histologi
TRANSCRIPT
HISTOLOGI
JARINGAN TULANG
Kartilago Tulang
Fungsi Kartilago
Penyusun Kartilago
Proses Pertumbuhan
Klasifikasi
Fungsi Tulang
Penyusun Tulang
Klasifikasi Tulang
1. Memungkinkan jaringan ini menahan stress mekanik tanpa mengalami distorsi.
2. Menunjang jaringan lunak, karena permukaannya licin dan berdaya kenyal, maka tulang rawan merupakan daerah peredam guncangan dan permukaan gesekan bagi sendi, sehingga memudahkan gerakan tulang.
3. Penting untuk perkembangan dan pertumbuhan tulang–tulang panjang sebelum dan sesudah lahir.
Kartilago terdiri atas 4, yaitu (Harjana, 2011):
Kondroblas Kondroblas adalah bakal sel kartilago.
Kondrosit
Kondrosit terletak di dalam lacuna berbentuk bulat. Ia disebut juga sel kartilago (yang kalau berkelompok disebut sel isogen).
Substansi interseluler
Substansi interseluler terdiri dari komponen fibriler dan substansi dasar, matriks amorf “gel”. Perikondrium
Perikondrium merupakan jaringan pengikat yang membungkus kartilago, terdiri dari sel fibrosit yang gepeng dan diantaranya terdapat serat kolagen.
Pertumbuhan kartilago dapat terjadi
melalui 2 proses, yaitu (Setiowati, 2012):
Pertumbuhan interstisial, akibat
pembelahan mitosis dari khondrosit-
kondrosit yang ada.
Pertumbuhan aposisil, akibat diferensiasi
sel-sel perikondrium.
Berdasarkan jumlah matriks amorf dan jumlah serabut kolagen, kartilago terbagi menjadi 3, yaitu (Mescher, 2012):
Kartilago hyaline
Kartilago hyalin segar berwarna putih kebiruan dan translusen. Pada embrio berfungsi sebagai kerangka sementara hingga secara berangsur-ahgsur hilang diganti dengan tulang. Sedangkan pada mamalia dewasa , kartilago hyalin terdapat di permukaan sendi pada sendi yang dapat bergerak, dinding jalan nafas yang lebih besar (hidung,laring,trakea,bronki).
Kartilago Elastic
Kartilago elastis terdapat pada epiglotis dan sebagian kerangka larynx. Kartilago elastis segar berwarna kekuningan disebabkan oleh adanya elastin dalam serat-serat elastin. Strukturnya sama dengan kartilago hyalin.
Kartilago fibrosa
Peralihan dari kartilago hyalin ke jaringan pengikat. Struktur kartilago fibrosa terdiri dari serabut kolagen menutupi matriks (sebagai anyaman padat). Fibrokartilago ditemukan di diskus intervertebralis, simpisis pubis dan ligament tertentu pada sambungan tulang. Fibrokartilago mengandung kondrosit yang mirip dengan kondrosit tulang rawan hialin baik tunggal maupun kelompok isogenik.
1. Menunjang struktur berdaging
2. Melindungi organ-organ vital (rongga kranium,
rongga dada)
3. Mengandung sumsum tulang, tempat sel-sel
darah merah terbentuk.
4. Sebagi cadangan kalsium, fosfat, dan ion lain
yang dapat dibebaskan atau ditimbun secara
terkendali untuk mempertahankan konsentrasi
tetap ion-ion penting ini dalam cairan tubuh.
5. Membentuk sistem pengungkit yang
melipatgandakan kekuatan yang timbul akibat
kontraksi otot rangka, menghsilkan gerak tubuh.
Osteoblast
Osteoblas adalah bentuk sel tulang muda, fungsi
penting dari sel ini adalah untuk sintesis bahan
organik matrik tulang yaitu serabut kolagen dan
glikoprotein.
Osteosit
Osteosit adalah sel-sel tulang yang matur yang
terbungkus dalam lapisan-lapisan matrik tulang
yang telah mengalami mineralisasi. Mempunyai
fungsi memelihara matrik tulang.
Matrik tulang
a. Organik
yaitu kolagen dan glikosaminoglikan (asam hialuronat, kondroitin sulfat, keratan sulfat)
b. Anorganik
Kalsium, fosfor membentuk hidroksi apatit (Ca 10 (PO4)6 (OH)2, Kalsium karbonat, Flour, Sitrat, Mg dan Na
Periosteum dan endoosteum
Permukaan dalam dan luar jaringan tulang dilapisi oleh endoosteum dan periosteum, suatu jaringan ikat yang memegang peranan dalam pertumbuhan dan perbaikan jaringan tulang dan menjaga suplai nutrisi bagi sel-sel tulang dari keberadaanya yang vaskuler.
Berdasarkan Matriks
Berdasarkan Pemeriksaan Mikroskopik
Berdasarkan Bentuk
1). Tulang Kompak
Tulang kompak terdiri dari sistem-sistem
Havers. Setiap sistem Havers terdiridari saluran
Havers (Canalis = saluran) yaitu suatu saluran
yang sejajar dengan sumbu tulang, di dalam
saluran terdapat pembuluh-pembuluh darah
dan saraf. Disekeliling sistem havers terdapat
lamela-lamela (suatu zat interseluler yang
berkapur) yang konsentris dan berlapis-lapis.
2). Tulang Spons
Terdiri atas keping-keping tulang yang disebut
trabekula tulang, bentuk danukurannya
bermacam-macam dan memiliki banyak
rongga yang saling berhubungandengan
susunan yang tidak teratur. Pada penampang
melintang terlihat bahwa diantara lamella-
lamella tulang terdapat osteosit. Rongga-
rongga trabekula tulang diisi oleh sumsum
tulang, terutama sumsum tulang merah.
a. Tulang primer = tulang immatur = woven
b. Tulang sekunder = tulang matur =
lamellar
Kedua tulang tersebut memiliki komponen struktural yang, namun dalam beberapa hal terdapat perbedaan antara lain:
Pada tulang primer berkas kolagen tersusun acak, sedangkan pada tulangsekunder tersusun teratur membentuk lamella tulang yang sejajar satu samalain dan tersusun konsentris di sekitar saluran vaskuler.
Pada tulang primer kandungan mineral sedikit, sedangkan pada tulangsekunder banyak
Pada tulang primer osteosit banyak, sedangkan pada tulang sekunder sedikit. Tulang primer dijumpai dalam pembentukan setiap tulang, bersifat temporer, dan pada orang dewasa digantikan dengan jaringan tulang sekunder kecuali dekat sutura pipih tengkorak, dan dalam insersi beberapa tendon.
1. Tulang Panjang
Tulang berelongasi dan membentuk silindris, serta terdiri dari diafisis dan
epifisis. Fungsi tulang ini adalah untuk menahan berat tubuh dan berperan
dalam pergerakan. Contohnya : Humerus, ulna, radius, femur, tibia, fibula.
2. Tulang Pendek
adalah tulang pergerakan tangan (karpal) dan tulang pergerakan kaki
(tarsal). Tulang tersebut berstuktur kuboidal atau bujur, dan biasanya
ditemukan berkelompok untuk memberikan kekuatan dan kekompakan
pada area yang pergerakanya terbatas. Sebagian tulang pendek adalah
tulang cancellus, yang dikelilingi lapisan tipis tulang kompak.
3. Tulang Pipih
Ada pada tulang tengkorak, iga, dan tulang dada. Struktur tulang yang
mirip lempengan ini memberikan suatu permukaan yang luas untuk
perlekatan otot dan memberikan perlindungan. Dua lempeng tulang
kompak (dikenal sebagai tabula luar dan tabula dalam pada kranium)
membungkus lapisan berongga (diploe).
4. Tulang Ireguler
adalah bentuk yang bentuknya tidak beraturan dan tidak termaksud kategori yang diatas; meliputi tulang vertebra dan tulang osikel telinga. Strukturnya sama dengan struktur tulang pendek, yaitu tulang cancellus yang ditutupi lapisan tulang kompak yang tipis.
5. Tulang Sesamoid
Adalah tulang kecil bulat yang masuk keformasi persendian atau bersambungan dengan kartilago, ligament, atau tulang lainnya. Salah satu contohnya adalah patella(tempurung lutut), yang merupakan tulang sesamoid terbesar.
Sendi merupakan daerah di mana tulang-tulang ditutupi dan dikelilingi oleh jaringan
ikat yang mempertahankan tulang-tulang bersama dan menetukan jenis dan derajat
pergerakan di antara tulang.
Sendi dapat digolongkan sebagai diartrosis, yang memungkinkan gerakan bebas
tulang, dan sinartrosis, yang memungkinkan sedikit sekali atau sama sekali tidak ada
gerakan. Terdapat 3 jenis sinartrosis; sinostosis, sinkondrosis dan sidesmosis, sesuai jenis
jaringan yang menyambung permukaan tulangnya.
Sinostosis
Tulang-tulang disatukan oleh jaringan tulang dan tidak ada gerakan. Contoh
menyatukan tulang tengkorak.
Sinkondrosis
Sendi dimana tulang-tulang disatukan oleh tulang rawan hialin. Lempeng epifisis yng
sdang tumbuh dan iga pertama pada sternum adalah contohnya.
Sindesmosis
Memungkinkan sedikit gerakan. Misal simfisis pubis.
Diartrosis
Sendi yang umumnya menyatukan tulang panjang dan bersifat sangat mobil (,
seperti sendi siku dan lutut.