hubungan antara kadar gula darah dengan status gizi dan faktor- faktor lain yang berhubungan.ppt

47
Hubungan antara Kadar Glukosa Darah dengan Status Gizi dan Faktor- Faktor Berhubungan di Puskesmas Limba B Gorontalo

Upload: nova-grisddy-supit

Post on 24-Sep-2015

20 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • Hubungan antara Kadar Glukosa Darah dengan Status Gizi dan Faktor- Faktor Berhubungan di Puskesmas Limba B Gorontalo

  • Latar BelakangTubuh manusia mengandungi glukosa darah, atau yang biasa disebut adalah gula darah. Glukosa darah adalah gula utama yang dihasilkan oleh tubuh dari makanan yang dikonsumsiGlukosa yang disimpan dalam tubuh dapat berupa glikogen yang disimpan di dalam otot dan hati. Selain itu, glukosa juga disimpan pada plasma darah dalam bentuk glukosa darah (blood glucose). Fungsi glukosa dalam tubuh adalah sebagai bahan bakar bagi proses metabolisme dan juga merupakan sumber energi utama bagi otak.

  • Latar BelakangUntuk mengetahui kadar glukosa darah, terdapat berbagai jenis tes yang dapat menentukannya. Antara lain adalah tes gula darah puasa, tes gula darah dua jam selepas makan (postprandial), tes gula darah sesewaktu dan tes toleransi glukosa.

    Status Gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan penggunaannya. Kadar glukosa darah dipergunakan sebagai parameter keberhasilan metabolisme di dalam tubuh.

  • Masalah Bagaimanakah hubungan antara kadar gula darah dan status gizi pengunjung serta faktor- faktor yang berhubungan di Puskesmas Limba B

    Adakah hubungannya?

  • Tujuan UmumMelihat hubungan antara kadar gula darah dan status gizi pengunjung Puskesmas Limba B serta faktor-faktor yang berkaitan dengannya.

  • Tujuan KhususMengetahui gambaran kadar glukosa darah sewaktu pada pasien yang datang di Puskesmas Limba BMengidentifikasi faktor-faktor seperti status gizi, usia, jenis kelamin, herediter, asupan makanan, waktu pemeriksaan, pendidikan, penghasilan, dan pengetahuan yang dapat mempengaruhi kadar glukosa darah sewaktu pada pasien yang datang di Puskesmas Limba BMencari hubungan antara status gizi, dengan gambaran kadar gula darah sewaktu pada pasien yang datang di Puskesmas Limba B

  • Manfaat : PenelitiSebagai pengalaman baru dalam melakukan penelitian berkait tentang gambaran kadar glukosa darah sewaktu masyarakat.Mengungkap faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kadar glukosa darah masyarakat.Penelitian ini akan memberikan wawasan dan pengetahuan baru tentang faktor faktor yang mempengaruhi kadar gula darah yang dapat berdampak pada kesehatan di masa yang akan datang.

  • Manfaat : PuskesmasSebagai masukan dan acuan untuk penelitian-penelitian berikutnya Diharapkan dapat menjadi data dasar atau pembanding serta masukan bagi peneliti yang lain berkait hal kadar glukosa darah pada masyarakat.Faktor-faktor yang mungkin berkait atau dapat juga dimasukkan faktor-faktor selain yang diuji didalam penelitian ini.

  • Manfaat : MasyarakatMemberikan pengetahuan khususnya bagi masyarakat tentang faktor risiko terjadinya diabetes mellitus Deteksi awal diabetes mellitus amat penting untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Menambah pengetahuan masyarakat setempat mengenai pentingnya gambaran glukosa darah yang berdampak pada kesehatan.Ayo...Hidup Sehat...Hindari DM...

  • SasaranSemua pasien dewasa berusia mulai dari 30 tahun dan ke atas pada Puskesmas Limba B.

  • Metode PenelitianDesain PenelitianDesain penelitian yang digunakan adalah cross sectional mengenai hubungan antara kadar gula darah dan status gizi pengunjung puskesmas serta faktor-faktor yang berhubungan di Puskesmas Limba B.

  • Lokasi Penelitian dan WaktuPenelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B, bulan Januari Februari mulai jam 08.00 WITA.

  • Sumber DataData primer yang diambil dengan kuisioner yang telah diuji coba, pemeriksaan tinggi badan, berat badan dan pemeriksaan glukosa darah sewaktu terhadap pasien yang datang di Puskesmas Limba B yang berusia 30 69 tahun.

  • PopulasiPopulasi target : pasien yang datang di Puskesmas Limba B yang berusia 30 - 69 tahun. Populasi terjangkau : semua pasien yang berusia 30 - 69 tahun yang datang di Puskesmas Limba B, bulan Januari Februari 2015

  • Kriteria Inklusi dan EksklusiKriteria inklusi Pasien yang datang di Puskesmas Limba B yang berusia 30 69 tahun. Bersedia untuk diperiksa kadar gula darah, status gizi dan mengisi kuisioner.

    Kriteria eksklusiPasien yang datang di Puskesmas Limba B yang berusia 30 69 tahun dengan penyakit diabetes melitus yang tidak sarapan pagi

  • Sampel Perhitungan besar sampel, rumus :

    Sehingga didapatkan hasil :

    Berapa ya besar sampelnya?

  • Identifikasi VariabelVariabel Dependent:Kadar glukosa darah sewaktuVariabel Independent:Status gizi , usia, jenis kelamin, herediter, asupan makanan, pendidikan, penghasilan, pengetahuan, waktu pemeriksaan.

  • Cara KerjaPeneliti mengambil data jumlah pasien yang datang berobat ke Puskesmas Limba BPeneliti meminta persetujuan dengan Kepala Puskesmas Limba B untuk melakukan penelitianPeneliti bekerjasama dengan petugas laboratorium Puskesmas Limba B untuk pemeriksaan glukosa darah sewaktu.

  • Cara Kerja (2)Pada pasien yang memenuhi kriteria inklusi melakukan :Pengisian kuesioner Pemeriksaan indeks masa tubuhPemeriksaan kadar glukosa darah sewaktuData yang telah dikumpulkan diolah dan dianalisisMembuat laporan penelitianPresentasi dihadapan dokter penguji tanggal 31 Oktober 2013

  • Kadar Glukosa Darah

  • Status Gizi

  • Status Gizi (2)Berat BadanParameter massa tubuh yang diukur dengan mencerminkan jumlah dari beberapa zat gizi seperti protein, lemak, air dan mineral dan diukur dengan timbangan berat badan berdiri dalam satuan kg dengan ketelitian 0,1.Alat pengukuran : Timbangan badan merk ONE MED dalam satuan kgCara pengukuran : Sepatu dilepas, tangan dalam keadaan bebas tanpa menyentuh benda disekitar, pakaian tidak dilepas.

  • Status gizi (3)Tinggi badan Parameter ukuran panjang badan dan dapat merefleksikan pertumbuhan skeletal (tulang) dengan satuan meter dan ketelitian 0,01.Alat pengukuran : Mikrotoise Staturmeter dalam ukuran centimeterCara pengukuran : Sepatu dilepas, badan berdiri tegak, wajah menghadap ke depan, kedua kaki dirapatkan, kedua tumit bagian belakang menempel kepada tembok.

  • UsiaLama waktu kehidupan seseorang mulai dari tanggal, bulan dan tahun subyek dilahirkan sampai tanggal bulan dan tahun penelitian dilakukan.Alat pengukuran : Kartu Tanda PendudukCara pengukuran : Dihitung sejak tanggal lahir sampai dengan waktu penelitian dan dinyatakan dalam tahun. Bila usia lebih dari 6 bulan maka akan digenapkan sesuai usia pada ulang tahun yang akan datang. Jika usia kurang dari 6 bulan, digunakan usia dari ulang tahun yang terakhir.Skala pengukuran : Skala ordinal

  • Jenis KelaminSifat atau karakteristik yang dapat membedakan antara perempuan dan laki-laki.Alat Pengukuran : Kartu Tanda PendudukCara pengukuran : Melihat dari identitas pada kartu tanda penduduk yang sesuai dengan masa berlaku kartu.Skala pengukuran : Skala nominal

  • Riwayat KeluargaAnggota keluarga terdekat seperti kakek, nenek, ibu, ayah, paman, bibik, adik atau kakak yang mengidap diabetes.Alat Pengukuran : Dengan kuesionerSkala pengukuran : Skala ordinal

  • Asupan MakananMakanan yang dimaksud adalah sarapan pagi yang dikonsumsi oleh subyek yang terdiri dari makanan pokok dan lauk pauk atau makanan kudapan. Makanan dengan indeks glikemik tinggi adalah makanan ynag cepat dicerna dan diserap sehingga kadar gula darah akan meningkat dengan cepat secara signifikan.Alat Pengukuran : KuisionerCara pengukuran : Mengklasifikasikan makanan yang di konsumsi pada sarapan pagi hari, oleh subjek sesuai dengan indeks glikemik rendah atau tinggi.Skala pengukuran : Skala ordinal

  • Asupan Makanan

  • Pendidikan Pendidikan yg berhubungan dengan bidang ilmu (studi) seperti bahasa, ilmu-ilmu sosial, matematika, ilmu pengetahuan alam.Cara pengukuran : Ditanyakan menggunakan kuesioner.Skala pengukuran : Skala ordinal

  • PenghasilanPendapatan per bulan yang berhak diterima oleh seseorang yang bekerja. Penghasilan di Jakarta didasarkan atas penetapan Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2013 berdasarkan surat tanggal 17 Desember 2012 Nomor 127/Depeprov/XII/2012.Cara pengukuran : Ditanyakan menggunakan kuesionerSkala pengukuran : Skala ordinal

  • PengetahuanSegala sesuatu konsep yang diketahui, yang berhubungan dengan hal kadar glukosa darah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.Cara pengukuran: Ditanyakan menggunakan kuesioner.Skala pengukuran: Skala ordinal

  • HASIL PENELITIANSelama proses pengumpulan data yang dilakukan pada bulan Januari Februari 2015 dengan sampel sebanyak 110 pasien dengan umur 30-69 tahun di Puskesma Limba B, Gorontalo berikut adalah hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk tabel;

  • Distribusi gambaran kadar gula darah sewaktu

  • Distribusi usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, tingkat pendidikan

  • Distribusi penghasilan, herediter dan pengetahuan

  • Distribusi indeks glikemik dan waktu pemeriksaan

  • Hubungan antara gambaran gula darah sewaktu dengan jenis kelamin, umur

  • Hubungan antara gambaran gula darah sewaktu dengan tingkat pendidikan dan penghasilan

  • Hubungan antara gambaran gula darah sewaktu dengan herediter dan indeks glikemikKita satu keluarga.... Ada DM ngk ya???

  • Hubungan antara gambaran gula darah sewaktu dengan indeks masa tubuh dan tingkat pengetahuan

  • Hubungan antara gambaran gula darah sewaktu dengan waktu pemeriksaan gula darah setelah sarapan pagi

  • KesimpulanTidak ada hubungan bermakna antara kadar glukosa darah sewaktu dengan indeks masa tubuh, jenis kelamin, umur, tingkat pengetahuan, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, herediter, indeks glikemik dan sarapan pagi.

  • Saran untuk PuskesmasMemberikan penyuluhan tentang kadar glukosa darah sewaktu yaitu hipoglikemia, normoglikemia, dan hiperglikemia, serta pola hidup sehat kepada masyarakat yang berada di wilayah kerjanya.Jangan bosan ya beri penyuluhan ke pasien....

  • Saran untuk RespondenDiharapkan agar masyarakat di Puskesmas Limba B, Gorontalo mempunyai kesadaran tentang bahaya kelainan kadar glukosa darah sewaktu yaitu hipoglikemia dan hiperglikemia serta menjalankan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari agar dapat menurunkan risiko terjadinya DM dan komplikasi lainnya.

  • TERIMA KASIH