peningkatan motivasi dan keaktifan belajar siswa...
TRANSCRIPT
1
PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA
KELAS V SD NEGERI TUREN MELALUI PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS PENEMUAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Anis Hervina
NIM : 151134030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA
KELAS V SD NEGERI TUREN MELALUI PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS PENEMUAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Anis Hervina
NIM : 151134030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk :
1. Kedua orang tuaku tercinta, Ibu Sri Eni dan Bapak Gunarto yang telah
mendukung dan membimbing saya dengan sepenuh hati dan
kemampuannya.
2. Adikku tercinta Arisky Bowo Laksono yang telah menularkan
semangatnya.
3. Bapak Drs. Y.B. Adimassana, M.A. dan Maria Melani Ika Susanti, S.Pd.,
M.Pd. yang telah membimbing saya dengan penuh kesabaran dan
memberikan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar.
5. Kepala Sekolah, Wali Kelas V, dan segenap guru serta siswa kelas V SD
Negeri Turen tahun ajaran 2018/2019 yang telah mendukung
terselesaikannya skripsi ini.
6. Sahabat dalam suka maupun duka Rifki Darmawan, Anita Rahayu, Ajeng
Ramadhani, Maria Erlina, Meylina, Anisa Mayasari, Dayu, Anisa,
Febriana Lisa.
7. Mahasiswa dan guru untuk membantu penyelesaian tugas atau
permasalahan sesuai dengan penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Habis gelap terbitlah terang”
(R. A. Kartini)
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama
kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu
urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada
Tuhanmulah engkau berharap.”
(QS. Al-Insyirah: 5-8)
“Allah SWT tidak membebankan seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya.”
(QS. Al-Baqarah: 286)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 11 Desember 2019
Peneliti
Anis Hervina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Anis Hervina
Nomor Mahasiswa : 151134030
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA
KELAS V SD NEGERI TUREN MELALUI PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS PENEMUAN”.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 11 Desember 2019
Yang menyatakan
Anis Hervina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA
KELAS V SD NEGERI TUREN MELALUI PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS PENEMUAN
Anis Hervina Universitas Sanata Dharma
2019
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi dan keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Turen pada pelajaran IPA. Penelitian bertujuan
untuk meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Turen melalui penerapan model pembelajaran berbasis penemuan.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek
penelitian adalah siswa Kelas V SD Negeri Turen yang berjumlah 29 siswa pada tahun ajaran 2018/2019. Objek penelitian adalah peningkatan motivasi dan
keaktifan belajar melalui penerapan model pembelajaran berbasis penemuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner dan lembar pengamatan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) upaya peningkatan motivasi dan
keaktifan belajar pada siswa kelas V SD Negeri Turen melalui penerapkan model pembelajaran berbasis penemuan telah berhasil dilakukan dengan sintaks: a) pemberian stimulus, b) identifikasi masalah, c) mengumpulkan data, d) mengolah
data, e) membuktikan dan f) menyimpulkan; 2) penerapan model pembelajaran berbasis penemuan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat
dilihat dari nilai rata-rata kondisi awal sebesar 50,83 (rendah) menjadi 73,44 (tinggi) pada siklus I, kemudian meningkat menjadi 83,85 (sangat tinggi) pada siklus II; 3) penerapan model pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan belajar
siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata pada kondisi awal 51,72 (rendah) menjadi 76,78 (tinggi) pada siklus I dan meningkat menjadi 84,86
(sangat tinggi) pada siklus II. Kata kunci: Motivasi belajar, keaktifan belajar, model pembelajaran berbasis
penemuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE IMPROVEMENT OF MOTIVATION AND LEARNING ACTIVENESS
OF GRADE V TUREN ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS THROUGH
THE APPLICATION OF DISCOVERY LEARNING MODEL
Anis Hervina 151134030
Sanata Dharma University
This research is by the low motivation and learning activeness of fifth grade
Turen Elementary School students on science. The purpose of this study is to increase motivation and learning activeness of students in fifth grade Turen Elementary School Students through the application of discovery learning models.
This type of research is Classroom Action Research (CAR). The research subjects were 29 students of Class V SD Turen, in 2018/2019 school year. The
object of research is motivation and active learning through the application of Discovery Learning models. The instruments used in this study were questionnaire sheets and observation sheets. Analysis of the data used in this
research is descriptive quantitative analysis. The results show that: 1) ways to increase the motivation and learning
activeness of fifth grade students Turen Elementary School through the application of discovery learning models have been succesfull carried out by the steps: a) stimulation; b) problem statement; c) data colletion; d) data processing;
e) verification f) generalization; 2) the application of discovery learning models can increase student motivation. It can be seen from the increase in the initial conditions average value of 50,83 (low) in the first cycle increase to 73,44 (high),
then increase to 83,85 (very high) in the second cycle; 3) the a the application of discovery learning models can improve the students learning activities. It can be
seen from the increase in average initial conditions value of 51,72 (low) in the first cycle increase to 76,78 (high), and increase to 84,86 (very high) in the second cycle.
Keywords: Learning Motivation, Learning Activeness, Discovery Learning Model.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan atas karunia Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini. Skripsi yang berjudul PENINGKATAN MOTIVASI DAN
KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI TUREN
MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS
PENEMUAN disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Sanata Dharma.
Peneliti menyadari dan merasakan bahwa ada banyak dukungan, bantuan,
dan bimbingan dari berbagai pihak selama penulisan skripsi. Oleh karena itu
peneliti mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. Selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar.
4. Drs. Y.B. Adimassana, M.A. dan Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd.
Selaku dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II yang telah memberikan
motivasi, bimbingan dengan sabar, dan memberikan saran serta mengarahkan
penelitian dalam penyusunan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Keluarga tercinta, Bapak Gunarto, Ibu Sri Eni, dan Adikku Arisky Bowo
Laksono yang selalu memberikan motivasi dan doa.
6. Teman-teman satu payung Heri Nugroho, Dayu Dwi, Anisa Mayasari, Meylina
Anggraeni, Riyo Galih, Florentina, Dena, Rachmad, teman-teman kelas A, B,
C, D, dan E yang telah bekerjasama, menghibur, dan memotivasi.
Terimakasih juga kepada pihak-pihak lain yang telah mendukung dan
terlibat dalam penyusunan skripsi ini, namun tidak dapat peneliti sebutkan.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
peneliti mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi Universitas Sanata Dharma.
Yogyakarta, 11 Desember 2019
Peneliti
Anis Hervina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................ v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI……… vii
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS............. vii
ABSTRAK .............................................................................................. viii
ABSTRACT ............................................................................................ ix
KATA PENGANTAR............................................................................ x
DAFTAR ISI .......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian............................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian........................................................................... 6
E. Definisi Operasional........................................................................ 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................. 9
A. Kajian Teori..................................................................................... 9
1. Motivasi Belajar ........................................................................ 9
2. Keaktifan Belajar ...................................................................... 18
3. Model Pembelajaran Berbasis Penemuan ................................. 22
B. Hasil Penelitian yang Relevan......................................................... 28
C. Kerangka Berpikir ........................................................................... 31
D. Hipotesis Tindakan.......................................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................... 35
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 35
B. Setting Penelitian ............................................................................. 37
1. Tempat Penelitian....................................................................... 37
2. Subjek Penelitian ........................................................................ 37
3. Objek Penelitian ......................................................................... 37
4. Waktu Penelitian ........................................................................ 37
C. Desain Penelitian ............................................................................. 38
1. Persiapan Penelitian ................................................................... 38
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus................................................ 39
D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 46
1. Kuesioner ................................................................................... 46
2. Observasi ................................................................................... 47
3. Wawancara ................................................................................ 47
E. Instrumen Penelitian........................................................................ 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
F. Teknik Pengujian Instrumen ........................................................ 55
G. Teknik Analisis Data .................................................................... 58
H. Kriteria Keberhasilan ................................................................... 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................. 62
A. Pra Siklus...................................................................................... 62
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus....................................................... 65
1. Pelaksanaan Siklus I............................................................... 65
2. Pelaksanaan Siklus II ............................................................. 70
C. Hasil penelitian............................................................................. 73
D. Pembahasan Penelitian ................................................................. 79
BAB V PENUTUP ............................................................................. 87
A. Kesimpulan................................................................................... 87
B. Keterbatasan Masalah .................................................................. 88
C. Saran ............................................................................................. 88
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 89
LAMPIRAN ........................................................................................ 93
BIOGRAFI PENULIS ........................................................................ 291
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian .................................................... 38
Tabel 3.2. Instrumen Pengumpulan Data ............................................... 48
Tabel 3.3 Pernyataan Kuesioner Motivasi Belajar................................. 49
Tabel 3.4 Pernyataan Instrumen Keaktifan Belajar ............................... 50
Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner ................................................................ 51
Tabel 3.6 Modifikasi Skala Likert ......................................................... 53
Tabel 3.7 Kisi-kisi Lembar Observasi ................................................... 54
Tabel 3.8 Kisi-kisi Pedoman Wawancara .............................................. 55
Tabel 3.9 Kriteria Validasi Kelayakan PAP II ...................................... 56
Tabel 3.10 Hasil Validasi Expert Judgment .......................................... 57
Tabel 3.11 Patokan Acuan Penilaian (PAP) II ....................................... 59
Tabel 3.12 Patokan Acuan Penilaian (PAP) II ...................................... 60
Tabel 3.13 Kriteria Keberhasilan ............................................................ 61
Tabel 4.1 Kondisi Awal Motivasi Belajar ............................................ 63
Tabel 4.2 Kondisi Awal Keaktifan Belajar ........................................... 64
Tabel 4.3 Nilai Rata-rata Motivasi Belajar pada Siklus I .................... 73
Tabel 4.4. Nilai Rata-rata Keaktifan Belajar pada Siklus I ................... 75
Tabel 4.5 Motivasi Belajar Siklus II .................................................... 76
Tabel 4.6 Keaktifan Belajar Siklus II ................................................... 78
Tabel 4.7 Perbandingan Peningkatan Motivasi Belajar ........................ 83
Tabel 4.8 Perbandingan Peningkatan Keaktifan Belajar ...................... 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Penelitian yang Relevan ........................................... 31
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir ..................................................... 33
Gambar 3.1 Desain Penelitian Menurut Kemmis dan Mc. Taggart ......... 35
Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Motivasi Belajar Siswa .................... 84
Gambar 4.2 Diagram Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa ................... 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ...................................................................... 93
Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian.......................................................... 94
Lampiran 3 Hasil Validasi Lembar Pedoman Wawancara .............................. 95
Lampiran 4 Hasil Validasi Lembar Observasi Motivasi Belajar ..................... 103
Lampiran 5 Hasil Validasi Lembar Observasi Keaktifan Belajar.................... 111
Lampiran 6 Hasil Validasi Lembar Kuesioner Motivasi Belajar..................... 119
Lampiran 7 Hasil Validasi Lembar Kuesioner Keaktifan Belajar ................... 127
Lampiran 8 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ........ 135
Lampiran 9 Lembar Pedoman Wawancara Sesudah Validasi......................... 151
Lampiran 10 Lembar Observasi Motivasi Belajar Sesudah Validasi................ 153
Lampiran 11 Lembar Observasi Keaktifan Belajar Sesudah Validasi .............. 154
Lampiran 12 Lembar Kuesioner Motivasi Belajar Sesudah Validasi ............... 156
Lampiran 13 Lembar Kuesioner Keaktifan Belajar Sesudah Validasi.............. 158
Lampiran 14 Hasil Wawancara......................................................................... 160
Lampiran 15 Sampel Hasil Observasi Motivasi Belajar Kondisi Awal .......... 162
Lampiran 16 Sampel Hasil Observasi Keaktifan Belajar Kondisi Awal ......... 166
Lampiran 17 Sampel Kuesioner Motivasi Belajar Kondisi Awal ................... 170
Lampiran 18 Sampel Kuesioner Keaktifan Belajar Kondisi Awal .................. 174
Lampiran 19 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus I ................................. 178
Lampiran 20 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siklus I ............................... 182
Lampiran 21 Sampel Kuesioner Motivasi Belajar Siklus I ............................. 186
Lampiran 22 Sampel Kuesioner Keaktifan Belajar Siklus I ........................... 190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Lampiran 23 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus II................................ 194
Lampiran 24 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siklus II .............................. 198
Lampiran 25 Sampel Kuesioner Motivasi Belajar Siklus II............................ 202
Lampiran 26 Sampel Kuesioner Keaktifan Belajar Siklus II .......................... 206
Lampiran 27 RPP Siklus I ............................................................................... 210
Lampiran 28 RPP Siklus II.............................................................................. 245
Lampiran 29 Foto Kegiatan ............................................................................. 288
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan definisi operasional.
A. Latar Belakang
Pendidikan yang ditempuh pada sekolah dasar akan menjadi pondasi
bagi proses pendidikan selanjutnya, sehingga penyelenggaraan pendidikan
tingkat dasar seharusnya dilaksanakan secara optimal (Akbar, 2016:20).
Pelaksanaan secara optimal dapat dilakukan dengan merancang
pembelajaran yang ideal. Pembelajaran yang ideal merupakan kegiatan
pembelajaran yang membuat siswa termotivasi untuk belajar serta aktif
dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga membuat siswa memperoleh
hasil belajar yang maksimal. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar siswa adalah menerapkan
model pembelajaran inovatif yang dapat mengembangkan kemampuan dan
potensi yang dimiliki oleh siswa.
Membuat perubahan yang optimal dalam proses pembelajaran, maka
pendidik perlu membuat strategi agar siswa termotivasi dalam belajar,
sehingga hasil belajarnya akan meningkat. Motivasi adalah suatu perubahan
energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif
(perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan menurut Mc Donald (dalam
Kompri, 2015:229). Pada kegiatan proses belajar, motivasi sangat
diperlukan (Hamalik, 2012:161). Motivasi sangat menentukan tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
berhasil atau gagalnya perbuatan belajar siswa. Belajar tanpa adanya
motivasi kiranya akan sangat sulit untuk berhasil. Peran pendidik di sini
sangat penting yaitu membimbing, mengarahkan, dan membuat siswanya
mempunyai motivasi yang tinggi supaya dapat memperoleh hasil yang
optimal. Siswa dikatakan memiliki motivasi yang tinggi apabila dapat
menunjukkan sikap dari beberapa indikator motivasi yaitu (1) adanya hasrat
dan keinginan untuk berhasil, (2) penuh semangat, (3) tidak mudah putus
asa (ulet) menghadapi kesulitan, (4) memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,
(5) selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin. Salah satu dampak positif
dari motivasi yaitu membuat peserta didik penuh semangat dalam belajar
(Kompri, 2015:247).
Pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang lebih banyak
melibatkan aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi di kelas,
sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat
meningkatkan pemahaman serta kompetensinya (Rusman, 2013:324). Siswa
dikatakan memiliki keaktifan yang tinggi apabila dapat menunjukkan sikap
dari beberapa indikator keaktifan yaitu (1) keikutsertaan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar, (2) bertanya kepada siswa lain atau guru apabila
tidak memahami persoalan yang dihadapi, (3) aktif mencatat saat
pembelajaran, (4) berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan
untuk pemecahan masalah, (5) melaksanakan diskusi kelompok sesuai
dengan petunjuk guru, (6) menggunakan atau menerapkan apa yang telah
diperoleh dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Kenyataannya pembelajaran di sekolah belum sesuai dengan indikator
keaktifan yang tinggi. Salah satunya keikutsertaan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan proses
pembelajaran di sekolah yang masih berpusat pada guru, sehingga siswa
kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Padahal seharusnya
pembelajaran yang baik adalah berpusat pada siswa di mana siswa aktif
dalam belajar, mencari informasi, bertanya jawab apabila tidak memahami
persoalan yang dihadapi, berdiskusi dan memperoleh pengalaman yang
lebih banyak.
Berdasarkan hasil PISA (Programme for International Student
Assesment) menunjukkan bahwa Indonesia berada pada peringkat 70 dari 78
negara di dunia dengan skor 396 pada tahun 2018 (OECD, 2019:5).
Menurut OECD (2016:5) Indonesia termasuk dalam peringkat 10 terakhir
sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi dalam belajar ilmu
pengetahuan alam masih rendah. Oleh karena itu perlu adanya tindakan
untuk meningkatkan minat siswa untuk belajar IPA. Ilmu pengetahuan alam
(IPA) adalah cabang ilmu yang mempelajari alam semesta, benda-benda
yang ada di permukaan bumi, di dalam perut bumi, dan di luar angkasa, baik
yang dapat diamati indera maupun yang tidak diamati indera (Kardi & Nur,
dalam Trianto, 2011:136).
Peneliti melakukan observasi pra-penelitian di SD Negeri Turen pada
kelas V serta melakukan wawancara dengan guru kelas guna mengetahui
bagaimana tingkat motivasi dan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
tematik. Peneliti melakukan observasi ketika pembelajaran tematik yang
berfokus pada pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA). Hasil observasi
kondisi awal motivasi dan keaktifan belajar pada tanggal 26 April 2019
menunjukkan dalam ketegori rendah, ditunjukkan dari lima indikator ada
tiga indikator yang sedikit dilakukan. Terdapat beberapa siswa yang kurang
semangat saat proses pembelajaran ditunjukkan siswa hanya duduk
meletakkan kepada di atas meja, selain itu siswa mengganggu teman,
berbicara dengan teman diluar materi saat proses pembelajaran. Lalu rasa
ingin tahu siswa yang rendah membuat siswa tidak bertanya kemudian
mudah putus asa saat mengerjakan soal ditunjukkan ada 7 dari 29 siswa
yang melakukan, kemudian keinginan berprestasi sebaik mungkin masih
rendah ada 7 dari 29 siswa yang melakukan. Selain itu ada 12 siswa tidak
berusaha mengerjakan tugas saat merasa kesulitan, sehingga motivasi
belajar siswa dalam kategori rendah karena rata-rata data observasi motivasi
belajar siswa kelas V SD Negeri Turen yaitu 50,83 dengan kriteria rendah.
Begitu pula dengan keaktifan belajar siswa menunjukkan dari enam
indikator ada tiga indikator yang sedikit dilakukan siswa. Indikator yang
sedikit dilakukan siswa yaitu melaksanakan diskusi kelompok 0 dari 29
siswa yang melakukan, lalu indikator berusaha mencari informasi
diberbagai sumber adan 22 dari 29 tidak melakukan serta bertanya pada
guru atau teman tidak dilakukan 18 dari 29 siswa, sehingga diperoleh rata-
rata keaktifan belajar kondisi awal siswa kelas V SD Negeri Turen adalah
51,72 dengan kriteria rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Berdasarkan hasil temuan dan data yang diperoleh, membuat peneliti
ingin memecahkan masalah di kelas V SD Negeri Turen. Peneliti mencoba
membuat alternatif pembelajaran yang membuat siswa termotivasi dan aktif
dalam belajar dengan strategi menggunakan model pembelajaran. Peneliti
menggunakan strategi dengan alasan karena saat observasi di kelas V SD
Negeri Turen, hasil observasi menyatakan guru tidak menggunakan model
pembelajaran yang membuat siswa ada keinginan belajar melainkan hanya
menggunakan metode ceramah sehingga siswa merasa bosan. Selain itu,
dari penelitian yang relevan model pembelajaran berbasis penemuan dapat
meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar siswa sehingga peneliti
merumuskan hipotesis bahwa motivasi dan keaktifan belajar siswa dapat
diatasi dengan menerapkan model pembelajaran berbasis penemuan. Model
pembelajaran berbasis penemuan adalah model pengajaran di mana guru
memberikan kebebasan kepada siswa untuk menemukan sesuatu sendiri
karena dengan menemukan sendiri siswa dapat mengerti secara mendalam.
Pelaksanaan model pembelajaran berbasis penemuan dengan langkah-
langkah 1) pemberian stimulus; 2) identifikasi masalah; 3) pengumpulan
data; 4) pengolahan data; 5) pembuktian; 6) menyimpulkan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti
melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul “Peningkatan
Motivasi dan Keaktifan Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Turen
melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Penemuan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana upaya peningkatan motivasi dan keaktifan belajar siswa
kelas V SD Negeri Turen melalui penerapan model pembelajaran
berbasis penemuan?
2. Apakah penggunaan model pembelajaran berbasis penemuan dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Turen?
3. Apakah penggunaan model pembelajaran berbasis penemuan dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Turen?
C. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan keaktifan belajar
siswa kelas V SD Negeri Turen melalui penerapan model
pembelajaran berbasis penemuan.
2. Meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Turen
melalui penerapan model pembelajaran berbasis penemuan.
3. Meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Turen
melalui penerapan model pembelajaran berbasis penemuan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Bagi siswa dapat meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar siswa.
Selain itu siswa juga mendapat pengalaman belajar dengan penerapan
model pembelajaran berbasis penemuan.
2. Bagi Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Manfaat penelitian bagi guru adalah a) guru mendapat wawasan baru
mengenai penerapan model berbasis penemuan; b) guru mendapat
wawasan untuk melakukan penelitian tindakan kelas sehingga dapat
meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar di kelas.
3. Bagi Sekolah
Manfaat penelitian bagi sekolah untuk menambah koleksi sumber
acuan tentang pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) di
perpustakaan dan meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri Turen.
4. Bagi Peneliti
Peneliti mendapat pengalaman dalam melakukan penelitian, peneliti
juga mendapat pengetahuan dan pengalaman tentang penerapan model
pembelajaran berbasis penemuan untuk meningkatkan motivasi dan
keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Turen.
E. Definisi Operasional
1. Motivasi belajar adalah kekuatan mental yang mendorong,
menggerakkan, menumbuhkan gairah, keinginan individu untuk
berinteraksi dengan sumber belajar atau mencapai tujuan sehingga
hasilnya ada perubahan, peningkatan, kemajuan, perkembangan dalam
hal sikap dan tingkah laku.
2. Keaktifan belajar adalah sebuah kegiatan dalam proses belajar yang
merangsang siswa untuk melibatkan pemikiran dan aktivitas fisik
untuk berinteraksi dengan sumber belajar guna melakukan diskusi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
tanya jawab, percobaan sehingga hasilnya peningkatan berupa
pengetahuan atau afektif dan atau keterampilan.
3. Model pembelajaran berbasis penemuan atau model discovery
learning adalah pola atau rencana dalam proses pembelajaran secara
mandiri, aktif dan melibatkan pengalaman langsung siswa untuk
menemukan pengetahuan, konsep, perbedaan dan lainnya. Sintaks
model pembelajaran berbasis penemuan yaitu : a) pemberian stimulus,
b) identifikasi masalah, c) mengumpulkan data, d) mengolah data, e)
membuktikan, dan f) menyimpulkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II menguraikan kajian pustaka, hasil penelitian yang relevan,
kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan.
A. Kajian Pustaka
1. Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari kata “motif” yang dapat diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu
tersebut bertindak atau berbuat (Uno, 2017:23). Motivasi adalah suatu
dorongan dari dalam individu untuk melakukan suatu tindakan dengan
cara tertentu sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan (Kompri,
2015:4). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyatakan bahwa
motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
Pernyataan dari ketiga ahli terdapat kesamaan yaitu adanya dorongan dari
dalam diri seseorang untuk melakukan sebuah tindakan dengan tujuan
tertentu. Berdasarkan pengertian para ahli dapat disimpulkan bahwa
motivasi adalah dorongan dari dalam diri ataupun dari luar seseorang
dengan disadari atau tidak disadari untuk melakukan tindakan dengan
tujuan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
a. Belajar
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya (Slameto, 2013:2). Pendapat lain
mengungkapkan belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme
berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman menurut R.
Gagne (dalam Susanto, 2013:1). Belajar adalah serangkaian kegiatan
jiwa raga untuk memperoleh suatu tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang
menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor (Djamarah, 2011:13).
Berdasarkan pendapat ahli, peneliti menyimpulkan belajar
adalah proses individu melakukan kegiatan berinteraksi dengan
sumber belajar sehingga hasil perubahannya berupa peningkatan,
kemajuan, perkembangan dalam hal pengetahuan atau keterampilan
ataupun sikap.
b. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah faktor psikis yang bersifat non-
intelektual (Sardiman, 2010:20). Peranannya yang khas untuk
menumbuhkan gairah, merasa senang, dan semangat untuk belajar.
Motivasi belajar menurut Hamdani (2010:290) merupakan hasrat
untuk belajar dari sesorang individu. Pendapat lain mengungkapkan
motivasi belajar adalah kekuatan mental yang berupa keinginan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
perhatian, kemauan, atau cita-cita yang mendorong terjadinya
kegiatan belajar (Dimyati & Mudjiono, 2006:30). Sedangkan
menurut Abraham Maslow (dalam Nashar, 2004:42), motivasi
belajar adalah suatu dorongan internal dan eksternal yang
menyebabkan seseorang atau individu untuk bertindak atau
mencapai tujuan, sehingga perubahan tingkah laku pada diri siswa
diharapkan terjadi.
Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menyimpulkan motivasi
belajar adalah kekuatan mental yang mendorong, menggerakkan,
menumbuhkan gairah, keinginan individu untuk berinteraksi dengan
sumber belajar atau mencapai tujuan sehingga hasilnya ada
perubahan, peningkatan, kemajuan, perkembangan dalam hal sikap
dan tingkah laku.
c. Bentuk dan Cara menumbuhkan Motivasi Belajar
Menumbuhkan motivasi baik motivasi intrinsik maupun
ekstrinsik sangat diperlukan karena motivasi dapat mengembangkan
pola pikir, inisiatif, selain itu juga dapat mengarahkan dan
memelihara ketekunan dalam belajar. Adapun beberapa bentuk dan
cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar mengajar
di sekolah (Sardiman, 2013:91-95) antara lain:
1) Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.
Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai nilai/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
angka yang baik, sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah
nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik.
2) Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak selalu
demikian karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak
akan menarik lagi bagi seseorang yang tidak senang dan tidak
berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut
3) Saingan/Kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai motivasi untuk
mendorong belajar siswa. Persaingan baik individu maupun
kelompok.
4) Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan
pentingnya tugas dan menerimanya sebagi tantangan sehingga
bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah salah
satu bentuk motivasi yang cukup penting.
5) Memberi ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar apabila mengetahui akan ada
ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan juga merupakan
sarana motivasi.
6) Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, kalau terjadi kemajuan akan
mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada
diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus
meningkat.
7) Pujian
Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan
baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk
reinforcement yang positif sekaligus merupakan motivasi yang
baik.
8) Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif, tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.
9) Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik memang ada
motivasi untuk belajar, sehingga sudah tentu hasilnya akan lebih
baik.
10) Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat
sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang
pokok.
11) Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa,
merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk
terus belajar.
d. Fungsi Motivasi Belajar
Dunia belajar mengajar memerlukan motivasi yang tinggi
supaya mendapatkan hasil yang memuaskan. Motivasi berkaitan
dengan tujuan yang akan diperoleh, jika motivasi siswa dalam
menggapai tujuan itu pada tingkat yang tinggi maka akan mudah
dalam mencapai tujuan tersebut. Fungsi motivasi menurut Rohmah
(2015:250) sebagai berikut:
1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau
motor yang melepas energi.
2) Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang hendak
dicapai
3) Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan guna mencapai tujuannya dengan
menyisihkan perbuatan yang tidak berguna untuk mencapai tujuan.
Sedangkan fungsi motivasi menurut Hamalik (dalam Yamin,
2007:224) meliputi sebagai berikut:
1) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan.
2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan
perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan.
3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
e. Jenis-jenis Motivasi Belajar
Jenis motivasi dalam belajar dibedakan dalam dua jenis menurut
Yamin (2007:226) sebagai berikut:
1) Motivasi Ekstrinsik merupakan kegiatan belajar yang tumbuh dari
dorongan dan kebutuhan seseorang tidak secara mutlak
berhubungan dengan kegiatan pembelajaran sendiri. Artinya
motivasi ini bukanlah tumbuh diakibatkan oleh dorongan dari
orang lain dan sebagainya melainkan bentuk motivasi belajar
ekstrinsik menurut Winkel (dalam Yamin, 2007:227) diantaranya
adalah
a) Belajar demi memenuhi kewajiban
b) Belajar demi menghindari hukuman yang diancamkan
c) Belajar demi memperoleh hadiah material yang disajikan
d) Belajar demi meningkatkan gengsi
e) Belajar demi memperoleh pujian dari orang lain yang penting
seperti orang tua dan guru
f) Belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau demi
memenuhi syarat.
2) Motivasi Intrinsik merupakan kegiatan belajar dimulai dan
diteruskan, berdasarkan penghayatan sesuatu kebutuhan dan
dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
Belajar karena ingin memecahkan masalah dapat diwujudkan
dengan usaha kegiatan belajar, melengkapi catatan, melengkapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
literature, melengkapi informasi, pembagian waktu belajar, dan
keseriusan dalam belajar. Kegiatan belajar yang dibarengi dengan
minat, perasaan senang, dorongan tersebut mengalir dari dalam
diri seseorang akan kebutuhan belajar ini merupakan motivasi
intrinsik.
f. Indikator Motivasi Belajar
Uno (2017:23) mengklasifikasikan indikator motivasi belajar sebagai
berikut:
1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil
2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan
4) Adanya penghargaan dalam belajar
5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga
memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.
Ada beberapa indikator untuk mengetahui siswa memiliki motivasi
dalam proses pembelajaran menurut Kompri (2015: 247) yaitu:
1) Memiliki gairah yang tinggi
2) Penuh semangat
3) Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
4) Mampu jalan sendiri ketika guru meminta siswa mengerjakan
sesuatu
5) Memiliki rasa percaya diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
6) Memiliki daya konsentrasi yang lebih tinggi
7) Kesulitan dianggap sebagai tantangan yang harus diatasi
8) Memiliki kesabaran dan daya juang yang tinggi.
Menurut Sardiman (2011:83) motivasi belajar dapat diketahui ketika
siswa menunjukkan beberapa ciri-ciri adalah sebagai berikut:
1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam
waktu lama, tidak berhenti sebelum selesai)
2) Ulet mengadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)
3) Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi
4) Ingin mendalami bahan/ bidang pengetahuan yang diberikan
5) Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas
dengan prestasinya)
6) Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah orang
dewasa (misalnya terhadap pembangunan, korupsi, keadilan, dan
sebagainya)
7) Senang dan rajin belajar, penuh semangat, cepat bosan dengan
tugas-tugas rutin, dapat mempertahankan pendapat-pendapatnya
(kalau sudah yakin akan sesuatu, tidak mudah melepaskan hal
yang diyakini tersebut).
Berdasarkan pendapat ahli, peneliti menyimpulkan memilih
indikator yang menurut peneliti lebih spesifik dan memiliki arti yang
kurang lebih sama. Indikator yang dipilih dan digunakan peneliti
dalam penelitian yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil
2) Penuh semangat
3) Tidak mudah putus asa (ulet) menghadapi kesulitan
4) Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
5) Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin.
2. Keaktifan Belajar
Keaktifan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berasal
dari kata aktif berarti giat bekerja, dinamis, dan bertenaga, dalam
pembelajaran dapat diartikan pembelajaran aktif adalah suatu
pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif
(Zaini, 2008:xiv). Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti
mereka yang mendominasi aktivitas pembelajaran. Sependapat dengan
Zaini, Rusman (2013:324) menyatakan bahwa pembelajaran yang aktif
merupakan pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktivitas siswa
dalam mengakses berbagai informasi di kelas, sehingga mereka
mendapatkan berbagai pengalamanan yang dapat meningkatkan
pemahaman serta kompetensinya. Keaktifan menurut Hosnan (2014:208)
merupakan siswa mengalami sendiri untuk melatih dengan daya pikir,
emosional, dan keterampilannya. Pengertian dari ahli lain menyatakan
keaktifan belajar siswa merupakan kegiatan dalam proses pembelajaran
yang dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimiliki oleh
seorang siswa, serta berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah di
dalam kehidupan sehari-hari (Yamin, 2007:77).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Berdasarkan pernyataan para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa
keaktifan belajar adalah sebuah kegiatan dalam proses belajar yang
merangsang siswa untuk melibatkan pemikiran dan aktivitas fisik untuk
berinteraksi dengan sumber belajar untuk melakukan diskusi, tanya
jawab, percobaan sehingga hasilnya peningkatan berupa pengetahuan
atau afektif dan atau keterampilan. Konsep pembelajaran aktif bukanlah
tujuan dari pembelajaran tetapi merupakan salah satu strategi yang
digunakan untuk mengoptimalkan proses pembelajaran (Uno, 2012:10).
Dalam proses pembelajaran yang aktif itu terjadi dialog yang interaktif
antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru atau siswa dengan sumber
lainnya. Suasana pembelajaran yang aktif itu, membuat siswa tidak
terbebani secara perseorangan dalam memecahkan masalah, tetapi saling
bertanya dan berdiskusi sehingga beban belajar bagi mereka sama sekali
tidak terjadi. Strategi pembelajaran yang aktif ini diharapkan akan
membuat siswa tumbuh dan berkembang disegala potensi yang mereka
miliki sehingga pada akhirnya dapat mengoptimalkan hasil belajar
mereka (Uno, 2012:10).
a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar siswa
menurut Gagne dan Briggs (dalam Yamin, 2007:84) menyatakan
bahwa faktor-faktor yang dapat menumbuhkan keaktifan dalam
kegiatan pembelajaran, antara lain:
1) Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2) Menjelaskan tujuan instruksional, sehingga siswa tahu apa yang
akan dicapainya.
3) Mengingatkan kompetensi belajar kepada siswa.
4) Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep yang akan
dipelajari).
5) Memberikan petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya.
6) Memunculkan aktivitas, partisipasi siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
7) Memberi umpan balik (feed back)
8) Melakukan tagihan-tagihan kepada siswa berupa tes sehingga
kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur.
9) Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir
pembelajaran.
b. Indikator Keaktifan Belajar
Setiap proses belajar siswa selalu menampakkan keaktifan.
Keaktifan dapat berupa kegiatan fisik dan kegiatan psikis.
Indikator keaktifan menurut Rusman (2017:96) menyatakan kegiatan
fisik bisa berupa:
1) Membaca
2) Mendengar
3) Menulis
4) Berlatih keterampilan-keterampilan, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Indikator keaktifan belajar menurut Sudjana (2009:61) yaitu sebagai
berikut:
1) Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya
2) Terlibat dalam pemecahan masalah
3) Bertanya kepada siswa lain ataupun guru bila belum memahami
persoalan
4) Mencari berbagai informasi untuk memecahkan masalah
5) Mampu melaksanakan diskusi kelompok
6) Menilai kemampuan dirinya dan hasil yang diperoleh
7) Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah
8) Menerapkan yang diperolehnya dalam memecahkan masalah.
Pendapat lain dikemukan oleh Keachie (dalam Yamin 2007:77)
indikator keaktifan antara lain:
1) Berpartisipasi dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran
2) Tekanan pada aspek afektif dalam belajar
3) Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran
4) Kekompakan dalam kelas sebagai kelompok
5) Kebebasan belajar yang diberikan kepada siswa
6) Kesempatan untuk bertindak dan mengambil keputusan
7) Pemberian waktu untuk mengatasi masalah siswa.
Berdasarkan pendapat ketiga ahli tersebut, peneliti
menyimpulkan bahwa indikator keaktifan digabungkan dari pendapat
ahli antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
1) Keikutsertaan siswa dalam kegiatan belajar mengajar
2) Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami
persoalan yang dihadapi
3) Menulis atau aktif mencatat informasi yang didapat
4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk
pemecahan masalah
5) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru
6) Menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperoleh dalam
menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.
3. Model Pembelajaran Berbasis Penemuan
Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman
dalam merencanakan pembelajaran baik di kelas maupun tutorial
(Suprijono, 2014:65). Ahli lain mengungkapkan model pembelajaran
merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai
kompetensi atau tujuan pembelajaran yang diharapkan (Darmawan,
2018:1). Bruje Joyce & Weil berpendapat (dalam Darmawan, 2018:1)
bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat
digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka
panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing
pembelajaran di kelas atau yang lain, sehingga peneliti menyimpulkan
model pembelajaran adalah pola yang digunakan untuk merancang
rencana pembelajaran agar mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Model pembelajaran berbasis penemuan adalah sebuah model
pembelajaran dan tertuju pada sejumlah acuan untuk melaksanakan
pembelajaran serta memiliki perbedaan pada tingkatan tertentu
berdasarkan pengalaman penemuan dari pengalaman pembelajaran
sebelumnya (Darmawan, 2018:111). Pendapat lain menyatakan model
pembelajaran penemuan merupakan model yang mengarahkan siswa
untuk dapat menemukan sesuatu melalui proses pembelajaran yang
dilakoninya (Kosasih, 2014:81). Model pembelajaran berbasis penemuan
bertujuan untuk menemukan pengertian, ciri-ciri, perbedaan, persamaan
suatu benda, konsep, ataupun objek-objek pembelajaran lainnya. Model
pembelajaran berbasis penemuan didefinisikan sebagai prosedur yang
menekankan belajar secara individu, manipulasi objek atau pengaturan/
kondisian objek dan eksperimen lain oleh siswa sebelum generalisasi
atau penarikan kesimpulan dibuat (Dimyati & Moedjiono, 1991:86).
Berdasarkan pendapat ahli, peneliti menyimpulkan model
pembelajaran berbasis penemuan adalah pola atau rencana dalam proses
pembelajaran secara mandiri, aktif dan melibatkan pengalaman langsung
siswa untuk menemukan pengetahuan, konsep, perbedaan dan lainnya.
a. Kelebihan Model Pembelajaran Berbasis Penemuan
Adapun beberapa kelebihan model pembelajaran berbasis penemuan
menurut Darmawan (2018:112) sebagai berikut:
1) Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan
keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
berguna untuk penemuan kunci-kunci keberhasilan dalam
belajarnya.
2) Kompetensi yang diperoleh melalui model ini sangat pribadi dan
ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer
kompetensi selanjutnya.
3) Menumbuhkan rasa senang siswa, karena tumbuhnya rasa
pencarian (inquiry) yang tentunya selalu berhasil.
4) Model ini memungkinkan peserta didik berkembang dengan cepat
dan sesuai dengan kecepatan dan gaya belajarnya.
5) Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri
dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri selama proses
pembelajaran berlangsung.
6) Model ini dapat membantu peserta didik memperkuat konsep
dirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan
teman-temannya.
7) Membantu menghilangkan skeptitisme (keragu-raguan) karena
mengarah pada kebenaran yang tuntas dan utuh.
8) Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide secara lebih baik
pada setiap pembelajaran yang dikutinya.
9) Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada
situasi proses belajar yang baru dengan bekal hasil temuan belajar
sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
10) Mendorong siswa selalu berpikir dan belajar keras atas inisiatif
sendiri.
11) Mendorong peserta didik berpikir dengan intuisi dan merumuskan
hipotesis sendiri untuk nantinya ditemukan jawabannya oleh
dirinya sendiri.
12) Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik tanpa terpengaruh
keterlambatan dari teman-temannya.
13) Selama pembelajaran berlangsung situasi proses belajar menjadi
lebih dinamis.
14) Proses belajar meliputi semua aspek yang dimiliki peserta didik
menuju pada pembentukkan manusia seutuhnya dengan
kompetensi yang diharapkan.
15) Meningkatkan tingkat penghargaan pada peserta didik agar terus
belajar mandiri.
16) Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis
sumber belajar yang ada di kelas, sekolah, dan sumber belajar
lainnya.
17) Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu sesuai
dengan potensi masing-masing.
b. Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis Penemuan
Setiap model pembelajaran yang berkembang tidak selamanya
memiliki dan menyebabkan keberhasilan yang optimal yang diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
guru dan siswa. Model pembelajaran berbasis penemuan memiliki
beberapa kekurangan antara lain:
1) Model ini terlalu menuntut kesiapan pikiran untuk belajar pada
diri peserta didik, padahal setiap peserta didik pasti berbeda
kondisi dan kemampuan berpikirnya.
2) Membutuhkan waktu yang lama dalam setiap pembelajaran untuk
membantu peserta didik hingga mampu menemukan teori atau
pemecahan masalah lainnya.
3) Harapan-harapan yang dimiliki dalam model ini dapat terlupakan
ketika guru yang akan menerapkannya berhadapan dengan peserta
didik yang telah terbiasa dengan cara-cara belajar yang lama.
4) Pengajaran penemuan atau discovery ini sulit dalam
mengembangkan aspek konsep, keterampilan, dan emosi yang
secara keseluruhan kurang mendapatkan perhatian.
5) Alur proses berpikir yang harus diikuti peserta didik terlalu linier,
karena peserta didik telah dipilih terlebih dahulu (Darmawan,
2018:114).
c. Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Penemuan
Sintaks model pembelajaran berbasis penemuan ada lima
menurut Sani (2014:98), sebagai berikut:
1) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
2) Guru membagi petunjuk praktikum/ eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3) Peserta didik melaksanakan eksperimen di bawah pengawasan
guru
4) Guru menunjukkan gejala yang diamati
5) Peserta didik menyimpulkan hasil eksperimen
Menurut Kosasih (2014:85) Pembelajaran discovery memiliki
langkah-langkah yang sistematis, yakni sebagai berikut:
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan, kegiatan inti untuk model penemuan adalah:
a) Merumuskan masalah
b) Membuat jawaban sementara (hipotesis)
c) Mengumpulkan data
d) Perumusan kesimpulan (generalization)
e) Mengkomunikasikan
Prosedur aplikasi model pembelajaran berbasis penemuan atau
model pembelajaran berbasis penemuan terdiri atas enam fase
(Darmawan, 2018: 115), sebagai berikut:
1) Pemberian rangsangan (stimulation)
2) Identifikasi masalah (Problem statement )
3) Pengumpulan data (data collection)
4) Pengolahan data (data processing)
5) Pembuktian (verification)
6) Menyimpulkan (generalization)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan para ahli, peneliti
menggunakan sintaks model pembelajaran berbasis penemuan dari
Darmawan, dengan alasan sintaks dari ahli tersebut dapat meningkatkan
motivasi dan keaktifan belajar siswa karena menggunakan pemberian
stimulus, mengumpulkan data secara mandiri, diskusi dan percobaan-
percobaan kecil yang membuat siswa termotivasi dalam belajar serta
dapat membuktikan jawaban yang telah ditemukan sendiri sebelumnya.
Selain itu sintaks dari Darmawan sudah mewakili langkah-langkah
dalam penemuan dan membuat pembelajaran lebih bermakna karena
dilakukan siswa secara langsung. Adapun langkah-langkah model
pembelajaran berbasis penemuan yaitu: a) pemberian stimulus, b)
identifikasi masalah, c) pengolahan data, e) pembuktian, f) menarik
kesimpulan.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini peneliti memaparkan beberapa penelitian relevan yaitu:
Penelitian yang serupa pertama dilakukan oleh Anantotur (2014)
dengan judul “Peningkatan Motivasi Dan Keaktifan Belajar Matematika
Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Start With Question”.
Penelitian ini bersifat reflektif dengan jenis penelitian yaitu penelitian
tindakan kelas. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan
keaktifan belajar matematika melalui strategi pembelajaran aktif tipe
Learning Start With a Questin (LSQ). Hasil penelitian menunjukkan adanya
peningkatan motivasi dan keaktifan belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
motivasi belajar siswa: 1) perhatian atau antusias saat guru memberi
penjelasan materi sebelum tindakan 32,3% dan di akhir tindakan mencapai
68,75%; 2) menanyakan yang belum jelas sebelum tindakan sebesar 9,375
% dan di akhir tindakan mencapai 53,125%; 3) mengerjakan PR atau tugas
dari guru sebelum tindakan sebesar 46,875% dan setelah tindakan mencapai
87,5%. Keaktifan belajar siswa meliputi: 1) mengajukan pertanyaan
sebelum tindakan sebesar 3,125% dan di akhir tindakan mencapai 46,875%;
2) menjawab pertanyaan sebelum tindakan sebesar 12,5% dan di akhir
tindakan mencapai 56,25%; 3) mengerjakan soal di depan kelas sebelum
tindakan sebesar 6,25% dan di akhir tindakan mencpai 62,5%. Kesimpulan
penelitian ini adalah penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Learning
Start With a Question (LSQ) dalam pembelajaran matematika dapat
meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar bagi siswa kelas VIIB SMP
Muhammadiyah 1 Surakarta.
Penelitian yang kedua dilakukan oleh Bambang, dkk (2017) dengan
judul “Meningkatkan Keaktifan Siswa Dengan Model Discovery Learning
Pada Konsep Klasifikasi Makluk Hidup”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
meningkatkan keaktifan siswa terhadap pembelajaran pada konsep
Klarifikasi Mahkluk Hidup dengan menggunakan model Discovery
Learning. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa model Discovery Learning dapat
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.
Keaktifan siswa siklus I 58,92 dengan ketegori cukup meningkat menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
85,93 pada siklus II dengan kategori baik. Kesimpulan dari penelitian ini,
bahwa pembelajaran dengan model Discovery Learning lebih efektif dan
efisien dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa daripada
pembelajaran dengan metode ceramah dan model pembelajaran lainnya.
Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Ewid, dkk (2017) dengan judul
“Model Discovery Learning untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan
Penguasan Konsep Siswa”. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan
kepraktisan, keefektifan, dan ukuran pengaruh pembelajaran Discovery
Learning dalam meningkatkan motivasi belajar dan penguasaan konsep
siswa pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit. Jenis penelitian ini
yaitu penelitian kuantitatif. Hasil dari penelitian ini adalah kepraktisan dan
keefektifan pembelajaran Discovery Learning memiliki kriteria sangat
tinggi dan ukuran pengaruh yang besar. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu
pembelajaran pembelajaran berbasis penemuan dikatakan praktis dan efektif
dalam meningkatkan motivasi belajar dan penguasaan konsep siswa serta
memiliki ukuran pengaruh yang besar, artinya 97% peningkatan motivasi
belajar siswa dan 99% peningkatan penguasaan konsep siswa dipengaruhi
oleh pembelajaran Discovery Learning.
Berdasarkan penelitian terdahulu terdapat persamaan dalam penelitian
yaitu menggunakan model pembelajaran berbasis penemuan, adanya
variabel keaktifan dan motivasi belajar. Namun setelah dibandingkan dalam
penelitian sebelumnya ada perbedaan yang signifikan yaitu subjek dan
materi pembelajaran. Oleh karena itu, penelitian yang digunakan berjudul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
“Peningkatan Motivasi dan Keaktifan Belajar Siswa Kelas V SD Negeri
Turen melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Penemuan”
tetap akan dilaksanakan.
Gambar 2.1 Skema Penelitian yang Relevan
Berdasarkan gambar 2.1 penelitian ini berjudul peningkatan motivasi
dan keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Turen melalui penerapan
model pembelajaran berbasis penemuan.
C. Kerangka Berpikir
Kegiatan pembelajaran yang monoton akan berpengaruh pada
motivasi belajar siswa di kelas yang mengakibatkan ketidakoptimalan
proses belajar siswa. Motivasi belajar juga berpengaruh pada keaktifan
Penelitian ini:
Peningkatan Motivasi Dan Keaktifan Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Turen Melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis
Penemuan
Ewid, dkk
(2017) dengan judul
“Pembelajaran
Discovery Learning untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar dan Penguasan
Konsep Siswa”
Anantotur (2014) dengan judul “Peningkatan
Motivasi Dan Keaktifan Belajar
Matematika Melalui Strategi
Pembelajaran Aktif
Tipe Learning Start
With Question”
Bambang, dkk (2017) dengan
judul “Meningkatkan
Keaktifan Siswa Dengan Model
Discovery
Learning Pada Konsep
Klasifikasi
Makluk Hidup”
Keaktifan dan Motivasi
Keaktifan - Model Discovery Learning
Motivasi - Model
Discovery Learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
siswa saat belajar di kelas. Pembelajaran yang tidak inovatif seperti
pembelajaran ceramah yang tidak ada memperhatikan komunikasi dua arah
membuat motivasi dan keaktifan belajar siswa rendah, karena siswa menjadi
bosan dan sibuk dengan aktivitas yang lain. Siswa yang pasif saat proses
pembelajaran karena cenderung mendengarkan dan tidak fokus sehingga
akan berpengaruh pada hasil belajar. Motivasi sebagai penggerak dan
penyemangat dalam belajar dan mengaktifkan siswa saat pembelajaran
membutuhkan dukungan inovasi pembelajaran yang baru, tidak monoton
dan menarik. Oleh karena itu peneliti menerapkan model pembelajaran yang
inovatif untuk menanggulangi motivasi dan keaktifan belajar yang rendah di
kelas V SD Negeri Turen. Peneliti menerapkan model pembelajaran
berbasis penemuan untuk mengatasi permasalahan, sehingga mampu
meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar.
Model pembelajaran berbasis penemuan adalah salah satu model
pembelajaran yang menuntut siswa dalam proses pembelajaran menemukan
rangkaian data dan informasi secara mandiri atau dengan bimbingan guru.
Pembelajaran penemuan membuat siswa termotivasi untuk belajar dengan
serangkaian percobaan. Hal tersebut membuat siswa belajar secara aktif
dengan menemukan sendiri, menyelidiki dan pembelajaran akan lebih
bermakna dan informasi tahan lama dalam ingatan.
Penelitian ini memfokuskan pada dua variabel yaitu motivasi dan
keaktifan belajar dengan penerapkan model pembelajaran berbasis
penemuan. Penerapan model tersebut akan membuat motivasi belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
meningkat sehingga siswa juga turut aktif saat proses pembelajaran
berlangsung dan tujuan pembelajaran akan tercapai.
Berdasarkan uraian di atas, kerangka berpikir pada penelitian ini dapat
digambarkan pada bagan kerangka berpikir sebagai berikut:
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir
Gambar 2.2 bagan kerangka berpikir menjelaskan bahwa ketika guru
menggunakan metode ceramah mengakibatkan motivasi dan keaktifan
belajar siswa rendah, sehingga perlu ada tindakan untuk mengatasi masalah
tersebut. Oleh karena itu, peneliti menerapkan model pembelajaran inovatif
yaitu penerapan model pembelajaran berbasis penemuan untuk
meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar, sehingga hasil pemberian
tindakan penerapan model pembelajaran berbasis penemuan dapat
meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri
Turen.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Guru menggunakan metode
ceramah pada saat pembelajaran
tanpa mencoba model
pembelajaran yang lainnya.
Timbul masalah yaitu motivasi dan
keaktifan belajar siswa rendah.
Untuk mengatasi masalah
tersebut, peneliti memberikan
tindakan yaitu menerapkan model
pembelajaran berbasis penemuan
untuk meningkatkan motivasi dan
keaktifan belajar siswa kelas V
SDN Turen
Hasil pemberian tindakan
penerapan model pembelajaran
berbasis penemuan dapat
meningkatkan motivasi dan
keaktifan belajar siswa kelas V
SDN Turen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
1. Upaya peningkatan motivasi dan keaktifan belajar siswa kelas V SD
Negeri Turen melalui penerapan model pembelajaran berbasis penemuan
dapat dilakukan dengan langkah-langkah sintaks sebagai berikut: a)
pemberian stimulus, b) identifikasi masalah, c) mengumpulkan data, d)
mengolah data, e) membuktikan dan f) menyimpulkan.
2. Penerapan model pembelajaran berbasis penemuan dapat meningkatkan
motivasi siswa kelas V SD Negeri Turen.
3. Penerapan model pembelajaran berbasis penemuan dapat meningkatkan
keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Turen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III membahas tentang jenis penelitian, setting penelitian, desain
penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian
instrumen, teknik analisis data, dan kriteria keberhasilan.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Peneliti
menggunakan penelitian tindakan kelas karena penelitian yang dilakukan
bertujuan untuk memperbaiki permasalahan-permasalahan yang terjadi di
dalam kelas, sehingga dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu
pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas menggunakan desain
penelitian menurut Kemmis dan Mc. Taggart. Desain penelitian dapat dilihat
pada gambar 3.1. berikut ini:
Gambar 3.1 Desain Penelitian Menurut Kemmis dan Mc. Targart
Perencanaan
Pelaksanaan
Observasi
Refleksi SIKLUS I
Perencanaan
Pelaksanaan
Observasi
Refleksi SIKLUS II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Desain penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc. Taggart di
atas merupakan rangkaian dari 2 siklus. Siklus yang dilaksanakan untuk
mengetahui keberhasilan penelitian tindakan kelas. Jika hasil siklus I belum
mencapai target maka perlu perbaikan di siklus kedua dan seterusnya. Setiap
siklusnya terdapat 4 langkah yang harus dilaksanakan. Langkah-langkah dalam
setiap yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan
(observing), dan refleksi (reflection) (Tampubolon, 2014:26).
1. Perencanaan (plan)
Perencanaan tindakan adalah kegiatan yang terdiri dari mengidentifikasi
masalah, analisis penyebab adanya masalah, dan membuat solusi dari
permasalahan yang akan dipecahkan.
2. Pelaksanaan Tindakan (Action)
Pelaksanaan tindakan merupakan pelaksanaan dari perencanaan tindakan
yang telah disusun sebelumnya.
3. Pengamatan (Observing)
Pengamatan merupakan kegiatan di mana peneliti melakukan pengamatan
dan mencatat hasil kegiatan. Langkah ini untuk melihat apakah ada
pengaruh dari perlakuan atau penerapan tindakan yang diberikan kepada
subjek.
4. Refleksi (reflection)
Refleksi merupakan kegiatan evaluasi dari rencana hingga keterlaksanaan
sebuah kegiatan, kendala serta tujuan dari penelitian sudah tercapai atau
belum. Setelah melakukan evaluasi kegiatan peneliti mengambil keputusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
untuk melajutkan siklus atau berhenti karena permasalahan sudah
terselesaikan.
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Turen Yogyakarta yang beralamatkan
di Jalan Turgo, Bondosari, Harjobinangun, Pakem, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55582. Sekolah ini memiliki 7 ruang, terdiri
atas 6 ruang kelas, 1 perpustakaan.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Turen Yogyakarta tahun
ajaran 2018/2019 yang berjumlah 29 siswa.
3. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah motivasi dan keaktifan siswa SD Negeri
Turen tahun pelajaran 2018/2019 semester genap melalui penerapan model
pembelajaran berbasis penemuan pada pembelajaran tematik tema 9 benda-
benda di sekitar kita subtema 1 zat tunggal dan zat campuran.
4. Waktu Penelitian
Peneliti melakukan penelitian pada semester genap di bulan November 2018
sampai Desember 2019, yang terdiri dari 2 siklus dengan masing-masing
siklus dilaksanakan 1 kali pertemuan. Jadwal pelaksanaan penelitian
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan
Tahun 2018/2019
No
vem
ber
Dese
mb
er
Jan
uari
Feb
ruari
Mare
t
Ap
ril
Mei
Jun
i
Juli
Ag
ust
us
Sep
tem
ber
Ok
tob
er
No
vem
ber
Dese
mb
er
1. Observasi dan pengumpulan data awal
√ √
2. Penyusunan proposal dan instrument
√ √ √ √ √
3. Palaksanaan siklus I & II √ √ 4. Analisis Data √ √
5. Penyelesaian Skripsi PTK √ √ √ √ 6 Ujian Skripsi √
7 Revisi √
Berdasarkan tabel 3.1 jadwal kegiatan penelitian dimulai bulan November
2018 dan selesai revisi bulan Desember 2019.
C. Desain Penelitian
1. Persiapan Penelitian
Peneliti mempersiapkan penelitian dengan mengkaji model penelitian
yang telah dipilih. Kemudian meminta ijin kepala sekolah untuk melakukan
pengamatan, pengamatan ini dilakukan agar dapat mengidentifikasi
permasalahan yang ada di dalam kelas dan melakukan wawancara dengan
guru kelas. Persiapan selanjutnya dengan merencanakan penelitian sesuai
dengan model penelitian yang digunakan. Peneliti mempersiapkan surat ijin
penelitian, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
mempersiapkan alat dan media yang akan digunakan serta instrumen yang
digunakan untuk meneliti. Peneliti juga memvalidasi perangkat
pembelajaran dan instrumen kepada ahli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus
Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklusnya dilakukan
dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 3 x 35 menit. Alokasi
waktu tersebut disesuaikan dengan jadwal dan kebijakan guru kelas.
Rencana pelaksanaan penelitian untuk masing-masing siklus dipaparkan
sebagai berikut:
a. Siklus I
Peneliti melaksanakan siklus I berdasarkan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah disusun dan disesuaikan dengan jadwal serta
kebijakan guru kelas. Pada siklus I dilaksanakan dalam 1 pertemuan
dengan durasi 3 x 35 menit.
1) Perencanaan Tindakan (Plan)
Penelitian menyusun strategi untuk mengatasi masalah yang ada pada
kelas V SD Negeri Turen dengan menerapkan model pembelajaran
berbasis penemuan. Model tersebut diterapkan pada rencana
pelaksanaan pembelajaran.
2) Pelaksanaan Tindakan (Action)
a) Kegiatan Awal
(1) Salam pembuka dari guru
(2) Salah satu siswa memimpin berdoa untuk memulai pelajaran
(3) Guru melakukan absensi
(4) Memotivasi: Siswa diminta melakukan tepuk semangat dan
bernyanyi bersama judul lagu “happy shine”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
(5) Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa mengenai iklan.
Guru menunjukkan gambar tentang iklan. Gambar dan tulisan
tersebut menunjukkan apa? Guru memberikan masalah yang
harus diselesaikan siswa. “Ibu mempunyai sebuah warung
makan, namun tempat makan ibu sangat sepi pembeli, lalu
menurut anak-anak apa yang harus Ibu lakukan?
(6) Orientasi: Guru menyampaikan tema 9 Benda-benda di
Sekitar Kita, subtema 1 Zat Tunggal dan Campuran,
pembelajaran 1 dan dilanjutkan menyampaikan tujuan
pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
(1) Siswa dibagi menjadi 7 kelompok, setiap kelompoknya terdiri
siswa heterogen dari 3-4. (kolaborasi)
(2) Langkah 1 Pemberian Stimulus: Siswa mengamati gambar
dan membaca tentang iklan (mengamati)
(3) Langkah 2 Identifikasi Masalah: Siswa membuat pertanyaan
tertulis mengenai gambar dan bacaan (menanya-komunikatif)
(4) Langkah 3 Mengumpulkan Data: Siswa diminta berdiskusi
dengan teman sekelompok mencari informasi sebanyak-
banyaknya tentang iklan dari sumber manapun (mengamati-
berkomunikasi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
(5) Langkah 4 Mengolah Data: Siswa diminta untuk mengerjakan
LKPD secara berkelompok (menalar- berpikir kritis-
kerjasama- kolaborasi)
(6) Langkah 5 Membuktikan: Siswa mengamati video yang
diputar guru untuk membuktikan data yang diperoleh siswa
sudah benar atau belum (mengamati-menalar-kolaborasi)
(7) Setiap kelompok diminta untuk maju mempraktekkan sebuah
iklan dengan ekspresi yang tepat (mencoba-menalar-
mengkomunikasikan).
(8) Siswa diberi pujian dengan tepuk salut (apresiasi)
(9) Langkah 1 Pemberian Stimulus: Siswa mengamati gambar zat
tunggal dan zat campuran.
(10) Langkah 2 Identifikasi Masalah: Menuliskan pertanyaan
mengenai gambar (menanya-komunikatif) “zat tunggal itu
apa?”.
(11) Langkah 3 Mengumpulkan Data: Siswa diminta mengamati
bahan-bahan yang dibawa tepung, air, gula, garam
(mengamati-menalar-kolaborasi).
(12) Langkah 4 Mengolah Data: Siswa diminta untuk
mengerjakan LKPD dengan menggunakan media tepung,
air garam, gula (menalar-berpikir kritis-kolaborasi).
(13) Langkah 4 Mengolah Data: Siswa diminta untuk membuat
laporan kerjanya (menalar-berpikir kritis-kolaborasi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
(14) Langkah 5 Membuktikan: Siswa melihat melakukan
percobaan. (menalar-berpikir kritis-kolaborasi).
(15) Langkah 6 Menyimpulkan: Siswa bersama guru
menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari
mengenai iklan, zat tunggal, zat campuran (menyimpulkan-
berpikir kritis-kolaborasi-komunikatif).
c) Kegiatan Penutup
(1) Evaluasi: Siswa diminta mengerjakan soal evaluasi.
(2) Refleksi: Siswa dan guru melakukan refleksi atas kegiatan
yang telah dilakukan.
(3) Siswa diminta untuk mengisi kuesioner.
(4) Guru mengucap salam.
3) Pengamatan (Observing)
Pengamatan dilakukan peneliti untuk melihat hasil dari
penelitian. Peneliti mengamati selama proses pembelajaran
berlangsung. Peneliti mengamati variabel motivasi dan keaktifan
belajar dengan menggunakan lembar pengamatan.
4) Refleksi (Reflection)
Refleksi dilakukan peneliti untuk mengevaluasi hasil dari
pelaksanaan penelitian. Evaluasi yang dilakukan berupa
mengidentifikasi permasalahan, keberhasilan siswa dalam kegiatan
pembelajaran yang dilakukan, mengidentifikasi peningkatan motivasi
dan keaktifan belajar siswa yang telah dicapai selama kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
pembelajaran dengan melihat hasil kuesioner yang telah diisi siswa
dan lembar observasi. Jika ada peningkatan dan telah mencapai target
penelitian maka peneliti tidak perlu melanjutkan penelitian ke siklus
II. Namun apabila peneliti belum mencapai target penelitian maka
peneliti harus melanjutkan ke siklus II dengan merencanakan
tindakan selanjutnya guna memperbaiki kekurangan di siklus I dan
begitu seterusnya.
b. Siklus II
1. Perencanaan Tindakan (Plan)
Peneliti menyusun strategi kembali untuk mengatasi masalah
yang terjadi di siklus I dengan menerapakan model pembelajaran
berbasis penemuan atau model discovery learning. Model tersebut
diterapkan untuk meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar siswa
kelas V SD Negeri Turen.
2. Pelaksanaan Tindakan (Action)
a) Kegiatan Awal
(1) Salam pembuka, absen.
(2) Motivasi: bernyanyi bersama judul lagu “Suwe Ora Jamu”
dan tepuk semangat.
(3) Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa mengenai iklan,
Guru menunjukkan gambar, gambar dan tulisan tersebut
menunjukkan apa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
(4) Orientasi: Guru menyampaikan tema 9, subtema 1, dan
pembelajaran 5 serta menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
(1) Siswa dibagi dalam 7 kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa.
(2) Langkah 1 Pemberian Stimulus: Siswa mengamati gambar
tentang iklan dan zat campuran.
(3) Langkah 2 Identifikasi Masalah: guru memberikan masalah
yang harus diselesaikan siswa, “Ibu mempunyai segelas teh,
tetapi Ibu tidak tahu apa sifat zat pada segelas teh ini? Apakah
anak-anak dapat mencari tahu?
(4) Langkah 3 Mengumpulkan Data: siswa diminta berdiskusi
dengan teman sekelompok mencari informasi (mengamati-
berpikir kritis- berkomunikasi).
(5) Langkah 4 Mengolah data: Siswa diminta mengerjakan LKPD
secara berkelompok (menalar- berpikir kritis- kerjasama).
(6) Langkah 5 Membuktikan: Siswa mengamati PPT yang
dipresentasikan guru, untuk membuktikan data yang diperoleh
siswa sudah benar atau belum.
(7) Langkah 1 Pemberian Stimulus: mengamati gambar dan
membaca materi tentang zat campuran dan zat tunggal
(mengamati).
(8) Langkah 2 Identifikasi Masalah: Menuliskan pertanyaan
mengenai bacaan (menanya-komunikatif).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
(9) Siswa diminta menjawab dengan mengangkat tangan
(komunikasi).
(10) Langkah 3 Mengumpulkan Data: Siswa diminta mencari
dari berbagai suber lainnya untuk mengumpulkan informasi
(menalar-berpikir kritis-kolaborasi).
(11) Langkah 4 Mengolah Data: Siswa diminta untuk
mengerjakan LKPD (menalar-berpikir kritis-kolaborasi).
(12) Langkah 5 Membuktikan: Siswa melakukan percobaan
dengan media air, gula, pasir, pewarna, minyak, gelas
plastik, sendok. (kolaborasi- berpikir kritis- kerjasama-
menalar)
(13) Langkah 6 Menyimpulkan: Siswa membuat laporan sebagai
bukti (menalar-berpikir kritis).
(14) Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil kerjanya
(mengkomunikasikan-komunikatif-kolaborasi).
c) Kegiatan Penutup
(1) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang
berlum dipahami (menalar-berpikir kritis-komunikatif).
(2) Evaluasi: Siswa mengerjakan soal evaluasi (menalar-berpikir
kritis).
(3) Refleksi: Siswa merefleksikan pembelajaran yang telah
berlangsung dengan bimbingan guru (menalar-komunikatif).
(4) Siswa diminta mengisi kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
(5) Tindak lanjut: Guru memberikan tugas untuk tindak lanjut.
(6) Salah satu siswa diminta untuk memimpin doa.
(7) Guru mengucap salam.
3. Pengamatan (Observing)
Pengamatan dilakukan peneliti dan rekan peneliti untuk melihat
hasil dari peneliti. Peneliti dan rekan mengamati selama proses
pembelajaran berlangsung. Peneliti mengamati variabel motivasi dan
keaktifan belajar dengan menggunakan lembar pengamatan.
4. Refleksi (Reflecting)
Refleksi dilaksanakan untuk mengevaluasi pelaksanaan
penelitian yang sudah dilakukan, apakah sesuai tujuan penelitian atau
belum. Setelah melakukan evaluasi kegiatan, peneliti mengambil
keputusan untuk melanjutkan siklus atau berhenti karena sudah
mencapai kriteria keberhasilan.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner menurut Sugiyono (2011:192) merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
Kuesioner dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi dan
keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Turen. Kuesioner ini juga bersifat
tertutup dengan diisi oleh masing-masing siswa dengan memberikan tanda
check list (√) sesuai dengan penilaian dirinya. Pernyataan tertutup akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
membantu responden untuk menjawab dengan cepat, dan juga memudahkan
peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang telah
terkumpul.
2. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara mengamati dan mencatat secara sistematis, logis, objektif, dan rasional
(Arifin, 2011:231). Observasi dalam penelitian ini berjenis observasi yang
terstruktur. Observasi terstruktur menurut Sugiyono (2017:230) adalah
observasi yang dirancang secara sistematis, tentang apa yang diamati, di
mana tempatnya. Observasi dapat digunakan untuk mengetahui motivasi
dan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan
diberikan perlakuan menerapkan model pembelajaran berbasis penemuan.
3. Wawancara
Wawancara atau interview menurut Sanjaya (2011:96) dapat diartikan
teknik pengumpulan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara
tatap muka ataupun melalui saluran media tertentu. Wawancara merupakan
salah satu teknik pengumpulan data non tes dengan bentuk sejumlah
pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi yang dimiliki responden/
narasumber. Peneliti menggunakan jenis wawancara semi-struktural, di
mana pertanyaan sudah ditentukan sesuai tujuan yang akan dicapai, namun
saat wawancara berlangsung peneliti masih mengembangkan pertanyaan
dengan jawaban guru atau narasumber.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
E. Instrumen Penelitian
Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu motivasi dan keaktifan belajar.
Masing-masing variabel menggunakan lembar observasi dan lembar
kuesioner untuk mengukur motivasi dan keaktifan siswa. Instrumen dalam
penelitian tindakan kelas (PTK) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2. Instrumen Pengumpulan Data
No. Variabel Kriteria/
Indikator Jenis
Penelitian
Teknik
Pengumpulan
Data Instrumen
1. Motivasi Adanya hasrat dan keinginan berhasil
Non Tes Kuesioner, Observasi, Wawancara
Lembar Kuesioner, Lembar Observasi, Pedoman Wawancara
Penuh semangat Tidak mudah putus asa (ulet) menghadapi kesulitan Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin
2.
Keaktifan Keikutsertaan siswa dalam kegiatan belajar mengajar
Non Tes Kuesioner, Observasi, Wawancara
Lembar Kuesioner, Lembar Observasi, Pedoman Wawancara
Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi
Aktif mencatat saat pembelajaran Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
No. Variabel Kriteria/
Indikator Jenis
Penelitian
Teknik
Pengumpulan
Data Instrumen
Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru Menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperoleh dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapinya
Berdasarkan tabel 3.2 pada variabel motivasi terdapat lima indikator yang
akan dijabarkan kembali untuk mengumpulkan data ke dalam lembar
observasi, lembar kuesioner, dan pedoman wawancara. Sedangkan variabel
keaktifan terdapat enam indikator. Pengumpulan data pada variabel keaktifan
juga sama dengan variabel motivasi yaitu instrumen lembar observasi, lembar
kuesioner dan pedoman wawancara.
1. Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup.
Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang jawabannya sudah tersedia,
responden tidak diberi kempatan untuk memberikan jawaban lain karena
jawabannya sudah ada dan tinggal memilih saja (Satunama, 2009:65).
Pernyataan instrumen motivasi belajar dan keaktifan dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.3 Pernyataan Kuesioner Motivasi Belajar
Indikator Favorable Unfavorable Adanya hasrat dan keinginan berhasil
Saya memperhatikan ketika guru menjelaskan materi pembelajaran
Ketika guru menjelaskan saya bermain dengan teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Indikator Favorable Unfavorable Penuh semangat Saya merasa semangat
ketika pembelajaran tematik
Saya mengantuk saat mengikuti pelajaran
Tidak mudah putus asa (ulet) menghadapi kesulitan
Saya tetap berusaha mengerjakan tugas meski kesulitan
Saya mudah putus asa saat mengerjakan tugas yang sulit
Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
Saya mencari sumber informasi lain jika ada materi yang belum saya pahami
Saya malas mencari informasi baru dari sumber lainnya
Saya membaca buku supaya mendapat informasi
Saya tidak suka membaca buku
Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin
Saya berusaha mendapatkan nilai tertinggi di kelas
Meski mendapat nilai yang rendah saya tetap malas belajar
Meski hari sudah siang, saya tetap berusaha memperhatikan penjelasan guru
Meskipun ada ulangan, saya tetap tidak belajar
Berdasarkan tabel 3.3 pernyataan instrumen motivasi belajar terdapat
pernyataan positif/ favorable dan pernyataan negatif/ unfavorable.
Pernyataan positif/ favorable pada tabel di atas terdapat tujuh pernyataan
begitu pula pernyataan negatif/ unfavorable sehingga jumlah pernyataan
terdapat 14 pernyataan.
Tabel 3.4 Pernyataan Instrumen Keaktifan Belajar
Indikator Favorable Unfavorable
Keikutsertaan siswa dalam kegiatan belajar mengajar
Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan sebaik mungkin
Saya merasa malas jika guru memberikan tugas yang sulit dikerjakan
Saya ikut membantu saat praktikum/diskusi kelompok
Saya tidak mengerjakan tugas saat diskusi kelompok
Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi
Saya bertanya pada teman atau guru bila belum memahami materi pelajaran
Saat belum memahami materi, saya takut bertanya pada teman atau guru
Aktif mencatat Saya mencatat informasi Saya bermain dengan teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Indikator Favorable Unfavorable saat pembelajaran yang saya peroleh ketika guru menjelaskan
Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah
Saya melakukan pengamatan dan mencari informasi dari berbagai sumber untuk memecahkan masalah
Saya tidak mau mencari informasi baru yang belum saya ketahui untuk memecahkan masalah
Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru
Saya menyampaikan pendapat dalam diskusi kelompok
Saya hanya diam ketika kegiatan diskusi kelompok
Saya mendengarkan pendapat teman saat diskusi kelompok
Saya berdiskusi diluar materi yang disampaikan guru
Menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperoleh dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapinya
Meski mendapat tugas yang sulit, saya tetap mengerjakannya
Ketika mendapat tugas yang sulit saya memilih mencontek jawaban teman
Berdasarkan tabel 3.4 pernyataan instrumen keaktifan belajar terdapat
pernyataan positif/ favorable dan pernyataan negatif/ unfavorable.
Pernyataan positif/ favorable pada tabel di atas terdapat delapan pernyataan
begitu pula pernyataan negatif/ unfavorable sehingga jumlah pernyataan
terdapat 16 pernyataan.
Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi dan Keaktifan Belajar Siswa
Variabel Indikator Nomor
Pernyataan Favorable Unfavorable Jumlah
Motivasi Adanya hasrat dan keinginan berhasil
1, 2, 1 2 2
Penuh semangat 3, 4, 3 4 2 Tidak mudah putus asa (ulet) menghadapi kesulitan
5, 6 5 6 2
Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
7, 8, 9, 10 7, 8 9, 10 4
Selalu berusaha berprestasi
11, 12, 13, 14
11, 12 13, 14 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Variabel Indikator Nomor
Pernyataan Favorable Unfavorable Jumlah
sebaik mungkin
Keaktifan Keikutsertaan siswa dalam kegiatan belajar mengajar
1, 2, 3, 4 1, 2 3, 4 4
Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi
5, 6 5 6 2
Aktif mencatat saat pembelajaran
7, 8 7 8 2
Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah
9, 10 9 10 2
Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru
11, 12, 13, 14
11, 12 13, 14 4
Menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperoleh dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapinya
15, 16 15 16 2
Jumlah 30
Kuesioner motivasi terdapat empat belas item, terbagi dalam tujuh item
positif/ favorable dan tujuh negatif/ unfavorable. Kuesioner tersebut akan
yang diberikan kepada siswa setiap akhir siklus. kuesioner keaktifan belajar
terdapat 16 item pernyataan. Pengisian lembar kuesioner menggunakan
skala sikap yang mengacu pada Skala Likert untuk mengukur motivasi dan
keaktifan belajar siswa. Peneliti memodifikasi Skala Likert menjadi empat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
pilihan jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak
setuju, namun seharusnya skala likert ada lima pilihan jawaban. Peneliti
menghilangkan pilihan ragu-ragu karena menurut peneliti pilihan ragu-ragu
dapat membingungkan subjek penelitian sehingga disimpulkan ada empat
pilihan jawaban yang dapat dilihat pada tabel 3.6 sebagai berikut:
Tabel 3.6 Modifikasi Skala Likert
Pilihan Jawaban Nilai Favorable Nilai Unfavorable Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2 Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
Tabel 3.6 menjelaskan ada empat pilihan jawaban untuk pernyataan
favorable/ positif. Sangat setuju untuk nilai empat, setuju untuk nilai tiga,
tidak setuju untuk nilai dua dan sangat tidak setuju untuk nilai satu.
Sedangkan pernyataan unfavorable/ negatif, sangat setuju untuk nilai satu,
setuju untuk nilai dua, tidak setuju untuk nilai tiga, dan sangat tidak setuju
untuk nilai empat.
2. Observasi
Lembar observasi disusun menggunakan indikator motivasi dan
keaktifan belajar yang terdapat pada bagian kajian teori. Tujuan pembuatan
lembar observasi ini untuk mengetahui dan mengukur motivasi dan
keaktifan belajar siswa. Setelah diketahui peneliti membandingkan hasil dari
observasi apakah ada peningkatan motivasi dan keaktifan belajar setiap
siklus. Tabel 3.7 merupakan lembar observasi motivasi dan keaktifan
belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 3.7 Kisi-kisi Lembar Observasi Motivasi dan Keaktifan Belajar
No. Variabel Kriteria/
Indikator Pernyataan Observasi Item
1. Motivasi Adanya hasrat dan keinginan berhasil
Siswa menyelesaikan tugas hingga selesai
A
Penuh semangat Siswa semangat mengikuti setiap pembelajaran
B
Tidak mudah putus asa (ulet) menghadapi kesulitan
Siswa tidak putus asa menghadapi soal atau permasalahan yang sulit
C
Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
Siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
D
Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin
Siswa berusaha berprestasi sebaik mungkin
E
2. Keaktifan Keikutsertaan siswa dalam kegiatan belajar mengajar
Siswa ikut serta dalam kegiatan belajar mengajar A
Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang di hadapi
Siswa bertanya kepada siswa lain atau guru apabila belum memahami materi
B
Aktif mencatat saat pembelajaran
Siswa mencatat informasi yang diperolehnya
C
Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah
Siswa berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah
D
Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru
Siswa melakukan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru
E
Menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperoleh dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapinya
Siswa menggunakan atau menerapkan apa yang diperoleh dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapinya
F
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 3.7 menjelaskan lembar observasi motivasi belajar ada lima
pernyataan untuk mengetahui motivasi belajar siswa, sedangkan lembar
observasi keaktifan belajar ada enam pernyataan untuk mengetahui
keaktifan belajar siswa. Untuk mengetahui nilai dari setiap siswa yaitu
jumlah skor perolehan dibagi skor maksimal dikali seratus.
3. Wawancara
Pedoman wawancara digunakan peneliti untuk mengetahui masalah
pada siswa kelas V SD Negeri Turen. Peneliti juga menggali informasi
tentang motivasi, keaktifan belajar siswa serta cara wali kelas V. Pedoman
wawancara yang digunakan peneliti dapat dilihat pada tabel 3.8.
Tabel 3.8 Kisi-kisi Pedoman Wawancara
Tujuan Wawancara Jumlah Item
Mengetahui proses pembelajaran di kelas. 4
Mengetahui model pembelajaran yang diterapkan di kelas.
6
Mengetahui motivasi belajar siswa dalam kegiatan
pembelajaran tematik. 7
Mengetahui keaktifan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran tematik.
8
Tabel 3.8 menjelaskan tujuan wawancara ada empat, masing-masing
tujuan ada beberapa pertanyaan untuk mengetahui informasi tentang proses
pembelajaran di kelas, model pembelajaran yang telah diterapkan guru,
bagaimana motivasi belajar siswa, dan keadaaan keaktifan belajar siswa.
F. Teknik Pengujian Instrumen
Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian
terhadap kelayakan atau relevansi isi alat ukur melalui analisis rasional oleh
panel yang berkompeten atau melalui expert judgment (Azwar, 2013:41).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Sejalan dengan Azwar, (Wardani, 2013:3) expert judgment merupakan suatu
proses diskusi yang melibatkan para ahli untuk mengidentifikasi masalah
analisis penyebab masalah, menentukan cara-cara penyelesaian masalah,
dan mengusulkan berbagai alternatif pemecahan masalah dengan
mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Penilaian instrumen
penelitian dan perangkat pembelajaran yang telah divalidasi kemudian
dirata-rata dan ditentukan kriteria kelayakan berdasarkan Patokan Acuan
Penilaian (PAP) II. Tabel kriteria kelayakan PAP II menurut Masidjo (1995:
157)
Tabel 3.9 Kriteria Validasi Kelayakan PAP II Masidjo (1995:157)
Nilai Keterangan
81 – 100 Sangat layak
66 – 80 Layak
56 – 65 Cukup layak
46 – 55 Kurang layak
0 – 45 Sangat kurang layak
Tabel 3.9 menjelaskan, apabila lembar instrumen sudah divalidasi dan
dirata-rata kemudian peneliti menganalisis hasil dari rata-rata masuk dalam
kategori/ kriteria kelayakan berdasarkan PAP II.
Instrumen penelitian divalidasi oleh dua dosen dari Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma sebagai ahli
yang berkompeten berinisial BETA dan LAE. Instrumen yang divalidasi
adalah lembar kuesioner, observasi, dan wawancara. Sedangkan untuk
rencana pelaksanaan pembelajaran divalidasi oleh dosen yang berinisial FN
dan ED, serta dua guru sekolah dasar yaitu guru kelas V berinisial S dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
guru kelas VI SD Negeri Turen atas nama AS. Berikut adalah tabel hasil
dari validasi instrumen penelitian:
Tabel 3.10 Hasil Validasi Expert Judgment
Instrumen Skor
Maksimal Validator
Jumlah
Skor Nilai Rata-rata
Lembar Kuesioner
Motivasi
32
Dosen I 25 78,1
77,3 Dosen II 21 65,6
Guru I 26 81,2
Guru II 27 84,3
Lembar
Kuesioner Keaktifan
32
Dosen I 27 84,3
84,4 Dosen II 21 65,6
Guru I 26 81,2
Guru II 28 87,5
Lembar
Observasi Motivasi
40
Dosen I 34 85,0
80,6 Dosen II 27 67,5
Guru I 32 82,5
Guru II 35 87,5
Lembar Observasi Keaktifan
40
Dosen I 34 85,0
80,0 Dosen II 27 67,5
Guru I 34 85,0
Guru II 32 82,5
Pedoman
Wawancara 20
Dosen I 14 70,0
72,5 Dosen II 12 60,0
Guru I 18 90,0
Guru II 14 70,0
Lembar
RPP 120
Dosen I 89 74,1
84,4 Dosen II 110 91,6
Guru I 103,5 86,2
Guru II 103 85,8
Berdasarkan validasi instrumen penelitian yang digunakan dalam
penelitian, diketahui bahwa lembar kuesioner motivasi memiliki nilai rata-rata
77,3 dengan kriteria layak, lembar kuesioner keaktifan memiliki nilai rata-rata
84,4 dengan kriteria sangat layak dengan lembar observasi motivasi dan
keaktifan memiliki rata-rata 80,6 kriteria sangat layak dan 80,0 kriteria layak
sedangkan pedoman wawancara memiliki nilai rata-rata 72,5 kriteria layak,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
selanjutnya rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP mendapatkan nilai
rata-rata 84,4 dengan kriteria sangat layak.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan suatu proses mengolah data dengan tujuan
untuk memperoleh berbagai informasi sesuai dengan fungsinya sehingga
memiliki makna yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian (Sanjaya,
2009:106). Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif
deskriptif. Analisis data deskriptif untuk mendeskripsikan proses kegiatan
pembelajaran pada setiap siklus yang dilakukan peneliti. Sedangkan analisis
data kuantitatif melibatkan hasil dari data kuesioner motivasi dan kuesioner
keaktifan yang kemudian data kondisi awal, data siklus I dan siklus II
dibandingkan. Proses pembandingan ini bertujuan untuk melihat ada atau
tidak peningkatan pada motivasi dan keaktifan belajar siswa kelas V SD
Negeri Turen.
1. Analisis Motivasi Belajar Siswa
a. Menghitung nilai hasil observasi motivasi setiap siswa
b. Menghitung rata-rata hasil observasi motivasi belajar seluruh siswa
c. Menghitung nilai kuesioner motivasi belajar setiap siswa
d. Menghitung nilai rata-rata motivasi belajar seluruh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
e. Menghitung rata-rata motivasi seluruh siswa
f. Hasil akhir motivasi belajar siswa pada kondisi awal, siklus I, dan siklus
II dibandingkan dan dimasukan dalam kriteria PAP II.
Tabel 3.11 Patokan Acuan Penilaian (PAP) II menurut Masidjo
(1995:157
Tingkat Motivasi
Belajar
Rentang Nilai
Sangat Tinggi 81 – 100
Tinggi 66 – 80
Sedang 56 – 65
Rendah 46 – 55
Sangat Rendah 0 – 45
Berdasarkan tabel 3.11, peneliti dapat mengkategorikan berdasarkan
rentang nilai yang didapat siswa, sehingga dapat diketahui siswa
termasuk pada kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat
rendah. Hal tersebut juga dapat untuk membandingkan ada atau tidak
peningkatan dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II
2. Analisis Keaktifan Belajar Siswa
a. Menghitung nilai hasil observasi keaktifan belajar setiap siswa
b. Menghitung rata-rata hasil observasi keaktifan belajar seluruh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
c. Menghitung nilai kuesioner keaktifan belajar setiap siswa
d. Menghitung rata-rata nilai keaktifan belajar seluruh siswa
e. Menghitung rata-rata keaktifan seluruh siswa
f. Hasil akhir keaktifan belajar siswa pada kondisi awal, siklus I, dan
siklus II dibandingkan dan dimasukan dalam kriteria PAP II. Tabel 3.12
Patokan Acuan Penilaian (PAP) II menurut Prijowuntato (2006:187)
sebagai berikut:
Tabel 3.12 Patokan Acuan Penilaian (PAP) II menurut Masidjo
(1995:157
Tingkat Motivasi
Belajar
Rentang Nilai
Sangat Tinggi 81 – 100
Tinggi 66 – 80
Sedang 56 – 65
Rendah 46 – 55
Sangat Rendah 0 – 45
Berdasarkan tabel 3.12, peneliti dapat mengkategorikan berdasarkan
rentang nilai yang didapat siswa, sehingga dapat diketahui siswa pada
kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Hal
tersebut juga dapat untuk membandingkan ada atau tidak peningkatan
dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
H. Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilan merupakan uraian tentang tanda-tanda yang
diharapkan muncul sebagai bentuk dari keberhasilan tindakan. Kriteria
keberhasilan digunakan untuk melihat ada atau tidaknya peningkatan
motivasi dan keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Turen melalui
penerapan model pembelajaran berbasis penemuan pada tema 9 (Benda-
benda di Sekitar Kita) subtema 1 (Zat Tunggal dan Campuran). Peneliti
menetapkan kriteria keberhasilan sebagai acuan peningkatan yang harus
dicapai untuk masing-masing variabel motivasi dan keaktifan belajar. Kriteria
keberhasilan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.13 Kriteria Keberhasilan
Variabel Aspek yang
dinilai
Kondisi
awal
Target Akhir
Siklus I Siklus II
Motivasi Belajar
Rata-rata nilai motivasi
belajar siswa
50,83 75
Keaktifan Belajar
Rata-rata nilai keaktifan belajar siswa
51,72 75
Alasan pemilihan kriteria keberhasilan sama karena kriteria ketuntasan minimal
(KKM) SD Negeri Turen adalah 75, sehingga peneliti menetapkan kriteria
keberhasilan siklus I dan siklus II yaitu 75. Selain itu kriteria keberhasilan 75
sudah termasuk pada kriteria tinggi sehingga dikatakan baik motivasi dan
keaktifan belajarnya. Kemudian siklus bisa dihentikan jika target akhir sudah
terpenuhi. Apabila siklus I sudah memenuhi target maka siklus I akan berakhir
dan tidak perlu melanjutkan ke siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV membahas hasil penelitian dan pembahasan atas hasil penelitian,
antara lain: prasiklus, deskripsi pelaksanaan siklus, hasil penelitian dan
pembahasan
A. Pra Siklus
Persiapan sebelum melakukan penelitian prasiklus, siklus I, siklus II,
peneliti meminta izin kepada Kepala SD Negeri Turen untuk melakukan
kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK). Pada waktu prasiklus, peneliti
melakukan observasi kegiatan pembelajaran yang berlangsung di kelas V SD
Negeri Turen untuk mengetahui kondisi awal siswa kelas V SD Negeri Turen.
Observasi telah dilakukan oleh peneliti, kemudian peneliti melakukan
identifikasi masalah yang terdapat pada siswa kelas V yang berdasarkan pada
pengisian lembar kuesioner motivasi dan keaktifan belajar, serta pedoman
observasi. Selanjutkan dengan mengkaji kompetensi dasar, kompetensi inti,
dan materi pokok yang akan dipelajari siswa. Setelah pengkajian peneliti
menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data seperti kisi-kisi
kuesioner, lembar observasi dan pedoman wawancara.
Permasalahan yang terdapat di kelas V SD Negeri Turen yaitu rendahnya
motivasi dan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran tematik. Data kondisi
awal motivasi dan keaktifan belajar kelas V diperoleh dengan cara
membagikan kuesioner pada 29 siswa. Pemerolehan data menggunakan lembar
kuesioner dan lembar observasi bertujuan untuk memperoleh data yang kuat.
Data kondisi awal siswa dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 4.1 Kondisi Awal Motivasi Belajar
No. Nama Nilai
Rata-rata Kriteria Observasi Kuesioner
1 ANT 80 58,93 69,46 Tinggi
2 AY 60 51,79 55,89 Rendah
3 AMP 50 53,57 51,79 Rendah
4 BH 20 44,64 32,32 Sangat Rendah
5 BAR 60 50,00 55,00 Rendah
6 CR 30 46,43 38,21 Sangat Rendah
7 DFP 60 41,07 50,54 Rendah
8 DPWP 40 39,29 39,64 Sangat Rendah
9 DHP 70 60,71 65,36 Sedang
10 DTCA 50 55,36 52,68 Rendah
11 ED 60 53,57 56,79 Sedang
12 DIGS 20 42,86 31,43 Sangat Rendah
13 HKA 50 48,21 49,11 Rendah
14 HAR 20 44,64 32,32 Sangat Rendah
15 JLP 50 50,00 50,00 Rendah
16 KAP 60 51,79 55,89 Rendah
17 MM 60 53,57 56,79 Sedang
18 MZFSB 40 55,36 47,68 Rendah
19 NSK 80 64,29 72,14 Tinggi
20 NKJ 50 51,79 50,89 Rendah
21 NZAH 60 53,57 56,79 Sedang
22 NZAH 40 44,64 42,32 Sangat Rendah
23 NTAS 90 53,57 71,79 Tinggi
24 NZH 70 48,21 59,11 Sedang
25 RRH 40 42,86 41,43 Sangat Rendah
26 RDH 30 48,21 39,11 Sangat Rendah
27 SBR 70 48,21 59,11 Sedang
28 SES 30 42,86 36,43 Sangat Rendah
29 YA 60 48,21 54,11 Rendah
Jumlah 1500 1448,21 1474,11
Rata-rata 51,72 49,94 50.83 Rendah
Berdasarkan tabel 4.1 rata-rata kondisi awal motivasi belajar siswa
berdasarkan data observasi dan kuesioner yaitu 50,83 dengan kriteria rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Hasil tersebut diperoleh dari hasil penjumlahan rata-rata observasi setiap anak dan
rata-rata kuesioner dibagi dua.
Tabel 4.2 Kondisi Awal Keaktifan Belajar
No. Nama Nilai
Rata-rata Kriteria Observasi Kuesioner
1 ANT 66,67 53,13 59,90 Sedang
2 AY 58,33 46,88 52,60 Rendah
3 AMP 50,00 48,44 49,22 Rendah
4 BH 33,33 45,31 39,32 Sangat Rendah
5 BAR 66,67 50,00 58,33 Sedang
6 CR 33,33 53,13 43,23 Sangat Rendah
7 DFP 33,33 48,44 40,89 Sangat Rendah
8 DPWP 33,33 45,31 39,32 Sangat Rendah
9 DHP 58,33 73,44 65,89 Sedang
10 DTCA 58,33 53,13 55,73 Rendah
11 ED 66,67 53,13 59,90 Sedang
12 DIGS 33,33 48,44 40,89 Sangat Rendah
13 HKA 50,00 50,00 50,00 Rendah
14 HAR 33,33 51,56 42,45 Sangat Rendah
15 JLP 50,00 53,13 51,56 Rendah
16 KAP 58,33 62,50 60,42 Sedang
17 MM 50,00 56,25 53,13 Rendah
18 MZFSB 33,33 59,38 46,35 Rendah
19 NSK 83,33 70,31 76,82 Tinggi
20 NKJ 83,33 67,19 75,26 Tinggi
21 NZAH 33,33 48,44 40,89 Sangat Rendah
22 NZAH 33,33 46,88 40,10 Sangat Rendah
23 NTAS 83,33 50,00 66,67 Tinggi
24 NZH 83,33 45,31 64,32 Sedang
25 RRH 33,33 42,19 37,76 Sangat Rendah
26 RDH 33,33 45,31 39,32 Sangat Rendah
27 SBR 66,67 48,44 57,55 Sedang
28 SES 33,33 50,00 41,67 Sangat Rendah
29 YA 58,33 42,19 50,26 Rendah
Jumlah 1491,67 1507,81 1499,74
Rata-rata 51,44 51,99 51,72 Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Berdasarkan tabel 4.2 rata-rata kondisi awal keaktifan belajar siswa berdasarkan
data observasi dan kuesioner yaitu 51,72 dengan kriteria rendah. Hasil tersebut
diperoleh dari hasil penjumlahan rata-rata observasi setiap anak dan rata-rata
kuesioner dibagi dua.
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus
1. Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan siklus I di kelas V SD Negeri Turen, Pertemuan dilaksanakan
pada hari Senin, 29 April 2019. Peneliti bertindak sebagai guru.
a. Perencanaan Tindakan (Planning)
Perencanaan tindakan dilakukan peneliti guna menyiapkan
penelitian supaya lebih maksimal. Peneliti membuat dan menyiapkan
perangkat pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran,
materi ajar, media pembelajaran. Penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran dengan menerapan model pembelajaran berbasis
penemuan.
b. Pelaksanaan (Action)
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I menerapkan model
pembelajaran berbasis penemuan dengan enam langkah. Pada
pertemuan ini guru membahas materi iklan, zat tunggal, zat campuran.
Pada kegiatan awal guru mengawali pembelajan dengan meminta salah
satu siswa untuk memimpin doa, namun sebelum berdoa pemimpin
menyiapkan hormat bendera terlebih dahulu dan dilanjutkan berdoa.
Guru melanjutkan mengabsen siswa, ada 29 siswa yang hadir pada hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Senin 29 April 2019. Sebelum memulai pembelajaran, guru memotivasi
siswa dengan tepuk semangat setelah itu dilanjutkan penayangan video
“happy sunshine” siswa diintruksikan untuk berdiri dan bernyanyi
bersama. Raut wajah anak kelas V sangat gembira karena pembelajaran
diawali dengan bernyanyi. Setelah siswa bernyanyi siswa ditanya
mengenai lagu tersebut “apa kalian pernah melihat atau mendengar lagu
tersebut?, “Dimana kalian melihatnya?”. Setelah melakukan apersepsi,
guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan rangkaian kegiatan yang
akan dilakukan. Masuk pada kegiatan ini guru membagi siswa dalam
tujuh kelompok setiap kelompoknya ada empat sampai lima siswa.
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran berbasis penemuan
supaya siswa lebih termotivasi dan aktif saat belajar. Hal tersebut
terbukti pada setiap langkah kegiatan siswa termotivasi untuk belajar
serta aktif mengikuti pembelajaran.
Pada langkah 1 siswa diberi stimulus mengamati gambar dan video
iklan susu, iklan di media cetak. Dari video tersebut siswa
diinstruksikan untuk mengidentifikasi masalah dan merumuskan
masalah atau membuat pertanyaan dari gambar dan video. Setelah
merumuskan masalah siswa mengumpulkan data, disini ada beberapa
siswa yang semangat dan ada siswa yang pasif. Setelah data yang
dikumpulkan sudah cukup menjawab pertanyaan siswa diinstruksikan
untuk mengolahnya dan membuktikannya sebagian besar siswa sudah
mulai aktif dan semangat mengerjakan tugasnya. Siswa diperbolehkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
bertanya kepada teman kelompok lain untuk memperoleh informasi.
Kemudian untuk membuktikan hasil yang mereka jawab benar atau
salah siswa mengkonfirmasi dengan guru, lalu guru menayangkan
video dan menjelaskannya. Setelah itu siswa dibantu guru untuk
menyimpulkan jawaban mereka, beberapa kelompok diminta
mengkomunikasikan di depan kelas supaya melatih keberanian siswa
dalam mengungkapkan pendapatnya selain itu, siswa lain juga
diperbolehkan untuk bertanya.
Guru melanjutkan pembelajaran diminta bernyanyi lagu “iklan
lactogrow”, siswa ditanya tentang pembelajaran sebelumnya mengenai
iklan susu dilanjutkan pertanyaan berkaitan dengan pelajaran
selanjutnya yaitu zat tunggal dan zat campuran. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran serta kegiatan yang akan dilakukan. Masuk ke
kegiatan inti guru masih melaksanakan siklus I dengan model
pembelajaran berbasis penemuan. Langkah 1 pemberian stimulus:
siswa diminta melihat tayangan video iklan “lactogrow” kembali.
Langkah 2 pemberian fokus masalah guru memberikan permasalahan
yaitu “pada iklan tersebut apakah ada sebuah zat, dan material?. Siswa
diminta untuk mencari tahu di langkah 3 mengumpulkan data dari
sumber-sumber buku lain. Ketika diminta mencari sumber ada siswa
tujuh laki-laki tidak mau mencari sumber dari buku atau membacanya,
mereka memilih bertanya. Kemudian langkah 4 mengolah data siswa
diberikan lembar kerja perserta didik dan diminta mengerjakannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
percobaan dan diberi kebebasan untuk mencari sumber manapun dan
berdiskusi. Setelah mengolah data siswa langkah 5 membuktikan/
verifikasi siswa membuktikan dengan percobaan kecil. Percobaan pada
siklus I tentang mengetahui zat tunggal dan zat campuran, siswa
diminta menggolongkan mana zat tunggal dan zat campuran dari
bahan-bahan yang telah disiapkan. Ketika melakukan percobaan siswa
sangat antusias karena melakukan percobaan merupakan hal pertama
yang mereka lakukan di kelas V. Lanjut ke langkah 6 menyimpulkan
siswa diminta menyimpulkan hasil dari percobaan yang telah
dilakukan. Setelah menyimpulkan guru meminta beberapa kelompok
maju untuk membacakan hasilnya dan kelompok yang belum maju bisa
memberikan saran atau tanggapan apabila ada yang tidak sama
hasilnya. Kemudian guru memberikan evaluasi dan tindak lanjut serta
berefleksi apakah pembelajaran pada hari membuat mereka
bersemangat serta menanyakan apakah siswa masih belum paham
mengenai pembelajaran yang telah dilakukan.
c. Observasi
Peneliti melakukan pengamatan selama proses pembelajaran
berlangsung. Peneliti mengisi lembar observasi/ lembar pengamatan
yang telah disiapkan untuk melihat motivasi dan keaktifan belajar siswa
selama proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
d. Refleksi
Pelaksanaan siklus I pada siswa kelas V di SD Negeri Turen
dengan menerapkan model pembelajaran berbasis penemuan berjalan
sesuai rencana peneliti. Pada saat proses pembelajaran siklus I, ada
beberapa permasalahan yaitu beberapa siswa laki-laki dan perempuan
yang gaduh saat pembagian kelompok. Gaduh yang dimaksud di sini
yaitu siswa sulit diatur, ada yang tidak mau berkelompok dengan siswa
lainnya, serta lari-lari di dalam kelas tidak mendiskusikan hal yang
sesuatu yang dibahas, sehingga guru harus tegas dalam pembagian
kelompok supaya dapat mengatasi hal tersebut. Permasalahan kedua
terjadi saat kegiatan inti yaitu saat melakukan percobaan membuat
siswa cenderung tidak sabar menunggu dan membuat kegaduhan karena
siswa belum memahami petunjuk dari lembar kerja peserta didik tanpa
dijelaskan kembali tetapi hanya disodorkan lalu siswa diminta
membacanya sendiri sehingga siswa tidak mengerti apa yang harus
dilakukan terlebih dahulu karena pertama kali dalam diskusi kelompok.
Kemudian permasalahan ketiga yaitu permasalahan waktu, karena
pembelajaran dirancang untuk satu hari namun dilaksanakan dalam 3 x
35 menit. Hal tersebut membuat peneliti membuat aturan-aturan yang
mendadak sehingga siswa terburu-buru dalam diskusi kelompok hal ini
membuat siswa kebingungan karena baru pertama kali belajar dengan
kegiatan yang menggunakan percobaan sehingga seharusnya peneliti
membutuhkan waktu tambahan untuk menyelesaikan hingga pengisian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
kuesioner. Untuk pemerolehan hasil siklus I yaitu motivasi belajar
memperoleh rata-rata 73,44 sedangkan rata-rata keaktifan belajar
sebesar 76,78. Rata-rata motivasi belajar dan keaktifan belajar siswa
pada siklus I belum mencapai target akhir maka siklus perlu dilanjutkan
ke siklus II untuk mencapai target penelitian.
2. Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan siklus II di kelas V SD Negeri Turen, Pertemuan
dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 02 Mei 2019. Peneliti bertindak
sebagai guru.
a. Rencana Tindakan (Planning)
Perencanaan tindakan ulang dilakukan peneliti guna menyiapkan
penelitian supaya lebih maksimal dan mencapai tujuan penelitian.
Peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran berupa rencana
pelaksanaan pembelajaran, materi ajar, media pembelajaran.
Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapan
model pembelajaran berbasis penemuan serta refleksi siklus I. Evaluasi
yang dilakukan dari siklus I, peneliti menerapkan peraturan dan
kesepakatan bersama anatar siswa dan peneliti terlebih dahulu sebelum
membagi kelompok sehingga hasilnya siswa bisa dikondisikan dengan
baik. Selain itu sebelum adanya percobaan peneliti menjelaskan dahulu
tentang petunjuk percobaan supaya siswa lebih mengerti dengan baik
yang akan dilakukan untuk melakukan percobaan sehingga motivasi
belajar siswa dapat meningkat secara maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
b. Pelaksanaan Tindakan (Action)
Tahap pelaksanaan penelitian melakukan kegiatan pelajaran sesuai
rencana tindakan yang di susun dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran berbasis
penemuan. Kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan doa,
presensi, lalu memotivasi siswa dengan lagu “suwe ora jamu” dan
dilanjutkan dengan apersepsi serta orientasi pembelajaran. Masuk pada
kegiatan inti, guru melaksanakan langkah 1 pemberian stimulus siswa
diminta mengamati gambar dan membaca bacaan tentang iklan. Setelah
pemberian stimulus siswa, langkah 2 identifikasi masalah/ pemberian
fokus masalah disini siswa diharuskan menemukan permasalahan apa
yang dihadapi, sehingga siswa mendapat pengalaman untuk menanya,
mencari informasi dan merumuskan masalah, seperti apa isi dari
gambar dan bacaan iklan.
Langkah 3 pengumpulan data siswa diminta mencari dan
mengumpulkan data/ informasi untuk memperoleh jawaban
permasalahan. Langkah 4 mengolah data siswa mengolah data yang
ditelah dikumpulkan menggunakan lembar kerja peserta didik. Langkah
5 pembuktian/ verifikasi siswa mengecek kebenaran hasil pengolahan
data melalui diskusi kelompok, bertanya, mencari sumber yang relevan
baik buku atau dari media yang telah disiapkan. Siswa melakukan
percobaan tentang zat campuran yang terlarut sempurna dan tidak
terlarut sempurna. Kemudian langkah 6 menyimpulkan siswa digiring
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
guru untuk membuat kesimpulan. Siswa menyimpulkan hasil belajarnya
mengenai zat terlarut sempurna dan tidak sempurna berdasarkan hasil
percobaannya.
c. Observasi
Peneliti melakukan pengamatan selama proses pembelajaran
berlangsung. Peneliti mengisi lembar observasi/ lembar pengamatan
yang telah disiapkan untuk melihat motivasi dan keaktifan belajar siswa
selama proses pembelajaran. Hasil pengamatan selama proses
pembelajaran ada peningkatan yang signifikan. Pada pengamatan
pemerolehan kondisi awal banyak siswa yang duduk dan cenderung
berbicara dengan teman dari pada memperhatikan dan mengerjakan
tugas, namun saat peneliti melaksanaan pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran berbasis penemuan ada peningkatan.
Siswa lebih aktif bertanya, mencari informasi baru untuk memperoleh
jawaban dari buku atau bahan ajar, diskusi kelompok mengerjakan
tugas, mencatat informasi, serta mencoba menyelesaikan permasalahan
yang dihadapi.
d. Refleksi
Pelaksanaan siklus II berjalan sesuai rencana, namun sedikit
bermasalah dengan pengelolaan kelas karena siswa yang terlalu aktif
menjadi agak sulit untuk dikontrol. Namun dengan adanya peraturan di
awal pertemuan siswa tetap bisa diatasi dengan baik. Refleksi dalam
siklus II ini yaitu pembelajaran di siklus I dan siklus II telah mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
target dimana pada siklus satu sudah mencapai target akhir yaitu nilai
rata-rata 75. Hasil tersebut membuktikan bahwa penerapan model
Pembelajaran berbasis penemuan dapat meningkatkan motivasi dan
keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Turen.
C. Hasil penelitian
Hasil penelitian membahas mengenai ketercapaian motivasi dan
keaktifan belajar pada siklus I dan siklus II. Hasil penelitian disajikan dalam
deskripsi dan tabel sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Motivasi Belajar
Data motivasi belajar siswa diperoleh dari hasil pengisian kuesioner
siswa kelas V SD Negeri Turen pada akhir Siklus I. Hasil data motivasi
belajar siswa siklus I tersaji pada tabel 4.3 di bawah ini.
Tabel 4.3 Nilai Rata-rata Motivasi Belajar pada Siklus I
No. Nama Nilai
Rata-rata Kriteria Observasi Kuesioner
1 ANT 80,00 71,43 75,71 Tinggi
2 AY 60,00 76,79 68,39 Tinggi
3 AMP 60,00 71,43 65,71 Sedang
4 BH 70,00 64,29 67,14 Tinggi
5 BAR 80,00 75,00 77,50 Tinggi
6 CR 70,00 73,21 71,61 Tinggi
7 DFP 70,00 67,86 68,93 Tinggi
8 DPWP 80,00 64,29 72,14 Tinggi
9 DHP 80,00 78,57 79,29 Tinggi
10 DTCA 80,00 73,21 76,61 Tinggi
11 ED 80,00 76,79 78,39 Tinggi
12 DIGS 70,00 71,43 70,71 Tinggi
13 HKA 70,00 76,79 73,39 Tinggi
14 HAR 60,00 67,86 63,93 Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
No. Nama Nilai
Rata-rata Kriteria Observasi Kuesioner
15 JLP 70,00 78,57 74,29 Tinggi
16 KAP 70,00 75,00 72,50 Tinggi
17 MM 80,00 83,93 81,96 Sangat Tinggi
18 MZFSB 60,00 69,64 64,82 Sedang
19 NSK 100,00 85,71 92,86 Sangat Tinggi
20 NKJ 60,00 69,64 64,82 Sedang
21 NZAH 70,00 80,36 75,18 Tinggi
22 NZAH 80,00 66,07 73,04 Tinggi
23 NTAS 100,00 71,43 85,71 Sangat Tinggi
24 NZH 80,00 85,71 82,86 Sangat Tinggi
25 RRH 80,00 71,43 75,71 Tinggi
26 RDH 70,00 60,71 65,36 Sedang
27 SBR 70,00 69,64 69,82 Tinggi
28 SES 60,00 69,64 64,82 Sedang
29 YA 80,00 73,21 76,61 Tinggi
Jumlah 2140,00 2119,64 2129,82 Sangat Tinggi
Rata-rata 73,79 73,09 73,44 Tinggi
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui rata-rata kuesioner motivasi belajar
siswa kelas V SD Negeri Turen adalah 73,09 dengan kategori tinggi.
Data tersebut diperoleh dari jumlah nilai rata-rata setiap siswa dibagi
jumlah siswa dikali seratus. Sedangkan data observasi diperoleh rata-
rata kelas yaitu 73,79 dalam kategori tinggi. Sedangkan nilai rata-rata
motivasi belajar Siklus I yaitu 73,44 kategori tinggi. Data tersebut
menunjukkan ketercapaian bahwa target pada siklus I belum tercapai,
karena pada bab III target akhir yaitu 75,00 sehingga penelitian perlu
dilanjutkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
b. Keaktifan Belajar
Data keaktifan belajar siswa diperoleh dari hasil pengisisan
kuesioner siswa kelas V SD Negeri Turen pada akhir siklus I. Hasil
data keaktifan belajar siswa siklus I tersaji pada tabel 4.4 di bawah ini:
Tabel 4.4. Nilai Rata-rata Keaktifan Belajar pada Siklus I
No. Nama Nilai
Rata-rata Kriteria Observasi Kuesioner
1 ANT 100,00 78,13 89,06 Sangat Tinggi
2 AY 91,67 71,88 81,77 Sangat Tinggi
3 AMP 91,67 75,00 83,33 Sangat Tinggi
4 BH 50,00 70,31 60,16 Sedang
5 BAR 100,00 75,00 87,50 Sangat Tinggi
6 CR 50,00 68,75 59,38 Sedang
7 DFP 83,33 73,44 78,39 Tinggi
8 DPWP 66,67 64,06 65,36 Sedang
9 DHP 100,00 73,44 86,72 Sangat Tinggi
10 DTCA 100,00 75,00 87,50 Sangat Tinggi
11 ED 100,00 73,44 86,72 Sangat Tinggi
12 DIGS 50,00 70,31 60,16 Sedang
13 HKA 91,67 73,44 82,55 Sangat Tinggi
14 HAR 50,00 68,75 59,38 Sedang
15 JLP 100,00 75,00 87,50 Sangat Tinggi
16 KAP 100,00 76,56 88,28 Sangat Tinggi
17 MM 100,00 79,69 89,84 Sangat Tinggi
18 MZFSB 66,67 70,31 68,49 Tinggi
19 NSK 100,00 75,00 87,50 Sangat Tinggi
20 NKJ 100,00 78,13 89,06 Sangat Tinggi
21 NZAH 75,00 76,56 75,78 Tinggi
22 NZAH 58,33 54,69 56,51 Sedang
23 NTAS 100,00 70,31 85,16 Sangat Tinggi
24 NZH 91,67 51,56 71,61 Tinggi
25 RRH 50,00 67,19 58,59 Sedang
26 RDH 50,00 64,06 57,03 Sedang
27 SBR 100,00 73,44 86,72 Sangat Tinggi
28 SES 83,33 67,19 75,26 Tinggi
29 YA 100,00 62,50 81,25 Sangat Tinggi
Jumlah 2400,00 2053,13 2226,56 Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
No. Nama Nilai
Rata-rata Kriteria Observasi Kuesioner
Rata-rata 82,76 70,80 76,78 Tinggi
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui rata-rata keaktifan belajar siswa
kelas V SD Negeri Turen adalah 76,78 dengan kategori tinggi. Data
tersebut diperoleh dari jumlah nilai rata-rata setiap siswa dibagi jumlah
siswa dikali seratus. Sedangkan data observasi diperoleh rata-rata kelas
yaitu 82,76 dalam kategori tinggi. Data tersebut menunjukkan
ketercapaian bahwa target pada siklus I sudah tercapai, namun karena
pada bab III motivasi dan keaktifan belajar target akhir yaitu 75,00
sehingga penelitian perlu dilanjutkan.
2. Siklus II
a. Motivasi Belajar
Data motivasi belajar siswa diperoleh dari hasil pengisian kuesioner
dan observasi siswa kelas V SD Negeri Turen pada akhir siklus II.
Hasil data kegiatan belajar siswa siklus II tersaji pada tabel 4.5 di
bawah ini:
Tabel 4.5 Motivasi Belajar Siklus II
No. Nama Nilai
Rata-rata Kriteria Observasi Kuesioner
1 ANT 90,00 80,36 85,18 Sangat Tinggi
2 AY 100,00 83,93 91,96 Sangat Tinggi
3 AMP 100,00 83,93 91,96 Sangat Tinggi
4 BH 80,00 78,57 79,29 Tinggi
5 BAR 90,00 82,14 86,07 Sangat Tinggi
6 CR 80,00 78,57 79,29 Tinggi
7 DFP 80,00 73,21 76,61 Tinggi
8 DPWP 80,00 76,79 78,39 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
No. Nama Nilai
Rata-rata Kriteria Observasi Kuesioner
9 DHP 100,00 89,29 94,64 Sangat Tinggi
10 DTCA 90,00 85,71 87,86 Sangat Tinggi
11 ED 80,00 78,57 79,29 Tinggi
12 DIGS 90,00 75,00 82,50 Sangat Tinggi
13 HKA 90,00 80,36 85,18 Sangat Tinggi
14 HAR 80,00 80,36 80,18 Tinggi
15 JLP 90,00 78,57 84,29 Sangat Tinggi
16 KAP 90,00 85,71 87,86 Sangat Tinggi
17 MM 100,00 80,36 90,18 Sangat Tinggi
18 MZFSB 80,00 76,79 78,39 Tinggi
19 NSK 100,00 83,93 91,96 Sangat Tinggi
20 NKJ 80,00 89,29 84,64 Sangat Tinggi
21 NZAH 80,00 80,36 80,18 Tinggi
22 NZAH 80,00 75,00 77,50 Tinggi
23 NTAS 100,00 87,50 93,75 Sangat Tinggi
24 NZH 90,00 80,36 85,18 Sangat Tinggi
25 RRH 80,00 76,79 78,39 Tinggi
26 RDH 80,00 75,00 77,50 Tinggi
27 SBR 80,00 83,93 81,96 Sangat Tinggi
28 SES 100,00 75,00 87,50 Sangat Tinggi
29 YA 80,00 67,86 73,93 Tinggi
Jumlah 2540,00 2323,21 2431,61
Rata-rata 87,59 80,11 83,85 Sangat Tinggi
Berdasarkan tabel 4.5 hasil data motivasi belajar siswa pada siklus II
menunjukkan telah mencapai target dengan nilai 83,85 dengan kriteria
sangat tinggi. Oleh karena itu siklus II dapat dihentikan karena sudah
ada peningkatan dan mencapai target.
b. Keaktifan Belajar
Data keaktifan belajar siswa diperoleh dari hasil pengisian kuesioner
siswa kelas V SD Negeri Turen pada siklus II. Hasil data keaktifan
belajar siswa siklus II tersaji pada tabel 4.6 di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 4.6 Keaktifan Belajar Siklus II
No. Nama Nilai
Rata-rata Kriteria Observasi Kuesioner
1 ANT 91,67 78,13 84,90 Sangat Tinggi
2 AY 83,33 85,94 84,64 Sangat Tinggi
3 AMP 100,00 82,81 91,41 Sangat Tinggi
4 BH 83,33 81,25 82,29 Sangat Tinggi
5 BAR 100,00 81,25 90,63 Sangat Tinggi
6 CR 75,00 79,69 77,34 Tinggi
7 DFP 83,33 73,44 78,39 Tinggi
8 DPWP 75,00 65,63 70,31 Tinggi
9 DHP 100,00 92,19 96,09 Sangat Tinggi
10 DTCA 100,00 81,25 90,63 Sangat Tinggi
11 ED 100,00 76,56 88,28 Sangat Tinggi
12 DIGS 66,67 73,44 70,05 Tinggi
13 HKA 100,00 79,69 89,84 Sangat Tinggi
14 HAR 75,00 84,38 79,69 Tinggi
15 JLP 100,00 78,13 89,06 Sangat Tinggi
16 KAP 100,00 89,06 94,53 Sangat Tinggi
17 MM 100,00 78,13 89,06 Sangat Tinggi
18 MZFSB 83,33 78,13 80,73 Tinggi
19 NSK 100,00 89,06 94,53 Sangat Tinggi
20 NKJ 91,67 84,38 88,02 Sangat Tinggi
21 NZAH 83,33 81,25 82,29 Sangat Tinggi
22 NZAH 83,33 78,13 80,73 Tinggi
23 NTAS 100,00 85,94 92,97 Sangat Tinggi
24 NZH 91,67 81,25 86,46 Sangat Tinggi
25 RRH 83,33 81,25 82,29 Sangat Tinggi
26 RDH 75,00 75,00 75,00 Tinggi
27 SBR 83,33 79,69 81,51 Sangat Tinggi
28 SES 91,67 78,13 84,90 Sangat Tinggi
29 YA 100,00 68,75 84,38 Sangat Tinggi
Jumlah 2600,00 2321,88 2460,94
Rata-rata 89,66 80,06 84,86 Sangat Tinggi
Berdasarkan tabel 4.6 hasil data keaktifan belajar siswa pada siklus II
menunjukkan adanya peningkatan keaktifan belajar menjadi 84,86 dengan
kriteria sangat tinggi. Rata-rata keaktifan belajar menjadi 84,86 sehingga dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
disimpulkan bahwa keaktifan belajar disiklus II telah mencapai target
penelitian.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas, yang terdiri dari
dua siklus. Setiap siklus pada penelitian terdiri dari 4 tahapan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan juga refleksi. Tujuan dalam
penelitian tindakan kelas ini yaitu untuk meningkatkan motivasi dan keaktifan
belajar siswa kelas V SD Negeri Turen melalui penerapan model pembelajaran
berbasis penemuan. Peneliti mengumpulkan data motivasi dan keaktifan
belajar dengan menggunakan lembar kuesioner, lembar observasi dan panduan
wawancara. Hasil yang diperoleh dari penelitian, sejalan dengan penelitian
terdahulu yaitu adanya peningkatan variabel motivasi dan keaktifan belajar.
1. Upaya meningkatan motivasi dan keaktifan belajar melalui penerapan
model pembelajaran berbasis penemuan
Upaya peneliti untuk meningkatan motivasi dan keaktifan belajar
siswa dengan cara menerapkan enam sintaks model pembelajaran berbasis
penemuan atau model discovery learning saat melaksanakan proses
kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran berbasis penemuan
digunakan disetiap siklus I dan siklus II. Model pembelajaran berbasis
penemuan mempunyai 5 langkah yaitu pemberian stimulus, identifikasi
masalah, mengumpulkan data, mengolah data, membuktikan, dan
menyimpulkan. Berikut adalah penjelasan dari tahapan model pembelajaran
berbasis penemuan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
a. Langkah 1 Pemberian Stimulus
Peneliti memberikan stimulus kepada siswa berupa gambar,
bacaan, video yang berkaitan dengan pembelajaran. Hal tersebut juga
dapat membangkitkan semangat siswa ketika akan belajar sesuai
dengan indikator adanya keinginan dan hasrat berhasil serta penuh
semangat. Peneliti memberikan instruksi untuk membaca dan
mengamati video beserta gambar dan mencerna pemasalahan yang
disajikan. Hal tersebut dilakukan agar siswa mendapat pengalaman
konseptual terlebih dahulu. Selain itu dapat membuat siswa termotivasi
aktif mencari tahu sumber-sumber informasi, bertanya dan
membuktikan, sehingga tahap ini membuat siswa memiliki motivasi
belajar dan berusaha melakukan aktivitas supaya memperoleh jawaban
saat proses pembelajaran.
b. Langkah 2 Identifikasi Masalah
Pada langkah 2 siswa diharuskan menemukan sendiri
permasalahan yang ada pada bacaan, gambar, maupun video yang
disajikan. Hal tersebut akan membuat siswa terpancing untuk membuat
pertanyaan sehingga siswa mampu merumuskan pertanyaan dan
menanyakannya. Tahap ini membuat siswa memiliki motivasi dalam
pembelajaran karena ada rasa ingin tahu yang muncul.
c. Langkah 3 Mengumpulkan data
Langkah ketiga yaitu mengumpulkan data, kegiatan ini dilakukan
untuk membuat siswa mampu memecahkan permasalahan yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
siswa temukan, selain itu mengumpulkan data juga melatih siswa
supaya tidak mudah percaya dengan jawaban orang lain tanpa ada bukti
nyata yang valid dari sumbernya. Tahap ini dapat membuat siswa
termotivasi, penuh semangat belajar. Serta keaktifan belajar dalam
pembelajaran karena semangat mencari sumber informasi dan
keinginan untuk belajar yang tinggi.
d. Langkah 4 Mengolah data
Kegiatan mengolah data melatih siswa untuk berfikir logis,
sistematis, serta realitis, karena data yang diperoleh merupakan data
yang sebenarnya sehingga siswa dapat menganalis hasilnya dengan
benar. Tahap ini membuat motivasi dan keaktifan belajar siswa lebih
meningkat karena mencari jawaban-jawaban sendiri dan akan lebih
bermakna.
e. Langkah 5 Membuktikan
Kegiatan pembuktian akan melatih siswa untuk mempunyai rasa
ingin tahu yang tinggi. Rasa ingin tahu yang tinggi ini akan membuat
siswa tidak cepat merasa puas akan hasil yang diperolehnya sehingga
siswa akan membuktikan sendiri dengan berbagai cara salah satunya
dengan bertanya kepada guru/ ahlinya, melakukan percobaan
menggunakan media ataupun membaca buku-buku yang relevan.
Berbagai kegiatan tersebut akan membentuk pola pikir siswa yang
dapat menyimpulkan hasil dari temuannya sediri itu akan benar atau
salah. Tahap pembuktian juga meningkatkan motivasi belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
karena antusiasme siswa untuk melakukan percobaan lebih tinggi.
Sedangkan keaktifan belajar siswa juga lebih tinggi karena dengan
melakukan percobaan aktivitas motorik siswa sangat diperlukan
sehingga motivasi dan keaktifan belajar siswa dapat meningkat.
f. Langkah 6 Menyimpulkan
Pada tahap menyimpulkan guru berperan untuk menggiring siswa
supaya dapat menyimpulkan temuannya sendiri sehingga akan lebih
bermakna. Tahap ini juga membuat siswa berpikir tingkat tinggi karena
dengan menganalisis hasil-hasil temuannya dan menjadikan sebuah
kesimpulan. Langkah-langkah pada model pembelajaran berbasis
penemuan diterapkan pada pelaksanaan siklus I dan siklus II. Tahap ini
membuat siswa untuk memiliki motivasi dan keaktifan belajar dalam
pembelajaran.
2. Meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Turen tahun
pelajaran melalui penerapan model pembelajaran berbasis penemuan
Penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar
siswa kelas V SD Negeri Turen melalui penerapan model pembelajaran
berbasis penemuan yang dilaksanakan. Siklus I dilaksanakan pada tanggal
29 April 2019, siklus II dilaksanakan pada 2 Mei 2019. Data peningkatan
motivasi belajar siswa melalui pengisian kuesioner dan rata-rata observasi
siswa dari kondisi awal (prasiklus), siklus I, dan siklus II. Perbandingan
peningkatan setiap siklus dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel 4.7 Perbandingan Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD N
Turen
Variabel Kondisi
Awal
Siklus I Siklus II Keterangan
Target Capaian Target Capaian
Motivasi Belajar
50.83 (Rendah)
75 (Tinggi)
73.44 (Tinggi)
75 (Tinggi)
83.85 Sangat Tinggi
Target tercapai
Berdasarkan tabel 4.7 Perbandingan peningkatan motivasi belajar
menunjukkan bahwa rata-rata motivasi belajar meningkat pada setiap
siklusnya mulai dari siklus I dan siklus II. Peningkatan motivasi belajar dari
kondisi awal hingga ke siklus II sebanyak 30,02. Pada kondisi awal
diperoleh nilai 50,83 (rendah), hal tersebut bisa terjadi karena guru belum
menerapkan model pembelajaran yang membuat siswa termotivasi. Kondisi
awal seperti itu dikarenakan siswa tidak tertarik pada pembelajaran yang
menantang siswa untuk belajar.
Pada siklus I peneliti menggunakan model pembelajaran berbasis
penemuan sehingga pada siklus I terjadi peningkatan menjadi 73,44 dengan
kriteria tinggi tetapi nilai tersebut belum mencapai target akhir yang telah
ditentukan. Siklus I yang belum mencapai target akhir membuat peneliti
harus melaksanakan siklus II supaya dapat mencapai target akhir. Siklus II
mencapai target akhir motivasi belajar dengan nilai 83,85 dengan kriteria
sangat tinggi.
Peningkatan motivasi belajar pada penelitian ini dipengaruhi oleh
penerapan model pembelajaran yaitu model pembelajaran berbasis
penemuan. Model pembelajaran berbasis penemuan membuat siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
termotivasi untuk belajar karena ada kegiatan yang baru yang belum pernah
mereka coba sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V
SD Negeri Turen. Selain kegiatan yang baru seperti percobaan, peneliti
juga menyediakan media pembelajaran. Hal tersebut ternyata terbukti dapat
menarik siswa untuk belajar karena ada rasa semangat dalam belajar.
Pendapat ini didukung oleh Levied an Lentz (dalam Prastowo, 2015: 301)
dengan menggunakan media pembelajaran dapat meningkatkan fungsi
afektif, menumbuhkan emosi siswa untuk mengikuti pembelajaran serta
menumbuhkan rasa senang.
Peningkatan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Turen dapat
dilihat pada diagram di bawah ini:
Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Motivasi Belajar
Gambar 4.1 menunjukkan peningkatan motivasi belajar siswa kelas
V SD Negeri Turen yang signifikan. Peningkatan ini terjadi karena
penerapan model pembelajaran berbasis penemuan. Proses pembelajaran
yang menggunakan model pembelajaran berbasis penemuan terdapat
beberapa langkah yang membuat siswa melakukan aktivitas dan
50,83 73,44
83,85
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Diagram Peningkatan Motivasi Belajar Siswa kelas V
SD Negeri Turen
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
menemukan pengetahuannya sendiri sehingga penemuan pengetahuan
sendiri akan lebih bermakna.
3. Meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Turen melalui
pembelajaran berbasis penemuan
Penelitian untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa
yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklusnya terdiri dari satu
pertemuan. Siklus I terlaksana pada tanggal 29 April 2019, sedangkan
siklus II terlaksana pada tanggal 2 Mei 2019. Perbandingan peningkatan
keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Turen dapat dilihat pada tabel
4.8 di bawah ini:
Tabel 4.8 Perbandingan Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Kelas V SD N
Turen
Variabel Kondisi
Awal
Siklus I Siklus II Keterangan
Target Capaian Target Capaian
Keaktifan Belajar
51,72 (Rendah)
75 (Tinggi)
76,78 (Tinggi)
75 (Tinggi)
84,86 (Sangat Tinggi)
Target tercapai
Tabel 4.8 menjelaskan bahwa ada peningkatan dalam proses
penelitian dari kondisi awal memperoleh nilai 51,72 dalam kriteria rendah
kemudian ketika diberikan tindakan dengan menerapkan model
pembelajaran berbasis penemuan memperoleh nilai 76,78 dan di siklus II
memperoleh nilai 84,86 kriteria sangat tinggi sehingga target tercapai serta
tidak melanjutkan ke siklus III. Diagram keaktifan belajar dapat dilihat
pada gambar 4.2 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Gambar 4.2 Diagram Peningkatan Keaktifan Belajar
Peningkatan keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Turen
diperngaruhi oleh model pembelajaran berbasis penemuan karena ada
peningkatan. Peningkatan tersebut dibuktikan dari rata-rata observasi serta
kuesioner yang telah dibagikan ke siswa. Keaktifan belajar adalah sebuah
proses dimana seorang berbuat atau melakukan kegiatan yaitu pengamatan
sendiri, penyidikan sendiri, pengalaman sendiri ataupun diskusi dengan
kelompok dalam proses belajar mengajar. Keaktifan siswa menurut Yamin
(2007:77) merupakan kegiatan dalam proses pembelajaran yang dapat
merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berpikir kritis,
dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari.
51,72
76,78 84,86
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Diagram Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa
kelas V SD Negeri Turen
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
BAB V
PENUTUP
Pada bab V peneliti membahas mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian
dan saran setelah melaksanakan penelitian.
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data hasil penelitian tentang peningkatan motivasi
dan keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Turen melalui penerapan
model pembelajaran berbasis penemuan pada tema 9 (Benda-benda di Sekitar
Kita) subtema 1 (Zat Tunggal dan Campuran) dapat disimpulkan bahwa:
1. Upaya peningkatan motivasi dan keaktifan belajar siswa kelas V SD
Negeri Turen melalui penerapan model pembelajaran berbasis penemuan
telah berhasil dilakukan dengan enam langkah-langkah sebagai berikut: a)
pemberian stimulus, b) identifikasi masalah, c) mengumpulkan data, d)
mengolah data, e) membuktikan, dan f) menyimpulkan.
2. Penerapan model pembelajaran berbasis penemuan dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Turen. Hal ini ditunjukkan
adanya peningkatan nilai motivasi belajar dari kondisi awal 50,83 (rendah),
menjadi 73,44 (tinggi) pada siklus I, dan menjadi 83,85 (sangat tinggi)
pada siklus II.
3. Penerapan model pembelajaran berbasis penemuan dapat meningkatkan
keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Turen. Hal ini ditunjukkan
adanya peningkatan nilai keaktifan belajar dari kondisi awal 51,72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
(rendah), menjadi 76,78 (tinggi) pada siklus I, dan menjadi 84,86 (sangat
tinggi) pada siklus II.
B. Keterbatasan Masalah
Peneliti menyadari bahwa pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I
dan siklus II di kelas V SD Negeri Turen terdapat keterbasan penelitian,
antara lain:
1. Kurangnya pengamat dalam penelitian membuat observasi yang dilakukan
kurang cermat dan maksimal karena siswa yang cukup banyak yaitu 29
siswa mengakibatkan kurangnya ketelitian dalam pengawasan sehingga
berpengaruh pada hasil pengamatan
2. Kurang optimalnya managemen kelas, seperti pengkondisian kelas sedikit
mengalami masalah karena ada siswa yang tidak mau mengerjakan tugas
dengan kelompok karena siswa belum paham dengan baik petunjuknya.
C. Saran
Saran untuk mengatasi keterbatasan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Menyiapkan observer yang lebih banyak supaya pengamatan lebih cermat
dan maksimal.
2. Mengatasi pengkondisian kelas, guru harus menjelaskan dulu lembar yang
akan digunakan, dan jelas dalam memberikan instruksi sehingga siswa
dapat mengerti apa yang harus dilakukan terlebih dahulu, serta membuat
kesepakatan di awal pembelajaran supaya tidak ada kegaduhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Sa`Dun. 2016. Implementasi Pembelajaran Tematik Di Sekolah Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Anantotur, Sultan Hade. 2014. Peningkatan Motivasi dan Keaktifan Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Start With
A Quation. Diakses Pada Tanggal 30 Januari Dari http://eprints.ums.ac.id/28677/.
Arifin, Zainal. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Azwar, Saifuddin. 2013. Penyusunan Skala Psikologi. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Bambang, dkk. 2017. Meningkatkan Keaktifan Siswa Dengan Model Discovery
Learning Pada Konsep Klasifikasi Makluk Hidup. Diakses Pada 30 Januari 2019 Di http://ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/JPH/article/view/280.
Darmawan, Deni dan Dinn Wahyudin. 2018. Model Pembelajaran di Sekolah.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Dimyati & Mudjiono. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Pt Rineka Cipta. Anisa, Nur Ewid. 2017. Pembelajaran Discovery Learning untuk meningkatkan
Motivasi Belajar dan Penguasaan Konsep. Diakses pada tanggal 30 Januari 2019 Dari.
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JPKf/article/view/13304/pdf_28. Hamalik, Oemar. 2007. Psikologi Belajar Dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Hamalik, Oemar. 2012. Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar. Bandung:
Sina Baru Algesindo.
Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar.Bandung: CV Pustaka Setia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran
Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia. Kemendikbud. 2017. Buku Guru Tema 9 Kelas 5: Benda-Benda di Sekitar Kita.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang.
Kemendikbud. 2017. Buku Siswa Tema 9 Kelas 5: Benda-Benda di Sekitar Kita. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang.
Kompri. 2015. Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Kosasih, E. 2014. Strategi Belajar Dan Pembelajaran Implemantasi Kurikulum
2013. Bandung. Yrama Widya.
Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Mulyasa, E. 2007. Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru. Jakarta: Remaja
Rosdakarya.
Nashar. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran. Jakarta: Delia Press.
OECD. 2019. PISA 2018 result in focus. Diakses pada tanggal 17 Desember 2019.
Dari https://www.oecd- ilibrary.org/deliver/b5fd1b8f-en.pdf
Prastowo, A. 2015. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenadamedia.
Prijowuntato, W. 2016. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
Rahyubi, Heri. 2014. Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik .
Bandung: Nusa Media.
Rusman. 2017. Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Rohman, Noer. 2015. Psikologi Pendidikan.Yogyakarta: Kalimedia.
Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.
Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group.
Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Press.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.
Sardiman. 2013. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.
Satunama. 2017. Mengejar Harapan Anak dan Kesehatannya. Yogyakatta:
Satunama.
Slameto. 2013. Belajar dan Factor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Edisi Revisi). Bandung: Rineka Cipta.
Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sudjana, Nana, 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana.
Sugiyono, Sutopo. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan Kombinasi
(Mixed Methods. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pressindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Bisnis : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
Kombinasi, R & D. Bandung:Alfabeta. Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kebijakan : Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, Kombinasi, R & D Dan Penelitian Evaluasi. Bandung: Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2014. Cooperative Learning : Teori Dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Tampubolon. Saur. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Erlangga.
Trianto. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisme. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Uno, Hamzah B. 2017. Teori Motivasi Dan Pengukurannya: Analisis Di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Uno, H. B. 2012. Teori Kinerja dan pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Wardani, Ak. 2013. BAB III Metode Penelitian Dalam
http://digilib.uinsby.ac.id/10718/6/bab%203.pdf).
Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.
Zaini, Hasyim. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Madani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 3 Hasil Validasi Lembar Pedoman Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 4 Hasil Validasi Lembar Observasi Motivasi Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 5 Hasil Validasi Lembar Observasi Keaktifan Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 6 Hasil Validasi Lembar Kuesioner Motivasi Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 7 Hasil Validasi Lembar Kuesioner Keaktifan Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 8 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Sleman, 24 April 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Sleman, 24 April 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lampiran 9 Lembar Pedoman Wawancara Sesudah Validasi
Lembar Panduan Wawancara
Narasumber :
Kelas :
Waktu :
Tujuan wawancara: 1. Mengetahui proses pembelajaran di kelas.
2. Mengetahui model pembelajaran yang diterapkan di kelas. 3. Mengetahui motivasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran tematik.
4. Mengetahui kekatifan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran tematik. 5. Mengetahui proses pembelajaran di kelas.
No Pertanyaan Wawancara Jawaban
Proses pembelajaran di kelas
1. Bagaimana kondisi siswa saat proses pembelajaran
tematik di kelas?
2. Bagaimana cara bapak/ibu agar pembelajaran di kelas dapat berjalan sesuai harapan?
3. Bagaimana cara bapak/ibu menyampaikan materi
pembelajaran kepada siswa?
4. Apakah bapak/ibu menggunakan media pembelajaran saat mengajar? Lalu bagaimana pemanfaatannya?
5. Model pembelajaran apa yang paling sering bapak/ibu
gunakan?
6. Model pembelajarn apa yang bapak/ibu gunakan untuk membuat siswa lebih termotivasi dan aktif dalam pembelajaran?
7. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang model pembelajaran
berbasis penemuan (discovery)?
8. Apakah bapak/ibu pernah menerapkan model pembelajarn berbasis penemuan (discovery)?
9. Bagaimana pendapat bapak/ibu tentang model
pembelajaran berbasis penemuan (discovery)?
10. Bagaimana pendapat bapak/ibu mengenai penerapan model pembelajaran berbasis penemuan (discovery)
untuk meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar siswa?
Motivasi belajar siswa
1. Bagaimana motivasi belajar siswa dalam mengikuti
pembelajaran?
2. Bagaimana hasrat dan keinginan siswa untuk belajar?
3. Bagaimana semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
4. Bagaimana rasa ingin tahu siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung?
5. Bagaimana keuletan siswa dalam menghadapi kesulitan?
6. Bagaimana cara siswa berusaha memperoleh nilai
tertinggi?
7. Apakah bapak/ibu memiliki target untuk siswa agar mendapatkan nilai yang lebih baik disetiap ulangan? Jika
iya seperti apa?
Keaktifan belajar siswa
1. Bagaimana keaktifan belajar siswa saat pembelajaran?
2. Bagaimana keikutsertaan siswa dalam melaksanakan tugas pembelajaran tematik?
3. Bagaimana keberanian siswa bertanya kepada guru atau
teman ketika mengalami kesulitan?
4. Apa yang dilakukan siswa ketika guru sedang menjelaskan materi?
5. Bagaimana usaha siswa mencari informasi untuk
memecahkan masalah?
6. Menurut bapak/ibu, bagaimana perilaku siswa saat melaksanakan diskusi kelompok?
7. Menurut bapak/ibu, bagaimana keberanian siswa dalam
mengungkapkan pendapat?
8. Bagaimana siswa menerapkan ilmu yang telah mereka peroleh untuk menyelesaikan tugas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Lampiran 10 Lembar Observasi Motivasi Belajar Sesudah Validasi
Lembar Observasi Motivasi Belajar
Observer :
Kelas :
Hari, tanggal :
Tujuan Observasi:Mengetahui motivasi belajar siswa dalam kegiatan
pembelajaran tematik
Petunjuk Pengisian:
1. Bacalah pernyataan-penyataan di bawah ini dengan teliti!
2. Berilah cek list (√) sesuai hasil pengamatan terhadap siswa sesuai dengan
indikator motivasi belajar yang diamati!
Keterangan:
A :Adanya hasrat dan keinginan berhasil (siswa memperhatikan ketika guru
menjelaskan materi pembelajaran)
B :Penuh Semangat (siswa merasa semangat ketika pembelajaran tematik)
C :Tidak mudah putus asa (ulet) menghadapi kesulitan (siswa tetap berusaha
mengerjakan tugas meski kesulitan)
D :Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi (siswa mencari sumber informasi lain
jika ada materi yang belum paham)
E :Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin (siswa berusaha mendapatkan
nilai tertinggi di kelas)
No. Nama Siswa Aspek yang Diamati
Jumlah A B C D E
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Dst.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Lampiran 11 Lembar Observasi Keaktifan Belajar Sesudah Validasi
Lembar Observasi Keaktifan Belajar
Observer :
Kelas :
Hari, tanggal :
Tujuan Observasi:Mengetahui keaktifan belajar siswa dalam kegiatan
pembelajaran tematik
Petunjuk Pengisian:
1. Bacalah pernyataan-penyataan di bawah ini dengan teliti!
2. Berilah cek list (√) sesuai hasil pengamatan terhadap siswa sesuai dengan
indikator motivasi belajar yang diamati!
Keterangan:
A :Keikutsertaan siswa dalam kegiatan belajar mengajar (Siswa mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru dengan sebaik mungkin)
B :Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang
di hadapi (Siswa bertanya pada teman atau guru bila belum memahami materi
pelajaran)
C :Aktif mencatat saat pembelajaran (Siswa mencatat informasi yang saya
peroleh)
D :Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan
masalah (Siswa melakukan pengamatan dan mencari informasi dari berbagai
sumber untuk memecahkan masalah)
E :Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru (Siswa
menyampaikan pendapat dalam diskusi kelompok)
F :Menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperoleh dalam menyelesaikan
persoalan yang dihadapinya (Meski mendapat tugas yang sulit, siswa tetap
mengerjakannya)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
No. Nama
Siswa
Aspek yang Diamati Jumlah
A B C D E F
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Dst.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran 12 Lembar Kuesioner Motivasi Belajar Sesudah Validasi
Lembar Kuesioner Motivasi Belajar
Nama : Kelas :
Tanggal : Petunjuk pengisian:
1. Bacalah pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan teliti!
2. Kuesioner terdiri dari 14 pernyataan yang bertujuan untuk mengukur motivasi belajar siswa.
3. Isilah setiap pernyataan dengan jujur sesuai dengan yang kamu alami, lakukan,
dan rasakan!
4. Isi kuesioner dengan tanda centang (√) pada kolom yang sudah disediakan.
Keterangan Pilihan Jawaban: SS : Sangat Setuju
S : Setuju TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No. Pernyataan Jawaban (√)
SS S TS STS
1. Saya memperhatikan ketika guru menjelaskan materi pembelajaran.
2. Ketika guru menjelaskan, saya bermain
dengan teman.
3. Saya merasa semangat ketika pembelajaran tematik.
4. Saya mengantuk saat mengikuti pelajaran.
5. Saya tetap berusaha mengerjakan tugas
meski kesulitan.
6. Saya mudah putus asa saat mengerjakan tugas yang sulit
7. Saya mencari sumber informasi lain jika
ada materi yang belum saya pahami.
8. Saya membaca buku supaya mendapat informasi.
9. Saya malas mencari informasi baru dari sumber lainnya.
10. Saya tidak suka membaca buku.
11. Saya berusaha mendapatkan nilai tertinggi di kelas
12. Meski hari sudah siang, saya tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
berusaha memperhatikan penjelasan guru.
13. Meski mendapat nilai yang rendah, saya tetap malas belajar.
14. Meskipun ada ulangan, saya tetap tidak
belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran 13 Lembar Kuesioner Keaktifan Belajar Sesudah Validasi
Lembar Kuesioner Keaktifan Belajar
Nama : Kelas :
Tanggal : Petunjuk pengisian:
1. Bacalah pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan teliti!
2. Kuesioner terdiri dari 16 pernyataan yang bertujuan untuk mengukur keaktifan belajar siswa.
3. Isilah setiap pernyataan dengan jujur sesuai dengan yang kamu alami, lakukan,
dan rasakan!
4. Isi kuesioner dengan tanda centang (√) pada kolom yang sudah disediakan.
Keterangan Pilihan Jawaban: SS : Sangat Setuju
S : Setuju TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No. Pernyataan Jawaban (√)
SS S TS STS
1. Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan sebaik
mungkin.
2. Saya ikut membantu saat praktikum atau diskusi kelompok.
3. Saya merasa malas jika guru memberikan tugas yang sulit
dikerjakan.
4. Saya tidak mengerjakan tugas saat diskusi kelompok.
5.
Saya bertanya pada teman atau guru
bila belum memahami materi pelajaran.
6. Saat belum memahami materi, saya
takut bertanya pada teman atau guru.
7. Saya mencatat informasi yang saya peroleh.
8. Saya bermain dengan teman ketika
guru menjelaskan.
9. Saya melakukan pengamatan dan mencari informasi dari berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
sumber untuk memecahkan masalah.
10. Saya tidak mau mencari informasi baru yang belum saya ketahui untuk
memecahkan masalah.
11. Saya menyampaikan pendapat dalam diskusi kelompok.
12. Saya mendengarkan pendapat teman
saat diskusi kelompok.
13. Saya hanya diam ketika kegiatan diskusi kelompok.
14. Saya berdiskusi diluar materi yang
disampaikan guru.
15. Meski mendapat tugas yang sulit saya tetap mengerjakannya.
16. Ketika mendapat tugas yang sulit saya
memilih mencontek jawaban teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Lampiran 14 Hasil Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Lampiran 15 Sampel Hasil Observasi Motivasi Belajar Kondisi Awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Lampiran 16 Sampel Hasil Observasi Keaktifan Belajar Kondisi Awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Lampiran 17 Sampel Kuesioner Motivasi Belajar Kondisi Awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Lampiran 18 Sampel Kuesioner Keaktifan Belajar Kondisi Awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Lampiran 19 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Lampiran 20 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Lampiran 21 Sampel Kuesioner Motivasi Belajar Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
Lampiran 22 Sampel Kuesioner Keaktifan Belajar Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Lampiran 23 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Lampiran 24 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
Lampiran 25 Sampel Kuesioner Motivasi Belajar Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Lampiran 26 Sampel Kuesioner Keaktifan Belajar Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
Lampiran 27 RPP Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
(RPPTH) / RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Turen
Kelas/ Semester : V/ 2
Tema : 9. Benda-Benda di Sekitar Kita
Sub Tema : 1. Benda Tunggal dan Campuran
Pembelajaran : 1
Alokasi Waktu : 5 x 35 menit
Hari. Tanggal : Senin, 29 April 2019
A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
tetangga, dan negara.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah,
di sekolah, dan tempat bermain.
4. Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan
perilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
B. Tujuan Pembelajaran
Bahasa Indonesia
3.4.1.1. Melalui kegiatan mengamati paparan iklan dalam media cetak, siswa
mampu menguraikan 1 informasi isi iklan dengan tepat.
3.4.2.1. Melalui kegiatan mengamati paparan iklan dalam media cetak, siswa
mampu menyebutkan 1 pengertian iklan dengan tepat.
3.4.3.1. Melalui kegiatan mengamati paparan iklan dalam media cetak, siswa
mampu menemukan 1 arti kata asing dengan tepat.
4.4.1.1. Melalui kegiatan mengamati paparan video iklan, siswa
mengomunikasikan kembali 1 informasi dengan ekspresi yang tepat.
IPA
3.9.1.1. Melalui kegiatan diskusi tentang zat tunggal dan zat campuran, siswa
mampu mengkategorikan 2 benda zat campuran dengan percaya diri.
3.9.2.1. Melalui kegiatan diskusi tentang zat tunggal dan zat campuran, siswa
mampu menyebutkan pengertian zat tunggal dan zat campuran dengan benar.
3.9.3.1. Melui kegiatan diskusi tentang zat tunggal dan zat campuran, siswa
mampu menyebutkan 2 contoh zat tunggal dan zat campuran dengan benar.
4.9.1.1. Melalui kegiatan percobaan, siswa mampu membuat 1 laporan tentang
benda-benda yang termasuk dalam zat tunggal dengan benar.
C. Kompetensi dasar dan Indikator Pembelajaran
No. Mupel Kompetensi Dasar Indikator
1 Bahasa
Indonesia
-
Kompetensi spiritual dicapai
secara tidak langsung sebagai
suatu dampak pengiring.
-
Kompetensi sosial (sikap sosial
termotivasi dan aktif) dicapai
secara tidak langsung sebagai
suatu dampak pengiring.
3.4. Menganalisis 3.4.1.Siswa mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
No. Mupel Kompetensi Dasar Indikator
informasi yang disampaikan paparan
iklan dari media cetak atau elektronik.
menguraikan 1 informasi isi
iklan dengan tepat.
3.4.2.Siswa mampu
menyebutkan 1 pengertian iklan
dengan tepat.
3.4.3.Siswa mampu
menemukan 1 arti kata asing
dengan tepat.
4.4. Memeragakan
kembali informasi yang disampaikan paparan
iklan dari media cetak atau elektronik dengan bantuan lisan, tulis, dan
visual.
4.4.1 Siswa mengomunikasikan
kembali 1 informasi dengan
ekspresi yang tepat.
2 IPA -
Kompetensi spiritual dicapai
secara tidak langsung sebagai
suatu dampak pengiring.
2.1 Menampilkan sikap
termotivasi dalam
mempelajari komponen
penyusun zat tunggal dan
campuran.
2.2 Menampilkan sikap
keakifan dalam mempelajari komponen
penyusun zat tunggal dan campuran.
2.1.1 Menunjukkan adanya
hasrat dan keinginan berhasil
dalam mempelajari komponen
penyusun zat tunggal dan
campuran.
2.1.2 Menunjukkan sikap penuh
semangat dalam mempelajari
komponen penyusun zat tunggal
dan campuran.
2.1.3 Menunjukkan sikap tidak
mudah putus asa (ulet)
menghadapi kesulitan dalam
mempelajari komponen
penyusun zat tunggal dan
campuran.
2.1.4 Menunjukkan sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
No. Mupel Kompetensi Dasar Indikator
memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi dalam mempelajari
komponen penyusun zat tunggal
dan campuran.
2.1.5 Menunjukkan sikap selalu
berusaha berprestasi sebaik
mungkin dalam mempelajari
komponen penyusun zat tunggal
dan campuran.
2.2.1 Menunjukkan sikap
keikutsertaan dalam
mempelajari komponen
penyusun zat tunggal dan
campuran.
2.2.2 Bertanya kepada siswa
lain atau guru apabila tidak
memahami persoalan yang di
hadapi dalam mempelajari
komponen penyusun zat tunggal
dan campuran.
2.2.3 Mencatat penjelasan guru
atau informasi yang didapatkan
dalam mempelajari komponen
penyusun zat tunggal dan
campuran.
2.2.4 Menunjukkan sikap
berusaha mencari berbagai
informasi yang diperlukan
untuk pemecahan masalah
dalam mempelajari komponen
penyusun zat tunggal dan
campuran.
2.2.5 Melaksanakan diskusi
kelompok sesuai dengan
petunjuk guru mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
No. Mupel Kompetensi Dasar Indikator
komponen penyusun zat tunggal
dan campuran.
2.2.6 Menggunakan atau
menerapkan apa yang telah
diperoleh dalam menyelesaikan
persoalan yang dihadapinya
3.9. Mengelompokkan
materi dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan komponen penyusunnya
(zat tunggal dan campuran).
3.9.1 Siswa mampu
mengkategorikan 2 benda zat campuran dengan percaya diri. 3.9.2. Siswa mampu
menyebutkan pengertian zat tunggal dan zat campuran
dengan benar. 3.9.3. Siswa mampu menyebutkan 2 contoh zat
tunggal dan zat campuran dengan benar.
4.9. Melaporkan hasil
pengamatan sifat-sifat campuran dan komponen penyusunnya dalam
kehidupan sehari-hari.
4.9.1. Siswa mampu membuat 1
laporan tentang benda-benda
yang termasuk dalam zat
campuran.
D. Materi Pembelajaran
Bahasa Indonesia : Iklan dalam media cetak
IPA : Zat tunggal dan zat campuran
E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Tematik Integratif, Saintifik
2. Model : Pembelajaran Berbasis Penemuan
3. Metode : Pengamatan, Tanya jawab, Kerjasama, percobaan,
presentasi, ceramah interaktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
F. Media, Alat/ Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media : Iklan media cetak, air, gula, garam, kapur tulis,
LKPD
2. Alat/ Bahan : LCD, Laptop, Pensil, Kertas, Alat tulis, Speaker,
3. Sumber Belajar : Materi dari guru
Kemendikbud. 2017. Buku Guru Tema 9 Kelas V Revisi 2017: Benda-
Benda di Sekitar Kita. Jakarta: Kemendikbud.
Kemendikbud. 2017. Buku Siswa Tema 9 Kelas V Revisi 2017:
Benda-Benda di Sekitar Kita. Jakarta: Kemendikbud.
Darmawan, Deni. 2017. Model Pembelajaran di Sekolah. Bandung:
PT Remaja Rosdakaya.
Kosasih. 2014. Strategi Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Yarama
Widya.
Internet :
Link video iklan Susu Hilo
https://www.youtube.com/watch?v=FhUsKBJWZAE diakses 15
Maret 2019 pukul 22.31
Link video iklan susu lactogrow
https://www.youtube.com/watch?v=ENmHsJ a1RXA diakses 15
Maret 2019 pukul 22.19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Penggalan 1 (2 x 35 menit)
Tahapan
Pembelajaran
Sintaks Model
Pembelajaran
Berbasis
Penemuan
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Kegiatan Awal
(1) Salam pembuka dari guru
(2) Salah satu siswa memimpin
berdoa untuk memulai
pelajaran
(3) Guru melakukan absensi
(4) Memotivasi: Siswa diminta
melakukan tepuk semangat
dan bernyanyi bersama
judul lagu “iklan lactogrow”
(5) Apersepsi: Guru menggali
pengetahuan siswa
mengenai iklan. Guru
menunjukkan gambar
tentang iklan. Gambar dan
tulisan tersebut
menunjukkan apa? Guru
memberikan masalah yang
harus diselesaikan siswa.
“Ibu mempunyai sebuah
warung makan, namun
tempat makan ibu sangat
sepi pembeli, karena warga
tidak tahu kalau ibu
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
mendirikan sebuah warung
makan, lalu menurut anak-
anak apa yang harus Ibu
lakukan?
(6) Orientasi: Guru
menyampaikan tema 9,
subtema 1, pembelajaran 1
dan di lanjutkan
menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Kegiatan Inti
Langkah 1
Pemberian
Stimulus
Langkah 2
Identifikasi
Masalah
Langkah 3
Mengumpulka
n Data
Langkah 4
Mengolah
Data
(7) Siswa dibagi menjadi 7
kelompok, setiap
kelompoknya terdiri dari 3-4
siswa.
(8) Langkah 1 Pemberian
Stimulus: Siswa mengamati
gambar dan membaca
tentang iklan (mengamati)
(9) Langkah 2 Identifikasi
Masalah: Siswa membuat
pertanyaan tertulis
mengenai gambar dan
bacaan (menanya-
komunikatif)
10 Langkah 3 Mengumpulkan
Data: Siswa diminta
berdiskusi dengan teman
sekelompok mencari
informasi sebanyak-
banyaknya tentang iklan
55 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
Langkah 5
Membuktikan
dari sumber manapun
(mengamati-berkomunikasi)
11 Langkah 4 Mengolah Data:
Siswa diminta untuk
mengerjakan LKPD secara
berkelompok (menalar-
berpikir kritis- kerjasama)
12 Langkah 5 Membuktikan:
Siswa mengamati video
yang diputar guru untuk
membuktikan data yang
diperoleh siswa sudah benar
atau belum (mengamati-
menalar)
13 Setiap kelompok diminta
untuk maju mempraktekkan
sebuah iklan dengan
ekspresi yang tepat
(mencoba-menalar-
mengkomunikasikan)
14 Siswa diberi pujian dengan
tepuk salut (apresiasi)
Kegiatan Akhir
Langkah 6
menyimpulkan
15. Kesimpulan: Siswa
menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah
dipelajari selama
satupertemuan atau satu
hari, (menalar berpikir
kreatif)
16. Siswa diberi kesempatan
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
untuk menanyakan materi
yang belum dipahami.
(menanya komunikatif)
17. Evaluasi: Siswa
mengerjakan soal evaluasi.
(menalar komunikatif).
18. Refleksi: Siswa
merefleksikan pembelajaran
yang telah berlangsung
dengan bimbingan guru.
(menalar komunikatif)
19. Siswa diingatkan untuk
melaksanakan pesan moral
yang diperoleh selama
pembelajaran
Penggalan 2 (3 x 35 menit)
Tahapan
Pembelajaran
Sintaks Model
Pembelajaran
Berbasis
Penemuan
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Kegiatan Awal (1) Salam pembuka.
(2) Motivasi:
Guru dan siswa melakukan
“tepuk semangat” agar
siswa lebih semangat
dalam mengikuti
pembelajaran.
(3) Apersepsi:
Guru menanyakan pada
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
siswa tentang apa yang
sudah dipelajari pada
pembelajaran sebelum
istirahat.
(4) Menggali pengetahuan
siswa mengenai zat
campuran dan zat
homogen/tunggal
Apakah anak-anak tahu
tentang zat campuran yang
ada pada benda ini?
Gambar Donat dan mesin
cuci
Komponen penyusunnya
apa saja?
Angkat tangan jika ada
yang tahu
(5) Orientasi:
Siswa mendapatkan
penjelasan oleh guru
tentang kegiatan yang akan
dilakukan dan tujuan
pembelajaran.
a. Guru menyampaikan
tema 9, subtema 1, dan
pembelajaran 1
b. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
Kegiatan Inti Langkah 1
Pemberian
Stimulus
Langkah 2
Identifikasi
Masalah
Langkah 3
Mengumpulka
n Data
Langkah 4
Mengolah
Data
Langkah 5
Membuktikan
Langkah 6
Menyimpulkan
(6) Langkah 1 Pemberian
Stimulus: mengamati
gambar Donat dan
membaca materi tentang
zat campuran dan zat
tunggal (mengamati)
(7) Langkah 2 Identifikasi
Masalah: Menuliskan
pertanyaan mengenai
bacaan (menanya-
komunikatif)
(8) Siswa diminta menjawab
dengan mengangkat tangan
(komunikasi)
(9) Langkah 3 Mengumpulkan
Data: Siswa diminta
mencari dari berbagai
sumber lainnya untuk
mengumpulkan informasi
(menalar-berpikir kritis)
(10) Langkah 4 Mengolah
Data: Siswa diminta untuk
mengerjakan LKPD
(menalar-berpikir kritis)
(11) Langkah 5 Membuktikan:
Siswa melakukan
percobaan dengan media
air, gula, pasir, pewarna,
minyak, gelas plastic,
sendok, tepung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
(12) Langkah 6 Menyimpulkan:
Siswa membuat laporan
sebagai bukti (menalar-
berpikir kritis)
(13) Siswa diminta untuk
mempresentasikan hasil
kerjanya
(mengkomunikasikan-
komunikatif)
Kegiatan Akhir (14) Evaluasi: Siswa diminta
mengerjakan soal evaluasi
(15) Refleksi: Siswa dan guru
melakukan refleksi atas
kegiatan yang telah
dilakukan
(16) Siswa diminta untuk
mengisi kuesioner
(17) Guru mengucap salam
H. Penilaian
No. Mupel Domain Indikator Teknik
Penilaian
Instrumen
Penilaian
1. Bahasa Indonesia
Sepiritual - - -
Sikap
- - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
No. Mupel Domain Indikator Teknik
Penilaian
Instrumen
Penilaian
Pengetahuan 3.4.1. Menguraikan
1 informasi isi iklan dengan tepat.
3.4.2. Menyebutkan 1 pengertian iklan
dengan tepat.
3.4.3. Menemukan 1 arti kata asing dengan tepat.
Tes tertulis
Kisi-kisi soal,
soal tes isian, kunci jawaban, dan pedoman
penilaian
Keterampilan 4.4.1
Mengomunikasikan kembali 1 informasi
dengan ekspresi yang tepat.
Unjuk Kerja
Lembar
penilaian, rubrik penilaian, dan
pedoman penilaian
2. IPA
Sepiritual
- -
Sikap 2.1.1 Menunjukkan
adanya hasrat dan keinginan berhasil dalam mempelajari
komponen penyusun zat
tunggal dan campuran. 2.1.2 Menunjukkan
sikap penuh semangat dalam
mempelajari komponen penyusun zat
tunggal dan campuran.
2.1.3 Menunjukkan sikap tidak mudah
Non Tes
Lembar Kuesioner,
Lembar Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
No. Mupel Domain Indikator Teknik
Penilaian
Instrumen
Penilaian
putus asa (ulet)
menghadapi kesulitan dalam
mempelajari komponen penyusun zat
tunggal dan campuran.
2.1.4 Menunjukkan sikap memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi dalam mempelajari
komponen penyusun zat tunggal dan
campuran. 2.1.5 Menunjukkan
sikap selalu berusaha berprestasi sebaik
mungkin dalam mempelajari
komponen penyusun zat tunggal dan
campuran. 2.2.1 Menunjukkan
sikap keikutsertaan dalam mempelajari komponen
penyusun zat tunggal dan
campuran. 2.2.2 Bertanya kepada siswa lain
atau guru apabila tidak memahami
persoalan yang di hadapi dalam mempelajari
komponen penyusun zat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
No. Mupel Domain Indikator Teknik
Penilaian
Instrumen
Penilaian
tunggal dan
campuran. 2.2.3 Mencatat
penjelasan guru atau informasi yang didapatkan dalam
mempelajari komponen
penyusun zat tunggal dan campuran.
2.2.4 Menunjukkan sikap berusaha
mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk
pemecahan masalah dalam mempelajari
komponen penyusun zat tunggal dan
campuran. 2.2.5 Melaksanakan
diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru
mengenai komponen
penyusun zat tunggal dan campuran.
2.2.6 Menggunakan atau menerapkan
apa yang telah diperoleh dalam menyelesaikan
persoalan yang dihadapinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
No. Mupel Domain Indikator Teknik
Penilaian
Instrumen
Penilaian
Pengetahuan 3.9.1
Mengkategorikan 2 benda zat campuran
dengan percaya diri. 3.9.2. Menyebutkan pengertian zat
tunggal dan zat campuran dengan
benar. 3.9.3. Menyebutkan 2 contoh zat tunggal
dan zat campuran dengan benar.
Tes tertulis
Kisi-kisi soal, soal tes, kunci
jawaban, dan pedoman
penilaian
Keterampilan 4.9.1. Membuat 1
laporan tentang benda-benda yang
termasuk dalam zat campuran.
Unjuk Kerja
Lembar
penilaian, rubrik penilaian, dan
pedoman penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
I. Lampiran
1. Materi Pembelajaran
2. Lembar Kerja Peserta Didik
3. Media Pembelajarn
4. Instrumen Penilaian dan Rubrik Penilaian
5. Lembar Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
1. Materi Pembelajaran
Bahasa Indonesia
Iklan
Iklan adalah suatu cara yang digunakan untuk menawarkan atau
mempromosikan suatu barang atau jasa. Iklan biasanya ada di media cetak
seperti koran atau majalah. Iklan juga ada yang tayangkan melalui televisi
atau radio.
Iklan media cetak (brosure)
https://www.youtube.com/watch?v=N0m0IEn26kk
https://www.google.co.id/url?sa=i&source=images&cd=&ved=2ahUKEwiM
uvS5govmAhWS6nMBHWbbBkoQjRx6BAgBEAQ&url=https%3A%2F%2
Ftwitter.com%2Findomaret%2Fstatus%2F819967260852883456%3Flang%
3Del&psig=AOvVaw1tq_x_UFf6IIPZQlAiaw0F&ust=1574965657974652
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
Ilmu Pengatahuan Alam (IPA)
Zat Tunggal dan Zat Campuran
Materi adalah setiap objek atau segala sesuatu yang menempati ruang dan
mempunyai massa. Banyak jenis materi di lingkungan sekitarmu. Misalnya
air, batu, pasir, tanah, kayu, besi, emas, plastik, dan oksigen atau udara.
Materi yang banyak jenisnya tersebut dapat dikelompokkan menjadi benda
padat, cair, dan gas. Berdasarkan komponen penyusunannya, materi
dibedakan atas zat tunggal dan campuran.
a. Zat Tunggal
Zat tunggal merupakan zat yang terdiri atas materi sejenis. Contohnya
benda termasuk dalam zat tunggal adalah air, garam, gula, dan emas 24
karat.
b. Zat Campuran
Zat campuran adalah zat yang terdiri atas beberapa jenis materi atau zat
tunggal. Campuran dapat dibedakan menjadi campuran homogen dan
campuran heterogen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
Lampiran 2. Media Pembelajaran
a. Gambar iklan media cetak
https://www.youtube.com/watch?v=FhUsKBJWZAE b. Video iklan dari media elektronik “Iklan Lactogrow”
https://www.youtube.com/watch?v=ENmHsJa1RXA
MEDIA PEMBELAJARAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
c. Contoh gambar pada iklan
d. Air
e. Garam
f. Gula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
g. Tepung
https://i1.wp.com/resepkoki.id/wp-
content/uploads/2016/11/Tepung.jpg?fit=507%2C338&ssl=1 h. Donat
https://doyanresep.com/wp-content/uploads/2018/11/cara-membuat-donat-
300x300.jpg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
2. Lembar Kerja Peserta Didik
Lembar Kerja Peserta Didik 1 (LKPD 1)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Turen
Kelas / Semester : V/ 2 Tema : 9. Benda-benda di Sekitar Kita
Subtema : 1. Zat Tunggal dan Zat Campuran Pembelajaran ke : 1 Mupel yang terkait : Bahasa Indonesia, IPA
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit Hari/Tanggal :
Kegiatan Belajar 1
Petunjuk : Buatlah kelompok 3-4 siswa!
Amati gambar di bawah ini!
Setelah mengamati gambar, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ! 1. Apakah yang dimaksud dengan iklan?
Nama Kelompok: 1. 3.
2. 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
2. Adakah kata asing bagi kamu dalam tulisan di atas? Coba tuliskan kata yang
kamu anggap asing.
3. Apakah arti dari kata asing tersebut? Tuliskan pendapatmu.
Kegiatan Belajar 2
Petunjuk:
1. Siapkan bahan-bahan berikut: gula, air, garam, tepung, teh manis, kopi tubruk,
donat
2. Amatilah dan kelompokkan bahan-bahan tersebut sesuai jenis zatnya!
3. Setelah mengamati bahan tersebut tuliskan laporan percobaanmu!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
Laporan Hasil Percobaan
Anggota Kelompok : Percobaan yang dilakukan :
Alat dan bahan percobaan :
Hasil Percobaan
a. Zat Tunggal adalah
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………..
b. Tabel Pengelompokkan Jenis Zat
No. Zat Tunggal
1.
2.
c. Zat Campuran adalah
………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
d. Tabel Pengelompokkan Jenis Zat
No. Zat Campuran
1.
2.
Kesimpulan: …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
3. Media Pembelajaran
Gambar iklan media cetak
https://www.youtube.com/watch?v=FhUsKBJWZAE
Video iklan dari media elektronik “Iklan Lactogrow”
https://www.youtube.com/watch?v=ENmHsJa1RXA
Contoh gambar pada iklan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
Air
Garam
Gula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
4. Instrumen Penilaian dan Rubrik Penilaian
a. Aspek Sosial
Indikator IPA
2.1.1 Menunjukkan adanya hasrat dan keinginan berhasil dalam mempelajari komponen penyusun zat tunggal dan campuran.
2.1.2 Menunjukkan sikap penuh semangat dalam mempelajari komponen penyusun zat tunggal dan campuran.
2.1.3 Menunjukkan sikap tidak mudah putus asa (ulet)
menghadapi kesulitan dalam mempelajari komponen penyusun zat tunggal dan campuran.
2.1.4 Menunjukkan sikap memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam mempelajari komponen penyusun zat tunggal
dan campuran.
2.1.5 Menunjukkan sikap selalu berusaha berprestasi sebaik
mungkin dalam mempelajari komponen penyusun zat tunggal dan campuran.
2.2.1 Menunjukkan sikap keikutsertaan dalam mempelajari komponen penyusun zat tunggal dan campuran.
2.2.2 Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang di hadapi dalam mempelajari
komponen penyusun zat tunggal dan campuran.
2.2.3 Mencatat penjelasan guru atau informasi yang
didapatkan dalam mempelajari komponen penyusun zat tunggal dan campuran.
2.2.4 Menunjukkan sikap berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah dalam
mempelajari komponen penyusun zat tunggal dan campuran.
2.2.5 Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru mengenai komponen penyusun zat tunggal dan campuran.
2.2.6 Menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperoleh dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapinya
Jenis Non Tes
Lembar Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
b. Aspek Pengetahuan
Indikator Bahasa Indonesia
3.4.1. Menguraikan informasi yang disampaikan paparan
iklan dari media cetak atau elektronik. (C4)
IPA
3.9.1. Mengkategorikan benda-benda yang termasuk dalam
zat campuran dan contohnya. (C6)
Jenis Isian
Soal
1. Jelaskan pengertian dari iklan!
2. Sebutkan arti kata asing yang terdapat dalam iklan!
3. Sebutkan benda yang terdapat dalam iklan!
4. Sebutkan informasi yang kamu peroleh dari iklan
tersebut!
5. Jelaskan pengertian dari zat tunggal!
6. Jelaskan pengertian dari zar campuran!
7. Sebutkan 3 contoh zat tunggal di sekitarmu!
8. Sebutkan 3 contoh zar campuran di sekitarmu!
9. Sebutkan benda yang ada dalam iklan di bawah ini!
Golongkan jenis zatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
Kunci Jawaban
1. Iklan adalah suatu cara yang digunakan untuk
menawarkan atau mempromosikan suatu barang atau
jasa. Iklan biasanya ada di media cetak seperti koran atau
majalah. Iklan juga ada yang tayangkan melalui televisi
atau radio.
2. Orange : warna oren, fresh : seger, to the top : ke atas,
florida : nama minuman
3. Sebotol minuman, jeruk
4. Informasi yang saya peroleh dari iklan adalah ada
sebuah minuman bernama florida orange yang
menyegarkan, bulirnya terasa utuh, dan nomor 1 di dunia.
5. Zat tunggal merupakan zat yang terdiri atas materi
sejenis
6. Zat campuran adalah zat yang terdiri atas beberapa jenis
materi atau zat tunggal.
7. Contoh zat tunggal : air, gula, garam, kapur, dll
8. Contoh zat campuran : minuman botol fanta, kopi susu,
dll
9. Sabun cair, termasuk zat campuran heterogen dan
tercampur sempurna
Penilaian Rubrik penilaian
No. Nama Siswa Nilai
(jawaban benar x 10)
Pedoman penskoran:
Skala 100 Predikat
86-100 A
81-85 A-
76-80 B+
71-75 B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
66-70 B-
61-65 C+
56-60 C
51-55 C-
46-50 D+
0-45 D
Skala 100 Predikat
86-100 A
81-85 A-
76-80 B+
c. Aspek Keterampilan
Mupel Bahasa Indonesia
Indikator 4.4.1 Siswa mengomunikasikan kembali 1 informasi dengan ekspresi yang tepat.
Jenis Unjuk Kerja
Lembar observasi dan rubrik
penilaian
LEMBAR PENILAIAN KI-4
No. Nama
Siswa
Aspek
yang
Diamati Jumlah
Skor
Nilai
1 2 3
Skor
1.
2.
3.
4.
dst.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
RUBRIK PENILAIAN
Baik sekali Baik Cukup Perlu
bimbingan
- Mampu
mengomunikasi
kan gagasan
mengenai isi
iklan,
pengertian
iklan, dan
- Mampu
mengkomunikas
ikan arti kata
asing dalam
iklan dengan
logis,
- Mampu
menuliskan
gagasan secara
sistematis, serta
- Mampu
menggunakan
kalimat Bahasa
Indonesia
dengan baik dan
benar.
Memenuhi 2
dari 3 kriteria
yang
ditetapkan.
Hanya
memenuhi 1
dari 3 kriteria
yang
ditetapkan.
Tidak
memenuhi
semua kriteria
yang
ditetapkan.
Mupel IPA
Indikator 4.9. Membuat laporan benda-benda yang termasuk dalam
zat campuran dan contohnya. (P3)
Jenis Unjuk Kerja
Lembar observasi dan rubrik
penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
LEMBAR PENILAIAN KI-4
No. Nama
Siswa
Aspek yang
Diamati Jumlah Skor
Nilai
1 2 3 4
Skor
1.
2.
3.
4.
dst.
RUBRIK PENILAIAN
Baik sekali Baik Cukup Perlu
bimbingan
- Mampu
melakukan
langkah-
langkah
percobaan
dengan benar.
- Mampu
membuat
laporan secara
sistematis
- Mampu
membuat
laporan
menggunakan
bahasa
Indonesia yang
baik dan benar.
Memenuhi 2
dari 3 kriteria
yang
ditetapkan.
Memenuhi 1
dari 3 kriteria
yang
ditetapkan.
Tidak
memenuhi
kriteria yang
ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
5. Lembar Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
Lampiran 28 RPP Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
(RPPTH) / RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SD NEGERI TUREN
Kelas/Semester : V/ 2
Tema : 9. Benda-benda di Sekitar Kita
Subtema : 1. Benda Tunggal dan Campuran
Pembelajaran ke : 5
Mupel yang terkait : Bahasa Indonesia, IPA, dan SBdP
Alokasi Waktu : 5 x 35 menit
Hari/Tanggal :
A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli, percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangga, dan negara.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya dan mencoba
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah,
dan tempat bermain.
4. Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis, dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak
sesuai dengan tahap perkembangannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
N
o.
Mupel Kompetensi
Dasar
Indikator
1
.
Bahasa
Indonesi
a
-
Kompetensi spiritual dicapai
secara tidak langsung sebagai
suatu dampak pengiring.
-
Kompetensi sosial (sikap sosial
disiplin dan tanggung jawab)
dicapai secara tidak langsung
sebagai suatu dampak pengiring.
3.4.
Menganalisiss
informasi yang
disampaikan
paparan iklan
dari media
cetak atau
elektronik
3.4.1. Mengidentifikasi unsur-
unsur iklan media cetak (C3)
4.4.
Memeragakan
kembali
informasi yang
disampaikan
paparan iklan
dari media
cetak atau
elektronik
dengan
bantuan lisan,
tulis, dan
visual.
4.4.1. Menuliskan pendapat mengenai kelengkapan
unsur-unsur iklan. (P3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
N
o.
Mupel Kompetensi
Dasar
Indikator
2. IPA
-
Kompetensi spiritual dicapai
secara tidak langsung sebagai
suatu dampak pengiring.
- 2.1 Menampilkan sikap
termotivasi dalam mempelajari
komponen penyusun zat tunggal
dan campuran.
2.2 Menampilkan sikap keakifan
dalam mempelajari komponen penyusun zat tunggal dan campuran.
2.1.1 Menunjukkan adanya hasrat
dan keinginan berhasil dalam
mempelajari komponen penyusun
zat tunggal dan campuran.
2.1.2 Menunjukkan sikap penuh
semangat dalam mempelajari
komponen penyusun zat tunggal
dan campuran.
2.1.3 Menunjukkan sikap tidak
mudah putus asa (ulet)
menghadapi kesulitan dalam
mempelajari komponen penyusun
zat tunggal dan campuran.
2.1.4 Menunjukkan sikap memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi dalam
mempelajari komponen penyusun
zat tunggal dan campuran.
2.1.5 Menunjukkan sikap selalu
berusaha berprestasi sebaik
mungkin dalam mempelajari
komponen penyusun zat tunggal
dan campuran.
2.2.1 Menunjukkan sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
N
o.
Mupel Kompetensi
Dasar
Indikator
keikutsertaan dalam mempelajari
komponen penyusun zat tunggal
dan campuran.
2.2.2 Bertanya kepada siswa lain
atau guru apabila tidak memahami
persoalan yang di hadapi dalam
mempelajari komponen penyusun
zat tunggal dan campuran.
2.2.3 Mencatat penjelasan guru
atau informasi yang didapatkan
dalam mempelajari komponen
penyusun zat tunggal dan
campuran.
2.2.4 Menunjukkan sikap berusaha
mencari berbagai informasi yang
diperlukan untuk pemecahan
masalah dalam mempelajari
komponen penyusun zat tunggal
dan campuran.
2.2.5 Melaksanakan diskusi
kelompok sesuai dengan petunjuk
guru mengenai komponen
penyusun zat tunggal dan
campuran.
2.2.6 Menggunakan atau
menerapkan apa yang telah diperoleh dalam menyelesaikan
persoalan yang dihadapinya
3.9.
Mengelompok
kan materi
dalam
kehidupan
3.9.1. Mengidentifikasi sifat-sifat
campuran dan komponen
penyususnya (C3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
N
o.
Mupel Kompetensi
Dasar
Indikator
sehari-hari
berdasarkan
komponen
penyusunnya
(zat tunggal
dan campuran)
4.9.
Melaporkan
hasil
pengamatan
sifat-sifat
campuran dan
komponen
penyusunnya
dalam
kehidupan
sehari-hari.
4.9.1. Membuat laporan sifat-sifat
campuran dan komponen
penyusunya. (P3)
3. SBdP
-
Kompetensi spiritual dicapai
secara tidak langsung sebagai
suatu dampak pengiring.
-
Kompetensi sosial (sikap sosial
disiplin dan tanggung jawab)
dicapai secara tidak langsung
sebagai suatu dampak pengiring.
3.2.
Memahami
tangga nada.
3.2.1. Mengidentifikasi jenis
tangga nada lagu beserta
penjelasannya. (C3)
4.2.
Menyanyikan
4.2.1. Menyanyikan lagu dengan
tangga nada pentatonis. (P3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
N
o.
Mupel Kompetensi
Dasar
Indikator
lagu-lagu
dalam berbagai
tangga nada
dengan iringan
musik.
C. Tujuan Pembelajaran
Bahasa Indonesia
3.4.3.1 Dengan mengamati gambar iklan media cetak, siswa mampu
mengidentifikasi 4 unsur-unsur iklan dengan tepat.
(Menerapkan faktual)
4.4.3.1 Melalui kegiatan melihat video iklan, siswa mampu menuliskan
3 pendapat mengeniai unsur-unsur iklan dengan benar.
(Presisi keterampilan)
IPA
3.9.1.1 Melalui kegiatan percobaan, siswa mampu mengidentifikasi 3
sifat-sifat zat campuran dan komponennya dengan tepat.
(menerapkan faktual)
4.9.1.1 Melalui kegiatan percobaan, siswa mampu membuat 1 laporan
tentang 3 sifat-sifat zat campuran dan komponennya dengan
benar. (presisi keterampilan)
SBdP
3.9.1.1 Melalui kegiatan mendengarkan musik, siswa mampu
mengidentifikasi 3 jenis tangga nada dengan tepat. (menerapkan
faktual)
4.9.1.1 Melalui kegiatan berkelompok, siswa mampu menyanyikan 1
lagu dengan jenis tangga nada pentatonis. (presisi
keterampilan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
D. Materi Pembelajaran
Bahasa Indonesia : Unsur iklan (pengetahuan faktual)
IPA :Sifat-sifat zat Campuran dan komponen
penyusunnya (pengetahuan faktual)
SBdP : Jenis tangga nada (pengetahuan faktual)
E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Tematik Integratif, Saintifik
2. Model : Discovery Learning
3. Tipe : -
4. Metode : Tanya jawab, diskusi, percobaan, penugasan, dan ceramah
interaktif
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Penggalan 1 ( 2 x 35menit)
Tahapan
Pembelajaran
Sintaks Model
Pembelajaran
Berbasis
Penemuan
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Kegiatan Awal
1. Salam pembuka, absen,
doa
2. Motivasi: bernyanyi
bersama judul lagu “Suwe
Ora Jamu” dan tepuk
semangat
3. Apersepsi: Guru menggali
pengetahuan siswa
mengenai iklan, Guru
menunjukkan gambar,
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
gambar dan tulisan
tersebut menunjukkan
apa?,
4. Orientasi: Guru
menyampaikan tema 9,
subtema 1, dan
pembelajaran 5 serta
menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Kegiatan Inti
Langkah 1
Pemberian
Stimulus
Langkah 2
Identifikasi
Masalah
5. Siswa dibagi dalam 7
kelompok yang terdiri dari
3-4 siswa.
6. Langkah 1 Pemberian
Stimulus: Siswa
mengamati gambar
tentang iklan dan zat
campuran.
7. Langkah 2 Identifikasi
Masalah: guru
memberikan masalah yang
harus diselesaikan siswa,
“Ibu mempunyai segelas
teh, tetapi Ibu tidak tahu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
Langkah 3
Mengumpulka
n Data
Langkah 4
Mengolah data
Langkah 5
Membuktikan
cara agar teh ini terjual
laris serta ibu tidak tahu
apa sifat zat pada segelas
teh ini? Bagaimana
kelengkapan unsur-unsur
dalam iklan? Apakah
anak-anak dapat mencari
tahu?
8. Langkah 3
Mengumpulkan Data:
siswa diminta berdiskusi
dengan teman sekelompok
mencari informasi
(mengamati-berpikir
kritis- berkomunikasi)
9. Langkah 4 Mengolah data:
Siswa diminta
mengerjakan LKPD
secara berkelompok
(menalar- berpikir kritis-
kerjasama)
10. Langkah 5
Membuktikan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
mengamati PPT yang
dipresentasikan guru,
untuk membuktikan data
yang diperoleh siswa
sudah benar atau belum.
Kegiatan Akhir
Langkah 6
Menyimpulkan
11. Kesimpulan: Siswa
menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah
dipelajari selama
satupertemuan atau satu
hari, (menalar berpikir
kreatif)
12. Siswa diberi
kesempatan untuk
menanyakan materi yang
belum dipahami.
(menanya komunikatif)
13. Evaluasi: Siswa
mengerjakan soal
evaluasi. (menalar
komunikatif).
14. Refleksi: Siswa
merefleksikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
pembelajaran yang telah
berlangsung dengan
bimbingan guru. (menalar
komunikatif)
15. Siswa diingatkan
untuk melaksanakan pesan
moral yang diperoleh
selama pembelajaran
Penggalan 2
Tahapan
Pembelajaran
Sintaks Model
Pembelajaran
Berbasis
Penemuan
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Kegiatan Awal 1. Salam pembuka dari guru.
2. Salah satu siswa
mempimpin berdoa untuk
memulai pelajaran.
3. Guru melakukan absensi.
4. Motivasi : tepuk semangat
5. Apersepsi:
Guru menggali
pengetahuan siswa
mengenai zat tunggal dan
zat campuran
Apakah anak-anak masih
mengingat zat tunggal dan
zat campuran?
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
Angkat tangan jika ada
yang tahu
Apa saja jenis zat
campuran?
Bagaimana sifat zat
campuran homogen dan
campuran heterogen?
6. Orientasi:
a. Guru menyampaikan
tema 9, subtema 1,
dan pembelajaran 5
b. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
yaitu :
Kegiatan Inti
Langkah 1
Pemberian
Stimulus
Langkah 2
Identifikasi
Masalah
7. Langkah 1 Pemberian
Stimulus: mengamati
bahan- bahan yang
disediakan gambar, dan
membaca materi tentang
zat campuran dan zat
tunggal (mengamati)
Bagaimana sifat zat
campuran homogen dan
campuran heterogen?
8. Langkah 2 Identifikasi
Masalah: Menuliskan
pertanyaan mengenai
bacaan (menanya-
komunikatif)
9. Siswa diminta menjawab
85
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
Langkah 3
Mengumpulka
n Data
Langkah 4
Mengolah Data
Langkah 5
Membuktikan
Langkah 6
Menyimpulkan
dengan mengangkat
tangan (komunikasi)
10. Langkah 3
Mengumpulkan Data:
Siswa diminta mencari
dari berbagai suber
lainnya untuk
mengumpulkan informasi
(menalar-berpikir kritis)
11. Langkah 4 Mengolah
Data: Siswa diminta untuk
mengerjakan LKPD
(menalar-berpikir kritis)
12. Langkah 5 Membuktikan:
Siswa melakukan
percobaan dengan media
air, gula, pasir, pewarna,
minyak, gelas plastic,
sendok
13. Langkah 6
Menyimpulkan: Siswa
membuat laporan sebagai
bukti (menalar-berpikir
kritis)
14. Siswa diminta untuk
mempresentasikan hasil
kerjanya
(mengkomunikasikan-
komunikatif)
Kegiatan Akhir 15. Siswa diberi kesempatan
untuk menanyakan materi
15
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258
yang berlum dipahami
(menalar-berpikir kritis-
komunikatif)
16. Evaluasi: Siswa
mengerjakan soal evaluasi
(menalar-berpikir kritis)
17. Refleksi: Siswa
merefleksikan
pembelajaran yang telah
berlangsung dengan
bimbingan guru (menalar-
komunikatif)
18. Siswa diminta mengisi
kuesioner
19. Tindak lanjut: Guru
memberikan tugas untuk
tindak lanjut
20. Salah satu siswa diminta
untuk memimpin doa
21. Guru mengucap salam
G. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Media
a. Air, pasir, air, pewarna, minyak, gula
b. Iklan di media cetak
c. Teks tentang jenis tangga nada
d. Video tentang “Suwe Ra Jamu ” dan “Lir-ilir”
e. Lembar Kerja Peserta Didik
2. Alat
a. LCD, laptop, speaker atau pengeras suara, sendok, gelas plastik
b. Alat tulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
259
3. Sumber Belajar
a. Teman
b. Materi dari guru
c. Buku paket pegangan guru dan siswa
1.1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Edisi
Revisi 2017: Benda- Benda di Sekitar Kita. Kelas V. Jakarta:
Kemendikbud. Halaman
1.2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa
Edisi Revisi 2017: Benda- Benda di Sekitar Kita. Kelas V: .Tema
2, Kelas III. Jakarta: Kemendikbud. Halaman 90-94.
d. Internet
1.3 . Video lagu “Suwe Ra Jamu”
https://www.youtube.com/watch?v=ebI7XpKKbeU diunduh pada
23 Maret 2019 pukul 15.10 WIB
1.4 . Video lagu “Lir-ilir” https://www.youtube.com/watch?v=gC2-
U68GTrE diunduh pada tanggal 23 Maret 2019 pukul 15.10 WIB
H. Penilaian
No Mupel Domain Indikator Teknik
Penilaian
Instrumen
Penilaian
1. Bahasa
Indones
ia
Sikap
Spiritual
- - -
Sikap Sosial - - -
Pengetahuan
3.4.1. Mengidentifikasi
unsur-unsur iklan media
cetak (C3) Tes
Tertulis
Soal isian
kunci
jawaban,
dan
pedoman
penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
No Mupel Domain Indikator Teknik
Penilaian
Instrumen
Penilaian
Keterampilan 4.4.1. Menuliskan
pendapat mengenai
kelengkapan unsur-unsur
iklan. (P3)
Unjuk
Kerja
Lembar
penilaian,
rubrik
penilaian,
dan
pedoman
penilaian
2. IPA
Sikap
Spiritual
- - -
Sikap Sosial 2.1.1 Menunjukkan
adanya hasrat dan keinginan berhasil dalam
mempelajari komponen penyusun zat tunggal dan campuran.
2.1.2 Menunjukkan sikap penuh semangat dalam
mempelajari komponen penyusun zat tunggal dan campuran.
2.1.3 Menunjukkan sikap tidak mudah putus asa
(ulet) menghadapi kesulitan dalam mempelajari komponen
penyusun zat tunggal dan campuran.
2.1.4 Menunjukkan sikap memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam
mempelajari komponen penyusun zat tunggal dan
campuran. 2.1.5 Menunjukkan sikap selalu berusaha
berprestasi sebaik mungkin dalam
mempelajari komponen
Non Tes Lembar
Kuesioner,
Lembar
Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
No Mupel Domain Indikator Teknik
Penilaian
Instrumen
Penilaian
penyusun zat tunggal dan campuran.
2.2.1 Menunjukkan sikap keikutsertaan dalam mempelajari komponen
penyusun zat tunggal dan campuran.
2.2.2 Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami
persoalan yang di hadapi dalam mempelajari
komponen penyusun zat tunggal dan campuran. 2.2.3 Mencatat
penjelasan guru atau informasi yang
didapatkan dalam mempelajari komponen penyusun zat tunggal dan
campuran. 2.2.4 Menunjukkan sikap berusaha mencari
berbagai informasi yang diperlukan untuk
pemecahan masalah dalam mempelajari komponen penyusun zat
tunggal dan campuran. 2.2.5 Melaksanakan
diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru mengenai komponen
penyusun zat tunggal dan campuran.
2.2.6 Menggunakan atau
menerapkan apa yang
telah diperoleh dalam
menyelesaikan persoalan
yang dihadapinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
262
No Mupel Domain Indikator Teknik
Penilaian
Instrumen
Penilaian
Pengetahuan 3.9.1. Mengidentifikasi
sifat-sifat campuran dan
komponen penyusunnya
(C3)
Tes
Tertulis
soal tes
isian, kunci
jawaban,
dan
pedoman
penilaian
Keterampilan 4.9.1. Membuat laporan
sifat-sifat campuran dan
komponen penyusunya.
(P3)
Unjuk
Kerja
Lembar
penilaian,
rubrik
penilaian,
dan
pedoman
penilaian
3 SBdP Pengetahuan 3.2.1. Mengidentifikasi
jenis tangga nada lagu
beserta penjelasannya.
(C3)
Tertulis Soal tes
isian, kunci
jawaban,
dan
pedoman
penilaian
Keterampilan 4.2.1. Menyanyikan lagu
dengan tangga nada
pentatonis. (P3)
Unjuk
Kerja
Lembar
penilaian,
rubrik
penilaian,
dan
pedoman
penilaian
I. Lampiran
1. Materi Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
2. Media Pembelajaran
3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
4. Lembar Evaluasi dan Kunci Jawaban
5. Instrumen Penilaian, Rubrik Penilaian, dan Pedoman Penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264
Lampiran 1. Materi Pembelajaran
Bahasa Indonesia : Unsur Iklan
Berikut unsur-unsur yang ada dalam sebuah iklan secara lengkap:
1. Nama produk. Nama produk merupakan nama dari barang atau jasa yang akan ditawarkan,
2. Gambar produk. Gambar produk menampilkan produk barang yang akan ditawarkan. Gambar dapat berupa produk yang ditawarkan atau dapat berupa orang yang menggunakan produk tersebut.
3. Kalimat iklan. Kalimat iklan biasanya kalimat yang bermaksud membujuk dan meyakinkan calon pengguna barang/jasa. Tulisan yang singkat dan mudah
terlihat, sebagai penjelasan dari produk.
4. Keunggulan produk. Pada bagian ini keungulan produk yang ditawarkan dijelaskan.
5. Harga produk. Biasanya harga produk yang ditawarkan juga disertakan dalam sebuah iklan.
6. Nomor telepon pengiklan. Nomor ini biasanya disertakan dalam iklan agar calon pembeli dapat menghubungi pengiklan.
7. Alamat pengiklan
Agar dapat menarik perhatian khalayak, iklan dalam media cetak memiliki ciri-ciri bahasa sebagai berikut:
1. Menggunakan bahasa yang singkat, padat, dan jelas. 2. Menggunakan bahasa yang memikat dan memiliki daya sugesti. 3. Menggunakan kata konotasi positif.
4. Isinya bersifat objektif, jujur, singkat, jelas, dan menarik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
265
IPA : Sifat-sifat zat campuran dan komponen penyusunnya
A. Zat Tunggal
Zat tunggal merupakan zat yang terdiri atas materi sejenis. Contohnya
benda termasuk dalam zat tunggal adalah air, garam, gula, dan emas 24 karat.
1. Unsur adalah zat kimia yang tak dapat dibagi lagi menjadi zat yang lebih
sederhana. Ada dua jenis unsur, yaitu unsur logam dan nonlogam. contoh unsur
logam adalah perak, besi, emas, dan platina. Adapun contoh unsur nonlogam
antara lain hidrogen, oksigen, nitrogen, dan karbon.
2. Senyawa adalah zat tunggal yang terbentuk dari beberapa unsur. contoh unsur
senyawa adalah garam, air, dan gula.
Air Gula
B. Zat Campuran
Zat campuran adalah zat yang terdiri atas beberapa jenis materi atau zat
tunggal. Campuran dapat dibedakan menjadi campuran homogen dan campuran
heterogen.
1. Campuran homogen adalah jenis campuran yang tidak bisa dibedakan zat yang
bercampur di dalamnya. Contoh campuran homogen adalah udara, sirup, dan
teh manis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
266
Air gula
2. Campuran heterogen adalah campuran yang tidak bisa bercampur dengan zat
lain secara sempurna dan masih bisa dipisahkan. Contoh campuran heterogen
adalah air sungai dari campuran tanah dan air, campuran pasir, semen, dan air,
campuran gula dan kopi.
Kopi Tubruk
Campuran heterogen dibagi menjadi dua yaitu koloid dan suspensi.
a. Koloid adalah campuran antara zat yang hampir sama sifatnya. Contohnya
campuran air dan susu, campuran air dan cat, campuran awan dan udara.
Suspensi adalah campuran kasar dan masih terlihat oleh mata. Contoh koloid
adalah air dan minyak yang tidak dapat bersatu, campuran kapur dengan air, dan
campuran air sungai yang warnanya keruh
Campuran
Pengertian campuran adalah materi yang tersusun daru dua zat yang berlainan
atau lebih yang sifat asal zatnya masih terasa dengan perbandingan yang tidak
tetap.
Sifat-sifat campuran :
a. terbentuk dari dua jenis zat atau lebih
b. masih memiliki sifat asal zatnya
c. perbandingannya sembarang/ tidak tetap
d. dapat dipisahkan secara fisika
Campuran dibagi menjadi dua yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.
1. Campuran homogen adalah jenis campuran yang tidak bisa dibedakan zat yang
bercampur di dalamnya. Contoh campuran homogen adalah udara, sirup, dan teh
manis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
267
2. Campuran heterogen adalah campuran yang tidak bisa bercampur dengan zat
lain secara sempurna dan masih bisa dipisahkan. Contoh campuran heterogen
adalah air sungai dari campuran tanah dan air, campuran pasir, semen, dan air,
campuran gula dan kopi.
Campuran heterogen dibagi menjadi dua yaitu koloid dan suspensi.
a. Koloid adalah campuran antara zat yang hampir sama sifatnya. Contohnya
campuran air dan susu, campuran air dan cat, campuran awan dan udara.
b. Suspensi adlaah campuran kasar dan masih terlihat oleh mata. Contoh koloid
adalah air dan minyak yang tidak dapat bersatu, campuran kapur dengan air, dan
campuran air sungai yang warnanya keruh.
Zat yang tercampur sempurna yaitu air + gula dan air + pewarna makanan. •
Zat yang tidak tercampur sempurna yaitu air + minyak, air + pasir, minyak +
pasir, minyak + pewarna makanan, dan minyak + gula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
268
SBdP :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
269
Tangga nada adalah susunan nada yang disusun dengan menggunakan rumus
interval nada tertentu. Interval nada adalah jarak antara nada satu ke nada yang
lainnya. Ada yang jaraknya ½, 1, 1 ½ dan 2. Jarak inilah yang menentukan variasi
nada dan jenis tangga nada. Dalam tangga nada, terdapat 3 jenis tangga nada;
tangga nada diatonis, tangga nada pentatonis, dan tangga nada kromatis. Di bawah
ini adalah penjelasan tentang ketiganya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
270
Tangga Nada Diatonis yaitu tangga nada yang mempunyai 7 nada dan mempunyai
2 macam interval nada yaitu 1 (satu) dan ½ (setengah). Tangga nada diatonis
dibagi menjadi 2 macam. Berikut ini adalah penjelasannya.
Tangga Nada Mayor
Tangga nada ini sangat umum digunakan untuk lagu-lagu pop yang bernuansa
ceria, semangat dan bahagia.
Tangga Nada Minor
Tangga nada minor dibagi menjadi tiga jenis, yaitu; tangga nada minor asli,
tangga nada minor harmonis, dan tangga nada minor melodis. Berikut ini adalah
penjelasannya.
1. Tangga Nada Minor Asli
Yaitu tangga nada minor yang hanya memiliki nada-nada pokok dan tanpa adanya
nada sisipan. Misalnya A-B-C-D-E-F-G-A (tidak menggunakan tanda kromatis).
2. Tangga Nada Minor Harmonis
Tangga nada minor ini pada dasarnya adalah tangga nada minor yang nada ke-7
nya dinaikkan ½ nada, pada saat naik dan turun nadanya tetap sama.
3. Tangga Nada Minor Melodis
Tangga nada minor ini pada dasarnya adalah tangga nada minor yang nada ke-6
dan ke-7 nya dinaikkan ½ nada pada saat naik (menggunakan simbol kres).
Kemudian, diturunkan ½ (menggunakan simbol mol) nada pada saat turun.
Tangga Nada Pentatonis
Tangga nada pentatonis, penta (lima), dan tone (nada) adalah tangga nada yang
hanya menggunakan 5 nada pokok. Tangga nada ini populer dikalangan
musik blues, rock n’ roll, dan variasi lagu-lagu pop. Tangga nada pentatonis
dibagi menjadi 2 yaitu, slendro; dapat dilakukan dengan menyusun nada ke 1 – 2
– 3 – 5 – 6, dan pelog; dapat dilakukan dengan menyusun nada ke 1 – 3 – 4 – 5 –
7.
Tangga Nada Kromatis, Tangga nada ini menggunakan 12 nada yang berjarak 1/2.
Kemudian, tangga nada kromatis ini dipengaruhi oleh tanda kromatis, yaitu tanda
# (kruis) dan b (mol).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
271
Lampiran 2. Media Pembelajaran
1. Air, pasir, pewarna, minyak, gula, kunyit bubuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
272
2. Gambar Iklan di media cetak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
273
Lampiran 3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD 1)
Satuan Pendidikan : SD NEGERI TUREN
Kelas/Semester : V/ 2
Tema : 9. Benda-benda di Sekitar Kita
Subtema : 1. Benda Tunggal dan Campuran
Pembelajaran ke : 5
Mupel yang terkait : Bahasa Indonesia, IPA, dan SBdP
Alokasi Waktu : 5x 35 menit (1 hari)
Hari/Tanggal :
Kegiatan 1
Amati gambar iklan di bawah ini dan kerjakan soal tersebut!
Indikator : Bahasa Indonesia
3.4.1. Mengidentifikasi unsur-unsur iklan media cetak (C3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
274
1. Apa saja unsur-unsur yang ada pada 2 iklan di atas?
2. Menurutmu, apakah unsur-unsur pada iklan di atas lengkap? Tuliskan
pendapatmu pada kolom berikut!
….………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
275
Kegiatan
Langkah Kerja :
1. Sediakan gelas plastik, sendok, air, gula, minyak, pasir, dan pewarna merah,
serta kunyit.
2. Buatlah campuran sesuai tabel berikut lalu catat hasil pengamatanmu.
3. Berikan tanda centang (v) pada kolom yang sesuai dengan hasil
pengamatanmu.
4. Setelah melakukan percobaan di atas, lakukanlah percobaan dengan
menyampurkan air, sebuk kunyit dan serbuk buah asam, tuliskan hasil
percobaanmu!
5. Campuran manakah yang tercampur sempurna?
Indikator : IPA
3.9.1. Mengidentifikasi sifat-sifat campuran dan komponen
penyusunnya (C3)
….………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
….……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
276
6. Campuran manakah yang tidak tercampur sempurna?
Petunjuk :
1. Bernyanyilah secara berkelompok dengan judul lagu “Suwe Ora Jamu” dan
“Lir-ilir”
2. Amatilah pada lagu tersebut!
3. Jawablah pertanyaan dibawah ini!
Indikator : SBdP
3.2.1. Mengidentifikasi jenis tangga nada lagu beserta penjelasannya.
(C3)
….………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
277
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
278
Lampiran 4. Lembar Evaluasi dan Kunci Jawaban
1. Pengetahuan
Indikator Bahasa Indonesia
3.4.1. Mengidentifikasi unsur-unsur iklan media cetak
(C3)
IPA
3.9.1. Mengidentifikasi sifat-sifat campuran dan
komponen penyusunnya (C3)
SBdP
3.2.1. Mengidentifikasi jenis tangga nada lagu beserta
penjelasannya. (C3)
Teknik
Penilaian
Tes Tertulis
Instrumen Soal isian dan Kunci Jawaban
Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Sebutkan unsur iklan secara lengkap!
2. Sebutkan 3 cara publikasi iklan media cetak!
3. Pemberitahuan mengenai suatu barang atau jasa kepada khalayak umum
disebut ……..
4. Sebutkan 3 ciri-ciri iklan!
………………,……………………,dan…………………….
5. Contoh zat tercampur tidak sempurna ………….
6. Contoh zat tercampur secara sempurna…………..
7. Sebutkan sifat campuran!
8. Tangga nada pentatonis
adalah……………………………………………………………
9. Lagu yang berjudul Suwe Ora Jamu termasuk dalam tangga nada…………….
10. Bagaimana perasaanmu setelah menyanyikan lagu suwe ora jamu dan lir ilir?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
279
Kunci Jawaban :
1. Nama produk, Gambar produk, Kalimat iklan, Keunggulan produk, Harga
produk, Nomor produk, Alamat pengiklan
2. Majalah, koran,
3. Iklan
4. Menggunakan bahasa yang singkat, padat, jelas
- Menggunakan bahasa yang memikat dann memiliki daya sugesti
- Menggunakan kata konotasi positif
- isinya bersifat objektif, jujur, singkat, jelas, and menarik
5. Minyak + air, minyak + gula, pasir+ air
6. Air+ kunyit, air+gula,
7. Campuran sempurna, Zat campuran tidak sempurna
8. Tangga nada pentatonis adalah jenis tangga nada yang terdiri atas lima nada,
urutan tangga nada pelog yaitu 1-3-4-5-7 dan urutan tangga nada saledro yaitu 1-
2-3-5-6
9. Tangga nada pentatonis
10. Senang/sedih/ dan penjelasan masing-masing siswa
Jumlah Benar X 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
280
Lampiran 5. Instrumen Penilaian, Rubrik Penilaian, dan Pedoman Penilaian
Aspek Sosial
Indikator IPA
2.1.1 Menunjukkan adanya hasrat dan keinginan berhasil
dalam mempelajari komponen penyusun zat tunggal dan campuran.
2.1.2 Menunjukkan sikap penuh semangat dalam mempelajari komponen penyusun zat tunggal dan
campuran.
2.1.3 Menunjukkan sikap tidak mudah putus asa (ulet)
menghadapi kesulitan dalam mempelajari komponen penyusun zat tunggal dan campuran.
2.1.4 Menunjukkan sikap memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam mempelajari komponen penyusun zat tunggal
dan campuran.
2.1.5 Menunjukkan sikap selalu berusaha berprestasi
sebaik mungkin dalam mempelajari komponen penyusun zat tunggal dan campuran.
2.2.1 Menunjukkan sikap keikutsertaan dalam mempelajari komponen penyusun zat tunggal dan
campuran.
2.2.2 Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang di hadapi dalam mempelajari komponen penyusun zat tunggal dan campuran.
2.2.3 Mencatat penjelasan guru atau informasi yang didapatkan dalam mempelajari komponen penyusun zat
tunggal dan campuran.
2.2.4 Menunjukkan sikap berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah dalam mempelajari komponen penyusun zat tunggal dan
campuran.
2.2.5 Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru mengenai komponen penyusun zat tunggal dan campuran.
2.2.6 Menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperoleh dalam menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
281
Jenis Non Tes
Lembar Observasi
Aspek Pengetahuan
Rubrik penilaian
Pedoman penskoran:
Indikator Bahasa Indonesia
3.4.1. Mengidentifikasi unsur-unsur iklan media cetak (C3)
IPA
3.9.1. Mengidentifikasi sifat-sifat campuran dan komponen
penyusunnya (C3)
SBdP
3.2.1. Mengidentifikasi jenis tangga nada lagu beserta
penjelasannya. (C3)
Teknik
Penilaian
Tes Tertulis
Instrumen Soal isian dan Kunci Jawaban
No.
Nama Siswa Nilai (jawaban benar x
10)
Predikat
1.
2.
3.
Dst.
Skala 100 Predikat
86-100 A
81-85 A-
76-80 B+
71-75 B
66-70 B-
61-65 C+
56-60 C
51-55 C-
46-50 D+
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
282
1. Keterampilan
Mupel :Bahasa Indonesia
Indikator 4.4.1. Menuliskan pendapat mengenai kelengkapan unsur-unsur iklan. (P3)
Jenis : Non Tes unjuk kerja
Lembar
observasi
dan rubrik
penilaian
LEMBAR UNJUK KERJA
LEMBAR OBSERVASI KI-4
No. Nama
Siswa
Indikator
4.4.1
Skala
4 3 2 1
1.
2.
3.
4.
dst.
RUBRIK PENILAIAN
Kriteria Skala
4 3 2 1
Mengidentifika
si unsur-unsur
iklan media
cetak yang
diperlihatkan
dengan tepat
Mampu
memenu
hi 3
kriteria
Mampu
memenu
hi 2
kriteria
yang
diterapka
n
Mampu
memenu
hi 1
kriteria
yang
ditetapka
n
Tidak
memenuhi
kriteria
yang
ditetapkan
Mampu
menuliskan
pendapatnya
tentang
0-45 D
Skala 100 Predikat
86-100 A
81-85 A-
76-80 B+
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
283
kelengkapan
iklan media
cetak dari
gambar iklan
yang
diperlihatkan
Mampu
menggunakan
Bahasa
Indonesi yang
baik dan benar,
efisien, serta
menarik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
284
Mupel : IPA
Indikator 3.9.1
Jenis : Non Tes unjuk kerja
Lembar
observasi
dan
rubrik
penilaian
LEMBAR UNJUK KERJA
LEMBAR OBSERVASI KI-4
No. Nama
Siswa
Indikator
3.9.1
Skala
4 3 2 1
1.
2.
3.
4.
dst.
RUBRIK PENILAIAN
Rubrik Pedoman penskoran :
Skala 100 Predikat
86-100 A
81-85 A-
76-80 B+
71-75 B
66-70 B-
61-65 C+
56-60 C
51-55 C-
46-50 D+
0-45 D
Skala 100 Predikat
86-100 A
81-85 A-
76-80 B+
Nilai Akhir = Nilai X 100 bagi 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
285
Rubrik Pedoman penskoran :
Nilai Akhir = Nilai X 100
bagi 4
Skala 100 Predikat
86-100 A
81-85 A-
76-80 B+
71-75 B
66-70 B-
61-65 C+
56-60 C
51-55 C-
46-50 D+
0-45 D
Skala 100 Predikat
86-100 A
81-85 A-
76-80 B+
Kriteria Skala
4 3 2 1
Mampu
membuat
laporan
dengan
lengkap,
benar,
rapi
Mampu
membuat
laporan
dengan
lengkap,
benar,
rapi
Mampu
membuat
laporan
dengan
lengkap,
benar
Mampu
membuat
laporan
dengan
lengkap
Mampu
membuat
laporan
Mupel : SBdP
Indikator 4.2.1. Menyanyikan lagu dengan tangga nada pentatonis. (P3)
Jenis : Non Tes unjuk kerja
Lembar
observasi
dan rubrik
LEMBAR UNJUK KERJA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
286
penilaian
LEMBAR OBSERVASI KI-4
No. Nama
Siswa
Indikator
4.2.1 Sikap
Skala
4 3 2 1
1.
2.
3.
4.
dst.
RUBRIK PENILAIAN
Kriteria Skala
4 3 2 1
Mampu
menyanyikan
lagu lagu
dengan tempo
dan birama yang
tepat sesuai jenis
tangga nada lagu
Meme
nuhi 4
kriteri
a
yang
diteta
pkan
Memen
uhi 3
kriteria
yang
ditetap
kan
Memenu
hi 2
kriteria
yang
ditetapka
n
Memenuhi 1
kriteria yang
ditetapkan
Menyanyikan
lagu dengan
artikulasi jelas
Menuliskan
perasaan setelah
bernyanyi
Mampu
menggunakan
bahasa
indonesia yang
baik dan benar,
efesin serta
menari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
287
Rubrik Pedoman penskoran :
Nilai Akhir = Nilai X 100 bagi 4
Skala 100 Predikat
86-100 A
81-85 A-
76-80 B+
71-75 B
66-70 B-
61-65 C+
56-60 C
51-55 C-
46-50 D+
0-45 D
Skala 100 Predikat
86-100 A
81-85 A-
76-80 B+
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
288
Lampiran 29 Foto Kegiataan
Observasi Kondisi Awal
Siswa tidak ada inisiatif sendiri untuk
mencatat melainkan guru yang menyuruh
Siswa gaduh saat pembelajaran, berlari-lari di kelas.
Guru hanya menggunakan metode
ceramah, tidak menggunakan metode lain seperti diskusi kelompok, percobaan, pembelajaran di luar kelas
serta model pembelajaran inovatif
Siswa laki-laki tidak mencatat
pembelajaran dan tidak mengerjakan tugas
Siklus I
Siswa saling berdiskusi tentang gambar yang ditayangkan serta permasalahan
yang diberikan untuk memberi rangsang
Pembentukan kelompok dilanjutkan diskusi mencari berbagai sumber
belajar untuk menjawab pertanyaan/ permasalahan sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
289
Diskusi dan melakukan percobaan seta membuat laporan
Proses membuktikan dan membuat laporan dengan diskusi.
Mengkomunikasikan atau mempersentasikan hasil percobaan
SIKLUS II
Membuat perjanjian atau kesepakatan
sebelum belajar
Siswa melakukan diskusi kelompok dan
mengolah data
Mendengarkan penjelasan tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
290
petunjuk dari guru Menuliskan jawaban pertanyaan dan jawaban sementara
Presentasi hasil diskusi dan percobaan
Diskusi kelompok dan mengolah data
Mendengarkan penjelasan tentang
petunjuk dari guru
melakukan percobaan dan mengolah
data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
291
BIOGRAFI PENELITI
Anis Hervina lahir di Gunungkidul, 21 April 1997.
Terlahir dari keluarga sederhana, lahir dari pasangan yang
bernama Bapak Gunarto dan Ibu Sri Eni. Kedua orangtuanya
bekerja sebagai wiraswasta.
Riwayat pendidikan dimulai dari TK Masyithoh
Randukuning lulus tahun 2003, kemudian melanjutkan di MI
YAPPI Randukuning (lulus tahun 2009), SMP N 3 Playen (lulus tahun 2012),
SMA N 2 Wonosari (lulus tahun 2015) dan terakhir menempuh pendidikan di
Universitas Sanata Dharma Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD) hingga tahun 2019. Selama masa perkuliahan peneliti pernah mengikuti
kegiatan dan magang sebagai berikut:
No. Nama Kegiatan Peranan
1. Pendampingan Pengembangan Kepribadian dan Metode
Belajar-1
Peserta
2. Pendampingan Pengembangan Kepribadian dan Metode
Belajar-2
Peserta
3. English Club Peserta
4. Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar (KMD) Peserta
5. Inisiasi FKIP Sanata Dharma (INFISA) 2015 Peserta
6. Inisiasi Program Studi ( INSIPRO) 2015 Peserta
7. Seminar “Masa Depan Toleransi di Tangan Guru Peserta
8. Seminar “Reinventing Childhood Education” Peserta
9. Inisiasi Mahasiswa Baru PGSD Koordinator Sie P3K
10. Workshop I Montessori Peserta
11. Magang Pembina Pramuka di SD N Ngijon 2 Pembina Pramuka
12. Magang Bimbingan Belajar Kelas Atas SD N Sinduadi 1 Guru Bimbel
13. Magang Bimbingan Belajar Kelas Bawah SD N
Caturtunggal 7
Guru Bimbel
14. Magang Guru Kelas SD N Demangan Guru Kelas
15. Magang Kepala Sekolah SD N Babarsari Peserta
16. PLP SD N Babarsari Guru Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI