balimonopoly game board edukatif
DESCRIPTION
Balimonopoly merupakan PKM Gagasan Tertertulis.TRANSCRIPT
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
BALIMONOPOLY: GAME BOARD EDUKATIF SEBAGAI ALTERNATIF
SOLUSI MEMPOPULERKAN PARIWISATA DI BALI
BIDANG KEGIATAN:
PKM - GT
Diusulkan oleh:
I.B. Yudha Surya Pradipta NIM 1115051066 / TA: 2011
I Wayan Indra Diatmika NIM 1115051077 / TA: 2011
Putu Windu Tenaya NIM 1115051055 / TA: 2011
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2013
HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA – GAGASAN TERTULIS
1. Judul Kegiatan : Balimonopoly: Game Board Edukatif Sebagai
Alternatif Solusi Mempopulerkan Pariwisata di Bali
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI ( √ ) PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Ida Bagus Yudha Surya Pradipta
b. NIM : 1115051066
c. Jurusan : Pendidikan Teknik Informatika
d. Universitas : Universitas Pendidikan Ganesha
e. Alamat Rumah dan No. Tel/Hp : Jalan Yudistira No 10 – Singaraja/
08990176572
f. Alamat email : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : I Gede Mahendra Darmawiguna,
S.Kom. M.Sc.
b. NIDN : 0004018502
a. Alamat Rumah dan No. Tel/Hp : Jalan Yudistira Utara No.8A,
Singaraja /081936666542
Singaraja, 28 Februari 2013
Menyetujui
Ketua Jurusan, Ketua Pelaksana Kegiatan,
(Made Windu Antara Kesiman, S.T., M.Sc.) (Ida Bagus Yudha Surya Pradipta)
NIP. 198211112008121001 NIM. 1115051066
Pembantu Rektor III Undiksha, Dosen Pendamping
(Drs. I Gusti Ngurah Pujawan, M.Kes.) (I Gede Mahendra Darmawiguna, S.Kom. M.Sc.)
NIP. 196110201988031002 NIDN. 0004018502
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nyalah penulisan karya tulis ilmiah yang berjudul
“Balimonopoly: Game Board Edukatif Sebagai Alternatif Solusi
Mempopulerkan Pariwisata di Bali” dapat selesai tepat pada waktunya.
Penulisan karya tulis ini dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankan penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak I Gede Mahendra Darmawiguna, S.Kom., M.Sc. selaku dosen
pembimbing atas segala dukungan dan motivasi yang diberikan.
2. Para Dosen di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika yang terus
memberikan motivasi dalam penyelesaian karya tulis ini.
3. Teman-teman mahasiswa di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika
yang telah memberikan bantuan yang berguna dalam penyusunan karya
tulis ini.
4. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan dalam merampungkan karya tulis ini.
Penulis sadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih memerlukan
pengembangan lebih lanjut. Oleh karena itu saran dan kritik dari para pembaca
sangat penulis harapkan agar nantinya dapat diperoleh hasil yang lebih maksimal.
Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Singaraja, 28 Februari 2013
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ v
RINGKASAN ....................................................................................... vi
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 Tujuan .................................................................................................. 2
Manfaat ................................................................................................ 2
GAGASAN Penggunaan Media Sebagai Sarana Promosi ................................................... 3 Solusi Terdahulu untuk Mempromosikan Pariwisata di Bali .......................... 4
Balimonopoly: Game Board Edukatif Sebagai Alternatif Solusi
Mempopulerkan Pariwisata di Bali .................................................................. 4
Konsep Balimonopoly...................................................................................... 5
Penggunaan Balimonopoly .............................................................................. 7
Pihak-pihak yang Terkait ................................................................................ 7
Langkah-langkah implementasi Game Board Balimonopoly .......................... 8
KESIMPULAN Gagasan ................................................................................................
9
Teknik Implementasi ............................................................................ 9
Prediksi Hasil ....................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 10
LAMPIRAN Daftar Riwayat Hidup
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Desain Balimonopoly............................................................ 5
Gambar 2. Kartu Pengetahuan dan Tantangan ....................................... 6
Gambar 3. Kartu Sewa .......................................................................... 6
Gambar 4. Uang Mainan Balimonopoly ................................................ 6
v
RINGKASAN
Pariwisata di Bali memegang peranan penting dalam devisa negara
Indonesia. Dalam peranannya, pariwisata di Bali tidak memiliki kesenjangan
antara pariwisata di Bali utara, barat, timur dengan pariwisata Bali selatan.
Kurangnya pengetahuan akan pariwisata, serta mininnya informasi mengenai
objek wisata membuat beberapa objek wisata yang terkenal makin terkenal,
sedangkan objek wisata yang belum terkenal tidak mendapat perhatian khusus
sehingga kurangnya minat wisatawan untuk berlibur ke objek wisata tersebut.
Sebagai pulau yang kaya akan budaya, sudah saatnya Bali
memperkenalkan objek wisatanya, selain pantai Kuta dan Ubud yang menjadi
daya tarik wisatawan. Selain untuk meningkatkan devisa negara dan pendapatan
daerah, usaha ini juga diperlukan untuk pemerataan kunjungan wisata ke pulau
Bali sekaligus untuk memaksimalkan potensi wisata di masing-masing daerah
yang ada di Bali.
Gagasan yang diajukan dalam karya tulis ini adalah Balimonopoly: game
board edukatif sebagai alternatif solusi mempopulerkan pariwisata di Bali.
Permainan ini didesain sedemikian rupa dengan konten yang edukatif dan
berwawasan budaya. Berbeda dengan monopoly biasanya, Balimonopoly
memiliki beberapa keunggulan. Pertama, dapat dijadikan media promosi untuk
mempopulerkan pariwisata di Bali. Konten yang terdapat pada Balimonopoly
merupakan informasi mengenai objek wisata yang ada di Bali. Kedua, sebagai
sarana pendidikan kebudayaan. Selain konten mengenai objek wisata,
Balimonopoly juga menambahkan informasi mengenai ragam budaya Bali yang
meliputi kesenian daerah dan cerita rakyat.
Implementasi Balimonopoly dapat dimulai dengan membuat desain dan
konten pada game board tersebut. Setelah itu, pada proses pembuatan
Balimonopoly menggunakan bahan daur ulang sehingga selain edukatif dan
berwawasan budaya, media ini juga ramah lingkungan karena menggunakan
bahan daur ulang. Tahap selanjutnya adalah sosialisasi kepada masyarakat.
Sosialisasi dapat dilakukan dengan penyebaran iklan dan pemanfaatan jejaring
sosial. Tentunya, dalam mengimplementasikan prototype ini akan ditemukan
beberapa hambatan, seperti surat izin usaha, kerja sama dalam pendanaan serta
penyediaan mesin cetak.
vi
1
BALIMONOPOLY: GAME BOARD EDUKATIF SEBAGAI ALTERNATIF
SOLUSI MEMPOPULERKAN PARIWISATA DI BALI
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Perkembangan industri pariwisata saat ini terbilang sangat cepat. Hal ini
dibuktikan dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang melakukan perjalanan,
ditambahnya jalur penerbangan, jalur darat dan laut. Selain itu beragam destinasi
wisata dengan produk-produknya yang baru serta pembangunan sarana akomodasi
sampai pada perbaikan infrastruktur membuat pariwisata semakin menarik.
Secara umum pariwisata telah menjadi industri sipil yang terpenting di
dunia. Menurut Dewan perjalanan dan pariwisata Dunia (World Travel and
Tourism Council-WTTC). Saat ini pariwisata merupakan industri terbesar didunia
dengan menghasilkan pendapatan dunia lebih dari $3,5 trillun pada tahun 1993
atau 6% dari pendapatan kotor dunia. Pariwisata merupakan industri yang lebih
besar dari industri kendaraan, baja, elektronik maupun pertanian. Industri
pariwisata memperkerjakan 127 juta pekerja (satu dalam 15 pekerja di dunia).
Secara keseluruhan industri pariwisata diharapkan meningkat dua kali pada tahun
2005 (WTTC, 1992).
Perkembangan pariwisata khususnya di Bali, sangat mempengaruhi sektor
ekonomi. Namun perkembangan ini belum secara menyeluruh ataupun menyentuh
seluruh lapisan masyarakat Bali. Sampai saat ini perkembangan pariwisata di Bali
lebih terkonsentrasi di Bali Selatan, terutama di Kuta, Sanur dan Nusa Dua,
tentunya juga karena pengaruh keberadaan Bandara Internasional Ngurah Rai
yang berdekatan dengan lokasi tersebut, kemudian perkembangan pariwisata di
Bali selatan ini juga akhirnya menyentuh daerah pecatu yang dulunya lahan yang
tidak produktif, kini banyak berdiri hotel, resor, villa, dan lapangan golf, sehingga
secara ekonomi membuka lapangan kerja dan kesempatan berusaha.
Menurut Biro Pusat Statistik Provinsi Bali, jumlah wisatawan
mancanegara yang berkunjung ke Bali pada Desember 2010 mencapai 227.551
orang. Angka ini meningkat 2,11% dibandingkan bulan yang sama tahun
sebelumnya. Masih pada bulan Desember 2010, sebagian besar wisatawan
mancanegara datang ke Bali melalui Bandara Internasional Ngurah Rai. (BPS,
2010) Berbeda dengan tahun 2012, Biro Pusat Statistik Provinsi Bali mencatat
terjadi penurunan sebanyak 4 persen dari periode tahun lalu. Berdasarkan data
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, jumlah wisatawan mancanegara ke Bali pada
bulan November 2012 mencapai 242.781 orang. Dan wisman yang datang melalui
Bandara Ngurah Rai sebanyak 237.874 orang atau 97, 98 persen dan yang
melewati pelabuhan laut mencapai 4.907 orang atau sekira 2,02 persen
(BPS,2012).
Namun, hal tersebut bukan suatu kebanggakan karena disisi lain,
pariwisata di bagian utara, barat, dan timur masih perlu perhatian khusus dari
pemerintah daerah. Kurang meratanya perkembangan wisata di Bali menjadi salah
satu masalah yang perlu dicarikan solusinya. Kurang meratanya perkembangan
wisata tersebut bisa terjadi karena sulitnya akses menuju wisata, kurangnya daya
2
tarik terhadap objek wisata itu dan belum adanya promosi akan wisata tersebut
sehingga banyak wisatawan yang tidak tahu akan objek wisata yang tersebar di
pulau Bali.
Salah satu hal yang perlu dipikirkan bersama adalah promosi pariwisata
yang kurang koordinatif. Selama ini promosi secara sporadis dilakukan oleh hotel,
travel biro, dan jasa wisata lainnya, yang diprakarsai oleh pemilik modal. Itu pun
jangkauannya masih sempit karena hanya meliputi kegiatan bisnis. Promosi
merupakan tanggung jawab kita bersama mengingat pulau Bali merupakan tanah
kelahiran kita. Kegiatan promosi dapat memanfaatkan berbagai media meliputi
jejaring sosial, televisi, radio, dan media cetak. Namun, hal tersebut kurang efektif
karena media tersebut tidak dapat mempromosikan objek wisata di masing-
masing daerah di pulau Bali. Perlu adanya media yang dapat mempromosikan
objek wisata dan kebudayaan, sehingga tidaklah mustahil untuk menjadikan
Balimonopoly sebagai media yang dapat mempromosikan objek wisata diberbagai
daerah di pulau Bali.
Berdasarkan literatur dan telaah pustaka yang penulis lakukan, ada
beberapa hal yang mendorong penulis menggunakan media Balimonopoly adalah
pertama, kebutuhan akan informasi wisatawan mengenai objek wisata sangat
besar. Informasi tersebut dapat berupa kebudayaan, kesenian, dan objek wisata.
Kedua, media Balimonopoly dapat digunakan sebagai sarana pendidikan
kebudayaan dan kesenian karena memuat materi seputar budaya dan kesenian
daerah Bali. Ketiga, kurangnya pemerataan objek wisata di Bali sehingga ada
kecenderungan Bali selatan lebih diminati wisatawan, padahal keindahan
panorama alam dapat dinikmati pula di Bali utara, barat, dan timur.
Berdasarkan fakta-fakta tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk
memberikan alternatif solusi melalui media yang edukatif sebagai upaya
pemerataan objek wisata di Bali. Dalam karya tulis ini, penulis mengangkat judul
“Balimonopoly: Game Board Edukatif Sebagai Alternatif Solusi Mempopulerkan
Pariwisata di Bali”.
Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun beberapa tujuan yang dapat
dirumuskan adalah sebagai berikut.
1. Memaparkan alternatif solusi yang dapat digunakan untuk mempopulerkan
pariwisata di Bali.
2. Memberikan edukasi mengenai ragam budaya Bali yang meliputi kesenian
daerah maupun cerita rakyat.
3. Mengetahui cara merancang dan mengembangkan Balimonopoly sehingga
dapat diimplementasikan secara nyata.
Manfaat
Adapun manfaat penulisan ini sebagai berikut.
1. Penulis
a. Menambah pengetahuan mengenai Balimonopoly sebagai alternatif solusi
mempopulerkan pariwisata di Bali.
3
b. Menambah pengetahuan seputar ragam budaya Bali yang meliputi
kesenian daerah dan cerita rakyat.
c. Memberikan pandangan terkait tentang pentingnya mempromosikan suatu
pariwisata melalui media yang edukatif.
2. Masyarakat
a. Memberikan pengetahuan tentang Balimonopoly sebagai alternatif solusi
mempopulerkan pariwisata di Bali.
b. Memberikan pengetahuan mengenai kebudayaan Bali yang meliputi
kesenian daerah dan cerita rakyat.
c. Memotivasi masyarakat untuk bertindak aktif dalam mengetahui masalah
sosial dalam hal pemerataan objek wisata yang terjadi di Bali serta cara
menanggulanginya dengan memanfaatkan media Balimonopoly.
3. Pemerintah
a. Sebagai alternatif solusi dalam mempromosikan suatu pariwisata
khususnya di Bali, sehingga pertumbuhan ekonomi dalam sektor
pariwisata dapat merata.
b. Memberikan deskripsi terkait media yang dapat dimanfaatkan untuk
menanggapi masalah pariwisata yang perlu mendapat perhatian seperti
pemerataan objek wisata di Bali.
c. Sebagai pedoman untuk merealisasikan prototype Balimonopoly serta
memberikan menyuluhan mengenai alternatif media yang edukatif dalam
mempromosikan suatu pariwisata.
GAGASAN
Penggunaan Media Sebagai Sarana Promosi Sebagai sarana promosi, suatu media sangat diperlukan dalam hal
mempromosikan suatu objek wisata. Media dipakai sebagai alat yang digunakan
untuk menginformasikan sesuatu kepada masyarakat luas. Media tersebut dapat
berupa televisi, radio, spanduk, pamflet dan brosur. Pemilihan media sebagai alat
yang komunikatif sangat menentukan perkembangan daerah pariwisata tersebut.
Penggunaan media yang sudah dijelaskan diatas tentu membutuhkan biaya
yang tidak sedikit. Tidak jarang, pemerintah daerah harus mengeluarkan biaya
yang relatif mahal dalam upaya mempromosikan daerah wisatanya. Belum lagi,
terdapat 8 Kabupaten dan 1 Kota madya di Bali. Jika semua daerah di Bali
melakukan promosi terhadap objek wisatanya, tentu jumlah rupiah yang
digunakan tidak sedikit. Kemudian, jika hal ini terus dilakukan, maka biaya yang
dikeluarkan akan habis dipakai promosi apabila tidak ada timbal balik dari
masyarakat luas.
Selain biaya yang relatif mahal, promosi objek wisata juga tidak efisien
karena masing-masing kabupaten mempopulerkan pariwisata di daerahnya
masing-masing. Dengan hal itu, tentu pemerataan objek wisata di Bali tidak akan
merata. Perkembangan pariwisata di Bali selatan dengan Bali utara contohnya.
Pariwisata didaerah selatan lebih berkembang dibandingkan dengan Bali utara.
Perkembangan ini tentunya terjadi karena pemerintah daerah setempat
mengadakan promosi besar-besaran. Selain itu, faktor pendukung lainnya adalah
adanya Bandara International Ngurah Rai. Hal ini menjadi salah satu faktor
4
pendukung mengapa wisatawan lebih cenderung berlibur di Bali selatan. Padahal,
panorama di Bali utara, barat, dan timur tidak kalah dari Bali selatan.
Solusi Terdahulu untuk Mempromosikan Pariwisata di Bali
Solusi yang pernah diterapkan oleh pemerintah untuk mempromosikan
pariwisata di Bali adalah dengan menyiarkannya melalui siaran televisi, radio,
pamflet, spanduk, brosur dan mengadakan kegiatan pada objek wisata tersebut.
Tentunya biaya promosi tersebut sangatlah mahal karena stasiun televisi memiliki
kriteria tertentu dalam mempromosikan iklannya, sama halnya dengan radio.
Selain itu, pemerintah juga melakukan promosi dengan membuat suatu kegiatan
pada tempat tersebut. Hal ini juga memerlukan biaya yang tidak sedikit karena
perlu adanya undangan, dekorasi tempat, dan konsumsi bagi panitia pelaksana.
Pertama, melalui sebuah siaran televisi dan radio pemerintah menarik
minat masyarakat untuk datang dan menyaksikkan panorama pariwisata. Pada
statiun televisi, pemerintah menampilkan seluk beluk objek wisata tersebut,
bagaimana lingkungan alam, kebudayaan, serta cendramata sebagai oleh-oleh
khas objek wisata tersebut. Solusi ini pun kurang efektif mengingat kebanyakan
masyarakat melakukan kegiatan outdoor dan sedikit dari mereka yang
menyaksikan atau mendengarkan iklan tersebut.
Kedua, promosi menggunakan media cetak seperti pamflet, spanduk, dan
brosur sangat tidak efisien. Hal ini dikarenakan penyebarannya tidak meluas.
Hanya sebatas objek wisata dan dibeberapa tempat tertentu. Selain itu,
penggunaan kertas memerlukan biaya untuk proses cetak dan penyebarannya serta
kurang edukatif karena hanya menjelaskan beberapa objek wisata tertentu. Hal ini
akan membuat wisatawan bingung dalam menentukan destinisasi atau wisata apa
yang ingin dikunjungi.
Ketiga, dengan melakukan kegiatan pada objek wisata tersebut.
Pemerintah melaksanakan kegiatan dengan mengambil lokasi pariwisata yang
ingin dipromosikan. Solusi ini baik digunakan karena secara tidak langsung,
masyarakat akan terjun langsung ke lapangan karena ada kegiatan menarik yang
ingin mereka saksikan. Hanya saja, pemerintah perlu mengeluarkan konsep/ide
serta biaya yang tidak sedikit dalam pelaksanaannya. Perlunya ide kreatif dalam
sebuah kegiatan menentukan hasil akhir daripada promosi tersebut. Jika kegiatan
atau event tersebut dianggap tidak menarik bagi masyarakat, maka tidak akan ada
masyarakat yang berkunjung kesana. Begitu pula sebaliknya.
Balimonopoly: Game Board Edukatif Sebagai Alternatif Solusi
Mempopulerkan Pariwisata di Bali
Salah satu alasan kurangnya minat wisatawan terhadap objek wisata
tersebut adalah belum adanya informasi akan objek wisata tersebut. Hal ini
disebabkan beberapa faktor. Pertama, kurangnya promosi akan objek wisata
tersebut. Kedua, tidak adanya keunikan atau budaya yang khas dari objek wisata
tersebut. Ketiga, kurangnya pemeliharaan dari objek wisata tersebut. Dari ketiga
faktor tersebut, penulis mengajukan media edukatif yang ditawarkan sebagai
solusi promosi dalam sebuah permainan monopoly. Permainan ini diharapkan
dapat menambah wawasan dan informasi terhadap suatu objek wisata maupun
kebudayaannya.
5
Konsep Game Board Balimonopoly
Game Board Balimonopoly merupakan permainan monopoly dengan
konten seputar budaya dan objek wisata di Bali. Game board ini terdiri dari 3
konten. Pertama, konten mengenai objek wisata. Kedua, konten mengenai
kesenian daerah. Ketiga, konten mengenai cerita tradisional dimasing-masing
daerah di pulau Bali.
Pada konten objek wisata, penulis memberikan beberapa informasi
mengenai objek wisata yang dimulai dari Bali selatan, timur, utara, dan Bali barat.
Hal ini bertujuan untuk pemerataan objek wisata di Bali. Dengan pemerataan
objek wisata, pendapatan daerah tentu akan meningkat. Sehingga semakin banyak
pilihan destinisasi para wisatawan.
Pada konten kesenian daerah, penulis memberikan informasi seputar seni
tari dari masing-masing kabupaten. Tujuannya untuk memperkenalkan seni tari
dari masing-masing kabupaten di Bali. Dengan begitu, secara tidak langsung
Balimonopoly melestarikan seni tari sehingga dapat diketahui dan lebih lanjut
dipelajari oleh para wisatawan yang berkunjung ke Bali.
Konten ketiga berupa cerita rakyat. Konten ini memuat cerita dari
beberapa objek wisata yang ada di Bali. Dengan mengetahui secara histori, tentu
wisatawan akan berminat untuk mengunjungi objek wisata tersebut. Harapannya,
wisatawan dapat mengetahui bagaimana suatu objek wisata terbentuk serta sejarah
dari bangunan ataupun objek wisata tersebut.
Gambar 1. Desain Balimonopoly
6
Gambar 2. Kartu Pengetahuan dan Tantangan Balimonopoly
Gambar 3. Karu Sewa Balimonopoly
Gambar 4. Uang Mainan Balimonopoly
7
Penggunaan Balimonopoly
Permainan Balimonopoly memiliki aturan penggunaanya, adapun standar
peraturannya sebagai berikut:
1. Mula-mula pemain diberikan modal Rp.1.500.000 untuk modal awal.
2. Dadu yang dipakai sebanyak 2. Pemain berjalan sesuai jumlah angka dadu. Bila
kedua dadu menunjukkan angka yang sama maka pemain dapat berjalan lagi
dengan melempar dadu. Tetapi jika kedua dadu menunjukkan angka yang sama
sebanyak 3 kali berturut-turut, maka pemain tersebut diharuskan untuk langsung
masuk penjara.
3. Jika pemain berhenti di objek wisata yang belum dibeli, maka pemain tersebut
dapat memilih untuk membeli atau tidak. Namun jika pemain tersebut tidak
membeli, maka objek wisata tersebut akan dilelang oleh Bank. Dengan lelang,
maka pemain lainnya dapat kesempatan untuk memiliki objek wisata tersebut.
Namun satu pemain harus berani menentukan harga tertinggi dari pemain lainnya.
Pemasang harga tertinggilah yang berhak memiliki objek wisata tersebut.
4. Mendirikan bangunan berupa rumah dan hotel harus memiliki lokasi objek
wisata terlebih dahulu. Supaya pemain dapat memiliki Jumlah hotel, villa, dan
resort harus merata tiap tanahnya dalam satu komplek. Mendirikan bangunan
harus berurutan dari membeli satu hingga empat rumah dan kemudian satu hotel.
Perlu diingat membeli/menjual hotel, villa, dan resort hanya dapat dilakukan
dengan Bank. Jika akan menjual kembali bangunan tersebut, pemain akan
mendapatkan setengah harga dari harga resmi tersebut.
5. Berhenti di kotak Start. Setiap kali melewati kotak start maka pemain akan
mendapatkan uang. Tetapi jika berhenti tepat di kotak Start pemain tetap
mendapatkan uang. Uang yang didapatkan sebanyak 200.
6. Parkir bebas. Sebenarnya berhenti kotak parkir bebas tidak mendapatkan apa-
apa.
7. Kartu pengetahuan. Saat pemain berhenti di kotak pengetahuan, pemain
tersebut akan mendapat informasi seputar kesenian daerah Bali. Selain itu, kartu
pengetahuan memberikan tambahan uang bagi pemainnya.
8. Kartu tantangan. Kartu ini memberikan kesempatan bagi pemainnya untuk
menebak ataupun menjawab tantangan yang tertera pada kartu tersebut. Dengan
begitu, pemain dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan yang mereka miliki
tentang pariwisata di Bali.
9. Pemain akan berhutang kepada Bank atau pemain lain jika uang yang tersedia
tidak mencukupi untuk membayarnya. Sebagai gantinya pemain diharuskan untuk
menjual bangunan atau menggadaikan objek wisata, atau dapat juga menjual
objek wisatanya kepada pemain lain.
Pihak-pihak yang Terkait
Promosi merupakan bagian terpenting dalam sebuah pariwisata. Sebab,
tanpa adanya promosi, sangat mustahil pariwisata tersebut dapat terkenal dan
berkembang. Untuk dapat mempromosikan seluruh pariwisata yang ada di Bali,
perlu adanya suatu media yang dapat dipakai sebagai alat promosi objek wisata
yang ada di Bali. Media tersebut tentu membutuhkan suatu sarana serta pihak-
pihak tertentu yang dapat mendukung media Balimonoppoly tersebut, antara lain;
1. Pemerintah daerah Bali.
2. Dinas Kebudayaan Provinsi Bali
8
3. Para pengelola objek wisata di Bali
Ketiga pihak inilah yang dapat membantu mewujudkan game board
Balimonopoly sebagai alternatif solusi mempromosikan objek wisata Bali. Oleh
karena itu, diperlukan kerja sama dari ketiga pihak ini untuk mengaplikasikan
game board ini yang nantinya dipakai sebagai media pengenalan objek wisata dan
kebudayaan di Bali.
Langkah-langkah Implementasi Game Board Balimonopoly
Untuk mengimplementasikan game board Balimonopoly perlu adanya
strategi khusus dan langkah yang tepat. Adapun langkah dan strategi untuk
mengimplementasikan game board Balimonopoly ini antara lain:
1. Membuat prototype Balimonopoly, yaitu dengan mendesain bentuk
Balimonopoly serta memberi konten seputar objek wisata dan budayanya.
2. Membuat dan menyebarkan iklan, yaitu dengan membuat website dan banner
online serta menyebarkan iklan di jejaring sosial seperti facebook, twitter, dan
youtube.
9
KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Balimnopoly sebagai
media promosi yang dapat mencakup objek wisata di pulau Bali. Game Board ini
selain untuk memperkenalkan objek wisata di Pulau Bali, juga dapat digunakan
sebagai media edukasi karna berisi konten mengenai budaya Bali dan Cerita dari
berbagai daerah di Pulau Bali. Diharapkan, dengan adanya Balimonopoly, selain
dapat digunakan sebagai media promosi, hal ini diharapkan dapat mengurangi
biaya promosi pemerintah Bali sehingga pemerataan objek wisata dapat terjadi.
Teknik Implementasi
Dalam proses implementasi dibutuhkan suatu strategi khusus, adapun
strategi tersebut dapat berupa pembuatan desain dan konten Balimonopoly.
Pembuatan konten Balimonopoly memperhitungkan objek wisata Bali yang
memiliki potensi untuk dikembangkan sehingga banyak wisatawan yang
mengetahui informasi tersebut. Selain itu, terdapat juga konten edukasi seperti
kesenian daerah dan cerita tradisional dari masing-masing daerah di Bali. Hal ini
tentu dapat meningkatkan pengetahuan wisatawan yang ingin berkunjung ke Bali.
Prediksi Hasil
Pembuatan game board Balimonopoly diharapkan mampu mengatasi
masalah anggaran biaya terhadap pembuatan iklan yang digunakan untuk
mempopulerkan objek wisata di daerah tertentu. Selain itu, dengan Balimonopoly,
penulis berharap terjadi pemerataan objek wisata di Bali sehingga masyarakat di
Bali mampu memberdayakan potensi wisata lokal yang nantinya dapat
meningkatkan pendapatan daerah dan devisa negara. Adapun tantangan yang akan
dihadapi adalah pemasaran dan mensosialisasikan Balimonopoly terhadap
masyarakat memerlukan biaya dan waktu yang relatif lama. Dengan besarnya
jumlah wisatawan yang dapat ke Bali, Balimonopoly dapat menjadi oleh-oleh
khas daerah Bali yang edukatif serta bermanfaat bagi penggunanya.
1010
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2011. Banyaknya Wisatawan Mancanegara
yang Datang Langsung ke Bali per Bulan Tahun 2007 – 2011. Tersedia pada
http://bali.bps.go.id/tabel_detail.php?ed=611001&od=11&id=11
Kepri, Bisnis. 2012. Industri Pariwisata Tumbuh Paling Cepat. Tersedia pada
http://www.bisnis-kepri.com/index.php/2012/05/industri-pariwisata-tumbuh-
paling-cepat/
Dhika. 2011. Permainan Monopoli dan Aturannya. Tersedia pada
http://andhikaekananda.net/permainan-monopoli-aturannya/
Anonim. 2011. Cara Promosi Meningkatkan Wisatawan. Tersedia pada
http://blog.kanghari.com/2011/10/cara-promosi-meningkatkan-wisatawan.html
Anonim. 2010. Tempat Wisata di Bali. Tersedia pada
http://www.rentalmobilbali.net/tempat-wisata-di-bali/
Seo, Rendox. 2012. Tempat Lokasi Wisata Menarik di Bali Paling Fenomenal.
Tersedia pada http://tourworldinfo.blogspot.com/2012/01/tempat-lokasi-wisata-
menarik-di-bali.html
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
a. Ketua Pelaksana
Nama Lengkap : Ida Bagus Yudha Surya Pradipta
Tempat/Tanggal Lahir : Denpasar/2 Juni 1993
Alamat : Jalan Yudistira No. 10, Singaraja
Agama : Hindu
Jurusan : Pendidikan Teknik Informatika
Fakultas : Teknik dan Kejuruan
Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Ganesha
Riwayat Pendidikan :
Asal SD : SDN 18 Dangin Puri
Asal SMP : SMPN 10 Denpasar
Asal SMA : SMAN 7 Denpasar
Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Ganesha
Ketua Pelaksana,
Ida Bagus Yudha Surya Pradipta
NIM. 1115051066
i
b. Anggota Kelompok
a) Anggota Kelompok I
Nama Lengkap : I Wayan Indra Diatmika
Tempat/Tanggal Lahir : Denpasar, 06 Desember 1992
Alamat : Jalan Gempol, Gang Walet Merah
No. 16 Singaraja
Agama : Hindu
Jurusan : Pendidikan Teknik Informatika
Fakultas : Teknik dan Kejuruan
Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Ganesha
Riwayat Pendidikan :
Asal SD : SD No. 1 Selanbawak
Asal SMP : SMP Negeri 1 Marga
Asal SMA : SMA Negeri 1 Mengwi
Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Ganesha
Anggota Kelompok I
I Wayan Indra Diatmika
NIM. 1115051077
ii
b) Anggota Kelompok 2
Nama Lengkap : Putu Windu Tenaya
Tempat/Tanggal Lahir : Denpasar/22 November 1992
Alamat : Jalan Pahlawan Gang.1 No.26-
Singaraja
Agama : Hindu
Jurusan : Pendidikan Teknik Informatika
Fakultas : Teknik dan Kejuruan
Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Ganesha
Riwayat Pendidikan :
Asal SD : SD Dwijendra Denpasar
Asal SMP : SMPN 8 Denpasar
Asal SMA : SMAN 6 Denpasar
Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Ganesha
Anggota Kelompok II,
Putu Windu Tenaya
NIM 1115051055
iii
Dosen Pembimbing
Nama Lengkap : I Gede Mahendra Darmawiguna, S.Kom, M.Sc.
NIP 198501042010121004
Tempat/Tanggal Lahir : Singaraja/ 04 Januari 1985
Alamat : Jln. Yudistira Utara No.8A Singaraja
Agama : Hindu
Riwayat Pendidikan :
Asal SD : SD Mutiara Singaraja
Asal SMP : SLTP Negeri 1 Singaraja
Asal SMA : SMA Taruna Nusantara
Perguruan Tinggi (S1) : President University
Perguruan Tinggi (S2) : University Of Mysore
Dosen Pembimbing,
I Gede Mahendra Darmawiguna, S.Kom, M.Sc.
NIDN. 0004018502
iv