hubungan antara kepuasan gaji dan motivasi ...repository.usd.ac.id/37098/2/149114059_full.pdftingkat...

121
i HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN GAJI DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Salah Satu Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh: Alexander Aryo Krishnanda 149114059 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 03-Feb-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN GAJI DAN MOTIVASI

    KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Salah Satu Gelar

    Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

    Oleh:

    Alexander Aryo Krishnanda

    149114059

    PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

    FAKULTAS PSIKOLOGI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2020

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    HALAMAN MOTTO

    “In Order to Succeed, Your Desire for Success Should be

    Greater Than Your Fear of Failure”

    -Bill Cosby-

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena telah

    memberikan rahmat dan karunia serta jalan dalam proses pengerjaan skripsi ini.

    Terima kasih kepada kedua orangtua serta kakak dan adik yang selalu

    memberikan dukungan doa maupun materi selama proses perkuliahan dan

    pembuatan skripsi ini.

    Terima kasih untuk dukungan dari semua teman, sahabat, dan semua pihak yang

    telah memberikan dukungan dalam proses perkuliahan dan dalam proses

    pembuatan skripsi ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN GAJI DAN MOTIVASI

    KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

    Alexander Aryo Krishnanda

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan gaji dan

    tingkat motivasi kerja pada karyawan perusahaan manufaktur. Penelitian ini

    memiliki hipotesis penelitian, yaitu terdapat hubungan yang positif dan signifikan

    antara kepuasan gaji dengan tingkat motivasi kerja karyawan. Subjek dalam

    penelitian ini merupakan karyawan yang bekerja pada salah satu perusahaan

    garmen di Jawa Timur dengan jumlah 96 orang. Data penelitian didapatkan dengan

    menggunakan Pay Satisfaction Questionnaire atau PSQ yang telah diterjemahkan

    ke dalam bahasa Indonesia. Selain itu, peneliti juga menggunakan skala

    Multidimentional Work Motivation Scale atau MWMS yang telah diadaptasi dan

    diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Skala PSQ memiliki 18 item dengan

    koefisien reliabilitas sebesar α=0,847 sedangkan skala MWMS memiliki 19 tem

    dengan koefisien reliabilitas sebesar α=0,840. Rentang koefisien korelasi item-total

    (𝑟𝑖𝑡) skala PSQ adalah 0,538 sampai 0,801. Sedangkan koefisien korelasi item-total (𝑟𝑖𝑡) skala MWMS adalah -0.153 sampai 0,760. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data uji korelasi Spearman-Rho. Hipotesis dalam penelitian ini diterima.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan

    signifikan (p=0,001) namun memiliki kekuatan korelasi yang lemah (r=0,326)

    antara kepuasan gaji dengan tingkat motivasi kerja karyawan. Hal ini menunjukkan

    bahwa semakin tinggi kepuasan terhadap gaji maka semakin tinggi pula tingkat

    motivasi kerja karyawan perusahaan manufaktur.

    Kata kunci: kepuasan gaji, motivasi kerja, karyawan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    CORRELATION BETWEEN PAY SATISFACTION AND WORK

    MOTIVATION OF MANUFACTURING COMPANY

    EMPLOYEES

    Alexander Aryo Krishnanda

    ABSTRACT

    This Research objectives is to know correlation pay satisfaction and work

    motivation level of manufacturing company employees. This research hypothesis is

    there are significant positive correlation between pay satisfaction and motivation

    level. The Subject in this research is employee who worked at a garment company

    in East Java with the total 96 person. The data was acquired by use Pay Satisfaction

    Questionnaire (PSQ) that already translated to Indonesian Language.

    Furthermore, researcher use Multdimensional Work Motivation Scale (MWMS)

    that have been adopted to Indonesian language. PSQ Scale have 18 item with

    coefficient reliability about α=0,847 and MWMS have 19 item with coefficient

    reliability about α=0,840. Coefficient correlation range item total (𝑟𝑖𝑡) scale PSQ is 0,538 to 0,801. Furthermore Coefficient correlation range item total (𝑟𝑖𝑡) scale MWMS is -0.153 to 0,760. This research use Spearman-Rho correlation technique.

    Hypothesis in this research was acceptable. The result from this research shown us

    that is significant correlation (p=0,001) but has low correlation power (r=0,326)

    between pay satisfaction and motivation level of employee. This result indicate the

    more pay satisfaction will make motivation level increase.

    Keyword: pay satisfaction, work motivation level, employee.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

    rahmat dan penyertaan-Nya selama proses awal perkuliahan hingga proses

    pengerjaan skripsi ini. Selama proses pengerjaan skripsi ini saya juga mengucapkan

    terima kasih kepada:

    1. Ibu Dr. Titik Kristiyani M.Psi., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas

    Sanata Dharma.

    2. Ibu Monica Eviandru Madaningrum, Ph.D., selaku Kepala Program Studi

    Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

    3. Bapak Paulus Eddy S. M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik.

    4. Bapak Robertus Landung Eko Prihatmoko, M.Psi, Psi., selaku dosen

    pembimbing skripsi yang telah memberikan waktu, ilmu, dan arahan selama

    proses penulisan skripsi ini.

    5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah berjasa

    dalam membagikan ilmu pengetahuan selama proses perkuliahan.

    6. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang

    telah berjasa dalam memembantu mahasiswa agar proses perkuliahan berjalan

    dengan baik.

    7. Saya juga mengucapkan terima kasih pada kedua orangtua yang selalu

    memberikan dukungan doa maupun materi demi kelancaran selama menempuh

    perkuliahan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    8. Saya juga mengucapkan terima kasih pada mbak Ajeng, dek Tia, Rendy dan

    Dara yang telah memberikan dukungan selama proses perkuliahan dan

    penulisan skripsi ini.

    9. Terima kasih juga kepada teman-teman dari kepanitiaan maupun kegiatan

    fakultas yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu yang telah membantu

    memberikan pengalaman hidup selama proses perkuliahan maupun berkegiatan

    di universitas.

    10. Terima kasih juga kepada teman-teman kelas Psikologi kelas A dan teman-

    teman angkatan 2014 yang telah melakukan dinamika Bersama selama proses

    perkuliahan berlangsung.

    11. Saya juga mengucapkan terima kasih pada Garin, Dina, Pande, Theo, Chen

    Chen, Chyntia, dan Dhea yang telah memberikan dukungan dan masukan

    selama proses penulisan skripsi ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

    HALAM PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................................. ii

    HALAM PENGESAHAN ..................................................................................... iii

    HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v

    HALAM PERNYATAAN KEASLIAN SKALA .................................................. vi

    ABSTRAK ............................................................................................................ vii

    ABSTRACT ........................................................................................................... viii

    HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .......................... ix

    KATA PENGANTAR ............................................................................................. x

    DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii

    DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii

    BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

    A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

    B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 14

    C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 14

    D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 14

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    1. Manfaat Teoritis........................................................................................ 14

    2. Manfaat Praktis ......................................................................................... 14

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 16

    A. Motivasi Kerja .............................................................................................. 16

    1. Pengertian Motivasi .................................................................................. 16

    2. Dimensi dan Aspek Motivasi.................................................................... 17

    3. Pengukuran Motivasi Kerja ...................................................................... 19

    4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja ................................. 20

    B. Kepuasan Gaji .............................................................................................. 21

    1. Pengertian Kepuasan Gaji......................................................................... 21

    2. Dimensi dan Aspek Kepuasan Gaji .......................................................... 22

    3. Pengukuran Kepuasan Gaji....................................................................... 25

    4. Dampak dari Kepuasan Gaji ..................................................................... 25

    C. Kajian Teoritik Subjek Penelitian ................................................................ 26

    1. Definisi Subjek atau Responden Penelitian .............................................. 26

    2. Karakteristik Responden ........................................................................... 27

    D. Dinamika Hubungan antara Kepuasan Gaji dengan Motivasi Kerja pada

    Karyawan ...................................................................................................... 27

    E. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 29

    F. Hipotesis ....................................................................................................... 30

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................... 31

    A. Jenis Penelitian ............................................................................................. 31

    B. Variabel Penelitian ....................................................................................... 31

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    1. Variabel Bebas .......................................................................................... 31

    2. Variabel Tergantung ................................................................................. 31

    C. Definisi Operasional ..................................................................................... 32

    1. Motivasi Kerja ........................................................................................ 32

    2. Kepuasan Gaji ........................................................................................ 32

    D. Responden Penelitian ................................................................................... 33

    E. Metode dan Alat Pengumpul Data ............................................................... 34

    1. Metode Pengambilan Data ..................................................................... 34

    2. Alat Pengumpul Data ............................................................................. 34

    a. Multidimentional Work Motivation Scale ........................................ 34

    b. Pay Satisfaction Questionnaire ........................................................ 35

    F. Moetode Analisis Data ................................................................................ 36

    1. Uji Validitas, Reliabilitas, dan Daya Beda Item ..................................... 36

    a. Validitas ........................................................................................... 37

    b. Reliabilitas ........................................................................................ 39

    c. Uji Daya Beda Item ......................................................................... 40

    2. Uji Asumsi .............................................................................................. 42

    a. Uji Normalitas ................................................................................. 42

    b. Uji Linieritas ..................................................................................... 43

    c. Uji Hipotesis ..................................................................................... 43

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 44

    A. Hasil Penelitian ............................................................................................ 44

    1. Pelaksanaan Penelitian .................................................................................... 44

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    2. Deskripsi Responden .................................................................................. 45

    3. Deskripsi Data Penelitian ........................................................................... 48

    4. Uji Asumsi ................................................................................................ 49

    a. Uji Normalitas ..................................................................................... 50

    b. Uji Linieritas ....................................................................................... 51

    c. Uji Hipotesis ....................................................................................... 52

    5. Uji Asumsi Tambahan ............................................................................... 53

    a. Uji Multikolinieritas ............................................................................. 53

    b. Kategorisasi ......................................................................................... 55

    6. Pembahasan ............................................................................................... 57

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 62

    A. Kesimpulan ................................................................................................... 62

    B. Keterbatasan Penelitian ...................................................................................... 62

    C. Saran ..................................................................................................................... 62

    1. Bagi Organisasi atau Perusahaan ........................................................... 62

    2. Bagi Penelitian Selanjutnya ................................................................... 63

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 64

    LAMPIRAN ........................................................................................................... 70

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 : Hasil Expert Judgement Skala PSQ ......................................... 38

    Tabel 2 : Uji Reliabilitas Skala ............................................................... 40

    Tabel 3 : Data Distribusi Skala Kepuasan Gaji ....................................... 41

    Tabel 4 : Data Distribusi Skala Motivasi Kerja ...................................... 42

    Tabel 5 : Deskripsi Subjek Berdasarkan Jabatan ..................................... 45

    Tabel 6 : Deskripsi Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 46

    Tabel 7 : Deskripsi Subjek Berdasarkan Usia .......................................... 47

    Tabel 8 : Uji Subjek Berdasarkan Lama Bekerja ..................................... 48

    Tabel 9 : Pengukuran Statistik Deskriptif ................................................ 49

    Tabel 10 : Hasil Uji Normalitas ................................................................. 50

    Tabel 11 : Hasil Uji Linieritas .................................................................... 51

    Tabel 12 : Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan ............................... 53

    Tabel 13 : Hasil Uji Multikolinieritas ........................................................ 55

    Tabel 14 : Kategori Distribusi Data Motivasi Kerja .................................. 56

    Tabel 15 : Kategori Distribusi Data Kepuasan Gaji .................................. 57

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xviii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 : Skala Penelitian ................................................................... 70

    Lampiran 2 : Data Penelitian ..................................................................... 84

    Lampiran 3 : Uji Reliabilitas ..................................................................... 92

    Lampiran 4 : Uji Asumsi ........................................................................... 95

    Lampiran 5 : Uji Hipotesis ........................................................................ 97

    Lampiran 6 : Hasil Deskriptif Statistik Data Penelitian ............................ 99

    Lampiran 7 : Uji Asumsi Tambahan ....................................................... 102

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Perkembangan industri maupun dunia usaha saat ini telah mengalami

    banyak perubahan, pertumbuhan, dan inovasi. Selain itu industri-industri

    tersebut saling bersaing. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun

    2014 tentang Perindustrian menjelaskan “Industri adalah seluruh kegiatan

    ekonomi yang mengolah bahan baku dan atau memanfaatkan sumber daya

    industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau

    manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri”. Sektor-sektor industri dapat

    dikatakan sebagai pemasok dana atau anggaran bagi negara yang bersangkutan

    melalui pajak yang dibayarkan pada negara.

    Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (2018) menyebutkan

    bahwa sektor manufaktur masih menjadi kontributor terbesar untuk

    perekonomian nasional, diantaranya melalui peningkatan pada nilai tambah

    bahan baku dalam negeri, penyerapan tenaga kerja lokal, dan penerimaan devisa

    ekspor.

    Kusuma (2018) melaporkan bahwa, data Badan Pusat Statistik mencatat

    sepanjang tahun 2017 perokonomian Indonesia telah tumbuh 5,07% dengan nilai

    Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku sebesar 13,588,8 triliun

    rupiah. Berdasarkan jumlah tersebut, sektor industri manufaktur telah

    menyumbang PDB sebesar 2.739,4 triliun rupiah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    Industri manufaktur diperkirakan dapat meningkatkan ekspor sampai 25

    triliun rupiah dalam satu tahun (Pemerintah Permudah Industri Manufaktur,

    n.d.). Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat dikatakan bahwa industri

    manufaktur merupakan salah satu sektor yang berkontribusi penting bagi

    perekonomian nasional. Jika terjadi masalah dapat dimungkinkan akan

    mengganggu produktivitas atau pergerakan industri manufaktur, maka tidak

    menutup kemungkinan juga akan mengganggu sumber pendapatan negara.

    Salah satu contoh perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur di

    Indonesia adalah perusahaan garmen yang terletak di Jawa Timur. Perusahaan

    ini merupakan perusahaan garmen yang menyediakan pakaian bayi dan anak-

    anak berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif. Perusahaan ini berlokasi

    di Malang Jawa Timur. Perusahaan ini memiliki prinsip bahwa karyawan

    merupakan aset yang sangat penting sebagai kunci dalam membantu perusahaan

    mencapai kesuksesan. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan ini sangat

    mengandalkan sumber daya manusianya.

    Berdasarkan hasil diskusi peneliti dengan manajer HRD, dapat diketahui

    bahwa, perusahaan secara rutin memberikan imbalan selain gaji untuk

    karyawan. Imbalan itu berupa beras seberat 5 kilogram, minyak goreng 1

    kilogram, dan sabun cuci. Imbalan-imbalan tersebut dibagikan pada karyawan

    secara rutin setiap satu minggu sekali. Menurut perusahaan, penting untuk

    menjaga karyawan tetap termotivasi dalam bekerja. Terutama dalam kondisi saat

    ini, dimana persaingan industri kain yang semakin ketat. Saat ini perusahaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    harus bersaing dengan produk-produk asing dengan harga yang murah sehingga

    perusahaan harus bertahan dalam menghadapi tantangan tersebut.

    Berdasarkan hasil diskusi dengan manajer HRD, salah satu usaha untuk

    menjaga agar perusahaan ini tetap bertahan adalah menjaga karyawan untuk

    tetap termotivasi dalam bekerja dengan memberikan imbalan berupa upah atau

    gaji. Selain memberikan imbalan berupa gaji dan imbalan di luar gaji,

    perusahaan juga menanamkan rasa saling memiliki pada seluruh karyawan.

    Pemberian gaji, penanaman rasa saling memiliki, serta pemberian imbalan di

    luar gaji diharapkan mampu menumbuhkan motivasi yang bersifat intrinsik pada

    masing-masing karyawan. Sehingga karyawan dapat terus termotivasi untuk

    berkontribusi dalam menunjang, mengembangkan, maupun mempertahankan

    kelangsungan hidup perusahaan dalam persaingan yang semakin ketat daripada

    meminta kenaikan gaji.

    Dalam konteks ini dapat disimpulkan bahwa, pada dasarnya sebagai

    perusahaan atau organisasi bergerak untuk mencapai tujuan yang telah

    ditetapkan oleh perusahaan atau organisasi tersebut. Tujuan tersebut dicapai

    dengan memanfaatkan sumber daya. Salah satu sumber daya yang digunakan

    untuk prergerakan perusahaan maupun organisasi adalah sumber daya manusia

    (SDM) yang ada di dalamnya. Sumber daya manusia merupakan aspek yang

    sangat penting dan perlu diperhatikan oleh perusahaan (Kristanto, 2015).

    Sebuah perusahaan maupun organisasi yang bergerak di berbagai bidang

    pasti akan memanfaatkan sumber daya manusia. Gerhart dan Fang (2015)

    menjelaskan bahwa, perusahaan-perusahaan dunia yang terkenal dan telah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    dianggap sukses dan kreatif dalam usahanya seperti Google dan Facebook

    sangatlah bergantung pada sumber daya manusianya.

    Sekertaris Jendral Kementerian Perindustrian Ansari Bukhari menyatakan

    bahwa, sektor manufaktur telah menyerap kurang lebih 13,87% tenaga kerja

    Indonesia dan ini menduduki peringkat keempat setelah sektor pertanian,

    perdagangan, dan jasa (Manufaktur Penyerap Tenaga Kerja Nomor Empat, n.d.).

    Berdasarkan besarnya penyerapan tenaga kerja tersebut dapat disimpulkan

    bahwa, meskipun dalam perusahaan manufaktur telah menggunakan teknologi

    canggih namun tetap diperlukan sumber daya manusia untuk

    mengoperasikannya (Amir, 2015). Sumber daya manusia yang dimaksud dalam

    hal ini adalah tenaga kerja atau pekerja. Sebagaimana dirumuskan dalam

    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang

    Ketenagakerjaan mendefinisikan “Pekerja/buruh adalah setiap orang yang

    bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain”.

    Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa, sangat perlu untuk

    memperhatikan sumber daya manusia dan membuat mereka termotivasi dalam

    melakukan tugas maupun perannya sehinga dapat membantu tercapainya tujuan

    perusahaan. Jika SDM dapat dikelola dengan baik akan tercipta keseimbangan

    antara kebutuhan SDM dengan tuntutan dan kemajuan perusahaan (Fenia, 2015).

    Dewasa ini motivasi telah muncul sebagai topik pembicaraan yang

    semakin meluas. Motivasi sendiri akan sangat menentukan apa yang akan

    dilakukan oleh karyawan. Jika karyawan kekurangan motivasi untuk

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    melaksanakan pekerjaan tertentu, maka mereka tidak akan melaksanakan

    pekerjaan tersebut dengan maksimal (Usmara, 2006).

    Simamora (2004) menjelaskan motivasi sebagai dorongan psikologis yang

    dapat mengarahkan individu menuju sebuah tujuannya. Pinder (2008)

    mendefinisikan motivasi kerja sebagai kekuatan atau energi yang berasal dari

    dalam maupun dari luar individu untuk memulai perilaku yang berhubungan

    dengan perilaku kerja, dan untuk menentukan arah, intensitas, dan durasi dalam

    melaksanakan pekerjaan. Motivasi juga merupakan hal yang penting dalam

    hampir setiap kehidupan dan perilaku manusia, segala keputusan maupun pilihan

    yang dibuat oleh individu selalu didasari dan dipengaruhi oleh motivasi

    (Murayama, 2018).

    Motivasi merupakan komponen yang mendasar dari banyak model yang

    dapat dipercaya dari kinerja manusia (Campbell & Pritchard, 1976, dalam

    Cerasoli & Nicklin, 2014). Motivasi terbentuk dari kebutuhan manusia, karena

    itu setiap kegiatan merupakan hasil dari dorongan motivasi (Usmara, 2006).

    Motivasi kerja memiliki kaitan dengan perilaku maupun sikap yang

    dimiliki oleh setiap individu dan secara signifikan dapat mempengaruhi hasil

    kerja karyawan (Riyadi, 2011). Karyawan memerlukan motivasi untuk

    melakukan pekerjaan maupun tanggungjawabnya. Hal ini juga disebabkan

    karena organisasi sangat memerlukan karyawan yang termotivasi untuk menjadi

    pekerja yang produktif dalam mencapai tujuan organisasi (Usmara, 2006).

    Wahjosumidjo (1996, dalam Gustisyah, 2009) menyatakan bahwa ada

    beberapa hal yang dapat dicapai atau didapatkan jika karyawan diberikan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    motivasi yaitu meningkatkan semangat kerja, disiplin kerja, prestasi kerja, rasa

    tanggungjawab, produktifitas maupun efisiensi, serta menumbuhkan loyalitas

    karyawan pada perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, maka sangat penting untuk

    menjaga karyawan perusahaan manufaktur untuk tetap termotivasi dalam

    bekerja karena dapat membantu mencapai tujuan perusahaan.

    Nawawi (2000) menjelaskan bahwa motivasi sendiri memiliki dua bentuk

    yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik merupakan

    motivasi atau dorongan yang berasal dari dalam individu yang berupa kesadaran

    mengenai makna pekerjaan yang sedang atau akan dilakukannya. Sedangkan

    motivasi ekstrinsik merupakan motivasi atau dorongan yang berasal dari luar diri

    individu berupa kondisi yang mengharuskan individu tersebut melaksanakan

    pekerjaan secara maksimal.

    Masalah motivasi kerja merupakan suatu fungsi manajemen personalia

    atau kepegawaian yang cukup sulit dan kompleks dalam penentuannya. Hal ini

    disebabkan karena motivasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dan

    berarti bagi karyawan maupun kemajuan perusahaan, sehingga pemberian

    motivasi bagi karyawan tidak bisa diabaikan begitu saja (Manurung & Harni,

    2008). Pemberian motivasi dapat berupa perhatian, penghargaan, dan juga

    hukuman. Jika hal ini tidak diperhatikan oleh perusahaan, maka akan berdampak

    pada prestasi kerja karyawan, sehingga mereka akan cenderung bermalas-

    malasan dalam bekerja (Manurung & Harni, 2008).

    Pemberian motivasi oleh perusahaan kepada karyawan dapat mendorong

    gairah dan semangat kerja, meningkatkan kepuasan kerja, mempertahankan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    loyalitas maupun kestabilan karyawan pada perusahaan, serta menciptakan

    suasana dan hubungan kerja yang baik antara karyawan dengan perusahaan

    (Hasibuan, 2007, dalam Putrianti, Hamid, & Mukzam, 2014). Berdasarkan

    uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa, jika karyawan tidak termotivasi dapat

    menyebabkan tidak adanya semangat kerja, rendahnya loyalitas karyawan pada

    perusahaan, serta terjadinya hubungan kerja yang kurang baik antara karyawan

    dengan perusahaan. Kondisi atau iklim ketenagakerjaan yang seperti itu dapat

    memicu perselisihan hubungan industrial antara karyawan dengan perusahaan,

    sehingga karyawan akan melakukan mogok kerja sebagai alternatif terakhir

    untuk menyelesaikan perselisihan hubungan industrial (Ramsay, 2019).

    Dewasa ini, khususnya di Indonesia banyak terjadi aksi protes dari para

    pekerja maupun buruh dari suatu perusahaan manufaktur. Franciska (2013)

    melaporkan bahwa terjadi demo buruh di beberapa daerah seperti Bekasi,

    Tangerang, dan Jakarta yang menuntut kenaikan upah. Sebagai contoh, menurut

    salah seorang perwakilan dari salah satu pekerja di suatu pabrik farmasi di

    Cikarang pada aksi tersebut, mereka menuntut kenaikan upah yang mulanya

    sebesar dua puluh empat juta rupiah per bulan menjadi tiga puluh tujuh juta

    rupiah per bulan. Mereka mengungkapkan bahwa gaji yang mereka dapatkan

    tidak mencukupi untuk memenuhi biaya hidup mereka beserta keluarga. Karena

    aksi tersebut berdampak pada proses produksi perusahaan yang terhambat.

    Berjalan hingga tahun 2017, kasus-kasus demo atau aksi protes dari para buruh

    maupun pekerja tetap saja terjadi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    Putera (2017) juga melaporkan bahwa terjadi aksi protes atau demo dari

    para buruh pada Hari Buruh Internasional atau biasa disebut dengan May Day.

    Menurut Said Iqbal sebagai Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia

    (KSPI) aksi tersebut akan mengangkat tiga isu utama seperti, menghapus

    outsourcing dan sistem magang, jaminan sosial pekerja, serta menolak upah

    murah. Ketiga isu tersebut akan diangkat secara serempak di seluruh wilayah

    Indonesia. Berdasarkan kasus yang telah diuraikan maka, dapat disimpulkan

    bahwa masih banyak masalah mengenai motivasi kerja karyawan pada

    perusahaan manufaktur. Pada kasus ini permasalahan motivasi kerja dapat

    termanifestasi dari perilaku karyawan yang tidak mau bekerja atau dalam bentuk

    mogok kerja oleh karyawan manufaktur. Hal ini menunjukkan rendahanya

    motivasi kerja karyawan (Gustisyah, 2009).

    Berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003

    merumuskan mogok kerja sebagai tindakan pekerja atau buruh yang

    direncanakan dan dilakukan secara bersama-sama untuk menghambat atau

    menghentikan pekerjaan. Simamora (2004) menyebutkan bahwa aksi mogok

    kerja merupakan salah satu senjata untuk berlangsungnya negosiasi yang

    digunakan oleh serikat kerja. Ternyata peristiwa tersebut justru merugikan kedua

    belah pihak, baik dari pihak perusahaan maupun dari pihak karyawan. Aksi

    mogok kerja menyebabkan perusahaan merasa terbebani karena dapat memaksa

    penutupan sebagaian, bahkan seluruh operasi perusahaan dan juga diikuti

    dengan terhentinya penjualan serta hilangnya pelanggan (Simamora, 2004).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja yaitu kepuasan

    kerja. Kepuasan kerja dapat mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi kerja

    karyawan (Gustisyah, 2009). Salah satu aspek kepuasan kerja yang sangat

    penting dan sering diteliti menggunakan skala Job Descriptive Index atau Job

    Diagnostic Survei adalah kepuasan terhadap gaji (Chelladurai, 1999, dalam

    Ryan & Sagas, 2009). Pembayaran, upah, atau gaji bertujuan memberikan

    kompensansi untuk waktu, upaya, maupun keterampilan yang karyawan miliki

    dan dibawa ke dalam suatu organisasi (Olasfen, Halvari, Forest, & Deci, 2015).

    Bassy (2002) menyebutkan bahwa kompensasi merupakan salah satu faktor

    yang sangat penting untuk motivasi kerja karyawan.

    Simamora (2004) menjelaskan bahwa kepuasan kerja sering dianggap

    sebagai determinan yang kuat dalam perputaran karyawan. Jika karyawan

    memiliki kepuasan kerja yang rendah maka kemungkinan untuk keluar dari

    organisasi juga akan meningkat. Kepuasan kerja sendiri memiliki beberapa

    faktor yang memperngaruhinya yaitu, kepuasan terhadap gaji, relasi dengan

    atasan maupun rekan kerja, lingkungan dan kondisi kerja (Spector, 1996). Gaji

    atau uang dapat menyimbolkan setiap nilai lain yang mendorong motivasi

    individu untuk mendapatkannya (Gellerman, 1984).

    Selain itu alasan karyawan yang sering muncul sebagai penyebab

    pengundurkan diri adalah untuk mencari gaji yang lebih baik (Simamora, 2004).

    Singh & loncar (2010) menambahkan bahwa kepuasan terhadap gaji merupakan

    hal yang menjadi perhatian, bagi karyawan gaji merupakan hal yang sangat

    penting dalam memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. Ketika mereka puas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    dengan gaji maka akan berdamapak pada sikap dan perilaku mereka. Selain itu

    penelitian menunjukkan bahwa karyawan yang tidak puas terhadap gaji akan

    mengurangi komitmen pada pekerjaan, meningkatkan pencurian, dan

    mempercepat turnover (Heneman & Judge, 2000, dalam singh & Loncar, 2010).

    Taylor (2018) melaporkan bahwa Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia

    atau KSPI belum puas atas penetapan Upah Minimum Provinsi dan akan

    menggelar demonstrasi lagi. Ketua KSPI juga mengatakan bahwa para buruh di

    beberapa kota industri seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah,

    Batam, Sumatra Utara, Kalimantan Selatan, hingga Makasar akan melakukan

    aksi besar-besaran. Namun di sisi lain Asosiasi Pengusaha Indonesia atau

    Apindo menyatakan bahwa dampak dari kenaikan UMP DKI Jakarta yang

    nantinya akan naik sebesar 8,03% akan menekan perusahaan manufaktur. Hal

    ini juga disebabkan karena industri manufaktur umumnya memiliki pabrik dan

    jumlah pekerja yang banyak sehingga jumlah belanja pegawai juga banyak

    (Wicaksono, 2018). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketidakpuasan

    pekerja pada perusahaan akan memberikan dampak negatif pada perusahaan

    yang bersangkutan karena terhambatnya atau terhentinya proses produksi.

    Sholeh (2007) menjelaskan bahwa masalah tenaga kerja merupakan

    masalah yang cukup kompleks serta banyak faktor yang dapat

    mempengaruhinya dengan pola-pola tertentu yang terkadang sulit untuk

    dipahami. Permasalahan yang muncul biasanya terkait dengan masalah

    hubungan industrial antara tenaga kerja dengan dunia usaha. Salah satu masalah

    yang biasanya muncul adalah motivasi dan kepuasan kerja.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    Hal ini sejalan dengan survei yang dilakukan oleh firma konsultasi

    Sumber Daya Manusia (SDM) Mercer Indonesia di 545 perusahaan di Indonesia

    menunjukkan bahwa 51% perusahaan memberikan gaji yang kurang kompetitif

    sehingga tenaga kerja yang bersangkutan merasa tidak puas dalam pekerjaannya

    dan tidak termotivasi dalam bekerja (Survei Ungkap Gaji dan Karir Penyebab

    Pindah kerja di 2018, 2018). Setiawan (2019) juga melaporkan bahwa hasil

    survei yang dilakukan oleh Seek Australia yang melibatkan lima ribu responden

    menjelaskan bahwa salah satu alasan penting penyebab keluarnya seorang

    tenaga kerja disebabkan karena mereka kurang puas pada gaji yang mereka

    dapatkan. Mereka merasa seharusnya mendapatkan gaji yang lebih tinggi

    daripada gaji yang mereka peroleh saat ini. Berdasarkan permasalahan tersebut

    dapat disimpulkan bahwa ada indikasi munculnya permasalahan pada kepuasan

    gaji dan motivasi kerja dalam perputaran roda organisasi atau perusahaan.

    Gaji merupakan elemen yang penting dalam berbagai sistem sumber daya

    manusia (Olasfen et al., 2015). Pada penelitian terdahulu tentang pengaruh

    kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan menunjukkan

    bahwa kepuasan kerja dan motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap

    kinerja karyawan (Nasuka, Haryono, & Hashiolan, 2017). Selain itu, Larasati

    dan Gilang (2014) menunjukkan bahwa motivasi kerja secara simultan dan

    parsial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

    Riyadi (2011) menambahkan bahwa motivasi memiliki kaitan dengan perilaku

    maupun sikap yang dimiliki oleh setiap individu dan pada penelitiannya

    ditemukan bahwa motivasi kerja secara signifikan mempengaruhi kinerja

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    karyawan. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya juga dapat diketahui

    bahwa, ketika individu atau seorang karyawan termotivasi pada pekerjaannya

    maka hal ini akan membantu memberikan kesuksesan proyek dalam suatu

    organisasi (Dwivedula, Bredilet, & Muller, 2016). Namun Riggio (2008)

    menjelaskan bahwa tidak selalu pekerja yang memiliki motivasi yang tinggi

    akan menghasilkan level produktivitas yang tinggi pula. Berdasarkan studi meta

    analisis menjelaskan bahwa, justru motivasi intrinsik menjadi media yang kuat

    untuk memprediksi kinerja dan sangat penting untuk kinerja (Cerasoli, Nicklin,

    & Ford, 2014).

    Beberapa penelitian yang ada justru menunjukkan hasil yang kontraditif

    mengenai bagaimana hubungan antara kepuasan terhadap gaji dengan motivasi

    intrinsik. Dalam penelitiannya Gagne & Deci (2005) menunjukkan bahwa

    imbalan ekstrinsik justru dapat merusak motivasi intrinsik. Hal tersebut juga

    didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Olasfen et al. (2015) bahwa

    imbalan moneter tidak dapat meningkatkan motivasi intrinsik. Namun berbeda

    dengan penelitian yang dilakukan oleh Kuvaas (2006) yang menunjukkan bahwa

    tingkat upah atau gaji dapat mempengaruhi motivasi intrinsik dimana karyawan

    justru mungkin akan merasa tidak dihargai dengan gaji yang rendah. Cerasoli et

    al. (2014) menjelaskan bahwa insentif ekstrinsik justru hidup berdampingan

    dengan motivasi intrinsik dan dapat mempengaruhi validitas prediktif dari

    motivasi intrinsik. Motivasi intrinsik merupakan jenis motivasi yang penting

    karena dapat menjadi prediktor dari kualitas kinerja (Cerasoli et al., 2014). Hasil

    dari penelitian yang dilakukan oleh Kuvaas (2006) mirip dengan pola perilaku

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    yang terjadi di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dari banyaknya perilaku karyawan

    manufaktur yang tidak termotivasi untuk bekerja dan menuntut upah atau

    imbalan yang mereka anggap layak. Namun kondisi yang terjadi di Indonesia

    tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Olasfen et al. (2015) yang

    mengatakan bahwa, justru dukungan manajerial menjadi faktor utama yang

    mempengaruhi motivasi kerja intrinsik dan bukan imbalan moneter atau imbalan

    yang berhubungan dengan uang.

    Penelitian terdahulu mengenai motivasi kerja dan motivasi intrinsik yang

    menggunakan konsep teori determinasi diri dilakukan tidak secara spesifik

    dalam ranah industi-organisasi. Maka perlu dilakukan penelitian ulang untuk

    melihat motivasi kerja yang menggunakan konsep teori determinasi diri dengan

    menggunakan alat ukur yang lebih spesifik dapat digunakan dalam ranah

    industri-organisasi, namun tetap mampu mengakomodasi konsep teori

    determinasi diri atau SDT serta dapat mengakomodasi motivasi intrinsik di

    dalam dimensi maupun itemnya.

    Mengacu pada uraian tersebut maka, peneliti ingin mengetahui adakah

    hubungan kepuasan gaji dengan motivasi kerja karyawan perusahaan

    manufaktur dengan menggunakan karyawan yang bekerja di salah satu

    perusahaan garmen di Jawa Timur sebagai sampelya. Penelitian ini

    menggunakan konsep teori determinasi diri dengan menggunakan skala MWMS

    yang mampu mengakomodasi konsep teori determinasi diri dan spesifik dalam

    ranah industri-orgaisasi. Skala ini juga memiliki dimensi dan item yang

    mengakomodasi motivasi intrinsik. Hal ini bertujuan untuk memperkaya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    penelitian mengenai motivasi yang menggunakan konsep SDT namun secara

    spesifik dapat diterapkan dalam ranah industri-organisasi dengan menggunakan

    subjek karyawan di salah satu perusahaan manufaktur di Indonesia.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian yang telah ditulis, maka dapat disimpulkan bahwa

    masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai pertanyaan “apakah ada

    hubungan yang signifikan antara kepuasan terhadap gaji dengan tingkat motivasi

    kerja pada karyawan perusahaan manufaktur?”

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara

    kepuasan terhadap gaji dengan tingkat motivasi kerja pada karyawan perusahaan

    manufaktur.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Teoritis

    a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi perkembangan

    penelitian dalam bidang Psikologi Industri Organisasi.

    b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi perkembangan

    penelitian mengenai motivasi kerja.

    2. Praktis

    a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan refleksi dan pertimbangan

    bagi perusahaan manufaktur dalam menentukan kesejahteraan gaji bagi

    karyawannya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    b. Penelitian ini diharapkan menjadi pertimbangan pemerintah dalam

    menentukan kebijakan yang berkaitan dengan kesejahteraan karyawan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Motivasi Kerja

    1. Pengertian Motivasi

    Teori motivasi yang dikembangkan oleh Deci dan Ryan sering

    dikenal dengan teori determinasi diri atau Self-Determination Theory (SDT).

    Teori determinasi diri merupakan teori pendekatan motivasi dan kepribadian

    manusia yang menggunakan metode empiris tradisional dan menyoroti

    pentingnya sebuah dorongan dari dalam individu untuk pengembangan

    kepribadian dan perilaku regulasi diri (Ryan, Khul, & Deci, 1997, dalam

    Ryan & Deci, 2000). Teori ini mengemukakan bahwa: (1) Individu secara

    inheren akan termotivasi untuk menginternalisiasi regulasi dari suatu hal atau

    kegiatan yang tidak menarik meskipun dalam kegiatan yang penting; (2)

    terdapat dua proses yang berbeda saat internalisasi terjadi dan menghasilkan

    gaya regulasi diri yang berbeda secara kualitatif; (3) konteks sosial dapat

    mempengaruhi terjadinya proses internalisasi dan gaya regulasi. (Deci &

    ryan, 1985, dalam Deci, Eghrari, Patrick, & Leone, 1994). SDT sendiri

    didasarkan pada pandangan multidimensional dari konsep motivasi yang

    membedakan kuantitas atau intensitas motivasi dari kualitas atau jenis

    motivasi (Vansteenkiste, Sierens, Soenens, Luckx, & Lens, 2009). Konsep

    SDT membedakan motivasi menjadi dua bentuk umum, yaitu individu yang

    secara mandiri dalam melakukan aktivitas bersumber dari kemauan sendiri

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    dan individu yang perilakunya dikontrol oleh faktor-faktor eksternal (Deci,

    Eghari, Patrick, Leone, 1994).

    2. Dimensi dan Aspek Motivasi

    Dalam sudut pandang teori determinasi diri Deci dan Ryan (2000)

    meunjukkan tiga dimensi dari motivasi yang terdiri dari:

    a. Amotivation

    Amotivation dapat diartikan sebagai tidak adanya motivasi di dalam

    suatu kegiatan. Ketika individu mengalami amotivasi maka ia tidak akan

    bertindak sama sekali atau bertindak namun tanpa adanya niat. Hasil

    dari amotivasi sendiri maka individu kan cenderung kurang menghargai

    suatu kegiatan (Ryan, 1995, dalam Ryan & Deci, 2000). Dalam dimensi

    ini terdapat satu aspek yaitu non-regulation. Non-regulation diartikan

    sebagai tidak adanya regulasi atau pengatiran dari dalam diri individu.

    b. Motivasi Ekstrinsik

    Motivasi ekstrinsik dapat diartikan sebagai melakukan sesuatu

    untuk mencapai atau memperoleh hasil yang didasarkan pada alasan

    instrumental, seperti memperoleh imbalan atau menghindari hukuman.

    Motivasi ekstrinsik dapat diatur murni secara eksternal, secara internal,

    atau dapat juga gabungan dari keduanya. Hal ini disebabkan karena

    tergantung seberapa dalam internalisasi faktor instrumental tersebut

    (Ryan, 1995, dalam Gagne et al., 2010). Internalisasi merupakan

    melakukan aktivitas yang awalnya didasari oleh nalai maupun faktor

    eksternal dan kemudian berubah menjadi keinginan sendiri atau dapat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    diatur secara internal (Deci & Ryan, 2000). Dalam dimensi motivasi

    ekstrinsik terdapat 4 aspek yaitu:

    1) Eksternal Regulation

    External regulation sendiri memiliki arti yang selaras

    dengan definisi motivasi ekstrinsik, yaitu melakukan sesuatu hal

    untuk mencapai atau memperoleh imbalan dan menghindari

    hukuman.

    2) Introjected Regulation

    Introjected regulation didefinisikan sebaga regulasi

    perilaku yang didasari dan berkaitan dengan harga diri atau self-

    worth seperti keterlibatan ego dan rasa bersalah. Biasanya

    individu akan terdorong melakukan suatu kegiatan karena

    adanya rasa bersalah dan terpaksa untuk melakukannya untuk

    menjaga harga diri.

    3) Identified Regulation

    Identified regulation lebih mengarah pada melakukan

    suatu kegiatan karena individu telah mengidentifikasi nilai

    maupun makna dari kegiatan tersebut dan menjadikannya

    sebagai makna dan nilai pribadi, dengan kata lain individu

    menerima nilai dan makna tersebut. Individu biasanya akan

    berkomitmen dalam melakukan suatu kegiatan berdasarkan

    makna yang dirasakannya atau kegiatan tersebut memiliki

    keterkaitan dengan tujuan pribadi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    4) Integrated Regulation

    Integrated regulation mengacu pada identifikasi individu

    terhadap nilai dari suatu kegiatan yang sampai pada titikdimana

    kegiatan tersebut menjadi bagian dari individu tersebut.

    c. Motivasi Intrinsik

    Motivasi intrinsik dapat diartikan sebagai melakukan suatu hal

    atau kegiatan karena itu merupakan kesenangan pribadi dan merasa

    tertarik daripada melakukan kegiatan yang didasari oleh alasan

    eksternal seperti tekanan mapun imbalan. Pada dimensi motivasi

    intrinsik ini terdapat satu aspek yaitu:

    1) Intrinsik Regulation

    Intrinsik regulation merupakan regulasi diri dengan

    kecenderungan inheren untuk menemukan tantangan,

    pengetahuan, hal baru, dan pengalaman. Dengan kata lain

    dorongan tersebut berasal dari dalam individu atau

    berdasarkan keinginan individu itu sendiri.

    3. Pengukuran Motivasi Kerja

    Pengukuran motivasi kerja dikembangkan oleh Gagne et al. (2014) dan

    dikenal dengan Multidimensional Work Motivation Sclae atau MWMS.

    Skala disusun berdasarkan konsep teori determinasi diri atau SDT yang

    pada umumnya sering digunakan dalam ranah psikologi sosial, pendidikan,

    kesehatan, dan olah raga. Skala ini dikembangkan dalam ranah perilaku

    organisasi oleh Gagne et al. (2014). Skala ini merupakan pengembangan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    dari skala sebelumnya yaitu MAWS (The Motivation at Work Scale) yang

    divalidasi dalam dua bahasa yaitu Bahasa Inggris dan Perancis.

    Pengembangan MWMS diuji lebih jauh lagi ke dalam tujuh bahasa dan

    sembilan negara, salah satunya diuji di Indonesia. Berdasarkan pengujian

    tersebut maka dapat diansumsikan bahwa skala ini telah valid dan reliabel

    dalam konteks budaya, bahasa, dan negara negara terutama di Indonesia.

    Skala ini memiliki tiga dimensi yaitu amotivasi, motivasi ekstrinsik, dan

    motivasi intrinsik, serta terdiri dari 19 item pertanyaan.

    4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja

    Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan

    antara lain sebagai berikut:

    a. Kepuasan Kerja

    Dalam penelitian yang dilakukan Gustisyah (2009) menunjukkan bahwa

    kepuasan kerja merupakan salah satu variabel yang dapat

    mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi kerja karyawan. Tinggi

    rendahnya kepuasan karyawan dapat direfleksikan dari produktivitas

    yang tinggi, jarang absen atau bolos kerja, mampu bekerja ekstra, dan

    tingkat turn over yang rendah (Gustisyah, 2009).

    b. Status dan Tanggungjawab

    Status dan tanggungjawab juga merupakan salah satu faktor yang dapat

    mempengaruhi motivasi kerja karyawan. Jika seseroang dapat

    menduduki jabatan atau status tertentu di perusahaan, maka ia akan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    cenderung merasa penting dan dipercayai oleh perusahaan untuk

    melakukan tanggungjawab yang lebih besar (Gustisyah, 2009).

    c. Kompensasi

    Berdasarkan penelitaian yang dilakukan Gustisyah (2009) variabel

    kompensasi yang memadahi mempunyai pengaruh yang dominan

    terhadap peningkatan motivasi kerja. Kompensasi yang memadahi juga

    dapat dianggap sebagai alat motivasi yang cukup ampuh untuk

    memberikan dorongan kepada karyawan untuk bekerja lebih baik

    (Gustisyah, 2009). Pada konteks ini, gaji dimaksudkan sebagai

    kompensasi atas upaya, waktu, serta keterampilan yang karyawan miliki

    dan digunakan untuk perusahaan (Olasfen et al., 2015).

    d. Lingkungan Kerja

    Lingkungan kerja merupakan lingkungan di sekitar karyawan,

    mencakup sarana dan prasarana yang dapat mempengaruhi karyawan

    dalam melaksanakan pekerjaan maupun aktivitas yang berkaitan.

    Lingkungan pekerjaan sendiri dapat meliputi tempat kerja, fasilitas,

    suasana, maupun hubungan kerja antar karyawan (Gustisyah, 2009).

    B. Kepuasan Gaji

    1. Pengertian Kepuasan Gaji

    Faulk (2002) menjelaskan bahwa teori kepuasan gaji yang

    dikembangkan oleh Heneman dan Scwab berdasarkan pada teori kepuasan

    kerja yaitu teori equity dan teori discrepancy dimana kedua teori tersebut

    mengkonseptualisasikan kepuasan gaji sebagai konstruk unidimensional.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    Selain itu Lockhe (1969; dalam Faulk, 2002) mengusulkan hipotesis bahwa

    kepuasan gaji perlu penelitian lebih lanjut karna memungkinkan bahwa

    kepuasan gaji adalah konstruk multidimensi. Secara eksplisit yang pertama

    kali mengembangkan hipotesis tersebut adalah Heneman dan Schwab

    (Faulk, 2002). Heneman dan schwab (1985) menjelaskan bahwa banyak

    penelitian umumnya melihat kepuasan gaji itu unidemensi dan membuat

    hipotesis bahwa kepuasan gaji itu dapat dilihat dengan konstruk

    multidimensi dengan lima dimensi yang berbeda. Heneman dan Schwab

    (1985; dalam Sylvianasari & Respati, 2014) mendefinisikan kepuasan gaji

    sebagai tingkat persepsi maupun perasaan individu yang bersifat positif atau

    negatif terhadap tingkat gaji yang ia dapatkan dari organisasi dan dapat

    mempengaruhinya dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan di dalam suatu

    organisasi.

    2. Dimensi dan Aspek Kepuasan Gaji

    Dimensi kepuasan gaji yang dikembangkan oleh Heneman &

    Schwab (1985) terdiri dari:

    a) Benefits

    Benefits atau tunjangan dapat didefinisikan sebagai pembayaran

    atau gaji tidak langsung yang diterima oleh karyawan atau imbalan di

    luar gaji pokok. Imbalan tersebut dapat berupa asuransi, uang pensiun,

    biaya hidup, dan biaya lainnya yang telah diatur oleh organisasi sesuai

    dengan klasifikasi pekerjaan tertentu. Pada dimensi ini terdapat empat

    aspek yaitu:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    1) Persepsi karyawan terhadap tunjangan yang diberikan oleh

    perusahaan maupun organisasi.

    2) Persepsi karyawan terhadap intervensi perusahaan atau

    organisasi terkait tunjangan yang diberikan.

    3) Persepsi karyawan terhadap hasil penilain terkait tunjangan

    diberikan oleh perusahan maupun organisasi.

    4) Persepsi kayawan terhadap hasil perbandingan dengan

    karyawan lain terkait dengan tunjangan yang diberikan oleh

    perusahaan maupun organisasi.

    b) Raises

    Raises merupakan kenaikan gaji yang didapatkan karyawan dalam

    organisasi. Kenaikan gaji ini ditentukan berdasarkan jumlah waktu yang

    telah digunakan karyawan dalam bekerja (time-based system) atau

    ditentukan berdasarkan kinerja dan efisiensi kinerja karyawan

    (performance-based systems). Performance-based systems dapat

    meliputi sistem intensif karyawan yang bersiat individu maupun

    kelompok, prestasi kerja, komisi, pemotongan gaji, dan pembagian laba.

    Pada dimensi ini terdapat empat aspek yaitu:

    1) Persepsi karyawan terhadap kenaikan gaji yang diberikan.

    2) Persepsi karyawan terhadap intervensi perusahan atau

    organnisasi terhadap kenikan gaji karyawan.

    3) Persepsi karyawan terhadap hasil penilaian karyawan terhadap

    kenaikan gaji.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    4) Persepsi karyawan terhadap hasil perbandingan terhadap

    kenaikan gaji yang diberikan perusahaan atau organisasi.

    c) Pay Level

    Pay level atau tingkat gaji mengacu pada gaji atau upah karyawan

    yang diterima saat itu. Tingkat gaji juga dapat didefinisikan sebagai

    jumlah rata-rata dari upah atau gaji di dalam organisasi. Rata-rata gaji

    atau upah tersebut didasarkan pada rata-rata gaji dalam suatu jabatan

    atau posisi tertentu. Pada dimensi ini terdapat empat aspek yaitu:

    1) Persepsi karyawan terhadap tingkat gaji atau jumlah rata-rata

    gaji dalam perusahaan maupun organisasi.

    2) Persepsi karyawan terhadap intervensi organisasi atau

    perusahaan dalam mengatur tingkat gaji.

    3) Persepsi karyawan terhadap penilaian karyawan pada tingkat

    gaji.

    4) Persepsi karyawan tentang hasil perbandingan terhadap tingkat

    gaji.

    d) Pay Structure

    Pay structure atau struktur gaji merupakan tingkatan atau struktur

    penggajian dan pendistribusian gaji karyawan di dalam suatu organisasi.

    Pada dimensi ini terdapat empat aspek yaitu:

    1) Persepsi karyawan terhadap struktur gaji yang dikenakan pada

    karyawan di dalam perusahaan maupun organisasi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    2) Persepsi karyawan terhadap intervensi perusahaan atau

    organisasi terkait dengan bagaimana pengaturan struktur dan

    pendistribusian gaji yang diterapkan.

    3) Persepsi karyawan terhadap hasil penilaian karyawan terkait

    dengan struktur gaji yang diberikan yang diberikan oleh

    perusahaan atau organisasi.

    4) Persepsi karyawan terhadap hasil perbandingan karyawan

    terkait dengan struktur gaji yang ada.

    3. Pengukuran Kepuasan Gaji

    Pengukuran kepuasan gaji dikembangkan oleh Heneman dan Schwab

    (1985) dan dikenal dengan Pay Satisfaction Questionnaire atau PSQ. Skala

    ini merupakan pengembangan dari konsep skala pendahulunya yaitu

    Minesota Satisfaction Questionnaire atau MSQ yang dikembangkan oleh

    Weiss dan Job Descriptive Index atau JDI yang dikembangkan oleh Smith.

    Skala MSQ dan JDI membahas kepuasan gaji sebagai unidimensi. Namun

    Heneman et al. (1985) mengembangkan kepuasan gaji sebagai

    multidimensi. Pada skala ini terdapat empat dimensi yaitu tunjangan, tingkat

    gaji, nilai gaji, dan struktur gaji.

    4. Dampak Dari Kepuasan Gaji

    a. Kehadiran Kerja

    Simamora (2004) menjelaskan bahwa gaji bisa disebut dengan salah

    satu faktor yang penting dalam penentuan seseorang karyawan atau

    pekerja masuk untuk bekerja pada hari atau waktu tertentu.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    Keterlambatan dan ketidakhadiran sendiri dapat dikendalikan dengan

    menggunakan sistem gaji per jam kerja, selain itu gaji lembur juga dapat

    digunakan untuk mendorong kehadiran kerja dan memotivasi karyawan

    untuk bekerja di luar jam kerja normal biasanya (simamora, 2004).

    b. Motivasi

    Menurut Lawler (dalam Simamora, 2004) perbedaan jumlah gaji

    yang diterima oleh karyawan dengan karyawan yang lainnya juga ikut

    menentukan kepuasan maupun ketidakpuasan terhadap gaji yang

    mereka terima. Simamora (2004) menyebutkan bahwa antisipasi

    terhadap kepuasan gaji dapat menentukan dan mempengaruhi karyawan

    untuk seberapa keras dia termotivasi untuk bekerja. Bahkan apabila

    karyawan menyadari bahwa mereka dibayar terlalu sedikit, mungkin

    mereka akan sering absen atau mengundurkan diri dari pekerjaan

    (simamora, 2004).

    C. Kajian Teoritik Subjek Penelitian

    1. Definisi Subjek atau Responden Penelitian

    Berdasarkan Undang-Undang Replubik Indonesia nomor 13 tahun

    2003 tentang ketenagakerjaan, pekerja atau buruh merupakan setiap orang

    yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.

    Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang secara teknis bergerak

    di bidang pengolahan bahan mentah melalui proses fisika maupun kimia

    untuk mengubah bentuk, sifat maupun tampilan untuk membuat komponen

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    atau suatu produk (Perusahaan Manufaktur dan Pengertiannya, 2018).

    Berdasarkan uraian tersebut karyawan manufaktur dapat didefinisikan

    sebagai karyawan yang bekerja pada industri dalam proses pembuatan atau

    pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi atau barang yang bernilai jual.

    2. Karakteristik Responden

    Pada penelitian ini, sampel yang digunakan adalah karyawan yang

    bekerja pada salah satu perusahaan garmen di Jawa Timur. Karyawan yang

    menjadi subjek penelitian merupakan karyawan yang termasuk dalam

    jabatan staf hingga pada level middle management.

    D. Dinamika Hubungan antara Kepuasan Terhadap Gaji dengan Motivasi

    Kerja pada Karyawan.

    Kepuasan gaji didefinisikan sebagai tingkat persepsi karyawan baik itu

    persepsi secara positif maupun negatif terhadap tingkat gaji, kenaikan gaji, struktur

    gaji, serta tunjangan yang karyawan tersebut dapatkan dari perusahaan atau

    organisasi (Heneman et al., 1985). Heneman dan Schwab (1985) membagi

    kepuasan gaji menjadi empat dimensi yaitu tunjangan, kenaikan gaji, tingkat gaji,

    dan struktur gaji.

    Tunjangan merupakan pembayaran atau gaji tidak langsung yang diterima

    oleh karyawan atau juga bisa diartikan sebagai imbalan di luar gaji pokok yang

    diterima. Kenaikan gaji merupakan peningkatan gaji yang diterima karyawan yang

    ditentukan dan berdasarkan jumlah waktu dalam bekerja serta berdasarkan kinerja

    dan efisiensi kinerja karyawan. Tingkat gaji merupakan tingkatan atau jumlah rata-

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    rata dari upah di dalam perusahaan maupun organisasi. Sedangkan struktur gaji

    merupakan sebuah struktur atau pendistribusian gaji karyawan.

    Lawler (1971, dalam Singh et al., 2010) menyatakan bahwa kepuasan

    terhadap gaji maupun ketidak puasan terhadap gaji yang dirasakan karyawan itu

    dipengaruhi oleh persepsi mengenai apa yang harusnya mereka dapatkan dari

    perusahaan seperti gaji dengan kontribusi mereka pada organisasi. Jika karyawan

    memiliki kepuasan gaji yang tinggi, maka ia akan memiliki persepsi yang

    cemderung positif terhadap gaji. Hal ini menimbulkan perasaan dihargai oleh

    perusahaan dan merasa puas pada pekerjaannya.

    Gaji sendiri merupakan salah satu faktor yang penting sehingga perlu

    diterapkan atau diberikan kepada karyawan. Gaji diberikan oleh perusahaan

    dengan maksud sebagai kompensasi atau imbalan bagi karyawan atas waktu,

    upaya, maupun keahlian yang mereka miliki dan digunakan di dalam perusahan

    maupun organisasi (Olasfen et al., 2015). Pemberian gaji karyawan diharapkan

    dapat membantu mendukung motivasi dan kineja karyawan dalam mencapai

    tujuan organisasi maupun perusahaan (Jensen & Meckling, 1976, dalam Olasfen

    et al., 2015). Jika karyawan termotivasi dalam bekerja maka akan memberi

    dampak positif bagi perusahaan maupun organisasi itu sendiri.

    Menrut konsep dasar motivasi dari aliran behavioristik, uang merupakan

    penguat terkondisi yang berfungsi memperkuat dorongan dan dapat mengontrol

    tigkah laku manusia (Hall, C. S., & Lindzey, G., 1993). Pada konteks ini, uang

    menjadi penguat yang penting untuk memunculkan respon dan tingkah laku yang

    berupa motivasi kerja.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    Reward dari organisasi maupun perusahaan juga dapat menjadi alat

    strategis dalam menyelaraskan kepentingan pekerja dana manajemen serta

    peningkatan kinerja, dalam konteks ini organisasi dapat menggunakan sistem

    pembayaran yang ada sebagai strategi memotivasi karyawan (Lawler, 1971.,

    Milkovich & Newman, 2008 dalam Singh et al., 2010). Hal ini disebabkan karena

    motivasi kerja dapat mempengaruhi produktivitas karyawan dalam bekerja. Jika

    semakin tinggi motivasi mereka, maka semakin tinggi pula produktivitas

    karyawan dalam bekerja dan juga sebaliknya (Purnama, 2008). Selain itu

    pemberian motivasi sebagai penguat pada karyawan maka dapat meningkatkan

    produktivitas dan kinerja karyawan (Suwati, 2013).

    E. Kerangka Berpikir

    Kepuasan Terhadap

    Gaji

    • Perasaan dihargai oleh

    perusahaan.

    • Perasaan puas pada

    pekerjaan.

    Motivasi Kerja

    Karyawan

    Persepsi karyawan

    terhadap gaji yang ia

    dapatkan dari

    perusahaan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    F. Hipotesis

    Berdasarkan dinamika variabel yang telah diuraikan di atas, peneliti

    merumuskan hipotesis bahwa ada hubungan positif antara kepuasan gaji dengan

    motivasi kerja karyawan. Hal ini berarti jika semakin tinggi kepuasan karyawan

    terhadap gaji yang diperolehnya dari perusahaan atau organisasi, maka akan

    semakin tinggi pula tingkat motivasi kerja karyawan tersebut. Sebaliknya jika

    tingkat kepuasan terhadap gaji yang diperoleh karyawan rendah, maka tingkat

    motivasi yang dimiliki karyawan juga akan semakin rendah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif yang menekankan

    analisis pada data-data numerik. Penelitian kuantitatif bertujuan untuk

    memperoleh signifikansi hubungan antar variabel yang akan diteliti (Azwar,

    1998). Penelitian kuantitatif juga bertujuan untuk menguji teori secara objektif

    berdasarkan hubungan antar variabel (Supratiknya, 2015). Penelitian ini

    menggunakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan

    antar variabel yang bersangkutan tanpa harus melakukan intervensi. Dalam

    analisisnya kendali parsial yang dilakukan terbatas pada kontrol statistikal dalam

    analisisnya sehingga dimungkinkan untuk melihat hubungan diantara dua variabel

    yang dikenakan penelitian (Azwar, 1998).

    B. Variabel Penelitian

    1. Variabel Bebas

    Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepuasan gaji (X).

    2. Variabel Tergantung

    Variabel tergantung yang digunakan dalam penelitian ini adalah motivasi

    kerja (Y).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    C. Definisi Operasional

    1. Motivasi Kerja

    Motivasi kerja berdasarkan konsep teori determinasi diri merupakan

    dorongan dari individu dalam melakukan aktivitas atau suatu pekerjaan

    tertentu. Motivasi yang ada tergantung dari sejauh mana faktor-faktor yang

    mempengaruhi motivasi tersebut diinternalisasi oleh individu. Pengukuran

    motivasi kerja sendiri menggunakan skala The Multidimensional Work

    Motivation Scale atau disingkat MWMS. Skala MWMS ini dikembangkan

    oleh Gagne, et al (2014). Skala ini memiliki tiga dimensi yaitu amotivasi,

    motivasi ekstrinsik, dan motivasi intrinsik.

    Pada skala ini jika semakin tinggi skor total yang ada, maka akan semakin

    tinggi pula motivasi kerja individu. Sebaliknya jika semakin rendah skor total

    yang ada, maka semakin rendah pula motivasi kerja individu, bahkan bisa

    tidak adanya motivasi dalam melakukan aktivitas maupun pekerjaan tertentu.

    2. Kepuasan Gaji

    Kepuasan gaji merupakan tingkat persepsi dan kepuasan karyawan

    mengenai gaji yang diperolehnya dari perusahaan yang menjadi tempat ia

    bekerja. Pengukuran kepuasan gaji sendiri menggunakan skala Pay

    Satisfaction Quetionare yang dikembangakan oleh Heneman dan Scwab

    (1985). Skala ini memiliki empat dimensi yaitu, tunjangan, tingkat gaji,

    kenaikan gaji, dan struktur gaji.

    Pada skala ini jika semakin tinggi skor pada tiap dimensi, maka akan

    semakin tinggi pula tingkat kepuasan gaji pada tiap dimensinya. Sebaliknya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    jika semakin rendah skor pada tiap dimensi, maka akan semakin rendah pula

    tingkat kepuasan gaji pada tiap dimensinya.

    D. Responden Penelitian

    Responden dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di salah

    satu perusahaan garmen yang berlokasi di Jawa Timur. Teknik sampling

    dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive random sampling.

    Penggunaan teknik ini dilakukan dengan cara randomisasi pada karakteristik

    kelompok tertentu yang telah ditetapkan (Azwar, 2017).

    Pada penelitian ini, peneliti menetapkan subjek penelitian yang

    menempati posisi jabatan di level middle management, manajemen tingkat

    pertama, hingga staf. Peneliti melakukan penetapan kategori tersebut karena

    karyawan yang berada dalam ketegori tersebut memiliki karakteristik dari

    struktur gaji yang berbeda. Dimana karyawan pada level middle management

    memiliki struktur gaji yang berbeda dengan karyawan pada level manajemen

    tingkat pertama maupun pada level staf. Perbedaan ini diharapkan dapat

    mengukur keseluruhan populasi dengan karateristik karyawan yang berbeda

    dilihat dari perbedaan pengenaan sistem gaji dari perusahaan.

    Peneliti juga mengambil sampel sebanyak 33 responden dari jumlah total

    populasi dalam tiga kelompok besar tersebut untuk melakukan try out.

    Penerapan try out dilakukan peneliti dengan tujuan untuk melihat reliabilitas

    alat ukur pada kelompok subjek. Sedangakan sampel yang diambil adalah

    berjumlah 96 responden. Hal tersebut dilakukan karena diharapkan sampel

    yang diambil dapat mewakili jumlah dari populasi yang ada. Jumlah sampel

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    tersebut merupakan jumlah ukuran sampel yang dianggap cukup layak sesuai

    dengan pedoman umum dalam pengambilan sampel. Sampel berukuran n >

    30 dan n < 500 cukup layak bagi riset pada umumnya (Roscoe, 1975, dalam

    Azwar, 2017).

    E. Metode dan Alat Pengumpul Data

    1. Metode Pengambilan Data

    Penelitian ini menggunakan metode survei. Metode survei dalam

    penelitian ini dituangkan ke dalam kuesioner yang berfungsi sebagai

    instrument pegumpulan data faktual (Azwar, 1998). Kuesioner pada

    penelitian ini dibuat berdasarkan skala MWMS (Multidemntional Work

    Motivation Scale) yang disusun oleh Gagne, et al (2014) dan skala PSQ (Pay

    Satisfaction Questionnare) yang disusun oleh Heneman & Schwab (1985).

    Skala penelitian ini diterapkan pada karyawan yang bekerja di salah satu

    perusahaan garmen yang berlokasi di Jawa Timur dalam bentuk hard copy.

    2. Alat Pengumpul Data

    Penelitian ini menggunakan skala dalam proses pengambilan datanya.

    Skala sendiri berfungsi untuk mengukur atribut psikologis. skala yang

    digunakan adalah Multidemntional Work Motivation Scale dan Pay

    Satisfaction Questionnaire.

    a. Multidemntional Work Motivation Scale (MWMS)

    Skala MWMS memiliki tiga dimensi yaitu amotivasi, motivasi

    ekstrinsik, dan motivasi instrinsik. Pada skala MWMS terdapat 19 item

    pertanyaan dan telah tersedia dalam bahasa Indonesia sehingga peneliti

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    tidak perlu melakukan proses back translate. Pada penelitian ini

    responden diminta untuk memberikan skor pada masing-masing item

    pertanyaan. Pemberian skor pada jawaban (sama sekali bukan untuk

    alasan ini) adalah 1, (sangat sedikit) adalah 2, (sedikit) adalah 3,

    (cukup/sedang) adalah 4, (kuat) adalah 5, (sangat kuat) adalah 6, dan

    (benar-benar untuk alasan ini) adalah 7. Skor total yang tersedia akan

    menunjukkan tingkat motivasi kerja karyawan manufaktur. Semakin

    tinggi skor total item yang ada maka menunjukkan semakin tinggi

    motivasi kerja karyawan.

    b. Pay Satisfaction Questionnaire (PSQ)

    Proses adaptasi yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan

    melakukan terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia yang dilakukan oleh

    tenaga ahli Bahasa Inggris (Back Translate). Sehinga diasumsikan

    bahwa skala ini telah reliabel jika digunakan di Indonesia. Pada skala

    ini peneliti melaksanakan proses expert judgement yang melibatkan

    tenaga ahli dalam bidang industri organisasi yang. Hal ini dilakukan

    dengan tujuan untuk melihat kembali kesesuaian masing-masing item

    yang terkandung di dalam skala.

    Skala ini mengukur tingkat kepuasan terhadap gaji yang

    diperoleh. Skala ini memiliki 18 item pertanyaan. Pada skala ini

    responden diminta untuk memberikan skor pada masing-masing item.

    Nilai skor pada jawaban sangat tidak puas (STS) adalah 1, tidak puas

    (TP) adalah 2, netral (N) adalah 3, puas (P) adalah 4, dan sangat puas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    (SP) adalah 5. Jika semakin tinggi jumlah skor totalnya maka

    menunjukkan semakin tinggi tingkat kepuasan gaji responden.

    Sebaliknya jika semakin rendah jumlah skor totalnya maka akan

    semakin rendah tingkat kepuasan gaji responden.

    F. Metode Analisis Data

    1. Uji Validitas, Reliabilitas, dan Daya Beda Item

    Uji validitas dan reliabilitas dilakukan berfungsi untuk mengetahui

    variabel yang ada dapat mengukur apa yang seharusnya diukur dan

    konsistensi dari item-item yang ada. Skala dalam penelitian ini telah

    diansumsikan memiliki validitas sehingga untuk adaptasi skala, peneliti

    hanya melakukan proses back translate. Hal ini disebabkan karena dalam

    melakukan adaptasi peneliti tidak boleh mengubah tampilan skala yang

    diadaptasi serta harus serupa dengan skala aslinya namun dalam bentuk

    Bahasa Indonesia tanpa mengubah aspek-aspek yang diukur, banyaknya

    item, maupun mengubah format respons yang telah tersedia (Azwar, 2017).

    Namun peneliti tetap melakukan pengujian validitas, reliabilitas,

    dan daya beda item dengan cara menggunakan try out. Hal ini bertujuan

    untuk optimalisasi alat ukur pada karakteristik subjek di Indonesia terutama

    pada karakteristik karyawan manufaktur. Uji validitas, reliabilitas, daya

    beda item dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 22

    for windows.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    a. Validitas

    Pada penelitian ini peneliti mengadaptasi dua skala yaitu, skala Pay

    Patisfaction Questionnaire atau PSQ dan skala Multidimentional Work

    Motivation Scale atau MWMS. Uji validitas skala PSQ dilakukan dengan

    cara back translate dan expert judgement.

    Proses back translate dilakukan dengan cara menterjemahkan skala

    asli ke dalam bentuk Bahasa Indonesia dengan bantuan tenaga ahli dalam

    bidang Bahasa Inggris. Lalu hasil terjemahan Bahasa Indonesia,

    diterjemahkan lagi ke dalam Bahasa Inggris. Setalah melakukan

    penerjemahan skala, peneliti melakukan komparasi hasil terjemahan skala

    dalam bentuk Bahasa Inggris dengan bentuk Bahasa Indonesia dengan

    tujuan mengonfirmasi adanya kesalahan dalam penerjemahan skala.

    Setelah melakukan proses back translate, peneliti melakukan expert

    judgement dengan bantuan tenaga ahli dalam bidang Psikkologi Industri

    Organisasi. Proses back translate dilakukan dengan cara meninjau kembali

    masing-masing item pada skala PSQ. Item pada skala PSQ tidak terjadi

    perubahan kecuali item nomor 4, 9, 12, 13, 16, 17, dan 18. Keterangan item

    yang dirubah terkait penyesuaian item hasil dari expert judgement skala

    PSQ dijelasakan pada tabel 1.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    Tabel 1.

    Hasil Expert Judgement Skala PSQ

    Nomor

    Item

    Item Hasil

    4 Mempengaruhi atasan saya

    atas gaji saya.

    Pengaruh atasan saya atas gaji

    saya.

    9 Informasi yang diberikan

    perusahaan mengenai masalah

    gaji yang menjadi perhatian

    bagi saya.

    Informasi yang diberikan

    perusahaan mengenai sistem

    penggajian yang menjadi

    perhatian bagi saya.

    12 Gaji pekerjaan lain di

    perusahaan.

    Gaji yang diberikan untuk

    pekerjaan lain di perusahaan ini.

    13 Konsistesi kebijakan

    mengenai gaji perusahaan.

    Konsistensi kebijakan

    perusahaan mengenai

    penggajian.

    16 Bagaimana kenaikan gaji saya

    ditentukan.

    Bagaimana cara penentuan

    kenaikan gaji saya.

    17 Perbedaan gaji dalam

    pekerjaan di perusahaan.

    Perbedaan distribusi penggajian

    terhadap berbagai pekerjaan di

    perusahaan ini.

    18 Bagaimana perusahaan

    mengelola gaji.

    Cara pengelolaan penggajian

    oleh perusahaan ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    Peneliti tidak melakukan expert judgement pada skala MWMS. Hal

    ini disebabkan karena peneliti telah memperoleh skala asli dalam versi

    Bahasa Indonesia dari penyusun skala MWMS.

    b. Reliabilitas

    Untuk uji reliabilitas skala PSQ dan MWMS, peneliti melakukannya

    dengan cara tryout. Proses tryout sendiri bertujuan untuk meninjau kembali

    properti psikometris dari skala PSQ dan MWMS.

    Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis

    Alpha Cronbach. Nilai minimal koefisien reliabilitas adalah 0,70, yang

    artinya jika sebuah tes akan menjadi kurang memadahi untuk digunakan

    apabila memiliki nilai koefisien reliabilitas dibawah 0,70 karena dapat

    memungkinakan interpretasi skor menjadi meragukan (Supratiknya, 2014).

    Berdasarkan uji reliabilitas ditemukan nilai koefisien reliabilitas

    pada skala PSQ α = 0,936. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat

    disimpulkan bahwa skala PSQ adalah reliabel (α > 0,70). Pada skala

    MWMS ditemukan nilai koefisien reliabilitasnya sebesar α = 0,835.

    Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa skala MWMS

    adalah reliabel (α > 0,70).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    Tabel 2.

    Uji Reliabilitas Skala

    Skala

    Alpha Cronbach

    α > 0,70

    Keterangan

    Pay Satisfaction

    Questionnaire (PSQ)

    0,936 Reliabel

    Multidemntional

    Work Motivation

    Scale (MWMS)

    0,835 Reliabel

    c. Uji Daya Beda Item

    Uji daya beda item dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

    item-item pada skala memiliki karaktersistik tertentu untuk dapat

    mengukur hal yang berbeda atau tidak. Azwar (2012) menjelaskan

    bahwa besarnya koefisien korelasi total akan bergerak dari 0 sampai

    1,00 dengan diikuti tanda positif maupun negatif. Sebuah item akan

    dikatakan memiliki konsistensi dan daya beda yang baik jika memiliki

    skor total mendekati angka 1. Sebaliknya, item akan dikatakan kurang

    memiliki konsistensi dan daya beda yang baik jika memiliki skor total

    yang mendekati angka 0. Supatriknya (2014) menjelaskan bahwa item-

    item akan dianggap layak dan ideal jika memiliki koefisian korelasi (𝑟𝑖𝑡)

    di atas 0,20 sehingga item yang memiliki koefisien korelasi (𝑟𝑖𝑡)

    dibawah 0,20 harus digugurkan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    Pada skala kepuasan gaji memiliki koefisien korelasi item-total

    (𝑟𝑖𝑡) sebesar 0,538 hingga 0,801 atau nilai (𝑟𝑖𝑡) lebih dari 0,20. Hal ini

    menunjukkan bahwa seluruh item pada skala kepuasan gaji cukup ideal

    dan tidak perlu ada item yang digugurkan.

    Tabel 3.

    Data Distribusi Skala Kepuasan Gaji

    No Dimensi Item Total

    1 Pay level 1, 5, 10, 14 4

    2 Benefits 2, 6, 11, 15 4

    3 Raise 3, 4, 7, 16 4

    4 Pay structure

    8, 9, 12, 13,17,

    18

    6

    Pada skala motivasi kerja memiliki koefisen korelasi item-total

    (𝑟𝑖𝑡) sebesar -0,153 hingga 0,760. Hal ini menunjukkan bahwa item

    pada skala motivasi kerja harusnya ada yng digugurkan. Untuk data

    mengenai item yang seharusnya digugurkan dapat dilihat pada tabel

    berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    Tabel 4.

    Data Distribusi Skala Motivasi Kerja

    NO DIMENSI ITEM TOTAL

    1 Regulasi eksternal 1, 2, 3, 4, 5, 6 6

    2 Regulasi introjeksi 7, 8, 9, 10 4

    3 Identified regulation 11, 12, 13 3

    4 Motivasi intrinsik 14, 15, 16 3

    5 Amotivasi 17*, 18*, 19* 3

    Bedasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa item nomor 17,

    18, 19 harusnya digugurkan. Namun karena peneliti menggunakan skala

    adapatasi, maka peneliti tidak merubah atau mengurangi item yang telah

    tesedia.

    2. Uji Asumsi

    a. Uji Normalitas

    Uji normalitas merupakan pengujian yang dilakuakn untuk

    melihat apakah data penelitian yang dilakuakn berasal dari populasi

    yang sebarannya normal (Santoso, 2010). Dalam proses uji normalitas,

    peneliti menggunakan bantuan program SPSS 22 For Windows. Pada

    uji normalitas, data disebut terdistribusi normal apabila nilai sig. atau

    nilai p > 0,05. Sedangkan jika nila sig. atau p < 0,05 maka dapat

    disimpulkan bahwa data terdistribusi tidak normal.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    b. Uji Linieritas

    Uji lineritas dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan

    mengansumsikan apakah hubungan antar variabel yang diteliti bersifat

    linier atau tidak. Jika pola hubungan yang terditeksi tidak linier maka

    Teknik korelasi product moment cenderung akan melakukan

    underestimasi kekuatan hubungan antar variabel (Santoso, 2010). Uji

    linieritas yang dilakukan peneliti menggunakan test of lineirty dalam

    program SPSS 22 for windows.

    c. Uji Hipotesis

    Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi.

    Penelelitian korelasi sendiri bertujuan untuk mengetahui hubungan antar

    variabel tanpa melakukan intervensi pada variasi variabel terkait (Azwar,

    1998). Uji korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji korelasi

    positif dan uji korelasi negatif. Disebut korelasi positif apabila variabel

    kepuasan gaji (X) tinggi, maka variabel motivasi kerja (Y) akan ikut tinggi

    pula. Namun akan disebut korelasi negatif apabila variabel kepuasan gaji (X)

    tinggi, maka variabel motivasi kerja (Y) akan rendah (Suparno, 2011). Selain

    itu untuk menguji korelasi apakah masing-masing vriabel berkorelasi secara

    positif atau negatif serta menguji signifikansi variabel dalam penelitian ini

    menggunakan uji korelasi pearson. Peneliti menggunakan uji korelasi

    pearson SPSS karena untuk mencari hubungan dan menguji signifikansi dari

    variabel yang berbentuk rasio. Uji hipotesis dalam penelitian ini

    menggunakan bantuan program SPSS 22 for windows.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    1. Pelaksanaan Penelitian

    Penelitian dilaksanakan di salah satu perusahaan garmen yang

    berlokasi di Jawa Timur. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti

    memohon ijin secara informal terlebih dahulu kepada pihak HRD

    perusahaan. Setelah diperbolehkan, peneliti melakukan permohonan ijin

    secara formal yang berupa surat tertulis dari pihak Fakultas dan langsung

    diberikan kepada pihak HRD. Pelaksanaan penelitian sendiri dilaksanakan

    pada tanggal 10 Oktober 2019.

    Proses penelitian dilaksanakan dua tahap. Tahap pertama, peneliti

    menyerahkan angket skala PSQ dan MWMS kepada pihak HRD untuk

    dilakukan tryout. Dari 50 angket yang diserahkan, peneliti menerima

    kembali sebanyak 33 angket sebagai data tryout. Sedangkan untuk

    pengambilan data didapatkan sebanyak 96 responden.

    Pada mulanya dalam penelitian diharapkan mampu menjangkau

    keseluruhan karyawan. Namun pada pelaksanaan penelitian yang

    sesungguhnya, peneliti tidak mampu menjangkau keseluruhan karyawan,

    terutama karyawan operasional produksi dan hanya mampu menjangkau

    karyawan pada level middle management, manajemen tingkat pertama, dan

    staf pada divisi lain sebanyak 96 orang. Peneliti tidak mendapatkan ijin dari

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    pihak perusahaan untuk mengakses karyawan produksi karena adanya

    kemungkinan akan mengganggu proses produksi kain harian.

    2. Deskripsi Responden

    Pada penelitian ini terdapat sebanyak 98 subjek penelitian. Secara

    garis besar subjek dalam penelitian ini merupakan karyawan tingkat middle

    management, manajemen tingkat pertama dan staff di perusahaan ini.

    Berikut ini merupakan data demografis subjek penelitian yang ditunjukkan

    dalam bentuk tabel:

    Tabel 5.

    Deskripsi Subjek Berdasarkan Jabatan

    Level Frekuensi Presentase

    Middle management 6 6,25%

    Manajemen tingkat

    pertama

    9 9,375%

    Staf 81 84,375%

    Jumlah 96 100%

    Karyawan di perusahaan ini didominasi oleh karyawan yang berada

    pada level staf. Hal ini dapat dilihat dari tabel 3 yang menunjukkan bahwa

    karyawan pada level staf sebanyak 81 orang atau 84,375%. Lalu karyawan

    pada level manajemen tingkat pertama sebanyak 9 orang atau 9,375%.

    Sedangkan karyawan pada level middle management sebanyak 6 orang atau

    6,25%.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    Tabel 6.

    Deskripsi Subjek Berdasarkan Jenis kelamin

    Jenis Kelamin Frekuensi Presentase

    Laki-laki 60 62,5%

    Perempuan 36 37,5%

    Jumlah 96 100%

    Subjek dalam penelitian ini didominasi oleh karyawan berjenis

    kelamin laki laki dengan jumlah 60 orang atau sebesar 62,5%. Sedangkan

    subjek berjenis kelamin perempuan berjumlah 36 orang atau sebesar 37,5%.

    Berdasarkan data tersebut, maka menunjukkan bahwa jumlah subjek

    penelitian berdasarkan jenis kelamin tidak seimbang. Karyawan pada ketiga

    level manajemen di perusahaan ini memang didominasi oleh karyawan

    berjenis kelamin laki-laki.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    Tabel 7.

    Deskripsi Subjek Berdasarkan Usia

    Usia Rentang Usia Frekuensi Presentase

    Dewasa awal

    20 sampai > 40

    tahun

    78 81,25%

    Dewasa

    menengah

    40 sampai 60 tahun 18 18,75%

    Jumlah 96 100%

    Santrock (2011) membagi tahap perkembangan manusia pada masa

    dewasa menjadi tiga ketegori. Individu akan termasuk kategori dewasa awal

    jika berada dalam rentang usia 20 tahun hingga 30 tahun ke atas. Individu

    termasuk dalam kategori masa dewasa menengah jika berada dalam rentang

    usia sekitar 40 tahun hingga 60 tahun. Sedangkan individu yang memiliki

    rentang usia antara 60 hingga 70 tahun termasuk dalam kategori masa

    dewasa akhir.

    Subjek dalam penelitian ini didominasi oleh karyawan yang

    tergolong dalam masa dewasa awal dengan jumlah 78 orang atau sebesar

    81,25%. Sedangkan subjek yang tergolong dalam kategori dewasa

    menengah berjumlah 18 orang atau sebesar 18,75%. Data mengenai jumlah

    tersebut dapat dilihat pada tabel 6.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    Tabel 8.

    Deskripsi Subjek Berdasarkan Lama Bekerja

    Lama Bekerja Frekuensi

    1 - 5 tahun 57

    6 - 10 tahun 22

    >11 tahun 17

    Jumlah 96

    Subjek dalam penelitian ini didominasi oleh karyawan yang bekerja

    dalam ku