home visit samudera.doc
TRANSCRIPT
LAPORAN KEGIATAN HOME VISIT
PASIEN 1I IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. AzUmur: 19 tahun
Jenis kelamin : Laki-lakiAgama : Islam
Suku : Aceh
Pekerjaan : Pekerja KantinAlamat: Desa Sawang, SamudraTB: 165 cm
BB: 42 kg
Status Gizi: 15,4 (Underweight)CM/Register TB: 206Tanggal Pemeriksaan: 4 Desember 2014II. ANAMNESIS
a. Keluhan Utama
: Batuk berdahakb. Keluhan Tambahan: demam, penurunan berat badan, berkeringat malam.c. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke puskemas Samudra dengan keluhan batuk, hal ini dirasakan pasien sejak 3 bulan yang lalu, berdahak (+) berwarna kehijauan sekali batuk dahak yang keluar kira-kira 1 sendok teh, berdarah (-). Saat batuk pasien merasakan nyeri dada. Selain gejala tersebut pasien mengeluh demam, pasien mengatakan demam yang tidak terlalu tinggi dirasakan terutama pada malam hari disertai dengan berkeringat. Pasien juga mengalami penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan. d. Riwayat Penggunaan Obat
Pasien telah mendapatkan OAT di rumah sakit Meraxa B. Aceh selama 1 minggu pada akhir bulan November.e. Riwayat Penyakit DahuluPasien pernah dirawat di RS Meraxa B. Aceh dengan diagnosa Tuberculosis paru selama 1 minggu pada akhir bulan November 2014.f. Riwayat Penyakit Keluarga
Ayah pasien telah didiagnosa dengan Tb paru sejak tahun 2003 dan telah mengkonsumsi OAT selama 3 bulan pasien berhenti Karen sudah merasa lebih baik, tahun 2014 pasien kembali mengkomsumsi OAT selama 6 bulan dan telah menuntaskan pengobatan pada tanggal 10 Oktober 2014 dan dinyatakan sembuh. Ibu Pasien juga didiagnosa dengan Tb paru sejak bulan Mei 2014, mengkomsumsi OAT selama 6 bulan dan telah menuntaskan pengobatan pada tanggal 11 November 2014 dan dinyatakan sembuh.Family Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Laki-laki, penderita Tb
: Perempuan
: Perempuan, Penderita TbGenogram ini menggambarkan penularan Tb paru terhadap anggota kelurga yang sering kontak dengan pasien bukan merupakan penyakit turunan.g. Riwayat Kebiasaan Sosial
Pasien bekerja di Kantin RS Meraxa B. AcehRiwayat meroko disangkal oleh pasienIV. PEMERIKSAAN FISIK
a. Status Present
Keadaan Umum: BaikKesadaran
: Compos MentisTekanan Darah: 110/70 mmHgFrekuensi Jantung: 86 x/menit, regulerFrekuensi Nafas: 21 x/menitTemperatur
: 36.3 0C (aksila)
b. Status General
Kulit
Warna: Putih
Turgor: cepat kembali
Ikterus: (-)
Anemia: (-)
Sianosis: (-) Kepala
Bentuk: Kesan Normocephali
Rambut: Tersebar rata, Sukar dicabut, Berwarna hitam.
Mata: Cekung (-), Refleks cahaya (+/+), Sklera ikterik (-/-),
konj.palpebra inf pucat (-/-)
Telinga: Sekret (-/-), Perdarahan (-/-)
Hidung: Sekret (-/-), Perdarahan (-/-)Mulut
Bibir: Pucat (-), Sianosis (-)
Gigi Geligi: Karies (-), gigi tanggal (-)
Lidah: Beslag (-), Tremor (-)
Mukosa: Basah (+)
Tenggorokan: Tonsil dalam batas normal
Faring: Hiperemis (-)Leher
Bentuk
: Kesan simetris
Kel. Getah Bening
: Kesan simetris, Pembesaran (-)
Peningkatan TVJ
: R - 2 cmH2O
Axilla
Pembesaran KGB (-)Thorax
Thorax depan
1. Inspeksi
Bentuk dan Gerak: Normochest, pergerakan simetris, (+)
Tipe Pernafasan
: Abdominal Thoracal
Retraksi
: (-)
2. PalpasiStem FremitusParu kananParu kiri
Lap. Paru atasMengerasMengeras
Lap. Paru tengahNormalNormal
Lap. Paru bawahNormalNormal
3. PerkusiParu kananParu kiri
Lap. Paru atasSonorSonor
Lap. Paru tengahSonorSonor
Lap. Paru bawahSonorSonor
4. Auskultasi
Suara PokokParu kananParu kiri
Lap. Paru atasVesikuler Vesikuler
Lap. Paru tengahVesikulerVesikuler
Lap. Paru bawahVesikulerVesikuler
Suara TambahanParu kananParu kiri
Lap. Paru atasRh (+) Wh (-)Rh (+) Wh (-)
Lap. Paru tengahRh (-) Wh (-)Rh (-) Wh (-)
Lap. Paru bawahRh (-) Wh (-)Rh (-) Wh (-)
Thorax belakang1. Inspeksi
Bentuk dan Gerak: Normochest, pergerakan simetris, (+)
Tipe Pernafasan
: Abdominal Thoracal
Retraksi
: (-)
2. PalpasiStem FremitusParu kananParu kiri
Lap. Paru atasMengeras Mengerasa
Lap. Paru tengahNormalNormal
Lap. Paru bawahNormalNormal
3. PerkusiParu kananParu kiri
Lap. Paru atasSonorSonor
Lap. Paru tengahSonorSonor
Lap. Paru bawahSonorSonor
4. Auskultasi
Suara PokokParu kananParu kiri
Lap. Paru atasVesikuler Vesikuler
Lap. Paru tengahVesikulerVesikuler
Lap. Paru bawahVesikulerVesikuler
Suara TambahanParu kananParu kiri
Lap. Paru atasRh (+) Wh (-)Rh (+) Wh (-)
Lap. Paru tengahRh (-) Wh (-)Rh (-) Wh (-)
Lap. Paru bawahRh (-) Wh (-)Rh (-) Wh (-)
Jantung
Inspeksi: Ictus Cordis terlihat di ICS V 2 jari lateral Linea Axilaris AnteriorPalpasi: Ictus Cordis teraba di ICS V 2 jari lateral Linea Axilaris Anterior Sinistra
Perkusi: Batas jantung atas: di ICS III
Batas jantung kanan: di Linea Parasternalis Dekstra
Batas jantung kiri: di ICS V linea axilaris anterior sinistra.
Auskultasi: BJ I > BJ II di katup mitral, regular, bising (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi: Distensi (-)
Palpasi
: Soepel (+), Nyeri tekan (-)
Perkusi
: Timpani (+), Shifting dullness (-) undulasi (-)
Auskultasi
: Peristaltik usus kesan normal
Genetalia : tidak dilakukan pemeriksaanEkstremitas
EkstremitasSuperiorInferior
KananKiriKananKiri
Sianotik----
Edema----
Ikterik----
GerakanAktifAktifAktifAktif
Tonus ototNormotonusNormotonusNormotonusNormotonus
SensibilitasNNNN
Atrofi otot----
Akral Dingin----
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan sputum SPS tanggal 3 Desember 2014 dengan hasil (+2/+2/+2)
Foto Thoraks tanggal 27 November 2014
IV. DIAGNOSIS
Tuberkulosis paru BTA positif kasus baruV. PENATALAKSANAAN
FARMAKOTERAPIPaket OAT Kategori 1
Tahap intensif/ awal ( 6 blister selama 2 bulan )Pengobatan paket stop Tb dengan komposisi- Rifampicin 150 mg- Isoniazid 75 mg- Pyrazinamide 400 mg
- Etambutol HCl 275 mg
Curcuma 3 x 1 tab
Fase Lanjutan ( 6 blister selama 4 bulan)
Paket stop TB dengan komposisi :
Rifampicin 150 mg
Isoniazid 150 mNON FARMAKOLOGI
Pastikan menjaga nutrisi makanan yang bergizi
Makan sering 6 kali sehari
Minum susu 500-750 ml/hari
Makan buah 5-6 porsi sehari
Minum air putih 5-6 kali/hari Jaga kebersihan tempat tinggal dan pribadi Minum obat teratur dan jangan berhenti selama 2 bulan, bila obat habis segera ke puskesma
Penjelasan tentang efek samping obat tb
Edukasi keluarga tentang penyakit pasien dan keterlibatan keluarga dalam upaya patuh minum obat tb setiap hari selama 6 bulanVI. PENCEGAHANUpaya preventif Upaya mencegah timbulnya penyakit atau kondisi yang memperberat penyakit tuberculosis
a. Pencegahan primer
Terhadap keluarga yang belum terpapar tuberculosis ( adik os)
Medical control Pendidikan kesehatan : kebersihan perorangan, gizi, kebersihan lingkungan. Pemeriksaan kesehatan awal, berkala dan khusus (anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan tuberculin tes) Peningkatan gizi masyarakatPengendalian secara teknis (engeneri control)
Sistem ventilasi yang baik Pengendalian lingkungan tempat tinggalb. Pencegahan sekunder
Minum obat teratut dan melanjukan pengobatan hingga dinyatakan sembuh
Pasien harus taat dan sabar
Anggota keluarga harus memeriksakan dahaknya dan harus memperhatikan, serta memotivitasi pasien dalam menjalani pengobatan.VII. ANJURAN UNTUK KELUARGA Karena keluarga memiliki resiko penularan, maka di harapkan bagi keluarga memperbaiki lingkungan fisik seperti ventilasi dan suhu udara yang masuk ke dalam rumah Melakukan gaya hidup sehat dan olah raga, menjaga agar berat badan ideal, gizi cukup Melakukan pemeriksaan rutin ke puskesmas terdekatVIII. PESAN DAN KESANPesan :
Waktu yang diperlukan untuk membina keluarga binaan cenderung singkat, banyak factor yang tidak bisa diubah dalam waktu yang singkat, diharapkan untuk waktu keluarga binaan dapat diperpanjang. Adanya format yang baku untuk penyajian dan hal-hal yang harus dicapai dalam keluarga binaan
Saat presentasi keluarga binaan hendaknya ada sesi tanya jawab antara kelompok penyaji dan seluruh anggota diskusi.
Moderator bukan bagian dari pembimbing keluarga binaan
Kesan : Dengan adanya bagian FM, dapat menambah skill baik itu komunikasi maupun keterampilan dasar klinis.
Dapat lebih memahami bahwa dalam menegakkan diagnosis tidak hanya klinis yang menjadi perhatian masalah psikologi juga mengambil peran serta keluarga yang tinggal bersama pasien Kerjasama lintas sektoral sangat dibutuhkan dalam pelayanan kesehatan terutama masalah promotif dan preventif.
Dokumentasi
Setelah Edukasi