel yang diperhatikan
adalah variabel bebas yaitu kontribusi edukatif orang tua sedangkan variabel
terikat hasil belajar IPS murid. Tehnik pengumpulan data menggunakan angket
dan observasi sedangkan Tehnik analisis data yang digunakan yaitu uji hipotesis
dan uji korelasi.
Hasil analisi data memperlihatkan bahwa dari jumlah sampel sebanyak 25
murid maka dapat dilihat nilai korelasi antara dua variabel tersebut tergolong
tinggi, hal ini dibuktikan dengan baiknya frekuensi atau presentase murid yang
memiliki skor hasil tes dari kontribusi edukatif orangtua dan hasil belajar yang
termasuk kategori tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari hasil perhitungan
analisis statistik mengungkapkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan
antara kontribusi edukatif orang tua dengan hasil belajar IPS siswa kelas V SD
Inpres Mallengjkeri 1 Makassar yang memiliki nilai rata-rata tinggi.
Kata Kunci : kontribusi edukatif orang tua, Hasil belajar IPS
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji hanya milik Allah swt. Penulis
panjatkan kehadirat-Nya yang telah memberikan limpahan rahmat, karunia dan
kekuatan sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Salam dan salawat
senantiasa penulis hantarkan kepada Rasulullah Muhammad saw sebagai satu-
satunya suri tauladan dalam menjalankan aktivitas keseharian di atas permukaan
bumi ini, juga kepada keluarga Beliau, para sahabatNya, dan orang-orang mukmin
yang senantiasa istiqamah meniti jalan hidup ini, hingga akhir zaman dengan
Islam satu-satunya agama yang diridhai Allah swt.
Penulis menyadari sedalam-dalamnya bahwa skripsi ini, terwujud berkat
uluran tangan dan insan-insan yang telah digerakkan hatinya oleh sang khaliq
untuk memberikan dukungan, bantuan dan bimbingan bagi penulis. Oleh karena
itu, penulis menghanturkan terimah kasih yang tak terhingga, atas segala bantuan
moril dan material yang diberikan kepada penulis.
Teristimewa kepada Ayahanda tercinta H. Ahmad dan Ibunda tercinta Hj.
Solehah yang telah memberi penulis cinta kasih, mendidik, membesarkan, dan
mengajari penulis tentang arti kehidupan. Demikian pula kakak-kakak dan adik-
adik penulis tercinta, serta keluarga besar penulis atas dukungan dan semangatnya
selama ini.
Untuk itu penulis menghanturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya
Kepada Dr. Muhammad Nawir, M.Pd. Pembimbing I dan Dra. Hj.Maryati Z,M.Si
Pembimbing II yang telah memberikan dorongan, bimbingan, masukan, komentar,
nasihat, dan saran sampai terwujudnya skripsi ini.
Tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih dan penghargaan yang
sebesar-besarnya kepada:
Dr. H. Abd. Rahman Rahim, S.E.,MM Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar. Dr. H. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd, Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar dan para pembantu dekan
Universitas Muhammadiyah Makassar yang senantiasa membantu hingga penulis
menyelesaikan studi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Sulfasyah, MA., Ph.D., Ketua Prodi Program Guru
Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Makassar. Bapak dan Ibu Dosen pada
Jurusan PGSD Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah mengajar dan
mendidik penulis dari semester awal hingga dapat menyelesaikan studi di
perguruan tinggi ini.
Hj.Mulliati.BM, S.Pd Kepala Sekolah SD Inpres Mallengkeri 1 Makassar
atas izinnya untuk melaksanakan penelitian di sekolah yang dipimpinnya.
Demikian pula kepada Samsul Alam, S.Pd, wali kelas V, terima kasih atas arahan
dan bimbingan yang diberikan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.
Kepada kakak-kakak, sahabat-sahabat penulis, kakak Akmal Yakin, kakak
Asni, Nirmala Sari, Andini, Sry, Jasmiati, terima kasih atas semangatnya, canda
tawa, dan nasehat-nasehat kalian yang tak henti-hentinya diberikan kepada
penulis.
Seluruh teman-teman PGSD khususnya kelas D 2014 yang tidak sempat
penulis tulis namanya, terima kasih semua atas canda tawa kalian selama masa
perkuliahan kurang lebih empat tahun di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teman-teman Angkatan 2014 Jurusan PGSD Universitas Muhammadiyah
Makassar, terima kasih atas kerja samanya dan kebersamaannya selama mengikuti
perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Makassar. Dan semua pihak yang
tidak sempat penulis tulis satu-satu yang telah membantu dalam penyelesaian
skripsi ini.
Semoga segala bantuan, pengorbanan, serta dorongan moril yang begitu
tulus dan ikhlas kepada penulis secara terus menerus dapat menjadi ibadah dan
memperoleh imbalan dari-Nya. Amin
Akhirnya, dengan kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan
kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan tersebut sifatnya
membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalaan tidak akan berarti sama
sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi
pembaca, terutama diri pribadi penulis. Amin.
Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khaerat.
Makassar, Agustus 2018
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................iii
SURAT PERNYATAAN....................................................................................iv
SURAT PERJANJIAN .......................................................................................v
RENUNGAN DAN PERSEMBAHAN ..............................................................vi
ABSTRAK ..........................................................................................................vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................xi
DAFTAR TABEL ...............................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xv
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................5
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Pustaka .........................................................................................7
1. Hasil penelitian yang Relevan ...........................................................7
2. Kontribusi Edukatif ...........................................................................8
a. Pengertian kontribusi ..................................................................8
b. Pengertian edukatif......................................................................8
3. Orang Tua..........................................................................................9
a. Pengertian orang tua ....................................................................9
b. Perhatian orang tua dalam pendidikan anak................................10
4. Kontribusi Edukatif Orang tua ..........................................................12
5. Hakikat Hasil Belajar ........................................................................17
a. Pengertian belajar ........................................................................17
b. Hasil belajar ................................................................................18
c. Faktor-faktor mempengaruhi belajar...........................................19
6. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ............................................23
a. Pengertian IPS .............................................................................23
b. Tujuan pembelajaran IPS ............................................................24
c. Ruang lingkup mata pelajaran IPS ..............................................25
d. Hakikat pembelajaran IPS ...........................................................26
e. Fungsi pembelajaran IPS.............................................................27
B. Kerangka Pikir ........................................................................................28
C. Hipotesis Penelitian .................................................................................28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian, Pendekatan Dan Variabel Penelitian ............................30
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................31
C. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian. ...............................................31
D. Desain Penelitian .....................................................................................32
E. Devinisi Operasional Variabel ................................................................33
F. Instrumen Penelitian................................................................................34
G. Tehnik Pengumpulan Data ......................................................................35
H. Tehnik Analisis Data ...............................................................................37
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ......................................................................................41
1. PengumpuLan data .............................................................................41
2. Deskripsi data .....................................................................................44
3. Analisis data .......................................................................................44
4. Interprestasi data ................................................................................46
B. Pembahasan Hasil Belajar ........................................................................48
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ................................................................................................50
B. Saran .......................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................51
LAMPIRAN ........................................................................................................53
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1.1 Keadaan populasi dan sampel..........................................................................32
1.2 Interestasi Nilai r..............................................................................................38
2.1 Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar IPS..............................................................39
2.2 Statistik Skor Hasil Angket Kontribusi Edukatif Orang Tua...........................42
3.1 Hasil Angket untuk Kontribusi Edukatif Orang Tua Murid............................43
3.2 Hasil Belajar IPS Murid...................................................................................43
4.1 Korelasi antara Kontribusi Edukatif Orang Tua dengan Hasil Belajar IPS.....45
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran:
Lampiran 1. Daftar Hadir Murid .........................................................................54
Lampiran 2. Nilai Tes Hasil Angket Murid ........................................................55
Lampiran 3. Stastik skor hasil angket .................................................................57
Lampiran 4. Nilai hasil belajar IPS murid .........................................................59
Lampiran 6. Statistik Skor Hasil belajar IPS murid .........................................61
Lampiran 7. Korelasi antara Kontribusi Edukatif Orang Tua dengan
Hasil Belajar IPS...................................................................... ........63
Lampiran 8. Tabel nilai kooefisien korelasi ( product moment ) ........................65
Lampiran 9. Angket penelitian ............................................................................66
Lampiran 10. Dokumentasi .................................................................................67
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan di sekolah dasar sebagai awal dari pembentukan dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia indonesia merupakan fondasi dari
pembangunan. Untuk itu diprlukan keseriusan dalam menunjang pola pendidikan
disekolah dasar. pendidikan di sekolah dasar memiliki tingkatantersendiri yang
lengkap dengan berbagai aspek kesulitan yang dihadapi. Sekolah dasar yang
melingkupi interaksi antara pendidik atau guru yang dididik atau murid. Dalam
interaksi ini seringkali terjadi hambatan dalam meningkatkan kualitas atau mutu
pendidikan. Undang-undang Republik indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang
Sisitem Pendidikan Nasional pasal 3 ayat (1) menyatakan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta
keterampilan yang dibutuhkan bagi dirinya, masyarakat dan bangsa
Berdasarkan fungsi pendidikan nasiaonal diatas, maka guru memiliki peran
yang sangat penting dalam terciptanya proses pembelajaran yang baik. Dimana
guru menjadi kunci keberhasilan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Anak
memulai kehidupanny dengan sedikit sumber daya untuk menjaga diri sendiri dan
tanggung jawab untuk keselamatan atau kebahagiaan dirinya dan orang lain.
Anak dapat hidup dan berkembang dengan bantuan dari orang tuanya, karena
anak merupakan harapan orang tua yang melanjutkan cita-cita dan eksisitensi
kehidupannya, maka orang tua dituntut memiliki kemampuan dalam merawat,
menjaga keamanan, memelihara, membimbing, mendidik dan memberikan
pertolongan.
Mengatasi masalah hidup dan kehidupan serta berbagai aspek yang
berkaitan dengan itu, merupakan tantangan bagi manusia baik tantangan itu
bersumber dari dalam diri manusia itu sendiri maupun bersumber dari luar.
Semuanya itu, memerlukan bekal berupa kemampuan jasmani maupun
kemampuan rohani untuk mengatasi setiap tantangan tersebut. Pemberian inilah
yang merupakan esensi pendidikan. Dengan demikian pendidikan dapat
diorientasikan sebagai pembangunan kedalam diri manusia. Seiring dengan itu,
maka pendidikan sangat penting artinya dalam kehidupan manusia, karena
penggarapan bidang pembangunan berjalan dengan baik. Jika manusianya sudah
terlatih lebih dahulu, maka pembangunan berjalan dengan baik pula sangat
menentukan dalam pembentukan pengetahuan, sikap, dan keterampilan anak
didik.
Kalau pendidikan sasarannya adalah manusia, sedangkan manusia dalam
mengalami perkembangannya membutuhkan suatu uluran tangan. Dalam hal ini
bantuan dan bimbingan, lalu siapa yang bertanggung jawab atas bantuan dan
bimbingan yang dibutuhkan mereka. Persoalan ini akan terjawab jika kita
mengetahui siapa pendidik itu. Oleh karena pendidikan berlangsung ditiga tempat
yakni keluarga, sekolah dan masyarakat, maka akan bertindak sebagai
pembimbing dan pemberi bantuan adalah orang tua, guru dan masyarakat.
Seandainya ketiga komponen diatas mampu melakukan fungsinya sebagai
pembimbing secara maksimal, maka aspek pendidikan akan terlaksana dengan
baik.disekolah disamping banyaknya murid yang berhasil secara gemilang dalam
belajar, sering pula dijumpai adanya murid yang gagal, seperti angka-angka rapor
rendah, tidak naik kelas, tidak lulus ujian akhir dan sebagainya Prayitno
(2011:87).
Keluarga atau orang tua memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap
perkembangan kepribadian anak dan kemampuannya, karna sebagian besar
kehidupan anak berada ditengah-tengah keluarganya. Untuk mengoptimalkan
kemampuan dan kepribadian anak, orang tuaa harus menumbuhkan suasana
edukatif dilingkungan keluarganya sendiri suasana edukatif yang dimaksud adalah
orang tua yang mampu menciptakan pola hidup dan tata pergaulan yang bersifat
pendidikan atau mendidik dengan keluarga dengan baik sejak anak dalam
kandungan. Hasil pendidikan sesungguhnya akan tercermin pada pribadi anak
didik yang berkembang baik secara akademik, psikologis maupun sosial.
Pengalaman menunjukkan bahwa kegagalan-kegagalan yang dialami murid dalam
belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atatu rendahnya intelegensi, sering
kegagalan itu terjadi disebabkan mereka tidak mendapat bimbingan dan perhatian
dari orang tua mereka.
Seperti yang akan dibahas dalam penelitian ini yakni kontribusi edukatif
orang tua yang dimana “Kontribusi edukatif orang tua adalah bentuk perhatian
orang tua kepada anaknya yang bersifat mendidik atau yang bersifat dalam
membantu pendidikan yang diperoleh anak” (Ahira, 2012).
Keluarga atau orang tua memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap
kepribadian anak, karena sebagian besar kehidupan anak berada di tengah-tengah
keluarganya. Hasil pendidikan sesungguhnya akan tercermin pada pribadi anak
didik yang berkembang baik secara akademik, psikologis maupun sosial.
Pengalaman menunjukkan bahwa kegagalan-kegagalan yang dialami murid dalam
belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atatu rendahnya intelegensi, sering
kegagalan itu terjadi disebabkan mereka tidak mendapat bimbingan dan perhatian
dari orang tua mereka.
Berdasarkan pengamatan di SD Inpres Mallengkeri 1 Makassar untuk mata
pelajaran IPS yang mengalami rendahnya nilai yang diperoleh murid hal ini dapat
dikarenakan kurangnya perhatian dari orang tua sehingga anak mengalami
kesulitan dalam belajar seperti susah memahami isi pelajaran, tidak termotivasi
untuk belajar, susah memahami isi pelajaran disebabkan kurangnya mendapat
layanan edukatif dari orang tua seperti: Menanyakan tentang apa pelajaran anak
disekolah, membantu mengerjakan pekerjaan rumah (PR) anak, membangkitkan
miant belajar anak, menentukan waktu dan disiplin belajar dirumah dan bentuk
perhatian lainnya dari orang lain.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, penulis
berasumsi kontribusi edukatif orangtua dapat mempengaruhi prestasi belajar
siswa. Untuk membuktikan hal tersebut, maka dalam penelitian ini akan di kaji
hal-hal yang berhubungan antara kontribusi edukatif orang tua dengan hasil
belajar pada siswa kelas V. Atas dasar tersebut, maka penulis melakukan
penelitian dengan judul “Hubungan Antara Kontribusi Edukatif Orang Tua
dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V SD Inpres
Mallengkeri 1 Makassar.
B. Rumusan Masalah
Untuk lebih mengarahkan pelaksanaan penelitian maka masalah yang di kaji
dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut : “ Apakah ada hubungan antara
kontribusi edukatif orang tua dengan hasil belajar murid pada mata pelajaran
IPS kelas V pada SD Inpres Mallengkeri 1 Makassar?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
“untuk mengetahui hubungan antara kontribusi edukatif orang tua dengan hasil
belajar murid SD kelas V Inpres Malengkeri 1 Makassar”
D. Manfaat Penelitian
Adapun anfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoretis
a. Sebagai bahan informasi bagi akademis untuk peningkatan kualitas
pendidikan, khususnya penanganan terhadap anak yang memiliki kesulitan
dalam belajar.
b. Sebagai bahan pertimbangan
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Murid
Sebagai masukan bagi murid bahwa belajar akan lebih menyenangkan apabila
belajar bersamama keluarga/orang tua
b. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang
kontribusi edukatif orang tua dalam mendidik anak yang akan mempengaruhi
keberhasilan anak dalam proses belajar di Sekolah Dasar.
c. Bagi sekolah
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam membina dan
membimbing anak-anak didiknya dalam menunaikan keberhasilan belajar murid
di kelas V Sekolah Dasar.
d. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan inspirasi dan dorongan bagi
para peneliti selanjutnya, khususnya yang akan mengkaji masalah yang relevan
dengan masalah dalam penelitian ini.
30
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Penelitian yang Relevan
Adapun penelitian yang secara tidak langsung relevan dengan judul
penelitian yang akan di tulis peneliti yaitu:
Skripsi saudara Karyadi Setiawan, 2011 yang berjudul “ Pengaruh
perhatian orang tua terhadap hasil belajar IPS murid kelas VIII SMP Fatahillah
pondok pinang Jakarta selatan”. Skripsi ini membahas tentangorang tua yang
memberikan perhatian yang baik terhadap aktivitas belajar anaknya seperti
penyediaan dan pengadaan sarana atau fasilitas belajar yang menunjang serta
pemberian bantuan lainnya ketika anak menghadapi kesulitan dalam belajar, akan
sangat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar. Sebaliknya orang tua
yang kurang bahkan tidak sama sekali memperhatiakn aktifitas belajar anaknya
dapat menyababkan anak menjadi malas dalam belajar akibatnya prestasi belajar
anak akan kurang memuaskan. Setelah melakukan penelitian maka diperoleh
hasil 0,703 yang berarti terdapat pengaruh yang positif antara perhatian orangtua
dan hasil belajar.
Skripsi saudara Habib Purnama, 1 Komang Winatha dan Nurdin, 2013 yang
berjudul “ Pengaruh bimbingan orang tua , kebiasaan belajar, dan lingkungan
belajar terhadap hasil belajar IPS Murid Di SMP PGRI 2 Labuhan Ratu”. Dari
penelitian ini lingkungan keluarga menjadi wadah bagi murid untuk berinteraksi
dengan orang tua. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh positif
7
dan signifikan bimbingan orang tua, kebiasaan belajar dan lingkungan belajar
terhadap hasil belajar IPS.
Kesimpulan dari penelitian memperoleh pengaruh yang positif dan
signifikan antara perhatian orangtua ataupun bimbingan orang tua,kebiasaan
belajae serta lingkungan belajar terhadap hasil belajar murid pada mata pelajaran
IPS dan ini berkategori baik.
2. Kontribusi Edukatif
a. Pengertian Kontribusi
Kontribusi berasal dari bahasa inggris yaitu contribute, contribution,
maknannya adalah keikutsertaan, keterlibatan, melibatkan diri maupun
sumbangan. Berarti dalam hal ini kontribusi dapat berupa materi atau tindakan.
Hal yang bersifat materi misalnya seorang individu memberikan pinjaman kepada
pihak lain demi kebaikan bersama. Kontribusi dalam pengertian tindakan yaitu
berupa prilaku yang dilakukan oleh individu yang kemudian memberikan dampak
baik positif maupun negatif terhadappihak lain. Sebagai contoh, seorang
melakukan kerja bakti di daerah rumahnya demi menciptakan suasana asri di
daerah tempat tinggalnya sehingga memberikan dampak positif pada penduduk
maupun pendatang. Dengan kontribusi berarti individu tersebut juga berusahan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas hidupnya. Hal ini dilakukan dengan cara
menajamkan posisi peranya, sesuatu yang kemudian menjadi bidang spesialis,
agar lebih tepat sesuai dengan kompetensi, kontribusi dapat diberikan dalam
berbagai bidang yaitu pemikiran, kepemimpinan, profesionalisme, finansial dan
lainnya (Ahira,2012).
b. Pengertian Edukatif
Edukatif / edukasi adalah usahayang terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, penegendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat. Menurut kamus besarbahasa indonesia, definisi edukatif adalah
bersifat mendidik dan berkenaan dengan pendidikan. Edukatif dapat dimaknai
sebagai cara pandang atau prilaku yang berbasis pertimbangan-pertimbangan nilai
dan kebermanfaatan atas sesuatu tindakan atau pemikiran. Ciri-ciri prilaku
edukatif adalah sebagai berikut:
1) Disiplin dan inisiatif
2) Kebutuhan untuk mampu mengontrol,mengendalikan, mengekang diri
terhadap keinginan-keinginan yang melampaui batas.
3) Keterkaitan dengan kelompok masyarakat yang ada dalam satu
komunitas kehidupan
4) Otonomi dalam makna menyangkut keputusan pribadi dengan
mengetahui dan memahami sepenuhnya konsekuensi-konsekuensi dari
tindakan atau prilaku yang diperbuat.
5) Etos kerja tinggi dan berbudi luhur
6) Toleran
7) Berorientasi keilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Orang Tua
a. Pengertian Orang Tua
Orang tua adalah komponen keluarga yang telah terdiri dari ayah dan ibu,
dan merupakan hasil dari sebuah ikatan pertkawinan yang sah yang dapat
membentuk sebuah keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk
mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan
tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat.
Pengertian orang tua tidak terlepas dari pengertian keluarga, karena orang
tua merupakan bagian keluarga besar yang sebagian besar telah tergantikan oleh
keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak. Keluarga diartikan
sebagai suatu kelompok ang terdiri dari dua orang atau lebih yang dihubungkan
dengan pertalian darah, perkawinan atau adopsi yang memiliki tempat tinggal
bersama. Lingkungan keluarga merupakan media pertama dan utama yang secara
langsung atau tidak langsung. Berpengaruh terhadap prilaku dalam perkembangan
anak didik, termasuk didalamnya hasil belajar anak didik. Pendidikan keluarga
adalah fundamen atau dasar dari prndidikan anak selanjutnya. Hasil-hasil
pendidkan yang diperolehanak dalam keluarga menentukan pendidikan anak itu
selanjutnya, baik di sekolah maupun di masyarakat.
b. Perhatian orang tua dalam pendidikan anaknya
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan
pemerintah. Sekolah hanyalah pembantu kelanjutan pendidikan dalam keluarga.
Sikap anak terhadap sekolah terutama akan dipengaruhi oleh sikap orang tua
mereka. Demikian pula sikap anak terhadap belajar, tidak bisa ditentukan oleh
guru akan tetapi banyak dipengaruhi oleh orang tua terhadap belajar anaknya
dirumah. Muhammad Syaifuddin, dkk (1997 :410 unit 4) mengemukakan bahwa:
“orang tua dapat pula dilibatkan dalam program pembelajaran dan mengawasi
kesulitan belajar peserta didik. Orang tua dapat membantu kesulitan siswa dalam
bidang pembelajaran tertentu di rumah untuk memberi penjelasan atau jika
diperlukan mendatang guru les privat”. Oleh karena itu, perhatian orang terhadap
pendidikan anaknya sangat berpengaruh terhadap sikap dan mentaliatas anak
dalam menentukan berhasil atau tidaknya belajar. Mengingat orang tua disatu
pihak berfungsi sebagai pemelihara, pelindung keluarga, dan dalam pihak sebagai
pendidik putra-putrinya. Disinilah fungsi keluarga sebagai lembaga pendidikan
dimana antara orang tua dan anak terjalinkomunikasi edukatif, dalam mencapai
keberhasilan proses pendidikanya. Sebab perananorang tua sangat bersifat
menentukan. Sehubungan dengan itu, banyak para ahli pendidkan mengemukakan
tentang perhatian orang tua terhadap kegiatan pendidikan anaknya yang
diantaranya menyoroti, orang tua sebagai pengawas kegiatan belajar anak,
pendorong semangat belajar, membangkitkan minat, memberi fasilitas,
menentukan waktu dan disiplin bekajar, memberi bantuan belajar, memperhatikan
kesehatan, dan menciptakan iklim belajar dirumah. Untuk lebih jelasnya berikut
pendapat para ahli. Orang tua yang berperan sebagai pengawas, hendaknya secara
tidak langsung memperhatian seluruh kegiatan kegiatan yang dilakukan anak.
Harus memperhatikan apakah anak memiliki PR, apakah sudah belajar untuk
pelajaran besok, apakh ada kesulitan dalam mata poelajaran tertentu. Semua itu
merupakan tanggung jawab orang tua yang secara rutin memperhatikan,
pengawasi kegiatan belajar anak di rumah. Disamping harus mengawasi kegiatan
pendidikan anak, juga orang tua harus memperhatiakan serta menjaga kesehatan
jasmani dan rohani anak. Omar Hamalik (1983 :3) mengemukakan bahwa “ salah
satu syarat agar anak dapat belajar dengan baik yaitu harus memperhatikan
kesehatan jasmani serta kesehatan rohani”. Kemudian orang tua berperan sebagai
fasilitas dalam kegiatan belajar anak dirumah, yaitu menyangkut seluruh
kebutuhan anak dalamperlengkapan belajar, juga tempat belajar dirumah. Salah
cara untuk mengundang anak agar senang dan mau belajar dirumah, orang tua
harus memperhatikan tempat belajar, dorongan belajar ( motivasi) dan
menbangkitkan minat belajar. Tempat yang memadai baik ventilasi udara yang
cukup, penerangan dan temperatur yang sesuai, meja belajar dan kursi yang
cukup, peralatan lain seperti buku-buku yang diperlukan dan alat peraga belajar
serta suasana yang tenang. Berikan semangat belajar dengan menumbuhkan minat
dan motivasi anak, misalnya dengan bantuan belajar, pengarahan, hadiah, dan
tidak mengganggu waktu belajar. Campur tangan orang tua sangat di butuhkan
dalam membagi waktu, serta pengawasan terhadap terlaksananya pembagian
waktu dan jawal belajar dirumah. Anak belum dapat membagi waktu antara tugas-
tugas sekolah dan bermain-main, oleh karena itu orang tua harus membantu dalam
perencanaan waktu belajar dan disiplin belajar di rumah. Ditambahkan oleh
pendapat R.I Suhartin bahwa, dalam menolong anak supaya menjadi anak yang
cerdas, orang tua harus menentukan jam dan tempat belajar, jam dan tempat
belajar ini perlu dipastikan. Anak-anak perlu dibisakan belajar pelajaran di
sekolah pada jam-jam yang ditentukan (http//googlewebligh.com dikses pada
tanggal 9 Februari 2018). Berdasarkan uraian diatas, sudah dapat dipastikan
bahwa perhatian orang tua dalam pendidikan anaknya sangat menentukan sekali
terhadap keberhasilan belajar anak di sekolahnya.
4. Kontribusi Edukatif Orang Tua
Kontribusi edukatif orang tua dapat juga diartikan sebagai bentuk perhatian
orang tua kepada anaknya yang bersifat mendidik atau yang bersifat dalam
membantu pendidikan yang diperoleh anak. Indikatornya adalah membangkitkan
minat belajar anak, menyediakan fasilitas belajar, monitoring atau mengawasi
anak dalam belajarnya, membantu pekerjaan rumah (PR) anak, serta menentukan
waktu dan disiplin belajar anak. Membangkitkan minat belajat Minat besar
pengaruhnya terhadap belajar yang baik, karena bila bahan pelajaran yang di
poelajari tidak sesuai dengan minat murid, maka murid tidak akan belajar dengan
baik karena tidak ada daya tarik bagiannya. Karena murid belajar tidak
memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. Jadi bahan pelajaran yang menarik murid
lebih mudah di pelajari dan di simpan karena minat menambah kegiatan belajar.
Berdasarkan hasil penelitian psikologi menunjukkan bahwa kurangnya minat
belajar dapat mengakibatkan kurangnya rasa ketertarikan pada suatu bidang
tertentu, bahkan dapat melahirkan sikap penolakkan kepada guru. Disinilah tugas
orang tua untuk membantu membangkitkan minat belajar anak, orang tua
mempunyai lebih banyak waktu bersama anak dibandingkan dengan guru di
sekolah, oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besar untuk menimbulkan rasa
minat belajar tersebut. Menyediakan fasilitas belajar
Dalam kamus bahasa indonesia “fasilitas” diartikan sarana unruk
melancarkan pelaksanaan fungsi, kemudahan. “ fungsi” diartikan kegunaan suatu
hal. Sedangkan belajar merupakan suatu proses mental karena orang yang belajar
perlu memikir, menganalisa, mengingat, dan mengambil kwsimpulan dari yang
dipelajari.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan fasilitas belajar adalah segala sarana yang di perlukan bagi siswa dalam
mencapai tujuan belajar melalui kegiatan belajar dalam bentuk penyelidikan dan
penemuan untuk mendapatkan pemahaman tentang masalah-masalah yang
dipelajari.
Sehubungan dengan itu fasilitas belajar dapat dari tempat dimana aktivitas
belajar itu dilakukan. Berdasarkan tempat aktivitas belajar dilaksanakan, maka
fasilitas belajar dapat dikelompokkan: a) fasilitas belajar di sekolah seperti meja
dan kursi belajar, papan tulis, kapur, buku-buku teks, media belajar, alat peraga,
perpustakaan dan lain-lain. b) fasilitas belajar dirumah seperti kursi dan meja
belajar, lampu belajar, rak buku, serta alat tulis.
Bila dilihat dari penggunaannya, maka fasilitas belajar dapat dikelompokkan
menjadi dua kelompok yaitu: a) fasilitas yang berhubungan langsung dengan
proses belajar siswa seperti buku-buku tulis, buku-buku teks, pulpen, penggaris,
penghapus meja dan kursi belajar, papan tulis, media, spidol, alat peraga
perpustakaan dan lain-lain. b) fasilitas belajar yang tidak berhubungan langsung
dengan proses belajar siswa seperti sepatu, pakaian seragam, tas sekolah,
kendaraan, uang tranport, uang jajan, dan lain-lain.
Semua fasilitas belajar tersebut sangat mendukung bagi keberhasilan murid
dalam belajar. Oleh karena itu, perlu di perhatikan baik oleh sekiolah maupun
oleh para orang tua murid jika menginginkan keberhasilan murid dalam belajar.
Fungsi gasilitas belajar ini adalah sebagai alat dalam membantu kelancaran
murid malukan proses belajat mengajar, sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan secara efektif dan efisien. Tampa fasilitas belajar
yang memadai maka murid akan mengalami kesulitan dalam memahami dan
menguasaim materi pelajarn yang disampaikan oleg guru. Oleh karena itu peranan
orang tua dan kepala sekolah sangat penting dalam upaya menyediakan fasilitas
belajar yang memadai dalam upaya meningkatkan kesulitan proses belajar
mengajar guna meningkatkan mutu lulusan.
c. Monitoring/pengawasan
Pengawasan anak dalam belajar dimaksudkan agar proses belajar mengajar
anak di sekolah maupun dirumah menjadi terarah. Sebagaimana kita ketahui anak
adalah merupakan individu yang sedang tumbuh dan berkembang dalam usahanya
dalam mencapai kedewasaan. Dalam proses perkembangan itu tentu saja anak
mengalami hambatan-hambatan baik yang datang dari dirinya sendiri umpamanya
ketidak percayaan diri, ketidak mampuan dalam merencanakan masa depan, tidak
mengetahui dan memahami manfaat belajar sedangkan faktor yang datang dari
luar dirinya umpamanya pengaruh lingkungan dan teman yang tidak menunjang
kegiatan belajar anak. Oleh karena itu perlu diawasi, diarahkan sehingga tidak
mengalami kegagalan dalam belajar.
Pengawasan itu bentuk kongkritnya berupa:
1) Memberi laporan dan berkonsultasi pada guru atau guru pembimbing
sekolah tentang perkembangan pribadi dan proses belajar anak.
2) Memberikan umpan balik pada guru ataupun guru pembimbing tentang
masalah terutama yang menyangkut keadaan murid.
3) Bersedia datang kesekolah bila diundang atau dipanggil guru atau guru
pembimbing.
4) Bersedia dan mau berdiskusi memecahkan masalah yang dihadapi putra
putrinya dengan guru dan guru pembimbing disekolah.
5) Mengontrol anak pada jam-jam belajar.
6) Menghindari dari pengaruh yang tidak menguntungkan
7) Mengontrol pekerjaan rumah yang diberikan guru.
8) Memberikan pengertian kepada anak tentang poentingnya semua mata
pelajaran yang diajarkan di sekolah sehingga menyenangkan.
d. Membantu pekerjaan rumah (PR) anak
Partisipasi orang tua dalam membantu anak mengerjakan pekerjaan rumah
dapat dilakukan dengan menyediakan ruang belajar anak agar aktivitas anak
dalam mengerjakan tugas belajarnya tidak terganggu. Setelah ruang bel;ajar dan
perlengkapan tersedia, maka orang tua juga perlu mengatur waktu belajar anak
agar anak tidak membuang waktu untuk hal-hal yang tidak menunjang pada
keberhasilan pendidikan anak, sebab jika dibiarkan saja, maka biasanya anak
cenderung bermain sampai lupa waktu dari pada belajar.
Oleh karena itu, orang tua juga perlu menanyakan pada anak apakah ada hal
yang perlu dilakukan orang tua untuk membantu anak mengerjakan tugas-tugas
sekolah. Dalam hal ini orang tua harus sabar dalam membantu anak dalam
menyelesaikan kesulitannya, karena kesabaran merupakan kunci setia
keberhasilan. Apabila orang tua juga merasa kesulitan membantu anak, maka
orang tua boleh meminta bantua kepada anggota keluarga atau orang lain untuk
membantu menyelesaikan pekerjaan rumah anak.
e. Menentukan waktu dan disiplin belajar anak
Peran orang tua dalam kedisiplinan belajar dirumah diantaranya
menanamkan kedisiplinan sejak dini yang diharapkan akan membentuk karakter
murid agar senantiasa mempunyai tanggung jawab terhadap dirinnya sendiri
maupun prestasi belajarnya ketika di sekolah. Apabila upaya-upaya pembentukan
disiplin dilakukan secara sistematis dan profesional, orang tua harus belajar
menyusun dengan jelas aturan-aturan yang berlaku dalam keluarga.
Orang tua juga harus menentukan belajar anak di rumah seperti dengan
memberikan jadwal belajar setelah pulang dari sekolah dan saat malam agar
belajar anak di rumah lebih terarah.anak belum dapat membagi waktu antara tugas
sekolah dengan bermain. Oleh karena itu orang tua harus membantu dalam
perencanaan waktu belajar dan disiplin belajar di rumah. Dalam menolong anak
supaya menjadi anak-anak yang cerdas, orang tua harus menentukan jam dan
tempat belajar, jam dan tempat belajar ini perlu dipastikan. Anak-anak perlu
dibiasakan belajar pelajaran di sekolah tertentu.
5. Hakikat Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan. Belajar adalah
proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga dapat menyebabkan
munculnya perubahan prilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya
interaksi individu dengan lingkungannya. Berbagai pendapat dikemukakan para
ahli tentang pengertian belajar, berdasarkan pada hasil penyelidikan Gagne
(Kurniawan, 2014:4) memandang belajar sebagai proses internal dan melibatkan
unsur kognitif. Dimana unsur internal ini berinteraksi dengan lingkungan
eksternal sehingga terjadi perubahan pada diri individu/ siswa yang berupa
kemampuan tertentu.
Hasil analisis Syah atas sejumlah pengertian belajar ia mengambil suatu
esensi atau hakikat dari belajar yaitu bahwa:
Belajar pada hakikatnya merupakan proses kognitif yang mendapat
dukungan dari fungsi ranah psikomotor. Fungsi psikomotor dalam hal
ini mneliputi: mendengar, melihat, mengucapkan. Apapun manifestasi
belajar yang dilakukan siswa hampir dapat dipastikan selalu melibatkan
fungsi ranah akalnya yang intensitas penggunaannya tentu berbeda
dengan poeristiwa belajar lainnya Syah (Kurniawan, 2014:4).
Jadi dapat dikatakan bahwa belajar adalah proses psikologis yang
berlangsung dalam diri seseorang dengan lingkungannya dan menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan uyang bersifat
menetap. Dengan kata lain, be;lajar merupakan kegiatan peningkatan kemampuan
kognitif, efektif, dan psikomotorik.
b. Hasil Belajar
menurut Kingsley dalam Kurniawan,(2014:9). hasil belajar siswa ( individu)
menjadi tiga jenis yaitu: 1) keterampilan dan kebiasaan, 2) pengetahuan dan
pengertian, 3) sikap dan cita-cita. Hasil belajar seseorang tidak lansung kelihatan
tampa orang itu melakukan sesuatu untuk memperlihatkan kemampuan yang di
perolehnya melalui belajar. Hasil belajar memungkinkan dapat di ukur dengan
angka-angka, tetapi mungkinjuga hanya dapat di amati melalui perubahan tingkah
laku. Oleh sebab ituhasil belajar seharusnya di rumuskan dengan jelas sehingga
dapat di evaluasi apakah tujuan yang di harapkan sedah tercapai atau belum.
Berdasarkan perubahan tentang hasil belajar di atas, jadi dapat dikatakan
bahwa hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang dapat di amati
setelah mengikuti proses pembelajarn. Hasil belajar juga memungkinkan dapat di
ukur dengan angka-angka melalui evaluasi untuk mengetahui apakah tujuan yang
di harapkan setelah proses pembelajarn sudah tercapai atau belum.
Gagne, mengemukakan 5 macam kemampuan manusia yang merupakanhasil
belajar sehingga pada gilirannya membutuhkan sekian macan kondisi belajr untuk
pencapaiannya.
1) Keterampilan intelektual, sejumlah pengetahuan mulai daru baca tulis
hitung sampai kepada pemikiran yang rumit. Kemampuan intelektual
tergantung kepada kapasitas intelektual kecerdasan seseorang.
2) Strategi kognitif, mengatur cara belajar dan berfikir seseorang didalam
arti seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masakah.
3) Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta.
Kemampuan ini pada umunya di kenali dan tidak jarang.
4) Keterampilan motorik yang di peroleh di sekoalah, antara lain
keterampilan menulis, mengetik, menggunakan jangja dan sebagainya.
5) Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah sera intensitas emosional
yang dimiliki seseorang.
c. Faktor-faktor Mempengaruhi Belajar
Kualitas proses belajar seseorang di pengaruhi oleh berbagai faktor.
Menurut Syah (2001), dengan merujuk pada teori belajar kognitif bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi belajar itu dikelompokkan didalam tiga kategori yaitu
faktor iunternal, eksternal,dan faktor pendekatan belajar yang digunakan. Fajktor-
faktor ini saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Untuk lebih jelasnya berikut
uraiannya:
1) Faktor interen terdiri atas
a. Faktor fisiologis-organis, yang meliputi
(1) Keadaan fisiologis pada umumnya
Keadaan fisiologis pada umumnyadari diriindividu yang mempunyai
pengaruh yang besar. Keadaan jasmani yang segar misalnya sudah tentu akan
memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan keadaan jasmani
yang kurang/tidak segar, misalnya karena sakit atau karena kelelahan.
(2) Keadaan pancaindra
Pancaindra seperti diketahui adalah merupakan pintu-pintu gerbang ilmu
pengethuan. Melalui pancaindra seseorang malakukan aktifitas belajar (membaca,
mengamati, mendengar, merasakan dan mengalami sesuatu dan berbagai bentuk
aktifitas lain). pancaindra yang berfungsi dengan baik sudah tentu akan
memberikan pengaruh positif pada terlaksananya kegiatan belajar.
b. Faktor psikologis
Sebagai aktifitas mental, belajar di pengaruhi oleh sejumlah faktor
psikologis, diantaranya:
(1) Kematangan belajar
Kematangan belajar merupakan sesuatu yang bersifat alamiah dan
berhubungan dengan faktor biologis, karena hal itu terjadi di luar kontrol manusia.
Kematangan mempengaruhi proses belajar dalam arti bahwa proses belajar akan
mencapai hasil yang optimal bila di tunjang dengan kematangan.
(2) Kumpulan persepsi dan pengertian dasar
Manusia sejak kecil berinteraksi aktif dengan lingkungannya. Melalui
interaksi aktif tersebut, manusia memperoleh berbagai jenis persepsi dan
pengertian-pengertian dasar yang merupakan cikal bakal dari proses pembentukan
kemampuan dan pengetahuan manusia melalui proses belajar yang panjang.
(3) Kemampuan belajar.
Setiap manusia di lahirkan dengan membawa potensi kemampuan yang
berbeda-beda, sehingga di kenal misalnya anak yang cerdas dan sebaliknya.
Faktor kapasitet ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses
belajar.
(4) Minat dan perhatian
Bahwa minat dan perhatian mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar
kiranya tidak sulit di pahami. Bagi seseorang yang tidak mempunyai minat dan
perhatian di dalam belajar tentu saja tidak dapat di harapkan akan memperoleh
hasil yang baik.
(5) Motivasi
Secara sederhana, motivasi di artikan sebagai kondisi psikologis yang
mendorong seseorang untuk berbuat. Jadi motivasi belajar adalah kondisi
psokologis yang mendorong seseorang untuk belajar.
c. Faktor eksteren, terdiri atas:
a. Faktor lingkungan belajar, yang meliputi:
(1) Lingkungan yang bersifat alami atau non sosial, seperti: keadaan udara,
temperatur( suhu), cuaca, waktu ( pagi,siang, atau malam), tempat/ruangan
belajar, lokasi tempat belajar, dan sebagainya.
(2) Lingkungan sosial yaitu yang berkaitan dengan hubungan antar manusia,
seperti kehadiran orang lain pada saat seseorang sedang belajar, dimana orang
tersebut mengajak bicara ataukah mondar-mandir di sekitar tempat belajar,
terjadinya percakapan oleh sekelompok murid atau kelas pada saat murid di
kelas lain sedang belajar, suara musik atau bunyi-bunyian yang lain
mengganggu kosentrasi belajar dan sebagainya.
b. Faktor instrumental, seperti:
(1)Kurikulum (garis-garis besar program pengajaran dan semua perangkat
pendukungnya. Petunjuk/pedoman pelaksaan kurikulum seperti pedoman
evaluasi, pedoman pelaksaan administrasi dan sebagainya)
(2)Sarana dan fasilitas serta berbagai jenis media pembelajaran, seperti:
papan tulis, papan flannel, berbagai skwma dan bagan yang relevan dan
sebagainya.
(3)Berbagai bentuk program belajar mengajar, mulai dari yang sangat umum
sampai kepada yang sangat terstruktur seperti : program cawu/ semester,
handout, silabus, satuan pelajaran, pengajaran, berprogram, modul, paket
belajar dan sebagainya.
(4)Berbagai bentuk tindakan didaktis/pedagosis baik yang secara sengaja di
rancang/ disiapkan maupun muncul secara transaksional yang di harapkan
menunjang keefektifan proses belajar.
c. Faktor pendekatan belajar
Pendekatan belajar yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi
dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi
pelajaran. Strategi belajar bagaimana yang digunakan pebelajar ini akan
digunakan pebelajar juga menunjukkan suatu karakteristik pendekatan belajar tipe
apa yang digunakan pada pembelajaran yang bersangkutan.
5. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
a. Pengertian IPS
Ilmu pengethuan sosial adalah suatu bahan kajian yang terpasdu yang
merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi yang di
organisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan sejarah,
geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi. Pengertian IPS menurut para ahli
dalah sebagai berikut:
Menurut Ischak ( Yaba,2010:7) mengemukakan bahwa:
pembelajaran IPS bukan sekedar menyodorkan serentetan konsep-konsep
saja, melainkan kemampuan guru dan murid menarik nilai/arti yang
terkandung dalam konsep, serta bagaimana cara menerapkanya, peran
guru sebagai perencana dan pelaksana kegiatan belajar dan mengajar
sangat penting dan keterlibatan atau keikutsertaan secara aktif kedua
belah pihak yaitu guru dan murid akan mewarnai kegiatan belajar
mengajar yang di harapkan.
Berjalan dengan Nasution (Supriatna,2007:84) bahwa:
IPS adalah suatu program pendidikan yang merupakan suatu
keseluruhan, yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam
lingkungan alam fisik, maupun dalam lingkungan sosialnya yang
bahannya di ambil dari berbagai ilmu-ilmu sosial.
Sedangkan menurut Amir (2008:1) mengemukakan pengertian “IPS adalah
pelajaran ilmu-ilmu sosial yang di sederhanakan atau diorganisir, diajarkan secara
pedagogik dan psikologis untuk tujuan pengajaran pendidikan”. Kata
disederhanakan mengandung arti menurunkan tingkat kesukaran materi ilmu-ilmu
sosial yang biasanya di pelajari di universitas menjadi pelajaran yang sesuai
dengan kematangan berpikir anak di SD.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa IPS
merupakan mata pelajaran yang di seleksi dari beberapa bidang ilmu-ilmu sosial
berdasarkan tingkat kognitif dan sesuai dengan taraf perkembangan pengetahuan
subjek didik.
b. Tujuan Pembelajaran IPS
IPS adalah telaah tentang manusia dan lingkungan, manusia selalu hidup
bersama dengan sesamanya.Amir (2008:2) mengemukakan tujuan IPS adalah
untuk menyiapkan para murid untuk dapat menjadi warga negara yang baik.:
Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) 2006 tercantum bahwa
tujuan IPS adalah:
1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
dan lingkungannya.
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa cakupan ips sangat
luas, tidak selalu pendidikan sosial yang mengacu kepada keseluruhan kehidupan
interpersonal murid, yang meliputi pengajaran sosial yang dia alami murid di luar
sekolah.
c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPS
Pembelajaran IPS berkembang dengan kehidupan manusia yang melibatkan
segala tingkah laku dan kebutuhannya, amnusia pada konteks sosialnya atau
manusia sebagai anggota masyarakat, dalam pelajaran IPS di jenjang pendidikan
harus melakukan pembatasan sesuai dengan murid pada tingkat masing-masing.
Ruang lingkup pembelajaran IPS di SD di batasi sampai gejala dan masalah sosial
yang dapat dijangkau pada geografi dan sejarah. Murid SD mulai dari lingkup
gejala dan masalah kehidupan yang ada di sekitar tempat tinggal dan sekolah,
desa, kecamatan, kabupaten, propinsi, negara dan akhirnya kenegara-negara
tetangga.
Dalam pengajaran IPS masyarakat sebagai suatu sistem dapat di jadikan
suatu paket mengajar, pusat sistem manusia sebagai sistem adalah bertingkat dari
lingkungan yang kecil ke lingkungan yang besar. Oleh karena itu, segala gejala,
masalah dan peristiwa tentang kehidupan manusia di jadikan sumber dan materi
IPS. Kejadian-kejadian tadi baik yang langsung terjadi didalam masyarakat
maupun diberitan di media massa. Pengarahan materi-materi IPS yang bersifat
makro dan berbelit, dasarnya harus dari contoh kenyataan yang terdekat.
Masyarakat menjadi sumber dan materi IPS juga menjadi laboratoriumnya.
Dalam pembelajaraan IPS, guru harus membawa anak didik kepada
kenyataan hidup yang sebenarnya dapat di hayati, ditanggapi dan akhirnya dapat
membawa kepekaan sikap mental, keterampilan dalam menghadapi kenyataan
yang nyata. Dengan demikian diharapkan terbinanya warga negara yang akan
datang yang peka terhadap masalah sosial yang terjadi didalam masyarakat,
memiliki sikap mental yang positif terhadap segala ketimpangan yang terjadi dan
terampil dalam mengatasi segala masalah yang terjadi sehari baik yang menimpa
diri khususnya maupun masyarakat pada umumnya.
d. Hakikat pembelajaran IPS
Pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan
segala tingkah laku dan kebutuhan. IPS berkenaan dengan cara manusia
memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya, dan
kejiwaannya, memanfaatkan sumber daya yang ada di permukaan bumi, mengatur
kesejahteraan dan pemerintahannya mupun kebutuhan lainnya di dalam rangka
mempertahankan kehidupan masyarakat manusia. Singkatnya, IPS mempelajari,
menelaah, dan mangkaji sistem kehidupan manusia dipermukaan bumi ini di
dalam kontek sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat.
Dengan pertimbangan bahwa manusia didalam kontek sosial demian luas,
pengajaran IPS pada jenjang pendidikan harus dibatasi sesuai dengan kemampuan
peserta didik setiap jenjang, sehingga ruang lingkup pengajaran IPS pada jenjang
pendidikan dasar berbeda dengan jenjang pendidikan menengah dan pendidikan
tinggi. Pada jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup pengajran IPS di batasi
sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau pada geografi dan
sejarah. Terutama gejalah dan masalah sosial kehidupan sehari- hari yang ada di
lingkungan sekitar pada peserta didik MI/SD.
Pada jenjang pendidikan menengah, ruang lingkup kajian diperluas. Begitu
juga pada jenjang pendidikan tinggi: bobot dan keluasan materi dan kajian
semakin di pertajam dengan berbagai pendekaatan. Pendekatan interdisipliner atau
multidisipliner dan pendekatan sistem menjadi pilihan yang tepat untuk di
terapkan kaerena IPS pada jenjang pendidikan tinggi menjadi sarana melatih daya
pikir dan daya nalar murid secara berkesinambungan.
Sebagaiman telah di kemukakan di atas, bahwa yang dipelajari IPS adalah
manusia sebagai anggota masyarakat didalam konteks sosialnya, ruang lingkup
kajian IPS meliputi (a) subtansi materi ilmu-ilmu sosial yang bersentuhan dengan
masyarakat dan (b) gejala, masalah, dan peristiwa sosial tentang kehidupan
masyarakat. Kedua lingkup pengajaran IPS ini harus di ajarkan secara terpadu
karena pengajaran IPS tidak hanya menyajikan materi-materi yang akan
memenuhi ingatan peserta didik tapi juga untuk memenuhi kebutuhan sendiri
sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Oleh karena itu pengajaran IPS
harus menggali materi-materi yang bersumber pada masyarakat. Dengan kata lain,
pengajaran IPS yang melupakan masyarakat atau yang tida berpijak pada
kenyataan di dalam masyarakat tidak akan mencapai tujuannya.
e. Funsi Pembelajaran IPS
Pengajaran pengetahuan sosial di sekolah dasar berfungsi mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan dasar untuk melibat kenyataan sosial yang di
hadapi murid dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan pengajaran sejarah
berfungsi menumbuhkan kebangsaan dan bangga terhadap perkembangan
masyarakat indonesia sejak masa lampau hingga masa kini. Menurut Kusnandar
(2010:262) fungsi pokok pengajaran IPS, yaitu:
(1) memberikan pengetahuan pada manusia bagaiman bersikap terhadap
benda-banda disekitarnya, (2) memberikan pengetahuan pada manusia
bagaiman cara berhubungan dengan manusia lainnya, dan (3)
memberikan pengetahuan pada manusia bagaimana cara berhubungan
dengan Tuhannya.
Memperhatikan fungsi yang terkandung dalam mata pelajaran pengetahuan
sosial maka seharusnnya pembelajaran disekolah-sekolah merupakan suatu
kegiatan yang di senangi, menantang dan bermakna bagi peserta didik. IPS
berkenaan dengan cara manusia mengguanakan usaha memenuhi kebutuhan
materinya, memenuhi kebutuhan budaya, kebutuhan kejiwaannya, pemanfaatan
sumber yang ada di permukaan bumi, mengatur kesejahteraan dan
pemerintahannya, dan lain sebagainya yang mengatur serta mempertahankan
klehidupan masyarakat manusia.
B. Kerangka Berpikir
Orang tua yang mempunyai perhatian yang baik terhadap aktivitas belajar
anaknya seperti penyediaan dan pengadaan sarana atau fasilitas belajar termasuk
didalamnya buku adn ruang belajar, bacaan yang menunjang, ketika anak
mengalami kesulitan belajar akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar anak.
Sebaliknya orang tua yang kurang bahan sama sekali tidak memperhatikan
aktifitas belajar anaknya dapat menyebabkan anak kurang bersemangat dalam
belajarnya, akibatnya hasil belajar anak kurang memuaskan. Oleh karena itu,
sebagai orang tua harus memperhatikan anaknya dalam hal membangkitkan
minat belajar, memberi fasilitas belajar. Mengawasi cara belajar anak, serta
menentukan waktu dan disiplin beljar anak sehingga tujuan yang di inginkan dapt
tercapai.
Sehingga dapat disimpulkan apabila hal tersebut yang disebutkan di atas di
lakukan, maka akan berpengaruh terhadap kehidupan kepribadian terutama
peningkatan prestasinya. Dengan kata lain, kontribusi edukatif orang tua
mempunyai keterkaitan atau hubungan yang tidak terlepas dari salah satu sebagai
penunjang keberhasilan siswa dalam peningkatan prestasi belajarnya.
Adapun skema kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pembelajaran IPS
Kontribusi edukatif
orang tua
C. Hipotesis
Arikunto (2013:110)hipotesis diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat
sementara tergadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul. Maka penulis mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :
“Terdapat hubungan antara kontribusi edukatif Orang Tua dengan prestasi belajar
siswa dalam mata pelajaran IPS”
-Membangkitkan minat belajar
-Penyediaan fasilitas belajar
-Monitoring
-Membantu pekerjaan rumah anak
-Menentukan waktu dan disiplin
belajar anak
Hasil belajar IPS meningkat
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian, Pendekatan dan Variabel Penelitian
1. Jenis Penelitian
Arikunto (2013:2), “metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya untuk perkembangan ilmu
secara ilmiah”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah
suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian hingga
mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian. Berdasarkan judul
penelitian ini, yakni “Hubungan antara kontribusi edukatif orang tua dengan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPS”, maka jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian Korelasi.
2. Pendekatan Penelitian
Pada penelitian ini, hasil yang didapatkan dari penelitian akan disajikan
dalam bentuk angka. Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian
yaitu dengan menggunakan metode assosiatif atau korelasional. Metode assosiatif
yang digunakan dalam penelitian ini menjelaskan bahwa hal yang diteliti bersifat
assosiatif yaitu meneliti ada tidaknya hubungan antara dua variabel yang
ditimbulkan oleh kontribusi edukatif orang tua dengan prestasi bela
jar. Variabel penelitian ini meliputi dua variabel yaitu variabel bebas untuk
kontribusi edukatif orang tua (X) dan variabel terikat untuk prestasi belajar siswa
(Y).
3. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri atas variabel bebas dan terikat. Variabel bebas
adalah variabel yang mempengaruhi atau memiliki dampak terhadap variabel
bebas yakni kontribusi edukatif orang tua, dan variabel terikat hasil belajar IPS
murid.,
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian yaitu di SD Inpres Mallengkeri 1 Makassar, penulis
melakuan penelitian yaitu pada tanggal 26 Mei 2018 sampai dengan 6 Juni 2018
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya
merupakan penelitian populasi Arikunto, (2013:173).
Berdasarkan pendapat di atas maka populasi yang akan di ambil dari penelitian ini
adalah semua murid kelas V di SD Inpres Malengkeri 1 Kota Makassar yang
terdiri atas dua kelas yaitu kelas Va berjumlah 25 orang dan kelas Vb berjumlah
32 orang. Jadi jumlah keseluruhannya yaitu 64 murid yang tersebar dalam dua
kelas.
Tabel 1.1. Daftar jumlah populasi kelas Va dan Vb SD Inpres Malengkeri
1 Makassar
No Kelas Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki perempuan
1 Va 14 11 25
2 Vb 15 9 24
Jumlah 29 20 49
2. Sampel
Teknik sampling yang di gunakan pada penelitian ini adalah teknik
purposive sampling, sampel ini bertujuan dilakukan dengan cara mengambil
subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas
adanya tujuan tertentu. Arikunto, (2013:183). Jadi kalau sederhananya, purposive
sampling berarti tehnik pengambilan sampel secara sengaja. Maksudnya, peneliti
menentukan sendiri sampel yang diambil karena ada pertimbangan tertentu. Jadi,
sampel diambil tidak secara acak tapui ditentukan sendiri oleh peneliti. Yang
menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi yaitu kelas Va.
Daftar jumlah sampel kelas Va SD Inpres Malengkeri 1 Makassar.
No Kelas Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 Va 14 11 25
D. Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat Deskriptif-Korelasinal yaitu di maksudkan untuk
mengkaji hubungan antara kontribusi edukatif orang tua dengan hasil blajar IPS
murid Sd Inpres Mallengkeeri 1 Makassar. Jenis penelitian korelasisional ini
dapat di pakai untuk mendeteksi sejauh mana variasi dalam suatu variabel
berkaitan dengan variasi pada satu atu lebih variabel lain bverdasarkan koefisien
korelasi. Dengan studi korelasional pengukuran terhadap beberapa variabel serta
saling berhubungan di antara variabel-variabel lain dapat dilakukan serentak
dalam kondisi yang realistis.
Pendaapat lebeih konkrit dari Arikunto (2013: 313)mengatakan bahwa “
penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel”. Dengan
teknik korelasi seorang peneliti dapat mengetahui hubungannya variasi dalam
sebua variabel dengan variasi yang lain.
Sesuai dengan metode penelitian yang di terangkan di atas, maka desain
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain korelasional.
Penelitian ini menguji hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat
baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Dalam penelitina ini
terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Bariabel
bebas adalah kontribusi edukatif orang tua dan variabel terikat adalah hasil belajar
IPS.
Berdasarkan sifat dan jenis hipotesis yaitu mencari hubungan antara
kontribusi edukatif orang tua dengan hasil belajarr IPS, desain yang diguinakan
adalah desain penelitian korelasi, sebagaimana skema di bawah ini:
X Y
X = Kontribusi edukatif orang tua
Y = hasil belajar dalam pelajaran IPS
E. Definisi Operasional Variabel
Salah satu unsur untuk membantu peneliti adalah devinisi operasional
variabel penelitian, yang merupakan petunjuk bagi veriabel yang diukir.
Maksudnya dengan devinisi operasional variabel akan menunjukan alat suatu
pengambilan data yang digunakan. Dalam bagian ini perlu dijelaskan secara
singkat dan jelas devinisi operasional veriabel yang ada serta di jelaskan pula
tentang indikator atau ciri-ciri dari variabel tersebut. Untuk mendapatkan
persamaan pesepsi terhadap perubahan yang di kaji, maka dirasa perlu
dikemukakan devinisi operasional penelitian yaitu:
1. Kontribusi yaitu keikutsertaan orang tua dalam proses pendidikan
anaknya, yang dimana peran orang tua disini sangat penting bagi anak
karena keluarga adalah pendidikan yang paling utama bagi anak.
Sedangkan edukatif adalah usaha sadar yang dilakukan oleh orang tua
terhadap anaknya yang bersifat mendidik, meliputi: memberikan
motivasi yang positif terhadap anak, memberikan pujian terhadap prestasi
anak, menyediakan fasilitas-fasilitas belajar anak, memperhatikan cara
belajar, menentukan waktu dan disiplin belajar anak.
2. Hasil belajar adalah kemampuan sikap dan keterampilan yang diperoleh
murid setelah menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga
dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu didalam kehidupan sehari-hari.
F. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian terdapat beberapa Jenis Instrumen Penelitian antara lain
1. Angket
(Arikunto, 20113: 194) mengataka bahwa kuesioner (angket) adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketaahui.
Angket ini digunakan untuk menjaring data pendukung diberikan setelah siswa
diberikan tes yaitu berupa soal-soal pilihan ganda. Angket yang digunakan
berbentuk pernyataan positif dan pernyataan negatif.
2. Dokumentasi
Dokumentasi-dokumentasi yang digunakan dalam penelitian yang bersumber
dari data sekolah yang memuat:
a. Keadaan murid SD Inpres Mallengkeri 1 Makassar.
b. Nilai atau hasil belajar murid SD Inpres Mallengkeri 1 Makassar di
semester genap pada tahun ajaran 2017/2018. Hasil belajar ini di
peroleh dari buku rapor murid.
G. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian digunakan
beberapa teknik sebagai berikut :
1. Angket
Teknik angket yang dimaksud untuk memperoleh data tentang kontribusi
edukatif orang tua dalam meningkatkan hasil belajar IPS murid SD Inpres
Malengkeri 1 Makassar. Kontribusi angket yang digunakan dapat di jabarkan
sebagai berikut:
a. jumlah item angket
Angket yang di gunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data
tentang kontribusi edukatif orang tua berjumlah 25 item.
b. bentuk angket
Bentuk angket dapat berupa jawaban” ya” atau “ tidak” bisa juga dalam
bentuk pilihan ganda, atau berbentuk skala sikap. Skala sikap yang paling di kenal
adalah skala likerst yang berisi pernyataan dengan rentangan tertentu misalnya
dari “selalu-tidak pernah”. Dan “ selalu-sangat tidak pernah”.
Agar dapat diperoleh gambaran mengenai tingkat kontribusi orang tua maka
pernyataan sikap angket terdiri dariempat alternatif jawaban, pedoman yang di
gunakan adalah skala likerstyakni selalu( SL), sering(SR), kadang-kadang(KK),
dan tidak pernah (TP)”. Untuk pernyataan berkategori positif, maka
rentang(interval) skornya dari 1-4 dan sebaliknya 4-1.
c. Isi angket
Angket berisi pernyataan-pernyataan untuk mengungkapkan kontribusi
edukatif orang tua terhadap prestasi belajar dan keberhasilan pendidikan anaknya.
Adapun aspek yang di ukur dapat dilihat pada kisi-kisi angket.
d. Pemilihan item angket
Angket yang telah di susun supaya memiliki redaksional yang baik dan
informatif serta mempunyai validitas empiris.
e. Pembobotan angket
Angket yang menyatakan kontribusi edukatif edukatif orang tua atau
dikategorikan positif maka pembobotannya, sebagai berikut:
(1) Jawaban selalu ( SL), bobotnya 4
(2) Jawaban sering (SR), bobotnya 3
(3) Jawaban kadang-kadang (KK), bobotnya 2
(4) Jawaban tidak pernah (TP), bobotnya 1
Anket yang tidak menunjukan hasil belajar atau berkategorikan negatif
maka pembobotannya sebagai berikut:
(1) Jawaban selalu (SL), bobotnya 1
(2) Jawaban sering (SR), bobotnya 2
(3) Jawaban kadang-kadang (KK), bobotnya 3
(4) Jawaban tidak pernah (TP) bobotnya 4
Dengan demikan angka tertinggi yang mungkin dicapai seorang murid
adalah 100 ( seratus) dan angka terrendah adalah 0 (Nol)
2. Dokumentasi
Dokumentasi-dokumentasi yang digunakan dalam penelitian yang
bersumber dari data sekolah yang memuat:
a. Keadaan murid SD Inpres Malengkeri 1 Makassar.
b. Nilai atau hasil belajar murid SD Inpres Mallengkeri 1 Makassar di
semester genap pada tahun ajaran 2017/2018. Hasil belajar ini di
peroleh dari buku rapor murid.
H. Tehnik Analisis Data
1. Uji korelasi
Data yang terkumpul dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan
statistik deskriptif yaitu berupa tabel frekuensi presentase, rata-rata dan standar
deviasi dan menggunakan analisis statistik inferensial untuk m,engetahui ada
tidaknya hubungan kedua variabel yang telah ditentukan, maka data dalam
penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi sederhana atau
sering di sebut analisis korelasi pearson product moment dengan rumus sebagai
berikut :
∑
√(∑ ) ∑
Keterangan:
= Koofesien korelasi antara variabel x dan variabel y
∑xy = Hasil perkalian dari total jumlah variabel x dan variabel y
∑x = Jumlah skor variabel x
∑y = Jumlah skor variabel y
∑x2
= Kuadrat dari total jumlah variabel x
∑y2 = Kuadrat dari total jumlah variabel y
Koefisien korelasi ialah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi antara
dua variabel. Nilai koofesien korelasi (r) berkisar antara 1 sampai -1, apabila nilai
semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat,
sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah.
Nilai positif menunjukkabn hubungan searah (X naik maka Y naik) dan nilai
negatif menunjukkan hubungan terbalik (X naik maka Y turun).
(Arikunto, 2013) “korelasi produc moment digunakan untuk menentukan
hubungan antara dua variabel jadi dalam hal ini dapat menggunakan tabel
interprestasi Indeks Korelasi produc Moment sebagai berikut”
Tabel 1.2. Interprestasi Indeks Korelasi Produc Moment
Interval Koeviseen Tingkat Hubungan
0,800-1,00
0,600-0,800
0,400-0,600
0,200-0,0400
0,000-0,200
Tinggi
Cukup
Agak Rendah
Rendah
Sangat Rendah (Tidak ada korelasi)
Sumber: Buku Prosedur Penelitian(Arikunto,2013)
Interprestasi indeks kortelasi product moment di gunakan untuk mengetahui
apakah variabel X dan Y terdapat hubungan yang tinggi, cukup, agak rendah,
rendah, sangat rendah (tidak ada korelasi).
Kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori hasil belajar IPS murid
di SD Inpres Mallengkeri 1 Makassar yaitu:
Tabel 3.3 standar ketuntasan hasil belajar IPS
No Tingkat penguasaan (%) Kategori hasil belajar
1 0-54 Sangat rendah
2 55-64 Rendah
3 65-79 Agak Rendah
4 80-89 Cukup
5 90-100 Tnggi
2. Uji hipotesis
Untuk mengetahui nilai pengujian hipotesis penelitian maka nilai
dibandingkan dengan nilai pada taraf signifikan 5% kritwria pengujian
hipotesis adalah sebagai berikut :
1) Apabila nilai ( ) lebig besar dari ) maka hipotesis di terima
2) Nilai yang di gunakan sebagai pembanding yaitu diketahui dengan cara
mencari nilai yang berada pada taraf signifikan 5% dan n=25.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pengumpulan Data
Pada bab IV ini diuraikan secara rinci hasil penelitian dengan memaparkan
bukti yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan. Pemaparan ini merujuk
pada rumusan masalah yang telah dikemukakan pada awal bab yaitu apakah
terdapat hubungan antara kontribusi edukatif orang tua dengan hasil belajar IPS
murid kelas V SD Inpres Mallengkeri 1 Makassar.
Untuk membahas masalah tersebut, maka data dalam penelitian ini
dianalisis sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan pada bab III. Pengujian
hipotesis dilakukan dengan cara mengorelasikan hubungan antara kontribusi
edukatif orang tua dengan hasil belajar IPS murid kelas V SD Inpres Mallengkeri
1 Makassar. Adapun data yang dianalisis adalah kontribusi edukatif orang tua (X)
dan hasil belajar IPS murid (Y).
Adapun data yang dianalisi adalah kontribusi kontribusi edukatif orang tua
(X) dan hasil belajar IPS (Y). Hasil analisi data tersebut terbagi, yaitu data
kontribusi edukatif orang tua dengan hasil belajar IPS murid. Untuk lebih jelasnya
diuraikan sebagai berikut:
a. Kontribusi Edukatif Orang Tua
Hasil analisis deskriptif yang berkaitan dengan skor variabel kontribusi
edukatif orang tua, dapat dilihat pada tabel berikut (lampiran3):
Tabel 4.1. Statistik Skor Hasil Angket Kontribusi Edukatif Orang Tua
Statistik Nilai statistic
Ukuran sampel 25
Skor tertinggi 95
Skor terendah 78
Rentang skor 17
Skor rata-rata 84
Varians 26,9
Standar deviasi 5,19
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa skor rata-rata kontribusi edukatif
orang tua adalah 84 dari skor total yang mencapai 100 atau secara kualitatif
dikategorikan tinggi, skor tertinggi yang mencapai 95, skor terendah 78, dengan
standar deviasi 5,19 dan rentang skor 17. Jadi berdasarkan uraian tersebut dapat
disimpulkan bahwa kontribusi edukatif orang tua murid SD Inpres Mallengkeri 1
Makassar dikategorikan tinggi. Untuk mendapatkan hasil distribusi frekuensi
kontribusi edukatif orang tua murid, maka diklasifikasikan atas lima kategori
yaitu, sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah.
Tabel 4.2. Hasil Angket untuk Kontribusi Edukatif Orang Tua Murid
Interval Minat belajar Ftekuensi Presentase%
0-54 Sangat Rendah 0 0%
55-64 Rendah 0 0%
65-79 Sedang 4 16%
80-89 Tinggi 15 60%
90-100 Sangat Tinggi 6 24%
Jumlah 25 100
Sumber : Hasil Angket 2018
Berdasarkan tabel 4.2 diatas diperoleh hasil kontribusi edukatif orang tua
murid di SD Inpres Mallengkeri 1 Makassar dikategorikan Cukup 16%, Baik
60%, dan sangat Baik 24%. Berdasarkan hasil angket yang ada, diperoleh hasil
kontribusi edukatif orang tua terhadap hasil belajar murid SD Inpres Mallengkeri
1 Makassar tergolong Baik yaitu 15 siswa dengan persentase 60%.
b. Hasil Belajar IPS
Hasil analisis deskriptif yang berkaitan dengan skor variabel hasil belajar
IPS murid, dapat dilihat pada tabel berikut (lampiran 6).
Tabel 4.3. Hasil Belajar IPS Murid
Interval nilai Minat belajar Ftekuensi Presentase%
0-54 Sangat rendah 0 0%
55-64 Rendah 0 0%
65-79 Sedang 4 16%
80-89 Tinggi 18 72%
90-100 Sangat tinggi 3 12%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel 4.3 diatas diperoleh hasil nilai rapor murid di SD Inpres
Mallengkeri 1 Makassar tahun pelajaran 2017/2018 dikategorikan Sedang 16%,
Tinggi 72%, dan sangat tinggi 12%. Berdasarkan hasil nilai rapor yang ada,
diperoleh hasil belajar IPS murid SD Inpres Mallengkeri 1 Makassar tergolong
Tinggi yaitu 18 siswa dengan persentase 72%.
2. Deskripsi Data
Setelah penulis memperoleh data sampel penelitian dalam hal kontribusi
edukatif orang tua dan hasil belajar IPS murid kelas V SD Inpres Mallengkeri 1
Makassar, penulis dapat mengetahui rata-rata dari jawaban angket yang dibagikan
sangat baik, dengan rata-rata 84. Begitu pula dengan data hasil belajar IPS yang
diambil dari nilai rapor siswa untuk semester II ini tergolong tinggi dengan rata-
rata 83 dari skor ideal 100%.
3. Analisis Data
Data yang diperoleh telah dikumpulkan dan diolah dengan menggunkan
rumus korelasi pearson product moment, yakni:
∑
√(∑ ) ∑
Keterangan:
= Koofesien korelasi antara variabel x dan variabel y
∑xy = Hasil perkalian dari total jumlah variabel x dan variabel y
∑x = Jumlah skor variabel x
∑y = Jumlah skor variabel y
∑x2
= Kuadrat dari total jumlah variabel x
∑y2 = Kuadrat dari total jumlah variabel y
Korelasi antara Kontribusi Edukatif Orang Tua dengan Hasil Belajar IPS
No Nama Responden
Skor
X2
Y2
XY
Kontribusi
Edukatif
Orang Tua
(x)
Hasil
Belajar
IPS
(y)
1 Abdurrahman 78 90 8100 8100 8100
2 Ahmad Anugrah Satya 80 80 6400 6400 6400
3 Andi wahyudin arafah 95 95 9025 9025 9025
4 Khalif faturrahman.A 78 78 6084 6084 6084
5 Muh. Fajhri ramadhan 90 80 8100 6400 7200
6 Muh. Faqih akasyah 90 90 8100 8100 8100
7 Muh. Faturrahman 85 85 7225 7225 7225
8 Muh. Jafar assidiq 90 78 6084 6084 6084
9 Muh. Muhclis 80 80 6400 6400 6400
10 Muh. Satan rabbani 87 87 7569 7569 7569
11 Muh. Rafi anugrah 80 80 6400 6400 6400
12 Syawal albariq hafiz 78 78 6084 6084 6084
13 Sulaimansyah 80 80 6400 6400 6400
14 Muh. Andriansyah 95 85 9025 7225 8075
15 Afifah azzahra rifai 85 85 7225 7225 7225
16 Angelica audy renaldi 80 80 6400 6400 6400
17 Anggun dwi ananda 87 87 7569 7569 7569
18 Dini aminarti hasan 80 80 6400 6400 6400
19 Evelyne risya delianie 85 85 7225 7225 7225
20 Naila azzahramarwan 80 80 6400 6400 6400
21 Nur adelia mutmainnah 90 85 8100 7225 7650
22 Sakina salam 85 85 7225 7225 7225
23 Suci oktaviani. R 80 80 6400 6400 6400
24 Tri hasti 85 85 7225 7225 7225
25 Nur suci ramadhani 79 79 6241 6241 6241
Jumlah 2102 2077 177406 173031 175106
Setelah dihitung diperoleh data sebagai berikut:
∑x = 2102
∑y = 2077
∑x2
= 177406
∑y2 = 173031
∑xy = 175106
Untuk mengetahui tingkat korelasi antara kontribusi edukatif orang tua dengan
hasil belajar , maka data di atas akan di uji dengan menggunakan rumus product
moment.
∑
√(∑ ) ∑
∑
√ ∑ ∑
√
=
=0,999
Berdasarkan hasil perhitungan korelasi antara kontribusi edukatif orang tua
dengan hasil belajar IPS pada lampiran, diperoleh nilai sebesar 0,999. Hal ini
menunjukkan bahwa angka korelasi antara variabel x dan variabel y bertanda.
4. Interpretasi Data
Dengan memperhatikan besarnya , maka untuk mengetahui apakah
terdapat hubungan antara kedua variabel tersebut signifikan atau tidak, maka
akan dibandingkan dengan . Namun sebelum membandingkan, terlebih
dahulu akan dicari derajat bebas atau df ( degree of fredoom ) dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
df = N – nr
Keterangan:
df : degree of fredoom (derajat bebas)
N : Banyak sampel
nr : Banyaknya variabel yang dikorelasikan
df = N – nr
= 25 – 2
= 23
Dengan df sebesar 23, maka jika dikonversi ke pada taraf signifikan
5%di peroleh harga sebesar o,413 sedangkan pada taraf signifikan 1% diperoleh
harga 0,526. Artinya nilai lebih besar dari pada nilai yakni 0,999 >
0,413. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ditolak pada taraf
signifikan 5%. Sedangkan diterima, yang berarti terdapat korelasi antara
kontribusi edukatif orang tua dengan hasil belajar murid.
Selanjutnya, apabila hasil tersebut diinterprestasikan dengan mencocokkan
hasil perhitungan dengan indeks angka indeks korelasi “r” produc moment,
ternyata besar (0,999) berada pada posisi 0,80 sampai dengan 1,0 yang berarti
antara kontribusi edukatif orang (variabel X) dengan hasil belajar (variabel Y)
mempunyai korelasi yang Tinggi.
Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang di berikan variabel X terhadap
variabel Y, maka terlebih dahulu harus diketahui kooefisien determinan atau
kooefisien penentu (KD) dengan rumus:
KD = X 100%
Keterangan:
KD : kooefisien determinan (koofisien penentu)
R : koofisien korelasi antara variabel x dan variabel y
KD = X 100%
= X100
=99,00%
=99%
Hal ini menunjukan bahwa 99% adanya hubungan antara kontribusi
edukatif orang tua dengan hasil belajar murid dan 1% di pemgaruhi oleh factor
lain.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan statistic deskriptif
mengungkapkan bahwa hubungan kontribusi edukatif orang tua dengan hasil
belajar IPS murid SD Inpres Mallengkeri 1 Makassar secara umum termasuk
dalam kategori tinggi. Hal ini dibuktikan dengan baiknya frekuensi atau
presentase murid yang memiliki skor hasil tes dari kontribusi edukatif orang tua
dan hasil belajar yang termasuk kategori tinggi, selain itu fakta tersebut juga
didukung dengan skor rata-rata dari kontribusi edukatif orang tua (84) dan hasi
belajar atau nilai rapor (83).
Pengungkapan hasil penelitian yang menunjukan bahwa kontribusi edukatif
orang tua maupun hasil belajar IPS murid SD Inpres Mallengkeri 1 Makkassar
sudah mencapai kategori sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan tingginya nilai
rata-rata, nilai frekuensi dan presentase angket dan hasil belajar.
Hasil analisis data memperlihatkan bahwa dari 25 jumlah murid yang
menjadi sampel penelitian, maka di peroleh sebesar 0,999. Untuk
mengetahui nilai pengujian hipotesis penelitian maka nilai di bandingkan
dengan nilai pada taraf signifikan 5%. Criteria pengujian hipotesis adalah
sebagai berikut :
Jika > dari pada maka diterima dan ditolak, dan
sebaliknya. Ternyata lebih besar dari pada maka ditolak dan
diterima. Ini berarti “ terdapat hubungan yang tinggi antara kontribusi edukatif
orang tua dengan hasil belajar IPS murid kelas V SD Inpres Mallengkeri 1
Makassar”.
Pada analisis korelasi antara kontribusi edukatif orang tua dengan hasil
belajar IPS murid kelas V SD inpres Mallengkeri 1 Makassar terlihat bahwa nilai
yaitu 0,999, sedangkan pada taraf signifikan 5% diperoleh harga
sebesar 0,413 sedangkan pada taraf 1% diperoleh harga sebesar 0,526. Oleh
karena itu, perbandingan dengan yaitu 0,999>0,413. Dengan
demikian dapat diketahui bahwa nilai lebih besar dari pada .
Maka kriteria pengujian hipotesis yaitu : terdapat korelasi antar kontribusi
edukatifn orang tua dengan hasil belajar IPS murid kelas V SD Inpres Mallengkeri
1 Makassar. Apabila nilai lebih besar atau sama dengan nilai ,
Maka hipotesis artenatif ( ) yang berbunyi : terdapat korelasi antara kontribusi
edukatif orang tua dengan hasil belajar murid kelas V SD Inpres Mallengkeri 1
Makassar diterima. Hal ini dapat dinyatakan bahwa kontribusi edukatif orang tua
SD Inpres Mallengkeri 1 Makassar berkorelasi dengan hasil belajar IPS.
51
51
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penuluis
dipoeroleh kesimulan sebagai berikut :
Pertama, berdasarkan df sebesar 25 yang dikonversi pada pada taraf
signifikan 5% diperoleh nilai sebesar 0,413, sedangkan pada taraf 1% diperoleh
nilai sebesar 0,526. Kriteria pengajuan ialah jika > dari pada maka
Ditolak dan sebaliknya. Ternyata lebih besar dari pada maka
Ditolak dan diterima. Ini berarti “terdapat hubungan yang sangat kuat antara
kontibusi edukatif otang tua dengan hasil belajar IPS murid kelas V SD Inpres
Mallengkeri 1 Makassar”.
Kedua, berdasarkan interprestasi yang di cocokkan dengan hasil perhitungan
angka indeks korelasi “r” produc moment dengan besar r 0,999 yang besarnya
terletak antara 0,80 sampai dengan 1,0. Ini berarti kontribusi edukatif orang tua
dengan hasil belajar murid mempunyai korelasi yang sangat kuat dengan
kontribusi sebesar 99% sedangkan 1% disebabkan oleh faktor lain.
Ketiga, dari hasil perhitungan analisis statistik mengungkapkan bahwa
hubungan antara kontribusi edukatif orang tua dengan hasil belajar IPS murid
kelas V SD Inpres Mallengkeri 1 Makassar berada pada kategori tinggi dan
memiliki rata-rata nilai yang tinggi.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan diatas
maka dapat diberilan beberapa saran :
1. Hendaknya orang tua murid lebih memperhatikan dan peduli terhadap
pendidikan anaknya dengan menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif di rumah, penerapan waktu khusus belajar bagi anak dam
melakukan pendampingan saat anak belajar, sehingga dapat meningkatkan
semangat belajar yang akan berpengaruh terhadap hasil belajar anak.
2. Guru hendaknya menerapkan berbagai macam model dan variasi belajar
sehingga murid yang mengalami kesulitan belajar mengalami penurunan.
3. Peneliti selanjutnta disarankan untuk meneliti lebih mendalam tentang
faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar murid dengan dengan
menambahkan faktor-faktor selain kontribusi edukatif orang tua dengan
hasil belajar murid.
53
DAFTAR PUSTAKA
Ahira Anne, 2012. (online) http://empirits,uny.ac.id Diakses pada tanggal 7
februari 2018
Amir, 2008. Materi Kuliah Iklmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Rosda Karya
Arikunto , S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Arikunto Suharsimi. 2012:43. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.
Jakarta: Rineka Cipta
Bnsp. (2006) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan . Jakarta: Depdiknas
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Undang-
Undang Rep[Ublik Indonesia No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta Cemerlang
Kurniawan, Dedi. 2014:4.Pembelajaran Terpadu Tematik. Bandung: Alfabeta
Habib Purnama, Dkk. 2013. Pengaruh bimbingan orang tua, kebiasaan belajar,
dan lingkungan belajar terhadap hasil belajar IPS murid di SMP PGRI 2
Labuhan ratu. Universitas lampung (online) https://eprins.uny.ac.id
diakses pada tanggal 8 Februari 2018.
Karyadi Setiawan, dkk. 2010. Pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil
belajar IPS murid kelas VIII SMP Fatahillah pondok pinang jakarta
selatan UIN jakarta (online) https://repositori.uinjkt.ac.iddi akses pada
tanggal 8 Februari 2018
Kusnandar 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Penegmbangan Profesi Guru. Jakarta:Pt. Raja Grafindo Perdasa
Priyatno , Erman Amti. 2011. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta :
Rineka Cipta
Sudjana, N. (1989:45) Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Sardiman, A. M. 2010 Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta :
Grafindo Persada
Solihatin, Roharjo. 2009. Cooperative Learning Model Pembelajaran Ips.
Jakarta: Bumi Aksara
Syaifuddin, Muhammad, Dkk 1997. Bahan Ajar Manajemen Berbasis Sekolah.
Sahabuddin .2011. Mengajar Dan Mengajar. Surabaya : Prestasi Pustaka
Samsuri, Sukri. 2015. Panduan Penulisan Skripsi. Makassar: Universitas
Muhammadiyah
Lampiran
-
Lampiran
Lampiran 1
Absensi Murid Kelas V SD Inpres Mallengkeri 1 Makassar
No Nama
Jenis
kelamin
1 2 3 4
1 Abdurrahman L . . . .
2 Ahmad Anugrah Satya L . . . .
3 Andi Wahyudi Arafah L . . . .
4 Khalif Faturrahman. A L . . . .
5 Muh. Fajri Ramadhan L . . . .
6 Muh. Faqih Ukasyah L . . . .
7 Muh. Faturrahman L . . . .
8 Muh. Jafar Assidiq L . . . .
9 Muh. Muhclis L . . . .
10 Muh. Satan Rabbani L . . . .
11 Muh. Rafi Anugrah L . . . .
12 Syawal AlBariq Hafidz L . . . .
13 Sulaimansyah L . . . .
14 Muh. Adriansyah L . . . .
15 Afifah Azzahra Rifai P . . . .
16 Angelicha Audy Renaldi P . . . .
17 Anggun Dwi Ananda P . . . .
18 Dini Aminarti Hasan P . . . .
19 Evelyne Risya Delianie P . . . .
20 Naila Azzahra Marwan P . . . .
21 Nur Adelia Mutmainnah P . . . .
22 Sakina Salam P . . . .
23 Suci Oktaviani. R P . . . .
24 Tri Hasti P . . . .
25 Nur Suci Ramadhani P . . . .
Lampiran 2
Nilai Hasil Angket Siswa Kelas V SD Inpres Mallengkeri 1 Makassar
No Nama Siswa Nilai Hasil Angket
1 AbdurRahman 90
2 Ahmad Anugrah Satya 80
3 Andi wahyudi Arafah 95
4 Khalif Faturrahman. A 78
5 Muh. Fajri Ramadhan 90
6 Muh. Faqih Ukasyah 90
7 Muh. Faturrahman 85
8 Muh. Jafar Assidiq 78
9 Muh. Muhclis 80
10 Muh. Satan Rabbani 87
11 Muh. Rafi Anugrah 80
12 Syawal AlBariq Hafidz 78
13 Sulaimansyah 80
14 Muh. Adriansyah 95
15 Afifah Azzahra Rifai 85
16 Angelicha Audy Renaldi 80
17 Anggun Dwi Ananda 87
18 Dini Aminarti Hasan 80
19 Evelyne Risya Delianie 85
20 Naila Azzahra Marwan 80
21 Nur Adelia Mutmainnah 90
22 Sakina Salam 85
23 Suci Oktaviani. R 80
24 Tri Hasti 85
25 Nur Suci Ramadhani 79
Jumlah 2102
Lampiran 3
No X x - ( x –
1 90 84 6 12
2 80 84 -4 16
3 95 84 11 121
4 78 84 -6 36
5 90 84 6 36
6 90 84 6 36
7 85 84 1 1
8 78 84 -6 36
9 80 84 -4 16
10 87 84 3 9
11 80 84 -4 16
12 78 84 -6 36
13 80 84 -4 16
14 95 84 11 121
15 85 84 1 1
16 80 84 -4 16
17 87 84 3 9
18 80 84 -4 16
19 85 84 1 1
20 80 84 -4 16
21 90 84 6 36
22 85 84 1 1
23 80 84 -4 16
24 85 84 1 1
25 79 84 -5 25
Jumlah 646
Lampiran 3
Statistik Skor Hasil Angket
Statistik Nilai statistic
Ukuran sampel 25
Skor tertinggi 95
Skor terendah 78
Rentang skor 17
Skor rata-rata 84
Varians 26,9
Standar deviasi 5,19
A. Ukuran Sampel
Sampel yang digunakan adalah sampel total (total sampling) yaitu 25.
B. Nilai tertinggi = 95
C. Nilai terendah = 78
D. Rentang Nilai = nilai max – nilai min
= 95 – 78
= 17
E. Skor rata-rata
=
=
= 84,08
F. Varians
S2 =
∑
S2 =
S2
=
S2 = 26,9
G. Standar Deviasi
S =√∑
S = √
S = √
S = 5,19
Lampiran 4
Nilai Hasil Belajar IPS Murid Kelas V SD Inpres Mallengkeri 1 Makassar
Diambil dari Nilai Rapor Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018
No Nama Siswa Nilai Rapor (NR)
1 Abdurrahman 90
2 Ahmad Anugrah Satya 80
3 Andi Wahyudi Arafah 95
4 Khalif Faturrahman. A 78
5 Muh. Fajri Ramadhan 80
6 Muh. Faqih Ukasyah 90
7 Muh. Faturrahman 85
8 Muh. Jafar Assidiq 78
9 Muh. Muhclis 80
10 Muh. Satan Rabbani 87
11 Muh. Rafi Anugrah 80
12 Syawal AlBariq Hafidz 78
13 Sulaimansyah 80
14 Muh. Adriansyah 85
15 Afifah Azzahra Rifai 85
16 Angelicha Audy Renaldi 80
17 Anggun Dwi Ananda 87
18 Dini Aminarti Hasan 80
19 Evelyne Risya Delianie 85
20 Naila Azzahra Marwan 80
21 Nur Adelia Mutmainnah 85
22 Sakina Salam 85
23 Suci Oktaviani. R 80
24 Tri Hasti 85
25 Nur Suci Ramadhani 79
Jumlah 2077
Lampiran 5
No X x - ( x –
1 90 83 7 49
2 80 83 -3 9
3 95 83 12 144
4 78 83 -5 25
5 80 83 -3 9
6 90 83 7 49
7 85 83 2 4
8 78 83 -5 25
9 80 83 -3 9
10 87 83 4 16
11 80 83 -3 9
12 78 83 -5 25
13 80 83 -3 9
14 85 83 2 4
15 85 83 2 4
16 80 83 -3 9
17 87 83 4 16
18 80 83 -3 9
19 85 83 2 4
20 80 83 -3 9
21 85 83 2 4
22 85 83 2 4
23 80 83 -3 9
24 85 83 2 4
25 79 83 -4 16
∑ 474
Lampiran 6
Statistik Skor Hasil Nilai Rapor Siswa Semester II
Statistik Nilai statistic
Ukuran sampel 25
Skor tertinggi 95
Skor terendah 78
Rentang skor 17
Skor rata-rata 83
Varians 19,75
Standar deviasi 4,45
H. Ukuran Sampel
Sampel yang digunakan adalah sampel total (total sampling) yaitu 25.
I. Nilai tertinggi = 95
J. Nilai terendah = 78
K. Rentang Nilai = nilai max – nilai min
= 95 – 78
= 17
L. Skor rata-rata
=
=
= 83
M. Varians
S2 =
∑
S2 =
S2
=
S2 = 19.75
N. Standar Deviasi
S =√∑
S = √
S = √
S = 4,45
Lampiran 7
Korelasi antara Kontribusi Edukatif Orang Tua dengan Hasil Belajar IPS
No Nama Responden
Skor
X2
Y2
XY
Kontribusi
Edukatif
Orang Tua
(x)
Hasil
Belajar
IPS
(y)
1 Abdurrahman 78 90 8100 8100 8100
2 Ahmad Anugrah Satya 80 80 6400 6400 6400
3 Andi wahyudin arafah 95 95 9025 9025 9025
4 Khalif faturrahman.A 78 78 6084 6084 6084
5 Muh. Fajhri ramadhan 90 80 8100 6400 7200
6 Muh. Faqih akasyah 90 90 8100 8100 8100
7 Muh. Faturrahman 85 85 7225 7225 7225
8 Muh. Jafar assidiq 90 78 6084 6084 6084
9 Muh. Muhclis 80 80 6400 6400 6400
10 Muh. Satan rabbani 87 87 7569 7569 7569
11 Muh. Rafi anugrah 80 80 6400 6400 6400
12 Syawal albariq hafiz 78 78 6084 6084 6084
13 Sulaimansyah 80 80 6400 6400 6400
14 Muh. Andriansyah 95 85 9025 7225 8075
15 Afifah azzahra rifai 85 85 7225 7225 7225
16 Angelica audy renaldi 80 80 6400 6400 6400
17 Anggun dwi ananda 87 87 7569 7569 7569
18 Dini aminarti hasan 80 80 6400 6400 6400
19 Evelyne risya delianie 85 85 7225 7225 7225
20 Naila azzahramarwan 80 80 6400 6400 6400
21 Nur adelia mutmainnah 90 85 8100 7225 7650
22 Sakina salam 85 85 7225 7225 7225
23 Suci oktaviani. R 80 80 6400 6400 6400
24 Tri hasti 85 85 7225 7225 7225
25 Nur suci ramadhani 79 79 6241 6241 6241
Jumlah 2102 2077 177406 173031 175106
Setelah dihitung diperoleh data sebagai berikut:
∑x = 2102
∑y = 2077
∑x2
= 177406
∑y2 = 173031
∑xy = 175106
Untuk mengetahui tingkat korelasi antara kontribusi edukatif orang tua dengan
hasil belajar , maka data di atas akan di uji dengan menggunakan rumus product
moment.
∑
√(∑ ) ∑
∑
√ ∑ ∑
√
=
=0,999
Lampiran 8
Nukilan tabel nilai kooefisien “ r “ product moment untuk berbagai df
N Taraf Signifikan
N Taraf Signifikan
N Taraf Signifikan
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,345
4 0,950 0,990 28 0,374 0,378 60 0,254 0,330
5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317
6 0,811 0,917 30 0,761 0,463 70 0,235 0,306
7 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296
8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286
9 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278
10 0,6332 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,270
11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 95 0,202 0,263
12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256
13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,230
14 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,195 0,210
15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194
16 0,497 0,0623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,181
17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148
18 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128
19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115
20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105
21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097
22 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091
23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086
24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081
25 0,396 0,505 49 0,281 0,364
26 50
Tabel kisi-kisi angket hubungan antara kontribuai edukatif orang tua
Variabel
Indikator
Butir Angket
Positif Negatif
Kontribusi Edukatif
Orang Tua
1. Membangkitkan
minat belajar
1,2,13,14,15,16,21
-
2. Menyediakan
fasilitas belajar
3,4,8,9
24
3. Monitoring
7,8,11,12
19
4. Membantu
pekerjaan rumah
(PR)
6,8,25,17
22
5. Menentukan
waktu dan
disiplin belajar
anak
5,10
20,23
Angket penelitian
Kalian diminta memiliki salah satu jawaban dari 4 pilihan jawaban yang
sesuai dengan keadaan atau pendapat kalian yang sebenarnya. Jawaban kalian
dalam angket ini tidak mempengaruhi prestasi belajar kalian di sekolah dan di
jamin kerahasiaannya.
Petujuk pengisian
1. Tulislah nama serta jenis kelamin kalian dengan jelas.
a. Nama :
b. Kelas :
c. Jenis kelamin :
2. Jawablah pentayaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (x) pada
pilihan a, b, c atau d yang telah tersedia.
3. Pililah :
a. Selalu (sl), artinya jika anda merasa bahwa pernyataan itu benar-benar
sesuai dengan keadaan diri anda.
b. Sering (s), artinya jika anda merasa bahwa pernyataan itu lebih banyak
sesuai dara pada tidak sesuai dengan keadaan diri anda.
c. Kadang-kadang (kd), artinya jika anda merasa bahwa pernyataan itu tidak
bisa di pertanggung jawabkan.
d. Tidak pernah (tp) / tidak tentu (tt), artinya jika anda merasa bahwa
pernyataan itu lebih banyak tidak sesuai dengan keadaan diri anda.
1. Pada awal tahun pelajaran apakah kamu selalu diberikan tas sekolah baru ?
a. Selalu c. Kadang- kadang
b. Sering d. Tidak tentu
2. Apakah pada awal tahun pelajaran baru, kamu selalu diberikan sepatu baru ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
3. Pada awal tahun pelajaran, apakah kamu selalu di belikan buku baru oleh
orang tuamu?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
4. Apakah orang tuamu selalu membimbing ketika ada kesulitan mengerjakan
tugas sekolah?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
5. Apakah orangntuamu dirumah selalu mengatur waktu belajarmu dirumah?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
6. Apakah orang tuamu memberikan pujian terhadap prestasi yang kamu raih di
sekolah?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
7. Jika sampul buku kamu rusak, apakag orang tua menyarankan untuk
memperbaikinya?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
8. Apakah orang tua kamu selalu memperhatin belajarmu tentang belajarmu di
rumah?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
9. Jika ada pekerjaan rumah (pr) dan kamu tidak dapat mengerjakannya, apakah
orang tuamu mau membantu?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
10. Jika kamu menonton tv terlalu lama, apakah orang tuamu mengingatkan agar
mengurangi dan belajar lebih giat?
a. Selalu c.Kadang-kadang
b. Sering d.Tidak pernah
11. Apakah orang tua kamu memberikan kesempatan untuk mengikuti les atau
privat ?
a. Selalu c. Kadang -kadang
b. Sering d. Tidak pernah
12. Untuk keperluan belajar di rumah seperti ruangan belajar dan meja, apakah
orang tua kamu selalu memperhatikan ?
a. Selalu c.Kadang-kadang
b. Sering d.Tidak pernah
13. Jika kamu bangun tidur kesiangan apakah orang tua mu membangunkan ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
14. Apakah orang tua kamu selalu menanyakan tentang hasil belajarmu setiap
pulang sekolah?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
15. Jika orang tuamu melihat hasil belajar / nilai ulanganmu menurun atau sedikit
jelek apakah orang tuamu menyarankan untuk lebih giat belajar ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
16. Untuk mendorong kamu mendapatkan hasil belajar yang lebih baik, apakah
orang tuamu menberikan semangat dan memberikan hadiah tertentu?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
17. Jika pelajaran IPS yang kamu tanyakan kepada orang tuamu, apakah mereka
membantumu?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
18. Jika hasil belajar kamu baik apakah orang tua memberikan pujian?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
19. Jika orang tua melihatmu sedang belajar, apakah mereka tetap
menyuruhmu melakukan pekerjaan lain?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
20. Apakah orang tuamu mengizinkan untuk belajar kelompok di rumah
temanmu?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
21. Apakah orang tua tidak membolehkan kamu untuk membeli buku
pelajaran selain yang di berikan di sekolah?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
22. Jika guru menyuruhmu membawa bahan praktek ke sekolah, apakah orang
tua kamu membantu menyediakan?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
23. Apakah orang tua memberikanmu kebebasan untuk bermain dan tidak
belajar?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
24. Jika kamu tidak belajar dirumah apakah orang tua menegurmu atau tidak?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
25. Agar tidak terlambat apakah orang tua memperhatikan keberangkatan
kamu ke sekolah?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. tidak pernah
RIWAYAT HIDUP
Iftitah, lahir di Dusun Oi Nocu Desa Rupe, Kecamatan
Langgudu, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat
pada tanggal 19 agustus 1995 yang merupakan anak tunggal
buah hati dari pasangan Ayahanda tercinta H. Ahmad dengan
Ibunda tercinta Hj. Soleha.
Penulis mulai memasuki jenjang pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 02 Rupe
Kec. Langgudu Kab. Bima tahun 2003 dan tamat pada tahun 2008. penulis
melanjutkan pendidikan di sekolah menengah petama Negri (SMPN) 03
Langgudu dan tamat tahun 2011. penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah
Menengah Atas Negeri 01 Langgudu (SMAN) Kota Bima dan tamat pada tahun
2014. Pada tahun yang sama penulis terdaftar sebagai mahasiswa jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1) FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar
dan akan menyelesaikan masa perkuliahan tahun 2018.
DOKUMENTASI KELAS Va